i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III B
SD KANISIUS MURUKAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Ambarwati
NIM : 141134045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
Allah Subhanahuwata’ala
Orangtuaku yaitu Bapak Karyana dan Ibu Jumiyati
Kakakku Pujiyati dan adikku Rahmawati
Keluarga besar Hardi Jikun Siswoyo dan Arjo Suwandi
Sahabat-sahabatku yang tidak bisa kusebutkan satu-persatu
Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Bertaqwalah kepada Allah, maka Dia akan membimbingmu. Sesungguhnya
Allah mengetahui segala sesuatu” (Qs. Al Baqarah: 282)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III B
SD KANISIUS MURUKAN
Ambarwati (141134045)
Universitas Sanata Dharma
Latar belakang penelitian ini adalah masih kurangnya hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis siswa kelas III B SD Kanisius Murukan pada mata
pelajaran matematika materi perkalian dan pembagian berdasarkan hasil
pengamatan dan wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan
meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata
pelajaran matematika materi perkalian dan pembagian siswa kelas III B SD
Kanisius Murukan melalui pendekatan kontekstual.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek
penelitian adalah siswa kelas III B SD Kanisius Murukan yang berjumlah 30
siswa pada tahun ajaran 2017/2018. Objek penelitian adalah hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika materi perkalian
dan pembagian siswa kelas III B SD Kanisius Murukan melalui pendekatan
kontekstual. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman
wawancara, lembar pengamatan, lembar kuesioner, serta soal tes. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) peningkatan hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan tujuh komponen pendekatan
kontekstual yaitu a) konstruktivisme, b) menemukan, c) bertanya, d) masyarakat
belajar, e) pemodelan, f) refleksi, dan g) penilaian yang sebenarnya; (2) penerapan
pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata
kondisi awal 69 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebanyak 46%,
kemudian nilai rata-rata meningkat menjadi 70 dengan persentase siswa yang
mencapai KKM sebanyak 60% pada siklus I, dan pada siklus II terjadi
peningkatan nilai rata-rata menjadi 82 dengan persentase siswa yang mencapai
KKM sebesar 100% ; (3) penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa kelas III B SD Kanisius Murukan dari rata-rata
kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi
peningkatan lagi menjadi 89 dengan kriteria sangat baik.
Kata kunci : hasil belajar, kemampuan berpikir kritis, pendekatan kontekstual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
The Improvement of Learning Outcome and Critical Thinking Skill in
Mathematics by Contextual Teaching and Learning For Third Grade B in
SD Kanisius Murukan
Ambarwati (141134045)
Sanata Dharma University
The background of this research was concern about the low of learning
outcome and critical thinking skill in mathematics about multiplication and divion
materials for III grade B student in SD Kanisius Murukan based on observation
and interview. This research aims to describe and improve the student’s learning
outcome and critical thinking skill in mathematics about multiplication and divion
materials for grade III B student in SD Kanisius Murukan by Contextual Teaching
and Learning.
The type of this research is classroom action research. The research
subject were 30 grade III B student in SD Kanisius Murukan of academic year
2017/2018. The research object were learning outcome and critical thinking skill
in mathematics about multiplication and division materials for grade III B student
in SD Kanisius Murukan by Contextual Teaching and Learning. The instruments
were observation check list, questionnaire, and test. The data analysis techniques
were quantitative and qualitative.
The result show that : (1) the improvement of learning outcome and
critical thinking skill by apply seven component of contextual teaching and
learning; a) contructivism, b) inquiry, c) questioning, d) learning community, e)
modeling, f) reflection, g) authentic assessment ; (2) the implementation of
Contextual Teaching and Learning could improve student’s learning outcome
from 69 with 46% of the students who achieved the standard into 70 with 60% of
the students achieved the standard on cycle I. The average of student’s
achievement was 82 with 100% of the students achieved the standard ; (3) the
implementation of Contextual Teaching and Learning could improve the student’s
criticall thinking skill from 67 into 77 on cycle I. The other improvement was
achieved on cycle II with score 89 that was very good.
Keywords: learning outcome, critical thinking skill, Contextual Teaching and
Learning (CTL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil
Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika
Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas III B SD Kanisius Murukan.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan.
Peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada banyak pihak yang membantu
penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih peneliti ucapkan kepada:
1. Allah Subhanahuwata’ala yang senantiasa memberikan kesehatan,
kemudahan dan kelancaran pada pelaksanaan penelitian sampai pada
penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing I yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, dan pendampingan selama proses
penelitian dan penulisan skripsi.
6. Drs. Albertus Hartana, SJ., M.Pd. Dosen Pembimbing II yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, dan pendampingan selama proses
penelitian dan penulisan skripsi.
7. St. Karyanto, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Murukan yang
telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian sehingga penelitian
ini dapat terlaksana dengan lancar.
8. Cicilia Erni Widyastuti, S.Pd. selaku Wali Kelas III B SD Kanisius
Murukan yang bersedia dengan senang hati untuk mengijinkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................
vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii
DAFTAR BAGAN ….................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. xx
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 8
C. Batasan Masalah .............................................................................. 8
D. Rumusan Masalah …....................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian …......................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 10
G. Definisi Operasional ....................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 14
A. Kajian Pustaka ................................................................................. 14
1. Hasil Belajar ................................................................................ 14
2. Kemampuan Berpikir Kritis ........................................................ 17
3. Matematika ……......................................................................... 22
4. Perkalian dan Pembagian …........................................................ 24
5. Pendekatan Kontekstual …………………………….................. 25
B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 32
C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 35
D. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 37
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 37
B. Setting Penelitian ............................................................................. 40
C. Persiapan Penelitian ......................................................................... 41
D. Rencana Tindakan Setiap Siklus ..................................................... 42
E. Teknik Penumpulan Data ................................................................ 50
F. Instrumen Penelitian …………………………................................ 52
G. Teknik Pengujian Instrumen ……………………………………… 58
H. Teknik Analisis Data ……………………………………………... 72
I. Indikator Keberhasilan …………………………………………… 75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 77
A. Kegiatan Pra Penelitian ................................................................... 77
B. Deskripsi Pelaksanaan Setiap Siklus ............................................... 80
C. Hasil Penelitian ................................................................................ 85
D. Pembahasan Penelitian .................................................................... 90
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 99
A. Kesimpulan ...................................................................................... 99
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Saran ................................................................................................ 100
DAFTAR REFERENSI ............................................................................... 101
LAMPIRAN ................................................................................................ 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan dan Kuesioner Kondisi Awal
Kemampuan Berpikir Kritis SiswaHasil Pengamatan dan
Kuesioner Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.
4
Tabel 1.2 Nilai siswa kelas III B pada tahun ajaran 2015/2016 dan
2016/2017 Pada Materi Perkalian dan Pembagian ………….
5
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara ………………….................................. 53
Tabel 3.2 Indikator Berpikir Kritis ……………………......................... 54
Tabel 3.3 Ketentuan Skor Skala Likert …………................................... 55
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis ................... 55
Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I .............................................. 56
Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ............................................. 57
Tabel 3.7 Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran ……….............. 59
Tabel 3.8 Hasil Validasi Silabus ………………..................................... 60
Tabel 3.9 Hasil Validasi RPP …………………...................................... 61
Tabel 3.10 Hasil Validasi LKS …............................................................. 62
Tabel 3.11 Hasil Validasi Materi Ajar ………………….......................... 63
Tabel 3.12 Hasil Validasi Soal Evaluasi ................................................... 64
Tabel 3.13 Hasil Validasi Lembar Observasi ........................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 3.14 Hasil Validasi Lembar Kuesioner ........................................... 65
Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I ………......................... 67
Tabel 3.16 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sesudah Divalidasi …........... 68
Tabel 3.17 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II .................................... 68
Tabel 3.18 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Sesudah Divalidasi ............. 69
Tabel 3.19 Klasifikasi Reliabilitas …….................................................... 70
Tabel 3.20 Reliability Statistics Soal Evaluasi Siklus I …........................ 71
Tabel 3.21 Reliability Statistics Soal Evaluasi Siklus II ........................... 72
Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan ………………..…………………...... 75
Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa ............................... 78
Tabel 4.2 Data Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ……. 79
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I …………………………... 86
Tabel 4.4 Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus I …………... 87
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ………………………….. 88
Tabel 4.6 Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus II ………….. 89
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus …………… 91
Tabel 4.8 Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siklus …... 93
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Penelitian ……………………………….. 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Mc Taggart 38
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa ……..….................... 92
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa .......... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Desain Penelitian yang Relevan ............................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus .................................................................................. 104
Lampiran 2 Rencana Pelaksananaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus I dan Siklus II ………………………………………
108
2a. RPP Pertemuan I Siklus I ............................................... 109
2b. RPP Pertemuan II Siklus I .............................................. 127
2c. RPP Pertemuan I Siklus II .............................................. 145
2d. RPP Pertemuan II Siklus II ............................................. 163
Lampiran 3 Lembar Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis ............... 180
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis .................. 184
Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ……………... 187
5a. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I …………….................. 188
5b. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ………………………. 189
Lampiran 6 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II dan Siklus II … 190
6a. Soal Evaluasi I ................................................................ 191
6b. Kunci Jawaban Soal Evaluasi I ...................................... 194
6c. Soal Evaluasi Siklus II ………………………………… 195
6d. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ……………….. 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Lampiran 7 Perhitungan SPSS Hasil Validitas dan Reliabilitas Soal
Evaluasi ……………………………………………………
199
7a. Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I …......................... 200
7b. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ……………… 202
7c. Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II ............................ 203
7d. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II …………...… 205
Lampiran 8 Validasi Oleh Ahli ………………………………………… 206
8a. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ……………….. 207
8b.Hasil Validasi Lembar Pengamatan Kemampuan
Berpikir Kritis ………………………………………….
255
8c. Hasil Validasi Lembar Kuesioner Kemampuan Berpikir
Kritis ...............................................................................
260
Lampiran 9 Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa ………………………... 265
9a. Nilai Matematika Siswa Tahun Ajaran 2015/2016 ..….. 266
9b. Nilai Matematika Siswa Tahun Ajaran 2016/2017 …… 267
Lampiran 10 Skor Pengamatan Kondisi Awal Kemampuan Berpikir
Kritis ……………………………………………………….
268
Lampiran 11 Skor Kuesioner Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis 269
Lampiran 12 Perhitungan Skor Pengamatan Hasil Belajar Siklus I dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
Siklus II …………………………………………………… 271
12a. Perhitungan Skor Hasil Belajar Siklus I ……………... 272
12b. Perhitungan Skor Hasil Belajar Siklus II …………….. 273
Lampiran 13 Perhitungan Skor Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis 274
13a. Skor Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Siklus I ……………………………………………….
275
13b. Skor Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Siklus II ……………………………………………
276
Lampiran 14 Perhitungan Skor Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis ... 277
14a. Skor Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Siklus I ……………………………………………….
278
14b. Skor Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Siklus II ……………………………………………...
280
Lampiran 15 Sampel Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II …… 282
15a. Sampel Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I ……………. 283
15b. Sampel Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus II …………… 286
Lampiran 16 Sampel Pekerjaan LKS Pada Setiap Pertemuan …………... 288
16a. Sampel Pekerjaan LKS Pada Pertemuan 1 …………... 289
16b. Sampel Pekerjaan LKS Pada Pertemuan 2 …………... 292
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
16c. Sampel Pekerjaan LKS Pada Pertemuan 3 …………... 295
16d. Sampel Pekerjaan LKS Pada Pertemuan 4 …………... 298
Lampiran 17 Sampel Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa …. 301
Lampiran 18 Hasil Wawancara ………………………………………… 305
Lampiran 19 Sampel Pengerjaan Kuesioner …………………...………... 307
Lampiran 20 Surat Ijin Penelitian ……………………………………….. 316
Lampiran 21 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ………... 317
Lampiran 22 Foto 318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I ini, peneliti membahas tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,
masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat,
untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam
berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan
adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan
formal, non-formal, dan informal di sekolah dan luar sekolah, yang
berlangsung seumur hidup yang bertujuan untuk optimalisasi pertimbangan
kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan
peranan hidup secara tepat (Mudyahardjo dalam Ahmadi, 2014:36).
Selaras dengan pengertian di atas, pendidikan berarti proses
menyiapkan peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa depan.
Hamalik (dalam Suardi, 2016) menyatakan bahwa fungsi dan kegunaan
pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. “Menyiapkan” diartikan bahwa
peserta didik pada hakikatnya belum siap, tetapi perlu disiapkan dan sedang
menyiapkan dirinya sendiri. Hal ini menunjuk pada proses yang berlangsung
sebelum peserta didik itu siap ke kancah kehidupan yang nyata, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pendidikan memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan, potensi,
serta membentuk sikap dan karakter peserta didik.
Tujuan pendidikan menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun
2003 menyebutkan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”. Kemampuan-kemampuan yang telah disebutkan di atas
dapat dilaksanakan melalui disiplin ilmu yang berada di sekolah. Salah satu
disiplin ilmu yang dikembangkan adalah Matematika.
Reys, dkk (dalam Runtuhaku & Kandou, 2016: 28) menyatakan bahwa
matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, cara berpikir dengan
strategi organisasi, analisis dan sintesis, seni, bahasa, dan alat untuk
memecahkan masalah-masalah abstrak dan praktis. Selain digunakan dalam
kepentingan kegiatan pembelajaran, matematika juga diharapkan dapat
memberikan keterampilan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah
yang ada dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu mata pelajaran
matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk
dipelajari oleh peserta didik.
Pada kenyataannya, sampai saat ini matematika masih dianggap
sebagai mata pelajaran yang sulit bagi peserta didik. Baik peserta didik di
sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), maupun sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menengah atas (SMA). Anggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran
yang sulit untuk dipelajari, dapat menyebabkan peserta didik malas untuk
mendalami materi-materi pada mata pelajaran matematika. Sebagian besar
peserta didik mengikuti pelajaran dengan malas, tidak bersungguh-sungguh,
dan kurang berpikir kritis. Peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran
matematika semata-mata hanya untuk mendapatkan nilai, sedangkan dalam
belajar matematika sesungguhnya siswa akan belajar bernalar secara kritis dan
kreatif. Berpikir kritis adalah ketepatan penggunaan kemampuan berpikir
untuk memecahkan suatu masalah, yang dipertimbangkan sebagai wilayah
permasalahan sesuai dengan disiplin materi (McPeck dalam Kuswana,
2011:21). Menurut Kuswana (2011:21) siswa dikatakan memiliki kemampuan
berpikir kritis apabila (1) melakukan observasi atau penilaian berdasarkan
kriteria dengan metode atau teknik pengambilan keputusan yang relevan
dengan konteksnya, (2) memahami masalah, (3) mengajukan pertanyaan, dan
(4) tidak hanya melibatkan logika, tetapi ada kesiapan kriteria intelektual yang
luas seperti kejelasan, kredibilitas, akurasi, presisi, relevansi, kedalaman,
keluasan makna, dan keseimbangan.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan oleh peneliti
kepada guru kelas III B, peneliti kemudian menyiapkan sebuah lembar
pengamatan dan kuesioner yang akan digunakan untuk memperkuat hasil
wawancara dan melihat kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa di kelas
III B. Hasil pengamatan dan kuesioner menunjukkan hasil seperti pada tabel
1.1 berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan dan Kuesioner Kondisi Awal Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa
Indikator 1 2 3 4 5 6 7
Rata-
rata
Pengamatan 46 67 53 58 56 51 52
Kuesioner 76 85 78 91 80 65 88
Rata-rata 61 76 65 74 68 58 70 67
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, maka dapat dilihat bahwa nilai indikator
1 diperoleh nilai rata-rata sebesar 61, indikator 2 diperoleh nilai rata-rata
sebesar 76, indikator 3 diperoleh nilai rata-rata sebesar 65, indikator 4
diperoleh nilai rata-rata 74, indikator 5 diperoleh nilai rata-rata sebesar 68,
indikator 6 diperoleh nilai rata-rata sebesar 58, dan indikator terakhir yaitu
indikator 7 diperoleh nilai sebesar 70. Nilai tersebut kemudian dicari rata-
ratanya sehingga memperoleh nilai sebesar 67. Nilai rata-rata ini kemudian
digunakan sebagai nilai kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa.
Masih rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat
menyebabkan hasil belajar yang diperoleh rendah, karena ketika peserta didik
mampu untuk berpikir kritis maka peserta didik tersebut akan lebih mudah
dalam menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hasil
belajar adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor dan diperoleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu (Brahim dalam Susanto, 2013:5).
Hasil belajar dapat dikatakan rendah apabila nilai atau skor yang diperoleh
peserta didik belum mencapai KKM yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilaksanakan oleh peneliti
dengan guru kelas III B, beberapa siswa di SD Kanisius Murukan mengalami
permasalahan dalam kemampuan berpikir kritis. Hal tersebut ditandai dengan
siswa yang masih enggan untuk mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan, masih sulit untuk mempertahankan keputusan, masih kesulitan
dalam memahami masalah serta memecahkan masalah, dan masih enggan
untuk mencari cara dalam memecahkan masalah. Pada saat kegiatan
pembelajaran matematika, peserta didik cenderung hanya menerima apa yang
disampaikan oleh gurunya saja. Kemampuan berpikir kritis yang masih kurang
ini berpengaruh pada hasil belajar siswa. Beberapa siswa belum memahami
secara mendalam mengenai materi perkalian dan pembagian. Ada beberapa
peserta didik yang nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang telah ditetapkan. Nilai KKM pada mata pelajaran matematika di
SD Kanisius Murukan adalah 70. Berikut ini adalah nilai siswa pada tahun
ajaran 2015/2016 dan 2016/2017 yang akan dijadikan sebagai kondisi awal
pada hasil belajar.
Tabel 1.2 Nilai siswa kelas III B pada tahun ajaran 2015/2016 dan 2016/2017
Pada Materi Perkalian dan Pembagian
Tahun ajaran KKM Rata-rata Ketuntasan Jumlah
siswa Ya Tidak
2015/2016 70 69 10 siswa
(43%)
13 siswa
(57%)
23 siswa
2016/2017 70 69 18 siswa
(48%)
19 siswa
(52%)
37 siswa
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa siswa pada tahun ajaran 2015/2016
diketahui bahwa jumlah siswa kelas III B adalah sebanyak 23. Siswa yang
telah mencapai KKM adalah sebanyak 10 siswa, sedangkan siswa yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
mencapai KKM sebanyak 13 siswa. Maka dari itu jika dihitung secara
persentase jumlah siswa yang telah mencapai KKM adalah 43% dan siswa
yang belum mencapai KKM adalah 57%. Rata-rata nilai kelas adalah 69,
sedangkan pada tahun ajaran 2016/2017, jumlah siswa kelas III B adalah
sebanyak 37. Siswa yang telah mencapai nilai KKM sebanyak 18 siswa,
sedangkan siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 19 siswa. Oleh
karena itu, jika dihitung secara persentase siswa yang telah mencapai KKM
adalah 48% dan siswa yang belum mencapai KKM adalah 52%. Rata-rata
nilai kelas diperoleh 69.
Menanggapi permasalahan tersebut, peneliti berupaya mencari solusi
dalam rangka meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar
peserta didik kelas III B SD Kanisius Murukan. Salah satu solusi yang
diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah menerapkan
pendekatan kontekstual. Medsker (dalam Mudlofir, 2016 : 90) menyatakan
bahwa pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata atau
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi oleh peserta didik.
Pendekatan ini dapat melatih peserta didik dalam membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari sebagai anggota keluarga maupun sebagai anggota masyarakat.
Alasan peneliti memilih solusi menerapkan pendekatan kontekstual adalah
membantu peserta didik untuk lebih berpikir kritis dalam kegiatan
pembelajaran matematika di kelas, karena kegiatan pembelajaran dalam
pendekatan ini dikaitkan dengan situasi pada kehidupan sehari-hari, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
peneliti berharap agar peserta didik lebih mudah untuk menerima dan
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu, pendekatan
ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi siswa maupun guru.
Dengan begitu, diharapkan hasil belajar peserta didik juga dapat meningkat.
Pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen yang harus ada di dalamnya
yaitu, Constructivism (Konstruktivisme), Inquiry (Menemukan), Questioning
(Bertanya), Learning Community (Masyarakat Belajar), Modeling
(Pemodelan), Reflection (Refleksi), Authentic Assessment (Penilaian yang
Sebenarnya). Penerapan tujuh komponen pendekatan kontekstual tersebut juga
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa karena
beberapa komponen dari pendekatan kontekstual memiliki kesamaan dengan
indikator dari berpikir kritis yaitu, Inquiry hampir sama dengan indikator dari
berpikir kritis mengidentifikasi masalah dan mencari cara untuk memecahkan
masalah. Selanjutnya komponen dari pendekatan kontekstual, yaitu
Questioning hampir sama dengan indikator mampu bertanya dan menjawab
pertanyaan.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Dan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui
Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas III B SD Kanisius Murukan”.
Tujuan peneliti menerapkan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil
belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Peningkatan dua variabel
tersebut telah disesuaikan dengan permasalahan yang terdapat pada peserta
didik kelas III B SD Kanisius Murukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi perkalian dan pembagian pada
siswa kelas III B SD Kanisius Murukan.
2. Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa pada materi perkalian dan
pembagian siswa kelas III B SD Kanisius Murukan.
C. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti maka tidak semua
masalah dibahas dalam penelitian ini. Sesuai dengan judul penelitian, maka
yang menjadi fokus utama penelitian adalah:
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis
peserta didik kelas III B SD Kanisius Murukan melalui penerapan
pendekatan kontekstual.
2. Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pada mata
pelajaran matematika kelas III B materi operasi hitung perkalian dan
pembagian pada tahun ajaran 2017/2018.
3. Hasil belajar ranah kognitif dalam penelitian ini difokuskan pada
menelaah, menghitung, dan memecahkan masalah.
4. Kemampuan berpikir kritis peserta didik dibatasi pada indikator mampu
bertanya dan menjawab pertanyaan, menganalisis argumen,
mengidentifikasi masalah, mencari cara memecahkan masalah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
mengumpulkan data sesuai kebutuhan (observasi) dan membuat keputusan
atau kesimpulan.
5. Pendekatan Kontekstual yang digunakan dalam penelitian ini berfokus
pada penerapan tujuh komponen pendekatan kontekstual yaitu,
kontruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi
dan penilaian yang sebenarnya.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis
siswa pada mata pelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual
pada siswa kelas III B SD Kanisius Murukan?
2. Apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika siswa kelas III B SD
Kanisius Murukan?
3. Apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika siswa
kelas III B SD Kanisius Murukan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1. Mendeskripsikan upaya peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir
kritis siswa pada mata pelajaran matematika melalui pendekatan
kontekstual pada siswa kelas III B SD Kanisius Murukan.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui
pendekatan kontekstual siswa kelas III B SD Kanisius Murukan.
3. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran
matematika kelas III B SD Kanisius Murukan.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa
pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini dikategorikan menjadi dua macam,
antara lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan berharga terhadap
perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada penerapan pendekatan
kontekstual dalam pembelajaran matematika.
b. Menambah wawasan pengetahuan mengenai penerapan pendekatan
kontekstual dalam pembelajaran matematika.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan kepada pihak sekolah untuk memahami mengenai pentingnya
penggunaan pendekatan kontekstual dalam rangka mengoptimalkan
hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Bagi guru dan calon guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan bagi guru maupun calon guru untuk memahami
mengenai pentingnya penggunaan pendekatan kontekstual dalam
rangka mengoptimalkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis
peserta didik.
c. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar dan kemampuan berpikir kritis melalui pendekatan kontekstual.
d. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan wahana untuk
memperdalam cakrawala pengalaman meneliti dan sebagai pemikiran
awal guna melakukan penelitian lanjutan.
G. Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran tentang permasalahan yang akan diteliti,
diperlukan batasan pengertian guna menjelaskan dan membatasi makna
terhadap istilah-istilah yang terkait dengan penelitian ini. Di bawah ini
merupakan istilah yang terdapat pada penelitian, di antaranya:
1. Hasil belajar
Hasil belajar adalah suatu hasil pencapaian tujuan pembelajaran
peserta didik melalui kegiatan pembelajaran dan perubahan yang dialami
oleh peserta didik, baik perubahan tingkah laku, pengetahuan,
keterampilan, dan nilai peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah disiplin berpikir mandiri yang mencontohkan
berpikir, untuk memecahkan masalah, membuat keputusan dan menjawab
berbagai pertanyaan.
3. Matematika
Matematika adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang bilangan, angka dan simbol-simbol yang ada dalam
matematika yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Perkalian
Perkalian sama dengan penjumlahan berulang. Misal peraturan pada
peminuman obat dengan aturan 3x1. Maka peraturan minumnya adalah 1
pada pagi hari, 1 pada siang hari dan 1 pada sore hari. Atau dapat ditulis
dengan 1 + 1 + 1 = 3, atau 3 x 1 = 3.
5. Pembagian
Pembagian adalah operasi pengurangan berulang sampai habis atau
sampai hasilnya nol. Misal pada pembagian bantuan beras. Jika jumlah
seluruh beras adalah 27kg, kemudian beras tersebut dibagi untuk 3 kepala
keluarga. Maka jumlah beras yang diperoleh untuk setiap kepala keluarga
dapat dihitung dengan cara 27 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0.
Pengurangan tersebut dilakukan sebanyak 9 kali sampai mendapatkan
hasil 0, maka pembagian tersebut dapat ditulis dengan 27 ÷ 3 = 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
6. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah suatu konsep belajar yang mengaitkan
materi yang dipelajari dengan kondisi dunia nyata peserta didik dengan
tujuan agar peserta didik dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam
kehidupan sehari-hari. Pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen
yang harus ada di dalamnya yaitu, Constructivism (Konstruktivisme),
Inquiry (Menemukan), Questioning (Bertanya), Learning Community
(Masyarakat Belajar), Modeling (Pemodelan), Reflection (Refleksi),
Authentic Assessment (Penilaian yang Sebenarnya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab II ini, peneliti membahas tentang kajian teori, penelitian yang
relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Brahim (dalam Susanto, 2013: 5) menyatakan bahwa hasil belajar
dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan peserta didik dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu. Hasil belajar peserta didik merupakan kemampuan yang
diperoleh peserta didik setelah melalui proses kegiatan belajar di
sekolah, karena belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh
suatu perubahan dan ilmu yang baru. Maka dari itu dalam kegiatan
belajar, seorang guru harus memiliki dan menetapkan tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran digunakan sebagai target yang
harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran.
Pengertian hasil belajar tersebut senada dengan Gagne (dalam
Dahar, 2011: 118) yang menyatakan bahwa kegiatan mengajar harus
selalu mengetahui tujuan yang harus dicapai dalam mengajarkan suatu
pokok bahasan. Ada lima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil
belajar Gagne, yaitu (1) keterampilan intelektual, (2) strategi kognitif,
(3) sikap, (4) informasi verbal, dam (5) ketrampilan motorik. Senada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dengan pendapat Gagne, terdapat pengertian bahwa hasil belajar
peserta didik pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku
setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam pengertian luas mencakup tiga aspek yaitu (1) kognitif,
(2) afektif, dan (3) psikomotor (Majid, 2014:27).
Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil pencapaian
tujuan pembelajaran peserta didik melalui kegiatan pembelajaran dan
perubahan yang dialami oleh peserta didik, baik perubahan tingkah
laku, pengetahuan, keterampilan, dan nilai peserta didik.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu proses perkembangan, artinya yaitu
bahwa secara kodrati jiwa raga setiap peserta didik mengalami
perkembangan. Perkembangan memerlukan sesuatu baik yang berasal
dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari luar. Gesalt (dalam
Susanto, 2013: 12) menyatakan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi
oleh dua hal, yaitu siswa sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa;
dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi,
minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua,
lingkungan: yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas
guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan,
keluarga, dan lingkungan.
Pendapat tersebut senada dengan pendapat Wasliman (dalam
Susanto, 2013: 12) yang menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor
yang mempengaruhi, baik faktor internal dan faktor eksternal. Berikut
ini merupakan uruaian dari faktor internal dan faktor eksternal:
1) Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber
dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan
belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat, dan
perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,
serta kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik
yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh hasil belajar terhadap
hasil belajar siswa.
Selain dua pendapat di atas, (dalam Baharudin & Wahyuningsih,
2015: 23-24) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam
proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
Adapun faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
dalam individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-
faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang
berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini
dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Keadaan tonus jasmani pada umumnya akan mempengaruhi
aktivitas belajar seseorang. Kedua, keadaan fungsi jasmani. Selama
proses belajar berlangsung, peran fungsi jasmani pada tubuh
manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra.
2) Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis
seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa
faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah
kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap dan bakat.
Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada
dua, yaitu :
1) Faktor internal; faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik,
meliputi: motivasi belajar, minat, kecerdasan, kebiasaan belajar, dan
kesehatan peserta didik.
2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik,
meliputi: keluarga, sarana dan prasarana, kreativitas guru, dan sumber-
sumber belajar.
2. Kemampuan Berpikir Kritis
a. Pengertian Berpikir Kritis
Paul (dalam Kuswana, 2012 :205-206) menyatakan bahwa berpikir
kritis adalah suatu disiplin berpikir mandiri yang mencontohkan
kesempurnaan berpikir sesuai dengan mode tertentu atau ranah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
berpikir. Standar berpikir kritis bagi pendidikan dasar dalam model
Paul adalah upaya untuk mengidentifikasi komponen kualitas berpikir
kritis. Standar berpikir kritis model Paul meliputi: clarity (kejelasan),
precision (presisi), specificity (spesial), accuracy (akurasi), relevance
(relevan), consistency (konsisten), logic (logis), dept (mendalam),
completeness (kelengkapan), significance (signifikan), adequacy
(kecukupan), dan fairness (keadilan). Paul menambahkan bahwa
berpikir kritis merupakan pentingnya kepercayaan diri dan
kemampuan seseorang untuk menggunakan alasan yang tepat, untuk
memecahkan masalah, dan menjawab berbagai pertanyaan.
Pendapat tersebut senada dengan pendapat Ennis (dalam Kuswana,
2011:19) bahwa berpikir kritis merupakan berpikir wajar dan reflektif
yang artinya fokus dalam menentukan apa yang harus dipercaya atau
dilakukan. Berpikir kritis merupakan suatu ketepatan penggunaan
skeptif reflektif dari suatu masalah, yang dipertimbangkan sebagai
wilayah permasalahan sesuai dengan disiplin materi (McPeck dalam
Kuswana 2011:21). Kedua pendapat tersebut sama-sama menyatakan
apabila berpikir kritis merupakan suatu disiplin berpikir yang
digunakan untuk membuat suatu keputusan dalam memecahkan
masalah. Selain pengertian yang telah disebutkan di atas, (dalam
Soyomukti, 2016: 415) juga menyatakan bahwa berpikir kritis adalah
sebuah keterampilan kognitif yang memungkinkan seseorang untuk
menginvestigasi sebuah situasi, masalah, pertanyaan, atau fenomena
untuk bisa membuat sebuah penilaian atau keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
berpikir kritis merupakan disiplin berpikir mandiri yang mencontohkan
kesempurnaan berpikir, untuk memecahkan masalah, membuat
keputusan dan menjawab berbagai pertanyaan.
b. Indikator Berpikir Kritis
Dalam berpikir kritis ada beberapa indikator yang harus terpenuhi
agar seseorang dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis.
Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai indikator
berpikir kritis.
Berikut adalah indikator berpikir kritis dalam Kuswana (2011:21):
1) Melakukan observasi atau penilaian berdasarkan kriteria dengan
metode atau teknik pengambilan keputusan yang relevan dengan
konteksnya.
2) Memahami masalah
3) Mengajukan pertanyaan
4) Tidak hanya melibatkan logika, tetapi ada kesiapan kriteria
intelektual yang luas seperti kejelasan, kredibilitas, akurasi, presisi,
relevansi, kedalaman, keluasan makna, dan keseimbangan.
