i
Perancangan dan Implementasi Sistem Pemantauan
Realtime pada Jaringan Wireless Berbasis Website
(Studi Kasus: PT. Grahamedia Informasi)
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Regita Rachma Windiyanti (672015060)
Dr. Indrastanti R. Widiasari, M.T.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
November 2018
ii
Perancangan dan Implementasi Sistem Pemantauan
Realtime pada Jaringan Wireless Berbasis Website
(Studi Kasus: PT. Grahamedia Informasi)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Regita Rachma Windiyanti (672015060)
Dr. Indrastanti R. Widiasari, M.T.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
November 2018
iii
iv
v
vi
vii
1
Perancangan dan Implementasi Sistem Pemantauan
Realtime pada Jaringan Wireless Berbasis Website
(Studi Kasus: PT. Grahamedia Informasi)
1)Regita R. Windiyanti, 2) Indrastanti R. Widiasari
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1) [email protected], 2) [email protected]
Abstract
PT. Grahamedia Informasi Salatiga is one of the internet service providers and IT
Solution companies which serves the needs of internet access services by
prioritizing reliable services on the speed and stability of connections. It can
certainly be fulfilled in the telecommunications sector. With the growth of network
infrastructure, including wireless networks, network administrator is not always
in place to monitor the state of devices and the networks itself. Due to this reason,
it supports the development of monitoring system in real-time in hope that it can
provide information delivery as well as facilitate the work of administrator in
monitoring the networks in order to increase the efficiency of ISP companies'
performance.
Keyword: PT. Grahamedia Informasi Salatiga, Monitoring, Wireless Network,
Website.
Abstrak
PT. Grahamedia Informasi Salatiga merupakan salah satu perusahaan penyedia
layanan internet dan IT Solution yang melayani kebutuhan layanan akses internet
dengan mengedepankan layanan yang dapat diandalkan pada kecepatan dan
kestabilan koneksi yang dipastikan dapat memenuhi dalam bidang
telekomunikasi. Dengan semakin berkembangnya infrastruktur jaringan termasuk
jaringan wireless, administrator jaringan tidak selamanya berada di tempat untuk
melakukan pemantauan keadaan perangkat dan jaringan wireless. Hal ini yang
mendorong dibangunnya sebuah sistem pemantauan secara realtime dengan
harapan dapat mendukung penyampaian informasi juga memudahkan pekerjaan
administrator dalam pemantauan jaringan wireless agar efesiensi kinerja
perusahaan ISP meningkat.
Kata Kunci: PT. Grahamedia Informasi Salatiga, Pemantauan, Jaringan Wireless,
Website.
1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga. 2)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.
2
1. Pendahuluan
Dengan berkembangnya teknologi jaringan komputer yang sangat cepat di
Indonesia, pemerintah dan hampir semua instansi telah membangun infrastruktur
jaringan untuk mendukung perkembangan teknologi informasi. Dan keseriusan
setiap instansi, termasuk perusahaan Internet Service Provider (ISP) terhadap
pengembangan infrastruktur jaringan komputer harus menyediakan dan menjaga
kestabilan operasional jaringan dan keamanan data. Pada saat ini, pemantauan
jaringan menjadi suatu hal yang cukup sulit dilakukan apabila infrastruktur
jaringan sudah menjadi luas dan kompleks.
PT. Grahamedia Informasi merupakan salah satu perusahaan ISP di kota
Salatiga yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi dengan
melayani kebutuhan konsumen baik perusahaan, organisasi, maupun lembaga
pemerintahan [1]. Dengan semakin berkembangnya infrastruktur jaringan yang
semakin kompleks pada Grahamedia, para administrator jaringan harus berupaya
bekerja dengan cepat dan handal jika terjadi masalah jaringan seperti pada lalu
lintas (traffic) maupun jaringan wireless. Namun para administrator jaringan tidak
selamanya berada di tempat untuk melakukan pemantauan keadaan tersebut
sehingga pihak perusahaan akan memanfaatkan teknologi jaringan yang dapat
memudahkan administrator dalam melakukan pemantauan dan pemeliharaan
jaringan dengan efisien.
Berdasarkan latar belakang diatas, solusi yang dapat digunakan dalam kasus
ini adalah dengan merancang dan membangun suatu sistem pemantauan secara
realtime yang dapat memantau keadaan jaringan dan perangkat wireless berbasis
website. Dengan adanya sistem pemantauan ini, diharapkan membantu
administrator jaringan untuk memantau perangkat wireless seperti access point
dan jaringan wireless dalam keadaan baik maupun tidak, sehingga dari hasil dari
pemantauan ini membuat efektifitas & efesiensi kinerja perusahaan ISP
meningkat dan tidak akan ada gangguan pada saluran dan jaringan komunikasi.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang dilakukan Ahmad Heryanto, dkk. [2] membahas sebuah
layanan yang membantu proses bisnis dari Fakultas Ilmu Komputer UNSRI dalam
memberikan pelayanan ke segenap civitas akademika kampus. Tujuan dari
pembuatan sistem monitoring ERP ini untuk memantau kondisi server dengan
mendapatkan status dari server dan perangkat jaringan yang telah digunakan pada
ERP. Dengan hasil percobaan sistem monitoring ini mampu memberikan
informasi up dan down dari perangkat jaringan kurang dari 5 detik.
