i
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV
BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Disusun Oleh:
Christiana Risma Marthawati
101134175
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Seiring rahmat Tuhan Yang Maha Esa, karya ini saya persembahkan
untuk:
Tuhan Yesus
Papa yang di surga, papa Eko Nur Cahyo
Mama Nawilah yang selalu sabar dan memberikan dukungan dalam
bentuk material maupun spiritual
Adikku tersayang, Elisabet Nur Widyaningsih
Teman-teman satu kontrakan baik sekarang atau dulu (Nia, Ida, Vivi, Mb
Iren, dll)
Keluarga besar Paradhe.
Sahabatku tercinta Hersi Maningrum, Andika Wilasana, Heribertus Sigit
Prasetyo dan William Adi yang selalu memberi semangat
Almamater Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku (Filipi 4:13).
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah ( Lessing )
Jika Anda tak pernah memutuskan berhenti, Anda tak akan pernah
terkalahkan.
Always be yourself and never be anyone else even if they look better
than you.
Happiness is not money, but a peace of mind and soul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Marthawati, Christiana Risma. (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran
Tematik Kelas IV Berbasis Multiple intelligence. Skripsi: Yogyakarta:
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma.
Kata kunci: Penelitian dan pengembangan, modul tematik, multiple intelligence
Pergantian kurikulum menyebabkan terbatasnya fasilitas pembelajaran
untuk kurikulum 2013 ini, terkhusus modul pembelajaran. Standar kelulusan
kurikulum 2013 terbagi menjadi 3 domain, sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Tiga domain tersebut dapat dikembangkan dengan kesembilan kecerdasan ganda
menurut teori Gardner. Pengembangan prototipe modul pembelajaran ini
mengakomodasi tiga domain kurikulum 2103 dan kecerdasan ganda. Tujuan dari
pengembangan ini adalah untuk: (1) menghasilkan suatu modul yang dapat
digunakan siswa, (2) menilai kelayakan prototipe modul.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and
development) dari Borg and Gall. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah kuesioner. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif yang berupa
komentar data kuantitatif berupa skor rentang skala 1 s.d 4. Teknik analisis data
menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif kemudian dikonversikan ke
data kualitatif dengan menggunakan skala Likert untuk mengetahui kelayakan.
Prosedur pengembangan modul dilakukan dengan langkah-langkah: (1)
potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain
produk, (5) revisi desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul layak
digunakan untuk uji coba terbatas. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) Penilaian dari
ketiga validator pada aspek sistematika mendapatkan persentase 86,50%, aspek
tampilan mendapatkan persentase 91,75%, aspek bahasa mendapatkan persentase
100%, ketiga aspek ini tergolong dalam kategori sangat baik (2) Penilaian dari
ahli modul pembelajaran mendapatkan persentase 91,67%, tergolong sangat baik,
(3) Penilaian dari ahli desain modul mendapatkan persentase 89,59%, tergolong
sangat baik (4) penilaian dari ahli bahasa mendapatkan persentase 96,87%,
tergolong sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Marthawati, Christiana Risma . ( 2014) . Development Learning Module Thematic
Class IV Based Multiple intelligence. Thesis: Yogyakarta: Teacher
Education Study Program of Sanata Dharma University Elementary
School .
Keywords : Research and development , thematic modules , multiple intelligence
Substitution learning curriculum to the limited facilities for this 2013
curriculum, especially those learning modules. 2013 graduation standard
curriculum is divided into three domains, attitudes, skills and knowledge. Three
domains can be developed according to the theory of multiple intelligences ninth
Gardner. The development of this prototype learning module accommodates three
curriculum domains and multiple intelligences in 2103. The aim of this
development is to: (1) produce a prototype, (2) assess the feasibility of the
prototype module.
This research was a research and development of Borg and Gall. The data
obtained are qualitative data in form of comments and quantitative data in the
form of score with rangescale of 1 to 4. Data analysis techniques use the
quantitative descriptive analysis techniques, then converted to qualitative data
using a Likert scala to determine the feasibility of learning module.
The module development can be done in several steps. They were: (1)
potential and problem, (2) data collect, (3) product design, (4) product design
validation, (5) design revise. The result showed that the development learning
module was appropriate for a limited trial. It was shown by: ( 1 ) Assessment of
the three validators on the systematic aspects of getting a percentage 86.50 % ,
aspect display gets a percentage 91.75%, aspects of language gets a percentage of
100 % , this three aspects of this including in category of very good (2) validation
of the expert learning module gets a percentage of 91.67%, category very good,
(3) validation of the expert module design gets a percentage of 89.59% , category
very good (4) validation of linguists gets a percentage of 96.87 % , category very
good.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan nikmat serta karunia-Nya, sehingga penyusunan laporan Tugas
Akhir Skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik
Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence” dapat terselesaikan. Penyusunan
laporan Tugas Akhir Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa selesainya skripsi karena adanya bimbingan,
bantuan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A selaku Kaprodi PGSD
3. Emanuela Catur Rismiati, S. Pd., M.A., Ed.D selaku Wakaprodi PGSD
4. Rusmawan, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skrispsi I yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran
5. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang
telah membimbing dengan penuh kesabaran
6. Kedua orang tua tercinta, papa yang di surga Eko Nur Cahyo dan mama
Nawilah yang senantiasa memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang
tak terhingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSUTUJUAN PUBLIKASI ....................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................. 4
C. Batasan Masalah .................................................................................................. 4
D. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ............................................................... 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
G. Definisi Operasional ............................................................................................ 6
H. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 7
I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembang ................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ......................................................................................................... 9
1. Tinjauan tentang Modul ................................................................................ 9
a. Pengertian Modul .................................................................................... 9
b. Karakteristik Modul................................................................................. 10
c. Fungsi dan Tujuan Penulisan Modul ........................................................ 12
d. Prosedur Pengembangan Modul............................................................... 14
e. Pembelajaran Menggunakan Modul ......................................................... 20
f. Prinsip Penulisan Modul .......................................................................... 22
g. Keuntungan Penggunaan Modul .............................................................. 24
2. Model Pembelajaran Tematik ........................................................................ 24
a. Pengertian Tematik .................................................................................. 24
b. Pentingnya Pembelajaran untuk Murid Sekolah Dasar ............................. 25
c. Keunggulan Pembelajaran Tematik dibandingkan dengan
Pembelajaran Konvesional....................................................................... 26
d. Manfaat Pembelajaran Tematik ............................................................... 26
e. Karakteristik Model Pembelajaran Tematik ............................................. 27
3. Multiple Intelligence ..................................................................................... 29
a. Pengertian Multiple Intelligence .............................................................. 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
b. Jenis-jenis Multiple Intelligence, Karakteristik dan Cara
Mengembangkan ..................................................................................... 30
4. Pop-up dan Lift the Flap ................................................................................ 39
B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................................. 39
C. Kerangka Berpikir ................................................................................................ 41
D. Pertanyaan Peneliti ............................................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan .......................................................................................... 45
B. Prosedur Pengembangan ...................................................................................... 46
C. Setting Penelitian ................................................................................................. 48
D. Instrumen Penelitian ............................................................................................ 48
E. Jenis Data ............................................................................................................ 50
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 50
G. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Pengembangan ...................................................................................... 52
B. Uji Kelayakan Modul Pembelajaran .......................................................................... 55
a. Hasil Penilaian Ketiga Validator per Indikator ......................................... 56
b. Hasil Penilaian masing-masing Validator................................................. 64
C. Kajian Produk Akhir ............................................................................................ 73
D. Pembahasan ......................................................................................................... 75
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 81
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................ 82
C. Saran .................................................................................................................... 82
DAFTAR REFERENSI .............................................................................................. 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan kerangka berpikir ........................................................................... 33
Gambar 2. Desain Penelitian Pengembangan............................................................... 45
Gambar 3. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Sistematika ..................................... 60
Gambar 4. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Tampilan ........................................ 62
Gambar 5. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Bahasa ............................................ 64
Gambar 6. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran .......................... 67
Gambar 7. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Desain ............................................... 70
Gambar 8. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Bahasa ............................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian........................................................................ 49
Tabel 2. Skala Persentase Suharsimi Arikunto............................................................. 51
Tabel 3. Hasil Penilaian per Indikator ......................................................................... 56
Tabel 4. Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran ............................................... 65
Tabel 5. Data Hasil Validasi Ahli Desain .................................................................... 68
Tabel 6. Data Hasil Validasi Ahli Bahasa .................................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................................... 86
2. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ............................................................... 138
3. Surat Keterangan Validasi .................................................................................... 141
4. Instrumen Validasi ............................................................................................... 142
5. Instrumen Analisis Kebutuhan ............................................................................. 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan erat hubungannya dengan kurikulum. Undang-undang
No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas) pasal 1 ayat (9), menyatakan bahwa “kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Di Indonesia,
kurikulum telah mengalami beberapa kali perubahan, ini berarti setiap ada
perubahan kurikulum juga diikuti dengan perubahan tujuan, isi dan bahan
pelajaran, tidak terkecuali pada kurikulum 2013 sekarang ini. Perubahan atau
pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis
(Hidayat, 2013:111). Pada awal pelajaran 2013/2014 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) telah berganti menjadi Kurikulum 2013. Pembelajaran
Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran tematik, berbeda dengan
pembelajaran KTSP yang pembelajarannya terpisah-pisah. Pembelajaran tematik
merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu yang merupakan suatu
sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun
kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan
secara holistik,bermakna, dan autentik (Rusman, 2011:254). Peserta didik
mendapatkan pembelajaran yang bermakna melalui pembelajaran tematik, melalui
pembelajaran tematik dapat dihasilkan standar kelulusan yang mencakup ranah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sikap, keterampilan dan pengetahuan seperti yang dipaparkan dalam kurikulum
2013.
Berbicara mengenai standar kelulusan kurikulum 2013, yang bisa
menghasilkan standar kelulusan tersebut adalah para guru yang mengajar di
sekolah. Namun pada kenyataannya, sebagian besar guru di sekolah dasar masih
merasa kebingungan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Berdasarkan
data analisis kebutuhan yang diperoleh dari keenam sekolah dasar yakni SD N
Kledokan, SD Socokansi II, SD N Gelaran II, SD Baran I, SD Kerdon Miri I dan
SD Kanisius Sengkan menyatakan bahwa 2 kepala sekolah sudah mengikuti
pelatihan Kurikulum 2013, 4 kepala sekolah belum mengikuti pelatihan
Kurikulum 2013; semua guru pada keenam sekolah dasar belum mengikuti
pelatihan kurikulum 2013; baik guru maupun kepala sekolah dari keenam sekolah
juga belum memahami model pembelajaran berbasis multiple intelligence; data
yang diperoleh juga menunjukkann bahwa keenam sekolah dasar tersebut belum
memiliki fasilitas pembelajaran seperti silabus, RPP, media, LKS, perangkat
penilaian dan modul pembelajaran tematik berdasarkan Kurikulum 2013 berbasis
multiple intelligence. Pembaharuan kurikulum ini berakibat pada terbatasnya
fasilitas pembelajaran yang menunjang keberhasilan para peserta didik. Selain
guru, perangkat pembelajaran juga merupakan sesuatu yang penting untuk
menunjang keberhasilan siswa dalam belajar dan menghasilkan standar kelulusan
kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 berusaha untuk menanamkan nilai karakter pada peserta
didik, ini terlihat dari standar kelulusan yang terbagi dalam 3 domain, yakni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
domain sikap (beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal, toleransi, gotong
royong, kerjasama, musyawarah, pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik,
dan cinta perdamaian), domain keterampilan (membaca, menulis, menghitung,
menggambar, mengarang, menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
membuat, mencipta) dan domain pengetahuan (obyek: ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya; subyek: manusia, bangsa, negara, tanah air, dan
dunia.). Domain-domain tersebut dapat dikembangkan melalui sembilan
kecerdasan manusia seperti teori Howard Gardner mengenai Multiple intelligence.
Domain sikap dapat dikembangkan melalui kecerdasan lingustik, kecerdasan
intapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan
eksistensial; domain keterampilan dapat dikembangkan melalui kecerdasan
matematika, ruang-spasial, kecerdasan kinestetk, sedangkan domain pengetahuan
bisa dikembangkan melalui kecerdasan musik. Multiple intelligence atau
kecerdasan ganda adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan
menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam
situasi nyata, sehingga dengan multiple intelligence atau kecerdasan ganda yang
dimiliki maka anak akan bisa memecahkan masalah yang dihadapi dalam situasi
yang bermacam-macam. Multiple intelligence tersebut meliputi kecerdasan
linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruang-spasial, kecerdasan
kinestetik-badani, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan
intrapersonal, kecerdasan lingkungan/naturalis, kecerdasan eksistensial (Suparno,
2008:17,19).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Berdasarkan hubungan antara standar kelulusan kurikulum 2013 yang bisa
dikembangkan dengan kesembilan kecerdasan ganda dan analisis kebutuhan,
maka peneliti memberikan solusi untuk memberikan suatu modul pembelajaran
tematik yang layak dan sesuai dengan Kurikulum 2013 yang berbasis Multiple
intelligence yang dapat mewadahi kecerdasan-kecerdasan yang ada dalam setiap
individu.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sesuai dengan survey analisis
kebutuhan, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Guru belum paham mengenai Kurikulum 2013.
2. Guru belum paham mengenai Multiple intelligence.
3. Belum adanya perangkat pembelajaran untuk Kurikulum 2013 berbasis
Multiple intelligence, khususnya modul.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah diberikan supaya peneliti dapat terarah dan tidak
menyimpang dari tujuan penelitian. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini peneliti
membatasi hal-hal sebagai berikut:
1. Materi yang disajikan dalam modul pembelajaran tematik merupakan sub
tema pertama pada tema empat yaitu mengenai “jenis-jenis pekerjaan”
untuk siswa kelas IV SD.
2. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul
pembelajaran tematik berbasis multiple intelligence.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut maka dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana langkah pengembangan prototipe modul pembelajaran tematik
kelas IV SD berbasis Multiple intelligence dengan tema “berbagai pekerjaan
dan sub tema jenis-jenis pekerjaan”?
2. Bagaimana kualitas prototipe modul pembelajaran tematik kelas IV SD
berbasis Multiple intelligence dengan tema “berbagai pekerjaan dan sub
tema jenis-jenis pekerjaan”?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui langkah pengembangan prototipe modul pembelajaran tematik
kelas IV SD berbasis Multiple intelligence.
2. Mengetahui kelayakan pengembangan prototipe modul pembelajaran
tematik kelas IV SD berbasis Multiple intelligence.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
1. Produk yang dikembangkan berupa modul pembelajaran yang berdasarkan
Kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence.
2. Menggunakan pendekatan scientific, yaitu mengamati, bertanya, bernalar
dan mengkomunikasikan (mempresentasikan).
3. Berisi materi mengenai jenis-jenis pekerjaan kelas IV sekolah dasar.
4. Produk berisi materi mengenai budaya lokal Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
5. Menggunakan tata tulis gaya majalah.
6. Materi disajikan menggunakan gambar 3D atau pop-up dan lift the flap,
untuk menunjukkan penjabaran materi secara luas dan menarik rasa ingin
tahu peserta didik.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian dimaksudkan untuk menghindari
terjadinya salah penafsiran tentang penelitian ini. Adapun definisi operasional dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan dalam arti pendidikan adalah proses menghasilkan bahan-
bahan ajar.
2. Modul pembelajaran adalah suatu paket bahan ajar yang digunakan dalam
pembelajaran siswa secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
3. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan materi
beberapa mata pelajaran menjadi satu dan dijadikan satu tema.
Pembelajaran tematik untuk kelas atas ini adalah kebijakan baru yang
terdapat dalam kurikulum 2013.
4. Multiple Intelligence adalah kecerdasan ganda, terbagi dalam 9 kecerdasan,
yakni kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruang-
spasial, kecerdasan kinestetik-badani, kecerdasan musik, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan lingkungan/naturalis,
dan kecerdasan eksistensial.
5. Pop-up adalah gambar 3D yang ada di dalam buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
H. Manfaat
1. Manfaat Praktis
Memperoleh fasilitas belajar berupa modul tematik pembelajaran berbasis
Multiple intelligence guna mendukung proses belajar peserta didik.
a. Bagi guru
1) Membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran khususnya tema
berbagai pekerjaan.
2) Meningkatkan pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat membantu
peserta didik untuk lebih mengoptimalkan kecerdasan yang terkait dalam
proses belajar mengajar.
b. Bagi siswa
1) Mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran jenis-
jenis pekerjaan.
2) Membantu peserta didik untuk belajar secara mandiri.
3) Untuk mengembangkan kecerdasan yang terdapat pada setiap individu
peserta didik.
c. Bagi sekolah
Dapat menjadi fasilitas pembelajaran bagi peserta didik pada tema jenis-
jenis pekerjaan.
d. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam meningkatkan
pembelajaran, khususnya pembelajaran kelas IV tema berbagai pekerjaan sub
tema jenis-jenis pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan untuk mengembangkan pengetahuan, khususnya tentang
pengembangan modul pembelajaran tematik berbasis Multiple intelligence.
I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1. Asumsi Pengembangan
a. Modul pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence
dapat diterapkan di sekolah-sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum
2013.
b. Modul pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence
dijadikan sebagai media untuk mengembangkan kecerdasan ganda yang
dimiliki peserta didik.
2. Keterbatasan Pengembangan
a. Terbatas untuk kelas IV.
b. Terbatas pada tema Berbagai Pekerjaan dan sub tema Jenis-jenis pekerjaan.
c. Penelitian ini dibatasi pada langkah kelima dalam penelitian R&D, yaitu
revisi desain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Tinjauan tentang Modul
a. Pengertian Modul
Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional (2008: 3) menjelaskan bahwa modul merupakan
bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta
pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di
dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat
melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung, sehingga
pembacanya dituntut untuk lebih aktif dalam belajar sesuai dengan kecepatan
belajar masing-masing individu secara efektif dan efisien, oleh karena itu teknik
penulisan modul berbeda dengan teknik penulisan media cetak lainnya.
Nasution (2011: 205) modul merupakan suatu unit yang lengkap yang
berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk
membantu siswa dalam mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus
dan jelas. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007:132) modul merupakan suatu
unit program pengajaran yang disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan
belajar.
Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas, modul adalah alat belajar
peserta didik berupa media cetak yang berisi rangkaian kegiatan belajar yang bisa
dipelajari secara mandiri untuk mencapai suatu tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Karakteristik Modul
Karakteristik modul yang sesuai dengan pedoman penulisan modul yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional (2008:4) maka modul dapat dikatakan baik
apabila memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Self Instruction
Karakter self instuction menuntut siswa belajar mandiri tanpa bantuan dari
guru. Modul dirancang dengan mempertimbangkan kemudahan dan bahasa yang
digunakan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami isi
modul. Komponen-komponen dalam memenuhi karakter self instruction adalah
sebagai berikut:
a) Memuat tujuan pembelajaran dengan jelas dan menggambarkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
b) Memuat materi pembelajaran yang dikemas secara spesifik sehingga
memudahkan peserta didik mempelajarinya secara tuntas.
c) Terdapat contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan dalam
memaparkan materi pembelajaran.
d) Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang dapat digunakan untuk
mengukur penguasaan materi pembacanya.
e) Kontekstual, materi disajikan terkait dengan suasana, tugas dan lingkungan
peserta didik.
f) Penggunaan bahasa yang sederhana, sehingga mudah dipahami dan
komunikatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
g) Terdapat rangkuman materi pembelajaran.
h) Terdapat instrumen penilaian, sehingga peserta didik dapat melakukan
penilaian sendiri.
i) Terdapat umpan balik terhadap penilaian peserta didik untuk mengetahui
tingkat penguasaan peserta didik.
j) Terdapat informasi tentang rujukan/pengayaan/ referensi yang mendukung
materi pembelajaran yang dimaksud.
2) Self Contained
Modul harus memuat seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan dalam
modul tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan peserta didik mempelajari
materi pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas ke dalam satu
kesatuan yang utuh.
3) Berdiri sendiri (stand alone)
Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang tidak
tergantung pada bahan ajar atau media lain. Artinya, tanpa menggunakan bahan
ajar lain atau media lain, peserta didik dapat mempelajari dan mengerjakan tugas
yang ada dalam modul tersebut.
4) Adaptif
Modul dikatakan adaptif bila dapat menyesuaikan terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, modul dapat digunakan diberbagai
perangkat keras (hardware).
5) Bersahabat atau akrab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Modul hendaknya juga memenuhi kaidah bersahabat atau akrab dengan
pemakainya. Setiap instruksi dan informasi yang tampil bersifat membantu dan
bersahabat dengan pemakai, dalam merespon dan mengakses sesuai dengan
keinginan.
Sesuai karakteristik dalam pedoman penulisan modul di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa karakteristik modul digunakan sebagai pengganti guru dan
untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka modul harus dibuat jelas, lengkap
dan komunikastif sehingga siswa dapat belajar secara mandiri.
c. Fungsi dan Tujuan Penulisan Modul
1) Fungsi Penulisan Modul
Fungsi modul dalam kegiatan belajar mengajar adalah modul mempunyai
fungsi supaya pembelajaran lebih terarah dan sistematis. Peserta didik dituntut
untuk menguasai kompetensi pembelajaran yang diikutinya (Depdiknas, 2008: 3).
2) Tujuan Penulisan Modul
Penggunaan modul sering kali dikaitkan dengan aktifitas pembelajaran
secara mandiri. Penulis modul yang baik, menulis modul seolah-olah sedang
memberikan materi pelajaran kepada pesrta didik dalam bentuk tulisan. Tujuan
penulisan modul menurut Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah Departemen Pendidikan Nasional (2008:3) dijabarkan sebagai berikut:
1) Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbal.
2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta belajar
maupun guru/ instruktur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3) Meningkatkan motivasi dan gairah belajar, mengembangkan kemampuan
dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya
yang memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
4) Memungkinkan siswa dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil
belajarnya.
Sedangkan tujuan digunakan modul menurut Nasution (2011:205) adalah
sebagai berikut:
a) Membuka kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut kecepatannya
masing-masing.
b) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut caranya masing-
masing, oleh sebab mereka menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk
memecahkan masalah tertentu berdasarkan latar belakang pengetahuan dan
kebiasaan masing-masing.
c) Memberi pilihan dari sejumlah besar topik dalam rangka suatu mata
pelajaran, mata kuliah bidang studi atau disiplin bila kita anggap bahwa
pelajar tidak mempunyai pola minta yang sama atau motivasi yang sama
untuk mencapai tujuan yang sama.
d) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal kelebihan dan
kekurangannya dan memperbaiki kelemahannya melalui modul remidial,
ulanagan-ulangan atau variasi dalam cara belajar.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007:133) menjelaskan maksud dan tujuan
digunakannya modul agar tujuan pendidikan bisa dicapai secara efektif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
efisien, artinya para siswa dapat mengikuti program pengajaran sesuai dengan
kecepatan dan kemampuan sendiri, lebih banyak belajar mandiri, dapat
mengetahui hasil belajar sendiri, menekankan penguasaan bahan pelajaran secara
optimal (mastery learning), yaitu dengan tingkat penguasaan 80%.
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa tujuan pembuatan modul adalah
mempermudah penyampaian pesan yang dapat digunakan secara kelompok
ataupun mandiri, sehingga memungkinkan siswa dapat belajar sesuai dengan
kecepatan dan kemampuan masing-masing.
d. Prosedur Pengembangan Modul
Langkah-langkah penyusunan modul menurut Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
(2008:18-31) adalah sebagai berikut:
1) Analisis kebutuhan modul
Analisis kebutuhan modul merupakan tindakan menganalisis silabus atau
RPP dengan tujuan mencari informasi modul yang dibutuhkan para peserta didik
dalam mempelajari pembelajaran dan kompetensi yang telah tersusun dalam suatu
program. Kompetensi dalam hal ini adalah standar inti dan kegiatan pembelajaran
adalah kompetensi dasar. Tujuan analisis kebutuhan modul adalah untuk mencari
dan menetapkan jumlah dan judul modul yang harus dijabarkan dalam satu tahun
atau satu semester program yang telah disusun. Langkah analisis kebutuhan
modul adalah:
a) Menetapkan satuan program, dalam hal ini modul akan dijadikan program 3
tahun, 1 tahun, semester dan atau sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b) Memeriksa ada tidaknya rambu-rambu operasional untuk pelaksanaan
program modul tersebut. Misalnya program silabus, RPP dan lain-lain.
c) Meneliti standar kompetensi yang akan dibahas, maka akan diperoleh materi
pembelajaran yang perlu dibahas untuk menguasai isi materi dan standar
kompetensi tersebut.
d) Menyusun satuan bahan pelajaran yang mencakup materi tersebut, lalu beri
nama untuk dijadikan judul modul.
e) Mendaftar satuan modul kemudian diidentifikasi mana yang sudah ada dan
yang belum ada di sekolah.
f) Menyusun modul berdasarkan prioritas kebutuhannya. Kemudian tentukan
peta modul (tata letak modul pada satu satuan program yang digambar pada
diagram).
2) Desain modul
Desain modul yang dimaksud disini adalah RPP yang telah disusun oleh
pengajar. RPP memuat strategi pembelajaran serta media yang digunakan, inti
pembelajaran dan metode yang penelitian juga perangkatnya. RPP digunakan
untuk mengacu desain dalam penyusunan modul, namun jika belum disusun suatu
RPP, dapat dilakukan juga langkah-langkah sebagai berikut Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
(2008:22-31):
a) Tetapkan kerangka bahan yang akan disusun.
b) Tetapkan tujuan akhir (performance objective) yaitu kemampuan yang harus
dicapai dan dikuasai oleh peserta didik setelah selesai mempelajari modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c) Tetapkan tujuan antara (enable objective) yaitu kemampuan spesifik yang
menunjang tujuan akhir.
d) Tentukan sistem evaluasi.
e) Bila ada RPP maka dapat mengacu untuk menetapkan isi atau garis besar
materi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f) Materi yang dikandung dalam modul adalah materi dan prinsip yang
mendukung untuk pencapaian kompetensi dan harus dikuasai peserta didik.
g) Tugas, soal, atau latihan yang harus dikerjakan sampai selesai oleh peserta
didik.
h) Evaluasi untuk mengukur seberapa kemampuan peserta didik dalam
menguasai materi modul.
i) Kunci jawaban soal
3) Implentasi
Implementasi modul dalam kegiatan belajar dilakukan sesuai alur dalam
modul. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan seharusnya dipenuhi dengan tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Strategi pembelajaran dilaksanakan secara konsisten
sesuai alur yang diterapkan.
4) Penilaian
Tujuan dari penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui seberapa besar
penguasaan peserta didik setelah mempelajari materi dalam modul. Penilaian hasil
belajar dilakukan menggunakan instrumen yang telah disiapkan pada waktu
penulisan modul.
5) Evaluasi dan validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Modul yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, secara bertahap harus
dilakukan evaluasi dan validasi. Evaluasi merupakan maksud untuk mengetahui
dan mengukur penerapan pembelajaran dengan modul dapat dilaksanakan sesuai
desain pengembangannya atau tidak. Evaluasi dapat dikembangkan suatu
instrumen evaluasi yang berdasarkan isi modul. Instrumen sebaiknya untuk guru
dan peserta didik yang terlibat karena menghasilkan evaluasi yang lebih objektif.
Sedangkan validasi merupakan proses untuk menguji kesesuaian modul
dengan kompetensi yang menjadi target belajar. Validasi dapat dilakukan dengan
cara meminta bantuan ahli yang menguasai kompetensi yang dipelajari. Bila tidak
ada maka guru bidang dapat menggantikan membantu validasi. Validator
memeriksa dengan teliti isi dan bentuk atau kegiatan yang dapat efektif untuk
digunakan sebagai media menguasai kompetensi yang menjadi target belajar. Bila
modul belum valid maka perlu diperbaiki agar menjadi valid.
6) Jaminan kualitas
Untuk mengetahui dan menjamin bahwa modul yang telah disusun telah
memnuhi kriteria dalam pengembangan dan penyusunan modul, maka selama
proses penulisan dan pembuatannya sebaiknya dipantau untuk menjamin bahwa
modul disusun sesuai desain modul yang ditetapkan. Modul juga perlu diuji agar
tahu apakah sudah memenuhi mutu kegiatan pembelajaran yang berpengaruh
terhadap kualitas suatu modul. Untuk menjamin kualitas dan mutu suatu modul,
dapat dikembangkan suatu instrumen untuk menilai tinggu rendahnya kualitas dan
mutu suatu modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Sedangkan menurut Vembriarto (1975:63-70) langkah-langkah dalam
penyusunan modul adalah sebagai berikut:
1) Perumusan tujuan-tujuan
Tujuan pada suatu modul merupakan spesifikasi kualifikasi yang seharusnya
telah dimiliki oleh siswa setelah pembuat modul berhasil menyelesaikan modul
tersebut. tujuan yang tercantum pada modul disebut tujuan instruksional khusus.
Secara teknik, kualifikasi tingkah laku siswa yang telah dimiliki sebagai hasil
mempelajari suatu modul disebut terminal behavior.
2) Penyusunan criterion item
Pengajaran di sekolah bertujuan memberikan pengetahuan, menanamkan
sikap dan memberikan ketrampilan kepada siswa. Hasil pengajaran itu tampak
pada tingkah laku siswa, tujuan pengajaran (tujuan instruksional khusus) dalam
modul itu dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa, untuk mengetahui secara
obyektif apakah siswa telah berhasil menguasai tujuan pengajaran atau tidak,
maka harus digunakan test valid untuk mengukur prestasi siswa dalam hal tingkah
laku yang dipersyaratkan sebagai tujuan yang harus dicapai oleh siswa.
3) Analisis sifat-sifat siswa dan spesifikasi entry behavior
Biasanya siswa memulai mengerjakan suatu modul telah memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang ada hubungannya dengan apa yang telah
dimiliki sebelumnya yang dibawanya dalam situasi belajar yang baru itu disebut
entry behavior. Untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan yang telah
dimiliki siswa sebelum mempelajari modul pembelajaran dipergunakan entry test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tujuan dari entry test adalah untuk memperkecil kesulitan-kesulitan dalam suatu
proses pembelajaran.
4) Urutan pengajaran dan pemilihan media
Pemilihan dan urutan media sangat penting untuk menyusun dan
menyajikan bahan dan sumber-sumber pengajaran secara optimal. Yang dimaksud
dengan media itu meliputi: buku pelajaran, foto, film, perlengkapan belajar, tape,
dan sumber-sumber lainnya.
5) Tryout modul
Kriteria yang terbaik untuk mengevaluasikan efektivitas modul ialah sejauh
mana telah menguasai tujuan-tujuan yang tercantum dalam modul yang
bersangkutan, jadi evaluasi terhadap perbuatan siswa itu dapat menilai sejauh
mana sistem penyampaian modul itu mempertinggi prsetasi siswa. Hasil criterion
test yang dicapai oleh siswa pada akhir pengajaran merupakan informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki diskrepansi apa yang dicapai oleh siswa dengan
apa yang seharusnya dicapai, dan sangat berguna bagi siswa maupun bagi
penyususn modul.
6) Evaluasi
Tujuan evaluasi modul ialah untuk mengetahui efektivitas modul. Untuk itu
sekelompok siswa diminta mempelajari materi modul dan tingkah lakunya dalam
proses belajar. Meskipun setelah ditest secara luas memperlihatkan kemantapan,
namun penyusun modul harus tetap memonitor prestasi siswa. Hal ini
dimaksudkan untuk selalu mengadakan revisi apabila tujuan-tujuan modul
tersebut tidak dapat dicapai oleh siswa dengan memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Kesimpulan dari pendapat beberapa ahli di atas, prosedur penyusunan
modul adalah pengumpulan data awal, pengembangan modul, implementasi,
penilaian, dan evaluais modul. Pada tahap pengumpulan data awal, tahapan
pembuatan modul pembelajaran terdiri dari identifikasi masalah dan analisis
kebutuhan. Setelah dicarikn solusi atas permasalahan yang ada, modul kemudian
dikembangkan, baik dari segi materi dan desain modul yang dibuat.
Pengembangan modul pembelajaran yang telah selesai, kemudian
diimplementasikan secara urut sesuai kegiatan belajar dalam modul. Untuk
mengetahui seberapa besar penguasaan peserta didik setelah mempelajari materi
dalam modul maka dilakukan penilaian menggunakan instrumen yang telah
disiapkan pada waktu penulisan modul. Setelah dilakukan penilaian, maka modul
dievaluasi untuk mengetahui dan mengukur penerapan pembelajaran dengan
modul dapat dilaksanakan sesuai desain pengembangannya atau tidak.
e. Pembelajaran Menggunakan Modul
Proses belajar adalah suatu kegiatan komunikasi melalui penyampaian
informasi kepada peserta didik. Informasi dikemas dalam satu kesatuan yang
disebut sebagai bahan ajar, informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill,
ide, pengalaman, dan sebagainya. Bahan ajar tersebut disusun secara sistematis
dan memuat kompetensi yang akan dikuasai. Tujuan pembelajaran dengan bahan
ajar adalah (1) membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu; (2)
menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar; (3) memudahkan pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran; serta (4) agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih
menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Pembelajaran dengan modul merupakan pendekatan pembelajaran mandiri
yang berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari
peserta didik dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya
(Depdiknas, 2008:6). Belajar mandiri merupakan suatu proses dimana individu
mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain untuk mendiagnosa
kebutuhan belajarnya sendiri; merumuskan/menentukan tujuan belajarnya sendiri;
mengidentifikasi sumber-sumber belajar; memilih dan melaksanakan strategi
belajarnya; dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.
Penggunaan pendekatan pembelajaran mandiri perlu mengoptimalkan
penyediaan sumber belajar yang maksimal, karena peran guru yang semula
sebagai pemberi informasi bergeser menjadi fasilitator belajar. Tugas fasilitator
belajar adalah menyediakan sumber belajar yang dibutuhkan, dapat merangsang
semangat belajar, memberi peluang untuk menguji/mempraktikkan hasil
belajarnya, memberikan umpan bail tentang perkembangan belajar, dan
membantu bahwa apa yang telah dipelajari akan berguna dalam kehidupannya.
Sumber belajar yang utama dalam belajar mandiri adalah dengan penyediaan
modul/bahan ajar.
Pembelajaran menggunakan modul bermanfaat untuk hal-hal sebagai
berikut: (1) meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa harus melalui tatap
muka secara teratur karena kondisi geografis, sosial ekonomi, dan situasi
masyarakat; (2) menentukan dan menetapkan waktu belajar yang lebih sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan belajar peserta didik; (3) secara tegas
mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik secara bertahap melalui kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang telah ditetapkan dalam modul; (4) mengetahui kelemahan atau kompetensi
yang belum dicapai peserta didik berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam
modul sehingga tutor dapat memutuskan dan membantu peserta didik untuk
memperbaiki belajarnya serta melakukan remediasi (Depdiknas 2008:7).
Penggunaan modul didasarkan pada fakta bahwa jika peserta didik diberikan
waktu dan kondisi belajar memadai maka akan menguasai suatu kompetensi
secara tuntas. Bila peserta didik tidak memperoleh cukup waktu dan kondisi
memadai, maka ketuntasan pelajaran akan dipengaruhi oleh derajat pembejalaran.
Kesuksesan belajar menggunakan modul tergantung pada kriteria peserta didik
didukung oleh pembelajaran tutorial. Kriteria tersebut meliputi ketekunan, waktu
untuk belajar, kadar pembelajaran, mutu kegiatan pembelajaran, dan kemampuan
memahami petunjuk dalam modul (Depdiknas 2008:7).
Kesimpulkan di atas adalah pembelajaran menggunakan modul merupakan
pembelajaran yang mandiri dengan media cetak berupa buku yang berisi
mengenai rangkaian kegiatan belajar peserta didik, yang bisa dipelajari peserta
didik sewaktu-waktu sesuai dengan potensi dan kondisinya.
f. Prinsip Penulisan Modul
Isi atau komponen-komponen modul menurut Nana Sudjana dan Ahmad
Rivai (2007:134) adalah:
1) Pedoman guru, berisi petunjuk-petunjuk agar guru mengajar secara efisien
serta memberikan penjelasan tentang jenis-jenis kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa, waktu untuk menyelesaikan modul, alat-lat pelajaran
yang harus dipergunakan dan petunjuk evaluasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2) Lembar kegiatan siswa, memuat pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa.
Susunan materi sesuai dengan tujuan instruksional yang akan dicapai,
disusun langkah demi langkah sehingga mempermudah siswa belajar.
Dalam lembaran kegiatan tercantum kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa misalnya melakukan percobaan, membaca kamus.
3) Lembaran kerja, menyertai lembaran kegiatan siswa yang dipakai untuk
menjawab atau mengerjakan soal-soal tugas atau masalah-masalah yang
harus dipecahkan.
4) Kunci lembaran kerja, berfungsi untuk mengevaluasi atau mengoreksi
sendiri hasil pekerjaan siswa. Kunci lembaran kerja mempunyai fungsi agar
siswa bisa meninjau kembali pekerjaannya jika terdapat kesalahan dalam
pekerjaannya.
5) Lembaran tes, merupakan alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan tujuan
yang telah dirumuskan dalam modul. Lembaran tes berisi soal-soal guna
menilai keberhasilan siswa dalam mempelajari bahan yang disajikan dalam
modul.
6) Kunci lembaran tes, merupakan alat koreksi terhadap penilaian yang
dilaksanakan oleh para siswa sendiri.
Kesimpulan di atas adalah isi atau komponen-komponen modul meliputi
pedoman guru, lembaran kegiatan siswa, lembar kerja, kunci jawaban lembar
kerja, lembar tes, serta kunci jawaban lembar tes, sehingga siswa benar-benar
belajar secara mandiri tanpa didampingi oleh guru pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
g. Keuntungan Penggunaan Modul
Penggunaan modul memiliki beberapa keuntungan. Nasution (2008:206),
penggunaan modul memiliki keuntungan antara lain:
1) Keuntungan bagi siswa
a) Memberikan umpan balik yang banyak dan segera sehingga siswa dapat
mengetahui taraf hasil belajarnya.
b) Siswa mendapat kesempatan untuk mencapai angka tertinggi dengan
mengusai bahan pelajaran secara tuntas.
c) Modul mempunyai tujuan yang jelas dengan demikian usaha murid menjadi
terarah dan segera tercapai.
d) Modul memberikan motivasi yang kuat untuk berusaha segiat-giatnya.
e) Fleksibitas, pengajaran modul dapat disesuaikan dengan perbedaan siswa
antara lain mengenai kecepatan belajar, cara belajar dan bahan pelajaran.
f) Kerjasama antar murid dengan guru.
g) Pengajaran remidial.
2) Keuntungan Bagi Pengajar
Keuntungan bagi pengajar meliputi adanya rasa kepuasaan, bantuan
individual, pengayaan, kebebasan dari rutin, mencegah kemubasiran, serta
meningkatkan profesi keguruan.
2. Model Pembelajaran Tematik
a. Pengertian Tematik
Trianto (2007:45) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu pola tematik
adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa
ditetapkan dengan negosiasi antara guru dan siswa, tetapi dapat pula dengan cara
diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub
temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidan-bidang studi. Dari sub-
bub tema ini dikembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa.
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran
terpadu (integreted instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa, baik secara individu maupun aktif menggali dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan
autentik (Rusman, 2011:254).
Kesimpulan dari pendapat di atas adalah model pembelajaran terpadu pola
tematik adalah suatu perencaan yang memungkinkan siswa, baik secara individual
maupun kelompok, aktif mencari, menggali dan menemukan konsep pembelajaran
dengan cara guru menyusun kegaiatan pembelajaran secara sistematis kemudian
menentukan suatu tema tertentu dan diturunkan ke sub-sub tema dengan
memperhatikan kaitan bidang studinya, sehingga terjadi pembelajaran yang
holistik, bermakna, otentik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
b. Pentingnya Pembelajaran Tematik untuk Murid Sekolah Dasar
Pentingnya pembelajaran tematik diterapkan di sekolah dasar karena pada
umumnya siswa pada tahap ini masih melihat segala sesuatu secara keutuhan
(holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan
perkembangan mental, sosial, dan emosional (Rusman, 2011:257). Jadi, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
disimpulkan dengan pembelajaran tematik siswa bisa memperoleh pengalaman
langsung, sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
c. Keunggulan Pembelajaran Tematik dibandingkan dengan
Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran tematik memiliki beberapa keunggulan apabila dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional, diantaranya: (1) pengalaman dan kegiatan
belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia
sekolah dasar, (2) kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa, (3) kegiatan belajar akan lebih
bermakna dan berkesan bagi siswa, sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih
lama, (4) membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa, (5)
menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan
yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya, dan (6) mengembangkan
keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap
terhadap gagasan orang lain (Rusman, 2011:258). Jadi, kesimpulan keunggulan
pembelajaran tematik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional adalah
pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan, kebutuhan dan minat siswa,
bermakna, membantu mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan
sosial.
d. Manfaat pembelajaran tematik
Pembelajaran tematik sangat penting diterapkan di sekolah dasar karena
memiliki banyak nilai dan manfaat, diantaranya: (1) dengan menggabungkan
beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan,
(2) siswa dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi
pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, (3)
pembelajaran tidak terpecah-pecah karena siswa dilengkapi dengan pengalaman
belajar yang lebih terpadu sehingga akan mendapat pengertian mengenai proses
dan materi yang lebih terpadu juga, (4) memberikan penerapan-penerapan dari
dunia nyata, sehingga dapat mempertinggi kesempatan transfer belajar (transfer of
learning), (5) dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran, maka penguasaan
materi pembelajaran akan semakin baik dan meningkat (Rusman, 2011:258). Jadi,
dapat disimpulkan bahwa manfaat dari pembelajaran tematik adalah hemat waktu,
kebermaknaan, terpadu, penerapan-penerapan, penguasaan pembelajaran
meningkat.
e. Karateristik Model Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, menurut Majid Abdul
(2014:89) pembelajaran tematik memiliki karakteristik. Karakteristik-karakteristik
tersebut sebagai berikut:
1) Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai
dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa
sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai
fasilitator, yaitu memberikan kemudahan-kemudahan pada siswa untuk
melakukan aktivitas belajar.
2) Memberikan pengalaman langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung pada siswa
(direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan
pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal
yang lebih abstrak.
3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Pemisahan antarmata pelajaran dalam pembelajaran tematik tidak begitu
jelas. Fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema yang
paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat
memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk
membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
5) Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) di mana guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang
lainnya, bahkan mengkaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan
lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.
6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya
sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
7) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Jadi, dapat disimpulkan pembelajaran tematik mempunyai 7 karakteristik,
yakni (1) student centered, (2) memberikan pengalaman langsung, (3) pemisahan
mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari berbagai mata
pelajaran, (5) bersifat fleksibel, (6) sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, (7)
menyenangkan.
2. Multiple Intelligence
a. Pengertian Intelligence
Intelligence atau kecerdasan menurut Gardner dalam Paul Suparno
(2008:17) adalah kemampuan untuk memecahkan masalah persoalan dan
menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam
situasi yang nyata.
Gardner (Paul Suparno, 2008:18) menekankan bahwa seseorang yang
mempunyai inteligensi tinggi bila dia dapat menyelesaikan persoalan dalam hidup
yang nyata, bukan hanya dalam teori. Gardner (Paul Suparno, 2008:21) juga
mengungkapkan bahwa suatu kemampuan disebut inteligensi bila menunjukkan
suatu kemahiran dan keterampilan seseorang untuk memecahkan persoalan dan
kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan adalah suatu kemampuan, kemahiran dan keterampilan untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b. Jenis-jenis Multiple Intelligence, Karakteristik dan Cara
Mengembangkan
Multiple Intelligence artinya kecerdasan ganda. Gardner menemukan
banyak kecerdasan yang terdapat pada anak-anak, ada sembilan kecerdasan yang
ditemukan. Kesembilan kecerdasan tersebut adalah :
1. Kecerdasan Lingustik
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan dan
mengolah kata-kata secara efektif baik secara oral maupun tertulis seperti dimiliki
para pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan, pemain sandiwara,
maupun orator. Orang yang mempunyai kemampuan linguistik tinggi akan
berbahasa dengan lancar, baik, dan lengkap. Orang tersebut dengan mudah akan
mengerti urutan dan arti kata-kata dalam belajar bahasa, orang tersebut juga akan
dengan mudah untuk menjelaskan, menceritakan, mengutarakan pemikirannya
dan juga biasanya orang tersebut lancar dalam berdebat (Paul Suparno, 2008:26).
Kecerdasan linguistik mempunyai ciri mampu membaca dan mengerti apa
yang dibaca, mampu berbicara dan menulis dengan efektif, mampu mempelajari
bahasa asing. Kecerdasan lingustik tidak hanya meliputi kemampuan membaca
atau menulis. Kecerdasan ini juga mencakup kemampuan berkomunikasi, yaitu
berbicara dan mendegar. Cara mengembangkan kecerdasan linguistik adalah
dengan berlatih menjadi pendengar yang baik, sedangkan cara mengembangkan
keahlian berbicara adalah bergabung dengan suatu organisasi, mengarang cerita
dengan memilih kata secara acak, mengarang cerita dengan memilih objek secara
acak, menulis buku harian, diskusi dan debat (Adi W. Gunawan, 2007:107-110).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan linguistik adalah kecerdasan yang
berhubungan dengan bahasa maupun kata-kata serta kemampuan berkomunikasi.
Kecerdasan lingusitik bisa dikembangkan dengan banyak berkomunikasi dengan
orang lain, bukan hanya menjdi pembicara yang baik, tetapi juga menjadi
pendengar yang baik.
2. Kecerdasan matematis-logis
Kemampuan lebih yang berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika
secara efektif, seperti dipunyai seorang matematikus, saintis, programmer, dan
logikus. Orang yang mempunyai kecerdasan matematis-logis ini mempunyai
kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan. Orang ini
sangat mudah membuat klasifikasi dan kategorisasi dalam pemikiran serta cara
mereka bekerja, sehingga dapat mempriotitaskan mana yang dikerjakan terlebih
dahulu. Dalam memecahkan masalahpun orang yang berkemampuan matemtis-
logis ini akan memakai abstraksinya untuk melihat suatu persoalan yang luas,
sehingga orang tersebut dapat melihat inti dari permasalahannya dan dapat segera
menylesaikannya (Paul Suparno, 2008:29).
Ciri-ciri orang dengan kecerdasan logika-matematika yang berkembang baik
adalah mengenal dan mengerti konsep jumlah, waktu, dan prinsip sebab akibat,
mempunyai dan menguji hipotesis yang ada, menggunakan simbol-simbol abstrak
untuk menjelaskan konsep dan objek yang konkret, mampu dan menunjukkan
kemampuan dalam pemecahan masalah yang menuntut pemikiran logis, mampu
mengamti dan mengenali pola serta hubungan, menikmati pelajaran yang
berhubungan dengan operasi yang rumit seperti kalkulus, pemrograman komputer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
atau metode riset, berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti-bukti,
membuat hipotesis, merumuskan, dan membangun argumentasi yang kuat, tertarik
dengan karier dibidang akuntasi, teknologi, hukum, mesin dan teknik. Cara
mengembangkan kecerdasan logika-matematika adalah dengan kegiatan logika
deduksi, logika induksi, metode ilmiah, bermain dengan angka, mencari urutan,
mengenali pola pada data, dan menggunakan grafik atau flowchart (Adi W.
Gunawan, 2007:112-114). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan matematis-
logis adalah kecerdasan yang berhubungan dengan pemikiran yang logis, tidak
hanya matematika semata. Kecerdasan matematis-logis dapat dikembangkan
dengan banyak berlatih menggunakan logika dalam permainan atau perhitungan.
3. Kecerdasan ruang
Kemampuan untuk menangkap dunia ruang-visual secara tepat, sperti
dipunyai para pemburu, arsitek, navigator, dan dekorator.Orang yang mempunyai
kecerdasan ruang visual ini akan dapat melakukan kegaiatan seperti menggambar,
melukis, memahat, menghargai hasil seni, membuat peta dan membaca peta,
menemukan jalan dalam lingkungan baru, mengerti tiga dimensi, bermain catur
ataupun permainan yang membutuhkan kemampuan mengingat bentuk dan ruang.
Pada anak-anak yang mempunyai kecerdasan ruang ini biasanya ditandai dengan
anak yang suka menggambar, suka akan warna-warna, dan suka membangun
balok-balok menjadi bangungan yang indah dan bermakna (Paul Suparno, 2008:
33).
Kecerdasan ruang-spasial meliputi kumpulan dari berbagai keahlian yang
terkait. Keahlian ini meliputi kemampuan membedakan secara visual, mengenali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
bentuk dan warna, daya pikir ruang. Cara mengembangkan kecerdasan ruang-
spasial adalah dengan kegiatan yang menggunakan gambar, mind mapping,
imajinasi, image streaming, memberikan warana pada materi yang dipelajari
dengan menggunakan spidol berwarna, mencari jalan keluar dari suatu lokasi
tanpa melihat peta atau bertanya, melihat sesuatu dari berbagai sudut,
membayangkan dan merencanakan masa depan (Adi W. Gunawan, 2007:124-
127). Jadi, kecerdasan ruang-spasial adalah kecerdasan yang berhubungan dengan
penglihatan yang berkenaan dengan ruang dan tempat. Kecerdasan rung-spasial
dapat dikembangkan dengan aktivitas menggambar dan mewarnai.
4. Kecerdasan kinestetik-badani
Kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan
gagasan dan perasaan seperti ada pada aktor, atlet, penari, pemahat, dan ahli
bedah. Dalam inteligensi ini termasuk keterampilan koordinasi dan fleksibiltas
tubuh. Orang yang mempunyai keceerdasan kinestetik-badani ini akan dengan
mudah mengungkapkan pikiran dan apa yang dirasakan melalui ekspresi
tubuhnya. (Suparno, 2008:34).
Kecerdasan kinstetik merupakan dasar pengetahuan manusia karena
pengalaman hidup dirasakan dan dialami melalui pengalaman yang berhubungan
dengan gerakan dan sensasi pada tubuh fisik. Beberapa ciri-ciri orang yang
mempunyai kecerdasan kinestetik adalah suka memegang,menyentuh, atau
bermain dengan apa yang sedang dipelajari, sangat suka belajar dengan terlibat
secara langsung, menyukai pengalaman belajar yang nyata seperti field-trip,
membangun model, role-play, permainan, atau olah fisik. Cara mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kecerdasan kinstetik adalah dengan kegiatan drama, role-play, simulasi,
menciptakan suatu gerakan (tarian, bahasa tubuh atau mimik muka), melakukan
gerakan yang dilakukan oleh orang lain, mengikuti camp, field-trip (Adi W.
Gunawan, 2007:128,130). Jadi, dapat dismpulkan bahwa kecerdasan kinestetik
adalah kecerdasan yang berhubungan dengan olah tubuh. Kecerdasan kinestetik
dapat dikembangkan dengan banyak berolah raga.
5. Kecerdasan musikal
Kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati
bentuk-bentuk musik dan suara. Di dalamnya termasuk kepekaan akan ritme,
melodi, dan intonasi; kemampuan memainkan alat music; kemampuan menyanyi;
kemampuan untuk mencipta lagu; kemampuan untuk menikmati lagu, musik, dan
nyanyian. Orang yang mempunyai kemampuan lebih dalam bidang ini akan
sangat peka terhadap suara dan musik sehingga dengan mudah orang ini akan
lebih cepat dalam mempelajari musik. Orang-orang ini juga akan mengungkapkan
perasaan dan pemikiran dalam bentuk musik. Menariknya, anak yang mempunyai
kecerdasan musik ini akan mudah mempelajari suatu mata pelajaran lain bila mata
pelajaran itu diterangkan dengan suatu lagu atau musik (Paul Suparno, 2008:36-
37).
Menurut Amstrong (Sujiono dan Sujiono, 2010:60) kecerdasan musikal
adalah kemampuan memahammi aneka bentuk kegiatan musikal, dengan cara
mempersepsi (penikmat musik), membedakan (kritikus musik), mengubah
(komposer), dan mengekspresikan (penyanyi). Menurut Sujiono dan Sujiono
(Sujiono dan Sujiono, 2010:60) memaparkan cara mengembangkan kecerdasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
musikal pada anak, yaitu dengan memberi kesempatan kepada anak untuk melihat
kemampuan yang ada pada anak dan membuat anak menjadi percaya diri,
membuat kegiatan-kegiatan khusus yang dapat dimasukkan dan dikembangkan
dalam kecerdasan musikal (career day, karya wisata ke stasiun radio, paduan
suara), pengalaman empiris yang praktis, membuat penghargaan terhadap karya-
karya yang dihasilkan anak, mengajak anak untuk menyanyi lagu dengan syair
sederhana dengan irama dan birama yang mudah diikuti. Jadi, kecerdasan musikal
adalah kecerdasan yang berkenaan rasa peka terhadap musik. Kecerdasan musikal
dapat dikembangkan dengan iringan musik pada setiap aktivitas yang
memungkinkan.
6. Kecerdasan interpersonal
Kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intense,
motivasi, watak, tempramen orang lain. Kepekaan akan ekspresi wajah, suara,
isyarat dari orang lain juga termasuk dalam inteligensi interpersonal berkaitan
dengan dengan kemampuan seseorang untuk menjalin relasi dan komunikasi
dengan berbagai orang. Inteligensi ini banyak dipunyai oleh para komunikator,
fasilitator, dan penggerak massa. Orang ini biasanya mudah bekerjasama dengan
orang lain, mudah berkomunikasi dengan orang lain. Hubungan yang terjalin akan
menyenangkan. Orang-orang seperti ini mempunyai pendekatan yang baik dengan
orang lain, dengan cara menyelami temannya, penderitaan orang lain, dan mudah
berempati. Kebanyakan orang-orang seperti ini akan menjadi komunikator karena
suka memberikan masukan kepada temannya supaya maju. Anak yang memiliki
inteligensi ini bila disuruh guru untuk mengerjakan tugas dan kelompoknya bebas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
maka mereka akan segera berlari dan mencari teman yang mau diajak kerjasama
(Paul Suparno, 2008:39).
Menurut Amstrong (Sujiono dan Sujiono, 2010:61) kecerdasan
interpersonal adalah berpikir lewat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang
lain. Orang yang mempnyai jenis kecerdasan ini menyukai dan menikmati bekerja
secara berkelompok, belajar sambil berinteraksi dan bekerja sama, juga merasa
senang bertindak sebagai penengah atau mediator dalam perselisihan dan
pertikaian baik di rumah maupun di sekolah (Julia Jasmine, 2007:26). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan interpersonal adalah kecerdasan yang
berhubungan dengan interaksi dengan orang lain dan dapat dikembangkan dengan
cara banyak bersosialisasi dengan orang lain.
7. Kecerdasan intrapersonal
Kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan
kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri itu.
Termasuk dalam inteligensi ini adalah kemampuan berefleksi dan keseimbangan
diri. Orang ini punya kesadaran tinggi akan gagasan-gagasannya, dan mempunyai
kemampuan untuk mengambil keputusan pribadi. Ia sadar akan tujuan hidupnya.
Ia dapat mengatur perasaan dan emosinya sehingga kelihatan sangat tenang (Paul
Suparno, 2008:41). Ciri-ciri orang yang mempunyai kecerdasan intrapersonal
adalah keliatan pendiam, lebih suka bermenung di kelas.
Orang dengan kecerdasan tinggi pada umumnya mandiri, tidak tergantung
pada orang lain dan dapat yakin dengan pendapat diri yang kuat tentang hal-hal
yang kontroversial, memiliki rasa percaya diri yang besar serta senang sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
bekerja berdasarkan program sendiri dan hanya dilakukan sendirian (Julia
Jasmine, 2007: 27). Cara mengembangkan kecerdasan intrapersonal, antara lain
dengan menciptakan citra diri postif kepada anak, mengajak anak untuk bercakap-
cakap memperbincangkan kelemahan dan kelebihan serta minat anak (Sujiono dan
Sujiono, 2010:61). Jadi, kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang
berhubungan dengan pemahaman akan diri sendiri. Kecerdasan intrapersonal
dapat dikembangkan dengan cara memberikan penguatan yang positif kepada
anak.
8. Kecerdasan lingkungan/ naturalis
Menurut Gardner (Paul Suparno, 2008:42), kemampuan seseorang untuk
dapat mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat membuat distingsi
konsekuensial lain dalam alam natural; kemampuan untuk memahami dan
menikmati alam; dan menggunakan kemampuan itu secara produktif dalam
berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan alam.
Menurut Amstrong (Sujiono dan Sujiono, 2010:62) kecerdasan naturalis
yaitu kecerdasan untuk mencintai keindahan alam melalui pengenalan terhadap
flora dan fauna yang terdapat di lingkungan sekitar dan juga mengamati fenomena
alam dan kepekaan/kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Jadi, kecerdasan
naturalis adalah rasa cinta yang ditunjukkan dengan kepedulian terhadap
lingkungan sekitar. Kecerdasan naturalis dapat dikembangkan dengan cara
membuat aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan.
9. Kecerdasan eksistensial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Ini lebih menyangkut kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-
persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia. Orang tidak puas hanya
menerima keadaannya, keberadaannya secara otomatis, tetapi mencoba
menyadarinya dan mencari jawaban yang terdalam. Inteligensi ini sangat
berkembang pada banyak filsuf, terlebih filsuf eksistensialis yang selalu
mempertanyakan dan mencoba menjawab persoalan eksistensi hidup manusia
(Paul Suparno, 2008:43).
Kecerdasan eksitensial adalah kecerdasan yang berhubungan dengan
kapasitas atau kemampuan untuk berpikir kosmis atau hal-hal yang berhubungan
dengan keberadaan; mulai dari keberadaan dan tujuan manusia di alam semesta
hingga pada sifat kehidupan itu sendiri seperti kebahagiaan, tragedi, penderitaan,
hidup, mati, dan ke mana manusia setelah mati (Adi W. Gunawan, 2007:133)
Kecerdasan eksistensial adalah kecerdasan dalam memandang makna atau
hakikat kehidupan ini sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa yang berkewajiban menjalankan perintahnya dan menjauhi semua
larangannya (Sujiono dan Sujiono, 2010:62). Jadi kecerdasan eksistensial adalah
kecerdasan yang berhubungan dengan keberadaan manusia dengan Tuhan.
Uraian di atas dapat disimpulkan menjadi sembilan kecerdasan ganda
menurut Gardner, yakni kecerdasan lingustik, kecerdasan matematis logis,
kecerdasan ruang, kecerdasan kinestetik-badani, kecerdasan musikal, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis dan kecerdasan
eksistensial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Pop-up dan Lift the Flap
Pengertian Pop-up dan Lift the Flap
Ellen G.Kreiger Rubin mengungkapkan bahwa pop-up merupakan sebuah
ilustarsi yang ketika halaman tersebut dibuka, ditarik, atau diangkat, akan timbul
tingkatan dengan kesan 3 dimensi (3D). Sebuah buku “The Element Of Pop-Up”
(Jackson, 2010:6) menjelaskan bahwa pop-up adalah wujud dimensional struktur
dan mekanik yang terbuat dari kertas. Lain halnya dengan Lift the flap, lift the
flap dikemas dengan menyusun atau menumpuk beberapa kertas, lalu mengunci
salah satu sisi susunan kertas dan menyisakan sebagian besar bagian kertas agar
dapat dibuka dan ditutup kembali. Lift the flap mempunyai manfaat, secara tidak
langsung kegiatan melihat, membuka dan menutup gambar pada lift the flap dapat
melatih perkembangan motorik pada anak (Alit, 2014: http://dgi-
indonesia.com/sekilas-tentang-pop-up-lift-the-flap-dan-movable-book/).
Jadi, kesimpulan pengertian dari pop-up adalah gambar 3D yang terdapat
dalam buku atau kartu ucapan sedangkan lift the flap adalah susunan kertas yang
ditimbun kertas lagi sebagai pintu untuk mengetahui apa yang ditimbun kertas
tadi.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang pengembangan modul yang berkaitan dengan
pembelajaran pada dasarnya sudah cukup banyak, baik dalam bentuk skripsi,
jurnal, makalah dan penelitian. Dari berbagai tulisan ini menyebabkan barbagai
macam tema diangkat, mulai dari penelitian pengembangan modul pembelajaran
konstruktivistik kontekstual, pengembangan modul interaktif dan lain sebagainya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
tetapi belum ada penelitian yang meneliti tentang pengembangan modul tematik
berbasis multiple intelligence yang berkaitan dengan Kurikulum 2013. Oleh
karena itu supaya penelitian ini akurat dan orisinil, dan tidak terjadi duplikasi
dengan penelitian yang lain, maka penelusuran kajian pustaka perlu dilakukan
guna memenuhi penelitian ini.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Ayu Rusmiati, I Wayan
Santyasa dan Wayan Sukra Warpala (2013) yang berjudul Pengembangan Modul
IPA dengan Pendekatan Kontekstual untuk Kelas V SD Negeri 2 Semarapura
Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul IPA dengan
pendekatan konteksual yang layak untuk digunakan. Kesimpulannya
menunjukkan bahwa modul bimbingan belajar dikategorikan sangat baik dan
layak digunakan.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Moh. Shofan, Cholis Sa’dijah dan
Slamet (2013) yang berjudul Pengembangan Modul Pembelajaran Bilangan Bulat
dengan Pendekatan Kontekstual untuk Siswa Kelas IV SD/MI. Penelitian ini
bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran bilangan bulat dengan
pendekatan kontekstual yang layak untuk digunakan. Kesimpulannya
menunjukkan bahwa modul tersebut dikategorikan baik dan layak digunakan.
Ketiga, penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Arianto Setyawan
(2014) yang berjudul Pengembangan Modul IPA Terpadu Berpotensi Lokal
Berbasis Multiple Intelligences. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
modul IPA terpadu berpotensi lokal berbasis multiple intelligences, mengetahui
kelayakan modul dan respon siswa. Kesimpulan menunjukkan bahwa modul IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Terpadu Berpotensi Lokal Berbasis Multiple Intelligences telah berhasil
dikembangkan, kualitas modul sangat baik, respon siswa sangat baik.
Keempat, peneltian pengembangan yang dilakukan oleh Izzati N, dkk
(2013) yang berjudul Pengembangan Modul Tematik Dan Inovatif Berkarakter
Pada Tema Pencemaran Lingkungan Untuk Siswa Kelas VII SMP. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kelayakan modul tematik dan inovatif berkarakter
pada tema pencemaran lingkungan dan mengetahui pengaruh modul terhadap
peningkatan karakter siswa SMP. Kesimpulan, kelayakan modul termasuk
kategori sangat layak.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pertama dan
kedua, penelitian ini memiliki kesamaan dalam mengembangkan modul
pembelajaran untuk sekolah dasar. Peneliti ketiga mengembangkan modul IPA
berbasis multiple intelligence, fokus pada kecerdasan matematis-logis. Peneliti
keempat mengembangkan modul tematik. Keempat penelitian tersebut relevan
dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, yang membedakan penelitian di
atas dengan penelitian yang dikembangkan oleh peneliti adalah peneliti
mengembangankan modul pembelajaran berupa modul tematik kelas IV berbasis
Multiple Intelligence (sembilan kecerdasan menurut Gardner) subtema berbagai
pekerjaan.
C. Kerangka Berpikir
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kini berganti menjadi
Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mempunyai standar kelulusan dan terbagi
menjadi tiga domain. Domain tersebut adalah domain sikap, domain keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dan domain pengetahuan. Tiga domain ini dapat dikembangkan dengan
kesembilan jenis kecerdasan sesuai teori Howard Garnder.
Selain melihat dari hubungan antara tiga ranah standar kelulusan yang
diharapkan kurikulum 2013, peneliti juga melihat dari analisis kebutuhan yang
menunjukkan dampak terbatasnya fasilitas pembelajaran seperti, media ICT,
media konvensional, lembar kerja siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), silabus, penilaian dan juga modul pembelajaran.
Solusi yang diberikan peneliti untuk mewadahi keterhubungan antara
standar kelulusan yang diharapkan dan kesembilan jenis kecerdasan ganda serta
menyediakan salah satu fasilitas pembelajaran kurikulum 2013 adalah dengan
mengembangkan modul pembelajaran berbasis multiple intelligence supaya dapat
mencapai standar kelulusan Kurikulum 2013 yang sesuai dengan kecerdasan yang
terdapat pada setiap peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
Modul Pembelajaran
Tematik Kelas IV
Berbasis Multiple
Intelligence
Fasilitas pembelajaran
terbatas
eksistensial
naturalis
Multiple
Intelligence
matematika
linguistik
spasial
kinestetik
musik
interpersonal
intrapersonal
pengetahuan
ketrampilan
sikap Standar Kelulusan
Kurikulum 2013
KTSP
Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
D. Pertanyaan Peneliti
1. Bagaimana langkah mengembangkan modul tematik SD yang berbasis
Multiple Intelligence?
2. Bagaimanakah kelayakan modul tematik SD yang berbasis Intelligence?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau research and
development oleh Borg and Gall dalam Sugiyono (2011:298-302). Produk yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah Pengembangan modul pembelajaran
tematik berdasar Kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence. Modul tersebut
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai materi yang
dipelajari serta meningkatkan hasil belajar peserta didk. Modul ini. Prosedur
pengembangan tersebut diadaptasi disesuaikan dengan kebutuhan peneliti sebagai
landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam
penelitian ini diadaptasi sampai langkah kelima.
Gambar 2. Desain Penelitian Pengembangan
Revisi desain
Research
&
Development
Potensi dan masalah
Pengumpulan data
Desain produk
Validasi desain
Ujicoba produk
Revisi produk
Ujicoba pemakaian
Revisi produk
Produksi masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
B. Prosedur Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan atau research and development
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektivan produk tersebut. Penelitian dan pengembangan bersifdat
longitudinal (bertahap), sehingga metode yang digunakan adalah metode
penelitian dan pengembangan (Sugiyono, 2011 : 298). Alur penelitian
pengembangan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Potensi dan masalah
Peneliti mengetahui adanya potensi dan masalah dengan melakukan analisis
kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara menyebarkan angket ke
enam sekolah. Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman tentang kurikulum 2013, sejauh mana pemahaman tentang multiple
intelligences dan keterbatasan fasilitas belajar sesuai kurikulum 2013.
2. Pengumpulan data
Data diperoleh dari keenam angket yang disebarkan keenam sekolah. Hasil
dari pengumpulan data digunakan sebagai pertimbangan perencanaan modul yang
akan dikembangkan.
3. Desain produk
Mendisain produk berupa modul pembelajaran yang mengacu kurikulum
2013 untuk sekolah dasar kelas IV subtema berbagai pekerjaan. Langkah dimulai
dengan menentukan tema, menganalisis KI dan KD kurikulum 2013, menetukan
subtema, menentukan indikator, menentukan tujuan pembelajaran, membuat RPP,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
menentukan isi bahan ajar, menetukan strategi pembelajaran, menyusun kegiatan
belajar, menentukan sumber belajar.
4. Validasi desain
Validasi ahli dilakukan untuk menilai apakah produk yang sedang
dikembangkan, dalam hal ini modul pembelajaran, layak digunakan atau tidak.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menunjuk beberapa pakar atau ahli
yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang sedang
dikembangkan tersebut dengan mengisi lembar validasi ahli yang sudah
disediakan oleh peneliti. Peneliti memilih dua dosen Universitas Sanata Dharma
sebagai ahli modul pembelajaran dan sebagai ahli tematik serta satu guru kelas IV
sebagai ahli bahasa untuk menilai kelayakan modul tersebut, sehingga dapat
diketahui kelemahan dan kelebihannya sebagai dasar untuk melakukan revisi
modul pembelajaran.
Aspek yang divalidasi meliputi aspek sistematika, aspek tampilan dan aspek
bahasa. Aspek sistematika adalah aspek yang meliputi kesesuaian materi
pembelajaran yang ada dalam Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD
Berbasis Multiple Intelligence dengan standar inti, kompetensi inti dan tujuan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013, kesesuaian materi dengan
kecerdasan yang dikembangkan, kesesuaian mteri dengan tema, kelengkapan,
kejelasan dan keruntutan materi, keterkaitan materi satu dengan materi yang lain,
kejelasan petunjuk belajar, kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai
umpan balik dari soal latihan dan kemudahan dalam memahami materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Aspek tampilan adalah aspek yang berhubungan dengan gambar yang ada
dalam modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence
meliputi kemenarikan cover dan gambar dalam modul, kejelasan gambar yang
disajikan, kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang digunakan dan
kemenarikan tampilan halaman yang disajikan.
Aspek bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan bahasa, kata-kata,
dan kalimat yang ada dalam modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
Multiple Intelligence meliputi kejelasan penggunaan bahasa, kebenaran kata atau
istilah yang digunakan dan keterbacaan teks atau kalimat dengan benar.
5. Revisi desain
Revisi desain dilakukan setelah modul pembelajaran tematik berbasis
Multiple Intilligence divalidasi. Hasil validasi berupa kritik dan saran dari
validator berguna sebagai dasar untuk merevisi modul pembelajaran ini.
C. Setting Penelitian
Penyebaran angket analisis kebutuhan dilakukan ke enam sekolah dasar,
yakni: SD N Kledokan, SD N Baran I, SD N Kerdonmiri I, SD N Gelaran 2, SD N
I Socokangsi, dan SD Kanisius Sengkan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Nana Syaodih
(2011:30), kuesioner adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data yang berisi
pertanyaan atau pernyataan yang harus diiisi oleh orang yang akan diukur
(responden). Peneliti membagikan kuesioner kepada tiga validator untuk
memvalidasi modul pembelajaran yang telah dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Instrumen kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini ditujukan untuk
menilai kelayakan modul pembelajaran tematik berdasarkan Kurikulum 2013
berbasis multiple intelligence. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu instrumen untuk ahli materi, instrumen untuk
ahli media, instrumen untuk ahli bahasa dan instrumen untuk uji lapangan.
Berikut kisi-kisi instrumen:
Instrumen uji kelayakan terbagi dalam 3 kelompok aspek yakni aspek
sistematika, aspek tampilan dan aspek bahasa.
Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen uji kelayakan
No. Aspek Indikator
1. Sistematika - Kesesuaian materi dengan standar
inti, kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran
- Kesesuaian materi dengan
kecerdasan yang dikembangkan
- Keterkaitan materi satu dengan
materi yang lain
- Kejelasan petunjuk belajar
- Kelengkapan kunci jawaban soal
latihan sebagai umpan balik dari
soal latihan
2. Tampilan - Kemenarikan cover dan gambar
dalam modul
- Kejelasan gambar yang disajikan
- Kejelasan ukuran dan bentuk atau
jenis huruf yang digunakan
3. Bahasa - Kejelasan penggunaan bahasa
- Kebenaran kata atau istilah yang
digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
E. Jenis Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber
yaitu ahli modul pembelajaran, ahli tematik, dan ahli bahasa. Data berupa data
kuantitatif dan kualitatif yang merupakan hasil penilaian kualitas modul
pembelajaran yang dikembangkan serta masukan sebagai dasar untuk melakukan
revisi produk modul pembelajaran.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diisi ketiga
validator, ahli modul pembelajaran, ahli desain modul dan ahli bahasa modul
pembelajaran kelas IV sekolah dasar.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif,
yaitu dengan menganalisis data kualitatif yang diperoleh dari angket uji ahli.
Menurut Suharsimi Arikunto (1993: 207), data kuatitatif yang berwujud angka-
angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat diproses dengan cara dijumlah,
dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase.
Persentase kelayakan ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Persentase kelayakan (%) =
x 100%
Pencarian persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang
dipersentasekan dan disajikan tetap berupa persentase, tetapi dapat juga persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang berseifat kualitatif, misalnya sangat
baik (76-100%), baik (56-75%), cukup (45-55%), kurang baik (0-39%). Adapun
keempat skala tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Tabel2. Tabel Skala Persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993:208)
Persentase Pencapaian Skala Interpretasi
76 – 100% 4 Sangat Baik
56 – 75% 3 Baik
40 – 55% 2 Cukup
0 – 39% 1 Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Pengembangan
Pengembangan prototipe modul pembelajaran Tematik Kelas IV SD
Berbasis Multiple Intelligence ini dikembangkan melalui beberapa tahapan utama.
Sesuai dengan model pengembangan dari Borg and Gall dalam Sugiyono (2011:
298), maka prototipe Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence melalui
5 tahap utama yaitu:
1. Potensi dan masalah
Potensi dan masalah diperoleh dari mengkaji analisis kebutuhan yang
disebarkan keenam sekolah dasar di SD N Kledokan, SD N Baran I, SD N
Kerdonmiri I, SD N Gelaran 2, SD N I Socokangsi, dan SD Kanisius Sengkan.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket keenam sekolah
dasar. Dari angket yang disebarkan, kemudian dianalisis dan diberikan solusi atas
permasalahan yang ada. Analisis angket dilakukan dengan menghitung hasil dari
keenam responden. Dari hasil analisis diperoleh bahwa 3 kepala sekolah sudah
mengikuti pelatihan kurikulum 2013 dan 3 kepala sekolah belum mengikuti
pelatihan kurikulum 2013, 5 sekolah belum semua guru mengikuti pelatihan
kurikulum 2013 dan 1 sekolah guru kelas 1 dan 4 sudah mengikuti pelatihan
kurikulum 2013, 6 sekolah baik guru/kepala sekolah belum memahami model
pembelajaran berbasis mltiple intelligence, 6 sekolah belum memiliki Silabus
tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelegence, 6 sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
belum memiliki RPP tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple
intelegence, 6 sekolah belum memiliki bahan ajar tematik berdasarkan kurikulum
2013 berbasis multiple intelegence, 6 sekolah belum memiliki media yang
mengakomodasi pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis
multiple intelegence, 1 sekolah sudah memiliki LKS tematik berdasarkan
kurikulum 2013 berbasis multiple intelegence, 5 sekolah belum memiliki LKS
tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelegence, 6 sekolah
belum memiliki media berbasis ICT tematik berdasarkan kurikulum 2013
berbasis multiple intelegence, 6 sekolah belum memiliki perangkat penilaian
tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelegence.
3. Desain produk
Desain modul pembelajaran dilakukan setelah didapatkan permasalahan dan
solusi. Dalam mendesain modul pembelajaran dilakukan beberapa tahapan, yaitu
menganalisis kurikulum 2013, pengumpulan materi pembelajaran dan desain dari
modul yang akan dikembangkan. Menganalisis kurikulum 2013 dilakukan dengan
membaca dan mencatat materi pembelajaran kelas empat tema 4 tentang berbagai
pekerjaan, pengumpulan materi dilakukan dengan mengumpulkan buku-buku atau
modul pembelajaran yang berkaitan dengan mata pelajaran yang ada di kelas
empat, kemudian mengkaitkan materi antar mata pelajaran supaya saling tekait,
dan melabeli matei dengan kecerdasan yang dikembangkan, sedangkan desain
modul pembelajaran dilakukan dengan pembuatan desain yang menarik bagi
siswa, dalam modul tersebut ada beberapa halaman yang dibuat desain gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
tiga dimensi atau pop-up, sehingga siswa menjadi tertarik untuk membaca serta
mempelajari modul tersebut.
Modul pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti menggunakan
program Microsoft Word 2007, Adobe In Design, Corel Draw X4, dan Adode
Photoshop. Aplikasi program Microsoft Word 2007 digunakan peneliti untuk
menyusun materi ajar. Font yang digunakan Kristen ITC. Aplikasi Adode In
Design memiliki kelebihan dalam menata layout halaman modul pembelajaran.
Adobe Photoshop memiliki kelebihan dalam pembuatan karakter gambar (otentik)
yang akan dibuat pop-up dan lift the flap. Corel Draw X4 digunakan untuk
membuat cover modul pembelajaran, menentukan ukuran karakter-karakter
supaya tidak melebihi ukuran modul pembelajaran dan digunakan untuk
meletakan tokoh-tokoh tersebut supaya proporsional.
Modul pembelajaran yang dikembangkan memiliki komponen-komponen
sebagai berikut 1) sampul modul pembelajaran, 2) isi , 3) kunci jawaban, 4) daftar
pustaka. Desain produk awal adalah sebagai berikut.
1) Sampul modul pembelajaran
Sampul depan modul pembelajaran terdapat keterangan buku tematik
berbasis multiple intelligece, tema dalam bahan ajar yaitu tema 4, subtema
modul pembelajaran yaitu berbagai pekerjaan, sasaran yang dituju adalah
siswa kelas IV serta nama peneliti Christiana Risma Marthawati. Sampul
modul pembelajaran menggunakan gambar berbagai profesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2) Isi
Isi modul pembelajaran terdiri dari 101 halaman yang terbagi dalam enam
kali pembelajaran. Pada lembar awal terdapat kata pengantar, daftar isi,
gambaran isi buku. Pada awal pembelajaran terdapat pemetaan kompetensi
dasar kelas IV, indikator dan tujuan untuk pembelajaran tersebut, kegiatan
pembelajaran dimulai dengan berdoa, motivasi, apersepsi, uraian materi,
kegiatan siswa, refleksi, dan belajar dengan keluarga.
3) Kunci jawaban
Kunci jawaban dalam modul pembelajaran merupakan jawaban dari soal-
soal yang ada dalam modul pembelajaran.
4) Daftar pustaka
Daftar pustaka berisi uraian referensi yang digunakan dalam penyusunan
modul pembelajaran.
4. Validasi desain
Validasi bertujuan untuk meminta mengetahui kelayakan modul yang telah
dibuat. Validasi dilakukan oleh tiga ahli, ahli modul pembelajaran, ahli desain
modul pembelajaran oleh dosen PGSD USD dan ahli bahasa oleh guru kelas
empat.
Aspek yang divalidasi meliputi aspek sistematika, aspek tampilan dan aspek
bahasa. Aspek sistematika adalah aspek yang meliputi kesesuaian materi
pembelajaran yang ada dalam Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD
Berbasis Multiple Intelligence dengan standar inti, kompetensi inti dan tujuan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013, kesesuaian materi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kecerdasan yang dikembangkan, kesesuaian mteri dengan tema, kelengkapan,
kejelasan dan keruntutan materi, keterkaitan materi satu dengan materi yang lain,
kejelasan petunjuk belajar, kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai
umpan balik dari soal latihan dan kemudahan dalam memahami materi.
Aspek tampilan adalah aspek yang berhubungan dengan gambar yang ada
dalam modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence
meliputi kemenarikan cover dan gambar dalam modul, kejelasan gambar yang
disajikan, kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang digunakan dan
kemenarikan tampilan halaman yang disajikan.
Aspek bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan bahasa, kata-kata,
dan kalimat yang ada dalam modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
Multiple Intelligence meliputi kejelasan penggunaan bahasa, kebenaran kata atau
istilah yang digunakan dan keterbacaan teks atau kalimat dengan benar.
5. Revisi desain
Revisi desain dilakukan setelah modul pembelajaran tematik berbasis
Multiple Intilligence divalidasi. Dari hasil validasi tersebut terdapat kritik dan
saran dari ahli modul pembelajaran, saran dan kritik tersebut sebagai dasar untuk
merevisi modul pembelajaran ini.
B. Uji Kelayakan Modul Pembelajaran
Uji validitas digunakan untuk menilai apakah modul layak digunakan
sebagai media pembelajaran untuk membantu proses pembelajaran. Pada uji
validitas ini, melibatkan 3 ahli, yakni ahli modul pembelajaran, ahli desain modul
pembelajaran dan ahli materi pembelajaran kelas 4. Validasi ahli modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pembelajaran untuk modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple
Intelligence dilakukan oleh dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar USD, validasi
ahli desain dilakukan dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar USD dan validasi
ahli bahasa dilakukan oleh guru kelas 4, hal ini dikarenakan guru kelas 4 akan
lebih memahami bahasa yang komunikatif bagi peserta didik. Hasil dari validasi
oleh para ahli dapat digunakan sebagai masukkan dalam penyempurnaan modul
yang dikembangkan. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut:
a. Hasil Penilaian Ketiga Validator per Indikator pada Setiap Aspek
Hasil penilaian per item dari ketiga validator pada setiap aspek sistematika,
tampilan dan bahasa dilakukan untuk mengetahui skor item-item pada setiap
aspeknya. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. Hasil Penilaian per Indikator dari Ketiga Validator
No. Aspek Validator
Rata-rata
Persen-tase 1 2 3
Sistematika
1. Kesesuaian materi dengan standar inti, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
3 3 4 3,34 83,34%
2. Kesesuaian materi dengan kecerdasan yang dikembangkan
4 3 4 3,67 91,67%
3. Kesesuaian materi dengan tema 4 3 4 3,67 91,67%
4. Kelengkapan, kejelasan dan keruntutan materi
3 3 4 3,34 83,34%
5. Keterkaitan materi satu dengan materi yang
lain 3 3 4 3,34 83,34%
6. Kejelasan petunjuk belajar 4 3 4 3,67 91,67%
7. Kelengkapan kunci jawaban soal latihan
sebagai umpan balik dari soal latihan 4 3 4 3,67 91,67%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dari data pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa hasil penilaian dari validasi ahli
modul pembelajaran, ahli desain modul pembelajaran dan ahli materi ditinjau dari
berbagai aspek:
8. Kemudahan dalam memahami materi 3 3 3 3,00 75,00%
Jumlah Skor secara keseluruhan 28 24 31
Skor Total 83
Rata-rata 3,46
Persentase 86,50%
Tampilan
1. Kemenarikan cover dan gambar dalam modul 4 4 4 4,00 100%
2. Kejelasan gambar yang disajikan 2 3 3 2,67 66,67%
3. Kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf
yang digunakan 4 4 4 4,00 100%
4. Kemenarikan tampilan halaman yang disajikan
4 4 4 4,00 100%
Jumlah Skor secara keseluruhan 14 15 15
Skor Total 44
Rata-rata 3,67
Persentase 91,75%
Bahasa
1. Kejelasan penggunaan bahasa 4 4 4 4,00 100%
2. Kebenaran kata atau istilah yang digunakan 4 4 4 4,00 100%
3. Keterbacaan teks atau kalimat dengan benar 4 4 4 4,00 100%
Jumlah Skor secara keseluruhan 12 12 12
Skor Total 36
Rata-rata 4
Persentase 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
1. Aspek sistematika
a. Kesesuaian materi dengan standar inti, kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran, mendapatkan persentase 83,34%. Berdasarkan skala
persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas
Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple
Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak
digunkan.
b. Kesesuaian materi dengan kecerdasan yang dikembangkan, mendapatkan
persentase 91,67%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi
Arikunto (1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas
IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat
baik sehingga layak digunakan.
c. Kesesuaian materi dengan tema, mendapatkan persentase 91,67%.
Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208)
maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak
digunkan.
d. Kelengkapan, kejelasan dan keruntutan materi, mendapatkan persentase
83,34%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto
(1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD
Berbasis Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik
sehingga layak digunkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
e. Keterkaitan materi satu dengan materi yang lain, mendapatkan persentase
83,34%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto
(1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD
Berbasis Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik
sehingga layak digunkan.
f. Kejelasan petunjuk belajar, mendapatkan persentase 91,67%.
Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208)
maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak
digunkan.
g. Kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai umpan balik dari soal
latihan, mendapatkan persentase 91,67%. Berdasarkan skala persentase
menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas Modul
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence
termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak digunkan.
h. Kemudahan dalam memahami materi, mendapatkan persentase 75%.
Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208)
maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
Multiple Intelligence termasuk dalam kategori baik sehingga layak
digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gambar 3. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Sistematika
Gambar 3. menunjukkan bahwa persentase tertinggi adalah 91,67% yaitu
pada pernyataan kesesuaian materi dengan kecerdasan yang dikembangkan,
kesesuaian materi dengan tema, kejelasan petunjuk belajar, dan kelengkapan
kunci jawaban soal latihan sebagai umpan balik dari soal latihan, sedangkan
persentase terendah adalah 75% yaitu pada pernyataan kemudahan dalam
memahami materi.
Secara keseluruhan, dari ketiga validator aspek sistematika mendapatkan
persentase 86,50%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto
(1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
83,34%
91,67% 91,67%
83,34% 83,34%
91,67% 91,67%
75,00%
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
a b c d e f g h
Per
sen
tase
(%
)
Aspek Sistematika
Persentase Data Hasil Validasi Aspek Sistematika
kesesuaian materi dengan SI
Kesesuaian materi dengan MI
kesesuaian dengan tema
kelengkapan
keterkaitan
kejelasan
kelengkapan kunci
kemudahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak
digunkan.
2. Aspek tampilan
a. Kemenarikan cover dan gambar dalam modul, mendapatkan persentase
100%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993:
208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak
digunkan.
b. Kejelasan gambar yang disajikan, mendapatkan persentase 66,67%.
Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208)
maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
Multiple Intelligence termasuk dalam kategori baik sehingga layak
digunkan.
c. Kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang digunakan,
mendapatkan persentase 100%. Berdasarkan skala persentase menurut
Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran
Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk dalam
kategori sangat baik sehingga layak digunkan.
d. Kemenarikan tampilan halaman yang disajikan, mendapatkan persentase
100%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993:
208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak
digunkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Tampilan
Gambar 4. Menunjukkan pada aspek tampilan yang mendapatkan persentase
tertinggi 100% yaitu pada pernyataan kemenarikan cover dan gambar dalam
modul, kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang digunakan,
kemenarikan tampilan halaman yang disajikan sedangkan persentase terendah
adalah 66,76% yaitu pada pernyataan kejelasan gambar yang disajikan.
Secara keseluruhan, dari ketiga validator aspek tampilan mendapatkan
persentase 91,75%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto
(1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak
digunkan.
3. Aspek bahasa
a. Kejelasan penggunaan bahasa, mendapatkan persentase 100%.
Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208)
100%
66,67%
100% 100%
0
20
40
60
80
100
120
a b c d
Pe
rse
nta
se (
%)
Aspek Tampilan
Persentase Data Hasil Validasi Aspek Tampilan
kemenarikan cover
kejelasan gambar
kejelasan ukuran
kemenarikan halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak
digunkan.
b. Kebenaran kata atau istilah yang digunakan, mendapatkan persentase
100%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993:
208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak
digunkan.
c. Keterbacaan teks atau kalimat dengan benar, mendapatkan persentase
100%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993:
208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak
digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Gambar 5. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Bahasa
Gambar 5. Menunjukkan pada aspek bahasa mendapatkan persentase 100%
yaitu pada pernyataan kejelasan penggunaan bahasa, kebenaran kata atau istilah
yang digunakan dan keterbacaan teks atau kalimat dengan benar.
Secara keseluruhan, dari ketiga validator aspek tampilan mendapatkan
persentase 100%. Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto
(1993: 208) maka kualitas Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis
Multiple Intelligence termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak
digunkan.
b. Hasil Penilaian Masing-masing Validator
1) Validasi Ahli Modul Pembelajaran
Validasi ahli ini memaparkan skor yang diperoleh dari angket setiap
validator. Setelah validasi dilakukan, didapat beberapa perbaikan agar modul
100% 100% 100%
0
20
40
60
80
100
120
a b c
Per
sen
tase
(%)
Aspek Bahasa
Persentase Data Hasil Validasi Aspek Bahasa
kejelasan
kebenaran
keterbacaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dapat digunakan. Data Validasi Ahli Modul Pembelajaran dapat dilihat pada
Tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4. Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran
No. Aspek Skor
4 3 2 1
Sistematika
1. Kesesuaian materi dengan standar inti, kompetensi dasar
dan tujuan pembelajaran
- √ - -
2. Kesesuaian materi dengan kecerdasan yang dikembangkan √ - - -
3. Kesesuaian materi dengan tema √ - - -
4. Kelengkapan, kejelasan dan keruntutan materi - √ - -
5. Keterkaitan materi satu dengan materi yang lain - √ - -
6. Kejelasan petunjuk belajar √ - - -
7. Kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai umpan
balik dari soal latihan
√ - - -
8. Kemudahan dalam memahami materi - √ - -
Jumlah Frekuensi 4 4 - -
Jumlah Skor 16 12 - -
Skor Total 28
Rata-rata 3,5
Persentase 87,5%
Tampilan
1. Kemenarikan cover dan gambar dalam modul √ - - -
2. Kejelasan gambar yang disajikan - - √ -
3. Kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang
digunakan
√ - - -
4. Kemenarikan tampilan halaman yang disajikan √ - - -
Jumlah Frekuensi 3 - 1 -
Jumlah Skor 12 - 2 1
Skor Total 14
Rata-rata 3,5
Persentase 87,5%
Bahasa
4. Kejelasan penggunaan bahasa √ - - -
5. Kebenaran kata atau istilah yang digunakan √ - - -
6. Keterbacaan teks atau kalimat dengan benar √ - - -
Jumlah Frekuensi 3 - - -
Jumlah Skor 12 - - -
Skor Total 12
Rata-rata 4
Persentase 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Dari data pada Tabel 4, dapat dilihat bahwa hasil penilaian dari validasi ahli
Modul pembelajaran ditinjau dari :
1. Aspek sistematika mendapatkan persentase 87,5%. Berdasarkan skala
persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk
dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.
2. Aspek tampilan mendapatkan persentase 87,5%. Berdasarkan skala
persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk
dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.
3. Aspek bahasa mendapatkan persentase 100%. Berdasarkan skala persentase
menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk
dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 6. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran
Secara keseluruhan, persentase dari ketiga aspek tersebut adalah 91,667.
Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka
kualitas modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence
termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan. Selain data
kuantitatif, validator juga memberikan data kualitatif yang berupa saran, yaitu:
1. Revisi penulisan dan kalimat ada beberapa kekurangan
2. Ukuran pop-up diperkecil agar semua maksud dapat tersampaikan (berbagai
pekerjaan; warna laut diganti biru)
87,5% 87,5% 100%
0
20
40
60
80
100
120
Sistematika Tampilan Bahasa
Per
sen
tase
(%
)
Aspek penilaian
Presentase Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran
Sistematika
Tampilan
Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2) Validasi Ahli desain modul pembelajaran
Validasi ahli desain modul pembelajaran dilakukan dosen Pendidikan Guru
Sekolah Dasar USD. Setelah validasi dilakukan, didapat beberapa perbaikan agar
modul dapat digunakan. Data Validasi Ahli desain modul pembelajaran dapat
dilihat pada Tabel 5 di bawah ini:
Tabel 5. Data Hasil Validasi Ahli desain modul pembelajaran
No. Aspek Skor
4 3 2 1
Sistematika
1. Kesesuaian materi dengan standar inti, kompetensi dasar
dan tujuan pembelajaran
- √ - -
2. Kesesuaian materi dengan kecerdasan yang dikembangkan - √ - -
3. Kesesuaian materi dengan tema - √ - -
4. Kelengkapan, kejelasan dan keruntutan materi - √ - -
5. Keterkaitan materi satu dengan materi yang lain - √ - -
6. Kejelasan petunjuk belajar - √ - -
7. Kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai umpan
balik dari soal latihan
- √ - -
8. Kemudahan dalam memahami materi - √ - -
Jumlah Frekuensi - 8 - -
Jumlah Skor - 24 - -
Skor Total 24
Rata-rata 3
Persentase 75%
Tampilan
1. Kemenarikan cover dan gambar dalam modul √ - - -
2. Kejelasan gambar yang disajikan - √ - -
3. Kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang
digunakan
√ - - -
4. Kemenarikan tampilan halaman yang disajikan √ - - -
Jumlah Frekuensi 3 1 - -
Jumlah Skor 12 3 - -
Skor Total 15
Rata-rata 3,75
Persentase 93,75%
Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Dari data pada Tabel 5, dapat dilihat bahwa hasil penilaian dari validasi ahli
desain modul pembelajaran ditinjau dari :
1. Aspek sistematika mendapatkan persentase 75%. Berdasarkan skala
persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk
dalam kategori baik sehingga layak digunakan.
2. Aspek tampilan mendapatkan persentase 93,75%. Berdasarkan skala
persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk
dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.
3. Aspek bahasa mendapatkan persentase 100%. Berdasarkan skala persentase
menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk
dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.
7. Kejelasan penggunaan bahasa √ - - -
8. Kebenaran kata atau istilah yang digunakan √ - - -
9. Keterbacaan teks atau kalimat dengan benar √ - - -
Jumlah Frekuensi 3 - - -
Jumlah Skor 12 - - -
Skor Total 12
Rata-rata 4
Persentase 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 7. Persentase Data Hasil Validasi Ahli desain modul
Secara keseluruhan, persentase dari ketiga aspek tersebut adalah 89,583%.
Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka
kualitas modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence
termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan. Selain data
kuantitatif, validator juga memberikan data kualitatif yang berupa saran, yaitu:
1. Pemilihan warna huruf sebaiknya disesuaikan/melihat warna backround,
apakah bisa terbaca atau tidak
2. Ada bagian halaman yang kosong mungkin baik bila diberi halaman untuk
judul atau penjelasan bagian berikutnya
75%
93,75% 100%
0
20
40
60
80
100
120
Sistematika Tampilan Bahasa
Per
sen
tase
(%
)
Aspek penilaian
Persentase Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran
Sistematika
Tampilan
Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3. Ada bagian pop-up yang bila terbuka pop-up-nya tidak terlihat/tidak
membuka
3) Validasi Ahli Bahasa
Validasi ahli bahasa dilakukan oleh guru sekolah dasar kelas 4. Setelah
validasi dilakukan, didapat beberapa perbaikan agar modul dapat digunakan. Data
Validasi Ahli Bahasa dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini:
Tabel 6. Data Hasil Validasi Ahli Bahasa
No. Aspek Skor
4 3 2 1
Sistematika
1. Kesesuaian materi dengan standar inti, kompetensi dasar
dan tujuan pembelajaran
√ - - -
2. Kesesuaian materi dengan kecerdasan yang dikembangkan √ - - -
3. Kesesuaian materi dengan tema √ - - -
4. Kelengkapan, kejelasan dan keruntutan materi √ - - -
5. Keterkaitan materi satu dengan materi yang lain √ - - -
6. Kejelasan petunjuk belajar √ - - -
7. Kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai umpan
balik dari soal latihan
√ - -
8. Kemudahan dalam memahami materi - √ - -
Jumlah Frekuensi 7 1 - -
Jumlah Skor 28 3 - -
Skor Total 31
Rata-rata 3,875
Persentase 96,875%
Tampilan
1. Kemenarikan cover dan gambar dalam modul √ - - -
2. Kejelasan gambar yang disajikan - √ - -
3. Kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang
digunakan
√ - - -
4. Kemenarikan tampilan halaman yang disajikan √ - - -
Jumlah Frekuensi 3 1 - -
Jumlah Skor 12 3 - -
Skor Total 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Dari data pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa hasil penilaian dari validasi ahli
bahasa pembelajaran ditinjau dari :
1. Aspek sistematika mendapatkan persentase 96,875%. Berdasarkan skala
persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk
dalam kategori baik sehingga layak digunakan.
2. Aspek tampilan mendapatkan persentase 93,75%. Berdasarkan skala
persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk
dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.
3. Aspek bahasa mendapatkan persentase 100%. Berdasarkan skala persentase
menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka kualitas modul
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk
dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.
Rata-rata 3,75
Persentase 93,75%
Bahasa
1. Kejelasan penggunaan bahasa √ - - -
2. Kebenaran kata atau istilah yang digunakan √ - - -
3. Keterbacaan teks atau kalimat dengan benar √ - - -
Jumlah Frekuensi 3 - - -
Jumlah Skor 12 - - -
Skor Total 12
Rata-rata 4
Persentase 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Gambar 8. Pesentase Data Hasil Validasi Ahli Bahasa
Secara keseluruhan, persentase dari ketiga aspek tersebut adalah 96,875%.
Berdasarkan skala persentase menurut Suharsimi Arikunto (1993: 208) maka
kualitas modul Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence
termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan. Selain data
kuantitatif, validator juga memberikan data kualitatif yang berupa saran, yaitu:
layak digunakan dengan perbaikan pada bagian tertentu.
C. Kajian Produk Akhir
Produk akhir merupakan revisi dari hasil validasi oleh ketiga validator.
Produk berupa modul pembelajaran direvisi berdasarkan saran dan kritik ketiga
validator. Produk akhir modul pembelajaran dikemas dalam bentuk buku teks
yang berisikan materi pembelajaran melalui proses pencetakan. Kajian produk
akhir dari modul pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1) Sampul modul pembelajaran
96,875% 93,75% 100%
0
20
40
60
80
100
120
Sistematika Tampilan Bahasa
Per
sen
tase
(%
)
Aspek penilaian
Persentase Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran
Sistematika
Tampilan
Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Sampul tidak mengalami perubahan. Sampul depan modul pembelajaran
terdapat keterangan buku tematik berbasis multiple intelligece, tema dalam
bahan ajar yaitu tema 4, subtema modul pembelajaran yaitu berbagai
pekerjaan, sasaran yang dituju adalah siswa kelas IV serta nama peneliti
Christiana Risma Marthawati. Sampul modul pembelajaran menggunakan
gambar berbagai profesi.
2) Isi
Isi modul pembelajaran mengalami perubahan setelah dilakukan revisi
sesuai dengan kritik dan saran dari ketiga validator, antara lain 1)
membenarkan penulisan kata dan kalimat yang masih salah, 2) mengubah
ukuran pop-up menjadi lebih kecil pada pop-up pasar dan mengubah warna
laut yang ada di pop-up menjadi biru, 3) membenahi pemilihan warna huruf
dan background supaya bisa terbaca, 4) mengisi bagian halaman yang
kosong dengan gambar atau judul untuk penjelasan halaman berikutnya.
Isi modul pembelajaran terdiri dari 101 halaman yang terbagi dalam enam
kali pembelajaran. Pada lembar awal terdapat kata pengantar, daftar isi,
gambaran isi buku. Pada awal pembelajaran terdapat pemetaan kompetensi
dasar kelas IV, indikator dan tujuan untuk pembelajaran tersebut, kegiatan
pembelajaran dimulai dengan berdoa, motivasi, apersepsi, uraian materi,
kegiatan siswa, refleksi, dan belajar dengan keluarga.
3) Kunci jawaban
Kunci jawaban dalam modul pembelajaran merupakan jawaban dari soal-
soal yang ada dalam modul pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
4) Daftar pustaka
Daftar pustaka berisi uraian referensi yang digunakan dalam penyusunan
modul pembelajaran.
D. Pembahasan
Produk yang didapat dari penelitian ini adalah prototipe modul Tematik
Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence. Menurut makna istilah asalnya modul
adalah alat ukur yang lengkap, merupakan unt yang berfungsi secara mandiri,
terpisah, tetapi juga dapat berfungsi sebgai kesatuan dari keseluruhan unit lainnya.
Sejalan dengan pengertian modul tersebut, Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007:
132) mengungkapkan bahwa modul merupakan suatu unit program pengajaran
yang disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan belajar, maka modul yang
dibuat dapat digunakan untuk belajar mandiri siswa ataupun sebagai pendamping
pada proses belajar mengajar. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa modul merupakan suatu paket bahan ajar siswa, yang
digunakan secara mandiri maupun secara kesatuan dengan unit lain.
Peranan modul sebagai media bantu pembelajaran, memungkinkan siswa
untuk dapat lebih memahami materi yang diajarkan dengan bantuan modul
tersebut. Sesuai dengan tujuan modul yang dipaparkan Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
(2008: 3) bahwa media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang dan
waktu, maka modul pembelajaran menjadi salah satu solusi dalam mengatasi
keterbatasan indra, ruang dan waktu. Hal ini dikarenakan siswa dapat belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
secara mandiri tanpa didampingi guru sesuai dengan tingkat kemampuan
pemahaman dari masing-masing siswa.
Penilaian kelayakan prototipe modul pembelajaran dalam validasi ahli pada
penelitian ini menggunakan angket sebagai instrumen penilaiannya. Skala yang
digunakan dalam angket tersebut menggunakan skala Likert yaitu dengan skor
penilaian 1 sampai 4. Skor 1 berarti kurang baik, skor 2 berarti cukup, skor 3
berarti baik dan skor 4 berarti sangat baik. Selanjutnya data yang terkumpul
diproses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan
dan diperoleh persentase. Kriteria penilaian kelayakan modul mengacu pada skala
persentase menurut Suharsimi Arikunto yaitu 0% - 39% berarti kurang baik, 40%
- 55% berarti cukup, 56% - 75% berarti baik dan 76% - 100% berarti sangat baik.
Hasil penilaian dari ketiga validator per item pada setiap aspeknya adalah
pada aspek sistematika, item kesesuaian materi dengan standar inti, kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran, kelengkapan, kejelasan dan keruntutan materi dan
keterkaitan materi satu dengan materi yang lain masing-masing mendapatkan
persentase 83,34%; menurut skala persentase pencapaian tersebut, kualitas item
modul termasuk sangat baik. Item kesesuaian materi dengan kecerdasan yang
dikembangkan, kesesuaian materi dengan tema, kejelasan petunjuk belajar,
kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai umpan balik dari soal latihan,
masing-masing mendapatkan persentase 91,67%; berdasarkan skala persentase
pencapaian tersebut, kualitas item modul termasuk sangat baik. Item kemudahan
dalam memahami materi mendapatkan persentase 75%, berdasarkan skala
persentase yang didapat, kualitas item tersebut termasuk baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Hasil penilaian dari ketiga validator per item pada setiap aspeknya adalah
pada aspek tampilan, item kemenarikan cover dan gambar dalam modul, item
kejelasan ukuran dan bentuk atau jenis huruf yang digunakan dan item
kemenarikan tampilan halaman yang disajikan, masing-masing mendapatkan
persentase 100%, berdasarkan skala persentase pencapaian tersebut, kualitas
ketiga item pada aspek tampilan ini termasuk sangat baik. Item kejelasan gambar
yang disajikan mendapatkan persentase 66,67%, berdasarkan skala persentase
pencapaian tersebut, kualitas satu item ini termasuk baik.
Hasil penilaian dari ketiga validator per item pada setiap aspeknya adalah
pada aspek bahasa, item kejelasan penggunaan bahasa, kebenaran kata atau istilah
yang digunakan dan item keterbacaan teks atau kalimat dengan benar masing-
masing mendapatkan persentase 100%, berdasarkan skala pencapaian tersebut,
kualitas ketiga item pada aspek bahasa termasuk sangat baik.
Hasil penilaian ahli modul pembelajaran mendapatkan persentase 91,667%.
Berdasarkan skala persentase pencapaian tersebut, maka kualitas modul
pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk
dalam dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan. Selain data
kuantitatif, validator juga memberikan data berupa saran dan kritik, yaitu:
penulisan kata dan kalimat ada beberapa kekurangan, ukuran pop-up diperkecil
agar semua maksud dapat tersampaikan (berbagai pekerjaan, warna laut diubah
menjadi biru). Sehingga revisi yang dilakukan adalah melengkapi kata dan
kalimat yang kurang dan memperkecil ukuran pop-up serta mengubah warna laut
menjadi biru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Hasil penilaian ahli desain modul pembelajaran mendapatkan persentase
89,583%. Berdasarkan skala persentase pencapaian tersebut, maka kualitas modul
pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk
dalam dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan. Selain data
kuantitatif, validator juga memberikan data berupa saran dan kritik, yaitu:
pemilihan warna huruf sebaiknya disesuaikan/melihat warna backround, apakah
bisa terbaca atau tidak, ada bagian halaman yang kosong mungkin baik bila diberi
halaman untuk judul atau penjelasan bagian berikutnya. Sehingga revisi yang
dilakukan adalah menyesuaikan warna huruf dengan backround yang digunakan
sehingga bisa terbaca serta menutup bagian halaman yang kosong dengan judul
atau penjelasan berikutnya.
Hasil penilaian ahli bahasa yang mendapatkan persentase 96,875%.
Berdasarkan skala persentase pencapaian tersebut, maka kualitas modul
pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence termasuk
dalam dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan. Selain data
kuantitatif, validator juga memberikan data berupa saran dan kritik, yaitu: layak
digunakan dengan perbaikan. Sehingga revisi yang dilakukan adalah memperbaiki
modul pembelajaran tersebut.
Hasil penilaian modul dari ketiga ahli modul pembelajaran pembelajaran
ditinjau dari aspek sistematika tersebut mendapatkan persentase 86,458%, ditinjau
dari aspek tampilan mendapatkan persentase 91,667% dan aspek bahasa
mendapatkan persentase 100%. Berdasarkan skala persentase pencapaian tersebut,
maka kualitas modul pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Intelligence termasuk dalam dalam kategori sangat baik sehingga layak
digunakan.
Setelah dilakukan validasi, didapatkan hasil penilaian dari validtor seperti di
atas. Melihat hasil tersebut, maka sesuai kriteria penilaian menurut skala
persentase Suharsimi Arikunto (1993: 208), modul pembelajaran Tematik Kelas
IV SD Berbasis Multiple Intelligence dinilai sangat baik sebagai prototipe modul
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pengembangan prototipe modul pembelajaran Tematik Kelas IV SD
Berbasis Multiple Intelligence menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut (1) Potensi dan masalah diperoleh karena terbatasnya fasilitas
pembelajaran yang disebabkan oleh pergantian kurikulum (2)
Pengumpulan informasi dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke
delapan sekolah dan menganalisis hasil kuesioner tersebut (3) Desain
produk dalam tahap ini dilakukan dengan analisis kurikulum 2013,
mengumpulkan materi, menjadikan tematik, melabeli materi dengan
kecerdasan yang dikembangkan, mendesain gambar (4) Validasi dilakukan
oleh tiga ahli, ahli modul pembelajaran, ahli tematik dan ahli bahasa (5)
Revisi desain dilakukan sesuai kritik dan saran yang diberikan oleh
validator setelah modul divalidasi.
2. Kualitas prototipe modul pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis
Mulitple Intelligence dengan tema “berbagai pekerjaan dan sub tema jenis-
jenis pekerjaan” adalah sangat baik, hal ini tampak dari rata-rata nilai
ketiga validator untuk aspek sistematika mendapatkan 86,90%, aspek
tampilan 91,75% dan aspek bahasa mendapatkan persentase 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
B. Keterbatasan Peneliti
Proses pelaksanaan penelitian Pengembangan Modul Pembelajaran
Tematik Kelas IV Berbasis Multiple Intelligence terdapat beberapa
keterbatasan, antara lain:
1. Penelitian ini hanya terbatas pada kelas IV tema Berbagai Pekerjaan.
2. Pengembangan penelitian ini hanya sampai langkah kelima penelitian
R & D menurut Sugiyono yakni pada langkah revisi desain, sehingga
penelitian ini hanya menghasilkan prototipe modul pembelajaran.
C. Saran
Bagi peneliti berikutnya yang akan mengembangkan modul
pembelajaran Tematik Kelas IV Berbasis Multiple Intelligence, berikut
saran yang dapat peneliti berikan:
1. Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini supaya melakukan
uji terbatas, karena penelitian tersebut baru sampai tahap uji validasi.
2. Bagi Guru
Supaya memperhatikan kecerdasan yang dimiliki peserta didik,
sehingga mampu menjembatani antara penggunaan modul
pembelajaran Tematik Kelas IV Berbasis Multiple Intelligence dengan
kecerdasan yang dimiliki peserta didik yang akan dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Dewantari Alit, (2013). Workshop Pop-up, mengamati, mengenal dan memahami.
http://dgi-indonesia.com/workshop-pop-up-mengamati-mengenal-dan-
memahami-pop-up/. Diakses 9 November 2013.
Dewantari Alit, (2013). Sekilas tentang Pop-up, Lift the Flap dan Movable. http://dgi-
indonesia.com/sekilas-tentang-pop-up-lift-the-flap-dan movable-book/.
Diakses 9 November 2013.
Direkorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional, (2008). Teknik Penyusunan Modul. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Gunawan Adi W, (2007). Born to be a Genius. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hidayat Sholeh, (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Izziati N, dkk, (2013). Pengembangan Modul Tematik dan Inovatif Berkarakter pada
Tema Pencemaran Lingkungan untuk Siswa Kelas VII SMP.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii
Jackson Paul, (2000). The Pop-up Book. Singapore: Annes Publishing Limited.
Jasmine Julia, (2007). Panduan Mengajar Berbasis Multiple Intelligences. Bandung:
Nuansa.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Perkembangan
Implementasi Kurikulum 2013.
http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-1
Nasution, (2011). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Majid Abdul, (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Rusman, (2011). Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Pendidik. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Rusmiati I Gusti Ayu, Santyasa I Wayan dan Warpala Wayan Sukra, (2013).
Pengembangan Modul IPA dengan Pendekatan Kontekstual untuk Kelas
5 SD Negeri 2 Semapura Tengah. http://pasca.undiksha.ac.id/e-
journal/index.php/jurnal_tp/article/download/899/653. Diakses 3 Januari
2014.
Setyawan Arianto, (2014). Pengembangan Modul IPA Terpadu Berpotensi Lokal
Berbasis Multiple Intelligences. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga.
Shofan Moh, Sa’dijah Cholis dan Slamet. (2013). Pengembangan Modul
Pembelajaran Bilangan Bulat dengan Pendekatan Kontestual untuk
Siswa Kelas IV SD/MI. http://jurnal-
online.um.ac.id/data/artikel/artikelF98A0F2A4C247D519F011A66CF2F
1F22. Diakses 3 Januari 2014.
Sudjana Nana dan Rivai Ahmad, (2007). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru AL Gesindo.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sujiono Yuliani Nuraini dan Sujiono Bambang, (2010). Bermain Kreatif Berbasis
Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks.
Sukmadinata, Nana Syaodih, (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bamdung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suparno Paul, (2008). Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Trianto, (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek.
Jakarta:Prestasi Pustaka.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Vembriarto, (1975). Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan
Paramita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Satuan Pendidikan : SD Negeri Kledokan 1
Kelas/Semester : IV/1
Tema/Subtema : Berbagai Pekerjaan/Jenis-jenis Pekerjaan
Mata pelajaran terkait : IPS, IPA, dan Bahasa Indonesia
Pertemuan : 1
Alokasi waktu : 6 x 35menit
A. Kompetensi Inti :
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator :
1. IPS
Kompetensi Dasar
1.2 Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk
Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi, dan politik dalam masyarakat
1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleransi, dan peduli dalam melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di
sekitarnya.
4.3 Menceritakan manusia dalam hubungannya dngan lingkungan geografis
tempat tinggalnya.
Indikator
2.3.1 Menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai pendapat
orang lain dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman
melalui diskusi
3.3.1 Menjelaskan jenis-jenis pekerjaan serta hubungannya dengan kondisi
geografis.
3.3.2 Menjelaskan proses pembuatan batik ikat celup secara sederhana.
4.3.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai proses pembuatan batik ikat
celup.
2. IPA
Kompetensi Dasar
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
3.7 Mendiskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh
masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3.7.1 Menjelaskan hubungan teknologi pembuatan batik ikat celup dengan jenis
pekerjaan yang sesuai.
4.7.1 Membuat laporan hasil pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan sesuai
dengan perkembangan teknologi pembuatan batik ikat celup.
3. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan YME atas keberadaan
lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional,
perkembangan teknologi, sosial, serta permasalahan social
2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia
3.4 Menggali informasi dari teks cerita pertualangan tentang lingkungan dan
sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.4 Menyajikan teks cerita pertualangan tentang lingkungan dan sumber daya
alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
3.4.1 Mengidentifikasi informasi dari teks cerita.
4.4.1 Membuat cerita petualangan mengenai lingkungan dan sumber daya alam
yang ada di sekitar.
C. Tujuan Pembelajaran
1. IPS
2.3.1 Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menunjukkan masing-
masing minimal 3 perilaku kerjasama, bertanggung jawab,
menghargai pendapat orang lain dalam melakukan interaksi sosial
dengan lingkungan dan teman
3.3.1 Siswa mampu menjelaskan minimal 3 jenis pekerjaan serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
hubungannya dengan kondisi geografis setelah melakukan kegiatan
diskusi
3.3.2 Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menjelaskan proses
pembuatan batik ikat celup secara sederhana maksimal selama 5
menit
4.3.1 Setelah mengkaji isi bacaan tentang pembuatan batik ikat celup, siswa
mampu menceritakan minimal 3 hasil bacaan mengenai proses
pembuatan batik ikat celup
2. IPA
3.7.1 Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu menjelaskan minimal 3
hubungan teknologi pembuatan batik ikat celup dengan jenis pekerjaan yang
sesuai
4.7.1 Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu membuat sebuah laporan
hasil pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan perkembangan
teknologi pembuatan batik ikat celup
3. Bahasa Indonesia
3.4.1 Setelah membaca dan mengkaji isi teks cerita, siswa mampu
mengidentifikasi minimal 3 informasi dari teks cerita
4.4.1 Setelah membaca contoh teks cerita, siswa mampu membuat sebuah
cerita petualangan mengenai lingkungan dan sumber daya alam yang
ada di sekitar
D. Materi Pembelajaran
a. IPS : jenis-jenis pekerjaan hubungannya dengan keadaan geografisnya.
b. IPA : sumber daya alam hubungannya dengan jenis pekerjaan.
c. Bahasa Indonesia : mengolah informasi dari teks cerita
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Tematik Terpadu dan Multiple Intelligences
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Metode : tanya jawab, penugasan, diskusi, observasi, kerja kelompok,
dan ceramah
F. Media/Alat/Sumber Pembelajaran
Media : media ICT dan media konvensional berupa patung profesi
Alat : -
Sumber : kondisi lingkungan, berbagai jenis pekerjaan di lingkungan
masyarakat dan modul pembelajaran
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Jenis Kegiatan Kecerdasan yang terkait Alokasi
Waktu
Penggalan 1
Pendahuluan
1. Salam
2. Doa
a. Sebelum berdoa, guru mengajak
siswa bernyanyi lagu “Mana
Jari” dan berdoa bersama.
Mana jari, mana jari.
Di sini, di sini.
Apa kabar kamu, baik baik saja.
Bertemu, dilipat, berdoa.
3. Presensi
a. Guru melakukan presensi dengan
mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu “Apa kabar”.
Selamat pagi dik…apa kabar? Baik.
Selamat pagi dik…apa kabar? Baik.
Selamat pagi dik..selamat pagi
dik..selamat pagi semua apa kabar?
Kecerdasan eksistensial
Kecerdasan musikal
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Baik
4. Apersepsi
a. Siswa bersama guru
menyanyikan nama-nama
pekerjaan (dengan nada balonku
ada lima)
5. Orientasi
a. Guru menjelaskan kegiatan dan
tujuan pembelajaran.
6. Motivasi
a. Siswa diajak untuk menyanyikan
lagu tentang nama-nama
pekerjaan.
b. Guru mengaitkan lagu dengan
materi yang akan dipelajari oleh
siswa.
Inti
1. Siswa dibagi menjadi lima kelompok
2. Siswa diminta untuk membuka
modul pembelajaran mengenai alat
dan bahan serta pembuatan batik ikat
celup.
3. Guru bertanya kepada siswa sambil
mengarahkan siswa untuk
mempelajari berbagai pekerjaan
yang berkaitan dengan pembuatan
batik ikat celup tersebut.
4. Guru menunjukkan media ICT
kepada siswa tentang berbagai
macam pekerjaan yang berhubungan
Kecerdasan musikal
Kecerdasan ruang
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan ruang
Kecerdasan musikal
Kecerdasan linguistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
dengan produksi batik untuk
menambah wawasan siswa.
5. Guru membagikan LKS pada setiap
kelompok.
6. Guru menjelaskan bagian LKS yang
harus dikerjakan oleh siswa.
7. Siswa diajak jalan-jalan di
lingkungan sekolah untuk
mengamati jenis-jenis pekerjaan dan
sumber daya alam yang ada disekitar
sekolah.
8. Siswa diminta mencatat hasil
pengamatan dalam LKS (aktivitas
1).
9. Setelah kegiatan jalan-jalannya usai,
siswa diminta untuk kembali ke
kelas dan guru mengecek hasil kerja
siswa.
Penutup
1. Siswa diajak oleh guru untuk
merangkum materi yang telah
mereka pelajari bersama .
Kecerdasan linguistik,
kecerdasan kinestetik,
kecerdasan interpersonal,
kecerdasan naturalis.
Kecerdasan linguistik,
Kecerdasan kinestetik.
Kecerdasan linguistik
Penggalan 2
Pendahuluan
1. Apersepsi
a. Perwakilan siswa diminta untuk
menyebutkan langkah-langkah
dalam pembuatan batik ikat
celup berdasarkan hasil
pengamatan yang telah
dilakukan.
Kecerdasan linguistik
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2. Orientasi
a. Guru menyampaikan materi,
kegiatan dan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai
siswa.
3. Motivasi
a. Siswa diajak untuk menyanyikan
kembali lagu tentang nama-nama
pekerjaan.
Inti
1. Siswa diminta membuka modul
pembelajaran mengenai pembuatan
batik.
2. Siswa membaca teks cerita tentang
pembuatan batik ikat celup dan
menemukan bahan-bahan yang
digunakan untuk membuat batik ikat
celup, langkah-langkah dalam
pembuatan batik ikat celup, dan
jenis-jenis pekerjaan yang terkait
dengan pembuatan batik ikat celup.
3. Siswa menjawab pertanyaan pada
modul.
4. Siswa diminta untuk beralih
membaca modul pada bagian
teknologi sederhana dan teknologi
modern tentang pembuatan batik.
5. Siswa mengamati berbagai teknologi
sederhana dan teknologi modern
yang terdapat dalam media ICT
untuk membantu siswa memahami
Kecerdasan musikal
Kecerdasan ruang
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan linguistik,
kecerdasan interpersonal,
Kecerdasan linguistik,
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan lingustik
Kecerdasan ruang
Kecerdasan ruang
Kecerdasan musikal
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan matematis-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
materi.
6. Siswa mengerjakan LKS aktivitas 2
7. Siswa bersama dengan guru,
membahas hasil kerja siswa.
Penutup
1. Guru mengajak siswa untuk
merangkum materi pelajaran yang
telah mereka pelajari bersama.
logis
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan linguistik
Penggalan 3
Pendahuluan
1. Apersepsi
a. Siswa diberi pertanyaan
mengenai jenis-jenis pekerjaan
yang telah ditemukan oleh siswa
saat kegiatan observasi di
lingkungan sekolah.
b. Setelah siswa menjawab
pertanyaan, guru bertanya
kembali tentang kondisi
geografis seperti apa yang cocok
untuk jenis pekerjaan yang telah
disebutkan oleh siswa.
2. Orientasi
a. Guru menyampaikan materi
pelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
oleh siswa.
3. Motivasi
a. Siswa menyanyikan lagu “Naik-
naik Ke Puncak Gunung”
b. Guru mengaitkan lagu dengan
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan naturalis
Kecerdasan musikal
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
materi yang akan dipelajari
Inti
1. Guru menyuruh siswa untuk
melakukan aktivitas 3 pada LKS
yaitu membuka modul pada gambar
peta geografis (dataran rendah,
dataran tinggi, dan perairan).
2. Berdasarkan gambar tersebut, setiap
kelompok diminta untuk mengamati
dan mendiskusikan hasil pengamatan
hubungan sumber daya alam dengan
jenis pekerjaan yang sesuai dan
kondisi geografis.
3. Guru menunjukkan media
konvensional kepada siswa berupa
patung profesi.
4. Berdasarkan patung-patung tersebut,
siswa diminta menyebutkan kondisi
geografisnya sambil melihat peta
yang terdapat dalam modul.
5. Setiap kelompok menuliskan hasil
diskusinya.
6. Siswa mengerjakan LKS aktivitas 4
7. Siswa dan guru mengoreksi hasil
kerja siswa secara bersama-sama.
Penutup
1. Siswa dibimbing untuk
menyimpulkan materi pelajaran yang
telah dipelajari dari awal hingga
akhir pelajaran.
Kecerdasan ruang-visual
Kecerdasan interpersonal,
Kecerdasan matematis-
logis.
Kecerdasan linguistik,
Kecerdasan ruang-visual,
Kecerdasan naturalis,
Kecerdasan matematis-
logis.
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan intrapersonal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
2. Guru memberikan soal evaluasi
3. Siswa merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah mereka
laksanakan
4. Guru mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya yang
akan dipelajari besok pagi
5. Doa penutup dan salam
Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan eksistensial
H. Penilaian
1. Prosedur
a. Proses
b. Post-test
2. Jenis
a. Tes
b. Non Tes
3. Teknik
a. Tes
b. Kinerja
c. Produk
4. Instrumen
a. Soal + kunci jawaban
b. Tugas + rubrik penilaian
5. Pedoman Skoring
………..,………………….2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
NIP……………………… NIP………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD N Kledokan I
Kelas/ Semester : IV
Tema/sub Tema : Berbagai Pekerjaan/Jenis-jenis pekerjaan
Mata Pelajaran terkait : IPA, Bahasa Indonesia, Matematika, PPKn
Pembelajaran ke : 2
Alokasi Waktu : 6x35 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. IPS
Kompetensi Dasar
1.2 Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai
penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial,
budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat
1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleransi, dan peduli dalam melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
3.1 Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan
dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
4.1 Menceritakan tentang hasil becaan mengenai pengertian ruang,
konektivitas antarruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu, sosial,
ekonomi, dan pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya.
Indikator
3.1.1 Menyebutkan jenis pekerjaan dan hubungannya dengan barang yang
dihasilkan
3.1.2 Mengelompokkan jenis-jenis pekerjaan berdasarkan benda yang dihasilkan
4.1.1 Menceritakan manfaat barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu jenis
pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat
2. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan YME atas keberadaan
lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional,
perkembangan teknologi, sosial, serta permasalahan social
2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia
3.4 Menggali informasi dari teks cerita pertualangan tentang lingkungan dan
sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.4 Menyajikan teks cerita pertualangan tentang lingkungan dan sumber daya
alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
3.4.2 Membaca dalam hati sebuah cerita yang berjudul “Pak Kadir”
3.4.3 Menemukan unsur-unsur cerita dari teks cerita “Pak Kadir”
4.4.2 Menuliskan hasil kerja dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku.
3. Matematika
Kompetensi Dasar
2.6 Menunjukkan perilaku peduli dengan cara memanfaatkan barang-barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
bekas yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain untuk
membuat benda-benda berbentuk kubus dan balok bangun berdasarkan
jaring-jaring bangun ruang yang ditemukan
3.9 Memahami luas segitiga, persegi panjang dan persegi
4.10 Mengembangkan dan membuat berbagai pola numerik dan geometris
Indikator
3.9.1 Menjelaskan pengertian luas
3.9.2 Menentukan luas segitiga, persegi panjang, dan persegi
4.10.1 Menyusun pola geometris
4. PPKn
Kompetensi Dasar
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugrah Tuhan
YME di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar
2.2 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari
di rumah, sekolah, dan masyarakat.
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah,
dan masyarakat
Indikator
3.2.1 Menjelaskan pengertian kewajiban
3.2.2 Menyebutkan contoh kewajiban sebagai pekerja di masyarakat
3.2.3 Menganalisis manfaat menjalankan kewajiban dalam kehidupan
bermasyarakat
4.2.1 Melaksanakan kewajiban di sekolah sebagai pelajar
C. Tujuan Pembelajaran
1. IPS
3.1.1 Siswa mampu menyebutkan minimal 3 jenis pekerjaan dan
hubungannya dengan barang yang dihasilkan setelah mengamati
gambar dan diskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
3.1.2 Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu mengelompokkan
minimal 3 jenis-jenis pekerjaan berdasarkan beda yang dihasilkan
4.1.1 Setelah menganalisa gambar dan diskusi, siswa mampu menceritakan
manfaat barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu jenis pekerjaan
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat
2. Bahasa Indonesia
3.4.2 Siswa mampu membaca dalam hati sebuah cerita yang berjudul “Pak
Kadir” secara utuh.
3.4.3 Setelah membaca teks cerita “Pak Kadir”, siswa mampu menemukan
minimal 3 unsur cerita
4.4.2 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu menuliskan sebuah
karya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
3. Matematika
3.9.1 Setelah diskusi, siswa mampu menjelaskan pengertian luas
3.9.2 Setelah bekerja dalam kelompok, siswa mampu menentukan luas
masing-masing sebuah segitiga, persegi panjang, dan persegi
4.10.1 Setelah bekerja dalam kelompok, siswa mampu menyusun sebuah
pola geometri
4. PPKn
3.2.1 Setelah membaca teks cerita, siswa mampu menjelaskan pengertian
kewajiban
3.2.2 Setelah membaca cteks cerita “Pak Kadir”, siswa mampu
menyebutkan minimal 3 contoh kewajiban sebagai pekerja di
masyarakat
3.2.3 Siswa mampu menganalisis manfaat menjalankan kewajiban dalam
kehidupan bermasyarakat setelah membaca teks cerita dan berdiskusi
dengan kelompok
4.2.1 Setelah membaca teks cerita dan menganalisa, siswa mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
melaksanakan minimal 3 kewajiban di sekolah sebagai pelajar
D. Materi Pembelajaran
1. IPS : hubungan antara jenis pekerjaan dan benda yang dihasilkan
2. Bahasa Indonesia : menentukan unsur-unsur cerita
3. Matematika : luas bangun datar dengan satuan tidak baku
4. PKn : manfaat bekerja dan sikap-sikap yang harus dimiliki pekerja
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Tematik Terpadu dan Multiple Intelligences
Metode Pembelajaran : tanya jawab, diskusi, penugasan, dan ceramah
F. Media/Alat/Sumber Pembelajaran
Media : media ICT dan media konvensional berupa papan flanel tentang
hak dan kewajiban
Alat : kertas lipat, kursi, alat-alat ukur tidak baku (tali, jengkal,
langkah kaki, depa)
Sumber : lingkungan sekitar dan modul pembelajaran
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Jenis Kegiatan Kecerdasan yang terkait Alokasi
Waktu
Penggalan 1
Pendahuluan
1. Salam, doa pembuka, dan presensi
2. Apersepsi
a. Guru bertanya kepada siswa
mengenai materi yang telah
mereka pelajari pada hari
sebelumnya.
3. Orientasi
a. Guru menjelaskan kepada siswa
mengenai materi yang dipelajari
dan tujuan pembelajaran yang
Kecerdasan eksistensial.
Kecerdasan linguistik.
70
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
akan dicapai siswa.
4. Motivasi
a. Guru mengajak siswa untuk
bernyayi bersama dengan lagu
yang berjudul “Paman Datang”
b. Guru mengaitkan lagu dengan
materi pembelajaran.
Inti
1. Siswa masuk ke dalam kelompoknya.
2. Siswa mendapat LKS untuk
melakukan kegiatan selama sehari
3. Siswa diminta melakukan aktivitas 1
pada LKS untuk mengamati dan
mendiskusikan gambar jenis-jenis
pekerjaan hubungannya dengan benda
yang dihasilkan, baik barang maupun
jasa yang terdapat dalam media ICT
(misal: jika gambar yang diamati
adalah petani, maka benda yang
dihasilkan adalah barang berupa beras
atau jika yang diamati adalah dokter,
maka benda yang dihasilkan adalah
jasa berupa jasa mengobati orang
sakit, dll).
4. Siswa mengerjakan latihan pada
modul pembelajaran.
Jenis
pekerjaan
Benda
yang
dihasilkan
Keterangan
Petani Barang Beras
Dokter Jasa Mengobati
Kecerdasan musikal,
Kecerdasan ruang,
Kecerdasan interpersonal,
Kecerdasan linguistik.
Kecerdasan ruang-visual,
Kecerdasan linguistik,
Kecerdasan interpersonal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
orang sakit
5. Siswa melakukan aktivitas 2 dan 3
pada LKS
Penutup
1. Melalui kegiatan tanya jawab, guru
bersama dengan siswa merangkum
pelajaran yang telah mereka pelajari
bersama tentang jenis-jenis pekerjaan
dan hubungannya dengan benda yang
dihasilkan
Penggalan 2
Pendahuluan
1. Apersepsi
a. Siswa diberi pertanyaan tentang
jenis-jenis pekerjaan dan
hubungannya dengan benda yang
dihasilkan.
2. Orientasi
a. Guru menyampaikan materi,
kegiatan pembelajaran yang akan
selanjutnya mereka lakukan.
3. Motivasi
a. Guru mengajak siswa untuk tepuk
“Tenang”
Tepuk tenang
Xxx bila aku xxx belajar xxx maka
aku xxx harus tenang 1234 tenang
Guru menjelaskan manfaat tepuk
“Tenang” supaya anak-anak tenang
saat pelajaran.
Inti
1. Setelah dapat membedakan jenis
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan linguistik
70
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
pekerjaan dan hubungannya dengan
benda yang dihasilkan, selanjutnya
secara individu siswa diminta untuk
membaca sebuah cerita yang berjudul
“Pak Mono”.
2. Guru memberikan penjelasan
mengenai alat ukur baku dan alat ukur
tidak baku dan cara mengukur benda
dengan alat ukur tidak baku.
3. Siswa mengerjakan LKS aktivitas 4
4. Berdasarkan penjelasan dari guru,
siswa diminta melakukan aktivitas 5
pada LKS yaitu mengukur luas
permukaan meja menggunakan alat
ukur tidak baku yang telah ditentukan
oleh guru.
5. Siswa melakukan aktivitas
pengukuran sesuai dengan petunjuk
yang ada di modul.
6. Siswa melakukan aktivitas 6 pada
LKS dan menuliskan hasil
aktivitasnya pada tabel yang tersedia
dalam LKS dan modul pembelajaran.
7. Siswa diminta untuk membaca cerita
“Pak Mono”
8. Setelah membaca siswa di minta
untuk melengkapai tabel pada LKS
aktivitas 7 dan menjawab pertanyaan
yang terdapat dalam modul untuk
mengidentifikasi unsur instrinsik
cerita pada modul.
Penutup
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan logis-
matematis
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan linguistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
1. Guru memberikan penguatan terhadap
pengetahuan yang diperoleh siswa
mengenai luas permukaan.
Penggalan 3
Pendahuluan
1. Apersepsi
a. Siswa diberi pertanyaan mengenai
jenis pekerjaan apasaja yang
terdapat pada Toserba.
2. Orientasi
a. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan oleh siswa pada
kegiatan pembelajaran
selanjutnya.
3. Motivasi
a. Siswa diajak untuk tepuk
“Tenang’.
Inti
1. Siswa membaca cerita mengenai “Pak
Kadir”.
2. Guru menjelaskan mengenai hak dan
kewajiban dengan menggunakan
media konvensional papan flanel hak
dan kewajiban.
3. Siswa melakukan aktivitas 8 yang
terdapat pada LKS
4. Siswa mengerjakan tugas yang ada
pada modul dan LKS aktivitas 9
mengenai hak dan kewajiban.
5. Siswa menjawab pertanyaan
mengenai cerita Pak Mono dan Pak
Kadir yang terdapat pada modul
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan ruang
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan linguistik
70
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
pembelajaran.
Penutup
1. Siswa dibimbing untuk
menyimpulkan materi yang telah
mereka pelajari selama pertemuan
kedua.
2. Guru memberikan soal evaluasi.
3. Siswa merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah mereka
laksanakan.
4. Guru mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya yang
akan dipelajari besok pagi
5. Doa penutup dan salam.
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan eksistensial
H. Penilaian
1. Prosedur
a. Proses
b. Post-test
2. Jenis
a. Tes
b. Nontes
3. Teknik
a. Tes
b. Kinerja
c. Produk
4. Instrumen
a. Soal + kunci jawaban
b. Tugas + rubrik penilaian
5. Pedoman skoring
………..,………………….2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru
NIP……………………… NIP………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD N Kledokan I
Kelas/Semester : IV/1
Tema/Subtema : Berbagai Pekerjaan/Jenis-jenis Pekerjaan
Pembelajaran ke : 3
Alokasi Waktu : 6x35 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. PJOK
Kompetensi Dasar
1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan
kemampuannya sebagai anugerah Tuhan yang tidak ternilai
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina,
sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta
2.1 Menunjukkan disiplin, kersama, toleransi, belajar menerima kekalahan
dan kemenangan, sportif dan tanggungjawab, serta menghargai
perbedaan
2.2 Menunjukkan perilaku santun kepada teman, guru dan lingkungan
sekolah selama pembelajaran penjas
3.2 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
pertumbuhan dan perkembangan tubuh
4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar lokomotor,
nonlokomotor, dan manipulatif dalam permainan bola kecil yang
dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan dan atau olahraga
tradisional bola kecil
Indikator
3.2.1 Menjelaskan pengaruh aktivitas fisik dan istirahat terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tubuh
4.2.1 Mempraktikkan servis pada permainan bulu tangkis yang dilandasi
oleh pola gerak dasar lokomotor dan nonlokomotor
2. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Esa atas
keberadaan lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern
dan tradisional, perkembangan teknologi, sosial serta permasalahan
sosial.
2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam
melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
3.3 Menggali informasi dari teks dialog tentang jenis-jenis usaha dan
pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku
4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber
daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
3.3.1 Mengidentifikasi isi teks dialog tentang jenis-jenis pekerjaan
3.3.2 Membedakan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
4.4.3 Menceritakan kembali secara lisan isi teks dialog tentang jenis-jenis
pekerjaan dengan menggunakan kalimat tidak langsung
4.4.4 Membuat teks dialog
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
3. PPKn
Kompetensi Dasar
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar
2.3 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sesuai dengan
hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di
rumah sekolah dan masyarakat sekitar
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga negara di lingkungan rumah,
sekolah, dan masyarakat
Indikator
3.2.4 Menjelaskan kewajiban sebagai seorang pekerja dalam kehidupan
sehari-hari
4.2.2 Mendemonstrasikan contoh kewajiban sebagai seorang pekerja dalam
kehidupan sehari-hari
4. Matematika
Kompetensi Dasar
2.6 Menunjukkan perilaku peduli dengan cara memanfaatkan barang-
barang bekas yang ada di sekitar rumah sekolah atau tempat bermain
untuk membuat benda-benda yang berbentuk kubus dan balok bangun
berdasarkan jaring-jaring bangun ruang yang ditemukan.
3.9 Memahami luas segitiga, persegi panjang, dan persegi
3.10 Menentukan hubungan antara satuan dan atribut pengukuran termasuk
luas dan keliling persegi panjang
4.10 Mengembangkan dan membuat berbagai pola numerik dan geometris
Indikator
3.9.3 Menghitung luas segitiga, persegi panjang, dan persegi
3.10.1 Mengidentifikasi hubungan antara satuan dan atribut pengukuran
termasuk luas dan keliling persegi panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
4.10.2 Menggambar berbagai pola numerik dan geometris
C. Tujuan Pembelajaran
1. PJOK
3.2.1 Setelah mempraktikkan gerak servis pada permainan bulutangkis,
siswa mampu menjelaskan minimal 3 pengaruh aktivitas fisik dan
istirahat terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh
4.2.1 Dengan mengamati contoh, siswa mampu mempraktikkan salah satu
jenis servis pada permainan bulu tangkis yang dilandasi oleh pola
gerak dasar lokomotor dan nonlokomotor
2. Bahasa Indonesia
3.3.1 Setelah membaca teks dialog, siswa mampu mengidentifikasi minimal
3 isi teks dialog tentang jenis-jenis pekerjaan
3.3.2 Setelah membaca teks dialog, siswa mampu membedakan kalimat
langsung dan kalimat tidak langsung
4.4.3 Setelah membaca teks dialog, siswa mampu menceritakan kembali
secara lisan isi teks dialog tentang jenis-jenis pekerjaan dengan
menggunakan kalimat tidak langsung
4.4.4 Setelah mengamati contoh teks dialog, siswa mampu membuat teks
dialog
3. PPKn
3.2.4 Dengan mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan minimal 3
kewajiban sebagai seorang pekerja dalam kehidupan sehari-hari.
4.2.2 Setelah berdiskusi dengan kelompok, siswa mampu
mendemonstrasikan salah satu contoh kewajiban sebagai seorang
pekerja dalam kehidupan sehari-hari
4. Matematika
3.9.3 Setelah mengamati gambar, siswa mampu menghitung luas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
keliling minimal 3 bangun datar.
3.10.1 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu mengidentifikasi
hubungan antara satuan dan atribut pengukuran termasuk luas dan
keliling persegi panjang
4.10.2 Setelah berdiskusi, siswa mampu menggambar berbagai pola numerik
dan geometris
D. Materi Pembelajaran
1. PJOK : permainan bulu tangkis
2. Bahasa Indonesia : kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
3. PPKn : kewajiban sebagai pekerja di masyarakat
4. Matematika : luas dan keliling bangun datar dengan satuan tidak baku
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Tematik Terpadu dan Multiple Intelligences
Metode : tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, penugasan, ceramah
F. Media/Alat/Sumber Pembelajaran
Media : media konvensional berupa aneka bangun datar dan papan
flanel tentang hak dan kewajiban, serta media ICT
Alat : raket dan kok, dan alat pengukur tidak baku
Sumber : lingkungan sekitar dan modul pembelajaran
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Jenis Kegiatan Kecerdasan yang Terkait Alokasi
Waktu
Penggalan 1
Pendahuluan
1. Salam, doa pembuka, dan presensi
2. Apersepsi
a. Siswa diberi pertanyaan
mengenai materi pelajaran yang
Kecerdasan eksistensial
70
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
telah mereka pelajari pada
pertemuan pertama dan kedua.
3. Orientasi
a. Guru menjelaskan kepada siswa
mengenai materi pelajaran,
tujuan belajar dan kegiatan yang
dilakukan oleh siswa pada
pertemuan ketiga.
4. Motivasi
a. Guru mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu yang berjudul
“Naik Delman”
b. Guru mengaitkan lagu dengan
materi pelajaran.
Inti
1. Siswa duduk secara berkelompok
sesuai kelompok sesuai
kelompoknya.
2. Siswa membaca teknik-teknik
bulutangkis dan memperagakannya
di dalam kelas.
3. Guru menunjukkan media ICT untuk
membantu siswa memperagakan
teknik-teknik bulu tangkis sesuai
bacaan yang terdapat pada modul.
4. Guru membagikan LKS
5. Siswa membaca bacaan berikutnya
yang terdapat dalam modul
mengenai wawancara Senandung
Nacita dengan Taufik Hidayat.
Kecerdasan musikal
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan linguistik,
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan ruang-visual
Kecerdasan linguistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
6. Siswa mendemonstrasikan
percakapan tersebut dengan teman
sebangkunya.
7. Siswa melakukan aktivitas 1 pada
LKS
8. Setelah itu, siswa mengerjakan tugas
yang terdapat pada modul mengenai
perbedaan teks wawancara dengan
teks cerita Santi.
Penutup
1. Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai teknik-teknik bermain
bulutangkis.
2. Guru memberi penguatan mengenai
kalimat langsung dan tidak langsung.
Kecerdasan linguistik,
Kecerdasan kinestetik
Penggalan 2
Pendahuluan
1. Apersepsi
a. Siswa diberi pertanyaan
mengenai teknik-teknik bermain
bulutangkis.
2. Orientasi
a. Guru menyampaikan materi
pelajaran, tujuan pembelajaran
dan kegiatan yang akan
dilaksanakan siswa.
3. Motivasi
a. Siswa melakukan senam
“COCONUT” untuk
membangkitkan semangat
belajarnya
Inti
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan musikal
70
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
1. Semua siswa diajak keluar kelas
untuk melakukan pemanasan.
2. Siswa diajak bermain bulutangkis
dengan mempraktikkan teknik-teknik
yang telah dipelajari.
3. Semua siswa mendapatkan
kesempatan untuk bermain
bulutangkis.
4. Siswa kembali kedalam kelas dan
mengerjakan aktivitas 3 pada LKS
Penutup
1. Siswa merefleksikan permainan
bulutangkis yang telah dilakukan.
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan interpersonal
Penggalan 3
Pendahuluan
1. Apersepsi
a. Guru mengulas kembali
permainan bulutangkis yang
dilakukan siswa
2. Orientasi
a. Guru menyampaikan materi
pelajaran, tujuan pembelajaran
dan kegiatan yang akan
dilaksanakan siswa.
3. Motivasi
a. Guru mengajak siswa bernyanyi
lagu berjudul “Bulutangkis”
untuk membangkitkan semangat
belajarnya.
Inti
1. Siswa membuka modul
pembelajaran dan mengerjakan tugas
Kecerdasan musikal
Kecerdasan linguistik,
Kecerdasan interpersonal,
70
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
beraksi (setelah berolahraga)
2. Siswa mencari teman untuk
melakukan kegiaan wawancara.
3. Dari wawancara tersebut siswa
menceritakan kembali hasil
wawancaranya dengan bahasanya
sendiri.
4. Guru bertanya kepada siswa
mengenai bentuk lapangan
bulutangkis.
5. Guru menunjukkan media
konvensional berupa aneka bangun
datar yang berkaitan dengan olahraga
bulutangkis yaitu persegi dan persegi
panjang.
6. Dengan penjelasan tersebut, siswa
melakukan tantangan yang ada
dimodul.
7. Siswa melakukan aktivitas 4 pada
LKS
Penutup
1. Siswa dibimbing untuk
menyimpulkan materi pelajaran yang
telah dipelajari dari awal hingga
akhir pelajaran.
2. Guru memberikan soal evaluasi
3. Siswa merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah mereka
laksanakan
4. Guru mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya yang
akan dipelajari besok pagi
Kecerdasan linguistik.
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan matematis-
logis
Kecerdasan ruang-visual
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan matematis-
logis
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan matematis-
logis
Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan ruang-visual
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan interpersonal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
5. Doa penutup dan salam Kecerdasan eksistensial
H. Penilaian
1. Prosedur
a. Proses
b. Post-test
2. Jenis
a. Tes
b. Nontes
3. Teknik
a. Tes
b. Kinerja
c. Produk
4. Instrumen
a. Soal + kunci jawaban
b. Tugas + rubrik penilaian
5. Pedoman skoring
………..,………………….2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru
NIP……………………… NIP………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Satuan Pendidikan : SD Negeri Kledokan 1
Kelas/Semester : IV/1
Tema/Subtema : Berbagai Pekerjaan/Jenis-jenis Pekerjaan
Mata pelajaran terkait : IPS, Bahasa Indonesia, IPA, dan SBdP
Pertemuan : 4
Alokasi waktu : 6 x 35menit
A. Kompetensi Inti :
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. IPS
Kompetensi Dasar
1.2 Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai
penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial,
budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat.
1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sabaya
3.1 Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antar ruang,
perubahan dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan
pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
4.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai pengertian ruang,
konektivitas antar ruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu,
sosial, ekonomi, dan pendidikan dalam lingkup masyarakat dan
sekitarnya
Indikator
3.1.1 Menjelaskan berbagai sumber daya alam dan hubungannya dengan
jenis-jenis pekerjaan
4.1.2 Membedakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tak
dapat diperbaharui
2. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas
keberadaan limgkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern
dan tradisional, perkembangan teknologi, sosial, serta permasalahan
sosial
2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia
3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan
sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya
lam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
3.4.4 Menemukan informasi dari teks cerita tentang sumber daya alam
4.4.5 Mengarang cerita tentang lingkungan sekitar dan sumber daya alam.
3. IPA
Kompetensi Dasar
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati;bertanggung jawab; terbuka; dan peduli;
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh
masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut.
Indikator
3.7.2 Menjalaskan hubungan antara SDA dengan kondisi lingkungan tempat
hidup masyarakat
4.7.2 Membuat tabel berbagai jenis teknologi yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh masyarakat dengan
pemanfaatan teknologi.
4. SBdP
Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-
masing daerah sebagai anugerah Tuhan
2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengamati alam di lingkungan
sekitar untuk mendapatkan ide dalam berkarya seni
3.2 Mengenal gambar alam benda, dan kolase
4.1 Menggambar alam berdasarkan pengamatan keindahan alam
Indikator
3.2.1 Mengenal gambar sumber daya alam dan kolase
4.1.1 Menggambarkan salah satu sumber daya alam sesuai dengan instruksi
yang diberikan
C. Tujuan Pembelajaran
1. IPS
3.1.1 Setelah membaca teks tentang sumber daya alam, siswa mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
menjelaskan minimal 3 sumber daya alam dan hubungannya dengan
jenis-jenis pekerjaan
4.1.2 Setelah berdiskusi, siswa mampu membedakan minimal 3 sumber daya
alam yang dapat diperbaharui dan tak dapat diperbaharui
2. Bahasa Indonesia
3.4.1 Setelah membaca teks tentang sumber daya alam, siswa mampu
menemukan minimal 3 informasi dari teks cerita tentang sumber daya
alam (bambu, kayu, dan logam)
3.4.4 Setelah membaca contoh teks cerita tentang sumber daya alam, siswa
mampu mengarang minimal 2 paragraf cerita tentang lingkungan sekitar
dan sumber daya alam
3. IPA
3.7.2 Setelah membaca teks cerita tentang sumber daya alam, siswa mampu
menjelaskan minimal 3 hubungan antara SDA dengan kondisi lingkungan
tempat hidup masyarakat
4.7.2 Setelah berdiskusi dengan teman, siswa mampu membuat sebuah tabel
dengan menyebutkan minimal 3 jenis teknologi yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh masyarakat
dengan pemanfaatan teknologi.
4. SBdP
3.2.1 Setelah berdiskusi, siswa mampu mengenal minimal 3 gambar sumber
daya alam dan kolase
4.1.1 Setelah mengamati gambar dan diskusi, siswa mampu menggambarkan
salah satu sumber daya alam sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh
guru
D. Materi Pembelajaran
1. IPS : hubungan berbagai SDA dengan jenis pekerjaannya
2. Bahasa Indonesia : informasi dalam teks cerita
3. IPA : SDA dengan jenis pekerjaan dilungkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
4. SBdP : kolase
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Tematik Terpadu dan Multiple Intelligences
Metode : diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, penugasan, ceramah
F. Media/Alat/sumber Pembelajaran
Media : media konvensional berupa flashcard dan media ICT
Alat : pensil warna
Sumber : lingkungan sekitar dan modul pembelajaran
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Jenis Kegiatan Kecerdasan yang terkait Alokasi
waktu
Penggalan 1
Pendahuluan
1. Salam pembuka, doa, dan presensi
2. Apersepsi
a. Guru meminta siswa untuk
mengamati benda yang berada di
dalam kelas dan bertanya sumber
daya alam apa yang digunakan
dalam pembuatan benda tersebut.
3. Orientasi
a. Guru menyampaikan materi,
tujuan pembelajaran dan kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh
siswa
4. Motivasi
a. Guru dan siswa bernyanyi
bersama
Inti
1. Siswa masuk dalam kelompoknya
masing-masing.
2. Guru memberikan LKS.
3. Siswa mengerjakan aktivitas 1 pada
Kecerdasan eksistensial
Kecerdasan ruang
Kecerdasan musikal
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal
70
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
LKS untuk menuliskan nama benda,
bahan dasar yang digunakan, dan
jenis pekerjaan yang terkait sesuai
modul pembelajaran.
4. Guru menunjukkan media
konvensional berupa flashcard.
Media tersebut membantu siswa
untuk memahami jenis pekerjaan,
alat yang digunakan untuk bekerja,
benda yang dihasilkan, dan tempat
mereka bekerja.
5. Siswa melakukan aktivitas 2 pada
LKS untuk mengerjakan tugas
berikutnya pada modul, yaitu
wawancara kepada teman satu
kelompok mengenai pekerjaan orang
tua, tugas, hasil pekerjaan dan bahan
dasar yang digunakan untuk
menghasilkan suatu benda tersebut.
6. Guru bersama siswa membahas hasil
kerja siswa.
Penutup
1. Siswa dibimbing untuk merangkum
materi yang telah mereka pelajari
Kecerdasan ruang-visual
Kecerdasan linguistik
Kecedasan linguistik,
Kecerdasan ruang-visual,
Kecerdasan kinestetik,
Kecerdasan intrapersonal,
Kecerdasan interpersonal,
Kecerdasan naturalis,
kecerdasan matematis-
logis.
Kecerdasan lingustik
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan linguistik
Penggalan 2
Pendahuluan
1. Apersepsi
a. Guru bertanya kepada siswa
tentang sumber daya alam yang
ada lingkungan sekitar
2. Orientasi
a. Guru menyampaikan materi,
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan naturalis
Kecerdasan ruang
70
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
tujuan pembelajaran dan kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh
siswa.
3. Motivasi
a. Siswa bersama dengan guru
menyanyikan lagu “Lihat
Kebunku”
Inti
1. Guru menyuruh siswa melakukan
aktivitas 3 pada LKS untuk
membaca bacaan mengenai Sumber
Daya Alam.
2. Siswa menjawab pertanyaan yang
ada pada modul.
3. Siswa mengerjakan aktivitas 4 pada
LKS untuk melengkapi kalimat.
4. Guru menunjukkan media ICT
tentang sumber daya alam dan
manfaatnya.
5. Guru bersama dengan siswa bertanya
jawab mengenai media ICT tersebut.
6. Guru mengajak siswa untuk keluar
kelas dengan membawa kertas
gambar dan pensil warna.
7. Siswa mengamati sumber daya alam
dan manfaatnya sebagai bahan untuk
mengerjakan tugas yang ada dimodul
dan mengisi tabel aktivitas 5 pada
LKS.
8. Siswa diminta untuk menggambar
sumber daya alam dan teknologi di
Kecerdasan musikal
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan ruang
Kecerdasan naturalis
Kecerdasan ruang
Kecerdasan naturalis
Kecerdasan ruang
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan naturalis
Kecerdasan musikal
Kecerdasan ruang
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan naturalis
Kecerdasan ruang
Kecerdasan linguistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
lingkungan sekolah pada modul dan
membuat cerita minimal 2 paragraf
pada aktivitas 6 di LKS. Cerita yang
dibuat di dasarkan pada gambar yang
digambarkan pada modul.
9. Guru menunjuk beberapa siswa
untuk maju menampilkan gambarnya
dan membacakan pendapatnya
mengenai sumber daya alam
tersebut.
10. Siswa diminta mengerjakan aktivitas
8 pada LKS.
Penutup
1. Guru mengajak siswa merangkum
materi pembelajaran yang telah
mereka pelajari
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan linguistik
Penggalan 3
Pendahuluan
1. Apersepsi
a. Guru bertanya kepada siswa
mengenai gambar yang telah
dibuat.
b. Guru bertanya kepada siswa
tentang kolase.
2. Orientasi
a. Guru menjelaskan materi, tujuan
dan kegiatan yang akan
dilakukan oleh siswa.
3. Motivasi
a. Guru mengajak siswa
menyanyikan lagu “disini
senang”
Inti
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan musikal
70
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
1. Guru memberikan penjelasan
mengenai kolase.
2. Siswa mengerjakan aktivitas 9 pada
LKS
3. Siswa diminta untuk membuat
gambar pemandangan alam atau
sumber daya alam yang nantinya
akan dibuat kolase dengan biji-bijian
yang telah disediakan oleh guru.
Penutup
1. Siswa dibimbing untuk
menyimpulkan materi pelajaran yang
telah dipelajari dari awal hingga
akhir pelajaran.
2. Guru memberikan soal evaluasi
3. Siswa merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah mereka
laksanakan
4. Guru mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya yang
akan dipelajari besok pagi
5. Doa penutup dan salam
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan ruang
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan ruang
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan eksistensial
H. Penilaian
1. Prosedur
a. Proses
b. Post-test
2. Jenis
a. Tes
b. Non Tes
3. Teknik
a. Tes
b. Kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
c. Produk
4. Instrumen
a. Soal + kunci jawaban
b. Tugas + rubrik penilaian
5. Pedoman Skoring
………..,………………….2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru
NIP……………………… NIP………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD N Kledokan I
Kelas/Semester : IV/1
Tema/sub tema : Berbagai Pekerjaan/Jenis-jenis Pekerjaan
Pembelajaran ke : 5
Alokasi waktu : 5x35menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, dan
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, maklhuk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. IPS
Kompetensi Dasar
1.2 Menjelaskan ajaran agama dalam berpikir dan berperilaku sebagai
penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan social,
budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat.
1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleransi dan peduli dalam melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi.
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Indikator
3.5.1 Menjelaskan hubungan timbal balik antara manusia dalam proses
distribusi baju atau kain batik.
4.5.1 Membuat langkah-langkah pendistribusian baju atau kain batik dalam
bentuk mind map
4.5.2 Melakukan permainan monopoli profesi
2. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan YME atas keberadaan
lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional,
perkembangan teknologi, sosial, serta permasalahan sosial
2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber dya alam melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia
3.3 Menggali informasi dari teks dialog tentang jenis-jenis usaha dan
pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku
4.3 Mengolah dan menyajikan teks dialog tentang jenis-jenis usaha dan
pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata
baku
Indikator
3.3.1 Mengidentifikasi jenis kalimat dalam teks dialog tentang pendistribusian
baju atau kain batik
4.3.1 Membedakan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
3. Matematika
Kompetensi Dasar
2.6 Menunjukkan perilaku peduli dengan cara memanfaatkan barang-barang
bekas yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain untuk
membuat benda-benda berbentuk kubus dan balok bangun ruang yang
ditemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
3.9 Memahami luas segitiga, persegi panjang, dan persegi
3.10 Menentukan hubungan antara satuan dan atribut pengukuran termasuk
luas dan keliling persegi panjang
4.10 Mengembangkan dan membuat berbagai pola numerik dan geometris
Indikator
3.9.1 Menghitung luas suatu bangun datar (persegi, segitiga, dan persegi
panjang)
3.10.1 Menggunakan alat ukur baku untuk menghitung luas suatu bangun datar
(persegi, segitiga, dan persegi panjang)
4.10.1 Membuat berbagai bentuk bangun datar dengan menggunakan kardus
bekas
C. Tujuan Pembelajaran
1. IPS
3.5.1 Setelah melakukan wawancara, siswa mampu menjelaskan minimal 3
hubungan timbal balik antara manusia dalam proses distribusi baju atau
kain batik.
4.5.1 Setelah berdiskusi, siswa mampu membuat sebuah mind map tentang
langkah-langkah pembuatan baju atau kain batik
4.5.2 Setelah berdiskusi, siswa mampu melakukan satu permaianan monopoli
profesi
2. Bahasa Indonesia
3.3.1 Setelah membaca teks dialog, siswa mampu mengidentifikasi dua jenis
kalimat dalam teks dialog tentang pendistribusian baju atau kain batik
4.3.1 Setelah membaca teks dialog, siswa mampu membedakan kalimat
langsung dan kalimat tidak langsung.
3. Matematika
3.9.1 Setelah bereksplorasi, siswa mampu menghitung luas suatu bangun datar
(persegi, segitiga, dan persegi panjang)
3.10.1 Setelah bereksplorasi, siswa mampu menggunakan minimal 2 alat ukur
baku untuk menghitung luas suatu bangun datar (persegi, segitiga, dan
persegi panjang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
4.10.1 Setelah bereksplorasi dan dan menganalis masalah, siswa mampu
membuat minimal 5 ukuran bangun datar yang disusun menjadi sebuah
benda yang menarik
D. Materi Pembelajaran
IPS : hubungan timbal balik manusia dengan proses distribusi
suatu barang atau benda
Bahasa Indonesia : kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
Matematika : aplikasi konsep luas dan keliling persegi panjang
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Tematik Terpadu dan Multiple Intelligences
Metode : demonstrasi, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok,
penugasan, dan ceramah
F. Media/Alat/Sumber Pembelajaran
1. Media : media konvensional berupa monopoli profesi dan media ICT
2. Alat : -
3. Sumber : lingkungan kelas dan modul pembelajaran
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Jenis Kegiatan Kecerdasan yang terkait Alokasi
Waktu
Penggalan 1
Pendahuluan
1. Salam, doa pembuka, dan presensi
2. Apersepsi
a. Guru bertanya kepada siswa
mengenai apa itu distribusi.
3. Orientasi
a. Guru menyampaikan materi,
tujuan pembelajaran, dan kegiatan
pembelajaran yang akan
Kecerdasan eksistensial
Kecerdasan linguistik
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
dilaksanakan.
4. Motivasi
a. Guru mengajak siswa
menyanyikan lagu yang berjudul
“Dari Sabang sampai Merauke”.
b. Guru mengaitkan lagu dengan
materi yang akan pelajari oleh
siswa.
Inti
1. Guru meminta siswa untuk duduk
bersama dengan kelompok masing-
masing.
2. Siswa membaca bacaan mengenai
kegiatan ekonomi.
3. Guru memberikan penguatan
mengenai distribusi.
4. Siswa mengerjakan tugas yang ada di
modul mengenai distribusi baju atau
kain batik.
5. Siswa diberikan LKS untuk hari itu
6. Siswa melakukan aktivitas 1,
membuat daftar pertanyaan
wawancara mengenai distribusi dan
mengubah kalimat langsung menjadi
tak langsung serta mambuat
kesimpulan diLKS.
7. Siswa berlanjut mengerjakan tugas
yang ada dimodul lagi.
8. Siswa mengerjakan LKS aktivitas 2
9. Siswa diminta untuk membecakan
hasil kerjanya di depan kelas.
Penutup
1. Siswa dibimbing untuk merangkum
Kecerdasan musikal
Kecerdasan
interpersonal
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan ruang
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan linguistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
materi pembelajaran yang telah
mereka pelajari
Penggalan 2
Pendahuluan
1. Apersepsi
a. Siswa diberi pertanyaan mengenai
apa itu luas dan keliling
2. Orientasi
a. Guru menyampaikan materi,
tujuan pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh siswa.
3. Motivasi
a. Guru mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu “Persegi
Panjang” dengan memegang bahu
temannya dan berkeliling ruangan
kelas
b. Guru mengaitkan lagu dengan
materi yang akan dipelajari oleh
siswa
Inti
1. Guru meminta siswa untuk
mengamati benda-benda yang berada
di ruangan kelas yang berbentuk
persegi panjang.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk
memilih alat ukur dan salah satu
benda berbentuk persegi panjang yang
berada di ruangan kelas serta
menghitung luas dan keliling dari
benda tersebut.
3. Guru mendemonstasikan kembali cara
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan musikal
Kecerdasan ruang-visual
Kecerdasan matematis-
logis
Kecerdasan kinestetik
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
mengukur dan cara menghitung luas
dan keliling benda tersebut.
4. Setelah mendapatkan penguatan dari
guru mengenai luas dan keliling,
siswa mengamati gambar yang ada
dimodul dan menjawab
pertanyaannya.
5. Siswa megerjakan aktivitas 3 pada
LKS bersama kelompok
6. Siswa membaca aktivitas selanjutnya
yang ada dimodul dan menjawab
pertanyaan.
7. Guru meminta siswa melakukan
aktivitas 4, membuat berbagai ukuran
persegi panjang dengan kardus bekas
dan menyusun serta menempelkannya
pada kertas yang telah tersedia
menjadi benda yang menarik.
Penutup
1. Guru mengajak siswa merangkum
materi pembelajaran yang telah
mereka pelajari
Kecerdasan ruang
Kecerdasan matematis-
logis
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan matematis-
logis
Kecerdasan ruang
Kecerdasan kinetetik
Kecerdasan linguistik
Penggalan 3
Pendahuluan
1. Apersepsi
a. Siswa diberi pertanyaan tentang
jenis-jenis pekerjaan, tempat
bekerjanya dimana, apa benda
yang dihasilkan dan bagaimana
kondisi geografis lingkungannya
2. Orientasi
a. Guru menyampaikan kegiatan
Kecerdasan linguistik
35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
yang akan dilaksanakan siswa.
3. Motivasi
a. Guru mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu “Pil Banana”
dengan menggerakan badan sesuai
dengan syair lagu.
Inti
1. Setiap kelompok diminta untuk
mengirimkan satu orang anggota
kelompok untuk bermain monopoli.
2. Siswa menyimak penjelasan dari guru
tentang cara memainkan permainan
monopoli profesi
3. Siswa bermain permainan monopoli
profesi
4. Permainan dilakukan secara
bergantian sehingga semua siswa
dalam kelas terlibat dalam permainan.
Penutup
1. Guru bersama dengan siswa
menyimpulkan materi pelajaran yang
telah dipelajari dari awal hingga akhir
pelajaran.
2. Guru memberikan soal evaluasi
3. Siswa merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah mereka
Kecerdasan musikal,
kecerdasan kinestetik
Kecerdasan
intrapersonal
Kecerdasan linguistik,
kecerdasan matematis-
logis, kecerdasan ruang
visual, kecerdasan
kinestetik, kecerdasan
interpersonal,
kecerdasan
intrapersonal,
kecerdasan naturalis
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan
intrapersonal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
laksanakan
4. Guru mengingatkan siswa kembali
untuk menempelkan semua hasil
pekerjaannya dalam album ceria
5. Guru mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi yang telah
dipelajari selama satu minggu dan
mempersiapkan diri untuk
mengerjakan evaluasi esok hari.
6. Doa penutup dan salam
Kecerdasan eksistensial
H. Penilaian
1. Prosedur
a. Proses
b. Post-test
2. Jenis
a. Tes
b. Non Tes
3. Teknik
a. Tes
b. Kinerja
c. Produk
4. Instrumen
a. Soal + kunci jawaban
b. Tugas + rubrik penilaian
5. Pedoman Skoring
………..,………………….2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru
NIP……………………… NIP………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Biodata Penulis
Christiana Risma Marthawati lahir di Gunungkidul, 16 September 1991.
Pendidikan dasar diperoleh di SD Kanisius II Wonosari, Wonosari
Gunungkidul Yogyakarta tamat tahun 2004. Pendidikan menengah
pertama diperoleh di SMP Negeri I Wonosari, Wonosari Gunungkidul
Yogyakarta tamat tahun 2007. Pendidikan menengah atas diperoleh di
SMA Negeri I Wonosari, Wonosari Gunungkidul Yogyakarta tamat pada
tahun 2010.
Pada tahun 2010, peneliti melanjutkan studi di perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa
Universitas Sanata Dharama Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di Perguruan Tinggi diakhiri dengan menulis
skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV Berbasis Multiple
Intelligence”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI