Download - PERALATAN DAN KESELAMATAN.doc
PERALATAN DAN KESELAMATAN
A. Peralatan
Tujuan
Setelah mempelajari hal ini, peserta diharapkan akan mampu :
1. Mengetahui semua jenis peralatan vertical rescue.
2. Mengetahui fungsi peralatan vertical recue.
3. Menggunakan peralatan vertical rescue.
4. Mendemontrasikan mengamankan diri di lingkungan vertical.
Jenis peralatan Evakuasi / vertical rescue.
1. Harness
Harness berfungsi sebagai dudukan/tambatan tubuh, atau alat yang
digunakan sebagai pendukung keselamatan saat bekerja/beraktifitas
di ketinggian. Untuk itu harness yang digunakan harus memenuhi
persyaratan :
a. Nyaman saat digunakan sehingga rescuer dapat bekerja dengan
leluasa.
b. Dilengkapi dengan tempat menambat/atau pengaman utama
tubuh..
c. Disisi sabuk pinggang dilengkapi loop untuk tempat cantolan
peralatan.
d. Mampu menahan hentakan, minimal 16 KN.
Type
Secara umum harness dibedakan berdasarkan bentuknya.
a. Sit harness.
Free style, sit harness yang besar kecilnya dapat di atur sesuai
dengan tubuh penggunannya.
Fixe style, sit harness yang besarnya sudah ditentukan dari
pabrikan, sesuai dengan ukuran masingg-masing (XS,S,M,XL).
b. Full body harness.
Fullbody harness berfungsi sama seperti harness, akan tetapi berbeda
dalam ukuran dan bentuk, fullbody harness digunakan pada seluruh
tubuh dan memiliki tempat untuk pengaman/tambatan yang terletak di
dada dan ada juga fullbody yang memiliki tempat pengaman/tambatan
yang terletak di punggung. Fullbody harness biasa digunakan oleh
pekerja yang melakukan pekerjaan di medan-medan sulit/ketinggian,
akan tetapi dapat juga digunakan untuk high angle rescue technique,
baik digunakan oleh rescuer maupun oleh koban.
c. Chest harness (Harness Dada).
Chest harness berfungsi sebagai pengaman dada, biasanya chest
harness digunakan pada ascending mechanical system sebagai
penghubung croll (chest ascender). Akan tetapi skarang dipasaran
banyak beredar chest harness fabrikasi yang dapat digunakan sesuai
kebutuhan. Selain itu chest harness dapat dibuat dengan
menggunakan modifikasi webbing dan dihubungkan dengan simpul
pita.
Selain harness yang dibuat fabrikasi, di kenal juga improvisasi harness
yang terbuat dari webbing, berikut ini beberapa cara yang sering
digunakan untuk membuat improvisasi harness.
2. Carabiner
Carabiner / cincin kait adalah metal pengunci yang berfungsi sebagai
penghubung antar peralatan. Bentuknya oval, delta, atau modified
delta, mempunyai per pembuka yang terpasang pada bagian
memanjang.
Spesifikasi :
a. Gates.
Gate/pintu digunakan untuk memasukkan tali atau sling, terbuat
dari steel atau alloy, dilengkapi pembuka gate,screw/ pengunci,
dan non screw.
b. Kekuatan.
Setiap fabrikasi carabiner mencantumkan nilai kekuatan, dan
ditempatkan pada sisi memanjang dari carabiner. Kekuatan
minimum carabiner 2000 Kg.
c. Perawatan.
Setiap peralatan yang terbuat dari steel dan alloy, perawatannya
adalah tidak boleh menjatuhkannya atau memukulkan pada
permukaan yang keras.
Yang direkomendasikan untuk vertical rescue adalah carabiner
screw gate.
Carabiner screw gate.
Selama menggunakan dua carabiner dengan dibuat dengan
posisi berlawanan adalah aman, ini dapat diganti dengan sebuah
carabiner screw gate. Design khusus sangat bervariasi tergantung
pembuatnya.
Safety dan pemakaian carabiner.
Carabiner di design dengan pembebanan memanjang.
Bagian terlemah dari carabiner adalah gate, kekuatan carabiner
akan berkurang dan kemungkinan akan menyebabkan
rusak/patahnya carabiner tersebut.
Getaran dapat menyebabkan sleve pengunci dapat terbuka.
Apapun type carabiner yang digunakan Rescuer, harus tetap
dimonitor setiap saat.
Beberapa contoh penggunaan carabiner :
3. Mallion rapide.
Mallions di sebut juga quiklinks atau screwlinks. Ukuran dan bentuk
ada beberapa macam (oval,delta dan halfmoon), rate strange
mencapai 6000 kg. Mallions diproduksi dari bahan steel dan alloy
khusus, cocok untuk berbagai teknik. Delta mallion menguntungkan
digunakan beban dari tiga arah, seperti sebagai gantungan tandu.
Beberapa bentuk Mallion Rapide /guiklinks :
4. Descender
Descender adalah alat bantu yang digunakan untuk menuruni medan
vertical dan tali sebagai jalur.
Jenis descender :
Figure of eight
Bentuknya menyerupai angka 8, ukuran dan bentuknya bermacam-
macam, rate strange 3000 kg.
Kelemahan alat saat digunakan, menggunakan alat ini
menyebabkan puntiran pada tali, keausan akibat gesekan, tidak
dilengkapai sistem penguncian, hanya direkomendasikan untuk
bidang vertical kurang dari 50 m. Dapat digunakan untuk tali
diameter 8 – 13 mm, akan tetapi untuk tali diameter 8 mm,
direkomendasikan menggunakan teknik double rope.
Beberapa contoh bentuk Descender Figure of eight :
Grigri.
Grigri berfungsi sebagai alat belay dan descender. Dilengkapi
dengan handle release untuk mengontrol kecepatan belaying
maupun descending. Dilengkapi dengan handel agar pengguna
dapat mengontrol kecepatan saat descending, dan mengunci
automatis saat handel dilepaskan. Sebagai belay device grigri
dapat dengan mudah digunakan, karena pengguna dapat dengan
cepat merelease ataupun menarik apabila dibutuhkan. Selain itu
alat ini dapat juga digunakan untuk ascending dengan tambahan
kombinasi ascender. Dapat digunakan untuk tali diameter 10 – 11
mm.
Beberapa contoh penggunaan grigri
Autostop
Autostop berfungsi sebagai desender dan ini didesign untuk
pengereman automatis, system kerja pengereman automatis akan
bekerja ketika handle kita lepaskan. Selain itu alat ini dapat juga
digunakan sebagai alat belay (belay device) untuk menurunkan
korban dari ketinggian, atau dapat juga kita gunakan untuk
ascending dengan tambahan kombinasi ascender. Dapat
digunakan untuk tali diameter 10 – 11 mm. Direkomendasikan
untuk medan vertical sepanjang kurang dari 100 m.
beberapa contoh penggunaan autostop :
Simple.
Konstruksi alat ini kurang lebih sama dengan auto stop, akan tetapi
tidak dilengkapai dengan system handle pengereman automatis,
jadi kecepatan descending disesuaikan kecepatan release
pengguna. Dapat digunakan untuk tali diameter 9 – 11 mm, dengan
modifikasi penggunaan dapat digunakan untuk menuruni tali dalam
kondisi terbebani (tegang). Direkomendasikan untuk medan vertical
kurang dari 100 m.
5. Ascender.
Ascender adalah alat bantu yang digunakan untuk meniti medan
vertical/kemiringan dan tali digunakan sebagai jalur.
Sistem kerja alat ini mencengkram pada tali saat terbebani, sehingga
dapat menahan beban, dan bergerak saat didorong keatas tanpa
terbebani. Kekuatannya terletak pada gerigi yang menahan
cengkraman saat kontak dengan tali.
Jenis ascender :
a. Ascender handle.
Ascender jenis ini dilengkapi handle sebagai pegangan yang
dilengkapi dengan plastik maupun karet agar pengguna merasa
nyaman saat menggunakannya. Dengan modifikasi pulley,
ascender jenis ini dapat digunakan untuk membuat hauling set saat
menarik korban atau membuat tarikan 1 arah pada vertical rescue.
Dapat digunakan untuk tali diameter 8 – 13 mm.
Gambar Ascender handle
Beberapa contoh penggunaan Ascender handle :
b. Ascender non handle.
Fungsi dan kegunaan sama dengan ascender with handle, akan
tetapi ascender jenis ini tidak dilengkapi dengan handle sebagai
pegangan, ascender jenis ini biasa digunakan sebagai chest
ascender, rope grab, maupun self belay. Dapat digunakan untuk
tali diameter 8 – 13 mm.
Contoh beberapa jenis Ascender non handle
Beberapa contoh penggunaan ascender non handle :
Perawatan :
Jangan menjatuhkan, membenturkan ascender pada benda yang
keras.
Lakukan perawatan, cuci dengan air bersih, keringkan dan lumasi
bagian-bagian yang terdapat pegas, bersihkan dari karat.
Gunakan sesuai dengan kekuatan yang direkomendasikan dari
pabrik.
6. Pulley.
Pulley biasa juga di sebut katrol. Alat ini di design untuk menggurangi
friksi tali atau pengganti arah kerja tali.
Beberapa jenis pulley dibuat khusus untuk pekerjaan di bidang
vertical/ketinggian dan memiliki fungsi antara lain :
Dapat dilewati oleh tali yang memiliki sambungan simpul,
Memiliki lubang/hole yang dapat ditempati oleh 2 atau lebih
pengaman.
Memiliki peralatan pendukung yang dapat membantu memudahkan
pekerjaan (pulley+ascender).
Perlu diperhatikan bahwa pulley yang digunakan meyakinkan bahwa
kondisinya baik dan tidak merusak tali.
Rate strength lebih dari 1500 kg.
7. Peralatan Tambahan
Peralatan tambahan merupakan peralatan yang digunakan untuk
membantu/memudahkan kegiatan Rigging (Lintasan Untuk Vertical
Rescue).
Rigger Plate
Rigger plate berfungsi sebagai plat conector/penghubung dari
anchor point ke lintasan, karena dalam beberapa kasus dibutuhkan
beberapa lintasan dalam satu (1) anchor point fix.
Rigger plate terdiri dari sebuah plat yang memiliki beberapa
lubang, yang dapat ditempati oleh lebih dari 2 pengaman.
Gambar Rigger Plate .
Swivel
Swivel merupakan peralatan tambahan yang berfungsi unuk
mencegah terjadinya puntiran pada tali.
8. Rope protector.
Kegunaannya memberi perlindungan pada tali dari gesekan benda
tajam, seperti gesekan tali dengan sudut tebing, dinding,dll.
Beberapa jenis rope protector dibuat untuk penggunaan pada
lingkungan/kondisi yang berbeda.
Jenis rope protector :
Padding.
Terbuat dari bahan terpal, canvas, Matras, karet tebal yang tahan
terhadap gesekan. Rope protector jenis inilah yang dapat di
modifikasi dengan menggunakan Canvas Fire Hose .
Edge Rollers.
Merupakan rope protector buatan fabrikasi yang telah didesign
untuk mencegah terjadinya friksi antara tali dan sudut bidang,
dinding, dll.
Gambar rope protector
B. Keselamatan.
Keselamatan adalah segala tindakan yang harus dilakukan untuk
menghindari kejadian/kecelakaan yang fatal, hal ini adalah kebutuhan
setiap orang/rescuer yang melakukan pekerjaan. Prioritas utama dalam
pertolongan di medan vertical adalah rescuer, kemudian orang disekitar
dan korban.
1) Langkah penolong untuk keselamatan.
Selalu berlatih.
Peralatan selalu terpelihara dan siap pakai.
Berfikir logis terhadap tugas yang harus dilakukan.
Selalu penuh perhatian dan konsentrasi.
Kerjasama tim.
Kejelasan tugas yang harus dikerjakan setiap personil.
Memonitor/mewaspadai.
Memonitor untuk mengadakan pengecekan ke seluruh bagian,
(seperti, system anchor, simpul-simpul, tali).
Mewaspadai bagian sudut yang tajam.,peralatan yang belum
terkunci.
Mengatakan stop jika melihat hal – hal yang membahayakan .
Penunjukan safety officer / pengawas keselamatan.
Bertugas mengawasi semua aspek keselamatn sebelum, selama
dan sesudah kegiatan.
Safety officer ditunjuk orang yang berpengalaman.
Pemilihan personil.
Pemilihan personil didasarkan pada :
Kemampuan.
Tangkas,tidak memiliki phobi (penyakit ketinggian)
Mampu menghargai peran masing – masing.
Peralatan perorangan.
Kebutuhan peralatan yang perlu dipertimbangkan sebagai kebutuhan
keselamatan minimum untuk vertikal rescue.
Safety helmet.
Safety Glasses.
Gloves.
Sepatu.
Pakaian.
Harness.
Whitsel/pluit.
Rescue Rope.
Self rescue equipment ascending dan descending.
Kotak pertolongan pertama.
2) Kekuatan peralatan.
Nilai kekuatan atau memenuhi standar yang ditentukan, ini dapat
dilihat pada alat itu sendiri atau pada petunjuk yang dikeluarkan
pabrik.
Penggunaan beban keseluruhan harus dibawah nilai kekuatan
peralatan yang digunakan.
Final cek
Cheking personil. Setiap personil harus dilakukan pengecekan
akhir oleh pengawas keselamatan (safety officer) segala sesuatu
yang dibutuhkan selama operasi, personal gear maupun peralatan
team.
Cheking system, pengecekan terhadap system anchor, tali,
peralatan, termasuk belayer.
3) Prosedur keselamatan.
Setiap personil diijunkankan untuk bekerja setelah area dinyatakan
clear dari bahaya :
Area aman.
Penggunaan Alat pelindung diri.
Penentuan pimpinan lapangan.
Pemasangan safety line.
Mencari dan menentukan anchor.
Membuat dan mengontrol simpul.
Memproteksi tali.
Menghindari pergesekan antar tali.
Menyimpan peralatan yang belum terpakai.
Tidak melempar peralatan.
4) Operasi malam hari.
Bila melakukan pertolongan pada malam hari, yang harus
dipertimbangkan :
Menggunakan lampu helm pada masing-masing rescuer.
Menyiapkan lampu cadangan.
Memberi penerangan di area kerja.