Penelitian lainnya yang dilakukan Susmini Indriani dan Fathur Rozak [3]
membahas bagaimana banyaknya kesulitan yang dihadapi oleh administrator
jaringan jika harus memantau seluruh jaringan berkaitan dengan performa,
analisis dan kontrol beberapa komponen secara manual, terutama jika jaringan
tersebut akan semakin berkembang. Tujuan dari pembuatan sistem ini diharapkan
memudahkan seorang admin melakukan monitoring terhadap agent yang tersebar
di seluruh jaringan sehingga dapat menjaga ketersediaan atau avaibility dari
jaringan tersebut.
3
Perbedaan dari kedua penelitian ini adalah penelitian terdahulu pertama
adalah membahas tentang pemantauan kondisi perangkat jaringan saja yaitu
perangkat server. Kemudian penelitian terdahulu kedua hanya memantau kondisi
perangkat jaringan dengan fungsi-fungsi dasar dari monitoring dengan protokol
SNMP tanpa adanya alert jika kondisi perangkat jaringan buruk. Sedangkan
penelitian ini tidak hanya memantau kondisi perangkat wireless, tetapi juga dapat
melihat kesimpulan keadaan jaringan wireless dari segi indikasi sinyal atau
pergerakan sinyal maupun tingkat kestabilan sinyal secara realtime serta dapat
menampilkan alert atau pemberitahuan langsung pada sistem ini jika ada kondisi
jaringan wireless pada customer dalam keadaan yang sudah ditentukan. Selain itu
juga adanya penyimpanan data hasil pemantauan dalam jangka waktu tertentu
(realtime, skala setiap jam, harian, atau bulanan) yang langsung di-update ke
server sehingga mempermudah admin melakukan pemantauan serta
pengembangan jaringan yang akan datang.
Monitoring atau pemantauan merupakan sebuah kegiatan untuk menjamin
akan tercapainya semua tujuan organisasi dan manajemen [4]. Dalam kesempatan
lain, monitoring juga didefinisikan sebagai langkah untuk mengkaji apakah
kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, mengidentifikasi
masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi, melakukan penilaian apakah
pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan,
mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran
kemajuan [5].
Jaringan wireless (wireless network) adalah teknologi komunikasi yang tidak
menggunakan kabel untuk menghubungkan antar perangkat, melainkan dengan
memanfaatkan gelombang radio sebagai media yang digunakan [6]. Jaringan
wireless atau nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak
yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada
jarak jauh (lewat satelit). Jenis jaringan yang populer dalam kategori jaringan
nirkabel ini meliputi: jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN),
dan Wi-Fi.
Wireless Access Point merupakan perangkat yang akan menghubungkan
wireless client (station) dengan jaringan kabel (Wired LAN). Karena akan
menghubungkan dua jaringan yang menggunakan media yang berbeda, maka
wireless access point mempunyai kelebihan mengubah frame Ethernet menjadi
frame WLAN, demikian pula sebaliknya. Frame Ethernet itu sendiri merupakan
format data yang dikirimkan melalui jaringan kabel, sedangkan frame WLAN
tentunya merupakan format data yang dikirimkan melalui jaringan wireless
(WLAN). Dengan kata lain, access point dapat merubah frame 802.11 menjadi
frame 802.3 (Ethernet) maupun sebaliknya [7].
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang
menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi,
suara, video, dan atau gabungan dari semuanya, baik bersifat statis maupun dinais
yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-
masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) [8].
PHP adalah singkatan dari (PHP: Hypertext Prepocessor) yaitu bahasa
pemrograman website berupa script yang dapat diintegrasikan dengan HTML [9].
4
PHP dapat digunakan oleh banyak sistem operasi dari Windows, Linux maupun
BSD. PHP umumnya diintergrasikan dengan aplikasi database yang juga open
source seperti MySQL maupun PostgreSql, tapi bisa juga diintegrasikan dengan
Microsoft SQL, Access, maupun Oracle.
Menurut Yonatan Okto (2012) tentang pengertian API (Application
Programming Interface), API adalah kumpulan fungsi atau kumpulan kode
program yang berfungsi untuk mengkomunikasikan sebuah program dengan
kernel dari sebuah sistem operasi [10]. Konsep API ini membuat kemudahan
dalam mengintegrasikan berbagai layanan aplikasi. API memungkinkan sebuah
aplikasi berbicara satu sama lain tanpa sepengetahuan pengguna.
3. Metode Penelitian
Penelitian yang berjudul Perancangan dan Implementasi Sistem Pemantauan
Realtime pada Jaringan Wireless Berbasis Website (Studi Kasus: PT. Grahamedia
Informasi) ini memiliki beberapa tahapan seperti pada Gambar 1 yaitu (1) tahap
analisis kebutuhan dan pengumpulan data, (2) tahap perancangan sistem yang
meliputi perancangan proses, (3) tahap implementasi sistem, (4) tahap pengujian
sistem dan analisis hasil pengujian.
Gambar 1. Tahapan Penelitian
Dari Gambar 1 dijelaskan, tahapan pertama yaitu analisis kebutuhan dan
pengumpulan data. Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan NOC sekaligus
penanggung jawab kinerja jaringan PT. Grahamedia Informasi. Dalam
wawancara didapatkan masalah dalam memantau keadaan jaringan wireless serta
kinerja perangkat wireless PT. Grahamedia Informasi. Berdasarkan wawancara ini
maka didapatkan suatu permasalahan dan kebutuhan untuk pembuatan sistem
pemantauan secara realtime yang dapat dilakukan pemantauan jaringan wireless
dalam jangka waktu tertentu (realtime, skala setiap jam, harian, dan bulanan) serta
admin dapat terbantu dengan melihat kesimpulan perkiraan dari sistem
pemantauan yang sudah dikelola dari data secara realtime apakah jaringan
wireless dalam keadaan membaik atau memburuk. Dengan adanya pemantauan
perangkat wireless, dapat terbantunya melihat keadaan perangkat wireless dengan
status up atau down secara realtime yang langsung terhubung pada perangkat.
5
Apabila ada data perangkat yang kurang lengkap, administrator dapat melakukan
update data perangkat wireless.
Tahap kedua adalah perancangan yang akan dimasukkan dalam sebuah
metode. Metode yang digunakan dalam melakukan perancangan sistem
pemantauan realtime pada jaringan wireless berbasis website pada PT.
Grahamedia Informasi Salatiga ini menggunakan metode Prototyping.
Prototyping Model adalah metode yang digunakan untuk mendefinisikan
serangkaian sasaran umum bagi perangkat lunak serta mengidentifikasikan
kebutuhan input, pemrosesan, ataupun output detail [11].
Tahap ketiga implementasi sistem pemantauan jaringan wireless, yaitu
dengan mengimplementasikan sistem yang sudah dirancang ke dalam server PT.
Grahamedia Informasi agar dapat diakses secara online. Perancangan sistem
pemantauan realtime pada jaringan wireless berbasis website ini akan dibuat
dengan melalui perancangan meliputi flowchart kinerja sistem pemantauan serta
use case diagram dan activity diagram dengan menggunakan UML. Perancangan
flowchart ini dapat dilihat pada Gambar 2 dengan tujuan memperlihatkan urutan
atau hubungan proses beserta intruksinya.
Gambar 2. Flowchart kinerja sistem
Pada penelitian ini juga dijelaskan flowchart kinerja dari sistem. Flowchart
digunakan untuk memperlihatkan urutan atau hubungan antar proses beserta
instruksinya. Yang pertama admin akan diminta untuk menginputkan username
dan password untuk bisa masuk pada halaman utama sistem. Kemudian sistem
akan membuka ke dalam sistem jika koneksi login berhasil, sedangkan jika
koneksi tidak berhasil maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan
kemudian admin diharuskan melakukan pengisian pada proses pertama.
Kemudian proses yang selanjutnya sistem akan menampilkan halaman menu yang
admin dapat memilih sesuai kebutuhan. Pada proses selanjutnya sistem akan
mengambil data dari server tujuan sesuai dengan pilihan administrator. Sistem ini
terhubung dengan server dengan penggunaan API. Selanjutnya sistem akan
6
memeriksa hasil balasan dari server, jika hasil yang diberika valid atau tidak. Jika
tidak valid, maka proses berulang pada langkah keempat. Setelah proses valid dari
server maka sistem akan menampilkan hasil dan informasi sesuai yang
dibutuhkan pada langkah keempat. Kemudian jika admin hendak melanjutkan
proses keempat, maka proses akan berulang dan jika tidak maka proses akan
berakhir dan selesai.
Kemudian dilakukan pengujian sistem dan analisis hasil pengujian. Tahap
keempat ini merupakan tahap pengujian sistem yang akan dilakukan oleh bagian
PT. Grahamedia Informasi Salatiga. Analisis hasil pengujian dilakukan untuk
mengetahui apakah aplikasi telah sesuai dengan yang diharapkan.
Perancangan sistem ini akan menggunakan Unified Modelling Language
(UML). UML bersifat scalability, yaitu objek lebih mudah dipakai untuk
menggambarkan sistem yang besar dan kompleks. UML juga bersifat dynamic
modelling, yaitu model dapat digunakan untuk pemodelan sistem dinamis dan
realtime [13].
Use case diagram merupakan diagram yang menjelaskan manfaat sistem, jika
dilihat dari sudut pandang orang atau sesuatu yang berada di luar sistem yang
sedang dibangun (aktor). Jenis diagram ini dapat digunakan untuk menangkap
requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja.
Use case diagram sistem ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Use Case Diagram
Pada Gambar 3 use case diagram terdapat user administrator jaringan
yang dapat memilih menu yang disediakan pada sistem. Admin yang dijelaskan
pada Gambar 3 merupakan karyawan NOC dan Helpdesk yang memiliki akses
penuh dalam mengelola sistem ini. Di dalam sistem, terdapat pilihan menu yang
masing-masing menu memiliki detail informasi tentang jaringan yang akan
dipantau.
7
Gambar 4. Activity Diagram
Gambar 4 merupakan activity diagram yang pengguna memulai proses
dengan membuka sistem pemantauan pada website. Pengguna atau admin ini akan
menampilkan halaman login dan admin harus memasukkan username dan
password untuk autentikasi sistem tersebut. Ketika admin sudah memasukkan
username dan password, sistem akan melakukan validasi yang akan mencocokkan
dengan data yang ada di server dengan penggunaan API agar bisa terhubung
dengan sistem. Kemudian jika ada kesalahan, halaman utama sistem tidak akan
muncul, dan sistem akan memerintahkan untuk memasukkan username dan
password yang benar. Setelah masuk pada halaman utama sistem yakni halaman
menu, admin dapat memilih menu sistem yang tersedia. Setelah admin memilih
salah satu menu yang tersedia, maka sistem akan menampilkan informasi yang
dibutuhkan sesuai dengan pilihan admin. Jika sesuai, maka informasi yang
ditampilkan akan diambil dari server tujuan sesuai yang dibutuhkan. Setelah
selesai, admin dapat menutup sistem dengan logout dan sistem akan terhenti.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian yang dilakukan berupa aplikasi sistem pemantauan realtime
pada jaringan wireless, diimplementasikan dalam bentuk website dan dibangun
dengan model prototyping. Hal ini mempermudah administrator jaringan dalam
memantau keadaan jaringan wireless serta kinerja perangkat wireless PT.
8
Grahamedia Informasi. Dengan adanya sistem pemantauan secara realtime ini,
diharapkan administrator jaringan dapat melakukan pemantauan dan terbantu akan
adanya kesimpulan perkiraan kondisi dari jaringan wireless dengan efektif dan
efisien. Hal ini dibuktikan dalam sistem mulai dari login hingga pemantauan
keadaan perangkat maupun jaringan wireless dapat dilakukan secara realtime.
Dalam sistem pemantauan perangkat dan jaringan wireless secara online
terdapat fitur yang memudahkan administrator yaitu dari sisi menu data jaringan
wireless dari customer dapat melihat seluruh data secara realtime dan dapat juga
melihat informasi detail jaringan wireless berupa hasil kesimpulan perkiraan
kondisi jaringan wireless apakah keadaannya membaik atau memburuk.
Sedangkan dari sisi menu data perangkat dapat melihat informasi data-data yang
dimiliki PT. Grahamedia Informasi, detail kinerja perangkatnya, dan juga dapat
melakukan update dan hapus data perangkat sesuai kebutuhan.
Pada sistem ini hanya terdapat satu user yang dilakukan oleh administrator
jaringan yang berperan sebagai admin sistem. Admin disini memiliki hak akses
penuh pada sistem ini. Sebelum masuk ke sistem, admin harus melakukan login
terlebih dahulu.
Gambar 5. Halaman Login
Gambar 5 merupakan halaman utama web sistem pemantauan realtime pada
wireless berbasis website PT. Grahamedia Informasi Salatiga. Pada halaman ini
memuat form login yang yang memiliki 2 dua inputan text field yaitu form
username dan password. User harus mengisi berdasarkan username dan password
yang telah diisikan sesuai dengan server. Kode program dapat dilihat pada Kode
Program 1.
9
Kode Program 1 Fungsi login
Kode Program 1 merupakan proses fungsi login untuk validasi username dan
password dari server. Saat memasukkan username dan password maka inputan
akan diterima dan disimpan di variabel, lalu 2 inputan tersebut akan dicek ke
model dan dihitung, apabila username dan password terhitung lebih dari 0 maka,
akan session akan berfungsi dan program akan diarahkan menuju halaman utama.
Jika salah maka akan ada pemberitahuan selama 3 detik melalui flashdata dan
didalam peringatan terdapat link menuju halaman login jika tidak ingin menunggu
waktu 3 detik tersebut.
Setelah berhasil login sebagai admin, maka sistem akan mengarahkan ke
halaman utama sistem pemantauan. Halaman utama yang akan muncul adalah
halaman yang memberikan menu yang akan dipantau.
Gambar 6. Halaman utama sistem
Gambar 6 merupakan halaman awal pada sistem pemantauan yang langsung
mengarahkan ke dashboard. Halaman utama memberikan informasi kepada
admin tentang fungsi sistem ini dibuat. Selain itu terdapat juga beberapa menu
yang akan mengarahkan admin menuju yang ingin dipantau.
1. <?php
2. include 'db.config.php';
3. $username = $_POST['username'];
4. $password = md5($_POST['password']);
5. $login = mysqli_query($db, "SELECT * FROM user WHERE
6. username='$username' AND password='$password'");
7. $cek = mysqli_num_rows($login);
8. if($cek > 0){
9. session_start();
10. $_SESSION['username'] = $username;
11. header("location:home.php");
12. $_SESSION['status'] = 'login'; }
13. else {
14. header("refresh:3;url=login.php");
15. echo 'SALAH! Anda akan dikembalikan ke halaman login dalam waktu 3 detik,
atau klik <a href="login.php">disini</a>.'; }
16. ?>
10
Gambar 7. Halaman data customer
Pada Gambar 7 merupakan halaman yang terdapat semua data customer PT.
Grahamedia. Di halaman ini secara realtime akan menunjukkan data yang terdiri
dari nama perangkat, ip address, MAC address, radio name, waktu terakhir
update, status perangkat apakah update atau tidak dengan melihat sisi waktu
terakhir update, dan aksi detail yang akan mengarahkan data dan grafik wireless
secara merinci.
Gambar 8. Kesimpulan perkiraan jaringan wireless
Kemudian halaman selanjutnya adalah tampilan seperti pada Gambar 8.
Kesimpulan perkiraan kondisi dari jaringan wireless secara realtime ini
menggunakan alert yang muncul dalam sistem tersebut. Alert ini akan update
secara realtime dengan rentang waktu setiap 15 menit. Hasil kesimpulan ini akan
membantu admin dalam memperkirakan keadaan jaringan wireless yang sesuai
dengan data kondisi sebenarnya.
11
Kode Program 2. Fungsi Kesimpulan Perkiraan Indikasi Sinyal
Kode program 2 merupakan kode program untuk proses fungsi kesimpulan
perkiraan kondisi dari indikasi sinyal. Kesimpulan yang didapatkan melibatkan
beberapa unsur penting dari sinyal yaitu kekuatan dari sinyal RX/TX, CCQ
RX/TX, dan Signal to Noise. Beberapa unsur ini sangat penting dalam
mempengaruhi kondisi jaringan wireless pada setiap customer, apakah dari setiap
unsur ini keadaannya membaik atau memburuk dengan pengolahan data realtime
yang diterapkan pada sistem pemantauan ini.
Untuk kesimpulan perkiraan kondisi dari indikasi sinyal menjelaskan
bagaimana pergerakan sinyal apakah sinyal tersebut bergerak ke arah naik, turun,
atau dalam keadaan tetap. Sistem ini menggunakan rumus yang sudah ditetapkan
oleh pihak Grahamedia dan kemudian diterapkan pada sistem. Untuk kesimpulan
perkiraan kekuatan dari sinyal RX/TX dan Signal to Noise dengan diambil data
dari customer dalam kurun waktu satu hari. Perhitungannya dapat dilihat pada
Kode Program 2 pada baris 2, dimulai dengan perbandingan dari nilai rata-rata
dikurangi dengan nilai minimal dengan data satu hari setiap customer (A) dengan
nilai maksimal dikurangi dengan nilai rata-rata yang masing-masing juga diambil
dari data satu hari setiap customer (B).
Jika hasil perbandingannya lebih besar ke arah A, maka pergerakan sinyal
tersebut dinyatakan memburuk. Selanjutnya jika hasil perbandingannya lebih
besar ke arah B, maka pergerakan sinyal tersebut dinyatakan membaik. Dan jika
hasil perbandingan antara A dan B sama, maka pergerakan sinyal tersebut
dinyatakan cukup baik.
Kemudian kesimpulan perkiraan dari sinyal CCQ RX/TX, nilai ketetapannya
yang berbentuk persen ini perhitungannya dapat dilihat pada Kode Program 2
pada baris 14 dimulai dari waktu realtime atau saat ini dibandingkan dengan
waktu sebelumnya. Jika hasil perbandingan dari nilai persen waktu realtime lebih
besar daripada nilai persen waktu sebelumnya, maka pergerakan sinyal tersebut
dinyatakan membaik. Kemudian jika hasil perbandingan nilai persen waktu
realtime lebih kecil daripada nilai persen waktu sebelumnya, maka pergerakan
//pergerakan kekuatan sinyal RX/TX dan Signal to Noise
1. <?php
2. $sql = "SELECT sum(a.tx) tx,sum(a.rx) rx,sum(a.snr) snr FROM (
3. SELECT
4. (AVG(ABS(tx_signal))-MIN(ABS(tx_signal)))-(MAX(ABS(tx_signal)) -
5. AVG(ABS(tx_signal))) tx,
6. (AVG(ABS(rx_signal))-MIN(ABS(rx_signal)))-(MAX(ABS(rx_signal))
7. AVG(ABS(rx_signal))) rx,
8. (AVG(signal_to_noise)-MIN(signal_to_noise))-(MAX(signal_to_noise)
9. AVG(signal_to_noise)) snr
10. FROM registration_tables WHERE mac_addr = '$mac_client' AND
11. DATE(update_time)= DATE(NOW())GROUP BY HOUR(update_time)) "; 12. ?>
//pergerakan sinyal CCQ RX/TX
13. <?php
14. $sql = "SELECT update_time,tx_ccq,rx_ccq FROM registration_tables
WHERE mac_addr = '$mac_client' ORDER BY update_time desc
limit 0,2";
15. ?>
12
sinyal tersebut dinyatakan memburuk. Dan jika hasil perbandingan nilai
persennya sama, maka pergerakan sinyal tersebut dinyatakan cukup baik.
Kode Program 3. Fungsi Kesimpulan Perkiraan Tingkat Kestabilan Sinyal
Untuk kesimpulan perkiraan dari tingkat kestabilan sinyal menjelaskan
apakah sinyal tersebut terjadi penyimpangan yang dinilai stabil, cukup stabil, dan
tidak stabil. Kesimpulan perkiraan tingkat kestabilan sinyal ini menggunakan
standar deviasi yang digunakan untuk mengetahui penyimpangan antara data
sinyal dengan rata-ratanya. Semakin besar nilai standar deviasi yang didapatkan
maka menunjukkan semakin besar juga penyimpangannya.
Kemudian untuk kesimpulan perkiraan tingkat kestabilan sinyal kekuatan
sinyal RX/TX, Signal to Noise yang dapat dilihat pada Kode Program 3 baris 3,
nilai yang ditetapkan adalah 5 dan untuk CCQ RX/TX nilai yang ditetapkan
adalah 10. Jika hasil persimpangannya lebih besar dari nilai yang ditetapkan,
maka tingkat kestabilan sinyal yang dihasilkan adalah tidak stabil. Apabila hasil
persimpangannya lebih kecil dari nilai yang ditetapkan, maka tingkat kestabilan
sinyal yang dihasilkan adalah tidak stabil. Namun, jika hasil persimpangannya
sama dengan nilai yang ditetapkan, maka tingkat kestabilan sinyal cukup stabil.
Gambar 9. Rincian jaringan wireless
//tingkat kestabilan sinyal kekuatan sinyal RX/TX, Signal to Noise, dan CCQ
RX/TX
1. <?php
2. $sql = "
3. SELECT STDDEV(tx_signal) tx_signal, STDDEV(rx_signal) rx_signal,
4. STDDEV (signal_to_noise) signal_to_noise, STDDEV(tx_ccq) tx_ccq,
5. STDDEV(rx_ccq) rx_ccq
6. FROM registration_tables
7. WHERE mac_addr = '$mac_client' and DATE(update_time) = DATE(NOW())";
8. ?>
13
Gambar 10. Rincian jaringan wireless
Gambar 11. Rincian jaringan wireless
Dari Gambar 9, 10 dan 11 adalah tampilan beberapa rincian sinyal dari setiap
customer yang dapat diketahui oleh administrator secara realtime. Rincian sinyal
customer ini ada beberapa unsur yang menjadi kunci utama administrator dalam
mempertimbangkan keadaan jaringan wireless yang sesuai dengan alert yang
ditampilkan oleh sistem pemantauan sebelumnya.
14
Gambar 12. Grafik jaringan wireless
Untuk Gambar 12 menjelaskan bahwa keadaan sinyal dengan bentuk grafik
agar lebih mempermudah administrator dalam melihat keadaan sinyal. Grafik
sinyal disini juga dapat menerapkan secara realtime atau dapat dilihat dalam
jangka waktu tertentu seperti skala jam, harian, mingguan, atau bahkan bisa dalam
jangka waktu bulanan. Grafik ini juga membantu administrator dalam melihat
indikasi sinyal atau pergerakan maupun tingkat kestabilan sinyal, apakah sesuai
dengan alert yang ditampilkan atau tidak.
Gambar 13. List detail jaringan wireless
Kemudian untuk Gambar 13 menjelaskan detail jaringan wireless dari setiap
customer secara lengkap dari waktu sebelumnya hingga waktu terakhir update.
Dengan urutan waktu tersebut, juga terdapat rincian nama perangkat, kekuatan
sinyal RX/TX, Signal to Noise, dan CCQ RX/TX yang menjadi unsur penting
dalam menentukan kesimpulan perkiraan kondisi dari jaringan wireless.
15
Gambar 14. List perangkat wireless
Pada Gambar 14 menampilkan list perangkat wireless dari setiap customer.
Pada halaman ini menampilkan nama perangkat, IP address, lokasi perangkat,
terakhir perangkat wireless tersebut aktif, dan aksi detail yang akan mengarahkan
detail perangkat.
Gambar 15. Detail perangkat wireless
Untuk Gambar 15, halaman ini menampilkan beberapa tambahan dari
halaman sebelumnya yaitu username, password, jumlah user yang aktif dalam
perangkat tersebut, status perangkat apakah aktif atau tidak dengan menyatakan
keadaan perangkat up atau down, kemudian juga adanya aksi edit atau hapus jika
administrator ingin melakukan sesuai dengan kebutuhan.
16
Gambar 16. Edit perangkat wireless
Pada Gambar 16 adalah halaman form update perangkat wireless.
Administrator dapat melakukan update sesuai kebutuhan, apakah ingin melakukan
update pada nama perangkat, lokasi perangkat, username dan password perangkat
tersebut. Kemudian setelah klik button “Submit”, sistem akan otomatis update
pada server PT. Grahamedia Informasi yang terhubung langsung dengan
perangkat wireless setiap customer.
Kode Program 4. Fungsi Edit Data Perangkat Wireless
Dari Kode Program 4 menjelaskan fungsi edit data perangkat wireless. Aksi
edit ini akan langsung otomatis update pada server PT. Grahamedia Informasi
yang terhubung langsung dengan perangkat wireless setiap customer dengan
mengarahkan fungsi API server.
Tahapan terakhir adalah tahapan pengujian sistem. Pengujian menggunakan
metode blackbox testing merupakan metode pengujian terhadap fungsi-fungsi.
Metode blackbox testing bertujuan untuk mencari kesalahan atau kegagalan
dalam sistem, sehingga dapat diketahui apakah sistem yang dibangun sudah
berjalan sesuai harapan dan kebutuhan. Pengujian aplikasi dapat ditunjukan pada
Tabel 1.
1. <?php
2. include "db.config.php";
3. $ip_address = $_GET['ip_address'];
4. $nama = $_POST['nama'];
5. $username_device = $_POST['username_device'];
6. $password_device = $_POST['password_device'];
7. $lokasi = $_POST['lokasi'];
8. $sql = "UPDATE devices_list SET nama = '".$nama."', username_device =
'".$username_device."', password_device = '".$password_device."', lokasi =
'".$lokasi."' WHERE ip_address = '".$ip_address."'";
9. if(mysqli_query($db, $sql)) {
10. echo'<script type="text/javascript">
11. alert("Data Berhasil Diedit");
12. window.location.href = "data_ap.php";
13. </script>';
14. } ?>
17
Tabel 1. Hasil Pengujian black-box
Fungsi yang di Uji Kondisi Output yang
diharapkan
Output yang
dihasilkan
sistem
Status
Pengujian
Login Username dan
password benar
Username dan
password salah
atau tidak diisi
Sukses Login
Gagal Login
Sukses Login
Gagal Login
Valid
Valid
Menampilkan
detail customer
data signaling
Klik button
Detail
Menampilkan
Kesimpulan
Perkiraan
Jaringan
Wireless
Menampilkan
Grafik Signal
Menampilkan
Tabel Detail
Jaringan
Wireless
Menampilkan
Kesimpulan
Perkiraan
Jaringan
Wireless
Menampilkan
Grafik Signal
Menampilkan
Tabel Detail
Jaringan
Wireless
Valid
Valid
Valid
Menampilkan
detail data
perangkat wireless
Klik button
Detail
Menampilkan
Informasi Detail
Access Point
Menampilkan
Informasi Detail
Access Point
Valid
Edit data perangkat
wireless
Klik button Edit Sukses edit Data
Perangkat
Access Point
Sukses edit Data
Perangkat
Access Point
Valid
Hapus data
perangkat wireless
Klik button
Hapus
Sukses hapus
Data Perangkat
Access Point
Sukses hapus
Data Perangkat
Access Point
Valid
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada sistem pemantauan realtime
pada jaringan wireless ini dapat dilihat dari setiap pengujian yaitu valid, maka
dapat disimpulkan bahwa fungsi pada sistem pemantauan ini berjalan dengan baik
dan sesuai dengan yang diharapkan.
Gambar 17. Kesimpulan perkiraan jaringan wireless
18
Gambar 18. Detail jaringan wireless
19
Gambar 19. Pembuktian dari grafik jaringan wireless
Kemudian untuk pengujian kesimpulan perkiraan kondisi dari jaringan
wireless, dari Gambar 17 dijelaskan bahwa dari segi indikasi sinyal, dengan
perhitungan yang didapat masih menggunakan perhitungan yang sederhana
sehingga kesimpulan dari kekuatan sinyal RX/TX dan Signal to Noise dikatakan
sudah mendekati kesesuaiannya dengan pergerakan sinyal pada grafik jaringan
wireless berdasarkan data kondisi sebenarnya pada Gambar 19. Selanjutnya untuk
segi indikasi sinyal dari CCQ RX/TX dikatakan sudah sesuai dengan grafik
jaringan wireless berdasarkan data kondisi sebenarnya pada Gambar 19 karena
perhitungan dari waktu realtime atau saat ini langsung dibandingkan dengan
waktu sebelumnya.
Untuk segi tingkat kestabilan sinyal sesuai dengan Gambar 17, dengan melihat
penyimpangan yang dilakukan perhitungan dengan penggunaan rumus deviasi
yang dapat dilihat hasilnya pada Gambar 18, kemudian dibandingkan dengan nilai
ketetapannya. Seperti hasil pembahasan yang sebelumnya sudah dijelaskan, untuk
kekuatan sinyal RX/TX dan Signal to Noise nilai yang ditetapkan adalah 5 dan
untuk CCQ RX/TX nilai yang ditetapkan adalah 10. Jika kesimpulan
penyimpangan kurang dari nilai ketetapan maka dinyatakan stabil, begitu juga
sebaliknya. Dari kesimpulan dari perhitungan ini juga dikatakan sudah sesuai
dengan data kondisi sebenarnya yang dapat dilihat pada Gambar 19.
5. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, aplikasi sistem pemantauan pada
jaringan wireless berbasis website PT. Grahamedia Informasi sangat membantu
administrator jaringan untuk melihat pergerakan grafik sinyal dengan jangka
waktu yang ada juga dapat terbantu dengan melihat kesimpulan perkiraan dari
sistem pemantauan yang sudah dikelola dari data secara realtime apakah jaringan
wireless dalam keadaan membaik atau memburuk dengan munculnya alert pada
sistem pemantauan.
Selain itu administrator dapat juga melakukan pemantauan perangkat wireless
apakah keadaan perangkat hidup atau mati dan juga dapat melakukan update dan
hapus perangkat dengan sistem yang akan otomatis update pada server PT.
20
Grahamedia Informasi yang terhubung langsung dengan perangkat wireless setiap
customer.
Dari penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang perlu
diperhatikan. Saran tersebut antara lain yaitu jika ada perusahaan ISP yang ingin
mengembangkan sistem ini adalah perlu dikembangnya notifikasi jika dibutuhkan
dan juga jika diperlukan, lebih dikembangkan dalam perhitungan untuk
menghasilkan kesimpulan perkiraan kondisi jaringan wireless yang lebih akurat
agar bisa diterapkan di seluruh perusahaan ISP lainnya.
6. Daftar Pustaka
[1]. https://www.grahamedia.net.id/company-overview/company-history/ (diakses
pada tanggal 28 September 2018).
[2]. Heryanto, Ahmad. dkk. 2017. Sistem Monitoring Server dan Perangkat
Jaringan Pada Enterprise Resource Planning Fasilkom UNSRI Menggunakan
Protokol ICMP dan SNMP, Jurnal SISTEMASI, VI(3):1-10.
[3]. Lestariningati, Susmini I., Rozak, Fathur. 2014 Pembangunan Aplikasi
Monitoring Jaringan Berbasis Web Menggunakan Simple Network Management
Protocol (SNMP), Majalah Ilmiah UNIKOM, XII(2): 211-222.
[4]. Handoko, T. H. (1995). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
[5]. Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.
[6]. Efvy, Z.Z. (2014). Cara Mudah Membuat Jaringan Wireless. Jakarta: PT. Elex
Media Komuptindo.
[7]. Towidjojo, Rendra., Farhan, Muhammad Eno., 2015, Router Mikrotik:
Implementasi Wireless LAN Indoor, Jasakom, Jakarta.
[8]. Surajino, S.H.R. 2004, Pembelajaran Berbasis Web: Suatu Tujuan dari aspek
Kognitif, Makalah Lokakarya metode Pembelajaran Berbasis Web-Departemen
Teknik Penerbangan ITB, Bandung 1 Oktober 2004.
[9]. Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL, secara Otodidak. Jakarta:
Mediakita.
[10]. Pratama. A.N.W. 2010. CodeIgniter: Cara Mudah Membangun Aplikasi
PHP. Mediakita, Jakarta Selatan.
[11]. Unified Modeling Language Specification, Object Management Group,
www.omg.org, 1999.