PERBANDINGAN PERENCANAA ANGGARAN PENJUALAN MENGGUNAKANMETODE SALES FORECASTING DENGAN REALISASI PENJUALAN (STUDI PADA
PERUSAHAAN CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEKINDONESIA)
Listriyanti¹, Dr. Norita², Se³
¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas
Telkom¹[email protected]
AbstrakPenganggaran merupakan penerapan fungsi perencanaan dalam manajemen organisasikhususnya perusahaan. Di dalam rencana anggaran meliputi seluruh rencana keuangan darisetiap bagian perusahaan yang saling terintegrasi. Komponen utama penyusun Anggaran Indukadalah anggaran penjualan. Anggaran penjualan merupakan aspek utama yang keakuratannyamenentukan keakuratan anggaran lainnya. Penelitian ini akan menunjukkan, ketersediaan teoriyang diajarkan dalam materi beberapa buku, sudah mampu memprediksi keakuratan penyusunananggaran atau belum cukup memenuhi, dengan melihat perbandingan antara rencana anggarandengan metode Forecast secara umum antara lain metode Setengah rata-rata, Moment, Kuadratterkecil dan Kuadratik dengan realisasinya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah30 perusahaan Consumer Goods Industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan kriteriaterdaftar dari tahun 2006-2012 dan memiliki laporan keuangan bulanan dari tahun 2006-2012.Metode penelitian yang digunakan adalah analisis perbandingan, karena sampel berasal daripopulasi yang tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitianmenunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara rencana anggaran penjualan denganmenggunakan metode forecast dari data historis saja dengan realisasi penjualan. Sehinggadiperlukan analisis menyeluruh aspek-aspek eksternal yang mungkin akan terjadi di masa yangakan datang agar memperoleh anggaran penjualan yang akurat. Kata kunci: PenganggaranPerusahaan, Forecasting, Anggaran Penjualan
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi
1.1.1 Perusahaan Consumer Goods Industry di Bursa Efek Indonesia
Kelompok industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
ada berbagai macam, antara lain Infrastruktur Utilitas Transportasi,
Keuangan, Pertambangan, Dasar dan Kimia, Aneka, Consumer
Goods, Property dan Real Estate, Perdagangan Jasa Investasi dan
Pertanian. Salah satu diantaranya adalah Consumer Goods Industry
yang akan dijadikan sebagai objek penelitian sesuai dengan latar
belakang penelitian. Berikut akan disajikan daftar 34 perusahaan
yang tergabung dalam Consumer Goods Industry. Dari data laporan
keuangan 34 perusahaan akan diambil beberapa perusahaan yang
telah memenuhi syarat penelitian.
Tabel 1.1
Perusahaan Consumer Goods Industry
Sektor No. Perusahaan
Food and
Beverage
(Makanan dan
Minuman)
1. Akasha Wira International, Tbk.
2. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk.
3. Cahaya Kalbar Tbk.
4. Davomas Abadi Tbk.
5. Delta Djakarta Tbk.
6. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
7. Indofood Sukses Makmur Tbk
Bersambung...
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
2
Sektor No. Perusahaan
Food and
Beverage
(Makanan dan
Minuman)
8. Multi Bintang Indonesia Tbk.
9. Mayora Indah Tbk.
10. Prasidha Aneka Niaga Tbk.
11. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
12. Sekar Laut Tbk.
13. Siantar Top Tbk.
14. Ultra Jaya Milk Tbk.
Tobaco
Manufactures
(Olahan
Tembakau)
15. Gudang Garam Tbk.
16. HM Sampoerna Tbk.
17. Bentoel International Investama Tbk.
Pharmaceuticals
(Farmasi)
18. Darya Varia Laboratoria Tbk.
19. Indofarma Tbk.
20. Kimia Farma Tbk.
21. Kalbe Farma Tbk.
22. Merck Tbk.
23. Pyridam Farma Tbk.
24. Schering Plough Indonesia Tbk.
25. Taisho Pharmaceutical Indonesia
Tbk.
26. Taisho Pharmaceutical Indonesia
(PS)
27. Tempo Scan Pacific Tbk.
Cosmetics and
Household
(Alat Kecantikan
dan Rumah Tangga)
28. Martina Berto Tbk.
29. Mustika Ratu Tbk.
30. Mandom Indonesia Tbk.
31. Unilever Indonesia Tbk.
Bersambung...
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
3
Sektor No. Perusahaan
Houseware
(Perabotan)
32. Kedawung Setia Industri Tbk.
33. Kedaung Indah Can Tbk.
34. Langgeng Makmur Industri Tbk.
Sumber: IDX Statistics 2011
1.2 Latar Belakang Penelitian
Ilmu dan pengetahuan yang diperoleh dari lembaga pendidikan
terkadang belum bisa memberikan solusi untuk menghadapi berbagai
tantangan di dunia nyata. Perubahan kondisi lingkungan luar terjadi
lebih cepat dibandingkan perkembangan teori bidang akademik.
Seperti yang diungkapkan oleh Harahap (2009), bahwa terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik nyata. Perubahan kondisi pasar
yang cepat belum bisa diikuti teori yang dimuat dalam silabus yang
digunakan di ruang kelas. Seperti kutipan berikut ini:
The gap between theory and practice is a perennial problem of
science. Market argues that what academies teach in class do
not fit the market needs. The rapid change in the market or
practice could not be followed by syllabus taught in the class
room. (Harahap: 2009)
Salah satu contoh yang menarik bagi penulis untuk diteliti
adalah penganggaran yang menggunakan metode forecasting, sesuai
yang diungkapkan oleh Sunyoto (2012: 14) bahwa konsep anggaran
perusahaan mencakup berbagai pendekatan salah satunya adalah
sales forecasting. Penganggaran yang diajarkan dalam kelas
seringkali memunculkan kesenjangan dengan kenyataannya karena
pemaparan teori yang belum kompleks. Penelitian ini mencoba untuk
membandingkan antara penyelesaian kasus menggunakan teori yang
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
4
sudah ada saja, dengan kondisi yang sebenarnya yang sudah
dipengaruhi berbagai faktor.
