Download - PENGARUH PENAMBAHAN DEDAK PADI TERHADAP …
PENGARUH PENAMBAHAN DEDAK PADI TERHADAPKARAKTERISTIK FISIK SILASE BATANG PISANG
SKRIPSI
Oleh :
ABDUL RAZAKNPM : 2013410029
PROGRAM STUDI PETERNAKANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS MADURA
PAMEKASAN2017
PENGARUH PENAMBAHAN DEDAK PADI TERHADAPKARAKTERISTIK FISIK SILASE BATANG PISANG
SKRIPSI
Oleh :
ABDUL RAZAKNIM : 2013410029
Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Peternakan PadaProgram Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Madura
PROGRAM STUDI PETERNAKANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS MADURA
PAMEKASAN2017
PENGARUH PENAMBAHAN DEDAK PADI TERHADAPKARAKTERISTIK FISIK SILASE BATANG PISANG
SKRIPSI
Oleh :
ABDUL RAZAKNPM : 2013410029
MengetahuiProgram Studi PeternakanKetua
DESI KURNIATI A, S.Pt. M.AgrNIS. 7104413273Tanggal
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. RISZQINA, MPNIP. 19600520 198403 2002Tanggal
PENGARUH PENAMBAHAN DEDAK PADI TERHADAPKARAKTERISTIK FISIK SILASE BATANG PISANG
SKRIPSI
Oleh:ABDUL RAZAKNPM: 2013410029
Tanda Tangan TanggalDosen Pembimbing : Dr. Ir. RISZQINA, MPNIP. 19600520 198403 2002Tanggal.
Dosen Penguji Utama: BAMBANG KURNADI, S.Pt. MPNIS. 710413195Tanggal
Dosen Penguji Dua: DESI KURNIATI A, S.Pt. M.AgrNIS. 7104413273Tanggal
MengetahuiUniversitas MaduraFakultas Pertanian
Dekan
Ir. SUPARNO, M. AgrNIS. 710 413 106Tanggal.
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT DAN MEMALSUKAN DATA
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Abdul RazakTempat/Tanggal Lahir : 18 Januari 1995NPM : 2013410029Program Studi : Peternakan
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “PengaruhPenambahaan Dedak Padi Terhadap Karakteristik Fisik Silase BatangPisang”:
1. Adalah benar – benar hasil karya sendiri (tidak hasil plagiat/jiplakan)2. Tidak didasarkan data palsu
Apabila pada kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya tidak benar, sayabersedia menanggung resiko dan siap diperkarakan sesuai dengan aturan yangberlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Pamekasan, 16 Juli 2017Yang menyatakan,
Abdul RazakNPM. 2013410029
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabupaten Pamekasan pada tanggal 18 Januari 1995
sebagai putra pertama dari tiga besaudara dari Bapak Ahmad Samsul dan Ibu
Baina. Pada tahun 2006 penulis lulus SDN Bujur Tengah II kecamatan Batu Mar
Mar Pamekasan, tahun 2009 lulus MTS Darul Ulum I Banyuanyar Poto’an Daya
Kecamatan Palengaan Pamekasan, dan tahun 2012 lulus MA Darul Ulum I
Banyuanyar Poto’an Daya Kecamatan Palengaan Pamekasan di Program Studi
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Penulis pernah menjadi ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) di
Fakultas Pertanian Universitas Madura periode 2015 - 2016, 2016 – 2017 penulis
dipercaya di Badan Eksekutif Mahasiswa Universita Madura (BEM - U) menjadi
mentri Pertanian dan Peternakan, penulis juga pernah masuk 10 besar lomba karya
ilmiyah INNOTEK WORD 2016. yang diselenggarakan oleh BALITBANGDA
(Badan Penelitian Dan Perkembangan Daerah) Kabupaten Pamekasaan.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur al hamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yangtelah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan Skripsinya.
Skripsi ini disusun berdasrkan apa yang direncanakan dan kami telahlakukan pada saat penelitian skripsi. Skripsi ini merupakan salah satu syaratwajib yang harus ditempuh dalam Program Studi Peternakan Selain untukmenuntas program studi yang penulis tempuh dan juga sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh gelar serjana Peternakan pada program studi PeternakanFakultas Pertanian Universitas Madura Skripsi ini ternyata banyak memberikanmanfaat kepada penulis baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman yangtidak dapat penulis temukan saat berada di bangku kuliah.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan dariberbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasihkepada :
1. Dr. Ir. RISZQINA, MP. Selaku pembimbing yang telah banyakmemberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam penyusunanskripsi.
2. Ir. SUPARNO, M. Agr. Selaku dekan Fakultas Pertanian.3. AHMAD SAMSUL dan BAINA. Sebagai orang tua Penulis yang telah
mendo’akan dan memberikan semangat untuk melaksanakan danmenyelesaikan skripsinya.
4. KUROTUL ‘AINI. Sebagai tunangan Penulis yang selalu memberikansemangat, dan setia membantu dalam penelitian ini dan mendorong untukmenyelesaikan skripsi.
5. HARYANTO, IMAM BUKHORI, ZAINI, KHUIRUDDIN, SLAMETRIADY, SYAFIUDDIN, RUSLAN EFENDI, RIZAL VANANI. Sebagaisaudara seperjuangan penulis di HIMAPET (Himpunan MahasiswaPeternakan) Universitas Madura yang setia dan ikhlas membantu danmesukseskan penelitian skripsi ini.
Skripsi ini masih banyak kekurangan unuk itu penulis membutuhkan kritikdan saran yang besifat konstruktif agar dapat menyempurnakan penelitian danlaporan-laporan berikutnya.
Akhir kata semoga proposal skripsi ini dapat memberikan kelancaranuntuk penelitian dan bisa bermanfaat bagi kita semua.
Pamekasan, 21 Juli 2017
Penulis
ii
PENGARUH PENAMBAHAN DEDAK PADI TERHADAPKRAKTERISTIK FISIK SILASE BATANG PISANG
Abdul Razak 1), Riszqina 2)
1)Mahasiswa Prodi Peternakan Universitas Madura, 2)Dosen Pembimbing
RINGKASAN
Batang pisang merupakan salah satu limbah pertanian/perkebunan yangdihasilkan dari tanaman pisang yang telah dipanen yang dapat dijadikan sebagaibahan pakan alternatif di musim kemarau. Di pulau Madura batang pisang banyakdi buang, hanya sebagian kecil peternak memanfaatkan batang pisang sebagaipakan ternak. Cara pemberian batang pisang terhadap ternak tanpa diolah terlebihdahulu.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil DanRekayasa Fakultas Pertanian Universitas Madura. Jl. Raya panglegur KM. 3,5Pamekasan.Waktu penelitian dimulai tanggal 07 Desember 2016 s/d tanggal 07Januari 2017. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan dedakpadi terhadap karakteristik fisik silase batang pisang, dan untuk mengetahuitingkat pengunaan dedak padi yang optimal terhadap silase batang pisang. Materiyang digunakan batang pisang sebagai bahan utama dan dedak padi sebagaifermentor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan denganmenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan percobaanpenambahan dedak padi dengan3 taraf yaitu: DP 0%, DP 5%, dan DP 10%.Masing masing perlakuan dilakukan 5 ulangan. Parameter yang diukur adalahkarakteristik fisik silase yang meliputi, Bau, Warna, Tekstur, Rasa, dan ujikeasaman (pH).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik bau pada perlakuan DP0%, DP 5%, dan DP 10% secara berurutan 20, 25 dan 23, Karakteristik warnasilase pada perlakuan DP 0%, DP 5%, dan DP 10% secara berurutan 10, 10 dan10, karakteristik tekstur pada perlakuan DP 0%, DP 5%, dan DP 10% secaraberurutan 10, 25 dan 10, Karakteristik rasa pada perlakuan DP 0%, DP 5%, danDP 10% secara berurutan 20, 20 dan 20, hasil uji keasaman pada perlakuan DP0%, DP 5%, dan DP 10% secara berurutan 2,5, 2 dan 2,3.
