i
PENGEMBANGAN BUKU CERITA ANAK
BERBASIS PENDIDIKAN SEKS
UNTUK ANAK SD KELAS BAWAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Andreas Deni Anggriawan
NIM 131134125
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Puji dan syukur saya panjatkan atas berkah dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa
dalam pembuatan skripsi ini. Atas penguatan yang diberikan saya dapat
menyelesaikan skripsi tanpa mengalami hambatan yang berarti. Dengan ini pula
saya mengucapkan terimakasih kepada :
Kedua orang tua saya
Bapak Wilibrodus Suhindriyo dan Ibu Chatarina Sudiyati
yang selalu memberikan dorongan dan semangat kepada saya
untuk menyelesaikan tanggung jawab
Galih Irawan dan keluarga yang memberikan bantuan
dalam menyelesaikan skripsi
Theresia Wahyu Kusuma Wardani
yang bisa menjadi teman dan sahabat yang selalu memberi semangat
Sahabat-sahabat yang selalu mendengarkan keluhan dan menasihati
disaat saya malas dalam berproses
Teman-teman PGSD 2013 yang telah membuka
wawasan saya terhadap dunia luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Proses bukan kewajiban, namun tanggung jawab
Lebih baik satu daripada tidak sama sekali
Lebih baik bergerak daripada diam
Musuh terbesar adalah diri sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang sudah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Juli 2017
Peneliti
Andreas Deni Anggriawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Andreas Deni Anggriawan
Nomor Mahasiswa : 131134125
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Seks Untuk Anak SD
Kelas Atas
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya
Yogyakarta, 18 Juli 2017
Yang Menyatakan
Andreas Deni Anggriawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA ANAK BERBASIS
PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK SD KELAS BAWAH
Andreas Deni Anggriawan
Universitas Sanata Dharma
2017
Pendidikan seks merupakan suatu pendidikan yang tidak ada dalam
kurikulum. Berbagai cara dapat dilakukan dalam penyampaian pendidikan seks,
salah satunya menggunakan media buku cerita anak berbasis pendidikan seks
untuk anak SD. Penyampaian pendidikan seks di SD harus disesuaikan dengan
porsi kelas yang dituju agar mudah dipahami oleh anak.
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian berjenis penelitian
pengembangan. Menggunakan langkah-langkah dari Sugiyono dan dimodifikasi
menjadi tujuh langkah menjadi (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data,
(3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk dan
(7) revisi produk. Dari tujuh langkah tersebut menghasilkan sebuah produk buku
cerita anak berbasis pendidikan seks. Instrumen pada penelitian ini berjenis
wawancara yang digunakan untuk analisis kebutuhan dan kuisioner yang
digunakan untuk validasi pakar ahli, guru kelas dan digunakan untuk uji coba
kepada 10 siswa SDN Caturtunggal 3.
Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan maka peneliti
mendapatkan skor dari pakar ahli 4,45 dengan kategori “sangat baik”, skor dari
guru kelas 4,09 dengan kategori sangat baik dan dari siswa mendapatkan skor
4,36 dengan kategori “sangat baik”. Dari ketiga validasi yang telah dilakukan
tersebut maka mendapatkan skor total 12,9 dan mendapatkan skor rata-rata 4,3.
Dari skor rata-rata yang diperoleh peneliti mendapatkan kategori “sangat baik”,
sehingga dapat disimpulkan bahwa produk buku cerita anak ini layak untuk
digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF CHILDREN SEX EDUCATION
BOOK STORY FOR LOWER GRADE OF ELEMENTARY
SCHOOL STUDENT
Andreas Deni Anggriawan
Sanata Dharma University
2017
Sex education is an education doesn’t include in curriculum. There are so
many ways used to told the students about sex education, such as sex education
based book story for elementary student. Sex education should be told based on
the students grade to make sure they get it.
This research use a kind of research called developmental research. Based
on Sugiyono’s theory and modified into 7 steps of research 1. Potention and
problem, 2. Data gathering, 3. Product design, 4. Design Validation, 5. Design
revision, 6. Product trials and 7. Product revision. Those 7 steps produce a product
called sex education based book story for elementary school student. Instrument
of this research is interview, used to analyze the needs and questionnaire to
validate the experts, theacher, and also used to do trials to 10 students of SDN
Caturtunggal 3.
Based on the result of the validation, the researcher get 4,45 point from the
expert categorized as “sangat baik”, 4,09 point from the teacher categorized as
“sangat baik”, and 4,36 point from the student, also categorized as “sangat baik”.
From this three validation, the researcher get 12,09 total point and average point
at 4,3 categorized as “sangat baik”. It can be concluded that the product called sex
education children book story for elementary school student can be used as one of
the tools in order to introduce sex education to children, or this case, elementary
school.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
rahmatnya peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Buku Cerita
Anak Berbasis Pendidikan Seks Untuk Anak SD Kelas Bawah” yang dibuat tanpa
hambatan yang berarti. Skripsi yang telah disusun ini berguna untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Guru Sekolah Dasar, Fakultas
ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa dalam proses pembuatan penelitian ini peneliti
tidak dapat terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu perkenankanlah
peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd selaku Kepala Program Studi PGSD.
3. Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Kepala Program
Studi PGSD.
4. Brigita Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing I
yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II
yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Dosen-dosen PGSD Sanata Dharma yang ikut berpartisipasi
7. Para validator yang telah berkenan membantu validasi produk.
8. Tri Mulyani, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD N Caturtunggal 3 yang telah
memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk melakukan penelitian di
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Guru SD N Caturtunggal 3 yang telah berkenan membantu peneliti dalam
melakukan analisis kebutuhan
10. Seluruh siswa kelas II SD N Caturtunggal 3 yang telah membantu selama
penelitian berlangsung.
11. Kedua orang tua saya, Wilibrodus Suhidriyo dan Chatarina Sudiyati yang
selalu memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan tanggung
jawab
12. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan dorongan dan nasihat
13. Teman-teman satu paying skripsi pendidikan seks yang saling membantu
dan bertukar pikiran saat mengalami kesulitan
14. Teman-teman PGSD angkatan 2013 dan semua yang pernah berdinamika
selama masa perkuliahan.
15. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk
bantuan dan dukungan.
Peneliti menyadari bahwa pada penelitian ini masih terjadi banyak kekurangan
yang terlihat maupun tidak terlihat. Peneliti mengharapkan saran yang
membangun agar penelitian ini menjadi lebih baik dan berguna bagi yang
membutuhkan. Akhir kata peneliti mengucapkan terimakasih.
Yogyakarta, 18 Juli 2017
Peneliti
Andreas Deni Anggriawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 4
1.5 Definisi Operasional ................................................................. 5
1.6 Spesifikasi Produk yang Dihasilkan ......................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 6
2.1 Kajian Pustaka .......................................................................... 6
2.1.1 Pendidikan ........................................................................... 6
2.1.2 Pendidikan Seks ................................................................... 7
2.1.1.1 Dua Aspek Seksualitas ................................................. 8
2.1.1.1.1 Seks Dalam Arti Sempit .............................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.1.1.2 Seks Dalam Arti Luas .................................................. 8
2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Seks ............................................... 9
2.1.2 Pendidikan Seks Anak Kelas Bawah ................................... 10
2.1.2.1 Karakteristik yang Ditanamkan Kepada Siswa ............ 12
2.1.2.2 Pilar-pilar yang Ditanamkan ......................................... 13
2.1.2.2.1 Rasa Hormat ................................................................ 13
2.1.2.2.2 Tanggung Jawab .......................................................... 15
2.1.3 Buku Cerita Anak ................................................................ 16
2.1.3.1 Hakekat Buku Cerita Anak ........................................... 16
2.1.3.2 Tujuan Buku Cerita Anak ............................................. 17
2.1.3.3 Macam-macam Bentuk Buku Cerita Anak ................... 17
2.1.3.4 Kriteria Buku Cerita Anak yang Baik .......................... 18
2.1.4 Gerakan Literasi Sekolah ..................................................... 19
2.1.5 Penelitian yang Relevan ...................................................... 20
2.1.6 Kerangka Berpikir ............................................................... 24
2.1.7 Pernyataan Penelitian ........................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 26
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 26
3.2 Prosedur Pengembangan ............................................................... 29
3.2.1 Potensi dan Masalah ............................................................ 30
3.2.2 Pengumpulan Data ............................................................... 31
3.2.3 Desain Produk ...................................................................... 31
3.2.4 Validasi Desain .................................................................... 31
3.2.5 Revisi Desain ....................................................................... 32
3.2.6 Uji Coba Produk .................................................................. 32
3.2.7 Revisi Produk ....................................................................... 32
3.3 Setting Penelitian ............................................................................ 32
3.3.1 Tempat Penelitian ................................................................ 33
3.3.2 SubjekPenelitian .................................................................. 33
3.3.2.1Objek Penelitian ............................................................... 33
3.3.2.2Waktu Penelitian .............................................................. 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3.4 Uji Coba Validasi Produk ............................................................. 33
3.4.1 Uji Coba Validasi Oleh Pakar .............................................. 33
3.4.2 Uji Coba Produk .................................................................. 34
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 34
3.5.1 Wawancara .......................................................................... 35
3.5.2 Kuisioner .............................................................................. 35
3.6 Instrumen Penelitian ....................................................................... 36
3.6.1 Wawancara .......................................................................... 36
3.6.2 Kuisioner .............................................................................. 37
3.7 Teknik Analisis Data ...................................................................... 38
3.7.1 Data Kualitatif ..................................................................... 38
3.7.2 Data Kuantitatif ................................................................... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 42
4.1 Analisis Kebutuhan ....................................................................... 42
4.1.1 Hasil Wawancara dan Analisis Kebutuhan .......................... 42
4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ........... 43
4.2 Deskripsi Produk Awal ................................................................. 44
4.2.1 Cover Buku Cerita ............................................................... 44
4.2.2 Bagian-bagian Buku Cerita .................................................. 45
4.2.2.1 Kata Pengantar .............................................................. 45
4.2.2.2 Daftar Isi ....................................................................... 45
4.2.2.3 Tentang Buku................................................................ 45
4.2.2.4 Literasi .......................................................................... 46
4.2.2.5 Isi Buku ......................................................................... 46
4.2.2.6 Refleksi ......................................................................... 46
4.2.2.7 Biodata Penulis ............................................................. 47
4.3 Uji Coba Produk dan Revisi .......................................................... 47
4.3.1 Data Validasi Ahli media dan Revisi Produk ...................... 47
4.3.2 Data Validasi Guru SD dan Revisi Produk .......................... 58
4.4 Data Validasi Uji Coba Lapangan dan Revisi Produk .................. 62
4.5 Kajian Produk Akhir ..................................................................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
4.5.1 Cover Buku Cerita ............................................................... 64
4.5.2 Bagian-bagian Buku Cerita .................................................. 65
4.5.2.1 Kata Pengantar .............................................................. 65
4.5.2.2 Daftar Isi ....................................................................... 65
4.5.2.3 Tentang Buku................................................................ 66
4.5.2.4 Literasi .......................................................................... 66
4.5.2.5 Isi Buku ......................................................................... 66
4.5.2.6 Refleksi ......................................................................... 67
4.5.2.8 Biodata Penulis ............................................................. 67
4.6 Pembahasan ................................................................................... 68
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ......................... 73
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 73
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................ 74
5.3 Saran ......................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 75
BIODATA PENULIS ...................................................................................... 77
LAMPIRAN ..................................................................................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar pertanyaan wawancara .......................................................... 36
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Uji Validasi untuk pakar dan ahli ..................... 37
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuisioner uji validasi untuk siswa ..................................... 38
Tabel 4.1 Wawancara Analisis Kebutuhan ...................................................... 42
Tabel 4.2 Tabel Hasil Validasi Pakar ............................................................... 48
Tabel 4.3 Rumus Persentase Kelayakan Produk .............................................. 49
Tabel 4.4 Hasil revisi ....................................................................................... 50
Tabel 4.5 Hasil revisi ....................................................................................... 51
Tabel 4.6 Hasil revisi ....................................................................................... 52
Tabel 4.7 Hasil revisi ....................................................................................... 53
Tabel 4.8 Hasil revisi ....................................................................................... 54
Tabel 4.9 Hasil revisi ....................................................................................... 55
Tabel 4.10 Hasil revisi ..................................................................................... 56
Tabel 4.11 Hasil revisi ..................................................................................... 67
Tabel 4.12 Hasil revisi ..................................................................................... 68
Tabel 4.13 Hasil Validasi Guru ........................................................................ 59
Tabel 4.14 Komentar Guru Kelas dan Revisi .................................................. 59
Tabel 4.15 Hasil revisi ..................................................................................... 60
Tabel 4.16 Hasil revisi ..................................................................................... 61
Tabel 4.17 Hasil revisi ..................................................................................... 62
Tabel 4.18 Hasil Validasi Subjek Penelitian .................................................... 63
Tabel 4.19 Komentar Subjek Penelitian dan Revisi......................................... 63
Tabel 4.20 Total Skor hasil Validas ................................................................. 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR BAGAN
Gambar 2.1 Literatur Map dan Penelitian yang relevan .................................. 23
Gambar 3.1 Langkah-langkah pengembangan menurut Sugiyono .................. 29
Gambar 3.2 Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti ................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman banyak orang yang berbicara dan
mendengar kata seks. Meskipun sering kita dengar namun tidak sedikit orang
yang masih tabu akan seks. Berawal dari kurangnya pengertian seks maka
diperlukan pengajaran seks melalui pendidikan seks. Pendidikan merupakan suatu
usaha yang digunakan manusia sejak lahir untuk bertahan hidup (Suryabrata,
2004). Pendidikan bertujuan untuk mengubah sikap atau perilaku seseorang untuk
mencapai kedewasaan melalui proses pengajaran (Syarbini 2014:3). Pendewasaan
seseorang didasarkan dengan banyak batasan masalah, salah satunya adalah
pendewasaan dalam konteks seks. Banyak cara dalam penyampaian seks salah
satunya melalui pendidikan yang dapat diartikan sebagai pendidikan seks.
Pendidikan seks sangat berguna bagi siswa karena mengajarkan mengenai
kesehatan reproduksi (Tretsakis 2003:4).
Pendidikan seks dirasakan sangat efektif diajarkan kepada siswa karena
mengajarkan cara menjaga tubuh dengan benar. Berbagai cara menjaga tubuh
dengan benar, salah satunya memiliki rasa hormat dan tanggung jawab. Melewati
rasa hormat dan tanggung jawab yang tertanam kepada siswa secara tidak sengaja
siswa telah membatasi diri terhadap orang lain, menjaga bagian-bagian tubuh
yang seharusnya tidak diperlihatkan kepada orang lain. Dari hal tersebut maka
anak akan memiliki rasa menghormati setiap bagian tubuh antar sesama dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga tubuhnya. Rasa hormat dan
tanggung jawab sangat penting diajarkan kepada anak sejak usia dini karena
dirasa lebih efektif dalam pelaksanaannya.
Pendidikan seks dapat diajarkan melalui berbagai media seperti buku,
internet maupun jurnal. Richardson (2006) juga mengatakan bahwa pendidikan
dapat disampaikan melalui media, salah satunya dapat disampaikan melalui karya
sastra. Sebagai sarana dalam penyampaian pendidikan seks untuk anak SD kelas
bawah karya sastra yang bisa digunakan adalah buku cerita anak karena terdapat
gambar-gambar yang menarik perhatian anak (Christantiowati, 1994). Melalui
buku cerita anak diharapkan anak dapat meneladani sifat tokoh yang terdapat pada
buku cerita anak.
Termuat dalam KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dijelaskan
bahwa pihak KPAI sudah mendesak pemerintah agar dimasukkannya pendidikan
seks dalam kurikulum. Pihak KPAI mempunyai alasan tersendiri untuk mendesak
pemerintah agar pendidikan seks dimasukkan ke dalam kurikulum, yaitu dengan
tujuan anak tidak kebingungan jika sudah menginjak usia pubertas (KPAI.go.id).
Alasan ini diperkuat dengan dikemukannya pendapat Yusuf (2004:84) bahwa
pendidikan seks penting diajarkan kepada anak karena memberikan pemahaman
kepada anak saat akan menginjak usia balik. Jika saat menginjak usia pubertas
anak belum mengerti cara-cara menjaga tubuh, hal dapat mengakibatkan hal yang
fatal yaitu terjadinya tindakan seks yang menyimpang yang berasal dari
kurangnya pengetahuan tentang seks. Terbukti dari data yang dimiliki KPAI
bahwa pelecehan seksual termasuk ke dalam 5 kasus tertinggi yang terjadi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
anak-anak seperti pada tahun 2011 hingga 2015 kasus pornografi dan cybercrime
sendiri telah terjadi 1032 kasus, selain itu dijelaskan juga bahwa pelecehan
seksual terhadap anak mengalami peningkatan sebesar 100 persen dari tahun
2012 hingga 2013.
Dalam pelaksanaan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru
kelas 2 SDN Caturtunggal 3, peneliti mengetahui bahwa pendidikan seks tidak
diajarkan dengan nyata kepada siswa SD. Walaupun itu diajarkan namun hanya
sebagian kecil dari pelajaran IPA. Pendidikan seks sendiri juga diajarkan hanya
pada SD kelas atas(4,5 dan6). Melalui diskusi yang dilakukan peneliti dengan
guru kelas, pendidikan seks juga penting diajarkan kepada siswa SD kelas rendah
agar siswa memiliki dasar mengenal tubuhnya sejak dini, dari hal mengenal
tubuhnya ini diharapkan anak dapat menjaga tubuhnya dari ancaman yang
mungkin saja terjadi.
Dari uraian tersebut maka peneliti menawarkan solusi pembentukan
karakter anak dalam menjaga tubuh melalui pengembangan buku cerita anak. “
Pendidikan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Seks untuk Anak Sekolah
Dasar Kelas Bawah”. Melalui buku cerita anak ini diharapkan dapat menjadi
sumber bagi guru maupun orang tua dalam mengajarkan karakter anak menjaga
tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1. Bagaimana prosedur pengembangan Pendidikan Buku Cerita Anak
Berbasis Pendidikan Seks untuk Anak Sekolah Dasar Kelas Bawah?
1.2.2. Bagaimana kualitas Pendidikan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan
Seks untuk Anak Sekolah Dasar Kelas Bawah?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Menjelaskan proses pengembangan Pendidikan Buku Cerita Anak
Berbasis Pendidikan Seks untuk Anak Sekolah Dasar Kelas Bawah.
1.3.2 Menjelaskan kualitas Pendidikan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan
Seks untuk Anak Sekolah Dasar Kelas Bawah.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi 2, yaitu :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Dari pengembangn buku cerita bergambar ini diharapkan dapat menjadi sumber
referensi baru bagi orang tua maupun guru dalam mengajarkan pendidikan seks.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi siswa
Melalui penelitian diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami
pentingnya menjaga tubuh.
1.4.2.2 Bagi guru
Melalui penelitian dapat digunakan untuk sarana membuka wawasan siswa
tentang pentingnya menjaga tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.4.2.3 Bagi Peneliti
Melalui penelitian diharapkan peneliti dapat menuangkan ide-ide kreatif dan
memperbaiki kesalahan dalam membuat buku cerita anak.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Buku cerita anak
Buku cerita anak merupakan buku cerita yang bercerita tentang fiksi dan
nonfiksi namun ceritanya ditujukan untuk anak-anak.
1.5.2 Pendidikan seks
Pendidikan seks merupakan suatu pendidikan yang mengajarkan seks agar
peserta didik mempunyai wawasan yang lebih luas.
1.5.3 Anak SD Kelas bawah
Anak SD kelas bawah adalah anak SD yang kategori usia masih tergolong
ke dalam usia rendah.
1.6. Spesifikasi Produk
1.6.1 Buku menggunakan ukuran kertas ivory 140
1.6.2 Buku menggunakan sampul dengan kertas ap 22
1.6.3 Isi buku menggunakan kertas dengan ukuran A4
1.6.4 Buku menceritakan tentang cara menjaga tubuh
1.6.5 Buku dilengkapi dengan warna fullcolour
1.6.6 Pemilihan warna pada buku dibuat dengan warna terang untuk menarik
perhatian siswa
1.6.7 Buku dilengkapi dengan kata-kata yang mudah dipahami
1.6.8 Isi cerita dalam buku sederhana seperti dalam kehidupan sehari-har
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “didik”, karena mendapat imbuhan “pe” dan
akhiran “an”, maka dari kata tersebut mendapatkan arti sebagai perbuatan
mendidik. Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendidikan memiliki arti proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya dan pengajaran (Syarbini 2014:3).
Menurut undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Dari definisi ini maka menurut Sudrajat (2014 :4) ada 3 pikiran yang
terkandung di dalam makna pendidikan, yaitu (1) usaha sadar dan terencana, (2)
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif
mengembangkan potensi dirinya, (3) Memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari ketiga pendapat yang telah diuraikan peneliti menyimpulkan bahwa
pendidikan merupakan suatu bimbingan kepada seseorang atau kelompok untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mencapai pola pikir yang dewasa agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya
secara mandiri. Pendidikan meliputi berbagai aspek pendidikan termasuk
pendidikan seks.
2.1.2 Pendidikan Seks
Seks merupakan suatu perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
Seksualitas menyangkut beberapa hal, salah satunya adalah biologis. Dalam aspek
biologis seks dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan organ
reproduksi. Di dalamnya termasuk cara merawat dan menjaga kebersihan organ
vital. Dari kedua dimensi tersebut memberikan identitas peran jenis dan perasaan
terhadap lawan jenis dan cara manusia menjalankan fungsinya sebagai mahluk
hidup (Andika 2010:12). Dapat diartikan pula bahwa pendidikan seks merupakan
suatu pendidikan mengenai kesehatan reproduksi yang penting diberikan di dalam
keluarga maupun sekolah (Andika 2010 :14) . Pendidikan seks merupakan
penjelasan tentang perilaku yang bersifat antonomis, behavior, emosi, kepribadian
pandangan hidup, lingkungan sosial dan nilai-nilai moral yang berlaku dalam
suatu masyarakat.Pendidikan seks merupakan suatu unsur penilaian baik buruk
yang memihak (Tretsakis (2003 :4)
Dari ketiga pendapat di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
pendidikan seks merupakan suatu usaha untuk mengenalkan seks kepada
seseorang atau kelompok yang di dalamnya meliputi tanggung jawab untuk
menjaga tubuh termasuk untuk menjaga organ reproduksi agar sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
fungsinya. Pendidikan Seks juga dapat diartikan sebagai suatu istilah yang
mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan seks.
2.1.2.1 Dua aspek seksualitas
Seksualitas adalah istilah yang mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan
seks. Seks terbagi menjadi dua aspek, yaitu :
2.1.2.1.1 Seks dalam arti sempit
Dalam arti sempit seks dapat diartikan sebagai kelamin. Seks dalam arti
sempit ini sendiri terbagi menjadi lima pengertian , berikut adalah : 1) Alat
kelamin itu sendiri (laki-laki maupun perempuan, 2) Anggota-anggota tubuh dan
ciri badaniah yang dapat meliputi perbedaan suara, bentuk dada, kumis maupun
jakun, 3) Kelenjar-kelenjar atau hormon-hormon yang memengaruhi bekerjanya
alat kelamin, 4) Hubungan kelamin (sanggama, percumbuan), 5) Proses
pembuahan dengan istilah lain sebagai kehamilan dan kelahiran (termasuk
pencegahan kelamin atau sering dikenal dengan istilah lain sebagai KB/ keluarga
berencana)
2.1.2.1.2 Seks dalam arti yang luas
Seks dalam arti luas dapat diartikan sebagai segala hal yang terjadi akibat
dari adanya perbedaan jenis kelamin, diantaranya adalah : 1) Perbedaan tingkah
laku (lembut, kasar, halus dan lain-lain), 2) Perbedaan atribut yang digunakan
(Pakaian, nama dan lain-lain), 3) Perbedaan peran dan pekerjaan, 4) Hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
antara pria dan wanita ( tata karma, pergaulan, percintaan, pacaran, perkawinan
dan lain-lain)
Dari pendapat di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa seks
terbagi menjadi dua yaitu seks dalam arti sempit yang meliputi bentuk badaniah
dari laki-laki dan perempuan. Seks dalam arti sempit lebih menjelaskan tentang
perbedaan bagian tubuh yang terdapat pada laki-laki dan perempuan. Seks dalam
arti yang luas adalah segala hal yang terjadi akibat perbedaan jenis seperti
pergaulan dan atribut yang digunakan untuk menunjukkan identitas sebuah laki-
laki atau perempuan. Seks dalam arti luas ini lebih menjelaskan porsi tentang
perbedaan pola hidup yang dialami antara laki-laki dan perempuan.
2.1.2.2 Tujuan Pendidikan seks
Pendidikan seks diajarkan dengan tujuan untuk memperkenalkan jenis
kelamin dan cara menjaganya, baik dari jenis kelamin, kesehatan dan cara
menjaganya (Andika 2010:13). Dikatakan juga bahwa pendidikan seks bertujuan
untuk memberikan pengertian yang wajar mengenai pendewasaan kepada dirinya,
baik secara fisik maupun emosional yang berhubungan dengan seksualitas. Dari
sikap pendewasaan diri ini diharapkan dapat membangun sikap positif, sehat dan
obyektif dalam perkembangan seksual dengan segala manifestasinya (Alex
1991:84) .Pendapat lain yang mendukung kedua pendapat di atas adalah pendapat
dari Matono (dalam Miqdad 1997 :11) yang mengutip dari pendapat Kir Kendall
bahwa pendidikan seks memiliki tujuan: (1) Membentuk pengertian perbedaan
antara laki-laki dan perempuan tentang tanggung jawab sebagai anggota keluarga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pekerjaan, masyarakat maupun kebudayaan, (2) membentuk peranan pengertian
seks di dalam kehidupan bermasyarakat dan berkeluarga, (3) Mengembangkan
pengertian terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan fungsi dan peranan dari
seksualitas, (4) membantu siswa dalam mengembangkan kepribadian dirinya
untuk mengambil keputusan yang bertanggungjawab, misalnya jodoh, hidup
berkeluarga maupun tindak kesusilaan dalam seks.
Dari ketiga pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
pendidikan seks memiliki tujuan untuk memberikan suatu pola pikir atau
pengertian kepada seseorang maupun kelompok mengenai berbagai hal tentang
seks. Tujuan pendidikan seks sendiri dapat dikatakan untuk meminimalisir
pengertian maupun tindakan seks yang menyimpang dari aturan maupun norma
yang ada di dalam masyarakat.
2.1.3 Pendidikan anak kelas bawah
Pada anak usia kelas bawah sendiri perlu diajarkan tentang adab dan
tanggung jawab diri (Hidayatullah 2010: 32). Pada tahap ini adab (kejujuran)
mengajarkan tentang perbuatan mengenal yang benar dan yang salah, yang baik
dan yang buruk, yang diperbolehkan dan yang dilarang. Pendidikan anak kelas
bawah tentang adab ini sendiri juga harus dilakukan sedini mungkin karena
kejujuran merupakan kunci utama dalam kehidupan. Tahap yang kedua adalah
tanggung jawan diri.Tanggung jawab diri diajarkan kepada anak bertujuan agar
anak dapat memposisikan diri dalam melaksanakan tanggung jawab pada tirinya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
yang berarti bahwa anak mulai diminta uuntuk membina dirinya sendiri, anak
mulai dididik untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban dirinya sendiri.
Usia anak kelas bawah dengan umur 6-10 tahun memiliki ciri-ciri yang
meliputi (1) adanya korelasi postitif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan
prestasi, (2) sikap tunduk pada peraturan, (3) adanya kecenderungan yang memuji
diri sendiri, (4) membandingkan diri sendiri dengan anak lain dan (5) ketika
mendapatkan suatu persoalan dan persoalan itu tidak selesai maka persoalan
tersebut dianggap tidak penting (Yudhawati :2008).
Nurgiyantoro (2005 : 52) mengemukakan bahwa anak SD usia kelas
bawah yang berusia 7-11 tahun termasuk ke dalam tahap operasional konkret.
Pada tahap ini anak sudah mulai memahami logika secara stabil. Adapun
karakteristik anak pada tahap ini yaitu (1) Anak dapat membedakan suatu objek
sederhana misalnya bentuk hewan dan warna, (2) Anak dapat mengurutkan suatu
objek dengan benar seperti ukuran benda, urutan angka dan abjad huruf, (3) anak
dapat mengembangkan imajinasi ke masa depan maupun ke masa lampau, melalui
imajinasi ini anak dapat mengidentifikasi suatu objek atau masalah melalui sebuah
sudut pandang yang berbeda, (4) anak dapat mengemukakan pendapat dan
memecahkan masalah-masalah sederhana. Pada tahap keempat anak sudah bisa
mengemukakan ide-ide layaknya orang dewasa namun masih terbatas dikarenakan
anak masih berpikir pada sesuatu yang konkret.
Nurhayati (2011) anak-anak SD kelas bawah dengan rentang kelas I-III
memiliki ciri-ciri yang meliputi (1) Sudah dapat mengklarifikasikan angka dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
bilangan, (2) mulai mengingat pengamanan dan pengetahuan yang telah anak
peroleh dan (3) mulai dapat berpikir dengan logika dan masih terbatas pada objek
konkret.
Dari ketiga pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa anak
usia kelas bawah (6 tahun -10 tahun) memiliki ciri-ciri sebagai berikut (1) lebih
tertarik dengan objek yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, (2) Memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi dan imajinatif namun masih terbatas dengan kehidupan
sehari-hari dan (3) mampu mengemukakan ide-ide dan mampu berpikir
berdasarkan logika dengan objek yang konkret. Dari hal inilah alasan peneliti
membuat buku cerita anak tentang pendidikan seks diajarkan untuk anak kelas
bawah, peneliti berharap agar sejak dini anak sudah mulai mengenal
seksualitas.Pengenalan seksualitas sejak dini ini sendiri juga penting karena untuk
mencegah pemahaman anak yang salah tentang seks. Jika sejak dini anak sudah
mengenal seksualitas diharapkan juga anak dapat menjaga tubuhnya dengan cara
yang benar.
2.1.3.1 Karakteristik yang ditanamkan kepada siswa
Karakter merupakan nilai yang diwujudkan dalam suatu perilaku anak
(Kusuma 2011:11). Pendapat lain mengungkapkan bahwa karakter merupakan
suatu cara berpikir yang menjadi suatu ciri khas tiap individu untuk hidup dan
bekerja sama yang dilakukan baik dalam suatu keluarga, masyarakat, bangsa atau
negara (Kurniawan 2013 : 28). Pendapat ketiga dari Zuchdi (2012:16-17)
mengungkapkan bahwa karakter merupakan suatu nilai-nilai perilaku manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
yang universal yang meliputi hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama
manusia maupun ligkungan yang terwujud dalam suatu pikiran, perkataan dan
perilaku sehari-hari berdasarkan norma, hokum, tata karma, budaya dan adat
istiadat.
Dari ketiga pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa karakter
merupakan suatu sikap dan perilaku seseorang yang mempunyai maupun
perbedaan dengan orang lain. Karakter yang tertanam pada diri seseorang akan
tercermin dalam suatu pikiran, perkataan dan perilaku.
2.1.3.2 Pilar-pilar karakter yang ditanamkan
Character Counts merupakan suatu pendekatan pendidikan karakter yang
dikembangkan oleh Jonsepshon Institute of Ethics pada tahun 1993. Berdasarkan
“The Six Pillars of Character” (Josephson Institude, 2012 :3) , Character Counts
mengeluarkan enam jenis karakter yang meliputi (1) Amanah, (2) Rasa Hormat,
(3) Tanggung jawab, (4) Keadilan, (5) Kepedulian, (6) Nasionalis.
Dari enam karakter di atas, peneliti memilih dua karakter yang akan
ditanamkan kepada siswa mealui buku cerita bergambar tersebut. Dua karakter
tersebut meliputi :
a) Rasa Hormat
Rasa hormat adalah suatu sikap penghargaan, kekaguman atau
penghormatan kepada pihak lain. Rasa hormat sangat penting dilakukan
pada kehidupan sehari-hari. Melalui rasa hormat, anak-anak bisa diajarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
cara menghormati pihak lain seperti orang tua, guru dan teman. Selain itu
melalui rasa hormat juga diajarkan menaati peraturan, budaya maupun
tradisi yang dianut oleh masyarakat. Karakter rasa hormat sendiri meliputi
beberapa hal seperti ; a) memperlakukan orang lain dengan hormat yang
dapat diartikan dapat menghormati orang lain seperti menghormati diri
sendiri, b) memiliki rasa toleransi atas berbagai perbedaan yang dapat
diartikan dapat terbuka dan menerima perbedaan yang ada di lingkungan
sekitar, c) menggunakan bahasa dan perlakuan yang santun yang dapat
diartikan dapat menempatkan cara berkomunikasi yang baik dengan orang
lain, d) menjaga dan memerhatikan orang lain yang dapat diartikan peduli
terhadap orang-orang yang ada di sekitar, baik keluarga maupun teman, e)
tidak mengancam, memukul dan menyakiti siapapun yang dapat diartikan
tidak membahayakan dan merugikan keselamatan orang lain yang ada di
sekitar, f) menjaga kedamaian dan menghindari rasa marah yang dapat
diartikan menjaga kedamain antar sesama, dan g) tidak menghina orang
lain karena tidak setuju atau sependapat dengan pandangannya yang
berarti dapat menghargai perbedaan yang ada dengan cara tidak egois
dengan pendapat sendiri.
Salah satu karakter yang ditanamkan dalam buku cerita adalah rasa hormat.
Melalui buku cerita anak tentang pendidikan seks ini anak diajarkan untuk
menghormati diri sendiri dan orang lain. Menghormati diri sendiri bisa dengan
cara menjaga tubuh dari pihak luar, mandi untuk menghindari tubuh dari kuman-
kuman, menyayangi diri kita sendiri. Sedangkan menghormati orang lain bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dilakukan dengan cara tidak menghina orang lain, tidak memegang bagian
terlarang dari orang lain, memperlakukan dan menyayangi orang lain seperti
memperlakukan diri sendiri.
a) Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan suatu tugas atau kewajiban dalam
melakukan dan melaksanakan tugas dengan penuh kepuasan yang harus
dipenuhi oleh seseorang dan memiliki konsekuen terhadap kegagalan
seseorang tersebut yang dapat diartikan bahwa tanggung jawab berarti
dapat dipertanggungjawabkan. Karakter tanggung jawab yang dapat
ditanamkan meliputi beberapa hal sebagai berikut; a) melakukan sesuatu
yang seharusnya dilakukan atau dengan kata lain menyelesaikan
kewajiban, b) selalu menunjukkan ketekunan, kerajinan, dan terus
berusaha dengan kata lain menyelesaikan kewajiban yang ada dengan
sepenuh hati dan pantang menyerah, c) selalu melakukan yang terbaik
untuk dirinya dan orang lain, d) selalu disiplin dan mengontrol diri dalam
keadaan apapun / dapat mengelola hati dan pikiran dan tepat dalam
menempatkan diri pada berbagai situasi, e) selalu mengkaji, menelaah dan
berpikir sebelum bertindak / memikirkan kembali tindakan yang akan
diperbuat, f) mempertimbangkan dan memperhitungkan semua
konsekuensi dari perbuatan hal ini dilakukan untuk meminimalisir
kesalahan yang dapat terjadi yang dapat merugikan diri sendiri maupun
orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Karakter kedua yang ditanamkan dari buku cerita anak tentang pendidikan
seks ini adalah tanggung jawab. Melalui tanggung jawab ini diharapkan anak
dapat mengerti apa arti dari tanggung jawab itu sendiri, dapat memikirkan
berbagai risiko dan konsekuensi dari perbuatan yang telah diperbuat dan dapat
mempertanggungjawabkan keselamatan dirinya sendiri dalam konteks menjaga
tubuh.
2.1.4 Buku cerita anak
Buku cerita anak akan membahas beberapa hal yang menjadi penopang
buku cerita anak. Beberapa hal tersebut meliputi hakekat buku cerita anak, tujuan
buku cerita anak dan berbagai macam buku cerita anak.
2.1.4.1 Hakekat buku cerita anak
Cerita anak adalah suatu cerita yang ditujukan untuk anak-anak dan bukan
merupakan cerita tentang anak (Hardjana, 2006:2). Tokoh yang ada di dalam buku
cerita anak tidak harus terdiri dari anak, namun siapa saja dapat menjadi tokoh
dalam sebuah cerita tersebut.Sama dengan pendapat tersebut, buku cerita anak
yang ditulis dari pengalaman sehari-hari harus ditulis dengan menggunakan sudut
pandang sebagai anak, dan jika cerita tersebut merupakan suatu gambaran dari
kehidupan sehari-hari maka juga harus ditulis dari sudut pandang anak
(Kurniawan, 2013:18). Dari kedua pendapat di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa buku cerita anak merupakan suatu cerita dari pengalaman dan gambaran
sehari-hari yang ditujukan untuk anak dan harus ditulis dengan sudut pandang
anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2.1.4.2 Tujuan Buku Cerita Anak
Raines (2002:vii) buku cerita anak yang dibuat oleh peneliti memiliki
tujuan yang berguna untuk anak-anak. Tujuan dari buku cerita anak tersebut
antara lain (a) Melalui buku cerita diharapkan dapat membuat anak terinspirasi,
(b) Membantu anak dalam perkembangan apresiasi dan kultural, (c)
Meningkatkan dan memperluas pengetahuan anak, (d) Memberikan kesenangan
bagi anak, (e) Mengembangkan imajinasi anak dan (f) dapat dijadikan motivasi
bagi anak.
Dari pendapat diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa buku cerita anak
adalah media yang ditujukan kepada anak yang berfungsi untuk memenuhi rasa
ingin tahu dari anak. Terdapat pula beberapa tujuan dibuatnya buku cerita anak
diantaranya adalah buku cerita anak dapat dijadikan sebuah inspirasi bagi anak,
cerita dapat menumbuhkan apresiasi kultural, cerita dapat memperluas
pengetahuan anak dan cerita tersebut dapat memberikan ketenangan dalam diri
anak.
2.1.4.3 Macam-macam bentuk buku cerita anak
Buku cerita terbagi menjadi dua, yaitu cerita fiksi dan cerita
nonfiksi.Dalam menulis buku cerita anak dapat dengan bentuk buku cerita
pendek, novelette dan novel. Kata fiksi berasal dari bahasa Inggris Fiction yang
dapat diartikan membentuk, membuat dan menciptakan (Tarian dalam Hardjana,
2006:4). Cerita fiksi sendiri dapat diartikan sebagai cerita khayalan atau rekaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Hal ini dikarenakan cerita fiksi ditulis dari hal yang tidak ada dan sengaja dibuat,
dibentuk dan diciptakan menjadi ada.
Bentuk yang kedua adalah cerita nonfiksi yang merupakan lawan dari
cerita fiksi. Dapat diartikan cerita nonfiksi adalah cerita yang sesuai dengan
kenyataan . Cerita nonfikiksi dibuat untuk menuliskan suatu sejarah, biografi
cerita perjalanan yang berguna untuk menciptakan kembali cerita secara aktual
(Hardjana, 2006:5).Dari kedua pendapat tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
cerita terbagi kedalam 2 bentuk, yaitu cerita fiksi yang merupakan cerita yang
tidak mungkin terjadi namun dibuat dan diadakan, sedangkan cerita nonfiksi
sendiri merupakan cerita yang menceritakan tentang sejarah yang ditulis kembali
untuk disajikan secara aktual.
2.1.4.4 Kriteria Buku Cerita Anak yang Baik
Buku cerita anak semakin lama mudah ditemui di took-toko buku. Peran
serta orang tua maupun guru sangat penting dalam mengarahkan buku cerita yang
akan dibaca oleh anak. Buku cerita yang baik akan mengajarkan nilai-nilai positif
yang dapat diteladani oleh anak. Seperti yang dikatakan Christantiowati (1994)
buku cerita anak yang baik adalah buku cerita anak yang (1) dapat memberikan
nilai positif untuk pembancanya, (2) Disampaikan dengan bahasa yang mudah
dipahami, (3) Gaya penulisan tidak heboh, (4) Menggunakan EYD yang baik.
Diungkapkan juga oleh Nurgiyantoro (2005: 210) bahwa buku cerita anak
yang baik mempunyai karakteristik seperti (1) materi yang terdapat pada buku
mudah dipahami anak, (2) Menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dipahami oleh anak, (3) Mempertimbangkan bahasa sesuai dengan kelas yang
akan dituju dan (4) memberikan pengetahuan atau bahasa baru bagi anak. Hal
serupa juga diungkapkan Mansoor (1994) bahwa buku cerita anak yang baik
memiliki beberapa criteria seperti (1) Isinya mudah untuk dipahami, (2)
Menggunakan pemilihan kata yang tepat, (3) Buku memikat pembacanya
sehingga pembaca akan membacanya sampai akhir, (4) Rancangan halaman
tertata dengan baik, (5) tulisan yang ada dalam cerita tidak membosankan bagi
pembacanya dan (6) Judul memberikan kesan pertama yang memikat
pembacanya.
Dari ketiga pendapat diatas dapat peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwa buku cerita anak yang baik mempunyai criteria (1) memberikan kesan
postitif bagi pembacanya, (2) bahasa yang digunakan tidak membosankan dan
sesuai dengan usia anak yang dituju dan (3) isi dari buku mudah untuk dipahami.
2.1.5 Gerakan Literasi Sekolah
Gerakan literasi sekolah merupakan suatu gerakan pemerintah yang
berupaya untuk menumbuhkan budi pekerti siswa yang luhur. Gerakan literasi
sekolah atau GLS bertujuan agar anak mempunyai kebiasaan membaca dan
menulis.Kebiasaan membaca dan menulis juga memiliki suatu tujuan agar
tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Dalam Peraturan Menteri pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 dijelaskan bahwa gerakan literasi sekolah
merupakan suatu kegiatan membaca 15 menit membaca buku nonpelajaran
sebelum waktu pelajaran dimulai. Dari kegiatan membaca buku nonpelajaran ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
diharapkan dapat meningkatkan minat membaca peserta didik.
(Dikdas.Kemendikbud. Go.id)
Adapun prinsip-prinsip yang ada dalam GLS atau gerakan literasi sekolah,
tersebut meliputi (Dikdas.Kemendikbud. Go. Id) ; a) GLS harus sesuai dengan
perkembangan tahapan usia peserta didik, b) dilakukan dengan seimbang antara
teks dengan kebutuhan dari peserta didik, c) berlangsung secara berkaitan satu
sama lain dan holistik pada semua kurikulum, d) Literasi dilakukan secara
berkesinambungan, e) meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi dan f)
mempertimbangkan keberagaman.
