PENGARUH ALELOPATI LARUTAN AKAR ALANG-ALANG (Imperata
cylindrica L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT
(Capsicum frutescens L.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Maria Serviana Due
NIM : 111434019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH ALELOPATI LARUTAN AKAR ALANG-ALANG (Imperata
cylindrica L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT
(Capsicum frutescens L.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Maria Serviana Due
NIM : 111434019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karyaku yang sederhana ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Orang Tua
Opa dan Oma
Kakak dan adik tercinta
Keluarga dan sanak saudara
Para sahabat
Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Sebuah Mimpi
Akan Membuat Kita Memiliki Tujuan
Dan
Sebuah Langkah
Akan Membuat Kita Memiliki Harapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH ALELOPATI LARUTAN AKAR ALANG-ALANG (Imperata
cylindrica L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT
(Capsicum frutescens L.)
Maria Serviana Due
Universitas Sanata Dharma
2015
Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu
tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia.
Produktivitas cabai rawit di Indonesia rata-rata masih rendah. Rendahnya
produktivitas cabai rawit ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya
adalah persaingan dengan gulma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh alelopati larutan bubuk dan larutan segar akar alang-alang (Imperata
cylindrica L.) dengan konsentrasi 15%, 20%, 25%, 30% dan 35% terhadap
pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.)
Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium menggunakan desain
penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Subyek penelitian ini adalah
tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) yang berumur 30 hari. Penelitian
ini dilaksanakan di lahan penelitian Program Studi Pendidikan Biologi,
Universitas Sanata Dharma. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah
tinggi batang dan jumlah daun. Data yang diperoleh diolah dengan uji anova dua
arah.
Hasil analisis dua arah menunjukkan ada perbedaan pertumbuhan pada
perlakuan larutan bubuk dan larutan segar terhadap tanaman cabai rawit
(Capsicum frutescens L.). Kesimpulan dari penelitian ini adalah alelopati larutan
akar alang-alang (Imperata cylindrica L.) menghambat pertumbuhan tanaman
cabai rawit. Larutan segar akar alang-alang (Imperata cylindrica L.) memiliki
daya hambat yang lebih besar dibandingkan larutan bubuk. Dan konsentrasi 35%
pada perlakuan larutan segar merupakan konsentrasi yang paling efektif
menghambat pertumbuhan tanaman cabai rawit.
Kata kunci: alelopati, pertumbuhan, cabai rawit, alang-alang, larutan bubuk,
larutan segar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EFFECT ALELOPATI OF GRASS ROOT LIQUID (Imperata
cylindrica L.) TOWARDS THE GROWTH OF CAYANNE PEPPER (Capsicum
frutescens L.)
Maria Serviana Due
Sanata Dharma University
2015
Cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) is one of the horticultural plants that
have high economic value in Indonesia. Productivity of cayenne pepper in
Indonesia is still low. Low productivity of cayenne pepper can be caused by
several factors. One of the caused is competition with the weeds. The purpose of
this research is to get to know the effect of alelopati powder liquid and fresh
liquid of grass root within 15%, 20%, 25%, 30% and 35% concentration toward
the growth of cayenne pepper (Capsicum frutescens L.).
This research was a laboratory experimental research used Completely
Randomized Design (CRD). The subject of this research is a plant cayenne
papper from 30 days. This research was did in the field of research in Biology
Education Program of Sanata Dharma University. Observed parameters in this
research were height and number of leaves of the plant. Obtained data is
processed with Two Way Anova test.
The Two Way Anova analysis showed that there a different growth between the
treatment of powder liquid and fresh liquid toward of cayenne pepper plant. The
conclusion of this research is alelopati of grass root liquid head of the growth of
cayenne pepper plant. Fresh of grass root liquid have bigger growth inhibition
than the powder of grass root liquid, and 35% concentration of fresh of grass
root liquid is the most effective inhibition towards the growth of cayenne pepper.
Keywords: alelopati, growth, cayenne pepper, grass root, powder liquid, fresh
liquid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus
dan Bunda Maria yang telah memberkati dan melimpahkan kasih karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Alelopati
Larutan Akar Alang-Alang (Imperata cylindrica L.) terhadap Pertumbuhan
Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.).
Penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar dengan bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Seiring dengan selesainya skripsi ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph,D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
menyetujui dan mengesahkan skripsi ini.
2. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Chatarina Retno H, S.Si. M. Biotech. Selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan semangat dalam membimbing penulis,
bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta memberikan
saran yang membangun bagi penyusunan skripsi ini.
4. Dosen penguji skripsi yang telah memberikan masukan kepada
penulis dan bersediaa membimbing penulis dalam
menyempurnakan naskah skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Segenap Dosen dan Staf Sekretaris Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah banyak
membantu selama kuliah dan penelitian berlangsung.
6. Mas Agus, selaku Laboran di Laboratorium Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma yang selalu meberikan waktu dan
tenaga selama penelitian berlangsung.
7. Bapak Slamet dan Mas Ari yang selalu membantu dan memberi
bimbingan selama penelitian ini berlangsung.
8. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendoakan dan memberi
dukungan, serta kakak dan adikku Valeriano dan Sillo yang selalu
memberikan semangat.
9. Sahabat-sahabatku Chelsy, Tessa, Berlyn, Jen, Reth, Ensy, Lia,
Rysa, Oppy, Anny dan kakak Yana yang selalu siap untuk berbagi,
berkeluh, dan menemani perjuanganku menyelesaikan tugas ini.
10. Teman-teman yang melakukan penelitian di kebun Eka, Ricca, Lia
W, Claudya, Mega dan Reny yang selalu memberikan dukungan
bantuan selama penyelesaian skripsi ini.
11. Teman-teman angkatan 2011 yang telah membantu dan menemani
selama penelitian , terima kasih atas segala dukungannya.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini memiliki banyak
kekurangan. Namun demikian penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Terima kasih yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
setulus-tulusnya penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan penulis sungguh mengharapkan kritik
maupun saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Batasan Masalah ........................................................................................ 5
D. Hipotesis .................................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8
A. Alelopati .................................................................................................... 8
B. Mekanisme Alelopati .............................................................................. 10
C. Tanaman Alang-Alang ............................................................................ 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Tanaman Cabai Rawit ............................................................................. 14
E. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 24
F. Kerangka Berpikir ................................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 28
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 28
B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 28
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 29
D. Desain Penelitian ..................................................................................... 29
E. Variabel Penelitian .................................................................................. 29
F. Prosedur Kerja ......................................................................................... 30
G. Analisa Data ............................................................................................ 39
H. Instrumen Penelitian ................................................................................ 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 40
A. Hasil ......................................................................................................... 40
B. Pembahasan ............................................................................................. 42
C. Keterbatasan dalam Penelitian ................................................................ 54
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN DALAM PROSES
PEMBELAJARAN .............................................................................................. 55
BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 56
A. Kesimpulan .............................................................................................. 56
B. Saran ........................................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 58
LAMPIRAN .......................................................................................................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Variasi Konsentrasi Larutan pada Setiap Perlakuan .............................. 33
Tabel 3.2 Tinggi Batang Tanaman Cabai Rawit .................................................... 36
Tabel 3.3 Jumlah Daun Tanaman Cabai rawit ....................................................... 37
Tabel 4.1 Rata-rata Tinggi Batang Tanaman Cabai Rawit .................................... 40
Tabel 4.2 Rata-rata Pertumbuhan Kumulatif Tinggi Batang Tanaman ................ 40
Tabel 4.3 Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Cabai Rawit ...................................... 41
Tabel 4.4 Rata-rata Pertumbuhan Kumulatif Jumlah Daun Tanaman ................... 41
Tabel 7.1 Rata-rata Tinggi Batang Tanaman Cabai Rawit ................................... 61
Tabel 7.2 Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Cabai Rawit ...................................... 62
Tabel 7.3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov terhadap Tinggi Batang
Tanaman Cabai Rawit ............................................................................................ 63
Tabel 7.4 Hasil Uji Homogenitas Larutan Bubuk dan Larutan Segar terhadap
Tinggi Batang Tanaman Cabai Rawit .................................................................... 63
Tabel 7.5 Hasil Uji Two Way Annova (Varian Dua Faktor) terhadap Tinggi
Batang Tanaman Cabai Rawit ................................................................................ 64
Tabel 7.6 Hasil Uji Tukey Post Hoc terhadap Tinggi Batang Tanaman Cabai
Rawit ...................................................................................................................... 64
Tabel 7.7Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov terhadap Jumlah Daun
Tanaman Cabai Rawit ............................................................................................ 66
Tabel 7.8 Hasil Uji Homogenitas Larutan Bubuk dan Larutan Segar terhadap
Jumlah Daun Tanaman Cabai Rawit ...................................................................... 66
Tabel 7.9 Hasil Uji Two Way Annova (Varian Dua Faktor) terhadap Jumlah
Daun Tanaman Cabai Rawit .................................................................................. 67
Tabel 7.10 Hasil Uji Tukey Post Hoc terhadap Jumlah Daun Tanaman Cabai
Rawit ...................................................................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Alur Mekanisme Senyawa Polar . ...................................... 11
Gambar 2.2 Diagram Alur Mekanisme Senyawa Non Polar. ............................... 12
Gambar 2.3 Tanaman Alang-alang ....................................................................... 14
Gambar 2.4 Cabai Rawit Varietas Sky Hot .......................................................... 16
Gambar 2.5 Cabai Rawit Varietas Cakra Putih ..................................................... 17
Gambar 2.6 Cabai Rawit Varietas Cakra Putih ..................................................... 17
Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 27
Gambar 3.1 Bagan Alir Proses Penelitian .............................................................. 38
Gambar 4.1 Rata-rata Kumulatif Tinggi Batang Tanaman Cabai Rawit ............... 44
Gambar 4.2 Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Cabai Rawit .................................. 49
Gambar 19.1 Bibit cabai rawit umur 10 hari...................................................... 105
Gambar 19.1 Bibit cabai rawit umur 30 hari...................................................... 105
Gambar 19.3 Tanaman Perlakuan ....................................................................... 105
Gambar 19.4 Akar Alang-alang Kering .............................................................. 106
Gambar 19.5 Proses Blender Alang-alang Segar ................................................ 106
Gambar 19.6 Bubuk Akar Alang-alang .............................................................. 106
Gambar 19.7 Akar Alang-alang Segar ................................................................ 106
Gambar 19.8 Stok Larutan Segar ........................................................................ 107
Gambar 19.9 Stok Larutan Bubuk ...................................................................... 107
Gambar 19.10 Perlakuan pada Tanaman ............................................................ 107
Gambar 19.11 Tempat penelitian ........................................................................ 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Rata-rata Tinggi Batang Tanaman Cabai Rawit ...................... 61
Lampiran 2 Hasil Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Cabai Rawit ....................... 62
Lampiran 3 Hasil Analisis SPSS Pengaruh Larutan Bubuk dan Larutan Segar
Akar Alang-alang terhadap Tinggi Batang Tanaman Cabai Rawit ....................... 63
Lampiran 4 Hasil Analisis SPSS Pengaruh Larutan Bubuk dan Larutan Segar
Akar Alang-alang terhadap Jumlah Daun Tanaman Cabai Rawit ......................... 66
Lampiran 5 Silabus ............................................................................................... 69
Lampiran 6 RPP (Rencana Pelaksnaan Pembelajaran) ......................................... 75
Lampiran 7 LKS 1 ................................................................................................. 84
Lampiran 8 LKS 2 ................................................................................................. 85
Lampiran 9 LKS 3 ................................................................................................. 86
Lampiran 10 LKS 4 ................................................................................................ 87
Lampiran 11 Lembar Pengamatan Penilaian Sikap ............................................... 88
Lampiran 12 Lembar Pengamatan Kegiatan Diskusi ............................................ 90
Lampiran 13 Lembar Observasi Praktikum ........................................................... 92
Lampiran 14 Lembar Pengamatan Presentasi ........................................................ 93
Lampiran 15 Lembar Penilaian Laporan Kelompok .............................................. 95
Lampiran 16 Kisi-kisi Soal Evaluasi Pembelajaran ............................................... 98
Lampiran 17 Soal Evaluasi Pembelajaran.............................................................. 99
Lampiran 18 Kunci Jawaban dan Panduan Skoring ............................................ 103
Lampiran 19 Dokumentasi .................................................................................. 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki
keanekaragaman flora dan fauna yang sangat melimpah. Keanekaragaman
flora yang dimiliki sangat beragam, salah satunya adalah keranekaragaman
jenis sayuran. Menurut Agustin (2014), sayuran adalah tumbuh-tumbuhan
yang dapat dimakan atau dikonsumsi oleh manusia karena memiliki banyak
kandungan nutrisi bagi kesehatan tubuh manusia. Sebagai bahan pangan,
sayuran bukanlah makanan pokok tetapi sebagai makanan pelengkap.
Meskipun sayuran hanya dijadikan sebagai bahan makanan pelengkap, namun
keberadaan sayuran tidak dapat diabaikan. Sayuran sangat dibutuhkan
manusia karena kandungan-kandungan yang terkandung di dalamnya, seperti
vitamin, karbohidrat, dan mineral. Salah satu sayuran buah pelengkap yang
paling diminati di Indonesia adalah cabai.
Tanaman cabai (Capsicum sp.) merupakan salah satu tanaman
holtikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia. Hal ini
merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat Indonesia menyukai cabai.
Banyak sekali macam-macam cabai yang tumbuh di wilayah Indonesia, salah
satunya adalah cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Cabai rawit merupakan
tanaman sayuran buah yang dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran
rendah dan dataran tinggi. Asalkan daerah tersebut memiliki tanah yang subur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dan gembur , cukup mengandung banyak bahan organik, humus dan tersedia
saluran air yang baik (Nazaruddin, 1994).
Cabai rawit adalah tanaman yang termasuk ke dalam famili Solanaceae.
Tanaman yang berbuah pedas ini digunakan digunakan secara luas sebagai
bumbu masakan di seluruh belahan dunia. Cabai rawit mengandung senyawa
kimia yang dinamakan capsaicin atau kapsaisin. Kapsaisin tersimpan dalam
funikulus yang membuat cabai terasa pedas. Senyawa kapsaisin merupakan
fitokimia yang tidak berbau dan tidak berasa (manis, asin, asam, pahit
maupun gurih). Kapsaisin bersifat stomakik, yaitu dapat meningkatkan nafsu
makan. Selain itu berfungsi untuk mengencerkan lendir sehingga
melonggarkan penyumbatan pada tenggorokan dan hidung serta mampu
menjaga darah agar tetap encer. Banyak orang yang belum mengetahui
manfaat dari cabai. Sebenarnya cabai merupakan makanan yang yang kaya
akan nilai gizi. Cabai banyak mengandung vitamin C dan betakaroten
(provitamin A), lebih daripada buah-buahan seperti mangga, nanas, papaya
dan semangka. Bahkan kadar mineral pada cabai terutama kalsium dan fosfor,
mengungguli ikan segar (Alex, 2012).
Produktivitas cabai rawit di Indonesia rata-rata rendah. Pada tahun 2009
produksi cabai rawit 5,07 ton/ha, pada tahun 2010 turun menjadi 4,56 ton/ha,
pada tahun 2011 produksi menjadi 5,01 ton/ha, kemudian pada tahun 2012
meningkat lagi menjadi 5,75 ton/ha dan pada tahun 2013 turun menjadi 5,70
ton/ha (Badan Pusat Statistik 2014). Rendahnya produktivitas cabai rawit ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah persaingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dengan gulma. Kehadiran gulma sangat merugikan karena dapat berkompetisi
dengan cabai rawit dalam hal penyerapan air, hara, dan cahaya matahari.
Selain itu, kehadiran gulma juga dapat menyebabkan berkembangnya hama
dan penyakit sehingga kehadirannya pada tanaman budidaya sangat
merugikan dan memerlukan pengendalian yang intensif.
Alang-alang merupakan salah satu gulma yang sering ditemukan
tumbuh di antara tanaman cabai rawit. Tanaman alang-alang telah diteliti
mengandung senyawa yang bersifat toksik. Pelepasan senyawa toksik yang
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman di sekitar disebut alelopati,
sedangkan senyawa yang bersifat alelopati disebut alelokimia. Senyawa
alelokimia dapat menstimulus ataupun menghambat pertumbuhan tanaman,
tergantung konsentrasi dan tipe senyawa. Pengaruh alelopati terhadap jenis
tumbuhan lain adalah dalam hal pengambilan nutrisi, proses fotosintesis,
respirasi, pembelahan sel atau kegiatan enzim (Robinson, 1991).
Tumbuhan yang masih hidup dapat mengeluarkan senyawa alelopati
lewat organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah tanah.
Demikian juga tumbuhan yang sudah matipun dapat melepaskan senyawa
alelopati lewat organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah tanah.
Alang-alang (Imperata cylindrica) dan teki (Cyperus rotundus) yang masih
hidup mengeluarkan senyawa alelopati lewat organ di bawah tanah, jika
sudah mati baik organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah
tanah sama-sama dapat melepaskan senyawa alelopati. Senyawa ini dapat
terlepas dari jaringan tumbuhan melalui berbagai cara yaitu penguapan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
eksudat akar, pencucian dan pembusukan bagian-bagian organ mati
(Sastroutomo, 1990).
Adanya senyawa alelokimia yang terkandung dalam tumbuhan alang-
alang diduga dapat menghambat pertumbuhan tanaman cabai rawit, oleh
karena itu diperlukan penelitian untuk membuktikan adanya alelopati yang
terkandung pada tanaman alang-alang khususnya pada bagian akar tanaman
terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit dengan beberapa variasi
konsentrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran pada latar belakang maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah alelopati larutan akar alang-alang yang berupa
larutan segar dan larutan bubuk dapat menghambat
pertumbuhan tanaman cabai rawit ?
2. Apakah ada perbedaan pertumbuhan antara larutan segar
dan larutan bubuk terhadap tanaman cabai rawit?
3. Berapakah konsentrasi larutan akar alang-alang yang paling
efektif menghambat pertumbuhan tanaman cabai rawit?
C. Batasan Masalah
Agar ruang lingkup penelitian ini tidak terlalu luas maka dibatasi pada
permasalahan sebagai berikut:
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah tanaman cabai rawit hibrida
varietas cakra hijau yang berumur 30 hari.
2. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah alelopati larutan akar alang-
alang (dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 0 % (kontrol),
15 %, 20 %, 25 %, 30% dan 35 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Jenis larutan
Ada dua jenis larutan yang digunakan dalam penelitian yaitu
larutan segar dan larutan bubuk.
4. Parameter pertumbuhan
Parameter pertumbuhan yang diamati dan dianalisis adalah tinggi
batang dan jumlah daun.
D. Hipotesis
1. Alelopati larutan akar alang-alang yang berupa larutan segar dan
larutan bubuk dapat menghambat pertumbuhan tanaman cabai
rawit.
2. Terdapat perbedaan pertumbuhan dari kedua jenis larutan.
3. Ada pengaruh konsentrasi alelopati larutan akar alang-alang yang
paling efektif dalam menghambat pertumbuhan cabai rawit.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh alelopati larutan akar alang-alang
yang berupa larutan segar dan larutan bubuk dalam menghambat
pertumbuhan tanaman cabai rawit.
2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan antara larutan segar
dan larutan bubuk terhadap tanaman cabai rawit
3. Untuk mengetahui konsentrasi alelopati larutan akar alang-alang
yang efektif mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai rawit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini untuk peneliti adalah menambah ilmu dan
wawasan tentang pengujian pengaruh alelopati larutan akar alang-
alang terhadap produktivitas tanaman.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam
pembelajaran Biologi di jenjang pendidikan Sekolah Menengah
Atas (SMA) kelas XII, khusunya pada materi Pertumbuhan dan
Perkembangan.
3. Bagi Siswa
Melalui kegiatan praktikum siswa dapat langsung mempraktekan
penelitian yang sudah dirancang oleh guru mata pelajaran
sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi tentang
pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena telah
mengalaminya secara langsung / melalui pengalaman.
4. Bagi masyarakat
Dapat memperoleh informasi tentang kandungan kimia pada
tanaman alang-alang yang dapat menghambat pertumbuhan
tanaman cabai rawit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Alelopati
Istilah alelopati pertama kali digunakan oleh Molisch pada tahun 1937.
Istilah ini secara umum diartikan sebagai pengaruh negatif suatu jenis
tumbuhan tingkat tinggi terhadap perkecambahan, pertumbuhan atau
pembuahan jenis-jenis tumbuhan lainnya (Sastroutomo, 1990). Menurut
Robinson (1991), alelopati merupakan pelepasan senyawa bersifat toksik
yang dapat menggangu pertumbuhan tanaman disekitarnya. Fenomena
alelopati mencakup semua tipe interaksi kimia antar tumbuhan, antar
mikroorganisme, atau antar tumbuhan dan mikroorganisme. Interaksi
tersebut meliputi penghambatan oleh suatu senyawa kimia yang dibentuk oleh
suatu organisme (tumbuhan, hewan atau mikrobia) terhadap pertumbuhan dan
perkembangan organisme lain. Senyawa kimia yang berperan dalam
mekanisme itu disebut alelokimia.
Alelokimia pada tumbuhan dibentuk di berbagai organ, di akar, batang,
daun, bunga dan biji. Organ pembentuk dan jenis alelokimia bersifat spesifik
pada setiap spesies. Pada umumnya alelokimia merupakan metabolit sekunder
yang dikelompokkan menjadi 14 golongan, yaitu asam organik larut air,
lakton, asam lemak rantai panjang, quinon, terpenoid, tannin, asam sianamat
dan derivatnya, asam benzoat dan derivatnya, kumarin, fenol dan asam
fenolat, asam amino non protein, sulfida serta nukleosida. Setiap jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
alelokimia dilepas dengan mekanisme tertentu tergantung pada organ
pembentuknya dan bentuk atau sifat kimianya (Rahayu, 2003).
Senyawa-senyawa kimia yang mempunyai potensi alelopati dapat
ditemukan di setiap organ tumbuhan antara lain daun, batang, akar, rizoma,
umbi, bunga, buah dan biji serta bagian-bagian tumbuhan yang membusuk.
Senyawa-senyawa alelopati dapat dilepaskan dari jaringan-jaringan
tumbuhan dalam berbagai cara termasuk melalui:
a) Penguapan
Senyawa alelopati ada yang dilepaskan melalui penguapan.
Beberapa genus tumbuhan yang melepaskan senyawa alelopati
melalui penguapan adalah Artemisia, Eucalyptus, dan Salvia.
Senyawa kimianya termasuk ke dalam golongan terpenoid. Senyawa
ini dapat diserap oleh tumbuhan di sekitarnya dalam bentuk uap,
bentuk embun, dan masuk ke dalam tanah yang akan diserap akar.
b) Eksudat akar
Banyak terdapat senyawa kimia yang dapat dilepaskan oleh
akar tumbuhan (eksudat akar) yang kebanyakan berasal dari asam-
asam benzoat, sinamat dan fenolat.
c) Pencucian
Sejumlah senyawa kimia dapat tercuci dari bagian-bagian
tumbuhan yang berada diatas permukaan tanah oleh air hujan atau
tetesan embun. Hasil cucian daun tumbuhan Crysanthemum sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
beracun, sehingga tidak ada jenis tumbuhan lain yang dapat hidup di
bawah naungan tumbuhan ini.
d) Pembusukan organ tumbuhan
Setelah tumbuhan atau bagian-bagian organnya mati, senyawa-
senyawa kimia yang mudah larut dapat tercuci dengan cepat. Sel-sel
pada bagian-bagian organ yang mati akan kehilangan permeabilitas
membrannya dan dengan mudah senyawa-senyawa kimia yang ada
didalamnya dilepaskan. Beberapa jenis mulsa dapat meracuni
tanaman budidaya atau jenis-jenis tanaman yang ditanam pada
musim berikutnya (Sastroutomo, 1990).
Tumbuhan yang masih hidup dapat mengeluarkan senyawa alelopati
lewat organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah tanah.
Demikian juga tumbuhan yang sudah matipun dapat melepaskan senyawa
alelopati lewat organ yang berada di atas tanah maupun yang dibawah tanah.
Alang-alang dan Teki (Cyperus rotundus) yang masih hidup mengeluarkan
senyawa alelopati lewat organ di bawah ini, jika sudah mati baik organ yang
berada di atas tanah maupun yang di bawah tanah sama-sama dapat
melepaskan senyawa alelopati. Alang-alang mengeluarkan senyawa
alelopati yang berupa fenol, yang diduga dapat menghambat perumbuhan
tanaman lain (Rahayu, 2003).
B. Mekanisme Alelopati
Mekanisme pengaruh alelokimia terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan terjadi melalui serangkaian proses yang cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
penghambatan Alelokimia :
polar (tannin)
Organ tumbuhan
Pertumbuhan dan
perkembangan
tumbuhan sasaran.
Terganggunya
pembelahan dan
pembesaran sel
Hilangnya
fungsi enzim
ATP - ase
Penyerapan dan
konsentrasi ion
dan air
Terhidrolisis
oleh senyawa
Kekacauan
struktur
membran
Membran
plasma
kompleks. Namun menurut Rijal (2009) proses tersebut diawali di
membran plasma dengan terjadianya kekacauan struktur, modifikasi saluran
membran, atau hilangnya fungsi enzim ATP-ase. Hal ini akan berpengaruh
terhadap penyerapan dan konsentrasi ion dan air yang kemudian
mempengaruhi pembukaan stomata dan proses fotosintesis. Hambatan
berikutnya mungkin terjadi dalam proses sintesis protein, pigmen dan
senyawa karbon lain, serta aktivitas beberapa fitohormon. Sebagian atau
seluruh hambatan tersebut kemudian bermuara pada terganggunya
pembelahan dan pembesaran sel yang akhirnya menghambat pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan sasaran seperti pada gambar 2.1 dan gambar
2.2.
Gambar 2.1 Diagram alur mekanisme senyawa polar (Rijal, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Penghambatan Alelokimia :
non polar
(fenol)
Organ tumbuhan
Membran
plasma
Kekacauan
struktur
membran
Vigor (kekuatan
tumbuh)
Pertumbuhan dan
perkembangan
tumbuhan sasaran
Terganggunya
pembelahan
dan
pembesaran sel
Proses sintesis
protein dan
hormon
Pereduksi akar Pereduksi
hipokotil
Gambar 2.2 Diagram alur mekanisme senyawa non polar (Rijal, 2009).
C. Tanaman Alang-Alang
1) Klasifikasi
Klasifikasi alang-alang menurut Moenandir (1993), adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisio : Magnoliophyta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Sub Divisio : Spermatophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Commelinidae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Imperata
Spesies : Imperata cylindrica L.
2) Morfologi
Alang-alang merupakan tumbuhan dari famili Poaceae.
Tumbuhan ini mempunyai daya adaptasi yang tinggi sehingga
mudah tumbuh di mana-mana dan sering menjadi gulma yang
merugikan para petani. Gulma alang-alang dapat bereproduksi
secara vegetatif dan generatif atau tumbuh pada jenis tanah yang
beragam (Moenandir, 1988).
Alang-alang termasuk tanaman herba, rumput, merayap di
bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat,
pada bukunya berambut jarang. Alang-alang adalah gulma
perennial, dengan sistem rhizoid yang meluas serta tinggi batang
mencapai 60 – 100 cm. Daunnya agak tegak, pelepah daun lembut,
daun bagian atas lebih pendek dari pada daun pada bagian bawah,
rhizoma bersifat regeneratif yang kuat sehingga dapat berpenetrasi
15 – 40 cm, sedangkan akar dapat vertical ke dalam sekitar 60 –
150 cm. Rhizoma berwarna putih, beruas pendek dengan cabang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
lateral membentuk jaring-jaring yang kompak dalam tanah. Alang-
alang tersebar luas dan dapat tumbuh pada tanah terbuka yang
belum maupun yang sudah diolah (Moenandir, 1988).
kompak dalam tanah. Alang-alang tersebar luas dan dapat tumbuh
pada tanah terbuka yang belum maupun yang sudah diolah
(Moenandir, 1988).
Gambar 2.3 Tanaman alang-alang (Moenandir, 1988)
D. Tanaman Cabai Rawit
1. Sejarah
Tanaman cabai merupakan tanaman perdu yang sudah berabad-abad
ditanam di Indonesia. Tanaman cabai termasuk famili Solanaceae, genus
Capsicum. Tanaman cabai berasal dari bagian tropis dan subtropis benua
Amerika, khususnya Colombia, Amerika Selatan. Selanjutnya tanaman
tersebut menyebar ke Amerika Latin. Tanaman cabai sudah digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
oleh masyarakat Indian sejak dahulu kala. Hal ini diketahui setelah
Christhoper Columbus mendapati Benua Amerika sekitar tahun 1492.
Pada saat berlabuh di Pantai Salvador dan menemukan banyak rempah-
rempah, termasuk cabai. Ia kemudian membawa biji cabai ke Negara
asalnya Italia. Ternyata tanaman ini menjadi favorit dan perkembangannya
begita pesat. Dalam waktu 50 tahun, cabai sudah sampai ke pantai Afrika,
India, Timur Tengah, Balkan, Asia dan China Selatan. Sejak itulah cabai
tersebar ke berbagai penjuru dunia termasuk negara-negara di Asia,
seperti Indonesia (Alex, 2013).
2. Klasifikasi
Menurut Setiadi (2006), kedudukan tanaman cabai rawit dalam botani
tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisio : Magnoliphyta
Sub Divisio : Spermatophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum frutescens L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. Varietas Cabai Rawit
Varietas cabai rawit yang beredar di Indonesia terdiri dari beberapa
macam yaitu sky hot, cakra putih dan cakra hijau (Anonim, 2011).
o Sky Hot
Cabai rawit varietas ini memiliki buah berwarna hijau segar
pada saat muda dan merah cerah pada saat masak.
Pertumbuhannya seragam, buahnya banyak dan sangat bagus
untuk dijual segar.
Gambar 2.4 Cabai rawit varietas sky hot (Anonim, 2011)
o Cakra Putih (cengkek)
Buah varietas ini berwarna putih kekuningan yang berubah
merah cerah pada saat masak. Pertumbuhannya sangat kuat
dengan membentuk banyak percabangan. Posisi buah tegak ke
atas dengan bentuk agak pipih dan rasa sangat pedas. Varietas
ini mampu menghasilkan 12 ton/ha dengan rata-rata 300 buah
per tanaman. Cabai rawit varietas ini dapat dipanen pada umur
85 – 9 HST serta tahan terhadap serangan penyakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 2.5 Cabai rawit varietas cakra putih (Anonim, 2011)
o Cakra Hijau (ceplik)
Varietas ini mampu beradaptasi baik di dataran rendah maupun
tinggi. Saat masih muda buahnya berwarna hijau dan setelah
masak berubah merah. Potensi hasilnya 600 gram per tanaman
atau 12 ton per ha. Rasa buahnya pedas. Varietas ini tahan
terhadap serangan hama dan penyakit yang biasa menyerang
cabai. Panen berlangsung pada umur 80 HST.
Gambar 2.6 Cabai rawit varietas cakra hijau (Anonim, 2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Morfologi
Cahyono (2003) mendeskripsikan bagian-bagian atau organ-organ
penting tanaman cabai rawit sebagai berikut:
a. Daun
Daun cabai rawit berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan
tepi daun rata (tidak bergerigi/berlekuk). Ukuran daun lebih kecil
dibandingkan dengan daun tanaman cabai besar. Daun merupakan daun
tungal dengan kedudukan agak mendatar, memiliki tulang daun
menyirip, dan tangkai tunggal yang melekat pada batang atau cabang.
Jumlah daun cukup banyak sehingga tanaman tampak rimbun.
b. Batang
Batang tanaman cabai rawit memiliki struktur keras dan berkayu,
berwarna hijau gelap, berbentuk bulat, halus, dan bercabang banyak.
Batang utama tubuh tegak dan kuat. Percabangan terbentuk setelah
batang tanaman mencapai ketinggian berkisar 30 cm - 45 cm. Cabang
tanaman beruas-ruas, setiap ruas ditumbuhi daun dan tunas.
c. Akar
Perakaran tanaman cabai rawit terdiri atas akar tunggang yang
tumbuh lurus ke pusat bumi dan akar serabut yang tumbuh menyebar ke
samping (horizontal). Perakaran tanaman tidak dalam sehingga tanaman
hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang
gembur, porous (mudah menyerap air), dan subur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d. Bunga
Bunga tanaman cabai rawit merupakan bunga tunggal yang
berbentuk bintang. Bunga tumbuh menunduk pada ketiak daun, dengan
mahkota bunga berwarna putih. Penyerbukan bunga termasuk
penyerbukan sendiri, namun dapat juga terjadi secara silang dengan
keberhasilan sekitar 56 %.
e. Buah
Buah cabai rawit akan terbentuk setelah terjadi penyerbukan. Buah
memiliki keanekaragaman dalam hal ukuran, bentuk, warna, dan rasa
buah. Buah cabai rawit dapat berbentuk bulat pendek dengan ujung
runcing atau berbentuk kerucut. Ukuran buah bervariasi, menurut
jenisnya. Cabai rawit yang kecil-kecil memiliki ukuran panjang antara 2
cm - 2,5 cm dan lebar 5 mm, sedangkan cabai rawit yang agak besar
memiliki ukuran panjang mencapai 3,5 cm dan lebar mencapai 12
cm. Warna buah cabai rawit bervariasi, buah muda berwarna hijau atau
putih, sedangkan buah yang telah masak berwarna merah menyala atau
merah jingga (merah agak kuning). Pada waktu masih muda, rasa
buah cabai rawit kurang pedas tetapi setelah masak menjadi pedas.
f. Biji
Biji cabai rawit berwarna putih kekuning-kuningan, berbentuk
bulat pipih, tersusun berkelompok, dan s aling melekat pada empulur.
Ukuran biji cabai rawit lebih kecil (berukuran sangat kecil)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dibandingkan dengan biji cabai besar. Biji-biji ini dapat digunakan
dalam memperbanyak tanaman (perkembangbiakan).
5. Habitat
Daerah tumbuh cabai rawit yang paling cocok, yaitu pada dataran
dengan ketinggian antara 0 – 500 m di atas permukaan laut. Tanah
tempat tumbuh cabai rawit secara umum harus subur (kaya bahan
organik). Derajat keasaman atau pH tanah berkisar 6,0 – 7,0. Tanah
ini berstruktur remah atau gembur agar peresapan air dan sirkulasi
udara dalam tanah berjalan lancar. Cabai rawit mengehendaki curah
hujan yang cukup antara 100–200 mm/bulan dengan temperature
udara antara 180C–27
0C (Setiadi, 2006).
6. Kandungan dan Manfaat
Cabai rawit digunakan secara luas sebagai bumbu masakan di
seluruh dunia. Cabai rawit (mengandung senyawa kimia yang
dinamakan capcaisin (8-methyl-N-vanillyl-6-nonenamide) selain itu
terkandung juga capsaicinoids. Pada cabai rawit banyak mengandung
vitamin C yang cukup banyak, betakaroten (pro vitamin A), alkalauid
atsiri, resin dan minyak penguap. Selain memiliki banyak kandungan,
cabai rawit juga memiliki banyak sekali manfaat yaitu:
- Sebagai bumbu masakan
- Mampu menurunkan berat badan pada orang yang menderita
obesitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
- Menurunkan kadar kolesterol
- Membunuh sel kanker pada tikus percobaan di laboratorium
- Mampu mengendalikan pencemaran mikroba pada makanan
- Melindungi lambung dari bakteri H. pylori
- Mengencerkan lendir sehingga melonggarkan penyumbatan
pada tenggorokan dan hidung.
- Bersifat koagulan dengan menjaga darah supaya tetap encer
- Memperkecil kemungkinan stroke, jantung koroner dan
impotensi
- Meningkatkan nafsu makan
- Sebagai antibiotik alami
- Memperlambat proses penuaan
(Alex S, 2013).
7. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Cabai Rawit
1) Faktor genetik
Perbedaan susunan genetik merupakan salah satu faktor
penyebab keragaman penampilan tanaman. Penampilan cabai
dapat dilihat dari cirri-ciri fisik. Ciri-ciri fisik cabai rawit sebagai
berikut:
Tinggi tanaman ± 55-70 cm dan warna batang hijau
Daun berbentuk oval, rata tidak bergerigi dan ujung
runcing. Permukaan daun tidak bergelombang (rata) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
berwarna hijau. Daun berukuran sedang dengan panjang
sekitar 4,7 cm dan lebar 2,3 cm (Suriana, 2012).
2) Faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cabai rawit meliputi tanah, nutrisi, air,
dan iklim. Adanya senyawa alelokimia dapat memberikan
dampak buruk untuk faktor lingkungan tersebut. Dapat
diketahui bahwa dalam pengaruhnya, senyawa alelokimia
dapat menurunkan kadar nutrisi dalam tanah yang sangat
berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman yang meliputi pembelahan sel-sel akar tumbuhan,
respirasi sel, sintesis protein, daya permeabilitas membran dan
aktivitas enzim.
Menurut Alex (2013) pada umumnya tanaman cabai dapat
ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter
diatas permukaan laut. Cabai dapat beradaptasi dengan baik
pada temperatur 240C – 27
0C dengan kelembaban yang tidak
terlalu tinggi. Kisaran pH tanah yang ideal adalah 6,5 – 6,8.
Pada pH di bawah 6,5 atau di atas 6,8 pertumbuhan cabai akan
terhambat Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk
budidaya tanaman pertanian cocok pula bagi tanaman cabai.
Tanaman cabai dapat pula ditanam pada tanah sawah maupun
tegalan. Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas yang tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
tanaman cabai menghendaki tanah yang subur dan gembur,
kaya akan nutrisi, kebutuhan air memadai, dan bebas dari
penyakit menular.
Nutrisi yang dibutuhkan tanaman cabai rawit terdiri atas
unsur-unsur atau senyawa kimia sebagai sumber energi dan
sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang
diperlukan selama pertumbuhan. Nutrisi umumnya diambil
dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi
diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan berupa unsur
mikro dan unsur makro. Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur
tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan
unsur yang disebut defisiensi. Defisiensi mengakibatkan
pertumbuhan menjadi terhambat (Anggorowati, 2004).
Faktor lingkungan yang lain adalah air. Air berperan di
dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air
dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi
dalam tubuh tumbuhan dan dan sebagai medium reaksi
enzimatis. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim
dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju
metabolisme. Kekurangan air pada tanah menyebabkan
terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti
atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan
mati (Anggorowati, 2004).
Pada umumnya cabai ditanam di dataran rendah sampai
pegunungan (dataran tinggi) + 2000 m diatas permukaan laut
yang membutuhkan iklim tidak terlalu dingin dan tidak terlalu
lembab. Temperatur yang baik untuk tanaman cabai adalah 24
– 27 0C. Untuk pertumbuhan yang optimal, tanaman cabai
memerlukan intensitas cahaya matahari sekurang-kurangnya
selama 10 – 12 jam untuk proses fotosintesis, pembentukkan
bunga dan buah serta pemasakan buah (Alex S, 2013).
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah:
1. Izah, Lailatul (2009) melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Ekstrak beberapa jenis gulma terhadap
Perkecambahan Biji Jagung (Zea mays). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak
gulma terhadap perkecambahan biji jagung dan mengetahui
jenis ekstrak gulma yang paling menekan perkecambahan biji
jagung. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh
ekstrak terhadap perkecambahan biji jagung. Ekstrak alang-
alang memberikan nilai rata-rata pengaruh yang besar berupa
penghambatan perkecambahan pada parameter persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
perkecambahan, panjang hipokotil, panjang akar, dan berat
kering kecambah.
2. Kamsurya, Yani (2014) melakukan penelitian dengan judul
Dampak Alelopati Ekstrak Daun Alang-Alang (Imperata
Cylindrica L.) Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) . Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari dampak alelopati dari ekstrak
daun alang-alang terhadap pertumbuhan awal tanaman kacang
tanah, Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
daun alang-alang berpengaruh terhadap pertumbuhan benih
tanaman kacang tanah. Konsentrasi esktrak daun alang-alang
semakin tinggi bersifat menghambat terhadap pertumbuhan
tanaman kacang tanah.
3. Supryadi, Markus (2000) melakukan penelitian dengan
judul Pengaruh Pemberian Perasan Rizoma Alang - alang
(Imperata cylindrica L.) terhadap Daya Kecambah Tanaman
Budidaya. Penelitian ini bertujuan melihat tingkat pengaruh
yang ditimbulkan zat alelopati yang diproduksi alang alang
terhadap daya kecambah tanaman budidaya dengan konsentrasi
25%, 50%, 75%, 100% dan satu perlakuan 0% sebagai kontrol.
Dari basil pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini
didapatkan data bahwa perasan rizoma alang-alang pada
konsentrasi 25% dapat menurunkan daya kecambah tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
budidaya, yaitu dengan daya kecambah yang hanya mencapai
rata rata 60%. Selain itu juga didapatkan data bahwa semakin
tinggi konsentrasi perasan rhizomaalang-alang yang diberikan,
daya kecambah biji semakin menurun.
F. Kerangka Berpikir
Tanaman cabai rawit merupakan salah satu tanaman holtikultura
yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia. Kebutuhan akan cabai
rawit sangat tinggi sedangkan produktivitas cabai rawit di Indonesia tidak
mampu memenuhi permintaan yang selalu bertambah dari tahun ke tahun.
Rata-rata produksi cabai rawit nasional saat ini masih rendah. Salah satu
faktor penyebabnya adalah karena persaingan dengan gulma (Biro Pusat
Statistik, 2014). Alang-alang merupakan salah satu gulma yang sering
ditemukan tumbuh di antara tanaman cabai rawit. Alang-alang diteliti
mengandung senyawa yang bersifat toksik yang disebut alelokimia.
Senyawa alelokimia dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
tanaman cabai rawit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran
Produksi Cabai Rawit di Indonesia Rendah
Persaingan dengan Gulma
Alang-Alang (Imperata cylindrica L.)
Alelokimia
Larutan Bubuk Larutan Segar
Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)
Jumlah Daun Tinggi Tanaman
Hasil Pengukuran, Pengamatan dan Perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan model rancangan
penelitian eksperimental. Penelitian eksperimen merupakan salah satu jenis
penelitian kuantitatif yang sangat kuat mengukur sebab akibat yaitu
membandingkan efek variasi variabel bebas terhadap variabel tergantung
melalui manipulasi atau pengendalian variabel bebas tersebut (Taniredja
dan Mustafidah, 2011).
B. Populasi dan Sampel
1) Populasi
Pengertian populasi menurut Margono (2004) merupakan keseluruhan
objek penelitian yang tidak terbatas berupa benda atau peristiwa sebagai
sumber data dalam suatu penelitian. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.)
2) Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 44 buah tanaman cabai rawit
(Capsicum frutescens L.) dengan pembagian 4 tanaman sebagai kontrol,
20 tanaman dengan perlakuan Larutan segar dan 20 tanaman diberi
perlakuan Larutan bubuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2015- Juli 2015 di Kebun
Anggur dan Laboratorium Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.
D. Desain Penelitian
Penelitian menggunakan Completely Randomized Design (CDR) dengan
perlakuan variasi sampel, variasi populasi dan konsentrasi Larutan, dengan
empat kali ulangan pada setiap perlakuan. Ciri khas dari rancangan ini yang
membedakan dengan rancangan lain adalah bahwa percobaan yang digunakan
harus bersifat homogen.
E. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan 3 variabel. Tiga variabel tersebut,
meliputi:
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang dibuat bebas dan bervariasi.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi Larutan akar
tanaman alang-alang (Imperata cylindrical L.).
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang muncul akibat adanya variabel
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman
cabai rawit (Capsicum frutescens L.) yang meliputi: tinggi tanaman dan
jumlah daun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel lain yang ikut berpengaruh yang
dibuat sama pada setiap media percobaan dan terkendali. Pada penelitian
ini yang digunakan sebagai variabel kontrol meliputi:
Media tanam yang digunakan adalah media tanah yang
dicampur pupuk kompos, dengan perbandingan 2 : 1 (2 tanah
dan 1 kompos)
Volume air untuk penyiraman sebanyak 1000 ml per pot.
Umur tanaman cabai rawit pada usia 4 minggu.
F. Prosedur Kerja
Pelaksanaan penelitian ini meliputi beberapa tahapan yaitu persiapan
lahan, penyiapan media tanam serta polybag, kemudian tahap persemaian,
penanaman, pembuatan larutan alang-alang (Imperata cylindrica L.), tahap
perlakuan, pengamatan dan tahap pengambilan data. Berikut ini adalah
tahapan yang dilakukan dalam penelitian:
1. Persiapan Lahan
Persiapan lahan meliputi pembersihan lahan dan pemasangan rumh
kayu beratap paranet yang berfungsi untuk melindungi bibit tanaman
cabai rawit dari serangan hama dan penyakit.
2. Penyiapan Media Tanam dan Polybag
Polybag yang digunakan dalam penelitian ini berukuran 1 kg dan 3
kg. polybag harus memiliki lubang drainase untuk mengurangi kadar
air, sedangkan untuk pengisian media tanam dilakukan dua hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
sebelum biji cabai rawit ditanam. Hal ini dilakukan agar media di
dalam polibag padat. Media yang digunakan di dalam penelitian ini
adalah media tanah yang dicampur dengan pupuk kompos, dengan
perbandingan 2 : 1 (2 tanah dan 1 kompos). Media tanah dimasukkan
ke dalam polybag yang sudah disediakan.
3. Persemaian
Setelah media tanam sudah siap, penanaman benih cabai rawit
dilakukan dengan memperhatikan penyiraman. Namun sebelum
ditanam, benih cabai rawit disortasi terlebih dahulu dengan cara
direndam pada sebuah wadah berisi air. Benih yang mengapung
dibuang, sementara yang tenggelam diambil dan direndam dengan air
hangat selama satu malam untuk merangsang perkecambahan.
Langkah-langkah penanaman benih tanaman cabai rawit sebagai
berikut:
1. Media tanam dalam polybag yang berukuran 1 kg disiram
terlebih dahulu sampai basah.
2. Benih cabai rawit ditanam ditengah-tengah polybag.
3. Siram kembali benih yang sudah tertanam dengan air
hingga cukup basah.
4. Tempatkan benih cabai rawit ditempat teduh selama 30
hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
5. Bibit yang sudah tumbuh dirawat dan disiram. Selama 30
hari bibit diseleksi untuk dipindahkan ke dalam media
tanam (polybag ukuran 3 kg)
4. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan memindahkan bibit semai yang
berumur 30 hari ke polybag ukuran 3 kg yang sudah diisi dengan
tanah. Setiap polybag ditanam 1 tanaman cabai rawit.
5. Pembuatan larutan alang-alang
Akar tanaman alang-alang dicuci bersih menggunakan air mengalir
dan disortir (dipisahkan antara akar tanaman yang baik dan yang
rusak). Larutan diperoleh dengan melakukan dua metode sederhana
terhadap akar tanaman alang-alang. Perlakuan pertama 1000 gram
akar tanaman dipotong kecil-kecil menggunakan gunting kemudian
diblender dengan 1000 ml air lalu disaring menggunakan saringan
sehingga diperoleh stok larutan segar akar tanaman alang-alang 100
%. Perlakuan kedua, akar tanaman alang-alang dijemur di bawah sinar
matahari hingga benar-benar kering, kemudian diblender hingga
halus. 1000 gram bubuk akar alang-alang dilarutkan ke dalam 1000 ml
air kemudian diperoleh stok larutan bubuk akar alang-alang 100%.
Waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan akar alang-alang bubuk
adalah 15 hingga 20 menit.
Setelah diperoleh stok larutan dengan konsentrasi 100 %, larutan
segar dan larutan bubuk diencerkan untuk mendapatkan konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
masing-masing larutan sebesar 15%, 20%, 25%, 30% dan 35% dengan
menambahkan air. Variasi konsentrasi larutan pada tiap perlakuan
dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Variasi Konsentrasi Larutan pada Setiap Perlakuan
Perlakuan Variasi
Konsentrasi (%)
Jumlah
Sampel (ml)
Pelarut
Air (ml)
LS-A 15 150 850
LS-B 20 200 800
LS-C 25 250 750
LS-D 30 300 700
LS-E 35 350 650
LB-A 15 150 850
LB-B 20 200 800
LB-C 25 250 750
LB-D 30 300 700
LB-E 35 350 650
Keterangan:
LS : larutan segar
LB : larutan bubuk
A : konsentrasi 1
B : konsentrasi 2
C : konsentrasi 3
D : konsentrasi 4
E : konsentrasi 5
6. Tahap Perlakuan
Satu minggu setelah bibit cabai rawit dipindahkan ke dalam
polybag ukuran 3 kg, tanaman cabai rawit disiram dengan larutan akar
alang-alang sehari sekali yaitu pada pagi hari selama 7 minggu.
Takaran larutan yang digunakan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
a. Kontrol (0%)
Setiap tanaman cabai rawit dengan perlakuan ini hanya disiram
dengan air saja sebanyak 1000 ml tanpa ada pemberian larutan
akar alang-alang sama sekali. Pada setiap tanaman dalam
polybag mendaptkan air sebanyak 250 ml.
b. Larutan akar alang-alang dengan konsentrasi 15%
Setiap tanaman cabai rawit dengan perlakuan ini mendapatkan
masing-masing 1000 ml larutan hasil campuran 150 ml larutan
segar maupun larutan bubuk dengan 850 ml air. Setiap
tanaman dalam polybag mendaptkan larutan sebanyak 250 ml.
c. Larutan akar alang-alang dengan konsentrasi 20%
Setiap tanaman cabai rawit dengan perlakuan ini mendapatkan
masing-masing 1000 ml larutan hasil campuran 200 ml larutan
segar maupun larutan bubuk dengan 800 ml air. Setiap
tanaman dalam polybag mendaptkan larutan sebanyak 250 ml.
d. Larutan akar alang-alang dengan konsentrasi 25%
Setiap tanaman cabai rawit dengan perlakuan ini mendapatkan
masing-masing 1000 ml larutan hasil campuran 250 ml larutan
segar maupun larutan bubuk dengan 750 ml air. Setiap
tanaman dalam polybag mendaptkan larutan sebanyak 250 ml.
e. Larutan akar alang-alang dengan konsentrasi 30%
Setiap tanaman cabai rawit dengan perlakuan ini mendapatkan
masing-masing 1000 ml Larutan hasil campuran 300 ml
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Larutan segar maupun Larutan bubuk dengan 700 ml air.
Setiap tanaman dalam polybag mendaptkan larutan sebanyak
250 ml.
f. Larutan akar alang-alang dengan konsentrasi 35%
Setiap tanaman cabai rawit dengan perlakuan ini mendapatkan
masing-masing 1000 ml Larutan hasil campuran 350 ml
Larutan segar maupun Larutan bubuk dengan 650 ml air.
Setiap tanaman dalam polybag mendaptkan larutan sebanyak
250 ml.
7. Pengamatan dan pengambilan data
Pengamatan dan pengambilan data dari pertumbuhan tanaman
cabai rawit dilakukan sesudah diberi perlakuan. Parameter
pertumbuhan yang diamati adalah tinggi batang dan jumlah daun.
Pengukuran tinggi batang dimulai dari atas permukaan tanah sampai
pada ujung tunas. Perhitungan jumlah daun dimulai dari pangkal
tanaman hingga pucuk yang baru membuka.
Data yang diperoleh dituliskan dalam tabel untuk mempermudah
analisis. Berikut adalah tabel untuk mencatat data hasil pengamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3.2 Tinggi Batang Tanaman Cabai Rawit
No Tanggal Jenis Larutan Konsentrasi Ulangan (cm)
R1 R2 R3 R4
1 Larutan Bubuk 15%
20%
25%
30%
35%
Larutan Segar 15%
20%
25%
30%
35%
Kontrol (-)
2 Larutan Bubuk 15%
20%
25%
30%
35%
Larutan Segar 15%
20%
25%
30%
35%
Kontrol (-)
Dst..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.3 Jumlah Daun Tanaman Cabai rawit
No Tanggal Jenis Larutan Konsentrasi Ulangan (cm)
R1 R2 R3 R4
1 Larutan Bubuk 15%
20%
25%
30%
35%
Larutan Segar 15%
20%
25%
30%
35%
Kontrol (-)
2 Larutan Bubuk 15%
20%
25%
30%
35%
Larutan Segar 15%
20%
25%
30%
35%
Dst..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 3.1 Bagan Alir Proses Penelitian
Persiapan lahan
Pembuatan larutan
Tinggi dan jumlah daun
Pemberian larutan pada
tanaman
Persemaian
Persiapan polybag
Penyiapan media tanam
Tahap
Pelaksanaan
Pengamatan dan
pengambilan data
pertumbuhan tanaman
Penanaman
Inventaris alat dan bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
G. Analisa Data
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh alelopati larutan
akar alang-alang terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit dilakukan uji
statistik Two Way Anova. Penghitungan dilakukan dengan program SPSS
VERSI 17.
H. Instrumen Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bambu, paku,
cangkul, paranet, polybag, ember, penggaris, kertas label, paranet, blender,
pipet volume, pengaduk, gelas ukur, timbangan, beker glass, buku, bolpoint
dan saringan. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah akar tanaman alang-alang, air dan bibit tanaman cabai rawit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berikut adalah hasil perhitungan rata-rata tinggi batang dan jumlah daun
tanaman cabai rawit:
a. Tinggi batang tanaman
Tabel 4.1 Rata-rata Tinggi Batang Tanaman Cabai Rawit
No
Jenis
Larutan
Konsentr
asi
Minggu ke-
0 1 2 3 4 5 6 7
1 Larutan
Bubuk
15% 6,00 16,77 21,8 26,02 31,77 36,8 41,77 46,8
20% 6,00 15,85 19,82 23,85 27,85 31,85 35,85 39,85
25% 6,00 14,62 17,6 20,62 23,65 26,6 29,6 32,57
30% 6,00 13,55 16,05 18,05 20,05 22,05 24,05 26,05
35% 6,00 12,15 13,17 14,15 15,17 16,17 17,17 18,17
2 Larutan
Segar
15% 4,65 10,62 13,12 15,62 18,12 20,62 23,12 25,62
20% 4,65 9,95 11,92 13,92 15,92 17,92 19,92 21,92
25% 4,65 9,25 10,75 12,25 13,75 15,25 16,75 18,25
30% 4,65 8,45 9,42 10,42 11,42 12,42 13,42 14,42
35% 4,65 6,97 7,47 7,97 8,47 8,97 9,47 9,97
3 Kontrol (-) 6,00 19,25 25,07 28,87 34,27 38,5 45,12 51,2
Tabel 4.2 Rata-rata Pertumbuhan Kumulatif Tinggi Batang
Tanaman
Larutan Bubuk Larutan Segar Kontrol
15% 40,8 15% 20,97 45,2
20% 33,85 20% 17,27
25% 26,57 25% 13,6
30% 20,05 30% 9,77
35% 12,17 35% 5,32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa kontrol memiliki
rata-rata tertinggi yaitu sebesar 45,2 cm. Sedangkan rata-rata terendah yaitu
pada perlakuan larutan segar konsentrasi 35% sebesar 5,32 cm.
b. Jumlah daun tanaman
Tabel 4.3 Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Cabai Rawit
No
Jenis
Ekstrak
Konsentr
asi
Minggu ke-
0 1 2 3 4 5 6 7
1 Ekstrak
Bubuk
15% 5,5 11,5 18 24 30 36 42 48
20% 5 10,5 15,5 20,5 25,5 30,5 35,5 40,5
25% 5 9,5 13,5 17,5 21,5 25,5 29,5 33,5
30% 5 8,75 11,75 14,75 17,75 20,75 23,75 26,75
35% 5 8 10 12 14 16 18 20
2 Ekstrak
Segar
15% 3,5 5,5 10,5 15,5 20,5 25,5 30,5 35,5
20% 3,5 4,75 8,75 12,75 16,75 20,75 24,75 28,75
25% 3,5 4,25 7,25 10,25 13,25 16,25 19,25 22,25
30% 3,5 3,75 5,75 7,75 9,75 11,75 13,75 15,75
35% 3,5 3,5 4,5 5,5 6,5 7,5 8,5 9,5
3 Kontrol (-) 5,5 13,25 20,25 26 32,75 38,5 44,25 51
Tabel 4.4 Rata-rata Pertumbuhan Kumulatif Jumlah Daun Tanaman
Larutan Bubuk Larutan Segar Kontrol
15% 42,5 15% 32 45,5
20% 35,5 20% 25,25
25% 28,5 25% 18,75
30% 21,75 30% 12,25
35% 15 35% 6
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa kontrol memiliki
memiliki rata-rata tertinggi yaitu 45,5 helai. Sedangkan rata-rata terendah yaitu
pada perlakuan larutan segar konsentrasi 35% sebesar 6 helai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
B. Pembahasan
Pelaksanaan penelitian tentang pengaruh alelopati larutan akar alang-
terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit dilakukan dalam beberapa tahapan
kerja mulai dari persiapan lahan, persiapan media tanam dan polybag,
persemaian, penanaman, pembuatan larutan alang-alang, perlakuan,
pengamatan dan pengambilan data. Dalam penelitian ini menggunakan
tanaman cabai rawit yang berumur 30 hari. Sedangkan untuk pembuatan
larutan alang-alang yang digunakan adalah akar dari tanaman alang-alang. Hal
ini disebabkan karena tanaman alang-alang yang akan digunakan diambil dari
tanaman alang-alang yang masih hidup. Tanaman alang-alang yang masih
hidup mengeluarakan senyawa alelokimia lewat organ di bawah tanah, jika
sudah mati baik organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah tanah
sama-sama dapat melepaskan senyawa alelokimia (Sastroutomo, 1990).
Pemberian larutan akar alang-alang baik itu larutan bubuk dan larutan
segar untuk tanaman cabai rawit dalam penelitian ini sangat mempengaruhi
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cabai rawit menjadi terhambat. Dapat diketahui bahwa
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit menjadi
terhambat bukan karena adanya kompetisi perebutan hara dengan gulma tetapi
karena pemberian larutan akar alang-alang dengan berbagai konsentrasi
tersebut. Hal ini terjadi karena selama proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman cabai rawit yang ditanam dalam polybag tidak ditemukan adanya
gulma yang tumbuh. Kemungkinan penyebab tidak adanya aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pertumbuhan gulma disekitar tanaman cabai rawit pertama adalah pemberian
larutan akar alang-alang pada tanaman yang dapat menekan pertumbuhannya,
kedua adalah media tanam yang digunakan benar-benar dibersihkan dari bibit-
bibit gulma, dan yang terakhir yaitu tanaman yang digunakan dalam penelitian
ini ditempatkan pada rumah yang dilindungi dengan plastik dan paranet
sehingga angin yang membawa benih-benih gulma tidak bisa masuk.
Pertumbuhan tanaman cabai rawit yang terhambat akibat pemberian ekstrak
segar akar alang-alang dapat dilihat pada gambar 4.1 dan gambar 4.2.
a. Tinggi Batang
Tinggi batang tanaman dalam penelitian ini merupakan bagian batang
yang diukur dari batang yang terlihat mulai dari atas permukaan tanah
sampai pada ujung tunas. Pengukuran tinggi batang tanaman dilakukan
selama 7 minggu. Pengukuran yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
ekstrak akar alang-alang memiliki daya hambat yang cukup kuat terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit. Data hasil
pengamatan rata-rata hasil pengukuran pengaruh pemberian larutan akar
alang-alng terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman cabai rawit dapat
dilihat pada tabel 4.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 4.1 Rata-rata Kumulatif Tinggi Batang Tanaman Cabai Rawit
Pada gambar 4.1 di atas menunjukan bahwa terdapat pengaruh
pemberian jenis larutan akar alang-alang terhadap rata-rata pertumbuhan
tinggi batang tanaman cabai rawit. Nilai rata-rata pertumbuhan tinggi
batang tanaman cabai rawit yang paling tinggi yaitu pada perlakuan
kontrol sebesar 45,2 cm. Perlakuan larutan bubuk pada konsentrasi 15%
rata-rata tinggi batang yang dihasilkan sebesar 40,8 cm, sedangkan pada
konsentrasi yang sama untuk perlakuan larutan segar rata-rata tinggi
batang sebesar 20,97 cm. Pemberian larutan bubuk akar alang-alang pada
`konsentrasi 15 % tidak berbeda nyata dengan kontrol, hal ini menunjukan
bahwa larutan bubuk akar alang-alang pada konsentrasi 15% tidak
memberikan pengaruh menghambat terhadap pertumbuhan tinggi batang
tanaman cabai rawit. Pemberian larutan segar pada konsentrasi 15% sangat
berbeda nyata dengan kontrol maupun perlakuan larutan bubuk pada
konsentrasi 15%. Untuk rata-rata pengukuran tinggi batang tanaman
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
0% 15% 20% 25% 30% 35%
Tin
ggi
Bat
ang (
cm)
Konsentrasi
Kontrol
Larutan Bubuk
Larutan Segar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
cabai rawit yang paling rendah yaitu perlakuan larutan segar pada
konsentrasi 35 % yaitu sebesar 5,32 cm. Sedangkan konsentrasi 35% untuk
perlakuan larutan bubuk rata-rata tinggi batang yaitu sebesar 12,17 cm.
Hasil perhitungan rata-rata tinggi batang menunjukan bahwa
penghambatan pertumbuhan tinggi batang tanaman cabai terjadi pada
larutan 15% semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi
20%, 25%, 30%dan 35%. Semakin tinggi konsentrasi larutan yang
diberikan mengakibatkan pertumbuhan tinggi batang tanaman cabai rawit
semakin terhambat. Penghambatan pertumbuhan yang terjadi ini
disebabkan oleh adanya senyawa alelokimia di dalam larutan akar alang-
alang. Penghambatan pertumbuhan tinggi batang tanaman dapat terjadi
melalui penghambatan aktivitas pembelahan dan pemanjangan sel.
Pebriani (2013) mengungkapkan bahwa beberapa senyawa alelokimia
yang bersifat menghambat pembelahan sel, sehingga tinggi tanaman
menjadi terhambat adalah treponoid, flavonoid dan senyawa fenol.
Senyawa-senyawa tersebut mengakibatkan penghambatan sintesis asam
ketoglutarat yang merupakan perkusor asam-asam amino, protein dan
ATP pada tanaman sehingga mengakibatkan terganggunya pembelahan
dan pembesaran sel. Selain itu senyawa alelokimia dapat pula menghambat
pembelahan sel melalui gangguan aktivitas hormon tumbuhan seperti
hormon sitokinin. Hormon sitokinin merupakan zat pengatur tumbuh yang
mendorong pembelahan (sitokinesis). Sitokinin dapat meningkatkan
aktivitas pembelahan, pertumbuhan, dan perkembangan kultur sel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
tanaman. Adanya senyawa fenol akan menghambat aktivitas sitokinin.
Hambatan ini menyebabkan pembelahan sel pada bagian meristem pucuk
terganggu sehingga menghambat pertumbuhan tinggi batang tanaman
cabai rawit menjadi lebih pendek dan kerdil. Gardner (1991) menyatakan
bahwa pemanjangan batang tanaman dipengaruhi oleh aktivitas hormon
giberelin. Senyawa alelokimia pada larutan bubuk dan larutan segar akar
alang-alang menghambat aktivitas giberelin, yang menyebabkan
pembelahan sel pada bagian meristem interkalar terganggu sehingga
menyebabkan pemanjangan batang tanaman menjadi terhambat.
Hasil pengukuran tinggi batang tanaman cabai rawit menunjukan
bahwa larutan bubuk dan larutan segar memiliki perbedaan yang nyata
terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. Larutan segar akar alang-
alang memiliki daya penghambatan yang lebih besar dibandingkan
dengan larutan bubuk. Larutan segar merupakan larutan yang diambil
langsung dari akar-akar alang-alang, sehingga senyawa kimia yang
terkandung didalamnya akan tersari seluruhnya. Sedangkan larutan bubuk,
diambil dari akar alang-alang hidup yang dikeringkan terlebih dahulu,
kemudian diblender hingga halus, kemudian dilarutkan lagi dengan air.
Karena lebih banyak mengalami banyak proses sehingga dapat
menyebabkan berkurangnya senyawa alelokimia yang terkandung di
dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan larutan segar akar alang-alang
lebih menghambat pertumbuhan tinggi batang tanaman cabai rawit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Berdasarkan pada gambar 4.1, dapat dilihat bahwa semakin tinggi
konsentrasi larutan akar alang-alang baik itu larutan segar maupun larutan
bubuk menyebabkan pertumbuhan tinggi batang tanaman cabai rawit
semakin terhambat. Ini diakibatkan oleh adanya peningkatan senyawa
alelokimia yang terkandung didalamnya seiring dengan peningkatan
konsentrasi larutan. Semakin tinggi kandungan senyawa alelokimia yang
terakumulasi di dalam tanah maka dapat menyebabkan konsentrasi air
dalam tanah menjadi menurun, sehingga ini dapat mengakibatkan
terjadinya perbedaan potensial air antara larutan dalam tanah dengan
jaringan pada tanaman cabai rawit. Air dalam jaringan tanaman cabai rawit
akan keluar sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat.
Dalam uji statistik didapatkan hasil bahwa data rata-rata tinggi
batang tanaman memiliki distribusi yang normal karena memiliki nilai
signifikan 0,088(>0,05). Dari hasil uji homogenitas menunjukan bahwa p
value tinggi batang tanaman (sig) = 0,000 <0,005 sehingga dapat
disimpulkan bahwa kedua kelompok data tidak mempunyai varian yang
sama (homogen). Pada uji homogenitas, dikatakan mempunyai varian yang
sama (homogen) apabila p value (sig) > 0,05. Setelah memenuhi
persyaratan, maka dilakukan Analisis Varian Dua Arah (Two Ways
Annova) yang hasilnya adalah pengaruh semua variabel independen (jenis
larutan, konsentrasi, dan interaksi jenis larutan dengan konsentrasi) secara
bersama-sama terhadap variabel dependen (tinggi batang tanaman cabai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
rawit) memiliki nilai signifikasi 0,000 (< 0,05) yang berarti model valid.
Pengaruh jenis ekstrak terhadap tinggi batang tanaman cabai rawit
berpengaruh signifikan karena memiliki nilai 0,000 (< 0,05). Pengaruh
konsentrasi terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman cabai rawit
memiliki nilai 0,000 sehingga dikatakan signifikan (< 0,05). Sedangkan
untuk pengaruh interaksi jenis larutan dan konsentrasi terhadap
pertumbuhan tinggi batang tanaman cabai rawit memiliki nilai 0,627
sehingga interaksi jenis larutan dan konsentrasi tidak berpengaruh
signifikan. R kuadrat menunjukan nilai 0,649 dimana mendekati 1 maka
dikatakan korelasi kuat. Selanjutnya dilakukan pengujian untuk menilai
kategori dari variabel konsentrasi yang memiliki perbedaan signifikan
dengan Tukey Post Hoc. Hasil variabel konsentrasi menunjukan perbedaan
yang berarti. Output data uji hasil statistik tinggi batang tanaman cabai
rawit dilakukan menggunakan SPPS versi 17 dapat dilihat pada lampiran.
b. Jumlah Daun
Pemberian ekstrak akar alang-alang terhadap jumlah daun cabai rawit
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak akar alang-alang sangat
berpengaruh terhadap pertambahan jumlah daun tanaman cabai rawit.
Data hasil pengamatan rata-rata hasil pengukuran pengaruh pemberian
ekstrak akar-alang-alang terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman
cabai rawit dapat dilihat pada gambar 4.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 4.2 Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Cabai Rawit
Hasil perhitungan pada gambar 4.2 menunjukan bahwa larutan akar
alang-alang, baik larutan bubuk maupun larutan segar mempengaruhi rata-
rata jumlah daun tanaman cabai rawit. Rata-rata jumlah daun paling tinggi
terdapat pada konsentrasi 0% (kontrol) yaitu sebesar 45,5 helai. Pada
perlakuan larutan bubuk konsentrasi 15% rata-rata jumlah daun yang
dihasilkan adalah sebesar 42,5 helai, sedangkan pada konsentrasi 15%
perlakuan larutan segar rata-rata jumlah daun sebesar 32 helai. Dapat
dilihat bahwa pemberian larutan bubuk akar alang-alang pada konsentrasi
15 % tidak berbeda nyata dengan kontrol, hal ini menunjukan bahwa
larutan bubuk akar alang-alang konsentrasi 15% tidak memberikan
pengaruh menghambat terhadap penambahan jumlah daun tanaman cabai
rawit. Pemberian larutan segar pada konsentrasi 15% menunjukkan hasil
yang sangat berbeda nyata dengan kontrol maupun perlakuan larutan
bubuk pada konsentrasi 15%. Ini menunjukan bahwa larutan segar akar
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
0% 15% 20% 25% 30% 35%
Jum
lah D
aun (
Hel
ai)
Konsentrasi
Kontrol
Larutan Bubuk
Larutan Segar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
alang-alang menghambat terhadap penambahan jumlah daun tanaman
cabai rawit. Untuk rata-rata jumlah daun tanaman cabai rawit yang paling
rendah terdapat pada perlakuan larutan segar yaitu konsentrasi 35 %
sebesar 6 helai. Sedangkan konsentrasi 35% untuk perlakuan larutan
bubuk rata-rata jumlah daun yaitu sebesar 15 helai.
Berdasarkan padagambar 4.2 menunjukan bahwa terjadi
penghambatan jumlah daun tanaman cabai rawit setelah pemberian
larutan segar dan larutan bubuk akar alang-alang. Dapat dilihat bahwa
penghambatan yang terjadi seiring dengan peningkatan konsentrasi
larutan. Semakin tinggi konsentrasi larutan yang diberikan mengakibatkan
jumlah daun semakin terhambat. Penghambatan tertinggi terjadi pada
pada konsentrasi 35% sedangkan penghambatan terendah terjadi pada
konsentrasi 15%.
Terjadinya penghambatan jumlah daun tanamaan cabai rawit
disebabkan oleh kandungan alelokimia dalam larutan bubuk dan larutan
segar akar alang-alang yang mengganggu pertambahan jumlah daun.
Pertambahan jumlah daun pada tanaman menunjukan bahwa tanaman
tersebut mengalami proses pertumbuhan. Pertumbuhan tanaman
merupakan akibat dari pemanjangan sel-sel penyusunnya. Proses
pemanjangan tersebut di pengaruhi oleh aktivitas hormon pertumbuhan
tanaman yaitu auksin, giberelin dan sitokinin. Rice (1984) menyatakan
bahwa hambatan yang disebabkan adanya senyawa fenolik seperti tanin
dan flavonoid yang tinggi akan mengaktifkan enzim IAA oksidase yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menguraikan IAA sehingga menyebabkan pemanjangan sel menjadi
terganggu. Hal inilah yang menyebabkan pertambahan jumlah daun pada
tanaman cabai rawit menjadi terhambat.
Alelopati yang terkandung dalam larutan bubuk dan larutan segar akar
alang-alang dapat juga menghambat proses mitosis pada sel. Gangguan
mitosis oleh senyawa fenol disebabkan karena fenol merusak benang-
benang spindel pada saat proses metafese sehingga perbanyakan sel pada
organ tumbuhan akan menjadi terhambat yang dapat menyebabkan
pertambahan jumlah daun pada tanaman akan berjalan lambat bahkan
terhenti (Wattimena, 1987). Menurut Ince (2008), senyawa fenol dan
derivatnya seperti tanin dan flavonoid mempengaruhi beberapa proses
penting seperti penyerapan mineral, keseimbangan air, respirasi,
fotosintesi, sintesis protein, klorofil dan fitohormon.
Dari hasil analisis di atas dapat dilihat bahwa jumlah daun tanaman
cabai rawit pada perlakuan larutan bubuk untuk semua konsentrasi sangat
berbeda nyata dengan perlakuan larutan segar. Perlakuan larutan bubuk
memiliki daya hambat lebih kecil dibandingkan dengan perlakuan larutan
segar. Hal ini disebabkan karena pembuatan larutan bubuk mengalami
banyak proses sebelum dilarutkan ke dalam air dibandingkan dengan
larutan segar. Proses pembuatan larutan bubuk meliputi pengeringan pada
sinar matahari, diblender hinggga menjadi bubuk kemudian dilarutkan
dalam air untuk mendapatkan stok. Karena mengalami banyak proses
inilah diduga senyawa alelokimia yang terkandung didalamnya menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
berkurang. Berbeda dengan larutan bubuk, pembuatan larutan segar tidak
terlalu mengalami banyak proses sebelum dilarutkan ke dalam air,
sehingga senyawa kimia yang terkandung di dalamnya masih tetap utuh.
Hasil rata-rata jumlah daun tanaman cabai rawit pada perlakuan
larutan bubuk dan larutan segar dengan konsentrasi 15%, 20%, 25%,
30%, dan 35% menunjukan hasil yang berbeda nyata. Semakin tinggi
konsentrasi larutan bubuk dan larutan segar akar alang-alang maka
pertambahan jumlah daun semakin terhambat. Hal ini terjadi karena
adanya peningkatan kandungan alelokimia pada konsentrasi larutan yang
lebih tinggi. Semakin tinggi kandungan senyawa alelokimia yang
terakumulasi dalam tanah menyebabkan konsentrasi air dalam tanah
menurun. Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan potensial air antara
larutan dalam tanah dan jaringan pada tanaman cabai rawit. Air yang
terdapat dalam jaringan tanaman cabai rawit akan keluar sehingga
mengakibatkan proses pertumbuhan menjadi tidak maksimal, yang
langsung mempengaruhi proses pertambahan jumlah daun pada tanaman
cabai rawit.
Analisis statistik untuk pertambahan jumlah daun tanaman cabai
rawit, diawali dengan uji normalitas dan didapatkan hasil bahwa rata-rata
jumlah daun cabai rawit memiliki distribusi yang normal karena memiliki
nilai signifikasi sebesar 0,393 (>0,05). Kemudian dilanjutkan dengan uji
homogenitas. Uji homogenitas bertujuan untuk memperlihatkan data
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Dari uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
homogenitas menunjukkan bahwa variansi pada tiap kelompok data
adalah tidak sama (tidak homogen) karena p value (sig) yang dihasilkan
yaitu 0,004 (<0,05). Pada uji homogenitas, dikatakan sama (homogen)
apabila p value (sig) >0,05. Setelah memenuhi persyaratan, maka
dilakukan Analisis Varian Dua Arah (Two Ways Annova) yang hasilnya
adalah pengaruh semua variabel independen (jenis larutan, konsentrasi,
dan interaksi larutan dengan konsentrasi) secara bersama-sama terhadap
variabel dependent (jumlah daun tanaman) memiliki nilai signifikasi 0,000
(<0,05) yang berarti model valid. Pengaruh jenis larutan terhadap jumlah
daun tanaman cabai rawit berpengaruh signifikan karena memiliki nilai
0,000 (<0,05). Pengaruh konsentrasi terhadap jumlah daun cabai rawit
memiliki nilai 0,000 sehingga dapat dikatakan signifikan (<0,05).
Sedangkan pengaruh interaksi jenis larutan dan konsentrasi terhadap
jumlah daun cabai rawit memiliki nilai 0,999 sehingga dapat dikatakan
bahwa interaksi jenis larutan dan konsentrasi tidak berpengaruh signifikan.
R kuadrat menunjukan nilai 0,596 dimana mendekati 1 maka korelasi kuat.
Selanjutnya dilakukan pengujian untuk menilai kategori dari variabel
konsentrasi yang memiliki perbedaan signifikan dengan Tukey Post Hoc.
Hasilnya menunjukan variabel konsentrasi menunjukan perbedaan yang
berarti. Output data uji statistik pengaruh larutan akar alang-alang rata-rata
jumlah daun dilakukan menggunakan SPSS versi 17 dapat dilihat pada
lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
C. Keterbatasan dalam Penelitian
Keterbatasan dalam proses penelitian ini yaitu terkait pembuatan
larutan akar alang-alang yang masih sederhana dengan menggunakan air
sebagai pelarut. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
hasil dalam penelitian. Selain itu, dalam penelitian senyawa yang diteliti
dapat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman cabai rawit masih
bersifat umum, sehingga peneliti tidak bisa mengetahui secara pasti
senyawa yang paling besar mempengaruhi proses penghambatan
pertumbuhan tanaman cabai rawit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Berbagai aspek dalam penelitian dapat digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan dalam proses pembelajaran di SMA kelas XII semester
1 pada materi pembelajaran pertumbuhan dan perkembangan pada kompetensi
dasar (KD):
3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan
proses pertumbuhan dan perkembangan pada Mahluk Hidup
berdasarkan hasil percobaan.
4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang
memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan
melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan
ilmiah yang benar.
Pengaplikasian materi pertumbuhan dan perkembangan dalam proses
pembelajaran dilakukan dengan pendekatan saintifik. Siswa diajak untuk
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta. Pembelajaran juga dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif
dan discovery. Pada model pembelajaran discovery, guna menuntun siswa untuk
menemukan faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman (Silabus dan RPP terlampir).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan , maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Alelopati larutan akar alang-alang (Imperata cylindrica L.)
menghambat pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens
L.)
2. Larutan segar akar alang-alang memiliki daya hambat yang lebih besar
terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit dibandingkan larutan
bubuk.
3. Konsentrasi 35% pada perlakuan larutan segar merupakan konsentrasi
yang paling efektif menghambat pertumbuhan tanaman cabai rawit.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan
saran sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
alelopati larutan akar alang-alang terhadap biomassa
(larutan segar dan larutan bubuk) tanaman cabai rawit.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai teknik
pembuatan larutan yang lebih efektif sehingga tidak
mengurangi kandungan kimia yang terkandung pada alang-
alang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai senyawa
pada akar tanaman alang-alang yang sangat berpotensi
menghambat pertumbuhan tanaman lain.
4. Perlu penelitian lanjutan mengenai pengaruh alelopati
larutan akar alang-alang terhadap tanaman cabai rawit yang
langsung ditanam pada lahan terbuka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Risa. 2012. Kamus Biologi Lengkap: Surabaya: Serba Jaya
Alex, S. 2012. Usaha Tani Cabai. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Alex, S. 2013. Usaha Tani Cabai. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Anggorowati. 2014. Faktor Internal dan Eksternal Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan. Dalam: http://www.pintarbiologi.com, diakses
tanggal 13 Agustus 2015.
Anonim. 2011. Kiat Sukses Berinovasi Cabai. Dalam:
http://www.litbang.pertanian.go.id, diakses tanggal 13 Agustus 2015.
Anonim. 2012. Varietas Tanaman Cabai. Dalam: http://dri.ipb.ac.id, diakses
tanggal 13 Agustus 2015.
Badan Pusat Statistik. 2014. Produksi Cabai Rawit dan Cabai Besar. Dalam:
www.deptan.go.id/infoeksekutif. Diakses pada tanggal 3 Juni 2015.
Cahyono, B. 2003. Cabai Rawit: Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Yogyakarta: Kanisius.
Gardner, F. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: UI Press
Ince, Raden. 2008. Pengaruh Alelopati Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap
Perkecambahan Benih Jagung, Tomat dan Padi Gogo. Bul. Agron. (36)
(1): 78 – 83.
Izal, Lailatul. 2009. Pengaruh Ekstrak beberapa Jenis Gulma terhadap
Perkecambahan Biji Jagung (Zea mays). Dalam: http//www.lib.uin-
malang.ac.id, diakses tanggal 24 Juli 2015.
Junaedi, A, M.A., Chozin dan K. Ho Kim. 2006., Ulasan perkembangan terkini
kajian alelopati (Current research status of allelopathy). Jurnal Hayati
Vol. 13. hal : 79-84.
Kamsurya, Yani. Dampak Alelopati Ekstrak Daun Alang-Alang (Imperata
Cylindrica L.) Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Jurnal Penelitan Vol 1. Hal: 291-
298
Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Moenandir, Y. 1988. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Jakarta:
Rajawali Press.
Moenandir, Y. 1993. Persaingan Tanaman Budidaya Dengan Gulma. Jakarta:
Rajawali Press.
Nazaruddin. 1994. Sayuran Dataran Rendah. Jakarta: Swadaya
Pebriani, Mukarlina, Riza. 2013. Potensi Ekstrak Daun Sembung Rambat
(Mikania micrantha H.B.C) sebagai Bioherbisida terhadap Gulma Maman
ungu (Cleome rutidosperma D. C.) dan rumput Bahia (Paspalum notatum
Flugge). Protobiont. Vol 2 (2): 32-38.
Rahayu, E. S. 2003. Peranan Penelitian Alelopati dalam Pelaksanaan
Low External Input and Sustainabel Agriculture (LEISA) . Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Rahmani, R. 2012. Pengaruh Allelopathy Akasia (Acacia mangium) terhadap
Perkecambahan Biji Jagung (Zea mays). Makalah Sumber Umum,
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Rice, E. L. 1984. Allelopathy. Basic Edition. London: Academic Press. Inc.
Rijal, N. 2009. Mekanisme dan Penerapan Serta Peranan Alelopati Dalam Bidang
Pertanian. Jurnal Penelitian. Vol. 1, No. 10. Hal 7- 9.
Robinson, T. 1991. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.
Sastroutomo. 1990. Ekologi Gulma. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Setiadi. 2006. Cabai Rawit Jenis dan Budaya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Supryadi, Markus. 2000. Pengaruh Pemberian Perasan Rizoma Alang - alang
(Imperata cylindrica L.) terhadap Daya Kecambah Tanaman Budidaya.
Dalam: http://eprints.undip.ac.id, diakses tanggal 24 Juli 2015.
Suriana, N. 2012. Cabai: Kiat dan Berkhasiat. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Syukur, Muhamad. 2011. Sukses Panen Cabai Tiap Hari. Bogor: Penebar
Swadaya
Taniredja, T. dan Mustatidah, Hi. 2011. Penelitian Kuantitatif. Bandung:
Alfabeta.
Wattimena. 1987. Zat Pengatur Tumbuh. Bogor: PAU Bioteknologi IPB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
LAMPIRAN .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 1
HASIL RATA-RATA TINGGI BATANG TANAMAN CABAI RAWIT
Tabel 7.1 Rata-rata Tinggi Batang Tanaman Cabai Rawit
No
Jenis
Larutan
Konsentrasi
Minggu ke-
0 1 2 3 4 5 6 7
1 Larutan
Bubuk
15% 16,77 21,8 26,02 31,77 36,8 41,77 46,8
20% 15,85 19,82 23,85 27,85 31,85 35,85 39,85
25% 14,62 17,6 20,62 23,65 26,6 29,6 32,57
30% 13,55 16,05 18,05 20,05 22,05 24,05 26,05
35% 12,15 13,17 14,15 15,17 16,17 17,17 18,17
Larutan
Segar
15% 10,62 13,12 15,62 18,12 20,62 23,12 25,62
20% 9,95 11,92 13,92 15,92 17,92 19,92 21,92
25% 9,25 10,75 12,25 13,75 15,25 16,75 18,25
30% 8,45 9,42 10,42 11,42 12,42 13,42 14,42
35% 6,97 7,47 7,97 8,47 8,97 9,47 9,97
3 Kontrol (-) 19,25 25,07 28,87 34,27 38,5 45,12 51,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 2
HASIL RATA-RATA JUMLAH DAUN TANAMAN CABAI RAWIT
Tabel 7.2 Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Cabai Rawit
No
Jenis
Larutan
Konsentrasi
Hari ke-
0 1 2 3 4 5 6 7
1 Larutan
Bubuk
15% 11,5 18 24 30 36 42 48
20% 10,5 15,5 20,5 25,5 30,5 35,5 40,5
25% 9,5 13,5 17,5 21,5 25,5 29,5 33,5
30% 8,75 11,75 14,75 17,75 20,75 23,75 26,75
35% 8 10 12 14 16 18 20
Larutan
Segar
15% 5,5 10,5 15,5 20,5 25,5 30,5 35,5
20% 4,75 8,75 12,75 16,75 20,75 24,75 28,75
25% 4,25 7,25 10,25 13,25 16,25 19,25 22,25
30% 3,75 5,75 7,75 9,75 11,75 13,75 15,75
35% 3,5 4,5 5,5 6,5 7,5 8,5 9,5
3 Kontrol (-) 13,25 20,25 26 32,75 38,5 44,25 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 3
HASIL ANALISIS SPSS PENGARUH LARUTAN BUBUK DAN LARUTAN SEGAR
AKAR ALANG-ALANG TERHADAP TINGGI BATANG TANAMAN CABAI
RAWIT
Tabel 7.3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov terhadap Tinggi Batang Tanaman
Cabai Rawit
Tinggi BatangTanaman
N 77
Normal Parametersa,,b
Mean 20.0521
Std. Deviation 10.06153
Most Extreme Differences Absolute .143
Positive .143
Negative -.097
Kolmogorov-Smirnov Z 1.250
Asymp. Sig. (2-tailed) .088
a. Test distribution is Normal.
Tabel 7.4 Hasil Uji Homogenitas Larutan Bubuk dan Larutan Segar terhadap Tinggi Batang
Tanaman Cabai Rawit
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
Dependent Variable:Tinggi Batang Tanaman
F df1 df2 Sig.
4.951 10 66 .000
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups
a. Design: Intercept + Jenis Larutan + Konsentrasi + Jenis Larutan * Konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 7.5 Hasil Uji Two Way Annova (Varian Dua Faktor) terhadap Tinggi Batang Tanaman
Cabai Rawit
Dependent Variable:Tinggi BatangTanaman
Sumber Jumlah Kuadrat
Derajat
Bebas (df)
Kuadrat Rata-
Rata F. Hitung Sig.
Model yang terkorelasi 4994.080a 10 499.408 12.209 .000
Intercept 31675.022 1 31675.022 774.356 .000
Jenis Larutan 1791.139 1 1791.139 43.788 .000
Konsentrasi 1468.170 4 367.043 8.973 .000
Interaksi Jenis Larutan dan
Konsentrasi
102.566 4 25.641 .627 .645
Galat 2699.729 66 40.905
Total 38654.418 77
Total yang terkorelasi 7693.809 76
a. R Squared = ,649 (Adjusted R Squared = ,596)
Tabel 7.6 Hasil Uji Tukey Post Hoc terhadap Tinggi Batang Tanaman Cabai Rawit
Tinggi Batang Tanaman
Tukey HSD
(I)
Konsentra
si
(J)
Konsentra
si
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
0% 15% 9.71* 2.961 .020 1.02 18.40
20% 12.73* 2.961 .001 4.04 21.42
25% 15.93* 2.961 .000 7.24 24.62
30% 18.91* 2.961 .000 10.22 27.60
35% 22.79* 2.961 .000 14.10 31.48
15% 0% -9.71* 2.961 .020 -18.40 -1.02
20% 3.01 2.417 .812 -4.08 10.11
25% 6.22 2.417 .119 -.88 13.31
30% 9.20* 2.417 .004 2.10 16.29
35% 13.08* 2.417 .000 5.99 20.18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
20% 0% -12.73* 2.961 .001 -21.42 -4.04
15% -3.01 2.417 .812 -10.11 4.08
25% 3.21 2.417 .770 -3.89 10.30
30% 6.18 2.417 .123 -.91 13.28
35% 10.07* 2.417 .001 2.97 17.16
25% 0% -15.93* 2.961 .000 -24.62 -7.24
15% -6.22 2.417 .119 -13.31 .88
20% -3.21 2.417 .770 -10.30 3.89
30% 2.98 2.417 .820 -4.12 10.07
35% 6.86 2.417 .064 -.23 13.96
30% 0% -18.91* 2.961 .000 -27.60 -10.22
15% -9.20* 2.417 .004 -16.29 -2.10
20% -6.18 2.417 .123 -13.28 .91
25% -2.98 2.417 .820 -10.07 4.12
35% 3.88 2.417 .597 -3.21 10.98
35% 0% -22.79* 2.961 .000 -31.48 -14.10
15% -13.08* 2.417 .000 -20.18 -5.99
20% -10.07* 2.417 .001 -17.16 -2.97
25% -6.86 2.417 .064 -13.96 .23
30% -3.88 2.417 .597 -10.98 3.21
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 40,905.
*. The mean difference is significant at the ,05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 4
HASIL ANALISIS SPSS PENGARUH LARUTAN BUBUK DAN LARUTAN SEGAR
AKAR ALANG-ALANG TERHADAP JUMLAH DAUN TANAMAN CABAI RAWIT
Tabel 7.7 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov terhadap Jumlah Daun Tanaman Cabai
Rawit
Jumlah DaunTanaman
N 77
Normal Parametersa,,b
Mean 18.8831
Std. Deviation 11.31397
Most Extreme Differences Absolute .103
Positive .103
Negative -.087
Kolmogorov-Smirnov Z .900
Asymp. Sig. (2-tailed) .393
a. Test distribution is Normal.
Tabel 7.8 Hasil Uji Homogenitas Larutan Bubuk dan Larutan Segar terhadap Jumlah Daun
Tanaman Cabai Rawit
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
Dependent Variable:Jumlah Daun Tanaman
F df1 df2 Sig.
2.932 10 66 .004
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + Jenis Larutan + Konsentrasi + Jenis Larutan * Konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 7.9 Hasil Uji Two Way Annova (Varian Dua Faktor) terhadap Jumlah Daun Tanaman
Cabai Rawit
Dependent Variablel:Jumlah Daun Tanaman
Sumber Jumlah Kuadrat
Derajat
Bebas (df)
Kuadrat Rata-
Rata F. Hitung Sig.
Model yang terkorelasi 4571.305a 10 457.131 5.850 .000
Intercept 27979.651 1 27979.651 358.078 .000
Jenis Larutan 1230.604 1 1230.604 15.749 .000
Konsentrasi 1949.952 4 487.488 6.239 .000
Interaksi Jenis Larutan dan
Konsentrasi
7.602 4 1.900 .024 .999
Galat 5157.143 66 78.139
Total 37184.500 77
Total yang terkorelasi 9728.448 76
a. R Squared = ,470 (Adjusted R Squared = ,390)
Tabel 7.10 Hasil Uji Tukey Post Hoc terhadap Jumlah Daun Tanaman Cabai Rawit
Jumlah Daun Tanaman
Tukey HSD
(I)
Konsentrasi
(J)
Konsentrasi
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
0% 15% 7.07 4.092 .519 -4.94 19.08
20% 11.16 4.092 .083 -.85 23.17
25% 14.91* 4.092 .007 2.90 26.92
30% 18.54* 4.092 .000 6.53 30.55
35% 22.04* 4.092 .000 10.03 34.05
15% 0% -7.07 4.092 .519 -19.08 4.94
20% 4.09 3.341 .824 -5.72 13.90
25% 7.84 3.341 .191 -1.97 17.65
30% 11.46
* 3.341 .013 1.66 21.27
35% 14.96* 3.341 .000 5.16 24.77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
20% 0% -11.16 4.092 .083 -23.17 .85
15% -4.09 3.341 .824 -13.90 5.72
25% 3.75 3.341 .870 -6.06 13.56
30% 7.38 3.341 .248 -2.43 17.18
35% 10.88* 3.341 .021 1.07 20.68
25% 0% -14.91* 4.092 .007 -26.92 -2.90
15% -7.84 3.341 .191 -17.65 1.97
20% -3.75 3.341 .870 -13.56 6.06
30% 3.63 3.341 .886 -6.18 13.43
35% 7.13 3.341 .284 -2.68 16.93
30% 0% -18.54* 4.092 .000 -30.55 -6.53
15% -11.46* 3.341 .013 -21.27 -1.66
20% -7.38 3.341 .248 -17.18 2.43
25% -3.63 3.341 .886 -13.43 6.18
35% 3.50 3.341 .900 -6.31 13.31
35% 0% -22.04* 4.092 .000 -34.05 -10.03
15% -14.96* 3.341 .000 -24.77 -5.16
20% -10.88* 3.341 .021 -20.68 -1.07
25% -7.13 3.341 .284 -16.93 2.68
30% -3.50 3.341 .900 -13.31 6.31
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 78,139.
*. The mean difference is significant at the ,05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 5
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bajawa
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas : XII
Semester : Gasal
Kompetensi Inti :
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan produktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan factual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusian,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Komptensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Pertumbuhan dan Perkembangan
1.3 Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan
sebagai manisfestasi
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.
1. Pertumbuhan dan
Perkembangan
Faktor luar dan
faktor dalam
pada tumbuhan
2. Merencanakan dan
melaksanakan percobaan
Mengkaji hasil
kerja ilmiah
(contoh kerja
ilmiah)
Bagaimana
langkah-langkah
melakukan
percobaan
menurut kerja
ilmiah dari hasil
diskusi dan
mengkaji contoh
karya ilmiah dari
berbagai sumber.
1. Konsep Pertumbuhan
dan Perkembangan
Mengamati
Mengamati
pertumbuhan pada
tumbuhan
Membaca teks
pertumbuhan pada
tumbuhan
Menanya
Siswa distimulir untuk
membuat pertanyaan
yang menuntut berfikir
kritis tentang konsep
pertumbuhan dan
perkembangan mahluk
hidup dan faktor–faktor
yang memengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan.
Mengumpulkan Data
Menggali informasi
melalui buku, makalah
Tes
Eksperi
men
Laporan
Percobaa
n
8 JP Buku
biologi
Internet
Makalah
dan
artikel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dan internet tentang
pengertian
pertumbuhan dan
perkembangan
Pertumbuhan dan
perkembangan organ
tumbuhan
Diskusi tentang faktor-
faktor yang
mempengaruhi
petumbuhan.
Bagaiman hubungan
antara faktor tertentu
dengan pertumbuhan
dan perkembangan.
Mengasosiasikan
Mengidentifikasi
mengensi konsep
pertumbuhan dan
perkembangan serta
faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Menarik
kesimpulan tentang
konsep
pertumbuhan dan
perkembangan serta
faktor-faktor yang
mempengaruhinya
dan
mempresentasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
menggunakan
berbagai media.
Mengkomunikasikan
Presentasi hasil kajian
dan diskusi tentang
konsep pertumbuhan
dan perkembangan.
2. Merencanakan dan
Melakukan
Percobaan tentang
Pertumbuhan dan
Perkembangan pada
Tumbuhan
Mengamati
Mengkaji hasil kerja
ilmiah (contoh kerja
ilmiah).
Bagaimana langkah-
langkah melakukan
percobaan menurut kerja
ilmiah dari hasil diskusi
dan mengkaji contoh
karya ilmiah dari
berbagai sumber.
Menanya
Memberikan pertanyaan
tentang langkah-langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Eksperimen dan
penyusunan laporan
hasil eksperimen.
Mengumpulkan Data
Mendiskusikan
rancangan dan usulan
penelitian tentang faktor
luar yang mempengaruhi
pertumbuhan pada
tumbuhan
Melaksanakan
Eksperimen sesuai
dengan ususlan yang
disusun dan sudah
disepakati setiap
kelompok.
Melakukan pengamatan
eksperimen, mencatat
data.
Mengasosiasikan
Mengolah data hasil
eksperimen.
Menjawab
permasalahan.
Menyimpulkan hasil
pengamatan.
Menarik kesimpulan
dari hasil diskusi
mengenai usulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
penelitian.
Mengkomunikasikan
Menyusun Usulan
Penelitian tentang faktor
luar yang mempengaruhi
pertumbuhan. tanaman
dalam bentuk laporan
tertulis.
Melaporkan hasil
eksperimen secara lisan
(presentasi) dan tertulis
tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Semester : XII/ satu
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Pertumbuhan Dan Perkembangan
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.3 Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan
sebagai manisfestasi
pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
1.3.1 Menjaga kebersihan dan kesehatan diri
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,
jujur terhadap data dan fakta,
2.1.1 Kritis dan inisiatif dalam berdiskusi
2.1.2 Bekerja sama dalam melakukan diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
disiplin, tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi dan
eksperimen, berani dan santun
dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif
dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium.
dan melakukan percobaan
2.1.3 Memiliki sikap tenggang rasa terhadap
teman ataupun kelompok.
3.1 Menganalisis hubungan antara
faktor internal dan eksternal
dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan pada
Mahluk Hidup berdasarkan
hasil percobaan.
3.1.1 Menganalisis hubungan antara faktor
internal dan faktor eksternal dengan
proses pertumbuhan dan
perkembangan pada pada makhluk
hidup berdasarkan hasil percobaan.
4.1 Merencanakan dan
melaksanakan percobaan
tentang faktor luar yang
memengaruhi proses
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, dan
melaporkan secara tertulis
dengan menggunakan tatacara
penulisan ilmiah yang benar.
4.1.1 Melaksanakan percobaan tentang faktor
luar yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dan membuat laporan secara
tertulis dengan menggunakan tatacara
penulisan ilmiah yang benar.
C. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1 Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu menjaga kebersihan
dan kesehatan lingkungan sekitar sebagai wujud pengamalan agama yang
dianutnya.
2.1.1.1 Siswa dapat besikap kritis dan inisiatif dalam berdiskusi
2.1.2.1 Siswa mampu bekerjasama pada saat diskusi dan pada saat melaksanakan
percobaan.
2.1.3.1 Siswa mampu bersikap tenggang rasa terhadap teman atau pun kelompok.
3.1.1.1 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menjelaskan pengertian pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan.
3.1.1.2 Setelah mengerjakan LKS siswa dapat menjelaskan proses pertumbuhan dan
perkembngan pada tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
3.1.1.3 Setelah berdiskusi, siswa mampu membedakan pertumbuhan tumbuhan
dengan perkembangan pertumbuhan
3.1.1.4 Siswa mampu memahami faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
4.1.1.1 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu merancang/menyusun percobaan
tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan tumbuhan
4.1.1.2 Setelah membuat rancangan /menyusun percobaan, siswa dapat melaksanakan
percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan
tumbuhan.
4.1.1.3 Setelah mengetahui tatacara penulisan ilmiah yang benar, siswa dapat
melaporkan hasil percobaan dalam bentuk tulisan
4.1.1.4 Setelah melaporkan hasil percobaan dalam bentuk tulisan, siswa dapat
mempresentasikan hasil percobaan
D. Materi Pembelajaran
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran kooperatif (Cooperative) dan penemuan (Discovery)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, Eksperimen dan Presentasi
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan
(waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(5 menit )
Melakukan apersepsi,
menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1. Guru memperkenalkan diri,
kemudian mengecek
kehadiran siswa.
2. Guru menggali pengetahuan
siswa dengan memberikan
pertanyaan “ Pernahkah
kalian memperhatikan
tanaman yang tumbuh di
rumah menjadi besar?” atau “
Mengapa Biji cabai yang
telah kering apabila dibiarkan
di dalam tanah akan tumbuh
dan mampu menghasilkan
buah cabai?
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
4. Membagi siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
beberapa kelompok dan guru
membagikan LKS 1.
Inti
(75 menit) Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Menalar
Mengkomunikasikan
1. Mengamati video tentang
proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
2. Menjawab pertanyaan pada
LKS 1 yang berkaitan dengan
video yang sudah
ditayangkan.
3. Berdiskusi kelompok dan
mengkaji beberapa buku
sumber.
4. Mengisi LKS dari hasil
diskusi kelompok.
5. Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
Evaluasi Melakukan evaluasi dengan meminta
salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
dan kelompok lain menanggapinya.
Penutup
(10 menit)
Penghargaan 1. Memberikan apresiasi
terhadap kelompok yang
sudah presentasi dan yang
sudah menanggapi presentasi.
2. Membimbing siswa dalam
merangkum materi yang
sudah dipelajari.
3. Mengajak siswa untuk
merefleksikan hasil
belajarnya
4. Memberi tugas kepada siswa
untuk mencari informasi
tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembngan tumbuhan.
Pertemuan II
Kegiatan
(waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(5 menit )
Melakukan apersepsi,
menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1. Guru mengucapkan salam
dan mengecek daftar hadir
siswa
2. Guru bertanya kepada siswa
“ Pernahkah kalian melihat
alang-alang tumbuh diantara
tanaman cabai rawit? Apakah
alang-alang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
menghambat pertumbuhan
tanaman cabai rawit?
Mengapa bisa
demikian?”Apa yang
dihasilkan alang-alang
sehingga dapat menghambat
pertumbuhan tanaman cabai
rawit?
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
4. Membagi siswa dalam
beberapa kelompok dan guru
membagikan LKS 2.
Inti
(75 menit) Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Menalar
Mengkomunikasikan
1. Mengamati video tentang
faktor yang mempengaruhi
proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
2. Mengerjakan soal pada LKS
2 yang berkaitan dengan
video yang baru ditayangkan.
3. Diskusi kelompok dan
mengkaji beberapa buku
sumber
4. Mengisi LKS dari hasil
diskusi kelompok.
5. Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok.
Evaluasi Melakukan evaluasi dengan meminta
salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
dan kelompok lain menanggapinya
Penutup
(10 menit)
Penghargaan 1. Memberikan apresiasi
terhadap kelompok yang
sudah presentasi
2. Membimbing siswa dalam
merangkum materi yang
sudah dipelajari
3. Mengajak siswa untuk
merefleksikan hasil
belajarnya
4. Memberi tugas kepada siswa
untuk mencari informasi
tentang bagaimana
melakukan percobaan ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Pertemuan III
Kegiatan
(waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(5 menit )
Melakukan apersepsi,
menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1. Guru mengucapkan salam
dan mengecek daftar hadir
siswa
2. Guru mengecek kesiapan
siswa dan kelas sebelum
proses pembelajaran.
3. Guru menanyakan kembali
kepada siswa mengenai
materi yang telah mereka
pelajari pada pertemuan
sebelumnya.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Inti
(75 menit) Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Menalar
Mengkomunikasikan
1. Siswa mengamati dan
mengkaji contoh jurnal
penelitian ilmiah
2. Siswa merancang susunan
laporan percobaan
3. Siswa berdiskusi kelompok
dan mengkaji beberapa buku
sumber.
4. Kelompok membuat susunan
rancangan percobaan dari
hasil diskusi kelompok.
5. Kelompok
mempresentasikan hasil
rancangan percobaan dengan
singkat dan jelas
Evaluasi Melakukan evaluasi dengan
meminta salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
dan kelompok lain menanggapinya
Penutup
(10 menit)
Penghargaan 1. Memberikan apresiasi terhadap
kelompok yang sudah
presentasi dan yang sudah
menanggapi presentasi
2. Membimbing siswa dalam
merangkum materi yang sudah
dipelajari
3. Mengajak siswa untuk
merefleksikan hasil belajarnya
4. Memberi tugas kepada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
untuk membawa alat dan bahan
yang akan digunakan untuk
eksperimen pada pertemuan
berikut.
Pertemuan IV
Kegiatan
(waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(5 menit )
Melakukan apersepsi,
menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1. Guru mengucapkan salam
dan mengecek daftar hadir
siswa
2. Guru mengecek kesiapan
siswa dan kelas sebelum
proses pembelajaran.
3. Guru menanyakan kembali
mengenai kepada siswa
mengenai alat dan bahan
yang digunakan untuk
eksperimen
4. Guru mnyampaikan tujuan
pembelajaran.
Inti
(75 menit) Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Menalar
Mengkomunikasikan
1. Mengamati rancangan yang
telah dibuat oleh kelompok.
2. Siswa melakukan kegiatan
eksperimen sesuai dengan
rancangan yang telah
disusun.
3. Berdiskusi kelompok dan
mengkaji berapa buku
sumber.
4. Siswa membuat laporan hasil
eksperimen dengan
menggunakan tata cara
penulisan ilmiah yang benar
5. Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
Evaluasi Melakukan evaluasi dengan meminta
salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
dan kelompok lain menanggapinya
Penutup
(10 menit)
Penghargaan 1. Memberikan apresiasi
terhadap kelompok yang
sudah presentasi dan yang
sudah menanggapi
presentasi
2. Membimbing siswa dalam
merangkum materi yang
sudah dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
3. Mengajak siswa untuk
merefleksikan hasil
belajarnya
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media
Power Point
Video animasi
2. Alat/bahan
Laptop
LCD
LKS
Papan Tulis
3. Sumber Belajar
Buku IPA Biologi Erlangga kelas XII kurikulum 2013
Buku Biologi Esis kelas XII KTSP
Jurnal Penelian
H. Penilaian
1. Teknik penilaian
2. Prosedur penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu
1 Sikap sosial
- Kritis dan inisiatif
dalam diskusi
kelompok.
- Bekerja sama dalam
kegiatan kelompok
- Menghargai pendapat
teman
Pengamatan Pada saat kegiatan
pembelajaran
sedang
berlangsung dan
diskusi kelompok
2 Pengetahuan
- Mampu menjelaskan
pengertian
pertumbuhan dan
perkembangan
tumbuhan.
- Mampu membedakan
pertumbuhan
tumbuhan dengan
perkembangan
pertumbuhan
- Memahami faktor
yang mempengaruhi
Tes penyelesaian tugas
dan hasil tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
pertumbuhan dan
perkembangan
tumbuhan.
- Membuat rancangan
percobaan tentang
faktor luar yang
mempengaruhi
pertumbuhan tanaman
- Membuat laporan
hasil percobaan
dengan tatacara
penulisan ilmiah yang
benar.
3 Keterampilan
- Keterampilan dalam
menyajikan hasil
rancangan percobaan
dalam bentuk
presentasi dan
melaksanakan
percobaan.
Pengamatan Pada saat
presentasi dan
pelaksanaan
percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 7
Lembar Kerja Siswa 1
Nama Anggota Kelompok:
Judul : Pertumbuhan dan Perkembangan Organ Tumbuhan
A. Tujuan
Siswa mampu menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan organ tumbuhan.
B. Alat dan Bahan
Video animasi
C. Cara Kerja
1. Perhatikan video animasi di depan kelas dengan cermat!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat dan benar!
a. Jelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan!
b. Jelaskan mengapa pertumbuhan akar yang tercepat terjadi dibelakang
ujung akar?
c. Bagaiman proses pertumbuhan batang tanaman? Jelaskan.
3. Diskusikan bersama teman sekelompok!
4. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas.
D. Hasil Pengamatan
E. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 8
Lembar Kerja Siswa 2
Nama Anggota Kelompok:
Judul : Faktor-faktor dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
A. Tujuan
Siswa mampu memahami faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangannya
B. Alat dan Bahan
Video animasi
C. Cara Kerja
1. Perhatikan video animasi di depan kelas dengan cermat!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat dan benar!
a. Jelaskan mengapa tumbuhan sangat membutuhkan air dalam proses
pertumbuhan dan perkembangannya?
b. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan?
3. Diskusikan bersama teman sekelompok!
4. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas.
D. Hasil Pengamatan
E. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 9
Lembar Kerja Siswa 3
Nama Anggota Kelompok:
Judul : Merancang Percobaan
A. Tujuan
siswa mampu merancang/menyusun percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi
proses pertumbuhan tumbuhan.
B. Alat dan Bahan
Jurnal Peneltian
C. Cara Kerja
1. Duduklah secara berkelompok.
2. Bacalah dan diskusikanlah bersama teman kelompokmu jurnal peneltian ilmiah
tentang pengaruh alelopati larutan akar alang-alang terhadap pertumbuhan
tanaman cabai rawit.
3. Buatlah rancangan percobaan dengan judul tersebut dan dengan langkah-langkah
serta susunan tatatulis sesuai dengan penulisan ilmiah.
4. Manfaatkanlah sumber referensi yang ada sebaik mungkin.
5. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas.
D. Hasil Pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 10
Lembar Kerja Siswa 4
Nama Anggota Kelompok:
Judul : Percobaan Ilmiah
A. Tujuan
1. Setelah membuat rancangan /menyusun percobaan, siswa dapat melaksanakan
percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan tumbuhan.
2. Setelah mengetahui tatacara penulisan ilmiah yang benar, siswa dapat melaporkan
hasil percobaan dalam bentuk tulisan
3. Setelah melaporkan hasil percobaan dalam bentuk tulisan, siswa dapat
mempresentasikan hasil percobaan
B. Alat dan Bahan
Lembar Kerja Siswa 3
C. Cara Kerja
1. Duduklah secara berkelompok
2. Lakukan percobaan ilmiah sesuai langkah-langkah yang telah disusun pada
lembar kerja 3.
3. Buatlah laporan hasil percobaan dan presentasikan di depan kelas.
D. Hasil Pengamatan
E. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 11
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Indikator : 2.1.1 Kritis dan inisiatif dalam berdiskusi
2.1.2 Bekerjasama dalam melakukan diskusi dan melakukan percobaan
2.1.3 Memiliki sikap tenggang rasa terhadap teman atau pun kelompok.
No Nama Siswa Kriteria Sikap Jumlah
Skor
Nilai
Kritis Inisiatif kerjasama Tenggang
rasa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
Keterangan
1 = jika peserta didik tidak konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator.
2 = jika peserta didik belum konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator.
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator.
4 = jika peserta didik sudah konsisiten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator.
FORMAT PENILAIAN
Nilai :
× 100 % =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Kompetensi Sikap Sosial
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur
terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan
eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif
dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
Rubrik terhadap Sikap Sosial
Kriteria Indikator
D Kurang berperilaku ilmiah
C Cukup dalam berperilaku ilmiah
B Baik dalam berperilaku ilmiah
A Baik sekali dalam berperilaku ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 12
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN DISKUSI
No Nama Siswa Aspek yang Dinilai * Rata-
rata Inisiatif Kebenaran Kerjasama Menghargai
teman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
*Diisi dengan angka dengan rentan 1-5 :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
Rubrik Penilaian :
Skor 1 = jika peserta didik sangat kurang konsisiten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
Skor 2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator
Skor 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator
Skor 4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indicator
Skor 5 = jika peserta didik selalu konsisiten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indicator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
FORMAT PENILAIAN
Nilai =
× 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 13
LEMBAR OBSERVASI PRAKTIKUM
No Nama
Siswa
Indikator
Alat dan
bahan
Rangkaian
alat
Langkah
Kerja
Keselamatan
Kerja
Data Kesimpulan Tampilan
Laporan
1
2
3
4
Dst
Rubrik Penilaian
Kriteria Skor Indikator
Persiapan
Skor maks 3
3 Pemilihan alat dan bahan sangat tepat
2 Pemilihan alat dan bahan kurang tepat
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
Pelaksanaan
Skor maks 9
3 Rangkaian alat tepat dan rapi
2 Rangkaian alat kurang tepat dan kurang rapi
1 Rangkaian alat tidak tepat dan tidak rapi
3 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
2 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan kurang tepat
1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tidak tepat
3 Sangat memperhatikan kebersihan
2 Kurang memperhatikan kebersihan
1 Tidak memperhatikan kebersihan
Hasil
Skor maks 6
3 Data akurat
2 Data kurang akurat
1 Data tidak akurat
3 Kesimpulan tepat
2 Kesimpulan kurang tepat
1 Kesimpulan tidak tepat
Laporan
Skor maks 3
3 Tampilan menarik dan bahasa sesuai kaidah
2 Tampilan kurang menarik dan bahasa kurang sesuai kaidah
1 Tampilan tidak menarik dan bahasa tidak sesuai kaidah
Format Penilaian
Nilai =
× 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 14
LEMBAR PENGAMATAN PRESENTASI
Kelompok Aspek yang Dinilai* Rata-rata
Organisasi Pemahaman
Sejarah
Kontak
mata
Teknik
verbal
Kerjasama
kelompok
1
2
3
4
Dst ….
*Diisi dengan angka 1-4:
Penilaian 1 2 3 4
Organisasi Audiens tidak
dapat memahami
presentasi
karena informasi
yang
disampaikan
tidak berurutan.
Audiens tidak
dapat
memahami
presentasi
karena informasi
yang
disampaikan
kurang
berurutan
Informasi
disajikan dengan
urutan yang
dapat dimengerti
/ diikuti oleh
audien
Informasi
disajikan dengan
urutan yang logis
, menarik dan
dapat dimengerti
dengan jelas oleh
audien.
Pemahaman
sejarah
Siswa tidak
memiliki
pemahaman
informasi, siswa
tidak bisa
menjawab
pertanyaan
tentang topic
yang
dipresentasikan.
Siswa tidak
yakin dengan
informasi yang
diprsentasikan
dan hanya
mampu
menjawab
pertanyaan dasar
saja tanpa
mampu
menjelaskan
lebih lanjut.
Siswadengan
percaya diri
menguasai
materi dan
menjawab
banyak
pertanyaan
dengan disertai
dengan beberapa
penjelasan yang
mendukung.
Siswa
menunjukan
pemahaman
mendalam (lebih
dari yang
dibutuhkan)
dengan
menjawab semua
pertanyaan yang
diajukan dengan
penjelasan yang
lengkap.
Kontak mata Siswa tidak
melakukan
kontak mata
dengan audien
dan hanya
membaca.
Siswa kadang-
kadang
melakukan
kontak mata,
tetapi masih
sering membaca
dari catatan.
Siswa mencoba
mempertahankan
kontak mata,
tetapi kadang-
kadang membaca
catatan.
Siswa mencoba
mempertahankan
kontak mata
dengan audien ,
dengan percaya
diri dan jarang
membaca catatan
.
Teknik verbal Siswa
berbicaraseperti
berguman,
sering salah
Suara siswa
pelan, kadang
salah
mengucapkan
Suara siswa
jelas. Kadang
terlalu
cepat/lambat.
Siswa
menggunakan
suara yang jelas
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
mengucapkan
istilah, dan
suaranya terlalu
pelan sehingga
audien yang
duduk di
belakang tidak
dapat mendengar
dengan jelas.
istilah. Audien
masih kesulitan
mendengar
presentasi.
Siswa
mengucapkan
istilah-istilah
yang ada dengan
benar.
Kebanyakan
audien bisa
mendengar
presentasi.
mengucapkan
istilah dengan
tepat. Semua
audien bisa
mendengarkan
prsentasi.
Kerjasma
kelompok
Tidak solid,
persiapan
prsentasi kurang,
tidak ada
pembagian porsi
prsentasi yang
jelas, terjadi
miskomunikasi
dengan anggota
kelompok dan
managemen
waktu sangat
buruk.
Kurang solid,
persiapan
prsentasi cukup,
ada pembagian
porsi presentasi
namun masih
disertai
miskomunikasi
dengan sesama
anggota
kelompok dan
managemen
masih kurang
diperhatikan.
Cukup solid,
presentasi dilatih
dengan baik, ada
pembagian porsi
presentasi yang
jelas meski
kadang tumpang
tindih dengan
bagian anggota
lain. Managemen
waktu cukup
baik.
Kerja sama
kelompok
terlihat
solid.Presentasi
dilatih dan
dipersiapkan
dengan baik.
Ada pembagian
porsi yang jelas
dengan
pembagian
waktu yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 15
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN KELOMPOK
Kelompok :
Kelas :
Tugas :
Tanggal :
No Aspek yang dinilai Rentang
skor
Skor yang diperoleh
siswa
1 Sistematika laporan 1-4
2 Kelengkapan laporan 1-4
3 Kejelasan dan keruntutan penulisan 1-4
4 Kebenaran konsep ide yang dipaparkan 1-4
5 Ketepatan pemilihan kosakata 1-4
6 Kemampuan siswa menjelaskan isi
laporan
1-4
7 Usaha siswa dalam menyusun laporan 1-4
8 Presentasi laporan percobaan 1-4
FORMAT PENILAIAN
Nilai =
× 100
Saran guru:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN KELOMPOK
1. Sistematika laporan
4 = laporan dibuat sesuai sistematika penulisan, jelas dan benar
3 = laporan dibuat dengan benar tetapi kurang jelas
2 = laporan dibuat kurang benar dan kurang jelas
1 = laporan dibuat dengan sistematika yang salah
2. Kelengkapan laporan
4 = laporan dibuat secara lengkap sesuai petunjuk pembuatan laporan
3 = laporan dibuat tanpa kesimpulan
2 = laporan dibuat tanpa diskusi, kesimpulan, daftar pustaka
1 = laporan dibuat tidak lengkap (mencakup 3 unsur saja)
3. Kejelasan laporan
4 = laporan jelas, dapat dipahami dan ditulis secara runtun
3 = laporan jelas, tetapi penulisan kurang runtun
2 = laporankurang jelas, kurang sesuai dengan keruntutan penulisan
1 = laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan penulisan
4. Kebenaran konsep
4 = konsep ide yang dipaparkan tepat, benar, dan sesuai dengan teori
3 = konsep ide yang dipaparkan sesuai dengan teori tetapi kurang jelas
2 = konsep ide yang dipaparkan kurang tepat
1 = konsep ide yang dipaparkan tidak tepat
5. Ketepatan pemilihan kosakata
4 = menggunakan kata-kata yang tepat, menggunakan kalimat aktif
3 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, menggunakan kalimat aktif
2 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, tidak menggunkan kalimat aktif
1 = menggunakan kosakata yang salah
6. Kemampuan siswa menjelaskan isi laporan
4 = menguasai latar belakang, metode, diskusi, kesimpulan
3 = menguasai latar belakang, metode dan diskusi
2 = menguasai latar belakang dan metode
1 = menguasai latar belakang saja
7. Usaha siswa dalam menyusun laporan
4 = berusaha melengkapi isi laporan dengan sungguh-sungguh , berusaha
memperbaiki isi, tulisan rapi, mudah dibaca
3 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 1 aspek yang tidak
dilakukan
2= sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada dua aspek yang tidak
dilakukan
1= tidak berusaha melengkapi dan memperbaiki isi laporan
8. Prsentasi laporan percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4 = semua anggota kelompok aktif dan berusaha menjawab pertanyaan dengan benar
3 = semua anggota kelompok aktif akan tetapi kurang berusaha menjawab pertanyaan
dengan benar
2 = bebrapa anggota kelompok saja yang aktif (dominasi) namun ada usaha untuk
menjawab pertanyaan dengan benar
1 = beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun kurang berusaha untuk
menjawab pertanyaan dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 16
KISI-KISI SOAL EVALUASI PEMBELAJARAN
Indikator Aspek
(C1)
Pengetahuan
(C2)
Pemahaman
(C3)
Penerapan
(C4)
Analisis
(C5)
Sintesis
(C6)
Penilaian
Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan
perkembangan
A2, B1 A1
Menjelaskan pertumbuhan dan
perkembangan organ pada tumbuhan
B2 A5
Menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
A4, B4 A6 A3,
Menjelaskan hubungan faktor internal dan
faktor eksternal dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan
B3
KETERANGAN: A = soal pilihan ganda B = soal uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 17
SOAL EVALUASI PEMBELAJARAN
A. Pilihan ganda
Pililah jawaban yang paling tepat.
1. Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif sehingga
dapat diamati dengan mudah. Gejala berikut ini yang tidak
menunjukan gejala pertumbuhan adalah……..
a. Batang bertambah panjang
b. Akar bertambah banyak
c. Daun melebar
d. Munculnya bunga
e. Buah membesar
2. Perubahan kuantitatif pada pertumbuhan tumbuhan adalah …
a. Tumbuhnya bunga
b. Mulai berbuah
c. Telah menghasilkan sel kelamin
d. Bertambah besarnya akar dan batang
e. Siap mengadakan pembuahan
3. Salah satu faktor eksternal yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan adalah cahaya. Berikut ini adalah bebrapa kejadian
akibat perlakuan cahaya, kecuali…
a. Tanaman yang terkena cahaya akan tumbuh lebih tinggi
dibandingkan yang tidak terkena cahaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
b. Tanaman yang terkena cahaya daunnya lebih rimbun
dibandingkan yang tidak terkena cahaya.
c. Tanaman yang terkena cahaya daunnya lebih kecil
dibandingkan yang tidak terkena cahaya
d. Tanaman yang terkena cahaya daunnya lebih hijau
dibandingkan yang tidak terkena cahaya.
e. Tanaman yang terkena cahaya lebih banyak cabangnya
dibandingkan yang tidak terkena cahaya.
4. Dalam proses perkembangan, tumbuhan dari waktu ke waktu
mengalami pertambahan besar. Umumnya ini disebabkan oleh …..
a. Bertambah besar dan banyaknya sel di dalam jaringan
b. Bertambah panjangnya sel di dalam jaringan
c. Bertambah banyaknya sel sel di dalam jaringan
d. Pembesaran dan perpanjangan sel
e. Penebalan dinding sel
5. Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor eksternal
dibawah ini, kecuali…….
a. pH
b. Cahaya
c. Gen
d. Oksigen
e. Kadar air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
6. Berikut merupakan golongan-golongan metabolit sekunder
senyawa alelokimia.
1) Kumarin
2) Fenol
3) Lakton
4) Asam benzoate
5) Quinon
6) Sulfide
Yang merupakan metabolit sekunder senyawa alelokimia pada
alang-alang adalah….
a. 1)
b. 2)
c. 3)
d. 4)
e. 5)
B. Soal uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas.
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Jelaskan pengertian dari perkecambahan!
3. Pada praktikum tentang pengaruh alelopati larutan akar alang-alang
terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit yang telah kalian
lakukan, apakah yang terjadi pada tanaman cabai rawit setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
diberi larutan akar alang-alang (larutan bubuk dan larutan segar)
dengan beberapa varian konsentrasi? Mengapa demikian? Apakah
terdapat perbedaan pertumbuhan antara perlakuan larutan segar dan
larutan bubuk? Pada konsentrasi berapakah, larutan akar alang-
alang optimal menghambat pertumbuhan tanaman cabai rawit?
4. Jelaskan pengertian alelopati dan alelokimia?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 18
KUNCI JAWABAN DAN PANDUAN SKORING
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII / 2
A. Pilihan Ganda
1. C
2. D
3. D
4. A
5. C
6. B
Setiap soal masing-masing diberikan skor 2 dengan ketentuan:
Skor 0 jika salah dan tidak menjawab
Skor 2 jika jawaban benar
B. Uraian
No Jawaban Skoring
1 Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume
yang irreversible (tidak dapat balik) karena adanya
pembelahan sel.
Perkembangan adalah diferensiasi sel makhluk hidup
menjadi struktur tertentu dengan fungsi tertentu.
0 – 20
2 Perkecambahan adalah peristiwa munculnya 0 – 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
tanaman kecil (platula) dari dalam biji.
3 Pertumbuhan tanaman cabai rawit menjadi
terhambat. Hal ini disebabkan oleh senyawa
alelokimia yang terdapat pada akar alang-alang
menghambat proses pembelahan sel pada tanaman
cabai rawit.
Terdapat perbedaan pertumbuhan, dimana pada
perlakuan larutan segar lebih menghambat
pertumbuhan tanaman cabai rawit dibandingkan
dengan perlakuan larutan bubuk.
Konsentrasi 35% pada perlakuan ekstrak segar
merupakan konsentrasi yang paling efektif
pertumbuhan tanaman cabai rawit.
0 – 20
4 Alelopati merupkan pelepasan senyawa yang bersifat
toksik yang dapat menggangu pertumbuhan tanaman
disekitarnya.
Alelokimia merupakan senyawa kimia yang
dihasilkan oleh suatu spesies yang dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan tumbuhan.
0 – 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 19
DOKUMENTASI
Gambar 19.1 Bibit cabai rawit
umur 10 hari
Gambar 19.2 Bibit cabai rawit
umur 30 hari
Gambar 19.3 Tanaman Perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Gambar 19.4 Akar alang-alang
kering
Gambar 19.5 Proses Blender
Alang-alang Segar
Gambar 19.6 Bubuk akar
alang-alang
Gambar 19.7 Akar Alang-
alang Segar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Gambar 19.11 Tempat
Penelitian
Gambar 19.8 Stok Larutan
Segar
Gambar 19.9 Stok Larutan
Bubuk
Gambar 19.10 Perlakuan
pada Tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI