i
PERBEDAAN SIKAP TERHADAP WORD OF MOUTH PENGGUNA
IPHONE DITINJAU DARI JENIS KELAMIN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Adolfus Aditya Vira Febrianto
119114103
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
BERHENTILAH MENGHAKIMI
KAU TAHU NAMAKU TAPI TIDAK DENGAN CERITAKU
-Demi Lovato-
KITA TIDAK PERLU TAU NAMANYA, CUKUP
MENGINGAT KEBAIKAN ORANG ITU MAKA KITA
AKAN SELALU INGAT DENGAN ORANG ITU
-Negeri Van Oranje-
JANGAN KEBANYAKAN MELIHAT YANG DIATAS,
ENTAR KELILIPAN.
-Si Mbok-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini saya persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Mama dan Papa yang memberikan kasih saying dan semangat
Mbak Pita yang selalu cerewet dalam segala hal
Dio yang selalu cuek
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERBEDAAN SIKAP TERHADAP WORD OF MOUTH PADA PENGGUNA
IPHONE DITINJAU DARI JENIS KELAMIN
Adolfus Aditya Vira Febrianto
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap terhadap word of
mouth yang dialami oleh pengguna iPhone yang ditinjau dari jenis kelamin.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan sikap
terhadap word of mouth antara pengguna iPhone laki-laki dengan pengguna
iPhone perempuan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 188 orang, diantaranya
94 pengguna iPhonelaki-lakidan 94 pengguna iPhone perempuan. Alat
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala sikap terhadap word of
mouth yang disusun oleh peneliti sendiri. skala sikap terhadap word of mouth
memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,956. Hasil analisis deskriptif data
menunjukkan mean empiris pada pengguna iPhone laki-laki dan pengguna iPhone
perempuan sebesar 88,16 dan 82,72 lebih besar dari mean teoritis sebesar 75,
dengan p = 0,000 (p < 0,05). Teknik analisis data menggunakan uji U (U-test).
Hasil penelitian diperoleh 0,002 (p < 0,05) yang artinya ada perbedaan yang
signifikan sikap terhadap word of mouth pada pengguna iPhone ditinjau dari jenis
kelamin.
Kata kunci : sikap, word of mouth, jenis kelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE DIFFERENCES ATTITUDE TOWARD WORD OF MOUTH
ON ON THE USER’S IPHONE IN TERMS OF GENDER
Adolfus Aditya Vira Febrianto
ABSTRACT
This research aimed to comprehend significant difference attitude toward
word of mouth on iphone users in review of sex. The hypothesis of this study is
there are significant differences between the attitudes toward word of mouth male
iPhone users with female iPhone users. Subjects in this study amounted to 188
people, including 94 iPhone users male and 94 female iPhone users. Data
collection tools in this study using a scale of attitude toward the word of mouth
compiled by the researchers themselves. scale attitude toward the word of mouth
has a reliability coefficient of 0.956. Descriptive analysis of data showed a mean
empirical iPhone users male and female iPhone users amounted to 88.16 and
82.72 is greater than the theoretical mean of 75, with p = 0.000 (p <0.05). Data
were analyzed using the U test (U-test). The research result was 0.002 (p <0.05),
which means there is a significant difference attitude toward the word of mouth on
the user's iPhone in terms of gender.
Keyword : attitude, word of mouth, gender ( iPhone users male, iPhone female
users)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Yesus Kristus atas rahmat dan
berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul
“Perbedaan Sikap Terhadap Word of Mouth Pengguna iPhone Ditinjau Dari Jenis
Kelamin”. Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir dan
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak serta dukungan yang diperoleh dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widianto, M.Si. Selaku Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M. Si Selaku Kepala Program Studi
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Debri Pristinella, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan dukungan dan motivasi selama berkuliah di
Fakultas Psikologi.
4. Bapak T.M Raditya Hernawa M.Psi. selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang selalu memberikan dukungan, nasehat, kritik dan saran
serta diskusi yang sangat membantu dalam pengerjaan skripsi hingga
dapat selesai dengan baik.
5. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi yang telah mendidik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
memberikan banyak ilmu serta nilai-nilai kehidupan.
6. Seluruh karyawan dan staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma atas segala bantuan yang diberikan.
7. Seluruh subjek penelitian yang telah meluangkan waktunya untuk
mengisi kuisioner.
8. Papa dan Mama yang telah mengorbankan seluruh waktu dan
energinya untuk penulis selama ini.
9. Mbak Pita yang selalu memberikan motivasi dan nasehat kepada
penulis. Suwun mbak nek kowe mbelani adikmu sing kuliahe suwe iki!
10. Dio, adik yang selalu cuek kepada penulis namun selalu membuat
penulis termotivasi untuk segera menyelesaikan kuliahnya.
11. Seluruh keluarga besar dari Mama dan Papa yang selalu bertanya
kepada penulis “ Kok rung lulus – lulus dit?”
12. Teman-teman Psynema Mondri, Panjul, Gusbay, Yatim,Brandan, Mbak
Gita, Vinsul, Anoy, Ajik, Natan, Vico, Apo, Olga, Tammy, April, Beni,
Grego, Yosua, Mer, dan Fonsa yang sudah menjadi teman selama
berkarya dalam membuat film di Fakultas Psikologi.
13. Teman-teman 9114 Scooterist dan Gass Sumbawa Bayu, Daniel, Anoy,
Ajik, Widek, Kunto, Sikak, Gencet, Yuda, Gempol, Bendot, Haha,
Boni, Greg, Tole, Made, Jontit, Pamela, Sucek, Della, Kiplek, Gunam
yang telah menjadi teman disaat kampus terasa sepi dan memberikan
memori yang indah selama perjalanan dijalan. Suwun Cahh !!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ vi
ASBTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian........................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 8
A. Sikap Terhadap Word of Mouth .................................................................. .8
1. Definisi Sikap ....................................................................................... .7
2. Definisi Word of Mouth ..................................................................... …8
3. Definisi Sikap Terhadap Word of Mouth ........................................... … 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
4. Aspek - aspek Sikap ......................................................................... …13
5. Pembentukan Sikap .......................................................................... …15
6. Faktor-faktor Word of Mouth............................................................. ..16
B. Jenis Kelamin .......................................................................................... ..17
1. Definisi Jenis Kelamin ...................................................................... ..17
2. Perbedaan Antara Laki-laki dan Perempuan ..................................... ..18
C. Pengguna Iphone ..................................................................................... ..20
D. Perbedaan Sikap Terhadap Word of Mouth Pengguna iPhone Ditinjau Dari
Jenis Kelamin ........................................................................................... .21
E. Skema Penelitian ...................................................................................... .25
F. Hipotesis............................................................................................... ...26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 27
A. JenisPenelitian ...................................................................................... 27
B. Identifikasi Variabel ............................................................................. 27
C. Definisi Operasional............................................................................. 28
1. Variabel Tergantung ....................................................................... 28
2. Variabel Bebas .................................................................................... 28
D. Populasi dan Subjek Penelitian ............................................................ 28
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data.................................................... 30
1. Skala Sikap Terhadap Word of Mouth ........................................... 30
2. Penyusunan Aitem Pertanyaan ........................................................... 31
3. Pemberian Skor Skala ........................................................................ 31
4. Distribusi Aitem Sebelum Uji Coba ................................................... 32
F. Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Aitem .............................................. 33
1. Validitas ........................................................................................... 33
2. Seleksi Item ..................................................................................... 34
3. Reliabilitas ....................................................................................... 36
G. MetodeAnalisis Data .............................................................................. 37
1. UjiAsumsi ....................................................................................... 37
2. UjiHipotesis ..................................................................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 39
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 39
B. Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................... 39
C. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................ 41
D. Hasil Analisis Data .................................................................................. 45
E. Pembahasan ............................................................................................. 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 52
A. Kesimpulan .............................................................................................. 52
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 52
C. Saran ......................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 54
LAMPIRAN ......................................................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skor Berdasarkan Jawaban ...................................................................... 32
Tabel 2. Distribusi Aitem Skala Sikap Terhadap Word of mouth ........................... 32
Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Sikap Terhadap WOM Sebelum Uji Coba dan
Setelah Uji Coba ..................................................................................................... 35
Tabel 4. DistribusiAitem Skala Sikap Terhadap Word of Mouth ............................ 36
Tabel 5. Koefisien Alpha Cronbach Skala Sikap Terhadap Word of Mouth ........ 37
Tabel 6. Data Karakteristik Usia Responden .......................................................... 40
Tabel 7. Persebaran Subjek Berdasarkan Status Pekerjaan .................................... 40
Table 8. Hasil Analisis Deskriptif Sikap Terhadap Word of Mouth ........................ 41
Tabel 9. Hasil Uji One Sample t-test Sikap Terhadap Word of Mouth ................... 42
Tabel 10.Norma Kategorisasi ................................................................................. 43
Tabel 11. Norma Kategorisasi Skala Sikap Terhadap WOM Subjek Laki-laki
................................................................................................................................ 44
Tabel 12. Norma Kategorisasi Skala Sikap Terhadap WOM Subjek Perempuan
................................................................................................................................ 44
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 45
Tabel 14. Hasil Uji Homogenitas ........................................................................... 46
Tabel 15. Hasil Uji Mann – Whitney U Test ........................................................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini teknologi komunikasi telah menjadi sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Teknologi komunikasi yang semakin maju
dan berkembang mampu memudahkan masyarakat untuk menjalin komunikasi
dengan orang lain. Salah satu teknologi komunikasi yang diminati masyarakat
adalah telepon seluler atau ponsel. Menurut data US Census Bureau, tercatat pada
tahun 2014 jumlah pengguna telepon seluler yang tersebar dari sabang sampai
merauke telah menembus angka kurang lebih 281 juta, sedangkan jumlah
penduduk Indonesia pada awal 2014 baru mencapai 251 juta jiwa
(metrotvnews.com). Hal ini berarti bahwa jumlah telepon seluler yang digunakan
oleh masyarakat di Indonesia melebihi jumlah keseluruhan penduduk di
Indonesia.
Seiring perkembangan jaman, teknologi yang terdapat dalam ponsel juga
semakin canggih. Ponsel tidak hanya digunakan untuk telepon dan mengirim
pesan, namun kini ponsel dapat digunakan untuk chating, browsing, email,
mengambil gambar (foto) dan video. Karena kecanggihannya itu, saat ini ponsel
dijuluki sebagai Smartphone atau telepon pintar. Terdapat beberapa jenis model
Smartphone yang digunakan oleh masyarakat antara lain, BlackBery yang
berbasis RIM, iPhone yang berbasis ios, Nokia yang berbasis windows, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
beraneka ragam merek smartphone seperti Samsung, HTC, Sony, Lenovo, Asus
yang berbasis android.
Menurut data yang diperoleh oleh eMarketer pengguna smartphone di
Indonesia pada akhir 2015 mencapai angka 55 juta (emarketer.com). Salah satu
jenis Smartphone yang digunakan dan diminati oleh masyarakat adalah
smartphone dengan merek Iphone yaitu smartphone yang diluncurkan pada
tanggal 29 Juni 2007 oleh perusahaan asal Amerika yang bernama Apple Inc.
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Gartner, sejak tahun 2013 Iphone mulai
diminati oleh masyarakat di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 19 persen
(antaranews.com). Selain itu Tim Cook selaku CEO Apple mengatakan bahwa
saat ini mulai ada peningkatan jumlah pengguna iPhone baru yang sebelumnya
berstatus sebagai pengguna android.
Ketertarikan pada produk iPhone juga terjadi dikalangan mahasiswa di
kota Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada empat
orang responden yang memiliki produk iPhone menunjukkan bahwa ketiga
responden tersebut mendapatkan rekomendasi dari temannya agar membeli
iPhone, selain itu mereka juga beberapa kali sempat mencoba mengoperasikan
iPhone milik temannya sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk membeli
iPhone. Namun, satu dari keempat subjek wawancara mengatakan bahwa sebelum
membeli iPhone ia mencari-cari informasi mengenai spesifikasi iPhone di internet
terlebih dahulu tanpa meminta rekomendasi temannya karena sebagian besar
teman-temannya merupakan pengguna android. Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan diketahui bahwa sebanyak tiga responden mengatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sebelum membeli iPhone mereka mendapatkan rekomendasi dari temannya untuk
menggunakan iPhone.
Rekomendasi orang lain merupakan salah satu bentuk perilaku komunikasi
dari mulut ke mulut atau bisa disebut dengan Word of Mouth Communication
(WOM). Harrison - Walker (dalam Putri & Suhariadi, 2013) mengatakan bahwa
Word of Mouth merupakan komunikasi informal, antara seseorang komunikator
non-komersial (bukan bagian dari perusahaan) dengan orang lain sebagai
penerima mengenai merek, produk, organisasi, atau jasa yang telah dirasakan.
Selain itu Assael (dalam Prinastiti,2012) juga mendefinisikan WOM sebagai
proses komunikasi yang dilakukan antara pemberi dan penerima pesan yang dapat
mengubah perilaku dan sikap dari sang penerima pesan.
