-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
1/64
November 2007
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
2/64
PengantarPengelolaan sampah bukanlah sesuatu yang mudah dan murah. Sampai saat
ada kota dan kabupaten yang benar-benar mampu mengelola 100% sampa
ngan baik. Jumlah sampah yang terus meningkat dan semakin beragam membu
pemerintah semakin bertambah. Oleh karena itu, pola pengelolaan sampah terpa
direalisasikan. Pola tersebut mengharuskan adanya peran seluruh pemangku kep
(stakeholders) yang optimal, termasuk mereka yang selama ini berperan m
pemanfaatan sampah sebagai mata pencahariannya.
Operasi pemulung, pengepul (lapak dan bandar), pihak pengkompos dan pabhan daur-ulang harus didukung agar mereka semakin mampu meningkatkan
laan sampah. Di sisi lain, masyarakat perlu terus diingatkan untuk melakukan
upaya pengurangan jumlah sampah. Tidak hanya di rumahnya tetapi juga d
kerjanya.
Buku ini berisi informasi yang mendasar tentang sampah dan konsep pengel
yang dirasakan tepat saat ini. Para pembaca dapat menjumpai informasi menge
ki pengelolaan sampah, berbagai jenis sampah dan peluang-peluang pemanfa
Buku ini tidak dimaksudkan sebagai buku referensi yang memuat informasi m
tentang persampahan. Informasi yang disampaikan rasanya cukup untuk me
kan pemahaman dasar tentang perlunya kita mengoptimalkan pemanfaatan
sebagai bagian penting dari penerapan pola pengelolaan sampah terpadu. Lberkawan dengan sampah daripada terus menerus memeranginya. Selamat m
Jakarta, 12 November 2007
Direktur Permukiman dan Perumahan Badan Perencanaan Pembangunan Nas
Sebagai Ketua Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Basah Hernowo
DITERBITKAN OLEHKelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) yang beranwakil-wakil dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), DePekerjaan Umum, Departemen Dalam Negeri, Departemen Kesehatan, dan KemNegara Lingkungan Hidup. Alamat Pokja: Jl. Cianjur No. 4, Menteng, Jakarta PFaks (62-21) 31904113. Website: http://www.ampl.or.id. E-mail: [email protected]
ATAS PENDANAANDirektorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
3/64
ApresiasiUNTUK SUBSTANSI
Cecep Saefudin dan Jajat Sudrajat (Staf RumahTangga Istana Kepresidenan Cipanas); Sri Bebas-
sari, Eko Junaedy, dan Herlinda Murap (Dana
Mitra Lingkungan); Kania Parwanti (Dinas Ke-
bersihan dan Lingkungan Hidup Kota Depok);
Endang Setyaningrum (Ditjen Cipta Karya, De-
partemen Pekerjaan Umum); Astri Handayani
dan Reski Dian Diniari (Sekretariat Pokja AMPL);
Miki dan Sunatra (Dinas Pertamanan DKI); John
Peter dan Domartin (Peka Group, Bandung), Rika
Lestari (PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk), Danu
Maraden (PT. Lippo Karawaci Tbk.), Defi Hendra
(PT. Muhtomas); Douglas Manurung (PT. Godang
Tua Jaya); Ibu Bambang Harini (Kompleks Peruma-
han Banjarsari); Markasan dan Edi (Kebun Bina-
tang Ragunan dan Kirai); Hidayat, SE (Mitratani
Mandiri Perdana); Tri Bangun Laksono (KLH);
Bagong Suyoto; Eka Jatnika (ITENAS, Bandung);
Suharsono dan Setiawan Wangsaatmaja (BPLHD
Provinsi Jawa Barat); dan pihak lain yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
UNTUK FOTOWinarko Hadi (ESP); Heri Wibowo (Green Planet
Indonesia, PT); Jan Ricko; Bismo Agung dan Yo-
sep Arkian (Tempo); M. Gelora Sapta (Pikiran
Rakyat).
UNTUK DUKUNGANBayu, Desi, Rio, Dewi, Sahlan, dan Mistur (Qipra
Galang Kualita, PT)
PENGARAHBasah Hernowo, Oswar Mungkasa dan Nugroho
Tri Utomo (Badan Perencanaan Pembangunan Na-
sional); Raymond Marpaung (Ditjen Cipta Karya,
Departemen Pekerjaan Umum); Anggota Kelom-
pok Kerja AMPL.
PENYUSUN
Rudy Yuwono (Penulis), Taufik Ismail, Echi Desvita,Hidayah Pujiwati, Salida Arianti, Endro Adinugro-
ho (Dukungan Penulisan); Isna Marifa, Nuraman
Sjach, Laksmi Wardhani (Dukungan Editorial); Zar-
koni, Endang Sunandar, Muhammad Taufik (Tata
Letak & Desain Grafis)
Daftar Isi
BERKAWAN DALAM KETERPADUAN
Prinsip Keterpaduan
Persepsi Harus Sama
AWALNYA JANGAN SAMPAI PUNYA BANYAK LAWA
Cegah
Pakai-Ulang
Semua Dimulai di Rumah
Perlu Juga di Kantor
Extended Producer Responsibility
MENGENALI KAWAN
Sebagian untuk Dijual atau Dikompos
Sebagian Harus Dibuang
Sebagian dapat Dibakar
MENELUSURI PERJALANAN KAWAN
Jalur Formal dan Jalur Informal
Peran Pemulung dan Pengepul
KAWAN DILEBUR, KAWAN DIBENTUK
Proses Daur-Ulang Faktor Sukses
Beragam Jenis Plastik
Daur-Ulang Skala Kecil
YANG BUSUK YANG BERMANFAAT
Kelemahan Kompos
Dibuat Pupuk Cair
DARI SAMPAH JADI ENERGI
Dibakar Jadi Energi
Dibusukkan Jadi Energi
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
4/64
Tentang Buku Ini
Buku ini dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian
pertama, berjudul BERKAWAN DALAM KETERPA-
DUAN, memperkenalkan gagasan memperlakukan
sampah sebagai sumberdaya daripada sesuatu
yang harus dibuang. Pada bagian kedua, AWAL-
NYA, JANGAN SAMPAI PUNYA BANYAK LAWAN,
buku ini mengajak pembaca untuk mempelajari
cara-cara untuk mencegah terjadinya sampah,
sebagai salah satu pendekatan untuk mengurangi
beban pada lingkungan dan sekaligus berhemat.
Selanjutnya, buku ini menjelaskan karakteris-
tik dan kategori sampah, serta perlakuan yangdapat dilakukan untuk mengurangi jumlah yang
harus dibuang. Bagian ini, bertajuk MENGENALI
KAWAN, memperkenalkan istilah-istilah seperti
Sampah Layak-Jual, Sampah Layak-Kompos, dan
Sampah Layak-Buang. Bagian MENELUSURI PER-
JALANAN KAWAN, menggambarkan perjalanan
Sampah Layak-Jual di Indonesia, serta peran sek-
tor informal dan usaha kecil-menengah. Ini di-
ikuti oleh bagian yang bertajuk KAWAN DILEBUR,
KAWAN DIBENTUK, dimana proses daur-ulang be-
berapa jenis bahan dijelaskan. Bagian selanjutnya,
YANG BUSUK YANG BERMANFAAT menjelaskan
proses pembuatan kompos dari sampah organik.
Terakhir, buku ini memperkenalkan konsep meng-
gunakan sampah sebagai sumber energi listrik,
dalam bagian berjudul DARI SAMPAH JADI ENER-
GI. Diharapkan bagian ini memberi harapan dan
pandangan baru bahwa sampah tidak selamanya
membawa petaka.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
5/64
Di satu sisi, sampah semakin banyak dan beragam. Di sisi lain, kemampuan
institusi pengelola sampah masih saja terbatas. Pola Pengelolaan SampahTerpadu perlu segera diterapkan. Pola tersebut meminta kita untuk tidak
langsung menganggap sampah sebagai lawan yang harus dibuang jauh-
jauh. Sebagian sampah adalah kawan yang dapat dimanfaatkan.
Berkawan dalam
KETERPADUAN
Foto/Koleks
iMittran
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
6/64
Tidak dapat dipungkiri, urusan pen-
gelolaan sampah bukanlah perkara
mudah bagi pemerintah kota atau
kabupaten manapun di Indonesia. Semua
penduduknya mau sampahnya tertangani
dengan baik, tapi fasilitas dan anggaran
untuk urusan kebersihan yang mampu
disediakan sangatlah terbatas. Dari ke-
butuhan idealnya Rp100.000,00 per ton
sampah, kota-kota di Indonesia rata-rata
baru mampu menyediakan tidak lebih
dari Rp15.000,00 per ton sampah. Takheran jika berbagai masalah sampah pun
sering kita dengar. Yang paling menyedih-
kan tentunya adalah bencana longsornya
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leu-
wigajah di Kota Cimahi (Jawa Barat).
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
7/64
Bencana itu terjadi sekitar pukul 2 menjelang subuh, hari Rabu, 21 Februari 2005.
diguyur hujan selama dua hari berturut-turut, gunungan sampah setinggi hampir 70
dengan luas 8 hektar di TPA Leuwigajah (Kota Cimahi, Jawa Barat) longsor dan m
puluhan rumah penduduk. Hampir 150 orang tewas tertimbun sampah dan ratusan cedera. Saksi mata mengatakan longsornya bukit sampah itu didahului oleh suara l
keras yang dicurigai sebagai ledakan gas metan. Longsornya timbunan sampah di T
wigajah menunjukkan ketidakmampuan kita untuk mengelola sampah secara baik. S
tetap saja ditimbun di TPA yang sebenarnya sudah penuh. Cara beroperasinya juga
ceroboh. Lahan penimbunan tidak pernah disiapkan, timbunan sampah jarang seka
datkan, gas metan tidak pernah dikelola, penutupan sampah (soil covering) t idak dila
dan kegiatan pemulung tidak diatur dengan baik. Celakanya hampir 400-an TPA d
nesia memiliki permasalahan yang hampir serupa. Penutupan TPA Leuwigajah ke
mengakibatkan lumpuhnya operasi pengelolaan sampah di kota-kota yang meman
TPA tersebut. Salah satunya adalah kota Bandung. Di berbagai pelosok kota Bandun
waktu itu, dapat kita jumpai onggokan sampah yang tidak terangkut. Selama ham
bulan, kota Bandung dipenuhi bau sampah yang sangat menyengat.
Kalau Sulit Dilawan
Foto-foto/M.
GeloraSapta/PikiranRakyat
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
8/64
Instansi kebersihan di kota-kota Indonesia sampai saat
ini belum mampu memberi layanan pengumpulan sam-
pah kepada seluruh penduduk perkotaan. Menurut data
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2004, cakupan layanan
pengumpulan sampah rata-rata masih sekitar 41%. Ma-
sih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs)
yang besarnya harus mencapai 70% di tahun 2015. Di be-
berapa kota besar, seperti Jakarta, Semarang, Surabaya,
Yogyakarta, dan Denpasar tingkat layanan yang dimiliki
sudah di atas 70%. Namun sayangnya kualitas pelayanan-
nya belum selalu memenuhi harapan penduduknya.
Sekarang saja sudah sulit apalagi nanti. Dari tahun
ke tahun, volume timbulan sampah terus bertambah.
Tingkat pertambahannya dapat mencapai 4% per tahun
Permasalahan sampah di kota-kota Indonesia ada di setiap komponen pengelolaan sampah.Pengumpulan sampah belum dapat dilakukan secara optimal. Saat ini rata-rata baru sekitar
30% penduduk perkotaan di Indonesia yang sampahnya berhasil dikumpulkan. Rendah-nya
kesadaran masyarakat membuat upaya pengumpulan sampah menjadi lebih sulit dan ma-
hal. Misalnya, sampah yang menggenangi dan menyumbat sungai di Jakarta Barat. Peng-
angkatannya tentu membutuhkan anggaran yang lebih besar.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
9/64
35,59%Dibakar
41,28%Diangkut Petuga
14,01%Lainnya(dibuang ke sungai, jalan, taman,dan sebagainya)
1,15%Diolah (Kompos)
7,97%Ditimbun
Institusi-institusi pengelola sampah
baru mampu melayani sekitar 41%
rumah-rumah yang ada di perkotaan.
Selebihnya, masyarakat menentukan
caranya sendiri-sendiri. Pembakaran
dilakukan oleh lebih dari 36% rumah-
rumah. Yang menyedihkan masih ba-
nyak rumah-rumah memilih untuk
membuangnya di kali atau sungai ter-
dekat.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
10/64
sehingga volume timbulan sampah ki
hun 2010 akan menjadi dua kali dar
timbulan di tahun 2005. Jenisnya jug
kin beragam. Sekarang banyak dijum
pah kemasan makanan atau minum
terbuat dari kertas dan plastik
Demikian juga sampah barang
elektronik.
Pola pengelolaan samp
diterapkan oleh kebanyak
tusi pengelola sampah saat
jelas tidak akan mampu m
beban itu. Pola pengelolaan
lain perlu segera diterapkan. Publik
butnya sebagai Pola Pengelolaan
Terpadu (Integrated Solid Waste M
ment).
Permasalahan juga dengan mudah dapat dijumpai di ba-
gian hilir pengelolaan sampah, yaitu di tempat-tempat
pembuangan akhir. Dari ratusan TPA yang ada di Indo-
nesia, tidak ada satupun yang benar-benar menerapkanprosedur kerja suatu sanitary landfill. Penutupan sampah
dengan tanah hanya dilakukan sesekali. Tidak semua TPA
dilengkapi dengan lapisan dasar yang kedap. Keberadaan
pemulung yang tidak terkendali juga semakin memper-
sulit pengoperasian TPA-TPA yang ada. Di beberapa TPA,
seperti yang ada di kota Yogyakarta, hewan-hewan ter-
nak malah dibiarkan berkeliaran untuk mencari makan.
Jenis sampah yang ada sekarang semakin beragam. Sampah
plastik semakin banyak dan beragam. Sampah elektronik sa-
ngat mudah dijumpai. Yang paling merepotkan adalah sampah
yang terbuat dari materi gabungan, seperti plastik, kertas, dan
alumunium. Contohnya, bekas kemasan makanan atau minu-
man.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
11/64
Sampah rongsokan komputer merupakan salah stoh sampah jenis baru yang mulai banyak dijumpaSebagaimana diilustrasikan oleh tukang becak dkota Surabaya ini, sampah-sampah jenis baru mangani dengan cara-cara konvensional.
Kalau Sulit Dilawan
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
12/64
Upaya ini dapat dilakukan sebelum maupun sesudah upaya Buang. Se-bagian sampah, khususnya yang kering dan nilai kalor bakarnya tinggi,dapat dijadikan bahan bakar dalam suatu pembangkit listrik. Sebagiansampah lainnya, khususnya bahan organik yang mudah membusuk,dapat menghasilkan gas metan yang dapat dimanfaatkan sebagai sum-
ber energi.
Dilakukan sebagai pilihan terakhir di saat semua upaya sdioptimalkan. Metode yang banyak digunakan adalah stary landfill. Sampah dibuang di suatu wilayah yang sdirekayasa guna mencegah adanya polutan-polutan darbunan sampah yang akan mencemari lingkungan.
Jika Pakai-Ulang adalah penggunaan kembali barancara langsung, Daur-Ulang a
upaya pemanfaatan kembali barang setelah melalui proses. Barang yang sudah terpakai lagi diolah untuk dkan produk baru yang bermaContohnya, pembuatan kodaur-ulang kertas, daur-plastik, dan sebagainya. Uini banyak membutuhkan ca
tangan prod
Dengan mengurangi jumlah barang-barang yang kita gunakan maka semakin sedikit pula barang yperlu dibuang sebagai sampah. Upaya Cegah tidak melulu hanya ditujukan terhadap kuantitas spah. Upaya ini perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya sampah yang tidak dapat dimanfaa
kembali atau sampah yang tergolong sebagai bahan beracun dan berbah
Usia pakai barang dapat diperpanjang bila kita mau merawatnya.Daya gunanya juga bertambah jika kita mampu memanfaatkansuatu barang untuk penggunaan lain yang berbeda dengan peng-gunaan utamanya. Itulah prinsip umum upaya Pakai-Ulang.
Pola pengelolaan sampah terpadu atau integrated solid waste management mengandalkan pendekatan multi-pihak berjenjang atau hirarkis. Hirarki diawali dengan upaya untuk mengurangi pembentukan sampah. Baik itu dilakukan
produsen maupun oleh para pengguna produk. Pengurangan sampah diawali dengan upaya Cegah (reduce) dan upaya PUlang (reuse). Jika sampah sudah terlanjur terbentuk, hirarki pengelolaan selanjutnya adalah upaya Daur-Ulang (recyTiga upaya awal tadi, yaitu reduce, reuse, dan recycle, populer disebut upaya 3R. Ada juga yang menyebutnya seb
pendekatan zero-waste atau nirsampah. Harapannya jika kita mau menerapkan ketiga upaya itu, tidak akan lagi ada sayang perlu dibuang ke lingkungan. Sayangnya, harapan itu sulit untuk dipenuhi karena tidak semua sampah dapat dicdipakai-ulang atau didaur-ulang. Sampah yang ada kemudian harus diwadahi, dikumpulkan, dibawa, dan dibuang ke tempat pembuangan akhir yang sudah disiapkan sebelumnya. Pendekatan terakhir ini disebut sebagai upaya Buang (dispoBesaran upaya ini sangat dipengaruhi oleh tingkat penerapan ketiga upaya sebelumnya. Pendekatan pengelolaan salain yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan orang adalah upaya Tangkap-Energi (energy recovery). Upaya ini dapat ditekan sebelum upaya Buang atau setelah sampah tertimbun lama di tempat pembuangan akhirnya.
1
3
54
2
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
13/64
Praktek Pakai-Ulang dan Daur-Ulang,yang penerapannya dituntut dalam PolaPengelolaan Sampah Terpadu, sebenarnyabukan hal baru bagi kita. Dari dulu, ba-nyak orang sudah memanfaatkan ber-bagai jenis sampah untuk bahan baku
proses produksinya. Misalnya, peman-faatan ban bekas sebagai bahan pembua-tan sandal.
PRINSIP KETERPADUAN
Pola Pengelolaan Sampah Terpadu m
kita untuk jangan lagi terburu-buru mem
atau membakar sampah. Sebisanya manf
sampah itu terlebih dulu! Caranya berm
macam, bisa dalam bentuk Pakai-Ulang
maupun dalam bentuk Daur-Ulang (recyc
sanya dibuang dengan cara-cara yang lebih
bagi lingkungan sekitar. Demikianlah hirark
dikenal dalam pola pengelolaan sampah t
grasi itu (lihat diagram).
Pola Pengelolaan Sampah Terpadu ju
minta semua pihak untuk ikut terlibat dan
jasama. Penghasil sampah, seperti pen
pengelola gedung, produsen barang, dan la
harus terlibat aktif untuk m
kan upaya Cegah dan
Ulang. Sangat ba
mereka juga
melakukan
Daur-Ulang
perti penposan. Jik
melakuka
mereka setid
dapat memban
timasi upaya Daur
dengan memilah samp
suai kebutuhan pelaku
Ulang.
Di sisi lain, institusi pengelola sampah d
hak-pihak yang terlibat dalam praktek dau
harus lebih bekerjasama. Setidaknya untuk
memberikan kesempatan ke masing-masing
Kalau Sulit Dilawan
Foto/E.
Sunandar
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
14/64
agar dapat melaksanakan tugasnya masing-mas-
ing secara optimal. Siapapun yang terlibat dalam
pemanfaatan sampah harus dianggap sebagai
subsistem pengelolaan sampah perkotaan.
Jika dioptimalkan, kontribusi upaya peman-
faatan sampah akan sangat signifikan. Upaya
tersebut diperkirakan dapat mengurangi 60%
lebih sampah yang seharusnya dikelola peme-
rintah. Keuntungannya jelas banyak. Jumlah
sampah yang perlu diangkut akan berkurang
sehingga biaya operasi pengangkutan dapat
ditekan. Usia pakai TPA dapat diperpanjang.Tingkat penggunaan sumber daya alam dapat
ditekan karena kebutuhan terhadap bahan
baku baru dapat dikurangi.
Pola Pengelolaan Sampah Terpadu diyakini
dapat mengurangi kebutuhan kita terha-
dap TPA baru. Hal ini penting mengingat
rencana pengembangan TPA baru hampir
selalu ditolak oleh masyarakat sekitar. Me-
reka khawatir terhadap berbagai dampak
lingkungan dan sosial yang akan di-tim-
bulkan oleh operasi TPA. Penolakan juga
terjadi walaupun suatu TPA direncanakan
menggunakan teknologi yang lebih bersih
dan ramah lingkungan. Banyak masyara-
kat sudah terlanjur tidak percaya bahwa
pemerintah akan mampu menjalankannya
dengan baik. Salah satu contohnya adalah
penolakan sebagian masyarakat sekitar ter-
hadap rencana pengoperasian Tempat Pe-
ngolahan Sampah Terpadu (TPST) Bojong.
Padahal, TPST yang akan menggunakan
teknik balapress ini yang jauh lebih baik
dari TPA-TPA yang ada.
Foto/BismoAgungda
nYosepArkian/Tempo
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
15/64
Dalam pola Pengelolaan Sampah Terpadu, semuapihak harus bekerjasama dalam kesetaraan. Ke-beradaan aktivitas daur-ulang harus dianggap se-bagai subsistem pengelolaan sampah. Keberadaan-
nya perlu diintegrasikan oleh pemerintah sebagaibagian dari sistem pengelolaan sampah kota. De-ngan mendukung upaya mereka, volume sampah
yang tertangani akan semakin sedikit karena ba-nyaknya kalangan yang terlibat semakin besar.
PERSEPSI HARUS SAMA
Pengembangan Pola Pengelolaan Sampah Terpad
mang tidak mudah. Walau konsepnya sudah diperke
sejak awal tahun 80-an, realisasi dari pola ini masih
jumpai banyak hambatan. Khususnya saat ingin me
kan pola kerja antara institusi pengelola sampah d
pihak-pihak pelaku pemanfaatan sampah. Masih ada
regulasi, kelembagaan, ekonomi, sosial, dan buday
harus dibenahi.
Walau sulit, pengembangan pola ini harus terus d
Syaratnya, persepsi tentang sampah dan pengelola
harus disamakan. Pertama, sebagian besar sampah
kawan. Mereka masih dapat digunakan sebagai baha
dan sumber energi. Kedua, semua pihak harus bekerj
Pihak yang satu harus mempermudah pekerjaan piha
lain. Tentunya sesuai dengan peran, tanggung jawa
kemampuannya masing-masing.
Kalau Sulit Dilawan
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
16/64
Punya Banyak LawaAwalnyaJANGAN SAMPA IUrusan sampah jadi sulit kalau jumlahnya banyak.
sampah jadi lebih sulit lagi kalau jenisnya ternyatramah lingkungan. Oleh karena itu, biar mudah, mendatangkan barang-barang yang akan menjelm
jadi sampah yang merepotkan. Jika sudah terlannya barang-barang itu, terus usahakan untuk menya berulang-ulang.
Foto / Taufik Ismail
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
17/64
Upaya Cegah (reduce) dan Pakai-Ulang (reuse) diletakkan pada urutan awal
dalam hirarki pengelolaan sampah terpadu (lihat diagram di halaman 8).
Artinya, kedua upaya ini perlu dilakukan sebelum kita melakukan upaya-
upaya lainnya. Jika tidak di tingkat produsen, kedua upaya ini perlu dilakukan di
tingkat pengguna. Sebagian menyebutnya sebagai upaya pencegahan sampah di
sumbernya (source reduction). Alasan melakukan kedua upaya itu umumnya bersifat
personal, yaitu untuk berhemat atau untuk berkontribusi terhadap upaya pelestari-
an lingkungan. Institusi pengelola sampah hampir tidak berperan sama sekali dalam
upaya ini kecuali untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau melaku-
kan kedua upaya tersebut. Biar bagaimanapun, semakin banyak masyarakat yang
melakukan kedua upaya ini maka semakin berkurang beban institusi pengelola sam-
pah.
Di halaman-halaman berikut ini, kita dapat melihat beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mendukung upaya Cegah dan Pakai-Ulang.
ngelola sampah kawasan perumahan Bumi Karang Indah, Jakarta Selatan, memanfaatkan drum bekas
tuk dijadikan tong sampah. Setelah dibersihkan, drum bekas dicat ulang dengan warna-warna berbeda
na mendukung upaya pemilahan sampah kertas, plastik, organik, dan anorganik.
Kalau Sulit Dilawan
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
18/64
CegahCegah artinya menghindari memiliki barang-barang yang
nantinya bakal menimbulkan sampah dalam jumlah banyak.
Atau, yang nantinya bakal menjelma menjadi sampah yang ti-
dak ramah lingkungan. Misalnya, karena mengandung bahan
beracun dan berbahaya, atau karena sulit terdegradasi secara
alamiah (non-biodegradable), atau karena tidak dapat didaur-
ulang (non-recyclable). Banyak contoh pencegahan sampah (li-
hat boks), tetapi prinsipnya sama, yaitu 1) dengan lebih selektif
saat membeli barang dengan cara mengurangi pembelian ba-
rang-barang yang kemasannya berlebihan, barang-barang sekalipakai (disposable), dan barang-barang yang mengandung bahan
tidak ramah lingkungan. Memang tidak mudah untuk berlaku
selektif. Selain perlu pengetahuan tentang spesifikasi barang-
barang yang ada di pasaran, kita seringkali lebih tergoda untuk
membeli barang-barang yang harganya lebih murah atau yang
pemakaiannya lebih praktis.
2) Dengan memperbaiki cara kita bekerja, yakni dengan
bekerja lebih efisien dan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Berbagai peralatan yang menggunakan teknologi digital saat
ini mampu mengurangi penggunaan banyak bahan. Misalnya,
file elektronik akan mengurangi penggunaan kertas, foto digital
yang tidak lagi membutuhkan film seluloid, dan sebagainya. Har-
ganya juga semakin lama semakin terjangkau.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
19/64
Pakai-Ulang
Pakai-Ulang artinya pemanfaatan kembali ben-
da-benda yang sudah terpakai secara langsung. Baik
itu untuk pemanfaatan yang sama maupun berbeda.Contohnya banyak dan kitapun secara tidak sadar
pasti pernah menerapkannya. Misalnya, saat kita
menggunakan kotak kardus sepatu untuk menyim-
pan mainan anak-anak. Atau, saat kita menggunak-
an drum bekas untuk tong sampah.
Kunci keberhasilan upaya Pakai-Ulang
kreativitas dan kerajinan kita dalam mene
cara untuk memanfaatkan barang-barang teDengan sedikit sentuhan seni, kaleng bekas
dimanfaatkan sebagai pot kembang yang ind
ngan sedikit lebih rajin mencetak dokumen di
sisi dari selembar kertas, efisiensi penggunaan
bar kertas dapat digandakan.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
20/64
canakan dengan cermat barang-barang yang akan kita beli. Belilah barangam jumlah seperlunya, sesuai waktunya, dan sesuai catatan. Kalau kita in--ingat, pasti kita pernah membeli barang persediaan yang akhirnya tidaknah digunakan sampai barang tersebut rusak atau kadaluarsa.
Upaya-cegah (reduce) dan pakai-ulang (reuse) harus diterapkan sejak dirumah. Ada yang mudah, ada juga yang sulit. Namun demikian, penerapankedua upaya tersebut bisa-bisa malah membuat kita berhemat
Bawa tas belanjaan sendiri dari rumah. Jadi,kita tidak lagi perlu tas kresek atau kantung
plastik dari toko tempat kita berbelanja.
Semua Dimulai di Rumah
Kurangi bahan pemengandkimia berabahaya. nyak terselain yanglingkunganya, alanyamuk dtanpa mbahan kim
Langganan koran atau majalah seperlunya. Sering-kali, kantor kita juga berlangganan koran ataumajalah yang sama.
Kalau ada yang menyewakannya, ja-ngan beli. Khususnya untuk film-filmdalam format VCD maupun DVD.
Pelihara barang kita sebaik-baiknya. Selaluperbaiki dulu barang yang rusak sebelum me-mutuskan untuk membeli barang pengganti
yang baru.
Gunakan kertas tisu seperlunya. Kalau perlu, letak-kan di tempat yang agak menyulitkan biar kita ti-dak sebentar-sebentar menggunakannya. Sebagai
gantinya, gunakan lap kain atau lainnya.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
21/64
Belilah barang dengan kemasan yang paling se-dikit bahannya. Kemasan memang membuat suatu
produk menjadi menarik. Namun, kemasan yangberlebihan hanya akan membuat tong sampah kitacepat penuh.
Belilah barang yang kemasannyadipakai-ulang atau mudah didauTambah terus pengetahuan kita m
jenis-jenis kemasan yang dapat dim
kan kembali.
Kurangi beli barang sekali-pakai, se-perti gelas atau piring kertas, sendokgarpu plastik, batu baterai, ataupunlap kertas. Dengan menggunakanbarang-barang yang dapat dipakai-ulang, kita bisa lebih hemat.
Sebisanya belilah barang yang bahannya kuat (du-rable) sehingga tidak cepat rusak dan terbuang.
kan barang bekas kita ke pihakyang mungkin membutuhkannya.lnya, majalah bekas, baju bekas,an anak, dan sebagainya.
Kenali pemulung yang seringmelintasi rumah kita. Mereka sum-ber informasi terbaik tentang ber-bagai barang bekas yang masihberguna.
Pisahkan potongan tanamankantung khusus dan berikan mereka yang melakukan pe
posan. Dalam jumlah yang lebihsertakan juga sisa-sisa makanan
Kalau Sulit Dilawan
Foto / Dok. Qipra
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
22/64
Upaya-cegah (reduce) dan pakai-ulang (reuse) perlu juga diterap-kan di kantor. Sudah dari sananya suatu kantor biasa menggunakanbanyak kertas. Baik untuk urusan internal maupun urusan eksternal.Sasaran utama biasanya kertas. Lainnya, bisa tinta printer, alat tulis,amplop, dan sebagainya.
Perlu Juga di Kantor
Gunakan kertas seperlunya. Hindari penggunaannya untuk coretan-coretangagasan awal atau tulisan draft. Mengedit laporan draft dapat dilakukanlangsung di komputer, kita tidak perlu mencetaknya.
Hindari kekeliruan dalam pencetakalau perlu tempelkan kertas petunjutang bagaimana meletakkan posisi di printer, khususnya untuk kertas dletterhead. Pastikan juga kita mencetkumen dengan benar.
Gunakan amplop bekasnya untuk pengiriman dinternal.
alkan benar-benar berkualitas
k, gunakan tinta printer isi-ulangfill). Atau, gunakan tinta printerg produsennya masih mau mem-i kembali cartridge bekas.
Gunakan alat kantor yang dapat digu-nakan berulang-ulang. Misalnya, ballpoint
yang isinya dapat diganti.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
23/64
Sampaikan dokumen secara digital. Antar ba-gian, dokumen dapat dikirim melalui jaringankomputer (local area network atau LAN). Tidak
perlu lagi ada dokumen yang perlu dicetak un-tuk masing-masing bagian. Untuk pengirimanke kantor-kantor lain, gunakan surat elektronik(electronic mail atau e-mail).
Cetaklah dokumen di kedua sisi kertas atau bolak-balik. Dengan demikian, ketebalan dokumen kitadapat berkurang separuhnya. Jika perlu dikirim per
pos, ongkos kirimnya tentu lebih murah.
Manfaatkan sisi kertas yang ma-sih polos untuk kepentingan lain.Misalnya, untuk lembar catatan,kertas mesin faksimili (jenis plainpaper fax machines), fotokopi,
dan sebagainya.
Gunakan perangkat keras ataupun perangkatlunak kantor yang dapat meminimalkan peng-
gunaan kertas. Misalnya, faks langsung dari kom-puter, penyimpanan file dan data secara elektronisyang dapat dihapus dan ditulis ulang (baik dihard-disk, CD, dan flash disk).
Kalau Sulit Dilawan
Foto / Dok. Qipra
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
24/64
Walau merupakan tindakan personal, peranan produsen barang tetap-
lah sangat penting untuk menunjang keberlangsungan kedua upaya itu
di tingkat pengguna. Para produsen perlu memikirkan konsekuensi pe-
ngelolaan sampah yang ditimbulkan dari keberadaan produk-produknya,
khususnya yang menyangkut kemasan. Beberapa produsen memang
sudah memulai upaya ini, setidaknya dengan mulai menyederhanakan
bentuk kemasan. Di sisi lain, dunia usaha juga sudah melihat adanya be-
berapa peluang bisnis Pakai-Ulang. Sebagai contoh, usaha isi-ulang tinta
printer yang saat ini menjamur di kota-kota besar Indonesia.
EPR (Extended Producer Responsibilit
suatu konsep yang meminta produse
untuk secara langsung bertanggung ja
produk mereka setelah habis masa pakainya.
diharuskan untuk mengambil sampah produkny
dan mengelolanya dengan menggunakan prins
ulang atau daur-ulang. Di beberapa negara ma
Uni-Eropa, Kanada, Amerika Serikat, Australia, Ta
rea Selatan dan Jepang, EPR sudah diwajibkan o
rintahnya.
Dengan adanya EPR, produsen mau tidak m
memperbaiki desain produknya. Mereka harus
produknya jadi lebih tahan lama (durable). D
setelah habis masa pakainya, mereka juga harus
sampah produknya dapat dimanfaatkan kemb
setidaknya, sampah produknya dapat dikngan mudah. Selain itu, EPR juga meminta produ
mengembangkan cara pengumpulan sampah p
secara efektif. Dengan kelangsungan EPR ini,
jawab penanganan sampah akan terbagi. Tida
menjadi urusan pemerintah, namun juga ke prod
pihak-pihak lain yang terlibat dalam distribusiny
Extended ProducerResponsibility (EPR)
Foto/TaufikIsmail
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
25/64
Sebagian sampah bisa dimanfaatkan, sebagian lagi memang harus dibuang. Sgian kawan, sebagian lawan. Pola Pengelolaan Sampah Terpadu meminta kittuk mengoptimalkan pemanfaatan kawan. Kenalilah kawan-kawan itu. Dan jalupa untuk mewaspadai lawan. Apalagi yang beracun dan berbahaya.
MENGENALI
KAWAN
Kalau Sulit Dilawan
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
26/64
Gelaran Sampah Sebelum Dipilah
Penurunan Sampah Dari Gerobak
Pengembangan pola Pengelolaan Sampah Terpadu harus disesuaikan
dengan karakteristik sampah yang ada. Kita perlu untuk mengenali
jenis sampah-sampah yang akan dikelola sebelum kita merencanakan
penerapan dari pola pengelolaan tersebut. Cara mengenali sampah bisa
bermacam-macam. Sumber informasi bisa siapa saja. Salah satunya adalah
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
27/64
mereka-mereka yang terlibat langsung dalam pengumpulan dan
lungan sampah. Mereka tahu betul sampah mana yang masih m
nilai jual dan mana yang tidak. Mana yang harganya mahal, man
harganya murah. Tidak jarang juga mereka tahu sampah organik
yang dapat dikompos dan mana yang tidak. Tidak percaya? P
saja tukang gerobak sampah yang setiap hari bertugas di lingkperumahan kita. Mintalah dia untuk membongkar muatan gero
di depan kita. Lalu lihatlah cara mereka memilah sampah.
Pemungutan Sampah Layak-ko
Pemungu
tanPlas
tik
PemungutanKain
PemungutanKer
tas
PemungutanKresek
/TaufikIsmail
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
28/64
SEBAGIAN UNTUK DIJUAL ATAU DIKOMPOS
Awalnya, ajak si tukang gerobak sampah untuk memilah dan
mengelompokkan sampah-sampah yang masih laku dijual. Se-
perti yang kita duga, dia pasti akan mengambil kaleng, botol
kaca, kertas, dan kardus dari tumpukan sampah. Tidak lupa juga
dia mengambil kantong-kantong dan botol plastik. Setelah di-
satukan, jadilah kelompok sampah yang dapat kita sebut sebagai
Sampah Layak-Jual. Artinya, sampah ini masih dapat dijual ke pi-
hak-pihak lain yang akan memanfaatkannya sebagai bahan baku
produknya.
Yang agak mengejutkan, ternyata tidak semua kertas atau
plastik diambil dan dimasukkan ke dalam kelompok Sampah La-
yak-Jual. Sebagai contoh, kertas berlapis lilin (wax-paper), plastik
melamine, dan busa gabus (polystyrene foam). Si tukang gerobak
sampah membiarkannya tetap di tumpukan sampah. Katanya, ba-
rang-barang itu tidak ada yang mau membelinya. Entah karena
memang tidak bisa di daur-ulang, atau memang karena belum ada
pasarnya di Indonesia.
Kalau kita perhatikan tumpukan Sampah Layak-Jual itu, se-
benarnya sebagian sampah masih dapat dimanfaatkan langsung
oleh pemilik rumah. Misalnya, kardus, kantong plastik, botol, dan
lainnya. Jika pemilk rumah menerapkan upaya Cegah atau upaya
Pakai-Ulang secara konsisten, beberapa barang tentunya tidakakan ada di dalam gerobak sampah.
Lalu, ajak dia untuk mengelompokkan sampah-sampah yang
dapat dibuat menjadi kompos. Dia akan mengelompokkan sam-
pah-sampah potongan daun, rumput, batang-batang kecil, dan
sisa dapur menjadi satu. Kelompok ini disebut Sampah Layak-
Kompos. Berbeda dengan anggapan selama ini, tidak semua jenis
sampah organik atau sampah basah dapat dijadikan bahan baku
kompos. Batang-batang pohon keras dan sisa masakan tidak di-
masukkan ke dalam kelompok ini. Walau demikian, jelas terlihat
bahwa Sampah Layak-Kompos jumlahnya tetap yang terbanyak.
Lebih dari separuh muatan gerobak sampah.
Packing Sampah Kertas
Packing Sampah Layak Kompo
Sampah Layak Buang
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
29/64
SEBAGIAN HARUS DIBUANG
Setelah Sampah Layak-Jual dan Sampah Layak-Kompos
dipisahkan, kita akan mendapatkan sampah yang nantinya
benar-benar harus dibuang ke TPA. Inilah yang tidak dapat
disebut sebagai kawan. Sebut saja mereka sebagai Sampah
Layak-Buang. Jumlahnya, kurang lebih 30% dari tumpukan
sampah awalnya. Nilai ekonomisnya sudah sangat rendah
karena hampir tidak ada lagi yang dapat dimanfaatkan dari
sampah tersebut.
Sebagian Sampah Layak-Buang mungkin saja tergolong se-
bagai Sampah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Ini lawan
yang perlu diwaspadai bersama. Sampah B3 mungkin saja
merupakan benda yang mudah terbakar dan mudah mele-
dak. Atau, sampah yang dapat mencederai orang-orang yang
bersentuhan dengannya, misalnya jarum suntik, pisau, dan se-
bagainya. Sampah B3 juga mencakup benda-benda yang men-
gandung bahan kimia yang berbahaya, misalnya, kaleng cat,
kaleng insektisida, kaleng lem perekat, dan sebagainya. Yang
juga banyak dikhawatirkan orang adalah sampah B3 yang
dapat meracuni tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya,
misalnya sampah-sampah infeksius dari rumah sakit.
Kalau Sulit Dilawan
Foto-Foto/TaufikIsmail
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
30/64
34%Sampah Layak Buang
(Disposable)Berbagai jenis sampah yang sudah tidak layak atau tidak mampu untuk dimanfaatkan kembali. Sebagian terdiridari sampah organik yang tidak dapat dijadikan kompos atau sampah kering yang tidak dapat didaur-ulang.
50%Sampah Layak Kompos (Compostable)Berbagai jenis sampah organik yang dapat membusuk (putrescidapat diuraikan oleh mikroba (biodegradable), dan berubah mekompos. Misalnya, sampah dapur, sayuran, kulit buah, daun.
16%
Sampah Layak JualBerbagai jenis sampah yang dapat diolah kembali untuk dijadikan bahan dasar pembuatanproduk lain yang memiliki nilai ekonomis. Misalnya, botol, kaca, plastik, botol plastik, tasplastik, dan kaleng.
Kita dikelilingi oleh
benda yang nant
menjadi sampah y
terdegradasi secara
sampah yang tidak
daur-ulang, atau sa
racun dan berbahay
contoh, busa gabus
foam). Banyak oran
butnya sebagai styr
benarnya styrofoam
merek dagang pro
padat dari DOW
Busa gabus dipakapenyangga dalam
barang-barang elek
ring, gelas, dan pe
makanan. Di alam, b
tidak dapat terdeg
cara alamiah. Bahan
terbakar dan asapny
mengandung uap
mengingat gabus
dung bahan kimia st
KOMPOSISI SAMPAH
Sampah Layak-Kompos, yang disebut berbagai pihak sebagai sam-
pah organik maupun sampah basah, memiliki jumlah terbanyak
dibandingkan Sampah Layak-Jual maupun Sampah Layak-Buang.
Secara keseluruhan, 70% isi gerobak sampah ternyata masih dapat
dimanfaatkan. Jika upaya pemanfaatannya dapat dilakukan de-
ngan optimal, hanya 30% dari sampah kita yang membutuhkan la-
han TPA.
Foto/TaufikIsmail
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
31/64
SEBAGIAN DAPAT DIBAKAR
Ada cara lain untuk mengelompokkan sampah. Yaitu, berdasarkan layak-tidaknya
sampah tersebut untuk dibakar. Pengelompokan dengan cara ini sangat bermanfaat
bagi pengembangan sistem Tangkap-Energi, khususnya yang melibatkan proses insinera-
si. Sampah dianggap sebagai Sampah Layak-Bakar jika berasal dari materi yang memang
mudah terbakar. Artinya, materi itu tidak membutuhkan minyak atau lainnya agar dapat
terbakar sampai habis. Materi demikian biasanya memiliki 1) nilai kalor atau kandungan
energi (energy content) yang tinggi, atau minimal 1500 kilokalori per kilogramnya, 2)
kandungan air (water content) yang rendah, atau maksimal 30 %, dan 3) kandungan abu
(ash) yang rendah. Suatu materi dapat dikatakan layak-bakar jika materi tersebut tidak
meledak atau mengemisikan gas racun saat terbakar. Misalnya gas dioksin, gas furan,
dan debu logam berat. Terakhir, sampah tersebut memang sudah tidak dapat diman-
faatkan lagi, baik untuk dipakai-ulang, dikompos, maupun didaur-ulang.
Plastik
Karet
Kayu
Kain
Kertas
Sisa tanaman
Sisa makanan
Kaleng
Kaca
7.780
5.560
4.450
4.170
4.000
1.560
1.100
170
30
2
2
20
10
6
60
70
2
2
10
10
2
2
6
4
5
98
98
kandungan energi(KKal/KG)
kadar air(% berat basah)
kadar abu(% berat kering)
Plastik merupakan materi yang ideal un-
tuk dibakar. Kandungan energinya men-
capai 16.000 kkal per kilogram, kandu-
ngan airnya tidak lebih dari 5 %. Walau
demikian, pembakaran beberapa jenis
plastik yang mengandung klorida seperti
PVC dapat mengemisi senyawa kimia be-
racun seperti dioksin. Oleh karena itu,
kita perlu hati-hati dalam menggolong-
kan plastik sebagai Sampah Layak-Bakar.
Lagipula sampah plastik masih dapat
didaur-ulang sehingga pembakaran sam-
pah plastik seringkali dianggap sebagai
pemborosan sumber daya.
Kalau Sulit Dilawan
KANDUNGAN ENERGI BERBAGAI JENIS SAMPAH
sumber/ Handbook of Solid Waste Magement by Frank K & G Tchobanoglous
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
32/64
Menelusuri
PerjalananKawan
Sampah Layak-Jual sudah dianggap kawan sejak dulu. Rantai perjalanan dan perdaganganny
melibatkan sektor informal. Pembagian perannya jelas. Semua bisa berjalan dengan baik karen
semua diuntungkan. Pengembangan Pola Pengelolaan Sampah Terpadu sebaiknya memanfaa
kan pihak-pihak itu.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
33/64
Perjalanan kebanyakan sampah sebenarnya sederhana. Dari bak
di depan rumah, sampah diangkut gerobak ke tempat pembua
sementara (TPS). Setelah TPS penuh, truk sampah akan datang u
mengangkut sampah-sampah itu ke tempat pembuangan akhir (TPA). Itu
formal yang dilakukan oleh institusi -institusi pengelola sampah di berb
kota-kota Indonesia. Tentu ada juga perkecualian di sana-sini, khususny
ada fasilitas insinerasi atau fasiltas pengolahan sampah terpadu.
Pola perjalanan sampah agak berbeda untuk sampah Layak-Jual. Pe
nannya dimulai saat pemulung mulai beraksi. Tempatnya bisa di mana
Bisa di bak sampah depan rumah, di bak sampah komunal, di TPS, dan
pula di TPA. Walau dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang, p
pemulung dalam pengelolaan sampah sangatlah berarti. Apalagi jika di
bahwa jumlah sampah Layak-Jual mencapai 15%-30% dari sampah yang
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
34/64
Pemulungan di TPAPemulung di TPA akan mengambil apapun yang masih bernilai jual. Mulai dari plastik kresek hingga kekardus basah. Persaingan sangat ketat karena jumlah pemulung yang sangat banyak. Sebagai contohBantar Gebang ada sekitar duaribuan pemulung.
Pengumpulan Pengumpulan sampah di kawasan permukiman umumnya dibiayai sendiri oleh para warganya. Pelaksanaannya dikoordinangurus RW atau kelurahan setempat. Sampah dikumpulkan maksimal 3 kali seminggu. Gerobak masih banyak digunakan k
jangkau dan murahnya pengoperasian. Di daerah tertentu, pengambilan sampah dilakukan dengan mobil b
Pembuangan AkhirDi sini, perjalanan sampah dianggap berakhir. Banyak TPA didesain se-bagai suatu sanitary landfill. Keterbatasan biaya pengoperasian akhirnyamembuat TPA-TPA dioperasikan secara open dumping. Tidak semua kotamemiliki TPA. Ada 1 TPA yang digunakan oleh beberapa kota secara ber-
sama-sama.
Pengiriman ke Pabrik Daur-UlangSampah yang telah terpilah dan siap-olah dikirim oleh lapak atau bandarke pabrik-pabrik daur-ulang yang su-dah memesannya. Di pabrik-pabrikitu, sampah akan diolah menjadi
produk baru yang kemudian dijual kepasaran. Pengiriman dlakukan denganmenggunakan truk-truk biasa.
Penampungan SementaraTPS menampung sampah yang dikumpulkan dari sumber-sumbernya. Umumnya hanya berupa bak sampah terbukaberukuran besar. Sebagian besar TPS dibangun dan dimiliki oleh instansi kebersihan setempat, walau ada beberapa TPS
yang tidak jelas kepemilikannya. Satu TPS di Jakarta umumnya dibuat untuk melayani satu kelurahan.
Pengangkutan SampahTruk sampah bertugas untuk mengangkut sampahdari TPS sampai ke TPA. Saat ini, kebanyakan truk sam-
pah yang ada masih menggunakan bak terbuka. Tiap trukmempunyai lokasi tugas dan jadwal pengangkutan sampah
yang tetap. Beban kerja disesuaikan dengan jenis dan kapasitasdari truk sampah tersebut.
Penadahan dan Pemrosesan Awal di BandarBerton-ton sampah keluar-masuk Bandar. Sebagian besar mereka dapatkan dari Lapak langga-nan mereka. Disini sampah disiapkan untuk diproses di pabrik daur ulang. Ada yang dicacah,dan ada juga yang diolah menjadi pelet, seperti plastik. Banyak juga yang hanya di pak dan di
padatkan.
JALUR FORMAL DAN JALUR INFORMAL
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
35/64
Pemulungan di PemukimPemulungan di pemukiman ber
setiap saat. Pagi, siang, maupun Kebanyakan pemulung memilikikerja yang sudah disepakati di a
sesama pemulung atau lapak. Bamenyangkut wilayah kerja maupunis sampah yang di ambil. Pemulu
yang langsung dilakukan di pemman memiliki peluang terbesar umendapatkan sampah-sampah
bernilai ti
Penadahan di LapakLapak menerima semua sampah layak-jual. Ada yang punya anabuah pemulung ada yang tidak. Setiap harinya mereka bisa membeli lebih dari seratus kilo sampah. Disini semua sampah dipiladan dibersihkan lebih lanjut.
Pemulungan di TPSTidak semua sampah layak-jual ber-hasil diambil oleh para pemulung
yang beroperasi di pemukiman. Se-bagian yag lolos akan diambil oleh
para pemulung yang beroperasi diTPS. Sama dengan pemulungan di
pemukiman, mereka hanya mengam-bil sampah yang bernilai jual tinggi,
sepert botol dan wadah plastik, ker-tas, botol beling, dan alumunium.
Pola pengelolaan sampah ydi Indonesia sebenarnya melib
institusi formal, warga pemukimainformal. Institusi pengelola sampah
berperan di pengumpulan sementara, tranpembuangan akhir sampah. Peran warga lebih
pada pengumpulan sampah. Sementara itu, sektor inberperan dalam pengumpulan dan perdagangan sampa
Di beberapa tempat memang ada pengelolaan sampah berbkat, di mana penduduk suatu kawasan permukiman turut serta d
lahan sampah. Tapi jumlahnya saat ini sangat sedikit sehingga pengarskala kota kurang begitu terasa. Diagram ini menunjukkan pola pengelo
yang melibatkan ketiga pihak tersebut.
Pewadahan Dari bak sampah inilah perjalanan sampah dimularumah memiliki bak sampahnya sendiri. Namun barumah-rumah di kawasan kumuh yang memanfaatkan
pah komunal. Di pasar-pasar atau tempat keramalainnya, instansi kebersihan meletakan bak sampah Sampai saat ini, jarang sekali dijumpai bak sampah kh
dibuat untuk mendukung upaya pemilaha
Kalau Sulit Dilawan
Keterangan: FORMAL INFORMAL
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
36/64
BANDAR TERSPE
Bandar atau pengepul besar u
spesialisasi. Mereka hanya m
suatu jenis sampah saja. Itu
kenapa pengepul-pengepul
dikenal sebagai bandar kard
botol, atau bandar plastik. O
nya lumayan besar. Tidak j
seorang bandar bisa mencap
PEMULUNG DI TPA
Pemulung mengenal pembagian konsesi wilayah kerja. Sebagian hanya boleh bekerja
di kawasan pemukiman, sebagian lainnya hanya boleh bekerja di lokasi TPS. Di TPA,kelompok pemulungnya lain lagi. Pembagian ini terjadi berdasarkan kesepakatan-ke-
sepakatan informal di antara mereka sendiri atau dengan para pengepul.
PEMULUNG DI PERUMAHAN
Seorang pemulung di kawasan pemukiman kota besar seperti Jakarta mampu mengumpulkan sampah Layak-Jual
rata-rata sampai 30 kg per hari. Dengan dukungan peralatan kerja yang lebih baik, mereka pasti mampu me-
nyerap sampah Layak-Jual lebih banyak lagi.
52%Plastik
3%Beling
9%Logam
36%Kertas
KOMPOSISI JENIS MATERI SAMPAH LAYAK JUALSampai saat ini, sampah plastik masih merupakan sampah
yang paling banyak diperdagangkan. Menyusul berikutnya
adalah sampah kertas, termasuk kardus dan karton.
Foto / Taufik IsmFoto / Jan Ricko
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
37/64
TUMPUKAN SAMPAH LAYAK-JUAL
Berdasarkan data tahun 2003, ada 23% sampah kota Bandun
golong sebagai sampah Layak-Jual. Atau, sekitar 1500 m3/hari. Hit
an sederhana menunjukkan bahwa aktivitas pemanfaatan sampa
berpotensi menimbulkan penghematan biaya operasi instansi kebe
sar 15 juta rupiah per hari. Sudah sewajarnya kegiatan pemanfaa
Layak-Jual diperhitungkan sebagai bagian integral dari upaya p
sampah kota.
PENGEPUL DAN PEMROSESAN AWAL
Beberapa pengepul besar juga memiliki peralatan untuk melakukan pemrosesan
awal (preprocessing) beberapa jenis sampah Layak-Jual. Misalnya, pencacahan sam-
pah plastik. Dengan demikian, sampah yang mereka jual akan memiliki harga yang
lebih tinggi. Dan, keuntungannya juga meningkat berkali lipat.
PERAN PEMULUNG DAN PENGEPUL
Secara sekilas, para pemulung terlihat sama. Kerjanya juga tampak serampanga
benarnya mereka bekerja dengan pembagian konsesi yang jelas. Coba amati pemululung yang sering beredar di kawasan rumah kita. Dari hari ke hari, pemulung-pemu
datang orang-orangnya selalu sama. Artinya, para pemulung memang memiliki wi
tertentu. Selain pembagian konsensi wilayah kerja, para pemulung juga mengenal p
konsesi untuk jenis-jenis sampah yang boleh dipulungnya. Ada pemulung yang ha
Kalau Sulit Dilawan
Foto / Dok. Mittran
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
38/64
Sebagai primadona, tidak susah bagi kita untuk menemukan pelaku daur-ulang plas-tik bekas. Mereka tidak hanya menangani plastik-plastik bekas kemasan saja, tetapi
juga kabel, perangkat elektronik, mainan hingga komponen-komponen pada kenda-raan bermotor. Sebagian besar masih menggunakan teknologi sederhana. Penggunaanteknologi yang lebih maju, khususnya untuk pemilahan dan pencetakan bijih pelet,
sudah mulai dijumpai di beberapa pelaku daur-ulang plastik di Indonesia.
mengambil gelas atau botol minum plastik saja. Ada
juga yang hanya boleh mengambil kardus atau kar-
ton saja. Semua berlangsung tertib walau tidak ada
pihak yang mengawasinya.
Pemulung membawa hasilnya ke pengepul. Di
tangan pengepul, sampah kemudian dipilah-pilah
lebih lanjut, dibersihkan, dikemas, untuk kemudian
dijual ke pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
Di tangan pengepullah, sampah terpilah diubah
statusnya menjadi bahan baku bagi suatu proses
produksi. Ada pengepul kecil alias lapak dan ada
juga pengepul besar alias bandar. Lapak umumnya
menerima berbagai jenis sampah Layak-Jual yang
dibawa pemulung. Sedangkan kebanyakan bandar
hanya mau menerima jenis sampah tertentu saja
yang umumnya dikirim lapak.
Pengepul, khususnya pengepul besar atau ban-
dar, menjual sampahnya ke pabrikan daur-ulang
secara berkala dan dalam jumlah besar. Pihak pabri-
kan daur-ulang memang lebih senang bertransaksi
dengan bandar. Alasannya, bandar bisa lebih men-
jamin kepastian pasokan bahan dalam volume besar
dan kualitas yang baik. Sebagian bandar bahkan
sudah mampu melakukan pemrosesan awal sesuai
spesifikasi yang diinginkan pabrikan. Misalnya,
memproses sampah plastik sampai menjadi pelet-
pelet dengan spesifikasi tertentu.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
39/64
Para pelaku bisnis sampah Layak-Jual, khususny
lung dan pengepul, memiliki hubungan kerja yan
menguntungkan. Tiap pihak menyadari ketergan
nya dengan pihak lainnya. Bandar seringkali turut
diakan modal kerja ke lapak-lapak. Sebagai imba
para lapak hanya akan menjual sampahnya ke ba
saja. Di beberapa tempat, lapak juga sering meny
tempat tinggal bagi para pemulung. Dan yang leb
ting lagi, para lapak juga turut melindungi kons
setiap pemulung.
Kontribusi pemulung dan pengepul terhadap
pengelolaan sampah sangat besar. Sayangnya
pemulung dan pengepul tidak pernah dikenal sec
mi. Sampai saat ini, belum ada institusi pengelola
yang menggambarkan keberadaan pengepul dal
ma-skema pengelolaan sampah resmi yang dike
institusi tersebut. Jarang juga ada pen
gan beban persampahan kota yang
hitung pengurangan jumlah samp
mereka lakukan. Suatu kota yan
mengembangkan Pola Pengelolaa
pah Terpadu sebaiknya tetap me
peran serta mereka. Sedapat mketerlibatan pemulung dan pe
semakin difasilitasi agar hasil k
lebih optimal. Biar bagaima
mereka memiliki mekanisme ke
dapat mendukung pencapaian
pengelolaan sampah perkotaa
Hampir di semua pengepul kita dapat menjumpai sampahkertas. Sumbernya memang sangat banyak, demikian jugakebutuhannya. Dari beratnya, kertas memang menem-
pati urutan kedua terbanyak di antara sampah-sampahLayak-Jual lainnya. Di tingkatan pengepul, sampah kertasdikelompokkan berdasarkan kebutuhan konsumennya. Pe-ngelompokan jenisnya bisa mencapai belasan. Termasuk diantaranya kertas koran, kertas bekas arsip kantor, kertasbuku tulis, kertas HVS polos, art paper, kertas bekas maja-lah, sak semen, kertas kardus, kertas karton, dan lainnya.Hanya yang ada pemesannya yang dikumpulkan oleh pe-milik lapak. Jika tidak ada pabrikan yang membutuhkan
sampah kertas koran, pemilik lapak tidak akan mengum-pulkannya. Setelah dikelompokkan, sampah kertas dipa-datkan dan diikat untuk kemudian dikirimkan langsung ke
pabrikan kertas. Berbeda dengan sampah plastik, penge-pul tidak pernah melakukan pengolahan awal terhadapsampah kertas yang dikumpulkannya.
Kalau Sulit Dilawan
Foto/Istimewa
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
40/64
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
41/64
K A W A N D I L E B U R ,
Kawan DibentukSetelah dibeli, sampah plastik diubah menjadi produk plastik baru, sam
pah kertas menjadi kertas baru, dan sampah logam jadi produk logambaru. Pelakunya beragam. Ada yang berskala pabrikan dan ada yangberskala rumah tangga. Prinsip proses produksinya sama. Faktor sukse
perlu diupayakan agar intensitas upaya daur-ulang dapat ditingkatkanMereka perlu dianggap sebagai subsistem pengelolaan sampah.
Ibu Bambang Harini, dari pemukiman Banjarsari (Jakarta Selatan) sedang memperkenalkan cara mendaur-ulang keranak sekolah. Caranya sangat sederhana. Cukup bermodalkan baskom atau ember, saringan, dan kain, kita sudahmembuat kertas daur-ulang dari koran atau kertas lainnya. Sebagian dari kita mungkin juga sempat berlatih membuat dari koran bekas waktu di Sekolah Dasar.
Kalau Sulit Dilawan
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
42/64
Di negara kita, pabrik yang memanfaatkan sampah se-
bagai bahan baku proses produksinya dapat dijum-
pai dengan mudah. Baik pabrik yang memproduksi
produknya dari 100% sampah daur-ulang atau pabrik yang
menggunakan sampah tersebut sebagai campuran. Misalnya,
pabrik kertas yang memanfaatkan campuran bahan pulp dari
kertas bekas dengan bahanpulp baru. PT Indah Kiat Pulp andPaper di Serang (Provinsi Banten) atau PT Tjiwi Kimia di Sido-
arjo (Provinsi Jawa Timur) menggunakan campuran pulp dari
kertas bekas dalam jumlah yang besar sehingga sebagian har-
us didatangkan dari luar negeri. Demikian juga dengan pabrik
plastik yang mencampur bijih pelet hasil daur-ulang dengan
bijih plastik baru.
Pelaku peleburan dan pengecoran besi (ironcasting) di daerah Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten (JawaTengah) sudah melakukan upaya daur-ulang ini sejak tahun 1950-an. Mereka hampir selalu mengguna-kan 100% bahan baku dari sampah besi. Setelah dilelehkan di dalam tungku, besi cair dituangkan ke
dalam pasir cetakannya. Produknya bermacam-macam termasuk di antaranya perlengkapan pipa dan sukucadang kendaraan.
Foto/RudyYuwono
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
43/64
Tingginya kebutuhan pabrik-pabrik tersebut mendo
pengepul untuk meningkatkan kapasitas produksinya. S
mengembangkan jaringan pengumpulannya, peralatan y
nakannya juga semakin canggih. Mekanisasi dilakukan unt
pemilahan, pembersihan, pembuatan bibit daur-ulang, sam
masannya. Sampah yang dikumpulkan juga semakin berag
mendapatkan plastik, mereka tidak hanya mengumpulk
botol atau wadah plastik. Tetapi juga mengumpulkan kabe
bekas, suku cadang mobil, dan sebagainya.
Saat ini banyak pengepul sudah menggunakanperalatan yang lebih modern. Sebagai contoh,perusahaan Peka Group di Bandung memi-liki alat pemilahan plastik yang menerapkanteknologi maju. Teknologi yang disebuthydrocy-clone itu mengandalkan gaya sentrifugal untukmemisahkan plastik secara lebih baik. Demikianjuga untuk pembuatan bijih peletnya. Dengankapasitas output sekitar 200 ton per bulan, om-set yang diterima setiap bulannya dapat menca-
pai milyaran rupiah.
Kalau Sulit Dilawan
Foto/TaufikIsmail
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
44/64
PROSES DAUR-ULANG
Proses daur-ulang suatu material pada prinsipnya
sederhana. Setelah dicacah dan dilelehkan, materi terseb
tak menjadi bibit-bibit materi siap-pakai. Bibit itu diseb
untuk materi plastik, atau bubur pulp untuk materi kert
ingotuntuk materi alumunium. Untuk mencapai spesifik
diinginkan, zat pewarna ataupun bahan kimia lain daditambahkan saat pencetakan bibit-bibit tersebut. Bibit-
kemudian diproses oleh pabrikan untuk dijadikan produk
inginkan. Semakin sering didaur-ulang, kualitas materi m
dapat menurun. Namun demikian, saat ini sudah ditemu
berapa cara untuk menambah kekuatan produk daur-ula
Jenis sampah yang saat ini didaur-ulang juga sema-kin beragam. Salah satunya adalah compact disc (CD).Setelah lapisan film datanya dibuang, piringan plas-tiknya yang terbuat dari polikarbonat dapat dileburkembali dan dijadikan bibit plastik. Materi alumuniumdi dalamnya dapat diekstraksi untuk kemudian dilebur
kembali sebagai bahan alumunium siap-cetak.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
45/64
Proses daur-ulang biasanya harus memperhatikan
nian jenis materi sampah yang digunakannya. Mate
satu jangan sampai tercampur dengan materi jenis l
Tercampurnya plastik jenis satu dengan plastik jenis
akan menurunkan kualitas bijih pelet. Demikian juga
dengan daur-ulang kertas. Untuk menghasilkan kert
kuat dan bersih, materi sampah kertas yang diguna
tidak boleh terkontaminasi dengan sisa makanan, pla
gam, dan lainnya. Beberapa jenis kertas daur-ulang ju
tuh bubur pulp yang bebas tinta. Oleh karena itu, bub
seringkali harus dicuci dengan surfaktan agar tinta
terlepas dari bubur tersebut.
Hasil antara proses daur-ulang.Pelet untuk sampah plastik dan in-
got untuk sampah alumunium.
Kalau Sulit Dilawan
Foto/Istimewa
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
46/64
Pembersihan
dan pengepakan
Pemilahansampah plastik
Pencacahan
Peleburan
(pembuatan pelet)
Pelet
Produksi
barang baru
Untungnya saat ini sudah tersedia berbagai teknologi pemilahan dan
pemisahan materi (reclamation) sampah. Plastik PVC dengan plastik HDPE
dapat dipisahkan dengan mudah dan cepat walaupun keduanya sudah
berada dalam kondisi cacahan. Demikian juga halnya dengan pemilahan
beling berdasarkan warnanya. Teknologi optik sudah banyak diterapkan
untuk memisahkan botol bening, botol berwarna coklat, dan botol ber-
warna hijau.
Proses daur-ulang berbagai jenis sampah padaintinya mirip dengan proses daur-ulang plastikberikut ini. Sampah plastik dicacah, dilelehkan,dan kemudian dicetak menjadi bijih-bijih pelet.Bijih pelet kemudian dibeli pabrik-pabrik untukkemudian dilelehkan kembali dan dicetak se-suai bentuk produk yang diinginkan.
afik/ E. Sunandar
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
47/64
FAKTOR SUKSES
Sukses tidaknya upaya daur-ulang ditentukan oleh
banyak faktor. Yang utama adalah adanya perminta-
an pasar terhadap produk-produk daur-ulang. Per-
mintaan akan tinggi jika ongkos penggunaan bahan
daur-ulang masih lebih rendah daripada ongkos peng-
gunaan bahan baru. Faktor-faktor lain yang turut ber-
pengaruh antara lain adalah 1) kemudahan perolehan
sampah daur-ulang dengan jumlah dan kualitas yang
memadai, 2) ketersediaan teknologi yang te
baik itu menyangkut teknologi pemilahan, pe
materi-sasaran, ataupun pembuatan produ
adanya kesadaran dan keinginan kolektif unt
jaga kelestarian lingkungan.
Ongkos pembuatan produk daur-ulang u
memang lebih rendah daripada pembuata
tersebut dari material baru. Harga bahan ba
terbuat dari sampah tentu masih lebih mu
Untuk membuat suatu produk dari suatu jenis materi biasanya dibupah dengan jenis materi yang sama. Pembuatan botol beling yanhijau membutuhkan sampah dari jenis beling berwarna hijau pulanya harus dilakukan dengan cermat guna menghasilkan produk botberkualitas.
Kalau Sulit Dilawan
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
48/64
PET (Polyethylene terephthalate)Banyak digunakan untuk botol air minum ke-
masan, dan botol minuman ringan. Setelah
didaur-ulang, dijadikan serat plastik, bahan pa-
kaian polyester karpet, koper, atau untuk botol
kemasan lagi.
HDPE( High-density poly ethyle
Banyak digunakan untuk botol susubotol juice kemasan, botol sabun cu
mutih, kantung belanja, dan kantun
Setelah didaur-ulang, dijadikan wa
cuci cair, wadah shampoo, botol oli m
ember, peti, pot bunga, tempat sampa
tegel lantai, dan meja piknik.
V (Vinyl) /PVC (Polyvinyl chloride)Banyak digunakan untuk wadah sabun cuci cair, map kertas, pipa air, tabung m
kabel, panel penahan karpet, dan lainnya. Setelah didaur-ulang, umumnya dij
kemasan, tegel lantai, keset, rak kaset, boks elektrik, kabel-kabel, kerucut mark
kebun, dan pipa.
ERAGAM JENIS PLASTIKita menyebut semuanya sebagai plastik. Botol plastik, kantong plastik, mainan plastik, pi-ng plastik, map plastik, dan masih banyak lagi. Untuk kepentingan daur-ulang, materiastik dibagi ke dalam 7 (tujuh) jenis. Pembagiannya didasarkan kepada struktur dasar se-
yawa kimia pembentuknya, sepertipolyethylene, vinylchloride, propylene, dan styrene. Agarnisnya mudah dikenali oleh masyarakat dan juga oleh pelaku daur-ulang plastik, tiaproduk plastik umumnya dilengkapi dengan kode angka seperti ditunjukkan di bawah ini.ecara umum, plastik diklasifikasikan sebagaithermoplastic dan thermoset. Jika dipanas-an, plastik jenis thermoplastic akan meleleh. Apabila terus dipanaskan sampai suhu lebihari 200C, plastik jenis ini akan mencair. Bila didinginkan, cairan itu akan mengeras kem-ali mengikuti bentuk. Plastik jenis inilah yang mungkin didaur-ulang. Contoh populernyadalah plastik jenis PET yang banyak digunakan untuk botol air minum dalam kemasan
ang terbuat dari bahan PET. Sementara itu plastik thermoset sangat sulit untuk dileleh-an. Sekali dibentuk, plastik thermoset tidak mungkin untuk dibentuk kembali. Contohnyadalah plastik melamin yang paling mungkin hanya digunakan sebagai bahan penggantiasir halus dalam proses sandblasting.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
49/64
LDPE (Low-density polyethylene)Banyak digunakan untuk kantung cucian, lembar pembungkus makan-
an, kantung roti dan makanan beku, wadah makanan, dan botol saus.
Setelah didaur-ulang, umumnya dijadikan tegel lantai, furnitur, wadah
kompos, panel-panel bangunan, dan tempat sampah.
PP (Polypropylene)Banyak digunakan untuk wadah air dalam kemasan gelas, suku
cadang otomotif, botol obat, tutup botol aerosol, dan sedotan
minum. Setelah didaur-ulang, umumnya dijadikan casing aki,
lampu sein, kabel batere, sapu, sikat, langit-langit, dan pipa oli.
PS (Polystyrene)Banyak digunakan untuk wadah CD, wadah telur, bo
gabus, dan beragam peralatan makan plastik. Setela
umumnya dijadikan termometer, stop-kontak lampu
nas, wadah telur, penggaris, bingkai foto, cangkir-
dan perkakas.
LainnyaBanyak digunakan untuk wadah air min
wadah jus, beberapa jenis wadah makantupperware. Setelah didaur-ulang, umum
botol atau rangka plastik.
Kalau Sulit Dilawan
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
50/64
pada harga bahan baku baru. Dalam penentuan
harga bahan daur-ulang, kita tidak perlu memasuk-
kan biaya ekstraksi materi tersebut dari bentukan
alamnya. Sebagai contoh, dengan menggunakan
sampah alumunium, ongkos penambangan dan
pengolahan bijih bauksit tidak perlu lagi diperhi-
tungkan. Demikian juga dengan biaya pengangku-tan material tersebut. Apalagi jika diingat bahwa
kita butuh 5 ton bijih bauksit untuk menghasilkan 1
ton alumunium. Prosesnya juga lebih cepat. Dari sisi
penggunaan air dan energi. Proses pembuatan alu-
munium daur-ulang hanya membutuhkan 5% dari
energi yang dibutuhkan jika pembuatan dilakukan
dengan menggunakan materi baru. Pembuatan ker-
tas dengan menggunakan bubur pulp daur-ulang
diyakini dapat menghemat tingkat penggunaan
penggunaan air dan energi sampai 50% lebih.
Melihat faktor-faktor sukses upaya daur-ulang,dak heran jika plastik merupakan materi yang pabanyak didaur-ulang. Plastik memenuhi semua fa
yang membuat suatu upaya daur-ulang sukses. Ongproduksinya murah, sampah plastik mudah ditemudan teknologi prosesnya terjangkau. Dari faktor lkungan, plastik tergolong sebagai materi yang diagap tidak ramah terhadap lingkungan. Alasannya, ptik merupakan materi yang sangat sulit terdegra
secara alamiah. Para ahli memperkirakan degraalamiah plastik membutuhkan waktu sampai pulu
tahun.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
51/64
Penciptaan pasar daur-ulang dapat lebih terbantu
peraturan yang mengharuskan pabrikan untuk meng
sampah daur-ulang sebagai bahan bakunya. Atau jik
bijakan yang mendorong penggunaan produk daur-u
masyarakat. Undang-undang persampahan di Republ
malah mengharuskan pemerintah membeli produk-pro
ulang untuk kebutuhan kantor-kantornya. Insentif ter
hak pengumpul dan produsen juga diyakini dapat meni
besaran pasar daur-ulang.
Kalau berbicara soal reinkarnasi produk, sampamunium dapat digolongkan sebagai salah satu Dalam waktu kurang dari 8 minggu sejak dibukaleng alumunium sudah berubah lagi menjadi knium baru. Semua jenis sampah alumunium paddapat didaur-ulang. Tidak hanya terbatas pada minuman ringan saja. Lembar-lembar pembung(alumunium foil) juga dapat didaur-ulang. Begngan suku cadang kendaraan bermotor. Bahkanalumunium yang melekat pada kertas kotak m
dapat didaur-ulang.
Kertas dibuat dari serat selulosa sehingga seha-
rusnya sampah kertas dapat mudah terdegradasidi alam. Namun seiring berkembangnya zaman,jenis kertas jadi semakin beraneka ragam. Ker-tas sekarang tak hanya murni terdiri dari serattumbuhan. Selain berwarna warni, kertas ada
yang dilapisi lilin, plastik, dan tanah liat. Cam-puran-campuran inilah yang membuat sebagiankertas menjadi tidak ramah lingkungan lagi. Se-lain menjadi sulit terdegradasi, sampah kertaskemungkinan juga mengandung logam berat
yang berasal dari tinta cetakan.
Kalau Sulit Dilawan
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
52/64
DAUR-ULANG SKALA KECIL
Daur ulang lebih banyak dilakukan dalam skala kecil atau lebih tepat dise-
but sebagai industri rumah tangga. Sebagai contoh, daur-ulang sampah ker-
tas banyak dilakukan oleh kelompok remaja, sanggar kerajinan, dan Pramuka.
Ada juga yang bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar di dekatnya.
Salah satu contohnya adalah daur-ulang kertas yang dilakukan kelompok war-
ga kelurahan Ancol. Pengelola Taman Impian Jaya Ancol (Jakarta Utara) me-
ngirimkan sampah kertasnya untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan
kertas hias. Sebagian besar produk daur-ulang kertas hias tersebut kemudian
dibeli kembali oleh pengelola taman hiburan tersebut. Selain dijadikan kertas,
sampah kertas juga dimanfaatkan untuk pembuatan produk kerajinan.
Puluhan warga RW 08, Kelurahan Ancol, terlibat dalam pembuatan kertas daur ulang sampah-sam-pah yang dihasilkan PT Pembangunan Jaya Ancol. Kertas daur ulang itu kemudian dibuat menjadikertas, amplop, tas, dan produk hias lain.
Fo
to/EchiDesvita
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
53/64
Upaya daur-ulang, baik itu dalam skala ruma
ga maupun skala pabrikan, pastinya berpenga
hadap jumlah sampah yang harus ditangani inst
ngelola sampah. Diperkirakan sekitar 20% samp
dapat teratasi oleh pelaku daur-ulang tanpa p
tah harus mengeluarkan biaya apapun. Dalam
hitungan volume sampah, kontribusi mereka
signifikan. Ada jutaan ton sampah setiap tahu
Indonesia yang dapat ditangani oleh pelaku dau
Pantas rasanya jika mereka dianggap juga seba
sistem pengelolaan sampah. Ruang dan kelanca
janya perlu difasilitasi agar kontribusinya dalam
lolaan sampah semakin optimal. Seperti diseb
awal, pemaduan pola kerja antara institusi pe
sampah dengan pihak-pihak pemanfaat sampa
lah mudah. Kita masih perlu membenahi urusa
lasi, kelembagaan, ekonomi, sosial, dan budaya
Sampah alumunium dapat jugabagai bahan kerajinan tangan. BaCiledug, telah lama menggeluti
munium menjadi beragam kerajinmunium yang digunakannya keba
dari wadah minuman atau wadah pbentuk lembaran-lembaran. Dari le
ran tersebut, Pak Slamet menganyatikar, tas, tali, sabuk, dompet hingga s
nium yang Pak Slamet gunakan memandari sampah buangan rumah tangga, akawadah atau bungkus reject dari pabrik.
Kalau Sulit Dilawan
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
54/64
YANG BERMANFAYang BusukSampah Layak-Kompos berlimpah jumlahnya. faatnya jelas, produksinya mudah, tetapi tetapbelum banyak pihak yang mau secara serius menrap pengkomposan sampah kota. Mungkin memkarena harga jualnya yang kurang menarik. Nilainomis pengkomposan sebenarnya sangat tingg
dai saja kita mau menghitungnya sebagai suatupengelolaan sampah. Dan lagi, andai saja kita selebih kreatif, sampah Layak-Kompos dapat meng
kan produk yang harga jualnya ti
Sampah kota dapat mengandung sampah organik sampai 70%. Sebagian besar sampah orgakita golongkan sebagai sampah Layak-Kompos. Sampah dapur, kulit buah, batang tumbuhdaun, dan rumput adalah beberapa contoh sampah Layak-Kompos. Kompos yang baik handihasilkan bila kita menjaga komposisi dari sampah-sampah tersebut dengan tepat. Rasio kaKarbon dan Nitrogen (C/N) di awal-awal pengkomposan sebaiknya sekitar 30:1.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
55/64
Seperti disebutkan sebelumnya, sampah Layak-Kompos terdiri dari berbagai jenis
organik yang dapat membusuk (putrescible) dalam waktu kurang dari satu bu
didiamkan, sampah-sampah tersebut akan diuraikan oleh mikroba (biodegr
Bisa secara aerobik, dapat pula secara anaerobik. Sisa-sisa proses penguraian mikro
itulah yang dinamakan sebagai kompos. Warnanya coklat gelap dan bentuknya me
butiran tanah yang lembab.
Ada yang menggolongkan kompos sebagai pupuk, namun ada juga yang menggo
nya sebagai materi pengkondisian tanah (soil conditioner). Keduanya betul. Kompos
mengandung unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan. Tidak hanya unsur hara makro s
P, dan K, tetapi juga unsur hara mikro seperti Fe, B, S, dan Ca yang dibutuhkan oleh t
Walau demikian, jangan bandingkan kandungan unsur hara kompos dengan unsur ha
0 Hari
Awalnya, sampah Layak-Kompos ditumpuk sesuai dengan kompo-sisinya yang tepat. Di hari-hari selanjutnya, mikroba mulai mengurai-kan sampah organik sehingga suhu tumpukan naik mencapai 60oC.Pengadukan dilakukan guna menjaga suhu tumpukan agar tetap be-rada direntang 40o-60oC. Kelembaban juga perlu dijaga. Pada harike-14, sampah Layak-Kompos sudah mulai berubah wujudnya. Selaintampak kehitaman, materi sampah mulai hancur. Setelah hari ke-28,
sampah Layak-Kompos biasanya sudah dapat dianggap matang
dan siap untuk dimanfaatkan. Kompos matang memiliki nilairasio kandungan Karbon dan Nitrogen (C/N) yang ren-dah. Di hari pertama, bisa saja sampah memiliki nilaiC/N sekitar 30 : 1. Setelah 1 bulan, nilai C/N komposmungkin tinggal 20-an. Dalam pengkomposan, mi-kroba memang mengubah senyawa karbon men-
jadi gas CO2
sehingga kandungan karbon sampah terusmenurun. Kompos matang biasanya perlu diayak terlebihdahulu agar kompos memiliki gradasi butiran halus.
14 Hari
21 Hari
28 Ha
Kalau Sulit Dilawan
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
56/64
dikandung pupuk kimia. Jelas, pupuk urea dan pupuk NPK memiliki
kandungan unsur hara yang jauh lebih tinggi. Kelebihan kompos yang
sebenarnya ada pada kemampuannya dalam memperbaiki kondisi ta-
nah. Kompos dapat menggemburkan tanah sehingga oksigen dan air
dapat meresap ke dalam tanah secara lebih baik.
KELEMAHAN KOMPOS
Kompos punya beberapa kelemahan yang dapat menghambat
pemanfaatannya.Pertama, kualitasnya yang tidak merata. Mengingat
bahan bakunya adalah sampah kota, proses pengkomposan sulit sekali
menghasilkan produk kompos dengan kandungan yang konsisten. Be-
lum lagi adanya kemungkinan bahwa kompos dari sampah kota juga
mengandung logam berat yang dapat meracuni tumbuhan. Kelemahan
kedua, volumenya yang besar. Hal ini menyulitkan pemanfaatannya,
khususnya untuk pemanfaatan skala besar. Biaya pengangkutannya
sangat tinggi. Berdasarkan pengalaman di beberapa negara di Asia,
jarak konsumen dengan produsen kompos sebaiknya tidak lebih dari
25 km untuk menjaga harga yang kompetitif. Kelemahan yang ketiga
adalah kualitasnya yang tidak merata.
Walau terlihat sangat bermanfaat, tidak banyak orang yang tertarik
untuk memulai upaya pengkomposan yang berskala komersial. Penye-
bab utamanya adalah harganya yang sangat rendah. Di Jakarta saja,
Pengkomposan dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan cacing. Selain dapat membiakkan cacing yang memiliki nil
tinggi, kotoran cacing juga akan menambah kandungan hara kompos. Produk kompos jenis ini biasa disebut sebagai kompo
cing atau vermicompost.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
57/64
Kompos dapat dibuat dengan mudah. Setelah dicacahkecil-kecil, sampah Layak-Kompos hanya perlu ditumpuk
untuk kemudian secara berkala disiram air dan diaduk.Setelah 4 minggu, kompos pun siap untuk dimanfaat-kan. Agar pengkomposan berlangsung lebih optimal,kita bisa sedikit memodifikasi proses pengkomposanitu. Misalnya dengan memasukkan bibit mikroba (bioak-tivator) ke tumpukan awal sampah Layak-Kompos agar
proses pengkomposan dapat dipersingkat. Atau denganmenambahkan pupuk kimia guna meningkatkan kan-dungan hara kompos yang dihasilkan. Pengkomposanmemang mudah untuk dilakukan Oleh karena itu, ba-nyak keluarga yang turut melakukan pengkomposan dihalamannya rumahnya sendiri. Upaya itu patut ditiru.
Jika dilakukan bersama-sama di setiap rumah, upaya inidapat mengurangi beban operasi pengelolaan sampah.
kompos berkualitas baik hanya dijual dengan harga 400 r
per kilogramnya. Padahal komponen ongkos produksinya c
banyak. Mulai dari ongkos pendatangan sampah, upah pe
pengepakan, dan pemasaran. Hitung-hitungan kasar menu
kan produsen kompos bisa-bisa hanya mendapat keuntu
100 rupiah per kilogram kompos yang dihasilkannya. Itu
belum memasukkan hitungan pengembalian biaya modal. diketahui, pengkomposan membutuhkan lahan yang sanga
sehingga permodalannya juga cukup besar.
Hitung-hitungan nilai ekonomisnya akan berbeda jika
mau menganggap pengkomposan sebagai salah satu opsi p
lahan sampah. Dengan adanya pengkomposan, instansi ke
han tidak perlu lagi mengeluarkan ongkos pengangkutan b
ongkos penimbunan sampah Layak-Kompos di TPA. Waja
jika kemudian ada pemikiran agar upaya pengkomposan
disubsidi sesuai dengan besar ongkos yang dapat dihemat.
Kalau Sulit Dilawan
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
58/64
Pengkomposan tidak hanya dilakukan di pemukiman atau
di perkebunan biasa. Di Istana Cipanas, kita juga dapat men-
jumpai aktivitas itu. Para petugas istana melakukan peng-
komposan terhadap sampah-sampah daun dan sampah sisa-
sisa makanan yang dihasilkan kompleks istana tersebut.
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
59/64
Pengkomposan juga dapat dilakukan dengan bantuan cacing. Selain dapat membiakan cacmiliki nilai jual tinggi, kotoran cacing juga akkandungan hara dari kompos. Produk komposdisebut sebagai kompos kascing atau vermicom
Pengkomposan sampah skala besar, sebagaima-
na dilakukan pihak Godang Tuajaya di Bantar
Gebang, Kabupaten Bekasi, umumnya membu-tuhkan dukungan peralatan mekanis. Beberapa
di antaranya adalah mesin pencacah dan con-
veyer belt. Pengkomposan juga dibantu dengan
penggunaan wheel-loader untuk mengaduk sam-
pah. Upaya pemberian subsidi pernah dilaku-
kan pemerintah pada tahun 2006 kepada para
produsen kompos di DKI Jakarta, Provinsi Jawa
Barat, dan Provinsi Banten sebagai bagian dari
Western Java Environmental Manajemen Project
(WJEMP). Targetnya, 60.000 ton produk kompos
harus dapat dihasilkan para produsen dalam
waktu kurang dari setahun. Subsidi diberi-
kan ke para produsen sebesar 200 rupiahsampai 350 rupiah per kilogram kom-
pos yang berhasil mereka jual. Syarat-
nya, mereka harus menggunakan sam-
pah kota sebagai bahan baku kompos.
Me-reka juga diwajibkan untuk melaku-
kan pengkomposan secara aerobik guna
mencegah emisi gas metan yang dapat
menambah akumulasi gas rumah kaca.
Syarat lainnya, kualitas produk kom-
pos harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan. Selain pemberian subsidi,
pemerintah juga terus melakukan upaya
sosialisasi pengkomposan dan manfaat
penggunaan kompos ke para penduduk.
Beberapa kantor dinas di tingkat provinsi
dan kabupaten/kota, seperti dinas per-
tamanan dan dinas perkebunan, secara
rutin selalu berusaha untuk membeli kom-
pos.
DIBUAT PUPUK CAIR
Jika kompos dianggap kurang menarik, ada baiknya kita melihat
dari sampah Layak-Kompos. Misalnya, sebagai bahan baku pembuatan
Kelebihannya dibanding kompos padat sangat banyak. Konsentrasi
haranya sangat tinggi. Aplikasi pupuk cair juga lebih mudah, cukup
atau disemprotkan ke tanah. Harga jualnya lebih mahal. Pupuk cair dib
mencampur air dengan cairan ekstrak bahan organik yang dibusukkan
disi anaerobik. Pembuatannya membutuhkan waktu yang lebih s
Proses pembusukan atau fermentasi sampah Layak-Ko
menghasilkan biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sum
Biogas sebagian besar terdiri dari gas metana (CH4) dan g
dioksida (CO2). Potensi produksi biogas sebenarnya s
mengingat jumlah sampah Layak-Kompos yang sangat
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
60/64
EnergiSebagian sampah masih mengandung energi. Upaya Tangkap-Energi (enrecovery) berusaha mengambil energi yang masih dikandung sampah. Pengbilannya dapat dilakukan degan berbagai cara, baik dengan membakarmaupun membusukkannya. Upaya ini sekarang sedang banyak dipelajarilayakannya di Indonesia.
Seperti disebutkan sebelumnya, berbagai jenis materi sampah masih me-
miliki kandungan energi yang cukup besar. Besarnya berbeda-beda. Walau
tidak selalu akurat, tingginya kandungan energi dari suatu materi dapat
dilihat dari kemampuannya menahan nyala api. Plastik dan karet merupakan jenis
sampah yang memiliki kandungan energi terbesar. Sementara itu, kaleng dan kacamemiliki kandungan energi terendah.
Ada beberapa cara untuk mengambil energi yang ada dalam sampah. Perta-
ma, dengan menggunakan sampah langsung sebagai bahan bakar pembangkit
tenaga listrik. Upaya ini dilakukan di suatu instalasi pembangkit listrk tenaga sam-
pah. Orang menyebutnya sebagai fasilitas waste-to-energy. Kedua, dengan
membiarkan sampah membusuk secara anaerobik sehingga menghasilkan biogas
yang mengandung gas metana (CH4). Gas metana kemudian digunakan sebagai
bahan bakar pembangkit tenaga listrik. Cara kedua tentu hanya dapat dilakukan
untuk sampah-sampah organik yang dapat membusuk atau kita menyebutnya se-
bagai Sampah Layak-Kompos.
Ban bekas merupakan salah satu jeni
yang memiliki kandungan energi yan
tinggi. Pembakarannya akan meng
panas yang tinggi dan bertahan lama
nya pembakaran karet ban akan m
kan emisi yang kualitasnya sangat bu
DARI SAMPAH JADI
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
61/64
DIBAKAR JADI ENERGI
Sampah jika dibakar akan men
panas. Panasnya digunakan untuk me
air. Uap panas kemudian dialirkan un
gerakkan turbin pembangkit (generat
Demikianlah prinsip kerja suatu insta
bangkit listrik tenaga sampah. Pe
sampah dilakukan di suatu tungku ba
bustion chamber) yang terbuat d
baja tahan-api. Suhu pembakaran h
capai setidaknya 7000C agar sampah
bakar dengan baik.
Agar dapat terbakar dengan baik
harus memenuhi karakteristik terte
bagian Mengenali Kawan). Jika k
energi sampah kita lebih lebih kecil d
kilokalori per kilogramnya, ada kem
kita membutuhkan bahan bakar
guna membakar sampah itu sampai h
sampah kita terlalu basah atau kand
lebih besar dari 50%, sampah harus d
terlebih dahulu. Sampah kota-kota di
tidak jarang memiliki kandungan en
besarnya hanya sekitar 800 kilokalorgram. Di sisi lain, kandungan organikn
tinggi sehingga kandungan air samp
mencapai 65%. Beberapa langkah
seperti pemilahan dan pengeringan,
lakukan agar sampah kota kita dapat
kan sebagai Sampah Layak-Bakar.
Instalasi Senoko merupakan salah satu dari 5 instalasiwaste-to-energy di Singapura.
Kapasitasnya 2400 ton per hari atau sepertiga dari jumlah sampah di negara itu. Ba-
ngunannya megah dan dikelilingi jalur hijau yang sekaligus berfungsi sebagai taman
kota. Ampas pembakarannya tidak mengandung racun atau zat berbahaya sehingga
dapat dipakai untuk bahan reklamasi daratan. Fasilitas ini tidak mencemari sehingga
digunakan sebagai sarana pendidikan untuk anak sekolah yang ingin mengetahui
bagaimana mengolah sampah secara baik dan benar.
Kalau Sulit Dilawan
Foto/Istimewa
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
62/64
Instalasi pembangkit listrik tenaga sampah sudah ada di mana-mana. Di negara-negara tetangga seperti
Singapura dan Malaysia, instalasi demikian sudah umum dipakai. Demikian juga di Cina dan Jepang, instalasi
pembangkit listrik tenaga sampah sudah merupakan salah satu opsi pengelolaan sampah mereka. Instalasi pem-
bangkit listrik tenaga sampah di kota Pudong, Shanghai, yang baru-baru ini dikunjungi Presiden Soesilo Bambang
Yudhoyono, mengolah sekitar 1100-1200 ton sampah untuk menghasilkan listrik sebesar 40 MW. Sebagaimanapenampakan umum di instalasi serupa, instalasi di kota Pudong itu terlihat sangat bersih, apik, dan asri.
Salah satu kekhawatiran masyarakat tentang instalasi pembangkit listrik tenaga sampah adalah emisi po-
lutan pembakaran sampahnya. Logikanya, kalau yang dibakar terdiri dari bermacam-macam materi maka emisi
pembakarannya juga mengandung beragam jenis polutan. Mulai dari debu terbang, sulfur dan nitrogen dioksida,
hidrokarbon, dan logam berat. Yang paling sering disebut-sebut tentunya adalah gas dioksin. Ada beberapa hal
Debu ringan yang berterbangan (fly ash) ditangkafilter. Emisi gas buangan dikendalikan sebelumnya
hilangkan senyawa-senyawa asam, logam dan za
dinilai membahayakan. Gas yang telah melalui pr
polusi dibuang melalui cerobong pe
Abu residu sampah yang tidak terbakar (bottom ash) akan ditam-pung dan dikumpulkan untuk dibuang sesuai tatacara yang di-
perbolehkan. Jumlahnya dapat mencapai 17% dari total sampah
terbakar. Logam yang terkandung dalam abu dapat dipisahkan
menggunakan magnet.
Di dalam tungku bakar, sampah dibakar pad
- 1000oC. Panas pembakaran akan dialirkan
hingga menghasilkan uap air dalam jumla
air akan dikirim ke unit generator pemba
Truk pengangkut sampah, setelah ditimbang akan menurunkan
sampahnya ke kompartemen penyimpanan sementara. Ruang
tersebut biasanya memiliki suhu yang agak tinggi agar kan-
dungan air sampah dapat diturunkan.
LenganPenggaruk
Generator Listrik Lis
PDT
PAS
Menara Cerobong
FilterBoiler
Tungku Bakar
CorongInput
Sampah
KompartemenPenyimpananSampah
k/ E. Sunandar
-
7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
63/64
yang harus dilakukan agar emisi pembakaran sampah tidak mengeluarkan emisi yang berbahaya.
Pertama, pengawasan dan pemilahan ketat terhadap jenis-jenis sampah yang akan dibakar. Beberapa
jenis plastik dipisahkan agar tidak ikut terbakar. Kedua, pengendalian proses pembakaran yang te-
pat. Suhu minimal 700oC harustetap terjaga. Waktu retensi pembakaran juga harus memadai. Dan,
ketiga, penggunaan teknologi pengendalian pencemaran udara yang tepat. Hal-