i
PERENCANAAN PEMBANGUNAN TOKO 3 LANTAI
JALAN PROF. HAMKA, SEMARANG
TUGAS AKHIR
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Teknik Sipil
Oleh
Apriliawan Gandhy Wicaksana
5111312033
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
ii
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Tugas Akhir ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik (sarjana, magister, dan / atau doktor), baik di Universitas
Negeri Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan
pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukkan Tim Penguji.
4. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
5. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam penyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Semarang, 10 Agustus 2017
yang membuat pernyataan,
Apriliawan Gandhy Wicaksana
5111312033
v
PERENCANAAN PEMBANGUNAN TOKO 3 LANTAI JALAN PROF. HAMKA, SEMARANG
Apriliawan Gandhy Wicaksana1 1]Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Kampus Unnes Gd E4, Sekaran, Gunung Pati, Semarang 50229, email : [email protected]
Abstrak :Semarang merupakan suatu kota yang sedang marak oleh pembangunan infrastruktur. Dalam perencanaan struktur sebuah bangunan perlu meninjau fungsi bangunan tersebut untuk menentukan beban yang tepat. Selain itu peninjauan data tanah yang ada juga dilakukan supaya penggunaan pondasi sesuai, aman, serta tidak menimbulkan pemborosan pada material- material yang akan digunakan pada struktur bangunan.Pendesaian gedung dilakukan dengan mengacu aturan – aturan dasar yaitu SNI 1726:2012 tentang bangunan tahan gempa, dan SNI 1727:2013 tentang pedoman perencanaan pembebanan.Hasil menunjukkan bahwa desain struktur gedung telah direncanakan sedemikian hingga dapat menjadi bangunan infrastruktur yang memadahi.
Kata Kunci :Perencanaan, pembangunan
vi
MOTTO
Pengalaman adalah guru terbaik
(Annonim)
Hidup ini seperti sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak
(Albert Einstein)
vii
PERSEMBAHAN
Kepada Allah SWT,
Kedua orang tua.
Teman-teman terdekat saya
Teman-teman Teknik Sipil D3 angkatan 2012
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
yang berjudul “Perencanaan Pembangunan Toko 3 Lantai Jalan. Prof Hamka , Semarang.” Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar
Ahli Madya pada program Studi D3 Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang.
Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW , mudah-
mudahan kita semua mendapatkan safaat Nya di yaumil akhir nanti, Amin.
Penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih serta
penghargaan kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di
Universitas Negeri Semarang
2. Dr. Nur Qudus, M. T, Dekan Fakultas Teknik.
3. Dra. Sri Handayani, M.Pd., Ketua Jurusan, Teknik Sipil atas fasilitas yang
disediakan bagi mahasiswa.
4. Endah Kanti Pangestuti, S.T., M.T., Pembimbing I yang penuh perhatian dan
atas perkenaan memberi bimbingan dan dapat dihubungi sewaktu-waktu
disertai kemudahan menunjukan sumber-sumber yang relevan dengan
penulisan karya ini.
5. Eko Nughroho Julianto, S.pd., MT., Penguji yang telah memberi masukan
yang sangat berharga berupa saran, ralat, perbaikan, pertanyaan, komentar,
tanggapan, menambah bobot dan kualitas karya tulis ini.
ix
6. Semua dosen Jurusan Teknik Sipil FT. UNNES yang telah memberi bekal
pengetahuan yang berharga.
7. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk karya tulis ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat untuk
pelaksanaan pembelajaran di SMK.
Semarang, 10 Agustus 2017
Apriliawan Gandhy Wicaksana
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii
LEMBAR KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................................ iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah ...................................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan .............................................................................. 3
BAB II DASAR PERENCANAAN ............................................................ 5
2.1 Umum....................................................................................................... 5
2.2 Kriteria Desain Struktur ........................................................................... 5
2.2.1. Pedoman Perencanaan ......................................................................... 5
2.2.2. Pembebanan ........................................................................................ 6
2.2.3. Kombinasi Pembebanan ...................................................................... 9
2.3 Perencanaan Desain Struktur ................................................................... 10
xi
2.3.1. Perencanaan Plat Lantai ...................................................................... 10
2.3.2. Perencanaan Balok Anak .................................................................... 12
2.3.3. Perencanaan Portal .............................................................................. 14
2.3.4. Perencanaan Kolom ............................................................................ 16
2.3.5. Perncanaan Pondasi ............................................................................. 17
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR.................................................... 20
3.1 Data – Data............................................................................................... 20
3.1.1. Gambar Denah .................................................................................... 20
3.1.2. Data Sondir ......................................................................................... 23
3.1.3. Penentuan Beban Gempa .................................................................... 24
3.2 Perencanaan Struktur ............................................................................... 26
3.2.1. Desain Plat .......................................................................................... 26
3.2.2. Desain Balok ....................................................................................... 28
3.2.3. Desain Kolom ..................................................................................... 47
3.2.4. Desain Tangga ..................................................................................... 49
3.2.5. Desain Pondasi .................................................................................... 50
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT.......................... 54
4.1 Umum....................................................................................................... 54
4.2 RKS .......................................................................................................... 54
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 98
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 98
5.2 Saran ........................................................................................................ 99
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 100
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan sebuah struktur bangunan merupakan sebuah tahap
dimana setiap bagian yang direncanakan harus benar – benar diperhatikan
dengan teliti hal ini dikarenakan perencanaan merupakan sebuah permodelan
yang setiap kemungkinan yang terjadi harus dapat diperhitungkan agar
bangunan yang dibuat aman dan nyaman. Banyaknya bangunan yang roboh
akibat gempa ataupun akibat kegagalan struktur sebenarnya bukan
disebabkan oleh penggunaan material yang asal – asalan saja tetapi juga
merupakan kesalahan dari perencanaan yang tidak teliti dimana analisisnya
tidak memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi pada sebuah
bangunan.
Dalam perencanaan struktur sebuah bangunan perlu meninjau
fungsi bangunan tersebut untuk menentukan beban yang tepat. Selain itu
peninjauan data tanah yang ada juga dilakukan supaya penggunaan pondasi
sesuai, aman, serta tidak menimbulkan pemborosan pada material- material
yang akan digunakan pada struktur bangunan.
Dalam Tugas Akhir yang berjudul “Perencanaan Pembangunan
Toko 3 Lantai Jalan Prof.Hamka, Semarang” akan dilakukan pendesainan
struktur terdiri dari struktur atas (upper strcture) dan struktur bawah (sub
structure). Perkuatan gedung pada strukturnya, mempert
2
imbangkan faktor gempa, mengingat Indonesia merupakan negara yang
berada di antara 3 lempeng bumi besar, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng
Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia. Perhitungan pendesainan struktur
bangunan menggunakan software SAP2000 (Structure Analysis Program)
v.10.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar bekalang di atas, rumusan masalah pada Tugas
Akhir ini adalah :
1. Bagaimana pendesainan dari struktur atas (upper strcture) dan struktur
bawah (sub structure) pada toko 3 lantai?
1.3. Tujuan dan Manfaat
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini,
adalah, mendesain toko 3 lantai sesuai dengan peraturan – peraturan yang
berlaku.
1.4. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Penjelasan perancangan struktur bangunan toko 3 lantai sesuai dengan
kriteria desain struktur gedung.
3
2. Peraturan pembebanan terdiri dari berat sendiri, beban hidup, dan beban
gempa berdasar SNI 1727:2013.
3. Perhitungan gempa berdasar pada SNI 1726:2012.
1.5. Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini secara garis besarnya disusun dalam 6 bab, dengan
sistematika penulisan sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat, Batasan Masalah, dan Sistematika Penulisan.
2. BAB II DASAR PERENCANAAN
Bab ini berisikan tentang Uraian secara Umum, Kriteria Desain
Struktur, Pembebanan dan Kombinasinya. Prosedur Pendesainan
Struktur Atas, dan Prosedur Pendesainan Struktur Bawah.
3. BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
Bab ini berisikan tentang Tahap Pengumpulan Data, Penentuan
Denah Struktur, Penentuan Beban Mati dan Hidup, Penentuan Beban
Gempa, Bagan Alir Desain Struktur.
4. BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Bab ini berisikan tentang Uraian pedoman penting dalam
melaksanakan suatu proyek di samping gambar. Sehingga penting untuk
direview dan dipahami seawal mungkin untuk kelancaran pelaksanaan
proyek
4
5. BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan tentang Kesimpulan, dan Saran.
5
BAB II
DASAR PERENCANAAN
3.1. Umum
Tujuan utama dari struktur adalah memberikan kekuatan pada suatu
bangunan. Definisi yang sederhana tentang struktur dalam hubungannya
dengan bangunan ialah bahwa struktur merupakan sarana untuk menyalurkan
beban yang diakibatkan penggunaan dan/atau kehadiran bangunan di atas
tanah (Schodek, 1999:2). Struktur bangunan gedung terdiri dari struktur atas
(upper structure) dan struktur bawah (sub structure). Struktur atas adalah
bagian dari struktur bangunan gedung yang berada di atas muka tanah,
sedangkan struktur bawah adalah bagian dari struktur bangunan yang berada
di bawah muka tanah. Struktur bangunan gedung harus memiliki sistem
penahan gaya lateral dan vertikal yang lengkap, yang mampu memberikan
kekuatan, kekakuan, dan kapasitas disipasi energi yang cukup untuk menahan
gerak tanah desain dalam batasan-batasan kebutuhan deformasi.
3.2. Kriteria Desain Struktur
3.2.1. Pedoman Perencanaan
Dalam perencanaan, pedoman yang digunakan antara lain :
1. Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur
lain ( SNI 1727:2013 ).
6
2. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan
gedung dan non gedung ( SNI 1726:2012 ).
3. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung ( SK
SNI T – 15 –2012).
3.2.2. Pembebanan
Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat,
digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin,
beban hidup maupun beban khusus yang bekerja pada struktur
bangunan tersebut. Beban menurut SNI 1727:2013 adalah gaya atau
aksi lainnya yang diperoleh dari berat seluruh bahan bangunan,
penghuni, barang-barang yang ada di dalam bangunan gedung, efek
lingkungan, selisih perpindahan, dan gaya kekangan akibat perubahan
dimensi. Beban – beban tersebut adalah :
a. Beban Mati
Beban mati adalah berat seluruh bahan konstruksi bangunan
gedung yang terpasang termasuk dinding, lantai, atap, plafon,
tangga, dinding partisi tetap, finishing, klading gedung dan
komponen arsitektural dan structural lainnya serta peralatan layan
yang terpasang lain termasuk berat keran (SNI 1727:2013). Beban
mati dapat dinyatakan sebagai gaya statis yang disebabkan oleh
berat setiap unsur di dalam struktur. Gaya-gaya yang menghasilkan
beban mati terdiri dari berat unsure pendukung beban dari
bangunan, lantai, penyelesaian langit-langit, dinding partisi tetap,
7
penyelesaian fasade, tangki simpan, sistem distribusi mekanis, dan
seterusnya. Gabungan beban semua unsure ini menjadikan beban
mati dari suatu bangunan (Schueller, 1989:8). Pada analisis
permodelan software SAP2000, pembebanan mati dapat dihitung
secara langsung.
b. Beban Hidup
Menurut SNI 1727:2013, beban hidup adalah beban yang
diakibatkan oleh pengguna dan penghuni bangunan gedung atau
struktur lain yang tidak termasuk beban konstruksi dan beban
lingkungan, seperti beban angin, beban hujan, beban gempa, beban
banjir, atau beban mati.
Menurut Schueller (1989:9) beban hidup berbeda dengan beban
mati karena sifatnya : beban ini berubah-ubah dan sulit
diprakirakan. Perubahan beban hidup terjadi tidak hanya sepanjang
waktu, tetapi juga sebagai fungsi tempat. Perubahan ini bisa
berjangka pendek ataupun panjang sehingga menjadi hampir
mustahil untuk memperkirakan beban-beban hidup secara statis.
Beban yang disebabkan oleh isi benda-benda di dalam atau di atas
suatu bangunan dinamai beban penghuni. Beban hidup pada lantai
gedung menurut SNI 1727:2013, yaitu :
8
Tabel 2.1 Beban hidup menurut SNI 1727:2013
Merata (kN/m2) Terpusat (kN)
Apartemen 1.92
Hotel 1.92
Kantor 2.4 8.9
Ruang Mesin 1.33
Parkir 1.92
Tangga 4.79
Toko - Eceran Lt.1 4.79 4.45
Toko - Eceran Lt. diatasnya 3.59 4.45
BebanHunian atau penggunaan
c. Beban Gempa
Beban gempa adalah beban yang timbul akibat percepatan
getaran tanah pada saat gempa terjadi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya beban gempa yang terjadi pada struktur
bangunan, yaitu massa dan kekakuan struktur, waktu getar alami
dan pengaruh redaman pada struktur, kondisi tanah, dam wilayah
kegempaan dimana struktur gedung tersebut berada.
d. Beban Angin
Beban mempunyai definisi yang kompleks. Beban angin
mempunyai efek statis dan dinamis. Efek statis menurut Schodek
(1999:80), struktur yang berada pada lintasan angin akan
9
menyebabkan angin berbelok atau berhenti. Sebagai akibatnya,
energi kinetik angin berubah bentuk menjadi energi potensial yang
berupa tekanan atau isapan pada struktur.
Sedangkan efek dinamis menurut Schodek (1999:82), efek
dinamis dapat muncul dengan berbagai cara. Salah satunya adalah
bahwa angin sangat jarang mempunyai fenomena steady-state
(dalam keadaan tetap). Dengan demikian, gedung dapat mengalami
beban yang berbalik arah. Apabila ada gedung-gedung yang
terletak berdekatan, pola angin menjadi kompleks karena dapat
terjadi suatu aliran yang turbulen di antara gedung-gedung itu. Aksi
angin tersebut dapat menyebabkan terjadinya goyangan pada
gedung ke berbagai arah
3.2.3. Kombinasi Pembebanan
Menurut SNI 1727-2013 struktur, komponen, dan fondasi harus
dirancang sedemikian rupa sehingga kekuatan desainnya sama atau
melebihi efek dari beban terfaktor. Maka digunakan kombinasi
pembebanan sebagai berikut :
Tabel 2.2. Faktor Pembebanan U
No. KOMBINASI BEBAN FAKTOR U
1.
2.
3.
4.
COMBO 1
COMBO 2
COMBO 3
COMBO 4
1, 4 DL
1, 2 DL + 1,6 LL + 0.8 W
1, 2 DL + LL + 0,3 Ex + Ey
1, 2 DL + LL + Ex + 0,3 Ey
10
Keterangan :
DL = Beban Mati
LL = Beban Hidup
W = Beban Angin
E = Beban Gempa
3.3. Perencanaan Desain Srtuktur
3.3.1. Perencanaan Plat Lantai
1. Pembebanan :
a. Beban mati.
b. Beban hidup : 480 kg/m2.
2. Asumsi perletakan : jepit penuh.
Pemasangan tulangan lentur disyaratkan sebagai berikut :
1. Jarak minimum tulangan sengkang 25 mm.
2. Jarak maksimum tulangan sengkang 240 atau 2h.
Penulangan lentur dihitung analisa tulangan tunggal dengan
langkah – langkah sebagai berikut :
dx = h – p - ½ Ø
dy = h – p - ½ Ø – Ø
Untuk fc ≤ 30 Mpa, maka digunakan β1= 0, 85.
ρb = β x
ρmaks = 0, 75 . ρb
11
ρmin = ( SK SNI T – 15 – 1991 – 03 )
Dengan asumsi jepit elastis pada 4 sisi, maka :
Momen – momen ditentukan sesuai dengan table 14 buku “Dasar –
Dasar Perencanaan Beton Bertulang” pada = 1,2 untuk kasus II
didapatkan momen – momen sebagai berikut :
� Momen lapangan arah x :
Mlx = 0, 001 . qU . ( Lx2 ) . C
� Momen lapangan arah y :
Mly = 0, 001 . qU . ( Lx2 ) . C
� Momen tumpuan arah x :
Mtx = 0, 001 . qU . ( Lx2 ) . C
� Momen tumpuan arah y :
Mty = 0, 001 . qU . ( Lx2 ) . C
� Penulangan :
12
ρ =
� Luas tampang tulangan :
As rencana = ρmin . b . d . 106
ρmin<ρ<ρmaks → tulangan tunggal
ρ<ρmin → dipakai ρmin = 0,0025
ρ>ρmaks → tulangan rangkap
3.3.2. Perencanaan Balok Anak
1. Pembebanan :
a. Beban mati.
b. Beban hidup : 250 kg/m2.
2. Asumsi perletakan : jepit – jepit.
3. Analisa struktur pada perencanaan atap ini menggunakan program
SAP 2000 v10.
Perhitungan tulangan lentur :
Mn =
Dimana, = 0,80
m =
Rn =
ρ =
13
ρb = . β .
ρmax = 0, 75 . ρb
ρmin =
ρmin<ρ<ρmaks → tulangan tunggal
ρ<ρmin → dipakai ρmin =
ρ>ρmaks → tulangan rangkap
Perhitungan tulangan geser :
Ø = 0, 60
Vc = x
Ø.Vc = 0, 6 x Vc
Ø.Vc ≤ Vu
( perlu tulangan geser )
Vu < Ø.Vc
( tidak perlu tulangan geser )
Vs perlu = Vu – Vc
( pilih tulangan terpasang )
Vs ada =
( pakai Vs perlu )
14
Tetapi jika terjadi Vu< Ø . Vc, maka harus selalu dipasang tulangan
geser minimum, kecuali untuk :
1. Pelat dan pondasi telapak.
2. Konstruksi pelat perusuk.
3. Balok dengan tinggi total yang tidak lebih dari nilai terbesar
diantara 250 mm; 2,5 kali tebal sayap atau 0, 5 kali lebar badan.
3.3.3. Perencanaan Portal
1. Pembebanan :
� Beban mati.
� Beban hidup : 250 kg / m2.
2. Asumsi Perletakan
� Jepit pada kaki portal.
� Bebas pada titik yang lain.
3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP
2000 v10.
Perhitungan tulangan lentur :
Mn =
Dimana, = 0, 80
m =
Rn =
ρ =
15
ρb = . β .
ρmax = 0, 75 . ρb
ρ <ρmin =
ρmin<ρ<ρmaks → tulangan tunggal
ρ<ρmin → dipakai ρmin =
ρ>ρmaks → tulangan rangkap
Perhitungan tulangan geser :
Ø = 0, 60
Vc = x
Ø.Vc = 0, 6 x Vc
Ø.Vc ≤ Vu
( perlu tulangan geser )
Vu < Ø.Vc
( tidak perlu tulangan geser )
Vs perlu = Vu – Vc
( pilih tulangan terpasang )
Vs ada =
( pakai Vs perlu )
Tetapi jika terjadi Vu< Ø . Vc, maka harus selalu dipasang tulangan
geser minimum, kecuali untuk :
16
1. Pelat dan pondasi telapak.
2. Konstruksi pelat perusuk.
3. Balok dengan tinggi total yang tidak lebih dari nilai terbesar
diantara 250 mm; 2,5 kali tebal sayap atau 0, 5 kali lebar badan.
3.3.4. Perencanaan Kolom
1. Pembebanan :
� Beban mati.
� Beban hidup : 250 kg / m2.
2. Asumsi Perletakan
� Jepit pada kaki portal.
� Bebas pada titik yang lain.
3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP
2000 v10.
4. Analisa tampang menggunakan peraturan SKSNI T – 15 – 1991 – 03.
Perhitungan tulangan lentur :
d = h – p – Øsengk - ½ Øtul. utama
d’ = h – d
e =
> 0, 1
.
17
Membaca grafik untuk mendapatkan data berupa β dan r
Maka,
ρ = r . β
Astotal = ρ . Abr
Aski = Aska = 0, 25 . Astotal
As’ > As ( OKE )
Kontrol spasi :
S = > 25 mm ( OKE )
Perhitungan tulangan geser:
Vc = . . b . d
Apabila Vu < ØVc maka, secara teori tidak diperlukan tulangan
geser, namun pada lapangan tetap digunakan tulangan geser minimum
yaitu Ø10 – 100 mm. ( SKSNI T – 15 – 1991 – 03 ).
3.3.5. Perencanaan Pondasi
1. Pembebanan : Beban aksial dan momen dari analisa struktur portal
akibat beban mati dan beban hidup.
2. Kapasitas daya dukung pondasi meninjau dari hasil uji sondir.
Perhitungan kapasitas dukung pondasi :
σyang terjadi =
18
σ tanahterjadi < σ ijintanah . . . OKE ( dianggap aman )
Sedangkan pada perhitungan tulangan lentur
Mu = ½ . qu . t . qu . t2
m =
Rn =
ρ =
ρb = . β
ρmax = 0, 75 . ρb
ρmin< ρ < ρmax tulangan tunggal
ρ < ρmin dipakai ρmin = 0,0035
ρ > ρmax tulangan rangkap
As = ρada . b . d
Perhitungan tulangan geser :
Vu = σ . Aefektif
Ø = 0, 60
Vu = . . b . d
Ø Vc = 0, 6 . Vc
Ø Vc ≤ Vu ( perlu tulangan geser )
Vu < Ø Vc ( tidak perlu tulangan geser )
Vsperlu= Vu – Vc ( pilih tulangan terpasang )
19
Vsada= ( pakai Vsperlu )
Tetapi jika terjadi Vu< Ø . Vc, maka harus selalu dipasang
tulangan geser minimum, kecuali untuk :
1. Pelat dan pondasi telapak.
2. Konstruksi pelat perusuk.
3. Balok dengan tinggi total yang tidak lebih dari nilai terbesar
diantara 250 mm; 2,5 kali tebal sayap atau 0, 5 kali lebar badan.
98
BAB V
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Pembangunan ruko 3 lantai ini direncanakan dapat menahan beban
mati, beban hidup .
2. Pondasi gedung ini menggunakan pondasi plat dimana pondasi ini
berdimensi 2.4 m x 2.4 m, 1.5 m x 1.5 m, 1m x 1m dan menggunkan
mutu beton K350
3. Mutu beton gedung ini balok, kolom, pelat lantai dan tangga
direncanakan menggunakan mutu beton K 300, dan mutu tulangan
baja untuk diameter < diameter 10 Fy 2400 kg/cm2 atau U24
(tulangan polos) sedangkan untuk diameter > diameter 10 Fy 3900
kg/cm2 atau U39 (tulangan deform/ulir)
4. Dimensi kolom gedung ini untuk K1 dimensinya 60 x 60 cm
sedangkan K2 dimensinya 40 x 40 cm, K3 dimensinya 35 x 35 dan K4
dimensinya 30 x 30 melalui program SAP 2000 v10 dengan dimensi
tersebut sudah aman.
5. Dimensi balok gedung ini melalui program SAP 2000 v10 dimensi
balok BI- 30 x 60, BI – 25 x 40, BI – 20 x 40, BI – 25 x 45, BI – 30 x
45 , BI – 30 x 30 , BA – 15 x 25, BK – 20 x 30, BK – 30 x 30, BK –
35 x 35, TB- 30 x 60, TB – 25 x 40, TB – 20 x 40, TB – 25 x 45
aman.
99
6.2. Saran
1. Pembangunan sebuah gedung harus sesui dengan prosesnya dan
kejadian dilapangan harus sesuai dengan apa yang kita rencanakan.
Letak geografis Negara Indonesia yang berada pada jalur ring of fire
dan pertemuan antara lempeng bumi sehingga Negara ini sering terjadi
gempa oleh karena itu bangunan juga harus di desain mampu menahan
gempa yang terjadi dilokasi pembangunan.
100
DAFTAR PUSTAKA Badan Standardisasi Nasional. 2013. Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain (SNI 1727:2013). BSN. Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional. 2012. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung (SNI 1726:2012). BSN.
Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 1991. Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI T-15-1991-03). BSN. Jakarta.
CSA A23.3. 1994. Design of Concrete Structues. Canadian Standards
Assosciation.
Departemen Pekerjaan Umum. 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983. DPU Ditjen Cipta Karya Direktorat Penyelidikan Masalah
Bangunan. Bandung.
Andiyarto, Hanggoro Tri Cahyo, Chusnul Chotimah. 2015. Short Course Aplikasi SNI Terbaru untuk Mahasiswa Tugas Akhir. Universitas Negeri
Semarang : Semarang.
Himawan, Indarto, Hanggoro Tri Cahyo Andiyarto, Kukuh C, Adi Putra. 2013.
Aplikasi SNI Gempa 1726 : 2012 for Dummies. Universitas Negeri Semarang :
Semarang.
Imran, I., dan Hendrik, F. 2010. Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa. Institut teknologi Bandung (ITB). Bandung.
Schodek, Daniel L. 1999. Stuktur. Erlangga. Jakarta.
Hardiyatmo, Hary Christady. 2011. Analisis dan Perencanaan Fondasi. Edisi
kedua. Cetakan pertama. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Schueller, Wolfgang. 1989. Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi. Cetakan
pertama. PT. Eresco. Bandung.
Andiyarto, Hanggoro Tri Cahyo. 2013. Hand Out Mekanika Tanah 2.
Laboratorium Mekanika Tanah UNNES : Semarang.
Santosa, Budi dkk. 1998. Mekanika Tanah Lanjutan. Penerbit Gunadarma :
Jakarta.
Kementerian PU. 2011.
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia 2011/. diakses pada
Mei 2017.