1
PENGEMBANGAN PUSAT SUMBER BELAJAR
PADA ASPEK LAYANAN DAN TATA RUANG
DI RUMAH BACA CERDAS MALANG
MAKALAH
untuk memenuhi tugas matakuliah
Pusat Sumber Belajar
yang dibina oleh Bu Dr. Kusubakti Andajani, M.Pd.
Oleh
Suci Restu Wijayanti 120213314495
Muhammad Fauzi 120213314492
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
PRODI D3 PERPUSTAKAAN
NOVEMBER 2014
2
DAFTAR ISI
Daftar Isi…………………………………………………………………………...i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Identitas Rumah Baca Cerdas…………………………………………………3
2.2 Pusat Sumber Belajar di Rumah Baca Cerdas………………………………...4
2.3 Langkah-Langkah Pengembangan Pusat Sumber Belajar…………………….8
2.4 Pengembangan Pada Aspek Layanan dan Tata Ruang Pusat Sumber
Belajar Rumah Baca Cerdas……………….....................................................10
BAB III PENUTUP……………………………………………………………..14
DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………………..16
LAMPIRAN……………………………………………………………………..17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi ini, eksistensi dan kemajuan suatu bangsa sangat
ditentukan oleh penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Pengusaaan IPTEK mutlak diperlukan, sebab setiap titik aktivitas dalam dunia
global adalah sangat tergantung dengan hal tersebut.
Salah satu program pendidikan sebagai tindak lanjut dan implementasi
program pemerintah yang turut mendukung keberhasilan pembangunan dunia
pendidikan adalah adanya pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
Pengembangan program pendidikan berupa program Pengembangan Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) adalah salah satu program pemerintah yang mengacu
pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat (4), tercantum bahwa satuan pendidikan non
formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat
kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Peningkatan kualitas sumber daya masyarakat dalam bentuk program
taman bacaan ini telah dirintis sejak tahun lima puluhan berupa program kegiatan
Taman Pustaka Rakyat (TPR), kemudian diperbaharui pada tahun 1992/1993
dengan adanya program kegiatan TBM. Dengan Program kegiatan TBM ini
diharapkan nantinya dapat mewujudkan masyarakat gemar belajar (learning
society) dengan salah satu indikatornya berupa masyarakat gemar membaca
(reading society).
Kegiatan Taman Baca Masyarakat (TBM) ini diharapkan pula dapat
meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan memperluas wawasan
bagi mereka yang telah melek aksara, serta bagi mereka yang putus sekolah atau
tamat sekolah tetapi tidak melanjutkan sebagai bekal untuk mengembangkan diri,
bekerja atau berusaha secara mandiri dalam setiap aktivitas mereka dalam
kehidupan di masyarakat.
Pengembangan-pengembangan itulah sebuah PSB akan dapat
menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi.
Pengembangan PSB yang dilaksanakan setidaknya akan memberikan berbagai
4
manfaat. Dalam lingkup satuan pendidikan, menurut Bambang Warsita,
pengembangan PSB memberikan manfaat sebagai berikut:
1. memperluas dan meningkatkan kesempatan belajar
2. melayani kebutuhan perkembangan informasi bagi masyarakat
3. mengembangkan kreativitas dan produktivitas tenaga pendidik dan
kependidikan
4. meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, baik secara
individu maupun kelompok
5. menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan
kelas tradisional
6. mendorong cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk mencapai tujuan
pembelajaran
7. memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional, dan tindakan
lanjutan untuk pengembangan sistem pembelajaran
8. melaksanakan latihan bagi para tenaga pendidik dan kependidikan mengenai
sistem pembelajaran dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
Berdasarkan permasalahan diatas penulis membahas mengenai
pengembangan pusat sumber belajar di Rumah Baca Cerdas Malang.
1.2 Tujuan Penulisan
1.3.1. Mengetahui identitas Rumah Baca Cerdas.
1.3.2. Mengetahui pusat sumber belajar di Rumah Baca Cerdas.
1.3.3. Mengetahui langkah- langkah pengembangan Pusat Sumber Belajar.
1.3.4. Mengetahui pengembangan pada aspek layanan dan tata ruang pusat sumber
belajar Rumah Baca Cerdas.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Identitas Rumah Baca Cerdas
2.1.1. Identitas Pusat Sumber Belajar
Nama : Rumah Baca Cerdas (RBC).
Jenis Kepemilikan : Milik pribadi, taman baca.
Alamat : Jl. Puncak Borobudur, Palem Jingga Kav. 12-13
Permata Jingga, Malang.
Hotline : 0341-410781.
Email : [email protected] atau [email protected].
Jam Layanan : Senin-Minggu : pukul 10.00-17.00 WIB
Jumat : buka mulai Pukul 13.00 WIB.
2.1.2. Deskripsi Fisik
Lokasi : Lantai I kedai kopi dan lantai II library dan ruang baca
Fasilitas : AC, hall untuk diskusi serta meeting, free WiFi area,
musholla, toilet, LCD layar, fasilitas kegiatan indoor
untuk diskusi, seminar kecil, presentasi yang dapat disewa
serta area parkir yang luas dan aman.
Koleksi : 3000 judul buku (buku, majalah, jurnal, ensiklopedia,
novel, soft copy jurnal dan artikel-artikel ilmiah popular).
Perabot : Rak tinggi 6 buah, rak rendah 8 buah, kursi kecil 2 buah,
meja 1 kursi baca 8, sofa, jam dinding, AC, vas bunga,
CCTV.
6
2.1.3. Deskripsi Aktivitas
Peminjaman : Batas jumlah buku 2-5 buku. Setiap peminjaman harus
menunjukan kartu anggota dengan KTP.
Diskusi : Dalam satu bulan dua kali diskusi yang dinamakan forum
RBC.
Lomba : Dance, music.
Pelatihan : Pelatihan kepustakaan oleh seluruh SMA Negeri/Swasta
di Malang.
2.2. Pusat Sumber Belajar di Rumah Baca Cerdas
2.2.1. Sejarah Rumah Baca Cerdas (RBC)
Rumah Baca Cerdas (RBC) diresmikan oleh pendiri sekaligus pemiliknya
Prof. A. Malik Fadjar bertepatan dengan peringatan Nuzulul Qur'an 17 Ramadhan
1426 H atau 22 Oktober 2005. Mengusung semangat “Iqra” merintis gerakan
membaca untuk membangun bangsa. Mendorong masyarakat bangkit bahwa
sesungguhnya yang dihadapi adalah krisis semangat berbangsa, spirit untuk
berubah. Perubahan kearah kemajuan dan peradaban akan terjadi dengan
mengubah budaya membaca masyarakat kita. Kedepan diharapkan benar-benar
tercipta masyarakat belajar (learning society). Sebuah kondisi belajar yang jauh
dari kesan formal.
Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa, salah satu tujuan Indonesia
merdeka adalah "mencerdaskan kehidupan bangsa". Kehadiran Rumah Baca
Cerdas (RBC) di kota Malang karena masyarakatnya memiliki potensi untuk
diajak berubah menuju masyarakat sejahtera berperadaban. Sebagai kota
pendidikan, mahasiswa tersebar di puluhan kampus, murid-murid di ratusan
sekolah–sekolah serta lembaga-lembaga pendidikan masyarakat lainnya adalah
potensi nyata. Dua konsep penting pendidikan adalah “Pembudayaan dan
Pembelajaran”, maka membaca dan menulis adalah solusinya. Bersama RBC
mari, “Membangun Masyarakat Baca dan Belajar”.
7
2.2.2. Library
Library merupakan bagian primer Rumah Baca Cerdas (RBC).
Didalamnya disediakan lebih dari 3000 judul buku yang terdapat di rak maupun
yang masih disimpan. Berbagai jenis buku dan disiplin ilmu yang disediakan
pihak Rumah Baca Cerdas (RBC), antara lain pendidikan, filsafat, agama, sastra,
budaya, ekonomi, politik dan lain-lain. Beberapa diantaranya merupakan koleksi
yang mempunyai nilai historis dan eksotisme yang tinggi. Buku berisi buah
pemikiran Dr Muhammad Room, buku teks pidato Bung Karno tahun 1950an,
Satanic verses karya Salman Rusdie sampai dengan Das Capital karya Karl Marx
terjemahan almarhum Njono (salah seorang pemikir PKI pada tahun 1960an).
Tersedia puluhan dan beragam koleksi majalah dari majalah berita,
perempuan dan anak, sastra, iptek dan jurnal. Seri bendel jurnal Prisma sejak
terbit pertama kali, bendel majalah Editor, Tempo, Gatra, Panji Masyarakat, Time
dan Newsweek. Ragam seri ensiklopedia, novel dewasa, remaja dan anak serta
lainnya. Ada juga soft copy jurnal dan artikel-artikel ilmiah popular dari berbagai
disiplin ilmu yang dapat memenuhi kebutuhan para peneliti. Secara periodik
koleksi-koleksi ini terus diperbarui dan ditambah.
2.2.3. Forum Rumah Baca Cerdas (RBC)
Forum Rumah Baca Cerdas (RBC) menggelar diskusi-diskusi rutin,
seminar terbatas, serta apresiasi seni dan budaya yang bersifat substantif bukan
konklusif. Membangun empati, menambah wawasan dan mempertajam daya
analisis kritis. Diselenggarakan setiap hari Rabu Sore (tiap minggu) oleh
komunitas muda RBC dan terbuka untuk organisasi mahasiswa dan pelajar.
Forum RBC Jumat dikelola dan dipersembahkan RBC untuk masyarakat umum
dan diselenggarakan setiap bulan sekali. Topik diskusi menyesuaikan
perkembangan saat ini. Namun saat ini kegiatan diskusi masih belum
diselenggarakan lagi dikarenakan ruang perpustakaan masih dalam perbaikan.
Elemen-elemen organisasi kemasyarakatan, pemuda, mahasiswa, pelajar,
institusi-institusi yang ingin melaksanakan pertemuan, diskusi atau kuliah dapat
menghubungi pengelola forum Rumah Baca Cerdas (RBC) untuk kesepakatan
waktu dan teknisnya. Sistem di RBC ini by order yaitu apabila ingin
8
melaksanakan pertemuan, diskusi, kuliah atau kegiatan lainnya tidak dikenakan
biaya melainkan harus membeli menu yang disediakan di Kedai Ngopi RBC.
Forum Rumah Baca Cerdas (RBC) juga melaksanakan kegiatan-kegiatan
kepustakaan diantaranya advokasi dan pelatihan kepustakaan masyarakat,
merawat dan mengkoleksi buku, serta menulis dan meresensi buku. Kegiatan
pelatihan kepustakaan ini dilakukan pada seluruh SMA Negeri/Swasta di Malang.
RBC mengundang para penjaga perpustakaan masing-masing untuk diberi
masukan bagaimana cara menjaga perpustkaan, bagaimana cara menciptakan
suasana perpustakaan yang menyenangkan, itu adalah tugas penjaga perpustakaan
sekolah. Pusat Informasi Publik (PIP) merupakan bagian dari Forum RBC yang
membidangi kajian-kajian dan riset sosial, politik, pendidikan, budaya, agama,
hukum dan ekonomi bisnis. PIP bekerjasama dengan organisasi pemerintah, non
pemerintah (swasta) yang terkait dalam penyediaan informasi hasil analisis untuk
dikontribusikan pada upaya peningkatan kualitas kebijakan publik. Hasil analisis
dan diskusi juga dipublikasikan dalam bentuk prosiding seminar, jurnal, buku dan
website RBC.
2.2.4. Aktivitas RBC
Menyelenggarakan kegiatan Taman Baca Masyarakat (TBM) untuk semua
kalangan masyarakat. Untuk keluarga mengadakan kegiatan “Keluarga Harmonis”
tentang bagaimana cara mendidik anak. Kalangan mahasiswa mengenai
bagaimana cara menulis karya ilmiah, cara mengelola bisnis para remaja. Siswa
mengadakan lomba dance, menyanyi, dan meresensi buku. Sedangkan untuk anak
Taman Kanak-kanak lomba menggambar, melakukan kegiatan berpustaka supaya
mereka mengetahui bahwa ada perpustakaan di luar perpustakaan sekolahnya
yaitu Taman Baca Masyarakat.
2.2.5. Pengadaan Bahan Pustaka
Mayoritas koleksi didapat dari Bapak Malik Fadjar, beliau mempunyai
banyak koleksi bahan pustaka, sumbangan dari masyarakat serta dengan
pembelian.
9
2.2.6. Peminjaman Bahan Pustaka
1. Peminjam harus menjadi anggota perpustakaan dengan cara registrasi dan
membayar administrasi untuk regular sebesar Rp. 30.000, premium Rp.
20.000, dan junior Rp. 10.000. Batas berlakunya kartu anggota
perpustakaan hanya 6 bulan dan segera melakukan daftar ulang kartu
anggota.
2. Setiap peminjaman harus menunjukkan kartu anggota dan KTP.
3. Dikenakan tarif perbuku sebesar Rp. 5.000 selama tiga hari untuk satu
buku. Jika meminjam 2-3 buku batas peminjaman sampai satu minggu.
4. Keterlambatan didenda sebesar Rp. 1.000
2.2.7. Fasilitas
Kedai ngopi RBC disediakan sebagai teman bersantai sambil membaca
atau sekedar browsing internet. Tersedia berbagai menu pilihan untuk menemani
saat santai sambil membaca. Anda dapat menikmati cita rasa khas kopi serta
berbagai sajian menu makanan dan minuman khas Rumah Baca Cerdas (RBC).
Ruangan dua lantai ber AC, lantai II library dan ruang baca, lantai I kedai
kopi, ruang baca, browsing dan hall untuk diskusi serta meeting. Dilengkapi free
WiFi area, musholla, toilet, LCD layar, fasilitas kegiatan indoor untuk diskusi,
seminar kecil, presentasi yang dapat disewa serta area parkir yang luas dan aman.
2.2.8. Jam Layanan
Senin-Minggu : Pukul 10.00-17.00 WIB
Jumat : Buka mulai Pukul 13.00 WIB
2.2.9. Keunggulan
1. RBC memfasilitasi tempat untuk para elemen-elemen organisasi
masyarakat yang ingin melaksanakan pertemuan, diskusi atau kuliah.
2. Tata letak ruangan dan perabot sangat menarik.
3. Lokasi strategis.
4. Fasilitas memadai.
5. Koleksi bahan pustaka cukup menarik.
6. Menciptakan suasana yg ramai.
7. Kegiatan-kegiatan terselenggara secara teratur.
10
2.2.10. Kelemahan
1. Sirkulasi udara dan penerangan ruang koleksi bahan pustaka gelap.
2. Jarak antar rak koleksi bahan pustaka sempit.
3. Dikenakan tarif.
4. Akses peminjaman terbatas.
5. Layanan perpustakaan dijadikan bisnis.
2.3. Langkah-Langkah Pengembangan Pusat Sumber Belajar
a. Merumuskan Visi dan Misi
Merumuskan visi atau mimpi tentang tujuan pembuatan atau
pengembangan Taman Baca Masyarakat (TBM), langkah ini amat penting
mendasari kerja TBM. Jika para pendiri TBM memiliki mimpi dan tujuan yang
sama dan visioner. Merumuskan misi tentang hal-hal yang harus dikerjakan oleh
organisasi dalam mewujudkan visi.
b. Mengumpulkan Para Pendukung Taman Baca Masyarakat (TBM)
Masyarakat yang menaruh perhatian dan kepedulian terhadap taman
bacaan adalah mereka yang menyadari dan menghayati bahwa taman bacaan
bukan saja penting, tapi sangat diperlukan oleh masyarakat. Kelompok
masyarakat tersebut perlu terus dibina dan dikembangkan kearah terbentuknya
masyarakat informasi atau masyarakat yang cerdas. Terutama untuk menanggung
bersama kebutuhan Taman Baca Masyarakat (TBM) dan mengerjakan dengan
setia pengelolaannya.
c. Menentukan Tempat untuk Taman Baca Masyarakat (TBM)
Tempat ini idealnya berada di lokasi yang padat penduduk yang terbatas
secara ekonomi, pendidikan dan sosial. Idealnya sebuah rumah dengan halaman
yang cukup, ventilasi dan cahaya baik, bersih. Tempat untuk buku tidak boleh
lembab, basah atau banyak rayap/tikus. Jadi betapapun sederhana tempatnya
harus tetap kering, bersih dan nyaman untuk anak dan orang dewasa. Idealnya
Taman Baca Masyarakat (TBM), tempat yang tidak menakutkan bagi anak, gelap
atau sulit dijangkau.
d. Memilih dan Menentukan Jenis dan Sumber Belajar
11
Jenis dan sumber belajar ditentukan berdasarkan materi atau bahan ajar
yang akan disampaikan jadi kesesuaian antara materi yang ada dengan jenis
sumber belajar jangan jauh berbeda, kalau tidak akan terjadi nonakuntabilitas
antara materi dan jenis serta sumber belajar, relevansi keduanya harus
diperhatikan, selain itu pemilihan jenis dan sumber belajar berasal dari materi
yang ada adalah meringankan bagi pengajar dalam membuat instrumen dan
penilaian jadi penilaian mempunyai dasar ketentuan yang baku dan tidak
membuat kebimbangan. Selanjutnya ada beberapa pertimbangan dalam
menentukan sumber belajar diantaranya:
1. Bersifat ekonomis dan praktis
2. Praktis dan sederhana (mudah pengaturannya)
3. Fleksibel dan luwes
4. Sumber belajar sesuai dengan tujuan
5. Sumber sesuai dengan taraf berpikir dan kemampuan siswa
e. Menyediakan Buku yang Bagus dan Bermutu Tinggi
Buku-buku semacam ini relatif sangat mahal harganya. Namun ini adalah
keharusan agar anak ingin membaca buku dan mengambil pengetahuan dari buku
itu. Buku sebaiknya tidak sektarian agar tidak muncul aneka tuduhan berdasarkan
sentimen agama.
f. Menyediakan Fasilitas Pendukung Taman Baca Masyarakat (TBM)
Misal rak buku, kursi, white board, kertas untuk menulis atau menggambar, pensil
warna, sampul buku.
g. Mengumpulkan Orang-Orang yang Ingin Terlibat
Yang dibutuhkan adalah pendamping anak-anak belajar membaca, mengajari
menggambar, menulis, mendongeng dan kegiatan lainnya. Kegiatan membaca jika
ditunjang dengan aneka aktifitas lain akan meningkatkan semangat anak dan
menarik pengunjung baru.
h. Berjejaring
Ini akan meringankan kerja, mempercepat perkembangan dan mendapat banyak
stake holder atau informasi pendukung.
i. Mengembangkan Sumber Belajar
12
Mengembangkan sumber belajar adalah menentukan sumber belajar tidak
terpaku pada satu bidang saja, maksudnya, segala sesuatu yang diperkirakan
relevansinya ada dengan materi dan bahasan pengajaran harus diadakan sebab
pengadaan sumber belajar dari berbagai sumber akan sangat membantu dalam
pengembangan materi dan alat bantu evaluasi yang dibuat.
Pengembangan sumber belajar dilakukan biasaya untuk menambah
referensi dari materi supaya tidak terpaku pada materi yang terkadang sedikit
bahasannya, dengan dikembangkan pada sumber yang lain akan menambah
wahana selain cara berpikir kontruktivisme juga akan menambah kreatifitas bagi
pengajar dan siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan
j. Mengevaluasi Sumber Belajar
Mengevaluasi sumber belajar disini maksudnya adalah untuk menilai
apakah sumber belajar itu cocok dipakai dengan materi atau bahasan yang
disajikan, jika tidak ada relevansinya dengan materi berarti harus dikurangi
penggunaannya, sebab kalau dipaksakan akan membuat suasana peserta didik
akan terjadi ketidak mengertian akan tujuan belajar yang artinya tujuan belajar
tidak akan kesampaian. Sekalipun sumber belajar memang banyak macam
ragamnya tetapi untuk pemilahan harus diperhatikan supaya tujuan pembelajaran
tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan belajar yang hendak dicapai.
2.4 Pengembangan Pada Aspek Layanan Pusat Sumber Belajar Rumah Baca
Cerdas
Visi dan Misi
Visi dan misi suatu organisasi harus jelas. Visi adalah suatu pernyataan
tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu
lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Pernyataan visi tersebut harus selalu
berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi sehingga suatu
visi hendaknya mempunyai sifat fleksibel. Untuk itu ada beberapa persyaratan
yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi:
1) Berorientasi pada masa depan
2) Tidak dibuat berdasar kondisi atau tren saat ini
3) Mengekspresikan kreativitas
13
4) Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi
masyarakat
5) Memperhatikan sejarah, kultur, dan nilai organisasi meskipun ada
perubahan terduga
6) Mempunyai standard yang tinggi, ideal serta harapan bagi anggota
lembaga
7) Memberikan klasifikasi bagi manfaat lembaga serta tujuan-tujuannya
8) Memberikan semangat dan mendorong timbulnya dedikasi pada lembaga
9) Menggambarkan keunikan lembaga dalam kompetisi serta citranya
10) Bersifat ambisius serta menantang segenap anggota lembaga (Lewis &
Smith, 1994)
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga
dalam usahanya mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk
dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi.
Pernyataan misi memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang ingin dituju
serta kadangkala memberikan pula keterangan yang jelas tentang bagaimana cara
lembaga bekerja.
Visi: Merintis gerakan membaca untuk membangun bangsa.
Mendorong masyarakat bangkit bahwa sesungguhnya yang dihadapi adalah krisis
semangat berbangsa
Misi: 1. Spirit untuk berubah.
2. Mendorong masyarakat bangkit
3. Perubahan kearah kemajuan dan peradaban akan terjadi dengan
mengubah budaya membaca masyarakat kita.
4. Kedepan diharapkan benar-benar tercipta masyarakat belajar (learning
society). Sebuah kondisi belajar yang jauh dari kesan formal.
5. Membangun Masyarakat Baca dan Belajar
a) Pengembangan Tata Ruang Rumah Baca Cerdas
Lokasi Rumah Baca Cerdas ini strategis yang berada dilingkungan
perumahan dengan masyarakat sekitar padat penduduk yang terbatas secara
ekonomi, pendidikan, sosial dan memiliki potensi untuk diajak berubah menuju
masyarakat sejahtera dan beradab. Ruangan perpustakaan diperluas, menambah
14
ventilasi dan cahaya baik, mempertahankan kebersihannya. Rak buku dapat
dijangkau oleh anak-anak maupun orang dewasa. Sehingga Taman Baca
Masyarakat (TBM) menjadi tempat yang tidak menakutkan bagi anak.
b) Pengembangan Bagian Layanan
Koleksi
Koleksi taman bacaan masyarakat yang memadai, baik mengenai jumlah,
jenis, dan mutunya, yang tersusun rapi, dengan sistem pengolahan serta
kemudahan akses atau temu kembali informasi, merupakan salah satu kunci
keberhasilan perpustakaan. Oleh karena itu taman bacaan masyarakat perlu
memiliki koleksi bahan pustaka yang relatif lengkap sesuai visi, misi, perencanaan
strategis, kebijakan, dan tujuannya. Koleksi bahan perpustakaan yang baik adalah
dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pembaca.
Kekuatan koleksi pustaka ini merupakan daya tarik bagi pemakai,
sehingga banyak dan lengkap koleksi bahan pustaka yang dibaca dan di pinjam,
akan semakin ramai pengunjung taman bacaan masyarakat dikunjungi masyarakat
dan makin tinggi intensitas sirkulasi buku. Akhirnya makin besar pula proses
transfer informasi (transfer of information) dan disini taman bacaan berfungsi
sebagai media atau alat serta jembatan perantara antara sumber informasi dengan
masyarakat pemakai.
Dengan demikian maka informasi ilmu pengetahuan yang dibaca, digali,
ditemukan di perpustakaan dapat dikaji, diteliti, dikembangkan, disalurkan dan
disebarluaskan secara terus-menerus tanpa ada habis-habisnya.
Fasilitas
Sistem by order ditiadakan. Sudah jelas bahwa taman baca masyarakat
merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi dan pelestarian
khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi sehat, murah dan bermanfaat.
Tanpa adanya pungutan biaya menu makanan sudah bisa memperoleh informasi,
pendidikan, penelitian, maupun tempat diskusi. Selain itu perlu pengadaan buku,
menambah rak buku, kursi, white board, menyediakan kertas untuk menulis atau
menggambar, pensil warna, dan menyediakan sampul buku.
15
Peminjaman
1) Mengisi daftar pengunjung
2) Batas maksimum meminjam buku sebanyak 4 (empat) buku untuk bidang
ilmu apapun.
3) Masa peminjaman 5 (lima) hari dan dapat diperpanjang selama 6 (enam)
hari.
4) Syarat untuk meminjam hanya menyerahkan fotokopi identitas diri dan
contact person.
Pelayan/Petugas
Pelayanan dalam perpustakaan mungkin bisa saja dilakukan dengan sikap
petugas yang bisa dikatakan ramah saat pengunjung datang. Senyum, sapa, salam
kepada pengunjung merupakan awal di mana pengunjung merasa dihargai
kedatangannya. Membantu pengunjung apabila ada kesulitan dalam pencarian
buku dengan memberikan petunjuk-petunjuk di mana letak dan bisa mencarikan
melalui internet apabila informasi yang dibutuhkan tidak ada.
Petugas taman bacaan masyarakat berperan sebagai pembimbing dan
memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai
(user education), dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang
pentingnya taman bacaan masyarakat bagi orang banyak. Selain itu pendamping
membimbing anak-anak belajar membaca, mengajari menggambar, menulis,
mendongeng dan kegiatan lainnya. Kegiatan membaca jika ditunjang dengan
aneka aktifitas lain akan meningkatkan semangat anak dan menarik pengunjung
baru.
Forum Rumah Baca Cerdas
Forum Rumah Baca Cerdas (RBC) menggelar diskusi-diskusi rutin,
seminar terbatas, serta apresiasi seni dan budaya yang bersifat substantif bukan
konklusif. Membangun empati, menambah wawasan dan mempertajam daya
analisis kritis. Diselenggarakan setiap hari Rabu Sore (tiap minggu) oleh
komunitas muda RBC dan terbuka untuk organisasi mahasiswa dan pelajar.
Forum RBC Jumat dikelola dan dipersembahkan RBC untuk masyarakat
umum dan diselenggarakan setiap bulan sekali. Topik diskusi menyesuaikan
perkembangan saat ini.
16
Forum RBC untuk anak-anak kami mengusulkan dilaksanakan pada hari
minggu dengan menggelar story telling, menggambar, menonton film kartun
bersama.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Nama pusat sumber belajar yaitu Rumah Baca Cerdas (RBC), jenis
kepemilikannya milik pribadi, taman baca, alamat Jl. Puncak Borobudur,
Palem Jingga Kav. 12-13 Permata Jingga, Malang, jam layanan Senin-
Minggu : Pukul 10.00-17.00 WIB; Jumat: Buka mulai Pukul 13.00 WIB,
memiliki 3000 judul buku (buku, majalah, jurnal, ensiklopedia, novel, soft
copy jurnal dan artikel-artikel ilmiah popular.
3.1.2 Pusat sumber belajar ini mempunyai dua konsep penting pendidikan adalah
“Pembudayaan dan Pembelajaran”, maka membaca dan menulis adalah
solusinya. Bersama Rumah Baca Cerdas mari, “Membangun Masyarakat
Baca dan Belajar”. Menyediakan fasilitas kedai kopi dan perpustakaan.
3.1.3 Langkah-langkah pengembangan pusat sumber belajar yaitu merumuskan
visi dan misi, mengumpulkan para pendukung taman baca masyarakat
(TBM), menentukan tempat untuk Taman Baca Masyarakat (TBM),
memilih dan menentukan jenis dan sumber belajar, menyediakan buku
yang bagus dan bermutu tinggi, menyediakan fasilitas pendukung taman
baca masyarakat (TBM), mengumpulkan orang-orang yang ingin terlibat,
berjejaring, mengembangkan sumber belajar, dan mengevaluasi sumber
belajar.
3.1.4 Pengembangan bagian layanan yaitu sistem by order ditiadakan. Sudah jelas
bahwa taman baca masyarakat merupakan sumber informasi, pendidikan,
penelitian, preservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat
rekreasi sehat, murah dan bermanfaat. Tanpa adanya pungutan biaya menu
makanan untuk bisa memperoleh informasi, pendidikan, penelitian, maupun
tempat diskusi. Menambah rak buku, kursi, white board, menyediakan
kertas untuk menulis atau menggambar, pensil warna, sampul buku.
Prosedur peminjaman dengan mengisi daftar pengunjung, batas maksimum
meminjam buku sebanyak 4 (empat) buku untuk bidang ilmu apapun, masa
peminjaman 5 (lima) hari dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) hari, dan
syarat untuk meminjam hanya menyerahkan fotokopi identitas diri dan
18
contact person. Sedangkan pengembangan tata ruang untuk ruangan
perpustakaan diperluas, menambah ventilasi dan cahaya baik,
mempertahankan kebersihannya. Rak buku dapat dijangkau oleh anak-anak
maupun orang dewasa. Sehingga Taman Baca Masyarakat (TBM) menjadi
tempat yang tidak menakutkan bagi anak.
19
DAFTAR RUJUKAN
Handoko. 2012. Pengertian Visi dan Misi. (online),
(http://handpage.blogspot.com/p/pengertian-visi-dan-misi.html?m=1)
Jusuf, E. I. 2013. Sumber Ide: Taman Bacaan Masyarakat (TBM), (online),
(http://www.leimena.org/id/page/v/782/taman-bacaan-masyarakat-tbm)
Universitas Sumatra. (online)
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&
cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Frepository.us
u.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F29115%2F3%2FChapter%2520II
.pdf&ei=J15xVKKIIcrguQSS9IGQCw&usg=AFQjCNGsvOITQsAtnAuN
1TkevwLlG0iMqA&sig2=gfuV0AVDjUxyZQvkitmPRA&bvm=bv.80185
997,d.c2E
20
LAMPIRAN
LANTAI 1
Kedai Kopi Kedai Kopi
21
LANTAI II