Konsumen seringkali meminta pendapat mengenai produk dan jasa kepada
teman, keluarga, atau kelompok acuan lainnya. Proses komunikasi dengan
kelompok acuan dilakukan secara lisan atau bisa disebut juga sebagai word of
mouth (Sumarwan, 2002). Dalam sebuah penelitian terhadap 7000 konsumen
yang dilakukan di tujuh negara Eropa menemukan bahwa 60% konsumen
terpengaruh untuk menggunakan merek baru karena mendapat rekomendasi dari
keluarga dan teman-teman (Kotler, 2002). Selain itu, Boyd dan Larrenche (2000)
mengatakan bahwa ketika mengambil sebuah keputusan pembelian, konsumen
cenderung lebih mudah dipengaruhi oleh orang terdekatnya daripada informasi
yang dipasang pada iklan komersial. Schiffman dan Kanuk (1997) mengatakan
bahwa dalam pengambilan keputusan, konsumen akan dihadapkan oleh perasaan
ragu karena konsumen tidak dapat mengetahui konsekuensi atau resiko dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
keputusan pembelian mereka . Oleh karena itu, untuk mengurangi resiko
pembelian yang akan diterima, konsumen akan meminta saran dan rekomendasi
dari orang terdekat seperti teman, tetangga, atau keluarga (Boyd & Larrenche,
2000).
Rekomendasi merupakan salah satu bentuk dari perilaku WOM positif.
Zeithaml (dalam Prinastiti, 2012) mengatakan bahwa perilaku WOM positif ini
dapat terjadi karena konsumen merasa puas dengan produk yang diberikan.
Namun, apabila produk atau jasa yang diberikan dirasa biasa-biasa saja maka
konsumen akan cenderung diam dan tidak memberikan reaksi apapun. Hal ini
mungkin yang dirasakan oleh para pengguna iPhone yang menjadi sumber
referensi para subjek wawancara karena mereka merasa produk iPhone yang
dimilikinya bagus sehingga mereka melakukan perilaku WOM yang positif
dengan cara memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk membeli produk
iPhone.
Selain itu, menurut Hendriani (dalam Utami & Hanum, 2010) 78%
konsumen Indonesia lebih mempercayai apa yang dikatakan temannya mengenai
harga dan produk yang ditawarkan satu toko daripada mempercayai promosi atau
diskon harga yang dilakukan langsung oleh toko melalui leaflet dan flyer.
Banyaknya pilihan akan model dan jenis smartphone yang ditawarkan membuat
para konsumen harus menentukan pilihan atau mengambil keputusan. Keputusan
diambil melalui proses yang disebut sebagai proses pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan sendiri didefinisikan oleh Siagian (1990) sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
suatu proses dimana seseorang secara sadar menjatuhkan pilihan atas berbagai
alternatif tertentu setelah mengalami proses seleksi yang teliti.
Salah satu faktor lingkungan psikologi yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian adalah sikap (Schiffman & Kanuk, 2004).
Sikap dikatakan sebagai suatu respon evaluatif yang hanya akan timbul apabila
individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi
individual (Schiffman & Kanuk, 2004). Respon evaluatif berarti bahwa bentuk
reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh proses evaluasi
dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk
nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan, yang
kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap (Azwar, 2000).
Raluca (2012) menjelaskan bahwa dalam kaitannya dengan perilaku konsumen,
word of mouth memiliki dampak yang cukup besar dalam proses pembentukan
sikap .Semakin banyak informasi yang diperoleh konsumen mengenai produk
atau jasa, lebih besar kemungkinan konsumen mereka akan membentuk sikap
terhadapnya, baik itu sikap positif maupun negatif (Schiffman & Kanuk, 2007).
Segal, Dasen, Berry dan Portinga (1990) menyatakan There are some
tenacious difference between men and women in behavior. Terdapat perbedaan
yang kuat dalam perilaku laki-laki dan perempuan. Konsumen laki-laki adalah
konsumen yang mudah dipengaruhi oleh nasehat yang baik serta argumentasi
yang obyektif. Sedangkan konsumen perempuan lebih mudah meminta pendapat
pada orang lain dan kurang obyektif. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses
pengambilan keputusan, konsumen perempuan akan mudah dipengaruhi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
saran dan rekomendasi orang terdekat sedangkan konsumen laki-laki cenderung
lebih obyektif sehingga akan sulit untuk menerima saran dan rekomendasi dari
orang terdekat. Juliana dan Miftah (2014) juga menjelaskan bahwa laki-laki dan
perempuan memiliki perbedaan dalam hal cara memproses stimulus yang
diterima, alokasi waktu berbelanja, sumber informasi yang digunakan, interaksi
sosial, dan sebagainya.
Penelitian yang dilakukan oleh Chiao dan Yang (2010) mengenai niat beli
konsumen, menemukan bahwa perempuan sangat mengandalkan pada
rekomendasi orang lain dalam proses pembuatan keputusan pembelian.
Selanjutnya, penelitian dari Syed (dalam Juliana & Miftah,2014) menunjukkan
bahwa laki-laki lebih berani mengambil risiko dan lebih mengandalkan diri
sendiri dalam membuat keputusan pembelian daripada perempuan yang lebih
mengandalkan rekomendasi orang terdekat.
Disisi lain, jika dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti,
ditemukan bahwa sebagian besar responden baik itu laki-laki maupun perempuan
mengatakan bahwa mereka membeli iPhone karena mendapatkan rekomendasi
dari temannya. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh lembaga riset Nielsen
juga menunjukkan bahwa 89% masyarakat di Indonesia merupakan masyarakat
yang menganggap bahwa word of mouth merupakan iklan yang paling kredibel
(blj.co.id). Raluca (2012) juga menjelaskan bahwa komunikasi word of mouth
memiliki pengaruh yang kuat dalam proses pengambilan keputusan konsumen
baik itu konsumen laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu, peneliti tertarik
untuk menguji bagaimana sikap pengguna iPhone terhadap komunikasi word of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mouth apakah memang terdapat perbedaan antara konsumen laki-laki dan
perempuan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “apakah ada perbedaan sikap terhadap Word Of Mouth (WOM)
pengguna iPhone ditinjau dari jenis kelamin ?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan sikap
terhadap Word Of Mouth (WOM) pengguna iPhone ditinjau dari jenis kelamin.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis :
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pengetahuan di bidang Psikologi Industri dan Organisasi, terutama mengenai
sikap konsumen terhadap komunikasi word of mouth berdasarkan jenis
kelamin.
2. Manfaat Praktis :
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memberikan
informasi bagi para praktisi marketing mengenai bagaimana sikap para
konsumen laki-laki dan perempuan terhadap komunikasi word of mouth.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sikap Terhadap Word of Mouth
1. Definisi Sikap
Sikap merupakan suatu respon evaluatif yang akan timbul apabila
individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya
reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang
dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh peoses evaluasi
dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam
bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak
menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi
terhadap objek sikap (Azwar, 2000).
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari oleh individu
untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah
yang baik maupun yang kurang baik secara konsekuen (Swastha &
Handoko, 2000). Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak dan
bereaksi terhadap rangsang. Oleh karena itu manifestasi sikap tidak
dapat diamati secara langsung, namun harus ditafsirkan terlebih dahulu
sebagai tingkah laku yang masih tertutup (Dayakisni & Hudaniah,
2006).
Teori mengenai sikap sendiri dikembangkan oleh Fishbein dan
Ajzen (1975) dengan istilah Theory of Reasoned Action (TRA). Theory
of Reasoned Action muncul karena terdapat ketidakpuasan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
penelitian sebelumnya mengenai sikap dan perilaku, dimana
muncul ketidakkonsistenan antara pengukuran sikap dan perilakunya.
Fokus utama dalam Theory of Reasoned Action adalah untuk melihat
intensi individu dalam melakukan perilaku tertentu. Dalam Theory of
Reasoned Action terdapat dua faktor penentu intensi yaitu sikap
pribadi dan norma subjektif (Fishbein & Ajzen, 1975). Sikap
merupakan evaluasi positif atau negatif individu terhadap perilaku
tertentu. Sedangkan norma subjektif merupakan persepsi individu
terhadap tekanan sosial untuk melakukan perilaku tertentu (Fishbein &
Ajzen, 1975).
Penjelasan mengenai sikap sendiri menurut Ajzen (2005)
merupakan suatu disposisi untuk merespon secara positif atau negatif
suatu perilaku. Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh belief tentang
konsekuensi dari sebuah perilaku, yang disebut sebagai behavioral
beliefs dan setiap behavioral beliefs itu menghubungkan perilaku
dengan hasil yang bisa didapat dari perilaku tersebut (Ajzen, 2005).
Menurut Ajzen (2005) sikap ditentukan oleh evaluasi individu
mengenai hasil yang berhubungan dengan perilaku. Semakin individu
memiliki evaluasi positif terhadap suatu perilaku maka individu akan
cenderung bersikap favorable terhadap perilaku tersebut, namun
sebaliknya semakin individu memiliki evaluasi negatif maka individu
cenderung bersikap unfavorable terhadap perilaku tersebut (Ajzen,
2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Secara lebih spesifik, Myers (1983) mengartikan sikap sebagai
predisposisi terhadap suatu objek, termasuk kepercayaan, perasaan dan
kecenderungan perilaku. Baron dan Byrne (1984) mendefinisikan
sikap sebagai kumpulan perasaan, kepercayaan, dan kecenderungan
perilaku terhadap objek sikap, antara lain orang, ide, gagasan,
kelompok, dan lain-lain. Walgito (2003) juga mendefinisikan sikap
sebagai organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau
situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan
memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau
berperilaku dalam cara yang tertentu yang dipilihnya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan sikap adalah respon evaluatif individu untuk
memberi kesimpulan baik itu respon memihak atau mendukung
(favorable) maupun tidak memihak atau tidak mendukung
(unfavorable) yang terdiri dari organisasi kepercayaan seseorang
mengenai objek tertentu, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan
memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau
berperilaku terhadap objek sikap tersebut.
2. Definisi Word of mouth
Menurut Word of Mouth Marketing Association pengertian dari
word of mouth adalah usaha meneruskan informasi dari satu konsumen
ke konsumen lain (www.womma.org). Word of mouth dipandang
sebagai sumber yang lebih dapat dipercaya dan dapat diandalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dibanding dengan informasi nonpersonal melalui iklan (Gremler &
Brown, 1994). Selain itu, Mowen dan Minor (2002) menjelaskan
bahwa word of mouth merupakan proses pertukaran informasi,
komentar, pemikiran, dan ide-ide diantara dua konsumen atau lebih,
yang tak satupun dari mereka merupakan sumber pemasaran dari
produk atau jasa tersebut.
Pada awalnya, komunikasi word of mouth terjadi diantara para
tetangga yang saling bertukar pikiran mengenai penawaran yang
diberikan oleh beberapa toko yang ada disekitar tempat tinggal mereka
(Whyte, 1954 dalam Shaikh 2014). Kemudian pada tahun 1955, Katz
Lazarsfeld menemukan bahwa komunikasi word of mouth tujuh kali
lebih efektif dari iklan yang ada di surat kabar dan majalah, empat kali
lebih efektif daripada personal selling, dan lebih efektif dalam
mempengaruhi konsumen untuk beralih dari merek satu ke merek
lainnya (Shaikh, 2014). Selain itu, komunikasi word of mouth juga
dinilai sembilan kali lebih efektif dibandingkan dengan iklan dalam
kaitannya dengan mengubah sikap negatif konsumen menjadi positif
terhadap suatu produk (Day, 1971 dalam Shaikh 2014). Oleh karena
itu, word of mouth menjadi topik yang menarik untuk dipelajari dalam
ilmu pemasaran selama beberapa dekade terakhir (Raluca,2012).
Arndt (1967) menjelaskan bahwa word of mouth merupakan salah
satu bentuk komunikasi lisan antara penerima informasi dengan
pemberi informasi non komersial mengenai produk atau jasa. Word of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mouth itu berbeda dengan iklan karena word of mouth melibatkan
pertukaran pesan lisan secara singkat antara individu yang bersifat
independen bukan bagian dari pemilik produk atau jasa tersebut (Stern,
1994).
Menurut Yasvari, Ghassemi, dan Rahrovy (2012) word of mouth
merupakan cara yang tepat dan lebih kompetitif sebagai usaha sebuah
perusahaan untuk melakukan pemasaran produknya. Selain itu
menurut Bone (dalam Yasvari dkk, 2012) komunikasi Word of mouth
mampu mempengaruhi konsumen untuk mengevaluasi dan juga dapat
mempengaruhi niat beli konsumen terhadap suatu produk atau jasa.
Lovelock (2001) menekankan bahwa word of mouth merupakan
pendapat dan rekomendasi yang dibuat oleh konsumen tentang
pengalamannya mengenai produk atau jasa, yang berpengaruh
terhadap keputusannya dalam melakukan pengambilan keputusan
pembelian.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Word of
mouth merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan
antara penerima informasi dengan pemberi informasi non-komersial
(bukan bagian dari perusahaan) yang memiliki pengalaman mengenai
produk atau jasa.
3. Definisi Sikap Terhadap Word of Mouth
Sikap merupakan respon evaluatif individu untuk memberi
kesimpulan baik itu respon memihak atau mendukung (favorable)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
maupun tidak memihak atau tidak mendukung (unfavorable) yang
terdiri dari organisasi kepercayaan seseorang mengenai objek tertentu,
yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada
orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku terhadap objek
sikap tersebut.
Word of mouth merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan
yang dilakukan antara penerima informasi dengan pemberi informasi
non-komersial (bukan bagian dari perusahaan) yang memiliki
pengalaman mengenai produk atau jasa.
Oleh karena itu, definisi sikap terhadap word of mouth
merupakan reaksi atau respon memihak atau mendukung (favorable)
maupun tidak memihak atau tidak mendukung (unfavorable) yang
terdiri dari keyakinan, perasaan, dan kecenderungan perilaku terhadap
word of mouth.
4. Aspek-aspek Sikap
Pada hakekatnya sikap merupakan suatu interelasi dari berbagai
aspek. Dayakisni dan Hudaniah (2006) dan Azwar (2000) membagi
sikap menjadi tiga, yaitu :
a. Aspek Kognitif
Aspek yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang
dimiliki seseorang mengenai obyek sikapnya (Dayakisni &
Hudaniah, 2006) . Dari pengetahuan yang diperoleh oleh individu
ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan mengenai obyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
sikap tersebut. Keyakinan ini akan membentuk suatu ide atau
gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu obyek sikap
(Azwar, 2000).
b. Aspek Afektif
Aspek yang berhubungan dengan masalah emosional subyektif
atau perasaan seseorang baik itu senang dan tidak senang individu
mengenai obyek sikapnya (Dayakisni & Hudaniah, 2006). Reaksi
emosional ini dapat dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang
seseorang percayai sebagai sesuatu yang benar dan berlaku bagi
objek (Azwar, 2000). Sehingga aspek ini bersifat evaluatif yang
berhubungan erat dengan nilai-nilai kebuadayaan ataui sistem nilai
yang dimilikinya (Dayakisni & Hudaniah, 2006).
c. Aspek Konatif
Aspek ini berisi tentang kecenderungan individu untuk memiliki
perilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang
(Azwar, 2000). Aspek ini menunjukan bagaimana perilaku atau
kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang
berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya (Dayakisni &
Hudaniah, 2006). Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa
kepercayaan dan perasaan sangat mempengaruhi perilaku individu
(Azwar, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5. Pembentukan Sikap
Ketika konsumen berusaha untuk memecahkan masalah atau
memuaskan kebutuhan, mereka mungkin membentuk berbagai sikap
baik itu sikap positif maupun negatif mengenai produk atas
keterbukaan konsumen terhadap informasi yang diterima. Menurut
Schifman dan Kanuk (2007), pada umumnya semakin banyak
informasi mengenai produk atau jasa yang diterima oleh konsumen
maka lebih besar kemungkinan konsumen akan membentuk sikap
terhadapnya baik itu positif atau negatif. Schifman dan Kanuk (2007)
juga menjelaskan bahwa pembentukan sikap konsumen sangat
dipengaruhi oleh :
a. Pengalaman Pribadi
Sarana utama terbentuknya sikap konsumen terhadap barang
dan jasa adalah melalui pengalaman langsung konsumen dalam
mencoba dan menilai barang tersebut secara langsung.
b. Keluarga dan Teman
Keluarga, teman-teman akrab dan orang yang dikagumi,
merupakan figur yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap
seseorang. Keluarga merupakan sumber pengaruh yang sangat
penting dalam pembentukan sikap karena melalui keluarga,
seseorang memperoleh berbagai nilai dasar dan keyakinan.
c. Pemasaran Langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Para pemasar melakukan pemasaran langsung yang sangat
terfokus untuk membidik relung konsumen yang kecil dengan
berbagai produk dan jasa yang sesuai dengan minat dan gaya
hidup mereka.
d. Media Massa
Sumber informasi yang terdapat dalam koran, majalah, televisi,
internet dan bentuk media massa lain yang memuat informasi
penting guna mempengaruhi pembentukan berbagai sikap
konsumen.
6. Faktor-Faktor Word of mouth
Mowen & Minor (2002) menjelaskan mengenai faktor-faktor yang
menyebabkan konsumen melakukan komunikasi Word of mouth, yaitu:
1) Kebutuhan Pengirim Informasi
a. Untuk membangkitkan Keberanian dan prestise.
b. Untuk menghapus kesalahan akibat pembelian.
c. Untuk menciptakan keterlibatan dengan masyarakat atau
kelompok yang diinginkan.
d. Untuk mendapatkan manfaat berwujud.
2) Kebutuhan Penerima Informasi
a. Untuk mencari informasi dari beberapa sumber yang dapat
dipercaya tentang produk yang ditawarkan.
b. Untuk menurunkan keinginan tentang kemungkinan risiko
pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Untuk menghabiskan waktu dalam pencarian informasi.
B. Jenis Kelamin
1. Definisi Jenis Kelamin
Jenis kelamin didefinisikan sebagai istilah biologis berdasarkan
perbedaan anatomi dan fisik antara laki-laki dan perempuan. Fakih
(2012) menjelaskan bahwa jenis kelamin merupakan persifatan atau
pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis
yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Menurut Maccoby (dalam
Papalia, 2008) jenis kelamin merupakan perbedaan psikologis atau
perilaku antara perempuan dan laki-laki. Jenis kelamin berkaitan
dengan tubuh laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki memproduksi
sperma, sedangkan perempuan menghasilkan sel telur (Papalia, 2008).
Oleh karena itu, perbedaan biologis antara lalki-laki dan perempuan
tidak dapat ditukarkan diantara keduanya.
Menurut Keenan (dalam Papalia, 2008) sejak awal kehidupan,
individu sudah dapat dikatakan mempunyai jenis kelamin laki-laki atau
perempuan. Selain itu, Alice (dalam Santrock, 2007) juga menjelaskan
antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang
bersifat substansial. Perbedaan jenis kelamin juga berkaitan dengan
kondisi sosial yang mengakibatkan perempuan memiliki kekuatan dan
kontrol yang lebih kecil dibanding laki-laki (Santrock, 2007). Laki-laki
juga memiliki kemampuan motorik cenderung lebih agresif dibanding
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
wanita, sehingga laki-laki lebih dapat membangun sifat maskulin
sementara perempuan lebih dapat membangun sifat feminin.
Berdasarkan definsi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jenis
kelamin merupakan persifatan atau pembagian dua jenis kelamin
manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis
kelamin laki-laki dan perempuan.
2. Perbedaan Antara Laki-laki dan Perempuan
Bem (1981) menyatakan bahwa dalam perbedaan gender,
laki-laki dan perempuan memiliki karakteristik sifat yang berbeda.
Laki-laki memiliki sifat percaya diri yang tinggi, suka
mempertahankan pendapat, mandiri, tegas berkepribadian kuat,
pemimpin yang kuat, analitis / suka menganalisis, dapat menjadi
pemimpin, mau mengambil resiko, mudah/cepat dalam mengambil
keputusan, dapat berdiri sendiri, dominan, maskulin, berpendirian
tetap,agresif, individualistis, kompetitif, dan ambisius. Sedangkan
perempuan memiliki sifat yang suka mengalah, periang, pemalu,
penuh kasih sayang, pandai merayu, setia, feminin, bersimpati
kepada orang lain, sensitif terhadap kebutuhan orang lain,
pengertian, mudah terharu/ kasihan, dapat mengatasi sakit hati,
mudah tertipu, dan lemah lembut.
Selain itu, Unger (dalam Ervita, 2002) menyatakan bahwa
laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan emosional dan
intelektual. Laki-laki memiliki karakteristik sifat yang sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
agresif, independen, lebih aktif, lebih kompetitif, suka
berpetualang, selalu tampil sebagai pemimpin, tidak canggung
dalam berpenampilan, tidak emosional, dapat menyembunyikan
emosi, tidak mudah tersinggung, penuh rasa percaya diri, mampu
membedakan antara rasa dengan rasio, obyektif, tidak mudah
terpengaruh, lebih logis, pemikiran lebih unggul, dan memahami
seluk beluk perkembangan dunia.
Sebaliknya, perempuan memiliki karakteristik sifat yang
tidak begitu agresif, kurang independen, pasif, kurang kompetitif,
kurang suka berpetualang, tidak umum tampil sebagai pemimpin,
canggung dalam berpenampilan, lebih emosional, mudah
tersinggung, kurang percaya diri, sulit membedakan antara rasa
dengan rasio, lebih subyektif, mudah terpengaruh, kurang logis,
kurang berterus terang, pemikiran kurang unggul dan kurang
memahami seluk beluk perkembangan dunia.
Coei (dalam Papalia, 2008) juga mengungkapkan bahwa
perempuan lebih memiliki rasa empati dan sosial, selain itu
perempuan juga lebih patuh dan kooperatif dibandingkan dengan
laki-laki. Secara kognitif perempuan cenderung lebih baik dalam
tugas verbal dibandingkan laki-laki (Papalia, 2008). Selain itu
dalam menceritakan pengalamannya, perempuan juga lebih detail
dibandingkan dengan laki-laki, dan perempuan cenderung lebih
mudah menceritakan perasaanya dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
C. Pengguna iPhone
iPhone merupakan salah satu produk smartphone yang dikeluarkan
oleh perusahaan asal Amerika bernama Apple Inc pada tanggal 29 Juni
2007. Pada mulanya iPhone dirancang oleh armut Esslinger, seorang
perancang teknologi yang membantu mengembangkan komputer portabel
pertama Apple, IIC. Awalnya generasi iPhone pertama masih berbentuk
telepon rumah dan layar monochrome dan bisa dikontrol
menggunakan stylus. Layar inilah yang menjadi cikal
bakal touchscreen pada iPhone dan iPad saat ini (www.plimbi.com).
Ketika diperkenalkan pertama kali, iPhone dianggap sebagai salah
satu inovasi ponsel terbesar yang pernah ada. Selain itu iPhone merupakan
produk andalan yang diproduksi oleh Apple Inc karena menjadi produk
yang paling banyak diminati daripada produk Apple lainnya seperti iPad,
iPod, Macbook, dan Apple Watch (www.gadgetplus.id). Karena menjadi
produk andalan, perkembangannya pun dari tahun ketahun terus
mengalami peningkatan. Menurut dailysocial.id (2016) sejak tahun 2007
sampai sekarang, iPhone telah berhasil mengeluarkan jenis ponsel
sebanyak delapan seri mulai dari iPhone 2G hingga yang terbaru yaitu seri
iPhone 7.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengguna memiliki arti
yaitu orang yang menggunakan. Selain itu menurut KBBI, konsumen juga
memiliki arti yang serupa dengan pengguna yaitu pemakai barang atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
jasa hasil produksi. Menurut Kotler (1989) konsumen adalah semua orang
yang membeli atau menerima barang dan jasa bagi konsumen pribadi.
Sedangkan Poerwadarminto (Mangkunegaran, 2004) menyatakan bahwa
konsumen adalah pemakai barang-barang industri dan bahan makanan.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguna
iPhone merupakan semua orang yang membeli dan menggunakan segala
jenis produk iPhone mulai dari iPhone seri 2G hingga yang terbaru yaitu
iPhone seri 6+.
D. Perbedaan Sikap Terhadap Word of mouth Pengguna iPhone Ditinjau
Dari Jenis Kelamin
Salah satu faktor lingkungan psikologi yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian adalah sikap. Sikap dikatakan
sebagai suatu respon evaluatif. Respon hanya akan timbul apabila individu
dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi
individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan
sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri
individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai
baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan, yang
kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap (Azwar,
2000).
Selain itu, menurut Thurstone (dalam Azwar 2005) sikap merupakan
derajat positif atau negatif terhadap suatu objek psikologi, antara lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
simbol, prase, slogan, orang, institusi, gagasan, atau ide. Baron dan Byrne
(1984) mendefinisikan sikap sebagai kumpulan perasaan, kepercayaan,
dan kecenderungan perilaku terhadap objek sikap, antara lain orang, ide,
gagasan, kelompok, dan lain-lain. Azwar (2000) membagi sikap menjadi
tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan konatif. Aspek kognitif
merupakan keyakinan individu yang akan membentuk suatu ide atau
gagasan mengenai sifat dan karakteristik obyek tertentu. Kemudian, aspek
afektif merupakan perasaan emosional baik senang atau tidak senang
individu mengenai obyek sikapnya yang dipengaruhi oleh keyakinan
seseorang terhadap obyek tertentu. Sedangkan aspek konatif sendiri
merupakan kecenderungan perilaku individu berkaitan dengan objek sikap
yang dihadapi.
Rekomendasi orang lain merupakan salah satu bentuk perilaku
komunikasi dari mulut ke mulut atau bisa disebut dengan Word of Mouth
(WOM). Perilaku komunikasi word of mouth memiliki peran penting
dalam proses pembentukan sikap konsumen dan pada saat yang sama,
perilaku word of mouth ini dapat menjadi stimulus yang kemudian akan
direspon menjadi suatu tindakan tertentu (Raluca, 2012). Menurut
Sumarwan (2002), konsumen seringkali meminta pendapat mengenai
produk dan jasa kepada teman, keluarga, atau kelompok acuan lainnya.
Proses komunikasi dengan kelompok acuan dilakukan secara lisan atau
bisa disebut juga sebagai WOM .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Word of mouth dinilai sebagai strategi pemasaran yang sangat efektif
karena dapat langsung menimbulkan efek kepada calon konsumen
(Yasvari dkk, 2012). Masyarakat di Indonesia sendiri menurut penelitian
yang dilakukan oleh lembaga riset Nielsen merupakan masyarakat yang
sangat mempercayai komunikasi word of mouth (blj.com). Dari 47 negara
yang diteliti oleh Nielsen, Indonesia berada diperingkat tiga setelah
Hongkong dan Taiwan (blj.com).
Disisi lain, Segal, Dasen, Berry dan Portinga (1990) menyatakan
bahwa konsumen laki-laki dan konsumen perempuan itu memiliki sifat
dan karakteristik yang berbeda. Dalam melakukan pengambilan
keputusan, konsumen perempuan dinilai sangat mudah dipengaruhi oleh
rekomendasi yang disampaikan oleh orang-orang terdekatnya. Sedangkan,
konsumen laki-laki dinilai sangat sulit untuk dipengaruhi bahkan oleh
orang-orang terdekatnya (Segal dkk, 1990). Penelitian dari Syed (dalam
Juliana & Miftah,2014) juga menunjukkan bahwa dalam melakukan
proses pengambilan keputusan, laki-laki lebih berani mengambil risiko
dan lebih mengandalkan diri sendiri dalam membuat keputusan pembelian
daripada perempuan yang lebih mengandalkan rekomendasi orang
terdekat.
Schifman dan Kanuk (2007) menyatakan bahwa pada umumnya
semakin banyak informasi mengenai produk atau jasa yang diterima oleh
konsumen maka lebih besar kemungkinan konsumen akan membentuk
sikap terhadapnya baik itu positif atau negatif. Berdasarkan karakteristik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sifat yang dimiliki antara konsumen laki-laki dan perempuan, maka dapat
diduga bahwa konsumen laki-laki cenderung bersikap negatif atau
menolak adanya Word of mouth. Sedangkan konsumen perempuan
cenderung lebih bersikap positif atau menerima adanya Word of Mouth.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
E. Skema Perbedaan Sikap Terhadap Word of Mouth
Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
Keyakinan yang dimiliki oleh
individu terhadap informasi yang
disampaikan melalui komunikasi
word of mouth.
Perasaan senang yang muncul
setelah mendapatkan informasi yang
disampaikan melalui komunikasi
word of mouth.
Kecenderungan perilaku yang
positif setelah mendapatkan
informasi dari komunikasi word of
mouth.
Sikap Positif Terhadap Word of Mouth
Keraguan yang dimiliki individu
terhadap informasi yang
disampaikan melalui komunikasi
word of mouth.
Individu merasa tidak / kurang
senang setelah mendapatkan
informasi yang disampaikan melalui
komunikasi word of mouth.
Individu cenderung menunjukkan
perilaku yang tidak suka / menolak
setelah mendapatkan informasi dari
komunikasi word of mouth.
Sikap Negatif Terhadap Word of Mouth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan
sikap terhadap word of mouth ditinjau dari jenis kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif yang
memiliki tujuan untuk mengetahui dan membandingkan apakah ada
perbedaan sikap terhadap word of mouth pengguna iPhone ditinjau dari
jenis kelamin.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel tergantung (Kerlinger, 2003).
1. Variabel bebas adalah sebab yang dipandang sebagai kemunculan
variabel terikat yang dipandang (diduga) sebagai akibatnya.
Variabel bebas : Jenis kelamin, yaitu pengguna iPhone laki-laki dan
perempuan.
2. Variabel tergantung adalah akibat yang dipradugakan, yang bervariasi
mengikuti perubahan atau variasi variabel bebas.
Variabel tergantung : sikap terhadap word of mouth.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Sikap Terhadap Word of Mouth\
Sikap terhadap word of mouth merupakan reaksi atau respon
individual berdasarkan pengalaman subjektif para pengguna iPhone
terhadap komunikasi word of mouth. Aspek-aspek yang digunakan
dalam skala penelitian, dibuat sendiri oleh peneliti untuk mengukur sikap
terhadap word of mouth, antara lain aspek kognitif, aspek afektif, dan
aspek konatif.
Semakin tinggi skor total pada skala sikap terhadap word of mouth
menunjukkan sikap positif yang dimiliki para pengguna iPhone terhadap
word of mouth. Sebaliknya, semakin rendah skor total pada skala sikap
terhadap word of mouth menunjukkan sikap negatif yang dimiliki para
pengguna iPhone.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin didefinisikan sebagai istilah biologis berdasarkan
perbedaan anatomi dan fisik antara laki-laki dan perempuan. Identitas
subjek didapatkan dari kolom identitas pada kuisioner penelitian.
D. POPULASI DAN SUBJEK PENELITIAN
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2005). Sedangkan menurut Hadi (2000) populasi merupakan sejumlah individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yang setidaknya mempunyai satu ciri-ciri atau sifat yang sama. Dapat
disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan unit di mana hasil
penelitian akan digeneralisasikan. Populasi dalam penelitian ini adalah para
pengguna iPhone yang berusia 20 hingga 40 tahun karena menurut Santrock
(2002) ketika memasuki usia 20 tahun atau pada masa dewasa awal, individu
memiliki peran dan tanggung jawab yang bertambah besar. Secara ekonomi
individu harus mulai mandiri dan dalam mengambil sebuah keputusan pun
individu harus lebih mandiri karena pada masa ini seseorang mulai
mendapatkan pekerjaan.
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Dengan kata lain, sampel merupakan subjek penelitian yang
dapat mewakili dari seluruh populasi penelitian. Sampel yang diambil dari
populasi harus benar-benar representatif (Sugiyono, 2011). Senada dengan itu,
Noor (2011) mengatakan bahwa sampel merupakan jumlah elemen secukupnya
dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang
sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisirkan sifat
atau karakteristik tersebut pada elemen populasi. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini didapat dengan teknik convinence sampling. Menurut
Noor (2011) convinence sampling merupakan teknik pengambilan sampel
dengan pertimbangan kemudahan dalam mendapatkan subjek penelitian.
Seseorang diambil sebagai sampel karena secara kebetulan orang tersebut
sesuai dengan karakateristik sampel yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
1. Skala Sikap Terhadap Word of mouth
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan skala sikap terhadap word of mouth.
Penyusunan skala sikap terhadap word of mouth ini dibuat
berdasarkan aspek-aspek sikap yang telah diuraikan oleh Dayaksini
dan Hudaniah (2006) dan Azwar (2000) yaitu, aspek kognitif, aspek
afektif, dan aspek konatif.
Model skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Likert. Dalam skala Likert, subjek akan diminta untuk menyatakan
kesesuaian atau ketidaksesuaiannyaa terhadap isi pernyataan dalam
empat macam kategori jawaban. Empat kategori tersebut yaitu sangat
setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju
(STS). Keempat kategori tersebut dinilai 1-4 berdasarkan penolakan
atau dukungan terhadap isi pernyataan. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan empat kategori jawaban dan menghilangakan kategori
jawaban netral dikarenakan untuk menghindari timbulnya central
tendency effect (Supratiknya, 2014).
Central tendency effect adalah kemungkinan subjek untuk memilih
jawaban yang sifatnya netral atau ditengah. Jawaban netral atau
ditengah dapat menimbulkan central tendency effect terutama bagi
responden yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya
kearah setuju atau tidak setuju. Tersedianya jawaban ditengah akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
menghilangkan banyak data penelitian, sehingga mengurangi
banyaknya informasi yang dapat dijaring responden (Hadi, 1991).
Pendapat serupa juga dinyatakan Supratiknya (2014) bahwa
penggunaan 4 respon jawaban dan menghilangkan alternatif jawaban
Netral dapat dilakukan oleh peneliti dengan alasan untuk
menghilangkan central tendency effect yaitu kecenderungan subjek
untuk memilih jawaban netral sebagai jawaban aman. Selain itu
maksud dari kategori jawaban “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Tidak
Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju” adalah untuk melihat
kecenderungan pendapat responden ke arah setuju atau tidak setuju.
2. Penyusunan Aitem Pernyataan
Penyusunan aitem pada skala sikap dibuat oleh peneliti
berdasarkan aspek-aspek sikap yang disusun oleh Dayaksini dan
Hudaniah (2006) dan Azwar (2000) yaitu, aspek kognitif, aspek
afektif, dan aspek konatif. Skala sikap terhadap word of mouth terdiri
dari 30 aitem dengan 15 aitem bersifat favorable (aitem yang
mendukung atribut yang diukur) dan 15 aitem bersifat unfavorable
(aitem yang tidak mendukung atribut yang sedang diukur).
3. Pemberian Skor Skala
Pemberian skor skala sikap terhadap word of mouth, pada aitem
favorable bergerak dari skor 4 hingga 1. Sedangkan pada aitem
unfavorable skor bergerak dari 1 hingga 4. Pemberian skor tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 1. Skor Berdasarkan Jawaban
Kategori Jawaban Pernyataan
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
4. Distribusi Aitem Sebelum Uji Coba
Sikap terhadap word of mouth diukur melalui skala sikap terhadap
word of mouth. Skala ini menunjukkan tingginya sikap para pengguna
iPhone terhadap word of mouth, yang mencakup 3 aspek sikap terhadap
pemberian kompensasi finansial, antara lain aspek kognitif, aspek
afektif, dan aspek konatif. Adapun tabel sebaran aitem dari skala sikap
terhadap pemberian kompensasi finansial adalah sebagai berikut:
Berikut ini merupakan tabel distribusi aitem pada skala sikap
terhadap word of mouth sebelum uji coba:
Tabel 2.Distribusi Aitem Skala Sikap Terhadap Word of mouth Sebelum Uji
Coba
Aspek No Aitem Total Aitem
Favorable Unfavorable
Kognitif 12, 13, 18, 26, 33, 35, 37 2, 6, 7, 11, 23, 25, 31 14
Afektif 10, 14, 15, 22, 38, 39, 40 4, 19, 20, 21, 24, 29, 41 14
Konatif 16, 17, 30, 32, 34, 42, 36 1, 3, 5, 8, 9, 27, 28 14
Total 21 21 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
F. Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Aitem
Validitas dan reliabilitas merupakan dua hal yang saling berkaitan
dalam membuat suatu alat ukur yang berkualitas. Dengan demikian, alat
ukur ini akan dapat menunjukkan baik atau buruknya suatu penelitian. Oleh
karena itu, uji validitas dan reliabilitas perlu dilakukan sebelum suatu alat
ukur digunakan dalam suatu penelitian. Hal tersebut bertujuan agar alat
yang digunakan dalam penelitian ini menjadi akurat dan dapat dipercaya.
a. Validitas
Validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes atau instrumen
dapat dikatakan memilliki validitas tinggi apabila instrumen tersebut
mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang
tepat dan akurat sesuai dengan maksud dilakukannya pengetesan
tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan
pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas yang rendah
(Azwar, 2003).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode validitas isi
(content validity). Validitas isi adalah suatu proses pemeriksaan yang
menunjukkan sejauh mana isi suatu alat ukur atau instrumen
mencerminkan hal-hal yang hendak diukur. Validitas isi merupakan
validitas yang diestimasi lewat pengujian alat ukur yang ditentukan
melalui pendapat profesional (professional judgement) (Suryabrata,
2000), dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing. Melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
professional judgement maka dilakukan analisis logis terhadap butir-
butir aitem untuk menetapkan sejauh mana butir-butir aitem yang telah
dibuat dan dikembangkan dapat mencerminkan hal-hal yang hendak
diukur. Dengan demikian sebelum dilakukan uji coba aitem, validitas isi
dalam penelitian ini telah dilakukan koreksi oleh orang yang telah
dianggap ahli, dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen pembimbing
skripsi.
b. Seleksi Aitem
Seleksi aitem dilakukan untuk melihat dan memilih aitem-aitem
mana yang lolos seleksi untuk dipakai dalam proses pengambilan data
penelitian. Dalam memilih aitem agar diperoleh aitem yang akurat,
maka menggunakan daya beda atau daya diskriminasi aitem. Daya
diskriminasi aitem yaitu sejauh mana aitem mampu membedakan antar
individu maupun kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki
atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan
indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi
skala secara keseluruhan yang dikenal dengan korelasi aitem total
(Azwar, 2011).
Untuk memilih aitem berdasarkan korelasi aitem totalnya maka
digunakan batasan rix ≥ 0,30. Setiap aitem yang mencapai koefisien
korelasi minimal 0,30 maka aitem tersebut dianggap memuaskan
(Azwar, 2010). Oleh karena itu, aitem-aitem yang gugur pada uji coba
yang telah dilakukan pada tanggal 18 Juni 2016 sampai dengan 25 Juni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2016 dengan subjek sebanyak 30 pengguna iPhone (15 pengguna laki-
laki dan 15 pengguna perempuan) sebagai berikut :
Tabel 3.Distribusi Aitem Skala Sikap Terhadap WOM Sebelum Uji
Coba dan Setelah Uji Coba
Aspek
No Pertanyaan
Sebelum Uji Coba Aitem Yang
Gugur
Setelah Uji Coba
F UF F UF F UF
Kognitif 12, 13,
18, 26,
33, 35, 37
2, 6, 7,
11, 23,
25, 31
12,
13
23, 25 18, 26,
33, 35,
37
2, 6, 7,
11, 31
Afektif 10, 14,
15, 22,
38, 39, 40
4, 19, 20,
21, 24,
29, 41
38 19,29,
41
10, 14,
15, 22,
39, 40
4, 20,
21, 24
Konatif 16, 17,
30, 32,
34, 42, 36
1, 3, 5, 8,
9, 27, 28
30,
34,
32
1 16, 17,
32, 36
3, 5, 8,
9, 27,
28
21 21 6 6 15 15
Total 42 12 30
Berdasarkan penghitungan tersebut, koefisien korelasi total (rix)
berkisar dari 0,303 – 0,870. Oleh karena itu, dari 42 aitem yang telah
disusun terdapat 12 aitem yang gugur. Aitem-aitem tersebut adalah 1,
12, 13, 19, 23, 25, 29, 30, 38, 41, 42.
Berikut ini distribusi data setelah uji coba dan untuk digunakan
dalam penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Sikap Terhadap WOM
Aspek No Aitem Total
Aitem Favorable Unfavorable
Kognitif 18, 26, 33, 35, 37 2, 6, 7, 11, , 31 10
Afektif 10, 14, 15, 22, 39,
40
4, 20, 21, 24 10
Konatif 16, 17, 32, 36 3, 5, 8, 9, 27, 28 10
Total 15 15 30
c. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran tersebut relatif
konsisten. Suatu hasil penelitian hanya dapat dipercaya bila dalam
beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap suatu kelompok subjek
yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur
dalam diri subjek belum berubah (Azwar, 2010).
Untuk menilai apakah skala sikap terhadap word of mouth yang
disusun peneliti merupakan skala yang reliabel maka peneliti menguji
skala tersebut dengan menggunakan teknik koefisiensi Alpha Cronbach
dalam program SPSS 23 for windows. Berdasarkan hasil try out,
sebelum seleksi aitem skala sikap terhadap word of mouth memiliki
jumlah aitem sebanyak 42 aitem dengan koefisien relliabilitas sebesar
0,940. Setelah dilaksanakan seleksi aitem jumlah aitem menjadi 32 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
skor koefisien reliabilitas skala sikap terhadap word of mouth menjadi
0,955. Kemudian dilakukan pengguguran manual untuk
menyeimbangkan jumlah aitem pada setiap aspek, maka jumlah aitem
menjadi 30 aitem dengan skor koefisien reliabilitas skala sikap terhadap
word of mouth menjadi 0,956.
Tabel 5.Koefisien Alpha Cronbach Skala Sikap Terhadap Word of Mouth
G. Metode Analisi Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah
data penelitian yang dilakukan berasal dari populasi yang
sebarannya normal (Santoso, 2010). Uji asumsi normalitas dapat
dilakukan dengan menggunakan analisi Kolmogorov – Smirnov pada
program analisi statistik SPSS. Jika nilai p lebih kecil daripada 0,05
(p < 0,05) dapat disimpulkan bahwa data tersebut berbeda secara
signifikan dan memiliki sebaran tidak normal, sedangkan jika nilai p
lebih besar daripada 0,05 (p > 0,05) maka data tersebut dapat
Skala Koefisien Reliabilitas
Sebelum
Try Out
Setelah
Try Out
Setelah
Pengguguran
manual
Sikap Terhadap
Word of Mouth 0,940 0,955 0,956
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dikatakan tidak berbeda secara signifikan dan memiliki sebaran data
yang normal (Santoso, 2010).
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat perbedaan antara dua
atau lebih kelompok yang berasal dari populasi dengan varian yang
sama. Selain itu, uji homogenitas juga dilakukan untuk mengetahui
varian dari kelompok (Santoso, 2010). Santoso (2010) mengatakan
bahwa asumsi homogenitas terpenuhi apabila nilai p lebih besar
daripada 0,05 (p > 0,05).
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan teknik independent
sample t-test untuk mengetahui perbedaan nilai mean pada skor skala
sikap terhadap word of mouth dari kelompok penggguna iPhone laki-
laki dengan kelompok pengguna iPhone perempuan. Independent
sample t-test digunakanan apabila uji normalitas yang dilakukan
memperolah hasil yang menyatakan bahwa persebaran data yang
dimiliki sebaran data yang normal. Namun, jika berdasarkan hasil uji
normalitas diperoleh hasil yang menunjukkan persebaran data yang
tidak normal, maka untuk uji beda dilakukan dengan menggunakan
metode non-parametrik mann – whitney u test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 8 Juli
2016 sampai 31 agustus 2016. Subjek penelitian adalah para pengguna
iPhone baik itu perempuan maupun laki-laki. Subjek yang dijadikan
sampel dalam penelitian ini diambil dari berbagai tempat dimana peneliti
menemukan pengguna iPhone yang sesuai dengan kriteria yaitu laki-laki
dan perempuan dengan usia 20 sampai 40 tahun.
Penelitian dilakukan dengan menyebar 200 skala sikap terhadap word
of mouth yang telah disusun oleh peneliti. Skala yang kembali adalah 188
skala. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 94 konsumen laki-laki dan
94 konsumen perempuan.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Data keseluruhan berasal dari 188 responden dan semuanya layak
untuk dianalisis. Dari data responden tersebut diketahui karakteristik usia
dan status pekerjaan responden. Berikut merupakan deskripsi responden
disajikan pada tabel 6 dan 7 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 6. Data Karakteristik Usia Responden
Usia Laki-laki Perempuan Total
20 – 25 88 85 173
26 – 30 4 3 7
31 – 35 1 4 5
36 – 40 1 2 3
Jumlah 94 94 188
Berdasarkan hasil pada tabel 6, subjek dalam penelitian ini
berjumlah 188 subjek yang terdiri dari 94 subjek laki-laki dan 94 subjek
perempuan. Sebagian besar subjek pada penelitian ini berada pada rentang
usia 20 – 25 yaitu 173 subjek yang terdiri dari 88 subjek laki-laki dan 85
subjek perempuan. Kemudian subjek pada usia 26 – 30 tahun berjumlah 7
subjek yang terdiri dari 4 subjek laki-laki dan 3 subjek perempuan. Pada
usia 31 – 35 tahun terdapat 5 subjek yang terdiri dari 1 subjek laki-laki dan
4 subjek perempuan. Sedangkan pada usia 36 – 40 tahun terdapat 3 subjek
yang terdiri dari 1 subjek laki-laki dan 2 subjek perempuan.
Tabel 7. Persebaran Subjek Berdasarkan Status Pekerjaan
Status Pekerjaan Jenis Kelamin Jumlah Total
Bekerja Laki – Laki 37
Perempuan 14
51
Mahasiswa Laki – laki 57
Perempuan 80
137
Total 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berdasarkan hasil pada tabel 7, terdapat 137 subjek yang memiliki
status mahasiswa yang terdiri dari 57 subjek berjenis kelamin laki-laki dan
80 subjek berjenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk subjek yang
bekerja, terdapat 51 subjek yang bekerja terdiri dari 37 subjek berjenis
kelamin laki-laki dan 14 subjek berjenis kelamin perempuan.
C. Deskripsi Data Penelitian
1. Perbandingan Mean
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui apakah sikap
terhadap word of mouth yang dimiliki subjek tergolong pada kategori
tinggi, sedang, dan rendah dengan melakukan perbandingan antara nilai
mean teoritis dan mean empiris pada variabel sikap terhadap word of
mouth.
Berikut adalah hasil analisis deskriptif sikap terhadap word of mouth:
Tabel 8. Hasil Analisis Deskriptif Sikap Terhadap Word of Mouth
Sikap
Terhadap
WOM
Teoritis Empiris
Kategori N Min Max Mean Min Max Mean SD
Laki – laki 94 30 120 75 69 189 88,16 11,972 Tinggi
Perempuan 94 30 120 75 63 98 82,72 6,619 Tinggi
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 8, variabel sikap
terhadap word of mouth yang dimiliki oleh subjek laki-laki memiliki
nilai mean empiris sebesar 88,16 yang lebih besar daripada nilai mean
teoritis yaitu sebesar 75 . Hal ini menunjukkan bahwa pada penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
ini sikap terhadap word of mouth yang dimiliki oleh subjek laki-laki
memiliki nilai yang tergolong tinggi.Selain itu, pada subjek perempuan
diketahui nilai mean empiris 82,72 yang lebih besar dari nilai mean
teoritis yaitu sebesar 75. Hal ini menunjukkan bahwa pada penelitian ini
sikap terhadap word of mouth yang dimiliki oleh subjek perempuan
memiliki nilai yang tergolong tinggi.
Uji one sample t-test dilakukan untuk melihat lebih lanjut perbedaan
signifikan antara mean empiris dengan mean teoritis pada variabel sikap
terhadap word of mouth. Berikut hasil uji one sample t-test variabel
sikap terhadap word of mouth :
Tabel 9. Hasil Uji One Sample t-test Sikap Terhadap Word of Mouth
Test Value = 75
Sikap
Terhadap
Word of
Mouth
T Df Sig. (2
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Laki-laki 10,657 93 0,000 13, 160 10, 71 15, 61
Perempuan 11,313 93 0,000 7, 723 6, 37 9, 08
Berdasarkan hasil one sample t-test dapat diketahui bahwa mean
teoritis dengan mean empiris variabel sikap terhadap word of mouth
memiliki perbedaan yang signifikan, dengan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 yaitu 0,000 (p < 0,05). Hal ini menegaskan bahwa subjek
penelitian kedua kelompok pada penelitian ini memiliki sikap terhadap
word of mouth yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Kategorisasi
Kategorisasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini digunakan
untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang
terpisah secara berjenjang menurut kontimun yang didasarkan pada
atribut yang diukur. Kontinum jenjang yang digunakan terdiri dari tiga
kategori, yaitu: tinggi, sedang, rendah (Azwar, 2012). Norma kategori
skor dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 10.Norma Kategorisasi
Skor Kategorisasi
(μ + 1,0 σ) ≤ X Tinggi
(μ - 1,0 σ) ≤ X < (μ + 1,0 σ) Sedang
X < (μ - 1,0 σ) Rendah
Keterangan:
μ = Mean Teoritik
σ = Standar Deviasi
Pada tabel deskripsi data penelitian (lihat tabel 8) diketahui bahwa
nilai skor mean teoritis dan standar deviasi pada kelompok laki-laki
sebesar 75 dan 12 (dibulatkan) . Maka sikap terhadap word of mouth
para pengguna iPhone yang berjenis kelamin laki-laki dapat
dikategorikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 11. Norma Kategorisasi Skala Sikap Terhadap WOM Subjek Laki-
laki
Sikap
WOM
laki-laki
Rentang Skor Kategorisasi Jumlah Subjek Persentasi
87 ≤ X Tinggi 42 44, 68 %
63 ≤ X < 87 Sedang 52 55, 32 %
X < 63 Rendah - -
Berdasarkan hasil pengkategorian diatas menunjukkan bahwa
terdapat 42 atau 44,68% subjek pada kategori tinggi, 52 atau 55,32%
dalam kategori sedang, dan tidak ada subjek yang masuk dalam
kategori rendah.
Sedangkan untuk kelompok subjek perempuan sendiri diketahui nilai
skor mean teoritis sebesar 75 dan standar deviasi sebesar 7
(dibulatkan). Oleh karena itu, sikap terhadap word of mouth para
pengguna iPhone yang berjenis kelamin perempuan dapat dikategorikan
sebagai berikut:
Tabel 12. Norma Kategorisasi Skala Sikap Terhadap WOM Subjek
Perempuan
Sikap
WOM
laki-laki
Rentang Skor Kategorisasi Jumlah Subjek Persentasi
82 ≤ X Tinggi 51 56,04 %
68 ≤ X < 82 Sedang 42 54,68 %
X < 68 Rendah 1 1,06%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Berdasarkan hasil pengkategorian diatas menunjukkan bahwa
terdapat 51 atau 56,04% subjek pada kategori tinggi, 42 atau 54,68%
dalam kategori sedang, dan 1 atau 1,06% subjek dalam kategori rendah.
D. Hasil Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah
data penelitian yang telah dilakukan berasal dari populasi yang
sebarannya normal (Santoso, 2010).
Berikut merupakan hasil uji normalitas pada data penelitian
ini:
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas
Sikap Terhadap Word
of Mouth
Kolmogorov –
Smirnov
Saphiro - Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Laki-laki .215 94 .000 .860 94 .000
Perempuan .074 94 .200 .982 94 .209
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 13, diketahui
bahwa persebaran data pada pengguna iPhone yang berjenis
kelamin laki-laki tidak berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai signifikansi pada pengguna iPhone laki-laki sebesar
0,00 (p < 0,05). Sedangkan persebaran data pada pengguna iPhone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
perempuan diketahui memiliki distribusi yang normal. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai signifikansi pada pengguna iPhone
perempuan sebesar 0,200 (p > 0,05).
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat perbedaan antara dua
atau lebih kelompok yang berasal dari populasi dengan variansi
yang sama (Santoso, 2010).
Berikut ini adalah hasil uji homogenitas pada penelitian ini:
Tabel 14. Hasil Uji Homogenitas
Levene’s Test for Equality
of Variances
F Sig.
Sikap
Terhadap
Word of
Mouth
Equal variances
assumed
Equal variances not
assumed
11,947 ,001
Berdasarkan uji homogenitas pada tabel 6, nilai F yang didapat
adalah 11, 947 dan nilai p = 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa
asumsi homogenitas tidak dipenuhi (p < 0,05), yaitu ada perbedaan
varians dalam kedua kelompok tersebut sehingga data diasumsikan
tidak homogen. Menurut Santoso (2010) pelanggaran asumsi dalam
uji homogenitas dapat terjadi jika membandingkan kelompok
berdasarkan jenis kelamin dan status sosial ekonomi. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
penelitian ini tetap dapat diuji jika ukuran sampel antar kelompok
cukup seimbang.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov – Smirnov, diperoleh
hasil yang menyatakan bahwa persebaran data yang dimiliki tidak
normal (p < 0,05). Santoso (2012) mengatakan jika persebaran data
tidak normal maka sebaiknya menggunakan metode statistik
nonparametrik.
Uji Mann – Whitney U Test digunakan untuk menguji dua sampel
bebas pada statistik nonparametrik (Santoso, 2012). Santoso (2012)
menambahkan , pengujian dengan Mann – Whitney U Test memiliki
tujuan yang sama dengan uji t, yaitu untuk mengetahui apakah dua
buah sampel bebas berasal dari populasi yang sama atau tidak.
Tabel 15. Hasil Uji Mann – Whitney U Test
Syarat yang menunjukkan bahwa ada perbedaan antara dua mean
yaitu nilai signifikan lebih kecil dari taraf signifikan yaitu 0,05 (p <
Sikap Terhadap
Word of Mouth
Mann – Whitney U 3274,000
Wilcoxon W 7739,000
Z -3,071
Asymp. Sig. (2 – tailed) ,002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
0,05). Berdasarkan hasil dari uji Mann – Whitney U Test menunjukkan
nilai signifikansi sebesar 0,002 (p < 0,05).
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
sehingga dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan sikap
terhadap word of mouth antara pengguna iPhone laki-laki dan
pengguna iPhone perempuan.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan sikap terhadap word of mouth pada pengguna iPhone ditinjau
dari jenis kelamin. Berdasarkan hasil uji homogenitas diketahui bahwa
nilai p yang didapatkan sebesar 0,001. Karena nilai p < 0,05, maka dapat
dikatakan bahwa kedua kelompok subjek mempunyai varian tidak sama
atau heterogen. Sedangkan pada uji normalitas, diketahui bahwa
persebaran data yang dimiliki tidak normal (p <0,05). Oleh karena variabel
berdistribusi tidak normal dan memiliki variansi yang tidak sama atau
heterogen maka uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji analisis
non-parametrik mann – whitney u test.
Berdasarkan hasil analisis data dengan mann – whitney u test, diperoleh
nilai koefisien signifikansi sebesar sebesar 0,002 (p < 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sikap terhadap word of
mouth pada pengguna iPhone ditinjau dari jenis kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berdasarkan hasil penelitian juga diketahui bahwa kedua kelompok
penelitian memiliki nilai mean teoritis sebesar 75, sementara mean empiris
yang dimiliki pengguna iPhone laki-laki sebesar 88, 16 dan mean empiris
yang dimiliki oleh pengguna iPhone perempuan sebesar 82,72. Hal ini
menunjukkan bahwa baik pengguna iPhone laki-laki dan perempuan sama-
sama memiliki sikap positif terhadap word of mouth. Sikap positif yang
dimiliki oleh kedua kelompok subjek ini sesuai dengan landasan teori yang
diajukan oleh peneliti berdasarkan pernyataan Laluca (2012) yang
menjelaskan bahwa dalam proses pengambilan keputusan pembelian, baik
itu konsumen laki-laki maupun perempuan sangat dipengaruhi oleh
komunikasi word of mouth..
Selain itu, diketahui juga bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada perbedaan sikap terhadap word of mouth pengguna iPhone ditinjau
dari jenis kelamin. Hal ini mungkin dapat dilihat dari skor total yang
dimiliki oleh masing-masing kelompok subjek penelitian. Pada kelompok
subjek laki-laki skor total yang dimiliki sebesar 88, 16, skor ini diketahui
lebih tinggi daripada kelompok subjek perempuan yaitu sebesar 82,72.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini laki-laki
cenderung memiliki sikap positif terhadap word of mouth yang lebih tinggi
daripada perempuan. Sikap positif terhadap Word of Mouth yang tinggi
pada kelompok subjek laki-laki ini tidak sesuai dengan pernyataan Segal,
Dasen, Berry dan Portinga (1990) yang menyatakan bahwa konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
laki-laki cenderung lebih obyektif sehingga akan sulit untuk menerima
saran dan rekomendasi dari orang terdekat.
Namun, penelitian dengan hasil serupa juga pernah terjadi pada
penelitian Christie dan Krisjanti (2016) yang menemukan bahwa terdapat
perbedaan penilaian perspektif pengguna smartphone Samsung pada
electronic word of mouth berdasarkan jenis kelamin. Pada penelitian itu
ditemukan bahwa nilai mean laki-laki lebih tinggi dari nilai mean
perempuan, yang berarti bahwa pengguna smartphone Samsung yang
berjenis kelamin laki-laki lebih memperhatikan word of mouth
dibandingkan dengan perempuan.
Tingginya sikap terhadap word of mouth yang dimiliki oleh pengguna
iPhone laki-laki pada penelitian ini disebabkan karena dalam bidang
perkembangan teknologi / gadget, laki-laki memiliki ketertarikan yang
lebih daripada perempuan (http://litbang.kemdikbud.go.id/). Hal ini yang
menyebabkan dalam melakukan keputusan pembelian, terutama yang
berkaitan dengan teknologi, laki-laki cenderung meluangkan waktu untuk
mencari banyak informasi mengenai barang yang akan dibeli. Ketertarikan
laki-laki dalam teknologi ini biasa disebut sebagai laki-laki teknoseksual.
Menurut Prieto, Blasco, dan Montalvo (2008) menyatakan The
technosexual man is applied to men who are up to date in the usage of
sophiscated technological gadget. Laki-laki teknoseksual merupakan laki-
laki yang up to date dalam penggunaan gadget dan teknologi canggih.
Selain itu, laki-laki teknoseksual cenderung memiliki perilaku berbelanja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
layaknya perempuan (Prieto dkk, 2008). Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen laki-laki tidak menutup kemungkinan juga mengandalkan
rekomendasi orang lain dalam proses pembuatan keputusan pembelian
terutama yang berkaitan dengan pembelian perangkat teknologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik analisa non-
parametrik dikarenakan hasil uji normalitas yang dimiliki tidak normal. Uji
analisis non-parametrik yang digunakan adalah uji mann-whitney u test,
yaitu teknik uji analisis non-parametrik yang menguji dua sampel bebas.
Berdasarkan hasil mann whitney u testdiketahui bahwa ada perbedaan
signifikan sikap pengguna iPhone laki-laki dan perempuan terhadap Word
of mouth. Hal ini dilihat dari hasil signifikansi sebesar 0,002 (p < 0,05).
B. Keterbatasan Penelitian
Ketika melakukan proses pengambilan data, peneliti tidak melihat
langsung proses pengisian skala yang dilakukan oleh subjek penelitian.
Hal ini memungkinkan terjadinya pengisian skala secara asal yang
dilakukan oleh subjek. Hal ini memungkinkan menjadi penyebab sebaran
data yang tidak normal.
C. Saran
1. Bagi Subjek Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua
kelompok subjek memiliki sikap positif terhadap Word of mouth. Oleh
karena itu, sebaiknya para subjek penelitian dapat mengelola dan
memproses informasi dengan lebih selektif ketika menerima
rekomendasi yang diberikan oleh orang-orang disekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diketahui memiliki distribusi data yang tidak normal.
Sehingga data yang diperoleh belum dapat menggambarkan
keseluruhan dari jumlah populasi. Oleh karena itu, subjek yang
terlibat dalam proses pengambilan data lebih diperluas atau
diperbanyak lagi jumlahnya sehingga dapat mewakili populasi
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Prabu Mangkunegara. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: PT. Remaja Rsodakarya.
Arndt, J. (1967), Role of Product-Related Conversation in the Diffusion of A New
Product. Journal of Marketing Research. Volume 1 No 4.
Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality, And Behavior. 2nd Edition. New York:
Open University Press.
Azwar, S. (2000). Sikap Manusia : Teori dan Pengukuran. Yogyakarta : Liberty
Azwar, S. (2011). Sikap dan Perilaku. Dalam: Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya. 2nd ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Baron, R. A., Byrne, D. (1984). Social Psychology. Understanding Human
Interaction (ed Ke-4). Boston: Allyn and Bacon Inc.
Basu Swastha Dharmmesta, T. Hani Handoko, (2000). Manajemen Pemasaran “
Analisa perilaku konsumen “. Edisi pertama cetakan ketiga.
BPFEYogyakarta, Yogyakarta
Boyd, H.W., Walker, O.C. & Larreche, J.C. 2000. Manajemen Pemasaran: Suatu
Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Jilid 1. Alih bahasa:
Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga.
Bem, S. L. (1981). Gender Schema Theory: A cognitive Account of Sex Typing.
Psychological Review, 88, 354 – 364.
Blj.co.id (2017). Buzz Marketing Paling Efektif di Indonesia. Diakses pada 19
Januari 2017. http://blj.co.id/2013/01/29/buzz-marketingpaling-efektif-
di-indonesia-2/
Christie, C, N & Krisjanti, M, N, (2016). Analisis Pengaruh Electronic Word Of
Mouth Dan Citra Merek Smartphone Samsung dan Iphone. Yogyakarta:
Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Dayaksini, Tri & Hudaniah (2006) Psikologi Sosial. Yogyakarta: UMM Press
Deaux, Dane & Wrightsman, S. (1993). Social Psychology in the 90’s. (2nd Ed).
California: Wadsworth Publishing Company, Inc.
Ervita, Puji Utami, (2002). Memahami Gender dan Kekerasan Terhadap
Perempuan. Yogyakarta: Rifka Annisa WCC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Fakih, Mansour, (2012). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Febrinani, P, Mujiasih, E & Prihatsanti, U. Hubungan Antara Persepsi Terhadap
Word Of Mouth (WOM) Dengan Intensi Membeli Makanan Vegetarian
Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Jurnal
Psikologi UNDIP, Volume 1 No. 10.
Fishbein, M., and I. Ajzen. (1975). Belief Attitude, Intention and Behavior: An
Introduction to Theory and Research.Mssachusetts: AddisonWesley
Publishing Company.
Irwanto, dkk. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hadi, Sutrisno. (1991). Analisa Butir untuk Instrument. Edisi pertama.
Yogyakarta: Andi Offset.
Hadi, S. (2000). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Handoko, C.T., (2004). Metroseksualitas dalam Iklan Sebagai Wacana Gaya
Hidup Posmodern. Nirmana, Volume 6 No.2.
Hardiyani, T (Tanpa tahun). Perbedaan Pengendalian Emosi Marah Antara Laki-
laki Dan Perempuan Pada Masa Dewasa Awal. Malang: Universitas
Brawijaya
Juliana & Miftah, D. (2014). Perbedaan Perspektif Konsumen Berdasarkan
Gender Terhadap Niat Beli Produk Asing. Jurnal PARALELLA, Volume
1 No 1.
Myers, D.G. (1983). Social Psychology. New York: McGraw-Hill, Inc.
M,A, Prasetyo (2009). Gaya Hidup Teknoseksual Dalam Tinjauan Perilaku
Konsumen. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Kerlinger,F.N. (2003). Asas-asas penelitian behavioral (3th ed). Yogyakarta
:Gajah Mada University Press.
Kotler, Philip, (1989).Manajemen Pemasaran: analisis, perencanaan dan
pengendalian, ed: 1, Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Alih bahasa: Benjamin Molan.
Jakarta : Prenhallindo
Kotler, P & Armstrong. (2006). Principle of marketing. Prentice Hall, Inc
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Liputan6. (2015). Pengguna Android berbondong-bondong Hijrah ke iPhone.
Diakses pada 30 November 2015.
http://tekno.liputan6.com/read/2232821/pengguna-android-berbondong-
bondong-hijrah-ke-iphone
Lovelock, Christopher, H, (2001) Service Marketing : People, Technology,
Strategy, Singapore: Pentice Hall.
Metrotv News. (2015). Pengguna Ponsel di Indonesia Melebihi Jumlah
Penduduk. Diakses pada 30 November
2015.http://foto.metrotvnews.com/view/2015/06/26/407789/pengguna-
ponsel-di-indonesia-melebihi-jumlah-penduduk
Mowen, John. C. & Minor, Michael. (2002). Perilaku Konsumen. Edisi Kelima.
Jakarta: Erlangga .
Nindhira Rossellini Putri & Fendy Suhariadi (2013). Hubungan antara Kepuasan
Pelanggan dengan Word Of Mouth pada Pelanggan Klinik Kecantikan
London Beauty Centre. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi,
Volume 2 No. 1.
Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana.
Okezone. (2015). 2015. Pengguna Smartphone di Indonesia Capai 55 Juta.
Diakses pada 30 November 2015.
http://techno.okezone.com/read/2015/09/19/57/1217340/2015-pengguna-
smartphone-di-indonesia-capai-55-juta
Papalia, D. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta:
Kencana.
Prasetijo, R. & Ihalauw, J.J.O.I. (2005). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi.
Prieto, Jose M, Blasco, Ricardo & Montalvo, Gerardo Lopez. (2008) The Discreet
Of Being Male. Papeles del Psicólogo, Volume 29 No. 2.
Prinastiti, P (2012). Hubungan Antara Kualitas Produk dan Kepuasan Konsumen
Dengan Word Of Mouth Communication Pada Mahasiswa Pengguna
BlackBerry di Universitas Surabaya. Calyptra: Jurnal Ilmiah Universitas
Surabaya, Volume 1 No. 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Rahardjo W dan B.Y. Silalahi, (2007). Perilaku Konsumtif pada Pria
Metroseksual serta Pendekatan dan Strategi yang Digunakan untuk
Mempengaruhinya, Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra,
Arsitek dan Sipil), Vol 2, Agustus: 33-37.
Raluca, G.I (2012). Word of Mouth Communication: A Theoretical Review.
Jurnal Pemasaran dan Inovasi, Vol 1 No. 1
Shaikh, B. (2014) Understanding World of Mouth Communication: A Theoretical
Review of Literature. International Journal of Business and
Management. Vol. 2 Issue. 4
Santoso, Agung. (2010). Statistika Untuk Psikologi: Dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
Santoso, S. (2010). Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Santrock, J.W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (edisi
kelima). Jakarta: Erlangga.
Santrock, J, W. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L. (2008). Perilaku Konsumen. Alih bahasa:
Zoelkifli Kasip. Jakarta: PT Indeks.
Schiffman, L.G & Kanuk, LL, (2007). Perilaku Konsumen, ed: Ketujuh, Edisi
Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Indeks.
Segall, Marshall.H, et. al.(1990). Human behaviour in global perspective: An
introduction crosscultural psychology (1st ed.). New Haven: Alan and
Bacon.
Sondang P. Siagian,(1990), Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Stern, B. (1994) A revised model for advertising: multiple dimensions of the
source, the message, and the recipient. Journal of Advertising, Volume
23 No. 2.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sumarwan, U, (2002). Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. Bogor: PT. Ghalia Indonesia & MMAInstitut Pertanian
Bogor.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma
Suryabrata, S. (2000). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
Swastha, B. & Handoko, H. (2002). Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku
Konsumen.. Yogyakarta : BPFEE
Utami Mira, M & Hanum Ayu, N. (2010). Analisis Faktor Faktor Yang
Mempengaruhi Word Of Mouth Mahasiswa UNIMUS. Jurnal UNIMUS.
Walgito, B. (2002). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Walgito, B. (2003). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset
Yasvari, Tahmoures., Reza Abachian Ghassemi & Elnaz Rahrovy. (2012).
Influential Factors on Word of Mouth in Service Industries (The Case of
Iran Airline Company), International Journal of Learning &
Development, Volume 2 No. 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
LAMPIRAN 1
Blueprint Skala Sikap Terhadap Word of Mouth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Aspek Favorable Unfavorable Total
Kognitif Keyakinan
individu
terhadap word
of mouth yang
akan
membentuk
suatu ide atau
gagasan
mengenai sifat
atau
karakteristik
umum word of
mouth.
1. Menurut saya
informasi
yang
diberikan oleh
orang terdekat
mengenai
produk iPhone
lebih dapat
dipercaya.
2. Rekomendasi
yang
diberikan
pengguna
iPhone
membuat saya
yakin untuk
menggunakan
iPhone.
3. Bertanya
kepada
pengguna
iPhone
merupakan
cara yang
tepat untuk
mendapatkan
penjelasan
mengenai
1. Menurut saya
penjelasan yang
disampaikan oleh
penjual iPhone lebih
obyektif daripada
mendengarkan saran
dari teman.
2. Saya lebih percaya
dengan informasi
yang disampaikan
oleh penjual iPhone
daripada
mendengarkan
rekomendasi
langsung para
pengguna iPhone.
3. Meminta pendapat
teman bukanlah cara
yang tepat untuk
mendapatkan
informasi mengenai
produk iPhone.
4. Menurut saya
bertanya kepada
pengguna iPhone
kurang efektif dan
cukup membuang-
buang waktu.
7 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
spesifikasi
iPhone.
4. Rekomendasi
yang
diberikan oleh
sesama
pengguna
iPhone
merupakan
cara yang
paling efektif
untuk
mendapatkan
informasi
yang spesifik
mengenai
iPhone.
5. Saya pikir
tidak ada
salahnya
mengikuti
saran teman
untuk
membeli
iPhone.
6. Menurut saya,
bertanya
kepada
pengguna
iPhone
merupakan
5. Sebaiknya kita
mencari informasi
mengenai iPhone
seccara mandiri
tanpa
mempetimbangkan
saran dari orang
disekitar kita.
6. Menurut saya
mencari informasi di
situs apple.com jauh
lebih tepat daripada
harus bertanya
kepada para
pengguna iPhone.
7. Penjelasan yang
disampaikan penjual
iPhone lebih
bermanfaat daripada
penjelasan yang
disampaikan oleh
teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
cara yang
paling tepat
untuk
mendapatkan
informasi
mengenai
spesifikasi
iPhone.
7. Informasi
yang
diberikan oleh
teman saya
mengenai
iPhone sangat
bermanfaat .
Afektif Perasaan
emosional yang
bersifat
subyektif baik
itu senang
maupun tidak
senang yang
dimiliki
individu
mengenai word
of mouth.
1. Saya puas
dengan
informasi
yang
disampaikan
oleh teman
saya
mengenai
spesifikasi
iPhone.
2. Saya merasa
senang jika
teman saya
mau
memberikan
pendapatnya
1. Informasi yang
disampaikan oleh
teman saya membuat
saya menjadi
bimbang.
2. Saya merasa ragu
dengan penjelasan
teman saya
mengenai spesifikasi
iPhone yang ia
miliki.
3. Saya khawatir jika
rekomendasi yang
diberikan teman
untuk membeli
iPhone akan
7 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
mengenai
iPhone yang
ia miliki.
3. Informasi
yang saya
terima dari
teman
membuat saya
merasa
percaya diri
untuk
membeli
iPhone.
4. Saya merasa
tenang karena
sebelum saya
membeli
iPhone saya
mencoba
iPhone milik
teman saya
terlebih
dahulu.
5. Saya merasa
tenang karena
banyak
pengguna
iPhone yang
puas dengan
iPhone yang
dimiliki.
merugikan saya.
4. Saya takut jika
terbuai dengan
pendapat yang
disampaikan oleh
teman saya
mengenai produk
iPhone
5. Testimoni positif
para pengguna
iPhone belum
membuat saya
tenang dalam
mengambil
keputusan untuk
membeli iPhone.
6. Saya masih ragu
walaupun orang-
orang disekitar saya
memberikan
rekomendasi agar
saya membeli
iPhone.
7. Saya lebih senang
membeli iPhone
karena keputusan
saya sendiri bukan
karena mengikuti
saran orang disekitar
saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
6. Saya merasa
percaya diri
karena orang-
orang
disekitar saya
memberikan
rekomendasi
agar saya
membeli
iPhone.
7. Saya senang
jika
mendapatkan
masukan dari
teman saya
ketika akan
membeli
iPhone.
Konatif Kecenderungan
berperilaku
yang ada dalam
diri individu
berkaitan
dengan word of
mouth.
1. Saya ingin
sekali
mengikuti
saran teman
saya untuk
membeli
iPhone.
2. Saya meminta
rekomendasi
dari para
pengguna
iPhone untuk
mengurangi
1. Teman saya tidak
sepenuhnya paham
mengenai spesifikasi
iPhone maka saya
mencari informasi
langsung ke
penjualnya.
2. Saya mencari
informasi diberbagai
media massa untuk
mengurangi resiko
pembelian.
3. Saya memilih
7 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
risiko
pembelian.
3. Saya memilih
mencari
informasi dari
teman yang
menggunakan
iPhone
daripada
mendengarkan
saran dari
penjual
iPhone.
4. Saya
menyediakan
waktu untuk
bertanya
kepada teman
yang memiliki
iPhone.
5. Saya meminta
pendapat
beberapa
teman saya
yang
menggunakan
iPhone
mengenai
iPhone yang
mereka
gunakan.
mencari informasi
dari penjual iPhone
daripada
mendengarkan saran
dari teman saya.
4. Saya selalu
menyediakan waktu
untuk browsing
mengenai spesifikasi
iPhone.
5. Saya tidak tertarik
untuk bertanya hal-
hal yang berkaitan
dengan iPhone
kepada para
penggunanya.
6. Saya tetap membeli
iPhone, walaupun
orang disekitar saya
tidak
merekomendasikann
ya.
7. Saya terdorong
untuk membeli
iPhone setelah
mendengar
penjelasan dari
penjualnya
langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
6. Saya
mengikuti
saran teman
untuk
menggunakan
iPhone.
7. Saya
termotivasi
untuk
membeli
iPhone setelah
mendengarkan
penjelasan
teman saya
yang merasa
puas dengan
iPhone yang
ia miliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
LAMPIRAN 2
Reliabilitas Sikap Terhadap Word of Mouth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
RELIABILITAS SKALA SIKAP TERHADAP WORD OF MOUTH
A. Sebelum Seleksi Item
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,940 42
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
ITEM1 119,90 227,197 ,331 ,940
ITEM2 119,37 220,654 ,735 ,937
ITEM3 120,33 223,885 ,386 ,940
ITEM4 119,47 220,671 ,806 ,936
ITEM5 120,57 222,668 ,445 ,940
ITEM6 119,50 225,983 ,543 ,938
ITEM7 119,17 227,661 ,574 ,938
ITEM8 119,90 221,197 ,572 ,938
ITEM9 119,37 221,620 ,744 ,937
ITEM10 119,53 220,120 ,831 ,936
ITEM11 119,37 222,447 ,700 ,937
ITEM12 119,40 229,007 ,289 ,940
ITEM13 119,57 226,254 ,415 ,939
ITEM14 119,10 226,990 ,530 ,938
ITEM15 119,47 223,085 ,744 ,937
ITEM16 119,20 225,407 ,651 ,938
ITEM17 119,93 222,961 ,498 ,939
ITEM18 119,33 224,368 ,710 ,937
ITEM19 119,77 233,013 ,203 ,940
ITEM20 119,67 218,920 ,693 ,937
ITEM21 119,40 225,972 ,588 ,938
ITEM22 119,63 221,137 ,753 ,937
ITEM23 119,97 232,516 ,129 ,942
ITE24 119,53 222,395 ,607 ,938
ITEM25 120,20 227,338 ,371 ,940
ITEM26 119,33 223,816 ,669 ,937
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
ITEM27 119,47 222,740 ,694 ,937
ITEM28 120,07 218,892 ,736 ,937
ITEM29 120,63 227,068 ,411 ,939
ITEM30 119,63 230,654 ,242 ,941
ITEM31 119,53 223,016 ,675 ,937
ITEM32 119,43 223,495 ,630 ,938
ITEM33 119,30 225,666 ,609 ,938
ITEM34 120,03 231,137 ,283 ,940
ITEM35 119,37 220,930 ,781 ,937
ITEM36 119,43 224,737 ,692 ,937
ITEM37 119,37 224,723 ,638 ,938
ITEM38 119,33 234,230 ,161 ,940
ITEM39 119,30 227,941 ,474 ,939
ITEM40 119,43 229,978 ,424 ,939
ITEM41 120,20 241,131 -,208 ,945
ITEM42 119,37 231,689 ,274 ,940
B. Setelah Seleksi Item
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,956 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
ITEM2 86,97 165,137 ,745 ,954
ITEM3 87,93 170,133 ,303 ,959
ITEM4 87,07 165,030 ,826 ,953
ITEM5 88,17 168,971 ,364 ,958
ITEM6 87,10 169,059 ,599 ,955
ITEM7 86,77 170,668 ,633 ,955
ITEM8 87,50 164,259 ,644 ,955
ITEM9 86,97 165,620 ,778 ,953
ITEM10 87,13 164,257 ,870 ,953
ITEM11 86,97 166,723 ,710 ,954
ITEM14 86,70 170,769 ,533 ,955
ITEM15 87,07 166,892 ,782 ,954
ITEM16 86,80 169,614 ,639 ,955
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
ITEM17 87,53 170,671 ,341 ,958
ITEM18 86,93 168,064 ,746 ,954
ITEM20 87,27 163,030 ,732 ,954
ITEM21 87,00 169,034 ,650 ,954
ITEM22 87,23 165,082 ,794 ,953
ITE24 87,13 165,706 ,667 ,954
ITEM26 86,93 167,651 ,696 ,954
ITEM27 87,07 166,616 ,726 ,954
ITEM28 87,67 163,747 ,738 ,954
ITEM31 87,13 166,257 ,744 ,954
ITEM32 87,03 167,068 ,673 ,954
ITEM33 86,90 169,059 ,652 ,954
ITEM35 86,97 165,551 ,783 ,953
ITEM36 87,03 168,171 ,742 ,954
ITEM37 86,97 168,102 ,688 ,954
ITEM39 86,90 172,231 ,433 ,956
ITEM40 87,03 172,861 ,469 ,956
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LAMPIRAN 3
Skala Try Out
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
SKALA PENELITIAN
Disusun Oleh :
Adolfus Aditya Vira Febrianto – 119114103
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Yogyakarta, Juni 2016
Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang berpartisipasi
dalam penelitian.
Dengan hormat,
Saya Adolfus Aditya Vira Febrianto mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, memohon bantuan Anda untuk
memberikan tanggapan dari pernyataan yang telah disusun. Adapun kegunaan
data ini untuk keperluan penyelesaian tugas akhir. Semua tanggapan yang
diberikan akan terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, kami berharap Anda dapat
memberikan tanggapan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Saya memahami bahwa waktu Anda sangat berharga, namun saya
berharap kesediaan Anda dapat meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner
ini.
Atas bantuan dan kerjasama dari Anda, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Adolfus Aditya Vira
Febrianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini tidak dalam
keadaan terpaksa dari pihak manapun, akan tetapi dengan sukarela demi
membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini.
Semua jawaban yang saya berikan, murni saya alami sendiri dan bukan
berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya. Saya juga mengijinkan
bahwa dengan tidak mencantumkan nama sebenarnya maka jawaban saya dapat
dipergunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah ini.
Yogyakarta,..............2016
Menyetujui,
(Tanda Tangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama Inisial :
Usia :
Pekerjaan :
Jenis Kelamin : L / P *
* coret yang tidak perlu
II. PETUNJUK PENGERJAAN
1. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan atau soal dalam skala ini.
2. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang menurut anda sesuai
dengan keadaan anda.
3. Berikanlah jawaban yang sesuai dengan kondisi dan keadaan anda.
4. Tidak ada jawaban benar atau salah dalam skala ini. Isilah jawaban yang benar-
benar menggambarkan keadaan anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
III. CONTOH PENGERJAAN
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya selalu memeriksa pekerjaan
saya setelah selesai. √
Apabila anda merasa bahwa diri anda selalu memeriksa pekerjaan anda
setelah selesai mengerjakannya, maka berilah tanda (√) pada kolom S (Setuju).
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya selalu memeriksa pekerjaan
saya setelah selesai.
√
√
Apabila anda hendak mengganti jawaban anda, maka coretlah tanda √ pada
jawaban yang anda anggap salah, dan kemudian berilah tanda √ lagi pada jawaban
yang lebih menggambarkan diri anda.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya terdorong untuk membeli iPhone
setelah mendengar penjelasan dari
penjualnya langsung.
2 Saya lebih percaya dengan informasi yang
disampaikan oleh penjual iPhone daripada
mendengarkan rekomendasi langsung para
pengguna iPhone.
3 Saya selalu menyediakan waktu untuk
browsing mengenai spesifikasi iPhone.
4 Saya merasa ragu dengan penjelasan teman
saya mengenai spesifikasi iPhone yang ia
miliki.
5 Saya mencari informasi diberbagai media
massa untuk mengurangi risiko pembelian.
6 Menurut saya penjelasan yang disampaikan
oleh penjual iPhone lebih obyektif daripada
mendengarkan saran dari teman.
7 Saya rasa bertanya kepada pengguna iPhone
kurang efektif dan cukup membuang-buang
waktu.
8 Teman saya tidak sepenuhnya paham
mengenai spesifikasi iPhone maka saya
mencari informasi langsung ke penjualnya.
9 Saya memilih mencari informasi dari
penjual iPhone daripada mendengarkan
saran dari teman saya.
10 Informasi yang saya terima dari teman
membuat saya merasa percaya diri untuk
membeli iPhone.
11 Meminta pendapat teman bukanlah cara
yang tepat untuk mendapatkan informasi
mengenai produk iPhone.
12 Rekomendasi yang diberikan oleh sesama
pengguna iPhone merupakan cara yang
paling efektif untuk mendapatkan informasi
yang spesifik mengenai iPhone.
13 Saya pikir tidak ada salahnya mengikuti
saran teman untuk membeli iPhone.
14 Saya merasa tenang karena banyak
pengguna iPhone yang puas dengan iPhone
yang dimiliki.
15 Saya puas dengan informasi yang
disampaikan oleh teman saya mengenai
spesifikasi iPhone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
16 Saya meminta pendapat beberapa teman
saya yang menggunakan iPhone mengenai
iPhone yang mereka gunakan.
17 Saya mengikuti saran teman untuk
menggunakan iPhone.
18 Informasi yang diberikan oleh teman saya
mengenai iPhone sangat bermanfaat .
19 Saya takut jika terbuai dengan pendapat
yang disampaikan oleh teman saya
mengenai produk iPhone
20 Saya masih ragu walaupun orang-orang
disekitar saya memberikan rekomendasi
agar saya membeli iPhone.
21 Informasi yang disampaikan oleh teman
saya membuat saya menjadi bimbang.
22 Saya merasa percaya diri karena orang-
orang disekitar saya memberikan
rekomendasi agar saya membeli iPhone.
23 Sebaiknya saya mencari informasi mengenai
iPhone secara mandiri tanpa
mempetimbangkan saran dari orang
disekitar kita.
24 Saya khawatir jika rekomendasi yang
diberikan teman untuk membeli iPhone akan
merugikan saya.
25 Menurut saya mencari informasi di situs
apple.com jauh lebih tepat daripada harus
bertanya kepada para pengguna iPhone.
26 Menurut saya, bertanya kepada pengguna
iPhone merupakan cara yang paling tepat
untuk mendapatkan informasi mengenai
spesifikasi iPhone.
27 Saya tidak tertarik untuk bertanya hal-hal
yang berkaitan dengan iPhone kepada para
penggunanya.
28 Saya tetap membeli iPhone, walaupun orang
disekitar saya tidak merekomendasikannya
29 Saya lebih senang membeli iPhone karena
keputusan saya sendiri bukan karena
mengikuti saran orang disekitar saya.
30 Saya memilih mencari informasi dari teman
yang menggunakan iPhone daripada
mendengarkan saran dari penjual iPhone.
31 Penjelasan yang disampaikan penjual
iPhone lebih bermanfaat daripada penjelasan
yang disampaikan oleh teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
32 Saya termotivasi untuk membeli iPhone
setelah mendengarkan penjelasan teman
saya yang merasa puas dengan iPhone yang
ia miliki.
33 Menurut saya informasi yang diberikan oleh
orang terdekat mengenai produk iPhone
lebih dapat dipercaya.
34 Saya ingin sekali mengikuti saran teman
saya untuk membeli iPhone.
35 Rekomendasi yang diberikan pengguna
iPhone membuat saya yakin untuk
menggunakan iPhone.
36 Saya meminta rekomendasi para pengguna
iPhone untuk mengurangi risiko pembelian.
37 Bertanya kepada pengguna iPhone
merupakan cara yang tepat untuk
mendapatkan penjelasan mengenai
spesifikasi iPhone.
38 Saya merasa senang jika teman saya mau
memberikan pendapatnya mengenai iPhone
yang ia miliki
39 Saya merasa tenang karena sebelum saya
membeli iPhone saya mencoba iPhone milik
teman saya terlebih dahulu.
40 Saya senang jika mendapatkan masukan dari
teman saya ketika akan membeli iPhone.
41 Testimoni positif para pengguna iPhone
belum membuat saya tenang dalam
mengambil keputusan untuk membeli
iPhone.
42 Saya menyediakan waktu untuk bertanya
kepada teman yang memiliki iPhone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN 4
Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
SKALA PENELITIAN
Disusun Oleh :
Adolfus Aditya Vira Febrianto – 119114103
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Yogyakarta, Juni 2016
Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang berpartisipasi
dalam penelitian.
Dengan hormat,
Saya Adolfus Aditya Vira Febrianto mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, memohon bantuan Anda untuk
memberikan tanggapan dari pernyataan yang telah disusun. Adapun kegunaan
data ini untuk keperluan penyelesaian tugas akhir. Semua tanggapan yang
diberikan akan terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, kami berharap Anda dapat
memberikan tanggapan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Saya memahami bahwa waktu Anda sangat berharga, namun saya
berharap kesediaan Anda dapat meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner
ini.
Atas bantuan dan kerjasama dari Anda, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Adolfus Aditya Vira
Febrianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini tidak dalam
keadaan terpaksa dari pihak manapun, akan tetapi dengan sukarela demi
membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini.
Semua jawaban yang saya berikan, murni saya alami sendiri dan bukan
berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya. Saya juga mengijinkan
bahwa dengan tidak mencantumkan nama sebenarnya maka jawaban saya dapat
dipergunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah ini.
Yogyakarta,..............2016
Menyetujui,
(Tanda Tangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
IV. IDENTITAS RESPONDEN
Nama Inisial :
Usia :
Pekerjaan :
Jenis Kelamin : L / P *
* coret yang tidak perlu
V. PETUNJUK PENGERJAAN
5. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan atau soal dalam skala ini.
6. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang menurut anda sesuai
dengan keadaan anda.
7. Berikanlah jawaban yang sesuai dengan kondisi dan keadaan anda.
8. Tidak ada jawaban benar atau salah dalam skala ini. Isilah jawaban yang benar-
benar menggambarkan keadaan anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
VI. CONTOH PENGERJAAN
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya selalu memeriksa pekerjaan
saya setelah selesai. √
Apabila anda merasa bahwa diri anda selalu memeriksa pekerjaan anda
setelah selesai mengerjakannya, maka berilah tanda (√) pada kolom S (Setuju).
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya selalu memeriksa pekerjaan
saya setelah selesai.
√
√
Apabila anda hendak mengganti jawaban anda, maka coretlah tanda √ pada
jawaban yang anda anggap salah, dan kemudian berilah tanda √ lagi pada jawaban
yang lebih menggambarkan diri anda.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya lebih percaya dengan informasi yang
disampaikan oleh penjual iPhone daripada
mendengarkan rekomendasi langsung para
pengguna iPhone.
2. Saya selalu menyediakan waktu untuk
browsing mengenai spesifikasi iPhone.
3. Saya merasa ragu dengan penjelasan teman
saya mengenai spesifikasi iPhone yang ia
miliki.
4. Saya mencari informasi diberbagai media
massa untuk mengurangi risiko pembelian.
5. Menurut saya penjelasan yang disampaikan
oleh penjual iPhone lebih obyektif daripada
mendengarkan saran dari teman.
6. Saya rasa bertanya kepada pengguna iPhone
kurang efektif dan cukup membuang-buang
waktu.
7. Teman saya tidak sepenuhnya paham
mengenai spesifikasi iPhone maka saya
mencari informasi langsung ke penjualnya.
8. Saya memilih mencari informasi dari
penjual iPhone daripada mendengarkan
saran dari teman saya.
9. Informasi yang saya terima dari teman
membuat saya merasa percaya diri untuk
membeli iPhone.
10. Meminta pendapat teman bukanlah cara
yang tepat untuk mendapatkan informasi
mengenai produk iPhone.
11. Saya merasa tenang karena banyak
pengguna iPhone yang puas dengan iPhone
yang dimiliki.
12. Saya puas dengan informasi yang
disampaikan oleh teman saya mengenai
spesifikasi iPhone.
13. Saya meminta pendapat beberapa teman
saya yang menggunakan iPhone mengenai
iPhone yang mereka gunakan.
14. Saya mengikuti saran teman untuk
menggunakan iPhone.
15. Informasi yang diberikan oleh teman saya
mengenai iPhone sangat bermanfaat .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
16. Saya masih ragu walaupun orang-orang
disekitar saya memberikan rekomendasi
agar saya membeli iPhone.
17. Informasi yang disampaikan oleh teman
saya membuat saya menjadi bimbang.
18. Saya merasa percaya diri karena orang-
orang disekitar saya memberikan
rekomendasi agar saya membeli iPhone.
19. Saya khawatir jika rekomendasi yang
diberikan teman untuk membeli iPhone akan
merugikan saya.
20. Menurut saya, bertanya kepada pengguna
iPhone merupakan cara yang paling tepat
untuk mendapatkan informasi mengenai
spesifikasi iPhone.
21. Saya tidak tertarik untuk bertanya hal-hal
yang berkaitan dengan iPhone kepada para
penggunanya.
22. Saya tetap membeli iPhone, walaupun orang
disekitar saya tidak merekomendasikannya
23. Penjelasan yang disampaikan penjual
iPhone lebih bermanfaat daripada penjelasan
yang disampaikan oleh teman.
24. Saya termotivasi untuk membeli iPhone
setelah mendengarkan penjelasan teman
saya yang merasa puas dengan iPhone yang
ia miliki.
25. Menurut saya informasi yang diberikan oleh
orang terdekat mengenai produk iPhone
lebih dapat dipercaya.
26. Rekomendasi yang diberikan pengguna
iPhone membuat saya yakin untuk
menggunakan iPhone.
27. Saya meminta rekomendasi para pengguna
iPhone untuk mengurangi risiko pembelian.
28. Bertanya kepada pengguna iPhone
merupakan cara yang tepat untuk
mendapatkan penjelasan mengenai
spesifikasi iPhone.
29. Saya merasa tenang karena sebelum saya
membeli iPhone saya mencoba iPhone milik
teman saya terlebih dahulu.
30. Saya senang jika mendapatkan masukan dari
teman saya ketika akan membeli iPhone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN 4
Deskriptif Data Penelitian
(One Sample t-test)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
LAKILAKI 94 88,16 11,972 1,235
PEREMPUAN 94 82,72 6,619 ,683
One-Sample Test
Test Value = 75
t Df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
LAKILAKI 10,657 93 ,000 13,160 10,71 15,61
PEREMPUAN 11,313 93 ,000 7,723 6,37 9,08
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN 5
Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
1. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
LAKILAKI ,215 94 ,000 ,860 94 ,000
PEREMPUAN ,074 94 ,200* ,982 94 ,209
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
2. Uji Homogenitas
Group Statistics
Jeniskelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
sikapwom Laki-laki 94 88,16 11,972 1,235
Perempuan 94 82,72 6,619 ,683
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std. Error
Differenc
e
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Sik
ap
wo
m
Equal variances
assumed 11,97
4 ,001 3,853 186 ,000 5,436 1,411 2,652 8,220
Equal variances
not assumed 3,853
144,9
97 ,000 5,436 1,411 2,647 8,225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN 6
Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Uji Hipotesis Penelitian
Ranks
jeniskelamin N Mean Rank Sum of Ranks
sikapwom Laki-laki 94 106,67 10027,00
Perempuan 94 82,33 7739,00
Total 188
Test Statisticsa
sikapwom
Mann-Whitney U 3274,000
Wilcoxon W 7739,000
Z -3,071
Asymp. Sig. (2-tailed) ,002
a. Grouping Variable: jeniskelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI