PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP SOSIALISASI
PENYULUHAN GUGUS TUGAS/ SATUAN TUGAS COVID-19
(Studi di Desa Muara Limun, Kecamatan Limun, Kabupaten
Sarolangun)
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam
Fakultas Dakwah
Oleh
RINA ASMARITA
NIM: 303171293
JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
i
ii
iii
iv
MOTTO
}٦٨٢سورةالبقرة}1
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. (QS. al Baqarah:286).
} ٦١٢سورة البقرة}2
Artinya: boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. (QS. al Baqarah:216)
1Al Qur’an Al Karim dan terjemahannya Departemen Agama RI. (semarang: PT Karya Toha
Putra Semarang). Hal 49 2Al Qur’an Al Karim dan terjemahannya Departemen Agama RI. (semarang: PT Karya Toha
Putra Semarang). Hal 34
v
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh wabah covid-19 yang melandan dunia
khususnya di Indonesia sejak terkomfirmasi covid-19 pada tanggal 20 maret 2020,
wabah ini sangat perlu dipahami oleh penduduk di Indonesia khususnya di desa Mura
Limun, kecamatan Limun, kabupaten Sarolangun, provinsi Jambi. Adapun yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan
penyuluhan oleh Satuan Tugas Covid-19 kepada masyarakat di Desa Muara Limun,
bagaimana perilaku masyarakat di Desa Muara Limun pasca penerapan sosialisasi
penyuluhan oleh Satuan Tugas Covid-19, dan hambatan dalam sosialisi penyuluhan
covid-19 di Desa Muara Limun dengan adanya wabah Covid-19. Namun yang
menjadi alasan peneliti meneliti di Desa Muara limun adalah respon atau perilaku
masyarakat Desa Muara Limun sangat beragam saat menyikapi wabah tersebut.
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field
reseaech) kualitatif deskriptif, dengan pendekatan purposive sampling yaitu
mengumpulkan data-data kualitatif dan mendeskripsikan data-data tersebut setelah
dianalisis. Pengumpulan data penelitian ini melalui Wawancara, Observasi dan
Dokumentasi. Analisis data melalu teknik reduksi data, penyajian data, verifikasi data
dan penarikan kesimpulan.
Hasilnya peneliti ini menemukan bahwa, sosialisasi penyuluhan gugus tugas/
satuan tugas covid-19 tidak hanya masyarakat saja yang merasakan kecemasan
namun, dari tim penyuluhan juga merasakan kecemasan dalam kadar yang normal
dan hal tersebut juga sesegera mungkin mereka hilangkan. Perilaku masyarakat
terhadap sosialisasi penyuluhan gugus tugas/ satuan tugas covid-19 sangat membantu
di masyarakat, walau ada sebagian masyarakat yang masih mengalami rasa cemas
yang berlebihan hal tersebut tidak membuat dampak buruk bagi masyarakat lainnya,
petugas memaksimal mungkin melakukan kegiatan penyuluhan agar masyarakat bisa
memahami informasi yang disampaikan, dan masyarakat di Desa Muara Limun,
dalam menyingkapi wabah covid-19 ini terbagi menjadi tiga perilaku yaitu perilaku
cemas, sedikit cemas dan tenang.
Kata Kunci: Covid-19, Perilaku Masyarakat, Sosialisasi, Gugus Tugas/Satuan Tugas
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirahmanirrahim…
Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillahirabbil’alamin
Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah SWT
Tuhan yang Maha Agung dan Maha Tinggi.
Atas karuniamu saya bisa mencapai keberhasilan ini
Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk masa depanku,
Dalam meraih cita-cita saya.
Karya sederhana dan keberhasilani ini teristimewa saya persembahkan kepada
Ayahku tercinta Umar Budiman, Ibuku tersayang Dewi Sriwahyuni
Terimakasihku ucapkan atas pengorbanan, perjuangan dan kasih sayang yang
berlimpah dari kalian mulai dari saya lahir sampai sebesar ini.
Teruntuk Ibu, terimakasih juga atas limpahan do’a yang tak berkesudahan, dan
teruntuk ayah termakasih semangatmu yang tidak pernah kenal lelah demi anakmu
Terimaksih selanjutnya,
Kakakku Putri Susanti Atas dukungan semangat serta terimakasih sudah menjaga
dan selalu memotivasi saya agar bisa menjadi kebanggaan keluarga.
Terimakasih kepada Anggi Loren, Asnawati, Lavania Fatimah, Ainun Nafiah H, M.
Zul Azmi, Hesti Sarah,Asep Mahdani, Suliyah yang sudah memebantu dan menjaga
saya selama empat tahun ini baik dalam keadaan susah maupun senang
Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT
Terimakasih kepada Bapak Edi Kusnadi dan Bapak Ariyandi Batubara yang sudah
membimbing saya dengan penuh kesabaran
Terimaksih juga kepada teman-teman BPI A, B dan C
Kemudian teman- teman angkatan 2017 yang sudah mebantu, memotivasi dan
memberikan saran kepada saya dalam meraih keberhasilan ini.
Hidupku takkan bisa berjalan tanpa bantuan dan dukungan dari orang lain semoga
semua amal perbuatan kita menjadi ladang pahala di Akhirat kelak.
Amiin yaa Robbal „alamiinn
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya
kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Perilaku Masyarakat Terhadap Sosialisasi Penyuluhan Gugus Tugas/ Satuan Tugas
Covid-19 (Studi Desa Muara Limun, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun)”.
Salawat dan salam senantiasa tercurah untuk Rasulullah SAW yang mengantarkan
manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang cerah benderang ini. Tujuan penulisan
skripsi ini untuk memenuhi sebahagian syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S.1), Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam.
Penulis tidak dapat menyelesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik
moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam perencanaan skripsi ini terutama
untuk:
1. Bapak Dr.Edy Kusnadi.,M.Phil selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak
Ariyandi Batubara selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu membimbing
dan memotivasi demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Dr. A. Yunus, M. Pd. I selaku Ketua Prodi Bimbingan dan Penyuluhan
Islam.
3. Bapak Dr. Zulqarnain, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr.D.I Ansusa Putra, LC., M.A., M.Hum, Bapak Arfan Aziz, M. Sos.
Sc, Ph.D, Bapak Dr. Sahmin Batubara, M. HI, selaku Wakil Dekan I,II dan III
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Prof.Dr.H.Su’aidi Asyari, M.A., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat bermanfaat
bagi penulis di dunia dan di akhirat.
7. Seluruh karyawan dan karyawati di lingkungan akademik Fakultas Dakwah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Kepala Perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan Kepala
Perpustakaan Wilayah Jambi.
9. Teman-teman seperjuangan BPI angkatan 2017, teman-teman yang selalu
membantu saya Anggi Loren, Asnawati, Lavania Fatimah, dan Ainun Nafiah
H, teman-teman PPL beserta teman PPL dari thailan miss masitoh, miss
hasnah, miss rohimah, ibrohim dan sofiyan. Terimaksih atas semangat dan
dukungan kalian sehingga penulis tetap semangat untuk menyelesaikan skripsi
ini.
viii
Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari banyak kekurangan yang masih
harus disempurnakan dari penulisan skripsi ini. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat
dan mendorong kita untuk melakukan penenlitian yang lebih baik dalam
pembelajaran bimbingan penyuluhan islam dimasa mendatang.
Jambi, 15 Desember 2020
Penulis
Rina Asmarita
303171293
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................................... i
Nota Dinas .............................................................................................................. ii
Surat Pernyataan Orisinalitas ............................................................................ iii
Pengesahan ........................................................................................................... iv
Motto ....................................................................................................................... v
Abstrak .................................................................................................................. vi
Persembahan ....................................................................................................... vii
Kata Pengantar .................................................................................................. viii
Daftar Isi ................................................................................................................. x
Daftar Tabel ......................................................................................................... xii
Daftar Gambar ................................................................................................... xiii
Daftar Bagan ...................................................................................................... xiv
Daftar Lampiran .................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 6
C. Batasan Masalah ............................................................................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat .......................................................................................... 7
E. Kerangka Teori ................................................................................................. 8
F. Metode Penelitian ........................................................................................... 18
G. Studi Relevan .................................................................................................. 25
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .................................. 28
A. Sejaran Desa Muara Limun............................................................................. 28
B. Visi dan Misi Desa Muara Limun……………………………………………28
C. Letak Geografis Desa Muara Limun ............................................................... 30
D. Keadaan Demografis Desa Muara Limun ....................................................... 31
E. Struktur Pemerintahan Desa Muara Limun .................................................... 39
F. Profil Satuan Tugas Covi-19 ........................................................................... 40
BAB III IMPLEMENTASI PENYLUHAN COVID-19 DI MASYARAKAT
DESA MUARA LIMUN ...................................................................................... 43
A. Proses prapenyuluhan covid-19 oleh satuan tugas di desa Muara Limun ...... 43
B. Proses Penyluhan Covid-19 oleh Satuan tugas di desa muara limun ............. 45
C. Proses Pasca penyuluhan covid-19 oleh satuan tugas Desa muara limun ...... 48
BAB IV KENDALA SOSIALISASI DAN PERILAKU MASYARAKAT
TERHADAP WABAH COVID-19 ..................................................................... 50
A. Perilaku masyarakat pasca sosialisasi covid-19 di desa muara limun ............ 50
B. Hambatan di dalam proses sosialisasi covid-19 di desa muara limun ............ 55
C. Analisis Penelitian .......................................................................................... 58
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 60
x
A. Kesimpulan .................................................................................................... 60
B. Impilkasi penelitian ...................................................................................... 61
C. Penutup .......................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63
LAMPIRAN .......................................................................................................... 68
CURRICULUM VITAE ...................................................................................... 78
xi
DAFTAR TABEL
Table. 2.1. Luas Wilayah Desa Muara Limun………….…………………….……..31
Tabl 2.2 Tingkat Pendidikan………………………………..……………………….32
Table. 2.3. Lokasi dan Jumlah Gedung Sekolah Desa Muara Limun…...….……….33
Table. 2. 4. Gizi Balita……………………………………………………...………..34
Table. 2.5. Kondisi Air Bersih…………………………………………....………….34
Table.2.6. Mata Pencarian Pokok Masyarakat Desa Muara Limun…..….………….35
Table. 2.7. Table Pertenakan…………………………………………….………….36
Table. 2.8 Tabel Pertanian…………………………………………..……….………36
Table. 2.9. Aparat Desa………………………………………………………..…….37
Table. 2.10. Lembaga Kemasyarakatan……………………………..……………….37
Table. 2.11. Profil Satuan Tugas Covid-19………….………………………………40
Table 2.12 Susunan Keanggotaan Gugus Tugas/ Satuan Tugas/ Relawan Desa Lawan
Covid-19 Tahun 2020 ……………………………………………………41
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Wawancara Bersama Kepala Desa Muara Limun………..……………...74
Gambar 2: Keadaan Kantor Desa Muara Limun……………………..……………...74
Gambar 3: Wawancara dengan Tokoh Agama……………………..………………..75
Gambar 4: Wawancara dengan Masyarakat………………………..………………..75
Gambar 5: Wawancara dengan Ibu RT Desa Muara Limun………………………...76
Gambar 6: Profil Gugus Tugas/Satuan Tugas Covid-19………...…………………..76
Gambar 7: Wawancara dengan Penyuluh Tim Gugus Tugas/Satuan Tugas Covid-19
Puskesmas Pulau Pandan………………………………………………..77 Gambar 8. Kegiatan Penyuluhan di Kantor Desa Muara Limun…….……….……………..77
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Modifikasi Teori Pavlov………………………………...………………11
Bagan 3.1. Bagan Air………………………………………………………………..45
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Instrument Pengumpulan Data………………………………………..68
Lampiran 2: Daftar Informan/Responden Penelitian………………………………..71
xv
TRANSLITERASI3
A. Alfabet
Arab Indonesia Arab Indonesia
Th ط ` ا
Zh ظ B ب
a` ع T ت
Gh غ Ts ث
F ف J ج
Q ق Ch ح
K ك Kh خ
L ل D د
M م Dz ذ
N ن R ر
W و Z ز
H ه S س
؍ ء Sy ش
Y ى Sh ص
Dh ض
3Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN STS
Jambi (Jambi :Fak.Ushuluddin Iain STS JAMBI, 2014),136-137.
xvi
B. Vokal dan Harkat
Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesi
a
Aa اى Aa ا A ا
Aw ا و Ii ا ى U ا
Ay ا ى Uu ا و I ا
C. Ta’ Marbutah
Transliterasi untuk ta’ marbutah ini ada dua macam:
1. Ta’ Marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun maka transliterasinya adalah /h/.
Contoh:
Arab Indonesia
Salaah صلاة
Mir’ah مراة
2. Ta’Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,
maka transliterasinya adalah /t/.
Contoh:
Arab Indonesia
Wizaarat al-Tarbiyah وزارةالتبية
الزمنمراة Mir’at al-zaman
3. Ta’ Marbutah yang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah /tan/tin/tun.
Contoh:
xvii
Arab Indonesia
Fajannatan فجئة
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ajara Islam semua itu sudah di atur sedemikia rupa, dengan tatanan yang baik
pula. Karena, aturan itu di buat bukan dari manusia melaikan dari sang Maha Kuasa
ALLAH SWT. Musibah sebenarnya bisa disebut dengan sebuah ujian untuk
mengangkat derajat manusia tertentu dan bisa juga disebut dengan kemurkaan
ALLAH SWT bagi kita yang berpikir.
Manusia adalah makhluk yang paling unik di antara makhluk-makhluk ALLAH.
Keunikannya terlihat umpamannya dalam kenyataan bahwa mereka selalu saja tidak
lepas dari norma-norma dan cita-cita terdahulu, dan mampu pula membuat
pertanyaan-pertanyaan serta menciptakan jalan baru semakin luas, maju dan modern
untuk kehidupan yang lebih baik.4
Agama yang agung ini menyuruh pemeluknya agar memelihara akhlak, belas
kasih dan saling mencintai dalam mu’amalah sesama manusia, mencari jalan
emecahan yang adil dalam menuntaskan pertentangan, ta’at kepada ulil-amri selagi
mereka patuh pada ALLAH dan berbakti kepada orang tua. Islam melarang su’uzh-
zhan, ghibah, kemunafikan, melarikan diri saat perperangan berkecambuk,
kemunkarn, kezhaliman, minum khamr, dan lain sebagainya.5
Para teolog mendefenisikan agama merupakan peraturan yang megatur antara
manusia deengan sang pencipta, sesame manusia, dan semua makhluk ciptaan Tuhan.
Maksudnya agama berhubungan dengan perilaku manusia yang mempengaruhi
semua tindakannya.6
4Syahrin Harahap. Islam Konsep dan Implementasi Pemberdayaan. ( Yogyakarta: PT Tiara
Wacana Yogya). 1999. Hal 41 5Mahmud Syait Khathab. Latar Belakang Kemenangan Islam. (Solo: Cv Pustaka
Mantiq).1992. Hal 80 6Ali Maschan Moesa. Agama Dan Demokrasi. (Surabaya: pustaka dai muda bekerjasama
dengan putra pelajar). 2002. Hal 183
2
Individu mengaplikasikan ajaran tentang Islam dalam masyarakat, tentu aplikasi
tersebut sebagai contoh untuk manusia yang belum memahami perilaku tersebut.
Selain contoh untuk masyarakat pemahaman beragama juga penting di lakukan saat
terjadinya wabah, seperti yang kita rasakan saat ini.
Kita lihat Al-Qur’an, musibah berasal dari kata Asaba sangat banyak kita
temukan yakni 77 kali dalam al Qur’an, dan untuk Musibah terdapat 10 kali, hal
menunjukan kata ini memiliki arti penting untuk umat muslim. Musibah adalah ujian
yang diberikan ALLAH SWT utuk umatnya, bukan berbentuk pederitaan saja,
namun juga berbentuk kebaikan, yang ditegaskan dalam Al-Qur’an:
{٥٣سورةالأنبياء {7
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kami akan menguji
kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). dan Hanya kepada kamilah kamu
dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya: 35)
Jika dipahami lebih lajut, bahwa musibah yang diberikan ALLAH SWT ada
4 konteks pemahaman yaitu: (1) ujian ujian orang mukmin, (2) peringatan atau
teguran untuk semua umat manusia, (3) azab atau siksaan untuk umat yang berbuat
dosa dan maksiat, (4) kasih sayang untuk umat muslim.8
Sesungguhnya semua (musibah) yang menimpa umat beriman dalam
(menjalankan agama) ALLAH SWT senantiasa disertai dengan sikap ikhlas dan
7 Al Qur’an Al Karim dan terjemahannya Departemen Agama RI. (semarang: PT Karya Toha
Putra Semarang). Hal 324
8Abdul Rahman Rusli Tanjung. “musibah dalam perspektif Al-Qur’an”. Analytica Islamica,
Vol. 1. No. 1, 2012. Hal 150-151. Diakses melalui web: http://jurnal. uinsu.ac.
id/inde .php/analitica/ article/dowload/. Tanggal 6 September (11.00 WIB).
3
ihtisâb (mengharapkan pahala dari-Nya). Walaupun belum bisa ikhlas makan sebagai
umat muslim kita bersikap sabar dan ihtisab. Hal ini bisa mengurangi perasan yang
berat saat mendapatkan musibah. Jika mengingat bahwa kado terindah dari ALLAH
maka semuanya akan menjadi kenikmatan bagi umat yang bersyukur.9
Selama pandemi Covid-19 ada banyak perubahan beserta dampak yang dialami
oleh hampir seluruh masyarakat. dampak tersebut tidak hanya dampak negatif saja,
tapi juga memberi dampak positif yang dapat dijadaikan pelajaran untuk kita semua.
Dampak positif pandemi Covid-19, selain masyarakat lebih sadar untuk mejaga
keseatan, serta berkurangnya kasus penyakit menular mirip flu influenza,
parainfluenza, respiratory, syncytial virus, dan human metapneumovirus. Karna
orang-orang menjaga kesehatan dengan mencuci tangan, menjaga kebersihan dan
menerapkan hidup sehat selama karangtina atau social lockdown. Dampak negatif
pandemi Covid-19, tidak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga kehidupan
sehari-hari. Seperti terbatasnya aktivitas di luar rumah, ekonomi yang mulai menurun,
hingga banyak masyarakat yang mengalami pemotongan gaji dan PHK.10
Masalah itu tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita semua, baik itu laki-laki
ataupun perempuan, anak-anak atau orang tua, kaya atau miskin. Masalah juga datang
kapan dan dimana saja, permasalahan dating akan menghampiri kita untuk sesuau
yang sudah kita rencanakan. Untuk itu kita harus mempersiapkan diri bukan
menghindari masalah tersebut, karena menghindari masalah bukanlah solusi untuk
permsalahan tersebut. Ada dua bentuk orang saat menghadapi masalah, yaitu:
pertama, reaktif merupakan orang yang akan mengangap masalah sebagai ancaman
sehingga membuat dirinya tidak fokus dan gelisah, bahkan sampai mempengaruhi
9Abdullah Taslim. “Sikap Seorang Muslim dalam Menghadapi Musibah”. Di akses melalui
web: https://muslim.or.id/5026-sikap-seorang-muslim-dalam-menghadapi-musibah.html. Pada
tanggal 22 Agustus 2020 (pukul 07.00 WIB). 10
Enervon. “Bisa dijadikan pelajaran begini dampak positif dan negatif dari pandemi”.
Diakses melalui web: https://www.google.com/amp/s/www.enervon.co.id/amp/article/1375/bisa-
dijadikan-pelajaran-begini-dampak-positif-dan-negatif-dari-pandemi/. Pada tanggal 09 September
2020 (21.00 WIB).
4
waktu istirahatnya sebelum masalahtersebut terselesaikan. Orang dengan golongan ini
mudah stress, emosi labil, dan mudah tertekan ketika dihadapi permasalahan, mereka
cendrung untuk melakukan apa saja untuk dapat segera terbebas dari masalahnya.
Kedua, reseptif merupakan orang yang masuk golongan ini akan menganggap
masalah sebagai suatu hal yang wajar terjadi, dengan begitu mereka akan selalu siap
dalam menghadapi masalah dengan semua kemampuan yang mereka miliki , karena
mereka meyakini semua permasalahan ada solusinya. Orang tipe ini akan berfokus
pada solusi atas permasalahan tersebut bukan pada masalah itu sendiri, ataupun hal-
hal lainnya yang justru akan membuat masalah tersebut semakin rumit.11
Perilaku merupakan tanggapan atau reaksi diri terhadap ransangan atau
lingkungan.12
Perilaku juga diartikan sebagai tindakan atau aktivitas masyarakat itu
sendiri yang mempunyai makna yang sangat luas antara lain: berbicara, bekerja,
menangis, berjalan, tertawa, dan sebagainya. Jadi, karakter seseorang merupakan
semua kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati
oleh pihak luar, perilaku juga diartikan sebagai reaksi psikis manusia terhadap
lingkungan, seperti bentuk pasif dan bentuk aktif.13
Jadi, dapat kita simpulkan perilaku adalah suatu tindakan yang bisa disebabkan
oleh stimulus, lingkungan, pola asuh, emosi dan pikiran yang dapat mempengaruhi
tindakan yang diambil oleh seseorang. Hal tersebut bisa mempengaruh tindakan
seseorang dalam masyarakat.
Penyuluhan merupakan dari kata exstension yang dipakai umum dalam bahasa
Indonesia penyuluhan berasal dari kata dasar suluh yang bearti pemberi terang
11
Absenku Profesional. “anda termasuk tipe yang mana ketika menghadapi masalah”.diakses
melalui web: https://absenku.com/professional/anda-termasuk-tipe-yang-mana-ketika-menghadapi-
masalah/. Pada tanggal 9 September 2020 (21.00 WIB) 12
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.edisi keempat. (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama). 2008. Hal 1056 13
Om Makplus. “Definisi dan Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli”.diakses melalui web:
http :// www. Definisi -pengertian. com/2015/ 07/definisi- pengertian- perilaku -menurut-ahli.
html? m=1. Pada tanggal 25 Agustus 2020 (l1.27 WIB).
5
ditengah kegelapan. Dalam bahasa belanda penyuluh di sebut voorlichting yang
berarti memberi penerangan untuk menolong seseorang menemukan jalannya, dalam
bahasa inggris dan jerman mengartikan sebagai pemberian saran atau beratung yang
berarti seseorang dapat memberi petunjuk bagi seseorang tetapi seseorang tersebut
yang berhak untuk menentukan pilihannya.14
Penyuluhan dalam arti umum berarti
ilmu sosial yang mempelajari sistem dan perubahan pada individu serta masyarakat
agar dapa mewujudkan perubahan sesuai dengan apa yang diharapkan.15
Berdasarkan observasi di lapangan, peneliti mengamati masyarakat di Desa
Muara Limun yang terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama masyarakat yang
mengalami kecemasan secara berlebihan dan perihatin, sehingga kelompok ini
melakukan tindakan-tindakan diluar kewajaran, seperti memborong sembako, obat-
obatan dan merasa selalu membutuhkan serta kekurangan dengan bantuan yang sudah
diatur oleh pihak desa.16
Bersaman dengan itu juga dikemukkan oleh salah satu tokoh
masyarakat “H” menyatakan hal yang sama bahwa masyarakat mengalami kecemasan
saat wabah Covid-19 ini sudah terkonfirmasi di Indonesia.17
Kedua, masyarakat yang
tidak begitu terpengaruh, masyarakat golongan ini tetap berpikir positif mereka
melakukan aktivitas secara biasa, namun tidak mengabaikan peratluran atau protokol
yang di anjurkan oleh pemerintah dan mulai melakukan aktivitas tambahan untuk
mengurangi cemas atau stress mereka berolahraga di rumah, bercocok tanam serta
selalu mengingat juga berhusnuzon Allah SWT, jika apapun yang terjadi di dunia
tidak lah kekal. Seorang umat Allah SWT, seluruh umat dalam kehidupan di dunia ini
tidak akan luput dari berbagai macam cobaan, baik berupa kesusahan maupun
kesenangan.18
14
Wikipedia Bahasa Indonesia. “Penyuluhan”. Diakses melalui web: https://id.
m.wikipedia. org/ wiki/ penyuluhan. Tanggal 10 September 2020 (11.40 WIB). 15
Fitri Fatimah. “penyuluhan”. Diakses melalui web: https://fitrifatimahmediabki.
wordpress. com/penyuluhan/. Pada tanggal 8 September 2020 (07.00 WIB) 16
Observasi di Desa Muara Limun tanggal 12 Juli 2020. 17
Wawancara masyarakat indensial nama “H” 15 oktober 2020 Desa Muara Limun.. 18
Observasi di Desa Muara Limun tanggal 12 Juli 2020.
6
Berdasarkan observasi diatas ternyata masyarakat di Desa Muara Limun, terbagi
menjadi dua perilaku dalam menghadapi wabah Covid-19 yaitu ada yang cemas
berlebihan da nada pula yang merespon dengan tenang. Perbedaan perilaku ini
menimbulkan sesuatu kegelisahan akademik yang mendorong penliti untuk mengali
fenomena secara komfrensif dalam bentuk skripsi yang berjudul “PERILAKU
MASYARAKAT TERHADAP SOSIALISASI PENYULUHAN GUGUS
TUGAS/ SATUAN TUGAS COVID-19 (Studi di Desa Muara Limun, Kecamatan
Limun, Kabupaten Sarolangun)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah diatas, adapun pokok
permasalah penelitian ini adalah bagaimana bentuk perilaku masyarakat yang tinggal
di Desa Muara Limun dalam menyingkapi sosialisasi penyuluhan Covid-19, Untuk
menjawab pokok permaslahan diatas dibutuhkan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana penerapan penyuluhan oleh Gugus Tugas/Satuan Tugas Covid-19
kepada masyarakat di Desa Muara Limun?
b. Bagaimana perilaku masyarakat di Desa Muara Limun pasca penerapan
sosialisasi penyuluhan oleh Gugus Tugas/Satuan Tugas Covid-19?
c. Hambatan dalam sosialisi penyuluhan Gugus Tugas/Satuan Tugas Covid-19 di
Desa Muara Limun?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan judul yang penulis teliti dalam proposal skripsi ini, peneliti perlu
memberi batasan penelitian agar tidak meluas. Penelitian ini secara teoritis
memfokuskan pada perilaku masyarakat saat terjadi wabah Covid-19, dari segi waktu
dibatasi selama rentang waktu dari 7 bulan terakhir dari sejak wabah covid-19
terkonfirmasi dari Maret sampai September, dan secara geografis hanya pada
masyarakat di Desa Muara Limun yang terdiri dari 3 dusun dan 8 Rt, kecamatan
7
Limun, kabupaten Sarolangun, adapun penenlitian ini khusus bagi masyarakat
dewasa, karna respon masyarakatnya yang beragam.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pokok penelitian ini adalah untuk menguraikan bentuk perilaku
masyarakat yang tinggal di Desa Muara Limun dalam menyingkapi sosialisasi
penyuluhan Covid-19, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Mengetahui penerapan penyuluhan oleh Gugus Tugas/Satuan Tugas Covid-19
kepada masyarakat di Desa Muara Limun.
b. Menjelaskan perilaku masyarakat di Desa Muara Limun pasca penerapan
sosialisasi penyuluhan oleh Gugus Tugas/Satuan Tugas Covid-19.
c. Mengetahui Hambatan dalam sosialisi penyuluhan Gugus Tugas/Satuan Tugas
Covid-19 di Desa Muara Limun.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teroritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan serta pertimbangan
bagi para penyuluh dalam melakukan penyuluhan terhadap masyarakat yang
mengalami wabah penyakit, serta menambah ilmu pengetahuan mahasiswa
seperjuangan yang sedang menempuh pendidikan bidang BPI.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu berkontribusi yang baik untuk kemajuan UIN
STS Jambi terutama di jurusan BPI yang besiknya adalah sebagai Penyuluh. Dalam
hal ini adalah bagaiamana tata cara penyuluhan dalam penanganan wabah penyakit.
8
E. Kajian Teori
1. Konsep perilaku
a. Pengertian perilaku
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap ransangan atau
lingkungan.19
Perilaku juga diartikan sebagai tindakan atau aktivitas dari manusia
itu sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain: berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, dan sebagainya. Jadi, perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku juga diartikan sebagai reaksi
psikis seseorang terhadap lingkungan, seperti bentuk pasif dan bentuk aktif.20
Perilaku menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1) Menurut Skinner, perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus atau ransangan dari luar. Oleh karena perilaku ini
terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan
kemudian organisme tersebut merespons, maka teori skinner ini di
sebut teori “S-O-R”.
2) Menurut Heri Purwanto, perilaku adalah pandangan-pandangan atau
perasaan yang disertai kecendrungan bertindak sesuai sikap objek tadi.
3) Menurut Reward dan Reinforcement, perilaku atau tingkah laku adalah
tindakan mengenal atau memikirkan seseorang terlibat langsung dalam
situasi itu dan memperoleh wawasan (insight) untuk memecahkan
masalah.21
19
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.edisi keempat. (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama). 2008. Hal 1056 20
Om Makplus. “Definisi dan Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli”.diakses melalui web:
http :// www. Definisi -pengertian. com/2015/ 07/definisi- pengertian- perilaku -menurut-ahli. html?
m=1. Pada tanggal 25 Agustus 2020 (l1.27 WIB). 21
Om Makplus. “Definisi dan Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli”.diakses melalui web:
http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-perilaku-menurut-ahli.html?m=1.
Pada tanggal 25 agustus 2020 (l1.27 wib).
9
} ١١-٧سورةالشمس}22
Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan
kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya
beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya
merugilah orang yang mengotorinya. (Q.S. Asy-Syams: 7-10).
Pada dasarnya, menurut tabiat dan bentu kejadiannya, manusia diberi bekal
kebaikan dan keburukan, serta petunjuk dan kesesatan. Ia mampu membedakan
kebaikan kebaikan dan keburukan serta mampu mengarahkan diri pada kebaikan dan
keburukan. Sebenarnya, kemampuan ini secara potensial telah ada pada dirinya.
Melalui bimbingan-bimbingan dan berbagai faktor lain, bekal tersebut dibangkitkan
dan terbentuk. Ia adalah ciptaan yang fitri, makhluk yang Tabi’I dan misteri yang
diilhamkan.23
Jadi, dapat kita simpulkan perilaku adalah suatu tindakan yang bisa disebabkan
oleh stimulus, lingkungan, pola asuh, emosi dan pikiran yang dapat mempengaruhi
tindakan yang diambil oleh seseorang. Hal tersebut bisa mempengaruh tindakan
seseorang dalam masyarakat.
b. Teori behavioristik (Ivan Pavlov 1849-1936)
Ivan Petrovich Pavlov dilahirkan di Rjasan, Rusia pada tanggal 18 September
1849, dan wafat di Leningrad pada tanggal 27 Pebruari 1936. Ayahnya yang seorang
pendeta, menginginkan Pavlov mengikuti jejaknya. Tetapi Pavlov merasa tidak cocok
menjadi pendeta, dan lebih memilih memasuki fakultas kedokteran dan mengambil
spesialisasi bidang fisiologi. Dengan begitu, pada awalnya Pavlov bukanlah sarjana
psikologi. Pada tahun 1903 Pavlov menerbitkan hasil eksperimennya dan
22
Al Qur’an La Karim dan terjemahannya Departemen Agama RI. (semarang: PT Karya Toha
Putra Semarang). 23
Rif’at Syauqi Naawi. Kepribadian Qur’ani. (Jakarta: Amzah). 2010. Hal 28-29
10
menyebutnya “ refleks terkondisi”. Eksperimen Pavlov di bidang psikologi dimulai
ketika ia melakukan studi tentang pencernaan anjing. Dalam percobaan tersebut, ia
menemukan bahwa subyek penelitiannya akan mengeluarkan air liur ketika melihat
makanan. Selanjutnya ia mengembangkan dan mengeksplorasi penemuannya dengan
mengembangkan studi perilaku (behavior study) yang dikondisikan, yang kemudian
dikenal dengan Classical Conditioning. Hasil karya ini sampai menghantarkannya
menerima hadiah Nobel pada tahun 1904. Teori itu kemudian menjadi landasan
perkembangan aliran psikologi behaviorisme, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi
pengembangan teori-teori tentang belajar.24
Ivan Petrovich Pavlov adallah seorang ilmuan terkenal dengan aliran psikologi
kepribadian yang dikenal behavioristik dengan teori pengondisikan asosiasi stimulus-
respon hal ini yang dikenang hingga sekarang. Pavlov terpengeruh oleh pandangan
behavioristik, tentang gejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat dari perilakunya.
Klein menyebut ada empat komponen dasar yang membangun Teori
Kondisioning Pavlov. Keempatnya adalah
(1) unconditioned stimulus (UCS), stimulus tidak terkondisi adalah suatu
fenomena lingkungan yang melalui kemampuan bawaan dapat menimbulkan
refleks organismic.
(2) unconditioned response (UCR), respon tidak terkondisi adalah refleks
alami yang ditimbulkan secara otonom atau dengan sendirinya.
(3) conditioned stimulus (CS), stimulus terkondisi adalah suatau peristiwa
lingkungan yang bersifat netral dipasangkan dengan stimulus tidak terkondisi.
(4) conditioned response (CR), respon terkondisi adalah reaksi yang
disebabkan munculnya akibat dari pengambungan CS dan UCS..25
Rumus klasikal Kondisioning (Ivan Pavlov) adalah:
24
Warda Lisa. “ klasik kondisioning 2”. Universitas gunadarma. Diakses melalui web:
wardalisa.staff.gunadarma.ac.id. Tanggal 13 September 2020 (21.54 WIB) 25
Oktaviani Pratama. “ Teori belajar Ivan Pavlov”. Diakses mellaui web: https://
oktavianipratama. woedpress. com/makalah- makalah/teori-belajar-ivan-pavlov/. Tanggal 9 September
2020 (07.00 WIB).
11
.
Namun jika dikaitkan dengan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Bagan 1. Modifikasi teori Pavlov
Sumber: modifikasi peneliti terhadap teori Ivan Pavlov
Ket: satgas adalah stimulus terkondisi dan tidak terkondisi, sedangkan masyarakat
adalah respon terkondisi dan tidak terkondisi, saat satgas memberilkan stimulus
yang tidak terkondisi maka akan membuat respon maslyarakat yang tidak
terkondisi juga, namun jika satgas memberikan stimulus terkondisi makan respon
masyarakat juga respon yang terkondisi. Contonya: saat satgas memberikan
sebuah penyuluhan namun di dalam diri satgas tersebut terdapat kecemasan
makan yang akan terjadi pada perilaku masyarakat juga mengalami kecemasan.
Tetapi, jika satgas tersebut dalam kondisi tenang dan memberikan layanan
penyuluhan dengan baik maka perilaku masyarakat juga akan mengalami
perilaku tenang/ tidak cemas berlebihan.
S - R S= Stimulus
R= Respon
Covid-19
Sosialisasi penyuluhperilaku masyarakat
ucs ucr
cr
cs
SATGAS Masyarakat
Perilaku cemas Perilaku tenang
12
Menurut kamus besar bahasa Indonesia komunikasi adalah pengirim dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang ataulebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Menurut Milton Rokeach karena berhasil
mengembangkan suatu penjelaskan mengenai tingkah laku manusia berdasarkan
kepercayaan (belief), sikap (attitudes), dan nilai (lvalues). Menurut Rokeach,
kepercayaan adalah penyataan yang jumlahnya sangat banyak, dibuat seseoran untuk
dirinya dan lingkungannya. Kepercayaan bisa bersifat umum atau khusus, dan
kepercayaan disusun dalam suatu sistem berdasarkan tingkat atau bobot
kepentingannya terhadap ego. Sikap adalah sekelompok kepercayaan yang tersusun
di sekitar suatu objek bertingkah laku menurut cara-cara tertentu terhadap objek
tersebut. Nilai adalah jenis atau tipe khusus dari kepercyaan yang menjadi pusat
sistem dan bertindak sebagai panduan hidup. Komponen lain di dalam sistem
kepercayaan-sikap-nilai yang sangat penting adalah konsep diri (self-concept) yaitu
kepercayaan seseorang terhadap dirinya sendiri, hal ini merupakan uapaya untuk
menjawab pertanyaan yang ada dalam dirinya. Konsep diri memiliki peran penting
dalam sistem karna menjadi motivasi atau dorongan utama yang didukung semua
elemen lain, teradap pada sistem kognitif manusia.26
Jadi, jika kepercayaan, sikap,
dan nilai menjadi suatu sistem, maka konsep diriakan memeritahu kemana arah dan
tujuan yang ingin dicapai.
2. Hakekat masyarakat
a. Pengertian masyarakat
Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin dalam sebuah buku yang berjudul “Cultural
Sociology” definisi masyarakat ialah kelompok manusia yang terbesar yang
mempunyai kebiasaan, tradisi,sikap dan perasaan persatuan yang sama.27
Masyarakat
adalah suatu jalinan kelompok-kelompok sosial saling mengaitkan dan dalam
26
Morisan. Teori Komunikasi lIndividu Hingga Masa.(Jakarta: kencana). 2003. Hal 103-106 27
Om Makplus, “Pengertian Masyarakat Atau Defisini Masyarakat Menurut Para Ahli”.
Diakses melalui web: http://www.definisi-pengertian.com/2015/10/penegrtian-masyarakat-definisi-
menurut -ahli.html=1. Pada tanggal 25 Februari 2021.
13
kesatuan yang besar, berdasarkan kebudayaan yang sama. Definisi lain mengenai
masyarakat adalah kesatuan yang tetap dari orang-orang yang hidup di daerah tertentu
dan bekerjasama dalam kelompokkelompok, berdasarkan kebudayaan yang sama
untuk mencapai kepentingan yang sama.28
b. Hakekat perilaku masyarakat
1) Perilaku masayrakat
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap ransangan atau
lingkungan.29
Perilaku juga diartikan sebagai tindakan atau aktivitas dari
manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara
lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, dan sebagainya. Jadi,
perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.perilaku juga
diartikan sebagai reaksi psikis seseorang terhadap lingkungan, seperti bentuk
pasif dan bentuk aktif.30
Masyarakat adalah suatu jalinan kelompok-kelompok
sosial saling mengaitkan dan dalam kesatuan yang besar, berdasarkan
kebudayaan yang sama. Definisi lain mengenai masyarakat adalah kesatuan
yang tetap dari orang-orang yang hidup di daerah tertentu dan bekerjasama
dalam kelompokkelompok, berdasarkan kebudayaan yang sama untuk
mencapai kepentingan yang sama.31
Jadi, dapat kita simpulkan perilaku
masyarakat adalah suatu tindakan yang bisa disebabkan oleh stimulus,
lingkungan, pola asuh, emosi dan pikiran yang dapat mempengaruhi tindakan
yang diambil oleh seseorang. Hal tersebut bisa mempengaruh tindakan
seseorang dalam masyarakat.
2) Perubahan sosial
28
D. Hendropuspito. Sosiologi Sistematik. (Yogyakarta: Kanisius). 1989. Hal 74-75 29
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.edisi keempat. (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama). 2008. Hal 1056 30
Om Makplus. “Definisi dan Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli”.diakses melalui web:
http :// www. Definisi -pengertian. com/2015/ 07/definisi- pengertian- perilaku -menurut-ahli. html?
m=1. Pada tanggal 25 Agustus 2020 (l1.27 WIB). 31
D. Hendropuspito. Sosiologi Sistematik. (Yogyakarta: Kanisius). 1989. Hal 74-75
14
Manusia makhluk dinamis, artinya tidak ada manusia yang tidak melakukan
perubahan dalam aktivitas kehidupannya sehari-hari. Perubahan sosial terjadi
karena manusia bagian dari pada gejala perubahan sosial dan perubahan sosial
yang terjadi tidak saja satu sisi melainkan banyak sektor dan faktor yang
mengalami berbagai perubahan di berbagai bidang yang lain. Menurut Farley,
bahwa perubahan sosial merupakan perubahan kepada pola perilaku, hubungan
sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu. Hal tersebut terkait
dengan adanya perubahan kepada interaksi dalam masyarakat ketika mereka
melakukan tindakan dalam masyarakat itu sendiri. Mengatasi permasalahan yang
dialami oleh masyarakat atau penduduk lokal agar bisa melakukan aktivitas
kehidupan, dengan melakukan berbagai strategi atau cara yang akan ia lakukan.
Jika kita menelusuri dalam kamus bahasa Indonesia strategi merupakan siasat.
Artinya, rencana yang tepat untuk menghadapi persoalan hidup dalam rangka
pencapaian sasaran. Strategi bisa juga kita katakan sebagai usaha yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok untuk mengatasi apa persoalan yang dialami
selama kehidupannya. Biasanya individu atau kelompok minimal bisa mencegah
dan memenuhi segala masalah-masalah hidup yang dihadapi. Menurut Crow
dalam Dharmawan, bahwa strategi merupakan suatu pilihan atau penetapan dari
beberapa pilihan yang akan ia lakukan dalam kehidupannya. Untuk itu, strategi
ini mencakup beberapa aspek, antara lain: (1) adanya pilihan yang dilakukan
dalam realitas kehidupan, (2) jika mengikuti pilihan tersebut, berarti kita
memberikan perhatian atau dorongan yang kuat kepada pilihan kita dan
mengurangi perhatian terhadap pilihan yang lain, (3) melakukan perencanaan
yang matang dan penuh perhatian akan membawa dampak yang pasti terhadap
posisi yang dilakukan, (4) strategi dilakukan salah satunya dengan tanggapan
atau respons terhadap tekanan yang dihadapi sesorang, (5) adanya pengetahuan
dan sumber daya yang mendukung seseorang atau kelompok untuk bisa
mengikuti dan membentuk berbagai strategi yang dihadapi dalam pilihan hidup,
15
dan (6) strategi yang diambil atau dipilih salah satu cara untuk keluar dari pada
konflik dan proses yang terjadi dalam rumah tangga.32
3. Uraian Tentang Penyuluhan dan Satuan Tugas Covid-19
a. Pengertian penyuluhan
Menurut Subejo ialah suatu proses perubhan pada perilaku dikalangan masyarakat
agar mereka mengetahui, mau dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya
peningkatan produksi, pendapatan atau keuntungan dan perbaikan
kesejahteraannya.33
Sedangkan menurut Suhardjo penyuluhan adalah suatu upaya
perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui pendekatan edukatif, yaitu
rangkaian aktivitas yang dilakukan secara sistematik, terencana dan terarah dengan
peran serta aktif individu maupun kelompok atau masyarakat dengan perhitungan
yang matang dengan faktor sosial ekonomi dan budaya.34
Penyuluhan adalah turunan
dari kata exstension yang dipakai secara luas dan umum dalam bahasa Indonesia
penyuluhan berasal dari kata dasar suluh yang bearti pemberi terang ditengah
kegelapan. Dalam bahasa belanda penyuluh di sebut voorlichting yang berarti
memberi penerangan untuk menolong seseorang menemukan jalannya, dalam bahasa
inggris dan jerman mengartikan sebagai pemberian saran atau beratung yang berarti
seseorang dapat memberi petunjuk bagi seseorang tetapi seseorang tersebut yang
berhak untuk menentukan pilihannya.35
Penyuluhan dalam arti umum berarti ilmu
sosial yang mempelajari sistem dan perubahan pada individu serta masyarakat agar
dapa mewujudkan perubahan sesuai dengan apa yang diharapkan.36
Penyuluhan
adalah turunan dari kata exstension yang dipakai secara luas dan umum dalam bahasa
Indonesia penyuluhan berasal dari kata dasar suluh yang bearti pemberi terang
32
Irwan. Strategi dan Perubahan Sosial. (Yogyakarta: Deepublish). 2016. Hal 31-35 33
Subejo, Penyuluhan Pertanian. (Jakarta: Extention). 2010. Hal 2 34
Suhardjo, Berbagai Cara Pendidikan Gizi. (Jakarta: Bumi Aksara). 2003. Hal 15 35
Wikipedia Bahasa Indonesia. “Penyuluhan”. Diakses melalui web: https://id. m.wikipedia.
org/ wiki/ penyuluhan. Tanggal 10 September 2020 (11.40 WIB). 36
Fitri Fatimah. “penyuluhan”. Diakses melalui web: https://fitrifatimahmediabki. wordpress.
com/penyuluhan/. Pada tanggal 8 September 2020 (07.00 WIB)
16
ditengah kegelapan. Dalam bahasa Belanda penyuluh di sebut voorlichting yang
berate memberi penerangan untuk menolong seseorang menemukan jalannya, dalam
bahasa Inggris dan Jerman mengartikan sebagai pemberian saran atau beratung yang
berarti seseorang dapat memberi petunjuk bagi seseorang tetapi seseorang tersebut
yang berhak untuk menentukan pilihannya.37
Penyuluhan dalam arti umum berarti
ilmu sosial yang mempelajari sistem dan perubahan pada individu serta masyarakat
agar dapa mewujudkan perubahan sesuai dengan apa yang diharapkan.38
b. Tupoksi satuan Tugas (satgas) Covid-19
Virus corona (CoV) adalah keluarga besar virus yang yang dapat menginfeksi
burung dan mamalia, termasuk manusia. Menurut World Health Organization (WHO)
virus ini menyebabkan penyakit mulai dari flu ringan hingga infeksi pernapasan yang
lebih parah seperti MERS-CoV DAN SARS-CoV. Selama 70 tahun terakhir, para
ilmuwan telah menemukan bahwa virus corona dapat menginfeksi tikus, tikus, anjing,
kucing, kalkun, kuda, babi, dan ternak. Terkadang, hewan-hewan ini dapat
menularkan virus corona ke manusia. Nama Corona diambil dari Bahasa Latin yang
berarti mahkota, sebab bentuk Virus Corona memiliki paku yang menonjol
menyerupai mahkota dan korona matahari. Para ilmuan pertama kali mengisolasi
virus corona pada tahun 1937 yang menyebabkan penyakit bronkitis menular pada
unggas. Kemudian pada tahun 1965, dua orang peneliti Tyrrell dan Bynoe
menemukan bukti virus corona pada manusia yang sedang flu biasa, melalui kultur
organ trakea embrionik yang diperoleh dari saluran pernapasan orang flu tersebut.
Pada akhir 1960-an, Tyrrell memimpin sekelompok ahli virologi yang meneliti strain
virus pada manusia dan hewan. Di antaranya termasuk virus infeksi bronkitis, virus
hepatitis tikus dan virus gastroenteritis babi yang dapat ditularkan, yang semuanya
telah ditunjukkan secara morfologis sama seperti yang terlihat melalui mikroskop
37
Wikipedia Bahasa Indonesia. “Penyuluhan”. Diakses melalui web: https://id. m.wikipedia.
org/ wiki/ penyuluhan. Tanggal 10 September 2020 (11.40 WIB). 38
Fitri Fatimah. “penyuluhan”. Diakses melalui web: https://fitrifatimahmediabki. wordpress.
com/penyuluhan/. Pada tanggal 8 September 2020 (07.00 WIB)
17
elektron. Kelompok virus baru yang bernama virus corona, kemudian secara resmi
diterima sebagai genus virus baru.39
Berdasarkan pertimbangan bahwa penanganan Corona Virus Disease 2019
(covid-19) dan pemulihan perekonomian nasional harus dilakukan dalam satu
kesatuan kebiajakan strategis, yang terintegrasi dan tidak dapat dipisah, presiden Joko
Widodo (Jokowi) menetapkan peratuan persiden (Perprs) nomor 82 tahun 2020
tentang komite penanganan Covid-19 dan pemulihan perekonomian nasional yang
ditandatangani pada 20 Juli 2020. Sesuai pasal 1 Perpres tersebut, komite terdiri atas:
a) komite kebijakan, b)satuan tugas penangana Covid-19, c) satuan tugas pemulihan
dan tansformasi ekonomi nasional. Sesuai pasal 6 Perpres tersebut, Satuan Tugas
(Satgas) penanganan Covid-19 mempunyai tugas: 1) melaksanakan dan
mengendalikan implementasi kebiajakan strategis yang berkaitan dengan penanganan
Covid-19, 2) menyelesaikan permaslahan pelaksanaan kebijakan strategis yang
berkaitan dengan penaganan Covid-19 secara cepat dan tepat, 3) melakukan
pengawasan pelaksanaan kebijakan strategis yang berkaitan dengan penangaan
Covid-19, dan 4) menetapkan dan melaksanakan kebiajakan serta langkah-langkah
lain yang diperlukan dalam rangka percepatan penanganan Covid-19. Sedangkan
Satgas pemulihan dan transformasi ekonomi nasional, sebagaiana pasal 8 Parpres
tersebut, mempunyai tugas: a) melaksanakan dan mengendalikan implementasi
kebijakan strategis yang berkaitan dengan pemulihan dan transformasi ekonomi
nasional, b)menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sector-sektor usaha riil secara
cepat dan tepat, c) melakukan pengawasan pelaksanaan kebijakan starategis yang
berkaitan dengan pemuihan dan transformasi ekonomi nasional d) menetapkan dan
melaksanakan kebijakan serta langkah-langkah lain yang diperlukan dalam rangka
percepatan pemulihan transformasi ekonomi nasional.40
39
Rizal Fadli. “Corona virus”. Diakses melalui web: https://www.halodoc.com/kesehatan/
coronavirus. Tanggal 16 Agustus 2020 (12.05 WIB) 40
Humas Secretariat Kabinet Republik Indonesia. “ini Tugas Komite Penanganan Covid-19
dan Pemulihan Ekonomi Nasional Sesuai Parper 82/2020”. Web: https://setkab.go.id/ini -tugas-
18
F. Metode Penelitian
Setiap karya ilmiah membutuhkan pembahasan dalam mengunaan metode untuk
menanalisis dan membongkar suatu masalah. Metode ini sendiri berfungsi sebagai
landasan yang menghubungkan suatu masalah, sehingga suatu masalah dapat
diuraikan dan dijelaskan secara jelas dan dapat dipahami.
Bogdan dan Taylor yang dikutip Ley J. Moleong mendifinisikan metodologi
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata dan tulisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.41
1. Pendekatan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain
fenomenologi. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya. Secara holistik penelitian
ini dengan menggunakan diskriptif dalam bentuk kata-kata dan kalimat.42
Peneliti menerapkan pendekatan kualitatif ini berdasarkan beberapa
pertimbangan; Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila
berhadapan dengan kenyataan atau fenomena yang ada. Kedua, metode ini
menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden.
Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Dengan
demikian, peneliti dapat memilah-milah sesuai fokus penelitian yang telah disusun,
peneliti juga dapat mengenal lebih dekat dan menjalin hubungan dengan baik pada
subjek serta peneliti berusaha memahami keadaan subjek dan senantiasa berhati-hati
dalam penggalian informasi.43
komite-penanganan-covid-19-dan-pemulihan-ekonomi-nasional-sesuai-perpres-82-2020/. Pada tanggal
9 September 2020. (07.00 WIB). 41
Ley J. Moleong. Metedologi penelitian kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).
1997. Cet ke-8. Hal 25 42
Lexy J.Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, ( Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya). 2011. Hal.6 43
Ibid, Lexy J.Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisirevisi… Hal. 9-10
19
Selanjutnya, jika dilihat dari jenis data yang dikumpulkan, maka penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif. Menurut Suharsimi
Arikunto adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada
saat penelitian dilakukan. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan
bukan angka. Hal itu disebabkan oleh adanya kualitatif.44
2. Setting penelitian dan Subjek penelitian
a. Setting dalam penenlitian ini dilakukan di Desa Muara Limun kecamatan Limun
Kabupaten Sarolangun, setting ini didasarkan pemilihan dan pertimbangan
rasional ananlisis fenomena yang terjadi saat saya KKN DR Medsos di Desa
Muara Limun tersebut, sebagai kabupaten yang terkenal akan hasil alamnya
ternyata saat terjadi wabah Covid-19. Alasan peneliti mengabil setting tempat
adalah karna saat wabah Covid-19 terkonfirmasi masuk ke indonesia masyarat
mengalami kecemasan, namun ada yang unik, di Desa Muara Limun ini
masyarakatnya terbagi menjadi dua golongan. Pertama, masyarakat yang cemas
dan kedua, masyarakat yang tenang. Timbul suatu kegelisahan akademik yang
mendorong penenliti untuk mengali fenomena secara komferensif. kenapa
masyarakat ini bisa menjadi dua kelompok padahal semua masyarakat ini tidak
ada yang berasal dari luar (kota).
b. Subjek Penelitian, dalam penelitan ini peneliti menggunkan teknik Sampling
Purvosive. Sampling Purvosive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.45
Jadi, Sampling Purvosive ini bisa kita artikan sebagai
peneliti mengambil sample dengan cara dan ciri khusus yang sesuai dengan
tujuan penelitian sehingga dapat menjawab permasalahan yang dihadapi dalam
penelitian. Sampelnya adalah Aparat Desa Muara Limun, penyuluh Satgas
Covid-19, tokoh agama, dan masyarakat biasa. Penambahan subjek dalam
44
Suharsimi Arikunto, Psosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ( Jakarta: Rineka
Cipta).2013. Hal 31. 45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta). 2016.
Hal 85.
20
penelitian akan dihentikan jika data yang dibutuhkan dari dua kelompok subjek
tersebut sudah terpenuhi. Pemilihan subjek ini dilandasi teori bahwa subjek yang
baik adalah subjek yang lama terlibat aktif dalam medan dan aktivitas yang di
teliti, cukup mengetahui, memahami, atau berkepentingan dengan aktivitas-
aktivitas yang akan ditelliti, serta memeliki banyak waktu untuk memberikan
informasi secara benar kepada peneliti.46
Obejek penelitian adalah masyarakat itu
sendiri dengan cara di datangi atau observasi dan wawancarai, di datangi dan
diamati atau diobservasi secara langsung.
3. Sumber dan jenis data
a. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini yaitu berbentuk hasil wawancara terhadap
perilaku masyarakat terhadap sosialisasi penyuluhan gugus tugas/satuan tugas
Covid 19 berbagai referensi dan literatur yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
Sumber data dalam penelitian terdiri dari manusia, situasi/peristiwa, dan
dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan atau tindakan. Sumber
data orang yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan
melalui wawancara. Sumber data situasi/ peristiwa berupa suasana yang bergerak
(peristiwa) atau diam (suasana). Adapun peristiwa dan suasna meliputin ruang,
suasana dan proses. Sumber data tersebut merupakan obejek yang akan
diobservasi dal penenlitian ini. Adapun jenis data yang digunakana meliputi data
primer dan skunder.
b. Jenis Data
1) Data Primer adalah data yang diambil secara langsung dari sumber pertama
(first hand) melalui observasi atau wawancara di lapangan. Dan data primer
ini menerangkan sejauh mana Perilaku Masyarakat Desa Muara Limun
46
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi, (Jambi : Fak.Ushuluddin IAIN STS jambi, 2016), 61.
21
Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun dalam Menyingkapi Sosialisasi
Penyuluhan Satuan Tugas Covid-19.
2) Data Skunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua berupa
dokumentasi secara peristiwa yang bersifat lisan dan tulisan seperti surat
Nikah dan lain-lain, mengenai Perilaku Terhadap Sosialisasi Penyuluhan
gugus tugas/Satuan Tugas Covid-19 di Desa Muara Limun Kecamatan
Limun Kabupaten Sarolangun.
4. Metode pengumpulan data
a. Observasi
Menurut pendapat Sugiyono, observasi adalah teknik pengumpulan data
untuk mengamati perilaku manusia, proses kerja dan gejala-gejala alam dan
responden. Peneliti melakukan pengamatan langsung untuk menemukan fakta-
fakta di lapangan. Instrumen yang digunakan peneliti adalah observasi
nonpartisipan tidak terstruktur. Sifat yang tidak baku memudahkan penenliti
untuk mengenali informasi berkaitan dengan Perilaku Terhadap Sosialisasi
Penyuluhan gugus tugas/Satuan Tugas Covid-19 di Desa Muara Limun
Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun untuk di teliti pada bulan september
2020. Adapun pada penilian ini peneliti melakukan observasi ke tim gugus
tugas/satuan tugas covid kecamatan Limun, dilanjutkan ke kepala desa Muara
Limun dan terakhir ke masyarakat.47
b. Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat pentin dalam
penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subjek
(pelaku atau aktor) sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk
47
Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta). 2018.
Hal 143
22
diteliti. Sebelum dilakukan wawancara sebaiknya telah mempersiapkan
sejumlah pertanyaan yang sesuai dengan data yang diperluan.48
Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada orang yang berkepentingan dala
penelitian, yaitu objek dan teman terdekat objek sebagai data terpecaya untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan, menggenai Perilaku Terhadap
Sosialisasi Penyuluhan gugus tugas/Satuan Tugas Covid-19 di Desa Muara
Limun Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun.
c. Dokumentasi
Dokumentsi merupakan metode pengumpulan data melauli data-data
dokumenter, berupa catatan, buku, jurnal, google dan infinformasi dari kawan-
kawan tentang fenomen, yang dapat memberikan informasi tentang objek yang
diteiliti. Studi dokumen merupakan perlengkapn dari metode wawancara dalam
penelitian kualitatif.49
5. Teknik Analisi Data
Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis data interaktif (interactive
model). Menurut Miles & Huberman dalam H. B. Sutopo.50
ada tiga komponen dalam proses
analisis data yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: (1)
reduksi data (data reduction), (2) penyajian data (data display), dan (3) penarikan
kesimpulan/verivikasi (conclution drawing/verification). Adapun ketiga komponen tersebut
adalah:
a. Reduksi Data
Merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses
seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari fieldnote. Proses
ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian.
48
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. (Yogyakarta: PT Lks Pelangi Aksara
Yogyakarta).2007. Hal 132 49
Sugiyono. Metode penelitian kualitatf. (Bandung: Alfabeta).2013. Hal 240 50
B. Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori Dan Terapannya Dalam
Penelitian. (Surakarta:Sebelas Maret University Press).2002. Hal. 91
23
b. Penyajian Data
Merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi
yang memungkinkan kesimpulan dilakukan. Sajian data ini merupakan rakitan
kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca, akan bisa
mudah dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk
berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannya
tersebut.
c. kesimpulan dan Verifikasi
Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada waktu proses pengumpulan
data berakhir. Kesimpulan ini selanjutnya akan ditarik setelah tidak ditemukan
lagi informasi mengenai fokus penelitian yang telah diteliti. Selanjutnya,
kesimpulan ini perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas pengulangan
untuk tujuan pemantapan, penulusuran data kembali dengan cepat.51
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk mendapat data yang terpecaya dan dapat dipertangung jawabkan
keabsahannya, maka penelitian melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
didasarkan atas sejumlah kriteria. Dalam penelitian kualitatif, upaya pemeriksaan
keabsahan data dapat dilakukan lewat empat cara yaitu:
1. Perpanjang Keikutsertaan
Perpanjang keikutsertaan diharapkan mampu menambah keabsahan data peneliti
dan dapat mengurangi distoersi data dengan tujuan langsung melakukan pengamatan
di Universitas Islam Negri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam kurun waktu yang
telah ditentukan, penulis akan melakukan wawancara dengan sumber data yang
terpecaya.
51
Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat.(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).2002. Hal 57
24
2. Ketekunan pengamatan
Penulis atau responden akan melakukan pengamatan dengan teliti dan tekun,
guna mendapatkan hasil yang berkesinambungan terhadap pokok-pokok masalah
yang akan dibahas dalam penelitian tersebut. Pokok penelitian yang telah didapatkan
kemudian dipahami lagi guna mendapat hasil yang relevan dan sesuai dengan data
yang dibutuhkan.
3. Trianggulasi
Trianggulasi dengan sumber berarti membandigkan dan mengecek balik derajat
reabilitas suatu impformasi yang di peroleh melalui waktu dan ala yang berbeda
dalam metode kualitatif yaitu dengan cara berikut; membandingakan data hasil
pengamataan dengan data hasil wawancara, membandingkan data apa yang dikatakan
informan di ruang umum (publik) dengan apa yang dikatakan ruang pribadi (privat).
Membandingkan seorang informan dengan berbagai pendapat atau pandangan
informasi lain, seperti perangkat desa, masyarakat, dan tim penyuluhan Gugus
Tugas/Satuan Tugas, membandingakn hasil wawancara dan berita yang terkait.
4. Diskusi dengan teman sejawat
Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, penelitian akan melakukan
diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data yang diterima benar-
benar real dan bukan semata persepsi sepihak dari peneliti atau infirman. Melalui
cara tersebut peneliti mengharapkan mendapatkan sumbangan, masukan dan saran
yang berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.52
H. Studi Relevan.
Pertama, karya Very Julianto dkk, dengan judul “Pengaruh Sosialisasi
Kesiagaan Bencana Terhadap Pengetahuan Siswa dalam Menagapi Bencana Tsunami
di Desa Kilua Negeri”. Pada tahun 2019, di Desa Kiluan Negri Kecamatan Kelubang,
Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung ini adalah lokasi penelitian. Subjek yang
52
Tim Penyusun, PanduanPenulisan Karya Ilmiah Mahasiswa. (Jambi: Fakultas Ushuluddin
IAIN Jambi). 2016. Hal 62-64
25
diteliti adalah siswa dengan alasan karna kesiapsiagaan Sekolah masih rendah dalam
menghadapi bencana. Penelitian ini mengunakan Metode Penelitian quaisu
experimental dengan one grup pretest posttest design. Variabel bebas adalah
kesiapsiagaan bencana dan variabel terikatadalah pengetahuan siswa, kuota Sampling
35 orang. Hasil dari penenilian ini sebelum dilakukan sosialisasi adalah 37l,5% dan
setelah dilakukan sosialisasi menjadi 4,6%, untuk perbedaan dari penelitian yang
akan peneliti teliti adalah perbedaan dari segi objek di atas dan penenliti lebih
mengunakan metode kualitatif sedangakn penenlitian diatas mengunakan metode
kuantitatif, sudah pasti hasil yang diharapkan juga berbeda. Persamaan dengan
penelitian yang akan diteliti adalah sama-sama ingin meneliti perilaku dan
pemahaman subjek setelah dilakukan kegiatan sosialisasi seperti kegiatan
penyuluhan.53
Kedua, karya Muahammad Rizal Pahleviannur, dengan judul “Edukasi Sadar
Bencana Melalui Sosialisasi Kebencanaan sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan
Siswa Terhadap Mitigasi Bencana”.54
Pada tahun 2019, di SD N 1 Jrakah , Kelurahan
Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali adalah lokasi penelitian. Subjek yang
diteliti adalah siswa dengan alasan memberikan edukasi kepada para sisiwa dalam
uapaya peningkatan pengetahuan tentang bencana. Perbedaannya adalah penelitian
diatas meneliti tetang siswa, mmembahas tentang bencana longsor dan gunung
merapi, tempat pelaksaan penenlitian ini juga berbeda, dari segi permasalahannya
adalah untuk peningkatan pengetahuan SD N 1 Jrakah mengenai kesiapan dalam
menghadapi bencana. Persamaannya adalah sama-sama sebuah kegiatan proses
penyuluhan dan metode yang digunakan sama-sama metode kualitatif.
53
very julianto dkk, dengan judul “pengaruh sosialisasi kesiagaan bencana terhadap
pengetahuan siswa dalam menagapi bencana tsunami di desa kilua negeri”. Vol 3. No. 1 tahun 2019
(Yogyakarta: Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga). Pada tanggal 12 Desember 2020 54
Muahammad Rizal Pahleviannur, “Edukasi sadarbencana melalui sosialisasi kebencanaan
sebagai upaya peningkatan pengetahuan siswa terhadap mitigasi bencana”. Vol 29. No. 1. Juni 2019.
P-ISSN: 1412-3835: e-ISSN: 2541-2569 (Surakarta: Universitas Muhammadiyah. Pada tanggal 12
Desember 2020
26
Ketiga,karya Rokhana Dwi Bekti dkk, dengan judul “Pemberian Sosialisasi dan
Bantuan Pencegahan Covid-19 bagi Warga Malangan Kota Yogyakarta Berdasarkan
Analisis Tingkat Pengetahuan”. Pada tahun 2020, di Desa Malangan, Kelurahan
Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kabupaten Yogyakarta adalah tempat penelitian.
Subjek yang diteliti pemahan warga tentan virus covid-19. Perbedaanya adalah dari
penelitian sebelumnya meneliti tentang pemahaman akan informasi covid-19 saat
wabah tersebut baru terkomfirmasi bulan maret, dari metode penelitiannya pun juga
mengunakan metode pelaksanaan dan pengabdian, hasilnya pun juga akan berbeda
karna hasil penenlitian sebelumnya adalah sebagian besar dari warga memahami
tentang informasi gejala covid-19, 37,8% mengatakn paham, 35,14% menyatakan
sangat paham, masih ada 24,32% menyatakan kurang paham, dan terakhir 2,7%
menyatakan tidak paham serta penelitian sebelumnya hanya sampai ke pemahaman
masyarakat tentan covid-19 namun peneliti membahas tentang perilaku masyarakat
terhadap sosialisasi penyuluhan covid-19. Persamaan dari penelitian sebelumnya
adalah sama-sama menelii tentang wabaha covid-19 dan subjek penenlitiannya adalah
masyarakat.
Keempat, karya Harruy suherman dkk, yang berjudul “Peran Karang Taruna
dalam Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Penularan Covid-19 di
Lingkungan RW 011 Kelurahan Pengasinan Kota Depok”. Pada tahun 2020,
dikelurahan pengasinan kota depok adalah tempat penelitiannya, penelitian ini berasal
dari Universias Pemulang. Subjek yang diteliti adalah Peran Karang Taruna dalam
Sosialisasi Pencegahan dan Penangulangan Covid-19. Perbedaannya adalah dari segi
subjek sudah berbeda dan metode yang digunakan penelitain sebelumnya adalah
metode pelaksanaan kegiatan tentunya berbeda, tidak hanya itu dari penelitian
sebelumnya juga pasti hasilnya berbeda, adapun hasil penelitian sebelumnya adalah
peran masyarakat khususnya pemuda yang tergabung dalam karang taruna sangatlah
penting dalm meminimalisasikan dampak covid-19, juga melakukan penyemprotan
desinpektan serentak dilingkungan masyarakat. Persamaannya adalah sma-sama
meneliti tentang wabah covid-19 dan juga melibatkan masyarakat.
27
Kelima, karya Sri Devi Al Rizqi, dengan judul “Perilaku Masyarakat Dalam
Mengelola Sampah Rumah Ltangga Di Desa Kemilang Kecamatan Kemulang
Kabupaten Mojokerto.” Pada tahun 2019, di Desa Kemilang Kecamatan Kemulang
Kabupaten Mojokerto adalah tempat penelitian. Persamaannya adalah penelitian ini
sama-sama meneliti tentang bagaiaman perilaku masyarakat dalam suatu situasi serta
penelitian ini sama-sma mengunakan metode kualitatif deskriptif, akan tetapi memilik
perbedaan yaitu penelitia sebelumnya meneliti tentang perilaku masyarakat dalam
mengelola sampah rumah tangga, adapun hasil penelitian sebelumnya perilaku
masyarakat desa kemlagi dalam mengelola sampah rumah tangga memilih dibakar
dikarnakan masyarakat tersebut memiliki tanah yang luas di perkarangan rumah, dan
hasil yang peneliti inginkan adalah Perilaku Masyarakat Terhdap Sosialisai
Penyuluhan Gugus Tugas/Satuan Tugas Covid-19.
28
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejaran Desa Muara Limun
Desa Muara Limun dulu merupakan desa kolonisasi yang datang dari beberapa
daerah di jawa tengah dan jawa timur, dan terdiri dari bebrapa daerah. Desa Muara
Limun pada awalnya adalah berasal dari hutan kawasan tahun 1937 datanglah
penduduk kolonisasi sejumlah 45 KK dan sebanyak 135 jiwa, kemudian tahun 1939
datang lagi sejumlah 100 KK sama dengan 325 jiwa, diantara dua taun berturut turut
jmlah penduduk semua 145 KK dengan total jiwa 460 jiwa, membuka dan mengarap
tanah yang telah disediakan oleh pemerintah seluas 322 Ha.
Pada tahun 1937 pemilihan kepala desa untuk pertamakalinya, pemilihan
tersebut sesuai dengan administrasi yang sudah disetujui bersama. Pada tahun 1943-
1964, karena dalam menjalakan tugasnya kurang stabil maka desa tersebut begabung
sama dengan Pulau pandan.55
Sejarah Desa Muara Limun sekrang merupakan pemekaran dari Desa Pulau
Pandan pada tahun 2010, saat itu dijabat oleh bapak suharmin, saat itu ada 3 dusun
dan 6 RT, pada tahun 2016-2017 dijabat oleh kepala desa sementara yaitu bapak M.
Tabi’I selama satu tahun dan setelah itu dijabat oleh bapak Syarifuddin S.Ag sampai
sekarang.56
B. Visi dan Misi Desa Muara Limun
1. Visi
Visi adalah suatu gambaran yang menentang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penusunan visi desa Muara
55 Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019 56
Syarifuddin, Wawancara Kepala Desa Muara Limun, pada tangga, 13 November 2020
29
limun ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang
berkepentingan di desa Muara Limun seperti pemerintahan desa, BPD, tokoh
masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa pada
umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah
pembangunan di kecamatan renah pembarap mempunyai titik berat sektor
insfrastruktur. Maka berdasarkan pertimbangan diatas visi desa Muara Limun adalah:
“Terwujudnya perubahan dan pembaharuan menuju Desa Muara Limun yang
maju, adil, harmonis dengan melibatkan peran dan pertisipasi masyarakat
seluas-luasnya.”57
2. Misi
Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang membuat sesuatu
pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya vsi desa tersebut. Visi
berada diatas misi. Pernyataan visi kemudian dijabarkan kedalam misi agar dapat
dioperasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi, misi pun dalam
penyusunannya mengunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi dan
kebutuhan desa Muara Limun, sebagaimana proses yang dilakukan maka misi desa
Muara Limun adalah:
1) Mewujudkan pemerintah desa Muara Limun yang propesional, efektif
dan efisien, terbuka dan bertangung jawab.
2) Melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat.
3) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat (pelayan publik) guna
mempercepat perwujudan, kesejahteraan umum.
4) Membanggun kehidupan keagamaan, rohani dan jasmani yang
berkelanjutan siosial masyarakat sebagai bagian dari ketahanan nasional.
5) Mendorong prakersa, gerakan dan partisipasi masyarakat untuk
mewujudkan dan perkembangan asset desa guna kesejahteraan bersama.
6) Mewujudkan dan mengembangkan sumber pendapatan asli desa.
57
Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019
30
7) Meningkatkan program pembangunan saran pisik (inprastruktur) secara
cepat guna bermanfaat bagi kebutuhan masyarakat dengan melibatkan
partisipasi masyarakat.58
C. Letak Geografis Desa Muara Limun
1. Keadaan Geografis di Desa Muara Limun
Desa Muara Limun merupakan salah satu desa di kecamatan Limun dan
kabupaten sarolangun. Jumlah desa di kecamatan Limun ada 11 desa dan desa
Muara Limun salah satunya, secara administrasi desa Muara Limun terdiri dari 3
dusun dan 8 RT, yaitu dusun tuo, dusun muara limun, dan dusun muara limun
luar.
Secara gelografis, desa Muara Limn berbatas dengan:
a. Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Desa Lubuk Resam Hilir
b. Sebelah selatan berbatasan langsung dengan Desa Sungai Merah dan Pulau
pandan
c. Sebelah Barat berbatasan langsung dengan Desa Temenggung dan Lubuk
Hilir
d. Sebelah Timur berbatasan langsung dengan Desa Lubuk Sayak
Secara Orbitas, desa Muara Limun terletak:
a. Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat : 2 KM
b. Lama Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat : 15 menit
c. Jarak ke ibu kota Kabupaten : 10 KM
d. Lama jarak tempu ke ibu kota kabupaten : 1 Jam
Luas wilayah Desa Muara Limun adalah sekitar 3000 Ha atau 16,3 % dari luas
wilayah kecamatan Limun. Jika di bandingkan dengan desa-desa lainnya luas desa
Muara Limun peringkat ke 4 terluas di kecamatan Limun.59
58
Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019 59 Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019
31
Table. 2.1. Luas wilayah desa Muara Limun60
Penggunaan Wilayah Luas Wilayah
Pemukiman 122 Ha
Pertanian Sawah 162,5 Ha
Lading/Tengalan 161 Ha
Hutan 1.317 Ha.
Rawa-Rawa 1.316 Ha.
Perkantoran 0,25 Ha
Sekolah 0,75 Ha
Jalan 80 Ha
Lapangan Sepak Bola 1 Ha
Berdasarkan tabel diatas bahwa luas untuk pemukiman masyarakat yakmi 122
Ha, Pertanian Sawah 162,5 Ha, Lading/Tengalan 161 Ha, Hutan 1.317 Ha., Rawa-
Rawa 1.316 Ha., Perkantoran 0,25 Ha, Sekolah 0,75 Ha, Jalan 80 Ha, dan Lapangan
Sepak Bola 1 Ha. Dari data tersebut bisa dilihat bahwa di Desa Muara Limun adalah
dataran rendah yang bisa dilihat dari luas pertanian sawah, rawa-rawa dan hutannya
yang luas.
2. Keadaan Demografis Desa Muara Limun
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk menjadi salah satu faktor pendukung utama yang
menentukan kualitas dari suatu perkembangan sumber daya manusia di
dalam masyarakat desa Muara Limun. Keberadaan jumlah penduduk bisa
menjadi ukuran atas keberhasilan pembangunan dalam perkembangan suatu
60 Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019
32
daerah. Berikut adalah data jumlah penduduk desa Muara Limun tahun
2019/2020:
1) Kepala keluarga : 283 KK
2) Laki-laki : 513 orang
3) Perempuan : 470 orang
b. Pendidikan
Pendidikan menjadi indikator yang sangat penting sebagai ukuran untuk suatu
pengambaran standar hidup penduduk dalam suatu daerah. Pendidikan juga
dihapaka bisa menjadi aspek penting dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. semakin tinggi pendidikan di suatu daerah makan akan semakin
baik sumberdaya masayarakat tersebut. Tingkatan pendidikan di desa Muara
Limun dari tamat SD, tamat SLTP, tamat SLTA, putus sekolah, buta huruf,
sampai perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
Table 2.2 Tingkat Pendidikan61
TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH
SD/MI 103 Orang
SLTP/MTs 44 Orang
SLTA/SMA 43 Orang
S1/Diploma 30 Orang
Putus Sekolah 3 Orang
Buta Huruf 10 Orang
Tingginya angka warga yang berlatar belakang pendidikan tingkat SD,
membuat pengetahuan masyarakat akan pentingnya akan kesadaran dalam
pendidikan. Pendidikan di desa Muara Limun juga di lengkapi dengan lembaga
pendidikan yang menunjang prosses awal dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
61
Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019
33
Table. 2. 3. Lokasi dan Jumlah Gedung Sekolah Desa Muara Limun62
Sekolah Lokasi gedung Jumlah gedung
TK/PAUD Dusun Tuo dan Muara
Limun luar
3
SD/MI Dusun Tuo, dusun
Muara Limun dan
Muara Limun Baru
3
SLTP/MTs - 0
SLTA/SMA - 0
Berdasaran table diatas dapat kita pahami bahwa di Desa Muara Limun terdapat
6 gedung sekolah, yaitu gedung TK/PAUD ada 3 gedung di masing-masing dusun
dan gedung SD/MI ada 3 gedung di masing-masing Dusun.
c. Kesehatan
Kesehatan dalam masyarakat memberikan peran penting meningkatkan
kualitas slumber daya manusia agar bisa menompang ertumbuhan ekonomi di
desa Muara Limun. Pembangunan prasarana kesehatan di dalam masyarakat
sebagai gambaran kesejahteraan rakyat dan juga mengambarkan kesehatan
masyarakat desa Muara Limun tersebut. Prasarana di desa Muara Limun,
memiliki 2 posyandu dan 1 unit rumah persalinan, untuk jumlah bayi yang
lahir ada 5 orang tidak ada bayi yang meninggal, untuk jumlah ibu
melahirkan ada 5 orang tidak ada ibu yang meninggal saat melahirkan,
cakupan imunisasi polio 3 ada18 orang serta imunisasi 8 orang. Untuk gizi
balita dan pemenuhan air bersih adalah sebagai berikut:
62 Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019
34
Table.2. 4. Gizi Balita63
Kategori Balita Jumlah Balita
Balita Gizi Baik 97 Orang
Balita Gizi Kurang Baik 8 Orang
Balita Gizi Buruk 2 Orang
Jumlah Balita 107 Orang
Dari table diatas dapat kita pahami bahwa masyarakat di Desa Muara Limun
dari jumlah balita 107, balita gizi baik ada 97 orang, balita gizi kurang baik 8 orang
dan balita gizi buruk ada 2 orang.
Table. 2. 5. Kondisi air bersih64
Kategori Air Yang Digunakan Jumlah Warga
Penggunaan Sumur Galian 57 KK
Penggunaan Air PAH 155 KK
Penggunaan Sumur Bor 5 KK
Penggunaan Air Sungai 17 KK
Dari table diatas dapat kita pahami bahwa kondisi air di masyarakat Desa Muara
Limun, pengunaan Sumur Galian 57 KK, Penggunaan Air PAH 155 KK, Penggunaan
Sumur Bor 5 KK, dan Penggunaan Air Sungai 17 KK.
d. Keagamaan
Masyarakat desa Muara Limun dari data keagamaan tahun 2019/2020 semua
masyarakat adalah pemeluk agama islam, di tunjang dengan beberapa
bangunan ibadah yaitu terdapat 5 masjid dan 5 musholla, tidak ada bangunan
ibadah lain seperti gereja, pura ataupun vihara.
e. Keadaan ekonomi
1) Mata pencarian pokok
63 Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019 64 Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019
35
Indicator umum yang digunakan untuk mengukur kualitas sumber
daya manusia adalah bisa dilihat dari mata pencarian masyarakat di
suatu daerah. Berikut adalah table mata pencarian pokok masyarakat
desa Muara Limun:
Table.2. 6. Mata Pencarian Pokok Masyarakat Desa Muara Limun65
JENIS KERJA JUMLAH ORANG
Petani 540 orang
PNS 14 Orang
Tukang 6 orang
Guru 34 Orang
Bidan/Perawat 2 orang
TNI/Polri 0 Orang
Pensiunan 1 orang
Supir/Angkutan 10 orang
Buruh 13 Orang
Swasta 10 orang
Pedagang 13 orang
Dari table diatas menunjukan, mata pencarian msayarakat di desa Muara
Limun sangatlah beragam, di lihat bahwa mata pencarian diatas bahwa mayoritas
masyarakat Desa Muara Limun adalah sebagai petani.
Desa Muara Limun tidak memiliki lahan perikanan di karnakan desa Muara
Limun mendapat peringkat ke 3 di provinsi jambi sebagai tempat bencana banjir
yang sering terjadi khususnya saat curah hujan tlinggi, hal tersebut di anggap tidak
efektif jika membuat lahan perikanan. Berikut adalah table pertenakan dan pertanian
di desa Muara Limun:
65 Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019
36
Table. 2. 7. Table pertenakan66
JENIS TERNAK JUMLAH
Kambing 117 ekor
Sapi 5 ekor
Kerbau 15 ekor
Ayam 500 ekor
Itik 200 ekor
Burung 17 ekor
Dari table diatas menjelaskan tentang ternak yang ada di Desa Muara Limun
yaitu: jumlah Kambing 117 ekor, Sapi 5 ekor, Kerbau 15 ekor, Ayam 500 ekor, Itik
200 ekor dan Burung 17 ekor.
Table. 2. 8 Tabel Pertanian67
No Jenis tanaman Jumlah tanaman
1. Padi Sawah 162,5 Ha
2. Padi Ladang 25 Ha
3. Jagung 0 Ha
4. Pelawija 0 Ha
5. Tembakau 0 Ha
6. Tebu 0 Ha
7. Kakao/coklat 0 Ha
8. Sawit 7 Ha
9. Karet 150 Ha
10. Kelapa 6 Ha
11. Kopi 0 Ha
66
Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019 67 Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019
37
12. Singkong 4 Ha
Dari tabel diatas dapat diapahami jenis tanaman yang ada di Desa Muara Limun
adalah Padi Sawah 162,5 Ha, Padi Ladang 25 Ha, Sawit 7 Ha, karet 150 Ha, kelapa 6
Ha dan singkong 4 Ha.
f. Kondisi pemerintahan
Kondisi pemeritahan juga sebagai salah satu peran penting dalam kemajuan di
suatu daerah, jumlah aparat dan lembaga kemasyarakatan di desa Muara
Limun adalah sebagai berikut:
Table. 2. 9. Aparat Desa68
NO JABATAN JUMLAH
1 Kepala Desa 1 orang
2 Sekretaris Desa 1 orang
3 Pernagkat Desa 7 orang
4 BPD 5 orang
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa aparat di Desa Muara Limun ada Kepala
Desa I orang, Sekretaris Desa 1 orang, Pernagkat Desa 7 orang, dan BPD 5 orang.
Table. 2. 10. Lembaga Kemasyarakatan69
NO
LEMBAGA
KEMASYARAKATAN
DESA MUARA LIMUN
JUMLAH
1. LPM 1 unit
2. PKK 1unit
68 Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019
69Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019
38
3. Posyandu 2 unit
4. Pengajian 1 kelompok
5. Arisan 1 kelompok
6. Simpan Pinjam 6 kelompok
7. Kelompo Tani 9 kelompok
8. Gapoktan 1 kelompok
9. Karang Taruna 1 kelompok
10. Risma 0 kelompok
11. Ormas/LSM 0 kelompok
Dari tabel diatas Lembaga Kemasyarakatan dapat dipahami bahwa di Desa
muara Limun ada LPM 1 unit, PKK 1 unit, Posyandu 2 unit, Pengajian 1 kelompok,
Arisan 1 kelompok, Simpan Pinjam 6 kelompok, Kelompo Tani 9 kelompok,
Gapoktan 1 kelompok, dan Karang Taruna 1 kelompok.
39
D. Struktur Pemerintahan Desa Muara Limun.70
70
Syarifuddin, wawancara kepala desa Muara Limun, pada tangga, 13 November 2020
Kepala Desa
Syarifuddin, S. Ag
Bendahara
Hapsah
Sekretari
Muazan
Ketua RT 05
Miskam
Ketua RT 04
Rusli
Ketua RT 03
Azwar
Ketua RT 02
Musar
Ketua RT 01
Salbawi
Kadus Muara Limun
Baru
Al Mahdi
Kadus Dusun Tuo
Sugiantoro
Ketua RT 08
Khoirussalam
Ketua RT 07
Wadud
Ketua RT 06
Abdul Rozak
Seksi Pemerintahan
Arsan Jani
Kesejahteraan dan
Pelayanan
Hatami
TU dan perencanaan
Rozi Januansyah
Kadus Muara Limun
M. Sabri
40
E. Profil Satuan Tugas Covi-19
Tebel. 2. 11. Susunan Keanggotaan Gugus Tugas/Satuan Tugas/ Relawan
Desa Lawan Covid-19 Tahun 202071
Jabatan Dalam Gugus Tuga/Relawan
Desa
Nama/jabatan
Ketua Kepala Desa
Wakil Ketua Ketua BPD
Anggota 1. Perangkat Desa
2. Ketua RT
3. Pendamping Lokal Desa
4. Tokoh Agama / Tokoh Masyarakat/
Tokoh Adat
5. Pedanmping Program Keluarga
Harapan (PKH)
6. Kader Desa
7. PKK Desa
8. LPMD Desa
9. Tenaga Kesehatan Desa
10. Karang Taruna
Mitra 1. Babinkamtibmas
2. Babinsa
3. Pendamping Desa
Dari tabel diatas dapat kita pahami Susunan Keanggotaan Gugus
Tugas/Satuan Tugas/ Relawan Desa Lawan Covid-19, di Desa Muara Limun terdiri
dari kepala Desa sebagai ketua, BPD sebagai Wakil Ketua, dan anggotanya terdiri
dari (Perangkat Desa, Ketua RT, Pendamping Lokal Desa, Tokoh Agama / Tokoh
71
Dokumen Surat Keputusan Relawan Gugus Tugas/Satuan Tugas Covid-19 Desa Muara Limun tahun
2020/2021
41
Masyarakat/ Tokoh Adat, Pedanmping Program Keluarga Harapan (PKH), Kader
Desa, PKK Desa, LPMD Desa, Karang Taruna dan Tenaga Kesehatan Desa), dan
mitra terdiri (Babinkamtibmas, Babinsa, dan Pendamping Desa).
Tabel. 2. 12. Susunan Keanggotaan Gugus Tugas/ Satuan Tugas/ Relawan Desa
Lawan Covid-19 Tahun 202072
No Nama Jabatan
1 Syarifuddn, S. Ag Kepala Desa
2 Yenni Hartati, S. Pd Ketua BPD
3 Musar Ketua RT 01
4 Syalbawi Ketua RT 02
5 Azwar Ketua RT 03
6 Rusli, HS Ketua RT 04
7 Miskam Ketua RT 05
8 Abd Rozak Ketua RT 06
9 Wadud Ketua RT 07
10 Khairul Salam Ketua RT 08
11 Bahril Pendamping Lokal Desa
12 Sapir Tokoh Agama
13 Yon Putra PKH
14 Mariana Kader Desa
15 Eli Yanti S. Pd Pkk Desa
16 Saipul Bahri LPMD
17 Robithoh, AM. Keb Tenaga Kesehtan
18 Heriyansah Karang Taruna
72 Dokumen Surat Keputusan Relawan Gugus Tugas/Satuan Tugas Covid-19 Desa Muara
Limun tahun 2020/2021
42
19 Olden Sitorus Babinkamtibmas
20 Sobirun Babinsa
21 Zulpahmi Pendamping Desa
21 Guswandi Pendamping Desa
Dari tabel diatas dapat kita pahami bahwa relawan Covid-19 yaitu terdiri dari
keala desa, ketua BPD, perwakilan masing-masing RT yang diwakilkan kepada ketua
RT, pendamping desa, tokoh agama, PKH, PKK, LPMD, Tenaga kesehatan, Babinsa,
Babinkamtibmas dan kader Desa Muara Limun.
43
BAB III
IMPLEMENTASI PENYLUHAN COVID-19 DI MASYARAKAT DESA
MUARA LIMUN
A. Proses Prapenyuluhan Covid-19 Oleh Gugus Tugas/Satuan Tugas Di Desa
Muara Limun
Prapenyuluhan adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seorang penyuluh
sebelum melakukan kegiatan ke lapangan, adapun yang penting untuk kita perhatikan
sebelum melakukan penyuluhan. Langkah yang harus diperhatiakn dalam
melaksanakan proses penyuluhan adalah sebagai berikut:
1. Ekplorasi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan, seperti melihat situasi
kesehatan masyarakat dilapangan yang akan dituju.
2. Merumusakan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat tersebut.
3. Membuat skala prioritas permasalah, atau yaag menjadi target dari
penyuluhan tersebut agar cepat ditangani.
4. Membuat proposal permasalahan penyuluhan atau konsep, seperti menetapka
tujuan, sasaran, materi, motode penyampaiannya sampai jenis alat peragaan,
kriteria untuk evaluasi.
a. Tujuan harus sesuai dengan rumusan masalah yang akan disampaikan.
b. Sasaran, saat mau membuat sasaran yang harus diperhatikan dari segi
sasaran antara lain:
1) Tingkatan pengetahuan, keterampilan dan sasaran, dan penyuluh harus
mengetahu tingkat mana sebagai besar sasaran itu berda. Seperti
menghubungkan dengan tua dan hal penting yang ingin dicapai.
2) Sosial budaya, seorang penyuluh harus bisa tahu adat istiadat atau
kebiasaan, peraturan yang berlaku dan status tiap-tiap sasaran, serta
metode dan menentukan metode untuk penyuluhan terebut.
44
3) Banyak objek hendaknya disesuailkan dengan waktu dan metode
penyuhan yang ingi dicapai.
c. Materi disesuaikan dengan apa yang menjadi kebuthan atau sasaran,
seperti masyarakat yang belum mengetahui tentang mencuci tangan yang
baik, menfaat dari pemakaian masker dan handsanitizeter.
d. Memperhatikan metode yang digunakan agar isi dari informasi itu bisa
tersamapaikan dengan baik, dalam hal ini megunakan metode ceramah
merupakan suatu cara menjelaskan dan menerangkan suatu ide, pengetian
atau informasi tentang materi yang ingin disampaikan, serta media yang
digunakan adalah media cetak seperti leaflet, selebaran, poster dan media
elektronik seperti infocus (layar lebar).
5. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan penyuluhan sudah direncakan.
6. Menyusun kreteria penilain dari hasil penyuluhan.
7. Evaluasi setelah melakukan kegiatan penuluhan untuk mengetahui apakah
informasi yang telah disampaikan sudah dipahami atau belum dengan cara
melakukan Tanya jawab.73
Dari proses prapenyuluhan oleh Gugus Tugas/ Satuan Tugas Covid-19 dapat kita
pahami bahwa ada beberapa proses yang dilakukan sebelum melakukan suatu
keggiatan, seperti melihat kebutuhan masyarakat, permaslahan yang terjadi di
masyarakat, tujuan dari kegiatan, budaya yang ada di masyarakat, waktu dan
mengevaluasi hasil dari kegiatan tersebut. Supaya bisa mengetahui hasil dari
kegiatan, serta hal yang diperhatikan kegiatan yang tidak terlaksan dan hal menjadi
kendalanya, agar hal tersebut bisa menjadi pelajaran untuk memerbaiki jika
dilakukannya kegiatan tersebut.
73
Satya Darma Agusrida, wawancara penyuluh satuan tugas covid-19 pada tanggal
145November 2020
45
B. Proses Penyluhan Covid-19 oleh Satuan tugas di desa muara limun
1. Langkah-langkah
a. Petugas membawa surat tugas
b. Petugas menyiapkan peralatan untuk membantu penyuluhan (laptop,
infokus dll) di tempat yang disediakan oleh desa
c. Membuka Acara Penyuluhan sekalian Arahan dari Kepala Desa
d. Sebelum melakukan penyuluhan, Petugas terlebih dahulu memperkenalkan
diri dan menyampaikan maksud serta tujuan petugas datang dan
mengumpulakan masyarakat.
e. Memberikan materi penyuluhan Covid-19
f. Membuka sesi tanya jawab seputar materi Covid-19
g. Setelah penyuluhan selesai, Petugas menutup acara tersebut
2. Bagan 3.1 alur proses penyuluhan Pusekesmas Pulau pandan74
Petugas menyiapkan
peralatan untuk
membantu penyuluhan
(laptop, infokus dll)
di tempat yang
disediakan oleh desa
3.
4.
74
Dokumen Proses Penyuluhan Puskesmas Pulau Pandan
Sebelum melakukan penyuluhan,
Petugas terlebih dahulu
memperkenalkan diri dan
menyampaikan maksud serta tujuan
petugas datang dan mengumpulakan
masyarakat.
Membuka Acara Penyuluhan
sekalian Arahan dari Kepala
Desa
Petugas membawa surat
tugas
46
Materi penyuluhan
Materi yang disampaikan dalam power point yang di tayangkan di
infocus untuk memudahkan audiens melihat, mencatat dan memahami materi
yang akan disampaikan, adapun materi yang di sampai adalah sebagai beriku:
Materi penyuluhan virus corona di sampaikan oleh bapak Satya Darma
Agusrida, S.Kep, Ners PKM Pulau Pandan 2020. Materi yang sampaikan
Mengenal Apa Itu Virus Corona? Virus Corona atau 2019 Novel Coronavirus
adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus
ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan
pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Virus ini bisa
menyerang siapa saja (Bayi, Anak-Anak, orang dewasa, Lansia, Ibu Hamil
dan Ibu Menyusui). Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini
menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke
beberapa negara. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi
sistem pernapasan. menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu.
Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
Memberikan materi
penyuluhan Covid-19
Membuka sesi tanya jawab
seputar materi Covid-19
Setelah penyuluhan selesai,
Petugas menutup acara
tersebut dan berpamitan
3.
47
Gejala Virus Corona, Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa
menyebabkan penderitanya mengalami seperti, Flu, seperti hidung berair dan
meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam, atau gejala
penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak
bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
Corona, yaitu: demam, batuk dan sesak napas. Menurut penelitian, gejala
COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar
virus Corona. Kapan harus ke dokter? Segera ke Dokter bila Anda mengalami
gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas,
terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari Cina atau negara
lain yang positif terinfeksi. Orang yang dicurigai terinfeksi virus Corona harus
segera dirujuk ke IGD rumah sakit terdekat agar mendapat penanganan yang
tepat. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
a. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk
penderita COVID-19.
b. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu,
setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita
COVID-19.
c. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya
bersentuhan atau berjabat tangan.
d. Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan
lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut
usia, Ibu Hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya
tahan tubuhnya lemah.
Untuk seseorang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa
langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang
lain, yaitu:
a. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
48
b. Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara
waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar
mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
c. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk
Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
d. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang
sedang sedang sakit.
e. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
f. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum
atau sedang bersama orang lain.
g. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau
bersin, lalu buang tisu ke tempat sampah.75
Penyemprotan desinfektan
Penyemprotan ini berguna untuk proses dekonteminasi agar bisa
menghilangkan atau membunuh segala terkait mikroorganisme (virus
ataupun bakteri) pada objek benda mati. Saat dilakukan kegiatan ini
masyarakat di intruksikan menjauh dari kegiatan penyemprotan desinfektan
tersebut, agar tidak membahayakan masyarakat dan menimbulkan penyakit
baru seperti iritasi pada tanggan, ataupun mengganggu pernapasan.76
C. Pasca Penyuluhan Covid-19 oleh Satuan Tugas di Desa Muara Limun
Setelah dilakukannya penyuluhan tim gugus tugas/satuan tugas melakukan
follow up setelah di lakulannya kegiatan penyuluhan covid-19 di desa muara limun,
Sesuai dengan hasil wawancara dengan bapak Satya Darma Agusrida mengatakan:
75
Dokument presentasi penyuluhan covid-19, Puskesmas Pulau Pandan 76
Satya Darma Agusrida, wawancara penyuluh satuan tugas covid-19 pada tanggal 15
November 2020
4.
49
[K]ami sesekali meng-follow up masyarakat yang telah kami berikan kegiatan
sosialisasi penyuluhan, melihat apakan masing-masing rumah sudah di sediakan
tempat cuci tanggan, memakai masker saat keluar rumah atau membawa
handsanitizer saat berada di luar rumah yang tida terdapat tempat cuci tanggan, baik
ditanyakan atau dilihat langsung.77
Saat pembagian bantuan tunai baik di kantor pos atau di kantor desa sudah
menyediakan tempat cuci tanggan, untuk di kantor desa masyarakatnya di suruh antri
dan saat di dalam ruangan itu di kasih jarak dan tetap memakai masker. Biasanya di
kantor-kantor pos itu masyarakat sering berdesak-desakan. Kami juga bekerjasama
dengan kantor pos agar masyarakatnya ditertipkan dengan cara mengumpulkan
berkas dengan 1 orang dan nanti yang boleh masuk hanya 1 orang di panggil
berdasarkan nama yang telah diserahkan, serta membuat peraturan bagi msayrakat
yang tidak mengikuti protokol kesehatan seperti memakai masker tidak
diperkenankan mengambil bantuan tunai tersebut.
Untuk tetap menjaga lingkungan dan kebersiha ruangan sampah dari makanan
atau minuman yang di berikan kami kumpulkan lagi dengan pelastik yang sudah
disiapkan. Pembagian masker itu ada dua tahap kami berikan. Pertama, saat
pengambilan uang tunai di kantor desa sebanyak 300 masker untuk mereka yang
dating mengambil bantuan di kator desa. kedua, tahap ini pembagian masker 3
masker/ rumah.
[S]osialisasi penyuluhan covid-19 di desa Muara Limun, membuat tim
relawan yang di follow up terus, serta dari masing-masing perwakilan seperti, ketua
pemuda, darma wanita, ibu pkk, ketua Rt, Kadus dan beberapan orang masyarakat
biasa. Agara informasi tersebut bisa di dapatkan dari beberapa kalangan dan bisa
disebarluaskan, serta informasi lebih cepat meluas di masyarakat Desa Muara
Limun.78
77
Satya Darma Agusrida, wawancara penyuluh satuan tugas covid-19 pada tanggal 14
November 2020 78
Satya Darma Agusrida, wawancara penyuluh satuan tugas covid-19 pada tanggal 14
November 2020
50
BAB IV
KENDALA SOSIALISASI DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP
WABAH COVID-19
A. Perilaku masyarakat pasca sosialisasi covid-19 di desa muara limun
Perilaku merupakan tanggapan atau reaksi seseorang terhadap ransangan atau
lingkungan.79
Perilaku juga dimanai sebagai tindakan atau kegiatan dari seseorang itu
sendiri yang memiliki makna yang sangat luas seperti: bekerja, berjalan, menangis,
tertawa, berbicara, berbicara, dan sebagainya. Jadi, perilaku seseorang ialah semua
hal yang dilakukan seseorang, baik yang dapat dilihat maupun yang tidak dapat
dilihat oleh orang lain. Perilaku juga diartikan sebagai reaksi psikis manusia terhadap
lingkungan, seperti bentuk pasif dan bentuk aktif.80
Jadi, dapat kita simpulkan perilaku adalah suatu tindakan yang bisa disebabkan
oleh stimulus, lingkungan, pola asuh, emosi dan pikiran yang dapat mempengaruhi
tindakan yang diambil oleh seseorang. Hal tersebut bisa mempengaruh tindakan
seseorang dalam masyarakat.
Dalam teori Ivan Pavlov, perilaku terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu: stimulus
dan respon. Namun, menjadi 4 bagian khsusu yaitu: stimulus terkondisi, stimulus
tidak terkondisi, respon terkondisi, dan respon tidak terkondisi. Disini, yang menjadi
stimulus adalah gugus tugas/satuan tugas covid-19 dan menjadi respon adalah
masyarakat desa Muara Limun. Stimulus terkondisi adalah tim covid-19 yang tenang,
sedangkan stimulus tidak terkondisi adalah tim covid-19 yang merasakan kecemasan
walau dalam kadar yang normal. Sedangkan respon terkondisi adalah perilaku
79
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.edisi keempat. (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama). 2008. Hal 1056 80
Om Makplus. “Definisi dan Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli”.diakses melalui web:
http :// www. Definisi -pengertian. com/2015/ 07/definisi- pengertian- perilaku -menurut-ahli.
html? m=1. Pada tanggal 25 Agustus 2020 (l1.27 WIB).
51
masyarakat desa Muara Limun yang tenang dan respon tidak terkondisi perilaku
masyarakat desa Muara Limun yang cemas.
Secara teoritis Ivan Pavlov mengatakan perilaku masyarakat dibagi menjadi dua,
yaitu masyarakat yang terkondisi dan masyarakat yang tidak terkondisi begitupun
dalam penelitian ini, pasca dilakukannya sosialisasi oleh gugus tugas/satuan tugas
covid-19 masyarakat desa Muara Limun terbagi perilakunya menjadi dua bagian
masyarakat yang terkondisi dan masyarakat yang tidak terkondisi adapun lebihlanjut
penjelasannya adalah di paragraf dibawah ini:
1. Perilaku Masyarakat Respon Tidak Terkondisi
Perilaku masyarakat di Desa Muara Limun adalah masyarakat bersiap tidak
peduli akan informasi yalng telah disampaikan oleh penyuluh Covid-19
tersebut, seperti masyarakat sebagian masih tidak memakai masker saat
berpergian diluar rumah, tidak adanya tempat cuci tangga di luar rumah,
masih melakukan kegiatan perkumpulan ibu-ibu di sore hari walaupun sudah
di tegur baik dari tim penyuluhan Covid-19 maupun dari perangkat desanya.
Masyarakat ada yang tidak paham akan informasi yang disampaikan oleh
pihak gugus tugas atau satuan tugas Covid-19, persepsi masyarakat malah jika
ada kegiatan penyuluhan berarti akan ada dana Covid-19 tersebut. Masyarakat
yang tidak mau peduli akan informasi dan anjuran yang telah disampaikan
penyuluh covid-19, masyarakat masih dalam keadaan cemas walaupun
mereka tidak membicarakannya kepada teman-temannya secara langsung
akan tetapi saat dilakukan wawancara masyarakat tersebut mengakui akan
dirinya masih megalami rasa cemas. Setelah dilakukan wawancara alasan
masayarakat tidak mau mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker
adalah masyarakat mengakui bahwa mereka tidak terbiasa bekerja dengan
mengunaka masker dan untuk perkumpulan sendiri masyarakat berangapan
bahwa teman-teman atau tetangga yalng berkumpul adalah bukan orang dari
luar kota yang bisa menyebarkan virus Covid-19 tersebut.
52
Lingkungan hidup ialah satuan ruang dengan semua makhluk hidup baik itu
benda, daya, keadaan, termasuk manusia beserta perilakun yang mempengaruhi
kehidupan, kesejahteraan manusia maupun makluk lain.81
Sikap masyarakat yang
tidak peduli akan kesehatan dan manusia lain, Sesuai dengan hasil wawancara
dengan ibu nurbaya mengatakan:
[k]ami bekerja sebagai petani, kalau memakai masker itu kami tidak terbiasa dan
juga membuat kami sulit bernafas, bukan lantaran meninggal oleh covid-19 akan
tetapi meninggal karna sulit bernapas apa lagi kami yang dari kampung ini jarang
sekali memakai masker.82
Hal tersebut juga ditambahkan oleh ibu Kasnarwati, mengatakan:
[U]ntuk pemakaian masker itu kami tidak terbiasa, sesak nafas, dan juga tidak
nyaman dipakai, kalau masih dikampung ini kami tidak mengunakan masker, kalau
sudah mau ke tempat jauh, kadang-kadang pakai kadang tidak, apa lagi kami pelupa
jadi lebih sering tidak pakai masker.83
Persepsi berasal dari bahasa inggris, perception yang bermakna penglihatan,
persepsi, tanggapan. Hal tersebut dilakukan secara sadar akan sesuatu yang
dilakukan melalui indera yang dimiliki. Persepsi juga suatu perasaan, kemampuan
berpikir, dan pengalaman. Namun, persepsi masayarakat berbeda dengan apa yang
diharapkan.84
Masyarakat berpersepsi bahwa jika ada penyuluhan berarti ada bantuan
baik itu berupa sembako maupun uang tunai, Sesuai dengan hasil wawancara dengan
ibu nurbaya mengatakan:
[K]alau untuk penyuluhan desa kami tidak mengetahuinya, namun kalau untuk
bantuan dana uang tunai di desa kami mengetahui.85
Menurut Kaplan, Sandock, dan Grebb, kecemasan merupakan respon seseorang
terhadap suatu situasi tertentu yang mengacam, hal terseut diangap normal menyertai
pekerbangan, perubahan serta pengalaman baru yang belum pernah dialami individu
81
Ita Purnamasari, dkk. “perbandingan sikap peduli lingkungan antara mahasiswa yang
mempelajari mata kuliah PKLH dengan mahasiswa yang tidak mempelajari mata kuliah PKLH FKIP
Universitas Sriwijaya.” (Palembang: Universitar Palembang). 2019. Hal 118 82
Nurbaya, wawancara dengan ibu RT 01 desa Muara Limun pada tanggal 17 November
2020 83
kasnarwati, wawancara masyarakat desa Muara Limun tanggal 15 November 2020 84
A Nopemberi.”persepsi masyarakat.” (Semarang: Universitas Diponegoro).2014. Hal 18 85
Nurbaya, wawancara dengan ibu RT 01 desa Muara Limun pada tanggal 17 November
2020
53
tersebut.86
Walaupun sudah dilakukan penyuluhan masyarakat yang tidak memahami
informasi dari penyuluhan masih mengalami kecemasan, Sesuai dengan hasil
wawancara dengan bapak wadud mengatakan:
[U]ntuk rasa kecemasan, sebagian masyarakat masih mengalami kecemasan
namun mereka tidak menampaknnya secara lansung, hal tersebut bisa dilihat saat
mereka menceritakan tentang covid-19, ekspresi mereka berubah menjadi ketakutan
dan untuk saat ini saya pun masih merasa cemas karna wabah ini cukup lama dan
tidak tau kapan akan berakhirnya.87
2. Perilaku Masyarakat Respon Terkondisi
Perilaku masyarakat saat telah dilakukannya penyuluhan covid-19 adalah
masyarakat lebih meningkatkan kepduliannya. Peduli merupakan suatu
perilaku mendasar atau perilaku memperhatikan serta bertindak proaktif
terhadap keadaan atau kondisi sekitarnya.88
Hal tersebut seperti peduli
terhadap kesehatan, baik itu terhadap dirinya maupun keluarga yang
dicintaiya. Masyarakat lebih waspada terhadap penyebaran covid-19,
walaupun masih ada yang mengatakan bahwa tidak terbiasa memakai masker,
namun hal tersebut tetap dilakukannya demi menjaga kesehatan bersama, saat
mereka berada di lingkungan yang orangnya ramai, saat pulang ke rumah
mereka langsung mengganti pakaian yang dipakainya dan langsung mandi
baju yang dipakai pun langsung di rendam, menyediakan tempat cuci tanggan
seperti membuat keran depan rumah atau tempat cuci tanggan yang terbuat
dari galon beserta sabunnya. Masyarakt tidak lupa melakuan olahraga seperti
bermain badminton atau bersepeda.89
Masyarakat juga meningkatkan ibadah kepada Allah, yang sesuai dengan hasil
wawancara dengan bapak saparuddin mengatakan:
86
CA Hardiani.”kecemasan”. diakses melalui: eprints.uny.ac.id. pada tanggal 15 desember
2020 (07.00 WIb). 87
Wadud, kepala RT 07, Wawancara dengan Penulis, 16 November 2020, di Desa Muara
Limun. 88
Petir Rangkop desa.”empati simpati dan peduli.” Diakses melalui web: https://www.petir-
rongkop.desa.id/first/artikel/573-EMPATI-SIMPATI-DAN-PEDULI. Pada tanggal 14
desember 2020 (18.55 WIB). 89
observasi
54
[W]alaupun saat ada perintah lockdown dari pemerintahan untuk melakukan
solat di rumah, akan tetapi hal tersebut tidak berpengaruh di masyarakat desa
Muara Limun ini, masyarakat tetap melakukan ibadah solat berjamaah di
masjid, bahkan ada dari sebagian mereka melengkapinya dengan ibadah-
ibadah sunnah. Untuk kegiatan membaca al Qur’an makin meningkan dan
rajin, karna kuat nya rasa percaya masyarakat kepada Allah. Masyarakat
beranggaan bahwa walaupun covid-19 ini adalah penyakit yang mengerikan
akan tetapi tanpa seizing Allah siapa pun tidak akan terjangkit penyakit
tersebut, namun jika Allah mengizinkan penyakit tersebut mengenai salah satu
masyarakat di desa ini, mau bagaimanapun jika sudah Allah izinkan maka
akan terkena, dan Alhamdulillah selama sejauh ini 2 desa di kabupaten
Sarolangun ini khususnya di kematan Limun, desa Muara Limun
dikategorikan bersih dari wabah tersebut.90
Hal tersebut juga ditambahkan oleh bapak M. Satim, yang mengatakan
bahwa:
[M]asyarakat di desa Muara Limun ini walaupun dilarang untuk solat
berjamaah di masjid, akan tetapi peraturan itu tidak dilakukan lantara
masyarakat yang berpikir semuanya sudah Allah atur, baik maut, jodoh,
maupun rezeki. Jadi, mereka tetap melaksanakan solat berjamaah dengan
keyakinan penuh bahwa Allah akan menjaga mereka dari bahaya tersebut,
karna semua pertolongan itu hanya kepada Allah. Masyarakat tetap
melaksanakan kegiatan hari-harinya seperti biasa, dengan lebih meningkatkan
kebersihan diri dan lingkungan sekitar agar bisa terhindar dari penyakit baik
itu covi-19 maupun penyakit lain.91
Sikap rendah hati merupakan sikap menyadari akan keterbatsan dalam
kemampuan diri, sehingga tidak angkuh dan menyombongkan diri. Menurut KBBI
adalah tidak sombong dan tidak angkuh.92
Hal tersebut terlihat dari observasi bahwa
ada masyarakat yang mau mengikuti dan mentaati perotokol kesehatan dan mau
belajar dari apa yang disampaikan oleh penyuluh seperti menggunakan masker walau
sebernya mereka tidak terbiasa namun, mau belajar membiaskannya.
Masyarakat banyak berempati terhadap sesasama, sikap empati merupakan
suatu perasaan seseorang dimana seseorang tersebut benar-benar tahu perasaan dari
90
Saparuddin, wawancara tokoh agama desa Muara Limun tanggal 16 November 2020 91
M. Satim, wawancara tokoh masyarakat desa Muara Limun pada tanggal 16 November
2020 92
Kamus besar bahasa Indonesia. Diakses melalui web: Kbbi.kemendikbud.go.id. pada
tanggal 11 november 2020 (13.11 WIB).
55
suatu peristiwa dan pernah berada di posisi tersebut.93
Hal tersebut terbukti saat
tetangganya mendapatakan rezeki yang cukup mereka tidak segan-segan
membagikannya dengan tetangganya yang mengalami kesulitan di masa covid-19
tersebut. Saat lockdown masyarakat melakuka kegiatan bercocok tanam seperti,
menanam sayur-sayuran, cabe, tomat dan untuk petani mereka tetap bekerja di sawah
mengunakan masker demi menjaga kesehatan bersama. Masyarakat tidak mengalami
cemas berlebihan, walau pada awal covid-19 terkomfirmasi bulan maret 2020
masyarakat mengalami cemas yang berlebihan, akan tetapi saat di lakukan
penyuluhan masyarakat sedikit-demi sedeikit mulai mengikuti informasi yang
disampaikan oleh penyuluhan covid-19, rasa cemas tersebut berlahan hilang dan
masyarakat dalam kategori ini mereka malah mendekatkan diri pada Allah SWT,
karna masyarakat percaya tidak akan ada yang terkena virus covid-19 tanpa seizi dari
Allah. Masyarakat yang biasanya hanya melakukan solat fardu saat terjadi wabah
covid-19 masyarakat malah meningkatkan ibadahnya kepada Allah SWT, seperti
melaukan solat-solat sunnah, puasa sunnah dan meningkatkan kebersihan lingkungan
rumah seperti kamar, dan perkarangan rumah.94
B. Hambatan Di Dalam Proses Sosialisasi Penyuluhan Covid-19 Di Desa
Muara Limun
Banyak Faktor yang menjadi hambatan dalam sebuah proses sosialisasi
penyuluhan Covid-19, adapun yang menjadi hambatan dalam proses covid-19 juga
dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Hambatan Internal
Seperti sesuatu berasal dari dalam diri manusia atau suatu lembaga. Faktor
intrinsik ini menyangkut perasaan yang tenang seorang penyuluh, motivasi,
93
Petir Rangkop desa.”empati simpati dan peduli.” Diakses melalui web: https://www.petir-
rongkop.desa.id/first/artikel/573-EMPATI-SIMPATI-DAN-PEDULI. Pada tanggal 14
desember 2020 (18.55 WIB). 94
Observasi di desa Muara Limun tanggal 20 November 2020
56
kemampuan dan pengalaman yang di miliki oleh seorang penyuluh untuk
menyesuaikan diri dengan tata pergaulan yang ada dalam masyarakat.95
Namun, ada
beberapa penyuluh merasakan kecemasan.
Sesuai dengan hasil wawancara dengan bapak Satya Darma Agusrida
mengatakan:
[S]udah kita ketahui bahwa penyakit Covid-19 adalah suatu penyakit yang baru
di temui untuk obatnya sendiri belum diketahui dan penularannya juga sangat cepat,
dan mereka mengatakan bahwa mereka juga manusia biasa tetap merasakan cemas.
Namun, kami harus bisa mengatasi dan mengontrol rasa cemas tersebut .
Hal tersebut juga dirasakan oleh ibu Asnilya selaku bidan dan anggota gugus
tugas/satuan tugas kematan limun mengatakan:
[K]ita selaku manusia biasa pasti merasakan kecemasan saat mendengar suatu
musibah atau penyakit, sudah kita ketahui bahwa penyakit ini unik, dan berbahaya.
Karna cara penyebarannya yang begitu cepat dan mematikan dan korbanpun juga
bertambah dan membuat kami juga waspada, tetapi kami mencoba untuk mengotrol
rasa cemas tersebut, karna untuk melayani masyarakat kami harus tetap selalu tenang
dalam kondisi apapun, agar masyarakat tidak ikut cemas dan berupaya mencari solusi
yang tepat untuk tindakan yang cepat agar bisa mengurangi korba serta memutusakan
rantai penyebaran virus covid-19 tersebut.96
Hambatan internal yang terjadi adalah kurangnya jumlah anggota dari tim gugus
tugas/satuan tugas covid-19, hal ini Sesuai dengan hasil wawancara dengan bapak
Satya Darma Agusrida mengatakan:
[K]ami juga mengalami kendala dari segi jumlah orang, dengan begitu kami
mengambil tindakan dengan melakuan pengkaderan/relawan covid-19 tersebut. Hal
tersebut bertujuan agar informasi bisa disebar luaskan di masyakat desa Muara
Limun, dan dari segi pendanaan juga menjadi hambatan atau kesulitan yang kami
alami, walau dana Covid-19 itu banyak akan tetapi kami tidak bisa merubah anggara
yang telah kami ajukan di tahun sebelumnya. seperti, program sebelumnya kami
melakukan penyuluhan narkoba dengan pendanaan 25 orang di 10 sekolah karna
9595
Inirahminr. “contoh kasus sosialisasi ekternal dan internal” di akses melalui web: https:
//brainly .co.id /tugas /18526104. Pada tanggal 12 desember 2020 (11.00 WIB) 96
Asnilya, wawancara penyuluh satuan tugas covid-19 pada tanggal 14 November 2020
57
sekarang terjadi covid-19 hal terlsebut kami ganti dengan penyuluhan covid-19 di 10
desa.97
2. Eksternal
Ialah faktor yang berasal dari luar individu atau suatu lembaga yang melakukan
proses kegiatan penyuluhan covid-19. Seperti norma, struktur budaya, sosial,
ekonomi dan lain sebagainya.98
Saat melakukan sosialisasi tidak selalu berjalan
mulus, kadang dalam prosesnya selalu ada penolakan dari audiens. Hal-hal yang
menjadi hambatan seperti faktor usia, pengetahuan, perasaan, kepercayaan, struktur
sosial, ekonomi, strluktur budaya, dan stikma masyarakat mengenai sosialisi
penyuluhan Covid-19 di Desa Muara Limun. Seperti, Masyarakat sebagian besar
adalah petani, makanya masyarakat tesebut jarang sekali memakai masker saat
bekerja alasannya, karna hal tersebut tidak terbiasa dan membuat sesak nafas.
Sesuai dengan hasil wawancara dengan ibu nurbaya mengatakan:
[k]ami bekerja sebagai petani, kalau memakai masker itu kami tidak terbiasa dan
juga membuat kami sulit bernafas, bukan lantaran meninggal oleh covid-19 akan
tetapi meninggal karna sulit bernapas apa lagi kami yang dari kampung ini jarang
sekali memakai masker.
Adanya relawan yang tidak amanah dalam menjalankan tugas, seperti tidak
menyampaikan informasi dari hasil kegiatan penyuluhan di kantor desa. Hal tersebut
membuat sebagian masyarakat tidak mendapat informasi, Sesuai dengan hasil
wawancara dengan bapak an amar mengatakan:
[S]aya tidak mengetahui kalau adanya kegiatan penyuluhan di desa Muara Limun
ini, saya juga tidak mengetahui adanya tim relawan covid-19 namun, informasi
lmengenai covid-19 saya dapatkan melalui televisi dan lewat orang-orang di
sekeliling rumah.99
97
Satya Darma Agusrida, wawancara penyuluh satuan tugas covid-19 pada tanggal 14
November 2020 98
Inirahminr. “contoh kasus sosialisasi ekternal dan internal” di akses melalui web: https:
//brainly .co.id /tugas /18526104. Pada tanggal 12 desember 2020 (11.00 WIB) 99
An Anamar, wawancara masyarakat desa Muara Limun pada tanggal 15 November 2020
58
Masyarakat tidak mematuhi anjuran saat di suruh memawakan alat tulis hanya
sebagian saja yang mau membawanya yang lain beralasan mudah mengingat
informasi yang disampaikan. Sesuai dengan hasil wawancara dengan ibu kasnarwati
mengatakan:
[K]ami ni bukan dak mau membawa alat tulis, kami itu mudah mengingat apa
yang dibicarakan atau disampaikan ke kami, kebanyakan kami itu ada yang dari
petani, untulk alat tulis kami malas untuk membawanya, karna selesai penyuluhan
kami mau melanjutkan ke sawah dan ladang.100
Hal-hal yang menjadi hambatan seperti faktor usia dari masing-masing
masyarakat. seperti, masyarakat yang umurnya di atas 40-an itu kebanyakan lebih
mementingkan akhirat seperti beribadah dan yakin kepada ALLAH semua yang
dialami di dunia ini atas izin ALLAH SWT. Sesuai dengan hasil wawancara dengan
bapak saparuddin mengatakan:
[W]abah covid-19 ini sebenarnya bisa jadi ujian atau nikmat dari Allah,
masyarakat yang usianya lebih muda malah bersikap acuh-tak acuh terhadap
penyampaian informasi covid-19, takut saat mendengar tentang covid-19 itu
menyeramkan, namun pada kegiatannya tidak dilakukan seperti dengan mematuhi
protol kesehatan, mekmakai masker saat keluar rumah. Kita juga bisa melihat apakah
saat terjadi wbah ini kita makin mendekatkan diri pada Allah atau makin lupa akan
akhirat yang sebenarnya sudah Allah janjikan di hari pembalasan.101
C. Analisis Penelitian
Berdasarakan hasil analisis data dari peniliti, dapat diketahui bahwa sosialisasi
penyuluhan gugus tugas/ satuan tugas covid-19 tidak hanya masyarakat saja yang
merasakan kecemasan namun, dari tim penyuluhan juga merasakan kecemasan
namun dalam kadar yang normal dan hal tersebut juga sesegera mungkin mereka
hilangkan. Perilaku masyarakat terhadap sosialisasi penyuluhan gugus tugas/ satuan
tugas covid-19 sangat membantu di masyarakat, walau ada sebagian masyarakat
yang masih mengalami rasa cemas yang berlebihan hal tersebut tidak membuat
dampak buruk bagi masyarakat lain, karna sesedemikian maksimal kegiatan
100
Kasnawati, wawancara masyarakat desa Muara Limun tanggal 15 November 2020 101
Saparuddin, wawancara tokoh agama desa Muara Limun tanggal 16 November 2020
59
penyuluhan dilakukan agar masyarakat bisa memahami informasi yang disampaikan,
dan masyarakat di Desa Muara Limun terbagi menjadi tiga perilaku yaitu perilaku
cemas, sedikit cemas dan tenang. Pertama, masyarakat yang mengalami cemas yang
berlebihan, walau telah dilakukan kegiatan sosialisasi penyuluhan dari tim gugus
tugas/satuan tugas covid-19, perilaku itu berasal dari dalam diri individu akibat tidak
mau mengikuti saran dan informasi yang telah diberikan saat pelaksaan penyuluhan
di kantor desa Muara Limun, masyarakat ini dikategorikan masyarakat yang tidak
peduli akan dirinya dan makhluk lain terutama manusia sebagai masyarakat sosial.
Kedua, masyarakat yang awalnya merasakan kecemasan yang berlebihan, namun
seiring berjalannya waktu perasaan itu mulai berkurang dengan mentaati peratuan
dan mengikuti saran terutama patuh kepada protokol kesehatan. Ketiga, masyarakat
yang tenang, ini masuk kekatagori yang dari awal saat datangnya covid-19 tidak
begitu cemas dan masyarakat ini percaya akan takdir dari Allah SWT. Masyarakat
ini juga memahami bahwa wabah ini sebenarnya sudah pernah terjadi di zaman
rasulullah SAW, serta sudah ada hadist terkait wabah ini, Cuma namanya saja yang
berbeda, karna dalam hadist hanya disebutkan ciri-cirinya saja.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan uraian diatas, dari hasil penelitian lapangan yang
dipadukan dan didukung dengan teori dan buku penunjang dapat penulis simpulkan:
1. Proses penyuluhan oleh Gugus Tugas/Satuan Tugas Covid-19 di Desa
Muara Limun, terdiri dari proses prapeyuluhan, proses penyuluhan dan
pasca penyuluhan covid-19 oleh tim Gugua Tugas/Satuan Tugas. Proses
prapenyuluhan terdiri dari melihat situasi kesehatan masyarakat, masalaha
yang dihadapi masyarakat, membuat konsep dari kegiatan penyuluahn
tersebut seperti tujuan dan sasaran, hal terpenting adalah mengetahui
tingkat pengetahuan serta budaya lingkungan yang akan diberikan kegiatan
penyuluhan tersebut, metode, waktu dan evaluasi. Sedangkan untuk proses
penyuluhannya cukup membawakan alat-alat yang dibutuhkan seperti
laptob, infocus, materi yang akan disampaikan, dan tidak lupa sebelum
melakukan kegiatan penyuluhan ada baiknya penyuluh membuat ikatan
emosional seperti memperkenalkan diri supaya masyarakat juga bisa
mengenal penyuluh tersebut serta berpamitan dengan baik. Untuk kegiatan
penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh Gugus Tugas/Satuan Tugas
Covid-19, seperti memberi informasi serta pembagian masker kepada
masyarakat, penyemprotan desinpektan dan di sarankan membuat tempat
cuci tanggan di depan rumah. Pasca penyuluhan dilakukan evaluasi untuk
melihat apakah kegiatan terseut berjalan dengan lancar atau tidak, sesuai
tujua atau malah tidak berjalan dengan baik.
2. Perilaku masyarakat pasca dilakukannya kegiatan penyuluhan covid-19
menjadi dua bagian, yaitu:
a. Perilaku masyarakat tidak terkondisi adalah perilaku yang negatif
seperti, masyarakat masih mengalami cemasan berlebihan terhadap
covid-19, masyarakat yang bersikap tidak peduli akan informasi yag
61
telah diberikan (memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tanggan saat
ingin masuk ke rumah, berpikiran tidak cukup akan bantuan yang
diberikan).
b. Perilaku masyarakat terkondisi adalah perilaku masyarakat yang positif
dalam menangapi infomasi yang berikan oleh penyuluh covid-19.
Masyarakt lebih peduli terhadap kesehatan diri dan orang lain, mentaati
protokol kesehatan walau pengunaan masker masih belum terbiasa oleh
masyarakat dan lebih meningkatkan ibadah kepada ALLAH SWT.
3. Hambatan dari kegiatan penyuluhan covid-19 berasal dari faktor internal
dan eksternal, yakni:
a. Faktor internal seperti, kecemasan dalam diri penyuluh, dana dan
jumlah relawan covid-19.
b. Faktor eksternal seperti, usia, pengetahuan, perasaan, kepercayaan,
struktur sosial, ekonomi, budaya dan stikma masyarakat terhadap
kegiatan penyuluhan dan covid-19 tersebut.
B. Impilkasi penelitian
Penelitian ini juga memberikan impilkasi tindak lanjut, terutama terkait dengan
tindakan yang menurut peneliti akan dapat memajukan desa Muara Limun dan
menjadi masyarakat yang kompak terutama peduli akan kesehetan diri sendiri dan
orang lain, yaitu masyarakat yang mau mendergarkan saran dan mematuhi protocol
kesehatan.
Disarankan kepada masyarakat agar tidak egois dan bersikap gegabah dalam
melakukan suatu tindakan, yang berangapan remeh serta bersikap tidak peduli akan
bahaya yang disebabkan covid-19, padahal berita tentang covid-19 sudah menyebar
dimana-mana tetapi tidak mempedulikannya, walaupun tidak ada masyarakat yang
berasal dari luar tidak memungkinakn juga masyarakat di Desa itu bisa terkena wabah
tersebut, akan lebih baik mencegah dari pada mengobati.
62
Kepada pimpinan desa Muara Limun disarankan supaya membuat aturan khusus
mengenai kedisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan. Jika masyarakat masih
bersih keras untuk solat di masjid usahakan membuat masjid seperti yang dianjurkan
pemerintah, dan bagi masyarakat yang tidak patuh teradap protokol kesehatan di beri
sanksi atau denda yang nantinya bisa dibuat untuk kegiatan lain dalam pencegahan
wabah covid-19.
Perlu adanya meningkatkan kesadaran akan diri sendiri, sebagai masyarakat yang
hidupnya bersosial alangkah baiknya tidak egois dan sadar akan diri sendiri kita
hidup tidak sendirian jadi harus menjaga kesehtan orang lain juga, dan membuat
saudara kita merasa aman dalam bersosialisasi di dalam masyarakat terutama dalam
pengunaan masker.
C. Penutup
Peneliti memahami bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat
kesalahan, maka dari itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk menyempurnakan hasil penelitian ini. Peneliti juga mengharapkan agar hasil
penelitian ini bisa menjadi acuan dalam melakukan kegiatan penyuluham saat ada
wabah penyakit, dan menjadi pembelajaran untuk para penyuluh serta hasil
penelitian ini bisa berkontribusi terhadap jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam.
63
DAFTAR PUSTAKA
A. Al Qur’an
Al Qur’an Al Karim dan terjemahannya Departemen Agama RI. Semarang: PT Karya
Toha Putra Semarang.
B. Buku
Arikunto. Suharsimi Psosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.2013.
Badeni. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta. 2017.
Harahap. Syahrin Islam Konsep dan Implementasi Pemberdayaan. Yogyakarta: PT
Tiara Wacana Yogya. 1999.
Hendropuspito. D. Sosiologi Sistematik. Yogyakarta: Kanisius. 1989.
Irwan. Strategi dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Deepublish. 2016.
J.Moeloeng, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. 2011.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.edisi keempat. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. 2008
Maschan Moesa Ali. Agama Dan Demokrasi. Surabaya: pustaka dai muda
bekerjasama dengan putra pelajar. 2002.
Morisan. Teori Komunikasi lIndividu Hingga Masa.Jakarta: kencana. 2003.
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT Lks Pelangi Aksara
Yogyakarta.2007.
Subejo, Penyuluhan Pertanian. (Jakarta: Extention). 2010.
Suhardjo, Berbagai Cara Pendidikan Gizi. (Jakarta: Bumi Aksara). 2003.
64
Syait Khathab. Mahmud Latar Belakang Kemenangan Islam. Solo: Cv Pustaka
Mantiq.1992.
Sugiyono. Metode penelitian kualitatf. Bandung: Alfabeta.2013.
Sutopo, B. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori Dan Terapannya Dalam
Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. 2002.
Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2002.
Syauqi Naawi. Rif’at, Kepribadian Qur’ani. Jakarta: Amzah. 2010.
Tim Penyusun, PanduanPenulisan Karya Ilmiah Mahasiswa. Jambi: Fakultas
Ushuluddin IAIN Jambi. 2016.
C. Jurnal
Abdul Rahman Rusli Tanjung. “musibah dalam perspektif Al-Qur’an”. Analytica
Islamica, Vol. 1. No. 1, 2012. Hal 150-151. Diakses melalui web: http://jurnal.
uinsu.ac. id/inde .php/analitica/ article/dowload/. Tanggal 6 September (11.00
WIB).
Purnamasari, Ita dkk. “perbandingan sikap peduli lingkungan antara mahasiswa yang
mempelajari mata kuliah PKLH dengan mahasiswa yang tidak mempelajari mata
kuliah PKLH FKIP Universitas Sriwijaya.” (Palembang: Universitar
Palembang). 2019. Hal 118
Julianto Very dkk, dengan judul “pengaruh sosialisasi kesiagaan bencana terhadap
pengetahuan siswa dalam menagapi bencana tsunami di desa kilua negeri”. Vol
3. No. 1 tahun 2019 (Yogyakarta: Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga). Pada
tanggal 12 Desember 2020
Pahleviannur Muahammad Rizal, “Edukasi sadarbencana melalui sosialisasi
kebencanaan sebagai upaya peningkatan pengetahuan siswa terhadap mitigasi
bencana”. Vol 29. No. 1. Juni 2019. P-ISSN: 1412-3835: e-ISSN: 2541-2569
(Surakarta: Universitas Muhammadiyah. Pada tanggal 12 Desember 2020
D. Publikasi Ilmiah
Abdullah Taslim. “Sikap Seorang Muslim dalam Menghadapi Musibah”. Di akses
melalui web: https://muslim.or.id/5026-sikap-seorang-muslim-dalam-
menghadapi-musibah.html. Pada tanggal 22 Agustus 2020 (pukul 07.00 WIB).
65
Absenku Profesional. “anda termasuk tipe yang mana ketika menghadapi
masalah”.diakses melalui web: https://absenku.com/professional/anda-termasuk-
tipe-yang-mana-ketika-menghadapi-masalah/. Pada tanggal 9 September 2020
(21.00 WIB).
Enervon. “Bisa dijadikan pelajaran begini dampak positif dan negatif dari pandemi”.
Diakses melalui web:
https://www.google.com/amp/s/www.enervon.co.id/amp/article/1375/bisa-
dijadikan-pelajaran-begini-dampak-positif-dan-negatif-dari-pandemi/. Pada
tanggal 09 September 2020 (21.00 WIB).
Fitri Fatimah. “penyuluhan”. Diakses melalui web: https://fitrifatimahmediabki.
wordpress. com/penyuluhan/. Pada tanggal 8 September 2020 (07.00 WIB).
Rizal Fadli. “Corona virus”. Diakses melalui web:
https://www.halodoc.com/kesehatan/ coronavirus. Tanggal 16 Agustus 2020
(12.05 WIB).
E. Dokumen
Humas Secretariat Kabinet Republik Indonesia. “ini Tugas Komite Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Sesuai Parper 82/2020”. Web:
https://setkab.go.id/ini -tugas-komite-penanganan-covid-19-dan-pemulihan-
ekonomi-nasional-sesuai-perpres-82-2020/. Pada tanggal 9 September 2020.
(07.00 WIB).
Dokumen Desa Muara Limun Tahun 2017/ 2019
F. Internet
Inirahminr. “contoh kasus sosialisasi ekternal dan internal” di akses melalui web:
https: //brainly .co.id /tugas /18526104. Pada tanggal 12 desember 2020 (11.00
WIB)
Om Makplus. “Definisi dan Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli”.diakses melalui
web: http :// www. Definisi -pengertian. com/2015/ 07/definisi- pengertian-
perilaku -menurut-ahli. html? m=1. Pada tanggal 25 Agustus 2020 (l1.27 WIB).
66
Om Makplus, “pengertian masyarakat atau defisini masyarakat menurut para ahli”.
Diakses melalui web: http://www.definisi-pengertian.com/2015/10/penegrtian-
masyarakat-definisi-menurut -ahli.html=1. Pada tanggal 25 Februari 2021.
Oktaviani Pratama. “ Teori belajar Ivan Pavlov”. Diakses mellaui web: https://
oktavianipratama. woedpress. com/makalah- makalah/teori-belajar-ivan-pavlov/.
Tanggal 9 September 2020 (07.00 WIB).
Petir Rangkop desa.”empati simpati dan peduli.” Diakses melalui web:
https://www.petir-rongkop.desa.id/first/artikel/573-EMPATI-SIMPATI-DAN-
PEDULI. Pada tanggal 14 desember 2020 (18.55 WIB).
Wikipedia Bahasa Indonesia. “Penyuluhan”. Diakses melalui web: https://id.
m.wikipedia. org/ wiki/ penyuluhan. Tanggal 10 September 2020 (11.40 WIB).
G. Daftar Informan
Alikiam, Ketua RT 04 Desa Muara Limun Wawancara dengan Peneliti 19 November
2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
Asnilya, Tim satuan tugas covid-19 Desa Muara Limun Wawancara dengan Peneliti
14 November 2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
An Anamar, Masyarakat Desa Muara Limun Wawancara dengan Peneliti November
2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
Hidaryat, Masyarakat Desa Muara Limun Wawancara dengan Peneliti 20 November
2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
Junia Salsa, Masyarakat Desa Muara Limun Wawancara dengan Peneliti 18
November 2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
Kasnawati, Masyarakat Desa Muara Limun Wawancara dengan Peneliti 18
November 2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
M. Satim, Tokoh Masyarakat Desa Muara Limun Wawancara dengan Peneliti 14
November 2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
Mulis, Masyarakat Desa Muara Limun Wawancara dengan Peneliti 20 November
2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
67
Parida, Masyarakat Desa Muara Limun Wawancara dengan Peneliti 18 November
2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
Syarifuddin, Kepala Desa Muara Limun Wawancara dengan Peneliti 13 November
2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
Saparuddin, Tokoh Agama Desa Muara Limun Wawancara dengan 19 Peneliti
November 2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
Satya Darma Agusrida, Tim satuan tugas covid-19 Desa Muara Limun Wawancara
dengan Peneliti 15 November 2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
Sunar, Masyarakat Desa Muara Limun Wawancara dengan Peneliti 17 November
2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
Wadud, Ketua RT 07 Desa Muara Limun Wawancara dengan Peneliti 16 November
2020. Kabupaten Sarolangun. Rekaman Audio.
68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Instrument Pengumpulan Data
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Skripsi
“PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP SOSIALISASI PENYULUHAN
GUGUS TUGAS/ SATUAN TUGAS COVID-19 (STUDI DESA MUARA
LIMUN, KECAMATAN LIMUN, KABUPATEN SAROLANGUN)”
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)
1. Pedoman Observasi
Adapun hal-hal yang akan diamati ketika peneliti berada di lapangan adalah
sebagai beikut:
a. Letak geografis Desa Muara Limun.
b. Profil Desa Muara Limun.
c. Bentuk Penerapan penyuluhan oleh Satuan Tugas Covid-19 kepada
masyarakat di Desa Muara Limun.
d. Perilaku masyarakat di Desa Muara Limun pasca penerapan sosialisasi
penyuluhan oleh Satuan Tugas Covid-19.
e. Efek yang terjadi pada masyarakat di Desa Muara Limun dengan adanya
wabah Covid-19.
f. Hal-hal lain yang berkenaan dengan penelitian ini.
2. Pedoman Wawancara
Adapun yang menjadi sasaran (subyek) yang akan dimintai informasinya
terdiri dari beberapa pihak yakni sebagai berikut:
a. Tokoh Masyarakat domisili di Desa Muara Limun.
Adapun beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada tokoh
masyarakat di Desa Muara Limun adalah sebagai berikut:
Pertanyaan:
Kades
1) Bagaimana kedaan desa saat terjadi wabah covid 19
2) Apakah bapak/ibu mengalami kecemasan saat terjadi wabah covid 19
3) Apa upaya desa dalam menghadapi wabah covid-19?
4) Apakah desa mempasilitasi penyuluhan Covid-19?
5) Apakah ada peran imam masjid dalam mengajak masyarakat untuk
mematuhi protokol kesehatan seperti mengunakan masker, jaga jarak
saat di masjid?
6) Pertanyaan lainnya yang dianggap relevan.
Kadus/RT
1. Bagaiamana perasaan bapak saat terjadi wabah civid 19
2. Apa upaya rt/kadus terhadap masyarakat yang mengalami kecemasan
3. Apakah bapak/ibu tahu ada kegiatan penyuluhan covid-19
4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu terhdap penyuluhan covid 19
Tokoh agama
1) Apa yang bapak/ibu rasakan saat terjadi wabah covid 19
2) Apa upaya bapai/ibuk dalam menghadapi wabah covid 19 selaku tokoh
agama
3) Apa upaya bapak/ibu saat mengetahui ada masyarakt yang menglami
kecemasan berlebihan bahkan mengakibatkan perilaku tidak wajar
4) Apa ada tokoh agama seperti imam menyampaikan informasi terkait
wabah covid 19
5) Pertanyaan lainnya yang dianggap relevan.
b. Penyuluh Satuan Tugas Covid-19 di Desa Muara Limun.
Adapun yang menjadi sasaran (subyek) yang akan dimintai informasinya
terdiri dari beberapa pihak yakni sebagai berikut:
1) Apakah Bapak/ Ibu Mengalami Kecemaan saat terjadi wabah Covid-19
2) Bagaimana Proses Prapenyuluhan Di Desa Muara Limun Ini
3) Bagaimana Proses Penyuluhan Covid 19 Di Desa Muara Limun ini
4) Apakah sudah berjalan kegiatan penyuluhan Covid-19, dan sudah
Berapa kali diadakan?
5) Diamana pelaksanaan penyluhan Covid-19 diadakan?
6) Program apa saja yang sudah dilakukan untuk mencegah covid-19
7) Setelah dilakukan penyuluhan apakah masyarakat Desa Muara Limun
sudah patuh pada protokol kesehatan?
8) Apakah ada kebijakan lain dalam pengunaan masker?
9) Apa kendala yang dialami saat melakukan penyuluhan di desa Muara
Limun ini?
c. Masyarakat yang berdomisili di Desa Muara Limun.
Adapun yang menjadi sasaran (subyek) yang akan dimintai informasinya
terdiri dari beberapa pihak yakni sebagai berikut:
1) Apakah Bapak/ibu sudah tau ada virus corona dan tentang virus
tersebut?
2) Apakah yang ibi/bapak rasakan saat terjadi wabah covid 19?
3) Apakah bapak/ibuk mempunyai anak atau keluarga yang berada di luar
negri atau luar kota?
4) Apa upaya desa untuk masyarakat di desa muara limun ini buk/pak?
5) Apa upaya ibuk/bapak selaku masyarakat di desa muara limun saar
terjadi wabah?
6) Sudah berapa kali mengikuti atau dengar kegiatan penyuluhan Covid-
19?
7) dimana kegiatan penyuluhan Covid-19 diadakan?
8) Setelah mengikuti kegiata penyuluhan Covid-19 bagaiama
tangapannya
9) Apakah ibuk masih mengalami cemas atau sebalinya?
10) Apakah bapak/ibu sudah mengikuti protol kesehatan?
11) Apakah bapak/ibuk masih melakukan kegiatan perkumpulan?
12) Apakah setelah mendapat informasi bapak rajin mencuci tangan,
memakai masker dan menjaga kesehatan?
3. Pedoman Dokumentasi di Desa Muara Limun.
Beberapa hal yang terkait dengan data dokumentasi adalah sebagai berikut:
a. Poto
5. Poto kantor Desa Muara Limun.
6. Poto tempat dan fasilitas umum Desa Muara Limun.
7. Poto aktivitas masyarakat Desa Muara Limun.
8. Poto kegiatan penyuluhan oleh Satuan Tugas Covid-19
9. Poto tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, penyuluh dan
masyarakat Desa Muara Limun.
b. Video
1) Video aktivitas masyarakat terkait dengan penyuluhan Desa Muara
Limun.
2) Video wawanacara
c. Dokumen
1) Data Desa Muara Limun
2) Data Penduduk Desa Muara Limun
d. Buku
1) Buku Sejarah Desa Muara Limun
Lampiran 2: Daftar Informan/Responden Penelitian
No Nama Keterangan
1 Syarifuddin Kepala desa Muara limun
2 Saparuddin Tokoh Agama
3 Asnilya Tim satuan tugas covid-19
4 Satya Darma Agusrida, Tim satuan tugas covid-19
5 M. Satim Tokoh Masyarakat
6 Wadud Ketua RT 07
7 Alikiam Ketua RT 04
8 Hidaryat Masyarakat
9 Mulis Masyarakat
10 Parida Masyarakat
11 Junia Salsa Masyarakat
12 Sunar Masyarakat
13 Kasnawati Masyarakat
14 An Anamar Masyarakat
Lampiran 3: Jadwal Penelitian
No Kegiatan
2020/2021 Ju
li
Agustu
s
Sep
tember
Okto
ber
Novem
ber
Desem
ber
Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Pengajuan
judul
2 Pembuatan
proposal
3 Perbaikan
proposal dan
seminar
4 Surat izin riset
5 Pengumpulan
data
6 Pengolahan
dan analisis
data
7 Pembuatan
laporan
8 Bimbingan dan
perbaikan
9 Agenda dan
ujian skripsi
10 Perbaikan dan
penjilidan
DOKUMENTASI
Gambar 1: Wawancara bersama kepala Desa Muara Limun
Gambar 2: keadaan kantor Desa Muara Limun
Gambar 3: Wawancara dengan tokoh agama
Gambar 4: wawancara dengan masyarakat
Gambar 5: wawancara dengan ibu RT desa Muara limun
Gambar 6: profil gugus tugas/satuan tugas covid-19
Gambar 7: wawancara dengan penyuluh tim gugus tugas/satuan tugas covid-19
Puskesmas Pulau Pandan
Gambar 8. Kegiatan penyuluhan di kantor desa Muara Limun
CURRICULUM VITAE
Informasi Diri
Rina Asmarita dilahirkan di Muara limun, Kecamatan Limun, Kabupaten
Sarolangun, Provinsi Jambi pada 23 Oktober 1999. Putri dari Umar Budiman dan
dewi Sriwahyuni. Anak kedua dari dua bersaudara, anak pertama Putri Pusanti.
Riwayat Pendidikan
Rina Asmarita memperoleh Sarjana Sosial dari Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi pada tahun 2021, ijazah sekolah menegah atas (SMA)
diperolehnya pada tahun 2017, Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 2014
dan dia memperoleh ijazah Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2011.dan ijazah TK pada
tahun 2005.
Pengalaman Organisasi
SD: Pramuka, dan Dokter Kecil
MTs: Pramuka
SMA: Pramuka, OSIS, PMR, Drum Band dan Paskibraka
Kuliah: Gerakan Seni Kampus (Geska), Radio Sultha FM, Literasi Komunitas
Jarimenari, Rumah Cantik UIN STS Jambi.
Prestasi
SD: juara 3 LCC kabupaten
MTs: juara 3 LCC kabupaten
SMA: juara 1 Lukis lingkungan kabupaten
Kuliah: juara 2 vocal grup kampus UIN STS Jambi