PENGARUH SELF COMPASSION PADA BODY DISSATISFACTION DI
KALANGAN REMAJA PEREMPUAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Sony Laksana Adi
139114102
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
You’re not alone. Problem won’t last forever. Ibaratnya, kita bagaikan besi yang
sedang ditempa. Just hold on a little longer. Every problem is a blessing. Every
problem will grow you stronger (Anonim)
I think, no matter what, you should live your life like you’re gonna die tomorrow.
Give more. Do more. Stop saying, “ah ntar aja lah” (Anonim)
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku
(Filipi 4:13)
It’s okay to struggle. “because if you’re struggling, that means you’re growing”
(Rendy Pandugo)
Apapun yang kita punya, semua sementara. Bersyukur aja. Kalo kita ngeluh, gak
akan ada abisnya. “Pelan – pelan, you’ll find out kalau hidup itu indah” (Dipha
Barus)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini aku persembahkan untuk:
Kedua Orangtuaku
Widi Atmanto Adi dan Lena Sukesi
yang selalu memberikan dukungan moral dan materiil sehingga
peneliti selalu berjuang dan bersyukur atas hikmat yang ada.
Fransisca Marcelina Krista Pradana
Yang selalu hadir dan ada untuk memberikan semangat
Dosen Pembimbing,
P. Henrietta P.D.A.D.S., M.A.
yang selalu ada untuk membantu membimbing, mengarahkan, dan
memotivasi hingga penelitian ini terselesaikan dengan lancar.
Serta seluruh teman-teman terkasih yang selalu membantu dan
memotivasi dalam bentuk apapun
Terima Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PENGARUH SELF COMPASSION PADA BODY DISSATISFACTION DI
KALANGAN REMAJA PEREMPUAN
Sony Laksana Adi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self compassion pada body
dissatisfaction di kalangan remaja perempuan. Hipotesis penelitian ini adalah self
compassion berpengaruh secara signifikan pada body dissatisfaction di kalangan remaja
perempuan. Subjek adalah perempuan remaja akhir berusia 18 tahun sampai dengan 22
tahun yang berjumlah 175 orang. Alat pengumpulan data adalah skala self compassion dan
skala body dissatisfaction dengan model Likert. Skala self compassion memiliki 26 item
dengan koefisien reliabilitas sebesar α = 0,87 dan skala body dissatisfaction memiliki 16
item dengan koefisien reliabilitas sebesar α = 0,92. Teknik analisis data menggunakan
analisis regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS versi 21. Hasilnya menunjukkan
bahwa Self compassion berpengaruh terhadap body dissatisfaction di kalangan remaja
perempuan.
Kata kunci: Self compassion, body dissatisfaction, kalangan perempuan remaja akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE INFLUENCE OF SELF COMPASSION ON BODY
DISSATISFACTION AMONG FEMALE ADOLESCENT
Sony Laksana Adi
ABSTRACT
This study aims to determine the influence of self compassion on body dissatisfaction
among adolescent girls. The hypothesis of this study is self-compassion significantly
influences the body dissatisfaction among female adolescent. Subjects were 175 late female
adolescent aged 18 year to 22 year old. Data collection instruments were the scale of self
compassion and the body dissatisfaction scale in Likert model. Self compassion scale has
26 items with reliability coefficient of α = 0.87 and body dissatisfaction scale has 16 item
with reliability coefficient of α = 0.92. A simple linear regression was applied to analize
the data with the help of SPSS version 21. The results show that the self-compassion
influences the body dissatisfaction.
Keywords: self compassion, body dissatisfaction, women’s adolescent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas segala karunia-Nya yang tak terbatas, peneliti mampu menyelesaikan
penelitian ini dengan maksimal. Penelitian ini tidak lepas dari dukungan dan
bantuan beberapa pihak. Secara khusus peneliti ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. My Man Jesus Christ yang ter-Oke, karena kasih dan karunia-Nya yang
tak pernah berkesudahan, senantiasa selalu membimbing peneliti setiap
saat, sehingga peneliti selalu diberikan kesehatan dan termotivasi dalam
mengerjakan.
2. Ibu Dr. Titik Kristiyani M. Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum M. App., Ph.D. selaku Kepala
Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
4. Prof. Dr. A. Supratiknya, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu membimbing dan memberikan dukungan dan semangat kepada
peneliti hingga terselesaikannya penelitian ini.
5. P. Henrietta P.D.A.D.S., M.A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
peneliti yang selalu sabar membantu, membimbing dan mengarahkan
penelitian ini hingga selesai. Much Love mbak Etta!!
6. Seluruh Staf Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, terimakasih atas segala pengalaman dan ilmu yang telah
diberikan.
7. Kedua Orangtuaku, Widi Atmanto Adi. Lena Sukesi yang selalu
memberikan dukungan dalam bentuk apapun, berupa doa, motivasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
juga segala kebutuhan materiil yang saya butuhkan. Much love Mama
dan Papa!!
8. Kedua kakakku Jefry Franklin Bode dan Ester Dian yang selalu siap
sedia untuk memotivasi dan memberikan semangat baik berupa doa atau
materiil. hehehehe. Much love mas dan mbak!!!
9. Fransisca Marcelina Krista Pradana yang tercinta, beserta keluarga besar
Yohanes Dedeo S dan Kristianingsih serta Veronica Intan yang selalu
memberikan motivasi dan semangat.
10. Sahabat saya yang sudah Tuhan takdirkan sejak saya hidup di dunia ini,
Andreas Purna Cahyadi yang selalu memberikan dukungan berupa
apapun itu, segalanya!! Much love men!!
11. Gerombolan – gerombolan Bad Attitude Collective Hand-Hind, Dhiki,
Arif, Ageng, Fafa, Firman, Yogo, Bagus, Fakhri, Andre, dll yang gabisa
disebutin satu – satu.
12. Gerombolan – gerombolan Geng – Ular dimana kita dipertemukan di
kampus tercinta, yang terkasih Made Pristi Amelia, Lucia Resti Andani,
Dyah Retno Paramita, Vina Ardiana, Nuraini Endah, dan Fransisca
Marcelina K.P, yang selalu men-support dan menyayangi saya
bagaimanapun keadaan saya. Much love!!!
13. Classyclass -13 yang movement-nya gak ketolongan. Merasa sangat
beruntung bisa jadi bagian dari kelas ini. Sangat luar biasa! Bangga!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT......................................................................................................... viii
HALAMAN PUBLIKASI ................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ………........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL …........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang. ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah. ................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian. ................................................................................. 7
1. Manfaat Teoritis .............................................................................. 7
2. Manfaat Praktis ............................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 8
A. Body Dissatisfaction ............................................................................... 8
1. Pengertian Body Dissatisfaction ....................................................... 8
2. Dimensi Body Dissatisfaction .......................................................... 9
3. Faktor Body Dissatisfaction ............................................................. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4. Pengukuran Body Dissatisfaction…………………………………...14
B. . Self Compassion ..................................................................................... 14
1. Pengertian Self Compassion ............................................................. 14
2. Komponen Self Compassion ............................................................ 15
3. Pengukuran Self Compassion………………………………………..17
C. Remaja Putri........................................................................................... 18
D. Dinamika Hubungan antara Self Compassion dan Body Dissatisfaction pada remaja Perempuan .................................................................................. 19
E. Skema Penelitian .................................................................................... 23
F. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 23
BAB III METODE PENELITIAN. .................................................................... 24
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 24
B. Variabel Penelitian ................................................................................. 24
1. Variabel Independen ....................................................................... 24
2. Variabel Dependen ......................................................................... 24
C. Definisi Operasional .............................................................................. 24
1. Self Compassion ............................................................................... 25
2. Body Dissatisfaction ........................................................................ 25
D. Subjek Penelitian .................................................................................... 25
E. Metode Pengambilan Data ...................................................................... 26
1. Skala Body Dissatisfaction ............................................................... 26
2. Skala Self Compassion ..................................................................... 28
F. Validitas dan Reliabilitas ....................................................................... 30
1. Validitas .......................................................................................... 30
2. Kualitas Item .................................................................................. 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
a. Skala Self Compassion .................................................................. 32
b. Skala Body Dissatisfaction ........................................................... 32
3. Reliabilitas Alat Ukur ...................................................................... 32
a. Skala Self Compassion ................................................................. 33
b. Skala Body Dissatisfaction .......................................................... 33
G. Metode Analisis Data ............................................................................. 34
1. Uji Asumsi ...................................................................................... 34
a. Uji Normalitas Residu .................................................................. 34
b. Uji Linearitas ............................................................................... 34
c. Uji Homoskedastisitas…………………………………………….35
2. Uji Hipotesis Regresi Linear ............................................................. 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 36
A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 36
B. Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................... 36
C. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 36
D. Hasil Penelitian ...................................................................................... 40
1. Uji Asumsi ...................................................................................... 40
a. Uji Normalitas Residu .................................................................. 40
b. Uji Linearitas ............................................................................... 41
c. Uji Homoskedastisitas…………………………………………….42
2. Uji Hipotesis Regresi Linear ............................................................. 42
E. Pembahasan ........................................................................................... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 46
A. Kesimpulan ............................................................................................ 46
B. Saran ...................................................................................................... 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1. Bagi Subjek ...................................................................................... 46
2. Bagi Penelitian Selanjutnya ............................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL Tabel 1. Pemberian skor pada body dissatisfaction ............................................. 28 Tabel 2. Distribusi item body dissatisfaction ...................................................... 28 Tabel 3. Pemberian skor pada self compasion .................................................... 30 Tabel 4. Distribusi item self compassion ............................................................ 30 Tabel 5. Deskripsi usia subjek ............................................................................ 36 Tabel 6. Data empirik skala self compassion one-sample statistics ..................... 37 Tabel 7. Mean teoritis dan mean empiris self compassion one-sample test ......... 38 Tabel 8. Data empirik skala body dissatisfaction one-sample statistics ............... 39 Tabel 9. Mean teoritis dan mean empiris body disstisfaction one-sample test ..... 39 Tabel 10. Hasil uji normalitas Residu ................................................................. 40 Tabel 11. Hasil uji linearitas .............................................................................. 41 Tabel 12. Hasil Regresi Linear ........................................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Skala Penelitian ....................................................................... 53 LAMPIRAN B Hasil Uji Reliabilitas Skala Self Compassion ............................ 65 LAMPIRAN C Hasil Uji Reliabilitas Skala Body Dissatisfaction ..................... 68 LAMPIRAN D Hasil Uji t Mean Teoritis dan Mean Empiris ............................ 70 LAMPIRAN E Hasil Uji Normalitas Residu ..................................................... 73 LAMPIRAN F Hasil Uji Linearitas .................................................................. 75 LAMPIRAN G Hasil Uji Homoskedastisitas dan Scatter Plot ........................... 77 LAMPIRAN H Hasil Uji Hipotesis Regresi Linear ........................................... 79 LAMPIRAN I Izin dari Peneliti Skala Self Compassion .................................... 81 LAMPIRAN J Izin dari Peneliti Skala Body Dissatisfaction ............................. 83 LAMPIRAN K Surat Keterangan Penerjemahan Skala Self Compassion dan Body Dissatisfaction ke dalam Bahasa Indonesia ............................................... 86 LAMPIRAN L Surat Keterangan Penerjemahan Skala Self Compassion dan Body Dissatisfacation ke dalam Bahasa Inggris ......................................................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Body dissatisfaction merupakan suatu fenomena yang terus terjadi. Di
Amerika pada tahun 1973 sebanyak 25% perempuan mengalami body
dissatisfaction. Pada tahun 1986 jumlah tersebut menjadi 38% dan terus
bertambah mencapai 56% pada tahun 1997 (Suprapto & Aditomo, 2007). Di
Australia pada tahun 2002 remaja perempuan tingkat SMA mengalami body
dissatisfaction 70-76%. Mereka menginginkan dan mendambakan bentuk tubuh
yang lebih kurus daripada ukuran tubuhnya (Victorian Government Department of
Human Services, 2002).
Penelitian Herawati (2003) menunjukkan bahwa 40% perempuan di
Surabaya berusia 18-25 tahun mengalami body dissatisfaction. Sensus tahun 2013
menyatakan bahwa prevalensi penduduk Indonesia dengan penyimpangan
perilaku makan berjumlah 1.667.170 dari populasi 235.451.952 (Sensus, 2013).
Hasil survey Ikhbal dan Rahman (2013) di Yogyakarta menunjukkan 37% remaja
perempuan SMA Yogyakarta mengalami body dissatisfaction.
Pada tahun 2016 muncul fenomena sosial yang dikenal dengan istilah fat
talk. Fat talk merujuk pada fenomena body dissatisfaction karena para perempuan
berbicara negatif satu sama lain mengenai ukuran atau bentuk tubuh mereka
(Sarah, 2016). Indonesia menduduki empat besar negara dengan gangguan makan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terbesar di dunia. Gangguan makan terjadi karena individu mengalami body
dissatisfaction (Indonesia Peringkat Empat Gangguan Makan, 2017).
Penelitian Christine, Francoise, dan Susan, (2007) menunjukkan bahwa
body dissatisfaction sangat lazim terjadi selama masa remaja. Body dissatisfaction
di kalangan remaja sebagian besar disebabkan oleh penggambaran kecantikan
yang tidak realistis melalui media sosial (Edmund, Liao, & Shirley, 2016).
Penelitian korelasional menyatakan bahwa penggambaran tubuh yang ideal
melalui media secara positif meningkatkan body dissatisfaction (Heather &
Ninoska, 2010).
Individu membandingkan tubuhnya dengan tubuh ideal di lingkungan
sosial sehingga mengalami body dissatisfaction (Grogan, 1999). Individu
termotivasi untuk membentuk tubuhnya sesuai dengan standar lingkungan sosial
(Bestiana, 2012). Individu yang memperhatikan dan merasa khawatir pada bentuk
tubuhnya yang tidak ideal mengalami ketidakpuasan. Ketidakpuasan terhadap
tubuh biasa dikenal dengan istilah body dissatisfaction (Soesilowindradini, 2005).
Menurut Ruutel, (2004) body dissatisfaction adalah suatu kontinum dari tidak
puas terhadap bagian-bagian tubuh atau bentuk tubuh keseluruhan, preokupasi
berat badan, dan obsesi berlebih pada penampilan fisik. Body dissatisfaction
didefinisikan sebagai evaluasi negatif seorang individu terhadap tubuhnya yang
melibatkan perbedaan persepsi penilaian individu terhadap tubuh aktual dan
idealnya (Cash & Szymanski 1995).
Cusumano dan Thompson (1997) menyatakan bahwa secara sosiokultural
bentuk tubuh yang kurus dan langsing diterima di seluruh kebudayaan. Menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
gemuk melambangkan suatu kegagalan moral, lemahnya kontrol impuls,
kerakusan, dan memanjakan diri (Hesse-Biber, 1996). Memiliki tubuh kurus
mampu mengubah status sosial seorang individu secara ekonomi dan
interpersonal (Striegel-Moore & Franko, 2002).
Penelitian Badmin, Furnham, dan Sneade (2002) mengenai body
dissatisfaction melaporkan bahwa evaluasi negatif seorang individu menyebabkan
perasaan rendah diri, depresi, kepuasan hidup rendah, penurunan kesejahteraan
subjektif, dan gangguan makan. Body dissatisfaction berhubungan dengan
perilaku gangguan makan dan diet yang dilakukan secara berlebih (Wertheim,
2000). Body dissatisfaction menyebabkan gejala gangguan makan (Heather &
Ninoska, 2010).
Peneliti bermaksud melakukan penelitian mengenai body dissatisfaction
pada remaja perempuan. Remaja perempuan lebih merasa kurang menerima
keadaan fisiknya dibandingkan dengan remaja laki – laki. Remaja perempuan
menyadari bahwa memiliki berat badan yang ideal mampu mewujudkan tampilan
fisik yang menarik (Jackson, Sullivan, & Rostker dalam Carla, Chrisler & Roeze,
2000). Papalia, Old, dan Feldman (2008) juga menyatakan bahwa remaja
perempuan lebih ketat melakukan pengontrolan berat badan dibandingkan dengan
remaja laki – laki.
Menurut Grogan (1999) perempuan dan laki – laki berbeda terhadap
kepuasan tubuh yang dimiliki. Perempuan mengalami tekanan terhadap
penyesuaian budaya pada bentuk tubuh yang kurus dan ramping. Perempuan
berupaya memodifikasi tubuh mereka dengan operasi plastik, diet, olahraga, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembentukan tubuh. Laki – laki mempunyai orientasi kepuasan tubuh yang
berbeda dengan perempuan. Laki – laki mengalami tekanan terhadap penyesuaian
budaya untuk tubuh berotot dan maskulin.
Body dissatisfaction muncul karena berbagai penyebab. Menurut Grogan
(1999) faktor-faktor yang mempengaruhi body dissatisfaction adalah budaya,
media sosial, usia, kelas sosial, hubungan interpersonal, dan kepribadian.
Kepribadian menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap body
dissatisfaction. Kepribadian individu berpengaruh terhadap cara pandang terhadap
citra tubuhnya. Percaya diri merupakan atribut dari konsep diri, konsep diri
merupakan bagian dari kepribadian. Individu dengan kepercayaan diri tinggi
bersikap positif terhadap diri sendiri (Taylor, dkk dalam Sudardjo, &
Purnamaningsih, 2003). Individu yang berpikir positif pada tubuhnya berarti
menerima diri apa adanya. Individu yang berpikir negatif pada tubuhnya menjadi
merasa rendah diri (Cash & Purzinsky, 2002).
Individu perlu meningkatkan penghayatan secara positif mengenai diri
sendiri dan menghilangkan emosi negatif agar memahami kemanusiaannya (Neff,
2010). Penghayatan secara positif menurunkan perasaan tidak puas dalam diri
individu. Neff dan Vonk (2009) menyatakan bahwa self compassion adalah salah
satu aspek kematangan kepribadian dan berhubungan dengan kecerdasan
emosional. Individu yang mengelola pikiran secara positif memiliki sikap
optimisme, bersyukur, dan menghargai keadaan tubuhnya (Neff, 2003a). Sikap
optimisme, bersyukur, dan menghargai keadaan yang dimiliki biasa disebut
dengan istilah self compassion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Neff (2003a) menyatakan bahwa self compassion adalah sikap terbuka
dalam diri seseorang untuk menerima dan peduli terhadap kekurangan,
penderitaan, dan kegagalan yang dialami oleh diri sendiri. Neff (2010)
menunjukkan bahwa self compassion berkontribusi meningkatkan penghayatan
positif mengenai diri sendiri. Self compassion mampu menghilangkan emosi
negatif dan meningkatkan rasa keterhubungan dengan orang lain. Dengan self
compassion individu semakin memahami kemanusiaan yang dimiliki, sehingga
membantu mengurangi rasa takut dari penolakan sosial. Self compassion
membantu individu untuk tidak melawan emosi negatif yang muncul (Germer,
2009).
Self compassion berpotensi meningkatkan kemampuan regulasi emosi,
penghayatan positif diri sendiri, pemecahan masalah, dan rasa keterhubungan
dengan orang lain (Neff, 2003a). Secara khusus self compassion terdiri dari tiga
komponen yang saling berhubungan yaitu; self kindness, common humanity, dan
mindfulness (Neff, 2003b). Self kindness adalah keadaan individu dalam
memahami kelemahan dan kegagalan dengan tidak menghakimi diri. Common
humanity adalah keadaan individu yang mampu memandang kegagalan dan
kekurangan sebagai sesuatu yang manusiawi. Mindfulness adalah sikap individu
dalam memandang kejadiaan saat ini secara jelas dan menerima kenyataannya.
Penelitian Neff (2007) menjelaskan bahwa seorang individu dengan self
compassion tinggi lebih merasakan kenyamanan dalam kehidupan sosial. Individu
mampu menerima dirinya, membangun diri, dan meningkatkan kecerdasan
emosional yang dimiliki. Self compassion tinggi memicu emotional coping skills
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
secara lebih baik karena individu lebih jelas mengenai perasaan yang dirasakan
(Neff, 2012). Individu dengan self compassion rendah cenderung mencemaskan
kekurangan yang dimiliki dan tidak mampu memahami ketidaksempurnaan
manusia (Neff, 2012). Individu menghakimi keras terhadap kekurangan tubuhnya
karena merasa tidak puas dengan keadaannya. Ketidakpuasan yang dialami
individu memunculkan body dissatisfaction tinggi.
Penelitian Albertson, Karen, dan Neff (2014) menjadi landasan bagi
peneliti. Albertson dkk, (2014) melakukan penelitian menggunakan metode
eksperimen berupa treatment pelatihan meditasi self compassion. Hasil dari
treatment mampu meningkatkan body satisfaction. Penelitian Albertson dkk,
(2014) tentang self compassion dan body dissatisfaction adalah penelitian pertama
yang mereka lakukan. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk memperluas
penelitian yang dilakukan oleh Albertson dkk, (2014). Subjek penelitian tersebut
merupakan wanita dewasa dengan mayoritas subjek merupakan orang Inggris
(western countrys). Albertson dkk, (2014) menyarankan melakukan penelitian
serupa dengan etnik atau latar belakang orang yang berbeda. Peneliti ingin
meneliti mengenai “pengaruh self compassion pada body dissatisfaction di
kalangan remaja perempuan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah adalah:
“Apakah ada pengaruh self compassion pada body dissatisfaction di
kalangan remaja perempuan?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh self compassion pada body
dissatisfaction di kalangan remaja perempuan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memberikan manfaat teoritis menambahkan informasi untuk
pengembangan ilmu psikologi, terutama dalam psikologi klinis dan
perkembangan dalam pembahasan tentang pengaruh self compassion pada body
dissatisfaction.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini bermanfaat bagi para remaja perempuan untuk menjadi
bahan refleksi diri dan berdampak pada perilaku yang lebih sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Body Dissatisfaction
1. Pengertian Body Dissatisfaction
Body dissatisfaction menjadi dimensi dari body image. Schilder (dalam
Grogan, 2008) menyatakan bahwa body image adalah gambaran tubuh
individu yang terbentuk dari pikiran sendiri untuk menunjukkan seperti apa
dirinya. Muth dan Cash (dalam Aliyev & Turkmen, 2014) menyatakan bahwa
dalam body image terdapat dua cara evaluasi diri (Self-evaluated) yaitu
dengan kepuasan dan ketidakpuasan berupa atribut fisik dan pengalaman
emosi. Para ahli yang melakukan penelitian body image menemukan dimensi
lain dari body image, salah satunya adalah body dissatisfaction.
Schilder (1950) mendefinisikan body dissatisfaction sebagai pikiran
dan perasaan negatif seseorang tentang tubuhnya yang menyebabkan individu
mengalami evaluasi negatif terhadap ukuran tubuh, bentuk tubuh, otot – otot,
dan perbedaan evaluasi perasaan individu pada tubuh yang dimiliki terhadap
berat badan ideal. Cash dan Pruzinsky (2002) mendefinisikan body
dissatisfaction sebagai suatu bentuk pemikiran dan perasaan negatif terhadap
bentuk tubuh yang dimiliki.
Grogan (2008) menyatakan bahwa body dissatisfaction disebabkan
oleh pandangan dan perasaan negatif terhadap tubuhnya. Grogan (2008) juga
menjelaskan bahwa wanita dari berbagai usia mengalami gejala serius dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
segi kognitif, afektif, dan perilaku yang dipicu oleh body dissatisfaction.
Thompson, Heinberg, Altabe, dan Tantleff-Dunn, (1999) menunjukkan bahwa
body dissatisfaction secara umum mengarah pada ketidakbahagiaan subjektif
individu terhadap penampilan tubuhnya.
Cooper, Taylor, dan Fairburn (dalam Pietro & Silveira, 2008)
menjelaskan bahwa body dissatisfaction disebabkan oleh individu
membandingkan persepsi citra tubuhnya dengan orang lain, orientasi berlebih
terhadap bentuk tubuh, dan perubahan yang drastis terhadap persepsi
tubuhnya. Body dissatisfaction didefinisikan sebagai evaluasi negatif terhadap
tubuh seseorang yang melibatkan perbedaan persepsi antara penilaian individu
terhadap tubuh aktual dan idealnya (Cash & Szymanski 1995).
Berdasarkan pandangan body dissatisfaction dari beberapa tokoh
tersebut, maka disimpulkan bahwa body dissatisfaction merupakan sikap
individu berupa pikiran dan perasaan negatif, serta kecenderungan perilaku
individu yang menunjukkan bahwa individu tidak puas terhadap tubuhnya.
2. Dimensi Body Dissatisfaction
Cooper, Taylor, dan Fairburn (dalam Pietro & Silveira, 2008) menyatakan
beberapa persepsi dan sikap yang berhubungan dengan body dissatisfaction
sebagai berikut:
a. Self Perception of Body Shape
Persepsi yang dimiliki individu tentang bentuk tubuhnya. Individu
ingin mengurangi berat badan melalui diet maupun hanya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
membayangkan mampu menghilangkan beberapa lemak di bagian
tubuhnya.
b. Comparative Perception of Body Image
Individu membandingkan persepsi tubuhnya dengan orang lain.
Individu berpikir menjadi gemuk maupun terlalu gemuk. Individu
lebih fokus terhadap ranah kognitifnya terkait pikiran menjadi semakin
gemuk.
c. Severe Alterations in Body Perception
Individu mengalami persepsi yang buruk atau parah terhadap
tubuhnya. Individu merasa lebih buruk dari orang lain. Individu
menarik diri dan menghindar dari lingkungan yang mengekspos
tubuhnya secara berlebih.
d. Attitude Concerning Body Image Alteration
Sikap yang ditunjukkan oleh individu terhadap citra tubuhnya.
Individu merasa gemuk setelah makan, sehingga sikap yang
ditunjukkan oleh individu menjadi merasa bersalah setelah makan.
3. Faktor Penyebab Body Dissatisfaction
Body dissatisfaction disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut
(Grogan, 1999):
a. Budaya
Dalam budaya barat tubuh yang ideal diasosiasikan dengan
kebahagiaan, kesuksesan, dan penerimaan secara sosial. Seiring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dengan berkembangnya modernisasi budaya barat sangat
mempengaruhi budaya timur. Tubuh yang langsing diartikan sebagai
kekuatan dan memiliki energi daya tahan tubuh yang lebih. Seorang
perempuan yang menarik adalah mereka yang memiliki bentuk tubuh
langsing yang ideal.
Cash (2012) menyatakan bahwa individu dengan berat badan
berlebih telah terstigma sejak kecil hingga dewasa awal. Individu
cenderung diasosiasikan kurang pintar, kurang aktif, kurang sukses,
kurang bekerja keras, dan kurang popular dibanding dengan individu
yang memiliki tubuh ideal. Cash (2012) menyatakan bahwa
pertumbuhan yang dialami oleh individu merupakan hasil dari
genetika. Individu memiliki keyakinan keliru dengan cenderung
menyesuaikan diri pada budaya dan ideologis yang berlaku di
lingkungan masyarakat.
b. Media sosial
Media menjadi alat yang berpengaruh untuk individu dalam
memperhatikan bagian tubuhnya. Peter dan Baker, (1994) menyatakan
bahwa media sering menunjukkan dan memusatkan pada model
langsing sebagai iklan penurun berat badan dan peninggi badan.
Iklan mengakibatkan seorang individu berpikir bahwa bentuk
tubuh yang ideal sangat diapresiasi oleh masyarakat. Media
memberikan sarana dalam menciptakan pemikiran pada seorang
individu mengenai body dissatisfaction (Grogan, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Media sosial saat ini sangat beragam. Seorang individu tidak lagi
terpaku oleh televisi, koran, majalah, ataupun radio. Pada era
globalisasi internet menunjang berbagai macam dan jenis media sosial
seperti facebook, twitter, instagram, youtube dan berbagai jenis media
lain.
c. Usia
Penelitian berfokus pada usia-usia tertentu mulai dari anak-anak,
remaja awal, remaja tengah, remaja akhir, dan dewasa awal. Grogan,
(1999) menyatakan bahwa setiap tahapan usia memiliki karakteristik
masing-masing dalam menanggapi body dissatisfaction. Pada individu
dewasa awal menampilkan keadaan fisik yang menarik.
d. Kelas sosial
Grogan (1999) menyatakan bahwa kelas sosial berpengaruh
terhadap body dissatisfaction. Penelitian Wardle dan Marsland (dalam
Grogan, 1999) menunjukkan bahwa seorang individu dengan kelas
sosial yang tinggi memiliki kecenderungan tidak merasa puas terhadap
citra tubuhnya. Individu dengan kelas sosial tinggi mudah dalam
mengakses segala bentuk informasi terkait dalam menunjang
penampilan fisiknya.
e. Hubungan interpersonal
Individu dalam suatu kelompok dengan mudah terpengaruh dan
cenderung mengikuti pendapat ataupun keputusan kelompok.
Pendapat kelompok mengenai penampilan individu mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
individu dalam berpikir mengenai citra tubuhnya (Cash dan
Purzinsky, 2002). Odgen dan Taylor, (2000) juga menyatakan bahwa
pengaruh kepercayaan mengenai tubuh yang ideal dari orangtua,
teman sebaya, dan saudara berkontribusi meningkatkan body
dissatisfaction.
f. Kepribadian
Kepribadian individu terbentuk oleh pola asuh dari lingkungan
yang berbeda antara satu dengan lainnya. Lingkungan yang berbeda
menyebabkan individu memiliki kepribadian berbeda. Kepribadian
seorang individu sangat mempengaruhi cara pandangnya dalam
melihat citra tubuhnya. Kepercayaan diri adalah atribut dari
kepribadian. Individu dengan kepercayaan diri tinggi cenderung
berpikir positif pada citra tubuhnya. Individu yang memandang
dirinya secara negatif memiliki kepercayaan diri yang rendah.
Kepribadian individu berpengaruh terhadap cara pandang pada citra
tubuhnya (Cash dan Purzinsky, 2002).
g. Perkembangan Pubertas
Selama masa pubertas remaja perempuan mengalami kematangan
fisik. Pubertas mengakibatkan remaja harus menyesuaikan diri dengan
perubahan tubuh. Masa pubertas menjadikan kekhawatiran bagi
remaja perempuan. Setiap individu memiliki rentang waktu berbeda
dalam mengalami kematangan. Bagi remaja yang mengalami
perubahan fisik lebih awal membandingkan dengan teman sebayanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dan mengakibatkan body dissatisfaction akibat perbedaan bentuk
tubuh.
4. Pengukuran Body Dissatisfaction
Untuk mengukur body dissatisfaction peneliti menggunakan skala
body shape questionnaire (Cooper et al. 1987). Skala body shape
questionnaire mampu secara luas mengukur kekhawatiran tentang bentuk
tubuh dan body dissatisfaction. Peneliti menggunakan skala body shape
questionnaire versi 16-item yang diperpendek dan disetujui untuk
digunakan oleh penulis skala (Evans & Dolan 1993). Item pada skala
diberi kata dengan makna negatif untuk mengukur body dissatisfaction.
Item dirata-ratakan untuk menghasilkan nilai rata-rata. Skor yang lebih
tinggi menunjukkan bahwa tingkat body dissatisfaction lebih tinggi. Body
shape questionnaire menjadi salah satu alat yang disarankan dan
digunakan untuk mengukur body dissatisfaction karena telah memenuhi
standar validitas dan realibilitas.
B. Self Compassion
1. Pengertian Self Compassion
Neff (2003b) menjelaskan bahwa self compassion merupakan suatu
bentuk sikap dan perilaku untuk mengurangi penderitaan akibat individu
mengalami kekurangan, kegagalan, dan kesulitan. Kekurangan, kegagalan,
dan kesulitan memunculkan pemikiran dan perasaan negatif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mengakibatkan penderitaan diri. Individu perlu menerima dan terbuka
terhadap pikiran dan perasaan akibat kekurangan dan kegagalannya agar
mampu bersikap lebih baik terhadap diri.
Gilbert dan Procter, (2006) menjelaskan bahwa self compassion
adalah sikap menenangkan diri dan mengkritisi diri ketika mengalami
kejadian yang tidak diinginkan. Perlakuan berbelas kasih pada diri sendiri
dilakukan dalam sebuah aksi nyata dengan berhenti sejenak dari aktivitas
dan memberikan waktu istirahat secara emosional. Aksi mental juga
dilakukan dengan memberikan kata – kata positif yang mampu memicu
semangat dan penerimaan diri. Reyes (2011) juga menyatakan bahwa self
compassion adalah kemampuan untuk mencintai dan bermurah hati pada
diri sendiri ketika mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
self compassion adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh individu
untuk mampu terbuka baik secara pikiran maupun perasaan ketika
mengalami penderitaan dan kegagalan diri, sehingga individu mengurangi
penderitaan dan bersikap lebih baik pada diri sendiri.
2. Komponen Pembentuk Self Compassion
Neff (2011) menyatakan bahwa seorang individu yang memiliki self
compassion tinggi pasti memiliki derajat yang tinggi dalam ketiga
komponen pembentuk self compassion. Namun jika salah satu dari ketiga
komponen memiliki derajat yang rendah maka dipastikan bahwa individu
memiliki self compassion yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a. Self Kindness vs self judgement
Self kindness adalah pemahaman yang diberikan terhadap diri
sendiri ketika mengalami kekurangan, kegagalan, dan penderitaan
dalam diri dengan tidak mengkritik atau menghakimi diri sendiri (self
judgement). Self kindness menyadarkan individu mengenai
ketidaksempurnaan, kegagalan, dan kesulitan hidup yang tidak bisa
dihindari, sehingga individu memahami kondisi diri (Gilbert, Clarke,
Kemple, Miles, &isons, 2004). Individu dengan self judgement
menyerang dan menghakimi diri sendiri secara keras atas kekurangan
dan kegagalan yang dimiliki. Individu juga merendahkan dan
mengkritik aspek – aspek dalam diri (Neff,2003a).
b. Common Humanity vs isolation
Common humanity merupakan suatu bentuk kesadaran yang
dimiliki oleh individu dalam memandang kesulitan, kegagalan, dan
tantangan sebagai sesuatu yang manusiawi dan yang dialami oleh
semua orang. Menurut Neff (2003a) common humanity adalah sikap
individu untuk memandang pengalaman secara luas dan tidak melihat
hal tersebut sebagai suatu pengalaman yang mengakibatkan individu
merasa terisolasi. Individu yang merasa terisolasi (isolation) cenderung
memiliki pandangan sempit dan berfokus terhadap ketidaksempurnaan
diri. Individu merasa tidak adil karena hanya dirinya yang menderita
dan mengalami penderitaan (Neff, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Mindfulness vs Overidentification
Mindfulness adalah cara seorang individu untuk melihat secara
jelas, mampu menerima, dan menghadapi kenyataan tanpa harus
menghakimi. Individu melihat sesuatu secara apa adanya, tidak lebih,
tidak kurang dalam merespon situasi dengan cara efektif (Neff, 2011).
Individu menyadari perasaan dan pikiran yang menyakitkan namun
tidak menjadikan hal tersebut sebagai over-identifying, yaitu tidak
melebih – lebihkan sesuatu yang dirasakan (Neff, 2003a). Mindfulness
mencegah individu melakukan over-identification dengan cara
merenungkan keterbatasan diri (Neff &Vonk, 2009).
3. Pengukuran Self Compassion
Untuk mengukur self compassion peneliti menggunakan self
compassion scale (Neff, 2003a), 26 item self compassion scale (Neff,
2003a) mencakup enam sub – skala: meliputi komponen self kindness
vs self judgement, common humanity vs isolation, dan mindfulness vs
overidentification. Individu yang semakin memiliki self compassion
tinggi ditunjukkan oleh hasil skor yang semakin tinggi dengan memilih
jawaban pada ketiga komponen yaitu; self kindness, common
humanity, dan mindfulness. Sedangkan, skor yang semakin rendah
menunjukkan bahwa individu memiliki self compassion yang rendah
dengan memilih jawaban pada ketiga komponen yaitu; self judgement,
isolation, dan over-identification.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
C. Remaja Perempuan
Remaja dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah adolescence yang berarti
tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa (Hurlock, 2006). Santrock (2003)
mengartikan remaja sebagai masa perkembangan antara masa anak dan masa
dewasa yang mencakup perubahan secara biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Sigmund Freud dan Erik Erikson (dalam Santrock, 2007) menyatakan bahwa
remaja laki – laki maupun remaja perempuan diklasifikasikan berdasarkan gender.
Gender adalah dimensi sosio-budaya dan psikologis mengenai keberadaan
individu sebagai seorang laki – laki dan perempuan.
Hurlock (2006) menyatakan bahwa remaja merupakan individu yang berumur
13 – 16 tahun yang disebut dengan masa remaja awal. Remaja dalam rentang
umur 17 – 18 tahun disebut dengan remaja akhir. Menurut Papalia (2008) masa
remaja dimulai pada usia 11 – 12 tahun hingga masa remaja akhir pada awal usia
dua puluhan. Monk dkk, (2004) menyatakan bahwa masa remaja secara global
berlangsung antara umur 12 - 21 tahun dengan pembagian 12 – 15 tahun adalah
masa remaja awal, 15 – 18 tahun adalah masa dewasa pertengahan, dan 18 – 21
tahun adalah masa remaja akhir.
Santrock (2007) menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara remaja laki –
laki dan perempuan. Remaja Laki – laki memiliki kemampuan yang lebih rendah
dalam hal emosi baik itu dalam mengekspresikan maupun merasakan emosi orang
lain. Remaja laki – laki kurang peka untuk terlibat dalam situasi yang bersifat
emosional. Sebaliknya, remaja perempuan lebih mampu mengekspresikan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
merasakan emosi orang lain. Remaja wanita peka dalam menghadapi situasi –
situasi emosional maupun kepekaan dalam memahami situasi sulit orang lain.
Gross (dalam Santrock, 2003) menyatakan bahwa remaja perempuan lebih
sering merasa tidak puas terhadap keadaan tubuhnya jika dibandingkan dengan
remaja laki – laki. Remaja perempuan memiliki sifat yang pasif menerima,
cenderung untuk menerima perlindungan, mengagumi pujaan pribadinya, minat
tertuju pada hal yang bersifat emosional konkrit, berusaha mengikuti, dan
menyenangkan orang lain. Remaja perempuan juga mengalami perkembangan
fisik lebih cepat dibandingkan dengan remaja laki – laki (Gunarsa, 1981).
Dari beberapa definisi disimpulkan bahwa remaja perempuan adalah individu
dalam tahap perkembangan yang mengembangkan sikap emosional konkrit untuk
berusaha mengikuti dan menyenangkan orang lain, memiliki kepekaan yang tinggi
dalam situasi – situasi emosional, dan mengalami perkembangan biologis lebih
cepat dibandingkan dengan laki – laki sehingga lebih merasa tidak puas terhadap
perubahan keadaan tubuhnya.
D. Dinamika Pengaruh Self Compassion pada Body Dissatisfaction
dikalangan remaja perempuan.
Dalam suatu dinamika kehidupan kekurangan, kegagalan, dan
kesulitan yang dialami oleh individu merupakan hal yang sulit dihindari.
Terkadang individu merespon secara kurang baik terhadap pengalaman –
pengalaman yang tidak menyenangkan sehingga individu mengalami
penderitaan diri. Neff (2003b) mengatakan bahwa cara yang lebih baik untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
merespon pengalaman tersebut yaitu dengan berbela rasa terhadap diri atau
dikenal dengan istilah self compassion.
Neff (2003b) menyatakan bahwa self compassion adalah suatu bentuk
sikap dan perilaku untuk mengurangi penderitaan akibat individu mengalami
kekurangan, kegagalan, dan kesulitan. Kekurangan, kegagalan, dan kesulitan
individu memunculkan pemikiran dan perasaan negatif yang mengakibatkan
penderitaan diri. Individu juga perlu menerima dan terbuka terhadap pikiran
dan perasaan terhadap kekurangan dan kegagalan sehingga individu bersikap
lebih baik terhadap dirinya.
Individu dengan self compassion tinggi pasti memiliki derajat yang tinggi
dalam ketiga komponen yaitu self kindness, common humanity, dan
mindfulness. Individu mengembangkan sikap untuk menyayangi diri mereka
sendiri. Individu juga melihat bahwa kelemahan atau ketidaksempurnaan
adalah suatu hal yang manusiawi. Individu memberikan perhatian dengan jelas
dan seimbang terhadap pengalamannya yang tidak sempurna sehingga
individu menyadari apa yang terjadi saat ini. Individu yang memiliki sikap dan
perilaku self compassion tinggi menurunkan body dissatisfaction. Individu
tidak mengkhawatirkan penampilan tubuhnya melainkan menerima keadaan
tubuh dan tidak memandang negatif terhadap ketidaksempurnaannya. Individu
juga benar – benar menyadari keadaannya saat ini. Individu lebih merasakan
kenyamanan dalam kehidupan sosial dan mampu menerima dirinya. Individu
mampu membangun dan meningkatkan kebijaksanaan serta kecerdasan
emosionalnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Jika seorang individu memiliki self compassion yang rendah maka
individu mimiliki derajat yang tinggi dalam komponen self-judgement,
isolation, dan over-identification. Individu membangun sikap mengkritik diri
sendiri sehingga menghakimi diri secara kasar terhadap kelemahannya.
Individu tenggelam dalam pemikiran bahwa hanya dirinyalah yang tidak
sempurna. Individu juga melihat pengalamannya secara berlebihan sehingga
terlalu menekankan pada aspek negatif. Sikap dan perilaku semacam ini yang
mempengaruhi munculnya body dissatisfaction. Individu mencemaskan
kekurangan sehingga individu mengkritik dan menghakimi diri atas
kekurangan tubuhnya. Individu tidak mampu memahami
ketidaksempurnaannya karena terlalu menekankan pada aspek negatif.
Perempuan dalam tahap usia remaja sedang mengalami perkembangan ke
arah yang lebih matang. Pada usia remaja seorang perempuan mengalami
puncak perkembangan secara fisik, kognitif, dan sosial emosional (Santrock,
2003). Remaja perempuan lebih rentan mengalami body dissatisfaction.
Papalia, Old, dan Feldman (2008) menyatakan bahwa remaja perempuan lebih
ketat melakukan pengontrolan terhadap berat badan dibandingkan dengan
remaja laki – laki. Menurut Slowers dan Durm (dalam Hanna, 2003) remaja
perempuan merasa kurang puas atas tubuhnya dibandingkan laki-laki sehingga
perempuan terobsesi dengan penampilan dan melakukan usaha keras guna
mencapai standar kecantikan yang tinggi. Kalangan remaja perempuan
memandang dirinya secara negatif jika dibandingkan dengan laki – laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Remaja perempuan menyadari bahwa bentuk tampilan fisik yang menarik itu
ketika memiliki berat badan yang ideal (Carla, Chrisler, & Roeze, 2000).
Menurut Grogan (1999) perempuan dan laki – laki memiliki kekhasan
yang berbeda terhadap kepuasan tubuhnya. Perempuan mengalami tekanan
terhadap penyesuaian budaya untuk memiliki bentuk tubuh yang kurus dan
ramping. Seorang perempuan berupaya untuk memodifikasi tubuh dengan cara
operasi plastik, diet, olahraga, dan pembentukan tubuh. Laki – laki memiliki
orientasi kepuasan tubuh yang berbeda dengan perempuan. Laki – laki
mengalami tekanan terhadap penyesuaian budaya untuk memiliki tubuh yang
berotot dan maskulin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Individu menyayangi dan memahami diri
sendiri, individu menyadari
ketidaksempurnaan diri, individu
memberikan perhatian secara jelas dan
seimbang terhadap diri
Individu mengkritik dan menghakimi
terhadap kelemahannya,
individu menganggap bahwa dirinya tidak sempurna, individu berlebihan dengan
pengalamannya dan terlalu menekankan pada aspek negatif
E. Skema Pengaruh Self Compassion terhadap Body Dissatisfaction di
Kalangan Remaja Perempuan.
F. Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah self compassion berpengaruh negatif pada body
dissatisfaction di kalangan remaja perempuan.
Self kindness, Common Humanity, Mindfulness
Self compassion
tinggi Body dissatisfaction
rendah
Self-judgement, isolation, over-identification
Self compassion
rendah Body dissatisfaction
tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian kuantitatif. Menurut
Supratiknya (2015) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan
memecahkan masalah berupa isu atau praktek yang berdampak negatif
sehingga perlu diselesaikan. Permasalahan dirumuskan kembali dalam
kajian hipotesis. Peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif kausal
(sebab – akibat). Penelitian kuantitatif kausal bertujuan untuk meneliti
hubungan sebab – akibat antara satu variabel dari variabel lain.
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel X
Variabel X dalam penelitian ini adalah self compassion.
2. Variabel Y
Variabel Y dalam penelitian ini adalah body dissatisfaction.
C. Definisi Operasional
Operasionalisasi menjadi suatu langkah dalam merumuskan definisi
variabel – variabel secara presisi. Operasionalisasi dilakukan dengan
menspesifikasikan secara presisi operasi – operasi atau langkah – langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
untuk mengukur variabel yang bersangkutan (Howitt & cramer, 2011
dalam Supratiknya, 2015). Azwar (2015) juga menyatakan bahwa variabel
dalam sebuah penelitian harus diberikan batasan dengan definisi
operasional agar tidak terjadi ambiguitas.
1. Self compassion
Self compassion adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh
individu untuk mampu terbuka baik secara pikiran maupun perasaan
ketika mengalami penderitaan dan kegagalan diri, sehingga individu
mengurangi penderitaan dan bersikap lebih baik pada diri sendiri. Self
compassion diukur dengan skala self compassion scale dari Neff, K. D.
(2003a).
2. Body dissatisfaction
Body dissatisfaction adalah sikap individu berupa pikiran dan
perasaan negatif, serta kecenderungan perilaku individu yang
menunjukkan bahwa individu tidak puas terhadap tubuhnya. Body
dissatisfaction diukur dengan skala Body Shape Questionnaire dari
(Copper et al. 1987).
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah remaja perempuan berumur 18 sampai
dengan 22 tahun, dan belum menikah. Kriteria tersebut diketahui melalui
formulir identitas diri kepada subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Subjek diikutsertakan melalui teknik convenience sampling.
Teknik convenience sampling merupakan teknik untuk memilih sampel
berdasarkan kemudahan atau ketersediaan akses (Supratiknya, 2015).
E. Metode dan alat pengambilan data
Pengumpulan data digunakan dengan menyebarkan skala penelitian
pada subjek. Skala yang digunakan yaitu skala body dissatisfaction dan
skala self compassion. Kedua skala ini disusun dalam bentuk skala Likert.
Subjek diminta untuk memberikan jawaban pada pilihan yang tersedia
sesuai dengan keadaannya. Skala Likert adalah skala yang digunakan
untuk mengukur atribut psikologis individu atau sikap individu terhadap
atribut psikologis tertentu (Supratiknya, 2014, p.192).
Pengambilan data menggunakan dua metode yaitu menggunakan
survey melalui Google form dan penyebaran skala secara langsung.
1. Body Dissatisfaction
Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data Body
dissatisfaction adalah skala adaptasi dari Evans dan Dolan (1993) yaitu
body shape questionnaire-16 (BSQ-16). Skala body shape questionnaire
terdiri dari 16 item menggunakan konstruk Cooper (1987) berdasarkan
pada dimensi Self Perception of Body Shape, Comparative Perception of
Body Image, Attitude Concerning Body Image Alteration, dan Severe
Alterations in Body Perception. Skala variabel menggunakan skala Likert,
skala 1 menunjukkan tidak pernah, skala 2 menunjukkan jarang, skala 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menunjukkan terkadang, skala 4 menunjukkan sering, skala 5 sangat
sering, dan skala 6 menunjukkan selalu. Sebelum mengadaptasi skala,
peneliti sudah memperoleh izin dari pihak atau peneliti yang berkaitan
langsung dengan skala (terlampir).
Peneliti mengadaptasi skala BSQ-16 dengan menterjemahkan skala
tersebut dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Peneliti mencari ahli
bahasa dan mendiskusikannya dengan Dosen Pembimbing untuk
mengkoreksi terjemahan peneliti. Metode yang digunakan dalam proses
penerjemahan skala adalah metode back-translation. Back-translation
adalah metode dengan melibatkan pengambilan protokol dari sebuah
penelitian ke dalam bahasa tertentu. Protokol tersebut diterjemahkan ke
dalam bahasa lain, kemudian dengan meminta orang lain untuk
menerjemahkan kembali ke bahasa aslinya untuk menekan kemunculan
bias yang terjadi (Matsumoto & Juang, 2008).
Peneliti memperoleh izin dari pembuat skala yang berkaitan
langsung. Skala body dissatisfaction diterjemahkan dari bahasa Inggris ke
bahasa Indonesia dengan melibatkan Guru Bahasa Inggris SD Kristen 03
Wonosobo. Peneliti mendiskusikan dengan dosen pembimbing untuk
mengoreksi terjemahan tersebut. Skala body dissatisfaction diterjemahkan
kembali dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dengan melibatkan Guru
Bahasa Inggris SMK Sukoharjo dan mendiskusikan kembali dengan dosen
pembimbing untuk mengoreksi terjemahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 1 Pemberian skor pada body dissatisfaction
Pilihan jawaban Item Tidak Pernah 1 Jarang 2 Terkadang 3 Sering 4 Sangat Sering 5 Selalu 6 Tabel 2 Distribusi item body dissatisfaction
Dimensi No item Jumlah
Persepsi diri terhadap bentuk tubuh (Self Perception of Body Shape).
1, 3, 5, 9, 10, 11, 15,
17, 21, 22, 28, 34
12
Persepsi perbandingan citra tubuh (Comparative Perception of Body Image).
20, 25
2
Sikap mengenai perubahan citra tubuh (Attitude Concerning Body Image Alteration).
7
1
Perubahan yang parah dalam persepsi tubuh (Severe Alterations in Body Perception).
8 1
Jumlah item total 16
2. Self Compassion
Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data self
compassion adalah skala adaptasi dari Neff, K. D. (2003a) yaitu
self compassion scale. Self compassion scale terdiri dari 26 item.
Pada komponen self kindness vs self – judgement, common
humanity vs isolation, dan dimensi mindfulness vs over –
identification. Jumlah item pada tiap masing – masing berjumlah 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Alat ukur ini menggunakan skala Likert, skala 1 sangat tidak
setuju, skala 2 tidak setuju, skala 3 netral, skala 4 setuju, dan skala
5 sangat setuju. Sebelum mengadaptasi skala, peneliti sudah
memperoleh izin dari pihak atau peneliti yang berkaitan langsung
dengan skala (terlampir).
Peneliti mengadaptasi self compassion scale dengan
menterjemahkan skala tersebut dari Bahasa Inggris ke Bahasa
Indonesia. Kemudian mencari ahli bahasa dan mendiskusikannya
dengan Dosen Pembimbing untuk mengkoreksi terjemahan
peneliti. Metode yang digunakan dalam proses penerjemahan skala
adalah metode back-translation. Back-translation merupakan
metode dengan melibatkan pengambilan protokol dari sebuah
penelitian ke dalam bahasa tertentu. Protokol tersebut
diterjemahkan ke dalam bahasa lain dengan meminta orang lain
untuk menerjemahkan kembali ke bahasa aslinya untuk menekan
kemunculan bias yang terjadi (Matsumoto & Juang, 2008).
Peneliti mendapatkan izin dari pembuat skala. Self
compassion scale diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia dengan melibatkan Guru Bahasa Inggris SD Kristen 03
Wonosobo. Peneliti mendiskusikan dengan dosen pembimbing
untuk mengoreksi terjemahan tersebut. Self compassion scale
diterjemahkan kembali dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris
dengan melibatkan Guru Bahasa Inggris SMK Sukoharjo dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mendiskusikan kembali dengan dosen pembimbing untuk
mengoreksi terjemahan.
Tabel 3 Pemberian skor pada self compassion
Pilihan jawaban Favorable Unfavorable Sangat setuju 5 1
Setuju 4 2 Netral 3 3
Tidak setuju 2 4 Sangat tidak setuju 1 5
Tabel 4 Distribusi item self compassion
Komponen No item Favorable / unfavorable
Jumlah
Self kindness 5, 12, 19, 23, 26 5 Common humanity 3, 7, 10, 15 4 Mindfulness 9, 14, 17, 22 4 Selfjudgement 1, 8, 11, 16, 21 5 Isolation 4, 13, 18, 25 4 Over identification 2, 6, 20, 24 4 Jumlah item total 26
F. Validitas dan Realibilitas
1. Validitas alat ukur
Supratiknya (2014) menyatakan bahwa validitas merupakan taraf
sejauh mana bukti – bukti empiris maupun teoritis mendukung atau
membenarkan cara dalam menafsirkan skor hasil tes sesuai dengan
tujuan penggunaan tes. Validitas menunjuk pada ketepatan alat ukur.
Syarat bagi alat ukur dikatakan baik apabila memiliki validitas yang
baik (Supratiknya, 2014). Azwar (2015) meyatakan bahwa validitas
merupakan proses pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
suatu skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan
tujuan pengukurannya.
Untuk menguji validitas peneliti menggunakan validitas isi.
Validitas isi adalah kemampuan alat ukur dalam menyajikan atribut
dari konstruk yang diukur. Validitas diperoleh melalui penilaian oleh
pakar atau ahli terhadap kesesuaian antara isi bagian – bagian tes dan
konstruk yang diukur (Supratiknya, 2014). Validitas skala body
dissatisfaction dan self compassion dilakukan dengan metode expert
judgement oleh dosen pembimbing. Peneliti melakukan validitas isi
terkait kesesuaian tes dan konstruk dengan berkonsultasi pada dosen
pembimbing sebagai pakar dan ahli untuk menilai. Peneliti juga
melakukan proses translation yang dibantu oleh Lembaga Pendidikan
Bahasa Inggris ELTI, Dosen Pembimbing Skripsi dan beberapa orang
Lulusan Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma untuk
menyesuaikan tata bahasa dan budaya di Indonesia.
2. Kualitas Item
Azwar (2010) menyatakan bahwa skor koefisien korelasi yang
dihasilkan berada pada rentang 0 hingga 1. Skor dengan hasil semakin
mendekati 1 memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Skor yang
semakin mendekati 0 memiliki daya diskriminasi yang rendah. Item
yang baik seharusnya memiliki skor korelasi item total (rix) ≥ 0,30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. Skala Self Compassion
Pada skala self compassion dengan item sejumlah 26 buah,
didapatkan 5 item yang menunjukkan nilai rix < 0,30 yaitu, item
3, 7, 8, 19, dan 25. Menunjukkan bahwa item – item tersebut
memiliki daya beda yang rendah tetapi tidak digugurkan. Skala
self compassion merupakan skala adaptasi yang ketika
digunakan dalam penelitian, harus digunakan secara utuh
(Supratiknya, 2015).
b. Skala Body Dissatisfaction
Pada skala body dissatisfaction dengan item sejumlah 16
buah, menunjukkan bahwa keseluruhan item yang berjumlah
16 dinyatakan lolos karena memiliki nilai rix > 0,30 dengan
rentang nilai rix 0,366 sampai dengan 0,746 . Menunjukkan
bahwa item – item tersebut memiliki daya beda yang tinggi.
3. Realibilitas alat ukur
Konsep reliabel mengacu pada sejauh mana kemampuan alat ukur
mampu menghasilkan skor yang cermat dengan error yang kecil.
Tinggi rendahnya reliabilitas alat ukur ditunjukkan oleh skor koefisien
reliabilitas. Semakin tinggi skor koefisien reliabilitas maka semakin
baik alat ukur yang digunakan (Azwar, 2012). Uji reliabilitas perlu
dilakukan untuk memastikan alat ukur yang digunakan mampu
dipercaya kecermatannya. Supratiknya, (2014) menyatakan bahwa
reliabilitas diukur dengan menghitung koefisien reliabilitas Alpha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Cronbach dalam program SPSS 21. Reliabilitas item koefisien sesuai
karena berada dalam rentang 0 sampai dengan 1.00. Apabila
reliabilitas semakin mendekati angka 1.00 menunjukkan bahwa alat
ukut yang digunakan semakin reliabel. Alat ukur dikatakan memiliki
reliabilitas yang baik apabila memiliki koefisien reliabilitas ≥ 0.70.
Alat tes yang memiliki koefisien reliabilitas < 0.70 adalah alat tes yang
kurang baik karena menunjukkan error dan mengindikasikan bahwa
hasil tes kurang memadahi untuk digunakan (Guilford dalam
Supratiknya, 2014).
a. Skala Self Compassion
Realibilitas pada skala self compassion asli mencapai
nilai koefisien alpha untuk 26 item sebesar 0,95 (Neff, 2003a).
Realibilitas skala self compassion pada penelitian ini
menunjukkan nilai koefisien alpha untuk 26 item sebesar 0,87.
Hal tersebut menunjukkan bahwa skala self compassion
tergolong reliabel.
b. Skala Body Dissatisfaction
Realibilitas pada skala body dissatisfaction asli mencapai
nilai koefisien alpha untuk 16 item sebesar 0,93 (Evans &
Dolan, 1993). Realibilitas skala self compassion pada
penelitian ini menunjukkan nilai koefisien alpha untuk 16 item
sebesar 0,926. Skala self compassion tergolong reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas Residu
Normalitas Residu digunakan untuk mengetahui distribusi
normal data residu variabel self compassion (independen variabel).
Normalitas data residu terpenuhi jika taraf signifikansi memiliki
nilai p ≥ 0,05, namun jika taraf signifikansi ≤ 0,05 maka sebaran
data tidak terdistribusi secara normal. Penelitian ini menggunakan
uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui normalitas
distribusi sebaran data menggunakan program IBM SPSS Statistics
21.
b. Uji Linearitas
Santoso (2010) menyatakan bahwa uji linearitas dilakukan
dengan maksud untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel
yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak. Sehingga
peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, diikuti
secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel
lainnya. Suatu hubungan variabel dikatakan linear jika memiliki
nilai p < 0,05. Sedangkan, nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa
hubungan antar variabel tidak linear (Santoso, 2010). Uji linearitas
dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Uji Homoskedastisitas
Uji homoskedastisitas merupakan variasi dari residu untuk
setiap nilai dari variabel indenpenden yang bersifat konstan
(Santoso, 2010). Uji homoskedastisitas dilihat melalui data grafik
(scatter plot). Uji homoskedastisitas dilakukan dengan scatter plot
untuk melihat grafik variasi data residu. Uji homoskedastisitas
terpenuhi jika variasi error menyebar secara acak sehingga tidak
membentuk suatu pola tertentu (Yamin, Rachmach, dan
Kurniawan, 2011). Namun sebaliknya, uji homoskedastisitas tidak
terpenuhi jika terjadi megahone effect karena error prediksi bersifat
tidak konstan sehinga ketepatan prediksi pada satu nilai
independen berbeda dengan ketepatan prediksi pada nilai yang
berbeda (Santoso, 2010). Megaphone effect terlihat dari semakin
besar nilai variabel independen, rentang nilai variabel dependen
juga semakin besar. Scatter plot dilakukan dengan menggunakan
program SPSS versi 21.
2. Uji Hipotesis Regesi Linear
Penelitian ini menggunakan metode statistic regresi linear
sederhana. Regresi linear sederhana digunakan untuk menguji
pengaruh antara satu variabel independen dengan satu variabel
dependen (Santoso, 2014). Analisis regresi linear sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
menunjukkan kenaikan atau penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada perubahan variabel independen.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama satu minggu mulai hari Senin
tanggal 23 April 2018 sampai dengan hari Minggu tanggal 29 April 2018.
Subjek berjumlah 175 orang dari 202 orang yang menjadi subjek.
Sebanyak 27 subjek gugur karena tidak memenuhi kriteria.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Deskripsi demografi subjek sebagai berikut:
Tabel 5 Deskripsi Usia Subjek
Usia Jumlah Persentasi 18 tahun 8 4,6 % 19 tahun 37 21,1% 20 tahun 46 26,3% 21 tahun 33 18,9% 22 tahun 51 29,1%
Total 175 orang 100%
C. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian bertujuan untuk mengetahui tinggi
rendahnya self Compassion dan body dissatisfaction. Deskripsi data
dilakukan dengan cara mencari mean empiris dan mean teoritis. Mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
teoritis merupakan hasil perhitungan manual berdasarkan skor terendah
dan skor tertinggi yang diraih dalam sebuah skala. Hal itu dirumuskan
sebagai berikut:
Mean Teoritis =
( × ) ( × )
Mean empiris merupakan rata-rata dari skor subjek penelitian.
Mean empiris yang lebih tinggi dari mean teoritis menunjukkan bahwa
subjek memiliki tingkat self compassion dan body dissatisfaction yang
tinggi. Sebaliknya mean empiris yang lebih rendah dari mean teoritis
menunjukkan bahwa subjek memiliki self compassion dan body
dissatisfaction yang rendah. Peneliti menggunakan uji One-Sample Test
untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara mean
teoritis dan mean empiris. Skor empiris dan uji One-Sample Test diperoleh
dengan menggunakan SPSS for Windows versi 21.
Pada skala penelitian yang digunakan diperoleh hasil perhitungan
mean teoritis dan mean empiris self compassion sebagai berikut:
Mean Teoritis = ( × ) ( × )
= =
Tabel 6 Data Empirik Skala Self Compassion
One-Sample Statistics N Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean Self Compassion 175 88.15 12.248 .926
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 7 Mean Teoritis dan Mean Empiris Self Compassion
One-Sample Test Test Value = 78
t df Sig. (2-
tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Self Compassion 10.961 174 .000 10.149 8.32 11.98
Mean One-Sample Test skala self compassion (Tabel 4.3)
memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,00. Nilai menunjukkan bahwa
terdapat perbedaaan yang signifikan antara mean teoritis dan mean empiris
dari skala self compassion. Mean teoritis pada skala self compassion
sebesar 78 dan mean empiris sebesar 88,15 (SD = 12,248, p = 0,000).
Mean empiris secara signifikan lebih tinggi daripada mean teoritis,
sehingga disimpulkan bahwa subjek memiliki self compassion yang
cenderung tinggi.
Perhitungan mean teoritis dan mean empiris body dissatisfaction
adalah sebagai berikut:
Mean Teoritis = ( × ) ( × )
= = 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 8
Data Empirik Skala Body Dissatisfaction One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Body Dissatisfaction 175 44.06 17.111 1.293
Tabel 9 Mean Teoritis dan Mean Empiris Body Dissatisfaction
One-Sample Test Test Value = 56
t df Sig. (2-tailed)
Mean Differe
nce
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Body Dissatisfaction
-9.229 174 .000 -11.937 -14.49 -9.38
Mean One-Sample Test skala body dissatisfaction (Tabel 4.5)
memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan mean empiris
dari skala body dissatisfaction. Mean teoritis pada skala body
dissatisfaction sebesar 56 dan mean empiris sebesar 44,06 (SD = 17,111, p
= 0,000). Mean empiris secara signifikan lebih rendah daripada mean
teoritis yang mengindikasikan bahwa subjek memiliki body dissatisfaction
yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
D. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan untuk melihat apakah data penelitian
memenuhi syarat untuk dianalisis menggunakan teknik korelasi
tertentu. Uji asumsi meliputi uji normalitas residu dengan
menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan uji linearitas dengan
menggunakan test for linearity dengan bantuan SPSS for Windows
versi 21.
a. Uji Normalitas Residu
Uji normalitas residu adalah uji yang dilakukan untuk
mengetahui kondisonal distribusi data residu dari suatu variabel
indenpeden ( Santoso, 2010). Uji normalitas residu penelitian
ini dilakukan dengan uji one sample kolmogrov-smirnov test
yang terdapat dalam program SPSS versi 21. Distribusi data
dinyatakan normal jika nilai p > 0,1.
Tabel 10 Hasil Uji Normalitas Residu
Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
Kolmogorov–Smirnov
Statistik Df Sig. Unstandardized
Residual .047 175 .200
Uji normalitas residu menunjukkan bahwa signifikansi data
penelitian skala body dissatisfaction adalah 0,2 (p > 0,1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Angka tersebut menunjukkan bahwa distribusi data residu
dianggap normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah
hubungan antarvariabel yang dianalisis mengikuti garis lurus
atau tidak. Peningkatan atau penurunan kuantitas di satu
variabel diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan
kuantitas di variabel lainnya (Santoso, 2010). Suatu hubungan
variabel dikatakan linear jika memiliki nilai p < 0,05. Jika nilai
p > 0,05 menunjukkan bahwa hubungan antar variabel tidak
linear. Hasil uji linearitas dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11 Hasil Uji Linearitas
H
a
s
i
l
Uji linearitas menunjukkan bahwa data penelitian memiliki
pola hubungan yang linear (lurus) dengan nilai signifikansi
kurang dari 0,05 (p = 0,000). Self compassion memiliki
hubungan yang linear dengan body dissatisfaction, sehingga
pengolahan data dilanjutkan pada uji hipotesis.
ANOVA Table Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
ItemTotalBD * ItemTotalSC
Between Groups
(Combined)
17389.085 51 340.962 1.250 .161
Linearity 5294.631 1 5294.631 19.407 .000
Deviation from Linearity
12094.454 50 241.889 .887 .680
Within Groups 33557.223 123 272.823
Total 50946.309 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
c. Uji Homoskedastisitas
Hasil uji homoskedastisitas dengan scatter plot:
Scatter plot di atas tidak menunjukkan adanya pelanggaran
asumsi homoskedastisitas. Terlihat dari sebaran data yang acak
atau tidak membentuk megaphone effect.
2. Uji Hipotesis Regresi Linear
Tabel regresi linear body dissatisfaction pada self compassion.
Tabel 12 Hasil Regresi Linear Variabel body dissatisfaction dan self compassion
Model Summary Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .306a .094 .088 16.338 a. Predictors: (Constant), itemtotalSC b. Dependent Variable: itemtotalBD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 15 Tabel Koefisien Regresi Linear
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 (Constan) 81.743 8.999 9.084 .000 itemtotalSC
-.427 .101 -.306 -4.227 .000
a. Dependent Variable: itemtotalBD
Analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa Y = 81.743 –
0.427 X. Y adalah body dissatisfaction dan X adalah self compassion.
Koefisien korelasi body dissatisfaction dan self compassion memiliki r
= - 0,306. Kemampuan garis regresi melakukan prediksi atau
sumbangan efektif dilihat dari 𝑟 = 0.094 dengan signifikansi 0.000 (p
< 0.001). Analisis ini menggunakan teknik regresi dari program SPSS
versi 21. Hasil menunjukkan bahwa variasi dari body dissatisfaction
dijelaskan oleh self compassion. Hipotesis dari penelitian ini diterima.
E. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh self compassion pada body dissatisfaction dikalangan remaja
perempuan. Pengujian menggunakan analisis regresi linear menunjukkan
bahwa self compassion mampu memprediksi secara signifikan variasi body
dissatisfaction. Hal tersebut dilihat dari sumbangan efektif sebesar –
0.094. Hasil analisis menunjukkan persamaan regresi Y = 81.743 – 0.427
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
X. Persamaan ini menunjukkan bahwa pengurangan satu nilai self
compassion meningkatkan body dissatisfaction sebesar 0,427. Sebaliknya
jika peningkatan satu nilai self compassion menurunkan body
dissatisfaction sebesar 0,427. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi self compassion, maka body dissatisfaction pada remaja perempuan
semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah self compassion, maka body
dissatisfaction semakin tinggi. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang
diajukan peneliti.
Penelitian ini menunjukkan bahwa self compassion berpengaruh
terhadap body dissatisfaction. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian sebelumnya. Penelitian Albertson, Karen, dan Neff (2014)
menunjukkan bahwa body dissatisfaction merupakan sumber utama
penderitaan di kalangan wanita dari segala usia. Body dissatisfaction telah
terbukti menjadi faktor utama dalam penyebab wanita mengalami
gangguan makan (American Psychiatric Association, 2000). Salah satu
faktor potensial yang mengurangi body dissatisfaction merupakan self
compassion.
Penelitian Albertson dkk, (2014) menggunakan metode eksperimen
yaitu pelatihan meditasi self compassion. Penelitian mampu meningkatkan
body satisfaction pada kelompok wanita dewasa. Penelitian juga
menunjukkan bahwa peserta intervensi mengalami pengurangan yang
besar secara signifikan dalam body dissatisfaction. Self compassion
menjadi cara yang efektif untuk membantu para wanita merasa puas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
meningkatkan citra tubuhnya. Self compassion adalah suatu strategi yang
mampu mengatur emosi individu untuk menerima diri mereka bahkan
ketidaksempurnaannya. Self compassion terkait dengan kekuatan psikologi
positif seperti kebahagiaan, kecerdasan emosi, optimisme, kebijaksanaan,
dan inisiatif pribadi (Heffernan et al. 2010; Hollis-Walker and Colosimo
2011; Neff et al 2007). Body dissatisfaction didefinisikan sebagai evaluasi
negatif terhadap tubuh seseorang yang melibatkan perbedaan persepsi
antara penilaian individu terhadap tubuh aktual dan idealnya (Cash and
Szymanski, 1995).
Penelitian Albertson, Karen, dan Neff (2014) menjelaskan bahwa
self compassion mengurangi body dissatisfaction dengan beberapa alasan.
Individu yang bersikap baik, lembut, pengertian terhadap diri sendiri, dan
tidak menghakimi diri secara keras mampu menghentikan akar dari body
dissatisfaction. Common humanity yang ditimbulkan oleh self compassion
harus mampu membantu seorang wanita dalam mempertimbangkan
penampilan fisik mereka dari perspektif luas, agar mampu meredakan
body dissatisfaction. Unsur mindfulness menjadi hal yang penting bagi
individu untuk mencintai diri dan menjadi faktor yang membantu
perempuan dalam menanggulangi pikiran – pikiran yang menyakitkan
(Albertson & Neff, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian menyimpulkan bahwa self compassion berpengaruh
negatif terhadap body dissatisfaction pada remaja perempuan. Hasil
analisis penelitian menggunakan regresi linear sederhana menunjukkan
koefisien regresi 𝑟 = 0.094 dengan nilai signifikansi p = 0.000 (p <
0.005). Semakin tinggi self compassion, maka body dissatisfaction yang
dialami oleh remaja perempuan semakin rendah. Sebaliknya semakin
rendah self compassion, maka body dissatisfaction yang terjadi pada
remaja perempuan semakin tinggi.
B. Saran
1. Bagi Subjek
Penelitian ini menunjukkan bahwa self compassion berpengaruh
secara signifikan negatif terhadap body dissatisfaction di kalangan
remaja perempuan. Bagi remaja perempuan disarankan mengevaluasi
kembali bagaimana memiliki sikap dan perilaku dengan
mengembangkan kemampuan berpikir untuk mengasihi diri sendiri,
menerima kekurangan pada diri, dan tidak menghakimi atas
ketidaksempurnaannya. Remaja perempuan mampu menyadari realitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dengan tidak mengkritik atau menghakimi diri terhadap
ketidaksempurnaannya agar tidak mengalami body dissatisfaction.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan untuk mewaspadai bias budaya
dalam skala untuk meningkatkan kualitas item. Seperti ditemukan pada
item skala self compassion yang menunjukkan nilai rix < 0,30 yaitu,
item 3, 7, 8, 19, dan 25.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
DAFTAR PUSTAKA
Albertson, E. R., Neff, K. D., dan Dill-Shackleford, K. E. (2014). Self-Compassion and Body Dissatisfaction in Women: A Randomized Controlled Trial of a Brief Meditation Intervention. Journal of Mindfulness, Vol.6 (3), 444-454.
Aliyev, B., dan Turkmen, A. (2014). Parent, Peer, and Media Effect on the
Perception of Body Image in Preadolescent Girls and Boys. Universal Journal of Psychology, Vol.2 (7), 224-230.
Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi, Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Azwar, S. (2015). Reliabilitas dan Validitas, Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Berg, P., Paxton, S., Keery, H., Wall, M., Guo, J., dan Neumark-Sztainer, D.
(2007). Body dissatisfaction and body comparison with media images in males and females. Journal of Body Image 4, 257-256.
Bestiana, D. (2012). Citra Tubuh dan Konsep Tubuh Ideal Mahasiswi FISIP
Universitas Airlangga Surabaya. Jurnal Psikologi, Vol.1 (1), 1 – 11. Bucchianeri, M. M., dan Neumark-Sztainer, D. (2014). Body dissatisfaction: an
overlooked public health concern. Journal of Public Mental Health, Vol.13 (2), 64 – 69.
Carla, D., Chrisler, H., dan Roezer. (2000). Lecture on the Psychology of Women
(2nd,ed). New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Cash, T. F., dan Pruzinsky, T. (2002). Body Image: A Handbook of Theory,
Research, and Clinical Practice. New York: Guilford Press. Cash, T.F. dan Smolak, L. (2011). Body Image: A Handbook of Science, Practice,
and Prevention. New York: Guilford Press. Cooper, P. J. dan Taylor, M. J. (1988). Body image disturbance in bulimia
nervosa. British Journal of Psychiatry, Vol.153 (2), 32-36.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Cooper P. J., Taylor M. J., Cooper Z., dan Fairburn C. G. (1987). The development and validation of the body shape questionnaire. International Journal of Eating Disorders, Vol.6 (4), 485 – 94.
Evans, C., dan Dolan, B. (1993). Body Shape Questionnaire: Derivation of
shortened “alternate forms”. International Journal of Eating Disorders 13, 315 – 321.
Gilbert, P., dan Procter, S. (2006). Compassionate mind training for people with
hight shame and self-critism: overview and pilot study of a group therapy approach. Clinical Psychology and Psychotherapy, Vol.13 (6), 353-421.
Grogan, S. (1999). Body image: Understanding body dissatisfaction in men,
women, and children. New York: Routledge. Grogan, S. (2008). Body image: Understanding body dissatisfaction in men,
women, and children, Third Edition. New York: Routledge. Gunarsa, S. D., dan Gunarsa, Y. S. (2002). Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja (cetakan sembilan). Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hurlock, B. E. (2007). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Ikhbal A., dan Rahman T. (2013). Gara – gara Diet 37% Siswi SMA DIY
mengalami Anemia. Diunduh dari: http://m.republika.co.id/amp_version/mh6bs2 (diakses pada 5 Januari 2018 pukul 16.05).
Knauss, C., Paxton, S. J., dan Alsaker, F. D. (2007). Relationships amongst body
dissatisfaction, internalisation of the media body ideal and perceived pressure from media in adolescent girls and boys. Journal of Body Image, 4, 353-360.
Monk, F. J. (2004). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai
Bagiannya. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Mooney, E., Farley, H., dan Strugnell, C. J. (2010). Body dissatisfaction and
dieting among adolescent females in the Republic of Ireland (ROI). Nutrition & Food Science, Vol.40 (2), 176 – 185.
Neff, K. D. (2003a). Development and validation of a scale to measure self-
compassion. Self and Identity, 2, 223 –250. Neff, K. D. (2003b). Self-compassion: An alternative conceptualization of a
healthy attitude toward oneself. Self and Identity, 2, 85 –102.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Neff, K. D. (2011). Self-compassion: Stop Beating Yourself Up and Leave
Insecurity Behind. New York: Harper Collins. Neff, K. D. (2012). The science of self-compassion. New York: Guilford Press. Neff, K. D. (2016a). Does Self Compassion Entail Reduced Self-Judgement,
Isolation, and Over-Identification? A Respone to Muris, Otgard, and Petrocchi. Journal of Mindfulness, Vol.7 (3), 791 – 797.
Neff, K. D. (2016b). The Self Compassion Scale is a Valid and Theoretically
Coherent Measure of Self Compassion. Journal of Mindfulness, Vol.7 (1), 264 – 274.
Neff, K. D., dan Vonk, R. (2009). Self‐Compassion versus Global Self‐Esteem:
Two Different Ways of Relating to Oneself. Journal of Personality 77:1. Neff, K. D., Kirkpatrick, K. L., dan Rude, S. (2006). Self Compassion and
Adaptive Psychological Functioning. Journal of Research in Personality 41, 139-154.
Neff, K. D., dan McGehee, P. (2010). Self-Compassion and Psychological
Resilience among Adolescents and Young Adults. Journal Self and Identity, Vol.9 (3), 225-240.
Ninoska, D.B., dan Heather, A.H. (2010). Media Exposure of the Ideal Physique
on Women's Body Dissatisfaction and Mood: The Moderating Effects of Ethnicity. Journal of Black Studies, Vol.40 (4), 700-716.
Papalia, D.E., Old, S.W., dan Feldman, R.D. (2008). Human Development
(Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana Predana Media Grup. Pietro, M. D., dan Silveira D. X. (2008) Internal Validity, Dimensionality, and
Performance of the Body Shape Questionnaire in a group of Brazilian College Students. Journal of Psychiatry, Vol.31 (1), 21-40.
Reyes, D. (2011). Self Compassion: A Concept Analysis. Journal of Holistic
Nursing, Vol.30 (2), 81-89. Rosen, J.C., Jones, A., Ramirez, E., dan Waxman, S. (1996). Body Shape
Questionnaire: Studies of validity and reliability. International Journal of Eating Disorders, Vol.20, 315 – 319.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Ruutel, E. (2004). Sociocultural Context of Body Dissatisfaction and Possibilities of Vibroacustic Therapy in Diminishing Body Dissatisfaction. Tallinn: Tallinna Pedagoogikaülikool.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Santrock, J. W. (2003). Adolescene: Perkembangan Remaja Edisi ke-6. Jakarta:
Erlangga. Santrock, J. W. (2007). Remaja edisi 11. Jakarta: Erlangga. Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu. Shaw, S. I. (2016). Awas! Membicarakan Ukuran dan Bentuk Tubuh Bisa Jadi
Sangat Berbahaya! Diunduh dari: https://pijarpsikologi.org/awas-membicarakan-ukuran-dan-bentuk-tubuh-bisa-jadi-sangat-berbahaya/ (Diakses pada 07 Maret 2018 Pukul 19.53).
Shirley S., Edmund W. J., dan Liao Y. (2016). Social Network Sites, Friends, and
Celebrities: The Roles of Social Comparison and Celebrity Involvement in Adolescents’ Body Image Dissatisfaction. Journal of Social Media + Society 1-11.
Soesilowindradini, M. A. (2005). Psikologi Perkembangan Masa Remaja.
Surabaya: Usaha Nasional. Sudardjo, S., dan Purnamaningsih, E. H. (2003). Kepercayaan Diri dan
Kecemasan Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi: Universitas Gadjah Mada Vol.2, 67-71.
Sugiyono, P. D. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: CV. Alfabeta. Suprapto, H. M., dan Aditomo, A. (2007). Aku dan dia, cantik mana?
Perbandingan sosial, body dissatisfaction, dan objektivitas diri. Jurnal Anima Indonesian, Vol.22 (2), 186-191.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma. Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif dalam
Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Szymanski, M. L., dan Cash, T. F. (1995). Body-Image Disturbances and Self-Discrepancy Theory: Expansion of the Body-Image Ideals Questionnaire. Journal of Social and Clinical Psychology, Vol.14 (2), 134-146.
The Body Image Center. (2018). Eating Disorders Facts and Statistics. Diunduh
dari: https://thebodyimagecenter.com/education-awareness/eating-disorder-statistics/ (Diakses pada tanggal 10 April 2018 Pukul 15.08).
Thompson, J. K., Heinberg, L. J., Altabe, M. N., dan Tantleff-Dunn, S. (1999).
Exacting beauty: Theory Assessment and Theatment of Body Image disturbance. Washington, DC: American Psychological Association.
Tiggerman, M. (2005). Body Dissatisfaction and Adolescent Self-steem. Journal of
Body Image, Vol.2 (2), 129-135. Victorian Government of Human services. (2002). Body Image Program
Overview. Diunduh dari: www.health.vic.gov.au/healthpromotion.pdf (Diakses pada tanggal 14 November 2017 Pukul 10.36).
Wertheim, E. H. (2000). Issues in the Prevention of Eating Disorders and
Disordered Eating. Journal of Body Image and Eating Disorders Behaviors, Vol.2 (4), 33–44.
Widiarini, A., dan Permatasari, A. (2017). Indonesia Peringkat Empat Gangguan
Makan Terbesar di Dunia. Diunduh dari: https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/887246-indonesia-peringkat-4-gangguan-makan-terbesar-dunia (Diakses pada tanggal 5 Januari 2018 Pukul 14.27).
You S., dan Shin K. (2016). Body Dissatisfaction and Mental Health Outcomes
among Korean College Students. Journal Psychological Reports, Vol.0 (0), 1-11.
Zoletic, E., dan Belko, A. D. (2009). Body Image Distortion, Perfectionism and
Eating Disorder Symptoms Dancers and Models and In Control Group of Female Students. Psychiatria Danubina, Vol.21 (3), 302–309.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
LAMPIRAN A Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Sony Laksana Adi
(13914102)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Yogyakarta, 23 April 2018
Kepada:
Yth. Saudara yang berpartisipasi
Dengan hormat, saya:
Nama : Sony Laksana Adi
Fakultas : Psikologi
Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta
Dalam rangka penyusunan tugas akhir sebagai mahasiswa, saya memohon kesedian teman-teman untuk membantu saya mengisi skala penelitian ini dengan memberikan tanggapan pada pernyataan-pernyataan yang telah saya susun dalam skala penelitian ini. Sebelum mengisi skala penelitian, terlebih dahulu teman-teman diminta untuk mengisi beberapa data diri yang terkait dengan kepentingan penelitian. Kemudian, teman-teman diharapkan untuk mengisi skala penelitian sesuai dengan apa yang temen-teman alami, rasakan, maupun pikirkan. Teman-teman tdak perlu ragu-ragu dalam menjawab karena tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Semua jawaban yang diberikan akan dijaga kerahasiannya. Saya sangat menghargai teman-teman apabila teman-teman bersedia mengisi skala ini dengan sejujur-jujurnya. Sebelum saya mengucapkan terima kasih atas ketersediaan tean-teman untuk mengisi skala penelitian saya ini.
Hormat saya,
Sony Laksana Adi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini dengan suka rela dan tidak dibawah paksaan atau tekanan dari pihak tertentu, demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini.
Semua jawaban yang saya berikan adalah murni dari apa yang saya alami, rasakan, dan pikirkan. Saya mengijinkan penggunaan jawaban yang saya berikan tersebut sebagai data untuk memperlancar penelitian ilmiah ini.
Yogyakarta, … ……2018
(paraf tanpa nama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
DATA IDENTITAS
Inisial :
Usia :____ tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Status : Belum menikah/Menikah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
PETUNJUK PENGERJAAN PADA SKALA 1
Baca dan pahamilah setiap pernyataan yang ada dengan seksama, kemudian pilihlah jawaban dengan memberikan tanda (X) di dalam kotak yang tersedia, yaitu:
TP : Jika pernyataan tersebut “Tidak Pernah” Anda alami/rasakan
JR : Jika pernyataan tersebut “Jarang” Anda alami/rasakan
KD : Jika pernyataan tersebut “Kadang-kadang” Anda alami/rasakan
SR : Jika pernyataan tersebut “Sering” Anda alami/rasakan
SL : Jika pernyataan tersebut “Selalu” Anda alami/rasakan
Anda bebas untuk menentukan pilihan atas jawaban Anda sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban Anda yang mencerminkan diri Anda masing-masing.
Contoh cara pengisian:
Pernyataan TP JR KD SR SL
Saya puas dengan diri saya X
Ketika Anda keliru dalam meberikan tanda (X), maka Anda mengganti jawaban Anda dengan memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang keliru dan kembali memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap lebih sesuai dengan diri Anda.
Contoh koreksi:
Pernyataan TP JR KD SR SL
Saya puas dengan diri saya X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
SKALA 1
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan! Selamat Mengerjakan! No. Pernyataan TP JR KD SR SL
1. Saya tidak menyetujui dan menghakimi kekurangan dan ketidakmampuan saya.
2. Ketika saya terpuruk, saya cenderung terpaku dan tidak melakukan apapun pada kesalahan yang terjadi.
3. Ketika hal – hal menjadi buruk, saya melihat kesulitan sebagai bagian hidup yang memang harus dilalui semua orang.
4. Ketika saya berpikir tentang ketidakmampuan saya, hal itu membuat saya merasa lebih terasing dari dunia.
5. Saya mencoba mencintai diri sendiri ketika saya merasa sakit secara emosional.
6. Ketika saya gagal tentang hal yang penting, saya dipenuhi perasaan tidak mampu.
7. Ketika saya menderita sengsara, saya mengingatkan diri saya bahwa banyak orang lain juga merasakan hal yang sama.
8. Pada saat – saat yang sulit, saya cenderung keras pada diri saya.
9. Ketika sesuatu hal mengecewakan saya, saya mencoba menjaga emosi saya tetap seimbang.
10. Ketika saya merasa tidak mampu dalam beberapa cara, saya mencoba mengingatkan diri bahwa perasaan tersebut dirasakan oleh kebanyakan orang.
11. Saya tidak toleran dan sabar terhadap aspek – aspek kepribadian saya yang tidak saya suka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
12. Ketika saya mengalami masa – masa sulit, saya memberi perhatian dan kelembutan yang diperlukan diri saya.
13. Ketika saya terpuruk, saya cenderung merasa bahwa orang lain lebih bahagia dari saya.
14. Ketika terjadi hal yang menyakitkan, saya mencoba memandang situasinya dengan seimbang.
15. Saya mencoba melihat kegagalan sebagai bagian dari kondisi manusia.
16. Ketika saya melihat aspek – aspek hidup saya yang tidak saya suka, saya kecewa pada diri saya sendiri.
17. Ketika saya gagal dalam sesuatu yang penting buat saya, saya mencoba menjaga sudut pandang saya.
18. Saat saya betul – betul berjuang, saya cenderung merasa bahwa orang lain pasti punya waktu yang lebih mudah.
19. Saya baik terhadap diri sendiri ketika sedang merasa menderita.
20. Ketika suatu hal mengecewakan saya, saya terbawa perasaan saya.
21. Saya bisa menjadi sedikit tidak berperasaan kepada diri sendiri ketika sedang merasa menderita.
22. Ketika saya sedang terpuruk, saya mencoba mendekati perasaan saya dengan keingintahuan dan keterbukaan.
23. Saya toleran atau mencoba memahami kekurangan dan ketidakmampuan saya.
24. Ketika sesuatu yang menyakitkan terjadi, saya cenderung membesar-besarkannya.
25. Ketika saya gagal terhadap sesuatu yang penting buat saya, saya cenderung merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
sendiri dalam kegagalan saya.
26. Saya mencoba memahami dan sabar terhadap aspek – aspek kepribadian saya yang tidak saya suka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
PETUNJUK PENGERJAAN PADA SKALA 2
Baca dan pahamilah setiap pernyataan yang ada dengan seksama, kemudian pilihlah jawaban dengan memberikan tanda (X) di dalam kotak yang tersedia, yaitu:
TP : Jika pernyataan tersebut “Tidak Pernah” Anda alami/rasakan
JR : Jika pernyataan tersebut “Jarang” Anda alami/rasakan
KD : Jika pernyataan tersebut “Kadang-kadang” Anda alami/rasakan
SR : Jika pernyataan tersebut “Sering” Anda alami/rasakan
SS : Jika pernyataan tersebut “Sangat Sering” Anda alami/rasakan
SL : Jika pernyataan tersebut “Selalu” Anda alami/rasakan
Anda bebas untuk menentukan pilihan atas jawaban Anda sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban Anda yang mencerminkan diri Anda masing-masing.
Contoh cara pengisian:
Pernyataan TP JR KD SR SS SL
Pernahkan kamu merasa tidak puas?
X
Ketika Anda keliru dalam meberikan tanda (X), maka Anda dapat mengganti jawaban Anda dengan memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang keliru dan kembali memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap lebih sesuai dengan diri Anda.
Contoh koreksi:
Pernyataan TP JR KD SR SS SL
Pernahkan kamu merasa tidak puas?
X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
SKALA 2
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan! Selamat Mengerjakan! No. Pernyataan TP JR KD SR SS SL
1. Pernahkah perasaan bosan membuatmu merenung tentang bentuk badanmu?
2. Pernahkah kamu berpikir bahwa paha, panggul, dan pantatmu terlalu besar di bandingkan dengan bagian tubuh yang lain?
3. Pernahkah kamu khawatir tentang badanmu yang kendor?
4. Pernahkah kamu merasa begitu buruk tentang badanmu sehingga kamu menangis?
5. Pernahkah kamu menghindari olahraga lari karena mungkin akan terlihat badanmu bergoyang – goyang?
6. Ketika berada diantara perempuan langsing membuatmu sadar tentang bentuk badanmu?
7. Pernahkah kamu khawatir pahamu terlihat besar saat duduk?
8. Apakah makan dengan porsi sedikit membuatmu merasa gendut?
9. Apakah kamu menghindari memakai baju yang membuatmu sadar tentang bentuk badanmu?
10. Apakah makan makanan manis, kue, atau makanan tinggi yang lain membuatmu merasa gendut?
11. Apakah kamu malu dengan bentuk badanmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
12. Apakah karena khawatir tentang bentuk badanmu, membuatmu melakukan diet?
13. Pernahkah kamu merasa sangat bahagia tentang bentuk badanmu ketika perutmu kosong (misalnya saat pagi hari)?
14. Pernahkah kamu merasa tidak adil bahwa perempuan lain lebih langsing darimu?
15. Pernahkah kamu khawatir dagingmu terlihat bergelambir?
16. Pernahkah kekhawatiranmu tentang bentuk badanmu membuatmu merasa wajib olahraga?
Terimakasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
LAMPIRAN B Hasil Uji Reliabilitas Skala
Self Compassion
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Hasil Uji Reliabilitas Skala Self Compassion
Case Processing Summary N %
Cases
Valid 174 99.4
Excludeda 1 .6
Total 175 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items
N of Items
.870 .872 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Item-Total Statistics Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 84.80 133.919 .559 .409 .861
Item2 84.66 137.904 .447 .378 .865
Item3 84.29 141.559 .291 .310 .869
Item4 84.91 134.269 .477 .405 .864
Item5 84.42 139.956 .344 .323 .867
Item6 85.34 134.054 .548 .583 .862
Item7 84.39 142.308 .233 .369 .870
Item8 85.61 141.303 .273 .216 .869
Item9 84.53 138.967 .441 .392 .865
Item10 84.63 139.750 .364 .364 .867
Item11 84.91 135.131 .489 .452 .863
Item12 84.63 138.721 .410 .369 .866
Item13 85.33 133.541 .498 .493 .863
Item14 84.73 134.684 .625 .533 .860
Item15 84.33 139.366 .408 .446 .866
Item16 85.09 132.125 .645 .577 .859
Item17 84.76 141.522 .335 .304 .868
Item18 85.37 138.328 .355 .385 .867
Item19 85.10 141.256 .246 .324 .870
Item20 85.92 139.173 .364 .378 .867
Item21 85.04 134.825 .517 .459 .862
Item22 84.58 138.881 .437 .450 .865
Item23 84.45 138.076 .516 .530 .863
Item24 84.78 133.490 .541 .494 .862
Item25 85.47 141.303 .198 .292 .873
Item26 84.69 138.828 .474 .444 .864
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN C
Hasil Uji Reliabilitas Skala Body Dissatisfaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Hasil Uji Reliabilitas Skala Body Dissatisfaction
Case Processing Summary N %
Cases
Valid 175 100.0
Excludeda 0 .0
Total 175 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.926 .925 16
Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 40.70 260.118 .647 .531 .921
Item2 40.73 246.108 .746 .629 .918
Item3 40.79 256.084 .701 .543 .919
Item4 42.22 268.769 .540 .486 .924
Item5 42.27 276.775 .366 .338 .927
Item6 40.95 250.573 .718 .596 .919
Item7 41.19 252.560 .669 .578 .920
Item8 42.25 269.508 .548 .433 .923
Item9 40.74 256.781 .603 .406 .922
Item10 41.56 252.420 .687 .591 .920
Item11 41.79 260.716 .674 .590 .920
Item12 41.47 252.170 .739 .650 .918
Item13 40.97 263.355 .494 .352 .925
Item14 41.73 257.568 .691 .555 .920
Item15 41.27 256.602 .705 .613 .919
Item16 40.30 257.718 .629 .546 .921
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
LAMPIRAN D Hasil Uji t Mean Teoritis
dan Mean Empiris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Hasil Uji t Mean Teoritis dan Mean Empiris
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
Self Compassion 175 88.15 12.248 .926
One-Sample Test
Test Value = 78
t Df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Self Compassion 10.961 174 .000 10.149 8.32 11.98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Hasil Uji t Mean Teoritis dan Mean Empiris
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
Body Dissatisfaction 175 44.06 17.111 1.293
One-Sample Test
Test Value = 56
t Df Sig. (2-
tailed)
Mean
Differe
nce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Body Dissatisfaction -9.229 174 .000 -11.937 -14.49 -9.38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN E Hasil Uji Normalitas
Residu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Hasil Uji Normalitas Residu
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Unstandardized Residual
.047 175 .200* .988 175 .136
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
LAMPIRAN F Hasil Uji Linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
ItemTotalBD *
ItemTotalSC
Between
Groups
(Combined) 17389.085 51 340.962 1.250 .161
Linearity 5294.631 1 5294.631 19.407 .000
Deviation
from
Linearity
12094.454 50 241.889 .887 .680
Within Groups 33557.223 123 272.823
Total 50946.309 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
LAMPIRAN G Hasil Uji
Homoskedastisitas dan scatter plot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Hasil Uji Homoskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 27.887 4.887 5.707 .000
itemtotalSC
-.163 .055 -.221 -2.974 .003
a. Dependent Variable: ABS_1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
LAMPIRAN H
Hasil uji hipotesis regresi linear
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Model Summary
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .306a .094 .088 16.338
a. Predictors: (Constant), itemtotalSC b. Dependent Variable: itemtotalBD
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 27.887 4.887 5.707 .000
itemtotalSC
-.163 .055 -.221 -2.974 .003
a. Dependent Variable: ABS_1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN I Izin dari Peneliti Skala Self
Compassion
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Izin dari Peneliti Skala Self Compassion
Sony Laksana Adi [email protected] Sun, Apr 15, 2018 at 5:05 AM Kepada: <[email protected] Dear Mrs. K. Neff My name is Sony Laksana, I'm a senior college student in Psychology Faculty in Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia. At the moment, I'm doing my bachelor thesis about self compassion and body dissatisfaction. I found your journal in your website. which also contain the scale that might be helpful to support my writing. If you don't mind I would like to ask you is it possible if I wanted to adapt your scale? I'm looking forward for your response. Thank you very much Best regards, Sony Laksana Psychology Faculty, Sanata Dharma University Yogyakarta, Indonesia
Gail Stein [email protected] Sun, Apr 15, 2018 at 7:59 AM Hello Sony, Thank you for your interest in Mindful Self-Compassion. You may use the Mindful Self-Compassion Scale in your work. Please acknowledge the authors - Drs Kristin Neff and Chris Germer - in your work. Kind Regards, Gail Stein Operations & Events Manager CenterforMSC.org Sign-up for the CMSC Newsletter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN J Izin dari Peneliti Skala Body Dissatisfaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Izin dari Peneliti Skala Body Dissatisfaction
From: "sony laksana" <@sonylaksana95"@gmail.com >
To: "Chris Evans" <[email protected]> Sent: Saturday, 14 April, 2018 13:38:36
Subject: want to know aspect of bsq scale
My name is Sony Laksana, I'm a senior college student in Psychology Faculty in Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia. At the moment, I'm doing my bachelor thesis about self compassion and body dissatisfaction. I found your journal in your website. which also contain the scale that might be helpful to support my writing. If you don't mind I would like to ask you is it possible if I wanted to adapt your scale? I'm looking forward for your response. Thank you very much Best regards, Sony Laksana Psychology Faculty, Sanata Dharma University Yogyakarta, Indonesia
Chris Evans [email protected] Sat, Apr 14, 2018 at 11:06 PM
This is a general Email about translating the Body Shape Questionnaire or its shortened forms. I think that it is fine to translate the BSQ subject to the issue of copyright (see below). If this is, as it usually is, a student project then speed is important and funding is nil. If you can, I'd recommend that you get a couple of friends or family members who are fluent enough in both English and your target language(s) to do independent forward translations and then you compare notes on the differences between the versions to come up with a final version. I use a more elaborate version of this approach to do translations of the CORE-OM and its derivative measures (see www.coreims.co.uk for information about the CORE system, do come back to me if you'd like to know more about that). If this is a student project then your tutors will probably want to see that you got an independent back translation and compared that with the original English version. That "translation-backtranslation" paradigm has been very dominant in the cross-cultural psychology literature. I believe that, used on its own, translation-backtranslation is a bad
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
paradigm as it tends to produce rather literal and wooden translations that lose some of the spirit of the original for most psychological measures. If you do do a translation, you are building on the copyright work of the original authors of the BSQ so their conditions are that the copyright on the final version must be a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License: http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/3.0/ The copyright holders would be yourself and as many co-translators as you consider to deserve (and want) explicit co-authorship, myself and the authors of the original BSQ, Melanie Bash (nee Taylor), Peter Cooper, Zafra Cooper and Chris Fairburn. I would mount a copy of the translation on my BSQ pages and I am happy to handle questions about the measure, including about your translated version, on your behalf. (This is what happens for the originals.) If you want this, I will cc or bcc you in on any correspondence with anyone else about your translation as you wish. Alternatively, you may want to be the explicit first point of contact about the translation in which case I would use a web form that hides your Email address to allow people to contact you. (Doing it that way helps minimise spammers catching your Email address off the pages.) I hope this would be acceptable to you. One suggestion I ask everyone: is there any chance that you would be willing to do a forward translation of the CORE-OM into your language if I don't already have it? (If you would be willing, contact me and I can tell you whether I have a completed translation of the CORE-OM already, whether it's underway but incomplete, or whether it hasn't been started at all yet!) If you were willing to help me in this way, I'd make sure whoever did was acknowledged (but not given authorship) in the attributions for the final translation of the CORE-OM. Email me if you would be willing to help me in this way but I would understand that it would come second to your work on the BSQ! I hope all this helps with the BSQ and is acceptable to you. Do let me know. Very best wishes, Chris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN K Surat Keterangan Penerjemahan Skala Self Compassion dan Body Dissatisfaction ke dalam Bahasa
Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LAMPIRAN L Surat Keterangan Penerjemahan Skala Self Compassion dan Body Dissatisfaction ke dalam Bahasa
Inggris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI