Download - Ppm Mata Fix
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 1/104
PEDOMAN PELAYANAN MEDIS
PENYAKIT MATA
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 2/104
DAFTAR ISI
Gambaran Umum dan Kelainan Refraksi.............................................................. 3
Konjungtivitis........................................................................................................ 14
Keratitis dan Ulkus Kornea................................................................................... 17
Uveitis.................................................................................................................... 22
Glaukoma Akut...................................................................................................... 25
Katarak ada enderita de!asa............................................................................. 3"
#ter$gium.............................................................................................................. 43
Kelainan Refraksi ada Anak................................................................................ 4%
Katarak kongenital................................................................................................. 4&
Glaukoma ada Anak............................................................................................ 51
Retinoblastoma...................................................................................................... 5"'lefarotosis kongenital........................................................................................ %3
(iblefaron )nferior............................................................................................... %5
*bstruksi +uktus ,aso-akrimal Kongenital....................................................... %7
agoftalmus Karena #arese /as0ialis.................................................................... %&
umor *rbita......................................................................................................... 71
+iabeti0 Retinoati................................................................................................ 7"
+egenerasi a0ula Karena Usia
Age Related a0ular +egeneration Armd6....................................................... "1
(ndoftalmitis......................................................................................................... "4
Retinoati #rematuritas Ro6............................................................................... "7umbatan 8ena Retina........................................................................................... &2
Retina eas Retinal +eta09ment6....................................................................... &5
Kebutaan endadak A0ute 'lindness6................................................................ &"
Amaurosis /uga:................................................................................................... 1;;
Ke9ilangan #engli9atan 'erlanjut Kronis <9roni0 #rogressive 8isual oss6.... . 1;2
GAMBARAN UMUM KELAINAN REFRAKSI
2
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 3/104
I. MIOPIA
ioia adala9 suatu keadaan mata $ang memun$ai kekutan embiasan sinar $ang
berlebi9an=se9ingga sinar sejajar $ang datang dibiaskan didean retina.
1. Miopia axial:kekuatan retraktif mata normal= tetai diameter anterior-osterior
bola ata lebi9 anjang. ata biasan$a lebi9 besar dari normal. #ada tie mioia
ini bias dijumai myopic cresent dan stafiloma osterior
2. Miopia kurvaura: 'essar bola mata normal= tai kurvatura kornea dan lensa
lebi9 besar dari normal
3. Miopia i!"#k$ r#%rak$i: eruba9an indeks refraksi sering terli9at ada asien
+iabetes $ang kadar gula dara9n$a tak terkontrol.
4. P#ru&a'a! po$i$i l#!$a: eruba9an lensa keara9 dean sering terjadi sesuda9
tindakan beda9= terutama glaukoma
Gejala mioia1. Gejala aling enting $aitu meli9at menjadi buram
2. akit keala
3. Ke0enderungan terjadin$a juling saat meli9at jau9
4. asien lebi9 jelas meli9at dekat
#enatalaksanaan
#engobatan asien dengan mioia adala9 dengan memberikan koreksi sferis negati
terke0il $ang memberikan ketajaman engli9atan maksimal.
II. (IPERMETROPIA
ata 9iermetroia memun$ai kekuatan refraksi $ang lema9= sinar sejajar $ang
dating dari ob$ek terletak jau9 tak ter9ingga dibiaskan dibelakang retina.'erasarkan
struktur bola mata 9iermetroia dibedakan menjadi beberaa tie=$aitu>
1. (ip#r)#ropia axial: Kekuatan refraksi mata normal= tetai diameter anterior-
osterior bola mata lebi9 endek dari normal
2. (ip#r)#ropia kurvaura: Kelengkungan kornea dan lensa lebi9 lema9 dari normal
3. (ip#r)#ropia i!"#k$ r#%rak$i:)ndeks refraksi lebi9 renda9 dari normal
4. P#ru&a'a! po$i$i l#!$a: ?iermetroia daat disebabkan eruba9an osisi lensa ke
belakang
'erdasarkan akomodasi 9iermetroia dibedakan se0ara klinis menjadi>
1. (ip#r)#ropia )a!i%#$: didaatkan tana siklolegik= meruakan 9iermetroia
$ang daat dikoreksi dengan lensa ositif maksimal $ang memberikan tajam
engli9atan normal. ?iermetroia ini terdiri dari 9iermetroia absolut ditamba9
dengan 9iermetroia fakultatif.
3
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 4/104
2. (ip#r)#ropia )a!i%#$ a&$olu : meruakan bagian 9iermetroia $ang tidak daat
diimbangi dengan akomodasi
3. (ip#r)#ropi %akulai%: meruakan bagian 9iermetroia $ang daat diukur
dengan dikoreksi dengan lensa ositif=tetai daat juga dikoreksi dengan akomodasi
tana lensa koreksi.asien $ang 9an$a memun$ai 9iermetroia fakultatif akan
daat meli9at normal tana koreksi= tai bila diberikan koreksi lensa ositif $ang
memberikan engli9atan normal maka otot akomodasin$a akan istira9at.
4. (ip#r)#ropia la#!: meruakan bagian 9iermetroia $ang daat diatasi
seenu9n$a dengan akomodasi= tana siklolegik= meruakan erbedaan antara
9iemetroia total dengan manifest. 9iermetroia laten iniakan diatasi asien dengan
akomodasi trus menerus.?iermetroia laten 9sn$s dsst diukur bila diberikan
siklolrgik. akin muda seseorang makin besar komonen 9iermetroi laten.
+engan bertamba9n$a usia maka kemamuan akomodasi menjadi berkurang=
se9ingga 9iermetroia laten menjadi fakultatif dan kemudian menjadi 9iermetroia
absolut.5. (ip#r)#ropi oal= $aitu seluru9 jumla9 9iermetroia laten dan manifest $ang
didaatkan setela9 emeriksaan dengan siklolegik.
Gejala 9iermetroia
1. 'ila 9iermetroia 3 diotri atau lebi9= atau ada usia tua= asien mengelu9
engli9atan jau9 kabur.turunn$a tajam engli9atan jau9 ada asien usia tua
disebabkan menurunn$a amlitude akomodasi= se9ingga tidak daat lagi
mengkomensasi kelainan 9iermetroia n$a.
2. engli9atan dekat lebi9 0eat buram. Karena kemamuan akmodasi menurun dengan
bertamba9n$a usia= se9ingga akomodasi tidak 0uku adekuat lagi untuk engli9atandekat.#engli9atan dekat $ang buram akan lebi9 terasa lagi ada keadaan kelela9an=
atau enerangan $ang kurang
3. sakit keala biasan$a ada daera9 frontaldan dia0u ole9 kegiatan meli9at dekat
jangka anjang.jarang terjadi ada agi 9ari.0enderung terjadi ada siang 9ari dan
bias membaik sontan kegiatan meli9at dekat di9entikan.
4. e$estrain
5. ensitif ter9ada 0a9a$a.
%. sasme akomodasi@ $aitu terjadin$a 0ram m.0illiaris diikuti engli9atan buram
intermiten. *ver aksi akomodasi daat men$ebabkan seudomioia.se9ingga
engli9atan lebi9 jelas saat diberikan koreksi lensa negati
#enatalaksanaan
Aabila disertai esoo9ria= 9iermeroia dikoreksi enu9
Aabila disertai strabismus konvergen= koreksi 9iermetroia total= sebalikn$a
aabila disertai e:o9oria diberikan under koreksi.
4
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 5/104
III. ASTIGMATISMA
Adala9 keadaan dimana sinar sejajar tidak dibiaskan se0ara seimbang ada seluru9
meridian. #ada astigmatisma regular=terdaat dua meridian utama $ang terletak saling
tegak lurus.
ie-tie astigmatisma
1. A$i*)ai$)a 'ip#r)#ropiku$ $i)pl#k$: satu meridian utaman$a emetroik=
meridian $ang lainn$a 9iermetroik.
2. A$i*)ai$)a )+opiku$ $i)pl#k$: satu meridian utaman$a emetroik= meridian
lainn$a mioik.
3. A$i*)ai$)a 'ip#r)#ropiku$ ko)po$iu$: kedua meridian utama 9iermetroik
dengan derajat $ang berbeda.
4. A$i*)ai$)a )iopiku$ ko)po$iu$: kedua meridian utaman$a mioik dengan
derajat $ang berbeda
5. A$i*)ai$)a )ik$u$: satu meridian utaman$a 9iermetroik= meridian $ang lainmioik.
'entuk-bentuk Astigmatisma
1. Astigmatisma regular
2. Astigmatisma irregular
3. Astigmatisma oblik
4. Astigmatisma simetrik
5. Astigmatisma asimetrik
%. Astigmatisma !it9 t9e rule
7. Astigmatisma against t9e rule
Gejala Astigmatisma
1. #engli9atan kabur
2. ?ead tilting
3. enengok untuk meli9at jelas
4. emersemit alebra
5. emegang ba9an ba0aan lebi9 dekat
#enatalaksanaan Astigmatisma
Koreksi dengan lensa silinder= bersama dengan sferis= kalau ada.
I,. ANISOMETROPIA
#emeriksaan tajam engli9atan
1. +itingkat ela$anan kese9atan mata rimer.
a. #emeriksaan menggunakan kartu snellen
5
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 6/104
+engan enerangan ruangan $ang 0uku. #asien dieriksa ada jarak %meter
atau aling sedikit 5 meter dari kartu snellen. Aabila tidak tersedia ruangan
$ang 0uku= maka emeriksaan daat dilakukan ada jarak 3 meter=dengan
0ara meletakkan kartu snellen diatas keala asien dan asien meli9at objek
melalui ba$angan di0ermin $ang diletakkan didean asien. #emeriksaan
dilakukan satu ersatu mata dengan mata $ang tidak dieriksa ditutu
menggunakan okluder.#emeriksaan dimulai dengan mata kanan terlebi9
da9ulu= ke0uali bila asien mengelu9 mata kiri meli9at lebi9 buram= daat
dieriksa mata kiri terlebi9 da9ulu. #asien disuru9 memba0a 9uruf atau angka
ada kartu snellens dari baris atas ke aling ba!a9= kemudian diulangi untuk
mata sebela9n$a.Keemudian kedua mata dieriksa se0ara bersamaan. Aabila
tajam engli9atan kedua mata seimbang= maka biasan$a kedua mata akan
saling memerkuat=se9ingga didaatkan tajam engli9atan menggunakan dua
mata sedikit lebi9 baik dibandingkan satu er satu mata. ?asil emeriksaan
kemudian di0atat= sebagai berikut>
8*+ >%%
B 8*U >%5
8* >%%
Karena emeriksaan bias dilakukan dengan atau tana ka0a mata= maka 9asil
9asil emeriksaan di0atat dengan notasi ssineC tana koreksi6 dan 00umC
dengan koreksi6 missal %%0= atau %12s.
?asil emeriksaan $ang di0atat adala9 baris terak9ir $ang daat terba0a
seluru9n$a atau sebagian ole9 asien =misaln$a
8 >%& berarti asien daat memba0a semua 9uruf angka ada baris %&
8 >%&D berarti asien daat memba0a ada baris %& ditamba9 beberaa ada
baris diba!a9n$a.
8 >%1" E atau lebi9 dijelaskan %1" -2 9uruf6 berarti asien daat memba0a
ada
baris %1" dengan 2 9uruf sala9
Aabila asien tidak daat memba0a 9uruf terbesar ada kartu snelen= asien
bias diminta mendekat keara9 snelen= se9ingga ada jarak $ang lebi9 dekat
mungkin asien bias memba0a 9uruf terbesar.isal asien bias memba0a
9uruf terbesar ada jarak 2 meter = maka 8>2%;=aabila 9al tersebut tidak
memungkinkan maka emeriksaan kita lakukan dengan 9itung jari.asien
diminta men$ebutkan beraa jari emeriksa $ang dierli9atkan dengan latar
6
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 7/104
belakang gela. ajam engli9atan di0atat ada jarak beraa asien bisa
meng9itung jari. 8>1%;. berarti asien daat mengitung jari ada jarak 1
meter </C 0ounts /inger6.
Aabila 9itung jari tidak bisa= maka dilakukan emeriksan dengan gerakan
tangan didean asien dengan latar belakang terang= missal jendela. ajam
engli9atan di0atat sebagai 8>13;; atau ?9and movement6.Aabila asien
teta tidak daat maka ruangan digelakan dan kita sinari engan senter keara9
mata asien. Aabila asien bisa mengenali erbedaan saat disinari dan saat
tidak disinari= $ajam engli9atann$a adala9 8>1F atau # #er0etion of
lig9t6. ebalikn$a bila sinar tidak bisa dikenali ole9 asien= maka 8>no =atau
#C nol. #ada tajam engli9atan # maka 9arus dieriksa ro$eksin$a= $aitu
dari ara9 mana sinar datang daat dikenalinasal= temoral= atas = ba!a96
b. #emeriksaan Refraksi+ilakukan dengan 0ara memeriksa tajam engli9atan mata satu ersatu.
+engan satu mata ditutu asien diminta untuk memba0a 9uruf ada kartu
snellen=aabila asien mamu memba0a ada baris $ang menunjukkan angka
2;= maka di0atat tajam engli9atan tana ka0a mata %2;= selanjutn$a
ditamba9 lensa D;=5; + untuk meng9ilangkan akomodasi asien. 'ila akibat
enamba9an lensa tadi engli9atan bertamba9 jelas= maka kemungkinan
asien menderita 9iermetroia. Kemudian koreksi dengan lensa sferis ositif
diteruskan dengan ditamba9 erla9an-la9an samai di0aai tajam engli9atan
terbaik.
Koreksi diteruskan dengan menamba9 lensa ositif samai ada satu saat
asien mengatakan tajam engli9atann$a berkurang. #ada asien
9iermetroia tersebut kita berikan koreksi lensa ositif terbesar terkuat $ang
masi memberiksn tajam engli9atan %%. 'ila ditamba9 lensa D;=5;+ tadi
engli9atan menjadi bertamba9 kabur= maka kemungkinan asien menderita
mioia. #ada mata tersebut kita berikan lensa sferis negati $ang makin
dikurangi se0ara erla9an-la9an samai terli9at 9uruf ada baris %%.
Aabila setela9 rosedur diatas teta belum di0aai tajam engli9atan
maksimal= maka kemungkinan ada astigmatisma.
0. #emeriksaan +engan e9nik /ogging
+aat dilakukan dengan atau tana silkolegik.Akomodasi daat di0ega9
dengan membuat mata sedikit mioia= se9ingga tajam engli9atan men0aai
%& atau %12 keara9 mioia= dengan 0ara memberikan lensa D;=25+. asien
kemudian disuru9 meli9at juring astigmat ada kartu snellens. #asien diminta
men$ebutkan garis mana $ang terli9at aling 9itam. Garis $ang terli9at aling
7
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 8/104
9itam ini sesuai dengan meridian $ang aling besar mioin$a=se9ingga
koreksi dengan lensa silinder minus kita letakkan ada aksis tegak lurusn$a.
#o!er lensa silinder minus dinaikkan erla9an-la9an samai didaatkan
gambaran juring astigmat $ang sama jelas 9itam ada dua meridian $ang
saling tegak lurus.
Aabila silinder $ang dierlukan lebi9 dari <-;=75+=sebaikn$a ditamba9kan
lensa D;=25+ tia kenaikan silinder ;=5+ untuk memerta9ankan efek
fogging. etela9 koreksi silinder ditentukan= lensa fogging dikurangi samai
didaatkan minus terke0il atau lus terbesar $ang memberikan tajam
engli9atan terbaik. Untuk mengeta9ui aaka9 aksis lensa silinder $ang
diberikan suda9 teat atau belum bisa dilakukan test swinging = asien disuru9
meli9at 9uruf terke0il ada kartu snelen= sementara emeriksa memutar aksis
lensa silinder 3; ada dua ara9 berla!anan= kemudian 15 dan ak9irn$a 5=
dan menan$akan aaka9 ada !aktu diutar kedua ara9 $ang berla!anansama kaburn$a. Aabila ada saat lensa silinder diutar aksisn$a kedua ara9
$ang berla!anan memberikan efek kabur $ang sama= maka aksis silinder $ang
kita berikan suda9 teat.
2. #ela$anan Kese9atan ata ekunder (<6
+itingkat ela$anan kese9atan mata sekunder bisa dilakukan emeriksaan refraksi
seerti ada tingkat ela$anan kese9atan mata rimer= ditamba9 dengan
emeriksaan lensometri.
3. #ela$anan Kese9atan ata ertier (<6+itingkat ela$anan kese9atan mata tertier= bisa dilakukan emerikaan refraksi
seerti ada tingkat ela$anan kese9atan mata sekunder= ditamba9 dengan>
a. treak retinos0oi
b. eknik Ha0kson 0ross silinder
8
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 9/104
,. PROBLEMA LENSA KONTAK
Adala9 roblema $ang dijumai sesifik akibat emakaian lensa kontak= karena infeksi
atau karena emakaian lensa kontakn$a sendiri.
Anamnesis
Gejala dan anda
1. Aa kelu9an utaman$a= jenis lensa kontak $ang diakai= suda9 beraa lama umur
lensa kontakn$a= beraa lama se9ari lensa kontak diakai= bila tidur aaka9 lensa
kontakn$a diakai= bagaimana era!atan se9ari-9arin$a= aaka9 menggunakan
enI$m.
2. akit= foto9obia= rasa seerti ada benda asing= tajam engli9atan menurun= mata
mera9 dan rasa gatal
ergantung dari etiologi= maka diagnosisn$a adala9 >
Keratitis ulkus kornea bakteri= jamur= a09antamoeba61. Giant aillar$ 0onjungtivitis
2. ?iersensitivitas ter9ada solution lensa> 9ieremi 0onjungtiva= dan iritasi ada mata
$ang timbul setela9 lens 0leaning dan insersi lensa
3. +eosit ada lensa kontak> multile small deosit ada lensa kontak akan
menimbulkan iritasi kornea dan konjungtiva.
4. ig9t lens s$ndrome
5. Aberasi 0ornea> sering ada #A 9ard 0onta0t lens
%. ,eovas0ularisasi ada kornea
7. #eruba9an eit9el kornea
". )nadeJuate in0omlete blinking&. +islokasi lensa kontak
(8AUA)
#ela$anan kese9atan mata #rimer #(<6
+engan menggunakan lamu senter dan lu daat dikenali adan$a kelainan ada mata=
seerti keratitis= konjungtivitis= ulkus kornea= dan kelainan lain $ang termasuk dalam
roblema lensa kontak
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
+engan menggunakan lamu senter= lu= slit lam= stri fluoresin= dan lainn$a daat
dikenali adan$a konjungtivitis= keratitis ulkus kornea= dan kelainan lain $ang termasuk
dalam roblema lensa kontak
#ela$anan kese9atan mata tertier (<6
9
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 10/104
+engan menggunakan lamu senter= lu= slit lam= stri fluoresin= kalau erlu sediaan
aus dan biakan dari ulkus kornea = dari lensa kontakn$a atau dari temat lensa
kontakn$a.
#ada (< dilakukan>
1. #ada kondisi tidak ada infeksi= dimana lensa kontak masi9 ada di mata= dievaluasi letak
atau kedudukann$a= adan$a deosit= goresan dan lain-lain.
2. #emeriksaan mata ada saat lensa kontak suda9 dileas= dilakukan emeriksaan
0onjungtiva tarsalis suerior untuk meli9at adan$a ail@ konjungtiva bulbi= kornea dan
emeriksaan ermukaan bola mata dengan menggunakan test fluoresin
3. #emeriksaan lensa kontak dengan menggunakan lensa embesar untuk meli9at adan$a
deosit dan goresan ada lensa kontak
4. #emeriksaan sediaan langsung aus dan biakan= bila ada ulkus kornea
5. Kalau erlu diambil ba9an biakan $ang diambil dari lensa kontak atau temat lensakontak.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer#(<6
1. 'ila ada roblema lensa kontak= mata mera9= lensa kontak 9arus segera dileas dan
diobati= diberikan obat tetes mata 09loramfeni0ol
2. <ara meleaskan lensa kontak lunak ole9 dokter>
a. <u0i tangan terlebi9 da9ulu
b. #asien diminta meli9at keatas= letakkan jari tenga9 tangan kanan ada keloak
ba!a9 dan sentu9 inggir lensa kontak dengan jari telunjuk.Kemudian dengan bantuan ibu jari=lensa kontak di0ubit erla9an-la9an antara ibu jari dan telunjuk
se9ingga lensa terliat dan dengan muda9 daat dikeluarkan
3. <ara meleas lensa kontak RG# ole9 dokter>
a. <u0i tangan terlebi9 da9ulu
b. Ujung iet eng9isa di0elukan kedalam air bersi9 la$ak minum= lalu kita
temelkan ujung karet eng9isa ada lensa RG# di mata. Kemudian iet
eng9isa beserta lensa RG# $ang suda9 menemel kita tarik elan-elan keluar
dari mata.
#erlu diingat ba9!a 0airan untuk era!atan lensa kontak lunak dan lensa RG# tidak
sama. Huga untuk membilas lensa RG# 0uku dengan air bersi9 la$ak minum.
)ni tidak bole9 dilakukan ada lensa kontak lunak= karena adan$a mineral-mineral $ang
terkandung di dalam air minum dan daat disera ole9 lensa kontak lunak.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
10
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 11/104
'ila ada roblem lensa kontak= mata mera9>
1. ensa kontak 9arus segera dileas
2. +iobati= beri terai seerti ada ulkus keratitis ada umum n$a
3. 'ila menemui kesulitan daat dirujuk
#ela$anan kese9atan mata tertier (<6
1. 'ila ada infeksi >
a. ensa kontak segera dileas
b. +iobati= beri terai seerti ada ulkus keratitis ada umum n$a
2. 'ila ada sesifik roblema lensa kontak
Giant aillar$ 0onjungtivitis>
a. ensa kontak segera dileas
b. 'erikan toikal mast 0ell stabiliIer= 09romol$n 09romogl$0ate tetes mata
0. #erbaiki 9$giene= bila erlu ganti 0leaning s$stemd. 'ila keadaan suda9 membaik 1-4 bln6 ganti lensa kontak dengan design dan
ba9an baru $ang berbeda dengan sebelumn$a.
3. ?$ersensitivitas reaksi to:is>
a. ensa kontak segera dileas
b. #akai artifi0ial tears tana ba9an enga!et 4-% : se9ari
0. Ganti lensa kontak dengan design dan ba9an baru $ang berbeda dengan ba9an
sebelumn$a= bila keadaan suda9 membaik.
4. <onta0t lens deosits>a. ensa kontak segera dileas
b. Ganti lensa konak lunak baru bila keadaan membaik. +isarankan memakai lensa
kontak $ang sekali akai. #ada lensa RG# deosit umumn$a muda9 daat
di9ilangkan. elanjutn$a erlu memakai enI$m treatment juga.
0. +iberi elati9an tentang era!atan lensa kontak= juga tentang era!atan dengan
enI$m tia satu minggu sekali.
5. ig9t lens s$ndrome>
a. ensa kontak segera dileas
b. etela9 gejala 9ilang= segera di fit ulang dengan lensa kontak $ang lebi9 flat.
Kalau lensa RG# daat di0oba dengan enge0ilan diameter lebi9 dulu atau
tindakan lain $ang akan membuat fitting lensa lebi9 loose longgar6
%. Aberasi 0ornea
a. ensa kontak segera dileas
11
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 12/104
b. etela9 keadaan baik dan stabil refraksi dan keratometri tela9 membaik dan
meneta setela9 3: emeriksaan6. Kemudian dilakukan fitting ulang
7. ,eovas0ularisasi ada 0ornea
a. ensa kontak segera dileas
b. 'erikan toikal steroid
0. +i fit ulang dengan lens kontak dengan +k $ang lebi9 tinggi dan emakaian $ang
dail$- !ear
". #eruba9an eit9el 0ornea
a. ensa kontak segera dileas
b. 'ila eit9el kornea suda9 membaik berikan lensa kontak baru. #ada lensa RG#
di0oba dulu dengan lensa $ang dierbaiki= misaln$a dengan memerke0il
diameter lensa kontak
0. Gunakan 0airan $ang tidak mengandung ba9an enga!etd. Kedian $ang tidak semurna
e. 'erikan artifi0ial ears $ang tidak mengandung ba9an enga!et
f. #enting untuk mengajarkan 0ara mengedi $ang benar ada emakai lensa kontak
&. +islokasi lensa
ensa kontak dieriksa= aaka9 ada kerusakan atau tidak= bila tidak ada= 0lean
disinfe0t lensa= eriksa kembali fitting n$a. #eriksa segment dean mata dengan
seksama.
'ila ada infeksi kornea= follo! u ada 9ari berikutn$a dan diteruskan samai sembu9.'ila ada kondisi non infeksi= follo! u 1-4 minggu berikutn$a tergantung kondisi
klinisn$a. #enderita $ang diberi steroid toikal 9arus di follo! u lebi9 ketat.
Rekomendasi
#ada semua roblema lensa kontak
1. ensa kontak ada umumn$a lebi9 aman kalau dileas
2. etela9 emeriksaan baru tindakan selanjutn$a atau dirujuk
#enggunaan lensa kontak ada ela$anan kese9atan mata rimer= erlu daat
membedakan soft 0onta0t lens dan lensa RG# rigid gas ermeable6 dan daat
meleaskan mengeluarkan lensa kontak bila didaatkan roblema lensa kontak ada
enderita $ang datang. <ara meleaskan lens kontak ada kedua jenis lens kontak itu
berbeda.
#ada ela$anan kese9atan mata sekunder daat dilakukan usa9a ertolongan dan
engobatan bila menemui kesulitan daat dirujuk ke ela$anan kese9atan tertier.
12
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 14/104
KON-UNGTI,ITIS
Adala9 suatu inflamasi atau eradangan ada konjungtiva= $ang daat disebabkan ole9
infeksi virus= bakteri= iritasi atau reaksi alergi 9iersensitivitas. #eradadngan daat terjadi
a0ute dan 09ronis.a0ute bila eradangan terjadi dalam beberaa 9ari samai 2minggu=
umumn$a disebabkan ole9 infeksi virus dan bakteri. Kronis bila eradangan terus
nerlangsung dan tidak tidak sembu9 lebi9 dari 2 minggu. Umumn$a disebabkan ole9
infeksi bakteri $ang resisten ter9ada engobatan= reaksi alergi9iersensitivitas= atau
iritasi kronisdr$ e$e6. Konjungtivitis meruakan sala9 satu masala9 en$akit mata
tersering $ang ditemukan dinegara berkembang.
