Download - Peta Lahan Buncis.docx
Peta Lahan Buncis
SOP Buncis
Tanaman buncis merupakan komoditi sayuran yang banyak di minati karena mengandung Zat Lignin, Enzym, Protease, Inhibitor, Potassium, Fosfor, Serat, dan Kalsium yang bermanfaat untuk melancarkan sistem pencernaan, menetralkan kadar gula dalam darah, mampu mengobati tukak lambung, dapat mencegah kanker lambung dan kanker ganas lainnya. Untuk itu, perlu di lakukan teknik atau cara khusus dalam BUDIDAYA BUNCIS HIBRIDA sehingga mampu menghasilkan produksi yang tinggi.Persyaratan Tumbuh Buncis : Tipe tanah : lempung sampai lembung berpasir, subur, dan mengandung bahan organik.pH tanah optimum : 5,5 - 6,5. Ketinggian tempat : 100 - 1.000 m dpl. Persyaratan lain : lokasi terbuka, mendapat sinar matahari, dan drainase air lancar.
Persiapan Lahan Buncis :Bersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman sebelumnya.Lakukan pembajakan atau pencangkulan untuk membalik dan memecah bongkahan tanah.Buat dahulu bedengan sederhana dengan ukuran lebar bedengan 100 cm, dan tinggi bedenbgan 15 - 20 cm.Sebar pupuk dasar secara merata dalam bedengan.Aduk-aduk ke dalam tanah.Pupuk susulan yang diberikan adalah SP36 untuk lahan anorganik dan pupuk petroganik untuk lahan organic. Setelah dilakukan pemupukan dasar lahan disiram dan kemudian ditutup dengan MPHP (mulsa plastic hitam perak) Mulsa yang telah terpasang kemudian di beri lubang tanam dengan jarak perlakuan yang telah ditentukan yaitu 20x40, 20x50 dan 20x60Penanaman Buncis :Pada Proses penanaman.kita harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.Kebutuhan benih per hektare sebanyak 18 20 kg.Jika kondisi lahannya kering, maka sebelum penanaman lahan perlu di siram hingga tanah terlihat lembap.Buat lubang tanam sedalam 3 4 cm.Jarak tanam yang di gunakan adalah 20x40, 20x50 dan 20x60( double row ).Jumlah populasi per hectare sekitar 45.000 50.000 rumpun.Tanam benih di lubang tanam yang sudah di siapkan.Setiap lubang diisi dua butir benih.Timbun lubang dengan tanah, tipis saja setebal 1 2 cm.Pemupukan Susulan Buncis :nojenis pupukpupuk dasar kg/hapupuk susulan kg/ha
IIIIII
1ZA-7510075
2SP36200---
3KCL-5050-
4BIOURINE-
5PERTROGANIK2000-1000-
Pada umur 20 25 HST, lakukan pemupukan kimia susulan I. Caranya, campurkan ZA 75 kg dan KCL 50 kg per hectare. Buat lubang menggunakan tugal atau buat alur diantara tanaman ( jarak 6 8 cm dari pokok tanaman ), lalu taburkan pupuk kedalamnya. Tutup kembali lubang atau alur menggunakan tanah. Untuk buncis lahan organic dilakukan penyemprotan bio urin dengan dosis yang sudah ditentukan.
Pada umur 40 45 HST, lakukan pemupukan kimia susulan II.Caranya campurkan ZA 100 kg dan KCL 50 kg per hectare. Buat lubang menggunakan tugal atau buat alur di antara tanaman ( jarak 10 12 cm dari pokok tanaman ) lalu taburkan pupuk ke dalamnya. Tutup kembali lubang menggunakan tanah. Untuk buncis dilahan organic di lakukan pemupukan dengan pupuk petroganik dengan dosis 2000kg/ha tergantung kondisi dilahan dan semprot dengan biourinem
Pada umur 60-65 HST, lalkukan pemupukankimia susulan III menggunkana Urea 50 75 kg per hectare, tergantung pada kondisi tanaman, sedangkan untuk lahan organic dapat dilakukan penyemprotan biourine. Cara aplikasinya sama dengan pemupukan kimia susulan II.
Pemelihaaan penyiraman dilakukan setiap hari dan diulangi lagi jika bedengan kering. pada saat berbunga, penyiraman dilakukan lebih intensif hingga saat berbuah. penyulaman terhadap benih yang tidak tumbuh dilakukan 1 minggu setelah tanam. penyiangan dilakukan setelah pemupukan atau tergantung pada pertumbuhan gulma. 15 hari setelah tanam, bedengan diberi ajir/lanjaran untuk menopang tanaman agar tidak roboh.
Pengendalian Hama Dan Penyakithama1. kutu daun (aphis gossypii)hama berwarna hijau tua yang diselimuti oleh tepung lilin. 2. agrotis ipsilonulat berwarna cokelat tua kehitam-hitaman, panjang berkisar 2-5cm. bagian tanaman yang diserang batang yang masih muda atau pucuk tanaman, sehingga tanaman terpotong dan roboh.3. thrips sppdaun bergaris kecil berwarna perak dan layu.pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida.penyakit1. bercak daun (cercospora, sp)terdapat bercak-bercak pada daun berwarna cokelat, lama-kelamaan melebar dan daun layu kemudian gugur.cendawan tersebut dapat menyerang daun maepun polong.2. pseudomonas solanacearumkelayuan dimulai dari bagian pucuk, selanjutnya meluas keseluruh bagian tanaman. akibatnya, batang menjadi lembek, akhirnya tanaman mati.pengendalian dapat menggunakan fungisida atau bakterisida.
JADWAL KEGIATAN BUDIDAYA BUNCIS
NoJenis kegiatan OktoberNovemberDesember
123412341234
1pembuatan bedengan dan pupuk dasar
2pemasangan mulsa dan pelubangan
3penanaman bucis
4pemasangan lanjaran
5penyiaangan gulma 1
6penyulaman
7penyemprotan pestisida 1
8pemupukan susulan 1
9pengamatan vegetative
10penyiangan gulma 2
11perawatan fase vegetative
12penyiangan gulma 3
13pemupukan susulan 2
14penyemprotan pestisida 2
15pengamatan fase generatif
16perawatan fase generatif
17penyiangan gulma 4
18pemupukan susulan 3
19penyemprotan pestisida 3
20pemanenan
1. NB: Penyiraman dilakukan setiap hari, melihat dari kondisi lahan, dalam table peyiangan gulma dilakukan 2 minggu sekali namun jika dilahan tidak memungkinkan dilakukan 2 minggu sekali kegiatan ini dapat dilakukan setiap minggu.2. : 1,2,3,4 menunjukkan jumlah minggu dalam bulan
Peta Lahan Jagung
10,39 m9,53 m
7,2 mJagung betina :30x40Jagung betina :20x40B
UARAHT
Jagung jantan :60x40Jagung jantan :40x40S
Lahan OrganikLahan Organik
DOSIS PUPUK
PONSKA300kg/ha
PETROGANIK2000kg/ha
7,2 mJagung betina :20x40Jagung betina :30x40
Jagung jantan :40x40Jagung jantan :60x40
Lahan AnorganikLahan Anorganik
SOP JagungJagung termasuk kedalam famili Poaceae (Graminae) dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, yaitu suku rumput-rumputan dengan genus Zea dan nama spesiesnya Zea mays. Persilangan antar spesies dan antar genus jagung meng-hasilkan vaietas atau kultivar baru. Tanaman jagung termasuk tanaman semusim (annual). Susunan tubuh (morfologi) tanaman jagung terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah.Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akarseminal, akar adventif, dan akar kait atau penyangga.Akar seminaladalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio.Akar adventif adalahakar yang semu-la berkembang dari buku di ujung mesokotil.Akar kait atau penyangga adalah akaradventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan tanah.Fungsi dari akar penyangga adalah menjaga tanaman agar tetap tegak danme-ngatasi rebah batang.Akar tersebut juga membantu penyerapan hara dan air.Tabel 1. Deskripsi Varietas Jagung Manis.NoVarietasUmur (hari)Bobot1000 biji (g)Produksi (kw/ha)Keterangan
BungaPanen
1Bisi Sweet51-5966-100-120Tahan terhadap karat daun, toleran terhadap bulai
2Sweet Boy51-5969-82124,5180Beradaptasi baik di dataran rendah sampaiSedang
3Bonanza55-6082-84175-200330-345Beradaptasi baik di dataran tinggi attitude 900-1200 mdpl
Sumber: Departemen Pertanian Nasional Republik Inonesia tahun 2000, 2005 dan 2009
Teknik BudidayaPersiapan LahanPersiapan lahan merupakan langkah awal sebelum melakukan penanaman jagung, metode yang dilakukan dalam persiapan lahan tersebut bermacam-macam tergantung pada kondisi fisik dari lahan yang akan ditanami. Pada lahan bekas sawah penyiapan lahan dilakukan secepatnya setelah panen padi baik tanpape-ngolahan tanah maupun dengan pengolahan tanah. Tanpapengolahan tanahdapat dilakukan utamanya pada tanah yangmempunyai tekstur ringan. Penyiapanlahan tanpa pengolahan tanah dapat dilakukan dengan membersihkan lahan darisisa-sisa jerami padi Persiapan Lahan jagung :1. Dilakukan dengan cara membalik tanah dan memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah yang gembur untuk memperbaiki aerasi. Tanah yang akan ditanami (calon tempat barisan tanaman) dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Tanah yang keras memerlukan pengolahan yang lebih banyak. Pertama-tama tanah dicangkul/dibajak lalu dihaluskan dan diratakan.2. Pembentukan Bedengan pada lahan dilakuakan pembuatan 4 block untuk perlakuan jagung, masing- masing block memiliki ukuran 10,79m x 7,3m, 9,53m x 7,3m. Dibuat saluran drainase sepanjang barisan. Lebar saluran 25-30 cm dengan kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek.3. Pemberian pupuk dasar sebar pupuk dasar secara merata dalam bedengan. Aduk-aduk ke dalam tanah. Pupuk dasar yang diberikan adalah phonska untuk lahan anorganik dan petroganik untuk lahan organic.4. Jika semua proses telah selesai dilakukan, maka penenam jagung siap dilakukan pada minggu selanjutnya.Penanaman jagung :Pada Proses penanaman.kita harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.1. Kebutuhan benih per hektare sebanyak 15 20 kg.2. Jika kondisi lahannya kering, maka sebelum penanaman lahan perlu di siram hingga tanah terlihat lembap.3. Buat lubang tanam sedalam 3 4 cm.4. Jarak tanam yang di gunakan adalah 20x40 untuk jagung betina, 40x40 untuk jagung jantan (pada perlakuan 1,2) dan 30x40 pada jagung betina, 40x 60 pada jagung jantan (perlakuan 3,4)5. Penggunaan kombinasi antara jagung jantan dan betina adalah 2:1 ( 2 row betina dan 1 row jantan ditengah)6. Penanaman benih jantan dilakukan seminggu sebelum penanaman benih betina7. Jumlah populasi per hectare sekitar 66.666 71.000 tanaman.8. Tanam benih di lubang tanam yang sudah di siapkan. Setiap lubang diisi dua butir benih.9. Timbun lubang dengan tanah, tipis saja setebal 1 2 cm.
PemupukanTanaman jagung digolongkan sebagai salah satu tanaman indikator untukmengetahui ketersediaan hara dalam tanah, oleh karena itu untuk dapat tumbuhdan berkembangnya tanaman jagung secara optimal relatif dibutuhkan hara yangcukup, sehingga pemupukan merupakan salah satu faktor kunci bagi keberhasilanbudidaya jagung.Pemberian pupuk baik pupuk organik maupun anorganik padadasarnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hara yang diperlukan untuk tumbuhdan berkembangnya tanaman. Efisiensi pemberian pupukdilakukan dengancara pemberian pupuk secara berimbang, artinya pemberian berdasarkan kepada keseimbanganantara hara yang dibutuhkan oleh tanaman jagung berda-sarkan sasaran tingkathasil yang ingin dicapai dengan ketersediaan hara dalam tanah.
Pemupukan Susulan Jagung :Jenis PupukTakaran(kg/ha)Takaran dan waktu pemupukan
Dasar0 HSTSusulan I15 HSTSusulan II30 HST
Petroganik500500--
Phonska270135135-
Urea2706570135
Jumlah1,040700205135
Pada umur 15 20 HST, lakukan pemupukan kimia susulan I. dengan memberi pupuk phonsk dan urea (135kg,70kg/ha). Buat lubang menggunakan tugal atau buat alur diantara tanaman ( jarak 4 6 cm dari pokok tanaman ), lalu taburkan pupuk kedalamnya. Tutup kembali lubang atau alur menggunakan tanah. Untuk buncis lahan organic dilakukan penyemprotan bio urin dengan dosis yang sudah ditentukan.Pada umur 30 35 HST, lakukan pemupukan kimia susulan II. Caranya memberi pupuk urea (135kg/ha)lubang menggunakan tugal atau buat alur di antara tanaman ( jarak 8 10 cm dari pokok tanaman ) lalu taburkan pupuk ke dalamnya. Tutup kembali lubang menggunakan tanah. Untuk buncis dilahan organic di lakukan pemupukan dengan pupuk petroganik dengan dosis 2000kg/ha tergantung kondisi dilahan dan semprot dengan biourinem
Pemeliharaan Tanamantanaman jagung, khususnya untuk produksi benih. untuk lebih spesifik perawatan pada tahap yang disebut detasseling, roguing/roughing, dan malecutting.detasseling ialah mencabut bunga jantan pada tanaman betina pada 40-50 HST, fungsinya agar tanaman betina tidak menyerbuk sendiri (selfing) atau menyerbuki tanaman betina yang lain. sedangkan yang saya bingung mengenai penyebutan yang benar roguing atau roughing, yang berarti membuang/mencabut/menghilangkan tanaman yang tumbuh diluar baris (tumbuh tidak pada tempatnya) atau tumbuh lebih dari 1 tanaman dalam 1 lubang tanam. fungsinya untuk mengurangi kompetisi unsur hara dan faktor lingkungan. sedangkan malecutting ialah mencabut/menghilangkan/memotong tanaman jantan setelah pollen tanaman jantan sudah habis. fungsinya untuk mengurangi kompetisi, meningkatkan sirkulasi antar tanaman jagung sehingga mengurangi tumbuhnya jamur.Pada jagung dilakukan detasseling.2minggu (Apabila 5 % rambut tongkol sudahkeluar, tidak boleh lebih dari 1 % malaitetuasudah menghasilkan tepung sari. Dalam3 x pemeriksaan total malai tetuayangtelah menghasilkan tepungsari tidak bolehlebih dari 2 %.Hama Dan PenyakitHama Hama yang biasa ditemukan padatanaman jagung adalah lalat bibit (Atherigonasp.), penggerek batang(Ostrinia furnacalis), penggerek tongkol (Helicoverpa armigera), penggerekbatang merah jambu (Sesamia inferens Walker), pemakan daun(Spodoptera litura, Mythimna sp.), Aphis sp., belalang, dan tikus. Lalat bibit (Atherigona sp.) Serangga ini menyerang titiktumbuh jagung muda yang berumur 2-5 hari, sehingga mengakibatkankematian tanaman. Penggerek batang (Ostrinia furnacalis) Ciri khas serangannyaadalah lubang kecil pada daun, gerekan pada batang, kerusakan pada tassel,dan kerusakan sebagian janggel. Penggerek batang merah jambu (Sesamia inferens) menyerang tanamanjagung tiap tahun di daerah Danau Tempe dan mengakibatkan kehilanganhasil sekitar 15%. Penggerek tongkol (Helicoverpa armigera) meletakkan telurnya pada silk danlarvanya menginvasi janggel serta memakan biji jagung yang sedang dalamproses pengisian. Kehilangan hasil akibat serangan hama ini dapat mencapai10%. Kutu daun (Aphis maidis) yang mengisap cairan tanaman jagungmenurunkan hasil 15,8-78% (Pabbageet.al., 2006).
Tabel 2. Penyakit Tanaman Jagung dan PengendaliannyaNoJenis PenyakitPenyebabGejalaPengendalian
1Bulai (Downy mildew)Jamur Peronosclerospora maydis-Pada permukaan daun terdapat gari putuh kuning, sejajar tulang daunSerangan lebih lanjut, garis-garis melebar ke seluruh daunHasil sangat turun, dan bisa menyebabkan kematian- Sulit diberantas- Menanam varietastahan- Penanaman secara seentak pada akhir musim kemarau- Benih dicampur dengan fungisida ridomil sebelum ditanam
2Hawar daunHelminthosporium turcicum- Mula-mula pada daun timbul bercak kecil oval memanjang, meluas dan mengering- Serangan dimulai dari daun bagian bawah- Menanam varietas ahan- Menanam pada awal musim kemarau secara serempak- Menggunakan fungisida semprotan seperti Tilt 250 EC
3Bercak daunHelminyhosporium maydis- Pada daun timbul bercak berwarna coklat kemerahan berukuran 0.6-1.2 x 0.5-2.7 cm, pinggiran bercak berwarna kuning tua atau hijau muda- Ada juga yang menyerang pelepah, batang, kelobot dan tongkol- Menanam varietas tahan- Pengolahan tanah- Jarak tanam agak longgar- Penyemprotan fungisida seperti Dilcene Mx 200 sejak bunga muncul dengan interval 7-10 hari
4Karat daunPuccinia polyspora Undrew- Bercak-bercak kecil oval berukuran 0.2-2 mm, berwarna coklat atau merah orange- Tanaman varietas tahan- Menyemprotkn fungisida seperti Bayleton 250 EC
5Busuk batang (Gibberella)1. Gibrella roseum2. Fusarium roseum3. F. graminearum- Daun terserang berubah jadi hijau keabu-abuan- Buku-buku batang bawah lunak, berwarna coklat kemerahan- Menanam varietas tahan dengan tongkol tertutup rapat- Membersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman
JADWAL KEGIATAN PRODUKSI BENIH JAGUNG
NoJenis kegiatan OktoberNovemberDesemberJanuari
23411234234123
1pembuatan bedengan dan pupuk dasar
2penanaman jagung jantan
3penanaman jagung betina
4penyiaangan gulma 1
5penyulaman
6penyemprotan pestisida 1
7pemupukan susulan 1
8pembumbunan bedengan 1
9pengamatan vegetative
10Detaseling
11penyiangan gulma 2
12pemupukan susulan 2
13pembumbunan bedengan 2
14penyemprotan pestisida 2
15pengamatan fase generatif
16perawatan fase generatif
17pemanenan
1. NB: Penyiraman dilakukan setiap hari, melihat dari kondisi lahan, dalam table peyiangan gulma dilakukan bersaman dega pmbumbunan namun jika dilahan tidak memungkinkan dilakukan makan akan dilakukan lebih sering2. : 1,2,3,4 menunjukkan jumlah minggu dalam bulan
http://download-filmbagus.blogspot.com/2013/04/super-salaryman-2012-thailand.html
PRAKTIKUM PRODUKSI BENIH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI JEMBERJURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
Acara praktikum : SOP Produksi Benih Jagung dan Buncis
Nama praktikan: Hari SucionoNIM : A 41131708Program studi: Teknik Produksi Benih
Pembimbing : Tim Teknologi Benih
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER2013