Download - PERAN KELOMPOK REFERENSI DAN MOTIF PEMBELIAN … filei peran kelompok referensi dan motif pembelian
i
PERAN KELOMPOK REFERENSI DAN MOTIF PEMBELIAN TERHADAP GAYA HIDUP
Studi Kasus : Pemain Basket Pengguna Sepatu Olahraga Merek Nike dan Adidas di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara, dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta.
SKRIPSI
Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
Evi Eftiana
03 2214 134
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
ii
i
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan
baiklah keadaanmu. (Mazmur 128:2)
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat. Mereka bersedia mendengarkan jika itu diperlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu. Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati,
ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan
yang berlebih akan cinta, maka yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu
dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya.
Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan dan Bunda Maria yang selalu mendampingiku, memberikan kekuatan supaya aku sesalu tetap semangat
dalam menjalani hidup Untuk papah dan mamah yang selalu memberikan dukungan, semangat dan
doa kepadaku. Untuk tersayang Eko yang selalu menyemangatiku dan selalu mendukungku
dan teman-temanku yang senantiasa juga mendukungku.
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
vi
ABSTRAK PERAN KELOMPOK REFERENSI DAN MOTIF PEMBELIAN
TERHADAP GAYA HIDUP
Studi Kasus : Pemain Basket Pengguna Sepatu Olahraga Merek Nike dan Adidas di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara, dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta.
Evi Eftiana
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh peran kelompok referensi dan motif pembelian secara parsial terhadap gaya hidup, 2) Pengaruh peran kelompok referensi dan motif pembelian secara simultan terhadap gaya hidup mahasiswa, pada masing-masing universitas dan semua universitas.
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran”, Yogyakarta yang merupakan pemain basket dan memakai sepatu olahraga merek Nike dan Adidas. Sampel penelitian yang digunakan berjumlah 200 responden, yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Metode pengujian instrumen yang digunakan adalah Korelasi Product Moment (uji validitas) dari Karl Pearson dan Cronbach Alpha (uji reliabilitas). Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji t, dan uji F.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pengaruh peran kelompok referensi dan motif pembelian terhadap gaya hidup tidak secara konsisten ditemukan di setiap kelompok sampel. Akan tetapi, pengaruh tersebut ditemukan signifikan jika kelompok-kelompok sampel digabungkan menjadi satu kelompok sampel.
vii
ABSRACT THE INFLUENCE OF REFERENCE GROUP AND BUYING MOTIVE
ON THE LIFE STYLE
A Case Study on : Basketball Players Wearing Nike and Adidas Sport Shoes at Atma Jaya Yogyakarta University, Kristen Duta Wacana University, Sanata Dharma University, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara, and Pembangunan Nasional “Veteran” University, Yogyakarta.
Evi Eftiana SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA 2007
The aims of this research are to know: 1) The influence of each of the factor of the reference group and buying motive on the student’s life style in each university and of all universities, 2) The influence of the factor simultanously on the student’s life style in each university and of all university.
The population of the research is the students of Atma Jaya University Yogyakarta, Kristen Duta Wacana University, Sanata Dharma University, STIE YKPN, and UPN “Veteran”, Yogyakarta who are basketball players and wear Nike and Adidas sportshoes. The sample of this research are 200 respondens, which are drawn using accidental sampling. Data are collected using questionnaire. The instruments are tested using Pearson’s “Product Moment” Correlation (for the validity test) and Cronbach Alpha (for the reliability test). The data analyses used are multiple linear regression, t test, and F test.
The results of this research show that: The influence of each of the factors of the reference group and buying motive on the students life style are inconsistantly found in each sample. But, the influence was significant if the sample groups was merged into one sample group.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan
karunia dan rahmat-Nya yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul Pengaruh Peran Kelompok Referensi dan Motif Pembelian
Terhadap Gaya Hidup, yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa begitu banyak
pihak yang telah membantu dengan tulus dalam penyelesaian skripsi ini. Pada
kesempatan ini, dengan sepenuh hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang
selalu siap membantu mahasiswanya.
2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M. Si., selaku Kepala Prodi Manajemen
yang penuh dengan jiwa harmonis dan kesediaan untuk membantu
mahasiswanya.
3. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan
penuh kesabaran, meluangkan banyak waktu, ketulusan hati, dan ketelitian
dalam membimbing penulis.
4. Bapak Drs. V. Supriyanto, S.U., Dosen Pembimbing II yang memberikan
kelancaran dalam penelitian.
ix
5. Bapak V. Mardi Widyatmono, S.E., MBA, selaku Dosen Pembimbing Kelas
E yang lama. Terima kasih atas bimbingannya selama ini.
6. Ibu Ike Janita Dewi, SE., MBA, PhD., selaku Dosen Pembimbing Kelas E
yang baru, yang penuh dengan jiwa antusiasme dalam mengajarkan dan
memberikan banyak ilmu dan wawasan.
7. Semua Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya program studi Manajemen yang
telah memberikan banyak ilmu, wawasan, dan juga pandangan hidup yang
luhur.
8. Rektorat Universitas Atma Jaya, Universitas Sanata Dharma, Universitas
Kristen Duta Wacana, STIE YKPN, dan UPN “Veteran” yang telah
mengizinkanku untuk meneliti mahasiswanya dan bersedia meluangkan waktu
untuk mengisi kuesioner.
9. Papah, mamah, ceceku (Agnes), kokoku (Candara), dan adeku (Lala ☺) yang
selalu menyemangatiku, selalu memberi dukungan dan doa sampai sekarang
ini.Trimakasih ku ucapkan yang sebesar-basarnya karna selalu mendukungku.
10. Eko yang selalu mendampingiku walau dari jauh, banyak membantuku dalam
menyelesaikan skripsi ini, dan tetap sabar.
11. Cepot (sepupuku) yang banyak membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini
untuk meminjamkan komputer dan kamarnya, dan menemaniku kemana-
mana.
x
12. Teman-teman terbaikku: Heny, Maya, Rusy, Yusnita, Eka, Titiz, Dessy, Janu,
Aryo, Cuya, Sandy, Fandy, Hendry, Ricky yang selalu membantu aku dan
memberikan aku semangat ,serta dukungan. Thanks Fren....!!!
13. Teman-teman kostku baik yang dulu maupun sekarang: ci Yen, ci Vivi, ci
Lita, ci Lina, ci Susy, ci Susan, ci Siska, ci Jen, Maya, Ria, Reksi, mba Cicil
yang juga banyak membantuku dan memberikan semangat.
14. Teman-teman basketku: mba Astu, mba astri, Frida, Oning, Nina, Silvy,
Aprilia, Tien, Wiwit, Eka, Hany, Heny, Nyonyo, Vicky, Evan, Edwin,
Jonathan, Anang, Yogi, Afat, Nono, yang selalu menemaniku basket disaat
aku suntuk khususnya buat Ale dan Nyoman yang banyak membantuku
terutama dalam pengerjaan skrisi. Terima kasih juga atas dukungannya selama
ini.
15. Teman-temanku kelas E pada semester I: Kamelia, Ida, Yulin, Imelda, Edi
priyanda, Edi brekele, Adi, Windra, Yoyok, Isa, Sigit, Sony, dan semua yang
tidak bisa ku sebutkan satu-persatu, thanks banget untuk keceriaan dan canda
tawaya selama ini.
16. Teman-teman yang lain: Ima (‘03), Hendrik (‘02), Sita (‘03) yang sudah mau
membantuku.
17. Semua teman-teman yang belum ku sebutkan namanya, thanks bangeeeet
yaaaa!!!!! GBUs alwasy ☺.
xi
Akhir kata, skripsi ini tentu masih banyak yang belum sempurna dan untuk itu
saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya. Kritik dan saran selalu saya tampung
untuk dijadikan pemicu dalam meraih titik kesempurnaan. Semoga skripsi ini
bermanfaat buat pembaca yang terkasih.
Yogyakarta, November 2007
Penulis
Evi Eftiana
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………. iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA ………………………………………………. v
ABSTRAK ………………………………………………………………………… vi
ABSTRACT ……………………………………………………………………... vii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………... viii
DAFTAR ISI …..…………………………………………………...…………….. xii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………….….. xv
DAFTAR BAGAN …………………………………………………….………... xvii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………... xviii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………..... 5
C. Batasan Masalah …………………………………………………… 5
D. Tujuan Penelitian …………………………………………………... 7
E. Manfaat Penelitian …………………………………………………. 8
F. Sistematika Penulisan ……………………………………………… 9
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ...…………………………………………........ 11
A. Pemasaran …………………………………………………..……... 11
B. Manajemen Pemasaran …………………………………………..... 11
C. Perilaku Konsumen …………………………………………........... 12
D. Faktor-faktor yang Menentukan Perilaku Konsumen …….……….. 15
E. Teori Perilaku Konsumen ………………………………………… 18
F. Kelompok Referensi ………………………………………………. 19
G. Peran Kelompok Referensi ……………………………………….. 20
H. Level Pengaruh Kelompok Referensi ……………………………... 21
I. Motif ……………………………………………………………… 23
J. Macam-macam Motif Pembelian …………………………………. 26
K. Gaya Hidup ……………………………………………………..... 28
L. Identifikasi Gaya Hidup …………………………………………... 30
M. Tahap-tahap Proses Pengambilan Keputusan ……………………. 31
N. Merek ……………………………………………………………... 33
O. Penelitian Terdahulu ………………………………………………. 34
P. Hipotesis …………………………………………………………. 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………. 37
A. Jenis Pene litian ……………………………………………………. 37
B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………. 37
C. Subjek dan Objek Penelitian ……………………………………… 37
D. Variabel Penelitian, dan Cara Pengukuran ....................................... 38
xiv
E. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….. 43
F. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ..………………………… 43
G. Metode Pengujian Instrumen ……………………………………... 45
H. Teknik Analisis Data …………………………………………….... 48
BAB IV GAMBARAN UMUM LIMA UNIVERSITAS DAN
PERUSAHAAN NIKE DAN ADIDAS ……..………………...……. 55
A. Gambaran Lima Universitas Swasta di Yogyakarta ………..……… 55
B. Gambaran Umum Perusahaan Nike dan Adidas ………..…………. 79
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……………….…………. 87
A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas …………..………….……….. 88
B. Analisis Deskriptif Responden ……………………..…………….. 91
C. Analisis Data ………………………………….………..…………... 93
D. Pembahasan ……………………………………………........……. 125
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ………………………..…….……… 139
A. Kesimpulan ………………………………………………………… 139
B. Saran ……………………………………………………….……..... 141
C. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………. 143
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 144
LAMPIRAN …………………………………………………………………….. 146
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Inventarisasi Gaya Hidup ……………………………………...…... 31
Tabel 5.1 Koefisien Validitas Variabel Peran Kelompok Referensi ................. 89
Tabel 5.2 Koefisien Validitas Variabel Motif Pembelian ................................. 89
Tabel 5.3 Koefisien Validitas Variabel Gaya Hidup ........................................ 90
Tabel 5.4 Koefisien Reliabilitas ........................................................................ 91
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Merek Sepatu Olahraga yang digunakan ......................................... 91
Tabel 5.6 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 92
Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................... 92
Tabel 5.8 Uji t pada Universitas Atma Jaya Yogyakarta .................................. 94
Tabel 5.9 Uji F pada Universitas Atma Jaya Yogyakarta ................................ 96
Tabel 5.10 Koefisien Determinasi ...................................................................... 98
Tabel 5.11 Uji t pada Universitas Kristen Duta Wacana .................................... 99
Tabel 5.12 Uji F pada Universitas Kristen Duta Wacana ................................ 101
Tabel 5.13 Koefisien Determinasi .................................................................... 103
Tabel 5.14 Uji t pada Universitas Sanata Dharma ........................................... 104
Tabel 5.15 Uji F pada Universitas Sanata Dharma .......................................... 106
Tabel 5.16 Koefisien Determinasi .................................................................... 108
Tabel 5.17 Uji t pada STIE YKPN ................................................................... 109
Tabel 5.18 Uji F pada STIE YKPN .................................................................. 111
xvi
Tabel 5.19 Koefisien Determinasi ..................................................................... 113
Tabel 5.20 Uji t pada UPN “Veteran” ............................................................. 114
Tabel 5.21 Uji F pada UPN “Veteran” ............................................................. 116
Tabel 5.22 Koefisien Determinasi .................................................................... 118
Tabel 5.23 Uji t pada Semua Universitas ......................................................... 119
Tabel 5.24 Uji F pada Semua Universitas ........................................................ 122
Tabel 5.25 Koefisien Determinasi ..................................................................... 124
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Model Keseluruhan Perilaku Konsumen …………………………. 13
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Hasil Uji t X 1 Terhadap Y pada UAJY ……………….…………... 95
Gambar 5.2 Hasil Uji t X 2 Terhadap Y pada UAJY ………………..…………. 95
Gambar 5.3 Hasil Uji F pada UAJY ………………………………….………… 97
Gambar 5.4 Hasil Uji t X 1 Terhadap Y pada UKDW …………….....……….. 100
Gambar 5.5 Hasil Uji t X 2 Terhadap Y pada UKDW ……...……..………….. 100
Gambar 5.6 Hasil Uji F pada UKDW ………………………………...……….. 102
Gambar 5.7 Hasil Uji t X 1 Terhadap Y pada USD ……………………………. 104
Gambar 5.8 Hasil Uji t X 2 Terhadap Y pada USD …………….……..………. 105
Gambar 5.9 Hasil Uji F pada USD ………………………………….………… 107
Gambar 5.10 Hasil Uji t X 1 Terhadap Y pada STIE YKPN …………...………. 109
Gambar 5.11 Hasil Uji t X 2 Terhadap Y pada STIE YKPN ……………..……. 110
Gambar 5.12 Hasil Uji F pada STIE YKPN ……………………………..……... 112
Gambar 5.13 Hasil Uji t X 1 Terhadap Y pada UPN “Veteran” ………….…….. 114
Gambar 5.14 Hasil Uji t X 2 Terhadap Y pada UPN “Veteran” ……….….…… 115
Gambar 5.15 Hasil Uji F pada UPN “Veteran” ……………………….…….….. 117
Gambar 5.16 Hasil Uji t X 1 Terhadap Y pada Semua Universitas …….………. 120
Gambar 5.17 Hasil Uji t X 2 Terhadap Y pada Semua Universitas ………..….. 211
Gambar 5.18 Hasil Uji F pada Semua Universitaas ……………………….…… 123
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Upaya memperkenalkan produk oleh suatu perusahaan kepada
masyarakat sudah tentu dilakukan melalui pemasaran. Tujuan pemasaran
adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan
sasaran. Sedangkan tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi
konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan (di samping
barang lain) pada saat mereka membutuhkan. Setiap konsumen mempunyai
keunikan sendiri-sendiri yang dapat membedakan perilaku dari satu orang
dengan orang lain dalam pembelian barang dan jasa untuk memuaskan
berbagai keinginan dan kebutuhan. Dalam hal ini, bidang ilmu perilaku
konsumen mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau
kebutuhan dan hasrat mereka. Memahami perilaku konsumen dan mengenal
pelanggan bukan masalah yang sederhana. Para pelanggan mungkin
menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun bertindak sebaliknya.
Para pelanggan tersebut mungkin tidak memahami motivasi mereka yang
lebih dalam. Mereka mungkin menanggapi pengaruh yang dapat mengubah
pikiran mereka pada menit-menit terakhir.
2
Adapun pengaruh dari faktor- faktor ekternal dan interna l pada
pembelian dalam perilaku konsumen. Salah satunya adalah peran kelompok
referensi dari faktor eksternal. Banyak kelompok yang mempengaruhi
perilaku seseorang. Kelompok seseorang terdiri dari semua kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap
pendirian atau perilaku seseorang. Kelompok itu merupakan sekumpulan
orang yang hidup dan saling berinteraksi. Kebanyakan dari mereka adalah
anggota dari beberapa kelompok yang berbeda dan mungkin ingin menjadi
anggota dari beberapa kelompok lainnya. Ketika seseorang terlibat aktif
dengan sebuah kelompok tertentu, kelompok tersebut biasanya berfungsi
sebagai kelompok referensi atau kelompok acuan. Peran kelompok referensi
sendiri adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan oleh
seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat atau kelompok tertentu yang
pandangan atau nilai-nilainya digunakan oleh seseorang sebagai acuan
perilaku individu tersebut. Adapun macam-macam peran dari kelompok
referensi yaitu peran informasional, normatif, dan identifikasi yang
mempengaruhi pembelian.
Setiap individu juga memiliki motif berbeda-beda yang didorong oleh
suatu keinginan atau kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu. Motif
merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai sesuatu
tujuan. Dalam hal pembelian pun motif konsumen setiap individunya
3
memiliki pandangan tersendiri. Ada yang menggunakan motif pembelian
primer, selektif, rasional, maupun motif emosional. Hal ini merupakan salah
satu faktor internal dalam perilaku konsumen pada motif.
Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas,
minat, dan opininya. Gaya hidup yang dimiliki oleh setiap individu berbeda-
beda, begitupun dengan motif pembelian yang mempengaruhi konsumen
terhadap gaya hidupnya dalam mengkonsumsi barang maupun jasa. Peran
kelompok referensi juga dapat mempengaruhi setiap individunya dalam
pembelian dan penggunaan suatu barang atau jasa.
Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari kelompok masyarakat
yang sebagian besar memiliki gaya hidup karena mahasiswa sebagai bagian
dari civitas akademia kampus yang menggunakan seragam bebas tanpa ada
larangan asalkan sesuai dengan peraturan. Diantaranya adalah mahasiswa
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana,
Universitas Sanata Dharma, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan
Keluarga Pahlawan Negara yang lebih dikenal dengan STIE YKPN, dan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” yang biasa disebut dengan
UPN “Veteran”. Kelima universitas ini merupakan universitas yang lebih
presentatif. Dengan alasan dari segi ekonomi, mahasiswa yang berada di
lima unveresitas tersebut memiliki style dan secara kasat mata lebih banyak
mahasiswa yang tampil keren dan up to date serta gaya hidup penampilan
yang terlihat mewah. Gaya hidup mereka bisa dilihat dalam berpenampilan
4
pada saat aktivitas di kampus. Penampilan tersebut bertujuan untuk
menunjang seseorang agar terlihat menarik. Salah satunya dalam
penggunaan sepatu. Mereka lebih cenderung menggunakan merek sepatu
yang sudah memiliki brand name yang digunakan sebagai penunjang
penampilan.
Merek merupakan nama dan identitas diri. Perlu adanya merek untuk
menjadi penyebutan dan pembeda dari yang lain. Dalam hal gaya hidup,
konsumen lebih memilih merek yang sudah memiliki brand. Merek Nike
dan Adidas merupakan sebagian dari contoh yang sudah memiliki brand
name dan memiliki nilai lebih di mata konsumen. Kedua merek terkenal ini
memiliki daya tarik atau keunggulan tersendiri dalam memikat konsumen.
Merek Nike dan Adidas merupakan produk dengan sasaran kaum muda
mahasiswa yang dibagi dalam tiga bentuk yaitu sport, casual, dan fasion.
Dalam hal ini, peneliti lebih memfokuskan bentuk sport yang ditujukan
kepada mahasiswa pemain basket di Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN,
dan UPN “Veteran” dengan alasan bahwa pada saat even-even tertentu yang
menyelenggarakan pertandingan basket, para pemain tersebut menggunakan
sepatu khususnya sepatu olahraga.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka
penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PERAN
KELOMPOK REFERENSI DAN MOTIF PEMBELIAN TERHADAP
5
GAYA HIDUP”. Studi kasus pada pemain basket pengguna sepatu
olahraga merek Nike dan Adidas di Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara, dan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkapkan tersebut maka
penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah peran kelompok referensi dan motif pembelian secara parsial
berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-masing
universitas dan semua universitas?
2. Apakah peran kelompok referensi dan motif pembelian secara simultan
berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-masing
universitas dan semua universitas?
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak terlampau luas, maka penulis memberikan
batasan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya ditujukan pada mahasiswa pemain basket pengguna
sepatu olahraga merek Nike dan Adidas di Universitas Atma Jaya
6
Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata
Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran”, Yogyakarta.
2. Kelompok Referensi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa
pemain basket yang berada pada masing-masing universitas baik itu
hanya sekedar hobby, untuk mencari kesehatan jasmani, maupun
mahasiswa tersebut merupakan bagian dari tim pemain basket
universitas yang bersangkutan.
3. Variabel : peran kelompok referensi adalah sikap dan perilaku nilai serta
tujuan yang diharapkan oleh seseorang berdasarkan posisinya di
masyarakat atau kelompok tertentu yang pandangan atau nilai-nilainya
digunakan oleh seseorang sebagai acuan perilaku individu tersebut.
Aspek :
a. Peran informasional dengan atribut jumlah atau banyaknya
pengguna dan kualitas mengenai produk tersebut.
b. Peran Normatif dengan atribut adanya kewajiban atau tuntutan moral
dan kebersamaan.
c. Peran identifikasi dengan atribut kegemaran akan pembelian sepatu
dan kegiatan yang sama.
4. Variabel : motif yaitu dorongan yang datang dalam diri utuk berbuat.
Aspek :
a. Motif pembelian primer dengan atribut yang meliputi kebutuhan dan
kesenangan.
7
b. Motif pembelian selektif dengan atribut yang meliputi desain dan
warna.
c. Motif pembelian rasional dengan atribut yang meliputi harga dan
kualitas.
d. Motif pembelian emosional dengan atribut yang meliputi kebanggan
dan kenyamanan.
5. Variabel: Gaya hidup yaitu pola hidup seseorang yang diungkapkan
dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Adapun identifikasi gaya hidup
yang relevan pada pemain basket dari lima universitas di Yogyakarta
adalah:
Aspek :
a. Gaya hidup modern yang dilihat dari kegiatan, minat, dan pendapat.
b. Gaya hidup sporty yang dilihat dari kegiatan, minat, dan pendapat.
c. Gaya hidup sehat yang dilihat dari kegiatan, minat, dan pendapat.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Apakah peran kelompok referensi dan motif pembelian secara parsial
berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-masing
universitas dan semua universitas.
8
2. Apakah peran kelompok referensi dan motif pembelian secara simultan
berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-masing
universitas dan semua universitas.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penting bagi perusahaan untuk tetap memberikan informasi yang baik
kepada masyarakat pada produk yang akan dipasarkan sehingga
masyarakat yang menerima informasi tersebut menjadi tau. Dari situ
peran kelompok referensi menjadi penting untuk menyebarkan informasi
selanjutnya mengenai produk perusahaan. Motif yang berbeda-beda dari
setiap individu dalam melakukan pembelian dapat menjadi masukan
bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan mutu akan kualitas
produknya agar tetap diminati oleh semua konsumen.
2. Bagi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta
Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran”.
Penulis berharap agar hasil dari penelitian dapat bermanfaat sebagai
informasi dan masukan bagi kelima universitas tersebut, bahwa peran
kelompok referensi juga dapat mempengaruhi seseorang dalam
melakukan pembelian, begitupun dengan adanya motif dari individu
yang berbeda-beda mengenai pembelian. Adanya kelompok referensi
juga ikut berperan penting untuk mempengaruhi seseorang dan motif
9
seseorang dalam memberikan sebuah dorongan untuk melakukan
pembelian barang maupun jasa.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
informasi dan tambahan referensi untuk penelitian ilmiah lainnya.
4. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengalaman dan wawasan serta mempraktekkan teori-
teori selama di bangku kuliah.
F. Sistemetika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Berisi tentang pemasaran, manajemen pemasaran, perilaku
konsumen, faktor- faktor yang menentukan perilaku konsumen,
teori perilaku konsumen, kelompok referensi, peran kelompok
referensi, level pengaruh kelompok referensi, motif, macam-
macam motif, gaya hidup, identifikasi gaya hidup, tahap-tahap
proses pengambilan keputusan, merek, penelitian terdahulu,
dan hipotesis.
10
BAB III : Metodologi Penelitian
Bab ini berisi jenis penelitan, waktu dan tempat penelitian,
subjek dan objek penelitian, variabel penelitian dan cara
pengukuran, teknik pengumpulan data, populasi, sampel dan
teknik sampling, metode pengujian instrumen, dan teknik
analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Lima Universitas dan Perusahaan Nike
dan Adidas
Bab ini berisi tentang gambaran Univarsitas Atma Jaya
Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Kristen
Duta Wacana, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan
Keluarga Pembangunan Negara, Universitas Pembanguan
Nasional “Veteran” dan perusahaan sepatu olahraga merek
Nike dan Adidas.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Pada bab ini berisikan hasil pengolahan data, analisis data,
pembahasan, dan jawaban dari rumusan masalah.
BAB VI : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian, saran yang dapat diberikan oleh penulis berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan dan keterbatasan yang terdapat
dalam penelitian..
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
Pemasaran, lebih berurusan dengan pelanggan dibandingkan fungsi
bisnis lainnya. Memahami, menciptakan, mengkomunikasikan, dan
memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen adalah inti pikiran dan
praktek pemasaran moderen. Secara singkat definisi pemasaran adalah
proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba.
Pemasaran menurut Philip Kotler (2003:9) yaitu:
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok yang mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
B. Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2003:14) definisi manajemen
pemasaran adalah:
Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi,
dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran
yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan organisasi.
12
C. Perilaku Konsumen
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta
keinginan pelanggan sasaran. Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari
cara individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai atau
pengguna, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman
dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
Meskipun sampai saat ini belum ada pandangan yang sama mengenai
difinisi tentang perilaku konsumen, namun para ahli telah banyak
memberikan pandangan dan merumuskan definisi perilaku konsumen.
Berikut ini disajikan beberapa definisi perilaku konsumen dari para ahli:
Menurut David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta seperti yang dikutip
oleh Amirullah (2002:2) mengemukakan bahwa:
”consumer behavior may be defined as the decision process and physical
activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or
disposing of goods ad services”.
Menurut James F. Engel et al seperti yang dikutip oleh Amirullah (2002:2)
mengemukakan bahwa:
”consumer behavior is the defined as the acts of individuals directly
involved in obtaining adn using economic good service including the
decision process that precede and determine these acts”.
Perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2004:8) adalah:
13
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh
konsumen dalam mencari, mengejar, menggunakan, mengevaluasi, dan
membuang produk dan jasa yang mereka harapkan bisa memenuhi
kebutuhan mereka.
Bagan 2.1
MODEL KESELURUHAN PERILAKU KONSUMEN
Bagan di atas adalah model dari perilaku konsumen yang gunakan
untuk memahami struktur dan proses umum perilaku konsumen dan untuk
mengorganisir perilakunya. Model ini adalah model konsep yang tidak
mencakup rincian yang cukup untuk memperkirakan perilaku tertentu.
Meskipun demikian, model tersebut mencerminkan pengertian tentang
karakteristik umum perilaku konsumen. Masing-masing pribadi
External Influences
Culture Subculture
Demographics Social Status
Reference Groups Familiy
Marketing Aktivities
Decision Process Situations
Problem Recognition
Information Search
Alternative Evaluation and Selection
Oulet Selection
Postpurchase Processes
Self Concept
and Lifestyle
Internal influences Perception Learning Memory Motives
Personality Emotions Attitudes
Needs
Experiences and Acquisitions
Experiences and Acquisitions
Desires
14
mengembangkan konsep diri dan gaya hidupnya yang lebih lanjut
berdasarkan pengaruh internal (biasanya mencakup psikologi dan fisik) dan
eksternal (biasanya mencakup sosiologi dan demografi). Konsep diri dan
gaya hidup tersebut menghasilkan kebutuhan dan keinginan yang dalam
pemenuhannya membutuhkan keputusan konsumsi. Ketika seseorang
berhubungan dengan situasi yang bersangkutan, proses pengambilan
keputusan konsumsi berlangsung. Proses ini, secara bergantian dengan
pengalaman dan pencapaian yang dihasilkannya, ikut menentukan konsep
diri dan gaya hidup konsumen dengan cara mempengaruhi karakteristik
eksternal dan internal mereka.
Model ini digambarkan pada masing–masing individu yang mempunyai
pandangan masing–masing (konsep diri), dan individu mencoba untuk hidup
dengan cara tertentu seperti yang telah ditunjukkan oleh acuannya (gaya
hidup). Pandangan dan cara seseorang untuk hidup ditentukan oleh faktor–
faktor internal (seperti persepsi, belajar, motif, keribadian, emosi, ingatan,
dan sikap) dan faktor–faktor eksternal (seperti budaya, subbudaya,
demografi, keluarga, status sosial, dan kelompok masyarakat dan aktivitas
pemasaran). Pandangan dan cara seseorang untuk hidup berakhir pada
keinginan dan kebutuhan yang dibawa ke dalam sekumpulan situasi yang
akan dihadapi setiap hari. Beberapa dari situasi tersebut akan menyebabkan
seseorang mempertimbangkan sebuah pembelian. Keputusan (dan bahkan
proses pembuatannya) akan mengacu pada proses belajar dan bisa
15
mempengaruhi banyak faktor internal dan eksternal lainnya yang akan
merubah atau menyempurnakan konsep diri dan gaya hidup seseorang saat
ini.
D. Faktor-faktor yang menentukan perilaku konsumen
1. Pengaruh Ekternal
a. Budaya
Budaya merupakan seperangkat pola perilaku yang secara sosial
dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada
anggota dan masyarakat tertentu.
b. Subbudaya
Subbudaya yaitu terdapat kelompok-kelompok bagian yang lebih
kecil dari setiap budaya dimana memberikan sosialisasi dan
identifikasi lebih spesifik dari para anggotanya.
c. Demografi
Demografi menggambarkan sebuah populasi sebagai istilah ukuran,
distribusi, dan strukturnya. Demografi mempengaruhi perilaku
konsumsi baik secara langsung dengan mempengaruhi atribut
lainnya dari tiap-tiap individu seperti nilai-nalai pribadi dan gaya
pengambilan keputusan mereka.
d. Status Sosial
16
Status sosial yaitu tempat seseorang yang secara umum dalam
masyarakatnya sehubungan dengan orang lain dalam arti lingkungan
pergaulannya, prestisenya, hak-haknya, dan kewajibannya.
e. Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah sebuah kelompok yang pandangan atau
nilai-nilainya digunakan oleh seorang individu sebagai acuan
perilakunya.
f. Keluarga
Keluarga adalah individu yang membentuk keluarga baru atau
membentuk suatu rumah tangga baru.
g. Aktifitas Pemasaran
Aktivitas pemasaran yaitu aktivitas yang terdiri dari produk, package,
iklan, sales presentation, dan retail outlet.
2. Pengaruh Internal
a. Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi,
dimana pengertian sensasi aktivitas merasakan atau penyebab
keadaan emosi yang mengembirakan.
b. Belajar
Belajar sebagai perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai
akibat adanya pengalaman sebelumnya.
17
c. Memori
Memori adalah kemampuan seseorang dalam memahami atau
mengingat perubahan-perubahan yang terjadi berdasarkan
pengetahuan dan kepercayaan yang tersimpan dalam ingatan.
d. Motif
Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai sesuatu tujuan.
e. Kepribadian
Kepribadian adalah ciri bawaan psikologi manusia yang terbedakan
yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan
lama terhadap rangsangan lingkungannya.
f. Emosi
Emosi sebagai perasaan yang kuat, relatif tidak terkontrol yang
mempengaruhi perilaku kita.
g. Sikap
Sikap adalah keadaan yang mudah terpengaruh untuk memberikan
tanggapan terhadap rangsangan lingkungan, yang dapat memulai
atau membimbing tingkah laku orang tersebut.
18
E. Teori Perilaku Konsumen
Dalam melakukan pembelian, perlu dipelajari beberapa teori perilaku
konsumen, seperti:
1. Teori Ekonomi Mikro
Menurut teori tersebut keputusan untuk membeli merupakan hasil
perhitungan ekonomis rasional yang sadar. Pembeli individual berusaha
menggunakan barang-barang yang akan memberikan kegunaan
(kepuasan) paling banyak sesuai dengan selera dan harga-harga relatif.
2. Teori Psikologis
Teori ini mendasarkan diri pada faktor- faktor psikologis individu yang
selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan.
3. Teori Sosiologis
Teori ini lebih menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh antara
individu- individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka. Jadi, lebih
mengutamakan perilaku kelompok bukannya perilaku individu.
4. Teori Anthropologis
Teori anthropologis ini juga menekankan perilaku pembelian pada suatu
kelompok masyarakat. Namun, kelompok-kelompok masyarakat yang
lebih diutamakan dalam teori ini bukan kelompok kecil seperti keluarga,
tetapi kelompok besar yang ruang lingkupnya sangat luas.
19
F. Kelompok Referensi
Perilaku konsumen banyak dipengaruhi oleh kelompok-kelompok kecil.
Kelompok referensi bisa juga disebut sebagai kelompok acuan yang
berfugsi sebagai titik pembanding atau acuan secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembentukan sikap atau perilaku seseorang.
Menurut Best, Coney, dan Hawkins (2004:224):
Kelompok referensi adalah kelompok yang pandangan atau nilai-nilainya
digunakan oleh seseorang sebagai acuan perilaku individu tersebut.
Menurut Kotler (2003:206) kelompok referensi adalah:
Kelompok kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka)
maupun tidak langsung terhadap sikap terhadap perilaku seseorang.
Menurut Setiadi (2003:266):
Kelompok referensi yaitu kelompok yang melibatkan satu orang atau lebih
yang dijadikan sebagai dasar pembanding atau titik referensi dalam
membentuk tanggapan afeksi dan kognisi serta menyatakan perilaku
seseorang.
Menurut Swastha dan Handoko (2000:68) kelompok referensi adalah:
Kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang (bukan anggota kelompok
tersebut) untuk membentuk kepribadian dan perilakunya.
Jenis-jenis kelompok referensi:
a. Formal dan informal : formal memiliki struktur yang jelas sedangkan
informal tidak.
20
b. Primer dan sekunder : primer melibatkan interaksi langsung tatap muka,
sementara kelompok sekunder tidak.
c. Keanggotaan : kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap
seseorang.
d. Aspirasional : seseorang bercita-cita bergabung atau menandingi
kelompok referensi aspirasional.
e. Disosiatif : seseorang berupaya menghindari atau menolak kelompok
referensi disosiatif.
G. Peran Kelompok Referensi
Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari
seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat (Keliat, 1992). Peran yang
ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak punya pilihan, sedangkan
peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu.
Jadi peran kelompok referensi adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan
yang diharapkan oleh seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat atau
kelompok tertentu yang pandangan atau nilai-nilainya digunakan oleh
seseorang sebagai acuan perilaku individu tersebut.
Peran kelompok referensi terbagi dalam tiga bentuk, yaitu :
1. Peran Informasional, yaitu peran yang muncul pada saat seorang
individu menggunakan perilaku dan pendapat dari anggota kelompok
acuan sebagai sekelumit informasi yang berguna.
21
2. Peran Normatif, yaitu peran yang terkadang mengacu pada pengaruh
praktis, muncul pada saat seorang individu memenuhi harapan sebuah
kelompok untuk meraih penghargaan langsung atau menghidari sangsi.
3. Pengaruh Identifikasi, yaitu peran yang muncul pada saat individu
mengadopsi nilai dan pandangan kelompok.
H. Level Pengaruh Kelompok Referensi
Kelompok referensi (acuan) mungkin tidak memiliki pengaruh
terhadap situasi yang ada, atau kelompok referensi bisa mempengaruhi
perihal penggunaan produk, jenis produk yang dipakai, atau pemakaian
merek. Pengaruh merek biasanya menjadi pengaruh kategori dibandingkan
dengan suatu merek tertentu yaitu sebuah kelompok biasanya diterima atau
tidak diterima.
Menurut Best, Coney, dan Hawkins (2004:233) ada lima faktor penentu dari
pengaruh kelompok referensi, antara lain:
1. Pengaruh kelompok sangat kuat ketika penggunaan produk atau merek
bisa diamati oleh kelompok. Seperi produk seperti sepatu lari, kategori
produk (sepatu), jenis produk (lari), dan merek (Nike dan Adidas)
semuanya bisa diamati. Konsumsi produk lainnya, seperti vitamin,
biasanya bersifat pribadi. Pengaruh kelompok referensi hanya
mempengaruhi aspek–aspek tersebut di atas (kategori, jenis, atau merek)
yang bisa diamati oleh kelompok.
22
2. Semakin tinggi pengaruh kelompok referensi semakin rendah tingkat
kepentingan sebuah barang. Dengan demikian, kelompok referensi
memiliki pengaruh yang kuat pada kepemilikan produk seperti papan
seluncur dan baju buatan designer, tetapi memiliki pengaruh yang tidak
begitu besar terhadap kepentingan suatu produk seperti lemari es.
3. Pada umumnya, semakin besar komitmen seorang individu terhadap
sebuah kelompok, semakin erat ia memegang norma–norma kelompok.
Orang–orang cenderung untuk mempertimbangkan harapan kelompok
ketika berpakaian untuk acara makan malam dengan suatu kelompok
yang ingin mereka masuki (menghabiskan waktu) dibandingkan dengan
suatu kelompok yang tidak penting bagi mereka.
4. Semakin relevan suatu aktifitas terhadap kinerja kelompok, semakin
kuat tekanan untuk mematuhi norma kelompok sehubungan dengan
aktifitas tersebut. Dengan demikian, model pakaian menjadi penting
bagi sebuah kelompok sosial yang sering makan malam bersama di
restoran–restoran berkelas dan menjadi tidak penting bagi sebuah
kelompok yang bertemu untuk menonton atau membicarakan basket
setiap kamis malam.
5. Faktor terakhir yang mempengaruhi level pengaruh kelompok referensi
adalah kepercayaan diri individu dalam situasi pembelian. Sebuah
penelitian menemukan bahwa pembelian televisi berwarna, mobil, AC
rumah, asuransi, lemari es, perawatan kesehatan, majalah atau buku,
23
pakaian, perabotan rumah sangat mudah dipengaruhi oleh pengaruh
kelompok referensi. Beberapa dari produk tersebut seperti asuransi dan
perawatan kesehatan bukanlah hal yang bisa diamati atau penting dalam
kinerja kelompok. Tetapi hal–hal tersebut penting bagi individu dan juga
produk yang mana individu biasanya tidak mempunyai cukup informasi
tentang produk tersebut. Dengan demikian, pengaruh kelompok menjadi
kuat karena kurangnya kepercayaan dari diri individu dalam membeli
barang–barang tersebut, ada bukti bahwa setiap individu berbeda dalam
kecenderungannya untuk dipengaruhi oleh kelompok referensi.
I. Motif
Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motif. Rasa
lapar, kebutuhan untuk merasa aman, dan kebutuhan terhadap prestise
merupakan beberapa contoh tentang motif. Dalam hal ini, kita mengingat
bahwa suatu kebutuhan itu harus diciptakan atau didorong sebelum
memenuhi suatu motif.
Ada beberapa definisi mengenai motif, yaitu:
Definisi motif menurut Swastha dan Handoko (2000:77) adalah:
Motif adalah keadaaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai sesuatu tujuan.
Menurut Abu Ahmadi (1998:140):
24
Motif adalah dorongan yang datang dari dalam dirinya untuk berbuat.
Menurut W.A.Gerungan (1988:140):
Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak,
alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang
menyebabkan ia berbuat sesuatu.
Menurut Prayitno dan Erman Amti (1999:155):
Motif adalah dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.
Menurut Martin Handoko (1999:09):
Motif adalah suatu alasan/dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat
sesuatu / melakukan tindakan/bersikap sesuatu.
Tujuan dari motif menurut Abu Ahmadi yaitu:
1. Tujuan merupakan hal yang tidak boleh tidak harus dalam perbuatan
yang berdasarkan alasan tertentu.
2. Tujuan merupakan titik arah yang akan dicapai oleh kegiatan yang
beralasan.
3. Tujuan merupakan hal yang dianggap bernilai atau mempunyai harga
bagi seseorang. Karena merupakan sesuatu yang berharga, maka tujuan
ingin dicapai dengan cara yang mudah.
Hal ini tergantung dari:
1. Kematangan (maturation).
2. Pengalaman-pengalaman.
3. Latihan (kecakapan yang terlatih).
25
4. Kemajuan/kemampuan-kemampuan yang diperoleh dari belajar.
5. Tujuan berhubungan erat dengan kebutuhan.
Asal mula timbulnya motif:
1. Ada jenis motif yang dibawa sejak lahir, misalnya: motif untuk makan,
minum, berpakaian dan sebagainya.
2. Ada motif yang ditanamkan pada seseorang dengan sengaja yang
merupakan latihan-latihan/kebiasaan-kebiasaan/pengalaman hidup.
Misalnya : kebersihan, kesehatan, kesopanan, dan sebagainya.
Fungsi- fungsi motif:
1. Motif berfungsi sebagai penyeleksi perbuatan manusia.
2. Motif menuju ke arah tujuan.
3. Motif sebagai pendorong manusia agar terpenuhi kebutuhannya.
4. Segala tingkah laku yang bertujuan berpangkal pada motif.
Sifat-sifat motif:
1. Motif Bersifat Tetap
Motif ini selamanya tetap ada, hanya cara pelaksanaannya yang berbeda.
Misalnya motif dalam bergaul.
2. Motif Selamanya Bersifat Subjektif
Apabila ditinjau dari fungsinya sebagai alasan berbuat, maka alasan
suatu perbuatan itu bersifat subjektif. Pengaruh-pengaruh dari luar
mungkin ada, tetapi alasan dari suatu perbuatan erat dengan pribadi
seseorang yang mempunyai alasan tertentu.
26
J. Macam-macam Motif Pembelian
Menurut Swastha dan Handoko (2000:77) ada empat macam motif
manusia dalam melakukan pembelian untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginanya dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Motif Pembelian Primer (Primary Buying Motive)
Motif pembelian primer merupakan motif yang menimbulkan perilaku
pembelian terhadap kategori-kategori umum (biasa) pada sua tu produk.
Contohnya atara lain: keinginan untuk menikmati kesenangan, motif
untuk ingin tahu, kebutuhan untuk berfiliasi dengan orang lain.
2. Motif Pembelian Selektif (Selective Buying Motive)
Motif pembelian selektif merupakan motif yang mempengaruhi
keputusan tentang model dan merek tentang kelas-kelas produk, atau
macam penjual yang dipilih untuk suatu pembelian. Contohnya : motif
ekonomi, prestasi, keamanan, status.
3. Motif Pembelian Rasional (Selective Buying Rational)
Motif pembelian rasional merupakan motif yang didasarkan pada
kenyataan-kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada
konsumen. Faktor- faktor yang dipertimbangkan dapat berupa faktor
ekonomi seperti: penawaran, permintaan, dan harga. Selain itu juga
faktor kualitas, pelayanan, ketersedian barang, ukuran, kebersihan,
efisiensi dalam penggunaan, keawetan, dapat dipercaya dan keterbatasan
waktu yang ada pada konsumen.
27
4. Motif Pembelian Emosional (Selective Buying Emotional)
Motif pembelian emosional merupakan motif pembelian yang berkaitan
dengan perasaan atau emosi individu, seperti pengungkapan rasa cinta,
kebanggaan, keamanan, kenyamanan, kesehatan, dan kepraktisan.
Berdasarkan pada kesadaran akan motif-motif pembelian konsumen serta
kesediaannya untuk memberitahukannya, maka motif pembelian dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa tingkatan yang berbeda menurut Swastha
dan Handoko (2000:26), yaitu:
a. Kelompok pembeli yang mengetahui dan bersedia memberitahukan
motif pembelian mereka terhadap produk tertentu.
b. Kelompok pembeli yang mengetahui alasan mereka untuk membeli
produk tertentu, tetapi tidak bersedia memberitahukannya.
c. Kelompok pembeli yang tidak mengetahui motif pembelian
sesungguhnya terhadap produk tertentu.
K. Gaya Hidup
Gaya hidup pada dasarnya adalah bagaimana seseorang hidup, tentang
bagaimana seseorang menunjukkan konsep dirinya. Gaya hidup ditentukan
oleh pengalaman–pengalaman seseorang di masa lampau, sifat bawaannya,
dan situasi–situasi saat ini. Gaya hidup mempengaruhi semua aspek dari
perilaku konsumsi seseorang. Gaya hidup seseorang merupakan sebuah
28
fungsi dari keseluruhan karakter seseorang yang terbentuk melalui interaksi
sosial saat seseorang berada di dalam lingkaran kehidupan.
Setiap pribadi dan rumah tangga memiliki gaya hidupnya masing–
masing. Meskipun gaya hidup rumah tangga dalam beberapa hal
dipengaruhi oleh gaya hidup setiap pribadi yang menjadi anggota di dalam
sebuah rumah tangga, begitupun juga sebaliknya.
Gaya hidup yang diinginkan seseorang mempengaruhi kebutuhan dan
keinginannya serta perilaku pembelian dan pemakaiannya. Gaya hidup
tersebut menentukan keputusan pemakaian seseorang, yang secara berurutan
mendukung atau mengubah gaya hidup orang tersebut. Gaya hidup secara
luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana
orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri
mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya. Perubahan gaya hidup
membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda),
kebiasaan dan perilaku pembelian. Perubahan lain yang terjadi adalah
meningkatnya keinginan untuk menikmati gaya hidup.
Ada beberapa definisi gaya hidup dari para ahli, diantaranya:
definisi gaya hidup menurut Hawkins, Best, dan Coney (2004:429) yaitu:
Lifestyle is basically how a person lives.
Ini adalah sebuah fungsi dari karakteristik bawaan seseorang yang telah
dibentuk melalui interaksi sosial ketika seseorang melewati lingkaran
29
kehidupannya. Gaya hidup adalah mengenai bagaimana seseorang
mewujudkan konsep dirinya dalam tindakan.
Menurut Philip Kotler (2003:210) gaya hidup adalah:
Pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan
opininya.
Menurut Setiadi (2003:148) gaya hidup adalah:
Sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang
menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting
dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang
diri mereka sendiri dan juga di sekitarnya (pendapat).
L. Identifikasi Gaya Hidup
Klasifikasi gaya hidup tidak dapat dianggap berlaku secara universal
antara negara yang satu dengan yang lain dapat berbeda, antara wilayah
yang satu dapat berbeda dengan wilayah yang lain, dan antara masing-
masing manusianya pun dapat berbeda pula. Pada penelitian oleh Harry
Susanto dalam mengindentifikasi gaya hidup yang relevan pada pemain
basket di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta
Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran”
mendapatkan hasil sebagai berikut:
1. Modern
Orang-orang yang selalu mengikuti perkembangan jaman.
30
2. Sporty
Orang-orang yang mengarahkan gaya hidupnya dari segi penampilan
dalam bidang olahraga.
3. Sehat
Orang-orang yang mengarahkan gaya hidupnya atau aktivitasnya untuk
mencapai kesehatan dalam hidup.
Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya.
Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok
masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup
tidak cepat berubah, sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif
permanen.
Gaya hidup akan berkembang pada masing-masing dimensi (aktivitas,
minat, opini/AIO). Pada buku yang ditulis James F. Engel, dkk yang
didefinisikan oleh Reynold dan Darden (1994:385) AIO didefinisikan
sebagai berikut:
Activities (kegiatan) adalah tindakan nyata.
Interest (minat) adalah tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus
maupun terus menerus kepadanya.
Opinion (opini) adalah “jawaban” lisan atau tertulis yang orang berikan
sebagai respon terhadap situasi stimulus dimana semacam “pertanyaan”
diajukan.
31
Dalam hal ini, AIO juga didefinisikan oleh Plummer dalam Assael
(1992) sebagai berikut :
Tabel 2.1 Inventarisasi Gaya Hidup
Gaya hidup bisa merupakan identitas kelompok. Gaya hidup setiap
kelompok akan mempunyai ciri-ciri unit sendiri. Walaupun demikian gaya
hidup akan sangat relevan dengan usaha-usaha pasar untuk menjual
produknya.
M. Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan
Proses di bawah ini menunjukkan bahwa para konsumen biasanya
melalui lima tahap/urutan ketika membeli produk.
Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengenalan Masalah
Penganalisaan kebutuhan dan keinginan ini ditujukan terutama untuk
mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi atau
terpuaskan. Adanya kebutuhan yang belum terpenuhi tersebut sering
Aktivitas Bekerja
Hobi Peristiwa Sosial
Liburan Hiburan
Anggota Club Komunitas
Belanja Olahraga
Minat Keluarga Rumah
Pekerjaaan Komunitas
Rekreasi Pakaian
Makanan Media
Prestasi
Opini Diri Mereka Sendiri
Masalah-Masalah Sosial Politik Bisnis
Ekonomi Pendidikan
Produk Masa Depan
Budaya
32
diketahui secara tiba-tiba pada saat konsumen sedang berjalan-jalan ke
toko kue dan melihat roti yang segar serta hangat sehingga terangsang
rasa laparnya.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Ada dua bentuk dalam pencarian
informasi yaitu:
a. Pencarian bersifat pasif, hanya dengan membaca suatu pengiklanan
di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam
pemikirannya tentang gambaran produk yang diinginkan.
b. Pencarian bersifat aktif, dapat berupa kunjungan terhadap beberapa
toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas produk.
3. Evaluasi Alternatif
Kebanyakan konsumen mempertimbangkan beberapa produk dalam
keputusan pembelian mereka. Ada dua tahap dalam evaluasi alternatif
yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan
seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya.
4. Keputusan Membeli
Setelah tahap-tahap di muka dilakukan, maka konsumen harus
mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Apabila konsumen
memutuskan untuk membeli maka konsumen akan menjumpai
33
serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk,
merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayaran.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami level
kepuasan atau ketidakpuasan tertentu melalui tindakan-tindakan sesudah
pembelian produk tersebut.
N. Merek
Merek adalah nama dan identitas diri. Sebuah merek digunakan sebagai
penyebutan dan pembeda dari yang lain.
Pemberian merek pada suatu produk membantu konsumen untuk
mengidentifikasi produk dan membantu produsen untuk melakukan
segmentasi pasar. Citra merek merepresentasikan keseluruhan persepsi dari
merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap
merek tersebut.
Definisi merek menurut Philip Kotler (2003:82) yaitu:
Merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi
semuanya, yang dimaksudkan untuk mendefinisikan barang atau jasa
seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang
atau jasa pesaing.
34
Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten
memberikan tampilan, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merek
memberikan manfaat bagi produsen, distributor, dan konsumen.
O. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hubungan antara gaya
hidup dengan keputusan pembelian Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Angkatan 1999 Jurusan Manajemen dan
Akuntansi Terhadap Produk Handphone.
Data yang dikumpulkan menggunakan teknik wawancara dan kuesioner
(daftar pertanyaan). Untuk mengetahui profil pengguna handphone
digunakan analisis persentase, sedangkan untuk mengetahui tingkat
hubungan digunakan analisis Korelasi Product Moment.
Dari analisis persentase diperoleh hasil yaitu sebagian besar responden
menggunakan handphone ialah mahasiswi (52%), sebagian besar responden
barasal dari Jurusan Manajemen (65,33%) dengan lama penggunaan
handphone 1 tahun-1,6 tahun (45,34%) dan pekerjaan orang tua sebagian
besar ialah pegawai negri (34,67%), dengan pendapatan orangtua sebesar
Rp.1.000.000-Rp.2.000.000 (41,33%), sarta uang saku responden perbulan
sebesar Rp.200.000-Rp.500.000 (47,33%). Dari Analisis Korelasi Product
Moment diperoleh hasil bahwa hubungan gaya hidup dengan keputusan
pembelian ditinjau dari sudut internal mempunyai nilai r sebesar 0.879 dan
35
hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian ditinjau dari sudut
eksternal mempunyai nilai r sebesar 0.899. dari Analisis Korelasi Ganda
diperoleh hasil bahwa hubungan antara gaya hidup dengan keputusan
pembelian ditinjau dari sudut internal den eksternal mempunyai nilai R
sebesar 0.931.
P. Hipotesis
Menurut Supranto (2000:14) hipotesis adalah suatu proporsi
kondisi/prinsip yang untuk sementara waktu dianggap benar dan barangkali
tanpa keyakinan agar bisa ditarik suatu kesimpulan yang logis dan
kemudian dengan cara ini diadakan suatu pengujian tentang kebenarannya
dengan menggunakan data-data empiris hasil penelitian.
Hipotesis adalah asusmsi/dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan hal tersebut yang sering dibutuhkan pengecekan. Setiap
hipotesis bisa benar/tidak benar dan karenanya memerlukan pene litian
sebelum hipotesis itu diterima/ditolak (Sudjana 1989:219). Untuk
memudahkan dalam melakukan penelitian, penulis merumuskan hipotesis
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Ada pengaruh peran kelompok referensi dan motif pembelian secara
parsial terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-masing universitas
dan semua universitas.
36
2. Ada pengaruh peran kelompok referensi dan motif pembelian secara
simultan terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-masing
universitas dan semua universitas
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan termasuk dalam jenis studi kasus yaitu
suatu penelitian yang terperinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun
waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa la lunya, dan cukup
mendalam dan menyeluruh.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian: dilakukan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE
YKPN, dan UPN “Veteran”.
2. Waktu penelitian: September 2007
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian: pada mahasiswa pemain basket yang menggunakan
sepatu olahraga merek Nike dan Adidas di Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Kristen Duta
Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN dan UPN “Veteran”.
2. Objek penelitian: sepatu olahraga merek Nike dan Adidas pada
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana,
38
Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran” dilihat
dari peran kelompok refe rensi dan motif pembelian terhadap gaya hidup.
D. Variabel Penelitian dan Cara Pengukuran
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala yang dapat dijadikan objek penelitian
atau faktor- faktor yang berperan dalam peristiwa atau gajala yang diteliti.
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
1) Peran kelompok referensi adalah sikap dan perilaku nilai serta
tujuan yang diharapkan oleh seseorang berdasarkan posisinya di
masyarakat atau kelompok tertentu yang pandangan atau nilai-
nilainya digunakan oleh seseorang sebagai acuan perilaku
individu tersebut.
Aspek :
a) Peran informasional dengan atribut jumlah atau banyaknya
pengguna dan kua litas mengenai produk tersebut.
Jumlah/banyaknya pengguna adalah jumlah orang yang
menggunakan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas.
Kualitas mengenai produk adalah ukuran keawetan atau
standar kebaikan pada sepatu olahraga merek Nike dan
Adidas.
39
b) Peran Normatif dengan atribut adanya kewajiban atau
tuntutan moral dan kebersamaan.
Kewajiban/tuntutan moral adalah adanya kewajiban atau
tuntutan moral dari kelompok dalam penggunaan sepatu
olahraga merek Nike dan Adidas untuk memenuhi sebuah
harapan.
Kebersamaan adalah rasa kebersamaan akan penggunaan
sepatu olahraga merek Nike dan Adidas untuk memenuhi
sebuah harapan.
c) Peran identifikasi dengan atribut kegemaran akan pembelian
sepatu dan kegiatan yang sama.
Kegemaran akan pembelian sepatu adalah hobby atau
kesukaan yang sama dengan kelompok dalam pembelian
sepatu olahraga merek Nike dan Adidas.
Kegiatan yang sama adalah aktivitas yang dilakukan sama
dengan yang dilakukan oleh kelompok.
2) Motif yaitu dorongan yang datang dalam diri untuk berbuat.
Aspek :
a) Motif pembelian primer dengan atribut yang meliputi
kebutuhan dan motif ingin tahu.
Kebutuhan adalah suatu keadaan merasa kekurangan
(kebutuhan dasar).
40
Kesenangan adalah keadaan akan kesukaan mengenai
pembelian dan penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan
Adidas.
b) Motif pembelian selektif dengan atribut yang meliputi desain
dan warna.
Desain adalah gambaran dari mana sesuatu dibuat.
Warna adalah tampilan sesuatu sebagai hasil dari pancaran
cahaya yang terdiri dari gelombang-gelombang yang berbeda
pancarannya dan direfleksikan.
c) Motif pembelian rasional dengan atribut yang meliputi harga
dan kualitas.
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan kepada sesuatu
untuk dijual atau dibeli.
Kualitas adalah ukuran keawetan atau standar kebaikan pada
sesuatu.
d) Motif pembelian emosional dengan atribut yang meliputi
kebanggan dan kenyamanan.
Kebanggaan adalah kebangganan akan penggunaan sepatu
olahraga merek Nike dan Adidas
Kenyamanan adalah keadaan dimana rasa nyaman pada saat
seseorang menggunakan sepatu olahraga merek Nike dan
Adidas.
41
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Gaya hidup yaitu pola hidup seseorang yang diungkapkan dalam
kegiatan, minat, dan pendapat. Adapun identifikasi gaya hidup yang
relevan pada pemain basket dari lima universitas di Yogyakarta
adalah:
Aspek :
1) Gaya hidup modern yang dilihat dari kegiatan, minat, dan
pendapat.
Kegiatan dari modern yaitu hal-hal yang baru dilakukan oleh
seseorang.
Minat daari modern yaitu minat akan pembelian sepatu dengan
tren terbaru.
Opini dari modern yaitu pendapat dalam memilih sepatu
olahraga.
2) Gaya hidup sporty yang dilihat dari kegiatan, minat, dan
pendapat.
Kegiatan dari sporty yaitu kegiatan akan berolahraga.
Minat dari sporty yaitu minat akan menonton pertandingan
olahraga di televisi.
Pendapat dari sporty yaitu pendapat mengenai penampilan yang
sporty.
42
3) Gaya hidup sehat yang dilihat dari kegiatan, minat, dan pendapat.
Kegiatan dari sehat yaitu kegiatan dalam menjaga pola makan,
istirahat, dan menghindari stress.
Minat dari sehat yaitu minat akan membaca buku-buku
kesehatan.
Pendapat dari sehat yaitu pendapat mengenai berolahraga.
2. Cara Pengukuran
Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert
(rating scale). Skala Likert (rating scale) yaitu sebuah pernyataan yang
diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan yang
dimulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, dan
sangat setuju. Bobot nilai diperoleh berdasarkan tanggapan responden
terhadap pernyataan kuesioner. Berikut merupakan bobot nilai yang
memberikan untuk setiap tanggapan:
Tanggapan Sangat Setuju (SS) mendapat nilai 5
Tanggapan Setuju (S) mendapat nilai 4
Tanggapan Ragu-ragu (R) mendapat nilai 3
Tanggapan Tidak Setuju (TS) mendapat nilai 2
Tanggapan Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat nilai 1
43
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui media perantara). Metode survei merupakan salah
satu dari metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan
lisan atau tertulis. Ada dua teknik pengumpulan data dalam metode survei
yaitu wawancara dan kuesioner.
Penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu pengumpulan data dengan
memberikan daftar pertanyaan yang sudah ada alternatif jawaban kepada
responden, yang dalam penelitian ini adalah mahasiswa pemain basket
pengguna sepatu olahraga merek Nike dan Adidas di Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma,
STIE YKPN, dan UPN “Veteran”.
F. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi dan sampel menurut Indriantoro dan Supomo (2002 : 115) adalah:
1. Populasi
Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu. Dalam hal ini populasinya adalah
mahasiswa pemain basket pengguna sepatu olaraga merek Nike dan
Adidas di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta
44
Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran”.
Pada penelitian ini, jumlah populasinya tidak diketahui.
Alasan peneliti memilih lima universitas di atas adalah:
a. Merupakan universitas swasta yang cukup dikenal oleh kalangan
masyarakat.
b. Kelima universitas ini terdapat pemain basket yang cukup memiliki
prestasi pada bidang olahraga basket.
c. Karena adanya keterbatasan biaya, peneliti memilih universitas yang
berada dalam kota yaitu di Yogyakarta.
d. Dengan memilih lima universitas, maka dalam mendapatkan
pengembalian data akan lebih mudah karena untuk masing-masing
universitas sampel yang diteliti tidak terlalu besar.
2. Sampel
Sampel yaitu meneliti seluruh elemen populasi atau meneliti sebagian
dari elemen-elemen populasi. Pada sampel dalam penelitian ini untuk
jumlah responden yang akan digunakan sebanyak 200 mahasiswa dan
mahasiswa tersebut merupakan bagian dari pemain basket yang
menggunakan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas baik itu hanya
sekedar hobby, untuk mencari kesehatan jasmani, maupun mahasiswa
tersebut merupakan bagian dari tim pemain basket universitas yang
bersangkutan. Penentuan ini didasarkan pada pendapat Roscoe (1975)
yang dikutip dari buku Sekaran (160:2000), yaitu untuk menentukan
45
ukuran sampel yang diantaranya jumlah sampel lebih dari 30 dan kurang
dari 500 dianggap sudah mewakili populasi. Karena jumlah populasi
pemain basket pengguna sepatu olahraga merek Nike dan Adidas tidak
diketahui, maka penentuan jumlah responden dari setiap universitas
berdasarkan pada pembagian yang sama agar hasil dapat valid. Hasil
perhitungan untuk menentukan jumlah sampel adalah sebagai berikut:
UAJY : 40 orang STIE YKPN : 40 orang
DUTA : 40 orang UPN : 40 orang
USD : 40 orang
Jadi total dari keseluruhan responden adalah 200 orang.
3. Teknik Sampling
Teknik Sampling adalah cara pengambilan sampel dalam suatu populasi.
Kelompok referensi pada penelitian ini adalah semua pemain basket di
lima universitas yang telah disebutkan di atas yang populasinya tidak
diketahui. Maka penelitian ini menggunakan accidental sampling yang
dalam teknik pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti
mengumpulkan data langsung dari setiap mahasiswa yang dijumpainya,
sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi.
G. Metode Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen diperlukan untuk memenuhi apakah alat ukur yang
digunakan dalam penelitian layak digunakan atau tidak.
46
1. Uji Validitas
Uji validitas (uji kesahihan butir) adalah alat untuk menguji apakah tiap
butir benar-benar telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin
diselidiki. Untuk mengukur kevalidan kuisioner yang dibagikan kepada
responden digunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson.
Rumus:
r xy =( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−2222 yyNxxN
yxxyN
Dimana:
r =xy koefisien korelasi tiap item
N = jumlah sampel atau responden
x = nilai item bernomor ganjil
y = nilai item bernomor genap
Uji validitas dikatakan valid jika r hitung = r tabel, dan akan menjadi
tidak valid jika r hitung < r tabel. Taraf yang digunakan adalah 5%.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Instrumen
dikatakan memiliki taraf kepercayaan tinggi, jika instrumen tersebut
dapat memberikan hasil yang konsisten. Salah satu teknik untuk menguji
47
reliabilitas instrumen adalah dengan menggunakan rumus Cronbach
Alpha. Menurut Nugrogo (2005:74) tingkat t tabel = 0,60.
Rumus:
−= ∑
2
2
1 x
j
s
s
kk
α
Dimana:
α = Koefisien reliabilitas Cronbach Alpha
k = Banyaknya belahan tes
2js = Varian belahan j
2xs = Varian skor tes
Untuk mencari varian digunakan rumus :
( )
NN
XX∑ ∑−
=
2
2
2δ
Dimana:
2δ = Varians butir
X = Jumlah skor X
Y = Jumlah skor Y
N = Jumlah responden
Teknik ini merupakan teknik yang paling umum digunakan dimana
pengukuran hanya dilakukan sekali. Dalam SPSS memberikan fasilitas
48
untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Uji
reliabilitas dikatakan reliabel bila r hitung = r tabel, dan akan menjadi
tidak reliabel jika r hitung < r tabel. Jika hasil pengujian memperlihatkan
bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya atau reliabel dan valid, maka
kuesioner sahih untuk digunakan.
H. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Analisis Persentase
Analisis ini digunakan untuk mengetahui profil karakteristik konsumen
yang meliputi: jenis merek sepatu olahraga yang digunakan (Nike dan
Adidas), jenis kelamin dan usia.
Rumus:
C = 100xBA
A+
%
Dimana:
A = Jumlah responden yang menjawab
A+B = Total responden
C = Nilai persentase responden dalam setiap karakteristik
2. Analisis Regresi Linier Berganda
49
Untuk persamaan regresi linier berganda dengan dua variabel bebas atau
lebih.
Rumus:
Y’ = a + b 1X 1+ b 2 X 2
Dimana:
Y’ = Gaya Hidup (variabel dependen)
a = Konstan
b 1 = Koefisien X1
X 1 = Peran Kelompok Referensi
b 2 = Koefisien X 2
X 2 = Motif Pembelian
a = Y b 1 X 1 - b 2 X 2
b 1 = ( )( ) ( )( )
( )( ) ( )221
22
21
22112
2
∑∑∑∑∑∑∑
−
−
xxxx
yxxxyxx
b 2 = ( )( ) ( )( )
( )( ) ( )221
22
21
12122
1
∑∑∑∑∑∑∑
−
−
xxxx
yxxxyxx
Dimana:
x 1 = X 1 - X 1 , X 1 = ? X 1/n
x 2 = X 2 - X 2 , X 2 = ? X 2 /n
y = Y – Y , Y = ? Y/n
50
3. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial
Untuk menjawab masalah yang pertama, yaitu apakah peran kelompok
referensi dan motif pembelian secara parsial berpengaruh terhadap gaya
hidup mahasiswa pada masing-masing universitas dan semua universitas,
adapun langkah- langkah dalam pengujian secara parsial sebagai berikut:
a. Perumusan Hipotesis
H 1.0 : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh peran
kelompok referensi terhadap gaya hidup mahasiswa
pada masing-masing universitas dan semua
universitas.
H 1.0 : b 1 >0, artinya secara parsial ada pengaruh peran kelompok
referensi terhadap gaya hidup mahasiswa pada
masing-masing universitas dan semua universitas.
H 2.0 :b 2 = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh motif
pembelian terhadap gaya hidup mahasiswa pada
masing-masing universitas dan semua universitas.
H 2.0 : b 2 >0, artinya secara parsial ada pengaruh motif pembelian
terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-masing
universitas dan semua universitas.
b. Menentukan Nilai Kritis (Level Of Significance (α ))
51
Nilai kritis dalam hal penentuan pengujian hipotesis terhadap
koefisien regresi dapat ditentukan dengan menggunakan tabel
distribusi normal dengan memperhatikan tingkat signifikan (α ).
Dalam penelitian ini tingkat signifikannya adalah 0,05 (5%) dan
dengan derajat bebas (df) = n-2, dimana n adalah jumlah sampel
penelitian.
Menghitung nilai t hitung masing-masing koefesien regresi dengan
rumus menurut Sugiono (2001:224):
saib
t ii =
Dimana:
it = t hitung koefisien i
bi = Koefisien regresi variabel i
Sai = Standar error dari I
c. Menghitung Kriteria Pengujian
H 0 diterima bila : t hitung < t tabel
H 0 ditolak bila : t hitung = t tabel
52
Ha diterima Daerah Ha direima Penerimaan Ho
t tab 0 t tabel
Kurva Distribusi Normal Uji t
4. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel peran
kelompok referensi dan motif pembelian secara simultan berpengaruh
terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-masing universitas dan
semua universitas. Langkah- langkah sebagai berikut:
a. Perumusan Hipotesis
H 0 : b 1 = b 2 = 0, artinya peran kelompok referensi dan motif
pembelian secara simultan tidak berpengaruh
terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-
masing universitas dan semua universitas.
H 0 : b 1 ? b 2 ? 0, artinya peran kelompok referensi dan motif
pembelian secara simultan ada pengaruh
terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-
masing universitas dan semua universitas.
b. Menentukan Nilai Kritis
53
Menentukan nilai kritis dalam distribusi F dengan tingkat signifikan
(α ) adalah 0,05. Untuk mencari nilai F pada tabel perlu diketahui
derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas penyebut pada
baris dan taraf nyata. Taraf nyata yang dipakai dalam penelitian ini
adalah 5% (0,05). Untuk derajat pembilang digunakan nilai k-1,
yaitu jumlah variabel dikurang 1. Untuk derajat penyebut digunakan
n-k, yaitu jumlah sampel dikurangi jumlah variabel.
Menghitung nilai F hitung dengan rumus :
( )( )11/
2
2
−−− knRKR
F
Dimana:
F = Harga F garis regresi yang dicari
n = Jumlah sampel
k = Banyaknya variabel bebas
R = Kofisien korelasi
c. Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
H 0 diterima bila : F hitung < F tabel
H 0 ditolak bila : F hitung = F tabel
54
Ho diterima Ha diterima
0 F tabel
Kurva Uji F
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi atau derajat ketepatan yaitu untuk mengetahui
besarnya pengaruh variabel-variabel bebas (peran kelompok referensi
dan motif pembelian) tehadap variabel terikat (gaya hidup). Adapun
rumus menurut Sugiono (2001:224) yang digunakan adalah sebagai
berikut:
∑∑ ∑+
=2
22112
Y
YXbYXbR
55
BAB IV
GAMBARAN UMUM LIMA UNIVERSITAS DAN
PERUSAHAAN NIKE DAN ADIDAS
A. Gambaran Lima Universitas Swasta di Yogyakarta
1. Gambaran Umum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)
a. Sejarah Singkat
Pendirian Universitas Atma Jaya Yogyakarta digagas pertama kali
oleh Drs. A. J. Liem Sioe Siet, yang saat itu menjabat sebagai
sekretaris I Ikatan Sarjana Katolik (ISKAT) Cabang Yogyakarta.
Gagasan Liem Sioe Siet kemudian dibawa dalam Rapat Umum
Anggota ISKAT cabang Yogyakarta, yang saat itu diketuai oleh A.
Sutijoso, S.H. dengan A. Djakatirtana, S.H. dan F.X. Soedijana, S.H.
sebagai wakil ketua I dan II.
Untuk mewujudkan gagasan ini, pada tanggal 1 November 1964
ISKAT Cabang Yogyakarta membentuk panitia kecil, yang kemudian
dapat disebut sebagai pendiri Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
dengan susunan sebagai berikut :
Ketua : Prof. R. A. Soehardi, S.H.
Sekretaris : Drs. A. J. Liem Sioe Siet
Anggota : A. Sutijoso, S.H.
Prof. Drs. Oey Liang Lee
56
Dr. Leo Soekoto, S. J.
Saat itu kelima orang ini dikenal dengan sebutan “Lima Serangkai”.
Pada tanggal 13 Mei 1965 “Lima Serangkai” berhasil membentuk
Yayasan Universitas katolik Indonesia Atma Jaya Cabang Yogyakarta,
yang sekarang menjadi YAYASAN SLAMET RIJADI
YOYAKARTA.
Setelah didahului dengan misa kudus yang dipimpin oleh Romo Dr.
Leo Soekoto, S. J. di Gereja Santo Antonius, Kotabaru, maka pada
tanggal 27 September 1965, di bawah lindungan Santo Albertus
Magnus, kelahiran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Cabang
Yogyakarta melepaskan diri dari Universitas katolik Atma jaya Jakarta,
dan berdiri sendiri dengan nama UNIVERSITAS ATMA JAYA
YOGYAKARTA.
Rektor, ketua presidiumdan Pimpinan Harian yang pernah
memimpin Universitas Atma Jaya Yogyakarta sejak berdiri hingga
saat ini adalah sebagai berikut:
1965-1966 : Prof. R.A. soehardi, S.H. [Rektor]
1967-1976 : A. Sutijoso, S.H [Rektor]
1977-1978 : F.X. Soedijana, S.H. [Ketua Presidium]
1979-1978 : R.L.Wahyudi [Rektor]
1981 : F.X. Soedijana, S.H. [Ketua Presidium]
1981-1987 : F. Sugeng Istanto, S.H. [Rektor]
57
1984-1985 : Paul W. Suleman, S.H. [Pj. Rektor]
1987-1991 : Drs. Silvester A. Kodhi [Rektor]
1991-1995 : Drs. Silvester A. Kodhi [Rektor]
1995-1999 : Drs. E. Kusumadmo, MM [Rektor]
1999-2003 : Drs. E. Kusumadmo, MM [Rektor]
2003-2007 : Dr. E.F. Slamet S. Sarwono, MBA [Rektor]
b. Visi dan Misi
1) Visi
Menjadi kominutas Atma Jaya Yoyakarta yang berjiwa unggul,
inklusif dan humanis serta mampu memberi sumbangan pada
kualitas kehidupan yang lebih baik melalui pelayanan dalam
cahaya kebenaran.
2) Misi
Universitas Atma Jaya Yogyakarta memberi sumbangan pada
peningkatan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
keterampilan profesional yang bermanfaat bagi martabat manusia
melalui karya yang unggul dalam bidang pendidikan, penelitian,
dan pengabdian pada masyarakat dengan semangat pelayanan
dalam cahaya kebenaran.
c. Tujuan
Menumbuhkembangkan komunitas akademik secara cermat dan
kritis dalam rangka membantu melindungi, meningkatkan harkat dan
58
martabat manusia serta warisan budaya melalui pendidikan dan
pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat dan
berbagai pelayanan lain yang diberikan kepada komunitas setempat,
nasional, dan internasional dengan semangat pelayanan dalam cahaya.
d. Prestasi Bidang Olahraga Basket
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bola Basket Universitas Atma
Jaya Yogyakarta berdiri sekitar tahun 1968. Mulanya UKM ini
dibentuk untuk menyalurkan hobi bermain Bola Basket dari
mahasiswa UAJY yang pada saat itu anggotanya belum sebanyak
seperti sekarang ini. Namun berkat adanya kesamaan visi dan
pengorganisasian yang baik dari para anggotanya, UKM ini terus
berkembang dan mulai mengikuti kejuaraan-kejuaraan yang
diselenggarakan di tingkat DIY-Jateng dan Nasional. Adapun prestasi
yang pernah diraih, diantaranya adalah:
1. Juara I Putri Kejurnas antar PTN/PTS UBAYA CUP
2. Juara II Putra Kejurnas antar PTN/PTS UBAYA CUP
3. Juara II Putri Kejuaraan antar PTN/PTS se Jawa
4. Juara I Putra/i Pekan Olahraga Mahasiswa se DIY
5. Juara I Putra/i STIE CUP se Jateng - DIY
6. Juara I Putra/i STIE CUP se Jateng - DIY
7. Juara Harapan I Putri MENPORA CUP I (Kejurnas)
59
8. Peringkat 8 besar PTN/PTS se Indonesia
9. Menjadi salah satu peserta Liga Bola Basket Mahasiswa Nasional
wakil dari DIY
10. Dan masih banyak prestasi yang diperoleh pada kejuaraan regional
(Jateng-DIY)
11. Beberapa atlit pernah mengikuti PELATNAS SEA GAMES
12. Beberapa atlit mengikuti PELATDA setiap penyelenggaraan PON
untuk memperkuat Tim PON – DIY
e. Fasilitas yang Dimiliki
Adapun fasilitas yang dimiliki diantaranya adalah perpustakaan,
laboratorium, unit kegiatan mahasiswa yang terdiri dari; beladiri,
karate, taekwondo, Merah Putih, lapangan basket, badminton, volley,
catur, renang/polo air, bola, marching band, paduan suara, teater,
pecinta alam, fotografi, jurnalistik, televisi, kerohanian, dan fasilitas
yang lainnya yaitu bank, kantin, fotokopi, bimbingan dan konsultasi,
toko buku, komputer dan internet, ruang diskusi, asuransi bagi
mahasiswa selama 24 jam.
2. Gambaran Umum Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW)
a. Sejarah Singkat
60
Universitas Kristen Duta Wacana didirikan pada tahun 1985
sebagai perkembangan dari Sekolah Tinggi Theologia Duta Wacana.
Sekolah Tinggi Theologia Duta Wacana didirikan pada tahun 1962 dan
Sekolah Tinggi Theologia ini merupakan penggabungan dari Akademi
Theologia Jogjakarta dan Sekolah Theologia Bale Wiyata, Malang.
Sekolah tinggi Theologia Duta Wacana ini dibentuk sebagai
jawaban akan harapan gereja-gereja untuk meningkatkan mutu
pendidikan para pelayan jemaatnya melalui pendidikan tinggi yang
setara dengan universitas. Karena itu Sekolah Tinggi Theologia ini
semakin meningkatkan kualitas dan pelayanaanya, dengan mendirikan
unit-unit pendukung. Diantaranya dengan mendirikan Pusat penelitian
dan Inovasi Pendidikan (PPIP) pada tahun 1975. Sekolah Tinggi
Theologia Duta Wacana ini semakin hari semakin mendapat
pengakuan dari pemerintah. Pengakuan pemerintah ini nyata dalam
status yang semula hanya terdaftar, pada tahun 1983 meningkat
menjadi status diakui. Untuk meningkatkan pengabdiannya kepada
masyarakat maka pada tahun 1982 dibentuk Lembaga Pengabdian
Masyarakat (LPM). Pada tahun 1982 ini pula STT Duta Wacana
bergabung dalam The Assosiation for Theological Education in South
East Asia (ATESEA) untuk lebih meningkatkan mutu pendidikannya.
Kualitas Sekolah Tinggi Theologia Duta Wacana ini semakin
61
mendapat pengakuan dunia international dengan menerima akreditasi
terbaik di seluruh Asia Tenggara dari ATESEA.
Dukungan tidak hanya datang dari pemerintah tetapi juga dari
gereja Pengakuan gereja itu nampak dengan semakin banyaknya gereja
yang menjadi pendukung Duta Wacana. Kalau pada awalnya sekolah
Tinggi Theologia ini hanya di dukung oleh enam gereja saja yaitu:
Gereja Kristen Jawa (GKJ), Gereja Kristen Indonesia Wilayah Jawa
Tengah (GKI Jateng), Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW), Gereja
Kristen Indonesia Wilayah Jawa Timur (GKI Jatim), dan Gereja Injili
Tanah Jawi (GITJ). Dukungan gereja semakin bertambah dengan
bergabungnya Gereja Kristen Indonesia Wilayah Jawa Barat (GKI
Jabar), Gereja Kristen Sumba (GKS), Gereja Kristen Muria Indonesia
(GKMI), Gereja Kristen Protestan Bali (GKPB), Gereja Kristen
Pasundan (GKP), Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB), Gereja
Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS).
Gereja-gereja pendukung menyadari bahwa gereja harus lebih
berperan serta dalam pembangunan Nasional dan pencerdasan bangsa,
kebutuhan akan pendidikan tinggi dalam rangka Pembangunan
Nasional harus diperluas, tidak hanya melalui pendidikan spiritual
tetapi juga melalui bidang-bidang lain yang diperlukan di masa depan
oleh masyarakat luas. karena itu gereja-gereja pendukung ini sepakat
untuk meningkatkan pelayanannya dengan mengembangkan sekolah
62
Tinggi Theologia Duta Wacana menjadi Universitas Kristen Duta
Wacana, maka secara resmi berdirilah Universitas Kristen Duta
Wacana, pada 31 Oktober 1985 walaupun secara operasional sudah
mulai berjalan sejak bulan Mei 1985. Pada tahun pertama (1985)
dibuka Fakultas Ekonomi Jurusan manajemen dan Fakultas
Teknik Jurusan Arsitektur. Tahun berikutnya (1986) dibuka satu
jurusan lagi pada Fakultas Teknik yaitu Jurusan Teknik Informatika.
Pada tahun 1987 didirikan pula Fakultas Biologi Jurusan Biologi
Lingkungan. Pada tahun 1991 UKDW membuka program Pasca
Sarjana Theologia. Pada tahun 2000, Fakultas Ekonomi membuka
Jurusan Akuntansi.
Dan terakhir pada tahun 2005 UKDW membuka jurusan baru
untuk Prodi Teknik, yaitu jurusan Sistem Informasi dan jurusan Desain
Produk. Hingga saat ini UKDW memiliki 4 fakultas (Theologia,
Ekonomi, Teknik, dan Biologi) dengan 8 jurusan yaitu Theologia,
Manajemen, Akuntansi, Arsitektur, Teknik Informatika, Sistem
Informasi, Dedain Produk dan Biologi untuk jenjang S1 dan 3 Program
untuk jenjang S2 dan fakultas Theologia masing-masing adalah Master
of Ministry (Mmin), Magister Theologia (Mth), dan Magister Divinitas
(Mdiv.)
Perkembangan dan kemajuan Universitas Kristen Duta Wacana
juga nampak pada status yang diberikan oleh pemerintah melalui
63
Badan Akreditasi Nasional. Status ini bukan hanya merupakan
persyaratan administratif, tetapi benar-benar menunjukkan kualitas
pengelolaan administrasi dan kualitas proses belajar mengajarnya.
Berdasarkan surat keputusan dari Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN PT), maka pada bulan Agustus 1998, Fakultas
Theologia memperoleh status Terakreditasi, kemudian secara berturut-
turut pada bulan Agustus 2000 Fakultas Teknik jurusan Arsitektur dan
Informatika mendapatkan status Terakreditasi, sedangkan untuk
Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen dan Fakultas Biologi
memperoleh status Terakreditasi pada bulan November 2000.
b. Visi dan Misi
1) Visi
Menjadikan Universitas Sebagai The First University in Heart
and Mind, serta menjadikan UKDW sebagai wahana pendidikan
akademik dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi,
sosial-kemanusiaan, teologi, dan seni serta menjadi universitas
handal dan terpercaya dikawasan lokal maupun global, dalam
pendidikan dan penelitian, serta mantap dalam pengabdian pada
masyarakat, melalui riset dengan menghasilkan lulusan profesional,
mandiri, dan terpercaya.
2) Misi
64
Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran berbasis riset
dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Meningkatkan atmosfir
akademik untuk menumbuhkan rasa percaya diri serta perilaku
inovatif dan kreatif bagi segenap civitas akademia.
c. Tujuan Pendidikan
Membentuk manusia susila yang cakap dan terampil berdasarkan
Pancasila dan UUD’45 dan dijiwai oleh firman Allah sebagaimana
termaktub dalam Alkitab. Menyiapkan peserta didik untuk menjadi
generasi baru yang profesional dan mandiri di dalam bidang ilmu
maupun profesinya masing-masing.
d. Prestasi bidang Olahraga Basket
UKM bola basket Universitas Krisen Duta Wacana berdiri sekitar
tahun 1999. Latihan dilaksanakan pada hari senin 18.00 wib dan hari
kamis pukul 16.00 wib. Karena UKDW tidak memiliki lapangan
basket di kampus, maka latihan diadakan di SMU Bhineka,
Yogyakarta. Adapun prestasi yang pernah diraih, diantaranya adalah:
1. Juara 3 Electrical Hoops Fakultas Tehnik se DIY putra tahun 2003
2. Juara 2 Divisi II LIBAMA, putra tingakt DIY tahun 2004
3. juara 5 LIBAMA putri tingkat DIY tahun 2005
4. Juara 5 divisi I LIBAMA, putra tingkat DIY tahun 2005
5. Juara 10 divisi I LIBAMA, putra tingkat DIY tahun 2006
65
6. Juara 3 LIBAMA, putri tingkat DIY tahun 2006
7. Juara 7 divisi I LIBAMA, putra tingkat DIY tahun 2007
8. Juara 4 LIBAMA, putri tingkat DIY tahun 2007
e. Fasilitas yang Dimiliki
Adapun fasilitas yang dimiliki diantaranya perpustakaan,
labratorium, lembaga penelitian, kegiatan mahasiswa yang terdiri dari;
paduan suara, basket, badminton, tenis meja, taekwondo, kempo, Jeet
Kune Do, majalah Kobar dan Gema, Kine Club, bola, UKDW Net Club,
GAPPALA, BPMU, BEMU, Senat, Fakultas/Universitas, dan fasilitas
yang lainnya yaitu asrama mahasiswa, wisma tamu, toko buku,
penerbitan (University Press), koperasi, asuransi, layanan terpadu,
fotocopy service, Free-E-Mail Account, Pojok Bursa Efek Jakarta
(BEJ), lapangan olahraga (basket, badminton).
3. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma (SADHAR)
a. Sejarah Singkat
PTPG Sanata Dharma (1955-1958)
Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG)
oleh prof. Moh. Yamin, S.H. (Mentri Pendidikan, pengajaran, dan
Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam
Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim
disingkat S.J.).
66
Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1
Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater
H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang
yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H.
Bastiaanse, S.J.
Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide,
selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior
Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi
sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada
tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal
17 Desember 1955.
Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai jurusan, yaitu
Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi
Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi
Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff, S.J. sebagai wakil
Dekan.
Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh oleh Pater K. Looymans,
S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan di kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata
Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma” yang berarti
“kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian
67
dan pelayanan itu ditunjukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et
Eclessia).
FKIP Sanata Dharma (1958-1965)
Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal
ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, danKebudayaan tentang
perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada
bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan
Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari
Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini
Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan
negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1/1961 pada tanggal 6 Mei
1961 jo No.77/1962 tanggal 11 Juli 1962. walaupun bagian dari
Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma
berdiri sendiri.
IKIP Sanata Dharma (1965-1993)
Untuk mengatasi kerancuan antara bagian dari Universitas Katolik
Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata
Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata Dharma
berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP
No.237/B–Swt/U/965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1
September 1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya
Sarjana Muda dan Sarjana), FKIP Sanata Dharma juga dipercaya
68
pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk
jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS,
dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan
selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru
Sekolah Dasar).
Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)
Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai
dengan SK Mendikbud No. 46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma
dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal
dengan nama USD. Dengan perkembangan ini USD diharapakan tetap
dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi
dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan tegnologi.
Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong
untuk memperluas muatan program pendidikannya. Disamping tetap
mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP
(Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka
beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki
8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1
Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat.
Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma.
Perkembanganya meliputi bagian aspek, baik sarana fisik (gedung, lab,
69
perpustakan, danfasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi,
manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung), peningkatan
mutu akedemik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada
masyarakat.
Nama – nama Rektor Sanata Dharma
1. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 – 1967)
2. Drs. J. Drost, S.J. (1968 – 1976)
3. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 – 1984)
4. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 – 1988)
5. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 – 1993)
6. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 – 2001)
7. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)
8. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 – sekarang)
b. Visi dan Misi
1) Visi
USD didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.) provinsi
Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk
berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat
manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai
kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara
objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang
didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas
70
Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with
others), perhatian pribadi (cura personalis), semangat keunggulan
(magis), dan semangat dialogis.
2) Misi
USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan
perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis
masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis,
lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan
segi intelektual, moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara
terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang
utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang
memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang
mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional.
c. Tujuan Pendidikan
Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri
bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai
kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana
terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik
sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.
d. Prestasi Olahraga Basket
Pada Sub-UK bola basket merupakan tempat bagi mereka yang
ingin mengembangkan dan menyalurkan bakat serta hobinya di bidang
71
bola basket. Latihan rutin pada hari Senin, Rabu dan Kamis jam 16.30
di Lapangan Basket Kampus Mrican. Sub-UK ini terdiri dari dua tim,
yaitu Tim Putra dan Tim Putri. Prestasi terakhir yang berhasil dicapai
Tim Putra adalah Peringkat IV LIBAMA DIY 2003, Juara II Rektor
Unsoed Cup 2002, Juara III Rektor UMS Cup 2002, Juara IV Rektor
UMS Cup 2003, Juara II .
e. Fasilitas yang Dimiliki
Adapun fasilitas yang dimiliki yaitu koleksi buku di perpustakaan,
ruang baca di perpustakaan, ruang server, apotik, poliklinik, kapel,
laboratorium, komputer dasar, kampus I, II, III, IV, V, unit kegiatan
mahasiswa yang terdiri dari; sepakbola, bola basket, bulutangkis,
tennis meja, bola voli, twnis lapangan, taekwondo, cheerleaders,
paduan suara, teater, pecinta alam, fotografi, jurnalistik, kerohanian,
dan fasilitas yang lainnya yaitu bank, kant in, fotokopi, bimbingan dan
konsultasi, komputer dan internet, Pojok Bursa Efek Jakarta (BEJ),
koperasi mahasiswa (KOPMA).
4. Gambaran Umum Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga
Pahlawan Negara (STIE YKPN)
a. Sejarah Singkat
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara
(STIE YKPN) Yogyakarta didirikan di Yogyakarta pada tanggal 12
72
September 1980. Tujuan pendirian STIE YKPN Yogyakarta adalah
menyiapkan peserta didik menjadi warganegara yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki
integritas pribadi yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan
dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan masalah yang
dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang
ekonomi.
STIE YKPN Yogyakarta menyelenggarakan program pendidikan
strata satu (S-1) Jurusan Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi,
serta Program Pascasarjana, yaitu: Program Magister Akuntansi
(MAKSI), Magister Manajemen (MM), dan Program Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPA). Dalam perkembangannya selama lebih
kurang dua puluh lima tahun, banyak hal yang telah dicapai STIE
YKPN Yogyakarta. Perkembangan tersebut antara lain berupa
diperolehnya status terdaftar, kemudian diakui, dan akhirnya
disamakan untuk Jurusan Akuntansi dan Manajemen, serta status
terdaftar untuk Jurusan Ilmu Ekonomi. Pada tahun 2002, STIE YKPN
Yogyakarta memperoleh kepercayaan sebagai perguruan tinggi yang
pertama kali menyelenggarakan program PPA di Yogyakarta.
Pada tahun 2006, Jurusan Akuntansi dan Manajemen STIE YKPN
Yogyakarta masing-masing mendapat status terakreditasi A.
Perpanjangan ijin penyelenggaraan program studi untuk jurusan
73
Akuntansi dengan SK No. 2609/D/T/2004 dan jurusan Manajemen
dengan SK No. 2610/D/T/2004 tertanggal 7 Juli 2004.
STIE YKPN Yogyakarta berada di bawah naungan Yayasan
Keluarga Pahlawan Negara Yogyakarta. Pengelolaan STIE YKPN
Yogyakarta dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Harian (BPH) dan
Ketua STIE YKPN Yogyakarta. BPH dan Ketua STIE YKPN
Yogyakarta diangkat oleh Yayasan. BPH STIE YKPN Yogyakarta
adalah badan yang dibentuk oleh Yayasan Keluarga Pahlawan Negara
Yogyakarta untuk menetapkan kebijakan penyelenggaraan pendidikan
di STIE YKPN Yogyakarta. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua
STIE YKPN Yogyakarta dibantu oleh Pembantu Ketua, Ketua
Program Pascasarjana, Direktur PPA, Sekretaris Pelaksana Program
Pascasarjana dan Unit Pelaksana Teknis.
b. Visi dan Misi
1) Visi
"Menjadi lembaga pendidikan bisnis profesional dan
terkemuka yang diakui baik oleh masyarakat akademik maupun
masyarakat bisnis di Indonesia" .
2) Misi
"Menyiapkan lulusan yang adaptif agar sukses di dalam meniti
karir di bidang bisnis melalui proses pendidikan yang menekankan
pada pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai
74
kegiatan pendidikan yang dapat meningkatkan keterampilan di
bidang bisnis ".
c. Tujuan Pendidikan
Menyiapkan peserta didik menjadi warganegara yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki
integritas pribadi yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan
dan kemajuan ilmu pengetahuan, tegnologi, dan masalah yang
dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang
ekonomi.
d. Prestasi Bidang Olahraga Basket
STIE YKPN mengadakan latihan pada hari senin, rabu, dan jumat
pada pukul 19.00-21.00 wib dan hari sabtu pada pukul 15.00-17.00
wib. Latihan diadakan di gedung indoor basket.
Adapun prestasi yang pernah diraih, diantaranya:
1. Juara 2 Divisi II LIBAMA, putra tingkat DIY tahun 2005
2. Juara 4 LIBAMA, putri tingkat DIY tahun 2005
3. Juara 8 Divisi I LIBAMA, putra tingkat DIY tahun 2006
4. Juara 4 Divisi I LIBAMA, putra tingkat DIY tahun 2007
e. Fasilitas yang Dimiliki
Adapun fasilitas yang dilimiliki diantaranya perpustakaan, UPT
pusat Komputer (PUSKOM), layanan kemahasiswaan, bimbingan dan
konseling, beasiswa, Job Placement center (JPC), Job Fair, layanan
75
kesehatan dan asuransi, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), unit
kegiatan mahasiswa yang terdiri dari; koperasi mahasiswa (KOPMA),
mahasiswa pencipta alam, jurnalistik, fotografi, kesenian, kerohanian,
ballroomdance, basket, baseball dan softball, bulu tangkis, karate,
selam, sepak bola, taekwondo, tenis lapangan, voli, wushu, dan
fasilitas lainnya yaitu computer club, student louge, kantin, studio
musik, mushola, hot spot area, gedung auditorium, ruang seminar, dan
ruang fitness.
5. Gambaran Umum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (UPN)
a. Sejarah Singkat
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta yang
semula bernama Akademi Pembangunan Nasional “Veteran” didirikan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Veteran dan
Demobilisasi nomor: 139/KPTS/Tahun 1958 tanggal 8 Oktober 1958.
kuliah pertama yang diadakan pada tanggal 15 Desember 1958
diputuskan sebagai hari Dies NatalisUPN “Veteran” Yogyakarta.
Sesuai dengan namanya, misi UPN “Veteran” Yogyakarta adalah ikut
berpatisipasi dalam pembangunan nasional, mengemban amanat
Veteran Pejuang Kemerdekaan Replublik indonesia, atas dasar Tri
Dharma Perguruan Tinggi Umumnya dan sesuai dengan pengarahan
Menhakam RI khususnya.
76
Sampai awal tahun 1993 UPN “Veteran” Yogyakarta terdiri dari
atas enam fakultas dengan lokasi kampus di Ketadan dan
Tambakbayan, yang secara bertahap akan dipadukan di kampus baru
di jalan Lingkar Utara, Condong Catur, Yogyakarta.
UPN “Veteran” Yogyakarta semula sebagai pusat mempunyai dua
cabang, yaitu Jakarta dan Jawa Timur yang dipimpin oleh Dekan
Koordinator masing-masing di Jakarta dan Surabaya.
Sejak 27 Februari 1993 oleh Menhakam RI telah diubah
organisasinya menjadi tiga universitas yang berdiri sendiri termasuk
UPN “Veteran” Yogyakarta. Sejak tahun 1958 UPN
“Veteran“ Yogyakarta dipimpin oleh Rektor pertama yaitu Prof. Drs.
R. Bambang Soeroto, kemudian mulai tanggal 13 Maret 1993,
dipimpin oleh Rektor kedua yaitu Prof. Dr. Tarwotjo, M. Sc.
UPN “Veteran” Yogyakarta pembinanya langsung dibawah
naungan Departemen Pertahanan Keamanan RI c.q. Direktorat Jendral
Persmanvet, selama Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman
belum berfungsi sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
Sejak tahun akademik 1993/1994 UPN “Veteran” Yogyakarta
mengelola program pendidikan Strata 1 (S1) dengan lima fakultas.
b. Visi dan Misi
1) Visi
77
UPN “Veteran” Yogyakarta mempunyai visi sebagai
universitas yang berwawasan kebangsaan Indonesia dan bermutu
Internasional.
2) Misi
a) Menyelenggarakan pendidikan yang dijiwai oleh Pancasila dan
UUD 1945.
b) Membentuk peserta didik menjadi pioneer pembangunan yang
berkempuan akademik dan atau profesional demi kesejahteraan
manusia.
c) Menyelenggarakan manajemen universitas yang bermutu
internasional.
c. Tujuan Pendidikan
Tujuan UPN “Veteran” Yogyakarta adalah menghasilkan tenaga
ahli dan ilmuan yang mempunyai nilai-nilai disiplin, kejuangan, kreatif,
dan beradap, mampu mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
d. Prestasi Bidang Olahraga Basket
UKM bola basket UPN “Veteran” Yogyakarta berdiri pada tanggal
29 mei 1992. UKM bola basket bertujuan untuk menyatukan
mahasiswa UPN “Veteran”. Tim bola basket UPN “Veteran” telah
mengikuti banyak even kegiatan baik di tingkat DIY maupun di luar.
78
Untuk setiap tahun ajaran baru UKM bola basket menerima anggota-
anggota yang menjadi bibit-bibit unggulan. Disini hahasiswa bersama-
sama menyalurkan hobi dan menjadikan cabang olahraga ini menjadi
sebuah prestasi BASKET HIDUP SAYA.
UKM basket UPN “Veteran” memiliki program kerja rutin:
LATIHAN
Latihan rutin yang dilaksanakan setiap hari, baik di lapangan basket
Babarsari maupun Condong Catur. Latihan fisik yang dilaksanakan
setiap 3 bulan sekali.
KEJUARAAN
Untuk tim bola basket UPN “Veteran” akan mengikuti LIBAMA
ditingkat DIY dan kejuaraan Piala Tingkat Rektor Universitas
Muhammadiah Solo di Solo serta mengikuti kejuaraan di luar daerah.
PRESTASI
UKM bola basket UPN “Veteran” memiliki beberapa prestasi, antara
lain:
1. Juara 1 LIBAMA Divisi 2, putra tingkat DIY tahun 2004
2. Juara 4 LIBAMA Divisi 1, putra tingkat DIY tahun 2005
3. Juara 2 LIBAMA Divisi 1, putra tingkat DIY tahun 2006
4. Mengikuti LIBAMA KEJURWIL (wakil DIY) di Semarang tahun
2006
5. Juara 3 LIBAMA Divisi 1, putra tingkat DIY tahun 2007
79
e. Fasilitas yang Dimiliki
Adapun fasilitas yang dimiliki diantaranya perpustakaan
laboratorium, unit kegiatan mahasiswa yang terdiri dari; dan fasilitas
lainnya yaitu ruang serbaguna, ruang komputer, kebun percobaan,
lapangan tenis, lapangan basket, lapangan sepakbola, kantin.
B. Gambaran Umum Perusahaan Nike dan Adidas
1. Perusahaan Nike
a. Sejarah Merek Nike
NIKE , dibaca NI-KEY, merupakan Dewi Kemenagan bersayap
menurut metodologi Yunani. Dia duduk disebelah Zeus, pemimpin
semua dewa-dewi Olimpic di Olympus. Adanya hal-hal mistis,
menunjukkan kejayaan, NIKE pemimpin sejarah perang-perang paling
awal. Seorang Yunani akan mengatakan, “ketika kami pergi berperang
dan memenangkannya, kami mengatakan itu sebagai NIKE” yang
bersinonim dengan kemenangan. NIKE merupakan alas kaki pada
abad ke-20 yang mengangkat altet-atlet terbaik dunia ke tingkat baru
kemahiran dan pencapaian. “SWOOSH” NIKE dimaksudkan atau
mewujudkan semangat dewi bersayap yang menginspirasi pejuang-
pejuang yang paling berani dan sopan pada awal peradaban.
80
Organisasi atletik NIKE berawal dimulai ketika sebuah perusahaan
distribusi kecil yang terletak di bagasi mobil milik Phil Knight. Dari
awal yang agak kurang menguntungkan tersebut, gagasan Knight
muncul untuk membuatnya menjadi perusahaan sepatu dan atletik
yang akan menentukan aspek budaya pop dan ribuan variasi sesuatu
yang keren.
Knight berasal dari dua sumber yaitu pencarian Bill Bowerman
untuk memperolah sepatu lari yang lebih ringan dan tahan lama untuk
atlet larinya yang berasal dari Oregon, dan pencarian Knight untuk
mempunyai penghasilan tanpa harus meninggalkan hobbynya dalam
atletik atau kecintaannya pada atletik. Bowerman melatih lari di
Universitas Oregon. Saat Phil Knight lari pada tahun 1959 keinginan
Bowerman akan sepatu lari yang kualitasnya lebih baik mempengaruhi
Knight dalam pecarian strategi pemasaran. Dari merekalah, bibit-bibit
perusahaan olahraga yang paling berpengaruh tumbuh.
Sejarah NIKE berasal dari Philip Knight, dengan produk
pertamanya “the Blue Ribbons”. Sepatu yang diproduksi
menggunakan pattern (pola) dari produsen sepatu Jepang bernama
“Tiger” dan dikirimkan ke Amerika pertama kali sebanyak 300 pasang
pada April 1964 dan terjual habis dalam waktu tiga minggu. Pada
tahun 1971, Philip Knight membeli logo “SWOOSH” dari seorang
mahasiswi advertising dari Portland State University yang bernama
81
Caroline Davidson seharga 35$. Debut logo ini akhirnya digunakan
hingga sekarang, pertama kali diperkenalkan di Chicago, Februari
1972 serta menjadi trademark dari NIKE dan dilegalkan secara hukum
pada tahun 1959.
b. Visi dan Misi
Visi
“For every sport brand a team or sports legend to sell It”.
Misi
“To bring inspiration and innovation to every athlete in the world”.
c. Logo Nike
Logo “SWOOSH” merupakan desain grafis yang diciptakan oleh
Caroline Davidson pada tahun 1971. Logo tersebut menggambarkan
Dewi Kemenagan bersayap dari mitodologi Yunani. Caroline
Davidson adalah mahasiswa di “Portland State University” dibidang
periklanan. Dia bertemu Phil Knight ketika Knight mengajar kelas
akutansi dan di mulai bekerja sebagai freelance untuk perusahaannya.
Phil meminta Caroline untuk mendesain logo yang bisa diletakkan di
samping sepatu. Dia menyerahkan “SWOOSH” dan dia dibayar
82
$ 35.00. Saat musim semi 1972, sepatu pertama dengan “SWOOSH”
NIKE dikenalkan.
Desain logo NIKE oleh perusahaan sudah menjadi merek dagang
pada tahun 1995. Desain logo NIKE adalah sayap abstrak. Didesain
oleh Caroline Davidson, suatu lambang penuh arti dari perusahaan
sebagai pasar untuk sepatu lari. Slogan “JUST DO IT”,semboyan dan
desain logo diartikan sebagai pandangan yang kuat yang ditujukan
oleh perusahaan kepada target pasar mereka bahwa arti dari logo
tersebut membawa kita ke dalam suatu persaingan dimana logo
tersebut pada akhirnya membuat suatu perusahaan menuju ke dalam
suatu sukses yang sangat besar.
2. Perusahaan Adidas
a. Sejarah Merek Adidas
Sejarah merek sepatu yang sangat terkenal ini dimulai pada tahun
1920 oleh Adi (Adolf) Dassler di ruang cuci milik ibunya. Waktu itu
Adi Dassler membut proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu
olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya,
akhirnya bisnis kecil-kecilan ini mulai membuahkan hasil. Pada tahun
1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler, mendirikan
“Dassler Brothers OGH” ysng nantinya menjadi cikal bakal Adidas
sekarang.
83
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers
sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai
oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk olimpiade. Puncak
keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen
menjadi atlit paling sukses pada olimpiade. Berlin pada tahun 1936
dengan mengenakan sepatu buatan Dassler.
Pada tahun 1948, Adi dan Rudolf memutuskan untuk berpisah dan
masing-masing membuat merek sepatu send iri. Rudolf membuat
sepatu merek “Puma” sedangakan Adi membuat merek “Adidas”.
Pengambilan nama merek Adidas berasal dari nama Adi Dassler
dengan menggunakan nama depan Adi dan satu suku nama kata
belakang Dassler yakni “das” sehingga menjadi “adidas”.
Penggunaan logo Adidas sendiri baru dipergunakan pada tahun
1948, pada saat dua bersaudara Dassler tersebut terpisah. Logo 3-
Stripes merupakan logo Adidas yang pertama kali yang juga disebut
sebagai quintessential Adidas Symbol. Logo 3-Stripes didesain oleh
Adi Dassler dan pertama kali logo ini dipergunakan pada produk
sepatu. Dewasa ini logo 3-Stripes telah diakui luas sebagai logo Adidas.
Pada tahun 1971, logo Adidas mengalami perubahan yakni dengan
menggunakan konsep “Trefoil Logo”, yaitu logo dengan konsep tiga
daun serangaki. Konsep tiga daun ini memiliki makna simbolisasi dari
semagat olimpiade yang menghubungkan pada 3 benua. Sejak saat
84
itulah Adidas menjadi sepatu resmi yang dipergunakan pada even
Olimpiade di seluruh dunia.
Setelah bertahun-tahun berjaya dan mengalami lika- liku
perkembangan usaha, pada tahun 1996, Adidas mengalami
mederenisasi dengan menerapkan konsep “We Knew then we know
now” yang kurang lebih menggambarkan kesuksesan masa lalu dan
kejayaan hingga kini. Adapun logo yang dipergunakan secara visual
berupa tiga balok miring yang membentuk tanjakan yang
menggambarkan kekuatan, daya tahan serta masa depan. Sejak saat
itulah logo Adidas tidak pernah mengalami perubahan, serta masih
berjaya hingga saat ini.
b. Visi dan Misi
Visi
“passion for sport. This is Adidas. We Consistently bring our passion
to every single sport, wherever and whenever is it played. Whether it’s
football in the park or the 100 meters at the Olimpics there. Our
dream is to bring our passion for sport, the athlete and the product, to
any one who comes into contact with Adidas”.
Misi
“To Be The Leading Sports Brand In The World”.
85
Olahraga merupakan fondasi terhadap apapun yang dilakukan oleh
Adidas. Adi Dassler mendedikasikan hidupnya untuk menghasilkan
produk-produk olahraga seperti sepatu, pakaian dan aksesorisnya,
dengan tujuan memperbaiki performance para atlit. Dengan cara selalu
melakukan inovasi- inovasi untuk setiap produk yang diciptakannya,
tanpa keluar dari pakemnya. Semangat inilah yang membuat Adidas
menjadi besar dan menjadi salah satu merek produk olahraga yang
diperhitungkan di banyak negara.
c. Logo Adidas
Penggunaan logo Adidas sendiri baru dipergunakan pada tahun
1948, pada saat dua bersaudara Dassler tersebut terpisah. Logo 3-
Stripes merupakan logo Adidas yang pertama kali yang juga disebut
sebagai quintessential Adidas symbol. Logo 3-Stripes didesain oleh
Adi dassler dan pertama kali logo ini dipergunakan pada produk sepatu.
Dewasa ini logo 3-Stripes telah diakui luas sebagai logo Adidas.
Pada tahun 1971, logo Adidas mengalami perubahan yakni dengan
menggunakan konsep “Trefoil Logo” yaitu konsep dengan tiga daun
terangkai. Konsep tiga daun ini memiliki makna simbolis dari
semangat Olimpiade yang menggabungkan pada tiga benua. Sejak saat
itulah Adidas menjadi sepatu resmi yang dipergunakan pada even
olimpiade di seluruh dunia.
86
Setelah bertahun-tahun berjaya dan lika- liku perkembangan usaha,
pada tahun 1996, Adidas mengalami moderenisasi dengan menerapkan
konsep “we knew then we know now” yang kurang lebih
menggambarkan kesuksesan masa lalu dan kejayaan hingga kini.
Adapun logo yang dipergunakan secara visual berupa tiga balok
miring yang membentuk tanjakan yang menggambarkan kekuatan,
daya tahan serta masa depan. Sejak saat itulah logo Adidas tidak
pernah mengalami perubahan, serta masih berjaya hingga saat ini.
87
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai hasil pengumpulan dan pengolahan data beserta
pembahasannya. Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka digunakan
kuesioner sebanyak 200 kuesioner, yang dibagikan kepada mahasiswa pemain basket
pengguna sepatu olahraga merek Nike dan Adidas pada Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE
YKPN, dan UPN “Veteran”, Yogyakarta. Kuesioner ini berisi beragam pertanyaan
untuk mengetahui pengaruh peran kelompok referensi dan motif pembelian terhadap
gaya hidup mahasiswa. Slaka yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert,
dengan ketentuan:
Tanggapan Sangat Setuju (SS) mendapat nilai 5
Tanggapan Setuju (S) mendapat nilai 4
Tanggapan Ragu-ragu (R) mendapat nilai 3
Tanggapan Tidak Setuju (TS) mendapat nilai 2
Tanggapan Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat nilai 1
Banyaknya sampel yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 200 untuk
responden mahasiswa pemain basket yang menggunakan sepatu olahraga merek Nike
dan Adidas.
Kuesioner yang telah dibagikan kepada 200 responden tersebut terdiri atas dua
bagian, yaitu :
88
Bagian I : Berisi tentang identitas responden yang memuat jenis merek sepatu
olahraga yang digunakan, jenis kelamin dan usia.
Bagian II : Berisi tentang pertanyaan-pertanyaan dari masing-masing variabel
bebas penelitian, yang meliputi variabel peran kelompok referensi,
motif penelitian, dan gaya hidup.
A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
1. Hasil Pengujian Validitas
Uji validitas (uji kesahihan butir) adalah alat untuk menguji apakah tiap
butir benar-benar telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin
diselidiki. Untuk mengukur kevalidan kuesioner yang dibagikan kepada
responden digunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson.
Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan
angka kritik tabel korelasi nilai r. Cara melihat angka kritik adalah dengan
melihat tingkat kebebasan (df) = n-2. Tingkat signifikansi yang digunakan
adalah 0,05 (5%). Apabila r hitung = r tabel, maka kuesioner sebagai alat
pengukuran dikatakan valid.
Berikut ini diberikan hasil pengujian validitas dengan menggunakan
komputer program SPSS 12.0 for windows dengan tingkat signifikansi 5% dan
df = n-2. Tahap awal peneliti melakukan uji validitas dengan menggunakan
sampel kecil, yaitu uji coba sebesar 30 responden.
89
Dengan tingkat signifikansi 5% dan df = n-2 diperoleh koefisien tabel = 0,
3061. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai koefisien hitung.
a) Pengujian Validitas untuk Peran Kelompok Referensi
Tabel 5.1 Koefisien Validitas Variabel Peran Kelompok Referensi
Butir No.
Korelasi Product Moment
R tabel (df = n-2) Status
1. 0, 7106 0,3061 Valid 2. 0, 4228 0,3061 Valid 3. 0,6350 0,3061 Valid 4. 0,5705 0,3061 Valid 5. 0,6245 0,3061 Valid 6. 0,6607 0,3061 Valid
Sumber: Lampiran 2-1
b) Pengujian Validitas untuk Motif Pembelian
Tabel 5.2 Koefisien Validitas Variabel Motif Pembelian
Butir No.
Korelasi Product Moment
R tabel (df = n-2) Status
1. 0,4524 0,3061 Valid 2. 0,6137 0,3061 Valid 3. 0,4330 0,3061 Valid 4. 0,4334 0,3061 Valid 5. 0,3604 0,3061 Valid 6. 0,4157 0,3061 Valid 7. 0,5693 0,3061 Valid 8. 0,5919 0,3061 Valid
Sumber: Lampiran 2-1
90
c) Pengujian Validitas untuk Gaya Hidup
Tabel 5.3 Koefisien Validitas Variabel Gaya Hidup
Butir No.
Korelasi Product Moment
R tabel (df = n-2) Status
1. 0,5670 0,3061 Valid 2. 0,4993 0,3061 Valid 3. 0,5078 0,3061 Valid 4. 0,4622 0,3061 Valid 5. 0,5281 0,3061 Valid 6. 0,5110 0,3061 Valid 7. 0,4303 0,3061 Valid 8. 0,3846 0,3061 Valid 9. 0,4537 0,3061 Valid
Sumber: Lampiran 2-1
Dari hasil pengujian validitas pada tabel- tabel di atas yang dapat diketahui
bahwa semua butir pertanyaan di setiap variabel penelitian, baik untuk peran
kelompok referensi, motif pembelian maupun gaya hidup dapat dikatakan
valid karena keseluruhan nilai koefisien hitung > dari nilai kofisien tabel.
2. Hasil Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Instrumen
dikatakan memiliki taraf kepercayaan tinggi, jika instrumen tersebut dapat
memberikan hasil yang konsisten. Salah satu teknik untuk menguji reliabilitas
instrumen adalah dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha.
Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas untuk semua item variabel
penelitian pada kuesioner. Pada awal pengujian reliabilitas dimulai dengan
sampel kecil, yaitu sebesar 30 responden.
91
Tabel 5.4 Koefisien Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha
R tabel Status
Peran KelompokReferensi 0,8260 0,60 Reliabel Motif Pembelian 0,7808 0,60 Reliabel
Gaya Hidup 0,7893 0,60 Reliabel Sumber: Lampiran 2-1
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa koefisien hitung > dari koefisien
tabel = 0,60, sehingga semua item variabel dapat dikatakan reliabel.
B. Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif responden dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik
responden mahasiswa pemain basket pengguna sepatu olahraga merek Nike dan
Adidas pada Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta
Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran”.
Karakteristik responden yang dianalisis pada penelitian ini meliputi jenis merek
sepatu olahraga yang digunakan, jenis kelamin dan usia.
Berikut ini diberikan analisis karakteristik responden:
1. Karakeristik responden menurut jenis merek sepatu olahraga yang digunakan
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Merek Sepatu Olahraga yang Digunakan
Jenis Merek Sepatu Olahraga
Jumlah Persentase (%)
Nike 99 49,5 % Adidas 101 50,5 % Total 200 100 %
Sumber: Lampiran 2-9
92
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden pemain basket yang
menggunakan sepatu olahraga merek Adidas lebih banyak, yaitu sebanyak
101 orang bila dibandingkan dengan responden pemain basket yang
menggunakan sepatu olahraga merek Nike yang hanya berjumlah 99 orang.
2. Karekteristik responden menurut jenis kelamin
Tabel 5.6 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Lampiran 2-9
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden pria lebih banyak,
yaitu sebanyak 188 orang bila dibandingkan dengan wanita yang hanya
berjumlah 82 orang.
3. Karakteristik responden menurut usia
Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase (%) Di bawah 20 thn 90 45 % 20 thn s/d 25 thn 89 44,5 %
Di atas 25 thn 21 10,5 % Total 200 100 %
Sumber: Lampiran 2-9
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang berusia di bawah
20 tahun paling banyak, yaitu sebanyak 90 orang, kemudian disusul dengan
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Wanita 82 41 %
Pria 118 59 % Total 200 100 %
93
responden yang berusia 20 tahun s/d 25 tahun sebanyak 89 orang, dan
responden berusia di atas 25 tahun berjumlah paling sedikit, yaitu sebanyak
21 orang.
C. Analisis Data
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk menjawab masalah pertama
yaitu apakah pengaruh peran kelompok referensi dan motif pembelian secara
parsial berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-masing
universitas dan semua universitas, dan untuk menjawab masalah kedua yaitu
apakah peran kelompok referensi dan motif pembelian berpengaruh secara
simultan terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-masing universitas dan
semua universitas. Secara sistematis hasil dari analisis regresi linier berganda
pada jumlah sampel mahasiswa secara keseluruhan sebesar 200 responden pada
lampiran 2-7, tabel 5.23 tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Y = 20,2230 + 0,319 X 1 + 0,241 X 2
Dari persamaan tersebut kemudian digunakan untuk mejawab hipotesis pertama
dan kedua dengan melakukan uji t dan uji F. Penelitian ini dilakukan untuk
menjawab masalah pertama, yaitu apakah peran kelompok referensi dan motif
pembelian secara parsial berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada
94
masing-masing universitas dan semua universitas, maka dilakukan uji signfikansi
variabel individual secara parsial (uji t).
Pada masalah kedua yaitu apakah peran kelompok referensi dan motif pembelian
secara simultan berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-masing
universitas dan semua universitas, maka dilakukan uji signifikansi variabel secara
simultan (uji F). Berikut hasil analisis datanya:
1. Pada Masing-masing Universitas
a. Universitas Atma Jaya Yogyakarta
1) Uji Regresi secara Parsial (uji t)
Pada nilai t hitung diperoleh dengan bantuan progran SPSS 12,0 for
windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.8 Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 4,099 1,474 2,782 ,008 peran_kel_ref_
UAJY ,894 ,060 ,726 14,805 ,000
motif_pembel_UAJY ,484 ,055 ,432 8,804 ,000
a Dependent Variable: gaya_hidup_UAJY Sumber : Lampiran 2-2
Pada nilai t hitung , peran kelompok referensi adalah sebesar 14,805
> 2,0244 t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa peran kelompok referensi berpengaruh terhadap
gaya hidup pada mahasiswa pemain basket di UAJY dan ternyata
95
memiliki pengaruh positif. Hal itu berarti semakin tinggi peran
kelompok referensi maka semakin tinggi gaya hidup seseorang.
Ho diterima Ha diterima
t tab=-2,0244 0 t tab=2,0244 t hit=14,805
Gambar 5.1 Hasil Uji t Pengaruh Peran Kelompok Referensi
Terhadap Gaya Hidup pada UAJY Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji t, terlihat pada
gambar di atas.
Pada nilai t hitung , motif pembelian adalah sebesar 8,804 > 2,0244
t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
motif pembelian berpengaruh terhadap gaya hidup pada mahasiswa
pemain basket di UAJY dan ternyata memiliki pengaruh positif. Hal
itu berarti semakin tinggi motif pembelian maka semakin tinggi gaya
hidup seseorang.
Ho diterima Ha diterima
t tab=-2,0244 0 t tab=2,0244 t hit=8,804
Gambar 5.2 Hasil Uji t Pengaruh Motif Pembelian
Terhadap Gaya Hidup pada UAJY
96
Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji t, terlihat pada
gambar di atas.
Tampak pada output SPSS sebagian koefisien kolom signifikan
pada lampiran 2-2 dan tabel 5.8 terlihat bahwa variabel peran
kelompok referensi (X 1) memiliki tingkat signifikan sebesar 0,000,
dimana 0,000<0,05 maka dapat diketahui bahwa secara parsial peran
kelompok referensi (X 1) berpengaruh terhadap gaya hidup (Y) pada
mahasiswa pemain basket di UAJY signifikan pada taraf
kepercayaan 95%. Sementara itu, untuk variabel motif pembelian
(X 2 ) memiliki tingkat signifikan sebesar 0,000, dimana 0,000<0,05
maka dapat diketahui bahwa secara parsial motif pembelian (X 2 )
berpengaruh terhadap gaya hidup (Y) pada mahasiswa pemain
basket di UAJY signifikan pada taraf kepercayaan 95%.
2) Uji regresi secara Simultan (uji F)
Pada nilai F hitung diperoleh dengan bantuan progran SPSS 12,0 for
windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.9 ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1205,894 2 602,947 214,757 ,000(a) Residual 103,881 37 2,808 Total 1309,775 39
a Predictors: (Constant), motif_pembel_UAJY, peran_kel_ref_UAJY b Dependent Variable: gaya_hidup_UAJY Sumber : Lampiran 2-2
97
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa F hitung = 214,757. Nilai
ini kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel . Dengan taraf nyata 5%
derajat pembilang k-1 (3-1), dan derajat penyebut n-k (200-3)
diperoleh F tabel = 3,042. kerena F hitung > F tabel dari, yaitu 214,757 >
dari 3,042, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan hasil uji F di atas, dapat diketahui bahwa hipotesis
yang menyatakan bahwa ada pengaruh secara simultan peran
kelompok referensi dan motif pembelian terhadap gaya hidup pada
mahasiswa pemain basket di UAJY, terbukti berdasarkan uji statistik.
Ho diterima Ha diteima
0 F tab=3,042 F hit=214,757 Gambar 5.3
Hasil Uji F Pengaruh Peran Kelompok Referensi dan Motif Pembelian Terhadap Gaya Hidup pada UAJY
Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji F, terlihat pada
gambar di atas.
Tampak pada output SPSS sebagian koefisien kolom signifikan
pada lampiran 2-2 dan tabel 5.9 terlihat bahwa variabel peran
98
kelompok referensi (X 1) dan variabel motif pembelian (X 2 ) memiliki
tingkat signifikan sebesar 0,000, dimana 0,000<0,05 maka dapat
diketahui bahwa secara simultan peran kelompok referensi (X 1) dan
motif pembelian (X 2 ) berpengaruh terhadap gaya hidup (Y) pada
mahasiswa pemain basket di UAJY signifikan pada taraf kepercayaan
95%. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa semakin tinggi peran
kelompok referensi dan motif pembelian maka semakin tinggi gaya
hidup seseorang.
3) Koefisien Determinasi
Tabel 5.10 Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,960(a) ,921 ,916 1,676 2,092 a Predictors: (Constant), motif_pembel_UAJY, peran_kel_ref_UAJY b Dependent Variable: gaya_hidup_UAJY Sumber : Lampiran 2-2
Hasil analisis data menunjukkan besarnya nilai R adalah sebesar
0,960, sedangkan pada nilai R Square adalah sebesar 0,921. Hal
tersebut menunjukkan bahwa peran kelompok referensi dan motif
pembelian mempengaruhi gaya hidup sebesar 92,1%. Sisa dari 92,1%
yaitu 7,9% (100%-92,1%) dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel
yang digunakan.
99
b. Universitas Kristen Duta Wacana
1) Uji Regresi secara Parsial (uji t)
Nilai t hitung diperoleh dengan bantuan progran SPSS 12,0 for windows
yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.11 Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 21,090 4,158 5,072 ,000 peran_kel_ref_
UKDW ,726 ,184 ,614 3,952 ,000
motif_pembel_UKDW -,025 ,167 -,023 -,147 ,884
a Dependent Variable: gaya_hidup_UKDW Sumber : Lampiran 2-4
Pada nilai t hitung , peran kelompok referensi adalah sebesar 3,952 >
2,0244 t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa peran kelompok referensi berpengaruh terhadap gaya hidup
pada mahasiswa pemain basket di UKDW dan ternyata memiliki
pengaruh positif. Hal itu berarti semakin tinggi peran kelompok
referensi maka semakin tinggi gaya hidup seseorang.
100
Ho diterima Ha dterima
t tab=2,0244 0 t tab=2,0244
t hit=3,952 Gambar 5.4 Hasil Uji t Pengaruh Peeran Kelompok Referensi
Terhadap Gaya Hidup pada UKDW Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji t, terlihat pada
gambar di atas.
Pada nilai t hitung , motif pembelian adalah sebesar -0,147 < 2,0244
t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
motif pembelian tidak berpengaruh terhadap gaya hidup pada
mahasiswa pemain basket di UKDW. Hal itu berarti semakin rendah
motif pembelian maka semakin tinggi gaya hidup seseorang.
Ha ditolak Ho diterima
t tab= -2,0244 0 t tab=2,0244
t hit= -0,147
Gambar 5.5 Hasil Uji t Pengaruh Motif Pembelian
Terhadap Gaya Hidup pada UKDW
101
Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji t, terlihat pada
gambar di atas.
Tampak pada output SPSS sebagian koefisien kolom signifikan
pada lampiran 2-3 dan tabel 5.11 terlihat bahwa variabel peran
kelompok referensi (X 1 ) memiliki tingkat signifikan sebesar 0,000,
dimana 0,000<0,05 maka dapat diketahui secara parsial peran
kelompok referensi (X 1) berpengaruh terhadap gaya hidup (Y) pada
mahasiswa pemain basket di UKDW signifikan pada taraf kepercayaan
95%. Sementara itu, untuk variabel motif pembelian (X 2 ) yang
memiliki tingkat signifikan ya itu sebesar 0,884, dimana 0,884>0,05
maka dapat diketahui bahwa secara parsial motif pembelian (X 2 )
tidak berpengaruh terhadap gaya hidup (Y) pada mahasiswa pemain
basket di UKDW dan tidak signifikan pada taraf kepercayaan 95%.
2) Uji Regresi secara Simultan (uji F)
Nilai F hitung diperoleh dengan bantuan progran SPSS 12,0 for windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.12 ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 440,768 2 220,384 10,519 ,000(a) Residual 775,207 37 20,952 Total 1215,975 39
a Predictors: (Constant), motif_pembel_UKDW, peran_kel_ref_UKDW b Dependent Variable: gaya_hidup_UKDW Sumber :Lampiran 2-4
102
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa F hitung = 10,519. Nilai ini
kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel . Dengan taraf nyata 5%
derajat pembilang k-1 (3-1), dan derajat penyebut n-k (200-3)
diperoleh F tabel = 3,042. kerena F hitung > F tabel dari, yaitu 10,519 >
dari 3,042, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan hasil uji F di atas, dapat diketahui bahwa hipotesis
yang menyatakan bahwa ada pengaruh secara simultan peran
kelompok referensi dan motif pembelian terhadap gaya hidup pada
mahasiswa pemain basket di UKDW, terbukti berdasarkan uji statistik.
Ho diterima Ha diteima
0 F tab=3,042 F hit=10,519
Gambar 5.6 Hasil Uji F Pengaruh Peran Kelompok Referensi dan Motif Pembelian
Terhadap Gaya Hidup pada UKDW Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji F, terlihat pada
gambar di atas.
Tampak pada output SPSS sebagian koefisien kolom signifikan
pada lampiran 2-3 dan tabel 5.12 terlihat bahwa variabel peran
103
kelompok referensi (X 1) dan variabel motif pembelian (X 2 ) memiliki
tingkat signifikan sebesar 0,000, dimana 0,000<0,05 maka dapat
diketahui bahwa secara simultan peran kelompok referensi (X 1) dan
motif pembelian (X 2 ) berpengaruh terhadap gaya hidup (Y) pada
mahasiswa pemain basket di UKDW signifikan pada taraf
kepercayaan 95%. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa semakin
tinggi peran kelompok referensi dan motif pembelian maka semakin
tinggi gaya hidup seseorang.
3) Koefisien Determinasi
Tabel 5.13 Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,602(a) ,362 ,328 4,577 2,122 a Predictors: (Constant), motif_pembel_UKDW, peran_kel_ref_UKDW
b Dependent Variable: gaya_hidup_UKDW Sumber : Lampiran 2-4
Hasil analisis data menunjukkan besarnya nilai R adalah sebesar
0,602, sedangkan pada nilai R Square adalah sebesar 0,362. Hal
tersebut menunjukkan bahwa peran kelompok referensi dan motif
pembelian mempengaruhi gaya hidup sebesar 36,2%. Sisa dari 36,2%
yaitu 63,8% (100%-36,2%) dijelaskan oleh variabel lain di luar
variabel yang digunakan.
c. Universitas Sanata Dharma
1) Uji Regresi secara Parsial (uji t)
104
Pada nilai t hitung diperoleh dengan bantuan progran SPSS 12,0 for
windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.14 Coefficients(a)
a Dependent Variable: gaya_hidup_USD Sumber : Lampiran 2-3
Pada nilai t hitung , peran kelompok referensi adalah sebesar -0,639 <
2,0244 t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan
bahwa peran kelompok referensi tidak berpengaruh terhadap gaya
hidup pada mahasiswa pemain basket di USD. Hal itu berarti semakin
rendah peran kelompok referensi maka semakin tinggi gaya hidup
seseorang.
Ha dtolak
Ho diterima
t tab=-2,0244 0 t tab=-2,0244
t hit= -0,639 Gambar 5.7 Hasil Uji t Pengaruh Peran Kelompok Referensi
Terhadap Gaya Hidup pada USD
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 26,572 4,658 5,704 ,000 peran_kel_ref_USD -,143 ,224 -,113 -,639 ,527 motif_pembel_USD ,267 ,173 ,273 1,547 ,130
105
Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji t, terlihat pada
gambar di atas.
Pada nilai t hitung , motif pembelian adalah sebesar 1,547 < 2,0244
t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
motif pembelian tidak berpengaruh terhadap gaya hidup pada
mahasiswa pemain basket di USD. Hal itu berarti semakin tinggi motif
pembelian maka semakin tinggi gaya hidup seseorang.
Ha ditolak
Ho diterima
t tab=-2,0244 0 t tab=2,0244
t hit=1,547
Gambar 5.8 Hasil Uji t Pengaruh Motif Pembelian
Terhadap Gaya Hidup pada USD Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji t, terlihat pada
gambar di atas.
Tampak pada output SPSS sebagian koefisien kolom signifikan
pada lampiran 2-4 dan tabel 5.14 terlihat bahwa variabel peran
kelompok referensi (X 1 ) memiliki tingkat signifikan sebesar 0,527,
dimana 0,527 > 0,05 maka dapat diketahui bahwa secara parsial peran
kelompok referensi (X 1) tidak berpengaruh terhadap gaya hidup (Y)
pada mahasiswa pemain basket di USD dan tidak signifikan pada taraf
106
kepercayaan 95%. Sementara itu, untuk variabel motif pembelian
(X 2 ) memiliki tingkat signifikan yaitu sebesar 0,130, dimana 0,130 >
0,05, maka dapat diketahui bahwa secara parsial motif pembelian (X 2 )
tidak berpegaruh terhadap gaya hidup (Y) pada mahasiswa pemain
basket di USD dan tidak signifikan pada taraf kepercayaan 95%.
2) Uji Regresi secara Simultan (uji F)
Nilai F hitung diperoleh dengan bantuan progran SPSS 12,0 for windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.15 ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 107,387 2 53,694 1,197 ,314(a) Residual 1660,388 37 44,875 Total 1767,775 39
a Predictors: (Constant), motif_pembel_USD, peran_kel_ref_USD b Dependent Variable: gaya_hidup_USD Sumber : Lampiran 2-3
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa F hitung = 1,197. Nilai ini
kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel . Dengan taraf nyata 5%
derajat pembilang k-1 (3-1), dan derajat penyebut n-k (200-3)
diperoleh F tabel = 3,042. kerena Fhitung < Ftabel dari, yaitu 1,197 <
dari 3,042, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Berdasarkan hasil uji F di atas, dapat diketahui bahwa hipotesis
yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh secara simultan peran
107
kelompok referensi dan motif pembelian terhadap gaya hidup pada
mahasiswa pemain basket di USD, terbukti berdasarkan uji statistik.
Ho diterima Ha diteima
0 F tab=3,042 F hit=1,197
Gambar 5.9 Hasil Uji F Pengaruh Peran Kelompok Referensi dan Motif Pembelian
Terhadap Gaya Hidup pada USD
Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji F, terlihat pada
gambar di atas.
Tampak pada output SPSS sebagian koefisien kolom signifikan
pada lampiran 2-4 dan tabel 5.15 terlihat bahwa variabel peran
kelompok referensi (X 1) dan variabel motif pembelian (X 2 ) memiliki
tingkat signifikan sebesar 0,314, dimana 0,314>0,05 maka dapat
diketahui bahwa secara simultan peran kelompok referensi (X 1) dan
motif pembelian (X 2 ) tidak berpengaruh terhadap gaya hidup (Y)
pada mahasiswa pemain basket di USD dan tidak signifikan pada taraf
kepercayaan 95%. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa semakin
108
tinggi peran kelompok referensi dan motif pembelian maka semakin
tinggi gaya hidup seseorang.
3) Koefisien Determinasi
Tabel 5.16 Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,246(a) ,061 ,010 6,699 1,933 a Predictors: (Constant), motif_pembel_USD, peran_kel_ref_USD b Dependent Variable: gaya_hidup_USD Sumber : Lampiran 2-3
Hasil analisis data menunjukkan besarnya nilai R adalah sebesar
0,246, sedangkan pada nilai R Square adalah sebesar 0,061. Hal
tersebut menunjukkan bahwa peran kelompok referensi dan motif
pembelian mempengaruhi gaya hidup sebesar 6,1%. Sisa dari 6,1%
yaitu 93,9% (100%-6,1%) dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel
yang digunakan.
d. STIE YKPN
1) Uji Regresi secara Parsia l (uji t)
Nilai t hitung diperoleh dengan bantuan progran SPSS 12,0 for windows
yaitu sebagai berikut :
109
Tabel 5.17 Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 29,578 5,342 5,537 ,000 peran_kel_ref_
STIE_YKPN ,012 ,170 ,011 ,068 ,946
motif_pembel_STIE_YKPN ,102 ,186 ,091 ,551 ,585
a Dependent Variable: gaya_hidup_STIE_YKPN sumber : Lampiran 2-5
Pada nilai t hitung , peran kelompok referensi adalah sebesar 0,068 <
2,0244 t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan
bahwa peran kelompok referensi tidak berpengaruh terhadap gaya
hidup pada mahasiswa pemain basket di STIE YKPN. Hal itu berarti
semakin tinggi peran kelompok referensi maka semakin tinggi gaya
hidup seseorang.
Ho diterima Ha ditolak
t tab=-2,0244 0 t tab=2,0244 t hit= 0,068
Gambar 5.10 Hasil Uji t Pengaruh Peran Kelompok Referensi
Terhadap Gaya Hidup pada STIE YKPN Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji t, terlihat pada
gambar di atas.
110
Pada nilai t hitung , motif pembelian adalah sebesar 0,551 < 2,0244
t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
motif pembelian tidak berpengaruh terhadap gaya hidup pada
mahasiswa pemain basket di STIE YKPN. Hal itu berarti semakin
tinggi motif pembelian maka semakin tinggi gaya hidup seseorang.
Ho diterima Ha ditolak
t tab=-2,0244 0 t tab=2,0244
t hit=1,547
Gambar 5.11 Hasil Uji t Pengaruh Motif Pembelian
Terhadap Gaya Hidup pada STIE YKPN Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji t, terlihat pada
gambar di atas.
Tampak pada output SPSS sebagian koefisien kolom signifikan
pada lampiran 2-5 dan tabel 5.17 terlihat bahwa variabel peran
kelompok referensi (X 1 ) memiliki tingkat signifikan sebasar 0,946,
dimana 0,946>0,05 maka dapat diketahui bahwa secara parsial peran
kelompok referensi (X 1) tidak berpengaruh terhadap gaya hidup (Y)
pada mahasiswa pemain basket di STIE YKPN dan tidak signifikan
pada taraf kepercayaan 95%. Sementara itu, untuk motif pembelian
111
(X 2 ) juga memiliki tingkat signifikan ya itu sebesar 0,585, dimana
0,585>0,05 maka dapat diketahui bahwa secara parsial motif
pembelian (X 2 ) tidak berpengaruh terhadap gaya hidup (Y) pada
mahasiswa pemain basket di STIE YKPN dan tidak signifikan pada
taraf kepercayaan 95%.
2) Uji Regresi secara Simultan (uji F)
Nilai F hitung diperoleh dengan bantuan progran SPSS 12,0 for windows
yaitu sebagai berikut:
Tabel : 5.18 ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 7,456 2 3,728 ,163 ,850(a) Residual 844,519 37 22,825 Total 851,975 39
a Predictors: (Constant), motif_pembel_STIE_YKPN, peran_kel_ref_STIE_YKPN b Dependent Variable: gaya_hidup_STIE_YKPN Sumber : Lampiran 2-5
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa F hitung = 0,163. Nilai ini
kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel . Dengan taraf nyata 5%
derajat pembilang k-1 (3-1), dan derajat penyebut n-k (200-3)
diperoleh F tabel = 3,042. kerena Fhitung < F tabel dari, yaitu 0,163 <
dari 3,042, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Berdasarkan hasil uji F di atas, dapat diketahui bahwa hipotesis
yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh secara simultan peran
112
kelompok referensi dan motif pembelian terhadap gaya hidup pada
mahasiswa pemain basket di STIE YKPN, terbukti berdasarkan uji
statistik. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa semakin tinggi peran
kelompok referensi dan motif pembelian maka semakin tinggi gaya
hidup seseorang.
Ho diterima Ha ditolak
0 F tab=3,042 Fhit =0,163
Gambar 5.12 Hasil Uji F Pengaruh Peran Kelompok Referensi dan Motif Pembelian
Terhadap Gaya Hidup pada STIE YKPN
Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji t, terlihat pada
gambar di atas.
Tampak pada output SPSS sebagian koefisien kolom signifikan
pada lampiran 2-5 dan tabel 5.18 terlihat bahwa variabel peran
kelompok referensi (X 1) dan variabel motif pembelian (X 2 ) memiliki
tingkat signifikan sebesar 0,850, dimana 0,850>0,05 maka dapat
diketahui bahwa secara simultan peran kelompok referensi (X 1) dan
motif pembelian (X 2 ) tidak berpengaruh terhadap gaya hidup (Y)
113
pada mahasiswa pemain basket di STIE YKPN dan tidak signifikan
pada taraf kepercayaan 95%.
3) Koefisien Determinasi
Tabel : 5.19 Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,094(a) ,009 -,045 4,778 1,786 a Predictors: (Constant), motif_pembel_STIE_YKPN, peran_kel_ref_STIE_YKPN b Dependent Variable: gaya_hidup_STIE_YKPN
Sumber : Lampiran 2-5
Hasil analisis data menunjukkan besarnya nilai R adalah sebesar
0,94, sedangkan pada nilai R Square adalah sebesar 0,09. Hal tersebut
menunjukkan bahwa peran kelompok referensi dan motif pembelian
mempengaruhi gaya hidup sebesar 9%. Sisa dari 9% yaitu 91%
(100%-9%) dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang
digunakan.
e. UPN “Veteran”
1) Uji Regresi secara Parsial (uji t)
Pada nilai t hitung diperoleh dengan bantuan progran SPSS 12,0 for
windows yaitu sebagai berikut:
114
Tabel 5.20 Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 20,462 3,067 6,672 ,000 peran_kel_ref
_UPN ,360 ,148 ,428 2,430 ,020
motif_pembel_UPN ,179 ,146 ,216 1,227 ,228
a Dependent Variable: gaya_hidup_UPN Sumber : Lampiran 2.6
Pada nilai t hitung , peran kelompok referensi adalah sebesar 2,430>
2,0244 t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa peran kelompok referensi berpengaruh terhadap gaya hidup
pada mahasiswa pemain basket di UPN “Veteran” dan ternyata
memiliki pengaruh positif. Hal itu berarti bahwa semakin tinggi peran
kelompok referensi maka semakin tinggi gaya hidup seseorang.
Ho diterima Ha diterima
t tab=-2,0244 0 t tab=2,0244
t hit = 2,430 Gambar 5.13 Hasil Uji t Pengaruh Peran Kelompok Referensi
Terhadap Gaya Hidup pada UPN “Veteran”
Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji t, terlihat pada
gambar di atas.
115
Pada nilai t hitung , motif pembelian adalah sebesar 1,227 < 2,0244
t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
motif pembelian tidak berpengaruh terhadap gaya hidup pada
mahasiswa pemain basket di UPN “Veteran”. Hal itu berarti semakin
tinggi motif pembelian maka semakin tinggi gaya hidup seseorang.
Ha ditolak
Ho diterima
t tab=-2,0244 0 t tab=2,0244
t hit= 1,227
Gambar 5.14 Hasil Uji t Pengaruh Motif Pembelian
Terhadap Gaya Hidup pada UPN “Veteran” Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji t, terlihat pada
gambar di atas.
Tampak pada output SPSS sebagian koefisien kolom signifikan
pada lampiran 2-6 dan tabel 5.20 terlihat bahwa variabel peran
kelompok referensi (X 1 ) memiliki tingkat signifikan sebasar 0,020,
dimana 0,020<0,05 maka dapat diketahui bahwa secara parsial peran
kelompok referensi (X 1) berpengaruh terhadap gaya hidup (Y) pada
mahasiswa pemain basket di UPN “Veteran” signifikan pada taraf
kepercayaan 95%. Sementara itu, untuk motif pembelian (X 2 ) yang
116
memiliki tingkat signifikan yaitu sebesar 0,228, dimana 0,228>0,05
maka dapat diketahui bahwa secara parsial motif pembelian (X 2 ) tidak
berpengaruh terhadap gaya hidup (Y) pada mahasiswa pemain basket
di UPN “Veteran” dan tidak signifikan pada taraf kepercayaan 95%
2) Uji Regresi secara Simultan (uji F)
Nilai F hitung diperoleh dengan bantuan progran SPSS 12,0 for windows
yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.21 ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 240,598 2 120,299 10,041 ,000(a) Residual 443,302 37 11,981 Total 683,900 39
a Predictors: (Constant), motif_pembel_UPN, peran_kel_ref_UPN b Dependent Variable: gaya_hidup_UPN Sumber :Lampiran 2.6
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa F hitung = 10,041. Nilai ini
kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel . Dengan taraf nyata 5%
derajat pembilang k-1 (3-1), dan derajat penyebut n-k (200-3)
diperoleh F tabel = 3,042. kerena F hitung > F tabel dari, yaitu 10,041 >
dari 3,042, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan hasil uji F di atas, dapat diketahui bahwa hipotesis
yang menyatakan bahwa ada pengaruh secara simultan peran
117
kelompok referensi dan motif pembelian terhadap gaya hidup pada
mahasiswa UPN “Veteran”, terbukti berdasarkan uji statistik.
Ho diterima Ha diterima
0 F tab=3,042 Fhit =10,041
Gambar 5.15 Hasil Uji F Pengaruh Peran Kelompok Referensi dan Motif Pembelian
Terhadap Gaya Hidup UPN “Veteran”
Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji F, terlihat pada
gambar di atas.
Tampak pada output SPSS sebagian koefisien kolom signifikan
pada lampiran 2-6 dan tabel 5.21 terlihat bahwa variabel peran
kelompok referensi (X 1) dan variabel motif pembelian (X 2 ) memiliki
tingkat signifikan sebesar 0,000, dimana 0,000<0,05 maka dapat
diketahui bahwa secara simultan peran kelompok referensi (X 1) dan
motif pembelian (X 2 ) berpengaruh terhadap gaya hidup (Y) pada
mahasiswa pemain basket di UPN “Veteran” signifikan pada taraf
kepercayaan 95%. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa semakin
118
tinggi peran kelompok referensi dan motif pembelian maka semakin
tinggi gaya hidup seseorang
3) Koefisien Determinasi
Tabel :5.22 Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,593(a) ,352 ,317 3,461 1,773 a Predictors: (Constant), motif_pembel_UPN, peran_kel_ref_UPN b Dependent Variable: gaya_hidup_UPN Sumber : Lampiran 2-6
Hasil analisis data menunjukkan besarnya nilai R adalah sebesar
0,593, sedangkan pada nilai R Square adalah sebesar 0,352. Hal
tersebut menunjukkan bahwa peran kelompok referensi dan motif
pembelian mempengaruhi gaya hidup sebesar 35,2%. Sisa dari 35,2%
yaitu 64,8% (100%-35,2%) dijelaskan oleh variabel lain di luar
variabel yang digunakan.
2. Pada Semua Universitas
a. Uji Regresi secara Parsial (uji t)
Nilai t hitung diperoleh dengan bantuan progran SPSS 12,0 for windows
yaitu sebagai berikut:
119
Tabel 5.23 Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 20.223 1.863 10.852 .000 X1 Kelompok
Referensi .319 .079 .286 4.019 .000
X2 Motif Pembelian .241 .073 .236 3.317 .001
a Dependent Variable: Y Gaya Hidup Sumber: Lampiran 2-7
Nilai t tabel :α 0,05, n = 200
df = n-2 = 200-2 = 198 t tabel 1,9720
Berdasarkan hasil regresi linier berganda yang terlihat pada tabel 5.23
dan nilai t tabel , dilakukan analisis dengan sampel mahasiswa Universitas
Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas
Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran” pemain basket
pengguna sepatu olahraga merek Nike dan Adidas, sebagai berikut:
1) Nilai t hitung peran kelompok referensi adalah sebesar 4,019. Nilai t hitung
4,019 > 1,9720 t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel peran kelompok refe rensi secara parsial
berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada semua universitas
dan ternyata memiliki pengaruh positif. Sehingga hipotesis alternatif
satu terbukti, artinya data mendukung pernyataan bahwa semakin
tinggi peran informasional, peran normatif, dan peran identifikasi
(aspek dari variabel peran kelompok referensi) maka semakin tinggi
120
gaya hidup. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa peran kelompok
referensi dalam suatu kelompok dapat mempengaruhi gaya hidup
seseorang dalam penggunaan suatu barang maupun jasa.
Ho diterima Ha diterima
t tab=-1,9720 0 t tab=1,9720 t hit=4,019
Gambar 5.16 Hasil uji t Pengaruh Peran Kelompok Referensi (X 1)
Terhadap Gaya Hidup (Y)
Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji t, terlihat pada
gambar di atas.
2) Nilai t hitung motif pembelian adalah sebesar 3,317. Nilai t hitung 3,317 >
1,9720 t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa motif pembelian berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa
pada semua universitas dan ternyata memiliki pengaruh positif.
Sehingga hipotesis kedua terbukti, artinya data pendukung pertanyaan
bahwa semakin tinggi motif pembelian primer, selektif, rasional, dan
emosional (aspek dari variabel motif pembelian) maka semakin tinggi
gaya hidup. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa motif seseorang
dalam melakukan pembelian berbeda-beda yang dilatarbelakangi
121
dengan gaya hidup yang berbeda-beda pula dalam perilaku
pembeliannya dengan tujuan meningkatkan gaya hidupnya.
Ho diterima Ha diterima
t tab=-1,9720 0 t tab=1,9720 t hit=3,317
Gambar 5.17 Hasil uji t Pengaruh Motif Pembelian (X 2 )
Terhadap Gaya Hidup (Y)
Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji t, terlihat pada
gambar di atas.
Tampak pada output SPSS sebagian koefisien kolom signifikan pada
lampiran 2-7 dan tabel 5.23 terlihat bahwa variabel peran kelompok
referensi (X 1 ) memiliki tingkat signifikan sebasar 0,000, dimana
0,000<0,05 maka dapat diketahui bahwa secara parsial peran kelompok
referensi (X 1) berpengaruh terhadap gaya hidup (Y) signifikan pada taraf
kepercayaan 95%. Sementara itu, untuk variabel motif pembelian (X 2 )
memiliki tingkat signifikan sebasar 0,000, dimana 0,000<0,05 maka dapat
diketahui bahwa secara parsial motif pembelian (X 2 ) berpengaruh
terhadap gaya hidup (Y) signifikan pada taraf kepercayaan 95%.
Berdasarkan analisis di atas, terlihat bahwa kedua variabel bebas yaitu
peran kelompok referensi dan motif pembelian terbukti secara parsial
122
memiliki pengaruh yang positif terhadap gaya hidup (berdasarkan hasil uji
t), dan kedua variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap gaya
hidup karena tingkat signifikan kurang dari 0,05 (berdasarkan angka
probabilitas).
b. Uji Regresi secara Simultan (uji F)
Pada nilai F hitung diperoleh dengan bantuan progran SPSS 12,0 for
windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.24 ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1168.995 2 584.497 24.074 .000(a) Residual 4783.005 197 24.279 Total 5952.000 199
a Predictors: (Constant), X2 Motif Pembelian, X1 Kelompok Referensi b Dependent Variable: Y Gaya Hidup Sumber: Lampiran 2-7
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa F hitung = 24,074. Nilai ini
kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel . Dengan taraf nyata 5% derajat
pembilang k-1 (3-1), dan derajat penyebut n-k (200-3) diperoleh F tabel =
3,042. kerena F hitung > Ftabel dari, yaitu 24,074 > dari 3,042, maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan hasil uji F di atas, dapat diketahui bahwa hipotesis kedua
dalam penelitian ini, yang menyatakan bahwa ada pengaruh secara
simultan peran kelompok referensi dan motif pembelian terhadap gaya
hidup mahasiswa pemain basket pengguna sepatu olahraga merek
123
Nike dan Adidas di semua universitas dan memiliki pengaruh yang positif,
terbukti berdasarkan uji statistik.
Ho diterima Ha diterima
0 F tab=3,042 Fhit =24,074
Gambar 5.18 Hasil Uji F Pengaruh Peran Kelompok Referensi dan Motif Pembelian
Terhadap Gaya Hidup
Dikatakan bahwa hasil pengujian menggunakan uji F, terlihat pada
gambar di atas.
Tampak pada output SPSS sebagian koefisien kolom signifikan pada
lampiran 2-7 dan tabel 5.24 terlihat bahwa variabel peran kelompok
referensi (X 1 ) dan variabel motif pembelian (X 2 ) memiliki tingkat
signifikan sebasar 0,000, dimana 0,000<0,05 maka dapat diketahui bahwa
secara simultan peran kelompok referensi (X 1) dan motif pembelian (X 2 )
berpengaruh terhadap gaya hidup (Y) signifikan pada taraf kepercayaan
95%.
Berdasarkan analisis di atas, terlihat bahwa kedua variabel bebas yaitu
peran kelompok referensi dan motif pembelian terbukti secara simultan
berpengaruh terhadap gaya hidup dan ternyata memiliki pengaruh yang
124
positif (berdasarkan hasil uji F), dan kedua variabel memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap gaya hidup karena tingkat signifikan kurang dari
0,05 (berdasarkan angka probabilitas). Hasil penelitian itu menunjukkan
bahwa semakin tinggi peran kelompok referensi dan motif pembelian
maka semakin tinggi gaya hidup seseorang.
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi atau derajat ketepatan yaitu untuk mengetahui
besarnya pengaruh variabel-variabel bebas (peran kelompok referensi dan
motif pembelian) tehadap variabel terikat (gaya hidup).
Tabel 5.25 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate 1 .443(a) .196 .188 4.927
a Predictors: (Constant), X2 Motif Pembelian, X1 Kelompok Referensi Sumber: Lampiran 2-7
Hasil analisis data menunjukkan besarnya nilai R adalah sebesar 0,443.
sedangkan pada nilai R Square adalah sebesar 0,196. Hal tersebut
menunjukkan bahwa peran kelompok referensi dan motif pembelian
mempengaruhi gaya hidup sebesar 19,6%. Sisa dari 19,6% yaitu 80,4%
(100%-19,6%) dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang
digunakan.
125
D. Pembahasan
Dari hasil analisis yang sudah dijelaskan di atas, berikut adalah pembahasan
tentang analisis deskriptif responden dan analisis data:
1. Pada analisis deskriptif, responden yaitu mahasiswa pemain basket yang
menggunakan sepatu olahraga merek Adidas lebih banyak, yaitu berjumlah
101 orang bila dibandingkan dengan responden pemain basket yang
menggunakan sepatu olahraga merek Nike yang hanya berjumlah 99 orang.
Dalam hal ini, model yang simpel menjadi pilihan konsumen dalam
penggunaan suatu produk. Sedangkan menurut jenis kelamin diketahui bahwa
responden pria lebih banyak, yaitu sebanyak 118 orang bila dibandingkan
dengan wanita yang hanya berjumlah 82 orang. Penggunaan atau pemakaian
sepatu olahraga pada aktivitas tertentu bisa mempengaruhi seseorang. Tidak
semua wanita menggunakan sepatu untuk beraktivitas seperti pergi ke kampus,
jalan-jalan dibandingkan penggunaan sepatu olahraga oleh pria. Sebagian
besar penggunaan sepatu olahraga oleh wanita lebih banyak digunakan pada
saat berolahraga. Dan yang terakhir yaitu responden yang berusia di bawah 20
tahun paling banyak, yaitu sebanyak 90 orang, kemudian disusul dengan
responden yang berusia 20 tahun s/d 25 tahun sebanyak 89 orang, dan
responden berusia di atas 25 tahun berjumlah paling sedikit, yaitu sebanyak
21 orang. Dalam hal ini, responden yang berumur di bawah 20 tahun masih
aktif pada aktivitas-aktivitas di kampus sehingga penggunaan sepatu olaraga
126
menjadi rutin digunakan seperti aktivitas olahraga basket, dimana angkatan
muda masih aktif dalam berolah raga.
2. Peran kelompok referensi dan motif pembelian berpengaruh secara parsial dan
simultan terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-masing universitas dan
semua universitas.
a. Pada Masing-masing Universitas
1) Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Pada analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan uji t,
bahwa peran kelompok referensi berpengaruh terhadap gaya hidup
pada mahasiswa pemain basket di UAJY . Hal ini dikarenakan secara
tidak langsung peran kelompok referensi mempengaruhi seseorang
dalam penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas, begitupun
dengan motif pembelian yang berpengaruh terhadap gaya hidup pada
mahasiswa pemain basket di UAJY yang kedua variabel memiliki
pengaruh yang positif.
Dilihat dari hasil uji F, menunjukkan bahwa peran kelompok
referensi dan motif pembelian berpengaruh secara simultan terhadap
gaya hidup pada mahasiswa pemain basket di UAJY. Kedua variabel
ini dapat dikatakan bahwa adanya pengaruh peran kelompok referensi
baik itu paran informasional, normatif, maupun identifikasi, dan motif
pembelian baik itu motif pembelian primer, selektif, rasional, maupun
emosional. Pada gaya hidup yang diteliti sudah cukup presentatif
127
dalam penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas pada
mahasiswa pemain basket di UAJY. Banyaknya atlit-atlit berbakat
yang masuk ke UKM basket UAJY, sehingga disisi lain dapat
menjadikan ajang pamer sepatu. Biasanya mereka menggunakan
sepatu olahraga merek Nike dan Adidas di samping sebagai alas kaki,
juga sebagai penunjang penampilan. Dari situ, peran kelompok basket
menjadi penting dalam mempengaruhi gaya hidup seseorang dalam
penggunaan sepatu baik pengaruh secara langsung maupun tidak
langsung. Motif mereka dalam melakukan pembelian juga bermacam-
macam. Ada yang memilih motif pembelian dari segi kebutuhan,
kesenangan, desain, warna, harga, kualitas, kebanggaan, maupun dari
segi kenyamanan. Disisi lain, didukung dengan visi dan misi UAJY
yang isinya juga ada memberikan sumbangan pada peningkatan dan
kemajuan keterampilan profesional yang bermanfaat bagi manusia.
Hal ini juga mendukung olahraga basket untuk terus berkembang,.
Dengan adanya kemajuan prestasi olahraga basket, maka pihak UAJY
juga memberikan fasilitas lain dengan memberikan beasiswa kepada
anggota basket.
Pada nilai R Square, hasil data menunjukkan nilai R Square
sebesar 9,21 atau 92,1%. Sisa dari 92,1% yaitu 7,9% yang dijelaskan
oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Variabel dari luar
maupun dari dalam tidak terlalu mempengaruhi seseorang. Adanya
128
pengaruh dari teman dalam suatu kelompok sudah cukup untuk
mempengaruhi seseorang dalam menggunakan suatu barang/jasa.
Apalagi dengan adanya pertemuan yang rutin pada saat mengadakan
latihan basket. Dari situ peran kelompok referensi dalam memberikan
sebuah informasi, normatif, dan identifikasi menjadi penting. Pada
variabel motif pembelian juga sudah presentatif baik secara primer,
selektif, rasional, dan emosiona l dalam penggunaan sepatu olahraga
merek Nike dan Adidas. Mungkin faktor lain yang mempengaruhi bisa
dari kepribadian (faktor internal) mereka yang berbeda-beda atau bisa
juga berdasarkan status sosialnya (faktor eksternal).
2) Universitas Kristen Duta Wacana
Pada hasil analisis uji t, menunjukkan bahwa peran kelompok
referensi berpengaruh terhadap gaya hidup pada mahasiswa pemain
basket di UKDW yang ternyata memiliki pengaruh positif. Dalam hal
ini, peran kelompok referensi sudah cukup presentatif untuk
mempengaruhi seseorang dalam penggunaan sepatu olahraga merek
Nike dan Adidas. Adanya peran informasi, normatif, dan identifikasi
yang tinggi sehingga mengakibatkan gaya hidup juga semakin tinggi,
dan juga adanya latihan yang intensif diadakan sehingga pertemuan
setiap individu dalam sebuah kelompok juga menjadi sering bertemu.
Sedangkan pada variabel motif pembelian tidak berpengaruh terhadap
gaya hidup mahasiswa pemain basket di UKDW. Hal ini bisa
129
dikatakan bahwa setiap individu memiliki motif yang berbeda-beda
dalam melakukan pembelian. Adanya motif pembelian primer, selektif,
rasional, dan emosional tidak cukup untuk mempengaruhi seseorang
dalam penggunaan suatu barang/jasa. Mereka bisa saja memiliki motif
yang lain di luar dari motif pembelian yang diteliti.
Pada hasil analis uji F, menunjukkan bahwa secara simultan peran
kelompok referensi dan motif pembelian berpengaruh terhadap gaya
hidup pada mahasiswa pemain basket di UKDW. Dapat dikatakan
bahwa secara keseluruhan peran kelompok referensi disini lebih
kuat/dominan dibandingkan dengan motif pembelian dalam
mepengaruhi gaya hidup seseorang.
Pada nilai R Square, hasil data menunjukkan nilai R Square
sebesar 0,362 atau 36,2%. Sisa dari 36,2% yaitu 63,8% yang
dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Dalam
hal ini, motif pembelian tidak berpengaruh positif. Faktor lain bisa
dipengaruhi faktor internal lainnya seperti persepsi, belajar, memori,
kepribadian, emosi, dan sikap yang bisa mempengaruhi gaya hidup
seseorang.
3) Universitas Sanata Dharma
Pada hasil analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan
uji t, bahwa peran kelompok referensi tidak berpengaruh terhadap
130
gaya hidup pada mahasiswa pemain basket di USD. Hal ini dapat
dikatakan bahwa peran suatu kelompok tidak dapat mewakili
seseorang dalam penggunaan suatu barang/jasa. Begitupun dengan
motif pembelian yang tidak berpengaruh tehadap gaya hidup pada
mahasiswa pemain basket di USD, karena motif seseorang bermacam-
macam.
Hasil analisis data pada uji F, menunjukkan bahwa peran
kelompok referensi dan motif pembelian secara simultan tidak
berpengaruh terhadap gaya hidup pada mahasiswa pemain basket di
USD. Kesimpulan dapat ditarik, bahwa kedua variabel ini tidak cukup
presesntatif dalam mempengaruhi gaya hidup seseorang pada
penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas. Ada berbagai
macam faktor yang mempengaruhi seseorang dalam penggunaan
sepatu olahraga. Baik itu dari faktor eksternal maupun dari internal
(bagan perilaku konsumen 2.1), sedangkan gaya hidup sendiri luas.
Bisa saja gaya hidup mereka tidak terlalu memperhatikan penampilan
dari segi penggunaan sepatu olahraga, tetapi mereka lebih
mengutamakan penampilan baik dari segi pakaian yang dikenakan,
kendaraan yang digunakan, dan materi yang dipuyai.
Pada nilai R Square, hasil data menunjukkan nilai R Square
sebesar 0,61 atau 6,1%. Sisa dari 6,1% yaitu 93,9% yang dijelaskan
oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Ada berbagai
131
macam pengaruh dari luar maupun dari dalam yang mempengaruhi
seseorang dalam penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas.
Faktor ekternal seperti budaya, subbudaya, demografi, status sosial,
keluarga, dan aktivitas pemasaran juga dapat mempengaruhi seseorang
selain dari faktor peran kelompok referensi yang juga merupakan
bagian dari faktor eksternal. Begitupun dengan faktor internal seperti
persepsi, belajar, memori, kepribadian, emosi, dan sikap yang juga
dapat mempengaruhi seseorang selain faktor motif pembelian.
Kesemuanya itu juga dapat didukung dengan gaya hidup yang mereka
gunakan yang juga berbeda-beda. Pada gaya hidup dalam penelitian
ini, tidak cukup presentatif dalam menilai seseorang dilihat dari
variabel yang mempengaruhinya. Mereka bisa saja melihat gaya hidup
dari segi pakaian, kendaraan, dan materi. Jadi dalam hal ini, pengaruh
peran kelompok referensi dan motif pembelian terhadap gaya hidup
dalam penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas pada
mahasiswa pemain basket di USD kurang presentatif.
4) STIE YKPN
Hasil analisis uji t, menunjukkan bahwa peran kelompok referensi
tidak berpengaruh terhadap gaya hidup pada mahasiswa pemain basket
di STIE YKPN. Pengaruh peran kelompok terhadap seseorang tidak
cukup presentatif untuk dikatakan bahwa sebuah kelompok dapat
132
mempengaruhi seseorang dalam penggunaan sepatu olahraga merek
Nike dan Adidas. Begitupun dengan variabel kedua yaitu motif
pembelian tidak berpengaruh terhadap gaya hidup pada mahasiswa
pemain basket di STIE YKPN. Motif pembelian dalam penggunaan
sepatu olahraga merek Nike dan Adidas tidak mempengaruhi
seseorang pada gaya hidupnya. Mereka bisa saja lebih mengutamakan
gaya hidupnya dari segi pakaian, kendaraaan yang digunakan, ataupun
materi yang dipunyai.
Hasil analisis uji t yang menunjukkan nilai yang tidak signifikan
pada masing-masing variabel yaitu tidak adanya pengaruh dari
masing-masing variabel, maka secara otomatis hasil analisis uji F juga
menunjukkan nilai yang tidak signifikan. Artinya peran kelompok
referensi dan motif pembelian tidak berpengaruh secara simultan
terhadap gaya hidup pada mahasiswa pemain basket di STIE YKPN.
Adanya jadwal/waktu latihan basket yang diadakan kurang, atau
sedikitnya pemain basket sehingga bisa menimbulkan tingkat
intensitas latihan menjadi kurang dan peran kelompok pun untuk
mempengaruhi seseorang menjadi kurang. Begitupun dengan motif
pembelian. Mereka bisa saja tidak terlalu mengutamakan motif
pembelian pada sepatu olahraga merek Nike dan Adidas.
Pada nilai R Square, hasil data menunjukkan nilai R Square
sebesar 0,09 atau 9%. Sisa dari 9% yaitu 91% yang dijelaskan oleh
133
variabel lain di luar variabel yang digunakan. Kedua variabel tersebut
tidak cukup mempengaruhi gaya hidup seseorang dalam pembelian
dan penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas. Adapun
faktor yang bisa mempengaruhi seseorang diantaranya faktor dari luar
yang terdiri dari budaya, subbudaya, demografi, status sosial, keluarga,
dan aktivitas pemasaran dan faktor dari dalam diantaranya persepsi,
belajar, memori, kepribadian, emosi, dan sikap. Begitupun dengan
gaya hidup yang dalam penelitian ini tidak cukup presentatif karena
gaya hidup luas, dan disini mahasiswa pemain basket di STIE YKPN
tidak terlalu mengutamakan penampilan sepatu olahraga. Bisa saja
mereka lebih mengutamakan gaya hidup pada penampilan mereka dari
segi pakaian yang dikenakan, kendaraaan yang digunakan, maupun
dari materi yang dipunyai.
5) UPN “Veteran”
Pada hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji t,
bahwa peran kelompok referensi berpengaruh terhadap gaya hidup
pada mahasiswa pemain basket di UPN “Veteran” dan ternyata
memiliki pengaruh positif. Adanya peran informasi, normatif, dan
identifikasi yang tinggi sehingga mengakibatkan gaya hidup juga
semakin tinggi, dan juga adanya latihan yang intensif diadakan
sehingga pertemuan setiap individu dalam sebuah kelompok sering
134
bertemu, sedangkan pada variabel motif pembelian tidak berpengaruh
terhadap gaya hidup pada mahasiswa pemain basket di UPN “Veteran”.
Hal ini bisa dikatakan bahwa setiap individu memiliki motif yang
berbeda-beda dalam melakukan pembelian. Adanya motif pembelian
primer, selektif, rasional, dan emosional tidak cukup untuk
mempengaruhi gaya hidup seseorang dalam penggunaan sepatu
olahraga merek Nike dan Adidas.
Pada hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji
F, bahwa peran kelompok referensi dan motif pembelian secara
simultan berpengaruh terhadap gaya hidup pada mahasiswa pemain
basket di UPN “Veteran”. Dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan
peran kelompok referensi disini lebih kuat/dominan dibandingkan
dengan motif pembelian dalam mepengaruhi gaya hidup seseorang.
Pada nilai R Square, hasil data menunjukkan nilai R Square
sebesar 0,352 atau 35,2%. Sisa dari 35,2% yaitu 64,8% yang
dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Dalam
hal ini, motif pembelian tidak berpengaruh positif dan mungkin bisa
dipengaruhi faktor internal lainnya. Misalnya pengaruh persepsi, sikap,
belajar, memori, kepribadian , dan emosi.
135
b. Pada Semua Universitas
1) Pada analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan uji t
dengan jumlah responden secara keseluruhan (200 responden), bahwa
peran kelompok referensi berpengaruh terhadap gaya hidup pada
mahasiswa pemain basket di semua universitas dalam penggunaan
sepatu olahraga merek Nike dan Adidas dan ternyata memiliki
pengaruh yang positif. Secara tidak langsung peran kelompok
referensi mempengaruhi perilaku seseorang baik dalam penggunaan
suatu barang maupun jasa. Peran kelompok referensi seperti peran
informasional, peran normatif, dan peran identifikasi yang merupakan
aspek-aspek dari peran kelompok referensi yang juga berpengaruh
positif terhadap gaya hidup. Melihat temannya menggunakan sesuatu
yang terbaru, seperti penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan
Adidas dengan alasan supaya tidak ketinggalan jaman atau minder dan
diterima, segala cara ditempuh supaya dia juga memilikinya. Sesuai
dengan apa yang dikemukakan oleh Keliat (1992) bahwa peran adalah
sikap dan perilaku serta tujuan yang diharapkan dari seseorang
berdasarkan posisinya dimasyarakat. Jadi peran kelompok referensi
adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan oleh
seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat atau kelompok tertentu
yang pandangan atau nilai-nilainya digunakan oleh seseorang sebagai
acuan perilaku individu tersebut.
136
2) Dalam hal ini, motif pembelian juga berpengaruh terhadap gaya hidup
pada mahasiswa pemain basket di semua universitas dalam
penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas dan ternyata
memiliki pengaruh positif. Setiap individu memiliki motif yang
berbeda-beda yang didorong oleh suatu keinginan atau kebutuhan
untuk mencapai tujuan tertentu baik itu dalam hal pembelian sepatu
olahraga. Baik itu motif pembelian primer, selektif, rasional, maupun
emosional. Sesuai dengan yang apa yang dikemukakan oleh Swasta
dan Handoko (200:77) motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang
yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-
kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Setiap individu
memiliki latar belakang gaya hidup yang berbeda, begitupun juga
dalam motif pembeliannya. Gaya hidup yang diinginkan seseorang
mempengaruhi kebutuhan dan keinginannya serta perilaku pembelian
dan pemakainnya. Gaya hidup tersebut menentukan keputusan
pemakaian seseorang, yang secara berurutan mendukung dan
mengubah gaya hidup orang tersebut. Menurut Setiadi (2003:148)
gaya hidup yaitu cara hidup yang didefinisikan oleh bagaimana orang
menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap
penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka
pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di sekitarnya (pendapat).
Sehingga dapat disimpulkan tujuan utama seorang individu adalah
137
agar gaya hidupnya dapat diakui oleh lingkungannya. Apabila
seseorang mengikuti trend terbaru yang berkembang saat ini, dia layak
dikatakan orang yang bergaya hidup tinggi. Sebaliknya, jika tidak mau
ikut- ikutan, akan dicap bergaya hidup rendah.
3) Dapat dilihat hasil analis uji F menunjukkan bahwa peran kelompok
referensi dan motif pembelian berpengaruh secara simultan terhadap
gaya hidup pada mahsiswa pemain basket di semua universitas dalam
penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas. Hal ini dapat
dilihat pada bagan 2-1 keseluruhan mengenai perilaku konsumen
bahwa Peran kelompok referensi yang merupakan bagian dari faktor
eksternal dan motif pembelian merupakan bagian dari faktor internal
memilik pengaruh terhadap gaya hidup. Menurut Schiffman dan
Kanuk (2004:8) perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan
oleh konsumen dalam mencari, mengejar, menggunakan,
mengevaluasi, dan membuang produk dan jasa yang mereka harapkan
bisa memenuhi kebutuhan mereka. Pada dasarnya tujuan utama
pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta
keinginan pelanggan sasaran dan bidang perilaku konsumen sendiri
mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, memakai atau pengguna, serta memanfaatkan barang, jasa,
gagasan, atau pengalaman dalam rangkaian memuaskan kebutuhan
dan hasrat mereka.
138
4) Pada nilai R Square, secara keseluruhan hasil data menunjukkan nilai
R Square sebesar 0,196 atau 19,6%. Sisa dari 19,6% yaitu 80,4%
yang dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan.
Alasan pertama, Peran kelompok referensi merupakan bagian dari
faktor ekternal dan motif pembelian merupakan bagian dari faktor
internal yang mempengaruhi gaya hidup yang kesemuanya merupakan
bagian dari perilaku konsumen (bagan 2.1). Hal ini dapat dilihat
bahwa faktor ekternal sendiri dipengaruhi oleh budaya, subbudaya,
demografi, status sosial, kelompok referensi, keluarga, dan aktivitas
pemasaran. Begitupun dengan faktor internal yang dipengaruhi oleh
persepsi, belajar, memori, motif, kepribadian, emosi, dan sikap yang
semua faktor- faktor tersebut mempengaruhi gaya hidup seseorang.
Jadi, peran kelompok referensi dan motif pembelian hanya sebagian
kecil dari faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang baik
dalam penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas, sedangkan
faktor yang lainnya merupakan sisa dari variabel yang menjelaskan
adanya pengaruh dari gaya hidup. Alasan kedua, yaitu adanya
perbedaaan pengaruh peran kelompok referensi dan motif pembelian
dari setiap universitas. Pengaruh itu dapat membentuk gaya hidup
seseorang menjadi berbeda.
139
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang bertujuan untuk
mengetahui peran kelompok referensi dan motif pembelian berpengaruh
secara parsial dan simultan terhadap gaya hidup mahasiswa pemain basket
pengguna sepatu olahraga merek Nike dan Adidas pada masing-masing
universitas dan semua universitas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dari hasil uji statistik individual (uji t) pada masing-masing universitas,
diperoleh hasil yang berbeda-beda. Pada Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, bahwa peran kelompok referensi dan motif pembelian
berpengaruh terhadap gaya hidup. Pada Universitas Kristen Duta
Wacana, bahwa peran kelompok referensi berpengaruh terhadap gaya
hidup, sedangkan motif pembelian tidak berpengaruh terhadap gaya
hidup. Pada Universitas Sanata Dharma, bahwa peran kelompok
referensi dan motif pembelian tidak berpengaruh terhadap gaya hidup.
Pada STIE YKPN, bahwa peran kelompok referensi dan motif
pembelian tidak berpengaruh terhadap gaya hidup, dan pada UPN
“Veteran”, bahwa peran kelompok referensi berpengaruh terhadap gaya
hidup, sedangkan motif pembelian tidak berpengaruh terhadap gaya
140
hidup. Sedangkan hasil statistik uji t pada semua universitas setiap
variabel peran kelompok referensi dan motif pembelian berpengaruh
terhadap gaya hidup dan ternyata memiliki pengaruh yang positif.
2. Dari hasil uji F diperoleh bahwa, secara simultan pada masing-masing
universitas diperoleh hasil yang berbeda-beda. Pada Universitas Atma
Jaya Yogyakarta, bahwa peran kelompok referensi dan motif pembelian
berpengaruh terhadap gaya hidup. Pada Universitas Kristen Duta
Wacana, bahwa peran kelompok referensi dan motif pembelian
berpengaruh terhadap gaya hidup. Pada Universitas Sanata Dharma,
bahwa peran kelompok referensi dan motif pembelian tidak berpegaruh
terhadap gaya hidup. Pada STIE YKPN, bahwa peran kelompok
referensi dan motif pembelian tidak berpegaruh terhadap gaya hidup,
dan pada UPN “Veteran”, bahwa peran kelompok referensi dan motif
pembelian berpengaruh terhadap gaya hidup. Sedangkan hasil statistik
uji F pada semua universitas secara simultan peran kolompok referensi
dan motif pembelian berpengaruh terhadap gaya hidup.
3. Nilai R Square pada masing-masing universitas, sebagian besar nilai
yang dihasilkan masih kecil dikarenakan ada banyak dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain dan nilai R Square pada semua universitas, nilai
yang dihasilkan juga lebih kecil dikarenakan adanya variabel lain yang
mempengaruhi gaya hidup seseorang.
141
Dari telaah lebih lanjut, ditemukan bahwa hasil penelitian tersebut
menunjukkan kondisi yang sangat heterogen dalam diri pada mahasiswa di
masing-masing universitas yang berkenaan dengan pendapat mengenai peran
kelompok referensi, motif pembelian, dan gaya hidup yang bisa menjadikan hasil
analisis yang berbeda-beda. Pada hasil penelitian dengan menggunakan sampel
pada masing-masing universitas yang masing-masing dibagi sebesar 40 responden
ditemukan bahwa variabel peran kelompok referensi dan motif pembelian ada
yang berpengaruh dan ada yang tidak berpengaruh terhadap gaya hidup
mahasiswa, sedangkan ketika diteliti secara keseluruhan sebesar 200 responden,
data yang dihasilkan menjadi signifikan dan variabel peran kelompok referensi
dan motif pembelian berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa. Hal tersebut
dapat dikatakan adanya jumlah sampel yang semakin besar (jumlah responden)
dan adanya variabel (peran kelompok referensi) yang lebih kuat/dominan
sehingga menimbulkan pengaruh yang positif terhadap gaya hidup.
B. Saran
1. Bagi Perusahaan atau Produsen Lain
a. Dari penelitian ini terungkap bahwa peran kolompok referensi
memiliki pengaruh yang positif terhadap gaya hidup mahasiswa.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk tetap memberikan
informasi yang baik kepada masyarakat dan mengembangkan
informasi tersebut kepada masyarakat pada produk yang akan
142
dipasarkan sehingga masyarakat yang menerima informasi tersebut
menjadi tau. Dari situ peran kelompok referensi menjadi penting
untuk menyebarkan informasi selanjutnya mengenai produk
perusahaan.
b. Selain peran kelompok referensi, unsur lain yang terbukti
berpengaruh positif terhadap gaya hidup mahasiswa adalah motif
pembelian. Setiap individu memiliki motif yang berbeda-beda dalam
melakukan pembelian. Baik itu motif pembelian primer, selektif,
rasional, maupun emosional. Oleh sebab itu, perusahaan juga harus
menjaga mutu dari produk, baik itu dari segi kualitas, desain, warna,
harga maupun kenyamanan dalam penggunaan suatu produk. Karena
sebagian besar konsumen menghendaki adanya mutu yang baik.
Apabila produk tersebut baik, maka disisi lain, produk tersebut dapat
pula menunjang penampilan seseorang.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, maka peneliti
menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Untuk penelitian yang mendatang perlu mengembangkan kembali
penelitian ini baik diukur dari tiap-tiap aspek lainnya dari variabel
peran kelompok referensi dan motif pembelian atau bisa
membandingkan variabel-variabel tersebut apakah memiliki
perbedaaan pada setiap responden yang dituju atau tidak.
143
2. Penelitian yang akan datang perlu mengembangkan kembali dengan
penelitian pada perilaku konsumen yang bekaitan dengan gaya hidup.
Dimana masih terdapat banyak faktor- faktor yang mempengaruhi gaya
hidup baik dari faktor internal maupun dari faktor eksternal (bagan
perilaku konsumen bagan 2.1).
C. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah:
1. Apabila jawaban yang diberikan responden tidak jujur dan responden
yang ditemui bisa keliru, maka penulis tidak dapat memperoleh data
yang benar-benar akurat sehingga memungkinkan tidak dapat
menghasilkan data yang memuaskan.
2. Adanya model variabel independen yang digunakan hanya dua variabel.
Jadi, untuk membuat suatu data menjadi signifikan atau berpengaruh
menjadi kecil, sehingga pada akhirnya data yang dihasilkan bisa menjadi
tidak signifikan.
144
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, H. Abu., 1998, Psikologi Umum, Rineka Cipta, Jakarta.
Dharmmesta, Basu Swastha., T. Hani Handoko., 2000, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen, edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Engel, James F.,dkk., 1994, Perilaku Konsumen, cetakan pertama, Bumi Aksara,
Jakarta. Gerungan, W. A., 1988, Psikologi Sosial, Eresco, Bandung.
Hawkins, Best, Coney., 2004, Consumer Behavior, The International Edition, Nort
America.
Indriantoro, Nur., Bambang Supomo., 2002, Metodologi penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta.
Kotler, Philip., 2003, Manajemen Pemasaran Jilid II, PT Tema Baru Indonesia.
Kotler, Philip, Armstong., 2003. Dasar-Dasar Pemasaran, Gamedia, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad., 2003, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Nugroho, Bhuono Agung., 2005, Stategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS, Andi Offset, Yogyakarta. Priyanto, H., Erman Amti., 1999, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, Rineka
Cipta, Jakarta. Schiffman, G. Lean., Leslie Lazar Kanuk., 2004, Consumer Behavior, Pearson
Education, Inc., New Jersey. Sekaran, Uma., 2006, Research Methods For Business, Edisi Keempat, Salemba
Empat, Jakarta. Setiadi, Nugroho J., 2003, Perilaku Konsumen, Prenada Media, Bogor.
Sudjana., 2005, Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
145
Sugiono., 2001, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketiga, Alfabeta, Bandung.
Supranto, J., 2000, Statistik (Teori dan Aplikasi), Erlangga, Yogyakarta.
Sutrisno, Hadi., 2000, Statistik, UGM, Yogyakarta.
Zuriah, Nurul., 2006, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, cetakan Pertama, Bumi Aksara, Jakarta.
URL: http://www.damandiri.or.id/file/setiabudiipbtinjauanpustaka.pdf
LAMPIRAN
146
Yogyakarta,
Kepada
Yth. Mahasiswa/i
Universitas……….
Dengan hormat,
Terima kasih atas kesediaan Anda menjadi salah seorang responden dalam
penelitian ini. Penelitian ini saya lakukan dalam rangka menyusun skripsi yang
merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan jenjang studi strta S1 pada program
studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi
ini berjudul “Peran Kelompok Referensi dan Motif Pembelian Terhadap Gaya
Hidup” Studi Kasus : Pemain Basket Pengguna Sepatu Olahraga Merek Nike
dan Adidas di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta
Wacana, Universitas Sanata Dharma, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan
Keluarga Pahlawan Negara, dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
Kesungguhan Anda dalam mengisi setiap butir pertanyaan akan sangat
menentukan tingkat keberhasilan penelitian ini. Saya sangat mengharapkan kerjasama
Anda dengan menjawab semua pertanyaan dengan jujur sesuai dengan pertanyaan-
pertanyaan yang telah saya sediakan. Petunjuk cara pengisian akan saya jelaskan pada
awal kuesioner ini. Saya tambahkan bahwa semua informasi yang Anda berikan akan
sangat saya rahasiakan.
Atas perhatian dan kerjasama Anda, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Evi Eftiana
147
KUESIONER
Saya mohon kesediaan Anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Pertanyaan ini terdiri atas
bagian I dan II. Masing-masing daftar pertanyaan telah disediakan alternatif jawaban dengan
memberi tanda (v) pada kotak yang telah disediakan.
PERTANYAAN BAGIAN I
Data Identitas Responden
Pertanyaan-pertanyaan berikut hanya untuk tujuan statistik responden. Jawaban Anda akan saya
jaga kerahasiaanya. Berilah tanda (v) pada salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat.
Nama : …………………. (boleh tidak diisi)
Sepatu Olahraga Merek : NIKE / ADIDAS (coret yang tidak sesuai)
Jenis Kelamin : Pria / Wanita (coret yang tidak sesuai)
Usia : Di bawah 20thn
20 thn s/d 25 thn
Di atas 25 thn
148
PERTANYAAN BAGIAN II
Berilah jawaban pada pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat Anda yang telah disediakan 5
alternatif jawaban dengan cara memberi (v) pada kolom yang tersedia.
Peran Kelompok Referensi ( 1X )
No Pertanyaan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Ragu
-ragu
Setuju Sangat
Setuju
1 Anda menggunakan sepatu olahraga merek
Nike / Adidas karena sudah banyak teman
Anda yang menggunakan sepatu merek
tersebut.
2 Kualitas yang baik mengenai sepatu olahraga
merek Nike / Adidas sudah Anda ketahui dari
teman-teman Anda.
3 Anda menggunakan sepatu merek Nike /
Adidas karena Anda merasa ada kewajiban
agar diakui kelompok.
4 Dengan menggunakan sepatu olahraga merek
Nike / Adidas bisa menciptakan suatu
kebersamaan.
5 Anda dan teman-teman Anda memiliki
kesamaan kegemaran akan pembelian sepatu
olahraga merek Nike / Adidas.
6 Adanya hobby / kegiatan yang sama dari
kelompok basket sehingga Anda
menggunakan sepatu olahraga merek Nike /
Adidas.
149
Motif Pembelian ( 2X )
No Pertanyaan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Ragu
-ragu
Setuju Sangat
Setuju
1 Anda membeli sepatu olahraga merek Nike /
Adidas sebagai kebutuhan pada saat aktivitas
berolahraga.
2 Merupakan suatu kepuasan bagi Anda apabila
Anda membeli sepatu olahraga merek Nike /
Adidas.
3 Desain yang up to date membuat Anda tertarik
untuk membeli sepatu olahraga merek Nike /
Adidas.
4 Anda membeli sepatu olahraga merek Nike /
Adidas karena warnanya yang mencolok.
5 Anda membeli sepatu olahraga merek Nike /
Adidas karena harganya yang terjangkau.
6 Kualitas merupakan faktor utama sehingga
Anda membeli sepatu olahraga merek Nike /
Adidas.
7 Suatu kebanggan yang sangat besar bagi
Anda apabila Anda membeli sepatu olahraga
merek Nike / Adidas dan menggunakannya
untuk beraktivitas.
8 Adanya kenyamanan dalam penggunaan
sepatu merek Nike / Adidas sehingga Anda
membeli sepatu olahraga merek tersebut.
150
Gaya Hidup (Y)
No Pertayaan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Ragu
-ragu
Setuju Sangat
Setuju
1 Anda suka mencoba melakukan hal-hal yang
baru.
2 Anda biasa membeli sepatu olahraga dengan
tren terbaru.
3 Anda lebih memilih sepatu olahraga model
terbaru karena fungsinya yang lebih baik, lebih
nyaman dari model sebelumnya.
4 Anda rutin berolahraga.
5 Anda sering menonton pertandingan olahraga
di televisi.
6 Anda lebih menyukai penampilan yang sporty
dibandingkan penampilan yang glamour.
7 Anda selalu menjaga pola makan, istirahat
yang teratur dan menghindari stress.
8 Anda sering membaca buku-buku tentang
kesehatan.
9 Dengan berolahraga membuat tubuh Anda
menjadi lebih Fit.
151
Lampiran 2-1 Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) KR Kelompok Referensi Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted KR1 12.3000 13.3897 .7106 .7722 KR2 11.0667 14.8920 .4228 .8394 KR3 12.8667 14.4644 .6350 .7903 KR4 12.4667 14.8782 .5705 .8031 KR5 12.1333 15.4299 .6245 .7967 KR6 11.6667 13.4023 .6607 .7834 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 6 Alpha = .8260 Reliable R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) MP Motif Pembelian Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted MP1 23.2000 15.7517 .4524 .7635 MP2 23.5667 14.4609 .6137 .7326 MP3 23.5333 16.8092 .4330 .7649
152
MP4 24.6667 17.1264 .4334 .7651 MP5 23.9667 17.2057 .3604 .7756 MP6 22.8000 16.6483 .4157 .7678 MP7 24.0000 15.5862 .5693 .7427 MP8 23.0333 15.1368 .5919 .7378 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 8 Alpha = .7808 Reliable R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) GH Gaya Hidup Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted GH1 27.8667 19.6368 .5670 .7569 GH2 28.6667 19.6782 .4993 .7657 GH3 28.7000 19.4586 .5078 .7645 GH4 28.2000 20.1655 .4622 .7709 GH5 28.4333 19.2885 .5281 .7614 GH6 27.9333 21.3057 .5110 .7689 GH7 28.4667 21.0851 .4303 .7752 GH8 29.4667 19.9126 .3846 .7852 GH9 27.7333 20.1333 .4537 .7721 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 9 Alpha = .7893
153
Lampiran 2-2
Regression Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N gaya_hidup_UAJY 31,18 5,795 40 peran_kel_ref_UAJY 16,08 4,709 40 motif_pembel_UAJY 26,25 5,168 40
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1
motif_pembel_UAJY,
peran_kel_ref_UAJY(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: gaya_hidup_UAJY Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,960(a) ,921 ,916 1,676 2,092
a Predictors: (Constant), motif_pembel_UAJY, peran_kel_ref_UAJY b Dependent Variable: gaya_hidup_UAJY
154
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Regression 1205,894 2 602,947 214,757 ,000(a)
Residual 103,881 37 2,808
1
Total 1309,775 39 a Predictors: (Constant), motif_pembel_UAJY, peran_kel_ref_UAJY b Dependent Variable: gaya_hidup_UAJY Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 4,099 1,474 2,782 ,008 peran_kel_ref_UAJY ,894 ,060 ,726 14,805 ,000
1
motif_pembel_UAJY ,484 ,055 ,432 8,804 ,000
a Dependent Variable: gaya_hidup_UAJY
155
Lampiran 2-3
Regression Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N gaya_hidup_UKDW 33,28 5,584 40 peran_kel_ref_UKDW 17,75 4,722 40 motif_pembel_UKDW 28,58 5,193 40
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 motif_pemb
el_UKDW, peran_kel_ref_UKDW(a
)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: gaya_hidup_UKDW Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,602(a) ,362 ,328 4,577 2,122 a Predictors: (Constant), motif_pembel_UKDW, peran_kel_ref_UKDW b Dependent Variable: gaya_hidup_UKDW
156
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Regression 440,768 2 220,384 10,519 ,000(a)
Residual 775,207 37 20,952
1
Total 1215,975 39 a Predictors: (Constant), motif_pembel_UKDW, peran_kel_ref_UKDW b Dependent Variable: gaya_hidup_UKDW Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 21,090 4,158 5,072 ,000 peran_kel_ref_UKDW ,726 ,184 ,614 3,952 ,000
1
motif_pembel_UKDW -,025 ,167 -,023 -,147 ,884
a Dependent Variable: gaya_hidup_UKDW
157
Lampiran 2-4 Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N gaya_hidup_USD 31,58 6,733 40 peran_kel_ref_USD 16,08 5,308 40 motif_pembel_USD 27,33 6,881 40
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1
motif_pembel_USD,
peran_kel_ref_USD(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: gaya_hidup_USD Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,246(a) ,061 ,010 6,699 1,933
a Predictors: (Constant), motif_pembel_USD, peran_kel_ref_USD b Dependent Variable: gaya_hidup_USD
158
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Regression 107,387 2 53,694 1,197 ,314(a)
Residual 1660,388 37 44,875
1
Total 1767,775 39 a Predictors: (Constant), motif_pembel_USD, peran_kel_ref_USD b Dependent Variable: gaya_hidup_USD Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 26,572 4,658 5,704 ,000 peran_kel_ref_USD -,143 ,224 -,113 -,639 ,527
1
motif_pembel_USD ,267 ,173 ,273 1,547 ,130
a Dependent Variable: gaya_hidup_USD
159
Lampiran 2-5
Regression Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N gaya_hidup_STIE_YKPN 32,53 4,674 40 peran_kel_ref_STIE_YKPN 14,88 4,541 40
motif_pembel_STIE_YKPN 27,08 4,160 40
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1
motif_pembel_STIE_YK
PN, peran_kel_ref_STIE_YK
PN(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: gaya_hidup_STIE_YKPN Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,094(a) ,009 -,045 4,778 1,786 a Predictors: (Constant), motif_pembel_STIE_YKPN, peran_kel_ref_STIE_YKPN b Dependent Variable: gaya_hidup_STIE_YKPN
160
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Regression 7,456 2 3,728 ,163 ,850(a)
Residual 844,519 37 22,825
1
Total 851,975 39 a Predictors: (Constant), motif_pembel_STIE_YKPN, peran_kel_ref_STIE_YKPN b Dependent Variable: gaya_hidup_STIE_YKPN Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 29,578 5,342 5,537 ,000 peran_kel_ref_STIE_YKPN
,012 ,170 ,011 ,068 ,946
1
motif_pembel_STIE_YKPN
,102 ,186 ,091 ,551 ,585
a Dependent Variable: gaya_hidup_STIE_YKPN
161
Lampiran 2-6
Regression Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N gaya_hidup_UPN 31,45 4,188 40 peran_kel_ref_UPN 16,88 4,983 40 motif_pembel_UPN 27,45 5,048 40
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1
motif_pembel_UPN,
peran_kel_ref_UPN(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: gaya_hidup_UPN Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,593(a) ,352 ,317 3,461 1,773 a Predictors: (Constant), motif_pembel_UPN, peran_kel_ref_UPN b Dependent Variable: gaya_hidup_UPN
162
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Regression 240,598 2 120,299 10,041 ,000(a)
Residual 443,302 37 11,981
1
Total 683,900 39 a Predictors: (Constant), motif_pembel_UPN, peran_kel_ref_UPN b Dependent Variable: gaya_hidup_UPN Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 20,462 3,067 6,672 ,000 peran_kel_ref_UPN ,360 ,148 ,428 2,430 ,020
1
motif_pembel_UPN ,179 ,146 ,216 1,227 ,228
a Dependent Variable: gaya_hidup_UPN
163
Lampiran 2-7
Regression Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N Y Gaya Hidup 32.00 5.469 200 X1 Kelompok Referensi 16.33 4.905 200 X2 Motif Pembelian 27.34 5.362 200
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 X2 Motif Pembelian, X1 Kelompok Referensi(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y Gaya Hidup Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .443(a) .196 .188 4.927
a Predictors: (Constant), X2 Motif Pembelian, X1 Kelompok Referensi
164
ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 1168.995 2 584.497 24.074 .000(a)
Residual 4783.005 197 24.279
1
Total 5952.000 199
a Predictors: (Constant), X2 Motif Pembelian, X1 Kelompok Referensi b Dependent Variable: Y Gaya Hidup Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 20.223 1.863 10.852 .000 X1 Kelompok Referensi .319 .079 .286 4.019 .000
1
X2 Motif Pembelian .241 .073 .236 3.317 .001
a Dependent Variable: Y Gaya Hidup
165
Lampiran 2-8
Case Summaries
X1 Kelompok
Referensi X2 Motif Pembelian
Y Gaya Hidup
1 15 29 31
2 9 20 38
3 15 28 33
4 8 31 35 5 13 32 37
6 12 19 31
7 16 25 33
8 15 25 35 9 23 27 38
10 16 35 37
11 15 28 28
12 16 27 28 13 14 29 26
14 14 27 40
15 18 27 40 16 11 18 34
17 15 32 29
18 8 31 36
19 28 33 31 20 12 19 32
21 14 32 27
22 10 30 28
23 11 30 30 24 12 20 24
25 13 28 39
26 12 22 25
27 16 25 26 28 16 28 24
29 13 28 36
166
30 25 24 27
31 18 27 39
32 11 20 34 33 15 30 31
34 8 30 35
35 13 31 34
36 15 28 31 37 16 27 29
38 23 27 36
39 18 27 38
40 23 27 36 41 7 15 44
42 17 23 33
43 8 12 37 44 7 36 35
45 30 40 45
46 18 24 26
47 15 24 26 48 12 32 40
49 14 33 38
50 15 29 26
51 19 36 38 52 9 29 35
53 12 27 34
54 21 37 42
55 12 18 30 56 15 34 35
57 18 30 39
58 16 26 34 59 15 27 27
60 12 20 26
61 18 25 33
62 23 36 20 63 17 20 38
64 14 26 32
65 24 32 25
167
66 18 35 40
67 10 34 22
68 15 24 27 69 18 24 33
70 12 32 36
71 20 32 21
72 13 27 22 73 24 28 25
74 14 28 28
75 27 37 39
76 12 19 25 77 15 25 28
78 13 15 25
79 19 17 25 80 25 25 29
81 28 40 30
82 26 31 39
83 22 34 37 84 18 27 34
85 16 30 34
86 18 24 29
87 22 34 43 88 20 30 33
89 15 33 32
90 19 31 35
91 24 39 45 92 16 26 30
93 20 16 30
94 17 33 34 95 15 27 30
96 18 29 33
97 16 32 33
98 21 30 37 99 23 29 40
100 20 23 34
101 19 32 36
168
102 8 32 20
103 12 24 25
104 22 32 40 105 22 33 39
106 11 29 26
107 14 30 31
108 13 21 27 109 20 28 36
110 13 22 27
111 12 25 28
112 19 30 34 113 15 24 29
114 25 34 43
115 18 29 33 116 7 15 44
117 20 24 33
118 11 28 25
119 19 28 33 120 16 25 30
121 22 31 39
122 16 31 32
123 12 29 29 124 10 24 23
125 17 30 33
126 12 35 29
127 16 33 34 128 22 29 38
129 23 30 39
130 21 24 33 131 24 21 37
132 15 31 34
133 8 20 22
134 14 22 28 135 20 29 41
136 22 24 34
137 13 21 26
169
138 15 28 32
139 20 38 44
140 19 26 33 141 16 31 35
142 14 26 29
143 13 27 29
144 20 16 29 145 16 33 35
146 23 27 37
147 19 33 35
148 13 28 29 149 12 27 28
150 10 16 22
151 13 22 27 152 12 21 24
153 22 25 34
154 17 21 31
155 23 29 37 156 7 21 17
157 9 19 23
158 18 28 32
159 10 21 25 160 15 23 29
161 14 30 30
162 20 24 32
163 10 25 26 164 17 24 30
165 21 27 34
166 14 22 29 167 13 31 28
168 18 30 33
169 11 26 29
170 23 32 30 171 18 33 33
172 22 30 31
173 12 25 29
170
174 22 32 31
175 13 26 26
176 18 29 27 177 24 32 36
178 14 17 34
179 10 25 27
180 22 37 39 181 15 26 27
182 8 15 29
183 23 27 37
184 17 32 35 185 9 24 30
186 17 26 37
187 22 29 29 188 19 24 24
189 26 31 38
190 22 34 37
191 18 26 29 192 20 33 32
193 22 31 34
194 21 38 44
195 12 18 30 196 17 24 34
197 7 21 26
198 20 29 31
199 14 30 29 200 10 23 32
Total N 200 200 200
171
Lampiran 2-9
Data Karakteristik Responden Nama Sepatu Jenis Kel. Usia 1 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2 4 2 1 1 5 1 2 1 6 2 1 1 7 1 1 2 8 1 2 1 9 2 1 1 10 2 2 1 11 2 1 2 12 2 1 1 13 1 1 1 14 2 1 2 15 1 1 2 16 1 1 1 17 2 1 1 18 1 2 2 19 2 2 1 20 1 2 2 21 1 2 3 22 2 1 2 23 2 1 2 24 2 1 1 25 2 2 1 26 1 1 3 27 2 1 3 28 2 2 2 29 1 2 1 30 1 2 2 31 1 1 2 32 2 1 1 33 1 1 3 34 1 2 2 35 1 2 2 36 2 2 3 37 1 2 2
172
38 2 1 1 39 2 1 1 40 2 2 2 41 2 1 1 42 2 1 2 43 1 1 1 44 2 1 1 45 1 1 2 46 1 1 2 47 2 1 2 48 1 1 2 49 2 1 2 50 1 1 1 51 1 2 1 52 1 2 3 53 2 2 2 54 1 2 2 55 1 1 1 56 2 2 1 57 2 1 2 58 2 1 3 59 1 2 2 60 1 1 1 61 2 1 1 62 2 1 2 63 1 1 1 64 1 1 1 65 1 2 1 66 2 2 2 67 2 2 3 68 2 2 3 69 1 2 3 70 1 2 2 71 2 1 2 72 2 1 2 73 1 1 2 74 1 1 1 75 2 1 1 76 1 2 3 77 1 2 2 78 2 2 2 79 2 2 2 80 2 2 1 81 2 1 2
173
82 1 1 2 83 2 1 2 84 2 2 1 85 1 2 2 86 1 1 2 87 1 1 2 88 2 1 2 89 2 1 1 90 1 1 2 91 1 1 2 92 2 1 1 93 1 1 2 94 2 1 1 95 1 2 1 96 1 1 2 97 1 1 2 98 2 1 1 99 1 1 1 100 2 1 2 101 1 2 1 102 1 2 2 103 1 2 2 104 2 2 2 105 2 2 3 106 2 1 3 107 1 1 3 108 2 1 2 109 1 1 2 110 1 1 2 111 1 2 1 112 2 2 2 113 2 1 1 114 1 1 2 115 1 1 1 116 2 2 1 117 1 2 1 118 2 2 2 119 1 1 1 120 1 1 1 121 2 1 2 122 2 2 2 123 1 2 1 124 2 1 1 125 1 2 1
174
126 2 2 1 127 2 2 1 128 2 2 1 129 1 2 2 130 2 2 2 131 2 1 1 132 2 1 1 133 1 1 1 134 1 1 3 135 2 2 2 136 1 2 1 137 2 2 2 138 2 2 1 139 1 2 2 140 1 2 1 141 2 2 1 142 2 1 1 143 1 2 2 144 1 2 1 145 1 1 2 146 2 1 1 147 1 2 1 148 1 1 2 149 2 1 2 150 2 1 2 151 2 1 1 152 1 1 1 153 1 1 1 154 2 1 1 155 2 1 2 156 2 1 3 157 2 1 3 158 1 1 3 159 1 2 2 160 2 1 2 161 1 1 2 162 1 1 2 163 1 1 2 164 2 1 1 165 1 2 2 166 1 2 2 167 2 2 2 168 1 2 1 169 1 1 1
175
170 2 1 1 171 1 1 1 172 2 2 1 173 2 1 2 174 1 1 2 175 1 1 1 176 2 1 1 177 2 2 1 178 2 1 1 179 2 1 1 180 1 1 2 181 1 1 3 182 2 1 2 183 1 2 2 184 1 2 2 185 1 1 1 186 2 2 1 187 2 2 1 188 2 2 2 189 1 2 2 190 1 1 1 191 2 1 1 192 1 2 1 193 1 2 1 194 2 2 3 195 2 1 3 196 2 1 2 197 1 2 1 198 2 1 2 199 2 1 2 200 2 1 1
Total 200 200 200 Ket: sepatu: Nike = 1 Adidas = 2 Jen.kel: pria = 1 Wanita = 2 Usia: Di bawah 20 thn = 1 20 thn s/d 25 thn = 2 Di atas 25 thn = 3
No KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 MP1 MP2 MP3 MP4 MP5 MP6 MP7 MP8 GH1 GH2 GH3 GH4 GH5 GH6 GH7 GH8 GH9
1 2 4 2 1 3 3 3 5 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 1 42 1 4 1 1 1 1 4 1 4 1 3 5 1 1 5 3 3 5 4 5 5 3 53 4 2 1 1 3 4 4 3 4 3 2 5 3 4 3 3 2 5 4 4 4 3 54 1 1 1 1 2 2 5 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 5 3 3 3 1 55 1 5 1 2 2 2 4 4 4 2 4 5 4 5 5 3 4 4 5 5 3 3 56 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 5 3 4 4 2 57 2 4 1 2 3 4 5 3 2 1 2 5 2 5 4 3 5 4 4 4 3 2 48 2 4 2 2 3 2 4 2 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 49 5 5 2 3 3 5 3 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 510 3 4 1 3 3 2 5 5 4 3 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3 3 511 3 5 2 1 2 2 5 5 3 2 1 5 3 4 4 3 3 3 1 4 4 1 512 2 4 1 3 2 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 2 4 3 3 4 2 413 2 4 1 3 2 2 5 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 2 3 3 2 414 2 2 1 3 2 4 4 4 4 1 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 5 5 515 2 4 2 4 3 3 2 4 4 2 3 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 516 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 417 2 4 3 2 1 3 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 3 3 2 4 3 1 418 1 1 1 1 2 2 5 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 5 4 3 3 1 519 5 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 2 120 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 5 3 4 4 3 521 2 4 2 2 2 2 4 4 4 3 3 5 4 5 4 3 2 2 4 4 2 2 422 2 2 1 1 2 2 5 3 4 2 4 5 3 4 4 3 3 2 2 4 3 3 423 2 3 1 1 2 2 4 3 4 3 4 5 3 4 4 2 3 4 4 4 3 2 424 2 2 2 1 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 325 1 4 1 3 2 2 4 4 2 2 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 526 2 2 2 1 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 327 2 4 1 3 2 4 4 3 2 2 4 4 2 4 3 2 2 3 3 4 3 2 428 2 4 2 2 2 4 4 5 3 2 2 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3
Case Summaries
29 1 4 2 2 2 2 4 3 4 2 3 5 2 5 4 4 4 3 4 4 4 5 430 4 4 4 3 5 5 2 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 2 331 2 4 2 4 3 3 2 4 4 2 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 532 2 2 1 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 433 2 4 3 2 1 3 4 4 4 3 2 5 4 4 5 4 4 3 2 5 3 1 434 1 1 1 1 2 2 5 4 4 4 2 4 3 4 5 5 5 5 3 2 3 2 535 1 5 1 2 2 2 4 4 4 2 3 5 4 5 5 3 4 4 5 4 2 2 536 3 5 2 1 2 2 5 5 3 2 1 5 3 4 4 3 3 3 1 5 5 2 537 2 4 1 3 2 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 2 4 3 3 4 3 438 5 5 2 3 3 5 3 3 4 3 3 4 3 4 5 4 3 4 4 5 3 3 539 2 4 2 4 3 3 2 4 4 2 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 3 540 5 5 2 3 3 5 3 3 4 3 3 4 3 4 5 4 3 4 4 5 3 3 541 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 542 4 4 1 1 3 4 1 3 4 3 3 4 1 4 4 3 3 4 4 5 3 2 543 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 3 5 3 4 5 5 4 3 3 544 1 2 1 1 1 1 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 2 545 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 546 4 2 2 4 5 1 1 2 3 4 5 4 3 2 5 4 3 2 1 1 1 4 547 1 2 3 3 4 2 2 3 1 4 5 3 2 4 1 2 3 4 5 4 3 3 148 2 2 1 1 4 2 4 4 5 1 4 5 4 5 5 3 3 5 5 5 5 4 549 1 4 1 1 5 2 5 4 4 1 4 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 3 550 2 4 1 2 2 4 5 4 5 3 2 5 1 4 5 1 2 2 3 4 2 2 551 5 5 1 3 3 2 5 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 2 552 2 1 1 1 2 2 5 2 5 2 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 1 553 2 2 2 1 1 4 4 4 4 2 2 5 2 4 3 2 4 4 4 5 4 3 554 4 4 1 4 4 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 555 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 4 4 3 4 3 456 2 4 1 2 4 2 5 4 5 2 4 5 4 5 5 2 4 2 4 4 4 5 557 2 4 1 2 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 558 2 4 1 1 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 459 2 4 2 2 3 2 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 2 2 4 3 3 2 460 4 2 1 1 2 2 4 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 2 4
61 4 5 3 2 2 2 4 4 5 4 3 1 2 2 5 4 3 2 3 4 5 5 262 5 5 4 2 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 3 2 1 2 3 3 2 2 263 3 2 4 1 3 4 2 3 4 3 2 2 2 2 3 4 5 5 5 4 4 4 464 2 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 4 4 4 3 5 5 265 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 2 2 4 466 3 3 3 2 3 4 4 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 567 2 1 1 2 3 1 5 4 5 4 4 5 3 4 2 3 2 3 3 2 2 2 368 1 1 2 3 4 4 3 2 2 4 4 2 3 4 2 3 4 5 4 3 2 2 269 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4 5 4 3 5 4 3 2 3 470 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 471 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 3 4 4 1 2 3 1 1 4 3 3 372 2 2 3 2 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 1 1 2 3 2 473 3 4 5 5 4 3 2 3 3 4 4 5 3 4 4 3 2 2 2 2 3 3 474 3 2 1 1 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 1 3 2 3 2 4 5 4 475 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 5 4 576 3 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 1 3 4 4 5 4 3 2 2 1 2 277 2 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 278 1 1 2 2 4 3 3 2 1 1 1 1 3 3 3 2 1 1 3 4 4 4 379 2 3 4 5 3 2 3 2 4 2 2 1 1 2 3 2 1 2 3 4 4 2 480 4 5 4 3 4 5 4 3 2 4 3 2 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 381 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 3 2 3 4 3 482 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 1 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 583 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 4 2 3 4 584 1 2 5 4 3 3 1 4 2 4 5 4 2 5 5 1 2 5 5 5 3 4 485 2 4 1 1 4 4 4 5 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 586 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 1 3 2 4 4 4 4 2 587 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 588 2 2 4 2 5 5 5 5 5 2 1 4 4 4 4 2 3 3 5 5 3 3 589 2 4 1 2 3 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 3 2 3 590 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 1 2 591 2 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 592 2 4 1 3 2 4 2 4 4 1 5 4 2 4 4 3 3 5 4 3 2 2 4
93 4 4 2 3 3 4 2 1 3 1 2 2 2 3 4 2 2 5 4 2 3 3 594 4 4 1 1 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 2 2 595 2 4 1 2 2 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 3 2 4 4 496 3 4 2 3 3 3 4 4 5 2 3 5 2 4 4 3 4 4 4 4 2 3 597 2 2 1 3 4 4 5 5 4 2 4 5 2 5 4 5 5 2 2 4 4 2 598 5 4 3 3 2 4 5 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 2 599 4 4 2 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 5 5 5 3 5 4 3 5100 3 3 3 3 4 4 2 4 4 2 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4101 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4102 2 2 1 1 1 1 4 5 4 4 4 3 4 4 1 2 3 1 1 4 3 2 3103 2 2 2 2 2 2 2 3 1 4 5 3 2 4 1 2 3 4 5 4 3 2 1104 4 4 2 4 4 4 4 4 5 1 4 5 4 5 5 3 3 5 5 5 5 4 5105 4 3 3 4 3 5 5 4 4 1 4 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 4 5106 2 3 1 1 2 2 5 4 5 3 2 5 1 4 5 1 2 2 3 4 2 2 5107 1 4 1 1 5 2 4 3 4 3 4 5 3 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4108 1 4 2 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3109 4 4 2 2 3 5 4 4 2 2 3 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 2 5110 1 4 1 3 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3111 2 2 2 1 2 3 4 3 2 2 4 4 2 4 3 2 2 3 4 4 3 3 4112 4 4 1 2 4 4 4 5 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 5113 1 2 3 3 4 2 3 4 4 3 3 1 3 3 1 3 2 4 4 4 4 2 5114 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5115 4 4 2 2 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4116 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5117 3 4 4 3 3 3 1 3 4 4 3 4 1 4 4 3 3 4 4 5 3 2 5118 1 5 1 1 1 2 4 5 3 2 2 4 4 4 3 2 2 3 4 3 3 2 3119 4 5 4 3 2 1 4 3 4 2 3 5 2 5 4 2 4 3 4 4 3 5 4120 2 4 2 3 4 1 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3121 4 5 1 3 4 5 5 5 4 1 2 5 5 4 5 2 5 5 3 5 5 4 5122 2 4 2 2 2 4 5 5 4 3 2 5 3 4 2 4 4 5 4 4 2 2 5123 2 2 2 1 2 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 3 2 2 5124 1 3 1 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 1 3 4 2
125 2 4 1 4 2 4 3 4 4 3 3 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5126 2 2 1 1 4 2 5 5 5 4 2 5 4 5 3 2 3 5 3 3 3 2 5127 2 4 1 1 4 4 5 4 4 3 3 5 4 5 4 3 4 5 5 5 2 1 5128 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 5 2 5 5 4 4 5 5 4 3 4 4129 4 4 5 3 3 4 5 2 5 4 4 4 1 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5130 5 4 3 3 2 4 4 2 5 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3131 3 4 5 3 4 5 2 3 2 2 3 3 2 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4132 3 5 2 1 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4133 1 1 1 2 2 1 2 2 3 3 3 2 4 1 2 4 3 2 3 3 2 2 1134 2 4 1 2 3 2 1 2 3 3 4 4 3 2 3 2 4 3 4 4 3 3 2135 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 3 5 4 4 5136 5 5 3 3 2 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4137 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 3 2 2 3 5 1 2 2 3 4 2 2 5138 3 3 3 2 2 2 4 4 2 2 3 4 4 5 4 2 3 4 4 4 4 3 4139 2 2 4 2 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5140 4 3 2 4 3 3 2 4 4 1 5 4 2 4 4 2 3 3 5 5 3 3 5141 2 4 1 3 2 4 3 4 5 5 4 3 3 4 4 3 5 4 5 3 3 4 4142 2 4 1 2 2 3 4 4 4 3 4 2 2 3 2 2 3 3 4 3 4 3 5143 2 2 2 2 2 3 2 4 4 2 5 4 2 4 4 3 3 5 4 3 2 1 4144 3 3 3 3 4 4 2 1 3 1 2 2 2 3 4 2 2 5 4 2 3 2 5145 2 4 2 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 2 3 5146 5 5 2 3 3 5 3 3 4 3 3 4 3 4 5 4 3 4 4 5 3 4 5147 2 3 3 4 3 4 5 5 4 3 2 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 2 5148 2 1 4 2 3 1 5 5 3 2 1 5 3 4 4 3 3 3 1 5 4 1 5149 3 1 2 3 2 1 4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 2 4 3 3 4 2 4150 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1151 5 2 1 1 3 1 4 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 2 3 4 3 2 2152 3 3 2 2 1 1 3 2 1 3 3 3 3 3 2 2 3 1 4 4 2 2 4153 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 5154 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 4 2 3 4155 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5 5 5156 1 2 1 1 1 1 2 2 2 3 3 2 3 4 1 1 2 2 1 2 3 2 3
157 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3158 3 3 3 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4159 1 3 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3160 2 4 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2161 2 2 2 2 3 3 4 4 4 2 4 5 2 5 3 3 2 3 3 4 4 3 5162 4 4 2 2 3 5 4 2 2 2 3 4 2 5 3 2 2 4 4 5 4 3 5163 1 2 1 2 2 2 4 2 2 1 4 5 2 5 3 2 2 3 4 4 2 2 4164 3 4 2 2 2 4 4 2 2 1 3 5 2 5 2 2 2 4 4 5 4 2 5165 3 4 5 2 3 4 4 3 4 3 2 5 2 4 4 2 3 5 4 4 4 3 5166 2 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 5 2 2 2 3 4 3 4 3 3 5167 2 3 1 3 2 2 5 4 4 2 4 5 2 5 2 2 2 4 3 5 3 2 5168 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4169 1 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 5 2 5 2 2 2 5 4 4 2 3 5170 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 2 3 3 2 4171 4 4 2 3 3 2 3 4 5 4 4 5 3 5 4 4 3 4 4 3 3 3 5172 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4173 2 2 1 3 2 2 4 2 2 2 3 5 2 5 2 2 2 4 4 4 3 3 5174 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 2 2 3 4 3 4175 2 2 2 3 2 2 4 2 3 2 3 5 2 5 3 2 2 3 3 4 3 2 4176 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 5 3 3 2 2177 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4178 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 3 4 4 5 4 3 4 5179 2 1 1 1 2 3 2 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2180 4 4 3 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5181 3 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 2 3 4 4 3 2 3 3 3182 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 2 4 4 4 3 3 5183 5 5 2 3 3 5 3 3 4 3 3 4 3 4 5 4 3 4 4 5 3 4 5184 3 4 1 3 3 3 5 5 4 2 2 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 2 5185 1 1 1 2 2 2 4 2 2 1 3 5 2 5 2 2 2 4 4 5 4 2 5186 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4187 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 3 2 2 5188 4 5 4 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 1 4 4 2
189 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 1 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5190 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 4 2 3 4 5191 2 2 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3192 4 4 2 2 3 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 3 2 3 5193 4 3 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 1 1 5194 4 4 1 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5195 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 4 4 3 4 3 4196 3 4 2 2 2 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4197 1 2 1 1 1 1 2 3 4 2 3 2 2 3 5 1 2 2 3 4 2 2 5198 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 5 4 2 3 4 4 4 4 2 4199 2 4 1 2 3 2 4 4 4 2 4 5 2 5 3 3 2 3 3 4 4 2 5200 1 2 1 2 2 2 4 2 2 1 3 4 2 5 3 2 2 4 4 5 4 3 5
Total 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200