Download - Ppt Sapras Klompok 7
Penghapusan Sarana dan Prasarana
Kelompok:Dellaroza Dini Islami Nurfitriyana Tri Sulistyo Agung PrabowoAji Nugroho
Pengertian Penghapusan Sarana dan Prasarana
Proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris, kerena sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran disekolah.
Proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris, kerena sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran disekolah.
Tujuan Penghapusan Sarana dan Prasarana
Mencegah atau sekurang-kurangnya
membatasi kerugian/pemborosan
biaya pemeliharaan sarana dan
prasarana yang kondisinya semakin
buruk, berlebihan atau rusak dan
sudah tidak dapat digunakan lagi
Mencegah atau sekurang-kurangnya
membatasi kerugian/pemborosan
biaya pemeliharaan sarana dan
prasarana yang kondisinya semakin
buruk, berlebihan atau rusak dan
sudah tidak dapat digunakan lagiMeringankan beban kerja pelaksanaan inventaris.Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris.
Membebaskan ruangan dari penumpukan barang-barang yang tidak dipergunakan lagi.
Membebaskan ruangan dari penumpukan barang-barang yang tidak dipergunakan lagi.
Membebaskan barang dari tanggung jawab pengurusan kerja. Membebaskan barang dari tanggung jawab pengurusan kerja.
Syarat-syarat Sarana dan Prasarana yang Dapat Dihapuskan
Dalam keadaan sudah tua atau rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau dipergunakan lagi.
Perbaikan akan menelan biaya yang besar sehingga merupakan pemborosan.
Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan besarnya biaya pemeliharaan.
Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini. Penyusutan di luar kekuasaan pengurus barang (misalnya
barang kimia). Barang yang berlebih jika disimpang lebih lama akan
bertambah rusak dan tak terpakai lagi. Dicuri, terbakar, musnah sebagai akibat bencana alam.
Pelaksanaan Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pelaksanaan penghapusan barang inventaris di tiap instansi dari pusat sampai daerah pada tiap permulaan tahun anggaran dilakukan oleh panitia Peneliti/Penghapusan barang inventaris, dengan keputusan Unit Utama masing-masing mewakili unsur keuangan, perlengkapan dan bidang teknis.Panitia penghapusan barang inventaris tersebut bertugas untuk meneliti, menilai barang-barang yang ada dan perlu dihapuskan, membuat berita acara, melaksanakan penghapusan sampai melelang atau memusnahkan barang-barang inventaris tersebut.
Jenis-Jenis Penghapusan Sarana dan Prasarana
1. Penghapusan barang inventaris dengan lelangProsesnya sebagai berikut:
a. Pembentukan Panitia Penjualan oleh Kepala Dinas Pendidikanb. Melaksanakan sesuai prosedur lelang
c. Mengikuti acara pelelangand. Pembuatan “Risalah Lelang” oleh Kantor Lelang dengan menyebutkan banyaknya nama barang,
keadaan barang yang dilelange. Pembayaran uang lelang yang disetorkan ke Kas Negara selambat-lambatnya 3 hari
f. Biaya lelang dan lainnya dibebankan kepada pembelig. Dengan perantaraan panitia lelang melaksanakan penjualan melalui kantor lelang negara dan
menyetorkan hasilnya ke Kas Negara setempat
2. Penghapusan barang inventaris dengan pemusnahanProsesnya adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan panitia penghapusan oleh Kepala Dinas Pendidikan
b. Sebelum barang dihapuskan perlu dilakukan pemilihan barang yang dilakukan tiap tahun bersamaan dengan waktu
memperkirakan kebutuhanc. Panitia melakukan penelitian barang yang akan dihapus
d. Panitia membuat berita acarae. Setelah mengadakan penelitian secukupnya barang-barang
yang diusulkan untuk dihapus sesuai Surat Keputusan dan disaksikan oleh pejabat pemerintah setempat dan
kepolisian,pemusnahannya dilakukan oleh unit kerja yang bersangkutan dengan cara dibakar, dikubur, dan sebagainya
f. Menyampaikan berita acara ke atasan/Menteri sehingga dikeluarkan keputusan penghapusan
g. Kepala Sekolah selanjutnya menghapuskan barang tersebut dari buku induk dan buku golongan inventaris dengan
menyebut No. dan tanggal SK penghapusannya
Tata Cara Penghapusan
Penghapusan barang yang rusak/tua/berlebih•Setiap pengurus membuat daftar barang inventaris yang akan diusulkan
untuk dihapus kepada pejabat yang berwenang•Pengurus menghimpun atau meletakkan barang yang akan diusulkan untuk
dihapuskan tersebut pada tempat atau ruangan tertentu yang telah ditetapkan oleh pimpinan satuan kerja
•Pengurus mengusulkan penghapusannya kepada unit utamanya masing-masing didaerah tingkat 1 seperti pada Kakanwil, Kadinas, Kepala Sekolah dan
sebagainya•Unit utama membentuk panitia penghapusan barang yang terdiri dari unsur
perlengkapan, unsur keuangan, unsur perencanaan dan tenaga ahli•Panitia memeriksa barang yang di usulkan untuk dihapuskan oleh satuan unit kerja dan panitia melaporkannya kepada pimpinan unit utama disertai dengan
usul/rekomendasi penyelesaiannya•Pimpinan unit utama meneliti barang yang diusulkan untuk dihapuskan•Kalau barang yang akan dihapuskan seperti barang tidak bergerak, biro
perlengkapan akan meminta persetujuan/izin tertulis dari menteri keuangan dan diteruskan kepada biro hukum dan Dinas Depdiknas untuk dibuatkan
surat keputusan (SK), di dalam SK tersebut terdapat cara pennghapusannya seperti melalui lelang atau pemusnahan.
Penghapusan barang yang hilang/ dicuri/ dirampok/ diselewengkan•Pimpinan unit satuan kerja bertanggung jawab atas barang yang hilang melaporkan ke pimpinan unit dan kepolisian.•Pihak kepolisian diharapkan mengeluarkan berita acara pemeriksaan dalam waktu 3 bulan•Hasil penyelidikan berisikan tentang kehilangan barang tersebut bukan karena kelalaian petugas atau kehilangan karena kelalaian petugas•Pimpinan unit utama mengusulkan penghapusannya pada menteri dilampiri berita acara dan bukti setoran hasil penjualan, menteri mengeluarkan surat keputusan (SK) penghapusannya•Penghapusan dari daftar inventaris dilakuakn setelah SK penghapusan dikeluarkan
Penghapusan barang karena bencana alamTata caranya disamakan dengan penghapusan barang yang
rusak/tua dengan di tambahakan SK dari PEMDA serendah-rendahnya Bupati yang menyatakan bahwa didaerah tersebut telah terjadi bencana alam.
Landasan Hukum
Perubahan Status
Hukum
Perubahan status
hukum terhadap
barang milik
neggara/daerah
Pertanyaan Jawaban1. Apakah sekolah SMKN 26 pernah melakukan sistem penghapusan terhadap saran dan prasarana yang sudah tidak layak pakai?
Saya pernah mengajukan surat ke kantor Dinas Pendidikan untuk diadakannya penghapusan tetapi tidak pernah ditanggapi dengan jelas. Sehingga sampai sekarang SMKN 26 belum pernah mengadakan penghapusan sarana dan prasarana.
2. Bagaimana dengan sarana yang sudah tidak layak pakai apabila tidak pernah dilakukannya sistem penghapusan?
Sarana tersebut hanya diletakan di dalam gudang.
3. Tetapi bukankah sarana yang tidak terpakai tersebut lama kelamaan akan banyak ? apakah masih bisa diletakan di gudang?
Memang benar semakin lama semakin banyak, tetapi ketika disimpan di dalam gudang lama kelamaan banyak sarana yang rusak atau pecah sehingga akhirnya terbuang.
4. Sarana apa yang sering berganti dan tidak layak pakai?
Komputer, karena barang tersebut rentan sekali mengalami kerusakan.
5. Apakah ada cara lain selain disimpan di gudang?
Ada, yaitu dengan cara dipinjamkan ke sekolah lain biasa disebut (Titipan). Tetapi hanya boleh sesama SMK.
6. Mengapa tidak diadakan pelelangan saja daripada diletakan di gudang atau dipinjamkan?
Tidak bisa diadakan pelelangan. Dikarenakan hal tersebut terjadi harus atas seizin Dinas Pendidikan. Dan memang sangat sulit mendapat izinnya tersebut.
7. Apakah pernah terjadi hal yang tidak diinginkan di SMKN 26? Seperti bencana alam atau sarana yang hilang karena dicuri?
Alhamdulilah selama ini tidak pernah. Dan mudah-mudahan jangan terjadi di SMKN 26 ini.
Kesimpulan
Penghapusan barang inventaris adalah pelepasan suatu barang dari pemilikan dan tanggung jawab pengurusannya oleh pemerintah ataupun swasta. Dalam melaksanakan penghapusan dikenal dua jenis, yaitu: menghapus dengan menjual barang-barang melalui kantor lelang negara, kedua dengan cara pemusnahan. Dari kasus yang penulis temukan di lapangan sistem penghapusan ternyata tidak berjalan sesuai teori. Seperti di SMKN 26 penghapusan tidak pernah terjadi. Mereka pernah mengirim surat ke Dinas tetapi tidak ditanggapi. Sehingga yang terjadi adalah barang barang yang sudah tidak layak pakai hanya menumpuk di dalam gudang.
Saran
Agar Manajemen sarana dan prasarana terutama terkait sistem
penghapusan terjadi sesuai prosedur yang ada diperlukan Kepala Sekolah
yang mampu dan memahami tentang manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan berbasis
sekolah. Hal ini sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan oleh
Depdikanas tentang standar kompetensi yang harus dimiliki oleh
Kepala Sekolah, salah satu di antaranya adalah dimensi kompetensi
manajerial. Dalam hal ini Kepala Sekolah harus memiliki kemampuan
mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan
secara optimal.
FOTo
HASIL
Observasi