i
PERBANDINGAN TINGKAT AUTOLISIS ANTARA OTOT DAN HATI
SAPI BALI PADA BEBERAPA PERIODE WAKTU PENGAMATAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk
Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan
Diajukan oleh :
Kristi Agusti Putri
NIM. 1009005106
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
ii
iii
iv
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan pada tanggal 29
Agustus 1991, merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak
Silas Mato’ dan Ibu Hermin Eri. Penulis menyelesaikan pendidikan TK Pertiwi
Mengkendek Tana Toraja pada tahun 1997, tamat Sekolah Dasar di SDN 293
Inpres Mebali pada tahun 2003, tamat Sekolah Menengah Pertama Negeri 5
Mengkendek pada tahun 2006, dan tamat Sekolah Menengah Atas Katolik Makale
pada Tahun 2009. Pada tahun 2010 penulis diterima sebagai mahasiswi di
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana melalui jalur SNMPTN.
Selanjutnya penulis melakukan penelitian di Laboratorium Patologi Veteriner
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dengan judul “ Perbandingan
Tingkat Autolisis antara Otot dan Hati Sapi Bali pada Beberapa Periode
Waktu Pengamatan” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat autolisis
antara otot dan hati sapi bali pada beberapa periode waktu pengamatan dan
mengetahui perbandingan antara tingkat autolisis antara otot dan hati sapi bali
pada beberapa periode waktu. Spesimen diambil dari otot dan hati sapi bali yang
dipotong pada rumah pemotongan hewan pesanggaran Denpasar. Spesimen yang
diambil sebanyak 7 potongan hati dan 7 potongan otot masing-masing dari
individu yang berbeda-beda yang dimasukkan ke dalam tabung jaringan yang
berisi NBF (Normal buffer formalin) 10 % pada beberapa periode waktu yaitu jam
ke-0, 2, 4, 6, 8,10 dan 12. Analisis tingkat autolisis antara otot dan hati dilakukan
dengan pengamatan histopatoligi jaringan di bawah mikroskop pada pembesaran
100x dengan 5 lapang pandang. Data hasil penelitian ditabulasi, diskoring dan
dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hati sapi bali memiliki tingkat autolisis lebih
tinggi dibanding otot. Hal ini terjadi karena pengaruh hati memiliki jumlah enzim
dan pembuluh darah yang lebih banyak dibanding otot. Perlu penelitian lebih
lanjut tentang tingkat autolisis antara otot dan hati sapi bali yang berasal dari
hewan sakit atau mati akibat penyakit infeksius.
Kata kunci : Sapi bali, otot, hati, autolisis
vi
ABSTRACT
This research aims were to know the rate comparison autolisis between
muscle and liver in bali in few time periods of observation and know the
comparison between the level of autolisis between muscle and liver of bali cattle
at some period of time. Specimens were taken from the muscle and liver of bali
cattle slaughter house Pesanggaran Denpasar. As many as 7 pieces of livers and
muscles 7 were collected and inserted in to the tubes which contained NBF
(Normal buffer formalin) 10% in some period of times, 0, 2, 4, 6, 8, 10 and 12
hours post slaughtered. Analisis level of autolisis between the muscle and the
livers were observed under a microscope at a magnification of 1000 x with
5 fields of view. Data research results tabulated, scored and analyzed by using a
non-parametric test of Kruskal-Wallis. The results showed that liver had autolisis
level higher than muscle. It is believed that the liver has a number of enzymes
and blood vessels compared to muscle. Need more research on the degree of
autolysis between Bali cattle muscle and liver of animal illness or death due to
infectious disease.
Keywords: Bali cattle, muscle, liver, autolysis
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan penyertaanNya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul
“ Perbandingan Tingkat Autolisis antara Otot dan Hati Sapi Bali pada
Beberapa Periode Waktu Pengamatan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan di Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Drh. Nyoman Adi Suratma, MP. selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
2. Bapak Prof. Dr. drh I Ketut Berata, M.Si dan Bapak drh. I Made Kardena,
S.KH, MVS selaku pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu,
tenaga, pikiran, perhatian untuk membimbing, mengarahkan, dan
memberikan motivasi kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
3. Ibu Prof. Dr. Drh Ni Ketut Suwiti, M.Kes, Bapak drh. Ida Bagus Ngurah
Swacita, MP dan Bapak Drh. Putu Suastika, M. Kes selaku penguji skripsi.
4. Bapak drh. Samsuri, M.Kes selaku pembimbing akademik.
5. Bapak Dr. Ir. I Putu Sampurna, MS yang telah membimbing dan membantu
dalam pengolahan data hasil penelitian menggunakan SPSS.
6. Bapak dan Ibu dosen, staf pimpinan dan pegawai Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Udayana atas bantuan dan bimbingannya selama
viii
mengikuti masa perkuliahan sehingga penulis dapat meraih gelar Sarjana
Kedokteran Hewan.
7. Kedua orang tua saya Bapak Silas Mato’ dan Ibu Hermin Eri, kakak saya
Kristo Putra Palimbong, SH dan seluruh keluarga yang selalu memberikan
dukungan doa dan materi, nasehat, semangat, motivasi, dalam penyelesaian
skripsi ini.
