PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARANOMOR 1 TAHUN 2009
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
TAHUN 2009-2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PENAJAM PASER UTARA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional terutama pasal 19 ayat (3) dan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana termaktub pada Pasal 150 Ayat (3), maka Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara perlu menyusun dan menetapkan Dokumen Perencanaan Pembangunan Lima Tahunan Daerah;
b. bahwa Dokumen Perencanaan Pembangunan Lima Tahunan Daerah sebagaimana huruf a merupakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009-2013;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009-2013.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Propinsi Kalimnatan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4182);
2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lambaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggung Jawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4027);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
12. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4262);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kabupaten Penajam Paser Utara (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 6);
Dengan Pesetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA dan
BUPATI PENAJAM PASER UTARA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2009-2013.
- 2 -
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Penajam Paser Utara.2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.4. Bupati adalah Bupati Penajam Paser Utara.5. Kepala Daerah adalah Kepala Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.7. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang
tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia;8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat
RPJMD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009-2013.
9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara untuk periode 5 (lima ) tahun ke depan terhitung sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
10. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKP) adalah dokumen Perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
11. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
12. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan misi.
Pasal 2RPJMD merupakan Dokumen Perencanaan Daerah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013.
Pasal 3RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah secara langsung tahun 2008.
Pasal 4(1) RPJMD disusun berdasarkan :
a. Visi, Misi dan Program bupatib. Hasil Penyempurnaan dari Musrenbang
- 3 -
(2) RPJMD menjadi pedoman bagi:a. Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra – SKPD)b. Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Pasal 5(1) RPJMD disusun dengan sistemmatika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUANBAB II : GAMBARAN UMUM DAERAHBAB IV : VISI DAN MISIBAB V : STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAHBAB VI : ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAHBAB VII : ARAH KEBIJAKAN UMUM BAB VIII : PROGRAM PEMBANGUNAN BAB IX : PENUTUP
(2) Uraian secara rinci RPJMD sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dimuat dalam Lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 6Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melaksanakan program dalam RPJMD Tahun 2009-2013 yang dituangkan dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD).
Pasal 7Dalam rangka mencapai capaian sasaran, setiap tahun dilakukan evaluasi sebagai dasar penyusunan perencanaan tahunan daerah.
Pasal 8Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Ditetapkan di Penajampada tanggal Januari 2009
BUPATI PENAJAM PASER UTARA,
H. ANDI HARAHAP
Diundangkan di Penajampada tanggal Januari 2009
SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN PENAJAM PASER UTARA,
H. SUTIMAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2009 SERI E NOMOR
- 4 -
Lampiran : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR : 1 TAHUN 2009
TANGGAL : JANUARI 2009
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
TAHUN 2009-2013
- 5 -
1 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN RPJMD
1.3. LANDASAN HUKUM
1.4. HUBUNGAN RPMJD DENGAN
DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Penajam Paser Utara adalah daerah kabupaten baru di Indonesia yang berdiri
atas kemauan masyarakatnya untuk hidup lebih sejahtera dan semangat demokrasi.
Dalam rangka perjalanannya maka pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara
melakukan langkah-langkah strategis sesuai dengan visi misi Kepala Daerah
Kabupaten Penajam Paser Utara. Salah satu upaya tersebut adalah dengan
pembentukan RPJM Daerah. Agenda pertama pimpinan daerah terpilih Kabupaten
Penajam Paser Utara adalah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah yang substansinya merupakan penjabaran dari visi dan misi. RPJMD
Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai sebuah desain pembangunan jangka
menengah (5 tahunan) setidaknya mencakup 3 (tiga) unsur kerangka pembangunan
yang menjadi satu kesatuan yang utuh dalam proses pelaksanaan pembangunan.
Ketiga aspek tersebut adalah pertama, kerangka permasalahan pembangunan.
Kerangka ini mencerminkan suatu pemahaman yang komprehensif tentang kondisi
objektif dari berbagai aspek atau sektor pembangunan yang menjadi landasan dalam
menentukan kerangka pembangunan berikutnya yaitu kerangka intervensi
pembangunan. Kerangka intervensi adalah serangkaian upaya strategis dan sistematis
dalam rangka mengubah kondisi ke arah yang lebih baik. Sebuah kerangka intervensi
mencerminkan suatu rumusan mengenai tujuan, pendekatan dan metodologi dalam
mewujudkan tujuan utama (goals) pembangunan, yaitu kesejahteraan masyarakat.
Kerangka terakhir adalah kerangka implementasi pembangunan. Kerangka ini
mencerminkan berbagai instrumen pembangunan yang meliputi kebijakan, program,
dan kegiatan pembangunan serta instrumen untuk pemantauan pelaksanaannya dan
evaluasi hasil-hasil pembangunan.
KERANGKA KERANGKA KERANGKA
2 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
PERMASALAHAN
PEMBANGUNAN
INTERVENSI
PEMBANGUNAN
IMPLEMENTASI
PEMBANGUNAN• Kondisi Umum
Daerah• Isu Strategis
• Visi• Misi• Strategi dan Prioritas
Pembangunan
• Kebijakan Keuangan
• Kebijakan Pembangunan
• Program Pembangunan
• Monitoring dan Evaluasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan
penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). RPJM
Daerah memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah,
kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, Lintas Satuan Kerja
Perangkat Daerah, dan program kewilayahan, disertai dengan rencana-rencana kerja
dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RPJM
Daerah dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan mengacu
pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP), memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,
prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang
dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat. RPJM Daerah dilengkapi dengan matrik indikasi program
yang merinci tujuan beserta indikator dan targetnya, sasaran beserta indikator dan
targetnya, kebijakan, dan program untuk masing-masing misi.
RPJM Daerah adalah rencana pembangunan untuk periode 5 tahun yang
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang disusun
dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah.
Dengan demikian tahap awal dari penyusunan RPJM Daerah adalah penjabaran visi-
misi, dan program Kepala Daerah ke dalam rancangan awal. Rancangan awal ini
dijadikan sebagai pedoman bagi semua Satuan Kerja Pemerintah daerah (SKPD)
dalam menyusun rencana strategisnya (Renstra-SKPD). Draft RPJM Daerah
disusun dengan menggunakan Renstra-SKPD dan menjadi bahan bagi Musrenbang
3 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Jangka Menengah. Rancangan akhir disusun dengan mengakomodasi hasil
Musrenbang dan kemudian ditetapkan menjadi RPJM Daerah.
Persoalan yang sering muncul bagi pembangunan daerah adalah tidak
terwujudnya visi, misi daerah dalam kegiatan perangkat pemerintah daerah, kalaupun
terwujud hanya 25-30%. Artinya sumberdaya pemerintah daerah banyak teralokasikan
untuk kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan visi dan misi daerah. UU 25 tahun
2004 dan UU 32 tahun 2004 telah menempatkan visi dan misi kepala daerah sebagai
visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah. Dengan demikian apabila visi
dan misi kepala daerah tidak dikawal oleh suatu desain perencanaan pembangunan
untuk masa 5 (lima) tahun yang diterjemahkan dengan baik dalam program dan
kegiatan yang terukur, dan terintegrasi akan menjadikan visi dan misi kepala daerah
hanya sekedar slogan belaka.
Melihat konfigurasi RPJM sebagai sumber ide didalam menetapkan agenda
pembangunan daerah maupun rencana kerja satuan perangkat daerah, maka RPJM
memiliki nilai strategis sebagai dasar, pedoman, dan acuan untuk tahap perencanaan
selanjutnya. Dengan demikian RPJM harus didesain agar memiliki tingkat kesesuaian
dengan RPJP Kabupaten Penajam Paser Utara, RPJP Propinsi Kalimantan Timur,
RPJP Nasional dan mampu menterjemahkan dengan tepat visi dan misi kepala daerah.
RPJM Daerah yang terukur, terintegrasi dan mempunyai keterkaitan antar sektor
sehingga mampu memberikan sinergitas dalam pembangunan daerah. Penentuan
rencana kerja perangkat daerah adalah suatu kebutuhan yang tidak terhindarkan yang
dapat terwujud dalam suatu format RPJM Daerah yang memiliki kerangka logis yang
terukur dan terkendali.
Bertitik tolak dari hal tersebut di atas, maka sudah saatnya pendekatan-
pendekatan dalam penyusunan dokumen RPJM diperluas dengan pendekatan yang
lebih mendorong masyarakat dan swasta agar memiliki harapan dan pilihan untuk
masa depan yang lebih baik. Dengan kata lain, bahwa pendekatan yang dipilih dalam
Penyusunan Dokumen RPJM perlu diperkaya dengan upaya-upaya memperkokoh
kapasitas pemerintah daerah, keberdayaan kelembagaan di masyarakat dan kepedulian
pihak swasta yang kokoh, agar pada masa berikutnya upaya perencanaan
pembangunan dapat dijalankan secara berkelanjutan dan mandiri berlandaskan nilai-
nilai kemanusiaan dan kemasyarakatan yang bersifat universal. Di samping itu perlu
juga mendorong pemberdayaan yang hakiki dalam penyusunan RPJM, baik bagi
pemerintah daerah, swasta maupun masyarakat, agar mampu mencapai keseimbangan 4
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
daya lingkungan, daya sosial budaya dan daya ekonomi, serta mendorong kemitraan
sinergis antara pemerintah lokal, masyarakat dan pihak swasta.
Ketiga pilar pendekatan tersebut merupakan upaya untuk menggerakkan
semua sektor terkait untuk penyusunan dokumen RPJM secara integral dan
menyeluruh dalam satu kesatuan wilayah. Secara garis besar bentuk pelaksanaan
penyusunan dokumen RPJM tersebut adalah sebagai dasar untuk memberikan bantuan
teknis konsultatif berupa penyusunan dokumen RPJM pada Level Kebijakan dan
Level Program. Hasil penelaahan evaluatif atas level ini akan menjadi salah satu alat
kontrol konsistensi proyek-proyek yang hendak dievaluasi dengan tujuan strategis dari
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara. Sedangkan untuk alat kontrol lainnya
dari kegiatan evaluasi ini adalah melakukan cross check dengan para kelompok
sasaran (target group). Ini akan menjadi resources bagi perbaikan Renstrada agar
sesuai dengan UU No. 25 Tahun 2004. Dengan demikian RPJM akan dapat
memberikan bantuan teknis konsultatif berupa pendampingan kepada Pemerintah
Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara dalam rangka membantu terwujudnya
kemitraan sinergis dengan masyarakat, swasta dan kelompok peduli setempat.
1.2.Maksud dan Tujuan RPJMD
Maksud dari kegiatan penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Penajam
Paser Utara ini adalah untuk merumuskan program jangka menegah yang bersumber
dari aspirasi masyarakat dengan berpedoman pada RPJP Kabupaten Penajam Paser
Utara.
Secara umum, penyusunan rancangan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Kabupaten Penajam Paser Utara bertujuan untuk:
1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan Kabupaten Penajam Paser
Utara;
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar
ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah;
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan;
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara;
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya Kabupaten Penajam Paser
Utara secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan;
5 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
6. Menjaga kesinambungan dan kesatuan arah antar Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Penajam Paser Utara.
1.3.Landasan Hukum
Penyusunan RPJMD Kabupaten Penajam Paser Utara 2009-2013 ini
berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
a. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2003 No. 47, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 4286);
b. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 66, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 4400);
c. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
d. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
e. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 4437);
f. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 No. 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 4438);
g. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimum;
h. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata-cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
6 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
1.4.Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang
telah diamanatkan dalam UU No. 25 Tahun 2004, maka keberadaan RPJM Daerah
Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009-2013 merupakan satu bagian yang utuh
dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara
khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang baik dalam
RPJP Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara maupun RTRW Kabupaten Penajam
Paser Utara, serta dari keberadaannya akan dijadikan pedoman bagi SKPD untuk
penyusunan Renstra SKPD. Selanjutnya, untuk setiap tahunnya - selama periode
perencanaan - akan dijabarkan dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, selanjutnya akan dijadikan
acuan bagi SKPD untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD. Diagram yang
menggambarkan hubungan RPJMD dan dokumen perencanaan lainnya disajikan pada
Gambar 1 berikut. Gambar 1.
Hubungan RPJMD Penajam Paser Utara dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Pemerintah Pusat
RincianAPBN
APBN
RKA–KL
RAPBN
Renja–KL
RKL
RenstraKL
RPJM Nasional
RPJP Nasional
diacupedoman
pedoman
pedomanpedoman
dijabar kan
pedoman
Pemerintah Daerah
RincianAPBD
APBD
RKA–SKPD
RAPBD
Renja–SKPD
RKP Daerah
Renstra SKPD
RPJM Daerah
RPJP Daerah
diacupedoman
pedoman
pedoman
pedoman
dijabar kan
pedoman
diserasikan melalui Musrenbangdiperhatikan
UU SPPNUU KN
Sumber Data. RPJM Nasional
Selanjutnya, dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana yang
diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003, maka penjabaran RPJMD Kabupaten
Penajam Paser Utara ke dalam RKPD Kabupaten Penajam Paser Utara untuk setiap
tahunnya, akan dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara.
1.5.Sistematika Penulisan
7 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan RPJMD
1.3. Landasan Hukum
1.4. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
1.5. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Kondisi Umum
2.2. Kependudukan dan Kesejahteraan Masyarakat
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN
KERANGKA PENDANAAN
3.1. Perekonomian Daerah
3.2. Pengelolaan Belanja Daerah
3.3. Kerangka Pendanaan Daerah
3.4. Pendapatan Perkapita
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1. Isu–isu Strategis Pembangunan
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi Pembangunan Daerah
5.2. Misi Pembangunan Daerah
5.3. Tujuan Strategis Pembangunan
5.4. Agenda Utama
5.5. Indikator Misi Pencapaian
5.6. Prinsip dan Nilai
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1. Agenda Utama dan Strategi
6.2. Arah Kebijakan
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
PEMERINTAH
7.1. Kebijakan Umum
7.2. Program Pembangunan Daerah
7.3. Kebijakan Umum Keuangan Daerah
8 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN
8.1. Indikasi Rencana Program Prioritas
8.2. Indikasi Pendanaan Program SKPD
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA PEMERINTAH
9.1. Indikator Evaluasi Kinerja Proses Paruh Waktu
9.2. Indikator Evaluasi Kinerja Hasil Penuh Waktu
BAB X PENUTUP
10.1. Program Transisi
10.2. Kaidah Pelaksanaan
9 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
10 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
2.1 KONDISI FISIK DASAR
2.2 KEPENDUDUKAN DAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Kondisi Fisik Dasar
2.1.1. Wilayah
Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan bagian integral dari wilayah
Propinsi Kalimantan Timur yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 7
Tahun 2002 tentang pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Propinsi
Kalimantan Timur. Secara administratif pemerintahan terbagi dalam 4 kecamatan, 24
kelurahan dan 23 desa sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel 2.1 berikut.Tabel 2.1
Jumlah Desa, Kelurahan dan Kecamatandi Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2006
No Kecamatan Kelurahan Desa Luas Wilayah
1 Babulu 0 10 39.9452 Waru 1 2 53.3883 Penajam 19 2 120.7374 Sepaku 4 9 117.236
Jumlah 24 23 333.306Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara
Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara terletak antara 00o54’78” –
01o30’00” Lintang Selatan dan 116o7’40.54” Bujur Timur. Mencakup 4 (empat)
Wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru, Kecamatan
Penajam, dan Kecamatan Sepaku. Sedangkan batas-batas wilayah administrasi
Kabupaten Penajam Paser Utara adalah sebagai berikut.
• Sebelah Utara: Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan Loa Janan,
Kabupaten Kutai Kartanegara
• Sebelah Timur: Kecamatan Semboja Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota
Balikpapan dan Selat Makasar.
• Sebelah Selatan: Kecamatan Longkali, Kabupaten Pasir dan Selat
Makasar .
• Sebelah Barat: Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat dan
Kecamatan Longkali Kabupaten Pasir.
11 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Gambar 2Peta Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara
Sumber Data. BAPPEDA Kabupaten Penajam Paser Utara
2.1.2. Luas Wilayah dan Tata Guna Tanah
Dilihat dari tata guna tanah menunjukkan bahwa lahan yang diusahakan untuk
kegiatan pertanian mencakup areal seluas 166.390 Ha dari total luas wilayah
Kabupaten Penajam Paser Utara. Areal pertanian meliputi: lahan sawah seluas 30.563
Ha (9,17%), lahan kering 48.249 Ha (14,48%), hutan 51.840 Ha (15,55%), sedangkan
untuk perkebunan 15.520 Ha (4,66%) dan rawa/tambak/kolam seluas 20.218 Ha
(6,07%). Selebihnya seluas 166.916 Ha (50,08%) terdiri dari pekarangan dan
bangunan 39.763 Ha (11,93%), lahan tidur 22.242 Ha (6,67%) dan lain-lain seluas
104.911 Ha (31,00%). (Lihat Tabel 2.2)
Sebagian besar dari areal lahan sawah terdapat di Kecamatan Babulu dan
Penajam yang merupakan wilayah utama penghasil beras di Kabupaten Penajam Paser
Utara. Dari total luas areal lahan sawah seluas 30.563 Ha di wilayah Kabupaten
Penajam Paser Utara, 14.030 Ha (45,91%) dari total luas lahan sawah merupakan
lahan sawah yang belum diusahakan secara produktif, dan seluas 3.182 Ha (10,41%)
12 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
dapat ditanami padi dua kali dalam setahun, sedangkan sisanya seluas 13.351 Ha
(43,68%) hanya dapat ditanami padi sekali dalam setahun. Salah satu faktor penyebab
utamanya adalah kondisi sistem irigasi yang belum memadai, yang diindikasikan
dengan kenyataan bahwa seluas 17.758 Ha (58,10%) areal persawahan di Kabupaten
Penajam Paser Utara merupakan sawah tadah hujan.Tabel 2.2
Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaannya di Kabupaten Penajam Paser Utara
Jenis PenggunaanTanah
Luas (Ha)
Kec. Babulu
Kec. Waru
Kec. Penajam
Kec. Sepaku
Total Luas (Ha)
%
1. Sawah 9.258 2.500 17.975 830 30.563 9,17 2. Pekarangan & Bangunan 2.345 532 35.150 1.736 39.763 11,93 3. Lahan Kering (Tegal,
Ladang, Padang rumput)1.857 1.768 17.250 27.374 48.249 14,48
4. Hutan (Hutan Rakyat dan Hutan Negara)
9.040 505 21.250 21.045 51.840 15,55
5. Perkebunan 1.595 1.625 10.000 2.300 15.520 4,66 6. Rawa, Tambak, Kolam 1.595 360 14.112 4.151 20.218 6,07 7. Lahan Tidur 1.362 280 3.000 17.600 22.242 6,67 8. Lain-lain *) 12.893 47.818 2.000 42.200 104.911 31,48
Total 39.945 55.388 120.737 117.236 333.306 100,00 % 11,98 16,62 36,22 35,17 100,00
Sumber data: a) Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2003 (dianalisis lebih lanjut).b) Kecamatan Babulu, Waru, Penajam dan Sepaku Dalam Angka Tahun 2001.*) Terdiri atas: wilayah lautan, jalan dan lain-lain.
Luas wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri dari 333.06 Ha yang
terdiri dari 3.060,82 Km2 wilayah berupa daratan, dan 272,24 Km2 berupa lautan.
Secara umum, sebagian besar belum terolah dan dibudidayakan pemanfaatannya. Dari
data penggunanan lahan tahun 2005 pada Tabel 2.2 di atas terlihat bahwa 60% dari
luas areal yang ada masih berbentuk hutan lebat. Sedangkan lahan yang sudah
dimanfaatkan masing-masing adalah; pemukiman sebesar 0,9%, sawah seluas 1,5%,
pertanian tanah kering seluas 3,43%, perkebunan seluas 3,9%, tambak seluas 0,23%
dan industri seluas 0.09%.
13 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 2.3Penggunaan Lahan
Kabupaten Penajam Paser Utara 2005-2007Jenis Penggunaan
TanahLuas (Ha)
2005 2006 20071. Pemukiman 2.808 2.808 3.5472. Sawah 4.715 4.715 8.0383. Pertanian Tanah Kering 10.740 10.740 9.6574. Perkebunan 12.217 12.217 29.1305. Kolam/Tambak 709 709 2.1976. Industri 290 290 907. Pertambangan 48 48 2428. Hutan Lebat 188.175 188.175 1.1069. Hutan Belukar 50.075 50.075 163.13110. Hutan Sejenis 15.253 15.253 27.96011. Hutan Rawa 2.400 2.400 2.74412. Semak Belukar 18.320 18.320 63.42813. Lain-lain 7.810 7.810 2.290
Jumlah/Total 313.560 313.560 313.560Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara 2008
2.1.3. Topografi dan Iklim
Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri dari wilayah daratan dan
perairan laut. Wilayah perairan laut terbesar ditiga kecamatan yaitu kecamatan
Babulu, Waru dan Penajam dimana ketiga kecamatan tersebut berbatasan lansung
dengan Selat Makassar. Tinjauan dari aspek hidrologi terhadap Kabupaten Penajam
Paser Utara menunjukkan bahwa keberaaan sistem drainase yang belum memadai
menyebabkan banyaknya daerah genangan berupa rawa-rawa. Sementara itu, di
beberapa wilayah pesisir terjadi kecenderungan meningkatnya abrasi pantai oleh air
laut. Karena itu untuk menjaga kelestarian ekosistem wilayah pesisir, maka
pengelolaan hutan bakau (mangrove) perlu mendapat perhatian yang serius dari
pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Bedasarkan kajian data iklim pada masing-masing kecamatan dapat diketahui
bahwa rata-rata hari hujan di Kabupaten Penajam Paser Utara adalah sebanyak 10
hari perbulan dengan curah hujan rata-rata sebesar 230 mm per bulan. Sedangkan
curah hujan di atas 300 mm perbulan terjadi antara bulan Desember sampai dengan
Februari. Curah hujan sebesar 100 – 300 mm per bulan pada umumnya terjadi pada
bulan Maret sampai bulan juni, dan pada bulan juli sampai bulan Oktober.
Kondisi iklim di wilayah Propinsi Kalimantan Timur menunjukkan bahwa
karakteristik iklim di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk wilayah
14 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
iklim tropika humida. Temperatur udara rata-rata sebesar 260C dengan perbedaan
temperatur pada waktu siang dan malam berkisar antara 5-70C. Temperatur minimum
terjadi antara bulan Oktober sampai bulan Agustus, Berdasarkan pembagian iklim di
wilayah Kalimantan Timur, iklim Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk zone 1
dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 1500 sampai 2000 mm pertahun. Dengan
tipe iklim E1 dan E2. Tabel 2.4
Banyaknya Curah Hujan Menurut Pos Pengamatanper Bulan
Bulan Babulu Waru Penajam SepakuJanuari 21.0 9.0 _ 19.0Februari 23.0 8.0 _ 15.0Maret 23.0 3.0 _ 8.0April 21.0 9.0 _ 19.0Mei 12.0 4.0 _ 16.0Juni 25.0 16.0 _ 13.0Juli 13.0 10.0 _ 18.0Agustus 10.0 7.0 _ 6.0September 8.0 4.0 _ 4.0Oktober 6.0 7.0 _ 10.0Nopember 13.0 5.0 _ 16.0Desember 14.0 6.0 _ 12.0
Total 189.0 88.0 _ 156.0Sumber Data. BPS Kab. Penajam Paser Utara 2008
2.1.4. Karakteristik dan Potensi Fisik Wilayah
Berdasarkan pertimbangan karakteristik dan potensi wilayah Kabupaten
Penajam Paser Utara dibagi dalam 3 (tiga) wilayah pembangunan (WP), yaitu:
• Wilayah Pembangunan (WP) pedalaman
• Wilayah Pembangunan (WP) utara
• Wilayah Pembangunan (WP) selatan
WP pedalaman dicirikan oleh morfologi bergelombang sampai berbukit, tidak
atau kurang dipengaruhi oleh ekosistem pesisir dengan basis ekonominya sub sektor
kehutanan dan perkebunan yang ditenggarai oleh perkembangan kawasan khusus
kehutanan dan perkebunan. Dalam WP Pedalaman terbagi dalam 2 (dua) kawasan,
yaitu kawasan pedalaman dan kawasan pengembangan khusus, fungsi Kawasan
Pedalaman adalah sebagai pusat pemerintahan skala lokal, kegiatan ekonomi, industri
agro foresty, pertambangan, pertanian tanaman pangan lahan kering, perkebunan,
peternakan, kehutanan, pemukiman dan fasilitas sosial ekonomi. Jangkauan pelayanan
kawasan pedalaman meliputi kelurahan Maridan, Kelurahan Pemaluan, Desa Bumi
Harapan, Desa Bukit Raya, Desa Sukaraja, Kelurahan Tengin Baru, Kelurahan
15 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Sepaku, Desa Argomulyo, Desa Sukomulyo, Desa Semoi II, Desa Wonosari,
Kelurahan Mentawir dan Desa Karang Jinawi.
Fungsi dari Kawasan Pengembangan Khusus adalah sebagai pusat industri
agro foresty, pertambangan, pertanian tanaman pangan lahan kering, perkebunan,
kehutanan, pemukiman, dan fasilitas sosial ekonomi. Jangkauan pelayanan kawasan
pengembangan khusus meliputi Desa Labangka, Desa Babulu Darat, Desa Api-api,
Desa Sesulu, Kelurahan Waru, Kelurahan Nenang, Kelurahan Sepan, Kelurahan
Sotek, dan Desa Bukit Subur.
Sedangkan WP Utara dan WP Selatan dicirikan oleh morfologi pedataran
sampai bergelombang, banyak dipengaruhi oleh kosistem pesisir dengan basis
ekonominya sektor perkotaan, pertanian tanaman pangan dan perikanan. WP Utara
mempunyai fungsi sebagai pusat pemerintahan skala regional dan skala lokal,
kegiatan ekonomi skala regional dan skala lokal, pertambangan, zona industri,
pariwisata, pertanian tanaman pangan lahan basah, perkebunan, perikanan,
peternakan, kehutanan, pemukiman dan fasilitas sosial ekonomi. Jangkauan pelayanan
WP Utara meliputi Kelurahan Penajam, Kelurahan Gunung Seteling, Kelurahan
Nenang, Kelurahan Petung, Desa Girimukti, Kelurahan Lawe-lawe, Kelurahan
Buluminung, Kelurahan Sepan, Kelurahan Pantailango, Kelurahan Gresik, Kelurahan
Riko, Kelurahan Jenebora, Desa Bukit subur, Kelurahan Sungai Parit, Kelurahan
Sesumpu, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Pejala, Kelurahan Saloloang,
Kelurahan Tanjung Tengah, Kelurahan Pejala, Kelurahan Waru, Desa Sesulu dan
Desa Api-api.
Fungsi WP Selatan adalah sebagai pusat pemerintahan skala lokal, kegiatan
ekonomi, pertanian tanaman pangan lahan basah, pertambangan, perkebunan,
perikanan, peternakan, kehutanan, pemukiman, dan fasilitas sosial ekonomi.
Jangkauan WP Selatan meliputi Desa Babulu Darat, Desa Labangka, Desa Gunung
Makmur, Desa Sriraharja, Desa Rawamulya, Desa Gunung Intan, Desa Sumber Sari,
Desa Babulu Laut dan Desa Sebakung Jaya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 2.4.
Melihat perkembangan Wilayah Kecamatan yang terjadi saat ini, maka ada
potensi atau indikasi pemekaran wilayah kecamatan menjadi beberapa kecamatan
baru, antara lain:
• Pembentukan Kecamatan Petung sebagai pemekaran dari kecamatan penajam
16 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
• Pembentukan Kecamatan Maridan sebagai pemekaran dari Kecamatan Sepaku Tabel 2.4
Rencana Penetapan Wilayah Pembangunan (WP)Di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2003 – 2012
No. WP Pusat Pertumbuhan
Total Penduduk
Tahun 2012Fungsi Wilayah
1. WP Pendalaman:• Kelurahan Maridan• Kelurahan Pamaluan• Desa Bumi Harapan• Desa Bukit Raya• Desa Sukaraja• Kelurahan Tengin Baru• Kelurahan Sepaku• Desa Argomulyo• Desa Sukomulyo• Desa Babulu Darat• Desa Labangka• Desa Gunung Makmur• Desa Sriraharja• Desa Rawa Mulya• Desa Gunung Intan • Desa Sumber Sari• Desa Babulu Laut• Desa Setakung Jaya Semoi II• Desa Wonosari• Kelurahan Mentawir• Desa Karang Jenawi
Perkotaan Maridan
34.440 Fungsi sebagai Pusat pemerintahan skala lokal, kegiatan ekonomi,industri argo foresty, pertambangan, pertaniantanaman pangan lahan kering, perkebunan, kehutanan, pemukiman, dan fasilitas sosial ekonomi.
A. Kawasan Pengembangan Khusus:
• Desa Labangka• Desa Babulu Darat• Desa Api–api• Desa Sesulu• Kelurahan Waru• Kelurahan Nenang• Keluarahan Sepan• Kelurahan Sotek• Kelurahan Subur
2.346 Fungsi sebagai pusat industri agro foresty, pertambangan, pertanian tanaman pangan lahan kering, perkebunan, kehutanan,dan fasilitas sosial ekonomi.
2. WP Utara:• Kelurahan Penajam• Kelurahan Gunung Seteling• Kelurahan Petung• Desa Girimukti• Kelurahan Lawe-lawe• Kelurahan Buluminung• Kelurahan Pantailango• Kelurahan Gresik• Kelurahan Riko• Kelurahan Jenebora• Desa Bukit Subur• Kelurahan Sungai Parit• Kelurahan Ssumpu• Kelurahan Kampung Baru• Kelurahan Pejala
Perkotaan Penajam Petung
77.282 Fungsi pusat pemerintahan skala regional an skala lokal, Pertambangan, zona industri, pariwisata, pertanian tanaman pangan lahan basah, perkebunan, perikanan, peternakan kehutanan, pemukiman dan fasilitas sosial ekonomi
17 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
No. WP Pusat Pertumbuhan
Total Penduduk
Tahun 2012Fungsi Wilayah
• Kelurahan Saloloang• Kelurahan Tanjung Tengah• Kelurahan Pejala• Kelurahan Waru• Desa Sesulu• Desa Api-api
3. WP Selatan:Desa Rintik
Perkotaan Babulu
28.326 Fungsi sebagai pusat pmerintahan skala lokal, kegiatan ekonomi, pertanian tanaman pangan lahan basah, pertambangan, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, pemukiman, dan fasilitas sosial ekonomi
Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, 2003-2012
2.2. Kependudukan dan Kesejahteraan Masyarakat
Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) merupakan seseorang,
keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau
gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, dan karenanya tidak dapat
menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya, sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai
dan wajar. Hambatan kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan,
keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku,
keterbelakangan atau keterasingan, kekumuhan, korban tindak kekerasan, kerentanan
sosial dan kondisi atau perubahan lingkungan (secara mendadak) yang kurang
mendukung atau menguntungkan seperti kejadian bencana alam.
2.2.1. Kependudukan
Selama periode tahun 2002-2007, penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara
meningkat dari 111.420 jiwa pada akhir tahun 2002 menjadi 140.288 jiwa pada akhir
tahun 2007. Proporsi penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara dapat dilihat pada
diagram berikut.Grafik 2.1.
Perkembangan Jumlah Penduduk
18 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
61,600
57,365
62,981
58,757
64,411
60,200
65,892
61,694
67,426
63,242
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
1 2 3 4 5
Laki - laki Perempuan
Sumber Data.BPS Penajam Paser Utara. 2008
Grafik 2.2.Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan
Sumber Data.BPS Penajam Paser Utara 2008
Grafik 2.3.Piramida Penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara
19 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
Babulu W a r u Penajam Sepaku
Laki - laki Perempuan
1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000LAKI - LAKI
8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000PEREMPUAN
60 +55 – 5950 – 5445 – 4940 – 4435 – 3930 – 3425 – 2920 – 2415 – 1910 – 145 – 9
Sumber Data.BPS Penajam Paser Utara 2008
Grafik 2.4Persentase PNS Menurut Golongan Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara
Sumber Data.BPS Penajam Paser Utara 2008
20 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
36% 49%
13%2%
GOL. I GOL. II GOL. III GOL. IV
Sedangkan angka-angka statistik secara terperinci tentang penduduk KabupatenPenajam Paser Utara dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.5Banyaknya Penduduk Kabupaten PPU Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2002-2007
No TahunLaki-laki Perempuan
Jiwa % Jiwa %Jumlah
1 2 3 4 5 6 71 2002 58.563 52.56 52.857 47.44 111.4202 2003 61.384 51.82 57.082 48.18 118.4663 2004 62.373 51.87 57.867 48.13 120.2404 2005 64.559 52.71 59.650 47,29 124.2095 2006 67.696 52.13 62.158 47,86 129.8546 2007 73.519 52.41 66.769 47,59 140.288
Sumber: Kantor Duknaker Kab. PPU 2008
Penduduk pada akhir tahun 2007 sebesar 140.288 jiwa terdiri dari 73.519
penduduk laki-laki dan 66.769 penduduk perempuan dengan persentase pertumbuhan
10,05%. Rasio jenis kelamin penduduk pada tahun 2007 di Kabupaten Penajam Paser
Utara tercatat lebih besar dari angka 100 yaitu 110,11 yang artinya penduduk
perempuan lebih sedikit dibanding penduduk laki-laki.
Tabel 2.6Banyaknya Penduduk Kabupaten PPU
Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2007Usia
(tahun)Laki-laki
(jiwa)Perempuan
(jiwa)Jumlah Penduduk
(jiwa)0 – 4 6.957 6.628 13.5855 – 9 7.862 7.369 15.231
10 – 14 7.169 6.624 13.79315 – 19 6.614 6.233 12.84720 – 24 7.126 6.739 13.86525 – 29 7.787 6.929 14.71630 – 34 6.345 5.827 12.17235 – 39 5.932 5.552 11.48440 – 44 5.007 4.418 9.42545 – 49 4.039 3.394 7.43350 – 54 2.990 2.362 5.35255 – 59 2.174 1.659 3.833
60 + 3.517 3.035 6.552Jumlah 73.519 66.769 140.288
Sumber: Kantor Duknaker Kab. PPU 2008
21 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Dilihat dari aspek distribusi penduduk, sebaran penduduk di Kabupaten
Penajam Paser Utara di Kecamatan Penajam sebanyak 64.148 jiwa, di Kecamatan
Sepaku 31.491 di Kecamatan Babulu 29.691 jiwa, dan di Kecamatan Waru sebanyak
14.958 jiwa. Kepadatan penduduk di Kabupaten Penajam Paser Utara yang paling
tinggi terdapat di Kecamatan Babulu sebesar 74,3 jiwa/km2, dan terendah terdapat di
Kecamatan Sepaku dengan kepadatan penduduknya 26,9 jiwa/km2.
Tabel 2.7Struktur Penduduk Kabupaten PPU
Berdasarkan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2007
No. Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk
1. Tidak/ Belum Sekolah 29.067 jiwa
3. Tidak Tamat SD/ Sederajat 26.861 jiwa
4. Tamat SD/ Sederajad 37.833 jiwa
5. SMP/ Sederajad 20.566 jiwa
6. SMA/ Sederajad 21.378 jiwa
6. Diploma I/ II 1.069 jiwa
7. Akademi/ Diploma III/ S. Muda 1.585 jiwa
8. Diploma IV/ Strata I 1.789 jiwa
9. Strata II 121 jiwa
10. Strata III 19 jiwa
Jumlah 140.288 jiwa
Sumber: Kantor Duknaker Kab. PPU 2008
Jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, distribusi penduduk menurut umur
dan jenis kelamin serta pengelompokan umur berdasarkan usia sekolah merupakan
beberapa statistik penting yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan. Secara
umum hal ini berkaitan dengan kepentingan penyusunan perencanaan dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan rakyat serta rencana intervensi program dalam berbagai
sektor seperti perencanaan tingkat kebutuhan pangan, kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur wilayah.
Penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara rata-rata mengalami peningkatan
sebesar 3.025 persen per tahun, dari 111.420 jiwa pada tahun 2002 menjadi 127.477
jiwa pada tahun 2006. Sedangkan jika dilihat dari sisi jenis kelamin maka terdapat
keseimbangan jumlah laki-laki dan perempuan.
Sejalan dengan derap langkah pembangunan sebuah daerah pemekaran maka
diperkirakan pertumbuhan penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara akan lebih
22 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
meningkat lebih cepat, sehubungan dengan pertumbuhan kawasan perkotaan yang
menjadi daya tarik terjadinya urbanisasi. Selengkapnya jumlah penduduk Kabupaten
Penajam Paser Utara menurut jenis kelamin disajikan pada Tabel 2.8 berikut ini.Tabel 2.8
Jumlah, Sex Ratio dan Pertumbuhan PendudukKabupaten Penajam Paser Utara 2007
Tahun Jumlah PendudukLaki-laki Perempuan Total Sex
RatioPertumbuhan
%(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2002 58.563 52.857 111.420 110,80 1,002003 61.384 57.082 118.460 107,54 6,32004 62.373 57.867 120.240 107,78 1,52005 64.559 59.650 124.209 108,23 3,32006 66.258 61.219 127.477 108,23 2,632007 67.426 63.242 130.668 106.62 2,42
Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara 2008
Selanjutnya dilihat dari persebaran penduduk perkecamatan maka terdapat
jumlah penduduk terbesar di Kecamatan Penajam yang pada tahun 2007 mencapai
57,745 jiwa atau hampir separoh dari jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser
Utara. Sedangkan wilayah dengan penduduk terpadat terdapat di Kecamatan Babulu
dengan kepadatan per Ha mencapai 80,08 jiwa.Tabel 2.9
Kepadatan Penduduk Penajam Paser Utaraper Kecamatan Tahun 2007
Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara 2008
Gambaran mengenai komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur akan
mengindikasikan produktivitas yang dihasilkan oleh suatu daerah. Produktivitas
daerah yang tinggi akan ditandai dengan keberadaan penduduk usia produktif yang
cukup tinggi seimbang dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.
23 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
No. Kecamatan Luas areal (Ha)
Jumlah Penduduk Kepadatan/Ha
1 Babulu 399,45 31.989 80.082 Waru 533,88 12,815 23.143 Penajam 1207,37 57,745 47,834 Sepaku 1.172,36 28,119 23,98
Jumlah rata-rata 3.333,06 130,668 39,20
Tabel 2.10Penduduk Penajam Paser Utara
Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2007
Kelompok Umur Laki-Laki Jumlah Total0-4 6.048 5.745 11.7935-9 8.098 6.499 14.597
10-14 7.455 6.437 13.89215-19 6.233 5.821 12.05420-24 4.785 5.752 10.53725-29 7.038 5.795 12.83330-34 5.651 6.112 11.76335-39 5.370 6.381 11.75140-44 5.390 3.853 9.24345-49 3.689 3.623 7.31250-54 2.354 2.495 4.84955-59 2.159 1.558 3.71760+ 3.156 3.171 6.327
67.426 63.242 130.668Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara 2008
Tabel 2.10 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Penajam
Paser Utara berada dalam kelompok usia produktif. Dari sejumlah 130.668 jiwa
penduduk maka terdapat 72.005 jiwa penduduk usia produktif. Sedangkan kelompok
umur usia sekolah mencapai jumlah 52.336 jiwa jumlah penduduk. Sedangkan
penduduk yang berada pada usia pensiun mencapai angka sebesar 5.229 jiwa
penduduk.
Jumlah pencari kerja yang belum ditempatkan sampai dengan akhir bulan
Desember 2007 sebesar 8.643 jiwa yang terdiri dari 4.960 laki-laki dan 3.683 wanita.
Tabel 2.11Pencari Kerja Menurut Kelompok Umur
yang Belum Ditempatkan pada Akhir Tahun 2007No Kelompok Umur Laki-Laki Wanita Jumlah1 15 – 19 414 454 868
2 20 -29 3.483 2.830 6.313
3 30 – 44 1.210 12 1.2224 45 – 54 31 14 45
3 55 + 1 - 1
Jumlah 5.139 3.310 8.449
Sumber: Kantor Duknaker Kab. PPU. 2008
24 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
2.2.2. Indeks Pembangunan Manusia
Manusia adalah subjek dan sekaligus sebagai objek pembangunan.
Kapabilitasnya akan sangat menentukan keberlanjutan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator
yang paling sering digunakan untuk menilai keragaan pembangunan manusia di
sebuah daerah/negara.
Perkembangan angka Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Penajam
Paser Utara adalah seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.12 di bawah ini. Dari tabel
tersebut terlihat bahwa semenjak kabupaten ini dibentuk terdapat kenaikan indeks
pembangunan manusia yang cukup signifikan. Di tahun 2004, angka IPM masih
sebesar 70,9 kemudian meningkat menjadi 71,5 pada tahun 2005.
Tabel 2.12Indeks Pembangunan Manusia
Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2004-2005
Uraian 2004 2005Angka Harapan Hidup (tahun) 70.5 70.9Angka Melek Huruf(Persen)
93.3 93.8
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7.2 7.4Rata-rata Pengeluaran riil per kapita disesuaikan (000 Rp) 613.900 615.100IPM 70.9 71.5PeringKat Nasional 110 116Sumber Data: Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan Nasional 2006
Pada Tabel 2.12 juga menunjukkan bahwa selama periode tahun 2004-2005
keempat indikator indeks pembangunan manusia mengalami peningkatan yang cukup
berarti. Angka harapan hidup yang pada tahun 2004 mencapai rata-rata 70.5 tahun
meningkat menjadi selama 70.9 tahun pada tahun 2005, angka melek huruf yang pada
tahun 2004 mencapai angka 93.3 persen meningkat menjadi 93,8 persen pada tahun
2005, kemudian rata-rata lama sekolah yang pada tahun 2004 mencapai angka rata-
rata 7,2 tahun meningkat menjadi rata-rata 7,4 tahun pada tahun 2005. Sedangkan
rata-rata pengeluaran riil perkapita pada tahun 2004 mencapai angka Rp.613.900
meningkat menjadi sebesar Rp.615.100 pada tahun 2005.
25 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 2.13Perbandingan IPM Kabupaten Penajam Paser Utara
Tahun 2005
No Kabupaten
AngkaHarapan
Hidup(tahun)
AngkaMelekHuruf
(Persen)
Rata-rataLama
Sekolah(tahun)
Rata-rataPengeluaran
riil per kapitadisesuaikan
(000 Rp)
IPM Peringkat Nasional
1 Kota Balikpapan 71.1 97.9 10.0 637.0 76.1 142 Kota Samarinda 70.0 96.6 9.7 638.6 75.1 263 Kota Bontang 71.7 98.1 9.9 617.1 74.9 284 Kota Tarakan 70.9 97.5 9.1 619.3 73.9 495 Bulongan 72.2 93.6 7.3 617.8 72.3 856 Nunukan 70.5 93.3 7.4 623.0 71.7 1007 Pasir 71.7 92.5 7.3 616.6 71.7 1028 Penajam Paser
Utara 70.9 93.8 7.4 615.1 71.5 1169 Kutai
Kertanegara 67.5 96.4 8.3 620.8 71.3 12810 Berau 68.9 93.7 7.6 617.4 70.7 14411 Malinau 67.8 90.1 6.7 639.4 70.3 15812 Kutai Timur 67.8 93.2 7.3 612.1 69.3 19613 Kutai Barat 69.4 88.3 6.8 618.5 69.2 202
Kalimantan Timur 70.3 95.3 8.7 621.4 72.9 6Nasional 68.1 90.9 7.3 619.9 69.6
Sumber Data: Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan Nasional. 2006
Grafik 2.5Perbandingan IPM Penajam Paser Utara Dengan Kaltim dan Nasional
70.86 93.87.4
615.12
71.4670.3 95.3
8.69
621.43
72.9468.1 90.9
7.3
619.9
69.6
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
Nasional 68.1 90.9 7.3 619.9 69.6
Kaltim 70.3 95.3 8.69 621.43 72.94
Penajam Paser Utara 70.86 93.8 7.4 615.12 71.46
AHH AMH ALS Kons IPM
Sumber Data: Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan Nasional 2006
Keterangan AHH : Angka Harapan Hidup AMH : Angka Melek Huruf ALS : Angka Lama Sekolah Kons : Pengeluaran Konsumsi Perkapita
Selanjutnya dalam perspektif perbandingan indeks pembangunan manusia
yang dicapai oleh Kabupaten Penajam Paser Utara sudah berada diatas capaian IPM
nasional namun masih berada di bawah capaian IPM Propinsi Kalimantan Timur.
26 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 2.13 menunjukkan bahwa pada tahun 2005 IPM Kabupaten Penajam Paser
Utara mencapai angka 71,5 di bawah capaian Propinsi Kalimantan Timur yang
mencapai angka indeks 72,9. Selanjutnya dari sisi peringkat, Kabupaten Penajam
Paser Utara berada pada urutan 8 dari 13 kabupaten/kota yang ada di Propinsi
Kalimantan Timur serta urutan 116 dari 450 kabupaten/kota di Indonesia.
2.2.3. Kemiskinan
Secara Absolut tingkat kemiskinan yang terdapat di Penajam Paser Utara
masih cukup signifikan, data terakhir tahun 2006 menunjukkan bahwa sebanyak
19.000 orang atau sebesar 16.09 persen penduduk masih hidup dalam kemiskinan.
Namun demikian jika dilihat dari pola perkembangan data dari tahun 2005-2006
maka terdapat penurunan angka kemiskinan yang cukup signifikan. Pada tahun 2005,
dengan garis kemiskinan sebesar Rp.134.256 perkapita perbulan maka didapatkan
sebanyak 20.200 orang penduduk miskin atau sebesar 17.26 persen dari jumlah
penduduk. Sedangkan pada tahun 2006 dengan garis kemiskinan sebesar Rp.171.476
perkapita perbulan ditemukan sebesar 19.000 orang atau sebesar 16.09 persen
penduduk miskin. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.14
Jumlah dan Prosentase Penduduk Miskin Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2005-2006
Uraian 2005 2006Jumlah Penduduk Miskin 20.200 19.000Prosentase Penduduk Miskin 17,26 % 16,09 %Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 2,85 3,73Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,88 1,14Garis Kemiskinan 134.256 171.476
Sumber Data: Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan NasionalSelanjutnya pada table di atas jika dilihat indeks kedalaman (P1) dan
keparahan kemiskinan (P2) terlihat adanya gejala kemerosotan. Pada tahun 2005
indeks kedalaman kemiskinan mencapai angka 2,85 yang kemudian meningkat
menjadi 3,73 pada tahun 2006. Hal ini juga berlaku pada indeks keparahan
kemiskinan, pada tahun 2005 indeks ini menunjukkan angka 0,88 yang kemudian
meningkat menjadi sebesar 1,14 pada tahun 2006.
27 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 2.15Jumlah Kepala Keluarga Miskin
Penerima BLT Kabupaten PPU Tahun 2006No Kecamatan Tahap I Tahap II Jumlah
1 Babulu 3.615 1.308 4.9232 Waru 772 414 1.1863 Penajam 3.306 1.851 5.1574 Sepaku 3.024 676 3.700
Jumlah 10.717 4.249 14.966Sumber: BPS Kab. Penajam Paser Utara Dalam Angka 2006
Penelusuran data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun 2006 juga
menjelaskan angka kemiskinan yang tidak jauh berbeda. Tabel 2.15 menunjukkan
bahwa jumlah penerima BLT pada tahun 2006 mencapai angka 14.996 orang yang
tersebar di 4 kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara.
2.2.4. Pendidikan
Secara umum, keberadaan sarana dan prasana pendidikan SD, SMP dan SMA
terbilang sudah cukup memadai dipandang dari jumlah penduduk usia sekolah di
Kabupaten Penajam Paser Utara. Namun demikian seiring dengan derap langkah
pembangunan daerah maka penguatan terhadap kualitas penyelenggaraan pendidikan
niscaya untuk diberlakukan.
Sampai dengan akhir bulan April 2008, jumlah TK di Kabupaten Penajam
Paser Utara sebanyak 57 buah dengan jumlah murid 2.319 siswa dan jumlah guru 190
orang. Selain itu tercatat jumlah SD/MI sebanyak 107 buah, SMP/MTs sebanyak 34
buah, SMA sebanyak 15 buah dan SMK sebanyak 4 buah. Hal ini dapat dilihat pada
tabel berikut.
28 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel: 2.16Data Perkembangan Pendidikan Kabupaten PPU
(April, 2008)
Banyaknya Sekolah (Unit) Negeri Swasta Jumlah▪ TK 2 55 57▪ SD/MI 96 5 101▪ SMP/MTs 20 14 34▪ SMA 8 7 15▪ SMK 3 1 4
Banyaknya Tenaga Pendidik (Orang) PNS Non PNS Jumlah▪ TK 8 182 190▪ SD/MI 882 261 1.143▪ SMP/MTs 279 205 484▪ SMA 159 120 279▪ SMK 91 52 67
Banyaknya Murd (Siswa) Negeri Swasta Jumlah▪ TK - 2.319 2.319▪ SD/MI 18.653 367 19.020▪ SMP/MTs 4.446 1.511 5.957▪ SMA 2.166 897 3.063▪ SMK 211 352 563
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. PPU. 2008
Selama periode 2002-2008, jumlah sekolah TK sebanyak 57 unit, SD/MI 101
unit, SMP/MTs sejumlah 34 unit dan SMA/MA sebanyak 24 unit. Dilihat pada Tabel
2.17 menunjukkan jumlah sekolah, murid, rata-rata murid dan guru persekolah serta
rasio guru murid SD di masing-masing kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Selanjutnya jumlah murid mengalami peningkatan yaitu dari sejumlah 17.787 siswa
pada tahun 2002 meningkat menjadi sejumlah 18.257 siswa pada tahun 2006. Rata-
rata jumlah siswa persekolah pada tahun 2002 mencapai 180 siswa turun menjadi
rata-rata sebanyak 178 siswa pada tahun 2006. Sedangkan rasio guru/murid yang pada
tahun 2002 mencapai 1:21 mengamalami perbaikan menjadi 1:16 pada tahun 2006.
29 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 2.17Rasio Kecukupan Sarana dan Prasarana Pendidikan SD
No KecamatanJumlah Sekolah
JumlahMurid
Jumlah Guru
Rata-rata Persekolah
Rasio Guru dan
muridMurid Guru
1 Babulu 28 3.670 163 131 6 222 Waru 12 2.095 122 175 10 173 Penajam 40 8.129 455 203 11 184 Sepaku 25 3.925 256 157 10 16
Jumlah 2007 95 17.819 686 166 9 182006 99 18.257 1.077 178 11 162005 99 17.999 937 182 9 192004 99 17.707 877 179 9 202003 99 17.647 867 178 9 20
Sumber: BPS Kab. Penajam Paser Utara Dalam Angka 2008
Dalam tabel di atas, jika ditelusuri dari data per kecamatan tahun 2006 dapat
kita temukan bahwa dari 99 unit sekolah dasar yang ada di Penajam Paser Utara
sebanyak 38 unit diantaranya berada di Kecamatan Penajam, dengan jumlah siswa
sebanyak 8.315 siswa dan 455 orang guru, rasio guru per-murid mencapai 1:18.
Kemudian di Kecamatan Sepaku terdapat 25 unit SD dengan jumlah siswa sebanyak
4.049 siswa dan 256 orang guru, rasio guru per-murid mencapai 1:16. Di Kecamatan
Babulu terdapat 24 unit SD dengan jumlah siswa sebanyak 3.878 siswa dan 244 orang
guru, rasio guru per-murid mencapai 1:16. sedangkan di Kecamatan Waru terdapat
sejumlah 12 unit SD dengan jumlah murid sebanyak 2.015 dan guru sebanyak 122,
rasio guru per-murid mencapai 1:17.
Tabel 2.18 menunjukkan jumlah sekolah, murid, rata-rata murid dan guru per
sekolah serta rasio guru murid SMP/MTs di masing-masing kecamatan. Selama
periode 2002-2005, jumlah sekolah meningkat dari 17 unit sekolah pada tahun 2002
menjadi 38 unit pada tahun 2006. Selanjutnya jumlah murid juga mengalami
perubahan dari sejumlah 4.598 siswa pada tahun 2002 turun menjadi sejumlah 4.313
siswa pada tahun 2006. Rata-rata jumlah siswa per sekolah pada tahun 2002 mencapai
270 siswa turun menjadi 116 siswa pada tahun 2006. Sedangkan rasio guru/murid
yang pada tahun 2002 mencapai 1:19 mengalami penurunan menjadi 1:12 pada tahun
2006.
Tabel 2.18Rasio Kecukupan Sarana dan Prasarana Pendidikan SMP/MTs
30 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
No Kecamatan Jml Sekolah
Jml Murid
Jml Guru
Rata-rata Persekolah
Murid Guru
Rasio Guru dan
murid1 Babulu 11 973 74 88 7 132 Waru 4 588 42 147 10 153 Penajam 15 1977 157 132 10 134 Sepaku 8 775 65 97 8 8
Jumlah 2006 38 4313 338 116 6 12 2005 38 4749 325 264 18 15Jumlah 2004 18 4868 276 270 15 18Jumlah 2003 17 4697 275 276 16 17Jumlah 2002 17 4598 248 270 15 19
Sumber: BPS Kab. Penajam Paser Utara Dalam Angka 2007
Pada tabel di atas, penelusuran data per kecamatan tahun 2006 dapat kita
temukan bahwa dari 38 unit sekolah SMP/MTs yang ada di Penajam Paser Utara
sebanyak 15 diantaranya berada di Kecamatan Penajam, dengan jumlah siswa
sebanyak 1.977 siswa dan 157 orang guru, rasio guru per murid mencapai 1:13.
Kemudian di Kecamatan Sepaku terdapat 8 unit SMP/MTs dengan jumlah siswa
sebanyak 775 siswa dan 65 orang guru, rasio guru per murid mencapai 1:8. Di
Kecamatan Babulu terdapat 11 unit dengan jumlah siswa sebanyak 973 siswa, 74
orang guru, dan rasio guru per murid mencapai 1:13.
Tabel 2.19 menunjukkan jumlah sekolah, murid, rata-rata murid dan guru per-
sekolah serta rasio guru murid SMA/SMK/MA masing-masing kecamatan di
Kabupaten Penajam Paser Utara. Selama periode 2002-2006, jumlah sekolah
meningkat dari 9 unit sekolah pada tahun 2002 menjadi 11 sekolah pada tahun 2005.
Selanjutnya jumlah murid juga meningkat dari sejumlah 2.085 siswa pada tahun 2002
meningkat menjadi sejumlah 2.162 siswa pada tahun 2005. Rata-rata jumlah siswa per
sekolah pada tahun 2002 mencapai 232 siswa menjadi 197 siswa pada tahun 2005.
Sedangkan rasio guru/murid yang pada tahun 2002 mencapai 1:14 mengalami
penurunan menjadi 1:9 pada tahun 2005.
Tabel 2.19
31 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Rasio Kecukupan Sarana dan Prasarana Pendidikan SMA/SMK/MA
No Kecamatan
Jml Sekolah Jml Murid Jml Guru
Rata-rata Persekolah
Murid Guru
Rasio Guru dan
murid1 Babulu 6 797 69 133 12 112 Waru 1 450 11 450 11 413 Penajam 14 1958 134 140 10 144 Sepaku 3 704 43 235 14 17
Jumlah 2006 25 3909 257 240 12 21 2005 11 2162 242 197 22 9Jumlah 2004 12 2607 195 217 16 13Jumlah 2003 10 2296 147 230 15 16Jumlah 2002 9 2085 146 232 16 14
Sumber: BPS Kab. Penajam Paser Utara Dalam Angka 2007
Eksplorasi data per kecamatan tahun 2005 dapat kita temukan bahwa dari 25
sekolah yang ada di Penajam Paser Utara sebanyak 14 diantaranya berada di
Kecamatan Penajam, dengan jumlah siswa sebanyak 1.958 siswa dan 134 orang guru,
rasio guru per murid mencapai 1:14. Yang menjadi perhatian adalah di Kecamatan
Waru yang hanya memiliki 1 unit sekolah menengah atas sehingga dengan makin
bertambahnya jumlah murid maka perbandingan guru per murid mencapai rasio 1:41.
(Tabel 2.19)
2.2.5. Kesehatan
Sebagai daerah yang belum lama terbentuk maka keberadaan sarana pelayanan
kesehatan dapat dikatakan belum memadai. Hasil pendataan Podes tahun 2006
menunjukkan baru ada satu unit rumah sakit dan tahun 2007 berdiri Klinik Kesehatan
di Kelurahan Petung Kecamatan Penajam. Prasarana kesehatan lain yang sudah
tersedia, yaitu sebanyak 11 unit puskesmas, 43 unit pusban, 11 unit puskesmas
keliling dan 229 unit posyandu.
Tabel 2.20
32 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Prasarana Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2007
No Kecamatan Puskesmas Puskesmas Pembantu
Puskesmas Keliling Posyandu
1 Babulu 3 9 4 212 Waru 1 3 1 143 Penajam 3 7 3 1034 Sepaku 4 11 3 90
Jumlah 2007 11 30 11 228 2006 11 43 11 229 2005 10 40 9 228Jumlah 2004 9 38 9 224Jumlah 2003 8 40 9 226Jumlah 2002 8 40 8 225
Sumber: BPS Kab. Penajam Paser Utara Dalam Angka 2006
Dalam tabel 2.20 di atas, distribusi prasarana kesehatan menyebar di seluruh
kecamatan. Di Kecamatan Babulu terdapat 3 unit puskesmas, 9 unit puskesmas
pembantu, 4 unit puskesmas keliling dan 21 unit posyandu. Kemudian di Kecamatan
Waru terdapat 1 unit puskesmas, 3 unit puskesmas pembantu, 1 unit puskesmas
keliling dan 14 unit posyandu. Di Kecamatan Penajam terdapat 3 unit puskesmas, 7
unit puskesmas pembantu, 3 unit puskesmas keliling dan 103 unit posyandu.
Selanjutnya di Kecamatan Sepaku terdapat sebanyak 4 unit puskesmas, 11 unit
puskesmas pembantu, 3 unit puskesmas keliling dan 103 unit posyandu.
Selanjutnya tenaga kesehatan yang ada terdiri dari:
• Di Kecamatan Babulu terdapat 4 orang dokter, sebanyak 20 orang mantri
kesehatan, sebanyak 17 orang bidan, 31 orang dukun bayi terlatih dan sebanyak
21 orang dukun bayi yang belum terlatih.
• Di Kecamatan Penajam terdapat 9 orang dokter umum, 2 orang dokter spesialis,
35 orang mantri kesehatan, 34 orang bidan, 51 orang dukun bayi terlatih dan
sebanyak 7 orang dukun bayi yang belum terlatih.
• Di Kecamatan Sepaku terdapat 2 orang dokter, sebanyak 20 orang mantri
kesehatan, sebanyak 17 orang bidan, 31 orang dukun bayi terlatih dan sebanyak
21 orang dukun bayi yang belum terlatih.
• Di Kecamatan Waru terdapat 4 orang dokter, sebanyak 10 orang mantri kesehatan,
sebanyak 6 orang bidan, 10 orang dukun bayi terlatih dan sebanyak 6 orang dukun
bayi yang belum terlatih.
Tenaga, sarana, dan prasarana kesehatan di Kabupaten Penajam Paser Utara
meliputi rumah sakit, TT rumah sakit, dokter rumah sakit, perawat rumah sakit, bidan
33 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
rumah sakit, dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, puskesmas,
dan puskesmas pembantu.
Tabel 2.21Tenaga, Sarana, dan Prasarana Kesehatan
di Kabupaten PPU Tahun 2003-2007
No Uraian 2003 2004 2005 2006 2007
1 Rumah Sakit - - - - 1
2 TT Rumah Sakit - - - - 60
3 Dokter Rumah Sakit - - - - 11
4 Perawat Rumah Sakit - - - - 46
5 Bidan Rumah Sakit - - - - 23
6 Dokter Spesialis - - - - 4
7 Dokter Umum 9 9 11 20 21
8 Dokter Gigi 3 7 8 9 11
9 Perawat - 80 89 182 170
10 Bidan 36 50 54 93 94
11 Puskesmas 8 9 10 11 11
12 Puskesmas Pembantu 40 38 40 43 30
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. PPU. 2008
Derajad kesehatan di Kabupaten PPU dapat dilihat dari indikator-indikator
antara lain: rata-rata usia harapan hidup penduduk, angka kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup, dan angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
pada Tabel 2.22. Tabel 2.22
Derajad Kesehatan Penduduk Kabupaten PPUTahun 2003-2007
No Indikator Satuan 2003 2004 2005 2006 20071 Usia Harapan
Hidup Tahun 60 65,36 65,7 66,70 68
2 Angka Kematian Bayi (AKB)
Per 1.000 15/1000 46 31 37 35
3 Angka Kematian Ibu (AKI) Per
100.000 248/1000 194/1000 3 2 2
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. PPU 2008
34 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
2.2.6. Prasarana dan Sarana
Jalan sebagai prasarana penghubung di bidang transportasi darat merupakan
salah satu unsur yang sangat penting dalam memperlancar kegiatan perekonomian
masyarakat. Selain dipandang sangat penting dalam mendorong keseimbangan
pembangunan antar wilayah terutama penyeimbangan antara kawasan pantai, kawasan
pedalaman dan kawasan perbatasan. Kondisi jalan dan jembatan di Kabupaten
Penajam Paser Utara dapat dijabarkan dalam tabel berikut.
Tabel 2.23Keadaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten PPU Tahun 2007
Jenis Permukaan Jalan Kabupaten No. Jenis Permukaan Panjang Jalan Satuan1.2.3.
DiaspalKerikilTanah
102,37409,90104,36
KmKmKm
Kondisi Jalan KabupatenNo. Kondisi Jalan Panjang Jalan Satuan1.2.3.4.
Jalan BaikJalan SedangJalan Rusak RinganJalan Rusak Berat
133,5789,79
296,1897,09
KmKmKmKm
Jenis JembatanNo. Jenis Jembatan Jumlah Panjang1.2.3.
Jembatan NegaraJembatan PropinsiJembatan Kabupaten
6 buah2 buah5 buah
280 m60 m
635 mSumber: Dinas Kimpraswil Kab. PPU 2008
Sarana transportasi sungai, danau dan penyeberangan di Kabupaten Penajam
Paser Utara pada beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan, seiring dengan
meningkatnya kegiatan perekonomian.
Armada angkutan sungai danau dan penyebrangan yang melayani angkutan
penumpang umum barang tercatat 6 unit kapal ferry (melayani Penajam-Balikpapan)
dengan 1 (satu) pelabuhan yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara. Pelayanan
angkutan laut secara umum diselenggarakan melalui pelabuhan yang dikelola oleh
PT. ASDP dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melalui Kantor
Perhubungan dan Pariwisata.
35 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 2.24Jumlah Barang/Penumpang yang Diangkut oleh
Angkutan Penyeberangan dan Rata-rata Tarif AngkutTahun 2007
No. Rincian Satuan Banyaknya Rata-rata Tarif (Rp)
1.2.3.4.5.6.7.8.
BarangPenumpangKendaraan bermotor roda duaJeep dan sedanMikrolet/ Pick UpTruk < 25 ton / Bus < 30 orangTruk > 25 ton / Bus > 30 orangSepeda
Tonorangunitunitunitunitunitunit
-49.45487.91768.89728.04333.61516.072
1
-3.500
15.067103.00092.500
175.900239.250
-Sumber: PT. ASDP Indonesia Ferri (Persero) 2008
Adapun armada angkutan jalan (penumpang umum) yang beroperasi di
Kabupaten Penajam Paser Utara secara keseluruhan berjumlah sebanyak 1.597
angkutan. Kendaraan angkutan penumpang umum tersebut terdiri dari mobil bus
sebanyak 6 unit bus, mobil penumpang umum (MPU) sebanyak 199 unit dan mobil
barang 1.392 mobil barang.
2.2.7. Permukiman dan Prasarana Wilayah
Berdasarkan hasil susenas, persentase rumah tangga yang tinggal dalam
rumah milik sendiri mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005,
persentase rumah tangga yang tinggal dalam rumah milik sendiri sebesar 81,16%
sedangkan pada tahun 2004 sebesar 76,17%. Jumlah bantuan pembangunan rumah
bagi keluarga miskin pada tahun 2007 sebesar 332 unit.
36 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 2.25Jumlah Bantuan Pembangunan Rumah
Bagi Keluarga Miskin di Kab. Penajam Paser Utara Tahun 2007
No. Wilayah Kecamatan Dana APBD Kab. Dana Bantuan Propinsi (PM&Kessos)
1.2.3.4.
