BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna dan
berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta dalam rangka mewujudkan Good
Government, Lembaga Administrasi Negara telah mengembangkan media
pertangggungjawaban yang disebut dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah melalui Keputusan Kepala LAN Nomor 5589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang di dalamnya
terdapat Rencana Strategis.
LKjIP merupakan satu kesatuan laporan yang menyeluruh yang dimulai dengan
Perencanaan Strategis. Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5
(lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi,
peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu
rencana strategis instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
strategis, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam
pelaksanaannya.
Aparat Peradilan merupakan Pegawai Negeri Sipil dan unsur aparatur
pemerintahan, yang selalu dihadapkan pada sorotan miring banyak pihak akan kinerja
kita. Hal ini hendaknya jangan dijadikan sebagai beban, akan tetapi hendaknya dapat
dijadikan cambuk agar kita semakin lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas selaku
abdi Negara dan abdi masyarakat.
Kemandirian Kekuasaan Kehakiman, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang
Dasar 1945 Hasil Amandemen dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang
Kekuasaan Kehakiman, secara teknis judisialnya akan berjalan lebih lancar apabila
didukung secara teknis administratif peradilan (dalam hal ini pembinaan tenaga teknis,
pembinaan administrasi peradilan umum, pranata dan tata laksana perkara di peradilan
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 1
umum). Dukungan teknis administratif terhadap teknis judisial peradilan umum,
berdasarkanUndang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Umum.
Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Umum dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan
peradilan umum, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada
Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor: MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang
Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI. Lembaga Mahkamah Agung
RI sebagai salah satu institusi negaraI kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam
pengelolaan sumber daya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang
dipercayakan kepada publik.
Penting kiranya bagi kita untuk membangun karakter diri, jangan sampai citra diri
kita membawa hal yang bersifat negatif terkait dengan masalah kedinasan, ini artinya
Aparat Peradilan dituntut agar bekerja secara profesional mentaati segala aturan yang
telah ditentukan. Dengan membangun karakter diri akan mudah untuk berpartisipasi aktif
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan sehingga membawa citra diri yang positif dan
bisa menempatkan diri pada posisi yang dihormati dan disegani dalam kehidupan
bermasyarakat.
Tentu hal tersebut sangat terkait dengan berdisiplin dalam tugas, bekerja secara
professional mentaati ketentuan-ketentuan yang ada serta selalu berusaha terus
meningkatkan potensi diri.
Banyaknya kritik dari masyarakat terhadap Lembaga Peradilan wujudnya berupa
opini, pengaduan-pengaduan yang semua merupakan refleksi kekecewaan masyarakat
tentu menjadi suatu tantangan bagi lembaga peradilan untuk lebih bekerja secara
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 2
professional dan meningkatkan performa Pengadilan yang memberikan pelayanan publik
yang mampu merespon harapan masyarakat, hal tersebut tentu membutuhkan kapasitas
intelektual yang memadai.
Segala sesuatu yang dilakukan oleh jajaran Pengadilan tidak akan dapat berjalan
maksimal apabila tidak didukung penuh oleh masyarakat maka sudah sewajarnya jika
upaya pengembangan budaya hukum disemua lapisan masyarakat untuk terciptanya
kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya
Negara hukum perlu ditingkatkan, selain itu juga perlunya menegakkan hukum secara
konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi
hukum dan menghargai Hak Asasi Manusia serta terwujudnya Lembaga Peradilan yang
mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dan pihak manapun.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara memulai meningkatkan pemahaman akan
sadar hukum di setiap segi kehidupan baik dilingkungan pekerjaan, maupun dalam
lingkungan kehidupan ditengah masyarakat.
Sebagai instansi pemerintah menurut Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam
pengelolaan sumberdaya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencari
keadilan. Untuk itulah Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat (1)
Undang-Undang Dasar pasca Amandemen). Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh
Mahkamah Agung R.I., Badan-badan peradilan lain di bawah Mahkamah Agung R.I.,
(Peradilan Umum, PTUN, Peradilan Militer, Peradilan Agama) serta Mahkamah Konstitusi
(Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945).
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 3
Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badan-badan
peradilan (Peradilan Umum, PTUN, Peradilan Agama, Peradilan Militer) dan Mahkamah
Agung sebagai pengadilan tertinggi dengan tugas pokok, untuk menerima, memeriksa dan
mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya (Pasal 2 ayat (1)
jo. Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2)). Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana
kekuasaan Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya (Pasal 2 UU No. 2
Tahun 1984). Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang, memeriksa, mengadili,
memutuskan dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama
(Pasal 50 UU No. 2 Tahun 1986).
Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang
hukum kepada instansi pemerintah di daerahnya apabila diminta (Pasal 52 UU No.2
Tahun 1986). Selain menjalankan tugas pokok, pengadilan dapat diserahi tugas dan
kewenangan lain oleh atau berdasarkan Undang-Undang.
Pengadilan Negeri Temanggung adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang
bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di
Kabupaten Temanggung berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima,
memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya
dan tugas lainyang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang‐undangan.
Adapun tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II yakni :
1. Ketua melakukan pengawasan internal mengenai :
1. Ketepatan waktu memulai persidangan
2. Minutasi harus selesai tepat waktunya terutama terhadap perkara yang diajukan
banding dan dalam perkara pidana yang terdakwanya berada dalam tahanan
3. Pelaksanaan Eksekusi yang memenuhi persyaratan yang sesuai Undang-Undang
segera dilaksanakan
4. Tempat pelelangan dilaksanakan harus sama dengan tempat yang diumumkan
dalam pengumuman lelang
5. Mengevaluasi laporan periodik yang menyangkut kegiatan setiap Hakim dan Panitera
Pengganti
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 4
6. Mengevaluasi kinerja Wakil Ketua, Hakim, seluruh pejabat Kepaniteraan dan
karyawan dibuat secara berjenjang
2. Wakil Ketua Melakukan pengawasan intern mengenai :
1. Perbuatan dan tingkah laku pejabat peradilan termasuk kemampuan teknis
administrasi dan moralitasnya
2. Pentaatan jam kerja yang berlaku bagi pegawai dan tertib perkantoran
3. Hakim-Hakim Pengawas bidang masing-masing bertugas melakukan pengawasan :
1. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan administrasi perkaraperdata/
pidana, administrasi umum yang ditugaskan Pimpinan Pengadilan Negeri
2. Pengisian register perkara secara tertib dan terus-menerus
3. Penyampaian isi register oleh Panitera Muda Perdata/ Pidana kepada Panitera Muda
Hukum sebagai bahan pembuatan laporan
4. Pembuatan laporan periodik oleh Panitera Muda Hukum
5. Pelaksanaan tugas Jurusita sesuai dengan ketentuan yang berlaku
6. Pembukuan keuangan perkara dibuat secara tertib dan terus-menerus sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
7. Khusus dalam pelaksanaan putusan pidana Hakim yang ditugaskan sebagai
KIMWASMAT secara periodik mengunjungi Rumah Tahanan Negara/ Lembaga
Pemasyarakatan
4. Panitera adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang
Pengadilan, bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen,
buku daftar, biaya perkara, dan surat‐surat lainnya disimpan di Kepaniteraan,
menyelenggarakan administrasi perkara, Panitera Muda dan Panitera Pengganti,
membuat daftar semua perkara yang diterima di Kepaniteraan, mengeluarkan salinan
putusan, melaksanakan eksekusi putusan perkara perdata yang diperintahkan oleh
Ketua Pengadilan dalam jangka waktu yang ditentukan.
5. Panitera Muda Perdata adalah melaksanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas
perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 5
perkara perdata, memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di
Kepaniteraan, mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku daftar disertai
catatan singkat tentang isinya, menyiapkan berkas perkara banding yang telah selesai
diputus untuk dikirim kembali kepada Pengadilan Tinggi dan menyerahkan arsip
berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum.
6. Panitera Muda Pidana adalah melaksanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas
perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah
perkara pidana, memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di
Kepaniteraan serta memberikan nomor register dan mencatat setiap perkara yang
diterima kedalam buku register, disertai catatan singkat tentang isinya, atau
menyiapkan berkas perkara yang dimohon banding dan menyerahkan perkara kepada
Panitera Muda Hukum.
7. Panitera Muda Hukum adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat
jalannya sidang Pengadilan, mengumpul, mengolah dan mengkaji data, menyajikan
statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara, dan
tugas lainnya yang diberikan berdasarkan peraturan perundang‐undangan.
8. Panitera Pengganti mempunyai tugas membantu Hakim dengan mengikuti dan
mencatat jalannya sidang Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal: membuat
penetapan hari sidang, membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari
tahanan atau dirubah jenis penahanannya, mengetik berita acara dan putusan.
Perkara yang sudah putus berikut amar putusannya dan menyerahkan berkas perkara
kepada Panitera Muda Pidana bila telah selesai diminutasi.
9. Sekretaris adalah bertugas menyelenggarakan administrasi Umum Pengadilan,
mengatur tugas para Kepala Sub Bagian, serta seluruh pelaksana di bagian
Kesekretariatan Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II, Sekretaris selaku Kuasa
Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas penggunaan anggaran, Sekretaris
selaku Kuasa Pengguna Barang bertanggung jawab atas keberadaan dan
pemanfaatan barang milik negara ( BMN ).
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 6
10. Kasubag Umum dan Keuangan adalah bertugas memberikan pelayanan guna
terciptanya proses peradilan, menangani surat keluar dan surat masuk yang bukan
bersifat perkara, menangani masalah keuangan, baik keuangan penerimaan Negara
bukan pajak, pengeluaran, anggaran, dan hal-hal lain yang menyangkut pengeluaran
pengadilan diluar perkara pengadilan
11. Kasubag Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana adalah bertugas menangani
presensi, surat ijin, dan cuti pegawai, menangani pensiun pegawai, menangani
kenaikan pangkat pegawai, menangani mutasi pegawai, menangani usulan/ promosi
jabatan, dll.
12. Kasubag Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan adalah bertugas
membantu Sekretaris dalam melakukan pengumpulan, identifikasi, analisa,
pengolahan dan penyajian data/ informasi untuk penyiapan bahan penyusunan
perencanaan, dan melakukan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan,
membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengembangan sistem dan teknologi
informasi.
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan
Negeri Temanggung selama tahun 2016 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa
mendatang. Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Pengantar Ikhtisar Eksekutif.
BAB I Pendahuluan, menggambarkan Latar Belakang hal‐hal umum tentang Keadaan
Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II, Tugas dan Fungsi dan sistematika dari
penyajian LKjIP.
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menggambarkan:
A. Visi dan Misi
B. Tujuan dan Sasaran Strategis
C. Program Utama dan Kegiatan Pokok
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 7
1. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II
2. Penetapan Kinerja Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja yang menjelaskan :
A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja)
B. Analisa Akuntabilitas Kinerja (diuraikan pencapaian sasaran‐sasaran
organisasi dengan pengukuran dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja)
C. Akuntabilitas Keuangan
BAB IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dan saran‐saran, tinjauan secara umum
tentang keberhasilan/ kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang
berkaitan dengan kinerja Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II serta strategi
pemecahan masalah.
Lampiran yang terdiri dari :
1. Struktur Organisasi
2. Dokumen Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun 2017
3. Rencana Kinerja ( RKT ) Tahun 2017, Tahun 2018
4. Indikator Kinerja Utama ( IKU )
5. Reviu Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019
6. SK Tim Penyusunan LKJiP
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 8
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II Tahun 2015 – 2019
merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang
terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan
pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-
undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai
pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II diselaraskan
dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana
pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional
Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan
program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi
pada tahun 2015 – 2019.
A. VISI DAN MISI
Visi merupakan cara pandangan jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya
tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II. Visi Pengadilan Negeri
Temanggung Kelas II adalah sebagai berikut:
“TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG YANG AGUNG”
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang
ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Negeri Temanggung adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan
3. Meningkatkan kualitas Kepemimpinan di Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi di Pengadilan Negeri Temanggung
Kelas II
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 9
B. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai
visi dan misi Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II. Tujuan yang hendak dicapai
Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II adalah sebagai berikut :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II memenuhi butir 1
dan 2 di atas
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri
Temanggung Kelas II adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
C. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK
Lima sasaran strategis tersebut diatas merupakan indikator kinerja untuk
mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan
Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk
mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara,
dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang
dilaksanakanPengadilan Negeri Temanggung Kelas II dalam pelaksanaan Program
Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 10
1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata
2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata
3. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu
4. Pengiriman berkas perkara banding dan kasasi disampaikan secara lengkap dan
tepat waktu
5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dibuat
untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas
dan mencapai hasil guna yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam
program ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial
2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari Hakim Pengawas Bidang
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana bertujuan untuk mencapai sasaran
strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah
pengadaan sarana dan prasarana pada Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II.
1. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II
Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II telah melakukan review penetapkan
Indikator Kinerja Utama berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri
Temanggung Kelas II Nomor : W12.U27/ 36 /KP.07.01/01/2016 tentang Penetapan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II tanggal
4 Januari 2016 dapat dilihat sebagai berikut :
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 11
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
c. Persentase perkara yang diselesaikan
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka maksimal 5 bulan
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
Banding Kasasi Peninjauan Kembali
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan di zitting plaatz.
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
2. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 12
rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.
Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,
transparansi dan kinerja sebagai wujud nyatakomitmen, sebagai dasar penilaian
keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Temanggung
Kelas II, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 50%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 %
c. Persentase perkara yang diselesaikan 100 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka maksimal 5 bulan
100 %
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan 0
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : Banding Kasasi Peninjauan Kembali
95 %95 %98 %
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100 %
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100 %
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 100 %
d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100 %
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara4. Peningkatan
aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100 %
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan di zitting plaatz. 100 %
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 100 %
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 13
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/ program/ kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.
Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi
organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang
telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran
kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/ punishment,
melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja
organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II tahun
2016, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja
yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah
ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian
target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam
tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut
diuraikan dalam tabel dibawah ini.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 14
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJATARGET
a
REALISASI
b
CAPAIAN
C = b/a
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
50 % 3,33% 6,66%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Pidana- Perdata
100%100%
100%100%
100%100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata:
Gugatan Gugatan
Sederhana Permohonan
- Pidana Pidana Biasa Pidana Anak Pidana Singkat Pidana Cepat
100%100%100%100%
100%100%100%100%
72,60%100%95,94%93,23%
100%100%100%100%
72,60%100%
95,94%93,23%
100%100%100%100%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka maksimal 5 bulan
100 % 92,39% 92,39%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
0 6,92% -
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
Banding Kasasi Peninjauan Kembali
95%95%98%
94,46%53,84%100%
99,43%56,67%
102,04%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100 % 100% 100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100 % 100% 100%
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 15
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100 % 100% 100%
d. Persentase penyitaan tepat waktu dan
tempat
100 % 100% 100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
- 1: 83 -
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara b. prodeo yang
diselesaikan
100 % - -
c. Persentase perkara yang dapat diselesaikan di zitting plaatz.
100 % - -
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100 % 80% 80%
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II Tahun 2016 mengacu
pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai
sasaran yang telahditetapkan.Pada akhir tahun 2016, Pengadilan Negeri Temanggung
Kelas II telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai
berikut:
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 16
Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian perkara
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN %a. Persentase mediasi yang menjadi akta
perdamaian50% 3,33 % 6,66 %
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan:- Perdata
- Pidana
100%
100%
100%
100%
100%
100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan:- Perdata : Gugatan
Gugatan Sederhana
Permohonan
- Pidana : Pidana Biasa
Pidana Anak
PidanaSingkat
Pidana Cepat
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
72,60%
100%
95,94%
93,23%
100%
100%
100%
72,60%
100%
95,94%
93,23%
100%
100%
100%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangkawaktu maksimal 5 bulan
100% 92,39% 92,39%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangkawaktu lebih dari 5 bulan
0 % 6,92% -
Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2008 tentang
Prosedur Mediasi di Pengadilan, perkara gugatan perdata yang masuk ke Pengadilan
harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat diselesaikan diluar
persidangan.
Pada tahun 2016 pengadilan Negeri Temanggung Kelas II menerima gugatan
perkara perdata sebanyak 60 perkara. Dari jumlah gugatan perkara perdata tersebut yang
melalui proses mediasi sebanyak 60 perkara, dari seluruh proses mediasi yang ditempuh
ada 2 perkara yang menjadi akta perdamaian. Hal ini dikarenakan perkara gugatan
perdata tahun 2016 ada 2 perkara yang dapat berhasil diselesaikan secara mediasi.
Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai
berikut :
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 17
1. Ketidakhadiran pihak yang beperkara langsung atau yang bersangkutan dan hanya
mewakilkan kepada kuasa hukum, ini menjadikan kurang maksimalnya mediator
dalam menggali informasi secara langsung berkaitan keinginan yang sesungguhnya
dari pihak yang bersengketa, meski bukan berarti hal ini mengurangi kepercayaan
terhadap kuasa hukum, akan tetapi dalam kasus-kasus tertentu disini ada perbedaan
kepentingan. Oleh karena itu, diperlukan kearifan, kebijaksanaan dan etikad baik dari
semua pihak termasuk kuasa hukum
2. Dalam hal perkara perceraian para pihak sudah tidak mau berkomunikasi, atau
bertemu satu sama lain, karena faktor perasaan
3. Pandangan tentang keberadaan mediasi sebagai hal yang formal saja, yang mesti
dijalani, sehingga mempengaruhi kesungguhan dalam melaksanakan mediasi
sebagai sarana untuk mencapai perdamaian
4. Pandangan yang kurang yakin terhadap mediasi karena sebelum sengketa masuk
kepengadilan sudah pernah dilakukan upaya penyelesaian sengketa secara damai
baik di keluarga, dengan tokoh-tokoh masyarakat, di desa, atau di tingkat kecamatan
5. Ketidaktahuan dan pemahaman dari para pihak yang bersengketa tentang proses
mediasi.
6. Belum adanya spesialisasi dari mediator tentang kasus-kasus tertentu, hal ini
memberi konsekuensi bahwa seorang mediator harus mengetahui banyak hal atau
mempunyai banyak pengetahuan.
Sebagai bahan perbandingan perkara gugatan perdata yang menjadi akta perdamaian
sebagai berikut :
Tahun Jumlah PerkaraYang Dimediasi
Mediasi Berhasil
PersentaseKeberhasilan (%)
2014 20 - 0%2015 17 - 0%2016 27 2 3,33%
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 18
TH. 2014 TH. 2015 TH. 20160
10
20
30
40
50
60
Jumlah Perkara Mediasi berhasil
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada
perkara gugatan perdata yang menjadi akta perdamaian adalah 3,33 %.
Persentase sisa perkara yang diselesaikan :
Perkara gugatan perdata dan permohonan perdata yang masuk tahun 2015 dan
tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus
diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya
perkara yang masuk pada bulan Desember 2015 dan baru disidangkan pada Tahun
2016, ada pula perkara yang masuk dibawah bulan Desember 2015 namun masih
dalam proses pemeriksaan, ada yang masih dalam acara pembuktian/ saksi, replik,
duplik. Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2015 sebanyak 13 perkara dan pada
Tahun 2016 diselesaikan seluruhnya sebanyak 13 sehingga capaiannya 100%.Pada
tahun 2015 tidak ada sisa perkara perdata gugatan sederhana yang harus
diselesaikan di tahun 2016 sehingga kami tidak dapat menghitung capaiannya. Sisa
perkara Permohonan perdata Tahun 2015 sebanyak 3 perkara dan pada Tahun 2016
diselesaikan seluruhnya sebanyak 3 perkara sehingga capaiannya 100%.
Penyelesaian perkara Tahun 2015 yang diselesaikan pada tahun 2016 mencapai
target yang ditetapkan yaitu 100% menunjukkan bahwa sistem kerja yang berlaku
dilingkungan Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II telah berjalan dengan baik
dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai
pada tahun berikutnya. Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara
gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut :
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 19
PerkaraTAHUN
2014Capaian %
2015Capaian %
2016Capaian %
Sisa Gugatan PerdataSisa Gugata SederhanaSisa Permohonan
100 %-
100 %
100 %-
100 %
100 %-
100%
Berdasarkan data tersebut di atas Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II telah
mampu mempertahankan akuntabilitas kinerja pada penyelesaian sisa perkara
perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2014, 2015 dan 2016 yaitu sebesar
100%.
Perkara pidana yang masuk tahun 2015 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun
tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya,
penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan
Desember 2015 dan baru disidangkan pada Tahun 2016, sedangkan yang masuk
dibawah bulan Desember masih dalam proses pemeriksaan ada yang masih dalam
acara pembuktian/ saksi, replik, duplik. Sisa perkara Pidana Biasa Tahun 2015
sebanyak 31 perkara dan pada Tahun 2016diselesaikan seluruhnya sebanyak 31
sehingga capaiannya 100%. Penyelesaian perkara pidana Tahun 2015 yang
diselesaikan pada tahun 2016 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%
menunjukkan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri
Temanggung Kelas II telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa
perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya. Sebagai bahan
perbandingan persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan,sebagai berikut :
PerkaraTAHUN
2014Capaian %
2015Capaian %
2016Capaian %
Sisa Perkara Pidana 100 % 100% 100%
Berdasarkan data tersebut di atas Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II telah
mampu mempertahankan akuntabilitas kinerja pada sisa perkara pidana yang
diselesaikan dari capaian tahun 2014, 2015 dan 2016 yaitu sebesar 100%.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 20
PERKARAPENYELESAIAN SISA PERKARA DI TAHUN 2016
Sisa Perkara Target Penyelesaian
RealisasiPenyelesaian
Pidana Biasa 31 31 100%Pidana Anak 0 0 -Pidana Ringan 0 0 -Perdata Gugatan 13 13 100%Perdata Gugatan Sederhana
0 0 -
Perdata Permohonan 3 3 100%
Pid. Biasa Pdt. G Pdt. P0
5
10
15
20
25
30
35
Sisa Perkara
Target Penyelsn
Realisasi Penyelsn
Persentase perkara yang diselesaikan :
Perkara Perdata Gugatan
Prosentase Perkara Perdata Gugatan yang diselesaikan pada tahun 2016 adalah
sebesar 72,60% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan
jumlah saldo tahun 2015 sebanyak 13 perkara ditambahkan jumlah perkara yang
masuk tahun 2016 sebanyak 60 perkara, diselesaikan sebanyak 53 perkara dan
sisa 20 perkara.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 21
KEADAAN PERKARA PERDATA GUGATANDI PENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016
NO BULAN SISA TAHUN 2015
MASUK PUTUS CABUT SISA AKHIR
1 Januari 13 5 8 - 102 Pebruari 10 5 4 - 113 Maret 11 4 4 - 114 April 11 5 2 - 145 Mei 14 4 1 - 176 Juni 17 9 7 - 197 Juli 19 2 2 - 198 Agustus 19 4 6 - 179 September 17 6 7 - 1610 Oktober 16 1 - - 1711 November 17 8 8 - 1712 Desember 17 7 4 - 20
Jumlah 60 53 -
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara
yang masuk akhir Tahun 2016 dan baru disidangkan pada Tahun 2017, sedangkan
yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang
masih dalam tahapan pembuktian/ saksi replik, duplik, selain itu juga disebabkan
karena jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti yang ada tidak sebanding
dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan. Sebagai bahan perbandingan
persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut :
Jumlah Perkara Gugatan
Perkara Selesai Capaian
2014 68 56 82,35%2015 56 43 76,78%2016 73 53 72,60%
Th. 2014 Th. 2015 Th. 20160
1020304050607080
Jumlah Perkara Gugatan
Perkara Gugatan Selesai
Berdasarkan data tersebut di atas adanya penurunan capaian akuntabilitas kinerja
pada persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan pada capaian
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 22
tahun 2014 dengan capaian tahun 2015 sebanyak 5,57% dan capaian di tahun
2015 dengan capaian tahun 2016 terdapat penurunan capaian akuntabilitas
sebanyak 4,18%.
Perkara Perdata Gugatan Sederhana
Prosentase Perkara Perdata Gugatan Sederhana yang diselesaikan pada tahun
2016 adalah sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan
dengan jumlah saldo tahun 2015 sebanyak 0 perkara ditambahkan jumlah perkara
yang masuk tahun 2016 sebanyak 1perkara, diselesaikan sebanyak 1 perkara dan
sisa 0 perkara.
KEADAAN PERKARA PERDATA GUGATAN SEDERHANADI PENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016
NO BULAN SISA TAHUN 2015 MASUK PUTUS CABUT SISA AKHIR
1 Januari - - - - -2 Pebruari - - - - -3 Maret - 1 - - 14 April 1 - 1 - -5 Mei - - - - -6 Juni - - - - -7 Juli - - - - -8 Agustus - - - - -9 September - - - - -10 Oktober - - - - -11 November - - - - -12 Desember - - - - -
Jumlah 1 1 -
Adapun faktor pendukung tercapainya target sasaran ini adalah karena perkara
gugatan sederhana merupakan perkara yang sederhana dalam pembuktiannya
sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan perkara
tersebut, maka dari itu perkara gugatan sederhana yang harus diselesaikan di
tahun 2016 dapat terselesaikan. Sebagai bahan perbandingan persentase perkara
Perdata Gugatan Sederhana yang diselesaikan, sebagai berikut :
Jumlah Perkara Perkara Selesai Capaian
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 23
Gugatan Sederhana
2014 - - -2015 - - -2016 1 1 100%
Th. 2014 Th. 2015 Th. 20160
0.10.20.30.40.50.60.70.80.9
1
Perkara Gugatan Sederhana
Perkara Selesai
Berdasarkan data tersebut di atas pada tahun 2014 dan tahun 2015 tidak perkara
Perdata Gugatan sederhana yang harus diselesaikan pada tahun tersebut sehingga
tidak dapat dihitung capaian akuntabilitas dalam menyelesaikan perkara perdata
gugatan sederhana sedangkan capaian akuntabilitas Pada tahun 2016 mencapai
100%.
Perkara Permohonan Perdata
Persentase Perkara Permohonan Perdata yang diselesaikan pada tahun 2016
adalah sebesar 95,94% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan
dengan jumlah saldo tahun 2015 sebanyak 3 perkara ditambahkan jumlah perkara
yang masuk tahun 2016 sebanyak 145perkara, diselesaikan sebanyak 142 perkara
dan sisa 6 perkara.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 24
KEADAAN PERKARA PERDATA PERMOHONAN
DI PENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG TAHUN 2016
NO BULAN SISA TAHUN 2015 MASUK PUTUS SISA
AKHIR1 Januari 3 16 13 62 Pebruari 6 7 11 23 Maret 2 6 8 -4 April - 14 9 55 Mei 5 12 15 26 Juni 2 12 13 17 Juli 1 7 5 38 Agustus 3 13 13 39 September 3 7 5 510 Oktober 5 13 15 311 November 3 18 13 812 Desember 8 20 22 6
Jumlah - 145 142 -
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena adanya perkara
yang masuk akhir Tahun 2016 dan baru disidangkan pada awal Tahun 2017,
sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam proses
pemeriksaan.Sebagai bahan perbandingan persentase perkara Permohonan
perdata yang diselesaikan, sebagai berikut :
Jumlah Perkara Permohonan
Perkara Selesai Capaian
2014 78 77 98,72%2015 143 139 97,89%2016 148 142 95,94%
Th. 2014 Th. 2015 Th. 20160
20406080
100120140160
Perkara Permohonan
Perkara Permohonan selesai
Berdasarkan data tersebut di atas adanya penurunan capaian akuntabilitas kinerja
pada persentase perkara Permohonan perdata yang diselesaikan dari capaian
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 25
tahun 2014 dengan capaian tahun 2015 sebanyak 0,83% dan capaian tahun 2015
dengan capaian tahun 2016 mengalami penurunan sebanyak sebanyak 1,95%.
Perkara Pidana Biasa
Persentase Perkara Pidana Biasa yang diselesaikan pada tahun 2016 adalah
sebesar 93,23% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan
jumlah saldo tahun 2015 sebanyak 31 perkara ditambahkan jumlah perkara yang
masuk tahun 2016 sebanyak 220 perkara, diselesaikan sebanyak 234 perkara dan
sisa 17 perkara capaiannya 93,23%.
KEADAAN PERKARA PIDANA BIASADI PENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2015
NO
BULAN SISA TAHUN 2015
MASUK PUTUS SISA AKHIR
1 2 3 4 5 61 Januari 31 15 24 222 Pebruari 22 23 21 243 Maret 24 25 22 274 April 27 30 17 405 Mei 40 14 25 296 Juni 29 22 27 247 Juli 24 17 5 361 2 3 4 5 68 Agustus 36 17 29 249 September 24 27 15 36
10 Oktober 36 9 25 2011 November 20 14 15 1912 Desember 19 7 9 17
Jumlah 220 234
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini, antara lain karena banyak
perkara yang masuk pada akhir Tahun 2015 dan baru disidangkan pada Tahun
2016, sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf
pemeriksaan adayang masih dalam proses, pembuktian/ saksi, pemeriksaan
terdakwa, atau tuntutan. Selain itu dipengaruhi karena jumlah Majelis Hakim dan
Panitera Pengganti sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah perkara yang
harus diselesaikan. Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang
diselesaikan, sebagai berikut :
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 26
Jumlah Perkara Pidana Biasa
Perkara Selesai Capaian
2014 201 165 82,09%2015 286 255 89,16%2016 251 234 93,23%
Th. 2014 Th. 2015 Th. 20160
50
100
150
200
250
300
Perkara Pid. BiasaPerkara selesai
Berdasarkan data tersebut di atas ada kenaikan capaian akuntabilitas kinerja pada
persentase perkara pidana Biasa yang diselesaikan dari capaian tahun 2014
dengan capaian tahun 2015 sebanyak 7,07% dan capaian tahun 2015 dengan
capaian tahun 2016 naik sebanyak 4,07%.
Perkara Pidana Singkat
Persentase Perkara Pidana Singkat yang diselesaikan pada tahun 2016 adalah
sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah
saldo tahun 2015 yaitu 0 perkara ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun
2016 sebanyak 7perkara, diselesaikan sebanyak 7 perkara dan sisa 0 perkara
capaiannya 100% sehingga target dapat terpenuhi.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 27
KEADAAN PERKARA PIDANA SINGKATDI PENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016
NO
BULAN SISA TAHUN 2015
MASUK PUTUS SISA AKHIR
1 Januari - 2 2 -2 Pebruari - 1 1 -3 Maret - 1 1 -4 April - - - -5 Mei - 1 - 16 Juni 1 - 1 -7 Juli - - - -8 Agustus - 2 2 -9 September - - - -
10 Oktober - - - -11 November - - - -12 Desember - - - -
Jumlah 7 7
Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara
Pidana Singkat relatif singkat dalam pemeriksaan sehingga tidak memakan
waktunyang lama selain itu juga dikarenakan tidak ada perkara yang masuk pada
akhir Tahun 2016, sehingga seluruh perkara bisa terselesaikan.
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan,
sebagai berikut :
Jumlah Perkara Pidana Cepat
Perkara Selesai Capaian
2014 - - 100%2015 16 16 100%2016 7 7 100%
Th. 2014 Th. 2015 Th. 201602468
10121416
Perkara Pid. CepatPerkara selesai
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada
persentase perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2014, 2015 dan
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 28
tahun 2016 mampu mempertahankan nilai capaian akuntabilitas kinerja sebanyak
100%.
Perkara Pidana Anak
Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan pada tahun 2016 adalah
sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah
saldo tahun 2015 sebanyak 0 perkara ditambahkan jumlah perkara yang masuk
tahun 2016 sebanyak 7 perkara, diselesaikan sebanyak 7 perkara dan sisa 0
perkara, sehingga capaiannya adalah 100%.
KEADAAN PERKARA PIDANA ANAKDI PENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016
NO
BULAN SISA TAHUN 2015
MASUK PUTUS SISSA AKHIR
1 Januari - 2 1 12 Pebruari 1 1 1 13 Maret 1 1 - 24 April 2 - 1 15 Mei 1 1 - 26 Juni 2 - 1 17 Juli 1 - - 18 Agustus 1 2 2 19 September 1 - 1 -
10 Oktober - - - -11 November - - - -12 Desember - - - -
Jumlah 7 7
Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara
Pidana Singkat relatif singkat dalam pemeriksaan sehingga tidak memakan
waktunyang lama selain itu juga dikarenakan tidak ada perkara yang masuk pada
akhir Tahun 2016, sehingga seluruh perkara bisa terselesaikan.
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana anak yang diselesaikan,
sebagai berikut :
Jumlah Perkara Pidana Anak
Perkara Selesai Capaian
2014 5 5 100%
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 29
2015 15 15 100%2016 7 7 100%
Th.2014 Th.2015 Th.201602468
10121416
Perkara Pid. AnakPerkara Selesai
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada
persentase perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2014, 2015 dan
tahun 2016 mampu mempertahankan nilai capaian akuntabilitas kinerja sebanyak
100%.
Perkara Pidana Cepat/ Ringan
Persentase Perkara Pidana Cepat/ Ringan yang diselesaikan pada tahun 2016
adalah sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan
jumlah saldo tahun 2015 sebanyak 0 perkara ditambahkan jumlah perkara yang
masuk tahun 2016 sebanyak 247 perkara, diselesaikan sebanyak 247 perkara dan
sisa 0 perkara, sehingga capaiannya adalah 100%.
KEADAAN PERKARA PIDANA CEPAT/RINGANDI PENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 30
NO
BULAN SISA TAHUN 2015
MASUK PUTUS SISSA AKHIR
1 Januari - 41 41 -2 Pebruari - 44 44 -3 Maret - 19 19 -4 April - 17 17 -5 Mei - 21 21 -6 Juni - 40 40 -7 Juli - 2 2 -8 Agustus - 6 6 -9 September - 5 5 -
10 Oktober - 20 20 -11 November - 14 14 -12 Desember - 18 18 -
Jumlah - 247 247 -
Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini karena perkara pidana cepat/
ringan merupakan perkara yang dalam proses pemeriksaannya adalah cepat
sehingga seluruh perkara bisa terselesaikan. Sebagai bahan perbandingan
persentase perkara pidana cepat/ringan yang diselesaikan, sebagai berikut :
Jumlah Perkara Pidana Cepat/
Ringan
Perkara Selesai Capaian
2014 59 59 100%2015 104 104 100%2016 247 247 100%
Th. 2014 Th. 2015 Th. 20160
50
100
150
200
250
Pdn. Cepat/Ringan MasukPdn. Cepat Ringan Selesai
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada
persentase perkara pidana cepat/ringan yang diselesaikan dari capaian tahun 2014,
2015 dan tahun 2016 mampu mempertahankan nilai capaian akuntabilitas kinerja.
Perkara Pidana Lalu-lintas
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 31
Persentase Perkara Pidana Lalu-lintas yang diselesaikan pada tahun 2016 adalah
sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah
saldo tahun 2015 sebesar 0 perkara ditambahkan jumlah perkara yang masuk
tahun 2016 sebanyak 17.209 perkara, diselesaikan sebanyak 17.209 perkara dan
sisa 0 perkara sehingga capaiannya 100% sehingga target dapat terpenuhi.
KEADAAN PERKARA PIDANA LALULINTASDI PENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016
NO
BULAN SISA TAHUN 2015
MASUK PUTUS SISSA AKHIR
1 Januari - 1615 1615 -2 Pebruari - 1778 1778 -3 Maret - 2356 2356 -4 April - 1317 1317 -5 Mei - 1478 1478 -6 Juni - 2635 2635 -7 Juli - 710 710 -8 Agustus - 962 962 -9 September - 1009 1009 -
10 Oktober - 1029 1029 -11 November - 1210 1210 -12 Desember - 1110 1110 -
Jumlah 17.209 17.209
Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini karena perkara pidana cepat/
ringan merupakan perkara yang dalam proses pemeriksaannya adalah cepat
sehingga seluruh perkara bisa terselesaikan. Sebagai bahan perbandingan
persentase perkara pidana cepat/ringan yang diselesaikan, sebagai berikut:
Jumlah Perkara Pidana Lalu-lintas
Perkara Selesai Capaian
2014 16.439 16.439 100%2015 18.643 18.643 100%2016 17.209 17.209 100%
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 32
Th. 2014 Th. 2015 Th. 201615,000
15,500
16,000
16,500
17,000
17,500
18,000
18,500
19,000
Pdn. Lantas MasukPdn. Lantas Selesai
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada
persentase perkara pidana lalu lintas yang diselesaikan dari capaian tahun 2014,
2015 dan tahun 2016 mampu mempertahankan nilai capaian akuntabilitas kinerja.
Perkara Pra Peradilan
Persentase Perkara Pidana Pra Peradilan yang diselesaikan pada tahun 2016
adalah sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan
jumlah saldo tahun 2015 sebesar 0 perkara ditambahkan jumlah perkara yang
masuk tahun2016 sebanyak 1 perkara, diselesaikan sebanyak 1 perkara dan sisa 0
perkara sehingga capaiannya 100% sehingga target dapat terpenuhi.
KEADAAN PERKARA PIDANA PRA PERADILANDI PENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016
NO BULAN SISA TAHUN 2015
MASUK PUTUS SISSA AKHIR
1 Januari - - - -2 Pebruari - - - -3 Maret - 1 - 14 April 1 - 1 -5 Mei - - - -6 Juni - - - -7 Juli - - - -8 Agustus - - -9 September - - - -
10 Oktober - - - -11 November - - - -12 Desember - - - -
Jumlah 1 1
Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, adalah karena tidak ada beban
perkara pra peradilan yang harus diselesaikan di tahun 2016.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 33
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan,
Sebagai berikut :
Jumlah Perkara Pidana Pra Peradilan
Perkara Selesai Capaian
2014 - - -2015 - - -2016 1 1 100%
Berdasarkan data tersebut di atas capaian akuntabilitas kinerja pada persentase
perkara pidana pra peradilan yang diselesaikan dari capaian tahun 2014, 2015, dan
2016 adalah meningkat 100%.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 (lima)
bulan.
Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4
(Empat) Lingkungan Peradilan yaitu penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat
Pertama paling lambat 5 (lima) bulan termasuk penyelesaian minutasi.
Keadaan Perkara Gugatan Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu
Maksimal 5 (lima) Bulan
Perkara gugatan yangdiselesaikan pada tahun 2016 sebanyak 53 perkara dan
yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 (lima) bulan dalam
tahun 2016 sebanyak 33 perkara jadi capaiannya 62,26%. Hal ini dikarenakan :
1. Pihak Penggugat ataupun Tergugat sering tidak hadir dipersidangan meskipun
telah dipanggil secara patut oleh Jurusita.
2. Pihak yang beperkara berada di luar wilayah hukum Pengadilan Negeri
Temanggung Kelas II atau tidak diketahui alamatnya yang pasti sehingga
pemanggilannya memerlukan rentang waktu yang lebih lama.
3. Jumlah Majelis Hakim yang tidak sebanding dengan banyaknya perkara yang
harus diselesaikan.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 34
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 5 (lima) bulan, sebagai berikut :
Keadaan Perkara Pidana Biasa Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu
Maksimal 5 (lima) Bulan
Perkara pidana yang diselesaikan pada tahun 2016 sebanyak 234 perkara dan
yang tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 (lima) bulan
sebanyak 0 perkara jadi capaiannya 100%. Hal ini dikarenakan adanya kesiapan
antara JPU, Barang bukti dan saksi-saksi dalam setiap sidang dengan selalu
memperhitungkan masa tahanan Terdakwa.
Dari total semua tabel perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5
(lima) bulan tersebut di atas dapat dilihat bahwa jumlah perkara Gugatan dan
Pidana Biasa yang harus diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 (lima) bulan
total sebanyak 289 perkara dan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 5 (lima) bulan sebanyak 267 perkara jadi capaianya 92,39%.
TAHUN2014 2015 2016
Capaian penyelesaian perkara maksimal 5 bulan
98,11% 93,55% 92,39%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada
capaian tahun 2014 dengan capaian tahun 2015 turun sebanyak 4,56% dan
capaian tahun 2015 dengan capaian tahun 2016 ada turun sebanyak 1,16%.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 (lima)
bulan.
Keadaan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 (lima)
bulan
Bahwa perkara Gugatan Perdata yang terselesaikan dalam jangka waktu lebih dari
5 (lima) bulan di Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II ada 20 perkara dan untuk
perkara Pidana tidak ada perkara yang diselesaikan dalam waktu lebih dari 5 (lima)
bulan, sehingga prosentase akuntabilitasnya adalah jumlah perkara yang
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 35
diselesaikan lebih dari 5 (lima) bulan dibagi jumlah perkara yang diselesaikan kali
100%, berarti perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 (lima)
bulan total sebanyak 20 perkara dan dibagi jumlah perkara yang diselesaikan
sebanyak 289 perkara sehingga prosentasenya 6,92% dalam hal ini disebabkan
oleh dikarenakan :
1. Pihak Penggugat ataupun Tergugat sering tidak hadir dipersidangan meskipun
telah dipanggil secara patut oleh Jurusita.
2. Pihak yang beperkara berada di luar wilayah hukum Pengadilan Negeri
Temanggung Kelas II atau tidak diketahui alamatnya yang pasti sehingga
pemanggilannya memerlukan rentang waktu yang lebih lama.
3. Karena Banyaknya saksi yang harus diperiksa.
4. Jumlah Majelis Hakim yang tidak sebanding dengan banyaknya perkara yang
harus diselesaikan.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 36
Sasaran 2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN(%)
Peningkatanaksepbilitasputusan Hakim
Persentase perkaraYangtidak Mengajukan upaya hukum :- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali
100%100%100%
97,98%36,36%85,71%
93,18%36,36%85,71%
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: Banding.Pada tahun 2016 jumlah perkara yang diputus terdiri dari :
Perkara perdata gugatan yang diputus sebanyak 53 perkara dan yang
mengajukan upaya hukum banding sebanyak 8 perkara dan yang tidak
mengajukan upaya hukum sebanyak 45 perkara.
Perkara perdata Gugatan sederhana yang diputus sebanyak 1 perkara dan yang
mengajukan upaya hukum banding sebanyak 0 perkara dan yang tidak
mengajukan upaya hukum sebanyak 1 perkara
Perkara pidana Biasa yang diputus sebanyak 234 perkara dan yang mengajukan
upaya hukum banding sebanyak 8 perkara dan yang tidak mengajukan upaya
hukum sebanyak 226 perkara.
Perkara Pidana Anak yang diputus sebanyak 1 perkara dan yang mengajukan
upaya hukum banding sebanyak 0 perkara dan yang tidak mengajukan upaya
hukum sebanyak 1 perkara
Ukuran akuntabilitas pada kinerja peningkatan aksepabilitas putusan hakim
prosentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding yaitu jumlah
putusan yang tidak mengajukan upaya hukum dibagi jumlah putusan dikalikan 100%,
berarti putusan yang tidak mengajukan upaya hukum banding sejumlah 273 dibagi
jumlah putusan sebanyak 289 dikalikan 100% sehingga prosentase akuntabilitasnya
yang tidak mengajukan upaya hukum banding adalah 94,46%.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 37
PERKARA TAHUN 2016 PUTUS MENERIMA BANDINGPerkara Perdata Gugatan 53 45 8Perkara Perdata Gugatan Sederhana
1 1 0
Perkara Pidana Biasa 234 226 8Perkara Pidana Anak 1 1 0J U M L A H 289 273 16
PDT. G PDT. SDHN PID. BIASA PID. ANAK0
50
100
150
200
250
MENERIMABANDING
Adapun hal - hal yang menjadi alasan para pihak tidak mengajukan upaya
hukum adalah sebagai berikut :
1. Para Pihak puas terhadap putusan Hakim.
2. Adanya keinginan untuk menyudahi perkara agar segera selesai.
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum banding sebagai berikut :
PerkaraTahun
2014Capaian %
2015Capaian %
2016Capaian %
Perkara yang tidak mengajukanupaya hukum banding
95,93% 97,98% 94,46%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja
sebanyak 2,05% pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
banding dari capaian tahun 2014 dengan capaian tahun 2015, da nada penurunan
akuntabilitas kinerja pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
banding sebanyak 3,52% dari capaian tahun 2015 dengan capaian tahun 2016.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 38
KasasiPada tahun 2016 jumlah permohonan Kasasi yang masuk ke Pengadilan
Negeri Temanggung Kelas II terdiri dari :
Putusan Banding perkara Perdata yang telah diberitahukan kepada para pihak
sebanyak 6 perkara dan yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 4
perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 2 perkara.
Putusan Banding perkara pidana yang telah diberitahukan kepada para pihak
sebanyak 7 perkara dan yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 2
perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 5 perkara.
Ukuran akuntabilitas pada kinerja peningkatan aksepbilitas putusan hakim
prosentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi yaitu jumlah
putusan yang tidak mengajukan upaya hukum dibagi jumlah putusan dikalikan 100%,
berarti putusan yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sejumlah 7 perkara
dibagi jumlah putusan sebanyak 13 perkara dikalikan 100% sehingga prosentase
akuntabilitasnya yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi adalah 53,84%.
TAHUN 2015 PUTUS BANDING MENERIMA KASASI
PERKARA PERDATA 6 2 4PERKARA PIDANA 7 5 2J U M L A H 13 7 6
Perkara Perdata Perkara Pidana0
0.51
1.52
2.53
3.54
4.55
Menerima Kasasi
Adapun hal -hal yang menjadi alasan para pihak tidak mengajukan upaya
hukum kasasi adalah sebagai berikut :
1. Para Pihak kurang puas terhadap putusan banding.
2. Adanya Upaya untuk menghindari Eksekusi Terhadap Putusan.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 39
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum Kasasi sebagai berikut:
PerkaraTahun
2014Capaian %
2015Capaian %
2016Capaian %
Perkara yang tidak mengajukanupaya hukum Kasasi
66,67% 57,14% 53,84%.
Berdasarkan data tersebut di atas adanya penurunan capaian akuntabilitas
kinerja pada putusan perkara pidana yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi
dari capaian tahun 2014 dengan capaian tahun 2015 sebanyak 9,53% dan adanya
penurunan capaian akuntabilitas tahun 2015 dengan capaian tahun 2016 sebanyak
3,30%.
Peninjauan KembaliPada tahun 2016 jumlah permohonan Peninjauan Kembali yang masuk ke
Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II, terdiri dari :
Putusan Kasasi perkara Perdata yang telah diberitahukan kepada para pihak
sebanyak 2 perkara dan yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali
sebanyak 0 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 2
perkara.
Putusan Kasasi perkara pidana yang telah diberitahukan kepada para pihak
sebanyak 0 perkara sehingga tidak ada perkara yang diajukan upaya hokum
Peninjauan Kembali.
Ukuran akuntabilitas pada kinerja peningkatan aksepbilitas putusan hakim
prosentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali yaitu
jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum dibagi jumlah putusan dikalikan
100%, berarti putusan yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali
sejumlah 2 perkara dibagi jumlah putusan Kasasi yang telah diberitahukan kepada
para pihak sebanyak 2 perkara dikalikan 100% sehingga prosentase akuntabilitasnya
yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali adalah 100%.
TAHUN 2015 PUTUS KASASI MENERIMA PK
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 40
PERKARA PERDATA
2 2 -
PERKARA PIDANA - - -J U M L A H 2 2 0
Perkara Perdata Perkara Pidana0
0.5
1
1.5
2
Menerima PK
Adapun hal -hal yang yang menjadi alasan tidak mengajukan upaya hukum
sebagai berikut :
1. Para pihak menerima putusan Kasasi Mahkamah Agung karena putusan
kasasimerupakan suatu putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
2. Para pihak saling menerima terhadap putusan tersebut.
3. Sudah tidak adanya lagi bukti baru terhadap perkara tersebut.
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum Peninjauan Kembali sebagai berikut :
PerkaraTahun
2014Capaian %
2015Capaian %
2016Capaian %
Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali
100% 100% 100%
Berdasarkandata tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada
persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali yang
diselesaikan dari capaian tahun 2014, 2015 dan tahun 2016 mampu
mempertahankan nilai capaian akuntabilitas kinerja sebanyak 100%.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 41
Sasaran 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkaraPencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN%
Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100% 100% 100%
Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100% 100% 100%
Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100% 100% 100%
Prosentase penyitaan tepat waktu dantempat 100% 100% 100%
Ratio Majelis Hakim terhadap perkara - 1: 83 -
Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan
100% 100% 100%
a. Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu.
Ukuran akuntabilitas Prosentase berkas perkara yang diajukan Banding dan
Kasasi pada pengadilan Negeri Temanggung Kelas II pada tahun 2016 adalah jumlah
berkas perkara yang diajukan kasasi secara lengkap dibagi jumlah berkas yang
diajukan kasasi kali 100%, di Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II Kasasi yang
diajukan baik ini perkara perdata maupun perkara pidana yang telah diajukan/dikirim
sudah lengkap sehingga capaiannya adalah 100%. Sedangkan pada tahun 2016
Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II tidak menerima perkara Upaya Hukum
Peninjauan Kembali karena para pihak telah menerima putusan Kasasi dari
Mahkamah Agung. Berkas perkara yang diajukan Banding dan Kasasi, baik itu
perkara perdata maupun perkara pidana pada Pengadilan Negeri Temanggung Kelas
II secara administrasi perkara telah dilaksanakan dengan benar dan berdasarkan
undang-Undang hukum acara yang berlaku, hal tersebut dibuktikan bahwa perkara
yang diajukan Banding dan Kasasi baik itu perkara perdata maupun perkara pidana
pada Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II setelah berkas dinyatakan lengkap dan
telah diregister pada buku register untuk itu maka berkas segera dikirim, pada tahun
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 42
2016 ini semua berkas perkara sudah dikirim sehingga capaiannya adalah 100%. Hal
tersebut sesuai dengan target yang telah ditentukan yaitu 100% artinya Pengadilan
Negeri Temanggung Kelas II secara administrasi perkara, berkas perkara yang
diajukan Banding dan Kasasi dapat disampaikan secara lengkap dan tepat waktu
sudah berjalan dengan baik.
b. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis.Ukuran capaian indikator kinerja Prosentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis adalah perbandingan antara berkas yang didistribusikan ke
Majelis Hakim baik perkara perdata maupun perkara pidana di Pengadilan Negeri
Temanggung Kelas II dengan berkas perkara yang diterima sehingga siap untuk
disidangkan oleh majelis Hakim sesuai dengan alur prosedur perkara perdata dan alur
prosedur perkara pidana. Di Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II jumlah seluruh
berkas yang diterima tahun 2016 sebanyak 434 berkas dan telah didistribusikan ke
Majelis Hakim sebanyak 434 berkas perkara. Penyelesaian administrasi semua
perkara yang masuk baik perkara pidana maupun perkara perdata di Pengadilan
Negeri Temanggung Kelas II pada tahun 2016 dapat diselesaikan semuanya tanpa
ada sisa sehingga akuntabilitas capaiannya 100% hal tersebut sesuai dengan target
indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu 100%. Semua berkas perkara yang
diterima secara lengkap di Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II langsung dapat
diregister didalam register buku bantu dan register buku induk perkara tanpa sisa
sehingga semua perkara dapat didistribusikan kepada Majelis Hakim dan siap untuk
disidangkan sesuai target yang telah ditentukan, hal tersebut dapat membuktikan
bahwa register dan pendistribusian perkara kepada Majelis Hakim di Pengadilan
Negeri Temanggung Kelas II sudah berjalan dengan baik.
c. Prosentase Penyampaian Pemanggilan Sidang dan Pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
Ukuran pencapian indikator prosentase penyampaian pemberitahuan
pemanggilan sidang tepat waktu adalah sejauh mana proses pemanggilan dapat
dilaksanakan sesuai dengan Undang–Undang Hukum Acara yang berlaku.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 43
Di Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II semua pemanggilan kepada para
pihak sudah dapat dilaksanakan dengan tepat waktu dan sesuai dengan Undang-
Undang Hukum Acara, sehingga dapat dikatakan bahwa Prosentase Penyampaian
pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu capaiannya dapat 100% sesuai
denga target indikator yaitu 100%. Ukuran pencapian Indikator Prosentase
Penyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
sama dengan idikator prosentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang
tepat waktu yaitu sejauh mana proses Pemberitahuan dapat dilaksanakan sesuai
dengan Undang–Undang Hukum Acara yang berlaku. Di Pengadilan Negeri
Temanggung Kelas II semua pemberitahuan putusan kepada para pihak sudah dapat
dilaksanakan dengan tepat waktu, tempat dan para pihak juga sesuai dengan Undang-
Undang Hukum Acara yang berlaku, sehingga dapat dikatakan bahwa prosentase
pencapaian pemberitahuan putusan capaiannya dapat 100% sesuai dengan target
indikator yaitu 100%.
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempatUkuran indikator Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat adalah sejauh
mana ketepatan tempat dan waktu penyitaan itu dilaksanakan oleh petugas jurusita di
pengadilan apakah sesuai dengan data dan apakah sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan oleh Undang-Undang. Pada tahun 2016 Di Pengadilan Negeri
Temanggung Kelas II ada 187 permohonan penyitaan dan semuanya telah dilakukan
kegiatan pelaksanaan penyitaan. Maka dari itu prosentase pencapaian penyitaan tepat
waktu dan tempat adalah 100%. Hal tersebut telah sesuai dengan target indikator
kinerja yang telah ditentukan yaitu 100%.
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkaraPada tahun 2016 jumlah perkara yang harus diselesaikan di Pengadilan Negeri
Temanggung Kelas II sebanyak 333 perkara dan diputus sebanyak 296 perkara.
Adapun rekap jumlah perkara yang diperiksa oleh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri
Temanggung Kelas II adalah sebagai berikut :
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 44
REKAP JUMLAH PERKARAPENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2015
NO PERKARA SISA TAHUN
2015
MASUK TAHUN
2016
PUTUS TAHUN
2015
SISA TAHUN
2016
1 Perdata Gugatan 13 60 53 20
2 Perdata Gugata Sederhana
- 1 1 -
3 Pidana Biasa 31 220 234 17
4 Pidana Anak - 1 1 -
5 Pidana Singkat - 7 7 -
Jumlah 44 289 296 37
Ukuran Ratio Majelis hakim terhadap perkara-perkara yang harus diselesaikan
di Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II pada tahun 2016 adalah 333 Perkara,
sedang Majelis Hakim yang ada di Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II tahun
2016 terdiri dari 4 Majelis Hakim sehingga rasio majelis hakim terhadap perkara
adalah perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah perkara yaitu 1 : 83.
f. Persentase Responden Yang Puas Terhadap Proses PeradilanBerdasarkan Surat Keputusan Mahkamah Agung No.076/KMA/SK/VI/2009
tentang pedoman pelaksanaan penanganan pengaduan dilingkungan lembaga
peradilan, Bahwa Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II pada tahun 2016 tidak ada
pengaduan, ini dapat disimpulkan bahwa para pencari keadilan puas terhadap
pelayanan hukum dan administrasi serta kinerja di Pengadilan Negeri Temanggung
Kelas II sehingga apa yang di kehendaki oleh semua pihak baik dari lingkup Internal
Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II sendiri maupun Eksternal yaitu masyarakat
atau para pencari keadilan merasakan adanya rasa keadilan yang diperoleh
khususnya dalam proses peradilan oleh sebab itu yang menjadi target 100%
responden merasa puas terhadap proses peradilan terpenuhi.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 45
Sasaran 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN%
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100% - -
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan di zitting plaatz. 100% - -
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
Ukuran capaian indikator kinerja Prosentase perkara prodeo yang diselesaikan
dapat dihitung dari jumlah perkara prodeo yang diselesaikan dibagi jumlah perkara
prodeo yang masuk dikalikan 100%. Di Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II pada
tahun 2016 tidak ada perkara Prodeo yang masuk oleh karena itu tidak ada perkara
prodeo yang harus diselesaikan di tahun 2016 sehingga Presentase perkara prodeo
yang diselesaikan tidak dapat dihitung atau nihil.
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan di zitting plaatz.
Ukuran capaian indikator kinerja Prosentase perkara yang dapat diselesaikan di
zitting plaatz dapat dihitung dari Jumlah perkara yang diselesaikan di lokasi zitting
plaatzdibagi jumlah perkara yang harus diselesaikan secara zitting plaatz dikalikan
100%. Di Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II pada tahun 2016 tidak ada perkara
zitting plaatz yang harus ditangani sehingga Presentase perkara yang dapat
diselesaikan di zitting plaatz tidak dapat dihitung atau nihil.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 46
Sasaran 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan PengadilanPencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN%
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100% 80% 80%
Ukuran akuntabilitas meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan dalam
indikator persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti adalah jumlah permohonan eksekusi
perkara perdata yang ditindak lanjuti dibanding jumlah permohonan eksekusi perkara
perdata. Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II pada tahun 2016 permohonan eksekusi
yang diajukan adalah 20 perkara sedangkan yang sudah ditindaklanjuti adalah 16 perkara
sehingga pencapaian akuntabilitasnya adalah 80%.
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN REALISASI ANGGARAN
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target
rencana kinerja ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2016 yang terdiri dari :
1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja
Barang, dan Belanja Modal;
2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum, meliputi Belanja Barang.
Pada awal tahun 2016, jumlah anggaran DIPA 01 seluruhnya sesuai tertera
pada Penetapan Kinerja Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 5.983.968.000,00
(lima milyar sembilan ratus delapan puluh tiga juta sembilan ratus enam puluh
delapan ribu rupiah), namun adanya revisi pengurangan pada belanja pegawai,
sehingga jumlah anggaran DIPA 01 tahun 2016 menjadi Rp. 4.475.968.000,00
(empat milyar empat ratus tujuh puluh lima juta sembilan ratus enam puluh delapan
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 47
ribu rupiah).Sedangkan untuk DIPA 03 pagu anggaran sejumlah Rp.67.252.000,-
(enam puluh tujuh juta dua ratus limapuluh dua ribu rupiah).
Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II tahun
anggaran 2016 rincian pagu awal, pagu revisi, dan realisasi anggaran untuk DIPA
(01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah
sebagai berikut :
1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI
Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi
adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN PAGU AWAL(Rp)
PAGU REVISI (Rp)
REALISASI(Rp)
%
1 Belanja Pegawai
5.354.377.000 4.475.968.000 3.792.955.268 99.87
2 Belanja Barang 522.015.000 - 521.676.105 99.94
3 Belanja Modal 86.000.000 156.000.000 155.566.586 99.72
J U M L A H 5.983.968.000 4.475.968.000 4.470.197.959 99.87
1. Belanja Pegawai
Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat
yang penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, honorarium dan
lembur. Honorarium yang berkaitan dengan belanja modal tidak termasuk
dalam belanja pegawai.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2016 di
lingkungan Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II sebesar :
Rp. 5.354.377.000,00 (lima milyar tiga ratus lima puluh empat juta tiga
ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah) kemudian direvisi menjadi
Rp. 3.797.953.000,00 (tiga milyar tujuh ratus sembilan puluh tujuh juta
sembilan ratus lima puluh tiga ribu rupiah) karena terjadi kelebihan belanja
pegawai.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 48
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2016 yang telah
direvisi, anggaran belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar
Rp. 3.792.955.592,00 (tiga milyar tujuh ratus sembilan puluh dua juta
sembilan ratus lima puluh lima ribu dua enam puluh delapan rupiah)
dengan pengembalian Belanja Pegawai sebesar Rp. 324 (tiga ratus dua
puluh empat rupiah) sehingga total realisasi Belanja Pegawai Netto
sebesar Rp.3.792.955.268,00 (tiga milyar tujuh ratus sembilan puluh dua
juta sembilan ratus lima puluh lima ribu dua ratus enam puluh delapan
rupiah). Total belanjapegawai yang telah terealisasi selama tahun
anggaran 2016, dapat kita lihat pada pagubelanja pegawai yang telah
terserap sebesar 99.87% dengan rincian belanja sebagaiberikut :
NO KODE
AKUNKEGIATAN PAGU REALISASI %
1 511111Belanja Gaji
Pokok PNS1.766.763.000 1.764.099.700 99.85
2 511119Belanja
Pembulatan Gaji PNS
26.000 24.928 95.88
3 511121Belanja Tunj.
Suami/istri PNS
127.499.000 127.281.386 99.83
4 511122Belanja Tunj.
Anak PNS40.342.000 40.285.122 99.86
5 511123Belanja Tunj.
Struktural PNS27.580.000 26.130.000 99.74
6 511124Belanja Tunj. Fungsional
PNS1.265.798.000 1.265.435.000 99.97
7 511125Belanja Tunj.
PPh PNS173.081.000 172.842.352 99.86
8 511126 Belanja Tunj. Beras PNS
98.419.000 98.418.780 99.99
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 49
9 511129Belanja Uang Makan PNS
260.304.000 260.304.000 100
10 511151Belanja Tunj. Umum PNS
16.565.000 16.565.000 100
11 512211Belanja Uang
Lembur21.576.000 21.569.000 99.97
Total Belanja Pegawai 3.776.377.000 3.771.386.268 99.87
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran
yang telah terealisasi,tercatat total belanja pegawai adalah
Rp. 3.792.955.592,- ( tiga milyar tujuh ratus sembilan puluh dua juta
sembilan ratus lima puluh lima ribu lima ratus sembilan puluh dua rupiah),
pengembalian Belanja Pegawai sebesar Rp. 324 (tiga ratus dua puluh
empat rupiah) sehingga sisa Belanja Pegawai Netto sebesar
Rp. 4.997.732 (empat juta sembilan ratus sembilan puluh tujuh ribu tujuh
ratus tiga puluh dua rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja
pegawai sebesar 99.87% dari total pagu yang tersedia.
2. Belanja Barang
Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa
yang habis pakai dalamkurun waktu satu tahun anggaran termasuk
didalamnya pemeliharaan dan perjalanan.Perhitungan dan penilaian belanja
barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah ditetapkan,
sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam
standarbiaya dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian
Anggaran Belanja (RAB).Belanja barang meliputi belanja barang mengikat
maupun belanja barang tidak mengikat.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 50
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan
Administrasi Tahun Anggaran 2016 di lingkungan
Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II sebesar Rp. 522.015.000,00
(lima ratus dua puluh dua juta lima belas ribu rupiah). Dari keseluruhan
pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai
kegiatan operasional dan non operasional di satuan kerja Pengadilan
Negeri Temanggung Kelas II.
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2016, anggaran belanja
barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 521.676.105,00
(lima ratus dua puluh satu juta enam ratus tujuh puluh enam ribu seratus
lima rupiah). Total belanja barang yang telahterealisasi Tahun Anggaran
2016, dapat kita lihat padapagubelanja barang yang telahterserap sebesar
99.94%, dengan rincianbelanja barang sebagai berikut:
NO KODE
AKUN
KEGIATAN PAGU
(Rp.)
REALISASI %
1 52
2 521111Belanja Keperluan
Perkantoran145.606.000 145.605.200 99.99
3 521113Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh
432.000 432.000 100
4 521114Bel.Pengiriman Surat Dinas Pos
Pusat8.000.000 7.999.900 99.99
5 521115Bel.Honor
Operasional Satuan Kerja
32.520.000 32.520.000 100
6 521119Bel.Barang
Operasional Lainnya1.900.000 1.900.000 100
7 521211 Bel.Bahan 15.270.000 15.245.20099.99
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 51
8 521811Bel.Barang Persediaan Konsumsi
50.870.000 50.869.700 99.99
9 521813
Bel.Barang Persediaan Pita
Cukai, Materai dan Leges
600.000 600.000 100
10 522111Bel.Langganan
Listrik45.608.000 45.452.785 99.65
11 522112 Bel.Langganan Telepon
1.450.000 1.408.770 97.15
12 522113 Bel.Langganan Air 3.750.000 3.746.250 99.9
13 522191 Bel.Jasa Lainnya 200.000 200.000 100
14 523111
Bel.Pemeliharaan Gedung
dan Bangunan
33.750.000 33.750.000 100
15 523112
Bel.Barang Persediaan
Pemeliharaan Gedung
dan Bangunan
1.450.000 1.450.000 100
16 523119
Bel. Pemeliharaan Gedung
Dan Bangunan lainnya
13.850.000 13.850.000 100
17 523121Bel.Pemeliharaan
Peralatan dan Mesin88.154.000 88.153.300 99.99
18 523123Bel.Persediaan Pemeliharaan
Peralatan dan Mesin5.500.000 5.393.000 98.05
19 523133Bel.Pemeliharaan
Jaringan8.900.000 8.900.000 100
20 524111Bel.Perjalanan
Dinas Biasa64.200.000 64.200.000 100
Total Belanja Barang 522.015.000 521.676.105 99.94
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 52
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran
yang telah terealisasi,tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang
adalah Rp. 338.895,00 (tiga ratus tiga puluh delapan ribu delapan ratus
sembilan puluh lima rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja
barang sebesar 0,06% dari total paguyang tersedia.
3. Belanja Modal
Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
menunjang sarana dan prasarana, antara lain untuk pembangunan,
peningkatan dan pengadaan serta kegiatan nonfisik yang mendukung untuk
tupoksi.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu awal belanja modal dalam DIPA tahun anggaran 2016 di lingkungan
Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II sebesar Rp. 86.000.000,-
(delapan puluh enam juta rupiah), anggaran setelah revisi/ada tambahan
belanja modal Rp.70.000.000 menjadi sebesar Rp. 156.000.000,- (seratus
lima puluh enam juta rupiah).
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja modal Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp. 156.000.000,- (seratus lima puluh enam juta rupiah), anggaran yang
terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 155.566.586,- (seratus
limapuluh lima juta lima ratus enam puluh enam ribu lima ratus delapan
puluh enam rupiah) Total belanja modal yang telahterealisasi tahun
anggaran 2016,dapat kita lihat pada pagu belanja modal yang telah
terserap 99,72% dengan rincianbelanja sebagai berikut:
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 53
NO KODEAKUN KEGIATAN PAGU REALISASI
%
1 532111
Perangkat Pengolah data dan KomunikasiBelanja Modal Peralatan dan Mesin
86.000.000 85.566.586 99.50
2 534161
Belanja Modal Penambahan Nilai Jaringan
70.000.000 70.000.000 100
Total Belanja Modal 156.000.000 155.566.586 99.72
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran
yang telah terealisasi,tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja modal
adalah Rp. 433.414,- ( empat ratus tigapuluh tiga ribu empat ratus empat
belas rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja modal sebesar
0,28%, dari total pagu yang tersedia.
2. PAGU DAN REALISASI DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM
Pagu awal untuk DIPA (03) adalah sejumlah Rp. 67.252.000,- (enam puluh
tujuh juta dua ratus lima puluh dua ribu rupiah) ,dengan realisasi anggaran untuk
DIPA (03) Dirjen Badan Peradilan Umum adalah sebesar Rp. 67.252.000,- (enam
puluh tujuh juta dua ratus lima puluh dua ribu rupiah) atau sebesar 100%.Belanja
barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang
kegiatan operasional persidangan peradilan, dan meningkatkan kualitas aparatur
teknis peradilan dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Administrasi
Peradilan Umum.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (03) Badan Peradilan
Umum Tahun Anggaran2016 di lingkungan Pengadilan Negeri Temanggung
Kelas II adalah Rp. 67.252.000,00,- (enam puluh tujuh juta dua ratus lima puluh
dua ribu rupiah) Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut
digunakan untuk membiayai kegiatan operasional khusus bidang peradilan
untuk satuan kerja Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 54
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2016, anggaran belanja
barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 67.252.000,00,-
(enam puluh tujuh juta dua ratus lima puluh dua ribu rupiah). Total belanja
barang yang telahterealisasi Tahun Anggaran 2016, dapat kita lihat pada pagu
belanja barang yang telah terserap 100%, dengan rincian belanja barang
sebagai berikut:
NO KODEAKUN KEGIATAN PAGU REALISASI %
1003
521211
Pos Pelayanan HukumBelanja Bahan
400.000 400.000 100
521811Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
2.900.000 2.900.000 100
522131 Belanja Jasa Profesi 12.600.000 12.600.000 100
2004
Berkas perkara yang diselesaikan dengan zitting plaatz dan prodeo
524111Belanja perjalanan biasa
19.970.000 19.970.000 100
3005
521211
Terlaksananya penyelesaian administrasi perkara di tingkat pertama dan tingkat banding yang diselesaikan tepat waktuBelanja bahan
7.380.000 7.380.000 100
521811
Belanja barang persediaan barang konsumsi
23.287.000 23.287.000 100
521114Belanja Pengiriman Surat Pos Pusat
715.000 715.000 100
Total Belanja 67.252.000 67.252.000 100
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang
telah diterima telah direalisasikan semuanya (100%).
D. AKUNTABILITAS KINERJA LAINNYA.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 55
Peningkatan Sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja.
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana
adalah perbandingan jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang diusulkan
dengan pengadaan sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan/
direalisasikan.Persentase pengadaan sarana dan prasarana di Pengadilan Negeri
Temanggung Kelas II pada tahun 2016 adalah sebesar 0 %. Rincian data pengadaan
sarana dan prasaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
NO KODEAKUN KEGIATAN PAGU REALISASI %
1 532111
Perlengkapan/Inventaris KantorBelanja Modal Peralatan dan Mesin
Rp. 86.000.000 Rp. 85.566.586 99.50
2 534161Belanja Modal Penambahan Nilai Jaringan
Rp.70.000.000 Rp.70.000.000 100
Total Belanja Modal Rp.156.000.000 Rp.155.566.586 99.72
Berdasarkan tabel pengadaan Sarana dan Prasarana di atas, dapat
disimpulkan persentase pengadaan sarana dan prasarana pada tahun 2016 yang
ditargetkan 100%, ternyata telah terealisasi dan mencapai target 99.72% untuk
anggaran dan target pengadaan barang sejumlah 100%.
BAB IV
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 56
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II
Tahun 2016 merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat
dipertanggungjawaban sekaligus sebagai alat ukur dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsi melaksanakan amanah yang diberikan berdasarkan peraturan yang
berlaku. Secara umum hasil capaian kinerja Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II
Tahun 2016 telah dapat memenuhi target sesuai rencana kinerja yang ditetapkan,
namun ada beberapa yang belum mencapai target dan menjadi bahan perbaikan
untuk tahun 2016. Adapun keberhasilan maupun kendala atau hambatan dalam
pencapaian kinerja di Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II pada tahun 2016
diuraikan sebagai berikut:
1. Keberhasilan
Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang ditetapkan
adalah tidak lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat didalamnya.
Keberhasilan tersebut merupakan cerminan dari telah berjalannya sistem kerja
yang berlaku dan didukung oleh suasana kerja yang dinamis dan bersifat
kekeluargaan. Keberhasilan pencapaian kinerja di Pengadilan Negeri Temanggung
Kelas II pada tahun 2016 adalah:
Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun administrasi
telah berhasil dengan baik, kendati masih ada beberapa sasaran yang belum
memenuhi target, namun secara umum target kinerja telah terealisasi.
Penyelesaian perkara pada tahun 2016 pada prinsipnya telah berjalan dengan
baik. Walaupun penyelesaian perkara belum mencapai target, namun sisa
perkara ditahun 2015 dapat diselesaikan seluruhnya di tahun 2016 dan telah
memenuhi target.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 57
Pelaksanaan tertib administrasi perkara di Pengadilan Negeri Temanggung
Kelas II tahun 2016 pada umumnya sudah berjalan dengan baik dan telah
mencapai target.
Proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan untuk meningkatkan
aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan sudah memenuhi target.
Target penyediaan sarana dan prasarana sebagai pendukung tugas pokok dan
fungsi pengadilan pada tahun 2016 ini telah terealisasi seluruhnya.
2. Kendala atau Hambatan
Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan
kerja tentunya ditemui sejumlah kendala atau hambatan yang dapat menghambat
proses pelaksanaannya. Hal tersebut wajar apabila kendala atau hambatan
tersebut dapat langsung dicari jalan keluar atau solusinya. Kendala atau hambatan
yang ditemui di Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II diantaranya perkara yang
masuk pada akhir tahun dibulan Oktober dan November khususnya perkara
perdata cukup banyak menghambat pencapaian target penyelesaian perkara tahun
berjalan dan Perkara yang masuk pada akhir tahun dibulan Desember khususnya
perkara pidana cukup banyak, hal ini dapat disebabkan pengiriman dari pihak
Kejaksaan Negeri yang cenderung menghabiskan sisa perkaranya di tahun
berjalan. Selain itu Jumlah Majelis Hakim yang tidak sebanding dengan banyaknya
perkara yang harus diselesaikan di Pengadilan Negeri Temanggung Kelas II juga
merupakan factor penghambat dalam proses penyelesaian perkara.
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 58
B. SARAN - SARAN
Berdasarkan beberapa kesimpulan tersebut di atas, maka ada beberapa
saran–saran antara lain:
1. Untuk mendapatkan capaian kinerja dari hasil kajian, analisa dan evaluasi perlu
dilakukan standarisasi ukuran kinerja, sehingga ada keseragaman dalam
penilaian kinerja seluruh satker.
2. Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk mencapai sasaran,
indikator kinerja sehingga nantinya akan tercapai visi misi yang telah ditetapkan.
3. Agar implementasi Sistem LKJiP benar-benar efektif, perlu adanya sinergi antara
laporan kinerja dan laporan keuangan sebagai satu kesatuan, sehingga realisasi
anggaran yang digunakan untuk melakukan kegiatan berbanding lurus dengan
output maupun outcomes kegiatan yang bersangkutan.
Temanggung, 2 Februari 2017
KETUA PENGADILAN NEGERITEMANGGUNG KELAS II
RUDI FAKHRUDIN ABBAS, S.HNIP.19670831 199603 1001
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 59
LAMPIRAN - LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi
2. Dokumen Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun 2017
3. Rencana Kinerja ( RKT ) Tahun 2017, Tahun 2018
4. Indikator Kinerja Utama ( IKU )
5. Reviu Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019
6. SK Tim Penyusunan LKjIP
LKJIP pENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG KELAS II TAHUN 2016 60