Download - Ppdgj III - Baru 2011
PPDGJ IIIF0..
GANGGUAN MENTAL ORGANIK TERMASUK GANGGUAN MENTAL SIMTOMATIK
Gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/gangguan sistematik atau otak yang dapat di diagnosis tersendiri.
Gambaran utama : Gangguan fungsi kognitif Gangguan sensorium Sindrom dengan manifestasi yang menonjol :
persepsi,isi pikiran,suasana perasaan dan emosi
DEMENSIA
Sindrom akibat penyakit/gangguan otak bersifat kronik-progresif,dimana terdapat ganggua fungsi luhur kortikal yang multipel : daya ingat,daya pikir, orientasi, daya tangkap, belajar,bahasa, dan daya nilai.
• Diagnosa : – ↓ daya ingat & daya pikir hingga mengganggu
kegiatan sehari-hari– Tidak ada gangguan kesadaran– Gejala sudah nyata paling sedikit 6 bulan
• DD:– Gangguan depresi– Delirium – Retardasi mental ringan dan sedang
F00 (DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER) • Diagnosa :
– Terdapat gejala demensia– Onset bertahap dengan deteriorasi lambat– Tidak ada bukti klinis – Tidak ada serangan apoplektik mendadak atau
gejala neurologik kerusakan otak fokal • DD:
– Gangguan depresi– Delirium– Retardasi mental – Demensia Alzheimer + vaskular
F00.0 : Demensia pada penyakit Alzheimer onset dini.
F00.1 : Demensia pada penyakit Alzheimer onset lambat
F00.2 : Demensia pada penyakit Alzheimer tipe tidak khas (campuran)
F00.9 : Demensia pada penyakit Alzheimer YTT
F01 (DEMENSIA VASKULAR) Diagnosa :
Terdapat gejala demensia Fungsi kognitif biasanya tidak merata Suatu onset yang mendadak, deteriorasi
bertahap disertai gejala neurologis fokal DD:
Delirium Dimensia Alzheimer Retardasi mental sedang dan ringan
F01.0 : demensia vaskular onset akut F01.1 : demensia multi infark F01.2 : demensia vaskular subkortikal F01.3 : demensia vaskular campuran kortikal
dan subkortikal F01.8 : demensia vaskular lainnya F01.0 : demensia vaskular YTT
F02 (DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDK) F02.0 Demensia pada penyakit pick F02.1 Demensia pada penyakit Creutzfeldt-
Jakob F02.2 Demensia pada penyakit Huntington F02.3 Demensia pada penyakit Parkinson F02.4 Demensia pada penyakit HIV F02.8 Demensia pada penyakit lain YDT YDK
F03 (DEMENSIA YTT)
Kategori ini digunakan bila kriteria umum untuk diagnosa demensia terpenuhi, tetapi tidak mungkin diidentifikasi pada salah satu tipe tertentu. (F00.0-F02.9)
F04 (SINDROM AMNESIK ORGANIK, BUKAN AKIBAT ALKOHOL, DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA)
• Diagnosa :– ↓ Daya ingat jangka pendek, amnesia antegrad &
retrograd, ↓ kemampuan daya ingat & mengungkapkan pengalaman yang telah lalu dalam urutan terbalik menurut kejadiannya.
– Bukti adanya cedera/ penyakit pada otak– Tidak berkurangnya daya ingat segera
• DD– Anemsia disosiatif– Berpura-pura– Sindrom amnestik akibat alkohol
F05 (DELIRIUM, BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA)
• Diagnosa– Gangguan kesadaran dan perhatian– Gangguan kognitif secara umum– Gangguan psikomotor– Gangguan siklus tidur-bangun– Gangguan emosional– Onset cepat, penyakit hilang-timbul,gejala
berlangsung < 6 bulan• DD:
– Gangguan psikotik akut dan sementara– Skizofrenia dalam keadaan akut– Delirium akibat alkohol/zat psikoaktif lain
F05.0 : Delirium,tak bertumpang tindih dengan demensia
F05.1 : Delirium, Bertumpang tindih dengan demensia
F05.8 : Delirium lainnya F05.9 : Delirium YTT
F06 ( GANGGUAN MENTAL LAINNYA AKIBAT KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAK DAN PENYAKIT FISIK)
• Diagnosa:– Adanya penyakit atu disfungsi otak atau penyakit fisik
sistemik yang berhubungan dengan salah satu sindrom mental yang tercantum
– Ada hubungan waktu antara perkembangan penyakit yang mendasari dengan timbulnya sindrom mental
– Kesembuhan dari gangguan mental setelah dihilangkan penyakit yang mendasarinya
– Tidak adanya bukti yang mengarah pada penyebab alternatif dari sindrom mental ini.
• F06.0 : halusinasi organik• F06.1 : gangguan katatonik organik• F06.2 : gangguan waham organik ( Lir-
Skizofrenia)• F06.3 : gangguan afektif organik• F06.4 : gangguan cemas (Anxietas) organik• F06.5 : gangguan disosiatif organik• F06.6 : gangguan astenik organik• F06.7 : gangguan kognitif ringan• F06.8 : gangguan mental lain YDT Akibat
kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik• F06.9 : gangguan mental YTT Akibat kerusakan
dan disfungsi otak dan penyakit fisik
F07 ( GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PRILAKU AKIBAT PENYAKIT DAN DISFUNGSI OTAK)
F07.0 Diagnosa :
Riwayat yang jelas dan hasil pemeriksaan yg menunjukan adanya penyakit,disfungsi otak
Disertai 2/lebih gambaran berikut: ↓yang konsisten dlm kemampuan untuk
mempertahankan aktivitas Perubahan prilaku emosional Pengungkapan kebutuhan dan keinginan tanpa
mempertimbangkan konsekuensi/kelaziman sosial Gangguan proses pikir Kecepatan dan arus pembicaraan berubah dengan nyata Perubahan prilaku seksual
DD: Sindrom pasca-kontusio Sindrom pasca-ensefalitis Gangguan kepribadian khas
F07.1 : sindrom pasca ensefalitis F07.8 : Gangguan kepribadian dan prilaku
organik lain akibat penyakit, kerusakan, dan disfungsi otak
F07.9 : Gangguan kepribadian dan prilaku organik YTT akibat penyakit, kerusakan, dan disfungsi otak.
F09 (GANGGUAN MENTAL ORGANIK ATAU SIMTOMATIK) Termasuk : psikosis organik YTT, psikosis
sitomatik YTT.
F10-F19 GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF
F10,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol
F11,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan oploida
F12,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kanabinoida
F13,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedativa atau hipnotika
F14,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kokain
F15,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk kafein
F16,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan halusinogenika
F17,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau
F18,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan pelarut yang mudah menguap
F19,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat multipel dan penggunaan zat psikoaktif lainnya
Karakter keempat dan kelima dapat digunakan untuk menentukan kondisi klinis sebagai berikut:F1x.0
intoksikasi akut•Intoksiksi akut sering dikaitkan dengan tingkat dosis zat yang digunakan, individu dengan kondisi organik tertentu yang mendasarinya yang dalam dosis kecil dapat menyebabkan efek intoksikasi berat yang tidak proporsional •Intoksikasi akut merupakan suatu kondisi peralihan yang timbul akibat penggunaan alkohol atau zat psikoaktif lain sehingga terjadi gangguan kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek atau perilaku, atau fungsi dan respons psikofisiologis lainnya.00
Tanpa komplikasi
01
Dengan trauma atau cedera tubuh lainnya
02
Dengan komplikasi medis lainnya
03 Dengan delirium 04 Dengan distorsi persepsi 05 Dengan koma 06 Dengan konvulsi 07 Intoksikasi patologisF1x.1
Penggunaan yang merugikan (harmful)Adanya pola penggunaan zat psikoaktif yang merusak kesehatan, yang dapat berupa fisik atau mental
F1x. 2
Sindrom KetergantunganDiagnosis ketergantungan yang pasti ditegakkan jika ditemukan 3 atau lebih gejala dalam masa 1 tahun sebelumnya:• Adanya keinginan yang kuat atau dorongan yang memaksa untuk menggunakan obat•Kesulitan dalam mengendalikan perilaku menggunakan zat, termasuk sejak mulainya, usaha penghentian, atau pada tingkat sedang menggunakan.•Terbukti adanya toleransi•Secara progresif mengabaikan menikmati kesenangan atau minat lain disebabkan penggunaan zat psikoaktif •Tetap menggunakan zat meskipun ia menyadari adanya akibat yang merugikan kesehatannya
20 Kini abstinen 21 Kini abstinen tetapi dalam
lingkungan terlindung 22 Kini dalam pengawasan kiinis atau
dengan pengobatan pengganti (ketergantungan terkendali)
23 Kini abstinen tetapi mendapat terapi aversi atau obat penyekat (“blocking drugs”)
24 Kini edang menggunakan zat (ketergantungan aktif)
25 Penggunaan berkelanjutan 26 Penggunaan episodik (dipsomania)
F1x.3
Keadaan putus zat
30
Tanpa komplikasi
31
Dengan konvulsi
F1x.4
Keadaan putus zat dengan deliriumGejala prodromal khas berupa: insomnia, gemetar, dan ketakutan. Onset dapat didahului oleh kejang setelah putus zatTrias yang klasik dari gejala adalah:• Kesadaran berkabut dan kebingungan•Halusinasi dan ilusi yang hidup yang mengenai salah satu panca indera•Tremor berat
40 Tanpa konvulsi 41 Dengan konvulsi
F1x.5
Gangguan psikotik•Gangguan psikotik yang terjadi selama atau segera sesudah penggunaan zat psikoaktif •Gangguan psikotik yang disebabkan oleh zat psikoaktif dapat tampil dengan pola gejala yang bervariasi.
50 Lir-skizofrenia 51 Predominan waham 52 Predominan halusinasi 53 Predominan polimorfik 54 Predominan gejala depresif 55 Predominan gejala manik 56 Campuran
F1x.6
Sindrom amnesikSyarat utama untuk menentukan diagnosis adalah:•Gangguan daya ingat jangka pendek•Tidak ada gangguan daya ingat segera, tidak ada gangguan kesadaran, dan tidk ada gangguan kognitif secara umum.•Adanya riwayat atau bukti yang objaktif dari penggunaan alkohol atau zat yang kronis
F1x.7
Gangguan psikotik residual dan onset lambat • gangguan fungsi kognitif, afek, kepribadian, atau perilaku yang disebabkan oleh alkohol atau zat psikoaktif yang berlangsung melampaui jangka waktu khasiat psikoaktifnya.•Gangguan ini harus dibedakan dari kondisi yang berhubungan dengan peristiwa putus zat.
70 Kilas balik (flashback) 71 Gangguan kepribadian atau perilaku 72 Gangguan afektif residual 73 Demensia 74 Hendaya kognitif menetap lainnya 75 Gangguan psikotik onset lambatF1x.8
Gangguan mental dan perilaku lainnya
F1x.9
Gangguan mental dan perilaku YTT
28
F2(SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL, DAN GANGGUAN WAHAM)
F20 Skizofrenia F21 Gangguan Skizotipal F22 Gangguan Waham Menetap F23 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara F24 Gangguan Waham Induksi F25 Gangguan Skizoafektif F28 Gangguan Psikotik non-Organik Lainnya F29 Gangguan Psikotik non-Organik yang Tidak
Tergolongkan
29
F20 SkizofreniaF20.0 Skizofrenia paranoidF20.1 Skizofrenia hebefrenikF20.2 Skizofrenia katatonikF20.3 Skizofrenia tak terinci
(undifferentiated)F20.4 Depresi pasca-skizofreniaF20.5 Skizofrenia residualF20.6 Skizofrenia simpleksF20.8 Skizofrenia lainnyaF20.9 Skizofrenia yang tidak
tergolongkan
30
.x0 Berkelanjutan.x1 Episodik dengan kemunduran progresif
.x2 Episodik dengan kemunduran stabil
.x3 Episodik berulang.x4 Remisi tak sempurna.x5 Remisi sempurna.x8 Lainnya.x9 Periode pengamatan kurang dari 1 tahun
31
F21 Gangguan Skizotipal F22 Gangguan Waham Menetap
F22.0 Gangguan wahamF22.8 Gangguan waham menetap
lainnyaF22.9 Gangguan waham menetap
yang tidak tergolongkan)
32
F23 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara F23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala
skizofrenia F23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan
gejala skizofrenia F23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia akut F23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dengan
predominan waham F23.8 Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya F23.9 Gangguan psikotik akut dan sementara yang
tidak tergolongkan .x0 Tanpa penyerta stres akut .x1 Dengan penyerta stres akut
33
F24 Gangguan Waham Induksi F25 Gangguan Skizoafektif
F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manik F25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresif F25.2 Gangguan skizoafektif tipe campuran F25.8 Gangguan skizoafektif lainnya F25.9 Gangguan skizoafektif yang tidak tergolongkan
F28 Gangguan Psikotik non-Organik Lainnya F29 Gangguan Psikotik non-Organik yang Tidak
Tergolongkan
F3. GANGGUAN SUASANA PERASAAN ( MOOD/ AFEKTIF)
F3
Kelainan fundamental pada blok ini : Perubahan mood dan afek, biasanya ke arah
depresi atau elasi.
Gangguan afektif dibedakan menurut :• Episode tunggal atau multipel• Tingkat keparahan gejala• Dengan atau tanpa gejala somatik
F3
Ciri khas gangguan jiwa dalam blok ini :a. Perubahan suasana perasaan yang bermaknab. Gangguan suasana perasaan ini dapat bersifat
episodikc. Baik kondisi depresi atau manik dapat disertai gejala
psikotik
F3Yang termasuk dalam blok ini :F30. Episode manikF31. Gangguan afektif bipolarF32. Episode depresifF33. Episode depresif berulangF34. gangguan suasana perasaan menetapF38. Gangguan suasana perasaan lainnya
F40- F48GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN SOMATOFORM DAN GANGGUAN TERKAIT STRES
• Ciri khas dari gangguan jiwa yangtergolong dalam blok ini adalah gangguan jiwa dengan sindrom khas, entah sindrom dengan gejala utama berupa :- kecemasan- fobia- obsesif kompulsif- reaksi terhadap stres- disosiatif- somatoform
1. F40 gangguan anxietas fobik2. F41 gangguan anxietas lainnya3. F42 gangguan obsesif-kompulsif4. F43 reaksi terhadap stres berat
dan gangguan penyesuaian5. F44 gangguan disosiatif
(konversi)6. F45 gangguan somatoform7. F48 gangguan neurotik lainnya
F40 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK
• Ciri khas : terdapat fobia F40.0 Agorafobia
.00 tanpa gangguan panik .01 dengan gangguan panik
F40.1 Fobia sosialF40.2 Fobia khas (terisolasi)F40.8 gangguan anxietas fobik lainnyaF40.9 gangguan anxietas fobik YTT
F41 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA
• Ciri khas terdapat anxietas (kecemasan), contoh :
F41.0 gangguan panikF41.1 gangguan anxietas menyeluruhF41.2 gangguan campuran anxietas dan
depresifF41.3 gangguan anxietas campuran lainnyaF41.8 gangguan anxietas lainnya YDTF41.9 gangguan anxietas YTT
F42 GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF• Untuk menegakkan diagnosis pasti, gejala-gejala
obsesif atau tindakan kompulsif, atau kedua-duanya, harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut-turut.
• Hal tersebut merupakan sumber penderitaan (distress atau mengganggu aktivitas penderita)
• Gejala-gejala obsesif harus mencakup hal-hal berikut :
a) Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri.b) Setidaknya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak
berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita.
c) Pikiran utk melakukan tindakan tsb diatas bukan merupakan hal yg memberi kepuasan atau kesengangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas)
d) Gagasan, bayangan pikiran atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan.
F42.0 predominan pikiran obsesionalF42.1 predominan tindakan kompulsifF42.2 campuran tindakan dan pikiran
obsesional F42.8 gangguan obsesif-kompulsif lainnyaF42.9 gangguan obsesif-kompulsif YTT
F43 REAKSI TERHADAP STRES BERAT DAN GANGGUAN PENYESUAIAN
• Ciri khas gangguan jiwa ini adalah gangguan jiwa yang disebabkan oleh stres. yang bertahap luar biasa/malapetaka, atau stres yang berupa perubahan dalam kehidupannya.
Menimbulkan situasi tdk nyaman yg berkelanjutan, dgn akibat terjadi suatu gangguan penyesuaian.
• Stres itu dapat terjadi sekali, berulang atau berkepanjangan, serta gambaran klinisnya tidak memenuhi gambaran klins gangguan jiwa yang terdapat dalam blok F0,F1,F2,F3.
F43.0 Reaksi stres akutF43.1 gangguan stres psca traumaF43.2 gangguan penyesuaian
.20 reaksi depresi singkat
.21reaksi depresi berkepanjangan
.22 reaksi campuran anxietas dan depresi
.23 dengan predominan gangguan perilaku
.24 dengan predominan gangguan perilaku
.25 dengan gangguan campuran emosi dan perilaku
.28 dengan gejala predominan lainnya YDTF43.8 reaksi stres berat lainnyaF43.9 reaksi stres berat YTT
F44 GANGGUAN DISOSIATIF (KONVERSI)
• Ciri khas : hilangnya sebagian atau seluruh integrasi normal dari diri seseorang yang dapat berupa : ingatan masa lalu, kesadaran akan identitas dan penghayatan diri, atau kendali terhadap gerakan tubuhnya.
• Faktor yang melatarbelakangi bukan faktor organik atau fisik, melainkan faktor psikologis yang berkaitan dengan : kejadian traumatik, problem yg tidak dapat diselesaikan&tidak dapat ditolelir, gangguan interpersonal.
F44.0 Amnesia disosiatifF44.1 Fugue disosiatifF44.2 stupor disosiatifF44.3 gangguan trans dan kesurupanF44.4 – F44.7 gangguan disosiatif dari gerakan
dan penginderaan( motorik, konvuslsi, anestesia, campuran, lainnya)
F44.8 gangguan disosiatif lainnya
F45 GANGGUAN SOMATOFORM
Ciri khas : keluhan tentang gejala fisik yang berulang dan dan yang disertai permintaan akan pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan sudah dijelaskan oleh dokter bahwa tidak ditemukan kelainan fisik yang menjadi dasar keluhannya.
F45.0 gangguan somatisasiF45.1 gangguan somatisasi tak terinciF45.2 gangguan hipokondrikF45.3 gangguan autonomik somatoformF45.4 gangguan nyeri somatoform menetapF45.8 gangguan somatoform lainnya
F48 GANGGUAN NEUROTIK LAINNYA
F48.0 Neuratesnia F48.1 sindroma depersonalisasi-derealisasi
F5
Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik
F50-F55,F59Gangguan makan, gangguan tidur, disfungsi seksual atau gangguan perilaku lainnya.
F50 GANGGUAN MAKAN
F50.0 Anoreksia Nervosa Ciri khas gangguan mengurangi berat
badan dengan sengaja, di pacu dan atau dipertahankan oleh penderita.
u/ diagnosis dibutuhkan : BB dipertahankan 15 % dibawah yang
seharusnya Berkurangnya BB dilakukan sendiri (menghindari
makanan) dgn cara:▪ Merangsang muntah▪ Menggunakan pencahar▪ Olah raga berlebihan ▪ Memakai obat penekan nafsu makan dan atau
diuretika
Distorsi ‘body image’ takut gemuk terus menerus.
Adanya gangguan endokrin yang meluas Jk terjadi pada masa pra-pubertas maka
perkembangan pubertas tertunda
F50.1 Anoreksia Nervosa tak khas Diagnosis u/ penderita yang tidak menunjukkan
satu atau lebih gambaran utama pada Anoreksia Nervosa.
Penderita yang menunjukan semua gejala utama namun dalam derajat ringan.
F50.2 Bulimia Nervosa u/ diagnosis pasti dibutuhkan:
Terdapat pre-okupasi yang menetap u/ makan dan ketagihan.
Pasien berusaha melawan efek kegemukan dengan :▪ Merangsang muntah o/ diri sendiri▪ Menggunakan pencahar berlebihan▪ Menggunakan obat penekan nafsu makan
Merasa ketakutan yang luar biasa u/ gemuk
F50.3 Diagnosisnya u/ penderita yang tidak
menunjukkan satu atau lebih gambaran utama
Umumnya hal ini ditujukan kpd orang yang memiliki BB normal atau lebih, tetapi memiliki periode khas yaitu kebanyakan makan diikuti muntah atau memakau pencahar
F50.4 Makan berlebihan yang berhubungan dengan
gangguan psikologis lainnya. F50.5
Muntah yang berhubungan dengan gangguan Psikologis lainnya.
F50.8 Gangguan makan lainnya (pica non-organik
masa dewasa, kehilangan nafsu makan psikogenik).
F50.9 Gangguan nafsu makan YTT (yang tidak
tergolongkan)
F50.9 Gangguan tidur non-organik
Dysomnia = kondisi psikogenik primer di mana gangguan utamanya adalah jumlah , kualitas atau waktu tidur yang disebabkan oleh hal-hal emosional .
Parasomnia = peristiwa episodik abnormal yang terjadi selama tidur
Pedoman diagnostik Hal yang diperlukan:
Keluhan adanya kesulitan tidur atau mempertahankan tidur atau kualitas tidur yang buruk.
Gangguan terjadi minimal 3 kalidalam seminggu selama minimal 1 bulan.
Adanya pre-okupasi dengan tidak bisa tidur dan peduli yg berlebihan terhadap akibatnya.
Menyebabkan penderitaan yg cukup berat mempengarusi fungsi dalam sosial dan pekerjaan
F51.1Hipersomnia Non-organik Gambaran u/ diagnosis pasti:
Rasa kantuk pada siang hari yang berlebihan Gangguan tidur terjadi setiap hari selama satu
bulan Tidak ada gejala tambahan ‘narcolepsy’ Tidak ada kondisi neurologis (medis) yg
menunjukkan gejala kantuk pada siang hari.
F51.2 Gangguan jadwal tidur-jaga non-organik Gambaran klinis:
Pola tidur jaga dr individu tidak seirama bagi masyarakat setempat
Insomnia pd wktu orang-orang tidur dan hipersomnia pd wktu kebanyakan orang jaga, selama satu bulan setiap hari.
F51.3 Somnambulisme (sleepwalking) Gambaran klinis
Gejala satu atau lebih episode bangun dari tempat tidur biasanya pada 1/3 tidur malam dan terus berjalan-jalan.
Selama satu episode penderita menunjukkan wajah bengong dan susah dibangunkan.
Saat sadar penderita tidak ingat apa pun yg terjadi
Dalam kurun waktu beberapa menit setelah bangun tidak ada gangguan aktivitas mental.
Tidak ada bukti adanya gangguan mental organik
F51.4 Teror tidur (Night Teror) Gambaran esensial:
Gejala utama adanya satu episode bangun dari tidur mulai dari berteriak karena panik, disertai dgn ansietas yg hebat, seluruh tubuh bergetar dan hiperaktivitas otonomik.
Episode ini dpt berulang (lamanya berkisar 1-10 mnt). Dan biasanya terjadi pd 1/3 awal tidur.
Relatif tdk bereaksi trhdp berbagai upaya orang lain, beberapa mnt stlh bangun biasanya terjadi disorientasi dan gerakan-gerakan berulang.
Tdk ada bukti gangguan mental organik
F51.5 Mimpi Buruk Gambaran klinis:
Terbangun dr tidur malam atau siang berkaitan dgn mimpi yg menakutkan yg dpt diingat kembali.
Stlh bangun individu segera sadar penuh Menyebabkan penderitaan yg ckp berat.
F51.8 Gangguan tidur non-organik lainnya
F51.9 Gangguan tidur non-organik YTT
F52 Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh
gangguan atau penyakit organik. Meliputi berbagai gangguan dimana individu
tidak mampu berperan serta dalam hubungan seksual seperti yang diharapkan.
F52.0 Kurang atau hilangnya nafsu seksual
F52.1 Penolakan dan kurangnya kenikmatan seksual
F52.2 Kegagalan dari respon genital
F52.3 Disfungsi orgasme
F52.4 Ejakulasi dini
F52.5 Vaginismus non-organik
F52.6 Dispareunia non-organik
F52.7 Dorongan seksual yang berlebihan
F52.8 Disfungsi seksual lainnya, bukan disebabkan oleh
gangguan atau penyakit organik F52.9
Disfungsi seksual YTT, bukan disebabkan oleh gangguan atau oenyakit organik
F53 Gangguan mental dan perilaku yang
berhubungan dengan masa nifas YTK F53.0
Gangguan mental dan perilaku ringan yang berhubungan dengan masa nifas YTK.
F53.1 Gangguan mental dan perilaku berat yang
berhubungan dengan masa nifas YTK.
F53.8 Gangguan mental dan perilaku lainnya yang
berhubungan dengan masa nifas YTK F53.9
Gangguan jiwa masa nifas
F54 Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan
dengan gangguan atau penyakit YDK
F55 Penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan
ketergantungan. F55.0
Antidepresan F55.1
Pencahar F55.2
analgetika
F55.3 Antasida
F55.4 Vitamin
F55.5 Steroida atau hormon
F55.8 Zat lainnya yang tidak menyebabkan ketergantungan.
F55.9 YTT
F59 Sindrom perilaku YTT yang berhubungan dengan
gangguan fisiologis dan faktor fisik
F6
Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa
F60-F69Gangguan kepribadian, gangguan kebiasaan dan impuls, gangguan identitas atau preferensi seksual
F60
Kepribadian adalah suatu gaya perilaku yang menetap dan secara khas dapat dikenali pada setiap individu.
Gangguan kepribadian mrpkn suatu ciri kepribadian yg menetap, kronis, dapat terjadi pada hampir semua keadaan, menyimpang jelas dari norma-norma budaya dan maladaptif serta menyebabkan fungsi kehidupan yg buruk.
F60-F69GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU MASA DEWASA
F60 Gangguan kepribadian khas
F61 Gangguan kepribadian campuran dan lainnya
F62 Perubahan kepribadian yang berlangsung lama dan
tidak diakibatkan oleh kerusakan atau penyakit otak F63
Gangguan kebiasaan dan impuls
F64 Gangguan identitas jenis kelamin
F65 Gangguan preferensi seksual
F66 Gangguan psikologis dan perilaku yang
berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual.
