Perancangan Environtmental Graphic Design Pasar
Kapasan Baru
Deryl Tri Wicaksono
Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS.
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147
ABSTRAK
Revitalisasi Fenomena tekanan persaingan ritel modern yang semakin berkembang
membuat tergesernya nilai pasar tradisional di mata masyarakat. Hal ini membuat badan
pengelola pasar berinisiatif untuk merevitalisasi pasar tradisional menjadi pasar yang
memiliki bangunan modern seperti pasar ritel modern yang sedang berkembang di
Surabaya khususnya. Beberapa pasar yang sudah direvitalisasi seperti pasar Tambah
rejo, pasar Wonokromo dan Pasar Kapasan Baru. Hal tersebut yang menjadi sorotan ialah
pasar Kapsan Baru karena mempunyai postioning sendiri sebagai pasar grosir termurah
pada kawasan Asia Tenggara. Kelemahan yang masih menjadi kendala adalah kurang
optimalnya pada bagian dalam interior pasar Kapasan Baru dan jarang sekali ditemukan
media informasi yang dapat menuntun pengunjung pada pengalaman pertama sehingga
menjadikan ketidak nyamanan pengunjung saat berbelanja di pasar Kapsan Baru. Dalam
perancangan ini yang menarik adalah bagaimana membuat para pengunjung
mendapatkan kenyamanan, tidak binggung saat berbelanja dan dapat meningkatkan
jumlah pengunjung untuk menikmati berbelanja di pasar Kapasan Baru.
Perancangan Environment Graphic Design bertujuan agar memudahkan pengunjung
mendapatkan informasi dan mudah dipahami agar setiap pengunjung dapat menghemat
waktunya dan merasa nyaman karena tidak perlu tersesat
Wujud dari penelitian dan perancangan Environmental Graphic Design ini adalah adanya
sistem penunjuk yang berupa signage, dan tidak hanya signage saja melainkan lebih ke
grafis lingkungannya yang didalamnya dibuat konsep warna pada setiap zona area dagang
agar memudahkan para pengunjung lebih cepat menemukan tempat yang mereka tuju.
Bagaimana membuat para pengunjung tidak akan tersesat, kebingungan, mudah dipahami
dan membuat merasa nyaman khususnya untuk para pengunjung pada pengalaman
pertama.
ABSTRACT
The phenomenon of modern retail competitive pressures make the value of traditional
market declined in people eyes. This makes the market management agency initiatiated to
revitalize the traditional market into a market place that has modern buildings like the
modern retail market particularly in Surabaya. Some markets like that has been revitalized
is Tambak rejo markets and Wonokromo market and Kapasan Baru market. The spotlight
of Kapsan Baru market is having its own as postioning cheapest wholesale market in
Southeast Asia. The weakness is still a constraint is less optimal in the interior parts of
New Kapasan market and are rarely found in the media that information can guide visitors
in making the first experience of an inconvenience for visitors while shopping in Kapasan
Baru market. The interesting in the process is how to make the visitor get the convenience,
not confused when shopping and can increase the number of visitors to enjoy shopping in
New Kapasan market.
Environmental Graphic Design is the design that aims to facilitate the visitors needs to get
information and easily understand so that every visitor can save time and feel comfortable
because it does not need to get lost.
The realization of the research and design of Environmental Graphic Design is to make the
bookmark system in the form of signage, and signage is not only a sign but rather to
graphical environment in which created the concept of color in each zone to facilitate trade
area so the visitors can be more quickly find the place they need to go. How to make the
visitor will not get lost, confused, easily understood and made to feel comfortable,
especially for the first experience.
.
KATA KUNCI
Modern dan Komunikatif
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tekanan persaingan ritel modern terhadap ritel tradisional merupakan fenomena
global sejak paruh pertama tahun 1990-an, yang dipicu liberalisasi penanaman modal
asing, perdagangan, dan tuntutan gaya hidup penduduk menengah ke atas di negara-
negara berkembang. Pangsa pasar ritel tradisional tendensinya makin menurun,
bersamaan dengan makin meningkatnya jumlah dan kapitalisasi bisnis ritel modern.
Penemuan Lembaga AC Nielsen menemukan fakta, bahwa pada tahun 2004, kontribusi
pasar tradisional sekitar 69,9 %, menurun dari tahun sebelumnya yaitu 73,7 % (2003),
74,8 % (2002), 75,2 % (2001) dan 78,1 % (2000). Kondisi sebaliknya terjadi pada
supermarket dan hypermarket, kontribusi mereka semakin hari semakin besar.
Sementara penelitian SMERU research Institute (2006) menyimpulkan, bahwa
keberadaan supermarket memberikan pengaruh terhadap penurunan kontribusi dan
kinerja pasar tradisional. Namun secara kuantitattif tidak terbukti adanya pengaruh yang
nyata.1
Melihat semakin menurunnya pangsa pasar ritel Tradisional, Kadin (Kamar
Dagang Indonesia) berusaha membuat strategi jangkah pendek, menengah serta panjang
untuk membantu pasar tradisional. Jangkah pendek dan menengah Kadin adalah
pembangunan fisik pasar tradisional, Peningkatan kopetensi pengelolah pasar, penataan
dan pembinaan pasar dan yang terakhir optimalilsasi pemanfaatan lahan pasar. Jangkah
menengah-panjang Kadin adalah Pengembangan konsep koridor ekonomi pasar
tradisioal, perbaikan jaringan suplai barang ke pedagang pasar, pengembangan konsep
pasar sebagai koridor ekonomi
(pasar wisata) dan yang terakhir adalah kompetisi pasar bersih/ penghargaan dan
sertifikasi. 2
Tren industri ritel nasional tahun 2009 secara keseluruhan masih positif. Industri
ritel yang efisien dan maju diharapkan bisa meningkatkan ekonomi lokal, baik industri
manufaktur lokal. Perkembangan industri ritel di Surabaya semakin lama semakin pesat
pertumbuhannya. Pertumbuhan industri ritel juga diikuti banyak muncul pasar-pasar
1 Jurnal Market Branding sebagai Upaya Peningkatan Eksistensi Pasar Tradisional Surabaya Pasca
Revitalisasi Pasar oleh Rahmatsyam Lakoro, SSn, MT, Ir. Eko Nurmianto, MEngSc, DERT , hal 1 2 Persentasi Strategi Pengembangan Pasar Modern dan Pasar Tradisional Kadin Indonesia oleh anggota
tim ahli bidang ekonomi Kadin Indonesia, Bapak Prof.MudradjadKuncoro, Ph.D,M..Soc.Sc.
modern di Surabaya. Pertumbuhan pasar modern yang sangat pesat, tidak disertai
dengan pertumbuhan pasar tradisional di Surabaya.
Pasar Kapasan Baru ini merupakan salah satu bukti komitmen Pemkot untuk
melakukan revitalisasi pasar tradisional menjadi pasar modern yang nyaman bagi warga
Surabaya.3
Pasar Kapasan baru untuk saat ini adalah satu-satunya pasar grosir yang nomor
satu di andalkan oleh PD. Pasar Surya karena setelah kejadian terbakarnya pasar turi
maka pasar kapasan baru yang menggantikan posisi sebagai pasar pusat grosir konveksi
dengan harga termurah.dilihat dari aktifitas pengunjung cukup ramai , hanya saja pasar
kapasan baru masih kurang kompetitif dibandingkan dengan Pasar PGS (Pusat Grosir
Surabaya)yang postioningnya sama dengan Pasar Kapasan Baru menjual barang grosir.
Kebanyakan orang yang lebih memilih pasar modern PGS(Pasar Grosir Surabaya)
dibandingkan pasar kapasan Baru karena letak PGS( pasar Grosir Surabaya) yang
strategis dekat dengan pasar turi yang lama dan banyaknya penunjuk informasi diluar
maupun di dalam serta kenyamanan berbelanja. Berbeda dengan pasar Kapasan Baru
yang mana masih belum mempunyai sistem informasi yang jelas yang mengakibatkan
kurang nyamannya pengunjung untuk berbelanja di Pasar Kapasan Baru,serta tidak
adanya informasi yang menjelaskan keberadaan adanya Pasar Kapasan Baru, khususnya
di lokasi sekitar pasar Kapasan Baru.
Dalam hasil riset kuisioner serta wawancara langsung kepada pengunjung pasar j
menunjukan bahwa banyak responden yang mengatakan ketidak cepatan mereka untuk
menemukan tempat yang mereka ingnkan sehingga dapat mengakibatkan
ketidaknyamanan pengunjung menghabiskan waktu untuk mencari barang yang
diinginkan.
Masalah
Dalam kasus Pasar Kapasan Baru ini terdapat 2 hal mendasar yang mendorong
diperlukannya sebuah Environtment Graphic Design yaitu :
1. belum adanya sistem media informasi yang mampu menciptakan informasi
penunjuk yang komunikatif, efektif dan informatif serta mudah dipahami oleh
pengunjung pasar Kapasan Baru.
Hal tersebut dikuatkan dari hasil kusioner serta gambar contoh signage yang ada
pada pasar Kapasan Baru.
3 Bambang, D.H. Artikel Pasar Kapasan Baru Diresmikan. www. http://m.beritajatim.com
2. berkaitan dengan Branding fisik, akan sangat diperlukan media informasi untuk
kenyamanan konsumen dalam mendapatkan informasi yang komunikatif dan mudah
dipahami.
Batasan Masalah
1. Perancangan ini hanya akan membahas tentang Environtment Graphic Design
sebagai media informasi pendukung dan pencitraan visual pada pasar Kapasan
Baru
2. Perencanaan ini di bataskan pada perancangan Inveronmental Graphic Design
internal Pasar Kapasan Baru berdasarakan pembagian zona area dagang .
Rumusan Masalah
Bagaimana membuat Environmental Graphic Design yang mampu memberikan media informasi yang modern dan komunikatif untuk memberikan kemudahan agar tidak membuat bingung pengunjung Pasar Kapasan Baru ?
Ruang Lingkup
Aspek Kajian
Studi terhadap Pasar Kapasan Baru.
(Profil Pasar Kapasan Baru, Karakter Pasar Kapasan Baru, Budaya yang ada di
Pasar Kapasan Baru).
Studi terhadap bangunan Pasar Kapasan Baru ,
Studi terhadap keunikan Pasar Kapasan Baru.
Studi bentukan, elemen-elemen grafis pembentuk identitas dan bahasa semiotik
sehingga sign sistem yang tercipta sebuah sistem yang komunikatif, efektif dan
informatif. sekaligus mampu memberikan keunikan tersendiri serta menambah
nuansa estetis PD pasar Kabupaten Bojonegoro.
Studi pustaka yang dilakukan terhadap beberapa buku literature.
Studi terhadap komparator sign system.
Symbol : merupakan suatu tanda tanpa kata-kata yang bias merupakan elemen
estetis.
Warna : efek psikologis yang ditimbulkan oleh warna tertentu.
Tipografi : huruf yang nantinya digunakan dalam sistem grafis.
Ergonomi
Output
Dari perancangan yang dilakukan diharapkan dapat menciptakan sebuah sistem
informasi yang komunikatif, efektif dan informatif terhadap Pasar Kapasan Baru
yang dirancang berupa:
a. Signage
indoor :
- signage gantung
- signage informasi
- zoning system
b. Building map.
c. main sign.
Tujuan dan Manfaat Perancangan
Menciptakan Menciptakan sebuah. Enviromental Graphic Design agar memudahkan
pengunjung mendapatkan informasi dan mudah dipahami agar setiap pengunjung dapat
menghemat waktunya dan merasa nyaman karena tidak perlu tersesat.
1. TINJAUAN PUSTAKA
Gambaran Umum Profil Pasar Kapasan Baru
Pasar Kapasan merupakan pasar grosir konveksi terbesar yang dimiliki PD Pasar
Surya. Pasar Kapasan merupakan pasar yang diandalkan oleh PD Pasar Surya untuk
menjadi pasar grosir terbesar di Jawa Timur maupun Indonesia Timur. Jenis barang yang
dijual di Pasar Kapasan adalah konveksi, emas, buah-buahan, sayur-sayuran, daging
(Sapi, Ayam), ikan, lain-lain. Jenis barang yang paling banyak dijual adalah konveksi.
Pasar Kapasan Baru terdiri dari 5 lantai dan yang efektif digunakan untuk kegiatan jual
beli adalah lantai dasar sampai lantai dua, lantai empat dan lima untuk sementara masih
digunakan untuk kantor pengelolah pasar dan parkir mobil.
Pihak PD Pasar Surya dan pengelolah masih berusaha mencari dan menarik
minat investor untuk mengembangkan dan membangun lantai empat dan lima sebagai
tempat jual beli selain untuk kantor dan tempat parkir mobil. Jumlah pedagang Pasar
Kapasan adalah 1484 buah. Pedagang yang berjualan di Pasar Kapasan Baru teridiri dari
konveksi sejumlah 1068 buah, emas sejumlah 25 buah dan sisanya 391 buah untuk jenis
pedagang sayur mayur, buah, ikan, daging,meracang, dan makanan.
Perusahaan Daerah Pasar Surya adalah perusahaan yang dimiliki pemerinntah
kota Surabaya yang bertugas mengatur dan mengembangkan seluruh pasar di Surabaya
secara mandiri dan Walikota sebagai pengawas. Pada saat ini Perusahaan Daerah
Pasar Surya mengelolah 81 pasar di Surabaya. Salah satu pasar yang dikelolah oleh
Perusahaan Daerah Pasar Surabaya adalah Pasar Kapasan Baru yang berada di Jalan
Kapasan Baru Surabaya.
Gambar 2.1 Logo PD Pasar Surya
Studi eksisiting penempatan sistem signage informasi
Gambar komparator signage pada Pasar Tambahrejo
Gambar penerapan zona stand dan ikon pada Pasar Tambah Rejo yang telah memiliki
identitas grafis yang selaras.
Gambar penerapan signage informasi pada Pasar Grosir Surabaya (PGS)
Mapping Eksisting
Pasar Tambahrejo Pasar PGS(Pusat Grosir
Surabaya )
Bentuk signage Berbentuk simpel persegi
panjang
Berbentuk simpel persegi
panjang
Pembagian zona area Sudah terdapat
pembagian zona area
dagang
Sudah terdapat
pembagian zona area
dagang
Warna pada signage Warna signage pada
pasar Tambah rejo
dominan dengan warna
ungu dan jingga,
berseragam dengan
warna identitas PD. Pasar
Surya.
Warna signage pada
pasar PGS dominan
dengan hijau dan
jinggamerah , berseragam
dengan warna identitas
visual PGS.
Signage directory utama Tidak ada Tidak ada
Signage direction dominan signage direction dominan signage direction
Signage public area ada ada
Ikon pada signage ada Lebih banyak memakai
tulisan
Keunikan media informasi Hanya sebatas penanda
informasi
Hanya sebatas penanda
informasi
Aplikasi Grafis pada
lingkungan sekitar
Tidak ada Tidak ada
Tabel kesimpulan mapping eksisting komparator dan kompetitor
METODOLOGI
Teknik Sampling
Sample
Pengunjung Pasar Kapasan Baru
Usia : 17 – 50 Tahun
Jenis dan Sumber data
Jenis Data
Data Primer
1. Hasil wawancara dengan Bpk. Gartot Darmas Tono Wakil Kepala Pasar
Kapasan Baru
2. Kuisioner Masalah dan AHP
3. Observasi lapangan
Data sekunder
1. Teri-teori pendukung pembahasan.
2. website
3. Informasi dan literatur.
4. Eksisting.
Sumber Data
Data Primer :
1. Wawancara dengan Bpk. Gartot Darmas Tono Wakil Kepala Pasar
Kapasan Baru dengan untuk mengetahui potensi dan kendala-kendala
yang dialami Pasar Kapasan Baru
2. Kuisioner Masalah kepada pembeli atau pengunjung Pasar Kapasan Baru dan
kuisioner AHP kepada pihak Pemerintah, PD Pasar Surya, dan Pedagang.
Hasil Analisa AHP4
Analisa dan pembahasan dilakukan pada hasil pengolahan gabungan.
Berdasarkan bobot faktor/ kriteria utama, bobot yang memiliki prioritas terbesar adalah
Faktor Internal sebesar 0.83, sedangkan Faktor Eksternal menempati urutan prioritas
kedua dengan bobot sebesar 0,17. Ini menunjukkan bahwa faktor internal dianggap lebih
4 Jurnal Market Branding sebagai Upaya Peningkatan Eksistensi Pasar Tradisional Surabaya Pasca Revitalisasi Pasar oleh Rahmatsyam Lakoro, SSn, MT, Ir. Eko Nurmianto, MEngSc, DERT
mendominasi dari pada faktor eksternal dalam hal market branding untuk revitalisasi
pasar tradisional.
Berdasarkan faktor internal, subkriteria Identitas Visual mempunyai bobot
terbesar yaitu 0.27. Urutan kedua adalah adalah subkriteria Nama pasar dengan bobot
sebesar 0.20. Dan ditempat ketiga adalah subkriteria Petunjuk Utama dengan bobot
sebesar 0.17, kemudian diikuti oleh Façade/keunikan fisik (0.12), Stand (0.08),
Pembagian area (0.06), Layout (0.04), Suasana luar-dalam(0.04) dan Communication
space (0.03). Dari nilai pembobotan diatas dapat diambil suatu analisa bahwa Identitas
Visual memiliki kontribusi yang paling besar dalam mempengaruhi proses market
branding. Sedangkan Communication Space memiliki kontribusi yang paling rendah. Dari
tabel di atas diketahui bahwa nilai inconsistensi dari pembobotannya adalah 0.08, hal ini
menunjukkan bahwa proses pembobotan yang dilakukan oleh pihak ahli sudah mewakili
kondisi sebenarnya.
Data Sekunder :
1. Teori-teori pendukung pembahasan dan literature-literatur yang sesuai.
2. Informasi-informasi profil Pasar Kapasan Baru
3. Studi kompetitor dan komparator dari observasi melalui internet.
4. Eksisting dari hasil observasi dan tinjauan langsung kelapangan.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara, observasi ke lapangan, dan kuisioner.
PEMBAHASAN
Kebijakan Perusahaan Daerah Pasar Surya
Pasar Kapasan Baru merupakan pasar yang dioptimalkan oleh PD Pasar Surya
karena Pasar Kapasan Baru adalah pasar grosir yang terbesar di Jawa Timur bahkan
Indonesia Timur yang dimiliki oleh Perusahaan Daerah Pasar Surya. Perusahaan Daerah
Pasar Surya merevitalisasi Pasar Kapasan Baru merupakan suatu komitmen PD Pasar
Surya dalam mengembangkan Pasar Kapasan Baru menjadi pasar modern dan lebih
nyaman.
Kebutuhan Konsumen
hasil kuisioner yang sudah di tabulasi dan disimpulkan bahwa responden pengunjung
Pasar Kapasan Baru banyak yang mengatakan kurangnya kenyamanan berbelanja di
dalam pasar dan Seringkali pengunjung pasar tidak menemukan sendiri tempat yang
dituju diakibatkan sangat sedikit sekali penunjuk informasi yang ada dalam pasar
Kapasan Baru.
Kesimpulan data primer dan sekunder
Penentuan Keyword
Modern dan Komunikatif
Strategi visual
Memetakan beberapa bagian konsep dimana modern adalah terkini, muthakir.
Modern dapat di tarik melalui studi literature signage modern dan mengambil cirri khas
pada bangunan gedung yang mempunyai fasad modern dari revitalisasi pasar. Konsep
Komunikatif dapat di bagi melalui warna berdasarakan pembagian zona tiap area dagang
serta warna dagang berdasarkan warna produk yang dijual yang bertujuan untuk dapat
mempermudah pengunjung pasar untuk menemukan tujuan yang diinginkan.
Warna Primer
Gambar Warna primer
Gambar Jumlah signage pada lantai tiga
penyerdehanaan bentuk pada zonasi
a. Lantai dasar
Gambar Penyederhanaan zona area pada lantai dasar
b. Lantai 1
Gambar Penyederhanaan zona area pada lantai satu
c. Lantai 2
Gambar penyederhanaan zona area pada lantai dua
d. Lantai 3
Gambar penyederhanaan zona area pada lantai tiga
Tipologi signage
a. Signage map informasi berdiri
Gambar Signage map informasi tampak depan
Gambar Signage map formasi prespektif dan tampak samping
b. Signage map informasi tempel
Gambar Signage map informasi tempel
Gambar Signage map informasi tempel sudut pandang prespektif
c. Signage map informasi tempel
Gambar Signage tempel pada ikan basah dan daging
Gambar Signage temple pada ikan basah dan daging dengan sudut prespektif
Gambar Signage temple pada pos security
Gambar Signage tempel pada TPS(tempat pembuangan sampah )
d. Signage tempel pada toilet
Gambar Signage tempel pada toilet
e. Signage tempel directory utama
Gambar Signage tempel directory utama
Gambar Signage tempel directory utama tampak samping
5.5 aplikasi signage pada pasar Kapasan Baru
Gambar 5.29 Aplikasi signage map informasi pada depan pintu masuk utama pasar
Kapasan Baru
Gambar 5.30 Aplikasi signage gantung emas dan signage tempel directory utama
Gambar Aplikasi signage map informasi pada lantai tiga
Gambar Aplikasi signage map informasi dan signage gantung pada lantai satu
Gambar Aplikasi signage gantung pada lantai satu ke lantai dua
Gambar Aplikasi signage gantung pada area sayurr menuju ke pasar ikan
Gambar Apikasi signage gantung dan main sign pada lantai dasar menuju ke area ikan
Gambar Apikasi main sign pada lantai dasar menju ke area sayuran
Gambar Aplikasi signage temple yang mengarahkan ke lokasi area sayuran dan lokasi
meracang dan makanan.
Gambar Aplikasi signage temple pada toilet
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Di dalam pembuatan perancangan Environtmental Graphic Design Pasar
Kapasan Baru ini sangat banyak manfaatnnya mulai dari proses cara penulusaran
masalah, observasi terhadap obyek dan membuat beberapa riset kuisioner terhadap
konsumen yang sangat berpengaruh dalam pembuatan perancangan Envonmental
Graphic Design pada pasar Kapasan.
Pasar Kapasan Baru adalah sebuah pasar Tradisional yang mempunyai
postioning sebagai pasar grosir yang terbesar di asia tenggara. Semakin bertambah dan
berkembangnya pasar ritel modern membuat tergesernya pasar tradisional. Pasar
Kapasan Baru melakukan proses revitalisasi yang bertujuan untuk dapat bersaing
dengan pasar ritel modern saat ini yang sedang berkembang khususnya dikota
Surabaya. Kurangnya optimalisasi terhadap bangunan fisik pasar membuat saya ingin
turut serta membantu dalam segi desain membuat perancangan EGD selain dapat
memberikan kenyamanan yang berupa media petunjuk agar mudah dipahami dan tidak
membuat binggung pengunjung dan juga dapat memperindah interior pasar Kapasan
Baru.
Perancangan EGD ini adalah bentuk media informasi sebagai penunjuk arah
yang sangat berguna sekali bagi para pengunjung pasar agar dapat menuntun
pengunjung sampe tujuan yang diinginkan , tidak bingung dan dapat menghemat waktu
mereka untuk berbelanja. Untuk itu sangatlah diperlukan suatu sistem penunjuk informasi
yang mampu memberikan nilai beda tidak hanya sebagai penunjuk informasi tetapi juga
dapat memberikan nilai lebih beda dimata konsumen akan pasar tradisional terkesan
rumit dan membingungkan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Andersen, Peter Bogh . 2000. What Semiotics Can And Cannot Do For HCI,
Department of Computer Science/ Center for Human Machine Interaction, University of
Aalborg, Denmark.
Concept. 2008. Majalah Desain Grafis. “Environmental Garphic Design” Vol. 04 Edisi
23.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra
U.S. Department of transportation, 1974. Simbol Signs : Development of
Passenger/Pedestrian Oriented symbols for Use and Transportation-related
Facilities. DOT-OS-40192 9 (NTIS 28-239-352).
Zapft, Herman. 1970. Manuale typhographicum. London : The MIT Press.
Makalah Ilmiah
Kuncoro, Mudradjad. 2008. Strategi Pengembangan Pasar Modern dan Tradisional.
Wardhana, Mahendra dan Rahmatsyam Lakoro, dan dan Ir. Nurmianto Eko, DERT .
2009. Jurnal Market Branding sebagai Upaya Peningkatan Eksistensi Pasar
Tradisional Pasca Revitalisasi Pasar. Surabaya
Internet
sign material. 2009.http://www.signsfargo.com.
sign material. 2009. http://www.signsfargo.com.
Sign material. 2009. http://www.epyimg.com.
Teori warna .2008.http://www.colormatters.com/colortheory.html
Tip dan trik desain grafis | Desain Komunikasi Visual | Institut Seni Indonesia. 2007.
http://www.tipsdesain.com tip dan trik desain grafis | Desain Komunikasi Visual | Institut
Seni Indonesia Yogyakarta .