PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
PALCOMTECH
SKRIPSI
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN APLIKASI
NAGIOS SERVER BERBASIS LINUX PADA
PT. SRITRANG LINGGA INDONESIA
Diajukan Oleh :
1. YESTINUS SURANTO /012090087
2. AGUSTIO PRAYOGI /012090223
3. AHMAD EFENDI /012090232
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Komputar
PALEMBANG
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era digital ini, komunikasi menggunakan paket data sudah
menjadi salah satu kebutuhan utama khalayak umum, jadi tidak heran jika
kita bisa menemukan banyak jaringan komputer di berbagai tempat. Kita bisa
menemukan jaringan komputer di kantor-kantor, sekolah, mall, bandara, dan
tempat umum lainya. Dengan menjamurnya jaringan-jaringan komputer ini
maka diperlukan suatu monitoring jaringan pada setiap jaringan komputer
supaya pada jaringan-jaringan komputer tersebut dapat berjalan dengan
efektif dan optimal secara continue mengingat padatnya trafik yang ada
untuk dilayani oleh jaringan-jaringan komputer tersebut.
PT. Sritrang Lingga Indonesia merupakan perusahaan yang
mengembangkan industri karet Indonesia. PT. Sritrang Lingga Indonesia
adalah proyek join venture yang pertama antara Sri Trang Agro-Industry Plc
Thailand (STA) dan PT. Lingga Djaja dari Indonesia (LD) untuk
memproduksi Crumb Rubber (SIR20) untuk komoditas eksport. Jaringan PT.
Sritrang Lingga Indonesia memiliki dua buah server yaitu web server yang
berfungsi sebagai web database dan data server perusahaan sebagai pusat
data backup seluruh karyawan dan proxy server sebagai router gateway.
Kendala atau permasalahan yang sering dihadapi adalah belum adanya
fasiltas monitoring server atau jaringan yang dimiliki perusahaan. Jika suatu
2
jaringan komputer sudah up dan dapat berjalan dengan baik maka pekerjaan
sudah selesai dan jaringan komputer dapat bekerja dengan baik. Padahal
setelah jaringan komputer tersebut sudah bisa berjalan dengan baik masih
harus dilakukan pemeliharaan atau maintenance untuk menjaga performa
jaringan, memastikan availability, dan improving performance. Oleh karena
itu, monitoring jaringan komputer sangat penting peranannya pada sebuah
jaringan komputer..
Monitoring jaringan komputer juga berfungsi sebagai tracker atau
system pertama yang digunakan untuk mencari dimana permasalahan yang
dialami suatu jaringan komputer apabila terjadi slow ataupun failing
components yang disebabkan oleh berbagai macam hal seperti overloaded,
crashed application servers, web servers dan other systems, permasalahan
koneksi network dan device, ataupun juga human error. Monitoring jaringan
komputer juga digunakan untuk memeriksa penggunaan bandwidth,
application performance, server performance. Selain itu, dengan adanya
monitoring jaringan komputer, administrator juga dapat membuat sebuah
database mengenai informasi-informasi penting yang bisa digunakan untuk
perencanaan pengembangan jaringan di masa depan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Penulis tertarik untuk membuat
tugas akhir dengan judul ”Perancangan dan implementasi sistem monitoring
jaringan menggunakan aplikasi Nagios Server berbasis Linux pada
PT. Sritrang Lingga Indonesia.“
3
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, permasalahan pada penelitian ini adalah
”Bagaimana merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring jaringan
menggunakan aplikasi Nagios Server berbasis Linux pada PT. Sritrang Lingga
Indonesia? ”
1.3 Ruang Lingkup
Agar permasalahan lebih terarah dan tidak menyimpang, maka perlu
adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah
1. Merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring jaringan
menggunakan aplikasi Nagios Server berbasis Linux Ubuntu server 12.04
LTS.
2. Memonitoring service yang berjalan di PT. Sritrang Lingga Indonesia,
seperti web database server dan server data ( LAN ) dan performa koneksi
proxy server.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk merancang server sistem monitoring jaringan menggunakan aplikasi
Nagios Server berbasis Linux pada PT. Sritrang Lingga Indonesia.
2. Untuk meminimalisasi permasalahan dan kerusakan pada jaringan
komputer di PT. Sritrang Lingga Indonesia.
4
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
1. Memahami cara kerja monitoring jaringan komputer serta mendapatkan
solusi pemecahan masalah dengan menggunakan aplikasi Nagios Server
2. Dengan monitoring jaringan komputer seorang admin dapat membuat sebuah
database mengenai informasi-informasi penting yang bisa digunakan untuk
perencanaan pengembangan jaringan di masa depan.
1.6 Sistematika Penulisan
Skripsi ini ditulis dalam Enam bab dan masing-masing bab terbagi dalam
sub-sub bab. Sistematika penulisan skripsi ini disusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini Penulis akan menguraikan tentang latar
belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini menjelaskan tentang sejarah perusahaan, struktur
organisasi, wewenang dan tanggung jawab karyawan
perusahaan dan kegiatan kerja yang dilakukan.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan pembahasan mengenai landasan
teori yang berkaitan dengan pokok permasalahan dalam
penelitian.
5
BAB IV METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas waktu penelitian, jenis data, teknik
pengumpulan data dan Metode penelitian.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas mengenai hasil dari penelitian yang
telah dilakukan dan membahas mekanisme penelitian yaitu
implementasi, pengujian serta pengambilan data QoS
BAB IV PENUTUP
Menguraikan beberapa kesimpulan dari pembahasan masalah
serta memberikan saran yang bermanfaat.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
Pada tahun 2005 didirikan PT. SRITRANG LINGGA
INDONESIA dengan tujuan utama untuk mengembangkan industri karet
Indonesia. Sri Trang Lingga Indonesia adalah proyek join venture yang
pertama antara Sri Trang Agro-Industry Plc Thailand (STA) dan
PT. Lingga Djaja dari Indonesia (LD) untuk memproduksi Crumb Rubber
(SIR20) untuk komoditas eksport. Join Venture ini malibatkan
pengalaman yang luas dari STA Group dalam industri pengolahan karet,
ditambah dengan pengetahuan lokal dari Lingga Djaja Group yang oleh
partner join venture diharapkan dapat membangun pabrik yang modern
dan canggih yang berada di wilayah Palembang. Lokasi pabrik berhadapan
dengan Sungai Musi dan memiliki total area seluas 40 ha. Pabrik di desain
dengan konsep efisien dengan tujuan utama sebisa mungkin memproduksi
SIR20 terbaik dan juga memberikan kesejahteraan bagi karyawan di
pabrik.
2.2 Profil Perusahaan
1. Integrasi, mencakup nilai disiplin, tanggung jawab, bisa dipercaya.
7
2. Profesionalism, yang mencakup ilmu pengetahuan, keahlian dan
kopetensi di bidang profisional dalam menjalankan bisnis.
3. Excellent, (Terbaik), yang mencakup bahasa untuk pelayanan dan hasil
yang terbaik.
2.3 Visi dan Misi
Adapun Visi dan Misi di PT. Sritrang Lingga Indonesia (SLI) adalah :
1. Visi
Visi PT. Sritrang Lingga Indonesia Palembang yaitu :
a. Menjadi pilihan utama pelanggan dan mitra usaha
b. Menjadi Kebanggaan karyawan.
c. Menjadi satu besar perusahaan karet umum yang dikenal tingkat
regional.
2. Misi
a. Berusaha di bidang karet umum dengan memberikan pelayanan yang
terbaik, bereputasi, inovatif dan terpercaya.
b. Menyelenggarakan layan karet yang sangat berkualitas.
c. Menyelenggarakan pengembangan dan usaha yang sejalan dengan
menyelenggarakan pengolah proaktif dan andal guna meningkatkan
pelayanan pabrik dan kesejahteraan pegawai.
d. Menyelenggarakan tata kelola modern, transparan dan akuntabel.
e. Mengarahkan dan membantu karyawan mengembangkan secara
optimal.
8
2.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam suatu perusahaan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, untuk
itulah struktur organisasi harus dirancang sesuai dengan tingkat kebutuhan
dan keadaan perusahaan. Dengan demikian struktur organisasi yang baik
dapat membagi seluruh tugas, wewenang dan tanggung jawab antar unit-
unit organisasi.
Adapun struktur organisasi PT. Sritrang Lingga Indonesia bisa
dilihat pada Gambar 2.1 :
Gambar 2.1 Struktur organisasi PT. Sritrang Lingga Indonesia
DIREKTUR
MANAGER ADMINISTRATOR
SUPERVISOR
DATA
MANAGER
HRD
SUPERVISOR
DATA
MANAGER
ENGINEERING
SUPERVISOR
DATA
SUPERVISOR
LAPANGAN
MANAGER
PRODUCTION
SUPERVISOR
DATA
SUPERVISOR
LAPANGAN
FACTORY
ENGINEERING
9
2.5 Uraian Tugas Wewenang
1. Directur
Bertanggung jawab menyetujui pelaksanaan keputusan factory
engineering dan meng audit data setiap bulan nya .
2. Factory Engineering
Bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan dan semua langkah
yang akan di ambil, Melakukan pengawasan dan terhadap semua
manager.
3. Manager
Memiliki andil dalam memajukan perusahaan serta memberikan inovasi
terobosan baru pada setiap departemen.
4. Supervisor Lapangan
Bertanggung jawab semua yang terjadi di lapangan dan memberikan
arahan kepada semua karyawan yang sedang bekerja.
5. Supervisor Data
Bertanggung jawab atas semua dokumen perusahaan baik dokumen
masuk maupun keluar dan Menyiapkan, mengontrol dan mengawasi
semua dokumen masuk dan keluar departemen, Menyiapkan dokumen
ISO untuk audit, Menyiapkan dokumen dan mengontrol data-data
prepertive maintenance.
10
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Landasan Teori
3.1.1 Jaringan Komputer
Menurut Herlambang (2008:1), jaringan komputer adalah
sekelompok otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi
melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi data, informasi,
program aplikasi, dan perangkat keras seperti printer, dvd drive maupun
harddisk, serta memungkinkan saling berkomunikasi secara elektronik.
Adapun sejumlah potensi jaringan komputer, antara lain:
mengintegrasikan dan berbagi pakai peralatan, komunikasi,
mengintegrasikan data, perlindungan data dan informasi, sistem
terdistribusi dan keteraturan aliran informasi.
3.1.2 Terminologi Jaringan
Menurut Pratama (2014:32), Jaringan komputer bersifat
scalable yaitu dapat membesar dan mengecil sesuai kebutuhan. Ini
berarti bahwa sebuah jaringan komputer dapar diperluas untuk
menjangkau sebanyak mungkin pengguna diberbagai wilayah geografis
hingga dipersempit untuk dapat digunakan sebagai pribadi oleh satu
pengguna atau beberapa pengguna pada satu lokasi saja.
11
a. Local Area Network (LAN)
LAN merupakan jaringan komputer terkecil untuk pemakaian
pribadi. Jaringan LAN dibatasi oleh area yang relatif kecil,
umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah kantor pada
sebuah gedung atau tiap-tiap ruangan.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN,
misal antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan
MAN menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil
kedalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh jaringan
kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan
antara satu dengan lainnya.
c. Wide Area Network (WAN)
WAN merupakan gabungan dari LAN yang ruang lingkupnya
dapat saja satu lokasi atau dapat tersebar di beberapa lokasi di
seluruh dunia. Jaringan ini membutuhkan minimal satu server untuk
setiap LAN dan minimal dua server yang mempunyai lokasi yang
berbeda untuk membentuknya.
d. Internet
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar
yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu
negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat
berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang
dinamis dan interaktif.
12
3.1.3 Topologi Jaringan Komputer
Menurut Herlambang (2008:10), topologi jaringan adalah
susunan atau pemetaan interkoneksi antara node, dari suatu jaringan,
baik secara fisik (riil) dan logis (virtual). Berikut adalah jenis-jenis
topologi jaringan :
1. Topologi Bus
Topologi bus ini merupakan topologi yang banyak digunakan
di awal penggunaan jaringan komputer karena topologi yang paling
sederhana dibandingkan dengan topologi lainnya. Jika komputer
dihubungkan antara satu dengan lainnya dengan membentuk
seperti barisan melalui satu single kabel maka sudah bisa disebut
menggunakan topologi bus.
Dalam topologi ini dalam satu saat, hanya satu komputer yang
dapat mengirimkan data yang berupa sinyal elektronik ke semua
komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan diterima oleh
komputer yang dituju, seperti gambar 3.1, karena hanya satu
komputer saja yang dapat mengirimkan data dalam satu saat maka
jumlah komputer sangat berpengaruh dalam unjuk kerja karena
semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak komputer akan
menunggu giliran untuk bisa mengirim data dan efeknya unjuk
kerja jaringan akan menjadi lambat.
13
Sumber: http://www.jaringankomputer.org
Gambar 3.1 Topologi Bus
2. Topologi Star
Topologi star merupakan topologi jaringan yang paling sering
digunakan. Pada topologi star, kendali terpusat dan semua link
harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua
simpul atau komputer yang dipilihnya. Simpul pusat disebut
dengan stasiun primer atau server dan bagian lainnya disebut
dengan stasiun skunder atau client. Pada Topologi star, koneksi
yang terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi
jaringan.
Jika hub terganggu (rusak) maka semua node yang di
hubungkan ke hub tersebut tidak dapat saling berkomunikasi. Node
adalah titik suatu koneksi atau sambungan dalam jaringan,
sedangkan hub berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan
meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan hub.
Keuntungan menggunakan topologi star yaitu:
a. Fleksibelitas tinggi.
14
b. Penambahan atau perubahan komputer sangat mudah dan tidak
menganggu bagian jaringan lain, yaitu dengan cara menarik kabel
menuju hub.
c. Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.
d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika
terdapat salah satu kabel yang menuju node terputus maka tidak
akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel
yang putus yang tidak dapat digunakan.
e. Jumlah pengguna komputer lebih banyak daripada topologi bus.
Kelemahan menggunakan topologi star, bila traffic data cukup
tinggi dan terjadi collision, semua komunikasi akan ditunda, dan
koneksi akan dilanjutkan/dipersilahkan dengan cara random ketika
hub mendeteksi tidak ada jalur yang sedang digunakan oleh node
lain, seperti gamabar 3.2 Topologi Star.
Sumber: http://www.jaringankomputer.org
Gambar 3.2 Topologi Star
15
3. Topologi Tree
Topologi tree disebut juga topologi star-bus. Topologi tree
merupakan gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan
dengan topologi bus. Topologi tree digunakan untuk
menghubungkan beberapa LAN dengan LAN lain. Hubungan antar
LAN dilakukan via hub. Masing–masing hub dapat dianggap
sebagai akar (root) dari masing–masing pohon (tree). Topologi
tree dapat mengatasi kekurangan topologi bus yang disebabkan
persoalan broadcast traffic, dan kekurangan topologi star yang
disebabkan oleh keterbatasan kapasitas port hub.
Karakteristik yang dimiliki topologi tree mirip dengan
topologi bus dan star. Begitu juga dengan peralatan, kabel , dan
teknik pemasangannya. Walaupun disebut sebagai jaringan bus,
namun tidak selalu harus menggunakan kabel coaxial, bisa saja
menggunakan serat optik, wireless, atau jenis kabel yang lain. Pada
gambar 3.3 Topologi tree banyak digunakan untuk WAN.
Sumber: http://www.jaringankomputer.org
Gambar 3.3 Topologi Tree
16
4. Topologi Ring
Topologi ring sangat berbeda dengan topologi bus. Sesuai
dengan namanya, jaringan yang menggunakan topologi ini dapat
dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap
komputer terhubung dengan kabel backbone. Setelah sampai pada
komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan
dengan komputer pertama. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar
3.4 Topologi Ring.
Sumber: http://www.jaringankomputer.org
Gambar 3.4 Topologi Ring
5. Topologi Mesh
Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point
atau satu–satu ke setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke
komputer lain melalui kabel, bisa menggunakan kabel coaxial,
twisted pair, bahkan serat optik. Topologi mesh sangat jarang
diimplementasikan, selain sulit juga sangat boros kabel. Apabila
jumlah komputer semakin banyak maka instalasi kabel jaringan
17
akan semakin rumit juga. Pada awalnya jaringan mesh
dikembangkan untuk keperluan militer, barang kali pusat kontrol
senjata nuklir menggunakan topologi pada gambar 3.5, apabila
salah satu atau beberapa kabel putus masih tersedia rute alternatif
melalui kabel yang lain.
Sumber: http://www.jaringankomputer.org
Gambar 3.5 Topologi Mesh
3.1.4 Pengertian Komputer Server dan Client
Menurut Syafrizal (2005:3), Server adalah perangkat keras
yang berfungsi untuk memberi layanan bagi komputer lainnya di
jaringan dan client yang juga hanya meminta layanan dari server
tersebut. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan
melakukan login terlebih dahulu ke server yang dituju. Server dapat
berupa sistem komputer yang khusus dibuat untuk keperluan tertentu,
seperti untuk penggunaan printer secara bersama (print server), untuk
hubungan eksternal LAN ke jaringan lain (communication server), dan
file server yakni disk yang digunakan secara bersama oleh beberapa
18
client. Server ini tidak dapat digunakan sebagai client, karena baik
secara hardware maupun software, ia hanya berfungsi untuk mengelola
jaringan. Ada pula server yang berupa workstation dengan disk drive
yang cukup besar kapasitasnya, sehingga server tersebut dapat juga
digunakan sebagai workstation oleh user. Sedangkan Client adalah
sebuah workstation yang menggunakan fasilitas yang diberikan oleh
suatu server.
3.1.5 Linux Ubuntu Server
Menurut Hendri (2012:4), Ubuntu berasal dari bahasa afrika
yakni “Humanity to others” yang berarti “Kemanusian untuk
sesama”. Atas dasar itula diluncurkannya Linux Ubuntu yang dirilis
2004. Sistem operasi ini adalah turunan dari distro Debian. Ubuntu
sendiri dibuat dengan tujuan selalu gratis tanpa adanya biaya lisensi,
bersifat opensource dan siap untuk dipergunakan dalam kondisi yang
stabil. Ubuntu didukung oleh perusahaan bernama Canonical. Ltd
yang memiliki tujuan untuk membantu perkembangan, distribusi dan
promosi dari produk-produk yang bersifat open source. Perusahaan
ini bermarkas di Eropa dan dipimpin oleh Mark Shuttleworth. Sejak
pertama kali diluncurkan, ubuntu mendapat perhatian yang sangat
besar dari pengguna linux yang lain. Hal ini disebabkan karena
kestabilan yang dimiliki oleh ubuntu itu sendiri. Selain itu
kenyamanan dan kemudahan yang dimiliki ubuntu.
19
Paket-paket software Ubuntu berasal dari paket linux Debian.
Ubuntu memakai format paket dan manajemen paket Debian (APT
dan Synaptic). Paket Debian dan Ubuntu seringkali tidak cocok. Paket
Debian sering kali perlu dibuat ulang dari source agar dapat dipakai
di Ubuntu, begitu juga sebaliknya. Ubuntu bekerja sama dengan
Debian untuk berusaha agar perubahan-perubahan sistem Ubuntu
mengarah kembali ke Debian, namun hal ini hampir tak terlaksana.
Penemu Debian, Ian Murdock, pernah berkata bahwa paket Ubuntu
berpotensi mengarah terlalu jauh dari Debian. Sebelum setiap rilis
Ubuntu, paket-paket diambil dari paket tidak stabil Debian dan
digabung dengan modifikasi Ubuntu. Sebulan sebelum perilisan,
pengambilan paket dihentikan dan kerja selanjutnya adalah
memastikan paket-paket yang sudah diambil bekerja dengan baik.
Ubuntu juga menawarkan sistem operasinya dalam edisi
server. Versi saat ini adalah Ubuntu 12.04 Long Term Support (LTS)
release, yang akan didukung hingga April 2017. Ubuntu 12.04 LTS
Server Edition mendukung arsitektur Intel x86 dan AMD64. Edisi
server menyediiakan fitur seperti file/print services, web hosting,
email hosting. Ada beberapa perbedaan antara edisi server dan edisi
desktop walaupun keduanya menggunakan repositori apt yang sama.
Perbedaan utamanya adalah, pada edisi server X window environment
tidak diinstall secara standar, walaupun antarmuka grafik dapat
diinstall secara manual seperti Ubuntu desktop.
20
3.1.6 Network Management System (NMS)
Menurut Manai (2013:10), NMS adalah kependekan dari
Network Management System yaitu sistem untuk mengatur dan
memonitor untuk perangkat berbasis IP. Perangkat berbasis IP bisa
berupa router, swicthes, Loadbalancer atau perangkat jaringan
lainnya, tentunya perangkat server juga dan masih banyak lagi
perangkat berbasis IP yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Banyak keuntungan dan manfaat dengan mengimplementasikan
NMS. Salah satu keuntungan penerapan NMS adalah mengawasi dan
mencegah sesuatu yang tidak diharapkan atau kondisi abnormal.
NMS dapat memberitahukan sedini mungkin (early detection). NMS
akan mendefinisikan nilai ambang tertentu (threshold) untuk
mentrigger alert.
Aplikasi NMS bertugas untuk melakukan pengaturan dan
pembacaan informasi perangkat jaringan. Sebuah kondisi harus
dipenuhi yaitu koneksi harus terbangun. Dan server NMS harus bisa
menjangkau perangkat client. Untuk menguji koneksi server ke tiap
client kita akan gunakan ICMP atau lebih dikenal dengan ping. Kita
pastikan untuk lapisan fisik tidak ada masalah. Maka hasil uji ICMP
akan memberitahukan bahwa client Up dan sebaliknya jika ICMP
tidak berhasil output dari NMS menampilkan Down. Ada 2
kemungkinan jika NSM menyatakan outputnya Down, pertama
perangkat client benar-benar mati/shutdown. Kemungkinan kedua
21
adalah adanya masalah layer fisik tadi yaitu pengkabelan kurang baik
dan tidak tersambung secara benar.
Metode yang kedua adalah dengan menggunakan protokol.
Protokol standar monitoring ini bekerja di layer 5 dalam standar 7
layer OSI dengan menggunakan port 161 (UDP). Informasi yang
dikumpulkan tidak hanya dapat menampilkan status Up/Down.
Beberapa contoh informasi penting lainnya dapat diketahui seperti
utilitas dari CPU (CPU utilization), memory (memory utilization),
informasi vendor pembuat tipe perangkat, trafik yang terbaca untuk
setiap port, status port (up/down) dan versi sistem operasi.
Cara kerja NMS adalah cukup sederhana untuk mendapatkan
informais perangkat client dari sisi server NMS melakukan query
dengan menggunakan protokol SNMP. Quey yang dilakukan server
NMS yaitu dengan mengirimkan permintaan OID (Object Identifiers)
tertentu ke perangakt jaringan/Server. Syarat lain yang harus dipenuhi
adalah
1. Service SNMP aktif pada perangakt jaringan
2. Community string harus sama
3. Versi SNMP harus sama
4. IP Address Client
Jika syarat diatas terpenuhi maka setiap permintaan dari sisi server
akan direspon oleh client. Hasil query tadi akan ditampilkan olek
aplikasi server NMS dalam bentuk bacaan angka ataupun diolah dan
ditampilkan grafiknya. Namun jika salah satu syarat di atas tak
22
dipenuhi maka server monitoring akan memberikan pesan SNMP
error. Komunikasi dari sisi aplikasi (layer 5) dapat dikatakan gagal.
3.1.7 Nagios Monitoring
Menurut Barth (2008:21), Simple Network Management
Protocol (SNMP) adalah standar manajemen jaringan pada TCP/IP.
Gagasan di balik SNMP adalah bagaimana supaya informasi yang
dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan
TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator jaringan untuk
menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan
perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi dari
mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi. Model umum
yang digunakan SNMP adalah adanya network management station
(NMS) yang mengirim request kepada SNMP agent. Terdapat dua jenis
NMS, yaitu hardware dan software. Nagios adalah salah satu software
NMS.
Nagios merupakan sebuah sistem dan aplikasi monitoring
jaringan yang diciptakan oleh Ethan Galstad (http://nagios.org). Nagios
mengawasi host-host dan servis yang telah ditetapkan, memberi
peringatan jika keadaan memburuk, dan memberi tahu kapan keadaan
tersebut membaik. Nagios dijalankan dalam Linux. Keistimewaan
Nagios :
1. Memonitoring servis jaringan (SMTP, POP3, HTTP, NNTP, PING)
23
2. Memonitoring sumber-sumber host (load prosesor, penggunaan
disk)
3. Desain plugin yang sederhana, yang mengijinkan pengguna untuk
lebih mudah menggunakan pemeriksaan terhadap servisnya
4. Pemberitahuan ketika terjadi masalah pada servis atau host dan
mendapatkan pemecahannya (lewat email, pager, atau metode user-
defined)
5. Kemampuan untuk mendefinisikan kejadian yang ditangani selama
servis/host berlangsung untuk mempermudah pemecahan masalah
6. Perputaran file log yang otomatis
7. Mendukung implementasi monitoring dengan host yang berlebih
8. Web interface yang menarik untuk melihat status network, urutan
masalah dan pemberitahuan, log file.
Satu- satunya persyaratan untuk menjalankan nagios adalah
harus dijalankan pada Linux (atau variasi UNIX) dan pada C compiler.
Mungkin setelah itu akan diinginkan konfigurasi TCP/IP, sebagai servis
cek yang akan ditampilkan pada jaringan. Tidak ada syarat untuk
menggunakan CGI pada Nagios. Tapi jika ingin menggunakannya
maka harus menginstal beberapa software seperti :
1. Sebuah web server (disarankan Apache)
2. Thomas Boutell gd library versi 1.6.3 atau yang lebih tinggi
(dengan statusmap dan trends CGIs).
24
3.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1 Hasil Penelitian Terdahulu(1)
Judul
Penelitian
Sistem monitoring jaringan dengan protokol SNMP
menggunakan piranti Bergerak
Nama
Penulis Ary M.Shiddiq dan Andhika Panji Nugraha
Tahun 2011
Hasil
Router memegang peranan yang sangat penting dalam jaringan
komputer, sehingga kondisinya harus dipantau untuk mengetahui
sejak dini jika kerusakan terjadi pada router tersebut. Sehingga
tidak mengganggu stabilitas jaringan. Untuk memudahkan
administrator jaringan dalam memantau kondisi router, maka
diperlukan suatu sistem peringatan dini yang dapat diakses lebih
mudah dan cepat, yaitu melalui piranti yang selalu dibawa oleh
administrator, yaitu handphone. Penelitian ini penulis tentang
pembangunan suatu sistem manajemen jaringan secara online
berbasis PHP dan protokol Simple Network Management
Protocol (SNMP) menggunakan handphone dengan sistem
operasi Android. Sistem ini memanfaatkan parameter MIB untuk
mendapatkan kondisi teraktual dari router yang dipantau.
Apabila terdapat suatu kondisi yang mengkhawatirkan, sistem
akan menginformasikan kepada pengguna/admin. Hasil uji coba
menunjukkan bahwa sistem ini dapat menampilkan objek-objek
yang dimonitor pada handphone dengan baik. Hal ini
ditunjukkan dengan berfungsinya sistem monitor dengan baik
dan informasi yang ditampilkan adalah akurat dan aktual.
Tabel 3.2 Hasil Penelitian Terdahulu(2)
Judul
Penelitian
Analisis dan Implementasi Sistem Monitoring Lalu Lintas
paket data internet menggunakan Cacti, JFFNMS dan The
Dude
Nama
Penulis Goeritno
Tahun 2013
Hasil
Agar jaringan komunikasi lalu lintas paket data bekerja secara
optimal dibutuhkan Network Management System pada jaringan
komunikasi tersebut. Perangkat monitoring merupakan salah
satu bagian dari Network Management System yang berfungsi
25
untuk menampilkan besarnya lalu lintas data yang melewati
sebuah jaringan. Pada tugas akhir ini, tiga piranti monitoring
jaringan: Cacti, Just For Fun Network Management System
(JFFNMS), dan The Dude diterapkan untuk monitoring dengan
mengambil study kasus pada jaringan data PT. Lintas Data
Prima ke UMS. Kemudian ketiga buah piranti tersebut
dibandingkan meliputi : unjuk kerja dan fasilitas-fasilitas yang
dimilikinya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kemampuan
the dude berguna untuk mengamati servis ping yang berjalan
pada paket data jaringan komunikasi, sedangkan cacti dan jffnms
dapat memonitoring repository melalui browser dengan fitur
report, guna mengetahui terdapat ada atau tidaknya packet loss.
26
3.3 Kerangka Penelitian
Hasil yang diinginkan
1. Untuk mendapatkan hasil rancangan dan implementasi server
sistem monitoring jaringan menggunakan aplikasi Nagios Server
berbasis Linux pada PT. Sritrang Lingga Indonesia.
2. Untuk meminimalisasi permasalahan dan kerusakan pada jaringan
komputer di PT. Sritrang Lingga Indonesia
Landasan Teori
1. Implementasi Jaringan Komputer
2. Linux Ubuntu Server
3. Network Management System (NMS)
4. Nagios Monitoring
Metode Penelitian Action Research
1. Diagnosing
2. Action Planning
3. Action Taking
4. Evaluating
5. Learning
Permasalahan
Jaringan PT. Sritrang Lingga Indonesia memiliki tiga buah server yaitu
web server yang berfungsi mengendali web database perusahaan , data
server sebagai pusat data backup seluruh karyawan dan proxy server
sebagai router gateway. Kendala atau permasalahan yang sering
dihadapi adalah belum adanya fasiltas monitoring server atau jaringan
yang dimiliki perusahaan. Jika suatu jaringan komputer sudah up dan
dapat berjalan dengan baik maka pekerjaan sudah selesai dan jaringan
komputer dapat bekerja dengan baik. Padahal setelah jaringan
komputer tersebut sudah bisa berjalan dengan baik masih harus
dilakukan pemeliharaan atau maintenance untuk menjaga performa
jaringan, memastikan availability, dan improving performance. Oleh
karena itu, monitoring jaringan komputer sangat penting peranannya
pada sebuah jaringan komputer. Monitoring jaringan komputer adalah
sebuah tugas yang dilakukan oleh seorang administrator jaringan
komputer untuk menciptakan trafik jaringan komputer yang lancar,
efektif, dan optimal secara continue selama jaringan komputer tersebut
aktif sehingga bisa mendatangkan profit ataupun menghemat
pengeluaran untuk maintenance jaringan komputer di tempat tersebut.
27
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di PT. Sritrang Lingga Indonesia di Jl. TPA2, RT.26
dan 29, Palembang Indonesia
4.1.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis di mulai dari bulan
April 2015 sampai dengan bulan Juli 2015.
4.2 Jenis Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan oleh Penulis adalah sebagai
berikut.
4.2.1 Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama
(biasanya dapat melalui angket, wawancara, jajak pendapat dan lain-lain)
atau bukan berasal dari data yang telah ada. (Hidayat, 2011:73).
4.2.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui pihak kedua
(biasanya diperoleh melalui badan/instansi yang bergerak dalam proses
28
pengumpulan data, baik oleh instansi pemerintahan maupun swasta)
(Hidayat, 2011:73).
4.3 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Hidayat (2011:73). Dalam melakukan pengumpulan data, penulis
menggunakan beberapa cara yaitu :
a. Observasi (pengamatan).
Untuk mendapatkan data-data yang jelas tentang penelitian ini, penulis
langsung mengambil data pada objek yang diteliti dalama hal ini hasil
monitoring pada server di PT. Sritrang Lingga Indonesia
b. Wawancara
Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data melalui tanya jawab
langsung kepada karyawan yang berwenang dalam hal ini pada bagian IT
PT. Sritrang Lingga Indonesia.
c. Studi Pustaka
Data yang diperoleh melalui daftar pustaka, buku dan literatur-literatur yang
berhubungan dengan masalah yang sedang penulis buat dan diambil dalam
bentuk yang sudah jadi atau publikasi serta data yang penulis dapatkan dari
pengetahuan teoritis dan melalui materi perkuliahan.
4.4 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
deskriptif. Menurut Mardalis (2009:26), penelitian deskriptif bertujuan untuk
mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku di dalamnya terdapat upaya
29
medeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi
yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif
bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini,
dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian ini tidak
menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan hanya
mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang
diteliti.
4.5 Teknik Pengembangan
Menurut Kock (2007:45), Metode Action Research merupakan penelitian
tindakan. Pendekatan ini dilakukan sendiri oleh peneliti yang bertujuan untuk
mengembangkan metode kerja yang paling efisien. Metode Action research
dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu :
a. Tahap pertama (diagnosing)
Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi kendala atau permasalahan yang
sering dihadapi adalah belum adanya fasiltas monitoring server atau
jaringan yang dimiliki perusahaan di PT. Sritrang Lingga Indonesia. Jika
suatu jaringan komputer sudah up dan dapat berjalan dengan baik maka
pekerjaan sudah selesai dan jaringan komputer dapat bekerja dengan baik.
Padahal setelah jaringan komputer tersebut sudah bisa berjalan dengan
baik masih harus dilakukan pemeliharaan atau maintenance untuk
menjaga performa jaringan, memastikan availability, dan improving
performance. Oleh karena itu, monitoring jaringan komputer sangat
penting peranannya pada sebuah jaringan komputer.
30
b. Tahap kedua (action planning)
Peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan
menyusun rencana tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang
ada, pada tahap ini penulis memasuki tahapan persiapan kebutuhan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta
perancangan topologi jaringan untuk menentukan posisi monitoring server
yang akan diimplementasikan.
c. Tahap ketiga (action taking)
Peneliti melakukan rencana tindakan dengan melakukan implementasi
sistem monitoring jaringan menggunakan aplikasi Nagios Server berbasis
Linux Ubuntu server 12.04 LTS di PT. Sritrang Lingga Indonesia
d. Tahap keempat (evaluating)
Setelah mendapatkan hasil monitoring jaringan maka di lakukan analisis
hasil monitoring sebagai bahan evaluasi hasil penelitian yang didapat.
e. Tahap kelima (learning / reflecting)
Setelah semuanya selesai, maka tahap akhir adalah peneliti melaksanakan
review tahap demi tahap kemudian penelitian ini dapat berakhir. Hasilnya
juga mempertimbangkan untuk tindakan kedepan seperti gamabar 4.1.
Gambar 4.1 Action Research Model
31
4.6 Teknik Pengujian
Teknik pengujian yang digunakan pada penelitian ini dengan
mengamati status service dan ping test pada masing-masing server yaitu
proxy server dan web data server. Adapun pengamatan atau monitoring
dengan menggunakan aplikasi monitoring nagios server berbasis web berupa
tampilan berbentuk status grafik performansi pada masing-masing server atau
host yang dimonitoring. Permasalahan yang sering dialami suatu jaringan
komputer adalah sering terjadinya failing components yang disebabkan oleh
berbagai macam hal seperti overloaded, crashed application servers, web
servers dan permasalahan koneksi network dan device, ataupun juga human
error. Monitoring jaringan komputer juga digunakan untuk memeriksa
penggunaan application performance dan server performance.
32
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
5.1.1 Analisis
5.1.1.1 Analisis Kebutuhan
Kebutuhan akan adanya fasiltas monitoring server atau
jaringan sangat diutamakan dalam sebuah perusahaan yang
menerapkan sistem jaringan komputer. Jika suatu jaringan
komputer yang telah berjalan dengan baik masih harus
dilakukan pemeliharaan atau maintenance untuk menjaga
performa jaringan, memastikan availability, dan improving
performance. Oleh karena itu, monitoring jaringan komputer
sangat penting peranannya pada sebuah jaringan komputer.
Monitoring jaringan komputer juga berfungsi sebagai
tracker atau system pertama yang digunakan untuk mencari
dimana permasalahan yang dialami suatu jaringan komputer
apabila terjadi slow ataupun failing components yang
disebabkan oleh berbagai macam hal seperti overloaded,
crashed application servers, web servers dan other systems,
permasalahan koneksi network dan device, ataupun juga
human error. Monitoring jaringan komputer juga digunakan
untuk memeriksa penggunaan bandwidth, application
33
performance, server performance. Selain itu, dengan adanya
monitoring jaringan komputer, administrator juga dapat
membuat sebuah database mengenai informasi-informasi
penting yang bisa digunakan untuk perencanaan
pengembangan jaringan di masa depan.
5.1.1.2 Analisis Permasalahan
1. Bagaimana merancang monitoring jaringan berbasis
aplikasi Nagios Server dengan menggunakan sistem
operasi Linux Ubuntu Server 12.04 LTS di PT. Sritrang
Lingga Indonesia ?
2. Bagaimana mengimplementasikan sistem monitoring
jaringan menggunakan aplikasi Nagios Server berbasis
Linux pada PT. Sritrang Lingga Indonesia ?
3. Bagaimana mendapatkan hasil atau capture monitoring
jaringan yang dapat dijadikan sebagai data analisis
jaringan ?
5.1.1.3 Analisis topologi yang ada sekarang
Topologi yang sedang berjalan di PT. Sritrang
Lingga Indonesia Palembang menggunakan topologi star
dan sudah mengunakan koneksi internet langsung ke
Internet Service Provider (ISP) Speedy dengan bandwidth
sebesar 1 Mbps. Modem yang digunakan terhubung
34
langsung ke server proxy dan komputer client melalui
perantara sebuah switch hub 16 port. IP address
menggunakan jenis IP Static yang diberi secara manual
pada masing-masing client menggunakan kelas C serta
network 192.168.10.0/24 dengan subnet mask
255.255.255.0. Adapun Gambar 5.1 merupakan topologi
yang sedang berjalan di PT. Sritrang Lingga Indonesia .
PROXY SERVER WEB DATABASE (DATA SERVER)
MODEM
SWITCH
INTERNET
IP : 192.168.0.1NET: 255.255.255.0
ETH0 IP : 192.168.0.2NET: 255.255.255.0 IP : 192.168.1.102
NET: 255.255.255.0
IP : 192.168.1.3NET: 255.255.255.0
IP : 192.168.1.4NET: 255.255.255.0
ETH1: IP : 192.168.1.101
NET: 255.255.255.0
IP : 192.168.1.5NET: 255.255.255.0
IP : 192.168.1.6NET: 255.255.255.0
IP : 192.168.1.7NET: 255.255.255.0
Gambar 5.1 Topologi Jaringan yang sedang berjalan
5.1.2. Desain
5.1.2.1. Desain topologi jaringan yang diusulkan
Topologi yang diusulkan di PT. Sritrang Lingga Indonesia
Palembang masih sama dengan topologi yang sedang berjalan
yaitu menggunakan topologi star dan koneksi internet langsung
ke Internet Service Provider (ISP) Speedy dengan bandwidth
35
sebesar 1 Mbps. Modem yang digunakan terhubung langsung ke
server proxy dan komputer client melalui perantara sebuah
switch hub 16 port. IP address menggunakan jenis IP Static
yang diberi secara manual pada masing-masing client
menggunakan kelas C serta network 192.168.1.0/24 dengan
subnet mask 255.255.255.0.
Hanya perbedaannya ditambah sebuah server monitoring
dengan menggunakan aplikasi monitoring Nagios Server
berbasis Linux Ubuntu Server 12.04 LTS yang terhubung
langsung pada switch hub dengan menggunakan kabel UTP.
Penelitian ini akan melakukan proses konfigurasi dan proses
monitoring pada server proxy dan server data yang terhubung
pada jaringan komputer di PT. Sritrang Lingga Indonesia.
Adapun pada Gambar 5.2 merupakan topologi yang diusulkan
di PT. Sritrang Lingga Indonesia agar server pada jaringan dapat
berjalan sesuai dengan ketersediaan dan dapat lebih cepat dan
mudah mengetahui permasalahan yang terjadi sehingga dapat
diselesaikan.
36
PROXY SERVER WEB DATABASE (DATA SERVER)
MODEM
SWITCH
INTERNET
IP : 192.168.0.1NET: 255.255.255.0
ETH0 IP : 192.168.0.2NET: 255.255.255.0 IP : 192.168.1.102
NET: 255.255.255.0
IP : 192.168.1.3NET: 255.255.255.0
IP : 192.168.1.4NET: 255.255.255.0
ETH1: IP : 192.168.1.101
NET: 255.255.255.0
IP : 192.168.1.5NET: 255.255.255.0
IP : 192.168.1.6NET: 255.255.255.0
IP : 192.168.1.7NET: 255.255.255.0
NAGIOS SERVERIP : 192.168.1.250
NET: 255.255.255.0
Gambar 5.2 Topologi perancangan jaringan
5.1.2.2 Teknologi Jaringan
Teknologi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan Perangkat Keras ( Hardware )
Perangkat Keras yang digunakan dalam membangun sebuah
server monitoring jaringan menggunakan perangkat
komputer rakitan dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Komputer Server Monitoring
Prosesor Core2Duo, Memory DDR2 1 GB, HDD
Western Digital 500Gb.
b. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Merupakan kabel penghubung antar perangkat jaringan
komputer.
c. Laptop sebagai Client monitoring
d. Switch
37
Merupakan sebuah perangkat konsentrator jaringan
yang digunakan sebagai jembatan yang
menghubungkan antar perangkat jaringan komputer.
2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Adapun kebutuhan perangkat lunak yang digunakan
adalah sebagai berikut:
a. Linux Ubuntu Server 12.04 LTS
Linux Ubuntu Server 12.04 LTS 5 akan digunakan
sebagai sistem operasi server monitoring.
b. Windows 7 Profesional
Merupakan sistem operasi monitoring pada komputer
client (Laptop).
c. Nagios Server
Merupakan sebuah software atau perangkat lunak yang
digunakan sebagai server monitoring jaringan.
d. Google Chrome
Merupakan browser yang berfungsi untuk melihat hasil
monitoring dan mencapture hasil pengamatan.
5.1.3 Simulasi Implementasi
Pada tahapan implementasi ini, penulis melakukan installasi sistem
operasi monitoring server yaitu Linux Ubuntu Server 12.04 LTS, setelah
selesai dilanjutkan dengan melakukan konfigurasi ip address pada server
38
monitoring nagios server pada file /etc/network/interface dengan
menggunakan editor pico seperti pada Gambar 5.3 dibawah ini. Setelah itu
sisipkan ip address pada interface eth0 yaitu 192.168.1.250. Setelah
mengubah ip address kemudian restart service network dengan cara
/etc/init.d/networking restart. Kemudian cek ip address pada gambar 5.3
yang telah di setting dengan menggunakan perintah ifconfig, pastikan ip
address yang tampil pada eth0 sesuai yang telah di setting.
Gambar 5.3 Konfigurasi IP address Server Monitoring
Installasi paket apache web server dan server monitoring nagios
server dengan menggunakan perintah apt-get install kemudian konfigurasi
file monitoring nagios server dengan menggunakan editor pico pada file
/etc/nagios3/conf.d/localhost_nagios2.cfg Pada file localhost_nagios2.cfg,
konfigurasi yang dibutuhkan adalah pada bagian define host dimana pada
bagian tersebut masukkan generic-host pada baris use disesuaikan dengan
template yang terinstall pada nagios server, kemudian pada bagian
39
hostname dan alias sisipkan nama hostname server atau host yang akan
dimonitoring oleh nagios server dan pada bagian address merupakan
alamat atau ip address server atau host yang akan dimonitor, pada kasus
ini penulis akan memonitor server yang terdapat pada PT. Sritrang Lingga
Indonesia dimana perusahaan tersebut memiliki dua buah server yaitu
proxy server dan web data server dengan ip address 192.168.1.101 / 32
dan 192.168.1.102/32 dengan menggunakan network kelas C dengan
default subnetmask 255.255.255.0 seperti pada Gambar 5.4
Gambar 5.4 Konfigurasi file nagios_localhost
Konfigurasi hostgroup monitoring yaitu melakukan konfigurasi
pada file /etc/nagios3/conf.d/hostgroup_nagios2.cfg dengan menggunakan
editor pico. Konfigurasi dilakukan pada bagian define hostgroup, pada
bagian ini penulis melakukan monitoring dengan memasukkan hostname
atau server yang dimonitoring berdasarkan layanan service yang
40
dimilikinya. Untuk service web server yaitu http server, nama host yang
akan monitor yaitu localhost, dataweb dan server proxy, untuk monitoring
layanan remote ssh-servers nama host yang akan dimonitoring yaitu
localhost, dataweb dan server proxy, serta service terakhir yang akan
dimonitoring adalah koneksi berupa ping tes yang menggunakan protocol
icmp seperti pada Gambar 5.5 dibawah ini
Gambar 5.5 Konfigurasi file nagios_hostgroups
Konfigurasi service yang akan dimonitoring yaitu pada file
/etc/nagios3/conf.d/services_nagios2.cfg, dimana pada file tersebut akan
mendefinisikan pada bagian service apa saja yang akan dimonitoring oleh
server nagios. Adapun service yang akan dimonitoring yaitu http-servers,
ssh-servers dan ping-servers pada masing-masing host atau server, seperti
pada Gambar 5.6 dibawah ini.
41
Gambar 5.6 Konfigurasi file nagios_services
Konfigurasi apache web server pada server monitoring yaitu pada
file /etc/nagios3/apache2.conf, sisipkan folder document nagios serta
konfigurasi pada bagian authentifikasi dengan menyisipkan authtype basic
dan authuserfile pada file /etc/nagios3/htpasswd.users seperti pada
Gambar 5.7
42
Gambar 5.7 Konfigurasi web server apache
Membuat login dan password untuk melakukan monitoring via web
rowser dengan menggunakan perintah htpasswd pada file
/etc/nagios3/htpasswd.users, dimana penulis menggunakan user login
nagiosadmin untuk login ke server nagios seperti pada Gambar 5.8
Gambar 5.8 Membuat user dan password monitoring
43
Restart service apache web server yang terdapat pada server
monitoring serta nagios server dengan menggunakan perintah
/etc/init.d/apache2 restart dan /etc/init.d/nagios3 start. Kemudian buka
browser pada komputer client dengan memasukkan ip address server
nagios, akan muncul tampilan seperti pada Gambar 5.9, masukkan user
login: nagiosadmin beserta password yang telah dikonfigurasi
sebelumnya.
Gambar 5.9 Tampilan login nagios monitoring
Gambar 5.10 Monitoring nagios via browser
44
Pada Gambar 5.11 merupakan gambar hasil status server yang
dimonitoring. Dari hasil tersebut dapat diamati status server dataweb ,
localhost ( Server Nagios) dan server proxy dapat dimonitoring dengan
sangat baik dalam arti server atau host dapat terdeteksi oleh server nagios,
dimana status masing-masing yang dimiliki server yaitu UP berarti status
server dalam kondisi baik, pada gambar tersebut dapat terlihat dimana
status ping OK untuk ketiga server tersebut dengan persentase packet loss
yaitu 0% artinya tidak ada persentase paket data yang hilang dan
parameter delay atau latency rata-rata ±1 ms.
Gambar 5.11 Hasil kondisi status server saat di monitoring
Gambar 5.12 Hasil status server dalam bentuk map
45
Pada hasil Gambar 5.13 status detail host dataweb, dimana status
current load dengan status OK, dengan attempt 1x uji coba. Waktu rata–rata
yang dibutuhkan untuk memproses data nagios yang berhubungan dengan
host ‘dataweb’ adalah 0.00s, 0.02s, 0.05s dengan durasi selama 1d 10h 0m.
Status current users dengan status OK, dengan attempt 1x uji coba dan
jumlah user yang login adalah 2 user. Status http dengan status OK,
dengan attempt 1x uji coba. Dengan waktu respon sebesar 452 bytes dalam
waktu 0.004 detik. Status ping dengan status OK, dengan attempt 1x
ujicoba, dengan persentase packet loss sebesar 0% dan delay sebesar 1.46
ms. Status Disk Space dengan status OK dalam arti kapasitas harddisk
server memiliki sisa kapasitas harddisk yang cukup memadai untuk
menjalankan aplikasi server. Status SSH dengan status OK,
dengan attempt 1x uji coba. Status total processes dengan status OK,
dengan attempt 1x ujicoba. Total prosesnya adalah sebanyak 85 proses.
Gambar 5.13 Hasil status detail server dataweb
46
Pada hasil Gambar 5.14 diperoleh status detail host proxy, dimana
status current load dengan status OK, dengan attempt 1x uji coba. Waktu
rata–rata yang dibutuhkan untuk memproses data nagios yang berhubungan
dengan host ‘proxy’ adalah 0.00s, 0.02s, 0.05s dengan durasi selama 1d 10h
0m. Status current users dengan status OK, dengan attempt 1x uji coba dan
jumlah user yang login adalah 2 user. Status ping dengan status OK,
dengan attempt 1x ujicoba, dengan persentase packet loss sebesar 0% dan
delay sebesar 1 ms. Status Disk Space dengan status OK dalam arti
kapasitas harddisk server memiliki sisa kapasitas harddisk yang cukup
memadai untuk menjalankan aplikasi server. Status SSH dengan status OK,
dengan attempt 1x uji coba. Status total processes dengan status OK,
dengan attempt 1x ujicoba. Total prosesnya adalah sebanyak 86 proses.
Gambar 5.14 Hasil detail status server proxy
Pada layanan service untuk proses secara keseluruhan untuk server
dataweb dengan ip address 192.168.1.102 memiliki status informasi OK
47
dengan 74 proses dengan nilai delay atau latency sebesar 0.233 ms dengan
waktu pengukuran 0.026 second seperti pada Gambar 5.15
Gambar 5.15 Hasil status server dataweb
Sedangkan pada layanan service untuk proses secara keseluruhan
untuk server proxy dengan ip address 192.168.1.101 memiliki status
informasi OK dengan 74 proses dengan nilai delay atau latency sebesar
0.195 ms dengan waktu pengukuran 0.050 second seperti pada Gambar
5.16
48
Gambar 5.16 Hasil status server proxy
Pada Gambar 5.17 yang menampilkan semua service atau layanan
Host Groups, dimana pada server dataweb memiliki 6 buah service yang
aktif dengan status UP, pada server localhost (nagios server) juga
memiliki 6 service yang aktif dengan status UP serta terakhir server proxy
memiliki 5 service yang aktif dengan status UP.
49
Gambar 5.17 Hasil status all server
Pada Gambar 5.18 merupakan hasil monitoring untuk rentang
waktu pengecekan service dan host yang sedang aktif dengan 5 durasi
pengukuran yaitu dibawah 1 menit, dibawah 5 menit, dibawah 15 menit
dan dibawah 1 jam serta saat program nagios pertama kali aktif atau start
sehingga dapat diketahui lebih dini jika suatu terjadi permasalahan pada
server yang dimonitoring.
50
Gambar 5.17 Hasil status performance information
Pada Gambar 5.18 merupakan hasil status dimana ada terdapat 2
permasalahan yaitu permasalaham pertama adalah dimana terdapat pada server
dataweb dimana status server dalam kondisi baik tetapi ada salah satu service
pada server tersebut mengalami status down atau critical (connection refused)
sedangkan pada permasalahan kedua, dimana host atau mesin server proxy
mengalami status down alias koneksi terputus dari jaringan hal ini dapat dilakukan
analisis apakah hanya koneksi yang terputus atau mesin server mengalami mati
total.
Gambar 5.18 Hasil status server dan service yang bermasalah
51
Gambar 5.19 Tampilan status server proxy yang sedang down
Gambar 5.20 Tampilan status down pada server proxy dan service http
5.2 Pembahasan
Dari hasil implementasi dan pengamatan hasil monitoring
menggunakan Nagios Server di Jaringan PT. Sritrang Lingga Indonesia
yang sebelumnya memiliki kendala atau permasalahan dimana belum
adanya fasiltas monitoring server atau jaringan yang dimiliki perusahaan.
Hasil implementasi berjalan dan berfungsi dengan sangat baik dimana
server monitoring nagios server dapat memonitoring kondisi kedua buah
server yang terdapat di perusahaan dengan sangat baik dan akurat dimana
52
server yang dimonitoring adalah web server yang berfungsi mengendali web
database dan data server perusahaan sebagai pusat data backup seluruh
karyawan dan proxy server sebagai router gateway. Implementasi
monitoring juga berfungsi sebagai pemeliharaan atau maintenance untuk
menjaga performa server atau jaringan, memastikan availability, dan
improving performance. Oleh karena itu, monitoring jaringan komputer
sangat penting peranannya pada sebuah jaringan komputer.
Sistem monitoring Nagios Server dapat mengawasi host-host dan
servis yang telah ditetapkan, memberi peringatan jika keadaan memburuk,
dan memberi tahu kapan keadaan tersebut membaik. Hasil implementasi
Nagios diperoleh beberapa keunggulan yaitu
1. Dapat memonitoring berbagai servis jaringan (SMTP, POP3, HTTP,
PING, dan lain-lain)
2. Memonitoring sumber-sumber host (load prosesor, penggunaan disk,
dan lain-lain)
3. Desain plugin yang sederhana, yang mengijinkan pengguna untuk lebih
mudah menggunakan pemeriksaan terhadap servisnya
4. Pemberitahuan ketika terjadi masalah pada servis atau host.
5. Kemampuan untuk mendefinisikan kejadian yang ditangani selama
servis/host berlangsung untuk mempermudah pemecahan masalah.
6. Perputaran file log yang otomatis
7. Web interface yang menarik untuk melihat status network, urutan
masalah dan pemberitahuan, log file.
53
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil perancangan dan mengimplementasikan sistem monitoring
jaringan di PT. Sritrang Lingga Indonesia menggunakan aplikasi
Nagios Server berbasis Linux Ubuntu server 12.04 LTS berhasil
dengan sangat baik.
2. Hasil monitoring terhadap dua buah server yang berjalan di PT.
Sritrang Lingga Indonesia yaitu web data server ( LAN ) dan performa
proxy server memiliki status performa yang baik dimana hasil
monitoring menunjukkan semua status monitoring dalam kondisi UP.
3. Dengan adanya monitoring jaringan komputer di PT. Sritrang Lingga
Indonesia, administrator dapat mengumpulkan informasi-informasi
penting yang bisa digunakan untuk perencanaan pengembangan
jaringan di masa depan.
6.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan untuk penelitian yang akan
datang dapat diterapkan pada perusahaan atau instansi yang memiliki skala
jaringan yang lebih besar yang memiliki jumlah server atau host yang
lebih banyak serta dapat memonitor melalui jaringan WAN atau VPN.
53