PENGARUH TERPAAN E-COMMERCE SHOPEE
TERHADAP KONFORMITAS MAHASISWA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.sos.)
Oleh:
Raafa Zaahirah
NIM:1113051000046
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN
ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU
KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA 1439 H/2018 M
JAKARTA 1439 H/2018 M
i
ABSTRAK
Raafa Zaahirah, 1113051000046, Pengaruh Terpaan E-Commerce
Shopee Terhadap Konformitas Mahasiswa Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, di bawah bimbingan: Dra.
Rini Laili Prihatini, M. Si.
Jual beli secara online kini menjadi trend dan telah merambah
dunia sekitar kampus. Salah satu e-commerce yang menyediakan
transaksi jual beli di Indonesia adalah Shopee. Shopee merupakan salah
satu marketplace yang masih bertahan dan berkembang di Indonesia.
Salah satu target utama yang menjadi sasaran Shopee adalah
mahasiswa. Kegemaran belanja online dapat menjadi pemicu
perubahan perilaku remaja seperti perilaku konformitas. Perubahan
perilaku tersebut dapat dilihat dari kebiasaan gaya hidup mahasiswa
mengikuti gaya dan fashion yang sedang berkembang dan gaya hidup
mahasiswa terhadap lingkungannya dan ingin terlihat lebih di mata
kelompoknya dan agar disukai oleh orang lain atau kelompoknya.
Merujuk pada latar belakang diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu, bagaimana
pengaruh terpaan iklan e-commerce Shopee terhadap konformitas
mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan apa faktor dominan yang
memengaruhi perubahan konformitas mahasiswa.
Teori yang digunakan adalah teori Advertising Exposure
Rajeev Batra. Teori ini menyatakan bahwa apabila konsumen terkena
terpaan iklan maka akan tercipta perasaan dan sikap tertentu terhadap
brand yang kemudian akan menggerakan konsumen untuk
menggunakan brand tertentu. Penelitian ini menggunakan paradigma
positivistik dengan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan
adalah survey. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik purposive sampling dengan jumlah responden 223 orang.
Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data primer yang didapat
dari penyebaran angket kepada mahasiswa angatan 2015 Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara variabel terpaan iklan Shopee yang
meliputi frekuensi, intensitas dan durasi terhadap variabel perilaku
konformitas dengan nilai F hitung 6.470 (2) Faktor dominan yang
mempengaruhi perilaku konformitas mahasiswa adalah kepercayaan
terhadap diri sendiri dengan nilai rata-rata sebesar 845,66.
Kata kunci: Terpaan Iklan, Iklan, Belanja, E-commerce,
Konformitas.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah puji serta syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada penulis sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul ―PENGARUH
TERPAAN E-COMMERCE SHOPEE TERHADAP
KONFORMITAS MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA‖ sebagai
prasayarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya dan sahabatnya.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Namun, demikian berusaha sesuai
dengan kemampuan dan harapan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Terselesaikannya skripsi ini tentu tidak lepas dari
berbagai dukungan yang diberikan kepada peneliti, baik moril
maupun materil. Terutama kepada kedua orang tua peneliti Bapak
Sihabudin Badawi dan Ibu Kholiyah atas do‘a, kesabaran,
semangat, kasih sayang, pengorbanan dan ketulusan dalam
mendampingi peneliti. Serta kakakku (Musfika Rahman Badawi
dan Zainudin) dan adikku Sultan Hafidz yang selalu mampu
iii
membuat peneliti tersenyum dari melepas penat yang luar biasa.
Selain itu, peneliti juga sangat berterimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu peneliti dalam penyelesaian studi
diantaranya kepada:
1. Dr. Arief Subhan, MA., sebagai Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Suparto, M. Ed, Ph. D. selaku Wakil Dekan
Bidang Akademik, Dr. Roudhonah, MA. Selaku Wakil
Dekan Bidang Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi,
M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan,
Alumni, dan Kerjasama.
2. Drs. Masran, M.A. Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam dan Ibu Fita Fathurokhmah, M. Si, Sekertaris
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
3. Dra. Rini Laili Prihatini, M. Si, selaku dosen pembimbing
skripsi, peneliti mengucapkan sangat berterima kasih atas
dukungan, saran, nasihat, motivasi bimbingan, waktu,
tenaga, pikiran, dan segala pengertian yang diberikan
kepada peneliti selama proses penelitian berlangsung,
semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan dan
keberkahan kepada ibu dan keluarga.
4. Seluruh dosen Fakultasn Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, atas segala ilmu yang telah diberikan kepada
peneliti.
5. Seluruh staff perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, yang telah membantu dalam
iv
pelayanan dan memfasilitasi buku-buku referensi untuk
peneliti.
6. Seluruh staff Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah membantu peneliti dalam bidang
administrasi.
7. Untuk Belda Eldrit Janitra yang selalu setia menemani,
mendukung, memberikan semangat pada peneliti ketika
peneliti sedang malas dan selalu ada ketika peneliti
membutuhukannya.
8. Untuk teman-temanku Fadlah Tamamiyah, Nurdiana,
Dini Purnama Sari dan Siti Rahmawati yang selalu
menyemangati dan selalu siap untuk selalu mendengarkan
keluh kesah peneliti dalam perjalanan membuat skripsi.
9. Untuk pejuang kuanti Santika Oktaviani Fajrin, Anisa
Lestari, dan Heti suheti yang selalu mendukung,
mengajarkan, dan berbagi pengalaman dalam
penelitiannya masing-masing.
10. Untuk Belda Eldrit Janitra, Amatullah Aliyah, Ihat
Solihat, Chairunnisa, Nuratika Puri dan teman-teman KPI
A yang sudah bertahun-tahun menemani peneliti,
mengajar dan selalu ada ketika peneliti membutuhan
bantuan, dan dukungan moril kepada peneliti agar peneliti
tetap semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini
terima kasih kawan atas bantuan kalian.
11. Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Terima
kasih atas do‘a dan dukungan dalam menyelesaikan
v
skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa membalas
kebaikan kalian semua.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyususnan
skripsi ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan untuk penyempurnaan penelitian ini. Semoga
skripsi ini dapat memberikan kontribusi pada penelitian
selanjutnya.
Jakarta, 26 Juli 2018
Raafa Zaahirah
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK……………………………………………….. i KATA PENGANTAR…………………………………… ii DAFTAR ISI……………………………………………… vi DAFTAR TABEL………………………………………… viii DAFTAR GAMBAR…………………………..………… x DAFTAR DIAGRAM...………………………..………… x
BAB I PENDAHULUAN.………………………………..
1 A. Latar Belakang Masalah……………………………… 1
B. Batasan Masalah………………………………..……. 11
C. Rumusan Masalah…………………………………… 11
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………. 12
E. Teknik Penulisan…………………………………….. 13
F. Tinjauan Pustaka……………………………………... 13
G. Sistematika Penulisan………………………………… 19
BAB II TINJAUAN TEORETIS………………………..
21
A. Teori Advertising Rajeev Batra, John Mayer, David
Aaker………….............................................................
21
B. Ruang Lingkup Iklan ………………………………… 27
C. Media Massa Sebagai Media Iklan…………………... 33
D. E-commerce…………………………………………. 36
E. Konformitas…………………………………………... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………….
46
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian……………………… 46
B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………... 48
C. Populasi dan Sampel…………………………………. 49
D. Variabel Penelitian…………………………………… 51
E. Definisi Operasional dan Indikator Variabel………… 52
F. Kerangka Berpikir…………………………………… 60
G. Uji Instrumen………………………………………… 61
H. Sumber Data Penelitian………………………………. 65
I. Teknik Pengumpulan Data…………………………… 66
J. Teknik Analisis Data……………………………….…. 67
K. Hipotesis Penelitian…………………………………... 75
vii
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS
DATA……………………………………………………..
76
A. Gambaran Umum…………………………………….. 76
B. Temuan dan Analisis data……………...…………….. 83
BAB V PENUTUP………………………………………..
130
A. Kesimpulan………………………………………….... 131
B. Saran…………………………………………………. 132
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Populasi…………..…………………………….. 49
Tabel 3. 2 Definisi Operasional dan Indikator Variabel…… 54
Tabel 3. 3 Skala Likert……………………………….......... 61
Tabel 3. 4 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Alfa
Cronbach……………………………………………………
63
Tabel 3. 4 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Alfa
Cronbach……………………………………………………
64
Tabel 3. 5 Interval koefesien Korelasi dan Kekuatan
Hubungan…………………………………………………..
72
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin……………..............................................................
83
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……. 84
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan…. 86
Tabel 4.4 Frekuensi Menonton Tayangan…………………. 87
Tabel 4.5 Durasi Menonton Tayangan……………………. 91
Tabel 4.6 Intensitas (Kognitif)…………………………….. 93
Tabel 4.7 Intensitas (Afektif)…………………………….... 95
Tabel 4.8 Intensitas (Konatif)……………………………… 97
Tabel 4.9 Compliance……………………………………… 99
Tabel 4.10 Indikator Compliance.…………………………. 102
Tabel 4.11 Acceptance……………………………………... 104
Tabel 4.12 Indikator Acceptance........................................... 106
Tabel 4.13 Konformitas……………………..…………….. 108
Tabel 4.14 Uji Normalitas………………….……………... 120
ix
Tabel 4.15 Uji Regresi Linier Sederhana..……………….… 121
Tabel 4.16 Uji Regresi Linier Berganda…………………… 122
Tabel 4.17 Uji Koefesien Korelasi…………………………. 124
Tabel 4.18 Uji Koefesien determinasi……………..………. 125
Tabel 4.19 Uji F-Test (Simultan)…………………………. 126
Tabel 4.20 Uji T-Test (Parsial)…………………………….. 127
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Advertising Exposure Theory…………………... 22
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir…………………………….… 60
Gambar 4.1 Struktur FIDKOM……………………………… 82
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Frekuensi Butir 1……………………………… 88
Diagram 4.2 Frekuensi Butir 2……………………………… 89
Diagram 4.3 Durasi…………………………………………. 92
Diagram 4.4 Uji Normalitas…………………………………. 119
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan teknologi sudah sangat
pesat. Dampak dari perkembangan teknologi dapat terlihat
pada perubahan gaya hidup pada masyarakat.
Sebagaimana yang dapat dilihat dari kecenderungan
masyarakat yang lebih banyak memanfaatkan teknologi
baru yaitu media online. Perkembangan teknologi yang
semangkin canggih membuat masyarakat semangkin
mudah dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi
yang mereka butuhkan.
Teknologi informasi merupakan teknologi masa
kini yang dapat menyatukan atau menggabungkan
berbagai informasi, data dan sumber yang dimanfaatkan
sebagai ilmu bagi manusia melalui penggunaan berbagai
media dan peralatan telekomunikasi modern. Penggunaan
berbagai media massa, peralatan telekomunikasi dan
komputer canggih, teknologi informasi akan terus
berkembang dan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kehidupan dan peradaban umat manusia di seluruh
dunia khususnya di Indonesia.
Perkembangan teknologi, khususnya
telekomunikasi, informasi dan multimedia pada akhirnya
akan sangat memengaruhi dalam hubungan sosial
kemasyarakatan karena memiliki sifat fleksibilitas dan
2
kemampuan telematika untuk masuk ke dalam aspek-
aspek kehidupan manusia.1 Seiring berjalannya waktu,
salah satu perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang berpengaruh di masyarakat adalah
Internet. Internet merupakan singkatan dari
(interconnection-net) yaitu sebuah sistem global jaringan
komputer yang saling berhubungan antar satu dengan
yang lain di seluruh penjuru dunia.
Berdasarkan pengamatan dari Menkominfo
pengguna internet di Indonesia merupakan pengguna
terbesar ke-6 di dunia.2. Setelah internet mulai
berkembang penggunaan internet bukan lagi hanya
sebagai media informasi ataupun media komunikasi,
internet sudah menjadi media yang membuat suatu
inovasi kreatif dalam menciptakan sebuah situs-situs
untuk jual beli secara online yang dimana para penjual
dan pembeli suatu barang hanya dengan menggunakan
situs jual beli dapat melakukan transaksi walau tanpa
bertemu secara tatap muka.
Di Indonesia sendiri, sudah begitu banyak e-
commerce yang masuk dan melakukan perniagaan online,
dilansir dari Liputan6.com ada 10 situs jual beli online
atau e-commerce yang ada di Indonesia diantaranya:
1 Agung Nugroho, Teknologi Komunikasi, (Yogyakarta, Graha Ilmu,
2010) ed I, cet. 1. Hal. 36
2https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-
indonesia-nomor-enam-dunia/0/sorotan_media, diakses tannggal 4-agustus-
2017 pukul 05:23 a.m
3
1. Lazada.co.id
2. Blibli.com
3. Tokopedia.com
4. Elevenia.co.id
5. Mataharimall.com
6. Shopee.co.id
7. Bukalapak.com
8. Zalora.co.id
9. Qoo10.co.id
10. Belanja.com3
Salah satu situs jual beli online yang saat ini masih
bertahan adalah Shopee. Shopee merupakan mobile-
platform pertama di Asia Tenggara (Indonesia, Filiphina,
Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam) dan Taiwan
yang menawarkan transaksi jual beli online yang
menyenangkan, gratis, dan terpercaya via ponsel. Shopee
menawarkan kepada netizen untuk mendaftarkan produk
jualan dan berbelanja berbagai penawaran menarik kapan
saja, di mana saja.4
Menurut situs Shopee, alasan pembeli
menggunakan Shopee karena Shopee adalah pusat
perbelanjaan online dimana bisa mendapatkan update
terkini dari penjual yang diikuti, sekaligus dari fitur
favorit pengguna yang disediakan oleh aplikasi Shopee.
3http://tekno.liputan6.com/read/3068210/ini-10-toko-online-terbaik-
di-indonesia di akses pada tanggal 02 September 2017 pukul 23:00.
4 Situs Shopee.co.id di akses pada tanggal akses 10-agustus-2017
pukul 20:34.
4
Selain itu, Shopee juga menawarkan gratis ongkos kirim
ke seluruh Indonesia dengan persyaratan tertentu.
Berbelanja dan berjualan menjadi lebih menyenangkan
dengan fitur sosial.5
Peneliti memilih Shopee sebagai objek penelitian
dikarenakan shopee memiliki kelebihan dalam
mengiklankan produknya. Shopee sangat kreatif dalam
pembuatan iklan dan di tayangkan di televisi yang
membuat penontonnya terkesan dan tertarik untuk
mengunduh aplikasinya. Selain itu, Shopee telah
mendapatkan predikat ―top number 1 di App Google
Playstore‖ karena telah menjadi aplikasi dalam urutan
pertama yang tidak berbayar.6
Selain itu, untuk meningkatkan popularitas produk
penjual dengan ikut serta dalam kampanye dan promosi.
Shopee sepenuhnya gratis tanpa komisi atau biaya
pengunduhan.7 Kelebihan yang dimilki Shopee adalah
dapat memberikan tayangan iklan yang begitu kreatif,
unik dan dapat berkesan bagi yang menyaksikan atau
hanya mendengarkannya saja. Shopee juga menyuguhkan
berbagai macam penawaran menarik dan Shopee juga
menawarkan garansi harga termurah dibandingkan dengan
e-commerce lainnya. Shopee merupakan salah satu situs
5 Situs Shopee.co.id di akses pada tanggal akses 10-agustus-2017
pukul 20:34.
6 Aplikasi Google Playstore diakses pada tanggal 14 Agustus 2017
pukul 08:00
7 Situs Shopee.co.id di akses pada tanggal akses 10 Agustus 2017
pukul 20:34.
5
jual beli online yang baru 2 tahun terakhir berniaga di
Indonesia, akan tetapi Shopee dengan cepat mengikuti
perkembangannya dengan e-commerce yang terdahulu.8
Shopee adalah salah satu perusahaan e-
commerce yang bisa dibilang baru di Indonesia. Meski
baru dua tahun, Shopee mengklaim telah memiliki lebih
dari 50 juta listing aktif. Selain itu, Shopee juga
menempati peringkat "Top 1 Shopping App" di Play Store
dan App Store selama beberapa bulan terakhir. Salah satu
kunci utama kesuksesan bisnis Shopee di Indonesia
adalah karena perusahaan merupakan pelopor aktivitas
belanja melalui ponsel, dan secara konsisten
memfokuskan bisnisnya untuk menghadirkan pengalaman
berbelanja melalui ponsel yang mudah untuk pengguna.9
Menurut aplikasi Google Play Store pengguna
Shopee berjumlah 268.288 orang. Shopee sendiri
mempelopori dirinya sebagai No.1 belanja online terbesar
di se-Indonesia. Selain itu, yang membuat peneliti
tertarik untuk menjadikan Shopee sebagai objek penelitian
adalah karena Shopee menayangkan iklan yang menarik,
yang dapat membuat kesan para penontonnya sehingga
tanpa disadari penonton iklan Shopee tertarik untuk
8 Situs Shopee.co.id di akses pada tanggal akses 10 Agustus 2017
pukul 20:34.
9 Situs Shopee.co.id di akses pada tanggal akses 10 Agustus 2017
pukul 20:35.
6
menjadikan Shopee sebagai alternatif untuk belanja
online.10
Untuk memperkenalkan marketplace atau nama
brand situs jual beli online, brand tersebut melakukan
pengiklanan di beberapa media massa seperti media
online, cetak maupun elektronik. Iklan pada media massa
memiliki peran penting dalam perubahan perilaku
masyarakat. Pengaruh yang terjadi pada masyarakat akan
menimbulkan perubahan sosial salah satunya yaitu
disebut dengan konformitas.
Banyaknya pengguna internet di Indonesia juga
memengaruhi perkembangan pola gaya hidup yang ada.
Gaya hidup menurut Kotler adalah pola hidup yang
mengekspresikan dalam aktifitas, minat dan opininya.
Gaya hidup menggambarkan ―keseluruhan diri seseorang‖
dalam berinteraksi terhadap lingkungan sekitarnya.11
Mulai dari cara berpakaian, berbicara, berjalan, hingga
berinteraksi terhapa lingkungan sekitarnya. Gaya hidup
memengaruhi perubahan perilaku seseorang yang pada
akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang
yang akan melahirkan yang disebut dengan konformitas.
Konformitas menurut Sears dkk, adalah tendensi
untuk mengubah keyakinan, perilaku, dan sikap seseorang
10 Situs Google Play Store di akses pada tanggal akses 10 Agustus
2017 pukul 20:40 WIB
11
Philip Kotler dan Garry Amstrong, ―Prinsip-prinsip Pemasaran‖
Jakarta: 2012 penerbit: Erlangga, hal. 220
7
agar sesuai dengan perilaku orang lain.12
Oleh karena itu,
masyarakat perlu berhati-hati dalam menyaring semua
informasi dari berbagai iklan yang di tayangkan.
Konformitas adalah seseorang yang cenderung mengikuti
gaya hidup yang sedang berkembang di dalam
lingkungannya. Aturan-aturan yang mengatur bagaimana
sebaiknya bertingkah laku disebut norma sosial. Manusia
mencoba menyesusaikan diri dengan lingkungan agar
dapat bertahan hidup. Cara yang termudah adalah
melakukan tindakan yang sesuai dengan dan diterima
secara sosial. Konformitas adalah bentuk pengaruh sosial
di mana individu mengubah sikap dan tingkah lakunya
agar sesuai dengan norma sosial.13
Perilaku konformitas akan selalu berkembang
sesuai dengan kemajuan zaman serta di dukung oleh
berbagai fasilitas-fasilitas yang ada seperti Internet.
Masalah baru akan muncul di tengah-tengah masyarakat
jika masyarakat tidak menggunakan internet secara benar
dan bermanfaat. Masyarakat akan mudah terpengaruh
dengan yang di iklankan dan di promosikan oleh internet.
Adapun konformitas yang berkembang saat ini adalah
konformitas yang berupa perilaku-perilaku negatif. Salah
satunya adalah mengikuti gaya hidup modern dengan
berlebih-lebihan dan tidak memikirkan kemampuan diri,
12Shelley E. Taylor, Letitia Anne Peplau, David O Sears, ―Psikologi
Sosial‖ edisi ke-12 2009, Jakarta:Prenada Group, hal. 253
13
Sarlito W. Sarwono & Eko A. Meinarno, ―Psikologi Sosial‖,
Jakarta:2011, Penerbit Salemba Humanika, hal. 106
8
hanya sebatas agar dapat dilihat dan dilirik oleh orang lain
dan membesar-besarkan gengsi.
Agama pun melarang melakukan hal yang
berlebih-lebihan karena sesuatu yang berlebih-lebihan itu
merpakan hal yang tidak baik. Ada baiknya jika memiliki
kesadaran untuk lebih bijaksana dalam membelanjakan
uang yang digunakan sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan, sehingga uang dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Hal ini tertera dalam sebuah hadits
Rasululah shallallahu ‗alaihi wa sallam menjelaskan
tentang peran dan dampak seorang teman beliau bersabda:
وء كحامل المسك ونافخ الكيز ، فحامل الح والس مثل الجليس الص
ا أن تجد منه ريحا طيبة ، ا أن تبتاع منه ، وإم ا أن يحذي ، وإم المسك إم
ا أن تجد ريحا خبيثة ا أن يحزق ثيابك ، وإم ونافخ الكيز إم
―Permisalan teman yang baik dan teman yang
buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang
pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan
memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli
minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap
mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi,
bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan
kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya
yang tak sedap.‖ (HR. Bukhari 5534 dan Muslim
2628)‖.14
Hidup dalam konformitas tidak memandang umur,
jenis kelamin, ataupun stastus sosial. Baik tua-muda, pria-
wanita, anak kecil, remaja, dan dewasa. Pengaruh
14 https://muslim.or.id ―Pengaruh Teman Bergaul‖ diakses pada
tanggal 14 Agustus 2018 pukul 08:00
9
konformitas positif dan negatif saat ini lebih banyak
dihasilkan dari media internet. Menurut hasil pengamatan
CNN Indonesia tahun 2016 yang diambil dari APJII (
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pengguna
internet di Indonesia didominasi anak muda. Generasi
muda dalam rentan usia 19-24 tahun dan 25-29 tahun
memiliki angka penetrasi hingga lebih 80% pengguna
internet di Indonesia. Temuan itu didukung pula dengan
diketahuinya profesi mahasiswa yang paling banyak
menggunakan internet ketimbang sektor lain. 15
Berdasarkan konten yang paling sering
dikunjungi, situs jual-beli online merupakan konten yang
paling sering dikunjungi oleh pengguna internet.16
Situs
jual beli online masih menjadi trend yang kini telah
menambah dunia sekolah maupun kampus.
Perkembangan teknologi internet yang sedemikian cepat
melahirkan perubahan perilaku bagi para penggunanya
dan salah satunya adalah mahasiswa, dan tidak menutup
kemungkinan jika mahasiswa UIN termasuk ke dalam
perubahan perilaku tersebut.
Berdasarkan pengamatan peneliti, perubahan
perilaku konformitas yang terjadi di kalangan mahasiswa
dapat terlihat dari kebiasaan belanja mahasiswa, yang
sebelumnya berbelanja secara langsung datang ke tempat
15 http//CNNindonesia.com senin, 24/10/2016 pukul 16:17 waktu
akses 6 agustus 2017 pukul 14:20
16
http://isparmo.web.id/2016/11/21/data-statistik-pengguna-internet-
indonesia-2016/ waktu akses 6 agustus 2017 pukul14:32
10
penjual produk yang ingin dibelinya, dan saat ini mereka
lebih banyak menggunakan jasa jual–beli secara online.
Selain itu, untuk mengakses informasi yang dicari
mahasiswa seperti trend makanan, fashion, sport dan
sebagainya sudah sangat mudah sehingga mahasiswa
sering kali tidak dapat membatas dirinya dan tanpa sadar
mengikuti trend yang sedang berkembang.
Berdasarkan pengamatan peneliti, dan berdasarkan
temuan APJII diatas, mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi masih termasuk ke dalam net
generation dan peneliti mengasumsikan bahwa
mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
mengetahui penggunaan, pemanfaatan, dan pengaruh baik
dan buruk dalam menggunakan media massa atau media
komunikasi. Berdasarkan alasan di atas, peneliti memilih
mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta sebagai subjek penelitian terhadap
perilaku konformitas di kalangan mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan,
maka peneliti tertarik untuk meneliti “PENGARUH
TERPAAN E-COMMERCE SHOPEE TERHADAP
KONFORMITAS MAHASISWA UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA”.
11
B. Batasan Masalah
Penelitian ini membatasi pada pengaruh terpaan
iklan Shopee terhadap konformitas mahasiswa angakatan
2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Batasan terpaan yang akan
diteliti meliputi frekuensi, intensitas dan durasi dalam
melihat, mendengar dan menyaksikan iklan Shopee.
Adapun untuk pengaruh yang akan di teliti ialah pengaruh
terpaan iklan Shoppe yang ditayangkan di televisi
terhadap konformitas mahasiswa angktan 2015 Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Peneliti juga membatasi penelitian pada faktor
yang memengaruhi konformitas mahasiswa.
C. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, maka peneliti
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh terpaan iklan e-commerce
Shopee terhadap perilaku konformitas mahasiswa
angkatan 2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
2. Apa faktor dominan yang memengaruhi perilaku
konformitas mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta?
12
D. Tujuan & Manfaat Penelitian
1. Tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan e-
commerce Shopee terhadap perilaku
konformitas mahasiswa angkatan 2015
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Untuk mengetahui faktor dominan yang
memengaruhi perilaku konformitas mahasiswa
angkatan 2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat
antara lain sebagai berikut:
a. Manfaat dari Penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat, secara teoritis untuk mengembangkan
teori komunikasi terutama di dalam kajian teori
periklanan di dalam teori Komunikasi.
b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam
tambahan referensi dan peningkatan wawasan
akademis, terutama tentang kajian periklanan,
pemasaran dan public relation serta menjadikan
studi periklanan menjadi bagian dari konsentrasi
akademis di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
13
Komunikasi khususnya Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam (KPI).
c. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan
pertimbangan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) dalam memberikan edukasi kepada remaja
agar lebih bijak dalam menggunakan media massa
terutama internet. Serta bagi orang tua agar
berperan aktif dalam mengawasi anak-anaknya
yang telah menginjak usia remaja untuk selalu
memberikan edukasi yang baik dalam
menggunakan internet atau media massa lainnya.
Serta untuk dewan pengajar seperti guru, dan
dosen agar selalu memberikan informasi dan
edukasi dalam menggunakan dan memanfaatkan
media massa dengan seoptimal mungkin.
E. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan yang akan dilakukan
dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada ―Buku
Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2013/2014‖.
F. Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian, peneliti
melakukan tinjauan pustaka terlebih dahulu untuk
membandingkan hasil penelitian orang lain dengan
penelitian yang dibuat peneliti. Peneliti melakukan
tinjauan pustaka di perpustakaan Fakultas Dakwah dan
14
Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
1. Skripsi yang berjudul “PENGARUH ONLINESHOP
PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA-
SISWI SMP ISLAM CIKAL HARAPAN 1 BUMI
SERPONG DAMAI (BSD) KOTA TANGERANG
SELATAN‖ karya Daniela Putri Islami
NIM:1113051000046 mahasiswa Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2013.
Skripsi ini penjelaskan tentang pengaruh yang
dihaslkan oleh siswa-siswi SMP Islam cikal harapan 1
BSD dari online shop pada media sosial Instagram.
Kekurangan: penelitian ini agak membingungkan
karena menurut peneliti teori yang digunakan agak
kurang singkron terhadap permasalahan yang di
ajukan.
Kelebihan: kelebihan dari penelitian ini adalah
dapat memberikan pernyataan-pernyataan yang
berdasarkan hasil riset pada beberapa lembaga survey
dan itu sangat membantu penelti.
2. Peneltian yang berjudul “PENGARUH TERPAAN
IKLAN E-COMMERCE BUKALAPAK DI
TELEVISI TERHADAP PERILAKU
KONSUMTIF DI KALANGAN MAHASISWA
15
(SURVEI PADA MAHASISWA FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA” karya Putri Aulia
Nurbani NIM: 11110510000157 Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2016. Penelitian ini menjelaskan bahwa e-commerce
yang menguasai Indonesia pada saat itu adalah
Bukalapak.com dan e-commerce bukalapak menjadi
salah satu yang memengaruhi perilaku konsumtif
mahasiswa terutama mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kekurangan: menurut peneliti skripsi ini
penjelasan pada kajian teori tidak terlalu mendalam
dan kurang lengkap sehingga menyulitkan peneliti
dalam memahami isi di dalam penelitian tersebut.
Kelebihan: peneliti sangat merasa terbantu
dengan skirpsi ini karena penelitian ini sama-sama
meneliti tentang terpaan media. Sehingga peneliti
dapat menjadikan sumber rujukan terhadap skripsi ini.
3. Skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA
KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN
KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN
PADA REMAJA PANTI ASUHAN
MUHAMADIYAH KARANGANYAR” karya
Krisna Susilowati NIM:GO106057 tahun 2011,
jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas
16
Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini menjelaskan
pengaruh yang dihasilkan hubungan konformitas dan
konsep diri pada remaja panti asuhan terhadap
kemandirian.
Kekurangan: peneliti hanya membahas
bagaimana konforomitas menjadi sebab terhadap
kemandirian remaja panti asuhan. Sedangkan peneliti
menjadikan konformitas menjadi akibat dari pengaruh
terpaan iklan. Selain itu subjek dan objeknya pun
berbeda dengan yang peneliti buat.
Kelebihan: sangat membantu karena penelitian
yang di buat sangat jelas dan terperinci sehingga
memudahkan peneliti untuk memahami isi yang telah
dipaparkan di penelitian tersebut, selain itu teori yang
di gunakan sama dengan yang peneliti gunakan
sehingga dapat memudahkan peneliti untuk melihat
sumber dari teori tersebut.
4. Skirpsi yang berjudul “PENGARUH TERPAAN
IKLAN TELEVISI ELEVENIA TERHADAP
MINAT BELI MAHASISWA‖ karya Tirta Lestari
NIM 6662102346 tahun 2015, Konsentrasi Hubungan
Masyarakat, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh
yang dihasilkan mahasiswa terhadap iklan Elevenia.
Kekurangan: penjelasan pada rumusan masalah
yang dipaparkan sedikit kurang dipahami oleh peneliti
17
karena respon yang dijelaskan oleh penelitian diatas
belum terlalu ringkas dan rumusan masalah hanya
terbatas pada respon kognitif, afektif, dan konatifnya
saja.
Kelebihan: teori yang digunakan hampir sama
dengan yang peneliti gunakan sehingga memudahkan
peneliti untuk memahami dan menjadi sumber
referensi. Selain itu, penelitian di atas sangat jelas dan
terperinci sehingga menjadikan peneliti tidak terlalu
sulit untuk memahaminya.
5. Skripsi yang berjudul “JUAL BELI E-COMMERCE
DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (ANALISIS
TERHADAP JUAL BELI ONLINE DI
(WWW.TOKOBAGUS.COM) karya Siti Solikhah
NIM: 1000090001 mahasiswa Fakultas Agama Islam
Universitas Muhamadiah Tangerang tahun 2013.
Penelitian ini menjelaskan bagaimana hukum islam
dalam berniaga atau melakukan transaksi jual-beli
online.
Kekurangan: penelitian ini hanya menjelaskan
bagaimana hukum berniaga jual-beli dalam pandangan
Islam.
Kelebihannya: skripsi ini sangat membantu
peneliti dalam memberikan rujukan ayat yang
menjelaskan tentang hukum jual-beli.
Hal yang menjadi pembeda dari 5 skripsi di atas
ialah pertama, dapat dilihat dari subjek dan objek
18
penelitian yang berbeda subjek dari penelitian ini
adalah mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Kedua, rumusan masalah yang
berbeda, rumusan masalah dari penelitian ini
diantaranya: (1) bagaimana pengaruh terpaan iklan e-
commerce Shopee terhadap konformitas mahasiswa
angkatan 2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (2)
faktor dominan yang memengaruhi konformitas
mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selanjutnya, penelitian ini berbeda dalam
penggunaan metodologinya. Adapun untuk
metodologi penelitian yang digunakan peneliti adalah
penelitian kuantitatif yang berparadigma positivistik.
Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif
dikarenakan peneliti ingin melakukan penelitian yang
menggambarkan secara umum, dan ingin meneliti
fenomena yang terjadi berdasarkan teori yang telah
diajukan.
19
G. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang
hal-hal yang akan diuraikan dalam penulisan ini, maka
peneliti membagi sistematika penuliisan penyusunan ke
dalam lima bab. Masing-masing bab dibagi ke dalam sub-
sub bab dengan penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai:
latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat teoritis dan praktis penelitian,
tinjauan pustaka, serta sistematika penelitian.
BAB II : KERANGKA TEORI
Bab ini akan membahas tentang teori-teori
mengenai pengauh terpaan iklan terhadap perilaku
konformitas seperti: teori advertising, pengertian iklan,
manfaat iklan, e-commerce, perilaku konformitas, dan
perbedaan konformitas laki-laki dan perempuan.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas mengenai paradigma
penelitian, jenis dan metode penelitian, subjek dan objek
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan
sampel, variabel penelitian, hibotesis penelitian, definisi
operasional dan indikator penelitian, teknik pengumpulan
data, uji instrumen dan metode analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM DAN HASIL
ANALISIS DATA
20
Bab ini membahas tentang: gambaran umum
mengenai e-commerce Shopee dan gambaran umum
mengenai Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
seperti: sejarah singkat, visi dan misi, dan struktur
organisasi. Selanjutnya pada bab ini juga membahas
mengenai pengelolaan uji instrumen dan analisis data
penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas secara singkat mengenai
kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang menjawab
rumusan masalah di Bab 1 dan saran-saran serta
rekomendasi yang menjadi penutup dari pembahasan
skripsi ini.
21
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Teori Advertising Rajeev Batra, John Mayer, David
Aaker
Teori advertising exposure yang dikemukakan
oleh Rajeev Batra, John G. Mayer dan David Aaker dalam
bukunya Advertising Management adalah apabila
konsumen terkena terpaan iklan maka akan terciptanya
perasaan dan sikap tertentu terhadap merek, produk atau
brand tertentu yang kemudian akan menggerakan
konsumen untuk membeli produk.
Proses pertama yang terjadi dalam teori
advertising atau periklanan adalah terpaan iklan akan
menciptakan brand awerness, yang membuat konsumen
merasa familiar. Kedua, konsumen akan mendapatkan
informasi mengenai keuntungan dan sifat dari merek.
Ketiga, iklan akan menghasilkan perasaan kepada
konsumen untuk mengasosiasikan sesuatu dengan merek
(brand association). Keempat, melalui penggunaan dan
berbagai perangkat lainnya, iklan dapat menciptakan
image terhadap merek, yang sering disebut dengan brand
personality. Kelima, iklan dapat menciptakan kesan
bahwa merek disukai oleh para konsumen. Keenam, efek
ini dapat menciptakan perasaan menyukai sesuatu, atau
sikap terhadap merek yang menggerakan konsumen untuk
22
membeli produk. Seperti yang digambarkan pada gambar
berikut ini.17
Gambar 2. 1 Advertising Exposure Theory18
Berdasarkan gambar di atas, proses terjadinya
perubahan perilaku pembeli berdasarkan teori Advertising
Rajeev Batra dkk ialah proses yang pertama disebut
dengan brand awerness, yaitu iklan akan membuat
konsumen merasa familiar dengan produk yang
17 Rajeev Batra, John G. mayers, David A. Aaker, Advertising
Management 5th
Ed (New Jersey :Prentice Hall),. Hal. 47-48
18
Rajeev Batra, John G. mayers, David A. Aaker, Advertising
Management 5th
Ed (New Jersey :Prentice Hall),. Hal. 47-48
Informasi
mengenai merek
dan kemasannya
Terpaan
Iklan
Citra terhadap
merek
Perasaan yang
mengasosiasikan
Hubungan merek
dengan peer
group
Kesadaran/kedek
atan dengan
Konsumen ingat
dan mencoba
merek
Sikap
pada
merek
Perilaku
pada
pembeli
an
23
diiklankan. Kedua, konsumen akan mendapatkan
informasi mengenai keuntungan dan mengetahui sifat dari
produk yang diiklankan. Ketiga, terbentuknya brand
asosiation, yaitu iklan akan menghasilkan perasaan
kepada konsumen untuk mengasosiasikan sesuatu dengan
produk yang diiklankan. Keempat, disebut brand
personality, yaitu iklan akan memasarkan produknya
melalui media atau perangkat lainnya dan iklan akan
membentuk image terhadap produk tersebut. Kelima,
iklan menciptakan kesan bahwa produk tersebut disukai
oleh semua orang. Keenam, dari sekian banyak proses
yang terjadi dapat menciptakan perasaan sesuatu atau
sikap terhadap produk tersebut dan konsumen
memutuskan untuk membeli produk tersebut.
Semua efek ini mengakibatkan perubahan sikap
tertentu yang berakhir pada terciptanya keputusan
pembelian. Terpaan terhadap informasi sangat penting
untuk proses interpretasi konsumen, konsumen terekspos
pada informasi dalam lingkungannya seperti strategi
pemasaran. Konsumen diekspos terhadap informasi
pemasaran sejalan dengan keinginan dan perilaku mencari
berdasaran tujuan mereka.19
Terpaan (exposure) menurut Shimp secara
sederhana adalah konsumen berinteraksi dengan pesan
dari pemasar (mereka melihat iklan majalah, mendengar
19 Peter J Jauk & Jerry C Olson 1996/1999. Consumen Behavior. 5
th
Edition: Alih. Bahasa: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, edisi ke-4.
McGraw-Hill Irwin, hal.142.
24
iklan radio, menonton iklan televisi, dan lain-lain).20
Semua efek ini mengakibatkan perubahan sikap tertentu
yang berakhir pada terciptanya keputusan pembelian.
Terpaan terhadap informasi sangat penting untuk proses
interpretasi konsumen, konsumen terekspos pada
informasi dalam lingkungannya seperti strategi
pemasaran. Konsumen diekspos terhadap informasi
pemasaran sejalan dengan keinginan dan perilaku mencari
berdasar tujuan mereka.21
Terpaan (exposure) menurut Shimp secara
sederhana adalah konsumen berinteraksi dengan pesan
dari pemasar. (mereka melihat iklan majalah, mendengar
iklan radio, menonton iklan televisi, dan lain-lain).22
Terpaan terjadi ketika sebuah iklan ditempatkan sehingga
pembeli prospektif dapat melihat (see), mendengar (hear),
atau membaca (read) iklan tersebut.23
Terpaan dapat ditentukan dari:
1. Frekuensi
Menurut Philip dan Garry Amstrong, frekuensi
adalah ―The number of times the average person in the
target market is exposed to an advertising message
20 Terence A. Shimp, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta:Erlangga, 2003), hal.182.
21
Peter, J Jaul & Jerry Colson. 1996/1999. Consumer Behaviour. 5 th
Edition : Alih. Bahasa : Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, edisi ke-
4. McGraw –Hill Irwin, hal. 145.
22
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta:Erlangga, 2003), hal. 182
23
John R. Rossister, Larry Percy, Advertising and Promotion
Management (New York: Mc. Graw hill 1987),hal.559
25
during a given periode”.24
Selanjutnya Shuttleworth
dan May juga mengungkapkan bahwa semangkin
tinggi frekuensi pesan tayangan yang ditampilkan di
televisi maka tayangan tersebut membuat khalayak
perhatian dan menimbulkan kesan [pada khalayak.25
Frekuensi Pada umumnya, khalayak yang
mengonsumsi media massa tidak bertujuan untuk
melihat, mendengar, atau membaca iklan. Mereka
menggunakan media karena ingin menikmati program
siaran atau membaca artikel yang disampaikan suatu
media. Pengertian frekuensi sendiri adalah The
average number of times those who are reched have
an opportunity to be exposed to a brand message
within a specified time period (jumlah waktu rata-rata
mereka yang terjangkau memiliki peluang terekspos
oleh pesan merek dalam suatu periode waktu
tertentu).26
Frekuensi yaitu seberapa sering iklan
dilihat, dibaca, dan didengarkan. Semakin tinggi
frekuensinya semakin pesan tersebut menempel dalam
benak konsumen dan mendapat perhatian dari
konsumen.27
24 Philip Kotler and Garry Amstrong, ―Marketing an Introduction‖,
ed. 3, New Jersey: Prentice Hall Englewood Cliffs, hal.417
25
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, Semarang: PT. Rineka Cipta, hal.
222
26
Morissan,dkk., Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia
Indonesia,2010), hal. 198
27
Philip Kottler, Manajemen Pemasaran, ed. 12, PT. dicetak di
Indonesia oleh: Macanan Jaya Cemerlang, hal. 250
26
2. Intensitas
Intensitas yaitu seberapa jauh khalayak
memberikan perhatian pada iklan tersebut dan
mengerti tentang isi pesan iklan.28
Karena intensitas
yang diteliti adalah intensitas pada iklan televisi maka
iklan dilihat dari unsur audio dan videonya.
3. Durasi
Durasi yaitu seberapa lama iklan dilihat, dibaca,
dan didengarkan. Pemilihan pola durasi tergantung
pada beberapa faktor, yaitu anggaran periklanan,
siklus konsumen, dan strategi bersaing.29
Sejalan dengan meningkatnya jumlah informasi
dalam suatu televisi, konsumen menjadi semakin pandai
dalam menghindari diri dari terpaan (exposure), sehingga
di sini frekuensi, durasi dan intensitas dalam sebuah iklan
memainkan peranan yang sangat penting selain sisi kreatif
iklan tersebut. Sehingga peneliti dapat menyimpulkan
sebelum para konsumen memutuskan untuk membeli
produk ataupun brand tertentu, sebelumnya ada proses
yang membuat konsumen memutuskan untuk
membelinya.
Sehingga dapat disimpulkan peneliti dalam teori
Advertising atau periklanan menurut Rajeev Batra, John
Mayer, dan David Aaker adalah proses yang pertama
28William Wells, Jho Burner, Sandra Moriarty, Advertising: Principle
and Practice 5th
ed, hal. 156
29
William Wells, Jho Burner, Sandra Moriarty, Advertising:
Principle and Practice 5th
ed, h. 198
27
disebut dengan brand awerness, yaitu iklan akan
membuat konsumen merasa familiar dengan produk yang
diiklankan. Kedua, konsumen akan mendapatkan
informasi mengenai keuntungan dan mengetahui sifat dari
produk yang diiklankan. Ketiga, terbentuknya brand
asosiation, yaitu iklan akan menghasilkan perasaan
kepada konsumen untuk mengasosiasikan sesuatu dengan
produk yang diiklankan. Keempat, disebut brand
personality, yaitu iklan akan memasarkan produknya
melalui media atau perangkat lainnya dan iklan akan
membentuk image terhadap produk tersebut. Kelima,
iklan menciptakan kesan bahwa produk tersebut disukai
oleh semua orang. Keenam, dari sekian banyak proses
yang terjadi dapat menciptakan perasaan sesuatu atau
sikap terhadap produk tersebut dan konsumen
memutuskan untuk membeli produk tersebut.
B. Ruang Lingkup Iklan
1. Definisi Iklan
Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai
―any paid form of nonpersonal communication about
an organization, product, service, or idea by an
identified sponsor‖30
(setiap bentuk komunikasi
nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk,
servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang
diketahui). Adapun maksud ―dibayar‖ pada definisi
30 Philip Kotler and Garry Amstrong, ―Marketing an Introduction‖,
ed. 3, New Jersey: Prentice Hall Englewood Cliffs, hal. 406.
28
tersebut menunjukan fakta bahwa ruang atau waktu
bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli.
Maksud kata ―nonpersonal‖ berarti suatu iklan
melibatkan media massa (tv, radio, majalah, Koran)
yang dapat mengirim pesan kepada sejumlah besar
kelompok individu pada saat bersamaan. Karena itu,
sebelum pesan iklan dikirimkan, pemasang iklan harus
betul-betul mempertimbangkan bagaimana audiensis
akan menginterpretasikan dan memberikan respon
terhadap pesan iklan dimaksud.
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang
paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal
ini kemungkinan kerena daya jangkauanya luas. Iklan
juga menjadi instrument promosi yang sangat penting,
khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang
atau jasa ditujukan kepada masyarakat luas.
Alasan perusahan atau pemasangan iklan di media
massa untuk mempromosikan barang atau jasanya
adalah pertama, iklan di media massa dinilai efesien
dari segi biaya dan waktu untuk mencapai audiensi
dalam jumlah besar. Kedua, iklan di media massa
dapat digunakan untuk menciptakan citra merek dan
daya tarik simbolis bagi suatu perusahaan dan merek.
Ketiga, memiliki kemampuan menarik perhatian
konsumen terutama produk yang iklannya populer
atau sangat dikenal masyarakat.
29
Sifat dan tujuan iklan berbeda antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya, antara satu
jenis industri dengan industri lainnya. Dengan
demikian juga, konsumen yang menjadi target suatu
iklan juga berbeda antara satu jenis produk dengan
produk lainnya. Suatu perusahaan beriklan dengan
tujuan untuk mendapatkan respons atau aksi segera
melalui iklan media massa. Perusahaan lain mungkin
bertujuan untuk lebih mengembangkan kesadaran atau
ingin membentuk suatu citra positif dalam jangka
panjang bagi barang atau jasa yang dihasilkannya.
1. Jenis-Jenis Iklan
Pengelola pemasaran suatu perusahaan beriklan
dalam berbagai tingkatan atau level. Misalnya, iklan
level nasional atau lokal/retail dengan target yaitu
masyarakat konsumen secara umum, atau iklan untuk
level industri atau disebut juga dengan business-to
business advertising atau professional advertising dan
yang ditujukan untuk konsumen industri, perusahaan,
atau professional. Untuk lebih jelasnya, tipe atau jenis
iklan diuraikan sebagai berikut:
a. Iklan Nasional
Pemasangan iklan adalah perusahaan besar
dengan produk yang tersebar secara nasional atau
sebgaian besar wilayah suatu Negara. Sebagian
besar iklan nasional pada umumnya muncul pada
jam tayang utama (prime time) di televisi yang
30
memiliki jaringan siaran secara nasional dan juga
pada berbagai media besar nasional serta media-
media lainnya.
b. Iklan Lokal
Pemasangan iklan adalah perusahaan
pengecer atau perusahaan dagang tingkat lokal.
Iklan lokal bertujuan untuk mendorong konsumen
untuk berbelanja pada toko-toko tertentu atau
menggunakan jasa lokal atau mengunjungi suatu
tempat atau institusi tertentu. Iklan lokal
cenderung untuk menekankan pada insentif
tertentu, misalnya harga yang lebih murah, waktu
operasi yang lebih lama, pelayanan khusus,
suasana berbeda, gengsi, atau aneka jenis barang
yang ditawarkan. Promosi yang dilakukan iklan
lokal sering dalam bentuk aksi langsung (direct
action advertising) yang dirancang untuk
memperoleh penjualan secara cepat.
c. Iklan Primer atau Selektif
Iklan primer atau disebut juga dengan
primary demand advertising dirancang untuk
mendorong permintaan terhadap suatu jenis
produk tertentu atau untuk keseluruhan industri.
Pemasangan iklan akan lebih fokus menggunakan
iklan primer apabila, misalnya merek produk jasa
yang dihasilkannya telah mendominasi pasar dan
akan mendapatkan keuntungan paling besar jika
31
permintaan terhadap jenis produk bersangkutan
secara umum meningkat. Asosiasi perdagangan di
bidang industri dan perdagangan kerap melakukan
kampanye melalui iklan primer untuk mendorong
peningkatan penjualan produk yang dihasilkan
angota asosiasi, misalnya asosiasi produsen susu
berkampanye melalui iklan primer untuk
meningkatkan minat masyarakat untuk minum
susu.
Iklan selektif atau selective demand
advertising memusatkan perhatian untuk
menciptakan permintaan terhadap suatu merek
tertentu. Kebanyakan iklan berbagai barang dan
jasa yang muncul di media adalah bertujuan untuk
mendorong permintaan secara selektif terhadap
suatu merek barang atau jasa tertentu. Iklan
selektif lebih menekankan pada alasan untuk
membeli suatu merek produk tertentu.
2. Fungsi Iklan
a. Informing (pemberi informasi)
Periklanan membuat konsumen sadar akan
produk-produk terbaru, mendidik produk tentang
berbagai fitur dan manfaat produk, serta
memfasilitaskan penciptaan citra produk yang
positif.
b. Persuading (persuasi)
32
Iklan yang efektif akan mampu
mempersuasi (membujuk) konsumen untuk
mencoba produk yang diiklankan.
c. Reminding (pengingat)
Iklan menjaga agar perusahaan tetap segar
dalam ingatan konsumen.
d. Adding Value (memberikan nilai tambah)
Terdapat cara mendasar dimana
perusahaan dapat memberikan nilai bagi
penawaran-penawaran mereka seperti: inovasi,
penyempurnaan kualitas atau mengubah persepsi
konsumen.31
3. Tujuan Iklan
Iklan dibuat untuk mencapai beberapa tujuan.
Tujuan iklan antara lain adalah sebagai berikut:32
a) Membuat pasar sasaran menyadari (aware)
akan suatu merek baru.
b) Memfasilitasi pemahaman konsumen
tentang berbagai atribut dan manfaat merek
yang diiklankan dibandingkan produk-
produk pesaing.
c) Meningkatkan sikap-sikap dan
mempengaruhi niatan untuk membeli
produk.
31 Terence A. Shimp, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta: Erlangga,2003), hal.182
32
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta: Erlangga,2003), hal.368
33
d) Menarik sasaran agar mencoba produk
e) Mendorong perilaku pembelian ulang.
C. Media Massa Sebagai Media Iklan
1. Televisi sebagai salah satu media iklan
Televisi sebagai salah satu media iklan disebabkan
karena ia bekerja seperti film, ia menceritakan kisah,
membangkitkan emosi, menciptakan fantasi, dand
apat memberi dampak visual yang kuat. Karena ini
adalah medium, ia juga cocok untuk
mendemonstrasikan cara kerja sesuatu. Ia
menghidupkan brand image dan menambah
personalitas brand.33
Televisi juga memiliki kemampuan untuk muncul
tanpa diharapkan (instrussion value) yang tidak sejajar
dengan media lainnya, yaitu, iklan televisi
menggunakan indera seseorang untuk menarik
perhatiannya bahkan pada saat orang tersebut tidak
ingin menonton iklan, sebagai perbandingan, adalah
jauh lebih mudah untuk menghindari iklan majalah
atau surat kabar dengan hanya membuka-buka
halamannya atau menghindari iklan radio dengan
mengganti salurannya. Sering kali penonton televisi
merasa lebih nyaman untuk duduk memperhatikan
iklan televisi daripada mencoba menghindarinya
secara fisik maupun mental.
33 Morisan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jakarta:
Prenada Group, 2014, hal. 235
34
2. Radio Sebagai Salah Satu Media Iklan
Media penyiaran radio memiliki ciri sebagai media
dengan target audiensi yang tidak luas (sempit), yaitu
mereka yang memiliki minat atau ketertarikan
terhadap program tertentu atau khusus. Iklan radio
memiliki sifat yang sangat lokal sehingga menjadi
salah satu media yang dapat digunakan perusahaan
lokal untuk mempromosikan produknya.
Kekuatan radio sebagai salah satu media iklan
adalah biaya iklan yang murah, selektivitas,
fleksibilitas, mental imagery, promosi terpadu. Selain
kelebihan radio juga memiliki kekurangan sebagai
media iklan antara lain: kreativitas terbatas,
fragmentasi, perhatian terbatas, riset terbatas,
persaingan.
3. Media Cetak Sebagai Salah Satu Media Iklan
Dalam perencanaan media (media plan), media
cetak seperti surat kabar dan majalah memiliki posisi
yang berbeda dengan media penyiaran. Hal ini
disebabkan karena media cetak menyajian
pemasangan iklan yang informatif lebih detil yang
dapat diolah menurut tingkat kecepatan pemahaman
pembacanya.
Media cetak membutuhkan upaya dari pihak
pembaca agar iklan yang disajikan mampu memberi
efek. Untuk alasan inilah, surat kabar dan majalah
disebut juga dengan media dengan keterlibatan tinggi
35
(high-involvement media). Media cetak merupakan
media penting untuk menjangkau konsumen tertentu
atau khusus.
4. Media Online Sebagai Salah Satu Media Iklan
Media online atau yang dikenal dengan internet
didefinisikan sebagai: (a worldwide means of
exchanging information and communicating through a
series of interconnected computers) suatu metode
yang mendunia untuk saling tukar menukar informasi
dan berkomunikasi melalui computer yang saling
terkoneksi.
Internet sangat membantu perusahaan dalam
membangun hubungan merek yang lebih kuat dengan
konsumen, karyawan serta berbagai pemangku
kepentingan (stakeholder) lainnya melalui kekuatan
komunikasi dua arah. Kelebihan internet dalam media
iklan adalah: penyebaran informasi, menciptakan
kesadaran, tujuan riset, menciptakan persepsi,
percobaan produk, meningkatkan pelayanan,
meningkatkan distribusi.
Jadi, untuk mengilankan sebuah produk atau
merek ada beberapa media massa yang digunakan
perusahaan untu mengiklankannya, antara lain media
cetak seperti Koran, majalah dan tabloid, media
elektronik seperti televisi dan radio dan media online
atau internet. Dari masing-masing media massa
memiliki fungsi, kelebihan dan kekurangannya
36
masing-masing sehingga, bagi perusahaan yang ingin
mengiklankan produknya harus memerhatian
keuntungan, kelebihan dan fungsi yang lebih
menguntungan bagi perusahaan tersebut dalam
mengiklankan produk atau merek nya.
D. E-commerce
Internet menawarkan peluang untuk melakukan
penjualan produk kebutuhan hidup sehari-hari secara
langsung kepada pelanggan yang berada pada pasar
konsumsi (consumer market) atau konsumen pada pasar
industri (business-to-business market). Penjualan barang
atau jasa secara langsung (direct selling) melalui internet
dinamakan dengan istilah e-commerce. Banyak
perusahaan yang menawarkan produk menggunakan
fasilitas secara online selain melalui cara konvensional
yaitu melalui jaringan distribusi pemasaran, namun saat
ini tidak sedikit perusahaan yang hanya menjual
produknya melalui internet.
Produk yang saat ini paling banyak ditawarkan
dan diminati masyarakat melalui layanan e-commerce
antara lain: barang elektronik, buku-buku, perangkat
lunak komputer (computer software), mainan anak-anak
serta produk terkait perjalanan (travel) seperti tiket
pesawat, hotel, agen perjalanan. Produk lainnya, seperti
pakaian, otomotif, bahkan saham dan obligasi juga
diperjualbelikan melalui fasilitas e-commerce.
37
Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan
menjalankan bisnis dengan menggunakan fasilitas e-
commerce, yaitu:
1. Dapat menjangkau audiensi seluruh dunia.
2. Dapat melakukan komunikasi interaktif dengan biaya
yang efisien.
3. Dapat menjangkau target konsumen tertentu.
4. Lebih mudah menyampaikan perubahan informasi
seperti perubahan harga atau informasi lainnya.
5. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena
tersedia akses selama 24 jam, tujuh hari seminggu.
6. Merupakan saluran distribusi alternatif.
7. Menyediakan biaya penyebaran informasi merek yang
efektif dan efisien.34
E. Konformitas
1. Pengertian Konformitas
Menurut Sears dkk, konformitas merupakan
bagian dari pengaruh sosial. Konformitas (conformity)
adalah tendensi untuk mengubah keyakinan atau
perilaku seseorang agar sesuai dengan perilaku orang
lain.35
Menurut Myress, konformitas adalah perubahan
34 Morisan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:
Pprenada Group, 2014, hal. 335
35 Shelley E. Taylor, Lettia Anne Peplau, David O. Sears, ―Psikologi
Sosial‖, edisi ke-12, Jakarta:Prenadamedia Group, 2009, hal. 255
38
perilaku atau kepercayaan agar selaras dengan orang
lain.36
Konformitas muncul pada masa masa remaja awal
yaitu antara 13 tahun yang ditunjuan dnegan cara
menyamakan diri dengan teman sebaya dalam hal
berpakaian, bergaya, berprilaku, berkegiatan, dan
sebagainya. Sebagian remaja beranggapan bila mereka
berpakaian atau menggunakan aksesoris yang sama
dengan yang sedang diminati kelompok acuan, maka
timbul rasa percaya diri dan kesempatan diterima
kelompok lebih besar. Oleh karena itu, remaja
cenderung menghindari penolakan dari teman sebaya
dengan bersikap conform atau sama dengan teman
sebaya.37
Pengalaman konformitas terbentuk karena adanya
konteks kultural. Kultur individualis seperti di
Amerika Serikat dan Eropa Barat lebih menekankan
pada kebebasan dan kemandirian personal. Anak
diajari mandiri dan tegas, anak diberi banyak
kebebasan dan didorong untuk kreatif. Dalam konteks
cultural ini, aspek negatif dari konformitas cenderung
ditekankan. Tekanan konformitas dari kelompok
dianggap mengancam keunikan individu. Sebaliknya,
36 David G. Myress, Psikologi Sosial jilid 1, Jakarta: Salemba
Humanika, 2012, hal. 252
37
Albertina Saady Zebua & Rosyiana D. Nurdjayadi, ―Hubungan
Antar Konformitas & Konsep Diri Dengan Perilaku onsumtif Pada Remaja
Putri‖, 2001, (6):72-82.
39
dalam kultur kolektivis, seperti di Afrika, Asia, dan
America Latin, makna konformitasnya berbeda.
Kultur kolektivis menekankan pentingnya ikatan
dengan kelompok sosial.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konformitas
Konformitas sebuah kelompok dapat dengan
mudah terlihat dengan adanya ciri-ciri yang khas.
Menurut Baron, Branscombe, Byrne (2008)
mengemukakan secara eksplisit bahwa konformitas
remaja dipengaruhi dengan adanya tiga hal sebagai
berikut:
a. Kohesivitas kelompok
Kohesivitas kelompok adalah sejauh mana kita
tertarik pada kelompok sosial tertentu dan ingin
menjadi bagian darinya. Semakin menarik suatu
kelompok, maka semakin besar kemungkinan orang
untuk melakukan konformasi terhadap norma-norma
dalam kelompok tersebut.
b. Besar kelompok
Besar kelompok juga dapat diartikan semakin
besar ukuran kelompok, berarti semakin banyak orang
yang berperilaku dengan cara-cara tertentu, sehingga
semakin banyak yang mau mengikutinya.
c. Tipe dari norma sosial
40
Sifat norma sosial terbagi menjadi dua yaitu
injuctive, injuctive adalah sifat yang cenderung
diabaikan, sementara descriptive cenderung diikuti.38
3. Indikator konformitas
Menurut Myerss, diantara dua aspek konformitas
yaitu pengaruh informasi (informational influence)
yang merupakan keinginan untuk bertindak benar dan
pengaruh normative (normative influence) yang
merupakan keinginan agar disukai. Instrumen yang
digunakan peneliti disusun berdasarkan indikator
sebagai berikut:
a. Pemenuhan (Complience)
Compliance merupakan bentuk
konformitas yang dilakukan individu dengan cara
bertingkah laku sesuai dengan tekanan kelompok,
sementara secara pribadi ia tidak menyetujui
perilaku tersebut. compliance terjadi ketika
individu menyamakan perilaku dengan tujuan
untuk mendapatkan hadiah atau pujian dan
menghindari hukuman. Konformitas ini juga
bertujuan untuk diterima dalam kelompok atau
menghindari penolakan. Konformitas ini
dilakukan atas dasar kecemasan dan takut
mendapat celaan dari lingkungan sosialnya.39
38 Sarlito W. Sarwono & Eko A. Meinarno, ―Psikologi Sosial‖, 2011,
Jakarta:Penerbit Salemba humanika, hal. 112
39
David G. Myress, Psikologi Sosial jilid 1, Jakarta: Salemba
Humanika, 2012, hal. 252
41
Menurut Sears Konformitas Compliance ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor:40
i. Rasa takut terhadap penyimpangan
Rasa takut terhadap penyimpangan
merupakan alasan utama terjadinya
konformitas compliance. Rasa takut ini
diperkuat oleh tanggapan kelompok terhadap
perilaku menyimpang. Penyimpangan yang
terjadi dalam kelompok dapat mengakibatkan
seseorang menerima risiko yang tidak
menyenangkan seperti dikucilkan atau ditolak
oleh kelompok.
ii. Kekompakan kelompok
Semakin kuat individu tertarik pada suatu
kelompok, maka semakin kuat juga
konformitas yang dihasilkan pada diri individu
tersebut. ketika anggota kelompok bekerja
untuk satu tujuan yang sama mereka
cenderung untuk conform dibandingkan
mereka tidak berada dalam kelompok tersebut.
dan ketika rasa suka anggota kelompok yang
satu terhadap anggota kelompok semakin besar
maka, semakin besar pula harapan yang
diinginkan pada diri individu tersebut.
iii. Kesepakatan kelompok
40 Shelley E. Taylor, Lettia Anne Peplau, David O. Sears, ―Psikologi
Sosial‖, edisi ke-12, Jakarta:Prenadamedia Group, 2009, hal. 255
42
Anggota kelompok yang dihadapkan pada
keputusan kelompok yang sudah bulat, akan
merasa mendapat tekanan yang kuat untuk
dapat menyesuaikan pendapat atau
perilakunya. Namun, bila ada satu orang saja
yang tidak sependapat dengan anggota lainnya,
tingkat konformitas dalam kelompok itu pun
akan menurun.
b. Penerimaan/Acceptance
Tekanan atau tuntutan kelompok membuat
remaja rela melakukan apapun walaupun remaja
tersebut tidak menginginkannya. Jika ketaatan
tinggi, maka semakin tinggi pula konformitasnya.
Menerima juga berarti senantiasa menurut pada
kelompoknya. Kesetiaan dan kepatuhan seperti
tidak menolak jika diajak pergi oleh teman-teman
kelompok dan berusaha bertingkah laku dan
bergaya sesuai dengan aturan kelompok, serta
tidak menentang pendapat teman-teman dalam
kelompok.41
1. Kepercayaan terhadap kelompok
Tingkat kepercayaan terhadap mayoritas akan
menurun bila terjadi perbedaan pendapat,
meskipun orang yang berbeda pendapat itu
41 Shelley E. Taylor, Letitia Anne Peplau, David O Sears, ―Psikologi
Sosial‖ edisi ke-12 2009, Jakarta:Prenada Group, hal. 227
43
sebenarnya kurang ahli jika dibandingkan
anggota lain yang membentuk mayoritas.
2. Kepercayaan terhadap diri sendiri
Konformitas akan menurun jika individu
mempunyai kepercayaan yang kuat terhadap
penilaian perilakunya sendiri. Salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri
seseorang adalah tingkat penilaian individu
terhadap kemampuan yang dimilikinya. Faktor
lain adalah kesulitan, semangkiin sulit hal
yang harus dihadapi, maka semakin rendah
rasa percaya diri seseorang.
4. Perbedaan Konformitas Pada Pria dan Wanita
Konformitas juga memiliki dinamika dalam
berbagai sudut pandang gender. Stereotip
menggambarkan wanita lebih menerima, pasrah, dan
cenderung menurut ketimbang pria. Menurut Eagly
(1987), peran sosial tradisional menyatakan bahwa
pria lebih sulit dipengaruhi ketimbang wanita.
Konformitas yang terjadi terhadap pria dan wanita
tidak dapat dipastikan secara pasti. Akan tetapi, studi
Eagly (1987) menjelaskan bahwa bila perbedaan jenis
kelamin bila terjadi konformitas akan lebih banyak
disebabkan oleh penggolongan tugas menurut jenis
kelamin daripada oleh kecenderungan umum wanita
untuk menyesuaikan perilakunya. Umumnya, orang
akan menyesuaikan diri terhadap lingkungan
44
sekitarnya dan bila ia kekurangan informasi suatu
topik atau tidak penting.42
Penelitian Eagly baru-baru ini menyatakan bahwa
perbedaan jenis kelamin yang berarti sebenarnya
hanya muncul dalam jumlah kecil penelitian. Bila
perbedaan konformitas terhadap berbedaan jenis
muncul dikarenakan oleh menggolongan tugas-tugas
menurut jenis kelaminnya daripada oleh
kecenderungan umum wanita untuk menyesuaikan
perilakunya.43
Oleh karena itu, kemungkinan besar
wanita akan menyesuaikan perilakunya pada tugas-
tugas yang secara tradisional dipandang maskulin dan
kemungkinan besar pria akan lebih menyesuaikan diri
bila dihadapkan pada tugas feminism.
Menurut Sears dkk, Perempuan lebih tinggi
intensitasnya dalam melakukan konformitas daripada
pria, karena perempuan lebih melekat keinginan untu
merubah penampilan yang berhubungan dengan mode.
Para perempuan lebih menginginkan penampilan yang
selalu berubah-ubah sesuai perkembangan mode yang
terbaru. Sedangkan pria tidak terlalu memusingkan hal
tersebut sebagai suatu prioritas utama. Hal ini dapat
42 Shelley E. Taylor, Letitia Anne Peplau, David O Sears, ―Psikologi
Sosial‖ edisi ke-12 2009, Jakarta:Prenada Group, hal. 441
43
Shelley E. Taylor, Letitia Anne Peplau, David O Sears, ―Psikologi
Sosial‖ edisi ke-12 2009, Jakarta:Prenada Group, hal. 442
45
dibuktikan bahwa perempuan cenderung lebih sering
ditemukan di Mall untuk belanja berlebihan.44
Dapat disimpulkan, menurut beberapa pemaparan yang
telah dijelaskan, maka peneliti menyimpulkan konformitas
adalah perilaku seseorang untuk meniru orang lain atau
meniru beberapa trend yang sedang berkembang sesuai
dengan zamannya. Konformitas atau perilaku meniru yang
dilakukan seseorang terutama remaja sangat rentan, karena
remaja sedang dalam fase mencari jati diri, maka remaja
sangat dominan dalam melakukan perilaku konformitas agar
ia dapat dilihat dan disukai teman-temannya, atau agar
memiliki teman yang ia inginkan.
Konformitas yang dilakukan pria dan wanita juga
berbeda-beda. Pada beberapa penelitian, stereotip wanita
cenderung lebih lebih menerima, pasrah, dan cenderung
menurut ketimbang pria. Sehingga, kemungkinan besar
wanita akan menyesuaikan perilakunya pada tugas-tugas yang
secara tradisional dipandang maskulin dan kemungkinan
besar pria akan lebih menyesuaikan diri bila dihadapkan pada
tugas feminism.
44 Shelley E. Taylor, Lettia Anne Peplau, David O. Sears, ―Psikologi
Sosial‖, edisi ke-12, Jakarta:Prenadamedia Group, 2009, hal. 260-261
46
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang
mengukur perilaku sosial yang memiliki gejala yang
tampa dan dapat diamati, dapat dikonsepkan, dan dapat
diukur sebagai variabel-variabel yang muncul di
masyarakat.45
Metode penelitian kuantitatif digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.46
Alasan peneliti menggunakan pendekatan
kuantitatif ialah karena ingin menguji teori tentang
terpaan iklan Shopee terhadap perilaku konformitas,
berdasarkan fenomena yang telah peneliti amati
sebelumnya responden memiliki perilaku sosial seperti
belanja mengunakan e-commerce dan selalu up to date
dalam berbusana, bergaul, fashion bahkan gaya bicara di
kalangan mahasiswa mengikuti pada perkembangan
45 Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si., Metodologi
Penelitian Kuantitatif, , Jakarta: Kencana Prenada Media Grup), hal. 25
46
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2014), hal. 14
47
zaman, sehingga berdasarkan fenomena yang telah
peneliti amati sebelumnya, maka penelitian ini
dikhususkan untuk melihat hubungan antar variabel
pengaruh terpaan iklan Shopee dengan perilaku
konformitas mahasiswa dan untuk mendapatkan
objektivitas yang tinggi, memberikan deskripsi statistik,
dan responden yang akan peneliti teliti dalam jumlah yang
tidak sedikit dan peneliti hanya ingin melakukan
penelitian secara umum saja
Sedangkan jenis penelitian ini adalah jenis
penelitian survei. Survei merupakan penelitian yang
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat
termasuk hubungan, kegiatan, sikap, pandangan, serta
proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu
fenomena. Metode penelitian survei adalah satu bentuk
teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari
sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-
pertanyaan. Tujuannya adalah untuk memberikan
gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-
sifat serta karakter yang khas dari kasus, ataupun status
individu, yang kemudian dari sifat-sifat serta karakter
akan dijadikan hal yang bersifat umum.47 Peneliti memilih
menggunakan survei sebagai jenis penelitian karena
jumlah populasi untuk penelitian yang akan dijadikan
47 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei,
(Jakarta:LPPES,1995), cet.2 h. 5
48
sampel besar sehingga metode penelitian survey sesuai
dan tepat digunakan peneliti.
B. Tempat dan waktu Penelitian
1. Waktu penelitian
Adapun waktu penelitian ini di mulai sejak tanggal
11 September 2017 sampai bulan juli 2018 dengan
melakukan survei lokasi, penyerahan surat penelitian
dan persetujuan dosen pembimbing. Selanjutnya
peneliti melakukan penelitian lanjutan, yaitu menggali
data dan melakukan pengambilan data.
2. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian skripsi ini yaitu
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Adapun yang dijadikan alasan dan pertimbangan
pemilihan lokasi penelitian ini adalah:
1. Peneliti memilih lokasi tersebut karena subjek pada
penelitian ini adalah mahasiswa dari Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang mengerti dalam
penggunaan media untuk kegiatan belajar dan lainnya
yang digunakan oleh mahasiswa.
2. Peneliti telah melakukan pengamatan dalam perilaku
konformitas pada mahasiswa selama dalam kegiatan
di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta seperti cara berpakaian,
berbicara dan berinteraksi sesama mahasiswa.
49
3. Peneliti belum menemukan hasil penelitian tentang
pengaruh terpaan iklan Shopee terhadap perilaku
konformitas pada mahasiswa.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
yang berkaitan dengan masalah penelitian.48
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
aktif Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan Tahun
2015 dengan jumlah 501 mahasiswa.
Berikut tabel jumlah populasi mahasiswa angkatan
2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta:
Tabel 3. 1 Populasi
No. Jurusan Jumlah mahasiswa
1. KPI 175 Mahasiswa
2. Jurnalistik 64 Mahasiswa
3. BPI 54 Mahasiswa
4. MD/MHU 101 Mahasiswa
5. PMI 28 Mahasiswa
6. KESOS 79 Mahasiswa
Jumlah: 501 Mahasiswa
48 Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D,
(Bandung: Alfabeta, 2014), hal. 89.
50
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi
yang menjadi sumber data sebenarnya dalam
penelitian. Sampel juga merupakan sebuah cuplikan
yang diambil dari satu populasi dan diteliti secara
professional.49
Seluruh populasi di atas dari jurusan yang berbeda
akan tetapi menurut peneliti dianggap sama karena:
1. Berasal dari angkatan yang sama yakni angkatan
tahun 2015
2. Mahasiswa memiliki usia dalam tahun kelahiran
yang relatif sama antara tahun 1997-1998
3. Mahasiswa tersebut berada dalam Fakultas yang
sama yaitu Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan demikian untuk mengetahui
jumlah responden yang menjadi sampel dalam
penelitian ini dihitung dengan rumus Slovin.
Rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel
minimal (n) jka diketahui ukuran populasi (N)
pada taraf signifikansi a. sehingga kemungkinan
terjadinya kesalahan yaitu 5% atau a=0,05.
Adapun rumus Slovin adalah sebagai berikut:50
49 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan
Kualitatif dan Kuantitatif (Jakarta: Erlangga,2009) hal. 30
50
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:
Kencana, 2006)
51
Dimana:
N= sampel
N= Jumlah Populasi
E=perkiraan tingkat kesalahan yang digunakan
sebesar 5%
= 222,4 = 223 Mahasiswa
Sehingga jumlah yang akan dijadikan sampel
sejumlah 223 mahasiswa.
Keterangan:
N = ukuran populasi
e = nilai error sebesar 5%
Derajat error yang ditentukan dalam penelitian ini
adalah 5 %
D. Variabel Peneltian
Variabel dalam penelitian yang berjudul
―Pengaruh Terpaan Iklan E-Commerce Shopee Terhadap
Perilaku Konformitas di Kalangan Mahasiswa‖ adalah:
1. Variabel independen ( X )
Variabel independen atau variabel bebas dalam
penelitian ini adalah terpaan iklan Shopee yang
meliputi frekuensi, intensitas dan durasi menonton
tayangan iklan Shopee di berbagai media massa.
2. Variabel dependen (Y)
52
Variabel dependen atau variabel terikat dalam
penelitian ini adalah perilaku konformitas yang
meliputi pemenuhan (compliance) dan penerimaan
(acceptance) di kalangan mahasiswa angkatan 2015
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
E. Definisi Operasional dan Indikaktor Variabel
Definisi operasional merupakan definisi yang
didasarkan pada sifat-sifat variabel yang diteliti, bersifat
spesifik, dan menggambarkan karakteristik variabel-
variabel penelitian dan juga hal-hal yang dianggap
penting. Dari definisi operasional ini kemudian akan
didapat suatu indikator yang akan dijadikan acuan untuk
mengukur variabel yang diteliti.
1. Variabel X yaitu terpaan iklan
Terpaan iklan merupakan segala bentuk
informasi yang dikirim oleh pemasar kepada
konsumen dengan tujuan dapat memengaruhi
konsumen. Terpaan iklan mengakibatkan
terbentuknya suatu sikap yang berakhir pada
keputusan pembelian. Terpaan dapat ditentukan
dengan 3 dimensi yaitu: frekuensi, intensitas, dan
durasi. Frekuensi (seberapa sering iklan dilihat,
dibaca, dan didengar), intensitas (seberapa jauh
khalayak mengerti dengan pesan iklan), dan durasi
(seberapa lama khalayak memperhatikan iklan).
2. Variabel Y yaitu perilaku konformitas
53
Konformitas adalah keyakinan untuk merubah
perilaku individu agar menjadi yang sesuai atau
diinginkan orang lain. Perilaku konformitas yang
digunakan dalam penelitian ini diambil dari pendapat
Myress yaitu meliputi: pemenuhan (keinginan
individu agar melakukan apa yang disenangi
kelompoknya), dan penerimaan (Tekanan atau
tuntutan kelompok membuat remaja rela melakukan
apapun walaupun remaja tersebut tidak
menginginkannya).
54
Tabel 3. 2 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian
Variabel Sub. Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Independen
Terpaan
Iklan Shopee
(X)
Terpaan iklan merupakan kegiatan mendengar,
melihat, dan membaca pesan- pesan media
ataupun pengalaman dan perhatian terhadap
pesan tersebut. Terpaan terjadi ketika sebuah
iklan ditempatkan pada beberapa media massa.
Terpaan dapat ditentukan dari frekuensi,
intensitas, dan durasi. Terpaan iklan yang terus-
menerus mengakibatkan pengaruh dalam
kognitif, afektif, dan konatif individu.
Ordinal
Frekuensi Frekuensi yaitu seberapa sering iklan dilihat,
dibaca, dan didengarkan.semangkin tinggi
frekuensinya semangkin pesan tersebut
menempel dalam benak konsumen dan
mendapatkan perhatian dari konsumen.
Mahasiswa melihat,
mendengar dan membaca:
- Tingkat keseringan
mahasiswa melihat iklan
- Tingkat keseringan
mendengar musik
pengiring dalam iklan
Ordinal
Intensitas Intensitas yaitu seberapa jauh konsumen
memberikan perhatian pada suatu iklan dan
mengerti isi pesan yang disampaikan pada iklan
tersebut.
Kognitif
Mengetahui
- Mahasiswa
mengetahui iklan
Shopee
Ordinal
55
Memahami
- Mahasiswa
memahami isi pesan
iklan yang di
sampaikan oleh
Shopee
Afektif
Merasakan
- Mahasiswa merasakan
adanya manfaat dari
pesan yang
disampaikan oleh
iklan Shopee
Menyukai
- Mahasiswa tertarik
dengan iklan yang di
tampilkan Shopee
Menerima
- Mahsiswa menerima
dengan jelas pesan
iklan yang
disampaikan oleh
Shopee
Menilai
- Mahasiswa merespon
iklan tersebut dengan
56
mengunduh
aplikasinya.
Konatif
Mengimplementasikan
- Mahasiswa mulai
menggunakan Shopee
sebagai salah satu alat
untuk belanaja online
- Mahasiswa merasa
terbantu dengan
adanya aplikasi
Shopee
Durasi Durasi yaitu seberapa lama iklan diputar,
ditayangkan, dilihat, dan didengarkan oleh
mahasiswa. Durasi yang terdapat pada iklan
Shopee selama 1 menit 30 detik.
Mahasiswa menyaksikan lama
iklan di putar selama:
1. selama 10 detik dari
pemutaran iklan
2. Selama 20 detik
pemutaran iklan
3. Selama 30 detik
pemutaran iklan
4. Sampai habis pemutaran
iklan
Ordinal
Dependen
Perilaku
konformitas
(Y)
Perilaku konformitas adalah perilaku yang
dapat diartikan suatu perubahan tingkah laku,
sikap, atau keyakinan seseorang yang
dihasilkan dari diantaranya pemenuhan
57
(compliance) dan penerimaan (acceptance)
sebagai data dari tekanan yang dihasilkan
individu melalui pergaulan dan mengikuti
seseorang atau kelompok yang ia senangi dan
mengikuti gaya hidup individu atau suatu
kelompok agar merasa dirinya dianggap eksis
dan disukai oleh anggota kelompok tersebut.
Pemenuhan/
Compliance
Compliance merupakan bentuk konformitas
yang dilakukan mahasiswa dengan cara
bertingkah laku sesuai dengan tekanan
kelompok, sementara secara pribadi ia tidak
menyetujui perilaku tersebut.
1. Rasa takut terhadap penyimpangan
Rasa takut terhadap penyimpangan
diperkuat oleh tanggapan kelompok
terhadap perilaku menyimpang.
Penyimpangan yang terjadi dalam
kelompok dapat mengakibatkan
seseorang menerima resiko yang tidak
menyenangkan seperti dikucilkan atau
ditolak oleh kelompok.
2. Kekompakan kelompok
Semangkin kuat mahasiswa tertarik
pada suatu kelompok, maka
1. Rasa takut terhadap
penyimpangan
- Mahasiswa rela
menghabiskan uang
untuk mengikuti
trend fashion agar di
terima oleh teman-
temannya.
2. Kekompakan kelompok
- mahasiswa berusaha
untuk memenuhi
semua yang sedang
trend saat ini.
3. Kesepakatan kelompok
- Mahasiswa memiliki
perasaan dan
pandangan yang
sama pada
Ordinal
58
semangkin kuat juga konformitas yang
dihasilkan pada diri mahasiswa
tersebut. ketika anggota kelompok
bekerja untuk satu tujuan yang sama
mereka cenderung untuk conform
dibandingkan mereka tidak berada
dalam kelompok tersebut. dan ketika
rasa suka anggota kelompok yang satu
terhadap anggota kelompok
semangkin besar maka, semangkin
besar pula harapan yang diinginkan
pada diri individu tersebut.
3. Kesepakatan kelompok
Anggota kelompok yang dihadapkan
pada keputusan kelompok yang sudah
bulat, akan merasa mendapat tekanan
yang kuat untuk dapat menyesuaikan
pendapat atau perilakunya.
kelompok/sesorang/
lifestyle saat ini.
Penerimaan/
Acceptance
Tekanan atau tuntutan kelompok membuat
mahasiswa rela melakukan apapun walaupun
mahasiswa tersebut tidak menginginkannya.
Jika ketaatan tinggi, maka semangkin tinggi
pula konformitasnya.
Diantaranya:
1. Kepercayaan terhadap
kelompok
- Mahasiswa mengikuti
gaya hidup seperti
yang dilakukan anak
muda zaman sekarang.
2. Kepercayaan terhadap diri
sendiri
Ordinal
59
1. Kepercayaan terhadap kelompok
Tingkat kepercayaan terhadap
mayoritas akan menurun bila terjadi
perbedaan pendapat, meskipun orang
yang berbeda pendapat itu sebenarnya
kurang ahli jika dibandingkan anggota
lain yang membentuk mayoritas.
2. Kepercayaan terhadap diri sendiri
Konformitas akan menurun jika
individu mempunyai kepercayaan
yang kuat terhadap penilaian
perilakunya sendiri. Salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi
kepercayaan diri seseorang adalah
tingkat penilaian individu terhadap
kemampuan yang dimilikinya.
- mahasiswa percaya
trend yang ia ikuti
tersebut baik untuk
dirinya.
60
F. Kerangka Berpikir
Adapun kerangka pemikiran yang digunakan
peneliti dalam merumuskan masalah ini adalah sebagai
berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
Variabel Y
(Perilaku
Konformitas)
1. Pemenuhan
(Compliance)
a. Rasa takut
terhadap
penyimpangan
b. Kekompakan
kelmpok
c. Kesepakatan
kelompok
2. Penerimaan
(Acceptance)
a. Kepercayaan
terhadap
kelompok
b. Kepercayaan
terhadap diri
sendiri
Variabel X
(Terpaan Iklan)
1. Frekuensi tayangan
iklan Shopee
2. Pengaruh kognitif,
afektif, dan konatif
pada tayangan iklan
Shopee
3. Durasi penayangan
iklan Shopee
Perubahan perilaku
mahasiswa:
- Tinggi
- Sedang
- Rendah
61
G. Uji Intrsumen
Untuk mempermudah dalam mengubah data,
item-item yang tersusun dari indikator yang ada diberikan
skor dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala
sosial.51
Adapun 5 kategori jawaban dalam skala Likert
dan dimana setiap item pernyataan diberikan empat
pilihan jawaban skala dengan skor ordinal sebagai
berikut:52
Tabel 3. 3 Skala Likert
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Cukup Setuju (CS) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (SS) 5
Selanjutnya, untuk mengetahui apakah instrumen
tersebut tepat untuk melakukan pengukuran dan untuk
mengukur konsistensi instrumen penelitian, maka
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
51Umi Zulfi, Metode Penelitian Sosial, (Yogyakarta: Cahaya Ilmu,
2011), hal. 80
52
Umi Zulfi, Metode Penelitian Sosial, (Yogyakarta: Cahaya Ilmu,
2011), hal. 80
62
1. Uji validitas
Suatu skala dikatakan valid jika skala
tersebut sesuai dengan apa yang seharusnya
diukur. Berdasarkan penelitian ini menggunakan
sebaran kuesioner maka uji validitas yang
digunakan ialah validitas konstruk. Validitas
konstruk berkaitan dengan tingkatan dimana
skala mencerminan dua peran sebagai konsep
yang sedang diukur. Dua aspek pokok dalam
validitas konstruk ialah secara alamiah bersifat
teoritis dan statistik. Pada uji Validitas ini,
peneliti menggunakan Microsoft Excel 2007.
Berdasarkan hasil uji validitas pada 30
responden, dari 59 item yang diajukann
menghasilkan 47 item yang valid dan 12 item
yang tidak valid. Pada skala terpaan iklan Shopee
dari 23 item yang diajukan terdapat 6 item yang
tidak valid dan dari skala konformitas dari 36
item yang diajukan terdapat 6 item pernyataan
yang tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Relabilitas menunjuk pada adanya
konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala
pengukuran tertentu. Relabilitas berkonsentrasi
pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya.
Pada kali ini peneliti menggunakan uji instrumen
relability Analisis dengan metode Alfa Cronbach
63
dan menggunakan software SPSS versi 22 for
windows release.
Rumus untuk menentukan koefesien
reliabilitas alfa cronbach adalah sebagai berikut:
Standar yang digunakan dalam
menentukan reliabilitas atau tidaknya suatu
instrumen penelitian umumnya adalah
perbandingan antara nilai r-hitung dengan r-tabel
pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat
signifikansi 5% nilai r-hitung diwakili oleh nilai
alpha, apabila alpha| hitung lebih besar dari pada
r-tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka
suatu instrumen dapat disebut reliable.53
Adapun hasil uji reliabilitas variabel
terpaan iklan Shopee berdasarkan perhitungan
dengan aplikasi SPSS for windows 22 diperoleh
tabel hasil output sebagai berikut:
Tabel 3.4 Hasil Output Uji Reliabilitas Variabel X
(Terpaan Iklan)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.880 17
53 Sarjono & Julianita, SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar Aplikasi
Untuk Riset, (Jakarta: Salemba Empat, 2011)hal. 35.
64
Dengan demikian dapat kita lihat dari hasil
output tabel. hasilnya dapat diketahui nilai Alpha
Cronbach untuk variabel Terpaan Iklan Shopee
sebesar 0,88.
Adapun hasil uji reliabilitas perilaku
konformitas pada mahasiswa berdasarkan
perhitungan dengan SPSS Windows versions 22
diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.5 Hasil Output Variabel Y
(Perilaku Konformitas Mahasiswa)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.932 30
Dengan demikian dapat kita lihat dari hasil
output tabel. Hasilnya dapat diketahui nilai Alpha
Cronbach untuk variabel perilaku konformitas
sebesar 0,932.
Dari hasil kedua output uji reliabilitas nilai
tertinggi dapat dilihat uji mendapatkan nilai
tertinggi yaitu 0,932 dibandingkan uji reliabilitas
variabel terpaan iklan dengan nilai 0,880. Hasilnya
dapat diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach
untuk kedua variabel dikatakan (reliable), karena
diperoleh nilai Alpha Cronbach >0,6.
65
H. Sumber Data Penelitian
Sumber data yang akan ditelusuri untuk
memperoleh data lapangan terdiri atas 2 sumber, yaitu:
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer yaitu: sumber data atau
informasi dari sumber utama, biasanya disebut dengan
responden. Data yang diperoleh melalui pertanyaan
tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan
dengan menggunakan metode wawancara.54
Peneliti
memilih menggunakan kuesioner sebagai sumber data
dan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa
angkatan 2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder yaitu: data atau bahan yang
bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk
memperoleh data atau informasi untuk menjawab
masalah yang diteliti. Penelitian ini juga dikenal
dengan penelitian yang menggunakan studi
kepustakaan.55
terkait penelitian ini peneliti
menggunakan buku-buku, catatan dan transkip,
artikel, serta dokumentasi sebagai sumber data
sekunder.
54
Jonathan Sarwono, Metode penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), Cet 1, hal. 16 55
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), cet 1 , hal. 17
66
I. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diinginkan dalam
penelitian ini, maka peneliti melakukan pengumpulan data
primer berupa data-data yang diperoleh dari hasil
lapangan atau di lokasi penelitian.
1. Angket
Angket merupakan serangkaian atau daftar
pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian
dikirim untuk diisi oleh responden. Angket merupakan
suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analisa mempelajari sikap-sikap,
keyakinan, perilaku dan karakteristik beberapa orang
utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh
sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah
ada.56
Pertanyaan dalam angket menggunakan jenis
angket tertutup dan akan dijawab oleh para responden
yakni mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta angkatan.
2. Kepustakaan
Merupakan data yang diperoleh dari sumber-
sumber tertulis yang dikumpulkan melalui penelitian
kepustakaan, untuk mencari konsep dan teori-teori
yang berhubungan dengan masalah data pendukung
56 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS (Jakarta: Prenada Media, 2014)
cetakan ke-2.
67
skripsi ini melalui buku, artikel dan literatur-literatur
lain yang peneliti butuhkan.
J. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan dengan lengkap,
tahapan berikutnya adalah tahap analisa data. Analisa data
adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah dinterpretasikan. Analisa data diperlukan
agar peneliti dapat menghasilkan hasil yang dapat
dipercaya. Pada tahap ini data akan dimanfaatkan
sedemikian rupa sehingga diperoleh kebenaran-kebenaran
yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan yang
diajukan dalam penelitian. Dalam menganalisis data,
peneliti menggunakan analisis kuantitatif, yaitu data yang
diperoleh dapat dikumpulkan kemudian diolah melalui
tiga tahap yaitu editing, coding, dan tabulating.57
1. Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data
yang telah dikumpulkan karena kemungkinan data
yang telah dikumpulkan tidak logis dan meragukan.
Tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan
yang terdapat pada pencatatan dilapangan dan bersifat
koreksi.
2. Coding yaitu pemberian kode-kode pada tiap-tiap data
yang termasuk dalam kategori sama.
57 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta:
Bumi Aksara,2004) hal. 24
68
3. Tabulating yaitu membuat tabel-tabel yang berisikan
data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis
yang dibutuhkan.
Selanjutnya data akan dianalisis dengan cara sebagai
berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari
uji prasyaratan analisis data atau uji asumsi klasik,
artinya sebelum kita melakukan analisis yang
sesungguhnya, data penelitian tersebut harus di uji ke-
normalan distribusinya. Data yang digunakan untuk
menguji apakah model regresi, variabel terikat dan
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak.58
Normalitas dapat diketahui dengan melihat tabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pada Kolom
sig (signifikansi) yaitu jika signifikansi kurang dari
0,05, kesimpulannya data tidak berdistribusi normal.
Jika signifikansi lebih dari 0,05, maka data
berdistribusi normal.59
b. Uji Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan
secara linier antara variabel independen dengan
58
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM
SPSS.21 (Edisi 7), (Semarang: Penerbit Universitas Dipenogoro, 2013), hal.
160. 59
Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta:
Penerbit ANDI, 2014), hal. 74.
69
variabel dependen.60
Oleh karena dalam penelitian ini
terdiri dari satu variabel independen dan satu variabel
dependen, untuk mengetahui berapa besar pengaruh
terpaan iklan Shopee terhadap Perilaku Konformitas
Mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
maka peneliti menggunakan uji analisis regresi linier
sederhana untuk menguji signifikan atau tidaknya
hubungan dua variabel melalui koefesien regresinya.
Kemudian dengan uji regresi linier sederhana ini dapat
diketahui pula sejauh mana perubahan nilai variabel
independen terhadap variabel dependen61
Adapun
persamaan regresi linier sederhana adalah:62
Y= a+bX
Ket:
Y = Variabel dependen (perilaku konformitas
mahasiswa)
a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefesien regresi, yang
menunjukan angka peningkatan atau penurunan
Variabel dependen yang didasarkan pada
perubahan variabel independen
60 Prof. Dr. H. Agus Irianto, Statistik, (Jakarta: Kencana Prenad
Media Grup, 2004),hal. 157.
61
Prof. Dr. H. Agus Irianto, Statistik, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup, 2004), hal. 178.
62
Prof. Dr. H. Agus Irianto, Statistik, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup, 2004),hal.158
70
X = Variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu (terpaan iklan Shopee)
c. Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan
secara linier berganda dua atau lebih variabel
independen (X1, X2,… Xn) dengan variabel dependen
(Y). analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif63
. Untuk mengetahui
berapa besar terpaan iklan yang mempengaruhi
perilaku konformitas mahasiswa aktif angkatan 2015
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta peneliti melakukan uji
regresi linier berganda.
Adapun persamaan regresi linier berganda adalah:
Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X564
Keterangan :
Y= Variabel Dependen (perilaku konformitas)
a = harga konstan
b1 = koefesien regresi parsal ukuran (Frekuensi)
b2 = koefesien regresi parsal ukuran (Durasi)
b3 = koefesien regresi parsal ukuran (Intensitas,
Kognitif)
63 Iqbal hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2004), hal. 107
64
Sugiyono, statistic untuk penelitian, (Bandung: Alfabeta,2012) hal.
261
71
b4 = koesiensi regresi parsial ukuran (Intensitas,
Afektif)
b5 = koefesien regresi parsial ukuran (Intensitas,
Konatif)
d. Uji Koefesien Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mencari arah
dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih
baik hubungan yang bersifat simetris, kausal, dan
reciprocal.65
Uji koefesien korelasi dilakukan dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
bagaimana kekuatan dan arah hubungan antara
variabel independen yaitu terpaan iklan Shopee dan
variabel dependen yaitu Perilaku Konformitas
mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Untuk mengetahui kekuatan hubungan kedua variabel
tersebut dengan cara mengintepretasikan nilai yang
diperoleh dari uji koefesien korelasi dengan
berpedoman pada ketentuan berikut:
65 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2012),
hal. 260
72
Tabel 3. 6 Interval koefesien Korelasi dan Kekuatan
Hubungan66
No. Interval Nilai Kekuatan Hubungan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KK=0,00
0,00 < KK ≤ 0,20
0,20 < KK ≤ 0,40
0,40 < KK ≤ 0,70
0,70 < KK ≤ 0,90
0,90 < KK ≤ 1,00
KK – 1,00
Tidak ada
Sangat rendah atau lemah sekali
Rendah atau lemah tapi pasti
Cukup berarti atau siding
Tingkat atau kuat
Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat
diandalkan
Sempurna
e. Uji Koefesien Determinasi
Koefisiensi determinasi (R Square) adalah
angka yang menyatakan atau digunakan untuk
mengetahui kontribusi atau sumbangan yang
diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas)
terhadap variabel Y (terikat). Koefesien determinasi
(R Square) dapat dipakai untuk memprediksi
seberapa besar kontribusi pengaruh variabel bebas
(X) dengan variabel terikat (Y).67
Nilai koefesien determinasi terletak antara 0
sampai 1. R2
semangkin mendekati angka satu maka
semangkin baik kemampuan variabel independen
menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS
koefesien determinasi terletak pada tabel Model
66 Syofian Siregar, Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif
Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 7, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2013), hal. 337 67
Syofian Siregar, Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif
Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 7, hal. 337.
73
Summary dan tertulis R. Dengan demikian koefesien
determinasi dapat dihitung dengan rumus: 68
KD = r2
x 100%
Dimana: KD = Koefesien Determinasi (angka atau
indeks yang digunakan untuk
mengetahui besarnya sumbangan
suatu variabel terhadap variasi
variabel lain.
r2 = kuadrat Koefesien Korelasi (nilai R
square dalam output Microsoft SPSS
22 for windows.
f. Uji F- Test (Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas secara simultan (bersama) terhadap
variabel terikat. Hasil uji F dapat dilihat dalam tabel
ANOVA. Menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05),
jika nilai probabilitas <0,05 maka dapat dikatakan
terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan
antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Namun, jia nilai signifikansi >0,05 maka tidak
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-
sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji F bisa dilakuan dengan bantuan software SPSS 22.
Untuk melakukan uji hipotesis, maka ada beberapa
ketentuan yang perlu diperhatikan, seperti berikut ini:
68 Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terpaan
(Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2010) hal. 19-20
74
Ho = Tidak ada pengaruh antara variabel X dan
signifikan terhadap variabel Y.
Ha = Ada pengaruh antara variabel X dan signifikan
terhadap variabel Y.
Dasar pengambilan keputusan69
:
- Apabila angka probabilitas signifikasi >0,05, maka
Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak
signifikan.
- Apabila angka probabilitas signifikasi<0,05, maa
Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, signifikan.
Jika Fhitung Ftabel maka Ho diterima
Jika Fhitung Ftabel maka Ho ditolak.70
g. Uji T-test (Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa
jauh pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat. Untuk mengukurnya dapat
digunakan rumus, sebagai berikut:
Keterangan:
n = banyaknya sampel
r = koefisien korelasi
Harga t yang diperoleh dari perhitungan rumus
di atas dibandingkan dengan harga ttabel dengan
69 Sarjono & Jlianita, SPSSvs LISREL : Sebuah Pengantar Aplikasi
Untuk Riset, (Jakarta: Salemba Empat,2001), hal. 112 70
Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, hal. 157-158.
75
menentukan tingkat signifikansi uji dua pihak dan
derajat kebebasan (db) = (n-2). Jika thitung dari ttabel
maka Ho ditolak (berarti ada hubungan yang
signifikan).71
K. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang
bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang
kebenarannya masih lemah sehingga harus di uji secara
empiris.72
Berdasarkan perumusan masalah yang telah
dikemukakan maka hipotesis yang akan di jawab dan di
buktikan dalam penelitian ini adalah:
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan terpaan
iklan Shopee terhadap perilaku
konformitas mahasiswa angkatan 2015
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Ha : Ada pengaruh signifikan terpaan iklan
Shopee terhadap perilaku konformitas
mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
71
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktik Riset Komunikasi: Disertai
Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi
Organisasi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 175.
72
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
(Jakarta: PT: Rineka Cipta, 2002), edisi revisi IV, hal. 31
76
BAB IV
GAMBARAN UMUM DAN HASIL ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum
1. Gambaran Umum Shopee Indonesia
a. Tentang Shopee
Shopee adalah mobile-platform pertama di
Asia Tenggara (Indonesia, Filiphina, Malaysia,
Singapura, Thailand, Vietnam dan Taiwan) yang
menawarkan transaksi jual beli online yang
menyenangkan, gratis, dan terpercaya via ponsel.
Keamanan transaksi terjamin dan pesanan akan
diterima dan jika dibatalkan uang akan
dikembalikan dengan Garansi Shopee.
Shopee adalah pusat perbelanjaan online
dimana kita bisa mendapatkan update terkini dari
penjual yang kita ikuti, sekaligus dari pengguna
favorit kita. Berbelanja dan berjualan menjadi
lebih menyenangkan dengan fitur sosial, dimana
ketika kita ingin berjualan di platform Shopee
maka kita bisa menyebarkan produk yang kita jual
ataupun barang favorit kita hanya dengan satu klik
saja.
Shopee dapat melakukan Cek rating dan
review toko-toko yang ada dan temukan penjual
yang terpercaya dengan mudah. Karena Shopee
selalu mengutamakan keamanan transaksi untuk
77
para pembelinya, dengan menggunakan Garansi
Shopee, kita akan mendapatkan uang kembali jika
kita tidak menerima pesanan dengan baik.
Selain itu, Shopee menyediakan sarana
yang tepat untuk mendukung para penjual dalam
berjualan di Shopee. Untuk meningkatkan
popularitas produk jualan, para penjual dapat
melakukan dengan ikut serta dalam kampanye
dan promosi yang disediakan. Gunakan Shopee
Seller Centre untuk mengorganisir produk,
melacak pengiriman, mengatur pesanan, dan
mengukur performa toko dan menyebarkan
informasi produk, di media sosial, seperti
Facebook, Twitter, dan Instagram. Bangun
reputasi toko dengan mengumpulkan rating dan
review positif dari para pembeli. Shopee
sepenuhnya gratis tanpa komisi atau biaya
pengunduhan.73
b. Tujuan dan Sasaran Shopee
Shopee merupakan salah satu marketplace
yang sudah membuka cabangnya di Indonesia.
Shopee sudah menjadi salah satu tempat belanja
online yang sedang digandrungi oleh para
pengguna gawai (gadget). Tujuan dari Shopee
adalah untuk memudahkan masyarakat dalam
73 Situs Shopee.co.id, tanggal terbit 07-april-2017, tanggal akses 10-
agustus-2017 pukul 20:34 P.M
78
memenuhi kebutuhannya. Semangkin
berkembangnya dunia teknologi dan informasi
membuat masyarakat yang termasuk ke dalam net-
generation lebih cerdas dalam memanfaatkan
teknologi. Sehingga masyarakat tidak perlu
berlelah diri dalam mencari apa yang mereka
butuhkan karena sudah tersedia di berbagai
platform di dunia maya.
Selanjutnya Shopee merupakan
marketplace yang banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia khususnya para pengguna
gawai. Begitupun yang menjadi sasaran dari
Shopee. Shopee menjadikan anak muda, ibu-ibu
dan bapak-bapak yang menggunakan gawai
menjadi sasaran melalukan jual-beli di platform
Shopee.74
2. Profil Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
(FIDKOM)
a. Sejarah Berdirinya FIDKOM
Sebelum berdirinya sebagai fakultas,
fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
mulanya adalah sebuah jurusan di Fakultas
Ushuludin. Setelah menginduk kurang lebih 25
tahun, maka pada tahun 1989 Jurusan Dakwah
74 Situs Shopee.co.id, tanggal terbit 07-april-2017, tanggal akses 10-
agustus-2017 pukul 20:34 P.M
79
memisahkan diri dan mandiri sebagai sebuah
fakultas. Pada saat berdiri, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi memiliki dua jurusan:
Jurusan Komunikasi penyiaran Islam dan Jurusan
Bimbingan Penyuluhan Islam.
Pada tahun akademik 1997-1998, Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi membuka
Jurusan Manajemen Dakwah (MD). Setahun
kemudian tepatnya tahun akademik 1998-1999,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
membuka Jurusan Pengembangan Masyarakat
Islam (PMI).
Semangkin besarnya tuntutan kebutuhan
terhadap sarjana-sarjana Muslim yang memiliki
kemampuan dalam menangani masalah-masalah
sosial maka pada tahun akademik 2003-2004,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
membuka Konsentrasi kesejahteraan Sosial
(KESSOS) di bawah jurusan PMI. Pada tahun
akademik 2003-2005, sejalan dengan semangkin
besarnya minat calon mahasiswa KPI khususnya
untuk bidang komunikasi dan media massa,
Fakultasn Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
membuka Konsentrasi Jurnalistik yang berada
dibawah jurusan KPI.
Dari namanya sudah jelas bahwa Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi bertugas
80
mengahasilkan ahli-ahli dakwah yang kompeten
dan siap mengabdi kepada masyarakat pada
umumnya dan umat islam pada khususnya.
Fakultas ini berusaha mengembangkan ilmu
dakwah dan menerapkannya dalam konteks tempat
dan zaman. Jurusan di Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi telah banyak melahirkan alumni
yang diakui kapabilitas dan reputasinya di tengah
masyarakat.75
b. Visi dan Misi FIDKOM
Visi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi adalah: ―menjadikan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai pusat
keunggulan dalam kajian ilmu-ilmu dakwah,
mengembangkan masyarakat Islam dan
Komunikasi Kontemporer‖. Sedangkan misinya
adalah:
Menyelenggarakan pendidikan dan pelajaran
yang berkualitas dan mumpuni dalam ilmu
dakwah dan komunikasi.
Melakuan penelitian yang berkualitas dalam
rangka mengembangkan ilmu dakwah dan
ilmu komunikasi, dan mempublikasikannya,
bai nasional, regional, dan internasional.
Melakukan pengabdian kepada masyarakat
secara konsisten dan berkesinambungan dalam
75 Info Fakultas, diakses 16 agustus 2017, dari www.uinjkt.ac.id
81
rangka mengamalkan ilmu dakwah dan ilmu
komunikasi.
Mengembangkan spiritual, moral, dan etika
pembangunan bangsa.
Melakukan secara aktif kerjasama yang
produktif dengan lembaga dan instansi terkait,
baik dalam maupun luar negeri untuk
kepentingan pengembangan dakwah dan
masyarakat Islam.
Melakukan pembinaan akhlak mulia,
kreatifitas dan life skill mahasiswa.
Menjalin silaturahmi secara intensif dengan
alumni dan wali mahasiswa untuk membangun
kejayaan fakultas.76
76Tim penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2012. H. 175
82
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
83
83
B. Temuan dan Analisis Data
1. Klasifikasi Responden
Hasil analisis mengenai profil responden diperoleh
data mengenai responden yang menjadi sampel dalam
penelitian ini, antara lain: jenis kelamin responden,
usia responden dan jurusan yang diambil responden.
Selanjutnya akan dijelaskan dalam bentuk tabel
beserta isinya.
a. Jenis Kelamin Responden
Berikut karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin responden:
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis kelamin Jumlah
Responden
Persentase
1. Perempuan 132 59,45%
2. Laki-laki 91 40,54%
Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
sebanyak 132 responden berjenis kelamin
perempuan dan 91 responden berjenis kelamin
laki-laki. Berdasarkan jumlah tersebut, maka
sebagian besar responden dalam penelitian ini
berjenis kelamin perempuan.
b. Usia responden
Berikut karakteristik responden
berdasarkan usia responden:
84
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Persentase
1. 18 Tahun 5 Responden 2,25%
2. 19 Tahun 88 Responden 39,63%
3. 20 Tahun 73 Responden 32,88%
4. 21 Tahun 56 Responden 25,22%
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa
karakteristik responden berdasarkan usia adalah
sebanyak 5 responden berusia 19 tahun, kemudian
sebanyak 56 responden berusia 19 tahun,
selanjutnya sebanyak 73 responden berusia 20
tahun dan terakhir sebanyak 88 responden berusia
21 tahun.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka
sebagian besar responden dalam penelitian ini
berusia 19 tahun dengan demikian responden
penelitian ini berada dalam usia produktif.
c. Jurusan yang diambil responden
Untuk mendapatkan jumlah sampel pada
masing-masing jurusan peneliti menguraikannya
sebagai berikut.
85
Setelah itu, hasil persentase yang telah di
hitung di kali jumlah sampel secara keseluruhan.
Hasil dari sampel masing-masing jurusan sebagai
berikut:
= 35%
= 13%
= 11%
= 20%
= 6%
= 16%
Setelah masing-masing jurusan
mendapatkan nilai persentase maka selanjutnya
peneliti melakukan pengambilan sampel dengan
menghitung menggunakan cara sebagai berikut:
Berikut cara perhitungan untuk mengambil
jumlah sampel masing-masing jurusan:
KPI = 35% X 223 = 77 orang
JURNALISTIK = 13% X 223 = 29 orang
BPI = 11% X 223 = 24 orang
MD/MHU = 20% X 223 = 44 orang
KESSOS = 16% X 223 = 36 orang
PMI = 6% X 223 = 13 orang
Sampel/Jurusan = hasil persentase per jurusan x jumlah
sampel secara keseluruan
86
Setelah mendapatkan hasilnya
peneliti merangkumnya sebagai berikut:
Tabel 4. 3 Karakter Responden Berdasarkan Jurusan
No. Jurusan Jumlah responden Persentase
1. KPI 77 Responden 35%
2. JURNALISTIK 29 Responden 13%
3. BPI 24 Responden 11%
4. MD 44 Responden 20%
5. KESOS 36 Responden 16%
6. PMI 28 Responden 6%
Berdasarkan hasil di atas, diketahui bahwa
karakteristik responden berdasarkan jurusan
adalah sebanyak 77 responden adalah jurusan
KPI, 29 responden adalah jurusan Jurnalistik,
24 responden adalah jurusan BPI, 44
responden adalah jurusan MD, 36 responden
adalah jurusan KESOS, dan terakhir 13
responden adalah jurusan PMI.
2. Deskripsi Hasil Penelitian
a. Pengaruh Terpaan Iklan Shopee Terhadap
Perilaku Konformitas Mahasiswa Angkatan
2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Deskripsi hasil penelitian ini membahas
tentang pengaruh variabel terpaan iklan Shopee
terhadap perilaku konformitas mahasiswa
angkatan 2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
87
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Untuk pengambilan data, peneliti menggunakan
angket yang disebar kepada responden yang sesuai
dengan kriteria responden.
Setelah data-data yang masuk dalam
angket diolah melalui editing dan scoring, maka
langkah berikutnya menyajikan data tersebut
dalam bentuk tabel dengan menggunakan rumus
presentasi. Berikut ini peneliti sajikan hasil angket
berdasarkan persentase jawaban. Dari hasil
penelitian diperoleh data sebagai berikut:
1. Variabel Frekuensi
Berikut butir angket frekuensi menonton iklan
mahasiswa:
Tabel 4. 4 Frekuensi Menonton Tayangan
N
o.
Pernyataan S
S
S TS ST
S
Sco
r
Ran
k
Persenta
se
1. Seberapa sering
anda
menyaksikan
tayangan iklan
Shoope versi
―Prilly dan
Maxim di
televisi?
54 77 91 0 756 2 340,54
%
2. Dalam
seminggu,
berapa kali anda
menyaksikan
iklan Shopee
versi ―Prilly dan
54 76 91 1 757 1 340,99
%
88
Maxim‖ di
televisi?
Untuk mengetahui bagaimana distribusi
frekuensi pada suatu data, peneliti dapat
menganalisis data penelitiannya dengan
menggunakan teknik perhitungan persentase.77
Berikut diagram frekuensi butir pernyataan no.1:
Diagram 4. 1 Frekuensi Butir 1
Berdasarkan diagram 4.1. Terdapat 41%
mahasiswa yang menyaksikan iklan Shopee di
televisi dalam rentan waktu seminggu sekali,
terdapat 35% mahasiswa yang menyaksikan iklan
Shopee dalam rentan waktu dua hari sekali,
terdapat 24% mahasiswa yang menyaksikan iklan
Shopee dalam rentan waktu setiap hari, dan tersisa
77 Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M. Si., Metode Penelitian
Kuantitatif, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta, hal. 171-172.
Setiap Hari24%
2 Hari Sekali35%
Seminggu Sekali41%
Tdk Pernah0%
Setiap Hari
2 Hari Sekali
Seminggu Sekali
Tdk Pernah
89
1% mahasiswa yang tidak pernah menyaksikan
iklan Shopee.
Berikut adalah diagram pada perhitungan
butir pernyataan frekuensi nomor 2:
Diagram 4. 2 Frekuensi Butir 2
Berdasarkan diagram 4.2. Terdapat 52%
mahasiswa yang menyaksikan iklan Shopee di
televisi dalam rentan waktu kurang dari 3 kali,
terdapat 43% mahasiswa yang menyaksikan iklan
Shopee dalam rentan waktu lebih dari 3 kali,
terdapat 24% mahasiswa yang menyaksikan iklan
Shopee setiap hari, dan tersisa 1% mahasiswa
yang tidak pernah menyaksikan iklan Shopee.
Berdasarkan diagram 4.1 dan diagram 4.2
dari 2 butir pernyataan yang diajukan oleh peneliti
kepada mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta memiliki hasil yang tidak
jauh berbeda. pada pernyataan ―Seberapa sering
54, 24%
76
91
1
setiap hari
> 3 Kali
< 3 Kali
Tdk Pernah
90
anda menyaksikan tayangan iklan Shopee di
televisi‖ diperkuat oleh pernyataan pada butir ke 2
yaitu ―Dalam seminggu berapa kali anda melihat
iklan Shopee di televisi‖. Dari hasil persentase
pada diagram 4.1 dan 4.2 mendapatkan hasil
persentase yang tidak jauh berbeda.
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui frekuensi
menyaksikan iklan Sopee versi ―Prilly dan
Maxim‖ di televisi pada mahasiswa angkatan 2015
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta bahwa dari 223
mahasiswa yang menyaksikan iklan Shopee
berdasarkan butir 1 pada pernyataan ― seberapa
sering anda menyaksikan tayangan iklan Shopee di
televisi‖ mendapatkan persentase sebesar 339,01%
lebih kecil persentasenya daripada butir ke dua
sehingga hal ini diperkuat oleh butir ke dua pada
pernyataan ―dalam seminggu berapa kali anda
menyaksikan iklan Shopee di televisi‖
mendapatkan persentase lebih besar yaitu
341,89%. Selanjutanya dari persentase dan
penjabaran pada tabel 4.4. Hal ini dapat diketahui
bahwa mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dalam seminggu mereka
menyaksikan iklan Shopee 54 mahasiswa
91
menyaksikan sampai habis, 77 mahasiswa lebih
dari 3 kali, 90 mahasiswa kurang dari 3 kali dan 1
orang tidak pernah menyaksikan iklan Shopee.
Hal ini dikarenakan berdasarkan observasi
peneliti selama di lapangan beberapa dari
mahasiswa yang di teliti hanya melihat atau
menyaksikan televisi pada saat waktu senggang
mereka tidak kuliah dan tidak melakukan
ekstrakulikuler kampus, selain itu beberapa dari
mereka yang tinggal di kos-an hanya menyaksikan
televisi pada saat pulang ke rumah mereka karena
mereka tidak memiliki televisi di kamar kos
mereka.
2. Variabel Durasi
Berikut butir angket berdasarkan durasi
menonton iklan:
Tabel 4. 5 Durasi Menonton Iklan
Berikut adalah diagram pernyataan butir
nomor 3 pada konteks durasi melihat iklan:
Diagram 4. 3 Durasi
N
o.
Pernyataan SH 40
dtk
30 dtk 10
dtk
Scor
3. Saya melihat iklan Shopee
versi ―Prilly dan Maxim‖di
televisi selama:
145 18 19 40 875
92
Berdasarkan diagram 4.3. Terdapat 65%
mahasiswa yang menyaksikan iklan Shopee
sampai habis, 18% mahasiswa yang menyaksikan
iklan Shopee pada 10 detik pertama, 9%
mahasiswa yang menyaksikan iklan Shopee pada
20 detik pertama, dan terdapat 8% mahasiswa
yang menyaksikan iklan Shopee pada 30 detik
pertama.
Berdasarkan diagram 4.3. dapat diketahui
bahwa walaupun iklan adalah salah satu tayangan
di televisi yang sebenarnya tidak diduga
penayangannya dan tidak diinginkan oleh para
penontonnya, akan tetapi mahasiswa banyak yang
menyaksikan iklan Shopee sampai habis dan hal
ini mempengaruhi pada kondisi kognitif, afektif
dan konatif mahasiswa.
3. Intensitas (Kondisi Kognitif, Afektif dan
Konatif)
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba
menjelaskan intensitas yang terbagi ke dalam 3
bagian kondisi diantaranya: kondisi kognitif,
afektif, dan konatif mahasiswa angkatan 2015
65%8%
9%
18% Sampai Habis
30 Dtk pertama
20 Dtk Pertama
!0 Dtk Pertama
93
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta sesuai dengan data
yang diperoleh dari penyebaran angket
a. Kognitif
Hasil perhitungan data penelitian yang
diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh
responden dari variabel kognitif, didapatkan
hasil dengan scoring dan rangking pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 4. 6 Kognitif
N
o.
Pernyataan SS S T
S
STS Sco
r
Ran
k
4 Saya mengetahui pesan yang
disampaikan dalam iklan
Shopee versi ―Prilly dan
Maxim‖ di televisi
30 146 45 2 826 1
5 Saya intens dalam
memperhatikan adegan-
adegan yang muncul dalam
iklan Shopee versi ―Prilly
dan Maxim‖di televise
18 86 97 22 650 3
6 Saya hafal betul musik yang
dimainkan dalamiklan
Shopee versi ―Prilly dan
Maxim‖di televisi
48 103 63 9 787 2
Jumlah 2263
Mean 754,33
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui
bahwa respon mahasiswa angkatan 2015
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
94
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap
variabel kognitif yang menempati peringkat
pertama adalah pernyataan no. 4, dengan
pernyataan ― saya mengetahui iklan Shopee
yang diperankan oleh Prilly dan Maxim di
televisi‖ hal tersebut menunjukan bahwa
televisi masih digemari oleh mahasiswa dan
Shopee dalam mengiklankan brandnya di
televisi sangatlah sering, semangkin sering
iklan sebuah brand Shopee menerpa khalayak
di televisi, semangkin banyak pula khalayak
yang pada akhirnya mengetahui bahkan hafal
alur atau jalan ceritanya iklan tersebut.
Sedangkan yang menempati peringkat
terakhir pada variabel kognitif adalah
pernyataan no. 5, dengan pernyataan ―Saya
intens dalam memperhatikan adegan-adegan
yang muncul dalam iklan Shopee versi ―Prilly
dan Maxim‖ di televisi. Hal tersebut
menunjukan bahwa menurut mahasiswa
angkatan 2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada dasarnya tidak terlalu intens
terhadap sebuah iklan, akan tetapi karena
begitu seringnya mereka diterpa oleh iklan
tersebut membuat mereka pada akhirnya
mengetahui bahkan hafal iklan tersebut.
95
b. Afektif
Hasil perhitungan data penelitian yang
diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh
responden dari variabel afektif, didapatkan
hasil dengan scoring dan peringkat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 4. 7 Afektif
No Pernyataan SS S TS STS Scor Ran
k
7. Saya tertarik dengan iklan
Shopee versi ―Prilly dan
Maxim‖ di televisi
21 91 100 11 676 6
8. Menurut saya, iklan
Shopee versi ―Prilly dan
Maxim‖ di televisi sangat
kreatif dan membuat saya
terkesan.
16 101 94 11 683 5
9. Saya suka menyaksikan
iklan Shopee versi ―Prilly
dan Maxim‖ di televisi.
19 104 94 6 705 4
10. Setelah menyaksikan iklan
Shopee versi ―Prilly dan
Maxim‖ di televisi saya
tertarik untuk
mendownload aplikasinya.
7 64 133 19 575 7
11. Saya melihat adegan pada
iklan Shopee yang
menggambarkan sangat
terbantu dengan adanya
aplikasi belanja online
Shopee
70 145 6 2 944 1
12. Saya melihat adegan pada
iklan Shopee model
digambarkan sangat
terbantu dengan adanya
aplikasi belanja online
48 154 19 2 898 2
96
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui
bahwa respon mahasiswa angkatan 2015
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap
variabel afektif yang menempati peringkat
pertama adalah pernyataan no. 11 ―‖Saya
melihat adegan pada iklan Shopee yang
menggambarkan sangat terbantu dengan
adanya aplikasi belanja online Shopee‖ dengan
nilai skor 944 sedangkan yang menempati
peringkat terakhir adalah pada pernyataan no.
10 ―Setelah menyaksikan iklan Shopee versi
Prilly dan Maxim di televisi saya tertarik untuk
mendownload-nya.
Berdasarkan teori advertising yang
dikemukakan oleh Rajeev Batra, dkk bahwa
untuk membuat konsumen tertarik terhadap
sebuah merek atau brand tertentu harus
melalui tahapan kesadaran terhadap merek dan
membutuhkan informasi mengenai suatu
merek atau brand. Sehingga tidak
mengherankan jika pernyataan ―Setelah
Shopee.
13. Shopee merupakan salah
satu tempat belanja online
yang recommended.
38 134 46 5 823 3
Jumlah 5304
Mean 757,71
97
melihat iklan Shopee versi Prilly dan Maxim
di televisi saya tertarik untuk mendownload
aplikasinya‖menempati peringkat terakhir. Hal
ini disebabkan perbedaannya tingkat kesadaran
konsumen mengenai suatu produk dan
perbedaan informasi yang mereka terima
mengeni produk tersebut.
c. Konatif
Hasil perhitungan data penelitian yang
diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh
responden dari variabel konatif, didapatkan
hasil dengan scoring dan rangking pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 4. 8 Konatif
N
o
Pernyataan SS S T
S
STS Scor Ran
k
14
.
Saya mencoba mendownload
dan menggunakan aplikasi
Shopee.
12 10
1
90 20 664 5
15
.
Setelah menggunakan aplikasi
Shopee saya merasakan
manfaat dari aplikasi tsb.
25 11
7
67 14 741 3
16
.
Menurut saya, Shopee sangat
memudahkan saya dalam
mencari suatu barang yang saya
butuhkan.
34 14
1
39 9 821 1
17
.
saya suka belanja menggunakan
aplikasi Shopee
25 99 84 15 704 4
18
.
Saya suka tergoda dengan
barang-barang yang ditawarkan
apabila membuka aplikasi
Shopee.
39 10
1
66 17 748 2
Jumlah 3678
98
Mean 735,6
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui
bahwa yang menempati peringkat pertama
adalah pada pernyataan no. 16 yaitu: ―Menurut
saya Shopee sangat memudahkan saya dalam
mencari suatu barang yang saya butuhkan‖
dengan skor 821, sedangkan yang menempati
peringkat terakhir adalah pada pernyataan no.
14 yaitu ―Saya mencoba mendownload
aplikasi Shopee‖ dengan skor 664. Hal itu
dikarenakan Shopee merupakan aplikasi yang
penggunanya tidak diwajibkan untuk
mendownload terlebih dulu di Google
PlayStore, tetapi pengguna dapat melakukan
transaksi Shopee dengan membuka situs
Shopee di Google Chrom asalkan pengguna
Shopee mau membuat akun jika ingin
melakukan transaksi jual dan beli di aplikasi
Shopee.
4. Perilaku konformitas
Hasil perhitungan data penelitian yang
diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh
responden dari variabel perilaku konformitas
yang terbagi pada dua bagian diantaranya
compliance (pemenuhan) dan acceptance
99
(penerimaan), didapatkan hasil dengan scoring
dan rangking pada tabel sebagai berikut:
a. Compliance (pemenuhan)
Compliance adalah bentuk
konformitas yang dikatakan individu
bertingkah laku dengan cara menyesuaikan
dirinya agar dapat diterima dilingkungan
atau di kelompoknya. Dengan cara itulah
individu merasa dirinya dianggap dan
diterima di lingkungannya walaupun pada
diri individu tersebut tidak menyetujui
perilaku tersebut.
Karena peneliti memilih mahasiswa
angkatan 2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sebagai subjek dari penelitian ini,
berdasarkan angket yang telah peneliti
sebar kepada mahasiswa maka peneliti
membagi kepada tiga indikator yang
termasuk ke dalam diri mahaisiswa yaitu:
rasa takut terhadap penyimpangan,
kekompakan kelompok, dan kesepakatan
kelompok.
Tabel 4. 9 Compliance
N
o
Pernyataan SS S TS ST
S
Sko
r
Rank
Rasa Takut Terhadap Penyimpangan
100
19
.
Saya membeli produk
(sport, fashion, dll) agar
tidak ketinggalan jaman.
10 93 10
6
14 64
8
4
20
.
Saya berusaha mengikuti
perkembangan zaman
tanpa menghilangkan jati
diri saya
30 12
8
61 4 78
8
3
21
.
Menurut saya iklan sangat
efektif dalam memberikan
informasi yang sedang
saya butuhkan.
43 14
7
29 4 86
5
2
22
.
Menurut saya e-commerce
sangat memberi
kemudahan untuk mencari
produk yang saya
butuhkan.
46 14
9
25 3 87
9
1
23
.
Saya membeli produk
(sport, fashion, make up,
hijab dll) agar tidak
dibilang ketinggalan
jaman oleh teman-teman
saya.
7 55 12
9
32 54
5
5
Jumlah 3725
Mean 745
Kekompakan Kelompok
24
.
saya membeli sebuah
produk karena sedang
nge-trend di kalangan
anak muda.
5 55 14
0
23 54
8
4
25
.
Saya suka mengikuti gaya
teman-teman saya
14 40 12
6
43 52
5
5
26
.
Saya suka mengikuti gaya
seperti artis yang saya
suka
3 52 12
6
42 51
7
7
27
.
Saya suka mengikuti
penampilan seperti artis
yang saya suka
5 48 12
2
48 50
9
8
101
28
.
Saya suka membeli
produk yang teman-teman
saya suka pakai.
3 49 13
9
32 52
1
6
29
.
Setelah saya melihat iklan
salah satu produk, saya
suka tertarik untuk
membelinya.
12 12
7
80 4 73
2
1
30
.
Saya suka membeli
produk yang diiklankan
oleh salah satu artis yang
saya suka.
7 69 12
2
25 58
0
2
31
.
Saya suka membeli
produk jika artis yang
saya suka memakainya.
5 64 11
6
38 55
1
3
Jumlah 4483
Mean 560,37
Kesepakatan Kelompok
32
.
Saya membeli produk
tertentu karena teman-
teman saya membelinya.
10 66 12
0
27 58
1
3
33
.
Saya membeli produk
tertentu karena melihat
artis yang saya suka.
7 51 13
2
33 52
6
4
33
.
Saya membeli produk
tertentu karena melihat
artis yang saya suka.
7 51 13
2
33 52
6
4
34
.
Saya membeli produk
tertentu karena banyak
yang menggunakannya.
11 10
0
96 16 66
3
1
35
.
Saya membeli produk
karena sedang trend di
kalangan anak muda.
8 78 12
3
14 61
2
2
Jumlah 2382
Mean 595,5
102
Berdasarkan tabel 4.9, tabel 4. 10, dan
pada tabel 4.11 maka peneliti merangkumnya
sebagai berikut:
Tabel 4. 10 Indikator Compliance
No. Indikator Mean Rank
1. Rasa takut terhadap penyimpangan 745 1
2. Kekompakan kelompok 560,37 3
3. Kesepakatan kelompok 595,5 2
Berdasarkan hasil tabel 4.10 di atas, dapat
diketahui bahwa skor tertinggi yaitu dengan
nilai rata-rata 745 pada bagian ―rasa takut
terhadap penyimpangan‖. Sedangkan skor
terendah adalah 560,37 yaitu mengenai
kekompakan kelompok. Hal ini menjelaskan
bahwa dari sampel yang diambil peneliti, lebih
banyak memilih rasa takt terhadap
penyimpangan.
Mahasiswa merupakan kelompok sosial
yang dengan mana individu
mengidentifikasikan dirinya. Mahasiswa
merupakan fase dimana remaja beranjak
dewasa. Berdasarkan hasil pada tabel di atas,
maka mahasiswa termasuk ke dalam sifat
103
norma sosial yang descriptive atau cenderung
diikuti.78
Menurut Sears, dua alasan penting
mengapa seseorang beursaha menyesuaikan
diri yaitu: ingin disenangi orang lain dan ingin
dianggap melakukan hal yang benar. Hal ini
sejalan dengan hasil yang telah peneliti dapat
yaitu, rasa takut terhadap penyimpangan
membuat mahasiswa tidak ingin dianggap
berbeda oleh teman-temannya seperti ingin
selalu mengikuti perkembangan zaman,
mengikuti fashion style yang sedang
berkembang dan selalu up to date agar tidak di
cap sebagai anak yang ketinggalan zaman.
Selanjutnya, kesepakatan kelompok menjadi
ke dua dengan nilai rata-rata 585,5 setelah rasa
takut terhadap penyimpangan karena
mahasiswa cenderung berkelompok dengan
orang yang menurutnya cocok dan sesuai
dengan dirinya. Ia akan merasa senang, dan
nyaman jika berteman atau berkelompok pada
seseorang yang merasa sama dengan dirinya.
Seperti bagi mahasiswa yang menyukai musik,
maka ia akan bergabung dengan mahasiswa
yang ikut kedalam ekstrakulikuler musik.
78 Sarlito W. Sarwono & Eko A. Meinaro, ―Psikologi Sosial‖, 2011
Jakarta: Penerbit Salemba Humanika), hal. 112
104
b. Acceptance (Penerimaan)
Acceptance (penerimaan) adalah tekanan
atau tuntutan kelompok yang membuat
seseorang atau individu rela melakukan
apapun walaupun individu tersebut tidak
menginginkannya. Menerima juga berarti
senantiasa menurut pada kelompoknya.
Kesetiaan dan kepatuhan seperti tidak menolak
jika diajak pergi teman-temannya dan berusaha
bertingkah laku dan bergaya sesuai dengan
kelompoknya.79
Berdasarkan angket yang telah peneliti
sebar kepada mahasiswa angkatan 2015
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maka peneliti
rangkum menjadi tabel yaitu tabel pada
kepercayaan terhadap kelompok dan tapel
kepercayaan terhadap diri sendiri.
Berikut tabel acceptance berdasarkan
kepercayaan terhadap kelompok:
Tabel 4. 11 Acceptance
36
.
Saya lebih percaya diri jika
menggunakan produk yang
teman-teman juga
menggunakannya.
12 79 120 12 628 6
79 Sheller E. Taylor, Letitia Anne Peplau, David O. Sears, ―Psikologi
Sosial‖, ed. 12 (Jakarta: Prenada Grup,2009), hal. 441
105
37
.
E-commerce mempermudah
saya dalam mencari barang
tertentu yang dibutuhkan
teman-teman saya.
32 166 21 4 870 3
38
.
E-commerce menjadi alternatif
untuk mencari produk yang
dibutuhkan mahasiswa.
39 166 16 2 887 1
39
.
E-commerce mempermudah
saya untuk mencari barang-
barang yang sedang trend saat
ini.
33 170 19 1 878 2
40
.
Jika teman-teman sedang
membicarakan sesuatu yang
sedang booming, saya ingin
membelinya dan e-commerce
menjadi alternatif pilihan saya.
16 113 88 6 714 4
41
.
Saya merasa senang jika sudah
memiliki produk yang saat ini
digunakan oleh kalangan artis
atau teman-teman saya.
12 69 124 18 602 7
42 Jika saya dan teman-teman
meyukai suatu barang, maka
saya akan berusaha untuk
membelinya.
15 85 108 15 646 5
Jumlah 5188
Mean 741,14
43. saya akan berusaha membeli
produk yang dapat membuat
saya percaya diri
59 137 26 1 896
3
44. Saya membeli produk tertentu
karena saya suka.
82 130 11 0 952 2
45. Saya merasa lebih percaya
diri jika saya menggunakan
produk yang saya beli.
80 134 8 1 953 1
46. Menurut saya, saat ini
penampilan sangatlah penting
57 125 40 1 866 4
47. Saya membelanjakan uang
saya untuk membeli produk
tertentu walaupun saya tidak
membutuhkannya.
16 69 104 34 598
6
106
48. Jika saya menginginkan suatu
barang, saya akan
membelinya.
47 131 45 0 849
5
Jumlah 5114
Mean 852,33
Berdasarkan tabel 4.11 dengan indikator
―Kepercayaan terhadap kelompok‖ dan
indikator ―Kepercayaan terhadap diri sendiri‖
maka peneliti merangkumnya menjadi tabel
sebagai berikut:
Tabel 4. 12 Indikator Acceptance
No. Indikator Jumlah Mean Rank
1. Kepercayaan terhadap kelompok 5188 741,14 2
2. Kepercayaan terhadap diri sendiri 20665 852,33 1
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat
diketahui bahwa skor tertinngi dengan nilai
rata-rata 852,33 yaitu pada indikator
kepercayaan terhadap diri sendiri dan
selanjutnya adalah kepercayaan terhadap
kelompok dengan nilai rata-rata 741,14.
Hal tersebut menunjukan bahwa responden
merasa percaya dengan dirinya sendiri,
walaupun ia harus berkonformitas pada
kelompoknya, ia tetap mengikuti keinginan
untuk menjadi dirinya sendiri. ia
berkonformitas sebagai pemenuhan dirinya
107
sendiri agar tetap dapat bersosialisasi dengan
baik, agar merasa percaya diri dan tidak
merasa terkucilkan.
Berdasarkan pernyataan no. 45 ―saya
merasa percaya diri jika memakai produk yang
saya beli‖. Pada pernyataan tersebut
mendapatkan skor tertinggi dengan jumlah 953
pada bagian kepercayaan terhadap diri sendiri
hal ini menunjukan bahwa dari kata ―produk
yang saya beli‖ ini menggambarkan bahwa
iklan memberikan pengaruh pada konformitas
mahasiswa.
Berdasarkan fungsi iklan yaitu persuading
(persuasi) yakni iklan sangat efektif untuk
membujuk konsumen untuk mencoba produk
yang diiklankan.80
Sehingga, konsumen bukan
hanya menjadikan dirinya menjadi perilaku
yang konsumtif akan tetapi, ia akan
berkonformitaskan dirinya menjadi apa yang
diklankan pada produk tersebut.
Selanjutnya peneliti merangkum semua
aspek kedalam nilai rata-rata pada tabel
berikut:
80Terence A. Shimp, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Erlangga, 2009), hal. 182
108
Tabel 4. 13 Jumlah Nilai Perilaku Konformitas
No. Keterangan Jumlah Mean Rank
1. Rasa takut terhadap penyimpangan 3725 745 3
2. Kekompakan kelompok 4483 560,37 5
3. Kesepakatan kelompok 2382 595,5 4
4. Kepercayaan terhadap kelompok 5188 741,14 2
5. Kepercayaan terhadap diri sendiri 5115 852,33 1
Berdasarkan hasil nilai pada tabel 4.13
memperoleh nilai tertinggi adalah kepercayaan
terhadap diri sendiri dengan nilai hasil rata-rata
852,33 dan nilai terendah adalah kekompakan
kelompok dengan hasil nilai rata-rata hanya
560,37.
3. Pengaruh Terpaan Iklan E-commerce Shopee
Terhadap Perilaku Konformitas Mahasiswa
Televisi adalah sebuah alat komunikasi yang
memiliki manfaat salah satunya adalah memberikan
informasi. Walaupun dunia saat ini berkembang pesat,
akan tetapi khalayak masih menggunakan televisi
sebagai alat untuk mencari informasi, mengisi
kekosongan, dan mencari hiburan.
Saat ini iklan merupakan salah satu fasilitator
suatu brand tertentu dalam memasarkan produknya.
Untuk memasarkan produk tertentu perusahaan akan
membuat iklan yang dapat menarik perhatian
konsumennya. Salah satu cara suatu brand
109
memasarkan produknya adalah dengan mengiklankan
produknya di televisi.
Jika khalayak terus-menerus menyaksikan televisi
dalam hidupnya, maka khalayak dapat terkena yang
disebut dengan terpaan. Terpaan (exposure) menurut
Shimp adalah konsumen atau khalayak berinteraksi
dengan pesan yang disampaikan oleh iklan (mereka
melihat, mendengar, dan menyaksikan).81
Semua efek
ini akan mengakibatkan perubahan atau sikap tertentu.
Terpaan terjadi ketika sebuah iklan ditempatkan
sehingga pembeli prospektif dapat melihat,
mendengar, dan menyaksikan iklan tersebut.82
Terpaan ditentukan dari 3 hal yaitu:
1. Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah rata-rata mereka
yang terjangkau memiliki peluang dalam
menyaksikan iklan yang di putar di televisi dalam
periode tertentu. Seberapa sering iklan dilihat,
dibaca, dan didengarkan.
Berdasarkan hasil yang telah didapat oleh
peneliti dengan mengajukan dua butir pernyataan
yaitu seberapa sering mahasiswa angkatan 2015
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta menyaksikan iklan
81 Terence A. Shimp, Periklanan Promosi dan Apek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta:Erlangga, 2003), hal. 182
82
John R. Rossister, Larry Percy, Advertising and Promotion
Management (New York: Mc Graw Hill 1987), hal. 559
110
Shopee dan berapa kali mereka menyaksikan iklan
Shopee selama seminggu. Peneliti membuat
diagram lingkaran untuk melihat dan menentukan
hasil dari pernyataan tersebut.
Berikut diagram lingkaran pada butir
pernyataan seberapa sering mahasiswa
menyaksikan iklan Shopee di televisi:
Dapat diketahui bahwa 41% mahasiswa yang
menyaksikan iklan Shopee di televisi dalam rentan
waktu kurang dari 3 kali, terdapat 35% mahasiswa
yang menyaksikan iklan Shopee dalam rentan waktu
lebih dari 3 kali, terdapat 24% mahasiswa yang
menyaksikan iklan Shopee setiap hari, dan 0%
mahasiswa yang tidak pernah menyaksikan iklan
Shopee.
Berikut diagram lingkaran pada pernyataan berapa
kali mahasiswa menyaksikan iklan Shopee di televisi
dalam seminggu:
24%
34%
42%
0%
Setiap Hari
2 Hari Sekali
Seminggu Sekali
Tdk Pernah
111
Dapat diketahui bahwa 41% mahasiswa
yang menyaksikan iklan Shopee di televisi dalam
rentan waktu kurang dari 3 kali, terdapat 35%
mahasiswa yang menyaksikan iklan Shopee dalam
rentan waktu lebih dari 3 kali, terdapat 24%
mahasiswa yang menyaksikan iklan Shopee setiap
hari, dan 0% mahasiswa yang tidak pernah
menyaksikan iklan Shopee.
Berdasarkan diagram pada butir pernyataan
pertama dan butir pernyataan ke dua yang
diajukan oleh peneliti kepada mahasiswa angkatan
2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki hasil
yang tidak jauh berbeda. pada pernyataan
―Seberapa sering anda menyaksikan tayang iklan
Shopee di televisi‖ diperkuat oleh pernyataan pada
butir ke 2 yaitu ―Dalam seminggu berapa kali anda
melihat iklan Shopee di televisi‖.
24%
35%
40%
1%
setiap hari
> 3 Kali
< 3 Kali
Tdk Pernah
112
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui
bahwa sesuai dengan pernyataan Shuttleworth dan
May bahwa semangkin tinggi frekuensi pesan
iklan yang ditampilkan di televisi maka iklan
tersebut membuat konsumen perhatian pada iklan
tersebut dan menempel dalam benak konsumen.83
Hal itu membuat konsumen hafal dan tertarik pada
produk yang diiklankan itu. Walaupun iklan
Shopee hanya se-persekian detik ditayangkan,
akan tetapi karena penayangan iklan Shopee yang
sering dan secara terus-menerus maka konsumen
menjadi tahu dan hafal pada iklan tersebut.
2. Durasi
Durasi yaitu seberapa lama waktu
penayangan iklan Shopee di lihat, dibaca, dan
didengarkan oleh responden. Untuk mengetahui
seberapa lama mahasiswa menyaksikan iklan
Shopee yang di tayangkan di televisi maka peneliti
membuat hasil pernyataan dengan diagram
lingkaran:
Berikut diagram lingkaran pada pernyataan
seberapa lama mahasiswa menyaksikan iklan
Shopee di televisi:
83 Drs. H. Abu Ahmadi, Psikologi Sosial Semarang, PT. Rineka Cipta,
2007 hal. 222
113
Dapat diketahui dari 223 mahasiswa
terdapat 61% mahasiswa yang menyaksikan iklan
Shopee sampai habis, 22% mahasiswa yang
menyaksikan iklan Shopee pada 10 detik pertama,
9% mahasiswa yang menyaksikan iklan Shopee
pada 20 detik pertama, dan terdapat 8%
mahasiswa yang menyaksikan iklan Shopee pada
30 detik pertama.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
pada Shuttleworth dan May mereka menyatakan
bahwa seberapa sering orang yang terkena terpaan
pada tayangan tertentu akan memperoleh pengaruh
pada apa yang mereka saksikan.84
Hal ini
menyebabkan tingkat keseringan seseorang
melihat tayangan tertentu menghasilkan pengaruh
tertentu pada diri orang tersebut.
Berdasarkan diagram lingkaran di atas dan
teori yang telah peneliti kemukakan dapat
diketahui bahwa walaupun iklan adalah salah satu
84 Drs. H. Abu Ahmadi, Psikologi Sosial Semarang, PT. Rineka Cipta,
2007 hal. 223
61%8%
9%
22%
Sampai Habis
30 Dtk pertama
20 Dtk Pertama
114
tayangkan di televisi yang sebenarnya tidak diduga
penayangannya dan tidak diinginkan oleh para
penontonnya, akan tetapi mahasiswa banyak yang
menyaksikan iklan Shopee sampai habis dan hal
ini mempengaruhi pada kondisi kognitif, afektif
dan konatif mahasiswa.
3. Intensitas (Kondisi Kognitif, Afektif, dan Konatif)
Berdasarkan pada teori advertising yang
dikemukakan oleh John G. Mayers, Rajeev Batra,
dan David Aaker apabila konsumen terkena
terpaan iklan maka akan terciptanya perasaan dan
sikap tertentu terhadap suatu produk, maka
kemudian konsumen akan merasa tergerak untuk
membeli produk tersebut.85
Dari teori tersebut
peneliti berusaha merangkumnya sebagai sikap
dari kognitif, afektif, dan konatif, karena ketika
konsumen diterpa oleh iklan dari suatu produk,
maka konsumen akan mengetahui produk yang
telah diterpanya dan akan terciptanya suatu
kondisi yang peneliti bagi sebagai kognitif,
selanjutnya akan naik menjadi afektif dimana
konsumen merasa tertarik terhadap produk
tersebut. semangkin sering terpaan iklan itu
mengenai konsumen maka akan terjadi yang
disebut dengan konatif. Kondisi dimana konsumen
85 Rajeev Batra, John G. Mayers, David Aaker, Advertising
Management 5th
ed (New Jersey;Prentic Hall), Hal. 47-48.
115
akhirnya memutuskan untuk membeli atau
melakukan apa yang diiklankan tersebut.
Untuk mengetahui hasil dari ke-3 kondisi tersbeut
peneliti menghitung rata-rata hasil dari pernyataan
yang telah peneliti ajukan.
Berikut hasil rata-rata pernyataanpada
kondisi kognitif, afektif, dan konatif:
No. Intensitas (Kondisi) Mean
1. Kognitif 754,33
2/ Afektif 757,71
3/ Konatif 735,6
Berdasarkan pada tabel di atas adalah
kondisi afektif lebih besar 757,71 dari kondisi
kognitif sebesar 754,33 dan kondisi 735,6. Dari
hasil tersebut dapat di ketahi bahwa jumlah rata-
rata dari ketiga di atas tidaklah jauh berbeda.
Sehingga, dapat diketahui bahwa intensitas dalam
terpaan iklan Shopee pada mahasiswa pada
kondisi kogntif, afektif, dan konatif sangat
mempengaruhi.
Selanjutnya, pada teori advertising yang
dikemukakan oleh Rajeev Batra dkk hasil dari
teori tersebut ialah konsumen memutuskan untuk
membeli produk tersebut. Semangkin sering
konsumen membeli, akan terbentuklah perilaku
konformitas yaitu dimana konsumen membeli
bukan lagi karena butuh atau keinginan pada diri
116
sendiri, tetapi untuk mengikuti trend, atau gaya
hidup yang sedang berkembang. Mengikuti gaya
teman-temannya agar dapat diterima dan disenangi
oleh teman-teman dan lingkungannya. Harus
melakukan apapun yang menurutnya akan
disenangi oleh teman-teman dilingkungannya.
Peneliti membagi perilaku konformitas menjadi 2
indikator berdasarkan pendapat dari David O.
Sears yaitu compliance atau pemenuhan dan
acceptance atau penerimaan.
Pemenuhan adalah dimana individu merasa
dirinya butuh dan harus bertingkah laku sesuai
dengan tekanan teman-temannya, sementara
secara pribadi ia tidak menyetujui perilaku
tersebut. pemenuhan terbagi menjadi 3 kategori
diantaranya rasa takut terhadap penyimpangan,
kekompakan kelompok, dan kesepakatan
kelompok.
Sedangkan penerimaan adalah mengikuti
dengan pasrah dan berusaha bertingkah laku sesuai
dengan teman-temannya. Penerimaan terbagi
menjadi 2 kategori yaitu: kepercayaan terhadap
kelompok dan kepercayaan terhadap diri sendiri.
Untuk mengetahui hasil yang peneliti dapat
dari beberapa pernyataan yang peneliti ajukan
kepada responden maka mendapatkan jumlah rata-
rata sebagai berikut:
117
No. Keterangan Jumlah Mean Rank
1. Rasa takut terhadap
penyimpangan
3725 745 3
2. Kekompakan kelompok 4483 560,37 5
3. Kesepakatan kelompok 2382 595,5 4
4. Kepercayaan terhadap
kelompok
5188 741,14 2
5. Kepercayaan terhadap
diri sendiri
5115 852,33 1
Berdasarkan hasil nilai pada tabel diatas
maka nilai tertinggi adalah kepercayaan
terhadap diri sendiri dengan nilai hasil rata-rata
852,33 dan nilai terendah adalah kekompakan
kelompok dengan hasil nilai rata-rata hanya
560,37. Hal ini menunjukan bahwa
berdasarkan indikator ―Kepercayaan terhadap
dirinya sendiri‖ dengan skor nilai rata-rata
paling tinggi yaitu 852,33.
Berdasarkan hasil yang telah peneliti
dapatkan semangkin terpaan iklan Shopee
menerpa responden, maka semankin berkesan
pula respnden pada iklan Shopee yang
menyebabkan responden menyukai dan
akhirnya memutuskan untuk menggunakan
Shopee sebagai alternatif mencari
kebutuhannya.
Akan tetapi, selanjutnya Shopee bukan
hanya menjadi alternatif untuk mencari
kebutuhan responden, melainkan sebagai
118
alternatif untuk mencari produk yang sedang
booming, nge-trend atau yang dibutuhkan para
remaja saat ini. Hal ini terus-menerus dan
mengakibatkan konformitas pada masing-
masing diri responden. Agar responden dapat
diterima di lingkungannya, oleh teman-
temannya maka responden akan memenuhi
dan menerima apa yang telah menjadi norma
di kelompok tersebut.
Selanjutnya, responden cenderung memilih
kelompok mana yang ia sukai untuk menjadi
teman sosialnya. Hal ini membuat responden
berusaha berkonformias dengan kemauan
dirinya sendiri agar merasa dan dapat diterima
oleh kelompok yang membuat dia senang dan
nyaman. Memilih dan responden memilih
kelompoknya bukan berdasarkan kekompakan,
akan tetapi lebih memiilih rasa takut terhadap
penyimpangan dan kesepakatan yang ia terima.
Dengan hal ini, menajdikan responden terlihat
terpaksa untuk berada di tenga-tengah
kelompoknya.
4. Analisis Data Penelitian
a. Uji Normalitas
Hasil normalitas dengan menggunakan PP
Plot Regression Standatzed Residual ditunjukan
dengan grafik sebagai berikut:
119
Diagram 4. 4 Uji Normalitas
Berdasarkan diagram 4.4 analisis kurva
menunjukan model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Hal ini dapat dilihat bahwa data
menyebar disekitar garis diagonal atau menyebar
mengikuti garis diagonal dan mengikuti model
regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data
yang diolah merupakan data yang berdistribusi
normal sehingga uji normalitas terpenuhi.
Sementara itu jika dianalisa dengan menggunakan
metode Kolomogrof-Smirnov, maka terlihat seperti
pada tabel berikut ini:
120
Tabel 4. 14 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 223 Normal Parameters
a,b Mean .0000000
Std. Deviation 13.41931310
Most Extreme Differences Absolute .029
Positive .029 Negative -.024
Test Statistic .029
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Dari hasil tabel 4.14 di atas menunjukan
bahwa nilai signifikansi dari uji normalitas
Kolomogrov-Smirnov sebesar 0,200 dengan alpha
0,05 karena nilai signifikansi lebih besar dari
alpha, maka dapat dikatakan data tersebut
berdistribusi normal.
b. Uji Regresi Linier Sederhana
Pada tahap awal penelitian ini dikatakan uji
regresi linier sederhana untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen yaitu terpaan
iklan Shopee (X) terhadap variabel dependen yaitu
perilaku konformitas mahasiswa angkatan 2015
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Y).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diolah dengan menggunakan bantuan software
SPSS 22, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
121
Tabel 4.15 Regresi Linier Sederhana
Berdasarkan tabel 4.15. Dapat dilihat
bahwa terpaan iklan Shopee berpengaruh terhadap
perilaku konformitas mahasiswa angkatan 2015
FIDKOM, dapat dilihat dengan nilai sign < 0,05
(sig = 0,000) maka dengan kata lain Ho ditolak
dan Ha diterima. Uji tersebut dapat dijelaskan
bahwa terpaan iklan Shopee pada unsur terpaan,
intensitas, dan durasi berpengaruh positif terhadap
perilaku konformitas mahasiswa angkatan 2015
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
c. Uji Regresi Linier Berganda
Untuk menguji pengaruh terpaan iklan e-
commerce Shopee di televisi terhadap perilaku
konformitas di kalangan mahasiswa angkatan
2015 FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dapat dianalisis dengan menggunakan regresi
linier berganda.
122
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diolah dengan menggunakan bantuan SPSS 22,
maka dapat didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4. 16 Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 67.195 5.961 11.272 .000
Frekuensi_X1
.059 .348 .012 .171 .865
Durasi_X2 -.231 .572 -.027 -.403 .687
Kognitif_x3 .719 .433 .123 1.659 .099
Afektif_X4 .482 .321 .116 1.504 .134
Konatif_X5 .643 .179 .246 3.600 .000
Berdasarkan tabel berikut, maka dapat
disusun persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut:
Y= 67,195+0,059X1-
0,231X2+0,719X3+0,482X4+0,643X5
Dari persamaan tersebut dapat dilihat
bahwa, variabel frekuensi menonton (X1)
mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,059
artinya bahwa variabel frekuensi menonton
berpengaruh positif terhadap perilaku konformitas.
Variabel durasi menonton tayangan (X2)
mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -0,231
artinya bahwa variabel durasi menonton
123
berpengaruh negatif terhadap perilaku
konformitas.
Variabel kognitif (X3) mempunyai nilai
koefisien regresi sebesar 0,719, artinya bahwa
variabel kognitif berpengaruh positif terhadap
perilaku konformitas.
Variabel afektif (X4) mempunyai nilai
koefisien regresi sebesar 0,482, artinya bahwa
variabel afektif berpengaruh positif terhadap
perilaku konformitas.
Variabel konatif (X5) mempunyai nilai
koefisien regresi sebesar 0,643, artinya bahwa
variabel afektif berpengaruh positif terhadap
perilaku konformitas.
d. Uji Koefesien Korelasi
Uji koefesien korelasi dilakukan dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
bagaimana kekuatan dan arah hubungan antara
variabel independen yaitu terpaan iklan Shopee
dan variabel dependen yaitu perilaku konformitas
mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi. Untuk mengetahui
kekuatan hubungan kedua variabel tersebut yaitu
dengan cara mengintretasikan nilai yang diperoleh
dari uji koefesien korelasi dengan berpedoman
pada tabel interval koefesien korelasi.
124
Dari hasil pengolahan data menggunakan
Microsoft SPSS 22 for Windows, maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel 4. 17 Koefesien Korelasi
Correlations
Terpaan_Iklan_X1
Perilaku_Konformitas_
Y
Terpaan_Iklan_X1 Pearson
Correlati
on
1 .336**
Sig. (2-
tailed) .000
N 223 223
Perilaku_Konformitas_
Y
Pearson
Correlati
on
.336** 1
Sig. (2-
tailed) .000
N 223 223
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pada tabel 4.18 memperlihatkan bahwa
besarnya nilai signifikansi uji korelasi antara
variabel pengaruh terpaan iklan Shopee (X)
terhadap variabel dependen yaitu perilaku
konformitas mahasiswa angkatan 2015 Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (Y) sebesar 0,000 dimana
lebih besar dari nilai alpha 0,05. Artinya terdapat
korelasi yang signifikan antara variabel Terpaan
Iklan Shopee terhadap variabel perilaku
konformitas mahasiswa.
125
Dari tabel 4.18 juga menunjukan nilai
korelasi antara variabel terpaan iklan Shopee (X)
dengan variabel perilaku konformitas mahasiswa
(Y) sebesar 0,336 yang artinya terdapat hubungan
antara variabel terpaan iklan Shopee dengan
variabel perilaku konformitas mahasiswa (Y)
adalah pasti.
e. Uji Koefesien Determinasi
Berikut adalah tabel uji koefesien determinasi:
Tabel 4. 17 Uji Koefesien Determinasi
Model Summaryb
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .361
a .130 .110 13.574 2.043
a. Predictors: (Constant), Konatif_X5, Frekuensi_X1, Durasi_X2,
Kognitif_x3, Afektif_X4
b. Dependent Variable: Perilaku_konformitas_Y
Tabel berikut menunjukan bahwa besarnya
pengaruh variabel frekuensi menonton (X1),
durasi menonton (X2), kognitif (X3), Afektif (X4),
Konatif (X5) terhadap perilaku konformitas (Y)
dapat diketahui dengan menilai nilai R2
pada tabel
Model Summary. Dalam kasus ini besarnya R2
adalah 0,13 =13% dan besarnya variabel lain yang
mempengaruhi variabel perilaku konformitas (Y)
126
adalah sebesar 87%. Angka 87% didapat dari
(100%-13%) = 87%.
f. Uji F-Test (Simultan)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
adanya pengaruh terpaan iklan e-commerce
Shopee di televisi terhadap perilaku konformitas
mahasiswa secara bersamaan. Hasil pengujian uji
F sebagai berikut:
Hasil Uji F-Test
Hipotesis:
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara terpaan iklan Shopee terhadap
perilaku konformitas mahasiswa
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara
terpaan iklan Shopee terhadap perilaku
konformitas mahasiswa
Dalam peneltian ini pengujian secara
simultan menggunakan uji F atau ANOVA
Tabel 4. 19 UJi F-Tes (Simultan) ANOVA
a
Model Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
1 Regression 5960.144 5 1192.029 6.470 .000
b
Residual 39797.230
216 184.246
Total 45757.374
221
a. Dependent Variable: Perilaku_konformitas_Y
b. Predictors: (Constant), Konatif_X5, Frekuensi_X1, Durasi_X2,
Kognitif_x3, Afektif_X4
127
(Analysis of Variance). Pengujian ini dilakukan
untuk melihat pengaruh secara bersama-sama
antara variabel independen yaitu frekuensi
menonton, durasi menonton, kognitif, afektif, dan
konatif. Berdasarkan hasil uji F-Test diperoleh
nilai F-hitung= 6,470. Sedangkan nilai F tabel
n=223 adalah 2,26 dan nilai signifikansi = 0,000 <
0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat
disimpulkan bahwa variabel frekuensi menonton,
durasi menonton, kognitif, afektif dan konatif
secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap perilaku konformitas di kalangan
mahasiswa.
g. Uji T-Test (Parsial)
Berikut adalah tabel uji t- Test (Parsial):
Tabel 4. 20 Uji T-test (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 67.195 5.961 11.272 .000
Frekuensi_X1
.059 .348 .012 .171 .865
Durasi_X2 -.231 .572 -.027 -.403 .687
Kognitif_x3 .719 .433 .123 1.659 .099
Afektif_X4 .482 .321 .116 1.504 .134
Konatif_X5 .643 .179 .246 3.600 .000
a. Dependent Variable: Perilaku_konformitas_Y
Hipotesis:
128
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara terpaan iklan Shopee terhadap
perilaku konformitas mahasiswa
Ha = terdapat pengaruh yang signifikan antara
terpaan iklan Shopee terhadap perilaku
konformitas mahasiswa
Berdasarkan hasil uji T-test dilihat tabel
4.21. Dapat dijelaskan bahwa nilai maisng-
masing variabel adalah Nilai T-hitung variabel
frekuensi menonton (X1) sebesar (0,171)
dengan taraf signifikan 0,865. Karena nilai
signifikansi lebih besar dari alpha, maka Ha
ditolak dan Ho diterima. Hal ini berarti,
variabel frekuensi menonton iklan (X1) secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
perilaku konformitas mahasiswa.
Nilai t-hitung variabel durasi menonton
iklan (X2) sebesar -0,403 dengan nilai taraf
signifikansi 0,687. Karena nilai signifikansi
lebih besar dari alpha, maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Hal ini berarti, variabel durasi
menonton iklan (X2) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap perilaku
konformitas.
Nilai t-hitung kognitif sebesar 1,609
dengan taraf signifikansi 0,099. Hal ini berarti
karena nilai signifikansi lebih kecil dari nilai
129
alpha, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal
ini berarti, variabel kognitif (X3) secara parsial
tidak berpengaruh terhadap perilaku
konformitas.
Nilai t-hitung variabel afektif (X4) sebesar
1,503 dengan nilai taraf signifikansi 0,134.
Karena nilai signifikansi lebih kecil dari nilai
alpha, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal
ini berarti variabel afektif (X4) secara parsial
tidak berpengaruh terhadap perilaku
konformitas mahasiswa.
Nilai t-hitung variabel konantif (X5)
sebesar 3,600 dengan nilai taraf signifikansi
0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari
nilai alpha, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Hal ini berarti, variabel konatif (X5) secara
parsial berpengaruh terhadap perilaku
konformitas mahasiswa.
130
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2015 mengenai
―Pengaruh Terpaan Iklan Shopee Terhadap Perilaku
Konformitas Mahasiswa‖ maka kesimpulan yang didapat
adalah:
1. Pengaruh terpaan iklan Shopee terhadap perilaku
konformitas mahasiswa FIDKOM Ang. 2015
berpengaruh positif dan signifikan, dengan nilai
signifikansi sebesar (0,000) dengan nilai alfa (0,05).
Hal tersebut dikarenakan responden memahami
tayangan yang disampaikan pada iklan Shopee dalam
frekuensi dan durasi yang bervariasi. Selain itu,
dengan frekuensi dan durasi dengan tingkat sering
membuat responden mengerti, menghapal, dan
menjadi tertarik pada iklan Shopee dan tertarik untuk
mendownloadnya.
2. Faktor dominan yang mempengaruhi terpaan iklan
Shopee terhadap perilaku konformitas mahasiswa
adalah kepercayaan diri sendiri dengan nilai rata-rata
sebesar 852,33. Selanjutnya adalah pada aspek
kepercayaan terhadap kelompok dengan nilai rata-rata
741,14. Sedangkan nilai terendah adalah pada aspek
131
kekompakan kelompok dengan nilai rata-rata hanya
560,37.
Ada 2 aspek dalam konformitas yaitu pemenuhan
dan penerimaan yang dimana masing-masing
keduanya terbagi menjadi beberapa indikator,
diantaranya: (1) pemenuhan: rasa takut terhadap
penyimpangan, kekompakan kelompok, kesepakatan
kelompok, (2) penerimaan: kepercayaan terhadap
kelompok, kepercayaan terhadap diri sendiri.
Hal ini menunjukan bahwa umur responden yang
dijadikan subjek penelitian sesuai dengan hasil
penelitian dimana dengan usia remaja akhir telah
berada pada titik dimana mereka merasa percaya diri
dengan dirinya, sudah menemukan jati diri, memiliki
sifat egosentrisme, akan tetapi memiliki ego untuk
mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain
untuk mencari pengalaman-pengalamjan baru.
Sehingga, untuk bersatu dengan orang lain responden
tidak terlalu memerlukan kekompakan pada tiap
kelompoknya, atau lingkungannya, akan tetapi ia
hanya merasa takut terhadap penyimpangan,
membutuhkan kepercayaan diri sendiri, kesepakatan
kelompok, dan kepercayaan terhadap kelompok,
Selain itu, Sebagaimana yang telah diketahui
kepercayaan terhadap diri sendiri lebih besar
dikarenakan individu perlu atau merasa percaya diri
untuk berkonformitas terhadap orang lain agar
132
individu tersebut dapat diterima dengan baik dan
dapat bersosialisasi dengan kelompoknya dengan
baik.
Berdasarkan pemaparan diatas menunjukan bahwa
terpaan iklan dalam aspek frekuensi, durasi dan
intensitas memiliki pengaruh signifikan terhadap
perilaku konformitas mahasiswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan
pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Untuk Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk tidak mudah
terpengaruh dengan adanya terpaan iklan dan
pengaruh pada kelompok sekitar. Sebaiknya
mahasiswa juga harus mampu mengontrol dalam
berkonformitas terhadap kelompoknya. Cara yang
dapat dilakukan adalah tetap menjadi diri sendiri akan
tetapi tetap menghargai perbedaan pada orang lain.
2. Untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi untuk Berkonformitas dengan baik,
dengan tidak mengikuti kelompok-kelompok atau
teman-teman yang membuat diri menjadi diluar batas
kemampuan. Dapat mengontrol diri dalam
pengeluaran, karena, berawal dari sikap yang selalu
membeli sesuatu karena trend dan sedang booming di
pasaran, maka akan berkonformitas dengan mengikuti
133
gaya hidup yang diluar dari kebisaan sebelumnya.
Menjadi pribadi yang bukan lagi percaya pada diri
sendiri, akan tetapi akan selalu mengikuti orang lain
baik dari gaya bicara, berpakian, bahkan bergaul.
Selanjutnya, Menerima diri dengan segala kekurangan
dan kelebihan yang kemudian dikembangankan
dengan mengikuti berbagai kegiatan positif yang dapat
membantu untuk dapat menjadi pribadi yang mandiri.
Pribadi yang mandiri seperti berteman dengan yang
memililiki minat dan bakat yang sama pada diri
sendiri dan teman yang dapat memberikan
manfaatyang positif dan kebaikan bagi dirinya sendiri
dan teman lawannya.
3. Untuk penelitian selanjutnya yang berminat pada
terpaan iklan dan perilaku konformitas, disarankan
lebih memperdalam mengenai komunikasi baik dari
komunikasi intrapersonal dan komunikasi
interpersonal, komunikasi kelompok dan penggunan
atau manfaat media massa secara lebih luas lagi yang
banyak belum diteliti pada peneltian-penelitian
sebelumnya dan peneltian tidak hanya terbatas pada
mahasiswa saja akan tetapi pada masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
Batra, Rajeev, John G. Mayerss, and David Aaker. Advertising
Management. New Jersey: prentice Hall, 1996.
Bumin, Burhan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2005.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program
IBM SPSS 21. Semarang: Penerbit Universitas
Diponogoro, 2013.
Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta:
Bumi Aksara, 2004.
Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan
Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Erlangga, 2009. Irianto, Agus. Statistik. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,
2004.
Jauk, Petter J., and Jerry C. Olson. Consumen Behavior . New
York: Mc. Graw-Hill, 1996.
Kotler, Philip. Marketing Management. New Jersey: Pearson,
Prantice Hall, 2006.
Kottler, Philip, and Garry Amstrong. Marketing an Introduction.
New Jersey: Prentice Hall Englewood Cliffs, 1993.
Kriyanto, Rachmat. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana, 2006.
Mayerss, David, O. Psikologi Sosial Jilid 1. Jakarta: Salemba
Humanika, 2012.
Morisan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:
Prenada Media Grup, 2014.
Morisan, dkk. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2010.
Nugroho, Agung. Teknologi Komnikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2010.
Priyatno, Duwi. SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis.
Yogyakarta: ANDI, 2014.
Rosister, John, R., and Larry Percy. Advertising and Promotion
management. New York: Mc. Grow Hill, 1987.
Sarjono, and Julianita. SPSS VS LISREL: Sebuah Pengantar
Apikasi Untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat, 2011.
Sarwono, Sarlito W., dan Eko A. Meinaro. Psikologi Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika, 2011.
Shimp, Terence, A. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga,
2003.
Singarimbun, Masri, and Effendi Sofian. Metode Penelitian
Survei. Jakarta: LP#ES, 1995.
Siregar, Syofian. Statistik Parametik Dilengkapi Dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 7. Jakarta:
Bumi Aksara, 2013.
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif
dan Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta, 2014.
—. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2012.
Taylor, E. Shelley, dkk. Psikologi Sosial. Jakarta: Prenada Grup,
2009.
Widarjono, Agus. Analisis Statistika Multivariat Terpaan.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2010.
Zulfi, Umi. Metodologi Penelitian Sosial. Yogyakarta:
Cahaya Ilmu, 2011.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: PT: Rineka Cipta edisi
revisi IV, 2002.
WEBSITE
https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-
indonesia-nomor-enam-dunia/0/sorotan_media, diakses
tannggal 4-agustus-2017 pukul 05:23 WIB.
http://tekno.liputan6.com/read/3068210/ini-10-toko-online
terbaik-di-indonesia diakses pada tanggal 02 September
2017 pukul 23:00 WIB.
http//CNNindonesia.com Senin, 24/10/2016 pukul 16:17 WIB,
waktu akses 6 Agustus 2017 pukul 14:20 WIB.
http://isparmo.web.id/2016/11/21/data-statistik-pengguna-
internet-indonesia-2016/ waktu akses 6 Agustus 2017
pukul14:32 WIB.
Situs Shopee.co.id, tanggal akses 10 Agustus 2017 pukul 20:34
WIB.
http//CNNindonesia.com Senin, 24/10/2016 pukul 16:17 waktu
akses 6 Agustus 2017 pukul 14:20 WIB.
http://isparmo.web.id/2016/11/21/data-statistik-pengguna
internet-indonesia-2016/ waktu akses 6 Agustus 2017
pukul14:32 WIB.
Kenes.staff.gunadarma.ac.id, ―pengaruh sosial dan kontrol
pribadi‖, waktu akses 17 Agustus 2017 pukul 04:35 WIB.
Info Fakultas, diakses 16 agustus 2017, dari www.uinjkt.ac.id
Tim penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.
SKRIPSI
Daniella Putri Islami: Pengaruh Online shop Pada Media Sosial
Istagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa-Siswi SMP
Islam Cikal Harapan Bumi Serpong Damai (BSD) Kota
Tangerang Selatan. skripsi Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015.
Putri Aulia Nurbani: Pengaruh Terpaan Iklan E-Commerce
Bukalapak Terhadap Perilaku Konsumtif dikalangan
Mahasiswa (Survei Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Skripsi
JurusanKomunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2016.
Krisna Susilowati: Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya
dan Konsep Konsep Diri dengan Kemandirian Pada
Remaja Panti Asuhan Muhamhadiyah Karanganyar.
Skripsi Jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2011.
Tirta Lestari: Pengaruh Terpaan Iklan Televisi Elevenia Terhadap
Minat Beli Mahasiswa. Skripsi Konsentrasi Hubungan
Masyarakat, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa tahun 2015.
Siti Solikhah: Jual Beli E-Commerce Ditinjau Dari Hukum Islam
(Analisis Terhadap Jual Beli Online
(www.tokobagus.com) mahasiswa Fakultas Agama Islam
Universitas Muhamadiyah Tangerang tahun 2013.
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Dengan ini, saya mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibwah ini :
Nama : Raafa Zaahirah
Tempat/ Tanggal lahir : Jakarta/ 05 Mei 1995
Jurusan/ Semester : KPI / 10
Bermaksud untuk melaksanakan penelitian dengan judul
“PENGARUH TERPAAN IKLAN SHOPEE TERHADAP
PERILAKU KONFORMITAS MAHASISWA (SURVEI
PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN
ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA ANG. 2014”. Penelitian ini dalam rangka penulisan
karya ilmiah (skripsi). Sehubungan dengan itu, saya memohon
kepada mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kiranya
berkenan mengisi pernyataan-pernyataan dalam kuesioner yang
saya ajukan dengan benar dan dalam keadaan sadar.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, Maret 2018
(Raafa Zaahira)
I. Pada bagian ini Anda diminta untuk menuliskan
beberapa informasi Mengenai diri Anda.
a. Nama :
b. Usia :
c. Angkatan :
d. Jurusan :
e. No. Hp :
f. Apakah Anda pernah menyaksikan Iklan E-commerce
Shopee versi ―Prilly dan Maxim‖ di televisi?
Pernah Tidak Pernah
II. Petunjuk Pengisian
a. Pada bagian ini Anda diminta untuk menjawab semua
pertanyaan dengan jujur dan sebenar-benarnya.
b. Dalam menjawab pertanyaan tidak ada jawaban yang
salah. Oleh karena itu diminta agar tidak ada jawaban
yang dikosongkan.
c. Beri tanda centang ( ) pada salah satu jawaban yang
menggambarkan diri anda.
Keterangan :
SS : Jika Sangat Setuju dengan pernyataan
S : Jika Setuju dengan pernyataan
TS : Jika Tidak Setuju dengan pernyataan
STS : Jika Sangat Tidak Setuju dengan
pernyataan
III. Pernyataan 1. Apakah anda menyaksikan tayangan iklan Shopee versi ―Prilly dan
Maxim‖ di televisi?
SangatSering(setiap hari) Sering (2 hari sekali)
Pernah (seminggu sekali) Tidak pernah
2. Dalam seminggu berapa kali anda menyaksikan iklan Shopee versi
―Prilly dan Maxim‖ di televisi?
Setiap hari > 3 kali
< 3 kali Tidak Pernah
3. Saya melihat iklan Shopee versi ―Prilly dan Maxim‖ di televisi
selama:
10 detik pertama 30 detik pertama
40detik pertama Sampai habis
No. Pernyataan SS S TS ST
S
Kognitif
4 Saya mengetahui pesan yang disampaikan
dalam iklan Shopee versi ―Prilly dan
Maxim‖ di televisi.
5 Saya intens dalam memperhatikan adegan-
adegan yang mncul dalam iklan Shopee
versi ―Prilly dan Maxim‖ di televisi.
6 Saya hafal betul music yang dimainkan
dalam iklan Shopee versi ―Prilly dan
Maxim‖ di televisi.
Afektif
7. Saya tertarik dengan iklan Shopee versi
―Prilly dan Maxim‖ di televisi.
8 Menurut saya, iklan Shopee versi ―Prilly
dan Maxim‖ di televisi sangat kreatif dan
membuat saya terkesan.
9 Saya suka menyaksikan iklan Shopee versi
―Prilly dan Maxim‖ di televisi
10 Setelah melihat iklan Shopee versi ―Prilly
dan Maxim‖ di televisi saya tertarik untuk
mendownload aplikasinya.
11 Setelah melihat adegan pada iklan Shopee
versi ―Prilly dan Maxim‖ di televisi
menggambarkan model senang
menggunakan situs belanja online Shopee.
12 Saya melihat adegan pada iklan Shopee
model digambarkan sangat terbantu
dengan adanya aplikasi belanja online
Shopee.
13 Shopee merupakan salah satu tempat
belanja online yang recommended
Konatif
14 Saya mencoba menggunakan aplikasi
Shopee untuk pertama kali
15 Setelah menggunakan aplikasi Shopee saya
merasakan manfaat dari aplikasi tersebut.
16 Menurut saya, Shopee sangat memudahkan
saya untuk mencari suatu barang
17 Saya suka belanja menggunakan aplikasi
Shopee
18 Saya suka tergoda dengan brang-barang
yang ditawarkan apabila membuka aplikasi
Shopee.
Perilaku Konformitas
1. Compliance/ pemenuhan No. Pernyataan SS S TS STS
Rasa Takut Terhadap Penyimpangan
19 saya membeli produk (sport, fashion,
make up, hijab dll) agar tidak ketinggalan
zaman.
20 Saya berusaha mengikuti perkembangan
zaman tanpa menghilangkan jati diri saya
21 Menurut saya iklan sangat efektif dalam
memberikan informasi yang sedang
dibutuhkan
22 Menurut saya e-commerce sangat
memberi kemudahan untuk mencari
produk yang saya butuhkan
23 saya membeli produk (sport, fashion,
make up, hijab dll) agar tidak dibilang
tidak ketinggalan zaman oleh teman-
teman saya
Kekompakan Kelompok
24 Saya membeli sebuah produk karena
sedang nge-trend di kalangan anak muda.
25 Saya suka mengikuti gaya teman-teman
saya
26 Saya suka mengikuti gaya seperti artis
yang saya suka
27 Saya suka mengikuti penampilan seperti
artis yang saya suka
28 saya suka membeli suatu produk yang
teman-teman saya juga pakai.
29 Setelah saya melihat iklan salah satu
produk, saya suka tertarik untuk
membelinya.
30 Saya suka membeli produk yang
diklankan oleh salah satu artis yang saya
suka.
31 Saya suka membeli suatu produk jika
artis yang saya suka memakainya.
Kesepakatan Kelompok
32 Saya membeli produck tertentu karena
teman-teman saya membelinya
33 Saya membeli produk tertentu karena
melihat artis yang saya suka
34 Saya membeli produk tertentu karena
banyak yang menggunakannya
35 Saya membeli produk karena sedang
trend di kalangan anak muda
2. Acceptance/ Penerimaan No. Pernyataan SS S TS STS
Kepercayaan Terhadap Kelompok
36 Saya lebih percaya diri jika menggunakan
produk yang teman-teman juga
menggunakannya
37 e-commerce mempermudah saya dalam
mencari barang tertentu yang dibutuhkan
teman-teman saya
38 e-commerce menjadi alternative untuk
mencari ptoduk yang dibutuhkan
mahasiswa
39 e-commerce mempermudah saya untuk
mencari barang-barang yang sedang trend
saat ini
40 Jika teman-teman sedang membicarakan
sesuatu yang sedang booming,saya ngin
membelinya dan e-commerce menjadi
alternative pilihan saya
41 Saya merasa senang jika sudah memiliki
produk yang saat ini digunakan oleh
kalangan artis dan teman-teman saya
42 Jika saya dan teman-teman menyukai
suatu barang, maka saya akan berusaha
untuk membelinya
Kepercayaan Terhadap Diri Sendiri No. Pernyataan SS S TS STS
43 Saya akan berusaha membeli produk
yang dapat membuat saya percaya diri
44 Saya membeli produk tertentu karena
saya suka
45 Saya merasa lebih percaya diri jika saya
menggunakan produk yang saya pilih
46 Menurut saya, saat ini penampilan sangat
penting
47 Saya membelanjakan uang saya untuk
membeli produk tertentu walaupun saya
tidak membutuhkannya
48 Jika saya menginginkan suatu barang,
saya akan membelinya
Uji Validitas Pengaruh Terpaan Iklan
nama B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35
R1 1 5 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2
R2 1 1 1 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2
R3 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 1 5 2 2 2 2 2 5 5 4 4 2 1 2 1 4 4 4 1 1 1 1 1 1
R4 4 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 4
R5 2 2 2 5 5 5 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4
R6 4 2 1 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2
R7 2 2 1 4 4 4 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4
R8 5 2 2 2 2 4 1 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 1 4
R9 2 1 1 4 4 4 1 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 1 4
R10 4 4 5 5 4 4 5 5 5 2 1 1 1 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1
R11 4 2 1 4 4 4 1 5 2 4 4 4 5 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2
R12 2 2 1 2 4 4 1 4 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 1 1 4 2 4 4 2 2 1 1 1 1
R13 2 1 1 2 1 4 1 4 4 2 4 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 4 2 4 2 5 4 5 1 4 2 2 2 2 1
R14 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 2 2 4 4 4 2 1 4 4 4 2 2 1 2 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1
R15 4 5 5 2 1 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 4 4 1 2 2 2 2 2
R16 5 5 4 5 1 4 1 5 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 1 1
R17 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 4 2 2 2 1 4 2 2
R18 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2
R19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 2 2 2 2 5 5 5 5 2 2 2 2 2
R20 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 2 2 5 4 2 2 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 4 2 2 2 2 2 4
R21 5 5 5 2 2 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 1 1 1 4
R22 4 5 3 4 4 4 1 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2 1 2 1 1 2
R23 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 2 2 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 2 4 5 5 4 4 2 4 2 2 2
R24 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R25 5 2 2 2 5 4 1 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4 4 2 2 2 4
R26 4 5 1 4 1 4 1 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2
R27 4 2 4 4 5 4 1 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2
R28 4 5 5 2 4 5 5 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2
R29 4 4 5 4 2 5 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2
R30 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 2 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
0.362506 0.037568 0.19841 0.050372 0.37836 0.446014 0.436235 0.110445 0.279567 0.435699 0.343781 0.423054 0.495267 0.448082 0.404564 0.413441 0.482669 0.67875 0.618023 0.528592 0.58331 0.676033 0.535319 0.354378 0.712901 0.509804 0.568066 0.544905 0.354757 0.648488 0.624009 0.441665 0.437816 0.561465 0.662895
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
valid tidak validtidak validtidak valid valid valid valid tidak validtidak valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid
B36 B37 B38 B39 B40 B41 B42 B43 B44 B45 B46 B47 B48 B49 B50 B51 B52 B53 B54 B55 B56 B57 B58 B59 jumlah
2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 4 2 2 1 4 153
4 4 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5 5 5 5 2 4 5 200
4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 1 2 1 5 5 5 5 5 1 2 5 172
4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 191
4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 5 4 202
4 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 192
4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 203
4 2 1 1 1 1 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 178
2 1 2 2 2 4 2 1 4 5 5 5 5 2 2 1 5 5 5 4 4 4 4 4 186
1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 4 1 1 2 4 2 2 1 1 2 4 2 1 130
4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2 5 4 4 2 4 4 2 4 188
1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 4 2 4 4 2 2 2 5 4 5 4 4 4 5 150
4 4 4 4 4 1 4 4 2 5 5 5 5 2 2 1 4 4 4 4 4 2 2 5 167
4 1 1 1 1 2 2 2 4 4 4 2 4 2 1 4 2 5 5 5 2 4 5 4 174
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 1 1 2 4 4 4 2 4 4 159
4 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 2 1 1 5 5 5 5 4 1 4 4 178
4 2 2 2 2 4 2 2 2 4 5 4 4 2 4 2 5 5 5 5 2 2 4 5 191
2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 199
2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 2 2 2 2 5 5 5 5 2 5 5 222
5 2 2 4 2 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 4 2 2 5 231
5 5 2 2 2 4 4 2 4 5 5 5 5 2 4 2 4 5 5 5 4 2 4 5 236
2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 4 2 2 4 168
4 2 2 4 2 4 4 5 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 5 5 5 2 4 4 217
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 240
4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 235
4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 4 159
4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 4 2 2 4 170
4 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 201
2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 2 2 4 187
4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 246
0.537176 0.535879 0.437876 0.484957 0.4312 0.580112 0.66204 0.517489 0.535007 0.432403 0.43327 0.324059 0.433477 0.507072 0.611378 0.396041 0.438527 0.343687 0.365137 0.444185 0.45063 0.146928 0.469892 0.342106
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid tidak valid
DAFTAR UJI TABEL
Pernyataan r tabel r hitung Hasil Instrument
Butir 1 0,361 0,362 Valid
Butir 2 0,361 0,037 Tidak valid
Butir3 0,361 0,198 Tidak valid
Butir 4 0,361 0,050 Tidak valid
Butir 5 0,361 0,378 Valid
Butir 6 0,361 0,446 Valid
Butir 7 0,361 0,436 Valid
Butir 8 0,361 0,110 Tidak valid
Butir 9 0,361 0,279 Tidak Valid
Butir 10 0,361 0,435 Valid
Butir 11 0,361 0,343 Tidak Valid
Butir 12 0,361 0,423 Valid
Butir 13 0,361 0,495 Valid
Butir 14 0,361 0,448 Valid
Butir 15 0,361 0,404 Valid
Butir 16 0,361 0,413 Valid
Butir 17 0,361 0,482 Valid
Butir 18 0,361 0,678 Valid
Butir 19 0,361 0,618 Valid
Butir 20 0,361 0,528 Valid
Butir 21 0,361 0,583 Valid
Butir 22 0,361 0,676 Valid
Butir 23 0,361 0,535 Valid
Butir 24 0,361 0,354 Tidak Valid
Butir 25 0,361 0,712 Valid
Butir 26 0,361 0,509 Valid
Butir 27 0,361 0,568 Valid
Butir 28 0,361 0,544 Valid
Butir 29 0,361 0,354 Tidak Valid
Butir 30 0,361 0,648 Valid
Butir 31 0,361 0,624 Valid
Butir 32 0,361 0,441 Valid
Butir 33 0,361 0,437 Valid
Butir 34 0,361 0,561 Valid
Butir 35 0,361 0,662 Valid
Butir 36 0,361 0,537 Valid
Butir 37 0,361 0,535 Valid
Butir 38 0,361 0,437 Valid
Butir 39 0,361 0,484 Valid
Butir 40 0,361 0,431 Valid
Butir 41 0,361 0,580 Valid
Butir 42 0,361 0,662 Valid
Butir 43 0,361 0,517 Valid
Butir 44 0,361 0,535 Valid
Butir 45 0,361 0,432 Valid
Butir 46 0,361 0,433 Valid
Butir 47 0,361 0,324 Tidak Valid
Butir 48 0,361 0,433 Valid
Butir 49 0,361 0,507 Valid
Butir 50 0,361 0,611 Valid
Butir 51 0,361 0,396 Valid
Butir 52 0,361 0,438 Valid
Butir 53 0,361 0,343 Tidak Valid
Butir 54 0,361 0,365 Valid
Butir 55 0,361 0,444 Valid
Butir 56 0,361 0,450 Valid
Butir 57 0,361 0,146 Tidak Valid
Butir 58 0,361 0,469 Valid
Butir 59 0,361 0,342 Tidak Valid
Tabel Uji F-Test
FOTO SIDANG SKRIPSI
JUM’AT, 03 AGUSTUS 2018 PUKUL 09:00-10:00 RUANG 7B
FIDKOM