-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
1/144
PE
Laporan i
DIP
RANC
OOF U
UNT
PT.
Redesi
ni disusun
LOMA IV
NGAN
NIT AI
K KE
FRIGI
n Case an
F-01-L
PT.
untuk mem
PROGRA
K
Di J
ULAN
CON
DARA
AIR C
d Cover Ro
X for Mini
rigia Air
enuhi sala
STUDI T
NSTRUK
urusan Te
G CAS
ITIONI
AN MI
ONDIT
of Unit Air
us Vehicl
onditionin
satu syara
EKNIK PE
I MESIN
nik Mesin
DAN
NG F-
IBUS
IONIN
Conditioni
a
g
menyeles
RANCAN
OVER
1-LX
I
ng
ikan pendi
AN DAN
ikan
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
2/144
PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER
ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX
UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI
PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
Penulis :
Teguh Salamet NIM : 111237025
Penguji :1.Ketua : Duddy Yan Purnadi, ST., MT.2.Anggota : Sinung Nugroho, Dipl. Ing., MT.
Tugas Akhir ini telah disidangkan pada tanggal 2 Desember 2012
dan disahkan sesuai dengan ketentuan.
Pembimbing I,
Adi Pamungkas, Drs., MM.,M.Eng.
NIP: 196008301986031004
Pembimbing II,
Maria Fransisca Soetanto,Dr., Dipl. Ing, MT.
NIP: 196102111992012001
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
3/144
Harta i
Dengan
Kepada
BaW
tel
`
Ilmu m
Ilmu it
u berkur
(
enuh Ra
ak, Ibu, Ke
kasan, Riks
h memberi
lmu itu l
enjaga en
penghu
ng apabi
ayyidin
sa Syuku
dua Kakak
Anggana,
an segenap
ebih baik
gkau dan
um (haki
la dibela
dibelanj
a Ali bi
, Tugas
an Kedua A
izki Priam
orongan bai
daripada
engkau
m) dan h
jakan, ta
kan.
n Abi
khir ini
dik saya (
angun, Kris
moril mau
harta.
enjaga h
rta terhu
pi ilmu b
halib)
aya Per
uju Juanda,
a Gunayan
un materil
arta.
kum.
ertambah
embahkan
Tini Rustini,
ar) tercinta
bila
Dera
yang
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
4/144
ABSTRAK
Penempatan sistemair conditioningpada kendaraanminibus telah mengalami
perubahan, dari yang awalnya menyesuaikan dengan bentuk kendaraan untuk
penempatan komponenair conditioningnya menjadi satu paket atau roof unit yangditaruh di atap kendaraan,F-01-LX merupakan roof unit air conditioningminibus
dari PT. Frigia air conditioning yang memiliki ukuran hampir sama dengan roof
unit medium bus dengan panjang 2120 mm serta memiliki faktor aerodinamis
dengan nilai coefficient drag (Cd) sebesar 0.072 dan coefficient lift (Cl) sebesar
0.377, dengan adanya data roof unit tersebut, konsumen yaitu pihak karoseri dan
pemilik perusahaan otobus menginginkan adanya perbaikan dimensi dan faktor
aerodinamisyang lebih bagus lagi dari roof unitF-01-LX.
Dalam tugas akhir ini, untuk melakukan perbaikan roof unit air conditioning
F-01-LX maka dilakukan perancangan ulang yang menitikberatkan kepada dimensi,
strategi tata letak serta faktor aerodinamisroof unit terhadap kendaraan. Supaya
rancangan yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan konsumen, maka
perancangan ulang yang dilakukan akan mengikuti tahapan perancangan teknik
yang dimulai dengan menetapkan kebutuhan dan mendapatkan daftar tuntutan,
membuat konsep rancangan dan memilih konsep rancangan terbaik dari beberapa
konsep, melakukan perancangan detail dan simulasi CFD Fluent dan terakhir
membuat dokumentasi project.
Hasil yang didapat dari perancangan ulang ini yaitu konsep rancangan terpilih
dari beberapa variasi konsep yang lebih kecil 348 mm panjangnya, lebih mudah
dalam instalasi dan perawatan serta memiliki nilai faktor aerodinamis yaitu
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
5/144
ABSTRACT
The placement of air conditioning systems in vehicle minibus has changed,
previously, the components of the air conditioning placed by adjusting the shape
of vehicle, but now its different because the air conditioning system has become
a model roof unit and it placed on the roof of the vehicle, F-01-LX is roof unit air
conditioning for minibus from PT. Frigia air conditioning with length 2120 mm,
almost similar to the dimensions of medium bus roof unit and it has coefficient
drag value (Cd) 0.072 and coefficient lift value (Cl) 0.377, by having information
of roof unit F-01-LX, consumer that is karoseri and otobus company requested
improvement to dimensions and aerodynamic factor even better than roof unit F-
01-LX.
In this thesis, to make improvements of roof unit F-01-LX, it must be
redesigned to emphasize the dimensions, layout strategies and aerodynamic factor
of roof unit against vehicle. Expectations of this redesign is a new design concept
to meet consumer desires, therefore redesign will follow the stages of engineering
design that is determine the requirements list, conceptual design, embodiment
design, CFD fluent simulation and documentation.
The results is a new design concept was selected from several variations of
the concept, it has a smaller length 348 mm, easier installation and maintenance
and then it has a aerodynamic factor value that is coefficient drag value with
smaller than roof unit F-01-LX from 0.073 to 0.010 and coefficient lift value from
0.377 to 0.312, CFD fluent simulation results.
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
6/144
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan karunia-Nya sehingga pada akhirnya penyusunan
laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan.Pembuatan tugas akhir ini merupakan suatu syarat untuk dapat
menyelesaikan proses pembelajaran dalam jenjang Diploma 4 pada Program Studi
Teknik Perancangan dan Konstruksi Mesin (TPKM) Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Bandung.
Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil bahan berdasarkan hasil
penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur serta
pengalaman penulis dalam pembuatan roof unit air conditioning yang dapat
mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan
dorongan dari semua pihak, maka penulisan laporan tugas akhir ini tidak akan
lancar. Oleh sebab itu pada kesempatan ini, izinkan penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir.Mei Sutrisno, M.Sc., Ph.D selaku Direktur Politeknik NegeriBandung.
2. Bapak Ir. Ali Mahmudi, M.Eng. selaku ketua Jurusan Teknik Mesin danBapak Angki A. Rachmat, SST,MT. selaku Ketua Program Studi PPL DIV
TPKM.
3. Bapak Adi Pamungkas, Drs., MM.,M.Eng. selaku pembimbing I dan IbuMaria Fransisca Soetanto,Dr., Dipl. Ing, MT. selaku pembimbing II yang
telahbanyakmemberikan bimbingan nasehat danarahankepadapenulis
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
7/144
6. Bapak Dida Wiramihardja selaku Direktur Marketing dan Bpk.WawanHendrawan selaku Manager Operasional PT.Frigia Air Conditioning.
7. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yaitu teman-teman karyawan PT. Frigia Air Conditioning dan teman-teman D4 PPL
TPKM angkatan 2011.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya.
Bandung, Oktober 2012
Penulis
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
8/144
DAFTAR I SI
Halaman Judul ............................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ................................................................................................... ii
Halaman Motto/Persembahan .................................................................................... iii
Abstrak .........................................................................................................................iv
Abstract ......................................................................................................................... v
Kata Pengantar .............................................................................................................vi
Daftar Isi .................................................................................................................... viii
Daftar Tabel ................................................................................................................. xiDaftar Gambar ........................................................................................................... xii
Daftar Lampiran ........................................................................................................ xiv
Daftar Simbol dan Singkatan ...................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. I-1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ I-1
1.2 Tujuan........................................................................................................... I-10
1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ......................................................... I-10
BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................... II-1
2.1 Perancangan Teknik (Engineering Design)................................................. II-1
2.2 Menetapkan Kebutuhan(Clarifying The Task/Planning) ........................... II-1
2.3 Perancangan Konsep(Conceptual Design).................................................. II-1
2.3.1 Mencari fungsi dan bentuk produk ........................................................ II-1
2.3.2 Mencari metodeconcept design ............................................................II-2
233Pemilihankonsep II 3
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
9/144
2.6.2 Jenis-jenis tata letak ............................................................................... II-6
2.7Aerodynamicdi Kendaraan .......................................................................... II-6
2.7.1 Jenis aliranfluida................................................................................... II-7
2.7.2 Gaya hambataerodynamic(Drag force) ..............................................II-7
2.7.3 Gaya angkataerodynamic(Lift force) .................................................. II-8
BAB III. METODA DAN PENYELESAIAN ................................................ III-1
3.1 Alat yang Digunakan .................................................................................. III-1
3.1.3 Unit Komputer ..................................................................................... III-1
3.1.4 Software ............................................................................................... III-1
3.2 Prosedur Persiapan ...................................................................................... II I-2
3.3 Tahapan Perancangan ................................................................................. III-3
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ IV-1
4.1 Menetapkan Kebutuhan(Clarifying The Task/Planning) ......................... IV-1
4.1.1 Permasalahan yang ada ..................................................................... IV-1
4.1.2 Penjabaran masalah ........................................................................... IV-3
4.1.3 Daftar tuntutan(Requirement list).................................................... IV-4
4.2 Perancangan Konsep(Conceptual Design)................................................ IV-5
4.2.1 Abstraksi fungsi benda keseluruhan ................................................. IV-5
4.2.2 Pemilahan fungsi keseluruhan menjadi fungsi bagian ..................... IV-5
4.2.3 Morfologi pemilihan alternatif desain .............................................. IV-6
4.2.4 Pemilihan konsep ............................................................................ IV-11
4.3 Perancangan Detail (Embodiment Design) ..............................................IV-23
4.3.1 Hasil numerik simulasi aliran ......................................................... IV-23
432Gayadrag(DragForce) IV 24
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
10/144
5.2 Saran ............................................................................................................. V-1
Daftar Pustaka ........................................................................................................... xvi
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
11/144
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Sintesa faktor-faktor Peluang dan Ancaman ........................................ I-5
Tabel I.2 Sintesa faktor faktor Kekuatan dan Kelemahan ................................. I-5
Tabel I.3 Faktor-faktor startegikExternal (EFAS) .............................................. I-6
Tabel I.4 Faktor-faktor strategik Internal (IFAS) ................................................ I-7
Tabel I.5 Matriks SWOT ...................................................................................... I-8
Tabel II.1 Contoh format pemeringkatan variable penilaian ............................... II-3
Tabel II.2 Contoh format peringkat dan penentuan bobot ................................... II-4
Tabel IV.1 Morfologi dari perancanganroof unit air conditioning.................... IV-6
Tabel IV.2 Pemeringkatan variabel penilaian .................................................... IV-11
Tabel IV.3 Penentuan Bobot .............................................................................. IV-11
Tabel IV.4 Analisa faktor tata letak konsep rancangan variasi satu ................. IV-12
Tabel IV.5 Analisa faktor tata letak konsep rancangan variasi dua .................. IV-13
Tabel IV.6 Analisa faktor tata letak konsep rancangan variasi tiga .................. IV-15
Tabel IV.7 Hasil analisa faktor tata letak ........................................................... IV-16
Tabel IV.8 Pemeringkatan variabel penilaian tata letak .................................... IV-18
Tabel IV.9 Peringkat dan penentuan bobot ........................................................ IV-18
Tabel IV.10 Data untuk simulasi CFD ................................................................. IV-19
Tabel IV.11 Hasil analisa faktoraerodynamic ....................................................IV-20
Tabel IV.12 Pemeringkatan variabel penilaianaerodynamic .............................IV-21
Tabel IV.13 Peringkat dan penentuan bobotaerodynamic .................................IV-21
Tabel IV.14 Pemilihan konsep keseluruhan ........................................................ IV-22
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
12/144
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Pemasangancondenser di sebelah kiri kendaraan ........................... I-1
Gambar I.2 Pemasangancondensor di sebelah kanan kendaraan ....................... I-2
Gambar I.3 Posisi pemasangancooling unitdi depan ......................................... I-2
Gambar I.4 Posisi pemasangancooling unitdi belakang .................................... I.2
Gambar 1.5 Posisi pemasangancooling unitdi tengah ....................................... .I.2
Gambar 1.6 Layout pemasanganair conitioningstandar untuk kendaraan
minibus ..............................................................................................I.3
Gambar 1.7 Roof unit air conditioningF-01-LX pada kendaraan minibus ........ I.4
Gambar II.1 Contoh metodamorfologi ................................................................ II.2
Gambar III.1 Tahapan pembuatanmeshing......................................................... III-1
Gambar III.2 Tahapan simulasi CFD fluentdua dimensi .................................... III-2
Gambar III.3 Diagram alur tahapan perancangan ............................................... III-3
Gambar IV.1 Layoutcase roof unit air conditioning tipeF-01-LX ................. IV-1
Gambar IV.2 Layoutcover roof unit air conditioning tipeF-01-LX ................. IV-2
Gambar IV.3 Roof unit air conditioningF-01-LX dilihat dari samping ............ IV-3
Gambar IV.4 Atap kendaraan minibus karoseri rahayu santosa ........................ IV-4
Gambar IV.5 Konsep rancanganroof unitvariasi satu ....................................... IV-8
Gambar IV.6 Konsep rancanganroof unitvariasi dua ........................................ IV-9
Gambar IV.7 Konsep rancanganroof unitvariasi tiga ...................................... IV-10
Gambar IV.8 Layout rancangan variasi konsep satu ......................................... IV-13
Gambar IV.9 Layout rancangan variasi konsep dua .......................................... IV-14
Gambar IV 10Layout rancanganvariasi konsep tiga IV 16
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
13/144
Gambar IV.18 CFD vektor kecepatan depan konsep satu ................................... IV-26
Gambar IV.19 CFD vektor kecepatan depan konsep dua ................................... IV-26
Gambar IV.20 CFD vektor kecepatan depan konsep tiga ................................... IV-27
Gambar IV.21 CFD vektor kecepatan belakang konsep satu .............................. IV-27
Gambar IV.22 CFD vektor kecepatan belakang konsep dua .............................. IV-28
Gambar IV.23 CFD vektor kecepatan belakang konsep tiga .............................. IV-28
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
14/144
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I (Exsisting Document)
LAMPIRAN II (Faktor Penilaian Tata Letak)
LAMPIRAN II I (PenilaianAerodynamic Factor)
LAMPIRAN IV (RancanganRoof UnitBaru)
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
15/144
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN
= Arrow style 5 Round dot.
= Arrow style 8 Solid.
= Arrow style 2 Solid.
SP = Skala Prioritas
K = Konstanta
JML = Jumlah
PRK = Peringkat
AC = Air conditioning
PO = Perusahaan Otobus.
SD-8 =Tipeair conditioning medium bus denso.
LD-8 =Tipeair conditioning big bus denso.
X-95Pro =Tipeair conditioning standar minibusdenso.
F-01-LX = Roof unit air conditioning PT. Frigia air conditioning
CFD = Computational Fluid Dynamic.
Cd = Coefficient Drag.
Cl = Coefficient Lift.
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
16/144
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.Kebutuhan air conditioning pada kendaraan minibus akhir-akhir ini
meningkat seiring dengan banyaknya permintaan dari perusahaan otobus ( PO )
untuk usaha bisnis travel. Selama ini perusahaan otobus selalu memakai jasa
karoseri untuk membuat badan mobil sedangkan untuk bagian pendingin
memakai jasa dari dealerair conditioning.
PT. Frigia air conditioning sebagai Denso Authorized Dealer West Java
adalah salah satudealer yang sudah sering memenuhi kebutuhanair conditioning,
salah satu tantangan yang dihadapi oleh perusahaan sekarang ini adalah
bagaimana memenuhi keinginan dari perusahaan otobus selaku pelanggan yang
meminta air conditioning model roof unit untuk kendaraan-kendaraan
minibusnya.
Roof unit adalah model air conditioning dengan tipe paket di mana
condenser dan cooling unit berada dalam satu case tetapi berbeda ruangan dan
dipasang pada atap kendaraan, selama ini tipe tersebut seringnya terlihat pada
kendaraan big bus(tipe LD-8) atau medium bus ( Tipe SD-8), sedangkan untuk
kendaraan minibus sendiri pemasangan model ini adalah baru karena biasanya
pemasangan air conditioning untuk kendaraan minibus (Tipe X-95Pro),
penempatan komponen-komponennya bergantung pada setting dari body
kendaraan. Posisi pemasangan condenser dan cooling unit ( di depan, di tengah
dan di belakang ) berdasarkan ketersediaan ruang atau tempat pemasangan pada
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
17/144
I-2
Gambar I.2 Pemasangancondensor di sebelah kanan kendaraan.
( Sumber : PT. Denso Sales Indonesia, 2010 ).
Gambar I.3 Posisi pemasangancoolingunitdi depan.( Sumber : PT. Denso Sales Indonesia, 2010 ).
Gambar I.4 Posisi pemasangancooling unitdi belakang.
( Sumber : PT. Denso Sales Indonesia, 2010 ).
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
18/144
I-3
Gambar I.6 Layout pemasanganair conditioningstandar untuk kendaraan minibus( Sumber : PT. Denso Sales Indonesia, 2010 ).
PT. Denso Indonesia sebagai salah satu perusahaan penyedia air
conditioning untuk kendaraan saat ini belum mengeluarkan model roof unit air
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
19/144
I-4
Cover Case
SPESIFIKASICase Bahan =Fiber Berat =60 Kg
Tempat Komponen ACCover Cd =0.072 Bahan =Fiber
Cl =0.377 L =2120 mm
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
20/144
I-5
Tabel I.1 Sintesa faktor-faktor Peluang dan Ancaman.
No Faktor Peluang (O) SP K SPX K BOBOT
1 Konsumen menginginkan roof unit
AC untuk kendaraan minibus yang
lebih baik dari F-01-LX.
1 4 4 4/40 =0.1
2 Denso dan dealer-dealer AC yang
lain belum ada yang membuat roof
unit AC untuk minibus dengan
komponen AC denso.
2 4 8 8/40 =0.2
3 Konsumen menginginkan produk
roof unit yang tidak terlalu besar
untuk atap kendaraan minibusnya.
4 4 16 16/40 =0.4
4 Konsumen menginginkan produk
roof unitdengan nilai aerodynamic
yang baik terhadap kendaraan.
3 4 12 12/40 =0.3
TOTAL 40 1.0
No Faktor Ancaman (T) SP K SP x K BOBOT1 Potensi retak dari material yang di
pakai. 1 4 4 0.1
2 Instalasi roof unit memakan waktu
lama yang mempengaruhi waktu
selesainya pemasangan.
2 4 8 0.2
3 Pelanggan tidak mau membeli roof
unit karena ukurannya yang hampir
sama dengan medium bus.
4 4 16 0.4
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
21/144
I-6
2 Dealer AC resmi jawa barat dengan
komponen-komponen AC denso
yang sudah tersedia.
4 4 16 0.4
3 Brosur dan buku manual denso. 2 4 8 0.2
4 Adanya fasilitas yang diberikan
berupa laptop untuk melakukan
perancangan.
1 4 4 0.1
TOTAL 40 1.0No Faktor Kelemahan (W) SP K SP x K Bobot
1 Tidak adanya pengujian material
fiber yang dibuat.
2 4 4 0.2
2 Belum bisa membuat sendiriprototype rancangan.
1 4 4 0.1
3 Komponen AC yang sudah
ditentukan.
4 4 16 0.4
4 Software yang dikuasai hanya
AutoCAD dan ANSY S. 3 4 12 0.3TOTAL 40 1.0
Sumber : Data Hipotesis PT. Frigia air conditioning.
Berdasarkan tabel sintesa di atas maka selanjutnya dibuat tabel faktor-
faktor strategis untuk EFAS dan IFAS yang diperlihatkan pada tabel dibawah ini.
(lihat tabel I.3 dan tabel I.4)
Tabel I.3 Faktor faktor strategik External (EFAS).
No Faktor Peluang (O) Bobot Peringkat Bobot x
Peringkat
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
22/144
I-7
3 Konsumen menginginkan produk
roof unit yang tidak terlalu besar
untuk atap kendaraan minibusnya.
0.4 4 1.6
4 Konsumen menginginkan produk
roof unitdengan nilai aerodynamic
yang baik terhadap kendaraan.
0.3 4 1.2
No Faktor Ancaman (T) Bobot Peringkat Bobot x
Peringkat
1 Potensi retak dari material yang di
pakai.
0.1 2 0.2
2 Instalasi roof unit memakan waktu
lama yang mempengaruhi waktu
selesainya pemasangan.
0.2 3 0.6
3 Pelanggan tidak mau membeli roof
unit karena ukurannya yang hampir
sama dengan medium bus.
0.4 1 0.4
4 Laju kendaraan terganggu. 0.3 1 0.3
Sumber : Di olah dari tabel sintesa dan informasi dari manager operasional
PT. Frigia air conditioning.
Tabel I.4 Faktor faktor strategik Internal (IFAS).
No Faktor Kekuatan (S) Bobot Peringkat Bobot xPeringkat
1 Software AutoCAD dan Software
Ansys untuk simulasi CFD fluida.
0.3 4 1.2
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
23/144
I-8
No Faktor Kelemahan (W) Bobot Perigkat Bobot x
Peringkat
1 Tidak adanya pengujian material
fiber yang dibuat.
0.2 2 0.4
2 Belum bisa membuat sendiri
prototype rancangan.
0.1 3 0.3
3 Komponen AC yang sudah
ditentukan.
0.4 1 0.4
4 Software yang dikuasai hanya
AutoCAD dan ANSYS. 0.3 1 0.3
Sumber : Di olah dari tabel sintesa dan informasi dari manager operasional
PT. Frigia air conditioning.
Berdasarkan tabel EFAS dan IFAS maka diperoleh penyelesaian masalah
yang diperlihatkan di matriks SWOT pada tabel dibawah ini (lihat tabel I.5).
Tabel I.5 Matrik SWOT.
EXTERNALFAKTORSTRATEGIES
INTERNALFAKTORSTRATEGIES
Opportunities
Konsumen menginginkanroof unitACuntuk kendaraan minibus yang lebihbaik dari F-01-LX.(4)
Denso dandealer-dealer AC yang lainbelum ada yang membuat roof unitACuntukminibus dengan komponen ACdenso.(3)
Konsumen menginginkan produk roofunityang tidak terlalu besar untuk atap
kendaraan minibusnya(2) Konsumen menginginkan produk roof
unitdengan nilai aerodynamicyangbagus terhadap kendaraan.(1)
Threatment Potensi retak dari material yang
di pakai.(4) Instalasi roof unit memakan
waktu lama yang mempengaruhiwaktu selesainya pemasangan.(1)
Laju kendaraan terganggu.(2) Pelanggan tidak mau membeli
roof unitkarena ukurannya yanghampir sama dengan mediumbus.(3)
Strength Software AutoCAD dan
Software Ansys untuki l i CFD fl id (2)
SO
Melakukan perancangan ulangroof unitF-01-LX memakai software AutoCad
ST Melakukan Simulasi kekuatan
bahan dengan ANSY S.
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
24/144
I-9
Belum bisa membuat sendiriprototyperancangan.(2)
Komponen AC yang sudahditentukan.(1)
Software yang di kuasaihanya AutoCAD danANSYS.(2)
Menggambar komponen AC sertamelakukan pengujian tata letak
komponen terhadapcasememakaisoftware AutoCad.
Menggambar rancangan bentuk casedancover yangaerodynamicdenganmempertimbangkan dimensi komponendan atap kendaraan yang tersedia.
Memonitoring proses produksicasedancover di perusahaan
vendor. Mendapatkan dimensi roof unit
yang paling optimum dengannilai aerodynamicyang baik.
Melaporkan data-dataroof unitke denso.
Sumber : Di olah dari tabel faktor strategik IFAS dan EFAS PT. Frigia air
conditioning.
Berdasarkan matriks SWOT di atas, maka analisa strategik untuk semua
situasi (SO, WO, ST dan WT) adalah :
1.Sebagai dealerair conditioning resmi denso wilayah jawa barat, PT. Frigiaair conditioning dengan didukung sumber dayanya ingin memanfaatkan
peluang yang belum dilakukan olehdealer denso lainya serta denso sendiri,
yaitu memenuhi permintaan konsumen yang meminta pemasangan roof unit
air conditioning pada atap kendaraan minibus, PT. Frigia air conditioning
telah membuat prototype yaitu roof unit F-01-LX, namun konsumen
menginginkan adanya perbaikan untuk roof unitselanjutnya.
2.Dengan komponen air conditioning yang sudah ditentukan, yaitu memakaikomponen pada roof unit F-01-LX, maka pertimbangan perancangan ulang
harus mengacu pada dimensi atap kendaraan karoseri serta tata letak
komponen.
3.Untuk mengantisipasi claimdari rancangan yang akan dibuat, maka variasikonsep rancangan harus dilakukan pengujian tata letak dan pengujian
aerodynamicdengan menggunakan software AutoCad dan Ansys.
4.Dari beberapa konsep rancangan yang akan dibuat, tentukan nilai tata letakdanaerodynamicmasing-masing konsep, kemudian pilih yang terbaik.
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
25/144
I-10
1.2 Tujuan.Mendapatkan konsep rancangan case dan cover yang lebih kecil danyang
terbaik dari beberapa variasi konsep dengan mempertimbangkan faktor tata letak
komponen dan faktor aerodynamicyang lebih baik dari roof unitF-01-LX.
1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah.Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas akhir
perancangan ulangroof unitF-01-LX ini adalah :
a. Mendefinisikan spesifikasi dan performansi komponen/sistem yang ada(exsisting).
b.Membuat daftar tuntutan rancang ulang yang berorientasi padapeningkatan spesifikasi atau performansi komponen/sistem.
c. Membuat perencanaan dan metodologi rancang ulang.d.Membuat model/prototypehasil rancang ulang dalam bentuk digital dan
membuat model/prototypefisik jika memungkinkan.
e. Membuat dokumentasi hasil rancang ulang dalam bentuk tampilankomponen/sistem dan gambar kerja.
Sedangkan batasan masalah dalam tugas akhir ini diantaranya :
a.Tidak melakukan perubahan material.b.Tidak melakukan pengujian material.c.Tidak merubah komponen dalamroof unit.d.Tidak melakukan pengujian sistemair conditioning.
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
26/144
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 Perancangan Teknik(Engineering Design)[3].Perancangan teknik merupakan seluruh aktivitas dalam membangun dan
mendefinisikan solusi bagi masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan
sebelumnya ataupun sudah dipecahkan, tetapi dengan cara yang berbeda dengan
menggunakan kemampuan intelektual, supaya dapat menerapkan pengetahuan
ilmiah dan memastikan supaya produknya sesuai dengan kebutuhan pasar serta
spesifikasi desain produk yang disepakati.
2.2 Menetapkan Kebutuhan (Clarifying the task/planning)[3].Pada tahap ini kebutuhan dalam pembuatan produk ditetapkan terlebih
dahulu agar produk sesuai dengan keinginan pelanggan, dengan cara melakukan
analisa pasar (internal company effort) dan permintaan konsumen (external
company effort).
Hasil dari menetapkan kebutuhan adalah daftar tuntutan (requirement list)
yang harus dipenuhi dalam pembuatan atau pengembangan produk baru tersebut.
2.3 Perancangan Konsep (Conceptual design)[3].Perancangan konsep adalah tahap pencarian bentuk dasar/kerangka produk
dari daftar tuntutan konsumen (requirement list) melalui gabungan variasi dan
alternatif fungsi bagian yang telah dievaluasi. Dalam tahapan perancangan
konsep, perancang mencari alternatif-alternatif fungsi dan sub-fungsi dari produk
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
27/144
II-2
2.3.2Mencari metodeconcept design.Dalam mencari concept design, terdapat metode-metode yang
digunakan diantaranya :
a. MetodeMorfologi.b. MetodeBrainstorming.c. Metode 6-3-5.d. Metode Analogi.e. Metode TRIZ.f. Metode Informasi.Dari sekian banyak metode-metode di atas, metode morfologi
merupakan satu di antara metode-metode yang sering banyak dipakai untuk
mencari concept design. Metode ini menggunakan gabungan alternatif
komponen, yang dirangkai dalam kata-kata dan penyajian yang sistematis.
Salah satu kolom merupakan fungsi bagian dari produk yang akan
dibuat sedangkan kolom yang lainya merupakan alternatif solusinya.
Hasil yang didapat adalah variasi-variasi konsep yang merupakan
penjabaran dari fungsi bagian dan alternatif solusinya ( lihat gambar II.1 ).
II 3
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
28/144
II-3
2.3.3Pemilihan Konsep[3].Penilaian konsep rancangan dilakukan untuk menilai seberapa baik
suatu konsep rancangan dalam memenuhi ketentuan spesifikasi desain,
penilaian konsep dilakukan berdasarkan tujuan perusahaan serta tujuan yang
diturunkan dari spesifikasi (product design specification), oleh sebab itu
sebaiknya penilaian tidak dilakukan sendiri oleh perancang, akan tetapi
oleh sebuah tim yang terdiri dari perancang dan pegawai dengan keahlian
lain yang terkait.
Untuk melakukan penilaian konsep terdapat beberapa metode yang
digunakan diantaranya yaitu :
a. Matriks dominasi biner.b.Metodedatum(Pugh).c. MetodeEVAD (Harris).Dari metode-metode tersebut, metode dominasi biner merupakan salah
satu metode yang banyak dipakai untuk penilaian konsep, dalam metode ini
variabel penilaian adalah fungsi bagian yang mendapat pemeringkatan dan
bobot.2.3.3.1 Pemeringkatan variabel penilaian.
Peringkat variabel penilaian diurutan berdasarkan kepentingan
relatifnya, variabel penilaian disusun horizontal pada baris dan vertical
pada kolom kemudian saling dibandingkan satu dengan yang lain.
Nilai 1 diberikan bila variabel penilaian (posisi vertical) dinilailebih penting secara relatif terhadap variabel penilaian lain (posisi
horisontal) sedangkan nilai 0 diberikan bila variabel penilaian (posisi
vertical) kurang penting secara relatif terhadap variabel penilaian lain
II 4
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
29/144
II-4
2.3.3.2 Penentuan bobot variabel penilaian.Merupakan salah satu cara untuk menghindari pembobotan
secara subjectif, untuk menentukan bobot bisa dilakukan berdasarkan
matriks atau pohon keputusan.
Untuk penentuan bobot pada matriks, variabel penilaian disusun
berdasarkan urutan yang paling penting mulai dari atas sampai ke bawah
dan dengan jumlah total bobot adalah 1 (lihat tabel II.2).
Tabel II.2 Contoh format peringkat dan penentuan bobot
Variabel penilaian JML PRK BOBOTB 2 1 0.5A 1 2 0.3.5
C 0 3 0.1.5Jumlah 3 1(Sumber : Harsokoesoemo, H.Darmawan, 2004)
2.3.4Konsep rancangan terbaik.Hasil dari perancangan konsep adalah beberapa konsep/variasi produk
yang dinilai dan dipilih untuk menjadi satu konsep terbaik menggunakansalah satu metode pemilihan konsep.
2.4 Perancangan Detail (Embodiment Design)[3].Pada tahap ini dilakukan proses penentuan nilai-nilai terukur dari konsep
terbaik, nilai-nilai didapat dari perhitungan, komputasi, analisis, empirik, standar,
perbandingan, konsultasi sampai justifikasi.
2.5 Dokumentasi Pembuatan Produk (Documentation)[3].Tahap dokumentasi meliputi kegiatan pembuatan dokumentasi gambar dan
II 5
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
30/144
II-5
2.5 Strategi Tata LetakTata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi
sebuah operasi dalam jangka panjang, tata letak mempunyai dampak strategis
karena menentukan terhadap kapasitas, proses, fleksibitas dan biaya[4].
Untuk mendapatkan strategi tata letak yang baik, perancang harus
mempertimbangkan beberapa hal yaitu :
2.6.1Faktor-faktor efektifitas ruang[5].Pengaturan desain tata letak untuk komponen harus
mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas, yaitu :
a. Utilisasi ruang.Perencanaan tata letak memungkinkan ruangan yang lebih optimal,
sehingga diharapkan tidak ada tempat yang kosong dan terabaikan atautidak digunakan.
b.Kelonggaran gerak.Perencanan tata letak tidak saja untuk memperoleh efisiensi ruang tetapi
juga harus memperhatikan kemudahan saat instalasi, kelonggaran gerak
akan mempengaruhi waktu selesainya instalasi.c. Mempermudah pemeliharaan.
Perawatan selain berpengaruh terhadap kualitas produk juga
berpengaruh terhadap usia mesin. Tata letak yang baik harus
menyediakan ruang gerak yang cukup untuk pemeliharaan.
d.Orientasi produk.Jenis produk yang dibuat sangat berpengaruh dalam perencanaan tata
letak, untuk produk dengan ukuran yang besar dan berat akan berbeda
tata letaknya dengan produk yang berukuran kecil dan ringan.
II-6
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
31/144
II-6
2.6.2Jenis-jenis tata letak[5].Tata letak umumnya digolongkan menjadi tiga jenis yaitu :
a. Tata letak proses (process layout).Penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau memiliki fungsi
yang sama ditempatkan dalam bagian yang sama.
b. Tata letak produk (product layout).Apabila proses produksi telah distandarisasikan dan diproduksi dalam
jumlah yang besar.
c. Tata letak posisi tetap (fixed position layout).Dipilih karena ukuran, bentuk ataupun karakteristik-karakteristik lain
yang menyebabkan produknya tidak mungkin atau sukar untuk
dipindahkan.
2.6 Aerodynamicdi Kendaraan.Dinamika fluida merupakan ilmu yang mengklasifikasikan berbagai cairan
dan gas dalam arah yang sama. Secara umum, dinamika fluidadi bedakan menjadi
tiga, yaitu : Hydrodynamicyang membahas laju aliran cairan, Gas dynamicsyang
membahas laju aliran gas danAerodynamicyang membahas laju aliran udara[6].
Aerodynamic merupakan suatu ilmu yang didefinisikan sebagai dinamika
dari gas-gas, khususnya interaksi antara objek yang bergerak dengan udara
disekitarnya[6].
Aerodynamic pada bodi kendaraan secara mendasar bertujuan supaya
kendaraan memiliki hambatan aerodynamic yang rendah serta keseimbangan
gaya dan momen pada masing-masing aksis tegak lurus terhadap arah gerak maju
sehingga mendapatkan kestabilan kemampuan pengemudian yang baik, supaya
II-7
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
32/144
II 7
Indikasi terjadinya lift forceadalah perbedaan kecepatan aliran pada bagian
atas kendaraan dibandingkan dengan bagian bawah kendaraan, streamline yang
rapat mengartikan bahwa kondisi aliran tersebut pada kecepatan tinggi dan
akibatnya didapatkan tekanan statis yang rendah, perbedaan tekanan antara sisi
atas dan sisi bawah dari kendaraan menyebabkan gaya resultan yang arahnya ke
atas tegak lurus dengan arah gerakan, gaya ini dapat mengurangi kestabilan arah
kendaraan dan merubah karakter kendaraan[2]
.
Bagaimanapun juga beban pada roda dan stabilitas kendaraan baik kecil
maupun besar sangat dipengaruhi olehlift[7].
2.7.1Jenis aliran fluida[7].Aliran fluida terdiri dari internal flow dan external flow, untuk kasus
aerodynamic pada kendaraan, aliran fluida termasuk pada aliran externalflow, jenis aliran tersebut ditentukan oleh reynolds number, dimana untuk
aliranexternal flow:
Re 500.000 Aliran .Re 500.000 Aliran .
Besarnya nilai reynolds number(Re) dapat diformulasikan :
..
1
Dimana :
. , kg m .
, m s .
m
II-8
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
33/144
II 8
dikatakan sebagai bentuk aerodynamic, di mana bentuknya adalah
streamline yang mengikuti arah aliran udara yang melewati permukaan
bodinya.
Besarnya gaya hambataerodynamicdapat diformulasikan :
.
2. .
. 2
Dimana :
, .
.
,m.
, kg m
. , m s .
2.7.3Gaya angkataerodynamic(Lift force) [2].Coefficient lift (CL) adalah koefisien angkat yang nilainya dipengaruhi
oleh perbedaan bentuk antara permukaan atas dan bawah yang
menyebabkan kecepatan aliran udara bagian atas lebih cepat dari pada
bagian bawah, tekanan pada permukaan atas lebih rendah dari pada yang
bawah, sehingga tekanan yang bekerja pada bagian bawah mobil secara
umum lebih besar dari tekanan yang bekerja pada bagian atas mobil,
hasilnya menimbulkan gaya angkat karena adanya desakan aliran udara dari
pemukaan bawah ke permukaan atas kendaraan.
Besarnya gaya angkataerodynamicdapat diformulasikan :
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
34/144
BAB II IMETODA DAN PROSES PENYELESAIAN
3.1 Alat yang Digunakan.Alat yang akan digunakan dalam perancangan ulang ini adalah :
3.1.1 Unit Komputer.Spesifikasi untuk komputer yang digunakan adalah :
Laptop NEC Versa E6300. RAM =2038 MB. VGA =384 MB.
3.1.2 Software.Software yang akan dipakai untuk perancangan yaitu :
a. AutoCAD 2009.Digunakan untuk keperluan menggambar geometry benda 3D dan
2D serta drafting, untuk variasi konsep rancangan geometry digambar
dalam bentuk 3D sedangkan untuk simulasi CFD digambar dalam
bentuk 2D.
b. Gambit.Digunakan untuk melakukan pembagian objek menjadi bagian-
bagian kecil ataumeshing, ukuranmeshyang terdapat pada suatu objek
akan mempengaruhi ketelitian analisi CFD yang akan dilakukan,
semakin kecil ukuran mesh, hasil yang didapat akan semakin teliti[8],
tahapan pembuatanmeshingdapat dilihat pada bagan di bawah ini (lihat
gambar III.1).
il
III-2
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
35/144
c. Fluent Ansys CFDFluent adalah salah satu jenis program CFD ansys yang
menggunakan metode volume hingga, fluent menyediakan fleksibitas
mesh yang lengkap sehingga dapat menyelesaikan kasus aliran fluida
dengan mesh (grid) yang tidak terstruktur sekalipun dengan cara relatif
mudah[8], untuk tahapan fluent bisa dilihat pada bagan di bawah ini
(lihat gambar III.2).
Mulai
ReportReference Values
SolveIterate
Define :
1. ModelSolver2. Model Viscous3. Materials4. Operating Conditions5. Boundary Conditions
Solve :
1. Initialize2. MonitorsResiduals3. MonitorsForce
Grid:1.Check2.Scale
File ReadCase
Fluent Version
Selesai
III-3
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
36/144
3.3 Tahapan Perancangan.Tahapan perancangan dilakukan dengan ketentuan :
a. Merencana dan menetapkan kebutuhan menggunakan hasil analisaEFAS, IFAS dan SWOT (lihat pada bab I).
b.Menkonsep rancangan dengan menggunakan metodemorfologi.c. Penilaian variasi konsep rancangan menggunakan metode matrik
dominasi biner.d.Mendapatkan konsep rancangan terbaik dari beberapa variasi konsep.Secara umum, tahapan perancangan diperlihatkan pada diagram di bawah
ini (lihat gambar III,3) :
Menetapkan Kebutuhan(Clarifying the Task/planning)
Perancangan Konsep(Conceptual Design)
Perancangan Detail(Embodiment Design)
Dokumen Pembuatan Produk(Documentation)
Produksi Awal(Protot pe)
Daftar Tuntutan(Requirement List)
1. Variasi Konsep2. Penilaian Konsep3. Konsep Terbaik
1. Perhitungan2. Simulasi
1.
DrawingPart2. DrawingAssemblying
3. Drafting
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
37/144
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Menetapkan Kebutuhan (Clarifying the task/planning).Dari hasil analisa SWOT yang sudah dilakukan, maka pada bagian ini akan
dijabarkan permasalahan yang ada secara rinci, sehingga diperoleh daftar tuntutan.
4.1.1Permasalahan yang ada.Produk adalah casedancover yang terbuat dari serat fiber PMC yang
merupakan bagian dari roof unit F-01-LXdan berfungsi sebagai tempat dari
komponen-komponen air conditioning, pemipaan dan wiring harness serta
memiliki nilai coefficient drag0.073 dancoefficient lift 0.377(lihat gambar
IV.1 - gambar IV-2).
IV-2
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
38/144
Gambar IV.2Layoutcover roof unit air conditioningF-01-LX.
( Sumber : PT. Frigia air conditioning, 2012).
Kelebihan dan kekuranganroof unit air conditioningF-01-LX yaitu :a. Kelebihan.
Kelebihan dari roof unitadalah :
Terdapat jalur pipa yang sedikit mengganggu ruangan coolingunit.
posisi receiver drier dan condensor yang berdekatan membuatpemipaan menjadi cukup pendek.
b.Kekurangan.Kekurangandari roof unitadalah:
IV-3
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
39/144
4.1.2Penjabaran masalahSetelah melihat permasalahan yang ada, terutama dari faktor
kekurangan roof unit air conditioning F-01-LX, maka permasalahan
tersebut dijabarkan dengan melakukan analisa faktor luar dan analisa faktor
dalam yang mengacu pada hasil SWOT.
a. Analisa faktor luar.Untuk faktor luar, analisa lebih mengarah kepada apa yangdibutuhkan oleh konsumen, konsumen adalah karoseri dan
perusahaan otobus.
Permintaan Konsumen.Kendaraan-kendaraan minibus konsumen dipasang roof unitair
conditioningyang lebih baik dari yang sudah ada (F-01-LX). Keinginan Konsumen.
Dimensi roof unit ingin dioptimalkan lagi agar terlihat lebih
pendek dari roof unit F-01-LX serta sesuai dengan atap
kendaraan selain itu roof unit memiliki nilai aerodynamic factor
yang lebih baik lagi dengan nilai Cd lebih kecil dari 0.073 danCllebih kecil dari 0.377 (lihat gambar IV.3).
Gambar IV.3Roof unit air conditioningF-01-LX dilihat dari samping
(Sumber : PT. Frigia air conditioning, 2012).
IV-4
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
40/144
4.1.3Daftar tuntutan (Requirement list).Dari parameter menetapkan kebutuhan, hasil yang didapat adalah
daftar tuntutan yang harus dipenuhi dalam perancangan dan pengembangan
produk dimana hal ini merupakan semua gambaran keinginan dari
konsumen. Dari permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka
hasil yang didapat adalah serangkaian daftar tuntutan yang harus dipenuhi
yaitu :a. Panjangroof unitdan tata letak komponen.
Dimensi rancangan roof unit yang baru ingin dioptimalkan lagi agar
terlihat lebih kecil dari dimensi roof unit F-01-LX, yaitu panjang
kurang dari 2120 mm dengan pertimbangan komponen air
conditioningyang sudah ada serta faktor kemudahan saat instalasi danservice.
b. Roof unit memiliki nilai aerodynamic factor yang bagus.Parameter aerodynamic factor yang diambil yaitu nilai coeficient
dragdancoefficient liftyang lebih kecil dari roof unit F-01-LX,
(Cd
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
41/144
4.2 Perancangan Konsep (Conceptual Design).Setelah diperoleh daftar tuntutan, selanjutnya adalah mencari konsep
rancangan yang mengacu kepada daftar tuntutan tersebut, dengan menggunakan
metode morfologi untuk mencari konsep rancangan, maka terlebih dahulu
ditentukan abstraksi fungsi keseluruhan dan fungsi bagian dari produk, yaitu :
4.2.1Abstraksi fungsi benda keseluruhan.Merupakan gambaran umum dari fungsi keseluruhan produk yang di
desain, fungsi case dan cover pada roof unit secara umum adalah sebagai
tempat dari komponen-komponen air conditioning dan ditaruh pada atap
kendaraan serta memiliki pengaruh terhadap laju kendaraan.
4.2.2Pemilahan fungsi keseluruhan menjadi fungsi bagian.Fungsi bagian digunakan untuk memudahkan dalam mencari konsep
desain, fungsi bagian untuk perancanganroof unit air conditioningadalah :
a. Menempelkan pada atap kendaraan.b. Memposisikan aliran udara untuk kemiringan bentuk permukaan
depan.
c. Memposisikan aliran udara untuk kemiringan bentuk permukaansamping.
d. Menempatkan lubang inlet pada bagian depan untuk udara masukcondensor.
e. Menempatkan lubang outlet udara untuk pembuangan panascondensor.
f. Menempatkan lubanginlet(return air).g. Menempatkan lubangoutlet (supply air).
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
42/144
4.2.3 Morfologi pemilihan alternatif desain.Dari fungsi bagian yang ada, selanjutnya adalah mencari alternatif fungsi bagian yang akan divariasikan untuk setiap masing-
masing fungsi bagian, sehingga hasilnya adalah mendapatkan variasi-variasi konsep rancangan yang diperlihatkan pada tabel di
bawah ini (tabel IV.1):
Tabel IV.1 Morfologi dari perancanganroof unit air conditioning
Fungsi Bagian Alternatif fungsi Bagian
Menempelkan pada atap kendaraan. Casedan cover menempel
langsung ke atap.
Casemenempel pada atap,
cover menempel padacase.
Memposisikan aliran udara untuk
kemiringan bentuk pemukaan depan.
Padacover sudut kemiringan
60 .
Padacase sudut kemiringan
15 .
Memposisikan aliran udara untuk
kemiringan bentuk pemukaan samping.
Kemiringan 15 (samping)
Kemiringan 10 (atas).
Kemiringan 15 (samping)
Kemiringan 60 (atas).
Kemiringan 30 (samping)
Kemiringan 60 (atas).
Menempatkan lubang inlet pada bagian
depan untuk udara masuk condensor.
Lubang pada
casedancover.Lubang padacase.
Menempatkan lubang outlet udara
untuk pembuangan panascondensor. Dua lubang ke samping.
Menempatkan lubanginlet(return air).Berbentuk kotak
memanjang ke samping.
Berbentuk kotak
memanjang ke depan.
IV-6
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
43/144
Menempatkan lubang outlet (supply
air).
Posisi samping, di kiri dan
kanan (datar).
Posisi samping,di depan dan
belakang (datar).
Posisi samping, di kiri dan
kanan (menyudut).
Menempatkancondensor. Posisi miring dan memanjang
ke samping.
Posisi datar dan memanjang
ke samping.
Menempatkanbracketdanextrafan. Memanjang ke samping.
Menempatkan komponen
receiver dryer.
Miring ke arah belakang dan
diletakan di samping kiri dan
kanan.
Miring ke arah kiri dan kanan
dan diletakan di belakang.
Menempatkanevaporator. Memanjang ke samping, posisi
pipaoutke arah dalam.
Memanjang ke depan posisi
pipaoutke arah luar.
Memanjang ke depan posisi
pipaoutke arah dalam.
Menempatkankatup ekspansi. Duaekspansi menghadap ke
samping kiri dan dua ekspansi
ke samping kanan.
Duaekspansi menghadap
depan dan duaekspansi
menghadap ke belakang.
Empatekspansi menghadap
ke belakang.
Menempatkanblower. Datar memanjang ke samping. Datar memanjang ke depan. Miring manjang ke depan.
Menempatkan lubang pembuangan air. Tempatevaporator. Tempatblower.
Menempatkan lubang untukwiring. Belakang. Samping kanan.
IV-7
IV-8
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
44/144
Hasil morfologi adalah variasi konsep desain yaitu :
a. Konsep variasi desain satu(Arrow style 5 - Round Dot).Case dan cover menempel langsung ke atap Depan menyudut
dengan kemiringan 60 pada cover Samping menyudut dengan
kemiringan 15 dan 10 padacover lubang udara untukcondensor di
case dan cover lubang udara untuk fan memanjang ke samping
lubang udara untuk evaporator memanjang ke samping Receiverdrier miring ke arah belakang dan diletakan ke arah kiri dan kanan
Evaporator memanjang ke samping dengan pipa keluar ke arah dalam
Katupekspansi dua buah menghadap ke samping kanan dan dua
buah lagi ke samping kiri Blower ditaruh datar dan memanjang ke
samping kiri kanan Jalur pembuangan air pada tempat blower depandua buah dan belakang dua buah Jalur wiring harness disediakan
pada lubang di arah belakang. (Lihat gambar IV.5)
IV-9
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
45/144
b. Konsep variasi desain dua(Arrow Style 8 Solid).Case dan cover menempel pada atap Depan menyudut dengankemiringan 60 pada cover Samping menyudut dengan kemiringan
15 dan 60 pada cover lubang udara untuk condensor di case dan
cover lubang udara untuk fan memanjang ke samping lubang
udara untuk evaporator memanjang ke depan receiver drier miring
ke arah kanan dan kiri dan diletakan di belakang evaporatormemanjang ke depan dengan pipa out ke arah luar Katup ekspansi
dua buah menghadap ke belakang dan dua buah ke depan Blower
ditaruh datar dan memanjang ke depan Jalur pembuangan air pada
tempat evaporator, dua lubang ke samping kanan dua lubang
samping kiri Jalur wiring harness disediakan lubang di sampingkanan. (Lihat gambar IV.6).
IV-10
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
46/144
c. Konsep variasi design tiga(Arrow Style 2 Solid).Casemenempel pada atap Depan menyudut dengan kemiringan 15padacase Samping menyudut dengan kemiringan 30 dan 60 pada
cover lubang udara untuk condensor di case lubang udara untuk
fan memanjang ke samping lubang udara untuk evaporator
memanjang ke depan Receiver drier miring ke arah kanan dan kiri
dan diletakan di belakang Evaporator memanjang ke depan denganpipa out ke arah dalam Katup ekspansi empat buah menghadap ke
belakang Blower ditaruh miring dan memanjang ke depan Jalur
pembuangan air pada tempat blower dua lubang ke samping kanan
dan dua lubang samping kiri Jalur wiring disediakan lubang di
samping kanan.
IV-11
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
47/144
4.2.4 Pemilihan KonsepSebelum memilih konsep terbaik dari beberapa konsep rancangan,
maka harus dianalisa terlebih dahulu konsep rancangan tersebut agar
penilaian benar-benar objektif.
Karena terdapat dua variabel yang menjadi parameter penilaian yaitu
strategi tata letak dan aerodynamic factor, oleh sebab itu harus ditentukan
dulu pemeringkatan variabel penilaian dan penentuan bobot yang ditunjukanpada tabel di bawah ini.
(lihat tabel IV.2 tabel IV.3).
Tabel IV.2 Pemeringkatan variabel penilaian
Variabel penilaian A B Jumlah Peringkat
A Strategi tata letak 1 1 1
B Aerodynamic factor 0 0 2
(Sumber : Di olah dari informasi hasil analisa SWOT).
Tabel IV.3 Penentuan bobot.
Variabel penilaian Jumlah Peringkat Bobot
A Strategi tata letak 1 1 0,6
B Aerodynamic factor 0 2 0,4
1,00
(Sumber : Di olah dari informasi hasil analisa SWOT).
Dari peringkat dan bobot yang diperoleh, selanjutnya konsep-konsep
yang dihasilkan dianalisa dengan mengacu kepada variabel penilaian yaitu :
a Analisamodel rancangan nt k faktor strategi tataletak
IV-12
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
48/144
Tabel IV.4 Analisa faktor tata letak konsep rancangan variasi satu.
Parameter TataLetak
Analisa
Utilisasi
Ruang.
Ruangcondensor berubah menyamping. Ruangcooling unitberubah menyamping. Receiver drier mengganggu ruang cooling
unit.
Kelonggaran
Gerak
Pemasangan blower menjadi sulit karenaadanya ruangreceiver drier.
Jenis cover full yang menyulitkan saatpemasangan bautnya kecase.
Pemasangan receiver drier menjadi lebihmudah karena adanya ruang khusus.
Mempermudah
Pemeliharaan
Posisi lubang return air yang menyampingmenjadikan hambatan lebih besar untuk air
menuju lubangdrainase(anak panah).
Orientasi
produk
Lubang yang dibuat untuk jalur pemipaanberjumlah delapan.
Pipa discharge tidak langsung ke ruangcooling unit
Pipaliquid lebih pendek jalurnya.Tidak ada ruang untuk pressure switch dan
sight glass.
Pipasuctionmenghalangi jalur udara.
IV-13
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
49/144
Gambar IV.8. Layout rancangan variasi konsep satu.
2.Konsep rancangan variasi konsep dua.Analisa strategi tata letak untuk konsep dua diperlihatkan pada
tabel di bawah ini, (lihat tabel IV.5) dengan gambar layoutnya
(lihat gambar IV.9).
Tabel IV.5 Analisa faktor tata letak konsep rancangan variasi dua.
Parameter Tata
LetakAnalisa
Utilisasi
Ruang
Ruangcondensor berubah. Ruangcooling unit tetap. Receiver drier tidak mengganggu ruang
cooling unit.
Drainase
Drainase ReturnAir
IV-14
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
50/144
Mempermudah
Pemeliharaan
Posisi lubang return air yang memanjangmenjadikan hambatan lebih kecil untuk airmenuju lubangdrainase(anak panah).
Orientasi
produk
Lubang yang dibuat untuk jalur pemipaanberjumlah tiga belas.
Pipa discharge sedikit terhubung denganruang cooling unit
Pipaliquid lebih panjang jalurnya. Ada ruang untuk pressure switch dan
sightglassserta terlihat.
Pipa suction tidak terlalu menghalangi jalurudara.
Perubahan
produk/design
Dengan adanya ruang yang luas untukreceiver drier sehingga memudahkan saat
merubah posisi komponennya.
Bracket fan tidak dapat dirubahmenyamping.
Untuk lebih jelasnya menganai konsep dua dapat dilihat pada
gambar berikut ini (lihat gambar IV.9).
IV-15
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
51/144
3.Konsep rancangan variasi konsep tiga.Analisa strategi tata letak untuk konsep tigadiperlihatkan pada tabeldi bawah ini, (lihat tabel IV.6) dengan gambar layoutnya (lihat
gambar IV.10).
Tabel IV.6 Analisa faktor tata letak konsep rancangan variasi tiga.
Parameter Tata
Letak Analisa
Utilisasi
Ruang
Ruangcondensor berubah menyamping. Ruangcooling unitberubah menyamping. Receiver drier tidak mengganggu ruang
cooling unit.
Kelonggaran
Gerak
Pemasanganblower mudah.Jeniscover setengah yang memungkinkan
mudah saat pemasangan kecase.
Pemasangan receiver drier menjadi lebihmudah karena di letakan di belakang yang
mempunyai ruang yang luas.
Mempermudah
Pemeliharaan
Posisi lubangreturn air yang memanjangmenjadikan hambatan lebih kecil untuk air
menuju lubangdrainase(anak panah).
Orientasi
produk
Lubang yang dibuat untuk jalur pemipaanberjumlah 6.
Pipadischargeterhubung dengan ruangcoolingunit.
IV-16
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
52/144
Untuk lebih jelasnya menganai konsep tiga dapat dilihat pada
gambar berikut ini (lihat gambar IV.10).
Gambar IV.10. Layout rancangan variasi konsep tiga
4.Hasil analisa faktor tata letak.Setelah di jabarkan pada analisa model secara terperinci dan
dilakukan dengan pihak internal untuk faktor tata letak (Lihat
lampiran II), maka dari ketiga konsep itu setelah dibandingkan nilai
variabel penilaiannya antara konsep yang satu dengan yang lain
hasilnya diperlihatkan pada tabel di bawah ini (lihat tabel IV.7) :
Tabel IV.7 Hasil analisa faktor tata letak
Variasi Variasi Variasi
Drainase
DrainaseReturnAir
IV-17
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
53/144
KelonggaranG
erak
Pemasanganblower 1 2 3
Pemasangancover 2 2 3Pemasangan receiver
drier
3 3 3
Peringkat6 7 9C B A
Mempermudah
Pemelihara
anPenempatan lubang
drainase 1 2 3
Peringkat1 2 3C B A
OrientasiProduk
Lubang jalur pemipaan 2 2 3
Jalur pipadischarge 2 2 3
Jalur pipaliquid 3 2 2
Pressure switchdansight
glass
1 2 2
Jalur pipasuction 1 2 1
Peringkat9 10 11
C B A
Perub
ahanProduk
Perubahan posisi
komponen receiver drier
1 3 2
Perubahan posisi bracket
fan
2 1 1
Perubahan Posisievaporator
1 2 2
Peringkat4 6 5C A B
IV-18
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
54/144
5.Pemeringkatan variabel penilaian tata letak.Variabel penilaian pada tabel di atas harus diperingkat agardidapatkan bobot yang sesuai dengan tingkatan variabelnya,
dengan cara dibandingkan dengan variabel penilaian yang lain,
hasilnya diperlihatkan pada tabel di bawah ini (lihat tabel IV.8) :
Tabel IV.8 Pemeringkatan variabel penilaian tata letak.
Variabel penilaian A B C D E Jml PRK
A Utilisasi Ruang 1 1 1 1 4 1
B Kelonggaran Gerak 0 1 1 1 3 2
C Kemudahaan
Pemeliharaan
0 0 0 1 1 4
D Orientasi Produk 0 0 1 1 2 3
E Perubahan produk/desain
produk
0 0 0 0 0 5
Sumber : Data hasil meeting ( lampiran II ).
6.Peringkat dan penentuan bobot.Hasil dari pemeringkatan adalah penentuan bobot, hasilnya
diperlihatkan pada tabel di bawah ini (lihat tabel IV.9) :
Tabel IV.9 Peringkat dan penentuan bobot tata letak
Variabel penilaian JML PRK BobotD Utilisasi Ruang 4 1 0,25
A Kelonggaran Gerak 3 2 0,15
B Orientasi Produk 2 3 01
IV-19
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
55/144
b. Analisa model rancangan untukaerodynamic factor.Penilaian dibantu dengan software fluentAnsys, dimana kondisi inputditunjukan pada tabel di bawah (lihat tabel IV.10).
Tabel IV.10 Data untuk simulasi CFD.
Kecepatan udara melewati kendaraan 100 km/jam =27.7 m/s
Kecepatan udara dari extrafan 4 m/s
Outflowudara keluar boundary layer 0.9
Outflowudara masuk condensor 0.1
1.Aerodynamic factor variasi konsep satu.Analisaaerodynamic factor untuk konsep satu diperlihatkan pada
gambar di bawah ini (lihat gambar IV.11).
Gambar IV.11 Layout 2D tampak samping variasi konsep satu.
Bilangan reynold number : 3.186.506 Re >500.000 (Turbulen).
Luas permukaan samping : 1.66 x 0.19 =0.31 m2.
Coeficient drag : 0.105
Coeficient lift : 0.302
2.Aerodynamic factor variasi konsep dua.Analisaaerodynamic factor untuk konsep dua diperlihatkan pada
gambar di bawah ini (lihat gambar IV.12).
IV-20
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
56/144
3.Aerodynamic factor variasi konsep tigaAnalisaaerodynamic factor untuk konsep tiga diperlihatkan padagambar di bawah ini (lihat gambar IV.12).
Gambar IV.13 Layout 2D tampak samping variasi konsep tiga.
Bilangan reynold number : 3.357.212 Re >500.000 (Turbulen)
Luas permukaan samping : 1.77 x 0.17 =0.30 m2.
Coeficient drag : 0.010
Coeficient lift : 0.312
4.Hasil analisaaerodynamic factor.Dari ketiga konsep, maka hasil analisa untuk aerodynamic factor
diperlihatkan pada tabel di bawah ini (tabel IV.11) :
Tabel IV.11 Hasil analisa faktor aerodynamic.
Variabel penilaian Variasi 1 Variasi 2 Variasi 3
Coefficient drag 1 2 3
Coefficient lift 3 2 1
Luas Permukaan 1 2 3
Total 5 6 7
Peringkat C B A
Keterangan : Peringkat :1 - Perubahan menjadi jelek A - Sangat Bagus
IV-21
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
57/144
Tabel IV.12 pemeringkatan dan variabel penilaianaerodynamic
Variabel penilaian A B C Jml PRKA Coefficient drag 1 1 2 1
B Coefficient lift 0 1 1 2
C Luas Permukaan 0 0 0 3
6.Peringkat dan Penentuan Bobot
Hasil dari pemeringkatan adalah penentuan bobot masing-masing
variabel penilaian dan hasilnya ditunjukan pada tabel di bawah ini
(tabel IV-13):
Tabel IV.13 Peringkat dan penentuan bobotaerodynamic.Variabel penilaian JML PRK Bobot
A Coefficient drag 2 1 0,2
B Coefficient lift 1 2 0,15
C Luas Permukaan yang di lewati
udara
0 3 0,05
JML=Jumlah; PRK =Peringkat 6 - 0.4
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
58/144
c. Pemilihan konsep keseluruhan.Dari hasil penilaian faktor variabel tata letak dan faktor aerodynamic, maka didapat penilaian konsep keseluruhan pada tabel di
bawah ini (lihat tabel IV.14).
Tabel IV.14 Pemilihan konsep keseluruhan.
KONSEP
Konsep 1 Konsep 2 Konsep 3Variabel penilaian Seleksi Bobot Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat NilaiUtilisasi Ruang 0.25 2 0.5 3 0.75 4 1Kelonggaran Gerak 0.15 3 0.45 4 0.6 5 0.75Orientasi Produk 0.1 2 0.2 3 0.3 4 0.4Kemudahan Pemeliharaan 0.075 2 0.15 3 0.225 4 0.3Perubahan Produk/design produk 0.025 2 0.05 4 0.1 3 0.075
Hasil A
0.6Hasil
1.35Hasil
1.975Hasil
2.525Coefficient drag 0,2 2 0.4 2 0.4 4 0.8Coefficient lift 0.15 4 0.6 3 0.45 3 0.45
Luas Permukaan 0,05 3 0.15 3 0.15 4 0.2Hasil B 0.4 Hasil 1.15 Hasil 1 Hasil 1.45
Jumlah (Hasil A +Hasil B) 2.5 2.975 3.975Keterangan : Range untuk rating penilaian adalah 1 sampai 3.
1- Rumit.2- J elek.3- Cukup.
4 - Baik.5 - Sangat Baik.
IV-22
IV-23
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
59/144
Dari penilaian yang sudah dilakukan, maka konsep rancangan terpilih jatuh
pada variasi konsep ketiga.
Gambar IV.14 Konsep rancangan terpilih
4.3 Perancangan Detail (Embodiment Design).4.3.1 Hasil numerik simulasi aliran.
Untuk menentukan jenis aliran turbulen atau laminar pada konsep
rancangan ketiga, maka diasumsikan bahwa udara berada dalam keadaan
konstan dimana massa jenis udara 1.225 kg/m3, dengan viskositas udara
0.00001789 Kg/m-s dan kecepatan udara pada 100 km/jam atau 27.7 m/s
dan dengan panjang benda yang dilewati udara adalah 1.772 m.
Coefficient Drag = 0.010 Coefficient Lift= 0.312
IV-24
432 G d (D f )
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
60/144
4.3.2Gaya drag(Drag force)Gaya hambat yang hasilkan dari variasi konsep terpilih adalah :
Gaya Hambat .
2. .
0.010.1.225
2. 0.30. 2.772
0.014119 /
4.3.3Gaya angkat (Lift force)Gaya angkat yang dihasilkan dari variasi konsep terpilih adalah :
Gaya Angkat .
2. .
0.312.1.225
2. 0.30. 2.772
0.0440523 /
4.3.4Analisa Data CFD untuk kontur kecepatan.Simulasi CFD terhadap masing-masing variasi konsep rancangan
memperlihatkan warna yang berbeda yang berpengaruh terhadap nilai
hambatan.
a. Konsep rancangan pertamaWarna biru di belakang roof unit menghasilkan kecepatan 0 m/s dan
terlihat banyak (lihat gambar IV.15 ), sehingga tekanan di daerah
belakang roof unit mempunyai nilai yang besar yang mengakibatkan
hambatan yang besar juga sehingga nilai coefficient drag menjadi
tinggi 0,105.
IV-25
b K k d
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
61/144
b.Konsep rancangan keduaWarna biru dibelakang roof unit yang bernilai 0 m/s tidak terlalu
banyak dan kecepatan tidak merata diperlihatkan oleh warna biru
muda (lihat gambar IV.16), sehingga nilai hambatan Cd nya hampir
sama denganroof unitF-01-LX yaitu 0,084.
Gambar IV.16 CFD kontur kecepatan konsep dua
c. Konsep rancangan ketigaWarna biru dibelakang roof unit yang bernilai 0 m/s tidak terlalu
banyak dan kecepatan merata (lihat gambar IV.17), sehingga nilai
hambatanCd nya kecil yaitu 0,010.
IV-26
435 AnalisaDataCFD fluentvelocityvector depanroof unit
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
62/144
4.3.5Analisa Data CFD fluentvelocity vector depanroof unitSimulasi CFD terhadap bagian depan roof unit masing-masing variasi
konsep rancangan memperlihatkan vektor yang berbeda yang berpengaruh
terhadap nilai gaya angkat.
a. Konsep rancangan pertama.Udara dengan kecepatan tinggi pada bagian depan roof unit yang
masuk ke condensor hanya sedikit dan sisanya lebih banyak ke atas
(lihat gambar IV.18), sehingga tekanan yang ada diatas menjadi kecil
dengan nilai Cl =0.302.
Gambar IV.18 CFD vektor kecepatan depan konsep satu
b.Konsep rancangan kedua.Udara dengan kecepatan tinggi pada bagian depan roof unit yang
masuk ke condensor lumayan banyak dan sisanya yang ke atas tidak
banyak (lihat gambar IV.19), sehingga tekanan yang ada diatas
menjadi lumayan besar dengan nilai Cl=0.311
IV-27
c Konsep rancangan ketiga
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
63/144
c. Konsep rancangan ketiga.Udara dengan kecepatan tinggi pada bagian depan roof unit yang
masuk ke condensor lumayan banyak dan sisanya yang ke atas
tidak banyak (lihat gambar IV.20), sehingga tekanan yang ada
diatas menjadi lumayan besar dengan nilai Cl =0.312.
Gambar IV.20 CFD vektor kecepatan depan konsep tiga
4.3.6Analisa Data CFD untukvelocity vector di belakangroof unitSimulasi CFD terhadap bagian belakang roof unit masing-masing
variasi konsep rancangan memperlihatkan vektor yang berbeda yang
berpengaruh terhadap nilai gaya hambat.
a. Konsep rancangan pertama.Udara dibelakang roof unit mengalami udara balik yang
menyebabkan terjadinya pusaran, udara yang berpusar ini
kecepatannya adalah 0 m/s (lihat gambar IV.21), sehingga tekanan
udara danCd yang dihasilkan besar.
IV-28
b Konsep rancangan kedua
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
64/144
b.Konsep rancangan kedua.Udara di belakang roof unit sudah mendekati streamline atau
mengikuti pola bentuk, tetapi masih ada yang sedikit berpusar
diantara roof unit dengan atap kendaraan (lihat gambar IV-22),
sehingga tekanan udara dan Cd yang dihasilkan lumayan tidak
terlalu besar.
Gambar IV.22 CFD fluentvektor kecepatan depan konsep dua.
c. Konsep rancangan ketiga.Udara di belakang roof unit sudah streamlineatau mengikuti pola
bentuk benda yang dilaluinya (lihat gambar IV-23), sehingga nilai
Cd untuk konsep rancangan ketiga paling kecil di antara rancangan
yang lain.
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
65/144
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KesimpulanSebagai perbaikan dari roof unit air conditioningF-01-LX, maka diperoleh
konsep rancangan ketiga, spesifikasinya adalah sebagai berikut :
1. Dimensi panjang roofunit lebih pendek 398 mm yaitu dari 2120 mmmenjadi 1722 mm.
2. Proses instalasi dan perawatan roof unit lebih mudah dibandingkan
dengan konsep rancangan yang lain ( hasil meeting di PT. Frigia air
conditioning).
3. Memiliki nilai aerodynamic factor yang lebih baik dari roof unit airconditioning F-01-LX yaitu nilai Cd yang lebih kecil sebesar tujuh
kalinyayaitu dari 0.072 menjadi 0.01 dan nilai Cl dari 0,377 menjadi
0,312.
5.2
SaranPenggunaan CFD fluent untuk analisa aerodynamic factor selanjutnya
semoga bisa dilakukan dalam bentuk tiga dimensi sehingga semua permukaan
dapat dianalisa dan nilai yang didapatkan sangat mendekati dengan nilai
sebenarnya.
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
66/144
DAFTAR PUSTAKA
1. Denso, PETUNJUK PEMASANGAN A/C X-95PRO, Jakarta : PT. DensoSales Indonesia 2010.
2. Sutantra, I Nyoman. dan Sampurno, Bambang. TEKNOLOGI OTOMOTIFEdisi kedua, ITS, Surabaya 2010.
3. Harsokoesoemo, H. Darmawan. Pengantar PERANCANGAN TEKNIK(Perancangan Produk) Edisi kedua, ITB, Bandung 2004.
4. Kusuma, Yuriadi., Modul 6 STRATEGI TATA LETAK, [online],(http://www.slideshare.net/suhermankebumen/strategi-12172866), diakses
Juli 2012.
5. Kuliah Manajemen, Perencanaan Tata Letak [online],(http://kuliah-manajemen.blogspot.com/2009/12/perencanaan-tata-letak.html), diakses Juli2012.
6. Anderson, John Jr., Fundamentals of Aerodynamic, Mc.Graw Hill, NY ,1985.
7. Hucho, Wolf Heinrich, Aerodynamics of Road Vechiles, Butterworths,London, 1987.
8. Tuakia, Firman. Dasar-dasar CFD Menggunakan Fluent Bandung: PenerbitINFORMATIKA, 2008.
9. Mahmudah, Aida. GTM GAMBAR TEKNIK MESIN Jakarta : PenerbitDepartemen Pendidikan Nasional Politeknik Manufaktur. 2000.
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
67/144
LAMPIRAN I
(Exisisting Document)
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
68/144
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
69/144
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
70/144
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
71/144
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
72/144
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
73/144
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
74/144
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
75/144
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
76/144
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
77/144
SIMULASI 2 DIMENSI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD)
NILAI AERODINAMIS ROOF UNIT F 01 LX
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
78/144
NILAI AERODINAMIS ROOF UNIT F-01-LX
DENGAN MEMAK AI SOFTWARE FLUENT ANSYS
GEOMETRI
MESHING
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
79/144
MESH Type NameBoundary Layer Wall AC_roofunitBoundary Layer Wall Body_elfElement: Tri / Type : Pave Velocity Inlet Udara_masukElement: Tri / Type : Pave OutFlow Udara_keluarElement: Tri / Type : Pave Symmetry Garis_atasElement: Tri / Type : Pave Symmetry Garis_bawahBoundary Layer OutFlow Masuk_kondensorBoundary Layer Velocity Inlet Keluar_kondensor
DataEmpirik Roofunit Nilai
SIMULASI CFD FLUENT
BukaFluent
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
80/144
Buka Fluent
PilihFluentVersion2d
Fluent
FileReadCaseSelectFileOK
Loading "C:\Fluent.Inc\fluent6.3.26\lib\fl_s1119.dmp"
Done.>Reading "D:\KULIAH PERANCANGAN\TUGASAKHR\Gambit&Fluent\Revisi\REDESIGN\Fluent\Roofunit F-01-LX.msh"...
58604 nodes.161 mixed wall faces, zone 3.80 mixed velocity-inlet faces, zone 4.11 mixed outflow faces, zone 5.92 mixed wall faces, zone 6.67 mixed symmetry faces, zone 7.20 mixed symmetry faces, zone 8.
10 mixed outflow faces, zone 9.10 mixed velocity-inlet faces, zone 10.171367 mixed interior faces, z
one 12.113215 mixed cells, zone 2.
fluidshell conduction zones,
Done.
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
81/144
GridCheck Grid CheckDomain Extents:
x-coordinate: min (m) =-1.462945e+002, max (m) =-1.039778e+002
y-coordinate: min (m) =-2.332950e+001, max (m) =-1.123901e+001
Volume statistics:
minimum volume (m3): 3.610330e-008
maximum volume (m3): 2.799661e+000
total volume (m3): 5.045694e+002
Face area statistics:
minimum face area (m2): 2.157919e-004
maximum face area (m2): 4.039146e+000
Checking number of nodes per cell.
Checking number of faces per cell.
Checking thread pointers.
Checking number of cells per face.
Checking face cells.
Checking bridge faces.
Checking right-handed cells.
Checking face handedness.
Checking face node order.
Checking element type consistency.
Checking boundary types:
Checking face pairs.
Checking periodic boundaries.
Checking node count.
Checking nosolve cell count.
Checking nosolve face count.
Checking face children.
Checking cell children.
Checking storage.
Done.
GridScale o Unit Conversion : mmo Scale
DefineModelsSolver
Solver PressureBased: banyakdigunakanuntukkasusdenganfluidainkompresibeldengankecepatan
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
82/144
aliranrendahsampaimenengah(BilanganMach
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
83/144
ConditionzoneSet
SolveInitializeInitializeComputeFromInitApply
SolveMonitorsResiduals
ReportReferenceValues
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
84/144
SolveIterate
Writing "D:\KULIAH PERANCANGAN\TUGASAKHR\Gambit&Fluent\Revisi\REDESIGN\Fluent\Roofunit F-01-LX.cas"...113215 mixed cells, zone 2, binary.
161 2D wall faces, zone 3, binary.80 2D velocity-inlet faces, zone 4, binary.11 2D outflow faces, zone 5, binary.
92 2D wall faces, zone 6, binary.67 2D symmetry faces, zone 7, binary.20 2D symmetry faces, zone 8, binary.10 2D outflow faces, zone 9, binary.10 2D velocity-inlet faces, zone 10, binary.
171367 2D interior faces, zone 12, binary.58604 nodes, binary.58604 node flags, binary.
Done.
Writing "D:\KULIAH PERANCANGAN\TUGASAKHR\Gambit&Fluent\Revisi\REDESIGN\Fluent\Roofunit F-01-LX.dat"...Done.
iter continuity x-velocityy-velocity nut cl cd time/iter
15 5.4728e-02 4.3484e-03 2.8942e-03 1.5181e-02 -1.7891e-01 -3.3721e-02 0:10:35 98516 4.1441e-02 3.2708e-03 2.3722e-03 1.5016e-02 -1.3488e-01 -4.1474e-03 0:11:44 98417 3.1254e-02 2.5033e-03 1.9464e-03 1.5715e-02 2.0821e-01 1.1348e-01 0:09:23 983
-
7/23/2019 PERANCANGAN ULANG CASE DAN COVER ROOF UNIT AIR CONDITIONING F-01-LX UNTUK KENDARAAN MINIBUS DI PT. FRIGIA AIR CONDITIONING
85/144
18 3.2167e-02 2.2365e-03 1.9470e-03 1.8858e-02 2.3078e-01 1.1207e-01 0:10:46 98219 2.1994e-02 1.9353e-03 1.5554e-03 1.9644e-02 5.3091e-01 6.6044e-02 0:11:53 98120 1.9075e-02 1.3650e-03 1.2482e-03 2.0812e-02 5.0084e-01 6.1778e-02 0:09:30 98021 1.5103e-02 1.1256e-03 1.0538e-03 2.2381e-02 3.1517e-01 6.3180e-02 0:10:51 97922 1.2785e-02 1.0029e-03 9.4582e-04 2.4187e-02 3.2171e-01 6.9700e-02 0:11:56 978
iter continuity x-velocity y-velocity nut cl cd time/iter23 1.0248e-02 8.8106e-04 8.4175e-04 2.5263e-02 3.0194e-01 6.8558e-02 0:09:32 97724 8.6248e-03 8.1098e-04 7.6640e-04 2.6158e-02 2.8130e-01 6.8124e-02 0:10:52 97625 7.5671e-03 7.4095e-04 7.1042e-04 2.6481e-02 2.7720e-01 6.8226e-02 0:11:56 97526 6.5916e-03 6.9760e-04 6.6783e-04 2.7317e-02 2.6673e-01 6.6415e-02 0:09:33 97427 6.3651e-03 6.4012e-04 6.7189e-04 2.8071e-02 2.6547e-01 6.5588e-02 0:10:52 97328 5.5246e-03 6.0591e-04 6.2493e-04 2.8870e-02 2.9798e-01 6.5607e-02 0:08:41 97229 4.6926e-03 5.8044e-04 5.8778e-04 2.9521e-02 3.2753e-01 6.5865e-02 0:10:11 97130 4.3035e-03 5.8554e-04 5.6301e-04 2.9450e-02 3.2132e-01 6.0923e-02 0:11:22 97031 4.0598e-03 5.7224e-04 5.4619e-04 2.9466e-02 3.3233e-01 6.3695e-02 0:09:05 96932 3.8370e-03 5.6672e-04 5.3582e-04 2.9366e-02 3.4524e-01 6.6867e-02 0:10:29 96833 3.6493e-03 5.6026e-04 5.2297e-04 2.9215e-02 3.5011e-01 7.0239e-02 0:11:36 967
iter continuity x-velocity y-velocity nut cl cd time/iter34 3.4291e-03 5.5567e-04 5.1169e-04 2.9054e-02 3.5832e-01 7.2829e-02 0:09:16 96635 3.2440e-03 5.4394e-04 5.0331e-04 2.8778e-02 3.6172e-01 7.5497e-02 0:10:38 96536 3.0949e-03 5.3863e-04 4.9289e-04 2.8503e-02 3.6204e-01 7.5428e-02 0:11:42 96437 3.0269e-03 5.3184e-04 4.8324e-04 2.8484e-02 3.5744e-01 7.3750e-02 0:09:21 96338 2.9373e-03 5.2305e-04 4.7101e-04 2.8350e-02 3.4527e-01 6.9296e-02 0:10:41 96239 2.8941e-03 5.1467e-04 4.5967e-04 2.8153e-02 3.3764e-01 6.6965e-02 0:11:44 96140 2.8545e-03 5.0212e-04 4.4979e-04 2.7933e-02 3.1072e-01 5.8948e-02 0:09:23 96041 2.8101e-03 4.9159e-04 4.4032e-04 2.7212e-02 3.1250e-01 5.9836e-02 0:10:42 95942 2.9019e-03 4.7459e-04 4.2384e-04 2.6093e-02 2.8096e-01 5.3727e-02 0:11:44 95843 2.9219e-03 4.6787e-04 4.1785e-04 2.5067e-02 2.7708e-01 5.3551e-02 0:09:23 95744 2.9139e-03 4.4572e-04 4.0331e-04 2.4140e-02 2.7330e-01 5.1566e-02 0:10:41 956
iter continuity x-velocity y-velocity nut cl cd time/iter45 2.8093e-03 4.2725e-04 3.8924e-04 2.3548e-02 2.7032e-01 5.1638e-02 0:08:32 955
46 2.6929e-03 4.1289e-04 3.7764e-04 2.2936e-02 2.6602e-01 5.0802e-02 0:10:00 95447 2.5548e-03 3.9761e-04 3.6694e-04 2.2228e-02 2.5121e-01 4.8548e-02 0:11:10 95348 2.5131e-03 3.8864e-04 3.6220e-04 2.1478e-02 2.4994e-01 4.7995e-02 0:08:56 95249 2.3104e-03 3.7128e-04 3.5350e-04 2.0621e-02 2.2815e-01 4.3632e-02 0:10:18 95150 2.0973e-03 3.6041e-04 3.5182e-04 1.9689e-02 2.2446e-01 4.2062e-02 0:11:24 95051 1.8410e-03 3.4579e-04 3.4409e-04 1.8695e-02 2.2394e-01 4.2573e-02 0:09:07 94952 1.6976e-03 3.3247e-04 3.3633e-04 1.7650e-02 2.2272e-01 4.2066e-02 0:10:27 94853 1.5910e-03 3.1978e-04 3.2812e-04 1.6525e-02 2.1730e-01 4.1961e-02 0:11:30 94754 1.4773e-03 3.1108e-04 3.2365e-04 1.5408e-02 2.1428e-01 4.0680e-02 0:12:21 94655 1.3686e-03 3.0283e-04 3.1784e-04 1.4464e-02 2.1479e-01 4.1514e-02 0:09:52 945
iter continuity x-velocity y-velocity nut cl cd time/iter56 1.2619e-03 2.9450e-04 3.1150e-04 1.3516e-02 2.1187e-01 4.0009e-02 0:11:02 94457 1.1963e-03 2.8683e-04 3.0633e-04 1.2674e-02 2.1548e-01 4.2327e-02 0:08:49 94358 1.0857e-03 2.7872e-04 2.9775e-04 1.1966e-02 2.1806e-01 4.2291e-02 0:10:11