Download - Perang Tondano
PERANG TONDANO
MUHAMAD DZAKI ALBIRUNI
KELAS : XI MIA 4
PERANG TONDANO 1
Berlangsung pada masa kekuasaan VOC.
Latar belakang:
Sebelum kedatangan Belanda, Spanyol terlebih dahulu sampai di Tondano
(Minahasa), Sulawesi Utara.
Abad 17, hubungan dagang orang Minahasa dan Spanyol mulai terganggu akibat
datangnya para pedagang VOC.
Gubernur Ternate Simon Cos mendapat pengaruh dari VOC diberi kepercayaan
dari Batavia untuk membebaskan Minahasa dari Spanyol.
Para pedagang Makassar dan Spanyol pun tersingkir dari Minahasa. Spanyol
meninggalkan Tondano menuju Filipina.
• VOC memulai memonopoli perdagangan beras di Minahasa.
• Usaha VOC untuk melemahkan orang Minahasa :
o Membendung Sungai Tamberan agar aliran sungai meluap dan
menggenangi tempat tinggal rakyat dan pejuang Minahasa. Akibatnya
mereka membangun rumah-rumah apung.
o Mengepung rakyat dan pejuang Minahasa yang mengungsi ke Danau
Tondano. Kemudian Simon Cos memberikan ultimatum kepada rakyat
Tondano.
• Isi Ultimatum yang dikeluarkan oleh Simon Cos :
o Orang-orang Tondano harus menyerahkan para pemberontak kepada
VOC.
o Orang-orang Tondano harus menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi
rusaknya tanaman padi akibat genangan air Sungai Temberan.
Ultimatum Simon Cos tidak berhasil dan VOC menarik pasukannya ke
Manado.
• Karena kepergian VOC, hasil pertanian rakyat Tondano menumpuk, karena
tidak ada yang membeli.
• Rakyat Tondano memutuskan untuk mendekati VOC agar membeli hasil
pertanian mereka. Terbukalah tanah Minahasa oleh VOC dan berakhirlah
perang Tondano 1.
• Orang-orang Minahasa memindahkan perkampungannya ke daratan yang
diberi nama Minawanua (Ibu Negeri).
ILUSTRASI KEADAAN TONDANO
PERANG TONDANO II
Terjadi pada abad ke-19 pada saat pemerintahan kolonial Belanda.
Latar belakang :
o Mandat yang diberikan kepada Daendels untuk memerangi Inggris.
o Kebijakan Daendels merekrut pejuang Indonesia, salah satunya dari
orang-orang Minahasa sebanyak 2000 orang. Namun, orang-orang
Minahasa tidak setuju dijadikan sebagai pasukan kolonial.
o Para pejuang meninggalkan rumah dan mengadakan perlawanan
terhadap Belanda.
• Salah seorang pemimpin perlawanan adalah Ukung Lonto.
• Perlawanan dilakukan sebagi bentuk penolakan orang-orang
Minahasa terhadap program perekrutan pasukan kolonial Belanda dan
kebijakan Daendels yang memaksa rakyat menyerahkan beras ke
Belanda secara cuma-cuma.
• Usaha Belanda untuk melawan orang Tondano :
o Membendung Sungai Temberan.
o Mengirim dua pasukan tangguh. Satu pasukan menyerang dari
Danau Tondano, sedangkan yang lain menyerang Minawanua dari
darat.
• Tanggal 23 Oktober 1808, Pasukan Belanda yang dipimpin oleh Gubernur
Prediger yang berpusat di Danau Tondano berhasil menerobos pertahanan
orang-orang Minahasa di Minawanua.
• Tanggal 24 Oktober 1808, Pasukan Belanda dari darat membombardir
ampung Minawanua. Pasukan Prediger mulai mengendorkan serangannya.
• Ketika serangan pasukan Belanda berkurang, Orang-orang Tondano secara
tiba-tiba muncul dan menyerang pasukan Belanda dengan hebatnya.
Pasukan Belanda ditarik mundur.
• Sungai Temberan yang meluap mempersulit pasukan Belanda.
• Perang Tondano II berlangsung sampai Agustus 1809.
• Dalam suasana kepenatan dan kurangnya bahan
makanan menyebabkan adanya kelompok Minahasa
yang memihak Belanda.
• Tanggal 4-5 Agustus 1809, Benteng Moraya milik
pejuang Minahasa hancur bersama mereka yang memilih
mati daripada menyerah.
TERIMA KASIH
Sumber:
http://toudano-minahasa.blogspot.com/2011/04/vue-
prise-tondano.html
maphill.com