Download - Percobaan vi (destilasi sederhana)
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAAN VI
DESTILASI SEDERHANA
OLEH :
NAMA : NURFIAH
STAMBUK : A1C4 12 044
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN PEMBIMBING : LA ASHAR, S.Pd
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
ABSTRAK
Dalam larutan metanol 70% bukan hanya terdapat metanol murni, melainkan juga terdapat zat lain diantaranya adalah air, oleh karena itu dibutuhkan suatu tehnik pemisahan agar kita dapat memperoleh hasil metanol yang benat – benar murni. Percobaan ini bertujuan untuk memperkenalkan alat dan tehnik destilasi sederhana. Destilasi merupakan Tehnik pemisahan yang dilakukan dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih. Titik didih yang lebih rendah akan lebih dulu menguap dibandingkan titik didih yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh metanol dengan rendemen 54,67% sebanyak 82 ml.
Kata Kunci : Destilasi sederhana, Perbedaan titik didih, Metanol dan Air
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Destilasi merupakan salah satu tehnik pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih. Macam – macam destilasi meliputi destilasi sederhana,
destilasi bertingkat (fraksinasi), destilasi uap dan destilasi vakum. Dua senyawa
atau lebih yang memiliki perbedaan titik didihnya telah digunakan destilasi
fraksinasi. Destilasi sederhana, pemisahan ini dilakukan bedasarkan perbedan
titik didih yang besar atau untuk memisahkan zat cair dari campurannya yang
yang berwujud padat. Destilasi bertingkat, pemisahan ini dilakukan
berdasarkan perbedaan titik didih yang berdekatan. Destilasi uap, dilakukan
untuk memisahkan suatu zat yang sukar bercampur dengan air dan memiliki
tekanan uapnyang relative tunggi atau memiliki Mr yang tinggi.
Proses destilasi bertujuan untuk memisahkan etanol dari campuran
etanol air. Untuk larutan yang terdiri dari komponen-komponen yang berbeda
nyata suhu didihnya, distilasi merupakan cara yang paling mudah dioperasikan
dan juga merupakan cara pemisahan yang secara thermal adalah efisien. Pada
tekanan atmosfir, air mendidih pada 100 ⁰C dan etanol mendidih pada sekitar
77 ⁰C. Perbedaan dalam titik didih inilah yang memungkinkan pemisahan
campuran etanol air.
Metanol atau metil alkohol atau alkohol kayu merupakan komponen
utama dalam spiritus yang digunakan sebagai bahan bakar dan pelarut. Metanol
adalah satu senyawa alkohol (ROH). Karena metanol termasuk ke dalam
senyawa alkohol, maka metanol memiliki titik didih yang tinggi, yaitu 64,5º C.
Alkohol berbobot molekul rendah larut dalam air. Kelarutan dalam air ini
langsung disebabkan oleh ikatan hidrogen antara alkohol dengan air.
Air merupakan senyawa polar, senyawa-senyawa polar akan larut
dalam air sementara senyawa-senyawa non polar tidak larut dalam air.
Senyawa-senyawa seperti alkohol, aldehid, keton, asam karboksilat, ester,
amida, juga nitril dapat larut dalam air namun mempunyai batas kelarutan.
Senyawa-senyawa tersebut dengan jumlah atom C sampai dengan empat dapat
larut dalam air, tetapi dengan bertambahnya atom C pada deret homolog
tersebut gugus non polar menjadi semakin besar sehingga kelarutannya dalam
air semakin berkurang.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum destilasi sederhana adalah untuk memperkenalkan
alat dan tehnik destilasi sederhana.
C. Prinsip Praktikum
Prinsip percobaan dari praktikum ini yaitu melakukan pemisahan dua
senyawa polar (etanol dan aquades) berdasarkan berbedaan titik didihnya.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Pemisahan secara distilasi pada prinsipnya adalah metode pemisahan
yang didasarkan karena adanya perbedaan titik didih antara komponen –
komponen yang akan dipisahkan. Secara teoritis pula, bila perbedaan titik didih
antar komponen makin besar maka pemisahan secara distilasi akan berlangsung
makin baik yaitu hasil yang di peroleh makin murni. Distilasi digunakan untuk
menarik senyawa organic yang titik didihnya dibawah 250 C. Pendestilasian⁰
senyawa dengan titik didih terlalu tinggi dikhawatirkan akan merusak senyawa
yang akan didistilasi diakibatkan terjadinya oksidasi dan dekomposisi
(perurayan).
