Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 1
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAAN, NILAI PERUSAHAAN,
PROFITABILITAS DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN
PERATAAN LABA (PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR
OTOMOTIF & KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-
2012)
*Yasinta*
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran
perusahaan, nilai perusahaan, profitabilitas dan financial leverage terhadap
tindakan perataan laba pada perusahaan maunfaktur sub sektor otomotif &
komponen yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012.
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan
perusahaan manufaktur tahun 2009-2012 yang telah diaudit dan
dipublikasikan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan sub sektor otomotif
& komponen yang terdaftar di BEI dari tahun 2009-2012 sebanyak 12
perusahaan. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling
sehingga diperoleh sampel sebnayak 10 perusahaan sub sector otomotif &
komponen yang memenuhi kriteria dan mengahasilkan 10 sampel penelitian
dengan pengamatan 4 tahun (2009-2012). Teknik analisis data penelitian
menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS versi 20.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, nilai
perusahaan, profitabilitas dan financial leverage secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap tindakan perataan laba. Penelitian ini juga menunjukkan
bahwa ukuran perusahaan, nilai perusahaan, profitabilitas dan financial
leverage secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap
tindakan perataan laba. Besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel
independen terhadap variabel dependen adalah 65%. Sedangkan sisanya
sebesar 35% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci :Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan, Profitabilitas,
Financial Leverage dan tindakan Perataan Laba.
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 2
1. Pendahuluan
Laporan keuangan merupakan sarana atau alat penting yang
digunakan untuk menghubungkan manajer dan pemilik. Tujuan dari laporan
keuangan adalah untuk menyampaikan informasi yang berguna dalam
menilai kemampuan manajemen dalam menggunakan sumber daya
perusahaan secara efektif guna mencapai sasaran utama perusahaan
(Belkaoui, 2006 dalam Rita, 2011). Laporan keuangan haruslah memuat
informasi yang yang lengkap. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 1 (2004: 1.3) dalam Rita (2011), laporan keuangan
yang lengkap terdiri dari komponen neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laopran keuangan.
Kecenderugan pemakai laporan keuangan hanya memperhatikan laba yang
terdapat di laporan laba rugi dalam meneliti perusahaan, situasi ini didasari
oleh manajemen terutama dari kalangan manajer yang kinerjanya diukur
berdasarkan informasi tersebut, sehingga mendorong timbulnya dysfunctional
behavior (perilaku yang tidak semestinya).
Perataan laba (income smooting) adalah pengurangan fluktuasi laba
tahun ke tahun dengan memindahkan pendapatan dari tahun – tahun yang
tinggi pendapatannya ke periode – periode yang kurang menguntungkan
(Riahi dan Belkaoui, 2011). Perataan laba itu sendiri adalah bentuk akuntansi
yang telah dirancang. Tindakan perataan laba telah dianggap tindakan yang
rasional dan logis tetapi perataan laba ini sendiri dapat merugikan pihak yang
lainnya.
Tujuan perusahaan melakukan perataan laba, yaitu :
1. Memperbaiki citra perusahaan dimata pihak luar, bahwa perusahaan
memiliki resiko yang rendah,
2. Memberikan informasi yang relevan dalam melakukan prediksi
terhadap laba dimasa yang akan datang,
3. Meningkatkan kepuasan relasi bisnis.
4. Meningkatkan persepsi pihak ekternal terhadap kemampuan
manajemen perusahaan dalam laporan keuagannya,
5. Ancaman pergantian manajer, dan
6. Untuk mengurangi pajak.
2. Landasan Teoritis
2.1 Teori Keagenan (Agency Theori)
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 3
Teori yang menjelaskan hubungan antara pihak-pihak tersebut (pihak
principal dan pihak agent) disebut teori keagenan (agency theory). Menurut
Anthony & Govindarajan (2005) dalam Igan (2009) teori agensi adalah
hubungan atau kontrak antara principal dan agent.
2.1.1 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan
besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, nilai
pasar saham, dan lainnya. Ukuran perusahaan ini juga hanya terbagi dalam
tiga kategori, yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah
(medium-size), dan perusahaan kecil (smaal frim). Penentuan ini ukuran
perusahaan ini didasarkan kepada total asset perusahaan (Machfoedz, 1994)
dalam (Suwito dan Arleen, 2005).
