SKRIPSI
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP VOLUMEKREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)
TBK, CABANG SUNGGUMINASA-GOWA.
INDRIANI10572 02991 11
JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2015
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt
yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini
berjudul Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Volume Kredit Pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa-Gowa.
Tidak lupa pula penulis sampaikan ucapkan terima kasih yang tulus dan
ikhlas kepada :
1. Bapak Dr. Irwan Akib, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung SE., M.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi.
3. Ibu Dr. Hj. Ruliaty, MM, selaku Dosen Pembimbing I.
4. Bapak Abdul Muttalib, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing II, para
dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.
Terkhusus, ucapan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah
mencurahkan cinta dan kasih sayangnya serta keikhlasan dalam membesarkan,
mendidik dan membiayai penulis serta doa restu yang tak henti-hentinya untuk
keberhasilan penulis.
iv
Selanjutnya terima kasih pula penulis haturkan kepada: Saudara-saudariku
yang telah banyak memberi penulis motivasi, dan juga membantu baik secara
moril maupun materil.Terimakasih pula kepada Sahabat-sahabatku (Iqra Annisa,
Yuniarsih Imbar, Raodatul Jannah, Fitria Ningsih) Seluruh teman angkatan 2011
jurusan Manajemen khususnya kelas Man 1 yang tidak sempat penulis
sebutkan satu persatu. Atas segala bantuan, canda tawa dan kebersamaannya
dalam melewati masa perkuliahan yang tidak singkat.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tentunya
memiliki keterbatasan dalam penyusunan, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan masukan yang membangun. Dengan kerendahan hati
penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat.
Semoga Allah SWT senantiasa membukakan Rahmat-nya pada kita
semua, Amin Ya Rabbal Alamin.
Makassar, April 2015
Penulis,
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
4.1 Perkembangan Tingkat Suku Bunga PT.Bank Rakyat Indonesia
(persero) Tbk, Cabang Sungguminasa Gowa 2008-2014 .................. 45
4.2 Perkembangan Volme Kredit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk, Cabang Sungguminasa Gowa 2008-2014.................................. 47
4.3 Hubungan antara Tingkat Suku Bunga Kredit terhadap Volume Kredit
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa
Gowa 2008-2014................................................................................ 48
vi
ABSTRAK
Indriani, 2015. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Volume Kredit Pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa Gowa, (dibimbingoleh Dr.Hj.Ruliaty,MM dan Abdul Muttalib,SE,MM.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan Analisis Regresi Sederhana,Koefisien Korelasi, Koefisien Determinasi, dan Nilai t-Hitung. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap volume kreditpada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa Gowa.
Dari Hasil penelitian periode 2010-2014 menunjukkan bahwa adapengaruh secara signifikan antara tingkat suku bunga dengan volume kredit. padaPT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa Gowa, yangdibuktikan oleh perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini.
Dari Hasil penelitian disimpulkan,bahwa Besarnya pengaruh TingkatSuku Bunga terhadap Volume Kredit sebesar 84,4% dan tingkat signifikansi 0,003< 0,05 maka dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruhsecara signifikan antara tingkat suku bunga dengan volume kredit. Dengan katalain setiap kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga tidak mempengaruhijumlah permintaan atau pengajuan kredit di Bank BRI Cabang Sungguminasa-Gowa.
Kata Kunci: Suku bunga, kredit, regresi dan BRI
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..............................................................................................iHALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. iiHALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iiiKATA PENGANTAR .........................................................................................ivABSTRAK ............................................................................................................viDAFTAR ISI........................................................................................................ viiDAFTAR TABEL..................................................................................................ixDAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1A. Latar Belakang ................................................................................. 1B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3C. Tujuan............................................................................................... 3D. Manfaat Penelitian............................................................................ 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 5A. Pengertian Bank .............................................................................. 5
1. Pengertian Bank......................................................................... 52. Peran dan Fungsi Bank ........................................................... 63. Kegiatan Bank............................................................................ 7
B. Tingkat Suku Bunga ...................................................................... 81. Defenisi Tingkat Suku Bunga................................................. 82. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga .................... 93. Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit ..................... 12
C. Manajemen Kredit ........................................................................ 161. Pengertian Manajemen Kredit ................................................ 162. Pengertian Kredit dan Pembiayaan........................................ 173. Unsur-Unsur Kredit ................................................................. 18
D. Hubungan antara Suku Bunga Dengan Volume Kredit............... 19E. Kerangka Pikir ................................................................................ 22F. Hipotesis ......................................................................................... 22
BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................... 23A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 23B. Jenis dan Sumber Data.................................................................... 23C. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 24D. Populasi Dan Sampel ...................................................................... 25
viii
E. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 26F. Metode Analisis ............................................................................. 30
BAB IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ................................... 32A. Sejarah Singkat ............................................................................... 32B. Visi dan Misi ................................................................................... 34C. Profil BRI Cabang Sungguminasa-Gowa........................................ 34D. Struktur Organisasi.......................................................................... 36
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 44A. Perkembangan Tingkat Suku Bunga Kredit ................................... 44B. Perkembangan Jumlah Kredit ......................................................... 46C. Hubungan antar Suku Bunga dengan Volume Kredit .................... 48
BAB VI. PENUTUP ........................................................................................... 53A. Kesimpulan ..................................................................................... 53B. Saran ............................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 55LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir.......................................................... 22
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) TbkCabang Sungguminasa ........................................................ 36
SKRIPSI
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP VOLUMEKREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)
TBK, CABANG SUNGGUMINASA.
INDRIANI10572 02991 11
Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi
pada Jurusan Manajemen
JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2015
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan ekonomi di Indonesia saat ini yang penuh persaingan
menyebabkan bank umum berlomba-lomba untuk meningkatkan sumber
dana bank yang kemudian akan disalurkan kembali dalam bentuk
kredit. Penghasilan bunga dari penyaluran kredit ini merupakan
pendapatan utama bank, pada umumnya pendapatan terbesar dalam bank
yang dapat mempengaruhi modal adalah pendapatan bunga dari penyaluran
kredit. Karena penyaluran kredit memberikan pemasukan yang sangat besar
maka masing-masing bank dalam membuat kebijakan penyaluran kredit
berbeda-beda. Dengan tujuan menambah jumlah modal, walaupun ada
pendapatan bank yang diperoleh selain dari bunga misalnya: biaya
administrasi tabungan dan jasa transfer.
Dalam prakteknya Bank Indonesia menetapkan kebijakan suku
bunga melalui BI Rate suku bunga acuan oleh perbankan, sasaran
operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku
bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUABON). Pergerakan di
suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku
bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan.
Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam
perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate
2
apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah
ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila
inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan.
Prestasi membanggakan yang telah diraih Bank BRI memberikan
peran sertanya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui
penyaluran kredit. Menutup tahun 2010 Bank BRI kembali
mempublikasikan Kinerja Keuangan Tahun 2010, Bank BRI berada pada
posisi teratas di dalam industry perbankan nasional melalui penyaluran
kredit. Bank BRI berhasil meningkatkan portofolio kredit sebesar Rp.41,442
triliun meningkat 20,16% dari Rp.205,522 triliun di tahun 2009
menjadi Rp.246,964 triliun di tahun 2010 sementara tingkat NPL Gross
berhasil ditekan dari angka 3,52% di tahun 2009 menjadi 2,78% di
tahun 2010.
Komitmen Bank BRI untuk fokus dan konsisten melayani UMKM
dengan menyalurkan kredit kepada UMKM menjadi salah satu faktor
penting yang mendukung pertumbuhan asset kredit BRI. Upaya yang
dilakukan BRI dalam pengembangan sektor UMKM adalah dengan
penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada tahun 2010 Bank BRI
menyumbang porsi terbesar dalam realisasi penyaluran kredit dibandingkan
bank penyalur KUR lainnya. Penyaluran KUR Bank pada tahun 2010
sebesar Rp.8,969 triliun. (Sumber: www.bi.go.id).
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa pendapatan bunga
penyaluran kredit berkontribusi besar dalam pengembangan profit,
3
namun dari kondisi tersebut, menimbulkan sebuah pertanyaan sederhana
mengenai seberapa besar pengaruh antara tingkat suku bunga terhadap
penyalur kredit?.
Berdasarkan pada kondisi itu, penulis tertarik untuk meneliti hal
tersebut, oleh karena itu penulis dalam hal ini mengangkat sebuah judul
penelitian dalam penyusunan skripsi mengenai “ Pengaruh Tingkat Suku
Bunga Terhadap Volume Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk, Cabang Sungguminasa-Gowa”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas yang menjadi rumusan masalah adalah “Apakah
tingkat suku bunga kredit berpengaruh terhadap volume kredit pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa-Gowa”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan
tujuan dari penelitian ini adalah “ untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh tingkat suku bunga terhadap volume kredit pada PT. Bank
Rakyat Indonesia ( Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa-Gowa”.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa-Gowa
Dapat dijadikan sumber informasi dan bahan evaluasi atas Kinerja
Bank BRI Cabang Sungguminasa-Gowa selama ini dalam
menghadapi kompetisi dalam dunia perbankan.
4
b. Bagi Unismuh Makassar
Temuan yang akan didapatkan dalam penelitian diharapkan dapat
menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang teoritis maupun praktis
yang berkaitan dengan perkembangan dunia perbankan di Indonesia,
khususnya pada penyaluran kredit.
c. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperoleh di
bangku kuliah, menambah pengalaman dan sarana latihan dalam
memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat sebelum terjun
dalam dunia kerja yang sebenarnya, sebagai sarana untuk menambah
wawasan peneliti.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
1. Pengertian Bank
Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun
1992 tentang perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Kemudian pengertian bank menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun
1998 perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pertama,
Pengertian bank telah mengalami evolusi, sesuai dengan perkembangan
bank itu sendiri. Kedua, fungsi bank pada umumnya adalah menerima
berbagai bentuk simpanan dari masyarakat, memberikan kredit baik
bersumber dari dana yang diterima dari masyarakat maupun
berdasarkan atas kemampuannya untuk menciptakan tenaga baru,
memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Martono
(2002:20).
6
Sementara Kasmir (2008:12) mengemukakan bahwa bank
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya
usaha perbankan selalu berkaitan masalah bidang keuangan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama, yaitu:
menghimpun dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya.
2. Peran dan Fungsi Perbankan
Marsuki (2006:9,10) mengemukakan bahwa dalam perekonomian
modern, sektor perbankan telah dikenal sebagai lembaga keuangan
sangat strategis yang mempunyai peran menentukan arah dan
perkembangan perekonomian suatu daerah atau wilayah yang tercermin
dari berbagai fungsinya pada beberapa kegiatan utama berikut ini:
a. Sebagai lembaga pencipta uang giral,yang timbul karena fungsinya
sebagai lembaga yang dapat menerima simpanan giro masyarakat
yang dapat ditarik setiap waktu dan kapan saja diinginkan oleh
nasabah perbankan tersebut.
b. Mendukung kelancaran mekanisme transaksi pembayaran yang
dilakukan masyarakat dalam bentuk kliring, transfer uang, penerima
setoran-setoran pemberian fasilitas pembayaran tunai, kredit serta
fasilitas pembayaran yang lebih modern melalui penerbitan cek
atau kartu plastik misalnya.
7
c. Sebagai penghimpun dana simpanan masyarakat yang kelebihan dana
yang dapat terdiri dari giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
tabungan atau bentuk simpanan lainnya yang diizinkan.
d. Melancarkan transaksi internasional baik transaksi barang/jasa
maupun modal.
e. Sebagai tempat penyimpanan barang-barang atau surat berharga
masyarakat agar dapat lebih aman dan terjamin dalam keamanannya.
f. Juga membantu melaksanakan jasa-jasa lainnya bagi masyarakat
dalam menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi.
3. Kegiatan Bank
Menurut Martono (2002:24,25) bahwa dalam menjalankan
usahanya sebagai lembaga intermediasi keungan, kegiatan bank sehari-
hari tidak dapat dipisahkan dari bidang keuangan. Seperti halnya
perusahaan lainnya, kegiatan bank secara sederhana dapat dikatakan
sebagai tempat melayani segala kebutuhan para nasabahnya. Dengan
demikian kegiatan bank di Indonesia terutama kegiatan bank umum
adalah sebagai berikut:
a). Menghimpun Dana dari Masyarakat (Funding)
Menghimpun dan menyalurkan dana kembali kepada masyrakat
merupakan kegiatan pokok perbankan. Sedangkan kegiatan
memberikan jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang
dari kegiatan pokok tersebut. Pengertian menghimpun dana berarti
mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari
8
masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan
deposito.
b). Memberikan Jasa-Jasa Bank Lainnya (Services)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan jasa pendukung kegiatan bank, jasa-
jasa ini diberikan terutama untuk mendukung kelancaran kegiatan
menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung
maupun tidak langsung terhadap kegiatan penyimpanan dana dan
penyaluran kredit. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan
bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil
atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit.
B. Tingkat Suku Bunga
1. Defenisi Tingkat Suku Bunga
Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004:80) adalah
harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang
pokok per unit waktu.
Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004:81) adalah:
a). Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana
lebih untuk diinvestasikan.
b). Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam
suatu perekonomian.
c). Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol
uang yang beredar.
9
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga
Penentuan tingkat suku bunga menjadi suatu alat persaingan
yang sangat strategis. Besar kecilnya bunga kredit sangat dipengaruhi
oleh besar kecilnya bunga simpanan.
Kasmir (2008:38-40) mengemukakan bahwa faktor-faktor utama
yang mempengaruhi besar kecilnya suku bunga secara garis besar dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a). Kebutuhan dana
Faktor kebutuhan dana dikhususkan untuk dana Simpanan, yaitu
seberapa besar kebutuhan dana yang diinginkan. bank kekurangan
dana, sementara permohonan pinjaman dana meningkat, yang
dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi adalah
dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Namun, peningkatan
suku bunga simpanan akan pula meningkatkan suku bunga pinjaman.
Sebaliknya, apabila dana yang ada dalam simpanan di bank
permohonan pinjaman sedikit, maka bunga simpanan akan turun
karena hal ini merupakan beban.
b).Target laba yang diinginkan
Faktor ini dikhususkan untuk bunga pinjaman. Hal ini disebabkan
target laba merupakan salah satu komponen dalam menentukan besar
kecilnya suku bunga pinjaman. Jika laba yang diinginkan besar, bunga
pinjaman ikut besar dan demikian pula sebaliknya. Namun, untuk
menghadapi pesaing target laba dapat diturunkan seminimal mungkin.
10
Dengan demikian dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para
penabung untuk menginvestasikan dana yang dimilikinya.
c). Kualitas jaminan
Kualitas jaminan juga diperuntukkan untuk bunga pinjaman. Semakin
likuid jaminan (mudah dicairkan) yang diberikan, semakin rendah
bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh, jaminan
sertifikat deposito berbeda dengan jaminan sertifikat tanah.
d). Kebijaksanaan pemerintah
Dalam menentukan baik untuk bunga simpanan maupun bunga
pinjaman bank tidak boleh melebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah. Artinya, ada batasan maksimal dan batas minimal untuk
suku bunga yang diizinkan. Tujuannya adalah agar bank dapat bersaing
secara sehat.
e). Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi
bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko macet di
masa mendatang, bunganya relative lebih rendah. Untuk bunga
simpanan, berlaku sebaliknya. Semakin panjang jangka waktu, bunga
simpanan semakin rendah dan sebaliknya.
f). Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat
menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena
biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan risiko kredit macet di
11
masa mendatang relative kecil dan demikian sebaliknya perusahaan
yang kurang bonafid risiko kredit macet cukup besar.
g). Produk yang kompetitif
Produk yang kompetitif sangat sangat menentukan besar kecilnya
bunga pinjaman. Kompetitif maksudnya adalah produk yang dibiayai
tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit
yang diberikan relative rendah jika dibandingkan dengan produk yang
kurang kompetitif. Hal ini disebabkan produk yang kompetitif tingkat
perputaran produknya tinggi sehingga pembayarannya diharapkan
lancar.
h). Hubungan baik
Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan factor kepercayaan kepada
seseorang atau lembaga. Dalam prakteknya, bank menggolongkan
nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasa
(sekunder). Penggolongan ini didasarkan pada keaktifan serta loyalitas
nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya
mempunyai hubungan baik dengan pihak bank, sehingga dalam
penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
Nasabah yang dimiliki hubungan baik dengan bank tentu bunganya
lebih rendah.
i). Persaingan
Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana, sementara
tingkat persaingan dalam memperebutkan dana simpanan cukup ketat,
12
maka bank harus bersaing keras dengan bank lainnya. Dalam arti jika
untuk bunga simpanan rata-rata pesaing 15% jika hendak
membutuhkan dana cepat sebaliknya bunga simpanan kita naikkan di
atas bunga pesaing misalnya 16%.
3. Komponen-Komponen Dalam Menetukan Bunga Kredit
Menurut Dendawijaya Lukman (2001:105) dalam industri
perbankan yang sangat kompetitif, penentuan tingkat bunga kredit menjadi
suatu alat persaingan yang sangat strategis. Besar kecilnya bunga kredit
sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya bunga simpanan, semakin besar
atau semakin mahal bunga simpanan, maka semakin besar pula bunga
pinjaman dan demikian pula sebaliknya. Disamping bunga pinjaman,
pengaruh besar kecilnya bunga pinjaman juga dipengaruhi oleh
komponen-komponen pokok dalam penentuan tingkat bunga kredit. Bank-
bank yang mampu mengendalikan komponen-komponen pokok dalam
penentuan tingkat bunga kredit (lending rate) akan mampu menentukan
tingkat bunga kredit yang lebih rendah dibandingkan dengan bank-
bank lainnya.
Menurut Denda wijaya Lukman, dalam bukunya (2001:105)
komponen-komponen yang menentukan tingkat bunga kredit adalah
sebagai berikut:
a). COLF (Cost of Loanble Funds)
Sebagaimana diuraikan diatas, perhitungan COLF ini berturut-turut
adalah sebagai berikut:
13
1. Menetapkan tingkat bunga yang akan dibayarkan kepada deposan.
2. Menghitung komposisi sumber dana.
3. Memperlihatkan ketentuan tentang giro wajib minimum (GWM).
4. Menghitung biaya dana efektif dengan rumus :
%% ×Menghitung Kontribusi dana dengan rumus :
Kontribusi biaya dana = komposisi dana × biaya dana efektif
menjumlahkan seluruh kontribusi biaya dana untuk memperoleh
tingkat COLF.
b). Overhead cost
Banyak konsep dan pendapat yang dianut oleh praktisi perbankan
mengenai overhead cost. Salah satu konsep overhead cost diartikan
sebagai seluruh biaya (diluar bunga) yang dikeluarkan oleh bank
didalam menjalankan kegiatan lebih lanjut dinggap bahwa menanggung
biaya-biaya tersebut adalah seluruh aktiva bank yang menghasilkan
pendapatan (total earning asset). Oleh karena itu formula overhead cost
ditulis sebagai berikut:
ℎ = ( ) × %besarnya persentase overhead cost tiap-tiap bank berbeda antar bank
yang satu dengan bank lainnya. Hal ini sangat tergantung dari efisien
suatu bank di dalam mengontrol biaya-biaya serta kemampuan bank
14
dalam memperluas akan cenderung mempunyai overhead cost yang
rendah dengan asumsi terdapat pengendalian biaya dalam standar yang
normal pada bank tersebut. Perhitungan overhead cost antara 2%-
4%.
c). Risk Faktor
Penentuan risk faktor sebagai komponen tingkat suku bunga kredit
lebih bersifat taktis didalam upaya memperbesar pendapatan bank
umum. Penentuan besarnya presentase RR terhadap lending rate
ditujukan untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan terjadinya resiko
kredit, selain itu perbankan juga berusaha untuk menekan tingkat risk
faktor sebagai komponen lending rate dalam upaya memperbesar
pendapatan dan menghadapi persaingan dalam industri perbankan.
Risk faktor yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= × %d). Spread
Merupakan pendapatan bank yang pokok, yang akan menentukan
berapa besarnya pendapatan perusahaan (net income) bank. Besarnya
net margin bervariasi atau tergantung dari value kredit bank. Semakin
besarnya value kredit maka spread dapat diusahakan semakin rendah.
Hal ini dikarenakan bank akan cenderung untuk mengejar omzet
15
penjualan kredit untuk mendapatkan nilai absolut pendapatan bersih
usaha.
Pemilihan strategis spread ke arah yang tinggi atau pun
rendah sangat tergantung dari pangsa pasar (target market) yang ingin
direbut oleh bank tersebut dengan melakukan menganalisis dari
persentas bank yang sekelas ataupun rata-rata industri. Pada umumnya
bank menetapkan spread 2-3% p.a akan merupakan harga yang layak
sebagai komponen dari lending rate.
Sementara Kasmir (2008:40-42) mengemukakan bahwa,
adapun komponen-komponen dalam menentukan suku bunga kredit
antara lain sebagai berikut:
a). Total biaya dana (cost of fund)
Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk
memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro,
tabungan, maupun deposito. Total biaya dana yang diinginkan.
Semakin besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan,
semakin tinggi pula biaya dananya demikian pula sebaliknya.
b). Biaya operasi
Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam
melaksanakan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai,
biaya administrasi, biaya pemeliharaan dan lainnya.
16
c). Cadangan risiko kredit macet
Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan,
hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung
suatu risiko tidak dibayar. Risiko ini dapat timbul baik disengaja
maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, pihak bank perlu
pengcadangan sebagai sikap bersiaga menghadapinya dengan cara
membebankan sejumlah presentase tertentu kredit yang disalurkan.
d). Laba yang diinginkan
Dalam hal ini biasanya bank disamping melihat kondisi pesaing Juga
melihat kondisi nasabah apakah nasabah utama atau bukan dan juga
melihat sektor-sektor yang dibiayai, misalnya jika proyek
pemerintah atau untuk pengusaha/rakyat kecil maka labanya pun
berbeda dengan yang komersil.
e). Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada
bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.
C. Manajemen Kredit
1. Pengertian manajemen kredit
Kata kredit berasal dari bahasa latin Credere berarti
kepercayaan. Jadi kredit yaitu memberikan benda, jasa, uang, sekarang
dengan pembayaran atau balas jasa di kemudian hari. Rollin G. Thomas
mendefinisikan bahwa kredit adalah kepercayaan atas kemampuan si
17
peminjam untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan
datang. Bila dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu
kegiatan memberikan nilai ekonomi kepada seseorang atau badan usaha
berlandaskan kepercayaan saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan
dikembalikan kepada kreditur (bank), setelah jangka waktu tertentu
sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur dan
debitur Moh. Tjoekam (1998:1).
Kasmir (2008:72) mengemukakan bahwa pemberian kredit
merupakan kegiatan utama bank sebagai lembaga keuangan. Besarnya
Jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Oleh
karena itu pengelolaan kredit yang harus dilakukan sebaik-baiknya
mulai dari perencanaan jumlah kredit, penentuan suku bunga, prosedur
pemberian kredit, analisis pemberian kredit sampai pada pengendalian
kredit yang macet. Kegiatan pengelolaa kredit kita kenal istilah
manajemen kredit. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pengertian
manajemen kredit adalah bagaimana mengelola pemberian kredit mulai
dari kredit tersebut diberikan sampai dengan kredit tersebut lunas.
2. Pengertian Kredit dan Pembiayaan
Pengertian kredit menurut Undang-undang Perbankan Nomor
10 Tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berasaskan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
18
peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.
Sementara itu, pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.
Dari pengertian di atas dapatlah dijelaskan bahwa baik kredit
atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur
dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah
atau mobil, Kasmir (2008:73).
3. Unsur-Unsur Kredit
Moh. Tjoekam (1998:2,3) mengemukakan bahwa, adapun unsur-
unsur kredit adalah sebagai berikut:
a). Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang
diberikan baik berupa uang, barang, atau jasa akan benar-benar
diterima kembali di masa tertentu di masa datang.
b). Kesepakatan
Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing
pihak yaitu pihak bank dan nasabah menandatangani hak dan
kewajibannya masing-masing.
19
c). Jangka waktu
Jangka waktu mencakup masa pengembalian kredit yang telah
disepakati. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang
tidak memiliki jangka waktu.
d). Risiko
Faktor risiko kerugian dapat diakibatkan dua hal, yaitu risiko kerugian
yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya
padahal mampu dan risiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah
tidak sengaja yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam.
e). Balas jasa
Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi dan komisi, serta biaya
administrasi kredit merupakan keuntungan utama bank, sedangkan bagi
bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan
bagi hasil.
D. Hubungan antara Suku Bunga dengan Volume Kredit
Bank merupakan lembaga yang menghimpun dana dan
menempatkannya dalam bentuk aktiva produktif misalnya kredit.
Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan kontribusi Pendapatan
bunga bagi bank.
Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefenisikan sebagai
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
20
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan
atau pembagian hasil keuntungan. Baik bunga simpanan maupun bunga
pinjaman merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi
bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus
dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan
pendapatan yang diterima dari nasabah.
Antara bunga simpanan dan bunga pinjaman masing-masing saling
mempengaruhi satu sama lainnya. Apabila bunga simpanan tinggi, maka
secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian
juga sebaliknya.
Kasmir (2004:40) dalam bukunya menyatakan: Jika hendak
membutuhkan dana yang cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan
diatas bunga pesaing misalnya 16%. Hal ini terjadi apabila rata-rata bunga
simpanan kita harus berada di bawah bunga pesaing agar dana yang
menumpuk dapat disalurkan.
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa besarnya tingkat
suku bunga memiliki hubungan terhadap peningkatan volume kredit.
Permintaan masyarakat akan kredit memiliki hubungan dengan tingkat
suku bunga kredit itu sendiri. Dimana jika suku bunga yang ditawarkan
bank semakin kecil maka masyarakat akan semakin tertarik untuk melakukan
peminjaman kepada bank. Peminjaman yang dilakukan debitur akan
dikenakan bunga yang sebelumnya sudah disepakati sebelum kredit
21
diberikan. bunga kredit yang dihasilkan dari debitur akan menjadi sumber
pendapatan bank.
Adapun teori dalam penentuan tingkat suku bunga yang dikemukakan
oleh Sunariyah (2003:62) yaitu Teori suku bunga Keynes: Keynes juga
mengkritik pandangan klasik mengenai penentuan suku bunga. Dalam teori
keuangan modern yang dikembangkan oleh Keynes, suku bunga
ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Bank Sentral dan
system perbankan adalah institusi yang akan menentukan besarnya
penawaran uang pada suatu waktu tertentu.
Sedangkan permintaan uang ditentukan oleh keinginan masyarakat
untuk memegang uang. Kurva penawaran uang menyediakan uang sesuai
dengan yang dibutuhkan masyarakat dan oleh sebab itu besarnya tidak
tergantung kepada suku bunga. Sebaliknya suku bunga sangat
mempengaruhi permintaan uang. Kalau suku bunga dan tingkat
pengembalian modal rendah, masyarakat lebih suka memegang uang yang
diminta (dipegang atau disimpan) permintaan dan penawaran investasi pada
pasar modal menentukan tingkat bunga.
22
E. Kerangka pikir
Untuk memperjelas jalannya pelaksanaan penilitian dan sekaligus
mempermudah dalam pemahaman dan menganalisa, maka perlu dijelaskan
kerangka pikir sebagai pedoman dalam pembahasan. Kerangka pikir tersebut
dapat digambarkan dalam suatu bagan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir
F. HIPOTESIS
Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis pada uraian di atas yaitu
“bahwa tingkat suku bunga berpengaruh secara signifikan terhadap volume
kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang
Sungguminasa-Gowa”.
Rekomendasi
PT Bank RakyatIndonesia
Sungguminasa-Gowa
Tingkat Suku Bunga
Volume Kredit
23
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan waktu penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Cabang Sungguminasa Gowa, yang beralamat di jalan Andi
Mallombassang No. 99-101 Sungguminasa Kabupaten Gowa.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian diperkirakan selama 2 bulan dimulai sejak
proposal ini dinyatakan bersyarat untuk penelitian lapangan.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan adalah:
1. Jenis Data
a). Data Kualitatif, yaitu cara data yang diperoleh dari hasil study
perpustakaan, data mengenai perusahaan yang relevan dengan
masalah yang dibahas.
b). Data Kuantitatif, yaitu cara data yang berupa angka-angka seperti
data keuangan perusahaan.
2. Sumber Data
a). Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
perusahaan melalui pengamatan, observasi, dan wawancara pada
pegawai perusahaan.
24
b). Data Sekunder, data yang diperoleh melalui catatan- catatan atau
dokumen-dokumen yang dengan relevan masalah yang diteliti.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1). Penelitian Kepustakaan (Library research)
Metode ini digunakan dengan cara mempelajari buku-buku literature dan
bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
2). Penelitian Lapangan (field research)
Metode ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara terjun
langsung melihat kondisi yang terjadi dilapangan seperti mempelajari
dokumen yang ada, kemudian digunakan untuk mengumpulkan data
yang berkaitan dengan kegiatan operasional bank dan juga berupa
laporan keuangan yang dibuat oleh bank tersebut.
3). Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi secara langsung
dengan para pegawai bank dan pihak-pihak yang terkait dengan bank
tentang segala kegiatan yang berhubungan dengan penelitian.
4). Observasi
Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi
mengobservasi dapat dilakukan dengan penglihatan, pendengaran,
25
penciuman dan sebagainya, observasi dilakukan untuk mengetahui
secara langsung kegiatan bank serta pelayanannya terhadap nasabah.
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Dalam suatu kegiatan baik yang bersifat ilmiah maupun yang
bersifat sosial,perlu dilakukan pembatasan populasi dan cara pengambilan
sampel.Sampel yang diambil unsur-unsurnya harus representative dapat
mewakili keseluruhan dari populasi.Populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang terdiri dari manusia dan benda ataupun peristiwa sebagai
sumber data yang mewakili karakteristik tertentu dalam penelitian,
Sugiyono (2002:55). Populasi adalah keseluruhan wilayah individu, objek,
gejalah atau peristiwa untuk suatu generalisasi atau suatu kesimpulan yang
dikenakan. Hadi (2004:53).Dalam penelitian ini populasinya adalah
keseluruhan yang melakukan penyimpanan dana dan penyaluran kredit di
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,Cabang Sungguminasa-Gowa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagaian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus
yakni seluruh konsumen yang melakukan penyimpanan dana dan
penyaluran kredit di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang
Sungguminasa-Gowa selama 7 Tahun.
26
E. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian, Menurut Denda wijaya Lukman, dalam
bukunya (2001:105) komponen-komponen yang menentukan tingkat bunga
kredit adalah sebagai berikut:
a). COLF (Cost of Loanble Funds)
Sebagaimana diuraikan diatas, perhitungan COLF ini berturut-turut
adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan tingkat bunga yang akan dibayarkan kepada deposan.
2. Menghitung komposisi sumber dana.
3. Memperlihatkan ketentuan tentang giro wajib minimum (GWM).
4. Menghitung biaya dana efektif dengan rumus :
%% ×Menghitung Kontribusi dana dengan rumus :
Kontribusi biaya dana = komposisi dana × biaya dana efektif
menjumlahkan seluruh kontribusi biaya dana untuk memperoleh tingkat
COLF.
b). Overhead cost
Banyak konsep dan pendapat yang dianut oleh praktisi perbankan
mengenai overhead cost. Salah satu konsep overhead cost diartikan
sebagai seluruh biaya (diluar bunga) yang dikeluarkan oleh bank didalam
menjalankan kegiatan lebih lanjut dinggap bahwa menanggung biaya-
biaya tersebut adalah seluruh aktiva bank yang menghasilkan pendapatan
27
(total earning asset). Oleh karena itu formula overhead cost ditulis sebagai
berikut:
ℎ = ( ) × %besarnya persentase overhead cost tiap-tiap bank berbeda antar bank yang
satu dengan bank lainnya. Hal ini sangat tergantung dari efisien suatu
bank di dalam mengontrol biaya-biaya serta kemampuan bank dalam
memperluas akan cenderung mempunyai overhead cost yang rendah
dengan asumsi terdapat pengendalian biaya dalam standar yang normal
pada bank tersebut. Perhitungan overhead cost antara 2%-4%.
c). Risk Faktor
Penentuan risk faktor sebagai komponen tingkat suku bunga kredit lebih
bersifat taktis didalam upaya memperbesar pendapatan bank umum.
Penentuan besarnya presentase RR terhadap lending rate ditujukan untuk
berjaga-jaga terhadap kemungkinan terjadinya resiko kredit, selain itu
perbankan juga berusaha untuk menekan tingkat risk faktor sebagai
komponen lending rate dalam upaya memperbesar pendapatan dan
menghadapi persaingan dalam industri perbankan. Risk faktor yang dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= × %
28
d). Spread
Merupakan pendapatan bank yang pokok, yang akan menentukan
berapa besarnya pendapatan perusahaan (net income) bank. Besarnya
net margin bervariasi atau tergantung dari value kredit bank. Semakin
besarnya value kredit maka spread dapat diusahakan semakin rendah.
Hal ini dikarenakan bank akan cenderung untuk mengejar omzet
penjualan kredit untuk mendapatkan nilai absolut pendapatan bersih
usaha.
Pemilihan strategis spread ke arah yang tinggi atau pun
rendah sangat tergantung dari pangsa pasar (target market) yang ingin
direbut oleh bank tersebut dengan melakukan menganalisis dari
persentas bank yang sekelas ataupun rata-rata industri. Pada umumnya
bank menetapkan spread 2-3% p.a akan merupakan harga yang layak
sebagai komponen dari lending rate.
Sementara Kasmir (2008:40-42) mengemukakan bahwa,
adapun komponen-komponen dalam menentukan suku bunga kredit
antara lain sebagai berikut:
a). Total biaya dana (cost of fund)
Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk
memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro,
tabungan, maupun deposito. Total biaya dana yang diinginkan.
Semakin besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan,
semakin tinggi pula biaya dananya demikian pula sebaliknya.
29
b). Biaya operasi
Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam
melaksanakan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai,
biaya administrasi, biaya pemeliharaan dan lainnya.
c). Cadangan risiko kredit macet
Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan,
hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung
suatu risiko tidak dibayar. Risiko ini dapat timbul baik disengaja
maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, pihak bank perlu
pengcadangan sebagai sikap bersiaga menghadapinya dengan cara
membebankan sejumlah presentase tertentu kredit yang disalurkan.
d). Laba yang diinginkan
Dalam hal ini biasanya bank disamping melihat kondisi pesaing Juga
melihat kondisi nasabah apakah nasabah utama atau bukan dan juga
melihat sektor-sektor yang dibiayai, misalnya jika proyek
pemerintah atau untuk pengusaha/rakyat kecil maka labanya pun
berbeda dengan yang komersil.
e). Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada
bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.
30
F. Metode Analisis
Untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara tingkat suku bunga
dengan volume penyaluran kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Sungguminasa-Gowa dapat menggunakan analisis regresi sederhana. Dengan
rumus sebagai berikut: = + X
Dimana :
Y : Volume Kredit
X : Suku bunga kredit
a : Konstanta
b : Parameter yang dihitung
Ukuran korelasi antara dua variable yang paling banyak digunakan adalah
koefisien korelasi momen yang dikembangkan oleh pearson, dengan rumus
sebagai berikut: = (∑ ) (∑ )(∑ )[ (∑ ) (∑ ) ][ (∑ ) (∑ ) ]Dimana :
r : Nilai koefisien korelasi
∑ X : Jumlah pengamatan variabel X
∑ Y : Jumlah pengamatan variabel Y
∑ XY : Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y
(∑ ) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X
(∑ ) : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X
31
(∑ ) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variable Y
(∑ ) : Jumlah variabel dari jumlah pengamatan variabel Y
n : Jumlah pasangan pengamatan Y dan X
Rumus koefisien determinasi :
r = [ (∑ ) − (∑ ) ][n(∑X ) − (∑X) ][n(∑Y ) − (∑Y) ]Nilai t-hitung :
t = √√ atau t =
Dimana, t : Nilai t-hitung
r : Nilai koefisien korelasi
n : Jumlah data pengamatan
Nilai perkembangan atau perubahan volume kredit setiap tahunnya
dapat kita hitung dengan persamaan sebagai berikut :
× 100
32
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat
Awal berdirinya PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Cabang
Sungguminasa Gowa dipelopori oleh seorang Patih Banyumas (Jawa
Tengah)yang bernama “Raden Bel Wirjaatmadja” sebagai putra pribumi yang
kala itu memiliki kesadaran untuk melakukan kegiatan bidang perbankan.
Kegiatan tersebut dirintis mulai tahun 1894 dengan mendirikan “De
Poerwokertosche Hulp en Sparrbank de Indlandsche Hoofden” yang
awalnya hanya menampung pembayaran angsuran para peminjam “Kas
Mesjid”. Pada tanggal 16 Desember 1895 dengan bantuan Asisten Residen
banyumas bernama “E Sieburgh” Pendirian bank tersebut diresmikan sehingga
tanggal tersebut dijadikan sebagai tanggal berdirinya PT. Bank Rakyat
Indonesia.
Pada saat awal beroperasi secara resmi, bank tersebut berganti nama
menjadi “Hulp en Spaarbank de Inlandsche Bestuurs” Ambtenaren” yang
kemudian dikenal sebagai Bank Perkreditan Rakyat yang dianggap sebagai
embrio Bank Rakyat Indonesia.
Seiring perjalanan waktu dan sejarah yang dilaluinya, Bank Rakyat
Indonesia beberapa kali telah berganti nama yang secara kronologis sebagai
berikut :
33
1. Pada tahun 1897 menjadi “Poerwokertosche Hulp Spear en Landbow
Credit Bank” yang kemudian sejak tahun 1898 lebih dikenal “Volks
Bank” atau Bank Rakyat.
2. Pada tahun 1934 menjadi “Algemee Volkscredietbank” (AVB)
3. Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan status Bank Pemerintah Pada
tahun 1946 berdasarkan peraturan Pemerintah RI No. 1 tahun 1946.
Berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun 1968 “Bank Negara
Indonesia Unit II bidan Rural ” diubah menjadi “Bank Rakyat Indonesia”
atau BRI. Selanjutnya UU No. 21 tahun 1968 dicabut dengan UU No. 7
tahun 1992 tentang penyesuaian bentuk hukum Bank Indonesia menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dimana segala hak, kewjiban, kekayaan
serta pengawasan Bank Rakyat Indonesia beralih kepada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero).
Akta pendirian PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) dibuat
dihadapan Muhani Salim, SH Notaris di Jakrta tanggal 31 Juli
1992 No. 133 dan disahkan menteri kehakiman RI sesuai nomor C2.6584,
HT 01 Tahun 1992 tanggal 12 Agustus 1992 dan diumumkan pada berita
Negara RI nomor 73 tanggal 11 September Tahun 1992 dan tambahan
berita Negara nomor 32 Tahun 1992.
34
B. Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Sungguminasa-Gowa
Bank Rakyat Indonesia mempunyai visi dan misi yang menjadi
pedoman dari setiap gerak langkah organisasi sebagai berikut :
1. Visi Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa-Gowa.
Menjadi bank komersil terkemuka yang selalu mengutamakan
kepuasan nasabah.
2. Misi Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa-Gowa.
Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada usaha mikro, kecil menengah untuk menunjang
perkembangan ekonomi masyarakat. Memberikan pelayanan prima
kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung
oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan
praktek good corperate govermance.
C. Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa.
Bank Rakyat Indonesia merupakan satu dari 36 Kantor Cabang BRI
yang berada di dalam jajaran Kantor Wilayah BRI Sungguminasa Gowa
Sulawesi Selatan, BRI Sungguminasa Gowa bertempat di jalan Andi
Mallombasang No. 99-101 Sungguminasa Gowa yang diresmikan pada
tanggal 20 Februari 1990 oleh Menteri Keuangan JB. Sumarlin dan Direktur
Utama BRI Kamardi Arief. Dengan lokasi bisnis perbankan yang
cukup strategis serta didukung 17 BRI Unit yang tersebar di seluruh
35
wilayah Gowa menjadikan BRI sebagai lembaga keuangan Bank yang selalu
siap memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat luas.
Didalam aktivitas usahanya di bidang jasa keuangan BRI memberikan
layanan perbankan sebagai berikut:
1. Simpanan : giro (rupiah dan valas), tabungan (Britama) deposito
(rupiah dan valas).
2. Kredit yang terdiri dari :
a) Kredit Komersial : kredit investasi, kredit modal kerja, kredit
modal kerja konstruksi, kredit modal kerja ekspor.
b) Kredit Konsumtif : kredit kepada pegawai berpenghasilan tetap
(PNS, ABRI) kredit kepada pensiun.
3. Pelayanan Jasa Bank : Kliring, transfer, penjualan cek perjalan
BRI (CEPEBRI), pelayanan inkaso (Jasa penagihan), pelayanan
letter of credit (L/C).
4. Pelayanan Jasa Bank Lainnya : Safe Defosit Box (SDB), subsidi
inpres, pembayaran gaji TNI, pelayanan Payment Point (tagihan
rekening PLN dan telepon), setoran denda tilang, setoran pajak
(PBB dan lainnya), setoran ONH.
36
D. Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Sungguminasa-Gowa
Gambar1.Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
Cabang Sungguminasa-Gowa.
PIMPINAN CABANG
Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa-gowa
2015.
SEKSI PENUNJANG
BISNIS
ASISTEN
MANAJER OPS
SEKSI PENUNJANG
OPERASIONAL
AO KOMERSIAL
AO BRIGUNAADMINISTRASI KREDIT
KOMERSIAL
BRIGUNA
SEKRETARIAT
DAN SDM
LOGISTIK
IT E CHANEL
SATPAM
SOPIR
PRAMUBAKTI
SDD TELLER
TUNAI
FUNDING
OFFICER
37
Untuk dapat menjamin kelancaran kerja suatu perusahaan mutlak
diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara
jelas didalam perusahaan. Pembagian ini diperoleh melalui struktur organisasi
yang baik dalam perusahaan, kesimpangsiuran dalam melaksanakan
pekerjaan, tanggung jawab dan wewenang masing-masing bagian dapat
diatasi. Melalui struktur organisasi yang baik, tugas-tugas yang
digolongkan sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan secara efektif,
terarah dan terawasi. Untuk memenuhi syarat bagi pengawasan yang baik
hendaklah dalam struktur organisasi terdapat pemisah fungsi-fungsi yang
diharapkan dapat mencegah timbulnya kecurangan dalam perusahaan.
Adapun pemisah-pemisah didalam perusahaan yang dilakukan secara
tepat, akan menetapkan tanggung jawab ke dalam bagian-bagian tersebut.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagaimana halnya dengan
perusahaan lain juga mempunyai struktur organisasi. Formulasi struktur
organisasi dapat dilihat pada skema berikut ini :
a). Pimpinan Cabang
Pimpinan Cabang adalah Jabatan tertinggi di BRI Cabang Sungguminasa
Gowa yang bertugas mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negosiasi
dan merevisi rencana kerja dan anggaran (RKA) dalam rangka mencapai
tingkat bisnis yang telah ditetapkan.
38
b). Bagian Penunjang Bisnis
1. Manajer Penunjang Bisnis, Tugas dan Tanggung Jawab:
a. Membantu Pimpinan Cabang (Pinca) dalam mempersiapkan RKA
dalam rangka mencapai target bisnis yang telah ditetapkan.
b. Mendukung Pinca dalam membina dan mengkoordinasikan unit-
unit kerja di bawahnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan
di tetapkan terutama yang terkait dengan bidang pemasaran.
c. Mengfungsikan bawahannya dalam pelaksanaan tugas pekerjaan
sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan guna mewujudkan
pelayanan yang sebaik-baiknya kepada nasabah.
d. Mengidentifikasi potensi ekonomi di wilayah kerjanya sehingga
dapat mendukung penyusunan PS. KND dan Rencana Pemasaran
Tahunan (RPT).
e. Menyusun RPT yang menjadi tanggung jawab agar sesuai dengan
RKA, PS, dan KND.
f. Menerapkan proses kredit sesuai dengan Kebijakan Umum
Perkreditan (KUP) dan Ritel yang telah ditetapkan terhadap account
yang termasuk portofolionya kredit yang berkembang sehat
dan menguntungkan.
g. Berperan secara aktif dalam strategi pengembangan bisnis dan
pelayanan serta menjalin hubungan secara professional dengan
debitur dan pihak ketiga yang terkait dengan BRI dalam rangka
memperluas pangsa pasar.
39
2. Account Officer (AO) Komersial dan Briguna
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Melakukan kegiatan pemasaran kredit, dana dan jasa (termasuk
devisa dan surat kredit berjangka dalam negeri/ SKBDN) dalam
jangka memaksimalkan pendapatan.
b. Melaporkan masalah-masalah perkreditan dalam rangka
mendapatkan jalan keluar permasalahan yang ada.
c. Melakukan pembinaan, pengawasan dan monitoring kredit yang
menjadi tanggung jawabnya mulai dari kredit direalisasi sampai
dengan kredit dilunasi dalam rangka mendapatkan portofolio kredit
yang berkembang sehat dan menguntungkan.
d. Melengkapi dokumen kredit yang tertunda sesuai putusan penundaan
dokumen (PPND) dalam rangka menerbitkan dokumentasi kredit.
e. Memberikan rekomendasi atas usulan putusan kredit untuk
mengklasifikasikan pinjaman-pinjaman sesuai dengan pinjaman
tersebut.
f. Melakukan kunjungan nasabah yang mengajukan pinjaman serta
membuat laporan kunjungan nasabah yang telah mendapatkan
tanggapan dari pejabat yang berwenang.
g. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan dalam rangka menunjang bisnis kanca.
40
c). Bagian Penunjang Bisnis
1. Manajer Operasional
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Membantu Pimpinan Cabang dalam mempersiapkan RKA dalam
rangka mencapai target bisnis yang telah diterapkan.
b. Mendukung Pimpinan Cabang dalam membina dan
mengkoordinasikan unit-unit kerja di bawahnya untuk mencapai
target yang telah ditetapkan terutama yang terkait dengan bidang
operasional dan pelayanan.
c. Mengfungsikan bawahannya dalam melaksanakan tugas pekerjaan
sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan guna mewujudkan
pelayanan yang sebaik-baiknya bagi nasabah.
d. Memastikan bahwa pengelolaan Kan Kanca, dan surat-surat berharga
telah benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk menjaga
asset bank.
e. Memastikan bahwa setiap transaksi pembukuan tunai, wiring
dan pemindah bukuan sesuai wewenangnya telah disahkan dengan
tepat dan benar untuk menghindari penyalahgunaan wewenang.
f. Memastikan bahwa seluruh kegiatan rumah tangga telah berjalan
efektif dan efisien untuk memperlancar operasional kanca dan
mengurangi kerugian yang mungkin timbul.
g. Memastikan bahwa pelaksanaan fungsi Back Office di unit kerja
di bawah kanca telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk
41
menjaga kepentingan bank.
g. Memastikan bahwa semua pelaksanaan administrasi di kanca telah
berjalan sesuai dengan ketentuan, dalam rangka mengamankan
kepentingan bank.
h. Memastikan semua laporan untuk kepentingan intern dan ekstern
telah dibuat dan dikirim tepat waktu dalam rangka menunjang
pengambilan keputusan manajemen.
i. Memastikan keamanan back up data telah dilakukan sesuai
ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelayanan nasabah dan
menjaga kepentingan bank.
2. Supervisor ADK,
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Mengelola proses dan prosedur administrasi kredit.
b. Memantau portofolio kredit sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan manajemen.
c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PTK (Putusan Kredit)
terutama mengenai pemenuhan persyaratan kredit dan dokumentasi
kredit dalam rangka menghindari resiko yang timbul.
d. Memastikan pengelolaan berkas 1 kredit telah dibuat sesuai dengan
PTK.
e. Memastikan bahwa perjanjian kredit telah dibuat sesuai dengan
PTK.
42
f. Memastikan bahwa asuransi kredit, asuransi kerugian dan asuransi
jiwa yang berkaitan dengan kredit telah dikelola/diadministrasikan
sesuai dengan ketentuan.
g. Memastikan Offering Letter telah dibuat sesuai dengan PTK dalam
menjamin kepastian hokum bagi bank dan debitur.
h. Memastikan bahwa instruksi Pencairan Kredit (IPK) telah dibuat
sesuai ketentuan yang berlaku.
i. Memastikan bahwa aspek yuridis yang berkaitan dengan kredit telah
diselesaikan dan memberikan perlindungan bagi pihak bank.
j. Mengadministrasikan Penggunaan Delegasi Wewenang Kredit
(PDWK) Pejabat Kredit Lini dikantor Cabang dan Unit Kerja
dibawah kantor cabang guna menghindari penyalahgunaan
wewenang.
k. Membina dan menilai kerja semua personil yang menjadi
bawahannya serta berperan aktif dalam peningkatan keterampilan,
kemampuan dan perilaku bawahan.
l. Menerbitkan instruksi pencairan kredit (IPK) setelah semua
persyaratan kredit terpenuhi.
3. Staf ADK
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menerima, meneliti dan mencatat setiap permohonan kredit sesuai
dengan ketentuan.
43
b. Menyiapkan dan mengisi formulir pengawasan ADK atas setiap
permohonan kredit dalam rangka monitorin penyelesaian
pemberian kredit oleh pejabat kredit ini.
c. Memelihara dan mengerjakan berkas pinjaman dengan rapi dan
sesuai dengan ketentuan.
d. Memelihara dan mengerjakan dokumentasi asuransi kredit, asuransi
kerugian, asuransi jiwa yang berkaitan dengan kredit sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
e. Mengidentifikasi dokumen kredit yang harus segera dipenuhi oleh
nasabah.
f. Menyiapkan perjanjian kredit dan dokumen-dokumen pendukung
yang diperlukan untuk pembuatan perjanjian kredit notariil.
Transaksi kas untuk mengurangi resiko kerugian bagi bank.
44
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Perkembangan Tingkat Suku Bunga Kredit
Tingkat suku bunga kredit berhubungan dengan tingkat investasi,
dimana saat suku bunga kredit tinggi maka permintaan terhadap kredit
menurun. Inilah yang akan mempengaruhi investasi karena investor
kekurangan dana untuk melakukan investasinya, sehingga terjadi penurunan
produksi yang pada akhirnya mengurangi pendapatan masyarakat.
Oleh karena itu pemerintah melakukan berbagi kebijakan disektor
financial untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi sistem
financial. Hal ini bisa dicapai dengan member iklim yang kondusif, melakukan
upaya menghapus pagu suku bunga, dan menggalakkan tabungan masyarakat
domestik.
Rendahnya tingkat suku bunga dikhawatirkan akan menimbulkan
kelangkaan dana, karena pasokan dana dari masyarakat (baik yang berupa
tabungan, deposito, giro, dan dalam bentuk dana lainnya) tidak mencukupi
permintaan calon investor untuk membiayai proyek-proyek investasinya.
Tetapi disisi lain dengan rendahnya tingkat suku bunga kredit dapat diciptakan
iklim investasi yang kondusif, sehingga berbagai usaha layak diinvestasikan.
Sebaiknya tingkat suku bunga yang tinggi karena kebijakan moneter
yang bersifat membatasi dan kebijakan fiscal yang ekspansif akan mengurangi
pengeluaran investasi. Secara umum pemerintah melakukan deregulasi
disektor moneter, yaitu untuk menjaga stabilitas perekonomian. Sebab
45
bilamana tingkat suku bunga rendah, maka investasi meningkat sehingga
produksi meningkat. Peningkatan produksi dapat menyebabkan daya beli
masyarakat meningkat akibatnya tingkat harga (inflasi) juga meningkat.
Hasil penelitian dan pembahasan perkembangan tingkat suku bunga
terhadap volume kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
Cabang Sungguminasa Gowa adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1. Perkembangan Tingkat Suku Bunga PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa Gowa, Tahun 2008-2014.
TahunTingkat suku bunga (%)
Pertahun Perkembangan (%)
2008 15,32 -2009 15,30 (0,13)2010 14,71 (3,86)2011 14,10 (4,15)2012 14,08 (0,14)2013 13,96 (0,85)2014 13,79 (1,22)
sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa , 2015
Berdasarkan tabel 4.1 dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat suku
bunga kredit dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 mengalami
peningkatan, dimana tahun 2008 tingkat suku bunga kredit PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk, sebesar 15,32% sedangkan pada tahun 2009 sebesar
15,30% atau persentase perkembangannya turun sebesar 0,13% dari tahun
2008, tahun 2010 tingkat suku bunga kredit turun sebesar 14,71% atau
persentase perkembangannya turun sebesar 3,86% kemudian tingkat suku
bunga kredit tahun 2011 sebesar 14,10% atau persentase perkembangannya
46
turun sebesar 4,15% dari tahun sebelumnya, tahun 2012 tingkat suku bunga
kredit sebesar 14,08% atau persentase perkembangannya turun sebesar 0,14%
dari tahun sebelumnya, kemudian terjadi penurunan tingkat suku bunga kredit
lagi pada tahun 2013 sebesar 13,96% atau persentase perkembangannya turun
sebesar 0,85% dari tahun sebelumnya dan tingkat suku bunga kredit pada
tahun 2014 sebesar 13,79% atau persentase perkembangannya turun sebesar
1,22% dari tahun sebelumnya.
Penurunan tiingkat suku bunga kredit tersebut salah satunya
disebabkan karena manajemen bank menginginkan adanya peningkatan jumlah
debitur yang besar sehingga bank menurunkan tingkat suku bunga kreditnya,
dan terbukti dari setiap penurunan tingkat suku bunga kredit, mengalami
volume kredit dari para debitur atau harga jual yang harus dibayar oleh
nasabah peminjam kepada bank. Bagi bank bunga pinjaman merupakan harga
jual dan contoh harga jual adalah bunga kredit.
B. Perkembangan Jumlah Volume Kredit
Di Sungguminasa Kabupaten Gowa tidak semua pengusaha-pengusaha
mempunyai keinginan untuk menggunakan fasilitas kredit dari bank. Karena
beberapa pengusaha hanya mau berusaha dengan kemampuan sendiri. Dalam
hubungan ini salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian dari pihak bank
adalah bagaimana untuk memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan
utama dari pemberian kredit tersebut agar benar-benar dapat bermanfaat.
47
Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan jumlah volume kredit
pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa Gowa
dapat di lihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Perkembangan Volume Kredit PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa Gowa, Tahun 2008-2014.
TahunJumlah Volume Kredit
(Milyar Rp)Perkembangan
(%)
2008 196.753 -
2009 207.280 5,35
2010 290.165 39,99
2011 450.342 55,20
2012 624.812 38,74
2013 808.864 29,46
2014 843.936 4,34
Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa , 2015.
Berdasarkan tabel 4.2 nampak bahwa jumlah volume kredit selama
tujuh periode pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang
Sungguminasa Gowa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada
tahun 2008 jumlah nominal volume kredit naik sebesar Rp. 196.753 sedangkan
pada tahun 2009 jumlah volume kredit naik sebesar 5,35% menjadi Rp.
290.165 naik sebesar 39,99% tahun 2011 jumlah volume kredit naik lagi
sebesar Rp. 450.342 atau naik sekitar 55,20% dari tahun sebelumnya, tahun
2012 naik lagi sebesar Rp. 624.812 atau meningkat sebesar 38,74%, kemudian
jumlah volume kredit mengalami peningkatan pada tahun 2013 sebesar Rp.
808.864 atau mencapai 29,46% dan tahun 2014 sebesar Rp.843.936 atau
meningkat 4,34%.
48
Kenaikan Volume Kredit tersebut dari tahun 2008 sampai dengan
tahun 2014 disebabkan karena banyaknya pengusaha yang memperluas jenis
usahanya menyebabkan jumlah permintaan kredit semakin bertambah pada
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa. Selain itu
penyebab utama kenaikan volume kredit disebabkan oleh tingkat suku bunga
kredit yang terus menurun signifikan setiap tahunnya yang kemudian
dimanfaatkan oleh para debitur sebagai peluang untuk memperoleh kredit suku
bunga kredit yang rendah.
C. Hubungan Antara Suku Bunga dengan Volume Kredit
Menganalisis dan mencari hubungan antara suku bunga dan volume
kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa
Gowa dengan persamaan regresi linier sederhana. Berikut ini akan dijabarkan
hubungan antara tingkat suku bunga dan jumlah volume kredit pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa Gowa.
Tabel 4.3 Hubungan antara Tingkat Suku Bunga Kredit terhadap Volume
Kredit PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Sungguminasa Gowa,Tahun 2008-2014.
TahunTingkat
Suku Bunga %/TahunX
Jumlah VolumeKredit (Milyar Rp)
Y2008 15.32 196,7532009 15.30 207,2802010 14.71 290,1652011 14.10 450,3422012 14.08 624,8122013 13.96 808,8642014 13.79 843,936
Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Sungguminasa, 2015.
49
Dari pembahasan dan analisis data, maka diketahui pengaruh tingkat
suku bunga terhadap jumlah debitur pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk Cabang Sungguminasa Gowa, sebagai berikut :
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .918a .844 .812 1.18967E5
a. Predictors: (Constant), Suku_Bunga
Tabel di atas menjelaskan besarnya nilai korelasi/ hubungan (R) yaitu sebesar
0,918 dan dijelaskan besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari
penguadratan R. Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,844, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas
(Tingkat Suku Bunga) terhadap variabel terikat (Volume Kredit) adalah
sebesar 84,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Hal ini
menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara Tingkat Suku Bunga
terhadap Volume Kredit.
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.818E11 1 3.818E11 26.975 .003a
Residual 7.077E10 5 1.415E10
Total 4.525E11 6
a. Predictors: (Constant), Suku_Bunga
b. Dependent Variable: Volume_Kredit
50
Pada bagian ini untuk menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata
(signifikan) variabel Tingkat Suku Bunga (X) terhadap Variabel Volume
Kredit (Y). Dari output tersebut terlihat bahwa F hitung = 26.975 dengan
tingkat signifikansi / Probabilitas 0,003 < 0,05, maka model regresi dapat
dipakai untuk memprediksi variabel Volume Kredit. Hal ini menunjukkan
adanya pengaruh nyata Tingkat Suku Bunga terhadap variabel terikat Volume
Kredit.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 6164141.402 1093639.933 5.636 .002
Suku_Bunga -392325.082 75538.279 -.918 -5.194 .003
a. Dependent Variable: Volume_Kredit
Pada tabel Coefficients, pada kolom B pada Constant (a) adalah 6164141.402,
sedang nilai Tingkat Suku Bunga (b) adalah -392325.082, sehingga persamaan
regresinya dapat ditulis :
Y = a + bX atau 6164141.402 + (-392325.082X)
Koefisien b dinamakan keofisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata-
rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan.
Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan
bila b bertanda negatif. Sehingga dari persamaan tersebut dapat diterjemahkan :
51
Kostanta sebesar 6164141.402 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai
Tingkat Suku Bunga maka nilai Volume Kredit sebesar 6164141.402.
Koefisien regresi X sebesar -392325.082 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 nilai Tingkat Suku Bunga, maka nilai Volume Kredit
menurun sebesar 392325.082
Uji Koefisien Regresi Sederhana (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X)
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Signifikan
berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat
digeneralisasikan).
Dari hasil analisis regresi di atas dapat diketahui nilai t hitung. Langkah-
langkah pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Ada pengaruh secara signifikan antara tingkat suku bunga dengan
volume kredit
Ha : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara tingkat suku bunga
dengan volume kredit
2. Menentukan tingkat signifikansi
52
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05
adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)
3. Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar -5.194
4. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan (df) n-k-1 atau 7-1-1 = 5 (n adalah jumlah kasus dan k adalah
jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi =
0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,571.
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika –t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
6. Membandingkan t hitung dengan t tabel
Nilai t hitung < t tabel (-5,194 < 2,571) maka Ho diterima.
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara
signifikan antara tingkat suku bunga dengan volume kredit. Dengan kata
lain setiap kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga mempengaruhi
volume kredit yang ada di Bank BRI Cabang Sungguminasa-Gowa.
53
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penurunan tingkat suku bunga kredit tersebut salah satunya disebabkan
karena manajemen bank menginginkan adanya peningkatan jumlah
debitur yang besar sehingga bank menurunkan tingkat suku bunga
kreditnya, dan terbukti dari setiap penurunan tingkat suku bunga kredit,
mengalami volume kredit dari para debitur atau harga jual yang harus
dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
2. Kenaikan Volume Kredit tersebut dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2014 disebabkan karena banyaknya pengusaha yang memperluas jenis
usahanya menyebabkan jumlah permintaan kredit semakin bertambah
pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa
Gowa. Selain itu penyebab utama kenaikan volume kredit disebabkan
oleh tingkat suku bunga kredit yang terus menurun signifikan setiap
tahunnya yang kemudian dimanfaatkan oleh para debitur sebagai peluang
untuk memperoleh kredit suku bunga kredit yang rendah.
3. Besarnya pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Volume Kredit sebesar
84,4% dan tingkat signifikansi 0,003 < 0,05 maka dari hasil analisis
tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara
tingkat suku bunga dengan volume kredit. Dengan kata lain setiap
kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga mempengaruhi jumlah
54
permintaan atau pengajuan kredit di Bank BRI Cabang Sungguminasa-
Gowa.
B. Saran
1. Di sarankan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Sungguminasa Gowa, agar penerapan tingkat suku bunga kredit
sebaiknya tidak terlalu tinggi sehingga para pelaku usaha mikro tidak
kesulitan untuk mendapatkan modal usaha.
2. Untuk melancarkan perekonomian dalam proses berbisnis sebaiknya
pemberian kredit bersifat fleksibel, artinya tidak semata-mata
berdasarkan jumlah pinjaman tetapi berdasarkan volume usaha tersebut
karena modal usaha banyak digunakan oleh usaha-usaha kecil.
3. Sebaiknya pihak PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Sungguminasa Gowa dalam memberikan kredit pada usaha-usaha kecil
dibarengi dengan program pendampingan usaha guna menjamin
keberlanjutan dari usaha-usaha tersebut.
55
DAFTAR PUSTAKA
Dendawijaya Lukman. (2001). Manajemen Perbankan.Jakarta: Penerbit PT.Galia.
Hadi, 2004, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset.
Hasibuan, s.p Malayu H. Drs, 2004, Dasar-dasar perbankan, Cetakan
ketiga bumi aksara, Jakarta.
Kasmir, 2008, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi, Rajawali Pers, Jakarta.
Marsuki, 2006, Efektivitas Peran Perbankan Memberdayakan Sektor Ekonomi
Unggulan, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Martono. 2002. Bank dan lembaga keuangan Lain. Ekonosia, Yogyakarta
Republik Indonesia, 2005. Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang
Pokok-Pokok Perbankan. No. Tahun 1992 tentang perbankan.
Cetakan kelima. Jakarta : Sinar Grafika.
Statistik II, Bab 15, Analisis Regresi dan Korelasi Linear. Suharyadi Purwanto.
Subagyo, 1997, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, Cetakan
Pertama, STIE Yogyakarta.
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Sudjana, 2001, Metode statistika, Edisi Kelima, Penerbit Tarsito. Bandung.
Suharyadi purwanto, Statistik II, Bab 15, Analisis Regresi dan Korelasi
Linear.
56
Sunariyah. 2010. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Jakarta : UPP STIM
YKPN
Tjoekam Moh, 1998, Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992, Pengantar Lembaga Keuangan
Bank dan Non Bank, Cetakan Pertama.
Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 2000, Cetakan Pertama Salemba
Empat, Jakarta.
Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1997, Pengantar Lembaga Keuangan
Bank dan Non Bank, Cetakan Pertama Ghalia Indonesia, Jakarta.
http://www.bi.go.id,14.25.15/12/14
http://timut2211.blogspot.com/2011/08/blog-post.html.14.51
Hasil Olahan SPSS
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
X 14.47 .643 7
Y 488.8789 274.63358 7
Correlations
X Y
Pearson Correlation X 1.000 -.918
Y -.918 1.000
Sig. (1-tailed) X . .002
Y .002 .
N X 7 7
Y 7 7
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Ya . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: X
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .918a .844 .812 .279
a. Predictors: (Constant), Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.093 1 2.093 26.975 .003a
Residual .388 5 .078
Total 2.480 6
a. Predictors: (Constant), Y
b. Dependent Variable: X
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95,0% Confidence Interval
for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) 15.517 .228 68.013 .000 14.930 16.103
Y -.002 .000 -.918 -5.194 .003 -.003 -.001
a. Dependent Variable: X