Download - perubahan sosial
KELOMPOK 5
Eren Sistyningsih Fikroh Zakiyah Muhammad Farras Amali Pawit Fuji Lestari Syifa Dwi Ulayya
~XI IPS 1~
BAB 1PROSES PERUBAHAN SOSIAL DI MASYARAKAT
PERUBAHAN SOSIAL
PENGERTIAN
Perubahan sosial adalah perubahan lembaga sosial dalam masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, serta perilaku individu dan kelompoknya.
Pendapat para pakar tentang pengertian perubahan sosial:1. Kingsley Davis: perubahan-perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat.2. Samuel Koenig: perubahan sosial menunjuk pada
modifikasi-modifikasi yang terjadi pada kehidupan masyarakat.
3. Soedjono Dirdjosisworo: perubahan fundamental yang terjadi dalam struktur sosial, sistem sosial, dan organisasi sosial.
4. Bruce J. Cohen: perubahan struktur sosial dan perubahan pada struktur sosial.
5. Selo Soemardjan: perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
Teori Utama Perubahan Sosial (Robert H. Lauer)1. Teori SiklusTeori siklus melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang telah terjadi sebelumnya. Pola perubahan siklus adalah pola perubahan yang menyerupai spiral.
Menurut Pitirim A. Sorokin berpandangan bahwa semua peradaban besar berada dalam siklus 3 sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir, yaitu:1. Kebudayaan Ideasional (ideational culture)
Kebudayaan ini didasari oleh nilai dan kepercayaan terhadap adikodrati(supernatural)2. Kebudayaan Idealistis (Idealistic culture)
Kebudayaan ini berisi kepercayaan terhadap unsur adikodrati dan rasionalitas berdasarkan fakta saling bergabung dalam menciptakan masyarakat yang ideal.3. Kebudayaan Indrawi (sensational culture)
Dalam kebudayaan ini, hal yang dapat diindra merupakan tolak ukur dari kenyataan dan
tujuan hidup.
2. Teori PerkembanganPenganut teori ini percaya bahwa perubahan dapat
diarahkan ke titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks
Teori perkembangan dibagi menjadi 2, yaitu teori evolusi dan teori revolusi. Teori evolusi berpandangan bahwa masyarakat secara
bertahap berkembang dari primitif, tradisional, menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju.
Teori revolusi berpandangan bahwa masyarakat berubah secara linier namun bersifat revolusioner.
Teori-Teori Modern Mengenai Perubahan Sosial:
1. Teori ModernisasiMelihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di barat. Yaitu dengan cara modernisasi sehingga negara tersebut menjadi negara berkembang..
2. Teori KetergantunganMelihat bahwa ada ketergantungan secara ekonomiantara negara-negara dunia ketiga dan negara-negara industri. Negara-negara dunia ketiga membutuhkan pinjaman dan investasi dari negara-negara industri. Relasi yang tidak sehat antara negara dunia ketiga dan negara industri akan berdampak pada peningkatan kemiskinan di negara-negara dunia ketiga.
3. Teori Sistem Dunia (Immanuel Maurice Wallerstein)
Perekonomian kaitalis dunia tersusun atas 3 jenjang, yaitu engara inti, negara negara semiperiferi, dan negara periferi.nNegara inti merupakan negara-negara Eropa Barat. Negara semiperiferi merupakan negara-negara Eropa Selatan. Negara periferi merupakan negarakawasan Asia dan Afrika.
Kemampuan yang dimiliki negara inti menyebabkan negara inti menguasai sistem dunia. Negara inti mampu memanfaatkan sumber daya negara semiperiferi dan negara periferi, yang berakibat lebarnya jurang erbedaan antara negara inti dan negara perifer
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
1. Perubahan Lambat (Evolusi)Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama dan
biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
Perubahan ini terjadi melalui tahapan-tahapan dari yang sederhana menjadi maju. Misalnya kehidupan masyarakat suku Kubu di Sumatra. Mereka mengalami perubahan secara lambat, terutama dalam tempat tinggal dan mata pencaharian hidup. Sampai saat ini suku Kubu masih menjalankan aktivitas lamanya, yaitu berburu dan meramu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
2. Perubahan Cepat (Revolusi)Dalam perubahan cepat, kemungkinan timbulnya sifat anarki
dan tindakan kekerasan sangat besar terjadi. Adapun ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relative karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Pada umumnya, suatu perubahan dianggap sebagai perubahan cepat karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, politik, ekonomi, dan hubungan antarmanusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan. Misalnya revolusi bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya.Secara sosiologis, persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai adalah sebagai berikut.a) Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk
mengadakan perubahan. b) Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu
memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan.c) Pemimpin itu harus dapat menampung keinginan atau aspirasi
dari rakyat, untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja.
d) Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. e) Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi.
3. Perubahan KecilPerubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya perubahan mode pakaian, bentuk rumah, dan mainan anak yang tidak akan membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya. 4. Perubahan Besar Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam system kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya adalah adanya industrialisasi. Industrialisasi telah mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Perubahan itu memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat, seperti terlihat dalam hubungan antarsesama. Pada masyarakat agraris, hubungan antarsesama terlihat sangat akrab dan menunjukkan adanya kebersamaan. Namun pada masyarakat industri hal itu mengalami perubahan, di mana hubungan lebih didasarkan pada pertimbangan untung rugi.
5. Perubahan yang Dikehendaki Perubahan bentuk ini merupakan perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak itu disebut sebagai agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Misalnya pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, atau mahasiswa. Adapun cara yang dapat digunakan untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa sosial (social engineering), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering pula dinamakan perencanaan sosial (social planning). Contohnya adalah pembangunan berbagai sarana dan prasarana, seperti kawasan industri, bendungan, jalan, dan lain-lain. 6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki Perubahan ini terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Misalnya rusaknya berbagai fasilitas umum, serta banyak orang yang kehilangan rumah, keluarga, dan sanak saudara. Pada umumnya sangat sulit untuk meramalkan tentang terjadinya perubahan yang tidak dikehendaki ini.
7. Perubahan StrukturalPerubahan ini merupakan perubahan yang
sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Contohnya perubahan sistem kekuasaan dari kolonial ke nasional.
8. Perubahan ProsesPerubahan proses adalah perubahan yang
sifatnya tidak mendasar. Perubahan ini hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Contohnya adalah amandemen terhadap UUD 1945 yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Amandemen yang dilakukan dengan menghapus dan menambahkan beberapa pasal itu dimaksudkan untuk menyempurnakan pasal-pasal yang sudah ada agar sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia saa sekarang ini.
PROSES PERUBAHAN SOSIAL
Proses perubahan sosial merupakan senuah proses yang dapat memakan waktu lama (evolusi sosial) ataupun dapat berlangsung secara cepat (revolusi sosial). Menurut William F.Ogburn perubahan sosial yang terjadi di masyarakat melalui tiga proses :
1. Discovery ( penemuan ) adalah suatu penemuan baru baik ide maupun alat yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat.
2. Invention yaitu penggunakan temuan baru dalam kehidupan.
Proses suatu temuan baru menjadi invention melalui tiga tahapan :a) basic invention yaitu proses penjajagan
suatu temuan baru dalam kehidupan. b) improving invention yaitu penerimaan awal
suatu unsur baru dalam kehidupan. c) applied invention yaitu suatu penerimaan
temuan baru dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Difusi yaitu penyebaran unsur-unsur budaya dari suatu kelompok ke kelompok lain. Difusi dapat berlangsung baik dalam masyarakat maupun antar masyarakat sehingga suatu difusi dapat terjadi jika terjadi hubungan antar masyarakat satu dengan lain.
Proses disfusi memiliki beberapa cara :a) Langsung atau direct diffusion yaitu
proses penyebaran temuan baru yang dilakukan seseorang atau kelompok secara langsung.
b) Estafeta atau indirect diffusion yaitu penyebaran temuan baru secara bergantian
c) Melingkar-lingkar atau circle diffusion yaitu penyebaran temuan baru yang berbelit-belit dalam waktu yang sangat lama.
Difusi dalam prakteknya mempunyai beberapa bentuk : Symbiotic yaitu pertemuan antara individu-
individu dari satu masyarakat dan individu-individu dari masyarakat lainya tanpa mengubah kebudayaan masing-masing.
Penetration pasifique yaitu masuknya kebudayaan asing dengan cara damai serta tidak melalui paksaan. Contoh : penyebaran agama Islam di Indonesia.
Penetration violente yaitu masuknya kebudayaan asing dengan paksaan baik berupa penjajahan maupun peperangan. Contoh: selama penjajahan di Indonesia Belanda memaksakan penggunaan bahasa Belanda di sekolah-sekolah maupun di kalngan birokrat.
FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN SOSIAL
Kontak dengan kebudayaan lain Sistem pendidikan formal yang maju Sikap menghargai hasil karya seseorang dan
keinginan untuk maju Toleransi atau memiliki sikap mau menerima
terhadap hal-hal baru Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat Penduduk yang heterogen Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang
kehidupan tertentu Orientasi ke masa depan Nilai nahwa manusia harus senantiasa berusaha
memperbaiki hidupnya
DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT
Masyarakat merupakan suatu organisasi yang terdiri dari unsur-unsur yang merupakan satu kesatuan yang disebut sistem
Apabila dalam suatu sistem salah satu unsurnya ada yang tidak berfungsi maka terjadilah ketidakseimbangan unsur dalam masyarakat yang mengakibatkan disorganisasi sosial / disintegrasi sosial.
Menurut soejono soekanto disorganisasi/disintegrasi sosial adalah proses berpudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
Situasi disintgrasi sosial:1. tidak lagi mematuhi norma-norma yang
berlaku2. Timbul ketidaksepahaman antar anggota
kelompok, sehingga hilang rasa solidaritas3. Sanksi yang di berikan pada pelanggar
norma tidak dilaksanakan4. Menurunnya kewibawaan para tokoh
masyarakat dan pimpinan masyarakat
Proses disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat:
1. Pergolakan daerah 2. Aksi protes dan Demonstrasi 3. Kriminalitas 4. Kenakalan remaja
PERUBAHAN SOSIAL SEBAGAI DAMPAK GLOBALISASI
Dampak Positif : Perubahan tata nilai dan sikap Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Tingkat kehidupan yang lebih baikDampak Negatif : Pola hidup konsumtif Sikap individualistik Gaya hidup kebarat-baratan Kesenjangan sosial Nationalis less Government less (erosi pemerintah)
GAGASAN/PEMIKIRAN UNTUK MENGATASI MEMUDARNYA JATI DIRI BANGSA SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL