Download - PENGERTIAN GENDER - forda-mof.org
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
PENGERTIAN GENDER
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
…perbedaan konsep seX dan genDer…
GENDER
Adalah PEMBEDAAN laki-laki dan perempuan berdasarkan:
peran, kedudukan, tanggung jawab, hak dan kewajibannya
dalam suatu masyarakat.
Perbedaan ini terjadi akibat konstruksi sosial maupun budaya,
bersifat tidak permanen sejalan dengan perkembangan
masyarakat tersebut.
SEKS ATAU JENIS KELAMIN
Adalah PERBEDAAN BIOLOGIS antara laki-laki dan perempuan.
Perempuan: mempunyai vagina, sel telur, rahim, dan
alat untuk menyusui.
Laki-laki : memiliki penis, testis, dan memproduksi sperma.
Perbedaan ini bersifat permanen atau sering sering dikatakan
sebagai KODRAT.
Haid, hamil, melahirkan, dan menyusui
(fungsi reproduksi) merupakan hak prerogatif
perempuan sebagai karunia Tuhan YME
…HAID ….
…. HAMIL…
..MELAHIRKAN..
..MENYUSUI..
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
Diluar fungsi reproduksi, secara sosial perempuan dan laki-laki mempunyai potensi peran yang sama.
Perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan tidak menjadi persoalan sejauh tidak merugikan salah satu pihak.
PROSES YANG MEMASUKKAN
ANALISIS GENDER KE DALAM
PROGRAM & KEGIATAN DARI
INSTANSI PEMERINTAH &
ORGANISASI KEMASYARAKATAN
MULAI DARI TAHAPAN
PERENCANAAN, PELAKSANAAN,
PEMANTAUAN & EVALUASI DARI
SELURUH KEBIJAKAN, PROGRAM
& KEGIATAN INSTANSI
PEMERINTAH DAN ORGANISASI
KEMASYARAKATAN
APA
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
Kronologis PUG
1. Konvensi CEDAW (Convention on the Elimination of all Forms of
Discrimination Againts Women), diratifikasi Indonesia dan disahkan
menjadi UU Nomor 7 Tahun 1984 tentang Konvensi Penghapusan
Segala bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan
2. Millenium Development Goals (MDGs), Deklarasi Millenium pada
KTT Millenium PBB yang menyepakati tujuan pembangunan global
dimana kesetaraan gender sebagai salai satu tujuannya
3. Beijing Platform, Konferensi Perempuan sedunia ke-4, dimana
Indonesia sebagai negara peserta ikut menyetujui untuk
melaksanakan gender masinstream dalam semua usaha
pembangunan. Di Indonesia istilah gender masinstream disebut
Pengarusutamaan Gender disingkat menjadi PUG
4. Tanggapan Pemerintah Indonesia terhadap Mainstreaming Gender
adalah dengan mengeluarkan beberapa payung hukum antara lain:
a. INPRES Nomor 9 Tahun 2000 tentang keharusan semua
sektor pembangunan untuk melaksanakan PUG ke dalam
keseluruhan proses siklus pembangunan di tingkat nasional
maupun lokal
b. Perpres Nomor 7 Tahun 2005 berkaitan dengan RPJMN 2004
- 2009 yang menyebutkan PUG sebagai salah satu strategi
nasional di samping tiga strategi lainnya (Pro-poor, sustainable
development, dan good governance)
c. Permendagri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman
Umum Pelaksanaan PUG di Daerah
Kronologis PUG (lanjutan)
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
Kronologis PUG (lanjutan)
5. Bimbingan Teknis KPPA. Kementerian Negara
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak melakukan upaya harmonisasi konsep
dan definisi yang lebih lengkap tentang gender
dan aplikasinya
LANDASAN HUKUM GENDER
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
Landasan Hukum
1. UUD 1945 Pasal 27,28 tentang Persamaan hak dan kewajiban
setiap warga negara.
2. UU No.7/1984 tentang Pengesahan Konsvensi mengenai
Penghapusan segala bentuk diskriminasi thd perempuan.
3. UU No.39/1999 tentang HAM.
4. UU No.10/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
5. Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008
tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan
Gender di Daerah
Landasan Hukum (lanjutan)
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93 tahun 2011 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran K/L Tahun 2012
yang memandatkan K/L melaksanakan perencanaan dan penganggaran
responsif gender melalui Gender Budget Statement.
8. Permenhut Nomor 65 Tahun 2011 tentang Perencanaan
Penganggaran Responsif Gender.
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
INPRES Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional
Sosialisasi
PUG
Advokasi
Pengambil
Kebijakan
Kelembagaan
PUG
Bimbingan
Teknis
Kesetaraan
dan Keadilan
Gender
PUG sebagai strategi untuk menjawab kesenjangan akses, partisipasi,
kontrol dan manfaat pembangunan antara laki-laki dan perempuan
Mengapa harus
dengan PUG … ?
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
‘negara-negara miskin di dunia menjadi semakin miskin
dikarenakan kebijakan Pemerintahnya (jumlah
anggaran, sektor pembangunan, strategy) tidak
memiliki sensitivitas dan tidak pro gender’
‘negara-negara maju di dunia menjadi semakin maju
dikarenakan kebijakan Pemerintahnya (anggaran,
sektor pembangunan, strategy) memiliki sensitivitas
dan sangat pro gender’
Tujuan : terciptanya gender equality, equity, efficacy dan women’s empowerment di segala bidang.
Platform Beijing :
1. Mengakui adanya ketidaksamaan antara perempuan dan laki-laki
2. Mengakui bahwa kemiskinan membuat lebih buruk lagi ketidaksamaan (ketidaksetaraan)
3. Menunjukan dan menghilangkan pembatas ke arah kemajuan pemberdayaan perempuan.
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
Kebijakan/program yang responsif gender disusun
berdasarkan analisis gender dan bertujuan untuk
menyelesaikan atau mengurangi masalah
kesenjangan gender.
Kebijakan/program yang responsif gender berfokus
kepada aspek yang memperlihatkan kondisi
kesenjangan dan kepada upaya mengangkat isu
ketertinggalan dari salah satu jenis kelamin
Peran ganda perempuan dan laki-laki belum bisa diterima ada pembagian kerja yang tegas
Skutch output di bidang agroforestry mengarah pada keuntungan laki-laki daripada perempuan :
1. Pertisipasi perempuan dalam menyusun perencanaan proyek kurang
2. Peluang perempuan terbatas di bidang sosial kehutanan
3. Posisi dan kekuatan perempuan di dalam kehutanan sangat lemah.
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
Leuscher & Khaluque (1987) perempuan memainkan peranan penting dalam agroforestry : mengumpulkan kayu bakar, menanam bibit, pemeliharaan pohon, dan pemanenan kayu.
Kedekatan perempuan dengan alam memberikan petunjuk bagi perencana pembangunan kehutanan,
Perempuan memiliki potensi untuk berperan dalam pembangunan kehutanan.
Widayanti, WT (2001) pembangunan hutan pilot proyek PHJO di KPH Madiun curahan tenaga kerja pesanggem perempuan dalam kegiatan pembagunan tanaman hutan > 45% (Desa Randualas 47,68% dan Desa Kresek 45,88%)
Meningkatkan peran hutan terhadap food security terutama yang berkaitan dengan aksesibilitas masyarakat (laki-laki – perempuan) khususnya terhadap sumberdaya hutan.
Penekanan ini didasarkan atas kenyataan bahwa umumnya tingkat kelaparan dan kemiskinan yang paling dominan terdapat pada masyarakat yang tinggal disekitar/didalam hutan terutama hutan yang sedang mengalami degradasi.
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
Regulasi yang dikeluarkan pemerintah untuk terus menjaga dan melestarikan agar hutan beserta ekosistem yang ada di dalamnya dapat terus-menerus menyangga kehidupan manusia.
Rusaknya suatu ekosistem di sekitar pemukiman akan menyebabkan menurunnya daya dukung lahan sebagai penyangga kehidupan.
Berdampak pada penurunan kualitas kehidupan keluarga yang tinggal di sekitar ekosistem yang rusak tersebut, seperti : semakin berkurangnya pasokan bahan pangan, sumber air bersih, lingkungan yang sehat, udara bersih, dan sebagainya.
Ekosistem yang rusak tersebut juga dapat berdampak pada penurunan kondisi perekonomian masyarakat yang tinggal di sekitarnya, akibat semakin jauh jarak yang harus ditempuh untuk pemenuhan kebutuhan pokoknya.
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
Semakin mahal biaya yang harus
dikeluarkan berdampak pada keluarga
(perempuan).
Maka Perempuan berkepentingan untuk
mempertahankan kelestarian alam di
sekitar tempat tinggal mereka termasuk
keanekaragaman jenis satwa dan tumbuhan
demi ketahanan pangan keluarga.
1. Gender action plan pengelolaan hutan lestari merupakan rencana aksi yang mengintegrasi gender dalam perencanaan dan penganggaran pengelolaan hutan lestari.
2. Integrasi gender dapat dilakukan melalui dua strategi, yaitu: Pengarusutamaan gender (integrasi gender
dalam seluruh tahapan perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, monev)
Affirmative action: tindakan pemihakan khusus kepada yang tertinggal)
3. Integrasi dilakukan melalui analisis gender, salah satunya melalui Gender Analysis Pathway .
24
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
Permendagri 67 tahun 2011: Pasal 1 ayat 6:
Perencanaan responsif gender adalah perencanaan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender, yang dilakukan melalui pengintegrasian pengalaman, aspirasi, kebutuhan, potensi, dan penyelesaian permasalahan perempuan dan laki-laki.
Ps 4 ayat 2: Penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan responsif gender sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui analisis gender
25
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
KELEMBAGAAN
Keputusan Menteri Kehutanan No. 82/Kpts-II/2003 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender di
tingkat Departemen Kehutanan
Keputusan Menteri Kehutanan No. 528/Menhut-II/Peg/2004
tentang Panduan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender
(PUG) Departemen Kehutanan
Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.299/Menhut-II/2005
tentang Penetapan Pokja PUG tingkat Departemen Kehutanan
Keputusan Menteri Kehutanan SK./5408/Menhut-
II/Peg/2008 tentang Penetapan Kelompok Kerja
Pengarusutamaan Gender (PUG) tingkat
Kementerian Kehutanan
Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.3330/Menhut-
II/Kum/2011 tentang Penetapan Kelompok Kerja
Pengarusutamaan Gender (PUG) tingkat
Kementerian Kehutanan
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
Penyamaan persepsi kepada jajaran
Departemen Kehutanan Pusat (pejabat
struktural dan pejabat fungsional yang
setara) dan penyamaan persepsi di
daerah
Koordinasi lintas sektoral terkait PUG
Penyusunan dan pengumpulan data
terpilah Gender
Penyusunan Panduan Pelaksanaan
PUG Dephut
Pelatihan Leadership untuk staf
senior perempuan lingkup pusat
Dephut
Analisis gender terhadap data dan
perencanaan kegiatan
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
Sosialisasi PUG ke daerah (7
propinsi)
Pelatihan Analisis Gender (30
orang)
Penerbitan Buku Saku PUG (100
eksemplar)
Penerbitan Icon PUG dalam Website
Dephut
Pelatihan penyusunan rencana kegiatan
responsif gender diikuti oleh Subbag
program pada Eselon I lingkup
Kementerian Kehutanan
Penyusunan dan Penerbitan Pedoman
perencanaan dan penganggaran yang
responsif gender bidang kehutanan
(Permenhut P.65/Menhut-II/2011 Tanggal
3 Agustus 2011
Advokasi kegiatan yang responsif gender
ke level pimpinan
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
Sosialisasi kegiatan responsif gender
ke tingkat perencana dan pelaksana
Pemetaan dokumen-dokumen yang
responsif gender (revisi renstra dan
renja jika memungkinkan), dalam
pembuatan juklak juknis, SOP harus
responsif gender
Penerimaan Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE)
dari Kementerian KPP dan PA
Pendampingan teknis kegiatan responsif gender oleh Kementerian PPdan PA
Pelatihan TOT personil Kementerian Kehutanan
Penandatanganan MOU Kementerian PPdan PA dan Kementerian Kehutanan
(No. NK.13/Menhut-II/2011 dan No. 30/MPP-PA/D.I/08/2011 tentang Peningkatan Efektivitas PUG di Bidang Kehutanan pada tgl 3 Agustus 2011)
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
No Eselon I Kegiatan Komponen
1 Ditjen
Planologi
Penataan batas kawasan hutan Inventarisasi trayek
batas kawasan hutan
2 Ditjen BUK Pemantauan Usaha Kehutanan
dan Pembinaan Ganis Wasganis
PHPL
Diklat Ganis PHPL
Bidang BUK
3 Ditjen PHKA Pengembangan Pemanfaatan
Jasa Lingkungan
Workshop, pembinaan,
bintek
4 Ditjen BPDAS
dan PS
Perencanaan, Penyelenggaraan
RHL, Pengambangan
Kelembagaan danEvaluasi DAS
Pembuatan KBR
5 BP2SDMK Peningkatan Pelayanan
Penyuluhan Kehutanan
Pengembangan model
Penyuluhan Kehutanan
RG
No Eselon I Kegiatan Komponen
6 Badan Litbang Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
Sosialisasi
Penerapan PUG
Bidang Penelitian
dan Pengembangan
Kehutanan
7
Inspektorat
Jenderal
Dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis
lainnya
Persiapan
pelaksanaan
pelatihan kantor
sendiri
8 Sekretariat Jenderal Penyelenggaraan
administrasi keuangan
Akutansi keuangan
negara dan
inventarisasi
kekayaan negara
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
Pembahasan workplan Pokja PUG
Pembahasan GAP, GBS, TOR responsif
Gender 2013
Penyusunan Pedoman Evaluasi PUG
Bidang Kehutanan
Penyusunan Pedoman Data Terpilah
Gender Bidang Kehutanan
No Eselon I Kegiatan Komponen
1 Ditjen
Planologi
Penyusunan Data dan Informasi
SDH
Inventarisasi SDH
2 Ditjen BUK Pemantauan Usaha Kehutanan
dan Pembinaan Ganis Wasganis
PHPL
Diklat Ganis PHPL
Bidang BUK
3 Ditjen PHKA - Pengembangan Pemanfaatan
Jasa Lingkungan
- Dukungan manajemen
-Sosialisasi KSDHAE
- Raker Manggala Agni
4 Ditjen BPDAS
dan PS
Perencanaan, Penyelenggaraan
RHL, Pengambangan
Kelembagaan danEvaluasi DAS
Pembuatan KBR
5 BP2SDMK Peningkatan Penyuluhan
Kehutanan
Model Pemberdayaan
Masyarakat Sekitar
Hutan.
Sosialisasi Peran Perempuan pada Konservasi Sumber Daya Alam Hutan & Ekosistemnya 2013
No Eselon I Kegiatan Komponen
6 Badan Litbang Penerapan PUG Bidang
Litbang Kehutanan
-Workshop penulisan
proposal Litbang
berperspektif Gender
- Kegiatan Sub Pokja
PUG
7
Inspektorat
Jenderal
Dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis
lainnya
-Persiapan pelaksanaan
pelatihan kantor
sendiri
- Audit Kinerja sesuai
PKPT Responsif Gender
8 Sekretariat Jenderal Dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis
lainnya
-Pemetaan peserta
Juknis
-Sosialisasi Juknis
Terimakasih