Gejala klinis
1. ata mera9
2. Rasa mengganjal= gatal= berair sekret3. Umumn$a tidak ada enurunan engli9atan
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. Ri!a$at trauma kelilian= kontak dengan enderita mata mera9= ri!a$at iritasi dan
alergi 9iersensitivitas udara= debu= obat= makanan6
2. #emeriksaan tajam engli9atan dengan kartu snellen dan koreksi terbaik
menggunakan in9ole
3. #emeriksaan dengan lamu senter dan lu untuk meli9at= konjungtiva bulbi dan
tarsal= dan memastikan ada kornea tidak ditemukan kelainan akibat eradangankonjungtiva
4. Konjungtivitis bakteri bila ditemukan konjungtiva 9ieremis= sekret mukourulen
atau urulen= daat disertai membrane atau seudomembran ada konjuntivitis
tarsalis
5. Konjungtivitis virus ditemukan konjungtiva 9ieremis= sekret umumn$a mukoserosa=
dan embesaran kelenjar limfe reauri0uler
%. Konjungtivitis allergi bila memun$ai ri!a$at alergi atau atoi dan ditemukan
kelu9an gatal= dan 9ieremis konjungtiva
7. <urigai steven j9onson s$ndrome jika terjadi konjungtivitis ada kedua mata $ang
timbul setela9 min atau mendaatkan terai obat-obatan.
". <urigai konjungtivitis gonoroe= tertama ada ba$i baru la9ir. Hika ditemukan
konjungtivitis ada dua mata dengan sekret urulen $ang sangat ban$ak.
#ela$anan kese9atan mata sekunder(<6
14
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 15/104
1. ama dengan fasilitas rimer
2. #emeriksaan komosisi air mata dengan melakukan emeriksaan s09irmer= 'U dan
ferning= uji anel melalui ungtum lakrimalis untuk menilai ada atau tidakn$a
sumbatan
3. #emeriksaan dengan slit lam untuk menilai keadaan konjungtiva bulbi= tarsal=
forniks dan kornea
a. eli9at gambaran sekret mu0oserosa= mu0ourulen= urulen6
b. eli9at gambaran folikel=ail= membrane ada konjungtivitis tarsal suerior dan
inferior=dan konjugtivitis forniks
0. eli9at gambaran injeksi dan nodul ada konjungtivitis bulbi
d. emastikan tidak ditemukan kelainan ada kornea
e. eli9at kelainan ada komosisi air mata= obstruksi kelenjar meibom
4. #emeriksaan s!ab sekret dengan e!arnaan gram bila di0urigai infeksi bakteri=
giemsa bila di0urigai virus
#ela$anan kese9atan mata tertier(<6
1. ama dengan fasilitas sekunder
2. #emeriksaan kultur s!ab sekret konjungtiva
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. 'erikan tetes mata 09loramfenikol ;=5L-1 L6 %: se9ari atau sal mata 3: se9ari
selama minimal 3 9ari bila di0urigai infeksi bakteri
2. 'erikan sal anti virus bila di0urigai infeksi virus
3. 'erikan tetes mata anti alergi steroid6 bila di0urigai alergi 9ioersensitivitas4. 'erikan tetes mata buatan %: se9ari bila di0urigai iritasi
5. #ada steven j9onson s$ndrome diberikan tetes mata anti inflamasi steroid6dan air
mata buatan lubrikan kemudian dirujuk ke dokter sesialis kulit.
%. #ada konjungtivitis gonoroe= ada ba$i di injeksikan eni0illin ro0ain 5;.;;; )U kg
''9r dan kloramfeni0ol tetes mata ;=5L-1L6 tia jam.
7. 'ila tidak ada erbaikan dalam imingu ada konjungtivitis bakteri= 2 minggu ada
konjungtivitis virus dan alergi segera rujuk ke fasilitas sekunder atau tersier
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. 'erikan tetes mata antibiotik sektrum luas % kali se9ari= atau sal mata 3 kali se9ari
bila di0urigai infeksi bakteri
2. 'erikan sal mata anti virus aIiklovir 5 kali se9ari bila di0urigai infeksi virus
3. 'erikan tetes mata anti alergi kromolin glikat6 danatau anti inflamasi bila di0urigai
reaksi alergi 9iersensitivitas.
4. 'erikan tetesgel lubrikan atau air mata buatan bila ditemukan iritasi
15
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 16/104
5. +i0ari faktor redisosisi en$akit $aitu sistemik diametes melitus= '<=kondisi
imunitas $ang renda9= 0a0ingan= kondisi immuno0omromised6
%. Keadaan konjungtiva dieriksa 3 9ari 9ingga didaatkan erbaikan klinis= bila tidak
ada erbaikan= memburuk atau terjadi komlikasi dalam 1 bulan= dirujuk ke dokter
mata konsultan infeksi dan imunoogi atau fasilitas mata tersier.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. 'eri tetes mata antibiotika sesuai dengan 9asil gram kultur= % kali se9ari atau sal
mata 3 kali se9aribila infeksi bakteri
2. 'eri tetes anti virus idosukridin atau aIiklovir bila infeksi virus
3. 'eri tetes mata anti 9istamine atau kortikosteroid bila ditemukan reaksi alergi atau
9iersensitivitas
4. 'ila ditemukan komlikasi ada kornea= enata laksanaan sesuai dengan
enatalaksanaan keratitisulkus kornea
5. #ada steven Ho9nson s$ndrome= beri terai anti inflamasi steroid6 toikal danlubrikanair mata buatan= disertai terai dari bagian sesialis kulit.
%. #ada konjungtivitis gonoroe= beri gentami0$n0iroflo:a0in sal mata= inj.0eftria:on
1gr single dose iv= jika ada ulkus beri 0eftria:on 1gr iv tia 12 jam selama 3 9ari. 'ila
alergi beri 0iroflo:a0in 5;;mg oral 2 kali se9ari selama 5 9ari. #ada ba$i beri
gentami0$n0iroflo:a0in sal mata= injj.0eftia:one 25-5; mgkg.'' atau 0efota:im
1;;mgkg.'' iv atau im
7. 'eri tataesgel mata lubrikan dan air mata buatan bila ditemukan iritasi
". #emeriksaan faktor redisosisi lokal dr$ e$e= obstruksi duktus nasolakrimalis= dll6
dilanjutkan enatalaksanaan ter9ada kelainan tersebut. #emerksaan laboratorium
dara9 urin= feses bila di0urigai faktor redisosisi sistemik&. 'eri terai oral atau arenteral sistemik bila ditemukan faktor redisosisi sistemik
sesuai 9asil konsultasi bagian $ang bersangkutan
1;. Keadaan konjungtiva deriksa setia 3 9ari 9ingga didaati erbaikan klinis dan
evaluasi engobatan ter9ada faktor redisosisi sistemik dan lokal.
16
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 17/104
KERATITIS DAN ULKUS KORNEA
Adala9 eradangan kornea $ang disebabkan ole9 infeksi bakteri= jamur= virus atau suatu
roses alergi imunologi. )nfeksi kornea ada umumn$a dida9ului ole9 trauma=
enggunaan lensa kontak= emakaian kortikosteroid toikal $ang tidak
terkontrol.meruakan en$ebab kebutaan ketiga terban$ak di )ndonesia.
Gejala Klinis
1. #enurunan tajam engli9atan
2. ata mera9= berair= silau= n$eri
3. amak lesikekeru9an di kornea
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata #rimer#(<61. Ri!a$at trauma kelilian benda asing dikornea= k9usus ri!a$at trauma tumbu9-
tumbu9an atau enggunaan obat tetes mata tradisional $ang berasal dari tumbu9-
tumbu9an $ang daat di0urigai disebabkan ole9 jamur = enggunaan lensa kontak6
enggunaan kortikosteroid toikal
2. #emeriksaan tajam engli9atan dengan kartu snellen dan koreksi terbaik
menggunakan in 9ole
3. #emeriksaan dengan lamu senter dan lu untuk meli9at keadaan kornea
#ela$anan kese9atan mata se0under (<61. Ri!a$at trauma kelilian benda asing dikornea= k9usus ri!a$at trauma tumbu9-
tumbu9an atau enggunaan obat tetes mata tradisional $ang berasal dari tumbu9-
tumbu9an $ang daat di0urigai disebabkan ole9 jamur = enggunaan lensa kontak6
enggunaan kortikosteroid toikal
2. #emeriksaan tajam engli9atan dengan kartu snellen dan koreksi terbaik
menggunakan in 9ole
3. #emeriksaan )* dengan alasi.
4. #emeriksaan dengan slit lam untuk menilai keadaan kornea dan segmen anterior
lainn$a>
a. eli9at gambaran sekret serosa= mu0o urulen= urulen6
b. 'entuk ulkus ungtata= filament= dendritik= geografik= oval= interstitial= dll6
0. Kedalaman ulkus suerfi0ial= dalam= aaka9 ada ke0enderungan untuk erforasi
imending erforation6 dan erforasi
d. ?ioion daat ada atau tidak ada
5. #emeriksaan kerokan kornea dengan e!arnaan gram dan emeriksaan langsung
dengan K*? 1;L
17
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 18/104
#ela$anan kese9atan mata tersier(<6
1. Ri!a$at trauma kelilian benda asing dikornea= k9usus ri!a$at trauma tumbu9-
tumbu9an atau enggunaan obat tetes mata tradisional $ang berasal dari tumbu9-
tumbu9an $ang daat di0urigai disebabkan ole9 jamur = enggunaan lensa kontak6
enggunaan kortikosteroid toikal
2. #emeriksaan tajam engli9atan dengan kartu snellen dan koreksi terbaik
menggunakan in 9ole
3. #emeriksaan )* dengan alasi.
4. #emeriksaan dengan slit lam untuk menilai keadaan kornea dan segmen anterior
lainn$a>
a. eli9at gambaran sekret serosa= mu0o urulen= urulen6
b. 'entuk ulkus ungtata= filament= dendritik= geografik= oval= interstitial= dll6
0. Kedalaman ulkus suerfi0ial= dalam= aaka9 ada ke0enderungan untuk erforasi
imending erforation6 dan erforasid. ?ioion daat ada atau tidak ada
5. #emeriksaan kerokan kornea dengan e!arnaan gram dan emeriksaan langsung
dengan K*? 1;L
%. akukan foto keadaan kornea dan segmen anterior lainn$a
7. #emeriksaan kultur kerokan kornea dengan agar dara9 domba= tioglikolat= dan agar
sabauraud dekstrosa
". 'ila segmen osterior sulit dinilai= lakukan emeriksaan UG. 'ila didaatkan
adan$a kekeru9an vitreus dan tanda-tanda endot9almitis lakukan rosedur
endo9talmitis
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer#(<6
1. 'eri tetes sal mata kloramenikol ;=5-1L6 % kali se9ari atau sal mata tetrasiklin 3
kali se9ari sekurang-kurang n$a selama 3 9ari
2. Hangan beri kombinasi antibiotik dengan obat $ang mengandung kortikosteroid
3. Hangan menggunakan obat-obatan tradisional
4. egera rujuk ke sesialis mata bila >
a. ajam engli9atan a!al buruk atau menurun setela9 3 9ari engobatan
b. amak lesi uti9 di kornea
0. eta beri kloramfenikol tetes mata saat merujuk ke sesialis mata di fasilitas
sekunder dan tersier
#ela$anan kese9atan mata sekunder(<6
a. #asien sebaikn$a dira!at aabila>
a. esi ulkus kornea mengan0am engli9atan= mengan0am erforasi
18
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 19/104
b. #asien diangga kurang atu9 untuk emnerian obat tia jam
0. +ierlukan follo! u untuk menilai keber9asilan terai
b. Aabila ditemukan gambaran ulkus kornea
dendritik= geografik atau stroma= daat diberikan sal mata aIiklovir 5 kali se9ari atau
tetes mata idosukridin tia jam
0. 'ila ada emeriksaan kerokan kornea didaati
9asil gram ositi atau negati berikan antibiotika tetes mata golongan aminoglikosid
gentami0$n= dibekasin=tobrami0$n6 dengan konsentrasi $ang ditingkatkan fortified6
tia jam atau golongan Juinolone 0iroflok:a0$n= oflo:a0$n=levoflo:a0$n6 tia 5
menit ada 1 jam ertama dan dilakukan tia jam. Keadaan kornea dieriksa tia 9ari
9ingga didaatkan adan$a kemajuan engobatan= $ang kemudian frek!ensi
emberian daat dikurangi 9ingga 2 minggu.
d. 'ila kerokan kornea didaatkan 9ifa jamurK*? D6
beri tetes mata natasimin 5L tia jam dan sal mata natamisin 5L tiga kali se9ari.
Keadaan kornea dieriksa tia 9ari 9ingga didaatkan adan$a kemajuan engobatan=$ang kemudian frek!ensi emberian daat dikurangi 9ingga 3-5 minggu.
e. erai tamba9an $ang daat diberikan adala9 tetes
mata silkolegik dan anti glaukoma aabila didaati eningkatan )*. #emberian
analgesi0 aabila dierlukan
f. akukan emeriksaan gula dara9 uasa dan 2 jam
## sebagai sala9 satu faktor resiko ulkus kornea
g. Rujuk ke sesialis mata konsultan infeksi dan
imunologi mata atau klinik mata tersier aabila didaatkan>
a. Ulkus kornea $ang terjadi ada asien $ang 9an$a memun$ai satu mata
b. Ulkus kornea ada anak-anak 0. Adan$a ke0enderungan untuk erforasi
d. Ke0urigaan ulkus kornea jamur= tai tidak memun$ai fasilitas emeriksaan
langsung K*? 1;L atau e!arnaan jamur lainn$a
e. idak didaatkan kemajuan terai setela9 3 9ari engobatan ulkus kornea
bakteri6 atau 7 9ari engobatan ulkus kornea Hamur6
#ela$anan kese9atan mata tersier(<6
1. #asien sebaikn$a dira!at aabila>
esi ulkus kornea mengan0am engli9atan= mengan0am erforasi
#asien diangga kurang atu9 untuk emberian obat tia jam
+ierlukan follo! u untuk menilai keber9asilan terai
2. Aabila ditemukan gambaran ulkus kornea dendritik= geografik atau stroma= daat
diberikan sal mata aIiklovir 5 kali se9ari atau tetes mata idosukridin tia jam
3. 'ila ada emeriksaan kerokan kornea didaati 9asil gram ositi atau negati
berikan antibiotika tetes mata golongan aminoglikosid gentami0$n=
dibekasin=tobrami0$n6 dengan konsentrasi $ang ditingkatkan fortified6 tia jam atau
19
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 20/104
golongan Juinolone 0iroflok:a0$n= oflo:a0$n=levoflo:a0$n6 tia 5 menit ada 1
jam ertama dan dilakukan tia jam. Keadaan kornea dieriksa tia 9ari 9ingga
didaatkan adan$a kemajuan engobatan= $ang kemudian frek!ensi emberian daat
dikurangi 9ingga 2 minggu.
4. 'ila kerokan kornea didaatkan 9ifa jamurK*? D6 beri tetes mata natasimin 5L tia
jam dan sal mata natamisin 5L tiga kali se9ari. Keadaan kornea dieriksa tia 9ari
9ingga didaatkan adan$a kemajuan engobatan= $ang kemudian frek!ensi
emberian daat dikurangi 9ingga 3-5 minggu.
5. erai tamba9an $ang daat diberikan adala9 tetes mata silkolegik dan anti
glaukoma aabila didaati eningkatan )*. #emberian analgesi0 aabila dierlukan.
%. akukan emeriksaan gula dara9 uasa dan 2 jam ## sebagai sala9 satu faktor resiko
ulkus kornea
7. indakan beda9>
a. Keratektomi suerfi0ial tana membuat erlukaan ada membrane bo!man=
dengan indikasi> b. Keratitis virus eit9elial
0. (rosi kornea rekuren
". Keratektomi suerfi0ial 9ingga membrane bo!man atau stroma anterior dengan
indikasi>
Untuk menegakkan diagnosis= terutama ada ulkus kornea jamur
eng9ilangkan materi infeksi= terutama jamur
&. arsorafi lateral atau medial= dengan indikasi >
a. Keratitis teraar
b. Keratitis neuroaralitik
1;. issue ad9esive atau graft amnion multila$er= dengan indikasia. Ulkus kornea dengan tissue loss berukuran ke0il
b. #erforasi kornea erifer berukuran ke0il
11. /la konjungtiva= dengan indikasi>
a. Ke0enderungan erforasi des0emato0ele
b. #erforasi kornea di erifer
12. #at09 graft dengan fla konjungtiva= dengan indikasi>
a. Ke0enderungan erforasi des0emato0ele
b. #erforasi kornea di erifer
13. Keratolasi tembus= dengan indikasi>
a. emerta9ankan integritas bola mata
b. engganti jaringan kornea $ang terinfeksi dengan donor kornea
14. /as0ia lata graft= dengan indikasi>
emerta9ankan integritas bola mata = dimana sulit untuk mendaatkan donor
kornea.
20
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 22/104
U,EITIS
Adala9 eradangan ada jaringan uvea iris= badan 0iliar dan koroid6 akibat infeksi=
trauma= neolasia atau roses auto imun. #en$akit ini daat dikelomokkan menurut
letak anatomiuveitis anterior= inter media= osterior= atau anuveitis6= menurut gambaran
atologik granulomatosa atau non granulomatosa atau se0ara klinis idioatik atau
ber9ubungan dengan en$akit sistemik6. #enanganan uveitis memerlukan anamnesis
$ang komre9ensif= emeriksaan fisik dan ot9almologis $ang men$eluru9= emeriksaan
enunjang dan enanganan $ang teat. Uveitis meruakan sala9 satu en$ebab kebutaan.
Gejala klinis
1. ata mera9 disertai rasa sakit
2. /oto fobia dan enurunan tajam engli9atan $ang bevariasi dari ringan 9ingga berat
(valuasi>
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. Ri!a$at mata mera9 dengan enurunan tajam engli9atan $ang berulang= silau= daat
disertai rasa sakit ada uveitis anterior= sedangkan ada uveitis osterior umumn$a
terjadi enurunan tajam engli9atan ada mata tenang
2. #emeriksaan tajam engli9atan dengan kartu snellens= dan menggunakan in 9ole
3. #emeriksaan dengan sentolo dan lu untuk memeriksa elebaran mbulu9 dara9
konjungtiva dan sirkum kornea serta meli9at ukuran uil $ang menge0il= atau
irregular= dan memeriksa refleks fundus
4. #emeriksaan )* dengan 0ara alasi
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. enan$akan ri!a$at en$akit infeksi sistemik $ang mungkin ber9ubungan seerti
infeksi '= sifilis= toksolasmosis= en$akit l$me= bru0ellosis= lera= mauun
en$akit sistemik non infeksi seerti sarkoidosis= remat9oid art9tritis= limfoma= serta
ri!a$at trauma dan oerasi mata sebelumn$a.
2. #emeriksaan )* menggunakan tonometer s09iotI.
3. #emeriksaan dengan lamu 0ela9 untuk menilai eradangan ada bilik mata dean
sel= flare= dan 9ioion6= kerati0 resiitatukuran ke0il= sedang atau mungkin timbul
katarak=glaukoma= band keratoat9$6= menilai eradangan ada badan ka0a sel=
flare= sno!ball= dan sno!banks6
4. #emeriksaan oftalmosko direk atau indirek untuk men0ari edema ma0ula sistoid=
koroiditis= retinitis= vaskulitis= ataun otik neuritis
5. #emeriksaan sistemis adam kulit= sendi= dll
22
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 23/104
%. #emeriksaan enunjang dilakukan untuk men0ari kelainan sistemik $ang mngkin
men$ertai uveitis dan diili9 dengan 0ermat sesuai dengan gejala dan tanda en$akit
sistemik ada masing-masing enderita
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. eerti fasilitas sekunder
2. #emeriksaan lamu 0ela9 untuk mengevaluasi kembali tingkat eradangan ada bilik
mata dean= badan ka0a= ail otik= ma0ula= koroid= dan retina erifer.
3. #emeriksaan //A floresein fundus angiografi6 bila media 0uku jerni9
4. a dan kultur ba9an dari bilik mata dean dan badan ka0a bila di0urigai kasus
disebabkan infeksi bakteri= jamur= ta vitreus untuk kasus $ang di0urigai
infeksivirus= arasit= to:olasma6
5. #ada kelainan sesifik seerti nuveitis rekuren= bilateral= uveitis berat= uveitis
osterior= usia enderita muda dan di0urigai adan$a kelainan sistemik $ang
mendasari= erlu dilakukan emeriksaan dara9= radiologist dan skin test untuk men0ari en$ebab uveitis. #emeriksaan enunjang diili9 dengan 0ermat dan
diara9kan sesuai dengan kelu9an dan gejala klinis $ang dijumai ada masing-masing
enderita.
a. emeriksaan laboratorium dara9>
16 +ara9 lengka= (R
26 8+R= #?A
36 #enanda auto imun A,A= R/= anti-doblestanded +,A6
46 Kalsium= kadar serum A<( sakoidosis6
56 o:olasma serologi dan *R<?
b. emeriksaan radiologist>16 9oraks '= sarkoidosis= 9istolasmosis6
26 ulang belakang dan sendi sarkoiliaka ankilosing sondilitis6
36 endi lain remat9oid art9ritis= juvenile remat9oid art9tritis6
0. kin test > uji mantou:
d. #emeriksaan menggunakan lensa 3 mirror untuk meli9at dan menilai sudut bilik
mata= olus osterior dan retina erifer
#enatalaksanaan >
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #ada uveitis anterior diberikan kortikosteroid Mlau0om % kali se9ari dan untuk
men0ega9 sinekia osterior dan mengurangi sasme siliar daat diberikan siklolegia
sulfas atroine ;=5-1L6 3 kali se9ari. 'ila en$akit berulang rujuk ke fasilitas
sekunder
2. #ada anuveitis dan uveitis intermediate berikan midriatikum dan rujuk ke fasilitas
sekunder
23
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 24/104
#ela$anan kese9atan mata sekunder
1. #emberian kortikosteroid se0ara Mlau0om= eriokular= sistemik oral atau iv6
2. #emberian siklolegia
3. #emberian obat-obatan untuk menurunkan )*.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. #emberian kortikosteroid se0ara Mlau0om= eriokular= sistemik oral= subtenon atau
iv6 dan siklolegia
2. #emberian anti inflamasi non steroid
3. #emberian obat jenis sitotoksik seerti alk$lating agents siklofosfamid= klorambusil6=
anti metaboit aIatriorin= metoter:at6 dan sel suresor siklosorin6
4. erai oeratif untuk evaluasi diagnosti0 arasentesis= vitreus ta dan Mlau0o
korioretinal untuk men$ingkirkan neolasma atau roses infeksi 6 bila dierlukan.
5. erai untuk memerbaiki dan mengatasi komlikasi seerti katarak= mengontrol
Mlau0oma dan vitrektomi
24
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 25/104
GLAUKOMA AKUT
Adala9 glaukoma $ang disebabkan ole9 eninggian tekanan intra o0ular $ang mendadak.
Glaukoma akut daat rimer atau sekunder. Glaukoma rimer adala9 glaukoma $ang
timbul dengan sendirin$a ada orang $ang memun$ai bakat ba!aan glaukoma=
sedangkan glaukoma sekunder adala9 glaukoma $ang timbul sebagai en$ulit en$akit
mata lain atauun sistemik.
'ila tekanan intra o0ular $ang mendadak tinggi ini tidak diobati segera akan
mengakibatkan ke9ilangan engli9atan samai kebutaan $ang ermanent.
Gejala dan tanda klinis
1. akit 9ebat dimata $ang bersifat mendadak dan daat menjalar ke keala. +aat
disertai rasa mual dan kadang-kadang munta9
2. ata mera93. #engli9atan menurun tajam
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
#emeriksaan dengan lamu senter dan lu.
1. ajam engli9atan kurang
2. ata mera9= bengkak= mata berair
3. Kornea suram karena edema
4. 'ilik mata dean dangkal dan uil lebar daat ula terli9at en$akit mata lain
seerti uveitis= 9ifema= akibat trauma= luksasi lensa= katarak 9iermatur= tumor danlain sebagain$a. Glaukoma akut sering disala9 diagnosa kan dengan radang
5. 'ola mata teraba dengan alasi tonometri digital6 lebi9 keras dibandingkan mata
normalsebela9n$a dan tekanan intra o0ular sangat meningkat dengan tonometer
s09iotI
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
. Glauko)a aku $u"u #ruup pri)#r /GPSTA6
adala9 glaukoma $ang ditandai ole9 enutuan an$aman trabekulum ole9 angkal iris
atau sinekia anterior erifer se9ingga men$ebabkan obstruksi total aliran keluar
0airan aJuos se0ara tiba-tiba. #ada jenis ini )* meningkat se0ara 0eat sebagai
akibat dari enutuan trabekulum $ang mendadak ole9 iris erifer.
a. #emeriksaan visus dengan kartu snellen atau 09art roje0tor dengan koreksi
terbaik serta in 9ole > visus menurun
b. #emeriksaan biomikroskoi untuk meli9at segmen anterior> inj.0illiaris= edem
eit9el kornea= bilik mata dean dangkal= kadang ditemukan sel dan flare di 0airan
aJuos= uil melebar dengan refleks menurun dan katarak vogt
25
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 26/104
0. #emeriksaan sudut bilik mata dean menggunakan teknik 8an ?erri0k= dan
sebaikn$a dengan goniskoi
d. )* diukur dengan tonometer s09iotI > )* $ang tinggi sekitar 45-75 mm?g
e. etela9 terai a!al dilakukan >
16 'ola mata teraba dengan alasi tonometri digital6 lebi9 keras
26 #emeriksaan funduskoi>ail ,.)) taak s!ollen dan 9ieremis selama
serangan akut
36 #emeriksaan la.andang seder9anaerimetri goldmann> la.andang daat
men$emit
. Glauko)a aku $#ku!"#r
adala9 glaukoma $ang diakibatkan atau di9ubungkan dengan en$akit-en$akit lain
ada mata= baik $ang masi9 ada mauun $ang erna9 diderita sebelumn$a. Glaukoma
jenis ini meliuti semua kasus dengan eninggian )* !alauun belum terbukti
kerusakan ail ,.)) dan la.andang. 0onto9 glaukoma akut sekunder adala9glaukoma $ang disebabkan ole9 neovaskular= uveitis= 9ifema= katarak intumesen=
katarak 9iermatur= subluksasiluksasi lensa= dll. Alat emeriksaan miri dengan
emeriksaan ada glaukoma rimer sudut tertutu akut= tetai di0ari a0tor
en$ebabn$a.
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
Klasifikasi glaukoma akut miri dengan klasifikasi di fasilitas sekunder.
1. #emeriksaan tajam engli9atan dengan kartu snellen atau 09art roje0tor dengan
koreksi terbaik serta menggunakan in-9ole
2. #emeriksaan biomikroskoi dengan slit lam untuk menilai segmen anterior.3. )* dieriksa menggunakan tonometer alanasi goldmann= tonometer s09iotI= non
0onta0t tonometer atau tonoen
4. udut bilik mata dean dieriksa dengan goniosko direk atau indirek
5. etela9 terai a!al= dilakukan emeriksaan>
a. #ail ,.)) dieriksa dengan funduskoi direk atau indirek= akan lebi9 baik jika
memun$ai fasilitas seerti stereofunduskoi= *< otikal 0o9erent
tomogra9$6 dan ?R ?eidelberg Retinal omogra9$6
b. a.andang dieriksa dengan erimeter kineti0 goldmann6 danatau erimeter
stati0 9umre$= o0tous dll6
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #ertolongan ertama adala9 menurunkan )* se0eatn$a dengan memberikan srentak
obat-obatan $ang terdiri dari >
26
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 27/104
a. Asetasolamid ?<l 5;; mg= dilanjutkan 4:25; mg9ari
b. K<l ;=5 gr 3: se9ari
0. imolol ;=5L 2:1 tetes9ari
d. etes mata kombinasi kortikosteroid D antibiotika 4-% : 1 tetes9ari
e. erai simtomatik
2. Rujuk segera ke dokter sesialis mata ela$anan tingkat sekunder tersier setela9
diberikan ertolongan ertama tersebut
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
. Glauko)a aku $u"u #ruup pri)#r
#enatalaksanaan n$a daat dibagi atas 4 tujuan= $akni>
a. segera meng9entikan serangan akut dengan obat-obatan medikamentosa inisial6.