Analisis statistik karakteristik fisik silase batang pisang dengan tiga tarafperlakuaan pada semua parameter yang diuji memberikan hasil bahwa perlakuanDP 5% sangat berbeda nyata (P<0.01), sedangkan perlakuan DP 0% danperlakuan DP 10% menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (P>0.05). Hasiluji keasaman (pH) menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (P>0,05) padasemua taraf perlakuan. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwadedak padi dapat ditambahkan sebagai fermentor alami dalam pembuatan silasebatang pisang dengan pemeraman selama 21 hari. Penambahan dedak padisebanyak 5% memberikan hasil yang terbaik terhadap kualitas silase batangpisang.
Kata kunci : silase batang pisang, dedak padi
iii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... iRINGKASAN ................................................................................................. iiDAFTAR ISI .................................................................................................. iiiDAFTAR TABEL ......................................................................................... ivDAFTAR ILUSTRASI .................................................................................. vDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 11.1. Latar Belakang ........................................................................... 11.2. Rumusan Masalah....................................................................... 41.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 41.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 41.5.Hipotesa Penelitian ...................................................................... 5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 62.1. Silase Batang Pisang ................................................................... 62.2. Fermentasi................................................................................... 72.3. Batang Pisang ............................................................................. 72.4. Dedak Padi ................................................................................. 9
BAB III : MATERI DAN METODE ........................................................... 103.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian ..................................................... 103.2. Materi Dan Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian ................. 10
3.2.1. Bahan Yang Digunakan ................................................... 103.2.2. Alat Yang Digunakan ...................................................... 10
3.3. Metode Penelitian ...................................................................... 113.4. Cara Kerja Penelitian ................................................................. 113.5. Parameter Yang Diukur ............................................................. 123.6. Cara Pengukuran Parameter ....................................................... 123.7. Cara Analisis Data ..................................................................... 143.8. Analisis Uji Lanjut ..................................................................... 15
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 184.1. Karakteristik Fisik Bau .............................................................. 184.2. Karakteristik Fisik Warna ........................................................... 194.3. Karakteristik Fisik Tekstur ......................................................... 214.4. Karakteristik Fisik Rasa.............................................................. 234.5. Nilai Uji Keasaman Ph Silase .................................................... 244.6. Data Skor Kualitas Fisik Bau, Warna, Tekstur,Rasa .................. 26
BAB V : PENUTUP ..................................................................................... 285.1. Kesimpulan ................................................................................. 285.2. Saran ........................................................................................... 28
iv
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 29
LAMPIRAN LAMPIRAN............................................................................. 30
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Denah Percobaan Penambahan Dedak Padi Pada Fermentasi BatangPisang .................................................................................................. 11
2. Kriteria Silase Yang Baik. Indikasi Dan Penjelasanya Serta NilaiKeberhasilannya ................................................................................... 14
3. Sidik Ragam Rancangan Acak Lengkap Dalam Penelitian Ini ........... 15
4. Skor kualitas fisik silase batang pisang parameter bau ....................... 16
5. Skor kualitas fisik silase batang pisang parameter warna .................... 18
6. Skor kualitas fisik silase batang pisang parameter tekstur ................... 19
7. Skor kualitas fisik silase batang pisang parameter rasa ....................... 21
8. Skor keasaman pH silase batang pisang............................................... 22
vi
DAFTAR ILUSTRASI
Ilustrasi Halaman
1. Grafik skor kualitas fisik silase batang pisang parameter bau ............. 17
2. Grafik skor kualitas fisik silase batang pisang parameter warna ......... 18
3. Grafik skor kualitas fisik silase batang pisang parameter tekstur ........ 20
4. Grafik skor kualitas fisik silase batang pisang parameter rasa............. 21
5. Grafik nilai keasaman pH silase........................................................... 23
6. Grafik kualitas fisik parameter Bau, Warna, Tekstur, Rasa ................ 24
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Form pengukuran parameter fisik silase batang pisang ..................... 30
2. Data hasil pengukuran parameter fisik silase batang pisang................ 31
3. Skor hasil penelitian parameter bau dan hasil analisis statistik .......... 32
4. Skor hasil penelitian parameter warna dan hasil analisis statistik ....... 36
5. Skor hasil penelitian parameter tekstur dan hasil analisis statistik ...... 37
6. Skor hasil penelitian parameter rasa dan hasil analisis statistik........... 38
7. Skor hasil penelitian keasaman pH dan hasil analisis statistik............. 39
8. Skor hasil analisis statistik bau, warna, tekstur, rasa .......................... 40
9. Dukumentasi penelitian........................................................................ 43
32
Lampiran 1.Form pengukuran parameter fisik silase batang pisang
PERAKUAN ULANGAN BAU WARNA TEKSTUR RASA
R1 R2 R3 Ẋ R1 R2 R3 Ẋ R1 R2 R3 Ẋ R1 R2 R3 Ẋ
1
2
DP 0% 3
4
5
1
2
DP 5% 3
4
5
1
2
DP 10% 3
4
5
Dimana : R1 = Responden 1
R2 = Responden 2
R3 = Responden 3
X = Rata – rata skor sebagai bahan analisis
33
Lampiran 2. Data hasil pengukuran parameter fisik silase batang pisang
PERAKUAN ULANGAN BAU WARNA TEKSTUR RASA
R1 R2 R3 Ẋ R1 R2 R3 Ẋ R1 R2 R3 Ẋ R1 R2 R3 Ẋ
1 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 10 20 20 20 20
2 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 10 20 20 20 20
DP 0% 3 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 10 20 20 20 20
4 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 10 20 20 20 20
5 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 10 20 20 20 20
1 25 25 25 25 10 10 10 10 25 25 25 25 20 20 20 20
2 25 25 25 25 10 10 10 10 25 25 25 25 20 20 20 20
DP 5% 3 25 25 25 25 10 10 10 10 25 25 25 25 20 20 20 20
4 25 25 25 25 10 10 10 10 25 25 25 25 20 20 20 20
5 25 25 25 25 10 10 10 10 25 25 25 25 20 20 20 20
1 25 25 25 25 10 10 10 10 10 10 10 10 20 20 20 20
2 25 25 25 25 10 10 10 10 10 10 10 10 20 20 20 20
DP 10% 3 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 10 20 20 20 20
4 25 25 25 25 10 10 10 10 10 10 10 10 20 20 20 20
5 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 10 20 20 20 20
34
Lampiran 3. Skor hasil penelitian parameter bau dan hasil analisis statistik
Data Skor Karakteristik Fisik Bau Silase Batang Pisang
PERLAKUANDEDAK PADI
0% 5% 10%20 25 2520 25 25
BAU 20 25 2020 25 2520 25 20
TOTAL SKOR 100 125 115
Rata - Rata 20 25 23
Anova: Single Factor
Ringkasan
Perlakuan Ulangan Jumlah Rata raata Ragam
DP 0% 5 100 20 0
DP 5% 5 125 25 0
DP 10% 5 115 23 7,5
Analisis Sidik Ragam
Sumber Keragaman JK db RJK Fhitung Nilai P F kritik
PERLAKUAN 63,33333 2 31,66667 12,66667 0,001103 3,885293835
ERROR 30 12 2,5
Total 93,33333 14
*Nilai P =0,00000000025(P<0,01) = Berbeda Sangat NyataPengujian dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 0,01.
BNT 0,01 = t0,01(db acak) XSE D
SE D = ( + )=
35
BNT 0,01 = t0,01 (db acak) X SE D
= 2,681 X X 2,5
= 2,681 x 1,2909
=3,4611
Rata rata perlakuan
Perlakuan DP 0% DP 5% DP 10%
rata rata 20 25 23
Analisis rata rata dari yang terkecil sampai ke yang terbesar, adalah
DP 0% DP 10% DP 5%20 23 25
Rata rata DP 0% dan DP 10% memiliki pengaruh yang sama (tidak berbedasangat nyata ), sehingga DP 5% merupakan perlakuan yang terbaik
36
Lampiran 4. Skor hasil penelitian parameter warna dan hasil analisis statistik
Data Skor Karakteristik Fisik Warna Silase Batang Pisang
PERLAKUANDEDAK PADI
0% 5% 10%10 10 1010 10 10
WARNA 10 10 1010 10 1010 10 10
TOTAL SKOR 50 50 50
Rata – Rata 10 10 10
Anova: Single Factor
Ringkasan
Perlakuan Ulangan Jumlah Rata raata Ragam
DP 0% 5 50 10 0
DP 5% 5 50 10 0
DP 10% 5 50 10 0
Analisis Sidik Ragam
SumberKeragaman JK db RJK Fhitung Nilai P F kritik
PERLAKUAN 0 2 0 65535 #DIV/0! 3,885294ERROR 0 12 0
Total 0 14
37
Lampiran 5. Skor hasil penelitian parameter tekstur dan hasil analisis statistik
Data Skor Karakteristik Fisik Tekstur Silase Batang Pisang
PERLAKUANDEDAK PADI
0% 5% 10%10 25 1010 25 10
TEKSTUR 10 25 1010 25 1010 25 10
TOTAL SKOR 50 125 50
Rata - Rata 10 25 10
Anova: Single Factor
Ringkasan
Perlakuan Ulangan Jumlah Rata raata Ragam
DP 0% 5 50 10 0
DP 5% 5 125 25 0
DP 10% 5 50 10 0
Analisis Sidik Ragam
Sumber Keragaman JK db RJK Fhitung Nilai P F kritikPERLAKUAN 750 2 375 65535 #DIV/0! 3,885294ERROR 0 12 0
Total 750 14
38
Lampiran 6. Skor hasil penelitian parameter rasa dan hasil analisis statistik
Data Skor Karakteristik Fisik Rasa Silase Batang Pisang
PERLAKUANDEDAK PADI
0% 5% 10%
20 20 20
20 20 20
RASA 20 20 20
20 20 20
20 20 20
TOTAL SKOR 100 100 100
Rata - Rata 20 20 20
Anova: Single Factor
Ringkasan
Perlakuan Ulangan Jumlah Rata raata Ragam
DP 0% 5 100 20 0DP 5% 5 100 20 0
DP 10% 5 100 20 0
Analisis Sidik Ragam
Sumber Keragaman JK db RJK Fhitung Nilai P F kritikPERLAKUAN 0 2 0 65535 #DIV/0! 3,885294ERROR 0 12 0
Total 0 14
39
Lampiran 7. Skor hasil penelitian keasaman pH dan hasil analisis statistik
Data Skor pH
PERLAKUANDEDAK PADI
0% 5% 10%3 2 22 2 3
pH 2,5 2 23 2 22 2 2,5
TOTAL SKOR 12,5 10 11,5
Rata – Rata 2,5 2 2,3
Anova: Single Factor
Ringkasan
Perlakuan Ulangan Jumlah Rata raata Ragam
DP 0% 5 12,5 2,5 0,25
DP 5% 5 10 2 0
DP 10% 5 11,5 2,3 0,2
Analisis Sidik Ragam
Sumber Keragaman JK db RJK Fhitung Nilai P F kritikPERLAKUAN 0,633333 2 0,3167 2,1111 0,1638 3,8853ERROR 1,8 12 0,1500
Total 2,433333 14
Perlakuan Tidak Menyebabkan Perbedaan Pada PH Silase Batang Pisang
(P > 0.05)
40
Lampiran 8. Skor hasil analisis statistik bau, warna, tekstur, rasa
Data Skor hasil analisis statistik bau, warna, tekstur, rasa
Perlakuan Ulangan Bau Warna Tekstur Rasa Jumlah1 20 10 10 20 602 20 10 10 20 60
DP 0% 3 20 10 10 20 604 20 10 10 20 605 20 10 10 20 60
rata-rata 20 10 10 20 60
1 25 10 25 20 802 25 10 25 20 80
DP 5% 3 25 10 25 20 804 25 10 25 20 805 25 10 25 20 80
rata-rata 25 10 25 20 80
1 25 10 10 20 652 25 10 10 20 65
DP 10% 3 20 10 10 20 604 25 10 10 20 655 20 10 10 20 60
rata-rata 23 10 10 20 63
Jumlah dari semua perlakuan yang diuji
ULANGAN DP 0% DP 5% DP 10%
1 60 80 65
2 60 80 65
3 60 80 60
4 60 80 65
5 60 80 60
41
Anova: Single FactorRingkasan
Perlakuan Ulangan Jumlah Rata raata RagamDP 0% 5 300 60 0DP 5% 5 400 80 0DP 10% 5 315 63 7,5
Anova: Single Factor
Sumber Keragaman JK db RJK Fhitung Nilai P F kritik
PERLAKUAN 1163,333 2 581,66667 232,6667* 2,52439E-10 3,885293835ERROR 30 12 2,5 2,5E-10
Total 1193,333 14*Nilai p =0,00000000025<0,001 = Berbeda Sangat Nyata
Hitungan uji nyata terkecil dari semua variabel atau parameter yang diuji yaitu
terdiri dari, bau, warna, tekstur dan rasa
BNT 0,01 = t0,0 (Db acak ) X SE D
SE D = ( + )=
BNT 0,01 = t0,01 (db acak) X SE D
= 2,681 X X 2,5
= 2,681 x 1,2909
=3,4611
42
Rata rata dari semua perlakuan
Perlakuan DP 0% DP5% DP 10%
rata rata 60 83 63
Analisis rata rata dari yang terkecil sampai ke yang terbesar, adalah
DP 0% DP 10% DP5%60 63 83
Rata rata DP 0% dan DP 10% memiliki pengaruh yang sama (tidak berbedasangat nyata ), sehingga DP 5% merupakan perlakuan yang terbaik
43
Lampiran 9. Dukumentasi Penelitian
ALAT – ALAT PENELITTIAN
Timbangan Digital (gram)
Plastik
Timbangan Xinder (kg) Arit Dan Pisau
Ban dalam bekas Ember
pH Meter
44
PERSIAPAN DAN AWAL PENELITIAN
Penimbangan Dedak
Penimbangan Batang Pisang
Penjemur dan di Angen Angenkan
Pengirisan Batang PisangPengambilan Batang Pisang
45
Mengacak
MenutupPembagian Plastik
Memasukkan
Pembagian Per 2kg
Pemeraman
Pencampuran
46
PENGUJIAN PARAMETER / AKHIR PENELITIAN
Uji pH
Selesai
Uji RasaUji Tekstur
Uji Bau dan Warna
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahan pakan alternatif dapat berasal dari limbah pertanian, hasil
sampingan agro-industri, hasil ikutan ternak dan pengolahan ternak, limbah
perikanan dan bahan pakan non-konvensional (Murni et al., 2008). Pohon pisang
menghasilakan limbah pertanianl/perkebunan, Advena (2014) menyatakan bahwa
dari total produksi tanaman pisang, 30% adalah jumlah produksi buah pisang, 60%
produksi batang pisang, dan 10% adalah produksi daun pisang..