2.1.6 Penelitian yang relevan
Penelitian yang berkaitan dengan buku cerita anak dalam konteks
pendidikan seks masih sangat terbatas untuk dijadikan sumber penelitian yang
relevan. Berikut merupakan hasil penelitian yang relevan :
Penelitian yang pertama dilakukan oleh Mustika Dewi (2015) melakukan
penelitian dengan judul Meningkatkan Pengetahuan Pendidikan Seks Melalui
Layanan Informasi Pada Siswa kelas VI Madrasah Iptidaiyah Negeri Sumurejo
Kota Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilakukan karena masih
rendahnya tingkat pengetahuan anak tentang pendidikan seks. Dari masalah inilah
peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tersebut. Melalui layanan informasi
diharapkan pengetahuan siswa dapat meningkat khususnya dalam pengetahuan
pendidikan seks. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pengetahuan siswa setelah mendapatkan informasi meningkat, dari kategori
rendah 39% meningkat menjadi kategori tinggi 75%.
Penelitian yang kedua berjudul “Pengembangan buku cerita untuk
menanamkan karakter mandiri dan peduli lingkungan siswa Sekolah Dasar kelas
rendah”. Pada penelitian ini dilakukan oleh Deta Dian Nugroho ini meneliti
tentang potensi dan masalah yang terkait dengan pendidikan karakter. Berawal
dari masalah ini maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan cara
mengembangkan produk buku cerita anak yang bertujuan untuk menjelaskan
proses penyusunan dan mendiskripsikan kualitas buku cerita anak untuk
menanamkan karakter mandiri dan peduli lingkungan pada siswa kelas bawah.
Jenis penelitian yang digunakan adalah (Research and Development atau
R&D).Melalui jenis penelitian ini maka menghasilkan produk yang berupa buku
cerita anak yang menanamkan karakter mandiri. Pada proses pengembangan ini
menanamkan enam langkah proses pengembangan menurut Sugiyono yang sudah
dimodifikasi dengan langkah Borg dan Gall yaitu (1) potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6)
uji coba produk. Produk buku cerita anak ini telah divalidasi dan memperoleh
hasil validasi sebesar 4,5 dengan kategori sangat baik sehingga layak digunakan
pada tahap uji coba. Uji coba dilakukan kepada lima siswa untuk mengetahui
kualitas dari produk cerita tersebut. Hasil dari uji coba tersebut diketahui semua
siswa menyukai buku cerita tersebut dan setelah siswa membaca buku cerita
tersebut siswa kan menanamkan sifat cinta lingkungan pada kehidupan sehari-
hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Penelitian ketiga membahas tentang “Pengembangan prototype buku cerita
anak tentang tradisi nyadran dalam konteks pendidikan karakter
kebangsaan”.Penelitian ini dilakukan oleh Andro Kurniawan Rakasiwi. Masalah
dari penelitian ini diketahui dari kuisioner yang dibagikan kepada 20 siswa dan
mendapatkan data 78% anak tidak mengetahui tatacara pelaksanaan nyadran dan
82% siswa memerlukan buku yang berisi informasi tentang nyadran. Dari masalah
yang didapatkan penulis diatas maka peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian pengembangan untuk menyusun prototype buku cerita anak tentang
nyadran dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan. Pengembangan buku
cerita anak ini sama seperti dua penelitian di atas yaitu menggunakan metode
(Research and Development atau R&D) dan menggunakan enam langkah yang
meliputi (1) potensi masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) revisi desain dan (6) uji coba produk. Tujuan dari penelitian
ini adalah mengembangkan prototype buku cerita anak yang berisi tentang tata
cara upacara nyadran. Dari hasil validasi kepada validator didapatkan skor 3,3
dengan kategori sangat baik sehingga layak untuk diuji coba. Uji coba dilakukan
kepada 10 siswa yang berumur 9-10 tahun dan didapatkan hasil 95,6% siswa
mengerti tentang tata upacara nyadran yang mengandung nilai kebangsaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Berdasarkan ketiga penelitian yang telah diuraikan, maka peneliti
membuat bagan seperti berikut:
Tabel 2.1 Literature Map dan penelitian yang relevan
Bagan diatas menunjukkan bahwa telah terdapat penelitian mengenai
buku cerita anak. Terdapat juga penelitian yang mengenai pendidikan seks.
Berdasarkan penelitian diatas belum terdapat penelitian yang membahas buku
cerita anak berbasis pendidikan seks untuk anak SD kelas bawah, maka dari itu
peneliti membuat buku cerita anak berbasis pendidikan seks khususnya untuk
anak SD kelas bawah.
Penelitian II
Deta Dian Nugroho
Penelitian III
Andro Kurniawan Rakasiwi
Penelitian I
Mustika Dewi
Meningkatkan Pengetahuan Pendidikan
Seks Melalui Layanan Informasi Pada
Siswa Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Sumurrejo Kota Semarang Tahun
Ajaran2015/2016
Pengembangan prototype buku
cerita anak tentang tradisi nyadran
dalam konteks pendidikan karakter
kebangsaan
Pengembangan buku cerita untuk
menanamkan karakter mandiri dan peduli
lingkungan siswa sekolah dasar kelas
rendah
Perlunya menanamkan karakter peduli
lingkungan kepada siswa kelas rendah
untuk menumbuhkan kepedulian
terhadap lingkungan sejak dini
Perlunya buku cerita anak sebagi
sarana yang menarik perhatian siswa
untuk mempelajari dan mengetahui
traisi nyadran
Melalui informasi dapat meningkatkan
pengetahuan siswa mengenai
pengetahuan seks
Pengembangan buku cerita anak berbasis pendidikan seks
untuk anak sd kelas bawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.1.7 Kerangka Berpikir
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas II
SDN Caturtunggal 3 mendapatkan hasil kurangnya pemahaman yang dimiliki
oleh siswa kelas bawah tentang cara menjaga tubuh. Berawal dari kurangnya
pengertian siswa khususnya siswa kelas bawah yang mengerti tentang cara
menjaga tubuh, peneliti terdorong untuk membuat sebuah buku cerita anak yang
bertemakan dasar menjaga tubuh yang baik dan benar. Buku cerita anak yang
dibuat oleh peneliti berisikan bagian tubuh yang harus dilindungi dan tips untuk
memilih tempat kamar mandi umum yang dinilai aman dari tindak kejahatan.
Buku cerita anak yang dibuat oleh peneliti juga dilengkapi dengan warna, gambar
yang menarik, selain itu kata-kata yang digunakan oleh peneliti juga termasuk
dalam kata-kata sederhana yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai
dengan hakekat buku cerita anak yang ditujukan untuk anak-anak
(Hardjana,2006:2), hal ini bertujuan agar siswa lebir tertarik dalam mempelajari
buku cerita anak ini karena dengan gambar yang menarik siswa kelas bawah lebih
tertarik untuk melihat dan mempelajari isi dari buku tersebut.
Dari keprihatinan di atas maka peneliti akan mengembangkan penelitian
yang berjudul “Pengembangan buku cerita anak berbasis pendidikan seks untuk
siswa kelas bawah” agar dapat digunakan oleh peneliti untuk memberikan
pengertian tentang menjaga tubuh. Dibuat dengan 17 lembar dengan tips cara
menjaga tubuh diharapkan produk buku cerita anak tentang pendidikan seks ini
dapat memberikan pemahaman bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.1.8 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan diatas maka dapat ditarik
kesimpulan pertanyaan sebagai berikut :
2.1.8.1 Bagaimanakah kualitas buku cerita anak berbasis pendidikan seks untuk
anak SD kelas bawah?
2.1.8.2 Bagaimanakah pengembangan buku cerita anak berbasis pendidikan seks
untuk anak SD kelas bawah?
2.1.8.3 Bagaimanakah tindak lanjut yang dilakukan dari validasi yang diperoleh
dari pakar ahli dan guru untuk buku cerita anak berbasis pendidikan seks
untuk anak SD kelas bawah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian dan
pengembangan atau Research and Development (RnD). Metode penelitian dan
pengembangan Research and Development adalah penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan suatu produk dan menguji keefektifan produk tersebut.
Prosedur pengembangan pada penelitian ini menggunakan prosedur R&D
Research and Development menurut Sugiyono (Sugiyono 2015: 297). Prosedur
pengembangan menurut Sugiyono menggunakan 10 tahap yang meliputi :
3.1.1 Potensi dan masalah
Penelitian ditulis berdasarkan potensi dan masalah.Potensi adalah segala
sesuatu yang didayagunakan dan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan Masalah
adalah penyimpangan yang diharapkan dengan yang terjadi.Data tentang potensi
dan masalah ini tidak harus dicari sendiri, namun dapat berdasarkan laporan
penelitian orang lain, laporan kegiatan maupun dokumentasi sehingga data tetap
up to date.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3.1.2 Pengumpulan data
Setelah potensi dan masalah sudah diketahui dengan pasti, maka peneliti perlu
menggunakan suatu metode tertentu, tergantung dari masalah dan tujuan yang
ingin dicapai.
3.1.3.1 Desain Produk
Desain produk adalah suatu langkah untuk merancang sebuah produk yang
akan dihasilkan. Desain produk ini masih bersifat hipotesis karena belum
melewati pengujian untuk melihat keefektifan dari produk ini, sehingga pengujian
masih diperlukan pengujian untuk melihat kualitas produk tersebut.
3.1.4 Validasi Desain
Validasi desain merupakan kegiatan untuk menilai rancangan suatu
produk.Validasi desain masih dikatakan rasiaonal karena masih berdasarkan
pemikiran rasional dan belum sesuai dengan fakta di lapangan.Validasi desain ini
dapat dilakukan dengan menghadirkan beberapa ahli atau pakar untuk menilai
produk yang sedang dirancang tersebut.
3.1.5 Perbaikan desain
Setelah dilakukan validasi desain oleh beberapa ahli atau pakar maka
diketahui kelemahan yang masih ada pada produk tersebut.Oleh karena itu,
dilakukan perbaikan terhadap kelemahan pada produk yang sedang dibuat
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3.1.6 Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan setelah peneliti dapat menghasilkan suatu
barang atau produk tertentu.Tahap ini dilakukan untuk membandingkan
evektivitas dan efesiensi produk yang telah dihasilkan.
3.1.7 Revisi Produk
Revisi produk dilakukan setelah dilakukan uji coba produk.Revisi produk
dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada produk
tersebut. Revisi akan terus dilakukan agar kelemahan yang ada pada produk
tersebut hilang.
3.1.8 Uji Coba Pemakaian
Setelah pengujian pada produk berhasil maka selanjutnya diterapkan untuk
ruang lingkup nyata yang luas.Dalam operasi kerja produk tersebut tetap harus
dinilai kekurangan atau hambatan yang ditemui untuk memperbaiki produk
tersebut lebih lanjut.
3.1.9 Revisi Produk
Revisi produk dilakukan apabila dalam kondisi nyata masih terdapat
kekurangan pada produk.Diperlukan adanya evaluasi untuk mengetahui
kelemahan yang ada, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan pembuatan
produk yang baru.
3.1.10 Pembuatan Produk Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan
dan telah diuji coba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal.
Gambar 3.1 Langkah-langkah pengembangan menurut Sugiyono
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian pengembangan menurut Sugiyono
Berdasarkan langkah pengembangan Sugiyono penelitian berhenti sampai
langkah yang ketujuh agar sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Alasan
pertama yang melandasi penelitian hanya sampai langkah yang ketujuh karena
pengembangan produk hanya dilakukan sampai uji terbatas yaitu untuk 10 siswa
kelas II SDN Caturtunggal 3 dan alasan kedua karena pada tahap pembuatan
produk masal memerlukan biaya yang tidak sedikit.
3.2 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
penelitian pengembangan menurut Sugiyono yang memiliki sepuluh
Potensi dan
Masalah
Produk Masal Revisi Produk
Revisi Desain
Validasi
Desain
Uji Coba
Produk
Desain Produk
Revisi Produk Uji Coba
Pemakaian
Pengumpulan
Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
langkah.Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam
mengembangkan produk buku cerita anak berbasis pendidikan seks untuk kelas
bawah maka peneliti mengurangi langkah-langkah tersebut hanya sampai tujuh
langkah agar sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
Berikut langkah-langkah penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti :
Gambar 3.2 prosedur pengembangan yang digunakan oleh peneliti
3.2.3 Potensi dan Masalah
Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah yang terjadi sehingga
peneliti melakukan analisis kebutuhan berupa wawancara kepada guru kelas. Dari
wawancara yang dilakukan kepada Ibu UJ yang merupakan guru kelas II SDN
Caturtunggal 3 peneliti mendapatkan informasi bahwa anak SD kelas , khususnya
kelas 2 masih sangat asing dengan seksualitas. Anak kelas II belum mengerti
Langkah1
Wawancara diperlukan untuk
mengetahui analisis kebutuhan
Langkah 2
Mengumpulkan berbagai data
untuk membuat desain produk
Langkah 3
Membuat desain produk buku
cerita anak
Langkah 6
Revisi Produk untuk
memperbaiki kesalahan setelah
uji coba produk
Langkah 5
Uji Coba pemakaian
Langkah 4
Validasi desain pakar ahli dan
guru untuk mengetahui
kekurangan produk
Langkah 7
Uji coba produk dilakukan
kembali untuk mengetahui
kelayakan produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
cara-cara dasar menjaga tubuh. Hal ini diakibatkan kurangnya buku pegangan
guru tentang pendidikan seks dan kurangnya sosialisasi yang membahas seks.
3.2.2 Pengumpulan data
Dari hasil wawancara peneliti kepada guru kelas maka peneliti menggunakan
hasil wawancara ini sebagai landasan untuk membuat produk buku cerita anak
berbasis pendidikan seks. Selain dari hasil wawancara peneliti juga mencari dari
berbagai sumber seperti buku pendidikan seks maupun internet untuk
mengumpulkan data dalam melandasi pembuatan buku cerita anak berbasis
pendidikan seks tersebut.
3.2.3 Desain produk
Pembuatan produk dilakukan mulai dari rancangan alur buku cerita yang
sesuai untuk anak SD kelas II. Dari alur buku cerita maka dibuatlah gambar yang
sesuai dengan alur cerita. Dalam setiap halaman terdapat gambar dan sedikit cerita
agar mudah dimengerti.Warna yang dipilih dalam buku cerita anak ini juga
sengaja dibuat dengan fullcolour dengan warna cerah agar anak tertarik. Buku
cerita anak berbasis pendidikan seks ini menggunakan material kertas ivory untuk
sampul dan untuk isi ap 140.
3.2.4 Validasi Desain
Setelah buku cerita anak berbasis pendidikan seks yang sudah dicetak
kemudian divalidasi oleh pakar ahli dan guru kelas II SD N Caturtunggal 3. Dari
validasi yang dilakukan maka peneliti dapat mengetahui kekurangan buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
anak tersebut seperti gambar halaman, gambar yang terlalu fullgar bagi siswa
kelas II, kesalahan penulisan dan belum adanya cover belakang.
3.2.5 Revisi Desain
Setelah mengetahui kekurangan buku, langkah selanjutnya adalah
memperbaiki kekurangan yang didapat dari hasil validasi yang dilakukan oleh ahli
dan guru kelas II.Setelah revisi yang dilakukan selesai, maka buku siap dicetak
untuk diuji coba kembali.
3.2.6 Uji Coba Produk
Buku yang sudah direvisi selanjutnya dicetak dan diujikan kepada 10 siswa
SDN Caturtunggal 3. Siswa dipilih secara acak dan masing-masing berjumlah
lima siswa laki-laki dan lima siswa perempuan. Setelah uji coba selesai siswa
memberikan penilaiannya terhadap buku cerita sudah baik atau belum.
3.2.7 Revisi Produk
Revisi produk merupakan langkah yang terakhir.Hasil kuisioner yang
dibagikan kepada siswa bisa menjadi masukan bagi peneliti untuk mengurangi
kesalahan yang ada dalam membuat buku cerita anak.
3.3 Setting Penelitian
Setting penelitian membahas tentang tempat penelitian, subjek penelitian dan
objek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3.3.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD N Caturtunggal 3 yang beralamat di Jalan
Kaliurang, Caturtunggal, Depok, Sleman. Penelitian dilakukan dimulai dengan
wawancara kepada guru yang selanjutnya diikuti dengan penyebaran kuisioner
yang dibagikan kepada 10 siswa kelas 2 di SD N Caturtunggal 3.
3.3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sepuluh siswa kelas II SDN Caturtunggal 3 yang terbagi
menjadi lima siswa perempuan dan lima siswa laki-laki. Siswa dipilih secara acak
oleh guru kelas.
3.3.2.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan buku cerita anak berbasis
pendidikan seks untuk siswa SD kelas II dalam konteks menjaga tubuh.
3.3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian yang dilakukan dari langkah wawancara hingga revisi produk
dilakukan pada bulan Januari 2017 sampai Febuari 2017.
3.4 Uji Validasi Produk
3.4.1 Uji validasi Produk oleh pakar
Validasi pada produk buku cerita anak berbasis buku pendidikan seks ini
dilakukan oleh pakar ahli dan guru kelas II SD. Validasi produk ini dilakukan
untuk menindaklanjuti produk buku cerita anak yang telah dibuat.Validasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dilakukan oleh pakar ahli dan guru kelas II mendapatkan hasil berupa penilaian
secara kuantitatif terhadap kualitas buku cerita anak.Hasil validasi yang telah
didapatkan menjadi dasar untuk memperbaiki kesalahan dalam buku cerita anak
agar layak digunakan dalam uji coba produk.
3.4.2 Uji Coba Produk
Pada langkah uji coba produk, buku cerita anak yang telah divalidasi oleh
pakar ahli dan guru kelas II maka dilakukan uji coba terbatas kepada lima siswa
laki-laki dan lima siswa perempuan kelas II SD N Caturtunggal 3. Uji coba
produk ini dilakukan dengan cara siswa melihat dan membaca produk buku
dengan bantuan peneliti. Setelah siswa melihat-lihat dan mengerti isi buku
selanjutnya peneliti meminta siswa untuk mengisi kuisioner tentang isi buku
tersebut. Kuisioner yang telah diisi siswa digunakan peneliti untuk merevisi
produk buku cerita anak berbasis pendidikan seks agar lebih layak digunakan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
mendapatkan data dengan suatu teknik tertentu (Sugiyono, 2010:308).Teknik
pengumpulan data terbagi menjadi dua yaitu tes dan nontes.Pada penelitian ini
menggunakan teknik nontes karena pengumpulan data menggunakan kuisioner
dan wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3.5.1 Wawancara
Wawancara merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan kepada narasumber. Wawancara bertujuan untuk
mendapatkan informasi-insormasi yang nyata langsung dari narasumber yang
bersangkutan (Arifin, 2009: 158).
Wawancara digunakan peneliti sebagai salah satu cara mengumpulkan
data karena dianggap peneliti dapat langsung memperoleh informasi dari
narasumber. Dalam hal ini peneliti mewawancarai salah satu guru kelas II di SD
N Caturtunggal 3.Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi
awal yang berlangsung di sekolah, khususnya dalam konteks pendidikan
seks.Peneliti menggunakan wawancara terstruktur dimana peneliti telah
mempersiapkan pertanyaan kepada guru kelas II. Berikut merupakan pertanyaan
instrument wawancara.
3.5.2 Kuisioner
Kuisioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data untuk memperoleh
data analisis pada awal penelitian. Kuisioner diberikan kepada pakar ahli dan guru
kelas II. Selain kepada validaor ahli, kuisioner juga dibagikan kepada sepuluh
siswa yang terdiri atas lima siswa laki-laki dan lima siswa perempuan. Kuisioner
yang diberikan bertujuan untuk mendapatkan informasi dari pakar ahli dan siswa
tentang produk buku cerita anak.Kuisioner yang dibagikan termasuk dalam
kuisioner tertutup karena kuisioner memiliki pertanyaan yang terstruktur namun
kuisioner juga mmemiliki jawaban terbuka yang memudahkan validator untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
member saran. Selain untuk mendapatkan saran atau data kuisioner ini juga sangat
membantu peneliti dalam merevisi produk buku cerita anak karena telah
mengetahui kekurangan-kekurangan produk buku cerita anak tersebut
3.6 Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen pengumpulan data dengan
wawancara dan kuisioner. Dari hasil wawancara dan kuisioner diharapkan mampu
memberikan data kepada peneliti dalam mengembangkan buku cerita anak
tersebut.
3.6.1 Wawancara
Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas II SD N Caturtunggal 3.
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti berpedoman pada 6 pertanyaan inti yang
telah memuat garis besar dari data yang diperlukan peneliti. Dari hasil wawancara
yang dilakukan peneliti dengan guru kelas, peneliti dapat mengetahui kondisi
nyata yang terjadi di lapangan dan kebutuhan dari siswa tentang pendidikan seks.
Dengan data tersebut peneliti dapat terbantu dalam mengembangkan buku cerita
anak yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Tabel 3.1Daftar pertanyaan wawancara
NO Daftar Pertanyaan
1 Apakah sudah terlaksana pendidikan seks di dalam sekolah ini?
2 Apakah bapak/Ibu mengajarkan pendidikan seks dasar menjaga tubuh?
3 Bagaimana jika pendidikan seks diberikan kepada anak SD? Apakah efektif?
4 Hambatan apa yang Bapak/Ibu sering alami dalam memberikan pendidikan seks?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
5 Apakah perlu pendamping saat anak belajar pendidikan seks?
6 Apakah buku cerita bergambar efektif dalam pendampingan pendidikan seks?
Mengapa?
3.6.2 Kuisioner
Selain wawancara, pada penelitian ini peneliti juga menggunakan
kuisioner. Kuisioner digunakan karena merupakan alat untuk mengumpulkan data
atau informasi, pendapat maupun paham hubungan yang kausal (Arifin, 2009:166)
Kuisioner dibagikan kepada sepuluhsiswa kelas II SDN Caturtunggal 3.
Dengan beberapa pertanyaan yang ada pada kuisioner, diharapkan peneliti
mengetahui kekurangan buku dari sudut pandang siswa. Setelah mengetahui
kekurangan buku maka peneliti akan merevisi produk buku cerita agar lebih layak
digunakan.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Uji Validasi untuk pakar dan ahli
Indikator Deskriptor Nomor
Item
Desain dan
pengorganisasian
Kelengkapan isi buku
Keruntutan struktur buku
Pemilihan warna
Pemilihan ilustrasi gambar
Tingkat pemahaman terhadap pemilihan ilustrasi gambar
Kebahasaan dan
isi
Pemilihan kata
Penggunaan jeda dan tanda baca
Kesesuaian gambar dengan kata
Keruntutan isi buku
Memuat pendidikan seks menjaga tubuh
Tujuan dan
pendekatan
Buku cerita sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuisioner Uji Validasi untuk siswa
Indikator Deskriptor Nomor
Item
Bahasa tulis
Mudah memahami bahasa yang digunakan
Ukuran huruf yang digunakan
Desain dan
pengorganisasian
Alur isi cerita
Pemilihan gambar yang dibuat
Memuat pendidikan seks
Tujuan dan
pendekatan
Memberikan pesan moral
Penerapan pada kehidupan sehari-hari
Meningkatkan minat baca siswa
Buku menarik perhatian
Memotivasi siswa ingin belajar kembali
3.7 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menganalisis data menggunakan dua cara yaitu dengan cara
kuantitatif dan kualitatif. Penjelasan sebagai berikut :
3.7.1 Data Kualitatif
Data kualitatif pada penelitian ini diambil dari hasil wawancara yang
dilakukan kepada pakar ahli dan guru kelas II SDN Caturtunggal 3. Dari hasil
wawancara peneliti mendapatkan hasil berupa komentar dan saran yang berguna
untuk memperbaiki hasil produk buku cerita yang telah dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3.7.2 Data Kuantitatif
Data kuantitatif didapatkan dari skor yang diperoleh dari kuisioner yang
telah diberikan kepada pakar ahli dan guru kelas II. Dari skor yang telah diperoleh
ini maka penilaian diubah menjadi data interval. Adapun skala interval tersebut
terbagi kedalam beberapa kategori yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3),
kurang baik (2) dan sangat kurang baik (1). Menurut (Widoyoko, 2009 : 238) skor
yang didapatkan maka dapat dikonversikan menjadi lima skala sebagi berikut :
Interval Skor Rerata Skor Kategori
X > Xi + 1,80 Sbi >4,2 Sangat baik
Xi + 0,60 Sbi < X < Xi + 1,80 Sbi 3,4 – 4,2 Baik
Xi - 0,60 Sbi < X < Xi + 0,60 Sbi 2,6 – 3,4 Cukup baik
Xi + 1,80 Sbi < X < Xi – 0,60 Sbi 1.8 – 2,6 Kurang
X < Xi – 1,80 Sbi < 1,8 Sangat kurang
Keterangan Tabel:
Rerata ideal (Xi) : (skor maksimal ideal+skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) : (skor maksimal ideal-skor minimal ideal)
X : Skor aktual
Dari rumus konversi data yang telah diperoleh maka diterapkan dengan
menggunakan rumus konversi sebagi berikut:
Diketahui :
Skor maksimal ideal : 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal (Xi) : (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) : (5-1) = 4
Ditanyakan :
Skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat
kurang baik.
Jawaban :
Kategori sangat baik i 1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,2)
= X > 4,2
Kategori baik i 0,60SBi i 1,80SBi
3 (0,60 . 0,67) 3 (1,80 . 0,67)
3 (0,40) 3 (1,2)
3,40 4,2
Kategori cukup baik i - 0,60SBi i 0,60SBi
= 3 - (0,60 . 0,67) 3 (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) 3 (0,40)
2,60 3,40
Kategori kurang baik i - 1,80SBi i - 0,60SBi
= 3 - (1,80 . 0,67) 3 - (0,60 . 0,67)
= 3 - (1,2) < X 3 - (0,40)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1,8 2,60
Kategori sangat kurang baik = 𝑋 i – 1,80SBi
3 - (1,80 . 0,67)
3 - (1,2) 1,8
Dari perhitungan konversi tersebut, maka diketahui konversi data dari
kuantitatif menjadi data kualitatif berskala lima. Dari validasi yang telah
dilakukan maka dilakukan perhitungan skor untuk mencari rata-rata skor
perolehannya yang kemudian akan dikonversikan dari data kuantitatif menjadi
data kualitatif seperti pada kategori yang telah tertera pada tabel kriteria skor skala
lima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kebutuhan
4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Untuk mengumpulkan data dalam membuat buku cerita anak langkah
pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan analisis kebutuhan.
Berdasarkan langkah-langkah dari Sugiyono yang telah dimodifikasi menjadi 7
langkah peneliti memulai analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara yang
dilakukan di SDN Caturtunggal 3 yang beralamat di Depok, Condongcatur,
Sleman, Yogyakarta.
Wawancara dilakukan kepada guru kelas II SD N Caturtunggal 3 yang
berinisial UJ. Berbekal beberapa pertanyaan yang ditanyakan kepada guru kelas
II, peneliti dapat mengetahui banyak hal yang terjadi di lapangan khusunya dalam
pendidikan seks. Melalui hal ini pula peneliti dapat terbantu dalam membuat buku
cerita anak berbasis pendidikan seks yang sesuai dengan kebutuhan anak kelas II
SD.
Tabel 4.1 hasil wawancara analisis kebutuhan
No Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman hasil wawancara
1 Apakah sudah terlaksana
pendidikan seks di dalam
sekoalah ini?
Pembelajaran pendidikan seks
terlaksana pada SD kelas atas yaitu
kelas 4,5,6. Pendidikan seks
terlaksana bukan secara murni
pendidikan seks, namun hanya
tersirat dalam pelajaran IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2 Apakah bapak/Ibu mengajarkan
pendidikan seks dasar menjaga
tubuh?
Pendidikan selks menjaga tubuh juga
baru dilaksanakan di kelas atas yaitu
kelas 4,5,6. Dasar menjaga tubuh
sendiri juga hanya diberikan pada
saat terlaksananya pelajaran IPA.
3 Bagaimana jika pendidikan seks
diberikan kepada anak SD?
Apakah efektif?
Pendidikan seks efektif jika diberikan
saat anak masih kecil karena akan
teringat hingga dewasa apa yang
telah diajarkan gurunya Pendidikan
seks penting diberikan kepada anak
SD. Hal ini dikarenakan untuk
mencegah perilaku siswa yang
menyimpang.
4 Hambatan apa yang Bapak/Ibu
sering alami dalam memberikan
pendidikan seks?
Pada saat mengajarkan pendidikan
seks bapak/ibu guru masih kesulitan
dalam pemilihan kata. Karena
sulitnya pemilihan kata untuk
mengajarkan pendidikan seks maka
pendidikan seks yang diajarkan juga
masih terbatas.
5 Apakah perlu pendamping saat
anak belajar pendidikan seks?
Saat anak belajar pendidikan seks
sangat penting adanya pendamping.
Hal ini dilakukan agar anak tidak
salah dalam mengartikan penjelasan
yang ada.
6 Apakah buku cerita bergambar
efektif dalam pendampingan
pendidikan seks? Mengapa?
Efektif. Dengan adanya cerita
bergambar anak lebih tertarik dalam
mempelajari, selain itu juga dapat
memperjelas dalam pembahasan
pendidikan seks.
4.1.2 Pembahasan hasil wawancara analisis kebutuhan
Berdasakan hasil wawancara yang dilakukan kepada salah satu guru kelas
II SD N Caturtunggal 3 peneliti menyimpulkan telah terlaksananya pendidikan
seks, namun pendidikan seks ini terlaksana hanya pada kelas 4, 5 dan 6.
Pendidikan seks juga diajarkan melalui pelajaran IPA, jadi pendidikan seks tidak
diberikan secara murni. Alasan lain mengapa pendidikan seks diajarkan pada
kelas 4,5 dan 6 karena untuk kelas 1,2 dan 3 masih terbatas pada pemilihan kata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Untuk mengajarkan pendidikan seks di kelas bawah guru harus jeli dalam
pemilihan kata agar anak tidak menyalahartikan pelajaran yang diberikan oleh
guru. Peran guru sendiri juga berguna untuk meluruskan pandangan salah dari
siswa tentang pendidikan seks.
Dari beberapa pertanyaan yang dilakukan saat wawancara peneliti juga
menarik kesimpulan jika dengan menggunakan media buku bergambar sangat
membantu dalam penyampaian pendidikan seks kepada siswa. Hal ini
dikarenakan anak lebih tertarik untuk mempelajari karena terdapat gambar-
gambar, selain itu juga karena dengan menggunakan buku cerita bergambar ini
meminimalisir anak menyalahartikan penjelasan dari guru, dengan bantuan
gambar anak dapat lebih mudah mengetahui apa yang dijelaskan oleh guru.
4.2 Deskripsi Produk Awal
Buku Cerita anak ini bertemakan pendidikan seks yang mengajarkan cara
menjaga tubuh. Terbagi menjadi tujuh bagian, buku cerita anak ini di desain
dengan menarik agar anak antusias untuk membaca buku ini. Berikut bagian-
bagian buku yang dibuat :
4.2.1 Cover Buku Cerita
Bagian cover buku terdapat judul buku cerita yang bertuliskan “Menjaga
Tubuh”. Gambar yang berada di sampul buku dibuat dengan mengambil beberapa
bagian isi dari buku cerita. Dengan judul cover menjaga tubuh anak dapat
menebak isi buku, namun peneliti mengambil gambar dari isi dengan maksud
agar anak penasaran dengan isi yang ada di dalam buku. Pada Cover depan juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
hanya berisi beberapa gambar seperti gambar toilet, pohon, bagian tubuh anak dan
beberapa aksen pemanis, sedangkan pada cover belakang hanya diberi gambar
pohon dengan lambing pria dan wanita dengan dipadu sedikit tulisan yang
bertuliskan “Aku Bisa Menjaga Tubuh”. Tidak lupa peneliti juga mencantumkan
nama pembuat buku.
4.2.2 Bagian-bagian Buku Cerita
4.2.2.1 Kata Pengantar
Kata pengantar terdapat pada isi buku bagian awal. Kata pengantar ini
berisikan alasan peneliti membuat buku tersebut. Dari kata pengantar ini pembaca
dapat mengetahui latar belakang dibuatknya buku tersebut. Selain itu kata
pengantar juga berisi sambutan dan ucapan terimakasih peneliti karena dapat
membuat produk buku cerita.
4.2.2.2 Daftar Isi
Daftar isi berisi daftar atau urutan nomer yang ada pada buku. Pada buku
cerita anak daftar isi dibuat dengan sangat sederhana karena buku ini ditujukan
untuk anak kelas II SD agar anak lebih mudah dalam memahami dan mencari
halaman.
4.2.2.3 Tentang Buku
Bagian tentang buku ini membahas latar belakang dibuatnya buku ini. Dari
latar belakang yang ada pembaca dapat mengetahu garis besar isi buku. Selain itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pembaca juga dapat mengetahui manfaat dan ditujukan untuk siapa buku cerita
anak tersebut.
4.2.2.4 Literasi
Literasi berisi penjelasan cara menggunakan buku cerita anak ini. Dengan
penjelasan yang ada diharapkan dapat digunakan dengan lebih efektif.
4.2.2.5 Isi Buku
Bagian isi buku berisi cerita yang mengandung unsur pendidikan seks. Isi
buku mengajarkan kepada anak cara menjaga tubuh yang baik dan benar. Berisi
dengan gambar yang menarik dengan ilustrasi yang sesuai cerita dan kata-kata
yang tidak terlalu banyak, diharapkan buku cerita anak ini membuat anak tertarik
untuk mempelajari.
4.2.2.6 Refleksi
Refleksi pada buku ini berupa beberapa pertanyaan yang jawabannya
sudah mencakup garis besar isi buku. Refleksi bertujuan memberikan umpan balik
ataupun penguatan materi bagi siswa yang telah mempelajari. Dari penguatan
materi yang didapat anak, maka dengan sendirinya anak dapat mengetahui kesan
dan pesan yang ada pada buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4.2.2.7 Biodata Penulis
Biodata penulis menceritakan isi riwayat dari penulis. Pada bagian ini
penulis akan menjabarkan beberapa riwayatnya seperti nama lengkap, alamat,
maupun jenjang pendidikannya.
4.3 Data Uji Coba Produk Revisi
Sebagai langkah awal, produk yang telah dibuat peneliti selanjutnya
dilakukan validasi oleh pakar ahli. Validasi yang dilakukan oleh pakar ahli ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa baik kualitas buku yang telah dibuat oleh
peneliti. Setelah melewati tahap validasi yang dilakukan oleh pakar ahli
selanjutnya kualitas buku akan dihitung menggunakan penyekoran skala lima
menurut Widoyoko (2009: 238)
4.3.1 Data Validasi Pakar dan Revisi Produk
Pakar ahli yang memvalidasi buku cerita anak berbasis pendidikan seks ini
adalah Bapak WS. Produk buku cerita anak ini divalidasi pada tanggal 4 Januari
2017. Aspek yang dinilai dari buku suplemen adalah (1) desain dan
pengorganisasian (2) kebahasaan dan isi, (3) tujuan dan pendekatan. Dari validasi
yang telah dilakukan didapatkan skor rata-rata 4,45 yang termasuk dalam kategori
yang “Sangat memuaskan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel4.2 Hasil Validasi Pakar
Validator Skor Kategori
WS 4,45 “Sangat Baik”
Kesimpulan 4,45 “Sangat Baik”
Berdasarkan validasi yang telah dilakukan, pakar memberikan masukan
untuk produk buku cerita anak yang telah dibuat oleh peneliti. Pakar ahli
memberikan sembilan masukan yang dianggap oleh pakar perlu ditambahkan pada
buku cerita anak yang dibuat oleh peneliti. Berikut adalah komentar dari pakar
ahli 1) pemilihan nama pemeran tidak konsisten, pada halaman 2 dan 3 nama
pemeran adalah Bintang, namun pada halaman selanjutnya bernama Rudi. Pakar
menyarankan nama disamakan, jika bernama Bintang semua menjadi Bintang,
begitu juga jika menggunakan nama Rudi, 2) Sama seperti pada halaman kedua,
komentar yang diberikan sama yaitu penggunaan nama yang tidak konsisten, 3)
pada halaman 7 nama belum diberikan, 4) Pada halaman ini dianggap kata
“membersihkannya” dianggap tidak baku, pakar memberikan saran kata tersebut
diganti menjadi “membersihkan”, 5) pakar Ahli mengganggap gambar wajah
wanita yang ada kurang pas jika diberikan untuk anak SD, hal tersebut karena
gambar wajah wanita terlalu nyata, 6) Peletakkan nomor halaman pada halaman
18 dianggap kurang pas karena saat pembaca buku akan melihat nomor sedikit
terhalang jadi peletakkan nomor dipindahkan pada sisi sebelah kiri, 7) sama
seperti pada halaman 18, tata letak nomor pada halaman 19 juga dianggap kurang
pas, maka tata letak nomor juga digeser ke sisi sebelah kanan, 8) pakar ahli
menyarankan diberinya refleksi untuk memberikan umpan balik materi kepada
anak, dan 9) Pakar menyarankan agar buku cerita anak tersebut diberikan cover
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
belakang agar ebih menarik. Komentar tambahan dari pakar ahli adalah merapikan
kotak yang didalam kotak tersebut terdapat kata-kata.
Tabel 4.3 Komentar Pakar dan Revisi
No Komentar Pakar Revisi
1 Nama tokoh seharusnya lebih konsisten
jika menggunakan nama Bintang pada
semua halaman harus sama, begi pula
jika menggunakan nama Rudi.
Nama tokoh utama dibuat sama dari awal
sampai akhir yaitu menjadi Rudi.
Menggunakan nama rudi karena dengan
pertimbangan jika menggunakan nama
Rudi revisi yang dilakukan lebih sedikit
daripada menggunakan nama Bintang.
2 Masih sperti pada halaman yang ke 2,
pemberian nama tokoh harus sama pada
semua halaman.
Sama seperti halaman 2, [pada halaman 3
tokoh yang awalnya menggunakan nama
Bintang diganti dengan menggunakan
nama Rudi.
3 Pada halaman 7 belum diberikan nomor
halaman
Pada halaman 7 telah diberikan nomor
halaman. Pada halaman ini belum diberi
nomor halaman karena peneliti lupa
memberikan nomor halaman.
4 Kata membersihkannya dianggap tidak
baku, lebih tepat jika diganti
membersihkan.
Kata membersihkannya yang dianggap
tidak tepat oleh pakar ahli diganti menjadi
membersihkan.
5 Wajah wanita yang terdapat pada
gambar kurang pantas, akian lebih baik
jika dibuat sedikit lebih abstrak.
Wajah wanita yang terlihat kurang pantas
jika diberikan pada anak SD, diganti
menjadi lebih absatrak, hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi salah arti
dari anak.
6 Peletakkan nomor halaman kurang pas
dan sedikit tertutup
Peletakkan nomor halaman kurang tepat,
maka peneliti mengganti letak nomor
halaman ke sebelah kiri agar mudah
terlihat.
7 Peletakkan nomor halaman kurang pas
dan sedikit tertutup
Peletakkan nomor halaman kurang tepat,
maka peneliti mengganti letak nomor
halaman ke sebelah kanan agar mudah
terlihat.
8 Lebih bagus jika diberi refleksi agar
anak mendapat umpan balik dari materi
yang telah dipelajari.
Peneliti memebrikan refleksi sebagai
umpan balik bagi siswa dari materi yang
telah didapatkan
9 Buku lebih bagus jika diberi cover
halaman karena akan membuat buku
lebih menarik.
Peneliti memberikan cover belakang agar
buku terlihat lebih menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel: 4.4 hasil dari Revisi
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
1
Revisi pertama dilakukan pada narasi cerita pada halaman 2. Pada narasi
halaman 2 tersebut menceritakan seorang peran yang bernama Bintang namun
pada halaman berikutnya terjadi kesalahan nama menjadi Rudi. Untuk
mempersingkat waktu revisi, peneliti mengganti nama peran pada halaman 2 dan
beberapa halaman lain dari Bintang menjadi Rudi. Peneliti megganti nama peran
menjadi Rudi dengan pertimbangan karena lebih banyak halaman yang
menggunakan nama Rudi daripada Bintang. Maka dilakukan penggantian nama
peran pada halaman 2. Pada gambar sebelah kiri masih menggunakan peran
bernama Bintang. Setelah melalui revisi pada gambar sebelah kanan peran sudah
diganti nama menjadi Rudi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel: 4.5 hasil dari Revisi
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
3
Pada halaman 3 masih terjadi kesalahan pada penulisan dari peran utama.
Pada gambar sebelah kiri terlihat masih menggunakan peran yang bernama
Bintang dan kotak dari isi cerita dianggap kurang rapi. Setelah melalui revisi
terlihat pada gambar sebelah kanan sudah menggunakan peran bernama Rudi,
kotak yang berisi isi cerita juga sudah dibuat lebih rapi dengan bentuk kotak yang
lebih presisi antara kiri dan kanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel: 4.6 hasil dari Revisi
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
3
Pada halaman 7 terdapat kesalahan penulisan halaman. Pada halaman ini
terjadi kesalahan pada penulisan halaman karena peneliti belum memberi nomor
pada halaman tersebut. Pada gamabar sebelah kiri adalah gambar sebelum
dilakukannya revisi yaitu belum terdapatnya nomor halaman pada halaman
tersebut. Setelah revisi pada gambar sebelah kanan peneliti sudah mencantumkan
nomor pada halaman tersebut yaitu halaman 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel: 4.7 hasil dari Revisi
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
3
Pada gambar nomor 9 masih terdapat kesalahan penulisan kata yang
berbunyi “membersihkannya”. Dari validasi yang dilakukan oleh pakar kata-kata
“membersihkannya itu dianggap tidak baku. Maka dilakukan penggantian kata
dari “membersihkannya” menjadi “membersihkan”. Pada gambar sebelah kiri
masih terlihat kesalahan penulisan yaitu “membersihkannya”. Setelah revisi
terlahat pada gambar sebelah kanan peneliti sudah mengganti menjadi
“membersihkan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel: 4.8 hasil dari Revisi
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
3
Pada halaman 12 tampak jelas revisi yang dilakukan yaitu pada raut wajah
dan pemberian nomor halaman. Menurut pakar ahli pada gambar sebelah kiri
sebelum melalui revisi terlihat wajah wanita dan rambut belum pantas jika
diberikan kepada anak SD. Dianggap wajah wanita tersebut terlalu nyata sehingga
dapat menimbulkan persepsi yang salah pada anak SD. Setelah revisi pada gambar
sebelah kanan peneliti sudah mengganti wajah dan rambut dari wanita tersebut
menjadi lebih abstrak. Revisi lain yang dilakukan yaitu peneliti sudah member
nomor halaman pada halaman tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel: 4.9 hasil dari Revisi
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
3
Dari validasi yang dilakukan terlihat bahwa terjadi pergeseran tata letak
penempatan nomor halaman. Pergeseran nomor halaman ini dilakukan dengan
pertimbangan halaman 19 terletak pada bagian kanan buku, jika nomor halaman
terdapat di sebelah kiri, dikhawatirkan tidak dapat terlihat dengan jelas. Maka
peneliti mengganti nomor halaman ke sebelah kanan agar nomor halaman terlihat
dengan jelas. Pada gambar sebelah kiri terlihat nomor halaman teretak di sebelah
kiri dan pada gambar sebelah kanan sudah dilakukan pembenaran yaitu nomor
halaman dipindahkan ke sebelah kanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel: 4.10 hasil dari Revisi
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
3
Revisi yang dilakukan pada halaman 20 masih sama dengan revisi yang
dilakukan pada halaman 19 hanya saja berbeda tempat. Pada gambar sebelah kiri
terlihat nomor halaman berada di sebelah kanan namun tata letak halaman 20
terdapat di sebelah kiri. Karena bersimpangan antara tata letak dengan nomor
halaman, dikhawatirkan pembaca sulit untuk melihat nomor halaman. Maka
peneliti mengganti tata letak halaman menjadi di sebelah kiri agar pembaca
mudah melihat halaman yang ada. Dapat dilihat revisi yang dilakukan pada
gambar sebelah kanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel: 4.11 hasil dari Revisi
No Belum ada Sesudah Direvisi
3
Pada pembuatan awal produk buku cerita anak berbasis pendidikan seks
ini belum terdapat cover bagian belakang. Melalui validasi yang dilakukan,
peneliti membuat cover belakang buku cerita anak ini. Bagian cover belakang
menggunakan gambar berupa dua lingkaran yang berisi lambang laki-laki dan
perempuan. Bagian atas juga diberi sedikit tulisan yang bertuliskan “Buku
Pendidikan Seks Aku Bisa Menjaga Tubuh”. Peneliti membuat cover tersebut
agar orang awam yang melihat buku itu dapat mengetahui bahwa buku tersebut
merupakan buku yang mengajarkan pendidikan seks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel: 4.12 hasil dari Revisi
No Belum ada Sesudah Direvisi
3
Pada bagian buku cerita anak ini juga belum terdapat refleksi atau
pertanyaan yang ada pada buku. Dari validasi yang dilakukan oleh pakar ahli
maka pakar ahli menyarankan adanya beberapa pertanyaan refleksi anak
memperoleh umpan balik ataupun sekadar mengingat materi yang telah anak
pelajari. Refleksi dibuat dengan 3 pertanyaan saja dan diharapkan dapat memberi
penguatan materi bagi anak yang mempelajari.
4.3.2 Data Validasi Guru SD Kelas Atas dan Revisi Produk
Pada validasi yang dilakukan oleh guru, peneliti memilih Ibu UJ. Ibu UJ
merupakan guru kelas 2 di SDN Caturtunggal 3, Sleman , Yogyakarta. Validasi
yang dilakukan oleh Ibu UJ ini berlangsung pada 17 Januari 2017. Ibu UJ selaku
validator memberikan penilaian dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Ibu UJ sebagai Validator juga memberikan komentar kepada peneliti baik
tertulis maupun lisan, salah satunya terdapat komentar yang berbunyi “Waktu itu
saya baca di kelas, ada murid yang nyletuk, Bu guru gambarnya kok saru, setelah
saya ajak membaca dan saya terangkan anak-anak bisa mengerti. Komentar lain
yang berguna untuk perbaikan buku hanya ada 3 komentar yaitu 1) Buku cerita
anak berbasis pendidikan seks ini akan lebih menarik jika juga diberi cover
belakang, apalagi untuk anak kecil, akan lebih menarik minat anak untuk
mempelajari, 2) Buku akan lebih efektif diajarkan jika siberi beberapa pertanyaan
atau refleksi, hal ini dimaksudkan untuk mengajak anak mengulang kembali yang
telah mereka pelajari dan 3) pada halaman 7 peneliti belum memberikan nomor
halaman. Secara singkat 3 komentar yang diberikan oleh Ibu UJ sama dengan
komentar yang diberikan oleh pakar ahli.
Tabel 4.13 Hasil Validasi Guru
Validator Skor Kategori
UJ 4,09 “Sangat Baik”
Kesimpulan 4,09 “Sangat Baik”
Tabel 4.14 Komentar Guru Kelas II SD dan Revisi
No Komentar Pakar Revisi
1 Buku cerita anak akan lebih menarik
jika diberi cover belakang juga, karena
buku ini ditujukan untuk anak-anak.
Buku cerita anak diberi cover belakang.
Cover belakang ini diberi beberapa gambar
yang sederhana seperti tulisan judul buku
dan lambing pria dan wanita.
2 Buku akan lebih efektif jika diajarkan
dengan diakhiri dengan beberapa
pertanyaan karena dapat mengulang
kembali yang telah dipelajari oleh anak.
Buku cerita anak ini diberi refleksi sebagi
umpan balik kepada siswa. Refleksi
tersebut berupa tiga pertanyaan yang
memuat garis besar dari isi buku.
3 Pada halaman nomor 7 belum diberi
nomor halaman
Peneliti memberikan nomor halan pada
gambar nomor 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4.3.2.1 Revisi Yang Dilakukan Peneliti
Tabel: 4.15 Revisi Yang Dilakukan Peneliti
No Belum ada Sesudah Direvisi
3
Revisi pertama yang diberikan oleh Ibu UJ berupa belum adanya cover
belakang. Sebagai hasil dari revisi peneliti memberikan cover belakang. Cover
belakang yang dibuat oleh peneliti sangat sederhana. Cover belakang berisikan
tulisan “Aku Bisa Menjaga Tubuh” dan gambar yang melambangkan pria dan
wanita. Sebagai aksen pemanis peneliti memberikan tambahan gambar seperti
pohon dan batu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel: 4.16 Revisi Yang Dilakukan Peneliti
No Belum ada Sesudah Direvisi
3
Hasil revisi yang kedua dari Ibu UJ adalah saran agar anak diberikan
umpan balik setelah membaca buku cerita anak tersebut. Maka sebagai tindak
lanjut, peneliti membuat refleksi sebagai umpan balik. Refleksi yang dibuat hanya
berisikan 3 pertanyaan. 3 pertanyaan tersebut memuat keseluruhan garis besar dari
isi buku. Dari garis besar ini peneliti berharap anak dapat mengingat hal-hal
penting yang disampaikan pada buku tersebut. Peneliti juga berpikir bahwa 3
pertanyaan untuk refleksi sudah cukup karena jika pertanyaan refleksi terlalu
banyak hanya akan membuat anak lupa tentang materi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel: 4.17 Revisi Yang Dilakukan Peneliti
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
3
Hasil revisi yang ketiga dilakukan oleh Ibu UJ adalah belum adanya
nomor halaman pada gambar nomor 7. Pada bagian ini peneliti lupa dalam
memberikan nomor halaman, maka dari itu sebagai tindak lanjut peneliti
memberikan nomor halaman agar anak yang membaca buku tidak bingung dalam
membaca buku tersebut.
4.4 Data Validasi Uji Coba Lapangan dan Revisi Produk
Setelah melewati tahap validasi oleh pakar ahli dan guru kelas maka
peneliti melakukan uji coba lapangan. Uji coba lapangan dilakukan kepada siswa
kelas II SDN Caturtunggal 3. Uji coba dilakukan kepada 10 siswa sebanyak satu
kali. Pada tahap uji coba di lapangan ini peneliti membimbing para siswa dalam
mengisi angket validasi dengan alasan para siswa masih senang bermain dan ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
beberapa siswa yang masih kesulitan dalam mengisi angket. Pertama-tama
peneliti mengajak siswa dalam membacakan cerita tersebut. Halaman demi
halaman mulai dibuka dan dimengerti oleh siswa, setelah itu siswa diminta oleh
peneliti memberikan penilaian terhadap produk buku cerita tersebut. Penilaian
dari siswa berupa skor antara 1-5 yang dimaksudkan kedalam kategori kurang
baik samapi sangat baik. Setelah semua angket terisi maka peneliti dapat
menyimpulkan kualitas produk buku cerita anak berbasis pendidikan seks dari
pandangan siswa.
Dari hasil uji coba lapangan yang dilakukan kepada 10 siswa SDN
Caturtunggal 3 maka diketahui:
Tabel 4.18 Hasil Validasi Subjek Penelitian
Siswa Skor Kategori
1 4,6 “sangat baik”
2 4,2 “sangat baik”
3 4,6 “sangat baik”
4 4,5 “sangat baik”
5 4,4 “sangat baik”
6 4,4 “sangat baik”
7 4,5 “sangat baik”
8 4,1 “baik”
9 4,2 “sangat baik”
10 4,1 “baik”
Tabel 4.17 Komentar Subjek Penelitian dan Revisi
No Komentar Siswa Kelas II SD Puluhan Revisi
1 Sangat lengkap dan kata-kata sangat bagus Tidak ada revisi
2 Sangat menarik Tidak ada revisi
3 Bagus tapi belakangnya kurang menarik Revisi diberikan cover
4 Ya urutannya rapi sekali Tidak ada revisi
5 Sangat mudah Tidak ada revisi
6 Ya menarik sekali Tidak ada revisi
7 Ya bahasanya sangat sopan Tidak ada revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
8 Ilmu sangat lengkap dan jelas Tidak ada revisi
9 Jelas dan baik Tidak ada revisi
10 Sangat cocok untiuk itu menarik Tidak ada revisi
4.5 Kajian Produk Akhir
Berdasarkan komentar, saran dan masukan dari hasil validasi yang
dilakukan oleh pakar ahli, guru kelas II dan siswa kelas II SDN Caturtunggal 3
maka peneliti dapat membuat produk akhir buku cerita anak. Dari komentar,
saran dan msukan tersebut peneliti mengetahui kekurangan-kekurangan yang
ada pada buku cerita anak berbasis pendidikan seks tersebut. Dari kekurangan
yang diperoleh maka peneliti membenahi kekurangan pada produk buku cerita
anak tersebut. Berbekal kertas ivory 220 untuk cover dan ap 140 ukuran A4
maka buku cerita anak telah siap untuk dicetak.
4.5.1Cover Buku Cerita
Cover buku cerita anak berbasis pendidikan seks ini terbagi menjadi 2
yaitu bagian depan dan belakang. Pada bagian depan tidak mengalami banyak
perubahan, gambar-gambar yang ada seperti toilet, pohon, kata “adus, bagian
tubuh manusia yang ditutupi, tulisan nama pengarang hingga judul buku “Aku
Bisa Menjaga Tubuh”. Sedangkan bagian cover belakang menggunakan
background berwarna biru gelap dengan gambar utama lambang pria dan
wanita ditambah dengan aksen pemanis seperti rumput, batu maupun pohon.
Tidak lupa penulis menuliskan judul buku “Buku Pendidikan Seks, Aku Bisa
Menjaga Tubuh”. Peneliti menggunakan bebeberapa gambar dan tulisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
tersebut bertujuan agar anak mempunyai rasa penasaran untuk membaca buku
cerita tersebut.
4.5.2Bagian-Bagian Buku Cerita
4.5.2.1 Kata pengantar
Bagian kata pengantar tidak mengalami banyak perubahan. Pada saat
dilakukan validasi pakar ahli maupun guru kelas tidak memberikan komentar pada
bagian ini. Peneliti hanya merapikan tata letak yang ada pada kotak kata
penganatar, selain itu sebelum dilakukan revisi pada halaman kata pengantar tidak
diberikan nomor halaman, untuk menghasilkan produk yang lebih baik maka
peneliti memberikan nomor halaman yaitu kata pengantar berada pada halaman
pertama.
4.5.2.2 Daftar isi
Daftar isi hanya mengalami perubahan pada penambahan biodata penulis.
Daftar isi digunakan untuk mengetahui nomor halaman atau tata letak halaman
pada buku. Pada buku cerita anak ini telah terdapat daftar isi, namun diketahui
bahwa pada tahap awal pembuatan buku cerita anak ini pada isi buku belum
terdapat refleksi sehingga pada tahap akhir peneliti harus menambahkan refleksi
agar kualitas buku cerita anak ini semakin bagus. Adanya penambahan refleksi
pada isi buku juga harus disertai ditambahkannya refleksi pada daftar isi. Seperti
halaman yang lain halaman ini juga ditambahkan halaman buku agar lebih
menarik dan mudah dimengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4.5.2.3 Tentang buku
Tentang buku pada buku cerita anak ini digunakan untuk mengetahui tujuan
dibuatnya buku, ditujukan untuk siapa dan apa fungsinya. Bagian tentang buku ini
tidak mengalami perubahan. Pada halaman ini masih sama seperti halaman yang
lain perubahan hanya terjadi pada penambahan nomor halaman agar buku lebih
menarik dan mudah untuk menemukan bagian-bagian buku.
4.5.2.4 Literasi
Bagian literasi mengalami perubahan yaitu pada bagian pengertian literasi.
Pada produk awal pembuatan buku cerita anak ini pengertian literasi yang
dituliskan oleh peneliti tidak sesuai dengan arti literasi yang sesungguhnya,
sehingga pada tahap produk akhir peneliti mengganti semua pengertian literasi
agar sesuai dengan pengertian literasi yang sesungguhnya. Revisi lain masih sama
yaitu pada nomor halaman yang tidak layak diganti menjadi lebih menarik dan
mudah dimengerti.
4.5.2.5 Isi buku
Bagian isi buku adalah bagian yang mengalami paling banyak revisi
karena bagian isi merupakan bagian yang paling banyak. Revisi yang dilakukan
yaitu pada gambar yang sebagian besar pada kesalahan pewarnaan namun ada
juga yang harus mengubah bentuk muka. Revisi lain pada kesalahan penggunaan
bahasa yang tidak sesuai dengan bahasi lain. Untuk keseluruhan isi buku juga
mengalami penambahan halaman buku yang lebih menarik dan mudah dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
4.5.2.6 Refleksi
Dalam pembuatan produk awal buku cerita anak berbasis pendidikan seks
belum terdapat refleksi. Setelah melalui tahap validasi yang dilakukan oleh pakar
ahli dan guru kelas maka mereka memberikan saran dengan ditambahkannya
refleksi yang berupa pertanyaan. Hal ini dilakukan untuk memberikan umpan
balik kepada siswa terhadap pelajaran yang telah dipelajari.
4.5.2.7 Biodata Penulis
Biodata penulis menerangkan riwayat dari penulis buku tersebut. Pada
bagian biodata penulis, peneliti membagi biodata penulis menjadi dua halaman,
yaitu halaman untuk menceritakan pengalaman hidup penulis dan halaman untuk
menerangkan biodata penulis seperti nama lengkap dan alamat. Revisi yang
dilakukan pada biodata penulis sendiri hanya pada penyesuaian bentuk kotak
tulisan agar lebih rapi, selain itu juga hanya dilakukan penyesuaian nomor
halaman agar terlihat lebih menarik dan rapi.
Berdasarkan validasi yang telah dilakukan peneliti kepada pihak pakar
ahli, guru kelas dan sepuluh siswa SD kelas II maka peneliti membuat rekap nilai
keseluruhan dari ketiga validator tersebut. Hasil dari rekap nilai tiga validator
adalah sebagi berikut :
Tabel 20. Total skor hasil validasi
NO Validator Buku Suplemen
Skor Kategori
1 Pakar 4,45 “Sangat Baik”
2 Guru Kelas V SD 4, 09 “Sangat Baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3 10 Siswa Kelas V SD 4,36 “Sangat Baik”
Jumlah 12,9
Rerata (Jumlah total: Responden) 4,3
Kategori “Sangat baik”
4.6 Pembahasan
Pembuatan buku cerita anak diawali dengan memodifikasi langkah
Sugiyono menjadi tujuh langkah. Langkah pertama yang dilakukan
peneliti adalah melakukan analisis kebutuhan yaitu dengan cara
melakukan wawancara kepada guru kelas 2 SDN Caturtunggal 3. Dari
hasil wawancara yang telah dilakukan guru kelas 2 mengatakan bahwa
pendidikan seks masih awam untuk anak kelas bawah khususnya kelas 2
SD. Guru mengatakan bahwa pendidikan seks belum diajarkan dengan
menyeluruh pada anak kelas 2. Pendidikan seks hanya diajarkan pada anak
kelas 4,5, dan 6 dan hanya terlampir pada pelajaran IPA di materi bagian-
bagian tubuh.
Analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti hanya dilakukan dengan
menggunakan wawancara saja. Dalam penelitian selanjutnya peneliti juga
berharap agar analisis kebutuhan tidak terbatas hanya dengan wawancara
kepada satu guru kelas saja,namun bisa wawancara maupun menyebar
angket untuk siswa agar mendapatkan data yang lebih banyak maupun
dapat melihat pendidikan seks dari sudut pandang siswa.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah dari
Sugiyono yang telah dimodifikasi menjadi tujuh langkah. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
memodifikasi langkah dari sugiyono ini peneliti dapat menyesuaikan
prosedur pengembangan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Berbekal data yang diperoleh ketika wawancara dengan guru kelas dan
mencari dari beberapa sumber buku maka peneliti memulai untuk
membuat produk buku cerita anak ini.
Buku cerita anak yang dibuat oleh peneliti diawali dengan pemilihan
judul untuk membatasi alur jalan cerita. Dalam pemilihan judul ini peneliti
memilih judul “Aku Bisa Menjaga Tubuh”. Judul yang diberikan sesuai
dengan isi buku yang mengajarkan cara menjaga tubuh dari faktor dalam
dari faktor luar (Andika 2010:12). Setelah menentukan judul dan garis
besar yang akan diberikan pada cerita peneliti segera membuat kerangka
isi cerita. Desain produk awal yang dihasilkan berupa 24 halaman yang
terbagi dalam 1 halaman kata pengantar, 1 halaman tentang buku, 1
halaman literasi, 2 halaman biodata peneliti, 1 refleksi dan 18 halaman isi.
Sesuai dengan tujuan buku cerita anak yang ditujukan untuk anak-anak,
gambar dibuat dengan ekspresi tokoh yang menarik, selain itu gambar
pada setiap halaman diwarnai menggunakan warna-warna yang cerah.
Lewat warna yang cerah ini peneliti berharap anak-anak lebih antusias
untuk mempelajari buku karena terlihat menarik (Hardjana, 2006:2).
Bagian tulisan menggunakan huruf yang berjenis Times New Roman
dengan menggunakan font ukuran 14. Dengan font ukuran 14 ini dirasa
sangat membantu siswa kelas 2 pada saat akan membaca buku cerita anak
ini. Setiap tulisan pengertian pada setiap halaman juga hanya sedikit yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
hanya bercerita tentang garis besarnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah
siswa merasa bosan pada saat membaca.
Pembuatan buku cerita anak disesuaikan dengan karakteristik anak
yang dituju yaitu anak SD kelas bawah. Pada usia ini pula (7-8 tahun) anak
masuk kedalam tahap pembentukan karakter tanggung jawab terhadap diri
sendiri (Hidayatullah 2010:33). Dijelaskan pula bahwa anak SD usi 7-11
tahun termasuk kedalam tahap operasional konkret yaitu tahap dimana
anak sudah memahami logika secara stabil (Nurgiyantoro, 2005 : 52).
Peneliti berpikir bahwa dalam masa pembentukan karakter tanggung
jawab terhadap diri sendiri dan tahap anak sudah mulai berpikir dengan
logika ini tepat jika dipadukan dengan diberikannya pendidikan seks
karena dapat memberikan motivasi terhadap anak menjaga tubuhnya
sendiri. Buku cerita anak berbasis pendidikan seks sangat efisien karena
dengan adanya gambar dan pengertian pada buku maka anak akan lebih
tertarik dalam mempelajari dan anak akan lebih mudah memahami.
Produk buku cerita anak yang telah selesai dibuat pada tahap
selanjutnya dilakukan validasi kepada pakar ahli dan guru kelas. Dari
validasi yang dilakukan peneliti mendapat hasil skor 4,45 untuk pakar ahli
dan 4,09 untuk guru kelas. Peneliti juga mendapat masukan bahwa
gambar-gambar dibagian buku harus diperbaiki jangan terlalu mencolok
untuk anak SD kelas bawah, salah ketik juga banyak yang harus
diperbaiki. Dari hasil validasi yang telah diujikan kepada pakar ahli dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
guru kelas, produk buku cerita anak berbasis pendidikan seks ini layak
untuk diuji cobakan kepada anak SD.
Setelah dilakukan validasi oleh validator tahap selanjutnya adalah
revisi desain. Pada tahap ini peneliti memperbaiki produk buku cerita anak
sesuai dengan masukan yang diberikan oleh pakar ahli dan guru kelas
berupa memperbaiki gambar yang terlalu fullgar untuk anak SD kelas
bawah dan membenahi salah-salah kata yang masih terdapat pada produk
buku cerita anak berbasis pendidikan seks ini. Setelah membenahi produk
buku sesuai dengan masukan dari pakar ahli dan guru kelas maka buku
cerita anak siap diuji coba.
Pada uji coba yang dilakukan peneliti membimbing anak-anak dengan
alasan ada beberapa siswa yang dianggap masih kesulitan dalam
membaca. Pada tahap ini peneliti mengajak siswa dengan cara bersama-
sama membuka buku dari halaman paling depan hingga belakang. Setelah
siswa membaca buku dan dijelaskan tentang isi dari buku tersebut
selanjutnya peneliti meminta siswa mengisi kuisioner untuk menilai
produk buku cerita anak yang telah disiapkan oleh peneliti. Peneliti
membacakan kuisioner satu per satu hingga selesai dengan tujuan agar
tidak ada siswa yang tertinggal dalam mengisi kuisioner tersebut.
Dari hasil uji coba yang telah dilakukan kepada anak-anak SD, peneliti
mengetahui kesulitan yang dialami oleh anak-anak dalam membaca buku
cerita bergambar anak ini. Berdasarkan kesulitan yang telah diketahui dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
sudut pandang anak-anak maka menjadi tugas peneliti untuk memperbaiki
desain produk buku cerita anak tersebut agar lebih layak untuk digunakan
dikemudian hari.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, produk buku cerita anak
berbasis pendidikan seks ini layak untuk digunakan. Hasil menunjukkan
buku cerita bergambar berbasis pendidikan seks untuk kelas bawah
tersebut layak digunakan. Hasil ini dapat dilihat dari indikator pada lembar
validasi yang telah dilakukan oleh pakar ahli dan guru yang termasuk
kedalam kategori baik dengan mendapatkan hasil sebesar 4,45untuk pakar
dan 4,09 untuk guru kelas. Sedangkan untuk uji coba produk kepada siswa
mendapatkan hasil sebesar 4,36 dengan kategori sangat baik. Dari kedua
validasi yang telah dilakukan dan siswa sebagi uji coba maka
mendapatkan hasil rata-rata dengan kategori 4,3 dengan kategori “sangat
baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
PENUTUP
Bab V membahas tentang kesimpulan dari keseluruhan penelitian,
keterbatasan yang terjadi pada penelitian dan saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan , maka kesimpulan yang didapatkan
adalah :
5.1.1 Pengembangan buku cerita anak berbasis pendidikan seks dikembangkan
dengan menggunakan langkah-langkah menurut Sugiyono yang telah
dimodifikasi menjadi 7 langkah yang meliputi 1) potensi dan masalah, 2)
pengumpulan data 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6)
uji coba produk, 7) revisi produk.
5.1.2 Kualitas buku cerita anak dapat dilihat dari hasil validasi. Berdasarkan
validasi yang dilakukan oleh tiga validator yaitu pakar ahli, guru kelas 2
dan siswa kelas 2, produk buku cerita anak yang divalidasi oleh pakar ahli
mendapatkan skor 4,45 dengan kategori “sangat baik”, validasi yang
dilakukan oleh guru kelas mendapatkan skor 4,09 dengan kategori “sangat
baik” dan validasi yang dilakukan kepada 10 siswa kelas 2 mendapatkan
hasil 4,36 dengan kategori “sangat baik”. Dari ketiga validasi yang telah
dilakukan maka mendapatkan skor total 12,3 dan mendapatkan skor rata-
rata 4,3.dengan kategori “sangat baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
5.2 Keterbatasan Pengembangan
Berikut merupakan beberapa hal yang menjadi keterbatasan pada penelitian.
5.2.1 Dari penelitian yang telah dilakukan terlalu lemah dalam pengumpulan
data karena hanya menggunakan wawancara kepada satu guru kelas.
5.2.2 Gambar yang terdapat dalam produk buku cerita anak berbasis pendidikan
seks terlalu fullgar untuk anak SD kelas bawah, sehingga gambar lebih
baik jiga ditujukan untuk anak SD kelas atas.
5.3 Saran
Berikut merupakan beberapa saran dari peneliti yang mungkin berguna
untuk penelitian yang selanjutnya.
5.3.1 Dalam pengumpulan data lebih baik jika dilakukan dengan mengambil
data dari guru maupun murid agar bisa mendapatkan data yang lebih
lengkap.
5.3.2 Dalam membuat gambar harus menyesuaikan dengan kelas yang dituju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Daftar Pustaka
Alex. 1991. Komunikasi Orang Tua Dan Anak. Bandung : Angkasa.
Andika, Alya. 2010. Bicara Seks Bersama Anak. Yogyakarta : PT Suka Buku.
Arifin, Z. 2009. Evaluasi pembelajaran prinsip, teknik, prosedur. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Christiantiowati. (1994). Dunia Perbukuan Kita Tidak Kreatif. Berita Buku No.
47 tahun VI Januari-Februari. 1994. Jakarta: IKAPI.
Gulo, Dali. 1982. Kamus Psychologi. Bandung: Penerbit Tonis.
Hardjana. 2006. Cara Mudah Mengarang Cerita Anak-Anak. Jakarta: Grasindo
Hermawan Kertajaya. 2010. Grow with Character: The Model Marketing. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hidayatullah. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter. Yogyakarta. AR-RUZZ media
Kusuma. Dharma. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset
Mansoor, C.(1994). Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa. Surabaya. Usaha
Nasional.
Miqdad, Akhmad Azhar Abu. 1997. Pendidikan Seks Bagi Remaja. Yogyakarta :
Mitra Pustaka.
Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurhayati, E. (2011). Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Raines & Isbell. 202. Tujuh Belas Cerita Moral dan Aktivitas Anak. Jakarta: PT
Elex Media Computindo Kelompok Gramedia, IKAPI
Richardson. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali.
Ryan Sugiarto. (2009). 55 Kebiasaan Kecil Yang Menghancurkan Bangsa
Yogyakarta: Pinus Book Publisher.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Sarwono, Siamsidar. 1986. Peranan Orang Tua Dalam Pendidikan Seks. Jakarta:
Rajawali.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono,. (2015) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suryabrata. (2004). Psikologi Pendidikan. Depok: Raja Grafindo Persada.
Syarbini, dkk. (2014).Pendidikan Anti Korupsi. Bandung: Alfabeta
Tjandra, (2012). Anakku Peniru Paling Luar Biasa. Sinar Ilmu
Tretsakis, Maria. 2003. Seks & Anak-Anak Bagaimana Menanamkan Pemahaman
Seks yang Sehat Kepada Anak-Anak. Bandung: CV. Pionir Jaya.
Widoyoko, E.P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi
Pendidik Dan Calon Pendidik. Yogykarta: Pustaka Pelajar
Yusuf. 2004. Sex Education for Children. Beirut-Libanon: Penerbit Hikmah.
Zuchdi. (2012). Pendidikan Karakter Konsep Dasar Dan Implementasi Di
Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY Press.
Sumber internet :
http://dikdasmen.kemdikbud.go.id/index.php/panduan-gerakan-literasi-sekolah-di-
sekolah-dasar/
Josephson Institute. (2012). “The six pillars of Character”. Online
http://josephsoninstitute.org./MED/MED-2pillars.html.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/05/26/14562001/kpai.berharap.pendidi
kan.seksual.masuk.kurikulum.pendidikan
http://www.kpai.go.id/berita/kpai-pelaku-kekerasan-terhadap-anak-tiap-tahun-
meningkat/
http://www.kpai.go.id/berita/kpai-pelecehan-seksual-pada-anak-meningkat-100/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BIODATA PENULIS
Andreas Deni Anggriawan merupakan penulis dari buku
cerita anak berbasis pendidikan seks. Deni lahir di Sleman,
5 Mei 1995 dan sekarang tinggal di Kiyudan, Sendangsari,
Minggir, Sleman, Yogyakarta. Deni memulai pendidikan
dari jenjang SDK Jetis Depok, setelah memasuki SMP
masuk di SMP 1 Minggir, untuk SMA masuk di SMA 1
Seyegan dan melanjutkan kuliah di Sanata Dharma.
Dalam rangka memenuhi tugas mengerjakan skripsi, penulis membuat perpaduan
antara buku cerita anak dengan materi yang bertujuan agar penyampaian materi
kepada siswa lebih mudah. Akhirnya peneliti membuat sebuah penelitian dengan
judul “Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Seks Untuk Anak
SD Kelas Rendah”.
Dalam mengikuti perkuliahan selama 4 tahun penulis juga mengikuti
berbagai macam kepanitiaan untuk mengembangkan kemampuan dalam
berorganisasi, diantaranya adalah:
1. Perlengkapan insipro PGSD 2014
2. Perlengkapan keamanan Malam kreativitas PGSD 2014
3. Keamanan Malam kreativitas PGSD 2015
4. Panitia dalam kelas multicultural 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 1
Surat Penelitian dari universitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 2
Surat telah melakukan penelitian dari SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 3
Hasil Validasi oleh pakar ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 4
Hasil validasi oleh guru kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 6
Hasil Uji Coba Produk oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 7
Dokumentasi foto saat melakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI