Download - Permenkes 75 Th 2014 Tetang Puskesmas
PERMENKES NO.75 TAHUN 2014PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
Sunaryo.SKM.SST. Kasi Pelayanan Kesehatan
Dinas Kehatan KotaKomplek Balaikota Surakarta
Jln. Jendral Sudirman 2 Surakarta 57111
1
LATAR BELAKANG
1
JENIS FASKES TINGKAT PERTAMA
• PUSKESMAS;• PRAKTIK DOKTER;• PRAKTIK DOKTER GIGI; DAN• KLINIK PRATAMA
6
7
1
2
3
STRATEGI PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
STRATEGI PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
8
Puskesmas merupakan FKTP milik pemerintah yang ada di setiap kecamatan.
Puskesmas FKTP istimewa yang menyelenggarakan UKM dan UKP dan memiliki wilayah kerja.
Harmonisasi dengan peraturan perundangan yang baru ditetapkan (Kebijakan Otonomi Daerah, JKN).
Puskesmas diharapkan:1. Gate Keeper yang berkualitas di tingkat pelayanan kesehatan
primer 2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
HARUS MEMENUHI SYARAT MINIMAL, SEHINGGA PERLU DASAR HUKUM PENGATURAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
MENGAPA PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS MENJADI SANGAT PENTING ?
Untuk melaksanakan peran tersebut maka
Puskesmas
KONSEP DASAR PENYELENGGARAAN YANKES DI PUSKESMAS
• STANDAR PELAYANAN MINIMAL• STANDAR SDM KESEHATAN MINIMAL• STANDAR ALKES – OBAT MINIMAL• STANDAR SARPRAS MINIMAL
9
TIDAK ADA PERBEDAAN
KAWASAN T/ST
KAWASAN PERKOTAAN
KAWASAN PEDESAAN
P asal 17
(1) D aerah berh ak m en etapk an k ebijak an D aerah u n tu k m en yelen ggarak an U ru san Pem er in tah an yan g m en jad i kewenangan D aerah .
(2) D aerah dalam menetapkan kebijakan D aerah sebagaimana dim ak su d pada ayat (1), wajib berpedom an pada n orm a, standar, prosedu r, dan k riteria yang telah ditetapk an oleh Pemerin tah Pu sat.
(3) D alam h al k ebijak an D aerah yan g dibu at dalam ran gk a pen yelen ggaraan U ru san P em er in tah an yan g m en jad i k ewenangan D aerah tidak mempedoman i norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (2), P em er i n ta h P u s a t m em b a ta l k a n k eb i j a k a n D a er a h sebagaimana dimak su d pada ayat (1).
(4) Apabila dalam jan gk a wak tu 2 (du a) tah u n sebagaim an a dimaksu d dalam Pasal 16 ayat (5) Pemerin tah Pu sat belu m m en etapk an n orm a, stan dar , p rosedu r , dan k r iter ia, penyelenggara Pemerintahan D aerah melaksanakan U rusan Pemerin tahan yang men jadi kewenangan D aerah .
POKOK YANG DIATUR DALAM PERMENKES NO.75 TAHUN
2014 TENTANG PUSKESMAS
10
9
NO HAL YANG DIATUR
KEPMENKES 128/2004 TENTANG KEBIJAKAN DASAR
PUSKESMAS
PERMENKES 75/ 2014 TENTANG
PUSKESMAS
KETERANGAN
1. Tujuan + +
2. Prinsip +(dlm bentuk azas)
+
3. Tugas - +
4. Fungsi + +
5. Kewenangan - +
6. Persyaratan mendirikan - +
7. Peralatan kesehatan - + Tercantum dalam lampiran
8. SDM - +
9. Kategori Puskesmas - +
10. Perizinan dan registrasi - +
11. Kedudukan dan organisasi + +
12. Upaya kesehatan + + Tercantum dalam lampiran
13. Akreditasi - +
14. Jaringan dan Jejaring pelayanan + + Tercantum dalam lampiran
15. Sistem rujukan + +
16. Pendanaan + +
17. Sistem informasi - +
18. Pembinaan dan pengawasan - + Tercantum dalam lampiran
Fasyankes yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
DEFINISI PUSKESMAS
12
TUJUAN PUSKESMASPembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:a.Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat;b.Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu;c.Hidup dalam lingkungan yang sehat;d.Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas mendukung terwujudnya Kecamatan sehat.
13
PRINSIP PENYELENGGARAAN1. PARADIGMA SEHAT2. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH3. KEMANDIRIAN MASYARAKAT4. PEMERATAAN5. TEKNOLOGI TEPAT GUNA6. KETERPADUAN DAN KESINAMBUNGAN
14
PARADIGMA SEHAT :Mengutamakan promotif -preventif
Sehat (70%) Mengeluh Sakit (30%)
KIE, Self carePromosi Kesehatan
Self care (42%) Yankes (58%)
Sarana Kesehatan
Self care Nasional
Kualitas Yankes
UKBM( Posyandu, Posyandu Lansia, Posbindu PTM, Polindes, Poskesdes,
Desa Siaga, SBH, Dokter kecil, dll
Sumber : Susenas 2010 15
MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
16
PENGUATAN UPAYA PROMOTIF & PREVENTIF
SEHAT ADALAH HARTAKUYANG HARUS KUJAGA DAN KUPELIHARA
Rujukan UKM
UKBM
FASKES PRIMER
POSYANDU POSBI NDU POSKESDES
POS MAL DES
POS UKK
KlinikPratama
Apotik
Puskesmas
Labdr/drgmandiri
BPS
DinkesKab/Kota
Rumah Sakit
PustuPustu
Pembinaan/koordJejaring
Pencatatan-PelaporanRujukan UKP
FASKESRUJUKAN Klinik
Utama
PERAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTABERDASARKAN KONSEP WILAYAH
Karena : Puskesmas padat kepentingan, padat karya, padat modal
Maka Kepala Puskesmas harus berpengalaman kerja di Puskesmas dan terlatih Manajemen Puskesmas
PERAN PUSKESMAS
TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS
Selain menyelenggarakan fungsi diatas, Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan.
KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI PENYELENGGARAAN UKM TINGKAT PERTAMA
• melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
• melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;• melaksanakan KIE dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;• menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait;
• melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan UKBM;• melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;• memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;• Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan pelayanan kesehatan; dan• Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI PENYELENGGARAAN UKP TINGKAT PERTAMA
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komperhensif, berkesinambungan dan bermutu;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama inter dan antar profesi;
• melaksanakan rekam medis;• melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses yankes;• Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan• mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan FKTP di wilayah kerjanya, dan • melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan.
PERSYARATAN PENDIRIAN PUSKESMAS• Lokasi• Bangunan• Prasarana• Peralatan• Ketenagaan• Kefarmasian• Laboratorium
21
20
RUANG PELAYANAN DAN ALKES DI PUSKESMAS NON RAWAT INAP
NO NAMA RUANG ALKES1. Ruangan pemeriksaan umum Set Pemeriksaan Umum
2. Ruangan tindakan Set Tindakan Medis/ Gawat Darurat
3. Ruangan KIA, KB, & Imunisasi a. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibub. Set Pemeriksaan Kesehatan Anakc. Set Pelayanan KBd. Set Imunisasi
4. Ruangan kesehatan gigi dan mulut Set Kesehatan Gigi & Mulut
5. Ruangan ASI Set ASI
6. Ruangan Promkes Set Promosi Kesehatan
7. Ruangan Farmasi Set Farmasi
8. Ruangan persalinan a. Set Obstetri dan Ginekologib. Set Insersi dan Ekstraksi AKDRc. Set Resusitasi Bayi
9. Ruangan rawat pasca persalinan Set Perawatan Pasca Persalinan
10. Laboratorium Set Laboratorium
11. Ruangan sterilisasi Set Sterilisasi
21
RUANG PELAYANAN DAN ALKES DI PUSKESMAS RAWAT INAP
NO NAMA RUANG ALKES1. Ruangan pemeriksaan umum Set Pemeriksaan Umum
2. Ruangan gawat darurat Set Gawat Darurat
3. Ruangan kesehatan anak & imunisasi a. Set Pemeriksaan Kesehatan Anakb. Set Imunisasi
4. Ruangan kesehatan ibu & KB a. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibub. Set Pelayanan KB
5. Ruangan kesehatan gigi dan mulut Set Kesehatan Gigi & Mulut
6. Ruangan ASI Set ASI
7. Ruangan Promkes Set Promosi Kesehatan
8. Ruangan Farmasi Set Farmasi
9. Ruangan persalinan a. Set Obstetri dan Ginekologib. Set Insersi dan Ekstraksi AKDRc. Set Resusitasi Bayi
10. Ruangan rawat pasca persalinan Set Perawatan Pasca Persalinan
11. Ruangan tindakan Set Tindakan Medis
12. Ruangan rawat inap Set Rawat Inap
13. Laboratorium Set Laboratorium
14. Ruangan sterilisasi Set Sterilisasi
STANDAR TENAGA MINIMAL PUSKESMAS
No Jenis Tenaga Puskesmas kawasan
Perkotaan
Puskesmas kawasan Pedesaan
Puskesmas kawasan Terpencil
dan Sangat Terpencil
Non Rawat Inap
Rawat Inap
Non Rawat Inap
Rawat Inap
Non Rawat Inap
Rawat Inap
1. Dokter atau dokter layanan primer
1 2 1 2 1 2
2. Dokter gigi 1 1 1 1 1 13. Perawat 5 8 5 8 5 84. Bidan 4 7 4 7 4 75. Tenaga kesehatan
masyarakat2 2 1 1 1 1
6. Tenaga kesehatan lingkungan
1 1 1 1 1 1
7. Ahli teknologi laboratorium medik
1 1 1 1 1 1
8. Tenaga gizi 1 2 1 2 1 29. Tenaga Kefarmasian 1 2 1 1 1 110. Tenaga administrasi 3 3 2 2 2 211. Pekarya 2 2 1 1 1 1
Jumlah 22 31 19 27 19 27Keterangan: Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas: a. merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat
terselenggara dengan baik. b. belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.
KATEGORI PUSKESMAS
25
KATEGORI PUSKESMAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PERKOTAAN
Puskesmas yang wilayah
kerjanya meliputi kawasan
yang memenuhi paling sedikit
3 dari 4 kriteria kawasan
perkotaan sbb:
• Aktivitas penduduk > 50 % non agraris (terutama industri, perdagangan dan jasa)
• Memiliki fasilitas perkotaan a.l: sekolah radius 2,5 km, pasar radius 2 km, RS radius < 5 km, bioskop atau hotel.
• Rumah tangga dengan listrik ≥ 90 %
• Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas tersebut.
PUSKESMAS PEDESAAN
Puskesmas yang wilayahkerjanya meliputi kawasanyang memenuhi palingsedikit 3 dari 4 kriteria sbb:• Aktivitas penduduk > 50
% agraris.• Memiliki fasilitas a.l:
sekolah radius > 2,5 km, pasar dan perkotaan (radius > 2 km), RS (radius > 5 km), tidak memiliki fasilitas bioskop/hotel .
• Rumah tangga dengan listrik < 90 %
• Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas tsb.
24
PUSKESMAS T/STPuskesmas yang wilayah
kerjanya meliputi kawasan
dengan karakteristik sbb:• Berada di wilayah yg sulit
dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau atau pesisir
• Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, waktu tempuh PP dari ibukota Kab. memerlukan ≥ 6 jam, trasportasi yg ada sewaktu-waktu terhalang iklim/cuaca.
• Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan
Sumber : Penggabungan Kriteria Kemen PU (Ditjen Cipta Karya & Tata Kota) dan BPS
Tujuan Pembagian Puskesmas atas kategori karakteristik wilayah kerja
• Pendekatan pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai karakteristik pola kehidupan masyarakat setempat.
• Pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
• Pelayanan yang diberikan mampu menyelesaikan permasalahan kesehatan yang biasanya dihadapi pada kawasan tersebut.
• Kebijakan dan dukungan pemerintah fokus berdasarkan priority setting.
27
Izin Penyelenggaraan Puskesmas
• Diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
• Berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan.
28
Alur Izin Penyelenggaraan Puskesmas
18
KETERANGAN:1.Kadinkes Kab/Kota mengajukan permohonan tertulis dengan melampirkan dokumen:a.FC sertifikat tanahb.FC IMBc.Dokumen pengelolaan lingkungand.SK Bupati/Walikota terkait kategori Puskesmase.Studi kelayakan, untuk Puskesmas yang baru akan dibangun.f.Profil Puskesmasg.Syarat lain sesuai Perda2.Jika berkas permohonan lengkap, BPPT:a.Menerbitkan bukti penerimaan berkas permohonan telah lengkap, paling lama 6 hari kerja sejak permohonan diterima.b.Melaksanakan penilaian dokumen dan peninjauan lapangan.3.Jika berkas permohonan belum lengkap, BPPT memberi informasi kepada Kadinkes Kab/Kota, paling lama 6 hari kerja sejak permohonan diterima. Pemohon harus mengajukan permohonan ulang kepada pemberi izin.4.Berdasarkan hasil penilaian dokumen dan peninjauan lapangan, BPPT menetapkan untuk memberikan atau menolak permohonan izin paling lama 14 hari kerja setelah bukti penerimaan berkas diterbitkan
Kadinkes Kab/Kota
Bupati/Walikota, melalui BPPT
Tidak Lengkap
Lengkap
Penilaian Dokumen & Peninjauan Lapangan
Izin Diterbitkan
Penolakan Izin
1
3 2
4
Registrasi Puskesmas
• Setiap Puskesmas yang telah memiliki izin wajib melakukan registrasi.
• Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota kepada Menteri setelah memperoleh
rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi.
• Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dalam jangka
waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah izin Puskesmas ditetapkan.
30
Alur Registrasi Puskesmas
18
KETERANGAN:1.Kadinkes Kab/Kota mengajukan surat permohonan rekomendasi registrasi Puskesmas, dengan melampirkan:a.Izin Puskesmasb.SK Bupati/Walikota terkait kategori Puskesmas2.Dinkes Provinsi melakukan verifikasi dan penilaian kelayakan Puskesmas dalam jangka waktu 14 hari setelah surat permohonan diterima. Puskesmas yang memenuhi penilaian kelayakan akan diberikan surat rekomendasi registrasi Puskesmas.3.Dinkes Provinsi memberikan surat rekomendasi registrasi Puskesmas paling lambat 7 hari kerja setelah melakukan penilaian.4.Kadinkes Kab/Kota mengajukan surat permohonan registrasi Puskesmas dengan melampirkan:a.FC Izin Puskesmas.b.Profil Puskesmas.c.Laporan kegiatan 3 bulan terakhir’d.SK Bupati/Walikota terkait kategori Puskesmase.Rekomendasi dinkes provinsi5.Menteri menetapkan nomor registrasi berupa kode Puskesmas, paling lama 14 hari kerja sejak surat permohonan registrasi diterima.6.Kode Puskesmas diinformasikan kepada dinkes kab/kota dan dinkes provinsi
6
Kadinkes Kab/Kota
Dinas Kesehatan Provinsi
Rekomendasi tidak dikeluarkan
1
2
Surat rekomendasi
registrasi Puskesmas
Menteri Kesehatan
3
4
5
Kode Puskesmas 6
ORGANISASI PUSKESMAS• Puskesmas merupakan UPT Dinkes Kab/Kota• Organisasi Puskesmas disusun oleh Dinkes Kab/Kota, berdasarkan
kategori, upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas.• Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas:1. Kepala Puskesmas2. Kasubag TU3. Penanggungjawab UKM dan Perkesmas4. Penanggungjawab UKP, kefarmasian dan laboratorrium5. Penanggungjawab jaringan pelayanan dan jejaring fasyankes
32
KRITERIA KEPALA PUSKESMASKepala Puskesmas merupakan seorang nakes dengan kriteria:a. Tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan punya
kompetensi manajemen kesmas;*b. Masa kerja di Puskesmas minimal 2 tahun;c. Telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas
Dalam hal di Puskesmas kawasan T dan ST tidak tersedia seorang nakes dengan tingkat pendidikan paling rendah sarjana, maka Kepala Puskesmas merupakan nakes dengan tingkat pendidikan paling rendah Diploma Tiga.
33
Upaya Puskesmas
UKM Tingkat Pertama
UKP Tingkat Pertama
34
Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama, Puskesmas harus menyelenggarakan:1. Manajemen (sumber daya, operasional, dan mutu);2. Pelayanan kefarmasian;3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan4. Pelayanan laboratorium.
Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama, Puskesmas harus menyelenggarakan:1. Manajemen (sumber daya, operasional, dan mutu);2. Pelayanan kefarmasian;3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan4. Pelayanan laboratorium.
UKM Esensial UKM Pengembangan
UKM TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMASA. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL meliputi:•Pelayanan Promosi Kesehatan;•Pelayanan Kesehatan Lingkungan;•Pelayanan KIA-KB;•Pelayanan Gizi; dan•Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian SPM kabupaten/kota bidang kesehatan.
B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas
UKP TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS
dilaksanakan dalam bentuk: rawat jalan; pelayanan gawat darurat; pelayanan satu hari (one day care); home care; dan atau rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan kesehatan
36
PUSKESMAS RAWAT INAP …..(1)
• Terletak strategis terhadap Puskesmas non rawat inap dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama disekitarnya
• Menangani kasus-kasus yang lama rawatnya paling lama 5 hari.
• Kawasan perkotaan jumlah tempat tidur paling banyak 5 (lima) tempat tidur.
• Kawasan perdesaan, terpencil, dan sangat terpencil jumlah tempat tidur paling banyak 10 (sepuluh) tempat tidur.Dalam kondisi tertentu berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan aksesibilitas, jumlah tempat tidur di Puskesmas di kawasan perdesaan, terpencil dan sangat terpencil dapat ditambah, dengan tetap mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang ada.
35
PUSKESMAS RAWAT INAP …..(2)
Hal-hal yang perlu diperhatikan pengadaan puskesmas rawat inap :a) Lokasi/distribusi Puskesmas yang akan dikembangkan menjadi
Puskesmas rawat inap mempertimbangkan area cakupannya dengan memperhatikan:
• Penyebaran penduduk• Akses penduduk terhadap Puskesmas• Sumber daya Puskesmas yang ada
b) Jarak dengan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di sekitarnya dan fasilitas kesehatan rujukan.
• Menyusun kebijakan di tingkat kabupaten/kota:• Sistem rujukan di daerah (regionalisasi pelayanan kesehatan)• Regulasi penempatan tenaga• Perlindungan hukum
36
Pasal 39 Permenkes No 75/ 2014 tentang Puskesmas
39
1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 tahun sekali.
2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan Menteri.
Pasal 6 (2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Fasilitas Kesehatan tingkat pertama juga harus telah terakreditasi.
Permenkes 71/2013
Pasal 41
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku: a. seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang bekerja sama
dengan BPJ S Kesehatan dikecualikan dari kewajiban terakreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2); dan
b. seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJ S Kesehatan dikecualikan dari persyaratan sertifikat akreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b angka 6.
(2) Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
(3) Rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
DASAR AKREDITASI PUSKESMAS
38
DESKRIPSI LAMBANG PUSKESMAS
41
40
Bentuk Hexagonal (segi enam), melambangkan: (1). keterpaduan & kesinambungan yg terintegrasi dari 6 prinsip Puskesmas; (2). pemerataan pelayanan kesehatan yang mudah di akses masyarakat; (3). pergerakan & pertanggung jawaban Puskesmas di wilayah kerjanya.
Irisan dua buah bentuk lingkaran melambangkan dua unsur upaya kesehatan, UKM dan UKP.
Stilasi bentuk sebuah bangunan, melambangkan Puskesmas sebagai tempat/wadah diberlakukannya semua prinsip dan upaya dalam proses penyelenggaraan kesehatan
Bidang segitiga mewakili tiga faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan masyarakat (genetik, lingkungan, perilaku).
Bentuk palang hijau didalam bentuk segi enam melambangkan pelayanan kesehatan yang mengutamakan promotif preventif.
Warna hijau melambangkan tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas.
Warna putih melambangkan pengabdian luhur Puskesmas.
43
OPTIMALISASI PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014
TENTANG PUSKESMAS
NO DUKUNGAN KEGIATANWAKTU PELAKSANAAN
(THN) PJ
2014 2015
1. Sosialisasi Permenkes Puskesmas √ √ BUK, Biro Hukor
2. Sistem pencatatan & pelaporan (SP2TP) √ √ Pusdatin, BUK
3. Pedoman Kinerja Puskesmas berdasarkan kategori kawasan
√ BUKD
4. Akreditasi Puskesmas √ √ BUKD
5. Permenkes Puskesmas sebagai wahana pendidikan kesehatan
√ √ BUKD
6. Pedoman perencanaan tenaga kesehatan berdasarkan analisa beban kinerja
√ √ PPSDM
7. Standar kompetensi setiap jenis tenaga selanjutnya
√ PPSDM
PERATURAN PENDUKUNG
UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2
tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Kedokteran.
Permenkes No. 59 tahun 2014 tentang Standar Tarif Yankes Dalam Penyelenggaraan Program JKN
Permenkes No. 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas.
45
46