PENGARUH POLA PPEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN
DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS SISWA KELAS VII MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN MTs
NURUL IKHLAS AMBON
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
SARIATI BUNGALOLO
NIM. 150302177
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
AMBON
2021
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
SEMANGATLAH DALAM MERAIH CITA-CITA UNTUK MENDAPATKAN APA YANG SUDA KITA IMPIKAN
PERSEMBAHAN
KUPERSEMBAHKAN SKRIPSI INI, SEBAGAI BUKTI DAN TERIMA KASIHKU YANG TERISTIMEWA AYAHANDAKU JAMLU BUNGALOLO DAN IBU TERKASIH SALMA WITAK SERTA KAKA TERCINTA MUJAKIR DAN SUPRI YANG SENANTIASA TIDAK BOSAN BOSANNYA MEMBERI DOA, NASEHAT,
MOTIVASI SELAU MENCURAHKKAN KASIH SAYANG YANG TAK TERHINGA
ABSTRAK
Sariati Bungalolo, NIM.150302151. Pembimbing I Surati, M.Pd dan
Pembimbing II Sarty Imkari, M.Pd Pengaruh pola pemberdayaan berpikir
melalui pertanyaan dengan strategi Think Pair Share terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa kelas VII materi sistem pencernaan makanan MTS
Nurul Ikhlas Ambon. Jurusan Pendidikan Biologi . Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Institut Agama Islam (IAIN) Ambon
Pola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) dan strategi
pembelajaran think Pair Share (TPS) memberikan waktu siswa untuk berpikir
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga dapat meningkatkan
kemampuan berpikir siswa, juga dapat meningkatkan interaksi sosial diantara
siswa dalam kelompok, terutama pada tahap pair dan share, karena siswa dituntut
untuk saling bekerja sama, saling menghargai, saling membantu dan saling
berbagi yang dapat menumbuhkan kepekaan sosial dan juga dapat meningkatkan
berpikir kritis. Tujuan penelitian 1. Apakah ada pengaruh strategi pola
pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan (PBMP) dengan staregi pembelejaran
Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kritis Siswa Kelas VII Materi
Sistem Pencernaan Makanan di MTS Nurul Ikhlas Ambon?, 2) berapa besar
pengaruh strategi pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan (PBMP)
dengan pembelejaran Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kritis
Siswa Kelas VII Materi Sistem Pencernaan Makanan di MTS Nurul Ikhlas
Ambon?.
Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deksritif kuantitatif
sampel dalam penelitian ini adalah 15 siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah
varibel X : pola pemberdaayan berpikir melalui pertanyaan melalui
pembelajaran Think Phair Share dengan indikator angket respon siswa dan
variabel Y : skor kemampuan berpikir kritis siswa indikator soal tes essay.
Analisis data penelitian ini adalah menggunakan analisis produk moment .
Hasil penelitian menunjukan: 1. ada pengaruh yang signifikan Pola
Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) dengan model pembelajaran
Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan
hasil angket diperoleh persentase sebesar 60 % indikator sangat senang dan
hasil presentase 40 % dari 6 responden indikator senang. 2 Hasil analisis data
diperoleh ada pengaruh PBMP dan TPS terhadap kemampuan berpikir kritis
sebesar 3, 547 dan r tabel sebesar 0,553.
Kata Kunci: PBMP, TPS, Kemampuan Berpikir Kritis, Sistem Pencernaan
Makanan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
dilimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulis dengan segala kemampuan yang ada berusaha
agar menampilkan skripsi ini sebaik mungkin, namun penulis menyadari
sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari kelengkapan dan kesempurnaan.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa selama perkuliahan sampai tersusunnya skripsi
ini banyak hambatan yang penulis temui, namun dengan kesabaran serta motivasi
dan bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Untuk itu dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa syukur dan
terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua tercinta yang tak pernah mengenal lelah dalam memberikan
semangat , motifasi, dukungan serta doa walau dalam kondisiapapun sehingga
keberhasilan ini dapat tercapai.
2. Rektor IAIN Ambon Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si, serta Wakil Rektor I
Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Prof. Dr. La Jamaa, MH.I,
Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr.
Husin Wattimena, M.Si dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan
Kerja Sama Dr. M. Fakih Seknun, M.Pd.I.
3. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dr. Ridwan Latuapo, M.Pd.I
serta Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga
Dr. Hj. Siti Jumaeda, M.Pd.I, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum,
Perencanaan dan Keuangan Corneli Pary, M.Pd.I dan Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan dan Kerja Sama Dr. Muhajir Abd Rahman, M.Pd.I.
4. Surati, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan Abajaidun
Mahulauw, M.Biotech selaku Sekertaris Program Studi Pendidikan Biologi.
5. Dr. Muhammad Rijal, M.Pd dan Zamrin Jamdin, M.Pd, masing-masing selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu dan
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Dr. Muhammad Faqih Seknun, M.Pd.I dan Surati, M.Pd, masing-masing
selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan
waktu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Rivalna Rivai, M.Hum, selaku Kepala Perpustakan IAIN Ambon beserta
stafnya yang telah menyediakan berbagai fasilitas literatur yang dibutuhkan.
8. Wa Atima, M.Pd, selaku Kepala Laboratorium IAIN Ambon beserta stafnya
yang telah menyediakan berbagai fasilitas praktikum yang dibutuhkan dalam
proses perkuliahan.
9. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
pengajaran selama proses perkuliahan.
10. Seluruh staf pegawai administrasi yang telah memberikan pelayanan selama
proses perkuliahan.
11. Teman-teman Biologi kelas E Angkatan 2015 yang tak dapat disebutkan satu
persatu namanya yang telah memberikan semangat sehingga penulis mampu
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak
langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Allah
Swt selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan meridhoi
amal perbuatan kita. Amin.
Ambon, Mei 2021
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pola pemberdayaan berfikir melelui pertanyaan(PBMP) ............................ 7
2,2 Strategi pembelajaran Think Pair Share(TPS) ............................................ 14
2.3. Kempuan berfikir kritis ............................................................................. 15
2.4. Materi sistem pencernaan makanan pada manusia ..................................... 16
BAB III METODE PENILITIAN
3.1. Desain penilitian ..................................................................................... 17
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 17
3.3 Populasi dan sample ................................................................................ 17
3.4. Variabel penilitan ................................................................................... 17
3.5 Instrumen penilitian ................................................................................ 18
3.6 Jenis data dan pengumpulan data ............................................................. 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ....................................................................................... 21
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 23
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 25
5.2 Saran ...................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 26
Lampiran-Lampiran ...................................................................................... 30
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan IPA memegang peranan penting dalam mengembangkan
pengetahuann dan keterampilan berpikir siswa. Melalui pendidikan IPA siswa
dapat mengenal, menyikapi dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif
dan mandiri1. Pembelajaran yang berorientasi pemberdayaan berpikir sangat
relevan untuk dilaksanakan melalui pembelajaran IPA. Salah satu tantangan
terbesar mengajarkan IPA atau sains adalah banyak di antara siswa yang
menganggap sains sebagai pelajaran hafalan. Guru juga mengajar siswa dengan
metode ceramah, menjelaskan semua hal yang dianggapnya perlu diketahui siswa.
Guru memilih metode ceramah karena metode ini dapat menyampaikan banyak
sekali materi pelajaran dalam waktu singkat 2. Pembelajaran yang ideal menurut
Rahmat adalah guru tidak lagi mendominasi pembelajaran, siswa sebagai
pebelajar, guru kreatif dan inovatif dalam merencanakan pembelajaran, dan
pembelajaran berorientasi kepada kehidupan nyata3.
1 Slavin, R.E. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Terjemahan oleh Nurulita,
2008 (Bandung: Nusa Media ), hlm 35. 2 Susilo, H.. Pembelajaran Sains Secara Konstruktivistik- Kontekstual untuk
Menggalakkan Kemampuan Berpikir Siswa. Makalah disampaikan dalam Pelatihan PBMP pada
Pembelajaran Bagi Guru Sains Biologi dalam Rangka RUKK VA, 9-10 Juli 2004. 3 Rahmat, A.Z.. Strategi Pembelajaran Berbasis TIK. Pelatihan Pemanfaatan TIK untuk
Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2008, (online), (http://
word=118.98.163.253/view.php?file=28 _Diklat_ Master_Trainer/-bahan/ModulTIK+1
10/Modul+ 5/5+strategi+Pembelajaran, diakses 3 maret 2021).
Pembelajaran yang menekankan fungsi dari pembelajaran adalah suatu
perubahan yang dapat memberikan hasil jika peserta didik berinteraksi dengan
informasi yang berupa materi, kegiatan dan pengalaman. Biologi sebagai bagian
dari pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu memahami alam sekitar
secara ilmiah. Dalam mewujudkan keterampilan berpikir serta keterampilan
mengembangkan sikap untuk menjalankan metode penyelidikan ilmiah
dibutuhkan suatu pendekatan pengajaran yang melibatkan peserta didik secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Hasil observasi awal di MTS Nurul Ikhlas, dalam proses pembelajaran
lebih banyak menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru.
Metode ini tidak efektif karena kurang melibatkan kemampuan berpikir dan
kreativitas siswa, kurang dapat berkolaborasi dan bekerjasama dalam proses
belajar, kurang termotivasi, dan kurang bertanggungjawab terhadap proses belajar.
Guru juga belum pernah menggunakan strategi pembelajaran yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa atau mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang dapat merangsang kemampuan berpikir siswa. Pengamatan lain
yang didapat peneliti dari proses pembelajaran di kelas, antara lain: (1) sedikit
siswa yang bertanya bahkan hampir dalam setiap pertemuan tidak ada siswa yang
bertanya; (2) sedikit siswa yang berpendapat menggunakan bahasanya sendiri; (3)
siswa mudah lupa konsep-konsep yang telah diperoleh terdahulu, sehingga pada
saat guru bertanya mengenai konsep tersebut, banyak siswa yang diam, dan (4)
siswa cenderung tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar karena sibuk dengan
kegiatan sendiri,sehingga tidak memperhatikan arahan atau penjelasan guru.
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran untuk
menumbuhkan kesadaran berpikir siswa, menyelesaikan masalah secara bersama
dengan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan
mereka4. Salah satu strategi pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran think
pair share (TPS) . Strategi pembelajaran TPS memberikan waktu siswa untuk
berpikir dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, termasuk didalamnya berpikir kreatif,
yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Susilo H memuat alasan-
alasan dipakainya strategi pembelajaran TPS yakni strategi TPS dapat membantu
menstrukturkan diskusi, meningkatkan partisipasi siswa dan banyaknya informasi
yang dapat diperoleh siswa, meningkatkan lama waktu time on task dalam kelas,
kualitas kontribusi siswa, dan siswa dapat mengembangkan kecakapan hidup
sosial mereka. Strategi pembelajaran TPS memiliki sintaks berpikir sendiri
(think), berpasangan (pair) dan berbagi (share). Tahap think siswa menjawab
pertanyaan atau permasalahan secara individual. Tahap pair siswa mendiskusikan
jawaban yang diperolehnya pada tahap think dengan pasangannya sehingga
diperoleh jawaban yang terbaik. Tahap share kelompok-kelompok yang
berpasangan tadi mempresentasikan hasil terbaik dari tahap pair di depan kelas.
Strategi pembelajaran ini dapat meningkatkan keterlibatan semua siswa dalam
kegiatan belajar dan juga aktivitas berpikir siswa. Melalui strategi ini semua siswa
4 Slavin, R.E. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Terjemahan oleh Nurulita.
(Bandung: Nusa Media.2008) hlm. 42
diharapkan mampu berpikir sendiri tentang pertanyaan atau masalah yang
diberikan guru, kemudian mereka bertukar pendapat dan memberikan laporan
kepada siswa lain mengenai hasil proses berpikirnya. Dengan demikian kegiatan
berpikir menjadi lebih terarah karena ada tuntutan untuk melaporkan hasil
berpikirnya kepada teman-temannya. Konsep-konsep yang digunakan dalam
jawaban siswa menggunakan bahasa siswa yang tentu lebih komunikatif
dibandingkan bahasa buku teks atau bahasa guru. Akhirnya, diharapkan
pemahaman konsep semua siswa juga akan lebih baik karena siswa mendapatkan
sendiri konsepnya dan berperan aktif dalam kegiatan belajarnya.5 Pembelajaran
TPS juga dapat meningkatkan interaksi sosial diantara siswa dalam kelompok,
terutama pada tahap pair dan share, karena siswa dituntut untuk saling bekerja
sama, saling menghargai, saling membantu dan saling berbagi yang dapat
menumbuhkan kepekaan sosial dan juga dapat meningkatkan berpikir kritis.
Crown L.W mengemukakan masalah berpikir kritis yang terjadi pada
peserta didik adalah kebingungan dan kesalahan dalam memandang konsep dari
suatu materi pelajaran, akibatnya peserta didik mengalami kesulitan untuk
berpikir kritis. Pengembangan berpikir kritis bermanfaat untuk memperdayakan
potensi siswa, sehingga siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Paradigma pembelajaran sekarang ini adalah pembelajaran yang berbasis
kontruktivis yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan
5 Susilo, H.. Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share. Makalah disampaikan dalam
Pelatihan PBMP pada Pembelajaran dengan tema “Pemberdayaan Kemampuan Berpikir sebagai
Langkah Strategis Implementasi Kurikulum 2004” bagi Guru dan Mahasiswa Sains B
sendiri konsep yang dipelajari dengan bantuan guru, sehingga dosen berfungsi
sebagai fasilitator bukan sebagai sumber informasi6.
Pembelajaran Biologi di MTS Nurul Ikhlas Ambon pada materi sistem
pencernaan makanan merupakan materi yang diterapkan pada kelas VII. Materi
ini bertujuan untuk memberikan pengarahan dan pemahaman kepada siswa terkait
materi tentang fungsi sistem pencernaan pada manusia, alat-alat pencernaan
manusia dan gangguan pada sistem pencernaan pada manusia. Pentingnya materi
sistem pencernaan agar siswa mampu memiliki pengetahuan tentang fungsi, jenis
pencernaan dan alat-alat penceraan serta gangguan pada sistem pencernaan dan
mampu menjaga organ sistem pencernaan dengan baik. Agar materi sistem
pencernaan dapat dipahami siswa maka perlu dilakukan dengan salah satu
metode pembelajaran yaitu pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan
dengan model pembelajaran Think Phare Share. Menurut Corebima pola
pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan (PBMP) memberdayakan siswa untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersusun sehingga pembelajaran tidak
berlangsung secara informatif, tetapi memicu anak untuk berpikir sehingga
apabila pola PBMP diterapkan secara terus menerus akan meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan anak mampu untuk mengatur proses berpikir
mereka7.
6 Crown, L.W. The Nature of Critical Thinking. Journal of College Science Teaching,
Noepember,1996), hlm.114-116
7 Corebima, A.D. . Pemberdayaan Keterampilan Metakognitif pada Pembelajaran IPA,
IPA Biologi, dan Biologi dalam Mendukung Perkembangan Kemampuan
Berpikir Tinggi pada Siswa SD, SMP, dan SMA. Laporan HPTP 2008.
Pembelajaran pola PBMP bukan pembelajaran yang bersifat informatif
tetapi pembelajaran yang lebih mengutamakan pertanyaan-pertanyaan yang
tersusun sistematis dan terorganisasi secara utuh dalam lembar PBMP. Peserta
didik akan berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam
lembar PBMP yang berupa suatu masalah sehingga memicu peserta didik untuk
berpikir dan menemukan jawaban dari pertanyaan yang ada. Dengan demikian
peserta didik akan memecahkan suatu masalah dengan cara berpikirnya sehingga
kemampuan berpikir kritis berkembang. Lembar Kerja siswa (LKS) pola PBMP
harus disusun sedemikian rupa sehingga aktivitas siswa untuk menemukan
jawaban yang ada pada pertanyaan pada LKS PBMP8.
Keunggulan pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan dengan
model pembelajaran Think Pair Share adalah sama-sama dapat memperdayakan
kemampuan berpikir kritis mahasiswa, model pembelajaran ini memberikan
kesempatan siswa untuk dapat memecahkan masalah sendiri, kemudian sharing
kepada teman dan berdiskusi dengan teman satu kelas dan melatih siswa untuk
mengungkapkan pendapatnya dan berdiskusi yang bertujuan memperoleh suatu
konsep pembelajaran yang diharapkan9.
Beberapa penelitian telah membuktikan manfaat dari pembelajaran pola
pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan dan model pembelajaran Think Pair
8 Corebima,A.D. Pengembangan Penalaran pada Pembelajaran Biologi. Makalah
disampaikan pada Pelatihan dan loka karya PBMP (Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan) di
Universitas Negeri Malang, 31 agustus-1 September 2001)
9 Raymond,Becoming A Criticak Thinker A User-Friend Manual. (New York:
Macmillian Publishing Company,2006),hlm.53
Share. Hasil penelitian Hartati model pembelajaran Think Pair Share yang
dipadu dengan pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan dapat
meningkatkan keterampilan metakognitif, kemampuan berpikir kritis dan hasil
belajar kognitif10. Hasil penelitian Suyanik, membuktikan bahwa pemberdayaan
berpikir melalui pertanyaan dengan model pembelajaran Think Pair Share
berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar kognitif11. Model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar
dan kualitas interaksi dan retensi. Muhfahroyin dari hasil penelitiannya
menyatakan strategi pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan
kemampuan akademik, hasil belajar kognitif, kemampuan berpikir kritis dan
keterampilan proses12.
Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan metode pembelajaran yang
tepat dalam menyajikan materi sistem pencernaan yaitu pola pemberdayaan
berpikir melalui pertanyaan dengan strategi pembelajaran Think Pair Share
diharapkan dengan model pembelajaran ini diupayakan agar guru lebih menekan
pada pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Pentingnya dilakukan
10 Hartati,T.A.W. Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Phair Share dan TPS yang
dipadu dengan PBMP (pemberdayaan berfikir melalui pertanyaan terhadap keterampilan
metakognitif, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar Kognitif siswa kelas VIII SMPN 2
Singosari,2010,(Skripsi: . Malang: Program FMIPA Universitas Negeri Malang) hlm 38
11 Suyanik, Penerapan PBMP dengan Model Pembelajaran TPS dan Strategi ARIAS
Berpengaruh secara Signifikan Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa di Kelas x SMA
Laboratorium Universitas Malang. (Tesis: Universitas Negeri Malang Program
Pascasarjana,2010) 12 Muhfahroyin, Pengaruh Strategi Pembelajaran Integrasi STAD dan TPS dan Kemampuan
Akademik terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Keterampilan
Proses Siswa SMA di Kota Metro. (Disertasi: Universitas Negeri Malang Program
Pascasarjana,2009)
penelitian diharapan agar siswa memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi,
maka perlu dilakukan penelitian ini ”Pengaruh Pola Pemberdayaan Berpikir
Melalui Pertanyaan dengan strategi Pembelajaran Think Pair Share
terhadap kemampuan berpikir kritis Siswa Kelas VII Materi Sistem
Pencernaan Makanan di MTS Nurul Ikhlas Ambon”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat
merumuskan permasalahan pokok yang akan menjadi bahan penelitian yaitu:
1. Apakah ada pengaruh strategi pola pemberdayaan berpikir melalui
pertanyaan (PBMP) dengan staregi pembelejaran Think Pair Share
terhadap kemampuan berpikir kritis Siswa Kelas VII Materi Sistem
Pencernaan Makanan di MTS Nurul Ikhlas Ambon?
2. Seberapa besar pengaruh strategi pola pemberdayaan berpikir melalui
pertanyaan (PBMP) dengan pembelejaran Think Pair Share terhadap
kemampuan berpikir kritis Siswa Kelas VII Materi Sistem Pencernaan
Makanan di MTS Nurul Ikhlas Ambon?.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh strategi pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan
(PBMP) dengan staregi pembelejaran Think Pair Share terhadap
kemampuan berpikir kritis Siswa Kelas VII Materi Sistem Pencernaan
Makanan di MTS Nurul Ikhlas Ambon.
2. Seberapa besar pengaruh strategi pola pemberdayaan berpikir melalui
pertanyaan (PBMP) dengan pembelejaran Think Pair Share terhadap
kemampuan berpikir kritis Siswa Kelas VII Materi Sistem Pencernaan
Makanan di MTS Nurul Ikhlas Ambon.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna
bagi berbagai pihak, secara rinci kegunaan hasil penelitian secara teoritis dan
praktis, dapat dijabarkan sebagai berikut.
Manfaat teoritis adalah dengan dilaksanakannya penelitian ini dapat
memperoleh pengalaman berpikir dalam memecahkan permasalahan
pembelajaran di kelas.
Manfaat untuk siswa, guru, sekolah dan peneliti:
1. Bagi siswa
Membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran sistem pencernaan
makanan, siswa dapat bekerjasama dalam kelompok, keaktifan dalam
pembelajaran, sosialisasi, dan mengemukakan pendapat kepada orang lain,
serta lebih bertanggung jawab terhadap pembelajaran sehingga dapat
membantu meningkatkan kemampuan berpikirnya.
2. Bagi Guru
Mengetahui pola pembelajaran yang tepat dalam upaya memperbaiki dan
memudahkan mengajar konsep sistem pencernaan makanan di kelas .
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi sekolah
dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses
pembelajaran khususnya mata pelajaran Biologi.
4. Bagi peneliti
Menambah pengalaman dan sebagai sarana agar lebih profesional dalam
melakukan Penelitian khususnya dalam bidang pendidikan.
1.5 Penjelasan Istilah
Dalam penelitian ini untuk menghindari adanya kesalahan penafsiran
maka perlu didefinisikan beberapa istilah berikut :
1. Pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan (PBMP) adalah penerapan
pola pembelajaran yang berisi serangkaian pertanyaan dan intruksi yang
terdiri atas sediaan, lakukan, pikirkan, evaluasi dan arahan yang berkaitan
dengan konsep materi sistem pencernaan.
2. Strategi pembelajaran Think Phare Share adalah model pembelajaran
kooperatif yang terdiri atas langkah-langkah; 1) guru menyampaikan
tujuan dan memotivasi siswa, 2) guru menyajikan pertanyaan untuk
dipikirkan siswa sendiri, 3) guru meminta siswa berdiskusi dengan
pasangannya, 4) guru meminta kelompok pasangan mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas. Keterlaksanaan pembelajaran diukur
melalui rubrik kemampuan berpikir kritis, dan pengamatan terhadap
aktivitas siswa.
3. PBMP yang dipadu strategi pembelajaran Think Pair Share adalah
pembelajaran dengan langkah-langkah berikut: tahap Think siswa
menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS PBMP bagian renungkan dan
pikirkan secara individual, tahap Pair: siswa mendiskusikan jawaban yang
diperolehnya pada tahap Think dengan pasangannya sehingga diperoleh
jawaban yang terbaik. Tahap Share: kelompok-kelompok yang
berpasangan tadi mempresentasikan hasil terbaik pada tahap Pair di depan
kelas.
4. Kemampuan berpikir kritis siswa adalah kemampuan yang dimiliki siswa
yang ditunjukkan dengan kemampuan dalam merumuskan masalah,
mencari solusi untuk memecahkan masalah, menganalisis masalah dengan
mempertimbangkan banyak kemungkinan, menarik kesimpulan dari
permasalahan yang dihadapi. Tes kemampuan berpikir kritis diukur
dengan soal kemampuan berpikir kritis
5. Sistem pencernaan makanan adalah proses pengolahan makanan menjadi
nutrisi yang diserap oleh tubuh manusia dimulai dari mulut dan berakhir
di anus.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deksritif kuantitatif
guna menngetahui pola pemberdayaan berpikir kritis (PBMP) dengan
strategi Pembelajaran Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kritis
Siswa Kelas VII Materi Sistem Pencernaan Makanan di MTS Nurul Ikhlas
Ambon.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung dari tanggal 05 Maret sampai 05 april 2021.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTS Nurul Ikhlas Ambon
3.3 Populasi dan Sampel
1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTS Nurul
IkhlasAmbon yang berjumlah 15 orang .
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sampel populasi yang berjumlah 15
orang siswa.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah varibel X : pola pemberdaayan
berpikir melalui pertanyaan melalui pembelajaran Think Phair Share
dengan indikator angket respon siswa dalam memberikan tanggaan pada
setiap pernyataan yang dianggap tepat terhadap keterlaksanaan pembelajaran
pembelajaran dan variabel Y : skor kemampuan berpikir kritis siswa
indikator rubrik kamampuan berpikir kritis yaitu kemampuan siswa dalam
menjawab secara tepat, aktif bertanya dan dapat menyimpulkan materi
dengan tepat.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam penelitian untuk
mengumpulkan data dalam rangka menjawab masalah penelitian atau mencapai
tujuan penelitian. Instrumen dalam penelitian adalah:
1. Skor kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan soal tes essay
berpikir kritis siswa yang diberikan dalam proses pembelajaran konsep sitem
pencernaan pada manusia.
2. Angket respon siswa tentang pola pemberdaayan berpikir melalui
pertanyaan memlaui pembelajaran Think Phair Share
3.6 Jenis Data dan Pengumpulan Data.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dari
pembelajaran materi sistem pencernaan manusia dengan rubrik kemampuan
berpikir kritis. Proses pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah melaksanakan proses pembelajaran dengan strategi pola pemberdayaan
berpikir melalui pertanyaan (PBMP) dengan model pembelejaran Think Pair
Share yaitu dengan melakukan
a) Metode observasi yaitu sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. b)Metode dokumentasi yaitu
peneliti mengambil buku dokumen yang sudah ada dan memperoleh data yang
dibutuhkan dari guru mitra. Metode ini digunakan untuk memperoleh data daftar
nama siswa, rencana tindakan mengajar dan daftar nilai awal. c) pembelajaran
PBMP dan TPS dengan menggunakan LKS PBM dan soal kemampuan berpikir
kritis siswa untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi
penetapan skor angka.
1.7 Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan statistik
inferensial. Statistik inferensial adalah metode penarikan kesimpulan tentang
suatu karakteristik populasi dengan menggunakan informasi dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut untuk pengujian hipotesis. Analisis inferensial
digunakan dalam penelitian untuk melihat pembelajaran PBMP dan TPS
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
Data angket penelitian untuk melihat pembelajaran PBMP dan TPS
terdapat 15 item pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh nilai
darivariabel X angket yang dibagikan kepada siswa MTS Nurul ikhlas. Nilai
untuk angket akan diperoleh dengan menggunakan skala likert dengan
ketentuan sebagai berikut.
Tabel 3.1 Indikator dan Skor Penelitian Angket
Indikator Skor
Sangat senang 4
Senang 3
Tidak senang 2
Sangat tidak senang 1
Sesuai dengan desain penelitian dan hipotesis yang diajukan, analisis yang
digunakan adalah analisis statistik korelasional dengan rumus:
rxy =( )
( ) ( )
−
−
− 2222 YYNXXN
YXXYN
dimana: rxy = koofesien korelasi skor butir soal dan skor total
x = skor butir
y = skor total
n = jumlah sampel
untuk memperoleh nilai derajat bebas (DB) , digunakan rumus:
db= N-nr
dimana:
db : Derajat Kebebasan
N : Banyaknya Sampel
nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan. 27
setelah memperoleh nilai koofesien korelasi ( nilai r hitung) dan nilai derjat bebas
(db) , maka selanjutnya melakukan pengujian hipotesis seperti tabel berikut.
27 Arikunto, S. . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara,2006), hlm.
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Data angket penelitian untuk melihat pembelajaran PBMP dan TPS hasil
analisis deskriptif diperoleh persentase sebesar 60% dari 9 responden yang
berada pada nilai skornya 4 termasuk dalam indikator sangat senang dan
hasil presentase 40% dari 6 responden nilai skornya 3 yang termasuk dalam
indikator senang.
2. Dari hasil analisis data diperoleh hasil pengaruh PBMP dan TPS
terhadap kemampuan berpikir kritis nilai hitung sebesar 3,547 dan r tabel
sebesar 0,553 untuk koefisisen korelasi parsial antara PBMP dan TPS dan
kemampuan berpikir kritis diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.001< 0.05
yang berarti bahwa PBMP dan TPS berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kemampuan berpikir kritis
5.2 Saran
Saran dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagi siswa PBMP dengan strategi TPS dapat meningkatkan diri dalam
merencanakan, mengontrol, dan mengevaluasi hasil belajaranya, sehingga
kemampuan berpikir kritis, hasil belajar kognitif dan retensi dapat
meningkat.
2. Bagi guru PBMP dengan strategi TPS dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa pada materi sistem pencernaan pada manusia sehingga
disarankan dapat diterapkan pada materi lainnya.
3. Bagi sekolah MTS Nurul Ikhlas Ambon, hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai acuan dalam pembinaan peningkatan keprofesionalan
guru dan peningkatan mutu dengan cara menerapkan pembelajaran yang
efektif.
4. Bagi peneliti lainnya, implementasi PBMP dengan strategi TPS dapat
juga diukur hasil belajar berupa ranah afektif dan psikomotorik siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Muliyadi A. 2019. Pengaruh penerapan pola pemberdayaan berpikir Melalui pertanyaan
(PBMP) dengan model pembelajaran Think pair share (TPS) terhadap aktivitas
belajar Kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif Mahasiswa pada
mata kuliah evaluasi pembelajaran (Jurnal Ilmiah Biologi “Bioscientist” Vol. 1
No. 2, ISSN 2338-5006)
Arends, R.I.2007. Learning to teach. Seventh Edition . New York: McGraw Hill Company.
Arikunto, S. 2006 . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiarti. 2007. Implementasi Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri dengan Model Siklus
Belajar untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Hasil Belajar Fisika
Siswa Kelas X-2 di SMA laboratorium Universitas Negeri Malang. Skripsi tidak
diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.
1 Hernowo,. Menjadi Guru Yang Mau dan Mampu Mengajar Secara
Kreatif. (Jakarta: MLC,2006) hlm 32
Bunce, D.M. 1996. The Quiet Revolution in Science Education- Teaching Science The
Way Students Learn. Journal of College Science Teaching, XXV (3): 169-171.
Crown, L.W. 1996. The Nature of Critical Thinking. Journal of College Science Teaching,
Noepember: 114-116.
Elsje Th M. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Snowballing Dan Number Had
Together Dan Seluruh Multietnis Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis, Hasil
Belajar Kognitif Sains Biologi Dan Sikap Social Siswa SMP Samarinda.
Mahasiswa Biologi FMIPA. Disertasi, tidak diterbitkan. Malang: Program
Pascasarjana UM Malang
Chotimah, H. 2004. Penggunaan Peta Konsep dalam Tatanan Belajar Tuntas untuk
Meningkatkan Hasil Belajar pada Konsep Sistem Ekresi Siswa Kelas II SMA
Laboratorium UM, Tesis, Tidak diterbitkan, Malang: Universitas Negeri Malang
Program Pasca Sarjana.
Corebima,A.D.2001. Pengembangan Penalaran pada Pembelajaran Biologi.
Makalah disampaikan pada Pelatihan dan loka karya PBMP
(Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan) di Universitas Negeri Malang, 31
agustus-1 September 2001
Corebima,A.D.2000. Pemberdayaan Penalaran Siswa untuk Menyiapkan Generasi
Bekualitas, Makalah Disajikan Dalam Seminar Sehari Pemberdayan Penalaran
di SLTPN II Malang, 15 April 2000.
Corebima,A.D.2002. Pemberdayaan Penalaran Pola PBM IPA Biologi SMP untuk
Menunjang Perkembangan Penalaran formal Mahasiswa di Jenjang Perguruan
Tinggi. Laporan Penelitian. Malang: Lemlit Universitas Negeri Malang.
Corebima,A.D.2007. Pembelajaran Biologi yang Memperdayakan Kemampuan Berpikir
Siswa. Makalah disampaikan pada Pelatihan Guru-Guru SD SMP, SMA Katolik
Samarinda
Corebima, A.D. 2008. Pemberdayaan Keterampilan Metakognitif pada Pembelajaran IPA,
IPA Biologi, dan Biologi dalam Mendukung Perkembangan Kemampuan
Berpikir Tinggi pada Siswa SD, SMP, dan SMA. Laporan HPTP 2008.
Dimyati & Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Proyek Pengembangan
dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan
Ibrahim & Nur, 2000. Pengajaran Berbasis Masalah, Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya University Perss.
Muawiyah, S. 2008. Perbedaan pembelajaran Kooperatif Tipe Struktural Laboratorium
dan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Hasil Ambon: Jurusan
Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri Ambon.
Hartati,T.A.W. Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Phair Share dan TPS yang dipadu
dengan PBMP (pemberdayaan berfikir melalui pertanyaan terhadap
keterampilan metakognitif, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar Kognitif
siswa kelas VIII SMPN 2 Singosari Skripsi, tidak diterbitkan. Malang: Program
FMIPA Universitas Negeri Malang.
Muawiyah, S. 2008. Perbedaan pembelajaran Kooperatif Tipe Struktural Laboratorium
dan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Hasil Ambon: Jurusan
Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri Ambon.
Mahanal, S. 2008. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Deteksi Kualitas Sungai
dengan Indikator Biologi Berbasis Konstruktivistik untuk Memberdayakan
Berpikir Kritis dan Sikap Siswa SMA terhadap Ekosistem Sungai di Malang. Tesis
tidak Diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.
Raymond,2006. Becoming A Criticak Thinker A User-Friend Manual. New York:
Macmillian Publishing Company.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta
Suyanik. 2010. Penerapan PBMP dengan Model Pembelajaran TPS dan Strategi ARIAS
Berpengaruh secara Signifikan Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa di Kelas x
SMA Laboratorium Universitas Malang. Tesis tidak diterbitkan Program
Pascasarjana: Universitas Negeri Malang.
Yuliarini, N. 2006. Hubungan antara Kemampuan Berpikir dan Hasil Belajar Pada
Pembelajaran Biologi dengan Pola Pemberdayaan Berpikir Melalui
Pertanyaan(PBMP) Dan Think Pair Share (TPS) Siswa Kelas 3 SMP Negeri 18
Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang
Wahyu, H.T.A. 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Pair Share yang dipadu
Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan terhadap Keterampilan
Metakognitif, Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Kognitif Siswa Kelas VIII
SMPN 2 Singosari. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Zubaidah. 2000. Penerapan pola PBMP pada Matakuliah Botani Tumbuhan Rendah
untuk Menunjang Perkembangan Penalaran Formal Mahasiswa. Laporan
Penelitian Tindakan Kelas tidak di terbitkan. Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Malang.
Lampiran 1. RPP strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : MTS Nurul Ihklas Ambon
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VIII / 1
Materi Pokok/Topik : Sistem Pencernaan Makanan
Sub Topik : 1. Makanan
2. Saluran Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 90 Menit
A. Kompetensi Inti
1.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
1.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
1.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar/Indikator Pencapaian Kompetensi
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1
1.1.Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam
ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan
serta mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama
1.1.1. Dapat mengucap syukur atas ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa yang beraneka
ragam
1.1.2. Menyebutkan beberapa macam kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
yang dianutnya.
2
2.1 Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap
dalam melakukan
pengamatan, percobaan, dan
berdiskusi.
2.1.1. menjelaskan tiga komponen keterampilan
proses: pengamatan, inferensi, dan
komunikasi
2.1.2. menjelaskan kegunaan mempelajari IPA
2.1.3. menyebutkan objek yang dipelajari dalam
IPA
3
3.6 Mendeskripsikan sistem
pencernaan serta
keterkaitannya dengan
sistem pernapasan, sistem
peredaran darah, dan
penggunaan energi makanan
3.6.1 Menyebutkan jenis-jenis bahan makanan
3.6.2 Menyebutkan kandungan bahan makanan
dalam kehidupan sehari-hari melalui uji
bahan makanan
3.6.3 Menjelaskan fungsi dari bahan makanan
3.6.4 Menyebutkan organ-organ dalam sistem
pencernaan manusia
3.6.5 Menjelaskan fungsi-fungsi organ
pencernaan
3.6.6 Menjelaskan proses pencernaan dalam
tubuh manusia
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mengamati gambar dan menggambar alat-alat pencernaan
manusia pada buku gambar dan dapat menjelaskannya di depan kelas
secara individu dan kelompok berdasarkan model pembelajaran TPS
2. Peserta didik kerjakan bagian renungkan dan pikirkan secara individu dan
kelompok berdasarkan model pembelajaran TPS
3. Peserta didik kerjakan bagian evaluasi kemudian mempresentasikan secara
incividu dan kelompok berdasarkan model pembelajaran TPS.
D. Materi
E. Pendekatan/ strategi, metode pembelajaran
F. Media alat dan sumber pembelajaran
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Papan tulis, komputer, LCD
2. Alat dan Bahan
Buku, pena, spidol, kertas, buku, penggaris
3. Sumber Belajar
a. Buku IPA SMP kelas VIII Puskurbuk 2013
b. Buku IPA SMP Kelas VIII yang relevan
c. LKS
H. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan Langkah-langkah
Think pair Share
(TPS)
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Menciptakan
situasi (stimulasi)
Apersepsi dan motivasi:
• peneliti
mengajukan
pertanyaan,
mengapa kita
harus makan?
Apakah kita dapat
mengkonsumsi
seluruh jenis
makanan? Apa
akibatnya jika
makan makanan
yang tidak sehat?
• Peneliti
menyampaikan
tujuan dan
prosedur
pembelajaran
sesuai kegiatan
pada Lembar
PBMP
20 menit
Kegiatan Inti Tahap Think
Peneliti meminta
siswa untuk
mengerjakan yang
ada pada LKS
PBMP
Tahap Pair
peneliti meminta
siswa untuk
berdiskusi dengan
• Peneliti
membagi siswa
dalam kelompok
(setiap
kelompok terdiri
atas 4–5 siswa)
peneliti
meminta siswa
untuk
melakukan
90 menit
Kegiatan Langkah-langkah
Think pair Share
(TPS)
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
pasangannya
(teman
sebangkunya)
tahap Share
Peneliti meminta
salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil diskusi pada
tahap Pair.
kegiatan
pengamatan
gambar sesuai
dengan yang
ada pada LKS
PBMP alat
pencernaan
makanan.
Tahap Think
Peneliti meminta siswa
untuk mengerjakan
yang ada pada LKS
PBMP untuk
menggambar alat-alat
pencernaan makanan
pada buku gambar
beserta bagian-bagian
dan fungsinya ” secara
individual.
• Tahap Pair
peneliti meminta siswa
untuk berdiskusi
dengan pasangannya
(teman sebangkunya)
untuk menyelesaikan
pertanyaan pada bagian
diskusi.
• Tahap Share
Peneliti meminta salah
satu kelompok untuk
mempresentasikan
hasil diskusi pada tahap
Pair.
Peneliti membimbing
siswa dalam
pelaksanaan diskusi
Peneliti memberikan
Kegiatan Langkah-langkah
Think pair Share
(TPS)
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
kesempatan untuk
bertanya kepada siswa
yang belum mengerti
materi pelajaran pada
pertemuan kali ini.
Peneliti meminta siswa
untuk menyimpulkan
materi yang dipelajari
hari ini
peneliti membimbing
siswa dalam
pelaksanaan diskusi
peneliti memberikan
kesempatan untuk
bertanya kepada
mahasiswa yang belum
mengerti materi
pelajaran pada
pertemuan kali ini.
Peneliti meminta siswa
untuk menyimpulkan
materi yang dipelajari
hari ini.Makanan
peserta didik secara
berkelompok berdiskusi
untuk membuat
kesimpulan.
Peneliti memberi
penguatan materi dan
memberikan kunci
jawaban yang benar.
Peneliti memberi tugas
pada peserta didik
untuk menguji bahan
Kegiatan Langkah-langkah
Think pair Share
(TPS)
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
makanan yang
mengandung lemak di
luar jam pelajaran,
seperti pada kegiatan
"Ayo Kita Coba"
Peserta didik
melakukan presentasi
dan diskusi tentang
hasil pengamatan.
Penutup Peneliti
memberikan nilai
tambah bagi
kelompok yang
aktif berpartisipasi
dalam kegiatan
diskusi
• Peneliti
membimbing
peserta didik untuk
menarik kesimpulan
tentang sistem
pencernaan pada
manusia Peneliti
memberikan nilai
tambah bagi
kelompok yang aktif
berpartisipasi dalam
kegiatan diskusi
pertemuan
berikutnya.
10 Enit
Lampiran 2. Lembar Kerja siswa yang Berkarakter PBMP +TPS
LKS PBMP+TPS
Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem pencernaan merupakan tempat di mana proses kompleks
pengolahan makanan menjadi nutrisi yang diserap tubuh terjadi. Sistem
pencernaan manusia dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Pernahkah kamu
mempelajari bagian-bagian sistem pencernaan manusia? Untuk mempelajari
bagian-bagian dan fungsinya sangat mudah. Kamu hanya perlumembaca dan
melihat gambar sistem pencernaan.Pelajarilah LKM PBMP ini untuk mengetahui
sistem pencernaan pada manusia.
SEDIAKAN
Gambar mulut
Gambar tenggorokan dan kerongkongan
Gambar lambung
Gambar usus halus
Gambar usus besar
Alat tulis
Kertas
Buku paket kelas VII SMP
LAKUKAN
1. Siapkanlah alat tulis
2. Amatilah gambar mulut, gambar tenggorokan dan kerongkongan, gambar
lambung, gambar usus halus, gambar usus besar.
3. Tulislah hasil pengamatan pada kolom keterangan tabel berikut.
4
5
RENUNGKAN
1. Coba perhatikan kembali gambar sistem penernaan di atas
2. Apakah semua organ-organ pencernaan memiliki fungsi yang sama? Jelaskan!
3. Bagaimanakah organ penyusun sistem pencernaan bisa berfungsi dengan baik?
PIKIRKAN
1. Organ apa yang bekerja pada awal proses pencernaan makanan?
2. Sebutkan fungsi organ tersebut!
3. Dimanakah gerakan peristaltik itu terjadi?
4. Sebutkan fungsinya organ peristaltik itu!
5. Organ apakah yang memiliki bentuk seperti kantong yang terdiri dari
dinding berotot?
6. Sebutkan fungsi organ tersebut.
7. Organ apakah yang paling banyak menyerap nutrisi makanan?
8. Organ apakah yang memiliki fungsi membusukkan sisa makanan atau
limbah oleh bakteri Escherichia coli agar lebih mudah untuk dikeluarkan?.
EVALUASI
1. Secara umum, pencernaan dibagi menjadi pencernaan secara mekanik dan
pencernaan secara kimiawi. Jelaskan mekanisme proses pencernaan
tersebut!
2. Sebutkan dan jelaskan fungsi alat pencernaan pada manusia!
3. Di bagian lambung juga terjadi pencernaan kimiawi, dimana makanan
dicerna oleh enzim dalam getah lambung yang dihasilkan oleh sel kelenjar
dinding lambung. Sebutkan Getah lambung trsebut!
4. Jelskan fungsi dari usus besar
5. Jeaskan fungsi dari usus halus
Lampiran 3: Angket Respon Siswa Terhadap Keterlaksanaan
Pembelajaram Pola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP)
dengan Startegi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) ( variabel X)
NAMA SISWA :
KELAS :
HARI/ TANGGAL :
a. Pengantar
Angket ini diedarkan kepada anda dengan maksud un mendapatkan informasi
tentang pengaruh pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan (PBMP)
dengan startegi pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa kelas VII materi stem pencernaan manusia di MTS Nurul
Ihklas Ambon. Setiap informasi yang diperolej dari anda sangat berguna bagi
ebeliti dalam menganalisis hasil penelitian ini. Partisipasi dan kejujuran anda
dalam mengisi angket ini angat diharapkan oleh peneliti dan sem informasi
yang a berikan akan dirahasiakan oleh peneliti. Atas kesediannya diucapkan
erima kasih.
b. Petunjuk pengisian
1. Bacalah pernyataan/ pertanyaan di bawah ini dengan cermat
2. Berilah tanda centang (√) pada item setiap pertanyaan / pernyataan yang anda
anggap tepat
3. Ajukan pertanyaan kepada peneliti jika ada hal-hal yang belum dimengerti
4. Kejujuran anda dalam menjawab akan membantu keberhasilan penelitian ini
5. Kerahasiaan jawaban anda dalam penelitian ini dijamin sepenuhnya.
c. Daftar pertanyaan angket
No Pertanyaan Jawaban
1. Guru menyuruh siswa mengamati
gambar pada materi sistem pencernaan
makanan
o Sangat senang
o Senang
o Tidak senang
o Sangat tidak
senang
2. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa menyediakan alat tulis menulis
o Sangat senang
o Senang
dan menggambar alat-alat pencernaan
makanan
o Tidak senang
o Sangat tidak
senang
3. Siswa mengerjakan lembar LKS pada
tabel hasil pengamatan kemudian
menyebutkan nama alat pencernaan
makanan dan menulis fungsinya
o Sangat senang
o Senang
o Tidak senang
o Sangat tidak
senang
4.
peserta didik mengerjakan LKS pada
bagian renungkan secara individu
(think)
o Sangat senang
o Senang
o Tidak Senag
o Sangat Tidak
Senang
5.
peserta didik mengerakan LKS pada
bagian renungkan secara berpasangan
(pair)
o Sangat senang
o Senang
o Tidak Senag
o Sangat Tidak
Senang
6. Peserta didik mengerjakan LKS pada
bagian pikirkan secara individu (think)
o Sangat senang
o Senang
o Tidak senang
o Sangat tidak
senang
7. Peserta didik mengerjakan LKS pada
bagian pikirkan secara berpasangan
(Pair)
o Sangat senang
o Senang
o Tidak senang
o Sangat tidak
senang
8. peserta didik mengerjakan LKS pada
bagian evaluasi secara individu (think)
o Sangat senang
o Senang
o Tidak senang
o Sangat tidak
senang
9. peserta didik mengerjakan LKS pada
bagian evaluasi secara berpasangan
(Pair )
o Sangat senang
o Senang
o Tidak senang
o Sangat tidak
senang
10. Peserta didik mempresentasikan hasil
kerja bagian renungkan , pikirkan
danevaluasi ( share)
o Sangat senang
o Senang
o Tidak senang
o Sangat tidak
senang
11. Siswa mengerjakan LKS dan dapat
menyebutkan alat pencernaan secara
berurutan mulai dari mulut dan berakhir
o Sangat senang
o Senang
o Tidak senang
di anus Sangat tidak senang
12. Siswa dapat menyebutkan fungsi alat
pencernaan makanan, menggambar alat
pencernaan makanan, dan menyebutkan
gangguan pada sistem pencernaan
makanan
o Sangat senang
o Senang
o Tidak senang
o Sangat tidak
senang
Lampiran 4. Rubrik Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ( variabel Y)
No Aspek yang dinilai Rubrik
1. Memberikan
Argumentasi
1. memberikan argumentasi, tidak
antusias, pasif
2. memberikan argumentasi, tidak
antusias, pasif
3. memberikan argumentasi jawaban
kurang tepat
4. Memberikan argumetasi yang baik
sesuai jawaban benar
2. Melakukan
Deduksi dan
induksi
1. Melakukan pekerjaan tidak sesuai
prosedur, bekerja dengan tergesa-
gesa, hasil tidak tepat.
2. Melakukan pekerjaan sesuai
prosedur, hati-hati dalam bekerja,
hasil tidak tepat.
3. Melakukan pekerjaan sesuai
prosedur, hati-hati dalam bekerja,
hasil kurang tepat.
4. Melakukan pekerjaan sesuai
prosedur, hati-hati dalam bekerja,
hasil tepat
3. Memutuskan dan
melaksanakan
1. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa
secara bersama dengan teman
sekelompok, dengan hasil yang tidak
tepat.
2. Melakukan kerja dengan hati-hati
secara bersama dengan teman
sekelompok, dengan hasil yang tidak
tepat.
3. Melakukan kerja dengan hati-hati
secara bersama dengan teman
sekelompok, dengan hasil kurang
tepat.
4. Melakukan kerja dengan hati-hati
secara bersama dengan teman
sekelompok, dengan hasil yang tepat.
4. Merumusakan 1. Tidak bersungguh-sungguh dalam
No Aspek yang dinilai Rubrik
masalah
membuat dan merumuskan masalah
dan memperesentasikan kerja, tidak
mendapatkan hasil
2. Tekun dalam
menjalankanbersungguh-sungguh
dalam membuat dan merumuskan
masalah dan memperesentasikan
kerja, tidak mendapatkan hasil
terbaik
3. Tekun dalam menjalankan tugas,
membuat dan merumuskan masalah
dan memperesentasikan kerja,
kurang mendapatkan hasil terbaik
4. Tekun dalam menjalankan tugas,
mendapatkan hasil terbaik dan tepat
waktu
5. Melakukan
evaluasi
1. Tidak dapat menjawab secara tepat,
tidak aktif bertanya, tidak
mengemukakan gagasan, dan tidak
dapat menyimpulkan materi
2. Tidak dapat menjawab secara tepat,
aktif bertanya, tidak mengemukakan
gagasan secara tepat, dan tidak dapat
menyimpulkan materi
3. Tidak dapat menjawab secara tepat,
aktif bertanya, dapat mengemukakan
gagasan secara tepat, dan tidak dapat
menyimpulkan materi
4. Dapat menjawab secara tepat, aktif
bertanya, dapat mengemukakan
gagasan secara tepat, dan dapat
menyimpulkan materi dengan tepat
Keterangan: 1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik Sekali
Lampiran 5. Lembar soal Keterampilan Berpikir Kritis
Perhatikan dengan seksama gambar di atas organ yang termasuk dalam sistem
pencernaan makanan diatas bertanda A , B dan C, adalah ..... urutkan organ
pencernaan makanan dengan benar berdasarkan fungsinya masing......
Perhatikan gambar di atas organ yang yang bertanda X merupkan organ? Organ
tersebu t menghasilkan enzim yang berfungsi untuk ? dan berikan contoh
gangguan pada sistem pencernaan pada organ bertanda X dan jika kamu ketahui
organ pencernaan apa saja yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem
pencernaan makanan?
Jawaban: oragan yang bertanda A adalah mulut, B, adalah Kerongkongan , C
adalah usus halus. Urutan organ pada sistem pencernaan makanan dimulai dari
rongga mulut, kerongkongan,esofagus, lambung, usus halus , usus besar,,
rektum, anus. Fungsi organ mulut terdapat gigi yang bertugas menggilas, merobek
makanan, kerongkongan lewatnya makanan untuk diteruskan dalam esofagus,
esofagus berfungsi mengantarka nmakanan ke lambung , lambung berfungsi
mencampur dan menghancurkan makanan menjadi bentuk yang lebih mudah
diserap, usus halus berfungsi memecah makanan dan mengolahnya agar nutrisi
yang ada pada makanan bisa diserap oleh tubuh.usus besar berfungsi masuknya
sisa makanan dan menyimpannya.sisa-sisa dari pencernaan dan akan dipindahkan
menuju ke rektum . Rektum merupakan sebuah “ruangan” yang menghubungkan
usus besar dan anus, fungsi menerima sisa makanan yang sudah berubah menjadi
feses, dan, lalu anus. Anus merupakan pintu terakhir dari sistem pencernaan
manusia. Organ ini terdiri dari otot yang digunakan untuk menjaga dan menahan
feses keluar dari rektum jika belum saatnya.
Organ yang bertanda X adalah lambung, lambung menghasilkan enzim protease
yang bertugas untuk memecah protein dalam makanan menjadi asam amino. Jenis
enzim protease adalah enzim utama pada lambung yang dikenal namanya pepsin.
Gangguan pada lambung menyebabkan penyakit maag, maag adalah penyakit
lambung yang ditimbulkan akibat peningkatan asam lambung sehingga
menyebabkan iritasi selaput lendir lambung adapun gangguan pada sistem
pencernaan makanan yaitu pada usus besar yang menyebabkan diare.
A
B
C
LAMPIRAN 6. LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP
DALAM KBM MODEL TPS
Nama peneliti : Sariati Bungalolo
Nim :
Tanggal/ Pukul :
Pertemuan ke :
Kelas :
Materi :
Petunjuk berikut ini diberikan satu daftar aspek keterlaksanaan RPP dalam KBM
startegi TPS yang dilakukan dosen di dalam kelas. Berikan tanda cek ( ) pada
kolom yang sesuai menurut anda :
No Aspek yang diamati Terlaksana
Ya Tidak
1. Kegaiatan awal / pendahuluan (10 menit)
• Peneliti menanyakan tentang fungsi makan
• Harapan peneliti siswa dapat menjawab fungsi
makan
• Guru menyebutkan indikator keberhasilan yang
harus dicapai dalam belajar.
• Guru mengeksplorasi pengetahuan awal peserta
didik melalui pertanyaan kembali ‘Apa yang
kalian ketahui tentang organ pecernan pada
manusia?
2 Kegiatan inti (90 menit)
• Peneliti membagi siswa dalam kelompok (setiap
kelompok terdiri atas 4–5 siswa) guru meminta
siswa untuk melakukan kegiatan pengamatan
gambar sesuai dengan yang ada pada LKS PBMP
alat pencernaan makanan.
• Tahap Think
Peneliti meminta mahasiswa untuk mengerjakan
yang ada pada LKS PBMP untuk menggambar alat-
alat pencernaan makanan pada buku gambar
beserta bagian-bagian dan fungsinya ” secara
individual.
• Tahap Pair
peneliti meminta siswa untuk berdiskusi dengan
pasangannya (teman sebangkunya) untuk
menyelesaikan pertanyaan pada bagian diskusi.
• Tahap Share
Peneliti meminta salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi pada tahap Pair.
Peneliti membimbing siswa dalam pelaksanaan
diskusi
Peneliti memberikan kesempatan untuk bertanya
kepada siswa yang belum mengerti materi pelajaran
pada pertemuan kali ini.
Peneliti meminta siswa untuk menyimpulkan
materi yang dipelajari hari ini
peneliti membimbing siswa dalam pelaksanaan
diskusi
peneliti memberikan kesempatan untuk bertanya
kepada mahasiswa yang belum mengerti materi
pelajaran pada pertemuan kali ini.
Peneliti meminta siswa untuk menyimpulkan
materi yang dipelajari hari ini.
3 Kegiatan Akhir/ Penutup ( 20 menit)
Peneliti memberikan nilai tambah bagi kelompok
yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan diskusi
Ambon,
Observer
Guru Bidang Studi Pendidikan
Biologi
Lampiran 7
1. Data hasil Angket Respon Siswa Terhadap Keterlaksanaan
Pembelajaram Pola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan
(PBMP) dengan Startegi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) (
variabel X)
No
Res
Jawaban Pernyataan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 48
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
Total 648
2. Data Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ( variabel Y)
No
respo
nden
Aspek kemampuan berpikir kritis yang
dinilai
Total
1 2 3 4 5
1 4 4 4 4 4 20
2 4 4 4 4 4 20
3 4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 4 4 20
6 4 4 4 4 4 20
7 3 4 4 4 4 19
8 4 4 4 4 4 20
9 4 4 4 4 4 20
10 3 4 4 4 4 19
11 4 4 4 3 4 19
12 4 4 4 4 4 20
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 4 4 4 20
15 4 4 4 4 4 20
Total 297
X Y X2 Y2 XY
36 20 1296 400 720
48 20 2304 400 960
48 20 2304 400 960
36 20 1296 400 720
48 20 2304 400 960
48 20 2304 400 960
48 19 2304 361 912
36 20 1296 400 720
48 20 2304 400 960
48 19 2304 361 912
48 19 2304 361 912
48 19 2304 400 960
36 19 1296 400 720
36 19 1296 400 720
36 20 1296 400 720
648 290 28512 5883 12816
rxy =( )
( ) ( )
−
−
− 2222 YYNXXN
YXXYN
rxy = 15 ∑12816 - (∑648) ∑290
15 ∑285122- (∑648)2 ( 15 ∑5883- (297) 2
= 192.240- 187.920
15 X 812.934. 144 – 419.904 ( 88245-88.209)
= 4320
12.194.012.160- 15.116.544
= 4320
12.178.895.616
= 3,54711965
= 3,547