PENGEMBANGAN DAKWAH ISLAM PADA REMAJA
MASJID NURURROHIMAH MELALUI
POLA KOMUNIKASI MULTI ARAH
KELURAHAN EKA JAYA
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I) dalam Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah
Oleh:
JAKA SETIAWAN
NIM : UK. 160144
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
i
MOTTO
Artinya : Seruhlah, (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui
siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa
yang mendapat petunjuk.1
1 Al- Nahl Ayat 125,Departemen Agama R.I. Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Jakarta
Dapartemen Agama RI.,1985),23.
v
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh Pengembangan pada Remaja Masjid.
Remaja Masjid adalah organisasi yang mewadahi aktivitas remaja muslim dalam
memakmurkan Masjid. Remaja Masjid merupakan salah satu alternatif wadah
pembinaan remaja yang baik dan dibutuhkan umat. Dengan berorientasi aktivitas
kemasjidan, keislaman, keilmuan, keremajaan dan keterampilan, organisasi ini
dapat memberikan kesempatan bagi anggotanya mengembangkan diri sesuai
bakat dan kreativitas mereka di bawah pembinaan Pengurus/Ta‟mir Masjid.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengembangan dakwah islam
pada remaja masjid melalui pola komunikasi multi arah, mengetahui faktor-faktor
kegiatan remaja masjid dan juga solusi dalam mengembangkan dakwah islam
pada remaja masjid. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Kualitatif)
dengan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan dalam pengumpulan data dalam
penelitian ini sehingga mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan.
Hasilnya penelitian menujukkan bahwa adanya pola komunikasi multi arah
remaja masjid dalam mengembangkan dakwah islam, sebagai pembinaan remaja
agar remaja tersebut menjadi anak yang shalih, memiliki kedudukan dan peran
yang strategis dalam rangka memperdayakan remaja juga memakmurkan
memotivasi dan juga membantu generasi muda Islam untuk menggali potensinya
serta memotivasi mereka dengan mengadakan kegiatan-kegiatan untuk
menampilkan kreatifitas mereka.
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada ayahku (Karyono) dan Ibuku (Jumirah ) dan
Adik Laki-laki (Yogi Prastyio) yang telah memberikan kasih sayang, segala
dukungan, dan cinta tiada terhingga, yang tiada mungkin dapat kubalas hanya
dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini
menjadi langkah awal untuk membuat ayah dan ibu bahagia, karena diriku
menyadari belum mampu berbuat yang lebih. Untuk ayah, terimakasih atas jerih
payahmu menafkahiku, membesarkanku sehingga ke mampu menjadi anak kuat
seperti saat ini. Terimakasih atas semua keringat lelahnya ayah mencari nafkah
yang belum bisa akan balas. Untuk Ibu terimakasih atas do‟amu dan jerih
payahmu membesarkanku, menasehatiku untuk menjadi lebih baik, terima kasih
ibu.
Untuk itu Skripsi ini aku persembahkan untuk kedua orang tua tercinta.
Skripsi Ini saya persembahkan untuk Teman Seperjuangan Khususnya di Lokal
KPI B Dan juga pada Anak UIN Sts Jambi Sekian Banyak yang Mengenal saya
saja.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat rahmat, hidayahya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan Judul
“Pegembangan Dakwah Islam Pada Remaja Masid Nururrohimah Melalui
Pola Komunikasi Multi Arah Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi”. Kemudian
shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya kealam yang terang benderang
dengan cahaya imam, taqwa dan ilmu pengetahuan.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan cobaan. Namun
semua itu patut disyukuri karena banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang
penulis dapatkan.Penulis banyak mendapatkan arahan dan bimbingan dari
berbagai pihak, baik yang bersifat moril maupun materi. Pada kesempatan ini
penulis menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Bapak Muhammad Junaidi,S.Ag,M.Si selaku Pembimbing I dan Ibu
Dra. Jamilah,M. Pd.I selaku Pembimbing II yang telah membantu dan
membimbing dalam penyusunan skripsi
2. Bapak prof. Dr. H. Su‟aidi Asyari, M.A, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. Zulqarnain, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr.D.I Ansusa Putra, LC,M.A.M.Hum selaku wakil dekan 1 Fakultas
Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Muhammad Junaidi,S.Ag,M.Si selaku ketua prodi Komunikasi dan
Penyiaran Islam..
6. Seluruh dosen fakultas dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
7. .Kepala Perpustakaan UIN STS Jambi Beserta Stafnya dan serta Kepala
Perpustakaan Daerah Jambi.
8. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Ketua Remaja Masjid Nururrohimah sekaligus anggotanya di RT 16
Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi.
10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 Prodi Komunikasi dan Penyiaran
Islam (KPI).
viii
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis mengucapkan
terima kasih yang tidak terhingga, semoga Allah SWT membalasnya. Akhirnya
penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jambi, 2 Juni 2020
Penulis
JAKA SETIAWAN
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. ......................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ORISIALITAS SKRIPSI. ..................................... ii
PENGESAHAN ................................................................................................ iii
MOTTO. ........................................................................................................... iv
ABSTRAK. ........................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI. .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah. ................................................................ 3
C. Batasan Masalah. ................................................................... 3 D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian. ......................................... 4
E. Kerangka Teori. ..................................................................... 4
F. Metode Penelitian. ............................................................... 14
G. Pemeriksaan Keabsahan Data.............................................. 19
H. Studi Relevan....................................................................... 20
BAB II PROFIL LOKASI PENELITIAN
A. Letak Geografis Masjid Nururrohimah ............................... 23
B. Sejarah Remaja Masjid ........................................................ 23
C. Struktur Organisasi Remaja Masjid ..................................... 25
D. Visi Dan Misi Remaja Masjid ............................................. 28
BAB III BENTUK KEGIATAN-KEGIATAN REMAJA MASJID
NURURROHIMAH
A. Kegiatan Remaja Masjid Kel Eka jaya ................................ 31 B. Motivasi Remaja Masjid Nururrohimah Dalam
Mengembangkan Dakwah Islamiah ..................................... 41
C. Dampak Remaja Masjid Pada Masyrakat Eka Jaya ............ 47
x
BAB IV POLA KOMUNIKASI MULTI ARAH REMAJA MASJID
DALAM MENGEMBANGKAN DAKWAH KELURAHAN EKA
JAYA
A. Pola Komunikasi Multi Arah Remaja Masjid Dalam
Mengembangkan Dakwah Islamiah ........................................ 51
B. Faktor-Faktor Penghambat Dalam Mempererat Silahtuhrami
Remaja Masjid Dan Masyrakat. .............................................. 54
C. Solusi Dala Mengatasi Remaja Masjid Di Kelurahan
Eka Jaya ................................................................................. 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 60
B. ImplikasiPenelitian. .................................................................... 61
C. Penutup. ...................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITA
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 01 : Lokasi Masjid Nururrohimah
Tabel 02 : Struktur Organisasi Remaja Masjid Nururrohimah
Tabel 03 : Perserta Anggota Pengajian Remaja Masjid Nururrohimah
xii
PEDOMAN TRANSLITERASI2
A. Alfabet
Arab Indonesia Arab Indonesia
Tj ط A ا
Zj ظ B ة
ع T ت
Gh غ Th ث
F ف J ج
Q ق Hj ح
K ك Kh خ
L ل D د
M م Dh ذ
N ن R ر
H ه Z ز
W و S ش
ء Sh ش
Y ي Sj ص
Dj ض
B. Vokal dan Harkat
Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia
2Arifullah Dkk, Panduan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi
(Muaro Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016). 149.
xiii
I اِى A ب A ا
Aw و ا A ى ا U ا
Ay ى ا U و ا I اِ
C. Ta>’ Marbu>t}ah
Transliterasi untuk ta>‟marbu>t}ahini ada tiga macam:
1. Ta>’ Marbu>t}ahyang mati atau mendapat harakat sukun, maka
transliterasinya adalah /h/.
Arab Indonesia
S}ala>h صالة
Mir‟a>h مراة
2. Ta>‟ Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,
maka transliterasinya adalah /t/.
Arab Indonesia
Wiza>rat al-Tarbiyah ةيبرتلاوزارة
Mir‟a>t al-zaman مراةالسمه
3. Ta Marbutah yang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah /tan/tin/tun/.
Arab Indonesia
ةئفج
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah butuh pengembangan untuk masyarakat, pengembangan adalah
suatu usaha bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas kehidupan
manusia.Banyak pengembangan-pengembangan yang meningkatkan kualitas
hidup manusia yang penting adalah pengembangan dakwah kepada masyarakat.
Dakwah setiap hari akan berinovasi mengikuti perubahan pola di masyarakat.3
Perkembangan dakwah pada saat ini sudah banyak digunakan di berbagai
yayasan atau lembaga, sekolah, organisasi, dan lain sebagainya untuk masyarakat
awam yang belum mengetahui tentang Islam. Dakwah sangat dibutuhkan dan
dikembangkan ke masyarakat agar masyarakat mengerti tentang Islam itu sendiri,
dakwah butuh berkembang kemasyarakat muslim.
Komunikasi adalah suatu tingkah laku perbuatan atau kegiatan penyampaian
atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung makna atau arti. Atau
perbuatan penyampaian suatu gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang
lain.4Komunikasi juga bias melalui dakwahdansudah banyak digunakan di
berbagai yayasan atau lembaga, sekolah, organisasi, dan lain sebagainya untuk
masyarakat awam yang belum mengetahui tentang Islam. Dakwah sangat
dibutuhkan dan dikembangkan ke masyarakat agar masyarakat mengerti tentang
Islam itu sendiri, dakwah butuh berkembang ke masyarakat muslim.
Islam adalah agama dakwah yakni agama yang mewajibkan penganutnya
bertugas untuk menyiarkan dan menyebarkan Islam kepada seluruh umat
manusia. Kehadiran Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam dapat menjamin
tercapainya kebahagiaan di dunia dan di akhirat, selama agama Islam tersebut
dijadikan sebagai pedoman pengajaran yang hidup secara benar dan konsekuen
3 luluhatta.wordpress.com 2016 pengembangan-masyarakat-community-development
diaksesSenin 22 Februari 2020 jam 13.00 WIB 4A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat,(Jakarta:Bumi Aksara,1993) hal. 29
1
2
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian hanya yayasan yang efektif
menjalankan fungsinya yang akan mampu membina dan menggerakkan umat
untuk melaksanakan amar makruf dan nahi mungkar. Seperti dijelaskan dalam
Surat Ali Imran ayat 104 :
Artinya: “Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari
yang mungkar merekalah orang-orang yang beruntung.”5
Berdasarkan ayat tersebut di atas merealisasikan dakwah lebih efektif
dilakukan secara berjamaah serta kompak satu sama lainnya dan Remaja Masjid
adalah salah satu organisasi kemasyarakatan yang dapat menunjukkan perannya
dalam pengembangan dakwah untuk membangkitkan kesadaran umat akan arti
ajaran Islam yang sebenarnya, sehingga dengan penuh kesadaran senantiasa
turut mengambil peran aktif melakukan perbuatan makruf dan menjauhi
perbuatan yang mungkar sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah. Dengan
demikian setiap organisasi dalam tubuh umat perlu dibina dan diaktifkan agar
dapat berkembang dengan baik.
Berdasarkan Observasi awal RT 16 Kelurahan Eka Jaya ada beberapa
pendoman dalam mengembangankan dakwah Islam dengan adanya pengajian
Remaja Masjid jika ditinjau dari segi fungsinya, yaitu wadah pembinaan umat,
sebagai media penyiaran agama dakwah dan merupakan arena kompetisi dalam
berbuat kebajikan untuk memperoleh ridha Ilahi, justru itu Pola Komunikasi Multi
Arah Remaja Masjid Nururohimah yang ideal sangat diperlukan untuk
5 Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an danTerjemahan, (Jakarta Pusat: PT Adhi Aksara
Abadi Indonesia, 2011), hlm. 79.
3
mengoperasikan tujuan mengembangkan Dakwah Islam Kelurahan Eka Jaya Kota
Jambi. Pada tahun 2010 Remaja Masjid Nururrohimah di dirikan dan pada masa
itu anggotanya belum terlalu banyak, hanya berkitar 20 orang. Adanya remaja
masjid ini sangatlah berpengaruh dalam mengembangkan dakwah Islam.
Masyarakat RT 16 Kelurahan Eka Jaya sudah menganggap bahwa yang mereka
melakukan itu hal biasa sehingga mudah untuk dirasuki ilmu yang sesat dan tidak
memahami Islam yang sebenarnya maka dari itu Remaja Masjid Nururrohimah
inilah yang bergerak ke masyarakatmuslim.
Maka dari itu menjadikan Remaja Masjid Nururrohimah, sebagai obyek
penelitian karena dengan adanya komunikasi yang baik antara Remaja Masjid dan
Masyarakat khususnya di RT 16 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi dalam
menyampaikan informasi akan tercapai maksud dan tujuan, baik dan Masyarakat
setempat. Oleh karna itu, saya mengangkat permasalahan tersebut dalam judul
“Pengembangan Dakwah Islam Pada Remaja Masjid Nururrohimah Melalui
Pola Komunikasi Multi Arah Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah pokok yang diangkat
sebagai kajian utama penelitian ini adalah: Bagaimana Pola Komunikasi Remaja
Masjid dalam Mengembangkan Dakwah Islam di masyarakat setempat? Dalam
upaya mengkonkretkan pokok masalah tersebut, maka beberapa masalah dapat
dirumuskan dalam penelitian ini, permasalahan yang di angkat sebagai berikut:
1. Bagaimana Pola komunikasi multi arah Remaja Masjid Nururrohimah
dalam mengembangkan dakwah islamiah RT 16 Kelurahan Eka Jaya
Kecamatan Paal Merah Kota Jambi?
2. Apa saja faktor-faktor penghambat dalam mengembangkan dakwah
islamiah pada Remaja Masjid Nururrohimah RT 16 Kelurahan Eka Jaya
Kecamatan Paal Merah Kota Jambi?
3. Bagaimana solusi Remaja Masjid Nururrohimah dalam mengembangkan
dakwah islamiah RT 16 di kelurahan Eka Jaya Kecamatan Paal Merah
Kota Jambi ?
4
B. Batasan Masalah
Batasan masalahnya supaya tidak melebar kemana-mana jadi penelitian
ini ksusus membahas tentang Pengembangan Dakwah Islam Pada Remaja
Masjid Nururrohimah Melalui Pola Komunikasi Multi Arah Kelurahan Eka
Jaya Kota Jambi.
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan batasan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian yang
hendak di capai ialah:
1. Untuk mengetahui Pola Komunikasi Multi Arah Remaja Masjid
Nururrohimah Dalam Mengembangkan Dakwah Islam RT 16 Kelurahan
Eka Jaya Kecamatan Paal Merah Kota Jambi.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat Remaja Masjid dalam
menanamkan dakwah Islam RT 16 Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Paal
Merah Kota Jambi.
3. Untuk Mengetahui Solusi Remaja Masjid Nururrohimah dalam
menanamkan dakwah Islam RT 16 Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Paal
Merah Kota Jambi.
E. Kerangka Teori
1. Pola Komunikasi
Pola komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan
sebagai bentuk (struktur) yang tetap.Komuunikasi menurut Everret M. Rogger
yaitu prosses dimana suatu ide diahlikan dari sumber kepada suatu penerima atau
lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Pola komunikasi
terbagi menjadi dua yakni :6
1) Model linier
Model ini mempunyai cirri sebuah proses yang hanya terdiri dari dua garis
lurus, dimana proses komunikasi berawal dari komunikator dan berakhir pada
komunikan.
6Abdul Masjid, 2013, Strategi Pembelajaran, Bandung: Rosda Karya, hal, 290
5
2) Model sirkuler
Model ini ditandai dengana danya unsur feedback, pada model sirkuler ini,
proses komunikasi berlangsung dua arah, melalui model ini dapat diketahui
efektif tidaknya suatu komunikasi kerana komunikasi dikatakan efektif
apabila terjadi umpan balik dari pihak penerima pesan.
Pola komunikasi, Djamarah menyatakan sebagai bentuk atau pola hubungan
dua orang orang atau lebih proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sedangkan Puis menyatakan
pola komunikasi adalah model, contoh, pedoman (rancangan) yang
menggunakan komunikasi sebagai sarana komunikasi untuk saling bertukar
informasi dari komunikan kekomunikator. Dari pengertian tersebut maka
yang dimaksud pola komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua
orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan yang
dikaitkan dua komponen, yaitu gambaran atau rencana yang meliputi
langkah-langkah pada suatu aktifitas dengan komponen-komponen yang
merupakan bagian penting atas terjadinya hubungan komunikasi
antarmanusia atau kelompok dan organisasi.
Pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang
atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat, sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami. Dimensi pola komunikasi terdiri dari
dua macam, yaitu pola yang berorientasi pada konsep dan pola yang
berorientasi pada sosial yang mempunyai arah hubungan yang berlainan. Pola
komunikasi atau hubungan itu dapat diciptakan oleh komplementaris atau
simetri. Dalam hubungan komplementer, satu bentuk perilaku akan diikuti
oleh lawannya. Contohnya perilaku dominan dari satu partisipan
mendatangkan perilaku tunduk dan lainnya. Dalam simetri, tingkatan sejauh
mana orang berinteraksi atas dasar kesamaan. Dominasi bertemu dengan
dominasi, atau kepatuhan dengan kepatuhan.7
7Tubbs, L Stewart dan Moss Sylvia. Human Comunication (konteks-konteks komunikasi).
Remaja Rosdakarya. Bandung. 2000
6
Disini kita mulai melibatkan bagaimana proses interaksi menciptakan
struktur system.Bagaimana orang merespon satu sama lain menentukan jenis
hubungan yang mereka miliki. Pola komunikasi adalah suatu gambaran yang
sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu
komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Pola Komunikasi diartikan
sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses
pengirimandan enerimaan cara yang tepatsehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami.
Dari pengertian di atas maka dapat diartikan bahwa suatu pola
komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua orang atau lebih
dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan yang mengkaitkan dua
komponen, yaitu gambaran atau rencana yang meliputi langkah-langkah pada
suatu aktifitas dengan komponen-komponen yang merupakan bagian penting
atas terjadinya hubungan komunikasi antar manusia atau kelompok dan
organisasi. Pola komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua
orang atau lebih dalam proses mengkaitkan dua komponen yaitu gambaran
atau rencana yang menjadi langkah-langkah pada suatu aktifitas dengan
komponen-komponen yang merupakan bagian penting atas terjadinya
hubungan antar organisasi ataupun juga manusia.
Sedangkan berdasarkan peran antara komunikator dan komunikan dalam
proses komunikasi membedakannya dalam tiga pola, yakni:
1. Pola Komunikasi Satu Arah Merupakan suatu proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan, baik menggunakan media maupun tanpa
media, tanpa adanya feedback dari komunikan, di mana dalam hal ini
komunikan berperan sebagai pendengar.
2. Pola Komunikasi Dua Arah Disebut juga dengan two way traffic
communication, yaitu ketika komunikator dan komunikan berperan aktif
dalam bertukar fungsi mereka dalam proses komunikasi. Pada hakikatnya,
komunikator utama berperan mengawali percakapan dan memiliki tujuan
tertentu melalui proses komunikasi tersebut. Pola ini bersifat dialogis, serta
terdapat feedback secara langsung.
7
3. Pola Komunikasi Multi Arah Yaitu proses komunikasi yang terjadi dalam
suatu kelompok dengan lebih banyak pelaku, di mana komunikator dan
komunikan akan saling bertukar pikiran secara dialogis namun dengan jumlah
partisipan lebih dari dua orang.
2. Komunikasi Multi Arah
Kata komunikasi itu sendiri, berasal dari bahasa Inggris yaitu
communication yang bersumber dari bahasa latin, communication atau communis
yang berarti sama,atau kesamaan arti sama halnya dengan pengertian tersebut.8
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia komunikasi secara etimologi
memiliki arti sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita.9Komunikasi
berasal dari bahasa latin communicate yang berarti berbicara, menyampaikan
pesan, informasi, pikiran, gagasan dan pendapat yang dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain dengan mengharapkan jawaban, tanggapan atau arus balik
(feedback).10
Komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan
adanya berbagai model komunikasi dan bagian proses komunikasi akan dapat di
temukan pola yang cocok dan mudah di gunakan dalam berkomunikasi.
komunikasi indentik dengan proses komunikasi, karena pola komunikasi bagian
dari proses komunikasi.
Komunikasi multi arah proses komunikasi yang berlangsung beberapa
komunkator dan komunikan yang tingkat, keudukan, serta wewenangnya berbeda-
beda. Contohnya diskusi antar anggota rapat. Keuntungan dan kelemahan
komunikasi kesegala arah arah hampir sama dengan komunikasi dua arah, yang
membedakannya adalah dalam komunikasi dua arah, komunitor dan
komunikannya lebih dari dua orang. 11
3. Pengetian Remaja Masjid
8Onong Uchjana Effendi, Spektrum Komunikasi (Bandung: Bandar maju, 1992), cet.ke-1,.4. 9Dept. Pendidikan, op cit, h.45 10A. Muis, Komunikasi Islam (Bandung: Pt RemajaRosdakarya, 2001) , 35. 11Mulyana,D (Ed), Ilmu komunikasi suatu pengantar (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2004), hlm. 32
8
Pembinaan remaja dalam Islam bertujuan agar mereka menjadi generasi
muda yang baik; yaitu anak yang shalih, beriman, berilmu, berketerampilan
berakhlak mulia. Untuk membina remaja muslim bisa dilakukan dalam berbagai
Pendekatan, diantaranya melalui aktivitas Remaja Masjid.12
Remaja Masjid adalah organisasi yang mewadahi aktivitas remaja muslim
dalam memakmurkan Masjid. Remaja Masjid merupakan salah satu alternatif
wadah pembinaan remaja yang baik dan dibutuhkan umat. Dengan berorientasi
aktivitas kemasjidan, keislaman, keilmuan, keremajaan dan keterampilan,
organisasi ini dapat memberikan kesempatan bagi anggotanya mengembangkan
diri sesuai bakat dan kreativitas mereka di bawah pembinaan Pengurus/Ta‟mir
Masjid. Saat ini Remaja Masjid atau dengan sebutan lain telah menjadi wadah
lembaga kegiatan yang dilakukan para remaja muslim di lingkungan Masjid. kota-
kota maupun di desa-desa, dapat dijumpai dengan mudah.
Organisasi Remaja Masjid juga telah menjadi suatu fenomena bagi
kegairahan para remaja muslim dalam mengkaji dan mendawahkan Islam di
Indonesia. Masyarakat juga sudah semakin lebih bisa menerima kehadiran mereka
dalam memakmurkan Masjid. Disadari bahwa untuk memakmurkan Masjid
diperlukan organisasi yang mampu beraktivitas dengan baik.Organisasi Remaja
Masjid memerlukan para aktivis yang mumpuni dan profesional.Kehadiran
mereka tidak bisa serta merta, tetapi diupayakan secara terencana dan terarah
melalui sistim perkaderan, khususnya melalui pelatihan-pelatihan yang sangat
mendukung. Peran remaja masjid:
1. Pendidikan.
Remaja mesjid memegang peranan dalam penyebaran budaya
islam.Melalui remaja masjid sehingga dapat membentengi generasi islam
dalam pergaulannya. Sekarang ini seakan tiada batas pergaulan para
12Aslati,PEMBERDAYAAN REMAJA BERBASIS MASJID (Studi Terhadap Remaja Masjid
Di LabuhBaru Barat), JurnalVol 3, No 2, 2018.Hal. 6
9
pemuda, karena itu dengan remaja mesjid inilah kita bisa mengontrol dan
mencegah pergaulan bebas yang setiap saat memintai generasi islam kita.
2. Pembentukan Jati Diri.
Dengan pembinaan remaja mesjid kita bisa mengarahkan generasi muda
islam untuk mengenal jati diri mereka sebagai muslim.jika mereka sudah
mengenal jati diri nya maka mereka tidak akan terombang ambing dalam
menentukan jalan hidup mereka.
3. Pengembangan Potensi.
Melalui remaja mesjid kita bisa memotivasi dan membantu generasi muda
Islam untuk menggali potensinya mereka serta memotivasi mereka dengan
mengadakan kegiatan-kegiatan untuk menampilkan kreatifitas
mereka.Pembinaan remaja dalam Islam bertujuan agar remaja tersebut
menjadi anak yang shalih; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu,
berketerampilan dan berakhlak mulia.Anak yang shalih adalah dambaan
setiap orang tua muslim yang taat. Sabda Rasulullah shallallahualaihi
wasallam: Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus,
kecuali tiga: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih
yang mendoakannya. (HR. Muslim). Untuk membina remaja bisa
dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah satunya melalui Remaja
Masjid,yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan remaja muslim
yang menggunakan Masjid sebagai pusat aktivitas. Remaja Masjid
merupakan salah satu alternatif pembinaan remaja yang terbaik.Melalui
organisasi ini,mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat
mengembangkan kreatitivitas. Remaja Masjid membina para anggotanya
agar beriman, berilmu dan beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada
Allah subhanahu wa ta‟ala untuk mencapai keridhaan-Nya. Pembinaan
dilakukan dengan menyusun aneka program yang selanjunya ditindak
lanjutin dengan berbagai aktivitas.Remaja Masjid yang telah mapan
biasanya mampu bekerja secara terstruktur dan terencana. Mereka
menyusun Program Kerja periodik dan melakukan berbagai aktivitas yang
10
berorientasipada: keislaman,kemasjidan, keremajaan, keterampilan dan
Keilmuan
4. Pengembangan Dakwah
Pengembangan (Developing) merupakan salah satu perilaku manajerial
yang meliputi pelatihan (couching) yang digunakan sebagai sarana untuk
meningkatkan keterampilan seseorang dan memudahkan penyesuaian terhadap
pekerjaannya dan kemajuan kariernya. Proses pengembangan ini didasarkan atas
usaha untuk mengembangkan sebuah kesadaran, kemauan, keahlian, serta
keterampilan para elemen dakwah agar proses dakwah berjalan secara efektif dan
efisien. Pengembangan dan pembaruan adalah dua hal yang sangat diperlukan.
Rasulullah SAW mendorong umatnya supaya selalu meningkatkan kualitas, cara
kerja dan sarana hidup, serta memaksimalkan potensi sumber daya alam
semaksimal mungkin. Karena Allah telah menciptakan alam semesta ini untuk
memenuhi hajat hidup manusia sebagaimana firman-Nya dalam surat :
Arti: Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang
di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berfikir. (QS. Al-Jatsiyah : 13)
Dalam dunia manajemen, proses pengembangan (organization development)
itu merupakan sebuah usaha jangka panjang yang didukung oleh manajemen
puncak untuk memperbaiki proses pemecahan masalah dan pembaruan organisasi,
terutama lewat diagnosis yang lebih efektif dan hasil kerja sama serta manajemen
budaya organisasi dengan menekankan khusus pada tim kerja formal, tim
sementara, dan budaya antar kelompok dengan bantuan seorang fasilitator
konsultan yang menggunakan teori dan teknologi mengenai penarapan ilmu
11
tingkah laku termasuk penelitian dan penerapan. Secara individual proses
pengembangan yang berorientasi kepada perilaku dai memiliki sejumlah
keuntungan potensial dalam proses pergerakan dakwah khususnya bagi para
pemimpin dakwah. Di antara keuntungan potensial tersebut adalah :
a. Terciptanya hubungan kerja sama yang bersifat mutualisme antara seorang
manajer atau pemimpin dakwah serta para anggota lainnya.
b. Dapat mengidentifikasi dan menyiapkan orang untuk mengisis posisi-posisi
tertentu dengan rasa tanggung jawab yang lebih besar dalam organisasi.
c. Dapat memberikan suatu rasa kepuasan karena membantu anggotanya unuk
tumbuh dan berkembang.13
Prinsip-Prinsip Pengembangan Dakwah
Dalam sebuah proses pengembangan terdapat beberapa prinsip yang akan
membawa ke arah pengembangan dakwah14.
Prinsip-prinsip tersebut adalah:
a. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
Proses pengembangan keterampilan dai bertujuan untuk menentukan
apa yang mereka ketahui dan apa yang harus mereka ketahui dalam
menyiapkan mereka terjun langsung ke objek dakwah atau sebuah
perubahan yang disebabkan oleh alih teknologi baru yang berimplikasi
pada perkembangan madu sebagai kansekuensinya membutuhkan sebuah
keterampilan yang khusus bagi para dai itu sendiri. Kebutuhan akan lebih
banyak pelatihan dapat diindentifikasi pada perbedaan antara keterampilan
yang dimiliki sekarang dengan keterampilan yang dibutuhkan, yaitu
dengan melakukan analisis terhadap kinerja pada dai.
b. Membantu rasa percaya diri dai
Melatih (coach) akan lebih berhasil jika dai merasa yakin bahwa ia
akan berhasil mempelajari suatu keterampilan. Pada fase ini dimulai dari
13Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm.244 14 Muhammad Munir, ManajemenDakwah, hlm. 245.
12
tingkat kesukaran tertentu dan dilanjutkan dengan langkah-langkah yang
sesuai dengan
keterampilan dan spesialisai dai tersebut.
c. Membuat penjelasan yang berarti
Dalam proses peningkatan pemahaman serta daya ingat selama
pelatihan harus dibangun atas dasar pengetahuan. Pada saat menjelaskan
prosedur atau lngkah demi langkah harus diupayakan dengan
menggunakan bahasa yang jelas, lugas, dan sedapat mungkin
menghindari instruksi yang memiliki arti kontradiktif.
d. Membuat uraian pelatihan untuk memudahkan dalam pelajaran
Jika diadakan formal atau informal, maka harus diperiksa tentang
pengetahuan para peserta berkaitan dengan prasyarat mengenai konsep,
istilah, simbol, peraturan, dan prosedur sebelum mengajarkan hal-hal yang
membutuhkan pengetahuan tersebut.
e. Memberikan kesempatan untuk berpraktik secara umpan balik
Setelah semua materi diberikan, maka hendaknya diberikan
kesempatan untuk memperaktikkan atau mendemonstrasikan yang disertai
dengan proses penjelasan mengapa sesuatu telah dilakukan secara salah
disertai bimbingan mengarah ke arah yang benar.15
f. Memeriksa apakah program pelatihan itu berhasil
Langkah terpenting dalam program pengembangan adalah dengan
meninjau atau memeriksa kembali, apakah keterampilan dan
pengetahuan yang ditergetkan telah berhasil dipelajari. Indikator
keberhasilannya adalah dengan melakukan sebuah praktik yang
kemudian disesuaikan dengan teori yang telah diberikan.
g. Mendorong aplikasi dari keterampilan dalam kerja dakwah
Setelah dilakukan proses pelatihan kepada para dai, maka langkah
penting selanjutnya bagi para pemimpin atau manajer dakwah adalah
mengaplikasikan beberapa prinsip serta prosedur dalam pemecahan
masalah-masalah aktual yang berhubungan dengan kerja dakwah.
15Ibid.,hlm. 246.
13
Sebagai konsekuensi logis dari pengertian tersebut, maka pemimpin dakwah
harus mampu mengarahkan para anggotanya untuk melakukan perbaikan-
perbaikan terhadap organisasi yang diiringi dengan pengembangan kemampuan
yang memadai serta peningkatan kualitas. Sehingga diharapkan masing-masing
anggota dapat melaksanakan tugasnya dengan kemampuan yang memadai dan
dapat menerjemahkan bakat dari kreativitas mereka menjadi sebuah hasil,
demikian pula organisasi harus dapat menerjemahkan kemampuan serta bakat dari
anggotanya ke dalam aktivitas dakwah. Para pelaku dakwah ini akan banyak
menghabiskan waktunya dalam organisasi untuk membuat strategi masa depan
yang mantap. Ini berarti, bahwa elemen kunci kemajuan lembaga dakwah terletak
pada perkembangan para anggotanya.
Semakin tinggi mutu anggotanya atau staf, maka misi dakwah akan semakin
berkembang. Sebuah administrasi dakwah yang efektif akan selalu melihat
perkembangan atau pertumbuhan staf sebagai hal yang esensial. Dengan
demikian, usaha apapun yang akan dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu
dakwah harus diarahkan kepada peningkatan mutu para dainya. Hal ini juga harus
didasari atas perkembangan zaman, dimana prioritas pembangunan diarahkan
pada pengembangan sumber daya manusia (SDM), mutu dari para dai harus
menjadi prioritas utama. Meskipun produk utama lembaga dakwah adalah
mengajak, tetapi harus dikelola seperti sebuah perusahaan yang menghargai nilai
pengembangan profesionalisme. Lembaga dakwah akan kehilangan
profesionalismenya jika ditandai dengan melemahnya sumber daya manusia
(SDM). Dengan demikian, lembaga dakwah harus memiliki sebuah sistem
pelatihan dan pendidikan yang berjalan secara kontinu untuk tetap berada dalam
posisi yang kompetitif, terutama dalam menghadapi persoalan umat yang semakin
kompleks.
Dalam posisi ini, lembaga dakwah harus terus mendapatkan tuntunan dan
kritikan dari masyarakat serta perkembangan ilmu dan teknologi, oleh karenanya,
administrator harus memerhatikan pengembangan staf jika ingin lembaganya tetap
kompetitif dalam menghadapi tuntutan zaman dan dinamika umat yang semakin
kompleks.
14
Pendidikan dan pelatihan untuk para dai sangat penting dan efektif dalam
organisasi dakwah. Namun usaha ini sangat sedikit dilakukan. Lemahnya
pengembangan dai ini disebabkan oleh beberapa faktor :
a. Pertumbuhan profesionalitas dianggap sebagai tanggung jawab individu
dai. Masing-masing dai dituntut untuk tetap adaptif dengan belajar
secara autodidak.
Walaupun dalam hal ini spesifik pertumbuhan profesionalisme tetap
hak milik masing-masing individu. Proses atau pelatihan tertentu harus
diadakan dan dijalani secara kolektif. Aktivitas-aktivitas semacam ini
harus selalu ada untuk para pelaku dakwah jika organisasi ingin
berkembang secara baik.
b. In service education (program pendidikan lanjutan untuk para aktivis
dakwah) ini dapat dilakukan dengan menyekolahkan mereka sesuai
dengan disiplin dan keahlian mereka pada instansi yang berhubungan
dengannya.
c. Materi yang ada secara teoritis harus relevan dengan aktivitas dakwah
sesuai dengan kehidupan umat. Artinya, materi dakwah harus dapat
merefleksikan sebuah inovasi dakwah yang efektif serta proses
perubahan yang direncanakan dalam sebuah organisasi. Jadi, materi
dakwah ini sifatnya tidak dipaksakan sebagai hal yang normatif, tetapi
lebih menunjukkan kepada praktik-praktik dakwah yang pernah sukses
dilaksanakan dalam lapangan. Dan kemudian para dai diharapkan untuk
mengikutinya keberhasilan tersebut.
Pada konteks ini, pimpinan lembaga dakwah memiliki peran yang kritis
dalam pengembangan para dai. Sikap dan ekspektasi mereka menciptakan
suasana, baik melemahkan maupun menumbuhkan pertumbuhan profesionalitas.
Pemimpin dakwah yang cerdas melihat in service development sebagai proses
pengembangan untuk para dai agar belajar untuk melakukan pekerjaannya dengan
lebih baik. Proses pengembangan ini berlaku untuk siapa saja, baik yang merasa
sudah berkompeten maupun yang belum, mungkin yang berbada hanya pada soal
penekananya.
15
Selanjutnya para pemimpin dakwah harus mampu menumbuhkan kekuatan
dan meningkatkan kapabilitas para anggotanya. Pemimpin dalam lembaga
dakwah harus mampu menciptakan sebuah inovasi dan perubahan dalam
lembaganya agar tidak berjalan secara monoton. Namun hal ini tidak berarti setiap
pemimpin dakwah harus selalu melakukan inovasi, yang kadang kala justru dapat
menghambat proses perubahan. Karena terjadi atau tidaknya pengembangan para
dai ini tergantung pada sisi positif dan negatifnya pemimpin dakwah itu sendiri.
Ada beberapa cara positif yang dilakukan oleh pemimpin dakwah untuk
mengembangkan kemampuan para dai di antaranya adalah :
a. Pemimpin dakwah harus memiliki waktu yang cukup untuk
melakukan
perencanaan dan pelatihan
b. Menghadiri program pelatihan dakwah tersendiri
c. Menyediakan resources, bantuan logistik, serta prasarana lainnya,
dan
d. Membuat kebijakan-kebijakan untuk mengenali dan mengharagai
individuindividu yang ingin berkembang.
Akan tetapi, cara yang terpenting untuk menunjukkan komitmen pada
pengembangan para dai adalah pemimpin dakwah itu sendiri harus menjadi figur
yang selalu kreatif, inovatif, dan berusaha untuk menambah ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang kemudian dibuktikan secara aktual dalam memimpin
organisasi dakwah. Disamping menunjukkan sebuah dukungan pada
pengembangan anggotannya, pemimpin dakwah harus mempresepsi, bahwa
kesalahan-kesalahan sendiri atau orang lain merupakan peluang untuk kemajuan,
bukan sebagai justifikasi kritik (menyalahkan). Kemudian para pemimpin
organisasi dakwah juga harus menciptakan sebuah climate yang kondusif untuk
pertumbuhan melalui proses perumusan kebijakan dan menilai kemajuan.16
16hlm. 252.
16
F. Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai suatu usaha pencarian
kebenaran terhadap fenomena, fakta, atau gejala dengan cara ilmiah untuk
memecahkan masalah atau mengembangkan ilmu pengetahuan.
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitan kualitatif
desktritif,penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian lapangan, yaitu
penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu
lembaga dalam meneliti gejala-gejala tertentu yang ada di lapangan dalam hal ini
peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian di Masjid Nururrohimah Rt16
Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi, pendekatan penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif, pendekatan yang menekankan aspek subyektifitas Pola Komunikasi
Remaja Masjid Nururrohimah Dalam Mengembangkan Dakwah islamiah di
masyarakat setempat.
2. Setting Dan Subjek Penelitian
Berhubungan penelitian ini berkaitan denganPolaKomunikasi multi arah
dalam mengembangkan Dakwah Islam maka lokasi yang diambil untuk
melakukan penelitian ini bertempat di RT 16 Kelurahan Eka Jaya.
Subjek penelitian berpusat kepada ketua Remaja Masjid yang merupakan
sumber data untuk memperoleh informasi tentang bagaimana Komunikasi multi
arah dalam mengembangkan dakwah islamiah di RT 16 Kelurahan Eka
Jaya.Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlibat aktif, cukup
mengetahui, memahami, dan berkepentingan dengan aktivitas yang diteliti, serta
memiliki waktu untuk memberikan informasi secara benar.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
sampling purposive,17 untuk menentukan informan yang didasarkan atas ciri-ciri,
sifat-sifat atau karakteristik yang merupakan ciri pokok populasi, karena dalam
hal ini, informan merupakan seseorang yang mengetahui masalah yang diteliti
secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber yang valid, untuk
17Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013),
hlm. 124
17
memperoleh informasi yang relevan dan valid, maka diperlukan teknik
pengumpulan data dengan teknik “sampling bola salju” (snowball sampling)18,
yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian
membesar, atau teknik mengibaratkan bola salju yang menggelinding semakin
lama semakin besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih dua orang,
tetapi karena belum lengkap terhadap data yang diberikan, maka dibutuhkan orang
lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan. Begitu
seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Sesuai tujuannya, maka pemilihan informan dilakukan secara purposive.
Teknik sampling purposive digunakan untuk mengarahkan pengumpulan data
sesuai dengan kebutuhan melalui penyeleksian dan pemilihan informan yang
benar-benar menguasai informasi dan permasalahan secara mendalam serta dapat
dipercaya untuk menjadi sumber data yang tepat, dengan teknik purposive dan
snowball sampling akhirnya ditetapkan sampel yang menjadi informasi kunci
sebagai sumber data.
3. Sumber dan Jenis Data
Sumberdata dalam penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi/peristiwa
dan dokumentasi.Sumber data manusia berbentuk perkataan maupun tindakan
orang yang bisa memberikan data melalui wawancara, sumber data
suasana/peristiwa berupa suasana yang bergerak (peristiwa) ataupun diam
(suasana) meliputi ruangan, suasana, dan proses.Sumber data dokumenter atau
berbagai referensi yang menjadi bahan rujukan dan berkaitan langsung dengan
masalah yang diteliti.19
Secara umum sumber data penelitian kualitatif adalah tindakan dari
pendekatan manusia dalam suatu yang bersifat alamiah. Sumber data lain ialah
bahan-bahan pustaka, seperti dokumen, arsip, koran, majalah, buku, laporan
tahunan dan lain sebagainya20
18 Ibid. 125 19 Mohd Arifullah, Dkk, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin
IAIN STS Jambi (Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), hlm.62 20AliSayuti, Metodologi Penelitian Agama Pendekatan Teori Dan Praktek (Jakarta:
Grafindo Persada 2002), hlm.63
18
a. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah:
b. Ketua Remaja Masjid Nururrohimah
c. Anggota Remaja Masjid Nururrohimah
d. Masyarakat
e. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data
primer dan data sekunder.
A. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama
(first hand) melalui observasi atau wawancara di lapangan.21Dalam hal ini data
yang diperoleh langsung oleh peneliti dari para informan atau kenyataan yang
diamati secara langsung di lapangan tentang Pola Komunikasi Remaja Masjid
Dalam Mengembangkan Dakwah di RT 16 Kelurahan Eka Jaya.
B. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan bukan oleh
orang yang melakukan penelitian akan tetapi diperoleh dari sumber-sumber yang
ada.22Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan penelitian
terdahulu. Metode dokumentasi yang peneliti maksud ialah untuk mendapatkan
data tentang:
a. Historis dan geografis Masjid Nururrohimah
b. Struktur organisasi Remaja Masjid Nururrohimah
c. Perkembangan yanag ada di Masyarakat Rt16 KelurahanEka JayaKota
Jambi.
d. Dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan pokok permasalahan yang
diteliti.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi ialah melakukan pengamatan terhadap sumber, data observasi
bisa dilakukan secara terlibat (partisipan) dan tidak terlibat (non-
partisipan).Dalam pengamatan terlibat, peneliti ikut terlibat dalam aktivitas orang-
21 Ibid, 62 22 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2010), hlm.226
19
orang yang dijadikan sumber data penelitian, sedang pengamatan yang tidak
terlibat peneliti tidak ikut langsung dalam aktivitas orang-orang yang dijadikan
sumber data peneliti.
Observasi dalam penelitian ini memiliki tiga elemen utama, yakni:
1. Lokasi penelitian.
2. Manusia yang terlibat langsung maupuntidak langsung dalam proses
penelitian.
3. Kegiatan dan aktifitas pelaku.
b. Wawancara
Penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam, wawancara
mendalam merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan melalui cara
lisan atau tatap muka antara peneliti dengan sumber data manusia. Teknik
wawancara mendalam digunakan untuk mengetahui secara mendalam tentang
berbagai informasi yang terkait dengan persoalan yang sedang diteliti kepada
pihak-pihak yang dianggap dapat memberikan informasi secara utuh tentang
persoalan yang akan dikaji.23
Adapun hal-hal yang diajukan dalam wawancara tersebut adalah hal-hal
yang berkaitan dengan masalah-masalah yang berkaitan tentang perkembangan
dakwah islam di RT 16 Kelurahan Eka Jaya.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan sarana pembantu bagi peneliti dalam
mengumpulkan data atau informasi dengan cara berupa catatan, membaca surat-
surat, transkrip, buku, dan bahan-bahan tulisan lainya yang dapat memberikan
informasi tentang objek yang diteliti. Pengumpulan data melalui dokumen bisa
menggunakan alat kamera, video shooting atau dengan cara merekam, Dalam hal
ini dokumen yang digunakan pada penelitian ini berupa foto kegiatan Remaja
Masjid Nururrohimahdan arsip dokumen-dokumen terkait.
5. Teknik Analisis Data
23 MohdArifullah, Dkk, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin
IAIN STS Jambi (Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), hlm.63
20
Analisi data dalam teknik penelitian kualitatif adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih data menjadi
satuan yang dapat diolah, mensestimatiskannya dan menemukan apa yang penting
dan dipelajari, dan menemukan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Menurut Miles dan Huberman, „‟[T]erdapat tiga teknik analisis data kualitatif
yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses ini
berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data
benar-benar terkumpul.24
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian
rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan
sebagai kuantifikasi data.
b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga
memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian
data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik,
jaringan dan bagan.
c. Verifikasi data
Verifikasi data adalah upaya membuktikan kembali benar atau tidaknya
kesimpulan yang dibuat, sesuai atau tidaknya kesimpulan dengan kenyataan.
Verifikasi dapat dilakukan dengan jalan melakukan pengecekan ulang, atau
dengan melakukan trianggulasi. Cara lain yang dapat dilakukan dengan
merekomendasikan kepada pelaku riset lain untuk mengulangi riset yang telah
dilakukan itu terhadap masalah yang sama. Apabila terbukti temuan-temuan
yang dihasilkan tidak berbeda secara signifikan berarti kesimpulan itu
terverifikasi.
24Lexy J. Moleong, Meteodologi PenelitianKualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004),Hlm 103.
21
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk memperoleh data yang terpecaya dan dapat dipercayai, maka
peneliti melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan dengan
empat cara, yaitu:
1. Perpanjangan keikutsertaan
Pelaksanaan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat keikutsertaan
peneliti di lokasi secara Iangsung dan cukup lama, dalam upaya mendeteksi dan
memperhitungkan penyimpangan yang mungkin mengurangi keabsahan data,
karena kesalahan penilaian data (data distortion) oleh peneliti atau responden,
disengaja atau tidak sengaja.
2. Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
secara seksama dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang diutamakan
dalam penelitian. Faktor-faktor tersebut selanjutnya ditelaah, sehingga peneliti
dapat memahaminya ketekunan pengamatan dilakukan dalam upaya mendapatkan
karakteristik data yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang
dicari kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.Hal ini
diharapkan pula agar dapat mengurangi kesalahan data yang mungkin timbul
akibat keterburuan peneliti untuk menilai suatu persoalan, ataupun kesalahan data
yang timbul dari kesalahan responden yang memberikan data secara tidak tepat.
3. Trianggulasi
Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu di luar data pokok, untuk keperluan pengecekan reabilitas
data melalui pemeriksaan silang, yaitu lewat perbandingan berbagai data yang
diperoleh dari berbagai informan. Terdapat empat macam teknik trianggulasi yang
akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik pemeriksaan menggunakan
sumber, metode, penyidik, dan teori.
22
a. Trianggulasi sumber merupakan teknik yang dilaksanakan dengan
membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi
yang didapatkan tersebut.
b. Trianggulasi metode merupakan teknik yang dilaksanakan dengan mengecek
informasi yang didapatkan bersamaan dengan metode yang dilakukan.
c. Trianggulasi penyidik merupakan teknik yang dilaksanakan dengan jalan
memamfaatkan peneliti dan pengamat lainnya dalam mengecek kepercayaan
data.
d. Trianggulasi teori merupakan teknik yang dilaksanakan dengan melakukan
perbandingan terhadap data yang didapatkan.
4. Diskusi
Diskusi merupakan langkah akhir untuk menjamin keabsahan data,
peneliti akan melakukan diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa
data yang diterima benar-benar nyata dan bukan persepsi sepihak dari peneliti atau
informan. Melalui cara tersebut peneliti mengharapkan mendapatkan sumbangan,
masukan, dan saran yang berharga dan konstruktif dalam meninjau orisinalitas
data yang telah didapatkan.25
H. Studi Relevan
Untuk menghindari adanya kesan pengulangan atau tindakan plagiat dalam
penelitian, maka penulisakan memaparkan penelitan yang pernah ada dengan
skripsi atau karya ilmiah yang penulis, antara lain:
Pertama, Skripsi Atika jurusan Dakwah, Fakultas Ushuluddin Institut
Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tahun 2006 yang berjudul
pola komunikasi orang tua terhadap anak dalam menanamkan pentingnya nilai-
nilai ilmu pengetahuan terhadap masa depan anak di desa limau manis kecamatan
kemuning kabupaten indragiri hilir Provinsi Riau.
25Mohd Arifullah, Dkk, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa FakultasUshuluddin
IAIN STS Jambi. Hlm 66-68
23
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.Hasil penelitiannya
yaitu pola komunikasi orang tua dalam mendidik anaknya untuk perkembangan
masa depan yang lebih baik di desa limau manis kecamatan kuning kabupaten
indragiri Provinsi Riau.26
Kedua, Skripsi Siti Wagiah jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas
Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi tahun 2015 yang berjudul. “Pelaksanaan Majelis Ta‟lim Dalam
Meningkatkan Pemahaman Agama Masyarakat Di Desa Senawar Jaya
Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera
Selatan”.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil
penelitiannya yaitu membaca yasin, shalat ashar berjamaah, ceramah agama,
memperingati hari-hari besar Islam, yakni maulid Nabi dan isra‟ mi‟raj serta
menumbuhkan kesadaran dalam menuntut ilmu agama dan meningkatkan strategi
penyampaian materi agama.27
Ketiga, Arifiyani (2015) penelitiannya yang berjudul: Pengembangan
Metode Dakwah Di Kalangan Remaja: Studi Pada Kumpulan Remaja Masjid At-
Taqwa “Kurma” Di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa kegiatan perkembangan metode dakwah di kalangan Remaja
dilihat dari segi fisik dan psikologis dalam diri remaja untuk dapat berpatisipasi
dalam kegiatan Remaja Masjid At-Taqwa.Dalam penelitian ini, dibutuhkan pihak
Remaja untuk mengembangkan metode dakwah kemasyarakat.Bedanya dengan
penelitian peneliti adalah penelitianinilebih fokus kegerakan Remaja Masjid
kemasyarakat di Masjid Al-Irma untuk mengubah masyarakat menjadi yang lebih
26Atika ,”Pola Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak Dalam Menanamkan Pentingnya
Nilai-Nilai ilmu Pengetahuan Terhadap Masa Depan Anak Di Desa Limau Manis Kecamatan
Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau”.Skripsi (Jambi Fak. Dakwah Komunikasi
Penyiar Islam Sultan ThahaSaifuddon Jambi,2015). 27Siti Wagiah, “Pelaksanaan MajelisTa‟lim Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama
Masyarakat Di Desa Senawar Jaya Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan”. Skripsi (Jambi: Fak. Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Iain Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, 2015).
24
baik dalam hal pengembangan dakwah sedangkan peneliti meneliti psikologis dan
fisik remajanya agar remaja tersebut dapat berubah dan bisa diaplikasikan
kemasyarakat.28
Sebagaimana terlihat dari studi relevan di atas bahwa karya-karya diatas
fokus kepada pembinaan keagamaan, pengamalan ibadah serta peningkatan
kualitas umat di era globalisasi, oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji
tentang pola komunikasi Remaja Masjid dalam mengembangkan Dakwah,
kemudian berbeda pula dari subjek dan setting penelitian, yang nantinya akan
menghasilkan data yang berbeda.
28Arifiyani.”Peran Remaja Masjid Al-Irma Dalam Pengembangan Dakwah Di Kecamatan
Medan Sugal.”Skripsi (Medan Fak.Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Medan,
2017).
BAB II
PROFIL MASJID NURURROHIMAH
A. Letak Geografis Masjid Nururrohimah
Tabel 01 : lokasi Masjid Nururrohimah sebagai berikut:29
ID Masjid 01.4.05.10.02.000055
Luas Tanah 1.300 m2
Status Tanah Wakaf
Luas Bangunan 256 m2
Tahun Berdiri 2006
Daya Tampung Jamaah 300
No Telp/Faks 81.366.943.956 / -
Jumlah Pengurus 15
Imam 6
Khatib 6
B. Sejarah Remaja Masjid Nurul Rohimah Kelurahan Eka Jaya
Sejarah Singkat Remaja Masjid Nururrohimah.
Remaja masjid Nururrohimah mulai dibentuk pada tahun 2010. Namun,
gerakan remaja masjid Nururrohimah mengalami pasang surut, bahkan lebih
banyak kurang eksis dan belum mampu berkembang pesat sebagaimana remaja
masjid lainnya. Seperti halnya kondisi remaja masjid diawal tahun 2010 belum
mampu berkembang dan konsisten dengan cepat. Para remajanya belum ada niat
untuk mengikuti remaja masjid maka dari pada itu semangat para remaja untuk
mengikuti remaja masjid sangatlah kurang.
29http://simas.kemenag.go.id/index.php/profil/masjid/227133/ diakses 25 april 2020 pukul
21.48 WIB
25
26
Pada tahun 2018 pengajian Remaja Masjid Nururrohimah mengalami suatu
perkembangan yang pesat, yaitu di mana Remaja Masjid Nurrohimah pada hari
selasa malam Rabu tanggal 29 Januari 2019 M bertetapan dengan tanggal 23
Jumadi Awal 1440 H. Saya ketua DPD BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda
Remaja Masjid Indonesia) Kota Jambi, dengan ini mengukuhkan dan melantik
ikhwan dan akhwat sebagau pengurus Remaja Masjid Nururrohimah Masa Bakti
2018-2020. Berdasarkan Surat Keputusan Pengurrus Masjid Nururrohimah
Nomor 04/NR/RT.16/2018 Tanggal 1 November 2018.30
Namun, semangatnya para remaja juga ada kendala-kendala yaitu contohnya
kekurangan dana. Akan tetapi para remaja antusias berusaha untuk
mengumpulkan dana tersebut. para remaja ini kadang semangatnya naik dan turun
namun tetap semangat setelah direkrut oleh BKPMRI para remaja menjadi remaja
masjid Nururrohimah itu di pertengahan tahun 2017.
Diakhir 2018, para remajanya juga tetap semangat untuk mengikuti
kegiatankegiatan yang ada di masjid dalam hal pengembangan dakwah di masjid
Nururrohimah. Para remajanya semangat untuk bekerja membantu serta banyak
ideide untuk membuat acara di masjid Nururrohimah. Akhirnya setelah di tahun
2019, para remajanya aktif kembali untuk melakukan kegiatan sampai dengan
sekarang ini. maka, remaja masjid Nururrohimah banyak yang tidak aktif seiring
berjalannya waktu dikarenakan kesibukan masing-masing.
Perkembangan Remaja Masjid Nururrohimah untuk saat ini, semakin maju
karena masyarakat sudah mempercayai sepenuhnya dengan remaja masjid pada
acara keislaman dan umumnya. Jadi, remaja masjid mudah sekali membuat acara-
acara yang dibutuhkan. Maka dari pada itu, remaja bisa memberi bantuan untuk
masyarakat yang tidak mampu dari usaha-usaha remaja yang menghasilkan uang
contohnya menyapu halaman, jualan, memasang teratak dan lain-lain yang
berhubungan dengan usaha para remaja masjid.
30Dokumentasi Remaja Masjid Nururrohimah 25 mai 2020 Kelurahan Eka Jaya,Kota Jambi
27
PELINDUNG/PENASEHAT
SEKRETARIS
RIKA SURYA RINAH,
S.pd
KETUA
SUHERMANO, S. SY
BENDAHARA
RAHMAWATI, SH
SEKSI AGAMA SEKSI HUMAS
SEKSI PERLENGKAPAN
SEKSI-SEKSI
C. Struktur Dan Nama Organisasi Remaja Masjid Nurrohimah
1. Tabel 02 Struktur Organisasi Remaja Masjid Nururrohimah Tahun
202031
31Dokumentasi Remaja Masjid Nururrohimah 25 mai 2020 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi
BPK. KETUA MASJID NURUROHIMAH
BPK. KETUA RT 16 KEL EKA JAYA
1. M. RIDHO
2. BAMBANG S, S.Pd.I 1. TIAN
2. AGUS WANTORO
3. AKMAL 4. SENDI ARDANA
5. ALAM
6. SINTA DAMAYANTI
7. RANI
8. IPUL
1. ADIL
2. JAKA 3. EDI
4. AULIA FADIL
5. BENING ELISA
6. KHADIJAH
7. ALIYA
8. RENI AGUSTIN 9. INDAH
10. DIMAS
SEKSI KEBERSIHAN
SELURUH REMAJA MASJID NURURROHIMAH
28
2. Tabel 03 : Perserta Anggota Pengajian Remaja Masjid Nururrohimah
Tahun 2020.32
No Nama-Nama Remaja
Masjid Nururrohimah
Pekerjaan
1 Rika Guru
2 Rahma Mahasiswa
3 Surhermanto Pegawai
4 Bambang Guru
5 Reni Pegawai
6 Shinta Mahasiswa
7 Fadil Pelajar
8 Raka Pelajar
9 Atul Guru
10 Dimas s Scurity
11 Anggun Pelajar
12 Dika Pelajar
13 Ridho Mahasiswa
14 Khadijah Pelajar
15 Aliya Pelajar
16 Adil Mahasiswa
17 Alam Pelajar
18 Saiful Mahasiswa
19 Pandra Pelajar
20 Lala Pelajar
21 Akmal Pelajar
22 Arsa Pelajar
32Dolumentasi Remaja Masjid Nururrohimah 25 mai 2020 Kelurahan Eka Jaya ,Kota Jambi
29
23 Ikal Pelajar
24 Jaka Mahasiswa
25 Wahyu Pelajar
26 Latif Pelajar
27 Yogi Pelajar
28 Sendi Pelajar
29 Rani Pelajar
30 Tian Mahasiswa
31 Abi Pelajar
32 Shella Pelajar
33 Bening Pelajar
34 Indah Pelajar
35 Oliv Pelajar
36 Agus B Wiraswasta
37 Riyan Pelajar
38 Fina Pelajar
39 Dimas L Wiraswasta
40 Adit Pelajar
41 Ibnu Pelajar
42 Rinal Pelajar
43 Fajar Pelajar
44 Malik Pelajar
45 Keyla Pelajar
Total keseluruhan yang mengikuti pengajian Remaja Masjid Nururrohimah
pada tahun 2019-2020 berjumlah 45 orang.
30
D. Visi, misi, dan tujuan Remaja Masjid Nururrohimmah.
Adapun visi misi di pengajian Remaja Masjid Nururrohimah
kelurahan Eka Jaya kecamatan paal merah Kota Jambi
a. Visi remaja Masjid Nurrohimah membentuk remaja untuk terpaut
kepada Masjid.
b. Misi remaja Masjid: Sebagai penerus generasi, menjadi contoh untuk
masyarakat, untuk menjaga pengaruh lingkungan dan pengaruh hal-
hal negatif, mempunyai masa depan yang cerah dan punya prinsip
hidup, ingin menjadi contoh sebagai generasi yang bagus.
c. Tujuan Remaja Masjid Nururrohimah untuk membuat remaja menjadi
generasi penerus masjid Nururrohimah dan masyarakat.
BAB III
BENTUK KEGIATAN-KEGIATAN REMAJA MASJID
NURURROHIMAH KELURAHAN EKA JAYA
D. Kegiatan Remaja Masjid Nururohimah Kelurahan Eka Jaya
Dasar dari membangun para Remaja dengan keimanan apabila iman mantap
maka hubungan persaudaraan tetap terjaga. Hal yang demikian dijalankan oleh
Remaja Masjid Nururrohimah Kelurahan Eka Jaya yaitu dengan kegiatan yang
mereka kerjakan seperti membaca Al-Quran, seperti Yasin Tahlil mendengar
ceramah dan sebagainya.
Melihat hal yang demikian tentunya perbuatan-perbuatan yang dilakukan
oleh Remaja Masjid perbuatan yang dicintai oleh Allah serta dapat selalu terjaga
hubungan persaudaraan sesama umat muslim. Jika dilihat dari kegiatan yang
dilakukan ini maka dapat merujuk kepada Al-Quran dan hadits yang menjadi
kesesuaian antara apa yang dikerjakan maupun yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Keberadaan Remaja Masjid dalam bermasyarakat dapat membawa manfaat
dan kemaslahatan bagi umat khususnya bagi kaum pemuda pemudi yang ada di
lingkungan RT 16 Kelurahan Eka Jaya. Peran yang diberikan Remaja Masjid
selama ini dalam membina jiwa dan mental rohaniah kaum Pemuda-pemudi
sehingga sudah sekian banyak diantara mereka yang telah memahami sedikit
banyak tentang ajaran-ajaran agama Islam
Kegiatan Pengajian Remaja Masjid secara garis besar berlangsung selama
satu hari satu minggu mengadakan pengajian yang bertempat Masjid
Nururrohimah pada hari selasa malam rabu, kemudian ada pula kegiatan
tambahan ceramah satu bulan sekali yang berlangsung dalam Masjid
Nururohimah Kelurahan Eka Jaya kecamatan Paal Merah.33
33Dokumentasi Kegiatan Remaja Masjid 25 mai 2020 Kelurahan Eka Jaya,Kota Jambi.
31
32
Kegiatan rutinitas Remja Masjid yang selalu berhubungan dengan masalah
agama, keimanan, ketaqwaan dan bermuamalah. Kemudian yang ditanamkan
melalui pengajian secara rutin dan berkelanjutan berguna untuk menambah ilmu
pengetahuan pemuda-pemudi yang berada di Kelurahan Eka jaya.Kakak
Suhermanto selaku ketua Remaja Masjid Nururrohimah mengatakan tentang
kegiatan-kegiatan yang ada di Remaja Masjid Nururrohimah sebagai berikut:
[K]alau kegiatan kami di Pengajian Remaja Masjid ini banyak salah satunya
mendengar ceramah, belajar membaca Al-Quran, seperti tilawah Qur‟an membaca surat yasin, bermain Hadrah, merayakan hari-hari besar Islam seperti maulid Nabi, isra‟ mi‟raj, arisan, menjenguk kawan sakit, dan juga
kegiatan dari (BKPRMI)”.34
Remaja Masjid Nururrohimahjuga terdaftar dan masuk menjadi anggota
BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda0.dan Remaja Masjid Indonesia) Kota
Jambi. Kegiatan ini tambahan pemuda-pemudi dalam memperdalam ilmu
keagamaan maupun bermasyarakat karena terdapat seleruh Remaja Masjid ada di
kecamatan Paal Merah disinilah mereka juga dapat berinteraksi antar Remaja
Masjid lainya untuk mempererat silaturrahmi.
Hal ini ditanggapi oleh pemuda-pemudi Remaja Masjid mengenai kegiatan-
kegiatan yang ada di BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid
Indonesia) Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
[R] emaja Masjid ini itu sudah masuk kedalam BKPRMI (Badan Komunikasi
Pemuda Remaja Masjid Indonesi)a) dan sudah tergabung di dalam Kelurahan dan kegiatannya juga sama seperti Remaja Masjid lainya, hanya ada tambahan kegiatan yang tidak ada pada Remaja Masjid ini seperti belajar imam khotib, meghadiri seminar dan sosialisasi tentang kesehatan dan kamipun ada juga pernah diundang di Jambi TV mendengar tausiyah acara
Tilawah Qur‟an”.35
Melihat dari pernyataan dapat peneliti klasifikasikan bahwa kegiatan
Remaja Masjid banyak dan beragam yaitu terdiri dari aspek keagamaan dan
34Suhermanto, Ketua Remaja Masjid Nururrohiamah, Wawancara Dengan Peneliti, 25 mai
2020 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi, Rekaman Audio. 35Suhermanto, Ketua Remaja Masjid Nururrohiama Wawancara Dengan Peneliti, 25 mai
2020 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi, Rekaman Audio.
33
sosial. Kegiatan keagamaan yaitu mendengar ceramah agama, pengajian yasinan
tahlil, kemudian belajar membaca Tilawah Al-Quran, membaca shalawat
merayakan hari-hari besar Islam seperti maulid Nabi, isra‟ mi‟raj.
1. Kegiatan Ceramah Agama Sebulan Sekali
Ceramah merupakan jenis keterampilan lisan atau yang lebih dikenal
dengan istilah public speaking.Secara umum, ceramah, khotbah, dan sambutan
sama,sama berbicara di depan umum untuk memaparkan, menjelaskan gagasan,
pikiran, atau informasi kepada pendengar yang bersifat persuasif.Ceramah
merupakan jenis keterampilan berkomunikasi lisan. Hal tersebut dapat dinyatakan
dengan keterbiasaan ceramah yang dilakukan dengan cara penyampaian
lisan.Namun bukan berarti informasi yang disampaikan dengan metode ceramah
hanya bisa disampaikan dengan lisan, terdapat juga ceramah yang dituangkan
dalam bentuk tulisan atau disebut dengan teks ceramah.
Melalui observasi yang peneliti lihat bahwa ceramah agama dilaksanakan
pada hari selesa malam rabu setiap pertemuan satu bulan sekaliCeramah agama
yang disampaikan oleh ustadz Samsul Bahri SQ.,M.Pd.I biasanya materi yang di
ajarkan untuk jamaah Remaja Masjid yaitu tentang kajian fiqih dalam Kehidupan
sehari-harinya.
Ustadz yang berceramah diberikan waktu selama satu jam untuk
memberikan tausiyahnya kepada pemuda pemudi dimulainya setelah selesai shalat
isa yaitu pukul 20:00 WIB sampai jam 21:00 WIB. Setelah ceramah ustadz
membuka sesi tanya jawab bagi Remaja yang mau bertanya atau masih belum
paham dengan apa yang disampaikan oleh ustadz tersebut.
Dapat dipahami bahwa ceramah agama yang disampaikan oleh ustadz
berguna bagi bertambahnya ilmu-ilmu pengetahuan agama Islam baik itu menjalin
hubungan dengan Allah maupun menjalin hubungan dengan manusia serta
luasnya wawasan yang diberikan sehingga nantinya dapat diamalkan dengan baik
dan selalu istiqamah dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
34
2. Memperingati Hari Besar Islam (maulid Nabi/ Isra Miraj)
Definisi Isra‟ dan Mi‟raj Isra
Secara bahasa berasal dari kata „saro‟ (سرى) bermakna perjalanan di malam
hari. Sedangkan secara istilah, Isra bermakna perjalanan Rasulullah shallallahu
„alaihi wa „ala alihi wa sallam bersama Jibril dari Mekah ke Baitul Maqdis
(Palestina) pada malam hari dengan mengendarai Buraq.
Mi‟raj secara bahasa isim alat (kata yang menunjukkan alat/sarana untuk
melakukan sesuatu) dari kata „aroja‟ (عرج) yang berarti naik menuju ke atas.
Sehingga maknanya secara bahasa adalah suatu alat yang dipakai untuk naik, baik
berupa tangga maupun yang lainnya. Adapun secara istilah, mi‟raj bermakna
tangga khusus yang digunakan Nabi shallallahu „alaihi wa „ala alihi wa sallam
naik pada malam hari dari Baitul Maqdis ke langit.
Remaja Masjid Nururrohimah memperingati hari besar Islam seperti Isra‟
mi‟raj dan memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW yaitu maulid Nabi.
Berguna untuk menumbuhkan rasa cinta pada Nabi Muhammad SAW dan untuk
mengenang kembali perjuangan Nabi Muhammad SAW yang dapat dijadikan
teladan dalam kehidupan sehari-hari
Kegiatan merayakan hari besar Islam bertempat di Masjid Nururrohimah
menjadi sarana untuk memperdalam ilmu agama Islam dan mempererat hubungan
ukhuwah Islamiyah antar RT maupun antar Masyrakat yang ada di Kelurahan
Eka Jaya. Kegiatan tersebut apabila terus dilaksanakan maka persatuan dan
kesatuan yang ada di selalu terjaga dan pada akhirnya hubungan Solidaritas antar
sesama anggota dan juga masyarakat setempat.
3. Kegiatan Safari Silaturahmi
Safari silaturahmi merupakan kegiatan internal Remaja masjid yang di
laksanakan setiap seminggu sekali, kegiatan ini bertujuan untuk membangun
hubungan emosional antar pengurus Remaja masjid Nururrohimah, sekaligus juga
membangun tali persaudaraan antar sesama muslim. Pelaksanaan kegiatan ini
dilakukan pada hari selasa malam Rabu setiap minggu sekali pada pukul 20:00
35
sampai 21:00 WIB, dimana seluruh pengurus Remaja masjid Nurrohimah
bersilaturahmi di Masjid Nururrohimah. Kemudian kegiatan tersebut di isi dengan
pengajian seperti tahlilan, yasinan, dan asmaul husna, setelah itu dilanjutkan
dengan ramah tamah dengan sohibul bait, dan biasanya juga membahas agenda
terdekat Remaja masjid Nururrohimah.
4. Pernikahan
Pernikahan adalah sebuah ikatan atau perjanjian, memiliki tata cara dan
proses. Ijab dan qabul diucapkan untuk menandakan pernikahan yang sah dan
pasangan siap untuk melangkah ke babak kehidupan baru. Pernikahan telah
dituntunkan oleh Rasulullah SAW sebagai ibadah apabila dilakukan berdasarkan
niat yang tulus dan ikhlas.
Ada beberapa pengertian pernikahan dari berbagai sudut pandang. Akan
tetapi seluruh pengertian pernikahan tersebut mengandung nilai yang sama
meskipun redaksionalnya berbeda. Kata nikah berasal dari bahasa Arab yakni
nikaahun yang merupakan masdar dari kata kerja nakaha. Sinonimnya tazawwaja
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai perkawinan. Kata
nikah sering kita gunakan sebab telah masuk ke dalam bahasa Indonesia.
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Perkawinan adalah ikatan
lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu pengertian perkawinan dalam ajaran
Islam mempunyai nilai ibadah, sehingga Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam
menegaskan bahwa perkawinan adalah akad yang sangat kuat untuk menaati
perintah Allah, dan melaksanakannya merupakan ibadah.
Keluarga merupakan kesatuan sosial terkecil yang dibentuk atas dasar ikatan
pernikahan, yang unsur-unsurnya terdiri dari suami, isteri, dan anak-anaknya.
Sedangkan sifat-sifat keluarga sebagai suatu kesatuan sosial meliputi rasa cinta
36
dan kasih sayang, ikatan pernikahan, pemilikan harta benda bersama, maupun
tempat tinggal bagi seluruh anggota keluarganya.
Salah satu pergerakan Remaja Masjid Nurrohimah dengan mambantu
masyarakat kelurahan Eka Jaya adanya pernikahan. Seperti membantu memasang
taratak, bangku, dan alat-alat lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pernikahan
tersebut.
Dari pemaparan kegiatan-kegiatan tersebut atas, menurut pendapat penulis
bahwa pelaksanaan Remaja Masjid Nururrohimah memiliki kedudukan yang
strategis dalam melakukan kegiatan sosial dakwah di masyarakat. Sebagaimana
kita ketahui Remaja Masjid Nururrohimah adalah sebuah lembaga dakwah yang
tentunya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Remaja Masjid Nururrohimah
tidak hanya berkutat pada bidang keagamaan ataupun bidang keremajaan saja,
akan tetapi kegiatan Remaja Masjid Nururrohimah harus menyentuh aspek sosial
kemasyarakatan. Meskipun kegiatan tersebut kecil, akan tetapi nilai-nilai kegiatan
tersebut sangat berarti dalam hidup bermasyarakat, sekaligus kegiatan tersebut
merupakan bagian dari bentuk kepedulian Remaja Masjid Nururrohimah dalam
merespon kondisi masyarakat untuk berusaha mewujudkan Islam bagi
penganutnya agar mereka mampu hidup dalam kondisi yang adil dan sejahtera
dengan ikatan Islam sehingga terwujud umat yang baik (ummatan khiran).
Pada dasarnya setiap kegiatan yang bercorak sosial kemasyarakatan,
ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial, serta peningkatan taraf hidup umat
mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup lahir batin merupakan dakwah bil
hal atau dakwah pembangunan. Karna Islam adalah agama dakwah, yang di
dalamnya ada usaha menyebarluaskan kebenaran dan mengajak kepada umat
Islam dan umat manusia sebagai tugas suci sehingga kebenaran itu terwujud
dalam pikiran, kata-kata, dan perbuatan. Ini berarti dakwah merupakan aktivitas
mengajak manusia masuk ke dalam jalan Allah SWT. secara menyeluruh (kaffah)
untuk mewujudkan ajaran Islam menjadi kenyataan dalam kehidupan pribadi,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
37
5. Kegiatan Hadroh Sekali Seminggu
Hadrah adalah kesenian rebana yang mengakar pada kebudayaan islam yang
sering di sebut sebagai kegiatan syiar lewat syair. Di indonesia hadroh indetik
sebagai kesenian lingkungan pesantren khususnya di tanah jawa. Secara etimologi
kata dari hadroh yang berarti kehadiran. Di Pengajina Remaja Masjid
Nururrohimah Berkembangnya kegiatan ini pada tahun 2019 ketua Remaja
mengatakan bahwa kegiatan ini sangatlah baik karna membangkitkan remaja-
remaja khususnya yang ada di kelurahan eka jaya mempunyau prestasi di dalam
bidang agama salah satunya bersholawat dengan memainkan alat musik hadroh.
Jadwal latihan hadroh pada remaja masjid nururrohimah setiap minggu satu
kali pertemuan pada hari jumat malam sabtu yang bertetapan pada jam 21.00 Wib
sampai 22.00 Wib selama satu jamnya. kecenderungan kepada seni merupakan
salah satu kodrat manusia, dengan pengertian banyak di antara manusia yang
memiliki jiwa seni yang berkembang menurut bakat dan minat masing-masing.
Kesenian merupakan bagian yang sangat penting bagi pembentukan pibadi
manusia, karena kesenian berfungsi menghaluskan perasaan dan budi pekerti
manusia.
Pandangan umat Islam Indonesia terhadap seni secara umum dirumuskan
dalam musyawarah besar Seniman Budayawan Islam tahun 1961 sebagai berikut:
“Islam memperkenalkan karya segala cabang kesenian untuk keluhuran budi
(akhlak) dan untuk kehadirat Allah dan tidak berunsur asusila, maksiat, cabul, dan
syirik serta melanggar larangan Allah dan Sunnah Rasul”.36
Islam yang dibawa, sebagian, oleh orang Arab ke Nusantara juga dengan
membawa tradisi dan kebudayaan Arab itu sendiri termasuk bidang kesenian,
tidak ketinggalan instrumen-instrumennya, walaupun tentu tidak mudah untuk
memastikan kapan waktu kesenian ini pertama kali diperkenalkan di Nusantara.
Salah satu jenis kesenian yang sangat populer dan terpengaruh dari Arab adalah
36https://www.laduni.id/post/read/54319/hadrah-merupakan-kesenian-islam-yang-di-
dalamnya-berisi-shalawat di akses padaTanggal 22 mei 2020
38
kesenian musik dengan instrumen rebana atau terbangan di Jawa, yang digunakan
dalam marawis, qasidah, dan hadrah. Dalam perkembangannya, alat musik rebana
dijadikan sebagai simbol identitas kultural Islam di Nusantara.
Pandangan umat Islam Indonesia terhadap seni secara umum dirumuskan
dalam musyawarah besar Seniman Budayawan Islam tahun 1961 sebagai berikut:
“Islam memperkenalkan karya segala cabang kesenian untuk keluhuran budi
(akhlak) dan untuk kehadirat Allah dan tidak berunsur asusila, maksiat, cabul, dan
syirik serta melanggar larangan Allah dan Sunnah Rasul”.
Islam yang dibawa, sebagian, oleh orang Arab ke Nusantara juga dengan
membawa tradisi dan kebudayaan Arab itu sendiri termasuk bidang kesenian,
tidak ketinggalan instrumen-instrumennya, walaupun tentu tidak mudah untuk
memastikan kapan waktu kesenian ini pertama kali diperkenalkan di Nusantara.
Salah satu jenis kesenian yang sangat populer dan terpengaruh dari Arab adalah
kesenian musik dengan instrumen rebana atau terbangan di Jawa, yang digunakan
dalam marawis, qasidah, dan hadrah. Dalam perkembangannya, alat musik rebana
dijadikan sebagai simbol identitas kultural Islam di Nusantara.
Kesenian qasidah dan lagu-lagu Arab sudah dinyanyikan semenjak zaman
pra-Islam dan kesenian tersebut dipilih orang-orang Arab pra-Islam sebagai
penghibur pada malam hari atau pun di dalam perjalanan. Di dalam medan
pertempuan, para perempuan Arab juga sering memainkan rebana untuk melepas
para pemuda dan membangkitkan semangat berperang.
Di Indonesia bila disebut istilah hadrah perhatian orang akan tertuju kepada
sebuah bentuk kesenian dengan menggunakan alat-alat musik tepuk yang
memiliki hiasan kerincing logam di sekitar bingkainya, dibuat dari papan kayu
yang dilobangi ditengahnya, dan pada salah satu sisinya dipasang kulit kambing
tipis yang telah disamak yang dikenal dengan nama rebana atau terbangan di
Jawa.
39
Secara etimologi istilah hadrah berasal dari kata حضرة yang berarti
“kehadiran.” Di dalam tasawuf hadrah mengacu kepada jamaah yang di dalamnya
melakukan zikir secara kolektif. Menurut Trimingham, kebanyakan tarekat Sufi
memiliki bacaan zikir yang regular di dalam majelis mereka yang dikenal dengan
nama hadrah. Hadrah yang berarti kehadiran dimaksudkan bukan kehadiran Allah,
namun kehadiran Nabi Muhammad.
Secara sederhana, hadrah di dalam tasawuf terdiri atas 2 bagian: pertama,
pembacaan hizib tarekat dan doa lainnya yang terkadang diselingi dengan musik
dan nasyid (lagu); kedua, melakukan dzikir yang diiringi dengan musik dan lagu
yang umumnya dimulai dengan doa khusus yang disebut dengan fatihah az-
dzikir. Hadrah berlangsung pada hari Jum‟at atau malam Jum‟at dan pada acara-
acara khusus di dalam kalender Islam, atau pada saat kelahiran anak atau
berkhitan. Pembacaan maulid Nabi merupakan aspek sangat penting di dalam
majelis hadrah. Pelacakan hadrah ke dunia tasawuf ini paling tidak memberikan
petunjuk ada kaitan antara tradisi musik hadrah dengan tasawuf.
Sedangkan tradisi kesenian hadrah identik dengan kesenian Islam. Hadrah
merupakan kesenian Islam yang di dalamnya berisi shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW yang digunakan sebagai media menyiarkan ajaran agama
Islam. Dalam kesenian ini tidak ada alat musik lain kecuali rebana. Kesenian ini
selain sebagai media untuk menyebarkan ajaran agama Islam juga sebagai sebuah
hiburan. Sebab di dalam kesenian hadrah terdapat sebuah dorongan untuk
mengagungkan asma Allah dan Nabi Muhammad serta amar ma‟ruf nahi munkar.
Hal ini dapat dilihat jelas dari syair-syair yang dilantunkannya.
Kesenian hadrah menjadi salah satu kesenian yang banyak dipertunjukkan
di masyarakat, biasa digunakan untuk mengiringi lagu-lagu bernafaskan Islam.
Musik hadrah atau rebana atau musik terbang diperkirakan berasal dari bentuk-
bentuk musik yang bercirikan Islam yang ada sebelumnya. Bentukbentuk musik
tersebut adalah (1) Salawatan yaitu bentuk puji-pujian yang mengagungkan
kebesaran Nabi Muhammad SAW; (2) Barzanji yaitu jenis musik vocal yang
40
bercirikan Islam; (3) Kentrung yaitu musik bercirikan Islam yang diperkirakan
paling awal kedatangannya di pulau Jawa, berkembang di daerah Blora, Pati
Jepara dan Purwodadi; (4) Zapin pesisiran yaitu kesenian tarian yang diiringi
dengan terbangan, berkembang di Demak dan Semarang; (5) Kuntulan yaitu
tarian yang diiringi oleh musik terbangan, dan berkembang di daerah Kendal,
Pemalang sampai Tegal; (6) Simtuduror yaitu kesenian musik salawatan dengan
membaca kitab maulid yang bernama Simtuduror dengan diiringi musik terbang,
dan musik ini berkembang di daerah Pekalongan, Kendal dan Semarang; (7)
Gambus yaitu musik yang bercirikan Islam yang mendapat pengaruh dari Arab
dengan alat musik gambus, dan berkembang di daerah pantura pulau Jawa.
Musik terbang hadrah merupakan nyanyian Islami atau shalawat yang
diiringi dengan permainan beberapa alat musik terbang atau ansambel. Terbang
yang dipergunakan dalam terbang hadrah yaitu (1) terbang genjring, dalam
permainan terbang hadrah berfungsi sebagai pola pukulan utama dalam mengiring
lagu; (2) terbang keprak, dalam permainan terbang hadrah berfungsi memberi
tekanan pada lagu, biasanya pada posisi naik atau rol; (3) terbang dumbuk atau
marawis, mengingat karakter suaranya yang lembut dan pola pukulannya yang
rapat, dalam terbang hadrah berfungsi mengisi kekosongan pukulan; (4) terbang
tung, dalam terbang hadrah mengawal tempo dan pergerakan pukulan bas; (5)
terbang bas, dalam terbang hadrah membentuk pola pukulan bas.
Formasi tempat duduk pemain dalam pertunjukan hadrah, bagian depan dua
orang sejajar sebagai penyanyi atau vokalis, di belakangnya empat orang sejajar
pemain terbang genjring, di belakangnya lagi lima orang sejajar pemain bas,
pemain terbang tung, pemain terbang dumbuk, dan dua orang pemain terbang
keprak.Musik terbang hadrah merupakan permainan musik terbang sederhana,
baik pola pukulan dari masing-masing alat musik, maupun lagunya. Syair lagu
terbang hadrah berbentuk bait-bait, maksudnya syair lagu terbang hadrah terdiri
dari beberapa bait, dan tiap bait terdiri dari empat baris, sehingga tidak
menyulitkan bagi para pemula. Lagulagu terbang hadrah bervariasi, ada yang
menggunakan syair berbahasa Arab, bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
41
Lagu-lagu terbang hadrah tidak selalu syairnya bershalawat tetapi ada juga
syair lagu yang sifatnya memberi nasihat. Misalnya lagu Ya Rosul, merupakan
lagu berbahasa Arab dan syairnya shalawat. Lagu terbang hadrah yang berjudul
kisah Rasul merupakan lagu berbahasa Indonesia, sedangkan lagu Padang Bulan
merupakan lagu terbang hadrah yang menggunakan bahasa Jawa dan bersifat
memberi nasihat. Melodi lagu dalam musik terbang hadrah menggunakan tangga
nada diatonis minor artinya lagu-lagu dalam musik terbang hadrah menggunakan
tangga nada diatonis seperti musik modern, sehingga mudah dipahami.
Dewasa ini hadrah tidak saja bernuansa seni, namun ia juga terkait dengan
masalah identitas. Seiring dengan semakin menguatnya peranan kelompok
tradisional Muslim di Indonesia, hadrah merupakan salah satu bentuk identitas
kebangkitan Muslim tradisional di Jawa, bahkan di daerah Surakarta atau Solo,
parade hadrah diselenggarakan setiap tahun pada saat menjelang memperingati
Isra‟ Mi‟raj Nabi Muhammad SAW.
B. Motivasi Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid
Motivasi adalah suatu dorongan terhadap diri seseorang agar seseorang
tersebut dapat melakukan sesuatu hal yang mereka inginkan, dorongan yang
mereka dapat, bisa bersumber dari mana saja baik dari diri mereka sendiri maupun
mereka dapatkan dari lingkunganya atau orang lain.37
Dorongan yang ada dalam diri mereka atau biasa disebut dengan motivasi,
hal tersebut yang menjadi suatu sumber tenaga dalam mengerjakan segala sesuatu
untuk mencapai segala tujuan yang mereka inginkan.Dalam hal ini peneliti ingin
mengetahui kinerja atau motivasi-motivasi tiap diri Pengajian Remaja Masjid
untuk hadir di kegiatan pengajian setiap minggunya.
Remaja Masjid sebagai wadah atau tempat untuk membuat kegiatan-
kegiatan keagamaan maupun kegiatan-kegiatan sosial, dengan adanya kegiatan
37Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Bandung Raja
GrafindoPersada 2012), 82
42
tersebut tentunya akan ada dari kalangan ibu-ibu untuk tertarik atau termotivasi
dalam melaksanakan kegiatan tersebut, dikarenakan setiap masing-masing diri
Pengajian Remaja Masjid mempunyai alasan dorongan tersendiri untuk mengikuti
kegiatan tersebut.
Secara kesimpulan dapat peneliti pahami bahwa motivasi adalah dorongan
dari dalam diri seseorang yang menggerakkan dan mengarahkan prilaku atau
perbuatan orang yang bersangkutan untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan.Sedangkan kegiatan-kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial yang
ada di Pengajian Remaja Masjid dalah suatu kegiatan yang mengajarkan ajaran-
ajaran agama Islam kepada sekelompok remaja atau masyarakat untuk
tercapainya masyarakat yang selalu menjalankan syariat-syariat agama Islam.
Dalam hal ini tentunya setiap diri Pengajian Remaja Masjid mempunyai
motivasi tersendiri untuk mengikuti rutinitas kegiatan pengajian setiap minggunya
yang dilaksanakan oleh Remaja Masjid .Peneliti melihat dan telah mewawancarai
beberapa anggota Remaja Masjid Nururrohimah tentang motivasi-motivasi
mereka untuk ikut di dalam pengajian tersebut, diantaranya faktor dari diri sendiri
dan faktor dari lingkungannya.
1. Adanya Dukungan Dari Orang Tua/Wali Toko Masyarakat Dan Pengurus
Masjid
Orang tua
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan
merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk
sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik,
mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu
yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Orang
tua juga telah memperkenalkan anaknya kedalam hal - hal yang terdapat di dunia
dan menjawab secara jelas tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak.
Maka pengetahuan yang pertama diterima oleh anak adalah dari orang tuanya.
43
Karena orang tua adalah pusat kehidupan rohani si anak juga sebagai
penyebab berkenalnya dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi anak dan
pemikirannya dikemudian hari terpengaruh oleh sikapnya terhadap orang tuanya
di permulaan hidupnya dahulu. Jadi, orang tua atau ibu dan bapak memegang
peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anak. Sejak
seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu ia
meniru perangai ibunya dan biasanya seorang anak lebih cinta kepada ibunya,
apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh kasih sayang. Ibu
merupakan orang yang mula - mul38a dikenal anak dan menjadi temannya dan
yang pertama untuk dipercayainya.
Adapun penjelasan sedikit tentang Tanggung jawab orang tua terhadap
anakadalah sebagai berikut:
1. Memelihara dan membesarkannya. Tanggung jawab ini merupakan
dorongan alami untuk dilaksanakan, karena anak memerlukan makan,
minum dan perawatan, agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.
2. Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah maupun
rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang
dapat membahayakan dirinya.
3. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang
berguna bagi hidupnya, sehingga apabila ia telah dewasa, ia mampu berdiri
sendiri dan membantu orang lain serta melaksanakan kekhalifahannya.
4. Membahagiakan anak untuk dunia akhirat dengan memberinya pendidikan
agama sesuai dengan ketentuan Allah sebagai tujuan akhir hidup muslim.
Kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina anak secara terus
menerus perlu dikembangkan kepada setiap orang tua, mereka juga perlu
dibekali teori-teori pendidikan modern sesuai dengan perkembangan
zaman.
Dengan demikian tingkat dan kualitas materi pendidikan yang diberikan
dapat digunakan anak untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah. Bila
38http://news.rakyatku.com/read/47833/2017/05/06/pengertian-orang-tua-serta-tanggung-
jawabnya-terhadap-anak di aksesPadaTanggal 10 Juni 2020 pukul 01.30 Wib
44
hal ini dapat dilakukan oleh setiap orang tua, maka generasi mendatang
mempunyai kekuatan mental menghadapi perubahan dalam masyarakat. Untuk
dapat berbuat demikian, tentu saja orang tua perlu meningkatkan ilmu dan
ketrampilannya sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Kunci
pertama dalam mengarahkan pendidikan dan membentuk mental si anak terletak
pada peranan orang tuanya, sehingga baik buruknya budi pekerti anak itu
stergantung kepada budi pekerti orang tuanya. Sesungguhnya sejak lahir anak
dalam keadaan suci dan telah membawa fitrah beragama, maka orang tuanyalah
yang merupakan sumber untuk mengembang fitrah beragama bagi kehidupan
anak dimasa depan.Sebab cara pergaulan, aqidah dan tabiat adalah warisan
orang tua yang kuat untuk menentukan subur atau tidaknya arah pendidikan
terhadap anak.
Tokoh Masyarakat
Masyarakat terbentuk karena pada dasarnyamanusia memiliki keinginan
untuk menjadi satu dengan manusia lainnya. Keinginan tersebut diupayakan
dengan menggunakan pikiran (rasional), perasaan (feel) dan keinginan-
keinginannya (willingnees) dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya.
Selain itu, manusia mempunyai naluri untuk selalu berhubungan sesamanya,
hubungan yang berkesinambungan tersebut menghasilkan sebuah pola pergaulan
yang dinamakan dengan pola interaksi sosial. Di dalam kehidupan masyarakat ada
peran tokoh tertentu yang menjadi penggerak. Tokoh masyarakat adalah orang-
orang yang memiliki pengaruh, dan ada yang bersifat formal dan informal. Tokoh
masyarakat yang bersifat formal adalah orang-orang yang diangkat dan dipilih
oleh lembaga negara dan bersifat struktural, seperti camat, lurah. Sedangkan
tokoh masyarakat yang bersifat informal adalah orang-orang yang diakui oleh
masyarakat karena di pandang pantas menjadi pemimpin yang disegani dan
berperan besar dalam memimpin dan mengayomi masyarakat.
Pengurus Masjid/Takmir Masjid
Takmir Masjid adalah seorang pengurus tentu semua orang sudah tahu,
namun apakah hanya sebatas megurus saja yang dikerjakan tentu tidak.
45
Contohnya takmir masjid banyak sekali pekerjaanya ada mengecek jadwal shalat
jamaah, siapa yang menjadi imam pada hari iumat. Atau ketika sahalat jumat
maka harus sudah tertata rapi siapa siap yang akan menjadi imam dan khutbah.
Tentu bukan hal yang mudah. Banyak yang harus diurusi dan tentunya menjadi
beban juga untuk takmir masjid, namun tentunya setiap takmir masjid yang sudah
diberi amanah untuk bertanggung jawab atas urusan masjid terasebut sudah
seharus menjalani kewajiban tugasnya untuk menjaga masjid tersebut tetap aman
dan juga nyaman.
Selain mengurus hal tersebut salah satunya takmir masjid juga membuat
rencana-rencana kegiatan Islam yahg akan diselenggarakan di masjid. Misalnya
perayaan tahun baru Islam, idul adha atau malam takbiran idul fitri. Tentu bukan
hal yang mudah. Maka dari itu banyak diantaranya yang menguikut sertakan
masyarakat sekitar dan juga remaja mudah lingkungan sekitar untuk membantu
proses lancar berjalannya acara. Selain itu juga membuat masyarakat sekitar
semakin peduli dengan kegiatan-kegiatan Islam dan juga acara-acara besar Islam.
Sebab salah satu takmir masjid juga menjadi pengawas masyarakat sekitar dalam
melakukan ibadah dan membuat masyarakatnya tetap percaya dan terus datang ke
masjid untuk berdiskusi tentang keislaman. Ini adalah awal yang baik dan
perencanaan yang baik sejak dini untuk lingkungan sekitar yang harmonis dengan
suasana Islami.
2. Dorongan Diri Sendiri
Motivasi instrinsik adalah hal yang menjadi landasan tiap individu untuk
melakukan sesuatu dalam mencapai keinginan atau tujuannya dan didasari berkat
adanya dorongan dari dalam dirinya, jenis motiviasi ini pada dasarnya terjadi
karena adanya gejolak dari dalam diri tiap individu tanpa menghiraukan hal-hal
yang bisa mempengaruhi gejolak tersebut dari luar dirinya seperti lingkungan dan
lai-lain.
Salah satu hal yang menyebabkan adanya dorongan dari dalam diri Remaja
Masjid Nururrohimah untuk mengikuti kegiatan pengajian ialah keinginan, karena
apabila keinginan di dalam diri mereka telah ada, maka nanti akan sendirinya
46
sesuatu yang ia kerjakan dapat berjalan dengan baik sehingga semua kegiatan
tersebut dapat ia realisasikan dengan baik.
2. Faktor Dari Luar/Lingkungan
Dorongan dari lingkungan merupakan motivasi bagi anggota Pengajian
Remaja Masjid untuk ikut serta di dalam pengajian terlebih faktor sahabat yang
selalu mengajak dan mempengaruhi tiap-tiap diri anggota Remaja Masjid agar
mereka mau ikut di dalam pengajian.
Wawancara bersama Rahmawati anggota Remaja Masjid Nururrohimah
tentang motivasi beliau untuk hadir di dalam kegiatan-kegiatan pengajian tersebut.
[S] aya baru setahun ikut di pengajian Remaja Masjid Nurrohimah, pertama-
pertama kawan saya ngajak terus biak datang ke pengajian cuman saya waktu itu belum serius nian ikut kegiatan ini, terus setiap minggu kawan sayo ngajak terus, akhirnya pegi terus saya, lamo-lamo tanpa diajak lagi saya datang sendiri mungkin karna lah kebiasaan itu jadi rasanya mau datang terus ke pengajian, malahan kadang-kadang kawan saya yang ngajak saya pengajian dulu, saya kadang-kadang yang manggil dio duluan untuk datang
ke pengajian.39
Lingkungan merupakan hal yang dapat menjadi penyemangat atau motivasi
bagi Remaja Masjid Nururrohi,ahuntuk ikut di setiap kegiatan-
kegiatannya.Lingkungan di sini tentunya orang-orang yang terdekat yang dapat
mempengaruhi dan merubah pendirian anggota Remaja Masjid Nurrrohimah
seperti pemuda-pemudi yang di kelurahan Eka jaya.
Motivasi yang demikian harus selalu disertai ketekunan yang ditanamkan ke
dalam diri tiap-anggota Remaja Masjid Nururrohimah, karena tanpa ada
kesadaran diri, kemauan dan tekun dalam mengikuti kegiatan tersebut,terlebih
bergantung kepada orang-orang yang selalu menyemangati dan
mempengaruhinya, maka diri mereka tersebut tidak bisa berubah dan tidak mau
untuk ikut serta di dalam pengajian Remaja Masjid Nururrohimah.
39Rahmawati, Bendahara Remaja Masjid Nururrohimah, Wawancara Dengan Peneliti, 27
Mei 2020 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi, CatatanHasilWawancara.
47
C. Dampak Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid
Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat dalam
setiap keputusan yang diambil oleh seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan,
dan di dalam hal ini dampak yang dibahas mengenai orang-orang yang mengikuti
kegiatan-kegiatan di Pengajian Remaja Masjid, tentunya tiap diri anggota Remaja
Masjid mempunyai dampak yang ia terima atau manfaat selama ia mengikuti
kegiatan tersebut.
Banyakmanfaat di dalam kegiatan-kegiatan pengajian Remaja Masjid
mereka mau ikut masuk di dalam pengajian Remaja Masjid Kelurahan Eka Jaya,
terlebih bagi anggota yang selalu konsisten dalam mengikuti kegiatan pengajian
ini karena manfaat yang diberikan akan membuat jiwa tersebut menjadi tentram
dan damai karena selalu mamantapkan dan menjadikan iman sebagai landasan
atau pondasi untuk menjaga segala apa-apa yang diperbuat.
Hasil wawancara bersama Muhammad Ridho tentang dampak atau manfaat
selama beliau mengikuti kegiatan-kegiatan di Pengajian Remaja Masjid
Nururrohimah Kelurahan Eka Jaya.
[S]aya ikut di Pengajian Remaja Masjid karena ingin mendapatkan ilmu
agama dan pengalaman baru, namun tentu di balik itu semua ada dampaknya
selama mengikuti kegiatan tersebut, oleh kerena itu manfaatnya salah satunya
membuat saya tau mengenau syariat-syariat islam itu kemudian, kegiatan-
kegiatan tersebut memberikan kenyamanan dan kesenengan bagi diri saya
pribadi, karena saya ikut kegiatan ini hati saya terasa tentram serta merasakan
kebahagiaan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.40
Secara umum dampak yang biasanya dikenal atau dibagi menjadi dua yaitu
dampak positif dan negatif, namun tidak dengan dampak yang diikuti oleh
anggota Remaja Masjid Nururrohimah yang secara keseluruhan kegiatan tersebut
bersifat positif, karena kegiatan-kegiatan ini memberikan banyak manfaat untuk
menjalani kehidupan dunia serta menjadi bekal untuk hidup di akhirat.
40Muhammad Ridho, Anggota Remaja Masjid Nururrohimah, Wawancara DenganPeneliti,
29 Mei 2020 KelurahanEka Jaya Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
48
Terlebih khusus bahwa dampak dalam mengikuti kegiatan ini menjadikan
orang-orang yang mengikuti kegiatansan Pengajian Remaja Masjid mendapatkan
ilmu yang bermanfaat serta pengalaman dan wawasan dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat.Dalam hal ini dampak yang diikuti di kegiatan Remaja
Masjid Nururrohimah bermanfaat bagi setiap diri masing-masing anggota.
Sebagaimana hasil wawancara peneliti bersama kakak Suhermanto selaku
ketua Remaja Masjid Nururrohimah, peneliti mewawancarai beliau sudah
mengikuti beberapa kegiatan Remaja Masjid dan tentunya beliau memiliki
pengalaman yang banyak.
[S]aya mengikuti kegiatan Pengajian Remaja Masjid ini sangatlah
berpeengaruh baik bagi saya karana sesuatu yang tidak tahu maenjadi tahu
salah satu contohnya pengalaman saya seorang imam khotib shalat jum‟at dan
ini sangat berpengaruh baik bagi saya untuk memotivasikan para Remaja
Masjid untuk bisa Seperti saya.41
Pengajian Remaja Masjid sebagai wadah dalam membentuk jiwa dan
kepribadian yang agamis bagi jamaahnya dan berfungsi sebagai stabilisator dalam
seluruh gerak aktivitas dalam menjalankan kehidupan di dunia maupun akhirat,
maka sudah selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami mendapat
perhatian dan dukungan dari masyarakat, sehingga tercipta insan-insan yang
memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan mental spiritual dalam
upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju.
Pengajian Remaja Masjid membuat kegiatan-kegiatan keagamaan dan
kegiatan sosial, tentunya bagi orang-orang yang mau mengikuti kegiatan tersebut
mempunyai dorongan tersendiri dan semangat dalam mengikuti kegiatan tersebut,
sehingga nantinya berujung kepada hasil, manfaat, atau dampak yang dirasakan
selama mengikuti kegiatan tersebut.
Hasil wawancara bersama Agus Munadi sebagai wakil ketua Remaja Masjid
Nururrohimahtentang dampak atau manfaat selama ini mengikuti kegiatan-
kegiatan di Pengajian Remaja Masjid Nururrohimah.
41Suhermanto, Ketua Remaja Masjid, Wawancara Dengan Peneliti, 29 Mei 2020 Kelurahan
Eka Jaya Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
49
[J]adi saya ikutnya seseorang terhadap suatu kegiatan apapun itu kegiatannya
tentu memiliki dampak atau hasil yang ia terima selama ia mengikuti kegiatan tersebut, begitu pula yang saya rasa selama ini, saya merasa bahwa kegiatan di Pengajian Remaja Masjid memberikan hal-hal atau dampak yang baik bagi jamaahnya khususnya bagi saya pribadi telah banyak mendapatkan ilmu pengetahuan agama Islam kemudian banyaknya teman bergaul saling tukar pengalaman dan memberikan nasihat sehingga tali silaturrahmi dapat dengan
erat terjaga seiring berjalannya kegiatan-kegiatan tersebut.42
Berdasarkan hasil wawancara tersebut bahwa terlihat dari perubahan atau
dampak positif bagi yang ikut pengajian Remaja Masjid, kerena di dalam
pengajian tersebutmenjadikan Remaja Masjid Berprilaku baik di luar maupun di
dalam.
Apabila dari Pengajian Remaja Masjid benar-benar harus konsisten untuk
terus datang ke pengajian dan kemudian menerapkannya atau merealisasikannya
di dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan ketentuan syariat agama
Islam.Maka orang tersebut telah berhasil menjaga persatuan dan kesatuan
hubungan solidaritas semakin kuat.
Hasil wawancara bersama Muhammad Ridho sebagai anggota Remaja
Masjid Nururrohimah yang dalam hal ini membicarakan tentang dampak beliau
mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di Pengajian Remaja Masjid Nururrohimah.
[D]ampak saya selama ini dalam mengikuti kegiatan di Pengajian Masjid Nururrohimah banyak mendapatkan pelajaran-pelajaran yang di ambil terutama dari mendengarkan ceramah agama, seperti membahas tentang
akidah maupun tentang hal-hal yang bersifat ibadah, kemudian dapat banyak wawasan serta pengalaman yang diberikan oleh sahabat-sahabat yang
memang telah berpengalaman dalam soal agama.43
Dampak mengikuti kegiatan-kegiatan Pengajian Remaja Masjid
Nururrohimah yang dirasakan oleh orang-orang yang ikut di dalam kegiatan
tersebut tergantung kepada diri seseorang masing-masing, karena apabila ia selalu
42AgusMunadi, Wakil Ketua Remaja Masjid Nurrrohimah, Wawancara Dengan Peneliti, 29
Mai 2020 KelurahanPayoLebar Kota Jambi, CatatanHasilWawancara. 43Muhammad Ridho, Anggota Remaja Masjid Nururhimah, Wawancara Dengan Penelitian,
29 Desember 2017, KelurahanEka Jaya Kota Jambi. Catatan Hasil Wawancara.
50
mengikuti kegiatan tersebut dan dengan ikhlas maka ia akan menerima hasil yang
baik dan bermanfaat dalam menjalankan kehidupan di dunia maupun di akhirat.
BAB IV
POLA KOMUNIKASI MULTI ARAH REMAJA MASJID DALAM
MENGEMBANGKAN DAKWAH ISLAMIYAH KELURAHAN EKA JAYA
A. Pola Komunikasi Multi Arah Remaja Masjid Dalam Mengembangkan
Dakwah Islamiyah Kelurahan Eka Jaya
Komunikasi adalah salah satu bagian dari hubungan antar manusia baik
individu maupun kelompok dalam kehidupan. Setiap komunikasi yang dilakukan
oleh manusia memiliki pola komunikasi tersendiri termasuk pada pola komunikasi
antara Pembina dan siswa. Pola Komunikasi adalah proses yang dirancang untuk
mewakili kenyataan keterpautanya, unsur-unsur yang di cakup beserta
keberlangsungannya agar memudahkan pemikiran secara sistematis dan logis.
Pola komunikasi multi arah ini menekankan dinamika komunikasi antar
pribadi dan peran ganda oleh orang yang terlibat dalam proses tersebut. Dalam
model pola komunikasi multi arah ini tidak hanya melibatkan interaksi dinamis
antara ketua dan amggota, tetapi juga antaranggota. Proses belajar mengarah pada
proses pembelajaran yang mengembangkan kegiatan anggota yang optimal,
sehingga mendorng anggota aktif. Model multi arah ini juga menjelaskan bahwa
komunikasi terjadi dalam sistem yang mempengaruhi apa dan bagaimana orang
berkomunikasi dan apa makna yang diciptakan. Komunikasi sebagai transaksi
atau komunikasi banyak arah, komunikasi tidak hanya terjadi antara ketua dan
anggota. Anggota Remaja Masjid dituntut lebih aktif daripada Pembina, seperti
halnya Pembina, dapat berfungsi sebagai sumber belajar dalam mengembangkan
dakwah islamiayah di masyarakat.
Remaja Masjid adalah sebuah organisasi yang mewadahi aktivitas remaja
muslim dalam memakmurkan masjid. Sedangkan pengembangan dakwah
islamiyah sebuah meningkatkan keterampilan seseorang dan mengajak orang
untuk menyakini dan mengamalkan aqidah dan syariah islamiyah yang terlebih
dahulu telah di yakinin oleh pendakwah sendiri.
51
52
Pembinaan remaja dalam Islam bertujuan agar remaja tersebut menjadi anak
yang shalih; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan
berakhlak mulia. Anak yang shalih adalah dambaan setiap orangtua muslim yang
taat. Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga:
shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang
mendoakannya. (HR. Muslim) 44
Untuk membina remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah
satunya melalui Remaja Masjid. Yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan
remaja muslim yang menggunakan Masjid sebagai pusat aktivitas. Remaja Masjid
merupakan salah satu alternatif pembinaan remaja yang terbaik. Melalui
organisasi ini, mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat
mengembangkan kreatitivitas.
Remaja Masjid membina para anggotanya agar beriman, berilmu dan beramal
shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta‟ala untuk mencapai
keridlaan-Nya. Pembinaan dilakukan dengan menyusun aneka program yang
selanjunya ditindaklanjuti dengan berbagai aktivitas. Remaja Masjid yang telah
mapan biasanya mampu bekerja secara terstruktur dan terencana. Mereka
menyusun Program Kerja periodik dan melakukan berbagai aktivitas yang
berorientasi pada: keislaman, kemasjidan, keremajaan, keterampilan dan
Keilmuan.
Mereka juga melakukan pembidangan kerja berdasarkan kebutuhan
organisasi, agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Beberapa bidang kerja
dibentuk untuk mewadahi fungsi-fungsi organisasi yang disesuaikan dengan
Program Kerja dan aktivitas yang akan diselenggarakan, di antaranya:
a. Administrasi dan Kesekretariatan.
b. Keuangan.
c. Pembinaan Anggota.
d. Perpustakaan dan Informasi.
44http://bunga,blogspotcom.blogspot.co.id/2012/01/problematika-remaja-masa-kini.html,
diakses 25 april 2020 pukul 21.48 WIB
53
e. Kesejahteraan Umat.
f. Kewanitaan
Maka dari itu pola komunikasi multi arah remaja masjid dalam
mengembangkan dakwah islamiyah sangatlah berpengaruh penting dalam
kehidupan. Salah satunya Masjid Nururohimah Mendirikan pengajian Remaja
Masjid yang bertujuan membina generasi muslim agar menjadi kader penerus
perjuangan agama, bangsa, dan negara yang bertaqwa kepada Allah SWT,
memiliki ilmu pengetahuan dan berwawasan luas, serta berjiwa kepeloporan
dilingkungan masyarakat setempat.Mempersipkan diri dengan dasar Islam sebagai
generasi penerus yang memiliki keterampilan agama, ilmu pengetahuan dan
kecakapan serta bertanggung jawab. Senantiasa memakmurkan masjid dengan
mengadakan kegiatan yang berperan teguh kepada prnsip-prinsip aqidah,
ukhuwah dan dakwah islamiyah. Memiliki rasa bertanggung jawab serta
menciptakan kerja sama yang sama solid antara indivindu maupun dengan
organisasi atau kelompok lain yang bertujuan baik.
Jenis Komunikasi multi arah
Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah proses komunikasi yang menggunakan kata-kata
atau yang dapat dilihat secara langsung oleh siswa baik perkataan maupun tulisan,
contohnya: komunikasi dengan menggunakan bahasa, baik bahasa tulisan maupun
lisan atau contoh yang lainnya seperti ketika dalam kegiatan Aanggota Remaja
Masjid menjelaskan materi menggunakan tulisan di papan tulis dan menjelaskan
melalui suara yang dibunyikan.
Komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan
tidak menggunakan kata-kata, contohnya komunikasi menggunakan isyarat,
gerak-gerak, gambar, lambang, mimik wajah dan sejenisnya. Komunikasi non
verbal merupaka atribut atau tindakan seseorang. Selain dari penggunaan kata-
kata yang mana komunikasi non verbal maknanya dapat ditunjukkan secara sosial.
54
Makna tersebut dapat dikirimkan dengan sengaja ditafsirkan, dengan dikirim
secara sadar atau diterima secara sadar dan memiliki potensi untuk mendapatkan
umpan balik dari penerima pesan.
Unsur penting Pola Multi Arahdalam komunikasi verbal
1. Bahasa
pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan
orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa
suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu
sam lain.
2. Keterbatasan Bahasa
Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek. Kata-kata
adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu seperti: orang, benda,
peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya. Tidak semua kata tersedia untuk
objeksuatu kata hanya mewakili realitas, tetapi bukan realitas itu sendiri. Dengan
demikian kata-kata pada dasarnya bersifat parsial, tidak melukiskan sesuatu secara
eksak. Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung bersifat dikotomis, misalnyabaik-
buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, dan lain sebagainya.
B. Faktor-Faktor Penghambat Remaja Masjid Dan Mempererat Hubungan
Silahtuhrahmi Pada Masyarakat
Kesuksesan dan kelancaran di suatu kegiatan merupakan susuatu yang sangat
diharapkan setiap kali melakukan kegiatan, akan tetapi hambatan-hambatan dalam
menggerakkan sesuatu hal yang ingin dicapai tidak dapat dielakkan artinya setiap
kegiatan yang dilakukan tidak selamanya berjalan seperti apa yang diharapkan
seperti Remaja Masjid Nururohimah dalam mempererat hubungan dengan
Masyrakat Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi.
SilaturrahmiKegiatan silaturahmi dalam masyarakat Indonesia sudah
membudaya dan merupakan sebuah keharusan, terutama bagi masyarakat
Indonesia yang beragama Islam. Silaturahmi sendiri dalam ajaran Islam
merupakan salah satu cara dalam menjalin dan mewujudkan silahturahmi.Konsep
55
silaturrahmi dengan melakukan kegiatan pengajian yang dilakukan oleh Remaja
Masjid Nururohimah berdampak dalam mempererat hubungan silahturahmi yang
bertujuan agar menimbulkan sikap saling menolong, saling pengertian dalam
masyarakat sehingga persatuan dalam masyarakat bisa terbentuk.Menurut Ketua
Remaja Masjid Nururohimah Kakak Suhermanto peran yang dilakukan beliau
dalam mempererat hubungan pada Masyarakat setempatsebagai berikut:
[S]aya pribadi untuk mempererat hubungan persaudaraan sama disini yaitu
ya melalui pengajian ini kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada disini
membuat kita bersatu karena ini merupakan bentuk merajut silaturrahmi
yang dulunya tidak kenal sekarang menjadi kenal dan itu berdampak nanti
terhadap persaudaraan sesama muslim.45
Kehidupan bermasyarakat yang selalu ditanamkan kedalam diri tiap-tiap
Remaja Masjid. Maka hal tersebut merupakan salah satu perwujudan dalam
menjaga Remaja Masjid dan Masyrakat sehingga persaudaraan dapat terjalin
dengan baik.Setiap organisasi maupun lembaga memiliki kekurangan dan
kelebihan dalam menjalankan fungsi dan peranannya. Begitu halnya dengan
Remaja Masjid Nururrohimah sebagai organisasi pemberdayaan remaja dan
pemakmuran masjid, tentunya memiliki faktor pendorong dan penghambat dalam
menjalankan peranannya, dan pergerakannya, baik dari pengurus, masyarakat dan
sebagainya. Remaja Masjid Nururrohuimah tidak sempurna seratus persen.
Tentunya ada beberapa penghambat di dalamnya, sebagai berikut:
1. Kesibukan sebagian pengurus Remaja Masjid Nururrohuimah yang masih
disibukkan dengan belajar, kuliah, bekerja, berdagang dan lain sebagainya
menjadi faktor hambatan terhadap pelaksanaan program – program
kegiatan Remaja Masjid Nururrohuimah.
2. Beberapa pengurus Remaja Masjid Nururrohuimah, baik pengurus harian,
departemen, dan lembaga kurang aktif sehingga menyebabkan program
kerja diambil alih pengurus yang ada agar program kerja berjalan sesuai
dengan rencana, bahkan ada program yang tidak terlaksana.
45Suhermanto, Ketua Masjid Nururohimah, WawancaraDenganPeneliti, 25 april 2020
KelurahanEka Jaya Kota Jambi, CatatanHasilWawancara
56
3. Aktivitas di Remaja Masjid Nururrohuimah bukan menjadi kegiatan
primer. Akibatnya ketika ada kegiatan Remaja Masjid Nururrohuimah
terkadang bertabrakan dengan aktivitas diluar. Hal ini dapat dipahami
anggota Remaja Masjid Nururrohuimah mempunyai kegiatan pokok.
4. Jarak Masjid Nururrohuimah dengan tempat tinggal anggota Remaja
Masjid Nururrohuimah sangat varian, ada yang dekat dan ada juga yang
jauh. Hal ini terkadang juga menjadi hambatan bagi anggota yang tempat
tinggalnya jauh dari Masjid Nururrohuimah, karena butuh biaya
transportasi untuk sampai ke Masjid Nururrohuimah.
C. Solusi Dalam Mengatasi Remaja Masjid Kelurahan Eka Jaya
Solusi adalah proses pembelajaran di mana kita berusaha untuk
memperbaiki diri dari praktek yang kita lakukan sehari-hari. definisi solusi adalah
cara pemecahan / penyelesaian masalah tanpa tekanan.Seperti saat kita melakukan
dgn metode ilmiah, kita merumuskan masalah dan membuat hipotesis, kesimpulan
itu adalah solusinya, tanpa tekanan artinya kita menuruti kaidah kaidah yang ada
dan bukan dari argumen kita sendiri, sebab sekalipun argumen kita dipaksakan
kalau yang terjadi tidak sesuai argumen kita tetap akan terjadi seperti yang tidak
diargumenkan oleh kita tersebut.
Setiap kelompok dalam satu organisasi, dimana didalamnya terjadi interaksi
antara satu dengan lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya konflik. Dalam
institusi layanan kesehatan terjadi kelompok interaksi, baik antara kelompok staf
dengan staf, staf dengan pasen, staf dengan keluarga dan pengunjung, staf dengan
dokter, maupun dengan lainnya yang mana situasi tersebut seringkali dapat
memicu terjadinya konflik.
Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan manusia, termasuk perasaan
diabaikan, disepelekan, tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel
karena kelebihan beban kerja. Perasaan-perasaan tersebut sewaktu-waktu dapat
memicu timbulnya kemarahan. Keadaan tersebut akan mempengaruhi seseorang
dalam melaksanakan kegiatannya secara langsung, dan dapat menurunkan
produktivitas kerja organisasi secara tidak langsung dengan melakukan banyak
57
kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Dalam suatu organisasi,
kecenderungan terjadinya konflik, dapat disebabkan oleh suatu perubahan secara
tiba-tiba, antara lain: kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan
kebudayaan dan sistem nilai, serta berbagai macam kepribadian individu.
Adapun beberapa solusi mengatasi pada anggota Remaja Masjid
Nurrurrohimah Sebagai berikut :
1. Saling Memahami
Saling memahami antar anggota yang ada di Pengajian Remaja Masjid
merupakan kunci dari kesuksesan mempererat hubungan ukhuwah Islamiyah
karena hubungan yang dilakukan melalui perasaan dan saling pengertian dapat
memahami karakter seseorang apakah orang tersebut bisa diajak bergurau atau
tidak karena banyak kejadian hal yang demikian dikarenakan salah seorang dari
sahabat tidak memahami sifat maupun kondisi emosional seseorang maka nanti
akan timbul perpecahan dan nantinya akan berdampak pula terhadap terputusanya
hubungan ukhuwah Islamiyah.
Hasil wawancara bersama Rahwati sebagai Bendahara Remaja Masjid,
peneliti bertanya mengenai solusi dalam mengatasi hambatan-hambatan bagi
anggota Remaja Masjid Nururohimah dalam mempererat hubungan ukhuwah
Islamiyah.
[S]olusinya adalah kita harus bisa saling menjaga perasaan sesama
teman, atau saling memahami karakter teman kita, karena kuncinya
adalah untuk mempererat hubungan ukhuwah Islamiyah tentunya kita
terlebih dahulu harus bisa mengenal karakter dan sifat seseorang
tersebut, guna untuk mempermudah bagi kita dalam membuat
pendekatan terhadap mereka, apabila telah kita pahami sifat dan
karakter mereka maka nantinya akan mempermudah bagi kita untuk
mempererat hubungan ukhuwah Islamiyah.46
46Rahmawati , BendaharaRemaja Masjid Nururohimah, WawancaraDenganPeneliti, 25
April 2020 KelurahanEka Jaya Kota Jambi, CatatanHasilWawancara
58
Melalui observasi yang peneliti lakukan bahwa selama mengikuti
pengajian peneliti tidak menemukan adanya hal-hal yang merusak hubungan
ukhuwah Islamiyah bahkan mereka saling memahami kondisi satu sama lainnya
karena kondisi fisik anggota Remaja Masjid Nururohimah tidaklah sama ada yang
besar dan kecil.
2. Istiqomah Dalam Mengikuti Pengajian
Dalam menjalankan sifat Istiqomah diperlukan keikhlasan dalam
menjalankan segala amal-amal perbuatan yang baik, karena ikhlas merupakan
amalan hati yang paling penting, tinggi, dan paling pokok sehingga membuat
seseorang dapat mengerjakan amal ibadahnya dengan istiqomah.
Beristiqomah dalam mengikuti kegiatan pengajianyang dilaksanakan di
Remaja Masjid Nururohimah berarti telah memiliki pendirian yang teguh pada
akidah Islam dengan melaksanakan jaran Islam dengan teguh dan tidak berubah
maupun berpaling dalam keadaan apapun hal tersebut merupakan sesuatu yang
sangat dicintai oleh Allah karena ibadah yang dilakukan oleh tersebut didasari
dengan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Dalam mengikuti keistiqomahan tersebut Remaja Masjid harus selalu
konsisten dalam mengikuti kegiatan yang ada di Remaja Masjid Nururohimah
tersebut. Berikut adalah hasil wawancara dengan Kakak Suhermanto sebagai
Ketua Remaja Masjid Nururohimah
[P]endapat kami solusinyo tu cuman satu yaitu istiqomah untuk ikut ke
pengajian jangan pernah bosan untuk datang di pengajian karna selain
mendapatakan banyak ilmu pengetahuan tentang ajaran Islam juga dari
kegiatan ini agek dapat membentuk hubungan persatuan yang baik antar
anggota dan masyarakat sehingga eratlah hubungan ukhuwah
Islamiyah.47
47Suhermanto, Ketua Remaja Masjid Nururohimah, Wawancara Dengan Peneliti, 4 mai
2020 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
59
Dapat dipahami bahwa dalam memberikan solusi agar hubungan ukhuwah
Islamiyah itu tetap terbentuk dan terjaga maka dibutuhkan keistiqamahan dalam
mengikuti kegiatan yang ada di Majelis Ta‟limAl-Munawwarahbaik itu kegiatan
keagamaan maupun kegiatan socialsehingga terbentuklah nanti hubungan
ukhuwah Islamiyah yang kokoh serta mempunyai dasar ajaran agama
Islam.stiqomah bukanlah berarti sebuah sikap yang jumud, tidak mau adanya
perubahan, namun sebuah kondisi yang tetap konsisten menuju arah yang
diyakininya dengan tetap terbuka terhadap gagasan inovatif yang akan menunjang
atau memberikan kontribusi positif untuk pencapaian tujuannya.Hasil wawancara
bersama Kakak Bambang sebagai seksi agama remaja masjid nururohimah
tentang solusi dalam mengatasi hambatan pola komunikasi multi arah Remaja
Masjid Nururohimah Kelurahan Eka Jaya.
[D]apat dikatakan bahwa istiqomah merupakan salah satu cara atau solusi
agar hubungan ukhuwah Islamiyahitu terjaga, karena apabila seseorang
selalu konsisten mengikuti pengajian atau kegiatan-kegiatan lainnya, maka
hal tersebut dapat menjaga hubungan menjadi erat, karena di dalam
melaksanakan tugas tersebut harus dengan ikhlas dan konsisten sehingga
orang yang mengikuti kegiatan di Remaja Masjid dapat terjalin
silaturrahmi serta terjaga pula hubungan silahturhami.48
Pribadi umat muslim yang profesional dan berakhlak khususnya pribadi
anggota Remaja Masjid memiliki sikap konsisten yaitu kemampuan untuk
bersikap pantang menyerah, mampu mempertahankan prinsip serta komitmennya
walau harus berhadapan dengan resiko yang membahayakan dirinya.Artinya
apabila seseorang yang ikut di Pengajian Remaja Masjid Nururohimah meraih
kesuksesan atau membuahkan hasil yang baik maka harus dengan kesabaran dan
keistiqomahan dalam menjalani kegiatan tersebut.
Mereka mampu memngendalikan diri dan mengelola emosinya secara
efektif.Sikap konsisten telah melahirkan kepercayaan diri yang kuat dan memiliki
integritas serta mampu mengelola fikiran dengan baik. Seorang yang istiqomah
tidak mudah berbelok arah betapapun godaan untuk mengubah tujuan begitu
memikatnya mereka akan tetap pada niat yang semula.
48Bambang, Anggota Remaja Masjid Nururohimah, Wawancara Dengan Peneliti, 26 april
2020 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara
A. Kesimpulan
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan Pengamatan penelitian di Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Paal
Merah Kota Jambi adanya Pengembangan Dakwah Islam pada Remaja Masjid
Nurrurrohimah melalaui Pola Komunikasi Multi Arah.
1. Adanya Pengembangan Dakwah Islam Melalui Pola Komunikasi Multi
Arah Remaja Masjid Nururrohimah Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi.
Dakwah sangat dibutuhkan dan dikembangkan ke masyarakat agar
masyarakat mengerti tentang Islam itu sendiri, dakwah butuh berkembang
kemasyarakat muslim.
2. Mengetahui faktor-faktor dari kegiatan yang positif, pada Remaja Masjid
Nururrohimah Melalui Pola Komunikasi Multi Arah pada Pengembangan
Dakwah Islam dan membangun para Remaja dengan keimanan apabila
iman mantap maka hubungan persaudaraan tetap terjaga.
3. Solusi Perkembangan Dakwah Islam pada Remaja Masjid Nurrurohimah
Melalui Pola Komunikasi Multi Arah seperti Saling memahami dan
Istiqomah Dalam Mengikuti Pengajian Remaja Masjid Tersebut.
60
61
B. Implikasi
Hasil penelitian ini belum sepenuhnya sempurna, mungkin ada yang
tertinggal atau terlupakan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan penelitian ini
dapat dilanjutkan dan dikaji ulang yang tentunya lebih teliti, kritis dan lebih
mendetail guna menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat. Perbedaan
pandangan dijadikan sebuah rahmat, bukan dijadikan sebagai pemicu konflik.
Ada beberapa saran yang perlu penulis sampaikan untuk kemajuan remaja
masjid Nurrrohimah kedepan, sebagai berikut:
1. Dalam menyusun struktur kepengurusan remaja masjid Nururrohimah,
hendaknya melakukan pembagian tugas (job description) yang jelas, dengan
menempatkan posisi pengurus dan anggota sesuai bidangnya, dapat
mengurangi terjadinya tumpang tindih tugas dan kewajibannya sehingga
kegiatannya dapat dilaksanakan secara baik, sesuai dengan yang diharapkan.
2. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Seperti remaja masjid yang lain
yang ada di kota Jambi terkhusus remaja masjid sekitaran kota Jambi.
3. Kepada ketua remaja masjid agar lebih aktif menggerakkan para remaja
untuk membuat acara-acara di masjid Nururrohimah serta buatlah semangat
para remaja agar sering datang ke masjid dan mengajak remajanya untuk
rapat dalam setiap kegiatan.
4. Kepada Masyarakat sekitar agar tetap menjaga nama baik remaja masjid
Nururrohimah jangan muncul cerita negatif-negatif untuk remaja masjid
Nururrohimah karena kesalahan mereka.
62
C. Penutup
Alhamdulillahi rabbil „alamiin,peneliti panjatkan puji syukur atas segala
nikmat, rahmat hidyah serta perlindungan yang telah diberikan Allah SWT
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.Tidak lupa pula kepada
beberapa pihak terutama kepada kedua pembimbing saya yang dengan sabar,
ikhlas dan tulus membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Dengan lapang dada peneliti menyadari akan keterbatasan peneliti miliki
sehingga skripsi yang peneliti susun inimasih jauh dari kesempurnaan maka dari
itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi tercapainya
perbaikan untuk kedepan. Akhirnya atas izin Allah SWT peneliti berharap skripsi
ini dapat bermanfaat dan barokah bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Liliweri Alo, Perspektif Teoritis Komunikasi AntarPribadi, Bandung : PT.
Aditya Bakti, 1994 hal 12
Majid, Abdul 2013, Strategi Pembelajaran, Bandung: Rosda Karya, hal, 290
Bungin Burhan, Sosiologi komunikasi, teori paradigm, dan diskursus tekonologi
komunikasi di masyarakat, Edisi ICet V; Jakarta: Kencana, 2011) Hal
266
L Stewart Tubbs, dan Sylvia Moss.Human Comunication (konteks-konteks
komunikasi). Remaja Rosda karya. Bandung. 2000
Supratiknya. A, Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi, (Yogyakarta
: Kansius, 1995) Hal 9
Soyomukti, N. Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2016), Cet. IV, hal. 142
Suciati. 2015. Komunikasi Interpersonal Sebuah Tinjauan Psikologi dan
Perspektif Islam. Yogyakata : Buku LiteraYogyakarta. hal.3
Onong Uchjana Effendi.Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra
Aditya Bakti, 1993), hal. 57.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2013), hlm. 124
Mohd Arifullah, Dkk, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa
Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi (Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016),
hlm.62
AliSayuti, Metodologi Penelitian Agama Pendekatan Teori Dan Praktek,
(Jakarta: Grafindo Persada 2002), hlm.63
Ali Muhammad.Metodologi Dan Aplikasi Riset Pendidikan, (Jakarta:Bumi
Aksara, 2014),hlm. 288-290
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Bandung
Raja Grafindo Persada 2012), 82
B. Internet
https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-masyarakat-dalam-pandangan.html
https://www.kanalpengetahuan.com/pengertian-harmoni-harmonis-dan-
harmonisasi.html
http://bunga,blogspotcom.blogspot.co.id/2012/01/problematika-remaja-masa-
kini.html
https://www.laduni.id/post/read/54319/hadrah-merupakan-kesenian-islam-yang-
di-dalamnya-berisi-shalawat
http://news.rakyatku.com/read/47833/2017/05/06/pengertian-orang-tua-serta-
tanggung-jawabnya-terhadap-anak
C. Skripsi
Atika ,”pola komunikasi orang tua terhadap anak dalam menanamkan pentingnya
nilai-nilai ilmu pengetahuan terhadap masa depan anak di desa Limau
Manis Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi
Riau”.Skripsi (Jambi Fak.Dakwah Komunikasi Penyiar Islam Sultan
Thaha Saifuddon Jambi,2015).
Siti Wagiah,“Pelaksanaan Majelis Ta‟lim Dalam Meningkatkan Pemahaman
Agama Masyarakat Di Desa Senawar Jaya Kecamatan Bayung Lencir
Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan”. Skripsi (Jambi:
Fak. Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Iain Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
2015).
Arifiyani.”Peran Remaja Masjid Al-Irma Dalam Pengembangan Dakwah Di
Kecamatan Medan Sugal.” Skripsi (Medan Fak.Dakwah Dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Medan,2017).
D. Wawancara
Suhermanto, Ketua Masjid Nururohimah, Wawancara Dengan Peneliti, 25
april 2020 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara
Rahmawati , Bendahara Remaja Masjid Nururohimah, Wawancara Dengan
Peneliti, 25 April 2020 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi, Catatan Hasil
Wawancara
Bambang, Seksi Agama Remaja Masjid Nururohimah, Wawancara Dengan
Peneliti, 26 april 2020 Kelurahan Eka JaySa Kota Jambi, Catatan Hasil
Wawancara
Muhammad Ridho, Anggota Remaja Masjid Nururrohimah, Wawancara
Dengan Peneliti, 29 Mei 2020 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi, Catatan Hasil
Wawancara
Agus Munadi, Wakil Ketua Remaja Masjid Nurrrohimah, Wawancara
Dengan Peneliti, 29 Mai 2020 Kelurahan Payo Lebar Kota Jambi, Catatan Hasil
Wawancara.
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Proposal Skripsi
POLA KOMUNIKASI MULTI ARAH REMAJA MASJID NURUL
ROHIMAH DALAM MENGEMBANGKAN DAKWAH ISLAMIAH RT 16
KELURAHAN EKAJAYA KOTA JAMBI
A. Panduan Observasi dan Dokumentasi
NO Objek Metode Sumber Data
1. Letak Geografis Masjid
Nururohimah
Observasi
Dokumentasi
Dokumen geografis, Peta
Masjid Nururohimah
2. Sejarah Masjid Masjid
Nururohimah
Observasi
Dokumentasi
Dokumen sejarah Masjid
Masjid Nururohimah
3. Visi dan Misi Remaja Masjid
Nururohimah
Observasi
Dokumentasi
Dokumen visi, misi Remaja
Masjid Nururohimah
4. Struktur Remaja Masjid
Nururohimah
Dokumentasi Bagan Struktur Organisasi dan
Nama-nama Remaja Masjid
Nururohimah
5. Pola Komunikasi Multi Arah
Dari Remaja Masjid
Nururohimah
Observasi
Dokumentasi
Menanyakan Pola Komunikasi
Multi arah yang di terapkan
pada Remaja Masjid di RT 16
Kelurahan Eka Jaya
6. Kendala yang di hadapi Remaja
Masjid Nururohimah pada
masyarakat rt 16 kelurahan eka
jaya
Observasi
Dokumentasi
Situasi Masyarakat Rt 16
Kelurahan Eka Jaya
B. Panduan Wawancara
No Tema Wawancara Sumber Data dan Subtansi Wawancara
1. Letak Georafis Masjid
Nurul Rohimah
-Masyarakat
1. Bagaiamana Letak Geografis Masjid Nurul
Rohimah
2. Sejarah Remaja Masjid
Nurul Rohimah
-Pengurus Masjid atau Ketua Remaja Masjid
1. Bagaimana Sejarah Berdirinya Remaja Masjid
Nurul Rohimah?
2. Apa yang melatar belakangi Remaja berdirinya
Masjid Nurul Rohimah?
3. Bagaimana Perkembangannya?
3. Seputar Pola Komunikasi
Remaja Masjid
Nururrohimah
-Ketua Remaja atau Anggota Remaja Masjid
1. Bagaimana pola Komunikasi Multi arah remaja
masjid nurul rohimah dalam mengembangkan
dakwah islamiah ?
2. Apa saja kendala yang dihadapi Remaja Masjid
Dalam Mengembangkan Dakwah islamiah rt16
kelurahan eka jaya ?
3. Bagaimana hasil di dapatkan pada Pola
Komunikasi Multi Arah Remaja Masjid Dalam
Mengembangkan Dakwah Islamiah rt16 kelurahan
eka jaya kota jambi?
DOKUMENTASI
1. Photo Anggota Remaja Masjid Nururrohimah sebagai Panitia Perlombaan
Pami 2018
2. Memperingati Maulid Nabi SAW Di Masjid Nururrohima Bersama
Anggota Remaja
3. Waktu Pelantikan Bersama BKPRMI Pada Tahun 2018
Berserta Naskahnya
4. Kegiatan Ceramah
5. Hasil wawancara Bersama Ketua dan Anggota Remaja Masjid
Nururrohimah
6. Kegiatan Hadroh 2019
1
CURRICULUM VITAE
A. Informan Diri
Nama : Jaka Setiawan
Tempat & TTL : 14 September 1998
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Berbah Dalam RT16 Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Paal Merah
Nama Ayah : Karyono
Nama Ibu : Jumirah
Alamat Email : [email protected]
B. Riwayat Hidup
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi 2016-2020
SMKN 2 Kota Jambi 2013-2016
MTSN Talang Bakung Kota Jambi 2010-2013
SDN 110 Talang Bakung Kota Jambi 2003-2010