Pengelolaan dan Pengawasan Sumber Daya Genetik serta
Scientific Access bagi Peneliti Asing
Oleh:Ir. Bambang Dahono Adji, MM.,M.Si
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati
DIREKTORAT KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATIDITJEN KSDAE - KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Sosialisasi dan Diskusi tentang Perizinan Penelitian AsingDi Universitas Brawijaya, Malang
29 Juli 2016
Penelitian Tumbuhan dan Satwa Liar
Sumber: Subdit Sumber Daya Genetik, 2016
Penelitian terhadap Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi Periode Tahun 2012 - 2015
Sumber: Subdit Sumber Daya Genetik, 2016
Keuntungan diarahkan
memberikan kontribusi
untuk konservasi kehati dan
pemanfaatan berkelanjutan
Akses & Benefit Sharing dalam Protokol Nagoya
Ijin Akses:
•Pemberitahuan Atas Dasar
Informasi Awal (PADIA/PIC)
•Kesepakatan Bersama
Pihak Asing
SDG &Pengetahuan
Tradisional berbasis SDG
Alur Perizinan Penelitian Tumbuhan dan Satwa Liar di KLHK
1. Izin SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) 2. Izin Pengambilan dan Pengangkutan Sampel Tumbuhan dan
Satwa Liar untuk tujuan Penelitian
Ijin pengam-
bilan sampel
Peneliti
KLHKKEMENRISTEKDIKTI
SIMAKSI
Rekomendasi
dari LIPI
PADIA/PIC
Prosedur SimaksiIzin SIMAKSI untuk Peneliti Asing/WNI kerjasama dengan pihak asing:Dokumen Persyaratan :1.Surat keterangan kepolisian2.Proposal penelitian3.Fotokopi pasport4.Mengisi surat pernyataan kesanggupan memenuhi aturan perundang-undangan5.Surat Izin Penelitian dari Kemenristek Dikti6.Surat Pemberitahuan Penelitian dari Kemendagri7.Surat rekomendasi dari mitra kerja
Hanya 1 (satu) lokasi
Lokasi lebih dari 1 UPT
Proses perizinan langsung ke UPT Ditjen KSDAE setempat
Proses perizinan di Sekretaris Direktorat Jenderal KSDAE, Ditjen KSDAE
1. Permohonan diajukan paling lama 10 hari sebelum SIMAKSI berakhir
2. Permohonan perpanjangan dilampiri laporan hasil kegiatan dan perizinan dari instansi terkait yang masih berlaku
3. Melakukan presentasi
PROSEDUR PERPANJANGAN SIMAKSI
SIMAKSI berlaku 3 bulan dan dapat diperpanjang
PUNGUTAN PNBP SIMAKSI PENELITIAN
Pungutan PNBP SIMAKSIDasar Hukum:Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif AtasJenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kehutanan.Subyek: Warga Negara Asing (WNA)
No Jenis Penerimaan PNBP Satuan Tarif
Dalam Kawasan Taman Nasionaldan Taman Wisata Alam
1 WNA kurang dari 1 bulan Per orang Rp. 5.000.000,00
2 WNA 1 bulan – 6 bulan Per orang Rp. 10.000.000,00
3 WNA 7 bulan – 12 bulan Per orang Rp. 15.000.000,00
PUNGUTAN PNBP SIMAKSI PENELITIAN
No Jenis Penerimaan PNBP Satuan Tarif
Kawasan Suaka Margasatwa (Cagar Alam dan Suaka Margasatwa)
1 WNA kurang dari 1 (satu) bulan Per orang Rp. 7.500.000,00
2 WNA 1 bulan – 6 bulan Per orang Rp. 12.500.000,00
3 WNA 7 bulan – 12 bulan Per orang Rp. 17.500.000,00
Sumber: PP No. 12. Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada KementerianKehutanan
Penerbitan Izin Pengambilan, pengangkutan, dan pengiriman sampel TSL untuk Penelitian
Kewenangan Penerbitan Izin Pengambilan Sampel Penelitian
Asal Peneliti Sampel Status Sampel Lokasi Pengambilan
Sampel
Kewenangan Dasar Hukum
WNI/ WNA Utuh Dilindungi dan atau Appendiks I
Di dalam / di luar kawasan konservasi
Menteri LHK Kepmenhut 447
Bagian-bagiannya
Dilindungi dan atau Appendiks I
Di dalam / di luar kawasan konservasi
Dirjen KSDAE Kepmenhut SK. 284
Utuh Tidak dillindungi
Di dalam dan di luar kawasan konservasi
Dirjen KSDAE KepMenhut 447
Bagian-bagiannya
Tidak dilindungi
Di dalam dan di luar kawasan Konservasi
Kepala UPT setempat
KepMenhut SK. 284
Bagian-bagian sampelNo Sampel dari Tumbuhan Sampel dari Satwa Liar Sampel dari Sekresi dan Eksresi
1 Kayu Kulit Feces / kotoran
2 Kulit Bulu Liur
3 Daun Semen Keringat
4 Getah / resin Jaringan ikat Urine
5 Buah Getah bening Tanduk tanggal
6 Bunga Bulu Gugur Lapukan yang masih dapat di identifikasi
7 Akar Air Mata -
8 Biji Darah -
9 Umbi Tanduk -
10 Anakan Tulang -
11 Duri Kuku -
12 DNA Kelenjar tubuh -
13 - DNA -
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 284/MENHUT-II/2007 tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian IzinPengambilan dan atau Pengangkutan Sampel Berupa Bagian-Bagian Tumbuhan dan atau satwa liar dan atau hasildaripadanya untuk kepentingan Penelitian
Perijinan Pengambilan, Pengangkutan dan Pengiriman Sampel Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Tujuan Penelitian
Dasar Hukum:• PP 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa • PP 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar• Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 447/Kpts-II/2003 tentang
Tata Usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar
• Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 284/MENHUT-II/2007 tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Izin Pengambilan dan atau Pengangkutan Sampel Berupa Bagian-Bagian Tumbuhan dan atau satwa liar dan atau hasil daripadanya untuk kepentingan Penelitian
• Keputusan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1973/A/2002 tentang Penunjukkan Pusat Penelitian Biologi LIPI sebagai Pelaksana Harian Otoritas Keilmuan (Scientific Authority)
UU 11 tahun 2013 tentang Pengesahan Protokol Nagoya
Bagan Prosedur Pengambilan Sampel TSL Penelitian
Permohonan Izin Pengambilan Sampel :Dokumen Persyaratan :1.Surat permohonan dari institusi yang bersangkutan2.Surat izin penelitian dari Menristek Dikti (bagi peneliti asing)3.Proposal penelitian4.Rekomendasi LIPI ambil sampel 5.Dokumen PADIA / PIC (Peneliti asing / peneliti Indonesia bekerjasama dengan peneliti Asing)
Sampel tidak dilindungi, bagian-bagiannya , di dalam dan di luar kawasan konservasi
1. Sampel dilindungi utuh dan atau bagian-bagiannya; di dalam dan di luar kawasan konservasi; (jenis –jenis satwa di dalam lampiran PP 7 Tahun 1999 dan atau Appendix I CITES)
2. Sampel utuh tidak dilindungi (hidup / mati) ;
Proses perizinan langsung ke UPT Ditjen KSDAE setempat
Proses perizinan di Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen KSDAE
Cek kelengkapan dokumen
Dokumen diteruskan ke Sekretaris Direktorat Jenderal KSDAE untuk pengesahan Surat Keputusan Direktur Jenderal KSDAE
Dokumen tidak lengkap, berkas dokumen dikembalikan kepada yang bersangkutan
Penerbitan SATS SATS DN
Alur Pengangkutan Sampel Tumbuhan dan Satwa Liar
Peneliti melakukan pengambilan sampel TSL dari dalam kawasan (Taman Nasional) didampingi petugas kawasan
Penerbitan Berita Acara Pemeriksaan sampel oleh UPT KLHK (Taman Nasional)
Pengurusan Surat Angkut Sampel TSL di BKSDA Propinsi atau bidang wilayah
BKSDA menerbitkan Surat Angkut sampel TSL
Sampel dapat digunakan oleh peneliti
Prosedur Penerbitan CITES Ekspor Penelitian
Dokumen tidak lengkap, berkas dokumen dikembalikan kepada yang bersangkutan
Penerbitan SATS LN/ CITES
Proses dan pengkajian teknis
Cek kelengkapan dokumen
Proses perizinan di Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen KSDAE
Penerbitan SK Dirjen KSDAE kirim sampel TSL dilindungi ke luar negeri
Belum ada SK kirim sampel, dokumen diteruskan ke Sekditjen KSDAE
Permohonan ijin pengiriman sampel ke luar negeri :Dokumen persyaratan :1.Surat permohonan dari institusi yang bersangkutan/ Counterpart2.Rekomendasi LIPI kirim sampel ke luar negeri3.Proposal penelitian4.Izin penelitian dari Menristek (bagi peneliti asing)5.Izin Menteri / Dirjen PHKA ambil dan kirim sampel (untuk tumbuhan dan satwa liar dilindungi)6.CITES Import Permit (TSL Apendiks I)7.Form C dari Balai KSDA / KKH8.SATS – DN atau BAP Stock dari Balai KSDA9.Material Transfer Agreement (MTA) antar institusi yang terlibat (di Indonesia dan di luar negeri)10.Dokumen PADIA / PIC untuk WNA / WNI bekerjasama dengan peneliti asing
Sampel tidak dilindungi
Sampel dilindungi, ada SK Dirjen KSDAE ambil dan kirim sampel
Pungutan PNBP Pengambilan Sampel Penelitian
No Jenis Penerimaan Negera bukan Pajak Satuan Tarif
1 Iuran izin pengambilan sampel penelitian (mati/bagian-bagiannya)a.Warga Negara Indonesiab.Warga Negara Asing
Per izinPer Izin
Rp. 50.000,00Rp. 500.000,00
2 Pungutan administrasi pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar.a.Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Dalam Negeri (SATS-DN)b.Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Luar Negeri (SATS-LN) Non Appendiks CITESc.SATS-LN Appendiks CITES
Per SATS
Per SATS-LN
Per SATS-LN
Rp. 35.000,00
Rp. 40.000,00
Rp. 50.000,00
3 Pengambilan dan pengangkutan sampel spesimen tumbuhan dan satwa liar tidak dilindungi untuk tujuan penelitian
Per batang atau per pcs atau per cc
50 % x harga patokan*
Sumber: PP No. 12. Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlakupada Kementerian Kehutanan
* Harga patokan: mengacu kepada Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor: 03/M-DAG/PER/1/2014 tentangPenetapan Harga Patokan Tumbuhan Alam dan Satwa Liar yang Tidak Dilindungi Undang-Undang
Denda Administratif Bidang Perlindungan Hutan dan konservasi Alam
No Jenis Denda Satuan Tarif
1 Kelebihan jumlah atau perbedaan jenis spesimen yang diangkut / dibawa.a.SATS DN
b.SATS LN
Per batang atau per kg atau per lembar atau per ekor atau per cubic atau per centimeter atau per satuan lainnya atau per jenisPer batang atau per kg atau per lembar atau per ekor atau per cubic atau per centimeter atau per satuan lainnya atau per jenis
5000 % x harga patokan
5000 % x harga patokan
Denda Administratif Bidang Perlindungan Hutan dan konservasi Alam
No Jenis Denda Satuan Tarif
2 Merubah isi dokumen baik jumlah dan jenis spesimen yang diangkut / dibawa:a.SATS DN
b.SATS LN
Per batang atau per kg atau per lembar atau per ekor atau per cubic atau per centimeter atau per satuan lainnya atau per jenisPer batang atau per kg atau per lembar atau per ekor atau per cubic atau per centimeter atau per satuan lainnya atau per jenis
5000 % x harga patokan
5000 % x harga patokan
Denda Administratif Bidang Perlindungan Hutan dan konservasi Alam
No Jenis Denda Satuan Tarif
3 Dokumen yang digunakan sudah kadaluwarsa atau pengangkutan tanpa dokumen:a.SATS DN
b.SATS LN
Per batang atau per kg atau per lembar atau per ekor atau per cubic atau per centimeter atau per satuan lainnya atau per jenis;Per batang atau per kg atau per lembar atau per ekor atau per cubic atau per centimeter atau per satuan lainnya atau per jenis;
5000 % x harga patokan
5000 % x harga patokan
Harapan
• identifikasi prioritas-prioritas penelitianterkait sumber daya genetik dan biologimolekuler;
• kebutuhan pengaturan pengelolaan sumberdaya genetik terutama akses, kepemilikan dankelembagaan pengaturan SDG Indonesia
• etika penelitian dan manfaat yang didapatuntuk Indonesia atas hasil penelitian
TERIMA KASIH