Download - Penggolongan Media Pembelajaran
1
PENGGOLONGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh: Masudin, S.Ag
A. PENDAHULUAN
Dunia pendidikan Indonesia akhir-akhir ini mendapatkan banyak kritik karena
dianggap tidak mampu bersaing dengan dunia luar, bahkan di Asia Tenggara Indonesia
menempati rangking bawah hal ini disebabkan karena rendahnya kemampuan guru dalam
proses belajar mengajar. Salah satu faktornya adalah lemahnya guru dalam penguasaan
media pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.
Guru sekurang-kurangnya harus dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang
meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai
tujuan pengajaran yang diharapkan. (Arsyad,1997:3)
Komunikasi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran menjadi kunci
utama keberhasilan PBM. Agar komunikasi antara guru dengan siswa berjalan dengan
baik dan informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa maka guru perlu
menggunakan media pembelajaran. Guru adalah orang yang melakukan komunikasi atau
memberi pesan, siswa adalah orang yang menerima pesan dan yang disampaikan guru
adalah isi pesan yang disampaikan melalui media pendidikan. Dalam konsep teknologi
pendidikan tugas media bukan hanya sekedar mengkomunikasikan hubungan antara
pemberi dan penerima pesan tetapi merupakan bagian yang integral dan saling mempunyai
keterikatan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.(Usman, 2002:8 )
2
1. Pengertian
Media berasal dari bahasa bahasa Latin medius yang secara harfiyah berarti tengah,
perantara atau pengantar . Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip Arsyad, media
apabila difahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks dan lingkungan sekolah
merupakan media. Sedangkan menurut AECT (Assosiation of Education and
Communication Technology) member batasan media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.(Arsyad,1997:3).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.(Sadiman, Raharjo, Haryono, Raharjito, 2003: 6)
2. Landasan Teori Penggunaan Media Pembelajaran
Landasan yang paling popular dalam penggunaan media pembelajaran adalah Dale’s
Cone of Experience ( Kerucut Pengalaman Dale) sebagai mana dikutib Arsyad:”Hasil
belajar seorang dipeoleh mulai dari pengalaman langsung (kongkrit), kenyataan yang ada
di lingkungan seseorang, kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal
(abtrak). Semakin ke atas dipuncak kerucut semakin abtrak media penyampai pesan itu”.
3
Dasar pengembangan kerucut di atas bukanlah tingkat kesulitan, melainkan tingkat
keabtrakan jumlah jenis indra yang turut serta selama penerimaan isi pengajaran atau
pesan. ( Arsyad,1997:11)
B. PEMBAHASAN MASALAH
Lambang kata
Lambang Visual
G am ba r
D iam , R ek a
m an
R ad io
G amb ar
H id up
p am er an
Telev is i
Ka ry awisa ta
Drama tisas i
B en da
T iru an /P en ga ma ta
n
P en ga lama n lan gsun g
4
Dalam pengelompokan media para ahli memiliki perbedaan pendapat. Para ahli
cenderung mengelompokkan media berdasarkan ciri atau karekteristiknya. Pengelompokan
tersebut antara lain yang dikemukakan oleh:
1. Rudy Bretz.
Bretz mengidentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok yaitu : suara ,
visual dan gerak. Visual dibagi mejadi: gambar, garis dan simbul yang merupakan suatu
kontinum dari bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Disamping itu
Bretz juga membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam
(recording) sehingga terdapat delapan klasifikasi media yaitu: 1) media audio visual gerak,
2) media audio visual diam 3) audio visual semi gerak, 4) media visual gerak 5) media
visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio dan 8) media cetak. (Sadiman dkk: 20)
Menurut Brets sebagaimana dikutip Rohmat aneka ragam media pemberajaran dapat
diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri tersebut adalah : suara (audio),
bentuk (visual), dan Gerak (Motion). Atas dasar ini Berts mengemukakan beberapa
kelompok media, sebagai berikut:
1. Media Audio-Motion-Visual, yakni media yang mempunyai suara, ada gerakan
dan bentuk obyektif dapat dilihat. Media semacam ini paling lengkap. Jenis media
yang termasuk media ini adalah :TV, Video Tape dan Film bergerak
2. Media Audio-Still-Visual, yakni media yang mempunyai suara, obyektif, dapat
dilihat, namun tidak ada gerakan, seperti film Strip bersuara, slide bersuara, dan
rekaman televisi dengan gambar tak bergerak (television still recordings)
5
3. Media Audio-semi motior mempunyai suara dan gerakan namun tidak dapat
menampilkan suatu gerakan secara utuh salah saru contoh dari media jenis ini
ialah papan tulis jarak jauh atau teleblack board.
4. Media Motion-visual, yakni media yang mempunyai gambar obyek bergerak tapi
tanpa mengeluarkan suara seperti film bisu yang bergerak
5. Media Still-visual, yakni ada obyek namun tidak ada gerakan seperti film ship dan
slide tampa suara.
6. Media Audio hanya mengunakan suara seperti radio,telpon, dan audio-tape
7. Media Cetak yang tanpil dalam bentuk bahan-bahan tercetak atau tertulis seperti
buku, modul dan panflet. ( Rohmat: 153)
2. Gagne
Gagne membagi media menjadi tujuh macam pengelompokan yaitu: 1) benda untuk
didemontrasikan, 2) komunikasi lisan, 3) gambar cetak, 4) gambar diam 5) gambar gerak,
6) film bersuara, 7) mesin belajar. Ketujuh pengelompokan media tersebut kemudian
dikaitkan dengan kemampuannya memahami fungsi menurut tingkat hirarki belajar yang
dikembangkannya yaitu: pelontar stimulus belajar, contoh prilaku belajar, memberi
kondisi-kondisi ekternal, menuntun cara berpikir, memasukkan ahli ilmu, menilai prestasi
dan pemberi umpan balik. (Usman:31)
3. Schramm
Schramm memandang media dari segi kerumitan dan besarnya biaya. Dia
membedakan media rumit dan media mahal (big media), media murah dan sederhana (little
media). Dia juga mengelompokkan menurut daya liputnya menjadi media masal,
6
kelompok, media individual. Selain itu ia juga membagi media menurut control
pemakaiannya dalam pengertian probabilitasnya dan kesesuainnya untuk di rumah,
kesiapan pemakaiannya setiap saat diperlukan, cepat atau tidaknya dalam penyampaian
dan dapat dikontrol, kesesuainnya untuk belajar mandiri, dan kemampuannya untuk
member umpan balik. ( Usman: 32).
4. Kemp & Dayton mengelompokkan media kedalam delapan jenis yaitu: 1) media
cetakan, 2) media panjang, 3) overhead transparacies, 4) rekaman audio tape, 5) seri slide
dan filmtrips, 6) penyajian multi-image, 7) rekaman video dan film hidup, dan 8)
computer. (Arsyad: 37)
5. Seels & Glasgow, dari segi perkembangan teknologi, macam-macam media
pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua kategori luas, yaitu pilihan media
tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir (Seels & Glasgow dalam Arsyad,
2002:33). Lebih lanjut dijelaskan bahwa pilihan media tradisional dapat dibedakan
menjadi:
1) visual diam yang diproyeksikan, misal proyeksi opaque (tak tembus pandang),
proyeksi overhead, slides, dan filmstrips, 2) visual yang tidak diproyeksikan, misal
gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pemaran, papan info, 3) penyajian
multimedia, misal slide plus suara (tape), multi-image, 4) visual dinamis yang
diproyeksikan, misal film, televisi, video, 5) cetak, misal buku teks, modul, teks
terprogram, workbook, majalah ilmiah/berkala, lembaran lepas (hand-out), 6) permainan,
misal teka-teki, simulasi, permainan papan, 7) realia, misal model, specimen (contoh),
manipulatif (peta, boneka). Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir dibedakan
menjadi 1) media berbasis telekomunikasi, misal teleconference, kuliah jarak jauh 2)
7
media berbasis mikroprosesor, misal computer-assistted instruction, permainan komputer,
sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact (video) disc.
6. Rohmat menggolongkan media berdasarkan ukuran, kompleksitas dan
kelengkapannya menjadi: 1).Media tanpa proyeksi dua dimensi, yaitu media yang
penggunaannya tanpa menggunakan proyektor dan hanya mempunyai dua ukuran saja
yakni panjang dan lebar. Contoh: gambar, bagan grafik, poster, peta datar, dan sebagainya.
2.) Media tanpa proyeksi tiga dimensi yaitu media yang penggunaanya tanpa menggunakan
proyektor dan mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal/tinggi. Termasuk dalam
kategori ini antara lain: benda sebenarnya, model, boneka dan sebagainya. 3) Media audio,
yaitu media yang hanya dapat memberikan rangsangan suara saja, seperti radio dan tape
recorder. 4) Media dengan proyeksi, yaitu media yang penggunaanya menggunakan
proyektor, seperti film, slide, film strip, overhead projector, dan sebagainya.5)Televisi dan
audio tape recorder. Pada dasarya VTR dan TV sama dengan audio tape recorder dan
radio, hanya perbedaannya jika radio mengirim/memancarkan suara dan gambar VTR
adalah alat untuk merekam, menyimpan dan menampilkan kembali secara serempak suara
dan gambar dari suatu obyek. Sedangkan TV sebagai alat untuk melihat gambar dan
mendengarkan suara dari jarak jauh. (Rohmat: 2010:15)
Disamping penggolongan tersebut di atas masih ada pula kelompok media yang lain
dalam bentuk obyek nyata baik itu berupa benda hewan, tumbuhan dan bahkan manusia
sendiri yang dapat berfungsi sebagai media dalam pengajaran, kelompok ini disebut
Realia. Alam semesta bagaikan hamparan permadani yang diciptakan Allah bagi umat
manusia adalah laboratorium media pembelajaran ( Rahmad: Kuliah Media Pasca PAIS)
Dari uraian-uraian yang telah dikemukakan, Rohmat memberikan beberapa jenis media
yang sering digunakan (Rohmat:154) yaitu :
8
1. Media cetak
Media cetak adalah jenis media yang lebih pating banyak digunakan dalam proses belajar.
Jenis media ini memiliki bentuk yang sangat bervariasi mulai dari buku, brosur, Leaflet
studi Guide, jurnal, dan majalah, ilmiah. Buku adalah media yang bersifat fleksibel (luwes)
dan biaya penggadaannya relatif lebih murah. Pada umumya media ini digunakan sebagai
informasi utama atau bahkan slupemen informasi terhadap pengunaan media lain
2. Media pameran
Jenis media yang mempunyai bentuk dua atau tiga dimensi informasi yang dapat
dipamerkan dalam media ini terupa benda-benda sesungguhnya (Realia) atau benda
reproduksi atau tiruan dari benda-benda asli. Media yang dapat diklasifikasikan ke dalam
jenis media pameran yaitu poster grafis (graphic materials), Realia adalah benda nyata
yang dapat dihadirkan diruang kelas untuk keperluan proses pembelajan, pengajaran dapat
menggunakan realia untuk menjelaskan konsep bentuk dan mekanisme kerja suatu sistem
misalnya peralatan Laboratorium, Model adalah benda tiruan yang digunakan untuk
mempresentasikan realitas model mesin atau benda tertentu dapat digunakan untuk
menggantikan mesin riel.
3. Media yang diproyeksikan
Media yang diproyeksikan juga memiliki bentuk fisik yang bervariasi, yaitu Overhead
transparansi, slide suara, dan Film Strip..
4. Rekarnan audio
Rekaman audio adalah jenis medium yang sangat tepat untuk digunakan dalam
pembelajaran bahasa asing Al-Quran dan latihan-latihan yang bersifat varbal.
9
Pembelajaran tentang cara Pengucapan (prondunciation) dan keterampilan mendengar
(listening skill) akan sangat efektif jika menggunakan media ini..
5. Video dan VCD
Gambar bergerak yang di sertai dengan unsur suara dapat ditayangkan melalui media
Video Compak Dist (VCD). Sama seperti media audio. progam video yang disiarkan
(broadcasted) sering digunakan oleh lembaga pendidikan jarak jauh.
6. Komputer
Komputer bukan lagi sesuatu yang baru, karena komputer telah banyak digunakan oleh
pengajar, pembelajar, perkantoran, lembaga-lembaga latihan kerja, warnet, maupun
masyarakat pada umumnya. Sebagai media pembelajaran komputer memiliki kemampuan
yang sangat luar biasa dan komputer mampu membuat proses belajar menjadi interaktif.
Sebagaimana dibahas Rohmat, Komputer telah diterapkan dalam pembelajaran
bahasa mulai 1960 (Lee,1996). Dalam 40 tahun pemakaian komputer ini ada berbagai
periode kecenderungan yang di dasarkan pada teori pembelajaran yang ada. Periode
pertama adalah pembelajaran dengan komputer dengan pendekatan Behaviorist, periode ini
ditandai dengan pembelajan yang menekankan pengulangan dengan metode Drill dan
praktik. periode berikutnya (kedua) adalah periode pembelajaran komunikatif sebagai
reaksi terhadap Behaviorest. Penekanan pembelaiaran adalah lebih pada pemakaian
bentuk-bentuk tidak pada bentuk itu sendiri seperti pada pendekatan Behaviorest.
Kecenderungan terakhir adalah pembelajaran yang dengan komputer yang intergatif.
Pembelajaran intergratif memberikan penekanan pada pengintrograsian berbagai
keterampilan berbahasa, mendengarkan, berbicara, menulis, membaca dan
mengintegrasikan teknologi secara lebih penuh pada pembelajaran paling sedikit ada
10
delapan alasan pemekaran komputer sebagai media pembelaiaran (Lee,1996) alasan-alasan
itu adalah : pengalaman, motivasi, meningkatakan pembelajaran materi otentik, interaksi
yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.
Kemudian, dengan tersambungnya komputer pada jaringnya internet, maka pembelajar
akan mendapat pengalaman yang lebih luas. Pembelajaran akan mendapat pengalaman
yang pasif melainkan juga menjadi penentu pembelajaran bagi dirinya sendiri.
Pembelajaran dengan komputer akan memberikan motivasi yang lebih tinggi karena
komputer dikaitkan dengan kesenangan permainan, dan kreativitas, pembelajaran itu
sendiri akan meningkat, karena pembelajaran dengan komputer akan memberi kesempatan
pada pembelajar untuk mendapat materi pembelajaran yang otentik dan dapat secara lebih
luas dan pembelaiaran pun menjadi lebih menarik, menyenangkan dan lebih bersifat
pribadi yang akan memenuhi kebutuhan strategi pembelajaran yang berbeda-beda.
Disamping kelebihan dan keuntungan dari pembelajaran dengan komputer tentu saja ada
kekurangan dan kelemahannya. Hambatan pemakaian komputer sebagai media
pembelajaran antara lain adalah:
a. Hambatan dana
b. Ketersediaan piranti lunak dan keras computer dan
c. Keterbatasan pengetahuan tehnis dan teoris dan penerimaan terhadap teknologi.
Dan bagi penyediaan komputer dengan jaringannya memang cukup mahal, demikian juga
untuk piranti lunak dan kerasnya itulah sebabnya media pembelajaran model ini kurang
berkembang, karena keterbatasan pengetahuan teknis dari pengajar atau ahli pengajaran
dan keterbatasan kemampuan pengetahuan teoristik. ( Rohmat: 156)
11
Perkembangan selanjutnya, mau tidak mau, siap tidak siap pembelajaran dengan
komputer dan intemet akan menjadi media yang efektif dalam proses pembelajaran dikelas
sebab pembelajaran dengan komputer dan intemet akan member kesempatan kepada
pembelajar untuk mendapatkan materi pembelajaran yang otentik, baru, dan dapat
berinteraksi secara lebih dengan sesama pembelajar .atau dengan orang lain sehingga akan
tercipta pembelajaran yang lebih menarik dan lebih menyenangkan. pembelajaran akan
mendownload materi pembelajaran lewat internet. Perkembangan teknologi komputer saat
ini telah membentuk suatu jaringan (Network) yang dapat member kemungkinan bagi
siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. jaringan komputer berupa
internet dan Web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperolah informasi dan
ilmu pengetahuan yang aktual dalam berbagai bidang studi. Internet dan web dapat
memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam
mata pelajaran sesuai dengan bidang yang di ampu.
Selain itu perlu dicermarti daftar kelompok media instruksional menurut Anderson,
1976 yang di kutip M. Ihsan (http://muhamadikhsan.multiply.com/journal/item/25) berikut
ini:
KELOMPOK MEDIA MEDIA PEMBELAJARAN
1
.
Audio pita audio (rol atau kaset)
piringan audio
radio (rekaman siaran)
2
.
Cetak buku teks terprogram
buku pegangan/manual
buku tugas
12
3
.
Audio – Cetak buku latihan dilengkapi kaset
gambar/poster (dilengkapi audio)
4
.
Proyek Visual Diam film bingkai (slide)
film rangkai (berisi pesan verbal)
5
.
Proyek Visual Diam
dengan Audio
film bingkai (slide) suara
film rangkai suara
6
.
Visual Gerak film bisu dengan judul (caption)
7
.
Visual Gerak dengan
Audio
film suara
video/vcd/dvd
8
.
Benda benda nyata
model tirual (mock up)
9
.
Komputer media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted
Instructional) & CMI (Computer Managed Instructional)
Dari data tersebut dapat dengan mudah di fahami pengelompokan media dengan media
intruksionalnya sehingga dapat dengan mudah diambil untuk mengajarkan materi yang di
sesuaikan dengan jenis media pembelajaran.
C. Kesimpulan dan Implikasi.
13
Dalam pengelompokan media pembelajaran belum disepakati oleh para ahli tentang
model pengelompokannya hal ini dikarenakan berbagai sudut pandang yang ada dalam
memotret media serta selalu berkembangnya media dalam berbagai jenis dan format.
Perkembangan yang cukup mengesankan adalah dengan digunakannya computer dengan
produk turunannya dalam media pembelajaran. Melalui teknologi computer khasanah
dunia pendidikan dan media pembelajaran khususnya mengalami kemajuan yang sangat
pesat terutama dalam koneksitas antara guru, pebelajar dan web. yang memungkinkan
orang berselancar dan berkomunikasi dalam ilmu pengetahuan tanpa batas.
Pengelompokan media pembelajaran oleh para ahli mengelompokkan media
berdasarkan ciri atau karekteristiknya diantaranya:
1. Pengelompokan berdasarkan cirri oleh Brets menjadi suara (audio), bentuk (visual),
dan Gerak (Motion).
2. Gagne menelompokkan media dikaitkan dengan kemampuan memahami fungsi
menurut tingkat hirarki belajar menjadi : 1) benda untuk didemontrasikan, 2)
komunikasi lisan, 3) gambar cetak, 4) gambar diam 5) gambar gerak, 6) film bersuara,
7) mesin belajar.
3. Schramm memandang media dari segi kerumitan dan besarnya biaya
4. Kemp & Dayton mengelompokkan media kedalam delapan jenis yaitu: 1) media
cetakan, 2) media panjang, 3) overhead transparacies, 4) rekaman audio tape, 5) seri
slide dan filmtrips, 6) penyajian multi-image, 7) rekaman video dan film hidup, dan 8)
computer.
5. Seels & Glasgow dari segi perkembangan teknologi, media pembelajaran
dikelompokkan menjadi dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan
media teknologi mutakhir
6. Rohmat menggolongkan media berdasarkan ukuran, kompleksitas dan
kelengkapannya .
Demikian tinjauan pengelompokan media pembelajaran yang dilakukan oleh para ahli.
Daftar Pustaka
14
Arsyad, Azhar. (1997) Media Pembelajaran. Jakarta, PT Raja Grafindo Persada
Ihsan, Muhammad, Prinsip pengembangan media pendidikan, http://muhamadikhsan.multiply.com/journal/item/25, didonlowd Selasa, 10 Novemver 2010, jam 19.30
Munadi, Yudhi (2008) Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada.
Rohani, Ahmad (1997) Media Intruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka CiptaRohmat, (2010), Media Pembelajaran Suatu pengantar, Yogjakarta, Logung
Rohmat,(2010), Media Pembelajaran, Kuliah Pasca Sarjana PAIS
Samsul, Macam-macam Media , www.unjabisnis.com © 2007 - 2010 All Rights Reserved. Using WordPress 3.0.1 Engine Entries and Comments. 13 Juni 2010 jam 15,00
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai (2001). Media Pembelajaran. Bandung: sinar Baru Algesindo
Sadiman, Arif. Rahardjo, Haryanto Anung dan Rahardjito, (2003), Media Pendidikan Pengertian,Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada
Usman , Basyirudin. (2002), Media Pembelajaran, Jakarta, Ciputat Pres