Batang pisang merupakan salah satu limbah pertanian/perkebunan yang
dihasilkan dari tanaman pisang yang telah dipanen yang dapat dijadikan sebagai
bahan pakan alternatif di musim kemarau. Di pulau madura batang pisang banyak
di buang, hanya sebagian kecil peternak memanfaatkan batang pisang sebagai
pakan ternak. Cara pemberian batang pisang terhadap ternak tanpa diolah terlebih
dahulu. Kandungan nilai gizi batang pisang sebagai berikut ; bahan kering
87,70%, bahan organik 62,68%, abu 23,12%, protein kasar 4,81%, serat kasar
27,73%, lemak kasar 14,23%, Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) 30,11%,
hemiselulosa 20,34%, selulosa 26,64% dan lignin 9,92% (Hasrida, 2011).
Tingginya kandungan lignin pada bahan pakan, seperti batang pisang akan
berpengaruh terhadap kerja enzim mikroba dalam mencerna zat-zat makanan di
dalam rumen. Lignin berperan memperkuat struktur dinding sel dengan mengikat
selulosa dan hemiselulosa yang sulit dicerna oleh mikroba rumen. Pengolahan
pada batang pisang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kandungan gizi,
kecernaan, dan palatabilitasnya.
2
Pengolahan pada batang pisang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kandungan gizi, kecernaan, dan palatabilitasnya. Pengolahan batang pisang juga
akan memperlama daya simpannya sebagai pakan, diantaranya adalah amoniasi,
dan fermentasi (Advena, 2014).
Pengolahan batang pisang juga akan memperlama daya simpannya sebagai
pakan, diantaranya adalah amoniasi, dan fermentasi (Advena, 2014). Penelitian
Hasrida (2011) menunjukkan bahwa, pengolahan batang pisang dengan cara
amoniasi menggunakan dosis urea 6%, akan menurunkan bahan kering hingga
55,41% dan meningkatkan kandungan protein kasar hingga 12,47%.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Advena (2014) menunjukkan bahwa
tidak terjadi interaksi antara jenis probiotik dan lama inkubasi pada fermentasi
batang pisang, begitu juga dengan faktor jenis probiotik tidak berpengaruh nyata,
namun lama inkubasi berpengaruh sangat nyata terhadap perubahan kandungan
bahan kering, protein kasar dan serat kasar batang pisang fermentasi. Fermentasi
batang pisang dengan probiotik yang terbaik terjadi pada lama inkubasi 18 hari,
dengan kandungan bahan kering 52,18%, protein kasar 12,18% dan serat kasar
20,25%. Starbio dan Probiofeed dapat digunakan sebagai starter fermentasi pada
batang pisang untuk pakan alternatif.
Dedak (bran) adalah hasil sampingan proses penggilingan padi, terdiri atas
lapisan sebelah luar butiran padi dengan sejumalh lembaga biji. Bekatul (polish)
adalah lapisan tipis dari butiran padi yang melindungi butiran beras termasuk
sebagian kecil endosprem berpati. Dedak padi dan bekatul umumnya bercampur
menjadi satu karena alat penggilingnya padi tidak memisahkan antara dadap dan
bekatul maka disebut dengan dedak atau bekatul saja(Rasyaf,2002).
3
Fungsi dedak dalam fermentasi adalah sebagai bahan pemadat dan
pengikat sehingga bentuk produk hasil fermentasi akan menarik, disamping itu
penambahan dedak dalam substrat akan dimanfaatkan oleh mikrooganisme
sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga
menyebabkan mikroba cepat tumbuh dan mudah perkembang biak untuk
membantu proses fermentasi. Dedak padi merupakan hasil ikutan bahan
penggiling beras yang masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan sumber
energi yang berbentuk tepung (Ardiansyah, 2012).
Menurut Jay et al., (2005), fermentasi adalah proses perubahan kimia dan
biologi, dari senyawa kompleks menjadi lebih sederhana dengan bantuan enzim
yang dihasilkan oleh mikrobia. Proses fermentasi akan menyebabkan terjadinya
penguraian senyawa organik untuk menghasilkan energi serta terjadi pengubahan
substrat menjadi produk baru oleh mikrobia (Bourgaize et al., 1999; Madigan et
al., 2011). Pada saat ini telah banyak dipasarkan berbagai produk starter
fermentasi yang digunakan untuk pengolahan pakan ternak. Mikroba yang
digunakan sebagai starter fermentasi dapat berupa satu macam mikroba ataupun
kelompok mikroba yang bekerja secara sinergis. Probiotik merupakan salah satu
produk starter fermentasi yang mengandung kelompok mikroba yang sinergis
diantaranya adalah Starbio dan Probiofeed. Tanin akan menurunkan konsumsi
pakan akibat rasa sepat yang ada, dan akan mengikat protein pakan pada
intestinum yang menyebabkan penurunan daya cerna dan absorbsi protein
(Widodo, 2005).
sehingga melalui proses fermentasi diharapkan akan memperbaiki daya
cernak dan menambah kadungan nutrisi batang pisang.
4
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merencanakan untuk Untuk
mengetahui pengaruh penambahan dedak padi terhadap karakteristik fisik silase
batang pisang.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh penambahan dedak padi terhadap karakteristik fisik
silase batang pisang?
2. berapa banyak tingkat pengunaan dedak padi yang memberikan hasil
silase batang pisang yang terbaik?
1.3. Tujuan Penelitian.
1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan dedak padi terhadap
karakteristik fisik silase batang pisang.
2. Untuk mengetahui tingkat pengunaan dedak padi yang optimal terhadap
silase batang pisang.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Dapat menambah pengetahuan terhadap pemanfaatan batang pisang
sebagai bahan pakan alternatif bagi ruminansia.
2. Dapat mengetahui tingkat pengunaan penambahan dedak padi yang
optimal terhadap silase batang pisang.
3. Sebagai sumber informasi untuk petani dan mahasiswa tentang pakan
ternak alternatif dan cara pengolahannya.
5
1.5. Hipotesa Penelitian
H0. = Tidak ada pengaruh penambahan dedak padi terhadap karakteristik fisik
silase batang pisang.
H1. = Ada pengaruh penambahan dedak padi terhadap karakteristik fisik silase
batang pisang.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Silase Batang Pisang
Silase merupakan awetan basah segar yang di simpan dalam silo, sebuah
tempat yang tertutup rapat dan kedap udara, pada pada kondisi anaerob. Pada
suasana anaerob tersebut akan mempercepat pertumbuhan bakteri anaerob untuk
membentuk asam laktat (Mugiawati, 2013), atau Silase merupakan awetan segar
hijauan pakan setelah mengalami prosesinsi Lase (fermentasi) oleh bakteri asam
laktat dalam suasana asam dan anaerob (proses tanpa udara/oksigen). Untuk
memacu terbentuknya suasana asam dapat ditambahkan aditif berupa bahan
karbohidrat mudah dicerna, misalnya tetes, dedak, onggok, jagung dan lain-lain.
Keberhasilan proses pembuatan silase tergantung tiga faktor utama yaitu
ada tidaknya serta besarnya populasi bakteri asam laktat, sifat-sifat fisik dan
kimiawi bahan hijauan yang digunakan serta keadaan lingkungan. Penggunaan
aditif dapat membuat kualitas silase menjadi lebih baik. Tujuan pemberian aditif
dalam pembuatan silase antatra lain: mempercepat pembentukan asam laktat dan
asetat guna mencegah fermentasi berlebihan, mempercepat penurunan pH
sehingga mencegah terbentuknya fermentasi yang tidak dikehendaki, merupakan
suplemen untuk zat gizi dalam hijauan yang digunakan (Hapsari et al., 2014).
Kegagalan dalam pembuatan silase dapat disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain proses lain proses pembuatan yang salah, terjadi kebocoran silo
sehingga tidak tercapai suasana yang anaerob, tidak tersedianya karbohidrat
terlarut berupa gula, berat kering awal yang rendah sehingga silase menjadi terlalu
basah, dan memicu pertumbuhan mikroorganisme pembusuk yang tidak
7
diharapkan (Ratnakomala et al., 2006). Kualitas silase juga ditentukan dengan
cara kualitatif organoleptik (kualitas fisik) meliputi: bau, tekstur, warna, dan rasa,
serta kualitas silase bisa dengan cara kuantitatif nilai pH (Utomo,2013).
2.2. Fermentasi
Fermentasi berasal dari kata fervere/ferment (latin) yang berarti mendidih
(Saefudin dan Setianingsih, 2009). (Sukaryana, 2011) mengatakan fermentasi
merupakan salah satu teknologi bahan makanan secara biologis yang melibatkan
aktivitas mikroorganisme guna memperbaiki gizi bahan berkualitas rendah.
Fermentasi dapat meningkatkan kualitas bahan pakan, karena pada proses
fermentasi terjadi perubahan kimiawi senyawa-senyawa organik (karbohidrat,
lemak, protein, serat kasar dan bahan organik lainnya) baik dalam keadaan aerob
maupun anaerob, melalui kerja enzim yang dihasilkan mikroba. Fermentasi
dilakukan terhadap suatu bahan makanan atau bahan pakan untuk mendapatkan
produk makanan atau pakan baru yang dapat memperpanjang daya simpan
(Farnworth, 2008). Aktifitas mikrobia pada fermentasi akan menyebabkan
perubahan kadar pH dan terbentuk senyawa penghambat seperti alkohol dan
bakteriosin yang dapat menghambat pertumbuhan mikrobia pembusuk (Waites et
al., 2001).
2.3. Batang Pisang
Batang pisang sebagai hasil samping yang diperoleh dari budidaya
tanaman pisang (Musa paradisiaca) memiliki potensi yang baik untuk
dikembangkan sebagai bahan pakan sumber energi dalam sistem penyediaan
ransum ternak ruminan karena jumlah biomassa yang dihasilkan cukup banyak.
8
Berdasarkan hasil analisis kimia, batang pisang mengandung senyawa karbohidrat
cukup baik, terlihat dari kandungan serat kasarnya sebesar 21,61% dan bahan
ekstrak tanpa nitrogen (BETN) sebesar 59,03%. Namun dipihak lain,
pemanfaatannya sebagai komponen ransum ternak ruminan memiliki keterbatasan
karena kadar air yang cukup tinggi dengan kandungan protein yang rendah
sehingga secara nutrisional perlu upaya lebih lanjut untuk meningkatkan nilai
manfaatnya (Dhalika dkk., 2012). Batang semu ini terbentuk dari pelepah daun
panjang yang saling menutupi dengan kuat dan kompak sehingga bisa berdiri
tegak layaknya batang tanaman. Oleh karena itu, batang semu kerap dianggap
sebagai batang tanaman pisang yang sesungguhnya. Tinggi batang semu ini
berkisar 3,5-7,5 meter, tergantung dari jenisnya (Ongelina, 2013). (Syafrudin,
2004). Mengatakan bahwa perbandingan bobot segar antara batang, daun, dan
buah pisang berturut-turut 63, 14, dan 23%. Batang pisang memiliki bobot jenis
0,29 g/cm3 dengan ukuran panjang serat 4,20 – 5,46 mm dan kandungan lignin
33,51%. Batang pisang mempunyai kandungan nutrisi bahan kering 7,5%, protein
kasar 5,9%, serat kasar 26,6% dan lemak kasar 2,2%. Tepung bonggol pisang
mengandung pati (karbohidrat) sebesar 66,2%, serat kasar 10,23%, protein 5,88%,
dan lignin 33,51%. Batang pisang mengandung senyawa sekunder, mineral makro
dan mikro yang cukup penting bagi ternak. Senyawa sekunder seperti tanin pada
umumnya dalam jumlah yang tidak berlebihan diperlukan sebagai bahan protektor
protein kasar mudah larut yang terkandung pada bahan pakan. Cairan batang
pisang mengandung tanin dengan tingkat tanin terkondensasi sebanyak 0,012-4,96
(Pirzan, 2015).
9
2.4. Dedak Padi
Dedak padi (rice bran) merupakan Sisa dari penggilingan padi, yang
dimanfaatkan sebagai sumber energi pada pakan ternak dengan kandungan serat
kasar berkisar 6-27 % (Putrawan dan Soerawidjaja, 2007). Dedak padi
mengandung energi metabolis sebesar 2980 kkal/kg, protein kasar 12.9%, lemak
13%, serat kasar 11,4%, Ca 0,07%, P tersedia 0,22%, Mg 0,95% serta kadar air 9
(Dewan Standarisasi Nasional, 2001). Dedak padi yang berkualitas baik
mempunyai ciri fisik seperti baunya khas, tidak tengik, teksturnya halus, lebih
padat dan mudah digenggam karena mengandung kadar sekam yang rendah,
dedak yang seperti ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi (Rasyaf, 2002).
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian terhadap kualitas silase batang pisang diperoleh
karakteristik fisik silase batang pisang dengan lama pemeraman atau lama
fermentasi 21 hari berdasarkan pemberian skor terhadap kualitas fisik. Kualitas
fisik silase batang pisang diperoleh berdasarkan parameter bau, warna, tekstur,
dan rasa. Sebagai pendukung digunakan pengamatan terhadap pH silase batang
pisang.
4.1. Karakteristik Fisik Silase Batang Pisang Dari Parameter Bau
Nilai rata – rata skor parameter bau, diperoleh rata- rata skor dari
perlakuan DP 0%, DP 5% dan DP 10% yang disajikan pada Tabel 4. Rata-rata
nilai skor tertinggi diperoleh dari perlakuan DP 5% .
Tabel 4. Skor Kualitas Fisik Silase Batang Pisang Parameter Bau
PERLAKUANDEDAK PADI
0% 5% 10%
BAU
20 25 25
20 25 25
20 25 20
20 25 25
20 25 20TOTAL SKOR 100 125 115
Rata - Rata 20 25 23
19
Ilustrasi 1. Grafik skor kualitas fisik silase parameter bau
Kualitas fisik bau silase batang dikatakan berhasil apabila terdapat bau
harum keasaman seperti bau tape merupakan ciri khas silase yang baik. Bau silase
berasal dari asam yang dihasilkan selama proses ensilase (Lado, 2007).
Silase yang rusak berwarna kehitaman, berbau busuk (bau asam butirat),
jamur banyak serta tekstur tidak jelas, lembek dan berlumpur (Syarifuddin, 2008).
Hasil analisis statistik pengaruh penambahan dedak padi terhadap
karakteristik fisik silase batang pisang dengan tiga taraf atau perlakuaan, bahwa
perlakuan DP 5% sangat berbeda nyata (P<0.01) tetapi perlakuan DP 0% dan
perlakuan DP 10% menyatakan tidak berbeda nyata (P>0.05) setelah melalui uji
beda nyata terkecil (BNT) mendapat nilai terkecil 3,4611 (Lampiran 3.) bahwa
penambahan dedak padi dengan taraf perlakuan 5% dapat menambah kualitas
silase batang pisang yang terbaik.
4.2. Karakteristik Fisik Silase Batang Pisang Dari Parameter Warna
Nilai rata – rata skor parameter warna, diperoleh rata- rata skor dari
perlakuan DP 0%, DP 5% dan DP 10% yang disajikan pada Tabel 5. Dari semua
taraf perlakuan tidak ada yang menunjukkan rata rata nilai skor tertinggi.
20
2523
0
5
10
15
20
25
30
DP 0% DP 5% DP 10%
PERLAKUAN
20
Tabel 5. Skor kualitas fisik silase batang pisang parameter warna
PERLAKUANDEDAK PADI
0% 5% 10%10 10 1010 10 10
WARNA 10 10 1010 10 1010 10 10
TOTAL SKOR 50 50 50
Rata - Rata 10 10 10
Ilustrasi 2. Grafik skor kualitas fisik silase parameter warna
Kualitas fisik warna silase batang pisang dikatakan baik, warna silase
yang baik berwarna hijau cenderung coklat menurut pendapat (Abdelhadi, et al.
2005), sesuai dengan pendapat diretorat pakan ternak (2011), kualitas fisik warna
silase yang dikatakan baik memiliki warna hijau kekuning kuningan (memiliki
skor 25).
Bahwa suhu tinggi selama proses fermentasi dapat menyebabkan
perubahan warna silase batang pisang, sebagai akibat terjadinya reaksi maillard
yang merubah glukosa dan fruktosa menjadi warna kecoklatan, (Gonzalez et al.
2007).
10 10 10
0
2
4
6
8
10
12
DP 0% DP 5% DP 10%
PERLAKUAN
21
Setelah hasil uji sidik ragam karakteristik fisik parameter warna silase
batamg pisang , dari semua taraf perlakuan DP 0%, DP 5% dan DP 10%
penambahan dedak padi tidak ada pengaruh terhadap warna silase batang pisang
semua taraf perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) (Lampiran 4.) nilai yang
diperoleh seragam terhadap karakteristik fisik warna pada silase batang pisang.
4.3. Karakteristik Fisik Silase Batang Pisang Dari Parameter Tekstur
Nilai rata – rata skor parameter tekstur, diperoleh rata- rata skor dari
semua taraf perlakuan DP 0%, DP 5% dan DP 10% yang disajikan pada Tabel 6.
Rata-rata nilai skor tertinggi diperoleh dari perlakuan DP 5% . sedangkan taraf
perlakuan DP 0% dan DP 10% memili rata rata nilai skor rendah. Bahwa
penambahan atau dosis dedak padi 5% mendapatkan nilai skor tertinggi terhadap
kualitas fisik tekstur terhadap silase batang pisang.
Tabel 6. Skor kualitas fisik silase batang pisang parameter tekstur
PERLAKUANDEDAK PADI
0% 5% 10%10 25 1010 25 10
TEKSTUR 10 25 1010 25 1010 25 10
TOTAL SKOR 50 125 50
Rata - Rata 10 25 10
22
Ilustrasi 3. Grafik skor kualitas fisik silase parameter tekstu
Silase yang baik memiliki tekstur kering, namun apabila dipegang terasa
lembut dan empuk (Direktorat Pakan Ternak, 2012).
Lado (2007) menyatakan penambahan karbohidrat mudah larut yang
menyebabkan penurunan pH dan menghambat pertumbuhan jamur yang
menyebabkan tekstur menjadi padat, tidak berlendir. Menurut Hermanto (2011)
produksi asam laktat telah berhenti pada hari ke 21 dengan adanya penurunan pH
silase < 4, sehingga menghambat bakteri pembusuk berkembang.
Data hasil analisis terhadap kualitas fisik parameter tekstur terhadap silase
batang pisang, yang terdapat pada(Lampiran 5.), menunjukkan rata rata nilai skor
parameter tekstur tertinggi terdapat pada taraf perlakuan DP 0%, DP 5%, dan
perlakuan DP 10% tidak beerbeda nyata (P>0.05) terdapat pada (Lampiran 3,)
terhadap kualitas fisik silase batang pisaang dari parameter tekstur. Hasil uji
tersebut menunjukkkan bahwa pemberian dedak padi dengan dosis 5% hanya bisa
dapat nilai skor tertinggi terhadap kualitaas tekstur terhadap silase batang pisang.
10
25
10
0
5
10
15
20
25
30
DP 0% DP 5% DP 10%
PERLAKUAN
23
4.4. Karakteristik Fisik Silase Batang Pisang Dari Parameter Rasa
Nilai rata – rata skor parameter rasa, diperoleh rata- rata skor dari
perlakuan DP 0%, DP 5% dan DP 10% yang disajikan pada Tabel 7. Dari semua
taraf perlakuan tidak ada yang menunjukkan rata rata nilai skor tertinggi.
Sandi et al. (2010) maka secara umum kualitas fisik silase batang pisang
termasuk ke dalam kategori baik atau sesuai. Dari segi fisik, silase yang berbau
harum keasaman seperti bau tape,dan yang memiliki rasa keasaman.
Tabel 7. Skor kualitas fisik silase batang pisang parameter rasa
PERLAKUANDEDAK PADI
0% 5% 10%
20 20 20
20 20 20
RASA 20 20 20
20 20 20
20 20 20
TOTAL SKOR 100 100 100
Rata - Rata 20 20 20
Ilustrasi 4. Grafik skor kualitas fisik silase parameter rasa
Data hasil analisis terhadap karakteristik fisik rasa terhdap silase batang
pisang yang menggunakan dedak padi yang terdiri dari tiga taraf perlakuan
dengan dosis yang berbeda yaitu ditampilkan pada tabel anova, bahwa dari semua
20 20 20
0
5
10
15
20
25
DP 0% DP 5% DP 10%
PERLAKUAN
24
taraf perlakan yang di uji rasa silase batang psang menunujukkaan perlakuan DP
0%, DP 5% dan DP 10% tidak ada perlakuan yang menunjukkan beda nyata
(P>0,05) terdapat pada (Lampiran 6.) terhadap kualitas fisik parameter rasa,
karana rata rata skor seragam.
Bahwa penelitian ini yang terdiri dari tiga taraf perlakuan yaitu DP 0%,
DP 5% dan DP10% tidak menunjukkan perbedaan dan tidak meningkatkan
kualitas fisik rasa terhadap silase batang pisang.
4.5. Nilai Keasaman pH silase batang pisang
Nilai rata – rata skor parameter pH, diperoleh rata- rata skor dari
perlakuan DP 0%, DP 5% dan DP 10% yang disajikan pada Tabel 8. Dari semua
taraf perlakuan DP 0% yang menunjukkan rata rata nilai skor tertinggi, tetapi
perlakuan DP 5% memiliki nilai rata rata skor 2 yaitu sangat asam, parameter uji
pH merupakan pendukung yang digunakan untuk mengatuhui uji tingkat
keasaman silase dan mengetahui kualitas fisik yang baik pada silase batang
pisang.
Tabel 8. Skor keasaman pH silase batang pisang
PERLAKUANDEDAK PADI
0% 5% 10%3 2 22 2 3
pH 2,5 2 23 2 22 2 2,5
TOTAL SKOR 12,5 10 11,5
Rata - Rata 2,5 2 2,3
25
Ilustrasi 5. Grafik nilai keasaman pH silase
pH yang dihasilkan berbeda berdasarkan bahan yang digunakan untuk
membuat silase, hal ini sejalan dengan Kizilsimsek et al. (2005) yang menyatakan
bahwa bahan baku dan tipe silo akan mempengaruhi kualitas silase secara fisik
dan kimia. Silase yang berkualitas baik sekali adalah silase dengan pH 3,2-4,2.
Sesuai dengan pendapat Syarifuddin (2012) yang menyatakan bahwa,
kualitas silase yang didasarkan pada pH terdiri atas, beberapa katagore yaitu: 3,5 –
4,2 dikatakan silase degan kualitas sangat baik, 4,2 – 4,5 dikatakan sebagai silase
dengan kualitas baik, 4,5 – 4,8 ddikatankan sebagai silase degan kualitas sedang
dan lebih dari 4,8 merupakan silase dengan kualitas buruk.
Data hasil analisis statistik terhadap uji pH silase batang pisang yang
menggunakan dedak padi yang terdiri dari tiga taraf perlakuan dengan dosis yang
berbeda dan diulang lima kali ulangan setiap taraf perlakuan yaitu ditampilkan
pada tabel di atas, bahwa dari semua taraf perlakan pH pada silase batang pisang
menunujukkaan perlakuan DP 0%, DP 5% dan DP 10% tidak ada perlakuan yang
menunjukkan beda nyata (P>0,05) pada (Lampiran 7.) terhadap keasaman dan
tidak memberikan hasil yang baik terhadap kualitas silase batang pisang. Dari
2,5
22,3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
DP 0% DP 5% DP 10%
PERLAKUAN
26
semua perlakuan hanya perlakuan DP 5% mendapatkan rata rata keasaman (pH)
sangat rendah yaitu 2 dan dikatakan rasanya asam
4.6. Data Skor Karakteristik Fisik Bau, Warna, Tekstur Dan Rasa
Nilai rata – rata skor parameter Bau, Warna, Tekstur Dan Rasa silase
batang diperoleh rata- rata skor dari perlakuan DP 0%, DP 5% dan DP 10% yang
disajikan pada Tabel 9. Rata-rata nilai skor tertinggi diperoleh dari perlakuan DP
5% .
Tabeel 9. Skor kualitas fisik Bau, Warna, Tekstur Dan Rasa
PERLAKUANDEDAK PADI
0% 5% 10%
60 80 6560 80 6560 80 6060 80 6560 80 60
TOTAL SKOR 300 400 315
Rata - Rata 60 80 63
Ilustrasi 6. Grafik skor kualitas fisik parameter Bau, Warna, Tekstur, Rasa
Hasil analisis statistik pengaruh penambahan dedak padi terhadaap
karakteristik fisik silase batang pisang dengan tiga taraf atau perlakuaan pada
semua parameter yang diuji, bahwa perlakuan DP 5% sangat berbeda nyata
60
80
63
0
20
40
60
80
100
DP 0% DP 5% DP 10%
PERLAKUAN
27
(P<0.01) terdapat pada (Lampiran 6.) tetapi perlakuan DP 0% dan perlakuan DP
10% menyatakan tidak berbeda nyata (P>0.05) setelah melalui uji beda nyata
terkecil (BNT) mendapat nilai terkecil 3,4611 (Lampiran 8.) Rata rata DP 0% dan
DP 10% memiliki pengaruh yang sama (tidak berbeda sangat nyata ), sehingga
DP 5% merupakan perlakuan yang terbaik.
28
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa:
1. Penambahan dedak padi memberikan hasil atau pengaruh sangat nyata
terhadap karakteristik fisik silase batang pisang dengan pemeraman
selama 21 hari.
2. Penambahan dedak padi sebanyak 5% memberikan hasil yang terbaik
terhadap kualitas silase batang pisang.
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian ini maka disarankan bahwa dalam pembuatan
silase batang pisaang yang menggunakan dedak padi dengan lama pemeraman
atau fermentasi 21 hari dapat disarankan sebagai berikut:
1. Penambahan dedak padi terhadap silase batang pisang memberikan hasil
yang baik.
2. Untuk meningkatkan kualiitas pakan dari batang pisang dapat dilakukan
dengan penambahan dedak padi sebanyak 5% dalam proses pemeraman
selama 21 hari.
29
DAFTAR PUSTAKA
Abdelhadi LO, Santini FJ, Gagliostro. 2005, Corn silase of high moisture cornsupplements for beef heifers grazing tenprate; eff ects on performenceruminal fermentation and in situ pasture digestion. Anim Feed SciTechnol. 118:63-78
Advena, D. 2014. Fermentasi batang pisang menggunakan probiotik dan lamainkubasi berbeda terhadap perubahan kandungan bahan kering, proteinkasar dan serat kasar. Jurnal. Program Studi Peternakan Fakultas PertanianUniversitas Tamansiswa. Padang.
Anonimous. 2011. Pedoman Umum Pengembangan Lumbung PakanRuminansia. Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan dan KesehatanHewan.
Ardiansyah, M. 2012 Kajian Masa Simpan Dan Kualitas Dedak Sebagai BagianDalam Prosedur Penanganan Bahan Baku Pakan. Balai BesarPengembangan Teknologi Tepat Guna. LIPI Subang.
Bourgaze, D,. T. T. Jewell dan R. G. Buiser. 1999. Biotechnology demystifyingthe concep. Benjamen cummings. San francisco: 416 hlm.
Dhalika, T., Mansyur dan A. Budiman. 2012. Evaluasi karbohidrat dan lemakbatang tanaman pisang (Musa paradisiaca) hasil fermentasi anaerobdengan suplementasi nitrogen dan sulfur sebagai bahan pakan. Pastura2(2): 97-101.
Dewan Standarisasi Nasional (DSN). 2001. Dedak Padi/ Bahan Baku Pakan.
Farnworth, R. E. 2008. Handbook of Fermented Functional Foods. Second Ed.CRC Press. USA
Gonzalez, J., J. Farıa-M´armol, C. A. Rodrıguez, & A. Mart´ınez. 2007. Eff ectsof ensiling on ruminal degradability and intestinal digestibility of Italianrye-grass Anim. Feed Sci. Technol. 136: 38–50.
Hapsari Y.T., W. Suryapratama, N. Hidayat dan E. Susanti. 2014. Pengaruh lamapemeraman terhadap kandungan lemak kasar dan serat kasar silasecomplete feed limbah rami. Jurnal Ilmiah Peternakan 2(1): 102-109.
Hasrida, 2011. Pengaruh Dosis Urea Dalam Amoniasi Batang Pisang TerhadapDegradasi Bahan Kering, Bahan Organik, dan Protein Kasar SecaraIn-Vitro. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Padang.
Haustein, S. 2003. Evaluating Silage Quality. http://www1.agric.gov.ab.ca. [12Maret 2009].
30
Hermanto, 2011. Ensilase. http://agrobisnispeternakan.blogspot.com/2011/03/ensilase.html. 20 Mei 2012.
Jay JM, MJ Loessner dan GA Golden. 2005. Modern Food Microbiology. 7thEdition. Springer, New York.
Kizilsimsek, M., A. Erol and S. Calislar. 2005. Effect of raw material andsilo sizeon silage quality. J Livestock Rasearch for Rural Development 17(3):256 – 263.
Lado. L . 2007. Evaluasi Kualitas Silase Rumput Sudan (Sorghum Sudanense)Pada Penambahan Berbagai Macam Aditif Karbohidrat Mudah Larut.Tesis. Pasca sarjana Program studi ilmu peternakan. Universitas gadjahmada, Yogyakarta
Mugiawati, R.E. 2013. Kadar Air dan pH Silase Rumput Gajah pada Hari ke-21dengan Penambahan Jenis Aditif dan Bakteri Asam Laktat. Jurnal TernakIlmiah. 1 (1): 201-207.
Murni, R. Suparjo. Akmal. B.L. Ginting. 2008. Buku ajar teknologi pemanfaatanlimbah untuk pakan. Laboratorium Makanan Ternak Fakultas PeternakanUniversitas Jambi. Jambi.
Ongelina, S. 2013. Daya Hambat Ekstrak Kulit Pisang Raja (Musa paradisiacavar. Raja) terhadap Polibakteri Ulser Recurrent Aphthous Stomatitis(Penelitian Semi Eksperimental Laboratoris). Skripsi. Fakultas KedokteranGigi Universitas Airlangga. Surabaya.
Pirzan, A.W. 2015. Silase Pakan Komplit Berbahan Batang Pisang sebagaiKambing Jantan Peranakan Ettawa. Tesis. Program PascasarjanaUniversitas Hasanuddin. Makassar.
Putrawan, I.D.G.A., dan T.H.Soerawidjaja. 2007. Stabilisasi dedak padi melaluipemasakan ekstrusif. Jurnal teknik kimia Indonesia. 6 (3) Desember 2007 ;681- 688.
Rowe, J. B, R. Munoz, and T. R. Preston. 1979. The Banana Plant as a Source ofRoughage for Cattle Fed Molasses and Urea. Trop. Anim.
Ratnakomala, S., R. Ridwan, G. Kartina, Y. Widyastuti. 2006. PengaruhInokulum Lactobacillus plantarum 1A-2 dan 1BL-2 terhadap KualitasSilase (Pennisetum purpureum). LIPI. Cibinong Bogor.
Rasyaf, M. 2002. bahan Makanan Unggas di Indonesia. Cetakan ke-9 PenerbitKanisius, Yogyakarta
Riszqina, 2004. Diktat Rancangan Percobaan. Universitas Madura Pamekasan, 10hlm.
31
Suhaemi, Z. 2011, Diktat Metode Penelitian dan Rancangan Percobaan diUniversitas taman Siswa Padang, 140 hlm.
Sukaryana Y., U. Atmomarsono, V. D. Yunianto, E. Supriyatna. 2011.Peningkatan nilai kecernaan protein kasar dan lemak kasar produkfermentasi campuran bungkil inti sawit dan dedak padi padabroiler.
Syafrudin, 2004. Pengaruh Konsentrasi Larutan dan Waktu Pemasakan TerhadapRendemen dan Sifat Fisis Pulp Batang Pisang Kepok (Musa spp)Pascapanen. Skripsi, Fakultas Kehutanan. Yogyakarta : UniversitasGadjah Mada.
Syarifuddin.N.A. 2012. Karakteristik dan Persentase Keberhasilan Silase RumputGajah pada Berbagai Umur Pemotongan. Fakultas Pertanian UniverstasLambung Mangkurat, Banjarbaru.
Sandi S, Laconib E, Sudarman A, Wiryawan KG, Mangundjaja D. 2010. Kualitasnutrisi silase berbahan baku singkong yang diberi enzim cairan rumensapi dan Leuconostoc mesenteroides. Media Peternakan. 33(1):25-30.
Utomo, R. 2013. Konservasi Hijauan Pakan dan Peningkatan Kualitas BahanPakan Berserat Tinggi. In Press.
Weinberg, Z.G, R,E. Muck & P.J. Weimer. 2003. The survival ofsilage inoculantlactic acid bacteria in rumen fluid. J. App. Microbiol94 : 1066- 1071.
Widodo. W. 2005. Tanaman Beracun dalam Kehidupan Ternak. UniversitasMuham-madiyah Malang Press. Malang.
Waites, M.J., N. L. Morgan.J. S. Rockey, dan G. Higton. 2001 Industrial,Microbiology: an. Introduction. Blackwell Science, London : 288 hlm.
.