Download - ppt blok 23
Dakriosistitis
Perempuan 43 tahun mengeluh benjolan di
tepi mata kanan juga air mata keluar terus menerus, nyeri bila ditekan. Keluhan ini sudah sejak 6 hari yll dan pasien berkata sudah pernah mengalami hal serupa 2x sebelumnya.
Rumusan Masalah
Analisis M asalah
RM
Anamnesis
PF & PP
WD & DD
Patofisiologi
Epidemiologi
Etiologi
Gejala klinik
Faktor resiko
Komplikasi
Penatalaksanaan
Wanita 43 tahun itu mengalami dakriosistitis
Hipotesis
Infeksi pada sakus lakrimalis sehingga terjadi
hambatan ekskresi air mata
Dakriosistitis
Umur : bayi dan wanita >40 thn Ras : jarang pada kulit hitam Dakriosistitis kronis > akut Faktor resiko : bentuk kepala brachycephalic,
muka yang lebih panjang, flat nose
Etiologi tersering : Staph.aureus (akut), Strep.pneumonia (kronis), H.influenzae (bayi dgn dakrosistitis akut)
Epidemiologi dan Etiologi
• Diameter lubang menuju duktus nasolakrimalis > sempit
• Duktus nasolakrimalis > panjang
• fossa lakrimalis > sempit
Sumbatan pada ductus nasolakrimalis aliran
air mata stagnant memudahkan infeksi pada sakus lakrimal sakus lakrimal membengkak, merah, nyeri discharge mukoid, lama2 bisa menjadi purulent komplikasi : konjungtivitis, selulitis orbita, ulkus kornea, dll
Patofisiologi
Palpebra inferior bagian medial radang (bengkak, merah, nyeri)
Discharge (mucoid,purulent) jika bgn yg bengkak ditekan Air mata yg berlebih (tearing) Visus mata yang berfluktuasi (krna kelebihan air mata) Gejala konstitusional Jika sudah selulitis orbita : refleks pupil terganggu, diplopia
Gejala Klinis
Stadium selulitis Bengkak dan nyeri pada area sakus lakrimal Epiphora Gejala konstitusional
Stadium abses lakrimal Oklusi kanalikuli lakrimal abses lakrimal
Stadium Fistula
Stadium Klinis Dakriosistitis akut
Identitas : wanita 43 thn
KU : benjolan di tepi mata kanan sejak 6 hari yll
RPS Air mata keluar terus-menerusNyeri tekan pada benjolanGejala konstitusional?
RPD : sudah pernah mengalami ini 2x sblmnya RPK : RS :
Anamnesis
Visus dengan koreksi : 20/30 OU
OD Palpebra normal Konjungtiva normal Tampak benjolan merah di bgn tepi nasal mata Nyeri tekan (+), keluar nanah bila ditekan Kornea dan lensa jernih COA : dalam TIO : 12 mmHg Lain : dbn
Pemeriksaan Fisik
Darah rutin : leukositosis Kultur sekret Dacryocystography : menilai sakus lakrimal
dan duktus nasolakrimalis
Pemeriksaan Penunjang
Std. selulitis : antibiotik topikal dan sistemik Analgetik Kompres hangat
Std. abses lakrimal Pus keluar drainage pus dengan insisi kecil
Std. fistula Fistulectomy
Ps : sumbatan pd NDL dacryocystorhinostomy (tp setelah dakriosistitis akut tertangani)
Tatalaksana Dakriosistitis akut
Metode konservatif : syringe lakrimal berulang Jika penyumbatan NLD partial/intermitten :
steroid topical/tetes Dacryocystorhinostomy
Tatalaksana Dakriosistitis kronis
Konjungtivitis akut Ulkus kornea (pd abrasi/trauma kornea yg
disertai dakriosistitis) Abses kelopak mata Osteomyelitis tulang lakrimal Ektropion kelopak mata bawah Endopthalmitis (post operasi intraokular) Selulitis orbita = terutama pada bayi yg
mengalami dakriosistitis akut Fatal!!!
Komplikasi dakriosistitis
Dakriosistitis akut : morbiditas tinggi,
mortalitas rendah Dakriosistitis kronis : morbiditas dan
mortalitas rendah Dakriosistitis kongenital : morbiditas dan
mortalitas tinggi, terutama pada neonatus yg mengalami dakriosistitis akut selulitis orbita
Prognosis
Infeksi pd duktus nasolakrimal
Epidemiologi : Prevalensi jarang Paling sering pd anak2 Dakrioadenitis kronis > akut
Dakrioadenitis akut (infeksi) dan kronis (penyakit sistemik)
Infeksi : mumps, EBV, campak, influenza. Dewasa = GO Penyakit sistemik : sarcoidosis, sjogren, TBC, Graves,
leukemia, dll
Dakrioadenitis
Akut Bengkak + nyeri di daerah temporo superior
palpebra(kelopak mata atas berbentuk “S”) Onset cepat (hitungan jam – hari)
Kronis Tidak nyeri, berlansung >1 bulan
Gejala klinis
Pewarnaan gram, kultur dari sekret
CT-scan kontras orbita Pembesaran kelenjar lakrimal difuse Penyengatan kontras (+) akut, (-) kronis
Tatalaksana Dakrioadenitis akut : antibiotik empirik dulu
(sefalosporin gen 1) antibiotik sesuai hasil kultur Dakrioadenitis kronis : tangani underlying disease
Ada 2 jenis : PANDO (Primary acquired nasolacrimal duct
obstruction) SALDO (secondary acquired lacrimal drainage
obstruction)
PANDO : lebih sering pada wanita tua. Kenapa? Karena wanita memiliki fossa lakrimal dan NLD yg lebih sempit
Penyebab SALDO : infeksi, inflamasi, neoplasma, mkanik
Obstruksi NLD
Epiphora, nyeri dan bengkak daerah medial
canthus Discharge mukoid/purulent Dakriosistitis yang rekuren, konjungtivitis Air mata darah Epistaxis
Gejala klinis
Dacryocystography Dacryoscintigraphy : lebih sensitif (obstruksi
inkomplet bisa keliatan) dan tidak invasif CT-scan : jika dicurigai trauma, neoplasma,
mekanik Nasal endoscopy : utk evaluasi post-operasi
dacryocystorhinostomy
PP
Lacrimal syringing test Tetesi anestesi topikal dulu : xylocaine 4% Larutan saline didorong masuk melalui punctum
inferior menggunakan syringe dan lacrimal cannula Aliran lancar = tdk ada obstruksi Aliran lancar tapi ada tekanan pd syringe =
obstruksi partial Reflux cairan pd punctum yg sama = obstruksi
pada canaliculi/common canaliculi Reflux cairan pd punctum yg berlawanan =
obstruksi pd sakus lakrimal distal
Test lain
Anel test
o Dilator punktum -> jarum khusus + NaCl 0,9% -> saks lakrimal -> rasa asin / cairan keluar dari hidung
Jones dye Test : dilakukan jika obstruksinya partial
Jones Test I : bedain epiphora krna adanya obstruksi sekresi lakrimal atau krna hipersekresi air mata
2% fluorescein diteteskan ke mata, cotton bud yg dicelupkan ke 1% xylocaine diletakkan di inferior meatus
5 menit kemudian, cotton bud dikeluarkan dan diinspeksi
(+) Cotton bud terwarnai = tdk ada obstruksi pd lacrimal passage
(-) cotton bud tdk terwarnai = obstruksi partial lakrimal atau gangguan pd mekanisme pompa lakrimal
Jika hasil Jones-dye test I negatif lanjutkan ke
Jones dye test II
Jones Dye test II = bedain obtruksi lacrimal passage dgn ggn pd lacrimal pump
Lakukan syringe lakrimal dan cotton bud diletakkan di inferior meatus
Cotton bud terwarnai = partial obstruction Cotton bud tdk terwarnai = lacrimal pump
failure
Definitif : operasi Obat : antibiotik oral jika kanalikulitis, selulitis,
atau dakriosistitis
Tatalaksana
Hipotesis diterima
Kesimpulan