Download - Pengobatan Psikiatri
PENGOBATAN PSIKIATRIPENGOBATAN PSIKIATRI
Pendekatan Holistik Biopsikososial
George Engel
Sistem Biologis : Anatomi , Struktur dan molekular dari Penyakit dan efeknya pada fungsi
biologis pasien
Sistem Psikologis : Faktor psikodinamik, motivasi dan kepribadian pada pengalaman penyakit dan reaksi terhadap penyakit
Sistemsosial : Pengaruh kultural, lingkungan dan keluarga pada ekspresi pengalaman penyakit
Masing – masing sistem mempengaruhi dan di pengaruhi oleh sistem lainnya.
Hubungan dokter dan pasien merupakan komponen yang sangat penting dalam model Bio Psiko Sosial
Semua dokter tidak hanya harus mempunyai pengetahuan tentang status medis pasien melainkan juga tentang psikologi dan sosio kultural pasien.
Hal – hal yang dapat mempengaruhi situasi Therapeutik : Rapport : - Suasana Tenteram
- Ekspresi rasa kasihan- Menilai tilikan pasien untuk menjadi sekutu- Menunjukkan keahlian - Menunjukkan kewibawaan- Menyeimbangkan peran
Tranferensi Lingkungan pasien, kebudayaan dan kepercayaan
Cara – Cara Pengobatan
1. Somato terapi : - Pembedahan - Farmako terapi
2. Psiko terapi : - Supportif - Psiko Biologik - Psiko Analitik
3. Manipulasi Lingkungan
Farmako terapiA. Anti PsikotikB. Anti AnxietasC. Anti Depresan
Anti Psikotik Sekelompok obat termasuk Psiko Farmaka yang menghilangkan /
mengurangi gejala psikosis Disebut juga Neuroleptik
Mekanisme Kerja Blokade dopamin pada reseptor pasca sinaptik Menimbulkan pula blokade alfa adrenergik Anti Kolinergik Efek lain : blokade reseptor serotonin dan histamin
Khasiat : Menghilangkan gejala psikosis seperti : waham, halusinasi,
inkoherensi, katatonia Normalisasi fungsi psikomotor : hiperaktif maupun retardasi Mengatasi insomnia Anti Emetik
Macam – Macam Anti PsikotikA. Tipikal Anti Psikotik
1. Klorpromasin : Tablet : 25 mg, 100 mg Injeksi : 25mg / cc
2. Trifluoperasin : Tablet : 1 mg, 5 mg3. Perfenasin : Tablet : 1 mg, 4 mg4. Haloperidol : Tablet : 0,5 mg, 1,5 mg, 5 mg
ada juga tablet 2 mg Injeksi : 25 mg / cc
5. Flufenasin decanoat : Injeksi : 25 mg / cc
B. Atipikal Anti Psikotik1. Closapine - Clozaryl2. Risperidon - Risperdal3. Olanzapin - Zyprexa4. Quetiapin - Seroquel
Efek Samping Obat Anti Psikotik Terutama Tipikal
A. Gangguan Ekstra Piramidal :1. Akatisia : Tidak tahan duduk lama, ingin selalu jalan-jalan2. Parkinsonism : Tremor, wajah seperti topeng, kaku, retardasi motorik3. Diskinesia : Mata mendelik ke atas, leher kaku, lidah terjulur, sulit menelan
B. Mulut keringC. Hipotensi ortostatikD. Alergi dermatitisE. Foto sensitifF. Galaktore dan gineco masti
Pemilihan Obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek
primer (klinis) yang sama pada dosis ekivalen, perbedaan terutama pada efek sekunder (efek samping)
Pemilihan Obat anti psikosis mempertimbangkan :Gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat
Penggantian obat disesuaikan dengan dosis equivalenAnti Psikosis mg. Eq otonomik sedasi ekstra PirChlorpromasin 100 + + + + + + + +Perfenasin 8 + + + + +Trifluoperasin 5 + + + + +Haloperidol 2 + + + + + + Closapin 25 + + + + + -
Perhatian KhususEfek samping yang sering timbul & cara mengatasi Penggunaan Cpz. Inj. Sering menimbulkan hipotensi
ortostatik.
Tindakan mengatasi : injeksi nor adrenalin (effortil) jangan diberikan adrenalin
Pencegahan : pasien dibiarkan tiduran selama 5 – 10 menit sesudah injeksi Cpz.
Obat anti psikotik yang kuat (haloperidol) sering menimbulkan gejala ekstra piramidal.
Tindakan mengatasi : diberikan tablet triheksi fenidil (artane) 3 – 4 x 2 mg / hari, injeksi sulfas atropin 0.50 – 0.75 mg / im
Kontra Indikasi
Penyakit hati (hepato toksik)Penyakit darah (hemato toksik)EpilepsiKelainan jantungFebris yang tinggiKetergantungan alkoholPenyakit S.SP (Parkinson, tumor otak)
Obat Anti Cemas = Anti Anxietas
Sekelompok psiko farmaka yang berkhasiat mengurangi atau menghilangkan cemas.
Mekanisme KerjaSindrom cemas disebabkan hiperaktifitas dari sistem limbik yang terdiri dari dopaminergik, adrenergik, serotoninergik yang di kendalikan oleh G A .BA ergik neuron
Obat anti cemas akan memperkuat action GA.BA ergik sehingga hiperaktifitas tersebut mereda
KhasiatAnti cemas, sedatif, hipnotik, anti konvulsan dan relaxan otot
Macam – Macam Obat Anti Cemas
A. Golongan Benzodiazepin1. Diasepam 2 – 5 mg dosis 10 – 30 mg/hari2. Chlordiakseposid 5 – 10 mg dosis 15 – 30 mg/hari3. Lorazepam (ativan) 0.5 – 2 mg dosis 2 – 3 mg/hari4. Clobazam (frisium) 10 mg dosis 2 - 3x 10mg/hari5. Bromasepam (lexotan) 1.5, 3, 6 mg dosis 3x 1,5 mg/hari6. Alprazolam (xanax) 0.25, 0.5,1 mg dosis 3x 0.25-0.5 mg/hari
B. Non Benzodiazepin1. Sulpiride (dogmatil) 50 mg dosis 100 –200 mg/hari2. Buspiron (Buspar)10 mg dosis 15 – 30 mg /hari
Pemilihan Obat
Golongan bensodiazepin = “drug of choice” dari semua obat yang mempunyai efek anti anxietas disebabkan spesifikasi, potensi dan keamanannya.
Beberapa Spesifikasi : Clobazam : 1,5 bensodiazepin (psikomotor performance)
paling kurang terpengaruh. Alprazolam : “onset of action” lebih cepat dan mempunyai
efek anti depresi Sulpiride 50 : efektif untuk meredakan gejala somatik dan
paling kecil resiko ketergantungan obat.
Perhatian khusus
Kontra indikasi : - pasien hipersensitif thdp benzodiasepin
- Glaucoma- Miasthenia gravis- Chronic pulmonary insufficiency- Chronic renal or hepatic disease
Gejala over dosis/intoksikasi:- kesadaran menurun,lemas,jarang sampai
koma.- pernafasan,tekanan darah,denyut nadi
menurun sedikit ataksia,disartria,confusion,refleks fisiologis menurun
•Terapi suportif : Tata laksana thd depresi pernafasan dan shock
•Tidak ada kematian sampai dosis 1400 mg (diazepam) dan 6000 mg (chlordiakseposide)
•Toleransi dan dependensi bensodiasepin dapat dihindari dengan penggunaan dan pengawasan yang ketat.
•Bila setelah 4 minggu terapi belum ada perbaikan,sebaaiknya pasien dirujuk kefasilitas pelayanan psikiatri.
Obat anti depresi
• Sekelompok psikofarmaka yang berkhasiat untuk menghilangkan /mengurangi gejala depresi.
• Mekanisme kerja obat anti depresi:• Menghambat re uptake aminergik neurotransmiter• Menghambat penghancuran oleh enzim
monoaminoksidase
Macam –macam obat anti depresiAnti depresi trisiklik (TCA)
Amitriptilin tab 25 mg,10 mgImipramin tab 25 mg
Clomipramin tab 25 mgTianeptin tab 12,5 mg
Anti depresi tetrasiklikMaprotilin tab 10,25,50.75
mgMianserin tab 10, 30 mgAmoxapin tab 100 mg
Anti depresi MAOI ReversibleMoclobemid tab 150 mg
Anti depresi atipikal Trazodone tab 50,100 mg
Anti depresi SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor) Sertralin,Paroxetin,Fluvoxamin,Fluoxetin
Pemilihan obat Pada dasarnya obat anti depresi mempunyai efek primer yang
sama pada dosis ekivalen,perbedaannya terutama pada efek samping
Nama obat anti kolinergik sedasi hipotensi orthostatik
Amitriptilin + + + + + + + + +
Maprotilin + + + + Trazodone + + + + + Paroxetin +/- +/- +/- Fluvoxamin +/- +/- +/- Fluoxetin +/- +/- +/-
Perhatian khusus
• Kontra indikasi– Penyakit jantung koroner khususnya pada
usia lanjut– Glaucoma,retensi urine,hipertropi prostat.– Gangguan fungsi hati– Epilepsi.
Kegagalan terapi umumnya disebabkan :- Kepatuhan yang kurang karena
adanya efek samping- Pengaturan dosis kurang adekwat- Tidak cukup lama mempertahankan
dosis optimal
Psiko terapi
Adalah cara pengobatan dengan ilmu kedokteran terhadap gangguan mental emosional dengan mengubah pola pikiran,perasaan, dan perilaku individu agar terjadi keseimbangan dalam diri individu tersebut.
Dalam melaksanakan psikoterapi diperlukaan hubungan yang baik antara dokter dan pasien
• Psiko terapi suportif Tujuan :
- Menguatkan daya tahan mental yang dimiliki pasien
- Meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan
- Memberikan dorongan dan asuhan.
• Indikasi− Untuk semua jenis gangguan jiwa
• Jenis psiko terapi suportif 1. Ventilasi ( katarsis) Adalah bentuk psiko terapi yang memberi
kesempatan seluas-luasnya kepada penderi-ta untuk menyampaikan isi hatinya dan seba-gai hasilnya penderita merasa lega dan kelu-hannya berkurang
Sikap terapis: menjadi pendengar yang baik dan penuh pengertian
Topik pembicaraan : masalah yang menjadi stresor.
2. Persuasi Psiko terapi yang dilakukan dengan
menerangkan secara masuk akal /rasional tentang gejala penyakitnya yang timbul sebagai a-kibat cara berpikir,perasaan, dan sikapnya terhadap permasalahan yang dihadapi.
Sikap terapis : - Berusaha membangun,mengubah dan menguatkan impuls tertentu serta membebaskannya dari impuls yang mengganggu secara rasional sesuai hati nurani
- Meyakinkan pasien dengan alasan yang masuk akal bahwa gejalanya akan hilang
• Topik pembicaraan : Ide dan kebiasaan pasien yang mengarah terjadinya gejala
3. Reassurance Adalah usaha meyakinkan kembali kemampuan
pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalahnya
Sikap terapis: dengan tegas menunjukkan hasil-hasil yang telah
dicapai oleh pasien Topik pembicaraan : Pengalaman pasien yang berhasil secara nyata
4.Sugesti Berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejala
gang-guannya akan hilang . Sikap terapis: meyakinkan dengan tegas bahwa gejala akan
hilang Topik pembicaraan: Gejala bukan karena kerusakan organik/fisik Timbulnya gejala adalah tidak logis
5. Bimbingan Memberi nasehat praktis dan khusus yang berhubungan
dengan masalah keswa pasien agar dapat mengatasi masalah tersebut
• Sikap terapis : Menyampaikan nasihat dengan penuh wibawa dan pengertian
Topik pembicaraan :– Cara hubungan antar manusia– Cara komunikasi– Cara bekerja dan belajar yang baik
6. Penyuluhan (konseling)
Membantu pasien untuk mengerti tentang dirinya sendiri secara lebih baik agar dapat mengatasi permasalahannya
• Sikap terapis : Halus dan penuh kearifan• Topik: Masalah pendidikan,pernikahan,dan pribadi
• Psiko terapi psikoanalisisTujuan : - Mengurangi kekakuan gaya defensif dan struktur kepribadian
- Memperbaiki kemampuan mengintegrasikan pengertian intelektual dengan wawasan emosional
- Mengungkapkan dan melewati pengalaman traumatik masa lalu yang menyakitkan
• Tehnik- Mengungkap bahan tak sadar yang dibawa
kedalam kesadaran termasuk asosiasi bebas,mimpi dan fantasi
- Penyusunan kembali,menjelaskan dan menginterpretasikan
- Merekonstruksi data klinis khususnya yang berkaitan dengan riwayat perkembangan
Tokoh psikoanalitikFreud: PSIKOANALISIS KlasikAdler: Psikologi individu Jung : Psikologi analitikWolberg: Hipno analisis
Terapi Elektro Konvulsi
• Suatu pengobatan gangguan psikiatri dengan cara memberikan arus listrik singkat pada daerah kepala pasien sehingga menghasilkan kejang tonik –klonik umum.
• Digunakan apabila:1. Pasien tidak memberi respon terhadap psiko farmaka yang
adekwat2. Keadaan medis menghalangi penggunaan obat psiko
farmaka3. Keadaan sedemikian rupa sehingga memerlukan perbaikan
cepat yang bisa diperoleh dengan ECT4. Dipertimbangkan pada pasien dengan kehamilan trimester
pertama sebagai alternatif penggunaan psikotropik
• Kontra indikasi :1. Pasien dengan masalah pernafasan yang
berat2. Pasien dengan miocard infark3. Pasien dengan tekanan intra kranial
meninggi (tumor otak,hematom,aneurisma)
4. Pasien dengan hipertensi yang tidak terkontrol
• Persiapan ECT1. Persetujuan tertulis2. Catatan medik lengkap3. Evaluasi pra pengobatan:
Pemeriksaan fisik dan neurologikPemeriksaan laboratoriium.Pemeriksaan EKG.Foto rontgen Torako-lumbal.
4. Penderita puasa selama 8-12 jam sebelum ECT
• Pelaksanaan ECT1. Ruangan khusus yang dirancang untuk ECT dilengkapi
dengan peralatan resusitasi kardio pulmonar,EKG.tensimeter,dan alat bantu pernafasan
2. Penderita dibaringkan,dipasang pengganjal lidah3. Kedua elektrode ditempelkan didaerah temporo frontal4. Listrik dialirkan sesuai dengan kuat arus ,tegangan dan
waktu yang ditentukan5. Terjadi kejang tonik-klonik umum
Biasanya hasil efektif didapat sesudah satu seri ECT (6-12 kali)
Lazimnya 2-3 kali/minggu
Indikasi :1. Gangguan depresi berat dengan
melankolia2. Pasien Mania : hasil pengobatan ECT
sama efektifnya dengan penggunaan
lithium.3. Skizopren yang disertai gejala afektif
akut dan gejala katatonik
MANIPULASI LINGKUNGAN
• Cara seorang individu untuk berhubungan,merasa dan berpikir mengenai lingkungannya sangat dipengaruhi oleh keluarga asalnya dan keadaan keluarga saat ini.
• Oleh karena itu pelaksanaan terapi manipulasi lingkungan khususnya berkaitan dengan keluarga merupakan hal sangat perlu untuk dipertimbangkan.
• Langkah-langkah yang perlu diperhatikan1. Bina rapport yang baik dengan anggota keluarga pasien.2. Identifikasi masalah:terapis harus mengeksplorasi setiap
pandangan keluarga terhadap
masalah,penyelesaian apa yang telah dicoba dan hasil apa yang
diharapkan.
3. Amati interaksi yang terjadi antara keluarga4. Kembangkan suatu rumusan diagnostik5. Umpan balik dan saran keluarga.
• Dengan demikian selanjutnya terapis dapat menyusun strategi untuk melibatkan dan menyamakan persepsi untuk kesembuhan dan memberikan dukungan dari lingkungan demi kepentingan pasien dan keluarga.
Kesehatan Jiwa Masyarakat
Semua aspek perawatan,dari perawatan dirumahsakit ,penatalaksanaan kasus dan intervensi krisis sampai dengan pengobatan harian serta mengatur kehidupan yang mendukung semuanya dimasukkan dibawah payung kesehatan jiwa masyarakat.
Psikiatri masyarakat dikenal sebagai revolusi psikiatri yang ketiga. Revolusi pertama disebut sebagai tahun pencerahan dimana diputuskan
bahwa penyakit mental bukan sebagai akibat ilmu sihir. Revolusi kedua adalah perkembangan psikoanalisis oleh Sigmund Freud.
Kesehatan jiwa masyarakat adalah sistem yang total bukan pelayanan tunggal.
Untuk menjadi efektif, pelayanan harus diintegrasikan dan seimbang, sehingga tersedia cara pengobatan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Psikiatri Pencegahan Adalah bagian dari kesehatan jiwa masyarakat.• Tujuan dari pencegahan adalah: - Menurunkan onset(insidensi)
- Menurunksn lama(prevalensi)- Menurunkan kecacatan sisa dari
gangguan mental
• Pencegahan Primer Tujuan pencegahan primer adalah mencegah
onset penyakit atau gangguan ,dengan demikian menurunkan
insidensi (rasio kasus baru terhadap populasi didalam
periode tertentu).
• Contoh pencegahan primer dalam program kesehatan masyarakat:
1. Latihan bagi orang tua tentang perkembangan anak dan program pendidikan tentang narkoba
2. Usaha dan sarana tertentu untuk anak yang kurang beruntung
3. Program bantuan awal untuk membantu orang dalam menyiapkan situasi penuh ketegangan yang diperkirakan akan terjadi(konseling bagi korps perdamaian)
4. Inervensi krisis setelah peristiwa kehidupan yang penuh stres seperti perceraian,kehilangan,bencana alam
5. Program pembebasan sandera,dimana sandera yang dilepaskan dari tahanan dipersiapkan untuk kembali ke masyarakatnya
Pencegahan Sekunder
• Pencegahan sekunder didefinisikan sebagai identifikasi dini dan pengobatan segera terhadap penyakit atau gangguan dengan tujuan menurunkan prevalensi gangguan dengan memperpendek durasi penyakit.
• Didalam psikiatri pencegahan sekunder contohnya adalah mengidentifikasi dan mengobati anak dengan gangguan mental untuk mendukung struktur keluarganya dan mencegah kecacatan dikemudian hari.
Pencegahan Tersier
• Tujuan pencegahan tersier Menurunkan prevalensi defek dan kecacatan residual
yang disebabkan penyakit atau gangguan.
Pada kasus gangguan mental memungkinkan mereka dengan gangguan mental kronis dapat mencapai tingkat fungsional tertinggi yang dimungkinkan.
Rehabilitasi psikiatrik menjawab kebutuhan medis, psikiatrik dan sosial dari orang yang menderita gangguan mental kronis.
Intervensi Krisis
• Yang dimaksud dengan intervensi krisis adalah suatu mode pengobatan yang ditujukan kepada pasien tidak dalam keadaan darurat, tetapi mempunyai resiko terjadi gangguan secara akut bila tidak segera diatasi.
Tujuan : Mengembalikan kemampuan pasien untuk memperkuat
mekanisme pertahanan atau membantu untuk mengurangi stres eksternal.
Contoh beberapa krisis akut: Tentamen suicide, ide bunuh diri, kesedihan
dan kehilangan secara akut, korban bencana alam,korban perkosaan dll.
• Respons kesedihan normal1. Anaethesia afektif (mati rasa) - Berlangsung beberapa menit - Terjadi segera setelah adanya stresor 2. Protes - Berlangsung beberapa menit hingga beberapa
jam. - Diiringi periode penyangkalan dan protes keras.
3. Disorganisasi - Berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari
- Tidak mampu melaksanakan pola kehidupan sehari hari seperti biasa- nya - Kehilangan realitas.
• Tindakan yang perlu diperhatikan: - Terapis harus dapat ber empati - Bersikap ramah dan informatif - Siap menemani sampai dilakukan tindakan
medis yang diperlukan - Mampu memberikan psikoterapi suportif singkat
Manajemen Kasus Psikiatrikdi Puskesmas
• Manajemen kasus psikosis fungsional1. Bila penderita dalam keadaan gaduh gelisah,maka ikuti prosedur gawat darurat psikiatrik untuk penderita gaduh gelisah 2. Bila tidak gaduh gelisah, penderita diatasi di puskesmas, selanjutnya ditentukan ada insomnia atau tidak. 3. Bila ada insomnia, pilihan obat adalah klorpromasin. 4. Bila penderita dapat menjadi tenang, maka dosis obat dapat diturun kan dengan dosis maintenance, pada kasus skisopren bisa sampai 2 tahun. 5. Bila tidak berhasil ditenangkan maka dirujuk ke rumah sakit jiwa atau rumah sakit umum yang memiliki fasilitas psikiatri.
• Manajemen Gangguan Penyesuaian dengan afek cemas
1. Beri kesempatan kepada penderita untuk mengemukakan keluhannya
2. Berikan psiko terapi suportif. 3. Beri obat anti cemas bila diperlukan. 4. Sesudah 1 bulan, bila penderita sudah
tenang, hentikan pengobatan secara bertahap. 5. Bila sesudah 1 bulan penderita masih
cemas, sebaiknya penderita dirujuk ke fasilitas psikiatri.
• Manajemen Gangguan Penyesuaian dengan afek depresi
1. Beri kesempatan penderita untuk menyampaikan keluhannya
2. Beri psikoterapi suportif. 3. Beri anti depresan bila perlu. 4. Bila dalam 2 bulan tidak menunjukkan perbaikan,
sebaiknya penderita dirujuk kefasilitas psikiatri.
• Manajemen gangguan somatisasi 1. Lakukan pemeriksaan medik secara teliti tanpa menunjukkan perhatian berlebihan pada keluhan fisik penderita, hindari peme- riksaan tambahan bila tanpa indikasi yang kuat. 2. Bila tidak dijumpai kelainan fisiologik maupun anatomik, maka dilanjutkan dengan menyingkirkan kemungkinan kasus psikitrik
seperti psikosis, depresi terselubung, dan gangguan cemas. 3. Bila sudah diyakini sebagai gangguan somatisasi, maka setiap
keluhan fisik dianggap sebagai ekspresi perasaannya. 4. Beri psikoterapi suportif, pertama dengan ventilasi, kemudian
persuasi.
5. Hendaknya penderita dihindarkan dari “doctor
shopping” Berobat dengan cara demikian akan meningkatkan
keluhan fisik nya. 6. Bila sudah diterapi 1 bulan tanpa kemajuan,
hendaknya dirujuk ke fasilitas psikiatri.