Download - PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
5/11/2018 PENYUSUTAN AKTIVA TETAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyusutan-aktiva-tetap-55a23290403d3 1/8
PENYUSUTAN AKTIVA TETAP (DEPRECIATION ).
Mengenai PENGELUARAN (EXPENDITURES) dalam fase pengunaan aktiva tetap telah dibahas
dalam artikel sebelumnya. Pada artikel ini akan dibahas mengenai PENYUSUTAN AKTIVA
TETAP (DEPRECIATION ).
Penyusutan (Depreciation) merupakan salah satu konsekwensi atas penggunaan aktiva tetap,
dimana aktiva tetap akan mengalami ke-aus-an atau penurunan fungsi.
Apa Itu Penyusutan (Depreciation) ?
Logika umum :
Penyusutan (Depreciation) merupakan cadangan yang nantinya digunakan untuk membeliaktiva baru untuk menggantikan aktiva lama yang sudah tidak produktif lagi .
Bandingkan dengan yang dibawah ini ……
Logika Akuntansi :
Penyusutan (Depreciation) adalah Harga Perolehan Aktiva Tetap yang di alokasikan ke
dalam Harga Pokok Produksi atau Biaya Operasional akibat penggunaan aktiva tetap
tersebut.
atau ;
Cost/Exepenses yang diperhitungkan (dibebankan) dalam Harga Pokok produksi atau biaya
operasional akibat pengunaan aktiva di dalam proses produksi dan operasional perusahaan
secara umum.
Pencatatan (Jurnal) Atas Penyusutan :
Bentuk Jurnalnya :[-Debit-]. Depreciation = xxxx
[-Credit-]. Accumulated Depreciation = xxxx
Saat pencatatan :
Biasanya dicatat (dibukukan) pada saat penutupan buku (entah : akhir bulan, akhir kwartal,
akhir tahun buku).
5/11/2018 PENYUSUTAN AKTIVA TETAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyusutan-aktiva-tetap-55a23290403d3 2/8
Besar-nya :
Dicatat sebesar nilai penyusutannya, tergantung berbagai faktor (lebih rincinya, lanjutkan ke
sub pokok bahasan berikut ini…).
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Biaya Penyusutan
1. Harga Perolehan ( Acquisition Cost)
Harga Perolehan adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap biaya penyusutan. Mengenai
"Harga Perolehan" telah kita bahas secara rinci pada artikel sebelumnya, yang belum
membaca, silahkan [-baca-]
2. Nilai Residu (Salvage Value)
Merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tersebut dijual pada saat
penarikan/penghentian (retirement) aktiva. Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu
aktiva tidak memiliki nilai residu karena aktiva tersebut tidak dijual pada masa penarikannya
alias di jadikan besi tua, hingga habis terkorosi. Tentu saja ini tidak dianjurkan, alangkah
bagusnya jika di daur ulang.
3. Umur Ekonomis Aktiva (Economical Life Time)
Sebagian besar, aktiva tetap memiliki 2 jenis umur, yaitu :
Umur fisik : Umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva. Suatu aktiva dikatakan
masih memiliki umur fisik apabila secara fisik aktiva tersebut masih dalam kondisi baik
(walaupun mungkin sudah menurun fungsinya).
Umur Fungsional : Umur yang dikaitkan dengan kontribusi aktiva
tersebut dalam penggunaanya. Suatu aktiva dikatakan masih memiliki umur fungsional apabila
aktiva tersebut masih memberikan kontribusi bagi perusahaan. Walaupun secara fisik suatu
aktiva masih dalam kondisi sangat baik, akan tetapi belum tentu masih memiliki umur
5/11/2018 PENYUSUTAN AKTIVA TETAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyusutan-aktiva-tetap-55a23290403d3 3/8
fungsional. Bisa saja aktiva tersebut tidak difungsikan lagi akibat perubahan model atas
produk yang dihasilkan, kondisi ini biasanya terjadi pada aktiva mesin atau peralatan yang
dipergunakan untuk membuat suatu produk. Atau aktiva tersebut sudah tidak sesuai dengan
jaman (not fashionable), kondisi ini biasanya terjadi pada jenis aktiva yang bersifat dekoratif
(misalnya : furniture/mebeler, hiasan dinding, dsb).
Dalam penentuan beban penyusutan, yang dijadikan bahan perhitungan adalah umur
fungsional yang biasa dikenal dengan umur ekonomis.
4. Pola Penggunaan Aktiva
Pola penggunaan aktiva berpengaruh terhadap tingkat ke-aus-an aktiva, yang mana untuk
mengakomodasi situasi ini biasanya dipergunakan metode penyusutan yang paling sesuai.
Metode-metode Penyusutan (Depreciation Method )
Ada berbagai metode penyusutan, hanya beberapa metode saja yang biasa dipergunakan.
Berikut adalah 2 metode penyusutan yang paling banyak dipergunakan, karena paling mudah
dan paling relevan dengan perlakuan akuntansi.
Metode Garis Lurus (Straight Line Method )
Konsep dasarnya :
Metode ini menganggap aktiva tetap akan memberikan kontribusi yang merata (tanpa
fluktuasi) disepanjang masa penggunaannya, sehingga aktiva tetap akan mengalami tingkat
penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode hingga aktiva diarik dari penggunaannya.
Metode ini termasuk yang paling luas dipakai. Untuk penerapan “Matching Cost Principle”,
metode garis lurus dipergunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak
terpengaruh oleh besar kecilnya volume produk/jasa yang dihasilkan. Misalnya : bangunan,peralatan kantor.
Formula :
5/11/2018 PENYUSUTAN AKTIVA TETAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyusutan-aktiva-tetap-55a23290403d3 4/8
Atau dengan menggunakan rate prosentase, dengan formula :
Contoh Kasus :
Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 1 Januari 2007 dengan harga Rp 8,000,000 ditaksir
memiliki umur ekonomis 8 tahun, dan apabila nanti ditarik diperkirakan besi tuanya dapat
dijual seharga Rp 150,000. Tambahan informasi : Perusahaan menggunakan metode garislurus.
Beban penyusutan untuk tahun 2007, dihitungan dengan cara :
Depreciation Cost = 12/12 x [(Rp 8,000,000–150,000) : 8] = Rp 981,250,-
5/11/2018 PENYUSUTAN AKTIVA TETAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyusutan-aktiva-tetap-55a23290403d3 5/8
Jika aktiva tetap tersebut diperoleh pada tanggal 05 Pebruari 2007, maka dihitung dengan
cara = 11/12 x [(Rp 8,000,000 – 150,000) : 8]
Jika diperoleh pada tanggal 20 Pebruari 2007, maka dihitung 10/12 x [(Rp 8,000,000 –
150,000) : 8]
…….dan seterusnya
Jika tanpa nilai residu, maka variable nilai residu tidak diperhitungkan (lihat formula di atas).
Atas pembebanan penyusutan ini dicatat sebagai berikut :
[-Debit-]. Depreciation = Rp 981,250,-
[-Credit-]. Accumulated Depreciation = Rp 981,250,-
Jika aktiva tersebut diperoleh di awal tahun (01~14 Januari), maka tabel “Jadwal Penyusutan
Aktiva ” selama umur ekonomisnya, akan menjadi sebagai berikut :
Bandingkan kedua tabel di atas : Bagian mana yang berbeda ?.
5/11/2018 PENYUSUTAN AKTIVA TETAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyusutan-aktiva-tetap-55a23290403d3 6/8
Pada tabel pertama (dengan memperkirakan adanya salvage value), di akhir tahun ke-8,
terlihat masih ada NILAI BUKU (Book Value) aktiva sebesar Rp 150,000, INILAH YANG DISEBUT
NILAI RESIDU (Salvage Value) dimana jika aktiva tersebut dijual pada akhir penggunaannya
nanti diperkirakan akan laku seharga Rp 150,000,-. Di sisi lainnya, biaya penyusutan yang
dibebankan tidak sepenuhnya Rp 1,000,000 per tahunnya.
Pada tabel kedua (dengan tidak memperkirakan adanya salvage value), pada akhir tahun ke-
8, NILAI BUKU (Book Value) benar-benar Nihil (nol), artinya : perusahaan memperkirakan
aktiva tersebut tidak akan menghasilkan arus kas (tidak bisa dijual) pada akhir masa
penggunaannya nanti. Di sisi lain, penyusutan dibebankan sepenuhnya Rp 1,000,000 setiap
tahunnya.
Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method )
Konsep Dasarnya :
Aktiva tetap dianggap akan memberikan kontribusi terbesar pada periode diawal-awal masa
penggunaanya, dan akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang semakin besar di periode
berikutnya seiring dengan semakin berkurangnya umur ekonomis atas aktiva tersebut.
Metode ini sesuai jika dipergunakan untuk jenis aktiva tetap yang tingkat kehausannya
tergantung dari volume produk yang dihasilkan, yaitu jenis aktiva mesin produksi.
Formula :
Contoh Kasus :
Mempergunakan contoh kasus sebelumnya.....
Cari "rate penyusutan (d%)" terlebih dahulu, perhatikan perhitungan dibawah :
5/11/2018 PENYUSUTAN AKTIVA TETAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyusutan-aktiva-tetap-55a23290403d3 7/8
Dengan menggunakan rate di atas, yaitu sebesar 39%, “Jadwal Penyusutan” menggunakan
Declining Balance Method dapat dibuat, seperti dibawah :
Memperhatikan table di atas, dapat dilihat bahwa dengan menggunakan Metode Saldo
menurun (Declining Balance Method), salvage value di akhir tahun ke delapanpun hasilnya
kurang lebih sama dengan jika menggunakan Metode Garis Lurus (Straight Line Method) yaitu
Rp 150,000. Hanya saja, jika kita perhatikan pada kolom “Depreciation (penyusutan) nampak
bahwa dengan menggunakan metode Saldo Menurun, harga perolehan yang dialokasikan ke
dalam penyusutan (dibebankan pada Harga Pokok Penjualan) dialokasikan sebagian besar
pada awal-awal penggunaan aktiva tersebut. Hal ini didasari oleh konsep yang dianut oleh
metode ini, dimana suatu aktiva (khusunya mesin produksi) dianggap memberikan best
performance diawal-awal penggunaannya.
5/11/2018 PENYUSUTAN AKTIVA TETAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyusutan-aktiva-tetap-55a23290403d3 8/8
Jurnal pembebanan penyusutan pada methode ini sama saja dengan metode garis lurus.
Catatan Penting :
Dimungkinkan untuk menggunakan metode yang manapun untuk jenis aktiva yang
manapun, yang terpenting :
(-). Metode apapun yang dipergunakan, hendaknya
diterapkan secara konsisten.
(-). Jika perusahaan mengganggap perlu melakukan perubahan atas metode penyusutan yang
diterapkan, hendaknya dicantumkan dalam penjelasan atas sistem akuntansi yang
dipergunakan pada laporan keuangan, disertai dengan alasannya.