-
Perencanaan, Program, dan Monitoring untuk Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
-
II Pembangunan Bebas KKN
Perencanaan, Program, dan Monitoring untuk Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Penyayang dengan selesainya penyusunan buku
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasis
Kebencanaan. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan
peserta pendidikan dan pelatihan di bidang pengembangan
infrastruktur wilayah yang berasal dari kalangan pegawai
pemerintah daerah dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Buku Studi Kasus Perencanaan, Program, dan Monitoring untuk
Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah ini disusun
dalam 4 bab yang terdiri dari Pendahuluan, Materi Pokok, dan
Penutup. Penyusunan modul yang sistematis diharapkan mampu
mempermudah peserta pelatihan dalam memahami segala
kebutuhan terkait pengembangan infrastruktur. Penekanan
orientasi pembelajaran pada modul ini diisi oleh adanya
pergeseran aktivitas peserta Latih dan pelatih yakni dengan
menonjolkan peran serta aktif peserta latih.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan
kepada tim penyusun atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan
untuk mewujudkan modul ini. Penyempurnaan maupun perubahan
modul di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan
mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan
yang terus menerus terjadi. Harapan kami tidak lain modul ini dapat
memberikan manfaat.
-
2 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
Bandung, Desember 2017
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................... 3
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ............................................ 5
A. Deskripsi .............................................................................. 5
B. Persyaratan .......................................................................... 5
C. Metode ................................................................................. 5
D. Alat Bantu/Media .................................................................. 6
I. PENDAHULUAN ......................................................................... 7
A. Latar Belakang ..................................................................... 8
B. Deskripsi Singkat.................................................................. 9
C. Kompetensi Dasar ................................................................ 9
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok..................................... 9
E. Estimasi Waktu................................................................... 10
II. STUDI KASUS PERENCANAAN, PROGRAM DAN
MONITORING .............................................................................. 11
A. Studi Kasus Perencanaan, Program dan Monitoring .......... 12
1. Tahapan Pembangunan ...................................................... 12
2. Memorandum Program Penanganan Kawasan ................... 14
3. Studi Kasus: Perencanaan Pembangunan Infrastruktur PUPR
15
-
4 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
B. Rangkuman ........................................................................ 23
C. Latihan ............................................................................... 23
III. PENUTUP ............................................................................... 24
A. Evaluasi Kegiatan Belajar ................................................... 25
B. Umpan Balik dan Tingkat Lanjut ......................................... 26
C. Kunci Jawaban ................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 27
GLOSARIUM ............................................................................... 29
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 5
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
A. Deskripsi
Modul Studi Kasus Analisis Perencanaan, Program dan
Monitoring dengan contoh data Kawasan Pendidikan Tinggi
Jatinangor terdiri atas materi utama, yaitu: analisis perencanaan
dengan dua kasus penyusunan perencanaan, program dan
monitoring serta proses simbolisasi dan visualisasi data.
Peserta diklat mempelajari keseluruhan isi dari modul ini untuk
dapat melakukan perencanaan, program dan evaluasi dengan
perhitungan dan penggambaran secara visual, sebagai alat
bantu pengambilan keputusan penentuan prioritas
pembangunan dalam perencanaan pengembangan infrastruktur
di suatu wilayah atau kawasan.
B. Persyaratan
Dalam mempelajari proses input data spasial dari berbagai
sumber, peserta dilengkapi dengan modul bahan ajar, bahan
tayang, laptop, piranti lunak dan media lainnya yang
dibutuhkan.
C. Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang
dipergunakan adalah: pemaparan yang dilakukan oleh
Widyaiswara/Fasilitator, praktek penggunaan piranti lunak
ArcGIS untuk proses input data spasial oleh peserta dengan
-
6 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
didampingi oleh Widyaiswara/Fasilitator serta dilengkapi
dengan kesempatan tanya jawab, curah pendapat dan diskusi.
D. Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini,
diperlukan Alat Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu:
LCD/projector, laptop, white board dengan spidol dan
penghapusnya, flip chart, bahan tayang, piranti lunak ArcGIS
serta modul dan/atau bahan ajar.
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 7
I. PENDAHULUAN
-
8 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
A. Latar Belakang
Dalam rencana strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tahun 2015-2019, kebutuhan akan Sumber
Daya Manusia (SDM) handal merupakan suatu hal mutlak
harus dipenuhi. Dalam upaya mewujudkan pencapaian SDM
handal, Badan Pengembahan Sumber Daya Manusia (BPSDM)
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pengembangan SDM Kementerian PUPR.
Upaya pembinaan dan pengembangan SDM Kementerian
PUPR dilaksanakan melalui: penilaian dan peningkatan
kompetensi teknis kepada para pelaksana yang merupakan
ujung tombak pencapaian pelayanan Kementerian PUPR dalam
mewujudkan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat.
Pembinaan kompetensi teknis bagi para perencana di seluruh
wilayah Indonesia dilakukan untuk mendukung konsep
pengembangan infrastruktur wilayah berbasis kawasan dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai
teknik bypass untuk peningkatan penyediaan informasi.
Aplikasi SIG untuk pengelolaan data spasial dalam modul ini
menggambarkan tentang teknik analisis vektor dan raster
sebagai dasar untuk melakukan analisis lanjutan yang
diperlukan dalam penyusunan perencanaan pengembangan
infrastruktur wilayah. Modul ini diharapkan dapat membantu
para pengelola data spasial di tingkat Pemerintah Pusat,
Provinsi, dan Kabupaten dalam melakukan proses inventarisasi
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 9
dan pengelolaan data spasial sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing.
Modul ini disusun khusus untuk peserta diklat yang telah
mengikuti Diklat GIS untuk Pengembangan Infrastruktur
Wilayah Tingkat Dasar, sebagai bagian dari upaya
kesinambungan proses pengembangan kompetensi bagi
Aparatur Sipil Negara (ASN).
B. Deskripsi Singkat
Modul Studi Kasus Perencanaan, Program dan Monitoring
untuk Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah ini
disusun untuk memberikan pemahaman mengenai penggunaan
aplikasi GIS untuk membantu pengambilan keputusan dalam
tahapan perencanaan, program dan evaluasi pembangunan
infrastruktur melalui analisis – analisis lanjutan.
C. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan
mampu memahami penggunaan aplikasi GIS untuk membantu
proses perencanaan, penyusunan program dan monitoring
pembangunan infrastruktur dalam perencanaan pengembangan
wilayah.
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
Dalam materi pokok Studi Kasus Analisis Perencanaan,
Program dan Evaluasi untuk Perencanaan Pengembangan
-
10 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
Infrastruktur Wilayah di Kawasan Tinggi Jatinangor ini terdiri
atas proses analisis berdasarkan data yang diberikan, proses
perhitungan pembangunan infrastruktur, pemilihan pentahapan
program, simbolisasi dan visualisasi data. Hasil dari analisis
studi kasus ini akan digunakan sebagai bahan seminar.
E. Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk mata diklat Studi Kasus Analisis
Perencanaan, Program dan Evaluasi ini adalah 17 jam
pelajaran (JP) atau sekitar 765 menit.
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 11
II. STUDI KASUS PERENCANAAN, PROGRAM DAN MONITORING
Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor
Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan
dapat memahami penggunaan aplikasi GIS untuk membantu
proses perencanaan, penyusunan program dan monitoring
pembangunan infrastruktur dalam perencanaan pengembangan
wilayah.
-
12 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
A. Studi Kasus Perencanaan, Program dan Monitoring
Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor merupakan salah
satu program prioritas dalam pengembangan Kawasan
Cekungan Bandung. Penanganan permasalahan pada
kawasan pendidikan tinggi Jatinangor sangat erat kaitannya
dengan keberadaan empat perguruan tinggi nasional yang
ada di kawasan Jatinangor serta perkembangan aktivitas
perkotaan yang berjalan dengan pesat disekitar koridor jalan
arteri primer.
Penanganan berbasis kawasan di Jatinangor diharapkan
dapat berperan signifikan dalam membagi beban Kota
Bandung dan berpengaruh cukup besar terhadap wilayah
sekitar dan kota inti. Penanganan kawasan ini juga
memungkinkan keterpaduan penanganan dari beberapa
sektor di Kementerian PUPR maupun diluar Kementerian
PUPR
1. Tahapan Pembangunan
Berdasarkan Master Plan dan Development Plan KSN
Cekungan Bandung, direncanakan tahapan perencanaan
pembangunan sebagai berikut
Tahap I (2018 – 2022)
Penataan kawasan dan pemantapan Jatinangor sebagai
pembagi beban kota Bandung. Pada tahap ini, persoalan
– persoalan perkotaaan yang terjadi pada kawasan
Jatinangor diharapkan dapat dituntaskan, antara lain:
• Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 13
• Penanganan Kemacetan
• Penyediaan Air Bersih
• Penataan Bangunan dan Lingkungan
• Penyediaan Hunian Vertikal bagi MBR
• Percepatan Penyelesaian Jalan TOL Cisumdawu,
Trase Cileunyi – Pamulihan
Tahap II (2023 – 2027)
Fase dimana kawasan perkotaan Jatinangor telah tertata
dengan baik dan pada tahap ini akan dilakukan penataan
lebih lanjut untuk dapat memantapkan kawasan perkotaan
Jatinangor sebagai kota cerdas yang berwawasan
lingkungan melalui:
• Pemantapan fungsi ruang terbuka hijau pada kawasan
perkotaan Jatinangor
• Penyediaan Hunian Vertikal bagi MBR dalam skala
yang lebih luas yaitu: Pada Sistem Perkotaan
Jatinangor – Rancaekek – Cicalengka.
Tahap III (2028 – 2032)
Fase dimana akan dilakukan pemantapan konektivitas
regional antara kawasan perkotaan Jatinangor dengan
wilayah lain di dalam maupun diluar metropolitan
Cekungan Bandung:
• Reaktivasi Jalur Kereta Api Rancaekek – Tanjungsari
yang didukung pula oleh pengembangan pusat
kegiatan yang terintegrasi dengan sistem transportasi
• Pengembangan TOD di kawasan pendidikan tinggi
Jatinangor
Tahap IV (2033 – 2037)
-
14 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
Fase dimana dilakukan penyelesaian pekerjaan pada
tahap sebelumnya, yaitu:
• Reaktivasi Jalur Kereta Api Rancaekek – Tanjungsari
yang pada tahap ini diharapkan sudah dapat
terkoneksi dengan kawasan Kertajati sebagai pusat
pertumbuhan baru yang terdapat pada wilayah Jawa
Barat bagian timur
2. Memorandum Program Penanganan Kawasan
Sebagai bentuk keseriusan penanganan kawasan
pendidikan tinggi Jatinangor, maka disusun Memorandum
of Understanding (MoU) terkait rencana pembangunan,
dengan melibatkan sektor terkait, antara lain:
Cipta Karya
• Penataan Kawasan
✓ Penanganan kantong kumuh Jatinangor
✓ Penanganan kantong kumuh Cileunyi
✓ Penanganan kantong kumuh Rancaekek
• Penataan bangunan dan lingkungan pada koridor
pusat kota Jatinangor
• Pengembangan RTH Taman Kota
• Pengembangan SPAM
• Pengembangan IPAL Komunal
PSDA
• Pembangunan Embung – Embung Cikuda
• Normalisasi sungai Citarik untuk menangani masalah
banjir di Rancaekek
Bina Marga
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 15
• Peningkatan kualitas jalan lokal dan pembangunan
jalan akses (jalan kolektor) antar kawasan
• Pembangunan jalan lingkar Jatinangor Cikuda –
Sinargalih – Rancaekek
• Pembangunan Tol Cisumdawu
Perumahan
• Pembangunan hunian vertikal (rusunawa) bagi MBR
dan pekerja industri Jatinangor
• Pembangunan hunian vertikal (rusunawa) bagi MBR
dan pekerja industri Cileunyi
• Pembangunan hunian vertikal (rusunawa) bagi MBR
dan pekerja industri Rancaekek
Non – PUPR
• Pengembangan jalur kerata api Cileunyi – Jatinangor –
Tanjungsari
• Pembangunan Jalur KA dari Rancaekek ke Majalaya
(lewat Selokan Jeruk)
• Pengembangan TOD pada simpul Transportasi Masal
(Rancaekek)
3. Studi Kasus: Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur PUPR
Dalam perencanaan pembangunan infrastruktur PUPR
pada tahap I (2018 – 2022) telah dianggarkan dana
pembangunan dengan nilai total Rp. 1.564.014.076.389,-
yang akan digunakan untuk pelaksanaan pembangunan.
Adapun penganggaran yang dilakukan pada setiap Tahun
seperti dalam Tabel di bawah ini:
-
16 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
No Tahun Anggaran Jumlah Anggaran (Rp.)
1. 2018 312.802.815.277,-
2. 2019 265.882.392.986,-
3. 2020 312.802.815.277,-
4. 2021 281.522.533.750,-
5. 2022 391.003.519.097,-
Total 1.564.014.076.389,-
Berdasarkan Rencana Tahapan Pembangunan dan
Memorandum of Understanding tersebut, susunlah:
• Perencanaan Program untuk Kawasan Pendidikan
Tinggi Jatinangor secara Geospasial berdasarkan
atas:
✓ Data-data eksisting infrastruktur
✓ Data rencana Struktur Ruang KSN Cekungan
Bandung
✓ Data konsep pengembangan kawasan Jatinangor
Tahap 1
• Program pembangunan per Tahun dengan
memperhatikan:
✓ Keterpaduan program sektoral
✓ Konektivitas dengan infrastruktur eksisting
• Susunlah simulasi untuk proses monitoring dan
evaluasi dari program yang telah direncanakan
dengan menggunakan data mandiri
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 17
a) Target Pelaksanaan
• Peserta dapat menyusun perencanaan, program
serta simulasi monitoring dan evaluasi program
melalui proses analisis secara geospasial
• Peserta dapat mempresentasikan hasil proses
pengolahan data secara geospasial untuk
mendukung perencanaan, program serta
monitoring dan evaluasi secara geospasial
b) Kriteria Penilaian
• Presentasi Kelompok @15 menit
• Diskusi Forum @20 menit
• Setiap kelompok diwajibkan menyerahkan:
✓ Presentasi dalam format MS Power Point digital
✓ Peta Hasil Analisis dalam format JPEG
✓ Form Proses Pengolahan Data serta Form
Perencanaan dan Program dalam format MS
Excel Digital.
✓ Geodatabase berisikan yang digunakan dan
data yang dihasilkan dalam proses pembuatan.
✓ Dalam presentasi yang disampaikan, peserta
diwajibkan menampilkan data hasil analisis
di aplikasi GIS, dengan visualisasi dan
simbolisasi sesuai pentahapan perencanaan,
pemilihan program, monitoring dan evaluasi
-
18 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
sebagai data atribut di dalam data
geospasial.
c) Bobot Penilaian dalam Seminar
No Kriteria Bobot
1. Kelengkapan dan Kerapian Data 10
2. Penjelasan Proses secara Geospasial 25
3. Visualisasi Data secara Geospasial 25
4. Presentasi dan Argumentasi 40
d) Lampiran Pendukung
1) Form Perencanaan dan Program
No Program Uraian
Dukungan
Sektor Total
Biaya
Biaya Tahun ke -
1 2 3 4 5
2) Form Proses
No Program Analisis Proses/Tools Data Masukan Data Hasil
3) Tabel Satuan – Satuan
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 19
a. Satuan Harga Ganti Untung Penggunaan Lahan
No. Jenis Penggunaan Lahan Harga Ganti Untung (Rp./m2)
1 1x Padi/thn + Palawija/thn 45.000
2 2x Padi + Palawija/thn 50.000
3 Alang – alang 40.000
4 Aneka Industri 140.000
5 Bencah 35.000
6 Danau/situ/telaga -
7 Gedung Olah Raga 70.000
8 Hutan belukar 45.000
9 Hutan Kota -
10 Hutan lebat -
11 Hutan Sejenis 45.000
12 Industri Kecil 130.000
13 Industri Kimia Dasar 140.000
14 Industri Mesin dan Logam Dasar 140.000
15 Instalasi 100.000
16 Jalan -
17 Jasa Instansi Pemerintah -
18 Jasa Kesehatan 110.000
19 Jasa Keuangan 100.000
20 Jasa Lainnya 100.000
21 Jasa Pariwisata 100.000
22 Jasa Pendidikan 80.000
23 Jasa Perdagangan 90.000
24 Jasa Perhubungan/Transportasi 90.000
25 Jasa Peribadatan 70.000
26 Jasa Profesi 80.000
27 Jasa Sewa 90.000
28 Jasa Telekomunikasi 90.000
29 Kampung Jarang Teratur 90.000
30 Kampung Jarang Tidak Teratur 70.000
31 Kampung Padat Teratur 120.000
32 Kampung Padat Tidak Teratur 100.000
33 Kebun Biofarmaka/Tumbuhan 70.000
-
20 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
No. Jenis Penggunaan Lahan Harga Ganti Untung (Rp./m2)
Obat
34 Kebun Buah-buahan 60.000
35 Kebun Campuran 60.000
36 Kebun Sayuran 60.000
37 Kebun Tanaman Hias 60.000
38 Kolam air tawar 50.000
39 Kuburan/ pemakaman 50.000
40 Lapangan olahraga 50.000
41 Padang Rumput 45.000
42 Pasir 40.000
43 Pergudangan 90.000
44 Perkebunan belum menghasilkan 60.000
45 Perkebunan sudah menghasilkan 60.000
46 Pertambangan Lainnya 90.000
47 Pertambangan Terbuka 100.000
48 Perumahan Jarang 70.000
49 Perumahan Padat 120.000
50 Peternakan Campuran 110.000
51 Peternakan Lainnya 110.000
52 Peternakan ternak besar 115.000
53 Peternakan ternak kecil 115.000
54 Peternakan Unggas 100.000
55 Sawah irigasi 1x Padi/thn 47.000
56 Sawah irigasi 2x Padi/thn 50.000
57 Sawah irigasi lebih dari 2x Padi/thn 60.000
58 Semak 40.000
59 Sungai -
60 Tadah hujan 45.000
61 Taman Private 110.000
62 Taman Umum 50.000
63 Tambak 50.000
64 Tanah Kosong Sudah Diperuntukan 40.000
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 21
No. Jenis Penggunaan Lahan Harga Ganti Untung (Rp./m2)
65 Tanah Rusak 35.000
66 Tanah Tandus 40.000
67 Tanah Terbuka Lainnya 40.000
68 Tanah Terbuka Sementara (Land Clearing) 45.000
69 Tegalan / ladang 50.000
70 Tempat Bersejarah -
71 Waduk -
b. Satuan Harga Jalan Tol
Ketentuan pembangunan jalan tol memiliki lebar
sebesar 30 m, termasuk di dalamnya badan
jalan, bahu jalan dan ambang pengaman.
Harga satuan keseluruhan Pembangunan Jalan
Tol ialah sebesar Rp. 20.000.000.000,- / km.
c. Satuan Harga Jalan Non Tol
Ketentuan satuan harga ditentukan oleh lebar
pembangunan jalan non tol menurut kelas
fungsinya. Lebar jalan dalam tabel berikut
sudah memperhitungkan lebar bahu jalan.
No. Fungsi Jalan Lebar
Jalan
Harga Satuan
Rp./km
1 Jalan Arteri Primer 15 m 7.879.718.000
2 Jalan Kolektor Primer 1 14 m 7.407.594.000
3 Jalan Kolektor Primer 2 13 m 6.934.462.000
d. Satuan Harga IPAL
Satuan harga Pembangunan IPAL ditentukan
menurut kapasitas jumlah KK yang mampu
-
22 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
terlayani. Harga satuannya sebesar Rp.
6.250.000,-/ KK. Diasumsikan dalam
pembangunannya dilakukan pada tanah milik
negara.
e. Satuan Harga Pembangunan Embung
Satuan harga Pembangunan Embung dihitung
berdasarkan tiap Ha dengan asumsi sebesar
Rp. 1.000.000.000, - / Ha.
f. Satuan Harga Pembangunan Rusunawa
Satuan harga Pembangunan Rusunawa
ditentukan berdasarkan tipe dan unitnya.
Pembangunan rusunawa diasumsikan
menggunakan tanah milik negara.
No. Tipe Unit Harga Satuan
(Rp.)
1 Tipe 30, 8 Lantai 256 35.433.365.000
2 Tipe 30, 15 Lantai 480 41.308.365.000
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 23
g. Satuan Harga Penanganan Kawasan Kumuh
berdasarkan tipologi Kawasan
No. Tipe Harga Satuan (Rp.)
1 Kumuh Berat 7.600.000.000 /Ha
2 Kumuh Sedang 5.625.000.000 /Ha
3 Kumuh Ringan 3.800.000.000 /Ha
h. Satuan Harga Pembangunan SPAM adalah
Rp. 7.500.000,- /kk
i. Satuan Harga Penanganan RTH dan Penataan
Lingkungan adalah Rp. 500.000/m2
j. Satuan Harga Normalisasi Sungai Rp.
2.000.000.000,- /km
B. Rangkuman
Perencanaan, penyusunan program, monitoring dan evaluasi
yang dibutuhkan untuk membantu pengambilan keputusan
dalam perencanaan pembangunan infrastruktur wilayah.
Aplikasi GIS dapat membantu proses tersebut melalui
analisis keruangan secara holistik.
C. Latihan
1. Lakukan proses analisis studi kasus sesuai dengan
ketentuan diatas!
-
24 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
III. PENUTUP
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 25
A. Evaluasi Kegiatan Belajar
Dalam evaluasi kegiatan belajar, perlu dilakukan evaluasi
kegiatan kediklatan, yaitu evaluasi hasil pembelajaran modul ini
dan isi materi pokok tersebut kepada para peserta, pengajar
maupun pengamat materi atau Narasumber, berupa
soal/kuisioner tertulis:
1. Untuk evaluasi bagi peserta, maka pengajar/widyaiswara
melakukan evaluasi berupa orientasi proses belajar dan
tanya jawab maupun diskusi perorangan/kelompok dan/atau
membuat pertanyaan ujian yang terkait dengan isi dari
materi modul tersebut.
2. Untuk evaluasi untuk pengajar/widyaiswara diakukan oleh
para peserta dengan melakukan penilaian yang terkait
penyajian, penyampaian materi, kerapihan pakaian,
kedisiplinan, penguasaan materi, metoda pengajaran,
ketepatan waktu dan penjelasan dalam menjawab
pertanyaan, dan lain-lain.
3. Demikian juga untuk evaluasi penyelenggaraan Diklat, yaitu
peserta dan pengajar/widyaiswara akan mengevaluasi
Panitia/Penyelenggara Diklat terkait dengan penyiapan
perlengkapan diklat, sarana dan prasarana untuk belajar,
fasilitas penginapan, makanan dan lain-lain.
4. Evaluasi materi dan bahan tayang yang disampaikan
pengajar kepada peserta, dilakukan oleh peserta,
pengajar/widyaiswara maupun pengamat
materi/Narasumber untuk pengkayaan materi.
-
26 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
B. Umpan Balik dan Tingkat Lanjut
Perencanaan, penyusunan program, monitoring dan evaluasi
yang dibutuhkan untuk membantu pengambilan keputusan
dalam perencanaan pembangunan infrastruktur wilayah.
Aplikasi GIS dapat membantu proses tersebut melalui analisis
keruangan secara holistik.
C. Kunci Jawaban
1. Lakukan analisis geospasial seperti langkah-langkah pada
Bab II!
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 27
DAFTAR PUSTAKA
Balai Balai Pemetaan Tematik Prasarana Dasar, 2017, Modul
Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan
ARCGIS 10.3, Sekretariat Jenderal, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik Prasarana Dasar, 2011, Modul
Penggunaan GPS Oregon, Sekretariat Jenderal,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dewi, Ratna, 2012, A-Gis Based Approach of an Evacuation
Model for Tsunami Risk Reduction, Journal of Integrated
Disaster Risk Management. 2. 108-139.
10.5595/idrim.2012.0023.
Google Earth Images dan Google Images, www.google.co.id
Hartini, K.S, 2015, Modul Aplikasi GPS dan GIS Dasar, Workshop
Pengenalan GPS dan GIS, Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
Hartini, K.S, 2016, Modul Aplikasi GIS Dasar, Workshop Wilayah
Pengembangan Strategis, Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
IRESSIGWS-DLUCD Conference Proceeding, 2012, Center for
Remote Sensing ITB, Bandung,
http://rsSIGforum.wordpress.com/2013/03/08/buku-
conference-proceedings-crs-itb-2012/
http://www.google.co.id/http://rsgisforum.wordpress.com/2013/03/08/buku-conference-proceedings-crs-itb-2012/http://rsgisforum.wordpress.com/2013/03/08/buku-conference-proceedings-crs-itb-2012/
-
28 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
Johnson A, 2004, Plane and Geodetic Surveying, Spon Press –
Taylor and Francis Group, London
Narwastu, A dan Prasetyo, E., 2010, Perancangan Sistem
Informasi Geografis daerah banjir di DKI Jakarta dengan
Menggunakan ArcView, Skripsi,
http://pusatstudi.gunadarma.ac.id/pscitra/alldocpn/pub-
(makalahseminaradeline_doc)-4d597.doc, 6 Juli 2010
Merri P. Skrdla, Ph.D., 2005, An Introduction to SIG,
http://www.microimages.com
Prahasta, E., 2005, Sistem Informasi Geografis :Tutorial ArcView,
ISBN 979-3338-00-88
Principle of Geographic Information System, ITC Educational
Textbook Series I, 2001,
Proceedings of International Cartographic Conferences
(ICC) http://icaci.org/ publications/;
SIG Konsorsium Aceh Nias, 2007, Modul Pelatihan ArcSIG Tingkat
Dasar,
http://www.scribd.com/doc/10410997/ModulArcSIG-
Tingkat-Dasar, 4 April 2010
Wahono, B.F.D, 2010, Application of Statistical and Heuristic
Methods for Landslides Susceptibility Assessment: A
Study Case in Wadas Lintang Subdistrict, Wonosobo
Regency , Central Java, Indonesia, Thesis, UGM - ITC,
The Netherlands
http://pusatstudi.gunadarma.ac.id/pscitra/alldocpn/pub-(makalahseminaradeline_doc)-4d597.dochttp://pusatstudi.gunadarma.ac.id/pscitra/alldocpn/pub-(makalahseminaradeline_doc)-4d597.dochttp://www.microimages.com/http://icaci.org/publications/
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 29
GLOSARIUM
Analisis Geospasial : metode analisis spasial dan statistik
terhadap suatu data bereferensi
geospasial
-
30 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana
Tim Penyempurna
Komang Sri Hartini, ST, MSc
Ir. Amwazi Idrus, MSc
Dr. Lina Marlia, CES
Ir. Made Bagus Budihardjo, MA
Dhimas Bayu Anindito, ST
Arni Nurul Fadillah, ST
-
Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 31