PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X IPA
MAN 1 LEMBATA
SKRIPSI
RASNAWATI LAGAMAKING
10531216315
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2019
i
PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS X IPA
MAN 1 LEMBATA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
RASNAWATI LAGAMAKING
10531216315
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
DESEMBER 2019
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar/Telp: 0411-
860837/Email:[email protected]/web:www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : RASNAWATI LAGAMAKING
Stambuk : 10531 216315
Jurusan : Teknologi Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Multimedia Terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa Kelas X IPA MAN 1 Lembata
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan didepan Tim
Penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Desember 2019
Yang Membuat Pernyataan
Rasnawati Lagamaking
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar/Telp: 0411-
860837/Email:[email protected]/web:www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : RASNAWATI LAGAMAKING
Stambuk : 10531 2163 15
Jurusan : Teknologi Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai skripsi ini, saya akan
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Desember 2019
Yang Membuat Perjanjian
Rasnawati Lagamaking
iv
MOTTO
Jadilah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.
(Al Baqarah 153).
Sesunguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
meruba keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(Q,SAr- Ra’du :11)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan) kerjakan dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain)
(Q.S Al-Insytrah:6-7)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(Q.S Al-Baqarah:286)
Dalam sebuah kehidupan itu kita harus berfikir menentukan pilihan dan
menjalaninya. Jika kita sudah memilihnya seberat apapun itu kita harus bisa
menjalaninya.
(Penulis)
Persembahan
“Tiada Pengorbanan Seikhlas Pengorbananmu
Tiada Kasih Setulus Hatimu
Tiada Cinta Sesuci Cintamu
Oleh Karena Itu Kupersembahkan Karya Sederhana Ini
Kepada Ayahanda dan Ibundaku Tercinta.
v
ABSTRAK
Rasnawati Lagamaking. 2019. Pengaruh Penggunaan Multimedia Terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa Kelas X IPA MAN 1 Lembata, Kecamatan Omesuri
Kabupaten Lembata. Skripsi. Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I
Sukmawati. dan pembimbing II Muh. Nawir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan
multimedia terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X IPA MAN 1 Lembata .
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif eksperimen dan
menggunakan metode eksperimen semu sedangkan desain penelitian ini
menggunakan Matching Pretest-Postest Control Group Design. Prosedur
penelitiannya yaitu Pre experiment measurment (sebelum perlakuan), treatment
(perlakuan), selanjutnya Post experiment measurment (setelah perlakuan). Teknik
pengumpulan data menggunakan metodetes, tes, observasi dan dokumentasi.
Subyek pada penelitian ini yaitu siswa kelas X IPA MAN 1 Lembata, dengan
jumlah siswa 44 orang yang dibagi menjadi dua kelas, dalam penelitian ini dua
kelas yaitu kelas X IPA 1 sebagai kelompok kelas eksperimen dengan jumlah
siswa sebanyak 22 orang dan kelas X IPA 2 sebagai kelompok kelas control
dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang.
Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dalam
pengunaan multimedia terhadap hasil belajar biologi siswa Kelas X IPA MAN 1
Lembata. Hal ini telah dibuktikan pada hasil uji-t, dimana t-hitung = 3.772 > t-
tabel=1725 dan nilai Sig. (2-tailed) = 7.043 < tarafsignifikan 0,05. Penelitian ini
juga membuktikan bahwa siswa yang menggunakan multimedia (kelompok
eksperimen) memilikinilai rata-rata 80.59 hasil belajar yang lebih tinggi dari pada
siswa yang belajar dengan menggunakan metode ceramah dan buku teks
(kelompok kontrol) nilai rata-rata kelas control.
Kata kunci : Multimedia , Hasil belajar, Siswa MAN 1 Lembata
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji bagi Allah dengan pujian yang
melimpah, yang baik dan yang di dalamnya penuh berkah, selaras dengan
keagungan wajah-Nya dan kebesaran kekuasaan-Nya. Salawat dan salam semoga
tetap terarah kepada hamba dan kekasih-Nya Rasulullah Muhammad saw,
keluarga beliau, para sahabatnya dan seluruh umatnya yang tetap istiqamah di atas
ajaran Islam.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan Multimedia Terhadap Hasil Belajar Biologi
Siswa Kelas X IPA MAN 1 Lembata”, telah banyak sumbangsih yang diterima
baik berupa tenaga, motivasi, pikiran dan materi dari berbagai pihak. Untuk itu,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada
mereka yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan
dukungan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
dengan segala ketulusan hati dan kerendahan hati saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada kedua orang tua saya Abdulah Gesi dan Sania Ashari, dan
sahabatku tersyang Afrijan yang selalu memberikan dorongan dan motivasi
dalam penyusunan skripsi ini, serta terima kasih atas kasih sayang yang tiada henti
yang kalian berikan selama ini.
vii
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. H. Abdul
Rahman Rahim, S.E., M.M. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin
Akib, M. Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Dr. Muhammad Nawir, M. Pd. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan.
Natsir, S. Pd., M. Pd. Sekertaris Program Studi Teknologi Pendidikan. Serta Drs.
Sukamawati, M.Pd dan Dr. Muhammad Nawir, M.Pd selaku pembimbing I dan II
atas arahan dan motivasinya yang diberikan kepada saya sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh teman
temanku kelas A teknologi pendidikan angkatan 2015 dan teman teman P2K
Universitas Muhammadiyah Makassar. Tak lupa pula kepada seluruh pihak pihak
yang terkait yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bisa
mengadakan, melaksanakan, dan mengarahkan selama proses penyususnan skripsi
ini. Tidak ada yang sempurna di muka bumi ini, kecuali Allah Swt. Oleh karena
itu, apa yang penulis sajikan dalam proposal ini sesungguhnya masih jauh dari
kesempurnaan. Saran dan kritik yang sifatnya membangun senantiasa penulis
nantikan. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa akhir yang akan
menyelesaikan studinya. Tak lupa permohonan maaf atas segala kesalahan dan
kekhilafan penulis terkhusus kepada orang tuaku yang telah memberikan
ketulusan kasih dan cintanya.
Makassar, Oktober 2019
Penulis
RASNAWATI
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iv
SURAT PERNYATAAN ........................................................................... v
SURAT PERJANJIAN .............................................................................. vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka ............................................................................... 7
1. Penelitian Yang Relevan .......................................................... 7
2. Tinjauan tentang Multimedia Pembelajaran ............................ 9
a. Pengertian Multimedia ....................................................... 9
ix
b. Pengertian Pembelajaran .................................................... 10
c. Fungsi dan Manfaat Multimedia Pembelajaran ................. 11
d. Kelebihan dan Kelemahan Multimedia Pembelajaran ....... 17
3. Tinjauan Tentang Hasil Belajar ............................................... 18
a. Pengertian Hasil Belajar .................................................... 18
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............. 21
B. Kerangka Pikir ............................................................................... 23
C. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 26
B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 28
C. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 29
D. Instrumen Penelitian ...................................................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 31
F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 36
B. Pembahasan Penelitian .................................................................. 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................ 54
B. Saran .............................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 57
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Data Populasi Siswa Kelas X IPA MAN 1 Lembata ........................ 28
3.2 Data Sampeli Siswa Kelas X IPA MAN 1 Lembata ........................ 29
4.1 Hasil Analisis Deskriptif Data Pretest dan Postes tSiswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ............................................................................. 37
4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Keterampilan Pembelajaran Biologi kelas
Kontrol .............................................................................................. 38
4.3 Klasifikasi Pretest Keterampilan Pembelajaran Biologi.............................. 28
4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Keterampilan Pembelajaran Biologi Kelas
Eksperimen .................................................................................................. 40
4.5 Klasifikasi Pretest Keterampilan Pembelajaran Biologi.............................. 41
4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Postest Keterampilan Pembelajaran Biologi ..... 42
4.7 Klasifikasi Postest Keterampilan Pembelajaran Biologi ............................. 43
4.8 Distribusi Frekuensi Nilai Postest Keterampilan Pembelajaran Biologi ..... 44
4.9 Klasifikasi Postest Keterampilan Pembelajaran Biologi ............................. 45
4.10 Uji Normalitas Data Pretest dan Postest ..................................................... 46
4.11 Uji Paired Sample T-Test ............................................................................ 47
4.12 Paired Samples Statistics ............................................................................. 48
4.13 Distribusi Hasil Uji Homogenitas dengan Teknik Test Homogenitas of
Variance ....................................................................................................... 49
4.14 Uji Independent Samples T Test.................................................................. 50
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Pikir Penelitian .............................................................. 24
3.1 Desain Penelitian........................................................................... 27
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar pendidikan secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Pasal 1). Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal telah lama menyadari
bahwa peran media dalam proses pembelajaran sangat penting, terutama untuk
membangun efektifitas kegiatan belajar mengajar.
Kewajiban pendidikan dituntut juga untuk memasukkan nilai-nilai
pendidikan karakter dalam moral, budi pekerti luhur, kreatifitas, kemandirian dan
kepemimpinan, yang sangat sulit dilakukan dalam sistem pembelajaran yang
konvensional. Sebagaimana yang diamanatkan dalam UU SISDIKNAS Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan
proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus
bangsa di masa depan. Berdasarkan Undang-Undang di atas, dapat diambil
simpulan bahwa sudah semestinya pembangunan sektor pendidikan menjadi
prioritas utama untuk dilakukan oleh pemerintah. Salah satu upaya pemerintah
untuk mengimplementasikannya adalah dengan mendirikan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). SMK merupakan lembaga pendidikan formal yang mendidik
tenaga ahli tingkat pemula dan terampil, harus tanggap terhadap setiap perubahan
2
yang terjadi di era globalisasi ini terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
pembangunan dan teknologi.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan
salah satu unsur yang bisa memberilan kontribusi besar untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas peserta didik. Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia berkualitas yang
mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah dan menjadi
manusia terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum berbasis kompetensi yang sekarang dikembangkan lagi menjadi
kurikulum 2013 merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional
sebagaimana yang diamanatkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Salah satu tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan pendidikan di Indonesia dikatakan dapat tercapai apabila siswa memiliki
keinginan, ketertarikan, minat dan juga motivasi dalam belajar. Oleh karena itu,
mutu pendidikan perlu ditingkatkan terus menerus. Salah satu indikator mutu
pendidikan yang memadai adalah meningkatnya hasil belajar siswa, yang dapat
dilihat dari nilai penguasaan materi pelajaran dan kemampuan memecahkan
masalah.
3
Namun kenyataannya, permasalahan pembelajaran masih ditemukan, baik
yang bersumber pada guru maupun siswa. Penyampaian materi oleh guru masih
menggunakan metode ceramah, penggunaan media yang menarik masih belum
dimanfaatkan dengan baik agar bisa menarik perhatian siswa saat pembelajaran
berlangsung. Sedangkan sumber masalah pada siswa terlihat dari beberapa siswa
yang tidak menyukai mata pelajaran Biologi karena materinya banyak mencatat.
Permasalahan pembelajaran Biologi dapat dilihat dari hasil ulangan harian
sebagian kecil siswa yang masih belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(yang dalam penulisan selanjutnya akan ditulis KKM), sampai harus diadakan
remedial untuk mencukupi nilai KKM. Ada kemungkinan rendahnya nilai
kompetensi siswa disebabkan oleh strategi penyampaian pelajaran kurang tepat.
Dalam hal ini guru masih kurang memanfaatkan media belajar secara optimal. Di
antaranya dalam menyampaikan pengajaran sering mengabaikan penggunaan
media, padahal media berfungsi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan
meningkatkan mutu pendidikan siswa.
Kemudian penyampaian materi pada saat pembelajaran masih
menggunakan metode ceramah yang kita tahu pada era sekarang metode tersebut
tidak terlalu efektif untuk menyampaikan materi ke siswa. Pada saat pembelajaran
IPA berlangsung masih terlihat beberapa siswa yang kurang memperhatikan
penjelasan guru seperti bercanda dengan teman sebangkunya, mengobrol, dan asik
sendiri bermain dengan benda yang ada di sekitarnya. Hal tersebut membuktikan
bahwa masih kurangnya fokus siswa terhadap mata pelajaran Biologi.
4
Permasalahan tersebut di atas dapat terjawab bila media pembelajaran
yang digunakan dapat mengaktifkan siswa saat belajar. Dengan cara guru
memanfaatkan media pembelajaran menarik yang dapat membuat siswa semakin
aktif dan sungguh-sungguh saat belajar, salah satunya yaitu dengan menggunakan
media animasi atau media gambar. Multimedia atau media gambar akan
diterapkan peneliti pada mata pelajaran Biologi kelas X IPA di MAN 1 Lembata.
Peneliti membuat perumpamaan yang digunakan dalam media animasi ini
dirancang sesuai dengan kehidupan sehari-hari agar siswa lebih mudah dalam
memahami.
Menurut Nggili (2016:77) media pembelajaran adalah media pendukung
yang membantu pengajar dalam memberikan pengertian dan pemahaman tentang
suatu ilmu kepada murid. Dengan menggunakan media ini, murid-murid akan
lebih paham pada ilmu yang diberikan. Media pembelajaran dalam kelas seperti
peta dunia, bola globe, tabel kimia, gambar anatomi manusia, gambar pahlawan,
dan lainnya. Media atau alat pendukung jika digunakan dengan optimal dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran menjadi lebih efisien dalam segala
aspek.
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan
tujuan kompetensi sangat diperlukan. Karena media pembelajaran merupakan cara
yang digunakan oleh guru untuk mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk itu guru sebagai pengarah dan
pembimbing tidak hanya pandai dalam memilih metode pembelajaran namun
5
usaha guru-guru untuk mengoptimalkan komponen pembelajaran yang diperlukan
dalam rangka meningkatkan prestasi belajar.
Berdasarkan latar belakang, peneliti akan melaksanakan penelitian dengan
judul “Pengaruh Pengunaan Multimedia Terhadap Hasil Belajar Biologi
Kelas X IPA MAN 1 Lembata”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu: Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan
Multimedia lebih tinggi di bandingkan dengan tidak menggunakan multimedia
pada mata pelajaran Biologi Siswa Kelas X IPA MAN 1 Lembata?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah
“Untuk megetahui pengaruh Multimedia terhadap hasil belajar Biologi dengan
melakukan perbandingan hasil belajar Siawa Kelas X IPA MAN 1 Lembata yang
di ajar dengan menggunakan multimedia dengan tidak menggunakan multimedia.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini tentunya memiliki manfaat baik
secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi landasan dalam
pengembangan media pembelajaran khususnya media animasi atau penerapan
6
media pembelajaran secara lebih lanjut. Selain itu juga menjadi sebuah nilai
tambah khasanah pengetahuan ilmiah dalam bidang pendidikan di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dengan penggunaan media pembelajaran, siswa
dapat semangat belajar dalam pembelajaran serta dapat meningkat hasil
belajar siswa.
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru-guru sehingga lebih mudah
melakukan pemutakhiran bahan-bahan ajar yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, dan
mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkanan
wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran Biologi di sekolah.
d. Bagi Peneliti
Sebagai calon guru dimasa mendatang adapun tujuan utama dari penelitian ini
adalah untuk memperoleh hasil pengujian statistik terkait dengan pengaruh
penggunaan multimedia terhadap hasil belajar siswa di MAN 1 Lembata.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini penulis mengambil referensi dari:
a. Hasil penelitian Nila Arista (2013) di SDN Tlogosari Kulon 02 Semarang
dengan judul skripsi “Pengaruh Penggunaan Media Audio Hasil Belajar
Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V”, jenis penelitian ini adalah
Kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas V SDN Tlogosari Kulon
02 dengan jumlah siswa 27. Desain penelitian yang digunakan One group
pretest-posttest design. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pretes
dan postes hasil belajar siswa, diketahui bahwa nilai posttest siswa lebih baik
dari pada hasil pretest siswa. Hal ini merupakan hasil dari perlakuan dalam
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan menggunakan media audio
visual. Hal tersebut menunjukkan bahwa pebelajaran menggunakan media
audio visual berpengaruh positif. Hal initerbukti pada hasil akhir analisis
dengan persamaan korelasi product moment.
Dari uji korelasi tersebut diperoleh ada pengaruh penggunaan media
audio visual terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V
SDN Tlogosari Kulon 02 Semarang dengan taraf signifikan 5%. Hal ini
dibuktikan dengan hasil pretes siswa dengan skor nilai hasil belajar
pendidikan kewarganegaraan siswa sebelum mendapatkan perlakuan yang
telah tuntas 25% dan yang belum tuntas 75% dan setelah mendapatkan
8
perlakuan berupa penggunaan media audio visual yaitu terdiri dari 98% yang
tuntas dan yang belum tuntas 2%.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ikhwanul Muslimin dengan judul
“Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Video Animasi terhadap Hasil
Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas II SD”. Pendekatam yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian adalah pra-
eksperimen dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Hasil
penelitian diperoleh kesimpulan: 1) Pengetahuan awal 23 siswa sebelum
diberikan perlakuan menggunakan media pembelajaran, media animasi
menunjukkan nilai rata-rata sebesar 65, 97 (mean pretest). 2) Pengetahuan
siswa setelah diberikan perlakuan menggunakan media pembelajaran video
animasi menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata yang dicapai
yaitu76,84 (mean posttest). Sehingga selisih antara mean pretest dan mean
posttest adalah sebesar 10,87. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan
bahwa ada pengaruh penggunaan media pembelajaran video animasi terhadap
hasil belajar pendidikan kewarganegaraan kelas II BSD Muhammadiyah
Karangtengah Bantul Yogyakarta.
c. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Zulaikhah (2009) dengan
judul “Pengaruh Penggunaan Media Gambar Animasi Terhadap Hasil
Belajar IPS Di MIN Grobogan”. Hasil penelitian menunjukkan adanya
perbedaan hasil belajar yang sangat signifikan antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Hal itu ditunjukkan oleh hasil perhitungan t hitung
sebesar 7,15 sedangkan t tabel sebesar 2,39 pada df (degree of freedom) 58.
9
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak berarti ada perbedaan sangat signifikan
antara pembelajaran IPS dengan media gambar animasi dan media gambar
mati. Jadi, penggunaan media gambar animasi berpengaruh terhadap hasil
belajar IPS Kelas IV MIN semester 2 dengan kode KD 2.1. yaitu mengenal
aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber 2 daya alam dan potensi lain
di daerahnya. Motivasi belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran IPS
menggunakan media gambar animasi secara keseluruhan termasuk dalam
kategori tinggi, dengan nilai rata-rata 4,1 (pada skala 1-5) dari 36 indikator
yang mengukur aspek antusiasme belajar, keterlibatan dalam PBM, ketekunan
dalam PBM, dan keinginan untuk selalu mencari informasi tambahan.
2. Tinjauan Tentang Multimedia Pembelajaran
a. Pengertian Multimedia
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih
media yang terdiri atas teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan animasi secara
terintegrasi. Multi media terbagi menjadi dua kategori, yaitu, multi media linier
dan multi media interaktif. Multi media linier adalah suatu multi media yang tidak
dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh
pengguna. Multi media ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya, TV dan
film. Multi media interaktif adalah suatu multi media yang dilengkapi dengan alat
pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat
memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multi media
interaktif adalah multi media pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain.
Ada pun pengertian multimedia para ahli sebagai berikut:
10
1) Rosch, 1996: Multimedia adalah Kombinasi dari komputer dan video
2) McComick, 1996: Multimedia adalah Kombinasi dari tiga elemen: suara,
gambar, dan teks.
3) Turban dan kawan-kawan, 2002: Multimedia adalah Kombinasi dari paling
sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara,
musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar.
4) Robin dan Linda, 2001: Multimedia adalah Alat yang dapat menciptakan
presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik,
animasi, audio dan video.
5) Steinmetz (1995, p2): Multimedia adalah gabungan dari seminimalnya sebuah
media diskrit dan sebuah media kontinu. Media diskrit adalah sebuah media
dimana validitas datanya tidak tergantung dari kondisi waktu, termasuk
didalamnya teks dan grafik. Sedangkan yang dimaksud dengan media kontinu
adalah sebuah media dimana validitas datanya tergantung dari kondisi waktu,
termasuk di dalamnya suara dan video.
6) Vaughan (2004, p1): Multimedia adalah beberapa kombinasi dari teks,
gambar, suara, animasi dan video dikirim ke anda melalui komputer atau alat
elektronik lainnya atau dengan manipulasi digital.
b. Pengertian Pembelajaran
Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan
yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang
utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental
11
siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan
perilaku yangbersifat relatif konstan.
Ada suatu unsur di dalam multimedia dan pembelajaran yang bisa
dikaitkan. Sehingga dengan adanya kaitan ini, multimedia sebagai sarana
penyempai informasi, dengan berbagai kelebihannya, memberikan manfaat
kepada proses belajar, yang hakikatnya adalah transfer informasi dari guru kepada
peserta didik. Di pihak lain, pembelajaran yang kadang-kadang dikesan oleh siswa
sebagai kegiatan yang membosankan dan melelahkan, mendapat angin segar dari
multimedia. Multimedia dengan berbagai kelebihannya, menjadikan pembelajaran
sebagai suatu kegiatan yang sangat menarik dan menyenangkan bagi siswa. Guru
akan merasa sangat terbantu dalam menjalankan profesinya.
c. Fungsi dan Manfaat Multimedia Pebelajaran
Fungsi Multimedia Pebelajaran:
1) Mc Know menytakan bahwa fungsi media adalah:
a) Mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya, dengan media
pembelajaran yang sebelumnya abstrak menjadi kongkret, pembelajaran
yang sebelumnya teoritis menjadi fungsional praktis.
b) Membangkitkan motivasi belajar.
c) Memperjelas penyajian pesan dan informasi.
d) Memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu.
2) Menurut Levie dan Lentz fungsi media (khususnya media visual) ada emapt,
yaitu:
a) Fungsi atensi (siswa lebih fokus kepada apa yang ia pelajari).
12
b) Fungsi afektif (dapat diamati dari tingkat "kenikmatan" siswa).
c) Fungsi kognitif (mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk
memahami dan mengingat pesan/informasi yang terkandung dalam
gambar atau lambang visual), dan
d) Fungsi kompensatoris (memberikan konteks kepada siswa yang
kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat kembali
informasi dalam teks. Dengan kata lain bahwa media pembelajaran ini
berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam
menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dalam bentuk teks
(disampaikan secara verbal).
Sedangkan fungsi multimedia secara umum adalah:
1) Menjadikan proses pembelajaran lebih efektif.
2) Meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar.
3) Meningkatkan pemahaman siswa (Fungsi kognitif).
4) Penyajian pelajaran menjadi lebih menarik, variatif dan terpercaya (Fungsi
afektif).
5) Memudahkan penafsiran data (Fungsi kognitif & Fungsi atensi).
6) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
7) Memungkinkan siswa belajar secara mandiri.
8) Fungsi kompensatoris (Membantu siswa yang lemah dalam memahami
dan mengingat informasi).
9) Memperjelas penyajian materi (pesan) dalam bentuk visual yang jelas
sehingga pesan tidak terlalu bersifat verbalistis.
13
10) Membentuk pengalaman manusia dari sesuatu yang abstrak menjadi
sesuatu yang kongkret.
Bila media memberikan manfaat yang sangat besar dalam proses
pembelajaran, apalagi manfaat yang bisa dihadirkan oleh multimedia, baik bagi
siswa atau guru, tentu jauh lebih besar. Karena pembelajaran berbasis multimedia
akan melibatkan lebih dari satu indera siswa. Sehingga kesan belajar yang
diterimanya menjadi lebih kokoh dan tidak mudah terlupakan.
Adapun contoh multimedia dan fungsinya
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua atau lebih unsur atau
elemen media. Elemen-elemen media tersebut adalah:
1) Teks
Tampilan dalam bentuk teks atau yang lebih dikenal dengan istilah
tipografi merupakan elemen yang cukup penting dalam pembuatan multimedia.
Sebagian besar multimedia menggunakan teks karena sangat efektif untuk
menyampaikan ide dan panduan kepada pengguna. Teks merupakan bentuk data
multimedia yang paling mudah disimpan dan dikenali, serta file teks mempunyai
struktur yang sederhana. Teks biasanya mengacu pada kata, kalimat, alinea,
segala sesuatu yang tertulis atau ditayangkan.
2) Gambar
Gambar merupakan salah satu elemen terpenting dalam multimedia, sebab
sebagian besar manusia bahkan hampir semua manusia selalu berorientasi
terhadap visual. Alasan untuk menggunakan gambar dalam presentasi atau
publikasi multimedia adalah karena lebih menarik perhatian dan dapat
14
mengurangi kebosanan dibandingkan dengan teks. Gambar dapat meringkas dan
menyajikan data kompleks dengan cara yang baru dan lebih berguna.
3) Suara
Dalam multimedia, salah satu elemen yang ada di dalamnya adalah audio
atau suara. Berdasarkan pakar multimedia yang bernama Lu, pada tahun 1999,
mengatakan bahwa pengertian suara (audio) adalah sesuatu yang disebabkan
perubahan tekanan udara yang menjangkau gendang telinga manusia. Sedangkan
berdasarkan pakar yang lain, bernama Andleigh, pada tahun 1995, mengatakan
jika frekuensi tekanan udara berada pada jarak 20 sampai 20.000 Hz, telinga
manusia mengidentifikasi sebagai suara. Jika suara diperdengarkan lebih cepat
dari saat direkam maka akan menyebabkan suara menjadi abnormal.
4) Animasi
Animasi merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurut
sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya ilusi gerakan (motion)
pada gambar yang ditampilkan. Secara umum ilusi gerakan merupakan perubahan
yang dideteksi secara visual oleh mata penonton sehingga tidak harus perubahan
yang terjadi merupakan perubahan posisi sebagai makna dari istilah ‘gerakan’.
Perubahan seperti perubahan warna pun dapat dikatakan sebuah animasi.
5) Video
Video berasal dari bahasa latin yaitu dari kata vidi atau visum yang
artinya melihat atau mempunyai daya penglihatan. Video adalah teknologi
pengiriman sinyal eletronik dari suatu gambar bergerak. Video adalah teknologi
penangkapan, perekaman, pengolahan, penyimpanan, pemindahan, dan
15
perekonstruksian urutan gambar diam dengan menyajikan adegan-adegan dalam
gerak secara elektronik. Sedangkan menurut Agnew dan Kellerman (1996)
mendefinisikan video sebagai media digital yang menunjukkan susunan atau
urutan gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi pada
gambar yang bergerak.
Multimedia juga terdiri dari perangkat multimedia. Ada perangkat keras
dan ada perangkat lunak. Perangkat-perangkat itu adalah:
1.) Perangkat Keras
Perangkat keras multimedia pada umumnya adalah computer, yang terdiri atas
input, output dan storage
a) Input: Keyboard, mouse, microfon, camera, scanner
b) Output: Monitor, speaker, headset, printer
c) Storage: Harddisk, CD, DVD, Flashdisk, card memory
2.) Perangkat Lunak
Perangkat lunak atau aplikasi yang mendukung untuk sarana multimedia
antara lain:
a) Pengolah teks: Notepad, wordpad, microsoft officeword, open office.
b) Pengolah gambar: Adobe Photoshop, corel draw, photoscape, phothoshine,
5d fly, lightroom.
c) Pengolah Suara: Sound forge, sonic, adobe audition, cool edit pro, guitar
pro.
d) Pengolah Animasi: Macromedia flash, adobe flash, swis, GIF
animator.
16
e) Pengolah Video: U lead, windows movie maker, adobe premiere,
sony vegas.
Manfaat multimedia di dalam proses pembelajaran secara umum adalah
dapat menciptakan suasana interaktif pada siswa, meningkatkan kualitas belajar,
meningkatkan daya tarik, kemauan, imajinasi siswa pada mata pelajaran yang
rumit, dan proses pemahaman serta pendalaman materi menjadi lebih cepat dan
efektif.
Multimedia pembelajaran akan memberikan manfaat yang sangat besar
bagi para guru dan siswa, apabila multi media pembelajaran dipilih,
dikembangkan, dan digunakan secara tepat dan baik. Secara umum manfaat yang
bisa di peroleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah
waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar sisiwa dapat ditingkatkan, serta
sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Manfaat tersebut di atas dapat diperoleh mengingat terdapat keunggulan
dari sebuah multi media pembelajaran, yaitu; (1) memperbesar benda yang sangat
kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain.
(2) Memperkecil benda yang besar, yang tidak mungkin didatangkan ke sekolah.
(3) menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung cepat
atau lambat. (4) Menyajikan peristiwa yang tidak mungkin dilaksakan karena akan
memakan biaya yang besar. (5) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh. (6)
Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya.(7) Meningkatkan daya tarik
dan perhatian siswa. Dan masih banyak lagi.
17
d. Kelebihan dan Kekurangan multimedia pembelajaran
1.) Kelebihan Multimedia Pembelajaran
Multimedia diartikan sebagai penggunaan berbagai jenis media secara
berurutan maupun simultan untuk menyajikan suatu informasi. Multimedia saat
ini sinonim dengan format computer based yang mengombinasikan teks, grafis,
audio, bahkan video ke dalam satu penyajian digital tunggal dan koheren
(berhubungan). Salah satu jenis multimedia adalah komputer.
Kelebihan komputer antara lain:
a) Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran,
karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara
yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar
dalam menjalankan intruksi seperti yang diinginkan program yang
digunakan.
b) Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan
kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik,
warna, dan musik yang dapat menambah realisme.
c) Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa
dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain,
komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan, misalnya
dengan bertanya dan menilai jawaban.
d) Kemampuan merekam aktivitas siswa selama melakukan suatu program
pembelajaran memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara
perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
18
e) Dapat berhubungan dengan, dan dapat mengendalikan peralatan lain
seperticompact disc, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali
dari komputer.
2.) Kekurangan Multimedia Pembelajaran
Salah satu multimedia pembelajaran ialah komputer antara lain:
a) Meskipun harga perangkat keras cenderung semakin menurun (murah),
pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
b) Untuk menggunakan komputer diperlukan ketrampilan dan pengetahuan
dan ketrampilan khusus tentang komputer.
c) Keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan
program atau (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok
(kompatibel) dengan model lainnya.
d) Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa,
sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreatifitas
siswa.
e) Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa
orang dalam kelompok kecil. Untuk kelompok yang besar diperlukan
tambahan peralatan lain untuk memproyeksikan pesan- pesan di monitor
ke layar lebih lebar.
3. Tinjauan tentang Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Aktivitas belajar telah ada sejak manusia ada. Menurut Dahar (1989:12).
Belajar adalah proses yang dihasilkan dari pengalaman dengan lingkungan di
19
mana terjadi hubungan antara stimulus-stimulus dan respon-respon. Dari pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang berlangsung
dalam interaksi dengan lingkungannya dengan tujuan untuk mengumpulkan ilmu
yang pada akhirnya menghasilkan perubahan tingkah laku seseorang.
Seseorang dikatakan belajar ketika terjadi perubahan tingkah laku sebagai
akibat dari pengalaman. Maka kegiatan atau usaha untuk mencapai perubahan
tingkah laku itu disebut hasil belajar. Hasil belajar adalah suatu bagian pelajaran
misalnya suatu unit. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam
pembelajaran.
Sudjana (2009:3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya
memperbaiki proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Dimyati dan
Mudjiono (2006:3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Tirtonegoro (2001:43) mengemukakan hasil belajar adalah penilaian hasil
usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf
maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
siswa dalam periode tertentu. Djamarah (1996:23) mengungkapkan hasil belajar
adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
20
Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006:26-27) menyebutkan
enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut:
1) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari
dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta,
peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.
2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal
yang dipelajari.
3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip.
4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya
mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.
5) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya
kemampuan menyusun suatu program.
6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal
berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan
evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan
menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
21
Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif
IPS yang mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan (C4), pemahaman (C5), dan
penerapan (C6). Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
pada aspek kognitif adalah tes. Setelah suatu proses belajar berakhir, maka siswa
memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam
proses pembelajaran. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam kegiatan
pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui
sebatas mana siswa dapat memahami serta mengerti materi tersebut
Jadi, hasil belajar adalah suatu pencapaian yang dicapai siswa dalam
proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan
pembentukan tingkah laku seseorang. Hasil belajar sebagai pengukuran dari
penilaian kegiatan belajar atau proses belajar dinyatakan dalam simbol, huruf
maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak
pada periode tertentu.
b. Faktor-fakor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran
di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu
sendiri. Sugihartono, dkk. (2007:76-77), menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut:
1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
2) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal
meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
22
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain meliputi faktor
internal dan faktor eksternal (Rusman, 2012:124).
1) Faktor Internal
a) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam
keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan
sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam
menerima materi pelajaran.
b) Faktor Psikologis
Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi
psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil
belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi (IQ),
perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta
didik.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor lingkungan
ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam
misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di
ruangan yang kurang akan sirkulasi udara akan sangat berpengaruh dan
akan sangat berbeda pada pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya
masih segar dan dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega.
23
b) Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.
Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan. Faktor-faktor
instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan guru.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah faktor lingkungan, faktor
instrumental, faktor fisiologi, dan faktor psikologi.
B. Kerangka Pikir
Keterampilan mengunakan media merupakan keterampilan yang paling
tinggi tingkat kesulitannya dibandingkan dengan keterampilan-keterampilan yang
lain, yaitu dengan cara mengaplikasikannya untuk itu, penelitian ini menitik
beratkan pada keterampilan penggunaan. Untuk mencapai keberhasilan dalam
pembelajaran Biologi perlu adanya motivasi yang tinggi. Tindakan kreatif guru
Biologi dalam mengemas dan menyajikan materi pembelajaran Biologi khususnya
penggunaan media penting dilakukan, supaya pembelajaran lebih bermakna,
menarik, mudah dipahami, dan dapat membangun kreativitas siswa, dan pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah dengan penggunaan Multi Media Pada mata Pelajaran Biologi.
24
Bangan Kerang Pikir
eng
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoteris terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang
empirik dengan data (Sugiyono, 2017:9 6).
Pembelajaran Biologi
Kegiatan
Pembelajaran
Setelah menerapkan
multimedia
Hasil Belajar
Sebelum penerapan
multimedia
Pretest Posttest
25
Berdasarkan teori dan kerangka pikir yang telah dikemukkan sebelumnya,
maka hipotesis yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Hasil belajar Biologi yang diajarkan dengan multimedia lebih tinggi dibandingkan
tidak menggunakan multimedia siswa kelas X IPA MAN 1 Lembata.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif karena dalam penelitian ini menggunakan data-data numerik yang
dapat diolah dengan menggunakan metode statistik. Sedangkan jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen. Penelitian
eksperimen dapat diartikan “sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan”, (Sugiyono, 2018: 72).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desain true
eksperimental dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Dalam
design ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi
pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
eksperimen dan kelompok control. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok
eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2-O1)-
(O4- O3).
27
Tabel 1 Desain Penelitian Eksperimen “Pretest-Posttest Control Group
Design”
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen (E) O1 X O2
Kontrol (K) O3 O4
Keterangan:
E = Kelompok Eksperimen
K = Kelompok Kontrol
O1 = Prestest Kelompok Eksperimen
O2 = Posttest Kelompok Eksperimen
X = Treatment atau Perlakuan
O3 = Prestest Kelompok Kontrol
O4 = Posttest Kelompok Kontrol
(sumber; Sugiyono,2016)
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X IPA
MAN 1 Lembata yang terdiri dari 3 kelas berjumlah 70 siswa.
Tabel 3.1 Data Populasi Siswa di MAN 1 Lembata TahunAjaran 2018/2019
Kelas Banyak Siswa
P L Jumlah
X IPA 1 13 9 22
X IPA 2 12 10 22
X IPA 3 15 11 26
Total 40 30 70
Sumber Data: Petugas TU MAN 1 Lembata).
28
2. Sampel
Sugiyono (2015:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan penelitian tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu.
Penelitian ini, menggunakan pengambilan sampel dengan cara raundam
sampling yaitu dengan cara mengunakan semua dalam kelas sebagai sampel,
adapun sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 dan IPA 2 yang
berjumlah 44 siswa.
Tabel 3.2 Data Sampel Siswa Kelas X IPA 1 MAN 1 Lembata
Kelas Banyak Siswa
P L Jumlah
X IPA 1 13 8 22
X IPA 2 12 9 22
Total 26 19 44
C. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi
kepada kita tentang bagaimana cara mengukur variabel. Definisi operasional
variabel penelitian adalah penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti
(definisi konseptual) yang telah disesuaikan dengan kondisi tempat penelitian.
Setiap variabel akan dirumuskan dalam bentuk rumusan tertentu berguna untuk
membatasi ruang lingkup yang dimaksud dan memudahkan pengukurannya.
29
Variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel independent dan
variabel dependent. Variabel Independent (bebas) adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat (Sugiyono, 2012:39). Variabel independent yang digunakan dalam
penelitian ini adalah multimedia (X). Variabel Dependent (terikat) adalah variabel
yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel
dependent yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar.
Agar setiap variabel dalam penelitian ini dapat diukur dan diamati, maka
perumusan definisi operasional variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Multi media adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media
yang terdiri atas teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan animasi secara
terintegrasi. Multi media terbagi menjadi dua kategori, yaitu, multi media
linier dan multi media interaktif.
2. Hasil belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan
dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan
hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini
disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2013:133). Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah observasi,tes yang diberikan kepada guru dan siswa
untuk menentukan pengaruh atau tidaknya multimedia pada pembelajaran biologi
bagi siswa kelas X IPA di MA Negeri 1 Lembata.
30
1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi pembelajaran biologi digunakan pada saat
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan multimedia, dan pada saat
pelaksanaan pembelajaran tanpa menggunakan multimedia. Hal ini
bertujuan untuk mengamati penggunaan multimedia pada siswa saat
pembelajaran. Sedangkan pedoman observasi penggunaan multimedia
digunakan untuk mengamati dan mencatat pelaksanaan penggunaan
multimedia pada saat pembelajaran di kelas eksperimen.
Observasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan
lingkungan sekolah serta proses kegiatan belajar mengajar biologi dikelas.
Pada tahap observasi kegiatan belajar mengajar biologi ini dilakukan hal-hal
sebagai berikut:
1) Mengamati kegiatan pembelajaran biologi menggunakan multimedia
atau tanpa menggunakan multimedia.
2) Mengamati situasi pada saat siswa belajar menggunakan multimedia
atau tanpa menggunakan multimedia.
3) Mengamati kendala serta hal-hal yang mempermudah belajar peserta
didik.
2. Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan
dasar bagi penetapan skor angka.
31
a. Tes Awal (pretest)
Teknik tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal (pre-
test)
b. Tes Akhir (post-test)
kemampuan akhir (post-test) mengenai data primer yaitu
pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas X IPA MAN 1
Lembata.
Tes yang dilaksanakan berupa tes tertulis yaitu tes pembelajaran bahasa
Indonesia yang dikerjakan oleh siswa baik dari kelompok kontrol maupun
kelompok eksperimen.Tes ini berupa tes objektif pilihan ganda yang berisi materi
tentang pembelajaran biologi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan
berupa dokumen-dokumen, gambar atau foto, dan sejenisnya
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini, tidak hanya sekedar
mengumpulkan saja, tetapi harus dengan tehnik tertentu yang sesuai dengan
masalah yang akan dikaji, dengan tehnik yang cocok maka akan mendapat hasil
yang baik sesuai dengan yang diinginkan. Adapun tehnik pengumpulan data
dalam penelitian ini sebagai berikut:
32
1. Tes
Menurut Ridwan (2014: 57). Tes adalah serangkaian pertanyaan atau
latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi,
dan kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
Tes yang digunakan berupa tes tertulis dalam bentuk pre- test dan post-
test guna mengetahui keefektifan media pembelajaran dalam menguasai
pembelajaran yang telah dipelajari sebelum dan sesudah diberlakukan (treatment).
Tes ini diperlakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
2. Observasi
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan
dan ingatan (Sugiyono, 2013: 203). Untuk mendapatkan data yang relevan dalam
penelitian ini peneliti melakukan observasi langsung. Proses observasi akan
dilakukan oleh peneliti selama penelitian di MAN 1 Lembata.
Terdapat dua lembar observasi dalam penelitian ini yang pertama
digunakan untuk menilai aktivitas siswa dalam melakukan setiap kegiatan yang
termuat dalam pembelajaran dan yang kedua digunakan sebagai lembar observasi
aktivitas guru dalam mengelola media pembelajaran.
3. Dokumentasi
Dokumentasi, yaitu alat pengumpul data yang digunakan untuk
memperoleh data dari tempat penelitian yang berkaitan variabel penelitian berupa
data foto penelitian dan lokasi penelitian.
33
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Teknik analisis data ini akan dianalisis secara deskriptif kuantitaif, teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan
sofware computer program SPSS 16.0 (Statical Program For Social Science)
untuk menghitung presentase dari setiap item pertanyaan.
2. Statistik Inferensial
Analisi Statistik Inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
yang diajukan. Sebelum uji hipotesis dilakukan dengan statistik inferensial, maka
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan antara lain, uji normalitas data, uji
homogenitas dan uji hipotesis.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk melihat apakah data tentang hasil
belajar biologi siswa sebelum dan setelah perlakuan berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini menggunakan taraf signifikan
5% atau 0,05 dengan syarat:
Jika Pvalue ≥ 0,05 maka dikatakan berdistribusi normal.
Jika Pvalue < 0,05 maka dikatakan berdistribusi tidak normal.
Untuk langkah selanjutnya setelah melaksanakan penelitian, maka
dilakukan analisis data pada perolehan data pre test dan post test siswa. Analisis
ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenormalan sampel yang telah diteliti.
Normalitas data diuji dengan menggunakan rumus chi-kuadrat untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.
34
Adapun untuk mengukur tingkat kenormalan data, maka digunakan uji chi-
Square, maka digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
x2 = uji normalitas
O1 = ferkuensi
E1 = frekuensi yang diharapkan
b. Pengujian Hipotesis
Untuk melihat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol, maka perlu dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis
yang sesuai digunakan adalah uji t. Uji t adalah salah satu uji statistik yang
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari
dua buah sampel atau variabel yang dibandingkan. Dalam melakukan analisis
statistik dengan uji t, maka perlu merujuk kepada hipotesis nihil (H0) yang telah
ditentukan.
Pada desain penelitian eksperiment ini digunakan uji t untuk menguji
signifikan perbedaan rata-rata. Perhitungan ini hanya dilakukan pada hasil
perhitungan hipotesis komparatif dua sampel independen, Maka digunakan rumus
sebagai berikut:
35
Keterangan :
1 = rata-rata kelompok 1
2 = rata-rata kelompok 2
S = standar deviasi ( simpangan baku)
n = banyaknya sampel
Pada penggunaan rumus ini, t hitung yang telah diperoleh dibandingkan
dengan nilai ttabel dengan dk= n1+n2-2 dan nilai probabilitas 0,05. Jika thitung >
t tabel, maka Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pada
penggunaan multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa. Namun dalam
pelaksanaannya, analisis ini menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.0
Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis
dilakukan pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian dikatakan signifikan atau
dengan kata lain Ha diterima jika nilai Sig. Kurang dari 0,05.
Uji-t yang memanfaatkan SPSS 16.0 pada penelitian ini menggunakan dua
jenis rumus yaitu Paired Sample Test dan Independent t-test. Paired Sample Test
digunakan untuk mencari nilai Sig. dan thitung dari data sebelum dan sesudah
perlakuan pada kelompok yang sama, baik itu kelompok kontrol maupun
eksperimen. Sedangkan Independent t-test digunakan untuk mencari nilai Sig. dan
thitung dari data sesudah perlakuan pada dua kelompok yang berbeda, yaitu
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Analisis data untuk uji-t, hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
36
H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan
dengan menggunakan Multimedia dan tidak menggunakan Multimedia
siswa kelas X IPA MAN 1 Lembata.
Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa yang di ajarkan dengan
menggunakan Multimedia lebih tinggi di bandingkan tidak menggunakan
Multimedia siswa kelas X IPA MAN 1 Lembata.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembelajaran Biologi dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama,
yaitu pembelajaran dengan menggunakan multimedia. Pembelajaran dengan
menggunakan multimedia ini diberikan kepada kelas X IPA 1 sebagai kelas
eksperimen dengan jumlah siswa 22 orang. Kelompok kedua, pembelajaran
Biologi tanpa menggunakan multimedia ini diberikan kepada kelas X IPA 2 yang
disajikan sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa yang berada dalam kelas ini
adalah 22 orang siswa. Jadi jumlah sampel secara keseluruhan ada 44 orang siswa
yang terbagi ke dalam dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen.
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan multimedia
pembelajarn pada pembelajaran Biologi kelas X IPA dengan menggunakan tes
awal dan tes akhir. Skor awal didapatkan dari pretest, sedangkan skor akhir
didapatkan dari postest pembelajaran virus. Hasil penelitian eksperimen dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif Data Penelitian
Analisis statistik destriktif berguna untuk memaparkan dan mengambarkan
data penelitian, mencakup jumlah data, nilai maksimal, nilai minimal, nilai rata-
rata dan sebagainya. deskriptif data penelitian yang disajikan berikut adalah
deskriptif data siswa dengan kemampuan awal dan kemampuan akhir (postest)
pada pembelajaran biologi. Data postest tersebut kemudian dibandingkan untuk
38
mengetahui ada tidaknya peningkatan skor. Berikut data pretest dan postest siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol :
Tabel 4.1
Hasil Analisis Deskriptif Data dan Postest Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
a. Deskripsi data pretest pembelajaran biologi kelas kontrol.
Berdasarkan hasil pengamatan dari seluruh siswa kelas kontrol yang
berjumlah 22 siswa yang diberi tes pembelajaran virus dan bakteri, tidak diperoleh
nilai seratus. Nilai maksimal yang mampu dicapai siswa adalah 78 yang diperoleh
1 orang siswa, sedangkan nilai terendah adalah 50 yang diperoleh oleh 3 orang
siswa. Hasil pretest kemampuan pembelajaran biologi kelas kontrol siswa kelas X
IPA 2 MAN 1 Lembata ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Pembelajaran biologi Kelas Kontrol
No. Nilai Frekuensi
1 0-59 9
2 60-69 8
3 70-79 5
4 80-89 -
5 90-100 -
Jumlah 22
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Ekperimen 22 55 90 67.64 10.572
Post-Test Eksperimen 22 67 95 80.59 7.950
Pre-Test Kontrol 22 50 78 61.27 8.288
Post-Test Kontrol 22 60 90 71.73 7.636
Valid N (listwise) 22
39
Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai
tertinggi pada pretest berjumlah 5 siswa, sedangkan untuk taraf nilai 60-69
diperoleh 8 siswa, nilai 0-59 juga berjumlah 9 siswa.
Berdasarkan skor hasil belajar siswa tersebut dapat diklasifikasikan
Pembelajaran biologi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3
Klasifikasi Pretest Pembelajaran Biologi
No. Interfal Nilai Tingkat Kemampuan Frekuensi
1 70-100 Tinggi 5
2 60-69 Sedang 8
3 50-59 Kurang 9
Jumlah 22
Berdasarkan tabel 4.3 perolehan nilai untuk klasifikasi di atas
menunjukkan bahwa kategori tinggi memiliki nilai 70-100, kategori sedang 60-69,
kategori kurang memiliki nilai 50-59. Hasil klasifikasi Matapelajaran biaologi
pada tahap pretest menunjukkan bahwa hanya ada lima siswa yang memperoleh
kategori tertinggi. Untuk pretest ini, siswa hanya berada pada kategori sedang
berjumlah delapan orang siswa, kategori kurang diperoleh Sembilan orang siswa.
b. Deskripsi data pretest pembelajaran biologi kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil pengamatan pada seluruh siswa kelas eksperimen yang
berjumlah 22 orang siswa yang diberi tes hasil belajar biologi, tidak diperoleh
nilai seratus. Nilai maksimal yang mampu dicapai siswa adalah 90-100 yang
diperolah satu orang siswa, sedangkan nilai terendah adalah 50-89 yang diperoleh
dua puluh dua orang siswa. Hasil pretest hasil bembelajaran biologi kelas
40
eksperimen siswa kelas X IPA 1 MAN 1 Lembata ditunjukkan pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Pembelajaran Biologi Kelas
Eksperimen
No. Nilai Frekuensi
1 0-59 4
2 60-69 8
3 70-79 5
4 80-89 4
5 90-100 1
Jumlah 22
Berdasarkan Table 4.4 dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh Nilai
maksimal yang mampu dicapai siswa adalah 90 yang diperoleh 1 orang siswa,
sedangkan nilai terendah adalah 55 yang diperoleh oleh 4 orang siswa, untuk taraf
nilai 80-89 diperoleh 4 siswa, sedangkan nilai 70-79 diperoleh 5 siswa, dan untuk
taraf nilai 0-59 yang diperoleh 4 orang siswa.
Berdasarkan skor hasil belajar siswa tersebut dapat diklasifikasikan
Pembelajaran biologi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Klasifikasi Pretest Keterampilan Dalam pembelajaran Biologi
No. Interfal Nilai Tingkat Kemampuan Frekuensi
1 80-100 Tinggi 5
2 70-79 Sedang 5
3 50-69 Kurang 12
Jumlah 22
Berdasarkan tabel 4.5 perolehan nilai untuk klasifikasi di atas
menunjukkan bahwa kategori tinggi memiliki nilai 80-100, kategori sedang 70-79,
41
kategori kurang memiliki nilai 40-69. Hasil klasifikasi pembelajaran biologi pada
tahap pretest menunjukkan bahwa yang berada pada kategori tertinggi berjumlah
lima siswa memperoleh. Untuk pretest ini, siswa berada pada kategori sedang
lima orang siswa, kategori kurang diperoleh dua belas orang siswa.
c. Deskripsi data postest pada pembelajaran biologi kelas kontrol.
Berdasarkan hasil pengamatan dari seluruh siswa kelas kontrol yang
terjumlah 22 orang siswa yang diberi tes pembelajaran biologi tidak diperoleh
nilai seratus. Nilai maksimal yang mampu dicapai siswa adalah 90 yang diperoleh
1 orang siswa, sedangkan nilai terendah 67 yang diperoleh 5 orang siswa. Hasil
postest kemampuan dalam memahami pembelajaran biologi siswa kelas X IPA
MAN 1 Lembata ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Nilai Postest Keterampilan dalam Pembelajaran
Biologi Kelas Kontrol
No. Nilai Frekuensi
1 90-100 1
2 80-89 3
3 70-79 11
4 60-69 7
5 0-59 -
Jumlah 22
Berdasarkan table 4.6 di atas dapat dijelaskan bahwa setelah menerima
perlakuan atau setelah menggunakan multimedia, siswa yang mendapat nilai 90-
100 berjumlah 1 orang, siswa yang mendapat nilai 80-89 berjumlah 3 orang, siswa
yang memperoleh nilai 70-79 berjumlah 11 orang, siswa yang memperoleh nilai
60-69 berjumlah 7 orang
42
Berdasarkan skor hasil postest belajar siswa tersebut dapat diklasifikasikan
keterampilan dalam pembelajaran biologi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7
Klasifikasi Postest Pembelajaran Biologi Untuk Kelas Kontrol
No. Interfal Nilai Tingkat Kemampuan Frekuensi
1 80-100 Tinggi 4
2 70-79 Sedang 11
3 50-69 Kurang 7
Jumlah 22
Berdasarkan tabel diatas perolehan nilai untuk klasifikasi di atas
menunjukkan bahwa kategori tinggi memiliki nilai 80-100, kategori sedeng
memiliki nilai 70-79, kategori kurang memiliki nilai 50-69. Hasil klasifikasi
Pembelajaran biologi pada tahap postest menunjukakan bahwa terdapat empat
siswa yang memperoleh kategori sangat tinggi. Untuk postest ini, siswa yang
berada pada kategori sedang yang sebanyak sebelas orang siswa, kategori kurang
diperoleh tujuh orang siswa.
d. Deskripsi data postest pada pembelajaran biologi kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil pengamatan dari seluruh siswa kelas eksperimen yang
terjumlah 22 orang siswa yang diberi tes ulangan pembelajaran biologi tidak
diperoleh nilai seratus. Nilai maksimal yang mampu dicapai siswa adalah 95 yang
diperoleh 2 orang siswa, sedangkan nilai terendah 67 yang diperoleh 1 orang
siswa. Hasil postest kemampuan dalam mempelajari biologi siswa kelas X IPA 1
MAN 1 Lembata ditunjukkan pada tabel berikut:
43
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Nilai Postest Keterampilan Dalam Pembelajaran
Biologi Dan Kelas Eksperimen
No. Nilai Frekuensi
1 90-100 5
2 80-89 8
3 70-79 8
4 60-69 1
5 0-59 -
Jumlah 22
Berdasarkan table 4.8 di atas dapat dijelaskan bahwa setelah menerima
perlakuan atau setelah menggunakan multimedia, siswa yang mendatap nilai 90-
100 berjumlah 5 orang, siswa yang mendapat nilai 80-89 berjumlah 8 orang.
Siswa yang mendapat nilai 70-79 berjumlah 8 orang, siswa yang mendapat nilai
60-69 berjumlah 1 orang.
Berdasarkan skor hasil postest belajar siswa tersebut dapat diklasifikasikan
keterampilan dalam proses pembelakaran biologi. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9
Klasifikasi Postest Keterampilan Dalam Pembelajaran Biologi Kelas
Eksperimen
No. Interfal Nilai Tingkat Kemampuan Frekuensi
1 90-100 Tinggi 5
2 80-89 Sedang 8
3 60-79 Kurang 9
Jumlah 22
Berdasarkan tabel 4.9 perolehan nilai untuk klasifikasi di atas
menunjukkan bahwa kategori tinggi memiliki nilai 90-100, kategori sedeng
memiliki nilai 80-89, kategori kurang memiliki nilai 60-79. Hasil klasifikasi
44
keterampilan dalam proses pembelajaran biologi pada tahap postest
menunjukakan bahwa terdapat lima siswa yang memperoleh kategori sangat
tinggi. Untuk postest ini, siswa yang berada pada kategori sedang sebanyak
delapan orang siswa, dan untuk kategori kurang sebanyak sembilan orang siswa
yang memperoleh.
2. Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik interferensial dengan uji-t dilakukan guna
mengungkapkan efektif tidaknya penggunaan multimedia dalam Pembelajaran
biologi. Hasil analisis statistik interferensial dimaksudkan untuk menjawab
hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Analisis statistik
interferensial menggunakan bantuan program Statistical For Social Science
(SPSS) versi 16.0 Sebelum melakukan analisis statistika interfensial, terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas sebagai syarat untuk melakukan uji-t atau uji
hipotetis. Adapun uji tersebut sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas diperoleh dari skor pretest dan postets Pembelajaran
biologi pada kelas eksperimen. Data tersebut kemudian diolah menggunakan
program komputer SPSS 16.0 dengan rumus Kolmogorov-Smimov. Syarat data
berdistribusi normal apabila nilai P yag diperolah dari perhihungan lebih besar
dari hasil signifikansi 5% (0.05) atau dengan kata lain memakai teknik Paired
Sampels T-Test dan data tidak berdistribusi normal jika nilai P yang diperoleh
lebih kecil dari 5% (0.05) atau menggunakan Shapiro-Wilk. Berikut disajikan
45
tabel hasil perhitungan hasil uji normalitas hasil skor pretest dan postest pada
kelas ekperimen.
Tabel 4.10
Uji Normalitas Data Pretest dan Postest Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar Siswa Pre-Test Eksperimen .174 22 .082 .918 22 .069
Post-Test Eksperimen .166 22 .118 .946 22 .266
Pre-Test kontrol
(Konvensional) .185 22 .050 .929 22 .116
Post-Test Kontrol
(Konvensional) .152 22 .200* .936 22 .164
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Pada tabel di atas menggunakan perhitungan komputer dengan program
SPSS versi 16.0 diketahui nilai signifikansi (sig.) untuk semua data baik pada uji
Kolmogorov-Smirnov maupun uji Shapiro-Wilk > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa data penelitian berdistribusi normal. Karena data penelitian berdistribusi
normal, maka kita dapat mengunakan statistik parametrik yaitu uji paired sample
T test dan uji independent sample T test untuk melakukan analisis data penelitian.
46
Table 4.11 Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Pre-Test Ekperimen - Post-Test Eksperimen
-12.955 8.627 1.839 -16.780 -9.130 -7.043 21 .000
Pair 2 Pre-Test Kontrol - Post-Test Kontrol
-10.455 7.136 1.521 -13.619 -7.290 -6.871 21 .000
Tabel di atas memperlihatkan hasil uji paired sample T test di mana pada
pair 1 dan pair 2 diperoleh nilai sig. (2-tailed ) sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat
disimpulkan ada perbedaan rata rata hasil belajar siswa untuk pretest dan postest
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil pair 1 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
pengunaan Multimedia pada pembelajaran biologi pada hasil belajar siswa
sebelum dan setelah diterapkannya metode pembelajaran dengan mengunakan
multimedia. Berikut tabel untuk melihat seberapa besar pengaruh multimedia
yang digunakan yaitu pada tabel berikut :
Table 4.12
Paired Samples Statistics Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pre-Test Ekperimen 67.64 22 10.572 2.254
Post-Test Eksperimen 80.59 22 7.950 1.695
Pair 2 Pre-Test Kontrol 61.27 22 8.288 1.767
Post-Test Kontrol 71.73 22 7.636 1.628
47
Tabel 4.11 menujukkan jawaban penelitian kita. Dapat dilihat dari Sig. (2-
tailed) siginifikan sebesar 0.000 < 0.05. Artinya, ada perbedaan yang signifikan
dari kondisi siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan. Untuk mengetahui
perbedaannya, lihat tabel 4.12 terlihat Mean postest adalah 80.59 lebih besar dari
mean pretest yaitu 67.64. Karena Mean postest lebih besar, dapat dikatakan
bahwa penggunaan multimediaia pada pembelajaran Biologi itu efektif. Artinya
penelitian itu efektif.
Berdasarkan Uji perbedaan Paired Samples T test, ada perbedaan yang
signifikan keterampilan dalam pembelajaran biologi siswa sebelum dan setelah
diberi perlakuan, t = -7.043, p < 0.05. Data postest mean = 80.59, Std. Deviation
sebesar 7.950, memiliki rata-rata lebih besar dari pretest mean = 67.64, Std.
Deviation sebesar 10.572. Artinya Pembelajaran biologi dengan menggunakan
multimedia pada siswa kelas X MAN 1 Lembata Dikatakan efektif.
b. Uji Homogenitas
Hasil uji homogenitas diperoleh dari skor postest kelas eksperimen dan
postest kelas kontrol Pembelajaran biologi. Data tersebut kemudian diolah
menggunakan program komputer SPSS versi 16.0
Tabel 4.13
Distribusi Hasil Uji Homogenitas dengan Teknik Test Homogenitas of
Variance
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Belajar Siswa Based on Mean .063 1 42 .804
Based on Median .046 1 42 .830
Based on Median and
with adjusted df .046 1 41.922 .830
Based on trimmed mean .039 1 42 .845
48
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengolahan angka dilakukan dengan
program SPSS versi 16.0 di atas, diperoleh nilai signifikansi based of mean 0,804
> 0,05, dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data memiliki varian yang
homogen.
c. Uji Hipotesis
Setelah memperhatikan karakteristik variabel yang telah diteliti dan
pernyataan analisis, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap hipotesis.Untuk
keperluan hipotesis digunakan statistika interferensial dengan bantuan SPSS versi
16.0 yaitu statistika uji t, dalam hal ini uji t sampel independen. Kriteria
pengujiannya adalah hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak jika nilai t hitung < t tabel.
Artinya tidak ada perbedaan antara dua perlakuan yang diberikan.
Sebaliknya, hipotetis H0 ditolakdan H1 diterima jika nilai thitung > t tabel, artinya
hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan multimedia lebih baik dari pada
hasil belajar biologi dengan menggunakan tanpa mengunakan multimedia.
Secara umum dapat disimpulkan penelitian multimedia efektif dalam
pembelajaran biologi dibuktikan dengan hasil angka yang diperoleh yakni H0
ditolak dan H1 diterima, thitung > ttabel. Hal ini berarti ada perbedaan kemampuan
hasil pembelajaran biologi dengan menggunakan multimedia dan tanpa
menggunakan multimedia. Jadi, pengunaan melmudia. terbukti efektif dalam
pembelajaran biologi pada siswa kelas X IPA MAN 1 Lembata. Untuk lebih
jelasnya berikut tabel thitung dan ttabel
49
Tabel 4.14
Uji Independent Samples T Test Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil Belajar
Siswa
Equal
variances
assumed
.063 .804 3.772 42 .001 8.864 2.350 4.121 13.606
Equal
variances
not
assumed
3.772 41.932 .001 8.864 2.350 4.121 13.607
Keterangan: N = 44
Df = 42
thitung = 3.772
Ttabel = 1.725
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 for windows pada tabel
4.14, diperoleh pada bagian equal variances assumed nilai signifikansi 0.000 dan
nilai thitung = 3.772 . Pada taraf kepercayaan 95% (α = 5%, karena uji bersifat dua
sisi, maka nilai α yang dirujuk adalah α / 2 = 5%/2 = 0,025) dan derajat bebas (dk
= n – 2 = 44). Derajat kebebasan berkaitan dengan pada jumlah informasi yang
bebas yang ada digunakan untuk membuat etimasi terhadap informasi yang lain.
Perhitungan derajat kebebasan dimulai dari ukuran sampel.
Sebagai contoh jika sampel di ambil 44 orang untuk mengukur tingkat
keefektifan dalam pembelajaran siswa tersebut. Maka terdapat 5 sampel (n = 46),
kemudian dari 46 sampel tersebut terdapat 2 variabel (kelas kontrol dan kelas
50
eksperimen) yang akan dibandingkan tingkat keefektifannya dalam proses
pembelajaran. Maka dari 46 orang tersebut hanya 44 yang dapat ditentukan secara
bebas tingkat keefektifannya dalam penggunaan multimedia. Jika parameternya
yang ditaksir hanya 2 (artinya terdapat dua variabel) maka derajat kebebasan
adalah n-2 = 44-2 = 42
Jadi derajat beba atau degree of freedom (df) adalah df = n – k. Di mana :
N = jumlah sampel
K = jumlah variabel
Sehingga nilai ttabel = t(0,025;44) = 1.725. Hal itu berarti nilai sig < α yaitu
0,000 < 0,05 dan thitung > ttabel yaitu 3.772 > 1.725. Jadi, kesimpulan yang dapat
diperoleh mengenai hipotesis yaitu H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil analisis
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikansi antara nilai
pembelajaran biologi pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah
diberikan perlakuan berbeda. Hal ini berarti pengunaan multimedia efektif
diterapkan pada pembelajaran biologi kelas X IPA MAN 1 Lembata.
B. Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan temuan yang dianalisis berdasarkan hasil skor
nilai siswa. Perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen yaitu melakukan
pembelajaran dengan menggunakan multimedia sedangkan pada kelas kontrol
proses pembelajaran berlangsung tanpa menggunakan media, namun materi yang
diajarkan pada kedua kelas ini sama.
Proses pembelajaran yang berlangsung pada kelas kontrol menunjukkan
bahwa siswa terlihat jenuh dengan pembelajaran yang didominasi oleh guru.
51
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai. Setelah itu, siswa dituntun untuk
membuat karangan tanpa memperlihatkan gambar yang akan siswa analisis
sehingga siswa kesulitan dalam proses pembelajaran. Hal tersebutlah yang
membuat siswa sulit untuk berpikir kritis. Sedangkan proses pembelajaran pada
kelas eksperimen menunjukkan bahwa siswa terlihat antusias. Hal ini terlihat
ketika diawal pembelajaran siswa diberikan penjelasan tentang bagaimana tata
cara Pembelajaran, dengan memperlihatkan gambar sehingga siswa dapat
menganalisis gambar yang ditampilkan menggunakan LCD, juga diberi penjelasan
mengenai fenomena-fenomena alam sekitar yang sedang terjadi di lingkungan
atau kalangan masyarakat yang menarik bagi siswa. Kemudian guru membimbing
siswa untuk menguasai meteri dengan menginformasikan langkah-langkah
memahami materi virus dan bakteri juga menampilkan berbagai kejadian alam
lewat LCD dan guru memberikan petunjuk kegiatan pembelajaran, guru juga
menunjukkan gambaran yang tidak sesuai dengan materi yang dibahas agar siswa
dapat mengetahui perbedaannya. Setelah siswa betul-betul paham maka guru
memberikan tugas kepada siswa untuk mencari kejadian-kejadian yang nyata
dilingkungannya sehingga menimbulkan ide-ide yang bisa mengatasi masalah
pembelajaran biologi, hal tersebut menunjukkan bahwa dengan fokus
menggunakan multimedia siswa mampu memahami materi dengan baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pembelajaran biologi
siswa setelah proses pembelajaran dapat meningkat, baik siswa yang diajar
dengan menggunakan multimedia maupun siswa yang diajar tanpa menggunakan
multimedia. Hal ini dapat di ketahui dari hasil perolehan masing-masing kelas
52
eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkaan hasil analisis data postest, nilai rata-
rata kelas eksperimen 80.59 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 71.73.
Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata
kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam tingkat
kemampuan siswa.
Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
kemampuaan siswa antara siswa yang diajar dengan menggunakan multimedia
dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan media. Ini berarti hipotesis
diterima, yaitu multimedia efektif terhadap kemampuan dalam memahami
pembelajaran biologi siswa kelas X IPA MAN 1 Lembata. Keefektifan
multimedia dalam pembelajaran biologi tampak siswa antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol yang ditunjukkan melalui uji hipotesis yakni 3.772 > 1.725
dibuktikan dengan analisis statistik yang menyatakan bahwa nilai Sig < α yaitu
0,000 < 0,05 dan thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Dengan
demikian, H0 ditolak dan H1 diterima.
Simpulannya terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
pembelajaran biologi kelompok eksperimen yang menggunakan multimedia
dengan siswa yang diajar dengan tanpa menggunakan multimedia siswa kelas X
IPA MAN 1 Lembata.
53
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa
pengunaan multimedia efektif digunakan dalam pembelajaran biologi pada siswa
kelas X IPA MAN 1 Lembata. Dibuktikan dari skor siswa MAN 1 Lembata dalam
pembelajaran biologi pada kelas eksperimen sebelum menggunakan multimedia
mendapatkan perolehan rata-rata 67.64. Adapun skor siswa setelah menggunakan
multimedia dalam pembelajaran teks eksposisi meningkat dengan perolehan rata-
rata 80.59 Data ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan kemampuan
siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan perhitungan uji t dengan bantuan
aplikasi SPSS 16.0 teknik Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan nilai mean
pretest 67.94 sedangkan mean postest 80.59 dengan demikian hasil hipotesis Ha
diterima dan Ho ditolak. Melihat dari Nilai Sig. 0.000 < 0.05 artinya terdapat
perbedaan segnifikan sebelum dan sesudah menggunakan mulmedia.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis memberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Pembelajaran biologi harus terus dikenalkan kepada siswa dan hanya
dengan teori saja tidak cukup untuk membuat siswa paham apa itu
pembelajaran biologi sebaiknya para pendidik kedepannya lebih
53
54
memvariasikan metode ataupun media dalam pembelajaran sehingga siswa
lebih aktif dalam proses belajar mengajar.
2. Kepada guru bahasa Indonesia agar dapat menerapkan metode atau
multimedia dalam pembelajaran jika memang diperlukan karena dengan
metode biasa (ceramah) atau konvensional kadang membuat siswa jenuh
dalam menerima pelajaran.
3. Harapan untuk guru dan siswa untuk dapat menguasai multimedia
pembelajaran agar dapat lebih mengefektifkan susasana belajar mengajar
di kelas
4. Untuk peneliti selanjutnya untuk lebih mengembangkan penelitian yang
sudah dilakukan agar kedepannya pemblajaran biologi dapat menjadi
materi favorit oleh siswa maupun pelajar-pelajar lainnya.
55
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Nazili Shaleh. 2011. Pendidikan dan Masyarakat. Yokyakarta: Sabda
Media Depertemen Pendidikan Nasional. 2003.
Aina, Mia. (2013). Pengaruh Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran Terhadap
Motivasi Dan kemampuan Kongnitif Siswa Kota Jambi. Jurnal Penelitian
Universitas jambi Seri Humaniora.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran.Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.Leni Melani.
Kekurangan dan Kelebihan Jenis-Jenis,
dalam hppt://melani2205.bologspot.com/2013/11/kekurangan dan kelebihan jenis-
jenis. htlmdiakses pada 5 april 2015 pukul 16:30 WIB
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers .
______. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pres.
Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
______. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Dahar, Ratna Willis. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Djamarah, Syaiful Bahri. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.
56
Robin, Linda. (2001). Kitab Suci Komputer & Multimedia. Yogyakarta: Alberta
Rosch. (1996). Easy Way to Understand the Multimedia. Bostom: Allyn and
Bacom.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
______. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tirtonegoro, Sutratinah. 2001. Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Surabaya:
Usaha Nasional.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Depdiknas.
Lampiran
Lampiran 1
DAFTAR HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN
No. Nama Pretest Postest
1 Abdul Latif Salim 70 75
2 Al Fitra Sab’all 60 70
3 Azzarul Rizqy 70 80
4 Era Fazyra 55 75
5 Iksan Muhammad 80 85
6 Iva Inboy 55 67
7 Jam’an Abdullah 71 75
8 Kurniawati 65 80
9 Muhammad Tadwin lamatokan 85 90
10 Muhammad Marissa 65 70
11 Nurhayati 60 75
12 Siti Hatija Erung 65 80
13 Siti nahdia Usman 90 95
14 Siti Salmawati Damra 70 76
15 Syarul Sengaji Leuhodi 60 80
16 Sunarti Peni 55 85
17 Taufik Samsuri 60 80
18 Veribi Syatifah 60 75
19 Yusril Sulaiman 55 90
20 Zul Zainab A Hakim 80 90
21 Zaharia A Kia Beni 82 85
22 Zamrud Idris 75 95
Jumlah 1.488 1.773
Nilai Rata-rata 67.63 80.59
DAFTAR HASIL BELAJAR KELAS KONTROL
No. Nama Pretest Postest
1 Ahmad 55 60
2 Abdul Salam 60 70
3 Alwiah Mahmud 52 75
4 Abdul Syukur 50 72
5 Erwin Nur 55 65
6 Aisyah Ahmad 70 75
7 Arsyad Muhammad 68 75
8 Azzahra Rahmadania 72 80
9 Darmianti 60 73
10 Firawati Feni 55 75
11 Fitri Rahmadani 70 74
12 Fitriah Ramadani 62 65
13 Hamka wahyudi 50 60
14 Idawati 55 75
15 Jasmin 68 64
16 Lestari Safitri 78 90
17 Muh. Kaidir Jumadil 65 80
18 Muhammad Adam 70 75
19 Muh. Asri Rahman 68 80
20 Nur Indah 50 70
21 Nurul Qarimah Irsan 55 60
22 Zakariah Ahmad 60 65
Jumla h 1.348 1,578
Nilai Rata-rata 61,27 71,72
Lampiran 2
1. Deskriptive Statistic
Hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol
2. Uji Normanlitas
a. Uji Normalitas Data Pretest Postest Eksperimen dan Pretest
Postest Kontrol
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar Siswa Pre-Test Eksperimen .174 22 .082 .918 22 .069
Post-Test Eksperimen .166 22 .118 .946 22 .266
Pre-Test kontrol
(Konvensional) .185 22 .050 .929 22 .116
Post-Test Kontrol
(K0nvensional) .152 22 .200* .936 22 .164
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pre-Test Ekperimen 22 55 90 67.64 10.572
Post-Test Eksperimen 22 67 95 80.59 7.950
Pre-Test Kontrol 22 50 78 61.27 8.288
Post-Test Kontrol 22 60 90 71.73 7.636
Valid N (listwise) 22
b. Paired Samples Test
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Pre-Test Ekperimen - Post-Test Eksperimen
-12.955 8.627 1.839 -16.780 -9.130 -7.043 21 .000
Pair 2 Pre-Test Kontrol - Post-Test Kontrol
-10.455 7.136 1.521 -13.619 -7.290 -6.871 21 .000
3. Uji Homogenitas
Distribusi Hasil Uji Homogenitas dengan Teknik Test
Homogenitas of Variance
4. Uji Hipotesis
a. Uji Group Statisick
Group Statistics
Kelas N Mean
Std.
Deviation Std. Error Mean
Hasil Belajar Siswa Post-Test Kelas
Eksperimen 22 80.59 7.950 1.695
Post-Test Kelas Kontrol
(Konvensional) 22 71.73 7.636 1.628
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Belajar Siswa Based on Mean .063 1 42 .804
Based on Median .046 1 42 .830
Based on Median and
with adjusted df .046 1 41.922 .830
Based on trimmed mean .039 1 42 .845
b. Uji Independent Samples Test
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil Belajar
Siswa
Equal
variances
assumed
.063 .804 3.772 42 .001 8.864 2.350 4.121 13.606
Equal
variances
not
assumed
3.772 41.932 .001 8.864 2.350 4.121 13.607
Lampiran 4
SOAL TES AWAL ( PRETEST )
A. PILIHAN GANDA
BERILAH TANDA SILANG PADA HURUF A,B,C, ATAU D DI BAWAH
INI
1. Virus tersusun atas selubung protein yang disebut ….
a. hospes
b. virion
c. kapsid
d. vaksin
2. Virus mengambil alih fungsi DNA bakteri. Tujuan tindakan virus ini
adalah ….
a. untuk mengaktifkan inti sel bakteri hingga dapat memproduksi enzim
baru
b. melipat gandakan bakteri
c. agar DNA bakteri melakukan replikasi sebagai persiapan pembelahan
sel
d. mensintesis protein dan membuat struktur tubuh virus yang baru
3. Bagian yang tidak dimiliki oleh virus adalah ….
a. inti sel
b. selubung protein
c. sitoplasma
d. membran sel
4. Virus yang menginfeksi bakteri disebut ….
a. mikroprofag
b. mikrobakteri
c. profag
d. bakteriofag
5. Virus hanya dapat hidup secara parasit sehingga untuk memelihara virus
harus digunakan medium berupa ….
a. embrio ayam
b. air kelapa
c. agar campur kentang
d. agar
6. Tahap saat kapsid yang terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut
ekor menjadi rangkaian kapsid yang utuh adalah tahap ….
a. melebur
b. sintesis
c. perakitan
d. injeksi
7. Enzim yang dihasilkan oleh virus yang dapat memecahkan dinding sel
bakteri disebut …
a. lismin
b. lisozim
c. lisogenik
d. litik
8. Dalam suatu larutan terdapat virus dan bakteri. Cara memisahkan bakteri
dan virus tersebut adalah ….
a. meminimkan nutrien dalam larutan agar bakteri mati
b. memasukkan antibiotik ke dalam larutan agar bakteri mati
c. menyaring larutan menggunakan saringan keramik
d. menyaring larutan menggunakan saringan biasa agar virus dapat lolos
9. Orang yang menderita AIDS mudah terserang penyakit lain sebab ….
a. virus HIV cepat berkembang
b. rapuhnya sistem kekebalan
c. aktivitas antibodi meningkat
d. virus HIV membantu penyakit lain
10. Gambar berikut ini merupakan sebuah bakteriofage. Senyawa DNA
ditunjukan oleh nomor….
a. 5
b. 1
c. 3
d. 2
SOAL TES AKHIR (POSTTEST)
A. PILIHAN GANDA
BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A,B,C, ATAU DI BAWAH
INI
1. Cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang virus adalah ……
a. Anatomi virus
b. Morfologi virus
c. Virology
d. Struktur hewan
2. Asam nukleat pada virus diselubungi oleh kapsid yang disebut …..
a. DNA
b. RNA
c. Selubung membrane
d. Nukleokapsid
3. Pada bakterifag , kaki serabutnya merupakan perpanjangan ekor yang
berfungsi untuk ….
a. Menanjankan diri ke bakteri
b. Menancapkan diri ke b erbagai substrat
c. Bergeraknya bakteri
d. Bergeraknya virus
4. Virus akan menghancurkan sel induk setelah melakukan reproduksi
.Pernyataan diatas termasuk dalam infeksi secara ….
a. Litik
b. Lisogenik
c. Fase absorpsi dan infeksi
d. Fase penggabungan
5. Fag menyusun dan memperbanyak DNA merupakan fase ....... dalam infeksi
secara......
a. Fase sintesis dalam litik
b. Fase repllika dalam litik
c. Fase absorpsi dalam litik
d. Fase replika dalam lisogenik
6. Setelah dinding sel terhidrolis (rusak) maka DNA fag masuk ke dalam sel
bakteri disebut fase ......
a. Fase penetrasi
b. Fase absorpsi
c. Fase perakitan
d. Fase pembebasan
7. Bakteri yang terinfeksi virus ketika berada dalam daur lisogenik tidak
memperlihatkan gejala terganggu karena ….
a. Virus belum matang
b. Virus tidak bersifat parasit
c. Virus belum menginjeksikan materi genetik
d. DNA virus belum aktif
8. Kandungan spesifik dinding sel bakteri adalah ….
a. lignin
b. peptidoglikan
c. kitin
d. selulosa
9. Pendapat yang menyatakan bahwa virus merupakan benda mati disebabkan
oleh faktor-faktor berikut, kecuali ….
a. perbanyakan dengan replikasi
b. tidak melakukan metabolisme
c. dapat dibuat kristal
d. ukuran sangat kecil
10. Pengelompokan virus antara ribovirus dan deoksiribovirus, didasarkan atas….
a. penyakit yang disebabkannya
b. daur hidupnya
c. kandungan asam nukleatnya
d. cara replikasinya
KUNCI JAWABAN
(Pretest)
1. C 6. C
2. D 7. B
3. B 8. A
4. D 9. B
5. A 10. D
KUNCI JAWABAN
(Posttest)
1. C 6. A
2. A 7. D
3. A 8. B
4. A 9. D
5. B 10. C
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Nama Sekolah : MAN 1 Lembata
Kelas/Semester : X IPA/ I
Mata Pelajaran : Biologi
Pedoman penskoran:
- Skor 4 : terlaksana dengan sangat baik
- Skor 3 : terlaksana dengan baik
- Skor 2 : terlaksana dengan cukup baik
- Skor 1 : telaksana dengan kurang baik
Petunjuk pengisian: Lingkarilah skor 1,2,3 atau 4 pada aspek aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran.
No Aspek yang diamati Skor
1 Siswa mempersiapkan perlengkapan pembelajaran 1 2 3 4
2 Siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai 1 2 3 4
3 Siswa memperhatikan motivasi yang disampaikan 1 2 3 4
4 Siswa memperhatikan dengan seksama ketika guru
menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai dan rencana kegiatan yang dilakukan
1 2 3 4
5 Siswa membentuk kelompok sesuai petunjuk guru 1 2 3 4
6 Siswa membaca materi yang akan dipelajari 1 2 3 4
7 Siswa berdiskusi dengan teman kelompok 1 2 3 4
8 Siswa saling membantu dengan anggota kelompoknya 1 2 3 4
9 Siswa menyimak penjelasan dari guru 1 2 3 4
10 Siswa bertanya pada guru bila ada materi yang belum
dipahami
1 2 3 4
11 Siswa naik mempresentasikan materinya 1 2 3 4
12 Siswa bersemangat dalam melaksanakan proses
pembelajaran berlangsung
1 2 3 4
13 Siswa aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan
oleh guru
1 2 3 4
14 Siswa menjawab tes/kuis dengan kemampuan sendiri 1 2 3 4
15 Siswa bersama guru melakukan evaluasi 1 2 3 4
16 Siswa berdoa dan memberi salam penutup 1 2 3 4
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Nama Sekolah : MAN 1 Lembata
Kelas/Semester : X IPA/ I
Mata Pelajaran : Biologi
Pedoman penskoran:
- Skor 1 : terlaksana dengan kurang baik
- Skor 2 : terlaksana dengan cukup baik
- Skor 3 : terlaksana dengan baik
- Skor 4 : telaksana dengan sangat baik
Petunjuk pengisian: Lingkarilah skor 1,2,3 atau 4 pada aspek aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran.
No Aspek yang diamati Skor
1 Memberi salam dan membaca doa bersama 1 2 3 4
2 Absensi 1 2 3 4
3 Menyiapkan perlengkapan belajar 1 2 3 4
4 Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar 1 2 3 4
5 Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
6
Guru memberikan pemahaman tentang materi
pembelajaran dengan mengaitkan dengan kehidupan
sehari-hari
1 2 3 4
7 Guru menyajikan materi sebagaimana biasanya. 1 2 3 4
8 Guru mengarahkan siswa dalam pembelajaran 1 2 3 4
perkelompok 4-5 orang
9 Membagikan dan meminta siswa mengerjakan soal
yang telah diberikan
1 2 3 4
10 Memantau dan memberikan bantuan serta pengarahan
pada kelompok yang mengalami kesulitan.
1 2 3 4
11
Memastikan bahwa semua anggota kelompok telah
menguasai materi maka setiap kelompok akan ditunjuk
secara acak sebagai perwakilan dan tiap-tiap kelompok
untuk menyelesaikan soal dipapan tulis
1 2 3 4
12 Guru memberikan skor pada kelompok yang berhasil
memberi jawaban yang benar
1 2 3 4
13 Guru memberikan penghargaan pada siswa yang
mendapatkan nilai tinggi
1 2 3 4
14 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya hal-hal apa saja yang belum dipahami
1 2 3 4
15 Guru memberikan motivasi pada kelompok yang
memperoleh nilai yang rendah
1 2 3 4
16 Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan 1 2 3 4
17 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
1 2 3 4
18 Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
memberikan salam penutup
1 2 3 4
Lembar 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MAN LEMBATA
MataPelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X/GANJIL
Materi Pokok : VIRUS
Alokasi Waktu : 3 X JP
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI .4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses.
3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi,
dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat.
Indicator :
1. Mengamati karakteristik virus dari charta/foto/gambar tentang struktur
virus
2. Mengidentifikasi cirri cirri virus berdasarkan hasil pengamatan carta
3. Menemukan cirri-ciri virus berdasarkan hasil pengamatan.
4. Mengamati proses perkembangbiakan virus pada organism hidup
melalui pengamatan carta
5. Menjelaskan cara reproduksi virus
6. Menerapkan pemahaman reproduksi virus dalam kehidupan
bermasyarakat.
7. Membandingkan struktur tubuh virus dengan organism lainnya misalnya
bakteri.
8. Menyebutkan jenis virus yang menguntungkan dan merugikan.
9. Mengidentifikasi cirri –ciri orang yang terinveksi virus seperti HIV
10. Mengelompokan virus penyebab penyakit pada hewan,tumbuhan dan
manusia
11. Menerapkan peranan virus dalam aspek kehidupan.
4.3 Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek
kesehatan dalam bentuk model/charta.
Indicator:
1. Membuat karya cara hidup sehat untuk menghindari infeksi virus (dapat
berupa poster)
2. Menyusun makalah mengenai dampak positif dan negatif virus terhadap
bidang sosial dan ekonomi
3. Menganalisis penyebaran virus HIV dikaitkan dengan ciri
perkembangbiakannya
4. Menyajikan data berbagai kasus penyakit yang merebak saat ini yang
disebabkan oleh virus seperti influenza, Aids, flue burung, HIV
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses Mengamati,Menanya, Mencoba/Mengumpulkan
informasi/data, Mengasosiasi, Menalar, Mengkomunikasikan…, siswa dapat:
1. Mengamati karakteristik virus dari charta/foto/gambar tentang struktur
virus
2. Mengidentifikasi cirri cirri virus berdasarkan hasil pengamatan carta
3. Menjelaskan cara reproduksi virus .
4. Membandingkan struktur tubuh virus dengan organism lain misalnya
bakterI
5. Menyebutkan jenis virus yang menguntungkan dan merugikan.
6. Mengidentifikasi orang yang terinveksi virus seperti HIV
7. Mengelompokan virus penyebab penyakit pada hewan,tumbuhan dan
manusia
8. Menerapkan peranan virus dalam aspek kehidupan.
9. Membuat karya cara hidup sehat untuk menghindari infeksi virus (dapat
berupa poster)
10. Menyusun makalah mengenai dampak positif dan negatif virus terhadap
bidang sosial dan ekonomi
11. Menganalisis penyebaran virus HIV dikaitkan dengan ciri
perkembangbiakannya
12. Menyajikan data berbagai kasus penyakit yang merebak saat ini yang
disebabkan oleh virus seperti influenza, Aids, flue burung, HIV , dll
D. MateriPembelajaran (rincian dari MateriPokok)
Materi Fakta: : (materi yang bisa dihadirkan dalam bentuk fakta sehingga
siswa bisa mengamati, mengalami langsung,dll)
• Gambar penyakit-Penyakit yang disebabkan oleh virus
• gambar tentang hasil aktivitas virus pada hewan, tumbuhan, dan
manusia
MateriKonsep: Ciri-ciri virus., struktur dan reproduksi
Materi Prinsip: Aktivitas dan peranan virus pada hewan,tumbuhan dan manusia
MateriProsedur:
• proses persebaran virus
• proses replikasi virus
E. MetodePembelajaran (Rincian dari KegiatanPembelajaran)
� Inquiry / discovery
� Kaji pustaka
� Diskusi
� Penugasan/ kerja kelompok
F. Media, Alat, danSumberPembelajaran
1. Media : Carta /poster,foto
2. Alat/Bahan: laptop, LCD
3. SumberBelajar:
1. Buku Biologi kelas X, Dyah aryulina, Esis
2. Buku Biologi untuk SMA kelas X, karangan D.A pratiwi,dkk, erlangga
3. Buku –buku yang relevan.
G. Langkah-langkahKegiatanPembelajaran
1. PertemuanKesatu: 3x 45 menit
a. Pendahuluan/KegiatanAwal
• Memberikan salam dan berdoa
• Mengondisikan kelas dan pembiasaan
• Apersepsi
Guru menanyakan siswa tentang cirri- cirri bakteri
• Motivasi : Guru memperlihatkan contoh gambar/foto/video tentang
penderita HIV/AIDS,penyakit tungro pada padi,jenis penyakit
mulut,kaki
• Penyampaian tujuan pembelajaran
• Guru membentuk kelompok diskusi setiap kelompok terdiri 5 orang
• Preetest secara lisan
b. KegiatanInti (...menit)
• Guru menayangkan berbagai fakta tentang berbagai kasus penyakit
yang merebak saat ini yang disebabkan oleh virus seperti influenza,
Aids, dan flue burung,melalui video atau gambar
• siswa mengamati fenomena alam tersebut
• siswa secara individu atau kelompok mencermati berbagai fakta
yang ditemukan di dalam tayangan gambar/foto/ film
• Siswa mendokumentasikan/mencatat hasil pengamatannya
• Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya ( Quesioning )
Peserta didik dimotivasi untuk membuat pertanyaan tentang:
• Penyebab berbagai penyakit pada kasus yang dibaca
• Mekanisme penularan
• Bagaimana karakteristik Virus?
• Bagaimana replikasi virus
• Guru menilai keterampilan siswa dalam mengungkap Penyebab
berbagai penyakit pada kasus yang dibaca dan keterampilan
bertanya dari kasus yang dipaparkan
Mengumpulkan Data (Eksplorasi)
• siswa mengamati karakteristik virus dan struktur virus dari gambar
virus melalui LCD atau charta ,poster
• Siswa dalam kelompoknya mengisi LKS yang disediakan guru
tentang karakteristik virus
• Siswa mengamati proses perkembangbiakan virus pada organisme
hidup dan membuat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok
tentang perbedaan replikasi litik dan lisogenik
• Guru menilai sikap siswa dalam diskusi kelompok dan
membimbing/ menilai keterampilan mengolah data, serta menilai
kemampuan siswa menerapkan konsep dan prinsip dalam
pemecahan masalah
Mengasosiasikan (Associating )
• Siswa menggali informasi, melakukan analisis untuk
menjelaskan dan menarik kesimpulan kaitan antara struktur dan
reproduksi virus dengan penyebaran penyakit dan mengaitkan
perilaku yang harus dilakukannya untuk membentuk sikap positif
pada generasi muda Indonesia
• Masing-masing kelompok berdiskusi menganalisis perbedaan
replikasi virus litik dan lisogenik
• Guru membimbing/menilai kemampuan siswa mengolah data dan
merumuskan kesimpulan
• Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
Mengkomunikasikan (Comunicating )
• Perwakilan dari salah satu kelompok menyampaikan
kesimpulan diskusi tentang ,karakteristik virus dan replikasi
virus
• Laporan hasil pengamatan secara tertulis
• Presentasi secara lisan tentang ,karakteristik virus dan
reproduksi ( replikasi ) virus
• Guru menilai ketrampilan siswa dalam menyajikan materi
Penutup (…menit)
• Guru membimbing siswa untuk menyusun kesimpulan
• Memberikan penugasan mencari data tentang kasus-kasus dalam
kehidupan sebagai dampak negatif dari virus. Dan mencari data ciri
orang yang telah terinfeksi HIV.melalui bacaan literature atau media
internet
2. PertemuanKedua: 3x45 menit
a. Pendahuluan/KegiatanAwal (…menit)
• Memberikan salam dan berdoa
• Mengondisikan kelas dan pembiasaan
• Apersepsi
• MotivasI
• Penyampaian tujuan pembelajaran
� Membandingkan struktur tubuh virus dengan organism lain
misalnya bakterI
� Menyebutkan jenis virus yang menguntungkan dan merugikan.
� Mengidentifikasi orang yang terinveksi virus seperti HIV
� Mengelompokan virus penyebab penyakit pada hewan,tumbuhan
dan manusia
� Menerapkan peranan virus dalam aspek kehidupan.
b. KegiatanInti
• Guru menayangkan berbagai gambar virus melalui LCD
• siswa mengamati berbagai gambar virus
Menanya ( Quesioning )
• Siswa dibantu oleh guru menanyakan tentang struktur virus
• Apakah semua jenis virus strukturnya sama
• Bagaimana ciri-ciri orang yang terinveksi virus HIV dan
bagaimana cara penularan dan pencegahannya?
Mengumpulkan Data (Eksplorasi)
• Guru menayangkan berbagai fakta tentang:
klasifikasikan virus, struktur tubuh virus HIV dengan virus yang
lain .
• Kasus-kasus dalam kehidupan sebagai dampak negatif dari
virus,
• ciri orang yang telah terinfeksi HIV melalui bacaan atau
power point
• Siswa secara individu mencermati berbagai fakta yang
ditemukan di dalam tayangan gambar/foto struktur tubuh virus
HIV dan virus yang lain
• Siswa mendokumentasikan/mencatat hasil pengamatannya
• Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Mengasosiasikan (Associating )
• Siswa dalam kelompoknya Mendiskusikan tentang apa yang
telah dipelajarinya dengan pemahaman sebelumnya, dan
mendiskusikan apa yang diperolehnya dengan perilaku yang
harus dilakukannya tentang:
• Perbedaan antara struktur tubuh virus HIV dengan virus yang
lain berdasarkan gambar tubuh virus.
• Perbedaan struktur tubuh virus dengan organisme lainnya,
misalnya bakteri
• kasus-kasus dalam kehidupan sebagai dampak negatif dari virus.
• Ciri- ciri orang yang telah terinfeksi HIV.
• Menyimpulkan hasil pengamatan, diskusi, atau informasi dari
studi literature Klasifikasi virus.,Perbedaan antara struktur tubuh
virus HIV dengan virus yang lain berdasarkan gambar tubuh
virus. ,Perbedaan struktur tubuh virus dengan organisme
lainnya, misalnya bakteri, kasus-kasus dalam kehidupan sebagai
dampak negatif dari virus. Dan Ciri- ciri orang yang telah
terinfeksi HIV.
• Guru menilai keterampilan mengolah dan menalar
Mengkomunikasikan (Comunicating )
• Perwakilan kelompok dari siswa menjelaskan Perbedaan antara
struktur tubuh virus HIV dengan virus yang lain berdasarkan
gambar tubuh virus.
• Menjelaskan secara lisan atau presentasai dengan media
Perbedaan struktur tubuh virus dengan organisme lainnya,
misalnya bakteri, kasus-kasus dalam kehidupan sebagai dampak
negatif dari virus. Dan Ciri- ciri orang yang telah terinfeksi
HIV.
• Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
c. Penutup (…menit)
• Guru membimbing siswa untuk menyusun kesimpulan
• Siswa diberi tugas berkelompok membuat model virus
Pertemuan 3 ( 3 x 45 menit)
A. Pendahuluan
• Salam ,Doa
• Pengkondisian kelas
• Apersepsi, Motivasi, penyajian prasarat
• Penyampaian Tujuan pembelajaran
� Membuat karya cara hidup sehat untuk menghindari infeksi virus
HIV(dapat berupa poster)
� Menyusun makalah mengenai dampak positif dan negatif virus
terhadap bidang sosial dan ekonomi
� Menganalisis penyebaran virus HIV dikaitkan dengan ciri
perkembangbiakannya
� Menyajikan data berbagai kasus penyakit yang merebak saat ini
yang disebabkan oleh virus seperti influenza, Aids, flue burung,
HIV , dll
B. Kegiatan inti
Mengamati ( Observing )
• Guru menayangkan poster cara hidup sehat
• siswa mengamati tayangan tersebut
• Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya ( Quesioning )
Peserta didik dimotivasi untuk membuat pertanyaan tentang:
• cara menghindari infeksi HIV.
• Apakah dampak ekonomi dan sosial akibat serangan virus, termasuk HIV.
• Bagaimana menyusun makalah mengenai dampak positif dan negatif virus
terhadap bidang sosial dan ekonomi
Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi) (Experimenting)
• Siswa dalam kelompoknya melakukan studi literature tentang cara
menghindari infeksi HIV,
• Mendiskusikan dampak ekonomi dan sosial akibat serangan virus,
termasuk HIV.
• menyusun makalah mengenai dampak positif dan negatif virus terhadap
bidang sosial dan ekonomi
• Guru menilai sikap siswa dalam diskusi kelompok dan membimbing
mengolah data, serta menilai kemampuan siswa menerapkan konsep dan
prinsip dalam pemecahan masalah
Mengasosiasikan (Associating )
• guru membimbing siswa dalam melakukan diskusi dampak ekonomi dan
sosial akibat serangan virus, termasuk HIV.
• Guru membimbing siswa membuat langkah-langkah dalam menyusun
makalah mengenai dampak positif dan negatif virus terhadap bidang sosial
dan ekonomi
•Guru menilai keterampilan mengolah dan menalar
Mengkomunikasikan (Comunicating )
• Perwakilan kelompok memperagakan hasil karya cara hidup sehat
untuk menghindari infeksi virus bias berupa poster
• Guru menilai keterampilan siswa dalam menyampaikan hasil karya
• Siswa menjelaskan cara menghindari infeksi HIV.
dampak ekonomi dan sosial akibat serangan virus, termasuk HIV.
• Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
• Guru memberikan penguatan materi apa yang sudah disampaikan
siswa
C, Penutup
• Membimbing siswa untuk menyusun kesimpulan
• Memberikan penugasan membuat karya berupa slogan dampak
terinfeksinya HIV
• Melaksanakan postes
VI. Penilaian
1. Jenis / Teknik Penilaian
• Portofolio (Hasil , Rangkuman)
•observasi Sikap
•Performance/tes Praktik
• Tes Tertulis ( Essay )
•Lembar penilaian antar teman
2.Penilaian Produk
Instrumen penilaian
• Intrumen Penilaian Portofolio
• Instrumen Penilaian Sikap
• Instrumen Penilaian Diskusi
• Instrumen penilaian produk
• Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian
Kalikur,
September 2019
Mengetahui :
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran,
Makmur Lawe toda, S.Pd Fajrinah Liliweri, S.Pd
NIP: 19750228 200012 1001 Nip. -
Lampiran 9
DOKUMENTASI
No. Jenis Dokumentasi Keterangan
Ada Tidak
1 Perencanaan Pembelajaran
a. Silabus
b. RPP
2. Profil sekolah
a. Struktur organisasi sekolah
b. Data guru
c. Data siswa
d. Biografi sekolah
3. Evaluasi pembelajaran
a. Dokumen penilaian perkembangan karakter
peserta didik
Lampiran 10
DOKUMENTASI
a. Pada saat model pembelajaran diterapkan di kelas eksperimen
b. Foto bersama siswa
c. Apel apel pagi
d.
RIWAYAT HIDUP
RASNAWATI lAGAMAKING, lahir di Leunoda 30 Mei
1995. Anak kedua dari bersaudara. Buah hati dari pasangan
ayahanda Marsuki dan Dahlia. Mulai dunia pendidikan formal
pada tahun 2003 di SD Negeri Normal dan tamat pada tahun
2009. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan sekolah di MTS Negeri 1
Lembata, kemudian kembali melanjutkan pendidikan di MA Negeri 1 Lembata
2011 dan tamat pada tahun 20114. Pada tahun 2015 penulis melanjutkan
pendidikan keperguruan tinggi dan terdaftar di Universitas Muhammadiyah
Makassar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Teknologi
Pendidikan dengan Program Studi Strata Satu (S1).