Download - PPT Skripsi Nadya
DISUSUN OLEH:
NADYA KUNCARANING ANUGRAE
NIM: 110.2009.198
KERUSAKAN OTAK PADA ANAK DENGAN PENYAKIT DYSLEXIA DITINJAU DARI
KEDOKTERAN DAN ISLAM
Pembimbing Akademik :
dr. Edi Prasetyo Sp.S
Pembimbing Agama :
DR. Zuhroni M.A
Permasalahan Apakah benar ada hubungannya antara kerusakan otak dengan penyakit dyslexia
Bagaimana cara mendeteksi anak dengan penyakit dyslexia?
Bagaimana pandangan Islam mengenai kerusakan otak pada anak dengan penyakit dyslexia?
Dyslexia Kesulitan menguasai kemahiran membaca oleh
seseorang individu walaupun telah menerima pendidikan yang mencukupi.
Penderita dyslexia juga mengalami kesulitan mengeja, kesulitan menulis. Daya ingat yang jelek,dll.
Klasifikasi
• Genetic
Developmental
Dyslexia
• Mengalami cedera otak sebelah kiri dan bisa menyebabkannya menjadi dyslexia
Acquired dyslexia
Dyslexia berdasarkan persepsi Persepsi pembalikan konsep
suatu kata dipersepsi sebagai lawan katanya.
Persepsi disorientasi vertical atau horizontal huruf atau kata berpindah tempat
Persepsi teks terlihat terbalik seperti di dalam cermin (ibu-ubi)
Persepsi dimana huruf atau kata-kata tertentu jadi seperti “ menghilang”. (kompor - kopor)
Masalah pada penderita Dyslexia
Fonologi Mengingat perkataan
Penyusunan sistematis dan
urut
Ingatan jangka pendek
Manifestasi Klinis•Kesulitan mengenali huruf atau mengejanya.•Kesulitan membuat pekerjaan tertulis secara terstruktur misalnya essay. •Huruf tertukar tukar, misal ’b’ tertukar ’d’, ’p’ tertukar ’q’, ’m’ tertukar ’w’, ’s’ tertukar ’z’. •Daya ingat jangka pendek yang buruk. •Kesulitan memahami kalimat yang dibaca ataupun yang didengar•Dsb..
Kerusakan otak pada Anak Dyslexia
The Phonological hypothese
The Visual hypothese
The cerebellar hypotheses
Analisis
Pada pasien dyslexia tidak terdapat perbedaan pada bentuk otak melainkan adanya gangguan pengolahan pada otak.
Kerusakan otak pada anak dalam Agama Islam
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S Al-Alaq (96) 1-5).
Dyslexia dalam Pandangan Agama Islam
Artinya : “Sekali-sekali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal” (Q.S. At Taubah {9}: 51).
Dari ayat diatas menerangkan bahwa segala yang terjadi adalah karena kehendak Allah SWT. Allah menciptakan manusia dengan segala
kekurangan serta kelebihannya. Sebagai hamba yang beriman harus sabar dalam menghadapi penyakit khususnya penyakit yang disebabkan dalam
gangguan belajar ini (dyslexia).
Artinya :“Setiap penyakit ada obatnya, jika obat itu tepat untuk penyakitnya, maka kesembuhan itu atas izin Allah” (HR. Muslim).
Seseorang yang ingin sembuh dari suatu penyakit selain berobat, maka harus kembali kepada pelindung dan penolong manusia yaitu
Allah SWT
Artinya :“Dan Kami tidak mengutus sebelumnya kamu, kecuali orang-orang lelaki yang kami berikan wahyu kepada mereka, bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (QS. An-Nahl (16): 43).
Anjuran dalam agama Islam, orang yang sakit harus mengupayakan untuk sehat, yaitu dengan cara berobat kepada ahlinya.
KAITAN PANDANGAN ILMU KEDOKTERAN DAN ISLAM TENTANG KERUSAKAN OTAK PADA ANAK DENGAN PENYAKIT DYSLEXIA
Kedokteran
• Otak merupakan salah satu organ yang berada di dalam tubuh yang mempunyai berbagai fungsi, salah satunya adalah untuk berfikir. Bila otak menderita kerusakan dapat menghambat seseorang berfikir, khususnya dalam belajar pada perkembangan seorang.
