PERANCANGAN TAPAKPERANCANGAN TAPAKPW 09-1309RP 09-1309
Minggu ke - 4
Perencanaan Tapak Berbasis Perencanaan Tapak Berbasis Alam dan Berkelanjutan
Oleh R lli P ati i Setia an ST M Sc
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 1Oleh: Rulli Pratiwi Setiawan, ST., M.Sc.
Pengembangan Tapak
POKOK BAHASAN
Pengembangan Tapak
Perencanaan Tapak Berbasis AlamPerencanaan Tapak Berkelanjutan
SUB POKOK BAHASANk k b d k d d lMerencanakan tapak berdasar kondisi dan potensi alam
Merencana tapak dengan konsep berkelanjutan
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 2
Faktor Kontekstual Analisis Tapak
Tiga faktor kontekstual analisis tapak:
Faktor Kontekstual Analisis Tapak
g p1. Konteks spasial tapak
AlamiBuatan
2. Konteks perilakul k f l k d k l kPola aktifitas sosial ekonomi pada tapak & lingkungan
Kebijakan publik yang mempengaruhi pembangunan tapaktapak
3. Konteks perseptualPersepsi
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 3
pPenggunaan ruang
Faktor Kontekstual Analisis TapakFaktor Kontekstual Analisis Tapak
ALAM BUATAN PENGGUNA
• Air• Topografi• Orientasi
• Lokasi• Peraturan/
Kebijakan
• Karakteristikpemakai
• Kebutuhan• Orientasi• Vegetasi• View• Drainase
Kebijakan• Prasarana• Fasilitas• Bangunan
Kebutuhanruang
• Program kegiatan• Drainase
• Dsb.• Bangunan• Jalan/sirkulasi• Dsb.
g
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 4
Analisis Sumberdaya Alam
TUJUAN:
Analisis Sumberdaya Alam
TUJUAN:
1. Memahami berbagai komponen ekosistem yang ada
( h i hid l i d b )(tanah, vegetasi, hidrologi, dsb.)
2. Memahami keterkaitan antara berbagai komponen
ekosistem (tanah dan air, iklim, vegetasi, dsb.)
3. Menentukan kesesuaian unsur-unsur dan kumpulan
sumber daya untuk tata guna tanah dan fungsi tertentu.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 5
Penentuan Kategori Sumberdaya
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan:
Penentuan Kategori Sumberdaya
y g p p g1. Tanah2. Vegetasi3. Hidrologi4. Iklim
f5. Topografi6. Estetika7 Ciri historis7. Ciri historis8. Tataguna tanah9. Rintangan fisiografik
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 6
9. Rintangan fisiografik
Tanah
Pemahaman terhadap
Tanah
Pemahaman terhadap
bentukan tanah tergantung
dpada:
Bahan induk
Topografi
Iklim
Gaya biotik
Waktu
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 7
Waktu
Tanah
Pertimbangan dalam membuat daftar rincian tanah:
Tanah
Pertimbangan dalam membuat daftar rincian tanah:
a. Kedalaman permukaan
b. Kedalaman terhadap air pasang musimanb eda a a te adap a pasa g us a
c. Kedalaman terhadap batuan dasar
d. Sifat khas drainase
e. Kesesuaian
f. Kepekaan terhadap pemadatan
g. Kepekaan terhadap erosi
h. Angka pH
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 8i. Kesuburan tanah
Vegetasi
Jenis dan pola vegetasi
Vegetasi
Jenis dan pola vegetasi
merupakan sumber daya
rekreasi visual dan ekologirekreasi, visual dan ekologi
yang penting.
Jenis vegetasi berkaitan
dengan tanah, mikro-iklim,
hidrologi dan topografi.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 9
Vegetasi
Karakteristik tanaman: Habitus:
Vegetasi
Karakteristik tanaman:
1. Bentuk (tajuk, batang,
cabang daun)
Habitus:
1. Pola pertumbuhan
2 Sistem perakarancabang, daun)
2. Tekstur (batang dan
daun)
2. Sistem perakaran
3. Tempat tumbuh
4 Pola pemeliharaandaun)
3. Warna (batang, daun,
bunga)
4. Pola pemeliharaan
bunga)
4. Fungsi
5 Ti i d l b
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 105. Tinggi dan lebar
VegetasiVegetasi
Morfologi Batang Cabang Tinggi Akar Contohg g g gg
Pohon Berkayu Jauh daritanah
> 3,00 m Dalam/ tunjang
Angsana, akasia, dadapmerah
Perdu Berkayu Dekat dengantanah
1,00 – 3,00 m Dangkal Puring, hanjuang, drasena
Semak Tidakberkayu
Dekat dengantanah
50 cm – 1,00 m
Dangkal Melati, mawar, bougenvil
Penutup Tidak Dekat dengan 20 cm – 50 cm Dangkal Lili paris, ptanah berkayu
gtanah
g p ,maranta
Rerumputan Tidakberbatang
Rumputjepang, rumput
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 11gajah
Vegetasi
Fungsi:
Vegetasi
g
1. Peneduh
2. Pembentuk ruang fisik
7. Pembatas pandangan
8. Habitat satwag
3. Estetika kawasan
4. Pengendali tata air &
9. Pengontrol angin
10. Perlindungan vegetatifgiklim
5. Pencegah erosi
g g
11. Penyerap air hujan
6. Paru-paru lingkungan
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 12
Vegetasi
Pertimbangan rincian
Vegetasi
Pertimbangan rincian
vegetasi:
a Kepadatan tajuka. Kepadatan tajuk
b. Ketinggian permukaan
atasatas
c. Ketinggian permukaan
bawahbawah
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 13
Vegetasi
1. Fungsi Ekologi:
Vegetasi
1. Fungsi Ekologi:
Pengatur iklim mikro, yaitu sabuk hijau (green belt). Contoh:
angsana, mahoni, tanjung, trembesi, bungur, kiara payung
Penyeimbang tata air; antara lain berbagai jenis tanaman pantai.
Contoh: bakau , api-api, nipah
P h l h i i kPencegah longsor, penahan air, yaitu tanaman yang perakarannya
mampu menyerap air. Contoh: akasia, pinus, cemara, sengon,
lamtorolamtoro.
Penahan polusi udara, adalah tanaman yang berdaun lebar,
permukaan daun luas, daun berbentuk jarum. Contoh: angsana,
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 14gelodogan, mangga, cemara angin.
Vegetasi
2 Fungsi Ekonomi:
Vegetasi
2. Fungsi Ekonomi:
Yaitu tanaman yang bisa menghasilkan manfaat ekonomi
bagi masyarakat Contoh: mangga jambu jeruk srikayabagi masyarakat. Contoh: mangga, jambu, jeruk, srikaya,
belimbing, cerme, kedondong, toga (tanaman obat
keluarga)keluarga).
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 15
Vegetasi
3. Fungsi Fisik:
Vegetasi
3. Fungsi Fisik:
Peneduh, penahan kesilauan; menggunakan jenis tanaman
yang memiliki bentuk mahkotanya lebar. Contoh: angsana, y g y g ,
trembesi, bungur, tanjung, sawo kecik.
Pembatas, pengarah; pada umumnya adalah jenis tanaman
yang berbatang lurus. Contoh: palem raja, pinang jambe,
gelodogan
Pemutus pandangan; menggunakan tanaman yang daun
atau batangnya rapat. Contoh: Kembang sepatu, teh-tehan,
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 16bambu cina.
Vegetasi
4 Fungsi Estetika sebagai :
Vegetasi
4. Fungsi Estetika, sebagai :
Unsur pembentuk keasrian dan keindahan lingkungan
Pada umumnya menggunakan tanaman yang mempunyaiada u u ya e ggu a a ta a a ya g e pu ya
bunga berwarna indah, mahkotanya indah. Contoh:
flamboyan, kemuning, bungur, kiara payung, kecrutan.y , g, g , p y g,
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 17
Hidrologi
Jenis dan kualitas air pada
Hidrologi
Jenis dan kualitas air pada
suatu tapak merupakan
sumber daya visual dansumber daya visual dan
rekreasi yang penting.
Air permukaan dan pola
drainase sangat
mempengaruhi vegetasi,
kehidupan satwa liar dan
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 18sistem iklim.
Hidrologi
Ciri hidrologis yang dapat
Hidrologi
Ciri hidrologis yang dapat
dianalisis sebagai bagian
dari survei hidrologis:dari survei hidrologis:
a. Air permukaan (Sungai,
Kolam Danau Reservoir)Kolam, Danau, Reservoir)
b. Cekungan drainase (DAS)
c Lain lain (Mata airc. Lain-lain (Mata air,
Sumur artesis, Sumur
d k l)
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 19dangkal)
Hidrologi
Pertimbangan hidrologis:
Hidrologi
Pertimbangan hidrologis:
a. Kecepatan limpasan
b Pengendapanb. Pengendapan
c. Kandungan oksigen
d Sifat khas air bawahd. Sifat khas air bawah
permukaan
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 20
Iklim
Curah hujan keseluruhan
Iklim
Curah hujan keseluruhan
dan perbedaan temperatur
akan berpengaruh terhadapakan berpengaruh terhadap
tapak.
Perubahan iklim pada tapak
dipengaruhi atau berkaitan
dengan perubahan pada
topografi, orientasi lereng,
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 21vegetasi dan kehadiran air.
Iklim
Bagian dari survei iklim:
Iklim
Bagian dari survei iklim:
a. Suhu
b Curah hujanb. Curah hujan
c. Angin
d Curah saljud. Curah salju
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 22
Topografi
Struktur topografi
Topografi
Struktur topografi
merupakan sumber daya
visual dan estetika yang sua da estet a ya g
mempengaruhi lokasi.
Struktur topografi memberiStruktur topografi memberi
petunjuk terhadap
pemilihan lokasipemilihan lokasi
jalan/sirkulasi dan rute
lintas alam, serta susunan
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 23
lintas alam, serta susunan
keruangan dari tapak.
Topografi
Bagian dari survei topografi:
Topografi
Bagian dari survei topografi:
a. Ketinggian di atas
permukaan lautpermukaan laut
b. Orientasi topografi
c Lereng topografic. Lereng topografi
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 24
Estetika
Sumber daya estetika
Estetika
Sumber daya estetika
berperan dalam penentuan
tapak untuk rekreasi dantapak untuk rekreasi dan
kegiatan cagar alam
margasatwamargasatwa.
Estetika ditentukan oleh
keragaman bentuk
permukaan tanah, pola
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 25vegetasi dan air permukaan.
Estetika
Bagian dari survei estetika:
Estetika
Bagian dari survei estetika:
a. Penentu spasial utama
b Promontori (puncakb. Promontori (puncakbukit)
c. Vista pemandangan
d. Vista orientasi
e. Penutup pepohonan
f. Bentang rumput datar
g. Bentang rumputberbukit
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 26
be bu t
h. Citra air
Ciri Sejarah
Suatu daerah mungkin
Ciri Sejarah
Suatu daerah mungkin
memiliki ciri sejarah berupa
landmarklandmark
Bagian dari survei ciri
j hsejarah:
a. Rute bersejarah
b. Bangunan bersejarah
c. Tapak bersejarah
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 27
Tata Guna TanahTata Guna Tanah
Tataguna tanah berguna untuk memberi gambaranTataguna tanah berguna untuk memberi gambaran
tentang kendala dan keuntungan dari suatu tapak.
Hal yang penting adalah mencatat fungsi-fungsi yang
tidak digolongkan sebagai tata guna tanah, tetapig g g g p
diasosiasikan dengan tata guna tanah tertentu seperti
jalan pagar dan utilitasjalan, pagar dan utilitas.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 28
Tata Guna TanahTata Guna Tanah
Bagian dari survei tataguna tanah:Bagian dari survei tataguna tanah:
a. Konservasi, preservasi hutan
b R k ib. Rekreasi
c. Permukiman pertanian
d. Perumahan
e. Tataguna komersial
f. Tataguna indsutri, dll.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 29
Rintangan Fisiografik
Unsur-unsur alamiah yang
Rintangan Fisiografik
Unsur unsur alamiah yang
merintangi atau
membahayakan berbagaimembahayakan berbagai
jenis pembangunan.
Contoh: sesar, gempa,
daerah banjir
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 30
Rintangan Fisiografik
Bagian dari survei rintangan
Rintangan Fisiografik
Bagian dari survei rintangan
fisiografis:
a Zona sesara. Zona sesar
b. Daerah genangan banjir
c Habitat satwa liar kritisc. Habitat satwa liar kritis
d. Lapisan akifer
e Zona rentan angin dlle. Zona rentan angin, dll.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 31
Pertimbangan Lingkungan pada TapakPertimbangan Lingkungan pada Tapak
Pertimbangan lingkungan mencakup analisis:Pertimbangan lingkungan mencakup analisis:
Mikro dan makro iklim
B b i k i d k k iBerbagai ekosistem dan keterkaitannya
Vegetasi
Kondisi tanah bawah permukaan
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 32
Data Tapak sebagai Informasi
1 Lokasi 7 Sirkulasi
Data Tapak sebagai Informasi
1. Lokasi
2. Tautan
7. Sirkulasi
8. Utilitas
3. Ukuran dan Tata Wilayah
4. Undang-Undang
9. Pancaindra
10. Manusia & Kebudayaan
5. Keistimewaan Fisik Alamiah
6. Keistimewaan Buatan
11. Iklim
6. Keistimewaan Buatan
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 33
Data Tapak sebagai InformasiData Tapak sebagai Informasi
1 LOKASI1. LOKASI
Meliputi peta negara dan peta kota yang
lih k l k i k d l h bmemperlihatkan lokasi tapak dalam hubungan
dengan kota sebagai suatu keseluruhan.
Peta kota juga dapat memperlihatkan jarak dan
waktu-waktu tempuh terhadap fungsi-fungsi yangp p g g y g
berkaitan di kota lain.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 34
Data Tapak sebagai InformasiData Tapak sebagai Informasi
2 TAUTAN2. TAUTAN
Menggambarkan lingkungan sekitar tapak yang
l b b ki ilangsung berbatasan, yang mungkin tiga atau empat
blok di luar perbatasan tapak, dan dapat diperluas
tergantung skala proyeknya yang mungkin
menimbulkan suatu dampak pada proyek kita, namun
harus memperhatikan kondisi masa lalu, sekarang
maupun masa depan.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 35
maupun masa depan.
Data Tapak sebagai InformasiData Tapak sebagai Informasi
3 UKURAN DAN TATA WILAYAH3. UKURAN DAN TATA WILAYAH
Meliputi aspek-aspek dimensional tapak, batas-batas
k l k i d j l b d kl ifik itapak, lokasi dan jalur penembusan dan klasifikasi tata
wilayah (termasuk rencana ke depan) dengan semua
implikasinya seperti garis sempadan, koefisien dasar
bangunan, batasan ketinggian, ketentuan parkir, tata
guna lahan, dll.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 36
Data Tapak sebagai InformasiData Tapak sebagai Informasi
4 UNDANG-UNDANG4. UNDANG-UNDANG
Meliputi ketentuan hukum, batasan, kepemilikan, dll.
5. KEISTIMEWAAN FISIK ALAMIAH
Meliputi kontur, pola drainase, tipe tanah, daya dukung,
pepohonan, batuan, sungai, puncak bukit, lembah,
kolam, dll.,
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 37
Data Tapak sebagai InformasiData Tapak sebagai Informasi
6 KEISTIMEWAAN BUATAN6. KEISTIMEWAAN BUATAN
Meliputi kondisi-kondisi pada tapak seperti bangunan,
dinding jalan bahu jalan pipa air kebakaran tiangdinding, jalan, bahu jalan, pipa air kebakaran, tiang
listrik, dan pola lapisan perkerasan. Namun kondisi di
luar tapak juga ikut berpengaruh seperti skala bentukluar tapak juga ikut berpengaruh, seperti skala, bentuk
atap, poros visual, dll.
7. SIRKULASI
Menggambarkan seluruh pola-pola pergerakan
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 38kendaraan dan pejalan kaki di atas dan di sekitar tapak.
Data Tapak sebagai InformasiData Tapak sebagai Informasi
8 UTILITAS8. UTILITAS
Meliputi tipe, kapasitas dan lokasi dari seluruh utilitas yang
berada pada berdampingan dengan dan dekat dengan tapakberada pada, berdampingan dengan dan dekat dengan tapak
seperti listrik, gas saluran air kotor, air bersih dan telepon.
Sistem utilitas yang ada di atas tanah dan di dalam tanahSistem utilitas yang ada di atas tanah dan di dalam tanah,
keduanya perlu data ukuran.
9. PANCAINDRA
Meliputi aspek visual, pendengaran, perabaan dan
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 39penciuman pada tapak.
Data Tapak sebagai InformasiData Tapak sebagai Informasi
10 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN10. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Meliputi suatu analisis atas lingkungan sekitar tapak berupa
aspek non fisik seperti kultur psikologis perilaku danaspek non fisik seperti kultur, psikologis, perilaku dan
sosiologis.
11 IKLIM11. IKLIM
Meliputi seluruh kondisi iklim yang berhubungan seperti
curah hujan, salju, kelembaban, variasi suhu sepanjang
bulan dan dalam setahun, angin, matahari, siklus bencana
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 40alam.
Perencanaan Tapak BerkelanjutanPerencanaan Tapak Berkelanjutan
Konsep Berkelanjutan dalam Perencanaan TapakKonsep Berkelanjutan dalam Perencanaan Tapak
Dalam perencanaan waktu dan ruang adalah hal yang tidak
dapat dipisahkandapat dipisahkan
Secara khusus, konsep perancangan terhadap suatu tapak
terlihat dari proses waktu:
Faktor historis waktu lalu
Dinamika keadaan sekarang
Pandangan akan masa depan
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 41
Perencanaan Tapak BerkelanjutanPerencanaan Tapak Berkelanjutan
Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan LahanKonsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Lahan
Lahan yang semakin sempit, mahal dan berharga tidak harus
digunakan seluruhnya untuk bangunan, karena sebaiknyad gu a a se u u ya u tu ba gu a , a e a seba ya
selalu ada lahan hijau dan penunjang keberlanjutan potensi
lahan.
Menggunakan seperlunya lahan yang ada, tidak semua lahan
harus dijadikan bangunan atau ditutupi dengan bangunanharus dijadikan bangunan, atau ditutupi dengan bangunan,
karena dengan demikian lahan yang ada tidak memiliki cukup
lahan hijau dan taman. Menggunakan lahan secara efisien,
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 42
lahan hijau dan taman. Menggunakan lahan secara efisien,
kompak dan terpadu.
Perencanaan Tapak BerkelanjutanPerencanaan Tapak Berkelanjutan
Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan LahanKonsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Lahan
Potensi hijau tumbuhan dalam lahan dapat digantikan atau
dimaksimalkan dengan berbagai inovasi misalnya pembuatandimaksimalkan dengan berbagai inovasi, misalnya pembuatan
atap diatas bangunan (taman atap), taman gantung (dengan
menggantung pot pot tanaman pada sekitar bangunan)menggantung pot-pot tanaman pada sekitar bangunan),
pagar tanaman atau yang dapat diisi dengan tanaman,
dinding dengan taman pada dinding dan sebagainyadinding dengan taman pada dinding, dan sebagainya.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 43
Perencanaan Tapak BerkelanjutanPerencanaan Tapak Berkelanjutan
Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan LahanKonsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Lahan
Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan, dengan
tidak mudah menebang pohon-pohon, sehingga tumbuhant da uda e eba g po o po o , se gga tu bu a
yang ada dapat menjadi bagian untuk berbagi dengan
bangunan.g
Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman
(sesuai dengan fleksibilitas buka-tutup yang direncanakan(sesuai dengan fleksibilitas buka tutup yang direncanakan
sebelumnya) dapat menjadi inovasi untuk mengintegrasikan
luar dan dalam bangunan, memberikan fleksibilitas ruang
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 44
luar dan dalam bangunan, memberikan fleksibilitas ruang
yang lebih besar.
Perencanaan Tapak BerkelanjutanPerencanaan Tapak Berkelanjutan
Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan LahanKonsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Lahan
Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal yang
dapat menjadi tolak ukur dalam menggunakan berbagaidapat menjadi tolak ukur dalam menggunakan berbagai
potensi lahan, misalnya; berapa luas dan banyak ruang yang
diperlukan? Dimana letak lahan (di kota atau di desa) dandiperlukan? Dimana letak lahan (di kota atau di desa) dan
bagaimana konsekuensinya terhadap desain? Bagaimana
bentuk site dan pengaruhnya terhadap desain ruang ruang?bentuk site dan pengaruhnya terhadap desain ruang-ruang?
Berapa banyak potensi cahaya dan penghawaan alami yang
d t di k ?
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 45dapat digunakan?
Perencanaan Tapak BerkelanjutanPerencanaan Tapak Berkelanjutan
Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan MaterialKonsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan MaterialMemanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalampembangunan, sehingga tidak membuang material, misalnyakayu sisa bekisting dapat digunakan untuk bagian lainbangunanMemanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponenlama yang masih bisa digunakan, misalnya sisa bongkaranbangunan lamabangunan lama.Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yangjarang ditemui dengan sebaik-baiknya, terutama untuk
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 46
jarang ditemui dengan sebaik baiknya, terutama untukmaterial yang semakin jarang seperti kayu.
Perencanaan Tapak BerkelanjutanPerencanaan Tapak Berkelanjutan
Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Teknologi danKonsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Teknologi dan
Material Baru
Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin,e a aat a pote s e e g te ba u a sepe t e e g a g ,
cahaya matahari dan air untuk menghasilkan energi listrik
domestik untuk rumah tangga dan bangunan lain secaragg g
independen
Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang
secara global dapat membuka kesempatan menggunakan
material terbarukan yang cepat diproduksi, murah dan
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 47terbuka terhadap inovasi, misalnya bambu.
Perencanaan Tapak BerkelanjutanPerencanaan Tapak Berkelanjutan
Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan EnergiKonsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Energi
Memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami
secara maksimal pada siang hari, untuk mengurangiseca a a s a pada s a g a , u tu e gu a g
penggunaan energi listrik .
Memanfaatkan penghawaan alami sebagai gantiMemanfaatkan penghawaan alami sebagai ganti
pengkondisian udara buatan (air conditioner). Menggunakan
ventilasi dan bukaan penghawaan silang dan cara-caraventilasi dan bukaan, penghawaan silang, dan cara cara
inovatif lainnya.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 48
Perencanaan Tapak BerkelanjutanPerencanaan Tapak Berkelanjutan
Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan EnergiKonsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan EnergiMemanfaatkan air hujan dalam cara-cara inovatif untukmenampung dan mengolah air hujan untuk keperluandomestik .
Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan danp p gg g p p ypenghawaan alami merupakan konsep spesifik untuk wilayahdengan iklim tropis.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 49
Perencanaan Tapak BerkelanjutanPerencanaan Tapak Berkelanjutan
Konsep Berkelanjutan dalam Manajemen LimbahKonsep Berkelanjutan dalam Manajemen LimbahMembuat sistem pengolahan limbah domestik seperti air kotor(black water, grey water) yang mandiri dan tidak membebanisistem aliran air kota.
Cara-cara inovatif yang patut dicoba seperti membuat sistemy g p pdekomposisi limbah organik agar terurai secara alami dalamlahan, membuat benda-benda yang biasa menjadi limbahatau sampah domestik dari bahan-bahan yang dapat didaurulang atau dapat dengan mudah terdekomposisi secara alami.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 50
ReferensiReferensi
1. De Chiara, Joseph dan Lee E. Koppelman (1990). Standar1. De Chiara, Joseph dan Lee E. Koppelman (1990). StandarPerencanaan Tapak. Jakarta: Penerbit Erlangga.
2 Gunadi Sugeng (1989) Pedoman Perencanaan Tapak2. Gunadi, Sugeng (1989). Pedoman Perencanaan Tapakdan Lingkungan. Terjemahan dari: A Guide to Site and Environmental Planning, Harvey M. Rubenstein. Surabaya:Environmental Planning, Harvey M. Rubenstein. Surabaya: Utama Press.
3 White Edward T (1985) Analisis Tapak Bandung:3. White, Edward T. (1985). Analisis Tapak. Bandung: Intermatra.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 51
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 52