F68 Gangguan kepribadian dan perilaku dewasa
lainnya F59
Gangguan kepribadian dan perilaku dewasa YTT
F60 GANGGUAN KEPRIBADIAN KHAS
Gangg.kepribadian khas adalah suatu gangg.berat dalam konstitusi karakteriologis dan kecendrunganperilaku dari seseorang, biasanya meliputi beberapa bidang dari kepribadian, dan hampir selalu berhubungan dengan kesulitan pribadi dan sosial.
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan kerusakan atau penyakit otak berat.
Memenuhi kriteria: Disharmonni sikap dan perilaku Pola perilaku abnormal berlangsung lama Pola perilaku abnormal bersifat pervasif (mendalam)
dan maladaptif. Mnfstsi muncul dr ms kanak-kanak/remaja dan
berlanjut sampai usia dewasa. Menyebabkan penderitaan Biasanya terjadi pada masalah-masalah pekerjaan
dan kinerja sosial
F60 GANGG.KEPRIBADIAN PARANOID
Orang-orang yang scr emosional dingin dan suka menyendiri ini biasanya menunjukkan rasa curiga yang tidak pada tempatnya, hostilitas, hipersensitif thd pengabaian, rasa cemburu dan ketakutan terhadap keintiman.
PEDOMAN DIAGNOSTIK Kepekaan berlebihan dan thd kegagalan dan
penolakan. Kecendrungan menyimpan dendam Kecurigaan dan kecendrungan yg mendalam
mendistorsikan pengalaman dgn menyalah-artikan tindakan org lain yg netral/bersahabat sbg suatu sikap permusuhan.
Bermusuhan dan ngotot ttg hak pribadi Kecurigaan yg berulang Kecendrungan mrsa dirinya penting scr
berlebihan Preokupasi dgn penjelasan2 yg bersekongkol dan
tdk substantif.
F60.1 GANGG,KEPRIBADIAN SKIZOID
Mereka yg suka mengasingkan diri yg hanya mempunyai sedikit keinginan dan kapasitas untuk membentuk hubungan interpersonal, acuh tak acuh dan mendapat sedikit kenikmatan dr kontak sosial maupun seksual.
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Dgn kriteria: Sedikit aktivitas yg memberikan kesenangan Emosi dingi, afek mndatar, dan tak peduli Krng mampu u/ ekspresi kehangatan, kelembutan
atau kemarahan terhadap orng lain Tak peduli trhdp pujian/kecaman Krng tertarik u/ mengalami pengalaman seksual Hampir selalu melakukan aktivitas sendiri Preokupasi dgn fantasi dan introspeksi yg berlebihan. Tidak punya tmn dekat Sangat tidak sensitif trhdp norma
F60.2 GANGG.KEPRIBADIAN DISSOSIAL
Perilaku anti sosial muncul sejak masa kanak atau remaja awal.
Gangg. Biasanya mnjdi perhatian disebabkan adanya perbedaan yg besar antara perilaku dan ditandai oleh: Tak peduli dgn perasaan orang lain Amat tidak bertanggung jawab Toleransi terhadap frustasi sangat rendah Tdk mampu memelihara suatu hubungan Tdk mampu mengalami rasa salah Cenderung menyalahkan orang lain
F60.3 GANGG.KEPRIBADIAN EMOSIONAL TAK STABIL Trdpt kecendrungan yg mencolok untuk
bertindak scra impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensinya bersamaan dgn ketidak stabilan emosional.
Dua varian yg khas ad/ berkaitan dgn impulsivitas dan kekurangan pengendalian diri.
F60.4 GANGG.KEPRIBADIAN HISTRIONIK
Dengan ciri: Ekspresi emosi yg dibuat-buat Bersifat sugestif, mdh dipengaruhi o/ org lain
atau keadaan Keadaan afektif yg dangkal dan labil Trs mnrs mncari kegairahan, penghargaan dan
senang mjd pusat perhatian. Perilaku merangsang yg tidak memadai Terlalu peduli dgn daya tarik fisik.
F60.5 GANGG.KEPRIBADIAN ANANKASTIK
Perasaan ragu2 dan hati2 yg berlebihan Preokupasi dgn hal-hal yg rinci, peraturan,
urutan, organisasi atau jadwal. Perfeksionisme Ketelitian yg berlebihan Terpaku dan terikat yg berlebihan pd kebiasaan
sosial Kaku dan keras kepala Pemaksaan yg tdk berasalan Mencampur adukan pikiran atau dorongan yang
memaksa dan yang enggan
F60.6 GANGG, KEPRIBADIAN CEMAS Gambaran klasik pada gangg. Ini adalah
adanya rasa malu yg berlebihan, merasa sendiri/kesepian, hipersensitif dgn rasa harga diri yg rendah, ia juga lebih menghindari kontak personal dari pada menghadapi celaan dari lingkungan sosialnya, walaupun berusaha keras u/ terlibat dalam hubungan inter personel (kebalikan dr orang skizoid).
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Perasaan tegang dan takut scr berlebihan Merasa dirinya tak mampu, tdk menarik atau
lebih rendah dr orang lain Preokupasi thd kritik dan penolakan dlm
situasi sosial. Keengganan u/ terlibat dgn orang lain Pembatasan gaya hidup Menghindari aktivitas sosial
F60.7 GANGG. KEPRIBADIAN DEPENDEN
Org dgn gangg.ini biasanya sangat pasif, tdk yakin, pesimistik, terisolasi, jg hipersensitif thd kritikan, dan sangat bergantung pd org lain
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Mendorong atau membiarkan org lain u/ mengambil sebagian besar kptsn penting untuk dirinya.
Meletakkan kbthan sendiri lbh rendah dr org lain
Keengganan u/ mengajukan permintaan yg layak kpd orang tempat dia bergantung
Tidak berdaya saat sendirian Preokupasi dgn ketakutan akan ditinggalkan
olh orang tempat bergantung. Terbatasnya kemampuan u/ membuat kptsan
F60.8 GANGG.KEPRIBADIAN KHAS LAINNYA
F61 GANGG.KEPRIBADIAN CAMPURAN
Tdk menunjukkan pola-pola yg khas
F61.0 GANGG.KEPRIBADIAN CAMPURAN
Dengan gambaran beberapa gangguan pada F60 tetapi tanpa suatu kumpulan gejala yang dominan yang memungkinkan suati diagnosis yg lebih khas.
F61.1 GANGG.KEPRIBADIAN YG BERMASALAH
Tdk dpt diklasifikasikan pada F60 atau F62 dan dianggap sebagai sekunder terhadap suatu diagnosis utama berupa suatu gangguan afektif atau anxietas yg bersamaan
F62 PERUBAHAN KEPRIBADIAN YG BERLANGSUNG LAMA YG TIDAK DIAKIBATKAN OLEH KERUSAKAN ATAU PENYAKIT OTAK
Gangg.kepribadian dan perilaku dewasa setelah mengalami katastrofik atau stress berkepanjangan.
F62.0 PERUBAHAN KEPRIBADIAN YG BERLANGSUNG LAMA SETELAH MENGALAMI KATASTROFA
u/ menegakkan diagnosis hal ini adalah esensial: Sikap bermusuhan atau tidak percaya pd semua
orang Menarik diri dr kehidupan bermasyarakat Perasaan hampa atau putus asa Perasaan terpojok terus menerus keterasingan
F62.1 PERUBAHAN KEPRIBADIAN YG BERLANGSUNG LAMA SETELAH MENDERITA GANGG.JIWA
Temuan diagnostik: Sikap selalu minta dibantu Tuduhan bahwa dirinya cacat krn penyakit
terdahulu Pasif, minat berkurang menurunnya aktivitas
rekreasi Selalu mengeluh sakit Afek yg disforik/labil Hendaya yg bermakna dlm fungsi sosial dan
pekerjaan
F62.8 PERUBAHAN KEPRIBADIAN YG BERLANGSUNG LAMA
F63 GANGG.KEBIASAN DAN IMPULS
Kategori ini meliputi gangg.perilaku tertentu yg tidak termasuk dlm rubrik lain.
Gangg.ditandai dgn tindakan berulang yg tidak memiliki motovasi rasional.
F64 GANGG.IDENTITAS JENIS KELAMIN
F64.0 Transeksualisme F64.1 Tranvestisme peran ganda F64.2 Gangg.identitas jenis kelamin masa
kanak F64.8 Gangg.identitas jenis kelamin lainnya F64.9 Gangg.identitas jenis kelamin YTT
F65 GANGG.PREFERENSI SEKSUAL
F65.0 Fetihisme F65.1 Transvestisme Fehistik F65.2 Ekshibisionsme F65.3 Voyeurisme F65.4 Pedofilia F65.5 Sadomasokisme F65.6 Gangg.preferensi seksual multipel F65.8 Gangg.preferensi seksual lainnya F65.9 Gangg.preferensi seksual YTT
F66 GANGG.PSIKOLOGIS DAN PERILAKU YG BERHUBUNGAN DGN PERKEMBANGAN DAN ORIENTASI SEKSUAL
F66.0 Gangg.maturitas seksual F66.1 Gangg.seksual egodistonik F66.2 Gangg.jalinan seksual F66.8 Gangg.perkembangan psikoseksual
lainnya F66.9 Gangg.perkembangan psikoseksual
YTT
F68 GANGG.KEPRIBADIAN DAN PERILAKU MASA DEWASA LAINNYA F68.0 Elaborasi gejala fisik karena alasan
psikologis F68.1 Kesengajaan atau berpura-pura
membuat gejala atau disabilitas, baik fisik maupun psikologis (gangg.buatan)
F68.8 Gangg.kepribadian dan perilaku masa dewasa lainnya YTD
F69. Gangg.kepribadian dan perilaku masa dewasa YTT
F7
Retardasi mental
F70-F79Retardasi mental
Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkatkecerdasan secara menyeluruh.