8. Teman-teman tercinta saya Tiara Lekameti Rona, Sari Sartini, IGB Sathya
Dharma, Pratiwi Putri Pradnyani, Muh.Ghufron Ananta, Farhan Abdul
Hasan, Erwanti Siti Rabiah dan terkhusus buat Yandri Tampubolon yang
selalu memberikan nasehat , motivasi dan masukan untuk penyelesaian
skripsi ini.
9. Rekan- rekan seperjuangan angkatan 2010 yang menemani saat suka dan
duka selama mengikuti perkuliahan khususnya kelas B di Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
segala kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi sempurnanya
skripsi ini. Sebagai akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Denpasar, Juni 2014
Penulis
ix
DAFTAR ISI
COVER......... ..................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... iv
ABSTRAK........................................................................................... .............. v
ABSTRACT..................................................................................................... vi
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
1.5 Kerangka Konsep ............................................................................... 4
1.6 Hipotesis................................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sapi Bali ............................................................................................. 6
2.2 Strukutr Histologi Otot dan Hati pada Sapi Bali ................................ 7
2.2.1 Struktur histologi otot pada sapi bali ......................................... 7
2.2.2 Struktur histologi hati pada sapi bali ........................................ 9
2.3 Autolisis Otot dan Hati pada Sapi Bali ............................................... 10
2.4 Perbedaan Autolisis dan Nekrosis....................................................... 11
BAB III MATERI DAN METODE
3.1 Materi Penelitian ................................................................................ 13
3.1.1 Bahan penelitian ........................................................................ 13
3.1.2 Alat penelitian ........................................................................... 13
3.2 Metode Penelitian................................................................................. 13
3.2.1 Pengambilan spesimen .............................................................. 13
3.2.2 Pembuatan preparat histologi spesimen otot dan hati ............... 14
3.2.3 Prosedur pewarnaan Harris Hematoksilin-eosin ....................... 15
3.3 Variabel Pemeriksaan.......................................................................... 16
3.4 Analisis Data ...................................................................................... 16
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .................................................................................................... 18
4.2 Pembahasan ......................................................................................... 24
x
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................. 27
5.2 Saran ................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 28
LAMPIRAN............................................................................................................. 31
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Teks Halaman
2.1 Struktur histologi otot sapi bali (HE : 450x)................................................. 8
2.2 Struktur histologi otot sapi bali (HE : 100x)................................................ 8
2.3 Struktur histologi hati sapi bali.................................................................... 10
4.1 Grafik perbandingan tingkat autolisis antara otot dan hati
bali pada beberapa periode waktu pasca pemotongan................................. 29
4.2a Struktur histologi otot sapi bali pada jam ke-0
pasca pemotongan (HE, 1000x)................................................................... 20
4.2b Struktur histologi otot sapi bali pada jam ke-2
pasca pemotongan (HE, 1000x)................................................................... 20
4.2c Struktur histologi otot sapi bali pada jam ke-4
pasca pemotongan (HE, 1000x)................................................................... 19
4.2d Struktur histologi otot sapi bali pada jam ke-6
pasca pemotongan (HE, 1000x)................................................................... 21
4.2e Struktur histologi otot sapi bali pada jam ke-8
pasca pemotongan (HE, 1000x)................................................................... 21
4.2f Struktur histologi otot sapi bali pada jam ke-10
pasca pemotongan (HE, 1000x)................................................................... 21
4.2g Struktur histologi otot sapi bali pada jam ke-12
pasca pemotongan (HE, 1000x)................................................................... 22
4.3a Struktur histologi hati sapi bali pada jam ke-0
pasca pemotongan (HE, 1000x)................................................................... 22
4.3b Struktur histologi hati sapi bali pada jam ke-2
pasca pemotongan (HE, 1000x)................................................................... 22
4.3c Struktur histologi hati sapi bali pada jam ke-4
pasca pemotongan (HE, 1000x).................................................................. 23
4.3d Struktur histologi hati sapi bali pada jam ke-6
pasca pemotongan (HE, 1000x).................................................................. 23
xii
4.3e Struktur histologi hati sapi bali pada jam ke-8
pasca pemotongan (HE, 1000x).................................................................. 23
4.3f Struktur histologi hati sapi bali pada jam ke-10
pasca pemotongan (HE, 1000x)................................................................... 23
4.3g Struktur histologi hati sapi bali pada jam ke-12
pasca pemotongan (HE, 1000x)................................................................... 24
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Teks Halaman
Lampiran 1. Tabel hasil penghitungan sel autolisis pada otot dan hati sapi
bali pasca pemotongan......................................................................32
Lampiran 2. Data hasil penelitian dan uji non parametrik Kruskal-Wallis
pada jaringan otot sapi bali I.............................................................33
Lampiran 3. Data hasil penelitian dan uji non parametrik Kruskal-Wallis
pada jaringan otot sapi bali II............................................................37
Lampiran 4. Data hasil penelitian dan uji non parametrik Kruskal-Wallis
pada jaringan hati sapi bali I.............................................................41
Lampiran 5. Data hasil penelitian dan uji non parametrik Kruskal-Wallis
pada jaringan hati sapi bali II............................................................45
Lampiran 6. Gambar spesimen dan cara penyimpanan jaringan pada
suhu ruang.........................................................................................49