PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, ARUS KAS
INVESTASI, ARUS KAS PENDANAAN DAN LABA
AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE
2012-2015
NURIANA
120462201136
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2017
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, ARUS KAS INVESTASI, ARUS
KAS PENDANAAN DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN
SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015
NURIANA
120462201136
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
(UMRAH)
JL. Politeknik Senggarang, Telp/Fax. (0771) 500096: PO.BOX 155
Tanjungpinang 29100
ABSTRACK
The study aims to determine the effect of firm size, investment cash flow,
cash flow financing and accounting profit on stock returns either partially or
simultaneously. The population in this study are all consumer goods industry
companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2012-2015.Mechanical sample
selection is done by using purposive sampling method, and obtained the consumer
goods industry 33 companies listed on the Indonesia Stock Exchange as samples.
The data used are secondary data from financial report and stock quotes obtained
from www.idx.co.id. The analitycal method used is the classic assumption test, test
hypotheses and multiple linear regression analysis. Research shows that in partial
company size has no effect on stock returns. Investment cash flow effect on stock
returns. Financing cash flow has no effect on stock returns. And accounting profit
in the study using the gross profit no effect on stock returns. Simultaneously the
size of the company, the investment cash flow, cash flow financing and accounting
earnings have a effect on stock returns. The ability of the independent variables in
explaining the variation of the dependent variable of 9.9%, while the remaining
90.1% is explained by other independent variables outside the model study.
Keywords: Company Size, Investing Cash Flow, Cash Flow Financing and
Accounting Earnings and Stock Returns.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli modal/dana.
Dengan adanya pasar modal, investor yang memiliki kelebihan dana dapat
menanamkan modalnya dipasar modal dengan motif mendapatkan return (tingkat
pengembalian) yang sesuai (Sunarto : 2012). Beberapa faktor yang dapat
meningkatkan return saham, seperti ukuran perusahaan, arus kas investasi, arus
kas pendanaan dan laba akuntansi.Ukuran perusahaan adalah mencerminkan besar
kecilnya perusahaan yang berhubungan dengan peluang dan kemampuan untuk
masuk ke pasar modal. Laporan arus kas merupakan ukuran kinerja perusahaan
karena laporan arus kas memberikan informasi tentang penerimaan dan
pengeluaran kas selama suatu periode. Arus kas dalam penelitian ini
menggunakan arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas
pendanaan.Laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang
timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan pada periode tersebut. Laba akuntansi yang dalam penelitian ini
menggunakan laba kotor.
Dalam penelitian Aini (2009) yang berjudul Pengaruh Laba Dan
Komponen Arus Kas Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009). Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa secara simultan laba, arus kas operasi, investasi, dan
pendanaan berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan secara parsial laba
akuntansi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return
saham sedangkan arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap return saham.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Yuliantari dan Sujana (2014)yang berjudul
Pengaruh Financial Ratio, FirmSize, Dan Cash Flow Operating Terhadap Return
Saham Perusahaan Food dan Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitiannya menunjukkan secara simultancurrent ratio, debt to
equityratio, total asset turnover, return on equity, ukuran perusahaan dan cash
flow operating berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan secara parsial
current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover, ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap return saham sedangkan return on equity dan cash flow
operating tidak berpengaruh terhadap return saham.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membahas dan
mengangkat judul penelitian “PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN ,
ARUS KAS INVESTASI, ARUS KAS PENDANAAN DAN LABA
AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2012-2015”
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pengertian Return Saham
Menurut Eduardus (2001)(dalam Zulfa : 2009)return saham merupakan
salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan
imbalan atas keberanian investor menaggung resiko atas investasi yang
dilakukannya.
Menurut Hartono (2015), return dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Return realisasi ( realized return)
2. Return ekspektasi (Expected return)
2.1.2 Saham
Menurut Hariyani dan Purnomo (2010), saham didefinisikan sebagai tanda
penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan. Saham
terbagi menjadi dua macam, yaitu : Saham biasa dan saham preferen.
Menurut Martalena dan Malinda (2011), pada dasarnya ada keuntungan
dan kerugian yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham.
Keuntungannya adalah dividen dan capital gain sedangkan kerugiannya adalah
capital loss dan resiko likuidasi.
2.1.2.1 Harga Saham
Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.(Tendelilin : 2001 dalam Sulia &
Rice : 2013). Menurut Hidayat (2010), harga saham terdiri atas :
a. Harga Nominal
b. Harga Perdana
c. Harga Pembukaan (Opening Price)
d. Harga Pasar (Market Price)
e. Harga Penutupan (Closing Price)
2.1.3 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah mencerminkan besar kecilnya perusahaan yang
berhubungan dengan peluang dan kemampuan untuk masuk ke pasar modal
(Yuliantari & Sujana : 2014).
2.1.4 Arus Kas
2.1.4.1 Pengertian Arus Kas
Aruskas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas.
2.1.4.2 Tujuan Arus Kas
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012) tujuan laporan arus kas adalah
memberikan pengaturan informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan
setara kas dari suatu entitas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan
arus kas berdasarkan aktivitas investasi, aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan
selama suatu periode.
2.1.4.3 Manfaat Arus Kas
Menurut PSAK 2012 manfaat laporan arus kas yaitu :
a. Untuk memberikan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi perubahan dalam aset neto entitas serta tingkat
likuiditas dan solvabilitas.
b. Untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas.
c. Untuk meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai entitas.
2.1.4.4 Komponen Arus Kas
1. Aktivitas Investasi
Dalam PSAK 2012, arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah
arus kas yang mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumberdaya
yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
2. Aktivitas Pendanaan
Dalam PSAK 2012, arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan berguna untuk
memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas.
2.1.5 Laba Akuntansi
Menurut Hery (2015) ada 3 jenis laba akuntansi yaitu :
a. Laba kotor adalah penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok
penjualan.
b. Laba operasi mengukur kinerja operasi perusahaan dan dihitung
sebagai selisih antara laba kotor dengan beban operasional.
c. Laba bersih merupakan laba sebelum pajak penghasilan dikurangkan
dengan pajak penghasilan.
2.2 Review Penelitian Terdahulu
1. Ni Nym Ayu Yuliantari dan I Ketut Sujana (2014). Secara simultan
current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover, return on equity,
ukuran perusahaan dan arus kas operasi berpengaruh terhadap return
saham. Secara parsial current ratio, debt to equity ratio, total debt to
equity ratio, total asset turnover, ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
return saham sedangkan return on equity dan cash flow operating tidak
berpengaruh terhadap return saham.
2. Satria Pratama dan Dinnul Alfian Akbar (2014). Secara simultan laba
akuntansi, komponen arus kas operasi, arus kas pendanaan dan arus kas
investasi berpengaruh terhadap return saham.Secara parsial arus kas
operasi, arus kas pendanaan, arus kas investasi tidak berpengaruh terhadap
return saham sedangkan secara parsial laba akuntansi berpengaruh
terhadap return saham.
3. Nur Aini (2009). Secara simultan laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas
investasi, arus kas pendanaan, berpengaruh terhadap return saham.Secara
parsial laba akuntansi, arus kasinvestasi, arus kas pendanaan berpengaruh
terhadap return saham. Sedangkan arus kas operasi tidak berpengaruh
terhadap return saham.
2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
H1 H1
H2 H2
H3
H4 H4
H5
2.2 Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap return saham
Semakin besar total aktiva semakin mampu perusahaan untuk
menghasilkan laba. Semakin besar perusahaan menghasilkan laba, maka akan
besar membagikan dividen. Selain itu, jika kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat dan return
juga meningkat (Husnan : 1993 dalam Adiwiratama : 2012).
Sesuai dengan penelitian Yuliantari dan Sujana (2014) memperoleh
hasil adanya pengaruh ukuran perusahaan terhadap return saham.
2. Pengaruh arus kas investasi terhadap return saham
Semakin meningkat arus kas investasi maka menunjukkan adanya
kenaikan pendapatan dimasa depan. Hal ini karena adanya peningkatan
investasi akan mampu memberikan arus kas tambahan bagi perusahaan
untuk meningkatkan pendapatannya. Adanya peningkatan pendapatan ini
akan menarik investor untuk melakukan investasinya yang akan
menyebabkan kenaikan harga saham dan naiknya return saham (Latief :
2014).
Sesuai dengan hasil penelitian Aini (2009) memperoleh hasil
adanya pengaruh antara arus kas investasi terhadap return.
Ukuran perusahaan (X1)
Arus kas investasi (X2)
Arus kas pendanaan (X3)
(X3)
Returnsaham (Y)
Laba akuntansi (X4)
3. Pengaruh arus kas pendanaan terhadap return saham
Adanya penerbitan obligasi maupun saham akan menambah
sumber pendanaan perusahaan untuk mendanai dan menjalankan aktivitas
usahanya, salah satu aktivitas usahanya yaitu pembayaran dividen. Adanya
penerbitan obligasi maupun saham yang dilakukan perusahaan, maka akan
terjadi perubahan pembagian dividen yang akan berpengaruh pada harga
saham dan kemudian akan berpengaruh terhadap return saham. Perubahan
itu akan mempengaruhi investor dalam menentukan keputusan
investasinya, perubahan positif atau kenaikan dividen akan mempengaruhi
kenaikan return (Latief : 2014).
Sesuai dengan hasil penelitian Pratama dan Akbar (2014)
memperoleh hasil adanya pengaruh antara arus kas pendanaan terhadap
return saham.
4.Pengaruh laba akuntansi terhadap return saham
Informasi laba kotor merupakan hal yang penting bagi calon investor
dalam melakukan investasi. Laba kotor yang besar akan berpengaruh
terhadap return saham karena laba/ keuntungan yang diperoleh perusahaan
bagi para investor/ pemegang saham merupakan balas jasa telah
menanamkan modalnya dalam perusahaan. Peningkatan laba kotor dapat
mendorong investor untuk lebih tertarik dalam membeli saham perusahaan
(Sunarto : 2014).
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Sidik (2011)
memperoleh hasil adanya pengaruh antara laba akuntansi terhadap return
saham.
2.5 Hipotesis
H1 : Diduga terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap returnsaham.
H2 : Diduga terdapat pengaruh antara arus kas investasi terhadap return saham.
H3: Diduga terdapat pengaruh antara arus kas pendanaan terhadap return saham.
H4 : Diduga terdapat pengaruh antara laba akuntansi terhadap return saham.
H5 : Diduga ukuran perusahaaan, arus kas investasi, arus kas pendanaan, laba
akuntansi berpengaruh terhadap return saham.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Perusahaan
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-
2015.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Return saham
Jenis return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi atau
realized return.Return realisasi dapatdirumuskan sebagai berikut (Hartono :
2015):
P i , t – P i, t-1
R i , t =
P i , t – 1
Dimana :
Rit = Return saham pada periode t
Pit = Harga saham pada periode t
Pit-1 = Harga saham pada periode sebelumnya
3.3.2 Variabel Independen
1. Ukuran perusahaan
2. Arus kas investasi
3.Arus kas pendanaan
4.Laba akuntansi
3.4 Metode Pengumpulan Data
1. Jenis Data
2. Sumber Data
3. Pengumpulan Data
3.5 Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Industri Barang Konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015.
Ukuran Perusahaan = Ln total asset
Arus kas investasi = Arus kas masuk – Arus kas keluar
Arus kas pendanaan = Arus kas masuk – Arus kas keluar
Laba kotor = Penjualan bersih – harga pokok penjualan
3.5.2 Sampel
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun
pertimbangan yang digunakan untuk dijadikan sampel adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan per 31 desember
berturut-turut dari tahun 2012-2015.
2. Perusahaan yang melaporkan harga sahamnya dari tahun 2011-2015.
Tabel 3.1
Penentuan Kriteria Sampel
Kriteria Jumlah
Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI
periode 2012-2015.
38
Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan per 31
desember berturut-turut dari tahun 2012-2015
(5)
Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian 33
33 perusahaan x 4 periode = 132 data penelitian
3.6 Metode Analisis
3.6.1 Statistik Deskriptif
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
3.6.2.1Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
populasi data memiliki distribusi normal atau tidak.
3.6.2.2 Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2013) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen
(variabel bebas).
3.6.2.3 Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (20113) uji autokorelasi bertujuan menguji model regresi
linear ada korelasi antara residual / kesalahan pengganggu pada periode t dengan
residual / kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1).
3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain.
3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya
pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel
dependen.
Y= α + β1X1+ β2X2 + β3X3+ β4X4 +e
Dimana :
Y : Return saham
α : konstanta
X1: ukuran perusahaan
X2: arus kas investasi
X3 : arus kas pendanaan
X4 : laba akuntansi
β 1-4 : koefisien variabel independen
e : error
3.6.4 Uji Hipotesis
3.6.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2013) koefisien regresi (R2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
3.6.4.2 Uji Simultan (Uji-F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau variabel bebasmempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau variabel terikat (Ghozali : 2013).
3.6.4.3Uji Parsial (Uji-T)
Uji T statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh variabel
independen mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen
(Ghozali : 2013).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Unit Analisis/Observasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Industri Barang
Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah populasi
38 perusahaan. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah tahun 2012
sampai dengan tahun 2015. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan purposive sampling.
Adapun proses purposive sampling dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1
Proses Purposive Sampling Penelitian
Kriteria Jumlah
Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI
periode 2012-2015.
38
Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan per 31
desember berturut-turut dari tahun 2012-2015
(5)
Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian 33
Sumber : www.idx.co.id, data diolah (2016)
Tabel 4.2
Hasil statistik deskriptif setelah Ln (Return saham)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
ukuran_perusahaan 69 25,28 32,08 28,5768 1,66807
aruskas_investasi 69 -14,402 ,041 -,93488 2,272987
aruskas_pendanaan 69 -10,400 6,791 -,48819 2,429804
laba_akuntansi 69 ,015 21,764 4,17648 6,421732
ln_y 69 -5,17 ,87 -1,2686 1,17302
Valid N (listwise) 69
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.2.1 Uji Asumsi Klasik
4.2.1.1 Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 69
Normal
Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,07986866
Most Extreme
Differences
Absolute ,125
Positive ,075
Negative -,125
Kolmogorov-Smirnov Z 1,035
Asymp. Sig. (2-tailed) ,235
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Dari hasil uji statistik di atas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah
1.035 dan signifikansinya 0.235> 0.05, maka H0 dapat diterima, yang berarti data
residual berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas data residual juga
ditampilkan dalam uji grafik histogram dan normal plot berikut ini :
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Histogram
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Dilihat dari grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa data normal
karena histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang
tidak melenceng (skewness) ke kiri maupun ke kanan.
Metode yang lebih handal yaitu dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Gambar 4.2
Grafik Normal Probability Plot
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal dan penyebarannnya mendekati garis diagonal. Maka dapat disimpulkan
bahwa data dalam model regresi berdistribusi normal.
4.2.1.2 Hasil Uji Multikolonieritas
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -8,652 4,151
ukuran_perusahaan ,273 ,150 ,388 ,291 3,432
aruskas_investasi ,243 ,113 ,472 ,279 3,589
aruskas_pendanaan ,150 ,094 ,310 ,352 2,842
laba_akuntansi -,028 ,050 -,156 ,177 5,664
a. Dependent Variable: LN_Y
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Dari tabel diatas, hasil uji multikolonieritas menunjukkan hasil ukuran
perusahaan, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi memiliki
nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolonieritas.
4.2.1.3 Hasil Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.3
Scatterplot Return Saham
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Pada grafik scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik tersebar secara
acak dan tidak menunjukkan adanya pola tertentu, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Untuk memperkuat grafik scatterplot dalam
penelitian ini maka perlu diuji dengan menggunakan Uji Glejser.
Tabel 4.5 menunjukkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji
Glejser sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Glejser (Uji Heterokedastisitas)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 5,187 2,606 1,990 ,051
ukuran_perusahaan -,155 ,094 -,362 -1,645 ,105
aruskas_investasi -,096 ,071 -,307 -1,363 ,178
aruskas_pendanaan -,054 ,059 -,186 -,926 ,358
laba_akuntansi -,017 ,031 -,156 -,553 ,582
a. Dependent Variable: ABS_RES1
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Dari hasil uji statistik diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari
absolut residual (Abs_Res) dari masing-masing variabel independen > 0.05 maka
dapat disimpulkan pada model regresi tidak ditemukan adanya masalah
heteroskedastisitas.
4.2.1.4 Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan dengan pengujianRun Test, hasil pengujian
autokorelasi dalam penelitian ini adalah:
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea ,09796
Cases < Test Value 34
Cases >= Test Value 35
Total Cases 69
Number of Runs 42
Z 1,579
Asymp. Sig. (2-tailed) ,114
a. Median
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Berdasarkan hasil diatas menunjukkan dari nilai sigsebesar 0.114 > 0.05.
Hal ini berarti model regresi tidak terjadi autokorelasi.
4.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4.7
Hasil uji regresi linear berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -8,652 4,151 -2,084 ,041
ukuran_perusahaan ,273 ,150 ,388 1,822 ,073
aruskas_investasi ,243 ,113 ,472 2,164 ,034
aruskas_pendanaan ,150 ,094 ,310 1,599 ,115
laba_akuntansi -,028 ,050 -,156 -,570 ,571
a. Dependent Variable: LN_Y
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dianalis model regresi linier berganda sebagai berikut:
Ln (RS) = -8.652+ 0.273 UK + 0.243 AKI + 0.150 AKP – 0.028 LA + e
Dari persamaan model regresi linier tersebut dapat dijelaskan seperti berikut :
a) Konstanta (α)
Nilai Konstan (α) sebesar -8.652 menunjukkan bahwa variabel ukuran
perusahaan, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan laba akuntansi
bernilai nol maka return saham nilainyanegatif sebesaradalah -8.652.
b) Koefisien ukuran perusahaan (α)
Nilai koefisien ukuran perusahaan (α) adalah sebesar 0.273. Nilai β1 yang
positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel ukuran
perusahaan terhadap return saham. Ini berarti setiap terjadi penambahan
1 triliun ukuran perusahaan akan menambah return saham sebesar 0.273.
c) Koefisien arus kas investasi (α)
Nilai koefisien arus kas investasi (α) adalah sebesar 0.243. Nilai β2 yang
positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel arus
kas investasi terhadap return saham. Ini berarti setiap terjadi penambahan
1 triliun arus kas investasi akan menambah return saham sebesar 0.243.
d) Koefisien arus kas pendanaan (α)
Nilai koefisien arus kas investasi (α) adalah sebesar 0.150. Nilai β3 yang
positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel arus
kas pendanaan terhadap return saham. Ini berarti setiap terjadi
penambahan 1 triliun arus kas pendanaan akan menambahreturn saham
sebesar 0.150.
e) Koefisien laba akuntansi (α)
Nilai koefisien arus kas investasi (α) adalah sebesar -0.028. Nilai β4 yang
negatif menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah antara variabel
laba akuntansi terhadap return saham. Ini berarti setiap terjadi
penambahan 1 triliun laba akuntansi akan mengurangi return saham
sebesar -0.028.
4.2.3 Uji Hipotesis
4.2.3.1 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)
Tabel 4.8
Hasil uji t atau uji parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -8,652 4,151 -2,084 ,041
ukuran_perusahaan ,273 ,150 ,388 1,822 ,073
aruskas_investasi ,243 ,113 ,472 2,164 ,034
aruskas_pendanaan ,150 ,094 ,310 1,599 ,115
laba_akuntansi -,028 ,050 -,156 -,570 ,571
a. Dependent Variable: LN_Y
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.8 dapat dijelaskan pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen sebagai berikut :
1) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap return saham diketahui bahwa
koefisien β1 ukuran perusahaan bernilai positif sebesar 0.273 , nilai thitung
sebesar 1.822 dengan signifikansi 0.073. Karena 0.073> 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima dan HA ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap return
saham. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) ditolak.
2) Pengaruh arus kas investasi terhadap return saham diketahui bahwa
koefisien β2 arus kas investasi bernilai positif 0.243, nilai thitung sebesar
2.164 dengan signifikansi 0.034, karena 0.034< 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa arus kas investasi berpengaruh terhadap retun saham.
Dengan demikian hipotesis kedua (H2) diterima.
3) Pengaruh arus kas pendanaan terhadap return saham diketahui bahwa
koefisien β3 arus kas pendanaan bernilai positif 0.150, nilai thitung sebesar
1.599 dengan signifikansi 0.115, karena 0.115> 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap return
saham. Dengan demikian hipotesis kedua (H4) ditolak.
4) Pengaruh laba akuntansi terhadap return saham diketahui bahwa koefisien
β4 laba akuntansi bernilai negatif -0.028, nilai thitung sebesar -0.570 dengan
signifikansi 0.571, karena 0.571> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa H0
diterima dan HA ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laba
akuntansi tidak berpengaruh terhadap return saham. Dengan demikian
hipotesis kedua (H5) ditolak.
4.2.3.2 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Tabel 4.9
Hasil uji F atau uji simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 14,246 4 3,561 2,874 ,030b
Residual 79,296 64 1,239
Total 93,541 68
a. Dependent Variable: LN_Y
b. Predictors: (Constant), laba_akuntansi, aruskas_pendanaan, ukuran_perusahaan,
aruskas_investasi
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas, dapat dilihat Fhitung sebesar
2.873 dan Ftable sebesar 2.50 (α = 0.05, df pembilang = 4, df penyebut 69) dengan
signifikansi 0.030. Dengan demikian dapat diketahui bahwa Fhitung< Ftable (2.874 >
2.50) dengan signifikansi 0.030 < 0.05 yang menunjukkan secara bersama-sama
ukuran perusahaan, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi
berpengaruh signifikan terhadap return saham.
4.2.3.3 Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.10
Hasil uji Adjusted R Square Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,390a ,152 ,099 1,11310
a. Predictors: (Constant), laba_akuntansi, aruskas_pendanaan,
ukuran_perusahaan, aruskas_investasi
b. Dependent Variable: LN_Y
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Berdasarkan tabel 4.10 diatas nilai Adjusted R Square, diperoleh nilai
koefisien determinasi sebasar 0.099. Hal ini berarti bahwa variabel independen
(ukuran perusahaan, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi),
mampu menjelaskan return saham sebesar 9.9%. Sedangkan sisanya 90.1%,
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
4.2.4 Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.4.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return saham
Dari hasil pengujian hipotesis menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap return saham. Hal ini dikarenakan investor beranggapan
bahwa perusahaan yang besar tidak selamanya memberikan return yang besar
kepada investor, sebaliknya perusahaan kecil tidak menutup kemungkinan dapat
memberikan return yang tinggi kepada investor (Zulfa : 2009).
4.2.4.1 Pengaruh Arus Kas Investasi terhadap Return saham
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas investasi berpengaruh
terhadap return saham. Hal ini berarti investor beranggapan bahwa arus kas
investasi yang tinggi akan menimbulkan pendapatan dimasa mendatang, sehingga
investor merespon positif. Respon positif itu ditunjukkan dengan adanya
pembelian saham oleh investor (Sunarto : 2014).
4.2.4.3Pengaruh Arus Kas Pendanaan terhadap Return saham
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas pendanaan tidak
berpengaruh terhadap return saham. Hal ini berarti investor tidak melihat
pelaporan transaksi yang perubahan ekuitas dan hutang jangka panjang serta
pembayaran dividen tunai sebagai informasi yang digunakan untuk keputusan
investasinya. Hal ini menunjukkan bahwa arus kas pendanaan hanya memberikan
dukungan yang lemah untuk kegunaan data bagi investor (Pratama & Akbar :
2014).
4.2.4.4Pengaruh Laba Akuntansi terhadap Return saham
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa laba akuntansi tidak
berpengaruh terhadap return saham. Hal ini berarti fluktuatifnya laba kotor
merupakan faktor dimana laba kotor tidak dijadikan bahan pertimbangan bagi
para investor dalam mempengaruhi return saham karena para investor lebih
menyukai laba yang stabil sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan
investasinya (Susilo : 2011).
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada ba sebelumnya, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia
periode 2012-2015.
2. Arus kas investasi berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan
industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia periode
2012-2015.
3. Arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia
periode 2012-2015.
4. Laba akuntansi tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan
industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia periode
2012-2015.
5. Secara simultan ukuran perusahaan, arus kas investasi, arus kas pendanaan
dan laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan
industri barang konsumsi yang terdafatar di bursa efek indonesis peripode
2012-2015.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjtunya sebagai berikut :
1. Penelitian-penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan
sampel perusahaan selain perusahaan manufaktur dan
memperpanjang periode penelitian.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah atau mengganti
variabel independen dalam penelitian ini dengan variabel lain yang
dianggap dapat memberikan hasil penelitian lebih akurat serta
memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap return saham.
Daftar Pustaka
Adiwiratama, J. (2012). Pengaruh Informasi Laba, Arus Kas dan Size Perusahaan
Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di BEI) . Jurnal Ilmiah Akuntansi Volume 2 Nomor 1,
Desember 2012.
Aini, N. (2009). Pengaruh Laba Dan Komponen Arus Kas Terhadap Return
Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Periode
2007-2009). Tema Volume 6 Edisi 2.
Arlina, Sinarwati, & Musmini, L. S. (2014). Pengaruh Informasi Arus Kas, Laba
Kotor, Ukuran Perusahaan, Dan Return On Asset Terhadap Return Saham
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI
Periode 2010-2012). Jurnal Akuntansi, Volume 2 Nomor 1 Tahun 2014.
Fahmi, I. (2012). Manajemen Investasi. Jakarta Selatan: Salemba .
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS Edisi
7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ginting , S. (2011). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas Dan Laba
Akuntansi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan LQ 45 Di BEI.
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Volume 1, Nomor 02, Oktober 2011.
Harahap, S. S. (2012). Teori Akuntansi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Hariyani, I., & Purnomo, S. D. (2010). Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal.
Jakarta Selatan: Visimedia.
Hartono, J. (2015). Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kesepuluh.
Yogyakarta: BPFE.
Hery. (2013). Akuntansi Keuangan Menengah 1. Yogyakarta: CAPS (Center of
Academic Publishing Service).
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan.
Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Hidayat, T. (2010). Buku Pintar Investasi. Jakarta: Mediakita.
Hidayati, N. (2014). Pengaruh Informasi Komponen Arus Kas, Laba Kotor, Size
Perusahaan, Nilai Buku Perusahaan Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Efek Syariah Periode 2008-
2011.
Indonesia, I. A. (2012). PSAK 2 Laporan Arus Kas. Jakarta: Dewan Standar
Akuntansi Keuangan.
Kusno, J. (2004). Analisis Pengaruh Perubahan Arus Kas dan Laba Akuntansi
Terhadap Return Saham ( Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan yang
Go Public di Bursa Efek Jakarta).
Latief, W. F. (2014). Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi dan
Dividend Yield Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Di BEI pERIODE 2011-2013.
Martalena, & Malinda, M. (2011). Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: ANDI.
Pratama, S., & Akbar, D. A. (2014). Pengaruh Laba Akuntansi dan Komponen
Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di BEI.
Resta, H. V. (2012). Pengaruh Komponen Arus Kas dan Laba Terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI pERIODE
2008-2010.
Rhamedia, H. (2008). Pengaruh Informasi Arus Kas, Laba Akuntansi dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ
45 yang Terdaftar Di PT. BEI).
Saputra, A. (2012). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Return On
Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), Dan Earning Per Share (EPS)
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks
Big Capitalization Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia .
Sidik. (2011). Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, Dan Return On Asset
Terhadap Return Saham (Studi Pada Industri Barang Konsumsi Yang
Terdaftar Di BEI Periode 2007-2009).
Sugiono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.
Sulia, & Rice. (2013). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Perusahaan LQ 45 Di BEI. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil Volume 3,
Nomor 01 April 2013.
Sunarto , L. (2014). Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas, Laba Kotor, Ukuran
Perusahaan Dan Nilai Pasar Terhadap Abnormal Return Saham Pada
Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-
2012.
Susilo, P. D. (2011). Pengaruh Laba Kotor, Total Arus Kas, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan Food and Beverage Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Wahyono, T. (2012). Analisis Statistik Mudah dengan SPSS 20. Jakarta : PT Elex
Media Komputindo.
Yuliantari, N. A., & Sujana, I. K. (2014). Pengaruh Financial Ratio, Firm Size dan
Cash Flow Operating Terhadap Return Share Perusahaan Food dan
Beverage.