Download - Penilaian Tumbuh Kembang Anak
Penilaian Tumbuh Kembang Anak
Pertumbuhan
Pemeriksaan pertumbukan anak dapat dilakukan dengan pemeriksaan Antropometrik. Ada
beberapa perbandingan yang dipakai untuk menentukan status antropometrik, yaitu:
a. Berat Terhadap Tinggi Badan (Weight-For-Height)
Berat badan menggambarkan jumlah dari berat protein, lemak, dan cairan serta benda padat
lainnya seperti mineral tulang (body mineral mass) tetapi perubahan berat badan tidak
menggambarkan perubahan dari masing-masing komponen. Pada orang dewasa yang
normal, dengan peningkatan umur terdapat tendensi penurunan protein otot dan kenaikan
deposit lemak. Kenaikan lemak ini tidak bisa diukur dengan berat badan tetapi dapat
diketahui dengan menentukan lemak tubuh (body fat) dan lemak bebas (free fat mass). Pada
seorang anak dengan edema dan asites terdapat peningkatan berat badan yang disebabkan
oleh cairan yang menutupi penurunan berat badan sebagai pengurangan lemak dan protein
otot.
Pengukuran secara antropometrik dengan menilai berat badan terhadap tinggi
merupakan indeks yang sensitif karena:
• BB dan TB dapat diukur dengan tepat. Karena itu merupakan standar baku
penilaian status gizi anak.
• BB sensitif terhadap perubahan cepat yang disebabkan pemberian makanan, TB
relatif tetap (konstan).
• Pada balita, hubungan antara berat dan tinggi mendekati nilai tetap tanpa
memandang jenis kelamin dan suku bangsa.
• Rasio berat terhadap tinggi secara relatif tidak tergantung umur pada anak yang
berumur 1-10 tahun
• Dapat diterima secara global di seluruh dunia.
Pada anak di bawah 2 tahun diukur panjangnya, sedangkan anak di atas 2 tahun diukur tingginya.
Secara individu, berat seorang anak dibandingkan dengan seorang anak lain yang memiliki tinggi
yang sama dapat diukur dengan menggunakan tabel referensi dari WHO atau NCHS.
Pengukuran dilakukan dengan cara menghitung Z-scores dengan rumus:
{nilai individu (BB) – nilai median referensi berat terhadap tinggi) x 1 SD
SD dari referensi berat terhadap tinggi
Interpretasi hasil Z scores:
< (- 3 SD): malnutrisi berat
(- 2 SD) s/d (- 3 SD): malnutrisi sedang
> (- 2 SD): malnutrisi ringan
Klasifikasi Laki-laki Perempuan
Very Obese > 40 > 40
Obese 30-40 30-40
Overweight 25-30 24-30
Healthy 20-25 19-24
Underweight < 20 < 19
Body Mass Index :
Berat Badan (Kg)
Tinggi badan (m²)
b. Berat Terhadap Umur ( Weight-For-Age )
• Menggambarkan keadaan akut
• Perlu diperhatikan fluktuasi karena intake dan output pada anak. Fluktuasi ini bergantung
pada umur dengan kisaran 100-200 gram sampai 500-1000 gram
• Kelemahan:
- tidak dapat membedakan anak yang pendek dengan status nutrisi yang cukup dengan
anak yang tinggi dan kurus.
- tidak dapat dipakai pada anak yang tidak diketahui dengan pasti umurnya.
• Untuk memonitor pertumbuhan anak bila secara teratur dinilai selama waktu tertentu.
c. Tinggi Terhadap Umur ( Height-For-Age )
• Sangat baik menentukan stuntin, yaitu pertumbuhan yang lambat dari tubuh (skeletal).
• Cukup baik menentukan status nutrisi jika dikombinasikan dengan rasio berat terhadap
tinggi.
• Dapat memonitor status nutrisi dalam waktu lama.
• Pada bayi dibawah 2 tahun, digunakan panjang tubuh.
d. Lingkar lengan atas (LLA)
LLA dapat memberikan suatu pengukuran alternatif pada anak yang berumur 6 bulan-5
tahun. Pengukuran ini memperlihatkan hasil perkembangan jaringan otot dan lemak, tanpa
dipengaruhi cairan tubuh seperti pada berat badan. Hasil antropometrik ini cukup berguna
bila pengukuran berat dan tinggi tidak dapat dikerjakan.
Kelemahan:
- Teknik pemeriksaannya cukup sulit untuk dilaksanakan
- Kesalahan pengukuran yang cukup besar ( ± 1cm) dan perbedaan antara -2 SD dan -3SD
lebih kecil dari 1 cm, karena itu banyak terdapat positif palsu dan negatif palsu.
- Secara normal terdapat peningkatan lingkar lengan sebesar 2 cm pada anak yang berumur
6 bulan sampai 5 tahun, sehingga menyuliltkan mengambil cut-off point.
e. Lingkar Kepala
Lingkar kepala mencerminkan volume intrakranial. Dipakai untuk menaksir pertumbuhan
otak. Apabila otak tidak tumbuh maka kepala akan kecil sehingga lingkar kepalanya akan
kecil (mikrosefali), maka menunjukkan adanya retardasi mental. Sebaliknya kalau ada
penyumbatan pada aliran cairan serebrospinal pada hidrosefalus maka akan meningkatkan
volume otak sehingga lingkar kepala lebih besar dari normal. Sampai saat ini, yang dipakai
acuan untuk lingkar kepala adalah kurva lingkar kepala dari Nellhauss, dimana tidak terdapat
perbedaan bermakna terhadap suku bangsa, ras, maupun secara geografis.
Pertumbuhan lingkar kepala (LK) yang paling pesat adalah pada 6 bulan pertama kehidupan,
yaitu dari 34 cm pada waktu lahir menjadi 44 cm pada umur 6 bulan. Sedangkan pada umur 1
tahun menjadi 47 cm, pada umur 2 tahun 49 cm, dan pada saat dewasa 54 cm. Oleh karena
itu manfaat pengukuran LK terbatas pada 6 bulan pertama sampai umur 2 tahun karena
pertumbuhan otak yang pesat kecuali pada kasus hidrosefalus.
Lingkar kepala yang kecil pada
umumnya disebabkan oleh:
Lingkar kepala yang besar pada
umumnya disebabkan oleh:
- Variasi normal - Variasi normal
- Bayi kecil
- Keturunan
- Retardasi mental
- Kraniostenosis
- Bayi besar
- Hidranensefali
- Tumor serebri
- Keturunan
- Efusi subdural
- Hidrosefalus
- Penyakit Canavan
- Megalensefali
Penilaian Pertumbuhan pada Anak
Kartu Menuju Sehat (KMS/ Road to Healt Chart)
David Morley menggunakan pelopor yang menggunakn kartu pertumbuhan anak yang
disebut road to helat chart. Kartu ini merupakan gambar kurva berat badan anak berusia 0-5
tahun terhadap umurnya. Kartu ini juga dilengkapi beberapa atribut penyuluhan dan cacatan
yang penting untuk diingat dan diperhatikan oleh ibu/ petugas kesehatan, antara lain riwayat
kelahiran, imnisasi, pemberian ASI dll. Maka kartu tersebut disebut juga katrtu menuju sehat
kaena fungsinya yang begitu lengkap. Sehingga diadopsi oleh UNICEF sebagai komponen
integral pada pelayanan kesehatan primer secara menyeluruh secara bermanfaat bagi Negara-
negara berkembang.
KMS adalah alat penting untuk memantau tumbuh kembang anak. Aktivitasnya tidak
hanya menimbang dan mencatat saja, tetapi harus menginterpretasikan tumbuh kembang
anak kepada ibunya, sehingga memungkinkan pertumbuhan anak dapat diamati dengan cara
menimbang teratur setiap bulan. Bahlkan Morley juga menmbah 4 patokan sederhana
perkembangan psiko-motorik pada KMS-nya. Agar ibu juga dapat mengetahui
perkembangna anaknya, yaitu:
Kemampuan duduk (5-9,5 bulan)
Berjalan kurang lebih 10 langkah tanpa bantuan (9-8,5 bulan)
Mengucapkan sepatah kata (10-21 bulan)
Kemampuan berbahasa beberapa kata (18,5 bulan-3 tahun)
1. Interpretasi
Garis pada kurva pertumbuhan pada KMS berfungsi ganda yaitu:
Sebagai tanda persentasi/resentil tertentu
Petunjuk arah yang harus dicapai oleh grafik BB anak
o Arah A, pertumbuhan anak baik
o Arah B, pertumbuhan kurang baik, memerlukan perhatian khusus
o Arah C, memerlukan tindakan segera
o Arah D, ibu harus diberi pujian atas keberhasilan menaikan kembali BB anaknya
searah kurva pertumbuhan normal.
KMS yang ada di Indonesia pada saat ini berdasarkan standart Hartvard , dimana 50
persentil Harvard dianggap 100% yang merupakan batas antara garishijau. Garis titik-
titik merupakan standart gizi baik dan gizi kurang berdasarkan median -2SD,
mempuanyai nilai yang kurang lebih sama dengan presentil ke 3, atau 80% terhadap
median. Sedangkan garis meah adalah 60% terhdapa median yang merupakan batas gizi
kurang dengan gizi buruk. Pertumbuhan anak yang baik, apabila mengikuti arah
lengkungan garis pada KMS.
Pada KMS, selain kurva pertumbuhan dari 0-60 bulan, juga dilengkapi petunjuk
tentang pemberian makanan yang sehat termasuk ASI, catatan pemberian imunisasi dan
vitamin A, serta penatalaksanaan diare dirumah. Sehingga fungsi KMS lebih
komprehensif, dalam pelayanan kesehatan primer.
2. Tujuan pemantauan pertumbuhan fisik anak adalah:
Agar pertumbuhan mudah diamati
Menciptakan kebutuhan akan rasa ingin tahu terhadap pertumbuhan anak
Meningkatkan lingkungan yang layak untuk pertumbuhan anak.
Melkiskan setiap kejadian yang kurang mengutmakan anak, misalkan anak infeksi,
musim, ibu meninggal, dll.
Menenemukan seawall mungkin gejala-gejala gangguan pertumbuhan.
Merupakan sarana untuk memberikan penyuluhan kepada ibu:
o Gizi/makanan bayi dan anak
o Tumbuh kembang anak
o Imunisasi
o Keluarga berencana
o Pencegahan: defisiensi vitamin A, dehidrasi akibat diare, sanitasi personal,
lingkungan dll
3. Kegiatan
Growth Monitoring and Promotion (GMP) adalah suatu kegiatan pengukuran
pertumbuhan anak yang teratur kemudian diinterpretasikan dengan maksud agar dapat
member penyuluhan, berbuat sesuatu, serta melakukan follow up selanjutnya.
GMP merupakan strategi operasional untuk membantu ibu dalam memvisualkan
pertumbuhan anaknya dan menerima petunjuk yang khusus, relevan dan praktis, sehingga
ibu, keluarga dan masarakat dapat berbuat sesuatu guna mempertahankan kesehatan serta
pertumbuhan anak dengan optimal.
Terdapat 4 elemen kunci dari GMP yaitu:
Merupakan stategi pncegahan yang dilaksanakan sebelum adanya gangguan
pertumbuhan
Merupakan stategi merubah lingkungan anak, yang kurang sesuai melalui komunikasi
yang efektif dengan ibu.
Berhubungan dengan lingkungan yang menyeluruh yang mempengruhi tumbuh
kembang anak
Ibu/masyarakat ikut terlibat dalam usaha mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
4. Kesalahan yang sering terjadi
Dalam melakukan kegiatan penimbangan (GMP), sering terjadi kesalahan-kesalahan
sebagai berikut:
a. Lebih mngutamakan kuratif dari pada preventif
b. Pemantauan tumbuh kembang dimulai sangat lambat
c. Penekanan hanya pada status gizi daripada konsep dinamis tumbuh kembanganak
d. Pernimbangan dan pengisian kartu sering dilaksanakan secara rutin saja tanpa adanya
umpan balik
e. Tidak ada interaksi antara petugas dengan ibu
f. GMP dianggap sederhana dan mudah, sehingga pelatihan dan supervise tidak
mendapat perhatian