Download - Perencanaan Bandara
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
1/23
1
Ir. Nunu Lutfi, IPP
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
2/23
2
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
5
Fasilitas Pokok Bandar Udara, meliputi:
Fasilitas Sisi Udara
Fasilitas Sisi Darat
Fasilitas Navigasi Penerbangan
Fasilitas Alat Bantu Pendaratan Visual Fasilitas komunikasi Penerbangan
Fasilitas Penunjang Bandar Udara, meliputi:
Fasilitas Penginapan/Hotel
Fasilitas Penyediaan Toko dan Restoran
Fasilitas Penempatan Kendaraan Bermotor Fasilitas Perawatan
Fasilitas Pergudangan
Fasilitas Perbengkelan Pesawat
Fasilitas Hanggar
Fasilitas Pengolahan Air Limbah
dll
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
3/23
3
Kawasan KKOP di sekitar bandar udara, meliputi:
Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas
Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan
Kawasan di bawah permukaan horisontal dalam
Kawasan di bawah permukaan horisontal luar Kawasan di bawah permukaan kerucut
Kawasan di bawah permukaan transisi
Kawasan di sekitar penempatan alat bantu navigasi penerbangan
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
4/23
4
OBSTACLE LIMITATION SURFACE
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
5/23
5
OBSTACLE LIMITATION SURFACE
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
6/23
6
OBSTACLE LIMITATION SURFACE
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
7/237
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
1. Fasilitas Sisi UdaraSecara rinci aktivitas sisi udara suatu bandar udara dapat diuraikan sebagai berikut:
Kegiatan take-off dan landing pesawat
Kegiatan pelayanan pesawat
Kegiatan memberhentikan pesawat dan loading/unloading penumpang dan barang
Kegiatan pengamanan lahan restrictedbandar udara
Kegiatan pemeliharaan fasilitas penunjang operasional bandar udara
Kegiatan pelayanan penunjang antar aktivitas di dalam bandar udara
A. KEBUTUHAN DIMENSI RUNWAY Analisis arah runway, berdasarkan ICAO, arah landasan pacu sebuah bandar udara
harus diorientasikan sehingga pesawat udara dapat mendarat dan lepas landas
paling sedikit 95% dari seluruh komponen angin yang bertiup.
Cross wind yang diijinkan adalah:
- 10 knot untuk panjang landasan < 1200 m;
- 13 knot untuk panjang 1200 m s/d 1500 m dan
- 20 knot untuk panjang 1500 m dan lebih.
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
8/238
b. Faktor Penentu Panjang Runway, contoh kasus Bandara Bagan Punak, Rokan Hilir
Beberapa parameter terkait dengan perhitungan kebutuhan panjang landasan pacu
(runway) adalah sbb:
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
Suhu referensi di Lokasi Bandara 27OC
Elevasi Runway 12,75m MSL Slope Runway 0%
Kondisi Angin 4-5 knot
Jarak penerbangan terjauh:
- Rute Bagan Siapiapi Rengat = 382 km (206 Nm)
- Alternate Aerodromes (Pekanbaru) = 60 km (32 Nm) dari Rengat
- Jarak total penerbangan = 442 km (238 Nm)
Critical Aircraft Design Tahap I dan II: Klasifikasi pesawat M-50 (ATR-42, F-50)
MTOW = 43.980 lb (19.950 kg)
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
9/239
c. Analisis Kebutuhan Panjang Runway
Kinerja (performance) Jenis Pesawat Rencana,karakteristik (lebar, panjang, berat),
kinerja (kec, kemampuan jelajah)
Suhu udara dipermukaan landas pacu,berdasar ISA (internationa; Standard
Atmospheric Conditions) adalah 15O
C atau (27O
C), dengan faktor koreksi tiapperbedaan 1OC panjang landas pacu ditambah 0,5 s/d 1% dari kebutuhan landas
pacu untuk take off.
Keadaan angin, dalam perencanaan faktor angin sangat dipertimbangkan baik itu
angin haluan (head wind) ataupun angin buritan (tail-wind).
Longitudinal Slope, kemiringan 1% akan menyebabkan kebutuhan panjang landasan
bertambah sekitar 5% dan tergantung jenis pesawat yang beroperasi.
Permukaan landas pacu, konstruksi permukaan dibuat sedemikian rupa sehingga
efek gesekan roda pesawat tidak banyak berpengaruh terhadap panjang landasan
pacu.
Elevasi, ketinggian bandar udara di atas permukaan air laut rata-rata (MSL) akan
berpengaruh thd panjang landas pacu, semakin tinggi permukaan bandar udara
semakin panjang landas pacu yang dibutuhkan.
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
10/2310
1. Panjang Runway Tahap I
Dari grafik nomogram karakteristik
pesawat M-50 dihasilkan panjang landas
pacu untuk take off= 950 m
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
Faktor Koreksi Ketinggian (Runway Elevation)
Panjang Runwaybertambah 7% setiap
kenaikan elevasi per 300 m dari Mean Sea
Level (MSL).
= ( 950 x 0,07 x (12,75/300)) + 950
= 952,8 meter.
a) Perhitungan Panjang Runway untuk Take Off
Faktor Koreksi Suhu
Panjang Runway akan bertambah 1% untuk kenaikan suhu sebesar 1OC dari Airport
Reference Temperature (ART). Suhu standar atmosfer pada ketinggian 15 m adalah
14,025OC.
= ( 952,8 x (27 14,025)x 0,01) + 952,8
= 1076,4 meter.
(X 100 km)
Jarak terjauh
penerbangan *442 km
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
11/2311
1. Panjang Runway Tahap I
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
Faktor Koreksi Ketinggian dan Suhu dan Slope Runway
Setiap perbedaan slope Runway sebesar 1% akan berakibat penambahan panjang
Runway sebesar 10%.= (1076,4 x 0.1 x 0,0) + 1076,4
= 1076,4 meter.
Panjang Runway terkoreksi untuk take off tahap I adalah 1.076,4 meter atau
dibulatkan menajdi 1.100 meter.
Berdasarkan Nomogram perhitungan panjang Runway untuk landing diperoleh panjang
Runway adalah 900 m. Payload = 58 penumpang x 0,9 x 100 kg = 5.220 kg
b) Perhitungan Panjang Runway untuk Landing
Faktor Koreksi Ketinggian (Runway Elevation)
Panjang Runwaybertambah 7% setiap kenaikan elevasi per 300 m dari Mean Sea
Level (MSL).
= ( 900 x 0,07 x (12,75/300)) + 900
= 902,7 meter.
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
12/2312
Faktor Koreksi Ketinggian dan Suhu
Panjang Runway akan bertambah 1% untuk kenaikan suhu sebesar 1OC dari Airport
Reference Temperature (ART). Suhu standar atmosfer pada ketinggian 15 m adalah
14,025OC.
= ( 902,7 x (27
14,024)x 0,01) + 902,7= 1020 meter.
1. Panjang Runway Tahap I
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
Faktor Koreksi Ketinggian dan Suhu dan Slope Runway
Setiap perbedaan slope Runway sebesar 1% akan berakibat penambahan panjang
Runway sebesar 10%.= (1020 x 0.1 x 0,0) + 1020
= 1020 meter.Panjang Runway terkoreksi untuk landing tahap I adalah 1.020 meter < Panjang
Runway terkoreksi untuk take off = 1.100 m
Panjang Runway terkoreksi tahap I dipakai 1.100 m
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
13/2313
d. Analisis Kebutuhan Lebar Runway
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
Lebar Runway Tahap I
Lebar runway pada Tahap I difungsikan untuk mengakomodasi operasional pesawat
sekelas M-50 dengan wing span + 24,79 m, sesuai dengan tabel rekomendasi ICAO
Annex 14, dinyatakan bahwa lebar runway yang dibutuhkan adalah 30 meter
dengan kode aerodrome 2C.
Sumber: ICAO, Aerodromes Annex 14 International Standards And Recommended Practices, Third Edition July 1999
WIDHoRNW
Code LetterCode Number
A B C D E F
1a 18 m 18 m 23 m - - -
2a 23m 23 m 30 m - - -
3 30m 30 m 30 m 45 m - -
4 - - 45 m 45 m 45 m 60 m
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
14/2314
B. KEBUTUHAN DIMENSI RUNWAY STRIP
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
Dimensi Runway Strip dipengaruhi:
1. Kode Aerodrome Bandar Udara
2. Code Letter
3. Code Number
4. Spesifikasi pendekatan Runway: presisi atau non-instrumen
KODE LANDASAN
4 3 2 1
Jarak minimal dari ujung landasan atau stopway 60 m 60 m 60 m Lihat a
Lebar strip landasan untuk landasan instrument 300 m 300 m 150
m
150 m
Lebar strip landasan untuk landasan non instrument 150 m 150 m 80 m 60 m
Lebar area yang diratakan untuk landasan instrument 150 m 150 m 80 m 60 m
Kemiringan memanjang max. untuk area yg diratakan % 1,5 1,75 2,0 2,0
Kemiringan melintang max. untuk area yg diratakan %(lihat poin c dan d) 2,5 2,5 3,0 3,0
a. 60 m (200 ft) bila landasan berinstrument
30 m (100ft) bila landasan tidak berinstrument
b. Bagi landasan precision approach sebaiknya menggunakan lebar seperti gambar
c. Kemiringan transversal pada tiap bagian dari strip di luar yang diratakan kemiringannya tidak boleh lebih dari 5%d. Untuk membuat saluran air, kemiringan 3 m pertama arah keluar landasan, bahu, stopway harus sebesar 5%
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
15/2315
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
16/2316
C. KEBUTUHAN DIMENSI TAXIWAY
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
Kebutuhan panjang taxiway didasarkan pada critical aircraft design untuk jenis
pesawat pada tahap ultimit, yaitu B 737-400.
Wing span = 28,89 m
Panjang = 35,23 mTinggi = 11,15 m
Ketiga dimensi diatas akan mempengaruhi dimensi KKOP, lebar dan panjang apron.
WIDHoTW
Sumber: ICAO, Aerodromes Annex 14 International Standards And Recommended
Practices, Third Edition July 1999
Code Letter TaxiwayWidthA 7.5 m
10.5 m
B 15 m if the taxiway is intended to be used by aeroplane with a wheel base less than 18 m;
C 18 m if the taxiway is intended to be used by aeroplane with a wheel base equal to or greaterthan 18 m;
D 18 m if the taxiway is intended to be used by aeroplane with an outer main gear wheel span ofless than 9 m;23 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with an outer main gear wheelspan equal to or greater than 9 m.
E 23 m
F 25 m
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
17/2317
Panjang tax iway(LT) = (Runw ay Str ip+ PT) (x + ( x lebar runway)
dimana :
PT = jarak dari tepi runwaystripsampai ekor pesawat
= (7/1) x 11,15 = 78 m.Variabel x merupakan lebar ruang bebas di belakang ekor pesawat, yang
mana nilai x dapat dijumlahkan dari :
a.Lebar clearance = 11,5 m
b.Lebar wingspanB-737/400 = x 28,89 = 14,45 m
c.Lebar agar pesawat bisa aman masuk ke exit taxiway = 4,5 m
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
Sehingga:
nilai x = 11,5 + 14,45 + 4,5 = 30,45 30,5 m,
maka:
Panjang tax iway(LT)= (150 + 78) (30,5 + 22,5) = 175 m
atau jarak dari tepi sisi dalam apron ke tepi runway= 175 - 22,5 = 152,5 m.
-
5/22/2018 Perencanaan Bandara
18/23
18
ANALISIS KEBUTUHAN
FASILITAS BANDAR UDARA
Panjang taxiway memperhitungkan pengaruh obstacle akan
berpengaruh pada konfigurasi pesawat di apron.
Penentuan panjang taxiwaymemperhatikan posisi elevasi antara elevasi
apron dan elevasi tepi runway kemiringan memanjang taxiway (