• Dyslexia adalah keadaan dimana terjadi kesulitan menguasai kemahiran membaca oleh seseorang individu walaupun telah menerima pendidikan yang mencukupi, dan merupakan suatu keadaan yang dapat menghambat perkembangan khususnya dalam menjalani pendidikan.
Agama Islam
• Otak merupakan organ pada tubuh yang berfungsi untuk berfikir maupun belajar. Sejak dahulu Nabi Muhammad SAW menyuruh umatnya untuk senantiasa belajar, sehingga kita senantiasa untuk selalu belajar dalam hidup kita.
Kedokteran dan Islam
• Kerusakan otak merupakan salah satu bentuk cobaan dari Allah SWT, khususnya kerusakan otak yang menyebabkan disleksia. Untuk mengobatinya kita sebagai seorang muslim mengutamakan pengobatan kepada ahlinya, yaitu seorang dokter spesialis.
• Dengan kekurangan berupa penyakit dyslexia, sebagai seorang orang tua diharapkan lebih mengutamakan pencegahan yaitu dengan deteksi dini terhadap penyakit dyslexia.
• Dengan adanya deteksi dini terhadap penyakit dyslexia diharapkan didapatkannya pengobatan untuk menunjang perkembangan pembelajaran pada anak, sehingga tercapainya perkembangan anak dalam hal belajar, dengan cara medical care dan intervensi, baik yang dilakukan orangtua di rumah, atau kegiatan di sekolah
Kesimpulan Pada penderita dyslexia terdapat bagian pada otak yang mengalami gangguan,
yaitu pada bagian parieto-temporal, dan occipito-temporal posterior hemisfer kiri , yang merupakan pusat dalam membaca yang mengakibatkan seorang terhambat
dalam hal membaca
Cara mendeteksi anak pada penderita yang mempunyai tanda-tanda disleksia adalah
dengan mengetahui dari perkembangan anak yang berasal dari laporan orangtua dan guru
sekolah.
Kerusakan otak pada anak dyslexia merupakan salah satu bentuk cobaan dari Allah SWT, khususnya pada anak dalam
perkembangan belajarnya.
Sebagai seorang orang tua diharapkan lebih mengutamakan pencegahan yaitu dengan
deteksi dini terhadap penyakit dyslexia, yang diharapkan didapatkannya pengobatan untuk
menunjang perkembangan pembelajaran pada anak.
Sebagai hambaNya harus dapat menerima segala cobaan yang Dia berikan dan tetap
bersyukur dan berusaha.
Saran1. •Kepada setiap orang tua untuk memantau perkembangan anak-anaknya, khususnya dalam hal perkembangan belajarnya.
2. •Kepada dokter sebaiknya memberi penyuluhan kesehatan mengenai disleksia dan akibat yang ditimbulkan dari penyakit di masyarakat.
3. •Kepada para ulama untuk melakukan pendekatan keagamaan, dengan mengajak orang tua penderita dan penderita untuk selalu bertawakal dan berdoa kepada Allah SWT terhadap penyakit yang dideritanya.
4. •Kepada masyarakat sebagai seorang yang beriman, haruslah menjaga kesehatan tubuhnya dan segera melakukan pengobatan kepada ahlinya bila mendapati seseorang yang sakit agar dapat diobati sedini mungkin, yaitu berobat keahlinya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan Terjemahnya 2004. Departemen Agama Republik Indonesia, Jakarta Abdurrahman. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta : DepDikBud dan Rieneka Cipta, 2007. Anderson, A. 1997. The physical basis of neuroimaging techniques. Child and Adolescent Psychiatry Clinics of
North America. Philadelphia; PA: W.B Saunders Co, 213-264 Assegaf, Toha. Ketika Nabi Sakit. 2004. Jakarta : Sabilli Publishing. Aylward E, Richards, Berninger V, Nagy W, Field K, Grimme A, et al (2003) : Instructional treatment associated
with changes in brain activation in children with dyslexia. Neurology 61 : 212-219. Ben-Dror I, Pollatsek A, Scarpati A (1991) : Word identification in isolation and in context by college dyslexic
students. Brain Lang 40 : 471-490. Berninger V, Abbot R, Thompson J (2001) : Language phenotype for reading and writing disability : A family
approach. Scientific Studies of Reading 5 : 59-106. Brown WE, Elliez S, Menon V (2001) : Preliminary evidence of widespread morphological variations of the
brain in dylexia. Neurology 56 : 781-783. Bradley, L and Bryant. 1983. Categorizing sounds and learning to read-a casual connection. Nature. 301. 419-
421. Bruck M (1992) : Persistence of dylexics phenological awareness deficits. Dev Psychol 28 : 874-886. Bruck M (1994) : Outcomes of adults with childhood histories of dyslexia. In : Hulme C, Joshi RM, eds
Cognitive and Linguistic Bases of Reading, Writing, and Spelling. Mahwah, NJ : Lawrence Erlbaum Associates, 179-200.
Brunswick N, McCrory E, Price CJ, Frith CD, Frith U (1999) : Explicit and implicit processing of words and pseudowords by adult developmental dylexics. A search for Wernicke’s Worschatz. Brain 122 : 1901-1917.
Demb J, Boynton G, Heegar D (1998) : Functional magnetic resonance imaging of early visual pathways in dyslexia. J Neurosci 19 : 6939-6951.
Eden GF, VanMeter JW, Rumsey JM, Maisog JM, Woods RP, Zeffiro TA (1996) : Abnormal processing of visual motion in dyslexia revealed by functional brain imaging. Nature 382 : 66-69.
Eliez S, Rumsey JM, Giedd JN, Schmitt JE, Patwardhan AJ, Reiss AL (2000) : Morphological alteration of temporal lobe gray matter in dyslexa : an MRI study. J Child Psychal Psychiatry 41 : 637-644.
Felton RH, Naylor CE, Wood FB (1990) : Neuropsychological profile of adult dyslexics. Brain Lang 39 : 485-497. Galaburda AM, Menard MT, Rosen GD (1994) : Evidence for aberant auditory anatomy in developmental dyslexia. Proc Natl Acad Sci
USA 91 “ 8010-8013. Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : Raja Grapindo Persada, 1997 Lagae L. Learning disabilities: definitions, epidemiology, diagnosis, and intervention strategies. Pediatr Clin North Am. 2008;55:1259-
68. Lange SM, Thompson B. Early identification and intervention for children at risk for learning disabilities. Int Jour Spec Ed. October
2006;21:108-119. Mansjoer, A, 2002. ‘Kapita Selekta Kedokteran’. Edisi Ke-3 Jilid 1. Media Aesculapius Jakarta, FKUI. Noble KG, McCandliss BD. Reading development and impairment: behavioral, social, and neurobiological factors. J Dev Behav Pediatr.
Oct 2005;26(5):370-8 Olitsky SE, Nelson LB. Reading disorders in children. Pediatr Clin North Am. 2003;50:213-24 Puspasari. Mengukur Konsep diri Anak, Jakarta : Elex Media Komputindo, 2007 Sally, E. Biol Psychiatry. 2005. Society of Biology Psychiatry. 57 ; 1301-1309. Schulte-Korne G. The prevention, diagnosis, and treatment of dyslexia. Dtsch Arztebl Int. Oct 2010;107(41):718-726 Shaywitz, SE. Overcoming Dyslexia. In: A New and Complete Science-Based Program for Reading Problems at Any Level. New York:
Knopf Publishing; 2003 Syamsuddin. Psikologi Kependidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004 Tadjab. Ilmu Jiwa Pendidikan. Surabaya : Karya Abditama, 1994. hal. 46 Wasty Soemanto. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta, 2006, hal. 104 Yunus, Z. 1997. ‘Kesehatan Menurut Islam’. Balai Pustaka, Jakarta. Hal 7-10 Zainuddin, M. 1996. ‘Tanya jawab lengkap agama dan kehidupan’. Lentera Basari, Jakarta. Hal 532-533 Zuhroni. 2010. Pandangan Islam terhadap Masalah Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Bagian Agama Islam UPT MKU dan Bahasa
Universitas YARSI. Zulkifli. Psikologi Perkembangan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003.