Salah satu fungsi anggaran yaitu fungsi perencanaan. Dalam
fungsi perencanaan, menurut Daromi (1984) yang dimuat dalam
buku karangan Sunyoto (2012: 19) menyebutkan bahwa dalam
melaksanakan fungsi perencanaan manajemen, proses perencanaan
dapat dilaksanakan sebagai berikut:
Mengadakan evaluasi terhadap variabel-variabel agar dapat
menetapkan tujuan yang realistis. Variabel ini dibedakan:
1. Variabel intern, mencakup kondisi yang dimiliki perusahaan itu
sendiri
2. Variabel ekstern, mencakup kondisi lingkungan, prospek
perekonomian yang akan terjadi yang akan datang. Dari sini
perusahaan akan menentukan harapan-harapan yang diinginkan
Dari pemaparan diatas dapat dilihat bahwa dalam perencanaan
anggaran, aspek penting yang perlu diperhatikan adalah kondisi
internal dan eksternal perusahaan.
Kondisi internal perusahaan secara keuangan dapat dilihat dari
informasi akuntansi yang dimiliki perusahaan. Seperti yang
dipaparkan oleh Sunyoto (2012: 13) berikut ini:
Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat
untuk mengadakan taksiran (forecasting) yang akan dituangkan
dalam anggaran, yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman
kerja di waktu yang akan datang.
Selain dilihat dari sisi keuangan, kondisi internal juga bisa
dilihat dari kondisi sumber daya yang dimiliki. Sumber daya yang
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
5
dimiliki perusahaan meliputi sumber daya manusia sebagai tenaga
kerja, sumber daya berupa aset seperti pabrik, mesin, persediaan
bahan dan lainnya. Hal ini perlu diperhatikan agar dalam menentukan
anggaran juga disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki.
Sehingga bisa diketahui, sumber daya yang dimiliki sudah bisa
memenuhi kebutuhan seperti yang dianggarkan atau belum cukup
memenuhi. Untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. (Rudianto, 2009: 27)
Kondisi eksternal beberapa tahun terakhir juga mengalami
ketidakpastian dan seringkali mengalami perubahan yang dinamis
dan sulit diprediksi. Sebagai contoh tiga tahun terakhir ini, mulai dari
tahun 2009, 2010 dan 2011 kondisi perekonomian dunia mengalami
penurunan akibat krisis yang melanda negara-negara di Amerika dan
Eropa yang turut mempengaruhi kondisi perekonomian negara
lainnya.
Faktor eksternal perusahaan yang turut berpengaruh diantaranya
adalah pertumbuhan ekonomi. Selama tiga tahun terakhir
pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi dunia. Indonesia tercatat memiliki
pertumbuhan ekonomi terbesar ke tiga di dunia setelah China dan
India. Berdasarkan informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia
mencapai 4,5% di tahun 2009 (BPS, 2010)
(http://www.bps.go.id/?news=749). Pada tahun 2010 mencapai angka
6,1%. (BPS dalam Hida, 2011)
(http://finance.detik.com/read/2011/02/07/112223/1561379/4/bps-
pertumbuhan-ekonomi-ri-capai-61-di-2010). Kemudian di tahun 2011
mengalami peningkatan menjadi 6,5%. Kondisi perekonomian global
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
6
diperkirakan akan masih mengalami pelemahan dan diprediksi hanya
tumbuh sebesar 3,3%. Namun di tengah ketidakpastian ini, Indonesia
masih dapat tumbuh tinggi, diperkirakan mencapai 6,3% pada 2012,
serta diprediksi pada tahun 2013 akan tumbuh di atas 6,5% akibat
menurunnya permintaan dan harga komoditas global tapi didukung
kondisi permintaan lokal masih stabil. (Wirjawan dalam
Bratadharma, 2012) (http://www.infobanknews.com/2012/12/ekonomi-
tumbuh-di-tengah-ketidakpastian/).
Indikator utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi adalah
Produk Domestik Bruto (PDB) yang mengalami perubahan setiap
waktu sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Komponen
pembentuk PDB antara lain konsumsi domestik, investasi, belanja
negara dan ekspor/ impor seperti kutipan dari Firmanzah dalam
Bratadharma (2012) menyebutkan hal yang serupa, “Mesin
pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah konsumsi domestik,
investasi dan belanja negara.”
(http://www.infobanknews.com/2012/12/stabilitas-ekonomi-perlu-dukungan-
kebijakan-politik/)
Salah satu komponen yang memiliki kontribusi besar dalam
pertumbuhan PDB adalah konsumsi domestik. Seperti pemaparan
oleh berbagai sumber berikut ini:
1. Menurut Indonesian Commercial Newsletter (2010) pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang cukup tinggi ditopang oleh tingginya
konsumsi rumah tangga. Di dalam ekonomi Indonesia, seperti
yang digambarkan oleh GDP ( Gross Domestic Product) peranan
pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Indonesia selama
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
7
Triwulan I-2010 mecapai 57,7% dari GDP.
(http://www.datacon.co.id/Agri-2010Fokus.html)
2. Menurut Roubini (2011) “Sementara negara seperti Indonesia dan
India konsumsi domestiknya 50-60 persen dari PDB. Ini artinya,
Indonesia punya pasar domestik yang besar.”
(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/10/25/05305378/Keseimb
angan.Konsumsi.dan.Ekspor.Jadi.Kunci/)
3. Menurut Basri dalam Kalsum dan Darmawan (2009) “Konsumsi
domestik menjadi kunci utama untuk menjaga pertumbuhan
ekonomi Indonesia agar bisa tetap tumbuh positif. Konsumsi
domestik menyumbang 65 persen pertumbuhan Indonesia.”
(http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/41397-
konsumsi_domestik_penjaga_ekonomi_indonesia)
4. Menurut Herdiawan (2009) “Apabila kita melihat ekonomi
sebagai sebuah mesin dengan berbagai komponen, salah satu
komponen yang penting adalah sektor konsumsi. Ini adalah
elemen yang menyumbang lebih dari 60% pertumbuhan ekonomi
Indonesia.”
(http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2009/10/06/konsumsi-konsumsi-
belanja-dorong-ekonomi-12654.html)
5. Menurut Firmanzah (2012) “Struktur PDB menurut pengeluaran
atas dasar harga berlaku menunjukkan pengeluaran konsumsi
rumah tangga mencapai 55%. Pertumbuhan pengeluaran
konsumsi rumah tangga akan berdampak signifikan terhadap
pertumbuhan PDB nasional. Begitu juga sebaliknya, penurunan
pengeluaran konsumsi ini akan menurunkan pertumbuhan
ekonomi nasional.” (http://www.neraca.co.id/2012/08/05/penguatan-
konsumsi-domestik/ )
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
8
Dari pemaparan diatas menunjukkan bahwa faktor penyumbang
terbesar PDB yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia
adalah konsumsi domestik yang memiliki rata-rata sebesar lebih dari
50%. Kestabilan konsumsi domestik ini didukung oleh berbagai
faktor berdasarkan pemaparan beberapa sumber berikut ini:
1. Menurut Agung dalam Roszandi (2012), “Konsumsi domestik
tetap jadi penopang perekonomian dalam negeri lantaran tiga hal,
yakni struktur demografi yang didominasi usia produktif sehingga
lebih tahan pada pelemahan ekonomi, semakin terserapnya tenaga
kerja ke sektor formal dan meningkatnya kelas menengah yang
mendorong konsumsi rumah tangga.”
(http://www.tempo.co/read/news/2012/04/28/092400340/Konsumsi-
Domestik-Topang-Pertumbuhan-Ekonomi)
2. Menurut Wirjawan dalam Suhendra (2013), “Impor produk bahan
baku dan barang modal masih sangat diperlukan. Pasalnya, hal
tersebut harus dilakukan untuk investasi pabrik baru di Indonesia.
Impor produk konsumsi tahun 2012 menurun, dibandingkan
volume impor di 2011. Sedangkan impor bahan baku dan barang
modal itu meningkat di atas
10%.”(http://finance.detik.com/read/2013/01/02/140658/2131216/1036/
gita-wirjawan-impor-barang-konsumsi-turun-bahan-baku-modal-naik
Dari pemaparan diatas menunjukkan bahwa kondisi kestabilan
konsumsi domestik didukung oleh berbagai faktor yang saling
mempengaruhi seperti sebuah siklus yang selalu berkaitan. Penduduk
Indonesia yang jumlahnya besar menarik perhatian investor asing
untuk memperluas pasarnya di Indonesia, salah satunya dengan
membangun pabrik-pabrik untuk menjangkau konsumen di
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
9
Indonesia. Selain itu juga didukung dengan kebijakan dari
pemerintah yang membatasi impor produk konsumsi tapi
meningkatkan impor bahan baku dan barang modal. Sehingga bisa
memberi jalan dibangunnya pabrik-pabrik hasil investasi, yang bisa
menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar jadi jumlah pengangguran
akan berkurang dan penghasilan penduduk juga semakin meningkat,
yang akan berpengaruh terhadap perilaku konsumsi yang semakin
meningkat.
Jika dilihat dari pemberlakuan kebijakan pemerintah yang
mendukung pertumbuhan ekonomi diantaranya penyaluran modal
yang lebih besar kepada berbagai lapisan masyarakat melalui
program Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta penggalakan program
entrepreneurship, hal ini bisa meningkatkan jumlah kelas ekonomi
menengah. Dengan peningkatan pendapatan pada kelas ekonomi
menengah akan mempengaruhi keberagaman kebutuhan yang akan
muncul. Setelah kebutuhan primer mereka terpenuhi maka mereka
akan beralih ke kebutuhan sekunder dan tersier. Hal ini yang akan
berpengaruh terhadap peningkatan jumlah konsumsi domestik
terutama pada Consumer Goods Industry.
Jika dilihat dari sisi negatifnya, akibat dari peningkatan Upah
Minimum Pekerja (UMP) juga bisa menimbulkan kenaikan inflasi,
apalagi jika ada kebijakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)
dan Tarif Dasar Listrik. Jika inflasi tidak terkendali, maka daya beli
masyarakat akan menurun, yang akan berdampak pada menurunnya
konsumsi domestik dan menurunnya PDB.
Pemberlakuan Free Trade Area yang mulai diresmikan tahun
2010 juga memberi peluang besar terhadap produk impor terutama
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
10
yang berasal dari negara-negara Asia (Brunei Darussalam, Myanmar,
Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam,
China) memenuhi pasar di Indonesia.
Dengan adanya ACFTA (ASEAN China Free Trade Area) yang
kerangka awalnya ditandatangani pada tanggal 4 November 2002 di
Phnom Penh, Kamboja dan mulai diberlakukan pada tanggal 1
Januari 2010, tentunya berpengaruh terhadap kondisi penjualan
produk-produk perusahaan Consumer Goods Industry di Indonesia
yang sudah dikenal secara internasional yang telah menghasilkan
produk-produk yang mengisi pasar dalam negeri dan pasar
internasional. Di dalam negeri perusahaan Consumer Goods Industry
perlu bersaing dengan dengan produk-produk impor yang ditawarkan
dengan harga yang bersaing karena tarif yang ditetapkan untuk
anggota Free Trade Area sangat kecil 0-60%, dan tarif bea masuk
akan diturunkan/ dihapuskan menjadi 0-20% pada tahun 2012.
(http://www.tarif.depkeu.go.id/Others/?hi=AC-FTA)
Di pasar mancanegara perusahaan Consumer and Goods
memperoleh kesempatan yang besar untuk memasuki pasar berbagai
negara yang tergabung dalam anggota Free Trade Area karena tarif
yang diberlakukan tentunya kecil. Namun hal ini tidak didukung oleh
kondisi pertumbuhan ekonomi global, yang diprediksi masih akan
mengalami pelemahan. Tentu ini akan lebih sulit untuk
meningkatkan penjualan di luar negeri, situasi ini juga akan
berpengaruh terhadap kondisi kinerja keuangan tahun 2012.
Dari pemaparan sebelumnya, menggambarkan ketidakpastian
kondisi perekonomian global tapi kondisi perekonomian nasional
masih tetap stabil untuk kedepannya. Meningkatnya jumlah kelas
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
11
menengah di Indonesia, akibat dari program entrepreneurship,
investment grade, pencatatan pembangunan infrastruktur, terjaganya
inflasi pada kisaran 4-5% dan daya beli masyarakat merupakan
faktor-faktor penyumbang terbesar seperti pendapat dari Firmanzah
dalam Bratadharma (2012).
(http://www.infobanknews.com/2012/12/stabilitas-ekonomi-perlu-
dukungan-kebijakan-politik/) Hal ini mengindikasikan Consumer
Goods Industry akan mengalami pertumbuhan di wilayah domestik.
Selain itu pemberlakuan Free Trade Area juga bisa memberi
pengaruh positif dan negatif. Di satu sisi pangsa pasar untuk produk
konsumsi yang berasal dari Indonesia menjadi semakin luas tapi
dengan kondisi pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak stabil
tentunya akan sulit meningkatkan penjualan di luar negeri, sisi
negatif lainnya penjualan produk di dalam negeri akan memperoleh
saingan dari produk-produk impor yang akan memenuhi pasar
Indonesia. Sehingga perlu dijadikan pertimbangan bagi perusahaan
serta manajer keuangan khususnya dalam menentukan kebijakan
perencanaan alokasi anggaran yang tepat dengan memperhatikan
aspek ekstern yang mempengaruhi pendapatan penjualan perusahaan
terutama bagi perusahaan Consumer Goods Industry.
Kedinamisan kondisi ekstern yang terjadi pada Consumer
Goods Industry seperti penjelasan sebelumnya, merupakan alasan
penulis memilih meneliti keakuratan perencanaan anggaran
perusahaan Consumer Goods Industry, jika tidak memperhatikan
aspek ekstern dan hanya menggunakan data historis keuangan saja.
Selain yang telah dipaparkan sebelumnya, alasan melakukan
penelitian ini adalah sesuai dengan program studi yang peneliti ambil
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
12
di Institut Manajemen Telkom yaitu Manajemen Bisnis yang
mengajarkan materi-materi yang berhubungan dengan manajemen
untuk menciptakan manajer-manejer yang handal. Salah satu fungsi
manajemen yang diajarkan adalah perencanaan. Hal ini sesuai
dengan pendapat dari Sunyoto (2012: 2) bahwa perencanaan
(planning) merupakan salah satu fungsi manajemen.
Menurut Sunyoto (2012: 3) salah satu jenis perencanaan
didasarkan pada anggaran. Anggaran adalah suatu perencanaan yang
disusun secara sistematis berupa anggaran operasional dan keuangan.
Seorang manajer memiliki kewenangan untuk melakukan
perencanaan anggaran dalam menentukan alokasi anggaran
operasional, khususnya anggaran penjualan yang akan dikeluarkan
dengan berbagai pertimbangan berdasarkan informasi akuntansi
manajemen yang tersedia.
Pemaparan sebelumnya telah menjelaskan bahwa peran seorang
manajer dalam perencanaan keuangan (penganggaran) selain
menggunakan informasi akuntansi yang tersedia, juga perlu
mempertimbangkan aspek-aspek yang tidak terduga. Seperti yang
diungkapkan oleh Brealey & Myers (2000: 837) “When manager
prepare a financial plan, wise managers don’t look just at the most
likely financial consequences. They also plan for the unexpected.”
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi alasan seberapa
penting melakukan pertimbangan yang komprehensif dalam
perencanaan anggaran dengan melihat seberapa besar perbedaan
dengan realisasinya.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
13
Dari pemaparan sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa banyak
terdapat faktor yang bisa membuat kesenjangan/ perbedaan antara
perencanaan dan realisasi anggaran. Sehingga dalam melakukan
perencanaan anggaran perlu melakukan metode yang tepat dan
komprehensif. Dengan penelitian ini diharapkan bisa menunjukkan
bahwa penganggaran dengan metode sales forecasting saja belum
cukup untuk memprediksi keakuratan anggaran tanpa adanya analisis
menyeluruh dan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antara
perencanaan dengan metode sales forecasting dengan realisasinya.
Sehingga penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian
“Perbandingan Perencanaan Anggaran Penjualan Menggunakan
Metode Sales Forecasting dengan Realisasi Penjualan pada
Perusahaan Consumer Goods Industry yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia”
1.3 Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
a. Metode Sales Forecasting apa yang terbaik digunakan oleh
perusahaan Consumer Goods Industry yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari hasil penelitian ini, untuk meramal penjualan
bulanan dengan menggunakan data historis penjualan bulanan
dari Januari 2006-November 2012?
b. Apakah terdapat perbedaan signifikan antara anggaran penjualan
bulanan (Desember 2012) berdasarkan Sales Forecasting dengan
realisasi penjualan bulanan (Desember 2012) pada perusahaan
Consumer Goods Industry yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
14
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a. Mengetahui metode Sales Forecasting yang terbaik digunakan
oleh perusahaan Consumer Goods Industry yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dari hasil penelitian ini, untuk meramal
penjualan bulanan dengan menggunakan data historis penjualan
bulanan dari Januari 2006-November 2012
b. Mengetahui signifikansi perbedaan anggaran penjualan bulanan
(Desember 2012) berdasarkan Sales Forecasting dengan realisasi
penjualan bulanan (Desember 2012) pada perusahaan Consumer
Goods Industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi pihak-pihak
yang memerlukannya. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagi Manajer
1. Sebagai bahan kajian perencanaan penganggaran operasional
dan anggaran keuangan perusahaan
2. Mengetahui faktor intern dan ekstern yang harus digunakan
dalam melakukan penyusunan anggaran
3. Mengetahui seberapa penting analisis ekstern untuk
memprediksi anggaran yang tepat
b. Bagi Mahasiwa/i
1. Sebagai bahan kajian penelitian berikutnya
2. Sebagai media informasi dan referensi
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
15
1.6 Sistematika penulisan
Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menguraikan secara singkat tentang objek
penelitian, latar belakang penelitian, ruang lingkup permasalahan,
tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang gambaran konseptual
dan pendekatan teoritis yang terkait dengan lingkup penelitian.
Tinjauan pustaka berasal dari materi buku, jurnal dan penelitian
terdahulu.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metode-metode yang digunakan dalam
penelitian yang dilakukan, serta menyajikan tahapan penelitian mulai
dari perhitungan metode forecasting, penentuan rencana anggaran
sampai teknik analisis perbandingan dengan realisasi penjualan.
BAB IV : HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis menjelaskan pembahasan terhadap metode-
metode forecasting yang digunakan dalam penelitian dan hasil
penelitian yang telah dilakukan.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini, berisi kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian
yang telah dilakukan dan saran untuk pengembangan lebih lanjut.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
88
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pendapat dari
Harahap mengenai adanya kesenjangan antara teori yang dimuat
dalam beberapa buku dengan kondisi nyata yang terjadi, dimana
pada kondisi nyata terjadi perubahan yang lebih dinamis. Sehingga
teori yang tersedia terkadang belum cukup akurat untuk memenuhi
kebutuhan dunia bisnis untuk menjawab berbagai tantangan yang
ada. Salah satu teori yang digunakan sebagai objek dalam penelitian
ini adalah teori yang menyebutkan bahwa anggaran penjualan bisa
ditentukan dengan menggunakan metode sales forecasting.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari
perumusan masalah sebelumnya berikut ini:
a. Setelah menghitung sales forecasting menggunakan metode
setengah rata-rata (semi average), moment, kuadrat terkecil (least
square), dan kuadratik untuk 30 perusahaan dalam Consumer
Goods Industry, kemudian menghitung SKF untuk masing-
masing metode pada setiap perusahaan, ternyata nilai SKF
terkecil untuk masing-masing perusahaan ditunjukkan dari
metode yang berbeda-beda. Dari 30 perusahaan yang diteliti,
terdapat 28 perusahaan yang memiliki SKF terkecil pada metode
Kuadratik, sedangkan 2 perusahaan lainnya SKF terkecil terdapat
pada metode Kuadrat Terkecil. Hal ini menunjukkan bahwa
secara umum sebagian besar perusahaan Consumer Goods
memiliki trend penjualan bulanan yang non linear ditunjukkan
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
89
dari penggunaan metode Kuadratik, dan dari tiga metode forecast
secara linear yang digunakan untuk perusahaan Consumer Goods
yang memiliki SKF terkecil adalah metode Kuadrat Terkecil.
b. Hasil perbandingan antara anggaran penjualan hasil perhitungan
sales forecast dengan realisasi penjualan, menggunakan
perbandingan Wilcoxon menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa H0 ditolak, jadi terdapat perbedaan yang
signifikan antara anggaran penjualan dengan menggunakan
metode forecasting dari data historis saja dengan realisasi
penjualan.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan
saran-saran sebagai berikut:
a. Bagi Manajer Perusahaan
Anggaran penjualan merupakan bagian penting dalam
menyusun master budget, karena komponen lain yang ada
dalam master budget ditentukan dari besarnya anggaran
penjualan, seperti anggaran operasional, produksi, kas dan
modal. Sehingga untuk menyusun anggaran penjualan bulanan
khususnya perusahaan Consumer Goods tidak cukup hanya
menggunakan hasil sales forecasting dari data historis kinerja
penjualan saja, tapi juga perlu mempertimbangkan kondisi
ekstern yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang
berupa kondisi ekonomi global, kondisi ekonomi dalam negeri,
persaingan pasar, analisis kompetitor dan riset pelanggan. Jadi
diperlukan adanya pertimbangan secara menyeluruh atau
komprehensif terutama pada perusahaan besar yang memiliki
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
90
pangsa pasar yang luas. Sehingga perlu adanya kombinasi
antara metode kuantitatif dan kualitatif agar bisa mencakup
analisis internal dan eksternal perusahaan.
Jika perusahaan Consumer Goods Industry yang diteliti,
akan menggunakan metode sales forecasting secara kuantitatif
sebaiknya menggunakan metode Kuadratik atau Kuadrat
Terkecil sesuai hasil penelitian.
b. Bagi penelitian selanjutnya
Pada penelitian ini terbatas hanya menggunakan empat
metode forecast yang sering digunakan dalam beberapa buku
antara lain metode setengah rata-rata, moment, kuadrat terkecil
dan kudratik. Sebenarnya masih ada banyak lagi metode yang
bisa digunakan seperti metode trend bebas, regresi, delphi dan
lain-lain. Sehingga dalam penelitian selanjutnya diharapkan
bisa malakukan perbandingan jika menggunakan metode
lainnya tersebut dengan realisasi untuk mengetahui metode
yang paling akurat. Selain itu, untuk penelitian selanjutnya
diharapkan mampu menghasilkan cara yang tepat untuk
menyusun anggaran jangka panjang yang komprehensif
meliputi anggaran keuangan dan operasional.
Penelitian ini juga terbatas menggunakan data sekunder,
karena terbatasnnya ketersediaan informasi data primer berupa
laporan keuangan yang merupakan informasi yang bersifat
confdential. Dengan menggunakan data primer pada penelitian
kedepannya, diharapkan data historis yang digunakan lebih
lengkap dan akurat sehingga hasil forecast bisa lebih tepat.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
91
DAFTAR PUSTAKA
Brealey, Richard A dan Myers, Stewart C. (2000). Principles of Corporate
Finance (6th
ed.) New York: Mc Graw Hill.
Darsono dan Purwanti, Ari. (2008). Penganggaran Perusahaan. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Darvas, Zsolt. (2010). The Impact of Crisis on Budget Policy Central and
Eastern Europe. OECD Journal on Budgeting. 2010 (1), 1-42.
Retrieved from OECD Journal database [Online]. Tersedia:
http://www.oecd.org/governance/budgetingandpublicexpenditures/oe
cdjournalonbudgeting.htm [13 Desember 2012]
Fahmi, Irham. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Gitman, Lawrence J. (2009). Principles of Managerial Finance. United
States: Pearson Education.
Goode, Michael, & Malik, Ali. (2011). Beyond Budgeting, The Way Forward.
Pakistan Journal of Social Science, 31 (2), 207-214. Retrieved from
Journal of Accountancy [Online]. Tersedia:
http://www.journalofaccountancy.com/Issues/2011/Oct/20114354.ht
m [15 Desember 2012]
Harvard Business Press School. (2005). The Essentials of Finance and
Budgeting. Boston: Business Literacy for HR Professionals
Hijriah, Ira. (2006). Analisis Laporan Keuangan sebagai Salah Satu Sarana
Penunjang Penyusunan Anggaran Perusahaan. Skripsi S1 Institut
Manajemen Telkom Bandung: tidak diterbitkan.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
92
Horngren, Charles T., Sundem, Gary L., Straton, William O., Burgstahler,
David dan Schatzberg, Jeff. (2008). Introduction to Management
Accounting (14th
ed.). New Jersey: Pearson Education.
Keown, Arthur J., Martin, John D., Petty, J William dan Scott, David F. Jr.
(2008). Manajemen Keuangan. Jakarta: Indeks.
Manurung, Elizabeth. (2009). The Construction of Debt Payment Ability
Models Predictions Using Financial Indicators Based on Historical
Cost Accounting and General Price Level Adjusted Accounting.
Indonesian Management & Accounting Research. 8 (2), 14-26.
Retrieved from The Indonesian Management & Accounting
Research database.
Moon, M.A., Mentzer, J.T. & Smith, C.D. (2003). Researching Sales
Forecasting Practice. International Journal of Forecasting. 19, 27-
42. Retrieved from Elsevier Science B.V database.
Munandar, M. (2001). Budgeting. Yogyakarta: BPFE.
Munawir, Slamet. (2004). Analisa Laporan Keuangan (4th ed.) Yogyakarta:
Liberty Yogyakarta.
Mursyidi. (2010). Akuntansi Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan (3rd
ed.) Jakarta: Salemba
Empat.
Norren, Eric W., Brewer, Peter C., dan Garrison, Ray H. (2011). Managerial
Accounting for Managers. New York: Mc Graw Hill.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
93
Putri S, Anita. (2009). Analisis Laporan Keuangan untuk Mengevaluasi
Kinerja Perusahaan dan Menyusun Anggaran. Skripsi S1 Institut
Manajemen Telkom Bandung: tidak diterbitkan.
Raharjaputra, Hendra S. (2009). Manajemen Keuangan dan Akuntansi untuk
Eksekutif Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Reeve, James R, Waren, Carls S., Duchac, Jonathan E., Wahyuni, Ersa Tri,
Soepriyanto, Gatot, Jusuf, Amir Abadi dan Djakman, Chaerul D.
(2011). Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
Rudianto, (2009). Penganggaran Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran.
Jakarta: Erlangga.
S.S., Marsina. (2010). Penyusunan Anggaran Operasional sebagai Alat
Perencanaan dan Pengendalian dalam Upaya Meningkatkan Biaya
Efisiensi. Skripsi S1 Universitas Kristen Maranatha: tidak
diterbitkan.
Sari, Eylen Criesna. (2011). Analisis Kontribusi dan efektivitas masing
masing jenis pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah dari
sektor pajak kota surabaya periode 2007-2010 serta Forecasting
untuk tahun 2011. Skripsi S1 Institut Manajemen Telkom Bandung:
tidak diterbitkan.
Sekaran, Uma. (2007). Metodologi Penelitian untuk Bisnis (5th
ed.) Jakarta :
Salemba Empat.
----------- dan Bougie, Roger. (2009). Research Methods for Business (5th
ed.)
United Kingdom: John Wiley & Sony Ltd.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
94
Smaros, Johana, & Hellstrom, Markus. (2004). Using the Assortment
Forecasting Method to Enable Sales Force Involvement in
Forecasting. IJPDLM. 34 (2), 140-156. Retrieved from
Emeraldinsight database [Online]. Tersedia:
http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=1648649&sh
ow=abstract [18 Desember 2012]
Stice, Earl K, Stice, James D., dan Skousen, K Fred. (2009). Akuntansi
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
----------------------------------------- Albrecht, W Steve dan Swain, Monten R.
(2011). Accounting Concepts (11th
ed.). China: Cengage Learning.
Sudjana. (2004). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
---------- (2009) Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. (2012). Budgeting Perusahaan. Yogyakarta: Center of
Academic Publishing Service.
Syofyan, Elvi Roza, & Munafri. (2004). Perbandingan Perhitungan Rencana
Anggaran Biaya Cara Manual dengan Menggunakan Software
Winest. Jurnal Ilmiah R & B. 4 (2), 11-20. Retrieved from Jurnal
Ilmiah R&B database.
Teresa, Sheffie. (2010). Analisis Relevensi Indikator Keuangan Berdasarkan
Historical Accounting dengan General Price Level Accounting
(GPLA). Skripsi S1 Universitas Kristen Maranatha: tidak diterbitkan.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
95
Wacker, John G., & Lumnus, Rhonda. (2002). Sales Forecasting for Strategic
Resource Planning. IJOPM. 22 (9), 1014-1031. Retrieved from
Emeraldinsight database [Online]. Tersedia:
http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=1648649&sh
ow=abstract [18 Desember 2012]
Wardoyo, Trimanto S., & Adriyanto, Luthfi. (2011). Peranan Anggaran
Penjualan Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Menunjang
Efektivitas Pengendalian Penjualan. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi.
6 (2), 1-26. Retrieved from Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi
database.
Sumber Lain:
Badan Kebijakan Fiskal. (2012). ASEAN-China Free Trade Area. Tim Tarif
Departemen Keuangan [Online]. Tersedia:
http://www.tarif.depkeu.go.id/Others/?hi=AC-FTA [6 Februari 2013]
Badan Pusat Statistik. (2012). Indikator Konsumsi Terpilih, Indonesia 1999,
2002-2011. Jakarta: BPS.
---------------------------. (2012). Rata-rata Upah Nominal Per Bulan Industri
di Bawah Mandor, 2005-Triw III 2011. Jakarta: BPS.
BPS. (2010, 10 Februari). Berita Resmi Statistik, Pertumbuhan Ekonomi 2009
Sebesar 4,5%. BPS [Online]. Tersedia:
http://www.bps.go.id/?news=749 [6 Februari 2013]
Bratadharma, Angga. (2012, 7 Desember). Stabilitas Ekonomi Perlu
Dukungan Kebijakan Politik. Infobanknews [Online]. Tersedia:
http://www.infobanknews.com/2012/12/stabilitas-ekonomi-perlu-
dukungan-kebijakan-politik/ [7 Desember 2012]
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
96
-------------------------. (2012, 7 Desember). Ekonomi Tumbuh di Tengah
Ketidakpastian. Infobanknews [Online]. Tersedia:
http://www.infobanknews.com/2012/12/ekonomi-tumbuh-di-tengah-
ketidakpastian/ [10 Desemeber 2012]
------------------------. (2012, 7 Desember). Stabilitas Ekonomi Perlu Dukungan
Kebijakan Politik. Infobanknews [Online]. Tersedia:
http://www.infobanknews.com/2012/12/stabilitas-ekonomi-perlu-
dukungan-kebijakan-politik/ [10 Desemeber 2012]
Firmanzah. (2012, 5 Agustus). Penguatan Konsumsi Domestik. Neraca
[Online]. Tersedia: http://www.neraca.co.id/2012/08/05/penguatan-
konsumsi-domestik/ [8 Januari 2013]
Harahap, Sofyan S. (2009). Bridging The Gap Between Theory and Practice,
Linking the Ethics to Scientific Method. Editorial pada The
Indonesian Management and Accounting Research.
Herdiawan, Junanto. (2009, 6 Oktober). Konsumsi, Konsumsi, Belanja,
Dorong Ekonomi. Kompasiana [Online]. Tersedia:
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2009/10/06/konsumsi-
konsumsi-belanja-dorong-ekonomi-12654.html [8 Januari 2013]
Hida, Ramdhania El. (2011, 7 Februari). BPS: Pertumbuhan Ekonomi RI
Capai 6,1% di 2010. Detik Finance [Online]. Tersedia:
http://finance.detik.com/read/2011/02/07/112223/1561379/4/bps-
pertumbuhan-ekonomi-ri-capai-61-di-2010 [6 Februari 2013]
Indonesian Commercial Letter. (2010). Ekonomi Indonesia Masih Stabil
Ditengah Goncangan Krisis Finansial. ICL [Online]. Tersedia:
http://www.datacon.co.id/Agri-2010Fokus.html. [8 Januari 2013]
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
97
Indonesia Stock Exchange Research Division. (December, 2007). IDX
Monthly Statistics, 16 (12), 28-29. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (January, 2008). IDX Monthly
Statistics, 17 (1), 34-35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (January, 2008). IDX Monthly
Statistics, 17 (1), 34-35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (February, 2008). IDX Monthly
Statistics, 17 (2), 35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (March, 2008). IDX Monthly
Statistics, 17 (3), 35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (April, 2008). IDX Monthly
Statistics, 17 (4), 35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (May, 2008). IDX Monthly
Statistics, 17 (5), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (June, 2008). IDX Monthly
Statistics, 17 (6), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (July, 2008). IDX Monthly
Statistics, 17 (7), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (August, 2008). IDX Monthly
Statistics, 17 (8), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (September, 2008). IDX
Monthly Statistics, 17 (9), 35-36. Jakarta: IDX.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
98
Indonesia Stock Exchange Research Division. (October, 2008). IDX Monthly
Statistics, 17 (10), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (November, 2008). IDX
Monthly Statistics, 17 (11), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (December, 2008). IDX
Monthly Statistics, 17 (12), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (January, 2009). IDX Monthly
Statistics, 18 (1), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (February, 2009). IDX Monthly
Statistics, 18 (2), 34-35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (March, 2009). IDX Monthly
Statistics, 18 (3), 34-35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (April, 2009). IDX Monthly
Statistics, 18 (4), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (May, 2009). IDX Monthly
Statistics, 18 (5), 34-35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (June, 2009). IDX Monthly
Statistics, 18 (6), 34-35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (July, 2009). IDX Monthly
Statistics, 18 (7), 34-35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (August, 2009). IDX Monthly
Statistics, 18 (8), 34-35. Jakarta: IDX.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
99
Indonesia Stock Exchange Research Division. (September, 2009). IDX
Monthly Statistics, 18 (9), 34-35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (October, 2009). IDX Monthly
Statistics, 18 (10), 34-35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (November, 2009). IDX
Monthly Statistics, 18 (11), 34-35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (December, 2009). IDX
Monthly Statistics, 18 (12), 34-35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (January, 2010). IDX Monthly
Statistics, 19 (1), 34. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (February, 2010). IDX Monthly
Statistics, 19 (2), 35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (March, 2010). IDX Monthly
Statistics, 19 (3), 35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (April, 2010). IDX Monthly
Statistics, 19 (4), 35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (May, 2010). IDX Monthly
Statistics, 19 (5), 35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (June, 2010). IDX Monthly
Statistics, 19 (6), 35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (July, 2010). IDX Monthly
Statistics, 19 (7), 36. Jakarta: IDX.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
100
Indonesia Stock Exchange Research Division. (August, 2010). IDX Monthly
Statistics, 19 (8), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (September, 2010). IDX
Monthly Statistics, 19 (9), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (October, 2010). IDX Monthly
Statistics, 19 (10), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (November, 2010). IDX
Monthly Statistics, 19 (11), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (December, 2010). IDX
Monthly Statistics, 19 (12), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (January, 2011). IDX Monthly
Statistics, 20 (1), 34-35. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (February, 2011). IDX Monthly
Statistics, 20 (2), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (March, 2011). IDX Monthly
Statistics, 20 (3), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (April, 2011). IDX Monthly
Statistics, 20 (4), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (May, 2011). IDX Monthly
Statistics, 20 (5), 36-37. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (June, 2011). IDX Monthly
Statistics, 20 (6), 35-36. Jakarta: IDX.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
101
Indonesia Stock Exchange Research Division. (July, 2011). IDX Monthly
Statistics, 20 (7), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (August, 2011). IDX Monthly
Statistics, 20 (8), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (September, 2011). IDX
Monthly Statistics, 20 (9), 36-37. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (October, 2011). IDX Monthly
Statistics, 20 (10), 36-37. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (November, 2011). IDX
Monthly Statistics, 20 (11), 36-37. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (December, 2011). IDX
Monthly Statistics, 20 (12), 36-37. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (January, 2012). IDX Monthly
Statistics, 21 (1), 35-36. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (February, 2012). IDX Monthly
Statistics, 21 (2), 36-37. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (March, 2012). IDX Monthly
Statistics, 21 (3), 36-37. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (April, 2012). IDX Monthly
Statistics, 21 (4), 36-37. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (May, 2012). IDX Monthly
Statistics, 21 (5), 36-37. Jakarta: IDX.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
102
Indonesia Stock Exchange Research Division. (June, 2012). IDX Monthly
Statistics, 21 (6), 36-37. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (July, 2012). IDX Monthly
Statistics, 21 (7), 36-37. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (August, 2012). IDX Monthly
Statistics, 21 (8), 36-37. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (September, 2012). IDX
Monthly Statistics, 21 (9), 36-37. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (October, 2012). IDX Monthly
Statistics, 21 (10), 37-38. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (November, 2012). IDX
Monthly Statistics, 21 (11), 38-39. Jakarta: IDX.
Indonesia Stock Exchange Research Division. (December, 2012). IDX
Monthly Statistics, 21 (12), 39-40. Jakarta: IDX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (January, 2006).
JSX Monthly Statistics, 15 (1), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (February, 2006).
JSX Monthly Statistics, 15 (2), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (March, 2006).
JSX Monthly Statistics, 15 (3), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (April, 2006).
JSX Monthly Statistics, 15 (4), 27-28. Jakarta: JSX.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
103
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (May, 2006). JSX
Monthly Statistics, 15 (5), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (June, 2006). JSX
Monthly Statistics, 15 (6), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (July, 2006). JSX
Monthly Statistics, 15 (7), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (August, 2006).
JSX Monthly Statistics, 15 (8), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (September,
2006). JSX Monthly Statistics, 15 (9), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (October, 2006).
JSX Monthly Statistics, 15 (10), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (November,
2006). JSX Monthly Statistics, 15 (11), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (December,
2006). JSX Monthly Statistics, 15 (12), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (January, 2007).
JSX Monthly Statistics, 16 (1), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (February, 2007).
JSX Monthly Statistics, 16 (2), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (March, 2007).
JSX Monthly Statistics, 16 (3), 27-28. Jakarta: JSX.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
104
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (April, 2007).
JSX Monthly Statistics, 16 (4), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (May, 2007). JSX
Monthly Statistics, 16 (5), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (June, 2007). JSX
Monthly Statistics, 16 (6), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (July, 2007). JSX
Monthly Statistics, 16 (7), 28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (August, 2007).
JSX Monthly Statistics, 16 (8), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (September,
2007). JSX Monthly Statistics, 16 (9), 28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (October, 2007).
JSX Monthly Statistics, 16 (10), 27-28. Jakarta: JSX.
Jakarta Stock Exchange Research & Development Division. (November,
2007). JSX Monthly Statistics, 16 (11), 27-28. Jakarta: JSX.
Kalsum, Umi dan Darmawan, Agus Dwi. (2009, 17 Maret). Konsumsi
Domestik Penjaga Ekonomi Indonesia. Viva News [Online].
Tersedia: http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/41397-
konsumsi_domestik_penjaga_ekonomi_indonesia [8 Januari 2013]
Roszandi, Dasril. (2012, 28 April). Konsumsi Domestik Topang Pertumbuhan
Ekonomi. Tempo [Online]. Tersedia:
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
105
http://www.tempo.co/read/news/2012/04/28/092400340/Konsumsi-
Domestik-Topang-Pertumbuhan-Ekonomi [8 Januari 2013]
Roubini, Nouriel. (2011, 25 Oktober). Keseimbangan Konsumsi dan Ekspor
Jadi Kunci. Kompas [Online]. Tersedia:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/10/25/05305378/Kesei
mbangan.Konsumsi.dan.Ekspor.Jadi.Kunci [8 Januari 2013]
Suhendra, Zulfi. (2013, 2 Januari). Gita Wirjawan: Impor Barang Konsumsi
Turun, Bahan Baku & Modal Naik. Detik Finance [Online]. Tersedia:
http://finance.detik.com/read/2013/01/02/140658/2131216/1036/gita-
wirjawan-impor-barang-konsumsi-turun-bahan-baku-modal-naik [7
Januari 2013]
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)