6 erai medikamentosa segera
26 #enderita segera diberikan kombinasi obat-obatan>
a6 #ilokarin 2L 1tetes tia N -1 jam ada mata $ang mengalami serangandan 3:1 tetes ada mata sebela9n$a.
b6 imolol ;=5L 2:1tetes9ari
06 Kombinasi kortikosteroid dan antibiotik %:1 tetes9ari
d6 AsetaIolamide 5;;mg= diikuti 4:25;mg= K<l 3:;=5gr9ari
e6 *bat 9ierosmotik daat diberikan bila enderita dira!at= berua gl$0erin
5;L 3:1;;-15; 00sesuai dengan berat badan6 oral9ari.
f6 *bat-obat simtomatik
36 elakukan iridektomi erifer ada mata $ang mengalami serangan sebagai
terai definitive tindakan beda9 inisial6
a. setela9 24 jam emberian medikamentosa b. iridektomi erifer ada mata besangkutan
46 elindungi mata sebela9n$a dari kemungkinan terkena serangan akut.
erai ilokarin 1-2L 3:1tetes9ari samai iridektomi en0ega9an dilakukan
56 enangani sekuele jangka anjang akibat serangan serta jenis tindakan $ang
dilakukan. +aat diberikan terai medikamentosa dan bila )* teta belum
normal maka dilakukan trabekulotomi
. Glauko)a aku $#ku!"#r
#engobatan glaukoma akut sekunder adala9 segera menurunkan )* dan mengobati
en$akit en$ebabn$a atau mekanismen$a baik dengan terai medikamentosa atau
terai beda9
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
Glauko)a aku $u"u #ruup pri)#r
#enanganann$a miri dengan enanganan di fasilitas sekunder.
1. edikamentosa inisial
2. indakan beda9 inisial>
27
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 28/104
a6 indakan iridektomi erifer daat dilakukan dengan beda9 insisional atau
laser argon-$ag atau diode. indakan tersebut daat dida9ului dengan
goniolastiiridolasti
b6 erai beda9 trabekulotomi= bila iridektoi erifer tidak efektif.
0. Glauko)a aku $#ku!"#r
#enanganann$a miri dengan enanganan ada fasilitas sekunder
GLAUKOMA KRONIS
Adala9 kelomok en$akit mata $ang umumn$a ditandai kerusakan s$araf ,.)) dan
ke9ilangan la.andang $ang karakteristik-rogresif serta ber9ubungan dengan berbagai
faktor resiko terutama )* $ang tinggi. Glaukoma bila tidak diobati se0ara teat daat
menimbulkan kerusakan $ang ermanent. Glaukoma kronis daat dibagi menjadi
glaukoma kronis rimer dan sekunder. Kasus glaukoma sekunder daat diketa9ui se0arakebetulan bila melakukan engukuran )*= terutama ada mereka $ang tergolong kasus
di0urigai berisiko glaukoma= seerti mereka $ang berusia 4; t9n atau lebi9= ada keluarga
menderita glaukoma= enderita mioia= en$akit kardiovaskuler= 9iertensi= 9iotensi=
vasosasme= diabetes melitus= dan migren. Ua$a en0ega9an kebutaan akibat glaukoma
memerlikan en$ulu9an dan enjaringan glaukoma se0ara aktif di mas$arakat= baik untuk
enemuan kasus mauun deteksi dini.
Gejala dan tanda klinis
1. +aat tana gejala samai terjadi kerusakan= se9ingga dikatakan sebagai en0uri
engli9atan2. ata terasa egal= kadang-kadang using
3. Rasa tidak n$aman atau mata 0eat lela9
4. ungkin ada ri!a$at en$akit mata= trauma atau emakaian obat kortikosteroid
5. #ada $ang lanjut daat ditemukan> jalan menabrak-nabrak
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #emeriksaan tajam enli9atan dengan kartu snelen dengan koreksi terbaik dan in-
9ole> biasan$a tajam ngli9atan masi9 baik. #ada stadium lanjut daat dikoreksi
tajam engli9atan tidak enu9 dengan uil melebar dan ber!arna 9itam.
2. #emeriksaan dengan lamu senter dan lu> gambaran bola mata tidak berbeda dengan
gambaran mata normal. #uil daat terli9at midriasis dan refleks 0a9a$a $ang lambat.
3. #emeriksaan fundus koi-rasio <+ erbandingan antara lebar 0ekungan ail
ter9ada lebar ail ,.)) 6 sebesar ;=% atau lebi9.
4. #emeriksaan )* dengan tonometer s09iotI> )* 2"mm?g 4=57=56 atau lebi9.
5. #emeriksaan la.andang dengan test konfrontasi> men$emit.
28
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 29/104
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. Klasifikasi glaukoma berdasarkan emeriksaan sudut bilik mata dean gonioskoi6
dibagi ke dalam glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutu. 'erdasarkan
etiologin$a dibagi kedalam glaukoma rimer dan glaukoma sekunder. Glaukoma
rimer adala9 glaukoma $ang timbul dengan sendirin$a ada orang $ang memun$ai
bakat ba!aan glaukoma= sedangkan glaukoma sekunder adala9 glaukoma $ang
timbul sebagai en$ulit en$akit mata lain baik $ang sedang mauun $ang erna9
diderita serta en$akit sistemik.
2. #ada fasilitas sekunder dan tersier= glaukoma kronis dibagi menjadi>
a. *lauko)a $u"u #r&uka pri)#r adala9 glaukoma rimer $ang ditandai sudut
bilik mata dean $ang terbuka= atroi dan ekskavasi ada ail ,.)) serta
la.andang karakteristik= $ang besifat rogresif lambat= disebabkan ole9 berbagai
faktor resiko= terutama )* $ang terlalu tinggi untuk kelangsungan kese9atan
mata.&. *lauko)a $u"u #r&uka $#ku!"#rgambaran kliis $ang miridengan glaukoma
sudut terbuka rimer antara lain adala9 glaukoma igmenter= glaukoma
kortikosteroid= glaukoma seudoeksfoliasi= glaukoma angle re0ess setela9 trauma
tumul= dll
1. *lauko)a kro!i$ $u"u #ruup pri)#r
16 Glaukoma jenis ini adala9 glaukoma rimer $ang ditandai dengan tertutun$a
trabekulum ole9 iris erifer se0ara erla9an. 'entuk rimer berkembang ada
mereka $ang memiliki faktor redisosisi anatomi berua sudut bilik mata
dean trgolong semit.
26 elain sudut bilik mata dean $ang tertutu= gambaran klinisn$a asimtomatismiri glaukoma sudut terbuka rimer. Glaukoma tersebut daat ula
berkembang dari bentuk intermiten= sub akut atau merambat 0reeing6.
Glaukoma jenis ini juga meruakan kelanjutan glaukoma akut sudut tertutu
rimer $ang tidak mendaat engobatan atau setela9 mendaat engobatan
$ang tidak semurna atau setela9 terai iridektomi erifertrabekuloktomi
glaukoma residual6
3. #emeriksaan tajam engli9atan menggunakan kartu snellens dengan koreksi dan in-
9ole. ajam engli9atan sentral sering masi9 baik !alauun en$akit suda9 stadium
lanjut.
4. #emeriksaan dengan biomikroskoi> gambaran bola mata tidak berbeda dengan
gambaran normal. #uil daat terli9at midriasis dan refleks 0a9a$a $ang lambat. 'ilik
mata dean dalam dengan sudut bilik mata dean $ang terbuka lebar ada glaukoma
sudut terbuka rimer. 'ilik mata dean dangkal dan sudut bilik mata dean semit
ada glaukoma sudut tertutu rimer. Kelainan glaukoma jenis ini bersifat bilateral
!alauun tidak selalu simetris ada kedua mata. #ada glaukoma sudut terbuka
sekunder 9arus di0ari faktor en$ebab.
29
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 30/104
5. #emeriksaan sudut bilik mata dean menggunakan teknik 8an ?erri0k dan sebaikn$a
menggunakan gonioskoi.
%. #emeriksaan funduskoi> terli9at atroi ail glaukomatosa
7. #emeriksaan )* dengan tonometer s09iot I@ )* umumn$a lebi9 dari 21 mm?g
". #emeriksaan la. #andang dengan alat erimeter seder9ana atau erimetri goldmann>
0a0at la. #andang glaukomatosa
asala9 diagnosis glaukoma sudut terbuka rimer stadium dini adala9 akibat terdaatn$a
sekitar 2=5L diantara oulasi memiliki )* lebi9 dari 21 mm?G 9iertensi okuli6.
asala9 lain adala9 ban$akn$a variasi normal ail ,.)) $ang sering sukar dibedakan
dengan kerusakan dengan kerusakan dini akibat glaukoma glaukoma suse0t6. elain itu
sukarn$a menjumai 0a0at a!al la. #andang. Keadaan ail ,.)) $ang men0urigakan
adala9 rasio <+ lebi9 ;=4@ asimetri ail <+ verti0al E <+ 9oriIontal lebi9 dari ;=2 dan
batas ekskavasi $ang tak teratur. Keadaan iniun 9arus didiagnosis banding dengan
glaukoma tekanan renda9 glaukoma normotensi lo! tension glaukoma= normotensionglaukoma6. #emeriksaan laangan andang ada kasus-kasus tersebut dilakukan dengan
erimetri goldmann.
#ela$anan kese9atan mata tersir (<2
1. Klasifikasi glaukoma miri dengan klasifikasi ada fasilitas sekunder.
2. #emeriksaan tajam engli9atan menggunakan kartu snellen atau 09art roje0tor
dengan koreksi dan in-9ole. ajam engli9atan sentral sering masi baik !alauun
en$akit suda9 stadium lanjut.
3. #emeriksaan dengan biomikroskoi> gambaran bola mata tidak berbeda dengan
gambran mata normal.uil daat terli9at midriasis dan reflek 0a9a$a $ang lambat.'ilik mata dean dalam dengan sudut bilik mata dean $ang terbuka lebar ada
glaukoma sudut terbuka rimer. 'ilik mata dean dangkal dan sudut bilik mata dean
semit ada glaukoma sudut tertutu rimer. Kelainan glaukoma jenis ini bersifat
bilateral !alauun tidak selalu simetris ada kedua mata. #ada glaukoma sudut
terbuka sekunder 9arus di0ari faktor en$ebab.
4. #emeriksaan sudut bilik mata dean dengan gonioskoi.
5. #emeriksaan funduskoi> gambar dan uraikan ail s$araf otik= alanasi= tono-en=
dan bila ada dengan tonometer non kontak
%. #emeriksaan la. #andang dengan alat erimeter kineti0 dan stati0 baik manual
mauun komuter> bila memungkinkan dengan o0tous atau ?um9re$.
7. 'ila memungkinkan evaluasi ail s$araf otik adan serabut s$araf retina dengan alat
diagnosti0 imaging seerti ?R ?eidelberg retinal tomogra9$6
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. )* diturunkan dengan obat-obatan se0ara berta9a berua>
30
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 31/104
a. imolol ;=25L - ;=5L 2:1tetes9ari bila tidak ada kontra indikasi6
b. #ilokarin 2L 4:1tetes9ari
0. AsetaIolamide 3-4 : 125-25; mg9ari
d. K<l 2-3 : ;=25-;=5 gr9ari
2. *bat-obatan rinsin$a diberikan se0ara sendiri-sendiri= tetai daat dikombinasikan
tergantung dari sasaran )* di9arakan lebi9 renda9 dari 21mm?g.
3. *le9 karena obat-obatan diberikan untuk jangka lama danterus-menerus= sangat
enting dier9atikan keatu9an enderita dalam melaksanakan engobatann$a.
#enderita dirujuk ke sesialis mata= ela$anan tingkat sekunder atau tersier bila )*
teta diatas 21 mm?g= enderita tidak atu9= tidak ta9an ter9ada obat-obatan= dalam
stadium lanjut glaukoma danatau untuk menilai rogresifitas e$akitn$a.
4. Ua$a en0ega9an kebutaan akibat glaukoma memerlukan en$ulu9an dan
enjaringan glaukoma se0ara aktif di mas$arakat= baik untuk enemuan kasus
mauun deteksi dini.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
. Glauko)a $u"u #r&uka pri)#r
tujuan engobatan ada enderita $ang terbukti menderita glaukoma sudut terbuka
rimer adala9 men0ega9 berlanjutn$a kerusakan ail saraf otik. amai saat ini
belum ada 0riteria $ang memuaskan untuk menetakan tingkat )* $ang daat
diterakan aman untuk memerta9ankan keadaan la. #andang bagi semua enderita.
Ada $ang menurunkan 3;L lebi9 renda9 dari )* a!al. Ada ula $ang menetakan
target ressure dengan er9itungan k9usus $ang bersifat individualmata.
a. edikamentosa
16 #emili9an obat untuk engobatan a!al didasarkan ada enilaian mata enderita dan status kese9atan umum. 'ila 0a0at la. #andang belum lanjut
atau )* tidak terlalu tinggi maka terai daat di0oba ada satu mata terlebi9
da9ulu untuk menilai manfaat an efek saming.
26 erai medikamentosa bersifat monoterai dimulai dengan timolol maleat <.
timol6 ;=25L-;=5L= 1-2 : se9ari. 'ila tidak ada kontraindikasi atau obat-obat
baru $ang lain seerti glauen= glaulus= :alatan= travatan= dorIol= aIot6.
'ila dengan obat ertama keadaan )* $ang di9arakan belumter0aai tetai
obat tersebut diangga bereson baik men0aai nilai efektif farmakologis6
daat ditamba9kan obat tetes lainn$a= tetai bila diangga tidak efektif maka
obat ertama diganti dengan obat lain= lalu enilaian diukang lagi. 'ila
dengan monoterai atau kombinasi tern$ata belum men0aai sasaran berua
enurunan )* $ang tidak memuaskan atau teta erlanjutn$a kerusakan atau
sejak a!al tekanan lebi9 dari 3; mm?g maka daat diberikan terai sistemik
dengan eng9ambat karbonik an9idrase. *bat ini biasan$a dimulai 125 mg= 3-
4 : se9ari. 'ila efektivitas $ang di9arakan belum ter0aai= maka dosis
ditingkatkan menjadi 25; mg tia % jam atau 5;; mg setia 12 jam. #ada
31
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 32/104
setia emberian obat asetaIolamide 9arus disertakan emberian obat rearat
kalium K<l ;=5 gr6 2-3 := ;=25-;=5 gr er 9ari
b. indakan beda9
'ila dengan tindakan medikamentosa diatas belum memuaskan sebaikn$a
enderita diertimbangkan untuk dilakukan terai beda9 trabekulektomi atau non
enetrating filtering surger$6 atau dikonfirmasikan untuk kemungkinan tindakan
lain ke ela$anan tingkat tersier.
)nstruksi bagi enderita
1. +alam engobatan glaukoma enting sekali untuk memberikan instruksi ada
enderita mengenai !aktu dan emakaian obat= termasuk 0ara menekan daera9
kantus internus untuk men0ega9 absorbsi sistemik obat tetes. +okter 9arus
meren0anakan dan membi0arakan saat dan jenis engobatan dan me$akini ba9!a
nama obat dan emberiann$a ada tertulis di label botol obat tetes.
2. amba9an ula asien 9arus diberita9u dengan kata-kata $ang seder9ana
mengenai mekanisme terjadin$a glaukoma= alasan dan tujuan engobatan= 0ara
berbagai obat bekerja dan efek saming $ang mungkin terjadi. ?al ini erlu dalam
ua$a menjaga keatu9an enderita dalam obat.
3. #asien 9arus di$akinkan erlun$a emeriksaan kontrol berkala seumur 9idu
mengenai )*= enilaian ail ,.)) dan la. #andang= serta enggunaan obat tetes
$ang benaratu9 seerti $ang diinstruksikan keadan$a.
4. #endeita sebaikn$a mengeta9ui nama dan konsentrasi obat $ang sedang
digunakan. Kartu engenal tanda enderita glaukoma $ang 9arus diba!a
enderita mungkin ada manfaatn$a. #enting ula asien dan dokter lain $angmera!atn$a mengeta9ui efek saming= alergi= dan kemungkinan kera0unan obat
glaukoma.
5. 'ila dengan enatalaksanaan diatas masi9 juga menunjukkan kemunduran maka
dirujuk ketingkat tersier untuk dielajari lebi9 lanjut.
%. Keluarga langsung erlu diikutsertakan dalam enatalaksanaan enderita.
0. Glauko)a $u"u #r&uka $#ku!"#r
<ari faktor en$ebab seerti $ang tertulis diatas= kemudian tentukan>
1. edikamentosa
2. indakan beda9>
a. )ridektomi erifer
b. rabekulektomi
0. 'eda9 katarakekstraksi lensa
3. Glauko)a kro!i$ $u"u #ruup pri)#r
1. indakan beda9 iridektomi erifer ada kedua mata
32
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 33/104
2. edikamentosa obat-obat glaukoma untuk menurunkan )*
a. #ilokarin 2L 4:se9ari
b. imolol ;=5L 2: se9ari
0. AsetaIolamide 2-3 : 25; mg se9ari disertai dengan K<l 2-3 : 5;; mg
d. *abat-obat baru seerti> glauen= glaulus= :alatan= travatan= dorIol= aIot
3. indakan beda9 trabekulektomi= bila tindakan iridektomi erifer dan obat-obat
)* masi9 diatas 21 mm?g
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
. Glauko)a $u"u #r&uka pri)#r
edikamentosa
a. #rinsi terai miri dengan enanganan ada fasilitas sekunder= namun daat ula
menggunakan obat-obat jenis terbaru= seerti>
16 #rostaglandin analog glauen= glaulus= :alatan= travatan626 #eng9ambat karbonik an9idrase toikal dorIol= aIot6
36 Al9a 2 agonist adrenergik.
a6 terai laser berua trabekulolasti argon laser= trabekulolasti laser
selektif.
b6 erai beda9 berua trabekulektomi tana atau dengan mitomisin <5-
fluorourasil= non enetrating filtering surger$= oerasi drainase imlant=
siklodiatermi dan oerasi kombinasi katarak dan glaukoma.
0. Galuko)a $u"u #r&uka $#ku!"#ra. <ari faktor en$ebab
b. edikamentosa
16 #rostaglandin analog glauen= glaulus= :alatan= travatan6
26 #eng9ambat karbonik an9idrase toikal dorIol= aIot6
36 Al9a 2 agonist adrenergik.
0. erai laser berua trabekulolasti argon laser= trabekulolasti laser selektif
d. erai beda9 berua trabekolektomi tana atau dengan mitomisin < 5-
fluorourasil= non enetrating filtering surger$= oerasi drainase imlant=
siklodiatermi atau oerasi kombinasi katarak dan glaukoma.
3. Glauko)a kro!i$ $u"u #ruup pri)#r
a. erai medikamentosa diberikan baik sebalum terai defenitif iridektomi erifer
mauun setela9n$a
b. indakan beda9 trabekulektomi bila )* diatas 21 mm?g setela9 tindakan
iridektomi erifer dan medikamentosa.
33
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 34/104
0. indakan beda9 kombinasi trabekulektomi dan katarak bila ada indikasi
keduan$a.
indakan iridektomi erifer laser atau trabekulolasti
1. #ra dan setela9 tindakan diberikan al9a 2 agonist
2. #emberian anti inflamasi toikal setela9 tindakan selama 2-3 9ari
3. /ollo! u tindakan laser setela9 1 9ari= 1 minggu= selanjutn$a 4-" minggu setela9
tindakan )# trabekulolasti laser.
4. 'ila )* naik ertimbangkan emberian medikamentosa atau tindakan
trabekulektomi.
5. inggu ke-" lakukan gonioskoi dan 0ek )*
#era!atan setela9 tindakan trabekulektomi
1. 'erikan kombinasi antibiotik dan anti inflamasi toikal serta antibiotik sistemik.
2. Kontrol 1 9ari as0a beda93. Kontrol 7-1; 9ari as0a beda9
4. Kontrol 1 minggu samai 1 bulan
5. Kontrol tia 4-% bulan bila keadaan baik
(valuasi dan follo! u asien glaukoma kronis
1. #er9atikan ada tidakn$a rogresivitas ail atroi glaukomatosa
2. /unduskoi= *<= ?R= evaluasi %-12 bulan.
3. #er9atikan ada tidakn$a ertamba9an skotoma kelainan la. #andang dengan automati0
erimeter setia %-12 bulan> o0tous= ?um9re$.
4. akukan gonioskoi minimal setia 3 bulan.
GLAUKOMA SUSPE4T
?al-9al berikut ini termasuk dalam glaukoma suse0t>
1. )* diatas 21 mm?g disertai dis0us otik dan la. #andang $ang normal= atau
2. Keadaan ail otik dan atau la. #andang $ang di0urigai dengan )* $ang normal
Gejala dan tanda klinis
#using= sakit sekitar mata atau tana gejala
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #emeriksaan tajam engli9atan dengan kartu snellen dan in-9ole.
34
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 35/104
2. #emeriksaan bola mata dengan lamu senter dan lu> bola mata baik.
3. #emeriksaan saraf otik demgan funduskoi> rasio <+ lebi9 dari ;=% diatas 2"
mm?g.
4. #emeriksaan la. #andang dengan tes konfrontasi.
#ela$anan kese9atan mata sekunder
1. #emeriksaan tajam engli9atan dengan menggunakan snellen dan in-9ole
2. #emeriksaan dengan menggunakan biomikroskoi slit lam. Gambaran bola mata
tidak berbeda dengan gambaran mata normal.
3. #emeriksaan sudut milik mata dean menggunakan teknik 8an ?erri0k dan sebaikn$a
menggunakan gonioskoi.
4. #emeriksaan funduskoi untuk menilai ail otik
5. #emeriksaan )* dengan tonometer 09iotI
%. #emeriksaan la. #andang dengan alat erimeter seder9ana atau erimetri Goldmann
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. #emeriksaan tajam engli9atan dengan kartu snellen atau 09art roje0tor dengan
koreksi in-9ole
2. #emeriksaan dengan biomikroskoi slit lam> gambaran bola mata tidak berbeda
dengan gambaran mata normal.
3. #emeriksaan sudut bilik mata dean dengan gonioskoi.
4. #emeriksaan funduskoi= gambar dan uraikan ail saraf otik.
5. #emeriksaan )* dengan tonometer 09iotI= tonometri alanasi= tono-en dan bila
ada dengan tonometer non kontak.
%. #emeriksaan la. #andang dengan alat erimeter kineti0 dan stati0 baik manualmauun komuter= bila memungkinkan dengan erimeter o0tous atau ?um9re$.
7. 'ila memungkinkan evaluasi ail saraf otik dan serabut saraf retina dengan alat
diagnosti0 imaging seerti *<otikal 0o9eren0e tomogra9$6 dan ?R?eidelberg
retinal toogra9$6.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
Untuk memastikan glaukoma ada asien glaukomasuse0= sebaikn$a dikirim ke fasilitas
sekunder untuk emeriksaan lebi9 lanjut.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. 'uat dasar mengenai )*= ail saraf otik gambar diagram6 dan la. #andang.
2. etakan tekanan target a!al>enurunan 2;-3;L dari )* a!al
3. /ollo! u asien ter9ada rogresivitas.
#ela$anan kese9atan mata tertier (<6
35
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 36/104
1. 'uat data dasar mengenai )*= ail saraf otik dan serabut saraf retina
dengan gambar diagram= ?R= atau *<6
2. 'uat data dasar mengenai la. #andang dengan erimeter 0omuter.
#enatalaksanaan ter9ada asien $ang mendaat terai obat anti glaukoma
1. etakan tekanan target a!al> enurunan 2;-3;L dari )* a!al.
2. #ili9 obat ter9ada individu>
a. Oualit$ ofn lif
b. 'ia$a
0. (fek saming
/ollo! u
1. #emeriksaan mata>
a. )*> variasi diurnal bila erlu.
b. 'iomikroskoi lamu 0ela9.
0. Gonioskoi.d. /unduskoi.
e. *<?R.
f. #erimetri> Goldmanno0tous?um9re$.
2. #er9atikan efek saming obat
a. okal
b. istemik
3. +iskusi mengenai faktor resiko dan ren0ana engobatan.
p#!*o&aa! Tar*#
pr#$$ur# /TP2
R#$iko i!**i
u!uk #r5a"i
k#ru$aka!
I!#rval
%ollo6 up
Evalua$i
papil $ara%
opik7 $#ra&u
$ara% r#i!a
"a!
lap. Pa!"a!*
idak diobati - idak ada %-1" bulan %-1" bulan
idak diobati - Ada 3-12 bulan %-12 bulan
+iobati urun idak ada 3-12 bulan %-12 bulan
+iobati urun tetai
tidak men0aai
#
ada 2 9ari E 4 bulan 3-12 bulan
36
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 38/104
KATARAK PADA PENDERITA DE8ASA
Katarak adala9 kekeru9an ada lensa $ang men$ebabkna enurunan tajam engli9atan
visus6= dimana aling sering berkaitan dengan roses degenerasi lensa ada enderita
berusia lanjut $aitu diatas 4; ta9un katarak senilis6. Katarak ada enderita de!asa
diatas 1" ta9un6 selain karena roses degenerasi= juga daat disebabkan ole9 en$akit
mata seerti glaukoma= uveitis= trauma mata= dan lain-lain@ atauun menderita kelainan
sistemik seerti += enggunaan obat-obatan $ang steroid= dll. Katarak biasan$a
ditemukan ada kedua mata bilateral6= tetai daat juga terjadi ada satu mata
mono0ular6.
Gejala dan tanda
1. #enurunan visus se0ara erla9an-la9an
2. Ukuran ka0a mata semakin sering mengalami eruba9an.3. Kelu9an silau glare6
4. Kesulitan untuk memba0a
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #emeriksaan visus dengan kartu snellen dengan koreksi terbaik serta menggunakan
in-9ole
2. #emeriksaan lamu senter dan lu untuk segmen anterior dimana tidak ditemukan
kekeru9an kornea dan tamak reflek uil $ang masi9 baik.
3. )* diukur dengan tonometri 09iotI4. Hika )* dalam batas normal kurang dari 21 mm?g6 dilakukan dilatasi uil dengan
tetes mata troi0amide ;=5L= setela9 uil 0uku lebar dilakukan emeriksaan
dengan lamu senter dan lu untuk untuk meli9at adan$a kekeru9an lensa.
5. #emeriksaan funduskoi dengan oftalmosko langsung untuk meli9at segmen
osterior jika katarak masi9 tidak terlalu keru9.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. #emeriksaan visus dengan kartu snellen dengan koreksi terbaik serta menggunakan
in-9ole.
2. #emeriksaan lamu senter dan lu untuk segmen anterior
3. )* diukur dengan tonometri 09iotI
4. Hika )* dalam batas normal kurang dari 21 mm?g6 dilakukan dilatasi uil dengan
tetes mata troi0amide ;=5L= setela9 uil 0uku lebar dilakukan emeriksaan
dengan lamu senter dan lu untuk untuk meli9at adan$a kekeru9an lensa.
5. +ilakukan emeriksaan fundus dengan oftalmosko langsung atauun tidak langsung.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
38
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 39/104
1. #emeriksaan visus dengan kartu snellen atau 09art roje0tor dengan koreksi terbaik
serta menggunakan in-9ole.
2. #emeriksaan lamu senter dan lu untuk segmen anterior
3. )* diukur dengan tonometer non-0onta0t= alanasi= atau 09iotI
4. Hika )* dalam batas normal kurang dari 21 mm?g6 dilakukan dilatasi uil dengan
tetes mata troi0amide ;=5L= setela9 uil 0uku lebar dilakukan emeriksaan
dengan lamu senter dan lu untuk untuk meli9at adan$a kekeru9an lensa aaka9
sesuai dengan tajam engli9atan asien.
5. +erajat katarak ditentukan ole9>
a. D#ra5a : nu0leus lunak= biasan$a visus masi9 lebi9 baik dari %12= tamak
sedikit keru9 dengan !arna agak keuti9an. Refleks fundus juga masi9 dengan
muda9 dierole9 dan usia enderita biasan$a kurang dari 5; ta9un
b. D#ra5a 0: ,ukleus dan kekerasan ringan= tamak nu0leus suda9 mulai be!arna
kekuningan= visus biasan$a antara %12 samai %3;. reflek fundus juga masi9muda9 dierole9 ada katarak jenis ini aling sering memberikan gambaran
seerti katarak subkasularis osterior.
0. D#ra5a 3: ,ukleus dengan kekerasan medium= dimana nu0leus tamak ber!arna
kuning disertai dengan kekeru9an korteks $ang ber!arna keabu-abuan. 8isus
biasan$a antara 3%; samai %3;.
d. D#ra5a 9: ,ukleus keras= dimana nu0leus suda9 ber!arna kuning ke0oklatan dan
visus biasan$a antara 3%; samai 1%;= dimana refleks fundus mauun keadaan
fundus suda9 sulit dinilai.
e. D#ra5a : ,ukleus sangat keras= nu0leus suda9 ber!arna ke0oklatan ba9kan ada
$ang ber!arna agak ke9itaman. 8isus biasan$a 9an$a 1%; atau lebi9 jelek dan
usia enderita suda9 diatas %5 ta9un. Katarak ini sangat keras dan disebut juga
brunes0ent 0atara0t atau bla0k 0atara0t
%. +ilakukan emeriksaan fundus dengan oftalmosko langsung atauun tidak langsung.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer#(<6
1. #enatalaksanaan bersifat non beda9= dimana asien dengan visus %12 diberikan
ka0amata dengan koreksi terbaik
2. Hika visus P %12 atau suda9 mengganggu untuk melakukan kegiata se9ari-9ari
berkaitan dengan ekerjaan asien atau ada indikasi lain untuk oerasi= asien dirujuk
ke sesialis mata ada fasilitas sekunder atau tersier.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
39
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 40/104
1. #enata laksanaan bersifat non beda9= dimana asien dengan visus Q %12 diberikan
ka0a mata dengan kreksi terbaik.
2. Hika visus P %12 atau suda9 mengganggu untuk melakukan kegiatan se9ari-9ari
berkaitan dengan ekerjaan asien atau ada indikasi lain untuk oerasi= daat
dilakukan oerasi (<<(e:tra 0asular 0atara0t e:traksi6
3. *erasi katarak dilakukan menggunakan mikrosko oerasi dan ealatan beda9
mikro= dimana asien diersiakan imlantasi lensa tanam )*> intra o0ular lens6.
4. Ukuran lensa tanam di9itung berdasarkan data keratometri serta menggunakan
biometri A-s0an= tetai bisa juga berdasarkan anamnesis menggunakan )*
standaro!er D2;.;;6 dikurangi ukuran ka0a mata $ang selama ini digunakan asien.
isaln$a jika asien menggunakan ka0a mata -%.;; daat diberikan )* o!er
D14.;;
5. #er9atikan juga rekomendasi tindakan beda9 katarak ada bagian ak9ir tulisan ini.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<61. #enatalaksanaan bersifat beda9= jika visus suda9 mengganggu untuk melakukan
kegiatan se9ari-9ari berkaitan dengan ekerjaan asien atau ada indikasi lain untuk
oerasi.
2. *erasi katarak dilakukan menggunakan mikrosko oerasi dan eralatan beda9
mikro= asien diersiakan untuk imlantasi lensa tanam )*6
3. Ukuran lensa tanam di9itung berdasarkan data keratometri serta menggunakan
biometri A-0an.
4. eknik beda9 katarak menggunakan teknik manual (<<( atauun fakoemulsifikasi
dengan memertimbangkan derajat katarak serta tingkat kemamuan a9li beda9
5. *erasi katarak 9an$a dilakukan jika visus suda9 mengganggu kegiatan se9ari-9ari asien dimana asien berkesematan melakukan diskusi dengan dokter mengenai
alternative lain selain oerasi= resiko oerasi= serta era!atan as0a oerasi.
%. #asien mengisi Surat Izin Tindakan Medis informed 0on0ent6
7. etia kali melakukan emeriksaan re-oerasi men0aku 9al-9al berikut>
a. Anamnesis ri!a$at en$akit lama= en$akit lain atauun alergi
b. 8isus tana koreksi dengan snellen serta refraksi terbaik.
0. #engukuran )*
d. #enilaian fungsi uil refleks uil6
e. #emeriksaan mata luar e:ternal e:amination6 dengan senter dan lu= atau slit
lam bergantung fasilitas
f. #emeriksaan fundus dengan dilatasi uil
". +okter sesialis mata $ang melakukan oerasi katarak sebaikn$a memer9atikan
ersiaan re-oerasi sebagai berikut>
40
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 41/104
a. emeriksa asien sebelum oerasi
b. emberikan informasi keada asien tentang resiko= keuntungan dan kerugian
oerasi serta 9araan $ang se!ajarn$a dari 9asil oerasi
0. emerole9 surat iIin tindakan medisinformed 0on0ent6
d. emastikan ba9!a 9asil keratometri dan biometri A-s0an sesuai dengan mata
$ang akan dioerasi= jika asien diren0anakan imlantasi lensa tanam
e. enentukan kekuatan lensa tanam $ang sesuai= jika asien tesebut diren0anakan
imlantasi lensa tanam.
f. embuat ren0ana embeda9anjenis anest9esia= enematan sa$atan dan
konstruksi luka= refraksi as0a oerasi $ang diren0anakan sertajad!al emeriksan
as0a beda9.
g. elakukan evaluasi re-oerasi diatas termasuk emeriksaan laboratorium serta
berdiskusi dengan asien atauun keluarga asien $ang diangga lebi9 mengerti
dan daat bertindak atas nama asien.
&. *erasi katarak bilateral oerasi dilakukan ada kedua mata sekaligus se0ara berurutan6
sangat tidak dianjurkan berkaitan dengan resiko as0a oerasiendoft9almitis6$ang bisa
berdamak kebutaan. etai ada beberaa keadaan k9usus $ang bisa dijadikan alas an
embenaran dan keutusan tindakan oerasi katarak bilateral ini 9arus diikirkan sebaik-
baikn$a.
1;. *erasi tidak bole9 dilakukan ada keadaan sebagai berikut>
a. #asien menolak tindakan oerasi
b. #emberian ka0a mata atauun alat 'antu engli9atan lainn$a masi9 0uku
memuaskan bagi asien0. Ada dugaan ba9!a oerasi tidak daat meningkatkan engli9atan as0a oerasi
d. Kualitas 9idu asien belum terganggu dengan gangguan engli9atan $ang
dialamin$a belum terganggu dengan gangguan engli9atan $ang dialamin$a
e. #asien tidak daat menjalani oerasi katarak berkaitan dengan en$akit mata lain
atauun keadaan kese9atan akibat en$akit lainn$a.
f. #asien tidak daat memberikan surat iIin tindakan medis $ang sa9 se0ara 9ukum
karena kurang engertian atauun kurang informasi
11. +okter sesialis mata $ang melakukan oerasi atauun staf dokter tersebut
berke!ajiban mendidik= menjelaskan dan memberi instruksi keada asien mengenai
gejala atauun tanda-tanda mengenai kemungkinan terjadin$a komlikasi as0a
oerasi= enggunaan roteksi mata= adan$a embatasan kegiatan= engobatan = jad!al
kunjungan lanjutan follo! u6 dan etunjuk dimana 9arus mendaatkan era!ata
darurat bila dierlukan. +okter sesialis matastaf juga menerangkan mengenai
tanggung ja!ab asien untuk mengikuti etunjuk $ang 9arus dilakukan selama
41
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 42/104
era!atan as0a oerasi dan asien 9arus segera meng9ubungi dokter tersebut jika
mengalami masala9.
12. #emeriksaan lanjutan as0a oerasi follo! u6>
a. /rek!ensi emeriksaan a0a beda9 ditentukan berdasarkan tingkat en0aaian
visus otimal $ang di9arakan.
b. #asien dengan resiko tinggi= seerti asien dengan satu mata= mengalami
komlikasi intra oerasi atau ada ri!a$at en$akit mata lain sebelumn$a seerti
uveitis= glaukoma= dll= maka emeriksaan 9arus dilakukan satu 9ari setela9
oerasi.
0. #ada asien $ang diangga tidak bermasala9 baik keadaan re-oerasi mauun
intra oerasi serta diduga tidak akan mengalami komlikasi lainn$a maka daat
mengikutin etunjuk emeriksaan lanjutan sebagai berikut>
16 Kunjungan ertama> dijad!alkan dalam !aktu 4" jam setela9 oerasi untuk
mendeteksi dan mengatasi komlikasi dini seerti kebo0oran luka $angen$ebabkan bilik mata dangkal= 9iotonus= eningkatan )*= edema kornea=
atauun tanda-tanda eradangan6.
26 Kunjungan ke dua> dijad!alkan 9ari ke 4-7 setela9 oerasi jika tidak dijumai
masala9 ada kunjungan ertama= $aitu mendeteksi dan mengatasi
kemungkinan endoft9almitis $ang aling sering terjadi ada minggu ertama
as0a oerasi.
36 Kunjungan ketiga> dijad!alkan sesuai dengan kebutu9an asien +imana
bertujuan untuk memberikan ka0a mata sesuai dengan refraksi terbaik $ang
di9arakan.
13. *bat-obat $ang digunakan asien as0a oerasi bergantung dari keadaan mata serta
disesuaikan dengan kebutu9an masing-masing asien misaln$a analgetika=
antibiotika oral= anti glaukoma= atau edema kornea= dll6. etai enggunaan tetes mata
kombinasi antibiotika dan steroid 9arus diberikan ada asien untuk digunakan setia
9ari selama minimal 2 minggu as0a oerasi.
PTERYGIUM
42
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 43/104
Adala9 ertumbu9an jaringan fibrovas0ular berbentuk segi tiga $ang tumbu9 dari ara9
konjungtiva menuju kornea ada daera9 inter alebra. Asal kata ter$gium adala9 dari
ba9asa $unani= $aitu teron $ang artin$a !ingS atau sa$a. )nsiden ter$gium 0uku
tinggi di )ndonesia $ang terletak didaera9 eJuator= $aitu 13=1L. +iduga ba9!a aaran
ultra violet meruakan sala9 satu faktor esiko terjadin$a ter$gium.
#ter$gium umumn$a tumbu9 ada daera9 inter alebra= lebi9 sering terdaat ada
bagian nasal konjungtiva. #un0ak segitiga disebut aeks= $aitu bagian ter$gium $ang
tumbu9 masuk ke jaringan kornea. Usia enderita biasan$a ada usia de!asa muda
diatas 4; ta9un6.
+erajat ertumbu9an ter$gium ditentukan berdasarkan bagian kornea $ang tertutu ole9
ertumbu9an ter$gium= dan daat dibagi menjadi 4= $aitu>
1. +erajat 1> jika terigium 9an$a terbatas ada limbus kornea
2. +erajat 2> jika ter$gium suda9 mele!ati limbus kornea tetai tidak lebi9 dari 2 mm
mele!ati kornea3. +erajat 3> jika ter$gium suda9 melebi9i derajat 2 tetai tidak melebi9i inggiran
uil mata dalam keadaan 0a9a$a normal uil dalam keadaan normal
sekitar 3-4 mm6
4. +erajat 4> jika ertumbu9an ter$gium suda9 mele!ati uil se9ingga mengganggu
engli9atan.
#rinsi enanganan ter$gium dibagi 2= $aitu 0uku dengan emberian obat-obatan jika
ter$gium masi9 derajat 1 atau 2= sedangkan tindakan beda9 dilakukan ada ter$gium
$ang melebi9i derajat 2. tindakan beda9 juga daat diertimbangkan ada ter$gium
derajat 1 atau 2 jika enderita suda9 mengelu9 mauun karena alas an kosmetik.
Gejala dan anda
Gejala klinis ter$gium ada ta9a a!al biasan$a ringan ba9kan sering tidak ada kelu9an
sama sekali asimtomatik6. 'eberaa kelu9an $ang sering dialami asien antara lain>
1. ata sering berair dan tamak mera9.
2. erasa serti ada benda asing.
3. imbul astigmatisma akibat kornea tertarik ole9 ertumbu9an ter$gium tersebut=
biasan$a astigmatisme !it9 t9e ruleSatauun astigmatisme irregular se9ingga
mengganggu engi9atan.
#ada ter$gium lanjut derajat 3 dan 46= daat menutui uil dan aksis visual se9ingga
tajam engli9atan juga menurun.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #emeriksaan 0uku dengan lu dan lamu senter= dieriksa segmen anterior serta
ditentukan derajat ertumbu9an ter$gium.
43
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 44/104
2. ajam engli9atan enderita dieriksa dengan snellen.
3. )* diukur dengan tonometer 09iotI untk memastikan tidak adan$a en$akit
en$erta lainn$a. #ada ter$gium derajat 4 $ang tidak daat diukur dengan tonometer
09iotI= erkiraan )* dieriksa dengan 0ara alasi digital dengan jari tangan6.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. #emeriksaan dengan slit lam= dieriksa segmen anterior serta ditentukan derajat
ertumbu9an ter$gium.
2. ajam engli9atan enderita diukur dengan kartu snellen= lalu dikoreksi dengan trial
frame.
3. )* diukur dengan tonometer 09iotI untk memastikan tidak adan$a en$akit
en$erta lainn$a. #ada ter$gium derajat 4 $ang tidak daat diukur dengan tonometer
09iotI= erkiraan )* dieriksa dengan 0ara alasi digital dengan jari tangan6.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. #emeriksaan dengan slit lam= dieriksa segmen anterior serta ditentukan derajat ertumbu9an ter$gium.
2. ajam engli9atan enderita diukur dengan kartu snellen= lalu dikoreksi dengan trial
frame.
3. Astigmatisme kornea dieriksa dengan keratometer baik se0ara manual mauun
menggunakan alat auto-refrakto-keratometer.
4. )* diukur dengan 0ara alanasi atauun menggunakan tonometer non kontak.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer#(<6
1. #enatalaksanaan bersifat non beda9= enderita diberi en$ulu9an untuk menguragiiritasi atauun aaran ter9ada ultra violet.
2. #ada ter$gium derajat 1-2 $ang mengalami anflamasi= asien daat diberikan obat
tetes mata kombinasi antibiotik dan steroid seerti <-Titrol 3 kali se9ari selama 5-7
9ari. +ier9atikan juga ba9!a enggunaan korikosteroid tidak dibenarkan ada
enderita dengan )* $ang tinggi atauun mengalami kelainan kornea.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. #enatalaksanaan bersifat non beda9 ada ter$gium derajat 1 dan 2= $aitu edukasi
ter9ada asien untuk mengurangi iritasi dan aaran ultra violet. Hika ter$gium
engalami inflamasi= daat diberikan obat tetes mata kombinasi antibiotik dan steroid
seerti <-Titrol 3 kali se9ari selama 5-7 9ari. +ier9atikan juga ba9!a enggunaan
korikosteroid tidak dibenarkan ada enderita dengan )* $ang tinggi atauun
mengalami kelainan kornea.
2. #ada ter$gium derajat 3 dan 4= dilakukan tindakan beda9 berua avulsi
engangkatan6 ter$gium. edaat mungkin setela9 avulse ter$gium maka bagian
44
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 45/104
konjungtiva bekas ter$gium tersebut diutui dengan 0angkok konjungtiva $ang
diambil dari bagian konjungtiva suerior untuk menurunkan angka kekambu9an.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. #enatalaksanaan ada fasilitas tersier bersifat beda9 engan memer9atikan tujuan
utama dari engangkatan dari ter$gium= $aiu>
a. emberikan 9asil $ang baik se0ara kosmetik
b. engua$akan komlikasi $ang seminimal mugkin
0. Angka kekambu9an $ang renda9
2. eknik oerasi $ang dilakukan adala9 dengan avulsi ter$gium disertai 0angkok
konjungtiva0onjungtival limbal graft6 enggunaan mitomisin < sebaikn$a 9an$a
ada untuk enanganan kasus ter$gium $ang rekuren= mengingat komlikasi dari
mitomisin < $ang 0uku berat
3. ebagai erbandingan angka kekambu9an as0a engangkatan ter$gium daat
dili9at dari berbagai laoran sebagai berikut>
TE4(NI;UE RE4UREN4E RATE
'are s0lera %1L an et al6
4;L /igueredo et al6
<onjungtival graft 1"L Vong et al6
25=&L abar et al6
<onjungtival limbal graft 14=%L utlu et al6
)ntra-oerative mitom$0in < 5="L ?elal et al6
Amnioti0 membrane translantation 1;=&L #rab9asa!at et al63L olomon et al6
KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK
Kelainan refraksi meruakan istila9 $ang diakai untuk keadaan ametroia akibat dari
satu atau lebi9 komonen otik bola mata memerli9atkan variasi $ang bermakna dari
45
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 46/104
nilai variasi biologis $ang normal@ dan bukan meruakan en$akit atau kelainan bola
mata 0ongenital. Komonen $ang berkontribusi ter9ada kelainan refraksi antara lain
anjang sumbu bola mata= kurvatura kornea dan o!er lensa mengalami en$esuaian
selama anak mengalami roses emetroisasi se9igga status refraksi mata anak bersifat
dinamis. 8ariasi komonen ini sangat luas $ang sifatn$a individual se9ingga ada
sekelomok individu daat menimbulkan ametroia berat $ag sulit dierkirakan
sebelum$a.
idak semua kelainan refraksiametroia ada anak erlu dikoreksi. Kelainan ametroia
$ang berat $ang membuat mata anak tidak mendaat 0lear retinal image erlu dikoreksi
agar tidak mengganggu roses erkembangan engli9atan $ang normal= karena
keterlambatan koreksi akan menimbulkan 0a0at engli9atan $ang serius dan ba9kan
menimbulkan kebutaan.
'ila ditemukan kelainan refraksi ada anak= 9arus ditentukan aaka9 erlu dilakukankoreksi. 'an$ak 9al $ang erlu diertimbangkan dalam menentukan koreksi $ang terbaik
untuk kelainan refraksi ada anak dengan memer9atikan jenis dan derajat ametroia=
umur anak= dan otensi terjadin$a amblioia.
Gejala dan tanda
Gejala dan tanda tergantung dari jenis mioia= 9iermetroia= astigmatisme6= derajat
kelainan refraksi dan umur enderita. #ada 9iermetroia dan daat berua gejala
mengerutkan muka= melirik= 9ieraktif= sakit di mata= tidak senang memba0a buku= sakit
keala bila lela96. #ada mioia tinggi anak 9arus meli9at dengan jarak $ang sangat dekat=
atau kelu9an buram jau9 ada anak $ang verbal suda9 daat berkomunikasi6.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. engenai gejala dan tanda ada masing-masing kelaian refraksi sesuai usia. Usia
biasan$a dibagi 3 kelomok $aitu P2ta9un= usia ra-sekola9= dan usia sekola9
2. #emeriksaan osisi dan gerak bola mata.
3. #emeriksaan visus $ang disesuaikan dengan umur kelomok non verbal dengan
emeriksaan fiksasi= s$mbol 09art= ( 09rt dan kelomok verbal dengan snellen 09art6.
4. #emeriksaan segmen anterior dengan senter dan lu.
5. #emeriksaan funduskoi kedua mata dengan ot9almosko direk= dengan sebelumn$a
dilakukan dilatasi uil dengan troi0amide ;=5L.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. engenai gejala dan tanda ada masing-masing kelaian refraksi sesuai usia. Usia
biasan$a dibagi 3 kelomok $aitu P2ta9un= usia ra-sekola9= dan usia sekola9
2. #emeriksaan osisi dan gerak bola mata.
46
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 47/104
3. #emeriksaan status refraksi dengan emeriksaan objektif strek retinoskoia uil
lebar untuk kelomok usia Q2 ta9un dan kelomok usia ra-sekola9.
4. #emeriksaan refraksi subjektif ada kelomok usia ra-sekola9 dan kelomok usia
sekola9
5. #emeriksaan segmen anterior dengan lu= senter= dan slit lam.
%. #emeriksaan segmen osterior dengan ot9almosko direk.
7. #emeriksaan kemungkinan amblioia dan atau mata juling.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. engenai gejala dan tanda ada masing-masing kelaian refraksi sesuai usia. Usia
biasan$a dibagi 3 kelomok $aitu P2ta9un= usia ra-sekola9= dan usia sekola9
2. #emeriksaan osisi dan gerak bola mata.
3. #emeriksaan status refraksi dengan emeriksaan objektif strek retinoskoia uil
lebar untuk kelomok usia Q2 ta9un dan kelomok usia ra-sekola9.
4. #emeriksaan refraksi subjektif ada kelomok usia ra-sekola9 dan kelomok usiasekola9
5. #emeriksaan segmen anterior dengan lu= senter= dan slit lam.
%. #emeriksaan segmen osterior dengan ot9almosko direk.
7. endeteksi adan$a faktor-faktor amblioia.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. Koreksi kelainan refraksi ada kelomok usia sekola9 bila ada emeriksaan
subjektif visus men0aai %%.
2. Rujuk ke fasilitas sekunder= bila>a. #ada kelomok usia sekola9 visus dengan koreksi tidak men0aai %%.
b. #ada kelomok usia P2 ta9un dan kelomok usia ra-sekola9 didaatkan tanda
dan gejala kelainan refraksi dan kemamuan engli9atan tidak sesuai dengan
umur.
0. +ijumai kelainan osisi bola mata kelainan refraksi D mata juling6
3. Koreksi kelainan refraksi ada semua kelomok 9arus berdasarkan ertimbangan>
besarn$a kelainan refraksi 0uku mengganggu aktivitas. Kemamuan akomodasi
asien@ kebutu9an tajam engli9atan sesuai umur@ resiko $ang timbul akibat adan$a
kelainan refraksi. Rujuk ke (< aabila dijumai amblioia danatau mata juling.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. Koreksi kelainan refraksi ada semua kelomok umur 9arus berdasarkan
ertimbangan>
a. Aaka9 besarn$a kelainan refraksi 0uku mengganggu aktivitas.
b. Kemamuan akomodasi asien.
0. Kebutu9an tajam engli9atan sesuai umur.
47
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 48/104
d. Resiko $ang timbul akibat adan$a kelainan refraksi.
2. #enatalaksanaan amblioia dan akomodatif esotroia
3. Koreksi tindakan6 sisa esotroia ada kasus akomodatif esotroia setela9 koreksi
ka0a mata diberikan.
Rekomendasi
#emberian koreksi ka0a mata ada anak 9arus memer9atikan 9al di ba!a9 ini>
1. Henis kelainan refraksi.
2. 'esar kelainan refraksi.
3. Umur enderita> ka0a mata tidak dierlukan bila kebutu9an untuk aktivitas se9ari-9ari
tidak terganggu.
4. Aaka9 kelainan refraksi tersebut meruakan faktor en$ebab amblioia.
?iermetroia Q3+= astigmatisma Q;=75 += anisometroia= isoametroia tinggi
5. /ollo! u teratur.
48
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 49/104
KATARAK KONGENITAL
Katarak 0ongenital adala9 kekeru9an lensa $ang timbul sejak la9ir= dan meruakan sala9
satu kebutaan ada anak $ang 0uku sering dijumai. #rognosis visus tergantung dari
jenis katarak unilateralbilateral= totalartial6 ada tidakn$a kelainan mata $ang
men$ertai katarak= tindakan oerasi !aktu oerasi= teknik oerasi= komlikasi oerasi6
dan re9abilitasi tajam engli9atan as0a oerasi.
Gejala dan tanda
Gejala $ang aling sering dan muda9 dikenali adala9 leukokoria. Gejala ini kadang-
kadang tidak terli9at jelas ada ba$i $ang baru la9ir karena uil miosis. 'ila katarak
bino0ular= engli9atan kedua mata buruk= orang tua biasan$a memba!a anak dengan
kelu9an anak kurang meli9at= tidak fo0us= atau kurang bereaksi ter9ada sekitar. Gejala
lain $ang daat dijumai antara lain foto fobia= strabismus= n$stagmus.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #emeriksaan osisi dan gerak bola mata.
2. #emeriksaan visus $ang disesuaikan dengan uur.
3. #emeriksaan segmen anterior dengan senter dan lu= sebelum dan sesuda9 dilakukan
dilatasi uil dengan troi0amide ;=5L.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. #emeriksaan osisi dan gerak bola mata.2. #emeriksaan visus $ang disesuaikan dengan uur.
3. #emeriksaan segmen anterior dengan senter dan lu= sebelum dan sesuda9
dilakukan dilatasi uil dengan troi0amide ;=5L.
4. Konsultasi ke dertemen ediatrik untuk evaluasi kemungkinan en$akit en$erta
dan toleransi oerasi.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. #emeriksaan osisi dan gerak bola mata.
2. #emeriksaan visus $ang disesuaikan dengan uur.
3. #emeriksaan segmen anterior dengan senter dan lu= sebelum dan sesuda9 dilakukan
dilatasi uil dengan troi0amide ;=5L.
4. #emeriksaan UG= terutama bila bilateral.
5. Konsultasi ke dertemen ediatrik untuk evaluasi kemungkinan en$akit en$erta
dan toleransi oerasi.
%. #emeriksaan biometri bila diren0anakan emasangan lensa tanam.
#enatalaksanaan
49
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 50/104
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
#enderita segera rujuk ke fasilitas tersier untuk emeriksaan dan ananganan selanjutn$a
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
#enderita segera rujuk ke fasilitas tersier untuk emeriksaan dan ananganan selanjutn$a
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
'ila kekeru9an total atau senral9arus segera oerasi. 'ila kekeru9an 9an$a minim atau
9an$a sebagian= baik bilateral atau unilateral= oerasi mungkin tidak erlu atau daat
ditunda. Re9abilitasi tajam engli9atan daat dilakukan dengan emberian ka0a mata
atau lensa kontak atau emasangan lensa tanam.
Rekomendasi
Rekomendasi ra-oerasi1. #asien diberi enjelasan mengenai keadaan en$akitn$a= resiko oerasi= rognosis
tajam engli9atan dan era!atan re9abilitasi tajam engli9atan as0a oerasi.
2. #asienorang tua menanda tangani informed 0on0ent.
Rekomendasi as0a oerasi
1. #asien diberi enjelasan tentang kemungkinan komlikasi tindakan dan komlikasi
jangka anjang. /ollo! u teratur dan eriodi0 untuk evaluasi tajam engli9atan dan
erkembangan refraksi= terutama enjelasan masala9 amblioia.
2. Konsul ke deartemen terkait untuk evaluasi ulang en$akit en$erta.
50
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 51/104
GLAUKOMA PADA ANAK
Glaukoma ada anak daat diklasifikasikan sebagai berikut>
1. Glaukoma 0ongenital infantile6 rimer
2. Glaukoma juvenilis
3. Glaukoma sekunder= disgenesis segmen anterior 0onto9> Anomali eters= s$ndrome
a:enfeld-Reiger= Anidria= 9omosistinuria6
Glauko)a 1o!*#!ial pri)#r
Gejala dan tanda klinis
1. #embesaran diameter kornea= kekeru9an edema6 kornea akibat eningkatan )*=
0uing nervus otikus.
2. #ada ba$i sering ditemukan eifora= ble9arosm= fotofobia.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #engukuran diameter kornea.
#engukuran ini daat dilakukan se0ara seder9ana dengan menggunakan enggaris.
+idaatkan diameter kornea $ang lebi9 besar dari normal. +iameter kornea rata-rata
adala9 1; mm kisaran &=5-1;=5 mm6 ada saat la9ir= kemudian meningkat menjadi
11=" mm ada usia 1 ta9un. +iameter kornea sebesar 12 mm atau lebi9 ada ba$i
berusia kurang dari 1 ta9un daat diangga tidak normal.
2. #emeriksaan segmen anterior dengan lamu senter dan lu.
+inilai keadaan kornea= irisuil dan bilik mata dean.
3. #engukuran )*
+ilakukan dengan tonometer s09iotI. #ada ba$i dan anak $ang tidak koeratif=
enilaian dilakukan dalam anest9esia umum. +alam 9al ini erlu dier9itungkan
engaru9 obat anestesi $ang digunakan ter9ada emba0aan )* normal ada ba$i
adala9 1;-15 mm?g. #ada glaukoma rimer 0ongenital nilai )* umumn$a melebi9i
25 mm?g= dan sering diatas 3; mm?g. ,ilai )* $ang renda9 se0ara relative dalam
anestesi umum ada asien dengan manifestasi klinis $ang jelas= tidak men$ingkirkan
diagnosis glaukoma.
#ela$anan kese9atan mata sekunder(<6
51
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 52/104
1. #engukuran diameter kornea.
#engukuran ini daat dilakukan se0ara seder9ana dengan menggunakan enggaris.
+idaatkan diameter kornea $ang lebi9 besar dari normal. +iameter kornea rata-rata
adala9 1; mm kisaran &=5-1;=5 mm6 ada saat la9ir= kemudian meningkat menjadi
11=" mm ada usia 1 ta9un. +iameter kornea sebesar 12 mm atau lebi9 ada ba$i
berusia kurang dari 1 ta9un daat diangga tidak normal.
2. #emeriksaan segmen anterior dengan lamu 0ela9 slit lam6.
+inilai keadaan kornea= irisuil= bilik mata dean. #ada enderita dijumai edema
kornea akibat eningkatan )*.
3. #engukuran )*
+ilakukan dengan tono-en atau tonometri s09iotI
)* normal ada ba$i> 1;-15 mm?g. #ada glaukoma rimer 0ongenital nilai )*
umumn$a melebi9i 25 mm?g@ dan sering kali diatas 3;mm?g.
#ada ba$i dan anak $ang tidak koeratif= enilaian dilakukan dalam anest9esia
umum. +alam 9al ini erlu dier9itungkan engaru9 obat anestesi $ang digunakanter9ada emba0aan )* normal ada ba$i adala9 1;-15 mm?g.
#ada glaukoma rimer 0ongenital nilai )* umumn$a melebi9i 25 mm?g= dan sering
diatas 3; mm?g. ,ilai )* $ang renda9 se0ara relative dalam anestesi umum ada
asien dengan manifestasi klinis $ang jelas= tidak men$ingkirkan diagnosis
glaukoma.
4. Gonioskoi dalam anestesi umum6> ditemukan anomali sudut bilik mata.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. #engukuran diameter kornea.#engukuran ini daat dilakukan se0ara seder9ana dengan menggunakan enggaris.
+idaatkan diameter kornea $ang lebi9 besar dari normal. +iameter kornea rata-rata
adala9 1; mm kisaran &=5-1;=5 mm6 ada saat la9ir= kemudian meningkat menjadi
11=" mm ada usia 1 ta9un. +iameter kornea sebesar 12 mm atau lebi9 ada ba$i
berusia kurang dari 1 ta9un daat diangga tidak normal.
2. #emeriksaan segmen anterior dengan lamu 0ela9 slit lam6.
+inilai keadaan kornea= irisuil= bilik mata dean. #ada enderita dijumai edema
kornea akibat eningkatan )*.
3. #engukuran )*
+ilakukan dengan tono-en atau tonometri s09iotI
)* normal ada ba$i> 1;-15 mm?g. #ada glaukoma rimer 0ongenital nilai )*
umumn$a melebi9i 25 mm?g@ dan sering kali diatas 3;mm?g.
#ada ba$i dan anak $ang tidak koeratif= enilaian dilakukan dalam anest9esia
umum. +alam 9al ini erlu dier9itungkan engaru9 obat anestesi $ang digunakan
ter9ada emba0aan )* normal ada ba$i adala9 1;-15 mm?g.
52
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 53/104
#ada glaukoma rimer 0ongenital nilai )* umumn$a melebi9i 25 mm?g= dan sering
diatas 3; mm?g. ,ilai )* $ang renda9 se0ara relative dalam anestesi umum ada
asien dengan manifestasi klinis $ang jelas= tidak men$ingkirkan diagnosis
glaukoma.
4. Gonioskoi dalam anestesi umum6> ditemukan anomal$ sudut bilik mata.
5. UG
#eningkatan anjang aksis bola mata diukur dengan '-0an Ultra sonogra9$
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
Rujuk ke fasilitas sekunder
#ela$anan kese9atan mata sekunder(<6
1. #embeda9an
#rosedur oerasi initial il9an adala9 goniotomi atau trabekulektomi. elain itutrabekulektomi@ siklokrioterai= imlantasi katu daat dilakukan.
2. erai medikamentosa
a. erai medikamentosa as0a oerasi daat diberikan untuk memerta9ankan )*
$ang normal. Wang aling sering digunakan adala9 beta bloker= miotikum= dan
eng9ambat karboni0-an9idrase.
b. +osis asetaIolamide> 15 mgkg''9ari dibagi dalam 3-4 dosis.
3. Rujuk ke fasilitas tersier untuk skrining dan konseling genetika terutama ada kasus
familial.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<61. #embeda9an
#rosedur oerasi initial il9an adala9 goniotomi atau trabekulektomi. elain itu
trabekulektomi@ siklokrioterai= imlantasi katu daat dilakukan.
2. erai medikamentosa
erai medikamentosa as0a oerasi daat diberikan untuk memerta9ankan )*
$ang normal. Wang aling sering digunakan adala9 beta bloker= miotikum= dan
eng9ambat karboni0-an9idrase.
+osis asetaIolamide> 15 mgkg''9ari dibagi dalam 3-4 dosis.
3. Konseling genetika dan skrining mutasi gen <W#1'1
Konseling genetika= disertai skrining mutasi gen $ang berkaitan dengan glaukoma
0ongenital rimer gen <W#1'16= erlu dilakukan ada kasus-kasus familial@ untuk
mendeteksi 0arrier dan kasus dengan resiko menderita en$akit $ang sama. krining
juga dianjurkan ada komunitas disuatu daera9 tertentu dengan angka insidens $ang
tinggi ter9ada en$akit ini.
53
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 55/104
RETINOBLASTOMA
Retinoblastoma adala9 tumor mata rimer $ang berasal dari retina dan biasan$a ada
anak-anak diba!a9 5 ta9un= dengan insiden tertinggi ada usia 2-3 ta9un. umor ini
bersifat multifokal= se9ingga daat dijumai ada kedua mata bilateral6 atau beberaa
lesi ada satu mata mono0ular6. #ada jenis bilateral biasan$a dijumai ada usia $ang
lebi9 muda dan bersifat 9erediter.
Gejala dan tanda
Gejala $ang aling sering dijumai adala9 mata ku0ing leukokoria6. Gejala lain misaln$a
strabismus= 9ifema sontan= 9ioion= 9etero0r9omia iris= buftalmos dan ada stadium
$ang sangat lanjut daat memerli9atkan gejala rotosis. Kadang-kadang tumor ini
memberi gambaran seerti sellulitis orbita= endoftalmitis dan ba9kan erna9 dijumai
ada mata $ang ftisis.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #emeriksaan osisi dan gerak bola mata.
2. #emeriksaan visus $ang disesuaikan dengan umur.
3. #emeriksaan segmen anterior dengan senter dan lu.
4. #emeriksaan funduskoi kedua mata multifokal6 dengan oftalmoskoi direk= dengan
sebelumn$a dilakukan dilatasi uil dengan troi0amide ;=5L
#ela$anan kese9atan mata sekunder(<61. #emeriksaan osisi dan gerak bola mata.
2. #emeriksaan visus $ang disesuaikan dengan umur.
3. #emeriksaan segmen anterior dengan senter dan lu.
4. #emeriksaan segmen osterior dengan otalmoskoi direk dan indirek dengan
sebelumn$a melebarkan uil dengan troi0amide ;=5L.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
. #emeriksaan osisi dan gerak bola mata.
0. #emeriksaan visus $ang disesuaikan dengan umur.
3. #emeriksaan segmen anterior dengan senter dan lu.
9. #emeriksaan segmen osterior dengan otalmoskoi direk dan indirek
. #emeriksaan UG.
<. 'ila mata suda9 rotosis atau bila 0uriga suda9 meluas ke ekstraokular atau bila
tumor bilateral dilakukan emeriksaan <-0an dan konsultasi ke deartemen
ediatrik untuk evaluasi metastasis #= '#6.
a. <-0an B ole9 deartemen Radiologi
55
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 56/104
&. #
1. '#
7. 'ila dilakukan tindakan oerasi= dilakukan emeriksaan atologis jaringan tumor
dengan memer9atikan erluasan tumor ke ,.)) dan tei sa$atan ,.))= s0lera= koroid=
badan siliar dan iris.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
#enderita segera dirujuk ke fasilitas tertier untuk emeriksaan dan enanganan
selanjutn$a.
#ela$anan kese9atan mata sekunder(<6
#enderita segera dirujuk ke fasilitas tertier untuk emeriksaan dan enanganan
selanjutn$a
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. 'ila tumor masi9 terbatas intraokuler dan stadium dini= dan fasilitas $ang tersedia=
diberikan sala9 satu atau kombinasi dari terai diba!a9 ini= $aitu>
a. Krioterai
b. /otokoagulasi laser
0. Kemoterai
d. Radioterai laJue6
2. 'ila tumor masi9 terbatas intraokuler= tai stadium suda9 lanjut atau terdaat vitreous
seeding= daat dilakukan enukleasi dengan memotong ,.)) seanjang mungkin. 'ila otongan ,.)) dan tei sa$atan ,.)) bebas tumor dan s0lera serta sebagian besar
koroid belum terinvasi tumor= terai tamba9an tidak dierlukan. 'ila otongan ,.))
dan tei sa$atan ,.)) tidak bebas tumor= atau s0lera atau sebagian besar koroid suda9
terinvasi tumor= terai dilanjutkan dengan radiasi ole9 deartemen radiologi dan
kemoterai ole9 deartemen ediatrik. Radiasi tidak diberikan ada anak diba!a9 1
ta9un.
3. 'ila mata suda9 rotosis= $ang menunjukkan tumor suda9 meluas ke ekstraokuler
tetai belum ada tanda-tanda destruksi tulang orbita atau metastasis atau erluasan
tumor ke intra0ranial= daat dilakukan eksenterasi orbita dilanjutkan dengan
radioterai dan kemoterai. 'ila tumor terlalu besar daat dilakukan kemoreduksi
dulu kemudian eksenterase $ang dilanjutkan lagi dengan kemoterai dan radioterai.
4. 'ila tanda-tanda metastasis atau erluasan ke intra0ranial suda9 ada= tidak dilakukan
oerasi= 9an$a diberi radioterai dan kemoterai.
Rekomendasi
Rekomendasi ra-terai ra-oerasi
56
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 57/104
1. #asien diberi enjelasan mengenai keadaan en$akitn$a= resiko tindakan= serta
kemungkinan rognosis.
2. #asien orang tua menanda tangani informed 0on0ent.
Rekomendasi as0a oerasi
1. #asien diberi enjelasan untuk follo! u teratur dan memer9atikan kemungkinan-
kemungkinan $ag mungkin timbul seerti tumor residif= metastasis= komlikasi
tindakan= dan mun0uln$a lesi tumor baru ada mata $ang se9at.
2. Konsul genetik.
57
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 58/104
STRABISMUS
I. Exoropia
(:otroia adala9 keadan dimana satu mata berfiksasi ada objek $ang menjadi usat
er9atian sedangkan mata $ang lain menuju kearas9 lain $aitu keara9 luar eksodeviasi6.
(:otroia meruakan kelainan kedudukan bola mata $ang sering ditemukan. Anak-anak
tertentu memun$ai resiko $ang lebi9 tinggi untuk terjadi e:otroia meliuti anak $ang
mengalami gangguan erkembangan saraf= remature= atau berat la9ir renda9 dan anak
dengan ri!a$at keluarga juling serta anomal$ o0ular atau sistemik.
Gejala dan tanda
1. #ada keban$akan kasus a!aln$a bersifat intermiten dengan onset umumn$a ada usia
diba!a9 3 ta9un.
2. +eviasi menjadi manifest terutama lela9= melamun= atau sakit dimana mekanismekomensasi fusi menurun.
3. #asien daat menutu sala9 satu mata bila teraar 0a9a$a terang sekali.
4. 'ila bersifat intermiten jarang ditemukan amblioia.
5. Kelainan refraksi bersifat s9eris negati= namun daat s9eres ositif atau ba9kan
emetroia.
%. #engli9atan ganda kadang-kadang dikelu9kan enderita $ang juling intermiten.
(valuasi
#emeriksaan ada asien dengan strabismus $ang onsetn$a dimulai sejak ke0il meliuti
semua asek emeriksaan anak dan mata anak atau mata orang de!asa dengan enekanan ada sensori= motor= refraksi dan fungsi akomodasi. Al-9al nting $ang erlu
ditekankan ada asien strabismus= adala9 sebagai berikut>
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #emeriksaan visus dilakukan sesuai keadaan. 'ila enderita adala9 ba$i= emeriksaan
visus se0ara sub$ektif belum daat dilakukan= 9an$a daat dilakukan dengan
memerli9atkan sesuatu $ang ber!arna !arni didean !aja9 ba$i tersebut=
er9atikan aaka9 ada ua$a mengikuti. 'ila anak $ang suda9 lebi9 besar
emeriksaan dilakukan sesuai tingkatan usia dan kemamuan masing-masing anak=
demikian ula $ang de!asa.
2. #emeriksaan dengan lamu senter dan lu untuk segmen anterior= dinilai bagaimana
keadaan kornea= irisuil termaasuk reflek uil dan lensa.
3. +ilakukan enilaian ergerakan bola mata= untuk meli9at ada tidakn$a 9ambatan
ergerakan bola mata.
4. #enentuan kedudukan bola mata dengan 0ara ?irs09berg.
5. /unduskoi dengan oftalmosko direk.
58
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 59/104
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. #emeriksaan visus dilakukan sesuai keadaan. 'ila enderita adala9 ba$i= emeriksaan
visus se0ara sub$ektif belum daat dilakukan= 9an$a daat dilakukan dengan
memerli9atkan sesuatu $ang ber!arna !arni didean !aja9 ba$i tersebut=
er9atikan aaka9 ada ua$a mengikuti. 'ila anak $ang suda9 lebi9 besar
emeriksaan dilakukan sesuai tingkatan usia dan kemamuan masing-masing anak=
demikian ula $ang de!asa.
2. +ilakukan refraksi objektif dengan streak retinosko$ dalam siklolegi.
3. #emeriksaan dengan slit lam untuk meli9at segmen anterior= dinilai keadaan kornea=
irisuil termasuk reflek uil dan lensa.
4. +ilakukan funduskoi dengan oftalmosko direkindirek untuk meli9at segmen
osterior.
5. +ilakukan enilaian ergerakan bola mata.
%. #enentuan kedudukan bola mata dengan 0ara ?irs09berg= 0over-un0over test alternate<over test A<6.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. #emeriksaan visus dilakukan sesuai keadaan. 'ila enderita adala9 ba$i= emeriksaan
visus sub$ektif dengan 0ara <entral= tead$= aintain <6= bila enderita anak
$ang suda9 lebi9 besar emeriksaan dilakukan sesuai tingkatan usia dan kemamuan
masing-masing anak= demikian ula $ang de!asa.
2. +ilakukan refraksi objektif dengan streak retinosko$ dalam siklolegi.
3. #emeriksaan dengan slit lam untuk meli9at segmen anterior= dinilai keadaan kornea=
irisuil termasuk reflek uil dan lensa.4. +ilakukan funduskoi dengan oftalmosko direkindirek untuk meli9at segmen
osterior.
5. +ilakukan enilaian ergerakan bola mata.
%. #enentuan kedudukan bola mata dengan 0ara ?irs09berg=Krimsk$= Alternate <ver
est A<6 #rism <over est #<6.
7. Ukur deviasi jau9 dan dekat serta dinilai ada tidakn$a A 8 attern. +emikian ula
9arus dilakukan emeriksaan deviasi dengan dan tana koreksi ka0a mata kalau
terdaat kelainan refraksi. 'ila di0urigai ada timulated +ivergen0e (:0ees erlu
dilakukan emeriksaan sudut deviasi setela9 oklusi aling sedikit 1 jam ada sala9
satu mata.
". #enilaian status sensoris.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
Rujuk ke fasilitas sekunder
59
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 60/104
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. 'ila terdaat kelainan reafraksi= koreksi dengan ka0a mata $ang sesuai.
2. 'ila terdaat amblioia= lakukan terai amblioia dengan patching mata $ang
dominant.
3. 'ila dengan emberian ka0a mata tidak ada erbaikan ada deviasin$a maka dirujuk
ada fasilitas kese9atan tersier untuk dilakukann enatalaksanaan selanjutn$a.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. 'ila terdaat kelainan refraksi= berikan koreksi terbaik.
2. 'ila ada amblioia= lakukan terai amblioia dengan patching mata $ang dominant.
3. 'ila dengan koreksi kelainan refraksi= teta eksotroia= lakukan oerasi.
4. Henis oerasi $ang dilakukan disesuaikan dengan diagnosis dan ola deviasi $ang ada
dan keadaan visus masing-masing mata.
5. 'ila tie +ivergen0e (:0ees daat dilakukan reses rektus lateral ada kedua mata.
%. 'ila tie basi0 dan bila visus sala9 satu mata tidak baik= daat dilakukan reses Eresek ada mata $ang tidak dominant atau $ang visus n$a lebi9 buruk.
7. 'ila tie <onvergen0e )nsuffi0ien0$ daat dilakukan resek rektus medius.
II. E$oropia
(sotroia adala9 keadaan dimana satu mata berfiksasi ada objek $ang menjadi usat
er9atian sedangkan mata $ang lain menuju ara9 lain $aitu keara9 9idung. (sotroia ada
$ang bersifat 0ongenital $aitu onsetn$a samai dengan usia % bulan= dan bisa ula didaat
$aitu onsetn$a setela9 usia % bulan. +isaming itu bila dili9at dari status refraksi ada
$ang bersifat akomodatif dan ada ula $ang bersifat non-akomodatif.
Gejala dan tanda
1. Huling ke dalam
2. Kelainan refraksi biasan$a s9ere ositif= namun daat s9ere negati ba9kan
emetroia
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #emeriksaan visus dilakukan sesuai keadaan. 'ila enderita adala9 ba$i=
emeriksaan visus tidak daat dilakukan se0ara sub$ektif= bila enderita anak $ang
suda9 lebi9 besar emeriksaan dilakukan sesuai tingkatan usia dan kemamuan
masing-masing anak= demikian ula $ang de!asa.
2. #emeriksaan dengan lamu senter dan lu untuk segmen anterior= dinilai bagaimana
keadaan kornea= irisuil= reflek uil dan lensa.
3. +ilakukan funduskoi dengan oftalmosko direk untuk meli9at segmen osterior.
4. +ilakukan enilaian ergerakan bola mata.
60
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 61/104
5. #enentuan kedudukan bola mata dengan 0ara ?irs0berg.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. #emeriksaan visus dilakukan sesuai keadaan. 'ila enderita adala9 ba$i=
emeriksaan visus tidak daat dilakukan se0ara sub$ektif= bila enderita anak $ang
suda9 lebi9 besar emeriksaan dilakukan sesuai tingkatan usia dan kemamuan
masing-masing anak= demikian ula $ang de!asa.
2. +ilakukan refraksi objektif dengan streak retinoskoi dalam siklolegi.
3. #emeriksaan dengan lamu 0ela9 untuk meli9at segmen anterior=dinilai bagaimana
keadaan kornea= irisuil= reflek uil dan lensa.
4. +ilakukan funduskoi dengan oftalmosko direkindirek untuk meli9at segmen
osterior.
5. +ilakukan enilaian ergerakan bola mata.
%. #enentuan kedudukan bola mata dengan 0ara ?irs0berg.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. #emeriksaan visus dilakukan sesuai keadaan. 'ila enderita adala9 ba$i=
emeriksaan visus tidak daat dilakukan se0ara sub$ektif <= bila enderita anak
$ang suda9 lebi9 besar emeriksaan dilakukan sesuai tingkatan usia dan kemamuan
masing-masing anak= demikian ula $ang de!asa.
2. +ilakukan refraksi objektif dengan streak retinoskoi dalam siklolegi.
3. #emeriksaan dengan lamu 0ela9 untuk meli9at segmen anterior=dinilai bagaimana
keadaan kornea= irisuil= reflek uil dan lensa.
4. +ilakukan funduskoi dengan oftalmosko direkindirek untuk meli9at segmen
osterior.5. +ilakukan enilaian ergerakan bola mata.
%. #enentuan kedudukan bola mata dengan 0ara ?irs0berg= Krimsk$= A<#<.
7. #enilaian status sensoris.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
Rujuk ke fasilitas sekunder.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. 'ila dengan koreksi ka0a mata s9eres D6 deviasi jau9 dan dekat 9ilang= berarti
termasuk jenis refra0tive a00ommodative (= berikan ka0a mata 9 D6.
2. 'ila dengan koreksi ka0a mata s9eres D6 deviasi jau9 9ilang sedangkan deviasi
dekat masi9 tersisa= dan baru 9ilang setela9 tamba9an addisi= berarti termasuk jenis
non refra0tive a00ommodative (> berikan ka0a 9 D6 bifokus.
3. 'ila ada amblioia= lakukan terai amblioia dengan patching mata $ang dominant.
4. 'ila termasuk jenis akomodatif> rujuk ke fasilitas tersier.
61
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 62/104
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. 'ila termasuk jenis refra0tive a00ommodative (> berikan ka0a mata 9 D6
2. 'ila termasuk jenis non refra0tive a00ommodative (> berikan ka0a mata 9 D6
bifokus.
3. 'ila amblioia= lakukan terai amblioia dengan patching mata $ang dominant.
4. 'ila termasuk jenis non akomodatif= oerasi strabismus sesuai dengan jenisn$a.
5. #ada jenis 0onvergen0e e:0ees lakukan reses rektus medial ada kedua mata.
%. 'ila tie basi0 dan bila visus sala9 satu mata tidak baik= daat dilakukan reses Eresek
ada mata $ang tidak dominant
7. 'ila tie <onvergen0e )nsuffi0ien0$ daat dilakukan resek rektus lateral ada kedua
mata
". #ada tie 0amuran berikan ka0a mata $ang sesuai dan oerasi strabismus untuk
deviasi sisan$a.
62
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 63/104
BLEFAROPTOSIS KONGENITAL
'lefarotosis adala9 turunn$a keloak mata $ang terjadi sejak la9ir.
anda dan gejala
Keloak ata atas turun sejak la9ir.
(valuasi
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #emeriksaan dengan senter dan lu tamak keloak mata atas turun ada 1 mata atau
2 mata.
2. #osisi keloak mata normal adala9 tei keloak atas menutui 2 mm kornea bagianatas. #ada osisi rmer dili9at aaka9 refleks 0a9a$a di uil tertutu ole9 keloak
atau tidak.
3. #eriksa aaka9 osisi bola mata ort9o atau ada juling. #eriksa gerakan bola mata ke
segala ara9= aaka9 ada 9ambatan gerak ada ara9 tertentu atau tidak.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
+ilakukan emeriksaan ?irs0berg= alternate <ober test A<6. +u0tionversion= dan
engukuran margin reflek: distan0e R+6.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6+ilakukan emeriksaan ?irs0berg= A<= du0tionversion= engukuran R+= margin
imbal +istan0e +6= dan levator a0tion A6.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6 dan sekunder (<6
1. 'ila tosis terjadi ada mata dan uil tertutu ole9 keloak ada osisi rimer=
segera rujuk ke (< untuk dilakukan tindakan koreksi tosis agar tidak terjadi
amblioia.
2. 'ila ada juling= segera rujuk ke (<.
3. 'ila tosis terjadi ada 1 atau 2 mata dan uil tidak tertutu ole9 keloak= tidak
erlu diberi terai atau rujuk tidak segera. 'a$i daat dirujuk untuk tindakan koreksi
tosis n$a kaan saja orang tua atau asien menginginkan. indakan ini 9an$a untuk
tujuan kosmetik= tidak akan memengaru9i engli9atan. 'iasan$a dianjurkan sekitar
umur 5-% ta9un atau sebelum masuk +
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
63
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 64/104
1. 'ila tosis ada 1 mata dengan R+ negati= A buruk 4 mm atau kurang6= lakukan
koreksi tosis segera dengan susensi frontalis dengan ba9an sinteik atau autograft.
2. 'ila A baik= lakukan koreksi tosis dengan reseksi levator.
3. 'ila R+ ositif atau tosis ada 2 mata= lakukan koreksi tosis kaan saja
tergantung ermintaan asien atau orang tuan$a= dianjurkan sekitar umur 5-% ta9un.
Rekomendasi as0a oerasi
esuda9 oerasi tosis dengan susensi frontalis selalu terjadi lagoftalmus= asien atau
orang tuan$a 9arus diberi enjelasan untuk men0ega9 terjadin$a komlikasi keratitis et
lagoftalmus.
64
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 65/104
EPIBLEFARON INFERIOR
(iblefaron inferior adala9 liatan kulit $ang berlebi9an ada tei keloak ba!a9 $ang
men$ebabkan bulu mata mengara9 ke kornea dan daat men$ebabkan iritasi $ang terus
menerus ada kornea.
anda dan gejala
ata sering berair= mera9 dan silau.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #emeriksaan dengan senter dan lu= terli9at liatan kulit $ang berlebi9an ada tei
keloak ba!a9 dan ara9 bulu mata mengenai kornea
2. #eriksa keadaan kornea aaka9 jerni9 atau ada kekeru9an di daera9 $ang terkena bulumata.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
#emeriksaan dengan slit lam= terli9at liatan kulit $ang berlebi9an ada tei keloak
ba!a9 dan silia mengenai kornea. Kornea mungkin masi9 jerni9 atau suda9 terdaat
eitelioati tanadengan neovaskularisasi akibat iritasi 0ilia.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
eerti ada (<.
#enatalaksanaan#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. 'ila kornea masi9 jerni9= bole9 lakukan tarukan ada kulit keloak ba!a9 dengan
lester seanjang siang dan malam agar bulu mata tidak mengenai kornea atau bole9
lagsung dirujuk ke (<
2. 'ila dilakukan tarikan ada kulit dengan lester= observasi selama 3 bulan. 'ila
terjadi erbaikan osisi bulu mata= bole9 tidak dirujuk. 'ila setela9 3 bulan keadaan
meneta= rujuk ke (. 'ila ada emeriksaan ertama suda9a ada kekeru9an ada
kornea= rujuk ke (<.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. 'ila kornea masi9 jerni9= bole9 lakukan tarukan ada kulit keloak ba!a9 dengan
lester seanjang siang dan malam agar bulu mata tidak mengenai kornea
2. 'ila suda9 terdaat eitelioati tetai umur asien masi9 diba!a9 1 ta9un= lakukan
tarikan ada kulit keloak seerti diatas. *bservasi selama kurang lebi9 3 bulan= bila
terdaat erbaikan tidak erlu dilakukan tindakan. 'ila tidak terdaat erbaikan atau
suda9 terdaat eitelioati dengan atau tana neovaskularisasi= bole9 lakukan koreksi
65
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 66/104
eiblefaron dengan melakukan eksisi kulit dan fiksasi tarsus sedemikian samai ara9
bulu mata tidak mengenai kornea lagi atau rujuk ke (<.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
eerti ada (<
66
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 67/104
OBSTRUKSI DUKTUS NASO=LAKRIMAL KONGENITAL
Wang dimaksud adala9 obstruksi duktus naso lakrimal $ang terjadi sejak la9ir.
anda dan gejala
ata berair dan ada sekret
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. #emeriksaan dengan senter dan lu= tamak mata berair.
2. #ada saat daera9 sakus lakrimal ditekan dengan jari0otton bud akan tamak
regurgitasi sekret dari un0tum lakrimal.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. #emeriksaan dengan senter dan lu =tamak mata berair.2. #ada saat daera9 sakus lakrimal ditekan dengan jari0otton bud akan tamak
regurgitasi sekret dari un0tum lakrimal.
3. ,ila ba$i suda9 berumur diatas 3 bulan= dengan test anel akan tamak regurgitasi.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
+ilakukan emeriksaan dasar dan enunjang seerti ada (<= ditamba9 emeriksaan
da0r$o0$stogra9$ untuk mengeta9ui aaka9 sakus suda9 dilatasi.
#enatalaksanaan#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. 'ila ba$i diba!a9 3 bulan= beri tetes antibiotik toikal selama 5-7 9ari.
2. #engasu9= danatau orang tuan$a diberi ta9u 0ara melakukan massage ada sakus
lakrimal.
3. 'ila ba$i suda9 beumur diatas 3 bulan dan mata masi9 berair dan ada sekret= rujuk ke
(<.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. 'ila ba$i suda9 berumur diatas 3 bulan= lakukan irigasi dari un0tum lakrimal
sueriorinferior agar membrane ?assner terbuka. 'eri tetes antibiotik dengan steroid
selama 3-5 9ari.
2. 'ila setela9 dilakukan 3 kali tindakan diatas berturut-turut tia 2 minggu tetai masi9
berair dan ban$ak sekret= lakukan robing dalam narkose.
3. 'ila tes anel masi9 menunjukkan regurgitasi= lakukan emata9an konk9a inferior.
4. 'ila setela9 dilakukan tindakan diatas mata masi9 berair dan ban$ak sekret= rujuk ke
(<.
67
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 68/104
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. 'ila sakus belum dilatasi= lakukan robing emata9an konk9a inferior.
2. 'ila sakus suda9 dilatasi akan tetai sekret masi9 ban$ak=lakukan
da0r$o0istor9inostomi +<R6.
3. 'ila terdaat kelainan kanalikulus atau mukosa 9idung tidak daat dija9it dengan
dinding sakus se!aktu melakukan oerasi= asang sili0on lakrimal tube.
4. esuda9 oerasi beri antibiotika oral= antibiotika dengan steroid tetes mata=
analgetika= dan de0ongestan tetes 9idung. Anti koagulan diberikan bila erlu.
5. ili0on tube diangkat 2-3 bulan sesuda9 oerasi.
68
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 69/104
LAGOFTALMUS KARENA PARESE FAS4IALIS
agoftalmus karena arese fa0ialis terjadi akibat lumu9n$a otot orbi0ularis= se9ingga
asien tidak daat menutu keloak mata atas dan ba!a9= men$ebabkan kornea teraar
dengan segala akibatn$a.
Gejala dan tanda
1. ata berair= mera9= silau= sakit= selalu terbuka= tidak daat menutu mata.
2. #engli9atan mungkin buram.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. +engan lu dan senter= asien disuru9 menutu keloak matan$a dan terli9at tidak
seluru9 bolamata tertutu keloaktidak daat menutu.2. Kornea mungkin masi9 jerni9 atau keru9.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6 dan tersier (<6
1. +engan slit lam= eriksa keadaan kornea= aaka9 masi9 jerni9= atau terdaat infiltrat=
atau ulkus kornea.
2. #eriksa juga aaka9 ada kekenduran ada tei keloak ba!a9 la:it$6.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. 'eri antibiotik salf mata2. etes air mata buatan sesering mungkin.
3. Raatkan keloak atas dan ba!a9 dengan lester.
4. Rujuk ke (<.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. 'ila kornea masu9 jerni9= beri tetes air mata buatan sesering mungkin. Raatkan
keloak atas dan ba!a9 dengan lester bila asien tidur.
2. 'ila suda9 terjadi keratitis atau ulkus kornea= beri terai sesuai terai keratitis atau
ulkus kornea dan lakukan blefarorafi= atau rujuk ke (<.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. akukan emasangan beban emas ada keloak atas= ja9itkan ada tarsus= berat
beban disesuaikan agar keloak atas daat menutu.
2. #ada keloak ba!a9 dengan atau tana enguat fas0ia lata atau ba9an sintetik atau
tulang ra!an telinga.
FRAKTUR BLO8 OUT
69
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 70/104
/raktur blo! out adala9 fraktur ada dasar orbita tana atau disertai fraktur dinding
medial orbita akibat trauma.
Gejala dan tanda
#engli9atan ganda= ada eistaksis setela9 mata terkena trauma tumul.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. (noftalmus ringan atau berat daat timbul.
2. #ada erabaan mungkin terdaat kreitasi diba!a9 kulit keloak ba!a9= terdaat
9ambatan gerak bola mata terutama keara9 suerior dan inferior.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. eerti ada #(<.
2. #emeriksaan ?irs0berg= mungkin ort9o atau 9iotrofi. +u0tion dan version= terdaat9ambatan gerak bola mata keara9 sueriorinferior.
3. #emeriksaan foto keala osisi !aters= tamak erselubungan ada sinus
maksillarisetmoid= fraktur dasar orbitadinding medial orbita.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. eerti ada (<
2. +engan ?ertel dilakukan engukuran besarn$a enoftalmus.
3. #emeriksaan ?irs0berg= mungkin ort9o atau 9iotrofi. +u0tion dan version= terdaat
9ambatan gerak bola mata= emeriksaan for0ed du0tion test ositif.
4. <-0an menunjukkan adan$a fraktur ada dasar orbitadinding medial orbita denganinkarserasi jaringan lunak ada daera9 fraktur.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6= dan sekunder (<
Rujuk ke (<
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. akukan rekonstruksi fraktur dengan membebaskan jaringan lunak $ang terjeit dan
memasang imlant sintetik atau tulang autograft ada daera9 fraktur.
2. ebaikn$a dilakukan sebelum 2 minggu setela9 trauma.
70
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 71/104
TUMOR ORBITA
umor orbita adala9 massa $ang berada dirongga orbita= daat berasal rimer dari
jaringan lunak orbita atau meruakan metastasis-invasi dari organ lain tubu9 dan
alebrakonjungtiva. etia jaringan daat berotensi beruba9 ertumbu9an menjadi
neolasma. +i orbita terdaat jaringan $ang se0ara embriologik berasal dari mesoderm
dan neuroektoderm. #alebra dan konjungtiva berasal dari e0toderm.jenis tumorn$a daat
berifat jinak atau ganas= dan jenisn$a daat ditemui lebi9 dari 5; jenis tumor. Valauun
9an$a terdaat dalam frek!ensi ke0il= en$akit neolasma ada mata 0uku
menimbulkan masala9 karena angka ke9ilangan tajam engli9atan tinggi jika
dibandingkan dengan kelainan atau en$akit mata lainn$a. umor mata mengakibatkan
0a0at kosmetik= ba9kan kematian. #enderita tumor orbita memun$ai rognosis
buruk.ada enelitian Ri$anto didaatkan angka kelangsugan 9idu tumor orbita sebesar
"4=%2L.
#rognosis enderita dierburuk akibat keterlambatan datang berobat. +ata diruma9 sakit
menunjukkan ba9!a keterlambatan enderita dalam ua$a men0ari engobatan sebagai
akibat faktor sosio-ekonomi sebesar 35L= ketidak ta9uan enderita mengenai mata daat
terkena tumor sebesar 31=%;L= dan $ang disebabkan ole9 keterlambatan ole9 dokter atau
aramedi0 dalam merujuk atau ketidak teatan engobatan sebesar 34=4;L. Kesulitan
atau masala9 lain $ang di9adai adala9 embuatan diagnosis tumor orbita= akibat lokasi
massa $ang terkungkung ole9 tulang 0ranial dan berada diantara jaringan lunak serta bola
mata-suatu organ $ang memiliki fungsi $ang vital bagi manusia. umor orbita menjadi
sulit di jangkau ole9 emriksaan klinis se9ingga dibutu9kan emeriksaan enunjang.
Gejala dan tanda
Pemeriksaan klinis
#emeriksaan klinis meliuti>
1. )dentitas se:= umur Xanak=de!asa mudatuaY= ekerjaan XindoorsoutdoorsY 6
2. Anamnesis>
a. Adan$a enonjolan mata atau lukabenjolan ada keloak mata $ang tak
men$embu9.
b. ama gejala> akut atau kronis.
0. ajam engli9atan> teta atau menurun.
d. #engli9atan ganda > ada atau tidak.
e. Rasa sakit> ada atau tidak.
3. #emeriksaan visus>
a. #enurunan visus $ang tidak daat dikoreksi ada mata sakit.
b. Adan$a 9ieroia.
4. #emeriksaan oftalmologi>
71
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 72/104
a. egmen anterior= normal atau ada kelainan nodul ada iris= 9eteromia iris6.
b. egmen osterior= normal atau ada kelainan star figure di ma0ula atau liatan
XfoldY di koroid= ail atroiedema6.
5. #emeriksaan orbita>
)nseksi= adan$a rotosis= ara9 rotosis= gangguan gerak mata artialtotal= ara9
9abatan gerak= keadaan jaringan disekitarn$a seerti tanda rubor@ elebaran alebra
atau fissure alebra@ alasi= terabatidak teraban$a tumor@rabaan
ken$alkeraslunak@ daat digerakkan dari dasartidak@ ulsasi= ada bruittidak.
%. #emeriksaan fisik> adan$a benjolankelu9an kronis ada organ lain.
7. #emeriksaan enunjang radiologi
a. /oto orbita baku
b. UG
0. <-0an
d. Arteriografi
e. R)". #emeriksaan enunjang k9usus
a. aboratorium
b. #enanda ganas
&. #emeriksaan fisik
en0ari adan$a tumor di organ lain tubu9
1;. #emeriksaan atologi anatomi
a. #otong beku
b.#atologi araffin blok
0. #e!arnaan k9usus imuno9istokimia.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. )dentitas> umur anak= de!asa muda= dan tua6
2. Anamnesis mata menonjolbenjolan atau ulkus di keloak mata dan uti9 mata= lama
gejala= engli9atan ganda= rasa n$eri= dan enurunan visus6.
3. #emeriksaan mata tana slit lam>
a. erli9at adan$a benjolanulkus di alebra konjungtiva dengan ermukaan benjol-
benjol ada usia tua= tidak men$embu9 dengan engobatan antibiotika= dengan
lama gejala $ang kronis-diagnosis tumor ganas eit9el adneksa
basalioma@karsinoma sel skuamosa@ adenokarsinoma kelenjar meibom@ atau
melanoma maligna6.
b. eraba massa di orbita dengan lokasi tertentu= menunjukkan lebar fissure $ang
melebar= gejala dirasakan lebi9 dari 1 ta9un= dan usia de!asa muda-diagnosis
tumor rimer orbita jinak.
0. Adan$a kelu9an rasa n$eri disertai tanda meradang disekitar massa tumor= gejala
dirasakan akut kurang 1 ta9un6= dan umur tua-diagnosis tumor rimer orbita
72
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 73/104
ganas. Hika gejala diderita ole9 semua umur daat diikirkan suatu roses
inflamasi.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. )dentitas> umur anak= de!asa muda= dan tua6
2. Anamnesis mata menonjolbenjolan atau ulkus di keloak mata dan uti9 mata= lama
gejala= engli9atan ganda= rasa n$eri= dan enurunan visus6.
3. #emeriksaan mata dengan tana slit lam>
a. erli9at adan$a benjolanulkus di alebra konjungtiva dengan ermukaan benjol-
benjol ada usia tua= tidak men$embu9 dengan engobatan antibiotika= dengan
lama gejala $ang kronis-diagnosis tumor ganas eit9el adneksa
basalioma@karsinoma sel skuamosa@ adenokarsinoma kelenjar meibom@ atau
melanoma maligna6.
b. eraba massa di orbita dengan lokasi tertentu= menunjukkan lebar fissure $ang
melebar= gejala dirasakan lebi9 dari 1 ta9un= dan usia de!asa muda-diagnosistumor rimer orbita jinak.
0. Adan$a kelu9an rasa n$eri disertai tanda meradang disekitar massa tumor= gejala
dirasakan akut kurang 1 ta9un6= dan umur tua-diagnosis tumor rimer orbita
ganas. Hika gejala diderita ole9 semua umur daat diikirkan suatu roses
inflamasi.
4. #emeriksaan orbita>
#engukuran adan$a rotosis dengan menggunakan alat ?ertel atau enggaris di
kantus lateral ke ujung kornea.
5. #emeriksaan enunjang radiologi>
/oto orbita baku-ada tumor rimer orbita jinak di9arakan gambaran erselubungan= 9lebolit9= atau embesaran rongga orbita= ada tumor rimer orbita ganas dan
metastasisinvasi di9arakan gambaran destruksi tulang.
%. #emeriksaan atologi anatomi>
a. 'enjolanulkus di alebra-konjungtiva $ang meragukan keganasan daat
dilakukan biosi eksisiinsisi untuk se0imen emeriksaan atologi anatomi.
b. assa orbita $ang muda9 teraba daat dilakukan tindakan biosi insisi sebagai
ba9an se0imen emeriksaan atologi anatomi.
Perhatian khusus: untuk tumor yang berlokasi di kelenjar lakrimal tidak
diperkenankan untuk melakukan biopsi insisi. Tindakan yang dianjurkan adalah
biopsi eksisi (intoto) melalui orbitotomi lateral .
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. )dentitas> umur anak= de!asa muda= dan tua6
73
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 74/104
2. Anamnesis mata menonjolbenjolan atau ulkus di keloak mata dan uti9 mata= lama
gejala= engli9atan ganda= rasa n$eri= dan enurunan visus6.
3. #emeriksaan mata dengan tana slit lam>
a. erli9at adan$a benjolanulkus di alebra konjungtiva dengan ermukaan benjol-
benjol ada usia tua= tidak men$embu9 dengan engobatan antibiotika= dengan
lama gejala $ang kronis-diagnosis tumor ganas eit9el adneksa
basalioma@karsinoma sel skuamosa@ adenokarsinoma kelenjar meibom@ atau
melanoma maligna6.
b. eraba massa di orbita dengan lokasi tertentu= menunjukkan lebar fissure $ang
melebar= gejala dirasakan lebi9 dari 1 ta9un= dan usia de!asa muda-diagnosis
tumor rimer orbita jinak.
0. Adan$a kelu9an rasa n$eri disertai tanda meradang disekitar massa tumor= gejala
dirasakan akut kurang 1 ta9un6= dan umur tua-diagnosis tumor rimer orbita
ganas. Hika gejala diderita ole9 semua umur daat diikirkan suatu roses
inflamasi.4. #emeriksaan orbita>
a. #engukuran adan$a rotosis dengan menggunakan alat ?ertel.
b. Ara9 terdorongn$a bola mata> bola mata ke nasal ba!a9>massa temoral atas
kelenjar lakrimal6 usia muda= ertumbu9an lambat> benign mi:ed tumor usia
mudatua= ertumbu9an 0eat> adenoid kistik karsinoma atau keganasan lain
bola mata ke inferior> massa berada di suerior-umumn$a neurilemmoma atau
kista dermoid di bola mata terdorong infero-temoral> massa berada di nasal
tumor beasal dari sinus frontal= daat mukokel atau keganasan dari eit9el
sinus karsinoma sel skuamosa6 bola mata terdorong aksial> massa berada di
konus-umumn$a tumor dari saraf otik terutama ada enderita usia muda=antara lain glioma=meningioma= dan daat 9emangioma kavernosa bola mata
terdorong ke suerior> massa berasal dari inferior keban$akan tumor ganas
berasal dari sinus maksilla atau jaringan enunjang.
0. Kuadran lokasi massa berada berla!anan dengan ara9 terdorongn$a bola mata
tumor sesuai dengan jaringanorgan $ang berada di kuadran tersebut.
d. Ganguan gerak bola artial= temat 9ambatan menunjukkan lokasi tumor
kuadaran lokasi6
e. #emeriksaan ulsasi> bila ositif-tumor daat berua neurofibroma atau jika
diketa9ui dida9ului trauma9iertensi ada orang tua daat differensiasi
dengan arteri-vena fistula.
f. Hika tumor daat diraba= dinilai keken$alann$a. Hika teraba lunak daat
di0urigai tumor bersifat ganas.
5. #emeriksaan enunjang radiologi>
74
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 75/104
a. UG> emeriksaan tidak invasive=enilaian lebi9 dititik beratkan ada ada
tidakn$a tumor dan reflek tumor. #emeriksaan UG sukar untuk
mendifferensiasikan jenis tumor.
b. <-0an> emeriksaan ini 0uku untuk mendiagnosis tumor orbita serta
membantu untuk enentuan enatalaksanaan selanjutn$a. Untuk membedakan
sifat tumor= jinak atau ganas dengan menilai batas tumor.
0. #emeriksaan R) dan arteriografi ada kasus k9usus $ang men0urigai fistula
atau ingin mengeta9ui tumor berasal dari saraf otik.
%. #emeriksaan laboratorium>
#emeriksaan ini sangat membantu dalam membedakan sifat ganas tumor. Akan
tetai emeriksaan enanda ganas tidak ada $ang sesifik untk tumor orbita=
tetai dengan enanda ganas asam sialat menunjukkan nilai kadar $ang berbeda
bermakna.
7. #emeriksaan fisik> untuk men0ari adan$a keganasan atau metastasis.
". #emeriksaan atologi anatomi>a. 'enjolanulkus di alebra konjungtiva $ang meragukan keganasan daat
dilakukan biosi eksisi untuk se0imen emeriksaan atologi anatomi.
b. assa orbita $ang muda9 teraba daat dilakukan tindakan biosi insisi
sebagai ba9an se0imen emeriksaan atologi anatomi= ke0uali bila lokasi
di daera9 kelenjar lakrimal.
#enatalaksanaan
#enatalaksanaan tumor orbita daat terbagi menjadi tiga= $aitu>
1. ,on beda9> engobatan dengan steroid
2. #embeda9an>a. 'iosi eksisiinsisi.
b. (ksisi luas dan rekonstruksi.
0. (nukleasi dengantana dermofatgraft
d. *rbitotomi lateral.
e. *steolasti orbitotomi transkranial.
3. #engobatan tamba9an adjuvant t9era$6> radiasi dan sitostatika.
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. Hika di0urigai tumor jinak dan diagnosis dibuat seudotumor daat diberikan
engobatan steroid oral= seerti rednisone dosis tinggi 12-1% tablet 2
mgkg''6setia 9ari selama 2minggu= kemudian diturunkan se0ara berta9a. Hika
tidak ber9asil sebaikn$a enderita dirujuk.
2. #ada tumor eit9el adneksa= berukuran ke0il dan diduga jinak= daat dilakukan
ekstirasi dengan meninggalkan jaringan se9at. #ada tumor eit9el $ang di0urigai
ganas= daat dilakukan eksisi dengan memer9atikan jaringan se9at $ang
75
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 76/104
ditinggalkan. #emeriksaan dilanjtkan dengan emeriksaan atologi jaringan tumor.
Hika diagnosis meragukan= sebaikn$a dirujuk.
3. Hika meragukan melakukan tindakan= terutama ada tumor orbita= baik jinak= ganas=
atauun metastasisinvasi= sebaikn$a langsung dirujuk.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. Hika di0urigai tumor jinak dan diagnosis dibuat seudotumor daat diberikan
engobatan steroid oral= seerti rednisone dosis tinggi 12-1% tablet 2
mgkg''6setia 9ari selama 2minggu= kemudian diturunkan se0ara berta9a. Hika
tidak ber9asil sebaikn$a enderita dirujuk.
2. #ada tumor eit9el adneksa= berukuran ke0il dan diduga jinak= daat dilakukan
ekstirasi dengan meninggalkan jaringan se9at. #ada tumor eit9el $ang di0urigai
ganas= daat dilakukan eksisi dengan memer9atikan jaringan se9at $ang
ditinggalkan. #emeriksaan dilanjtkan dengan emeriksaan atologi jaringan tumor.
Hika diagnosis meragukan= sebaikn$a dirujuk.3. Hika meragukan melakukan tindakan= terutama ada tumor orbita= baik jinak= ganas=
atauun metastasisinvasi= sebaikn$a langsung dirujuk. Hika memungkinkan daat
dilakukan tindakan biosi insisi untuk emeriksaan atologi.
4. #enetalaksanaan selanjtn$a daat dirujuk untuk tindakan embeda9an= radiasi=
atauun sitostatika.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. Hika di0urigai tumor jinak dan diagnosis dibuat seudotumor daat diberikan
engobatan steroid oral= seerti rednisone dosis tinggi 12-1% tablet 2
mgkg''6setia 9ari selama 2minggu= kemudian diturunkan se0ara berta9a. Hikatidak ber9asil daat diberikan sitostatika agent seerti 09lorambu0il.dengan
enga!asan a9li 9ematolog$.
2. #ada tumor eit9el adneksa= berukuran ke0il dan diduga jinak= daat dilakukan
ekstirasi dengan meninggalkan jaringan se9at. #ada tumor eit9el $ang di0urigai
ganas= daat dilakukan eksisi dengan memer9atikan jaringan se9at $ang
ditinggalkan. #ada tumor $ang lebi9 luas= eksisi dengan rekonstruksi. #ada tumor
$ang lanjut dan tela9 berinvasi ke orbita dilakukan tindakan embeda9an radikal
eksenterasi orbita. #engobatan tamba9an radiasi atau sitostatika daat diberikan. #ada
tumor konjungtiva= karsinoma sel skuamosa stadium 1 setela9 ekstirasi tumor daat
dilanjutkan dengan emberian mitom$0in. #emeriksaan atologi jaringan tumor 9arus
dilakukan.
3. #ada tumor orbita= baik jinak= ganas= atauun metastasisinvasi sebaikn$a dilakukan
tindakan biosi insisi untuk emeriksaan atologi. #enatalaksanaan sebelumn$a
dengan melakukan emeriksaan enunjang= terutama <-0an untuk mengeta9ui
dengan teat lokasi tumor.
76
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 77/104
4. elanjutn$a daat dilakukan embeda9an= jenis embeda9an sesuai dengan lokasi dan
jenis tumor. #emberian terai tamba9an radiasi dan sitostatika daat diberikan sesuai
kebutu9an dan sesuai dengan atogenesa jenis tumor= dengan kerja sama antar
disilin.
77
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 78/104
DIABETI4 RETINOPATI
+iabeti0 retinoati adala9 suatu mikroangioati $ang mengenai rekailer retina= kailer
dan venula= se9ingga men$ebabkan oklusi mikrovaskuler dan kebo0oran vaskuler= akibat
kadar gula dara9 $ang tinggi dan lama. erai $ang ada saat ini adala9 laser
fotokoagulasi= vitrektomi dan krioterai. ?asil engobatan laser fotokoagulasi lebi9
keara9 memerta9ankan engli9atan $ang dibandingkan memerbaiki. erai vitrektomi
lebi9 keaa9 memerbaiki kerusakan $ang ada= dengan rognosis tergantung kerusakan
$ang ada. Kontrol gula dara9 enting untuk memerlambat roses. +iabeti0 retinoati
akan selalu timbul= umumn$a lebi9 diatas 5 ta9un= !alauun gula dara9 selalu terkontrol.
Gejala dan tanda klinis
. Ri!a$at ken0ing manis ,)++)++6
0. ata tenang dengan atau tana enurunan visus.3. 'eruba9n$a ukuran ka0amata dalam !aktu $ang singkat.
9. 'ilik mata dean '+6 tenang= tai daat ditemukan tanda eradangan ringan
seerti flare dan sel ringan.
. #ada keadaan berat daat ditemukan neovaskularisasi iris rubeosis iridis6.
<. Reflek 0a9a$a ada uil normal= ada kerusakan retina $ang luas daat ditemukan
RA#+ Relative Aferen #uillar$ +efe0t6= enurunan reflek uil ada 0a9a$a
langsung dan tal langsung normal.
>. 8itreus jerni9= dalam keadaan berat daat ditemukan erdara9an dan jaringan fibro
vas0ular.
?. Retina daat ditemukan erdara9an re= intra= dan subretina= eksudat keras dan lunak= elebaran vena= mikro aneurisma dan neovas0ularisasi di ail atau ditemat lain di
retina.
(valuasi
#emeriksaan dilakukan ada semua enderita diabetes ada saat ertama kali datang.
#emeriksaan meliuti emeriksaan visus= tekanan bola mata= segmen anterior dan segmen
osterior.
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. Anamnesis semua enderita diabetes mengenai kelu9an engli9atan
2. #emeriksaan visus dengan snellen 09art
3. #emeriksaan )* dengan tonometri 09iotI
4. #emeriksaan reflek 0a9a$a ada uil baik langsung mauun tidak langsung.
5. #emeriksaan funduskoi dengan menggunakan oftalmosko direk= aaka9 ada
erdara9an= eksudat= atau kekeru9an vitreus
78
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 79/104
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. #emeriksaan mata dasar meliuti visus= )*= kedudukan bola mata= ergerakan bola
mata= segmen anterior dan osterior.
2. #emeriksaan segmen anterior dengan menggunakan slit lam untuk meli9at aaka9
ada eitelioati kornea= flare dan sel '+= RA#+= neovaskularisasi iris= tingkat
kekeru9an lensa= kekeru9an vitreus.
3. #emeriksaan segmen osterior dengan menggunakan oftalmosko indirek= untuk
meli9at kekeru9an vitreus karena erdara9an atau adan$a jaringan fibro-vaskular=
erdara9an retina= eksudat= elebaran vena= intra retinal mikrovas0ular anomal$
)RA6 dan neovaskularisasi.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
elain emeriksaan mata dasar dilakukan enunjang antara lain>
1. /undus fluores0en0e Angiogra9$ //A6=dilakukan aabila ada indikasi.
2. UG= bila terdaat kekeru9an media dan fundus tidak tembus.3. (RG.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. elksi asien= ada diabetes atau tidak. 'ila ditemukan adan$a diabetes melitus= asien
dikonsulkan ke dokter sesialis en$akit dalam untuk mengontrol gula dara9n$a dan
aabila dari anamnesis en$akit diabetes diderita suda9 lebi9 dari 2 evaluasi lebi9
lanjut. Aabila diabetes diderita kurang dari 2 ta9un= asien asien dikonsul bilamana
keadaan memungkinkan.
2. Aabila dari anamnesis tidak diketa9ui laman$a diabetes diderita.3. Aabila funduskoi tersedia dan gambaran fundus daat dinilai= adan$a retinoati
meruakan indikasi untuk rujukan ke tingkat $ang lebi9 tinggi.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. eerti tindakan ada #(<.
0. #asien dengan diabeti0 retinoati stadium non roliferatif,#+R6 ringan dan sedang=
dievaluasi setia 3 bulan kontrol gula dara9 dilakukan ole9 dokter sesialis en$akit
dalam.
3. #asien dengan ,#+R berat= $aitu aabila ditemukan sala9 satu diba!a9 ini>
a. #erdara9an intra retina 4 k!adran
b. #elebaran vena 2 k!adran.
0. )ntra retina mikrovaskular abnormalism 1 k!adran.
#asien dirujuk ke ela$anan kese9atan mata tertier.
4. #asien dengan roliferatif diabeti0 retinoati #+R6= $aitu dengan adan$a erdara9an
vitreus dan ertumbu9an jaringan fibro vas0ular di vitreus= dirujuk ke ela$anan
kese9atan mata tersier.
79
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 80/104
5. Aabila ditemukan katarak $ang memersulit evaluasi segmen osterior= daat
dilakuka oerasi=dengan enjelasan akan rognosis engli9atan dan kemungkinan
retinoati bertamba9 berat setela9 oerasi.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. eerti tindakan ada (<
2. #asien dengan ,#+R berat dengantana <(= dilakukan terai fotokoagulasi
laser
3. *erasi vitrektomi dilakukan aabila terdaat erdara9an vitreus=ertumbu9an
jaringan fibrovaskular di retina= ersistent ma0ular edema dan ablasio retina traksi.
80
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 81/104
DEGENERASI MA4ULA KARENA USIA /a*# R#la#" Ma1ular D#*#!#raio!
@ARMD2
+efenisi se0ara umum adala9 kerusakan ma0ula degeneratif ada usia diatas 5; ta9un.
erdaat 2 bentuk $aitu tie basa9 2;L6 dan tie kering sekitar ";L6. ie basa9
meruakan tie $ang lebi9 rogresif= $ang daat menimbulkan kerusakan ma0ula dan
men$ebabkan kebutaan ermanent aabila berlangsung tana engobatan. Kerusakan
tersebut terjadi dalam sekitar 2 minggu sejak ditemukan. Kerusakan ada sala9 satu mata
berarti resiko timbul ada mata sebela9n$a meningkat 1;-12 L erta9un seiring
bertamba9n$a usia= se9ingga usia semakin tua resiko semakin tinggi. /aktor resiko
adala9 usia lanjut usia semakin lanjut resiko semakin tinggi6= ri!a$at keluarga= merokok=
9iertnsi= dan 9iermetroia.
Gejala dan tanda klinisGeala klinis
1. Ke9ilangan engli9atan sentralarasentral se0ara berta9a= ada tie basa9
berlangsung lebi9 0eat sekitar 2 minggu6. Ke9ilangan ini daat berlangsung tana
gejala aabila enderita tidak men$adari= terutama bila engli9atan ada mata
sebela9n$a masi9 baik.
2. #ada kondisi a!al= enderita mengelu9 meli9at bendagaris lurus melengkung
metamorfosia6 dan akan lebi9 jelas bila menggunakan uji Amsler.
anda klinis
1. #ada kondisi a!al= ada funduskoi ditemukan lesi di ma0ula berua drusen= engumulan igmen eitel retina R#(6 di retina luar= atroi R#(= atroi geografik=
atau lesi neovaskular 09oroidal neovas0ular membrane <,86= di
ma0ulaarama0ula dan ada keadaan lebi9 lanjut timbul skotomabintik buta
disentralarasentral.
2. #ada tie basa9 sering ditemukan erdara9an subretina= eksudat subretina= fibrosis
subretina jaringan arut dis0iformis6 atau erdara9an reretinalsub9$aloid 9ingga
erdara9an vitreus.
3. Kelainan $ang ditemukan umumn$a bilateral.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
Anamnesis mengenai lama kejadian= dan faktor resiko seerti disebutkan diatas.
Ke0urigaan akan AR+ memerlukan uji emeriksaan Amsler= aabila ditemukan
metamorfobsia= skotoma atau gambaran lain $ang meragukan maka kemungkinan AR+
9arus disingkirkan samai terbukti tidak. Kesulitan akan timbul aabila ada katarak=
mengingat enderita adala9 usia diatas 5; ta9un. Aabila ada ke0urigaan= enderita
81
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 82/104
dirujuk ke ela$anan kese9atan mata tersier (<6 $ang memiliki fasilitas untuk
diagnosti0 dan engobatan. etia emeriksaan 9arus dieriksa kedua mata.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
elakukan evaluasi seerti ela$anan di #(<= ditamba9 dengan emeriksaan fundus
untuk evaluasi ma0ulaosterior ole dengan seksama. #emeriksaan menggunakan
funduskoi langsungtidak langsung= lensa Z0ondensed[ %;-&; + atau lensa kontak
fundus. #emeriksaan dengan fluoresens angiograi atau kamimetri daat dilakukan bila
tersedia. #emeriksaan di (< suda9 daat menentukan aaka9 kasus tersebut
memerlukan tindakan lebi9 lanjut. Kasus dengan sikatriks ma0ula luas geografik atroi6
dan tajam engli9atan $ang buruk suda9 tidak memerlukan emeriksaan fluoresen
angiograi /A6= kamimetri dan tidak erlu engobatan.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
elakukan tindakan seerti di (<= emeriksaan /A= kamimetri= elektrofisiologi.Angiografi )<G dan *< 9an$a bila ada 9araan untuk engobatantindakan lebi9 lanjut.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6 dan sekunder (<6
Aabila tidak ada ke0urigaan= tetai ada kelu9an= enderita daat melakukan uji Amsler
sedikitn$a setia minggu= umumn$a dengan meletakkan kartu uji Amsler di dean
0ermin. aat ini tidak ada engobatan terili9 untuk AR+= tetai emberian sulemen
oral $ang mengandung anti oksidan seerti vitamin A=<= dan ( dan mineral Ztra0e[seerti
selenium= Iin0um suda9 terbukti bermanfaat sebelum ada kerusakan= disaming
mengurangi faktor resiko seerti disebutkan sebelumn$a.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
elakukan tindakan seeerti ada #(< dan (<. aabila ditemukan <,8 maka
tindakan laser 9arus dilakukan dalam !aktu selambat-lambatn$a 72 jam setela9 /A.
aser Argon 9ijau9ijau-biru= diode 9ijaumera9 diberikan ada daera9 luar fovea
avas0ular Ione /A\6. /A\ adala9 daera9 5;; mikron di fovea. esi <,8 $ang
mengenai daera9 /A\ memerlukan evaluasi seksama tentang tie lesi= tie klasik=
tersembun$i o00ult6 atau 0amuran= dan jenis lainn$a seerti igmen eit9elial
deta09ment= subretinal 9emorr9age= dsb. /otod$nami0 t9era$ #+6 9an$a
diindikasikan ada lesi $ang mengenai /A\ dan lesi klasikn$a minimal men0aai 5;L.
#ada lesi tersembun$i 0amuran@ igmen ait9elial deta09ment= subretinal 9emorr9age@
saat ini tindakan $ang suda9 dilaorkan bermanfaat adala9 transuillar$ t9ermot9era$
6 dan ma0ular translo0ation surger$.
#ada usat la$anan dimana tersedia laser Argondiode dan asien memun$ai lesi <,8
$ang mengenai fovea dengan ukuran lesi P 3=5 dis0 area= engobatan laser t9ermal daat
dilakukan jika asien menolak untuk tindakan #+ ma0ular translo0ation
82
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 84/104
ENDOFTALMITIS
(ndoftalmitis adala9 infeksi intraokuler $ang umumn$a melibatkan seluru9 jaringan
segmen anterior dan osterior mata. #en$akit ini ber9ubungan dengan roses infeksi
infe0tious endo9t9almitis6= atau kelainan non infeksi non infe0tious endo9t9almitis6
seerti sisa massa lensa= substansi toksik $ang mengakibatkan resons inflamasi steril
endo9t9almitis6. #en$akit ini umumn$a dida9ului ole9 trauma tembus ada bola mata=
ulkus kornea erforasi= ri!a$at oerasi intraokuler seerti ekstraksi katarak= oerasi
filtrasi= vitrektomi6. (ndoftalmitis daat juga terjadi se0ara endogen akibat
mikroorganisme men$ebar melalui dara9 9ematogen6 dari sumber infeksi lain= terutama
ada asien dalam keadaan imunokomromis. Angka kejadian endoftalmitis as0a
oerasi katarak di ,egara maju adala9 ;=1 L.
Gejala klinis1. #enurunan tajam engli9atan
2. ata mera9= bengkak= n$eri.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. Ri!a$at trauma tembus bola mata= ri!a$at oerasi intraokuler atau keadaan infeksi
kornea $ang memburuk $ang ditemukan saat anamnesis.
2. #emeriksaan tajam engli9atan dengan kartu snellen dan menggunakan in-9ole.
3. #emeriksaan dengan lamu senter dan lu untuk meli9at keadaan kornea= bilik mata
dean= dan enurunan refleks fundus.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. eerti ada fasilitas rimer.
2. #ada asien as0a oerasi intraokuler= disebut akut aabila endoftalmitis ditemukan
1-14 9ari as0a oerasi an kronik setela9 lebi9 2 minggu.
3. )* diukur dengan tonometri 09iotI aabila kornea intak atau er alasi aabila
didaatkan keratitisulkus kornea.
4. #emeriksaan dengan slit lam untuk menilai keadaan kornea dan segmen anterior
lainn$a>
a. Keadaan luka oerasi buruk= seerti ja9itan longgar= !ound ga= kebo0oran luka
oerasi= 9lebitis.
b. #ada keratitisulkus kornea $ang menginfiltrasi jau9 kedalam kornea= men0ari
kemungkinan adan$a erforasi kornea atau abses kornea.
0. Reson inflamasi di bilik mata dean berua 0ells= flare= dan 9ioion.
d. #lak uti9 di intraokuler
e. #enurunan refleks fundus
84
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 85/104
f. Reaksi inflamasi di vitreus berua 0ells= flare= aabila keadaan retrolental masi9
daat terli9at.
5. #emeriksaan UG aabila media refraksi keru9 untuk menilai segmen osterior.
%. #emeriksaan ta vitreus dan 0airan bilik mata dean dengan e!arnaan gram= K*?
1; L dan kultur agar dara9= tioglikolat= dan saboraoud dan uji resistensi.
7. #ada kasus endoftalmitis $ang disebabkan ole9 ulkus kornea= dilakukan emeriksaan
kerokan korna dengan e!arnaan gram= K*? 1; L dan kultur agar dara9= tioglikolat=
dan saboraoud.
". #ada kasus as0a trauma= dilakukan foto roentgen orbita untuk men0ari benda asing
intraokuler.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. eerti ada fasilitas sekunder.
2. #emeriksaan <-0an ada kasus trauma tembus untuk men0ari benda asing
intraokuler.3. #emeriksaan metallo0ator untuk men0ari benda asing metal intraokuler.
P#!aalak$a!aa!
P#la+a!a! k#$#'aa! )aa pri)#r /PE42
1. #ada endoftalmitis diberikan antibiotik toikal dan sistemik sektrum luas.
2. egera rujuk ke sesialis mata.
P#la+a!a! k#$#'aa! )aa $#ku!"#r /SE42
1. #asien dira!at untuk membantu menegakkan diagnosis.
2. (ndoftalmitis as0a oerasi dan as0a trauma= diberikan antibiotik kombinasi Gram ositif vankomisin= sefaIolin= sefota:im6 dan Gram negati gentamisin= tobramisin=
amikasin6.intravitreal masing-masing ;=1 ml. intravena antibiotik sektrum luas
seftaIidim= klaforan= dibeksin= gentamisin= tobramisin6.
3. 'ila disebabkan ole9 ulkus kornea>
a. 'ila didaatkan bakteri dari e!arnaan Gram dan tidak ditemukan 9ifa jamur=
berikan antibiotik tetes mata gentamisin= tobramisin= dibekasin fortified atau
golongan kuinolon oflo:a0in= 0iroflo:a0in6 tia jam= anti bioti0 golongan fluro
kuinolon er oral seerti 0iroflo:a0in 2 kali 75; mg.
b. 'ila kerokan kornea didaatkan 9ifa jamur= berikan tetes mata natamisin 5L tia
jam= flukonaIol diflu0an= solnaIol6 tia jam= dan Ialf mata natamisin 5L 3 kali
se9ari. 'ila asien mamu= berikan tetes mata amfoteresin ' ;=15L tia jam
tetes mata amfoteresi ' ;=15L daat dibuat dengan me modifikasi sediaan bubuk
5; mg untuk emberian intravena6. Keadaan kornea dieriksa tia 9ari 9ingga
didaatkan adan$a kemajuan engobatan= $ang kemudian frek!ensi emberian
daat dikurangi 9ingga 3-5 minggu.
85
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 86/104
4. 'erikan injeksi intraviteal antibiotika aabila di0urigai endoftalmitis ba0terial=
antibiotika $ang diberikan 9arusla9 memun$ai sektrum luas dan meruakan
kombinasi dari 2 golongan antibiotika. Umumn$a ili9an ertama diberikan
vankomisin 1mg;=1 ml dan seftaIidim 2=25 mg;=1 ml. ili9an lain sefaIolin 2=25
mg;=1 ml dikombinasi dengan tobrami0in ;=1-;=2 mg;=1 ml.
5. Aabila di0urigai endoftalmitis jamur= berikan injeksi intraviteal amfoteresin ' 2=25
mg;=1 ml. vitreus ta 9arus dilakukan sebelum dilakukan injeksi intravitreal.
%. erai tamba9an $ang daat diberikan adala9 tetes mata siklolegik dan anti-
glaukoma aabila didaatkan eningkatan )*.emberian analgetik aabila
dierlukan.
7. akukan emeriksaan gula dara9 uasa dan 2 jam ## sebagai sala9 satu faktor resiko
ulkus kornea.
". Rujuk ke sesialis mata konsultan infeksi dan imunologi mata atau klinik mata tersier
bila tidak didaatkan kemajuan terai setela9 3 9ari engobatan.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. #asien dira!at untuk membantu menegakkan diagnosis.
2. #enatalaksanaan seerti fasilitas sekunder dan dilakukan vitreoktomi ars lana
dengan injeksi intravitreal seerti ada fasilitas sekunder.
3. 'ila visualisasi vitreus sulit dilakukan karena kekeru9an kornea= maka lakukan
injeksi antibiotika intravitreal
86
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 87/104
RETINOPATI PREMATURITAS /ROP2
Retinoati rematuits atau retino9at$ of rematurit$ R*#6 adala9 kelainan retina
vasoroliferatif $ang disebabkan imaturitas vas0ular ada ba$i-ba$i remature dan ''
renda9. Kelainan $ang terjadi daat ringan tana defek engli9atan= atau rogresif 9ingga
men$ebabkan kebutaan. )nsiden R*# meningkat seiring dengan bertamba9n$a jumla9
ba$i dengan berat badan makin renda9 dan usia gestasi makin muda $ang berta9an 9idu.
erai oksigen ada ba$i remature dibuktikan bukan meruakan satu-satun$a faktor
en$ebab R*#.en$ebab R*# adala9 multifaktorial= dan berbagai faktor resiko masi9
terus diteliti 9ingga saat ini. Umumn$a en$akit ini regresi sontan= dan aabila
dilakukan tindakan laserkriobeda9 umumn$a masi9 ditemukan masala9 seerti mioia=
strabismus= ablation dikemudian 9ari. indakan beda9 umumn$a memberi 9asil anatomis
baik= tai fungsional memelukan evaluasi jangka lama dan 9asiln$a daat tidak
menggembirakan.
Gejala dan tanda
1. etia ba$i dengan resiko R*# sebaikn$a menjalani s0reening atau enasian untuk
R*#.
2. Kelomok dengan resiko tertinggi terjadin$a R*# adala9 ba$i neonatus dengan usia
gestasi saat la9ir 32 minggu atau kurang. +engan '' la9ir 15;; Gram atau kurang.
R*# masi9 daat ditemukan aa ba$i dengan usia gestasi saat la9ir 33-3% minggu dan
'' la9ir 15;;-2;;; gram= dengan keadaan klinis $ang buruktidak stabil seerti
distress ernafasan= en$akit jantung= dll.
3. +iagnosis R*# dilakukan berdasarkan )nternational <lassifi0ation of Retinoat9$#rematurit$ )<R*#6= $ang menentukan derajat R*# berdasarkan lokasi Iona
)=))=)))6= luas juma9 kuadran $ang terlibat6= tingkat keara9an dalam stadium 1
9innga 56= dan adan$a lus disease.
Kla$i%ika$i ROP )#!uru I4ROP
kla$i%ia$i "#%#!i$i
Loka$i:
\ona ) +aera9 osterior retina berbentuk lingkaran dengan radius %;] dua
kali jarak ail saraf otik ke usat ma0ula6 dengan ail saraf
otik sebagai usatn$a.
\ona )) ingkaran konsentris diluar Iona ))= engan ora serata bagian nasal
sebagai batas nasaln$a
87
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 88/104
\ona ))) +aera9 retina temoral erifer temoral 0res0ent6 $ang tersisa
Lua$: Da#ra' l#$i "ala) 'iu!*a! 5a)
Ti!*ka
k#para'a! :
tadium 1 erbentukn$a garis demarkasi demar0ation line6 antara daera9retina avas0ular dan vas0ular
tadium 2 Ridge intreretina= +iana garis demarkasi suda9 menebal= atau
memiliki tinggi= lebar= dan volume
tadium 3 #roliferasi jaringan fibrovas0ular ekstraretina ringan= sedang= atau
berat6 ada ridge= di ermukaan osterior ridge atau di ermukaan
anteriorn$a keara9 rongga vitreus6
tadium 4 Ablasi retina subtotal
4A /ovea masi9 atta09ed
4' /ovea suda9 mengalami ablasi
tadium 5 Ablasi retina total dengan bentuk 0orong funnel-s9aed6 terbuka
oen funnel6 atau tertutu narro! funnel6 ada bagian anterior
dan osterior n$a
#lus disease #embulu9 dara9 retina $ang melebar dan berkelok-kelok di olus
osterior= $ang daat disertai elebaran embulu9 dara9 iris= uil$ang rigid dan kekeru9an vireus. #lus disease daat ditemukan ada
semua stadium= dan menggambarkan tingkat keara9an $ang makin
tinggi.
+alam emeriksaan enting untuk mengidentifikasi adan$a t9res9old disease= $aitu
aabila ditemukan>
1. +i Iona ) terdaat R*# stadium 1D= 2D= atau 3D.
2. +i Iona )) terdaat R*# stadium 3D seluas 5 jam berurutan atau lebi9= atau " jam
kumulatif atau lebi9.
9res9old disease bila disertai lus disease meruakan indikasi untuk melakukan
tindakan terai laser atau krio. #ada stadium lanjut seerti stadium 4 dan 5 memerlukan
terai beda9.
88
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 89/104
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
'a$i neonatus dengan resiko R*# $ang memerlukan s0reening seerti tertera dalam
butir A6= atau balitaanak dengan ke0urigaan ri!a$at R*# sebaikn$a dirujuk ke
ela$anan kese9atan mata sekunder untuk menjalani emeriksaan.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. #emeriksaan dilakukan ada 'a$i neonatus dengan resiko R*# $ang memerlukan
s0reening seerti tertera dalam butir A6= atau balitaanak dengan ke0urigaan ri!a$at
R*#
2. 0reening R*# sebaikn$a dilakukan ada usia 4-% minggu setela9 la9ir= atau ada
usia koreksi usia gestasi D ost natal6 31-33 minggu. #emeriksaan sebaikn$a
dilakukan di bangsal era!atan ba$i= di lingkungan $ang n$aman untuk ba$i
misaln$a dalam in0ubatorbo: ba$itemat emeriksaan ba$i dengan emanas6dengan maniulasi ba$i seminimal mungkin. #emeriksaan selanjutn$a 2-3 minggu
kemudian= dan 1-2 9ari aabila ditemukan t9res9old disease atau lus disease.
3. eknik emeriksaan fundus>
a. etenga9 jam sebelum emeriksaan= kedua mata ba$i ditetesi troikamid ;=5L
dan efrisel 2=5L diulang 5 menit kemudian 9an$a 2 kali6. *bat tetes ini daat
dibuat dengan men0amur ;=300 troikamid dengan ;=100 efrisel 1;L. etia
tetes $ang keluar dari keloak mata segera dibersi9kan kain $ang lembut.
b. #emeriksaan dilakukan dengan oftalmosko indirek= menggunakan 0ondensing
lens 2;+ atau 2"+.
0. #emeriksaan daat menggunakan sektrum alebra 'arraJuer untuk ba$i aabilakesulitan untuk membuka alebra. )ndentasi ringan ada s0lera daat dilakukan
untuk meli9at fundus erifer.
4. 'erdasarkan 9asil emeriksaan= diagnosis R*# dilakukan menurut klasifikasi R*#
ole9 )<R*#.
5. ,eonatus dirujuk ke (< aabila ditemukan lus disease= atau t9res9old disease.
%. ebaikn$a ba$i dikonsulkan ke ela$anan kese9atan mata tersier aabila>
a. idak daat melakukan emeriksaan dengan oftalmosko indirek.
b. +engan oftalmosko indirek ditemikandiduga adan$a kelainan fundus= tetai
sukar untuk melakukan klasifikasi R*#.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
. #emeriksaan dilakukan ada 'a$i neonatus dengan resiko R*# $ang memerlukan
s0reening seerti tertera dalam butir A6= atau balitaanak dengan ke0urigaan ri!a$at
R*#
0. #emeriksaan seerti ada (<.
89
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 90/104
3. #emeriksaan ada balitaanak dengan regresi R*# meliuti emeriksaan oftalmologis
lengka= emeriksaan tajam engli9atan subjektif ada balitaanak daat dilakukan=
sesuai dengan tingkatan usia dan kemamuan balitaanak.
9. eknik emeriksaan fundus seerti ada (<.
. enentukan gambaran fundus neonatus $ang meruakan indikasi untuk terai
laserkriobeda9.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
'a$i neonatus dengan resiko R*# $ang memerlukan s0reening seerti tertera dalam
butir A6= atau balitaanak dengan ke0urigaan ri!a$at R*# sebaikn$a dirujuk ke
ela$anan kese9atan mata sekunder untuk menjalani emeriksaan.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. etia ba$i neonatus remature atau dengan resiko R*# sebaikn$a menjalani emeriksaan mata selama era!atan.
2. 'ila tidak ditemukan R*# atau ditemukan R*# ringan= ba$i dieriksa ulang setia 2-
3 minggu 9ingga vaskulariasi retina lengka= atau didaatkan regresi.
3. 'ila menemukan t9res9old disease= lus disease= atau gambaran lain $ang meragukan
segera rujuk ke (< untuk menjalani emeriksaanenatalaksanaan lebi9 lanjut.
4. #ada balitaanak dengan ri!a$at R*#= dilakukan enatalaksanaan sesuai dengan
kelainan mata $ang ditemukan.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. etia ba$i neonatus remature atau dengan resiko R*# sebaikn$a menjalani emeriksaan mata selama era!atan.
2. 'ila tidak ditemukan R*# atau ditemukan R*# ringan= ba$i dieriksa ulang setia 2-
3 minggu 9ingga vaskulariasi retina lengka= atau didaatkan regresi.
3. 'ila menemukan t9res9old disease= lus disease dan dalam emantauan 1-2 9ari
bertamba9 berat= segera dilakukan terai dalam kurun !aktu 24-72 jam. erai
bersifat ablative= $ang ada rinsin$a bertujuan mematikan daera9 erifer $ang
avaskular.
4. odalitas terai meliuti>
a. Krioterai> sebaikn$a dilakukan dalam anestesi umum karena men$ebabkan rasa
sakit $ang 9ebat serta ba9a$a lainn$a seerti bradikardia dan anea. Krioterai
men$ebabkan kerusakan jaringan $ang luas seluru9 ketebalan dinding boa mata6.
b. /otokoagulasi laser> dengan indire0t o9talmos0oe deliver$= daat menggunakan
laser argon atau diode. #rosedur ini tidak menimbulkan kerusakan seluas
krioterai lebi9 terfokus ada jaringan dan tidak melibatkan seluru9 ketebalan
dinding bola mata6. elain itu= rasa sakit dan efek sistemik $ang terjadi lebi9
renda9 se9ingga laser meruakan ili9an terai utama. indakan ini dilakukan
90
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 91/104
diruangan neonatal )<U dengan enga!asan neonatologistanest9etist mengingat
kemungkinan bradikardia anea teta ada= atau diruangan lain dengan
enga!asan.
0. (valuasi ulang daat dilakukan beberaa 9ari kemudian tergantung kondisi= dan
kemungkinan terai tamba9an laserkriobeda9.
5. 'ila menemukan R*# stadium 4 atau 5= daat dilakuka rosedur s0leral bu0kling atau
vitrektomi. 0leral bu0kling dilakukan ada ablasi retina $ang dangkal akibat traksi
jaringan fibrovas0ular $ang mengalami sikatrisasi= terutama bila ma0ula belum
terangkat. 8itrektomi daat dilakukan dengan atau tana emasangan s0eral bu0kle=
juga dengan atau tana lensektomi. eknik vitrektomi oen-sk$ dilakukan bila
terdaat kekeru9an kornea. Umumn$a= rognosis R*# teta buruk !alauun tela9
menjalani tindakan beda9.
%. 'ila ditemukan balitaanak dengan resiko R*#= dilakukan enatalaksanaan sesuai
dengan kelainan mata $ang ada.
91
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 92/104
SUMBATAN ,ENA RETINA
anifestasi klinis daat berua>
1. sumbatan vena retina 0entral retinal vein o00lusion <R8*6= bila sumbatan
mengenai seluru9 kuadran retina.
2. sumbatan vena retina 9emisentral 9emi0entral retinal vein o00lusion ?<8*6= bila
sumbatan mengenai setenga9 dari bagian dari retina.
3. sumbatan vena retina 0abang bran09 retinal vein o00lusion 'R8*6= bila mengenai
sala9 satu kuadaran dari retina= umumn$a di suerior.
umbatan ada aliran vena retina ini akan menimbulkan ekanan intra vas0ular $ang
meningkat dan 9ambatan ada aliran dara9 balik. #eningkatan tekanan intravas0ular
selanjutn$a daat mmen$ebabkan terjadin$a edema dan erdara9an. umbatan ada
aliran dara9 balik akan mengakibatkan gangguan erfusi ringan $ang daat men$ebabkan
iskemia jaringan retina= dan se0ara klinis tamak sebagai eksudat lunak 0otton !ool sot<V6= atau 0aillar$ non erfussion ada emeriksaan //A. uasn$a daera9 retina
$ang iskemi daat merangsang ertumbu9an neovaskular retina. /aktor-faktor
redisosisi adala9 en$akit kardiovaskuler= 9iertensi sistemik= diabetes melitus.
Umumn$a dibedakan antara tie iskemik dan non iskemik. ie iskemik memun$ai
konsekuensi lebi9 serius seerti timbuln$a komlikasi neovaskularisasi retina 9ingga
erdara9an vitreus= atau neovaskularisasi iris sudut 9ingga timbul glaukoma
neovaskular.
Gejala dan tanda klinis
Gejala klinisumbatan vena retina sentral 0abang.
#enurunan tajam engli9atan sentralarasentral se0ara mendadak tana disertai mata
mera9.
anda klinis
umbatan vena retina sentral
1. #erdara9an berbentuk lida9 ai flame s9aed6 luas= men0aku seluru9 kuadran
retina= dengan vena retina $ang berdilatasi dan berkelok-kelok.
2. anda klinis lain $ang daat men$ertai berua eksudat lunak= edema ail saraf otik=
edema ma0ula. #ada keadaan lebi9 lanjut daat timbul embulu9 dara9 kolaeral ada
ail saraf otik= retina atau iris. ,eovaskularisasi iris aling jelas terli9at ditei uil
dengan embesaran maksimal ada slit lam biomi0ros0o$ sebelum dilakukan
dilatasi.
3. +ibedakan 2 jenis>
a. ie iskemik= tanda $ang umum ditemui>
16 (ksudat lunak multile
92
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 93/104
26 #erdara9an retina luas
36 <aillar$ non erfusion luas ada emeriksaan //A.
46 Kadang disertai dengan relative afferent aillar$ defe0t RA#+6.
56 8isus lebi9 buruk dari %%; 2;4;;6.
b. ie non iskemik
16 Gambaran fundus se0ara klinis lebi9 ringan dari tie iskemik
26 idak ada RA#+.
36 8isus lebi9 baik dari %%;.
umbatan vena retina 0abang
1. #erdara9an retina sektoral= sesuai dengan distribusi vena retina $ang mengalami
sumbatan. #erdara9an tidak erna9 mele!ati garis tenga9 9oriIontal.
2. okasi sumbatan biasan$a ada ersimangan arteri-vena.
3. anda klinis lain $ang daat men$ertai daat berua eksudat lunak= edema ma0ulaatau retina= vena retina $ang berdilatasi dan berkelok-kelok= en$emitan lumen
arteri= neovaskularisasi iris aling jelas terli9at di tei uil dengan embesaran
maksimal ada slit lam biomi0ros0o$ sebelum dilakukan dilatasi.
4. +ibedakan antara tie iskemik dan non iskemik.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
elakukan anamnesis ter9ada gejalakelu9an $ang timbul serta investigasi ter9ada
faktor-faktor redisosisi. #emeriksaan tajam engli9atan dan segmen anterior seder9ana
untuk menemukan tanda-tanda klinis $ang ber9uungan ada kedua mata. /unduskoidirek akan sangat berguna dalam menegakkan diagnosis dan melakukan rujukan kasus ke
tingkat $ang lebi9 tinggi sekunder tertier6.
#ela$anan kese9atan mata sekunder
elakukan evaluasi seerti ada ela$anan rimer= ditamba9 dengan emeriksaan
oftalmologis $ang lebi9 sesifik= seerti>
1. engukur )*
2. Gonioskoi untuk mendeteksi ada tidakn$a neovaskularisasi ada sudut bilik mata
dean.
3. lit lam biomi0roskoi dan funduskoi indirek untuk menilai derajat keara9an
fundus se0ara keseluru9an dan mengeta9ui ada tidakn$a komlikasi neovaskularisasi.
Aabila ditemukan ke0urigaan keara9 iskemik= enderita dirujuk ke tingkat (< untuk
enatalaksanaan lebi9 lanjut.
umbatan vena retina sentral
1. ,on iskemik
93
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 94/104
etia 4 minggu ada % bulan ertama setela9 onset= bila ada erburukan ada
gambaran fundus= maka dierlakukan sebagai tie iskemik.
2. )skemik
etia 3-4 minggu ada % bulan ertama= a!asi tanda-tanda neovaskularisasi
terutama di iris atau sudut bilik mata dean. #emeriksaan gonioskoi daat dilakukan
ada setia kunjungan. 'ila timbul neovaskularisasi= enderita dirujuk ke (< untuk
terai laser.
umbatan vena retina 0abang
etia 1-2 bulan sekali= kemudian dilanjutkan setia 3-12 bulan= untuk menilai tanda-
tanda edema ma0ula dan neovaskularisasi.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
elakukan evaluasi seerti ada (< dan emeriksaan lebi9 lanjut. #emeriksaan
lanjutan seerti fluores0en0e angiograft suda9 daat menentukan jenis iskemik atau noniskemik dan luasn$a kerusakan serta edema ma0ula. #emeriksaan seerti
elektroretinograft daat membantu enggolongan lebi9 teat= untuk menentukan sika
selanjtun$a. #emeriksaan kamimetri daat dilakukan untuk menilai luasn$a kerusakan.
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
etela9 mendaatkan 9asil dari investigasi faktor-faktor resiko= enatalaksanaan daat
diberikan sesuai dengan kelainan sistemik $ang ada. emberikan konseling ada
enderita akan entingn$a mengontrol faktor sistemik serta resiko serangan ada mata
sebela9n$a. #enderita daar di rujuk ke disilin ilmu lain seerti en$akit dalam aabila
ada en$akit lainsistemik $ang men$ertai.
#ela$anan kese9atan mata sekunder
eerti $ang dilakukan ada #(<= selain faktor sistemik= faktor o0ular $ang daat diatasi
adala9 mengontrol )* bila ditemukan tinggi Q2; mm?g6 dengan obat-obatan anti
glaukoma.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
elakukan seerti ada #(< dan (<= ditamba9 dengan terai berua fotokoagulasi
laserkrio. #ada sumbatan vena retina sentral= fotokoagulasi laser diindikasikan ada tie
iskemik untuk men0ega9 komlikasi glaukoma neovaskuler. edangkan sumbatan ada
vena retina 0abang= selain untuk men0ega9 neovaskularisasi= diindikasikan juga ada
edema ma0ula. aserkrio daat juga diindikasikan untuk mengatasi glaukoma
neovaskuler $ang timbul.
RETINA LEPAS /R#i!al D#a1')#!2
+efenisi se0ara umum adala9 terleasn$a retina dari tematn$a melekat.
94
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 95/104
erdaat 3 bentuk retina leas deta09ment6= $aitu>
1. Retina leas dengan robekan r9egmatogenous6
2. Akibat 0airan serous diba!a9 retina tana robekan e:udative6 dan
3. Akibat tarikan akibat fibrosis vitreus seerti ada roliferative diabeti0 retino9at$
#+R6= retino9at$ of rematurit$ traksial deta09ment6
/aktor resiko tergantung ada jenis R+= ada $ang r9egmatogen adala9 mioia= trauma=
vitreus rolas= dsb. #ada tie e:udative adala9 9iertensi= re-eklamsiaeklamsia=
neolasma= eradangan intra okuler 8ogt-Ko$anagi ?arada +isease= osterior s0leritis=
dsb6. #ada tie traksial misaln$a ada vas0ular disease seeerti diabetes lama terutama
juvenile= bendungan vena retina= vas0ulitis retina= ri!a$at neonatus remature R*#6 atau
resirator$ distress= dsb
Gejala dan tanda klinis
Gejala klinis1. ke9ilangan engli9atan ringan 9ingga berat= dengan defek laang engli9atan.
2. #ada tir r9egmatogen sering dida9ului ole9 floaters= kilatan 0a9a$a= ba$angan 9itam
$ang berinda9-inda9.
anda klinis
R9egmatogen
1. +itemukan eniggian retina umum$a mulai dari erifer dan daat men0aai osterior
ole dengan 0airan di ba!a9 retina.
2. Retina namak bergelombang= kadang ditemukan erdara9an vitreus. +i vitreus
ditemukan sel igmen retina= tanda utama adala9 robekan retina dengan 0airandiba!a9n$a.
3. Umumn$a disertai dengan enurunan )*= retina $ang leas tamak
bergelombangrugae.
4. Kadang ditemukan afferent aillar$ defe0t A#+6.
5. #ada $ang kronis sering ditemukan igmen eitel retina berbentuk garis lurus
demar0ation line6 membatasi antara daera9 retina leas dengan $ang masi9 melekat=
atau ada $ang berat ditemukan fibrosis vitreus berat roliferative vitreo-
retino9at$6 9ingga erlekatan retina 9ebat star fold= nakins ring fi:ed fold= sub
retinal band= dsb6.
(:udative
1. +itemukan retina leas dengan bentuk ermukaan relative mulus= dengan 0airan di
ba!a9 retina.
95
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 96/104
2. /aktor resiko seerti disebutkan sebelumn$a juga memberi tanda tersendiri
tergantung jenis en$akit $ang men$ertai.
3. idak ditemukan adan$a robeka retina. <airan sub retina biasan$a bullous dengan
bentuk retina leas sesuai dengan ostureosisi tubu9= 0airan men0ari temat $ang
aling renda9.
4. #emeriksaan A#+ mungkin ditemukan.
raksial
1. +itemukan retina leas= umumn$a tidak terlalu tinggi ke0uali ada R*#.
2. Retina $ang leas ber9ubungan dengan traksifibrosis $ang terjadi didalam vitreus=
dengan deta09ment aling tinggi ditemat erlekatan traksifibrosis.
3. Kadang disertai dengan robekan retina <ombined R+6 akibat tarikan fibrosistraksi.
4. anda $ang lain daat ditemukan sesuai dengan en$akit $ang mendasarien$erta.
#emeriksaan#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
Anamnesis mengenai lama kejadian= dan faktor resiko seerti disebutkan diatas.
Ke0urigaan akan retinal deta09ment memrlukan uji konfrontasi. #emeriksaan dengan
funduskoi langsung-aabila tersedia-memberi gambaran retina leas atau erdara9an
retina= fibrosis vitreus dengan erlekatan retina dan tanda lain seerti disebutkan
sebelumn$a.
#ela$anan kese9atan mata sekunder
elakukan evaluasi seerti ada #(<= ditamba9 dengan emeriksaan fundus untuk
evaluasi retina. #emeriksaan fundus sebaikn$a dilakukan dengan funduskoi tidak langsung atau dengan 0ondensed !ide angle lens mainster o0ular= suer field 8olk=
suer uil 8olk6 atau goldmann 3-mirror.
eluru9 retina leas 9arus diangga sebagai r9egmatogen samai terbukti tidak
r9egmatogen. #emeriksaan kamimetri daat dilakukan sebagai enunjang. #emeriksaan
di (< suda9 daat menentukan aaka9 enderita erlu dirujuk atau tidak ke (<.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<2
elakukan tindakan seerti di (< dan memutuskan jenis retina leas. #emeriksaan=
kamimetri= elektrofisiologi dilakukan bila dierlukan untuk enunjang diagnosis.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6 dan sekunder (<6
Aabila tidak ada ke0urigaan tetai ada kelu9an= enderita 9arus diistira9atkan aabila
mengan0am ma0ula= 9ingga tindakan dilakukan. emua jenis r9egmatogen $ang tidak
mengan0am ma0ula atau jenis traksional $ang melibatkan ma0ula 9arus dirujuk
96
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 97/104
se0eatn$a= umumn$a dalam beberaa 9ari. #enderita dirujuk ke (< untuk enanganan
lebi9 lanjut dengan enjelasan akan faktor resiko dan keber9asilan.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
elakukan tindakan sesuai dengan jenis retina leas. #ada r9egmatogen akut dan
traksional $ang tidak mengan0am ma0ula= oerasi dilakukan se0eatn$a= sedangkan $ang
kronik daat dioerasi dalam !aktu seminggu. Henis oerasi s0leral bu0kling atau
vitrektomi6 tergantung kondisi $ang ditemukan= dan jenis vitreus tamonade ditentukan
ole9 keadaan $ang ditemukan ole9 keadaan $ang ditemukan re-oerative dan durante
oerasi= kondisi mata sebela9n$a dan mobilitas enderita.
ie e:udative memerlukan engobatan sesuai dengan en$akit $ang mendasari.
Keber9asilan engobatan en$akit $ang mendasari akan memerbaiki retina $ang leas.
97
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 98/104
KEBUTAAN MENDADAK /A4UTE BLINDNESS2
A0ute blindness adala9 suatu keadaan buta mendadak. #ada keadaan $ang mengenai
sarak otik= keadaan ini daat disebabkan ole9 inflamasi atau gangguan vaskularisasi.
'ila disebabkan inflamasi= keadaan ini daat mengenai semua golongan umum= tai
umumn$a akan mengenai golongan usia muda.
Gangguan vaskularisasi biasan$a akan dijumai ada golongan usia $ang lebi9 tua ada
enderita $ang memang sebelumn$a tela9 memun$ai kelainan sistemik $ang daat
berengaru9 ada s$stem 9emor9eologi.
Gejala dan tanda klinis
Gejala Klinis
#asien mengelu9 engli9atann$a 9ilang mendadak. ?ilangn$a engli9atan daat 9ingga
gela total= daat mengenai sebagian atau seluru9 laang andangan.Umumn$a ada satu mata.
anda Klinis
1. 'iasan$a mengenai satu mata= ke0uali ada en$ebab sistemik seerti intoksikasi
met9anol
2. ajam bervariasi dari 9itung jari 9ingga no lig9t er0etion ,#6
3. #ada emeriksaan laangan endangan= daat mengenai seluru9 atau sebagian
laangan andangan. 'ila mengenai sebagian laangan andangan= biasan$a berua
skotoma ar0uata= altitudinal 9emianosia atau Juadranosia.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. Anamnesis untuk men0ari kemungkinan intoksikasi met9anol6 atau trauma okuli.
2. #emeriksaan oftalmologi seder9ana terdiri dari emeriksaan tajam engli9atan=
laang andangan tes konfrontasi6= serta emeriksaan fundus dengan oftalmosko
bila memungkinkan.
#ela$anan kese9atan mata skunder (<6
1. Anamnesa lengka.
2. #emeriksaan oftalmologi lengka= terdiri atas>
a6 #emeriksaan tajam engli9atan dengan koreksi terbaik.
b6 #emeriksaan segmen anterior mata dengan slit lam.
06 #emeriksaan segmen osterior dengan oftalmosko direkindirek.
d6 #emeriksaan tekanan bola mata dengan tonometer alanasi.
e6 #emeriksaan laang andangan dengan kamimeter Goldman.
98
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 99/104
3. #emeriksaan laboratorium lengka.
4. #emeriksaan Rontgen orbitakeala bila diketa9ui adan$a ri!a$at trauma
kaitisokuli.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. Anamnesis lengka.
2. #emeriksaan oftamologi lengka= ditamba9 dengan automati0 0omuteriIed
erimetr$ serta elektrofisiologi engli9atan 8(#6.
3. #emeriksaan < s0an kealaorbita bila diketa9ui adan$a ri!a$at trauma
kaitisokuli.
4. #emeriksaan laboratorium lengka.
5. #emeriksaan oftalmologi tamba9an untuk men0ari kemungkinan fun0tional blindness.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6egera rujuk ke fasilitas ela$anan kese9atan $ang lebi9 tinggi
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. 'ila disebabkan ole9 inflamasi= berikan steroid se0ara intravena atau eroral.
2. 'ila en$ebabn$a adala9 gangguan vaskularisasi= berikan obat-obat untuk
memerbaiki vaskularisasi.
3. 'ila terdaat en$akit sistemik $ang daat menjadi en$ebab= atasi en$ebab
sistemikn$a.
4. 'ila en$ebabn$a adala9 trauma kaitisokuli= sebaikn$a segera dirujuk ke fasilitas
ela$anan $ang lebi9 tinggi.5. 'ila en$ebabn$a adala9 fun0tional blindness= enderita daat dirujuk ke sikiater.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. #ada dasarn$a sama dengan enatalaksanaan di fasilitas (<= akan tetai bila
emeriksaan laboratorium untuk s$stem 9emor9eologi dijumai adan$a kelainan=
sebaikn$a segera dirujuk ke bagian ?ematologi.
2. 'ila en$ebabn$a adala9 intoksikasi met9anol6= daat diberikan injeksi etanol se0ara
intravena.
3. 'ila ada < s0an kealaorbita tidak ditemukan tanda-tanda fraktur orbita= daat
diberikan steroid intravena.
4. 'ila ditemukan adan$a interval lu0ide= asien daat segera dirujuk ke 'eda9 araf.
99
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 100/104
AMAUROSIS FUGA
Amaurosis fuga: adala9 9ilangn$a engli9atan sesaat= daat beberaa detik 9ingga
beberaa menit. 'iasan$a juga disebut transient obs0uration. +aat terjadi ada semua
golongan umur= tetai amat jarang didaatkan ada anak-anak. #enderita amaurosis fuga:
biasan$a memun$ai ri!a$at en$akit sistemik seerti diabetes melitus= 9iertensi=
9ierliidemia= olisitemia dan kelainan dara9 lain $ang men$ebabkan dara9 menjadi
lebi9 kental serta lebi9 0eat membeku.
Gejala dan tanda klinis
Gejala klinis
#asien mengelu9 engli9atann$a 9ilang sesaat. ?ilangn$a engli9atan daat mengenai
sebagian atau seluru9 laang andangan. aman$a 9ilang engli9atan daat beberaadetik 9ingga beberaa menit= daat men0aai 3; menit= untuk kemudian engli9atan
kembali seerti semula. ?ilangn$a engli9atan daat juga terjadi ada eruba9an osisi
tubu9= misaln$a dari duduk tiba-tiba berdiri= menegakkan keala se0ara mendadak=dsb.
anda klinis
#ada emeriksaan oftalmologi biasan$a tidak ditemukan kelainan. #emeriksaan terutama
ditujukan untuk men0ari etiologi.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<61. Anamnesis lengka mengenai 9ilangn$a engli9atan sesaat tersebut= laman$a 9ilang
engli9atan= aaka9 ber9ubungan dengan eruba9an osisi tubu9.
2. #emeriksaan $ajam engli9atan terbaik. 'ila erlu sekaligus dengan emeriksaan
refraksi.
3. #emeriksaan oftalmologi untuk segmen anterior mauun segmen osterior dengan
menggunakan senter dan lu serta oftalmosko direk.
4. #emeriksaan laang andangan dengan tes konfrontasi.
5. #emeriksaan engli9atan !arna dengan buku is0i9ara.
%. #emeriksaan status generalis serta laboratorium dara9 rutin.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
eerti ada #(<= ditamba9 dengan>
1. #emeriksaan laang andangan dengan kamimetri Goldmann.
2. #emeriksaan oftalmologi lengka.
3. #emeriksaan laboratorium untuk men0ari en$ebab sistemik.
100
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 101/104
4. #emeriksaan T-Ra$ untuk meli9at kemungkinan adan$a *eningkatan tekanan
intra 0ranial.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. #emeriksaan oftalmologi lengka.
2. #emeriksaan laboratorium lengka.
3. #emeriksaan ?emor9eologi.
4. #emeriksaan <-0an keala untuk men0ari kemungkinan adan$a *eningkatan intra
0ranial.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
egera rujuk ke fasilitas ela$anan kese9atan mata $ang lebi9 tinggi.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<61. 'ila terdaat kelainan sistemik= engobatan diberikan sesuai dengan en$ebabn$a.
2. 'ila terdaat tanda-tanda eningkatan tekanan itra 0ranial= daat diberikan rearat
asetaIolamide.
3. 'erikan obat-obat engen0er dara9 bila tidak ditemukan tanda-tanda eningkatan
tekanan intra 0ranial.
4. Rujuk ke fasilitas ela$anan kese9atan mata $ang lebi9 tinggi.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. 'ila terdaat *= segera rujuk ke 'eda9 araf.
2. 'ila terdaat kelainan ada s$stem embekuan dara99emor9eologi= segera dirujuk ke bagian ?emotologi.
101
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 102/104
KE(ILANGAN PENGLI(ATAN BERLAN-UT KRONIS
/4'ro!i1 Pro*r#$$iv# ,i$ual Lo$$2
<9roni0 rogressive visual loss adala9 9ilangn$aturunn$a fungsi engli9atan se0ara
erla9an-la9an. Wang dimaksud dengan fungsi engli9atan disini adala9 tajam
engli9atan atau laang andangan. #en$ebab keadaan ini biasan$a berua roses
degenerasi= intoksikasi atau komresi. Keadaan ini daat mengenai segala umur serta
tidak ada redisosisi jenis kelamin.
Gejala dan tanda klinis
Gejala klinis
1. #asien mengelu9 engli9atann$a mundur se0ara erla9an-la9an.
2. Aabila gangguan ada laang andangan= asien mengelu9 bila berjalan sering
tersandung atau menabrak-nabrak.
anda klinis
1. ajam engli9atan mundur.
2. aang andangan men$emit.
(valuasi
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
1. Anamnesis lengka untuk mengeta9ui kemungkinan intoksikasi etambutol6= en$akit
9erediter retinis igmentosa= glaukoma6= degeneratif AR+= retinoati6 atau tanda-
tanda eningkatan tekanan intra 0ranial sakit keala= munta96serta komresi adakiasma siklus 9aid6.
2. #emeriksaan tajam engli9atan terbaik dengan snellen 09art.
3. 'ila memungkinkan= dilakukan emeriksaan refraksi dan diberikan koreksi ka0a mata
terbaik. 'ila tidak memiliki sarana untuk emeriksaan tersebut= daat dilakukan tes
in-9ole.
4. #emeriksaan laang andangan dengan tes konfrontasi.
5. #emeriksaan engli9atan !arna dengan buku is0i9ara
%. #emeriksaan reflek uil dengan menggunakan lamu senter.
7. #emeriksaan fundus okuli dengan oftalmosko direk.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
1. #emeriksaan tajam engli9atan dengan koreksi terbaik. #emeriksaan refraksi
9endakn$a dilakukan se0ara sub$ektif mauun objektif.
2. #emeriksaan laang andangan dengan erimetri kineti0 Goldmann.
102
7/17/2019 Ppm Mata Fix
http://slidepdf.com/reader/full/ppm-mata-fix 103/104
3. #emeriksaan oftalmologi= baik untuk segmen anterior mauun segmen osterior.
Untuk segmen anterior 9endakn$a menggunakan slit lam= sedang untuk segmen
osterior menggunakan oftalmosko direkindirek atau lensa D&; +.
4. #emeriksaan engli9atan !arna dengan menggunakan buku is0i9ara atau test
fans!ort9-munsell bila ada.
5. #emeriksaan roentgen foto orbita mauun keala. 'ila erlu emeriksaan sella
k9usus. #emeriksaan <-0an orbita atauun keala bila sarana memungkinkan.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
1. #emeriksaan tajam engli9atan dengan koreksi terbaik. #emeriksaan refraksi
9endakn$a dilakukan se0ara sub$ektif mauun objektif menggunakan streak
retinosko serta autorefraktometer.
2. #emeriksaan laang andangan dengan erimetri kineti0 Goldmann atau automati0
erimetri ?um9re$ atau *0tous6.
3. #emeriksaan oftalmologi= baik untuk segmen anterior mauun segmen osterior.Untuk segmen anterior 9endakn$a menggunakan slit lam= sedang untuk segmen
osterior menggunakan oftalmosko direkindirek atau lensa D&; +.
4. #emeriksaan elektrofisiologi untuk elektroretinografi mauun visual evoked otential
8(#6.
5. #emeriksaan <-0an atau R) orbita atau keala.
#enatalaksanaan
#ela$anan kese9atan mata rimer #(<6
Rujuk ke ela$anan kese9atan mata $ang lebi9 tinggi. 'ila en$ebabn$a bukan kelainan
refraksi.
#ela$anan kese9atan mata sekunder (<6
+i0ari en$ebab keara9 kemungkinan adan$a glaukoma )*= kamus dan sudut bilik
mata dean6.
1. 'ila ditemukan ada glaukoma= maka asien diberikan terai medikamentosa atau
beda96.
2. 'ila en$ebabn$a adala9 intoksikasi etambutol= segera 9entikan emberian etambutol
dengan seengeta9uan dokter $ang memberikan etambutol.
3. 'ila terdaat tanda-tanda eningkatan ekanan intra 0ranial= rujuk ke fasilitas
ela$anan kese9atan mata $ang lebi9 tinggi beda9 saraf.
4. 'ila terdaat tanda-tanda roses degeneratif ada mata= rujuk ke fasilitas ela$anan
kese9atan mata $ang lebi9 tinggi.
5. 'ila en$ebabn$a adala9 en$akit $ang bersifat 9erediter= daat diberikan enjelasan
keada asien mengenai kemungkinan-kemungkinan n$a.
#ela$anan kese9atan mata tersier (<6
103