Sedangkan Kuswana (2012:198) menyatakan bahwa indikator
berpikir kritis adalah sebagai berikut.
1) Menjelaskan
a. Mengidentifikasi fokus masalah, pertanyaan, dan kesimpulan.
b. Menganalisis argumen.
c. Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi atau tantangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d. Mengidentifikasi istilah keputusan dan menangani sesuai
alasan.
2) Menilai dasar keputusan
a. Menilai kredibilitas sumber.
b. Mengamati dan menilai laporan observasi.
3) Menduga
a. Mengidentifikasi asumsi tak tertulis.
b. Menyimpulkan dan menilai keputusan.
c. Menilai induksi dan generalisasi.
d. Membuat dan menilai pertimbangan nilai.
4) Membuat pengandaian dan mengintegrasikan kemampuan
a. Mempertimbangkan alasan tanpa membiarkan
ketidaksepakatan atau keraguan yang mengganggu pemikiran
(berpikir yang disangka benar).
b. Mengintegrasikan kemampuan lain dan disposisi dalam
membuat dan mempertahankan keputusan.
5) Menggunakan kemampuan berpikir kritis
a. Dilakukan secara tertib sesuai situasi
b. Peka terhadap perasaan, tingkat pengetahuan, dan derajat
kehebatan orang lain.
c. Menerapkan strategi retorika yang tepat dalam diskusi dan
presentasi.
Selain dua pendapat di atas, Ruggiero (dalam Soyomukti: 2016)
menyatakan bahwa faktor-faktor berpikir kritis meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1) Menemukan bukti
2) Memutuskan apa arti bukti itu
3) Mencapai kesimpulan berdasarkan bukti itu
Berdasarkan pendapat dari ahli tentang indikator kemampuan berpikir
kritis tersebut, peneliti mencari kesamaan dari indikator-indikator yang
telah dipaparkan di atas. Indikator-indikator yang dipilih oleh peneliti
yaitu (1) mampu bertanya, (2) mampu menjawab pertanyaan, (3)
menganalisis argumen (4) mengidentifikasi masalah, (5) mencari cara
untuk memecahkan masalah (6) mengumpulkan data sesuai dengan
kebutuhan (7) membuat keputusan atau kesimpulan. Peneliti memilih
indikator di atas karena indikator di atas hampir sama dengan komponen
pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian
yaitu pendekatan kontekstual. Indikator yang sama yaitu (1)
mengidentifikasi masalah dan (5) mencari cara untuk memecahkan
masalah, indikator tersebut hampir sama dengan komponen dalam
pendekatan pembelajaran kontekstual yaitu inquiry. Indikator (2) mampu
bertanya dan (3) mampu menjawab pertanyaan, juga hampir sama dengan
komponen pendekatan pembelajaran kontekstual yaitu questioning. Tujuh
indikator ini digunakan peneliti untuk membuat lembar pengamatan dan
lembar kuesioner kemampuan berpikir kritis siswa. Pada lembar
pengamatan, tujuh komponen tersebut langsung digunakan dan diberikan
rentang skor yang telah ditetapkan. Sedangkan pada lembar kuesioner,
tujuh komponen tersebut dijabarkan dalam duapuluh pernyataan yang
dibuat dalam bentuk skala Likert.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Matematika
a. Pengertian Matematika
Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau
mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”, sedangkan
dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti,
yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Susanto, 2013:184).
Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi baik,
penalaran yang jelas dan sistematis, dan struktur atau keterkaitan
antarkonsep yang kuat.
Reys, dkk (dalam Runtuhaku & Kandou, 2014:28) menyatakan
bahwa matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, cara
berpikir dengan strategi organisasi, analisis, dan sintesis, seni, bahasa,
dan alat untuk memecahkan masalah-masalah yang abstrak dan
praktis. Senada dengan pendapat tersebut, Johson dan Myklebust
(dalam Agustin, 2011:47) menyatakan bahwa matematika sebagai
bahasa simbolis yang memiliki fungsi praktis dan teoritis. Fungsi
praktisnya untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif, sedangkan
fungsi teoritisnya untuk mempermudah dalam berpikir.
Lerner (dalam Agustin, 2011:47) menambahkan bahwa
matematika selain sebagai bahasa simbolis, matematika juga
merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia berpikir,
mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan
kuantitas. Pendapat tersebut didukung oleh Reys, dkk (dalam
Runtuhaku & Kandou, 2014:28) yang menyatakan bahwa matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
disamakan dengan berhitung atau aritmatika. Aritmatika atau berhitung
adalah pengetahuan tentang bilangan dan merupakan bagian dari
matematika. Matematika dapat digunakan untuk mengkomunikasikan
elemen dan kuantitas dalam bentuk bilangan.
Berdasarkan dari beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa matematika adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang bilangan, angka dan simbol-simbol yang ada
dalam matematika yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Matematika
Heruman (2007:21) menyatakan bahwa langkah-langkah
pembelajaran matematika di sekolah dasar dibedakan menjadi tiga
sebagai berikut:
1) Penanaman konsep dasar, yaitu pembelajaran suatu konsep baru
matematika. Dalam pembelajaran konsep dasar ini penggunaan
media sangat diperlukan untuk membantu pola pikir peserta didik.
2) Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman
konsep yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep
matematika.
3) Pembinaan keterampilan adalah pembelajaran lanjutan dari
penanaman konsep dan pemahaman konsep yang bertujuan agar
peserta didik terampil dalam menggunakan konsep matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran matematika di atas,
peneliti memutuskan untuk mengikuti langkah-langkah tersebut dalam
pembelajaran matematika pada penelitian ini.
4. Perkalian dan Pembagian
a. Pengertian Perkalian
Heruman (2007:22) menyatakan bahwa perkalian sama dengan
penjumlahan berulang. Berikut ini adalah contoh dari perkalian:
Ada 3 wadah yang berisi kelereng. Setiap kelereng berisi 5 kelereng.
Banyak kelereng sepenuhnya yaitu dapat dihitung dengan cara:
5 + 5 + 5 = 15
Bentuk 5 + 5 + 5 menunjukkan penjumlahan 5 sebanyak 3 kali.
Jadi 5 + 5 + 5 dapat ditulis menjadi 3 x 5 =15
b. Pengertian Pembagian
Heruman (2007:26) menyatakan bahwa pembagian adalah lawan
dari perkalian. Pembagian juga disebut pengurangan berulang sampai
habis atau sampai hasilnya nol. Berikut ini adalah contoh dari
pembagian:
27 ÷ 3 = 9
Pengurangan berulang oleh bilangan 3 sebanyak 9 kali.
27 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0
Jadi 27 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0, Berarti 27 ÷ 3 = 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
5. Pendekatan Kontekstual
a. Pengertian Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata peserta didik. Pendekatan ini dapat melatih peserta didik dalam
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai anggota
keluarga maupun sebagai anggota masyarakat (Medsker dalam
Mudlofir, 2016 : 90). Peserta didik diharapkan memiliki hasil belajar
yang lebih bermakna melalui pendekatan ini, karena proses
pembelajaran berlangsung secara ilmiah dalam bentuk kegiatan peserta
didik bekerja dan mengalami, bukan mentransfer ilmu pengetahuan
dari guru ke peserta didik.
Pendapat tersebut hampir sama dengan pendapat Hamdayama
(2014: 51) bahwa pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata peserta didik dengan mendorong peserta
didik untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka sebagai keluarga
dan masyarakat. Kesamaan dari kedua pendapat tersebut adalah
pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang membantu guru
untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata
peserta didik.
Pendapat tersebut semakin diperkuat oleh pendapat Nurhadi
(dalam Hosnan, 2014:267) yang menyatakan bahwa pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru dalam
mengaitkan antara materi yang dipelajarinya dengan situasi dunia
nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen
pembelajaran efektif yaitu konstrukvisme (Constructivism), bertanya
(Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning
Community), pemodelan (Modeling), penilaian sebenarnya (Authentic
Assessment), dan refleksi (Reflection).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar yang
mengaitkan materi yang dipelajari dengan kondisi dunia nyata peserta
didik dengan tujuan agar peserta didik dapat menerapkan ilmu yang
diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
b. Komponen Pendekatan Kontekstual
Reigeluth (dalam Mudlofir, 2016 : 91) menyatakan bahwa,
pendekatan kontekstual memiliki tujuh asas yang tidak dapat
ditinggalkan dalam aplikasinya. Asas-asas tersebut adalah sebagai
berikut ini:
1) Constructivism (Konstruktivisme)
Asas ini berasumsi bahwa membangun pemahaman dilakukan
sendiri dari pengalaman baru berdasarkan pada pengetahuan awal.
Oleh karena itu, pembelajaran harus dikemas menjadi proses
“mengkonstruksi atau membangun” bukan menerima pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2) Inquiry (Menemukan)
Asas ini berasumsi bahwa proses perpindahan dari pengamatan
adalah menjadi pemahaman. Oleh karena peserta didik belajar
menggunakan keterampilan berpikir kritis.
3) Questioning (Bertanya)
Asas ini berasumsi bahwa proses kegiatan guru untuk mendorong,
membimbing dan menilai kemampuan berpikir peserta didik.
Dengan demikian peserta didik merupakan bagian penting dalam
pembelajaran yang berbasis inquiry.
4) Learning Community (Masyarakat Belajar)
Asas ini berasumsi bahwa belajar adalah terdiri dari sekelompok
orang yang terikat dalam kegiatan belajar, bekerja sama dengan
orang lain lebih baik daripada belajar sendiri, bertukar pengalaman,
dan berbagi ide.
5) Modeling (Pemodelan)
Asas ini berasumsi bahwa proses penampilan suatu contoh adalah
penting, agar orang lain berpikir, bekerja, dan belajar, serta
mengerjakan apa yang guru inginkan agar peserta didik
mengerjakannya.
6) Reflection (Refleksi)
Asas ini berasumsi bahwa seseorang mempunyai cara berpikir
tentang apa yang telah dipelajari, mencatat apa yang telah
dipelajari, membuat jurnal, karya seni, dan diskusi kelompok.
Komponen refleksi ini merupakan kegiatan mengurutkan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mengingat kembali pengalaman belajar yang telah dilakukan
dengan maksud untuk menguatkan pengetahuan yang telah
dimiliki.
7) Authentic Assessment (Penilaian yang Sebenarnya)
Asas ini berasumsi bahwa kegiatan kontekstual dalam assessment
adalah mengukur pengetahuan dan keterampilan peserta didik,
penilaian produk (kinerja), dan tugas yang relevan serta
kontekstual.
Senada dengan pendapat tersebut, Sanjaya (dalam Hartono,2013 :
89-96) menyatakan bahwa pendekatan kontekstual memiliki tujuh pilar
atau komponen yang melandasi pembelajaran. Tujuh komponen
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan proses menyusun pengetahuan baru
dalam struktur kognitif siswa melalui pengalaman.
2) Inkuiri
Inkuiri adalah pembelajaran berdasarkan pada pencarian dan
penemuan melalui proses berpikir secara sistematis dan logis.
Proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu
merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data,
menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan, dan membuat
kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3) Bertanya
Bertanya dan menjawab pertanyaan adalah bagian penting dalam
proses belajar mengajar. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi
keingintahuan, dan menjawab pertanyaan mencerminkan
kemampuan seseorang dalam berpikir.
4) Masyarakat Belajar
Masyarakat belajar yaitu pembagian kelompok belajar secara
heterogen, baik dilihat dari kemampuan dan kecepatan belajarnya,
maupun dilihat dari bakat dan minat siswa.
5) Pemodelan
Asas modeling adalah proses pembelajaran dengan memeragakan
sesuatu sebagai contoh yang dapat diitiru siswa. Seperti guru
memberikan peragaan cara mengoperasikan sebuah alat komputer
atau alat peraga.
6) Refleksi
Refleksi adalah proses internalisasi pengalaman dengan cara
mengurutkan kembali kejadian-kejadian sebelumnya dengan penuh
makna. Refleksi dapat mengantarkan pengalaman belajar masuk
dalam struktur kognitif siswa yang pada gilirannya bisa menjadi
bagian pengetahuan yang dimilikinya.
7) Penilaian Nyata
Penilaian nyata merupakan proses yang dilakukan guru untuk
mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang
dilakukan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen di dalamnya,
yaitu 1) Konstruktivisme, 2) Inkuiri, 3) Bertanya, 4) Masyarakat
Belajar, 5) Pemodelan, 6) Refleksi, dan 7) Penilaian yang Sebenarnya.
Tujuh komponen tersebut akan diterapkan dalam penyusunan langkah-
langkah pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
c. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan pembelajaran kontekstual memiliki beberapa kelebihan
dan kelemahan (Mudlofir, 2016:95-96) :
1) Kelebihan
a) Melibatkan kegiatan aktif baik fisik maupun mental.
b) Melatih peserta didik dalam kehidupan nyata, karena belajar
tidak hanya berteori di kelas tetapi belajar merupakan aplikasi
antara teori dan fakta.
c) Melatih kemandirian peserta didik dalam mengkonstruk
pengetahuannya.
2) Kelemahan
a) Apabila guru tidak menjadi fasilitator yang baik (menghadirkan
situasi yang nyata dalam kelas dan pembimbingan), proses
pembelajaran akan kacau dan pembagian penugasan tidak
berimbang. Sebab kegiatan belajar pada pendekatan
kontekstual diharapkan dapat sesuai dengan konteks kehidupan
nyata peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b) Membutuhkan pengelolaan waktu yang cukup baik, karena
ketika guru tidak waspada terhadap waktu pembagian
kelompok dengan cara moving class, maka waktu yang dipakai
dalam belajar hanya sedikit, karena waktu lainnya dihabiskan
pada saat pembagian kelompok atau pada tahap pendahuluan.
c) Evaluasi yang dilakukan adalah authentic assessment, sebagai
konsekuensinya guru harus selalu mengajar dan mendampingi
peserta didik di kelas. Apabila guru tidak hadir di dalam kelas,
atau tidak melakukan observasi kelas secara langsung, maka
authentic assessment tidak berlangsung dengan baik.
Berdasarkan kelebihan dan kelemahan di atas, peneliti
memutuskan untuk menggunakan pendekatan kontekstual pada
penelitian ini karena kelebihan pada pendekatan kontekstual ini
dianggap dapat menyelesaikan permasalahan pada penelitian ini.
Selain kelebihan di atas, kelemahan pada pendekatan ini dianggap
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan perubahan cara
mengajar oleh guru agar kegiatan pembelajaran yang akan datang akan
menjadi lebih baik dan kondusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa penelitian ini masih
relevan digunakan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Widyatmoko (2016)
Penelitian ini berjudul “Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas III SD Negeri Karangmloko 1 Pada Materi
Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Melalui Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
hasil belajar pada mata pelajaran Matematika materi operasi hitung
perkalian dan pembagian dan kemampuan berpikir kritis siswa. Kedua
tujuan tersebut dilaksanakan melalui suatu pendekatan yaitu pendekatan
kontekstual. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Peningkatan hasil belajar ditunjukkan pada kondisi awal rata-rata hasil
belajar, yaitu 64,51 dengan persentase ketuntasan 44,44%, meningkat pada
siklus I rata-rata hasil belajar menjadi 76,53 dengan persentase ketuntasan
73,33%, pada siklus II rata-rata hasil belajar menjadi 87,2 dengan
persentase ketuntasan 86,66%. Kemampuan berpikir kritis siswa
menunjukkan kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh
nilai 58,17 pada kriteria “tidak kritis”, setelah dilakukan tindakan nilai
kemampuan berpikir kritis meningkat menjadi 79,36 pada kriteria “cukup
kritis”, persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis pada kondisi
awal 33,33% dikondisi akhir meningkat menjadi 83,33%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nurchasanah (2010)
Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Menghitung
Perkalian dan Pembagian Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Pada
Siswa Kelas II Sekolah Dasar Gendingan 5 Widodaren Ngawi Tahun
Pelajaran 2009/2010”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan menghitung perkalian dan pembagian dengan pembelajaran
kontekstual. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari empat
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil dari
penelitian ini adalah (1) adanya peningkatan rata-rata nilai yang diperoleh
siswa dari sebelumnya pada tes awal 56,11 kemudian pada siklus pertama
menjadi 69,44 dan pada siklus II menjadi 78,15. Persentase hasil
peningkatan pada penelitian ini adalah pada kondisi awal yaitu 40,74%,
dan pada siklus pertama 70,37% kemudian pada siklus kedua menjadi
100%.
3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nurmaningsih (2010)
Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Menghitung
Perkalian dan Pembagian Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa
Kelas III SD Negeri 1 Bendo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2009/2010”. Penelitan ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan operasi hitung perkalian dan
pembagian. Hasil penelitian ini adalah (1) Adanya peningkatan rata-rata
nilai yang diperoleh siswa dari sebelumnya pada tes awal 42,72; kemudian
pada tes siklus pertama 70,45, menjadi 82,72 pada siklus kedua, (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa yang tes awal
hanya 36,36%, pada tes siklus pertama menjadi 81,82%, kemudian pada
siklus kedua menjadi 100%.
Ketiga penelitian di atas meneliti tentang peningkatan hasil belajar
siswa dan salah satu penelitian tersebut juga meneliti tentang peningkatan
kemampuan berpikir kritis peserta didik. Penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti adalah tentang peningkatan hasil belajar dan kemampuan
berpikir kritis peserta didik. Maka dari itu itu, peneliti mengambil ketiga
penelitian di atas sebagai pendukung penelitian ini, untuk meningkatkan
hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis melalui pendekatan
kontekstual. Berikut ini merupakan bagan dari penelitian yang relevan:
Bagan 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan
Hasil Belajar dan Berpikir Kritis Hasil Belajar
Peningkatan Hasil Belajar dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas
III SD Negeri Karangmloko 1 Pada
Materi Operasi Hitung Perkalian dan
Pembagian Melalui Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual Tahun Ajaran
2015/2016, Widiyatmoko (2016)
Peningkatan Kemampuan Menghitung
Perkalian dan Pembagian Mealui Model
Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa
Kelas II Sekolah Dasar Gendingan 5
Widodaren Ngawi Tahun Pelajaran
2009/2010, Nurchasanah (2010)
Peningkatan Kemampuan Menghitung
Perkalian dan Pembagian Melalui
Pendekatan Kontekstual Pada Siswa
Kelas III SD Negeri 1 Bendo
Kecamatan Nogosari Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010,
Nurmaningsih (2010)
Peningkatan Hasil Belajar Dan
Kemampuan Berpikir Kritis
Matematika Melalui Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual Pada
Siswa Kelas III B SD Kanisius
Murukan, Ambarwati (2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. Kerangka Berpikir
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus ada di
Sekolah Dasar. Matematika merupakan suatu pengetahuan yang berhubungan
dengan kegiatan berhitung dan menggunakan bilangan atau angka, serta
simbol-simbol matematika untuk memecahkan masalah matematis dalam
penerapan kehidupan sehari-hari. Pada kenyataannya, dalam pembelajaran
matematika kelas III B di SD Kanisius Murukan guru belum mengaitkan
materi yang dibahas dengan masalah-masalah matematis dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini akan berpengaruh pada kemampuan berpikir kritis siswa
dalam menerima pengetahuan baru. Rendahnya kemampuan berpikir kritis
peserta siswa akan berpengaruh juga dengan hasil belajar siswa. Hasil belajar
siswa dapat menjadi rendah karena para siswa kurang memaknai pengetahuan
yang diterima dari guru. Kondisi tersebut terjadi di kelas III B SD Kanisius
Murukan.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakuan oleh peneliti dengan
wali kelas III B di SD Kanisius Murukan, peneliti mendapatkan informasi
bahwa hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa masih perlu
ditingkatkan lagi. Hasil belajar beberapa siswa masih berada di bawah KKM.
Salah satu upaya dalam menghadapi permasalahan tersebut dapat dengan
menggunakan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual merupakan
suatu konsep belajar yang mengaitkan materi yang dipelajari dengan kondisi
dunia nyata. Tujuannya yaitu agar peserta didik dapat menerapkan ilmu yang
diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Kelebihan dari pendekatan ini adalah melibatkan kegiatan aktif baik fisik
maupun mental, melatih peserta didik dalam kehidupan nyata karena
pembelajaran dikaitkan dengan permasalahan kehidupan sehari-hari, dan
melatih kemandirian peserta didik dalam membentuk pengetahuannya. Jadi
penerapan pendekatan kontekstual diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa terutama pada mata pelajaran
matematika materi perkalian dan pembagian.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka
berpikir tersebut, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis siswa kelas III B SD Kanisius Murukan
semester ganjil tahun ajaran 2017/2018, dengan menerapkan tujuh
komponen pada pendekatan kontekstual yaitu a) Kontruktivisme, b)
Inkuiri, c) Bertanya, d) Masyarakat Belajar, e) Pemodelan, f) Refleksi, dan
g) Penilaian Nyata.
2. Penerapan Pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar
matematika pada materi perkalian dan pembagian siswa kelas III B SD
Kanisius Murukan semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.
3. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningatkan kemampuan
berpikir kritis matematika pada materi perkalian dan pembagian siswa
kelas III B SD Kanisius Murukan semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III ini, peneliti membahas tentang jenis penelitian, setting penelitian,
persiapan penelitian, rencana tindakan setiap siklus, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data, dan
imdikator keberhasilan.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr dan
Kemmis (dalam Kusumah & Dwitagama, 2010: 8) menyatakan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian refleksi diri (self
reflective) yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi untuk
memperbaiki rasionalitas dan kebenaran. Pendapat tersebut senada dengan
pendapat (dalam Tampubolon, 2014: 19) yang menyatakan bahwa penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik di dalam
kelasnya sendiri melalui refleksi diri. Tujuannya adalah untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai pendidik, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi
meningkat dan secara sistem mutu pendidikan pada satuan pendidikan juga
meningkat. Sedangkan Arikunto (dalam Suyadi 2012: 3) menyatakan bahwa
penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan
terhadap suatu tindakan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
kelas secara umum.
Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dilakukan oleh guru di kelas melalui refleksi diri yang digunakan untuk
memperbaiki kualitas kelas.
Penelitian tindakan kelas memiliki beberapa model, dalam penelitian ini
peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc
Taggart. Berikut adalah gambar mengenai penelitian tindakan kelas menurut
Kemmis dan Mc Taggart.
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc
Taggart
Sukardi (2012: 212-213) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas
pada umumnya terdiri dari empat langkah penting yang diuraikan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
1. Perencanaan Tindakan (Planning)
Perencanaan Tindakan (Planning) merupakan serangkaian tindakan
terencana yang dapat meningkatkan hal yang telah terjadi dan diamati
sebelumnya. Dalam menyusun perencanaan tindakan harus menekankan
pada sifat-sifat strategi yang mampu menjawab tantangan atau masalah
yang muncul sehingga rencana tindakan harus berorientasi ke depan.
Hal-hal yang disusun dalam perencanaan tindakan diantaranya terkait
tentang pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau
strategi pembelajaran, media pembelajaran, materi pembelajaran, dan
sebagainya. Perencanaan tindakan ini hampir sama dengan persiapan yang
perlu dilakukan ketika akan melakukan kegiatan belajar mengajar.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari tindakan yang telah
direncanakan yang dapat meliputi strategi pembelajaran, materi ajar dan
sebagainya. Pelaksaan tindakan perlu dilakukan secara terkontrol dan
seksama dan dilakukan dengan hati-hati, karena merupakan kegiatan
praktis yang terencana dan dibantu atau mengacu pada rencana yang
rasional dan terstruktur.
3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan atau observasi merupakan tindakatan mendokumentasi
implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek penelitian. Pengamatan
dapat dilakukan sendiri oleh peneliti maupun berkolaborator. Pada saat
kegiatan pengamatan, peneliti mencatat semua peristiwa atau hal yang
terjadi selama penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Pengamatan atau observasi perlu dilakukan dengan hati-hati untuk
mengatasi keterbatasan tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Pengamatan
yang baik adalah pengamatan yang fleksibel dan terbuka dalam
mengamati hal-hal yang terjadi dalam penelitian.
4. Refleksi (Reflecting)
Langkah keempat dalam penelitian tindakan kelas adalah refleksi.
Refleksi merupakan sarana yang dilakukan untuk melakukan pengkajian
kembali tindakan yang telah dilakukan peneliti yang telah dicatat
melakukan kegiatan pengamatan atau observasi. Dalam kegiatan refleksi
peneliti berusaha mencari alur pemikiran yang logis untuk menyelesaikan
masalah dan hambatan yang muncul dalam perencanaan dan tindakan.
Hasil kegiatan refleksi dapat menimbulkan kemungkinan yang terjadi
terhadap subjek penelitian, misalnya diberhentikan, dimodifikasi atau
dilanjutkan kegiatan selanjutnya.
B. Setting Penelitian
Setting dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi tempat,
subjek, objek, dan waktu penelitian.
1. Tempat Penelitian
Tempat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Kanisius
Murukan, Kalitengah, Wedi, Klaten, Jawa Tengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah 30 peserta didik
kelas III B di SD Kanisius Murukan, Kalitengah, Wedi, Klaten, Jawa
Tengah.
3. Objek Penelitian
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah peningkatan
hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran
matematika siswa kelas III B SD Kanisius Murukan melalui pendekatan
kontekstual.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018
yang dimulai pada tanggal 15 Mei sampai dengan 31 Agustus 2017.
C. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan berbagai hal yang
diperlukan diantaranya (1) meminta ijin kepada kepala sekolah SD Kanisius
Murukan, (2) melakukan wawancara kepada wali kelas III B SD Kanisius
Murukan mengenai pembelajaran matematika, (3) melakukan observasi di
kelas III B SD Kanisius Murukan selama proses pembelajaran matematika, (4)
peneliti mengidentifikasi permasalahan yang muncul selama proses
pembelajaran matematika, (5) peneliti meminta dokumen nilai siswa dua
tahun sebelumnya kepada guru kelas, (6) peneliti menyusun rencana
penelitian, (7) peneliti mengkaji standar kompetensi, kompetensi datar,
indikator dan tujuan pembelajaran serta materi ajar yang akan digunakan, (8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
peneliti menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, dan
instrumen penelitian, (9) peneliti melaksanakan validasi perangkat
pembelajaran kepada ahli yaitu dua guru dan dua dosen (10) peneliti
menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam
pembelajaran, dan (11) peneliti melaksanakan penelitian.
D. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengambil
permasalahan di dalam kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus.
Setiap siklus terdiri atas 2 pertemuan. Dalam setiap siklusnya, peneliti akan
melaksanakan penelitian sesuai dengan model Kemmis dan Mc. Taggart.
Model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas empat tindakan yaitu
meliputi perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Langkah pertama yang
dilaksanakan peneliti setelah memperoleh gambaran keadaan kelas yaitu
melaksanakan tindakan kelas siklus I.
Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan tindakan meliputi perencanaan perangkat
pembelajaran yang akan digunakan dalam proses penelitian, yaitu
membuat silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar
Kerja Siswa (LKS), materi ajar, serta menyusun soal evaluasi. Selain
menyusun perangkat pembelajaran, peneliti juga menyiapkan instrumen
kuesioner dan observasi untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Peneliti juga mempersiapkan penilaian untuk validasi instrumen
pembelajaran, kuesioner, dan lembar observasi. Kemudian peneliti
melakukan validasi perangkat pembelajaran dengan para ahli yaitu dosen
dan guru.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan siklus I ini peneliti melakukan kegiatan pembelajaran
dengan langkah-langkah berikut ini :
Pertemuan 1
a. Kegiatan Awal
1) Siswa dan guru melakukan apersepsi dengan cara bertanya jawab isi
sebuah lagu gubahan mengenai perkalian, serta melakukan tanya
jawab mengenai permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan
materi perkalian untuk menggali pengetahuan siswa.
(Konstruktivisme).
b. Kegiatan Inti
1) Siswa diberikan 5 soal perkalian yang berkaitan dengan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa mencoba mengerjakan soal yang telah diberikan guru
(Menemukan).
3) Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai soal
yang telah dikerjakan (Bertanya).
4) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi perkalian
sebagai konsep penjumlahan berulang.
5) Siswa membentuk kelompok sebanyak 8 kelompok (Masyarakat
belajar).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
6) Siswa memperhatikan contoh penggunaan media pembelajaran
yang dilakukan oleh guru (Pemodelan).
7) Siswa menerima LKS kemudian mengerjakan secara berkelompok.
8) Siswa mendengarkan kembali penjelasan guru mengenai materi
perkalian dengan cara bersusun pendek dan cara penyelesaian soal
cerita.
9) Siswa mengerjakan kembali LKS.
10) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
menyampaikan hasil pengerjaan LKS (Penilaian yang
sebenarnya).
c. Kegiatan Akhir
1) Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk menanyakan materi
yang belum dipahami.
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk menyimpulkan
materi dan dilanjutkan dengan melakukan refleski (Refleksi).
3) Salah satu siswa memimpin doa penutup.
Pertemuan 2
a. Kegiatan Awal
1) Siswa dan guru melakukan apersepsi sebelum kegiatan belajar
dimulai dengan melakukan tanya jawab mengenai pembagian yang
dikaitkan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
(Konstruktivisme).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b. Kegiatan Inti
1) Siswa diberikan 5 soal pembagian yang berkaitan dengan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa mencoba mengerjakan soal yang telah diberikan guru
(Menemukan).
3) Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai soal
yang telah dikerjakan (Bertanya).
4) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pembagian
sebagai konsep pengurangan berulang.
5) Siswa membentuk kelompok sebanyak 8 kelompok (Masyarakat
belajar).
6) Siswa memperhatikan contoh penggunaan media pembelajaran
yang dilakukan oleh guru (Pemodelan).
7) Siswa menerima LKS kemudian mengerjakan secara berkelompok.
8) Siswa mendengarkan kembali penjelasan guru mengenai materi
pembagian dengan cara bersusun pendek dan cara penyelesaian
soal cerita.
9) Siswa mengerjakan kembali LKS.
10) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
menyampaikan hasil pengerjaan LKS (Penilaian yang
sebenarnya).
c. Kegiatan Akhir
1) Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk menanyakan materi
yang belum dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk menyimpulkan
materi dan dilanjutkan dengan melakukan refleski (Refleksi).
3) Salah satu siswa memimpin doa penutup
3. Pengamatan
Setiap pertemuan pada siklus I, peneliti melakukan pengamatan untuk
mengetahui hasil belajar matematika pada materi operasi hitung perkalian
dan pembagian. Peneliti melakukan setiap akhir siklus. Hal ini dilakukan
peneliti untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Peneliti juga
mengamati selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar
observasi untuk melihat kemampuan berpikir kritis siswa.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk melihat ketercapaian indikator selama proses
belajar mengajar. Refleksi bertujuan untuk mengetahui apakah tindakan
yang telah dilakukan menunjukkan keberhasilan atau tidak. Jika siklus I
belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan,
maka penelitian tetap akan dilanjutkan ke siklus II untuk lebih
memantapkan hasil penelitian.
Siklus II
Pada siklus II ini akan diadakan selama 2 pertemuan (2jp) dengan alokasi
waktu setiap pertemuan adalah 2x35 menit. Pada siklus kedua dilaksanakan
kegiatan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan
refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti mencoba untuk memperbaiki hal-
hal yang perlu diperbaiki berdasarkan refleksi peneliti pada tahap siklus I.
2. Pelaksanaan tindakan
Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu
2x35 menit pada setiap pertemuan.
Pertemuan 1
a. Kegiatan Awal
1) Siswa dan guru melakukan sebuah permaian yaitu bermain peran
secara singkat dengan tema yang berkaitan dengan materi
perkalaian.
2) Siswa dan guru melakukan apersepsi sebelum kegiatan belajar
dimulai dengan melakukan tanya jawab mengenai perkalian yang
dikaitkan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
(Konstruktivisme).
b. Kegiatan Inti
1) Siswa diberikan 5 soal cerita perkalian yang berkaitan dengan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa mencoba mengerjakan soal yang telah diberikan guru
(Menemukan).
3) Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai soal
yang telah dikerjakan (Bertanya).
4) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi perkalian
dengan cara bersusun pendek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
5) Siswa membentuk kelompok sebanyak 8 kelompok (Masyarakat
belajar).
6) Siswa memperhatikan contoh penggunaan media pembelajaran
yang dilakukan oleh guru (Pemodelan).
7) Siswa menerima LKS kemudian mengerjakan secara berkelompok.
8) Siswa mendengarkan kembali penjelasan guru mengenai materi
cara menyelesaikan soal cerita apabila dalam bentuk soal essay.
9) Setiap kelompok maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil
pengerjaan LKS (Penilaian yang sebenarnya).
c. Kegiatan Akhir
1) Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk menanyakan materi
yang belum dipahami.
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk menyimpulkan
materi dan dilanjutkan dengan melakukan refleski (Refleksi).
3) Salah satu siswa memimpin doa penutup
Pertemuan 2
a. Kegiatan Awal
1) Siswa dan guru melakukan sebuah permaian yaitu bermain peran
secara singkat dengan tema yang berkaitan dengan materi
pembagian.
2) Siswa dan guru melakukan apersepsi sebelum kegiatan belajar
dimulai dengan melakukan tanya jawab mengenai pembagian yang
dikaitkan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
(Konstruktivisme).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
b. Kegiatan Inti
1) Siswa diberikan 5 soal cerita pembagian yang berkaitan dengan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa mencoba mengerjakan soal yang telah diberikan guru
(Menemukan).
3) Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai soal
yang telah dikerjakan (Bertanya).
4) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pembagian
dengan cara bersusun pendek.
5) Siswa membentuk kelompok sebanyak 8 kelompok (Masyarakat
belajar).
6) Siswa memperhatikan contoh penggunaan media pembelajaran
yang dilakukan oleh guru (Pemodelan).
7) Siswa menerima LKS kemudian mengerjakan secara berkelompok.
8) Siswa mendengarkan kembali penjelasan guru mengenai materi
cara menyelesaikan soal cerita apabila dalam bentuk soal essay.
9) Setiap kelompok maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil
pengerjaan LKS (Penilaian yang sebenarnya).
c. Kegiatan Akhir
1) Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk menanyakan materi
yang belum dipahami.
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk menyimpulkan
materi dan dilanjutkan dengan melakukan refleski (Refleksi).
3) Salah satu siswa memimpin doa penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik pengumpulan data
dengan tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Teknik
pengumpulan data non tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir
kritis peserta didik. Teknik pengumpulan data non tes yang digunakan oleh
peneliti meliputi wawancara, observasi, dan kuesioner. Berikut merupakan
pemaparan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini:
1. Wawancara
Goetz dan LeCompte (dalam Wiriaatmadja, 2007: 117) menyatakan
bahwa wawancara merupakan pertanyaaan-pertanyaan yang diajukan
secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan
informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara ada
tiga macam yaitu wawancara baku dan terjadwal, wawancara baku dan
tidak terjadwal, dan wawancara tidak baku. Sedangkan dalam Kusumah &
Dwitagama (2009:77) menyatakan bahwa wawancara adalah metode
pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
subjek yang diteliti. Wawancara memiliki sifat yang luwes, pertanyaan
yang diajukan sesuai dengan subjek penelitian sehingga segala sesuatu
yang ingin diungkap dapat digali dengan baik. Wawancara ada dua macam
yaitu wawancara terstuktur dan wawancara tidak terstruktur.
Pada penelitian ini, wawancara yang digunakan oleh peniliti adalah
wawancara tidak terstruktur. Oleh karena itu, dalam pedoman wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
hanya memuat pertanyaan secara garis besar yang akan ditanyakan kepada
wali kelas. Wawancara dilakukan dengan wali kelas III B SD Kanisius
Murukan. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan informasi
mengenai kondisi kelas dan permasalahan kelas yang terjadi selama
pembelajaran terutama pada mata pelajaran matematika.
2. Pengamatan atau Observasi
Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana
peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai
digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi interaksi
belajar-mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok. Tipe-tipe
observasi ada yaitu observasi terstruktur atau dengan pedoman dan
observasi tidak terstruktur atau tidak menggunakan pedoman (Kusumah &
Dwitagama: 2009: 66). Observasi pada penelitian ini digunakan untuk
mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik. Kegiatan observasi
untuk kemampuan berpikir kritis siswa dilakukan oleh peneliti sebanyak
tiga kali, yaitu satu pada tahap persiapan (pra penelitian), akhir pertemuan
pada siklus I dan akhir pertemuan pada siklus II.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah instrumen di dalam komunikasi tidak langsung yang
harus dijawab secara tertulis oleh responden. Indikator untuk menyusun
kuesioner dapat disesuaikan dan dikembangkan dari permasalahan yang
ingin digali oleh peneliti (Kusumah & Dwitagama 2009:77). Kuesioner
merupakan informasi yang dikumpulkan dengan perantaraan daftar
pertanyaan tertulis yang diberikan kepada subjek yang diteliti. Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
ada dua macam yaitu kuesioner berstruktur berisi pertanyaan dan pilihan
jawaban dan kuesioner tak berstruktur yang berisi pertanyaan tidak disertai
dengan jawaban. Pada penelitian ini, kuesioner digunakan untuk mengukur
kemampuan berpikir kritis peserta didik.
4. Tes
Tes merupakan alat ukur data yang berharga dalam penelitian. Tes
adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada peserta
didik dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dijadikan penetapan skor angka (Kusumah & Dwitagama: 2009: 78). Pada
penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman
wawancara, lembar observasi, lembar kuesioner dan soal tes. Pedoman
wawancara digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran matematika,
hasil belajar peserta didik kelas III B, dan kemampuan berpikir kritis peserta
didik. Lembar observasi dan lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui
kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran matematika. Soal tes
digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
matematika khususnya pada materi perkalian dan pembagian. Peneliti akan
menguraikan masing-masing instrumen pengumpulan data sebagai berikut.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara disusun oleh peneliti sebelum melaksanakan
wawancara kepada guru kelas III B SD Kanisius Murukan. Pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
wawancara disusun untuk mempermudah dan membantu peneliti dalam
mendapatkan data awal. Pedoman wawancara digunakan untuk mencari
informasi mengenai proses pembelajaran matematika, hasil belajar peserta
didik kelas III B, dan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Pedoman
wawancara dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara
No Pertanyaan
1 Berapa jumlah siswa kelas III B?
2 Bagaimana proses pembelajaran matematika di kelas?
3 Apakah kendala yang ibu hadapi dalam pembelajaran metematika?
4 Apabila ada kesulitan, dalam materi apa?
5 Menurut ibu apa penyebab peserta didik kesulitan dengan materi tersebut?
6 Bagaimana usaha ibu untuk mengatasi kesulitan tersebut?
7 Apakah ibu selalu menggunakan media saat pembelajaran matematika?
8 Bagaimana pendekatan pembelajaran yang ibu gunakan untuk mengatasi
rendahnya hasil belajar peserta didik?
9 Apakah ada permasalahan lain di kelas yang tidak berhubungan dengan materi
pelajaran?
10 Jika ada, permasalahan apa yang muncul di kelas pada saat pembelajaran
matematika?
Tabel 3.1 menjelaskan secara garis besar pedoman wawancara yang
akan digunakan peneliti untuk mengetahui proses pembelajaran
Matematika yang pernah berlangsung di kelas III B. Terdapat 10
pertanyaan yang digunakan oleh peneliti.
2. Lembar Pengamatan atau Observasi
Lembar observasi disusun untuk mengetahui kemampuan berpikir
kritis peserta didik dalam pembelajaran matematika. Observasi dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara memberikan tanda
cheklist (√) pada lembar observasi yang telah disusun. Lembar observasi
ini disusun berdasarkan indikator dari kemampuan berpikir kritis menurut
beberapa ahli. Indikator berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 3.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel.3.2 Indikator Berpikir Kritis
No Indikator berpikir kritis
1 Mampu bertanya
2 Mampu menjawab pertanyaan
3 Manganalisis argument
4 Mengidentifikasi masalah
5 Mencari cara untuk memecahkan masalah
6 Mengumpulkan data sesuai dengan kebutuhan
7 Membuat keputusan atau kesimpulan
Tabel 3.2 menjelaskan indikator kemampuan berpikir kritis yang
diambil dari beberapa ahli yang akan digunakan peneliti digunakan untuk
mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis pada siswa kelas IIIB.
3. Lembar Kuesioner
Lembar kuesioner digunakan untuk gambaran awal dan akhir
mengenai kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dalam membuat kisi-
kisi lembar kuesioner, peneliti menggunakan 7 indikator berpikir kritis
yang telah dipilih. Adapun jawaban yang peneliti sediakan pada lembar
kuesioner yaitu, sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat
tidak setuju (STS). Pilihan jawaban yang disediakan peneliti mengacu
pada skala Likert (dalam Arifin, 2009:161). Skala Likert digunakan untuk
mengukur kemampuan berpikir kritis siswa dengan memilih pernyataan-
pernyataan positif maupun pernyataan-pernyataan negatif sesuai dengan
kondisi siswa saat itu. Ketentuan skor dalam skala Likert dapat dilihat
pada tabel 3.3 dan kisi-kisi kuesioner kemampuan berpikir kritis dapat
dilihat pada tabel 3.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3.3 Ketentuan Skor Skala Likert
Pilihan jawaban Skor
Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable
Sangat setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Berdasarkan tabel 3.3, dapat diketahui bahwa prosedur pemberian skor
dalam pengisian lembar kuesioner untuk pernyataan positif, siswa yang
memilih jawaban sangat setuju (SS) mendapatkan skor empat, setuju (S)
mendapatkan skor tiga, tidak setuju (TS) mendapatkan skor dua, sangat
tidak setuju (STS) mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk pernyataan
negatif, siswa yang memilih jawaban sangat setuju (SS) mendapatkan skor
satu, setuju (S) mendapatkan skor dua, tidak setuju (TS) mendapatkan skor
tiga, dan sangat tidak setuju (STS) mendapatkan skor empat.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis
No Indikator berpikir kritis Pernyataan Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Mampu bertanya 1 dan 11 2 dan 12 4
2 Mampu menjawab pertanyaan 3 4 2
3 Menganalisis argument 5 dan 6 7 dan 8 4
4 Mengidentifikasi masalah 9 10 2
5 Mencari cara untuk memecahkan
masalah
13 dan 15 14 dan 16 4
6 Mengumpulkan data sesuai
dengan kebutuhan
17 18 2
7 Membuat keputusan atau
kesimpulan
19 20 2
Total 20
Tabel 3.4 menjelaskan kisi-kisi lembar kuesioner kemampuan berpikir
kritis. Lembar kuesioner kemampuan terdiri atas 10 pernyataan favorable
dan 10 pernyataan unfavorable. Lembar kuesioner disusun berdasarkan
indikator berpikir kritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4. Soal Tes
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis
berupa soal pilihan ganda. Soal pilihan ganda terdiri dari 20 soal yang
disusun berdasarkan indikator materi pelajaran matematika yang diteliti.
Soal evaluasi akan diujikan dua kali pada setiap akhir siklus. Pada tabel
3.5 di bawah ini merupakan kisi-kisi siklus I yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa melalui tes soal pilihan ganda.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
Indikator Nomor soal
1. Menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan
berulang
1, 2, 3
2. Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua angka
secara bersusun pendek
4, 5, 6, 7
3. Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15
4. Menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan
berulang
16, 17, 18
5. Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan
bilangan satu angka
19, 20, 21, 22
6. Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
Jumlah 30
Tabel 3.5 memberikan gambaran bahwa soal evaluasi yang
digunakan adalah 20 soal di mana pada indikator pertama menelaah
konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang dibuat menjadi 2 butir
soal. Indikator kedua menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua
angka secara bersusun panjang dibuat menjadi 3 butir soal. Indikator
ketiga memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari dibuat menjadi 5 butir soal. Indikator keempat
menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang dibuat
menjadi 2 butir soal. Indikator kelima menghitung pembagian bilangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
tiga angka dengan bilangan dua angka dibuat menjadi 3 butir soal.
Indikator keenam memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari dibuat menjadi 5 butir soal.
Pada siklus II peneliti juga menggunakan soal pilihan ganda. Berikut
tabel 3.6 merupakan kisi-kisi soal yang digunakan peneliti untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II
Indikator Nomor soal
1. Mengitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
secara bersusun pendek
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
2. Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15
3. Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan
bilangan dua angka secara berusun pendek
16, 17, 18, 19, 20,
21, 22
4. Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
Jumlah 30
Tabel 3.6 memberikan gambaran bahwa soal evaluasi yang
digunakan adalah 20 soal di mana pada indikator pertama menghitung
perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka secara bersusun pendek dibuat
menjadi 4 butir soal. Indikator kedua memecahkan soal cerita pada
perkalian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dibuat menjadi 6
butir soal. Indikator ketiga menghitung pembagian bilangan tiga angka
dengan bilangan dua angka secara berusun pendek dibuat menjadi 4 butir
soal. Indikator keempat memecahkan soal cerita pada pembagian yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dibuat menjadi 6 butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
G. Teknik Pengujian Instrumen
Pada bagian ini, peneliti akan membahas tentang pengujian instrumen
penelitian dan instrumen pembelajaran yang terdiri dari uji validitas dan uji
reliabilitas. Berikut ini adalah teknik pengujian instrumen yang digunakan
oleh peneliti.
1. Validitas
Karakteristik pertama dan memiliki peranan sangat penting dalam
instrumen yaitu valid. Gay dan Johnson (dalam Sukardi, 2009 : 31)
menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Senada
dengan pendapat tersebut, (dalam Widoyoko, 2013:141) menyatakan
bahwa validitas adalah ketepatan dalam mengukur apa yang hendak
diukur. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat
dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas secara garis
besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu validitas internal (internal
validity) dan validitas eksternal (external validity).
Validitas internal disebut juga dengan validitas logis. Istilah “validitas
logis” mengandung kata “logis” berasal dari kata “logika” yang berarti
penalaran atau rasional. Validitas internal dibedakan menjadi dua, yaitu
validitas isi dan validitas konstruk, sedangkan validitas eksternal disebut
juga dengan validitas empiris, karena kriteria dalam validitas eksternal
didasarkan pada fakta empiris atau pengalaman. Kriteria yang digunakan
sebagai pembanding instrumen ada dua, yaitu yang sudah tersedia dan
belum tersedia. Oleh karena itu, validitas eksternal dibagi menjadi dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
yaitu validitas kesejajaran dan validitas prediksi. Penelitian ini
menggunakan validitas isi dan validitas empiris.
a. Validitas isi
Instrumen yang harus mempunyai validitas isi adalah instrumen
yang berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar. Sebuah tes dikatakan
mempunyai validitas isi apabila dapat mengukur kompetensi yang
dikembangkan beserta indikator dan materi pembelajarannya. Uji
validitas isi perangkat pembelajaran yang digunakan peneliti meliputi
silabus, RPP, LKS, materi pembelajaran, dan soal evaluasi yang
diujikan kepada dua dosen ahli dalam pendidikan matematika dan dua
guru kelas III, sedangkan uji validitas perangkat penelitian berupa
lembar observasi kemampuan berpikir kritis dan kuesioner
kemampuan berpikir kritis diujikan kepada dua dosen ahli di bidang
Psikologi. Penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengukur
validasi silabus, RPP, LKS, materi pembelajaran, dan soal evaluasi.
Skala yang diambil adalah skala positif dengan skor 5, 4, 3, 2, 1. Skor
5 berarti sangat baik, skor 4 berarti baik, skor 3 berarti sedang, skor 2
berarti kurang dan skor 1 berarti kurang sekali. Kriteria kelayakan
perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran
Nilai Keterangan
0-20 Sangat kurang layak
21-40 Kurang layak
41-60 Cukup layak
61-80 Layak
81-100 Sangat layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Berikut merupakan hasil validasi perangkat pembelajaran. Hasil
validasi yang pertama yaitu hasil validasi silabus, dapat dilihat pada
tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil Validasi Silabus
Valida-
tor
Komponen Penilaian Total
skor
Rata-
rata
Kategori
A B C D E F G H I
1 4 5 4 3 3 5 4 4 3 35 77,8 Layak
2 5 4 4 5 5 4 5 4 4 40 8,89 Layak
3 5 5 4 5 4 5 4 5 4 41 91,1 Sangat
layak
4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 42 93,3 Sangat
layak
Jumlah 19 19 17 18 17 18 18 17 15 158 87,8 Sangat
layak
Dari tabel 3.8 di atas, validator 1 adalah salah satu dosen
Universitas Widya Dharma yang ahli dalam bidang Matematika.
Validator 2 juga merupakan dosen Universitas Widya Dharma yang
ahli dalam bidang Matematika. Validator 3 adalah guru kelas III B SD
Kanisius Murukan, sedangkan validator 4 adalah guru gelas IIIA SD
Kanisius Murukan. Komponen penilaian silabus meliputi (A)
kelengkapan unsur-unsur silabus, (B) kesesuaian antara SK, KD, dan
indikator, (C) sistematika kegiatan pembelajaran, (D) penggunaan
media belajar, (E) kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, (F)
keruntutan dan sistematika materi, (G) kesesuaian materi dengan
alokasi waktu, (H) penggunaan bahasa dan tata tulis, dan (H)
kesesuaian penilaian dengan indikator. Tabel 3.6 menunjukkan bahwa
hasil rata-rata validitas silabus adalah 87,8, maka silabus tersebut
masuk dalam kategori sangat layak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Selain silabus, peneliti juga melakukan validasi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dua dosen ahli Matematika dan
dua guru kelas III yaitu guru kelas III A dan guru kelas III B SD
Kanisius Murukan. Berikut tabel hasil validasi RPP yang telah
dilakukan.
Tabel 3.9 Hasil Validasi RPP
Komponen validator Jumlah
1 2 3 4
A 4 5 5 5 19
B 4 5 5 4 18
C 4 5 4 5 18
D 4 4 4 4 16
E 3 5 5 4 17
F 4 4 4 5 17
G 4 5 5 5 19
H 4 5 5 4 18
I 4 4 4 5 17
J 4 4 5 4 17
K 4 4 5 5 18
L 4 4 5 5 18
M 4 4 4 4 16
N 4 4 5 5 18
O 4 5 4 5 18
P 4 5 5 4 18
Q 4 5 5 5 19
R 4 4 5 5 18
S 4 4 5 5 18
T 4 5 5 5 19
U 4 5 4 4 17
V 4 5 5 4 18
Total skor 87 100 103 101 391
Rata-rata 79,1 90,1 93,6 91,8 88,8
Kategori Layak Sangat
Layak
Sangat
Layak
Sangat
Layak
Sangat
Layak
Tabel 3.9 menunjukkan rata-rata skor rencana pelaksanaan
pembelajaran sebesar 88,8. Skor tersebut menandakan bahwa RPP
yang akan digunakan untuk penelitian sudah sangat layak untuk
digunakan. Komponen yang dinilai antara lain (A) kejelasan rumusan,
(B) kelengkapan cakupan rumusan indikator, (C) kesesuaian dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
KD, (D) kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai, (E)
kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, (F) keruntutan dan
sistematika materi, (G) kesesuaian materi dengan alokasi waktu, (H)
kesesuaian sumber belajar atau media pembelajaran dengan
kompetensi tujuan yang ingin dicapai, (I) kesesuaian sumber belajar
atau media pembelajaran dengan materi pembelajaran, (J) kesesuaian
sumber belajar atau media pembelajaran dengan karakteristik peserta
didik, (K) kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan
kompetensi atau tujuan yang ingin dicapai, (L) kesesuaian strategi dan
metode pembelajaran dengan materi pembelajaran, (M) kesesuaian
strategi pembelajaran dan metode pembelajaran dengan karakteristik
peserta didik, (N) kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan tujuh
komponen pendekatan kontekstual, (O) kelengkapan langkah-langkah
dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi
waktu, (P) kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin
dicapai, (Q) kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak
lanjut), (R) kelengkapan instrumen (soal, rubrik, dan kunci jawaban),
(S) ketepatan ejaan, (T) ketepatan pilihan kata, dan (U) kebakuan
struktur kalimat, (V) kebakuan bentuk huruf dan angka.
Perangkat pembelajaran selanjutnya yang divalidasi yaitu Lembar
Kerja Siswa (LKS). Berikut tabel 3.10 hasil validasi LKS.
Tabel 3.10 Hasil Validasi LKS
Validator Komponen Penilaian Total
skor
Rata-
rata
Kategori
A B C D E F G H
1 5 4 5 3 5 3 4 4 33 82,5 Sangat layak
2 5 4 4 5 5 4 5 5 37 92,5 Sangat layak
3 4 5 5 5 4 4 5 4 36 90 Sangat layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
4 5 5 5 5 4 5 4 4 37 92,5 Sangat layak
Jumlah 19 18 19 18 18 16 18 17 143 89,4 Sangat
layak
Tabel 3.10 menunjukkan hasil validasi lembar kerja siswa.
Komponen yang dinilai meliputi (A) kelengkapan unsur-unsur LKS,
(B) rumusan rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah untuk
dipahami siswa, (C) LKS membantu dalam memahami materi, (D)
urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut, (E) kegiatan
pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan
pembelajaran, (F) bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa, (G) penggunaan Bahasa Indonesia dan tata tulis
baku, dan (H) tampilan LKS menarik. Berdasarkan tabel 3.10, rata-rata
validasi LKS adalah 89,4. Hasil tersebut menunjukkan bahwa LKS
sangat layak untuk digunakan.
Materi ajar yang digunakan untuk penelitian juga divalidasi oleh
empat validator, yaitu dua dosen ahli Matematika dari Universitas
Widya Dharma dan dua guru kelas III SD Kanisius Murukan. Hasil
validasi materi ajar dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut.
Tabel 3.11 Hasil Validasi Materi Ajar
Validator Komponen Penilaian Total skor Rata-rata Kategori
A B C D
1 4 4 4 4 16 80 Layak
2 5 4 4 4 17 85 Sangat layak
3 4 5 5 4 18 90 Sangat layak
4 4 5 4 4 17 85 Sangat layak
Jumlah 17 18 17 16 68 85 Sangat layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berdasarkan tabel di 3.11 di atas, rata-rata hasil validasi adalah 85,
maka materi sangat layak untuk digunakan. Komponen penilaian
materi ajar meliputi (A) kesesuaian materi dengan indikator/tujuan
pembelajaran, (B) kesesuaian materi dengan karakteristik siswa, (C)
cakupan materi yang luas dan memadai, dan (D) materi tersusun runtut
dan sistematis.
Perangkat pembelajaran terakhir yang divalidasi adalah soal
evaluasi. Berikut hasil validasi dapat dilihat pada tabel 3.12.
Tabel 3.12 Hasil Validasi Soal Evaluasi
Validator Komponen Penilaian Skor
total
Rata-
rata
Kategori
A B C D E F
1 4 4 5 4 4 4 25 83,3 Sangat layak
2 4 4 5 4 4 4 25 83,3 Sangat layak
3 4 5 4 5 5 5 28 93,3 Sangat layak
4 5 4 5 5 4 4 27 90 Sangat layak
Jumlah 17 17 18 18 17 17 105 87,5 Sangat layak
Hasil validasi soal evaluasi pada tabel 3.12 menunjukkan bahwa
rata-rata 87,5. Dari hasil tersebut, maka soal evaluasi sangat layak untuk
digunakan. Komponen penilaian soal evaluasi meliputi (A) kesesuaian
dengan indikator, tujuan pembelajaran, SK, KD, (B) keluasan cakupan
soal, (C) soal dirumuskan dengan singkat dan jelas, (D) soal menggunakan
Bahasa Indonesia dan tata tulis baku, (E) menggunakan bahasa yang
sederhana dan familiar bagi siswa, dan (F) soal tidak mengandung
jawaban dan bukan berisi jebakan yang tidak ada jawabannya.
Selain perangkat pembelajaran, validitas isi juga digunakan untuk
memvalidasi lembar observasi dan lembar kuesioner. Validasi dilakukan
oleh dua dosen ahli di bidang Psikologi dari Universitas Widya Dharma.
Hasil validasi lembar observasi dapat dilihat pada tabel 3.13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 3.13 Hasil Validasi Lembar Observasi
Validator Komponen Penilaian Skor
total
Rata-
rata
Kategori
A B C D E
1 5 5 5 5 5 25 100 Sangat layak
2 4 4 3 3 4 18 72 Layak
Jumlah 9 9 8 8 9 43 86 Sangat layak
Hasil validasi lembar observasi pada tabel 3.13 diperoleh rata-rata
86. Oleh karena itu, lembar observasi sangat layak untuk digunakan dalam
penelitian ini. Komponen penilaian pada validasi lembar observasi ini
meliputi (A) kejelasan petunjuk pengisian lembar pengamatan
kemamapuan berpikir kritis siswa, (B) kesesuaian antara indikator berpikir
kritis siswa dengan pernyataan yang diamati, (C) penggunaan bahasa, (D)
ketepatan pemilihan kata dalam pernyataan lembar pengamatan, dan (E)
kesesuaian antara indikator kemampuan berpikir kritis dengan pendekatan
kontekstual.
Lembar kuesioner pada penelitian ini juga divalidasi oleh dua
dosen ahli Psikologi dari Universitas Widya Dharma. Hasil validasi
lembar kuesioner dapat dilihat pada tabel 3.14.
Tabel 3.14 Hasil Validasi Lembar Kuesioner
Validator Komponen penilaian Total
skor
Rata-
rata
Kategori
A B C D E F G H I J
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 100 Sangat
layak
2 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 34 68 Layak
Jumlah 9 9 9 7 8 9 8 8 8 9 84 84 Sangat
layak
Berdasarkan hasil validasi lembar kuesioner pada tabel 3.14 didapatkan
rata-rata 84. Maka lembar kuesioner sudah sangat layak untuk digunakan.
Komponen penilaian pada validasi lembar kuesioner meliputi (A)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kelengkapan unsur-unsur kuesioner, (B) kejelasan perintah pengisian
kuesioner, (C) kesesuaian antara indikator kemampuan berpikir kritis
dengan pertanyaan, (D) ketepatan pemilihan kata dalam kuesioner, (E)
terdapat pernyataan favorable dan unfavorable, (F) penggunaan Bahasa
Indonesia dan tata tulis baku, (G) pernyataan tidak bermakna ganda, (H)
pernyataan tidak membuat responden bingung, (I) pernyataan tidak terlalu
panjang, dan (J) urutan pernyataan dari umum ke khusus.
b. Validitas Empiris
Validitas empiris mengandung arti kata pengalaman. Sebuah
instrumen dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji
dengan pengalaman (dalam Amirono & Daryanto, 2016:191). Suatu
soal dikatakan valid apabila koefisien korelasi product moment atau r-
hitung lebih besar daripada r-product moment atau r-tabel dengan N
sejumlah sampel siswa yang diambil dan taraf signifikan 5% atau 0,05.
Uji validitas dilakukan dengan memberikan soal kepada kelas IV SD
Negeri 1 Randulanang yang berjumlah 25 siswa. Selanjutnya hasil
diujikan menggunakan korelasi product moment yang terdapat pada
aplikasi SPSS 23. Sesuai dengan jumlah sampel siswa yang diambil
sebanyak 25 siswa dengan taraf signifikan 5%, maka r-product moment
atau r-tabel adalah 0,369. Berikut adalah tabel perhitungan validasi
melalui SPSS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I
No.
soal
r-hitung r-tabel Keterangan Tindak lanjut No. soal setelah
divalidasi
1 0,822** 0,369 Valid Dipakai 1
2 0,822** 0,369 Valid Dipakai 2
3 0,794** 0,369 Valid Dibuang
4 0,694** 0,369 Valid Dipakai 3
5 0,817** 0,369 Valid Dipakai 4
6 0,450* 0,369 Valid Dibuang
7 0,179 0,369 Tidak valid Dibuang
8 0,035 0,369 Tidak valid Dibuang
9 0,660** 0,369 Valid Dipakai 5
10 0,712** 0,369 Valid Dipakai 6
11 0,474* 0,369 Valid Dipakai 7
12 0,385 0,369 Tidak valid Dibuang
13 0,495* 0,369 Valid Dipakai 8
14 0,474* 0,369 Valid Dipakai 9
15 0,567** 0,369 Valid Dipakai 10
16 0,699** 0,369 Valid Dipakai 11
17 0,072 0,369 Tidak valid Dibuang
18 0,392 0,369 Tidak valid Dibuang
19 0,450* 0,369 Valid Dipakai 12
20 0,447* 0,369 Valid Dipakai 13
21 0,822** 0,369 Valid Dipakai 14
22 0,661** 0,369 Valid Dipakai 15
23 0,660** 0,369 Valid Dipakai 16
24 0,641** 0,369 Valid Dipakai 17
25 0,661** 0,369 Valid Dipakai 18
26 0,362 0,369 Tidak valid Dibuang
27 0,447* 0,369 Valid Dipakai 19
28 0,225 0,369 Tidak valid Dibuang
29 0,820** 0,369 Valid Dipakai 20
30 0,721** 0,369 Valid Dibuang
Keterangan :
* : koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada taraf
signifikansi 1% (0,01)
** : koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada taraf
signifikansi 5% (0,05)
Berdasarkan tabel 3.15 dapat dilihat bahwa dari 30 soal yang
diujikan pada 25 siswa kelas IV SD Negeri 1 Randulanang, terdapat 7 soal
yang tidak valid. Ketujuh soal tersebuh tidak dipakai atau dibuang. Lalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
dari 23 soal yang valid, peneliti mengambil 20 soal yang akan digunakan
sebagai soal evaluasi siklus I. berikut tabel kisi-kisi soal evaluasisi siklus I.
Tabel 3.16 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Sesudah Divalidasi
Indikator Nomor soal
1. Menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang 1, 2
2. Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua angka secara
bersusun pendek
3, 4
3. Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
5, 6, 7, 8, 9, 10
4. Menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang 11
5. Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu
angka
12, 13, 14, 15
6. Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
16, 17, 18, 19,
20
Jumlah 20
Tabel 3.16 menunjukkan kisi-kisi soal evaluasi siklus I yang
digunakan peneliti untuk mengukur prestasi siswa kelas III SD Kanisius
Murukan. Peneliti mengambil 20 soal yang telah divalidasikan di SD
Negeri 1 Randulanang.
Peneliti juga mengujikan 30 soal evaluasi siklus II pada siswa yang
sama ketika mengujikan soal evaluasi I. Setelah diujikan, lalu hasilnya
dihitung menggunakan aplikasi SPSS 23 hingga diperoleh hasil seperti
pada tabel 3.17.
Tabel 3.17 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II
No. soal r-hitung r-tabel keterangan Tindak
lanjut
No. soal
setelah
divalidasi
1 0,457* 0,369 Valid Dipakai 1
2 0,111 0,369 Tidak valid Dibuang
3 0,103 0,369 Tidak valid Dibuang
4 0,639** 0,369 Valid Dipakai 2
5 0,669** 0,369 Valid Dipakai 3
6 0,539* 0,369 Valid Dipakai 4
7 0,510** 0,369 Valid Dipakai 5
8 0,542** 0,369 Valid Dipakai 6
9 0,394 0,369 Tidak valid Dibuang
10 0,589** 0,369 Valid Dipakai 7
11 0,716** 0,369 Valid Dipakai 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
12 0,073 0,369 Tidak valid Dibuang
13 0,420* 0,369 Valid Dibuang
14 0,473* 0,369 Valid Dipakai 9
15 0,442** 0,369 Valid Dipakai 10
16 0,743** 0,369 Valid Dipakai 11
17 0,685** 0,369 Valid Dipakai 12
18 0,639** 0,369 Valid Dipakai 13
19 0,518** 0,369 Valid Dipakai 14
20 0,743** 0,369 Valid Dipakai 15
21 0,425* 0,369 Valid Dibuang
22 0,306 0,369 Tidak valid Dibuang
23 0,234 0,369 Tidak valid Dibuang
24 0,743** 0,369 Valid Dipakai 16
25 0,669** 0,369 Valid Dipakai 17
26 0,539** 0,369 Valid Dibuang 18
27 0,621** 0,369 Valid Dipakai 19
28 0,542** 0,369 Valid Dipakai 20
29 0,101 0,369 Tidak valid Dibuang
30 0,549** 0,369 Valid Dibuang
Keterangan:
* : koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada taraf
signifikansi 1% (0,01)
** : koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada taraf
signifikansi 5% (0,05)
Berdasarkan tabel 3.17 dapat dilihat bahwa dari 30 soal yang
diujikan pada 25 siswa kelas IV SD Negeri 1 Randulanang, terdapat 7 soal
yang tidak valid. Lalu dari 23 soal yang valid, peneliti mengambil 20 soal
yang akan digunakan sebagai soal evaluasi. Berikut adalah tabel 3.18 kisi-
kisi soal evaluasi siklus II yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar
siswa sesudah divalidasi.
Tabel 3.18 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II
Indikator Nomor soal
1. Mengitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
secara bersusun pendek 1, 2, 3, 4, 5
2. Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari 6, 7, 8, 9, 10
3. Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan
bilangan dua angka secara berusun pendek 11, 12, 13, 14, 15
4. Memecahkan soal cerita pada pembagian yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 16, 17, 18, 19, 20
Jumlah 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2. Reliabilitas
Widoyoko (2013: 157) menyatakan bahwa kata reliabilitas dalam
bahasa Indonesia diambil dari kata reliability, sedangkan dalam bahasa
Inggris, berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Instrumen
tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap
atau ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Senada dengan
pendapat Widoyoko, menurut Masidjo (2010: 209) reliabilitas suatu tes
adalah taraf sampai suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil
pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan petelitian hasil.
Suatu tes dikatakan reliabel jika menunjukkan ketepatan dan ketelitian
hasil dalam suatu atau berbagai pengukuran. Dengan kata lain, skor-skor
dari berbagai pengukuran tidak menunjukkan perbedaan-perbedaan yang
berarti. Kriteria untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas
dapat ditentukan berdasarkan kualifikasi reliabilitas seperti pada tabel
3.19.
Tabel 3.19 Kualifikasi Reliabilitas
Koefisien korelasi Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-070 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif-0,20 Sangat rendah
Tabel 3.19 menunjukkan kualifikasi reliabilitas yang dapat
digunakan sebagai pedoman. Jika nilai koefisien antara 0,91-1,00 berarti
kualifikasi reliabilitas sangat tinggi. Jika nilai koefisien antara 0,71-0,90
maka kualifiasi reliabilitas tinggi. Lalu nilai koefisien antara 0,41-0,70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
maka kualifikasi reliabilitas cukup. Apabila nilai koefisien antara 0,21-
0,40 maka kualifikasi reliabilitas rendah, dan jika nilai koefisien negatif
sampai 0,200 maka kualifikasi reliabilitasnya sangat rendah.
Dari 23 soal evaluasi siklus I yang dinyatakan valid, kemudian
peneliti menghitung reliabilitas soal tersebut dengan menggunakan
aplikasi SPSS 23. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel
3.20
Tabel 3.20 Reliability Statistics Soal Evaluasi Siklus I
Cronbach's Alpha N of Items
.930 23
Tabel 3.20 menunjukkan bahwa reliabilitas soal evaluasi siklus I
yang valid yang berjumlah 23 soal adalah 0,930. Tingkat relibilitas soal
dapat diketahui dengan membandingkan antara hasil perhitungan
reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi reliabilitas. Hasil perhitungan
reliabilitas soal menunjukkan kualifikasi yang sangat tinggi, karena berada
dalam taraf koefisien korelasi antara 0,91-1,00.
Pada siklus II peneliti menghitung reliabilitas 23 soal yang valid
dengan menggunakan aplikasi SPSS 23. Hasil perhitungan reliabilitas
dapat dilihat pada tabel 3.21 berikut ini.
Tabel 3.21 Reliability Statistics Soal Evaluasi Siklus II
Cronbach's Alpha N of Items
.903 23
Tabel 3.21 menunjukkan bahwa reliabilitas soal siklus II yang
valid dengan jumlah soal 23 adalah 0,903. Hasil tersebut menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
taraf reliabilitas yang sangat tinggi. Hal itu dapat diketahui dengan
membandingkan hasil perhitungan reliabilitas dengan taraf kualifikasi.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses mengolah data dan menginterpretasikan
data dengan tujuan untuk menjadikan berbagai informasi sesuai dengan
fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan
penelitian. Pada penelitian ini, ada dua data yang akan dianalisis yaitu data
mengenai hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Teknik analisis
data dilakukan dengan menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif diperoleh dari data hasil pengamatan kemampuan berpikir kritis
siswa. Data kuantitatif diperoleh dari data hasil tes soal evaluasi disetiap akhir
siklus.
1. Analisis data hasil belajar siswa
Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh dari hasil nilai soal
evaluasi. Analisis hasil belajar dapat dilakukan dengan cara
membandingkan kondisi awal dengan hasil pengerjaan soal evaluasi setiap
akhir siklus. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan
langkah sebagai berikut:
a. Menghitung nilai hasil belajar setiap siswa dengan menggunakan
rumus:
1) Penilaian evaluasi siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2) Penilaian evaluasi siklus II
b. Menghitung rata-rata hasil belajar siswa secara keseluruhan dengan
menggunakan rumus:
c. Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM dengan
menggunakan rumus:
d. Membandingkan tingkat hasil belajar siswa kedua siklus dengan
kondisi awal untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar atau
tidak.
2. Analisis data kemampuan berpikir kritis siswa
Data mengenai kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh melalui nilai
rata-rata data pengamatan dan kuesioner. Analisis kemampuan berpikir
kritis siswa dapat dilakukan dengan cara membandingkan kondisi dari
kedua siklus. Peningkatan kemampuan berpikir kritis dapat dihitung
dengan langkah-langkah berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
a. Pengamatan
4) Melakukan perhitungan kemampuan berpikir kritis setiap siswa
menggunakan rumus:
2) Melakukan perhitungan rata-rata kemampuan berpikir kritis secara
keseluruhan dengan menggunakan rumus:
3) Membandingkan tingkat kemampuan berpikir kritis siswa pada
setiap siklus untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan
berpikir kritis atau tidak.
b. Kuesioner
1) Melakukan perhitungan kemampuan berpikir kritis setiap siswa
menggunakan rumus:
2) Melakukan perhitungan rata-rata kemampuan berpikir kritis secara
keseluruhan dengan menggunakan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
3) Membandingkan tingkat kemampuan berpikir kritis siswa pada
setiap siklus untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan
berpikir kritis atau tidak.
Setelah menganalisis data dari hasil pengamatan dan kuesioner, maka
langkah selanjuttnya untuk menghitung hasil akhir dari kemampuan
berpikir kritis siswa yaitu dengan cara seperti berikut:
I. Indikator Keberhasilan
Pada penelitian ini, variabel yang akan ditingkatkan oleh peneliti adalah
hasil belajar dan kemampuan kemampuan berpikir kritis. Indikator
keberhasilan dari penelitian ini dapat dilihat dari ketercapaian target setiap
indikator yang telah ditentukan. Indikator keberhasilan pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 3.22
Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan
Variabel penelitian Indikator Kondisi Awal Target
Hasil belajar siswa Nilai rata-rata hasil belajar
siswa
69
80
Persentase jumlah siswa yang
telah mencapai KKM
46%
85%
Kemampuan berpikir
kritis siswa
Nilai rata-rata kemampuan
berpikir siswa
67
85
Berdasarkan tabel 3.22, dapat diketahui bahwa target akhir siklus untuk
hasil belajar siswa adalah 80 dari kondisi awal 69. Kemudian persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 85% dari kondisi awal 46%,
sedangkan target akhir siklus untuk kemampuan berpikir kritis siswa adalah
85 dari kondisi awal yaitu 67.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini, peneliti membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan.
kegiatan pra penelitian, deskripsi pelaksanaan setiap siklus, hasil penelitian, dan
pembahasan penelitian.
A. Kegiatan Pra Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melaksanakan wawancara kepada
guru kelas III B SD Kanisius Murukan dan melaksanakan pengamatan di kelas
III B. Wawancara dan pengamatan tersebut bertujuan untuk mengumpulkan
informasi mengenai masalah yang terjadi ketika pembelajaran matematika.
Setelah melaksanakan wawancara dan pengamatan, peneliti menemukan
permasalahan yang terjadi pada siswa saat pembelajaran matematika
berlangsung. Permasalahan tersebut yaitu kurangnya kemampuan berpikir
kritis siswa dan hasil belajar pada materi perkalian dan pembagian.
Permasalahan pada hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai materi perkalian
dan pembagian. Permasalahan pada hasil belajar siswa kelas III B SD
Kanisius Murukan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Siswa
Data kondisi awal hasil belajar siswa kelas III B diperoleh dari nilai
matematika materi perkalian dan pembagian pada semester satu tahun
ajaran 2015/2016 dan tahun ajaran 2016/2017, yang disajikan pada
tabel 4.1 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa
Tahun ajaran KKM Rata-rata Ketuntasan Jumlah
siswa Ya Tidak
2015/2016 70 69 10 siswa
(43%)
13 siswa
(57%)
23 siswa
2016/2017 70 69 18 siswa
(48%)
19 siswa
(52%)
37 siswa
Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa kondisi awal nilai
matematika materi perkalian dan pembagian adalah 69. Perhitungan
kondisi awal nilai matematika materi perkalian dan pembagian diperoleh
dari jumlah rata-rata siswa pada nilai semester satu tahun ajaran
2015/2016 dan 2016/2017, kemudian jumlah dari kedua rata-rata tersebut
dibagi dua.
2. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Data kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh hasil
pengamatan yang dilaksanakan pada hari 15 Mei 2017. Dalam
pengumpulan data tersebut peneliti menggunakan lembar pengamatan
yang berfungsi sebagai pedoman ketika melakukan pengamatan dan
lembar kuesioner yang diisi oleh siswa kelas III B SD Kanisius Murukan
dengan jumlah siswa sebanyak 30. Tujuan dari pengisian lembar kuesioner
untuk memperkuat kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa selain
menggunakan data hasil pengamatan. Data kondisi awal kemampuan
berpikir kritis siswa tersaji pada tabel 4.2 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.2 Data Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
No. Nama Data
Pengamatan
Data Kuesioner Rata-
rata
Kriteria
1 SISWA A 57 64 61 Cukup
2 SISWA B 57 56 57 Cukup
3 SISWA C 52 51 52 Cukup
4 SISWA D 33 58 46 Cukup
5 SISWA E 81 78 80 Baik
6 SISWA F 62 70 66 Baik
7 SISWA G 48 66 57 Cukup
8 SISWA H 67 81 74 Baik
9 SISWA I 38 75 57 Cukup
10 SISWA J 67 83 75 Baik
11 SISWA K 52 79 66 Baik
12 SISWA L 52 86 69 Baik
13 SISWA M 62 83 73 Baik
14 SISWA N 38 71 55 Cukup
15 SISWA O 71 89 80 Baik
16 SISWA P 33 70 52 Cukup
17 SISWA Q 81 83 82 Sangat baik
18 SISWA R 57 86 72 Baik
19 SISWA S 38 89 64 Baik
20 SISWA T 81 89 85 Sangat baik
21 SISWA U 67 88 78 Baik
22 SISWA V 52 79 66 Baik
23 SISWA W 76 90 83 Sangat baik
24 SISWA X 33 86 60 Cukup
25 SISWA Y 62 83 73 Baik
26 SISWA Z 57 90 74 Baik
27 SISWA AA 71 88 80 Baik
28 SISWA AB 38 83 61 Cukup
29 SISWA AC 38 89 64 Baik
30 SISWA AD 33 89 61 Cukup
Total 1654 2372 2013 Baik
Rata-rata 55 79 67
Dengan melihat tabel 4.2, dapat diketahui bahwa rata-rata kemampuan
berpikir kritis siswa berdasarkan hasil pengamatan dan kuesioner adalah
67 dengan kriteria baik. Perhitungan rata-rata kondisi awal kemampuan
berpikir kritis siswa diperoleh dari skor data pengamatan ditambah skor
data kuesioner, kemudian jumlah skor yang diperoleh dibagi dua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
B. Deskripsi Pelaksanaan Setiap Siklus
1. Pelaksanaan Siklus I
Deskripsi penelitian siklus I dalam penelitian ini meliputi perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut
pemaparan yang dilaksanakan oleh peneliti.
a. Perencanaan tindakan
Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas untuk
mengetahui permasalahan yang ada di kelas III B SD Kanisius
Murukan khususnya dalam pembelajaran Matematika. Selain
melakukan wawancara, peneliti juga melakukan observasi di kelas.
Berdasarkan hasil observasi wawancara dan observasi yang dilakukan
oleh peneliti menunjukkan adanya permasalahan dalam proses
pembelajaran. Permasalahan yang muncul yaitu rendahnya
kemampuan berpikir kritis siswa, sehingga menyebabkan rendanya
hasil belajar siswa. Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan
perangkat pembelajaran dan perangkat penelitian. Perangkat
pembelajaran meliputi silabus, RPP, materi ajar, LKS, dan soal
evaluasi siklus I. Perangkat penelitian meliputi lembar observasi dan
lembar kuesioner.
Pelaksanaan pembelajaran direncanakan selama dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama dengan alokasi waktu dua jam
pelajaran (2x35 menit). Pertemuan kedua dengan alokasi waktu dua
jam pelajaran (2x35 menit).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama dua kali pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Agustus
2017 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2x35 menit). Materi
ajar yang disampaikan yaitu tentang perkalian sebagai konsep
penjumlahan berulang, perkalian yang hasilnya bilangan dua angka
dengan cara bersusun pendek, dan memecahkan soal cerita pada
perkalian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dibagi
menjadi 8 kelompok belajar untuk mengerjakan LKS.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 24
Agustus 2017. Alokasi pada pertemuan dua masih sama dengan
pertemuan pertama yaitu dua jam pelajaran (2x35menit). Materi ajar
pada pertemuan dua adalah pembagian sebagai konsep pengurangan
berulang, pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua angka
dengan cara bersusun pendek, dan memecahkan soal cerita pada
pembagian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dibagi
menjadi 8 kelompok untuk mengerjakan LKS, Sedangkan soal
evaluasi dikerjakan secara mandiri.
Peneliti bertindak sebagai penyampai materi di kelas selama
penelitian berlangsung. Hal tersebut telah dirundingkan dengan wali
kelas III B sebelum penelitian dilaksanakan. Wali kelas III B juga
merekomendasikan agar peneliti yang menyampaikan materi, karena
peneliti lebih memahami skenario atau langkah-langkah dalam
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan untuk mengetahui kualitas proses
pembelajaran. Kualitas proses tersebut adalah hasil belajar siswa dan
kemampuan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran.
Pengamatan hasil belajar siswa dibantu dengan soal evaluasi.
Sedangkan pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa dibantu
dengan lembar obsevasi.
d. Refleksi
Refleksi dilaksanakan untuk melihat kembali kekurangan yang
terjadi pada pertemuan pertama dan kedua. Selain itu, refleksi juga
digunakan untuk melihat ketercapaian indikator hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis siswa.
Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama yaitu pada tanggal
22 Agustus 2017. Pada pertemuan ini secara keseluruhan sudah
berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana. Hal yang perlu
diperbaiki yaitu dalam pembentukan kelompok, karena masih ada
beberapa siswa yang belum bisa menerima teman kelompoknya. Hal
tersebut mengakibatkan siswa menjadi kurang kompak dalam
mengerjakan soal pada LKS. Ada beberapa siswa yang masih malas
untuk ikut mengerjakan. Ada juga siswa yang menggunakan media
pembelajaran (kacang tanah) untuk bermain, yaitu dilemparkan kepada
teman yang lainnya, sehingga suasana kelas menjadi sedikit ramai.
Pada pertemuan kedua, yaitu tanggal 24 Agustus proses
pembelajaran sudah semakin membaik. Hampir seluruh siswa sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dapat saling menerima anggota kelompoknya, sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih tenang jika dibandingkan dengan
pertemuan yang pertama.
2. Pelaksanaan Siklus II
Deskripsi penelitian siklus II dalam penelitian ini meliputi
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Berikut adalah pemaparan yang dilaksanakan oleh peneliti.
a. Perencanaan tindakan
Pada siklus II di tahap perencanaan, peneliti menyiapkan
perangkat penelitian, perangkat pembelajaran. Perangkat penelitian
berupa lembar pengamatan dan lembar kuesioner kemampuan
berpikir kritis siswa. Adapun perangkat pembelajaran terdiri atas
silabus, RPP, materi ajar, LKS, dan soal evaluasi siklus II.
Peneliti akan melaksanakan siklus II sebanyak dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama yaitu pada hari Selasa tanggal 29
Agustus 2017 dan pertemuan kedua pada hari Kamis, tanggal 31
Agustus 2017. Alokasi waktu pada setiap pertemuan yaitu dua jam
pelajaran (2x35 menit).
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan sebanyak dua
kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan selama dua jam
pelajaran (2x35 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Selasa, 29 Agustus 2017. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini
adalah menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
secara bersusun pendek dan memecahkan soal cerita pada perkalian
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dibagi menjadi
8 kelompok belajar untuk mengerjakan LKS.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Agustus
2017. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah menghitung
pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua angka secara
bersusun pendek dan memecahkan soal cerita pada pembagian yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dibagi menjadi 8
kelompok untuk mengerjakan LKS, sedangkan soal evaluasi
dikerjakan secara mandiri.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan untuk mengetahui kualitas proses
pembelajaran. Kualitas proses tersebut adalah hasil belajar siswa
dan kemampuan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran.
Pengamatan hasil belajar siswa dibantu dengan soal evaluasi,
sedangkan pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa dibantu
dengan lembar observasi.
d. Refleksi
Refleksi dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan
permasalahan yang terjadi pada setiap pertemuan. Dengan begitu
peneliti akan dapat melihat ketercapaian indikator kemampuan
berpikir kritis siswa dan hasil belajar siswa pada askhir siklus II.
Pelaksanaan pembelajaran pertama pada siklus II yang telah
dilaksanakan pada hari 29 Agustus 2017, secara keseluruhan sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
baik dan sesuai dengan rencana. Pada pertemuan ini siswa belajar
untuk menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka,
jadi peneliti akan melihat peningkatan kemampuan menghitung
dari siklus I. Materi pada pertemuan pertama ini sudah dapat
disampaikan secara keseluruhan.
Pelaksanaan pembelajaran kedua pada siklus II juga berjalan
dengan baik dan sesuai dengan rencana. Siswa mempelajari materi
pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua angka. Jadi
peneliti dapat melihat peningkatan kemampuan menghitung dari
siklus I.
C. Hasil Penelitian
Cakupan hasil penelitian ini meliputi kemampuan berpikir kritis dan hasil
belajar siswa dari siklus I dan siklus II. Hasil penelitian pada siklus I dan
siklus II mengenai hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa
dapat dilihat di bawah ini:
1. Hasil Penelitian Siklus I
a. Hasil Belajar Siswa
Dari data hasil belajar siswa pada siklus I didapat dari hasil
penilaian evaluasi pada siklus I. Nilai hasil belajar siswa siklus I tersaji
pada tabel 4.3 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1 SISWA A 70 70 Tuntas
2 SISWA B 70 70 Tuntas
3 SISWA C 70 65 Tidak Tuntas
4 SISWA D 70 65 Tidak Tuntas
5 SISWA E 70 90 Tuntas
6 SISWA F 70 90 Tuntas
7 SISWA G 70 65 Tidak Tuntas
8 SISWA H 70 70 Tuntas
9 SISWA I 70 60 Tidak Tuntas
10 SISWA J 70 75 Tuntas
11 SISWA K 70 65 Tidak Tuntas
12 SISWA L 70 60 Tidak Tuntas
13 SISWA M 70 70 Tuntas
14 SISWA N 70 60 Tidak Tuntas
15 SISWA O 70 80 Tuntas
16 SISWA P 70 70 Tuntas
17 SISWA Q 70 75 Tuntas
18 SISWA R 70 75 Tuntas
19 SISWA S 70 70 Tuntas
20 SISWA T 70 75 Tuntas
21 SISWA U 70 75 Tuntas
22 SISWA V 70 65 Tidak Tuntas
23 SISWA W 70 80 Tuntas
24 SISWA X 70 60 Tidak Tuntas
25 SISWA Y 70 70 Tuntas
26 SISWA Z 70 60 Tidak Tuntas
27 SISWA AA 70 75 Tuntas
28 SISWA AB 70 70 Tuntas
29 SISWA AC 70 65 Tidak Tuntas
30 SISWA AD 70 60 Tidak Tuntas
Total 2100
Rata-rata 70
Persentase Siswa Tuntas 60%
Persentase Siswa Tidak
Tuntas
40%
Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai hasil belajar
siswa pada siklus I adalah 70. Selain itu diketahui pula jumlah siswa
yang lulus dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak
60%. Peneliti menargetkan rata-rata nilai hasil belajar siswa sebesar
80, sehingga peneliti belum mencapai target akhir siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
b. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Data kemampuan berpikir kritis siswa siklus I diperoleh dari hasil
pengamatan dan kuesioner ketika pelaksanaan siklus I. Data
kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4 Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus I
No. Nama Data
Pengamatan
Data
Kuesioner
Rata-
rata
Kriteria
1 SISWA A 67 69 68 Baik
2 SISWA B 76 70 73 Baik
3 SISWA C 67 60 64 Baik
4 SISWA D 62 68 65 Baik
5 SISWA E 86 88 87 SangatBaik
6 SISWA F 76 83 80 Baik
7 SISWA G 67 78 73 Baik
8 SISWA H 81 86 84 Sangat Baik
9 SISWA I 57 85 71 Baik
10 SISWA J 81 90 86 Sangat Baik
11 SISWA K 67 91 79 Baik
12 SISWA L 62 93 78 Baik
13 SISWA M 76 90 83 Sangat Baik
14 SISWA N 57 88 78 Baik
15 SISWA O 76 94 85 Sangat Baik
16 SISWA P 52 83 68 Baik
17 SISWA Q 86 94 90 Sangat baik
18 SISWA R 67 93 80 Baik
19 SISWA S 57 94 76 Baik
20 SISWA T 81 94 88 Sangat baik
21 SISWA U 76 93 85 SangatBaik
22 SISWA V 62 91 77 Baik
23 SISWA W 81 90 86 Sangat baik
24 SISWA X 57 94 76 Baik
25 SISWA Y 62 94 78 Baik
26 SISWA Z 67 95 81 Baik
27 SISWA AA 86 94 90 Sangat Baik
28 SISWA AB 52 90 71 Baik
29 SISWA AC 57 89 73 Baik
30 SISWA AD 62 93 78 Baik
Total 1977 2614 2296 Baik
Rata-rata 66 87 77
Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa rata-rata kemampuan
berpikir kritis siswa adalah 77 dengan kriteria baik. Perhitungan rata-
rata kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari skor
data pengamatan ditambah skor data kuesioner, kemudian dibagi dua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Pencapaian dari pelaksanaan siklus I dinyatakan belum berhasil, sebab
belum mencapai target akhir siklus. Target akhir siklus adalah 85.
2. Hasil Penelitian Siklus II
a. Hasil Belajar Siswa
Dari data hasil belajar siswa pada siklus I didapat dari hasil
penilaian evaluasi pada siklus I. Nilai hasil belajar siswa siklus I tersaji
pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1 SISWA A 70 85 Tuntas
2 SISWA B 70 85 Tuntas
3 SISWA C 70 80 Tuntas
4 SISWA D 70 75 Tuntas
5 SISWA E 70 100 Tuntas
6 SISWA F 70 95 Tuntas
7 SISWA G 70 80 Tuntas
8 SISWA H 70 85 Tuntas
9 SISWA I 70 75 Tuntas
10 SISWA J 70 70 Tuntas
11 SISWA K 70 85 Tuntas
12 SISWA L 70 75 Tuntas
13 SISWA M 70 80 Tuntas
14 SISWA N 70 75 Tuntas
15 SISWA O 70 90 Tuntas
16 SISWA P 70 80 Tuntas
17 SISWA Q 70 90 Tuntas
18 SISWA R 70 80 Tuntas
19 SISWA S 70 80 Tuntas
20 SISWA T 70 90 Tuntas
21 SISWA U 70 85 Tuntas
22 SISWA V 70 80 Tuntas
23 SISWA W 70 90 Tuntas
24 SISWA X 70 70 Tuntas
25 SISWA Y 70 80 Tuntas
26 SISWA Z 70 75 Tuntas
27 SISWA AA 70 95 Tuntas
28 SISWA AB 70 80 Tuntas
29 SISWA AC 70 75 Tuntas
30 SISWA AD 70 80 Tuntas
Total 2465
Rata-rata 82
Persentase Siswa Tuntas 100%
Persentase Siswa Tidak
Tuntas
0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai hasil belajar
siswa pada siklus II adalah 82. Jumlah siswa yang tuntas KKM adalah
100%. Peneliti menargetkan rata-rata nilai hasil belajar siswa sebesar
80, sehingga peneliti telah mencapai target akhir siklus.
b. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Data kemampuan berpikir kritis siswa siklus II diperoleh dari hasil
pengamatan dan kuesioner ketika pelaksanaan siklus II. Data
kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6 Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus II
No. Nama Data
Pengamatan
Data
Kuesioner
Rata-
rata
Kriteria
1 SISWA A 76 79 78 Baik
2 SISWA B 86 80 83 Baik
3 SISWA C 86 74 80 Baik
4 SISWA D 76 80 78 Baik
5 SISWA E 100 96 98 Sangat Baik
6 SISWA F 81 93 87 Sangat Baik
7 SISWA G 86 93 90 Sangat Baik
8 SISWA H 100 90 95 Sangat Baik
9 SISWA I 81 95 88 Sangat Baik
10 SISWA J 95 94 95 Sangat Baik
11 SISWA K 86 93 90 Sangat Baik
12 SISWA L 86 93 90 Sangat Baik
13 SISWA M 90 93 92 Sangat Baik
14 SISWA N 76 96 86 Sangat Baik
15 SISWA O 90 96 93 Sangat Baik
16 SISWA P 76 93 85 Sangat Baik
17 SISWA Q 95 95 95 Sangat baik
18 SISWA R 90 93 92 Sangat Baik
19 SISWA S 76 95 86 Sangat Baik
20 SISWA T 95 96 96 Sangat baik
21 SISWA U 86 96 91 SangatBaik
22 SISWA V 81 93 87 Sangat Baik
23 SISWA W 95 94 95 Sangat baik
24 SISWA X 71 95 83 Sangat Baik
25 SISWA Y 81 95 88 Sangat Baik
26 SISWA Z 90 95 93 Sangat Baik
27 SISWA AA 95 96 96 Sangat Baik
28 SISWA AB 76 94 85 Sangat Baik
29 SISWA AC 81 94 88 Sangat Baik
30 SISWA AD 86 93 90 Sangat Baik
Total 2526 2762 2644 Sangat
Baik
Rata-rata 86 92 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa rata-rata kemampuan berpikir
kritis siswa adalah 89 dengan kriteria sangat baik. Perhitungan rata-
rata kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari skor data
pengamatan ditambah dengan data kuesioner, kemudian dibagi dua.
Pencapaian dari pelaksanaan siklus II dinyatakan telah mencapai target
akhir siklus. Target akhir siklus yaitu sebesar 85.
D. Pembahasan Penelitian
Peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan
untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada
mata pelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas
III B SD Kanisius Murukan. Penerapan pendekatan kontekstual menerapkan
tujuh komponen pada pendekatan kontekstual, yaitu: konstruktivisme, inkuiri,
bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian yang
sebenarnya. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menerapkan dua siklus
dengan mengacu pada model Kemmis dan McTaggart yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pembahasan mengenai
objek penelitian yang berupa hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir
kritis siswa dipaparkan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa diukur berdasarkan data yang
didapatkan kondisi awal, evaluasi siklus I, dan evaluasi siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Perbandingan hasil belajar siswa dari kondisi awal, evaluasi siklus I dan
evaluasi siklus II tersaji pada tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus
No Nama KKM Kondisi
Awal
Evaluasi Siklus
I
Evaluasi Siklus
II
1 SISWA A 70 69 70 85
2 SISWA B 70 69 70 85
3 SISWA C 70 69 65 80
4 SISWA D 70 69 65 75
5 SISWA E 70 69 90 100
6 SISWA F 70 69 90 95
7 SISWA G 70 69 65 80
8 SISWA H 70 69 70 85
9 SISWA I 70 69 60 75
10 SISWA J 70 69 75 70
11 SISWA K 70 69 65 85
12 SISWA L 70 69 60 75
13 SISWA M 70 69 70 80
14 SISWA N 70 69 60 75
15 SISWA O 70 69 80 90
16 SISWA P 70 69 70 80
17 SISWA Q 70 69 75 90
18 SISWA R 70 69 75 80
19 SISWA S 70 69 70 80
20 SISWA T 70 69 75 90
21 SISWA U 70 69 75 85
22 SISWA V 70 69 65 80
23 SISWA W 70 69 80 90
24 SISWA X 70 69 60 70
25 SISWA Y 70 69 70 80
26 SISWA Z 70 69 60 75
27 SISWA AA 70 69 75 95
28 SISWA AB 70 69 70 80
29 SISWA AC 70 69 65 75
30 SISWA AD 70 69 60 80
Total 2070 2100 2465
Rata-rata 69 70 82
Persentase Siswa Tuntas 60% 100%
Persentase Siswa Tidak Tuntas 40% 0%
Berdasarkan tabel 4.7, terlihat bahwa hasil belajar siswa
mengalami peningkatan pada setiap siklus. Data kondisi awal sebelum
peneliti melaksanakan penelitian, rata-rata hasil belajar siswa kelas III B
adalah 69. Selama pelaksanaan siklus I dengan menerapkan pendekatan
kontekstual menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
dibandingkan dengan kondisi awal. Diketahui bahwa rata-rata hasil belajar
siswa pada siklus I adalah 70. Setelah pelaksanaan siklus I, dapat dilihat
bahwa hasil dari evaluasi siklus I belum mencapai target peneliti. Oleh
karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus
II.
Setelah peneliti melaksanakan siklus II, hasil yang diperoleh
selama pelaksanaan siklus II dengan menerapkan pendekatan kontekstual
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Rata-rata hasil
belajar pada siklus II adalah 82. Berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa
pada siklus II yaitu sebesar 82, maka menunjukkan bahwa evaluasi siklus
II telah mencapai target akhir yang ditetapkan oleh peneliti yaitu 80.
Dengan demikian, peneliti tidak melanjutkan penelitian ke siklus
berikutnya.
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan gambar 4.1, dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Pada kondisi awal diperoleh hasil 69, pada siklus I diperoleh hasil 70 dan
pada siklus II diperoleh hasil 82.
2. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa diukur berdasarkan
data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan kuesioner pada kondisi
awal, siklus I, dan siklus II. Perbandingan kemampuan berpikir kritis
siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II tersaji pada tabel 4.8
Tabel 4.8 Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Setiap Siklus
No Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1 SISWA A 61 68 78
2 SISWA B 57 73 83
3 SISWA C 52 64 80
4 SISWA D 46 65 78
5 SISWA E 80 87 98
6 SISWA F 66 80 87
7 SISWA G 57 73 90
8 SISWA H 74 84 95
9 SISWA I 57 71 88
10 SISWA J 75 86 95
11 SISWA K 66 79 90
12 SISWA L 69 78 90
13 SISWA M 73 83 92
14 SISWA N 55 78 86
15 SISWA O 80 85 93
16 SISWA P 52 68 85
17 SISWA Q 82 90 95
18 SISWA R 72 80 92
19 SISWA S 64 76 86
20 SISWA T 85 88 96
21 SISWA U 78 85 91
22 SISWA V 66 77 87
23 SISWA W 83 86 95
24 SISWA X 60 76 83
25 SISWA Y 73 78 88
26 SISWA Z 74 81 93
27 SISWA AA 80 90 96
28 SISWA AB 61 71 85
29 SISWA AC 64 73 88
30 SISWA AD 61 78 90
Total 2013 2296 2644
Rata-rata 67 77 89
Kriteria Baik Baik Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Berdasarkan tabel 4.8, terlihat bahwa kemampuan berpikir kritis
siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Data kondisi awal
sebelum peneliti melaksanakan penelitian, rata-rata kemampuan berpikir
kritis siswa adalah 67 dengan kriteria baik. Selama pelaksanaan siklus I
dengan menerapkan pendekatan kontekstual menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan
kondisi awal. Rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa meningkat
menjadi 77. Dikarenakan pada siklus I belum mencapai target akhir yaitu
85, maka peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus
II. Setelah siklus II dilaksanakan, rata-rata kemampuan berpikir kritis
siswa meningkat menjadi 89. Dengan demikian peneliti merasa bahwa
penelitian tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Berdasarkan gambar 4.2, dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dari kondisi awal, siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
dan siklus II. Pada kondisi awal diperoleh hasil sebesar 67, siklus I
diperoleh hail 77, dan siklus II 89.
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Penelitian
Peubah Indikator Kondisi
Awal
Target
Akhir
Siklus
Capaian
Siklus I
Capaian
Siklus II
Hasil
Belajar
Siswa
Nilai rata-rata
hasil belajar
siswa
69
80
70
82
Persentase
jumlah siswa
yang mencapai
KKM
46%
85%
60%
100%
Kemampuan
Berpikir
Kritis
Nilai rata-rata
kemampuan
berpikir kritis
siswa
67
85
77
89
Berdasarkan tabel 4.9, dapat diketahui bahwa dua peubah yang
menjadi objek penelitian terjadi peningkatan pada setiap siklus. Untuk
kondisi awal hasil belajar diperoleh data nilai rata-rata 69 dengan
persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 46%. Pada siklus I, hasil
belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 70 dan
persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 60%. Pada siklus II, hasil
belajar siswa juga mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 82 dan
persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 100%.
Sementara itu, kemampuan berpikir kritis siswa juga mengalami
peningkatan seperti pada hasil belajar siswa. Rata-rata kemampuan berpikir
kritis siswa pada kondisi awal memperoleh hasil sebesar 67. Pada siklus I,
kemampuan berpikir kritis siswa meningkat menjadi 77 dan pada siklus II
meningkat menjadi 89. Setiap indikator pada kemampuan berpikir kritis
mengalami peningkatan dalam setiap siklus. Indikator (1) mampu bertanya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
pada kondisi awal memiliki nilai sebesar 61, kemudian mengalami
peningkatan pada siklus I menjadi 67 dan meningkat kembali pada siklus II
menjadi 76. Indikator (2) mampu menjawab pertanyaan, pada kondisi awal
memiliki nilai sebesar 76, kemudian mengalami peningkatan pada siklus I
menjadi 88 dan meningkat kembali pada siklus II menjadi 92. Indikator (3)
menganalisis argumen, pada kondisi awal memiliki nilai sebesar 66, kemudian
mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 73 dan meningkat kembali pada
siklus II menjadi 86. Indikator (4) mengidentifikasi masalah, pada kondisi
awal memiliki nilai sebesar 75, kemudian meningkat pada siklus I menjadi 92
dan meningkat kembali pada siklus II menjadi 99. Indikator (5) mencari cara
untuk memecahkan masalah, pada kondisi awal memiliki nilai sebesar 68,
kemudian mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 78 dan meningkat
kembali pada siklus II menjadi 84. Indikator (6) mengumpulkan data sesuai
dengan kebutuhan, pada awal memiliki nilai sebesar 58, kemudian mengalami
peningkatan pada siklus I menjadi 73 dan meningkat kembali pada siklus II
menjadi 82. Kemudian indikator terakhir yaitu indikator (7) membuat
keputusan atau kesimpulan, pada kondisi awal memiliki nilai sebesar 70,
kemudian mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 81 dan meningkat
kembali pada siklus II menjadi 88.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian telah berhasil
karena hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa yang menjadi
objek penelitian dengan menerapkan pendekatan kontekstual telah
menunjukkan adanya peningkatan dan target akhir siklus telah tercapai.
Pendekatan kontekstual pada penelitian ini menerapkan tujuh komponen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
komponen yang pertama yaitu 1) kontruktivisme, komponen ini merupakan
proses siswa dalam menyusun pengetahuan baru melalui pengalaman
langsung yang dimiliki siswa. Komponen ini dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa karena pada kemampuan berpikir kritis, siswa dituntut
untuk dapat memahami masalah dan mencari cara untuk memecahkan
masalah agar mendapatkan pengetahuan yang baru. Oleh karena itu komponen
kontruktivisme ini juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Komponen
yang kedua yaitu 2) inkuiri, komponen ini hampir sama dengan komponen
yang pertama yaitu merupakan proses siswa untuk memahami sesuatu melalui
kegiatan pencarian, pengamatan, dan penemuan. Komponen ini dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa karena komponen ini
mendukung siswa untuk dapat memahami masalah dan mencari cara untuk
memecahkan masalah agar mendapatkan pengetahuan yang baru. Oleh karena
itu komponen kontruktivisme ini juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Komponen yang ketiga yaitu 3) bertanya, komponen ini merupakan proses
dimana siswa diharapkan dapat mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan dari guru. Komponen ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa karena salah satu indikator dari kemampuan
berpikir kritis siswa yaitu mampu bertanya dan menjawab pertanyaan. Oleh
karena itu komponen ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan
hasil belajar siswa. Komponen yang keempat yaitu 4) masyarakat belajar,
pada komponen ini siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok belajar
dengan tujuan agar siswa dapat saling bertukar pendapat dan pengalaman
untuk membentuk suatu pengetahuan yang baru. Oleh karena itu, komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil
belajar siswa. Komponen yang kelima yaitu 5) pemodelan, pada komponen ini
peran guru adalah sebagai model dalam kegiatan belajar. Contoh dari
komponen ini yaitu guru memperagakan media pembelajaran di kelas,
sehingga diharapkan siswa dapat melihat, mengamati, meniru, dan
memperagakan untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Oleh karena itu,
komponen ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan
hasil belajar siswa karena melibatkan kemampuan siswa untuk melihat,
mengamati, meniru, dan memperagakan. Komponen yang keenam yaitu 6)
refleksi, pada komponen ini siswa dan guru mengurutkan kembali pengalaman
belajar yang telah dilaksanakan guna untuk memperkuat pengetahuan yang
telah dimiliki siswa. Oleh karena itu, komponen ini dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa karena siswa mengingat
kembali apa yang telah dipelajari sebelumnya. Komponen yang terakhir yaitu
7) penilaian yang sebenarnya, pada komponen ini peran guru adalah
mengukur pengetahuan dan mengumpulkan informasi perkembangan belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
BAB V
PENUTUP
Pada bab V ini, peneliti membahas tentang kesimpulan, keterbatasan
penelitian, dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan
pada siswa kelas III B SD Kanisius Murukan, Wedi, Klaten, peneliti
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis
siswa pada mata pelajaran matematika materi perkalian dan pembagian
melalui pendekatan kontekstual dapat dilaksanakan dengan menerapkan
tujuh komponen pendekatan kontekstual, yaitu konstruktivisme, bertanya,
menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, penilaian yang sebenarnya,
dan refleksi.
2. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas III B SD Kanisius Murukan. Peningkatan hasil belajar siswa dapat
ditunjukkan melalui peningkatan hasil belajar pada setiap siklus. Kondisi
awal hasil belajar diperoleh data nilai rata-rata 69 dengan persentase siswa
yang mencapai KKM sebesar 46%. Pada siklus I, hasil belajar siswa
mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 70 dan persentase siswa
yang mencapai KKM sebesar 60%. Pada siklus II, hasil belajar siswa juga
mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 82 dan persentase siswa
yang mencapai KKM sebesar 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3. Pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa kelas III B SD Kanisius Murukan. Peningkatan kemampuan berpikir
kritis siswa dapat ditunjukkan melalui peningkatan kemampuan berpikir
kritis pada setiap siklus. Kondisi awal memperoleh hasil sebesar 67
dengan kriteria baik. Pada siklus I, kemampuan berpikir kritis siswa
meningkat menjadi 77 dengan kriteria baik, dan pada siklus II meningkat
menjadi 89 dengan kriteria sangat baik.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menyadari adanya keterbatasan,
yaitu selama pelaksanaan siklus I dan II peneliti mengalami kesulitan dalam
pengalokasian waktu. Hal tersebut disebabkan waktu lebih terbuang dalam
pembagian kelompok belajar.
C. Saran
Saran dalam penelitian ini yaitu bagi guru maupun peneliti yang akan
melaksanakan kegiatan pembelajaran, peneliti menyarankan agar kelak lebih
memperhatikan waktu pada saat pembelajaran berlangsung. Hal tersebut
dikarenakan dalam pembagian kelompok belajar akan membutuhkan waktu
yang banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR REFERENSI
Abdul, Majid. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Agustin, Mubiar. 2011. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran.
Bandung: PT Refika Aditama
Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan Asas & Filsafat Pendidikan Asas &
Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Amirono & Daryanto. 2016. Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum
2013. Yogyakarta: Gava Media
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Baharudin & Wahyuni, Esa Nur 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga
Hamdayana, Jumanta 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Jakarta: Ghalia Indonesia
Hartono, Rudi. 2013. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid.
Yogyakarta: DIVA Press
Heruman 2007. Model Pembelajaran Matematika di SD. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia
Kandou, Selpius & Runtukahu, Tombokan. 2014. Pembelajaran Matematika
Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Kusumah, Wijaya & Dwitagama, Dedi. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: PT Indeks
Kuswana, Wowo Sunaryo. 2011. Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Kuswana, Wowo Sunaryo. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Masidjo. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Mudlofir, Ali & Rusydiyah, Evi Fatimatur. 2016. Desain Pembelajaran Inovatif
Dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Nurchasanah, Fitri. 2010. Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian dan
Pembagian Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Siswa Kelas II
Sekolah Dasar Gendingan 5 Widodaren Ngawi Tahun Pelajaran
2009/2010. Diunduh pada 8 April 2017 pukul 19.24 melalui
file:///C:/Users/asus/AppData/Local/Temp/PTK%20FULL%20TAXT%20
FITRI%20NURCHASANAH(X7108677)-1.pdf
Nurmaningsih, Erna. 2009. Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian dan
Pembagian Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas III SD
Negeri 1 Bendo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2009/2010. Diunduh pada 8 April 2017 pukul 19.29 melalui
https://eprints.uns.ac.id/5169/1/162252608201006541.pdf
Soyomukti Nurani 2016. Pengantar Filsafat Umum. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Suardi Muhammad. 2016. Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi. Jakarta
Barat: PT. Indeks
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta Timur:
PT Bumi Aksara
Sukardi. 2012. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Suyadi. 2012. Buku Panduan Guru Profesional-Penelitian Tindakan Kelas dan
Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Andi
Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga
Widyatmoko, Frengki. 2016. Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas III SD Negeri Karangmloko 1 Pada Materi
Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Melalui Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual. Diunduh pada 8 April 2017 pukul 18.27
melalui https://repository.usd.ac.id/4716/2/121134195_full.pdf
Widoyoko, Eko Putro. 2013. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wiraatmadja, Rochati. 2006. Metode Penelitian Kelas Untuk Meningkatkan Kerja
Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 1. Silabus
SILABUS
Siklus &
Pertemuan
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi
Pokok
Kegiatan Pembelajaran Penialian Media Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Siklus I
pertemuan
1
1.3
Melakukan
perkalian
yang
hasilnya
bilangan
tiga angka
dan
pembagian
tiga angka.
1.3.1 Menelaah
konsep
perkalian
sebagai
penjumlahan
berulang.
1.3.2 Menghitung
perkalian
yang
hasilnya
bilangan dua
angka secara
bersusun
pendek
1.3.3 Memecahkan
soal cerita
pada
perkalian
yang
berkaitan
dengan
kehidupan
sehari-hari.
Operasi
hitung
perkalian
1. Guru memberikan 5
soal perkalian kepada
siswa.
2. Guru dan siswa
membahas soal yang
telah dikerjakan.
3. Guru menjelaskan
materi tentang
perkalian
4. Siswa melakukan
percobaan dengan
benda konkrit yaitu
kacang untuk
menyelesaikan
masalah perkalin
5. Siswa secara
kelompok
mengerjakan soal pada
LKS
6. Siswa
mendomenstrasikan
cara penggunaan
media dan
mempresentasikan
hasil kerja kelompok
7. Siswa kembali
mengerjakan LKS.
Tertulis :
Pengerjaan
LKS
Kacang
tanah
2 x 35
menit
Murtini,
Sunardi dan
Suwanto.
2011. Ayo
Melakukan
Pembelajara
n Tematik
Kelas III.
Yogyakarta:
Penerbit
Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Siklus &
Pertemuan
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi
Pokok
Kegiatan Pembelajaran Penialian Media Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Siklus I
Pertemuan
2
1.3
Melakukan
perkalian
yang
hasilnya
bilangan
tiga angka
dan
pembagian
tiga angka.
1.3.1 Menelaah
konsep
pembagian
sebagai
pengurangan
berulang.
1.3.2 Menghitung
pembagian
bilangan tiga
angka
dengan
bilangan satu
angka secara
bersusun
pendek.
1.3.3 Memecahkan
soal cerita
pada
pembagian
yang
berkaitan
dengan
kehidupan
sehari-hari.
Operasi
hitung
pembagi-
an
1. Guru memberikan 5
soal pembagian.
2. Guru dan siswa
membahas soal yang
telah dikerjakan.
3. Guru menjelaskan
materi pembagian
4. Siswa melakukan
percobaan dengan
benda konkrit yaitu
jagung.
5. Siswa mengerjakan
kembali LKS secara
berkelompok.
Siswa mengerjakan soal
evaluasi
Tertulis :
Pengerjaan
LKS dan
soal
evaluasi
Jagung 2 x 35
menit
Murtini,
Sunardi
dan
Suwanto.
2011. Ayo
Melaku-
kan
Pembelaja
-ran
Tematik
Kelas III.
Yogyakar-
ta:
Penerbit
Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Siklus &
Pertemuan
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi
Pokok
Kegiatan Pembelajaran Penialian Media Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Siklus II
Pertemuan
1
1.3
Melakukan
perkalian
yang
hasilnya
bilangan tiga
angka dan
pembagian
tiga angka
1.3.1 Menghitung
perkalian
yang
hasilnya
bilangan tiga
angka secara
bersusun
pendek.
1.3.2 Memecahkan
soal cerita
perkalian
yang
berhubungan
dengan
kehidupan
sehari-hari.
Operasi
hitung
perkalian
1. Guru mengajak siswa
untuk melakukan
permainan bermain
peran tentang
perkalian yang
berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Guru memberikan 5
soal cerita perkalian
3. Guru menjelaskan
materi perkalian
dengan bersusun
pendek.
4. Siswa secara
kelompok
mengerjakan soal pada
LKS
Tertulis :
Pengerjaan
LKS dan
soal
evaluasi
Kancing
Baju
2 x 35
menit
Murtini,
Sunardi dan
Suwanto.
2011. Ayo
Melakukan
Pembelajara
n Tematik
Kelas III.
Yogyakarta:
Penerbit
Kanisius
Siklus II
Pertemuan
2
1.3
Melakukan
perkalian
yang
hasilnya
bilangan tiga
angka dan
pembagian
tiga angka
1.3.1 Menghitung
pembagian
bilangan tiga
angka dengan
bilangan dua
angka secara
bersusun
pendek.
1.3.2 Memecahkan
soal cerita
pembagian
yang
berhubungan
Operasi
hitung
pembagi-
an
1. Guru mengajak siswa
untuk melakukan
permainan bermain
peran tentang
pembagian yang
berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Guru memberikan 5
soal cerita pembagian.
3. Guru menjelaskan
materi pembagian
dengan bersusun
pendek.
Tertulis :
Pengerjaan
LKS dan
soal
evaluasi
Manik-
manik
2 x 35
menit
Murtini,
Sunardi dan
Suwanto.
2011. Ayo
Melakukan
Pembelajara
n Tematik
Kelas III.
Yogyakarta:
Penerbit
Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 1
SIKLUS I PERTEMUAN 1
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan
Kelas/Semester : III/1
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 22/ 08/ 2017
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)
A. Standar Kompetensi
1. Melakukan operasi hitung sampai tiga angka.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan
pembagian tiga angka.
C. Indikator
Aspek pengetahuan
1.3.1 Menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.
1.3.2 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua angka secara
bersusun pendek.
1.3.3 Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
Aspek sikap
1.3.4 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar.
1.3.5 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi
kelompok.
Aspek keterampilan
1.3.6 Menggunakan media pembelajaran perkalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
D. Tujuan Pembelajaran
Aspek pengetahuan
1.3.1.1 Melalui media pembelajaran dan penjelasan guru, siswa mampu
menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan
benar.
1.3.2.1 Melalui pengerjaan LKS, siswa mampu menghitung perkalian yang
hasilnya bilangan dua angka dengan bersusun pendek secara benar.
1.3.3.1 Melalui pengerjaan LKS, siswa mampu memecahkan soal cerita
pada perkalian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari secara
benar.
Aspek Sikap
1.3.4.1 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu menunjukkan sikap kritis
dengan baik.
1.3.5.1 Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menunjukkan sikap
percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan
baik.
Aspek Ketrampilan
1.3.6.1 Melalui kegitan kelompok, siswa mampu menggunakan media
pembelajaran perkalian dengan benar.
E. Materi Ajar
Perkalian (Terlampir)
F. Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Diskusi, Tanya jawab, dan penugasan
G. Karakter yang Dikembangkan
Kritis, percaya diri, aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
H. Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Sintaks
Kegiatan awal (10 menit)
a. Salam pembuka, doa, dan absensi
1. Guru menyapa siswa
2. Salah satu siswa untuk memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
b. Motivasi
Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
gubahan “Satu Ditambah Satu”.
c. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan kegiatan
tanya jawab tentang lagu gubahan yang telah
dinyanyikan. Kemudian pertanyaan dilanjutkan
dengan menanyakan “Apakah yang dimaksud
dengan perkalian?” “Bagaimana cara
menghitung perkalian?” “Apakah kalian pernah
menerapkan operasi hitung perkalian pada
kehidupan sehari-hari?”.
d. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan, kompetensi dasar
yang akan dicapai serta pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Komponen 1
pendekatan
kontekstual:
Menggali
Pengetahuan
Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
1. Guru mendiktekan 5 soal operasi hitung
perkalian yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Setiap siswa mengerjakan soal yang telah
didiktekan oleh guru.
Komponen 2
pendekatan
kontekstual:
Menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
3. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
tentang soal siswa yang telah dikerjakan.
4. Guru menjelaskan materi mengenai perkalian
sebagai konsep penjumlahan berulang.
b. Elaborasi
5. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok.
6. Guru menjelaskan penggunaan media
pembelajaran (kacang tanah) kepada siswa.
7. Guru membagikan media pembelajaran dan
lembar kegiatan siswa (LKS) kepada setiap
kelompok.
8. Setiap kelompok mencoba untuk mengerjakan
soal pada LKS
c. Konfirmasi
9. Kelompok ditunjuk secara acak untuk maju
ke depan kelas menyampaikan hasil diskusi
kelompok.
10. Guru memberikan tanggapan dan membahas
hasil diskusi kelompok.
Komponen 3
pendekatan
kontekstual:
Bertanya
Komponen 4
pendekatan
kontekstual:
Masyarakat belajar
Komponen 5
pendekatan
kontekstual:
Pemodelan
Komponen 7
pendekatan
kontekstual:
Penilaian yang
sebenarnya
Kegiatan penutup (10 menit)
a. Siswa dan guru membuat kesimpulan
b. Siswa dan guru melakukan refleksi
c. Guru memberikan salam penutup
Komponen 6
pendekatan
kontekstual:
Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran : Materi ajar
PERKALIAN
A. Perkalian dengan konsep penjumlahan berulang
4 + 4 + 4 = 3 x 4 = 12
7 + 7 + 7 + 7 = 4 x 7 = 28
Selain itu perhatikan juga contoh di bawah ini !
Perkalian dengan bilangan 2
Contoh :
2 x 1 = 2 1 + 1 = 2
2 x 3 = 6 3 + 3 = 6
Perkalian dengan bilangan 10
Contoh :
3 x 10 = 30 10 + 10 + 10 = 30
6 x 10 = 60 10 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 = 60
B. Perkalian dengan cara bersusun pendek
Selain menghitung menggunakan cara penjumlahan berulang,
perkalian juga dapat dihitung dengan cara bersusun pendek. Coba
perhatikan contoh berikut ini!
+
Perkalian adalah penjumlahan berulang. Untuk membuktikan bahwa
perkalian merupakan penjumlahan berulang, perhatikan contoh berikut!
12 satuan x satuan (4 x 2 = 8)
4 satuan x puluhan ( 2 x 2 = 40)
8
40
48
Jadi hasil dari 12 x 4 = 48
x
x
Atau dengan cara cepat
12
4
4 8 +
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
C. Memecahkan soal cerita pada operasi hitung perkalian
Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita akan menemukan
permasalahan yang akan melibatkan operasi hitung perkalian. Oleh karena
itu, kita harus mempelajari operasi hitung perkalian dengan baik. Berikut
adalah contoh pemecahan masalah melalui operasi hitung perkalian :
Liburan tahun lalu Rinto dan keluarganya pergi ke kebun Stroberi.
Mereka memetik buah stroberi. Rinto memetik 2 tangkai stroberi.
Setiap tangkai ada 3 buah stroberi. Berapa banyak buah stroberi
yang dipetik Rinto?
Jawaban :
Diketahui : Jumlah tangkai yang dipetik = 2, Jumlah strobri
setiap tangkai = 3
Ditanya : Jumlah seluruh buah stroberi?
Jawab : 2 x 3 = 3 + 3
= 6
Jadi jumlah seluruh buah stroberi yang dipetik oleh Rinto adalah 6
buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran : LKS
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 22/08/2017
Kelas/Semester : III/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)
1. Indikator hasil belajar
1.3.1 Menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.
1.3.2 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua angka secara
bersusun pendek.
1.3.3 Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Petunjuk (untuk siswa)
a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.
b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran berupa kacang.
c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.
3. Kegiatan belajar
Kegiatan belajar 1 “mengenal konsep perkalian sebagai penjumlahan
berulang”
a. Masuklah ke dalam kelompokmu !
b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media
pembelajaran (kacang tanah) sesuai dengan contoh !
No Soal Bentuk penjumlahan berulang Hasil
2 x 3 3 + 3 6
1 3 x 4
2 5 x 7
3 6 x 6
4 10 x 3
5 12 x 4
Kerjakan soal perkalian di bawah ini dengan cara bersusun pendek!
Contoh :
14 x 3 = . . .
Jawab :
1. 12 x 2 = . . .
Jawab :
Kegiatan Belajar 1
x
x
Kegiatan Belajar 2
1 4
4
3
2
x
2. 13 x 3 = . . .
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Ayo, coba kita bantu mengitung banyaknya buah apel yang dibeli oleh
Indah!
Pada hari minggu yang lalu, keluarga Indah berlibur ke kebun buah
apel di Malang, Jawa Timur. Indah membeli buah apel sebanyak 3kg buah
untuk oleh-oleh semua keponakannya. Setiap 1kg berisi 10 buah apel. Jadi
berapa jumlah apel seluruhnya?
Coba, kalian hitung apel yang dibeli oleh Indah!
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran : Kunci Jawaban
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 22/08/2017
Kelas/Semester : III/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)
1. Indikator hasil belajar
1.3.1 Menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.
1.3.2 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua angka secara
bersusun pendek.
1.3.3 Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Petunjuk (untuk siswa)
a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.
b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran berupa kacang.
c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.
3. Kegiatan belajar
Kegiatan belajar 1 “mengenal konsep perkalian sebagai penjumlahan
berulang”
a. Masuklah ke dalam kelompokmu !
b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media
pembelajaran (kacang tanah) sesuai dengan contoh !
No Soal Bentuk penjumlahan berulang Hasil
2 x 3 3 + 3 = 6 6
1 3 x 4 4 + 4 + 4 = 12 12
2 5 x 7 7 + 7 + 7+ 7 + 7 = 35 35
3 6 x 6 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = 36 36
4 10 x 3 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 30 30
5 12 x 4 4+4+4 +4+4+4+4+4+4+4+4+4 = 48 48
Kerjakan soal perkalian di bawah ini dengan cara bersusun pendek!
Contoh :
14 x 3 = . . .
Jawab :
1. 12 x 2 = . . .
Jawab : 1 2
2
2 4
x
1 4
4
3
2
1 3
3
2. 13 x 3 = . . .
Jawab :
3
Kegiatan Belajar 2
9 x
x
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Ayo, coba kita bantu mengitung banyaknya buah apel yang dibeli oleh
Indah!
Kegiatan Belajar 3
Pada hari minggu yang lalu, keluarga Indah berlibur ke kebun buah
apel di Malang, Jawa Timur. Indah membeli buah apel sebanyak 3kg buah
untuk oleh-oleh semua keponakannya. Setiap 1kg berisi 10 buah apel. Jadi
berapa jumlah apel seluruhnya?
Coba, kalian hitung apel yang dibeli oleh Indah!
Jawab :
Diketahui : Jumlah apel = 3kg
Jumlah apel setiap 1kg = 10 buah
Ditanya : Jumlah seluruh apel
Jawaban : 3 x 10 = 30
Jadi jumlah seluruh apel yang dibeli Indah adalah 30 buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran : Media Pembelajaran
Kacang tanah
Gubahan lagu “Satu ditambah satu”
Satu dikali satu
Sama dengan satu
Dua dikali dua
Sama dengan empat
Empat dikali empat
Sama dengan enam’blas
Delapan dikali delapan
Sama dengan enam empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran : Lembar penilaian
1. Penilaian aspek pengetahuan
Teknik : tertulis
Instrumen : Soal essay
Indikator :
1.3.1 Menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.
No. Rubrik Skor
1. Merubah perkalian menjadi penjumlahan berulang dengan benar 1
Menghitung hasil perkalian dengan benar 1
2. Merubah perkalian menjadi penjumlahan berulang dengan benar 1
Menghitung hasil perkalian dengan benar 1
3. Merubah perkalian menjadi penjumlahan berulang dengan benar 1
Menghitung hasil perkalian dengan benar 1
4 Merubah perkalian menjadi penjumlahan berulang dengan benar 1
Menghitung hasil perkalian dengan benar 1
5 Merubah perkalian menjadi penjumlahan berulang dengan benar 1
Menghitung hasil perkalian dengan benar 1
Skor maksimal 10
Indikator:
1.3.2 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua angka secara
bersusun pendek.
No. Rubrik Skor
1. Merubah perkalian menjadi bentuk perkalian bersusun pendek 1
Menghitung hasil perkalian dengan benar 2
2. Merubah perkalian menjadi bentuk perkalian bersusun pendek 1
Menghitung hasil perkalian dengan benar 2
Skor total 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Indikator :
1.3.3 Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
No. Rubrik Skor
1 Siswa mampu memenuhi 4 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1
2 Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1
3 Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1
4 Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1
Skor maksimal 4
Pedoman penilaian :
Siswa mampu :
1. Menuliskan apa yang diketahui pada soal.
2. Menuliskan apa yang ditanyakan pada soal
3. Memperoleh jawaban yang benar.
4. Menuliskan kesimpulan jawaban.
2. Penilaian aspek sikap
Teknik : Observasi
Instrumen : Lembar Observasi
Indikator :
1.3.4 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar.
Rubrik Skor
Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 3
Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 2
Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Kriteria penilaian
Siswa mampu :
1. Aktif bertanya pada saat proses belajar mengajar di kelas
2. Aktif menjawab pertanyaan pada saat proses belajar mengajar di kelas
3. Kuat dalam membuat dan mempertahankan pendapat atau kesimpulan
Keterangan nilai :
Skor Kriteria
66-100 A
33-65 B
<32 C
Indikator :
1.3.5 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi
kelompok.
No Rubrik Skor
1 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang lantang, tidak
banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.
4
2 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,
tidak banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru
kelas.
3
3 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,
banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.
2
4 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,
banyak bergerak, dan tidak berani memandang keseluruh penjuru
kelas.
1
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25
Keterangan nilai:
Skor Kriteria
80-100 A
70-79 B
51-69 C
<50 D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
3. Penilaian aspek keterampilan
Teknik : Observasi
Instrumen : Lembar Observasi
Indikator :
1.3.6 Menggunakan media pembelajaran perkalian
No Rubrik Skor
1. Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)
dengan benar tanpa bantuan guru
4
2 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)
dengan benar tetapi dibantuan guru
3
3 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)
dengan tidak benar dan masih dibantu guru
2
4 Kelompok tidak mampu menggunakan media pembelajaran (kancing
baju) sama sekali
1
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25
Keterangan nilai :
Skor Kriteria
80-100 A
70-79 B
51-69 C
<50 D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 1
SIKLUS I PERTEMUAN 2
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan
Kelas/Semester : III/1
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 24/08/2017
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)
A. Standar Kompetensi
2. Melakukan operasi hitung sampai tiga angka.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan
pembagian tiga angka.
C. Indikator
Aspek pengetahuan
1.3.1 Menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang.
1.3.2 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu
angka secara bersusun pendek.
1.3.3 Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
Aspek sikap
1.3.4 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar.
1.3.5 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi
kelompok.
Aspek keterampilan
1.3.6 Menggunakan media pembelajaran pembagian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
D. Tujuan Pembelajaran
Aspek pengetahuan
1.3.1.1 Melalui media pembelajaran dan penjelasan guru, siswa mampu
menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang
dengan benar.
1.3.2.1 Melalui pengerjaan LKS, siswa mampu menghitung pembagian
bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka dengan bersusun
pendek secara benar.
1.3.3.1 Melalui pengerjaan LKS, siswa mampu memecahkan soal cerita
pada pembagian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
secara benar.
Aspek Sikap
1.3.4.1 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu menunjukkan sikap kritis
dengan baik.
1.3.5.1 Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menunjukkan sikap
percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan
baik.
Aspek Ketrampilan
1.3.6.1 Melalui kegitan kelompok, siswa mampu menggunakan media
pembelajaran pembagian dengan benar.
E. Materi Ajar
Pembagian (Terlampir)
F. Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Diskusi, Tanya jawab, dan penugasan
G. Karakter yang Dikembangkan
Kritis, percaya diri, aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
H. Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Sintaks
Kegiatan awal (10menit)
a. Salam pembuka, doa, dan absensi
1. Guru menyapa siswa
2. Salah satu siswa untuk memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
b. Motivasi
Guru mengajak siswa untuk melakukan tepuk
semangat.
c. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan kegiatan
tanya jawab. “Apakah yang dimaksud dengan
pembagian?” “Bagaimana cara menghitung
pembagian?” “Apakah kalian pernah
menerapkan operasi hitung pembagian pada
kehidupan sehari-hari?”.
d. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan, kompetensi dasar
yang akan dicapai serta pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Komponen 1 pada
pendekatan
kontekstual:
Menggali
Pengetahuan
Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
1. Guru mendiktekan 5 soal operasi hitung
pembagian kepada siswa. yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari.
2. Setiap siswa mengerjakan soal yang telah
didiktekan oleh guru.
3. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
tentang soal siswa yang telah dikerjakan.
Komponen 2 pada
pendekatan
kontekstual:
Menemukan
Komponen 3 pada
pendekatan
kontekstual :
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
4. Guru menjelaskan materi tentang
pembagian sebagai konsep pengurangan
berulang.
b. Elaborasi
5. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok
6. Guru menjelaskan penggunaan media
pembelajaran (jagung) kepada siswa.
7. Guru membagikan media pembelajaran
dan lembar kegiatan siswa (LKS) kepada
setiap kelompok.
8. Setiap kelompok mencoba untuk
mengerjakan soal pada LKS.
c. Konfirmasi
9. Kelompok ditunjuk secara acak untuk
maju ke depan kelas menyampaikan hasil
diskusi kelompok.
10. Guru memberikan tanggapan dan
membahas hasil diskusi kelompok.
Komponen 4 pada
pendekatan
kontekstual:
Masyarakat belaja
Komponen 5 pada
pendekatan
kontekstual:
Pemodelan
Komponen 7 pada
pendekatan
kontekstual :
Penilaian yang
sebenarnya
Kegiatan penutup (10 menit)
a. Siswa dan guru membuat kesimpulan
b. Siswa dan guru melakukan refleksi
c. Guru memberikan salam penutup
Komponen 6 pada
pendekatan
kontekstual :
Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran : Materi ajar
PEMBAGIAN
A. Pembagian dengan konsep pengurangan berulang
a. 4 x 6 = 24 b. 18 : 3 = 6
24 : 6 = 4 6 x 3 = 18
24 : 4 = 6 3 x 6 = 18
Contoh 2
12 : 3 = 4
Pengurangan berulang oleh bilangan 3 sebanyak 4 kali.
12 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0
Jika 12 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0, berarti 12 : 3 = 4
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembagian
adalah pengurangan berulang.
B. Pembagian dengan cara bersusun pendek
Selain menghitung menggunakan cara pengurangan berulang,
pembagian juga dapat dihitung dengan cara bersusun pendek. Coba
perhatikan contoh berikut ini!
Pembagian merupakan pengurangan berulang. Pembagian merupakan
kebalikan dari perkalian. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
C. Memecahkan soal cerita pada operasi hitung pembagian
Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita akan menemukan
permasalahan yang akan melibatkan operasi hitung pembagian. Oleh
karena itu, kita harus mempelajari operasi hitung pembagian dengan baik.
Berikut adalah contoh pemecahan masalah melalui operasi hitung
pembagian :
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Hari ini adalah hari minggu. Intan ikut ibunya pergi ke pasar. Ibunya
membeli 150 buah jeruk untuk dibagikan kepada tetangganya dalam
acara syukuran. Jumlah tetangga Intan yang akan diundang adalah
orang 15. Jadi berapa jumlah buah jeruk yang akan diterima setiap
orang?
Jawab :
Diketahui : Jumlah buah jeruk =150 buah
Jumlah undangan = 15 orang
Ditanya : Jeruk yang diterima setiap orang.
Jawaban : 150 : 15 = 10
Jadi jumlah jeruk yang akan diterima oleh setiap orang adalah
15buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran : LKS
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 24/08/2017
Kelas/Semester : III/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)
1. Indikator hasil belajar
1.3.1 Menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang.
1.3.2 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu
angka secara bersusun pendek.
1.3.3 Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Petunjuk (untuk siswa)
a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.
b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran berupa kacang.
c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.
3. Kegiatan belajar
Kegiatan belajar 1 “mengenal konsep pembagian sebagai pengurangan
berulang”
a. Masuklah ke dalam kelompokmu !
b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media
pembelajaran (jagung) sesuai dengan contoh !
No Soal Bentuk pengurangan berulang Hasil
9 : 3 9 – 3 – 3 – 3 = 0 3
1 16 : 4
2 25 : 5
3 35 : 7
4 40 : 10
5 45 : 9
Kerjakan soal pembagian di bawah ini dengan cara bersusun pendek!
2. 242 : 2 = . . .
Jawab :
Kegiatan Belajar 2
2. 124 : 4 = . . .
Jawab :
Kegiatan Belajar 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Ayo, coba kita bantu menghitung banyaknya kue kranjang untuk setiap
anak !
Kegiatan Belajar 3
Setiap perayaan Imlek, Bibi Mei selalu membuat kue keranjang. Pada
tahun ini Bibi Mei membuat 220 potong. Bibi Mei akan membagikan kue
keranjang ini kepada keluarga dan saudaranya. Jumlah saudara yang akan
menerima kue keranjang adalah 20 keluarga. Berapa jumlah kue keranjang
yang akan diterima untuk setiap keluarga?
Coba kalian hitung di bawah ini !
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran : Kunci Jawaban
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 24/08/2017
Kelas/Semester : III/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)
1. Indikator hasil belajar
1.3.1 Menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang.
1.3.2 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu
angka secara bersusun pendek.
1.3.3 Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Petunjuk (untuk siswa)
a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.
b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran berupa kacang.
c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.
3. Kegiatan belajar
Kegiatan belajar 1 “mengenal konsep pembagian sebagai pengurangan
berulang”
a. Masuklah ke dalam kelompokmu !
b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media
pembelajaran (jagung) sesuai dengan contoh !
No Soal Bentuk pengurangan berulang Hasil
9 : 3 9 – 3 – 3 – 3 = 0 3
1 16 : 4 16 – 4 – 4 – 4 – 4 = 0 4
2 25 : 5 25 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 = 0 5
3 35 : 7 35 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 = 0 5
4 40 : 10 40 – 10 – 10 – 10 – 10 = 0 4
5 45 : 9 45 – 9 – 9 – 9 – 9 – 9 = 0 5
Kerjakan soal pembagian di bawah ini dengan cara bersusun pendek!
1. 242 : 2 = 121
Jawab :
121
2
4
4
2
2
0
-
Kegiatan Belajar 2
-
2. 124 : 4 = 31
Jawab :
31
12
4
4
0
- -
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Ayo, coba kita bantu menghitung banyaknya kue kranjang untuk setiap
anak !
Setiap perayaan Imlek, Bibi Mei selalu membuat kue keranjang.
Pada tahun ini Bibi Mei membuat 220 potong. Bibi Mei akan membagikan
kue keranjang ini kepada keluarga dan saudaranya. Jumlah saudara yang
akan menerima kue keranjang adalah 20 keluarga. Berapa jumlah kue
keranjang yang akan diterima untuk setiap keluarga?
Coba kalian hitung di bawah ini !
Jawab :
Diketahui : Jumlah kue keranjang = 220 potong
Jumlah saudara = 20
Ditanya : Jumlah kue setiap keluarga
Jawaban : 220 : 20 = 11
Jadi jumlah kue keranjang yang akan diterima setiap keluarga adalah 11
potong.
Kegiatan Belajar 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran : Media Pembelajaran
Jagung
Tepuk Semangat
Tepuk semangat , prok 3x
Ayo teman, prok 3x
Kita B’lajar, prok 3x
Agar kita, prok 3x
Jadi pintar, prok 3x
Semangat semangat yey!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 5 : Lembar penilaian
1. Penilaian aspek pengetahuan
Teknik : tertulis
Instrumen : Soal Essay
Indikator :
1.3.1 Menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang.
No. Rubrik Skor
1 Merubah pembagian menjadi pengulangan berulang dengan
benar
1
Menghitung hasil pembagian dengan benar 1
2 Merubah pembagian menjadi pengulangan berulang dengan
benar
1
Menghitung hasil pembagian dengan benar 1
3 Merubah pembagian menjadi pengulangan berulang dengan
benar
1
Menghitung hasil pembagian dengan benar 1
4 Merubah pembagian menjadi pengulangan berulang dengan
benar
1
Menghitung hasil pembagian dengan benar 1
5 Merubah pembagian menjadi pengulangan berulang dengan
benar
1
Menghitung hasil pembagian dengan benar 1
Skor maksimal 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Indikator :
1.3.2 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu
angka secara bersusun pendek.
No. Rubrik Skor
1. Merubah pembagian menjadi bentuk pembagian bersusun
pendek
1
Menghitung hasil pembagian dengan benar 2
2. Merubah pembagian menjadi bentuk pembagian bersusun
pendek
1
Menghitung hasil pembagian dengan benar 2
Skor total 6
Indikator :
1.3.3 Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
No. Rubrik Skor
1 Siswa mampu memenuhi 4 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 4
Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 3
Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 2
Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1
Skor maksimal 4
Pedoman penilaian :
Siswa mampu :
1. Menuliskan apa yang diketahui pada soal.
2. Menuliskan apa yang ditanyakan pada soal
3. Memperoleh jawaban yang benar.
4. Menuliskan kesimpulan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
2. Penilaian aspek sikap
Teknik : Observasi
Instrumen : Lembar Observasi
Indikator :
1.3.4 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar.
Rubrik Skor
Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 3
Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 2
Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 1
Kriteria penilaian
Siswa mampu :
1. Aktif bertanya pada saat proses belajar mengajar di kelas
2. Aktif menjawab pertanyaan pada saat proses belajar mengajar di kelas
3. Kuat dalam membuat dan mempertahankan pendapat atau kesimpulan
Keterangan nilai :
Skor Kriteria
66-100 A
33-65 B
<32 C
Indikator :
1.3.5 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi
kelompok.
No Rubrik Skor
1 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang lantang, tidak
banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.
4
2 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,
tidak banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru
kelas.
3
3 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,
banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.
2
4 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,
banyak bergerak, dan tidak berani memandang keseluruh penjuru
kelas.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25
Keterangan nilai :
Skor Kriteria
80-100 A
70-79 B
51-69 C
<50 D
3. Penilaian aspek keterampilan
Teknik : Observasi
Instrumen : Lembar Observasi
Indikator :
1.3.6 Menggunakan media pembelajaran pembagian
No Rubrik Skor
1. Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)
dengan benar tanpa bantuan guru
4
2 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)
dengan benar tetapi dibantuan guru
3
3 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)
dengan tidak benar dan masih dibantu guru
2
4 Kelompok tidak mampu menggunakan media pembelajaran (kancing
baju) sama sekali
1
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25
Keterangan nilai :
Skor Kriteria
80-100 A
70-79 B
51-69 C
<50 D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 1
SIKLUS II PERTEMUAN 1
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan
Kelas/Semester : III/1
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 29/08/2017
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)
A. Standar Kompetensi
1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan
pembagian tiga angka.
C. Indikator
Aspek pengetahuan
1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka secara
bersusun pendek.
1.3.2 Memecahkan soal-soal perkalian yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
Aspek Sikap
1.3.3 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar.
1.3.4 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi
kelompok.
Aspek Keterampilan
1.3.5 Menggunakan media perkalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
D. Tujuan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
1.3.1.1 Melalui media pembelajaran dan penjelasan guru, siswa mampu
menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka secara
bersusun pendek dengan benar.
1.3.2.1 Melalui pengerjaan LKS, siswa mampu memecahkan soal cerita pada
perkalian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari secara benar.
Aspek Sikap
1.3.3.1 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu menunjukkan sikap kritis
dengan baik.
1.3.4.1 Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menunjukkan sikap
percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan
baik.
Aspek Keterampilan
1.3.5.1 Melalui kegitan kelompok, siswa mampu menggunakan media
pembelajaran perkalian dengan benar.
E. Materi Ajar
Perkalian (Terlampir)
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Bermain peran, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
G. Karakter yang Dikembangkan
Kritis, percaya diri, aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
H. Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Sintaks
Kegiatan Awal (15 menit)
a. Salam pembuka, doa, dan absensi
1. Guru menyapa siswa
2. Salah satu siswa untuk memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
b. Motivasi
Siswa melakukan sebuah permaian yaitu
bermain peran yang berhubungan dengan
perkalian dalam kehidupan sehari-hari.
c. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan kegiatan tanya
jawab tentang permaian yang telah dilakukan
oleh siswa.
d. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan, kompetensi dasar
yang akan dicapai serta pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Komponen 1
pendekatan
kontekstual:
Menggali
Pengetahuan
Kegiatan Inti (45 menit)
a. Eksplorasi
1. Guru mendiktekan 5 soal operasi hitung
perkalian yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Setiap siswa mengerjakan soal yang telah
didiktekan oleh guru.
3. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
tentang soal siswa yang telah dikerjakan.
4. Guru menjelaskan materi mengenai perkalian
dengan cara bersusun pendek.
Komponen 2
pendekatan
kontekstual:
Menemukan
Komponen 3
pendekatan
kontekstual:
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
b. Elaborasi
5. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok.
(Cooperating = Langkah 3 pada
pendekatan kontekstual)
6. Guru menjelaskan penggunaan media
pembelajaran (kancing baju) kepada siswa.
7. Guru membagikan media pembelajaran dan
lembar kegiatan siswa (LKS) kepada setiap
kelompok.
8. Setiap kelompok mencoba untuk
mengerjakan soal pada LKS.
c. Konfirmasi
9. Kelompok ditunjuk secara acak untuk maju ke
depan kelas menyampaikan hasil diskusi
kelompok.
10. Guru memberikan tanggapan dan membahas
hasil diskusi kelompok.
Komponen 4
pendekatan
kontekstual:
Masyarakat
belajar
Komponen 5
pendekatan
kontekstual:
Pemodelan
Komponen 7
pendekatan
kontekstual:
Penilaian yang
sebenarnya
Kegiatan penutup (10 menit)
a. Siswa dan guru membuat kesimpulan
b. Siswa dan guru melakukan refleksi
c. Guru memberikan salam penutup
Komponen 6
pendekatan
kontekstual:
Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran : Materi Ajar
A. Perkalian dengan konsep penjumlahan berulang
4 + 4 + 4 = 3 x 4 = 12
7 + 7 + 7 + 7 = 4 x 7 = 28
Selain itu perhatikan juga contoh di bawah ini !
Perkalian dengan bilangan 2
Contoh :
2 x 1 = 2 1 + 1 = 2
2 x 3 = 6 3 + 3 = 6
Perkalian dengan bilangan 10
Contoh :
3 x 10 = 30 10 + 10 + 10 = 30
6 x 10 = 60 10 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 = 60
B. Perkalian dengan cara bersusun pendek
Selain menghitung menggunakan cara penjumlahan berulang,
perkalian juga dapat dihitung dengan cara bersusun pendek. Coba
perhatikan contoh berikut ini!
+
Perkalian adalah penjumlahan berulang. Untuk membuktikan bahwa
perkalian merupakan penjumlahan berulang, perhatikan contoh berikut!
12 satuan x satuan (4 x 2 = 8)
4 satuan x puluhan ( 2 x 2 = 40)
8
40
48
Jadi hasil dari 12 x 4 = 48
x
x
Atau dengan cara cepat
12
4
4 8 +
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
C. Memecahkan soal cerita pada operasi hitung perkalian
Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita akan menemukan
permasalahan yang akan melibatkan operasi hitung perkalian. Oleh karena itu,
kita harus mempelajari operasi hitung perkalian dengan baik. Berikut adalah
contoh pemecahan masalah melalui operasi hitung perkalian :
Liburan tahun lalu Rinto dan keluarganya pergi ke kebun Stroberi.
Mereka memetik buah stroberi. Rinto memetik 2 tangkai stroberi.
Setiap tangkai ada 3 buah stroberi. Berapa banyak buah stroberi
yang dipetik Rinto?
Jawaban :
Diketahui : Jumlah tangkai yang dipetik = 2, Jumlah strobri
setiap tangkai = 3
Ditanya : Jumlah seluruh buah stroberi?
Jawab : 2 x 3 = 3 + 3
= 6
Jadi jumlah seluruh buah stroberi yang dipetik oleh Rinto adalah 6
buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran : LKS
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 29/08/2017
Kelas/Semester : III/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)
1. Indikator hasil belajar
1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka secara bersusun
pendek.
1.3.2 Memecahkan soal-soal perkalian yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Petunjuk (untuk siswa)
a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.
b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran kancing baju.
c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.
3. Kegiatan belajar
a. Masuklah ke dalam kelompokmu !
b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media
pembelajaran (kancing baju berwarna merah menunjukkan ratusan,
kancing berwarna hitam menunjukkan puluhan, dan kancing berwarna biru
menunjukkan satuan)
Contoh :
X = . . . .
Jawab :
21 satuan x satuan 2 x 1 = 2
12 satuan x puluhan 2 x 2 = 4
42 ----- > puluhan x satuan 1 x 1 = 1
31 ----- > puluhan x puluhan 1 x 2 = 2
252
Jadi hasil dari 21 x 12 = 252
x
x
Kegiatan Belajar 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Dedede
Selamat mengerjakan!
Kegiatan Belajar 2
Ibu-ibu di desa Suka Maju mendapatkan juara 1 pada saat
mengikuti lomba gerak jalan. Juara 1 lomba gerak jalan mendapatkan
hadiah sebanyak 23 lusin piring. Setiap lusin berisi 12 piring. Jadi
berapa jumlah seluruh piring yang diperoleh Ibu-ibu di desa Suka Maju?
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran : Kunci Jawaban
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 29/08/2017
Kelas/Semester : III/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)
1. Indikator hasil belajar
1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka secara bersusun
pendek.
1.3.3 Memecahkan soal-soal perkalian yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Petunjuk (untuk siswa)
a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.
b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran kancing baju.
c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.
3. Kegiatan belajar
a. Masuklah ke dalam kelompokmu !
b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunaan bantuan media
pembelajaran (kancing baju berwarna merah menunjukkan ratusan,
kancing berwarna hitam menunjukan puluhan, dan kancing berwarna biru
menunjukkan satuan)!
Jawab :
25
34
100
750
850
Jadi hasil dari 25 x 34 = 850
jvfdvf
Jawab :
15
21
1 5
3 0
315
Jadi hasil dari 15 x21 = 315
x
+
x
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Kegiatan Belajar 2
Ibu-ibu di desa Suka Maju mendapatkan juara 1 pada saat
mengikuti lomba gerak jalan. Juara 1 lomba gerak jalan mendapatkan
hadiah sebanyak 23 lusin piring. Setiap lusin berisi 12 piring. Jadi
berapa jumlah seluruh piring yang diperoleh Ibu-ibu di desa Suka Maju?
Jawab :
Jawab :
Diket : Jumlah lusin = 23 lusin, Jumlah setiap lusin = 12 piring
Ditanya : jumlah seluruh piring?
Jawab :
23
12
46
23
276
Jadi jumlah seluruh piring adalah 276 piring.
x
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran : Media Pembelajaran
Kancing baju berwarna
merah
Kancing baju berwarna
biru
Kancing baju berwarna
hitam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran : Lembar Penilaian
1. Penilaian aspek pengetahuan
Teknik : tertulis
Instrumen : Soal Essay
Indikator :
1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka secara
bersusun pendek.
No. Rubrik Skor
1. Mampu mmenuliskan soal melalui media pembelajaran dengan benar 1
Mampu melakukan perkalian dengan cara bersusun pendek dengan benar 1
Mendapatkan hasil perhitungan yang benar 1
2. Mampu mmenuliskan soal melalui media pembelajaran dengan benar 1
Mampu melakukan perkalian dengan cara bersusun pendek dengan benar 1
Mendapatkan hasil perhitungan yang benar 1
Skor maksimal 6
Indikator :
1.3.2 Memecahkan soal-soal perkalian yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
No. Rubrik Skor
1 Siswa mampu memenuhi 4 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 4
2 Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 3
3 Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 2
4 Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1
Skor maksimal 4
Pedoman penilaian :
Siswa mampu :
1. Menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.
2. Menghitung perkalian dengan menggunakan cara bersusun pendek
3. Memperoleh jawaban yang benar.
4. Menuliskan kesimpulan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lembar Penilaian Pengetahuan
No Nama Nilai
1
2
3
2. Penilaian Aspek Sikap
Teknik : Observasi
Instrumen : Lembar Observasi
Indikator :
1.3.3 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar
Rubrik Skor
Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 3
Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 2
Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 1
Kriteria penilaian
Siswa mampu :
1. Aktif bertanya pada saat proses belajar mengajar di kelas
2. Aktif menjawab pertanyaan pada saat proses belajar mengajar di kelas
3. Kuat dalam membuat dan mempertahankan pendapat atau kesimpulan
Keterangan nilai :
Skor Kriteria
66-100 A
33-65 B
<32 C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Indikator :
1.3.4 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil
diskusi kelompok
No Rubrik Skor
1 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang lantang, tidak
banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.
4
2 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,
tidak banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru
kelas.
3
3 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,
banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.
2
4 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,
banyak bergerak, dan tidak berani memandang keseluruh penjuru
kelas.
1
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25
Keterangan nilai:
Skor Kriteria
80-100 A
70-79 B
51-69 C
<50 D
3. Penilaian Aspek Keterampilan
Teknik : Observasi
Instrumen : Lembar Observasi
Indikator :
1.3.5 Menggunakan media pembelajaran perkalian
No Rubrik Skor
1. Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)
dengan benar tanpa bantuan guru
4
2 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)
dengan benar tetapi dibantuan guru
3
3 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)
dengan tidak benar dan masih dibantu guru
2
4 Kelompok tidak mampu menggunakan media pembelajaran (kancing
baju) sama sekali
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25
Keterangan nilai :
Skor Kriteria
80-100 A
70-79 B
51-69 C
<50 D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 1
SIKLUS II PERTEMUAN 2
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan
Kelas/Semester : III/1
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 31/08/2107
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)
A. Standar Kompetensi
1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian
tiga angka.
C. Indikator
Aspek pengetahuan
1.3.1 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua
angka secara bersusun pendek.
1.3.2 Memecahkan soal-soal pembagian yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
Aspek Sikap
1.3.3 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar.
1.3.4 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi
kelompok.
Aspek Keterampilan
1.3.5 Menggunakan media perkalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
D. Tujuan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
1.3.1.1 Melalui media pembelajaran dan penjelasan guru, siswa mampu
menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua
angka secara bersusun pendek dengan benar.
1.3.2.1 Melalui pengerjaan LKS, siswa mampu memecahkan soal cerita pada
pembagian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari secara
benar.
Aspek Sikap
1.3.3.1 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu menunjukkan sikap kritis
dengan baik.
1.3.4.1 Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menunjukkan sikap percaya
diri dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan baik.
Aspek Keterampilan
1.3.5.1 Melalui kegitan kelompok, siswa mampu menggunakan media
pembelajaran perkalian dengan benar.
E. Materi Ajar
Pembagian (Terlampir)
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Bermain peran, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
G. Karakter yang Dikembangkan
Kritis, percaya diri, aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
H. Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Sintaks
Kegiatan Awal (15 menit)
a. Salam pembuka, doa, dan absensi
1. Guru menyapa siswa
2. Salah satu siswa untuk memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
b. Motivasi
Siswa melakukan sebuah permaian yaitu
bermain peran yang berhubungan dengan
pembagian dalam kehidupan sehari-hari.
c. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan kegiatan tanya
jawab tentang permaian yang telah dilakukan
oleh siswa.
d. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan, kompetensi dasar
yang akan dicapai serta pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Komponen 1
pendekatan
kontekstual:
Menggali
Pengetahuan
Kegiatan Inti (45 menit)
a. Eksplorasi
1. Guru mendiktekan 5 soal operasi hitung
pembagian yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Setiap siswa mengerjakan soal yang telah
didiktekan oleh guru
3. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
tentang soal siswa yang telah dikerjakan
Komponen 2
pendekatan
kontekstual:
Menemukan
Komponen 3
pendekatan
kontekstual:
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
4. Guru menjelaskan materi mengenai
pembagian dengan cara bersusun pendek.
b. Elaborasi
9. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok.
10. Guru menjelaskan penggunaan media
pembelajaran (manik-manik) kepada siswa.
11. Guru membagikan media pembelajaran dan
lembar kegiatan siswa (LKS) kepada setiap
kelompok.
12. Setiap kelompok mencoba untuk
mengerjakan soal pada LKS.
c. Konfirmasi
13. Kelompok ditunjuk secara acak untuk maju ke
depan kelas menyampaikan hasil diskusi
kelompok.
14. Guru memberikan tanggapan dan membahas
hasil diskusi kelompok.
Komponen 4
pendekatan
kontekstual:
Masyarakat
belajar
Komponen 5
pendekatan
kontekstual:
Pemodelan
Komponen 7
pendekatan
kontekstual:
Penilaian yang
sebenarnya
Kegiatan penutup (10 menit)
a. Siswa dan guru membuat kesimpulan
b. Siswa dan guru melakukan refleksi
c. Guru memberikan salam penutup
Komponen 6
pendekatan
kontekstual:
Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran : Materi
PEMBAGIAN
A. Pembagian dengan konsep pengurangan berulang
b. 4 x 6 = 24 b. 18 : 3 = 6
24 : 6 = 4 6 x 3 = 18
24 : 4 = 6 3 x 6 = 18
Contoh 2
12 : 3 = 4
Pengurangan berulang oleh bilangan 3 sebanyak 4 kali.
12 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0
Jika 12 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0, berarti 12 : 3 = 4
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembagian
adalah pengurangan berulang.
B. Pembagian dengan cara bersusun pendek
Selain menghitung menggunakan cara pengurangan berulang,
pembagian juga dapat dihitung dengan cara bersusun pendek. Coba
perhatikan contoh berikut ini!
Pembagian merupakan pengurangan berulang. Pembagian merupakan
kebalikan dari perkalian. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
C. Memecahkan soal cerita pada operasi hitung pembagian
Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita akan menemukan
permasalahan yang akan melibatkan operasi hitung pembagian. Oleh
karena itu, kita harus mempelajari operasi hitung pembagian dengan baik.
Berikut adalah contoh pemecahan masalah melalui operasi hitung
pembagian :
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Hari ini adalah hari minggu. Intan ikut ibunya pergi ke pasar. Ibunya
membeli 150 buah jeruk untuk dibagikan kepada tetangganya dalam
acara syukuran. Jumlah tetangga Intan yang akan diundang adalah
orang 15. Jadi berapa jumlah buah jeruk yang akan diterima setiap
orang?
Jawab :
Diketahui : Jumlah buah jeruk =150 buah
Jumlah undangan = 15 orang
Ditanya : Jeruk yang diterima setiap orang.
Jawaban : 150 : 15 = 10
Jadi jumlah jeruk yang akan diterima oleh setiap orang adalah
15buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran : LKS
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 31/08/2017
Kelas/Semester : III/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)
1. Indikator hasil belajar
1.3.1 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua
angka secara bersusun pendek.
1.3.2 Memecahkan soal-soal pembagian yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Petunjuk (untuk siswa)
a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.
b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran manik-manik.
c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.
3. Kegiatan belajar
a. Masuklah ke dalam kelompokmu !
b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !
Nama kelompok :
Nama anggota kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media
pembelajaran (manik-manik berwarna merah menunjukkan ratusan,
manik-manik berwarna hitam menunjukkan puluhan, dan manik-manik
berwarna biru menunjukkan satuan) !
Kegiatan Belajar 1
Contoh : 465 : 15
31
Jadi hasil dari 465 : 15 = 31
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Selamat mengerjakan!
Kegiatan Belajar 2
Sebanyak 960 teh botol akan dimasukkan ke dalam 30 krat dengan
jumlah yang sama banyak. Berapa banyak the botol pada masing-masing
krat? Kerjakan dengan cara bersusun pendek!
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran : Kunci Jawaban
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 31/08/2017
Kelas/Semester : III/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)
1. Indikatpr hasil belajar
1.3.1 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua
angka secara bersusun pendek.
1.3.2 Memecahkan soal-soal pembagian yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Petunjuk (untuk siswa)
a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.
b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran manik-manik.
c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.
3. Kegiatan belajar
a. Masuklah ke dalam kelompokmu !
b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media
pembelajaran (manik-manik berwarna merah menunjukkan ratusan,manik-
manik berwarna hitam menunjukkan puluhan, dan manik-manik berwarna
biru menunjukkan satuan) !
Kegiatan Belajar 1
448 : 14 = 32
32
14√448
72
28
28
0
Jadi hasil dari 448 : 14 = 32
-
525 : 25 = 21
21
25√525
50
25
25
0
Jadi hasil dari 525 : 25 = 21
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Selamat mengerjakan!
Kegiatan Belajar 2
Sebanyak 960 teh botol akan dimasukkan ke dalam 30 krat dengan
jumlah yang sama banyak. Berapa banyak the botol pada masing-masing
krat? Kerjakan dengan cara bersusun pendek!
Jawab :
Cara bersusun panjang :
Diketahui : Jumlah teh botol = 960, jumlah krat = 30
Ditanya : Jumlah teh botol pada setiap krat.
Jawab :
32
30√960
90
60
60
0
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran : Penilaian
1. Penilaian Aspek Pengetahuan
Teknik : tertulis
Instrumen : Soal Essay
Indikator :
1.3.1 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua
angka secara bersusun pendek.
No. Rubrik Skor
1. Mampu menuliskan soal melalui media pembelajaran dengan benar 1
Mampu melakukan pembagian dengan cara bersusun pendek dengan
benar
1
Mendapatkan hasil perhitungan yang benar 1
2. Mampu mmenuliskan soal melalui media pembelajaran dengan benar 1
Mampu melakukan ppembagian dengan cara bersusun pendek dengan
benar
1
Mendapatkan hasil perhitungan yang benar 1
Skor maksimal 6
Indikator :
1.3.2 Memecahkan soal-soal pembagian yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
No. Rubrik Skor
1 Siswa mampu memenuhi 4 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 4
2 Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 3
3 Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 2
4 Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1
Skor maksimal 4
Pedoman penilaian :
1. Menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.
2. Menghitung perkalian dengan menggunakan cara bersusun pendek
3. Memperoleh jawaban yang benar.
4. Menuliskan kesimpulan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lembar Penilaian Pengetahuan
No Nama Nilai
1
2
3
2. Penilaian Aspek Sikap
Teknik : Observasi
Instrumen : Lembar Observasi
Indikator :
1.3.3 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar
Rubrik Skor
Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 3
Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 2
Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 1
Kriteria penilaian
Siswa mampu :
1. Aktif bertanya pada saat proses belajar mengajar di kelas
2. Aktif menjawab pertanyaan pada saat proses belajar mengajar di kelas
3. Kuat dalam membuat dan mempertahankan pendapat atau kesimpulan
Keterangan nilai :
Skor Kriteria
66-100 A
33-65 B
<32 C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Indikator :
1.3.4 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil
diskusi kelompok
No Rubrik Skor
1 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang lantang, tidak
banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.
4
2 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,
tidak banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru
kelas.
3
3 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,
banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.
2
4 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,
banyak bergerak, dan tidak berani memandang keseluruh penjuru
kelas.
1
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25
Keterangan nilai:
Skor Kriteria
80-100 A
70-79 B
51-69 C
<50 D
3. Penilaian Aspek Keterampilan
Teknik : Observasi
Instrumen : Lembar Observasi
Indikator :
1.3.6 Menggunakan media pembelajaran pembagian
No Rubrik Skor
1. Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (manil-manik)
dengan benar tanpa bantuan guru
4
2 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (manik-
manik) dengan benar tetapi dibantuan guru
3
3 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (manik-
manik) dengan tidak benar dan masih dibantu guru
2
4 Kelompok tidak mampu menggunakan media pembelajaran (manik-
manik) sama sekali
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25
Keterangan nilai :
Skor Kriteria
80-100 A
70-79 B
51-69 C
<50 D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 3. Lembar Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
LEMBAR PENGAMATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Berilah tanda centang (√ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan yang Anda lihat dikelas selama
pembelajaran!
No Nama Siswa Aspek Yang Diamati
Indikator 1
(Mampu
Bertanya)
Indikator 2
(Mampu
Menjawab
Pertanyaan)
Indikator 3
(Menganalisis
Argumen)
Indikator 4
(Mengidentif
ikasi
Masalah)
Indikator 5
(Mencari
Cara Untuk
Memecahkan
Masalah)
Indikator 6
(Mengumpulk
an Data Sesuai
Dengan
Kebutuhan)
Indikator 7
(Membuat
Keputusan
Atau
Kesimpulan)
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0
1 SISWA A
2 SISWA B
3 SISWA C
4 SISWA D
5 SISWA E
6 SISWA F
7 SISWA G
8 SISWA H
9 SISWA I
10 SISWA J
11 SISWA K
12 SISWA L
13 SISWA M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
No Nama Siswa Indikator 1
(Mampu
Bertanya)
Indikator 2
(Mampu
Menjawab
Pertanyaan)
Indikator 3
(Menganalisis
Argumen)
Indikator 4
(Mengidentif
ikasi
Masalah)
Indikator 5
(Mencari
Cara Untuk
Memecahkan
Masalah)
Indikator 6
(Mengumpulk
an Data Sesuai
Dengan
Kebutuhan)
Indikator 7
(Membuat
Keputusan
Atau
Kesimpulan)
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0
14 SISWA N
15 SISWA O
16 SISWA P
17 SISWA Q
18 SISWA R
19 SISWA S
20 SISWA T
21 SISWA U
22 SISWA V
23 SISWA W
24 SISWA X
25 SISWA Y
26 SISWA Z
27 SISWA AA
28 SISWA AB
29 SISWA AC
30 SISWA AD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
KRITERIA PENILAIAN:
INDIKATOR 1
Skor 0 = Tidak pernah bertanya kepada guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.
Skor 1 = Jarang bertanya kepada guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.
Skor 2 = Sering bertanya kepada guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.
Skor 3 = Selalu bertanya kepada guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.
INDIKATOR 2
Skor 0 = Tidak menjawab pertanyaan dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.
Skor 1 = Jarang menjawab pertanyaan dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.
Skor 2 = Sering menjawab pertanyaan dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.
Skor 3 = Selalu menjawab pertanyaan dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.
INDIKATOR 3
Skor 0 = Tidak pernah menganalisis argumen dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.
Skor 1 = Jarang menganalisis argumen dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.
Skor 2 = Sering menganalisis argumen dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.
Skor 3 = Selalu menganalisis argumen dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.
INDIKATOR 4
Skor 0 = Tidak pernah bisa mengidentifikasi masalah sama sekali.
Skor 1 = Jarang bisa mengidentifikasi masalah.
Skor 2 = Sering bisa mengidentifikasi masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Skor 3 = Selalu bisa mengidentifikasi masalah.
INDIKATOR 5
Skor 0 = Tidak pernah mencari cara untuk memecahkan masalah.
Skor 1 = Jarang mencari cara untuk memecahkan masalah.
Skor 2 = Sering mencari cara untuk memecahkan masalah.
Skor 3 = Selalu mencari cara untuk memecahkan masalah.
INDIKATOR 6
Skor 0 = Tidak pernah mencari data sesuai dengan kebutuhan.
Skor 1 = Jarang mencari data sesuai dengan kebutuhan.
Skor 2 = Sering mencari data sesuai dengan kebutuhan.
Skor 3 = Selalu mencari data sesuai dengan kebutuhan.
INDIKATOR 7
Skor 0 = Tidak pernah membuat keputusan atau kesimpulan.
Skor 1 = Jarang membuat keputusan atau kesimpulan.
Skor 2 = Sering membuat keputusan atau kesimpulan.
Skor 3 = Selalu membuat keputusan atau kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 4. Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis
KUESIONER KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan
kemampuan berpikir kritis siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Jawaban
yang kamu berikan di dalam kuesioner tidak akan mempengaruhi nilaimu pada
pelajaran matematika. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan sesuai dengan
keadaanmu saat mengikuti pembelajaran matematika pada materi perkalian dan
pembagian. Hasil kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian.
A. Identitas Siswa
Nama : ______________________________
Nomor Presensi : ______________________________
Kelas : ______________________________
B. Petunjuk Pengisian
1. Isilah kuesioner di bawah ini dengan jujur dan sesuai dengan keadaanmu!
2. Jawablah setiap pertanyaan dengan memberikan tanda centang (√) pada
kolom yang tersedia!
3. Pilihan jawaban yang diberikan sebagai berikut:
a. SS = Jika kamu “Sangat Setuju” dengan pernyataan tersebut.
b. S = Jika kamu “Setuju” dengan pernyataan tersebut.
c. TS = Jika kamu “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut.
d. STS = Jika kamu “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut.
4. Contoh cara menjawab:
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya senang belajar matematika. √
5. Bila kamu ingin mengganti jawaban, berilah coretan pada tanda centang
(√), kemudian berilah tanda (√) pada kolom lain sesuai denagn jawaban
yang kamu inginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
C. Lembar Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya berani untuk bertanya kepada guru ketika saya belum
paham dengan materi perkalian dan pembagian.
2 Saya tidak berani untuk bertanya kepada guru ketika saya
belum paham dengan materi perkalian dan pembagian.
3 Saya berani untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru ketika mempelajari materi perkalian dan pembagian.
4 Saya tidak berani untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru ketika mempelajari materi perkalian dan pembagian.
5 Saya mendiskusikan perbedaan pendapat dengan teman satu
kelompok, agar mendapatkan jawaban yang tepat.
6 Saya berusaha untuk membedakan pendapat teman antara
pendapat yang menurut saya benar dan pendapat yang menurut
saya salah.
7 Saya tidak mendiskusikan perbedaan pendapat dengan teman
satu kelompok, agar mendapatkan jawaban yang tepat.
8 Saya tidak berusaha untuk membedakan pendapat teman
antara pendapat yang menurut saya benar dan pendapat yang
menurut saya salah.
9 Saya mampu memahami soal-soal yang diberikan oleh guru
saya pada materi perkalian dan pembagian.
10 Saya mengalami kesulitan dalam memahami soal-soal yang
diberikan oleh guru saya pada materi perkalian dan
pembagian.
11 Saya senang ketika diberikan kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan pada materi perkalian dan pembagian.
12 Saya malas untuk bertanya kepada guru saya meskipun saya
belum memahami materi perkalian dan pembagian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
13 Saya selalu berusaha untuk menyelesaikan permasalahan pada
soal perkalian dan pembagian.
14 Saya malas untuk menyelesaikan permasalahan pada soal
perkalian dan pembagian.
15 Saya mencoba untuk menghitung lebih dari satu kali pada saat
mengerjakan soal perkalian dan pembagian.
16 Saya hanya menghitung satu kali pada saat mengerjakan soal
perkalian dan pembagian.
17 Saya mengecek ulang kesesuaian antara jawaban dengan soal
yang diberikan oleh guru.
18 Saya jarang mengecek ulang kesesuaian antara jawaban dengan
soal yang diberikan oleh guru.
19 Saya selalu percaya diri dengan hasil perhitungan atau jawaban
yang saya kerjakan sendiri pada saat belajar perkalian dan
pembagian.
20 Saya tidak yakin dengan hasil perhitungan atau jawaban yang
saya kerjakan sendiri pada saat belajar perkalian dan pembagian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS I DAN
SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran 5. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus 1 san Soal Evaluasi Siklus II
a. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS I
Mata Pelajaran : Matematika
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Kelas/Semester Indikator Soal No.Soal/Item
Soal
Instrumen/Soal
2. Melakukan
operasi hitung
bilangan
sampai tiga
angka.
1.3 Melakukan
perkalian yang
hasilnya
bilangan tiga
angka dan
pembagian tiga
angka.
III/1 1.3.4 Menelaah konsep perkalian
sebagai penjumlahan
berulang.
1,2, Terlampir
1.3.5 Menghitung perkalian
yang hasilnya bilangan dua
angka secara bersusun
pendek
3,4
1.3.6 Memecahkan soal cerita
pada perkalian yang
berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
5,6,7,8,9,10
1.3.1 Menelaah konsep
pembagian sebagai
pengurangan berulang
11
1.3.2 Menghitung pembagian
bilangan tiga angka dengan
bilangan satu angka
12,13,14,15
1.3.3Memecahkan soal cerita
pada pembagian yang
berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
16,17,18,19,20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
b. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II
KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS II
Nama Sekolah : SD Kanisius Murukan
Mata Pelajaran : Matematika
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/Semester Indikator Soal No.Soal/Item
Soal
Instrumen/Soal
1. Melakukan operasi
hitung bilangan
sampai tiga angka.
1.3 Melakukan
perkalian yang
hasilnya bilangan
tiga angka dan
pembagian tiga
angka.
III/1 1.3.1 Mengitung perkalian
yang hasilnya
bilangan tiga angka
secara bersusun
pendek
1,2,3,4,5 Terlampir
1.3.2 Memecahkan soal
cerita pada perkalian
yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
6,7,8,9,10
1.3.1 Menghitung
pembagian bilangan
tiga angka dengan
bilangan dua angka
secara berusun pendek
11,12,13,14,15
1.3.2 Memecahkan soal
cerita pada pembagian
yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
16,17,18,19,20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
SOAL EVALUASI DAN KUNCI JAWABAN
SIKLUS I DAN SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 6. Soal Evaluasi & Kunci Jawaban
SOAL EVALUASI SIKLUS I
Mata Pelajaran : Matematika
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b,
atau c pada jawaban yang benar !
1. Bentuk perkalian dari 3 + 3 + 3 + 3
+ 3 + 3 = 18 adalah . . .
a. 3 x 6
b. 6 x 3
c. 6 x 6
2. Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar penjumlahan di atas,
apabila diubah menjadi bentuk
perkalian akan menjadi . . .
a. 3 x 12
b. 12 x 3
c. 3 x 3
3.
4.
5. Pohon mangga milik Pak Jarwo
sedang berbuah. Pohon tersebut
memiliki 8 cabang, dan setiap
cabang menghasilkan 9 buah. Jadi
jumlah seluruh buah manga Pak
Jarwo adalah…
a. 73
b. 72
c. 71
6. Meisha adalah seorang anak tukang
jahit. Pada suatu hari ia diminta
ibunya untuk membelikan kancing
baju. Ia diminta untuk membeli 6
pack. Setiap pack berisi 12 buah
kancing baju. Jadi jumlah seluruh
kancing baju yang dibeli Meisha
adalah . . .
a. 72
b. 73
c. 74
7. Ibu-ibu di desa Suka Maju
mendapatkan juara 1 pada saat
mengikuti lomba gerak jalan. Juara
1 lomba gerak jalan mendapatkan
hadiah sebanyak 8 lusin piring.
Setiap lusin berisi 12 piring. Jadi
jumlah seluruh piring yang
diperoleh Ibu-ibu di desa Suka
Maju adalah …
a. 76
b. 86
c. 96
Nama :
No/Kelas :
+
= +
1 2
2
x
… …
Hasil perkalian di samping
adalah . . . .
a. 24
b. 26
c. 28
a.
2 3
…
6 4
x
Angka yang tepat untuk
mengisi titik-titik pada
kotak yang kosong agar
menjadi bentuk perkalian
yang benar adalah . . .
a. 2
b. 3
c. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
8. Wali kelas IV akan memberikan
hadiah kepada seluruh siswa karena
kelasnya mendapat juara
kebersihan. Hadiah yang akan
diberikan adalah bolpoin sebanyak
3. Jika jumlah siswa kelas IV
adalah 32, maka bolpoin yang
harus dibeli oleh wali kelas IV
adalah ...
a. 96
b. 97
c. 98
9. Para pemuda di desa Kauman akan
berekreasi adalah 25 orang. Setiap
orang akan dibagikan air mineral
sebanyak 2 botol. Jadi jumlah air
mineral yang harus dibeli oleh
panitia adalah . . .
a. 30
b. 40
c. 50
10. Indra adalah anak yang gemar
membaca buku. Ia rutin membaca
buku sebanyak 13 lembar setiap
harinya. Maka jumlah bacaan yang
dibaca oleh Indra dalam 1 minggu
adalah . . . halaman.
a. 91
b. 81
c. 71
11. Bentuk pengurangan berulang dari
pembagian 75 : 15 = 5 adalah . . .
a. 75 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5
– 5 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 = 0
b. 75 – 15 – 15 – 15 – 15 – 15 = 0
c. 75 – 25 – 25 – 25 = 0
……
12. 3 333
Hasil pembagian di atas adalah . . .
a. 111
b. 222
c. 333
……
13. 5 255
Hasil pembagian di atas adalah . . .
a. 41
b. 51
c. 61
…….
14. 6 306
Hasil pembagian di atas adalah . . .
a. 71
b. 61
c. 51
…….
15. 2 428
Hasil pembagian di atas adalah . . .
a. 214
b. 114
c. 224
16. Bu Siti akan melaksanakan ibadah
di rumahnya. Beliau membeli buah
jeruk sebagai bingkisan ketika
pulang. Jumlah seluruh jeruk yang
dibeli Bu Siti adalah 150, dan
jumlah orang yang ikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
melaksanakan ibadah sebanyak 6
orang. Jadi Bu Siti harus
mengisikan buah jeruk sebanyak . .
. . ke dalam setiap tas plastik
a. 25
b. 30
c. 35
17. SMP Tunas Bangsa akan
mengadakan bakti sosial di sebuah
panti asuhan. Bakti sosial ini akan
menyumbangkan baju bekas.
Jumlah baju bekas yang terkumpul
adalah sebanyak 135 potong.
Jumlah anak di panti asuhan
tersebut adalah 9 anak. Jadi baju
yang akan diterima setiap anak
adalah . . . potong
a. 30
b. 20
c. 15
18. Pada hari minggu yang lalu, Novan
membantu ayahnya untuk
memasukkan cilok ke dalam wadah
untuk dijual di warung. Jumlah
cilok yang dibuat oleh ayah Novan
adalah 800 gelintir, dan akan
disetorkan ke 5 warung. Jadi
jumlah cilok yang harus
dimasukkan Novan ke dalam setiap
wadah adalah . . .
a. 200
b. 180
c. 160
19. Ibu mengadakan pertemuan rutin di
rumah. Untuk menjamu tamu-tamu
yang datang, Ibu menyiapkan 270
buah jajan kudapan/snack. Jajan
tersebut ditaruh di dalam kardus
kecil. Apabila tiap-tiap kardus
berisi 5 buah jajan, jadi jumlah
tamu Ibu adalah . . .
a. 55
b. 54
c. 53
20. Pak Aldo adalah seorang penjual
sepatu. Dalam waktu 5 hari beliau
menjual sebanyak 320 sepatu. Jadi
jumlah sepatu yang dijual Pak Aldo
dalam sehari adalah . . . sepatu.
a. 64
b. 54
c. 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI
SIKLUS I
1. B
2. A
3. A
4. A
5. B
6. A
7. C
8. A
9. C
10. A
11. B
12. A
13. B
14. C
15. A
16. A
17. C
18. C
19. B
20. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
SOAL EVALUASI SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : III
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b,
atau c pada jawaban yang benar !
1. 15 x 9 = . . .
a. 135
b. 145
c. 155
2. 13 x 15 = . . .
a. 195
b. 185
c. 175
3. 20 x 22 = . . .
a. 220
b. 440
c. 880
4.
5.
6. Fian akan merayakan ulang tahun
ke 9. Ia mengundang teman
kelasnya. Ibunya Fian akan
memberikan bingkisan berupa
snack ringan sebanyak 4 macam.
Jumlah teman Fian adalah 35.
Maka Ibu Fian harus membeli
snack sebanyak . . .
a. 120
b. 130
c. 140
7. Anton memiliki kelereng sebanyak
13 kantong. Setiap kantong berisi
kelereng sebanyak 12. Jadi jumlah
seluruh kelereng yang dimiliki oleh
Anton adalah . . .
a. 156
b. 146
c. 136
8. Karang taruna di desa Sumberejo
akan mengadakan penggalangan
dana untuk korban banjir di desa
sebelahnya. Jumlah seluruh
anggota karang taruna adalah 30
orang. Setiap orang memiliki tugas
untuk membawa botol bekas
sebanyak 5 botol. Jadi setelah
Nama :
No/Kelas :
3 5
..
. x
4 5 2
Angka yang tepat untuk
mengisi kotak di samping
agar menjadi perkalian yang
benar adalah . . .
a. 7
b. 6
c. 5
4 3
4 7 3
X
Angka yang tepat untuk mengisi
kotak di samping agar menjadi
perkalian yang benar adalah . . .
a. 11
b. 21
c. 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
semua botol dikumpulkan
jumlahnya adalah . . . botol.
a. 150
b. 250
c. 350
9. Pak Tio akan mengadakan syukuran
atas rumah barunya. Beliau
mengundang seluruh warga desa
yang berjumlah 42 orang untuk
melaksanakan doa di rumahnya.
Pak Tio akan memberikan sembako
berupa gula pasir sebanyak 3kg.
maka jumlah gula pasir yang harus
disediakan oleh Pak Tio adalah. .
.kg.
a. 116
b. 126
c. 136
10. Maya memiliki kegemaran
menggambar sejak kecil. Ia selalu
menghabiskan 5 lembar setiap
minggu. Jadi jumlah buku gambar
yang dihabiskan Maya selama 5
bulan adalah . . .
a. 100
b. 50
c. 25
11. 275 : 25 = . . .
a. 11
b. 21
c. 31
12. 315 : 15 = . . .
a. 31
b. 21
c. 11
13. 448 : 14 = . . .
a. 52
b. 42
c. 32
14. 621 : 23 = . . .
a. 26
b. 27
c. 28
15. . . . . .
21 441
Hasil pembagian di atas adalah . . .
a. 21
b. 31
c. 41
16. SD Negeri Keputran akan
mengadakan rapat Komite di Aula
sekolah. Jumlah wali murid yang
akan datang adalah 195. Kursi yang
akan digunakan akan ditata menjadi
15 baris. Jadi jumlah kursi pada
setiap baris adalah . . .
a. 12
b. 13
c. 14
17. Pak Teo adalah seorang peternak
ayam. Beliau akan memasukkan
ayam-ayamnya ke dalam 15
kandang dengan jumlah yang sama
pada setiap kendang. Jika jumlah
ayam Pak Teo adalah 225, maka
jumlah ayam pada setiap kendang
adalah . . .
a. 15
b. 25
c. 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
18. Yasmin sedang membantu ayahnya
yang sedang memanen buah
manga. Jumlah seluruh buah manga
yang dipetik adalah 375 buah. Buah
tersebut akan dimasukkan ke dalam
karung. Jika setiap karung berisi 25
buah, maka karung yang
dibutuhkan Yasmin adalah . . .
a. 17
b. 16
c. 15
19. Bu Marion adalah wali kelas IVA.
Beliau akan memberikan oleh-oleh
berupa permen coklat untuk seluruh
siswa IV A yang berjumlah 35
anak. Jika Bu Marion membawa
350 permen coklat, maka jumlah
permen untuk setiap anak adalah . .
.
a. 5
b. 10
c. 15
20. Cak Roni adalah penjual sate
keliling di desa Sukamaju. Cak
Roni mendapatkan pesanan 455
tusuk yang akan dijadikan
sebanyak 35 bungkus. Maka jumlah
sate dalam setiap bungkus adalah . .
.
a. 13
b. 16
c. 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI II
1. A
2. A
3. B
4. A
5. A
6. C
7. A
8. A
9. B
10. A
11. A
12. B
13. C
14. B
15. A
16. B
17. A
18. C
19. B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Hasil SPSS Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Soal Evaluasi
Siklus I dan Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Lampiran 7. Hasil Perhitungan SPSS Validitas dan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II
a. Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus I
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 soal26 soal27 soal28 soal29 soal30 jumlah
Pearson
Correlation1 1.000
**.799
**.590
**.799
** .283 -.060 -.166 .345 .676**
.457* .221 .345 .457
*.590
**.692
** -.087 .345 .283 .430*
1.000**
.457* .345 .676
**.457
* -.012 .457* .144 .676
**.676
**.822
**
Sig. (2-
tailed)0.000 .000 .002 .000 .170 .775 .429 .091 .000 .022 .288 .091 .022 .002 .000 .679 .091 .170 .032 0.000 .022 .091 .000 .022 .955 .022 .491 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation1.000
** 1 .799**
.590**
.799** .283 -.060 -.166 .345 .676
**.457
* .221 .345 .457*
.590**
.692** -.087 .345 .283 .430
*1.000
**.457
* .345 .676**
.457* -.012 .457
* .144 .676**
.676**
.822**
Sig. (2-
tailed)0.000 .000 .002 .000 .170 .775 .429 .091 .000 .022 .288 .091 .022 .002 .000 .679 .091 .170 .032 0.000 .022 .091 .000 .022 .955 .022 .491 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.799
**.799
** 1 .739**
.621** .355 .553
** -.208 .621**
.510** .345 .123 .242 .345 .431
*.553
** -.109 .242 .108 .274 .799** .345 .621
**.846
** .345 .108 .799** .044 .846
**.510
**.794
**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .001 .082 .004 .320 .001 .009 .091 .558 .243 .091 .032 .004 .604 .243 .606 .184 .000 .091 .001 .000 .091 .606 .000 .835 .000 .009 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.590
**.590
**.739
** 1 .431* .080 .408
* -.281 .739**
.600** .221 0.000 .123 .590
** .250 .408* .221 .123 .080 .086 .590
**.590
**.739
**.873
** .221 .080 .590** -.089 .873
**.600
**.694
**
Sig. (2-
tailed).002 .002 .000 .032 .704 .043 .174 .000 .002 .288 1.000 .558 .002 .228 .043 .288 .558 .704 .684 .002 .002 .000 .000 .288 .704 .002 .672 .000 .002 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.799
**.799
**.621
**.431
* 1 .355 -.075 .081 .242 .510** .345 .431
*.621
** .345 .739**
.553** -.109 .242 .355 .538
**.799
** .345 .242 .510**
.799** .108 .345 .318 .510
**.510
**.817
**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .001 .032 .082 .720 .701 .243 .009 .091 .032 .001 .091 .000 .004 .604 .243 .082 .006 .000 .091 .243 .009 .000 .606 .091 .121 .009 .009 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.283 .283 .355 .080 .355 1 .196 -.022 .108 -.017 .283 .280 .108 -.012 .080 .196 -.307 .355 .199 .487
* .283 -.012 .108 .201 .283 .840** .283 .064 .201 -.017 .450
*
Sig. (2-
tailed).170 .170 .082 .704 .082 .347 .915 .606 .934 .170 .175 .606 .955 .704 .347 .136 .082 .341 .013 .170 .955 .606 .336 .170 .000 .170 .760 .336 .934 .024
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation-.060 -.060 .553
**.408
* -.075 .196 1 -.115 .553** -.089 -.060 -.102 -.075 -.060 -.102 -.042 -.060 -.075 -.212 -.140 -.060 -.060 .553
**.468
* -.060 .196 .692** -.127 .468
* -.089 .179
Sig. (2-
tailed).775 .775 .004 .043 .720 .347 .585 .004 .672 .775 .627 .720 .775 .627 .843 .775 .720 .308 .504 .775 .775 .004 .018 .775 .347 .000 .544 .018 .672 .391
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation-.166 -.166 -.208 -.281 .081 -.022 -.115 1 -.208 .010 -.166 .187 .081 -.166 .187 -.115 -.166 -.208 .352 -.185 -.166 -.166 -.208 -.245 .180 -.022 -.166 .901
** -.245 .010 .035
Sig. (2-
tailed).429 .429 .320 .174 .701 .915 .585 .320 .961 .429 .370 .701 .429 .370 .585 .429 .320 .084 .377 .429 .429 .320 .237 .391 .915 .429 .000 .237 .961 .869
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.345 .345 .621
**.739
** .242 .108 .553** -.208 1 .510
** .345 .123 .242 .345 .123 .553** .345 .242 .108 .011 .345 .799
**1.000
**.510
** .345 .355 .345 -.230 .846**
.510**
.660**
Sig. (2-
tailed).091 .091 .001 .000 .243 .606 .004 .320 .009 .091 .558 .243 .091 .558 .004 .091 .243 .606 .960 .091 .000 0.000 .009 .091 .082 .091 .268 .000 .009 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.676
**.676
**.510
**.600
**.510
** -.017 -.089 .010 .510** 1 .273 .055 .175 .676
** .327 .468* .273 .175 .419
* .168 .676**
.676**
.510**
.405* .273 -.017 .273 .214 .702
**1.000
**.721
**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .009 .002 .009 .934 .672 .961 .009 .186 .796 .404 .000 .110 .018 .186 .404 .037 .421 .000 .000 .009 .045 .186 .934 .186 .305 .000 0.000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.457
*.457
* .345 .221 .345 .283 -.060 -.166 .345 .273 1 .590** .345 -.087 .221 .692
** -.087 .345 -.012 .114 .457*
.457* .345 .273 .457
* .283 -.087 -.184 .273 .273 .474*
Sig. (2-
tailed).022 .022 .091 .288 .091 .170 .775 .429 .091 .186 .002 .091 .679 .288 .000 .679 .091 .955 .588 .022 .022 .091 .186 .022 .170 .679 .379 .186 .186 .017
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.221 .221 .123 0.000 .431
* .280 -.102 .187 .123 .055 .590** 1 .431
* -.147 .250 .408* -.147 .123 .280 .086 .221 .221 .123 .055 .590
** .280 -.147 .134 .055 .055 .385
Sig. (2-
tailed).288 .288 .558 1.000 .032 .175 .627 .370 .558 .796 .002 .032 .482 .228 .043 .482 .558 .175 .684 .288 .288 .558 .796 .002 .175 .482 .524 .796 .796 .057
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.345 .345 .242 .123 .621
** .108 -.075 .081 .242 .175 .345 .431* 1 -.109 .431
*.553
** -.109 .242 .108 .274 .345 .345 .242 .175 .799** .108 -.109 .044 .175 .175 .459
*
Sig. (2-
tailed).091 .091 .243 .558 .001 .606 .720 .701 .243 .404 .091 .032 .604 .032 .004 .604 .243 .606 .184 .091 .091 .243 .404 .000 .606 .604 .835 .404 .404 .021
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.457
*.457
* .345 .590** .345 -.012 -.060 -.166 .345 .676
** -.087 -.147 -.109 1 .221 -.060 .457* -.109 .283 .114 .457
*.457
* .345 .273 -.087 -.012 .457* .144 .676
**.676
**.474
*
Sig. (2-
tailed).022 .022 .091 .002 .091 .955 .775 .429 .091 .000 .679 .482 .604 .288 .775 .022 .604 .170 .588 .022 .022 .091 .186 .679 .955 .022 .491 .000 .000 .017
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.590
**.590
**.431
* .250 .739** .080 -.102 .187 .123 .327 .221 .250 .431
* .221 1 .408* -.147 .123 .280 .300 .590
** .221 .123 .327 .590** -.120 .221 .356 .327 .327 .567
**
Sig. (2-
tailed).002 .002 .032 .228 .000 .704 .627 .370 .558 .110 .288 .228 .032 .288 .043 .482 .558 .175 .145 .002 .288 .558 .110 .002 .567 .288 .080 .110 .110 .003
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.692
**.692
**.553
**.408
*.553
** .196 -.042 -.115 .553**
.468*
.692**
.408*
.553** -.060 .408
* 1 -.060 .553** .196 .298 .692
**.692
**.553
**.468
*.692
** .196 -.060 -.127 .468*
.468*
.699**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .004 .043 .004 .347 .843 .585 .004 .018 .000 .043 .004 .775 .043 .775 .004 .347 .149 .000 .000 .004 .018 .000 .347 .775 .544 .018 .018 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation-.087 -.087 -.109 .221 -.109 -.307 -.060 -.166 .345 .273 -.087 -.147 -.109 .457
* -.147 -.060 1 -.109 -.012 .114 -.087 .457* .345 -.129 -.087 -.012 -.087 -.184 .273 .273 .072
Sig. (2-
tailed).679 .679 .604 .288 .604 .136 .775 .429 .091 .186 .679 .482 .604 .022 .482 .775 .604 .955 .588 .679 .022 .091 .540 .679 .955 .679 .379 .186 .186 .733
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
soal17
soal11
soal12
soal13
soal14
soal15
soal16
soal5
soal6
soal7
soal8
soal9
soal10
soal1
soal2
soal3
soal4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Pearson
Correlation.345 .345 .242 .123 .242 .355 -.075 -.208 .242 .175 .345 .123 .242 -.109 .123 .553
** -.109 1 .108 .538** .345 .345 .242 .175 .345 .355 -.109 -.230 .175 .175 .392
Sig. (2-
tailed).091 .091 .243 .558 .243 .082 .720 .320 .243 .404 .091 .558 .243 .604 .558 .004 .604 .606 .006 .091 .091 .243 .404 .091 .082 .604 .268 .404 .404 .053
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.283 .283 .108 .080 .355 .199 -.212 .352 .108 .419
* -.012 .280 .108 .283 .280 .196 -.012 .108 1 .144 .283 .283 .108 -.017 .283 .199 -.012 .421* .201 .419
*.450
*
Sig. (2-
tailed).170 .170 .606 .704 .082 .341 .308 .084 .606 .037 .955 .175 .606 .170 .175 .347 .955 .606 .492 .170 .170 .606 .934 .170 .341 .955 .036 .336 .037 .024
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.430
*.430
* .274 .086 .538**
.487* -.140 -.185 .011 .168 .114 .086 .274 .114 .300 .298 .114 .538
** .144 1 .430* .114 .011 .168 .430
* .316 .114 -.046 .168 .168 .447*
Sig. (2-
tailed).032 .032 .184 .684 .006 .013 .504 .377 .960 .421 .588 .684 .184 .588 .145 .149 .588 .006 .492 .032 .588 .960 .421 .032 .124 .588 .828 .421 .421 .025
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation1.000
**1.000
**.799
**.590
**.799
** .283 -.060 -.166 .345 .676**
.457* .221 .345 .457
*.590
**.692
** -.087 .345 .283 .430* 1 .457
* .345 .676**
.457* -.012 .457
* .144 .676**
.676**
.822**
Sig. (2-
tailed)0.000 0.000 .000 .002 .000 .170 .775 .429 .091 .000 .022 .288 .091 .022 .002 .000 .679 .091 .170 .032 .022 .091 .000 .022 .955 .022 .491 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.457
*.457
* .345 .590** .345 -.012 -.060 -.166 .799
**.676
**.457
* .221 .345 .457* .221 .692
**.457
* .345 .283 .114 .457* 1 .799
** .273 .457* .283 -.087 -.184 .676
**.676
**.661
**
Sig. (2-
tailed).022 .022 .091 .002 .091 .955 .775 .429 .000 .000 .022 .288 .091 .022 .288 .000 .022 .091 .170 .588 .022 .000 .186 .022 .170 .679 .379 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.345 .345 .621
**.739
** .242 .108 .553** -.2081.000
**.510
** .345 .123 .242 .345 .123 .553** .345 .242 .108 .011 .345 .799
** 1 .510** .345 .355 .345 -.230 .846
**.510
**.660
**
Sig. (2-
tailed).091 .091 .001 .000 .243 .606 .004 .320 0.000 .009 .091 .558 .243 .091 .558 .004 .091 .243 .606 .960 .091 .000 .009 .091 .082 .091 .268 .000 .009 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.676
**.676
**.846
**.873
**.510
** .201 .468* -.245 .510
**.405
* .273 .055 .175 .273 .327 .468* -.129 .175 -.017 .168 .676
** .273 .510** 1 .273 -.017 .676
** -.029 .702**
.405*
.641**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .000 .009 .336 .018 .237 .009 .045 .186 .796 .404 .186 .110 .018 .540 .404 .934 .421 .000 .186 .009 .186 .934 .000 .890 .000 .045 .001
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.457
*.457
* .345 .221 .799** .283 -.060 .180 .345 .273 .457
*.590
**.799
** -.087 .590**
.692** -.087 .345 .283 .430
*.457
*.457
* .345 .273 1 .283 -.087 .144 .273 .273 .661**
Sig. (2-
tailed).022 .022 .091 .288 .000 .170 .775 .391 .091 .186 .022 .002 .000 .679 .002 .000 .679 .091 .170 .032 .022 .022 .091 .186 .170 .679 .491 .186 .186 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation-.012 -.012 .108 .080 .108 .840
** .196 -.022 .355 -.017 .283 .280 .108 -.012 -.120 .196 -.012 .355 .199 .316 -.012 .283 .355 -.017 .283 1 -.012 -.114 .201 -.017 .362
Sig. (2-
tailed).955 .955 .606 .704 .606 .000 .347 .915 .082 .934 .170 .175 .606 .955 .567 .347 .955 .082 .341 .124 .955 .170 .082 .934 .170 .955 .587 .336 .934 .075
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.457
*.457
*.799
**.590
** .345 .283 .692** -.166 .345 .273 -.087 -.147 -.109 .457
* .221 -.060 -.087 -.109 -.012 .114 .457* -.087 .345 .676
** -.087 -.012 1 .144 .676** .273 .447
*
Sig. (2-
tailed).022 .022 .000 .002 .091 .170 .000 .429 .091 .186 .679 .482 .604 .022 .288 .775 .679 .604 .955 .588 .022 .679 .091 .000 .679 .955 .491 .000 .186 .025
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.144 .144 .044 -.089 .318 .064 -.127 .901
** -.230 .214 -.184 .134 .044 .144 .356 -.127 -.184 -.230 .421* -.046 .144 -.184 -.230 -.029 .144 -.114 .144 1 -.029 .214 .225
Sig. (2-
tailed).491 .491 .835 .672 .121 .760 .544 .000 .268 .305 .379 .524 .835 .491 .080 .544 .379 .268 .036 .828 .491 .379 .268 .890 .491 .587 .491 .890 .305 .280
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.676
**.676
**.846
**.873
**.510
** .201 .468* -.245 .846
**.702
** .273 .055 .175 .676** .327 .468
* .273 .175 .201 .168 .676**
.676**
.846**
.702** .273 .201 .676
** -.029 1 .702**
.820**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .000 .009 .336 .018 .237 .000 .000 .186 .796 .404 .000 .110 .018 .186 .404 .336 .421 .000 .000 .000 .000 .186 .336 .000 .890 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.676
**.676
**.510
**.600
**.510
** -.017 -.089 .010 .510**
1.000** .273 .055 .175 .676
** .327 .468* .273 .175 .419
* .168 .676**
.676**
.510**
.405* .273 -.017 .273 .214 .702
** 1 .721**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .009 .002 .009 .934 .672 .961 .009 0.000 .186 .796 .404 .000 .110 .018 .186 .404 .037 .421 .000 .000 .009 .045 .186 .934 .186 .305 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlation.822
**.822
**.794
**.694
**.817
**.450
* .179 .035 .660**
.721**
.474* .385 .459
*.474
*.567
**.699
** .072 .392 .450*
.447*
.822**
.661**
.660**
.641**
.661** .362 .447
* .225 .820**
.721** 1
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .000 .000 .024 .391 .869 .000 .000 .017 .057 .021 .017 .003 .000 .733 .053 .024 .025 .000 .000 .000 .001 .000 .075 .025 .280 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
soal29
soal30
jumlah
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
soal23
soal24
soal25
soal26
soal27
soal28
soal18
soal19
soal20
soal21
soal22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
b. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I
Cronbach's Alpha N of Items
.930 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
c. Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus II
soal
1
soal
2 soal3
soal
4
soal
5 soal6
soal
7
soal
8 soal9
soal1
0
soal1
1 soal12 soal13
soal1
4 soal15
soal1
6
soal1
7
soal1
8 soal19
soal2
0
soal2
1 soal22 soal23 soal24 soal25 soal26 soal27 soal28 soal29 soal30 jumlah
Pearson
Correlatio
n
1 .196 -.022 .108 -.017 .283 .280 .108 -.012 .080 .196 -.307 .355 .199 .487* .283 -.012 .108 .201 .283 .840
** .283 .064 .201 -.017 .283 .352 .108 .196 -.120 .457*
Sig. (2-
tailed).347 .915 .606 .934 .170 .175 .606 .955 .704 .347 .136 .082 .341 .013 .170 .955 .606 .336 .170 .000 .170 .760 .336 .934 .170 .084 .606 .347 .567 .022
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.196 1 -.115 .553** -.089 -.060 -.102 -.075 -.060 -.102 -.042 -.060 -.075 -.212 -.140 -.060 -.060 .553
**.468
* -.060 .196 .692** -.127 .468
* -.089 -.060 -.115 -.075 -.042 -.102 .111
Sig. (2-
tailed).347 .585 .004 .672 .775 .627 .720 .775 .627 .843 .775 .720 .308 .504 .775 .775 .004 .018 .775 .347 .000 .544 .018 .672 .775 .585 .720 .843 .627 .596
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
-.022 -.115 1 -.208 .010 -.166 .187 .081 -.166 .187 -.115 -.166 -.208 .352 -.185 -.166 -.166 -.208 -.245 .180 -.022 -.166 .901** -.245 .010 -.166 .123 .081 -.115 .187 .103
Sig. (2-
tailed).915 .585 .320 .961 .429 .370 .701 .429 .370 .585 .429 .320 .084 .377 .429 .429 .320 .237 .391 .915 .429 .000 .237 .961 .429 .559 .701 .585 .370 .625
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.108 .553** -.208 1 .510
** .345 .123 .242 .345 .123 .553** .345 .242 .108 .011 .345 .799
**1.000
**.510
** .345 .355 .345 -.230 .846**
.510** .345 .081 .242 -.075 .431
*.639
**
Sig. (2-
tailed).606 .004 .320 .009 .091 .558 .243 .091 .558 .004 .091 .243 .606 .960 .091 .000 0.000 .009 .091 .082 .091 .268 .000 .009 .091 .701 .243 .720 .032 .001
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
-.017 -.089 .010 .510** 1 .273 .055 .175 .676
** .327 .468* .273 .175 .419
* .168 .676**
.676**
.510**
.405* .273 -.017 .273 .214 .702
**1.000
** .273 .266 .175 -.089 .327 .669**
Sig. (2-
tailed).934 .672 .961 .009 .186 .796 .404 .000 .110 .018 .186 .404 .037 .421 .000 .000 .009 .045 .186 .934 .186 .305 .000 0.000 .186 .199 .404 .672 .110 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.283 -.060 -.166 .345 .273 1 .590** .345 -.087 .221 .692
** -.087 .345 -.012 .114 .457*
.457* .345 .273 .457
* .283 -.087 -.184 .273 .273 1.000**
.525** .345 -.060 .221 .539
**
Sig. (2-
tailed).170 .775 .429 .091 .186 .002 .091 .679 .288 .000 .679 .091 .955 .588 .022 .022 .091 .186 .022 .170 .679 .379 .186 .186 0.000 .007 .091 .775 .288 .005
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.280 -.102 .187 .123 .055 .590** 1 .431
* -.147 .250 .408* -.147 .123 .280 .086 .221 .221 .123 .055 .590
** .280 -.147 .134 .055 .055 .590**
.890**
.431* -.102 .250 .510
**
Sig. (2-
tailed).175 .627 .370 .558 .796 .002 .032 .482 .228 .043 .482 .558 .175 .684 .288 .288 .558 .796 .002 .175 .482 .524 .796 .796 .002 .000 .032 .627 .228 .009
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.108 -.075 .081 .242 .175 .345 .431* 1 -.109 .431
*.553
** -.109 .242 .108 .274 .345 .345 .242 .175 .799** .108 -.109 .044 .175 .175 .345 .369 1.000
** -.075 .431*
.542**
Sig. (2-
tailed).606 .720 .701 .243 .404 .091 .032 .604 .032 .004 .604 .243 .606 .184 .091 .091 .243 .404 .000 .606 .604 .835 .404 .404 .091 .070 0.000 .720 .032 .005
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
-.012 -.060 -.166 .345 .676** -.087 -.147 -.109 1 .221 -.060 .457
* -.109 .283 .114 .457*
.457* .345 .273 -.087 -.012 .457
* .144 .676**
.676** -.087 .180 -.109 -.060 .221 .394
Sig. (2-
tailed).955 .775 .429 .091 .000 .679 .482 .604 .288 .775 .022 .604 .170 .588 .022 .022 .091 .186 .679 .955 .022 .491 .000 .000 .679 .391 .604 .775 .288 .051
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.080 -.102 .187 .123 .327 .221 .250 .431* .221 1 .408
* -.147 .123 .280 .300 .590** .221 .123 .327 .590
** -.120 .221 .356 .327 .327 .221 .421*
.431* -.102 .750
**.589
**
Sig. (2-
tailed).704 .627 .370 .558 .110 .288 .228 .032 .288 .043 .482 .558 .175 .145 .002 .288 .558 .110 .002 .567 .288 .080 .110 .110 .288 .036 .032 .627 .000 .002
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.196 -.042 -.115 .553**
.468*
.692**
.408*
.553** -.060 .408
* 1 -.060 .553** .196 .298 .692
**.692
**.553
**.468
*.692
** .196 -.060 -.127 .468*
.468*
.692** .363 .553
** -.042 .408*
.716**
Sig. (2-
tailed).347 .843 .585 .004 .018 .000 .043 .004 .775 .043 .775 .004 .347 .149 .000 .000 .004 .018 .000 .347 .775 .544 .018 .018 .000 .074 .004 .843 .043 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
-.307 -.060 -.166 .345 .273 -.087 -.147 -.109 .457* -.147 -.060 1 -.109 -.012 .114 -.087 .457
* .345 -.129 -.087 -.012 -.087 -.184 .273 .273 -.087 -.166 -.109 -.060 .221 .073
Sig. (2-
tailed).136 .775 .429 .091 .186 .679 .482 .604 .022 .482 .775 .604 .955 .588 .679 .022 .091 .540 .679 .955 .679 .379 .186 .186 .679 .429 .604 .775 .288 .727
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.355 -.075 -.208 .242 .175 .345 .123 .242 -.109 .123 .553** -.109 1 .108 .538
** .345 .345 .242 .175 .345 .355 -.109 -.230 .175 .175 .345 .081 .242 .553** .123 .420
*
Sig. (2-
tailed).082 .720 .320 .243 .404 .091 .558 .243 .604 .558 .004 .604 .606 .006 .091 .091 .243 .404 .091 .082 .604 .268 .404 .404 .091 .701 .243 .004 .558 .036
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.199 -.212 .352 .108 .419* -.012 .280 .108 .283 .280 .196 -.012 .108 1 .144 .283 .283 .108 -.017 .283 .199 -.012 .421
* .201 .419* -.012 .352 .108 -.212 .280 .473
*
Sig. (2-
tailed).341 .308 .084 .606 .037 .955 .175 .606 .170 .175 .347 .955 .606 .492 .170 .170 .606 .934 .170 .341 .955 .036 .336 .037 .955 .084 .606 .308 .175 .017
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.487* -.140 -.185 .011 .168 .114 .086 .274 .114 .300 .298 .114 .538
** .144 1 .430* .114 .011 .168 .430
* .316 .114 -.046 .168 .168 .114 .217 .274 .298 .086 .442*
Sig. (2-
tailed).013 .504 .377 .960 .421 .588 .684 .184 .588 .145 .149 .588 .006 .492 .032 .588 .960 .421 .032 .124 .588 .828 .421 .421 .588 .298 .184 .149 .684 .027
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.283 -.060 -.166 .345 .676**
.457* .221 .345 .457
*.590
**.692
** -.087 .345 .283 .430* 1 .457
* .345 .676**
.457* -.012 .457
* .144 .676**
.676**
.457*
.525** .345 -.060 .221 .743
**
Sig. (2-
tailed).170 .775 .429 .091 .000 .022 .288 .091 .022 .002 .000 .679 .091 .170 .032 .022 .091 .000 .022 .955 .022 .491 .000 .000 .022 .007 .091 .775 .288 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
-.012 -.060 -.166 .799**
.676**
.457* .221 .345 .457
* .221 .692**
.457* .345 .283 .114 .457
* 1 .799** .273 .457
* .283 -.087 -.184 .676**
.676**
.457* .180 .345 -.060 .590
**.685
**
Sig. (2-
tailed).955 .775 .429 .000 .000 .022 .288 .091 .022 .288 .000 .022 .091 .170 .588 .022 .000 .186 .022 .170 .679 .379 .000 .000 .022 .391 .091 .775 .002 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
soal9
soal10
soal11
soal12
soal13
soal14
soal1
soal2
soal3
soal17
soal15
soal16
soal5
soal6
soal7
soal8
soal4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Pearson
Correlatio
n
.108 .553** -.2081.000
**.510
** .345 .123 .242 .345 .123 .553** .345 .242 .108 .011 .345 .799
** 1 .510** .345 .355 .345 -.230 .846
**.510
** .345 .081 .242 -.075 .431*
.639**
Sig. (2-
tailed).606 .004 .320 #### .009 .091 .558 .243 .091 .558 .004 .091 .243 .606 .960 .091 .000 .009 .091 .082 .091 .268 .000 .009 .091 .701 .243 .720 .032 .001
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.201 .468* -.245 .510
**.405
* .273 .055 .175 .273 .327 .468* -.129 .175 -.017 .168 .676
** .273 .510** 1 .273 -.017 .676
** -.029 .702**
.405* .273 .266 .175 -.089 .055 .518
**
Sig. (2-
tailed).336 .018 .237 .009 .045 .186 .796 .404 .186 .110 .018 .540 .404 .934 .421 .000 .186 .009 .186 .934 .000 .890 .000 .045 .186 .199 .404 .672 .796 .008
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.283 -.060 .180 .345 .273 .457*
.590**
.799** -.087 .590
**.692
** -.087 .345 .283 .430*
.457*
.457* .345 .273 1 .283 -.087 .144 .273 .273 .457
*.525
**.799
** -.060 .590**
.743**
Sig. (2-
tailed).170 .775 .391 .091 .186 .022 .002 .000 .679 .002 .000 .679 .091 .170 .032 .022 .022 .091 .186 .170 .679 .491 .186 .186 .022 .007 .000 .775 .002 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.840** .196 -.022 .355 -.017 .283 .280 .108 -.012 -.120 .196 -.012 .355 .199 .316 -.012 .283 .355 -.017 .283 1 -.012 -.114 .201 -.017 .283 .165 .108 .196 .080 .425
*
Sig. (2-
tailed).000 .347 .915 .082 .934 .170 .175 .606 .955 .567 .347 .955 .082 .341 .124 .955 .170 .082 .934 .170 .955 .587 .336 .934 .170 .431 .606 .347 .704 .034
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.283 .692** -.166 .345 .273 -.087 -.147 -.109 .457
* .221 -.060 -.087 -.109 -.012 .114 .457* -.087 .345 .676
** -.087 -.012 1 .144 .676** .273 -.087 .180 -.109 -.060 -.147 .306
Sig. (2-
tailed).170 .000 .429 .091 .186 .679 .482 .604 .022 .288 .775 .679 .604 .955 .588 .022 .679 .091 .000 .679 .955 .491 .000 .186 .679 .391 .604 .775 .482 .136
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.064 -.127 .901** -.230 .214 -.184 .134 .044 .144 .356 -.127 -.184 -.230 .421
* -.046 .144 -.184 -.230 -.029 .144 -.114 .144 1 -.029 .214 -.184 .275 .044 -.127 .134 .234
Sig. (2-
tailed).760 .544 .000 .268 .305 .379 .524 .835 .491 .080 .544 .379 .268 .036 .828 .491 .379 .268 .890 .491 .587 .491 .890 .305 .379 .183 .835 .544 .524 .259
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.201 .468* -.245 .846
**.702
** .273 .055 .175 .676** .327 .468
* .273 .175 .201 .168 .676**
.676**
.846**
.702** .273 .201 .676
** -.029 1 .702** .273 .266 .175 -.089 .327 .734
**
Sig. (2-
tailed).336 .018 .237 .000 .000 .186 .796 .404 .000 .110 .018 .186 .404 .336 .421 .000 .000 .000 .000 .186 .336 .000 .890 .000 .186 .199 .404 .672 .110 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
-.017 -.089 .010 .510**1.000
** .273 .055 .175 .676** .327 .468
* .273 .175 .419* .168 .676
**.676
**.510
**.405
* .273 -.017 .273 .214 .702** 1 .273 .266 .175 -.089 .327 .669
**
Sig. (2-
tailed).934 .672 .961 .009 #### .186 .796 .404 .000 .110 .018 .186 .404 .037 .421 .000 .000 .009 .045 .186 .934 .186 .305 .000 .186 .199 .404 .672 .110 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.283 -.060 -.166 .345 .273 1.000**
.590** .345 -.087 .221 .692
** -.087 .345 -.012 .114 .457*
.457* .345 .273 .457
* .283 -.087 -.184 .273 .273 1 .525** .345 -.060 .221 .539
**
Sig. (2-
tailed).170 .775 .429 .091 .186 0.000 .002 .091 .679 .288 .000 .679 .091 .955 .588 .022 .022 .091 .186 .022 .170 .679 .379 .186 .186 .007 .091 .775 .288 .005
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.352 -.115 .123 .081 .266 .525**
.890** .369 .180 .421
* .363 -.166 .081 .352 .217 .525** .180 .081 .266 .525
** .165 .180 .275 .266 .266 .525** 1 .369 -.115 .187 .621
**
Sig. (2-
tailed).084 .585 .559 .701 .199 .007 .000 .070 .391 .036 .074 .429 .701 .084 .298 .007 .391 .701 .199 .007 .431 .391 .183 .199 .199 .007 .070 .585 .370 .001
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.108 -.075 .081 .242 .175 .345 .431*1.000
** -.109 .431*
.553** -.109 .242 .108 .274 .345 .345 .242 .175 .799
** .108 -.109 .044 .175 .175 .345 .369 1 -.075 .431*
.542**
Sig. (2-
tailed).606 .720 .701 .243 .404 .091 .032 #### .604 .032 .004 .604 .243 .606 .184 .091 .091 .243 .404 .000 .606 .604 .835 .404 .404 .091 .070 .720 .032 .005
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.196 -.042 -.115 -.075 -.089 -.060 -.102 -.075 -.060 -.102 -.042 -.060 .553** -.212 .298 -.060 -.060 -.075 -.089 -.060 .196 -.060 -.127 -.089 -.089 -.060 -.115 -.075 1 -.102 -.010
Sig. (2-
tailed).347 .843 .585 .720 .672 .775 .627 .720 .775 .627 .843 .775 .004 .308 .149 .775 .775 .720 .672 .775 .347 .775 .544 .672 .672 .775 .585 .720 .627 .963
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
-.120 -.102 .187 .431* .327 .221 .250 .431
* .221 .750**
.408* .221 .123 .280 .086 .221 .590
**.431
* .055 .590** .080 -.147 .134 .327 .327 .221 .187 .431
* -.102 1 .549**
Sig. (2-
tailed).567 .627 .370 .032 .110 .288 .228 .032 .288 .000 .043 .288 .558 .175 .684 .288 .002 .032 .796 .002 .704 .482 .524 .110 .110 .288 .370 .032 .627 .004
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson
Correlatio
n
.457* .111 .103 .639
**.669
**.539
**.510
**.542
** .394 .589**
.716** .073 .420
*.473
*.442
*.743
**.685
**.639
**.518
**.743
**.425
* .306 .234 .734**
.669**
.539**
.621**
.542** -.010 .549
** 1
Sig. (2-
tailed).022 .596 .625 .001 .000 .005 .009 .005 .051 .002 .000 .727 .036 .017 .027 .000 .000 .001 .008 .000 .034 .136 .259 .000 .000 .005 .001 .005 .963 .004
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
soal29
soal30
jumlah
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
soal21
soal22
soal23
soal24
soal25
soal26
soal27
soal28
soal18
soal19
soal20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
d. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II
Cronbach's Alpha N of Items
.903 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Hasil Validasi oleh Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Lampiran 8. Hasil Validasi Oleh Ahli
a. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
b. Hasil Validasi Lembar Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
c. Hasil Validasi Lembar Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
Lampiran 9. Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa
a. Nilai Matematika Siswa Tahun Ajaran 2015/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
b. Nilai Matematika Siswa Tahun Ajaran 2016/2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
Lampiran 10. Perhitungan Skor Pengamatan Kondisi Awal Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa
No Nama Siswa Skor
1 SISWA A 57
2 SISWA B 57
3 SISWA C 52
4 SISWA D 33
5 SISWA E 81
6 SISWA F 62
7 SISWA G 48
8 SISWA H 67
9 SISWA I 38
10 SISWA J 67
11 SISWA K 52
12 SISWA L 52
13 SISWA M 62
14 SISWA N 38
15 SISWA O 71
16 SISWA P 33
17 SISWA Q 81
18 SISWA R 57
19 SISWA S 38
20 SISWA T 81
21 SISWA U 67
22 SISWA V 52
23 SISWA W 76
24 SISWA X 33
25 SISWA Y 62
26 SISWA Z 57
27 SISWA AA 71
28 SISWA AB 38
29 SISWA AC 38
30 SISWA AD 33
Jumlah 1654
Rata-rata 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
Lampiran 11. Perhitungan Skor Kuesioner Kondiwi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Siswa Item Jumlah Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 2 3 3 2 2 2 2 4 4 2 2 3 3 2 2 2 2 4 3 51 64
2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 45 56
3 2 2 1 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 41 51
4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 46 57
5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 62 77
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 56 70
7 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 53 66
8 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 65 81
9 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 60 75
10 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 66 83
11 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 63 79
12 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 69 86
13 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 66 83
14 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 57 71
15 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 71 89
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 56 70
17 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 66 83
18 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 69 86
19 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 69 86
20 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 71 89
21 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 70 88
22 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 63 79
23 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 72 90
24 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 69 86
25 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 66 83
26 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 72 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
27 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 70 88
28 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 66 83
29 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 71 89
30 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 71 89
Jumlah 2372
Rata-rata 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
Perhitungan Skor Hasil Belajar
Siklus I dan Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
Lampiran 12. Perhitungan Skor Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
a. Perhitungan Skor Hasil Belajar Siklus I
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1 SISWA A 70 70 Tuntas
2 SISWA B 70 70 Tuntas
3 SISWA C 70 65 Tuntas
4 SISWA D 70 65 Tidak Tuntas
5 SISWA E 70 90 Tuntas
6 SISWA F 70 90 Tuntas
7 SISWA G 70 65 Tuntas
8 SISWA H 70 70 Tuntas
9 SISWA I 70 60 Tidak Tuntas
10 SISWA J 70 75 Tuntas
11 SISWA K 70 65 Tuntas
12 SISWA L 70 60 Tidak Tuntas
13 SISWA M 70 70 Tuntas
14 SISWA N 70 60 Tidak Tuntas
15 SISWA O 70 80 Tuntas
16 SISWA P 70 70 Tuntas
17 SISWA Q 70 75 Tuntas
18 SISWA R 70 75 Tuntas
19 SISWA S 70 70 Tuntas
20 SISWA T 70 75 Tuntas
21 SISWA U 70 75 Tuntas
22 SISWA V 70 65 Tuntas
23 SISWA W 70 80 Tuntas
24 SISWA X 70 60 Tidak Tuntas
25 SISWA Y 70 70 Tuntas
26 SISWA Z 70 60 Tuntas
27 SISWA AA 70 75 Tuntas
28 SISWA AB 70 70 Tuntas
29 SISWA AC 70 65 Tidak Tuntas
30 SISWA AD 70 60 Tuntas
Total 2100
Rata-rata 70
Presentase Siswa Tuntas 60%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 40%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
b. Perhitungan Skor Hasil Belajar Siklus II
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1 SISWA A 70 85 Tuntas
2 SISWA B 70 85 Tuntas
3 SISWA C 70 80 Tuntas
4 SISWA D 70 75 Tuntas
5 SISWA E 70 100 Tuntas
6 SISWA F 70 95 Tuntas
7 SISWA G 70 80 Tuntas
8 SISWA H 70 85 Tuntas
9 SISWA I 70 75 Tuntas
10 SISWA J 70 70 Tuntas
11 SISWA K 70 85 Tuntas
12 SISWA L 70 75 Tuntas
13 SISWA M 70 80 Tuntas
14 SISWA N 70 75 Tuntas
15 SISWA O 70 90 Tuntas
16 SISWA P 70 80 Tuntas
17 SISWA Q 70 90 Tuntas
18 SISWA R 70 80 Tuntas
19 SISWA S 70 80 Tuntas
20 SISWA T 70 90 Tuntas
21 SISWA U 70 85 Tuntas
22 SISWA V 70 80 Tuntas
23 SISWA W 70 90 Tuntas
24 SISWA X 70 70 Tuntas
25 SISWA Y 70 80 Tuntas
26 SISWA Z 70 75 Tuntas
27 SISWA AA 70 95 Tuntas
28 SISWA AB 70 80 Tuntas
29 SISWA AC 70 75 Tuntas
30 SISWA AD 70 80 Tuntas
Total 2465
Rata-rata 82
Presentase Siswa Tuntas 100%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
Perhitungan Skor Pengamatan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Siklus I dan Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
Lampiran 13. Perhitungan Skor Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa
a. Pengamatan Siklus I
No Nama Siswa Skor
1 SISWA A 67
2 SISWA B 76
3 SISWA C 67
4 SISWA D 62
5 SISWA E 86
6 SISWA F 76
7 SISWA G 67
8 SISWA H 81
9 SISWA I 57
10 SISWA J 81
11 SISWA K 67
12 SISWA L 62
13 SISWA M 76
14 SISWA N 57
15 SISWA O 76
16 SISWA P 52
17 SISWA Q 86
18 SISWA R 67
19 SISWA S 57
20 SISWA T 81
21 SISWA U 76
22 SISWA V 62
23 SISWA W 81
24 SISWA X 57
25 SISWA Y 62
26 SISWA Z 67
27 SISWA AA 86
28 SISWA AB 52
29 SISWA AC 57
30 SISWA AD 62
Jumlah 1977
Rata-rata 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
b. Pengamatan Siklus II
No Nama Siswa Skor
1 SISWA A 76
2 SISWA B 86
3 SISWA C 86
4 SISWA D 76
5 SISWA E 100
6 SISWA F 81
7 SISWA G 86
8 SISWA H 100
9 SISWA I 81
10 SISWA J 95
11 SISWA K 86
12 SISWA L 86
13 SISWA M 90
14 SISWA N 76
15 SISWA O 90
16 SISWA P 76
17 SISWA Q 95
18 SISWA R 90
19 SISWA S 76
20 SISWA T 95
21 SISWA U 86
22 SISWA V 81
23 SISWA W 95
24 SISWA X 71
25 SISWA Y 81
26 SISWA Z 90
27 SISWA AA 95
28 SISWA AB 76
29 SISWA AC 81
30 SISWA AD 86
Jumlah 2526
Rata-rata 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
Perhitungan Skor Kuesioner Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa
Siklus I dan Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
Lampiran 14. Perhitungan Skor Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
a. Perhitungan Skor Kuesioner Siklus I
Siswa Item Jumlah Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 55 69
2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 56 70
3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 48 60
4 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 54 68
5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 70 88
6 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 66 83
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 62 78
8 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 69 86
9 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 68 85
10 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 72 90
11 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 73 91
12 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93
13 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 72 90
14 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 70 88
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 75 94
16 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 66 83
17 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 75 94
18 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
19 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 75 94
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 75 94
21 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 74 93
22 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 73 91
23 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 72 90
24 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 75 94
25 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 75 94
26 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 76 95
27 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 75 94
28 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 72 90
29 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 71 89
30 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 74 93
Jumlah 2614
Rata-rata 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
b. Perhitungan Skor Kuesioner Siklus II
Siswa Item Jumlah Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 63 79
2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 64 80
3 3 3 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 59 74
4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 64 80
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 77 96
6 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 74 93
7 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 74 93
8 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 72 90
9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 76 95
10 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 75 94
11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93
12 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93
13 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 77 96
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 77 96
16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 74 93
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 76 95
18 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 76 95
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 77 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 77 96
22 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 75 94
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 76 95
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 76 95
26 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 76 95
27 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 77 96
28 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 75 94
29 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 75 94
30 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 74 93
Jumlah 2762
Rata-rata 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
Sampel Pengerjaan Soal Evaluasi
Siklus I dan Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
Lampiran 15. Sampel Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II
a. Soal Evaluasi Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
b. Soal Evaluasi Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
Sampel Pekerjaan Lembar Kerja Siswa Pada
Setiap Pertemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
Lampiran 16. Sampel Pekerjaan LKS Pada Setiap Pertemuan
a. Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
b. Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
295
c. Pertemuan 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
298
d. Pertemuan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
301
Lampiran 17. Sampel Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
305
Lampiran 18. Hasil Wawancara dengan Wali Kelas III B
Peneliti : “Berapa jumlah siswa kelas III B Bu?”
Wali Kelas : “Ada 30 mbak”
Peneliti : “Bagaimana proses pembelajaran matematika di kelas Bu?”
Wali Kelas : “Ya begitu mbak, seperti pada umumnya. Kok pelajaran
matematika itu pada dianggap susah ya sama anak-anak.”
Peneliti : “Adakah kendala yang Ibu hadapi pada saat pelajaran
matematika?”
Wali Kelas : “Ada mbak, anak-anak sedikit kesulitan dalam memahami
perkalian dan pembagian.”
Peneliti : “Kira-kira apa ya Bu penyebab siswa kesulitan dengan materi
itu?”
Wali Kelas : “Wah saya juga kurang paham mbak, yang jelas anak-anak itu
kalau belajar matematika sedikit kurang semangat. Mereka Cuma
iya-iya saja kalau dijelaskan. Tapi kalau saya suruh mengerjakan
banyak yang belum bisa.”
Peneliti : “Apakah Ibu sudah mencoba menggunakan media pembelajaran
pada saat menjelaskan materi perkalian dan pembagian bu?”
Wali Kelas : “Kalau itu saya jarang mbak, saya lebih sering menjelaskan
dengan menulis di papan tulis.”
Peneliti : “Untuk mata pelajaran matematika sendiri KKM-nya berapa ya
Bu?”
Wali Kelas : “Disini KKM-nya 70 mbak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
306
Peneliti : “Lalu bagaimana dengan nilai siswa di kelas ini Bu?”
Wali Kelas : “Ya masih ada yang di bawah KKM mbak untuk nilainya”.
Peneliti : “Baik Bu terimakasih, kemudian selain masalah di bidang
pelajaran ini, adakah permasalahan lain di kelas ini bu?”
Wali Kelas : “Ya tadi itu mbak, saat saya menjelaskan ke anak-anak mereka
diam saja, jarang tanya-tanya juga mbak. Tapi giliran saya minta
untuk mengerjakan soal masih ada beberapa anak yang bingung.”
Peneliti : “Berarti kemungkinan siswa kurang kritis pada saat pelajaran di
kelas ya Bu?”
Wali Kelas : “Iya bak, itu tepatnya. Khusus pelajaran matematika ini anak-
anak memang kurang kritis untuk bertanya-tanya seperti itu.”
Peneliti : “Baiklah kalau begitu Bu, mungkin dari wawancara ini saya dapat
mengambil tema mengenai rendahnya hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis siswa ya Bu?”
Wali Kelas : “Iya mbak silahkan”.
Peneliti : “Baik terimakasih Bu”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
307
Lampiran 19. Sampel Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
312
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
313
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
315
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
316
Lampiran 20. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
317
Lampiran 21. Surat Keterangan Telah Melaksanaka Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
318
Lampiran 22. Foto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
319
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
320
BIOGRAFI PENULIS
Ambarwati lahir di Klaten pada tanggal 3 Oktober 1996.
Anak kedua dari Bapak Karyana dan Ibu Jumiyati, tinggal
di Kemalang, Klaten. Pendidikan Dasar ditempuh di SD N
2 Dompol pada tahun 2008. Pada tahun 2008 melanjutkan
studi di SMP N 2 Kemalang. Setelah menyelesaikan
Pendidikan menengah pertama, kemudian melanjutkan
studi di SMA N KARANGNONGKO dan lulus pada tahun 2014. Sejak tahun
2014 terdaftar sebagai mahasiswi di Universitas Sanata Dharma pada Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Studi ini diakhiri dengan mengerjakan
tugas akhir yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual
Pada Siswa Kelas III B SD Kanisius Murukan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI