iv
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA BLOCK DIENES
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
(Penelitian Quasi Eksperimen pada Kelas II MI Al Hidayah Depok)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd)
Oleh:
SITA DWI JAYANTI
NIM. 109018300094
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERISTAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014/1435 H
iv
ABSTRAK
SITA DWI JAYANTI, Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian
dan Pembagian, Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil
belajar matematika siswa dengan menggunakan alat peraga Block Dienes,
dibanding dengan siswa yang menggunakan pembelajaran Konvensional.
Penelitian ini dilaksanakan di MI Al Hidayah Depok dari tanggal 13 Januari
sampai dengan 6 Februari tahun ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah quasi eksperimen. Pegambilan sampel dilakukan dengan cara
cluster random sampling. Instrument yang berupa tes uraian berjumlah 16 butir
soal.
Hasil perhitungan uji Hipotesis diperoleh harga thitung > ttabel (3,99 > 1,67),
maka hipotesis nol (Ho) ditolak, sementara Ha diterima, dengan demikian bahwa
hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat peraga Block Dienes lebih
besar dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
Kata kunci : Alat peraga Block Dienes, Hasil Belajar Matematika, Operasi Hitung
Bilangan.
v
ABSTRACT
SITA DWI JAYANTI, The Effect of Block Dienes Against Outcomes of
Mathematics Student Learning of Multiplication and Division, The Thesis,
Teacher of Junior School Department, Faculty of Tarbiyah and Teacher Science,
State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta.
This study aimed to determine wheter there is difference in learning
outcomes between students mathematics using the Block Dienes and students who
use conventional learning. Research conducted at MI Al Hidayah Depok, from
Januari 13 to February 6 of the school year 2013/2014. The method used in this
study was quasi experiment. Sampling was done by cluster random sampling.
Instrument are provided in the form of objective test were 16 items about.
The calculation results obtained by testing hypnotheses tcount price > ttable
(3,99 > 1,67), the null hypothesis (Ho) is rejected, while Ha is received, so that
mathematics learning outcomes of students who use the ... Block Dienes greater
than the results of student learning using conventional learning.
Keywords : the Block Dienes, The Result of Mathematics Learning, and the Count
Numbers Operation.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis sembahkan
kehadirat Illahi Rabbi yang menguasai setiap denyut nadi kehidupan. Atas
kekuasaan-Nya, penulis bisa merampungkan penulisan skripsi ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada yang mulia,
baginda Nabi besar Muhammad SAW. Dengan kehadirannya di muka bumi ini,
kita mendapatkan siraman keselamatan, dengan cahaya iman dan ilmu. Semoga di
akhirat kelak kita mendapatkan syafaatnya.
Perjalanan panjang penulis menempuh perkuliahan, akhirnya
alhamdulillah dapat juga terselesaikan. Skripsi ini merupakan persyaratan akhir,
sebagai tugas penulis selaku seorang mahasiswa. Dalam penyusunannya sudah
barang tentu melibatkan dukungan dan peran serta banyak pihak, baik dukungan
dalam bentuk moril dan materil. Untuk itu penulis dari hati yang terdalam ingin
menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Ibu Nurlena, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Fauzan, M.A, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
yang penuh dengan kesabaran dan keikhlasan membimbing selama masa
perkuliahan.
3. Bapak Firdausi, S.Si Dosen Pembimbing yang penuh dengan kesabaran dan
keikhlasan dalam membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta
bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang
telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
5. Paling istimewa untuk kedua orang tuaku Ayahanda Sumarno dan Ibunda
Rusiah yang telah memberikan dukungan secara moril dan materil. Berkat
ketulusan dengan penuh kasih sayang dan motivasi mereka, penulis dapat
vii
menuntut ilmu dan menyelesaikan skripsi seperti sekarang ini. Semoga Allah
membalas kebaikan dan cinta yang mereka berikan kepada penulis.
6. Kepada kakak tercinta Mas Fiki dan adikku terganteng Zikri, yang membuat
hidup lebih terasa sebagai hidup, dengan canda kita, tangis kita dan harapan-
harapan kita.
7. Kepada sahabat seperjuanganku; Husnul Rizqi, Anggi Palupi, Anggi Handini,
Siti Fadillah, Naila Rizkiyah dan Riana Ulfah dan yang lainnya yang tidak
dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas persahabatannya dan untuk
semua dukungan dan semangatnya, semua masukan yang menginspirasi.
8. Kepada semua teman-teman Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Angkatan 2009, kelas C dan konsentrasi Matematika. Terima kasih atas
kebersamaannya, dukungan, bantuan dan motivasinya. Tiada hal terindah
kecuali mengenang masa kita berjuang bersama di kampus.
9. Dan kepada semua orang yang menyayangiku yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu, terima kasih atas perhatiannya, bantuannya, motivasinya, dan
do’anya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Terima kasih juga untuk segala rasa sakit, sedih, kecewa, senang dan bahagia
yang telah kalian berikan, terutama untuk mantan kekasihku, Muhammad Ivan
Maulana Syafi’udin, yang telah memberikanku arti hidup dan hikmah dari
semua yang telah terjadi. Sehingga penulis jadikan semua ini cambuk agar
penulis dapat menjadi manusia yang jauh lebih baik lagi dan lebih produktif
dalam segala hal terutama fokus dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya, segala kebenaran hanya milik-Nya, semoga skripsi ini
membawa manfaat bagi khalayak ramai dan akademisi dan senantiasa Allah
membalas jasa kebaikan mereka di atas dengan balasan yang setimpal. Aamiin
Yaa Rabbal ‘Aalamiin.
Jakarta, Mei 2014
Penulis
(Sita Dwi Jayanti)
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
F. Kegunaan Penelitian .................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............................ 8
A. Deskripsi Teoritik ........................................................................................ 8
1. Kajian Teori Hasil Belajar Matematika ................................................. 8
a. Pengertian Matematika .................................................................... 8
b. Pengertian Belajar .......................................................................... 15
c. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 17
d. Pengertian Hasil Belajar Matematika ............................................ 18
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika ...... 19
1) Faktor Internal .......................................................................... 19
2) Faktor Eksternal ....................................................................... 22
f. Bentuk Hasil Belajar Matematika ...................................................... 25
2. Kajian Teori Alat Peraga...................................................................... 28
a. Pengertian Alat Peraga ................................................................... 28
b. Syarat-syarat Alat Peraga ............................................................... 29
c. Kegunaan Alat Peraga .................................................................... 29
ix
3. Block Dienes ............................................................................................... 33
a. Pengertian Block Dienes ................................................................ 33
b. Cara Penggunaan Block Dienes ..................................................... 34
B. Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................................. 37
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 39
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 41
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 41
B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................... 41
C. Variabel Penelitian ..................................................................................... 42
D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 42
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 43
F. Instrumen Penelitian .................................................................................. 45
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 49
H. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 54
A. Deskripsi Data ............................................................................................ 54
B. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis ........................................................ 59
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ........................................................ 61
D. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 65
A. Kesimpulan ................................................................................................ 65
B. Saran ................................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Aplikasi Block Dienes Dalam Penjumlahan .......................................... 34
Tabel 2.2 Aplikasi Block Dienes Dalam Pengurangan .......................................... 35
Tabel 3.1 Desain Penelitian ................................................................................... 41
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa ..................... 44
Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas ........................................................ 47
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran ................................................................ 48
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda ..................................................................... 48
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen ................................................... 54
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen ....... 55
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Kelas Kontrol .......................................................... 56
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol ............. 57
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ................................................................................ 58
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas ..................................... 60
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ................................. 61
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji-t ..................................................... 62
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ilustrasi Block Dienes ........................................................................ 33
Gambar 2.2 Aplikasi Block Dienes Dalam Perkalian ............................................ 36
Gambar 2.3 Aplikasi Block Dienes Dalam Pembagian ......................................... 36
Gambar 4.1 Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Belajar
Matematika Kelas Eksperimen ........................................................... 56
Gambar 4.2 Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Belajar
Matematika Kelas Kontrol ................................................................. 58
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................ 70
Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar .............................................. 189
Lampiran 3 Rubrik Penilaian ............................................................................... 191
Lampiran 4 Instrumen Uji Coba Tes Hasil Belajar ............................................. 195
Lampiran 5 Instrumen Post Test Hasil Belajar .................................................... 198
Lampiran 6 Rekapitulasi Perhitungan Uji Validitas Instrumen Tes .................... 201
Lampiran 7 Rekapitulasi Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tes ................ 202
Lampiran 8 Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes .......... 203
Lampiran 9 Rekapitulasi Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Tes ................. 204
Lampiran 10 Rekapitulasi Nilai Post Test Kelas Eksperimen ............................. 206
Lampiran 11 Rekapitulasi Nilai Post Test Kelas Kontrol ................................... 207
Lampiran 12 Perhitungan Uji Validitas Instrumen .............................................. 208
Lampiran 13 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen .......................................... 209
Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen .................................... 210
Lampiran 15 Perhitungan Daya Pembeda Instrumen .......................................... 211
Lampiran 16 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen .......... 213
Lampiran 17 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ................ 215
Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen .............................. 217
Lampiran 19 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol .................................... 218
Lampiran 20 Perhitungan Uji Homogenitas ........................................................ 219
Lampiran 21 Perhitungan Uji Hipotesis .............................................................. 220
Lampiran 22 Tabel Nilai Kritis Liliefors ............................................................. 222
Lampiran 23 Tabel Nilai Kritis Distribusi F ........................................................ 223
Lampiran 24 Tabel Nilai Kritis Distribusi T ........................................................ 224
Lampiran 25 Nilai r Product Moment .................................................................. 225
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan
tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata
pelajaran, biasanya dinyatakan dengan nilai yang berupa huruf atau angka-
angka. Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa
memperoleh kepandaian dan kecakapan tertentu serta perubahan-perubahan
pada dirinya.
Menurut Sudjana, “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil peristiwa
belajar dapat muncul dalam berbagai jenis perubahan atau pembuktian tingkah
laku seseorang”. Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh setelah
melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar tampak dari perubahan pengetahuan,
sikap dan keterampilan.
Pada mata pelajaran matematika seharusnya siswa memperoleh hasil
belajar yang baik karena matematika merupakan subjek yang sangat penting
dalam sistem pendidikan di seluruh dunia. Negara yang mengabaikan
pendidikan matematika sebagai prioritas utama akan tertinggal dari kemajuan
segala bidang (terutama sains dan teknologi), dibanding dengan Negara
lainnya yang memberikan tempat bagi matematika sebagai subjek yang sangat
penting. Atas dasar itu, pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua
peserta didik sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Selain itu, pendidikan matematika pada tingkat SD/MI, memegang
peranan penting sebagai dasar penguasaan materi matematika pada jenjang
berikutnya, karena apabila kemampuan dasar matematikanya tidak kuat akan
terus terbawa hingga jenjang berikutnya. Materi matematika membutuhkan
daya ingat dan daya nalar yang cukup. Oleh karena itu, matematika dianggap
sebagai mata pelajaran yang sulit, menakutkan dan hanya siswa yang
1
1
2
berintelegensi yang tinggi yang bisa mempelajarinya. Padahal, matematika
merupakan mata pelajaran wajib pada jenjang pendidikan dasar di Indonesia.
Dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
berkembang pesat dalam segala bidang, semuanya tidak terlepas pada
Matematika. Matematika dikenal sebagai ilmu dasar, pembelajaran
matematika akan melatih kemampuan kritis, logis, analitis dan sistematis.
Tetapi peran matematika tidak hanya sebatas hal tersebut, seperti bidang lain,
seperti fisika, ekonomi, biologi tidak terlepas dari peran matematika dan
perkembangan matematika itu sendiri.
Namun, berdasarkan data PISA (Programme for International Student
Assessment), menunjukkan bahwa rata-rata skor prestasi literasi matematika
siswa Indonesia berada signifikan di bawah rata-rata internasional, yaitu 500.
Untuk literasi matematika, Indonesia pada tahun 2000 berada di peringkat ke-
39 dengan skor 367 dari 43 negara, pada tahun 2003 berada di peringkat 38
dengan skor 360 dari 41 negara, pada tahun 2006 berada di peringkat ke 50
dengan skor 391 dari 57 negara,1 pada tahun 2009 berada di peringkat 61
dengan skor 371 dari 65 negara, dan terakhir pada tahun 2012 Indonesia
menduduki peringkat ke-64 dari 65 negara atau hanya lebih tinggi satu
peringkat dari Peru dengan skor 375.2
Sama halnya dengan MI Al-Hidayah Depok, berdasarkan hasil
wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di MI Al-Hidayah,
diperoleh informasi bahwa ternyata pemahaman konsep siswa tentang operasi
hitung matematika pada MI Al-Hidayah tergolong rendah. Rendahnya
pemahaman konsep siswa tersebut dapat dilihat dari hasil belajar matematika
siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada mata pelajaran matematika
adalah 63,6 dan merupakan nilai rata-rata terendah jika dibandingkan dengan
1Tim PISA Indonesia, Survei Internasional PISA, (Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan
Balitbang Kemdikbud, 2011), 28 April 2014, 7:51 WIB, (litbang.kemdikbud.go.id). 2Doni Koesoema A, Indonesia Paling Bahagia, 28 April 2014, 7:56 WIB,
(edukasi.kompas.com)
3
Bahasa Indonesia (67,5), Ilmu Pengetahuan Alam (71,4) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (76,1).3
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika,
diantaranya adalah pembelajaran yang diterapkan hampir semua sekolah
cenderung text book oriented dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari
siswa. Pembelajaran matematika yang cenderung abstrak, sementara itu
kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan
berfikir siswa, atau dengan kata lain pembelajaran yang kreatif. Seperti
metode yang digunakan kurang bervariasi, tidak melakukan pengajaran
bermakna, minimnya media/alat peraga dan proses belajar mengajar dianggap
cenderung menempatkan siswa sebagai objek yang harus diisi dengan
berbagai informasi dan bahan-bahan hafalan. Komunikasi terjadi satu arah,
yaitu guru ke siswa melalui pendekatan ekspositori yang dijadikan sebagai alat
utama dalam proses pembelajaran. Sebagai akibatnya motivasi belajar siswa
menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung menghafal dan
mekanistis sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
Mengingat objek kajian matematika yang bersifat abstrak4, berarti
objek matematika tidak dapat ditangkap/diamati dengan panca indera. Dengan
demikian, tidak mengherankan jika matematika tidak mudah dipahami oleh
sebagian siswa SD/MI. Benda-benda pikiran yang bersifat abstrak tersebut
dapat berasal dari benda-benda nyata yang sifatnya konkrit dengan melalui
abstraksi dan idealisis. Dengan demikian hal yang abstrak tersebut dapat
dikurangi keabstrakannya dengan menggunakan model-model benda konkrit.
Perubahan paradigma pembelajaran ini menuntut perubahan proses
pembelajaran dan hal lain termasuk berkaitan dengan sarana dan prasarana.
Sarana dan prasarana seharusnya dirangsang agar pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik dapat terlaksana secara optimal. Pada kenyataannya
sebagian besar sarana dan prasarana pada berbagai jenis dan jenjang
pendidikan di Indonesia belum mendukung terlaksananya pembelajaran yang
3Darjah, Wawancara, (Depok15 Nopember 2013).
4Esti Yuli Widayanti, dkk, Pembelajaran Matematika MI Ed. 1, (Learning Assistance
Program for Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), h. 1-9.
4
diinginkan. Kondisi saat ini menunjukkan banyak sekolah di Indonesia belum
memiliki sarana dan prasarana yang memadai baik dalam hal kuantitas dan
kualitas sehingga khususnya dalam pembelajaran matematika itu sendiri harus
ada sarana dan prasarana seperti alat peraga, komputer dan sebagainya.
Salah satu tugas perkembangan anak usia 6-12 tahun adalah
mengembangkan kemampuan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung
agar anak dapat memenuhi tuntutan masyarakat.5 Sesuai dengan sifat pelajaran
matematika yang abstrak menjadi sifat matematika yang nyata (konkrit),
misalnya pada materi tentang operasi hitung matematika yang di dalamnya
mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang
merupakan materi esensial yang harus dikuasai peserta didik sebab amat
sering dijumpai terapannya dalam kehidupan sehri-hari. Maka penyampaian
materi pelajaran matematika tersebut harus sesuai dengan tingkat intelektual
siswa yaitu dengan sifat matematika yang nyata (konkrit) karena siswa
sekolah dasar belum mampu untuk berfikir matematika yang bersifat abstrak.
Sesuai dengan sifat materi pelajaran matematika yaitu menyangkut
hal-hal yang abstrak maka belajar sambil melakukan kegiatan adalah cara
belajar yang sesuai dengan perkembangan anak sekolah dasar yang baru
memasuki tahap berpikir operasional konkrit, sebab berpikir logiknya
didasarkan atas manipulasi fisik dari obyek-obyek.6 Dengan kata lain
penggunaan media (termasuk alat peraga) dalam pembelajaran matematika di
SD memang diperlukan, karena sesuai dengan tahap berpikir anak. Dengan
berbuat sesuatu dan merasakan sendiri maka banyak indera yang dipakai
sehingga semakin efisien siswa dalam belajar. Karena siswa selain mendengar
dan melihat tetapi juga meraba (menggunakan) alat peraga, maka siswa akan
memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi, sehingga siswa dapat
berpartisipasi aktif dan kreatif.
Selain itu, alat peraga mempunyai peranan yang penting, baik guru
maupun siswa, diantaranya dapat membantu siswa mempermudah memahami
5Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 123. 6Widayanti, loc. cit.
5
suatu konsep, membantu guru dalam proses belajar mengajar, memberi
motivasi kepada siswa untuk belajar lebih giat, membantu siswa lebih aktif
belajar dan dapat memupuk kerja sama antara guru dan siswa.7
Salah satu alat peraga yang dapat digunakan untuk membantu siswa
dalam memahami konsep operasi hitung matematika yaitu alat peraga block
logic dari Dienes. Selain membantu siswa mempelajari operasi hitung, block
logic ini juga dapat digunakan siswa untuk memahami pengertian tentang
banyak benda, mengurutkan banyak benda, dan nilai tempat suatu bilangan
(satuan, puluhan, ratusan dan ribuan).
Penggunaan alat peraga block logic atau yang lebih dikenal dengan
block dienes diharapkan dapat menarik siswa untuk belajar matematika
dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa terutama
pada pokok bahasan operasi hitung matematika. Berdasarkan latar belakang
tersebut maka dianggap penting melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dikemukakan
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika.
2. Metode mengajar guru yang konvensional.
3. Kurangnya kreatifitas guru dalam pembuatan media/alat peraga
Matematika.
4. Minimnya fasilitas sekolah mengenai media pembelajaran Matematika.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada:
7Jamzuri, dkk, Desain dan Pembuatan Alat Peraga IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2007), h. 1.9 - 1.12.
6
1. Hasil belajar pada aspek kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman dan
aplikasi.
2. Materi yang digunakan adalah materi kelas II SD/MI tentang operasi
hitung matematika yang meliputi perkalian dan pembagian, pada:
a. Standar Kompetensi: Melakukan perkalian dan pembagian bilangan
sampai dua angka
b. Kompetensi Dasar: (1) Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya
bilangan dua angka dan (2) Melakukan pembagian bilangan dua angka.
D. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan operasi
hitung matematika antara yang menggunakan alat peraga block dienes
dengan yang tanpa menggunakan alat peraga?
2. Apakah hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat peraga
block dienes lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang
tanpa menggunakan alat peraga?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka peneliti
mempunyai tujuan:
1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar matematika siswa pada pokok
bahasan operasi hitung matematika antara yang menggunakan alat peraga
block dienes dengan yang tanpa menggunakan alat peraga.
2. Untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang
menggunakan alat peraga block dienes lebih tinggi daripada hasil belajar
matematika siswa yang tanpa menggunakan alat peraga.
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan bagi siswa, guru,
sekolah dan semua pihak pembaca, antara lain:
7
a. Kegunaan bagi siswa
Meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan operasi
hitung matematika.
b. Kegunaan bagi guru
1. Dapat dijadikan acuan mengenai alat peraga untuk meningkatkan hasil
belajar matematika anak.
2. Dapat mendorong guru bahwa dengan menggunakan alat peraga
kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan menyenangkan.
c. Kegunaan bagi sekolah
1. Dapat menyediakan berbagai jenis alat peraga lainnya guna untuk
meningkatkan hasil belajar matematika.
2. Semakin banyak jenis alat peraga/media yang disediakan guru akan
lebih mudah dalam mengajarkan materi ke siswa.
d. Kegunaan bagi pembaca lainnya
1. Sebagai acuan untuk referensi penggunaan alat peraga dalam
mengajarkan materi ke siswa.
2. Membuat, mendesain dan berinovasi untuk berkreatifitas menciptakan
berbagai jenis alat peraga yang cocok untuk digunakan bagi siswanya.
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Kajian Teori Hasil Belajar Matematika
a. Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan
di SD. Seorang guru SD yang akan mengajarkan matematika kepada
siswanya, hendaklah mengetahui dan memahami objek yang akan
diajarkannya, yaitu matematika. Sampai saat ini belum ada kepastian
mengenai pengertian matematika karena pengetahuan dan pandangan
masing-masing para ahli yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan
bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang,
matematika merupakan bahasa simbol, matematika adalah bahasa
numerik, matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif,
matematika adalah metode berpikir logis, matematika adalah ilmu
yang mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, matematika
adalah ratunya ilmu dan juga menjadi pelayan ilmu yang lain.
Istilah “matematika” berasal dari kata Yunani “mathein” atau
“manthenein” yang artinya “mempelajari”. Mungkin juga kata itu erat
hubungannya dengan Sansekerta “medha” atau “widya” yang artinya
ialah “kepandaian”, “ketahuan”, atau “intelegensi”. Kata “ilmu pasti”
timbul sebagai terjemahan kata “wiskunde” dalam bahasa Belanda
sewaktu panitia istilah bahasa Indonesia mulai bekerja di zaman
Jepang. Besar sekali kemungkinannya bahwa kata “wis” telah
ditafsirkan sebagai “pasti”, karena di dalam bahasa Belanda ada
ungkapan “wis en zeker”. Memang “zeker” berarti “pasti”, tetapi “wis”
di sini lebih dekat artinya ke “wis” dari “wisdom” dan “wissenschaft”,
yang dengan demikian erat pula hubungannya dengan “widya”. Oleh
8
9
karena itu “wiskunde” sebenarnya harus diterjemahkan sebagai “ilmu
tentang belajar” yang sesuai dengan arti “mathein” pada matematika.
Selain itu penggunaan kata “ilmu pasti” untuk “mathematics”
atau “wiskunde” seakan-akan membenarkan pendapat bahwa di dalam
matematika semua hal sudah pasti dan tidak pernah dapat berubah lagi.
Kalau kita ganti anggapan yang dijadikan landasan pembangunan
sistem, berubah pulalah pembentukan sistem itu. Selain itu, di dalam
matematika sering sekali kita membuat perkiraan dan pendugaan,
terutama dalam analisis numerik dan di dalam statistika. Semua
kesimpulan yang kita buat berdasarkan teori statistika sama sekali
tidak pasti.
Jadi, istilah “matematika” lebih tepat digunakan daripada “ilmu
pasti”, karena memang benarlah, bahwa dengan menguasai
matematika orang akan belajar mengatur jalan pemikirannya dan
sekaligus belajar menambah kepandaiannya.8
Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan-
hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan
dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan. Dapat dikatakan
juga bahwa matematika adalah bahasa yang melambangkan
serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan pada
orang lain.
Semua ilmu pengetahuan sudah mempergunakan matematika,
baik matematika sebagai pengembangan aljabar atau statistik.
Philosophy modern juga tidak akan tepat bila pengetahuan tentang
matematika tidak mencukupi. Banyak sekali ilmu-ilmu sosial yang
sudah mempergunakan matematika sebagai sosiometri, psychometri,
econometri, dan seterusnya. Hampir dapat dikatakan bahwa fungsi
8 Andi Hakim Nasoetion, Landasan Matematika, (Jakarta: PT. Bhratara Karya
Aksara,1980), h. 12.
10
matematika sama luasnya dengan fungsi bahasa yang berhubungan
dengan pengetahuan dan ilmu pengetahuan”.9
1) Matematika Sebagai Bahasa
Matematika adalah bahasa yang melambangkan
serangkaian makna dari serangkaian pernyataan yang ingin kita
sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat “artifisial”
yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan
kepadanya, yang merupakan perjanjian khusus untuk masalah yang
sedang kita kaji. Tanpa itu matematika hanya merupakan
kumpulan rumus-rumus yang mati.10
Matematika adalah bahasa yang berusaha untuk
menghilangkan sifat majemuk dan emosional dari bahasa verbal.
Karena matematika mempunyai sifat yang jelas, spesifik, dan
informatif dengan tidak menimbulkan konotasi yang tidak bersifat
emosional. Matematika mempunyai kelebihan lain dibandingkan
dengan bahasa verbal dan mengembangkan bahasa numerik yang
memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara
kuantitatif.11
2) Matematika Sebagai Sarana Berfikir Deduktif
Berfikir deduktif adalah proses pengambilan kesimpulan
yang didasarkan pada premis-premis yang keberadaannya telah
ditentukan. Secara deduktif matematika menemukan pengetahuan
yang baru berdasarkan premis-premis tertentu. Pengetahuan yang
ditemukan ini sebenarnya hanyalah konsekuensi dari pernyataan-
pernyataan ilmiah yang telah kita temukan sebelumnya. Dan dari
beberapa premis yang telah kita ketahui kebenarannya dapat
9Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 186.
10Ibid., h. 188.
11Ibid., h. 190.
11
ditemukan pengetahuan lainnya yang dapat memperkaya
pembendaharaan ilmiah kita.12
3) Matematika untuk Ilmu Alam dan Ilmu Sosial
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam, matematika
memberikan kontribusi yang cukup besar. Kontribusi matematika
dalam perkembangan ilmu alam, lebih ditandai dengan penggunaan
lambang-lambang bilangan untuk penghitungan dan pengukuran.
Hal ini sesuai dengan objek ilmu alam, yaitu gejala-gejala alam
yang dapat diamati dan dilakukan penelaahan yang berulang-ulang.
Berbeda dengan ilmu sosial yang memiliki objek
penelaahan yang kompleks dan sulit dalam melakukan
pengamatan, di samping objek penelaahan yang tak berulang maka
kontribusi matematika tidak mengutamakan pada lambang-
lambang bilangan. Adapun ilmu sosial dapat ditandai oleh
kenyataan bahwa kebanyakan dari masalah yang dihadapinya tidak
mempunyai pengukuran yang mempergunakan bilangan dan
pengertian tentang ruang adalah sama sekali tidak relevan.13
Dari pengertian di atas terdapat beberapa perbedaan dari
pengertian matematika yang dikemukakan sehingga tidak terdapat
pengertian tunggal tentang matematika. Meskipun terdapat perbedaan
pengertian matematika yang dikemukakan, namun dapat terlihat ciri-
ciri khusus atau karakteristik yang dapat merangkum pengertian
matematika secara umum. Beberapa karakteristik itu adalah:14
a) Memiliki objek kajian abstrak
Objek dasar yang dipelajari dalam matematika adalah
abstrak. Objek-objek itu merupakan objek pikiran yang meliputi
fakta, konsep, operasi/relasi dan prinsip. Dari objek dasar itulah
dapat disusun suatu pola dan struktur matematika.
12
Ibid., h. 192. 13
Ibid., h. 193. 14
Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2000), h. 13.
12
Fakta (abstrak) berupa konvensi-konvensi yang diungkap
dengan simbol tertentu. Simbol bilangan “3” secara umum
sudah dipahami sebagai bilangan “tiga”.
Konsep adalah idea abstrak yang dapat digunakan untuk
menggolongkan atau mengkategorikan sekumpulan objek atau
peristiwa, serta menentukan apakah objek atau peristiwa
tersebut merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak
tersebut. Misalnya, bilangan genap diungkap dengan definisi
bilangan yang merupakan kelipatan 2.15
Operasi (abstrak) adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar
dan pengerjaan matematika lainnya. Sementara relasi adalah
hubungan antara dua atau lebih elemen. Misalnya,
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Prinsip (abstrak) adalah objek matematika yang kompleks,
yang terdiri atas beberapa fakta, beberapa konsep yang
dikaitkan oleh suatu relasi ataupun operasi. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa prinsip adalah hubungan antara
berbagai objek dasar matematika. Contoh dari prinsip, jika a
dan b bilangan real maka berlaku a+b=b+a.16
b) Bertumpu pada kesepakatan
Dalam matematika kesepakatan merupakan tumpuan
yang amat penting. Kesepakatan yang amat mendasar askioma
dan konsep primitif. Aksioma diperlukan untuk menghindarkan
berputar-putar dalam pembuktian. Sedangkan konsep primitif
diperlukan untuk menghindar berputar-putar dalam
pendefinisian. Beberapa aksioma dapat membentuk suatu
system aksioma, yang selanjutnya dapa menurunkan berbagai
teorema. Dalam aksioma tentu terdapat konsep primitive
15
Ibid., h. 14. 16
Ibid., h. 15.
13
tertentu. Dari satu atau lebih konsep primitif dapat dibentuk
konsep baru melalui pendefinisian.17
Simbol-simbol dan istilah-istilah dalam matematika
merupakan kesepakatan atau konvensi yang penting. Dengan
simbol dan istilah yang telah disepakati dalam matematika
maka pembahasan selanjutnya akan menjadi mudah dilakukan
dan dikomunikasikan. Contoh, lambang bilangan 1, 2, 3, …
adalah salah satu bentuk kesepakatan dalam matematika.
Lambang bilangan itu menjadi acuan pada pembahasan
matematika yang relevan.
c) Berpola pikir deduktif
Matematika sebagai ilmu hanya diterima pola pikir
deduktif. Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan
pemikiran “yang berpangkal dari hal yang bersifat umum
diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus”.
Pola pikir deduktif didasarkan pada urutan kronologis
dari pengertian pangkal, aksioma (postulat), definisi, sifat-sifat,
dalil-dalil (rumus-rumus) dan penerapannya dalam matematika
sendiri atau dalam bidang lain dan kehidupan sehari-hari.18
Contoh, bila seorang siswa telah belajar konsep operasi hitung
matematika (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian) kemudian ia dibawa ke situasi baru (jual beli) dan
ia dapat mengaplikasikan operasi hitung matematika tersebut
dalam kegiatan jual beli itu maka berarti siswa itu telah
menerapkan pola pikir deduktif.
d) Memiliki simbol yang kosong dari arti
Dalam matematika terlihat banyak menggunakan
simbol baik berupa huruf ataupun yang bukan berupa huruf.
Rangkaian simbol-simbol ini dapat membentuk suatu model
17
Ibid., h. 16. 18
Ibid.
14
matematika berupa persamaan, pertidaksamaan, bangun
geometrik dan sebagainya. Secara umum, simbol dan model
matematika sebenarnya kosong dari arti. Artinya, suatu simbol
atau model matematika tidak ada artinya bila tidak dikaitkan
dengan konteks tertentu.19
Contoh, simbol x tidak ada artinya.
Bila kemudian kita menyatakan bahwa x adalah bilangan bulat,
maka x menjadi bermakna, artinya x mewakili suatu bilangan
bulat. Pada model matematika x + y = 40, x dan y tidak berarti,
kecuali bila kemudian dinyatakan konteks dari model itu.
Misalnya, x dan y mewakili panjang suatu sisi bangun datar
tertentu atau x dan y mewakili banyaknya barang jenis I dan II
yang dijual di suatu toko.
e) Memperhatikan semesta pembicaraan
Karena simbol-simbol dan model-model matematika
kosong dari arti, dan akan bermakna bila dikaitkan dengan
konteks tertentu maka perlu adanya lingkup atau semesta dari
konteks yang dibicarakan. Lingkup atau semesta dari konteks
yang dibicarakan sering diistilahkan dengan nama semesta
pembicaraan. Ada-tidaknya dan benar-salahnya penyelesaian
permasalahan dalam matematika dikaitkan dengan semesta
pembicaraan. Contoh, bila dijumpai model matematika 4x =
10, kemudian akan dicari nilai x, maka penyelesaiannya
tergantung pada semesta pembicaraan. Bila semesta
pembicaraannya himpunan bilangan bulat, maka tidak ada
penyelesaiannya. Karena tidak ada bilangan bulat yang bila
dikalikan 4 hasilnya 10. Bila semesta pembicaraannya bilangan
rasional, maka penyelesaian dari permasalahan adalah x = 10 :
4 = 2,5.20
f) Konsisten dalam sistemnya
19
Ibid., h. 17. 20
Ibid., h. 18.
15
Matematika memiliki banyak sistem. Sistem dibentuk
dari prinsip-prinsip matematika. Tiap sistem dapat saling
berkaitan namun dapat pula dipandang lepas (tidak berkaitan).
Sistem yang dipandang lepas misalnya sistem yang terdapat
dalam aljabar dan geometri. Tetapi dalam sistem aljabar sendiri
terdapat sistem-sistem yang lebih kecil atau sempit dan antar
sistem saling berkaitan. Dalam suatu sistem matematika
berlaku hukum konsistensi dan ketaatazasan, artinya tidak
boleh terjadi kontradiksi di dalamnya. Konsistensi ini
mencakup dalam hal makna maupun nilai kebenarannya.21
Contoh, bila kita mendefinisikan konsep trapesium sebagai
segiempat yang tepat sepasang sisinya sejajar maka kita tidak
boleh menyatakan bahwa jajaran genjang termasuk trapesium.
Karena jajaran genjang mempunyai dua pasang sisi sejajar.
Berdasarkan beberapa pengertian tentang matematika yang
dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah
ilmu yang berasal dari hasil pemikiran intelektual manusia yang
membutuhkan pembuktian-pembuktian dan merupakan bentuk dari
simbol-simbol yang telah disepakati. Matematika merupakan respon
yang timbul karena adanya permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
tentang bilangan, bentuk, susunan besaran, konsep-konsep yang
berhubungan, sehingga muncul aturan-aturan atau yang biasa dikenal
oleh para siswa dengan istilah rumus.
b. Pengertian Belajar
Menurut pendapat tradisional, belajar hanyalah dianggap
sebagai: Pengumpulan sejumlah ilmu saja, seperti yang dikemukakan
oleh S. Nasution M.A. di dalam bukunya “Asas-asas Kurikulum”
21
Ibid.
16
sebagai berikut: “Menurut pendapat yang tradisional belajar itu hanya
menambah dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan”.22
Ahli pendidikan modern merumuskan perbuatan belajar
sebagai: Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan
dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku
yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbullah pengertian baru,
timbul dan berkembangnya sifat-sifat sosial, susila dan emosional.
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses,
suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya
mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil
belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan
kelakuan.23
Cronbach dalam bukunya Educational Psychology
menyatakan bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan
mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan panca
inderanya.24
Dalam pada itu Emesr R. Hilgard dalam bukunya Theories of
Learning memberikan definisi belajar bahwa seseorang yang belajar
kelakuannya akan berubah daripada sebelum itu. Jadi belajar tidak
hanya mengenai bidang intelektual, akan tetapi mengenai seluruh
pribadi anak.25
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Lester D. Crow & Alice
Crow sebagai berikut: “Belajar ialah perubahan individu dalam
kebiasaan, pengetahuan dan sikap”. Dalam definisi ini dikatakan
bahwa seseorang mengalami proses belajar kalau ada perubahan dari
tidak tahu menjadi tahu, dalam menguasai ilmu pengetahuan. Belajar
di sini merupakan “suatu proses” di mana guru terutama melihat apa
22
Roestiyah N.K, Didaktik Metodik, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1986), h. 8. 23
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), h. 27. 24
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008), h. 231. 25
Abu Ahmadi, Teknik Belajar yang Efektif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), h. 14.
17
yang terjadi selama murid menjalani pengalaman edukatif, untuk
mencapai sesuatu tujuan.26
Selanjutnya dalam kamus paedagogik dikatakan bahwa belajar
adalah berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan. Seseorang
telah mempelajari sesuatu terbukti dengan perbuatannya. Ia baru dapat
melakukan sesuatu hanya dari hasil proses belajar sebelumnya.27
Dari beberapa definisi di atas maka kita dapatkan hal-hal pokok
sebagai berikut:
(a) Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral
changes, aktual maupun potensial),
(b) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya
kecakapan baru,
(c) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).28
c. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku.
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas
mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.
Hasil belajar adalah tingkah laku yang dimiliki individu
sebagai akibat dari proses belajar yang ditempuh. Hasil belajar yang
dimaksud berupa perkembangan sikap dan kepribadian siswa yang
sekaligus menjadi tujuan pengajaran yang ingin dicapai pada pokok
bahasan studi tertentu yang sering dikaitkan dengan aspek kognitif,
afektif, dan aspek psikomotorik. Untuk mengetahui apakah tujuan
pengajaran suatu bidang studi sudah dicapai maka diadakan tes atau
evaluasi. M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa “hasil belajar
adalah hasil tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran
26
Roestiyah, op. cit., h. 8. 27
Ahmadi, op. cit., h. 15. 28
Suryabrata, op. cit., h. 232.
18
yang diberikan oleh guru atau dosen kepada siswa dalam waktu
tertentu”.29
Hasil belajar dan kecakapan kognitif mempunyai hirarki yang
bertingkat-tingkat, yaitu: nformasi non verbal, informasi fakta dan
pengetahuan verbal, konsep prinsip, pemecahan masalah dan
kreatifitas. Informasi non verbal dipelajari dengan cara penginderaan
terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung.
Informasi fakta dan pengetahuan verbal dipelajari dengan cara-cara
mendengarkan orang lain dengan cara membaca. Semua itu penting
untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu
penting untuk membentuk prinsip, kemudian prinsip-prinsip itu
penting di dalam pemecahan masalah dan kreatifitas.30
Hasil belajar diri seseorang akan terlihat melalui kemampuan-
kemampuan yang dimilikinya. S. Nasution menyatakan bahwa hasil
belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu, bukan
hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga perubahan
membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan dan
penghargaan dalam diri pribadi individu yang belajar.31
d. Pengertian Hasil Belajar Matematika
Menurut Gagne (dalam Muhammad Zainal Abidin, 8:2011)
bahwa hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar matematikanya
atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika adalah perubahan
tingkah laku dalam diri siswa, yang diamati dan diukur dalam bentuk
perubahan pengetahuan, tingkah laku, sikap dan keterampilan setelah
mempelajari matematika.
29
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2009), h.3. 30
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1991), h. 131. 31
S. Nasution, Didaktik Azas-azas Mengajar, (Bandung: Jemmars, 1986), h. 38.
19
Dari definisi di atas, serta definisi-definisi tentang matematika,
belajar, dan hasil belajar, maka dapat dirangkai sebuah kesimpulan
bahwa hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar matematika yaitu
berupa pengetahuan, pengertian, pemahaman dan juga kemampuan
berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol,
yang dapat dilihat dari kemampuan berpikir matematika dalam diri
siswa yang bermuara pada kemampuan matematika sebagai bahasa dan
alat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika
1. Faktor Internal
a) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan
prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam
keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan
membantu dalam proses dan hasil belajar. Siswa yang
kekurangan gizi misalnya, ternyata kemampuan belajarnya
berada di bawah siswa-siswa yang tidak kekurangan gizi, sebab
mereka yang kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat
lelah dan capek, cepat ngantuk dan akhirnya tidak mudah
dalam menerima pelajaran.32
Di samping kondisi-kondisi tersebut, merupakan hal
yang penting juga memperhatikan kondisi pancaindera. Bahkan
dikatakan oleh Aminuddin Rasyad, pancaindera merupakan
pintu gerbang ilmu pengetahuan (five sense are the golden gate
of knowledge). Artinya, kondisi pancaindera tersebut akan
memberikan pengaruh pada proses dan hasil belajar. Dengan
memahami kelebihan dan kelemahan pancaindera dalam
32
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h. 24.
20
memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan
mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis
rangsangan atau stimuli dalam proses belajar.
b) Faktor Psikologis
Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan
diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat,
motif dan motivasi, dan kognitif dan daya nalar.
Intelegensi
C.P. Chaplin mengartikan intelegensi sebagai (1)
kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap
situasi baru secara cepat dan efektif, (2) kemampuan
menggunakan konsep abstrak secara efektif, (3)
kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar
dengan cepat sekali. Ketiga hal tersebut merupakan satu
kesatuan, tidak terpisahkan satu dengan lainnya.33
Perhatian
Menurut Slameto, perhatian adalah keaktifan jiwa
yang dipertinggi, jiwa semata-mata tertuju kepada suatu
objek ataupun sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin
hasil belajar yang baik, maka siswa harus dihadapkan pada
objek-objek yang dapat menarik perhatian iswa, bila tidak,
maka perhatian siswa tidak akan terarah atau fokus pada
objek yang sedang dipelajarinya.
Minat dan bakat
Minat diartikan oleh Hilgard sebagai kecenderungan
yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Bakat adalah kemampuan untuk belajar.
33
Ibid., h. 26.
21
Kemampuan ini baru akan terealisasi menjadi kecakapan
yang nyata setelah melalui belajar dan berlatih.34
Motif dan motivasi
Menurut Sardiman AM, kata motif diartikan sebagai
daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Dan menurut Aminuddin Rasyad, dalam setiap diri
manusia pada umumnya mempunyai dua macam motif atau
dorongan, yaitu motif yang sudah ada di dalam diri yang
sewaktu-waktu akan muncul tanpa ada pengaruh dari luar,
disebut intrinsic motive. Motif lainnya adalah motif yang
datang dari luar diri, yakni karena ada pengaruh situasi
lingkungannya, motif ini disebut extrinsic motive. Atas
dasar inilah dianjurkan kepada guru untuk dapat
menciptakan suasana belajar yang kondusif.35
Kognitif dan daya nalar
Pembahasan mengenai hal ini meliputi tiga hal,
yakni persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi adalah
penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam
lingkungannya. Penginderaan itu dipengaruhi oleh
pengalaman, kebiasaan dan kebutuhan. Kemampuan
mempersepsi antara siswa yang satu dengan siswa yang lain
tidak sama meskipun mereka sama-sama dari sekolah yang
sama, bahkan kelas yang sama. Ini ditentukan oleh
pengetahuan dan pengalaman pelajar itu sendiri. Karena
pengetahuan dan pengalaman akan memperkaya benaknya
dengan perbendaharaan untuk memperkuat daya
persepsinya.36
Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, di mana
orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa
34Ibid., h. 27.
35Ibid., h. 28.
36Ibid., h. 29.
22
yang lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh
melalui pengalamannya di masa lampau. Berpikir oleh
Jalaluddin Rakhmat dibagi dua macam, yakni berpikir
autistik (autistic) dan berpikir relistik (realistic). Yang
pertama mungkin lebih tepat disebut melamun; fantasi,
menghayal, wishful thinking, adalah contoh-contohnya.
Berpikir realistik, disebut juga nalar (reasoning), ialah
berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia
nyata.
Dalam kebanyakan usaha pemanfaatan media
pembelajaran yang dilakukan guru adalah berusaha untuk
membawa para siswanya kepada pemahaman yang realistis.
Dengan demikian, pemanfaatan media dalam proses
pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan daya
nalar siswa.37
2. Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan
hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik
atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan
alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara,
dan sebagainya.38
Anak didik akan belajar lebih baik dalam
keadaan udara yang segar. Dari kenyataan tersebut, orang
cenderung akan lebih nyaman belajar ketika pagi hari, selain
karena daya serap ketika itu tinggi. Begitu pula di lingkungan
kelas, suhu dan udara harus diperhatikan agar hasil belajar
memuaskan. Karena belajar dalam keadaan suhu panas, tidak
akan maksimal.
37
Ibid., h. 31. 38
Ibid., h. 32.
23
Lingkungan sosial baik yang berwujud maupun hal-hal
lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial
yang tidak bisa hidup sendiri. Begitu pula dengan anak didik.
Mereka tidak akan terlepas dari interaksi sosial. Sebagai
contoh, interaksi di sekolah, baik sesama teman, guru dan
sebagainya. Lalu, yang harus diperhatikan dalam lingkungan
sosial ini adalah lingkungan dimana anak didik belajar.
Misalkan sekolah diusahakan jauh dari keramaian, seperti
pabrik, pasar, arus lalu lintas, bangunan dan sebagainya.
Karena ini akan menyebabkan anak didik tidak berkonsentrasi
dalam belajar.39
b) Faktor Instrumental
Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaannya
dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi
sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang
telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa
kurikulum, program, sarana dan fasilitas, dan guru.40
Kurikulum
Kurikulum adalah a plan for learning yang
merupakan unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa
kurikulum belajar mengajar tidak dapat berlangsung, sebab
materi apa yang harus guru sampaikan dalam pembelajaran
harus direncanakan terlebih dahulu. Dan perencanaan
tersebut termasuk dalam kurikulum, yang mana seorang
guru harus mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum ke
dalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya.
39
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 178. 40
Munadi, op. cit., h. 32.
24
Sehingga dapat diukur dan diketahui dengan pasti tingkat
keberhasilan belajar mengajar yang dilaksanakan.
Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas
dan frekuensi belajar anak didik. Misalkan, jumlah tatap
muka, metode, media, dan sebagainya harus dilakukan
sesuai dengan kurikulum.41
Program
Setiap sekolah mempunyai program pendidikan
yang disusun untuk dijalankan untuk kemajuan pendidikan.
Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik
tidaknya program pendidikan yang dirancang. Perbedaan
kualitas program pun akan membedakan kualitas
pengajaran.42
Salah satu program yang dipandang harus dilakukan
adalah program bimbingan dan penyuluhan. Karena
program ini mempunyai andil besar dalam keberhasilan
belajar anak di sekolah. Karena tidak sedikit anak yang
mengalami kesulitan atau permasalahan dalam belajar.
Dengan program bimbingan dan penyuluhan inilah anak
didik akan bisa memecahkan apa yang menjadi
permasalahannya.
Program pengajaran yang dibuat tidak hanya
berguna bagi guru, tetapi juga bagi anak didik. Bagi guru
dapat menyeleksi perbuatan sendiri dan kata-kata atau
kalimat yang dapat menunjang tercapainya tujuan
pengajaran. Bagi anak didik dapat memilih bahan pelajaran
atau kegiatan yang menunjang ke arah penguasaan materi
seefektif dan seefisien mungkin.43
Sarana dan Fasilitas
41Djamarah, op. cit., h. 180.
42Ibid., h. 181.
43Ibid., h. 182.
25
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan.
Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis
bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Jumlah ruang kelas pun harus menyesuaikan peserta didik.
Karena jika anak didik lebih banyak dari pada jumlah kelas,
akan terjadi banyak masalah, yang tentunya akan
berpengaruh pada hasil belajar anak.44
Selain sarana, fasilitas pun tidak boleh diabaikan.
Misalnya, perpustakaan. Lengkap tidaknya buku di sekolah
tersebut akan menentukan hasil belajar anak didik. Selain
itu fasilitas yang digunakan guru dalam pengajar pun harus
diperhatikan. Misalkan media/alat peraga dan sebagainya.
Karena ini akan memudahkan dalam pembelajaran.45
Guru
Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan.
Maka, kehadiran guru mutlak didalamnya. Kalau hanya ada
anak didik, tanpa guru tidak akan terjadi kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Jangankan tanpa guru, kekurangan
guru saja akan menjadi masalah.46
Tetapi harus diperhatikan juga guru yang seperti apa
yang bisa menyukseskan belajar anak. Karena guru
haruslah memenuhi syarat-syarat menjadi guru. Dia harus
berpengetahuan tinggi, profesional, paham psikologi anak
didik, dan sebagainya. Karena guru yang berkualitas, akan
menentukan kualitas anak didik.
f. Bentuk Hasil Belajar Matematika
44
Ibid., h. 183. 45
Ibid., h. 184. 46
Ibid., h. 185.
26
Dalam taksonomi Bloom mengklasifikasikan hasil belajar
menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif (pengetahuan atau
pemahaman), ranah afektif dan ranah psikomotorik.47
a) Tipe hasil belajar kognitif
1. Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge)
Cakupan dalam pengetahuan hafalan termasuk pula
pengetahuan yang sifatnya faktual, disamping pengetahuan
yang mengenai hal-hal yang perlu diingat kembali seperti
pengertian bilangan bulat dan bilangan cacah, rumus, dll.
Dilihat dari segi proses belajar, istilah-istilah tersebut memang
perlu dihafal dan diingat, agar dapat dikuasai dengan baik
sebagai dasar bagi pengetahuan atau pemahaman konsep-
konsep lainnya. Ada beberapa cara untuk dapat menguasai atau
menghafal, misalnya dibaca berulang-ulang menggunakan
teknik mengingat. Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk
kognitif tingkat paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini
menjadi prasarat bagi pemahaman.48
2. Tipe hasil belajar pemahaman (comprehention)
Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat
dari tipe hasil belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman
memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari
sesuatu konsep, yakni kesanggupan melihat dibalik yang
tertulis, tersirat dan tersurat, memperluas wawasan.49
Contoh,
dalam soal 2-5 mengandung arti 2 yang dikurang dengan 5
sehingga menghasilkan nilai negatif bukan 5 dikurang 2 yang
menghasilkan nilai positif.
3. Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi)
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi
kongkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin
47
Sudjana, op. cit., h. 22. 48
Ibid., h. 23. 49
Ibid., h. 24.
27
berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi
ke dalam situasi baru disebut aplikasi.50
Contoh, menerapkan
operasi hitung matematika dalam kehidupan sehari-hari.
4. Tipe hasil belajar analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi
unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan
atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang
kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe
sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai
pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan
integritas menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu.
5. Tipe hasil belajar sintesis
Sintesis adalah penyatuan unsur-unsur atau bagian-
bagian ke dalam bentuk menyeluruh. Berpikir sintesis adalah
berpikir divergen. Dalam berpikir divergen pemecahan atau
jawabannya belum dapat dipastikan. Mensintesiskan unit-unit
tersebar tidak sama dengan mengumpulkannya ke dalam satu
kelompok besar. Berpikir sintesis merupakan salah satu
terminal untuk menjadikan orang lebih kreatif.51
6. Tipe hasil belajar evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai) dari sesuatu,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka
pembuatan keputusan.52
Dalam tipe hasil belajar evaluasi, lebih
menekankan pada kemampuan menilai berdasarkan norma atau
kemampuan menilai pekerjaan sesuatu.
b) Tipe hasil belajar afektif
50
Ibid., h. 25. 51
Ibid., h. 27. 52
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 5.
28
Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Hasil
belajar bidang afektif kurang mendapat perhatian dari guru. Para
guru lebih banyak memberi tekanan pada bidang kognitif semata.
Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai
tingkah laku seperti perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi
belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan
hubungan sosial.
c) Tipe hasil belajar psikomotorik
Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk
keterampilan (skill), kemampuan bertindak individu.53
Misalnya,
mampu menggunakan alat peraga block dienes untuk melakukan
operasi hitung. Ada 6 tingkatan keterampilan, yakni; (1) gerakan
refleks, (2) keterampilan pada gerakan-gerakan dasar, (3)
kemampuan perseptual, (4) kemampuan di bidang fisik, (5)
gerakan-gerakan skill, (6) kemampuan yang berkenaan dengan
komunikasi non-decursive.54
2. Kajian Teori Alat Peraga
a. Pengertian Alat Peraga
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka
pencapaian tujuan belajar/pembelajaran. Sebagai segala sesuatu yang
dapat digunakan dalam mencapai tujuan belajar alat mempunyai
fungsi, yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu
memudahkan usaha untuk mencapai tujuan dan alat sebagai tujuan.
Menurut Estiningsih, alat peraga merupakan media
pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep
yang dipelajari. Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan
keabstrakan dari konsep, agar anak mampu menangkap arti sebenarnya
dari konsep yang dipelajari. Dengan melihat, meraba dan
53
Sudjana, op. cit., h. 29. 54
Ibid., h. 31
29
memanipulasi alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata
dalam kehidupan tentang arti konsep.55
Sebagai alat dalam pendidikan dan pembelajaran, alat
mempunyai sifat sebagai berikut:
1) Kemampuan untuk meningkatkan persepsi;
2) Kemampuan untuk meningkatkan pengertian;
3) Kemampuan untuk meningkatkan transfer pengalihan belajar;
4) Kemampuan memberikan penguatan (reinforcement) atau
pengetahuan hasil yang dicapai;
5) Kemampuan untuk meningkatkan retesi (ingatan).56
b. Syarat-syarat Alat Peraga
Menurut E.T. Ruseffendi ada beberapa persyaratan yang harus
dimiliki alat peraga agar fungsi atau manfaat dari alat peraga tersebut
sesuai dengan yang diharapkan dalam pembelajaran.
1) Sesuai dengan konsep matematika.
2) Dapat memperjelas konsep matematika, baik dalam bentuk real,
gambar atau diagram dan bukan sebaliknya (mempersulit
pemahaman konsep matematika).
3) Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat).
4) Bentuk dan warnanya menarik.
5) Dari bahan yang aman bagi kesehatan peserta didik.
6) Sederhana dan mudah dikelola.
7) Ukuran sesuai atau seimbang dengan ukuran fisik dari peserta
didik.
8) Peragaan diharapkan menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep
berpikir abstrak bagi peserta didik, karena alat peraga tersebut
55
Sukayati dan Agus Suharjana, Pemanfaatan Alat Peraga Matematika dalam
Pembelajaran di SD, (Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional PPPPTK Matematika, 2009),
h. 6. 56
Iif Khoiru Ahmadi, M.Pd, Drs. Hendro Ari Setyono, Sofan Amri, S.Pd, Pembelajaran
Akselerasi, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011), h. 142.
30
dimanipulasi (dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dipasangkan
dan sebagainya) agar peserta didik dapat belajar secara aktif baik
secara individual maupun kelompok.
9) Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah banyak.57
c. Kegunaan Alat Peraga
Pada proses pembelajaran, penggunaan alat peraga terbukti
dapat membantu siswa memahami konsep matematika. Kelebihan
penggunaan alat peraga dalam pengajaran matematika antara lain:
a) Memberikan kemampuan berpikir matematika secara kreatif. Bagi
sebagian anak, matematika tampak seperti suatu sistem yang kaku,
yang hanya berisi simbol-simbol dan sekumpulan dalil-dalil untuk
dipecahkan. Padahal sesungguhnya matematika memiliki banyak
hubungan untuk mengembangkan kreatifitas.
b) Mengembangkan sikap yang menguntungkan ke arah berpikir
matematika. Suasana pembelajaran matematika di kelas haruslah
sedemikian rupa, sehingga para peserta didik dapat menyukai
pelajaran tersebut. Suasana semacam ini merupakan salah satu hal
yang dapat membuat para peserta didik memperoleh kepercayan
diri akan kemampuannya dalam belajar matematika melalui
pengalaman-pengalaman yang akrab dengan kehidupannya.
c) Menunjang matematika di luar kelas, yang menunjukkan
penerapan matematika dalam keadaan sebenarnya. Peserta didik
dapat menghubungkan pengalaman belajarnya dengan
pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
menggunakan keterampilan masing-masing mereka dapat
menyelidiki atau mengamati benda-benda di sekitarnya, kemudian
mengorganisirnya untuk memecahkan suatu masalah.
57
E.T. Ruseffendi, Pengajaran Matematika Modern Untuk Orang Tua, Murid, Guru dan
SPG (Alat Peraga, Permainan dan Laboratorium Matematika Sederhana), (Bandung: Tarsito,
1979), h. 2.
31
d) Memberikan motivasi dan memudahkan abstraksi. Dengan alat
peraga diharapkan peserta didik lebih memperoleh pengalaman-
pengalaman yang baru dan menyenangkan, sehingga mereka dapat
menghubungkannya dengan matematika yang bersifat abstrak.
Dari tujuan di atas diharapkan dengan bantuan penggunaan alat
peraga dalam pembelajaran dapat memberikan permasalahan-
permasalahan menjadi lebih menarik bagi anak yang sedang
melakukan kegiatan belajar. Karena penemuan-penemuan yang
diperoleh dari aktivitas anak biasanya bermula dari munculnya hal-hal
yang merupakan tanda tanya, maka permasalahan yang diselidiki
jawabannya itu harus didasarkan pada obyek yang menarik perhatian
anak.58
Alat peraga mempunyai peranan penting, baik bagi guru
maupun bagi siswa, antara lain:
a. Membantu siswa mempermudah memahami suatu konsep
Dengan alat peraga penjelasan guru mudah ditangkap dan
mudah diingat kembali dibandingkan dengan bila penjelasan tanpa
menggunakan alat peraga. Dengan alat peraga siswa tidak hanya
mendengar, tetapi juga melihat, mencium, meraba dan merasa.
Pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari rangsangan alat
indera ini akan mudah diingat kembali dan lebih tahan melekat
pada ingatan siswa.
b. Membantu guru dalam proses belajar mengajar
Saat bercerita mungkin guru menggunakan papan tulis
sebagai tempat mencoret-coret sebagai pendukung keterangan,
yang dimaksudkan untuk menggambarkan cerita. Tetapi tidak
semua guru dapat menggambar dengan baik, walaupun sekadar
gambar sketsa maka gambar yg dibuat guru mungkin malah tidak
memberikan kejelasan lebih baik daripada keterangan yang telah
diberikan guru. Oleh sebab itu, adanya alat peraga yang selalu
58
Sukayati, op. cit., h. 13.
32
tersedia akan sangat membantu guru dalam kegiatan proses belajar
mengajar. Dengan model yang telah tersedia pemanfaatan akan
menjadi lebih efisien dan pengajaran menjadi lebih baik.
c. Memberi motivasi kepada siswa untuk belajar lebih giat
Menurut Piaget, ada dua jenis motivasi, motivasi ekstrinsik
dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi karena
pengaruh dari luar, dan motivasi intrinsik yaitu motivasi yang
datangnya dari dalam diri sendiri. Dalam proses pembelajaran,
motivasi intrinsik memegang peranan penting karena berkaitan
dengan usaha seseorang untuk memenuhi keinginannya. Jadi
kepuasan atas keingintahuan dan minat merupakan motivasi
intrinsik bagi aktivitas intelektualnya.
Suatu cara yang baik untuk meningkatkan motivasi
intrinsik ini adalah dengan menstimulasi keingintahuan, minat dan
kesenangan dengan memberi siswa kesempatan untuk melakukan
aktivitas yang sesuai untuk memenuhi kebutuhannya. Motivasi
intrinsik biasanya tahan lama dan dapat diperkuat dari dalam
dirinya sendiri, yang artinya makin banyak yang diperoleh
(diketahui) makin banyak lagi yang ingin diketahuinya.
Penggunaan alat peraga akan membuat siswa lebih tertarik
pada mata pelajaran yang diajarkan. Walaupun alat peraga hanya
suatu tiruan atau gambaran dari benda aslinya, tetapi dengan alat
peraga siswa mempunyai kesempatan melakukan aktivitasnya
dibandingkan kalau ia hanya mendengarkan ceramah guru. Dengan
alat peraga siswa akan didorong untuk mengetahui lebih lanjut
tentang masalah yang dipelajarinya, rasa ingin tahu bertambah, dan
akan menambah semangat belajar.
d. Membantu Siswa Lebih Aktif Belajar
Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar
dimaksudkan agar siswa lebih mudah memahami konsep-konsep
matematika yang dipelajarinya. Kemudahan untuk memahami
33
suatu konsep atau prinsip akan memberikan kepuasan tersendiri
bagi siswa dan akan mendorong siswa untuk ingin tahu lebih
lanjut, sehingga membuat siswa belajar lebih aktif.
e. Memupuk Kerja Sama Guru dan Siswa
Pembuatan alat peraga di sekolah tidak harus dilakukan
oleh guru sendiri, tetapi dikerjakan bersama oleh siswa dan guru,
biasanya guru membuat desain, dengan bimbingan guru siswa
membuat alat peraga berdasarkan desain yang dibuat guru.59
3. Block Dienes
a. Pengertian Block Dienes
Block Dienes dikembangkan oleh seorang matematikawan dari
Hungaria yang bernama Dr. Zoultan Paul Dienes. Block Dienes
merupakan salah satu alat permainan yang digunakan sebagai
media/alat bantu dalam pembelajaran aritmatika, baik itu penjumlahan,
pengurangan, perkalian, maupun pembagian. Dienes mengemukakan
bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan
dalam bentuk konkrit akan dapat dipahami dengan baik. Ini
mengandung arti bahwa benda-benda atau obyek-obyek dalam bentuk
permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam
pengajaran matematika.
Alat peraga ini berfungsi untuk mengajarkan konsep atau
pengertian tentang banyak benda, membandingkan dan mengurutkan
banyak benda, nilai tempat suatu bilangan (satuan, puluhan, ratusan,
dan ribuan) serta operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
59
Jamzuri, dkk, Desain dan Pembuatan Alat Peraga IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2007), h. 1.9 - 1.12.
34
pembagian sesuai jenjang kelas. Block Dienes terdiri dari potongan-
potongan sebagai berikut.60
satuan puluhan ratusan ribuan
Gambar 2.1 : ilustrasi block dienes
b. Cara Penggunaan Block Dienes
Penelitian ini menggunakan Block Dienes untuk materi
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, proses
penggunaannya sebagai berikut:61
1. Penjumlahan
Proses dalam operasi
penjum
lahan
dengan
mengg
unakan
Block
Dienes
adalah dengan menjumlahkan atau menggabungkan setiap unit
pada setiap nilai tempatnya. Jika nilai tempat satuan telah
mencapai 10 unit puluhan dapat diganti dengan 1 unit puluhan,
60
Ruseffendi, op. cit., h. 9. 61
Sukayati, op. cit., h.20
35
begitu juga dengan nilai tempat puluhan, bila telah mencapai 10
unit puluhan dapat diganti dengan 1 unit ratusan. Contoh: 125 +
246 = ….
Tabel. 2.1
Aplikasi Block Dienes dalam Penjumlahan
Ratusan Puluhan Satuan
2. Pengurangan
Sebaliknya, penggunaan Block Dienes dalam operasi
pengurangan bilangan tiga angka dilakukan dengan melepaskan bagian
dari unit-unit ratusan maupun unit puluhan. Contoh: 353 – 247 =….
Tabel 2.2
Aplikasi Block Dienes dalam Pengurangan
Ratusan Puluhan Satuan
36
3. Perkalian
Penggunaan Block Dienes dalam perkalian yaitu dengan cara
membuat alat bantu berupa bagan cartesius pada kuadran I, bagan ini
berfungsi untuk meletakan blok-blok yang melambangkan bilangan
yang dikalikan maupun bilangan pengali adalah dengan cara
meletakkan bilangan yang dikalikan pada sumbu Y sesuai dengan nilai
tempatnya yaitu secara berturut-turut ratusan, puluhan, satuan dari
bawah ke atas dan bilangan pengali pada sumbu Y sesuai dengan nilai
tempatnya yaitu secara berturut-turut ratusan, puluhan, dan satuan dari
kiri ke kanan dan hasilnya adalah blok pada kuadran I. Contoh: 15 x 8
= ….
37
Gambar 2.2 : aplikasi blok dienes dalam perkalian
4. Pembagian
Hampir sama dengan perkalian pada pembagian penggunaan
Block Dienes diperlukan papan pembantu berupa bagan cartesius
hanya saja pada pembagian bilangan yang dibagi diletakkan pada
kuadran I pada bagan tersebut sesuai dengan nilai tempatnya
sedangkan bilangan pembaginya diletakkan pada sumbu X dan
hasilnya adalah banyaknya baris pada sumbu Y. Contoh: 84 : 12 = ….
Gambar 2.3 : Aplikasi block dienes dalam pembagian
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan
penulis, diantaranya sebagai berikut:
i. Hasil penelitian oleh Endri Setiawan Ali S dengan judul skripsi:
“Pengaruh Penggunaan Media Block Dienes Terhadap Minat Belajar
Matematika Pada Siswa Sma Muhammadiyah 8 Ciputat”. Berdasarkan
penelitian tersebut, Endri Setiawan Ali S menyimpulkan bahwa terdapat
perbedaan tingkat minat belajar matematika siswa antara siswa yang diberi
38
media konvensional pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat. Hal ini ditandai dengan rata-rata skor minat kelas eksperimen
yaitu 72 sedangkan rata-rata skor minat kelas kontrol yaitu 67,83,
meskipun kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol masih pada tingkat
minat sedang. Hal ini diperkuat dengan menggunakan uji Mann-Whitney
yang menghasilkan ZH < -1,645 yang mengakibatkan tolak H0 yang berarti
terdapat perbedaan tingkat minat belajar matematika siswa antara siswa
yang diberi media pembelajaran Block Dienes dengan siswa yang diberi
media pembelajaran konvensional, sehingga dapat dikatakan penggunaan
media Block Dienes dalam pembelajaran matematika pokok bahasan
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat dapat mempengaruhi minat belajar
matematika siswa.62
ii. Hasil penelitian oleh Abdul Hadi Alfirdausi dengan judul skripsi:
“Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Kartu Kotif (Koin Positif Negatif)
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Berdasarkan penelitian
tersebut, Abdul Hadi Alfirdausi menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan alat peraga Kartu KOTIF terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas IV MI Syamsul Huda Ciganjur Jakarta Selatan pada materi
operasi hitung bilangan bulat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil
belajar matematika siswa pada kelas eksperimen sebesar 68 dengan
rentangan nilai dari 41 sampai 86, simpangan baku 10,74 dan varians
115,4. Sedangkan untuk kelompok kontrol yang menggunakan
pembelajaran dengan pendekatan ekspositori diperoleh nilai rata-rata
sebesar 62,56 dengan rentangan nilai 41 sampai 86, simpangan baku 11,68
dan varians 136,4. Selanjutnya perhitungan uji hipotesis dengan
menggunakan uji-t dengan taraf signifikan α = 0,05 dan db = 61, maka
pada thitung diperoleh 1,978 dan ttabel sebesar 1,68. Hal ini menjelaskan
bahwa H0 ditolak atau Ha diterima. Berarti hasil belajar matematika siswa
62
Endri Setiawan Ali S, “Pengaruh Penggunaan Media Block Dienes Terhadap Minat
Belajar Matematika Pada Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat”, Skripsi pada UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2010, h. 59, tidak dipublikasikan.
39
yang menggunakan alat peraga kartu KOTIF lebih tinggi dari hasil belajar
siswa yang tanpa menggunakan kartu KOTIF.63
iii. Hasil penelitian oleh Muhammad Ali dengan judul skripsi: “Pengaruh
Penggunaan Alat Peraga Timbangan Bilangan Terhadap Pemahaman
Konsep Perkalian Dan Pembagian Bilangan”. Berdasarkan penelitian
tersebut, Muhammad Ali menyimpulkan bahwa kemampuan pemahaman
konsep siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan siswa di kelas
kontrol. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata posttest kelas eksperimen
sebesar 71,71 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol sebesar 62,06.
Selanjutnya dari hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 2,63
dan ttabel = 1,67. Karena thitung > ttabel (2,63 > 1,67), maka H0 ditolak dan H1
diterima. Dengan demikian, penggunaan alat peraga timbangan bilangan
memberikan pengaruh nyata terhadap kemampuan pemahaman konsep
perkalian dan pembagian bilangan.64
Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan ketiga
penelitian di atas. Penelitian Endri Setiawan menguji tentang minat belajar
siswa sedangkan pada penelitian ini akan menguji tentang hasil belajar
matematika siswa walau media yang digunakan itu sama yaitu menggunakan
block dienes. Selain itu, penelitian Endri Setiawan menggunakan block dienes
untuk mengukur siswa SMA pada pokok bahasan persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat. Sedangkan pada penelitian ini akan menggunakan
block dienes untuk siswa kelas II SD pada pokok bahasan perkalian dan
pembagian. Pada penelitian yang kedua, terdapat perbedaan pada media yang
digunakan. Penelitian Abdul Hadi menggunakan Kartu Kotif untuk mengukur
hasil belajar siswa pada pokok bahasan operasi hitung matematika. Perbedaan
pada penelitian ketiga yang dilakukan oleh Muhammad Ali terletak pada
media yang digunakan dan variabel yang diuji. Penelitian Muhammad Ali
63
Abdul Hadi Alfirdausi, “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Kartu Kotif (Koin Positif
Negatif) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2011, h. 65, tidak dipublikasikan. 64
Muhammad Ali, “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Timbangan Bilangan Terhadap
Pemahaman Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2011, h. 83, tidak dipublikasikan.
40
menggunakan alat timbangan untuk mengukur pemahaman konsep siswa
sedangkan penelitian ini menggunakan alat peraga block dienes untuk
mengukur hasil belajar matematika siswa. Namun memiliki persamaan dengan
penelitian Muhammad Ali yaitu terletak pada pokok bahasan yang digunakan
yaitu perkalian dan pembagian.
C. Kerangka Berpikir
Pada tahapan usia anak Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang
dipikirkan oleh anak masih terbatas pada benda-benda konkret yang dapat
dilihat dan diraba. Oleh karena itu, kesulitan pada pembelajaran matematika
dikarenakan adanya upaya untuk mengajarkan kepada anak yang masih berada
pada tahapan operasi konkret dengan materi yang abstrak. Materi yang abstrak
dapat menghambat proses belajar anak, harus diatasi dengan menggunakan
media/alat peraga yang dapat mempermudah anak untuk belajar. Guru dalam
hal ini dapat menggunakan alat peraga sebagai solusinya.
Penggunaan alat peraga akan membuat siswa lebih tertarik pada mata
pelajaran yang diajarkan. Walaupun alat peraga hanya suatu tiruan atau
gambaran dari benda aslinya, tetapi dengan alat peraga siswa mempunyai
kesempatan melakukan aktivitasnya dibandingkan kalau ia hanya
mendengarkan ceramah guru. Dengan alat peraga siswa akan didorong untuk
mengetahui lebih lanjut tentang masalah yang dipelajarinya, rasa ingin tahu
bertambah, dan akan menambah semangat belajar.
Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar dimaksudkan
agar siswa lebih mudah memahami konsep-konsep matematika yang
dipelajarinya. Kemudahan untuk memahami suatu konsep atau prinsip akan
memberikan kepuasan tersendiri bagi siswa dan akan mendorong siswa untuk
ingin tahu lebih lanjut, sehingga membuat siswa belajar lebih aktif. Alat
peraga yang bermanfaat bagi siswa dapat merangsang berfikir siswa dan
mengembangkan kreativitas dan keterampilan siswa dalam memecahkan
permasalahan terutama dalam berhitung, melatih konsentrasi, dan
41
mengaktifkan siswa. sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan hasil
belajar.
Alat peraga block dienes diharapkan dapat menciptakan matematika
menjadi lebih konkret dan memotivasi siswa dalam belajar sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Block Dienes merupakan alat peraga yang
mengandung permainan yang memiliki aturan. Dalam penelitian ini, block
dienes dimodifikasi sedemikian rupa agar tampak lebih menarik, memiliki
warna yang cerah, aman digunakan, agar siswa lebih tertarik dalam belajar
dan tujuan pembelajaran matematika yaitu pada pokok bahasan operasi hitung
matematika dapat tercapai dengan baik.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, ada keterkaitan antara penggunaan
alat peraga block dienes terhadap hasil belajar matematika siswa. Dengan
demikian diduga penggunaan alat peraga block dienes dapat mempengaruhi
hasil belajar matematika siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir seperti yang dikemukakan di atas,
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : Hasil belajar matematika siswa
pada pokok bahasan operasi hitung matematika yang menggunakan alat
peraga block dienes lebih tinggi daripada siswa yang tidak menggunakan alat
peraga.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hidayah
Depok yang beralamat di Rawadenok, Kel. Rangkapan Jaya Baru, Kec.
42
Pancoranmas, kota Depok. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada
semester genap tanggal 13 Januari – 17 Februari 2014 sebanyak 12 kali
pertemuan.
B. Metode dan Desain Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian quasi
eksperimen. Dalam pelaksanaan ini, sampel dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Yang dipilih sebagai
kelompok eksperimen adalah kelas II B yang berjumlah 35 siswa dan kelas II
A yang berjumlah 37 siswa sebagai kelompok kontrol. Kelas eksperimen
yaitu kelas yang diajar dengan menggunaan alat peraga block dienes,
sedangkan kelas kontrol yaitu kelas yang diajarkan dengan menggunakan
pembelajaran konvensional.
Pada desain ini tidak menggunakan pretest-posttest, namun hanya
melihat tes akhir (two group randomized subjek post test only).65
Adapun
desain penelitian digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelompok
Kelas
Pre Test
(Test Awal)
Treatment
(Perlakuan)
Post Test
(Tes Akhir)
RE - XE Y
RK - XK Y
Keterangan:
RE = Kelompok eksperimen
RK = Kelompok kontrol
XE = Perlakuan pada kelompok eksperimen
XK = Perlakuan pada kelompok kontrol
Y = Test akhir yang sama pada kedua kelompok
65
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2012), h.121.
41
43
Pada pelaksanaannya, penulis terlibat langsung dalam mengumpulkan,
mengolah, menganalisis, serta menarik suatu kesimpulan dari data yang
diperoleh. Dalam penelitian ini, sebelum memberikan tes akhir penulis
mengajarkan kembali konsep perkalian dan pembagian dengan menggunakan
alat peraga blok dienes pada kelas eksperimen. Pada tahap akhir peneliti
memberikan soal posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian dalam suatu penelitian.66
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel :
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas (Independent variable) adalah variabel yang
mempengaruhi atau variabel penyebab. Variabel bebas (X) dalam
penelitian ini adalah alat peraga Block Dienes.
2. Variabel Terikat (Y)
Variable terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi
atau variabel akibat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar matematika.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua anggota kelompok yang tinggal bersama dalam
suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir
suatu penelitian.67
Populasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
populasi target dan populasi terjangkau.
1. Populasi Target
Populasi target adalah populasi yang direncanakan dalam penelitian.
Populasi target dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa MI Al Hidayah
Depok yang ada pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.
66
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, Agustus 2006), Cet. Ke-13, h. 96. 67
Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rodakarya, 2010),
cet. Ke-6, h. 251.
44
2. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau adalah populasi yang dapat ditemui. Populasi
terjangkau dalam penelitian ini yaitu siswa MI Al Hidayah Depok kelas II
yang ada pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.
Sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data disebut
sampel.68
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random
sampling,69
yaitu teknik pengambilan sampel secara acak berdasarkan kelas-
kelas yang sudah ada. Penentuan sampel dilakukan dengan memilih dua kelas
dari tiga kelas yang memiliki kesamaan karakter, baik dari aspek kognitif,
afektif maupun psikomotorik. Kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen
sebanyak 35 siswa yang berasal dari kelas II B dengan menggunakan alat
peraga Block Dienes, sedangkan kelas yang terpilih sebagai kelas kontrol
sebanyak 37 siswa adalah kelas II A dengan menggunakan pembelajaran
konvensional.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skor hasil belajar
siswa dalam belajar matematika. Data tersebut diperoleh dari penilaian tes
hasil belajar. Ter hasil belajar matematika ini merupakan tes tulis yang
berbentuk tes uraian. Materi tes yang diberikan kepada siswa mencakup pokok
bahasan operasi hitung bilangan yang berupa perkalian dan pembagian. Tes
tersebut diberikan pada kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen sebagai
kelompok yang diberi pengajaran dengan alat peraga blok dienes dan
kelompok kontrol sebagai kelompok yang tidak diberi pengajaran dengan alat
peraga.
Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa
68
Sugiyono, op.cit., h. 118. 69
Syaodih, op.cit., h. 253.
45
No. Kompetensi
Dasar
Tingkat
Kemampuan
Indikator
Pembelajaran
No.
Butir
Soal
Jumlah Bentuk
Soal
1
Melakukan
perkalian
yang hasilnya
bilangan dua
angka
Pengetahuan
Menafsirkan
gambar ke
dalam bentuk
perkalian
1, 2 2
Essay
Mengubah
perkalian ke
dalam bentuk
penjumlahan
berulang
3 1
Mengubah
penjumlahan
berulang ke
dalam bentuk
perkalian
4 1
Pemahaman
Mengalikan
bilangan
yang
hasilnya
bilangan satu
angka
9a 1
Mengalikan
bilangan
yang
hasilnya
bilangan dua
angka
9b, 9c 2
Penerapan
Menyelesaika
n masalah
sehari-hari
yang
melibatkan
perkalian
11, 12 2
2 Melakukan
pembagian
bilangan dua
Pengetahuan
Menafsirkan
gambar ke
dalam bentuk
pembagian
5, 6 2
Essay
46
angka Mengubah
pembagian ke
dalam bentuk
pengurangan
berulang
7 1
Mengubah
pengurangan
berulang ke
dalam bentuk
pembagian
8 1
Pemahaman
Membagi
bilangan satu
angka
10a 1
Membagi
bilangan dua
angka
10b,
10c 2
Penerapan
Menyelesaika
n masalah
sehari-hari
yang
melibatkan
pembagian
13, 14 2
Jumlah 18
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes hasil belajar
matematika. Tes hasil belajar matematika ini berupa test objektif dalam
bentuk uraian. Instrumen terlebih dahulu diujicobakan sebelum digunakan
untuk memperoleh data. Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh
validitas dan reliabilitas instrumen.
1. Pengujian Validitas
Salah satu ciri tes itu baik adalah apabila tes itu dapat tepat
mengukur apa yang hendak diukur atau istilahnya valid atau sahih.
Validitas yang digunakan pada instrument ini adalah dengan menggunakan
47
validitas isi dan validitas perbutir soal dengan menggunakan rumus
product moment, dari Pearson dengan angka kasar yaitu:70
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
Keterangan:
= koefisien korelasi.
N = banyaknya siswa.
X = skor butir soal.
Y = skor total.
Hasil perhitungan dengan koefisien korelasi (rhitung) dapat dihubungkan
dengan tabel r hasil korelasi product moment. Jika rhitung < rtabel maka butir
soal tidak valid, jika rhitung > rtabel maka dikatakan valid.
Dalam penelitian ini, soal yang diujicobakan sebanyak 18 butir
soal bentuk uraian. Setelah dilakukan ujicoba instrumen dan berdasarkan
hasil perhitungan diperoleh 16 butir soal yang valid sedangkan butir soal
yang tidak valid yaitu butir nomer 8 dan 9a. (Lihat lampiran 6)
2. Pengujian Reliabilitas
Selain harus memenuhi persayaratan validitas, sebuah tes juga
harus memiliki reliabilitas. Reliabilitas didefinisikan sebagai konsistensi
suatu tes. Reliabilitas instrument hasil belajar matematika pada penelitian
ini diuji dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.71
(
)(
∑
)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Ʃ σb2 = jumlah varians skor tiap-tiap item
70
Arikunto, op.cit., h. 146. 71
Ibid., h. 171.
48
Σ12 = varians total
Kriteria derajat reliabilitas yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas
Nilai r11 Interpretasi
r11 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah
0,20 ≤ r11 ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,40 ≤ r11 ≤ 0,60 Derajat reliabilitas sedang
0,60 ≤ r11 ≤ 0,80 Derajat reliabilitas tinggi
0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen diperoleh tingkat r11
sebesar 0,85, maka tes tersebut memiliki reliabilitas sangat tinggi. (Lihat
lampiran 7)
3. Pengujian Taraf Kesukaran
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap
item soal apakah mudah, sedang atau sukar. Rumus yang digunakan
adalah:72
Ʃ
Keterangan:
p = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran
Ʃ x = banyaknya peserta tes yang menjawab benar
Sm = skor maksimum
N = jumlah peserta teks
Maks = skor maksimal yang dicapai tiap butir
Kriteria indeks kesukaran adalah sebagai berikut:73
Tabel. 3.4
72
Sumarna Surapranata, Analisis Validitas Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes
Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 12. 73
Ibid., h. 21.
49
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Nilai Interpretasi
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Dari perhitungan uji taraf kesukaran butir soal yang valid diperoleh
3 soal dengan kriteria mudah dan 13 butir soal dengan kriteria sedang.
(Lihat lampiran 8)
4. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda tiap butir-butir soal ditentukan dengan rumus:74
Keterangan:
D = Daya pembeda
PA = tingkat kesukaran kelompok atas
PB = tingkat kesukaran kelompok bawah
Klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut:75
Tabel. 3.5
Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai Interpretasi
< 0,00 Sangat jelek
0,20 – 0,39 Cukup
0,40 – 0,69 Baik
0,70 – 1,00 Baik sekali
Berdasarkan hasil perhitungan untuk uji daya pembeda butir soal
yang valid diperoleh 1 butir soal dengan kriteria jelek, 7 butir soal dengan
kriteria cukup, 7 butir soal dengan kriteria baik dan 1 butir soal dengan
kriteria sangat baik. (Lihat lampiran 15)
74
Ibid., h. 32. 75
Arikunto, op.cit., h.218.
50
G. Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan hipotesis penelitian dari data yang diperoleh maka
terlebih dahulu dilakukan analisi terhadap data yang diperoleh. Teknik analisis
data yang akan dipakai adalah uji perbedaan 2 rata-rata dengan uji-t karena
varian populasi tidak diketahui. Sebelum menghitung uji-t, terlebih dahulu
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Persyaratan Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sample
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang
digunakan yaitu uji liliefors.76
Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:77
1) Menentukan hipotesis
H0 : data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : data tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
2) Urutkan data sample dari yang terkecil hingga yang terbesar dan
tentukan rata-rata data tersebut dengan mengelompokkan nilai
yang sama
3) Menentukan nilai Z dari masing-masing data dengan rumus:
Keterangan:
Xi : Data tunggal
: Rata-rata data tunggal
: Simpangan baku data tunggal
4) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z berdasarkan
tabel Z tersebut dengan f(Z) dengan aturan:
Jika Z > 0 maka f(Z) = 0,5 + nilai tabel
Jika Z < 0 maka f(Z) = 1 – (0,5 + nilai tabel
76
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466. 77
Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna,
2010), h. 107.
51
Atau dari Ms. Excel dengan menekan NORMSDIST pada fungsi
statistical.
5) Hitung frekuensi komulatif dari masing-masing nilai Z sebut
dengan S(Z).
6) Tentukan nilai L0 dengan rumus yang paling besar dan bandingkan
dengan nilai Lt dari tabel Liliefors.
7) Kriteria pengujian:
Jika L0 >
Lt, maka tolak Ho
Jika Lo < Lt, maka terima Ho
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan uji homogenitas dua varian,
dimaksud untuk melihat perbedaan nilai kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Uji homogenitas yang digunakan yaitu uji Fisher,78
dengan rumus sebagai berikut:
1) Tentukan hipotesis
2) Bagi data menjadi dua kelompok
3) Tentukan simpangan baku dari masing-masing kelompok
4) Tentukan Fhitung dengan rumus:
dimana
∑
(∑ )
( )
5) Tentukan taraf signifikan (α)
6) Tentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians
terkecil)
7) Hitung Ftabel dengan rumus:
78
Ibid., h.249
52
( )
8) Tentukan kriteria pengujian
a. Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima, yang berarti varians kedua
populasi homogen.
b. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, yang berarti varians kedua
populasi tidak homogen.
2. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian populasi data yang menggunakan uji
normalitas dan uji homogentitas, apabila data populasi berdistribusi
normal dan data populasi homogen maka dilakukan uji hipotesis dengan
uji-t.79
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan
antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan alat peraga blok
dienes terhadap hasil belajar siswa yang tidak menggunakan alat peraga
pada pokok bahasan perkalian dan pembagian pada anak kelas 2 MI/SD.
Langkah-langkah pengujian hipotesis:
a. Merumuskan hipotesis
H0 : μ1 ≤ μ2
H1 : μ1 > μ2
b. Menentukan uji statistik
1) Jika data berdistribusi normal dan varians populasi heterogen:
Rumus t: thitung =
√
2) Jika data berdistribusi normal dan varians populasi homogen:
Rumus t: thitung =
√
dimana:
79
Ibid., h.239.
53
Sgab = √( )
( )
Keterangan:
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
n1 = jumlah sampel kelompok eksperimen
n2 = jumlah sampel kelompok kontrol
S12 = varians kelompok eksperimen
S22 = varians kelompok kontrol
c. Menentukan taraf signifikansi
Tingkat signifikansi yang diambil dalam penelitian adalah dengan
kebebasan α = 0,05.
d. Menentukan kriteria pengujian
Untuk menentukan kriteria pada pengolahan data dilakukan
dengan operasi perhitungan, pengujiannya dengan melihat
perbandingan antara thitung dan ttabel.
e. Pengambilan kesimpulan
Jika hasil operasi perhitungan pada poin (d) ternyata:
1) thit ≤ harga ttabel, maka terima H0
2) thit > harga ttabel, maka tolak H0
H. Hipotesis Statistik
Adapun kriteria pengujian untuk uji-t ini adalah sebagai berikut:80
H0 : μ1 = μ2
H1 : μ1 > μ2
Keterangan:
μ1 : rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga
blok dienes.
80
Sudjana, op.cit., h.243
54
μ2 : rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
pembelajaran konvensional
Taraf signifikan yang diambil dalam penelitian ini adalah derajat keyakinan
95% dan α = 5%
Kriteria pengujian:
“Tolak H0, jika thitung ttabel, dalam hal lain H0 diterima”.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di MI Al Hidayah Depok. Pada penelitian ini
digunakan dua kelas sampel. Kelas II-A sebagai kelas kontrol yang diajar
dengan pendekatan pembelajaran ekspositori, sedangkan kelas II-B sebagai
kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan alat peraga block dienes.
55
Sehingga pada akhir pembelajaran kedua kelompok diberikan post test yang
digunakan untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki hasil belajar
yang lebih baik.
Proses penelitian ini dilakukan selama dua belas kali pertemuan. Pada
proses pembelajaran kedua kelompok mendapatkan perlakuan yang berbeda.
Kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan alat peraga block
dienes sedangkan kelas kontrol tanpa menggunakan alat peraga block dienes.
Deskripsi data hasil belajar matematika pada materi perkalian dan
pembagian bilangan dengan menggunakan alat peraga block dienes dan
pendekatan Ekspositori disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,
histogram dan poligon berikut ini.
1. Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Block Dienes
(Kelas Eksperimen)
Data statistik tes hasil belajar yang diperoleh dari 35 siswa pada
kelas eksperimen, dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen
Statistik Hasil Tes Akhir
Nilai terendah 40
Nilai tertinggi 100
Rentangan 60
Nilai rata-rata (Mean) 70,46
Nilai tengah (Median) 69,7
Nilai yang sering muncul (Modus) 70,35
Varians 365,96
Simpangan baku 19,13
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa hasil tes kelas
eksperimen mempunyai nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 100 dengan
rata-rata 70,46. Sedangkan median dari hasil tes tersebut adalah 69,7,
modus 70,35 dan simpangan baku 19,13.
54
56
Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada
tabel dan histogram berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen
Nilai
Interval
Frekuensi
fi f relative fk + % fk + fk - % fk -
40 – 48 6 17,1 35 100 6 17,1
49 – 57 5 14,3 29 82,9 11 31,4
58 – 66 4 11,4 24 68,6 15 42,9
67 – 75 7 20 20 57,1 22 62,9
76 – 84 3 8,57 13 37,1 25 71,4
85 – 93 4 11,4 10 28,6 29 82,9
94 – 102 6 17,1 6 17,1 35 100
Jumlah 35 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar kelas
eksperimen di atas, terdapat 15 siswa atau 42,9 % yang memperoleh data
di bawah interval rata-rata dan ada 13 siswa atau 37,1 % yang memperoleh
data di atas interval rata-rata. Sedangkan jumlah siswa yang berada pada
interval rata-rata sebanyak 7 siswa atau 20 %.
Secara visual, hasil belajar matematika yang menggunakan alat
peraga block dienes disajikan dalam histogram dan poligon berikut.
57
Gambar 4.1 : Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika
Kelas Eksperimen
2. Hasil Belajar Matematika Siswa Tanpa Alat Peraga Block Dienes
(Kelas Kontrol)
Data statistik tes hasil belajar yang diperoleh dari 37 siswa pada
kelas kontrol, dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Kelas Kontrol
Statistik Hasil Tes Akhir
Nilai terendah 23
Nilai tertinggi 82
Rentangan 59
Nilai rata-rata (Mean) 53,65
Nilai tengah (Median) 56,81
Nilai yang sering muncul (Modus) 63
Varians 270,46
Simpangan baku 16,45
0
1
2
3
4
5
6
7
8
40 - 48 49 - 57 58 - 66 67 - 75 76 - 84 85 - 93 94 - 102
FR
EK
UE
NS
I
NILAI
58
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa hasil tes kelas
kontrol mempunyai nilai terendah 23 dan nilai tertinggi 82 dengan rata-
rata 53,65. Sedangkan median dari hasil tes tersebut adalah 56,81, modus
63 dan simpangan baku 16,45.
Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada
tabel dan histogram berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol
Nilai
Interval
Frekuensi
fi f relatif fk- %fk- fk+ %fk+
23 – 31 4 10,8 37 100 4 10,8
32 – 40 5 13,5 33 89,2 9 24,3
41 – 49 5 13,5 28 75,7 14 37,8
50 – 58 6 16,2 23 62,2 20 54,1
59 – 67 8 21,6 17 45,9 28 75,7
68 – 74 5 13,5 9 24,3 33 89,2
75 – 83 4 10,8 4 10,8 37 100
Jumlah 37 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar kelas kontrol di
atas, terdapat 14 siswa atau 37,8 % yang memperoleh data di bawah
interval rata-rata dan ada 17 siswa atau 45,9 % yang memperoleh data di
atas interval rata-rata. Sedangkan jumlah siswa yang berada pada interval
rata-rata sebanyak 6 siswa atau 16,2 %.
Secara visual, hasil belajar matematika yang menggunakan alat
peraga block dienes disajikan dalam histogram dan poligon berikut.
59
Gambar 4.2: Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas
Kontrol
Untuk lebih memperjelas perbedaan hasil tes antara kelas
ekperimen dan kelas kontrol, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Siswa
pada Kelas Eksperimen dan Kontrol
Hasil Belajar Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai terendah 40 23
Nilai tertinggi 100 82
Mean ( ) 70,46 53,65
Median (Me) 69,7 56,8
Modus (Mo) 70,35 63
Varians (S2) 365,96 270,46
Simpangan baku (σ) 19,13 16,45
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
23 - 31 32 - 40 41 - 49 50 - 58 59 - 67 68 - 74 75 - 83
FR
EK
UE
NS
I
NILAI
60
Berdasarkan data hasil belajar matematika siswa pada materi
operasi hitung perkalian dan pembagian pada Tabel 4.5, kelompok
eksperimen yang menggunakan alat peraga block dienes diperoleh
rentangan nilai dari 40 sampai 100 dengan nilai rata-rata 70,46, simpangan
baku 19,13 dan varians 365,96. Sedangkan untuk kelompok kontrol yang
menggunakan pembelajaran dengan pendekatan ekspositori diperoleh
rentang nilai 23 sampai 82 dengan nilai rata-rata 53,65, simpangan baku
16,45 dan varians 270,46.
B. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis
dengan uji-t. untuk dapat melakukannya perlu dipenuhi asumsi-asumsi atau
persyaratan untuk analisis tersebut. Pengujian persyaratan analisis dilakukan
sebelum data dianalisis lebih lanjut. Persyaratan analisis yang dimaksud
adalah normalitas data dan homogenitas varians. Pengujian kedua asumsi
adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan bertujuan untuk melihat apakah sampel
yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Untuk melakukan uji normalitas, dalam penelitian ini penulis
menggunakan uji Liliefors.
Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil pengujian kelas eksperimen untuk n = 35, α
= 0,05, diperoleh Lhitung = 0,115 dan dari tabel nilai kritis uji liliefors
diperoleh nilai Ltabel = 0,1498. Karena Lhitung < Ltabel (0,115 < 0,1498),
maka H0 diterima, artinya data yang terdapat pada kelas eksperimen
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
61
b. Uji Normalitas Kelas Kontrol
Dari hasil pengujian kelas kontrol,untuk n = 37 dan α = 0,05
diperoleh Lhitung = 0,076 dan dari tabel nilai kritis uji liliefors diperoleh
nilai Ltabel = 0,1457. Karena Lhitung < Ltabel (0,076 < 0,1457) maka H0
diterima, artinya data yang terdapat pada kelompok kontrol berasal
dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan demikian asumsi
normalitas dipenuhi.
Untuk lebih jelasnya hasil dari uji normalitas antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Kelompok Jumlah
Sampel Lhitung
Ltabel
α = 0,05 Kesimpulan
Eksperimen 35 0,115 0,1498 Populasi berdistribusi
normal
Kontrol 37 0,076 0,1457 Populasi berdistribusi
normal
Karena Lhitung pada kedua kelas kurang dari Ltabel maka dapat
disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher. Dari hasil
perhitungan, diperoleh nilai varians kelas eksperimen adalah 365,961 dan
varians kelas kontrol adalah 270,456. Sehingga didapat Fhitung = 1,353
dengan taraf signifikan α = 0,05 untuk dbpembilang = 36 dan dbpeneyebut = 34,
dengan interpolasi didapat Ftabel = 1,74. Karena Fhitung < Ftabel, artinya H0
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut
berasal dari populasi yang homogen. Untuk lebih jelasnya hasil dari uji
homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:
62
Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelompok Jumlah
Sampel
Varians
(s²) Fhitung
Ftabel
α =
0,05
Kesimpulan
Eksperimen 35 365,961
1,353 1,74
Kedua kelas
Sampel
Kontrol 37 270,456 mempunyai
varians homogen
Karena Fhitung kurang dari Ftabel (1,353 < 1,74) maka H0 diterima,
artinya varians kedua populasi homogen. Dengan demikian asumsi
homogenitas varians dipenuhi.
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
1. Pengujian Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas di atas,
diperoleh bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan dari populasi yang homogen. Selanjutnya data dianalisis
dengan melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan
untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dalam pembelajaran yang
dilakukan dengan penggunaan alat peraga block dienes terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas II MI pada materi perkalian dan
pembagian. Pada penelitian ini, pengujian hipotesis menggunkan uji-t.
pasangan hipotesis statistik yang akan diuji adalah:
H0 : μ1 ≤ μ2
H1 : μ1 > μ2
Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, diperoleh nilai thitung sebesar
3,993. Untuk nilai ttabel diperoleh dari tabel t dengan derajat kebebasan
(db) = 70 dan taraf signifikan α = 0,05 dengan cara interpolasi yaitu
sebesar 1,669. Dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel diperoleh thitung
63
> ttabel, ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa pada materi
perkalian dan pembagian yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga
block dienes lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar matematika siswa
yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji-t
Db thitung ttabel Kesimpulan
70 3,993 1,669 Tolak H0
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (3,993 >
1,669) maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima dengan
taraf signifikansi 5%.
2. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan taraf signifikan
α = 0,05 diperoleh thit = 3,993 dan ttab = 1,669. Karena thit > ttab, maka Ho
ditolak dan Ha diterima yang berarti hasil belajar matematika siswa yang
menggunakan alat peraga blok dienes lebih tinggi dari pada hasil belajar
tanpa menggunakan alat peraga. Dari hasil perhitungan juga diperoleh
rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat
peraga blok dienes lebih tinggi dari pada siswa yang tanpa alat peraga.
Selain itu, dari hasil pengamatan selama penelitian dalam
pembelajaran menggunakan alat peraga blok dienes yang diterapkan pada
kelas eksperimen menjadikan siswa lebih termotivasi karena akan menarik
perhatian serta menumbuhkan minat belajar siswa. Siswa secara aktif
terlibat dalam pembelajaran dan memahami konsep dari materi yang
diajarkan.
Dengan menggunakan alat peraga blok dienes, siswa lebih terampil
dalam berhitung karena bentuk alat yang berupa satuan kubus kecil
64
sehingga dapat memudahkan siswa dalam berhitung dibandingkan dengan
berhitung menggunakan jari atau turus. Selain itu, dalam penggunaan alat
peraga blok dienes untuk pengoperasian hitungnya siswa dapat memahami
konsep dari perkalian dan pembagian itu sendiri dibandingkan dengan
pembelajaran yang mengandalkan hafalan. Dengan memahami konsep dari
perkalian dan pembagian siswa dapat menghitung kembali jika lupa dalam
hafalan. Pembelajaran menggunakan alat peraga blok dienes ini membuat
siswa senang, aktif dan kreatif sehingga membuat mereka selalu ingin
diberi soal perkalian dan pembagian untuk dihitung dengan menggunakan
blok dienes.
Berbeda dengan kelompok kontrol yang selama proses
pembelajaran hanya berjalan seperti biasa, yaitu tanpa menggunakan
media/alat peraga. Pembelajaran yang dilakukan cenderung menghafal dan
hanya berpusat pada guru. Guru memberikan soal di papan tulis dan siswa
mencatat soal kemudian siswa menjawab soal yang sebelumnya sudah
dijelaskan. Sehingga dari data yang diperoleh terlihat perbedaannya,
walaupun terdapat beberapa siswa yang memahami konsep yang
diajarkan. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki daya ingat yang
kurang dalam menguasai konsep dalam menjawab soal-soal dan mereka
juga hanya bisa melihat materi dalam LKS atau buku pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa perlakuan yang
berbeda menyebabkan terjadi hasil akhir yang berbeda antara kelas
eksperimen yang diajar dengan menggunakan alat peraga blok dienes dan
kelas kontrol yang diajar dengan tidak menggunakan alat peraga.
Dengan demikian dapat diintrepetasikan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan penggunaan alat peraga blok dienes terhadap hasil belajar
matematika siswa. Dengan ini dapat dikatakan bahwa perbedaan hasil
belajar dari kedua kelas ini merupakan efek dari perlakuan pada proses
kegiatan belajar mengajar.
65
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai
upaya telah dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal. Namun
demikian masih terdapat hal-hal yang tidak dapat terkontrol dan tidak dapat
dikendalikan. Sehingga hasil dari penelitian ini pun belum optimal. Hal-hal itu
antara lain:
1. Alat peraga blok dienes yang digunakan jumlahnya terbatas karena
pembuatannya yang cukup melelahkan dan membutuhkan waktu yang
lama, sehingga siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk
mengantisipasi keterbatasannya alat peraga.
2. Alokasi waktu yang diberikan terasa kurang untuk mengkondisikan siswa
benar-benar melaksanakan tahap pembelajaran secara maksimal.
3. Jumlah siswa yang cukup banyak sehingga diperlukan lebih dari satu guru
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis serta pembahasan,
maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara deskriptif, perbandingan hasil belajar matematika kelompok
eksperimen lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar matematika kelas
kontrol. Terlihat pada nilai tertinggi yang dicapai oleh kelas eksperimen
yaitu kelas yang menggunakan alat peraga blok dienes pada pembelajaran
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tertinggi pada kelas kontrol yaitu
kelas yang tidak menggunakan alat peraga. Nilai tertinggi pada kelas
eksperimen adalah sebesar 100 sedangkan kelas kontrol sebesar 82. Selain
itu, kelas eksperimen memiliki nilai median sebesar 69,7 sedangkan nilai
median yang dimiliki kelas kontrol sebesar 56,8. Nilai modus pada kelas
eksperimen juga lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, yaitu sebesar
70,35 sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai sebesar 63. Sehingga
nilai rata-rata yang dimiliki pada kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai
rata-rata kelas kontrol. Nilai rata-rata pada kelas eksperimen yaitu sebesar
70,46 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol hanya sebesar 53,65.
2. Secara statistik, pengujian dengan uji-t menunjukkan bahwa hasil belajar
kelompok eksperimen terlihat secara nyata terbukti lebih baik
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kesimpulan uji ini diperoleh
dengan membandingkan thitung = 3,993 terhadap ttabel pada taraf signifikan
α = 5% dan derajat kebebasan 70, dengan nilai t(0,05;70) = 1,669, didapat
thitung > ttabel, maka keputusan yang diambil adalah terima H1 yang
menyatakan bahwa hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat
peraga blok dienes lebih baik jika dibandingkan dengan hasil belajar
matematika siswa di kelas yang tidak menggunakan alat peraga.
3. Dengan menggunakan alat peraga block dienes, siswa lebih terampil dalam
berhitung karena dengan bantuan alat peraga yang berbentuk kubus satuan.
65
67
Hal ini memudahkan siswa dalam menyelesaikan soal jika dibandingkan
dengan kebiasaan menuntut siswa untuk menghafal konsep perkalian dan
pembagian. Selain itu, penggunaan block dienes dapat memicu minat
siswa dalam mengerjakan soal karena bantuan alat peraga yang mudah
diaplikasikan namun sangat efektif jika digunakan dalam operasi hitung.
Sehingga, penggunaan alat peraga block dienes dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa dibandingkan dengan hasil belajar matematika
siswa yang tanpa menggunakan alat peraga.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ini menyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan alat peraga blok dienes
terhadap hasil belajar matematika siswa, yakni dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Dengan demikian, temuan ini mengindikasikan bahwa untuk
mendapat hasil belajar yang baik, maka salah satu langkah yang bisa dipakai
oleh guru adalah dengan melakukan pembelajaran menggunakan alat peraga
blok dienes. Sehingga peserta didik akan lebih memahami penyampaian
materi yang disajikan dan tentunya siswa akan lebih mudah menyerap dan
memproses pengetahuan secara efektif.
B. Saran
Terdapat beberapa saran terkait hasil penelitian pada skripsi ini,
diantaranya yaitu:
1. Sebelum siswa memasuki pembelajaran mengenai materi perkalian dan
pembagian, seharusnya penggunaan alat peraga blok dienes ini terlebih
dahulu digunakan untuk materi penjumlahan dan pengurangan. Agar dapat
memudahkan siswa dalam mengaplikasikan alat peraga blok dienes untuk
materi perkalian dan pembagian.
2. Jumlah alat peraga blok dienes harus disesuaikan dengan banyak siswa,
jika perlu setiap anak mendapatkan 1 set alat peraga. Karena dengan
begitu, tidak ada peluang bagi siswa untuk saling berebut dalam
menggunakan alat peraga. Selain itu, dapat memudahkan siswa untuk
lebih berkonsentrasi dalam memahami suatu konsep matematika.
68
3. Alat peraga blok dienes ini sangat tepat sekali diaplikasikan pada siswa
kelas I dan kelas II, karena pada tahap ini mereka baru mengenal tentang
bilangan dan blok dienes ini dapat membantu dalam memudahkan siswa
memahami bilangan serta cara pengoperasian hitungnya.
69
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991.
Ahmadi, Iif Khoiru., dkk. Pembelajaran Akselerasi. Jakarta: PT. Prestasi
Pustakarya, 2011.
Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta,
2002.
Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.
Darjah. Wawancara. Depok15 Nopember 2013.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001.
Jamzuri, dkk. Desain dan Pembuatan Alat Peraga IPA. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2007.
Koesoema, Doni. Indonesia Paling Bahagia. (edukasi.kompas.com).
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.
N.K, Roestiyah. Didaktik Metodik. Jakarta: PT. Bina Aksara, 1986.
Nasoetion, Andi Hakim. Landasan Matematika. Jakarta: PT. Bhratara Karya
Aksara,1980.
Nasution, S. Didaktik Azas-azas Mengajar. Bandung: Jemmars, 1986.
Ruseffendi, E.T. Pengajaran Matematika Modern Untuk Orang Tua, Murid, Guru
dan SPG (Alat Peraga, Permainan dan Laboratorium Matematika
Sederhana). Bandung: Tarsito, 1979.
Slameto. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi
Aksara, 1991.
Soedjadi. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2000.
68
70
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2009.
Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, 1996.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2012.
Sukayati dan Suharjana, Agus. Pemanfaatan Alat Peraga Matematika dalam
Pembelajaran di SD. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional
PPPPTK Matematika, 2009.
Surapranata, Sumarna. Analisis Validitas Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes
Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008.
Syaodih, Nana. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rodakarya, Cet.
ke-6, 2010.
Tim PISA Indonesia. Survei Internasional PISA. Jakarta: Pusat Penilaian
Pendidikan Balitbang Kemdikbud, 2011. (litbang.kemdikbud.go.id).
Widayanti, Esti Yuli, dkk. Pembelajaran Matematika MI Ed. 1. Learning
Assistance Program for Islamic School Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, 2009.
71
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 1
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Menafsirkan gambar ke dalam bentuk perkalian
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori
dan alat peraga block dienes diharapkan siswa dapat:
Menafsirkan gambar ke dalam bentuk perkalian
IV. Metode Pembelajaran
Ekspositori
V. Media Pembelajaran
Gambar
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa untuk
berdoa bersama
Berdoa bersama-sama Disiplin dan
religious
3 Mengabsensi siswa Menyatakan kehadiran Jujur
4 Mengajak siswa untuk Mengingat materi
Lampiran 1
72
mengingat materi
penjumlahan
penjumlahan
B. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menampilkan sebuah
gambar di papan tulis
yang berkaitan
dengan penjumlahan
Memperhatikan
gambar yang
ditampilkan guru
Perhatian
2 Mengajak siswa
untuk berhitung
bersama-sama
banyaknya objek
yang terdapat di
dalam gambar
tersebut
Berhitung bersama-
sama
Komunikatif
3 Menuliskan jumlah
objek yang telah
dihitung oleh siswa di
tempat yang tersedia
Memperhatikan Perhatian
4 Menjelaskan tentang
gambar tersebut
bahwa penjumlahan
berulang dapat diubah
ke dalam bentuk
perkalian
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
73
B.2. Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk
kelompok
Mandiri
2 Memberikan masing-
masing sebuah
gambar yang berbeda
kepada tiap-tiap
kelompok
Menerima gambar
3 Mendampingi siswa
untuk mengerjakan
soal bergambar
tersebut seperti yang
telah dicontohkan
Mengerjakan soal
bergambar bersama
teman sekelompok
Kerjasama
B.3. Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Meminta kepada
masing-masing
perwakilan
kelompok untuk
maju ke depan kelas
untuk menjelaskan
gambar tersebut
Perwakilan kelompok
mempresentasikan
dan siswa yang lain
memperhatikan
Berani,
Tanggungjawab
dan Perhatian
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membenarkan hasil
kerja siswa
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian
74
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal yang
sudah dipelajari
namun masih belum
dimengerti siswa
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Mengajak siswa untuk
berdoa bersama
Berdoa bersama Religious
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran
Bentuk
Tes Contoh Soal
1 Menafsirkan
gambar ke
dalam bentuk
perkalian
Essay
… + … + … + …
Bagaimana bentuk perkaliannya?
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd
75
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 2
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Mengubah penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori
dan alat peraga block dienes diharapkan siswa dapat:
Mengubah penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian
IV. Metode Pembelajaran
Ekspositori
V. Media Pembelajaran
Block Dienes
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Mengajak siswa Mengingat-ingat materi
76
untuk mengingat-
ingat kembali materi
penjumlahan
bergambar kemarin
penjumlahan yang
telah dipelajari
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk kelompok Mandiri
2 Memperkenalkan
alat peraga blok
dienes, bahwa kubus
kecil mewakili satu
satuan, balok
panjang mewakili
satu puluhan dan
persegi besar
mewakili satu
ratusan
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
3 Menjelaskan cara
penggunaan blok
dienes untuk
perkalian, dengan
contoh soal 2 × 3.
Yaitu:
1) Ambil tiga kubus
kecil, letakkan di
atas meja, taruh
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
77
di kuadran
sebelah kiri
dengan posisi
memanjang ke
atas.
2) Ambil dua kubus
kecil, letakkan di
atas meja, taruh
di kuadran bawah
dengan posisi
memanjang ke
samping.
3) Ambil tiga kubus
kecil lagi, taruh
di kuadran kanan,
posisikan tepat
sesuai dengan
tiga kubus kecil
yang sebelah kiri
dan rata dengan
satu kubus kecil
yang ada di
kuadran bawah.
4) Ulangi kegiatan
nomor 3 hingga
banyaknya tiga
kubus yang
diambil sesuai
dengan
banyaknya kubus
kecil yang di
78
bawah.
5) Hitung
banyaknya kubus
kecil yang
terdapat di
kuadran kanan
sebagai hasil dari
perkalian.
4 Membagikan alat
peraga blok dienes
kepada tiap
kelompok
Menerima alat peraga
blok dienes
5 Membimbing siswa
dalam menggunakan
alat peraga blok
dienes dengan
melakukan contoh
soal yang sama
untuk menemukan
konsep perkalian
Menggunakan blok
dienes dalam perkalian
2 × 3
Aktif dan
kreatif
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan lembar
soal perkalian 4 × 2
kepada siswa untuk
dikerjakan bersama
teman
sekelompoknya
dengan
Memperhatikan soal
yang diberikan
Perhatian
79
menggunakan blok
dienes
2 Mendampingi siswa
dalam proses
penemuan hasil
perkalian 4 × 2
dengan
menggunakan blok
dienes
Mengerjakan soal
perkalian 4 × 2
bersama-sama dengan
blok dienes
Kerjasama dan
kreatif
3 Meminta kepada tiap
kelompok untuk
menggambarkan
hasil kerja siswa
dengan
menggunakan blok
dienes di lembar
yang telah diberikan
Menggambarkan hasil
kerja di kertas lembar
soal
Kreatif
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
perkalian 4 × 2
bersama-sama
dengan
menggunakan blok
dienes
Menunjukkan hasil
penghitungannya
dengan menggunakan
blok dienes
Berani
mengeluarkan
pendapat
80
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan hasil
kegiatan bersama-
sama bahwa
perkalian
merupakan
penjumlahan yang
berulang
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif
dan berani
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
untuk berdo’a
bersama untuk
mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
81
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran
Bentuk
Tes Contoh Soal
1 Mengubah
penjumlahan
berulang ke
dalam bentuk
perkalian
Essay Ubahlah ke dalam bentuk perkalian.
2 + 2 + 2 = …
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd
82
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 3
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Mengubah perkalian ke dalam bentuk penjumlahan berulang
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori
dan alat peraga block dienes diharapkan siswa dapat:
Mengubah perkalian ke dalam bentuk penjumlahan berulang
IV. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori
V. Media Pembelajaran
Block Dienes
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
D. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Mengajak siswa Mengingat-ingat materi
83
untuk mengingat-
ingat kembali materi
penjumlahan
bergambar kemarin
penjumlahan yang
telah dipelajari
E. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk kelompok Mandiri
2 Memberikan alat
peraga block dienes
kepada tiap-tiap
kelompok
Menerima alat
3 Menjelaskan cara
penggunaan blok
dienes untuk
perkalian, dengan
contoh soal 3 × 3.
Yaitu:
1) Ambil tiga kubus
kecil, letakkan di
atas meja, taruh
di kuadran
sebelah kiri
dengan posisi
memanjang ke
atas.
2) Ambil tiga kubus
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
84
kecil, letakkan di
atas meja, taruh
di kuadran
bawah dengan
posisi
memanjang ke
samping.
3) Ambil tiga kubus
kecil lagi, taruh
di kuadran
kanan, posisikan
tepat sesuai
dengan tiga
kubus kecil yang
sebelah kiri dan
rata dengan satu
kubus kecil yang
ada di kuadran
bawah.
4) Ulangi kegiatan
nomor 3 hingga
banyaknya tiga
kubus yang
diambil sesuai
dengan
banyaknya kubus
kecil yang di
bawah.
5) Hitung
banyaknya kubus
kecil yang
85
terdapat di
kuadran kanan
sebagai hasil dari
perkalian.
4 Membimbing siswa
dalam menggunakan
alat peraga blok
dienes dengan
melakukan contoh
soal yang sama
untuk menemukan
konsep perkalian
Menggunakan blok
dienes dalam perkalian
3 × 3
Aktif dan
kreatif
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan lembar
soal perkalian 3 × 2
kepada siswa untuk
dikerjakan bersama
teman
sekelompoknya
dengan
menggunakan blok
dienes
Memperhatikan soal
yang diberikan
Perhatian
2 Mendampingi siswa
dalam proses
penemuan hasil
perkalian 3 × 2
dengan
menggunakan blok
Mengerjakan soal
perkalian 3 × 2
bersama-sama dengan
blok dienes
Kerjasama dan
kreatif
86
dienes
3 Meminta kepada tiap
kelompok untuk
menggambarkan
hasil kerja siswa
dengan
menggunakan blok
dienes di lembar
yang telah diberikan
Menggambarkan hasil
kerja di kertas lembar
soal
Kreatif
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
perkalian 3 × 2
bersama-sama
dengan
menggunakan blok
dienes
Menunjukkan hasil
penghitungannya
dengan menggunakan
blok dienes
Berani
mengeluarkan
pendapat
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan hasil
kegiatan bersama-
sama bahwa
perkalian
merupakan
penjumlahan yang
berulang
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif
dan berani
2 Memberikan
kesempatan bagi
Bertanya Rasa ingin tahu
87
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
untuk berdo’a
bersama untuk
mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran
Bentuk
Tes Contoh Soal
1 Mengubah
perkalian ke
dalam bentuk
penjumlahan
berulang
Essay Ubahlah ke dalam bentuk penjumlahan
berulang. Dan berapakah hasilnya.
3 × 3 = …
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd
88
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 4
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan satu angka
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori
dan alat peraga block dienes diharapkan siswa dapat:
Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan satu angka
IV. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori
V. Media Pembelajaran
Block Dienes
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Mengucap salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
untuk berdoa
bersama
Berdoa bersama-sama Disiplin dan
religious
3 Mengabsensi siswa Menyatakan kehadiran Jujur
89
4 Mengajak siswa
untuk mengingat
materi yang telah
diajarkan
sebelumnya
Mengingat materi
sebelumnya
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk kelompok Mandiri
2 Membagikan alat
peraga blok dienes
kepada tiap
kelompok
Menerima alat peraga
blok dienes
3 Membimbing siswa
dalam menggunakan
alat peraga blok
dienes untuk
perkalian 5 × 1,
yaitu:
1) Ambil kubus
kecil sebanyak 1
buah dan taruh di
atas meja.
Kemudian
letakkan di
kuadran sebelah
kiri dan susun
Menggunakan blok
dienes dalam perkalian
3 × 5
Aktif dan
kreatif
90
secara vertical
2) Ambil lagi kubus
kecil sebanyak 5
buah dan taruh di
atas meja.
Kemudian
letakkan di
kuadran bagian
bawah dan susun
secara horizontal.
3) Ambil lagi 1
buah kubus kecil
dan letakkan di
kuadran kanan
kemudian susun
secara vertical
dengan posisi
sejajar dengan 5
buah kubus kecil
yang berada di
kuadran kiri dan
sejajar juga
dengan 1 kubus
kecil yang berada
di kuadran
bawah.
4) Ulangi kegiatan
di atas, sebanyak
kubus kecil yang
ada di kuadran
bawah.
91
5) Hitung
banyaknya kubus
kecil yang
terdapat di
kuadran kanan
sebagai hasil dari
perkalian
tersebut.
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan lembar
soal perkalian 2 × 3
kepada siswa untuk
dikerjakan bersama
teman
sekelompoknya
dengan
menggunakan blok
dienes
Memperhatikan soal
yang diberikan
Perhatian
2 Mendampingi siswa
dalam proses
penemuan hasil
perkalian 2 × 3
dengan
menggunakan blok
dienes
Mengerjakan soal
perkalian 2 × 3
bersama-sama dengan
blok dienes
Kerjasama dan
kreatif
3 Meminta kepada tiap
kelompok untuk
menggambarkan
Menggambarkan hasil
kerja di kertas lembar
soal
Kreatif
92
hasil kerja siswa
dengan
menggunakan blok
dienes di lembar
yang telah diberikan
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
perkalian 2 × 3
bersama-sama
dengan
menggunakan blok
dienes
Menunjukkan hasil
penghitungannya
dengan menggunakan
blok dienes
Berani
mengeluarkan
pendapat
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan hasil
kegiatan bersama-
sama bahwa
perkalian
merupakan
penjumlahan yang
berulang
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif
dan berani
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
Bertanya Rasa ingin tahu
93
belum dipahami
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
untuk berdo’a
bersama untuk
mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran
Bentuk Tes Contoh Soal
1 Mengalikan bilangan
yang hasilnya
bilangan satu angka
Essay Hitunglah.
a. 2 x 1 =
b. 3 x 2 =
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd
94
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 5
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Mengalikan bilangan yang hasilnya dua angka
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori
dan alat peraga blok dienes, diharapkan siswa dapat:
Mengalikan bilangan yang hasilnya dua angka
IV. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori
V. Media Pembelajaran
Blok Dienes
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung
95
telah dikerjakan jawab
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk kelompok Mandiri
2 Membagikan alat
peraga blok dienes
kepada tiap
kelompok
Menerima alat peraga
blok dienes
3 Membimbing siswa
dalam menggunakan
alat peraga blok
dienes untuk
perkalian 3 × 5,
yaitu:
6) Ambil kubus
kecil sebanyak 5
buah dan taruh di
atas meja.
Kemudian
letakkan di
kuadran sebelah
kiri dan susun
secara vertica
7) Ambil lagi kubus
kecil sebanyak 3
buah dan taruh di
Menggunakan blok
dienes dalam perkalian
3 × 5
Aktif dan
kreatif
96
atas meja.
Kemudian
letakkan di
kuadran bagian
bawah dan susun
secara horizontal.
8) Ambil lagi 5
buah kubus kecil
dan letakkan di
kuadran kanan
kemudian susun
secara vertical
dengan posisi
sejajar dengan 5
buah kubus kecil
yang berada di
kuadran kiri dan
sejajar juga
dengan 1 kubus
kecil yang berada
di kuadran
bawah.
9) Ulangi kegiatan
di atas, sebanyak
kubus kecil yang
ada di kuadran
bawah.
10) Hitung
banyaknya kubus
kecil yang
terdapat di
97
kuadran kanan
sebagai hasil dari
perkalian
tersebut.
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan lembar
soal perkalian 5 × 4
kepada siswa untuk
dikerjakan bersama
teman
sekelompoknya
dengan
menggunakan blok
dienes
Memperhatikan soal
yang diberikan
Perhatian
2 Mendampingi siswa
dalam proses
penemuan hasil
perkalian 5 × 4
Mengerjakan soal
perkalian bersama-
sama dengan
menggunakan blok
dienes
Kerjasama
3 Meminta kepada tiap
kelompok untuk
menuliskan hasil
penemuannya
dengan
menggambarkan
blok dienes yang
telah dibuat di kertas
lembar soal yang
Menggambarkan hasil
penghitungannya
dengan menggunakan
blok dienes
Kreatif
98
telah disediakan
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
bersama-sama
Turut berpartisipasi
dalam pembahasan
soal
Berani
mengeluarkan
pendapat
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan hasil
kegiatan bersama-
sama bahwa
perkalian
merupakan
penjumlahan yang
berulang
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
untuk berdo’a
bersama untuk
mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama Religious dan
disiplin
99
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran Bentuk Tes Contoh Soal
1 Mengalikan
bilangan yang
hasilnya bilangan
dua angka
Essay Hitunglah.
5 x 2 = …
3 x 6 = …
7 x 4 = …
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd
100
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 6
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori dan
media blok dienes, diharapkan siswa dapat:
Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian
IV. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori
V. Media Pembelajaran
Blok Dienes
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung
101
telah dikerjakan jawab
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk kelompok Mandiri
2 Memberikan sebuah
cerita yang
berkaitan dengan
perkalian, seperti:
“Ibu pergi ke
warung. Ibu ingin
membeli 7 buah
permen. Harga satu
permennya Rp 200,-
. Jadi, berapa rupiah
Ibu harus membayar
7 permen tersebut?”
Mendengarkan cerita
ibu
Perhatian
3 Meminta kepada
seluruh siswa untuk
mendiskusikan
bersama-sama
Mendiskusikan
bersama teman
sekelompok
Komunikatif
dan kerjasama
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Meminta kepada
siswa untuk
menjawab soal
Menjawab soal cerita
tersebut
Berani
mengeluarkan
pendapat
102
cerita tadi
2 Memberikan contoh
soal cerita kepada
tiap-tiap kelompok,
seperti:
“Kakek mempunyai
3 kandang ayam.
Masing-masing
kandang diisi
dengan 4 ekor ayam.
Berapa banyak
ayam yang dimiliki
Kakek seluruhnya?”
Memperhatikan contoh
soal cerita
Perhatian
3 Membimbing siswa
untuk
menyelesaikan soal
cerita tersebut
dengan
menggunakan blok
dienes, yaitu:
1) Tentukan dahulu
bentuk perkalian
dari soal cerita
tersebut. Karena
banyaknya ayam
yang ditanya,
sehingga seluruh
ayam yang harus
dijumlah secara
berulang
Mengikuti intruksi
guru untuk
menyelesaikan soal
cerita dengan
menggunakan blok
dienes.
Aktif
103
sebanyak
kandang yang
dimiliki. Jadi,
bentuk
perkaliannya
adalah 3 × 4.
2) Ambil 3 buah
kubus kecil dan
taruh di atas
meja. Kemudian
letakkan di
kuadran bawah
dan susun secara
horizontal.
3) Ambil 4 buah
kubus kecil dan
taruh di atas
meja. Kemudian
letakkan di
kuadran kiri dan
susun secara
vertical.
4) Ambil 4 buah
kubus kecil dan
letakkan di
kuadran kanan
kemudian susun
secara vertical
tepat sebaris
dengan 1 kubus
kecil yang
104
berada di
kuadran bawah
dan sejajar
dengan 4 buah
kubus kecil di
kuadran kiri.
5) Ulangi kegiatan
nomor 4
sebanyak kubus
kecil yang
berada di
kuadran bawah.
6) Hitung
banyaknya kubus
kecil yang
berada di
kuadran kanan
sebagai hasil dari
perkalian 3 × 4
4 Memberikan lembar
soal cerita kepada
tiap-tiap kelompok
untuk dikerjakan
bersama teman
sekelompoknya
Mengerjakan soal
bersama-sama dengan
menggunakan blok
dienes
mandiri,
kerjasama, dan
komunikatif
5 Meminta kepada
tiap kelompok untuk
menuliskan hasil
kerjanya di lembar
soal yang diberikan
Menuliskan hasil kerja
di lembar soal
Kreatif
105
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
bersama-sama
Turut berpartisipasi
dalam pembahasan
soal
Berani
mengeluarkan
pendapat
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan hasil
kegiatan bersama-
sama
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
untuk berdo’a
bersama untuk
mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
106
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran Bentuk Tes Contoh Soal
1 Menyelesaikan
masalah sehari-hari
yang melibatkan
perkalian
Essay Pak Michele mempunyai 3
buah mobil di garasinya.
Berapa banyak roda mobil
seluruhnya?
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd
107
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 7
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.2 Melakukan pembagian bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Menafsirkan gambar ke dalam bentuk pembagian
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori
dan media blok dienes, diharapkan siswa dapat:
Menafsirkan gambar ke dalam bentuk pembagian
IV. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori
V. Media Pembelajaran
Block Dienes
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa untuk
berdoa bersama
Berdoa bersama-sama Disiplin dan
religious
3 Mengabsensi siswa Menyatakan kehadiran Jujur
4 Mengajak siswa untuk Mengingat materi
108
mengingat materi
pengurangan
pengurangan
B. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menampilkan sebuah
gambar di papan tulis
yang berkaitan
dengan pengurangan
Memperhatikan
gambar yang
ditampilkan guru
Perhatian
2 Mengajak siswa
untuk berhitung
bersama-sama
banyaknya objek
yang terdapat di
dalam gambar
tersebut
Berhitung bersama-
sama
Komunikatif
3 Menuliskan jumlah
objek yang telah
dihitung oleh siswa di
tempat yang tersedia
Memperhatikan Perhatian
4 Menjelaskan tentang
gambar tersebut
bahwa pengurangan
berulang dapat diubah
ke dalam bentuk
pembagian
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
109
B.2. Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk
kelompok
Mandiri
2 Memberikan masing-
masing sebuah
gambar yang berbeda
kepada tiap-tiap
kelompok
Menerima gambar
3 Mendampingi siswa
untuk mengerjakan
soal bergambar
tersebut seperti yang
telah dicontohkan
Mengerjakan soal
bergambar bersama
teman sekelompok
Kerjasama
B.3. Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Meminta kepada
masing-masing
perwakilan
kelompok untuk
maju ke depan kelas
untuk menjelaskan
gambar tersebut
Perwakilan kelompok
mempresentasikan
dan siswa yang lain
memperhatikan
Berani,
Tanggungjawab
dan Perhatian
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membenarkan hasil
kerja siswa
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian
110
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal yang
sudah dipelajari
namun masih belum
dimengerti siswa
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Mengajak siswa untuk
berdoa bersama
Berdoa bersama Religious
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran
Bentuk
Tes Contoh Soal
1 Menafsirkan
gambar ke
dalam bentuk
pembagian
Essay
Bagaimana bentuk pembagiannya?
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd
111
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 9
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.3 Melakukan pembagian bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Mengubah pembagian ke dalam bentuk pengurangan berulang
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori
dan media blok dienes, diharapkan siswa dapat:
Mengubah pembagian ke dalam bentuk pengurangan berulang
IV. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori
V. Media Pembelajaran
Block Dienes
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Mengajak siswa Mengingat-ingat materi
112
untuk mengingat-
ingat materi
perkalian dan
pengurangan
perkalian dan
pengurangan yang
telah dipelajari
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk kelompok
2 Memberikan ilustrasi
gambar kepada
siswa tentang
pembagian
Memperhatikan
gambar
Perhatian dan
rasa ingin tahu
3 Menjelaskan ilustrasi
gambar tersebut ke
dalam bentuk
pembagian
Memperhatikan
penjelasan
guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
4 Memberikan alat
peraga blok dienes
kepada tiap
kelompok
Menerima alat peraga
5 Membimbing siswa
dalam penggunaan
blok dienes untuk
konsep pembagian.
Misal 4 : 2, yaitu:
1) Ambil dua buah
kubus kecil dan
Mempraktekkan
penggunaan alat peraga
blok dienes
Aktif
113
taruh di atas
meja.
2) Letakkan kedua
kubus kecil
tersebut di
kuadran 4 dan
susun secara
horizontal.
3) Kemudian ambil
empat buah
kubus kecil dan
taruh di atas
meja.
4) Selanjutnya,
susun keempat
kubus kecil tadi
di kuadran 1
dengan posisi
sejajar dengan
dua buah kubus
kecil yang
terdapat di
kuadran 4.
Karena kubus
yang mendatar
sebanyak dua
buah, sehingga
empat kubus
tersebut harus
disusun secara
mendatar
114
sebanyak dua-
dua.
5) Hitung berapa
banyak baris
yang terbentuk
dari empat buah
kubus kecil yang
telah disusun
tadi sebagai
hasil dari
pembagian.
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan lembar
kerja siswa yang
harus dikerjakan
secara berkelompok
Menerima LKS
2 Mendampingi siswa
dalam proses
penemuan
Mengerjakan soal
pembagian bersama-
sama dengan blok
dienes
Kerjasama dan
aktif
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
pembagian bersama-
sama dengan
menggunakan blok
dienes
Membahas soal
bersama-sama
Tanggung
jawab
115
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan hasil
kegiatan bersama-
sama bahwa
pembagian
merupakan
pengurangan yang
berulang sampai
habis
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
untuk berdo’a
bersama untuk
mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
116
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran Bentuk Tes Contoh Soal
1 Mengubah
pembagian ke
dalam bentuk
pengurangan yang
berulang
Essay Hitunglah.
a. 6 : 3 =
b. 9 : 3 =
Depok, Februari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd
117
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 8
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.4 Melakukan pembagian bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Mengubah pengurangan berulang ke dalam bentuk pembagian
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori
dan media block dienes, diharapkan siswa dapat:
Mengubah pengurangan berulang ke dalam bentuk pembagian
IV. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori
V. Media Pembelajaran
Block Dienes
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa untuk
berdoa bersama
Berdoa bersama-sama Disiplin dan
religious
3 Mengabsensi siswa Menyatakan kehadiran Jujur
4 Mengajak siswa untuk Mengingat-ingat materi
118
mengingat-ingat materi
sebelumnya
sebelumnya
B. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan ilustrasi
cerita tentang
pengurangan
berulang, seperti:
Ibu guru mempunyai
6 batang pensil,
kemudian akan
diberikan ke Ina, Ani,
dan Eka. Masing-
masing mendapatkan
2 batang pensil. Dan
Ibu sudah tidak
mempunyai pensil
lagi atau 0.
Memperhatikan cerita
guru
Perhatian
2 Menjelaskan kembali
dari pengurangan
tersebut dapat diubah
ke dalam bentuk
pembagian. Seperti, 6
buah batang pensil –
2 buah batang pensil
– 2 buah batang
pensil – 2 buah
batang pensil = 0
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
119
batang pensil.
Menjadi, 6 buah
batang pensil : 3
orang anak = masing-
masing 2.
B.2. Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk kelompok Mandiri
2 Memberikan alat
peraga block dienes
kepada tiap-tiap
kelompok
Menerima alat Tanggungjawab
3 Memberikan sebuah
soal pengurangan
berulang kepada
siswa untuk
dikerjakan bersama
teman sekelompok
Memperhatikan soal Perhatian
4 Mendampingi siswa
dalam mengerjakan
soal
Mengerjakan soal
bersama-sama
Kerjasama,
kreatif, dan
komunikatif
B.3. Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Meminta kepada
siswa untuk
menjawab soal
Menjawab soal Tanggungjawab
120
2 Membenarkan hasil
kerja siswa
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan
bersama-sama siswa
bahwa pengurangan
berulang dapat diubah
ke dalam bentuk
pembagian
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif,
berani dan
percaya diri
2 Memberikan
kesempatan bagi siswa
untuk bertanya hal
yang sudah dipelajari
namun masih belum
dipahami oleh siswa
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Mengajak siswa untuk
berdoa bersama
Berdoa bersama Religious
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
VIII. Evaluasi
No. Indikator Pembelajaran Bentuk Tes Contoh Soal
1 Mengubah
pengurangan berulang
ke dalam bentuk
pembagian
Essay Joni mempunyai 8 buah
permen, kemudian akan
diberikan kepada Roy dan
Angga. Masing-masing
mendapatkan 4 buah
121
permen. Bagaimana bentuk
pembagiannya?
Depok, Februari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd
122
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 10
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.5 Melakukan pembagian bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Membagi bilangan satu angka
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori
dan media blok dienes, diharapkan siswa dapat:
Membagi bilangan satu angka
IV. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori
V. Media Pembelajaran
Block Dienes
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung
123
telah dikerjakan
siswa
bersama-sama jawab
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk kelompok Mandiri
2 Membagikan alat
peraga blok dienes
kepada tiap
kelompok
Menerima alat peraga
blok dienes
3 Membimbing siswa
dalam menggunakan
alat peraga blok
dienes untuk
melakukan
pembagian satu
angka. Misal, 8 : 2.
Yaitu:
1) Ambil dua buah
kubus kecil dan
taruh di atas
meja.
2) Letakkan kedua
kubus kecil
tersebut di
kuadran 4 dan
susun secara
Menggunakan blok
dienes dalam
pembagian satu angka
Kerjasama,
aktif dan
kreatif
124
horizontal.
3) Kemudian ambil
delapan buah
kubus kecil dan
taruh di atas
meja.
4) Selanjutnya,
susun kedelapan
kubus kecil tadi
di kuadran 1
dengan posisi
sejajar dengan
dua buah kubus
kecil yang
terdapat di
kuadran 4.
Karena kubus
yang mendatar
sebanyak dua
buah, sehingga
delapan kubus
tersebut harus
disusun secara
mendatar
sebanyak dua-
dua sampai
habis.
5) Hitung berapa
banyak baris
yang terbentuk
dari delapan
125
buah kubus kecil
yang telah
disusun tadi
sebagai hasil
dari pembagian.
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan LKS
kepada tiap
kelompok untuk
dikerjakan bersama-
sama
Memperhatikan soal
yang diberikan
Perhatian
2 Mendampingi siswa
dalam proses
penemuan
Mengerjakan soal
pembagian bersama-
sama dengan blok
dienes
Kerjasama
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
bersama-sama
Turut berpartisipasi
dalam pembahasan
soal
Berani
mengeluarkan
pendapat
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan hasil
kegiatan bersama-
sama bahwa
pembagian
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif
126
merupakan
pengurangan
berulang sampai
habis (nol)
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
untuk berdo’a
bersama untuk
mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran Bentuk Tes Contoh Soal
1 Membagi bilangan
satu angka
Essay Hitunglah.
a. 8 : 2 =
b. 6 : 3 =
127
Depok, Februari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd
128
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 11
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.6 Melakukan pembagian bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Membagi bilangan dua angka
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori
dan media blok dienes, diharapkan siswa dapat:
Membagi bilangan dua angka
IV. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori
V. Media Pembelajaran
Blok Dienes
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung
129
telah dikerjakan
siswa
bersama-sama jawab
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk kelompok Mandiri
2 Membagikan alat
peraga blok dienes
kepada tiap
kelompok
Menerima alat peraga
blok dienes
3 Membimbing siswa
dalam menggunakan
alat peraga blok
dienes untuk
melakukan
pembagian bilangan
dua angka. Misal, 12
: 3. Yaitu:
1) Ambil tiga buah
kubus kecil dan
taruh di atas
meja.
2) Letakkan ketiga
kubus kecil
tersebut di
kuadran 4 dan
susun secara
Menggunakan blok
dienes dalam
pembagian satu angka
Kerjasama,
aktif dan
kreatif
130
horizontal.
3) Kemudian ambil
duabelas buah
kubus kecil dan
taruh di atas
meja.
4) Selanjutnya,
susun
keduabelas
kubus kecil tadi
di kuadran 1
dengan posisi
sejajar dengan
tiga buah kubus
kecil yang
terdapat di
kuadran 4.
Karena kubus
yang mendatar
sebanyak tiga
buah, sehingga
duabelas kubus
tersebut harus
disusun secara
mendatar
sebanyak tiga-
tiga sampai
habis.
5) Hitung berapa
banyak baris
yang terbentuk
131
dari duabelas
buah kubus kecil
yang telah
disusun tadi
sebagai hasil
dari pembagian.
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan lembar
kerja siswa yang
harus dikerjakan
secara berkelompok
Menerima LKS
2 Mendampingi siswa
dalam proses
penemuan
Mengerjakan soal
pembagian bersama-
sama dengan blok
dienes
Kerjasama dan
aktif
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
bersama-sama
Turut berpartisipasi
dalam pembahasan
soal
Berani
mengeluarkan
pendapat
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan hasil
kegiatan bersama-
sama bahwa
pembagian
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif
132
merupakan
pengurangan
berulang sampai
habis (nol)
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
untuk berdo’a
bersama untuk
mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran
Bentuk Tes Contoh Soal
1 Membagi
bilangan dua
angka
Essay Hitunglah.
a. 20 : 4 =
b. 45 : 9 =
133
Depok, Februari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd
134
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 12
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.7 Melakukan pembagian bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan pembagian
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori dan
media blok dienes, diharapkan siswa dapat:
Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan pembagian
IV. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori
V. Media Pembelajaran
Blok Dienes
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung
135
telah dikerjakan jawab
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk kelompok Mandiri
2 Memberikan sebuah
cerita yang
berkaitan dengan
pembagian, seperti:
“kakak mempunyai
enam buah permen.
Akan diberikan
kepada Ani dan Ina.
Berapa buah permen
yang didapat oleh
Ani dan Ina?”
Mendengarkan cerita
ibu
Perhatian
3 Meminta kepada
seluruh siswa untuk
mendiskusikan
bersama-sama
Mendiskusikan
bersama teman
sekelompok
Komunikatif
dan kerjasama
4 Menjelaskan cara
penyelesaian soal
cerita tersebut
dengan
menggunakan blok
dienes. Yaitu:
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
136
1) Tentukan bentuk
pembagiannya
terlebih dahulu.
Banyaknya
barang yang
dimiliki sebagai
pembagi, yaitu 6.
Dan banyaknya
orang yang ingin
dibagi sebagai
bilangan dibagi,
yaitu 2. Sehingga
bentuk
pembagiannya
menjadi 6 : 2.
2) Ambil dua buah
kubus kecil dan
taruh di atas
meja. Kemudian
letakkan di
kuadran bawah
dan susun secara
horizontal.
3) Lalu ambil enam
buah kubus kecil
dan susun satu
persatu di
kuadran atas
mengikuti
formasi dua buah
kubus kecil yang
137
berada di
kuadran bawah.
4) Hitung berapa
baris yang
terbentuk dari
enam buah
kubus kecil tadi
sebagai hasil dari
pembagian.
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan lembar
soal cerita kepada
tiap kelompok untuk
dikerjakan bersama-
sama teman
sekelompok dengan
menggunakan blok
dienes
Mengerjakan soal
cerita bersama-sama
dengan menggunakan
blok dienes
Komunikatif
dan kerjasama
2 Membimbing siswa
dalam
menyelesaikan soal
cerita dengan
menggunakan blok
dienes
Menggunakan blok
dienes untuk
mengerjakan soal
Aktif
3 Meminta kepada
tiap kelompok untuk
menuliskan hasil
kerjanya di lembar
Menuliskan hasil kerja Mandiri dan
kreatif
138
kerja
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
bersama-sama
Turut berpartisipasi
dalam pembahasan
soal
Berani
mengeluarkan
pendapat
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan hasil
kegiatan bersama-
sama
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
untuk berdo’a
bersama untuk
mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
139
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran Bentuk Tes Contoh Soal
1 Menyelesaikan
masalah sehari-hari
yang melibatkan
pembagian
Essay 1. Bu Candra memiliki 10
ekor ayam. Tapi, bu
Candra hanya
mempunyai 2 kandang
ayam. Berapa banyak
ekor ayam pada tiap-tiap
kandang?
Depok, Februari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd
140
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 1
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
IX. Kompetensi Dasar
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
X. Indikator Pembelajaran
Menafsirkan gambar ke dalam bentuk perkalian
XI. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori
dan alat peraga block dienes diharapkan siswa dapat:
Menafsirkan gambar ke dalam bentuk perkalian
XII. Metode Pembelajaran
Ekspositori
XIII. Media Pembelajaran
Gambar
XIV. Langkah-langkah Pembelajaran
D. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa untuk
berdoa bersama
Berdoa bersama-sama Disiplin dan
religious
3 Mengabsensi siswa Menyatakan kehadiran Jujur
4 Mengajak siswa untuk Mengingat materi
141
mengingat materi
penjumlahan
penjumlahan
E. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menampilkan sebuah
gambar di papan tulis
yang berkaitan
dengan penjumlahan
Memperhatikan
gambar yang
ditampilkan guru
Perhatian
2 Mengajak siswa
untuk berhitung
bersama-sama
banyaknya objek
yang terdapat di
dalam gambar
tersebut
Berhitung bersama-
sama
Komunikatif
3 Menuliskan jumlah
objek yang telah
dihitung oleh siswa di
tempat yang tersedia
Memperhatikan Perhatian
4 Menjelaskan tentang
gambar tersebut
bahwa penjumlahan
berulang dapat diubah
ke dalam bentuk
perkalian
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
142
B.2. Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk
kelompok
Mandiri
2 Memberikan masing-
masing sebuah
gambar yang berbeda
kepada tiap-tiap
kelompok
Menerima gambar
3 Mendampingi siswa
untuk mengerjakan
soal bergambar
tersebut seperti yang
telah dicontohkan
Mengerjakan soal
bergambar bersama
teman sekelompok
Kerjasama
B.3. Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Meminta kepada
masing-masing
perwakilan
kelompok untuk
maju ke depan kelas
untuk menjelaskan
gambar tersebut
Perwakilan kelompok
mempresentasikan
dan siswa yang lain
memperhatikan
Berani,
Tanggungjawab
dan Perhatian
F. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membenarkan hasil
kerja siswa
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian
143
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal yang
sudah dipelajari
namun masih belum
dimengerti siswa
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Mengajak siswa untuk
berdoa bersama
Berdoa bersama Religious
XV. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
XVI. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran
Bentuk
Tes Contoh Soal
1 Menafsirkan
gambar ke
dalam bentuk
perkalian
Essay
… + … + … + …
Bagaimana bentuk perkaliannya?
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd
144
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 2
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Mengubah penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori
(ceramah), diharapkan siswa dapat:
Mengubah penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian
IV. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori
V. Media Pembelajaran
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Mengajak siswa
untuk mengingat-
Mengingat-ingat materi
penjumlahan yang
145
ingat materi
penjumlahan
telah dipelajari
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menjelaskan konsep
perkalian di papan
tulis
Memperhatikan guru Perhatian
2 Memberikan contoh
soal
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan soal
perkalian kepada
siswa
Mengerjakan soal
perkalian secara
individu
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
yang telah
dikerjakan siswa
bersama-sama
Membahas soal
perkalian bersama-
sama
Berani
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan
bersama-sama
bahwa perkalian
Menyimpulkan
bersama-sama
Berani
mengeluarkan
pendapat
146
merupakan
penjumlahan yang
berulang
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
oleh siswa
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
berdo’a bersama
untuk mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran
Bentuk
Tes Contoh Soal
1 Mengubah
penjumlahan
berulang ke
dalam bentuk
perkalian
Essay Ubahlah ke dalam bentuk perkalian.
2 + 2 + 2 = …
147
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd
148
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 3
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Mengubah perkalian ke dalam bentuk penjumlahan berulang
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab diharapkan siswa dapat:
Mengubah perkalian ke dalam bentuk penjumlahan berulang
IV. Metode Pembelajaran
Ceramah dan Tanya Jawab
V. Media Pembelajaran
Buku Ajar
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Mengajak siswa Mengingat-ingat materi
149
untuk mengingat-
ingat materi
penjumlahan
penjumlahan yang
telah dipelajari
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menjelaskan konsep
perkalian di papan
tulis bahwa
perkalian dapat
diubah ke dalam
bentuk penjumlahan
berulang
Memperhatikan guru Perhatian
2 Memberikan contoh
soal
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan soal
perkalian kepada
siswa
Mengerjakan soal
perkalian secara
individu
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
yang telah
dikerjakan siswa
bersama-sama
Membahas soal
perkalian bersama-
sama
Berani
150
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan
bersama-sama
bahwa perkalian
merupakan
penjumlahan yang
berulang
Menyimpulkan
bersama-sama
Berani
mengeluarkan
pendapat
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
oleh siswa
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
berdo’a bersama
untuk mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
151
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran
Bentuk
Tes Contoh Soal
1 Mengubah
perkalian ke
dalam bentuk
penjumlahan
berulang
Essay Ubahlah ke dalam bentuk penjumlahan
berulang. Dan berapakah hasilnya.
3 × 3 = …
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd
152
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 4
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
IX. Kompetensi Dasar
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
X. Indikator Pembelajaran
Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan satu angka
XI. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab diharapkan siswa dapat:
Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan satu angka
XII. Metode Pembelajaran
Ceramah dan Tanya Jawab
XIII. Media Pembelajaran
Buku Ajar
XIV. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Membahas PR yang Membahas PR
153
telah dikerjakan oleh
siswa
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menjelaskan
kembali konsep
perkalian bilangan
yang hasilnya
bilangan satu angka
di papan tulis
Memperhatikan guru Perhatian
2 Memberikan contoh
soal perkalian
bilangan yang
hasilnya bilangan
satu angka
Mengerjakan contoh
soal yang diberikan
guru
Mandiri
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan soal
perkalian bilangan
yang hasilnya
bilangan satu angka
Mengerjakan soal
perkalian bilangan
yang hasilnya bilangan
dua angka secara
individu
Mandiri
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
yang telah
Membahas soal
perkalian bersama-
Berani
154
dikerjakan siswa
bersama-sama
sama
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan
bersama-sama
bahwa perkalian
merupakan
penjumlahan yang
berulang
Menyimpulkan
bersama-sama
Berani
mengeluarkan
pendapat
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
oleh siswa
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
berdo’a bersama
untuk mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
XV. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
155
XVI. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran
Bentuk Tes Contoh Soal
1 Mengalikan bilangan
yang hasilnya
bilangan satu angka
Essay Hitunglah.
c. 2 x 1 =
d. 3 x 2 =
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd
156
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 5
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab, diharapkan siswa dapat:
Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
IV. Metode Pembelajaran
Ceramah dan Tanya Jawab
V. Media Pembelajaran
Buku Ajar
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Membahas PR yang Membahas PR
157
telah dikerjakan oleh
siswa
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menjelaskan
kembali konsep
perkalian bilangan
yang hasilnya
bilangan dua angka
di papan tulis
Memperhatikan guru Perhatian
2 Memberikan contoh
soal perkalian
bilangan yang
hasilnya bilangan
dua angka
Mengerjakan contoh
soal yang diberikan
guru
Mandiri
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan soal
perkalian bilangan
yang hasilnya
bilangan dua angka
Mengerjakan soal
perkalian bilangan
yang hasilnya bilangan
dua angka secara
individu
Mandiri
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal Membahas soal Berani
158
yang telah
dikerjakan siswa
bersama-sama
perkalian bersama-
sama
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan
bersama-sama
bahwa perkalian
merupakan
penjumlahan yang
berulang
Menyimpulkan
bersama-sama
Berani
mengeluarkan
pendapat
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
oleh siswa
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
berdo’a bersama
untuk mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
159
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran Bentuk Tes Contoh Soal
1 Mengalikan
bilangan yang
hasilnya bilangan
dua angka
Essay Hitunglah.
5 x 2 = …
3 x 6 = …
7 x 4 = …
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd
160
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 6
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.8 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab, diharapkan siswa dapat:
Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian
IV. Metode Pembelajaran
Ceramah dan Tanya Jawab
V. Media Pembelajaran
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Membahas PR yang
telah dikerjakan oleh
Membahas PR Tanggung
jawab
161
siswa
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan sebuah
cerita yang
berkaitan dengan
perkalian, seperti:
“Ibu pergi ke
warung. Ibu ingin
membeli 7 buah
permen. Harga satu
permennya Rp 200,-
. Jadi, berapa rupiah
Ibu harus membayar
7 permen tersebut?”
Mendengarkan cerita
ibu
Perhatian
2 Meminta kepada
seluruh siswa untuk
mendiskusikan
bersama-sama
Mendiskusikan
bersama teman
sekelompok
Komunikatif
dan kerjasama
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Meminta kepada
siswa untuk
menjawab soal
cerita tadi
Menjawab soal cerita
tersebut
Berani
mengeluarkan
pendapat
2 Memberikan contoh
soal cerita kepada
Memperhatikan contoh
soal cerita
Perhatian
162
tiap-tiap kelompok,
seperti:
“Kakek mempunyai
3 kandang ayam.
Masing-masing
kandang diisi
dengan 4 ekor ayam.
Berapa banyak
ayam yang dimiliki
Kakek seluruhnya?”
3 Menjelaskan kepada
siswa bagaimana
cara menyelesaikan
soal cerita tersebut
dengan membuat
gambar, seperti
membuat 3 buah
kotak persegi yang
mengibaratkan
sebuah kandang,
lalu gambar 4
bulatan kecil di
dalam kotak persegi
pada masing-masing
kotak persegi.
Banyaknya kotak
ada 3, sebagai
bilangan pengali dan
yang berulang
adalah 4 sebagai
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
163
bilangan dikali.
Sehingga rumus
penulisan
perkaliannya adalah
3 × 4 = 4 + 4 + 4 =
12. Jadi, ada 12
bulatan kecil
sebagai banyaknya
12 ekor ayam.
4 Memberikan lembar
soal cerita kepada
tiap-tiap kelompok
untuk dikerjakan
bersama teman
sekelompoknya
Mengerjakan soal
bersama-sama dengan
menggunakan cara
yang telah dijelaskan
sebelumnya
mandiri,
kerjasama, dan
komunikatif
5 Meminta kepada
tiap kelompok untuk
menuliskan hasil
kerjanya di lembar
soal yang diberikan
Menuliskan hasil kerja
di lembar soal
Kreatif
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
yang telah
dikerjakan siswa
bersama-sama
Membahas soal
perkalian bersama-
sama
Berani
164
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan
bersama-sama
bahwa perkalian
dapat digunakan
dalam kehidupan
sehari-hari dan
perkalian
merupakan
penjumlahan yang
berulang
Menyimpulkan
bersama-sama
Berani
mengeluarkan
pendapat
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
oleh siswa
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
berdo’a bersama
untuk mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
165
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran Bentuk Tes Contoh Soal
1 Menyelesaikan
masalah sehari-hari
yang melibatkan
perkalian
Essay Pak Michele mempunyai 3
buah mobil di garasinya.
Berapa banyak roda mobil
seluruhnya?
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd
166
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 7
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
IX. Kompetensi Dasar
3.9 Melakukan pembagian bilangan dua angka
X. Indikator Pembelajaran
Menafsirkan gambar ke dalam bentuk pembagian
XI. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab, diharapkan siswa dapat:
Menafsirkan gambar ke dalam bentuk pembagian
XII. Metode Pembelajaran
Ceramah dan Tanya Jawab
XIII. Media Pembelajaran
Gambar
XIV. Langkah-langkah Pembelajaran
D. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa untuk
berdoa bersama
Berdoa bersama-sama Disiplin dan
religious
3 Mengabsensi siswa Menyatakan kehadiran Jujur
4 Mengajak siswa untuk Mengingat materi
167
mengingat materi
pengurangan
pengurangan
E. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menampilkan sebuah
gambar di papan tulis
yang berkaitan
dengan pengurangan
Memperhatikan
gambar yang
ditampilkan guru
Perhatian
2 Mengajak siswa
untuk berhitung
bersama-sama
banyaknya objek
yang terdapat di
dalam gambar
tersebut
Berhitung bersama-
sama
Komunikatif
3 Menuliskan jumlah
objek yang telah
dihitung oleh siswa di
tempat yang tersedia
Memperhatikan Perhatian
4 Menjelaskan tentang
gambar tersebut
bahwa pengurangan
berulang dapat diubah
ke dalam bentuk
pembagian
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
168
B.2. Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok
Membentuk
kelompok
Mandiri
2 Memberikan masing-
masing sebuah
gambar yang berbeda
kepada tiap-tiap
kelompok
Menerima gambar
3 Mendampingi siswa
untuk mengerjakan
soal bergambar
tersebut seperti yang
telah dicontohkan
Mengerjakan soal
bergambar bersama
teman sekelompok
Kerjasama
B.3. Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Meminta kepada
masing-masing
perwakilan
kelompok untuk
maju ke depan kelas
untuk menjelaskan
gambar tersebut
Perwakilan kelompok
mempresentasikan
dan siswa yang lain
memperhatikan
Berani,
Tanggungjawab
dan Perhatian
F. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membenarkan hasil
kerja siswa
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian
169
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal yang
sudah dipelajari
namun masih belum
dimengerti siswa
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Mengajak siswa untuk
berdoa bersama
Berdoa bersama Religious
XV. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
XVI. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran
Bentuk
Tes Contoh Soal
1 Menafsirkan
gambar ke
dalam bentuk
pembagian
Essay
Bagaimana bentuk pembagiannya?
Depok, Januari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd
170
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 8
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
IX. Kompetensi Dasar
3.10 Melakukan pembagian bilangan dua angka
X. Indikator Pembelajaran
Mengubah pengurangan berulang ke dalam bentuk pembagian
XI. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab, diharapkan siswa dapat:
Mengubah pengurangan berulang ke dalam bentuk pembagian
XII. Metode Pembelajaran
Ceramah dan Tanya Jawab
XIII. Media Pembelajaran
Buku Ajar
XIV. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Mengajak siswa Mengingat-ingat materi
171
untuk mengingat-
ingat materi
perkalian dan
pengurangan
perkalian dan
pengurangan yang
telah dipelajari
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menunjukkan
ilustrasi cerita
kepada siswa
tentang konsep
pembagian melalui
pengurangan
berulang
Memperhatikan gambar Perhatian
2 Menjelaskan
ilustrasi cerita
tersebut ke dalam
konsep pembagian
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
3 Menjelaskan konsep
pembagian di papan
tulis
Memperhatikan guru Perhatian
4 Memberikan contoh
soal
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan soal
pembagian kepada
siswa
Mengerjakan soal
pembagian secara
individu
Mandiri
172
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
yang telah
dikerjakan siswa
bersama-sama
Membahas soal
pembagian bersama-
sama
Berani
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan hasil
kegiatan bersama-
sama bahwa
pembagian
merupakan
pengurangan yang
berulang sampai
habis
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
untuk berdo’a
bersama untuk
mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama Religious dan
disiplin
173
XV. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
XVI. Evaluasi
No. Indikator Pembelajaran Bentuk Tes Contoh Soal
1 Mengubah
pengurangan berulang
ke dalam bentuk
pembagian
Essay Joni mempunyai 8 buah
permen, kemudian akan
diberikan kepada Roy dan
Angga. Masing-masing
mendapatkan 4 buah
permen. Bagaimana bentuk
pembagiannya?
Depok, Februari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd
174
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 9
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.11 Melakukan pembagian bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Mengubah pembagian ke dalam bentuk pengurangan berulang
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab, diharapkan siswa dapat:
Mengubah pembagian ke dalam bentuk pengurangan berulang
IV. Metode Pembelajaran
Ceramah dan Tanya Jawab
V. Media Pembelajaran
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Mengajak siswa
untuk mengingat-
Mengingat-ingat materi
perkalian dan
175
ingat materi
perkalian dan
pengurangan
pengurangan yang
telah dipelajari
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menunjukkan
ilustrasi gambar
kepada siswa
tentang konsep
pembagian
Memperhatikan gambar Perhatian
2 Menjelaskan
ilustrasi gambar
tersebut ke dalam
konsep pembagian
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian dan
rasa ingin tahu
3 Menjelaskan konsep
pembagian di papan
tulis
Memperhatikan guru Perhatian
4 Memberikan contoh
soal
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan soal
pembagian kepada
siswa
Mengerjakan soal
pembagian secara
individu
Mandiri
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
176
1 Membahas soal
yang telah
dikerjakan siswa
bersama-sama
Membahas soal
pembagian bersama-
sama
Berani
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan hasil
kegiatan bersama-
sama bahwa
pembagian
merupakan
pengurangan yang
berulang sampai
habis
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
untuk berdo’a
bersama untuk
mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama Religious dan
disiplin
177
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran Bentuk Tes Contoh Soal
1 Mengubah
pembagian ke
dalam bentuk
pengurangan yang
berulang
Essay Hitunglah.
c. 6 : 3 =
d. 9 : 3 =
Depok, Februari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd
178
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 10
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.12 Melakukan pembagian bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Membagi bilangan satu angka
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab, diharapkan siswa dapat:
Membagi bilangan satu angka
IV. Metode Pembelajaran
Ceramah dan Tanya Jawab
V. Media Pembelajaran
Buku Ajar
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung
179
telah dikerjakan oleh
siswa di rumah
jawab
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menjelaskan konsep
pembagian bilangan
satu angka dengan
pengurangan
berulang
Memperhatikan guru Perhatian
2 Memberikan contoh
soal
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan soal
pembagian bilangan
satu angka kepada
siswa
Mengerjakan soal
pembagian bilangan
satu angka secara
individu
Mandiri
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
yang telah
dikerjakan siswa
bersama-sama
Membahas soal
pembagian bersama-
sama
Berani
180
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan hasil
kegiatan bersama-
sama bahwa
pembagian
merupakan
pengurangan
berulangan sampai
habis (nol)
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
untuk berdo’a
bersama untuk
mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
181
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran Bentuk Tes Contoh Soal
1 Membagi bilangan
satu angka
Essay Hitunglah.
c. 8 : 2 =
d. 6 : 3 =
Depok, Februari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd
182
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 11
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.13 Melakukan pembagian bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Membagi bilangan dua angka
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab, diharapkan siswa dapat:
Membagi bilangan dua angka
IV. Metode Pembelajaran
Ceramah dan Tanya Jawab
V. Media Pembelajaran
Buku Ajar
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung
183
telah dikerjakan oleh
siswa di rumah
jawab
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menjelaskan konsep
pembagian bilangan
satu angka dengan
pengurangan
berulang
Memperhatikan guru Perhatian
2 Memberikan contoh
soal
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menjelaskan konsep
pembagian bilangan
dua angka dengan
pengurangan
berulang
Memperhatikan guru Perhatian
2 Memberikan contoh
soal
Memperhatikan
penjelasan guru
Perhatian
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
yang telah
dikerjakan siswa
bersama-sama
Membahas soal
pembagian bersama-
sama
Berani
184
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan hasil
kegiatan bersama-
sama bahwa
pembagian
merupakan
pengurangan
berulangan sampai
habis (nol)
Menyimpulkan
bersama-sama
Komunikatif
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
untuk berdo’a
bersama untuk
mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama Religious dan
disiplin
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
185
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran
Bentuk Tes Contoh Soal
1 Membagi
bilangan dua
angka
Essay Hitunglah.
c. 20 : 4 =
d. 45 : 9 =
Depok, Februari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd
186
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok
Kelas/Semester : II/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 12
Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka
I. Kompetensi Dasar
3.14 Melakukan pembagian bilangan dua angka
II. Indikator Pembelajaran
Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan pembagian
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab, diharapkan siswa dapat:
Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian
IV. Metode Pembelajaran
Ceramah dan Tanya Jawab
V. Media Pembelajaran
Buku Ajar
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan salam Menjawab salam Religious
2 Mengajak siswa
berdo’a bersama-
sama
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
3 Membahas PR yang Membahas PR
187
telah dikerjakan oleh
siswa
B. Kegiatan Inti
B.1) Eksplorasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan sebuah
cerita yang
berkaitan dengan
pembagian, seperti:
“kakak mempunyai
enam buah permen.
Akan diberikan
kepada Ani dan Ina.
Berapa buah permen
yang didapat oleh
Ani dan Ina?”
Mendengarkan cerita
yang diberikan oleh
guru
Perhatian
2 Meminta kepada
seluruh siswa untuk
mendiskusikan
bersama-sama
Mendiskusikan
bersama teman
sekelompok
Komunikatif
dan kerjasama
B.2) Elaborasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Memberikan sebuah
soal cerita yang
berkaitan dengan
pembagian
Mendengarkan cerita
ibu
Perhatian
2 Meminta kepada
seluruh siswa untuk
Mendiskusikan
bersama teman
Komunikatif
dan kerjasama
188
mendiskusikan
bersama-sama
sekelompok
B.3) Konfirmasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Membahas soal
yang telah
dikerjakan siswa
bersama-sama
Membahas soal
perkalian bersama-
sama
Berani
C. Kegiatan Akhir
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1 Menyimpulkan
bersama-sama
Menyimpulkan
bersama-sama
Berani
mengeluarkan
pendapat
2 Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
menanyakan hal
yang sudah
dipelajari namun
belum dipahami
oleh siswa
Bertanya Rasa ingin tahu
3 Memberikan PR Menerima PR
4 Mengajak siswa
berdo’a bersama
untuk mengakhiri
pembelajaran
Berdo’a bersama-sama Religious dan
disiplin
189
VII. Sumber Belajar
Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008
VIII. Evaluasi
No. Indikator
Pembelajaran Bentuk Tes Contoh Soal
1 Menyelesaikan
masalah sehari-hari
yang melibatkan
pembagian
Essay 2. Bu Candra memiliki 10
ekor ayam. Tapi, bu
Candra hanya
mempunyai 2 kandang
ayam. Berapa banyak
ekor ayam pada tiap-tiap
kandang?
Depok, Februari 2014
Mengetahui,
Peneliti, Guru Kelas,
Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd
190
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa
Kelas II MI Al-Hidayah
Materi Perkalian dan Pembagian
No. Kompetensi
Dasar
Tingkat
Kemampuan
Indikator
Pembelajaran
No.
Butir
Soal
Jumlah Bentuk
Soal
1
Melakukan
perkalian
yang hasilnya
bilangan dua
angka Pengetahuan
Menafsirkan
gambar ke
dalam bentuk
perkalian
1, 2 2
Essay
Mengubah
perkalian ke
dalam bentuk
penjumlahan
berulang
3 1
Mengubah
penjumlahan
berulang ke
dalam bentuk
perkalian
4 1
Pemahaman
Mengalikan
bilangan
yang
hasilnya
bilangan satu
angka
9a 1
Mengalikan
bilangan
yang
hasilnya
bilangan dua
angka
9b, 9c 2
Penerapan
Menyelesaika
n masalah
sehari-hari
yang
melibatkan
perkalian
11, 12 2
2 Melakukan
pembagian
bilangan dua
Pengetahuan
Menafsirkan
gambar ke
dalam bentuk
pembagian
5, 6 2
Essay
Lampiran 2
191
angka Mengubah
pembagian ke
dalam bentuk
pengurangan
berulang
7 1
Mengubah
pengurangan
berulang ke
dalam bentuk
pembagian
8 1
Pemahaman
Membagi
bilangan satu
angka
10a 1
Membagi
bilangan dua
angka
10b,
10c 2
Penerapan
Menyelesaika
n masalah
sehari-hari
yang
melibatkan
pembagian
13, 14 2
Jumlah 18
192
Rubrik Penilaian
No. Nomor
Butir Soal Aspek yang dinilai Skor
1 1 Cara dan jawaban benar 5
Cara dan jawaban salah 1
2 2 Cara dan jawaban benar 5
Cara dan jawaban salah 1
3 3 Cara dan hasil benar 4
Cara benar dan hasil salah 3
Cara salah dan hasil benar 2
Cara dan hasil salah 1
4 4 Cara dan hasil benar 4
Cara benar dan hasil salah 3
Cara salah dan hasil benar 2
Cara dan hasil salah 1
5 5 Jawaban benar 5
Jawaban salah 1
6 6 Jawaban benar 5
Jawaban salah 1
7 7 Cara benar dan hasil benar 4
Cara benar dan hasil salah 3
Cara salah dan hasil benar 2
Cara salah dan hasil salah 1
8 8 Jawaban benar 4
Jawaban salah 1
9 9a Cara benar dan hasil benar 4
Cara benar dan hasil salah 3
Cara salah dan hasil benar 2
Cara salah dan hasil salah 1
Lampiran 3
193
10 9b Cara benar dan hasil benar 4
Cara benar dan hasil salah 3
Cara salah dan hasil benar 2
Cara salah dan hasil salah 1
11 9c Cara benar dan hasil benar 4
Cara benar dan hasil salah 3
Cara salah dan hasil benar 2
Cara salah dan hasil salah 1
12 10a Cara benar dan hasil benar 4
Cara benar dan hasil salah 3
Cara salah dan hasil benar 2
Cara salah dan hasil salah 1
13 10b Cara benar dan hasil benar 4
Cara benar dan hasil salah 3
Cara salah dan hasil benar 2
Cara salah dan hasil salah 1
14 10c Cara benar dan hasil benar 4
Cara benar dan hasil salah 3
Cara salah dan hasil benar 2
Cara salah dan hasil salah 1
15 11 Konsep perkalian tepat, cara benar dan
hasil benar 10
Konsep pekalian tepat, cara benar dan
hasil salah 8
Konsep perkalian tepat, cara salah dan
hasil benar 7
Konsep perkalian tepat, cara salah dan
hasil salah 6
Konsep perkalian salah dan hasil benar 4
Konsep perkalian salah dan hasil salah 2
194
Tidak menggunakan cara 1
16 12 Konsep perkalian tepat, cara benar dan
hasil benar 10
Konsep perkalian tepat, cara benar dan
hasil salah 8
Konsep perkalian tepat, cara salah dan
hasil hasil benar 7
Konsep perkalian tepat, cara salah dan
hasil salah 6
Konsep perkalian salah dan hasil benar 4
Konsep perkalian salah dan hasil salah 2
Tidak menggunakan cara 1
17 13 Konsep pembagian tepat, cara benar dan
hasil benar 10
Konsep pembagian tepat, cara benar dan
hasil salah 8
Konsep pembagian tepat, cara salah dan
hasil benar 7
Konsep pembagian tepat, cara salah dan
hasil salah 6
Konsep pembagian salah dan hasil benar 4
Konsep pembagian salah dan hasil salah 2
Tidak menggunakan cara 1
18 14 Konsep pembagian tepat, cara benar dan
hasil benar 10
Konsep pembagian tepat, cara benar dan
hasil salah 8
Konsep pembagian tepat, cara salah dan
hasil benar 7
Konsep pembagian tepat, cara salah dan 6
195
hasil salah
Konsep pembagian salah dan hasil benar 4
Konsep pembagian salah dan hasil salah 2
Tidak menggunakan cara 1
Total Skor 100
196
Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas II
Materi Perkalian dan Pembagian
Nama : …………………………..
Kelas : …………………………..
Tanggal : …………………………..
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar.
1.
Bentuk perkalian pada gambar di atas adalah …………………………………
2.
Bentuk perkalian pada gambar di atas adalah………………………………
3. Ubahlah ke dalam bentuk penjumlahan berulang dan berapakah hasilnya!
× =…………………………………………………………
4. Bagaimanakah bentuk perkalian dari penjumlahan berulang berikut!
Kemudian tentukan hasilnya!
+ + + + + =……………...
4 6
4 4 4 4 4 4
Lampiran 4
197
5.
Perhatikan gambar di atas!
Bentuk pembagian pada gambar di atas adalah ………………………………..
6.
Perhatikan gambar di atas!
Bentuk pembagian pada gambar di atas adalah
……………………………………
7. Ubahlah ke dalam bentuk pengurangan berulang dan berapakah hasilnya!
: = …………………………………………………
8. Bagaimanakah bentuk pembagian dari pengurangan berulang berikut!
Kemudian tentukan hasilnya!
72 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 = : = …………………
9. Hitunglah perkalian berikut ini!
a. 3 × 3 = …
b. 6 × 9 = …
c. 7 × 4 = …
54 6
… …
198
10. Hitunglah pembagian berikut ini!
a. 8 : 4 = …
b. 25 : 5 = …
c. 42 : 7 = …
11. Ada 9 tenda pramuka. Setiap tenda ditempati 8 orang. Berapa orang yang ada
di dalam tenda?
12. Rudi mempunyai 3 kotak pensil, tiap kotak berisi 6 pensil. Berapa pensil Rudi
seluruhnya?
13. Ada 15 anak akan mengikuti upacara. Untuk menuju tempat upacara, mereka
naik becak. Setiap becak dapat dinaiki 3 anak. Berapa becak yang dibutuhkan?
14. Ibu Meli membeli mangga sebanyak 21 buah. Mangga dimasukkan ke dalam 3
tas plastik. Banyaknya mangga dalam tas plastik adalah sama. Berapa
banyaknya mangga pada setiap tas plastik?
Selamat Mengerjakan “Semoga menjadi anak yang pintar”
199
Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas II MI Al Hidayah
Materi Perkalian dan Pembagian
Nama : …………………………..
Kelas : …………………………..
Tanggal : …………………………..
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar.
1.
Bentuk perkalian pada gambar di atas adalah ………………………………
2.
Bentuk perkalian pada gambar di atas adalah…………………………………
3. Ubahlah ke dalam bentuk penjumlahan berulang dan berapakah hasilnya!
× =…………………………………………………………
4. Bagaimanakah bentuk perkalian dari penjumlahan berulang berikut!
Kemudian tentukan hasilnya!
+ + + + + =………………
4 6
4 4 4 4 4 4
Lampiran 5
200
5.
Perhatikan gambar di atas!
Bentuk pembagian pada gambar di atas adalah ………………………………
6.
Perhatikan gambar di atas!
Bentuk pembagian pada gambar di atas adalah ………………………………
7. Ubahlah ke dalam bentuk pengurangan berulang dan berapakah hasilnya!
: = ...……………………………………………….
8. Hitunglah perkalian berikut ini!
a. 6 × 9 = …
b. 7 × 4 = …
9. Hitunglah pembagian berikut ini!
a. 8 : 4 = …
b. 25 : 5 = …
c. 42 : 7 = …
10. Ada 9 tenda pramuka. Setiap tenda ditempati 8 orang. Berapa orang yang ada
di dalam tenda?
54 6
201
11. Rudi mempunyai 3 kotak pensil, tiap kotak berisi 6 pensil. Berapa pensil Rudi
seluruhnya?
12. Ada 15 anak akan mengikuti upacara. Untuk menuju tempat upacara, mereka
naik becak. Setiap becak dapat dinaiki 3 anak. Berapa becak yang dibutuhkan?
13. Ibu Meli membeli mangga sebanyak 21 buah. Mangga dimasukkan ke dalam 3
tas plastik. Banyaknya mangga dalam tas plastik adalah sama. Berapa
banyaknya mangga pada setiap tas plastik?
Selamat Mengerjakan “Semoga menjadi anak yang pintar”
202
Perhitungan Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika
Siswa Butiar Soal
Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 9c 10a 10b 10c 11 12 13 14
1 1 1 4 3 5 5 1 4 4 3 4 2 2 2 7 7 7 7 69
2 1 1 2 2 1 1 3 4 3 2 2 4 4 4 1 2 1 1 39
3 1 1 2 2 1 1 1 4 4 4 2 1 1 1 1 2 2 1 32
4 1 1 2 1 1 1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32
5 1 1 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 7 7 7 7 66
6 1 1 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 7 7 7 7 69
7 1 1 4 4 1 1 4 4 4 3 4 2 2 2 7 4 7 7 62
8 5 5 2 2 1 1 4 4 4 2 2 1 4 4 7 7 6 2 63
9 1 5 4 3 1 1 1 4 4 4 4 2 2 2 7 7 7 7 66
10 1 1 2 1 5 5 1 4 4 2 2 2 2 2 1 1 2 7 45
11 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 100
12 1 1 4 3 5 5 1 4 4 4 2 4 4 4 8 10 7 7 78
13 5 5 4 2 1 1 4 4 1 4 4 4 4 4 10 10 10 10 87
14 1 1 4 1 1 1 4 4 4 2 2 0 0 0 0 0 0 0 25
15 5 5 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 0 7 0 0 7 62
16 1 1 2 0 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 24
17 1 1 4 2 1 1 2 4 4 4 4 3 3 3 1 7 7 7 59
18 5 5 4 4 5 5 4 4 2 2 1 4 4 4 7 7 7 7 81
19 1 1 2 1 5 5 1 4 4 2 2 2 2 2 1 1 2 7 45
20 1 1 4 2 1 1 1 4 4 2 2 3 1 3 7 7 7 7 58
21 5 5 2 4 1 1 1 4 4 2 2 3 1 3 7 4 7 7 63
22 1 1 4 4 1 1 1 4 4 3 3 4 3 1 7 4 7 7 60
23 1 1 1 1 1 1 2 4 4 2 2 4 4 4 1 2 1 1 37
24 5 1 4 2 1 1 1 4 4 4 4 1 2 2 7 7 2 7 59
25 1 1 4 2 1 1 2 4 3 4 4 1 2 1 1 7 7 7 53
26 5 1 4 1 1 1 4 4 4 4 4 2 2 2 6 7 1 1 54
27 1 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 7 0 0 64
28 1 1 4 4 1 1 1 1 1 4 4 2 2 2 6 6 1 7 49
29 1 1 4 2 1 1 2 4 4 4 4 2 2 2 7 7 1 7 56
30 1 1 4 4 1 1 4 4 3 3 4 2 2 2 1 2 2 7 48
31 1 1 1 1 1 1 1 4 4 2 2 1 1 1 1 1 1 1 26
32 5 5 3 3 5 5 1 4 4 2 2 1 1 1 7 1 6 7 63
33 5 5 4 4 1 1 4 4 3 4 4 1 3 3 10 10 10 10 86
34 1 1 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 7 1 7 66
35 1 1 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 7 7 7 7 80
Ʃ 75 75 117 88 75 75 80 134 124 110 108 90 91 89 169 178 153 195 2026
r xy 0.48 0.55 0.632 0.65 0.38 0.38 0.37 0.29 0.02 0.5 0.45 0.48 0.6 0.54 0.8 0.79 0.74 0.72
r tabel 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334
Keterangan valid valid valid Valid valid valid valid Tdk
valid
tdk
valid valid valid valid valid Valid Valid valid valid valid
Lam
pira
n 6
2
01
203
Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa
Siswa Butir Soal Skor
Total
Kuadrat
Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 1 1 4 3 5 5 1 3 4 2 2 2 7 7 7 7 61 3721
2 1 1 2 2 1 1 3 2 2 4 4 4 1 2 1 1 32 1024
3 1 1 2 2 1 1 1 4 2 1 1 1 1 2 2 1 24 576
4 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 676
5 1 1 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 7 7 7 7 58 3364
6 1 1 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 7 7 7 7 61 3721
7 1 1 4 4 1 1 4 3 4 2 2 2 7 4 7 7 54 2916
8 5 5 2 2 1 1 4 2 2 1 4 4 7 7 6 2 55 3025
9 1 5 4 3 1 1 1 4 4 2 2 2 7 7 7 7 58 3364
10 1 1 2 1 5 5 1 2 2 2 2 2 1 1 2 7 37 1369
11 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 92 8464
12 1 1 4 3 5 5 1 4 2 4 4 4 8 10 7 7 70 4900
13 5 5 4 2 1 1 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 82 6724
14 1 1 4 1 1 1 4 2 2 0 0 0 0 0 0 0 17 289
15 5 5 4 4 1 1 4 4 4 4 4 0 7 0 0 7 54 2916
16 1 1 2 0 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 21 441
17 1 1 4 2 1 1 2 4 4 3 3 3 1 7 7 7 51 2601
18 5 5 4 4 5 5 4 2 1 4 4 4 7 7 7 7 75 5625
19 1 1 2 1 5 5 1 2 2 2 2 2 1 1 2 7 37 1369
20 1 1 4 2 1 1 1 2 2 3 1 3 7 7 7 7 50 2500
21 5 5 2 4 1 1 1 2 2 3 1 3 7 4 7 7 55 3025
22 1 1 4 4 1 1 1 3 3 4 3 1 7 4 7 7 52 2704
23 1 1 1 1 1 1 2 2 2 4 4 4 1 2 1 1 29 841
24 5 1 4 2 1 1 1 4 4 1 2 2 7 7 2 7 51 2601
25 1 1 4 2 1 1 2 4 4 1 2 1 1 7 7 7 46 2116
26 5 1 4 1 1 1 4 4 4 2 2 2 6 7 1 1 46 2116
27 1 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 1 7 0 0 56 3136
28 1 1 4 4 1 1 1 4 4 2 2 2 6 6 1 7 47 2209
29 1 1 4 2 1 1 2 4 4 2 2 2 7 7 1 7 48 2304
30 1 1 4 4 1 1 4 3 4 2 2 2 1 2 2 7 41 1681
31 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 18 324
32 5 5 3 3 5 5 1 2 2 1 1 1 7 1 6 7 55 3025
33 5 5 4 4 1 1 4 4 4 1 3 3 10 10 10 10 79 6241
34 1 1 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 1 7 1 7 58 3364
35 1 1 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 7 7 7 7 72 5184
Ʃ X 75 75 117 88 75 75 80 110 108 90 91 89 169 178 153 195 1768 100456
Ʃ X² 275 275 427 276 275 275 250 376 370 286 289 281 1187 1244 1041 1395
σ² 3.36 3.36 1.05 1.61 3.36 3.36 1.97 0.89 1.08 1.61 1.54 1.61 10.91 9.96 10.95 9.08 65.7
Varians Total 327.85
r11 0.85
Lam
pira
n 7
20
2
204
Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa
Siswa Butir Soal Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 1 61 4 3 5 5 1 3 4 2 2 2 7 7 7 7 61
2 1 32 2 2 1 1 3 2 2 4 4 4 1 2 1 1 32
3 1 24 2 2 1 1 1 4 2 1 1 1 1 2 2 1 24
4 1 26 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26
5 1 58 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 7 7 7 7 58
6 1 61 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 7 7 7 7 61
7 1 54 4 4 1 1 4 3 4 2 2 2 7 4 7 7 54
8 5 55 2 2 1 1 4 2 2 1 4 4 7 7 6 2 55
9 1 58 4 3 1 1 1 4 4 2 2 2 7 7 7 7 58
10 1 37 2 1 5 5 1 2 2 2 2 2 1 1 2 7 37
11 5 92 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 92
12 1 70 4 3 5 5 1 4 2 4 4 4 8 10 7 7 70
13 5 82 4 2 1 1 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 82
14 1 17 4 1 1 1 4 2 2 0 0 0 0 0 0 0 17
15 5 54 4 4 1 1 4 4 4 4 4 0 7 0 0 7 54
16 1 21 2 0 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 21
17 1 51 4 2 1 1 2 4 4 3 3 3 1 7 7 7 51
18 5 75 4 4 5 5 4 2 1 4 4 4 7 7 7 7 75
19 1 37 2 1 5 5 1 2 2 2 2 2 1 1 2 7 37
20 1 50 4 2 1 1 1 2 2 3 1 3 7 7 7 7 50
21 5 55 2 4 1 1 1 2 2 3 1 3 7 4 7 7 55
22 1 52 4 4 1 1 1 3 3 4 3 1 7 4 7 7 52
23 1 29 1 1 1 1 2 2 2 4 4 4 1 2 1 1 29
24 5 51 4 2 1 1 1 4 4 1 2 2 7 7 2 7 51
25 1 46 4 2 1 1 2 4 4 1 2 1 1 7 7 7 46
26 5 46 4 1 1 1 4 4 4 2 2 2 6 7 1 1 46
27 1 56 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 1 7 0 0 56
28 1 47 4 4 1 1 1 4 4 2 2 2 6 6 1 7 47
29 1 48 4 2 1 1 2 4 4 2 2 2 7 7 1 7 48
30 1 41 4 4 1 1 4 3 4 2 2 2 1 2 2 7 41
31 1 18 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 18
32 5 55 3 3 5 5 1 2 2 1 1 1 7 1 6 7 55
33 5 79 4 4 1 1 4 4 4 1 3 3 10 10 10 10 79
34 1 58 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 1 7 1 7 58
35 1 72 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 7 7 7 7 72
Ʃ x 75 1768 117 88 75 75 80 110 108 90 91 89 169 178 153 195
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
P 0,43 0,43 0,84 0,63 0,43 0,43 0,57 0,79 0,77 0,64 0,65 0,63 0,48 0,51 0,44 0,56
Keterangan sedang sedang mudah sedang sedang sedang sedang Mudah mudah sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang
Lam
pira
n 8
20
3
205
Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa
No. Siswa Butir Soal Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Total
1 11 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 92
2 13 5 5 4 2 1 1 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 82
3 33 5 5 4 4 1 1 4 4 4 1 3 3 10 10 10 10 79
4 18 5 5 4 4 5 5 4 2 1 4 4 4 7 7 7 7 75
5 35 1 1 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 7 7 7 7 72
6 12 1 1 4 3 5 5 1 4 2 4 4 4 8 10 7 7 70
7 1 1 1 4 3 5 5 1 3 4 2 2 2 7 7 7 7 61
8 6 1 1 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 7 7 7 7 61
9 5 1 1 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 7 7 7 7 58
10 9 1 5 4 3 1 1 1 4 4 2 2 2 7 7 7 7 58
11 34 1 1 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 1 7 1 7 58
12 27 1 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 1 7 0 0 56
13 8 5 5 2 2 1 1 4 2 2 1 4 4 7 7 6 2 55
14 21 5 5 2 4 1 1 1 2 2 3 1 3 7 4 7 7 55
15 32 5 5 3 3 5 5 1 2 2 1 1 1 7 1 6 7 55
16 7 1 1 4 4 1 1 4 3 4 2 2 2 7 4 7 7 54
17 15 5 5 4 4 1 1 4 4 4 4 4 0 7 0 0 7 54
18 22 1 1 4 4 1 1 1 3 3 4 3 1 7 4 7 7 52
19 17 1 1 4 2 1 1 2 4 4 3 3 3 1 7 7 7 51
20 24 5 1 4 2 1 1 1 4 4 1 2 2 7 7 2 7 51
21 20 1 1 4 2 1 1 1 2 2 3 1 3 7 7 7 7 50
22 29 1 1 4 2 1 1 2 4 4 2 2 2 7 7 1 7 48
23 28 1 1 4 4 1 1 1 4 4 2 2 2 6 6 1 7 47
24 25 1 1 4 2 1 1 2 4 4 1 2 1 1 7 7 7 46
25 26 5 1 4 1 1 1 4 4 4 2 2 2 6 7 1 1 46
26 30 1 1 4 4 1 1 4 3 4 2 2 2 1 2 2 7 41
27 10 1 1 2 1 5 5 1 2 2 2 2 2 1 1 2 7 37
28 19 1 1 2 1 5 5 1 2 2 2 2 2 1 1 2 7 37
29 2 1 1 2 2 1 1 3 2 2 4 4 4 1 2 1 1 32
30 23 1 1 1 1 1 1 2 2 2 4 4 4 1 2 1 1 29
31 4 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26
32 3 1 1 2 2 1 1 1 4 2 1 1 1 1 2 2 1 24
33 16 1 1 2 0 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 21
34 31 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 18
35 14 1 1 4 1 1 1 4 2 2 0 0 0 0 0 0 0 17
Lam
pira
n 9
20
4
206
27% Kelompok Atas
No. Siswa Butir Soal Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 11 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 92
2 13 5 5 4 2 1 1 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 82
3 33 5 5 4 4 1 1 4 4 4 1 3 3 10 10 10 10 79
4 18 5 5 4 4 5 5 4 2 1 4 4 4 7 7 7 7 75
5 35 1 1 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 7 7 7 7 72
6 12 1 1 4 3 5 5 1 4 2 4 4 4 8 10 7 7 70
7 1 1 1 4 3 5 5 1 3 4 2 2 2 7 7 7 7 61
8 6 1 1 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 7 7 7 7 61
9 5 1 1 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 7 7 7 7 58
10 9 1 5 4 3 1 1 1 4 4 2 2 2 7 7 7 7 58
Ʃ x 26 30 40 32 30 30 25 37 35 33 35 35 80 82 79 79
Sm 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10
N atas 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
p 27% (atas) 0.52 0.6 1 0.8 0.6 0.6 0.625 0.925 0.875 0.825 0.875 0.875 0.8 0.82 0.79 0.79
27% Kelompok Bawah
No. Siswa Butir Soal Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 30 1 1 4 4 1 1 4 3 4 2 2 2 1 2 2 7 41
2 10 1 1 2 1 5 5 1 2 2 2 2 2 1 1 2 7 37
3 19 1 1 2 1 5 5 1 2 2 2 2 2 1 1 2 7 37
4 2 1 1 2 2 1 1 3 2 2 4 4 4 1 2 1 1 32
5 23 1 1 1 1 1 1 2 2 2 4 4 4 1 2 1 1 29
6 4 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26
7 3 1 1 2 2 1 1 1 4 2 1 1 1 1 2 2 1 24
8 16 1 1 2 0 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 21
9 31 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 18
10 14 1 1 4 1 1 1 4 2 2 0 0 0 0 0 0 0 17
Ʃ x 10 10 22 14 18 18 19 23 22 20 19 20 10 14 14 29
Sm 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10
N bawah 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
p 27% (bwh) 0.2 0.2 0.55 0.35 0.36 0.36 0.475 0.575 0.55 0.5 0.475 0.5 0.1 0.14 0.14 0.29
20
5
207
Rekapitulasi Nilai Post Test Kelas Eksperimen
Siswa Butir Soal
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8a 8b 9a 9b 9c 10 11 12 13
1 7 7 4 3 7 7 4 3 4 4 4 2 10 0 0 0 66
2 7 7 3 2 7 7 4 3 4 4 4 2 10 0 0 0 64
3 7 7 4 4 7 7 4 3 4 2 2 1 1 2 0 0 55
4 7 7 4 2 7 7 4 4 4 4 2 2 10 0 0 0 64
5 7 7 4 3 7 7 1 4 2 2 2 2 10 10 10 10 88
6 1 7 4 2 7 7 4 4 4 2 2 2 10 10 10 10 86
7 7 7 2 2 7 7 2 3 3 2 2 2 4 4 8 8 70
8 7 7 4 2 1 1 4 4 4 2 2 2 0 0 0 0 40
9 1 7 4 2 7 7 4 4 4 2 2 2 10 10 10 10 86
10 7 7 2 2 1 1 4 3 3 4 4 4 0 0 0 0 42
11 7 7 4 2 7 7 4 4 4 4 4 3 10 10 10 10 97
12 7 7 2 2 1 1 4 3 3 3 4 3 0 0 0 0 40
13 7 7 4 2 7 7 2 4 4 3 3 2 1 0 1 1 55
14 7 1 2 2 7 7 1 3 3 4 3 2 0 0 0 0 42
15 7 7 2 4 7 1 1 1 1 2 2 1 8 10 10 8 72
16 7 7 4 1 7 7 4 4 3 3 2 1 0 0 0 0 50
17 7 7 2 4 7 7 1 4 4 4 4 4 10 10 10 10 95
18 7 7 4 4 7 7 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 100
19 7 7 2 2 1 1 1 4 4 4 2 3 10 10 10 6 74
20 7 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 82
21 7 7 4 2 7 1 4 4 4 3 2 3 0 0 0 0 48
22 7 7 4 4 7 7 4 3 4 4 4 4 10 10 10 10 99
23 7 7 4 4 1 1 4 3 4 4 4 4 1 2 0 0 50
24 7 7 2 2 7 7 2 3 4 4 4 4 8 7 1 1 70
25 7 7 2 2 1 1 2 4 4 2 2 2 8 10 10 10 74
26 7 1 4 4 1 7 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 88
27 7 7 4 4 1 1 4 3 3 2 4 4 8 10 10 10 82
28 7 7 4 4 7 7 2 3 3 2 2 2 7 7 1 1 66
29 7 7 4 4 1 1 4 3 3 4 3 3 8 10 10 10 82
30 7 7 4 4 7 7 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 100
31 7 7 4 2 7 7 4 3 4 4 4 4 10 10 10 10 97
32 1 1 3 3 7 7 4 3 4 4 4 4 1 2 1 1 50
33 7 7 3 2 1 1 3 3 3 2 4 2 8 10 8 8 72
34 7 7 3 2 1 1 2 3 4 2 3 2 7 10 10 8 72
35 7 7 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 0 0 0 0 48
Lam
pira
n 1
0
20
6
208
Rekapitulasi Nilai Post Test Kelas Kontrol
Siswa Butir Soal
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8a 8b 9a 9b 9c 10 11 12 13
1 7 7 4 3 7 1 4 3 4 2 2 2 0 0 0 0 46
2 7 7 2 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 23
3 7 7 4 4 7 7 4 3 4 2 2 1 1 2 0 0 55
4 1 7 2 2 1 1 1 3 2 2 2 1 0 0 0 0 25
5 7 7 4 3 7 7 1 4 2 2 2 2 0 0 0 0 48
6 1 7 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 0 0 0 0 25
7 7 7 2 1 7 1 2 3 1 2 2 1 0 0 0 0 36
8 7 7 4 2 1 1 4 4 4 2 2 2 8 7 8 1 64
9 1 7 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 0 0 0 0 25
10 7 7 2 2 1 1 4 3 3 3 4 4 0 0 0 0 41
11 7 7 4 4 7 7 4 4 3 4 4 4 0 0 0 0 59
12 7 7 2 2 1 1 4 3 3 3 4 2 0 0 0 0 39
13 7 7 4 2 7 7 2 4 4 3 3 2 1 0 1 1 55
14 7 1 2 2 7 7 1 3 3 4 3 1 0 0 0 0 41
15 7 7 2 3 7 1 1 1 1 2 2 1 8 10 0 8 61
16 7 7 4 1 7 7 4 4 3 3 2 1 0 0 0 0 50
17 7 7 2 4 7 7 1 4 4 4 4 4 0 0 0 0 55
18 7 7 4 4 7 7 4 3 4 4 4 4 0 0 0 0 59
19 7 7 2 2 1 1 1 4 4 3 2 3 10 10 10 6 73
20 7 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 82
21 7 7 4 2 7 1 4 4 4 3 2 3 0 0 0 0 48
22 7 7 2 2 1 1 4 3 3 3 3 3 0 0 0 0 39
23 7 7 4 4 1 1 4 3 4 4 4 4 1 2 0 0 50
24 1 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 0 0 0 0 36
25 7 7 2 2 1 1 4 3 4 2 2 2 10 10 10 10 77
26 7 1 4 4 1 7 4 3 2 2 2 2 0 0 0 0 39
27 7 7 4 4 1 1 4 3 3 2 4 4 8 10 10 10 82
28 7 7 4 4 7 7 2 4 4 2 2 2 7 7 1 1 68
29 7 7 4 4 1 1 4 3 3 4 3 3 8 7 0 0 59
30 7 7 4 4 7 1 4 4 3 2 4 4 8 7 1 1 68
31 7 7 4 2 7 7 4 3 4 4 4 4 10 10 0 0 77
32 1 1 3 3 7 7 4 3 4 4 4 4 1 2 1 1 50
33 7 7 2 1 1 1 1 1 1 2 3 2 8 8 8 8 61
34 7 7 3 2 1 1 2 3 4 2 3 2 8 10 10 8 73
35 7 7 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 0 10 10 0 68
36 7 7 4 4 1 1 2 3 4 2 2 2 8 8 8 1 64
37 7 1 3 2 1 1 4 4 4 2 2 2 8 7 8 8 64
Lam
pira
n 1
1
20
7
208
Perhitungan Uji Validitas Instrumen
Contoh perhitungan soal no.1
Langkah-langkah perhitungan uji validitas tes yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan nilai,
N = Banyaknya responden = 35
Ʃ X1 = Jumlah skor item ke-1 = 75
Ʃ Y = jumlah skor total seluruh siswa = 2026
Ʃ X12 = jumlah kuadrat skor soal nomor 1 = 275
Ʃ Y2 = jumlah kuadrat skor total seluruh siswa = 128648
Ʃ X1Y = jumlah hasil kali skor dengan skor total tiap siswa pada item ke-1
= 4898
2. Menentukan nilai rhitung = ( )( )
√* ( ) +* ( ) +
= ( ) ( )( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
=
√( )( )
=
√( )( )
=
√
=
= 0,48
3. Menentukan rtabel
db = n – 2 = 35 – 2 = 33 dan α = 0,05
r (33,05) = 0,33
karena rhitung > rtabel (0,48 > 0,33), maka soal nomor 1 valid. Untuk soal nomor 2
dan seterusnya, perhitungan validitasnya sama dengan perhitungan validitas soal
nomor 1.
Lampiran 12
209
Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen
1) Menentukan nilai varians skor tiap-tiap soal
Misal, varians skor total nomor 1
S2 =
- (
)
=
- (
)
= 3,36
Untuk mencari nomor 2 dan seterusnya sama dengan nomor 1
2) Menentukan nilai jumlah varians semua soal. Berdasarkan tabel perhitungan
reliabilitas instrument di atas diperoleh Ʃ Si2 = 65,7
3) Menentukan nilai varians total St2 =
( )
( )
= ( )
( )
=
= 327,85
4) Menentukan nilai n = banyaknya butir soal yang valid = 16
5) Menentukan nilai r11 = *
+ *
+
= *
+ *
+
= 0,85
Lampiran 13
210
Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen
Langkah-langkah perhitungannya:
1) Menentukan nilai Ʃ x = Banyaknya peserta tes yang menjawab benar
2) Menentukan N = Jumlah peserta tes
3) Skor maks = Skor maksimum tiap soal
4) Misal, untuk soal nomor 1 perhitungan tingkat kesukarannya sebagai berikut:
Ʃ x = 75, N = 35 dan skor maksimumnya = 5
Menentukan tingkat kesukaran:
p = ∑
=
=
= 0,43
5) Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran, p = 0,43 berada diantara kisaran 0,3
≤ p ≤ 0,7 maka soal nomor 1 tersebut memiliki tingkat kesukaran sedang.
6) Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan tingkat kesukarannya sama
dengan perhitungan tingkat kesukaran nomor 1.
Lampiran 14
211
Perhitungan Daya Pembeda Tes
Langkah-langkah perhitungan daya pembeda butir tes, yaitu sebagai berikut:
1. Mengurutkan skor peserta tes dari yang memperoleh skor tinggi ke peserta
tes yang memperoleh skor rendah.
2. Membagi peserta tes menjadi 2 kelompok, 27% peserta tes kelompok atas
(peserta nomor 1 sampai 10) dan 27% peserta tes kelompok bawah
(peserta nomor 26 sampai 35).
3. Menentukan nilai pA = tingkat kesukaran 27% kelompok atas
4. Menentukan nilai pB = tingkat kesukaran 27% kelompok bawah
Misal, untuk soal nomor 1 perhitungan tingkat kesukaran kelompok atas
sebagai berikut:
Ʃ x = 26, N = 10 dan skor maksimumnya = 5
Menentukan tingkat kesukaran:
pA = ∑
=
=
= 0,52
Dan untuk soal nomor 1 perhitungan tingkat kesukaran kelompok bawah
sebagai berikut:
Ʃ x = 10, N = 10 dan skor maksimumnya = 5
Menentukan tingkat kesukaran:
pB = ∑
=
=
= 0,2
5. Menentukan nilai D = daya pembeda soal
D = pA – pB
D = 0,52 – 0,2
= 0,32
Lampiran 15
212
6. Menentukan kriteria
Berdasarkan klasifikasi daya pembeda, nilai D = 0,32 berada pada kisaran
D = 0,20 – 0,39 maka soal nomor 1 memiliki daya pembeda yang cukup.
Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan daya pembedanya sama
dengan perhitungan daya pembeda soal nomor 1.
No. Soal
Tingkat Kesukaran
Kelompok Atas
(pA)
Tingkat Kesukaran
Kelompok Bawah
(pB)
Daya Pembeda
Soal
(D)
Ket.
1 1 0.52 0.2 0.32 Cukup
2 2 0.6 0.2 0.4 Baik
3 3 1 0.55 0.45 Baik
4 4 0.8 0.35 0.45 Baik
5 5 0.6 0.36 0.24 Cukup
6 6 0.6 0.36 0.24 Cukup
7 7 0.625 0.475 0.15 Jelek
8 8 0.925 0.575 0.35 Cukup
9 9 0.875 0.55 0.325 Cukup
10 10 0.825 0.5 0.325 Cukup
11 11 0.875 0.475 0.4 Baik
12 12 0.875 0.5 0.375 Cukup
13 13 0.8 0.1 0.7 Baik sekali
14 14 0.82 0.14 0.68 Baik
15 15 0.79 0.14 0.65 Baik
16 16 0.79 0.29 0.5 Baik
213
Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi, Mean, Modus, Median,
Varians, dan Simpangan Baku Tes Hasil Belajar Matematika
Kelompok Eksperimen (X)
1. Distribusi Frekuensi
a) Banyaknya sampel (n) = 35
b) Rentang adalah data terbesar dikurangi data terkecil,
R = 100 – 40 = 60
c) Banyaknya kelas interval
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 35
k = 1 + 5,09 = 6,09 ≈ 7
d) Panjang kelas interval
p =
=
= 8,57 ≈ 9
2. Mean ( )
=
=
= 70,46
3. Modus (Mo)
Mo = b + p (
)
Mo = 66,5 + 9 (
)
Mo = 66,5 + 3,85 = 70,35
4. Median (Me)
Me = b + p (
)
Me = 66,5 + 9(
)
Me = 66,5 + 9(3,21)
Me = 66,5 + 3,2 = 69,7
5. Varians dan Simpangan Baku
=
( )
( )
Lampiran 16
214
= ( ) ( )
( )
=
=
= 365,961
Sx = √
( )
( )
= √
= 19,13
215
Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi, Mean, Modus, Median,
Varians, dan Simpangan Baku Tes Hasil Belajar Matematika
Kelompok Kontrol (Y)
1. Distribusi Frekuensi
a) Banyaknya sampel (n) = 37
b) Rentang adalah data terbesar dikurangi data terkecil,
R = 82 – 23 = 59
c) Banyaknya kelas interval
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 37
k = 1 + 5,17 = 6,17 ≈ 7
d) Panjang kelas interval
p =
=
= 8,43 ≈ 9
2. Mean ( )
=
=
= 53,65
3. Modus (Mo)
Mo = b + p (
)
Mo = 58,5 + 9 (
)
Mo = 58,5 + 4,5 = 63
4. Median (Me)
Me = b + p (
)
Me = 58,5 + 9(
)
Me = 58,5 + 9(-1,5)
Me = 58,5 + (-0,19) = 56,81
5. Varians dan Simpangan Baku
=
( )
( )
Lampiran 17
216
= ( ) ( )
( )
=
=
= 270,456
Sx = √
( )
( )
= √
= 16,45
217
Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika
Kelompok Eksperimen (X)
No. Xi Fi FiXi Xi² FXi² Zi F(Z) S(Z) │F(Z)-S(Z)│
1 40 2 80 1600 3200 -1.58115 0.056922 0.057143 0.00022
2 42 2 84 1764 3528 -1.47644 0.069913 0.114286 0.04437
3 48 2 96 2304 4608 -1.1623 0.122556 0.171429 0.04887
4 50 3 150 2500 7500 -1.05759 0.145121 0.257143 0.11202
5 55 2 110 3025 6050 -0.79581 0.213071 0.314286 0.10121
6 64 2 128 4096 8192 -0.32461 0.372739 0.371429 0.001311
7 66 2 132 4356 8712 -0.2199 0.412976 0.428571 0.0156
8 70 2 140 4900 9800 -0.01047 0.495823 0.485714 0.010108
9 72 3 216 5184 15552 0.094241 0.537541 0.571429 0.03389
10 74 2 148 5476 10952 0.198953 0.57885 0.628571 0.04972
11 82 3 246 6724 20172 0.617801 0.731647 0.714286 0.017361
12 86 2 172 7396 14792 0.827225 0.795945 0.771429 0.024517
13 88 2 176 7744 15488 0.931937 0.824316 0.828571 0.00426
14 95 1 95 9025 9025 1.298429 0.90293 0.857143 0.045787
15 97 2 194 9409 18818 1.403141 0.919713 0.914286 0.005427
16 99 1 99 9801 9801 1.507853 0.934204 0.942857 0.00865
17 100 2 200 10000 20000 1.560209 0.940645 1 0.05936
Jumlah 35 2466 95304 186190
n = 35 = 70,46 S2 = 365,961 S = 19,13
Lo = 0,11202
Lt =
√
√ = 0,15
Karena Lo < Lt (0,1120 < 0,15) maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas
eksperimen berdistribusi normal.
Lampiran 18
218
Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika
Kelompok Kontrol (Y)
No. Xi Fi FiXi Xi² FXi² Zi F(Z) S(Z) │F(Z)-S(Z)│
1 23 1 23 529 12167 -1.90909091 0.028125 0.027027 0.001098
2 25 3 75 625 46875 -1.78787879 0.036898 0.108108 0.07121
3 36 2 72 1296 93312 -1.12121212 0.131099 0.162162 0.03106
4 39 3 117 1521 177957 -0.93939394 0.173764 0.243243 0.06948
5 41 2 82 1681 137842 -0.81818182 0.206627 0.297297 0.09067
6 46 1 46 2116 97336 -0.51515152 0.303224 0.324324 0.0211
7 48 2 96 2304 221184 -0.39393939 0.346813 0.378378 0.03157
8 50 3 150 2500 375000 -0.27272727 0.392531 0.459459 0.06693
9 55 3 165 3025 499125 0.03030303 0.512087 0.540541 0.02845
10 59 3 177 3481 616137 0.27272727 0.607469 0.621622 0.01415
11 61 2 122 3721 453962 0.39393939 0.653187 0.675676 0.02249
12 64 3 192 4096 786432 0.57575758 0.71761 0.756757 0.03915
13 68 3 204 4624 943296 0.81818182 0.793373 0.837838 0.04446
14 73 2 146 5329 778034 1.12121212 0.868901 0.891892 0.02299
15 77 2 154 5929 913066 1.36363636 0.913659 0.945946 0.03229
16 82 2 164 6724 1102736 1.66666667 0.95221 1 0.04779
Jumlah 37 1985 49501 7254461
n = 37 = 53,65 S2 = 270,456 S = 16,45
Lo = 0,091
Lt =
√
√ = 0,146
Karena Lo < Lt (0,091 < 0,146) maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas
kontrol berdistribusi normal.
Lampiran 19
219
Perhitungan Uji Homogenitas
Uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dilakukan dengan uji Fisher, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
H0 : Data memiliki varians homogen
H1 : Data memiliki varians heterogen
1. Jumlah sampel
ne : 35
nk : 37
2. Derajat kebebasan
db 1 (pembilang) = ne – 1 = 35 – 1 = 34
db 2 (penyebut) = nk – 1 = 37 – 1 = 36
Rumus Uji Fisher,
Fhitung =
dengan S
2 = ( )
( )
3. Menentukan kriteria pengujian
Jika Fhitung < Ftabel, maka terima H0
Jika Fhitung > Ftabel, maka terima H1
4. Menentukan Ftabel
Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F(0,05)(36,34) = 1,74
Uji homogenitas nilai test akhir kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,
diketahui:
Varians Eksperimen : 365,96
Varians Kontrol : 270,45
Fhitung =
= 1,35
Ftabel = 1,74
Karena Fhitung < Ftabel (1,35 < 1,74), maka Ho diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa nilai tes kelompok eksperimen dan kontrol memiliki
varians yang homogen.
Lampiran 20
220
Perhitungan Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Perumusan Hipotesis
Ho : μ1 ≤ μ2
Ha : μ1 > μ2
Ho = rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi alat peraga blok
dienes lebih kecil atau sama dengan rata-rata hasil belajar matematika
siswa yang tidak diberi alat peraga blok dienes.
Ha = rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi alat peraga blok
dienes lebih tinggi rata-rata hasil belajar matematika siswa yang tidak
diberi alat peraga blok dienes.
b) Menentukan kriteria pengujian
Terima Ho, jika thitung < ttabel, dalam hal lainnya Ha ditolak
c) Menentukan uji statistik
Stotal = √( )
( )
( )
= √( ) ( )
( )
= √
= √
= √ = 17,8
Didapat nilai thitung =
√
=
√
=
= 3,99
d) Menentukan harga ttabel
α = 0,05
db = 70
Lampiran 21
221
dengan cara interpolasi, sebagai berikut:
t(0,05)(60) = 1,67
t(0,05)(120) = 1,66
60 70 120
10 50
ttabel = ( ) ( )
= 1,669
e) Pengambilan Kesimpulan
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima
Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak
Dari hasil di atas didapat thitung = 3,99 dan ttabel = 1,669. Karena thitung > ttabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
222
223
Nilai Kritis Distribusi F
Lampiran 23
224
Tabel nilai kritis distribusi T
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954
∞ 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148
Lampiran 24
225
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N
Taraf Signif
N
Taraf Signif
N
Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
Lampiran 25