PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
DI DAERAH TERTINGGAL
Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 1
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
melalui
4 KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN
DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
3
Investasi
Produksi
Pekerjaan
Pendapatan
Konsumsi
Tabungan
Reinvestasi
Peningkatan skala ekonomi produksi agar
produksi pertanian nasional meningkat
melalui pengembangan agriculture estate
Penyediaan sarana dan prasarana serta
gudang penyimpanan produk pasca panen
Peningkatan produksi akan mendoong
peningkatan kebutuhan tenaga kerja dan perluasan
lapangan kerja
• Harga menjadi stabil dan terjamin.
• Income petani predictable, terjamin.
• Inflasi yang tidak perlu karena lonjakan
harga bisa dikurangi/dihindari karena
harga stabil
• Petani menjadi bankable karena risk
income-nya kecil
• Kemampuan menabung masyarakat
meningkat
• Peningkatan konsumsi masyarakat
• Impor yang tidak perlu bisa dikurangi
karena produksi nasional meningkat
Insentif kepada investor melalui kemudahan
perizinan, perpajakan, kredit dari bank, serta
insentif suku bunga.
Permintaan
Barang & Jasa
Daya Beli
Pajak
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN AKUMULASI KAPITAL
MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAERAH TERTINGGAL
Peningkatan
Pertumbuhan
Ekonomi di
Daerah Tertinggal
melalui
Prukades dan
Pengembangan
BUM Desa
4
5
PETA JARINGAN PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA FACEBOOK DI DUNIA
PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH TERTINGGAL MELALUI
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
• Pada Juli 2017, jumlah pengguna Facebook di Indonesia mencapai 115 juta user dengan tingkat
pertumbuhannya sebesar 40% dalam setahun atau 97% dari jumlah pengguna Facebook
melalui smartphone;
• Artinya Indonesia merupakan Pasar Besar untuk menjadi sasaran pemasaran hasil produk
unggulan daerah secara online.
• Mulai beroperasi Tahun 1972
• Dipimpin pemilik generasi
ketiga
• 23.000 armada di 15 kota
• Valuasi saham: 9,8 triliun
• Mulai beroperasi Tahun 2016
(Gojek mulai beroperasi Tahun
2015)
• Pemilik berusia 33 tahun
• 200.000 armada di 50 kota
• Valuasi saham: 40 triliun
CONTOH KEKUATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEREKONOMIAN
Sumber: Paparan AIP-Prisma6
7
Nadiem Makarim, Pendiri Go-Jek
Adamas Belva Syah Devara dan
Iman Usman, Pendiri
Ruangguru.com
Reza Nurhilman, Pendiri bisnis
Kripik Maicih
Achmad Zaky, Pendiri
Bukalapak.com
ANAK MUDA INDONESIA INSPIRATIF
MANUAL PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN
KAWASAN PERDESAAN (PRUKADES)
PUSAT
KABUPATEN
DESA
Daerah mengusulkan
produk unggulan, luas, lokus
dan masyarakat peserta
Usulan dikaji Kemendesa
PDTT dan dihubungkan
dengan stakeholder terkait
(K/L, Bank dan Dunia Usaha)
Identifikasi Potensi Produk
Unggulan Desa
Pelaksanaan Forum
Prukades (Kepala Daerah,
K/L, Bank dan Dunia Usaha)
yang difasilitasi Kemendesa
PDTT
Setelah ada kesepakatan,
pelaksanaan program
Prukades dimulai
Monitoring dan
Evaluasi
UMPAN BALIK
Pelaksanaan program
Prukades
10
Lahan Tanam
di Kabupaten Pandeglang
Kondisi Jagung yang disimpan sebelum
dikeringkan di Gudang Penyimpanan BUMD 11
Dukungan K/L, BUMN dan pihak swasta:
a. Bibit jagung, pupuk, alat pasca panen dari Kementan;
b. Kementerian PUPR membangun 11 Jembatan untuk aksesibilitas
hasil pertanian;
c. Dunia usaha seperti Artha Graha, Japfa Comfeed, PT Seger Agro
Nusantara, Carrefour dan Indofood menampung produknya dan
berkomitmen membuat sarana paska panen;
d. Kementerian BUMN melalui HIMBARA memberikan kredit pada
masyarakat maupun dunia usaha.
• Luas pengembangan : 50.000 Ha
• Rata-Rata Produktivitas: 5 Ton/Ha
• Estimasi Produksi: 250.000 Ton
• Harga jagung Rp 3.000,-/kg.
• Estimasi pendapatan: Rp 750 Miliar.
• Jika bisa panen 2 kali dalam setahun dengan adanya
embung, maka dihasilkan Rp 1,5 Triliun.
Lebih besar dibandingkan PAD Kabupaten Pandeglang
yang hanya Rp 120 Miliar dan pendapatan APBD
yang hanya Rp 800 Miliar
PENGEMBANGAN PRUKADES DI KABUPATEN PANDEGLANG
(KOMODITAS JAGUNG)
PRUKADES DI KABUPATEN HALMAHERA BARAT
(KOMODITAS JAGUNG)
LUAS
PENGEMBANGAN:
20.000 HEKTAR
TARGET
PRODUKSI:
80.000 TON
1 2
Dukungan program:
1. Pemerintah Daerah
menyediakan lahan hibah
seluas 4 hektar
2. Perum BULOG sebagai off taker
dan membantu pembangunan
gudang penyimpanan
3. Kementerian Desa PDTT
membantu memfasilitasi
pembiayaan dari Perbankan
12
PENGEMBANGAN PRUKADES DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
(BUDIDAYA UDANG)
1. Luas pengembangan: 22.548 Hektar
2. Off Taker potensial untuk memenuhi permintaan
pasar Asia dan Amerika:
• PT Central Pertiwi Bahari (CPB);
• PT Centra Proteina Prima (CP Prima);
• PT Indokom Samudra Persada.
Dukungan Program:
▪ Pemerintah Kabupaten membantu pembangunan Dermaga Perikanan dan TPI, Pengolahan Pasca
panen, pemasaran produk, pemberian kredit lunak petani ikan dan nelayan dan Cold Storage;
▪ Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi membantu pembangunan jalan akses antar desa dan
pabrik es mini;
▪ Memfasilitasi partnership pihak swasta, serta kerjasama dengan Bulog dan Himpunan Bank Milik
Negara.
13
PENGEMBANGAN PRUKADES DI KAWASAN TRANSMIGRASI
SUMBA TIMUR (KOMODITAS TEBU)
1. Kawasan Transmigrasi diberikan untuk lahan plasma;
2. Masyarakat transmigran menjadi anggota koperasi yang merupakan
plasma dari HPI Agro;
3. Penyertaan lahan plasma menjadi 33%, lebih besar dari ketentuan
minimum pertanian;
4. Sustainable suply untuk sugar factory.
TUJUAN: Optimalisasi Lahan HPL
Tranmigrasi untuk reforma agraria
dan prukades
Kerjasama dengan PT Muria Sumba
Manis (Djarum Group) dalam
pengembangan tebu
1. Potensi Pengembangan HPL: 4.525,22 Ha menjadi
plasma HPI Agro;
2. Lahan HPL menjadi sertifikat milik masy. transmigrasi;
3. Perkiraan produksi: Rp 80-120 Ton/Ha;
4. Pendapatan yang diterima petani: Harga jual gula Rp
9.100/kg (Rp 21 Juta), tetes Rp 1.680/kg (Rp 9,28 Juta);
5. Jika dilakukan tumpang sari dengan castor, perkiraan
produksi 3 Ton/Ha/4 bulan dengan harga jual Rp
5.000/kg, maka pendapatan mencapai Rp 16,89 Juta;
6. Warga transmigrasi yang menjadi plasama HPI Agro
diprediksi akan menerima pendapatan KK/Tahun
mencapai Rp 80,15 Juta (dengan asumsi pemilik lahan
bekerja, istri bekerja sambilan dan memelihara ternak,
serta 1 KK memiliki lahan plasma 2 Ha).
14
16
NO PROVINSIJUMLAH
BUMDESA
1 Aceh 6.728
2 Sumatera Utara 430
3 Bali 336
4 Bangka Belitung 19
5 Banten 146
6 Bengkulu 360
7 D.I Yogyakarta 148
8 Gorontalo 68
9 Jambi 11
10 Jawa Barat 2.964
11 Jawa Tengah 1.413
12 Jawa Timur 1.424
13 Kalimantan Timur 369
14 Kalimantan
Tengah
256
15 Kalimantan
Selatan
160
16 Kepulauan Riau 20
17 Lampung 255
BUM Desa masih dihadapkan pada beberapa
persoalan seperti keterbatasan permodalan
dan investor, market share bisnis masih
rendah, rendahnya manajemen operasional
usaha, kompetensi SDM dan teknologi yang
masih belum mumpuni, serta potensi moralhazard BUM Desa oleh Kepala Desa dan
kelompok tertentu.
POTENSI PERKEMBANGAN BUM DESA
NO PROVINSIJUMLAH
BUMDESA
18 Maluku 76
19 Nusa Tenggara
Barat
178
20 Riau 319
21 Sulawesi Selatan 313
22 Sulawesi Tenggara 259
23 Sulawesi Tengah 496
24 Sulawesi Utara 629
25 Sumatera Barat 339
26 Sumatera Selatan 154
27 Nusa Tenggara
Timur
60
28 Kalimantan Barat 152
29 Kalimantan Utara 55
30 Maluku Utara 134
31 Papua 10
32 Papua Barat 15
33 Sulawesi Barat 150
TOTAL BUMDESA 18.446
Sumber: Bagian Perencanaan Ditjen PPMD 17
NO KAB/KOTA DESA NAMA BUMDESA JENIS USAHAOMSET
PERTAHUN
1 Klaten Ponggok Tirta MandiriKolam Pemandian
dan Jasa Wisata10,3 Miliar
2 Bantul Tirtinirmolo Tirtonirmolo Simpan Pin jam 8,70 Miliar
3 Buleleng TajunMandala Giri
Amerta5,18 Miliar
4 Cilacap Karang KandriKarang Knadri
SejahteraSuplier PLTU 3 Miliar
5 Kampar Rokan Hulu Bangun JayaPerkebunan dan
Simpan Pinjam3 Miliar
6 Gunung Kidul Bleberan Sejahtera Jasa Wisata 2 Miliar
7 Bangli Landih Bulan Palapa Peternakan 1,6 Miliar
8 Buleleng Pakisan Karyasari 1,4 Miliar
9 Bojonegoro Kedungprimpen SrisadaniPompanisasi,
Sewa Terop1,3 Miliar
10 Buleleng Tunjung Tunjung Mekar 1,3 Miliar
11 Karangasem Bebandem Bandem JagadhitaPeternakan dan
Pertanian1,2 Miliar
12 Buleleng PacungKencana Bumi
Sejahtera1,16 Miliar
13 Buleleng Bulian Gunung Sarimas 1,12 Miliar
14 Buleleng Patas Amartha 1,1 Miliar
15 Bangli Pengotan Pengotan Simpan Pinjam 1,05 Miliar
16 Bangli Kutuh Kutuh Lestari 1,04 Miliar
17 Kebumen Karang Duwur Karang Duwur Jasa Wisata 1,00 Miliar
18 Bogor Sukamanah Sukamanah
Pengelolaan Air
Bersih dan
Simpan Pinjam
1,00 Miliar
19 Flores Timur Kenere KenereKoperasi Simpan
Pinjam900 Juta
20 Sukabumi NyalindungPanva Karya
SejahteraPertanian 800 Juta
BEBERAPA BUM DESA YANG SUDAH MEMILIKI PENDAPATAN DI ATAS 300 JUTA
NO KAB/KOTA DESANAMA
BUMDESA JENIS USAHA
OMSET
PERTAHUN
21 Dharmas Raya RanahKoto Ranah
Sakti
Simpan Pinjam,
Perdagangan700 Juta
22 Bojonegoro Kedungarum Jaya Tirta Pompanisasi 600 Juta
23 Malang Banjarejo UPK MakmurJasa Pengelolaan Air
Bersih550 Juta
24 Bojonegoro Sugiwaras SugiwarasHIPAM,Pertanian,Simpa
n Pinjam550 Juta
25 Tuban Ngadipuro SejahteraPompanisasi,
Peternakan520 Juta
26 Kuningan LengkongLanggengkamu
lyan
Kredit Usaha Mikro,
&Peternakan500 Juta
27 Malang RandugadingHipam Sumber
Guwo
Jasa Pengelolaan Air
Bersih500 Juta
28 Serang Beberan Maslahat
Simpan Pinjam, Toko
Sembako, Jasa
anggkutan Ekspedisi
500 Juta
29 Tanggerang CangkuduCangkudu
Cipta MandirISimpan Pinjam 500 Juta
30Lampung
SelatanBumiasih Bumiasih
Bank Sampah dan
Simpan Pinjam500 Juta
31 Indragiri Hilir PekanTuaHarapan
Barokah
Pengelolaan Pasar
Desa, Simpan Pinjam500 Juta
32 Tulungangung Tangunggunung Graha LestariPertanian dan
Perternakan400 Juta
33 Tulungangung Gondang Al- Hidayah Pembuatan Karak Pisau 350 Juta
34 Lamongan Beransi Bumi LestariUnit Saprodi, Unit
Pemasaran350 Juta
35 Blitar Tegalrejo Barokah Simpan Pinjam 350 Juta
36 Pangandaran Kertayasa Guha Bau Jasa Wisata 300 Juta
37 Sumedang GaneasGaneas
Sejahtera
Kelompok Tani,dan
Ternak300 Juta
38 Bandung Sukamenak Sukamenak Pengelolaan Air Bersih 300 Juta
39 Cirebon Cikeusal Karya Mandiri Simpan Pinjam 300 Juta
40 Majalengka Weragati Bina Mandiri Pertanian 300 Juta
Toko Desa
Program Jaminan Pendidikan & Kesehatan
Destinasi Wisata Air
Jumlah pendapatan usaha BUM Desa Tirta Mandiri tiap tahun mengalami
peningkatan signifikan. Alokasi Laba BUM Desa digunakan untuk membiayai
kegiatan unggulan Desa Ponggok yaitu: pemberian dana pendidikan (Kartu Cerdas
Desa), jaminan kesehatan (Kartu Kesehatan Anak), penyaluran dana melalui
lembaga zakat desa.
Pabrik Air Minum
Dalam Kemasan
Perkreditan Rakyat
18Budidaya Ikan Nila Merah
Foodcourt Umbul Ponggok
CONTOH SUKSES PENGEMBANGAN BUM DESA PONGGOK-KLATEN
PT Mitra BUM Desa
Nusantara (51%)
PT Mitra BUM Desa DesaBUM Desa (49%)
• Telah dibentuk PT Mitra BUM Desa
Nusantara;
• Peran PT Mitra BUM Desa Nusantara:
1. Agregator: meningkatkan skala
ekonomi BUM Desa, efisiensi
pemasaran, produksi, operasional,
permodalan dan perluasan jaringan
investasi dan skala bisnis;
2. Off Taker hasil produksi BUM Desa:
penjaminan daya serap produk
pertanian dan peternakan dari BUM
Desa, meningkatkan market share
serta optimalisasi pemasaran produk;
3. Supervisi Operasional: standarisasi
kualitas produk, prosedur dan
operasional BUM Desa, peningkatan
kompetensi SDM dan pengembangan
Good Corporate Governance.
19
Kepemilikan saham
Perum BULOG: 30%
Danareksa: 20%
Rajawali Nusantara Indonesia: 10%
Pertamina: 10%
Pusat Perdagangan Indonesia: 10%
Pupuk Indonesia Holding Company: 10%
PT Perkebunan Nusantara III: 10%
PT Mitra BUM Desa
Kabupaten (51%)BUMD (49%)
PEMBENTUKAN PT MITRA BUM DESA NUSANTARA
No Bidang Usaha Jenis Kegiatan
1 Perdagangan Umum• Mitra Kerja Pengadaan (MKP) dan Mitra Kerja Onfarm (MKO) bagi BULOG;
• Rumah Pangan Kita (RPK): Outlite Retail sebagai penyalur produk BUGOL.
2 Agen Bank
• Branchless Banking: Menyediakan jasa perbankan di tingkat desa seperti pembayaran listrik,
telepon, BPJS, simpan pinjam, dll;
• Usaha Kredit Mikro bagi BUM Desa.
3 Distributor dan Transportasi Kerjasama angkutan (transportasi), untuk mendukung distribusi produk tani dan pangan.
4Agen Pengecer Pupuk, Bibit dan
Semen
Distributor resmi untuk produk-produk BUMN, khususnya yang mendukung pertanian seperti
pupuk dan bibit.
5 Pergudangan Kerjasama penyimpanan lumbung, untuk mendukung penyimpanan pupuk, produk pangan, dsb.
6 Supplier Bahan PanganPenyediaan bahan pangan, untuk masyarakat secara luas melalui kerjasama dengan BULOG untuk
menyerap hasil pane dan menyalurkan ke masyarakat.
7 Ekspor Impor Kegiatan ekspor impor bahan pangan hasil panen BUM Desa.
8 Industri Pengolahan Pangan Pengembangan industri pengolahan pangan demi optimalisasi kegiatan ekonomi perdesaan.
9 Pengembangan Potensi Ekonomi Mengawal dan mendampingi BUM Desa untuk mengembangkan potensi usaha di desa-desa.
10 Meningkatkan Perekonomian DesaMenyerap hasil tani dan produk BUM Desa lainnya dan memasarkan produk ke pasar demi
perluasan pangsa pasar BUM desa.
11Penggilinga, Pengeringan Gabah
Kering
Kerjasama penyewaan penggilingan dan pengeringan gabah kering, untuk mendukung pengolahan
hasil panen petani di desa.
12 Sewa Lumbung Kerjasama penyimpanan lumbung, untuk mendukung penyimpanan pupuk, produk pangan, dsb. 20
BIDANG USAHA PT MITRA BUM DESA NUSANTARA (MBN)
1
2
3 Pengembangan Prukades di level desa diharapkan dapat dikelola
oleh manajemen BUM Desa
Pengembangan Ekonomi Lokal di Daerah Tertinggal melalui
Skema Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan
(Prukades)
Pengembangan Ekonomi Lokal di Daerah Tertinggal dilakukan
melalui pemanfaatan teknologi informasi
KESIMPULAN
22
DAERAH-DAERAH YANG SUDAH BERKOMITMEN DALAM
PENGEMBANGAN PRUKADES
1 Halmahera Barat Jagung, beras, ikan
2 Minahasa Utara Jagung, padi, kelapa
3 Minahasa Selatan Jagung, padi, kelapa,
pariwisata
4 Beberapa Kabupaten
di Gorontalo
Jagung, padi
5 Sigi Jagung, bawang,
bawang goreng, padi,
kelapa
6 Maros Jagung, padi
7 Takalar Jagung, padi, cokelat
8 Bondowoso Jagung, padi, kopi
9 Nunukan Jagung, padi, ikan
10 Kutai kartanegara Padi, jagung
11 Lampung Timur, Jagung, singkong,
padi, pariwisata
12 Beberapa kabupaten
di Lampung bagian
selatan
Jagung, padi
13 Beberapa Kabupaten
di Gorontalo
Jagung, padi
14 Beberapa kabupaten
di Bengkulu
Karet, sawit, padi,
jagung
15 Beberapa kabupaten
disekitar danau toba
Padi, jagung, ikan,
pariwisata
16 Merauke Kelapa sawit, jagung
17 Keerom Padi, jagung, cokelat25
PENGEMBANGAN PRODUKSI KOPI BONDOWOSO
TahunLuas Areal Komoditi Kopi
Arabika-Kopi Rakyat (Ha)
2015 10600
2016 11500 (eksisting)
2017 13000
2018 14000
2020 17000
Target
Perluasan
Lahan
Kluster
Luas Areal
Kopi (Ha)
Umur Pohon
(Tahun)
Hasil Produksi Kopi (gelondong - kopi merah
basah)
Hasil Produksi Kopi
(oce)
Hasil Produksi Kopi
(Sangrai)
Hasil Produksi Kopi
(Kopi Bubuk)
Produksi Kopi
(Packaging @200 Gr)
Volume
(kg/pohon)
Volume
(kg/Ha)Total (kg) Volume(kg) Volume(kg) Volume(kg) Jumlah(pack)
4.000 ➢ 10 2,74 4.932 19.728.000 2.959,200 2.367.360 2.071.440 10.357.200
5.500 3 s/d 10 1,05 1.155 6.352.500 952.875 762.300 667.013 3.335.063
2.000 0 s/d 3 0 0 - - - - -
Total Produksi 6.087 26.080.500 3.912.075 3.129.660 2.738.453 13.692.263
Harga Rp 9.000 Rp 100.000 Rp 200.000 Rp 335.000 Rp 70.000
Kalkulasi Gradien Ekonomi Rp 234,7 Miliar Rp 391,2 Miliar Rp 626 Miliar Rp 917,3 Miliar Rp 958,4 Miliar
Tabel 3. Produksi Kopi Bondowoso
Tabel 1. Luas Lahan
Kecamatan
dalam Kawasan
Agropolitan
Jumlah
Desa
Jumlah Kelompok
Tani
Sumberwringin 6 77
Sempol 6 66
Tlogosari 10 157
Sukosari 4 49
Total 26349 (dengan jumlah
anggota 991 orang)
Tabel 2. Sasaran Kelompok Tani
Rencana Pengembangan 26
Kabupaten yang Sudah MoU dan Perjanjian Kerjasama (PKS)
Kabupaten yang Sudah PKS
Bojonegoro Muara Bungo Pandeglang Sleman Kerinci
Indramayu Kebumen Bone
27
Ngawi Gunung Kidul Bantul Kulon Progo Lumajang
Lombok
TimurBeluDharmasraya
Pesisir
Selatan
50 Kota
Wonogiri Karawang
Kabupaten yang Sudah MoU
KABUPATEN YANG SUDAH BEKERJA SAMA DENGAN PT MITRA BUM DESA
1. Bangka Selatan
2. Malang;
3. Bondowoso;
4. Musi Rawas;
5. Mamuju Tengah;
6. Pinrang;
7. Pesisir Barat;
8. Halmahera Barat;
9. Manokwari
Selatan;
10. Kuala Kapuas;
11. Minahasa Utara;
12. Poso;
13. Purwakarta;
14. Ponorogo;
15. Padang Pariaman;
16. Gianyar;
17. Bolaang
Mongondow;
18. Pekalongan;
19. Sungai Hulu Utara;
20. Sigi;
21. Tana Tidung;
22. Demak;
23. Nias Utara
28
KABUPATEN YANG SUDAH MENERIMA SOSIALISASI
DAN SIAP BEKERJASAMA DENGAN PT MITRA BUM DESA