2.1.2 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan manajemen
perusahaan dalam operasi masa lalu dan prospek dimasa yang akan datang
untuk meyakinkan pemegang saham yang diindikatori oleh rasio-rasio seperti
market book value dan price earning ratio (PER) (Mas’ud, 2009). Nilai
perusahaan di ukur dengan indikator-indikator sebagai berikut:
a. PER (price earning ratio)
b. MBV (Market to book value of Assets Ratio)
2.1.3 Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir (2010) “ Rasio Profitabilitas adalah rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Berikut ini adalah
beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas (Kasmir, 2010):
1. Net Profit Margin (NPM)
2. Hasil Pengembalian Investasi (Return On Invesment atau ROI)
3. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On Equity atau ROE)
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 4
2.1.4 Financial Leverage (tingkat hutang)
Financial leverage ini sendiri menunjukan seberapa besar efisien
perusahaan dalam memanfaatkan pemegang saham dalam mengantisifasi
hutang jangka panjang dan jangka pendek dari perusahaan sehingga hutang-
hutang tersebut tidak menganggu operasi perusahaan secara kesluruhan
untuk jangka waktu yang panjang. Rasio leverage yang sering kali digunakan
antara lain (Umar, 2003 dalam Ria, 2013):
1. Rasio Hutang atau Debt Ratio (Debt to Total Asset Ratio)
2. Debt to Equity Ratio (DER)
3. Times interest Earned
2.1.6 Perataan Laba (Income Smooting)
Perataan laba merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk
mengurangi variabilitas laba yang dilapokan agar dapat mengurangi risiko pasar
atas saham perusahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan harga saham
perusahaan (Assih dkk, 2000 dalam Igan, 2009)
Pengaruh Ukuran perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba
Ukuran perusahaan adalah skala dimana dapat diklasifikasikan besar
kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, nilai pasar
saham, dan lain-lain (Widaryanti, 2009). Penentuan ukuran perusahaan ini
didasari kepada total asset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, jika nilai
yang dihasilkan besar maka perusahaan tersebut semakin besar Karen
perusahaan tersebut mempunyai asset yang lebih banyak. Moses (1987)
dalam Widaryanti menemukan bukti bahwa perusahaan-perusahaan yang
lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar pula untuk melakukan
perataan laba dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil karena
perusahaan-perusahaan yang lebih besar menjadi subjek pemerisaan
(pengawan yang lebih ketat dari pemerintah dan masyarakt umunya atau
general public).
H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap tindakan perataan laba
Pengaruh Nilai Perusahaan (PER) Terhadap Tindakan Perataan Laba
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 5
Nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan manajemen dalam
operasi dimasa lalu dan prospek dimasa yang akan datang untuk
meyakinkan pemegang saham (Rahmawati, 2001 dalam Mas’ud 2008). Pada
saat kondisi perusahaan rugi atau pada saat laba yang diperoleh terlalu
tinggi, perusahaan akan dihadapkan pada resiko penurunan tingkat
kesejahteraan mereka, hal ini disebabkan karena perusahaan harus mampu
membayar hutang terlebih dahulu, baru kemudian membagikan dividen
kepada pemegang saham. Dari hal tersebut kemungkinan besar pemegang
saham tidak mendapatkan apa-apa, karena asset yang dimiliki telah habis
untuk melunasi kewajiban perusahaan dalam membayar hutang. Jika hal ini
terjadi manajemen akan cenderung malakukan perataan laba menunjukan
kepada pemegang perusahaan tidak mengalami masalah keuangan apapun
termasuk fluktuasi laba.
H2 :Nilai Perusahaan (PER) berpangaruh terhadap tindakan perataan laba
Pengaruh Profitabilitas (ROE) Terhadap Tindakan Perataan Laba
Profitabilitas salah satu indikator penting yang dapat digunakan untuk
menilai suatu perusahaan (Rita, 2011). Selain digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, profitabilitas adalah hasil
bersih berbagai kebijakan dan keputusan (Riyanto (1993) dalam Rita (2010)
yang mengatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap
perataan laba dengan demikian hasil penelitian ini mendukung Ha dan
menolak Ho. Sedangkan hasil yang didapat oleh Suwito dan Arleen (2010)
profitabilitas tidak berpengaruh yang signifikan terhadap tindakan perataan
laba.
H3 : Profitabilitas (ROE) berpengaruh terhadap tindakan perataan laba
Pengaruh Financial Leverage Terhadap Tindakan Perataan Laba
Financial leverage menunjukan seberapa efisien perusahaan
memanfaatkan ekuitas pemilik dalam rangka mengantisifasi hutang jangka
panjang dan jangka pendek perusahaan sehingga tidak akan mengganggu
operasi perusahaan secara keseluruhan dalam jangka panjang (Andhini
(2005) dalam Widaryanti (2009). Hasil pengujian yang dilakukan Widaryanti
(2009) bahwa variabel independen leverage perusahaan tidak berpangaruh
terhadap tindakan perataan laba. Hal ini menunjukan bahwa leverage tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap tindakan pertataan laba.
H4 :Financial Leverage (DER) berpengaruh terhadap tindakan perataan
laba
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 6
Berdasakan keempat uraian hipotesis diatas dapat ditarik suatu hipotesis
secara keseluruhan yaitu:
H5 :Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan (PER), Profitabilitas (ROE), dan
Financial Leverage (DER) berpengaruh terhadap tindakan perataan
laba.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Variabel Bebas (Independen)
Ada lima variabel bebas yang akan dilteliti dalam peneltian ini, yaitu: (X1)
ukuran usaha, (X2) nilai perusahaan, (X3) ROE, dan (X4) financial leverage.
3.1.1 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dihitung dengan cara (Harahap, 2002 dalam Rina dan
Aprillia, 2011):
Ukuran Perusahaan = Total Aktiva
3.1.2 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan manajemen
perusahaan dalam operasi masa lalu dan prospek dimasa yang akan datang
untuk meyakinkan pemegang saham (Mas’ud, 2008). Nilai perusahaan diukur
dengan cara berikut:
3.1.3 Rasio Profitabilitas
Variabel ini dihitung dengan menggunakan ROE (return on equity).
Dimana ROE menunjukan bahwa modal sendiri merupakan rasio untuk
mengukur laba bersih (net income) sesudah pajak dengan modal sendiri.
Dengan rumus pengukuran rasio sebagai berikut:
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 7
3.1.4 Financial Leverage (Tingkat Hutang)
Dalam variabel ini, peneliti menggunakan debt to equity ratio (DER)
dikenal sebagai ratio financial leverage untuk menggukur suatu leveragenya
yang dapat dihitung melalui rumus total hutang dibagi dengan total modal
sendiri. Tingginya debt to equity ratio atau rasio financial leverage
mencerminkan tingginya resiko pada keuangan perusahaan. Dengan rumus
pengukuran ratio sebagai berikut:
3.2 Variabel Terikat atau Tidak Bebas (Dependen)
Penelitian ini menggunakan indeks Eckel untuk menetukan tindakan
perataan laba. Indeks Eckel ini dapat menbandingkan antara koefisien variasi
dari perubahan laba dalam satu periode dengan koefisien korelasi dari
perubahan penjualan dalam satu periode. Indeks perataan laba dihitung
sebagai berikut (Eckel, 1981 dalam Diastiti, 2010):
Keterangan:
∆I : Perubahan Laba dalam suatu periode
∆S : Perubahan Pendapatan dalam suatu periode
CV : Koefisien variasi dari variabel yaitu standar deviasi dibagi dengan
nilai yang diharapkan.
Apabila CV ∆I > CV ∆S, maka perusahaan tidak digolongkan sebagai
perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba.
CV ∆I : Koefisien variasi untuk perubahan laba.
CV ∆S : Koefisien variasi untu perubahan penjualan.
CV ∆I dan CV ∆S dapat dihitung sebagai berikut:
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 8
- Uji Normalitas
Model alternative yang dapat digunakan adalah statistika nonparametik,
dalam penelitian ini akan digunakan uji Lilliefors dengan melihat nilai pada
Kolmogrov-Smirnov ketentuan signifikansi lebih besar dari 0,05.
Table 4.2
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,06153505
Most Extreme Differences Absolute ,069
Positive ,067
Negative -,069
Test Statistic ,069
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014
Setelah dilakukan kembali pengujian oleh penulis dengan
menggunakan uji Kormogrov-Smirnov (K-S) dapat dilihat dari tabel diatas nilai
Asymp Sig (2-tailed) 0,200 > 0,05 dan hal ini menunjukkan data berdistribusi
normal. Maka dapat disimpulkan bahwa uji normalitas terpenuhi.
- Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya kolerasi antar bariabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, terjadi atau tidaknya
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance value yang lebih tinggi dari 10
maka dapat disimpulkan tidak terjadi Multikolinieritas. Sebaliknya jika nilai
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 9
tolerance value lebih kecil dari 0,10 maka dapat disimpulkan terjadi
Multikolinierita.
Table 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1 ,849 1,177
X2 ,878 1,139
X3 ,980 1,021
X4 ,942 1,062
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai tolerance semua variable
independen yaitu ukuran usaha sebesar 0.849, nilai perusahaan 0.878,
profitabilitas 0.980 dan financial leverage sebesar 0.942 > 0,10 sedangkan
nilai VIF variable independen yaitu ukuran perusahaaan sebesar 1.177, nilai
perusahaan 1.139, profitabilitas 1.021 dan financial leverage sebesar 1.062 <
10. Dari hasil nilai tolerance dan VIF tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolonieritas.
- Uji Heterokkedastisitas
Uji ini untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dan residual suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas atau tidak terjadi
heterokedastisitas.
Tabel 4.4
Spearman's rho
Correlations
X1 X2 X3 X4 Unstandard
ized
Residual
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 10
Spearman's
rho
X1
Correlation
Coefficient 1.000 -.490
** .653
** .158 -.008
Sig. (2-tailed) . .001 .000 .331 .961
N 40 40 40 40 40
X2
Correlation
Coefficient -.490
** 1.000 -.565
** .141 .213
Sig. (2-tailed) .001 . .000 .386 .186
N 40 40 40 40 40
X3
Correlation
Coefficient .653
** -.565
** 1.000 -.194 -.100
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .231 .541
N 40 40 40 40 40
X4
Correlation
Coefficient .158 .141 -.194 1.000 -.190
Sig. (2-tailed) .331 .386 .231 . .239
N 40 40 40 40 40
Unstandardized
Residual
Correlation
Coefficient -.008 .213 -.100 -.190 1.000
Sig. (2-tailed) .961 .186 .541 .239 .
N 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi keempat
variabel independen dengan Unstandardized Residual memiliki nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05. Karena signifikansi dari empat variabel
independen lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas pada model regresi
- Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi terdapat antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) model regresi yang
baik sebaiknya bebas dari autokolerasi. Uji autokolerasi dapat dilihat dari
angka pada D-W, jika D-W terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada
autokolerasi.
Tabel 4.5
Uji Autokorelasi
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 11
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,806a ,650 ,610 ,06496 2,027
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil dari uji autokorelasi
menunjukkan tidak adanya autokorelasi dengan nilai hitung Durbin Watson
sebesar 2.027 atau mendekati dan berada diangka 2. Sehingga uji
autokorelasi terpenuhi.
- Hasil Uji t atau Uji Parsial
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependent. Apabila nilai
signifikan lebih kecil dari derajat yang digunakan maka hipotesis alternative
yang berarti variabel independent secara parsial berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Tabel 4.7
coeficientsa
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,003 ,042 ,082 ,935
X1 ,013 ,006 ,257 2,366 ,024
X2 ,003 ,000 ,851 7,967 ,000
X3 ,012 ,000 ,006 2,057 ,045
X4 ,014 ,006 ,231 2,241 ,031
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 12
Dari tabel di atas menunjukkan nilai thitung X1 = 2.366, thitung X2 =
7.967, thitung (X3) = 2.057, dan thitung (X4) = 2.241, sedangkan nilai ttabel
dengan dk (40-5-1=34) pada tarif signifikan 0,05 adalah 2.02269.
berikut uraiannya:
1. Pengaruh ukuran usaha (X1) terhadap perataan laba (Y).
Dari tabel coeffisientsa di atas dapat dilihat nilai sig variabel ukuran
perusahaan (X1) sebesar 0.024. Dimana nilai 0.024 < 0.05 maka
dapat disimpulkan bahwa variabel X1 berpengaruh signifikan
terhadap tindakan perataan laba (Y). dari nilai thitung dapat dilihat nilai
sebesar 2.366. Dimana thitung > dari ttabel yaitu 2.366 > 2.02269 maka
dapat disimpulkan X1 memiliki kontribusi terhadap variabel Y. dalam
hal ini X1 berpengaruh positif terhadap Y, dimana jika variabel X1
naik maka variabel Y juga akan naik dan sebaliknya jika variabel X1
menurun maka variabel Y juga akan menurun.
2. Pengaruh nilai perusahaan (X2) terhadap perataan laba (Y).
Dari tabel coeffisientsa di atas dapat dilihat nilai sig variabel nilai
perusahaan (X2) sebesar 0.000. Dimana nilai 0.000 < 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa variabel X2 berpengaruh signifikan
terhadap tindakan perataan laba (Y). dari nilai thitung dapat dilihat nilai
sebesar 7.967. Dimana thitung > dari ttabel yaitu 7.967 > 2,02269 maka
dapat disimpulkan X2 memiliki kontribusi terhadap variabel Y. dalam
hal ini X2 berpengaruh positif terhadap Y, dimana jika variabel X2
naik maka variabel Y juga akan naik dan sebaliknya jika variabel X2
menurun maka variabel Y juga akan menurun.
3. Pengaruh profitabilitas (X3) terhadap perataan laba (Y).
Dari tabel coeffisientsa di atas dapat dilihat nilai sig variabel
profitabilitas (X3) sebesar 0.045. Dimana nilai 0.045 < 0.05 maka
dapat disimpulkan bahwa variabel X3 berpengaruh signifikan
terhadap tindakan perataan laba (Y). dari nilai thitung dapat dilihat nilai
sebesar 2.057. Dimana thitung > dari ttabel yaitu 2.057 > 2.02269 maka
dapat disimpulkan X3 memiliki kontribusi terhadap variabel Y. dalam
hal ini X3 berpengaruh positif terhadap Y, dimana jika variabel X3
naik maka variabel Y juga akan naik dan sebaliknya jika variabel X3
menurun maka variabel Y juga akan menurun.
4. Pengaruh financial leverage (X4) terhadap perataan laba (Y).
Dari tabel coeffisientsa di atas dapat dilihat nilai sig variabel financial
leverage (X4) sebesar 0.031. Dimana nilai 0.031 < 0.05 maka dapat
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 13
disimpulkan bahwa variabel X4 berpengaruh signifikan terhadap
tindakan perataan laba (Y). dari nilai thitung dapat dilihat nilai sebesar
2.241. Dimana thitung > dari ttabel yaitu 2.241 > 2,02269 maka dapat
disimpulkan X4 memiliki kontribusi terhadap variabel Y. dalam hal ini
X4 berpengaruh positif terhadap Y, dimana jika variabel X4 naik maka
variabel Y juga akan naik dan sebaliknya jika variabel X4 menurun
maka variabel Y juga akan menurun.
- Uji Simultan atau Uji F
Uji simultan digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen
Table 4.8
ANOVA
S
s
u
mber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014
Dari tabel diatas menunjukkan ukuran perusahaan (X1), nilai
perusahaan (X2), profitabilitas (X3) dan financial leverage (X4)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba (Y)
karena probabilitas signifikan lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000 (0.000 <
0.05) dan nilai Fhitung 16.233 > Ftabel 2.64 maka Ho ditolak dan H1 diterima
yang dapat disimpulkan bahwa secara simultan ukuran perusahaan
(X1), nilai perusahaan (X2), profitabilitas (X3) dan financial leverage (X4)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba (Y)
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression ,274 4 ,068 16,233 ,000b
Residual ,148 35 ,004
Total ,422 39
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 14
Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan pada bab
sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tindakan perataan laba pada
perusahaan manufaktur dibidang sub sektor otomotif & komponen
periode 2009-2012.
2. Nilai perusahaan diukur melalui PER (price earning ratio) berpengaruh
terhadap tindakkan perataan laba pada perusahaan manufaktur dibidang
sub sektor otomotif & komponen periode 2009-2012.
3. Profitabilitas diukur melalui ROE (return on equity) memiliki pengaruh
terhadap tindakkan perataan laba pada perusahaan manufaktur dibidang
sub sektor otomotif & komponen periode 2009-2012.
4. Financial leverage diukur melalui DER (debt to equity ratio) berpengaruh
terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur dibidang
sub sektor otomotif & komponen periode 2009-2012.
5. Ukuran perusahaan, nilai perusahaan (per), profitabilitas (roe), dan
financial leverage (der) mempunyai pengaruh terhadap tindakan perataan
laba pada perusahaan manufaktur dibidang sub sektor otomotif &
komponen periode 2009-2012.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan oleh penulis yang berkaitan dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang akan datang sebaiknya menggunakan sampel
perusahaan yang lebih banyak lagi dan dalam rentang waktu yang lebih
lama lagi agar hasil pengujian lebih akurat lagi nantinya.
2. Untuk penelitian yang akandatang diharapkan juga agar dapat menguji
beberapa variabel atau menambah variabel lain yang diduga memiliki
pengaruh terhadap tindakan perataann laba, seperti: umur perusahaan,
harga saham, sector industry, kebijakan akuntansi, net profit margin, dan
dividend payout ratio.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting (Edisi ke-8). Yogyakarta:
BPFE.
Dewi, Diastiti okkarisma. 2010. “Pengaruh Jenis Usaha, Ukuran Perusahaan
dan Finacial Leverange Terhadap Tindakan Perataan Laba pada
Perusahaan yang Terdaftar di BEI”. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 15
Ginanjar Indra Kusuma, dkk. 2012. “Analisis Pengaruh Profitabilitas dan
Tingkat Pertumbuhan (Growth) Terhadap Struktur Modal dan
Nilai Perusahaan”. Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya Malang.
Igan Budiasih. 2009. “ Faktor-Faktor yang Mempegaruhi Praktik Perataan
Laba”. Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana.
Indira Januarti. 2004. “Pendekatan dan Kritik Teori Akuntansi Positif”. Jurnal
Akuntansi dan Auditing Vol. 1 No. 1 November 2004.
Kasmir. 2010. “Analisis Laporan Keuangan Cetakaan ke-3. Jakarta: PT.
Raja grafindo Persada.
Mas’ud, Masdar. 2009. “Faktor-Faktor Penentu Struktur Modal serta
Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Aplikasi Manajemen
Vol. 7 No. 1 Februari.
Mursalim. 2003. Analisis Persepsi Dimensi Income Smooting Terhadap
Motivasi Investor untuk Berinvestasi pada Perusahaan yang
Terdaftar di BEJ (Studi pada Investor di Jateng dan DIY). Jurnal
Magister Akuntansi Volume 6 (2) Agustus 2006. Semarang: UNDIP
Rianse, Usman dan Abdi. 2009. “Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi”.
Surabaya: ALFABETA.
Rina Moestika Setyaningrum dan Aprilia Yunita Sari. 2011. “Pengaruh
Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen
Laba pada Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di
BEI”. The Accounting Review Vol. 1 No. 2 July. Tahun 2011.
Riahi, Ahmed dan Belkaoui. 2011. “Accounting Theory (Edisi ke-5)”. Jakarta:
Salemba Empat.
Ria Yunita Pratiwi. 2013. “Pengaruh Profitabilitas, Financial leverage, dan
Perutumbuhan Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba”.
Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Pengaruh Ukuran Perusahaan………(Yasinta) Page 16
Rita J.D Atawarman. 2011. “Analisis Pengaruh Ukuran perusahaan,
Profitabilitas, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Praktik
Perataan laba yang Dilakukan oleh Perusahaan Manufaktur
pada BEI”. Jurnal Ilmu Ekonomi Advantage Vol 2 No 2, 19 Februari
2011.
Riyanto, Bambanh. 2010. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan Edisi ke-4.
Yogyakarta. BPFE.
Rumengan, Jeremmy. 2010. Metodologi Penelitian dengan SPSS. Batam:
Uniba Press.
Sagadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
ANDI.
S.K, Purwanto dan Suharyadi. 2009. Statistik: Untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern (Jilid Ke-2). Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta, CV.
Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Peneltitian untuk ekonomi. Yogyakarta:
CAPS.
Suwito, Edy dan arleen Herawaty. 2005. “Analisis Pengaruh karakteristik
Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Symposium
Nasional Akuntansi VIII. Solo. 15-16 September.
Widaryanti. 2009. “Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi pada Perusahaan Manufaktor di BEI. Focus
Ekonomi Vol. 4 No. 2 Desember 2009: hal 60-77.
www.idx.co.id
www.sahamok.com