Download - Perempuan & Kb
Perc. Prog. BPPKB 1
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
Rakhmat dan Hidayah serta bimbingan–Nya maka Rencana dan Strategi (RENSTRA)
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2011 – 2016 dapat diselesaikan dan disusun sesuai Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Sistematika penyusunan RENSTRA
SKPD.
Rencana dan Strategi (RENSTRA) Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 – 2016 disusun
berdasarkan kondisi, permasalahan dan kebutuhan daerah di Bidang Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana dalam mendukung pelaksanaan
pembangunan di daerah.
Rencana dan Strategi (RENSTRA) Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah diharapkan dapat menjadi bahan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun 2011 – 2016.
Atas kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait dalam penyusunan
Rencana dan Strategi (RENSTRA) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Daerah Propinsi Sulawesi Tengah ini, diucapkan terima kasih.
Palu, September 2011
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH
PROPINSI SULAWESI TENGAH
dr. ANSHAYARI ARSYAD, M. Kes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571020 198801 1 002
Perc. Prog. BPPKB 2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
i
ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
1.1 Latar Belakang
.......................................................................
1.2 Landasan Hukum
....................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan
................................................................
1.4 Sistematika Penulisan
.............................................................
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA ......................
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan .......................
2.2 Susunan Kepegawaian dan Aset yang dikelola ......................
2.3 Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran ................................
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK
DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH .............................
3.1 Gambaran umum daerah terkait dengan Pelayanan ...............
3.2 Hasil-hasil yang dicapai lima tahun sebelumnya ...................
3.3 Analisisa Isu-Isu Strategis berkaitan dengan Tugas dan
Fungsi Badan ..........................................................................
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN .................................................................................
4.1 Visi Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB .....................
4.2 Misi Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB ....................
4.3 Tujuan dan Sasaran ................................................................
4.4 Strategi ...................................................................................
4.5 Kebijakan ...............................................................................
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR
1
1
2
4
4
5
5
6
7
8
8
9
10
11
11
12
14
15
16
17
33
Perc. Prog. BPPKB 3
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATRIF....
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU KEPADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ............................................
BAB VII PENUTUP ......................................................................................
34
Perc. Prog. BPPKB 4
PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI
TENGAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA
BERENCANA Jl. Mangunsarkoro No. 31 Telp. (0451) 421830 Fax. (0451) 421830
P A L U Kode Pos
94117
KEPUTUSAN
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
NOMOR : 050 / /BPPKBD
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN DAN PENETAPAN HONORARIUM
FASILITATOR PENYUSUNAN RENCANA STARTEJIK (RENSTRA)
SKPD BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA
PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2011 - 2016
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
Menimbang : a. bahwa Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Daerah merupakan Badan yang baru terbentuk pada tahun 2009
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007. Sebagai
upaya melaksanakan tugas dan fungsi membantu Gubernur Sulawesi Tengah pada pelaksanaan pembangunan di daerah dalam
melaksanakan urusan wajib dibidang pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak dan keluarga berencana maka SKPD Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi
Sulawesi Tengah, perlua dilakukan penyusunan Rencana Stratejik
(RENSTRA) tahun anggaran 2011- 2016;
b. bahwa dalam rangka point a tersebut diatas serta untuk kelancaran
pelaksanaan penyusunan RENSTRA-SKPD Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2011- 2016, maka perlu dibentuk dan di
tetapkannya Tim Penyusun Rencana Stratejik (RENSTRA)
dimaksud.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang
Pembentukan daerah Tingkat I Sulawesi Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem
Perencanaan Nasional (SPPN);
Perc. Prog. BPPKB 5
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor : 38 Tahun 2000 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RI Tahun 2007 No. 82,
Tambahan Lembaran Negara RI No. 4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Nomor 89
Tahun 2007);
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
1980 Tentang Pembentukan Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak;
8. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 tentang RPJM
Tahun 2004-2009;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat
Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor : 02
Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Provinsi;
12. Peraturan Daerah Sulawesi Tengah Nomor 14 Tahun 2001
tentang Pembentukan Lembaga Tekhnis Daerah;
13. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 07 tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan dan Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah, perlu menetapkan Peraturan
Gubernur Sulawesi Tengah tentang Rincian tugas, fungsi dan
Tata Kerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : Menunjuk yang namanya tercantum dalam lampiran surat keputusan ini
dianggap cakap dan mampu untuk melaksanakan tugas selaku Tim
Penyusun Renscana Strategik (RENSTRA) SKPD Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah tahun 2009-2011;
Kedua : Bagi yang namanya tercantum dalam Tim Penyusunan Renscana
Strategik (RENSTRA) SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah pada surat
keputusan ini mereka bertangung jawab terhadap tugas dan fungsinya
selama pelaksanaan penyusunan sampai ditetapkannya hasil Renstra
Stratejik;
Perc. Prog. BPPKB 6
Ketiga : Biaya pelaksanaan penyusunann Rencana Startejik (RENSTRA) SKPD
dibebankan pada DPA-SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Nomor tahun
2011, melalui Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kode
rekening1.11.1.11.01.06.01 untuk kebutuhan akomodasi, penggandaan,
cetak, ATK dan honorarium fasilitator penyusunan. Sedang
honorarium Tim Penyusun RENSTRA tidak di honorkan, hal ini
dikarenakan bagian dari pelaksanaan tugas dan fungsi ;
Keempat : Keputusan ini berlaku Sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : P A L U
Pada Tanggal : 31 Oktober 2011
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
YUSRAN LALUSU, SH. MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19610404 198903 1 010
Tembusan Kepada Yth :
1. Gubernur Sulawesi Tengah di Palu (sebagai laporan);
2. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah di Palu;
3. Inspektur Inspektorat Daerah Propinsi Sulawesi Tengah di Palu
Lampiran I : Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga
Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
Nomor : 050/ /Set-BPPKB/2011
Tanggal : 30 Oktober 2011
Tentang : Penetapan Tim Penyusun Rencana Strategik
(RENSTRA) SKPD Badan Pemberdayaan
PerempuanDan Keluarga Berencana Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah
SUSUNAN TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIK (RENSTRA)
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
1. Ketua Tim : Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga berencana Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah
Perc. Prog. BPPKB 7
2. Sekretaris : Sekretaris Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga berencana Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah
3. Kelompok Kerja :
A. Koordinator Kelompok Kerja :
1. Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan
2. Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak
3. Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
4. Kepala Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan
Anak
5. Kepala Bidang Kelembagaan, data dan informasi
B. Anggota Kelompok Kerja :
1. Kepala Sub. Bagian Perencanaan
2. Kepala Sub. Bagian Keuangan dan Aset
3. Kepala Sub. Bagian Kepegawaian
4. Kepala Sub. Bidang Politik, Sosial, Budaya
5. Kepala Sub. Bidang Ekonomi
6. Kepala Sub. Bidang Perlindungan Perempuan
7. Kepala Sub. Bidang Perlindungan Anak
8. Kepala Sub. Bidang Advokasi Dan Pemb. institusi Masyarakat.
9. Kepala Sub. Bidang Ketahanan Dan Pemberdayaan Ekonomi
Keluarga
10. Kepala Sub. Bidang Pelayanan Keluarga Berencana
11. Kepala Sub. Bidang Remaja Kesehatan ReproduksiI
12. Kepala Sub. Bidang Kelembagaan
13. Kepala Sub. Bidang Data dan Informasi
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
YUSRAN LALUSU, SH. MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19610404 198903 1 010
Perc. Prog. BPPKB 8
Lampiran II : Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
Nomor : 050/ /Set-BPPKB/2011
Tanggal : 30 Oktober 2011
Tentang : Penetapan Honorarium Fasilitator Penyusun Rencana
Strategik (RENSTRA) SKPD Badan Pemberdayaan
PerempuanDan Keluarga Berencana Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah
No Nama Fasilitator Instansi Volume Honorarium
1 Ihsan Basir, SH.
LLM.
Bappeda Provinsi
Sulawesi Tengah
2 OH Rp. 1.000.000,-
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
YUSRAN LALUSU, SH. MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19610404 198903 1 010
Perc. Prog. BPPKB 9
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hakekat Pembangunan Nasional meliputi pembangunan manusia seutuhnya
dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, maka fungsi pembangunan daerah
adalah sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional secara utuh dan terpadu.
Oleh karena itu, perlu adanya hubungan yang serasi dan selaras antara Pembangunan
Sektoral dengan Pembangunan Daerah yang senantiasa terpelihara, dikembangkan,
ditingkatkan dan dimantapkan atas dasar keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sejatinya, pembangunan di daerah Sulawesi Tengah dalam kurun waktu
Tahun 2006-2011 pada satu sisi telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai
bidang pembangunan. Namun berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, pada sisi
lainnya harus diakui, masih terdapat berbagai masalah penting dan mendasar yang
harus segera diatasi, dan berbagai permasalahan lainnya yang berkembang seiring
dengan tingkat perkembangan kemajuan pembangunan tersebut.
Berbagai permasalahan mendasar tersebut antara lain; relatif tingginya
persentase dan besarnya jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan,
rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat, terdapat kecenderungan memburuknya
distribusi pendapatan, masih rendahnya daya beli masyarakat, kebutuhan akan hak-
hak dasar manusia yang belum sepenuhnya dapat terpenuhi secara merata dan adil,
kondisi infrastruktur yang belum memadai, kondisi produk barang dan jasa yang
tingkat produktivitasnya masih rendah.
Pada sisi lain permasalahan yang berkembang adalah tingkat kebutuhan akan
pelayanan yang selalu meningkat, globalisasi dengan berbagai dampak ikutannya,
perubahan lingkungan strategis yang begitu cepat, pengelolaan sumberdaya alam
yang berkelanjutan mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup.
Perc. Prog. BPPKB 10
Berdasarkan pada realitas tersebut, tantangan yang menghadang dalam kurun
waktu lima tahun ke depan, tidak hanya berorientasi pada peningkatan pertumbuhan
ekonomi semata, akan tetapi perlu didukung dengan penanggulangan kemiskinan,
yang diiringi dengan pemerataan pembangunan dan penciptaan lapangan kerja.
Ikhtiar penanganannya akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan baik
pendekatan sektoral maupun kewilayahan serta melibatkan partisipasi aktif dari
berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) di Sulawesi Tengah. Dalam
kerangka meningkatkan sinergitas, sinkronisasi dan integrasi segenap potensi di
Sulawesi Tengah, dibutuhkan sebuah rencana pembangunan yang dapat menjadi
pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam memberikan kontribusi bagi
pembangunan daerah di Sulawesi Tengah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke
depan. Rencana pembangunan tersebut diwujudkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Sulawesi Tengah merupakan dokumen perencanaan manajerial komprehensif
sekaligus sebagai perencanaan taktis strategis daerah, yang mana penyusunannya
merupakan penjabaran dari visi dan misi Kepala Daerah.
Pembangunan Daerah adalah pencerminan aspirasi rakyat dengan
mengembangkan kehidupan masyarakat maju yang mandiri untuk peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang terus menerus dan merata.
Selanjutnya dalam rangka mendorong terciptanya pertumbuhan dan pengembangan
potensi daerah serta menimbang dan mengingat perlunya penyusunan program
pembangunan yang lebih fokus, terarah dan bertahap sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional; Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah; Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014; dan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2005-2025 maka Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyusun
agenda pembangunan yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) sesuai Visi - Misi dan Kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi
Tengah masa bakti 2011-2016. Untuk mendukung keselarasan pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tersebut, maka SKPD
yang merupakan pelaku dan pelaksana pembangunan diberbagai sektor perlu
Perc. Prog. BPPKB 11
menyusun dokumen Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD yang selaras dengan
RPJMD yang selaras dengan Visi dan Misi Pemerintah daerah.
Dokumen Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-
2016 merupakan Dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang penyusunannya
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2016.
Sebagai dokumen perencanaan jangka menengah, Rencana Strategi Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2011-2016 ini memuat visi, misi, strategi dan prioritas program
pembangunan yang dalam penyusunannya dilakukan secara partisipatif, dengan
melibatkan pemangku kepentingan serta mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Penyusunan dokumen Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD Badan
Pemberdayanaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah dilakukan melalui beberapa tahapan yang merupakan suatu rangkaian proses
yang berurutan sebagaimana diatur didalam Permendangri 54 Tahun 2010,
mencakup:
Persiapan penyusunan RENSTRA;
Penyusunan rancangan awal RENSTRA;
Penyusunan Rancangan RENSTRA;
Perumusan Rancangan Akhir RENSTRA; dan
Penetapan Keputusan tentang RENSTRA.
Perumusan isi dan substansi RENSTRA sangat menentukan kualitas
dokumen yang akan dihasilkan. Tersusunnya RENSTRA sangat strategis untuk
mengarahkan penyusunan rancangan Kerja Tahunan (RENJA) SKPD dan berfungsi
sebagai koridor perencanaan pembangunan indikatif di bidang Pemberdayaan
Perempuan, perlindungan anak dan Keluarga Berencana di Sulawesi Tengah selama
5 (lima) tahun yang disusun menggunakan pendekatan proses partisipatif dan
tahapan penyusunan RENSTRA SKPD, juga dilakukan melalui berbagai proses
rapat interen SKPD dalam perumusannya serta melakukan kosultasi dengan
pemangku kepentingan di bidang perempuan dan anak serta melakukan kosultasi
dengan Bappeda Selaku selaku pelaksana Teknis Perencana Pembangunan di Daerah
denga tujuannya untuk mendapatkan masukan dan komitmen para pemangku
Perc. Prog. BPPKB 12
kepentingan sebagai bahan penyempurnaan rancangan Rencana Strategi
(RENSTRA) SKPD.
Tahapan-tahapan proses penyusunan Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 2011-2016, mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah secara diagramatis dapat dilihat pada
gambar berikut :
Penelaahan
RPJMD
SPM
Analisis Gambaran
Pelayanan
Perumusan
Tujuan
Perumusan
Sasaran
Perumusan
Rencana Kegiatan,
Indikator
Kinerja,Kelompok
Sasaran dan
Pendanaan Indikatif
Berdasarkan
Rencana Program
Prioritas RPJMD
Perumusan
Indikator Kinerja
SKPD yang
Mengacu Pada
Tujuan dan Sasaran
RPJMD
SE KDH ttg Penyusunan
Ranc Renstra SKPD ,
dilampiri dg indikator
keluaran program dan Pagu
per SKPD
Rancangan Renstra SKPD
o Pendahuluan o Gambaran Pelayanan SKPD o Isu-Isu Strategis berdasarkan
Tugas dan Fungsi o Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Strategi dan Kebijakan o Rancana Program, Kegiatan,
Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif
o Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Rancangan Renstra SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD Perihal Penyampaian
Rancangan Restra SKPD
Kepada Bappeda
Pengolahan
Data dan
Informasi
Perc. Prog. BPPKB 4
Persiapan
Penyusunan Renstra
Penelaahan
RPJMD
SPM
Analisis Gambaran
Pelayanan
Perumusan Isu
Strategis
SKPD
Perumusan
Visi, Misi
SKPD
Perumusan
Tujuan
Perumusan
Sasaran
Perumusan
Strategi dan
kebijan
Perumusan
Rencana Kegiatan,
Indikator
Kinerja,Kelompok
Sasaran dan
Pendanaan Indikatif
Berdasarkan
Rencana Program
Prioritas RPJMD
Perumusan
Indikator Kinerja
SKPD yang
Mengacu Pada
Tujuan dan Sasaran
RPJMD
SE KDH ttg Penyusunan
Ranc Renstra SKPD ,
dilampiri dg indikator
keluaran program dan Pagu
per SKPD
Rancangan Renstra SKPD
o Pendahuluan o Gambaran Pelayanan SKPD o Isu-Isu Strategis berdasarkan
Tugas dan Fungsi o Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Strategi dan Kebijakan o Rancana Program, Kegiatan,
Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif
o Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Rancangan Renstra SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala
SKPD Perihal Penyampaian
Rancangan Restra SKPD
Kepada Bappeda
Penelaahan
Visi, Misi
Gubernur
Pengolahan
Data dan
Informasi
Resntra SKPD
Bagan Alir Penyusunan Rancangan Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah
Perc. Prog. BPPKB 5
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana dan Strategi (RENSTRA) Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan daerah Tingkat I
Sulawesi Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam
Rumah Tangga;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah:
7. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 104
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemeirntah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Nomor 89 Tahun 2007);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4815);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Rpublik Indonesia Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai
Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 25), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Perc. Prog. BPPKB 6
Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas Dan Wewenang Serta
Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44);
14. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
15. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1980 Tentang
Pembentukan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis
Penataan Organisasi Perangkat Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah
18. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor : 02 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintah Daerah Provinsi;
19. Peraturan Daerah Sulawesi Tengah Nomor 14 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Lembaga Tekhnis Daerah;
20. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 07 tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan dan
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, perlu menetapkan Peraturan
Gubernur Sulawesi Tengah tentang Rincian tugas, fungsi dan Tata Kerja Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah;
21. Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2005-2025 (lembaran
Daerah Tahun 2009 Nomor 6);
22. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi
Tengah tahun 2012-2016.
1.3 Maksud dan Tujuan
Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2016 ditetapkan
dengan
1.3.1 Maksud
a. Secara umum, RENSTRA ini memberikan arah bagi seluruh pemangku
kepentingan baik Pemerintah Daerah, masyarakat maupun dunia usaha
Perc. Prog. BPPKB 7
di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah
khususnya di bidang pemebrdayaan perempuan, perlindungan anak dan
keluarga berencana yang berkesinambungan;
b. Secara khusus, RENSTRA ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi
seluruh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Daerah dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan
yang akan dibiayai dari APBD Provinsi Sulawesi Tengah.
1.3.2 Tujuan
a. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum pelayanan sekarang
sekaligus untuk memberi arah dan tujuan Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana yang ingin dicapai dalam rangka
mewujudkan visi, misi pembangunan daerah;
b. Memudahkan untuk pencapaian tujuan pembangunan dengan
menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur;
c. Memudahkan serta memahami dan menilai dan mengevaluasi arah
kebijakan dan program, serta kegiatan operasional tahunan dalam
rentang waktu lima tahunan.
1.4. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Landasan Hukum
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II Gambaran Pelayanan SKPD
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
2.2. Sumber Daya SKPD
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III Isu-Isu Strategi Berdasarkan Tugas Pokok Dan Fungsi
3.1 Identifikasi Permasalahan BerdasarkanTugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih
3.3 Telaahan Renstra SKPD dengan Renstra Provinsi
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
Perc. Prog. BPPKB 8
BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Strategi Dan Kebijakan
4.1 Visi dan Misi SKPD
4.2 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
4.3 Strategi Dan Kebijakan SKPD
BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran Dan
Pendanaan Indikatif
BAB VI Indikator Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah
BAB VII Penutup
Perc. Prog. BPPKB 9
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
Nomor 07 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah, sehubungan dengan kebijakan tersebut diatas pada tahun 2009 telah telah
diterbitkannya Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 38 tentang Rincian
tugas, fungsi dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah sebagai berikut:
Gambar 1. Struktur Organisasi Badan PPKB Provinsi Sulawesi Tengah
Dalam menjalankan tugas-tugas pemerintah dan pembangunan bidang
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan dan Anak serta pelayanan
Keluarga Berencana. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah berpedoman kepada Peraturan Pemerintah
Nomor 41 tahun 2007 dan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sulawesi Tengah
Nomor 07 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perc. Prog. BPPKB 10
Perencanaan Pembangunan dan Lembaga Teknis Daerah serta Peraturan
Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 38Tahun 2009 tentang Uraian Tugas dan
Fungsi dan Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. SKPD yang dipimpin oleh seorang
Kepala Badan. Sesuai Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah tersebut maka Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah mempunyai tugas “membentu Gubernur Kepala Daerah untuk urusan
wajib dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
pemberdayaan perempuan, Perlindungan peremuan dan anak, Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera”.
Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai fungsi :
1. Perumusan, penyusunan dan penyiapan kebijakan pelaksanaan
pemberdayaan kualitas hidup Perempuan;
2. Perumusan, penyusunan dan penyiapan kebijakan pelaksanaan
pemberdayaan Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak;
3. Perumusan, penyusunan dan penyiapan kebijakan pelaksanaan
pemberdayaan Keluaraga dan kesejahteraan keluarga;
4. Perumusan, penyusunan dan penyiapan kebijakan pelasanaan
pemberdayaan Keluarga Berencana;
5. Perumusan, penyusunan dan penyiapan Kebijakan pelaksanaan
Pembinaan dan Evaluasi Program Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana;
6. Pelaksanaan Tata Usaha, Kepegawaian, Keuangan, Sarana dan
Prasarana serta Rumah Tangga.
Rincian tugas pokok dan fungsi sekretariat, bidang, sub bagian dan sub
bidang Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat
Tugas :
Memberikan pelayanan administrasi meliputi Perencanaan Program Keuangan
dan Asset serta Kepegawaian dan Umum di lingkungan Badan.
Fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan program ;
b. Pengelolaan urusan Keuangan dan Asset ;
Perc. Prog. BPPKB 11
c. Pelaksanaan Urusan Kepegawaian, surat menyurat dan rumah tangga;
d. Penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Sekretaris dibantu oleh 3 (tiga) Sub
Bagian:
1. Sub. Bagian Perencanaan Program
2. Sub. Bagian Keuangan dan Aset
3. Sub. Bagian Kepegawaian dan Umum
2. Bidang Kualitas Hidup Perempuan
Tugas :
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan tehnis
serta melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan di bidang di
bidang kualitas hidup perempuan.
Fungsi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kualitas hidup
perempuan;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kualitas hidup
perempuan;
c. Menyiapkan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di bidang kualitas hidup
perempuan;
d. Menyiapkan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang kualitas
hidup perempuan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Bidang Kualitas Hidup Perempuan
dibantu oleh 2 (dua) Sub Bagian:
a. Sub. Bidang Politik, Sosial dan Budaya
b. Sub. Bidang Ekonomi
3. Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak
Tugas :
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan tehnis
serta melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan di bidang
perlindungan perempuan dan anak.
Fungsi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang perlindungan
perempua dan anak;
Perc. Prog. BPPKB 12
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan
perempua dan anak;
c. Menyiapkan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di bidang perlindungan
perempua dan anak;
d. Menyiapkan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang
perlindungan perempua dan anak;
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Bidang Perlindungan Perempuan dan
Anak dibantu oleh 2 (dua) Sub Bidang:
a. Sub. Bidang Perlindungan Perempuan
b. Sub. Bidang Perlindungan Anak
4. Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
Tugas :
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan tehnis
serta melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan di bidang
Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
Fungsi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang Pengendalian Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang Pengendalian
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;
c. Menyiapkan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di bidang Pengendalian
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;
d. Menyiapkan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang
Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi dibantu oleh 2 (dua) Sub Bidang:
a. Sub. Bidang Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana
b. Sub. Bidang Remaja dan kesehatan reproduksi
5. Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
Tugas :
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan tehnis
serta melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan di bidang
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga.
Perc. Prog. BPPKB 13
Fungsi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang keluarga sejahtera dan
pemberdayaan keluarga;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang keluarga sejahtera
dan pemberdayaan keluarga;
c. Menyiapkan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di bidang keluarga
sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
d. Menyiapkan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang keluarga
sejahtera dan pemberdayaan keluarga.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Bidang Keluarga Sejahtera dan
Pemberdayaan Keluarga dibantu oleh 2 (dua) Sub Bidang:
a. Sub. Bidang Advokasi dan pembinaan Institusi Masyarakat
b. Sub. Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
6. Bidang Kelembagaan Data dan Informasi
Tugas :
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan tehnis
serta melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan di bidang
kelembagaan data dan informasi.
Fungsi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan data dan
informasi;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan data
dan informasi;
c. Menyiapkan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di bidang kelembagaan
data dan informasi;
d. Menyiapkan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang
kelembagaan data dan informasi.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Bidang kelembagaan data dan
informasi dibantu oleh 2 (dua) Sub Bidang:
a. Sub. Bidang Kelembagaan
b. Sub. Bidang Data dan Informasi
7. Kelompok Jabatan Fungsional (belum terisi Pejabatnya)
Perc. Prog. BPPKB 14
2.2 Sumber Daya SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Daerah
Sumberdaya manusia merupakan salah satu persoalan mendasar dalam
mendukung pelaksanaan kegiatan pembangunan di Sulawesi Tengah. Tanpa
sumber daya yang kuat, akan terjadi ketimpangan-ketimpangan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan di daerah kedepan. Untuk itu Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah setiap tahunnya telah
terus-menerus melakukan upaya peningkatan dan penguatan sumber daya aparatur
maupun sumber daya sarana dan prasarana pendukung pelayanan aparatur, guna
mewujudkan pencapaian tugas dan fungsi organisasi dalam membantu Gubernur
selaku Kepala Daerah dalam menyusunan dan melaksanakan kebijakan
pembangunan daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan
Keluarga Berencana dengan didukung Sumber daya manusia yang kuat dan
dukungan kapasitas asset/modal medukung. Adapun Sumberdaya aparatur dan
sumberdaya asset Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2011 sebagai berikut:
2.2.1 Kodisi Sumber Daya Aparatur
Jumlah personil pegawai Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2011 sebanyak 74
orang yang terdiri dari :
Tabel 2. Klasifikasi Tingkat Pendidikan Pegawai Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah
No. Jenis Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. S 2 3 Orang 4 Orang 7 Orang
2. S 1 8 Orang 32 Orang 40 Orang
3. D 3 1 Orang 1 Orang 2 Orang
4. SLTA 11 Orang 13 Orang 24 Orang
5. SLTP 0 Orang 0 Orang 0 Orang
Jumlah 23 Orang 50 Orang 73 Orang
Tabel 3. Klasifikasi Tingkat Pangkat/Golongan Pegawai Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah
No. Golongan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. IV/ d 1 Orang 0 Orang 1 Orang
2. IV/ b 0 Orang 2 Orang 2 Orang
3. IV/ a 0 Orang 2 Orang 2 Orang
4. III / d 2 Orang 4 Orang 6 Orang
Perc. Prog. BPPKB 15
5. III / c 1 Orang 8 Orang 9 Orang
6. III / b 1 Orang 3 Orang 4 Orang
7. III / a 4 Orang 14 Orang 18 Orang
8. II / d 0 Orang 1 Orang 1 Orang
9. II / c 0 Orang 0 Orang 0 Orang
10. II / a 0 Orang 1 Orang 1 Orang
11. Tenaga Kontrak 14 Orang 15 Orang 29 Orang
Jumlah 23 Orang 50 Orang 73 Orang
Tabel 4. Klasifikasi Tingkat Jabatan Pegawai Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah
No. Jabatan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. Eselon II 1 Orang 0 Orang 1 Orang
2. Eselon III 0 Orang 6 Orang 6 Orang
3. Eselon IV 2 Orang 11 Orang 13 Orang
4. Staf 4 Orang 20 Orang 24 Orang
5. Tenaga Kontrak 14 Orang 15 Orang 29 Orang
Jumlah 21 Orang 52 Orang 73 Orang
B. Aset Yang dikelola
Aset yang dikelola oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berancana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2011, rincian asset
sebagaimana tabel. 5.
Tabel 5. Klasifikasi Tingkat Jabatan Pegawai Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah
No Aset yang di Kelola Jumlah Aset
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Gedung Kantor
Kendaraan Dinas Roda Empat
Kendaraan Dinas Roda Dua
Komputer
Laptop ( Note Book )
Kamera Digital
UPS
Jaringan Internet + Layar Monitor Touch Screen
Printers
Pendingan Ruangan ( AC )
Mesin Ketik
Proyektor/LCD
Scaneer
Handy Cam
Meja Eselon II, III, IV
Meja ½ Biro
Meja Rapat
Meja Komputer
Kursi Kerja Pimpinan Eselon II
Kursi Kerja Eselon III
Kursi Kerja Eselon IV
Kursi Putar Sandaran Pemdek
Kursi Rapat Merk Isabel 311
1 Buah
2 Unit
19 Unit
11 Unit
15 unit
5 Buah
6 Unit
1 Unit
12 Unit
18 Unit
8 unit
4 Unit
3 Unit
2 Buah
20 Unit
36 Unit
2 Unit
7 Unit
1 Buah
6 Buah
13 Buah
20 Buah
6 Buah
Perc. Prog. BPPKB 16
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Kursi Lipat Chitos
Kursi Tamu
Lemari Arsip Kantor
Brangkas
Dispenser
Generator / Genset
Hardisk External
Sound System
Papan Pengumuman
Filing Kabinet
Televisi
62 Unit
2 Set
12 Unit
1 Buah
4 Buah
1 Unit
3 Buah
1 Unit
1 Buah
2 Buah
2 Unit
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
Berdasarkan gambaran kinerja dimana secara garis besar, hasil pencapaian
(outcome) bidang pemberdayan perempuan, perlindungan perempuan dan anak
serta Keluarga Berencana berdasarkan target sasaran Renstra SKPD Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah tahun 2009 – 2011, karena Badan Baru terbentuk pada tahun 2009
sehungga capian kinerja pelayanan SKPD yang berdasarkan target Renstra adalah
sebagai berikut :
1) Capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) pada tahun 2009 mencapai
62,65%, tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 63,88% secara umum
pencapaian target realisisasi capaian IPG setiap tahunnya terjadi peningkatan
dan sesuai dengan target capaian IPG berdasarkan Renstra SKPD tahun 2009
s.d 2010 yaitu setiap tahun memiliki target capaian sebesar 1,2%.
2) Capaian Indeks Pemberdayaan Gender (IDG/GEM) pada tahun 2009 targetnya
sebesar 61,62% realisasi capaian kinerjanya 61,62%. Pada tahun 2010 target
capaian kinerjanya sebesar 63,79% realisasi sebesar 63,79%.
3) Realisasi Capaian sasaran susksesnya revitalisasi KB dan Kesehatan
Reproduksi Indikator capaian terdiri dari:
o Penurunan Jumlah anak Perkeluarga di Sulawesi Tengah pada tahun 2010
realisasinya sebesar 3,1 anak per Keluarga.
o Rasio peserta KB aktif realisasi pencapaiannya pada tahun 2009 sebesar
98,000 KK atau (19,00%) dan tahun 2010 capaian kinerjannya sebesar
98.211KK atau (19,23%) dengan target capaian Renstra SKPD pada
tahun 2009 dan 2010 kenaikannya sebesar 0,5%.
o Cakupan peserta KB aktif dengan target capaian 0,5% setiap tahun,
dengan realisasi capaian indicator pada tahun 2009 sebesar 69,63%
( 364,350) Peserta. Pada tahun 2010 besarnya realisasi capaian pelayanan
sebesar 70,23% atau 366.175 peserta KB aktif.
4) Realisasi capaian kinerja peningkatan perlindungan perempuan dan anak,
dengan Indikator capaiannya sebagai berikut:
Perc. Prog. BPPKB 17
o Rasio KDRT tahun 2009 capaiannya semakin meningkat sebesar 1,2%
yaitu 59,47% dan pada tahun 2010 target capaiannya 60,63%. Realisasi
capaiannya kinerja sebesar 60,63%.
o Jumlah Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak pada tahun
2009 realisasi capaian kinerjannya sebesar 0,835%, dan pada tahun 2010
ralisasi capaian kinerjannya sebesar 0,938% .
o Jumlah Tenaga Kerja anak di bawah umur, pada tahun 2009 target
penurunan kinerjannya 19,165 orang ( 1.43%) dengan capaian kinerja
100% yaitu penurunan sebesar 19,165 orang (1,43%). Untuk Tahun 2010
target capaian kinerja penurunan tenaga kerja anak di bawah umur sebesar
1,56% atau 18.198 orang realisasi capainnya 100%.
5) Realisasi Capaian sasaran ketahanan Keluarga dan pemberdayaan keluarga
menuju keluarga sejahtera, dengan indikator capaiannya yang terdiri dari
prosentase penurunan Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I target
realisasinya tercapai 100% dengan penurunan 2% yaitu Realisasi capaian
indikator sebasar 340.622 KK (51,95%) pada tahun 2009. Dan realisasi
capaian pada tahun 2010 sebesar 344.176 KK atau 51,03%.
6) Realisasi capaian kinerja Ketersediaan data dan kebijakan kelembagaan
Gender dan anak Dengan indicator data analisis statistik gender, profil
BPPKB dan penyusunan Peraturan Gubernur pada selama tahun 2009 s.d 2010
telah tercapai 100% sesuai dengan target Renstra SKPD tahun 2009 s.d 2011
yaitu 2 Dokumen Statistik Gender dan 1 Dokumen Naskah akademik Perda
Trafficking pada tahun 2009. Sedangkan target tahun 2010 yaitu 2 Dokumen
Analisis statistik Gender dan 2 Perda yang terdiri dari 1 Rancangan Perda
Trafiking dan 1 dokumen naskah akademik Raperda Perlindungan Perempuan,
capainya 100%.
7) Realisasi capaian kinerja penanggulangan penyebaran HIV/AID dengan
indikator pemahaman perempuan terhadap pencegahan HIV/AID dan penyakit
Seksual lainnnya pada tahun 2010 adalah sebesar 50 Orang dengan realisasi
capaian kinerjanya 50 Orang (100%).
Hasil capaian pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan target sasaran Renstra SKPD
Tahun 2009 – 2011 dapat di lihat pada tabel 6, di bawah ini.
Perc. Prog. BPPKB 18
Tabel 6. Hasil Capaian Kinerja Pelayanan Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Kelurga Berencan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2009 - 2010
NO Fungsi/Uraian
Indikator Kinerja Sasaran
Sasaran
2006 2007 2008 2009 2010
TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN
A
Fungsi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1 Meningkatnya Indeks Pemberdayaan Gender (IPG/IDG)
62,65% 62,65% 64,35% 64,35%
2
Meningkatnya Indeks Pemberdayaan Geder (GEM) 61,62% 61,62%
63,79%
63,79%
3
Rasio KDRT
0,135% 0,135% 0,159% 0,159%
4
Jumlah Penanganan Kasus KDRT yang ditangani
0,835% 0,835% 0,938% 0,938%
5
Jumlah Tenaga Kerja anak di bawah umur
19,165
( 1.43%) 19,165
( 1.43%) 18,198
( 1.56%) 18,198
( 1.56%)
B
Fungsi Keluarga Berencana
1
Penurunan jumlah anak per keluarga
3,1 Anak 3,1 Anak 3,1 Anak 3,1 Anak
2
Rasio Peserta KB Aktif
98,000
(19,00%)
98,000
(19,00%)
98,211
(19,23%)
98,211
(19,23%)
3
Jumlah Cakupan Peserta KB Aktif
380,481 (74.51%)
380,481 (74.51%)
380,481 (74.51%)
380,481 (74.51%)
4.
Pemahaman Perempuan terhadap penyebaran HIV/AID dan Penyakit seks menular
0 0 50 Orang 50 Orang
5
Jumlah Penurunan Keluarga Prasejahtera dan sejahtera I
349.167 (52,35%)
349.167 (52,35%)
340.622 (51,95%)
340.622 (51,95%)
Perc. Prog. BPPKB 19
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai urusan wajib dalam pelayanan
Pemberdayaan perempuan, prelindungan perempuan dan anak serta pelayanan
Keluraga Berencana. Dalam mewujudkan pencapaian keberhasilan
pengembangan pelayanan ada beberapa faktor –faktor mempengaruhi yaitu :
2.4.1 Tantangan Pelayanan SKPD yang mempengaruhi pelayanan adalah:
a) Belum optimalnya koordinasi antar SKPD terkait program yang
responsive gender;
b) Belum optimalnya koordinasi SKPD Kabupaten/Kota dalam
pelaksanaan program pemberdayaan perempuan dan Keluar ga
Berencana;
c) Sumberdaya apartur SKPD yang masih rendah dalam memahami
gender dan masih bias gender;
d) Sumberdaya manusia Perempuan yang masih rendah dalam
mengakses dibidang pendidikan, kesehatan, social, budaya,
ekonomi, politik, hukum, dan ekonomi;
e) Belum optimalnya peran dan fungsi advokasi dalam pendampingan
penangan kasus kekerasan perempuan dan anak
f) Belum optimalnya peran dan fungsi advokasi kelembagaan
pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan pelayanan KB;
g) Belum optimalnya pembentukan Kelembagaan P2TP2A di
Kabupaten dan Kota;
h) Belum terbentuknya Rumah Aman bagi korban kekerasan,
trafficking,
i) Belum optimalnya ketersediaan data terpilah;
j) Belum optimalnya penganggaran yang serponsif gender.
k) Belum ada Lembaga Pemesyarakatan Khusus anak;
l) Belum adanya dukungan pembiayaan pemerintah pusat baik
APBN, maupun dana dekonsentrasi.
m) Adanya tuntutan masyarakat terhadap penyelesaian kasus-kasus
kekerasan perempuan dan anak;
n) Adannya tuntutan masyarakat terhadap produk hukum
perlindungan perempuan dan anak;
o) Adanya tuntutan masyarakat terhadap program-program yang
berpihak pada perempuan dan anak.
Perc. Prog. BPPKB 20
2.4.2 Peluang Pelayanan SKPD yang terdiri dari
a) Adanya Komitmen Kepala Daerah Daerah (Gubernur), DPRD
Provinsi untuk mendukung pelaksanaan program yang responsif
gender.
b) Kesempatan dan peluang kerjasama dengan berbagai pihak
lembaga-lembaga pemerhati perempuan dan anak;
c) Telah terbentunya Kelembagaan P2TP2A yang berfungsi sebagai
wadah pengaduan dan penanganan perlindungan perempuan dan
ank korban kekerasan di tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota;
d) Telah terbentuknya sekretariat telepon sahabat anak sebagai wadah
pengaduan anak korban kekerasan yang bebas pulsa;
e) Telah terbentuknya tempat-tempat pelayanan Publik bagi
perempuan dan anak;
Perc. Prog. BPPKB 21
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Perencanaan pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2016
merupakan keberlanjutan dari pelaksanaan pelayanan tahun-tahun sebelumnya,
sehingga dalam merumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan kedepan
tidak lepas dari kondisi riil capaian pelayanan tahun sebelumnya. Lima tahun
pertama Rencana Strategi (RENSTRA) telah menghasilkan berbagai kemajuan
yang cukup berarti namun masih menyisahkan berbagai permasalahan pelayanan di
daerah yang merupakan kesenjangan antara kinerja pelayanan yang dicapai saat ini
dengan yang direncanakan yang bermuara pada tercapainya peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Potensi permasalahan pelayanan di daerah pada
umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal,
kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang
tidak diantisipasi.
Untuk mendapatkan gambaran awal bagaimana permasalahan daerah
dipecahkan, tiap-tiap permasalahan juga diidentifikasi faktor-faktor penentu
keberhasilannya dimasa datang. Faktor-faktor penentu keberhasilan adalah faktor
kritis, hasil kinerja, dan faktor-faktor lainnya yang memiliki daya ungkit yang
tinggi dalam memecahkan permasalahan pelayanan SKPD dalam pembangunan
atau dalam mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan urusan pemerintahan.
Pada bagian ini, akan diuraikan permasalahan, diuraikan permasalahan yang
paling krusial tentang layanan dasar SKPD sesuai dengan tugas dan fungsinya
masing-masing melalui penilaian terhadap capaian kinerja yang masih jauh dari
harapan atau belum mencapai target yang ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2006-
2011.
Permasalahan akan diuraikan untuk mengetahui faktor-faktor internal
maupun eksternal, yang menjadi pendorong munculnya permasalahan tersebut.
Identifikasi permasalahan pada tiap urusan dilakukan dengan memperhatikan
capaian indikator kinerja pembangunan dan hasil evaluasi pembangunan lima tahun
terakhir sebagai berikut:
Perc. Prog. BPPKB 22
A. Urusan Pemberdayaan Perempuan
a. Masih rendahnya kualitas hidup perempuan menyebabkan laki-laki dan
perempuan memiliki pengalaman kemiskinan yang berbeda. Dampak
yang diakibatkan oleh kemiskinan terhadap kehidupan laki-laki juga
berbeda dari perempuan.
b. Dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan, masih terjadi
netral gender dan terjadi kesenjangan gender di berbagai bidang
kehidupan.
c. Masih ditemukannya peraturan perundang-undangan yang bias gender,
diskriminatif terhadap perempuan, dan belum peduli anak.
d. Pemahaman akan konsep kesetaraan dan keadilan gender masih sangat
terbatas di semua kalangan.
e. Partisipasi anggkatan kerja perempuan yang belum optimal
f. Masih terbatasnya pemahaman masyarakat mengenai hak-hak perempuan,
anak serta pemberdayaan gender
g. Belum optimalnya data pembangunan yang terpilah menurut jenis
kelamin, sehingga sulit dalam menemukenali masalah-masalah gender
yang ada.
h. Partisipasi masyarakat juga belum maksimal dalam meningkatkan kualitas
hidup perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan.
i. Masih rendahnya partisipasi perempuan di bidang pendidikan, kesehatan,
sosial, budaya, politik dan hukum
j. Masih rendahnya partisipasi dan keterlibatan perempuan di bidang
ketenaga kerjaan yaitu di legeslatif, eksekutif dan kelembagaan swasta
B. Urusan Perlindungan Perempuan dan Anak
a. Semakin meningkatnya kasus kekerasan terhadap Perempuan dan anak
serta KDRT.
b. Masih tingginya kasus perdagangan perempuan dan anak (trafficking)
c. Masih tingginya kasus tenaga kerja anak dibawah umur
d. Peraturan perundang-undangan yang ada sebagian juga belum
dilaksanakan secara konsekuen untuk menjamin dan melindungi hak-hak
perempuan dan anak, termasuk memberikan perlindungan bagi perempuan
dan anak dari tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Kebutuhan
tumbuh-kembang anak juga belum sepenuhnya menjadi pertimbangan
utama dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan partisipasi
anak dalam proses pembangunan masih rendah.
Perc. Prog. BPPKB 23
e. Belum optimalnya penanganan kekerasan kerasan perempuan, anak,
KDRT dan kasus trafficking, serta Penanganan kasus-kasus permasalahan
anak.
C. Urusan Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
a. Proyeksi jumlah penduduk Sulawesi Tengah setiap tahunnya mengalami
peningkatan
b. Menurut hasil SDKI 2007 PUS yang tidak ingin anak dan PUS yang ingin
menunda kehamilannya sampai lebih dari dua tahun, tetapi tidak memakai
kontrasepsi (unmet need) masih cukup tinggi yaitu 9,1 persen tingkat
nasional dan tingkat Sulawesi Tengah sebesar 8,3 peresn.
c. Pemahaman dan kesadaran tentang hak dan kesehatan reproduksi
perempuan dan remaja masih rendah.
d. Pusat atau lembaga advokasi dan konseling hak-hak dan kesehatan
reproduksi bagi remaja yang ada saat ini masih sangat terbatas
jangkauannya dan belum dapat memenuhi kebutuhan remaja.
e. Pendidikan kesehatan reproduksi remaja melalui jalur sekolah juga belum
sepenuhnya berhasil.
f. Masih Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta KB aktif.
g. Masih kurangnya kesadaran dan partsipasi pria dalam ber-KB
h. Rata-rata jumlah anak dalam keluarga yang masih tinggi (diatas 2)
i. Masih rendahnya pasangan usia subur yang menjadi akseptor KB
j. Belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan primer dapat melayani
KB dan kesehatan reproduksi.
k. Belum optimalnya upaya peningkatan partisipasi keluarga pra sejahtera
terhadap program keluarga berencana.
l. Jumlah keluarga dalam katagori prasejahtera dan sejahtera-1 masih tinggi
m. Masih kurangnya kesadaran keluarga dan masyarakat dalam membina
tumbuh kembang anak.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih yang telah dituangkan
dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang RPJMD Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2011-2016 telah menjadi Visi dan Misi Pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 2011-2016 adalah: ”Sulawesi Tengah Sejajar Dengan
Provinsi Maju di Kawasan Timur Indonesia dalam Pengembangan Agribisnis
dan Kelautan Melalui Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Berdaya
Saing Tahun 2020”.
Perc. Prog. BPPKB 24
Sejajar dengan provinsi maju dalam arti bahwa harapan ke depan sarana dan
prasarana pendukung (infrastruktur), peningkatan kesejahteraan masyarakat secara
umum tidak ketinggalan dengan provinsi lain sehingga mengurangi ketimpangan
pembangunan di segala bidang dengan daerah lain, sejajar dalam kualitas
sumberdaya manusia dengan melalui peningkatan kualitas pendidikan dan derajat
kesehatan masyarakat.
Dalam mencapai kesetaraan pembangunan dengan provinsi lain maka
diperlukan suatu langkah kongkrit melalui pengelolaan pembangunan yang berbasis
agribisnis dan kelautan sehingga kegiatan disemua sektor dapat lebih terkoordinasi
antara kegiatan hulu sampai kegiatan hilir yang pada akhirnya menghasilkan nilai
tambah bagi daerah khususnya Provinsi Sulawesi Tengah.
Kualitas sumberdaya manusia dimaknai sebagai perwujudan proses
pelanjutan dan pengoptimalan upaya penciptaan kualitas hidup manusia yang
mencakupi : kualitas fisik, intelektual, moral, iman dan taqwa, sehingga tercipta
kualitas manusia secara utuh, dalam arti adanya keseimbangan yang serasi dalam
kehidupan manusia baik antara aspek jasmani dan rohani, aspek fisik dan mental
spiritual atau aspek material dan non material di Provinsi Sulawesi Tengah.
Visi tersebut dikedepankan sebagai salah satu upaya untuk mencapai Visi
yang secara eksplisit tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Sulawesi Tengah 2005-2025 yaitu “Sulawesi Tengah yang maju,
mandiri, sejahtera dan berkeadilan”.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan yang akan dilakukan pada masa kini dan
masa akan datang, optimis untuk mewujudkan visi, maka perlu dituangkan dalam
bentuk misi kegiatan yang akan dilakukan yang memungkinkan penyediaan produk
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus untuk memelihara
kesinambungan dan perkembangan kehidupan masyarakat yang akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, Misi Provinsi Sulawesi Tengah
dirumuskan sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing
berdasarkan keimanan dan ketakwaan;
2. Peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi
kerakyatan;
3. Peningkatan pembangunan infrastruktur;
4. Percepatan reformasi birokrasi, penegakan supremasi hukum dan HAM.
5. Pengelolaan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan.
Memperhatikan visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
di atas, terlihat bahwa tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Perc. Prog. BPPKB 25
Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah sangat krusial dan esensial
dalam mendukung terwujudnya visi dan misi tersebut. Maka untuk mendapatan
rumusan isu strategi dengan melakukan pendekatan analisis SWOT sebagai berikut
Kekuatan
1. Dukungan pimpinan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Kelaurga
Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dan komitmen bersama seluruh
aparatur.
2. Loyalitas aparatur untuk mencapai terwujudnya visi dan misi Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Kelaurga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah
3. Kreativitas aparatur dalam mengemban tugas dan tanggungjawabnya
4. Alokasi anggaran sudah memadahi
Kelemahan
1. Kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur belum memadai
2. Keahlian dan ilmu pengetahuan aparatur belum seluruhnya sesuai kebutuhan
tupoksi masing-masing bidang
3. Belum optimalnya koordinasi pelaksanaan program pada masing-masing
bidang.
4. Mekanisme dan pola kerja setiap bidang belum tertata dengan efektif dan
efisien.
5. Sarana dan prasarana serta lingkungan kerja yang tidak memadai
Peluang
1. Dukungan Kepala Daerah dan DPRD provinsi terhadap program-program
pembangunan daerah dibidang pemebrdayaan perempuan, perlindungan dan
pelayanan KB.
2. Kesempatan dan peluang kerjasama dengan berbagai pihak lembaga-lembaga
pemerhati perempuan dan anak;
3. Telah terbentunya Kelembagaan P2TP2A yang berfungsi sebagai wadah
pengaduan dan penanganan perlindungan perempuan dan ank korban
kekerasan di tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota;
Perc. Prog. BPPKB 26
4. Telah terbentuknya sekretariat telepon sahabat anak sebagai wadah pengaduan
anak korban kekerasan yang bebas pulsa;
5. Telah terbentuknya tempat-tempat pelayanan Publik bagi perempuan dan
anak;
Ancaman
1. Belum optimalnya koordinasi antar SKPD terkait program yang
responsive gender;
2. Belum optimalnya koordinasi SKPD Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan
program pemberdayaan perempuan dan Keluarga Berencana;
3. Sumberdaya manusia Perempuan yang masih rendah dalam mengakses
dibidang pendidikan, kesehatan, social, budaya, ekonomi, politik, hukum, dan
ekonomi;
4. Belum optimalnya fungsi produk hukum yang berpihak pada perempuan dan
anak;
5. Belum optimalnya peran kelembagaan pemerhati perempuan;
6. Belum optimalnya penanganan kasus kerasan perempuan dan anak, dan
koraban trafficking.
7. Belum optimalnya penganggaran yang serponsif gender SKPD
8. Adanya tuntutan masyarakat terhadap penyelesaian kasus-kasus kekerasan
perempuan dan anak;
9. Adannya tuntutan masyarakat terhadap produk hukum perlindungan
perempuan dan anak;
10. Adanya tuntutan masyarakat terhadap program-program yang berpihak pada
peningkatan ekonomi perempuan.
11. Belum optimalnya koordinasi dalam pelaksanaan program pembangunan
pemebrdayaan perempuan dan KB di daerah sehingga sistem pengendalian,
monitoring dan evaluasi belum berjalan maksimal.
12. Ketersediaan data terpilah dan informasi yang belum akurat di Kabupaten dan
Kota
Berdasarkan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut di atas,
selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk matriks SWOT sebagi berikut:
Perc. Prog. BPPKB 27
Tabel 3.1. Matriks SWOT
VARIABEL
STRATEGI
KEKUATAN ( S ) KELEMAHAN ( W )
ANALISIS
LINGKUNGAN
INTERNAL
ANALISIS
LINGKUNGAN
EKSTERNAL
1. Dukungan pimpinan BPPKB
Provinsi Sulawesi Tengah
dan komitmen bersama
seluruh aparatur
2. Kuantitas aparatur yang
memadai
3. Loyalitas aparatur untuk
mencapai terwujudnya visi
dan misi SKPD BPPKB
Provinsi Sulawesi Tengah
4. Kreativitas aparatur dalam
mengemban tugas dan
tanggungjawabnya
5. Sarana dan prasarana serta
lingkungan kerja yang
memadai
6. Alokasi anggaran yang
memadai
1. Kualitas aparatur belum
memadai
2. Keahlian dan ilmu
pengetahuan aparatur belum
variatif sesuai kebutuhan
tupoksi masing-masing bidang
3. Sistem dta dan informasi
pemberdayaan perempuan dan
KB belum memadai
4. Belum optimalnya koordinasi
antar SKPD BPPKB dan
Isntransi Terkait sehingga
sistem pengendalian,
monitoring dan evaluasi belum
berjalan maksimal.
5. Ketersediaan data terpilah dan
informasi yang belum akurat.
6. Mekanisme dan pola kerja
setiap bidang belum tertata
dengan efektif dan efisien
PELUANG (O )
STRATEGI
MENGGUNAKAN
KEKUATAN UNTUK
MEMANFAATKAN
PELUANG
(S.O)
STRATEGI MENGURANGI
KELEMAHAN UNTUK
MEMANFAATKAN PELUANG
(W.O)
1. Dukungan Kepala
Daerah dan DPRD
provinsi terhadap
BPPKB dalam
melaksanakan
program
pembangunan
daerahdi bidang
Pemebradyaan
Perempuan dan KB.
2. Kesempatan dan
1. Meningkatkan pengendalian,
monitoring dan evaluasi
2. Memanfaatkan kreativitas
dan loyalitas aparatur untuk
menjalin kerjasama dan
jejaring dengan lembaga-
lembaga terkait pemerhati
perempaun
1. Meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme aparat BPPKB
2. Meningkatkan ketersediaan
data terpilah dan informasi
yang akurat
Perc. Prog. BPPKB 28
peluang kerjasama
dengan berbagai
pihak lembaga-
lembaga pemerhati
perempuan dan anak
ANCAMAN ( T )
STRATEGI
MENGGUNAKAN
KEKUATAN UNTUK
MENCEGAH/MENGATASI
ANCAMAN
(S.T)
STRATEGI MENGURANGI
KELEMAHAN UNTUK
MENCEGAH/MENGATASI
ANCAMAN
( W.T )
1. Belum optimalnya
koordinasi antar
SKPD dalam
pelaksanaan
pembangunan
pemebrdayaan
perempuan dan KB di
daerah
3. terbentunya
Kelembagaan
P2TP2A yang
berfungsi sebagai
wadah pengaduan
dan penanganan
perlindungan
perempuan dan ank
korban kekerasan di
tingkat Provinsi dan
Kabupaten Kota.
4. Terbentuknya
sekretariat telepon
sahabat anak sebagai
wadah pengaduan
anak korban
kekerasan yang
bebas pulsa;
5. Terbentuknya
tempat-tempat
1. Meningkatkan koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi
pelaksanaan program
pembangunan Pemberdayaan
Perempuan, perlindungan
anak dan KB.
2. Meningkatkan capacity
building kelembagaan
pemberdayaan Perempuan,
perlindungan perempuan dan
anak serta pelayanan KB.
1. Meningkatkan koordinasi antar
SKPD di tingkat Provinsi,
Kabupaten dan Kota dalam
pelaksanaan pembangun di
daerah
2. Membangun sistem data
terpilah dan informasi
pemberdayaan perempuan dan
KB yang transparan, akuntabel
dan aksesibel
Perc. Prog. BPPKB 29
pelayanan Publik
bagi perempuan dan
anak;
6. Tuntutan masyarakat
terhadap
penyelesaian kasus-
kasus kekerasan
perempuan dan anak;
7. Tuntutan masyarakat
terhadap produk
hukum perlindungan
perempuan dan anak;
8. Tuntutan masyarakat
terhadap program-
program yang
berpihak pada
perempuan dan anak
3.3 Telaahan Renstra SKPD dengan Renstra Provinsi
Dalam pencapaian sasaran SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah ada beberapa hal yang
menjadi penghambat dalam melaksanakan pencapaian target pelayanan adalah
masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang memahami gender,
belum optimalnya penanganan kasus KDRT, Trafiking dan kekerasan lainya belum
optimalnya jumlah kebijakan yang responsif gender dan anak, Pemahaman
masyarakat terhadap KB dan kesehatan reproduksi masih belum optimal.
Adapun yang dapat menjadi pendorong dalam pelaksanaan pencapaian
pelayanan adalah adanya program-program dan kegiatan yang mendukung
pelaksanaan menajemen dan peningkatan pemahaman dan kualitas hidup
perempuan atau gender, peningakatan penanganan kasus kekerasan perempuan dan
anak, peningkatan kebijakan yang responsif gender dan anak, melalui pelatihan,
sosialisasi, pembinaan melalui pemberian bantuan modal usaha, advokasi sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi perempuan.
Perc. Prog. BPPKB 30
3.4 Penentuan Isu-Isu Strategis
Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis lingkungan
eksternal terhadap hasil capaian pembangunan selama 5 (lima) tahun
terakhir, serta permasalahan yang masih dihadapi kedepan dengan
mengidentifikasi kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya
yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa datang.
Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan akan
menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam jangka panjang.
Perumusan isu-isu strategis dilakukan dengan menganalisis berbagai fakta dan
informasi yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis serta melakukan
telaahan terhadap visi, misi dan program SKPD, serta RENSTRA sehingga rumusan
isu strategis yang dihasilkan selaras dengan visi dan misi kepala daerah dan wakil
kepala daerah terpilih serta kebijakan pemerintah dalam jangka menengah (RPJMD)
2011 – 2016.
Mengacu pada alternatif strategi sebagaimana yang tercantum pada ke-
empat kuadran di atas, maka dapat dirangkum rumusan strategi sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan.
2. Memanfaatkan kreativitas dan loyalitas aparatur untuk menjalin kerjasama
dan jejaring dengan lembaga-lembaga terkait permerhati perempuan.
3. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparat Pelayanan.
4. Meningkatkan ketersediaan data terpilah dan informasi yang akurat
5. Meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan program
pembangunan Pemberdayaan Perempuan, perlindungan anak dan KB.
6. Meningkatkan capacity building kelembagaan pemberdayaan Perempuan,
perlindungan perempuan dan anak serta pelayanan KB.
7. Meningkatkan koordinasi antar SKPD di tingkat Provinsi, Kabupaten dan
Kota dalam pelaksanaan pembangun di daerah
8. Membangun sistem data terpilah dan informasi pemberdayaan perempuan dan
KB yang transparan, akuntabel dan aksesibel
Perc. Prog. BPPKB 31
BAB. IV
VISI, MISI TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BADAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
4.1 Visi Dan Misi SKPD
Visi adalah cara pandang ke depan suatu organisasi akan dibawa kemana
agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran masa depan
yang diinginkan oleh organisasi. Berdasarkan hal tersebut penetapan visi,
merupakan bagian dari perencanaan strategis, dalam menentukan suatu langkah
penting dalam perjalanan suatu organisasi.
Visi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah atau
yang disingkat dengan BPPKBD Provinsi Sulawesi Tengah pada RENSTRA –
SKPD tahun 2011-2016 adalah “ Terwujudnya Kesetaraan Gender, Perlindungan
Perempuan dan Anak serta Keluarga Berkualitas Yang Berdaya Saing pada tahun
2020”
Misi adalah sesuatu upaya yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah adalah:
1. Meningkatkan kualitas hidup perempuan.
2. Mewujudkan tingkat keterlibatan perempuan dalam proses politik dan
kesetaraan gender.
3. Menghapus segala bentuk kekerasan kepada perempuan dan anak.
4. Meningkatkan kesejahteraan keluarga dan perlindungan anak serta
pengarustaman gender.
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi.
6. Penguatan kelembagaan, penyusunan model dan sistem informasi data
pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana secar terpilah.
4.2 Tujuan Dan Sasaran SKPD
1.2.1. Tujuan Strategi SKPD
Dari Visi dan Misi yang telah dirumuskan maka Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
menetapkan tujuan strategi sebagai berikut:
a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing.
Perc. Prog. BPPKB 32
b. Tercapainya peningkatan perlindungan perempuan dan anak Serta
Kebijakan Kepastian hukum bagi perempuan dan anak.
c. Tercapainya keluarga Kecil yang berkualitas dan sejahtera melalui
pelayan KB serta Pemberdayaan Keluarga.
d. Tercapainya pengembangan data terpilah dan kebijakan kelembagaan
gender dan anak
1.2.2. Sasaran Strategi SKPD
Sebagai penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan sasaran yang akan di
capai selama 5 (lima) tahun kedepan sesuai sebagai berikut:
a) Meningkatnya kualitas sumberdaya apartur;
b) Meningkatnya kulitas hidup perempuan dan peranserta Gender
dalam bidang pembangunan;
c) Meningkatnya Perlindungan Perempuan, anak dan pemenuhan hak-
hak anak serta Kepastian hukum bagi perempuan dan anak;
d) Suksesnya keluarga berencana (KB) dan terciptanya keluarga
berkualitas;
e) Mewujudkan ketersediaan data tepat waktu, dan terpilah serta
pengembangan kebijakan kelembagaan gender dan anak
Untuk mengetahui tujuan dan sasaran strategi SKPD Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah sebagaimana pada tabel 8.
Perc. Prog. BPPKB 33
Tabel . 8. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Peningkatan kualitas
sumber daya manusia
yang berdaya saing
Meningkatnya kualitas
sumberdaya apartur
Peningkatan layanan administrasi yang tepat
Waktu (%)
55 60 65 70 75 75
Tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana kerja aparatur sesuai standar daerah
(%)
35 40 45 50 55 60
Laporan capaian kinerja tepat Waktu 55 60 65 70 75 75
Jumlah dokumen perencanaan yang dihasilkan
(Dokumen)
1 1 1 1 1 1
Meningkatnya kulitas hidup
perempuan dan peran serta
gender dalam bidang
pembangunan
Peningkatan Indeks Pembangunan Gender
(IPG) (%)
63,88 64,35 66,75 68,50 69,25 71,11
Peningkatan Indeks Pemberdayaan Gender
(GEM) (%)
61,79 62,50 63,75 64,50 65,25 66,56
Tercapainya Prosentase pemenuhan hak-hak
perempuan untuk peningkatan kesejahteraan
pendidikan, sosial, budaya, ekonomi dan
lingkungan hidup (%)
10,00 13,50 17,50 23,50 27,75 30,00
Tercapainya Prosentase pemenuhan hak-hak
perempuan untuk peningkatan kesejahteraan
dibidang politik, hukum dan pengemabilan
keputusan (%)
15,00 17,25 20,50 25,75 27,50 30,00
2 Tercapainya peningkatan
perlindungan perempuan
dan anak Serta Kebijakan
Kepastian hukum bagi
permpuan dan anak.
Meningkatnya Perlindungan
Perempuan, anak dan
pemenuhan hak-hak anak
serta Kepastian hukum bagi
perempuan dan anak
Rasio KDRT (%) 0,090 0,093 0,098 0,103 0,110 0,118
Persentase Jumlah tenaga kerja di bawah umur
(%)
1,53 1,50 1,47 1,44 1,41 1,38
Penyelesian Pengaduan Perlindungan
Perempuan dan Anak dari tindak kekerasan (%)
8,19 15 25 35 50 60
Perc. Prog. BPPKB 34
Tercapainya Tumbuh kembang anak daerah
yang berwawasan nasional (orang)
30 30 30 30 30 30
3 Tercapainya keluarga
Kecil yang berkualitas
dan sejahtera melalui
pelayan KB serta
Pemberdayaan Keluarga
Suksesnya keluarga
berencana (KB) dan
terciptanya keluarga
berkualitas
Rasio Akseptor KB aktif (%) 19,00 19,00 19,54 19,75 19,96 20,16
Rata-Rata Jumlah Anak Per Keluarga (Anak
Orang/Kel)
3,1 3,1 2,9 2,9 2,7 2,6
Cakupan peserta KB aktif (%) 70.41 74.95 76,90 78,83 80.73 82,60
Persentase perempuan menurut umur
perkawinan pertama (%)
27,0 28,0 31,0 33,0 35,0 37,0
Keluarga Pra sejahtera dan sejahtera I (%) 50,03 50,16 49,33 49,33 47,81 47,10
Proporsi jumlah Perempuan usia 15-24 tahun
yang memiliki pengetahuan komprehensif
tentang HIV AIDS (%)
10,0 12,0 14,0 16,0 18,0 20,0
Proporsi jumlah Perempuan yang memiliki
pengetahuan tentang Penyakit Menular Seksual
(PMS) (%)
32,0 34,0 35,0 37,0 39,0 41,0
4 Tercapainya
pengembangan data
terpilah dan kebijakan
kelembagaan gender dan
anak
Mewujudkan ketersediaan
data tepat waktu, dan
terpilah serta
pengembangan kebijakan
kelembagaan gender dan
anak
Jumlah Kebijakan Pemberdayaan Perempuan
dan Anak yang dibuatkan aturan hukumnya
(Dok)
2 2 2 2 2 3
Jumlah dokumen data yang diperbaharui (Dok) 2 2 2 2 2 2
Perc. Prog. BPPKB 35
4.3 Strategi
Dalam upaya pencapaian tujuan sebagamana tersebut diatas, maka Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah (BPPKBD) Provinsi
Sulawesi Tengah memiliki beberapa strategi dalam pelaksanaan tugas harus dapat
terukur kinerjanya dengan mempertimbangkan pada 4 (empat) faktor yaitu peluang,
tantangan, ancaman dan kekuatan untuk pelaksanaan program di masa datang.
Berdasarkan analisis atas ke empat faktor tersebut dan mengacu pada tugas pokok
dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah, dirumuskan strategi yang akan mendukung pencapaian
target tujuan dan sasaran strategi dengan penekanan pada:
1. Peningkatan Koordinasi dan kemitraan antar SKPD dengan Instansi terkait.
2. Peningkatan penerapan kebijakan kualitas hidup perempuan.
3. Peningkatan partisipasi dan peran serta gender dalam pelaksanaan pembangunan.
4. Peningkatan kualitas penanganan perlindungan perempuan dan anak.
5. Peningkatan revitalisasi pelayanan KB dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.
6. Peningkatan ketersediaan data terpilah dan informasi pengembangan kebijakan
pemberdayaan gender dan keluarga berencana daerah.
7. Peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi perempuan.
8. Peningkatan pemberdayaan keluarga dan ketahanan keluarga menuju keluarga
sejahtera.
1.4. Arah Kebijakan
Berdasarkan Strategi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka meningkatkan dan
mewujudkan pemberdayaan perempuan dan pelayanan keluarga berencana di daerah
perlu dijabarkan dalam kebijakan Pembangunan sebagai berikut:
1. Terlaksananya Instruksi Gubernur No. 188.54/207/Bappeda-G.ST/2011 tentang
Implementasi Gender Budget Statement atau Pernyataan Belanja Gender dan
Penetapan Perda Traffiking.
2. Pemenuhan hak-hak Perempuan dan anak melaui peningkatan kesejahteraan dan
perlindungan perempuan dan anak, termasuk pengembangan anak usia dini.
3. Peningkatan Kualitas Sumberdaya perempuan dan anak dibidang pembengaunan
terhadap pendidikan, kesehatan, informasi ekonomi, politik, hukum, sosial,
budaya dan lingkungan hidup.
4. Peningkatan kesetaraan dan partisipasi perempuan dalam bidang pendidikan,
kesehatan, informasi ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya dan lingkungan
hidup.
5. Terbentuknya Kaukus perempuan parlemen Provinsi, Kabupaten dan kota
Perc. Prog. BPPKB 36
6. Revitalisasi Keluarga Berencana (KB) dan mendorong terwujudnya keluarga
berkualitas.
7. Mewujudkan Pemahaman perempuan terhadap Kesehatan Reproduksi dan
Penanggulangan penyakit menular seksual termasuk HIV AIDS.
8. Pemberdayaan keluarga dalam mewujudkan ketahanan keluarga dengan
menurunkan jumlah keluarga Sejahtera dan Prasejahteran I.
9. Tersediannya informasi data terpilah dan kelembagaan gender.
Perc. Prog. BPPKB 37
BAB. V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dengan terpilihnya Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Periode 2011-2016
dalam mewujudkan visi dan misinya, maka sebagai tindak lanjut yang akan dilakukan
pada 5 (lima) tahun kedepan visi dan misi tersebut telah dijabarkan kedalam program
prioritas daerah yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus
meningkatkan kesejahteraan masyarakat khusunya perempuan dan anak yang telah
dituangkan ke dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2016.
Untuk itu, dalam penyusunan Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2016
berpedoman pada RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2016 dengan mengacu
pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, terdapat 5 (lima) tujuan
pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan nasional, yaitu: a) untuk mendukung
koordinasi antar pelaku pembangunan; b) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi
dan sinergi antar daerah, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah, serta
antara pusat dan daerah; c) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; d) mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
dan e) menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan
dan berkelanjutan.
Untuk mencapai kelima tujuan tersebut, Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya (tupoksi) secara optimal dan akuntabel dalam membangun daerah untuk
lima (5) tahun ke depan sesuai visi, misi, tujuan dan sasaran serta arah dan kebijakan
untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan yang lebih baik dari tahun ke
tahun maka langkah operasionalnya adalah dengan menuangkan kedalam program dan
kegiatan indikatif yang mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
Perc. Prog. BPPKB 38
5.1. Rencana Program dan Kegiatan
Dalam Renstra periode sebelumnya (Tahun 2006-2011), terdapat 12 (dua
belas) jumlah program maka jumlah program dalam Renstra Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun
2011-2016 terdapat 11 program yang secara substansi menyesuaikan dengan tugas
dan fungsi SKPD sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, adapun program dan kegiatan sebagai berikutyaitu:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tujuan program ini untuk meningkatkan kelancaran pelayanan administrasi
perkantoran dan aparatur.
Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain:
1) Penyediaaan jasa pelayanan perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Tujuan program ini untuk meningkatkan kelancaran dalam pelayanan
aparatur dengan melalui penyediaan sarana dan prasarana perkantoran.
Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain:
1) Pengadaan sarana dan prasarana kantor
2) Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Tujuan program ini untuk meningkatkan kelancaran dalam penyampaian
laporan pencapaian kinerja dan administrasi keuangan Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana.
Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain:
1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
4. Program Kualitas Hidup dan Kulitas Perencanan, Pemantauan,
Pengendalian, Pelaporan dan Pembangunan
Tujuan program ini untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan perencanaan,
pemantaua, pengendalian dan pelaporan pelaksanaan program pembangunan
pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana kedepan
agar program pembangunan hasilnya representatif dan realistis sesaui dengan
capaian kinerja yang diharapkan.
Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain:
Perc. Prog. BPPKB 39
1) Pelaksanaan rapat koordinasi, konsultasi dan rapat kerja program
perencanaan SKPD
5. Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
Tujuan program ini untuk meningkatkan kualitas hidup, peran, dan
kedudukan perempuan di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan; dan
meningkatkan perlindungan bagi perempuan terhadap berbagai bentuk
kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain:
1) Rapat Koordinasi/ Konsultasi Nasional, Regional dan Propinsi
Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
2) Koordinasi Kegiatan Pembrantasan Buta Aksara Perempuan
3) Kampanye Damai dalam rangka Peringatan Hari Perempuan Sedunia
4) Bimbingan Tehnis Manajemen Usaha dan Keterampilan bagi
Perempuan dalam Mengelola Usaha
5) Fasilitasi Forum Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
6) Pengembangan Konsep Pelatihan Kerja Bagi Perempuan
7) Fasilitasi Pengembangan Model Desa Perempuan Indinesia Maju
Mandiri (DESA PRIMA)
8) Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dalam rangka
pertemuan forum temu bisnis perempuan
9) Lokalatih Rehabilitasi Para Perempuan Lanjut Usia
10) Pameran Hasil Karya Perempuan di Bidang Pembangunan
11) Monitoring Evaluasi dan pelaporan Kualitas Kualitas Hidup
Perempuan
6. Program Penguatan pengarustamaan gender dalam pembangunan
Tujuan Program ini untuk memperkuat peran dan jaringan kesetaraan gender
diberbagai bidang pembangunan ditingkat daerah, sehingga sumber daya
perempuan tidak dianggap sebagai obyek akan tetapi sebagai subyek dalam
pelaksanaan pembangunan.
Kegiatan Pokok yang dilakukan antara lain:
1) workshop pemenuhan hak ekonomi sosial budaya sipil politik yang
berbasis gender;
2) Fasilitasi Pokja Pengarusutamaan Gender;
3) Kegiatan Sosialisasi Penanggulangan Dampak Negatif Pengelolaan
Lingkungan Hidup terhadap Perempuan;
4) Penelusuran dan penyusunan Bukti Sejarah Perjuangan Pergerakan
Perempuan;
Perc. Prog. BPPKB 40
5) Pelatihan penyusunan anggaran dan program yang berbasis Gender
(PPRG);
6) Peningkatan Partisipasi Politik Perempuan dan TOT Politik
Perempuan.
7. Program Peningkatan Perlindungan Perempuan dan Anak
Tujuan program ini untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak
dalam mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak
mulia; serta kepastian hukum bagi perempuan dan anak terhadap berbagai
bentuk kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.
Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain:
1) Fasilitasi Penguatan Kelembagaan P2TP2A dan Fasilitasi Pelatihan
Korban Kekerasan dan Dukungan sekretariat;
2) Pembinaan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan
Anak (P2TP2A);
3) Bantuan Penanganan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak
(Pendampingan Litigasi dan Non Litigasi, Psikolog dan
Pemberdayaan ekonomi bagi Korban Kekerasan);
4) Fasilitasi Hari Anak;
5) Dukungan Hari Anak Nasional di Daerah);
6) Fasilitasi Forum Anak;
7) Pembinaan Anak yang berkebutuhan Khusus dan Pembinaan Anak
yang berhadapan dengan hukum;
8) Pelayanan Telepon Sahabat Anak (TESA 129);
9) Mekanisme Sistem Pencatatan dan Pelaporan penanganan tindak
kekerasan terhadap perempuan dan anak;
10) Fasilitasi Raperda Pencegahan dan Penanganan Perempuan dan
Anak Korban Perdagangan Orang (Traffiking);
11) Pelatihan Penanggulangan Bencana yang responsif Gender;
12) Sosialisasi Internal Standar Pelayanan Minimum untuk Korban
Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.
8. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi
Tujuan program ini untuk memperkuat kelembagaan dan jaringan pelayanan
KB dan Hak-hak kesehatan reproduksi bagi masyarakat melalui pemahaman
dan partisipasi dalam mengembangkan KB untuk menuju keluaga bahagia
dan sejahtera.
Kegiatan pokok yang dilakukan sebagai berikut:
Perc. Prog. BPPKB 41
1) Pembinaan dan Koordinasi Pelayanan KB dan Kesehatan
Reproduksi;
2) Pembinaan Klinik Reproduksi Remaja (KRR) Rutan dan Fasilitas
Umum;
3) Pembinaan Gerakan Sayang Ibu (GSI) dan Bina Keluarga Balita
(BKB).
9. Program Pengembangan Data dan Kebijakan Kelembagaan Gender
dan Anak
Tujuan program ini untuk memperkuat kelembagaan dan jaringan dibidang
penyediaan dan dan informasi perkembangan pemberdayaan perempuan dan
keluarga berencana.
Kegiatan pokok yang dilakukan sebagai berikut:
1) Updating, Analisis Data dan Informasi;
2) Penyusunan Profil PP dan KB serta Statistik Analisis Gender dan
Anak;
3) Pengembangan Kebijakan dan Kelembagaan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan KB.
10. Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga
Tujuan program ini untuk memperkuat kelembagaan dan jaringan dibidang
ketahanan dan pemberdayaan keluarga dengan peningkatan kemampuan
keluaga dalam memperbaiki kualitas hidup keluaga sehingga tercapainya
keluarga yang sejahtera dan bagia.
Kegiatan pokok yang dilakukan sebagai berikut:
1) Pelatihan Kelompok UP2K
2) Pembinaan,dan Pengembangan Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K)
3) Pendampingan P2W-KSS dan Gelar TTG
4) Pembinaan dan Pengembangan P2W-KSS
5) Pembinaan dan Pengembangan Posdaya
6) Pembinaan Kelembagaan Pemberdyaan Ekonomi Keluarga
11. Program peningkatan penanggulangan PMS, HIV/AIDS bagi
perempuan
1) Peningkatan Penanggulangan PMS, HIV/AIDS bagi perempuan
Perc. Prog. BPPKB 42
5.2. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dapat diartikan sebagai suatu ukuran keberhasilan suatu program
dan kegiatan, baik kuantitatif dan kualitatif yang secara khusus dinyatakan sebagai
pencapaian tujuan yang dapat menggambarkan skala atau tingkatan yang digunakan
sebagai alat kegiatan pemantauan dan evaluasi, baik kinerja input, outputs,
outcomes, benefit dan impacts sesuai dengan sasaran rencana. Selain itu indikator
kinerja juga berfungsi :
1. Sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja dalam tahap perencanaan (ex-
ante), tahap pelaksanaan (on–going), atau setelah tahap kegiatan selesai
dan berfungsi (ex-post).
2. Sebagai ukuran yang digunakan untuk menunjukkan kemajuan yang
dicapai dalam perwujudan dari tujuan sasaran yang ditujukan
Secara operasional, umumnya pada sektor publik, evaluasi dapat dilakukan terhadap
program dan kegiatan. Terkait dengan program, ada beberapa indikator kinerja yang
sering dipakai yaitu :
1. Indikator masukan (inputs) adalah suatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran baik berupa dana,
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, teknologi dan informasi.
2. Indikator keluaran (outputs) adalah suatu yang diharapkan langsung dicapai
dari suatu kegiatan baik berupa fisik dan non fisik
3. Indikator hasil (outcomes) adalah suatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran pada jangka menengah.
4. Indikator manfaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait dari tujuan akhir
pelaksanaan kegiatan.
5. Indikator dampak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif
maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang
telah ditetapkan.
Untuk jelasnya program dan kegiatan yang dilaksanakan Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran, arah dan
strategi pembangunan sesuai dengan indikator kinerja yang dipakai dapat dilihat
pada tabel
5.3. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang
dilaksanakan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah adalah pengembangan dan peningkatan kualitas
Perc. Prog. BPPKB 43
sumberdaya manusia di lingkup Badan Pemebrdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dan Masyarakat khususnya gender di
Sulawesi Tengah.
Rencana program dan kegiatan prioritas, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif sebagaimana tabel. 10.
Perc. Prog. BPPKB 31
Tabel 10.
.
Perc. Prog. BPPKB 32
Perc. Prog. BPPKB 51
BAB. VI
INDIKATOR KINERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
KELUARGA BERENCANA DAERAH
Indikator kinerja merupakan alat atau media yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuan dan sasarannya.
Penetapan indikator kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah untuk memberikan gambaran ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi SKPD, yang secara khusus mengukur keberhasilan
pembangunan dari sisi Kesetaraan Gender, Perlindungan Perempuan dan Anak serta
Keluarga Berkualitas Yang Berdaya Saing,
Prestasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah lima tahun ke depan dapat digambarkan dan ditetapkan secara kualitatif dan
kuantitaif yang mencerminkan gambaran capaian indikator kinerja program (outcomes/hasil)
yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan jangka menengah dan indikator
kegiatan (output/keluaran).
Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja yang akan digunakan untuk
mengukur kinerja atau keberhasilan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana, harus ditetapkan secara cermat dengan memperhatikan kondisi riil saat ini serta
memperhatikan berbagai pertimbangan yang mempengaruhi kinerja bappeda kedepan baik
pengaruh dari luar (external) maupun dari dalam (internal) Bappeda Provinsi itu sendiri,
karena itu penetapan indikator kinerja merupakan syarat penting untuk mengukur
keberhasilan pembangunan maka dalam menetapkan rencana kinerja harus mengacu pada
tujuan dan sasaran serta indikator kinerja yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 – 2016.
Kebijakan Umum yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 – 2012, Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Daerah ada 3 (tiga) Misi yaitu antara lain :
a) Misi ke satu Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Berdaya Saing
Berdasarkan Keimanan dan Ketaqwaan menetapkan sasaran yang hendak dicapai
adalah (1) Meningkatnya kesejahteran gender dalam bidang pembangunan, dengan
arah kebijakannya (1) Revitalisasi keluarga berencana (KB) dan mendorong
terwujudnya keluarga berkualitas
b) Misi kedua Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan menetapkan sasaran adalah (1) Suksesnya keluarga berencana (KB) dan
terciptanya keluarga berkualitas, dengan arah kebijakan (1) Peningkatan kesetaraan
dan peran perempuan terhadap pembangunan
Perc. Prog. BPPKB 52
c) Misi ke empat Percepatan Reformasi Birokrasi, Penegakkan Hukum dan HAM
menetapkan sasaran yang hendak di capai BPPKB adalah :
(1) Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa
serta meningkatnya kualitas pelayanan publik; dengan arah kebijakan:
1) Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan hukum Publik
(2) Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana kerja aparatur pemerintah untuk
menunjang kinerja lembaga pemerintah secara efektif dan efisien dengan arah
kebijakan:
1) Meningkatkan dan mengembangkan kualitas setiap unit kerja dalam
pelayanan publik untuk mewujudkan clean goverment and good
governance, dengan arah kebijakan
Berdasarkan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja tahun sebelumnya serta
indikator kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah yang termuat dalam RPJMD maka secara rinci indikator kinerja untuk lima
tahun kedepan 2011 – 2016 dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 11. Indikator Kinerja SKPD Pemberdayaan Perempuan Dan
Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Kinerja Tahunan
Kondisi
Kinerja
Pada
Awal
Periode
RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Tercapainya Jumlah
administrasi Pelayanan
telah dilaksanakan (%)
55 60 65 70 75 75 75
2 Tercapainya jumlah
sarana dan prasarana
Kerja dapat
diperasionalisasikan
(%)
35 40 45 50 60 60 60
3 Tercapainya jumlah
Laporan Kinerja SKPD
(%)
50 55 65 70 75 75 75
4 Jumlah dokumen
perencanaan yang
dihasilkan (Dok)
1 1 1 1 1 1 1
5 Peningkatan Indeks
Pembangunan Gender
(IPG) (%)
63,88 64,35 66,75 68,50 69,25 71,11 71,11
6 Peningkatan Indeks
Pemberdayaan Gender
(GEM) (%)
61,79 62,50 63,75 64,50 65,25 66,56 66,56
7 Tercapainya Prosentase 10,00 13,50 17,50 23,50 27,75 30,00 30,00
Perc. Prog. BPPKB 53
pemenuhan hak-hak
perempuan untuk
peningkatan
kesejahteraan
pendidikan, okum ,
budaya, ekonomi dan
lingkungan hidup (%)
8 Tercapainya Prosentase
pemenuhan hak-hak
perempuan untuk
peningkatan
kesejahteraan dibidang
politik, okum dan
pengambilan keputusan
(%)
15,00 17,25 20,50 25,75 27,50 30,00 30,00
8 Rasio KDRT (%)
0,090 0,093 0,098 0,103 0,110 0,118 0,118
9 Persentase Jumlah
tenaga kerja di bawah
umur (%)
1,53 1,50 1,47 1,44 1,41 1,38 1,38
10 Penyelesian Pengaduan
Perlindungan
Perempuan dan Anak
dari tindak kekerasan
(%)
1,684 2,423 38,23 50,43 60,16 61,50 61,50
11 Rasio Akseptor KB
aktif (%)
19,00 19,00 19,54 19,75 19,96 20,16 20,16
12 Rata-Rata Jumlah Anak
Per Jumlah Keluarga
(Anak Orang/Kel)
3,1 3,0 2,9 2,9 2,7 2,6 2,6
13 Cakupan peserta KB
aktif (%)
70.41 74.95 76,90 78,83 80.73 82,60 82,60
14 Persentase perempuan
menurut umur
perkawinan pertama
(%)
27,0 28,0 31,0 33,0 35,0 37,0 37,0
15 Keluarga Pra sejahtera
dan sejahtera I (%)
50,03 50,16 49,33 49,33 47,81 47,10 47,10
16 Proporsi jumlah
Perempuan usia 15-24
tahun yang memiliki
pengetahuan
komprehensif tentang
HIV AIDS (%)
10,0 12,0 14,0 16,0 18,0 20,0 20,0
17 Proporsi jumlah
Perempuan yang
memiliki pengetahuan
tentang Penyakit
Menular Seksual (PMS)
(%)
32,0 34,0 35,0 37,0 39,0 41,0 41,0
18 Proporsi jumlah
Perempuan yang
memiliki pengetahuan
tentang Penyakit
Menular Seksual (PMS)
(%)
32,0 34,0 35,0 37,0 39,0 41,0 41,0
Perc. Prog. BPPKB 54
19 Jumlah Kebijakan
Pemberdayaan
Perempuan dan Anak
yang dibuatkan aturan
hukumnya (Dok)
2 2 2 2 2 3 11
20 Jumlah dokumen data
yang diperbaharui
(Dok)
2 2 2 2 2 2 10
i
PERC. PROG. BPPKB
BAB VII
P E N U T U P
Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Daerah Provinsi Tahun 2011-2016 merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2016 yang memuat penjabaran target capaian
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dan program SKPD dalam mendukung capaian Visi dan
Misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.
Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan
rencana pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016 yaitu Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016 sebagai pedoman bagi penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2016 serta
mengingat waktu bagi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih hasil Pemilukada Tahun
2016 untuk menyusun RPJMD Tahun 2016-2021 serta RKPD Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun 2017, maka RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2016 dan Renstra
SKPD dapat menjadi dasar dalam penyelenggaran pembangunan khususnya pada
program-program pembangunan yang relatif strategis dan membawa kesejahteraan serta
kemaslahatan masyarakat sampai dengan tersusunnya kembali RPJMD dan RENSTRA
SKPD untuk periode berikutnya.
Dengan tersusunnya Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD tahun 2011 – 2016 ini,
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Tengah
telah memiliki pedoman untuk mengarahkan kemana organisasi akan dibawa dan
bagaimana cara mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui penetapan
kebijakan, program kerja, dan berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun
waktu 5 tahun mendatang.
Rencana Strategi inilah akan dipakai sebagai acuan dasar dalam pengambilan
langkah dan keputusan yang akan ditempuh organisasi secara terencana, terkoordinasi
dan harmonis. Penyusunan Renstra ini telah diupayakan sebaik-baiknya, tetapi tidak
tertutup kemungkinan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan Renstra ini, dan kami tetap mengharap masukan yang membangun serta
kerjasamanya di masa yang akan datang untuk penyempurnaan dan revisi RENSTRA
kedepan apabila dikehendaki terjadinya revisi.
ii
PERC. PROG. BPPKB
Demikian Rencana dan Strategi ( RENSTRA) SKPD Badan Pemberdayaan
Perempuan Dan Keluarga Berencana Daerah tahun 2011 – 2016 disusun sebagai tindak
lajut kebijakan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2011 – 2016 dan disampaikan untuk digunakan sebagai
pedoman pelaksanaannya.
Palu, Januari 2012
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
dr. ANSHAYARI ARSYAD, M. Kes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571020 198801 1 002
iii
PERC. PROG. BPPKB
i
PERC. PROG. BPPKB
PROYEKSI KAPASITAS RIIL PEMBIAYAAN RPJMD PROVINSI SULAWESI TENGAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
TAHUN 2011-2016
Kode
U r a i a n Lokasi Kegiatan
J u m l a h
Program Kegiatan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2011-2016
1 2 3 5 6 6 7 8 9 10
1.11.01.01 Pelayanan Administrasi Perkantoran Provinsi 225.700.000 800.000.000 954.440.325 1.097.606.374 1.262.247.330 1.514.696.796 5.854.690.824
1.11.01.02 Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Provinsi 331.500.000 1.200.000.000 1.380.000.000 1.642.200.000 1.970.640.000 2.364.768.000 8.889.108.000,00
1.11.01.03 Peningkatan Pengembangan
SistemPelaporan
Provinsi 75.000.000,00 250.000.000,00 350.000.000,00 420.000.000,00 445.200.000,00 511.980.000,00 2.052.180.000,00
Capaian Kinerja dan Keuangan
1.11.01.17 Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan Kab/Kota 1.206.307.000,00 1.315.000.000,00 1.446.500.000,00 1.602.150.000,00 1.793.165.000,00 2.097.559.750,00 9.460.681.750,00
1.11.01.18 Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Kab/Kota 868.725.000,00 868.725.000,00 955.597.500,00 1.051.157.250,00 1.156.272.975,00 1.271.900.272,50 6.172.377.997,50
Gender Dalam Pembangunan
1.11.01.19 Kualitas Hidup dan Kualitas Perencanaan,
Pemantauan, Pengendalian dan Pelaporan Kab/Kota 407.964.750,00 800.000.000,00 936.000.000,00 1.123.200.000,00 1.347.840.000,00 2.035.074.085,19 6.650.078.835,19
Pembangunan
1.11.01.20 Peningkatan Perlindungan Perempuan dan
Anak Kab/Kota 732.214.000,00 1.085.000.000,00 1.323.700.000,00 1.593.679.235,00 1.864.604.704,95 2.051.065.175,45 8.650.263.115,40
Anak
1.11.01.21 Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Kab/Kota 695.727.250,00 1.088.052.927,00 1.327.424.570,94 1.350.075.520,25 1.690.168.309,24 2.028.201.971,09 8.179.650.548,52
Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi
ii
PERC. PROG. BPPKB
1.11.01.22 Program Pengembangan Data dan Kebijakan
Kelembagaan Perempuan dan Anak Kab/Kota 300.000.000,00 1.150.000.000,00 1.265.000.000,00 1.416.800.000,00 1.558.480.000,00 1.823.421.600,00 7.513.701.600,00
1.11.01.23 Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Kab/Kota 1.042.182.000,00 1.250.000.000,00 1.375.000.000,00 1.650.000.000,00 1.897.500.000,00 2.106.225.000,00 9.320.907.000,00
1.11.01.24 Program Peningkatan Penanggulangan
PMS, HIV/AIDS bagi perempuan Kab/Kota 333.580.000,00 500.000.000,00 600.000.000,00 690.000.000,00 793.500.000,00 872.850.000,00 3.789.930.000,00
6.218.900.000 10.306.777.927 11.913.662.396 13.636.868.379 15.779.618.319 18.677.742.650 76.533.569.671
Palu, Juni 2011
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
YUSRAN LALUSU, SH. MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19610404 198903 1 010