PenajamWaruBabuluSepaku
46133023
94124054
Jumlah 2007 112 2002006 200 302005 85 752004 - 100
Sumber: Kantor PM dan Kessos Kab. PPU 2008
Dalam kurun waktu tahun 2004-2007 telah terbangun 975 unit rumah keluarga
miskin yang bersumber dari dana APBD kabupaten, bantuan propinsi. Selain itu
terdapat bantuan rehab rumah sebanyak 298 unit berupa bantuan aladin (atap, lantai,
dan dinding) dan bantuan bahan rumah (BBR).
Sarana perdagangan yang berupa pasar di Kabupaten Penajam Paser Utara
sampai dengan akhir tahun 2007 adalah sebanyak 10 buah pasar yang ditempati oleh
1.500 pedagang. Adapun sebaran pada setiap kecamatannya meliputi Kecamatan
Penajam dengan 6 buah pasar dan 745 pedagang, Kecamatan Waru dengan 1 buah
pasar dan 270 pedagang, Kecamatan Babulu dengan 1 buah pasar dan 315 pedagang,
dan Kecamatan Sepaku dengan 2 buah pasar dan 170 pedagang. Tabel 2.26
Banyaknya Pasar dan Pedagang Menurut Kecamatan
Kecamatan Pasar PedagangBabulu 1 150Waru 1 172
Penajam 6 682Sepaku 2 305Jumlah 10 1.309
Sumber Data. BPS Penajam Paser Utara 2008
Sampai dengan akhir tahun 2007, koperasi yang ada di Kabupaten Penajam
Paser Utara berjumlah 141 koperasi yang tersebar di 4 kecamatan dengan banyaknya
simpanan anggota koperasi sebesar Rp.297.504.931,00 dan modal luar koperasi
sebesar Rp.4.024.522.750,00.
37 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 2.27Banyaknya Koperasi dan Jumlah anggota per Kecamatan
Kecamatan KUD Non KUD Jumlah Jumlah AnggotaBabulu 3 16 19 380Waru 1 11 12 240Penajam 12 52 64 1.280Sepaku 5 26 31 620Jumlah 21 105 126 2.520Sumber Data. BPS Penajam Paser Utara 2008
Tabel 2.28Banyaknya Koperasi Menurut Jenisnya Tahun 2007
No Jenis Banyaknya
1 Koperasi Unit Desa 222 Koperasi Pegawai Negeri 63 Koperasi Karyawan 114 Koperasi Pertanian 205 Koperasi Perkebunan 36 Koperasi Kehutanan 07 Koperasi Perikanan/ Nelayan 68 Koperasi Peternakan 19 Kioperasi Serba Usaha 5610 Koperasi Perdagangan 111 Koperasi Perindustrian 112 Koperasi Pertambangan 113 Koperasi Kelompok Masyarakat 014 Koperasi Simpan Pinjam 715 Koperasi Lainnya
a. Koperasi Pondok Pesantren 1b. Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat 0c. Koperasi Angkotan 1d. Koperasi TNI/ Polri 1f. Koperasi Wanita 3
Sumber: Kantor Perindagkop Kab. PPU 2008
Lembaga perbankan yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara meliputi 1
unit kantor cabang BPD, 1 unit kantor cabang BRI, 1 unit kantor cabang BNI dan 1
unit BMT.
38 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Potensi pariwisata Kabupaten Penajam Paser Utara cukup besar, tetapi belum
semua terkelola secara optimal. Tabel 2.29
Potensi Pendukung Pariwisata Kab. Penajam Paser UtaraTahun 2007
No Potensi Pariwisata Penajam Babulu Waru Sepaku Jumlah1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.
HotelRumah makan dan restoranSanggar seni tradisionalObyek wisataTravel/ B.P.WGroup seni musikBilyardSalon/ pangkas rambutData rental VCDIndustri kerajinan
8341293751121
09165000000
012512040610
0644000000
86183203115731
Sumber: Kantor Hubpar Kab. PPU 2008
Kebutuhan air minum penduduk dipenuhi dengan menyediakan jasa pelayanan
air minum dari 2 unit pengolahan air baku PDAM yaitu di Lawe-lawe dan Sepaku.
Pelayanan air bersih yang diberikan mencakup sambungan rumah tinggal sebanyak
2.716 buah, rumah sakit/ tempat peribadatan sebanyak 45 buah, sarana umum
sebanyak 39 buah, dan toko/industri/perusahaan sebanyak 60 buah.
Sarana pengelolaan air limbah di Kabupaten Penajam Paser Utara terdapat 3
unit yang merupakan IPAL industri. Sarana pengelolaan sampah padat berupa 1 buah
TPA dengan 4 unit Dumptruck. Usaha/kegiatan yang mempunyai dokumen amdal 9
sebanyak usaha dan dokumen UKL-UPL sebanyak 11 usaha.
Kelompok kesenian tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun
2007 sebanyak 84 organisasi/sanggar kesenian yang terdapat di Kecamatan Penajam
sebanyak 12 buah, Kecamatan Waru sebanyak 51 buah, Kecamatan Babulu sebanyak
16 buah dan Kecamatan Sepaku sebanyak 5 buah. Kelompok kesenian tersebut terdiri
dari kelompok seni tari, kelompok ronggeng, kelompok wayang kulit, kelompok seni
lukis, kelompok seni pahat, kelompok kuda lumping, kelompok rabbana, kelompok
seni kuntau, kelompok qashidah, dan kelompok mamanda.
2.2.7. Ketenagakerjaan
Aspek ketenagakerjaan merupakan salah satu potensi pembangunan yang
sangat menentukan kerberhasilan proses pembangunan itu sendiri. Permasalahan yang
39 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
muncul dalam aspek ketenagakerjaan adalah tingginya pertumbuhan jumlah penduduk
usia produktif yang tidak seimbang dengan pertumbuhan berbagai sektor
pembangunan daerah. Implikasinya tidak hanya pada rendahnya produktivitas daerah
tapi juga merembet pada berbagai permasalahan sosial lainnya.
Tabel 2.30Kontribusi Pekerja Sektoral
Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2007
No LAPANGAN USAHAShare PDRB
(%)
Share Pekerja
(%) Rasio
1 Pertanian 14.37 43.06 0.322 Pertambangan dan Pengalian 42.28 1.10 40.653 Industri Pengolahan 20.19 16.39 1.174 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0.19 - - 5 Bangunan 2.96 5.55 0.516 Perdagangan Hotel dan Restoran 12.68 10.92 1.147 Pengangkutan dan Komunikasi 1.16 8.77 0.138 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 2.58 0.86 2.859 Jasa-jasa 3.58 11.45 0.29
JUMLAH 100 100Sumber Data : PDRB Kab.Penajam Paser Utara berbagai tahun terbitan 2008
Tabel 2.28 menunjukkan perbandingan share perekonomian Kabupaten
Penajam Paser Utara dan Jumlah pekerja yang ditampung oleh sektor tersebut. Dari
sembilan sektor yang ada maka produktivitas yang rendah pada semua sektor kecuali
sektor petambangan. Pada sektor pertanian, kontribusi yang dihasilkan sektor ini
hanya mencapaia angka 13% sedangkan jumlah pekerja yang ditampung sebesar
43.06 persen, artinya kontribusi yang dihasilkan sektor ini sedikit tapi menampung
jumlah pekerja yang cukup besar. Hal yang sama juga berlaku pada sektor-sektor
perekonomian lain, walaupun tidak separah sektor pertanian. Hal berbeda ditunjukkan
oleh sektor pertambangan, sektor ini memberi kontribusi sebesar 42,28% dari seluruh
produksi agregat dengan jumlah pekerja yang hanya mencapai 1,10% dari seluruh
angkatan kerja yang ada. Hasil perbandingan tersebut memberikan kesimpulan awal
tentang ketidakseimbanagan sektor perekonomian dengan jumlah angkatan kerja
produktif yang tersedia.
2.2.8. Pertanian40
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
A. Pertanian Tanaman Pangan
Secara umum, produksi tanaman pangan utama yang dihasilkan oleh
Kabupaten Penajam Paser Utara adalah berupa padi, palawija dan tanaman sayur serta
buah-buahan semusim. Namun demikian, sama seperti daerah-daerah prural lain di
Indonesia, produksi tanaman pangan utama yang dihasilkan adalah berupa padi.
Seluruh kecamatan dalam hal ini menghasilkan produksi padi yang bervariasi.
Pada Tabel 2.29 ditunjukkan bahwa areal sawah terluas terdapat di Kecamatan Babulu
yaitu seluas 6.062 Ha dengan produksi pertahun sebesar 31,056 ton atau dengan
produktivitas lahan sebesar 5,12 ton/Ha. Sedangkan areal ladang padi terluas terdapat
di Kecamatan Sepaku yaitu seluas 329 Ha, namun produktivitas padi ladang tertinggi
terdapat di Kecamatan Penajam dengan produktivitas sebesar 2.29 ton/Ha.
Tabel 2.31Luas Panen Dan Produksi Padi
Menurut Kecamatan Tahun 2002-2007
NNo KecamatanPadi Sawah Padi Ladang
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Produktivitas Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Produktivitas
1 Babulu 8.612 45.349 52,66 240 580 24,172 Waru 1.336 7.035 52,66 110 266 24,183 Penajam 3.572 18.810 52,66 347 839 24,184 Sepaku 1.272 3.517 27,65 677 1.637 24,18
Jumlah 2007 14.792 74.711 5.050 1.374 3,322 2,47
2006 12.906 66.118 5,12 1.035 2.372 2,292005 11,081 57,104 5.15 1,461 3,562 2.442004 10,878 44,426 4.08 1,579 3,947 2.502003 7,700 29,526 3.83 615 1,627 2.652002 9,452 32,311 3.42 1,371 3,040 2.22
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan 2008
Penelaahan agregat produksi padi Kabupaten Penajam Paser Utara
menunjukkan bahwa selama periode 2002-2007 terdapat kecenderungan peningkatan
produktivitas padi sawah dan sedangkan ladang mengalami penurunan.
Selanjutnya produksi tanaman pangan lain yang tersebar di 4 kecamatan di
Penajam Paser Utara berupa tanaman palawija yang terdiri dari komoditas jagung, ubi
kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, dan kacang tanah. Daerah penghasil utama
jagung tertinggi terdapat di Kecamatan Babulu. Dengan luas areal 872 Ha dihasilkan
sebanyak 1.999 ton komoditas jagung atau dengan rata-rata produktivitas sebesar 2,29
ton/ha. Tabel 2.32
Luas Panen Dan Produksi Palawija
41 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Menurut Kecamatan Tahun 2007 (ton)
No Kecamatan Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kedelai Kacang HijauLuas Prod Luas Prod Luas Prod Luas Prod Luas Prod Luas Prod
1 Babulu 872 1,999 212 3,001 633 5,897 32 34 - - 7 9
2 Waru 32 73 14 200 23 211 18 20 5 6 26 25
3 Penajam 91 210 35 514 20 187 8 8 - - 15 17
4 Sepaku 44 100 39 572 18 164 23 25 8 10 15 17Jumlah 2007
1,039 2,382 301 4,287 694 6,459 81 87 13 16 63 68
2006 1,051 2,307 359 5,058 516 4,874 96 103 1 1 36 402005 512 1,081 419 5,923 316 3,031 112 120 20 24 33 352004 913 1,917 373 5,201 344 3,142 106 112 10 12 67 712003 226 454 160 2,087 140 1,125 73 72 13 14 6 6
Sumber: Kabupaten Dalam Angka Tahun 2008
Selanjutnya, daerah utama penghasil ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai
dan kacang hijau terdapat di Kecamatan Babulu. Pada tanaman ubi kayu dihasilkan
sebanyak 3.001 ton pada areal panen seluas 212 Ha atau dengan rata-rata
produktivitas sebesar 14,1 ton/Ha. Sedangkan pada tanaman ubi jalar dihasilkan
sebanyak 5.897 ton pada areal panen seluas 633 Ha atau dengan rata-rata
produktivitas sebesar 9,31 ton/Ha, hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.30 di atas.
Tanaman pangan lain yang juga dihasilkan di Kabupaten Penajam Paser Utara
adalah komoditas sayur-sayuran dan buah-buahan semusim. Tabel 2.31 menunjukkan
luas arel, produksi dan produktivitas Kabupaten Paser Penajam dalam komoditas
sayuran pada tahun 2007.Tabel 2.33
Luas Panen, Produksi Dan ProdukvitasSayuran Semusim Tahun 2007
No Jenis Sayuran Luas (Ha) Produksi (ton)
Produktivitas (Kg/Ha)
1 Bawang Daun 84 50 0,602 Kubis 44 45 1,023 Petsai/Sawi 172 183 1,074 Kacang Panjang 300 453 1,515 Cabe Besar 166 248 1,196 Tomat 176 516 2,937 Terong 224 481 2,158 Buncis 103 205 1,999 Ketimun 213 445 2,09
10 Labu Siam 40 44 1,1111 Kangkung 171 212 1,5112 Bayam 294 337 1,1413 Cabe Rawit 164 217 1,32
JUMLAH 2151 3436 19.63
Sumber: Kabupaten Dalam Angka Tahun 2008
42 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Dari tabel di atas secara keseluruhan terdapat 2.151 hektar lahan yang
digunakan untuk menanam 13 macam tanaman sayuran semusim. Areal terluas dalam
hal ini digunakan untuk menanam komoditas kacang panjang seluas 300 Ha, bayam
seluas 294 Ha, terong seluas 224 Ha, kemudian tomat seluas 176 Ha. Sedangkan
dalam perspektif produktifitas maka ditemukan angka yang signifikan untuk
komoditas tomat sebesar 2,93 kg/Ha, terong sebesar 2,15 kg/Ha, dan keyimun sebesar
2,09 kg/Ha.
B. Pertanian Tanaman Perkebunan
Secara umum produksi pertanian tanaman perkebunan di Kabupaten Paenajam
Paser Utara terdiri dari kelapa sawit, karet, kelapa, kopi, lada dan Kakao. Dimana
produksi pertanian tanaman perkebunan tersebut ditinjau dari banyaknya petani,
tanaman menghasilkan, produksi, produktivitas. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel
berikut ini.Tabel 2.34
Banyaknya Petani, Produksi DanProduktivitas Tanaman Perkebunan Tahun 2007
No Jenis Tanaman Banyaknya
Petani (KK)
Tanaman Menghasilka
n (Ha)
Produksi (Ton)
Produktivitas (Kg/Ha)
Produktivitas 2
(Ton/Capita)
1 Kelapa Sawit 4.839,00 11.455,90195.115,8
0 17.031,940,32
2 Karet 1.210,00 5.018,00 2.697,10 53,75 2,23 Kelapa 1.488,00 18,00 1.734,86 566,07 1,164 Kopi 262,00 3,00 717,70 3.002,93 2,735 Lada 7.051,00 8,00 454,40 469,91 0,066 Kakao 220,00 142,00 96,45 679,23 0.44
Sumber: Kabupaten Dalam Angka Tahun 2008
Komoditas kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan utama di Penajam
Paser Utara. Pada tahun 2006, luas areal produksi 11.455,9 Ha dengan jumlah
produksi sebesar 195.115,8 ton. Sedangkan produktivitas lahan komoditas kelapa
sawit yang dicapai pada tahun 2007 adalah sebesar 17.031,9 kg/Ha dan produktivitas
berdasarkan tenaga kerja yang terlibat adalah sebesar 40,32 ton/petani..
Komoditas perkebunan lain yang cukup signifikan adalah komoditas Karet dan
Kelapa. Pada komoditas karet, luas areal produksi pada tahun 2006 mencapai seluas
5.018 Ha dengan jumlah produksi sebesar 2.697,1 ton. Sedangkan produktivitas
komoditas Kelapa yang dicapai pada tahun 2006 adalah sebesar 566,07 kg/Ha dan
produktivitas berdasarkan tenaga kerja yang terlibat untuk pertnian kelapa adalah
sebesar 1,16 ton/petani. 43
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Selanjutnya persebaran komoditas perkebunan tersebut dapat ditemukan di
setiap wilayah kecamatan di Penajam Paser Utara. Tabel 2.32 menunjukkan
persebaran komoditas perkebunan rakyat di 4 wilayah kecamatan di Kabupaten
Penajam Paser Utara tahun 2002-2006.
Tabel 2.35Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan rakyat
Per-Kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2002-2007
No Kecamatan
Kopi Kelapa Kelapa Sawit Karet LadaLuas Prod Luas Prod Luas Prod Luas Prod Luas Prod
1 Babulu 18,50 16,55 672,5 349,80 1.667,0 6.637,6 91,0 9,27 2,00 1,702 Waru 1,00 0,94 329,0 202,00 1.233,0 2.953,3 5,0 1,55 0,35 0,313 Penajam 112,00 60,83 2.561,0 2.345,85 1.921,0 6.251,0 80,5 13,05 13,00 8,924 Sepaku 57.50 37,08 249,0 139,50 1.167,0 121,8 90,0 29,30 2.0000 2.255,80
Jumlah 2007 189 16,55 4.811,50 3.037,70 5.988,0 15.963,7 266,5 53,17 2015,3 2.266,732006 283.00 0,94 3.421,0 2.703,15 5.496,0 13.852,2 245,5 47,12 17,25 1.940,612005 283.00 60,83 3.797,8 1.734,90 2.027,3 14.251,5 74.0 2.824,6 1.535,5 454,40Jumlah 2003 1.425,00 37,08 4.633,0 4.633,00 17.120,5 82.321,0 5,563.0 3.772,0 1.561,0 257,30Jumlah 2002 140.25 30,50 4.632,7 4.200,90 11.833,3 78.833,9 5,517.0 3.165,0 1.561,2 257,30
Sumber: Kabupaten Dalam Angka Tahun 2008
• Daerah penghasil utama komoditas kopi adalah Kecamatan Penajam, jumlah
produksi pada tahun 2006 sebesar 60 ton lebih pada luas areal 112 Ha atau
dengan tingkat produktivitas sebesar 0,53 ton/Ha. Daerah penghasil lain yang
cukup signifikan adalah Kecamatan Sepaku dengan jumlah produksi sebesar
57 ton lebih pada luas areal 57.50 Ha atau dengan tingkat produktivitas
sebesar 0,99 ton/ha.
• Daerah penghasil utama komoditas Kelapa juga ada di Kecamatan Penajam,
jumlah produksi pada tahun 2007 sebesar 2.345,85 ton pada luas areal 2.561
Ha atau dengan tingkat produktivitas sebesar 0,91 ton/Ha.
• Daerah penghasil utama komoditas Kelapa sawit ada di Kecamatan Babulu,
jumlah produksi pada tahun 2007 sebesar 6.637,6 ton pada luas areal 1.667,8
Ha atau dengan tingkat produktivitas sebesar 3,97 ton/Ha.
• Daerah penghasil utama komoditas Karet ada di Kecamatan Sepaku, jumlah
produksi pada tahun 2007 sebesar 29,3 ton pada luas areal 90 Ha atau dengan
tingkat produktivitas sebesar 3,3 ton/Ha.
• Daerah penghasil utama komoditas Lada ada di Kecamatan Sepaku, jumlah
produksi pada tahun 2006 sebesar 2.255,80 ton pada luas areal 2.00 Ha atau
dengan tingkat produktivitas sebesar 11,279 ton/Ha.44
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
C. Peternakan
Subsektor peternakan dapat dikatakan belum berkembang di Kabupaten
Penajam Paser Utara. Populasi ternak yang ada selama ini cenderung hanya menjadi
pekerjaan sambilan para petani atau belum dikelola secara profesioanl dengan
perhitungan skala ekonomi yang menguntungkan. Tabel 2.36
Populasi Ternak Per-kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2007
No Jenis Ternak Banyaknya (ekor)Babulu Waru Penajam Sepaku
1 Sapi 980 595 2,776 2,966 2 Kerbau 22 58 183 279 3 Kambing 2,305 213 369 491 4 Babi - - - - 5 Rusa - 203 - - 6 Ayam Ras 5,765 18,523 130,700 4,5467 Ayam Buras 57,470 21,721 195,626 38,322 8 Itik 4,756 872 685 410
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan 2008
Pada Tabel 2.36 ditunjukkan populasi ternak yang ada di masing-masing
kecamatan, Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2007. Kecamatan Babulu
mempunyai keunggulan komparatif dalam ternak kambing dan ayam buras.
Selanjutnya Kecamatan Waru memiliki peternakan rusa, begitu juga pada Kecamatan
Penajam didominasi oleh peternakan ayam ras dan itik. Sedangkan Kecamatan
Sepaku mempunyai keragaman hayati cukum beragam, daerah ini mempunyai
keunggulan komoditas sapi, kerbau dan babi.
Program yang telah berjalan selama ini dan perlu mendapat catatan bagi
keberlanjutan pengembangan subsektor peternakan di Kabupaten Penajam Paser
Utara, antara lain:
• Program penggemukkan sejumlah 5.000 Sapi di Kecamatan Sepaku
bekerjasama dengan Koperasi Ternak dan Nelayan Andalan (KTNA)
Kabupaten Penajam Paser Utara;
• Program penggemukkan sejumlah 2.500 Sapi dengan sistem Gado (Bagi hasil)
di Desa Giri Mukti, Kecamatan Penajam;
45 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
• Program penggemukkan dengan sistem pemeliharaan di bawah pohon kelapa
sejumlah 1.500 Sapi di Kelurahan Saloloang, Kecamatan Penajam.
D. Perikanan
Kabupaten Penajam Paser Utara mempunyai potensi yang cukup memadai
dalam subsektor perikanan darat dan laut. Dengan luas laut 272,24 Km2, Kabupaten
Penajam Paser Utara menyimpan potensi hasil perikanan yang melimpah, apalagi di
kawasan Selat Makassar merupakan jalur berkembang biaknya ikan yang mempunyai
nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selain potensi perikanan laut juga terdapat
perikanan darat perikanan umum, tambak, kolam dan keramba dengan
kecenderungan jumlah areal yang terus bertambah.Tabel 2.37
Produksi Perikanan Menurut Kecamatan (Ton) Tahun 2002-2007
No Kecamatan Perikanan Laut
Perikanan DaratPerikanan
Umum Tambak Kolam Keramba
1 Babulu 1.201,9 157,1 1.451,5 68,8 2,9
2 Waru 1.513,2 107,6 901,5 14,5 17,9
3 Penajam 1.343,2 138,7 1.631,1 125,3 - 4 Sepaku 532,1 147,9 - 16,3 -
Jumlah 2007 4.590,4 551,3 3.984,1 206,3 22,32006 4.628,5 472,1 3.590,3 188,2 20,82005 4.523,7 503,1 - 158,9 20,8
Jumlah 2004 4.501,8 282,5 1.142,9 - - Jumlah 2003 3.929,3 265,8 1.055,5 - - Jumlah 2002 4.677,7 125,9 1.253,2 38,7 33,8
Sumber: Kantor Perikanan Sumber Daya Kelautan 2008
Tabel 2.37 menunjukkan produksi perikanan laut dan darat di masing-masing
kecamatan, Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2002-2007. Secara
keseluruhan terdapat stagnasi produksi perikanan laut di Kabupaten Penajam Paser
Utara. Pada tahun 2002 produksi perikanan laut mencapai 4.628,5 ton yang kemudian
menurun menjadi sebesar 4.590,4 ton pada tahun 2007.
Pada produksi perikanan laut, produksi tertinggi dihasilkan di Kecamatan
Waru yaitu sebesar 1.513,2 ton, kemudian di Kecamatan Penajam sebesar 1.343 ton,
Kecamatan Babulu sebesat 1.135,2 ton dan di Kecamatan Sepaku sebesar 532,1 ton.
Sedangkan pada produksi perikanan darat, produksi tertinggi dihasilkan di Kecamatan
Penajam yang mencapai sebesar 244 ton, kemudian di Kecamatan Babulu sebesar
46 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
134,6 ton, Kecamatan Waru sebesar 140 ton dan Kecamatan Sepaku sebesar 164,2
ton.
2.2.9. Pertambangan
Secara umum, Kabupaten Penajam Paser Utara mempunyai sumber daya
pertambangan dan penggalian yang cukup beragam, mulai bahan galian industri,
bahan galian mineral logam dan energi, serta bahan non migas.
a. Potensi bahan Galian Industri.
o Batu Gunung seluas 1.500 Ha dengan cadangan 480 juta m3 di Labangka;
o Lempung seluas 500 Ha dengan cadangan 11,5 juta m3 di Babulu;
o Pasir kwarsa ketebalan 1-6 m, ukuran butir 1/8 - 1/2 mm dengan kandungan
mineral kwarsa 99,99% terbesar di Penajam dan Babulu.
b. Potensi bahan Galian Mineral Logam dan Energi:
o Galian Mineral logam (emas) dijumpai di DAS Riko, saat ini belum diek-
sploitasi;
o Minyak dan Gas di wilayah Kecamatan Penajam yang sedang diusahakan dan
adanya potensi Migas yang terdapat di daerah lepas pantai;
o Galian Mineral Energi (Batubara), yang tersebar di seluruh wilayah keca-
matan dengan luas 9.757,435 Ha, yang diusahakan oleh 8 perusahaan (Kop-
erasi pada Idi, PT. Bosowa Pasir Bara, PT. Kutai Tamindo Bumi Sakti, dan
lain-lain), baik pada tingkat penyelidikan umum, eksplorasi, maupun ek-
sploitas;
o Pembangkit sumberdaya kelistrikan.
c. Potensi bahan non migas:
Beberapa potensi yang ada yakni,
1.Batu gamping
Sebaran batu gamping di Kabupaten Penajam Paser Utara cukup luas dengan
sebaran umumnya memanjang ke arah Utara Selatan. Di Kecamatan Babulu, batu
gamping, memiliki sifat fisik lebih baik dengan kekerasan dan bidang perlapisan
yang memperhatikan flay bedded dimana rata-rata lapisan sekitar 30-50 cm.
47 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Diameter singkapan mencapai 7.000 meter panjang dan 1.000 meter lebar dengan
ketebalan yang tersingkap sekitar 25 meter.
2.Lempung
Bahan galian lempung sebarannya di Kabupaten Penajam Paser Utara cukup
luas dan banyak dimanfaatkan penduduk sebagai bahan dasar pembuatan
batubata, seperti di daerah Penajam dan Waru, bahan keramik baik sebagai
keramik kasar (gerabah) maupun beku (porselen), dan bahan baku utama industri.
Umumnya lempung ini membentuk morfologi pebukitan bergelombang dan
dataran rendah. Sedangkan pembawa batuan ini adalah formasi-formasi
Pemaluan, Pulubalang dan Balikpapan.
3.Pasir Kuarsa
Di Kabupaten Penajam Paser Utara sebaran pasir kuarsa menempati bagian
timur daerah ini sepanjang Pantai Penajam dan Sepaku I-III. Pasir kuarsa di
daerah Penajam dan Sepaku berwarna kelabu putih, bersifat lepas, putih bersih
kalau tercuci oleh air hujan, dengan butiran ketebundar membundar tanggung.
Ketebalan singkapan yang tersingkap 1-6 meter dengan matrix (penyemen)
lempung.
4.Batu Bara
Bahan galian mineral energi adalah batu bara, dimana endapan batu bara di
daerah Petung Sepaku singkapan batu bara berupa sisipan dalam batu pasir
bagian dari formasi Balikpapan, yang memiliki rata-rata ketebalan singkapan
sekitar 100-150 cm. Di Desa Rintik batubara tersingkap berasosiasi dengan serpih
kelabu gelap dan batu pasir ketebalan batubara mencapai 50 cm. Sebaran
batubara cukup bervariasi dari ketebalan beberapa sentimeter sampai dengan
beberapa meter, dan memanjang mengikuti pelemparan beberapa formasi batuan,
seperti Balikpapan, Pamaluan dan Pulubalang. Melihat kualitas batubara yang
dijumpai di daerah ini umumnya berkalori tinggi, dengan kilap bagus dan
kandungan debunya tidak begitu banyak. Jumlah perusahaan pertambangan yang
ada di Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2007 adalah sebanyak 33 (tiga
puluh tiga) perusahaan. Luas lahan perusahaan pertambangan Kabupaten
Penajam Paser Utara adalah 9.757,435 Ha. Kecamatan Sepaku merupakan
kecamatan yang paling banyak terdapat perusahaan pertambangan, yaitu 16
(enam belas) perusahaan dengan luas 3.248,801 Ha.
48 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
2.2.10. Perdagangan dan Industri
Sektor perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Penajam Paser Utara baru
menjadi sektor pelengkap yang melayani kebutuhan lokal. Kedekatan lokasi
Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan sejauh ini belum mampu
dimanfaatkan secara optimal sebagai mesin pertumbuhan ekonomi alternatif selain
dari sektor pertanian dan pertambangan. Tabel 2.38
Banyaknya Perusahaan Menurut Kecamatan Tahun 2007
No Kecamatan Jenis PerusahaanPerkebunan Industri Jumlah
1 Babulu 4 156 1602 Waru 4 176 1803 Penajam 3 281 2544 Sepaku 5 152 157
Jumlah 2007 16 765 781 Sumber: Kantor Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi 2008
Tabel 2.35 di atas menunjukkan jumlah perusahaan yang ada di masing-
masing kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara. Secara keseluruhan, terdapat
781 perusahaan di Penajam Paser Utara yang masing-masing sebanyak 16 perusahaan
bergerak di bidang perkebunan dan sebanyak 765 perusahaan bergerak di bidang
industri. Jumlah perusahaan industri terbanyak ada di wilayah Penajam dengan 281
perusahaan industri dan perusahaan perkebunan terbanyak terdapat di Kecamatan
Sepaku yaitu sebanyak 5 perusahaan.
Tabel 2.39Banyaknya Tenaga Kerja Perusahaan
Menurut Kecamatan Tahun 2007
No Kecamatan WNILK PR Jumlah
1 Babulu 849 662 1.5112 Waru 1.268 724 1.9923 Penajam 1.432 996 2.4284 Sepaku 467 557 1.024
Jumlah 2007 4.016 2.939 6.995Sumber: Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja 2008
Selanjutnya jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh sektor industri dan
perdagangan ditunjukkan pada Tabel 2.36 di atas. Pada tahun 2007, jumlah tenaga
kerja yang dapat diserap mencapai 6.995 orang. Sedangkan jumlah tenaga kerja yang
terserap di Kecamatan Penajam mencapai sebanyak 1.432 orang, kemudian di
kecamatan Sepaku mencapai sebanyak 1.024 orang, di Kecamatan Babulu sebanyak
1.511 orang dan di Kecamatan Waru mencapai sebanyak 1.992 orang.49
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
2.2.11. Pariwisata
Penajam Paser Utara adalah kabupaten dengan sejumlah keindahan alam yang
masih alami. Kondisi alam memiliki kontur beragam dengan beribu ekosistim di
dalamnya, membuat kabupaten ini memiliki keunikan alam tersendiri untuk
dikunjungi. Beberapa obyek wisata alam yang dimiliki Kabupaten Pasir diantaranya
adalah :
1. Pantai pasir putih di Tanjung Jumlai2. Pantai Nipah-nipah3. Sentra penggemukan dan pengembangan Sapi Brahm4. Bendung Babulu5. Bendung Waru6. Penangkaran rusa di Desa Api-Api7. Tempat wisata di Pulau Kuwangan dan Pulau Gusung.
Keindahan alam yang masih asli dan potensi wisata alam lainnya dapat
dikatakan mampu menarik wisatawan dalam jumlah yang signifikan. Umumnya
potensi yang ada masih bersifat lokal dan dikunjungi oleh masyarakat Penajam Paser
Utara Sekitarnya. Dari data rata-rata lama menginap tamu hotel ditunjukkan bahwa
pada tahun 2005 jumlah kunjungan menginap ke Penajam Paser Utara hanya
mencapai 7.358 orang dengan rata-rata lama menginap hanya satu malam. Data ini
terlihat menurun jika dibandingkan dengan jumlah atamu yang menginap ke Penajam
Paser Utara tahun 2006 yang hanya 7.341 orang dan tahun 2007 yang hanya mencapai
5.755 orang.
Tabel 2.40Banyaknya Kamar, Tempat Tidur dan Tamu yang Menginap Dirinci Per Bulan
Bulan Kamar Tempat Tidur TamuJanuari 172 262 414Februari 172 262 418Maret 172 262 502April 172 262 452Mei 172 262 514Juni 172 262 455
50 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Juli 172 262 497Agustus 172 262 506September 172 262 468Oktober 172 262 522Nopember 172 262 527Desember 172 262 481Total 2007 172 262 5.755 2006 150 225 7.341
Sumber. BPS Penajam Paser Utara 2008
2.2.12. Jaringan Listrik
Cakupan pelayanan listrik di Kabupaten Penajam Paser Utara jika ditinjau dari
jumlah desa dan dusun yang terlayani belum mencapai 100%. Pada tahun 2005
jumlah produksi listrik yang dihasilkan Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai
31.671.000 Kwh yang berasal dari Petung sebesar 28.031.000 Kwh, Gersik sebesar
1.563.000 Kwh dan Sepaku sebesar 2.077.000 Kwh. Hingga mengalami kenaikan
produksi pada tahun 2007, dengan produksi listrik sebesar 34.583.057 Kwh
Selanjutnya jumlah pelanggan listrik yang terdaftar di PLN pada tahun 2005
mencapai sebanyak 14.567 pelanggan. Jika dibandingkan dengan jumlah KK yang
ada di Kabupaten Penajam Paser Utara yaitu sebanyak 33.803 KK maka dapat
dinyatakan bahwa cakupan pelayanan listrik baru mencapai 43,1%. Dan Pada tahun
2007 mengalami kenaikan menjadi 14.644 pelanggan.
Tabel 2.41
Produksi, Penjualan dan Pemakaian Listrik Pada PLN Ranting dan Sub RantingPLN Rantin/Sub
Ranting Produksi Diterima dari PLN Satuan Lain Dikirim Ke PLN
Petung 30.459.498 0 16.418.120Penajam 0 8.915.800 0Maridan 0 3.967.920 1.623.392Gersik 1.577.726 0 0
51 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Sepaku 2.548.833 1.623.392 0Total 2007 34.583.057 14.507.112 18.041.512 2006 34.607.239 12.527.040 13.205.000 2005 31.671.000 9.672.000 13.205.000
Sumber: BPS Penajam Paser Utara. 2008
2.2.13. Sarana dan prasarana transportasi
Pembangunan sektor transportasi diarahkan pada peningkatan ketersediaan
dan kualitas pelayanan agar tercapai suatu sistem transportasi yang erat kaitannya
dengan kondisi fisik dan geografi wilayah, mampu meningkatkan efektivitas
transportasi antar daerah dan kawasan pertumbuhan, serta mampu memberikan
pelayanan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat luas.
Tabel 2.42Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan,
Kondisi, Kelas dan Status Jalan Tahun 2007
No UrianStatus Jalan
Kabupaten Propinsi NasionalJumlah
A Jenis Permukaan 1 Diaspal 102,37 - 150.00 252,372 Kerikil 409,90 155.00 - 564,90 3 Tanah 104,36 - - 104,36 4 Lainnya - - - -
Jumlah 322,33 155.00 150.00 627,33 -
B Kondisi Jalan - 1 Baik (Mantap) 133,57 155,00 40.00 288,572 Sedang (<Mantap) 158,99 - 90.00 239,793 Rusak (Tidak Mantap) 40 - 20.00 296,184 Rusak Berat 73,34 - - 97,09
Jumlah 322,33 155.00 150.00 921,63 -
C Kelas Jalan - 1 Kelas I - - - - 2 Kelas II - - - - 3 Kelas III 616,63 155.00 155.00 926,634 Kelas IIIA - - - - 5 Kelas IIIB - - - - 6 Kelas IIIC - - - - 7 Kelas Tidak Dirinci 100 - - 100
Jumlah 327,33 155.00 150.00 627,33 Sumber: Kabupaten Dalam Angka 2008
Secara keseluruhan panjang jalan yang melintasi Kabupaten Penajam Paser
Utara mencapai sepanjang 627.3 km. Sepanjang 322.33 km diantaranya merupakan
jalan kabupaten, kemudian sepanjang 155 km jalan propinsi dan sepanjang 150 km
jalan nasional. 52
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Kondisi jalan beraspal di Kabupaten Penajam Paser Utara pada akhir tahun
2007 dengan status mantap (baik dan sedang) adalah sepanjang 288.679 km. Namun
demikian masih terdapat ruas-ruas jalan kabupaten beraspal tidak mantap sepanjang
40,105 km yang belum mantap sehingga masih perlu penanganan atau pemeliharaan
untuk ruas jalan kabupaten tetap dalam kondisi mantap. Di samping itu perlu
peningkatan akses jalan menuju pusat-pusat perekonomian, industri, wisata, dan pusat
pengembangan wilayah.
53 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
3.1. PERKONOMIAN DAERAH
3.2. PENGELOLAAN BELANJA
DAERAH
3.3. KERANGKA PENDANAAN DAERAH
3.4. PENDAPATAN PERKAPITA
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN
KERANGKA PENDANAAN
3.1.Perekonomian Daerah
PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) Kabupaten Penajam Paser Utara
selama kurun waktu tahun 2000-2007 mengalami kenaikan sebesar Rp.987 milliar
yaitu dari Rp.1,220 trilliun pada tahun 2000 menjadi Rp.2,207 trilliun pada tahun
2007, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 (ADHK 2000) selama
kurun waktu yang sama mengalami kenaikan sebesar Rp.482 milliar yaitu dari
Rp.1,220 trilliun pada tahun 2000 menjadi Rp.1,702 trilliun pada tahun 2007. Hal
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)Kabupaten PPUTahun 2000-2007(Jutaan Rupiah)
No PDRB 2000 2003 2004 2005 2006r) 2007**)
1. ADHB 1.220.315 1.693.984 1.831.608 1.931.628 2.049.445 2.207.618
2. ADHK 1.220.315 1.507.187 1.549.149 1.613.636 1.639.973 1.702.082
Sumber: BPS Kab. PPU 2008Keterangan: r) = angka revisi *) = angka sementara
Selama kurun waktu 4 tahun terakhir, yaitu tahun 2004-2007, kontribusi sektor
primer cenderung terus mengalami penurunan yaitu dari 63,19% pada tahun 2004
menjadi 59,76% pada tahun 2007, kontribusi sektor sekunder cenderung mengalami
kenaikan yaitu dari 18,00% pada tahun 2004 menjadi 19,94% pada tahun 2007, dan
kontribusi sektor tersier juga cenderung mengalami kenaikan yaitu dari 18,80% pada
tahun 2004 menjadi 20,30% pada tahun 2007.
54 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
55 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 3.2Struktur Perekonomian Kabupaten PPU
Tahun 2000-2007
No Kelompok SektorKontribusi Terhadap PDRB (%)
2000 2003 2004 2005 2006r) 2007*)
1. Primer 58,43 61,38 63,19 62,53 61,11 59,761. Pertanian 13,13 12,29 13,08 13,52 14,97 16,582. Pertambangan & Penggalian 45,30 49,09 50,11 49,01 46,14 43,19
2. Sekunder 22,95 21,09 18,00 18,01 18,77 19,94a. Industri Pengolahan 21,40 17,97 14,71 14,58 15,30 16,21b. Listrik, Gas & Air Bersih 0,16 0,15 0,16 0,17 0,19 0,21c. Bangunan 1,39 2,97 3,13 3,26 3,28 3,52
3. Tersier 18,61 17,53 18,80 19,46 20,12 20,30Perdag., Hotel & Rest. 12,39 11,32 12,28 12,82 13,00 12,77Pengangkutan & Komunikasi 1,25 1,17 1,23 1,27 1,30 1,31Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
2,38 2,15 2,21 2,28 2,29 2,40Jasa-jasa 2,59 2,89 3,08 3,09 3,53 3,82
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Kab. PPUKeterangan: r) = angka revisi *) = angka sementara
PDRB perkapita menurut harga berlaku (ADHB) selama 4 tahun terakhir
meningkat rata-rata 3,50% per tahun yaitu dari Rp.15,56 juta pada tahun 2004
menjadi Rp.17,74 juta pada tahun 2007, sedangkan PDRB perkapita menurut harga
konstan (ADHK 2000) meningkat rata-rata 0,99% per tahun yaitu dari Rp.13,16 juta
pada tahun 2004 menjadi Rp.13,68 juta pada tahun 2006. Dalam tabel berikut akan
dijelaskan PDRB perkapita Kabupaten Penajam Paser Utara periode tahun 2000-2007
tersebut.Tabel 3.3
PDRB Perkapita Kabupaten PPUTahun 2000-2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
No PDRB 2000 2003 2004 2005 2006 r) 2007 *)
1. ADHB 11,39 14,74 15,56 16,03 16,62 17,74
2. ADHK 11,39 13,11 13,16 13,39 13,30 13,68
Sumber: BPS Kab. PPUKeterangan: r) = angka revisi *) = angka sementara
Perekonomian di Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami pertumbuhan
dari tahun ke tahun. Perekonomian pada tahun 2004 mengalami pertumbuhan sebesar
2,78%, tahun 2005 sebesar 4,16%, tahun 2006 sebesar 1,63%, dan pada tahun 2007
mengalami pertumbuhan sebesar 3,79%. Hal tersebut dijelaskan pada tabel berikut.
56 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 3.4Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten PPU Tahun 2003-2007
No Lapangan Usaha Pertumbuhan (%)
2003 2004 2005 2006r) 2007*)1. Pertanian 5,70 5,43 7,05 14,29 8,25
2. Pertambangan & Penggalian 3,54 2,85 2,07 -5,26 -1,86
3. Industri Pengolahan 1,67 -6,91 8,11 8,12 9,57
4. Listrik, Gas, dan Air 5,02 7,41 9,94 12,58 8,49
5. Bangunan 66,20 2,77 5,30 3,14 8,57
6. Perdagangan, Htl & Rest 5,29 13,46 3,53 1,72 5,46
7. Pengangkutan & Komunikasi 3,43 4,43 4,22 3,94 6,00
8. Keuangan 6,77 8,93 6,34 3,96 3,95
9. Jasa 8,50 7,86 3,68 16,87 16,87
PDRB 4,91 2,78 4,16 1,63 3,79Sumber: BPS Kab. PPU 2008Keterangan: r) = angka revisi *) = angka sementara
Sumber-sumber keuangan daerah terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD),
dana perimbangan, dan pendapatan lain-lain yang sah. Selama periode tahun
anggaran 2003-2007, kemampuan daerah dalam membiayai penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan masih tergantung dana dari pusat berupa dana
perimbangan, karena pendapatan asli daerah hanya mampu memberi kontribusi dalam
pembiayaan rata-rata sebesar 12% per tahun. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
3.5 berikut.
57 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 3.5Kemampuan Keuangan Daerah Dalam Membiayai Kegiatan Pembangunan
Tahun Anggaran 2003-2007
No Jenis Tahun Anggaran APBD (Rp)
1) Sisa Lebih Anggaran yg Lalu 2003 - 2004 12.258.131.258
2005 6.912.445.2662006 127.079.185.355
2007 308.373.589.985
2) Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2003 879.338.500
2004 2.000.269.4002005 7.209.192.1872006 10.112.420.836
2007 27.068.116.4853) Dana Perimbangan 2003 22.912.205.800
2004 320.103.822.0502005 509.778.077.0152006 669.158.928.098
2007 577.595.152.840
4) Lain-lain Pendapatan yang Sah 2003 42.148.441.000
2004 23.000.000.0002005 45.995.000.0002006 5.874.048.552
2007 62.498.674.546
No Jenis Tahun Anggaran APBD (Rp)
Pendapatan Daerah 2003 343.664.368.280
2004 345.104.091.450
2005 562.982.269.202
2006 707.771.348.934
2007 667.161.943.871Sumber: Bag. Keuangan Setda Kab. PPU 2008
Ukuran agregat perekonomian Kabupaten Penajam Paser Utara dapat
dinyatakan dengan produk domestik regional bruto (PDRB). PDRB menunjukkan
jumlah produksi dan nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor kehidupan
masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara.
58 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 3.6Nilai dan Pertumbuhan PDRB Kabupaten Penajam Paser Utara
Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 Tahun 2001 – 2006 (Juta Rp)
TahunKonstan Harga Berlaku
Nilai Produksi Pertumbuhan Nilai Produksi Pertumbuhan
2001 1.220.316 1.220.3162002 1.436.613 17,72 1.514.696 24,122003 1.507.188 4,91 1.693.983 11,842004 1.549.149 2,87 1.831.608 8,122005 1.613.634 4,16 1.931.626 5,462006 1.639.973 1,63 2.049.446 6,10
Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara 2007
Tabel 3.6 menunujukkan nilai nominal dan Pertumbuhan PDRB Kabupaten
Penajam Paser Utara sepanjang tahun 2001-2006. Selama lima tahun terakhir
Kabupaten Penajam Paser Utara rata-rata mampu tumbuh sebesar 6,26 persen
pertahun atas dasar harga konstan dan rata-rata sebesar 11,12 persen atas dasar harga
berlaku.
Penelusurun lebih jauh dari data yang ada menunjukkan bahwa sektor-sektor
perekonomian Kabupaten Penajam Paser Utara sedang mengalami pertumbuhan yang
pesat, hal ini terkait dengan sifat daerah pemekaran yang pertumbuhannya banyak
dipicu oleh investasi pemerintah dalam bentuk APBD. Tabel 3.7 menunjukkan bahwa
pada tahun 2005 sektor pertanian tumbuh sebesar 7.05 persen yang kemudian
meningkat pada tahun 2006 menjadi sebesar 14.29 persen. Kemudian sektor
pertambangan dan penggalian pada tahun 2005 tumbuh sebesar 2.06 persen yang
kemudian menyusut pada tahun 2006 menjadi sebesar -5.26 persen. Sektor lain yang
perlu dicermati adalah sektor industri dan perdagangan yang banyak terkait dengan
mata pencaharian masyarakat. Sektor industri pada tahun 2005 tumbuh sebesar 8.11
persen yang kemudian menjadi sebesar 8.12 persen pada tahun 2006 Sedangkan
sektor perdagangan pada tahun 2005 tumbuh sebesar 3.53 persen yang kemudian
menyusut menjadi sebesar 1.72 persen pada tahun 2006.
59 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Grafik 3.1Struktur Ekonomi Penajam Paser Utara Tahun 2006
Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara
Tabel 3.7Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kab. Penajam Paser Utara
Tahun 2005 & 2006
Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara 2007
Berdasarkan angka-angka pertumbuhan dan distribusi PDRB tersebut, maka
dapat kita kemukakan adalah bahwa sektor dominan yang ada di Kabupaten Penajam
Paser Utara adalah sektor pertambangan dan sektor pertanian (Grafik 3.1). Sedangkan
dari sisi pertumbuhan, semua sektor sedang mengalami pertumbuhan cukup pesat.
Kesimpulan awal yang dapat kita kemukakan adalah harus ditemukan cara untuk
menjaga momentum dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi disamping mulai
merintis upaya untuk mengembangkan sektor unggulan daerah non pertambangan
yang lebih bersifat sustain atau berkelanjutan.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan investasi untuk pembiayaan
pembangunan, maka kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk mengembangkan
berbagai dukungan sumber-sumber, baik yang dari Pemerintah maupun swasta
60 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
14%
46%
19%
0%
3%
12%
1%
2%3% Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdag, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keu, dan Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
Sektor 2005 2006- Pertanian 7.05 14.29- Pertambangan& Penggalian 2.07 -5.26- Industri 8.11 8.12- Listrik, Gas dan air Bersih 9.95 12.60- Bangunan dan konstruksi 5.30 3.14- Perdagangan 3.53 1.72- Pengangkutan& komunikasi 4.22 3.95- Bank Lembaga Keuangan 6.34 3.95- Jasa-jasa 3.68 16.87
(termasuk rumah tangga), investasi pemerintah yang selama ini sangat tergantung dari
sumber APBN terutama APBN murni dari Pemerintah Pusat harus diantisipasi,
mengingat pelaksanaan otonomi daerah akan menuntut kreativitas daerah dalam
menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD), selain itu juga belum
sepenuhnya dana perimbangan yang diserahkan ke daerah. Selain diarahkan kepada
pengembangan sumber, kebijakan keuangan daerah juga diarahkan kepada
tercapainya efektivitas dan efisiensi, akuntabilitas dan transparansi penggunaan
anggaran daerah.
Total biaya pembangunan yang diperlukan tahun 2003-2008 adalah sebesar
Rp.720.238.523.855, dana tersebut bersumber dari APBD Penajam Paser Utara. Dana
bersumber dari APBN sampai dengan tahun 2008 diharapkan dapat memberikan
kontribusi, APBD Propinsi dapat meningkat pada tahun 2007. Selanjutnya dana yang
bersumber dari Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) dapat mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan bertambahnya
investasi yang ditanamkan oleh masing-masing investor.
Target pembiayaan di atas akan terpenuhi apabila kondisi perekonomian
nasional membaik dan tidak terjadi suatu gejolak yang menyebabkan pertumbuhan
ekonomi regional terganggu. Sehingga dengan demikian minat investor untuk
berinvestasi di Kabupaten Penajam Paser Utara semakin besar. Lebih rinci dalam
Tabel 3.8.
Tabel 3.8Keperluan Investasi Pembangunan Penajam Paser Utara Berdasarkan Sumber
Pembiayaan Tahun 2003 - 2008 (Dalam Milyar Rupiah)
No. Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Total
1. Pemerintah
a. APBNlPLN - - - - - - -b. APBD
Propinsi - - - - - - -
c. APBD Kabupaten 33.053.747.000 86.574.403.000 142.250.002.146 145.660.196.700 151.666.207.900 161.033.967.109 720.238.523.855
2. Investasi Swasta - - - - - - -
3. Non Fasilitas - - - - - - -Sumber Data : BPS Penajam Paser Utara 2008
Uraian lebih lanjut terhadap pembiayaan APBD Kabupaten Penajam Paser
Utara tahun 2005 dan 2006 yang akan datang terlihat pada Tabel 3.9 sebagai berikut.
Tabel 3.9
61 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Penajam Paser Utara Tahun 2005 dan 2006 (dalam Rupiah)
Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara 2007
Dalam rencana pembangunan tahunan sampai pada tahun 2008, arah
kebijaksanaan pembiayaannya adalah sebagai berikut.
a. Memprioritaskan anggaran untuk membiayai kegiatan pada dinas teknis yang
bertaggung jawab melayani masyarakat secara langsung.
b. Anggaran belanja rutin disusun berdasarkan pada bobot angka, ruang lingkup,
prioritas kegiatan, jumlah personil, berdasarkan banyaknya jumlah
sarana/prasarana serta aset yang dimiliki untuk dipelihara penggunaannya dalam
mendukung kelancaran pelayanan masyarakat dan peningkatan keuangan
daerah.
c. Anggaran pembangunan lebih diarahkan dan diprioritaskan untuk membiayai
kegiatan yang menjadi kewenangan kabupaten sesuai dengan Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta mendukung arah dan
sasaran yang ditetapkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi, misi serta
strategi Kabupaten Penajam Paser Utara.
62 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
No Uraian 2005 2006
Persentase (%)I. Pendapatan Asli Daerah 2.270.624.300 10.112.420.836
a. Paiak Daerah 342.270.624.300 678.841.281b. Retribusi Daerah 630.794.450 740.863.136c. Bagian Laba Usaha Daerah 2.818.667.867d. Pendapatan lain-lain 1.297.479.850 5.874.048.552
Persentase (%)Dana Perimbangan 320.161.020.155 669.158.928.098
II. a.Bagi Hasil Pajak 68.219.251.155 100.693.580.708b.Bagi Hasil Bukan Pajak 203.180.931.965 481.516.599.3901. IHH - -2. IHPH - -3. Pemberian Atas Tanah N - -4. Landrent - -5. luran Exploitasi/Explorasi 16.893.552.375 32.837.463.2406. Minyak Bumi 48.995.044.800 110.969.000.0007. Gas Alam 131.175.563.600 331.270.000.000
c. DAU/Subsidi Daerah 34.030.000.000 31.970.000.000d. DAK/Bantuan Pemb. 8.884.000.000 47.154.628.000
Persentase (%)III SlLPA Tahun lalu 127.079.185.355
d. Dalam pengembangan pemerataan pembangunan di seluruh kabupaten, serta
sebagai perekat kesatuan kabupaten.
e. Untuk alokasi pembiayaan pembangunan diarahkan pada program prioritas
pembangunan, yaitu: Pembangunan SDM, Pembangunan Infrastruktur.
Pembangunan pertanian dalam arti luas, pembangunan daerah perbatasan dan
lingkungan hidup, serta penunjang kegiatan utama. Pembiayaan pembangunan
khususnya yang bersumber dari APBD Kabupaten Penajam Paser Utara, perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pembiayaan program lebih diarahkan untuk: (1) Menangani kegiatan yang
mempunyai implikasi langsung pada pengadaan/peningkatan produksi non
migas terutama pertanian; (2) Komitmen pembangunan fasilitas pemerintahan
dan Islamic Center; (3) Peningkatan produksi distribusi/pemasaran dan
pelayanan; (4) Penciptaan lapangan kerja yang dapat menyelamatkan dan
memulihkan perekonomian tingkat dasar.
b. Pembiayaan pembangunan diarahkan pada; (1) Penggalian potensi sumber
pendapatan dengan memperhatikan kelestarian lingkungannya; (2) Mendukung
visi dan misi Kabupaten Penajam Paser Utara; (3) Pemberdayaan masyarakat
terutama pada ekonomi kerakyatan; (4) Meningkatkan efisiensi, efektivitas,
akuntabilitas, dan transparansi di bidang pembiayaan pembangunan sesuai
dengan prioritas.
Berdasarkan Pasal 16, ayat (3) dari UU Nomor 17 Tahun 2003, telah diuraikan
mengenai sumber-sumber pandapatan daerah, yang meliputi:
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang terdiri dari:
1). Pajak Daerah,
2). Restribusi Daerah,
3). Hasil Perusahaan dan Kekayaan Daerah,
4). Lain-lain Pendapatan Asli Daerah.
b. Dana Perimbangan, yang terdiri dari:
1). Bagi Basil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak,
2). Dana Alokasi Umum (DAU),
3). Dana Alokasi Khusus (DAK),
4). Bagi Basil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak dari Propinsi.
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.
63 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Terkait dengan pos pendapatan daerah, dalam setahun ke depan perlu
diantisipasi beberapa faktor yang mempengaruhi pengelolaan Pendapatan Daerah,
antara lain menyangkut permasalahan: aparat pengelola keuangan, laju pertumbuhan
penduduk, laju inflasi, laju pertumbuhan ekonomi, dan tingkat suku bunga perbankan
serta besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita agar kinerja
perekonomian daerah dapat berjalan sesuai dengan target, dan skenario yang telah
ditetapkan.
Pendapatan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2007 sebesar
Rp.667.161.943.871,- sedang pada tahun 2008 diperkirakan akan naik menjadi
Rp.773.438.731.196,-. Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2007 sebesar
Rp.27.068.116.485,- dan pada tahun 2008 diperkirakan akan menjadi
Rp.31.945.248.552. Secara rinci pendapatan daerah Kabupaten Penajam Pasir Utara
dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 3.10.
Pendapatan Daerah Tahun 2007 dan Tahun 2008
No PENDAPATAN DAERAHJumlah
Tahun 2007 Tahun 20081. Pendapatan Asli Daerah:
a. Pajak Daerahb. Retribusi Daerahc. Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dip-
isahkand. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
27.068.116.4851.055.070.0004.021.200.0007.000.000.000
14.991.846.485
31.945.248.5521.550.000.0005.521.200.0008.000.000.000
16.874.048.552
2. Dana Perimbangan:a. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajakb. Dana Alokasi Umumc. Dana Alokasi Khusus
577.595.152.840516.125.152.84052.630.000.0008.840.000.000
658.334.808.098582.210.180.09863.970.000.00012.154.628.000
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah:a. Hibahb. Dana Daruratc. Dana Bgi Hasil Pajak dari Pemerintah Propinsi &
Pemerintah Daerah Lainnyad. Dana Penyesuaian & Otonomi Khusus e. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya
62.498.674.5463.394.174.5461.750.000.000
12.120.000.00010.000.000.000
35.234.500.000
83.158.674.5464.504.174.5463.000.000.000
18.120.000.00015.000.000.000
42.534.500.000Jumlah 667.161.943.871 773.438.731.196
Sumber: Dispenda Kab. PPU 2008
Untuk mewujudkan peningkatan pendapatan daerah di Kabupaten Penajam
Paser Utara, maka kebijakan pengelolaan pendapatan daerah antara lain berupa:
64 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
a. Meningkatkan manajemen tata-kelola pemungutan dan penerimaan Pendapatan
Daerah sesuai dengan mekanisme dan standar baku.
b. Meningkatkan Pendapatan Daerah melalui perluasan obyek dan intensifikasi
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah secara optimal.
c. Optimalisasi hasil usaha Badan Umum Milik Daerah (BUMD) agar
memberikan kontribusi yang optimal kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD)
pada khususnya dan kepada Penerimaan Daerah pada umumnya.
d. Merumuskan berbagai peraturan daerah terutama yang berkaitan dengan
peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
3.2. Pengelolaan Belanja Daerah
Dasar hukum kebijakan anggaran Pemerintah Daerah adalah Undang-undang
Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, dan UU Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan tersebut, telah dijelaskan bahwa APBD merupakan wujud dari
pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun anggaran dengan peraturan
daerah.
Penyusunan APBD sebagaimana ketentuan peraturan perundangan secara
tegas dinyatakan, bahwa APBD disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang
hendak dicapai, walaupun secara implisit tidak dinyatakan bahwa APBD disusun
dengan pendekatan kinerja berdasarkan fungsi dan urusan satuan kerja perangkat
daerah.
Pola penyusunan anggaran berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, telah dijelaskan bahwa struktur Belanja Daerah dibagi menjadi Belanja
Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja
yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan. Jenis belanja tidak langsung antara lain meliput: belanja pegawai, bunga,
subsidi, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak
terduga. Sedangkan belanja langsung adalah merupakan jenis belanja yang sengaja
dianggarkan dan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Jenis belanja langsung, antara lain meliputi: belanja pegawai, belanja barang dan jasa,
serta belanja modal.65
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Belanja Daerah di Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2009-2013
diarahkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Kenaikan Belanja Daerah
diupayakan untuk membiayai program dan kegiatan yang esensial dan bernilai
produktif untuk peningkatan pelayanan publik. Dalam rangka mencapai efisiensi dan
efektivitas Belanja Daerah, kebijakan-kebijakan yang dapat ditempuh antara lain
meliputi:
a. Meningkatkan proporsi belanja modal dan investasi yang dapat memberi
dampak besar dalam peningkatan ekonomi rakyat serta mempunyai efek ganda
(multiplier effect) terhadap peningkatan bidang-bidang kehidupan lainnya.
b. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam Belanja Daerah melalui:
penyusunan standar harga dan tolok ukur kinerja serta intensifnya pengawasan
baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun oleh lembaga yang berwenang.
c. Meningkatkan akuntanbilitas dalam pengelolaan keuangan daerah antara lain
dengan penyusunan laporan akuntanbilitas oleh setiap SKPD dan pengendalian
kegiatan secara intensif oleh setiap pimpinan SKPD.
d. Mengimplementasikan anggaran berbasis kinerja secara terpadu dan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
e. Menjamin alokasi belanja daerah dengan memberikan skala prioritas yang
langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Pembiayaan Daerah merupakan pos baru dalam struktur Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) yang berfungsi untuk menutup defisit anggaran atau
sebagai pos cadangan yang dimanfaatkan sebagai surplus anggaran. Dalam pola
penganggaran yang baru, struktur APBD dibagi dalam 3 (tiga) pos besar, yaitu: (i)
Pos Pendapatan Daerah, (ii) Pos Belanja Daerah, dan (iii) Pos Pembiayaan Daerah.
Kondisi penganggaran daerah jika pos Pendapatan Daerah melebihi pos
Belanja Daerah atau Surplus Anggaran, maka Pembiayaan Daerah akan diarahkan
untuk meningkatkan dana cadangan daerah, penyertaan modal daerah dan
pembayaran pokok utang/pinjaman, sedangkan jika Pendapatan Daerah lebih rendah
dibanding dengan Belanja Daerah atau Defisit Anggaran, sedapat mungkin dapat
dicukupi dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun lalu. Alternatif lain
dengan melakukan Pinjaman Daerah, Menjual aset daerah atau dengan alternatif
kebijakan lain agar di dalam menutup defisit anggaran harus jelas dan transparan dan
66 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
penuh kehati-hatian, karena konsekuensinya sangat berhubungan erat dengan beban
pembangunan di masa-masa mendatang.
Kebijakan Pembiayaan Daerah pada tahun 2008 di Kabupaten Penajam Paser
Utara antara lain diarahkan untuk:
a. Menjaga agar keuangan daerah tetap dalam kondisi Surplus Anggaran, dan jika
terjadi Defisit Anggaran sedapat mungkin ditutup dengan Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun lalu.
b. Membentuk dana cadangan yang akan digunakan untuk kepentingan-
kepentingan yang sifatnya strategis, misalnya belanja pilkada, dan dana
cadangan bencana alam.
c. Mengembangkan investasi daerah dan penyertaan modal.
3.3. Kerangka Pendanaan Daerah
Sumber-sumber keuangan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD),
dana perimbangan, dan pendapatan lain-lain yang sah. Selama periode tahun anggaran
2003-2007, kemampuan daerah dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan masih tergantung dana dari pusat berupa dana perimbangan, karena
pendapatan asli daerah hanya mampu memberi kontribusi dalam pembiayaan rata-rata
sebesar 12% per tahun.
Tabel 3.11Kemampuan Keuangan Daerah Dalam Membiayai Kegiatan Pembangunan
Tahun Anggaran 2003-200767
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
No Jenis Tahun Anggaran APBD (Rp)1) Sisa Lebih Anggaran yg Lalu 2003 -
2004 12.258.131.2582005 6.912.445.2662006 127.079.185.355
2007 308.373.589.9852) Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2003 879.338.500
2004 2.000.269.4002005 7.209.192.1872006 10.112.420.836
2007 27.068.116.4853) Dana Perimbangan 2003 22.912.205.800
2004 320.103.822.0502005 509.778.077.0152006 669.158.928.098
2007 577.595.152.8404) Lain-lain Pendapatan yang Sah 2003 42.148.441.000
2004 23.000.000.0002005 45.995.000.0002006 5.874.048.552
2007 62.498.674.546No Jenis Tahun Anggaran APBD (Rp)
Total Pendapatan Daerah 2003 343.664.368.2802004 345.104.091.4502005 562.982.269.2022006 707.771.348.934
2007 667.161.943.871Sumber: Bag. Keuangan Setda Kab. PPU 2008
3.4. Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita merupakan salah satu indikator ekonomi untuk melihat
tingkat kemakmuran suatu daerah secara umum. PDRB Perkapita diperoleh dengan
membagi besaran nilai PDRB selama suatu tahun dengan penduduk pertengahan
tahun pada tahun yang bersangkutan. Jadi besaran PDRB Perkapita sangat tergantung
pada besaran PDRB yang terbentuk dengan pertumbuhan jumlah penduduk suatu
tahun. Pada Tabel 3.12 ditampilkan bahwa tingkat pendapatan perkapita masyarakat
Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2005 mencapai angka sebesar Rp.
13.160.000,- dan meningkat menjadi sebesar Rp. 13.390.000,- pada tahun 2006. Jika
dibandingkan di tingkat regional maka pendapatan perkapita tersebut masih berada
dibawah pendapatan perkapita Propinsi Kalimantan Timur namun demikian masih
berada diatas rata-rata pendapatan perkapita nasional. Pada tingkat regional
Kalimantan Timur, pendapatan perkapita pada tahun 2005 mencapai angka sebesar
Rp. 23.235.000,- dan menurun menjadi sebesar Rp. 14.700.000,- pada tahun 2006.
Sedangkan pada tingkat nasional pada tahun 2005 pendapatan perkapita sudah
mencapai sebesar Rp. 7.994.000,- dan pada tahun 2006 mencapai angka sebesar Rp.
8.385.000,-.
68 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 3.12Perbandingan Pendapatan Perkapita
Kabupaten Penajam Paser Utara, Propinsi Kaltim dan Nasional Tahun 2005 – 2006
UraianPendapatan Perkapita Inflasi
2005 2006 2005 2006
Kab.Penajam Paser Utara 13.160.000 13.390.000 7,60 17,28Kalimantan Timur 23.235.000 14.700.000 5,65 16,64
Nasional 7.994.000 8.385.000 17,10 6,60
Sumber data: Berbagai Publikasi BPS, diolah
69 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
70 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
4.1. ISU-ISU STRATEGIS
PEMBANGUNAN
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1. Isu-Isu Strategis Pembangunan
Isu-isu strategis pembangunan daerah Kabupaten Penajam Paser Utara adalah
sebagai berikut.
1. Kualitas Sumber Daya Manusia
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu isu
strategis karena merupakan modal pembangunan yang sangat dominan dalam proses
pembangunan. Kondisi saat ini menunjukkan bahwa profesionalitas aparatur
pemerintah dinilai masih belum memadai di samping jumlah aparatur yang sangat
terbatas. Pada sisi lain, kualitas sumberdaya manusia masyarakat masih rendah hal ini
terbukti dengan masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di mana sebagian
besar masyarakat hanya berpendidikan Sekolah Dasar atau tidak tamat Sekolah Dasar.
Keadaan ini tentunya dapat menjadi kendala keberhasilan dan kecepatan
pembangunan daerah Kabupaten Penajam Paser Utara di masa kini dan di masa yang
akan datang. Banyaknya gangguan kamtibmas/ pelanggaran yang terjadi pada tahun
2007 menurut jenisnya tercatat sebanyak 231 kasus, terdiri dari 20 kasus curat, 3
kasus BBM illegal, 12 kasus anirat, 11 kasus narkoba, 13 kasus curanmor, 25 kasus
illegal logging, 12 kasus penggelapan, 11 kasus pengeroyokan, 38 kasus pencurian
biasa, 3 kasus perjudian, 14 kasus kebakaran, 15 kasus sajam, 5 kasus miras, 1 kasus
aniring, 6 kasus penipuan, 8 kasus curas, 5 kasus cabul, 3 kasus peras ancam dengan
kekerasan, 1 kasus penemuan senpi, 1 kasus pemalsuan surat, 1 kasus penemuan
mayat, 2 kasus pembunuhan, 1 kasus upal, 1 kasus illegal mining, 2 kasus penadahan,
1 kasus pencurian anak, 1 kasus pemerasan, 4 kasus pemerkosaan, 4 kasus cemar
nama baik, 6 kasus KDRT, dan 1 kasus VCD porno.
71 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Permasalahan yang masih dihadapi dan berpotensi sebagai penghambat
pembagunan dalam pengembangan SDM adalah:
a. IPM Kabupaten Penajam Paser Utara relatif ketinggalan di Propinsi Kaltim.
b. Masih adanya sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai.
c. Kuantitas dan kualitas tenaga pengajar belum memadai.
d. Belum memadainya partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
e. Belum tersedianya rumah sakit yang dapat dijadikan rujukan.
f. Masih adanya sarana dan prasarana kesehatan yang belum memadai.
g. Kuantitas dan kualitas tenaga medis belum memadai.
h. Masih adanya kelompok masyarakat yang masih hidup dalam taraf kemiskinan.
i. Adanya budaya-budaya lokal yang cenderung menghambat upaya pengemban-
gan pendidikan dan upaya kesehatan
j. Adanya perkembangan penyebaran NAPZA.
k. Lemahnya kordinasi antar tingkatan pemerintahan.
Sedangkan potensi yang perlu dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai modal
pembangunan pengembangan SDM adalah:
a. Adanya komitmen yang kuat dari pemda dalam mengembangkan sumberdaya
manusia.
b. Cukup tingginya jumlah penduduk usia sekolah dan produktif.
c. Adanya kapasitas eksisting penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah
serta pelayanan kesehatan sosial
d. Adanya komitmen yang kuat dari pemda dalam menyediakan pelayanan
kesehatan bermutu.
e. Adanya pihak ketiga potensial dalam pengembangan inisiatif kesehatan.
f. Adanya perkembangan teknologi dan informasi khususnya di bidang kesehatan
dan pendidikan.
2. Infrastruktur Administrasi Kelembagaan Pemerintahan, Hukum dan
Keamanan.
Masalah ini dapat dipahami mengingat Kabupaten Penajam Paser Utara
merupakan kabupaten yang baru saja terbentuk, usianya belum mencapai dua tahun.
Dengan kondisi infrastruktur yang terbatas, sulit bagi pemerintah daerah beserta
72 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
jajarannya untuk menyelenggarakan otonomi daerah secara efektif dan efisien.
Sementara itu supremasi hukum dan HAM perlu ditegakkan demikian halnya dengan
stabilitas politik dan keamanan yang diharapkan mampu menciptakan iklim yang
kondusif bagi kelangsungan program pembangunan daerah.
Permasalahan yang masih dihadapi dan berpotensi sebagai biaya dan
penghambat pembangunan dalam pengembangan Infrastruktur Administrasi
Kelembagaan Pemerintahan, Hukum dan Keamanan adalah:
a. Belum memadainya kapasitas SDM aparatur.
b. Belum tuntasnya pembangunan sarana dan prasarana aparatur pemerintah daer-
ah.
c. Belum memadainya partisipasi dan swadaya masyarakat dalam pembangunan
daerah
d. Lemahnya kordinasi antar tingkatan pemerintahan
e. Korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sedangkan potensi yang perlu dimanfaatkan dan dikembangukan sebagai modal
pembangunan pengembangan SDM adalah:
a. Berkembangnya paradigma tata pemerintahan yang baik (good governance)
dalam pengelolaan sektor publik.
b. Adanya pihak ketiga potensial dalam pengembangan pelayanan.
c. Adanya perkembangan teknologi dan informasi
d. Adanya komitmen yang kuat dari pemda dalam mengembangkan kapasitas
pelayanan pemerintah daerah
e. Kecukupan sumber daya manusia pemerintahan daerah.
f. Adanya kapasitas eksisting penyelenggaraan pemerintahan daerah.
3. Kondisi Infrastruktur Fisik yang Belum Memadai
Pembangunan infrastruktur fisik khususnya infrastruktur perhubungan darat
(jalan) masih sangat terbatas. Fungsi jalan sebagai urat nadi pembangunan masih
belum mampu menjangkau seluruh wilayah, khususnya wilayah pedesaan yang
memiliki potensi ekonomi yang besar maupun wilayah pedesaan yang terisolir.
73 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Permasalahan yang masih dihadapi dan berpotensi sebagai biaya dan
penghambat pembagunan dalam pengembangan Infrastruktur adalah:
a. Belum maksimalnya penggunaan sarana dan prasarana irigasi yang tersedia.
b. Adanya perumahan rakyat yang tidak layak huni.
c. Belum optimalnya pengendalian tata ruang.
d. Belum optimalnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi darat
e. Lemahnya koordinasi antar tingkatan pemerintahan dalam mengembangkan in-
frastruktur daerah.
f. Kerusakan infrastruktur yang diakibatkan oleh aktivitas perkebunan dan pertam-
bangan.
g. Ancaman bencana alam, Buruknya mutu jalan dan Belum memadainya mutu
prasarana jembatan.
Sedangkan potensi yang perlu dimanfaatkan dan dikembangukan sebagai modal
pembangunan pengembangan Infrastruktur adalah:
a. Adanya komitmen yang kuat dari pemda dalam mengembangkan infrastruktur
daerah.
b. Sumber daya alam yang beragam.
c. Adanya kapasitas eksisting infrastruktur daerah.
d. Posisi strategis Kabupaten Penajam yang dekat dengan Balikpapan.
e. Adanya pihak ketiga potensial dalam pengembangan infrastruktur.
f. Adanya perkembangan teknologi dan informasi khususnya di bidang pemban-
gunan infrastruktur.
4. Belum Optimalnya Pemanfaatan Sumberdaya Alam
Kendatipun sudah cukup banyak program-program yang dilaksanakan selama
Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPT I), namun pemanfaatan sumber daya
alam khususnya di sektor pertanian dalam arti luas dan sektor migas, masih jauh dari
harapan. Hal ini antara lain terbukti dengan masih rendahnya produktivitas dan
kualitas hasil-hasil pertanian serta masih luasnya lahan pertanian yang belum
dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
74 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Dengan program-program pembangunan yang terarah dan terpadu dalam
pemanfaatan sumber daya alam, maka secara bertahap diharapkan akan mampu
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Penajam Paser Utara. Dengan demikian
Pemerintah Daerah akan lebih mampu dalam menyelenggarakan otonomi daerah demi
kesejahteraan masyarakat.
Permasalahan yang masih dihadapi dan berpotensi sebagai biaya dan
penghambat pembangunan dalam pengembangan SDA adalah:
a. Belum memadainya kapasitas sumberdaya manusia di bidang pengelolaan sum-
berdaya alam dan lingkungan
b. Belum berkembangnya cara bertani dan berusaha masyarakat.
c. Lemahnya kordinasi antar tingkatan pemerintahan.
d. Overeksploitasi sumber daya alam kehutanan dan pertambangan
Sedangkan potensi yang perlu dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai modal
pembangunan pengembangan SDA adalah:
α. Adanya komitmen yang kuat dari Pemda dalam keberlanjutan pengelolaan SDA
dan lingkungan.
β. Keunggulan daerah di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
χ. Berkembangnya pemikiran Millenium Development Goal dengan penekanan
pada pelestarian lingkungan hidup.
δ. Adanya pihak ketiga potensial dalam pengelolaan pertambangan dan kehutanan
lestari.
75 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
76 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
5.1. VISI PEMBANGUNAN DAERAH
5.2. MISI PEMBANGUNAN DAERAH
5.3. TUJUAN PEMBANGUNAN DAERAH
5.4. AGENDA UTAMA
5.5. INDIKATOR MISI PENCAPAIAN
5.6. PRINSIP DAN NILAI
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi Pembangunan Daerah
Berdasarkan kondisi masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini,
tantangan yang dihadapi dalam 20 tahun mendatang serta dengan memperhitungkan
modal dasar yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara dan
amanat pembangunan yang tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Nasional 2006-
2026, maka Visi Pembangunan Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2006-2026
adalah: Terwujudnya Kabupaten Penajam Paser Utara Sebagai Pusat Agribisnis
(Pertanian, Perkebunan, Perikanan) dan Agroindustri yang Berbasis Pada
Ekonomi Kerakyatan.
5.2. Misi Pembangunan Daerah
Dalam mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Penajam Paser Utara
tersebut ditempuh melalui 9 (sembilan) misi pembangunan Kabupaten Penajam Paser
Utara sebagai berikut:
1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, professional dan
bertanggungjawab, efisien dan efektif yang dapat memberikan kualitas
pelayanan publik yang prima.
2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui penyelenggaraan
pendidikan yang professional.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menuju masyarakat yang sehat.
4. Mewujudkan revitalisasi peranian yang berkelanjutan untuk menciptakan
lapangan kerja guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
5. Mewujudkan otonomi desa yang produktif melalui pemberdayaan masyarakat.
6. Meningkatkan sarana prasarana publik penunjang produktivitas ekonomi
masyarakat.
7. Menciptakan rasa aman dalam berusaha dan bekerja serta menumbuhkan
kepercayaan untuk berinvestasi.
8. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan sosial budaya.
9. Mengembangkan potensi wilayah yang berwawasan lingkungan.
77 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
5.3 Tujuan Strategis Pembangunan
3 (tiga) tujuan strategis pembangunan daerah yang akan menjembatani
penjabaran prioritas pembangunan daerah, yaitu:
• Mewujudkan Penajam Paser Utara yang mandiri;
• Membangun ekonomi rakyat yang produktif; dan
• Mewujudkan Penajam Paser Utara yang aman, damai, dan religius.
Visi dan Misi akan tercapai jika seluruh Agenda, Strategis dan Program yang
diuraikan pada Bab IV dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu seluruh SKPD
harus menargetkan pencapaian indikator di bawah ini melalui kegiatan-kegiatan yang
benar-benar memiliki keterkaitan erat dengan Program, Strategi dan Agenda
dimaksud, serta sejalan dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006.
Berkaitan dengan tujuan Penajam Paser Utara yang Mandiri, indikator
keberhasilan yang akan mewarnai Penajam Paser Utara sepanjang tahun 2009-2013
adalah:
1. Tingkat partisipasi kasar SMP dan SMA masing-masing berkisar antara sebesar
85-95 persen dan 75-85 persen.
2. Turunnya angka putus sekolah hingga dapat mencapai 3% sampai 0,5% untuk
tingkat SD, SMP dan SMA.
3. Terbangunnya 3 sekolah percontohan yang keluarannya siap kerja dan berjiwa
wirausaha.
4. Restrukturisasi organisasi perangkat daerah.
5. Berjalannya reformasi birokrasi berkaitan dengan distribusi, penilaian prestasi
dan kapasitas SDM aparatur.
6. Terbangunnya koneksi data base antar seluruh Unit Kerja.
7. Berkembangnya warung informasi di setiap kecamatan
8. Terwujudnya Teknologi Informasi yang dimanfaatkan secara efektif
9. Kondisi keamanan dan ketertiban yang kondusif bagi pembangunan dan
akselerasi ekonomi daerah.
10. Tidak terjadi degradasi lingkungan hidup disetiap geliat pembangunan daerah.
11. Berkurangnya penduduk miskin di Penajam Paser Utara menjadi 17 % hingga
10%.
12. Berkurangnya balita kurang gizi sebanyak 10% sampai 20% per tahun.
13. Terjadinya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
78 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
14. Penurunan angka kematian bayi dan ibu melahirkan masing-masing menjadi
16/1000 kelahiran dan 210/100.000 persalinan sampai tahun 2013.
Indikator pencapaian tujuan Terbangunnya Ekonomi Rakyat yang
Produktif, sebagai berikut:
1. Peningkatan 15% hingga 25% kunjungan wisatawan domestik
2. Berkembangnya industri pengolahan kecil dan menengah, terutama untuk
menciptakan klaster industri sektor perikanan dan pertanian.
3. Terjalinnya kerjasama antar propinsi, regional, dan internasional, terutama
untuk mengembangan komoditas unggulan.
4. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui penataan pemukiman dan
penyediaan perumahan layak huni.
5. Berkurangnya pengangguran terbuka 9 % hingga 15 % dari total angkatan kerja.
6. Peningkatan akses jalan (negara, propinsi, kabupaten, kecamatan, desa) dan
jembatan dalam meningkatkan akses ke sentra-sentra produksi dan usaha.
7. Menurunnya angka kecelakaan 10% hingga 20 % dibanding tahun 2008.
8. Terbangunnya fasilitas Telkom sebesar 10 % hingga 20 % hingga dibanding
tahun 2008.
9. Terwujudnya pelabuhan sebagai pusat kargo kawasan Penajam Paser Utara.
10. Terbangunnya jembatan Penajam Paser Utara dengan Balikpapan.
11. Teraplikasinya RT/RW sebagai basis pembangunan daerah.
12. Peningkatan kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB dengan tetap
mengacu pada standar pengelolaan tambang yang ramah lingkungan.
13. Peningkatan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dengan tetap mengacu
pada kelestarian lingkungan.
14. Efektifnya unit manajamen hutan dalam pemanfaatan dan pengendalian sumber
daya hutan.
15. Terbangunnya jalan akses agropolitan.
16. Terbentuknya kecamatan sebagai pusat jaringan pengembangan ekonomi.
17. Adanya infrastruktur agropolitan melalui 9 (sembilan) pilar untuk meningkatkan
produktifitas ekonomi masyarakat pedesaan.
18. Terbangunnya 6 (enam) model micro credit union yang di kelola oleh
masyarakat sebagai pendukung keuangan ekonomi pedesaan.
79 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
19. Berdirinya 14 hingga 24 klinik agropolitan untuk memfasilitasi pengembangan
ekonomi pedesaan baik yang bertumpu pada sektor pertanian, perkebunan
maupun perikanan.
20. Berkembangnya Koperasi dan UKM
21. Meningkatnya jumlah industri kecil, industri rumah tangga dan industri
menengah yang berbasis komoditas unggulan.
22. Terbinanya hubungan yang baik antara perusahaan-perusahaan besar dengan pe-
merintah dan masyarakat.
Kemudian, untuk indikator pencapaian tujuan Mewujudkan Penajam Paser
Utara yang aman, damai dan religius, adalah:
1. Penurunan tingkat kriminalitas
2. Peningkatan rasa aman bagi semua warga negara
3. Peningkatan aktivitas keagamaan.
4. Harmonisasi kehidupan beragama
5. Peningkatan intensitas dialog keagamaan
6. Peningkatan citra aparatur dari sisi keagamaan
5.4. Agenda Utama
Agenda utama pembangunan jangka menengah 2009-2013 Kebupaten
Penajam Paser Utara adalah:
a. Peningkatan kwalitas sumber daya manusia yang medukung terciptanya masyarakat yang sehat dan sejahtera.
b. Peningkatan infrastruktur administrasi kelembagaan pemerintah, hukum dan keamanan yang mendukung terciptanya tata pemerintahan yang baik, profesional dan inovatif.
c. Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam yang mendorong kemandirian ekonomi daerah dan kemakmuran masyarakat Penajam Paser Utara.
d. Pembangunan infrastruktur sosial dasar, ekonomi dan perhubungnan yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Penajam Paser Utara.
80 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
5.5. Indikator Pencapaian Misi
No
MISI REALISASI TARGET
2007 2008 2009 2010 2011 2012 20131 Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, professional dan bertanggungjawab, efisien dan efektif yang dapat mem-
berikan kualitas pelayanan public yang prima.
1. Indeks Kepuasan Masyarakat 78.87 80 85 90 95 97.52. Pertumbuhan Jumlah SPM 50 10% 10% 5% 5% 5%3. Pertumbuhan Jumlah Aparat yang mendapat Diklat (naik dari tahun sebelumnya)
150 10% 10% 5% 5% 5%
4. Pertumbuhan Jumlah Aparat Yang berpendidikan Pasca Sarjana (naik dari tahun sebelumnya)
8 10% 10% 15% 15% 15%
2 Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan professional1. Kenaikan Angka partisipasi murni (APM) (%) 174.3 203 215 227 240 253 a. SD/MI 97.41 98 100 102 105 108 b. SMP/MTs 41.59 50 55 60 65 70 c. SMA/MA/SMK 35.3 55 60 65 70 752. Kenaikan Angka partisipasi kasar (APK) (%) 55.16 131.8 147.3 155.45 168 175 a. SD/MI 85 92.5 95 97.5 97.5 b. SMP/MTs 71.30 71.8 82.3 85.45 88 90 c. SMA/MA/SMK 55.16 60 65 70 80 853. Penurunan jumlah murid drop out 10 10 10 10 102. Penurunan angka kematian bayi (bayi/1000/KH) 48 40 35 30 25 204. Prevelansi gizi buruk < 5% 1% 1% 1% 1% 1%5. Prevelansi gizi kurang <20% 12% 11% 10% 9.5% 9%6. Daerah bebas rawan gizi (%) 50% 60% 70% 75% 80%
No
MISI REALISASI TARGET
81 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
1. Peningkatan prevalensi peserta KB aktif (%) 78.04 80 83 88 92 952. Kenaikan Jumlah RT bersanitasi baik (5) 50% 60% 70% 75% 80%
4 Mewujudkan revitalisasi peranian yang berkelanjutan untuk menciptakan la-pangan kerja guna mendukung pertumbuhan ekonomi1. Penurunan jumlah pengangguran (%) 15% 12% 9% 7% 5%2. Indeks Perkembangan Produk pertanian atas PDRBa. Tanaman bahan Makanan 127.07 130 140 150 160 170b. Tanaman Perkebunan 169.74 170c. Peternakan dan hasil-hasilnya 141.28 d. Perikanan 179.48 187 196 204 212 218
5 Mewujudkan otonomi desa yang produktif melalui pember-dayaan masyarakat.1. Penurunan jumlah GAKIN dari jumlah total KK 12.5% 11.5% 10% 9.5% 8%2. Dana partisipasi pembangunan (Rp.) dari tahun sebelum-nya
10% 10% 10% 10% 10%
3. Peningkatan Angka Partisipasi Masyarakat dari tahun se-belumnya (%)
10% 10% 10% 10% 10%
4. Penurunan jumlah penduduk miskin dari jumlah penduduk 15% 13.5% 11.5% 10% 9%6 Meningkatkan sarana prasarana publik penunjang produktivi-
tas ekonomi masyarakat.1. Rasio Kondisi Jalan a. Panjang Jalan (Km) 921.63 5% 5% 5% 5% 5% b. Panjang jalan yang beraspal (Km) 616.63 5% 5% 5% 5% 5% c. Panjang Jalan aspal kondisi baik (Km) (%) 133.57 5% 5% 5% 5% 5% d. Rasio kondisi jalan yang beraspal (%) 5% 5% 5% 5% 5%2. Pelayanan Drainase (Ha) dari kebutuhan 10% 10% 10% 10% 10%3. Pertumbuhan pasar permanen dari jumlah desa atau dusun 10 50% 60% 70% 80% 90%4. Jumah desa teraliri listrik 50% 60% 70% 80% 90%
No
MISI REALISASI TARGET
5. Jumlah desa bordering 30% 40% 50% 60% 70%
82 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
6. Pertumbuhan ekonomi (%) 4% 5% 5.75% 6% 6.25%7. Pertumbuhan income per kapita (Rp.) (%) 15.17
7 Menciptakan rasa aman dalam berusaha dan bekerja serta menumbuhkan kepercayaan untuk berinvestasi1. Tingkat jumlah penurunan kriminalitas (%) 10% 10% 10% 10% 10%2. Tingkat jumlah kriminalitas tertangani (%) 70% 80% 90% 100% 100%3. Konflik Hubungan Industrial 10% 10% 10% 10% 10%4. Pertumbuhan investasi 2.5% 3% 4% 5% 6%
8 Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan sosial bu-daya1. Jumlah konflik antar suku, agama dan ras 10% 10% 10% 10% 10%2. Pertumbuhan jumlah tempat ibadah 5% 5% 5% 5% 5%3. Jumlah masyarakat yang beribadah haji 147 5% 10% 15% 20% 25%
91. Pembukaan lahan produktif baru 10% 10% 5% 5% 2.5%2. Jumlah kasus pencemaran lingkungan 10% 10% 10% 10% 10%
83 RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
5.6. Prinsip dan Nilai
Prinsip-prinsip dan nilai-nilai organisasi yang perlu dikembangkan untuk
mencapai visi dan misi daerah Kabupaten Penajam Paser Utara adalah sebagai berikut.
1. Prinsip-prinsip
• Demokrasi: Menjunjung tinggi kebebasan mengeluarkan pendapat dalam kehidu-
pan masyarakat.
• Partisipasi: Setiap warga memiliki hak yang sama dalam pembuatan keputusan,
baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang
mewakili kepentingannya.
• Transparansi: Transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. Proses-
proses, lembaga-lembaga, dan informasi secara langsung dapat diterima oleh
mereka yang membutuhkan. Informasi harus dapat dipahami dan dapat dimonitor.
• Akuntabilitas: Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta, dan
masyarakat (civil society) bertanggungjawab kepada publik dan para pemangku
kepentingan (stakeholders).
• Desentralisasi: Penyerahan sebagian wewenang kabupaten kepada pemerintah di
bawahnya.
2. Nilai-nilai
• Keadilan: Sikap dan tindakan seseorang yang memperlakukan orang lain sesuai
dengan fungsi, peran dan tanggungjawabnya dan memperhatikan hak dan kewa-
jiban masyarakat.
• Profesional: Terampil, handal, dan bertanggungjawab dalam menjalankan pro-
fesinya.
• Integritas: Kepribadian yang dilandasi unsur kejujuran, keberanian, kebijaksanaan,
dan pertanggungjawaban sehingga menimbulkan kepercayaan dan rasa hormat.
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
84
• Tanggung jawab: Kesediaan menanggung sesuatu, yaitu bila salah wajib memper-
baikinya atau berani dituntut atau diperkarakan.
• Kemandirian: Sifat, watak, dan tindakan yang jelas dan tidak bergantung pada pi-
hak lain.
• Disiplin: Sikap yang selalu taat kepada aturan, norma dan prinsip-prinsip tertentu.
• Kerjasama: Komitmen di antara anggota masyarakat/organisasi untuk saling men-
dukung satu sama lain, menghindari ego sektoral yang mementingkan bagian or-
ganisasinya sendiri.
• Kesetaraan: Semua bagian organisasi akan bekerja sesuai dengan fungsi masing-
masing dengan tetap memperhatikan pencapaian hasil akhir bagi organisasi secara
keseluruhan.
• Kebersamaan dalam keragaman: Sikap dan perilaku yang secara bersamasama
pada suatu ruang atau waktu yang sama menunjukkan tingkah laku secara spontan
demi kepentingan dan tujuan bersama.
85RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
86RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
6.1. AGENDA UTAMA DAN STRATEGI
6.2. ARAH KEBIJAKAN
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1. Agenda Utama dan Strategi
Berdasarkan analisis isu-isu strategis dengan analisis lingkungan strategis dan
analisis strategi pilihan, maka ditetapkan agenda pembangunan daerah Kabupaten
Penajam Pasir Utara antara lain sebagai berikut.
6.1.1 Peningkatan kwalitas sumber daya manusia yang medukung terciptanya
masyarakat yang sehat dan sejahtera.
6.1.2 Peningkatan infrastruktur administrasi kelembagaan pemerintah, hukum dan
keamanan yang mendukung terciptanya tata pemerintahan yang baik, profesional
dan inovatif.
6.1.3 Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam yang mendorong kemandirian
ekonomi daerah dan kemakmuran masyarakat Penajam Paser Utara.
6.1.4 Pembangunan infrastruktur sosial dasar, ekonomi dan perhubungnan yang
mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Penajam Paser
Utara.
Keberhasilan suatu organisasi, termasuk Pemerintah Daerah sebagai salah satu
organsiasi publik, sangat dipengaruhi oleh kondisi internal organisasi, kondisi lingkungan
yang dihadapi dan strategi yang diterapkan oleh organisasi tersebut. Ketepatan memilih
strategi akan dapat mempercepat pencapaian tujuan yang dicita-citakan. Identifikasi
faktor-faktor internal dan eksternal yang tepat dapat berfungsi untuk lebih memfokuskan
strategi dalam rangka pencapaian tujuan dan misi organisasi pemerintahan secara sinergis
dan efisien.
Pembangunan yang selama ini dilakukan dengan pemerintah bertindak sebagai
motor penggerak utama harus diubah, karena paradigma semacam itu terbukti
menciptakan pola pembangunan yang sentralistis serta menciptakan ketergantungan
masyarakat terhadap pemerintah. Di samping itu juga mematikan inisiatif dan partisipasi
masyarakat.
87RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Selanjutnya keberpihakan pemerintah daerah terhadap masyarakat berpenghasilan
rendah (miskin) ditempuh melalui pemerataan pendapatan yang diwujudkan dalam
bentuk program dan kegiatan pembangunan yang secara langsung dapat dimanfaatkan
oleh kelompok sasaran.
Dengan bercermin pada kelemahan pola pembangunan sentralistis tersebut di atas,
maka dirasakan perlu untuk menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama
pembangunan melalui pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan manajemen yang
berbasis kebutuhan masyarakat (community-based management approach) untuk
mewujudkan kemampuan masyarakat dalam mencukupi kebutuhannya sendiri
(community self help). Dengan konsep ini bukan berarti bahwa pemerintah melepaskan
tanggungjawabnya tetapi lebih bergeser perannya sebagai fasilitator pembangunan.
Berdasarkan pencermatan terhadap hal-hal di atas, maka langkah-langkah
strategis yang akan ditempuh secara berkelanjutan dan sistematis dalam kurun waktu
2009-2013 oleh Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara adalah sebagai berikut.
1. Strategi Pengembangan Sumberdaya Manusia
2. Strategi Mewujudkan Masyarakat Sehat
3. Strategi Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam
4. Strategi Pengelolaan Sumber Daya Alam
5. Strategi Pembangunan Infrastruktur
Dalam rangka melaksanakan strategi-strategi di atas, serta untuk mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab, akan terus diupayakan
untuk melakukan reformasi birokrasi publik yang secara garis besar mencakup aspek-
aspek rethinking, restrukturisasi, revitalisasi, dan renewal. Aspek rethinking sangat
diperlukan demi terciptanya perubahan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak, sesuai
dengan tuntutan paradigma baru pemerintahan dan pembangunan berdasarkan Undang-
undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Dalam reformasi harus ada ”hijrah”: pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dari
pola sentralistik ke desentralisasi, dari pola otoritarian kepada demokratisasi, dari pola
lama yang selalu berorientasi dan berpihak kepada pusat menjadi berpihak kepada rakyat;
dari pola lama pejabat harus dilayani menjadi harus melayani rakyat. Demikian pula
88RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
paradigma lama pemerintah sebagai motor penggerak dan pelaku utama pembangunan
harus bergeser menjadi fasilitator.
Dalam aspek restrukturisasi, terjadi perubahan yang sangat fundamental dalam
proses penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan Undang-undang No. 32 tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Perubahan mendasar dari undang-undang
tersebut adalah bahwa urusan kabupaten/kota menjadi semakin luas karena Pemerintah
(Pusat) menyerahkan seluruh urusan bidang pemerintahan kepada kabupaten/kota,
kecuali urusan politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, agama, serta
bidang moneter dan fiskal.
Dalam rangka Restrukturisasi, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara akan
melakukan berbagai upaya untuk melaksanakan urusan-urusan tersebut, antara lain
dengan menetapkan berbagai Peraturan Daerah bersama-sama dengan DPRD Kabupaten
Penajam Paser Utara. Sedangkan aspek revitalisasi sangat diperlukan dalam
melaksanakan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat dengan
tujuan memacu percepatan pembangunan daerah yang diharapkan mampu mendorong
dan mewujudkan percepatan kesejahteraan masyarakat. Sementara aspek renewal sangat
diperlukan dalam pembangunan daerah agar mampu menjawab tuntutan dan tantangan
pembangunan yang selalu berkembang dalam era globalisasi.
6.2 Arah kebijakan
Untuk mewujudkan Agenda Utama tersebut, melalui masing-masing strategi
maka arah kebijakan adalah sebagai berikut:
6.2.1 Agenda Peningkatan kwalitas sumber daya manusia yang medukung
terciptanya masyarakat yang sehat dan sejahtera. Dapat ditempuh melalui Strategi
Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Strategi Mewujudkan Masyarakat Sehat, arah
kebijakanya sebagai berikut:
1. Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana kesehatan, kuantitas dan
kualitas tenaga medis dan para medis dalam rangka meningkatkan
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
89RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
2. Meningkatkan kapasitas SDM dan profesionalisme tenaga pendidik melalui
kerjasama dan kemitraan dengan dunia usaha
3. Meningkatkan penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada ibu
hamil, bayi dan anak balita.
4. Meningkatkan ketersediaan obat generik esensial, pengawasan obat, makanan
dan keamanan pangan.
5. Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan
mandiri
6.2.2 Peningkatan infrastruktur administrasi kelembagaan pemerintah, hukum
dan keamanan yang mendukung terciptanya tata pemerintahan yang baik, profesional dan
inovatif. Pada agenda kedua ini dapat ditempuh dengan strategi mewujudkan tata
pemerintahan yang baik. Pada agenda yang kedua ini dapat ditempuh dengan strategi
Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik.
Arah kebijakannya adalah sebagai berikut :
1. .Mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan, pengelolaan keuangan, dan
kekayaan daerah yang berkeadilan guna Mengimplementasikan sistem
pengelolaan keuangan yang ekonomis, efisien dan efektif.
2. Meningkatkan kesadaran dan penegakan hukum.
3. Meningkatkan kualitas pengelolaan dokumen, data dan informasi penduduk
untuk Meningkatkan partsipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan
daerah.
4. Meningkatkan koordinasi antar tingkatan pemerintahan.
5. mewujudkan pemerintahan yg baik dan bersih melalui inovasi pelayanan,
transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintah.
90RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
6.2.3 Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam yang mendorong kemandirian
ekonomi daerah dan kemakmuran masyarakat Penajam Paser Utara. Pada agenda ketiga
dapat dicapai dengan pegelolaan sumber daya manusia. Agenda ketiga ini dapat ditempuh
dengan Strategi Pengelolaan Sumberdaya Alam.
Arah kebijakannya sebagai berikut:
1. Meningkatkan ketahanan pangan melalui swasembada tanaman pangan serta
mengembangkan bahan pangan alternative.
2.Mengembangkan sentra produksi komoditas pertanian dan perkebunan unggulan
daerah melalui peningkatan kualitas budi daya, pengelolaan pasca panen dan
pengembangan jaringan pemasaran hasil pertanian.
3. Meningkatkan pengelolaan pertambangan yang berwawasan lingkungan dan
pengendalian kerusakan hutan.
4. Memfasilitasi peningkatan produktivitas usaha industri skala mikro melalui
penguatan modal dan perluasan jaringan pemasaran komoditas industri lokal.
5. Meningkatkan daya tarik, daya saing dan promosi pariwisata dan sektor umum
lainya dengan peran serta masyarakat dan pelaku pariwisata.
6. Mengembangkan kapasitas sumberdaya manusia dalam bidang pertanian dan
pemanfaatan teknologi serta investasi.
7. Memfasilitasi peningkatan produktivitas usaha pertanian pada umumnya serta
mengembangkan jaringan permodalan dan pemasaran produksi perikanan.
8. Mengoptimalkan usaha kehutanan berbasis masyarakat pinggiran hutan.
6.2.4 Pembangunan infrastruktur sosial dasar, ekonomi dan perhubungnan yang
mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Penajam Paser Utara.
Pada agenda keempat ini dapat dicapai dengan Strategi Pembangunan Infrastruktur.
91RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Arah kebijakannya sebagai berikut:
1.Mengembangkan dan meningkatkan prasarana jalan dan jembatan yang
menghubungkan antar wilayah strategis daerah melalui peningkatan kemitraan
dan kerjasama pembangunan sarana infrastruktur dengan pihak swasta potensial.
2.Mengembangkan kapasitas SDM di bidang infrastruktur daerah.
3.Mengembangkan pranata dan kelembagaan pengelolaan infrastruktur daerah.
4. Mendayagunaan pemanfaatan teknologi yang efisien dan efektif dalam
pengembangan infrastruktur daerah.
5. Memelihara dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana irigasi untuk
mendukung produktivitas,meningkatkan kualitas dan pemerataan prasarana dan
sarana perumahan dan permukiman serta fasilitas umum yang aksestabel.
6. Meningkatkan kualitas tata ruang yang produktif dan berwawasan lingkungan
dengan peran serta masyarakat untuk mencapai kawasan yang memiliki RDTR
dan RTBL
92RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
93RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
7.1. KEBIJAKAN UMUM
7.2. PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
7.3. KEBIJAKAN UMUM KEUANGAN
DAERAH
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEMERINTAH
7.1. Kebijakan Umum
Untuk mencapai tujuan dan sasaran perlu pula dirumuskan kebijakan. Kebijakan
pembangunan ini sendiri pada dasarnya adalah penetapan pokok-pokok pikiran sebagai
suatu upaya untuk melanjutkan dan mempertajam penyelesaian masalah-masalah
mendesak, sekaligus sebagai percepatan upaya pemberdayaan masyarakat dalam
melaksanakan otonomi daerah, sehingga masyarakat dan daerah akan lebih maju,
sejahtera, dan mandiri.
Agar dalam pelaksanaan pembangunan daerah terdapat kesatuan arah dan
kebijakan umum yang jelas terhadap pemecahan masalah yang dihadapi oleh daerah,
maka sangat diperlukan adanya kesepakatan/kesatuan landasan berpijak (platform) antara
DPRD (legislatif) dan Pemerintah Kabupaten (eksekutif). Arah dan kebijakan itu akan
dirumuskan lebih lanjut oleh eksekutif dalam bentuk penentuan arah kebijakan umum dan
prioritas-prioritas serta yang berkaitan dengan pendanaan sesuai mekanisme yang berlaku
dan dinamika masyarakat yang berkembang.
Kebijakan pembangunan daerah juga mengandung arti sebagai operasionalisasi
dari visi dan misi daerah untuk jangka waktu tertentu. Oleh karena itu arah dan kebijakan
pembangunan yang kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam rencana pembangunan harus
seoptimal mungkin memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Permasalahan daerah yang mendesak dan harus segera diatasi, terutama
pengurangan resiko pada setiap aspek;
b. Aspirasi yang berkembang dalam kehidupan masyarakat sebagai bentuk kebutuhan
riil, yang semua itu dapat dijaring melalui mekanisme formal seperti Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat desa dan kecamatan, Musrenbang
di tingkat kabupaten, penjaringan aspirasi oleh DPRD, dan dialog antara
masyarakat dengan Bupati/eksekutif;
c. Prediksi perkembangan penyelanggaraan otonomi daerah dengan memperhatikan
urusan serta tugas pokok dan fungsi masing-masing dinas/instansi;
94RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
d. Kemampuan daerah khususnya pendanaan pembangunan, sumber daya alam yang
ada, sumber daya manusia yang dimiliki, dan kelembagaan yang ada.
Pembangunan daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai.
Untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan pembangunan daerah harus
memiliki arah yang jelas. Arah kebijakan pembangunan disusun berdasarkan analisis
kebutuhan pembangunan di daerah dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat,
kondisi dan kemampuan daerah, termasuk kinerja pelayanan pemerintah pada tahun-
tahun sebelumnya.
Arah Kebijakan Pembangunan ini selanjutnya menjadi instrumen (pedoman)
perencanaan bagi seluruh stakeholder pembangunan di daerah. Oleh karenanya, penting
bagi Pemerintah Daerah menyusun Arah Kebijakan. Pembangunan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang memuat pernyataan-pernyataan Kebijakan
Pembangunan selama lima tahun.
Pemerintah Kabupaten Panajam Paser Utara sebagai salah satu daerah yang
konsisten dalam pelaksanaan otonomi daerah telah menetapkan konsepsi pembangunan
berbasis pada pemberdayaan seluruh komponen yang ada dan terlibat pembangunan
daerah. Implementasi konsepsi ini setidaknya telah berhasil membentuk landasan
pembangunan yang kokoh bagi Panajam Paser Utara dalam mengejar ketertinggalan
terutama dalam bidang peningkatan Sumber Daya manusia, pembangunan infrastruktur
serta peningkatan ekonomi dan pendapatan masyarakat. Langkah selanjutnya untuk
menjamin peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat pada kabupaten ini di masa
depan masih menghadapi tantangan yang cukup berat. Disadari, bahwa pembangunan
ekonomi secara makro di Kabupaten Panajam Paser Utara masih mengandalkan pada
eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA). Hal ini tergambar dari peranan sektor
Pertambangan dan Penggalian masih mendominasi struktur ekonomi Kabupaten Panajam
Paser Utara.
Terkait dengan hal itu, kabupaten ini saat ini masih sangat tergantung pada SDA
yang tidak dapat diperbaharui, dan hal ini disadari makin lama akan berkurang, menipis
dan habis. Oleh karenanya, perlu dilakukan transformasi ketergantungan terhadap SDA
secara bertahap dari eksploitasi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, kepada
95RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
pengembangan sumber daya yang dapat diperbaharui, ditingkatkan dan dikembangkan di
masa mendatang.
Berdasarkan kondisi obyektif yang ada pada Kabupaten Panajam Paser Utara,
serta berdasarkan keunggulan komparatif (comparative advantage) dan keunggulan
kompetitif (competitive advantage), kebijakan umum pembangunan pada kabupaten ini
diarahkan untuk:
a. Meningkatkan derajat keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
dengan moral dan budi pekerti yang luhur, serta menjamin terselenggaranya
kehidupan bermasyarakat yang tertib dan tentram dengan dilandasi upaya
penegakan hukum
b. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan prioritas penanganan
kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan IPM, yang dilakukan dengan
berbagai upaya antara lain:
• Peningkatan kecerdasan dengan penekanan pada lulusan yang berkualitas serta
penyiapan tenaga kerja terampil (memiliki basic skill to life);
• Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang difokuskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat, penanganan ibu hamil, bayi dan
balita serta pengembangan jaminan sosial;
• Peningkatan pendapatan melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan guna
mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
c. Menciptakan pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab yang ditandai adanya
kemampuan cara berpikir dan bertindak yang baru melalui pembenahan sistem
kepemerintahan, penyiapan kelembagaan/lembaga yang mutakhir dan penyiapan
SDM aparatur yang efisien dan berkelas;
d. Menyelenggarakan pengawasan yang efektif dengan memfungsikan lembaga
pengawas internal dan lembaga pengawas eksternal;
e. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam proses penentuan kebijakan (tahap
formulasi, implementasi maupun evaluasi) melalui forum formal maupun informal;
f. Mengupayakan penegakan supremasi hukum dalam rangka mencapai ketertiban,
keamanan, dan ketentraman masyarakat;
96RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
g. Meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan PDRB dengan berbagai upaya,
antara lain:
• Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber pendapatan daerah, secara
efektif dan efisien;
• Pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana daerah yang sudah
dimiliki;
• Terobosan kebijakan yang menciptakan kondisi yang ideal bagi para investor
dengan pola kemitraan; serta
• Membangun sarana dan prasarana produksi baru guna mewujudkan
kemandirian dalam rangka melaksanakan otonomi daerah.
h. Mewujudkan lingkungan hidup yang seimbang, terkendali dan lestari dengan
pendekatan pemberdayaan masyarakat serta perencanaan pembangunan yang
berwawasan lingkungan, dan pengurangan resiko bencana;
i. Pembangunan infrastruktur daerah dalam rangka memperkuat sistem ketahanan
pangan dan agribis yang didukung pendayagunaan tehnologi tepat guna.
j. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam dengan memperhatikan
keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
k. Menciptakan iklim demokratisasi dengan memberikan kesempatan masyarakat
untuk berpartisipasi sesuai hak dan kewajiban setiap warga negara sesuai dengan
kemampuannya.
7.2. Program Pembangunan Daerah
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Penajam Pasir Utara, ditetapkan program-
program yang menjadi prioritas sebagai berikut:
1. MISI 1:
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, profesional, dan
bertanggungjawab, efisien dan efektif yang dapat memberikan kwalitas pelayanan
publik yang prima.
• SASARAN:
97RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Untuk dapat mewujutkan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka sasaran
program yang akan dicapai adalah:
1. Diterapkannya prinsip-prinsip good governance pada semua tingkatan
pemerintahan.
2. Meningkatnnya efektifitas pengawasan internal, eksternal dan pengawasan
masyarakat.
3. Meningkatnnya budaya kerja aparatur yang bermoral, professional, produktif
dan inovatif.
4. Pemberian sangsi yang seberat-beratnya bagi pelaku KKN (Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme).
• PROGRAM:
1. Penerapan Tata Pemerintahan yang baik.
2. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur.
3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Aparatur.
4. Peningkatan dan Optimalisasi Pelayanan Tamu Daerah (Humas).
5. Peningkatan dan Optimalisasi Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah.
6. Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah.
7. Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.
8. Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
9. Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa.
10. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH.
11. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan.
12. Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Pengawasan.
13. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi dan Informasi.
14. Peningkatan Koordinasi Pengawasan.
15. Ekstensifikasi Penerimaan Daerah.
16. Intensifikasi Penerimaan Daerah
17. Peningkatan Penanganan Pengaduan Masyarakat
18. Penataan Daerah Otonomi Baru.
98RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
19. Pendidikan Kedinasan
2. MISI 2:
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui penyelenggaraan pendidikan
yang berkualitas dan profesional.
• SASARAN:
Untuk dapat mewujutkan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka sasaran
program yang akan dicapai adalah:
1. Dituntaskanya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa.
2. Meningkatnya pendidikan kejuruan di bidang agrobisnis pertanian.
3. Diwujutkannya profesionalisme aparatur melalui pendidikan kedinasan.
• PROGRAM:
1. Pendidikan Sekolah Kejuruan.
2. Pembinaan Kemahasiswaan.
3. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan.
5. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga.
7. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
8. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
9. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
10. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 12 Tahun.
11. Program Pendidikan Menengah.
12. Program Pendidikan Non Formal.
13. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan.
14. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan
Hidup Pemuda.
15. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga.
16. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga.99
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
17. Program Pendidikan Anak Usia Dini.
18. Program Pendidikan Luar Biasa.
19. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.
20. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
21. Program Pemuda dan Olahraga.
22. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda.
23. Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.
24. Program Wajib Belajar 9 Tahun.
25. Program Pelayanan Pendidikan Bebas Iuran Sembilan tahun (9 tahun) untuk
Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara.
3. MISI 3:
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk mewujudkan masyarakat yang
sehat.
• SASARAN:
Untuk dapat mewujutkan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka sasaran
program yang akan dicapai adalah:
1. Meningkatnya jumlah, jaringan dan kualitas Puskesmas.
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan.
3. Berkembangnya system jaminan kesehatan bagi penduduk miskin.
• PROGRAM:
1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2. Program Peningkatan Disipiln Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
6. Program Pengawasan Obat dan Makanan
7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
8. Program Perbaikan Gizi Masyarakat100
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
9. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
10. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
11. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
12. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
13. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
14. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
15. Program Keluarga Berencana
16. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
17. Program Pelayanan Kontrasepsi
18. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR
mandiri
19. Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi & Anak Melalui Kelompok Kegiatan
di Masyarakat
20. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
21. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV / AIDS
22. Program Revitalisasi sistem kesehatan
23. Program Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
24. Program Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat dibidang obat dan
makanan
25. Program Penyusunan peta informasimasyarakat kurang gizi
26. Program Pemberian tambahan makanan dan vitamin
27. Program Pengembangan lingkungan sehat
28. Program Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
29. Program Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
30. Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
31. Program Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
32. Program Pengadaan bahan-bahan fogging dan Vaksin penyakit menular
33. Program Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
34. Program Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
35. Program Peningkatan imunisasi101
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
36. Program Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah
37. Program Standarisasi pelayanan kesehatan
38. Program Penyusunan standar kesehatan
39.Program Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar
pelayanankesehatan
40. Program Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatan
41. Program Pelayanan kesehatan penduduk miskin
42. Program Pelayanan operasi katarakbagi masyarakat miskin
43. Program Pelayanan sunatan massal bagi masyarakat miskin
44. Program Pelayanan kesehatan akibat lumpuhlayu bagi masyarakat miskin
45. Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
46. Program Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
47. Program Pelatihan stimulasi deteksi intervensi tumbuh kembang balita
48. Program Lomba balita sehat
49. Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
50. Program Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin
51. Program Pelayanan KIE keliling
52. Program Pembinaan sarana mobilitas tim KB
53. Program Kesehatan reproduksi remaja
54. Program Pelayanan kontrasepsi
55. Program Pelayanan konseling KB
56. Program Pelayanan pemasangan kontrasepsiKB
57. Program Pengadaan alat kontrasepsi
58. Program Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR mandiri
59. Program Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB
60. Program Penyuluhan kesehatan ibu, bayi,dan anak melalui kegiatan di
masyarakat
61. Program Pelatihan asuhan persalinan normalbagi bidan ( APN )
62. Program Pelatihan managemen aspeksiabayi baru lahir
63. Program Pelatihan mampu PONED ( Pelayanan Opstetri Neonatal
Emergency Dasar )102
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
64. Program Pengadaan alat kesehatan dan peningkatan serta perbaikansarana dan
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu
65. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
66. Program Pelayanan Kesehatan Gratis bagi Masyarakat Kabupaten Penajam
Paser Utara
67. Program Pengadaan dan Peningkatan Sarana maupun Prasarana Rumah Sakit
68. Program Lingkungan Sehat
69. Program Pemberdayaan Masyarakat bidang kesehatan
70. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
71. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat
72. Program Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Tenaga
73. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
4. MISI 4:
Peningkatan revitalisasi pertanian yang berkelanjutan untuk menciptakan lapangan
kerja guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
• SASARAN:
Untuk dapat mewujutkan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka sasaran
program yang akan dicapai adalah:
1. Meningkatnya kemampuan petani dan nelayan serta pelaku pertanian lain.
2. Meningkatnya kemampuan ketahanan pangan dan ekonomi kerakyatan.
3. Meningkatnya produktivitas, produksi, daya saing dan nilai tambah produk
pertanian
• PROGRAM:
1. Peningkatan Ketahanan Pangan melalui Swasembada Tanaman Pangan serta
Mengembangkan Bahan Pangan Alternatif.
2. Pengembangan Sentra Produksi Komoditas Pertanian dan Perkebunan
Unggulan Daerah.
3. Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia Pertanian, dalam
Pemanfaatan dan Penerapan Teknologi Pertanian, serta Penguatan
Kelembagaan Petani.
103RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
4. Peningkatan Pengelolaan Pertambangan yang Berwawasan Lingkungan.
5. Pemfasilitasan dan Peningkatan Produktivitas Usaha Industri Skala Mikro dan
Kecil.
6. Pemfasilitasan dan Penguatan Modal serta Perluasan Jaringan Pemasaran
Komoditas Industri Lokal.
7. Peningkatan Daya Tarik, Daya Saing dan Promosi Pariwisata dengan Peran
Serta Masyarakat dan Pelaku Pariwisata.
8. Peningkatan Kapasitas Sarana dan Prasarana Perekonomian Daerah.
9. Peningkatan Kualitas Budi Daya, Pengelolaan Pasca Panen dan
Pengembangan Jaringan Pemasaran Hasil Pertanian.
10. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Promosi.
11. Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Bidang Investasi
Daerah Potensi Investasi Penajam Paser Utara kepada Investor Potensial
Domestik dan Asing.
12. Peningkatan Distribusi dan Arus Barang antar Wilayah.
13. Peningkatan Produktivitas Usaha Pertanian dan Perkebunan.
14. Peningkatan Produksi Perikanan Laut dan Darat.
15. Peningkatan Jaringan Permodalan dan Pemasaran Produksi Perikanan.
16. Pengembangan Kuantitas dan Kualitas Sarana serta Prasarana Perdagangan.
17. Peningkatan Kualitas Lingkungan dengan Mengintensifkan Pengawasan dan
Pengendalian
18. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan
melalui Rehabilitasi dan Konservasi serta Peningkatan Peran Serta
Masyarakat.
19. Pengendalian Kerusakan Hutan Akibat Penebangan Liar.
20. Pengoptimalan Pemanfaatan Energi Terbarukan yang Berwawasan
Lingkungan.
21. Pengoptimalan Usaha Kehutanan Berbasis Masyarakat Pinggiran Hutan.
5. MISI 5:
Pengembangan desentralisasi dan otonomi desa melalui pemberdayaan masyarakat.
104RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
• SASARAN:
Untuk dapat mewujutkan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka sasaran
program yang akan dicapai adalah:
1. Meningkaatnya keberdayaan masayarakat pedesaan.
2. Dapat berkembangnya kemadirian ekonomi pedesaan.
3. Meningkatnya infrastruktur pedesaan.
• PROGRAM:
1. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Desa.
2. Peningkatan Penyuluhan dan Pelatihan Keterampilan Usaha bagi Masyarakat
Pedesaan.
3. Penyederhanaan Sertifikasi Tanah di Kawasan Pedesaan.
4. Peningkatan Akses Masyarakat Pedesaan pada Informasi.
5. Penguatan Lembaga dan Organisasi Berbasis Masyarakat seperti Kelompok
Tani, Kelompok Budidaya Ikan, Koperasi, dan Perusahaan Desa.
6. Pemantapan Kelembagaan Pemerintahan Desa dalam Pengelolaan
Pembangunan Pedesaan dengan Prinsip-prinsip Tata Pemerintahan Desa yang
Baik.
7. Peningkatan Partisipasi Masyarakat Pedesaan dalam Perencanaan,
Pelaksanaan, Pemantauan, dan Evaluasi Pembangunan Pedesaan.
8. Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintahan Desa dalam Memfasilitasi dan
Mengkoordinasikan Peran Stakeholder dalam Pembangunan Kawasan
Pedesaan.
9. Penyempurnaan Manajemen dan Sistem Pembiayaan Daerah untuk
Mendukung Pembangunan Kawasan Pedesaan.
10. Pengembangan Ekonomi Pedesaan.
11. Peningkatan Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan
12. Pengembangan Budaya Usaha dan Kewirausahaan Terutama bagi Angkatan
Kerja Muda Pedesaan
105RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
13. Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tepat Guna
dalam Kegiatan Usaha Ekonomi Masyarakat Pedesaan.
14. Peningkatan Peran Perempuan dalam Kegiatan Usaha Ekonomi Produktif di
Pedesaan.
15. Perluasan Pasar dan Peningkatan Promosi Produk-produk Unggulan Pedesaan.
16. Peningkatan Infrastuktur Pedesaan.
17. Peningkatan Prasarana Jalan Pedesaan dan Jalan Usaha Tani.
18. Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi Ketenagalistrikan di
Pedesaan.
19. Optimalisasi Jaringan Irigasi dan Jaringan Pengairan Lainnya.
20. Peningkatan Pelayanan Prasarana Permukiman seperti Pelayanan Air Minum,
Persampahan dan Drainase.
21. Peningkatkan Ketahanan Pangan di Pedesaan.
6. MISI 6:
Meningkatkan sarana dan prasarana publik penunjang produktivitas ekonomi
masyarakat.
• SASARAN:
Untuk dapat mewujutkan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka sasaran
program yang akan dicapai adalah:
1. Meningkatnya daya dukung dan kualitas prasarana jalan, jembatan dan
pelabuhan.
2. Mewujudkan pengelolaan sumber daya air dan listrik yang lebih baik.
• PROGRAM:
1. Peningkatan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Transportasi.
2. Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Jembatan.
3. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman.
4. Peningkatan Jalan Usaha Tani.
5. Peningkatan Sarana dan Prasarana Publik.
6. Pembangunan Pasar Induk di Tiap Kecamatan.
106RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
7. Pembangunan Pasar Rakyat di Desa.
8. Pembangunan Terminal Angkutan Darat.
9. Pembangunan Pelabuhan Rakyat.
10. Pembangunan Pelabuhan Umum.
11. Penyediaan Sarana Air Bersih dan Listrik.
12. Penyediaan Sarana Pengolah Air Bersih di Perkotaan dan Pedesaan.
13. Penyediaan Sarana Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap dan Batubara.
7. MISI 7:
Menciptakan rasa aman dalam berusaha dan bekerja, serta menumbuhkan
kepercayaan untuk berinvestasi.
• SASARAN:
Untuk dapat mewujutkan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka sasaran
program yang akan dicapai adalah:
1. Meningkatnya investasi dan menghapuskan ekonomi biaya tinggi
2. Memberdayakan koperasi usaha kecil dalam ekonomi kerakyatan
• PROGRAM:
1. Peningkatan Investasi yang Diarahkan untuk Menghapus Ekonomi Biaya
Tinggi.
2. Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
3. Peningkatan Pengelolaan PERUSDA/BUMD dalam Rangka Meningkatkan
Kinerja.
4. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
5. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.
6. Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif.
7. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
8. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah.
9. Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM.
8. MISI 8:107
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Meningkatan kualitas kehidupan beragama dan sosial budaya.
• SASARAN:
Untuk dapat mewujutkan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka sasaran
program yang akan dicapai adalah
1. Meningkatnya kerukunan kehidupan beragama antar umat beragama
2. Meningkatnya kehidupan sosial budaya yang berkualitas
• PROGRAM:
1. Penanaman Nilai Agama dalam Kehidupan Masyarakat.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Keagamaan.
3. Pengelolaan Keragaman Budaya.
4. Pengembangan Pemasaran Pariwisata.
5. Pengembangan Kemitraan.
6. Pengembangan Destinasi Pariwisata.
7. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.
8. Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal.
9. MISI 9:
Mengembangan potensi wilayah yang berwawasan lingkungan.
• SASARAN:
Untuk dapat mewujutkan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka sasaran
program yang akan dicapai adalah:
1. Tersusunnya perencanaan pengembangan daerah yang berwawasan lingkungan.
2. Dapat dikelolanya potensi sumberdaya alam secara efektif dan efisien.
• PROGRAM:
1. Peningkatan Sistem Informasi Potensi Wilayah yang Efektif.
2. Peningkatan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Nilai Tambah.
3. Peningkatan Potensi Pariwisata.
4. Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan.
5. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.
6. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.108
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
7. Pengelolaan Ruang terbuka Hijau (RTH).
8. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup.
9. Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam.
10. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan.
11. Pemulihan Hutan dan Lahan.
12. Pengembangan dan Pengawasan Bidang Pertambangan.
13. Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan.
14. Pengembangan Perikanan Tangkap.
15. Pengembangan Kawasan Budidaya Air Laut, Air Payau dan Air Tawar.
10. PROGRAM LINTAS SKPD
Program Lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupayten Penajam
Paser Utara meliputi:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Program Peningkatan Disipiln Aparatur.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
6. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan.
7. Program Intensifikasi Penerimaan Daerah.
8. Program Ekstensifikasi Penerimaan Daerah.
9. Program kemitraan peningkatan pelayanan publik
10. Program Penerapan tata pemerintahan yang baik
11. Program Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
12. Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
13. Program Peningkatan koordinasi pengawasan
14. Program Pendidikan menengah
15. Program Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
16. Program Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
109RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
17. Program Upaya kesehatan masyarakat
18. Program Pengembangan lingkungan sehat
19. Program Menjaga kualitas lingkungan dengan mengintensifkan pengawasan dan
pengendalian
20. Program Menjaga kuantitas dan kualitas sumberdaya alam yang berkelanjutan dan
konservasi serta peningkatan peran serta masyarakat
21. Program Mengendalikan kerusakan hutan akibat penebangan liar
22. Program Pengembangan sumberdaya perikanan
23. Program Pengembangan sumberdaya peternakan
24. Program Pengembangan sumberdaya perkebunan
25. Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
26. Program Pengembangan sistem informasi potensi wilayah yang efektif
27. Program Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan nilai tambah
28. Program Perencanaan, pemanfaatan dan evaluasi tata ruang wilayah
29. Program Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
30. Program Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
31. Program Perlindungan dan konservasi sumber daya alam
32. Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
33. Program Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup
34. Program Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumberdaya alam
35. Program Rehabilitasi hutan dan lahan
36. Program Pengembangan dan pengawasan bidang pertambangan
37. Program Pengembangan kawasan budidaya air laut, air payau, dan air tawar
11. PROGRAM KEWILAYAHAN
Program kewilayahan adalah sekumpulan rencana kerja terpadu antar kementrian
atau lembaga dan satuan kerja perangkat daerah mengenai suatu atau beberapa wilayah,
daerah suatu kawasan. Adapun program kewilayahan Kabupaten Penajam Paser Utara
melipiuti:
110RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
1. Program penyediaan air bersih
2. Program pengembangan sarana dan prasarana transportasi
3. Program pemanfaatan energi terbarukan yang berwawasan lingkungan.
4. Program pengembangan lingkungan sehat
5. Program Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana energy ketenagalistrikan di
pedesaan.
6. Program penjagaan kualitas lingkungan dengan mengintensifkan pengawasan dan
pengendalian
7. Program penjagaan kuantitas dan kualitas sumberdaya alam yang berkelanjutan
dan konservasi serta peningkatan peran serta masyarakat
8. Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
9. Program Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan nilai tambah
10. Program Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
11. Program Perlindungan dan konservasi sumber daya alam
12. Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
13. Program Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup
14. Program Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumberdaya alam
15. Program Rehabilitasi hutan dan lahan
16. Program Pengembangan dan pengawasan bidang pertambangan
17. Program Pengembangan kawasan budidaya air laut, air payau, dan air tawar
7.3. KEBIJAKAN UMUM KEUANGAN DAERAH 7.3.1. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah tidak terlepas dari kebijakan
desentralisasi dan otonomi daerah yang dilakukan dengan menekankan pada prinsip
money follow function sebagai konsekuensi hubungan keuangan antara pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah. Terbitnya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999
memberikan warna baru landasan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pengelolaan
111RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
keuangan daerah berdasarkan pada Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut
bertumpu pada upaya peningkatan efisiensi, efektifitas, akuntabilitas, dan transparansi
pengelolaan keuangan publik baik dari sisi pendapatan maupun belanja.
Inti perubahan yang akan dilakukan antara lain mempertajam esensi pengelolaan
keuangan daerah dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menyangkut
penjabaran terhadap hak dan kewajiban daerah dalam mengelola keuangan publik,
meliputi mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan penatausahaan, pengendalian dan
pengawasan, serta pertanggungjawaban keuangan daerah. Dalam pengelolaan keuangan
daerah Kabupaten Penajam Paser Utara dilandaskan pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku yaitu:
1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2001 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
8. Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
9. Permendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13
Tahun 2006
Pengelolaan keuangan daerah meliputi seluruh kegiatan perencanaan, penguasaan,
penggunaan, pengawasan dan pertanggung jawaban. Keuangan daerah harus dikelola
secara tertib, taat perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
112RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Pengelolaan keuangan daerah yang tercermin dalam pengelolaan APBD
merupakan bagian penting dari proses pembangunan daerah. Terkait hal ini, arah
kebijakan anggaran Kabupaten Penajam Paser Utara difokuskan untuk mendukung
program-program guna mencapai visi dan misi Kabupaten Penajam Paser Utara tahun
2009-2013, serta dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan
masyarakat.
Pendapatan daerah Kabupaten Penajam Paser Utara sebagian besar masih berasal
dari Dana Bagi Hasil, terutama bagi hasil dari Sumber Daya Alam. Untuk optimalisasi
pendapatan daerah, maka diperlukan berbagai kebijakan melalui penggalian sumber-
sumber pendapatan baru, antara lain: pengembangan kawasan industri, pengembangan
kawasan wisata, pengembangan kawasan agropolitan dan atau minapolitan,
pengembangan sektor perdagangan, serta pengembangan kawasan pertambangan.
Belanja daerah digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka
mendukung terwujudnya good governance, pengelolaan keuangan daerah Kabupaten
Penajam Paser Utara dilakukan secara profesional, terbuka, dan bertanggungjawab sesuai
dengan perudang-undangan yang berlaku. Aturan pokok yang ditetapkan dalam Undang-
undang Dasar tersebut dijabarkan ke dalam asas-asas umum pengelolaan keuangan
daerah yang meliputi:
1. Asas tahunan;
2. Asas universalitas;
3. Asas kesatuan;
4. Asas spesialitas;
5. Akuntabilitas berorientasi pada hasil;
6. Profesionalitas;
7. Proporsionalitas;
8. Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan; dan
9. Pemeriksaan keuangan yang bebas dan mandiri.
Untuk mengimplementasikan kebijakan umum anggaran berpedoman pada prinsip-
prinsip penganggaran yaitu:
1. Partisipasi Masyarakat113
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
2. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran
3. Disiplin Anggaran
4. Keadilan Anggaran
5. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran.
7.3.2. Kebijakan Pendapatan Daerah
Berdasarkan struktur pendapatan daerah setelah otonomi, sumber penerimaan
pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten berasal dari pos (1) Pendapatan Asli Daerah
(PAD) yang bersumber dari pos pendapatan pajak daerah, retribusi, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, (2) Dana
Perimbangan, (3) Dana Alokasi Umum (DAU), (4) Dana Alokasi Khsusus (DAK), dan
(5) Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Propinsi. Pengelolaan pendapatan
daerah bertujuan untuk mengoptimalkan sumber pendapatan daerah untuk meningkatkan
kapasitas fiskal daerah dengan tujuan memaksimalkan penyelenggaraan pemerintah
daerah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah harus dilakukan secara cermat dan hati-
hati sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Upaya untuk meningkatkan
kapasitas fiskal daerah (fiscal capacity) tidak hanya dilakukan dalam rangka peningkatan
PAD, namun juga harus melihat dampaknya terhadap kegiatan ekonomi masyarakat
secara menyeluruh. Artinya peningkatan PAD tidak boleh memiliki dampak langsung
terhadap penurunan pendapatan kelompok masyarakat tertentu. Peningkatan kapasitas
fiskal juga harus mempertimbangkan tata kelola (governance) tentang keuangan daerah,
karena peningkatan anggaran yang besar jika tidak dikelola dengan baik justru akan
menimbulkan masalah, sehingga arah pengelolaan pendapatan daerah adalah optimalisasi
fungsi anggaran yan meliputi fungsi perencanaan, distribusi dan stabilisasi.
Pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah dalam
melaksanakan fungsi pelayanan dasar publik masih banyak bergantung pada penerimaan
dari Dana Bagi Hasil dan Dana Perimbangan yang terdiri dari DAU dan DAK. Adanya
otonomi daerah diharapkan dapat memacu daerah menuju ke tingkat kemampuan
keuangan yang lebih baik yang tercermin dengan semakin meningkatnya kapasitas fiskal
dan berkurangnya celah fiskal dari tahun ke tahun. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk 114
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
meningkatkan kapasitas fiskal dengan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan
daerah yang merupakan komponen kapasitas fiskal daerah.
Beberapa strategi yang akan dilakukan untuk menutup terjadinya kesenjangan fiskal:
1. Mengadakan kajian kemungkinan meningkatkan pendapatan melalui peningkatan
pajak, retribusi, penjualan jasa publik (charging for services) dan usaha daerah
lainnya yang sah dengan regulasi yang bertujuan untuk meningkatkan kegiatan
sektor swasta;
2. Menaikkan pendapatan dari pajak dan retribusi daerah melalui revitalisasitarif,
perluasan subyek, obyek pajak, dan retribusi;
3. Melakukan perbaikan administrasi penerimaan pendapatan dan belanja daerah
(revenue and spending administration);
4. Mengoptimalkan penerimaan dana bagi hasil dari pajak dan bukan pajak (PPh
perseorangan, PKB - BBNKB, PBBKB, BPHTP, dan PBB ).
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu sumber pendapatan daerah
yang potensial untuk ditingkatkan, walaupun kontribusi PAD terhadap APBD masih
rendah. Untuk menentukan pengelolaan komponen PAD diperlukan identifikasi potensi
komponen PAD yang digunakan untuk mengetahui posisi komponen PAD sebagai
sumber pendapatan daerah dengan menganalisis rasio pertumbuhan jenis penerimaan
dengan proporsi atau sumbangannya terhadap rata-rata total penerimaan.
Salah satu tolok ukur dari perkembangan ekonomi daerah adalah besarnya
pendapatan daerah pada pos Pendapatan Asli Daerah (PAD). Besarnya PAD secara
umum menunjukkan kemajuan aktivitas perekonomian pada masyarakat yang dapat
dijadikan obyek pungut. Oleh karena itu, pencapaian target PAD merupakan faktor
penting dalam menilai laju pembangunan di daerah. Di dalam rangka memacu roda
perekonomian masyarakat, Kabupaten Penajam Paser Utara menerapkan kebijakan
insentif dan disinsentif untuk obyek-obyek pungut tertentu. Dari hal ini diharapkan akan
mampu berkontribusi terhadap pemerataan pendapatan masyarakat.
Pertumbuhan komponen Pajak Daerah, Retribusi Daerah akan menjadi faktor
yang penting dalam mendorong pertumbuhan PAD serta mendorong peningkatan
kemampuan peranan perusahaan daerah untuk dapat memberikan kontribusinya kepada
Pendapatan Asli Daerah. Sedangkan untuk Dana Perimbangan, komponen Bagi Hasil 115
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Pajak serta komponen Bagi Hasil Bukan Pajak dan Bantuan Keuangan Provinsi adalah 2
unsur yang cukup penting dalam mendorong pertumbuhan Dana Perimbangan yang akan
diperoleh nantinya.
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2003-2008), PAD di Kabupaten Penajam
Paser Utara lebih didominasi dari sumber Lain-Lain PAD yang Sah. Sumber Lain-Lain
PAD yang Sah ini antara lain terdiri atas komponen: (1) Penerimaan Jasa Giro; (2)
Penerimaan Bunga Deposito; (3) Pendapatan dari Pengembalian; (4) Sumbangan Pihak
Ketiga; dan (5) Penerimaan lain-lain. Sementara Pajak daerah dan retribusi daerah
merupakan sumber PAD yang belum mampu memberikan kontribusi signifikan, padahal
di daerah lain sektor tersebut merupakan andalan untuk mendulang Pendapatan Asli
Daerah. Rincian tentang realisasi pendapatan daerah Kabupaten Penajam Paser Utara
dalam kurun waktu 2003-2008 disajikan pada tabel berikut ini:
TabelRealisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara
2003-2008URAIAN PENERIMAAN 2003 2004 2005 2006 2007 2008
PENDAPATAN 331.808.700.800,
00
361.948.050.3
56,55
558.367.611.4
67,24
765.143.920.7
91,10
681.874.311.4
48,68
543.876.344.88
3,97
PENDAPATAN ASLI DAERAH 646.692.850,
00
11.486.764.2
94,39
13.353.270.9
19,03
28.262.983.3
20,10
31.364.862.0
72,68
31.978.813.41
8,97
Pajak Daerah 300.805.450,
00
124.975.56
9,68
664.524.31
0,43
740.337.56
9,00
363.871.44
0,00
284.802.13
5,00
Hasil Retribusi Daerah 135.250.100,
00
695.960.96
5,00
2.989.129.27
3,00
4.034.080.39
9,64
2.761.950.49
6,00
3.511.752.05
5,12
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
-
603.814.37
4,26
1.818.667.86
7,02
2.283.817.37
0,39
7.991.410.03
8,53
8.068.073.81
6,13
Lain-Lain PAD Yang Sah 210.637.300,
00
10.062.013.38
5,45
7.880.949.46
8,58
21.204.747.98
1,07
20.247.630.09
8,15
20.114.185.41
2,72
DANA PERIMBANGAN 286.989.495.550,
00
299.853.814.5
29,16
499.745.514.2
48,21
672.699.786.2
71,00
561.437.194.3
76,00
481.989.769.46
5,00
Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak
232.787.231.550,
00
267.592.981.19
5,16
460.831.514.25
6,21
608.685.158.27
9,00
485.618.569.85
0,00
446.729.797.26
5,00
Dana Alokasi Umum (Dau) 33.972.341.000,
00
31.263.833.33
4,00
34.029.999.99
2,00
31.969.999.99
2,00
52.632.000.00
0,00
31.797.468.20
0,00
Dana Alokasi Khusus (Dak) 20.229.923.000,
00
997.000.00
0,00
4.884.000.00
0,00
32.044.628.00
0,00
23.186.624.52
6,00
3.462.504.00
0,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
44.172.512.400,
00
50.607.471.5
33,00
45.268.826.3
00,00
64.181.151.2
00,00
89.072.255.0
00,00
29.907.762.00
0,00
Pendapatan Hibah -
-
-
-
-
-
116RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Dana Darurat 1.979.999.000,
00
-
-
7.495.000.00
0,00
5.750.000.00
0,00
2.000.999.00
0,00 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Propinsi Dan Pemerintah Daerah Lainnya
3.692.513.400,
00
12.107.471.53
3,00
6.768.826.30
0,00
12.386.151.20
0,00
17.487.755.00
0,00
14.281.763.00
0,00
Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus
-
-
-
-
10.000.000.00
0,00
-
Bantuan Keuangan Dari Propinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya
38.500.000.000,
00
38.500.000.00
0,00
38.500.000.00
0,00
44.300.000.00
0,00
55.834.500.00
0,00
13.625.000.00
0,00
Sehubungan dengan fenomena di atas, serta agar sumber dari Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah mampu memberikan kontribusi yang optimal terhadap PAD Kabupaten
Penajam Paser Utara, maka perlu dilakukan upaya intensifikasi yang serius terhadap
kedua sumber pendapatan tersebut. Yang perlu diingat dan diperhatikan dalam rangka
optimalisasi Retribusi dan Pajak Daerah ini adalah jangan sampai upaya ini intensifikasi
tersebut bermuara pada iklim yang tidak kondusif pada pertumbuhan investasi di
Kabupaten ini. Hal ini perlu diwaspadai karena upaya optimalisasi pemungutan pajak dan
retribusi daerah yang dilakukan tanpa pertimbangan yang matang, ujung-ujungnya hanya
akan memberatkan dunia usaha dan masyarakat umum, serta memicu keengganan
investor untuk berinvestasi di daerah tersebut.
Intinya, peningkatan pendapatan daerah harus difokuskan pada optimalisasi
pengelolaan jenis-jenis pendapatan yang dapat dikendalikan oleh Pemerintah Daerah,
yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD). Upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
harus dilaksanakan secara hati-hati dan bijaksana dalam upaya untuk tetap menjaga
terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi berkembangnya dunia usaha dan masyarakat
dengan melihat kemampuan dunia usaha dan masyarakat untuk membayar pajak. Sejalan
dengan hal tersebut, upaya untuk meningkatkan PAD akan lebih difokuskan pada upaya
perbaikan manajemen penerimaan, terutama menyangkut perbaikan sistem dan prosedur
pengelolaan pajak dan retribusi daerah yang mengarah pada pemanfaatan Teknologi
Informasi (TI), penataan dan pengelolaan aset-aset daerah, baik yang dipisahkan maupun
tidak dipisahkan. Upaya lain yang harus dilakukan adalah meningkatkan upaya
penegakan hukum (law enforcement) terhadap wajib pajak dan wajib retribusi yang tidak
117RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
memenuhi kewajibannya, meningkatkan kesadaran wajib pajak dan wajib retribusi dan
pemutakhiran data potensi pajak dan retribusi daerah;
Di samping optimalisasi pendapatan dari sumber retribusi dan pajak daerah,
komponen hasil pengelolaan kekayaan daerah/bagian laba BUMD masih memerlukan
upaya peningkatan yang besar dengan menggali sumber-sumber penerimaan yang baru
dan meningkatkan penerimaan tahun-tahun sebelumnya dari sumber penerimaan yang
ada. Upaya ini hendaknya juga ditunjang oleh peningkatan kapasitas fiskal yang dapat
dilakukan melalui pengembangan usaha-usaha daerah dengan memanfaatkan potensi
sumberdaya alam Kabupaten Penajam Paser Utara melalui kerjasama dengan investor.
Akan lebih ideal lagi jika usaha tadi juga dibarengi dengan memperkuat posisi tawar
(bargaining position) pemerintah daerah dalam mengoptimalkan jenis-jenis pendapatan
daerah yang tidak dapat dikendalikan secara langsung oleh Pemerintah Daerah, seperti
Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, dengan tetap
memperhatikan serta mempertimbangkan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Dengan memperhatikan realisasi pendapatan daerah Kabupaten Penajam Paser
Utara pada periode 5 (lima) tahun sebelumnya, serta mempertimbangkan berbagai faktor
yang berhubungan dengan perolehan pendapatan daerah, maka untuk periode lima tahun
mendatang (2009-2013) pendapatan daerah Kabupaten Penajam Paser Utara
diproyeksikan sebagai berikut:
118RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
TabelProyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara
2009-2013URAIAN PENERIMAAN 2009 2010 2011 2012 2013
PENDAPATAN 628.225.406.351,7
9
720.817.161.589,68
831.109.257.884,4
1
948.493.369.791,
77 1.072.663.14
9.932,91
PENDAPATAN ASLI DAERAH 44.450.344.442,8
8
63.910.432.490,41
79.725.847.769,1
9
104.329.240.395,
00 128.571.0
33.423,65
Pajak Daerah 411.782.542,
63
655.991.290,10
696.024.365,
46
733.224.70
1,13 831.
275.817,58
Hasil Retribusi Daerah 5.318.137.268,
92
5.941.192.277,43
6.439.971.670,
62
7.347.977.91
3,87 8.247.
042.531,68
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
12.885.186.003,
96
21.540.047.306,82
32.399.603.002,
80
49.740.052.75
7,30 64.150.
397.541,08
Lain-Lain PAD Yang Sah 25.835.238.627,
37
35.773.201.616,06
40.190.248.730,
30
46.507.985.02
2,70 55.342.
317.533,31
DANA PERIMBANGAN 544.182.665.152,8
2
611.045.126.540,40
694.291.833.813,7
1
774.930.049.117,
25 860.501.6
28.672,55
Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak
504.819.301.582,
97
563.168.672.557,22
635.494.965.446,
30
709.690.393.8
24,31 786.174.615.728,03
Dana Alokasi Umum (Dau) 33.060.825.871,
24
35.164.256.114,85
37.226.710.575,
75
40.297.518.92
1,03 44.286.
459.834,16
Dana Alokasi Khusus (Dak) 6.302.537.698,
61
12.712.197.868,33
21.570.157.791,
67
24.942.136.37
1,91 30.040.
553.110,36
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
39.592.396.756,0
9
45.861.602.558,87
57.091.576.301,5
1
69.234.080.279,
52 83.590.4
87.836,72
Pendapatan Hibah
-
-
-
Dana Darurat 2.472.439.880,
95
2.673.084.341,51
2.824.933.411,
30
2.945.289.74
5,75 3.003.
172.862,36
Dana Bagi Hasil Pajak Dari Propinsi Dan Pemerintah Daerah Lainnya
22.554.958.758,
96
27.953.620.612,90
38.447.819.697,
65
49.387.041.87
1,51 62.180.
734.388,59
Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus
-
-
-
-
-
Bantuan Keuangan Dari Propinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya
14.564.998.116,
19
15.234.897.604,45
15.818.823.192,
57
16.901.748.66
2,26 18.406.
580.585,77
Dari uraian di atas, dapat ditarik benang merah bahwa secara umum peningkatan
pendapatan daerah dapat dilakukan dengan dua cara:
119RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
1) Peningkatan kapasitas terhadap sumber-sumber pendapatan yang ada, sehingga
menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara;
2) Menggali sumber-sumber pendapatan yaitu dengan melihat kemungkinan-
kemungkinan terhadap pemungutan akan sumber-sumber pendapatan daerah
yang belum ada selama ini, atau dengan kata lain menggali sumber-sumber
pendapatan baru.
Harapan tersebut diatas tentu senafas dan telah memaknai keinginan otonomi bahwa
kewenangan pada Pemerintah Kabupaten untuk menggali sumber-sumber pendapatan asli
daerah guna membiayai pembangunan daerahnya sendiri.
Untuk proyeksi di masa depan, terdapat beberapa hal yang cukup penting terkait
dengan prospek keuangan daerah, yakni antara lain:
1. Bahwa peranan sektor Pajak Daerah dan Retribusi dalam memberikan sumbangan
ke PAD, kedepan tampaknya akan semakin penting. Untuk itu, upaya untuk terus
melakukan intensifikasi melalui optimalisasi basis pajak tanpa harus menambah
beban kepada masyarakat, maupun melalui upaya-upaya yang terus menerus
dalam melakukan perbaikan dan senantiasa meningkatkan kesadaran wajib pajak
dan retribusi dalam memenuhi kewajibannya, adalah hal yang mutlak untuk tetap
dilanjutkan secara konsisten termasuk dalam upaya untuk terus meningkatkan
efisiensi di tubuh penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Penajam Paser
Utara.
2. Upaya intensifikasi pajak sebagaimana yang telah disampaikan, tampaknya tidak
cukup hanya mengandalkan kondisi sarana prasarana kota yang ada seperti saat
ini. Untuk itu, di masa mendatang, prioritas pembangunan daerah harus
benar-benar fokus pada sektor-sektor yang mampu menarik investasi guna
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dalam upaya meningkatkan daya beli
masyarakat yang dalam hal ini tentunya harus dilakukan dengan tanpa
mengesampingkan konsistensi dalam menekan ketimpangan pendapatan
masyarakat sebagai bentuk upaya untuk menekan angka kemiskinan serta tetap
memperhatikan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan masyarakat yang
ada di Kabupaten Penajam Paser Utara.120
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
3. Perlunya penetapan formulasi kebijakan diatas, dimaksudkan agar peningkatan
pendapatan daerah pada tahun 2009-2013 diupayakan untuk tetap menjaga
penciptaan iklim yang kondusif bagi pengembangan dunia usaha, sehingga
keberadaannya diharapkan dapat mewujudkan stabilitas fiskal daerah khususnya
dalam memberikan ketersediaan melalui perluasan basis pajak tanpa harus
menambah beban kepada masyarakat maupun intensifikasi melalui upaya yang
terus menerus dalarn melakukan perbaikan kedalam dan senantiasa meningkatkan
kesadaran wajib pajak dan retribusi dalam memenuhi kewajibannya adalah hal
yang mutlak untuk tetap dilanjutkan secara konsisten termasuk dalarn upaya
untuk terus meningkatkan efisiensi, di tubuh penyelenggara pemerintahan daerah
Kabupaten Penajam Paser Utara.
7.2.3. Kebijakan Belanja Daerah
Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, telah memberi peluang
sekaligus tantangan bagi daerah untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa dan kreativitas sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat. Belanja daerah merupakan pengalokasian dan pendistribusian semua
pengeluaran daerah dalam periode tahun anggaran tertentu.
Kabupaten Penajam Paser Utara telah menerapkan sistem anggaran berbasis
kinerja dengan kemampuan anggaran terbatas yang disebabkan masih adanya beban
belanja aparatur yang masih tinggi. Untuk itu perlu adanya kebijakan alokasi belanja
mendasarkan pada prioritas program/kegiatan dengan pengendalian yang lebih baik
dalam perencanaan dan pelaksanaannya untuk tercapainya pengelolaan anggaran yang
efektif dan efisien, sehingga tidak semua belanja program/kegiatan yang telah
direncanakan urgen untuk dibiayai pada tahun anggaran yang bersangkutan.
Kebutuhan fiskal daerah diperlukan untuk melaksanakan fungsi layanan umum
dasar yang meliputi penyediaan layanan kesehatan dan pendidikan, penyediaan
infrastruktur dan penanggulangan kemiskinan. Kebutuhan fiskal daerah dalam
melaksanakan fungsi layanan publik tersebut tercermin dalam rencana anggaran belanja
121RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
yang meliputi belanja pembangunan/modal atau belanja langsung dan belanja
administrasi umum atau belanja tidak langsung.
Pengalokasian belanja pembangunan daerah atau belanja langsung dilaksanakan
antara lain dengan mendasarkan hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Daerah, hasil penjaringan aspirasi masyarakat oleh DPRD dengan
pendekatan participatory rural appraisal (PRA), dan arah kebijakan pembangunan lokal,
regional, dan nasional. Pembangunan diharapkan benar-benar realistis, transparan,
partisipatif, dan akuntabel serta mencerminkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan kondisi tersebut, pengelolaan belanja daerah diarahkan pada memperbesar
belanja langsung berupa program/kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan/
pelayanan dasar masyarakat, penanggulangan kemiskinan, pengurangan pengangguran,
dan penyediaan infrastruktur publik, serta kegiatan yang mendukung revitalisasi
perdesaan melalui pemberdayaan masyarakat. Sedangkan belanja tidak langsung
diupayakan lebih efisien dan efektif untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik
sebagai salah satu wujud reformasi birokrasi. Untuk lebih jelasnya, volume belanja untuk
periode lima tahun mendatang (2009-2013) pada masing-masing SKPD (Satuan Kerja
Perangkat Daerah) yang ada di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, diproyeksikan
sebagai berikut:
122RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
TabelProyeksi Belanja pada Masing-Masing SKPD di Kabupaten Penajam Paser Utara
Tahun 2009-2013SKPD 2009 2010 2011 2012 2013
BADAN PENGAWAS KABUPATENBAPPEDA 13.664.820.0
00 15.148.075.042 16.208.440.295 17.018.862.310 17.529.428.179DINAS KEHUTANAN, PERKEBUNAN, DAN PERTAMBANGAN
39.350.150.400 42.498.162.432 45.048.052.178 50.003.337.917 52.003.471.434
DINAS KESEHATAN 17.301.310.315 18.512.402.037 20.919.014.302 22.801.725.589 25.309.915.404
DINAS PEKERJAAN UMUM
701.424.704.272 462.940.304.819 402.758.065.193 354.427.097.370 329.617.200.554
DINAS PENDAPATAN DAERAH
4.069.101.000 4.435.036.859 4.612.438.333 4.750.811.483 4.988.352.058
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
178.131.471.950 188.819.360.267 194.483.941.075 202.263.298.718 212.376.463.654
DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN, DAN KELAUTAN
59.716.920.000 109.907.519.718 141.780.700.436 162.338.901.999 184.254.653.769
DINAS KEPENDU-DUKAN, CAPIL, SO-SIAL DAN TENAGA KERJA
25.271.289.087 27.339.387.740 22.691.691.825 22.578.233.365 23.820.036.201
DINAS PERHUBUNGAN, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
78.291.032.432 63.415.736.270 52.635.061.104 45.792.503.161 44.418.728.066
DINAS KOPERASI,UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
7.160.044.600 7.589.647.276 8.120.922.585 8.283.341.037 8.697.508.089
KECAMATAN BAB-ULU 732.066.710 811.530.836 843.992.069 894.631.593 921.470.541KECAMATAN PENA-JAM
1.908.719.000 1.725.515.223 1.760.025.528 1.830.426.549 1.995.164.938
KECAMATAN SEP-AKU 865.074.500 783.314.864 830.313.756 888.435.719 986.163.648KECAMATAN WARU 50.000.000 550.000.000 650.000.000 700.000.000 850.000.000RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
8.896.000.000 7.879.472.102 8.194.650.986 9.178.009.105 10.004.029.924
SEKRETARIAT DAERAH
196.366.616.366 153.459.671.939 139.648.301.465 143.837.750.509 152.468.015.539
SEKRETARIAT DPRD
123RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Terkait hal di atas, kebijakan umum belanja daerah Kabupaten Penajam Paser
Utara adalah sebagai berikut:
a. Menyesuaikan sistem pengelolaan keuangan dengan peraturan perundangan
baru yang berlaku
b. Upaya penghematan, efisiensi, efektivitas anggaran belanja daerah secara
proporsional akan dilakukan melalui:
1). Memprioritaskan alokasi belanja daerah pada program dan kegiatan yang
memiliki dampak kuat terhadap pencapaian visi dan misi daerah dan
berdampak luas terhadap kepentingan masyarakat;
2). Mengefektifkan mekanisme musrenbang guna menghasilkan rencana
program dan kegiatan yang mampu memecahkan berbagai permasalahan
dan isu terkini di masyarakat;
3). Menekan belanja perjalanan dinas hanya untuk kegiatan-kegiatan yang
dianggap penting dan mendesak serta berdampak luas bagi kepentingan
pembangunan dan masyarakat ;
4). Mengefektifkan mekanisme pengawasan dan pengendalian pembangunan
untuk menjamin program dan kegiatan yang telah ditetapkan berjalan
sebagaimana mestinya.
c. Pengembangan transparansi dan akuntabilitas, serta profesionalisme
pengeloaan keuangan daerah melalui:
1). Pengembangan dan pemantapan sistem informasi keuangan daerah mulai
dari perencanaan anggaran, penatausahaan hingga pelaporan sebagai
bahan pengambilan kebijakan;
2). Peningkatan kualitas aparat pengelola keuangan daerah;
3). Penciptaan pola pengawasan yang menjamin transparansi dan
akuntabilitas;
4). Penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan
pengelolaan keuangan daerah yang efisien, efektif dan transparan serta
akuntabel.
124RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Dalam RAPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, beberapa kebijakan yang
menjadi asumsi belanja antara lain adalah :
(i) Belanja Tidak Langsung :
a. Belanja Pegawai.
- Untuk mengantisipasi kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga, mutasi
dan penambahan PNSD maka diperhitungkan kenaikan anggaran sebesar
15% hingga 20% dari jumlah belanja pegawai (gaji pokok dan tunjangan);
- Dianggarkan gaji untuk mengantisipasi pengangkatan tenaga kontrak
yang akan diangkat menjadi CPNSD.
- Dianggarkan tambahan penghasilan dalam bentuk uang makan.
b. Belanja bunga.
Untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran bunga pinjaman.
c. Belanja Hibah.
- Belanja hibah di Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara
diperuntukkan untuk Block Grant Desa/Kelurahan, Block
Grant TK/RA/RB, Block Grant TPQ, Block grant Madrasah
Diniyah/Majelis Taklim, Block Grant Pondok Pesantren, Block Grant
TK.SD/MI/SMP/MTS dan Block Grant SMA/SMK/MA.
- Belanja hibah juga untuk mendukung fungsi penyelenggaraan
pemerintah daerah yang dilakukan oleh instansi vertikal seperti
KPUD, semi pemerintah (seperti PMI, KONI, Pramuka, KORPRI,
dan PKK), perusahaan daerah, serta masyarakat dan organisasi
kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya
dalam APBD.
- Dalam menentukan organisasi atau lembaga yang akan diberikan
hibah akan dilakukan secara selektif dan rasional dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
- Dalam rangka akuntabilitas penggunaan hibah kepada
lembaga/organisasi maka pemberian hibah dilengkapi dengan naskah
perjanjian hibah antara pemerintah daerah dengan penerima hibah.
d. Belanja Bantuan Sosial.125
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
- Dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dapat
memberikan bantuan sosial kepada kelompok/anggota masyarakat
namun tetap dilakukan secara selektif/tidak mengikat dan jumlahnya
dibatasi.
- Bantuan keuangan kepada partai politik mengacu pada Peraturan
Daerah tentang Bantuan Keuangan Kepada Parpol di Kabupaten
Penajam Paser Utara.
e. Belanja Bagi Hasil
Belanja bagi hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang
bersumber dari pendapatan kabupaten kepada pemerintah desa sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
f. Belanja Bantuan Keuangan
Belanja bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bagian dana
perimbangan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten untuk
dialokasikan ke desa sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
g. Belanja tidak terduga.
Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya
tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan
bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya.
(ii) Belanja Langsung :
a. Belanja Pegawai
Belanja pegawai digunakan untuk pengeluaran honorarium/upah bagi PNS
dan non PNS dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan
daerah, dengan besaran honorarium disesuaikan dengan standar yang
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
b. Belanja Barang/Jasa
- Belanja barang/jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan
barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau
pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan 126
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
daerah.
- Belanja barang/jasa berupa belanja barang pakai habis, bahan/material,
jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor,
cetak/penggandaan, sewa rumah/gedung/gudang/parkir, sewa sarana
mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor,
makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja,
pakaian khusus dan hari-hari tertentu, perjalanan dinas, perjalanan dinas
pindah tugas dan pemulangan pegawai, pemeliharaan, jasa konsultansi,
dan lain-lain pengadaan barang/jasa, dan belanja lainnya yang sejenis.
- Penyediaan anggaran untuk belanja barang pakai habis disesuaikan
dengan kebutuhan nyata dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi
SKPD, dengan mempertimbangkan jumlah pegawai dan volume
pekerjaan. Oleh karena itu, perencanaan pengadaan barang didahului
dengan evaluasi persediaan barang serta barang dalam pemakaian.
- Penyusunan rencana kebutuhan pengadaan barang dan jasa mempedomani
ketentuan tentang standar satuan harga barang dan jasa yang ditetapkan
dalam Keputusan Bupati
c. Belanja Modal
- Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam
rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap yang
digunakan dalam kegiatan pemerintahan seperti dalam bentuk tanah,
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan aset
tetap lainnya, yang memiliki kriteria antara lain : masa manfaatnya lebih
dari 12 (dua belas) bulan, merupakan obyek pemeliharaan, dan jumlah
nilai rupiahnya material sesuai dengan kebijakan akuntansi
7.2.4. Kebijakan Pembiayaan Daerah
Pendapatan Daerah tahun 2009-2013 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan
rata-rata sekitar 14,55 persen, sedangkan kebutuhan Belanja Daerah diproyeksikan akan
mengalami penurunan (pertumbuhan minus) rata-rata sekitar -5,07 persen. Namun
demikian, APBD Kabupaten Penajam Paser Utara diperkirakan mengalami defisit yang 127
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
cukup besar terutama pada periode 2009-20012, yakni minus Rp. 704.923.914.280,03
pada tahun 2009; Rp. 384.447.975.835,21 pada tahun 2010; berkurang menjadi Rp.
229.426.353.244,96 pada tahun 2011; serta defisit sebesar Rp. 98.393.996.631,63 pada
tahun 2012. Dengan pengetatan volume belanja yang dibarengi dengan upaya
optimalisasi pendapatan, pada tahun 2013 yang merupakan akhir periode RPJM 2009-
2013 diproyeksikan keuangan daerah Kabupaten Penajam Paser utara sudah sehat. Hal itu
ditunjukkan oleh APBD yang tidak lagi defisit, serta mencatat surplus sebesar Rp.
3.272.547.936,37
Lebih jelasnya, perkembangan proyeksi pendapatan dan belanja serta jumlah
surplus/defisit anggaran keuangan daerah di Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun
2009-2013 disajikan dalam tabel berikut ini:Tabel
Proyeksi Pendapatan, Belanja, dan Defisit/SurplusPemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun Anggaran 2009-2013
PROYEKSI 2009 2010 2011 2012 2013
PENDAPATAN 628.225.406.351,79 720.817.161.589,68
831.109.257.884,41
948.493.369.791,77
1.072.663.149.932,91
BELANJA 1.333.149.320.6321.105.265.137.4
251.060.535.611.1
291.046.887.366.4
231.069.390.601.9
97
(DEFISIT)/ SURPLUS
(704.923.914.280,03)
(384.447.975.835,21)
(229.426.353.244,96)
(98.393.996.631,63) 3.272.547.936,3
7
Pembiayaan defisit anggaran bisa bersumber dari pinjaman daerah. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 107 tahun 2000 tentang pinjaman daerah, pemerintah daerah
dapat melakukan pinjaman daerah. Namun demikian, untuk merealisasikan pinjaman ini
perlu dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan beban keuangan daerah
pada masa yang akan datang. Pertimbangan tersebut tidak hanya didasarkan pada debt
service coverage ratio (DSCR) saja, tetapi juga perlu mempertimbangkan aspek prediksi
kondisi ekonomi daerah dalam jangka panjang.
Dalam perkembangan pelaksanaan APBD selama ini dan pada periode tahun
2009-2013, kebijakan untuk membiayai defisit anggaran diutamakan berasal dari sisa
lebih tahun anggaran sebelumnya. Dengan demikian adanya defisit anggaran tidak akan
membebani kewajiban keuangan daerah pada masa yang akan datang. Kebijakan defisit
128RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
anggaran justru diharapkan untuk meningkatkan kinerja perangkat daerah dalam
melaksanakan pembangunan daerah.
Kebijakan pembiayaan daerah akan dikelompokkan dalam kebijakan penerimaan
pembiayaan, dan kebijakan pengeluaran pembiayaan. Adapun kebijakan pada masing-
masing kelompok adalah:
1) Kebijakan penerimaan pembiayaan
a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu.
Upaya untuk menutup defisit anggaran diutamakan berasal dari sumber-sumber
penerimaan pembiayaan daerah yang tidak akan menjadi beban bagi daerah di
masa mendatang, misalnya yang bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Tahun Lalu merupakan estimasi selisih lebih antara realisasi pendapatan dengan
belanja daerah, dan didefinitifkan dalam perubahan APBD. yang ditetapkan
dalam peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun
sebelumnya
b. Penerimaan kembali pengembalian Dana Bergulir.
Penerimaan kembali pengembalian dana bergulir digunakan untuk
menganggarkan penerimaan yang berasal dari pengembalian angsuran pokok
pinjaman dana bergulir.
c. Mengoptimalkan jenis-jenis penerimaan pembiayaan yang menjadi Piutang
Daerah dan Pencairan Dana Cadangan, serta sedapat mungkin menghindari
sumber penerimaan pembiayaan daerah yang bersumber dari Pinjaman Daerah;
d. Sumber pengeluaran pembiayaan daerah sedapat mungkin hanya dialokasikan
untuk menutup keperluan yang menjadi kewajiban daerah dan tidak dapat
ditunda pengeluarannya
2) Kebijakan pengeluaran pembiayaan
a. Penyertaan modal pemerintah daerah
Penyertaan modal (investasi) kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan
Koperasi dalam rangka pelayanan/pemberdayaan masyarakat untuk
pemberian dana bergulir kepada masyarakat, petani, dan nelayan.129
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
b. Pembayaran Pokok Utang
Digunakan untuk melunasi pembayaran kewajiban pokok, terutama yang
jatuh temponya dalam kurun waktu 5 tahun mendatang (periodisasi RPJMD
2009-2013).
c. Mengalokasikan dana penyertaaan modal pada sektor-sektor usaha yang
mempunyai nilai ekonomis dan profitabilitas tertinggi.
130RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
131RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
8.1. INDIKASI RENCANA PROGRAM
PRIORITAS
8.2. INDIKASI PENDANAAN
PROGRAM SKPD
BAB VIIIINDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
8.1. Indikasi Rencana Program Prioritas
Prioritas pembangunan yang dirancang untuk pembangunan jangka menengah
2009-2013 Kabupaten Penajam Paser Utara disusun berdasarkan penjabaran dari Visi dan
Misi Kepala Daerah terpilih yang dituangkan dalam RPJM meliputi :
1. Penguatan kapasitas aparat pemerintah dan penegakan tata kelola
pemerintahan yang baik, professional dan inovatif.
2. Pembangunan agrokomplek industry masyarakat dan Usaha Kecil Menengah
dan Koperasi (UKM)
3. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.
4. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
5. Pengembangan desentralisasi dan otonomi desa melalui pemberdayaan
masyarakat
6. Pembangunan infrastruktur sosial dasar, perhubungan, telekomonikasi dan
informasi dan energy.
7. Peningkatan rasa aman untuk berinvestasi dan perbaikan pelayanan kepada
masyarakat
8. Peningkatan kualitas kehidupan beragama dan sosial budaya.
9. Pengembangan potensi wilayah yang berwawasan lingkungan
Adapun indikasi untuk masing-masing program prioritas pembangunan dalam upaya
mencapai keberhasilan pelaksanaan Visi dan Misi yang ditetapkan dalam RPJM (2009-
2013) adalah sebagai berikut:
Prioritas pembangunan 1 adalah Penguatan kapasitas aparat pemerintah dan penegakan
tata kelola pemerintahan yang baik, professional dan inovatif. Indikasi program
prioritasnya adalah sebagai berikut :
132RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
a. Program Pengelolaan Sumber Daya Aparatur
b. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
c. Program Penerapan Tata Pemerintahan yang baik
d. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Pengawasan
Prioritas pembangunan 2 adalah, Peningkatan kualitas pendidikan yang mengarah pada
pendidikan kejuruan yang profesional.Indikasi program prioritasnya adalah sebagai
berikut :
a. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
b. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
c. Program Pengembangan Budaya Baca dan Perpustakaan Daerah
Prioritas pembangunan 3 adalah, Peningkatan pelayanan kesehatan dan sarana
kesehatan guna mewujudkan masyarakat yang sehat. Indikasi program prioritasnya
adalah sebagai berikut :
a. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah sakit
b. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah sakit
Prioritas pembangunan 4 adalah pembangunan agrokomplek industri masyarakat dan
usaha kecil menengah dan koperasi (UKM). Indikasi program prioritasnya adalah sebagai
berikut :
a. Program penghapusan ekonomi biaya tinggi.
b. Program Pengembangan Ekonomi Pedesaan
c. Program Peningkatan investasi
d. Program Peningkatan pengembangan agrobisnis
e. Program Pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
f. Program Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah.
g. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
h. Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM133
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Prioritas pembangunan 5 adalah peningkatan kemandirian desa melalui pemberdayaan
masyarakat desa dan pembangunan ekonomi kerakyatan.mIndikasi program prioritasnya
adalah sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Ekonomi Pedesaan
b. Program Pemberdayaan Masyarakat Desa
c. Program Peningkatan Infrastruktur Pedesaan
Prioritas pembangunan 6. adalah Pembangunan infrastruktur sosial dasar, perhubungan,
telekomonikasi dan informasi dan energy. Indikasi program prioritasnya adalah sebagai
berikut :
a. Program Peningkatan sarana dan prasarana publik
b. Program Penyediaan sarana air bersih dan listrik
c. Program Peningkatan dan rehabilitasi sarana dan prasarana transportasi
Prioritas pembangunan 7 adalah, Peningkatan rasa aman untuk berinvestasi dan
perbaikan pelayanan kepada masyarakat. Indikasi program prioritasnya adalah sebagai
berikut :
a. Peningkatan Investasi dari ekonomi kerakyatan
b. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan masyarakat
c. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat (public sevice)
Prioritas pembangunan 8 adalah Peningkatan kualitas kehidupan beragama dan sosial
budaya. Indikasi program prioritasnya adalah sebagai berikut :
a. Terwujutnya kerukunan antar dan intern umat beragama
b. Peningkatan hubungan yang harmonis umat beragama dan pemerintah
c. Peningkatan kehidupan sosial budaya yang berkualitas
Prioritas pembangunan 9 adalah Pengembangan potensi wilayah yang berwawasan
lingkungan. Indikasi program prioritasnya adalah sebagai berikut ”
a. Pengembangan wilayah yang berwawasan lingkungan134
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
b. Pemanfaatan potensi sumberdaya alam secera efektif dan efisien
c. Pengelolaan sumberdaya alam dengan nilai tambah
8.2. Indikasi Kebutuhan Pendanaan Urusan Pemerintah Daerah
Secara keseluruhan, anggaran belanja yang dibutuhkan untuk melaksanakan
semua program pada Kabupaten Penajam Paser Utara tahun anggaran 2009 (tahun
pertama RPJMD 2009-2013) adalah sebesar Rp. 1.395.852.791.298,-. Belanja tersebut
akan digunakan untuk membiayai urusan wajib sebanyak Rp. 1.258.129.045.297,82 ,-
serta urusan pilihan sebesar Rp. 137.723.746.000,-.
Dalam kaitan ini, terdapat 25 urusan yang termasuk dalam urusan wajib, antara
lain adalah (1) Pendidikan; (2) Kesehatan; (3) Pekerjaan Umum; (4) Perumahan; (5)
Penataan Ruang; (6) Perencanaan Pembangunan; (7) Perhubungan; (8) Lingkungan
Hidup; (9) Pertanahan; (10) Kependudukan dan Catatan Sipil; (11) Pemberdayaan
Perempuan; (12) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; (13) Sosial; (14) Tenaga
kerja; (15) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; (16) Penanaman Modal; (17)
Kebudayaan; (18) Pemuda dan Olah Raga; (19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri; (20) Pemerintahan Umum; (21) Kepegawaian; (22) Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa; (23) Statistik; (24) Kearsipan; (25) Komunikasi dan Informasi.
Sedangkan untuk urusan pilihan, terdapat 8 macam urusan, yaitu: (1) Pertanian;
(2) Kehutanan; (3) Energi dan Sumber Daya Mineral; (4) Pariwisata; (5) Kelautan dan
Perikanan; (6) Perdagangan; (7) Perindustrian; dan (8) Transmigrasi.
Belanja sebesar Rp. 1.258.129.045.297,82 ,- yang dialokasikan untuk membiayai
urusan wajib tersebut didistribusikan secara proporsional pada 25 urusan. Dari 25 jenis
urusan wajib itu, bidang Pekerjaan Umum menerima alokasi anggaran yang paling besar
yaitu Rp. 692.184.443.152,-. Anggaran sebesar itu dalam pelaksanaannya dikendalikan
oleh dua SKPD yaitu Dinas Pekerjaan Umum (Rp. 682.496.204.272,-) dan Dinas
Kelautan dan Perikanan (Rp. 6.510.000.000,-).
Selain Pekerjaan Umum, bidang urusan yang mendapat alokasi anggaran lebih
dari seratus miliar rupiah adalah Urusan Pendidikan dan Urusan Pemerintahan Umum.
Urusan pendidikan yang sebagian besar programnya dikonsentrasikan untuk mendukung
keberhasilan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun diproyeksikan 135
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
mendapat kucuran dana sebesar Rp. 176.566.471.950,-. Sedang Urusan Pemerintahan
Umum direncanakan mendapat alokasi anggaran sebanyak Rp. 110.139.844.946,- pada
tahun anggaran 2009. Dalam implementasinya, program-program yang termasuk dalam
urusan Pemerintahan Umum ini dikendalikan oleh enam SKPD, yaitu Sekretariat Derah,
Dinas Pendapatan Daerah, Kecamatan Penajam, Kecamatan Waru, Kecamatan Babulu,
dan Kecamatan Sepaku.
Di luar tiga urusan di atas, beberapa urusan yang mendapat jatah anggaran cukup
besar lainnya adalah Urusan Perhubungan, Urusan Sosial, dan Urusan Pertanahan. Untuk
Urusan Perhubungan, pada tahun 2009 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
87.963.687.432,-. Sedang untuk urusan Sosial dan Urusan Pertanahan, berturut-turut
dianggarkan mendapat kucuran dana sebesar Rp. 48.579.881.216,- dan Rp.
42.120.000.000,-.
Untuk Urusan-Urusan lainnya (yang termasuk dalam Urusan Wajib), untuk tahun
anggaran 2009 rata-rata mendapat alokasi anggaran dibawah Dua Puluh Milliar Rupiah,
dengan perincian masing-masing sebagai berikut: Urusan kesehatan sebesar Rp.
17.301.310.315,-; Urusan Kepegawaian mendapat anggaran sebesar Rp.
16.500.926.800,-; Perencanaan Pembangunan sebesar Rp. 11.622.820.000,-; Urusan
Perumahan sebesar Rp. 6.500.000.000,-; Urusan Lingkungan Hidup Rp. 6.278.500.800,-;
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Rp. 5.405.905.087,-; Urusan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa sebesar Rp. 5.367.040.000,-; Urusan Pemuda dan Olah Raga Rp.
3.565.000.000,-; Urusan Komunikasi dan Informasi sebanyak Rp. 2.635.000.000,-;
Urusan Tenaga Kerja dialokasikan Rp. 2.323.344.000,-; Urusan Penataan Ruang Rp.
1.502.000.000,-; Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Rp.
1.049.500.000,-; Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebesar Rp.
690.655.600,-; Urusan Penanaman Modal dianggarkan Rp. 699.000.000,-; Urusan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mendapat alokasi Rp. 564.569.000,-; dan untuk
Urusan Kebudayaan direncanakan mendapat alokasi anggaran Rp. 473.145.000,-
Berbeda dengan urusan wajib yang mempunyai plafond anggaran cukup besar,
urusan pilihan pada tahun anggaran 2009 diproyeksikan mendapat alokasi anggaran
belanja sebesar Rp. 137.723.746.000,-. Hal ini berarti volume anggaran untuk membiayai
urusan pilihan tidak sampai 11% dari total anggaran urusan wajib. Anggaran untuk 136
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
urusan pilihan tersebut didistribusikan secara proporsional kepada 7 (tujuh) bidang
urusan.
Dari tujuh bidang urusan yang termasuk dalam urusan pilihan, urusan pertanian
mendapat alokasi anggaran paling besar yakni Rp. 73.657.920.000,-. Pelaksanaan
Program yang dibiayai oleh anggaran itu akan dikendalikan oleh dua SKPD, yakni Dinas
Pertanian dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Selain untuk Urusan Pertanian, urusan
lain yang mendapat alokasi anggaran cukup besar adalah Urusan Kelautan dan Perikanan
yang pada tahun 2009 dialokasikan anggaran sebanyak Rp. 11.416.000.000,-
Di luar dua urusan di atas, bidang-bidang lain yang masuk pada Urusan Pilihan
rata-rata diproyeksikan mendapat alokasi anggaran di bawah sepuluh Milliar Rupiah,
dengan rincian sebagai berikut: Urusan Kehutanan sebesar Rp. 7.483.150.400,-; Urusan
Pariwisata direncanakan mendapat sebesar Rp. 5.604.200.000,-; Urusan Pedagangan
sebesar Rp. 4.035.733.350,-; Urusan Perindustrian mendapat alokasi Rp. 2.959.742.250,-;
dan Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral diproyeksikan mendapat jatah anggaran
sebesar Rp. 700.000.000,-.
137RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Lebih jelasnya, alokasi anggaran untuk masing-masing urusan pada tahun
anggaran 2009 dapat disimak pada tabel berikut ini:Tabel
Alokasi Anggaran untuk Masing-Masing Urusan Tahun Anggaran 2009 (Tahun Pertama RPJMD 2009-2013)
NO URUSAN ANGGARAN
URUSAN WAJIB 1.258.129.045.297,821 PENDIDIKAN 176.566.471.950
2 KESEHATAN 35.397.310.315
3 PEKERJAAN UMUM 692.184.443.152
4 PERUMAHAN 6.500.000.000
5 PENATAAN RUANG 1.502.000.000
6 PERENCANAAN PEMBANGUNAN 11.622.820.000
7 PERHUBUNGAN 87.963.687.432
8 LINGKUNGAN HIDUP 6.278.500.800
9 PERTANAHAN 42.120.000.000
10 KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 5.405.905.087
11 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
12 KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SE-JAHTERA 690.655.600
13 SOSIAL 48.579.881.216
14 TENAGA KERJA 2.323.344.000
15 KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 564.569.000
16 PENANAMAN MODAL 699.000.000
17 KEBUDAYAAN 473.145.000
18 PEMUDA DAN OLAH RAGA 3.565.000.000
19 KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI 1.049.500.000
20 PEMERINTAHAN UMUM 110.139.844.946
21 KEPEGAWAIAN 16.500.926.800
22 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 5.367.040.000
23 STATISTIK
24 KEARSIPAN
25 KOMUNIKASI DAN INFORMASI 2.635.000.000
URUSAN PILIHAN 137.723.746.00026 PERTANIAN 73.657.920.000
27 KEHUTANAN 7.483.150.400
28 ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL 700.000.000
29 PARIWISATA 5.604.200.000
30 KELAUTAN DAN PERIKANAN 11.416.000.000
31 PERDAGANGAN 4.035.733.350
32 PERINDUSTRIAN 2.959.742.250
138RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Untuk tahun-tahun berikutnya, terutama yang masuk dalam periode perencanaan
RPJMD 2009-2013 Kabupaten Penajam Paser Utara, besaran anggaran untuk masing-
masing urusan (baik urusan wajib maupun urusan pilihan) diproyeksikan tumbuh antara
7% hingga 15% tiap tahunnya. Pertumbuhan persentase belanja itu terutama didasarkan
pada pertimbangan tentang tingkat urgensi program serta ketersediaan anggaran atau
kemampuan keuangan daerah untuk membiayai program dan atau kegiatan yang
direncanakan tadi. Untuk lebih lengkapnya, proyeksi anggaran belanja untuk masing-
masing urusan dapat disimak pada matrik yang terlampir pada bagian akhir dokumen
RPJMD ini.
Sedangkan alokasi anggaran belanja untuk masing-masing SKPD selama periode
RPJMD 2009-2014 dapat di paparkan dalam tabel di bawah ini.Tabel
Alokasi Anggaran Belanja pada Masing-Masing SKPDPeriode RPJMD 2009-2013
SKPD 2009 2010 2011 2012 2013
Bappeda 13.664.820.000 15.148.075.042 16.208.440.295 17.018.862.310 17.529.428.179Dinas Kehutanan, Perkebunan, Dan Pertambangan 39.350.150.400 42.498.162.432 45.048.052.178 50.003.337.917 52.003.471.434Dinas Kesehatan 17.301.310.315 18.512.402.037 20.919.014.302 22.801.725.589 25.309.915.404Dinas Pekerjaan Umum 701.424.704.272 462.940.304.819 402.758.065.193 354.427.097.370 329.617.200.554Dinas Pendapatan Daerah 4.069.101.000 4.435.036.859 4.612.438.333 4.750.811.483 4.988.352.058Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga 178.131.471.950 188.819.360.267 194.483.941.075 202.263.298.718 212.376.463.654Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, Dan Kelautan 59.716.920.000 109.907.519.718 141.780.700.436 162.338.901.999 184.254.653.769Dinas Kependudukan, Capil, Sosial Dan Tenaga Kerja 25.271.289.087 27.339.387.740 22.691.691.825 22.578.233.365 23.820.036.201Dinas Perhubungan, Kebudayaan Dan Pariwisata 78.291.032.432 63.415.736.270 52.635.061.104 45.792.503.161 44.418.728.066Dinas Koperasi,Ukm, Perindustrian Dan Perdagangan 7.160.044.600 7.589.647.276 8.120.922.585 8.283.341.037 8.697.508.089Kecamatan Babulu 732.066.710 811.530.836 843.992.069 894.631.593 921.470.541Kecamatan Penajam 1.908.719.000 1.725.515.223 1.760.025.528 1.830.426.549 1.995.164.938Kecamatan Sepaku 865.074.500 783.314.864 830.313.756 888.435.719 986.163.648Kecamatan Waru 50.000.000 550.000.000 650.000.000 700.000.000 850.000.000Rumah Sakit Umum Daerah 8.896.000.000 7.879.472.102 8.194.650.986 9.178.009.105 10.004.029.924Sekretariat Daerah 196.366.616.366 153.459.671.939 139.648.301.465 143.837.750.509 152.468.015.539
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada periode RPJMD 2009-2013, Dinas
Pekerjaan Umum Pemkab Penajam Paser Utara merupakan SKPD yang paling banyak
menerima alokasi anggaran. Jumlah yang baling besar diterima oleh SKPD tersebut pada
139RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
tahun 2009 yaitu sebesar Rp. 701.424.704.272,-. Namun untuk empat tahun berikutnya,
alokasi anggaran belanja untuk Dinas ini diproyeksikan turun secara gradual hingga
tinggal Rp. 329.617.200.554,- pada tahun 2013.
Selain Dinas Pekerjaan Umum, beberapa SKPD juga diproyeksikan berkurang
alokasi anggaran belanjanya mulai tahun 2010 hingga 2013. Beberapa SKPD yang
anggaran belanjanya diproyeksikan turun dengan prersentase yang cukup besar itu antara
lain adalah Dinas Perhubungan, Kebudayaan, dan Pariwisata (dari Rp. 78.291.032.432,-
pada tahun 2009 menjadi Rp. 44.418.728.066,- pada tahun 2013) dan Dinas Sekretariat
Daerah (dari Rp. 196.366.616.366,- pada tahun 2009 menjadi Rp. 152.468.015.539 pada
tahun 2013). Penurunan volume belanja secara signifikan ini dilakukan dalam rangka
menekan tingkat defisit anggaran, dimana untuk tahun 2009 tingkat defisit anggaran pada
kabupaten ini diproyeksikan lebih dari 700 miliar rupiah. Kondisi defisit yang sangat
besar itu jelas mencerminkan kondisi keuangan daerah yang tidak sehat. Karena itu
dengan upaya pengurangan alokasi belanja pada beberapa SKPD itu diharapkan akan
dapat membantu menyehatkan kondisi keuangan daerah pada kabupaten ini.
Pengurangan volume belanja pada beberapa SKPD itu tentu harus di didasari oleh
pertimbangan yang bijak dan matang hingga tidak sampai mengakibatkan menurunnya
aktivitas pembangunan, terutama yang berkaitan langsung dengan perbaikan tingkat
kehidupan masyarakat. Atas dasar pertimbangan tersebut, pada beberapa SKPD justru di
tambah volume anggaran belanjanya. SKPD-SKPD yang alokasi anggarannya
diproyeksikan meningkat cukup besar selama periode 2009-2013 antara lain adalah Dinas
Kehutanan, Perkebunan, dan Pertambangan (Rp. 39.350.150.400,- pada tahun 2009
menjadi Rp. 52.003.471.434,- pada tahun 2013); Dinas Kesehatan (pada tahun 2009
sebesar Rp. 17.301.310.315,- menjadi Rp. 25.309.915.404,- pada tahun 2013); Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (dari Rp. 178.131.471.950,- pada tahun 2009 menjadi
Rp. 212.376.463.654,- pada tahun 2013); serta Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan,
dan Kelautan (meningkat dari Rp. 59.716.920.000,- pada tahun 2009 menjadi Rp.
184.254.653.769,- pada tahun 2013). Dalam konteks ini, peningkatan volume anggaran
belanja pada beberapa SKPD di atas terutama didasari oleh pertimbangan bahwa Dinas-
Dinas tersebut mempunyai program-program yang berkaitan langsung dengan visi misi
RPJMD Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2009-2013.140
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
141RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
142RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
9.1. INDIKATOR KINERJA PROSES PARUH
WAKTU (2009-2010)
9.2. INDIKATOR KINERJA PROSES PARUH
WAKTU (2010-2013)
BAB IXPENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Penetapan indikator pencapaian kinerja daerah dimaksudkan untuk mengetahui
dan menilai capaian indikator kinerja pelaksanaan kegiatan, program dan kebijakan yang
telah ditetapkan oleh suatu instansi pemerintah. Pencapaian indikator-indikator kinerja
tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi
keluaran, atau proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan
berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan. Misalnya, keterkaitan antara tingkat
pencapaian kinerja outputs tertentu dengan proses pencapaiannya seperti kecepatan dan
keakurasian, ketaatan pada peraturan perundangan dan keterlibatan kelompok target atau
penerima manfaat.
Indikator penilaian kinerja evaluasi paruh dan penuh waktu pelaksanaan RPJM
Kabupaten Penajam Paser Utara mengacu kepada penilaian kinerja yang disebut
“Kondite”. Hasil penilaian akhir dari sistem Kondite yaitu predikat “Baik dan Buruk”.
Sistem penilaian memakai metode “Grafhicrating Scale” secara umum metode ini
menggunakan angka numeric sebagai Anchor. Nilai dari setiap kriteria berada antara 0-
100 yang dibagi menjadi 5 (Lima) predikat, dimana setiap predikat mempunyai interval
tertentu yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 9.1Sistem Penilaian Predikat Capaian Kinerja
No Interval Penilaian(1 sd. 100)
Predikat Capaian Kinerja
1.2.3.4.5.
( 0 – 29 )( 30 – 59 )( 60 – 79 )( 80 – 89 )( 90 – 100 )
KurangSedangCukupBaikBaik Sekali
Evaluasi pelaksanaan kebijakan paruh waktu dan penuh waktu program/kegiatan
RPJM Kabupaten Penajam Paser Utara 2005-2010 adalah bagian dari kegiatan
perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data
dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan.
Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum
dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan 143
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
(input), proses (process), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit) dan dampak
(impact).
Analisis tersebut antara lain dilakukan dengan cara membandingkan antara
indikator kinerja dengan realisasi, seperti : (1) perbandingan antara kinerja nyata dengan
kinerja yang direncanakan; (2) perbandingan antara kinerja nyata dengan tahun-tahun
sebelumnya; (3) perbandingan kinerja suatu instansi dengan instansi lain yang unggul di
bidangnya atau dengan sektor swasta; dan (4) perbandingan kinerja nyata dengan kinerja
di negara-negara lain atau dengan standar internasional.
9.1. Indikator Kinerja Proses Paruh Waktu (2008 – 2010)
Dalam undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, pasal 3 ayat 1, 2 dan 3 menyatakan bahwa Perencanaan
Pembangunan Nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi
pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam wilayah
Negara Republik Indonesia. Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan
pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga dan perencanaan
pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Sedangkan
Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana dimaksud di atas menghasilkan: 1)
Rencana pembangunan jangka panjang; 2) Rencana pembangunan jangka menengah; dan
3) Rencana pembangunan tahunan.
Tahapan suatu perencanaan pembangunan (daerah) sesuai dengan
ketentuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 4 Undang-undang nomor
25 tahun 2004 adalah sebagai berikut: 1) Penyusunan Rencana, meliputi:
Rancangan Rencana Pembangunan Nasional/Daerah, Rancangan Rencana Kerja
Kementerian-Lembaga/SKPD, Musyawarah Perencanaan Pembangunan,
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan; 2) Penetapan Rencana, meliputi: RPJP
Nasional dengan UU dan RPJPD dengan Perda, RPJM dengan Keppres/Kepala
Daerah, RKP/RKPD dengan Keppres/Kepala Daerah; 3) Penyidikan Pelaksanaan;
dan 4) Evaluasi Kinerja.
Pengukuran kinerja paruh waktu pelaksanaan RPJM Kabupaten Penajam Paser
Utara, Tahun 2005-2010 adalah suatu alat manajemen yang digunakan untuk 144
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas dan juga digunakan
untuk menilai pencapaian tujuan dan sasaran (Goals and Objectives).
Pengukuran kinerja paruh waktu pelaksanaan RPJM Kabupaten Penajam Paser
Utara, Tahun 2005-2010 merupakan proses sistematis untuk pengumpulan, menganalisa
dan menggunakan informasi untuk menentukan efisiensi dan efektifitas suatu kinerja
seluruh instansi pemerintah dari satuan kerja perangkat daerah dalam melaksanakan
program–programnya sesuai dengan tugas-tugas yang dibebankan, termasuk keberhasilan
dalam mencapai tujuan dan sasaran program-program.
Evaluasi kinerja paruh waktu pelaksanaan RPJM Kabupaten Penajam Paser Utara,
Tahun 2005-2010 merupakan wujud nyata dari kewajiban dan mandat UU NO. 32 Tahun
2004 (direvisi dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah) yang secara
nyata merupakan proses kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan
permbangunan yang meliputi perencanaan, penetapan kebijakan, koordinasi, pelestarian,
penyempurnaan dan pengembangan.
Dalam pengukuran kinerja proses paruh waktu pelaksanaan RPJM Kabupaten
Penajam Paser Utara dilakukan penilaian dari aspek-aspek sebagai berikut:
1. Kaitan dengan tupoksi SKPD
2. Capaian pembangunan fisik
3. Keluaran (output) program/kegiatan
4. Hasil (outcame) program/kegiatan
5. Waktu penyelesaian program kegiatan
6. Besaran pendanaan program kegiatan
Dari indikator yang telah ditetapkan tersebut kemudian diberikan bobot masing-
masing indikator yang diserasikan dengan target-target RPJM yang telah ditetapkan serta
kebijakan-kebijakan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, sehingga didapat
pembobotan indikator kinerja proses pelaksanaan RPJM Kabupaten Penajam Paser Utara
ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 9.2Pembobotan Indikator Kinerja Proses Pelaksanaan
RPJM Kabupaten Penajam Paser Utara 145
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
No. Indikator Capaian Kinerja Bobot(%)
1. Kaitan dengan tupoksi SKPD 20
2. Capaian pembangunan fisik 20
3. Keluaran (output) program/kegiatan 15
4. Hasil (outcame) program/kegiatan 15
5. Waktu penyelesaian program kegiatan 15
6. Besaran pendanaan program kegiatan 15
J u m l a h 100
Berdasarkan hasil pembobotan penilaian yang telah ditetapkan sebagaimana tabel
di atas, maka dilakukan analisis kuantitatif dan kualitatif atas capaian kinerja paruh waktu
pelaksanaan RPJM Kabupaten Penajam Paser Utara, dengan memberikan predikat
capaian kinerja pada masing-masing indikator sebagai berikut:Tabel 9.3
Predikat Capaian Kinerja Proses Paruh WaktuPelaksanaan RPJM Kabupaten Penajam Paser Utara
NO
INDIKATOR CAPAIAN KINERJA
BOBOT PENILAIAN
(%)
HASIL PENILAIAN
(%)
HASIL PERHITUNGAN
(%)
PREDIKAT CAPAIAN KINERJA
1. Kaitan dengan tupoksi SKPD20
2. Capaian pembangunan Fisik 20
3. Keluaran (output) program/kegiatan 15
4. Hasil (outcame) program/kegiatan 15
5. Waktu penyelesaian program kegiatan 15
6. Besaran pendanaan program kegiatan 15
JUMLAH: 100
146RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
9.2. Indikator Kinerja Hasil Penuh Waktu (2010 – 2013)
Langkah pertama dalam evaluasi penuh waktu pelaksanaan RPJM adalah
penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan
terukur. Langkah kedua, masing-masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan
rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah
disiapkan. Langkah berikutnya adalah melibatkan masyarakat (stakeholders) dan
menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing jenjang
pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan. Sedangkan langkah
keempat adalah penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan. Tahap berikutnya
adalah penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk
melaksanakannya.
Menurut Undang-Undang Sistem Perencanaan Nasional, penetapan rencana
pembangunan jangka panjang daerah yang ditetapkan sebagai Peraturan Daerah, rencana
pembangunan jangka menengah daerah ditetapkan sebagai Peraturan Kepala Daerah, dan
rencana pembangunan tahunan daerah ditetapkan sebagai Peraturan Kepala Daerah.
Sedangkan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk
menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana
melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut
oleh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selanjutnya, Kepala Bappeda
menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari
masing-masing pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan
kewenangannya.
Evaluasi pelaksanaan rencana yaitu bagian dari kegiatan perencanaan
pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan
informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan. Evaluasi
ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam
dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan
(input), proses (process), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan
dampak (impact). Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap Kementerian aau
Lembaga, baik Pusat maupun Daerah, berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja
pembangunan yang merupakan dan/atau terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya. 147
RPJMD 2009-2013 KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Dalam melaksanakan evaluasi kinerja proyek pembangunan, Kementrian atau
Lembaga, baik Pusat maupun Daerah, mengikuti pedoman dan petunjuk pelaksanaan
evaluasi kinerja untuk menjamin keseragaman metode, materi, dan ukuran yang sesuai
untuk masing-masing jangka waktu sebuah rencana.
Indikator kinerja hasil penuh waktu pelaksanaan RPJM Kabupaten Penajam Paser
Utara, dilakukan pengukuran dari aspek-aspek sebagai berikut:
a) Kesesuaian dengan Visi - RPJM
b) Kesesuaian dengan Misi - RPJM
c) Kesesuaian dengan Agenda Utama
d) Kesesuaian dengan Program Prioritas
e) Kesesuaian dengan Sasaran/Tujuan
f) Kesesuaian dengan Arah Kebijakan
Sedangkan untuk pembobotan indikator kinerja hasil pelaksanaan RPJM
Kabupaten Penajam Paser Utara ditetapkan sebagai berikut:Tabel 9.4
Pembobotan Indikator Kinerja Hasil Pelaksanaan RPJM Kabupaten Penajam Paser Utara
No. Indikator Capaian Kinerja Bobot(%)
1 Kesesuaian dengan Visi - RPJM 20
2 Kesesuaian dengan Misi - RPJM 20
3 Kesesuaian dengan Agenda Utama 15
4 Kesesuaian dengan Program Prioritas 15
5 Kesesuaian dengan Sasaran/Tujuan 15
6 Keseuaian dengan Arah Kebijakan 15
J u m l a h 100
Sedangkan untuk capaian kinerja hasil evaluasi penuh waktu pelaksanaan RPJM
Kabupaten Penajam Paser Utara, dilakukan dengan memberikan predikat penilaian
capaian kinerja pada masing-masing indikator sebagai berikut:
148RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 9.5
Predikat Capaian Kinerja Hasil Penuh waktuPelaksanaan RPJM Kabupaten Penajam Paser Utara
NOINDIKATOR CAPAIAN
KONERJABOBOT
PENILAIAN(%)
HASIL PENILAIAN
(%)
HASIL PERHITUN
GAN(%)
PREDIKAT CAPAIAN KINERJA
1. Kesesuaian dengan Visi - RPJM 20
2. Kesesuaian dengan Misi - RPJM 20
3. Kesesuaian dengan Agenda Utama 15
4. Kesesuaian dengan Program Prioritas 15
5.
Kesesuaian dengan Sasaran/Tujuan 15
6. Keseuaian dengan Arah Kebijakan 15
JUMLAH : 100
149RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
150RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
10.1. PROGRAM TRANSISI
10.2. KAIDAH PELAKSANAAN
BAB X
PENUTUP
10.1. Program Transisi
Program transisi adalah rancangan program indikatif 1 (satu) tahun ke depan
setelah periode RPJM Daerah berakhir. Program transisi ini digunakan untuk
menjembatani kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah pada masa akhir
jabatan kepala daerah.
10.2. Kaidah Pelaksanaan
RPJMD Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009-2013 yang telah disusun ini,
hendaknya dapat dilaksanakan secara konsisten, jujur, transparansi, partisipatif dan
penuh tanggung jawab dan merupakan pedoman bagi penyusunan bagi SKPD dalam
menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan
menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut.
1. Pemerintahan Kabupaten Penajam Paser Utara serta masyarakat termasuk dunia
usaha agar melaksanakan program-program dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009-2013 dengan
sebaik-baiknya.
2. Setiap SKPD berkewajiban untuk menyusun rencana strategis yang memuat visi,
misi, tujuan, trategis, kebijakan, program dan kegiatan pokok pembangunan sesuai
dengan tugas dan fungsi SKPD yang disusun dengan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun
2009-2013 yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja
SKPD (Renja SKPD)
3. Setiap SKPD berkewajiban menjamin konsistensi antara Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Propinsi Kalimantan Timur Tahun 2009-2013 dengan Rencana
151RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Strategis Badan/Dinas/Instansi dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten/Kota.
4. Konsepsi prioritas dalam naskah dokumen RPJMD Kabupaten Penajam Paser Utara
2009-2013 baik mengenai aspek program maupun wilayah hanya mempunyai
implikasi terhadap konsentrasi intervensi terhadap program dan wilayah prioritas
baik dalam kerangka anggaran maupun kegiatan dan tidak berimplikasi terhadap
peniadaan program maupun wilayah non prioritas.
5. Konsepsi diskripsi program utama dan program penunjang maupun kegiatan pokok
serta kegiatan penunjang tidak berimplikasi pada besaran pengalokasian belanja,
akan tetapi lebih kepada logika berpikir tentang pentingnya sebuah program
maupun kegiatan pokok dalam mewujudkan sasaran sub agenda/agenda
pembangunan.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009-
2013. Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Penajam Paser Utara berkewajiban
untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan/implementasi dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara
Tahun 2009-2013 ke dalam pelaksanaan dokumen Rencana Strategis
Badan/Dinas/Instansi, agar terjaga keterpaduan dan kesinambungan antara 2 Dokumen
Perencanaan diatas dengan cara membangun/menyusun mekanisme kontrol berupa
Memoranda Anggaran Kegiatan (MAK).
152RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
BUPATI PENAJAM PASER UTARA
H. ANDI HARAHAP