Pada distilasi senyawa yang akan diambil komponen yang diinginkan
didihkan dan uapnya dilewatkan melalui suatu pendingin sehingga mencair
kembali. Proses pendidihan erat hubungannya dengan kehadiran udara
dipermukaan. Bila suatu cairan dipanaskan, maka pendidihan akan terjadi pada
suhu dimana tekanan uap dari cairan yang akan didistilasi sama dengan tekanan
uap dipermukaan. Tekanan udara dipermukaan terjadi oleh adanya udara
diatmosfir. Bila pendidihan terjadi pada 760 mmHg maka pendidihan ini disebut
pendidihan normal dan titik didihnya disebut titik didih normal (Ibrahim, 2013).
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad
pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya
permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan
rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandrialah yang telah berhasil
menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke4
Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli - ahli kimia Islam pada
masa Kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh AlRazi pada pemisahan alkohol
menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini
menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro,
The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721815)
yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat
terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang
bahkan masih banyak dipakai sampai 5 saat kini.
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan
atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik
didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap
ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit
operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori
bahwa pada suatu larutan, masing – masing komponen akan menguap pada titik
didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton
(Sarifudin, 2010).
Pengaruh variabel suhu terhadap rendemen yang dihasilkan yaitu bahwa
suhu yang menghasilkan rendeman minyak paling banyak adalah pada suhu 120
°C. Hal ini dikarenakan semakin tinggi suhu maka volume minyak yang
dihasilkan pada permulaan penyulingan juga semakin banyak dan hal ini sesuai
dengan literatur yang menyebutkan bahwa suhu yang tinggi dan pergerakan air
yang disebabkan oleh kenaikan suhu dalam ketel penyuling, mempercepat proses
difusi. Sehingga dalam keadaan seperti itu seluruh minyak atsiri yang terdapat
dalam jaringan tanaman akan terekstrak dalam jumlah yang lebih besar lagi
(Setya, 2012).
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia
untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih
yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk
memperoleh senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan
menguap saat mencapai titik didih masing-masing (Walangare, 2013).
Alkohol mempunyai persamaan geometris dengan air, sudut ikatan ROH
mendekati nilai tetrahedral dan atom oksigen terhibridisasi sp3. Gugus OH
merupakan gugus yang polar, dimana atom hidrogen berikatan dengan atom
oksigen yang elektronegatif. Alkohol dapat membentuk ikatan yang
intramolekulersehingga mempunyai titik didih lebih besar dari eter yang
bersesuaian. Faktor lain yang menentukan besar kecilnya titik didih suatu
hidrokarbon adalah berat molekul dan bentuk molekulnya (lurus atau bercabang).
Dengan naiknya jumlah atom karbon pada alcohol, maka naik pula titik didihnya
sebaliknya titik didih akan menurun dengan adanya rantai cabang. Alkohol
mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa lain yang
memiliki berat molekul lebih besar dari pada alcohol. Hal ini karena alkohol sama
seperti air yang mempunyai ikatan hydrogen. Meskipun aldehid dan eter
mempunyai oksigen, namun hirogennya hanya berikatan dengan atom karbon. Ini
mengakibatkan atom hydrogen relatif tidak bermuatan positif dan tidak dapat
mengikat oksigen (Riswayanto, 2009).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan destilasi sederhana adalah sebagai
berikut :
1. Labu alas bulat bertangkai 1 buah
2. Kondensor 1 buah
3. Erlenmeyer 1 buah
4. Termometer 1 buah
5. Gelas piala 250 mL 1 buah
6. Pemanas (elektromantel) 1 buah
7. Botol semprot 1 buah
8. Labu takar 100 mL 1 buah
Bahan yang digunakan dalam percobaan destilasi sederhana adalah
sebagai berikut :
1. Metanol 70%
2. Aquades
B. Prosedur Kerja
Alat Destilat
- Diatur aliran air pendinginnya
- Dimasukkan methanol kedalam labu
alas bulat
Metanol dalam labu alas bulat
- Dipanaskan dengan elektromantel
- Diamati perubahan suhunya
- Ditampung destilat pada suhu konstan
Destilat
- Dihitung rendemennya
Rendemen destilasi 54,67 %
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Rangkaian Alat Destilasi :
Keterangan:
1. Termometer
2. Labu Alas Bulat
3. Pemanas
(Elektromantel)
4. Kondensor
5. Celah air Keluar
6. Celah Air Masuk
7. Selang
8. Erlenmeyer
9. Steel Head
10. Adaptor
11. Konektor
B. Perhitungan
Larutan metanol yang digunakan adalah metanol 70%
Volume campuran = 150 ml
Volume metanol awal = 100 ml
Volume metanol hasil destilasi = 82 ml
Rendemen =
volume akhir destilatvolume campuran
x 100%
=
82 mL150 mL
x 100% = 54,67%
C. Pembahasan
Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen
zat cair berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destilasi dilakukan
dengan memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan
kembali supaya jadi cair dengan bantuan kondensor.
Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik
didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika
campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan,
yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Destilasi ini
dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi destilasi sederhana digunakan untuk
memisahkan campuran air dan alkohol.
Air dan metanol keduanya merupakan senyawa polar. Hal ini
dikarenakan keduanya memiliki titik didih yang tinggi, titik didih air yaitu
100⁰C sedangakan titik didih metanol yaitu 64,5⁰C. Titik didih air lebih tinggi
dibandingkan metanol dikarenakan ikatan hidrogen air dapat membentuk lebih
banyak ikatan hidrogen dibandingkan dengan metanol. Molekul air dapat
membentuk tiga ikatan hidrogen dengan molekul air yang lain, di mana pada
satu molekul air, terdapat dua atom H yang dapat mengikat dua atom O dari
molekul air yang lain dan terdapat satu atom O yang dapat mengikat satu atom
H dari molekul air yang lain. Hal tersebut berbeda dengan metanol yang hanya
dapat membentuk satu ikatan hidrogen antar molekul metanol, sehingga ikatan
hidrogennya lemah atau dengan kata lain tidak sekuat ikatan hidrogen pada air.
Itulah yang menyebabkan titik didih air lebih tinggi daripada metanol. Semakin
kuatnya ikatan hidrogen yang terbentuk menyebabkan terjadinya kenaikan titik
didih. Ini disebabkan karena ikatan hidrogen yang sangat kuat membutuhkan
energi yang kuat pula untuk bisa memutuskan ikatan hidrogen, sehingga untuk
bisa membuat air mendidih dibutuhkan suhu yang lebih besar dibandingkan
suhu untuk mendidihkan metanol.
Pada percobaan ini dilakukan proses destilasi dengan memanaskan
metanol 70% untuk memperoleh hasil rendemen metanol murni. Titik didih
metanol lebih rendah dibandingkan titik didih air sehingga pada proses
pemanasan metanol akan lebih dulu menguap dibandingkan dengan air.
Dimana pada suhu 58⁰C tekanan uap metanol 70% menjadi sama besar dengan
tekanan sekelilingnya (1 atm) maka molekul - molekul di seluruh bagian cairan
mulai menguap. Hal tersebut dikarenakan terjadinya peningkatan suhu dan
penurunan uapnya keadaan ini berlangsung pada seluruh bagian cairan.
Uap metanol tersebut kemudian bergerak menuju tekanan yang lebih
rendah, pada bagian ujung adapter penampung distilat terdapat lubang sebagai
pengurang tekanan sehingga uap metanol akan mengarah ke arah lubang
tersebut menuju ke kondensor untuk kemudian ditampung dalam erlenmeyar.
Pada kondensor suhunya lebih dingin sehingga uap metanol dengan suhu tinggi
ketika melewati kondensor akan berubah wujud menjadi cair (fase gas ke cair).
Hal ini dikarenakan adanya suhu dan tekanan yang konstan yang diberikan
oleh aliran air dari celah masuk dan celah keluar.
Skala pada termometer berhenti naik pada saat suhu menunjukkan
angka 58˚C. Namun beberapa saat kemudian suhu kembali naik. Metanol akan
terus menguap sampai kadar metanol murni dalam metanol 70% tersebut habis
dan hanya bersisa air, suhu harus tetap dijaga konstan antara 58˚C dan 59˚C
(mendekati suhu metanol yakni 64,5˚C) karena bila suhu dibiarkan terus naik
hingga 100˚C maka airpun ikut menguap karena titik didih air adalah 100˚C
sehingga akan menyebabkan hasil destilat yang diperoleh bukanlah metanol
murni lagi. Hasil akhir diperoleh yaitu metanol dengan rendemen 54,67 %
sebenyak 82 ml.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan serangkaian percobaan yang telah dilakukan pada
percobaan destilasi sederhana dapat disimpulkan bahwa destilasi sederhana
tehnik pemisahannya adalah perbedaan titik didih, titik didih terendah akan
lebih dulu menguap. Titik didih metanol yaitu 64,5⁰C sedangkan titik didih air
yaitu 100⁰C sehingga pada saat didestilasi metanol akan menguap lebih dulu
dibandingkan air, suhu harus tetap dijaga konstan yakni antara 58⁰C dan 59⁰C.
Hasil uap tersebut akan diubah fasenya dan ditampung di Erlenmeyer sebagai
hasil destilat. Metanol hasil destilat diperoleh sebanyak 82 ml dengan
rendemen 54,67% .
B. Saran
Saran yang dapat diberikan pada percobaan kali ini yaitu sebaiknya
pada percobaan selanjutnya agar percobaan dihentikan ketika uap hasil destilasi
benar – benar habis agar hasil yang diperoleh volumenya lebih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Sanusi H.M dan Sitorus, Marham. 2013. Teknik Laboratorium Kimia Organik. Graha Ilmu : Yogyakarta.
Riswayanto, S, Drs.M.Si. 2009. Kimia Organik. Erlangga : Jakarta.
Sarifudin, Asep. 2012. Alat Destilasi Sederhana sebagai Wahana Pemanfaatan Barang Bekas dan Media Edukasi bagi Siswa SMA untuk Berwirausaha di Bidang Pertanian. Mahasiswa Program Tingkat Persiapan Bersama.Vol 1. Hal 4 – 5 [diakses tanggal 30 Oktober 2013]
Setya, N.H., Budiarti, Aprilia., Mahfud. 2012. Proses Pengambilan Minyak Atsiri Dari Daun Nilam Dengan Pemanfaatan Gelombang Mikro (Microwave). Jurnal Teknik ITS. Vol 1. Hal 2 [diakses tanggal 30 Oktober 2013].
Walangare, K.B.A., et all. 2013. Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum Dengan Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik. e-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer. Vol 1. Hal 1.[diakses tanggal 30 Oktober 2013].
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR I
PERCOBAAN VI
DESTILASI SEDERHANA
O L E H :
NAMA : NURFIAH
STAMBUK : A1C4 12 044
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
ASISTEN PEMBIMBING : LA ASHAR, S.Pd
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
1. Gambarkan rangkaian alat destilasi, sebutkan bagian-bagiannya serta
kegunaannya masing-masing
Jawab :
Rangkaian Alat Destilasi : Keterangan:
1. Termometer
2. Labu Alas Bulat
3. Pemanas (Elektromantel)
4. Kondensor
5. Celah Air Keluar
6. Celah Air Masuk
7. Selang
8. Erlenmeyer
9. Steel Head
10. Adaptor
11. Konektor
Kegunaan alat-alat destilasi :
Termometer
Termometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang
didestilasi selama proses destilasi berlangsung
Labu Alas Bulat
Labu alas bulat, berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat
cair yang akan di destilasi
Pemanas (Elektromantel)
Elektromantel Berfungsi untuk memanaskan bahan di dalam labu
destilasi.
Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengembunkan destilat dari fase gas ke cair.
Celah Air Keluar
Celah keluar berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi.
Celah Air Masuk
Celah masuk berfungsi untuk aliran air keran.
Selang
Selang berfungsi sebagai penyalur aliran air masuk dan air keluar.
Erlenmeyer
Erlenmeyer berfungsi sebagai wadah penampung destilat.
Steel Head
Steel head, berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke
alat pendingin (kondensor)
Adaptor
Adaptor (Recervoir Adaptor) berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi
yang sudah terkondisi untuk disalurkan ke penampung yang telah tersedia.
Konektor
Konektor berfungsi menghubungkan adaptor dengan Erlenmeyer.
2. Setelah suhu konstan, beberapa zat kemudian temperatur akan kembali naik.
a. Mengapa temperatur naik kembali ? Masih adakah destilat yang keluar ?
b. Mengapa destilat yang ditampung hanya pada suhu konstan ?
Jawab :
a. Kenaikan temperatur beberapa saat setelah suhu konstan menunjukkan
bahwa destilat (etanol) dengan suhu terendah dalam campuran telah
terdestilasi sempurna. Uap yang dihasilkan dari pemanasan pada suhu
yang kembali naik ini bukan lagi etanol murni melainkan uap air. Pada
keadaan ini proses destilasi harus dihentikan agar rendemen yang
diperoleh adalah etanol murni.
b. Pada proses pemisahan etanol dan air, yang dibutuhkan adalah destilat
yang berupa etanol. Etanol dapat mendidih pada suhu 78,1oC. Pada
percobaan terlihat keadaan dimana termometer menunjukkan Suhu
konstan. Pada suhu konstan etanol dalam campuran telah menguap (pada
titik didihnya), suhu yang konstan ini menunjukkan bahwa etanol yang
terdapat secara sempurna sehingga diperoleh destilat berupa etanol murni.
Jika suhunya sudah berubah (naik) dimungkinkan hasil destilat yang
keluar bukan lagi destilat etanol murni melainkan telah bercampur dengan
komponen zat lain yakni air (yang titik didihnya lebih tinggi). Penguapan
yang terjadi setelah suhu konstan adalah penguapan air.