Retardasi mental terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik lainnya
F70 Retardasi Mental ringan
F71 Retardasi Mental sedang
F72 Retardasi Mental Berat
F73 Retardasi Mental sangat berat
F78 Retardasi Mental lainnya
F79 Retardasi Mental YTT
Karakter keempat dapat digunakan untuk menentukan luasnya hendaya perilaku yang menyertainya: F7x.0 tidak ada atau terdapat hendaya perilaku
minimal F7x.1 terdapat hendaya perilaku yang minimal F7x.8 hendaya perilaku lainnya F7x.9 tanpa penyebutan dari hendaya perilaku
GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS
> F80. gangguan perkembangan berbicara dan berbahasa
F80.0 gangguan artikulasi berbicara khas F80.1 gangguan berbahasa Ekspresif F80.2 gangguan berbahasa reseptif F80.3 Afasia yang didapat dengan Epilepsi
sindroma landau kleffner)
GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS
> F81 gangguan perkembangan belajar khas F81.0 gangguan membaca khas (Disleksia) F81.1 gangguan mengeja khas F81.2 gangguan belajar campuran F81.3 gangguan gangguan belajar lainnya
GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS F 82 gangguan perkembangan motorik khas. F83 Gangguan perkembangan khas
campuran F84 gangguan perkembangan pervasif
F84.0 Autisme masa kanak F84.1 Autisme tak khas F84.2 Sindom Rett F84.3 gangguan disintegratif masa kanak lainnya F84.4 sndrom asperger
GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS F88 gangguan perkembangan psikologinya F89 gangguan perkembangan psikologi YTT
GANGGUAN PRILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN ONSET BIASANYA PADA MASA DAN KANAK-KANAK
F90 Gangguan Hiperkinetik F91 Gangguan tingkah laku F92 Gangguan campuran tingkah laku dan
emosi F93 gangguan emosional dengan onset
khas pada masa kanak F94 Gangguan fungsi sosial denga onset
khas pada masa kanak2 dan remaja F94.0 mutisme elektif Gangguan kelekatan reaktif masa kanak
GANGGUAN PRILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN ONSET BIASANYA PADA MASA DAN KANAK-KANAK
F95 Gangguan tik F95.0 gangguan tik sementara F95.1 gangguan tik motorik atau vokal kronik F95.2 Gangguan campuran tik vokal dan multipel
GANGGUAN PRILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN ONSET BIASANYA PADA MASA DAN KANAK-KANAK
F 98.0 gangguan perilaku dan emosional lainnya dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja F98.0 enuresis non organik F98.1 enkopresis non organik F98.2 gangguan makan masa bayi dan kanak F 98.3 pika masa bayi dan kanak F98.4 gnggan gerakan stereotipik F98.5 gagap (stuttering/stammering) F98.6 berbicara cepat dan tersendat (cluttering) F98.8 gangguan perilaku dan emosional lainnya YDT
dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja F98.9 gangguan perilaku dan emosional lainnya YTT
dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja
F 99 gangguan mental YTT
Gangguan mental organik
Gangguan organik dan simtomatik
F0 Gangguan Mental Organik termasuk Gangguan Mental Simtomatik
F00-F03 DemensiaF04-F07,F09 Sindrom Amnesik & Gangguan Mental Organik
Gangguan akibat alkohol dan obat / zat
F1 Gangguan Mental dan perilaku Akibat Penggunaan Alkohol dan Zat
Psikoaktif Lainnya
F10 Gangguan Mental & Perilaku Akibat Pengguna AlkoholF11,F12,F14 Gangguan Mental & Perilaku Pengguna Opioida/Kanabinoida/KokainF13,F15,F16 Gangguan Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Sedativa atau
Hipnotika /Stimulan lain/ HalusinogenikaF17,F18,F19 Gangguan Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Tembakau/Pelarut yang mudah Menguap/Zat Multipel & Zat Psikoaktif lainnya
Gangguan mental psikotik
Skizofrenia dan gangguan yang terkait
F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham
F20,F21,F23 Skzofrenia, Gangguan Skizotipal, Psikotik Akut dan SementaraF22,F24 Gangguan Waham Menetap, Gangguan Waham TerinduksiF25 Gangguan SkizoafektifF28,F29 Gangguan Psikoaktif Non-organik Lainnya, atau YTT
Gangguan afektif F3 Gangguan Susuana Perasaan (Mood (Afektif)
F30,F31 Episode Manik, Gangguan Afektif BipolarF32-F39 Episode Depresif, Gangguan Depresif Berulang, Gangguan Suasana perasaan (Mood/Afektif) Menetap/Lainnya/YTT
Gangguan neurotik dan gangguan kepribadian
Gangguan neurotik F4 Ganguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan Terkait Stress
F40,F41 Gangguan Anxietas, Fobik atau LainnyaF42 Gangguan Obsesif – KompulsifF43,F46,F48 Reaksi Terhadap Stres Berat dan Gangguan penyesuaian, Gangguan Somatoform, Gangguan Neurotik Lainnya.F44 Gangguan Disosiatif ( Konversi )
Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa
F5 Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan faktor FisikF6 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
F50-F55,F59 Gangguan Makan, Gangguan Tidur, Disfungsi Seksual atau Gangguan Perilaku LainnyaF60-F69 Gangguan Kepribadian, Gangguan Kebiasaan & Impuls, Gangguan Identitas atau Preferensi Seksual
Gangguan masa kanak, remaja dan perkembangan
Retardasi mental F7 Retardasi MentalF8 Gangguan Perkembangan psikologis
F70-F79 Retardasi MentalF80-F89 Gangguan Perkembangan Psikologis
Gangguan masa kanak, remaja dan perkembangan
F9 Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya Pada Masa Kanak dan remaja
F90-F98 Gangguan Hiperkinetik, Gangguan Tingkah Laku, Gangguan Emosional atau Fungsi Sosial Khas
Gangguan “Tic” atau Gangguan Perilaku & Emosional Lainnyaa\.
Terima Kasih